plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · alasan. hanya sepertiga penderita...

105
i PREVALENSI, KESADARAN, TERAPI, DAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH RESPONDEN 40-75 TAHUN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY (KAJIAN FAKTOR UMUR DAN PENGATURAN DIET) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Nonitha Viana Susilo NIM: 128114098 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: hoangkhanh

Post on 31-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

i

PREVALENSI, KESADARAN, TERAPI, DAN PENGENDALIAN

TEKANAN DARAH RESPONDEN 40-75 TAHUN DI KECAMATAN

KALASAN, SLEMAN, DIY

(KAJIAN FAKTOR UMUR DAN PENGATURAN DIET)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Nonitha Viana Susilo

NIM: 128114098

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

vii

PRAKATA

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

penyertaan-Nya, skripsi yang berjudul “Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan

Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan,

Sleman, Yogyakarta (Kajian Faktor Umur dan Pengaturan Diet)” dapat

diselesaikan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dari

berbagai pihak. Dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung

penelitian.

2. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. selaku

pembimbing yang telah membimbing dan memberikan saran hingga

terselesainya skripsi ini.

3. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. dan Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku

penguji yang telah memberikan dukungan serta bimbingan hingga

terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak Kepala Dukuh Grumbulgede, Surokerten, Jetis, Pundung, Sambirejo,

dan Dhuri yang telah memberikan izin dalam pengambilan data pada

masyarakat.

5. Rekan sepenelitian Venny, Ella, Edo, Sina, Monik, Tiwi, dan Tika yang telah

bekerjasama hingga terselesainya skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

viii

6. Keluarga, Herjuna, Lisa, Nuri, Noven, Kristi, Ira, FSM C 2012, FKK B 2012

dan semua teman-teman terbaikku yang telah berdinamika bersama serta

memberikan dukungan hingga terselesainya skripsi.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam skripsi

ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Yogyakarta, 15 Desember 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI .............................................. vi

PRAKATA .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

INTISARI ................................................................................................ xvii

ABSTRACT .............................................................................................. xviii

BAB I. PENGANTAR ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

1. Rumusan masalah ........................................................................... 4

2. Keaslian penelitian ......................................................................... 5

3. Manfaat penelitian .......................................................................... 7

a. Manfaat teoritis............................................................................ 7

b. Manfaat praktis............................................................................ 7

4. Tujuan penelitian ............................................................................ 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

x

a. Tujuan umum ............................................................................. 7

b. Tujuan khusus ............................................................................ 7

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA..................................................... 9

A. Hipertensi ........................................................................................... 9

B. Kesadaran Hipertensi.......................................................................... 10

C. Pelaksanaan Terapi Hipertensi ........................................................... 11

1. Terapi non-farmakologi .................................................................. 11

2. Terapi farmakologi ......................................................................... 12

D. Pengendalian Tekanan Darah ............................................................. 14

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi .................................. 15

1. Faktor umur .................................................................................... 15

2. Faktor pengaturan diet .................................................................... 16

F. Pengukuran Tekanan Darah ................................................................ 18

G. Rule of Halves .................................................................................... 19

H. Landasan Teori ................................................................................... 20

I. Hipotesis ............................................................................................. 22

BAB III. METODE PENELITIAN......................................................... 23

A.Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................... 23

B. Variabel Penelitian ............................................................................. 23

1. Variabel bebas ................................................................................ 23

2. Variabel tergantung ........................................................................ 23

3. Variabel pengacau .......................................................................... 23

a. Pengacau terkendali .................................................................... 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

xi

b. Pengacau tidak terkendali ........................................................... 23

C. Definisi Operasional ........................................................................... 24

D. Subjek Penelitian ................................................................................ 27

E. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 28

F. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 28

G. Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 29

H. Instrumen Penelitian ........................................................................... 31

I. Tata Cara Penelitian ............................................................................ 31

1. Observasi awal ............................................................................... 31

2. Permohonan ijin dan kerjasama Komisi Etik ................................. 31

3. Permohonan ijin dan kerjasama Kepala Dukuh ............................. 32

4. Pembuatan Case Report Formed dan Informed Consent ............... 32

5. Validitas dan realibilitas instrumen penelitian ............................... 32

6. Penetapan dan seleksi calon responden. ......................................... 33

7. Pengukuran tekanan darah responden ............................................ 33

8. Penjelasan hasil pemeriksaan dan wawancara responden .............. 34

9. Pengelompokan dan pengolahan data ............................................ 34

J. Analisis Data Penelitian....................................................................... 35

K. Analisis Hipotesis ............................................................................... 36

L. Kesulitan Penelitian ............................................................................ 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 38

A. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah

Responden ........................................................................................ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

xii

B. Perbedaan Faktor Umur dan Pengaturan Diet terhadap Prevalensi,

Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden .. 47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 58

A. Kesimpulan ........................................................................................ 58

B. Saran ................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 60

LAMPIRAN ............................................................................................ 65

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................ 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Keaslian Penelitian ....................................................... 5

Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah ........................................... 9

Tabel III. Pola Makan DASH Berdasarkan 2000 Kalori/hari ...... 11

Tabel IV. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Hipertensi ............ 15

Tabel V. Definisi Operasional Penelitian.................................... 24

Tabel VI. Analisis Pengaturan Diet Berdasarkan Skor pada

CRF .............................................................................. 27

Tabel VII. Profil Penelitian di Kecamatan Kalasan ....................... 39

Tabel VIII. Karakteristik Normalitas Data Responden di Kecamatan

Kalasan ......................................................................... 40

Tabel IX. Perbandingan Faktor Umur Terhadap TDS, TDD, DN,

dan BMI Respoden di Kecamatan Kalasan .................. 41

Tabel X. Perbandingan Pengaturan Diet Terhadap Umur, TDS,

TDD, DN, dan BMI Respoden di Kecamatan Kalasan 42

Tabel XI. Terapi Obat Hipertensi pada Responden Hipertensi di

Kecamatan Kalasan ...................................................... 45

Tabel XII Perbedaan Faktor Umur atau Pengaturan Diet terhadap

Prevalensi Hipertensi Responden ................................. 48

Tabel XIII. Perbedaan Faktor Umur atau Pengaturan Diet terhadap

Kesadaran Hipertensi Responden ................................ 49

Tabel XIV. Perbedaan Faktor Umur atau Pengaturan Diet terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

xiv

Terapi Hipertensi Responden ....................................... 50

Tabel XV. Perbedaan Faktor Umur atau Pengaturan Diet terhadap

Pengendalian Tekanan Darah Responden .................... 51

Tabel XVI. Komponen yang Mempengaruhi Pengaturan Diet

terhadap Tekanan Darah pada Responden di

Kecamatan Kalasan ...................................................... 53

Tabel XVII. Komponen yang Mempengaruhi Pengaturan Diet

terhadap Kesadaran Hipertensi pada Responden ......... 54

Tabel XVIII. Pengaruh Pengaturan Diet terhadap Variabel Lain

Responden di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY ........ 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Rule of Halves .............................................................. 20

Gambar 2. Bagan Lokasi Penelitian di Kecamatan Kalasan,

Sleman, DIY ................................................................. 28

Gambar 3. Bagan Perhitungan Besar Sampel Penelitian ............... 30

Gambar 4. Alur Tata Cara Penelitian ............................................. 31

Gambar 5. Analisis Hipotesis ........................................................ 37

Gambar 6. Bagan Profil Responden Berdasarkan “Rule of Halves” 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ...................................................... 65

Lampiran 2. Ethical Clearance......................................................... 66

Lampiran 3. Informed Consent ......................................................... 67

Lampiran 4. Uji Realibilitas Instrumen Penelitian ........................... 72

Lampiran 5. Validasi Timbangan Berat Badan ................................ 75

Lampiran 6. SOP Pengukuran Tekanan Darah ................................. 83

Lampiran 7. Pedoman Wawancara dan CRF (Case Report Form) .. 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

xvii

INTISARI

Hipertensi adalah kondisi tekanan darah ≥140/90 mmHg. Departemen

Kesehatan RI tahun 2014 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi hipertensi

pada tahun 2013 sebanyak 25,8%. Umumnya peningkatan tekanan darah terjadi

dengan bertambahnya usia dan tingginya faktor risiko seperti kurang mengatur

diet. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proporsi prevalensi, kesadaran,

terapi hipertensi, dan pengendalian tekanan darah, serta perbedaannya terhadap

faktor umur atau pengaturan diet di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional

analitik. Teknik pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara multistage

random sampling dan pengambilan sampel dilakukan secara cluster random

sampling dengan responden penelitian adalah responden berumur 40-75 tahun.

Analisis data menggunakan uji univariat, uji normalitas, uji t tidak berpasangan,

dan uji chi-square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 813 responden, prevalensi

hipertensi sebanyak 43,9%, sadar hipertensi 25,5%, melakukan terapi hipertensi

rutin 49,5%, dan tekanan darah yang terkendali sebanyak 8,9%. Analisis chi-

square menunjukkan ada perbedaan proporsi antara umur terhadap prevalensi

hipertensi dengan (p= 0,01) OR 2,76 (95%CI: 2,01-3,77), tetapi tidak ada

perbedaan proporsi antara faktor umur terhadap kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah. Ada perbedaan proporsi antara pengaturan diet

terhadap kesadaran hipertensi (p= 0,01) OR 0,43 (95%CI: 0,25-0,73), tetapi tidak

ada perbedaan proporsi antara faktor pengaturan diet terhadap prevalensi, terapi,

dan pengendalian tekanan darah.

Kata kunci: Prevalensi, Kesadaran, Terapi, Pengendalian Tekanan Darah, Faktor

Umur dan Pengaturan Diet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

xviii

ABSTRACT

Hypertension is a condition of blood pressure ≥140/90 mmHg. Ministry of

Health in 2014 showed an increase of hypertension prevalence in 2013 is 25.8%.

Generally, an increase of blood pressure occurs with age and high risk factors

such as lack regulate dietary. The purpose of this study is determine the

proportion of prevalence, awareness, therapy for hypertension and control of

blood pressure, and the difference to age or diet regulation factors in Kalasan,

Sleman, DIY.

The type of research in this study is observational with the analytic cross

sectional design. The technique of taking the place conducted in multistage

random sampling and sampling conduted in cluster random sampling with

respondent of the study aged 40-75 years. Analysis of data using univariate test,

normality test, unpaired t test, and chi square test.

The result of the study show from 813 respondent, prevalence of

hypertension is 43.9%, aware of hypertension is 25.5%, hypertensive therapy

routinely is 49.5%, and control of blood pressure is 8.9%. Chi-square analysis

show a difference of propotion between age factor on prevalence of hypertension

(p= 0.01) OR 2.76 (95%CI: 2.01-3.77), but no difference of proportion between

age factor on awareness, therapy, and control of blood pressure. The difference of

proportion between dietary regulation on hypertension awareness (p= 0.01) OR

0.43 (95%CI: 0.25-0.73), but no difference of proportion between dietary

regulation on prevalence, therapy, and control of blood pressure.

Keywords: Prevalence, Awareness, Therapy, Control of Blood Pressure, Age and

Diet Reagulation factors.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewriter
ASUS
Typewriter
Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap banyak

penyakit seperti gagal jantung, stroke, gagal ginjal, dan merupakan penyebab

utama kematian di dunia. Sebanyak satu miliar orang diseluruh dunia menderita

hipertensi. Di Amerika Serikat, satu dalam tiga orang dewasa (sekitar 73 juta

orang) memiliki beberapa tingkat tekanan darah tinggi. Pada tahun 2004,

diperkirakan 55.000 kematian yang berkaitan dengan hipertensi. Hanya dua

pertiga penderita hipertensi yang menyadari hipertensi. Bahkan penderita

hipertensi yang menyadari hipertensi tidak melakukan terapi karena berbagai

alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

<140 mmHg (terkendali). Hipertensi dapat berkontribusi terhadap banyak

penyakit seperti stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal (Martin, 2008).

Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang

dapat menyebabkan kematian yang tinggi atau kondisi yang sering ditemukan

pada pelayanan kesehatan yang disebut dengan silent killer dengan gejala yang

bervariasi bahkan tidak terdapat gejala pada masing-masing individu. Menurut

RISKESDA (2014), prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak

25,8% atau 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi dari 252.124.457 jiwa

penduduk Indonesia akibat tingginya faktor risiko seperti pola makan, dan

rendahnya sosio-ekonomi masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewriter
ASUS
Typewriter
ASUS
Typewriter
ASUS
Typewriter
Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

2

Meningkatnya jumlah penderita hipertensi karena kurangnya kesadaran

masyarakat terhadap risiko penyakit hipertensi. Masyarakat belum menyadari

pentingnya melakukan kontrol tekanan darah di pusat kesehatan terdekat seperti

puskesmas, praktik dokter, dan lain-lain. Hipertensi tidak selalu menunjukkan

gejala sehingga baru disadari bila hipertensi menyebabkan gangguan organ seperti

gangguan fungsi jantung atau stroke. Banyak orang yang meninggal dikarenakan

tidak sadar sehingga terlambat untuk mencegah atau mengobati penyakit

hipertensi (Departemen Kesehatan RI, 2012). Kebanyakan penduduk tidak

menyadari bahwa mereka mengalami hipertensi, sedangkan penduduk yang sadar

dan menerima pengobatan dapat mengendalikan tekanan darah (Tee et al., 2010).

Penelitian mengenai hipertensi pada orang dewasa di Amerika serikat pada

tahun 2011-2012 menunjukkan prevalensi hipertensi umur 18-39 tahun sebanyak

7,3%, 40-59 tahun sebanyak 32,4%, dan ≥60 tahun sebanyak 65,0%, dari

persentasi hipertensi yang diperoleh responden dengan umur ≥60 tahun memiliki

risiko yang tinggi dibandingkan dengan responden umur <60 tahun untuk

mengalami hipertensi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

semakin bertambahya umur, maka semakin tinggi prevalensi hipertensi

(Nwankwo et al., 2013).

Sebagian besar kasus hipertensi yang tidak terkontrol adalah pada orang

yang berusia lebih dari 60 tahun. Tekanan darah berkorelasi dengan indeks massa

tubuh (BMI), sehingga hipertensi dikaitkan dengan kelebihan berat badan akibat

pola makan yang buruk (Tee et al., 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

3

Hipertensi merupakan faktor risiko yang menyebabkan lebih dari 7 juta

kematian pertahun di seluruh dunia, dan lebih umum di negara-negara

berkembang. Sebuah studi di cross-sectional dari China memperkirakan 129 juta

orang berusia 35-74 tahun memiliki prevalensi hipertensi yang tinggi. Faktor

genetik dan faktor lingkungan merupakan penyebab terjadinya hipertensi seperti

asupan natrium, merokok, stres metal dapat menentukan tingkat tekanan darah

dan prevalensi hipertensi (Ruixing et al., 2010).

Pola makan yang buruk (tidak mengatur diet) seperti tingginya konsumsi

gula, garam, lemak jenuh, dan sebagainya dan gaya hidup yang tidak sehat seperti

merokok, konsumsi alkohol, dan kurangnya aktivitas fisik sebagai faktor risiko

utama hipertensi. Pola makan yang buruk berhubungan dengan penyebab utama

morbiditas dan morbilitas hipertensi. Survei tahun 2012 menunjukkan prevalensi

mengkonsumsi makanan berlemak 66,7%, mengkonsumsi garam berlebih 50,7%,

mengkonsumsi makanan ringan 49,9%, mengkonsumsi buah dan sayur sebesar

58,8%, dan mengkonsumsi alkohol sebesar 10,8%. Masyarakat yang

mengkonsumsi garam antara 5-15 gram sehari memiliki prevalensi hipertensi

antara 15-20% (Awosan et al., 2014). Pada masyarakat yang mengkonsumsi

garam di bawah 3 gram sehari memiliki prevalensi hipertensi lebih kecil.

Berdasarkan survei tersebut dikatakan bahwa orang yang tidak mengatur diet

dapat meningkatkan tekanan darahnya (Soenardi dan Soetardjo, 2005).

