oleh - bpsdm.pu.go.id fileworld conference on disaster reduction (wcdr) • tidak ada negara yang...

37
MITIGASI BENCANA (DEBRIS) DALAM PERSPEKTIF DINAMIKA SOSIAL DAN BUDAYA (Catatan Kebencanaan di Indonesia – Harapan dan Tantangan) Oleh: Yogyakarta, Juli 2018

Upload: lamkien

Post on 05-Aug-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Longsor Ponorogo ( April,

2017) dan Longsor

Karangkobar (2014)

MITIGASI BENCANA (DEBRIS) DALAM PERSPEKTIF

DINAMIKA SOSIAL DAN BUDAYA

(Catatan Kebencanaan di Indonesia – Harapan dan Tantangan)

Oleh:

Yogyakarta, Juli 2018

Page 2: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Manusia – Alam - BencanaTUHAN dalam penciptaan ALAM , & MANUSIA

TUHAN menciptakan

Alam beserta isinya

termasuk Manusia, dan

melengkapinya dengan

hukum-hukum Alam

Manusia merupakan

actor penerima atau

pengelola ciptaan

Tuhan, sedangkan alam

sebagai sarana manusia

berbuat untuk menuju

kembali pada Tuhan.

Manusia harus

mampu

menterjemahkan

wahyu TUHAN, dan

memahami

bahasa Alam

Before disaster After disaster

Bagaimana angin dihem

buskan, air dialirkan, gu

nung ditegakkan, dll. ??

Page 3: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

• Indonesia terletak pada zona sabuk busur volkanik ring of fire,

• Terdapat sekitar 129 Gunungapi aktif di Indonesia,

• Indonesia berada pada pertemuan antara tiga lempeng, yaitu Lempeng Euro-Asian,

Lempeng Indo-Australian, and Lempeng Pasifik,

• Potensi terjadinya gempa bumi, erupsi gunung api, dinamika hidrometeorologi cukup

tinggi,

• Maka Indonesia sangat rawan terkena bencana sedimen seperti banjir debris, lahar,

longsoran dan Sedimentasi Waduk,

• Belakangan Trend Bencana terkait debris dan sedimen meningkat seiring dinamika

pembangunan yang ada !!.

Indonesia dan Potensi Bencana

Telah dilakukan penetapan peta

gempa 2017 sebagai revisi peta

gempa 2010, seiring ditemukannya

sumber-sumber gempa baru

Page 4: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam, dan/atau faktor non alam, maupun faktor manusia; sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

BENCANA DAN MITIGASI BENCANA

Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangiresiko (kemungkinan kejadian yang merugikan) akibat bencana yang terjadi.

Lingkup kegiatannya meliputi identifikasi fenomena yang menyertai, estimasi/prediksi keboleh jadian, membuat peta KRB, pembangunan infrastruktur, penataan kawasan, penyiapan alat peringatan dini, memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di wilayah rawan gempa, dll.

(UU No. 24/2007) http://www.artikelsiana.com/

2014/12/pengertian-mitigasi-tahap-penanganan.html

Page 5: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

5

LONGSOR

BANJIR TSUNAMI

GEMPA BUMI

GUNUNG BERAPI

PUTING BELIUNG

KEBAKARAN

KEKERINGAN KEBOBOLAN

Ragam Bencana

di Indonesia

Page 6: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KRITIS

Page 7: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Tanah Longsor Erupsi Gunungapi Banjir Lahar

Desa Banaran, Kec. Pulung,

Ponorogo Tahun 2017

Erupsi Gn. Merapi Tahun 2010

Erupsi Gn. Gamalama Tahun 2014

Erupsi Gn. Sinabung Tahun

2014

Sungai Paleban, Gn. Merapi

Sungai Lau Borus, Gn. Sinabung

Sungai Togurara, Gn. Gamalama

Banjarnegara, Tahun 2014

Page 8: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

CONSEP OF DISASTER

Page 9: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

HAZARDS/Bahaya

(-)

VULNERABILITY/

KERENTANAN (-)

COUNTERMEASURE

STRUCTURAL AND NON-STRUCTURAL

DISASTER

Page 10: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Bencana ( Disasters ) adalah kerusakan yang serius akibat fenomena alam luar biasa dan/atau disebabkan oleh ulah manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan yang dampaknya melampaui kemampuan masyarakat setempat untuk mengatasinya dan membutuhkan bantuan dari luar. Disaster terdiri dari 2(dua) komponen yaitu Hazard dan Vulnerability;

Bahaya ( Hazards ) adalah fenomena alam yang luar biasa yang berpotensi merusak atau mengancam kehidupan manusia, kehilangan harta-benda, kehilangan mata pencaharian, kerusakan lingkungan. Misal : tanah longsor, banjir, gempa-bumi, letusan gunung api, kebakaran dll;

Kerentanan ( Vulnerability ) adalah keadaan atau kondisi yang dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi bahaya atau ancaman bencana;

Risiko adalah kemungkinan dampak yang merugikan yang diakibatkan oleh hazard dan/atau vulnerability.