Prevalensi hipertensi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

sebesar 25,7%. Prevalensi hipertensi di DIY masih dikatakan tinggi, hal ini dapat

terjadi akibat tingginya faktor risiko seperti pola makan yang buruk, merokok,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

4

kurangnya olahraga, stress, gangguan penyakit lain, dan rendahnya sosio-ekonomi

masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2014). Prevalensi hipertensi di Kabupaten

Sleman tahun 2011 sebesar 39,65% pada orang yang lebih tua/lansia yang

diperoleh dari data kesehatan puskesmas (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman,

2012).

Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2015,

Kecamatan Kalasan merupakan salah satu Kecamatan yang memiliki jumlah

kasus hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penyakit lainnya terutama

pada lansia yang berusia 40-80 tahun (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman,

2015). Hal ini dikarenakan masyarakat lebih fokus pada pekerjaannya daripada

melakukan upaya pemeliharaan kesehatan. Upaya pemerintah dalam

meningkatkan kualitas kesehatan masyakat masih kurang yang ditunjukkan

dengan jauhnya puskesmas. Hal ini yang memicu kurangnya kesadaran

masyarakat Kecamatan Kalasan terhadap hipertensi dan penanganannya.

Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian di Kecamatan Kalasan yang

diharapkan mampu memprediktor lebih awal untuk mengetahui prevalensi,

kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada masyarakat.

1. Rumusan masalah

a. Berapa proporsi prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran responden akan

hipertensi, terapi hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang ada

pada populasi di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY?

b. Apakah terdapat perbedaan faktor umur atau pengaturan diet yang

mempengaruhi perbedaan terhadap proporsi prevalensi, kesadaran, terapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ASUS
Typewriter
Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

5

hipertensi, dan pengendalian tekanan darah responden di Kecamatan

Kalasan, Sleman, DIY?

2. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan prevalensi, kesadaran, terapi

hipertensi, dan pengendalian tekanan darah pada responden hipertensi yang telah

dipublikasikan antara lain:

Tabel I. Beberapa Penelitian yang Memiliki Persamaan dengan Penelitian ini

Hasil Persamaan Perbedaan

Prevalence,

Awareness, Treatment

and Control of High

Blood Pressure: A

Population-based

Survey in Thai

Nguyen, Vietnam (Ha

et al., 2013).

Penelitian dilakukan pada

2.368 orang dewasa usia

≥25 tahun dengan teknik

pengambilan sampel

secara multistage stratified

cluster sampling, hasil

yang diperoleh adalah

pevalensi hipertensi

sebesar 23% pada usia

lebih tua, pria, dan

obesitas, 34% yang

menyadari hipertensi, 43%

yang menyadari hipertensi

dan menerima pengobatan,

dan 39% hipertensi yang

terkontrol. Prevalensi yang

mengkonsumsi makanan

asin adalah 75,2%.

Tujuan

penelitian

yang

dilakukan

sama dan

pada

populasi

perempuan

dan laki-

laki.

Umur

responden yang

digunakan pada

penelitian

adalah 40-75

tahun dengan

menggunakan

cluster random

sampling.

Prevalence and Risk

Factors of

Hypertension Among

Middle-Age Adults in

Ahiazu Mbaise Local

Government Area,

Imo State, Nigeria

(Mbah et al., 2013).

Penelitian dilakukan pada

200 orang laki-laki dan

perempuan yang berumur

40-60 tahun dengan

metode randomly selected,

hasil yang diperoleh

adalah prevalensi

hipertensi sebanyak

32,5%, dari subjek yang

sering mengkonsumsi

alkohol sebanyak 30%,

dan sering mengkonsumsi

makanan asin sebanyak

23%.

Tujuan

penelitian

yang

dilakukan

sama dan

pada

populasi

perempuan

dan laki-laki

Umur

responden yang

digunakan pada

penelitian

adalah 40-75

tahun dengan

menggunakan

cluster random

sampling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

6

Lanjutan Tabel I.

Hasil Persamaan Perbedaan

Prevalensi,

Kesadaran, Terapi,

dan Pengendalian

Tekanan Darah

Responden

Hipertensi di Desa

Wedomartani,

Sleman, Yogyakarta

(Kajian

Faktor Gaya Hidup

Sehat (Oktavia, 2015)

Penelitian dilakukan pada

255 orang laki-laki dan

perempuan yang berumur

≥40 tahun dengan metode

non random dengan jenis

purposive sampling, hasil

yang diperoleh adalah

prevalensi hipertensi

sebanyak 46,67%, sadar

hipertensi 35,69%, terapi

hipertensi 26,67% dan

terkendali 3,92%

Tujuan

penelitian

yang

dilakukan

sama dan

pada

populasi

perempuan

dan laki-laki

Umur

responden yang

digunakan pada

penelitian

adalah 40-75

tahun dengan

menggunakan

cluster random

sampling.

Prevalence,

Awareness,

Treatment, and

Control of

Hypertension Among

Saudi Adult

Population: A

National Survey

(Saeed et al., 2013)

Penelitian dilakukan pada

4758 orang laki-laki dan

perempuan yang berumur

15-64 tahun dengan

metode multistage

stratified cluster random

sampling, hasil yang

diperoleh adalah

prevalensi hipertensi

sebanyak 25,5%, hanya

44,7% yang sadar akan

hipertensi, 71,8%

menerima terapi, dan

hanya 37,0% yang

terkontrol.

Tujuan

penelitian

yang

dilakukan

sama dan

pada

populasi

perempuan

dan laki-laki

Umur

responden yang

digunakan pada

penelitian

adalah 40-75

tahun dengan

menggunakan

cluster random

sampling.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan

(Prevalensi, Kesadaran, dan Terapi Responden Hipertensi di Kabupaten Sleman,

Yogyakarta Kajian Faktor Risiko Kesehatan) yaitu pada tujuan. Peneliti akan

mendapatkan prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah

responden hipertensi, serta metode yang berbeda karena pada penelitian ini teknik

pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara multistage random sampling, dan

teknik pengambilan sampel (sampling) pada penelitian dilakukan secara cluster

random sampling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

7

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi

mengenai perbedaan faktor umur atau pengaturan diet terhadap prevalensi,

kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden.

b. Manfaat praktis. Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai

informasi mengenai tekanan darah responden sehingga responden dapat

melakukan tindak lanjut yang harus dilakukan dengan mengetahui tekanan

darahnya. Penelitian juga diharapkan dapat memberikan informasi terkait

faktor umur atau pengaturan diet kepada penderita hipertensi sehingga

dapat membantu menurunkan prevalensi hipertensi, meningkatkan

kesadaran hipertensi, meningkatkan terapi hipertensi, dan mengendalikan

tekanan darah responden di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

4. Tujuan Penelitian

a. Tujuan umum.

Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi prevalensi, kesadaran,

terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden 40-75 tahun di

Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

b. Tujuan khusus

1) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi prevalensi

hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi, terapi hipertensi,

dan pengendalian tekanan darah pada populasi di Kecamatan Kalasan,

Sleman, DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

8

2) Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan antara faktor

umur atau faktor pengaturan diet terhadap proporsi prevalensi,

kesadaran, terapi hipertensi, dan pengendalian tekanan darah

responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

9

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hipertensi

Hipertensi dikenal sebagai tekanan darah tinggi yang didefinisikan sebagai

tekanan darah sistolik ≥140/90 mmHg (Sawicka et al., 2011). Hipertensi biasanya

sebagai tingkat tekanan darah arteri yang diasosiasikan penggandaan jangka

panjang risiko kardiovaskular. Tekanan darah normal didefinisikan sebagai

tingkat yang <120/80 mmHg. Berikut ini merupakan klasifikasi tekanan darah

orang dewasa menurut European Society of Hipertension dan European Society of

Cardiology (ESH/ESC).

Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah Berdasarkan ESH/ESC

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Optimal

Normal

Normal kategori tinggi

Hipertensi kelas 1

Hipertensi kelas 2

Hipertensi kelas 3

Hipertensi isolasi sistolik

<120

120-129

130-139

140-159

160-179

≥180

≥140

dan

dan/atau

dan/atau

dan/atau

dan/atau

dan/atau

dan

<80

80-84

85-89

90-99

100-109

≥110

<90

(Mancia et al., 2013)

Tekanan darah tinggi adalah kondisi umum dimana kekuatan dan

kecepatan darah terhadap dinding arteri yang cukup tinggi dan dapat

menyebabkan masalah kesehatan. Tekanan darah ditentukan oleh jumlah darah

yang dipompa oleh jantung dan jumlah resisten aliran darah di arteri. Semakin

banyak darah yang dipompa oleh jantung dan arteri akan sempit, sehingga tekanan

darah akan semakin tinggi. Beberapa orang yang memiliki tekanan darah tinggi

pada grade awal biasanya tidak menimbulkan gejala sampai tekanan darah tinggi

mencapai grade berat bahkan dapat mengancam jiwa (Staff, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

10

Hasil pengukuran darah didapatkan berdasarkan rata-rata pengukuran

tekanan darah minimal 2 kali pada pengukuran pertama atau dalam pemeriksaan

selanjutnya. Tingginya tekanan darah seseorang dapat berada pada kadar diatas

normal bila pasien mengidap penyakit akut tertentu atau berada pada keadaan

stress (Kaplan and Weber, 2010).

B. Kesadaran Hipertensi

Hipertensi merupakan suatu penyakit degeneratif yang dapat menimbulkan

masalah kesehatan. Kesadaran masyarakat akan hipertensi masih dinilai rendah

untuk melakukan kontrol tekanan darah. Dikatakan bahwa hingga saat ini angka

kesadaran masyarakat di Indonesia terhadap hipertensi hanya mencapai 50%.

Meningkatkan kesadaran, diagnosis hipertensi dan meningkatkan kontrol tekanan

darah dengan pengobatan yang tepat dianggap sebagai inisiatif kesehatan

masyarakat yang penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit

kardiovaskular (Bustan, 2007, Dipiro et al., 2008).

Salah satu penyebab meningkatnya jumlah penderita hipertensi yaitu

kurangnya kesadaran masyarakat terhadap risiko penyakit hipertensi. Masyarakat

belum menyadari pentingnya melakukan kontrol tekanan darah. Hal ini

disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang tidak menunjukkan gejala-gejala

spesifik, serta kurangnya pengetahuan tentang faktor risiko meningkatnya tekanan

darah tersebut. Banyak orang yang meninggal dikarenakan tidak sadar sehingga

terlambat untuk mencegah atau mengobati penyakit hipertensi. Setengah dari

penderita hipertensi diketahui hanya seperempatnya (25%) yang mendapat

pengobatan (Departemen Kesehatan RI, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

11

C. Penatalaksanaan Terapi Hipertensi

Tujuan utama dalam terapi hipertensi yaitu untuk mancapai pengurangan

morbiditas dan mortilitas yang panjang terhadap risiko kardiovaskular (WHO,

2005).

1. Terapi non-farmakologi

Adapun terapi non-farmakologi dalam perubahan gaya hidup yang baik

yang digunakan untuk mengurangi bahkan meniadakan kebutuhan obat

antihipertensi dan mencegah terjadinya penyakit kronik. Penerapan diet pada

perencanaan makan untuk mencegah dan mengontrol tekanan darah dapat

digunakan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) seperti mengurangi

atau membatasi penggunaan garam berlebih, dan lemak jenuh, meningkatkan

konsumsi buah-buahan, sayuran. Pola makan DASH di susun berdasarkan energy

yang dibutuhkan perhari yaitu 2000 kalori/hari (U.S Department of Health and

Human Services, 2006).

Tabel III. Pola Makan DASH berdasarkan 2000 kalori/hari

Kelompok Makanan Penyajian Harian Takaran Sajian

Padi-padian 6-8 1 potong roti

1 ons sereal kering

½ gelas nasi, pasta, atau

sereal

Sayur-sayuran 4-5 1 gelas daun sayur

mentah

½ gelas sayur masak

½ gelas jus sayur

Buah-buahan 4-5 1 buah matang

¼ gelas buah kering

½ buah segar, beku, atau

kalengan

½ gelas jus buah

Susu dan produk susu

bebas lemak atau

rendah lemak

2-3 1 gelas susu atau yogurt

1½ ons keju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

12

Lanjutan Tabel III.

Kelompok Makanan Penyajian Harian Takaran Sajian

Daging tanpa lemak,

daging unggas dan ikan

6 atau kurang 1 ons daging tanpa

lemak, daging unggas,

dan ikan yang dimasak

1 butir telur

Kacang-kacangan dan

biji-bijian

4-5 kali/minggu 1/3 gelas atau 1½ ons

kacang-kacangan

2 sendok makan selai

kacang

2 sendok makan atau ½

ons biji-bijian

Lemak dan minyak 2-3 1 sendok teh margarin

1 sendok teh minyak

sayur

1 sendok makan

mayonais

Manis-manisan dan

penambahan gula

5 atau kurang dari 5

kali/minggu

1 sendok makan gula

1 sendok makan jeli

1 gelas lemonade (sari

jeruk)

Mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi seperti sayuran, buah, dan

produk rendah lemak dengan mengurangi lemak jenuh akan menurunkan tekanan

darah sistolik sebesar 8-14 mmHg. Pembatasan mengkonsumsi alkohol dengan

tidak lebih dari dua gelas sehari (30 ml) untuk laki-laki dan tidak lebih dari satu

gelas sehari (15 ml) untuk wanita dan orang yang memiliki kelebihan berat badan.

Penghentian atau pembatasan merokok merupakan pencegahan yang paling kuat

untuk penyakit kardiovaskular seperti hipertensi dan melakukan aktivitas fisik

seperti olahraga (WHO, 2005).

2. Terapi farmakologi

Pemilihan obat antihipertensi awal tergantung pada derajat tekanan darah

untuk obat yang dipilih. Angiostensin-Converting Enzyme (ACE) inhibitor seperti

captopril, lisinopril, enalapril, Angiotensin II Receptor Blocker (ARB) seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

13

valsartan, losartan, irbesartan, Calcium Channel Blockers (CCBs) seperti

amlodipin, nifedipin dan diuretik thiazide (HCT) dapat menjadi pilihan pertama

(first-line). β-blocker digunakan untuk mengobati baik pada kondisi dan indikasi

tertentu (penyakit yang menyertai) atau sebagai terapi kombinasi pertama untuk

obat antihipertensi pada pasien tanpa indikasi tertentu (penyakit yang menyertai).

Morbiditas dan mortilitas yang lebih erat terkait dengan tekanan darah sistolik dari

dua tekanan darah diastolik pada pasien umur 50 tahun keatas. Diuretik, ACE

Inhibitor, dan ARB lebih memberikan manfaat dan aman pada orang tua.

Penggunaan obat antihipertensi secara teratur dan taat akan mempengaruhi

kondisi tekanan darah pasien (Dipiro et al., 2008).

Pada pedoman ESC/ESH manfaat utama pengobatan antihipertensi adalah

penurunan tekanan darah. Pada pedoman ini diuretik (tiazid, chlorthalidone, dan

indapamide), beta blocker, antagonis kalsium, angiotensin converting enzyme

(ACE) inhibitor, angiotensin receptor blockers (ARB) merupakan obat

antihipertensi yang sesuai untuk pengobatan awal dan pemeliharaan baik sebagai

monoterapi maupun dalam beberapa kombinasi. Terapi dengan ACEI dan ARB

adalah paling banyak digunakan. Penelitan meta analisis menyatakan bahwa

hydrochlorothiazide memiliki kemampua lebih rendah daripada chlorthalidone

dalam menurunkan tekanan darah (Mancia et al., 2013).

Angiostensin-Converting Enzyme (ACE) inhibitor lebih sering digunakan

dikalangan masyarakat dengan mekanisme menghambat pembentukan angiotensin

II ari prekusor angiotensin I yang inaktif dan menghambat degradasi kinin yang

memiliki efek vasodilatasi. Golongan Calcium Channel Blockers (CCBs) dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

14

menurunkan influks ion kalsium ke dalam sel-sel otot polos pembuluh darah

sehingga menurunkan kontraktilitas jantung dan memacu aktivitas vasodilatasi

(Gormer, 2007).