Bencana = Bahaya x Kerentanan

Page 11: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

1.087 kejadian bencana di

tahun 2017 (per Oktober)

dengan 654 kejadian

merupakan bencana

longsor.

Dalam International Strategy for Disaster Reduction (ISDR)

2006-2009, Indonesia tercatatsebagai negara dengan urutan

ke 7 di seluruh dunia yang rawan terhadap ancaman

bencana alam

Trend Bencana IndonesiaTahun 2002-2016

Page 12: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

WORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR)

• Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alammaupun non alam

• Sepertiga penduduk dunia tinggal di Asia,- perubahan teknologi dansosial ekonomi yang sangat cepat menciptakan kerentanan bencana meningkat.

• Resiko bencana telah menjadi perhatian global, dan upayamengurangi resiko bencana harus secara sistimatis dipadukan dalamkebijakan program pembangunan berkelanjutan, pengentasankemiskinan, di dukung melalui kerjasama bilateral/multilateral dalambertukar teknik dan pengalaman .

• Konferensi sedunia tetang Pengurangan Resiko Bencana (WCDR) menghasilkan deklarasi Hyogo dan menghasilkan kesepakatankerangka Aksi Hyogo 2005-2015

Page 13: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

KERANGKA AKSI HYOGO 2005 -2015

1. Meletakan pengurangan resiko bencana sebagai prioritas nasionalmaupun daerah dengan dukungan kelembagaan yg kuat

2. Mengidentifikasi, mengkaji, dan memantau resiko bencana dan peringatandini

3. Memanfaatkan pengetahuan , inovasi, dan pendidikan untuk membangunakesadaran keselamatan diri dan ketahanan terhadap bencana pada semuatingkat masyarakat.

4. Mengurangi faktor-faktor penyebab resiko bencana

5. Memperkuat kesiap-siagaan menghadapi bencana pd semua tingkatmasyarakat

Page 14: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

KEBIJAKAN MITIGASI KEBENCANAN

Pergeseran Paradigma penanggulangan bencana di Indonesia telah telah terjadi dari penanganan tanggapdarurat – reactive, menuju ke mitigasi bencana –antisipatif– Manajemen Resiko (UU24/2007).

Perlindungan ancaman bencana menjadi hak asasi rakyatdan bukan hanya kewajiban Pemerintah

Program/ kegiatan yang terkait dengan pencegahanmitigasi dan kesiap-siagaan merupakan Rencanapenanggulangan bencana yang masuk dalam RPJP; RPJM maupun RKP. (BNPB-04/2008)

Bencana sebagai suatu kejadian alam ataupun buatan yang tak terelakan

Page 15: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

PENGURANGAN RESIKO BENCANA Pengurangan resiko bencana merupakan upaya terintegrasi daripendekatan faktor-faktor

teknis dan ilmiah sosial, ekonomi, dan politik.

Tujuan untuk meningkatkan kemampuan semua pemangku kepentingandan masyarakat terdampak untuk bersama-sama menghadapi danmengantisipasi akan terjadinya bencana

1. Bencana adalah titik awal upaya mitigasi bagi bencana serupa berikutnya2. Upaya mitigasi bencana melibatkan banyak pihak, saling ketergantungan

dan sangat kompleks3. Upaya mitigasi aktif langgar efektif4. Prioritas terhadap kelompok yang rentan5. Pemantauan yang terus menerus

PRINSIP MITIGASI BENCANA

Page 16: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015–2030

The Sendai Framework sets four specific priorities for action

1. Understanding disaster risk;

2. Strengthening disaster risk governance to manage disaster

risk;

3. Investing in disaster risk reduction for resilience;

4. Enhancing disaster preparedness for effective response,

and to "Build Back Better" in recovery, rehabilitation and

reconstruction.

To support the assessment of global progress in achieving the outcome and goal of

the Sendai Framework, seven global targets have been agreed:

The Third UN United Nations World Conference on Disaster Risk Reduction

was held in Sendai, Japan from 14 to 18 March 2015, drawing 6,500

delegates

Page 17: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Seven global targets

1. Substantially reduce global disaster mortality by 2030, aiming to lower average per

100,000 global mortality between 2020–2030 compared to 2005–2015;

2. Substantially reduce the number of affected people globally by 2030, aiming to lower

the average global figure per 100,000 between 2020–2030 compared to 2005–

2015;

3. Reduce direct disaster economic loss in relation to global gross domestic product by

2030;

4. Substantially reduce disaster damage to critical infrastructure and disruption of basic

services, among them health and educational facilities, including through developing

their resilience by 2030;

5. Substantially increase the number of countries with national and local disaster risk

reduction strategies by 2020;

6. Substantially enhance international cooperation to developing countries through

adequate and sustainable support to complement their national actions for

implementation of the framework by 2030;

7. Substantially increase the availability of and access to multi-hazard early warning

systems and disaster risk information and assessments to the people by 2030.