D. Pengendalian Tekanan Darah

Pengendalian tekanan darah dipengaruhi dengan kesadaran masyarakat

akan hipertensi, namun masyarakat masih dinilai rendah untuk melakukan kontrol

tekanan darah. Angka kesadaran akan hipertensi di Indonesia hanya 50% lebih

rendah dibandingkan dengan angka kesadaran di Amerika yang mencapai 69%.

Dari angka tersebut tekanan darah yang terkendali dengan baik masih di bawah

10% dari seluruh penderitanya di Indonesia (Bustan, 2007).

Pengendalian tekanan darah dapat dilakukan dengan berbagai hal yaitu

dengan menjaga pola hidup terkait pola makan dan aktivitas yang dapat

meningkatan tekanan darah. Pengendalian tekanan darah dapat dilakukan dengan

melakukan kontrol tekanan darah di pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas,

praktik dokter, bahkan dapat dilakukan di rumah (Departemen Kesehatan RI,

2009).

Pengendalian tekanan darah tinggi dapat dikendalikan dengan menjaga

berat badan yang sehat, melakukan aktivitas fisik yang dilakukan setiap hari

dalam seminggu, mengikuti pola makan yang sehat seperti mengkonsumsi

makanan rendah garam, dan lemak, menurunkan atau menghentikan konsumsi

minuman berat seperti alkohol dan menggunakan obat untuk tekanan darah tinggi

secara rutin. Hal tersebut juga bertujuan untuk mencegah terjadinya tekanan darah

tinggi (U.S Department of Health and Human Services, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

15

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi

Hipertensi memiliki beberapa faktor risiko yang dapat dikendalikan dan

tidak dapat dikendalikan yang dapat mempengaruhi seseorang pada

perkembangan penyakit hipertensi (Sawicka et al., 2011).

Tabel IV. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Hipertensi

Tidak dapat dikendalikan Dapat dikendalikan

Umur dan Jenis kelamin

Etnis

Konsumsi garam yang berlebih (pola makan)

Kelebihan berat badan dan obesitas

Aktivitas fisik

Konsumsi alkohol berlebih

Diabetes

(Sawicka et al., 2011)

1. Faktor umur

Hipertensi merupakan faktor risiko penting pada penyakit kardiovaskular

dan banyak terjadi pada populasi dewasa di Amerika Serikat. Survei yang pada

tahun 2009-2010 terdapat 82% orang dewasa yang sadar akan hipertensi dan 76%

orang dewasa yang melakukan terapi. Survei pada tahun 2011-2012, pada umur

40-59 tahun prevalensi hiperetensi sebanyak 32,4%, kesadaran akan hipertensi

83,0%, melakukan terapi sebanyak 73,7%, dan terkendali sebanyak 57,8%. Pada

responden umur 60-75 tahun prevalensi hipertensi sebanyak 65%, kesadaran akan

hipertensi sebanyak 86,1%, melakukan terapi sebanyak 82,2%, dan terkendali

sebanyak 50,5%. Hal ini terbukti bahwa peningkatan tekanan darah dipengaruhi

oleh bertambahnya usia (Nwankwo, 2013).

Pada individu dengan umur lebih dari 55 tahun memiliki risiko 90% untuk

mengalami hipertensi. Individu yang berumur 40-70 tahun berisiko mengalami

kenaikan 20 mmHg pada tekanan darah sistolik dan kenaikan 10 mmHg pada

tekanan darah diastolik. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan untuk lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

16

menekankan kesadaran masyarakat terhadap masalah tekanan darah tinggi dan

pendekatan yang agresif terhadap pengobatan antihipertensi (WHO, 2005).

Hubungan antara bertambahnya usia dan meningkatnya tekanan darah

sistolik mencerminkan lamanya waktu orang terkena faktor risiko yang dapat

dikendalikan. Pada usia 65 tahun, perempuan cenderung memiliki tekanan darah

lebih rendah dibandingkan laki-laki. Sebaliknya, setelah usia 65 tahun, laki-laki

cenderung memiliki tekanan lebih rendah dibandingkan perempuan. Penyebab

sering tidak diketahui dan prevalensi juga meningkat dengan bertambahnya usia

(Sawicka, et al., 2011).

2. Faktor pengaturan diet

Faktor pengaturan diet merupakan salah satu faktor yang dapat

dikendalikan. Peningkatan hasil tekanan darah terbukti bahwa faktor makanan

memiliki peran dominan. Pada stage 1 hipertensi, perubahan pola makan atau diet

dapat berfungsi sebagai terapi awal sebelum dimulainya terapi antihipertensi.

Perubahan pola makan/diet diantara orang yang sudah terapi dapat menurunkan

tekanan darah dan menurunkan terapi antihipertensi (Appel, 2009).

Pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor

yang penting terhadap kelebihan berat badan dan obesitas. Pola makan yang buruk

dan kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas

hipertensi. Pola hidup yang buruk seperti mengkonsumsi makanan yang

mengandung garam tinggi, lemak jenuh, penambahan gula, dan konsumsi alkohol

yang tinggi akan meningkatkan risiko hipertensi. Semakin tinggi individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

17

memiliki pola hidup yang buruk maka semakin tinggi pula tekanan darahnya

(USDA and HHS, 2010).

Tekanan darah secara langsung berhubungan dengan berat badan.

Hipertensi pada orang yang memiliki kelebihan berat badan sulit untuk

mengontrol tekanan darahnya dan biasanya terjadi lebih umum pada wanita

sehingga kesadaran akan hipertensi rendah. Berat badan seseorang ditentukan

bagaimana seseorang dalam menjaga pola makan. Penurunan berat badan dapat

dilakukan melalui pengaturan diet dengan mengurangi konsumsi garam, lemak,

alkohol, dan mengkonsumsi sayuran serta buah-buahan. Hal ini juga merupakan

faktor yang efektif yang dapat menurunkan tekanan darah (Stokes, 2009).

Mengkonsumsi garam adalah penyebab utama peningkatan tekanan darah.

Pada penduduk Amerika konsumsi garam melebihi 9 g/hari. Sumber garam pada

negara-negara maju, 75% garam berasal dari makanan olahan, sedangkan Negara-

negara berkembang, 70% garam berasal dari garam yang ditambahkan selama

memasak atau menambahkan garam saat makan. Konsumsi garam yang

meningkat perlu menerapkan pengurangan bertahap dan berkelanjutan dalam

jumlah garam dengan disarankan mengurangi konsumsi garam <5 g/hari, untuk

pengontrolan 3-4g/hari atau dengan mengganti luas garam dengan penggantian

rendah sodium dan tinggi kalium (He et al., 2012).

Konsumsi lemak jenuh berkaitan dengan peningkatan berat badan yang

berisiko terjadinya hipertensi. Kandungan bahan kimia dalam minyak goreng

terdiri dari beraneka asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Penggunaan

minyak goreng lebih dari satu kali pakai dapat merusak ikatan kimia pada minyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

18

yang dapat meningkatkan pembentukan kolesterol yang berlebihan sehingga dapat

menyebabkan aterosklerosis, hipertensi dan penyakit jantung (Goldman, 2014).

Pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan membatasi atau

menghidari konsumsi lemak hewan, gorng-gorengan, atau makanan yang

digoreng dengan minyak, konsumsi daging bergajih, dan jeroan. Meningkatkan

konsumsi sayuran seperti bayam, wortel, sawi dan buah-buahan seperti semangka,

pepaya dapat menurunkan tekanan darah (Dalimarta dkk., 2008).

Kadar kolesterol total dan LDL yang tinggi merupakan faktor risiko untuk

penyakit kardiovaskular. Sumber lemak jenuh sebagian besar berasal dari

makanan cepat saji, keju, mentega, dan minyak goreng. Untuk mengurangi asupan

lemak jenuh yaitu dengan mengganti mentega dan minyak goreng dengan minyak

nabati. Selain itu, mengurangi lemak jenuh dapat dengan mengkonsumsi susu

bebas lemak (low-fat), dan daging tidak bergajih. Mengkonsumsi sayur dan buah

yang merupakan bagian dari DASH dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai

penyakit seperti hipertensi. Bukti moderat menunjukkan bahwa mengkonsumsi

sayuran dan buah-buahan per hari dan pembatasan asupan gula dapat menurunkan

tekanan darah dan dapat mempertahankan berat badan yang sehat (USDA and

HHS, 2010).

F. Pengukuran Tekanan Darah

Instrumen yang digunakan untuk mengukur tekanan darah ada beberapa

jenis, yaitu sphygmomanometer merkuri, sphygmomanometer aneroid, dan

sphygmomanometer digital. Sphygmomanometer digital menggunakan sensor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

19

tekanan dan layar elektronik yang menggantikan manometer merkuri (MHRA,

2013).

Selama bertahun-tahun, instrumen standar untuk mengukur tekanan darah

menurut National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) adalah

sphygmomanometer merkuri. Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya

kekhawatiran tentang lingkungan pembuangan limbah medis yang terkontaminasi

merkuri dan risiko tumpahan dari sphygmomanometer merkuri, pengaturan klinis

telah mulai pentahapan keluar perangkat merkuri. Selain itu, dalam sejumlah

survei di negara dengan rancangan cross-sectional, perangkat sphygmomanometer

digital menggantikan perangkat merkuri dalam mengukur tekanan darah

(Ostchega et al., 2012).

G. Rule of Halves

Hipertensi adalah silent killer yang jarang menyebabkan gejala

(asimptomatik). Kunci untuk mendeteksi hipertensi yaitu dengan meningkatkan

kesadaran masyarakat. “Rule of Halves” menyatakan bahwa populasi adalah

hipertensi, setengah orang dengan tekanan darah tinggi tidak menyadarinya (“rule

1”), setengah dari mereka yang tidak menggunakan terapi (“rule 2”), dan setengah

dari mereka yang terapi tidak terkontrol tekanan darahnya (“rule 3”). Aturan ini

sebagai penilaian untuk mendeteksi kesadaran dan pengendalian hipertensi untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masalah kesehatan (Rao and Daniel,

2013).

Secara tradisional, kesadaran, terapi dan kontrol hipertensi ditunjukkan

dengan “Rule of Halves” yaitu setengah responden mengalami hipertensi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

20

setengah dari responden hipertensi sadar akan hipertensi, setengah dari sadar akan

hipertensi melakukan terapi, dan setengah dari responden terapi dapat

mengendalikan tekanan darahnya (Danon-Hersch, 2009).

Gambar 1. Rule of Halves

H. Landasan Teori

Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah ≥140/90 mmHg dan disebut

dengan silent killer dengan gejala yang bervariasi bahkan tidak terdapat gejala

pada masing-masing individu. “Rule of Halves” telah berlaku di beberapa

penelitian. Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang memiliki

prevalensi yang tinggi. Pencegahan, terapi dan kontrol terhadap hipertensi dapat

menurunkan prevalensi hipertensi (Sawicka et al., 2011, Park, 2013, Tee et al.,

2010)

Kesadaran penderita hipertensi dapat mempengaruhi kepekaan penderita

terhadap terapi yang didapatkan baik farmakologi maupun non-farmakologi.

Seseorang yang tidak sadar memiliki risiko terkena hipertensi sebaiknya segera

mendapatkan terapi dan saran oleh tenaga kesehatan untuk menekan tekanan

darah dan memperbaiki kualitas hidupnya (Departemen Kesehatan RI, 2009)

Total Subjek

Penelitian

Tidak Hipertensi

100% Hipertensi

50% ≠ Sadar

Hipertensi

50% Sadar

Hipertensi

50% ≠ Terapi Hipertensi

50% Terapi Hipertensi

50% Hipertensi ≠ Terkendali

50% Hipertensi Terkendali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

21

Hipertensi dapat dihindari dengan mengatur pola makan dalam

pembatasan konsumsi garam, lemak, alkohol, serta meningkatkan konsumsi buah

dan sayur. Penderita hipertensi perlu menggunakan obat antihipertensi secara rutin

dan teratur dengan dibutuhkannya bantuan dari keluarga atau pendamping pasien

dalam mengkontrol kepatuhan dalam mengkonsumsi obat sehingga efek terapi

akan tercapai secara maksimal. Banyaknya penderita yang menyadari hipertensi

tidak melakukan terapi karena berbagai alasan. Pengendalian tekanan darah

dipengaruhi dengan kesadaran masyarakat akan hipertensi yang menjadi faktor

penting (USDA and HHS, 2010)

Hipertensi dipengaruhi oleh umur. Pada individu yang berumur ≥60 tahun

lebih berisiko mengalami kenaikan tekanan darah. Konsumsi garam berlebihan

secara langsung dapat meningkatkan tekanan darah. Konsumsi lemak jenuh

berkaitan dengan berat badan yang memicu terjadinya hipertensi, sehingga

pengaturan pola makan dilakukan dengan mengurangi konsumsi garam dan

lemak. Semakin buruk pola hidup individu, maka semakin tinggi tekanan darah.

Pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas berhubungan dengan penyebab

utama morbiditas dan morbilitas penyakit hipertensi (U.S Department of Health

and Human Services, 2013, He, et al., 2012, Goldman, 2014, USDA and HHS,

2010)

Faktor risiko kesehatan yang dievaluasi melalui penelitian ini yaitu faktor

umur dan pengaturan diet terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah responden hipertensi pada populasi di Kecamatan

Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

22

I. Hipotesis

Adanya perbedaan faktor umur atau pengaturan diet mempengaruhi

perbedaan terhadap proporsi prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian

tekanan darah di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

dengan rancangan analitik cross-sectional (potong lintang). Potong lintang

merupakan jenis penelitian yang dilakukan baik seluruh atau sebagian dari

penduduk dengan mengumpulkan data pengamatan untuk menjawab pertanyaan

pada saat yang sama atau tidak ada rentang waktu (Olsen and George, 2004).

Penelitian observasional yaitu peneliti tidak melakukan intervensi, tetapi hanya

mengadakan pengamatan terhadap perjalanan penyakit (Budiarto dan Anggraeni,

2001). Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara

wawancara terstruktur secara langsung menggunakan panduan pertanyaan sesuai

CRF (Case Report Form).

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

a. Umur

b. Pengaturan diet

2. Variabel tergantung

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden

3. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali: jenis kelamin, BMI, merokok, pengaturan

aktivitas fisik, pendidikan, aktivitas dalam pekerjaan, dan penghasilan

b. Variabel pengacau tidak terkendali: penyakit penyerta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

24

C. Definisi Operasional

Tabel V. Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran

Skala Penilaian

Umur Responden penelitian adalah

penduduk yang berusia 40–75

tahun yang memenuhi kriteria

inklusi diperoleh dari

wawancara. Data yang

diperoleh dikelompokkan

menjadi dua kelompok yaitu

kelompok umur 40-59 tahun

dan kelompok umur 60-75

tahun. Pengelompokan umur

berdasarkan Nwankwo (2013).

Kategorikal 1= 60-75 tahun

2= 40-59 tahun

Pengaturan

Diet

Pengukuran mengatur diet:

Responden setiap harinya

mengatur konsumsi garam saat

memasak sehingga tidak terlalu

asin, jarang mengkonsumsi

jeroan, daging bergajih, lemak,

santan, mie instan, kecap, saus,

gorengan, dan sering

mengkonsumsi buah, sayur dan

susu rendah lemak setiap hari

hari. Pengelompokan

pengaturan diet berdasarkan

U.S Department of Health and

Human Services (2006).

Kategorikal 1= Tidak

Mengatur Diet

2= Mengatur

Diet

*Penilaian

pengaturan diet

lihat tabel VI.

Jenis

Kelamin

Responden penelitian adalah

penduduk laki-laki dan

perempuan. Pengelompokan

jenis kelamin berdasarkan

Thawomchaisit, et al (2013).

Kategorikal

1= Laki-Laki

2= Perempuan

Pengaturan

Aktivitas

Fisik

Melakukan aktivitas fisik

(olahraga) secara rutin.

Dikatakan rutin apabila

melakukan olahraga (jalan kaki,

jogging atau berlari) minimal 1

kali setiap minggu. Dikatakan

tidak rutin apabila <1x

seminggu atau tidak pernah

melakukan olahraga.

Pengelompokan aktivitas fisik

berdasarkan AHA (2014).

Kategorikal 1= Tidak Rutin

2= Rutin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

25

Lanjutan Tabel V.

Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran

Skala Penilaian

Merokok Setiap hari merokok dan dahulu

pernah merokok, berhenti

merokok ≤2 tahun, keluarga

dan ditempat kerja ada yang

merokok. Pengelompokan

merokok berdasarkan CDC

(2015).

Kategorikal 1= Merokok

2= Tidak

Merokok

BMI BMI ≥23, jika dihitung dengan 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚) Pengelompokan BMI

berdasarkan WHO (2004).

Kategorikal 1= ≥23 kg/m2

2= <23 kg/m2

Pendidikan Pendidikan terakhir yang

diselesaikan oleh responden.

Pengelompokan pendidikan

berdasarkan Zhang, et al

(2013).

Kategorikal 1= ≤SMP

2= >SMP

Aktivitas

dalam

Pekerjaan

Aktivitas utama yang menjadi

rutinitas sehari-hari yang

dilakukan oleh responden untuk

mendapatkan penghasilan.

Pekerjaan dibagi menjadi dua

kelompok yaitu kelompok aktif

(petani/buruh), dan kelompok

kurang aktif (ibu rumah tangga,

pengangguran).

Pengelompokan pekerjaan

berdasarkan Muhammadun

(2010).

Kategorikal 1= Kurang Aktif

2= Aktif

Penghasilan Penghasilan keluarga yang

diperoleh responden selama

satu bulan bekerja. Semula

berupa data rasio (Rp)

selanjutnya dikonversi ke data

ordinal. Batas UMR adalah Rp

1.200.000,00. Apabila

reponden sudah berkeluarga,

maka batas UMR adalah Rp

2.400.000,00. Pengelompokan

penghasilan berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi

Yogyakarta (2015).

Kategorikal 1= ≤UMR

2= >UMR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

26

Lanjutan Tabel V.

Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran

Skala Penilaian

Prevalensi Persentase responden hipertensi

dan tidak hipertensi. Standar

pengukuran tekanan darah

penelitian ini adalah

berdasarkan klasifikasi menurut

ESH dan ESC Guidelines 2013.

Kategorikal 1= Hipertensi

(Tekanan darah

≥140/90 mmHg).

2= Tidak

hipertensi

(Tekanan darah

<140/90 mmHg)

Kesadaran Kesadaran masyarakat akan

hipertensi dapat dilihat dari

hasil wawancara terstruktur

apakah responden pernah

melakukan pengukuran tekanan

darah sebelumnya, jika pernah

dan hasil pengukuran tekanan

darah termasuk hipertensi maka

responden termasuk sadar

terhadap hipertensi.

Kategorikal 1= Sadar

hipertensi

2= Tidak sadar

hipertensi

Terapi Responden yang mengalami

hipertensi dan sadar menderita

hipertensi yang melakukan

terapi baik dengan farmakologi

atau non-farmakologi

Kategorikal 1= Terapi (Rutin

terapi

farmakologi

maupun non-

farmakologi)

2= Tidak Terapi

(Tidak pernah

terapi

farmakologi

maupun non-

farmakologi)

Pengendalian Tekanan darah yang

dikendalikan

<140 mmHg sesuai target ESC/

ESH

Kategorikal 1 = Terkendali

2 = Tidak

terkendali

Pada penelitian ini, peneliti hanya fokus pada variabel umur dan

pengaturan diet. Pengelompokan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok

lebih berisiko dengan kode angka 1 dan kelompok tidak lebih berisiko dengan

kode angka 2. Pengkategorian variabel pengaturan diet berdasarkan DASH dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

27

U.S Department of Health and Human Services, namun dilakukan modifikasi

untuk menyesuaikan dengan lokasi penelitian.

Penilaian pengaturan diet dengan skor pada CRF digunakan untuk

mengelompokkan pengaturan diet, penilaian pengaturan diet dibagi menjadi dua

penilaian yaitu penilaian lebih berisiko dengan skor nol dan penilaian tidak lebih

berisiko dengan skor satu. Apabila skor ≥6 merupakan kelompok yang mengatur

diet, sebaliknya skor <6 merupakan kelompok yang tidak mengatur diet.

Tabel VI. Penilaian Pengaturan Diet dengan Skor pada CRF

No Keterangan Skor

1 (i) Makan diperhatikan

(ii) Makan tidak diperhatikan

(i)

(ii)

1

0

2 Mengatur asin Ya

Tidak

1

0

3 Menambah kecap, garam tambahan,

saus

Ya

Tidak

0

1

4 Makan di rumah Ya

Tidak

1

0

5 Makan gorengan ≤1xseminggu

>1xseminggu

1

0

6 Minum susu (rendah lemak)

Ya

Tidak

1

0

7 Makan daging bergajih, lemak, santan ≤1xseminggu

>1xseminggu

1

0

8 Konsumsi sayuran ≥1xsehari

<1xsehari

1

0

9 Konsumsi buah ≥1xsehari

<1xsehari

1

0

Total 9

*Keterangan: Skor 0 = lebih berisiko

Skor 1 = tidak lebih berisiko

Jika poin ≥6= mengatur diet

Jika poin <6= tidak mengatur diet

D. Subyek Penelitian

Pada penelitian ini subjek yang menjadi target disebut responden.

Penelitian ini adalah penduduk berumur 40-75 tahun di Padukuhan Grumbulgede,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

28

Surokerten, Pundung, Jetis, Sambirejo, dan Dhuri pada Kecamatan Kalasan,

Sleman, DIY. Kriteria inklusi adalah penduduk yang berumur 40-75 tahun.

Kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia mengisi inform consent

dan responden yang tidak dapat diukur tekanan darahnya.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di enam Padukuhan di Kecamatan Kalasan, Sleman,

DIY yaitu Padukuhan Surokerten, Pundung (responden dikumpulkan pada satu

tempat), Grumbulgede, Jetis, Dhuri, dan Sambirejo (door to door). Penelitian ini

akan berlangsung pada bulan Mei-Juni 2015.

Gambar 2. Bagan lokasi penelitian di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian payung yang berjudul “Prevalensi,

Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden 40-75 Tahun di

Kabupaten Sleman

Kecamatan Kalasan

Desa Tirtomartani

(411 responden)

Padukuhan Jetis

(193 responden)

Padukuhan Pundung

(117 responden)

Padukuhan Dhuri

(101 responden)

Desa Selomartani

(402 responden)

Padukuhan Grumbulgede

(160 responden)

Padukuhan Surokerten

(153 responden)

Padukuhan Sambirejo

(89 responden)

Multistage Random Sampling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

29

Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (Kajian Faktor Risiko Kesehatan dan Sosio-

Demografi)” Penelitian ini dilakukan berkelompok dengan jumlah anggota

sebanyak delapan orang, setiap padukuhan diteliti oleh 8 orang sesuai dengan

faktor yang diteliti yaitu umur, BMI, jenis kelamin, pengaturan diet, olahraga,

merokok, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan di Kecamatan Kalasan, Sleman,

DIY. Peneliti hanya fokus pada faktor umur dan faktor pengaturan diet pada

faktor risiko kesehatan.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara multistage random

sampling. Multistage random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara

acak bertingkat pada populasi yang luas dan homogen atau dengan beberapa tahap

sampai tahap yang dianggap jenuh (Juliandi dkk, 2014). Sedangkan, teknik

pengambilan sampel (sampling) pada penelitian dilakukan secara cluster random

sampling. Cluster random sampling merupakan bentuk pengambilan sampel

dimana kluster daripada elemen tunggal yang dipilih secara acak dan barulah

responden dapat diambil (Eriyanto, 2007). Pada penelitian ini, responden yang

memenuhi inklusi pada enam padukuhan (cluster) diteliti dan apabila sudah

memenuhi jumlah subjek yang diinginkan, penelitian dapat dihentikan.

Pertimbangan dalam keperluan analisis adalah jumlah responden untuk

penelitian dengan menggunakan data statistika, ukuran sampel minimum adalah

30 (Arifin, 2008). Jumlah responden yang ditetapkan pada penelitian ini didapat

dari perhitungan besar sampel yang belum diketahui prevalesinya, rumus yang

digunakan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

30

𝑛

97 dibulatkan menjadi 100

(Dahlan, 2009).

Perhitungan besar sampel didasarkan penelitian “Rule of Halves” dimana

jumlah sampel pada terapi 100 orang, dan dapat diperoleh jumlah sampel pada

sadar akan hipertensi, prevalensi, sehingga didapat jumlah sampel seluruhnya 800

orang.

Gambar 3. Bagan Perhitungan Besar Sampel Penelitian

Dari jumlah populasi di enam padukuhan (cluster) didapat responden

penelitian yang masuk dalam kriteria inklusi sebanyak 816 orang. Sebanyak 3

orang masuk dalam kriteria eksklusi dikarenakan tekanan darah tidak terukur

sehingga jumlah subjek pada penelitian ini 813 orang.

Total: 200

Sadar:

n= 200

Total: 400

Hipertensi:

n= 400

Total: 800

Terapi

n= 100

Tidak Terapi

n= 100

Sadar:

n= 200

Hipertensi:

n= 400

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

31

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Case

Report Form (CRF), informed consent, alat pengukur tinggi badan, timbangan,

dan sphygmomanometer digital yang bertujuan untuk mengukur tekanan darah

responden.

I. Tata Cara Penelitian

Gambar 4. Alur Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal

Observasi awal dilakukan dengan mencari padukuhan di Kecamatan

Kalasan melalui metode multistage random sampling.

2. Permohonan perijinan dan kerjasama Komisi Etik

Permohonan ijin selanjutknya ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedoteran universita Gadjah mada

Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearence. Perijinan dilakukan untuk

memenuhi etika penelitian dengan menggunakan hasil pengukuran tekanan darah

manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.

Dilakukan Observasi

awal

Permohonan ijin dan kerjasama yang diajukan

kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan fakultas

Kedokteran UGM Yogyakarta

Permohonan ijin dan kerjasama dengan Kepala

Dukuh

Dilakukan pembuatan Case

Report Form, dan Informed

Consent

Dilakukan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Dilakukan penetapan dan seleksi calon

responden

Dilakukan pengukuran

tekanan darah responden

Dilakukan penjelasan hasil serta wawancara

terhadap responden

Dilakukan pengelompokan

data dan pengolahan data

responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

32

3. Permohonan perijinan dan kerjasama Kepala Dukuh

Permohonan ijin dan kerjasama kepada Kesatuan Bangsa, Bappeda,

Kecamatan Kalasan, Kepala Desa (Desa Selomartani dan Tirtomartani) dan

Kepala Dukuh (Padukuhan Jetis, Pundung, Grumbulgede, Surokerten, Sambirejo,

dan Dhuri) di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

4. Pembuatan Case Report Formed dan Informed Consent

Pembuatan informed consent harus memenuhi standar yang ditetapkan

oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama,

alamat, usia dan menandatanganinya. Case Report Formed (CRF) berupa

selembaran berukuran A4 yang berisi kolom-kolom untuk pengambilan hasil

wawancara responden.

5. Validitas dan reliabilitas instrument penelitian

Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan

sphygmomanometer digital yang telah divalidasi dengan protokol internasional

untuk masyarakat Eropa. Pengukuran tekanan darah diulang sebanyak 3 kali

dengan interval lima menit untuk tiap pengukuran (Babiker, et al., 2013).

Instrumen harus memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi yang digunakan

dalam penelitian agar hasil yang didapat akurat dan reliabel dengan nilai CV

(coefficient of variation) 5% (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011).

Uji validitas dilakukan dengan kalibrasi, yaitu dengan membandingkan tiga

tekanan darah probandus dengan menggunakan sphygmomanometer digital dan

sphygmomanometer raksa (Lampiran 4). Uji Reliabilitas dilakukan dengan tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

33

probandus yang diukur tekanan darahnya sebanyak tiga kali. Uji validitas dan

reliabilitas ini untuk melihat nilai CV. Coefficient of variation (CV) ≤5% dapat

disimpulkan bahwa alat yang digunakan valid dan reliabel. Hasil yang didapat

pada uji validitas dan reliabilitas instrument yang digunakan memiliki validitas

dan reliabilitas yang baik. Kalibrasi juga dilakukan untuk timbangan berat badan

dan pengukur tinggi badan untuk mendapatkan hasil yang valid (Lampiran 5).

6. Penetapan dan seleksi calon responden

Penetapan responden penelitian dilakukan setelah mendapat ijin Kepala

Dukuh. Penetapan responden dilakukan dengan cara door to door. Peneliti akan

memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon

responden. Responden yang bersedia mengikuti penelitian ditanyakan

kesediaannya untuk mengikuti wawancara berdasarkan CRF dan responden

diminta untuk menandatangani informed consent.

7. Pengukuran tekanan darah responden

Pengukuran tekanan darah responden yang telah menandatangani informed

consent. Pengukuran dilakukan pada bagian lengan kiri atas dan posisi duduk

tegak dengan lengan sejajar dengan jantung. Pengukuran tekanan darah

menggunakan sphygmomanometer digital dengan melilitkan manset mengelilingi

lengan kiri, lalu rekatkan manset. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak

dua kali berturut–turut dengan jeda setiap pengukuran sekitar lima menit. Apabila

pada dua kali pengukuran ada perbedaan nilai ukur ≥10 mmHg maka dilakukan

pengukuran yang ketiga yang kemudian dua hasil yang mendekati dirata-rata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

34

Parameter yang diukur pada responden adalah tekanan darah, tinggi badan, dan

berat badan.

8. Penjelasan hasil serta wawancara responden

Peneliti akan menjelaskan hasil pengukuran kepada responden secara

langsung. Penjelasan hasil pengukuran disertai dengan penggalian beberapa

informasi dari responden. Informasi yang didapat dari responden akan

dikelompokkan sebagai data analisis. Standar pengukuran tekanan darah yang

digunakan dalam penelitian ini adakah ESH dan ESC 2013.

9. Pengelompokan dan pengolahan data

Pengelompokan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis. Data

akan dikumpulkan didalam CRF kemudian dikelompokkan. Data yang diperoleh

secara langsung dari responden melalui wawancara terstruktur pada CRF yang

sudah terkumpul diolah secara komputerisasi untuk mengubah data mejadi

informasi. Langkah-langkah pengelolaan data dimulai dengan editing yaitu

memeriksa kebenaran dan kelengkapan data yang diperlukan. Entry data yaitu

memasukkan data berdasarkan CRF yang terkumpul ke dalam Program Microsoft

Excel. Cleaning yaitu pengecekan data yang sudah dimasukkan untuk memastikan

adanya kesalahan data atau tidak. Tekanan darah yang didapat dibagi menjadi

<140/90 mmHg (tidak hipertensi) dan ≥140/90 mmHg (hipertensi), kesadaran

dibagi menjadi sadar, tidak sadar, dan normal, terapi dibagi menjadi terapi (rutin),

tidak terapi, dan normal, pengendalian dibagi menjadi terkendali, tidak terkendali,

dan normal. Faktor risiko hipertensi pada diet dibagi menjadi diet dan tidak diet.

Kemudian masing-masing variabel yang telah dikelompokkan diberi kode dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

35

angka (1 dan 2) sesuai definisi operasional. Kemudian dilakukan coding yaitu data

diklasifikasi menurut kategori masing-masing dan memberikan kode pada data

dengan mengubah kata-kata menjadi angka dan kemudian dianalisis dengan

program komputer.

J. Analisis Data Penelitian

Data yang sudah diperoleh kemudian dikelompokkan secara statistik

dengan bantuan program. Uji deskriptif/univariat digunakan untuk melihat profil

responden penelitian dan proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian

tekanan darah pada bagan berdasarkan Rule of Halve.