Page 18: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Dinamika dalam bencana

Luapan emosional, spiritual, : Duka/sedih, Persaan berdosa, perasaan teraniaya,

dll bercampur

Bencana sebagai kejadian luar biasa untuk bergaya ??

Page 19: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Mitigasi Bencana VS MITOS

Batu dari Gn.Merapi

PLTD Apung – Banda Aceh

(monumen)

Kejadian Luar Biasa Berita/cerita bernuansa mistis

Page 20: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

MITOS Muncul akibat Penampakan dan dampak

kegiatan vulkanik itu kompleks dan

berbeda-beda

Kepercayaan:

Mbah Petruk -> Penghuni Merapi

Masyarakat Dn. Stabelan, Ds.

Tlogolele, Magelang

Kepercayaan:

Merapi -> tempat tinggal leluhur kraton

Mataram

Pencitraan:

Adoh ratu cedak watu (jauh dari raja, dekat

batu)

Pelaksanaan Ritual sebagai

perjuangan atau resistensi

bersama, mempertahankan

keutuhan masyarakat dari

terpaan bencana

Kurangnya pengetahuan dan

kemampuan daya pikir/nalar

Potensi ekonomi dari

bencana erupsi gunungapi

Terjadi konfilik kepentingan

dalam penambangan galian

C

Faktor kepentingan dari luar

masyarakat setempat

Potensi “wisata bencana”Kampung halaman sebagai

identitas sosio-kultural

Faktor Pembentuk Kearifan

Page 21: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Kearifan lokal di Lereng Merapi

• Hidup dengan menjaga keselarasan dan

keharmonisan dalam lingkungan alam serta

memegang prinsip bahwa Gunungapi Merapi

tidak akan “marah” atau erupsi jika kita

tidak merusak alam.

• Kecintaan masyarakat lereng Merapi akan

desa atau tempat tinggalnya.

• Pemahaman masyarakat akan tanda-tanda

alam sebelum terjadi bencana seperti

perilaku binatang yang tidak biasa.

Diantaranya monyet dan kijang berlarian

turun gunung, burung kedasih berkicau pada

malam hari, dll.

Kearifan lokal terbentuk oleh kreatifitas

para warga menyikapi faktor-faktor

ekologi, sosial, politik dan ekonomi, juga

oleh gravitasi faktor-faktor itu untuk

menarik para warga dalam lingkaran

daya pengaruhnya.

Kearifan lokal warga Merapi -> produk

sejarah yang panjang untuk

memperjuangkan nilai-nilai yang mereka

percayai dalam hidup sehari-harinya di

kawasan rawan bencana letusan gunung

Merapi.

Page 22: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Kondisi Sosial Budaya

• Gunung sebagai pusar bumi atau pancang untuk

menstabilkan kondisi Bali.

• Gunung sebagai tempat tinggal dewa-dewa yang

keramat dan simbol kesucian.

• Tidak boleh mendirikan bangunan yang melebihi

tinggi pohon kelapa kecuali untuk bangunan

khusus.

Masyarakat membangun Pura dekat

Gunungapi aktif sebagai tempat

sembahyang dan upacara/ritual adat

KEPERCAYAAN MASYARAKAT TENTANG

PERLINDUNGAN SANG

PENCIPTA/DEWA MEMBUAT

MASYARAKAT TIDAK TAKUT TINGGAL DI

DAERAH BENCANA

Menjadi salah satu penyebab

banyaknya korban jiwa maupun

harta benda pada bencana erupsi

Gunungapi Agung pada Tahun 1963.

Page 23: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Mitigasi Bencana berbasis Kearifan Lokal (saat

ini)

• Melihat tanda alam seperti hewan turun dari

Gunung, cacing keluar dari tanah, dll.

• Sarana Kentongan sebagai sarana

komunikasi antar warga jika terjadi bencana

(Bali)

• Penanaman pohon bamboo sebagai sarana

peringatan erupsi Gn. Semeru.

Mitigasi Bencana berbasis Kearifan Lokal

(rencana kedepan)

Dengan memanfaatkan kearifan lokal tentang

alam maupun otoritas institusi adat.

• Sosialisasi penanggulangan bencana dan

proses penyelamatan jika terjadi bencana.

• Pembangunan sistem peringatan dini

berbasis masyarakat.