Data rasio di uji normalitas untuk mengetahui apakah data terdistribusi

normal atau tidak dengan melihat parameter Kolmogorov-Smirnov. Data

berdistribusi normal apabila nilai p>0,05. Data yang terdistribusi normal dapat

dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan untuk mengetahui adanya perbedaan

rerata antarkelompok. Uji Chi Square untuk mengetahui perbedaan proporsi

faktor umur atau pengaturan diet terhadap prevalensi hipertensi, kesadaran, terapi,

pengendalian tekanan darah. Data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis

secara statistika dengan bantuan komputer. Data yang sudah diolah kemudian

dilakukan analisis univariat. Pada penelitian ini, jika data terdistribusi normal

maka digunakan nilai mean. Jika data tidak terdistribusi normal maka digunakan

nilai median (Dahlan, 2014). Pada variabel alkohol tidak dibahas lebih lanjut,

karena yang mengkonsumsi alkohol hanya 2 dari 813 responden sehingga tidak

dapat mewakili populasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

36

K. Analisis Hipotesis

Peneliti akan menganalisis hipotesis berdasarkan hipotesis yang telah

ditetapkan sebelumnya dengan data yang telah diperoleh. Data yang terdistribusi

normal dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan untuk melihat karakteristik

tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi responden terhadap

umur dan pengaturan diet. Uji t digunakan untuk menelaah variabilitas

data/perbedaan rerata antardua kelompok. Uji deskriptif/univariat digunakan

untuk melihat proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan

darah.

Pembuktian hipotesis dilakukan dengan melihat nilai signifikansi atau

(p<0,05) pada uji Chi Square untuk melihat pengaruh variabel bebas (umur dan

pengaturan diet) terhadap variabel tergantung (prevalensi, kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah) (Chataut, 2011). Uji Chi Square dilakukan untuk

melihat perbedaan proporsi antar kelompok. Pada uji Chi Square, H0 ditolak

apabila p≤α (0,05), artinya adanya perbedaan proporsi antara variabel bebas

terhadap variabel tergantung. H0 diterima apabila p>α (0,05), artinya tidak adanya

perbedaan bermakna antara variabel bebas terhadap variabel tergantung.

Kemudian dilakukan perhitungan Odds ratio untuk melihat seberapa besar

kemungkinan risiko variabel bebas terhadap variabel tergantung untuk p<0,05

(Dahlan, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

37

Gambar 5. Analisis Hipotesis

Ho : P1=P2

H1,2,3,4 : P1≠P2 ; <0.05

P1 = proporsi prevalensi (H1), kesadaran (H2), terapi (H3) dan pengendalian

tekanan darah (H4) pada responden umur 60-75 tahun atau responden tidak

mengatur diet.

P2 = proporsi prevalensi (H1), kesadaran (H2), terapi (H3) dan pengendalian

tekanan darah (H4) pada responden umur 40-59 tahun atau responden mengatur

diet.

L. Kesulitan Penelitian

1. Ketidakterbukanya responden saat menjawab pertanyaan wawancara dari

peneliti sehingga dapat mempengaruhi hasil dari penelitian.

2. Banyak reponden hipertensi yang melakukan terapi lupa bahkan tidak

mengetahui nama obat antihipertensi yang dikonsumsi.

Faktor Umur

Faktor Pengaturan Diet

Prevalensi (H1)

Kesadaran (H2)

Terapi (H3)

Pengendalian (H4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang berjudul “Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian

Tekanan Darah Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman,

Yogyakarta dengan Kajian Faktor Umur dan Pengaturan Diet” dilakukan pada

enam dukuh di Kecamatan Kalasan yaitu Padukuhan Grumbulgede, Surokerten,

Pundung, Jetis, Sambirejo, dan Dhuri yang dipilih secara multistage random

sampling. Penelitian ini dilakukan secara door to door dan dikumpulkan dengan

menggunakan wawancara yang terstandarisasi.

Analisis univariat atau analisis deskriptif dilakukan untuk

mendeskripsikan dan melihat profil frekuensi penelitian dengan bantuan komputer

yang disajikan dalam bentuk tabel. Penelitian ini merupakan penelitian dengan

satu variabel utama yang diteliti yaitu umur dan delapan variabel lain yang diteliti

yaitu jenis kelamin, BMI, merokok, pengaturan diet, aktivitas fisik, pendidikan,

pekerjaan dan penghasilan.

Hasil yang diperoleh pada penelitian gambaran umum profil responden

yang dominan yaitu pada tidak mengatur diet, BMI≥ 23 kg/m2, merokok (aktif

dan pasif), tidak rutin beraktivitas fisik, berpendidikan ≤SMP, dan berpenghasilan

≤UMR memiliki karakteristik yang berisiko mengalami hipertensi, serta usia 40-

59 tahun, perempuan jauh lebih banyak dibandingkan laki-laki, tidak

mengkonsumsi alkohol, pekerjaan lebih menggunakan fisik. Pada penelitian ini,

peneliti lebih fokus untuk menganalisis variabel umur dan pengaturan diet. Profil

umum subjek yang diteliti secara garis besar ditunjukkan pada Tabel VII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

39

Tabel VII. Profil Responden Penelitian di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY

Variablel n (%)

Total Responden 813 (100%)

Umur (tahun)

40-59

60-75

581 (71,5%)

232 (28,5%)

Diet

Ya

Tidak

181 (22,3%)

632 (77,7%)

Alkohol

Ya

Tidak

2 (0,2%)

811 (99,8%)

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

335 (41,2%)

478 (58,8%)

Body Mass Index (BMI)

≥23 kg/m2

<23 kg/m2

428 (52,6%)

385 (47,4%)

Merokok

Ya

Tidak

429 (52,8%)

384 (47,2%)

Pengaturan Aktivitas Fisik

Rutin

Tidak Rutin

315 (38,7%)

498 (61,3%)

Pendidikan

≤SMP

>SMP

506 (62,2%)

307 (37,8%)

Aktivitas dalam Pekerjaan

Kurang Aktif

Aktif

279 (34,3%)

534 (65,7%)

Penghasilan

≤UMR

>UMR

610 (75,0%)

203 (25,0%)

Pada penelitian ini, sebaran normal pada suatu populasi pada data yang

diambil dianalisis dengan uji normalitas variabel yang bertipe rasio/skala yaitu

umur, tekanan darah sistolik (TDS), tekanan darah diastolik (TDD), denyut nadi

(DN) serta BMI. Hasil yang dapat dilihat dalam uji normalitas seperti Q-Q plot

dengan melihat sebaran yang berada pada garis, apabila sebaran titik berada pada

garis dapat dikatakan distribusi normal. Selain itu, normalitas dapat dilihat dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

40

nilai p (signifikan), apabila nilai p≥0,05 maka sampel dapat dikatakan distribusi

normal. Data yang memiliki sebaran normal dianggap dapat mewakili populasi

(Dahlan, 2014).

Tabel VIII. Karakteristik Normalitas Data Responden di Kecamatan Kalasan

Karakteristik Mean±SD Median Nilai p

Umur (tahun)

Tekanan Darah Sistolik

(mmHg)

Tekanan Darah Diastolik

(mmHg)

Denyut nadi (x/menit)

Body Mass Index (kg/m2)

53,9±10,1

139,8±23,5

81,4±13,2

80,2±12,7

23,6±4,1

52,0

135,0

80,0

79,0

23,5

<0,05

<0,05

<0,05

<0,05

<0,05

*p<0,05= Tidak berdistribusi normal

Berdasarkan Tabel VIII, menunjukkan bahwa uji normalitas variabel

umur, tekanan darah sistolik (TDS), tekanan darah diastolik (TDD), denyut nadi

(DN), dan Body Mass Index (BMI) tidak ada yang berdistribusi normal sehingga

digunakan median. Berdasarkan teorema limit pusat (“central limit theorem”),

apabila jumlah sampel yang diperoleh relatif besar (>30) atau lebih akan

mendapatkan distribusi yang mendekati normal dengan kurva distribusi sampling

akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki sifat-sifat

distribusi normal (Gujarati, 2006). Pada penelitian ini, sampel yang diperoleh

relatif besar maka uji normalitas dapat dikatakan mendekati distribusi normal,

sehingga dapat dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan. Uji t tidak berpasangan

untuk melihat adanya kebermaknaan antarkelompok dengan skala pengukuran

numerik. Syarat uji tersebut yaitu menggunakan dua kelompok yang tidak

berpasangan (Dahlan, 2014).

Pada tabel diatas juga menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik

responden mendekati 140 mmHg. Selain itu, nilai rata-rata BMI sudah lebih dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

41

23 kg/m2

atau overweight. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

tekanan darah penduduk Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta tergolong pada

klasifikasi tekanan darah normal kategori tinggi (Mancia et al., 2013). Selain itu,

dengan BMI lebih dari 23 kg/m2, sebagian besar penduduk dikatakan kurang

dalam menjaga berat badan seperti mengatur diet. Penduduk dengan rata-rata TDS

dan BMI seperti diatas memiliki risiko mengalami hipertensi.

Tabel IX. Perbandingan Faktor Umur terhadap TDS, TDD, DN, dan BMI

Responden di Kecamatan Kalasan

Umur Nilai p

60-75 Tahun 40-59 Tahun

Tekanan Darah Sistolik

(mmHg)

Tekanan Darah Diastolik

(mmHg)

Denyut Nadi (x.menit)

Body Mass Index (kg/m2)

149,1±24,7

80,3±15,3

79,4±11,8

22,6±4,2

136,2±22,0

81,8±12,3

80,0±13,0

24,0±3,9

0,01*

0,17*

0,27

0,01*

*Adanya perbedaan rerata antar kelompok

Hasil analisis pada Tabel IX menunjukkan responden yang berumur 60-75

tahun dan 40-59 tahun memiliki perbedaan rerata pada tekanan darah sistolik

(TDS) dan Body Mass Index (BMI) yang dilihat dari nilai p<0,05. Pada responden

yang berusia 40-75 tahun memiliki kenaikan tekanan sistolik yang lebih tinggi

dibandingkan responden yang berusia 40-59 tahun. Peningkatan tekanan darah

pada orang tua yang berumur 50 atau lebih disebabkan adanya perubahan

struktural (penebalan dan pelebaran dinding), perubahan fungsional arteri serta

peningkatan kekakuan pembuluh darah akibat penuaan (Pinto, 2007). Hasil juga

menunjukkan tidak adanya perbedaan rerata antara faktor umur terhadap tekanan

darah diastolik dan denyut nadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

42

Tabel X. Perbandingan Pengaturan Diet terhadap Umur, TDS, TDD, DN, dan

BMI Responden di Kecamatan Kalasan

Pengaturan Diet Nilai p

Tidak Ya

Umur (tahun)

Tekanan Darah Sistolik

(mmHg)

Tekanan Darah Diastolik

(mmHg)

Denyut Nadi (x.menit)

Body Mass Index (kg/m2)

54,1±10,2

140,2±23,0

80,8±13,0

79,9±12,9

23,4±4,1

53,1±10,1

138,6±25,4

83,3±14,0

81,0±12,0

24,4±3,8

0,23

0,45

0,03*

0,27

0,01*

*Adanya perbedaan rerata antar kelompok

Hasil analisis yang diperoleh (Tabel X), menunjukkan mengatur diet dan

tidak mengatur diet memiliki perbedaan rerata pada tekanan darah diastolik

(TDD) dan Body Mass Index (BMI). Pada responden yang tidak mengatur diet

lebih berpengaruh terhadap kenaikan tekanan diastolik dan BMI. Denyut nadi

pada tekanan darah normal adalah 40 x/menit. Pada orang dewasa atau lebih tua,

denyut nadi >60 x/menit berisiko mengalami penyakit kardiovaskular, sedangkan

<40 x/menit berisiko adanya kerusakan fungsi jantung (Sheldon and Sheps, 2015).

Pada orang tua, risiko peningkatan denyut nadi merupakan faktor paling kuat

karena adanya penurunan tekanan darah diastolik dan peningkatan tekanan darah

sistolik. Modifikasi gaya hidup atau pengaturan diet akan efektif membantu

memanajemen hipertensi untuk menurunkan tekanan darah (Pinto, 2007).

Hasil diatas menunjukan tekanan darah diastolik dan BMI pada responden

yang mengatur diet lebih tinggi daripada responden yang tidak mengatur diet.

Pekerjaan yang dilakukan oleh responden dengan menggunakan pikiran atau

pekerjaan yang lebih cenderung meningkatkan stess yang dapat meningkatkan

tekanan darah diastolik (Fauvel et al, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

43

A. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah

Responden di Kecamatan Kalasan, Sleman Yogyakarta.

Gambar bagan di bawah ini menunjukkan hasil proporsi prevalensi,

kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden pada enam

Padukuhan di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan

penelitian yang berdasar pada “Rule of Halves” (Rao and Daniel, 2014).

*proporsi dari penderita hipertensi

Gambar 6. Bagan Profil Respoden 40-75 tahun Berdasarkan “Rule of Halves” di

Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

1. Prevalensi Hipertensi

Prevalensi menunjukkan jumlah penderita dalam lingkup populasi

hipertensi dalam satuan waktu tertentu (Daldiyono, 2006), sedangkan prevalensi

hipertensi merupakan jumlah orang yang hidup dengan penyakit hipertensi dalam

jangka waktu tertentu sebagai proporsi dari populasi yang berisiko selama periode

itu. Bagan diatas menunjukkan proporsi prevalensi hipertensi di Kecamatan

Kalasan memiliki proporsi kurang dari setengah responden penelitian yang diteliti

di Kecamatan Kalasan, sehingga dapat disimpulkan bahwa prevalensi hipertensi

kurang sesuai dengan “Rule of Halves”. Hal ini dapat dikatakan bahwa prevalensi

Responden penelitian

(813)

Tidak Hipertensi

(456)

Hipertensi

(357) 43,9%

Tidak Sadar

(266) 74,5%

Sadar

(91) 25,5%

Tidak Terapi

(46) 50,5%

Terapi

(45) 49,5%

Tidak Terkendali (41) 91,1%

Terkendali (4) 8,9%

*25,5%

*100%

*1,1%

*12,6%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

44

hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta cukup tinggi. Menurut

penelitian Panesar (2013), prevalensi sedikit tinggi dengan proporsi dibawah

setengah tidak sesuai dengan rule of halves. Penelitian ini didapat proporsi

prevalensi sedikit tinggi namun masih dibawah setengah populasi. Maka,

penelitian ini memiliki kesimpulan yang sama dengan penelitian Panesar (Rao

and Daniel, 2014, Panesar et al., 2013).

2. Kesadaran Hipertensi

Kesadaran hipertensi merupakan responden yang sadar akan hipertensi.

Berdasarkan bagan diatas, proporsi kesadaran responden di Kecamatan Kalasan

masih kurang dari setengah pada responden yang menderita hipertensi, sehingga

dapat disimpulkan bahwa kesadaran kurang sesuai dengan “Rule of Halves”.

Maka dapat dikatakan bahwa kesadaran akan hipertensi di Kecamatan Kalasan,

Sleman, Yogyakarta masih rendah. Menurut penelitian Panesar (2013), kesadaran

masih rendah serta berada dibawah setengah populasi hipertensi. Hal ini kurang

sesuai dengan rule of halves. Kesadaran pada penelitian ini yang dilihat dari

proporsi responden yang hipertensi masih dibawah setengah responden yang

hipertensi. Maka, penelitian ini memiliki kesimpulan yang sama dengan penelitian

Panesar (Rao and Daniel, 2014, Panesar et al., 2013).

3. Terapi Hipertensi

Terapi hipertensi merupakan upaya seseorang untuk mengobati atau

menyembuhkan dari penyakit hipertensi dengan menurunkan tekanan darah.

Responden hipertensi yang rutin melakukan terapi di Kecamatan Kalasan tidak

cukup banyak. Walaupun hasil proprosi mendekati setengahnya (50%), namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

45

proporsi responden yang terapi masih kurang dari setengah pada responden yang

sadar akan hipertensi, sehingga kurang sesuai dengan “Rule of Halves” (Gambar

6). Hal ini dapat dikatakan bahwa terapi rutin responden hipertensi di Kecamatan

Kalasan, Sleman, Yogyakarta masih rendah. Menurut penelitian Panesar (2013),

terapi hipertensi masih rendah serta berada dibawah setengah reponden yang sadar

hipertensi. Hal ini kurang sesuai dengan rule of halves. Terapi hipertensi pada

penelitian ini masih berada di bawah setengah responden yang sadar hipertensi.

Maka, penelitian ini memiliki kesimpulan yang sama dengan penelitian Panesar

(Rao and Daniel, 2014, Panesar et al., 2013).

Terapi hipertensi dapat berupa terapi farmakologi menggunakan obat

antihipertensi atau dengan terapi non-farmakologi dengan mengatur diet.

Tabel XI. Terapi Obat Hipertensi Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan

Golongan Nama Obat Frekuensi Persen (%)

ACEI

CCB

ARB

Captopril

Amlodipin

Valsartan

23

12

1

8

52,3%

27,3%

2,3%

18,2% Lupa obat

Pada Tabel XI, kebanyakan responden hipertensi di Kecamatan Kalasan,

Sleman, Yogyakarta melakukan terapi hipertensi dengan mengkonsumsi obat

antihipertensi golongan ACEI (Angiostensin-Converting Enzyme Inhibitor) seperti

captopril. Ada juga, responden hipertensi di Kecamatan kalasan mengkonsumsi

obat antihipertensi golongan CCB (Calcium Channel Blockers) seperti amlodipin

dan ARB (Angiotensin II Receptor Blocker) seperti valsartan sebagai terapi

hipertensi. Namun, banyak responden hipertensi yang lupa atau tidak mengetahui

nama obatnya. Selain itu, ada pula responden yang menggunakan terapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

46

nonfarmakologi dengan rutin mengkonsumsi tanaman yang dapat menurunkan

tekanan darah seperti buah mengkudu. Menurut Mancia et al (2013), obat

antihipertensi yang paling banyak digunakan yaitu ACE Inhibitor. Penelitian ini

sesuai dengan penelitian Mancia (2013).

4. Pengendalian Tekanan Darah

Pengendalian tekanan darah merupakan upaya responden hipertensi untuk

mempertahankan tekanan darah <140 mmHg dengan terapi farmakologi maupun

terapi non-farmakologi secara rutin. Responden hipertensi di Kecamatan Kalasan

yang tekanan darahnya terkendali masih sangat kecil karena proporsi masih sangat

kurang dari setengah responden hipertensi yang melakukan terapi, sehingga

kurang sesuai dengan “Rule of Halves”. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian

tekanan darah responden hipertensi masih sangat rendah. Dalam penelitian ini,

peneliti hanya melihat pengendalian tekanan darah responden hipertensi

dariresponden yang melakukan terapi secara rutin pada waktu penelitian karena

peneliti hanya melakukan pengukuran satu kali. Menurut penelitian Panesar

(2013), pengendalian tekanan darah masih sangat rendah serta berada dibawah

setengah responden yang terapi hipertensi. Hal ini kurang sesuai dengan rule of

halves. Pengendalian tekanan darah pada penelitian ini masih berada di bawah

setengah responden yang terapi hipertensi. Maka, penelitian ini memiliki

kesimpulan yang sama dengan penelitian Panesar. Tekanan darah yang tidak

terkendali akan meningkatkan risiko kardivaskular yang lain seperti stroke dan

gagal jantung (Rao and Daniel, 2014, Panesar et al., 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

47

B. Perbedaan Faktor Umur atau Pengaturan Diet terhadap Prevalensi,

Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden

Pada penelitian ini, analisis hipotesis atau analisis bivariat dilakukan untuk

mengetahui perbedaan proporsi yang bermakna antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Uji analisis yang digunakan untuk hipotesis adalah uji Chi Square

dimana syarat dari uji chi square adalah data kategorik tidak berpasangan 2x2

dengan satu kali pengukuran (Dahlan, 2014). Hasil uji dilihat dari tingkat

kebermaknaan menggunakan nilai p<0,05 (signifikan) pada interval kepercayaan

95%.

Perbedaan faktor umur atau pengaturan diet terhadap prevalensi hipertensi

disajikan pada Tabel XII. Hasil penelitian mengenai faktor umur terhadap

prevalensi hipertensi menunjukkan nilai p (signifikan) dibawah 0,05, sehingga

dapat disimpulkan H1 diterima. Hal ini dapat dikatakan adanya perbedaan proporsi

antara faktor umur terhadap prevalensi hipertensi di Kecamatan Kalasan dengan

nilai Odds Ratio (OR) adalah 2,76. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa responden

dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg 2,76 kali lebih banyak pada responden

berumur 60-75 tahun dibandingkan responden dengan tekanan darah <140/90

mmHg. Berdasarkan penelitian ini, responden yang berisiko mengalami hipertensi

yaitu responden yang berumur 60-75 tahun. Menurut Nwankwo (2013) pada

survei tahun 2011-2012, terjadinya peningkatan risiko hipertensi (prevalensi) yang

ditunjukkan pada kelompok umur 60-75 tahun. Penelitian ini memiliki

kesimpulan yang sama dengan penelitian Nwankwo (2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

48

Pengaturan diet merupakan salah satu upaya untuk memelihara kestabilan

tekanan darah dan menurunkan tekanan darah. Hasil analisis mengenai faktor

pengaturan diet terhadap prevalensi hipertensi menunjukkan nilai p (signifikan)

diatas 0,05, sehingga dapat disimpulkan H0 diterima. Hal ini dapat dikatakan tidak

adanya perbedaan proporsi antara faktor pengaturan diet terhadap prevalensi

hipertensi.

Tabel XII. Perbedaan Faktor Umur terhadap Prevalensi Hipertensi Responden

Kecamatan Kalasan

Variabel

Prevalensi

Total Nilai

p

OR

(95%CI)

≥140/90

mmHg

<140/90

mmHg

n % n % n %

Umur (tahun)

60-75

40-59

Jumlah

143

214

357

40,1

59,9

100

89

367

456

19,5

80,5

100

232

581

813

28,5

71,5

100

0,01*

2,76

(2,01-3,77)

Pengaturan

Diet

Tidak

Ya

Jumlah

281

76

357

78,7

21,3

100

351

105

456

77,0

23,0

100

632

181

813

77,7

22,3

100

0,31 1,11

(0,79-1,55)

*Adanya perbedaan proporsi antarkelompok

Perbedaan faktor umur atau pengaturan diet terhadap kesadaran hipertensi,

di Kecamatan Kalasan diperoleh hasil pada Tabel XIII. Hasil analisis penelitian

mengenai faktor pengaturan diet dengan kesadaran hipertensi menunjukkan nilai p

(signifikan) dibawah 0,05, sehingga dapat disimpulkan H1 diterima. Hal ini dapat

dikatakan adanya perbedaan proporsi antara pengaturan diet dengan kesadaran

hipertensi dengan nilai Odds Ratio (OR) adalah 0,43. Hasil ini dapat disimpulkan

bahwa pada responden yang sadar akan hipertensi 0,43 kali lebih sedikit pada

responden berumur 60-75 tahun dibandingkan responden yang tidak sadar akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

49

hipertensi. Berdasarkan penelitian ini, semakin orang sadar akan hipertensi maka

orang tersebut dapat mengatur pola hidup (pengaturan diet). Menurut Khatib

(2014) pada survei tahun 2013, peningkatan kesadaran akan hipertensi

ditunjukkan dengan perubahan gaya hidup seperti pola makan. Penelitian ini

memiliki kesimpulan yang sama dengan penelitian Khatib (2014).

Hasil juga menunjukkan nilai p (signifikan) untuk faktor umur terhadap

kesadaran hipertensi diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima. Hal ini

dapat dikatakan tidak adanya perbedaan proporsi antara faktor umur terhadap

kesadaran akan hipertensi.

Tabel XIII. Perbedaan Faktor Umur atau Pengaturan Diet terhadap Kesadaran

Hipertensi Responden di Kecamatan Kalasan

Kesadaran Total Nilai

p

OR

(95%CI) Ya Tidak

n % n % n %

Umur (tahun)

60-75

40-59

Jumlah

33

58

91

36,3

63,7

100

110

156

266

41,4

58,6

100

143

214

357

40,1

59,9

100

0,23 0,81

(0,49-1,32)

Pengaturan

Diet

Tidak

Ya

Jumlah

61

30

91

67,0

33,0

100

220

46

266

77,0

23,0

100

281

76

357

78,7

21,3

100

0,01* 0,43

(0,25-0,73)

*Adanya perbedaan proporsi antarkelompok

Pada Tabel XIV hasil analisis penelitian mengenai faktor umur atau

pengaturan diet dengan terapi hipertensi menunjukkan nilai p (signifikan) diatas

0,05 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima. Hal ini dapat dikatakan tidak

adanya perbedaan proporsi antara faktor umur atau pengaturan diet terhadap terapi

hipertensi. Hasil ini kemungkinan dapat terjadi akibat kurangnya kepatuhan

pasien dalam melakukan terapi hipertensi secara rutin. Menurut Lalic et al (2013)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

50

menunjukkan bahwa kepatuhan dalam melakukan terapi hipertensi secara rutin

sangat rendah pada pasien lansia dan ketidakpatuhan ini dapat menyebabkan

tekanan darah tidak terkendali. Pemeriksaan tekanan darah yang tidak teratur,

tidak teratur dalam regimen terapi, dan lupa untuk meminum obat hipertensi

merupakan alasan dominan pada responden hipertensi, sehingga terapi menjadi

tidak efektif.

Tabel XIV. Perbedaan Faktor Umur atau Pengaturan Diet terhadap Terapi

Hipertensi Responden di Kecamatan Kalasan

Terapi Total Nilai

p

OR

(95%CI) Ya Tidak

n % n % n %

Umur (tahun)

60-75

40-59

Jumlah

12

33

45

26,7

73,3

100

21

25

46

45,7

54,3

100

33

58

91

36,3

63,7

100

0,05 0,43

(0,18-1,04)

Pengaturan

Diet

Tidak

Ya

Jumlah

27

18

45

60,0

40,0

100

34

12

46

73,9

26,1

100

61

30

91

67,0

33,0

100

0,12 0,53

(0,22-1,29)

Tabel XV menunjukkan faktor umur atau pengaturan diet terhadap

pengendalian tekanan darah. Hasil analisis penelitian menunjukkan nilai p

(signifikan) diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima. Hal ini dapat

dikatakan tidak adanya perbedaan proporsi antara faktor umur atau pengaturan

diet terhadap terapi hipertensi. Pengendalian tekanan darah tinggi dapat

dikendalikan dengan mengikuti pola makan yang sehat atau mengatur diet seperti

mengkonsumsi makanan rendah garam dan lemak, menurunkan atau

menghentikan konsumsi minuman berat seperti alkohol dan menggunakan obat

untuk tekanan darah tinggi secara rutin. Hal tersebut juga bertujuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

51

mencegah terjadinya tekanan darah tinggi (U.S Department of Health and Human

Services, 2006).

Pada penelitian ini, nilai OR untuk faktor umur terhadap pengendalian

tekanan darah tidak diperoleh karena terdapat frekuensi nol sehingga tidak sesuai

dengan persyaratan uji chi square yang dihitung secara statistika. Namun, hal ini

tidak mempengaruhi hasil yang didapat karena antara faktor umur terhadap

pengendalian tekanan darah tidak adanya perbedaan proporsi.

Tabel XV. Perbedaan Faktor Umur atau Pengaturan Diet terhadap Pengendalian

Tekanan Darah Responden di Kecamatan Kalasan

Variabel

Pengendalian Total Nilai

p

OR

(95%CI) Ya Tidak

n % n % n %

Umur (tahun)

60-75

40-59

Jumlah

0

4

4

0

100

100

12

29

41

29,3

70,7

100

12

33

45

26,7

73,3

100

0,28 -

Pengaturan

Diet

Tidak

Ya

Jumlah

2

2

4

50,0

50,0

100

25

16

41

61,0

39,0

100

27

18

45

60,0

40,0

100

0,53 0,64

(0,08-5,01)

Pengaturan diet dapat dilakukan dengan mengatur pola makan seperti

mengurangi garam, lemak jenuh, kolesterol, atau mengkonsumsi susu rendah

lemak, sayuran dan buah-buahan sehingga dapat menurunkan risiko untuk

mengalami hipertensi sesuai perencanaan makan untuk menghentikan hipertensi

yaitu Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Pembatasan garam yang

ideal yaitu 1,5g/hari dengan mengurangi garam sekitar 1.700 mg (75 mmol)

perhari dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 4-5 mmHg.

Mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi seperti sayuran, buah, dan produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

52

rendah lemak dengan mengurangi lemak jenuh akan menurunkan tekanan darah

sistolik sebesar 8-14 mmHg (Dipiro et al., 2008, WHO, 2005).

Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan retensi natrium sehingga

adanya peningkatan volume plasma (cairan tubuh) yang dapat meningkatkan

tekanan darah. Konsumsi lemak berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol

sehingga pembuluh darah menyempit akibat terbentuknya plak yang dapat

menyebabkan penyakit seperti arterosklerosis dan peningkatan tekanan darah.

Sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan mengandung kalium dan magnesium

yang tinggi serta rendahnya sodium. Rendahnya konsumsi kalium dan magnesium

dapat berisiko meningkatkan tekanan darah (Staff, 2015).

Hasil analisis sembilan komponen yang mempengaruhi pengaturan diet

terhadap tekanan darah pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai p yang

diperoleh diatas 0,05 yang dapat disimpulkan tidak adanya perbedaan proporsi

antara komponen yang mempengaruhi pengaturan diet terhadap tekanan darah di

Kecamatan Kalasan. Maka dapat dikatakan masyarakat di Kecamatan Kalasan

sebagian besar tidak mengatur diet yang dapat dilihat dari sembilan komponen

terkait tekanan darah (Tabel XVI). Menurut Xu (2010) pada survei tahun 2009

dengan analisis regresi multivariat, konsumsi atau tidak mengkonsumsi garam

berlebih menunjukkan adanya nilai signifikan (p<0,05) yang menyatakan bahwa

orang yang mengkonsumsi garam berlebih berisiko untuk mengalami hipertensi.

Penelitian dengan tabel diatas memiliki kesimpulan yang berbeda dengan

penelitian Xu (2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

53

Tabel XVI. Komponen yang Mempengaruhi Pengaturan Diet terhadap Tekanan

Darah pada Responden di Kecamatan Kalasan

≥140/90

mmHg

<140/90

mmHg Total Nilai p

Responden 357 (43,9%) 456 (56,1%) 813 (100%)

Pengaturan makan

Ya

Tidak

105 (29,4%)

252 (70,6%)

156 (34,2%)

300 (65,8%)

261 (32,1%)

552 (67,9%)

0,08

Asin

Ya

Tidak

153 (42,9%)

204 (57,1%)

210 (46,1%)

246 (53,9%)

363 (44,6%)

450 (55,4%)

0,20

Kecap, saus, garam

tambahan

Ya

Tidak

105 (29,4%)

252 (70,6%)

146 (32,0%)

310 (68,0%)

251 (30,9%)

562 (69,1%)

0,24

Makanan Instan

Ya

Tidak

25 (7,0%)

332 (93,0%)

31 (6,8%)

425 (93,2%)

56 (6,9%)

757 (93,1%)

0,51

Gorengan

>1xminggu

≤1xminggu

278 (77,9%)

79 (22,1%)

343 (75,2%)

113 (24,8%)

621 (76,4%)

192 (23,6%)

0,21

Susu Rendah

lemak

Ya

Tidak

7 (2,0%)

350 (98,0%)

8 (1,8%)

448 (98,2%)

15 (1,8%)

798 (98,2%)

0,51

Lemak, Santan,

Daging Bergajih

>1xminggu

≤1xminggu

171 (47,9%)

186 (52,1%)

194 (42,5%)

262 (57,5%)

365 (44,9%)

448 (55,1%)

0,07

Sayuran

≥1x sehari

<1x sehari

301 (84,3%)

56 (15,7%)

368 (80,7%)

88 (19,3%)

669 (82,3%)

144 (17,7%)

0,11

Buah-buahan

≥1x sehari

<1x sehari

176 (49,3%)

181 (50,7%)

222 (48,7%)

234 (51,3%)

398 (49,0%)

415 (51,0%)

0,46

Hasil analisis sembilan komponen yang mempengaruhi pengaturan diet

terhadap kesadaran hipertensi (Tabel XVII) menunjukkan bahwa nilai p yang

diperoleh dibawah 0,05 yang dapat disimpulkan adanya perbedaan proporsi antara

konsumsi garam berlebih (asin) terhadap kesadaran akan hipertensi di Kecamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

54

Kalasan dengan nilai OR 0,44. Maka dapat dikatakan masyarakat di Kecamatan

Kalasan yang sadar akan hipertensi 0,44 kali menyukai asin (mengkonsumsi

garam berlebih).