• Adat-istiadat dianggap

menghambat mitigasi bencana

• Kurang percayanya masyarakat

akan keakuratan EWS atau

perkiraan cuaca dari BMKG

• Kurangnya rasa memiliki

sehingga sistem peringatan

dini longsor dipakai untuk

jemuran.

• Pencurian baterai-baterai

seismograf yang dipasang di

gunungapi.

Page 24: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

SCHEME OF SEDIMENT DISASTER MITIGATION

Hydrology

Characteristics

Sediment

Deposition

Morphology

(Topography)

Debris Flow potency

Hazard Map

Infrastructur and public

facilities affected

Community and

lifelihood affected

Countermeasures

planning

Physical

countermeasures

(Sabo Planning)

Non-physical

countemeasures (training,

early warning system)

Ha

zard

Po

ten

cie

s

An

aly

sis

Vu

lne

rab

ilit

y

An

aly

sis

Ca

pa

cit

y

Bu

ild

ing

Risk Assessment

Local Wisdom

/Cultural

Adaptation

Page 25: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

SISTEM PERINGATAN DINI BERBASIS MASYARAKAT

• Mitigasi bencana berbasis masyarakat dilakukan dengan membentuk KOMUNITAS BENCANA di tiap alur sungai

• Sistem Informasi bencana menggunakan HT dan Kentongan atau Sirine manual

Kentongan

Sirine manual

Page 26: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

FLOOD WARNING

Bojonegoro

Sign of Evacuation Map

KentonganLoad

Speaker on

Mosque

Radio SM

S

Mojokerto

Simple Concept & Local Wisdom

Page 27: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia
Page 28: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Mengembangkan sistim prakiraan dan peringatan dini banjir lahar .

Page 29: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia
Page 30: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia
Page 31: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia
Page 32: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

TANTANGAN MEMBANGUN SISTEM MITIGASI BENCANA

Peningkatan Aktivitas

waspada

siaga

awas

Sebelum Sept 2017normal

14 Sept 2017

18 Sept 2017

22 Sep – 1 Nov 2017

Prakiraan Daerah Terdampak

KRB III : Bahaya dari guguran awan panas, aliran lava,guguran batu, lontaran batu pijar, dan hujan abu lebat.

KRB II : Bahaya dari awan panas, aliran lava, lahar, lontaranmaterial dan batu pijar.

KRB I : Bahaya dari aliran lahar dan kemungkinan perluasanawan panas.

PVMBG, 2017

IIIII

I

TUNTUTAN

KEPASTIAN VS

KEBOLEHJADIAN

• KEANDALAN

SISTEM &

SUSTAINABILITAS

• KEPASTIAN

KEJADIAN

• KEPASTIAN

BESAR/SKALA

DAMPAK

• KEPASTIAN DURASI

DAMPAK

Page 33: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

KEANDALAN

INFRASTRUKTUR

PENANGGULANGAN

VS

JAMINAN KEAMANAN DAN

KESELAMATAN

• KAPASITAS

INFRASTRUKTUR

PENANGGULANGAN

• KINERJA SAAT

KEJADIAN

• KUANTITAS/SKALA

KEJADIAN

TANTANGAN MEMBANGUN SISTEM MITIGASI BENCANA

• VARIABEL DISAIN

• PARAMETER DISAIN

KUALITAS FISIK, DAN

O&P (MAL FUNGSI/

VANDALISME)

Page 34: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

DAMPAK PENETAPAN STATUTA KEBENCANAAN

SIKLUS PENANGANAN BENCANA

DAMPAK :

- SOSIAL

- EKONOMI

- HUKUM

- POLITIK

- PSIKOLOGIS

Evakuasi:

Jiwa

Harta/benda

(termasuk

ternak)

Page 35: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

35

Conclution Remarks

Indonesia adalah negara yang rentan terpapar bencana alam, untuk itumasyarakat Indonesia harus menjadi masyarakat yang tangguh bencana

Harus Dibangun Model Mitigasi Bencana NasionalDengan Tetap MengadaptasiBudaya Lokal UntukMewujudkan MasyarakatIndonesia Tangguh Bencana

Page 36: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

Perubahan Generasi

Akankah Membawa

Model Baru

Apa itu

Bencana

Menurut

Mereka

Conclution Remarks

MANUSIA mahluk rasional yang sekaligus

emosional dan spiritual plus NAFSU

Page 37: Oleh - bpsdm.pu.go.id fileWORLD CONFERENCE ON DISASTER REDUCTION (WCDR) • Tidak ada negara yang kebal terhadap bencanan baik bencana alam maupun non alam • Sepertiga penduduk dunia

TERIMA KASIH

UGM

LANUDADISUCIPTO

ST.KA.TUGU

KRATONYOGYAKARTA

BALAI SABO