Tabel XVII. Komponen yang Mempengaruhi Pengaturan Diet terhadap

Kesadaran Hipertensi pada Responden di Kecamatan Kalasan

Sadar Tidak

Sadar Total

Nilai

p

OR

(95%CI)

Responden 91 (25,5%) 266 (74,5%) 357 (100%)

Pengaturan

makan

Ya

Tidak

30 (33,0%)

61 (67,0%)

75 (28,2%)

191 (71,8%)

105 (29,4%)

252 (70,6%)

0,43 0,80

(0,48-1,33)

Asin

Ya

Tidak

34 (37,4%)

57 (62,6%)

119 (44,7%)

147 (55,3%)

153 (42,9%)

204 (57,1%)

0,01* 0,44

(0,27-0,77)

Kecap, saus,

garam tambahan

Ya

Tidak

29 (31,9%)

62 (68,1%)

76 (28,6%)

190 (71,4%)

105 (29,4%)

252 (70,6%)

0,59 1,17

(0,70-1,96)

Makanan di

Rumah

Ya

Tidak

87 (95,6%)

4 (4,4%)

245 (92,1%)

21 (7,9%)

332 (93,0%)

25 (7,0%)

0,34 0,54

(0,18-1,60)

Gorengan

>1x seminggu

≤1x seminggu

43 (47,3%)

48 (52,7%)

128 (48,1%)

138 (51,9%)

171 (47,9%)

186 (52,1%)

0,56 1,21

(0,67-2,18)

Susu Rendah

lemak

Ya

Tidak

0 (0,0%)

91 (100,0%)

7 (98,2%)

259 (97,4%)

7 (2,0%)

350(98,0%)

0,20 -

Lemak, Santan,

Daging Bergajih

>1x seminggu

≤1x seminggu

171 (47,9%)

186 (52,1%)

194 (42,5%)

262 (57,5%)

365 (44,9%)

448 (55,1%)

0,90 0,97

(0,60-1,56)

Sayuran

≥1x sehari

<1x sehari

76 (83,5%)

15 (16,5%)

225 (84,6%)

41 (15,4%)

301 (84,3%)

56 (15,7%)

0,87 1,08

(0,57-2,07)

Buah-buahan

≥1x sehari

<1x sehari

46 (50,5%)

45 (49,5%)

130 (48,9%)

136 (51,1%)

176 (49,3%)

181 (50,7%)

0,81 0,94

(0,58-1,51)

*Adanya perbedaan proporsi antarkelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

55

Menurut Xu (2010) pada survei tahun 2009 dengan analisis regresi

multivariat, konsumsi atau tidak mengkonsumsi garam berlebih menunjukkan

adanya nilai signifikan (p<0,05) yang menyatakan bahwa orang yang sadar akan

hipertensi tidak mengkonsumsi garam yang tinggi. Penelitian ini memiliki

kesimpulan yang sama dengan penelitian Xu (2010).

Tekanan darah secara langsung berhubungan dengan berat badan.

Hipertensi pada orang yang memiliki kelebihan berat badan sulit untuk

mengontrol tekanan darahnya dan biasanya terjadi lebih umum pada wanita. Berat

badan seseorang ditentukan bagaimana seseorang dapat menjaga pola makan.

Penurunan berat badan dapat dilakukan melalui pengaturan diet dan hal ini juga

merupakan faktor yang efektif yang dapat menurunkan tekanan darah (Stokes,

2009).

Berdasarkan Tabel XVIII, menunjukkan adanya pengaruh pengaturan diet

terhadap jenis kelamin, BMI, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan pada

responden di Kecamatan Kalasan. Nilai Odds Ratio (OR) untuk faktor pengaturan

diet terhadap jenis kelamin sebesar 1,55. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa

pada responden yang tidak mengatur diet 1,55 kali adalah responden laki-laki

dibandingkan responden perempuan.

Nilai Odds Ratio (OR) untuk faktor pengaturan diet terhadap BMI sebesar

0,60. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada responden yang tidak mengatur diet

0,60 kali memiliki BMI ≥23 kg/m2. Nilai Odds Ratio (OR) untuk faktor

pengaturan diet terhadap pendidikan sebesar 1,64. Hal ini dapat disimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

56

bahwa pada responden yang tidak mengatur diet 1,64 kali pada responden yang

berpendidikan ≤SMP.

Tabel XVIII. Pengaruh Pengaturan Diet terhadap Variabel Lain Responden di

Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

Variabel Diet

Total Nilai

p

OR

(Cl95%) Tidak Ya

Umur

60-75 tahun

40-59 tahun

186 (29,4%)

446 (70,6%)

46 (25,4%)

135 (74,6%)

232 (28,5%)

581 (71,5%)

0,31 1,22

(0,84-1,17)

Jenis Kelamin

Laki-Laki

Perempuan

275 (43,5%)

357 (56,5%)

60 (33,1%)

121 (66,9%)

335 (41,2%)

478 (58,8%)

0,01* 1,55

(1,10-2,20)

Merokok

Ya

Tidak

342 (54,1%)

290 (45,9%)

86 (47,5%)

95 (52,5%)

428 (52,6%)

385 (47,4%)

0,13 1,30

(0,94-1,81)

BMI

≥23 kg/m2

<23 kg/m2

315 (49,8%)

317 (50,2%)

113 (62,4%)

68 (37,6%)

428 (52,6%)

385 (47,4%) 0,01*

0,60

(0,43-0,84)

Alkohol

Ya

Tidak

2 (0,3%)

630 (99,7%)

0 (0%)

181 (100%)

2 (0,2%)

811 (99,8%) 1,00 -

Pengaturan

Aktivitas Fisik

Ya

Tidak

237 (37,5%)

395 (62,5%)

78 (43,1%)

103 (56,9%)

315 (38,7%)

498 (61,3%)

0,19 1,26

(0,90-1,77)

Pendidikan

≤SMP

>SMP

410 (64,9%)

222 (35,1%)

96 (53,0%)

85 (47,0%)

506 (62,2%)

307 (37,8%) 0,01*

1,64

(1,17-2,29)

Aktivitas

dalam

Pekerjaan

Kurang Aktif

Aktif

195 (30,9%)

437 (69,1%)

84 (46,4%)

97 (53,6%)

279 (34,3%)

534 (65,7%)

0,01* 0,52

(0,37-0,72)

Penghasilan

≤UMR

>UMR

495 (78,3%)

137 (21,7%)

115 (63,5%)

66 (36,5%)

610 (75,0%)

203 (25,0%) 0,01*

2,07

(1,45-2,96)

*Adanya perbedaan proporsi antarkelompok

Nilai Odds Ratio (OR) untuk faktor pengaturan diet terhadap pekerjaan

sebesar 0,52. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada responden yang tidak

mengatur diet 0,52 kali pada responden yang aktif dalam beraktivitas pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

57

pekerjaan (fisik). Nilai Odds Ratio (OR) untuk faktor pengaturan diet terhadap

penghasilan sebesar 2,07. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada responden yang

tidak mengatur diet 2,07 kali pada responden yang berpenghasilan ≤UMR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Proporsi prevalensi responden yang menderita hipertensi sebanyak 43,9%,

sadar akan hipertensi sebanyak 25,5%, terapi hipertensi secara rutin sebanyak

49,5%, dan responden hipertensi yang mengendalikan tekanan darahnya

sebanyak 8,9%.

2. Responden yang berumur 60-75 tahun memiliki tekanan darah ≥140/90

mmHg dengan OR 2,76 kali lebih banyak dibandingkan dengan responden

yang berumur 40-59 tahun (95%CI: 2,01-3,77), namun tidak adanya

perbedaan proporsi antara faktor umur terhadap kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah. Responden tidak mengatur diet yang memiliki

kesadaran akan hipertensi dengan OR 0,43 kali lebih sedikit dibandingkan

responden mengatur diet (95%CI: 0,25-0,73), namun tidak adanya perbedaan

proporsi antara faktor pengaturan diet terhadap prevalensi, terapi, dan

pengendalian tekanan darah.

B. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini, maka

peneliti memberikan saran berupa:

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Masyarakat

Perlu adanya penyuluhan informasi dan edukasi mengenai hipertensi dan

faktor pengaturan diet seperti pengkonsumsian garam terhadap hipertensi

guna meningkatkan pengetahuan masyarakat, dan masyarakat sebaiknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

59

melakukan pengecekan tekanan darah secara berkala baik di rumah maupun

di tempat kesehatan sehingga masyarakat mengetahui tekanan darahnya, serta

dapat mengendalikan tekanan darahnya yang tinggi .

2. Peneliti Selanjutnya

Perlu adanya pengukuran tekanan darah lebih dari satu kali pada kesempatan

yang berbeda untuk memastikan apakah responden benar-benar memiliki

tekanan darah tinggi atau tidak, terutama pada responden yang tidak sadar

akan hipertensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

60

DAFTAR PUSTAKA

Appel, L.J., Brands, M.W., Daniels, S.R., Karanja, N., Elmer, P.J., Sacks, F.M.,

2006, Dietary Approaches to Prevent and Treat Hypertension,

Hypertension, 47, 296-308.

Arifin, J., 2008, Statistika Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007, PT Elex

Media Komputindo, Jakarta, hal. 70.

AHA, 2014, Physical Activity and Blood Pressure, American Heart Association,

http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/Preven

tionTreatmentofHighBloodPressure/Physical-Activity-and-Blood-

Pressure_UCM_301882_Article.jsp, diakses pada tanggal 5 Desember

2015.

Awosan, K.J., Ibrahim, M.T., Essien, E., Yusuf, A.A., Okolo, A.C., 2014, Dietary

Pattern, Lifestyle, Nutrition Status, and Prevalence of Hypertension

Among Traders in Sokoto Central Market, Sokotom Nigeria, IJNAM, 6(1),

9-17.

Babiker, F., Elkhalifa, L., Moukhyer, M.E., 2013, Awareness of Hypertension and

Factors Associated with Uncontrolled Hypertension in Sudanese Adults,

Cardiovasc J Afr, 24(6), 1-5.

Budiarto, E., Anggraeni, D., 2001, Pengantar Epidemologi, Edisi 2, Penerbit

Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 100.

Bustan, M.N., 2007, Epidemologi Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta,

hal. 29-38.

CDC, 2015, Quitting Smoking,

http://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/cessation/quitting/,

diakses pada tanggal 30 November 2015.

Chataut, J., Adhikari, R.K., Sinha, N.P., 2011, Prevalence and Risk factor for

Hypertension in Adults Living in Central Development Region of Nepal,

Kathmandu Univ Med J, 9(1), 13-18.

Dahlan, M.S., 2009, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel, Penerbit

Salemba Medika, Jakarta, hal. 41.

Dahlan, M.S., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 6,

Epidemologi Indonesia, Jakarta, hal. 33, 92, 165, 252.

Dalimartha, S., Purnama, B.T., Sutarina, N., Mahendra, B., Darmawan, R., 2008,

Care Your Self Hipertensi, Penerbit Plus+, Jakarta, pp. 52-54, 171.

Danon-Hersch, N., Marques-Vidal, P., Bovet, P., Chiolero, A., Paccaud, F.,

Pecoud, A., et al, 2009, Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

61

High Blood Pressure in a Swiss City General Population: The Colaus

Study, Eur J Cardiovasc Prev Rehabil, 16, 66-72.

Departemen Kesehatan RI, 2009, Hipertensi Faktor Utama Penyakit

Kardiovaskular, Departemen Kesehatan RI,

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909, diakses tanggal 21

Februari 2015.

Departemen Kesehatan RI, 2011. Data dan Informasi (Pusat data dan Informasi

Kementerian Republik Indonesia), Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2014, Pusat Data dan Informasi Kementerian

Kesehatan RI, Departemen Kesehatan RI, Jakarta Selatan, hal. 1-8.

Departemen Kesehatan RI, 2014, Hipertensi, Departemen Kesehatan RI,

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909, diakses tanggal 12

Februari 2015.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2012, http://dinkes.slemankab.go.id, diakses

tanggal 10 September 2015.

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M.,

2008, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition,

Mc Graw Hill Education, New York, pp. 131-167.

Eriyanto, 2007, Teknik Sampling Analisis Opini Publik, PT. LKis, Yogyakarta,

hal. 139-140.

Fauvel, P.J., M’Pio, I., Quelin, P., Rigaud, J.P., Laville, M., Daucher, M., 2003,

Neither Perceived Job Stress Nor Individual Cardiovascular Reactivity

Predict High Blood Pressure, Hypertension, 42, 1112-1116.

Goldman, L., Schaver, A.I., 2014, Goldman's Cecil Medicine, 24 Edition, Elsevier

Saunders, Philadephia, pp. 1381.

Gormer, B., 2007, Hypertension Pharmacological Management,

http://www.pharmj.com/pdf/hp/200704/hp 200704 pharmacological.pdf,

diakses pada tanggal 12 Februari 2015.

Gujarati, D.N., 2006, Dasar-Dasar Ekonometrika, Jilid 1, Penerbit Erlangga,

Jakarta, hal. 76-77.

Ha, D.A., Goldberg, R.J., Allison, J.J., Chu, T.H., Nguyen, H.L., 2013,

Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of High Blood Pressure: A

Population-Based Survey in Thai Nguyen, Vietnam, Plos One, 8(6), 1-8.

He, F.J., Campbell, N.R., Macgregor, G.A., 2012, Reducing Salt Intake to Prevent

Hypertension and Cardiovascular Disease, Rev Panam Salud Publica,

32(4), 293-300.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

62

Juliadi, A., Irfan, Manurung, S., 2014, Metodologi Penelitian Bisnis, UMSU

Press, Medan, hal. 57.

Kaplan, N.M., Weber, M.A., 2010, Hypertension Essentials, Joned and Bartlett

Publishers, LLC, United Kingdom, p.2.

Khatib, R., Schwalm, J., Yusuf, S., Haynes, R.B., McKee, M., Khan, M., et al.,

2014, Patient and Healthcare Provider Barriers to Hypertension

Awareness, Treatment and Follow Up: A Systematic Review and Meta-

Analysis of Qualitative and Quantitative Studies, Plos One, 9(1), 1-12.

Lalic, J., Radovanovic, R.V., Mitic, B., Nikolic, V., Spasic, A., Koracevic, G.,

2013, Medication Adherence in Outpatients with Arterial Hypertension,

SJFM, 30(4), 209-218.

Martin, J., 2008, Hypertension Guidelines: Revisiting The JNC 7

Recommendations, JLGH, 3(3), 91-97.

Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M., et

al., 2013, The Task Force for The Management of Arterial Hypertension

of The European Society of Hypertension (ESH) and of the European

Society of Cardiology (ESC), J Hypertens, 31, 1281-1357.

Mbah, B.O., Eme, P.E., Ezeji, J., 2013, Prevalence and Risk Factors of

Hypertension Among Middle-Aged Adult in Ahiazu Mbaise Local

Government Area, Imo State, Nigeria, International Journal of Basic &

Applied Sciences IJBAS-IJENS, 13(1), 26-30.

MHRA, 2013, Blood Pressure Measurement Devices, Medicines and Healthcare

Products Regulatory Agency, p. 5.

Muhammadun, 2010, Hidup Bersama Hipertensi, In Books, Yogyakarta, hal. 11-

15.

Nwankwo, T., Yoon, S.S., Burt, C.V., Gu, Q., 2013, Hypertension Among Adults

in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey,

2011-2012, NCHS Publication, 133, 1-7.

Oktavia, M., 2015, Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan

Darah Responden Hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta,

(Kajian Faktor Gaya Hidup Sehat), Skripsi, 20-44, Universitas Sanata

Dharma.

Olsen, C., George, D.M., Cross-Sectional Study Design and data Analysis,

College Entrance Examination Board, New York, p. 7

Ostchega, Y., Zhang, G., Sorlie, P., Hughes, J., Reed-Gillette, D. S., Nwankwo, et

al, 2012, Blood Pressure Randomized Methodology Study Comparing

Automatic Oscillometric and Mercury Sphygmomanometer Devices:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

63

National Health and Nutrition Examination Survey, 2009–2010, National

Health Statistics Reports, 59, 1-15.

Panesar, S., Chaturvedi, S., Saini, N.K., Avasthi, R., Quadri, S.S., Singh, A.,

2013, Current Status of The “Rule f Halves” of Hypertension: A Survey

Among The Residents of Slum Resettlement Colony from East Delhi,

Healthline, 4(2), 69-73.

Peraturan Daerah Provinsi Yogyakarta, 2015, Upah Minimum Kabupaten atau

Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta, hal. 1-3.

Pinto, E., 2007, Blood Pressure and Ageing, Postgrad Med J, 83, 109-114.

Rao, V., Daniel, A., 2014, Application of The ‘Rule of Halves” for Hypertension

as An Assassment Tool in An Urban Slum at Davangere, NJCM, 5(3),

333-336.

Ruixing, Y., Limei, Y., Yuming, C., Dezhai, Y., Weixiong, L., Muyan, L., et al.,

2006, Prevalence, Awareness, Treatment, Control, and Risk Factors of

Hypertension in the Guangxi Hei Yi Zhuang and Han Population,

Hypertens Res, 29(6), 423-432.

Saeed, A.A., Al-Hamdan, N.A., Bahnassy, A.A., Abdalla, A.M., Abbas, M.A.F.,

Abuzaid, L.Z., 2011, Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of

Hypertension Among Saudi Adult Population: A National Survey, Int J

Hypertens, 1-8.

Sawicka, K., Szczyrek, M., Jastrzebska, I., Prasal, M., Zwolak, A., Daniluk, J.,

2011, Hypertension-The Silent Killer, JPCCR, 5(2), 43-46.

Soenardi, T., Soetardjo, S., 2005, Hidangan Sehat Untuk Penderita Hipertensi,

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 6.

Staff, M.C., 2015, High Blood Pressure (Hypertension) Disease and Condition,

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-

bloodpressure/basics/definition/con-20019580?reDate=25022015, diakses

pada tanggal 25 Februari 2015.

Staff, M.C., 2015, DASH Diet: Healthy Eating to Lower Your Blood Pressure,

http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-

eating/in-depth/dash-diet/art-20048456, diakses pada tanggal 13

November 2015.

Sheldon, G., Sheps, M.D., 2015, High Blood Pressure (Hypertension) Disease and

Condition, http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-

pressure/expert-answers/pulse-pressure/faq-20058189, diakses pada

tanggal 28 Agustus 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

64

Stokes, G.S., 2009, Management of Hypertension in the elderly patient, Clin

Interv Aging, 4, 379-389.

Tee, S.R., Teoh, X.Y., Aiman, W.A.R.W.M., Aiful, A., Har, C.S.Y., Tan, Z.F., et

al, 2010, The Prevalence of Hypertension And Its Associated Risk Factors

In Two Rural Communities In Penang, Malaysia, IeJSME, 4(2), 27-40.

Thawomchaisit, P., Looze, F.D., Reid, C.M., Seubsman, S., Sleigh, A., 2013,

Health-Risk Factors and The Prevalence of Hypertension: Cross-sectional

Findings from a National Cohort of 87 143 Thai Open University

Students, Glob J Health Sci, 5(4), 126-141.

U.S Department of Health and Human Services, 2006, Your Guide to Lowering

Your Blood Pressure with DASH, NIH Publication, Washington D.C., pp.

1-54.

U.S Department of Agriculture (USDA), U.S Department of Health and Human

Services (HHS), 2010, Dietary Guideline for Americans, 7th

Edition, U.S

Government Printing Office, Washington D.C, p. 21.

WHO, 2005, Clinical Guideline for The Management of Hypertension, EMRO

Technical Publications, Cairo, Egypt, pp. 48-51.

WHO, 2004, Appropiate Body-Mass-Index for Asian Populations and Its

Implications for Policy and Intervention Strategies, Lancet, 363, 157-163.

Xu, T., Wang, Y., Li, W., Chen, W.W., Zhu, M., Hu, B., et al., 2010, Survey of

Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of Hypertension Among

Chinese Governmental and Institutional Employees in Beijing,

Clin.Cardiol, 33(6), E66-E72.

Zhang, J., Huang, Q., Yu, M., Ca, X., Li, J., Yuan, Y., et al., 2013, Prevalence,

Awareness, Medication, Control, and Risk Factors Associated with

Hypertension in Bai Ethnic Group in Rural China: The Yunnan Minority

Eye Study, Plos One, 8(8), 1-9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

65

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

66

Lampiran 2. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

67

Lampiran 3. Informed Consent

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari peneliti yang diketuai oleh Nonitha Viana Susilo dari Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul

“Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Responden Hipertensi (Kajian

Faktor Risiko Kesehatan dan Sosio-Ekonomi di Kabupaten Sleman)”. Penelitian

ini bertujuan untuk

1. Mengetahui proporsi prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap

hipertensi, terapi hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang ada pada

populasi di tempat penelitian.

2. Melakukan evaluasi perbedaan faktor risiko kesehatan dan faktor sosio-

demografi terhadap prevalensi, kesadaran, terapi hipertensi, dan pengendalian

tekanan darah responden hipertensi.

Pembimbing penelitian adalah Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt, Dita Maria Virginia,

M.Sc., Apt, dan Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. Penelitian ini

membutuhkan sekitar 800 responden penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30

menit untuk masing-masing responden.

A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian

ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut,

responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap

saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

68

B. Prosedur Penelitian

Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini,

Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur

selanjutnya adalah:

1. Responden penelitian akan diwawancarai oleh peneliti. Setiap padukuhan

terdiri dari beberapa peneliti untuk menanyakan: Nama, alamat, usia, jenis

kelamin, status, riwayat penggunaan obat, aktivitas fisik, penyakit penyerta,

kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, pola makan/diet, penghasilan,

jenis pekerjaan, dan pendidikan (Berdasarkan CRF yang sudah disediakan).

2. Responden penelitian akan diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan

darah oleh Tim peneliti.

C. Kewajiban subyek penelitian

Sebagai subyek penelitian berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian

seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa

bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

D. Manfaat

Keuntungan langsung yang responden penelitian dapatkan adalah

1. Responden penelitian mendapatkan pemeriksaan tekanan darah untuk

mengetahui tekanan darah secara gratis

2. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai faktor risiko

kesehatan dan sosio-demografi terhadap responden hipertensi sehingga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

69

membantu mencegah prevalensi hipertensi yang meningkat dan tekanan darah

responden hipertensi dapat terkontrol

3. Data yang didapatkan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

tekanan darah responden sehingga responden dapat melakukan tindak lanjut

yang harus dilakukan dengan mengetahui tekanan darahnya, serta dapat

memberikan informasi terkait faktor risiko kesehatan terhadap responden

hipertensi di Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede,

dan Padukuhan Surokerten, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Pengukuran tekanan darah yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan

gambaran mengenai faktor risiko hipertensi seperti: pola hidup sehingga dapat

memantau kesehatan fisik secara lebih intensif.

E. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan

dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.

F. Informasi Tambahan

Bapak/ ibu/ saudara responden penelitian diberi kesempatan untuk menanyakan

semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-

waktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat

menghubungi Nonitha Viana Susilo pada 085713535980.

Bapak/ ibu/ saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite

Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp.

9017225 dari lingkungan UGM) atau 0274-7134955 dari luar, atau email:

[email protected]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

71

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari tim peneliti yang diketuai oleh Nonitha Viana Susilo dari Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul

“Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Responden Hipertensi (Kajian

Faktor Risiko Kesehatan dan Sosiodemografi di Kabupaten Sleman)”.

Penelitian ini bertujuan untuk

1. Melakukan evaluasi berdasarkan tingkat prevalensi hipertensi, kesadaran

responden terhadap hipertensi, dan pengendalian tekanan darah yang terjadi.

2. Melakukan evaluasi terhadap pengaruh umur dan 8 faktor (BMI, jenis

kelamin, olahraga, diet, merokok, pekerjaan, penghasilan, dan pendidikan)

terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi, serta pengendalian

tekanan darah responden.

Tim peneliti mengajak bapak/ibu/saudara(i) untuk ikut serta dalam penelitian ini.

Penelitian ini membutuhkan sekitar 200 responden penelitian dengan jangka

waktu keikutsertaan masing-masing subjek sekitar 1 bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

72

Lampiran 4. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian

Uji Validitas dan Reabilitias Alat Pengukuran Tekanan Darah

1. Uji Validitas Sygmomanometer Digital dan Raksa

Pengujian validitas menggunakan uji t berpasangan dengan taraf

kepercayaan 95%. Nilai p yang diperoleh >0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan secara statistik. Hasil yang diperoleh menunjukkan

bahwa instrumen penelitian yang digunakan valid.

Uji Validitas Spygmomanometer Digital 1 dan Raksa pada Probandus

Spygmomanometer 1 Probandus

1 2 3

Digital Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

106

60

102

53

104

55

Raksa Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

115

60

106

58

107

55

Nilai p sistolik

Nilai p diastolik

0,103

0,423

Uji Validitas Spygmomanometer Digital 2 dan Raksa pada Probandus

Spygmomanometer 2 Probandus

1 2 3

Digital Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

116

77

131

67

115

71

Raksa Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

120

80

130

70

120

80

Nilai p sistolik

Nilai p diastolik

0,287

0,130

Uji Validitas Spygmomanometer Digital 3 dan Raksa pada Probandus

Spygmomanometer 3 Probandus

1 2 3

Digital Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

98

58

91

53

105

65

Raksa Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

100

60

90

60

110

70

Nilai p sistolik

Nilai p diastolik

0,368

0,085

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

73

Uji Validitas Spygmomanometer Digital 4 dan Raksa pada Probandus

Spygmomanometer 4 Probandus

1 2 3

Digital Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

113

73

117

75

111

67

Raksa Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

110

70

110

80

110

70

Nilai p sistolik

Nilai p diastolik

0,173

0,560

2. Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital

Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 1 pada Probandus

Probandus Spygmomanometer

Digital 1

Hasil

Pengukuran Mean SD CV

(%) 1 2 3

1

2

3

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

113

69

101

62

101

75

115

77

103

71

99

72

115

72

111

67

104

79

114,33

72,66

105

66,67

101,33

75,33

1,15

4,04

5,29

4,50

2,51

3,51

0,94

3,29

4,32

3,68

2,05

2,86

Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 2 pada Probandus

Probandus Spygmomanometer

Digital 2

Hasil

Pengukuran Mean SD CV

(%) 1 2 3

1

2

3

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

101

59

103

57

97

60

100

56

97

56

94

63

98

66

102

58

95

65

99,62

60,33

97

57

95,33

62,66

1,53

5,13

4,36

1

1,52

2,51

1,25

4,19

3,56

0,81

1,24

2,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

74

Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 3 pada Probandus

Probandus Spygmomanometer

Digital 3

Hasil

Pengukuran Mean SD CV

(%) 1 2 3

1

2

3

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

104

56

94

54

102

59

97

53

95

52

95

55

107

57

99

59

104

65

102,67

55,33

96

55

100,33

59,66

5,13

2,08

2,56

3,60

4,73

5,03

4,19

1,70

2,16

2,94

3,86

4,10

Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 4 pada Probandus

Probandus Spygmomanometer

Digital 3

Hasil

Pengukuran Mean SD CV

(%) 1 2 3

1

2

3

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

Sistolik (mmHg)

Distolik (mmHg)

102

55

97

55

107

60

99

61

103

61

100

59

102

65

95

63

102

62

101

60,33

98,33

59,67

103

60,33

1,73

5,03

4,16

4,16

3,60

1,52

1,41

4,11

3,40

3,40

2,94

1,24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

75

Lampiran 5. Validasi Timbangan Berat Badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

83

Lampiran 6. SOP Pengukuran Tekanan Darah

SOP Pengukuran Tekanan Darah

Berdasarkan Departemen Kesehatan RI (2007)

1. Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden sebaiknya

menghindar kegiatan aktivitas fisik seperti olah raga, merokok, dan makan,

minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga duduk beristirahat

setidaknya 5- 15 menit sebelum pengukuran.

2. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres. Pengukuran sebaiknya

dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam kondisi tenang dan posisi

duduk.

3. Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua

telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kanan responden di atas

meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung responden.

4. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden dan

memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada

saat pengukuran. Apabila responden menggunakan baju berlengan panjang,

singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat

sehingga tidak menghambat aliran darah di lengan.

5. Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke

atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet.

6. Persiapkan manset. Perlu diperhatikan bahwa mancet hendaknya diambil dari

kotaknya secara benar dengan mengangkat secara keseluruhan (tidak ditarik

salah satu bagiannya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

84

7. Pasang mancet pada lengan kanan responden dengan posisi kain halus/ lembut

ada di bagian dalam dan D-ring (besi) tidak menyentuh lengan, masukkan

ujung mancet melalui D-ring dengan posisi kain perekat di bagian luar. Ujung

bawah mancet terletak kira-kira 1–2 cm di atas siku. Posisi pipa mancet harus

terletak sejajar dengan lengan kanan responden dalam posisi lurus dan relaks.

8. Tarik mancet dan kencangkan melingkari lengan kanan responden. Tekan kain

perekat secara benar pada kain bagian luar mancet. Pastikan mancet terpasang

secara nyaman pada lengan kanan responden.

9. Tekan tombol ’start’, pada layar akan muncul angka 888 dan semua simbol.

10. Selanjutnya semua simbol gambar hati “♥” akan berkedip-kedip. sampai

denyut tidak terdeteksi dan tekanan udara dalam mancet berkurang, angka

sistolik, diastolik dan denyut nadi akan muncul.

11. Catat angka sistolik, diastolik dan denyut nadi hasil pengukuran tersebut pada

formulir hasil pengukuran dan pemeriksaan.

12. Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya antara

2 menit dengan melepaskan mancet pada lengan.

13. Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapat selisih >10 mmHg, ulangi

pengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan melepaskan

mancet pada lengan.

14. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan

posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

85

Lampiran 7. Panduan pertanyaan wawancara dan CRF (Case Report Form)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

86

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Nonitha Viana Susilo, lahir di

Banjarnegara pada tanggal 12 November 1993. Putri ke 1

dari 5 bersaudara dari pasangan suami istri Bapak

Herman Susilo dan Ibu Lieli Maryani. Penulis

menempuh pendidikan formal di TK Pertiwi

Banjarnegara (1997-2000), SD Negeri 1 Krandegan

(2000-2006), SMP Negeri 1 Banjarnegara (2006-2009), SMA Negeri 1

Banjarnegara (2009-2012), dan pada tahun 2012 meneruskan pendidikan di

Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi di Universitas Sanata Dharma. Selama

di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta, penulis mengikuti beberapa

kegiatan kemahasiswaan seperti menjadi Divisi Keamanan Hari Bumi 2012,

Divisi Acara Eksternal PPRtoS 2013, Ketua Bidang Umum PPRtoS 2014, dan

Koordinator Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat

(PKM-M) “BIDADARI” 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · alasan. Hanya sepertiga penderita hipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI