oleh aan muhammad hamza nim - repositori.usu.ac.id

102
PERBEDAAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA MENGENAI PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN SKRIPSI Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM. 131000247 PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2020 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

PERBEDAAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA MENGENAI

PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK SEBELUM DAN

SESUDAH PENYULUHAN

SKRIPSI

Oleh

AAN MUHAMMAD HAMZA

NIM. 131000247

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2020

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

PERBEDAAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA MENGENAI

PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK SEBELUM DAN

SESUDAH PENYULUHAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh

AAN MUHAMMAD HAMZA

NIM. 131000247

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2020

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

ii

Telah diuji dan dipertahankan

Pada tanggal: 20 September 2019

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Dr. dr. Taufik Ashar, M.K.M.

Anggota : 1. Ir. Evi Naria, M.Kes.

2. Dra. Nurmaini, M.K.M., Ph.D.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

iii

Pernyataan Keaslian Skripsi

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul

“Perbedaan Perilaku Ibu Rumah Tangga Mengenai Penggunaan Kantong

Plastik Sebelum dan Sesudah Penyuluhan” beserta seluruh isinya adalah benar

karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam

daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Medan, September 2019

Aan Muhammad Hamza

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

iv

Abstrak

Pemakaian kantong plastik sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat. Kantong

plastik sekali pakai juga menjadi ancaman pencemaran lingkungan karena

membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai. Data dari Dinas Kebersihan

kota Medan bahwa rata-rata jumlah sampah yang terangkut setiap tahunnya di

Tahun 2016 adalah 500.910,19 ton/tahun dan per bulan adalah 45.537.29

ton/bulan atau 1.517.91 ton/hari. Partisipasi masyarakat menjadi salah satu faktor

dalam mensukseskan program kesehatan lingkungan. Semua pihak harus terlibat

salah satunya yaitu Ibu Rumah Tangga yang memiliki otoritas tinggi dalam

menggunakan uang untuk berbelanja dalam memenuhi keperluan keluarganya.

Tujuan penelitian untuk melihat perubahan perilaku ibu rumah tangga terhadap

pengurangan penggunaan kantong plastik sebelum dan sesudah penyuluhan. Jenis

penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu pre-experimental dengan

rancangan/desain One Group Pretest – Posttest. Kemudian dilakukan uji bivariat

dengan menggunakan uji t berpasangan untuk melihat efektivitas dari metode

peyuluhan terhadap perubahan perilaku. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa

terdapat peningkatan nilai rata-rata perubahan perilaku responden, pengetahuan

pada level baik yaitu 46,7% dari sebelumnya 0%, peningkatan sikap pada level

baik yaitu sebanyak 0% menjadi 26,7%, peningkatan tindakan pada level cukup

yaitu sebanyak 16,7% sebelum dilakukan penyuluhan menjadi 83,3%. Kemudian,

metode penyuluhan juga menjadi metode efektif dalam hal ini, hal ini karena nilai

Probabilitas dari masing-masing aspek dibawah 0,05 (berturut-turut 0,001; 0,001;

0,001). Hasil ini menunjukkan bahwa metode ceramah merupakan metode yang

efektif dalam meningkatkan perubahan perilaku terhadap pengurangan

penggunaan kantong plastik untuk ibu pengajian Nurul Iksaniyah. Disarankan

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap metode-metode perubahan

perilaku agar mendapatkan metode paling tepat dalam upaya meningkatkan

derajat kesehatan melalui aspek lingkungan.

Kata kunci: Kantong plastik, ibu rumah tangga, perilaku, ceramah

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

v

Abstract

The use of plastis bags has become a habit for the community. Disposable plastic

bags also need environmental pollution because it takes a log time to decompose.

Data from Medan City Sanitation Departement show that the average amount of

waste transported every year in 2016 is 500,910.19 tons / year and per month is

45,537.29 tons / month or 1,17.91 tons / day. Community participation is one fator in

the success of the environmental health program. All households have one of them, a

household that has a high authority in using money to buy a house as needed.the

purpose of this study was to look at changes in housewife behavior towards the use of

plastic bags before and after discussion. This type of research is experimental

research that is pre-experimental with the design of one group pretest – posttest.

Then a bivariate test was performed using a paired t-test to see the benefits of the

teaching methods on behavioral change. From the results of the study, obtained facts

about an increase in the average value of changes in respondents, knowledge at a

good level that is 46.7% from previous 0%, an increase in attitude at a good level

that is 0% to 26.7%, an increase in action at a sufficient level that is 16.7% before

counseling to 83.3%. then the counseling method is also an effective method in that

case, this is because the probability value of each aspect is below 0.05 (combined-

contribution 0.001; 0.001; 0.001). these results indicate that the lecture method is an

effective method in increasing protection against the use of plastics for recitation

mothers Nurul Iksaniyah. Further research needs to be done on behavioral change

methods in order to get the most appropriate method in an effort to improve health

status through environmental aspects.

Keywords: Plastic bags, housewives, behavior, counseling

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

vi

Kata Pengantar

Alhamdulillah. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, berkat

karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan

Perilaku Ibu Rumah Tangga Mengenai Penggunaan Kantong Plastik Sebelum dan

Sesudah Penyuluhan” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah banyak sekali mendapatkan

bimbingan, dukungan, bantuan, masukan berupa saran, kritik, tanggapan yang

positif dari berbagai pihak. Untuk itu, izinkanlah penulis mengucapkan

terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. dr. Taufik Ashar, M.K.M., selaku Ketua Departemen Kesehatan

Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara dan

Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar

memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis dalam

penyempurnaan skripsi ini.

4. Ir. Evi Naria, M.Kes., selaku Dosen Penguji I dan Dra. Nurmaini, M.K.M.,

Ph.D., selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu dan pikiran

dalam penyempurnaan skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

vii

5. dr. Rahayu Lubis, M.Kes., Ph.D., selaku Dosen Penasehat Akademik yang

telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas

Kesehatan Masyarakat USU.

6. Para Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU atas ilmu yang telah

diajarkan selama ini kepada penulis.

7. Pegawai dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terkhusus Dian Afriyanti.

8. Nurlela, selaku ketua perwiritan yang telah memberi izin penelitian dan

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kedua orang tua tercinta (Suharto, S.H dan Poniseh) juga nenek (Hj. Tuseh)

atas pengorbanan, doa, dan dukungan yang tidak ada putus-putusnya kepada

peneliti.

10. Keempat saudara kandung penulis (Ibnu, Sekar, Fitria, dan Saskia) yang

selalu memberikan dukungan. Mari, bersama-sama banggakan kedua

orangtua tercinta kita dengan yang telah, sedang, dan akan kita raih.

11. Senior-senior FKM USU (Daniel, Hafiz, Faris, Eri, Faris, Rifnal) dan senior

lainnya.

12. Teman-teman Halaqoh (Akhir, Ade, Ikhsan, Alfin, Rozi) dan Abdullah

Nasution selaku pementor. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga.

13. Teman-teman seperjuangan (Rizal, Tomy, Ruslan, Adek, Zaky, Alvin, Iqbal,

Makmur), tetap semangat.

14. Teman-teman satu organisasi UKMI FKM USU. Terimakasih atas ilmu dan

pengalaman yang telah diberikan.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

viii

15. Teman-teman Pengalaman Belajar Lapangan (Agnes, Kiki, Aulia, Retno) dan

Latihan Kerja Peminatan (Ribka, Elohansen, Sanny, Gyne). Serta seluruh

pihak yang telah memberi dukungan moril maupun materil kepada penulis

selama menempuh bangku perkuliahan.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh

sebab itu, peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, peneliti

berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat

bagi pembaca.

Medan, September 2019

Aan Muhammad Hamza

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

ix

Daftar Isi

Halaman

Halaman Persetujuan i

Halaman Penetepan Tim Penguji ii

Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi iii

Abstrak

iv

Abstract v

Kata Pengantar vi

Daftar Isi ix

Daftar Tabel xii

Daftar Gambar xiii

Daftar Lampiran xiv

Daftar Istilah xv

Riwayat Hidup xvi

Pendahuluan

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Tujuan umum 3

Tujuan khusus 3

Manfaat Penelitian 4

Tinjauan Pustaka

Pencemaran Lingkungan 5

Sampah 6

Plastik 8

Jenis plastik 9

Kantong plastik 14

Penggunaan kantong plastik di masyarakat 15

Bahaya penggunaan kantong plastik 15

Dampak plastik terhadap lingkungan 16

Dampak plastik bagi kesehatan 17

Konsep Pengurangan Penggunaan kantong plastic 19

Mengurangi (reduce) 21

Guna ulang (reuse) 23

Daur-ulang (recycle) 24

Mengganti (replace) 24

Solusi Mengatasi Penggunaan Kantong Plastik 25

Pengertian perilaku 25 Bentuk Perilaku 26

Domain Perilaku 27

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

x

Penyuluhan 31

Pengertian Ibu Rumah Tangga 36

Peran Ibu Rumah Tangga 37

Kerangka Konsep 38

Metode Penelitian

Jenis Penelitian 39

Lokasi dan Waktu Penelitian 39

Populasi dan Sampel 40

Variabel dan Definisi Operasional 40

Metode Pengumpulan Data 41

Metode Pengukuran 42

Metode Analisis Data 43

Hasil Penelitian

Gambaran Umum Lokasi Penelitian 44

Analisis Univariat 45

Karakteristik responden 45

Gambaran Perilaku Pretest dan postes Responden Terhadap

Kantong Plastik 46

Aspek pengetahuan 46

Aspek sikap 48

Aspek tindakan 51

Analisis Bivariat 53

Efektivitas sebelum dan setelah penyuluhan terhadap pengetahuan

penggunaan kantong plastik pada ibu Pengajian Nurul Iksaniyah

tahun 2019 54

Efektivitas sebelum dan setelah penyuluhan terhadap sikap

penggunaan kantong plastik pada ibu Pengajian Nurul Iksaniyah

tahun 2019 55

Efektivitas sebelum dan setelah penyuluhan terhadap tindakan

penggunaan kantong plastik pada ibu Pengajian Nurul Iksaniyah

tahun 2019 56

Pembahasan

Efktivitas Metode Penyuluhan dengan Perubahan Pengetahuan

Ibu-ibu Pengajian Nurul Iksaniyah 57

Efktivitas Metode Penyuluhan dengan Perubahan Sikap Ibu-ibu

Pengajian Nurul Iksaniyah 58

Efktivitas Metode Penyuluhan dengan Perubahan Tindakan Ibu-ibu

Pengajian Nurul Iksaniyah 59

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan 61

Saran 61

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

xi

Daftar Pustaka 63

Lampiran 65

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

xii

Daftar Tabel

No Judul Halaman

1 Frekuensi Distribusi Karakteristik Responden di Pengajian Nurul

Ikhsaniah Tahun 2019 46

2 Tabel Penilaian Aspek Pengetahuan Responden Saat Pretest 47

3 Frekuensi Penilaian Responden berdasarkan Aspek Pengetahuan saat

Pretest dan Posttest 48

4 Penilaian Aspek sikap Responden saat Pretest dan Posttest 49

5 Frekuensi Penilaian Responden berdasarkan Aspek Sikap 50

6 Tabel Penilaian Aspek Tindakan Responden saat Pretest 51

7 Tabel Penilaian Aspek Tindakan Responden saat Posttest 52

8. Frekuensi Penilaian Responden berdasarkan Aspek Tindakan 53

9. Hasil Uji T Berpasangan Aspek Pengetahuan 54

10. Hasil Uji T Berpasangan Aspek Sikap 55

11. Hasil Uji T Berpasangan Aspek Tindakan 56

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

xiii

Daftar Gambar

No Judul Halaman

1 Kerangka konsep penelitian 38

2 Peta Desa Bandar Khalifah 44

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

xiv

Daftar Lampiran

Lampiran Judul Halaman

1 Satuan Acara Penyuluhan dan Kuesioner Penelitian 65

2 Master Data Penelitian 74

3 Hasil Output SPSS 75

4 Surat Izin Penelitian 78

5 Surat Keterangan Selesai Penelitian 79

6 Dokumentasi Penelitian 80

7 Contoh Flyer 82

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

xv

Daftar Istilah

IRT Ibu Rumah Tangga

PETE Polyethylene Etilen Terephalate

HDPE High Density Polyethylene

PVC Polyvinyl Chloride

LDPE Low Density Polyethylene

PP Polypropylene

PS Polystyrene

OTHER Polycarbonate

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

xvi

Riwayat Hidup

Penulis bernama Aan Muhammad Hamza berusia 23 tahun, dilahirkan di

Medan pada tanggal 27 Mei 1996. Penulis beragama Islam, anak pertama dari

lima bersaudara dari pasangan Bapak Suharto, S.H., dan Ibu Poniseh.

Pendidikan formal dimulai dari SD Swasta Al-Mukmin tahun 2001-2007,

sekolah menengah pertama di SMP Swasta Prayatna tahun 2007-2010, sekolah

menengah atas di SMA Swasta Teladan tahun 2010-2013. Selanjutnya penulis

melanjutkan pendidikan di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Medan, September 2019

Aan Muhammad Hamza

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

1

Pendahuluan

Latar Belakang

Kantong plastik, biasa disebut tas kresek berwarna hitam merupakan salah

satu jenis plastik paling banyak beredar di masyarakat namun memiliki waktu

singkat dalam hal pemakaian. Hal ini karena sifat tas kresek ringan, transparan,

mudah dibawa, tidak mahal dan tahan terhadap air membuatnya unggul dibanding

bahan lain. selanjutnya, meningginya pemakaian kantong kresek dimasyarakat

dikarenakan tersedia akses yang mudah untuk dimiliki, diantaranya dari Pasar,

Supermarket, Toko Kelontong serta tempat-tempat jual beli lainnya. Kantong

plastik tidak dapat terdegradasi secara sempurna dalam waktu sebentar sehingga

akan mengakibatkan terus menambahnya pencemaran kantong plastik dari tahun

ke tahun apabila tidak ada penanganan komprehensif (Suyoto, 2011).

Penggunaan plastik juga mengganggu kesuburan tanah berdampak

terhadap lingkungan sebab plastik memiliki kandungan polyethylene dimana

menghabiskan waktu setara 450 tahun terurai di air serta 1000 tahun agar bisa

terurai di tanah (Adiwijaya, 2009).

Menurut (Greeneration, 2009) setidaknya ada 150 kantong plastik yang

digunakan seseorang dalam waktu satu tahun, dengan kata lain masyarakat

didunia memakai kantong plastik berjumlah 500 juta hingga satu milyar

pertahunnya. Sedangkan bahan dasar pembuatan kantong plastik tersebut

membutuhkan 12.000.000 Barel minyak serta 14.000.000 batang pohon..

Menurut (Suwerda, 2012) bertambahnya populasi dunia, perubahan pola

konsumsi mengakibatkan meningkatnya volume, jenis, dan karakteristik sampah

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

2

salahsatunya kantong plastik. Selama ini, masyarakat hanya mengandalkan proses

akhir dalam mengelola sampah plastik, seperti disatukan, diangkut, dan dibawa ke

tempat pembuangan akhir.

Dikutip dari (Yustia, 2013) dampak buruk akan terjadi pada kesehatan dan

lingkungan apabila menggunakan kantong plastik berlebihan. Dari segi kesehatan,

terdapat zat karsinogenik yaitu Dioxin yang menghasilkan asap beracun dan

berbahaya apabila dibakar secara tidak sempurna. Ditinjau dari lingkungan,

kantong plastik tidak dapat busuk karena mempunyai tekstur dan sifat alamiah

yang tidak terurai, sehingga tidak dapat menyerap air. Ketika terurai, unsur

kantong plastik dapat mengakibatkan pencemaran tanah. Apabila dibuang ke

sungai akan menyumbat aliran air dan mengakibatkan banjir.

Sesuai data Dinas Kebersihan kota Medan (2016) bahwa rata-rata jumlah

sampah kantong plastik yang diangkut sebesar 500.910,19 ton/tahun, Sedangkan

jumlah sampah per bulan adalah 45.537.29 ton/bulan atau 1.517.91 ton/hari.

Keikutan sertaan masyarakat menjadi kesuksesan program kesehatan

lingkungan. Semua pihak harus terlibat dan melibatkan IRT adalah pilihan yang

baik, karena di Indonesia IRT mempunyai otoritas utama membelanjakan uang

untuk memenuhi keperluan keluarganya.

Berdasarkan hal ini penulis ingin memberikan penyuluhan kepada Ibu

Rumah Tangga sebagai upaya merubah pengetahuan, sikap, dan tindakkan

mengenai penggunaan kantong plastik.

Adapun tempat untuk penelitian berada didusun XIV Desa Bandar

Khalifah. Peneliti memilih tempat ini karena Dusun XIV padat penduduk

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

3

sehingga banyak sampah plastik banyak dibuang sebarangan. Selain itu dusun ini

juga berbatasan langsung dengan Kota Medan yang memiliki tempat-tempat

perbelanjaan modern dan tradisional. Kemudian peneliti juga melihat bahwa

setiap gotong royong banyak menemukan plastik bertebaran di pinggir jalan juga

selokan air dan dilahan-lahan kosong. Beranjak dari permasalahan tersebut,

penelitian ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.

Perumusan Masalah

Penggunaan kantong plastik dimasyarakat yang sekali pakai menjadi

ancaman kerusakan lingkungan sebab bila dibuang bukan pada tempatnya

membuat saluran air menjadi tersumbat.

Tujuan Penelitian

Tujuan umum

Tujuan umum penelitian untuk menjelaskan perubahan pengetahuan, sikap

dan tindakan IRT terhadap pengurangan penggunaan kantong plastik sebelum dan

setelah diberikan penyuluhan.

Tujuan khusus

1. Mengetahui karakteristik IRT berdasarkan usia, pendidikan, tingkat pendapatan

dan pekerjaan responden dalam upaya pengurangan sampah tas plastik dalam

berbelanja dengan prinsip 4 R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace).

2. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Rumah Tangga mengenai kantong plastik

dan upaya pegurangannya sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.

3. Mengetahui sikap Ibu Rumah Tangga mengenai kantong plastik dan upaya

pegurangannya sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

4

4. Mengetahui tindakan Ibu Rumah Tangga mengenai kantong plastik dan upaya

pegurangannya sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.

Manfaat Penelitian

1. Mengetahui karakteristik Ibu Rumah Tangga sebagai upaya mengurangi

sampah tas plastik dalam berbelanja.

2. Bagi Pemerintah & Lembaga Pendidikan, penelitian dapat menjadi sumber

masukan informasi guna kajian dalam mengambil kebijakan.

3. Sebagai bahan untuk pihak yang membutuhkan informasi guna melanjutkan

penelitian ini ataupun penelitian yang berkaitan.

4. Untuk responden diharapkan dapat menambah informasi dari kegiatan

penyuluhan dan mengamalkannya.

5. Sebagai bentuk pengembangan dan implemtasi ilmu yang didapat peneliti

dalam berpendidikan di FKM USU.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

5

Tinjauan Pustaka

Pencemaran Lingkungan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009

tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk

manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan

kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Lingkungan merupakan sumber yang penting dalam menjamin

kelangsungan dan kelestarian hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Semakin

hari dari waktu ke waktu terjadi pencemaran dan perusakan lingkungan yang

dilakukan oleh manusia melalui aktivitas-aktivitas manusia yang secara langsung

maupun tidak langsung serta kegiatan alam yang juga menyebabkan kerusakan

lingkungan dan menimbulkan dampak yang besar bagi kesehatan maupun

kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lainnya. Hal ini mengakibatkan

penurunan dari kualitas lingkungan hidup.

Menurut (Riama, 2010) lingkungan hidup sangat mempengaruhi kualitas

kehidupan. Beberapa komponen yang sangat erat dalam kehidupan kita ialah

udara yang kita hirup setiap saat, air yang kita gunakan sehari-hari serta tanah

yang memberi kehidupan sehingga dapat menjalani aktivitas untuk melakukan

dan menghasilkan hal yang positif. Tetapi apabila komponen lingkungan tercemar

maka pencemaranya akan menimbulkan perubahan terhadap kualitas kehidupan

yang ada dan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas dalam beraktivitas.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

6

Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Menurut World Health Organization (WHO) definisi

sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau

sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan

sendirinya (Chandra, 2006). Tumpukan sampah berasal daripasar, pertokoan,

restoran, perumahan, sekolah, rumah sakit, perkantoran, dan sumber yang lainnya.

Menurut (Suwerda, 2012) klasifikasi sampah berdasarkan sifat dan asalnya

terdiri atas sampah organik dan anorganik. Sampah Organik merupakan sampah

yang berasal dari bahan organik atau alami yang bersifat biodegradable, yaitu

sampah yang dapat didegradasi atau diuraikan secara sempurna melalui proses

biologi, contohnya sisa makanan, sampah yang berasal dari tumbuhan, sampah

pertanian dan perkebunan. Sampah Anorganik bersifat non biodegradable yaitu

sampah yang tidak dapat didegradasi atau diuraikan secara sempurna melalui

proses biologi. Sampah Anorganik ada yang dapat diolah dan digunakan kembali

karena memiliki nilai ekonomi, seperti plastik, kertas bekas, dan kain perca.

Lebih lanjut, jenis-jenis sampah menurut (Mukono, 2009) adalah sebagai

berikut:

1. Sampah berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya

Sampah anorganik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk,

misalnya : logam/besi, pecahan gelas, plastik dan sebagainya.

Sampah organik adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk,

misalnya : sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

7

2. Sampah berdasarkan dapat dan tidaknya terbakar

Sampah yang mudah terbakar, misalnya : kertas, karet, kayu, plastik, kain

bekas dan sebagainya.

Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya: kaleng-kaleng bekas,

besi/logam bekas, pecahan gelas, kaca, dan sebagainya (Notoatmodjo,

2003).

3. Sampah berdasarkan karakteristiknya

Abu (Ashes), merupakan sisa pembakaran dari bahan yang mudah

terbakar, baik di rumah, di kantor maupun industri.

Sampah Jalanan (Street Sweeping), berasal dari pembersihan jalan dan

trotoar, terdiri dari kertas-kertas, kotoran dan daun-daunan.

Bangkai Binatang (Dead Animal) yaitu bangkai binatang yang mati karena

bencana alam, penyakit atau kecelakaan.

Sampah pemukiman (Household refuse) yaitu sampah campuran yang

berasal dari daerah perumahan.

Bangkai Kendaraan (Abandoned vehicles) yang termasuk jenis sampah ini

adalah bangkai mobil, truk, kereta api, satelit, kapal laut dan alat

transportas lainnya.

Sampah industri Terdiri dari sampah padat yang berasal dari industri

pengolahan hasil bumi, tumbuh-tumbuhan dan industri lainnya.

Sampah hasil penghancuran gedung/bangunan (Demolotion waste) yaitu

sampah yang berasal dari perombakan gedung/bangunan.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

8

Sampah dari daerah pembangunan, yaitu sampah yang berasal dari sisa

pembangunan gedung, perbaikan dan pembaharuan gedung. Sampah dari

daerah ini mengandung tanah batu-batuan, potongan kayu, alat perekat,

kertas dan lain-lain.

Sampah Padat Pada Air Buangan (Sewage Solid), yaitu sampah yang

terdiri dari benda yang umumnya zat organik hasil saringan pada pintu

masuk suatu pusat pengolahan air buangan.

Sampah Khusus, yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus

dalam pengelolaannya, misalnya kaleng cat, film bekas, zat radioaktif dan

zat yang toksis.

Plastik

Menurut defenisi (Rinrin, 2009) plastik merupakan bahan pengemas yang

sangat praktis penggunaannya serta mudah didapat dan ditemui mulai dari wadah

makanan, pengemasan, botol minum, kantong plastik, dan alat makan.Plastik

merupakan bahan yang mempunyai derajat kekristalan yang lebih rendah dari

pada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi.Plastik adalah

kantong pembungkus yang dibuat dari poliolefinatau polivinil klorida. Plastik

merupakan material yang baru dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20.

Selanjutnya, defenisi dari (Apriyanto 2007 dan Aryanti 2013 dalam

Agustina Putri Serly ,2014) plastik sebagai material polimer atau bahan pengemas

yang dapat dicetak menjadi bentuk yang diinginkan dan mengeras setelah

didinginkan atau pelarutnya diuapkan. Polimer adalah molekul yang besar yang

telah mengambil peran yang penting dalam teknologi karena mudah dibentuk dari

Universitas Sumatera Utara

Page 27: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

9

satu bentuk ke bentuk lain dan mempunyai sifat, struktur yang rumit.

Jenis plastik. Menurut Victor (2012), secara garis besar plastik dapat

digolongkan menjadi dua jenis, yakni plastik yang bersifat thermoplasticdan

thermoset. Tetapi, plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-

hari adalah bentuk thermoplastic.

a). Thermoplastic, merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang atau

dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: Polietilen (PE), Polistiren

(PS), Polikarbonat (PC).

b). Thermoset, merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur ulang atau

dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-

molekulnya. Contoh: Resin Epoksi, Bakelit, Resin Melamin, Ure, Formaldehida.

Untuk memudahkan proses daur ulang maka plastik dibagi kembali

menjadi beberapa jenis dengan diberikan nomor pada tiap-tiap jenis plastiknya.

Kode plastik terdiri atas nomor 1 sampai dengan 7 yang terletak di tengah

segitiga panah. Simbol kode ini didesain oleh Society of the Plastics Industry

(SPI) tahun 1988. Pengkodean plastik bertujuan untuk:

a. Memudahkan kosumen dan pedaur ulang dalam menyortir jenis plastik

yang akan didaur ulang.

b. Menyediakan sistem pengkodean plastik yang seragam bagi produsen

plastik.

Menurut Karuniastuti (2012) jenis-jenis plastik adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 28: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

10

1. PET (Polyethylene Terephthalate)

Merupakan resin polyester yang tahan lama, kuat,ringan dan mudah

dibentuk ketika panas. Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik,

tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya dan tulisan PET dibawah

segitiga.

a. PET dapat ditemukan pada botol minuman, botol soda, botol minyak

goreng, kemasan makanan, dan digunakan untuk botol plastik yang jernih

atau transparan.

b. Tidak disarankan untuk mewadahi pangan dengan suhu > 60° C, hal ini

akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan

mengeluarkan zat karsinogenik.

2. HDPE (High Density Polyethylene)

Merupakan resin yang kuat dan kaku yang berasal dari minyak bumi.

HDPE dapat ditemukan pada botol susu, botol detergen,galon air minum, botol

obat, botol oli mesin, botol shampoo, botol sabun cair, dan botol sabun bayi.

a. Plastik dengan label no 2 dapat didaur-ulang.

b. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan

karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik

berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.

c. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras hingga semifleksibel,

buram, lebih tahan terhadap bahan kimia,dan kelembapan.

3. PVC (Polyvinyl Chloride)

Tertera logo daur ulang dengan angka 3 di tengahnya, dan merupakan jenis

Universitas Sumatera Utara

Page 29: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

11

plastik yang paling sulit didaur ulang.

a. PVC ini merupakan resin yang keras yang tidak terpengaruh oleh zat kimia

lain.

b. PVC dapat dijumpai pada tanda lalu lintas, kabel listrik, botol pembersih

kaca, pipa air, dan kemasan makanan cepat saji.

4. LDPE (Low Density Polyethylene)

a.Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya.

b. Sifat dari jenis plastik LDPE adalah kuat, fleksibel, kedap air tetapi tembus

cahaya.

c. Plastik berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi baik untuk tempat

makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas

dengan bahan ini.

d. LDPE adalah plastik yang mudah dibentuk ketika panas, yang terbuat dari

minyak bumi.

e. LDPE dapat dijumpai pada kantong plastik, botol, kotak penyimpanan,

mainan, perangkat komputer dan wadah yang dicetak.

5.PP (polyprophylene)

a.Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP.

b. PP adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang

berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan

makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.

c. Polypropylene merupakan plastik polymer yang mudah dibentuk ketika

panas, yang lentur, keras dan resisten terhadap lemak.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

12

d. Polypropylene dapat dijumpai pada wadah makanan, kemasan, pot

tanaman, tutup botol obat, tutup margarin, sedotan, mainan, tali, dan berbagai

macam botol.

e. Karakteristik dari plastik ini adalah botolnya transparan yang tidak jernih

atau berawan, keras tetapi fleksibel. Poliprophylene lebih kuat dan ringan

dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak,

minyak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.

6. PS (polystryrene)

a. Polystyrene adalah plastik polymer yang mudah dibentuk bila dipanaskan.

Sangat kaku dalam suhu ruangan.

b. Tertera logo daur ulang dengan angka 6 ditengahnya, serta tulisan PS di

tengahnya, dan terdapat dua macam PS yaitu yang kaku dan lunak/berbentuk

foam.

c. Polystyrene dapat dijumpai pada perkakas dari plastik, kotak CD, gelas

plastik, wadah makanan.

d. Polystyrene yang kaku biasanya jernih seperti kaca, kaku, mudah

terpengaruh lemak dan pelarut (seperti alkohol), mudah dibentuk, contohnya

wadah plastik bening berbentuk kotak untuk wadah makanan.

e. Polystyreneyang lunak berbentuk seperti busa, biasanya berwarna putih,

lunak, mudah terpengaruh lemak dan pelarut lain (seperti alkohol). Bahan ini

dapat melepaskan styrene jika kontak dengan pangan. Contohnya yang sudah

sangat terkenal Styrofoam.

f. Kemasan Styrofoam biasanya digunakan sebagai wadah makanan atau

Universitas Sumatera Utara

Page 31: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

13

minuman sekali pakai, karton wadah telur.

g. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan

styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan, selain itu

styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan

konstruksi gedung.

h. Jenis plastik ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak

tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali

dengan cara dibakar. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api

bewarna Jingga.

7. OTHER

a. Tertera logo daur ulang dengan angka 7 ditengahnya, serta tulisan other

(SAN/styrene acrylonitrile, ABS/acrylonitrile butadiene styrene, PC/

polycarbonate, nylon)

b. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum

olahraga, alat-alat rumah tangga, peralatan makan bayi.

c. SAN dan ABS memiliki resitensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan

suhu serta biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos,

piring dan alat makan.

Kantong plastik. Merupakan plastik yang termasuk ke dalam jenis plastik

LDPE (Low Density Polyethylene) dan termasuk ke dalam kode daur ulang nomor

4. Sifat LDPE ini kuat, tembus cahaya, fleksibel dan daya proteksi terhadap uap

air tergolong baik. LDPE dapat didaur ulang tetapi sulit dihancurkan alami oleh

alam sehingga dalam jangka panjang dapat menimbulkan pencemaran bagi

Universitas Sumatera Utara

Page 32: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

14

lingkungan. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang

disebut ethylene.

Kantong plastik yang beredar di masyarakat memiliki bagian ukuran dari

mulai 15 cm, 17 cm, 24 cm, 28 cm, 40 cm hingga 50 cm dengan ketebalan 0,01

mm dan 0,03 mm. Kantong plastik pun memiliki berbagai warna yaitu hitam,

putih, biru, merah, kuning, merah putih dan hitam putih Kantong plastik pada

umumnya berbahaya bagi lingkungan, kantong plastik berwarna memiliki

ketebalan yang lebih tipis dibandingkan kantong plastik berwarna hitam.

Sehingga, kantong plastik berwarna lebih memungkinkan untuk hancur degan

cepat dibandingkan kantong plastik hitam. Tetapi, dalam kehidupan sehari-hari

kantong plastik yang sangat sering digunakan oleh masyarakat adalah kantong

plastik hitam karena lebih kuat, ini disebabkan karena kandungan zat kimia dan

pewarna yang tedapat pada kantong plastik hitam lebih banyak dibandingkan

kantong plastik berwarna, sehingga tidak mudah robek dan sangat berbau.

Kantong plastik yang sering digunakan adalah kantong keresek hitam, sehingga

kantong plastik ini paling banyak menumpuk di tempat sampah (Rinrin, 2009).

Penggunaan kantong plastik di masyarakat. Kantong plastik sangat

membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi Ibu Rumah

Tangga yang setiap harinya berbelanja, khususnya yang berbelanja di pasar

tradisional. Kepraktisan dan kemudahan memperoleh kantong plastik membuat

ibu rumah tangga sangat bergantung pada keberadaannya, bahkan jika berbelanja

1-2 barang pun masih menggunakan kantong plastik. Kantong plastik yang telah

digunakan, jika masih bersih sebagian besar disimpan untuk digunakan kembali

Universitas Sumatera Utara

Page 33: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

15

dan jika kotor atau rusak biasanya langsung dibuang. Karena setiap hari rumah

tangga menghasilkan sampah, maka setiap hari pula kantong plastik digunakan

untuk tempat sampah di rumah dan akhirnya dibuang ke tempat penampungan

sementara (TPS), setelah dibuang ke TPS masyarakat seolah lepas tangan atau

tidak peduli dengan apa yang terjadi pada sampah-sampah tersebut (Yustia, 2013).

Bahaya penggunaan kantong plastik. Menurut (Amhariputra, 2014) ada

beberapa alasan mengapa masyarakat harus mengurangi penggunaan kantong

plastik, yaitu:

1. Kantong plastik adalah bagian dari sampah yang memenuhi daratan

dimana kondisi dari kantong plastik yang ringan sehingga memudahkan untuk

terbang kemana–mana dan mudah kita temukan sampah kantong plastik yang

berserakan baik di fasilitas umum, fasilitas niaga, maupun komplek perumahan

yang dapat menyebabkan banjir dan menimbulkan penyakit dari lingkungan yang

kotor.

2. Kantong plastik terbuat dari bahan yang tidak dapat diuraikan secara

alami dengan cepat yaitu minyak bumi. Konsumsi plastik dalam jumlah besar

tentunya juga berdampak pada konsumsi minyak bumi dan berujung pada

semakin menipisnya cadangan minyak bumi dunia.

3. Kantong plastik membahayakan bagi lingkungan dimana plastik yang

terbakar akan menghasilkan polusi udara sedangkan plastik yang terbuat dari

bahan polythene membutuhkan waktu sekitar 1.000 tahun untuk dapat diuraikan

secara alamiah di tanah dan membutuhkan waktu sekitar 450 tahun untuk dapat

diuraikan di air.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

16

4. Kantong plastik jika bisa terurai sekalipun maka partikel dari plastik

tersebut tetap akan mencemari air dan tanah.

5. Kantong plastik yang terdapat di air dapat membunuh kehidupan

mamalia air dan juga burung yang mencari makan di permukaan air.

6. Kantong plastik dapat secara tidak sengaja termakan oleh hewan di

darat dan mati karena tidak dapat mencerna plastik tersebut.

7. Jarangnya ditemukan pasar untuk produk hasil daur ulang plastik

sehingga hanya sedikit organisasi yang bersedia untuk melakukan daur ulang

sampah plastik yang ada karena tidak memiliki nilai tambah.

8. Meskipun banyak usaha ritel seperti toko kelontong, minimarket yang

menerima kembali dan memberikan kompensasi atas pengembalian kantong

plastik atau botol plastik tetapi hanya sedikit yang melakukan daur ulang atas

produk plastik tersebut.

Dampak plastik terhadap lingkungan. Menurut Riama (2010) sampah

kantong plastik merupakan limbah yang membahayakan lingkungan karena

materialnya sulit diurai oleh alam. Dibutuhkan waktu 500 sampai 1000 tahun agar

sampah kantong plastik terurai secara alami. Berikut adalah dampak sampah

plastik terhadap lingkungan.

1. Kantong plastik dapat menganggu kesuburan tanah karena dapat

menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah.

2. Kantong plastik dapat menganggu jalur airyang teresap ke dalam tanah.

3. Tercemarnya tanah, dan air dalam tanah.

4. Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai akan mengakibatkan

Universitas Sumatera Utara

Page 35: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

17

pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yg menyebabkan banjir.

5. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, ringan dan

mudah diterbangkan angin.

6. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut & anjing laut

menganggap plastik tersebut makanan dan mati karena tidak dapat

mencernanya.

7. PCB (Polychlorinated Biphenyl) tidak dapat terurai meskipun termakan oleh

binatang dan akan menjadi pembunuh berantai sesuai urutan rantai makanan.

8. Racun dari partikel plastik ketika masuk ke dalam tanah akan membunuh

hewan-hewan pengurai seperti cacing.

Dampak plastik bagi kesehatan. Menurut Yanti (2011) adapun zat-zat

penyusun plastik yang berbahaya bagi kesehatan adalah:

1. Monomer vinil klorida, dapat bereaksi dengan sitosin pada DNA dan

mengalami metabolisme dalam tubuh, sehingga memiliki potensi yang cukup

tinggi untuk menimbulkan tumor dan kanker pada manusia terutama kanker

hati.

2. Monomer vinil asetat, telah terbukti pada hewan percobaan yaitu

menimbulkan kanker tiroid, uterus dan hati (liver) pada hewan.

3. Monomer lainnya, seperti akrilat,stirena, metakriatdan senyawa turunannya

seperti Vinil Asetat, Polivinil Klorida, Kaprolaktam, Formaldehida, Kresol,

Isosianat Organic, Heksa Metilandiamin, Melamin, Epodilokkloridin, Bispenol

dan Akrilonitril yang dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan

terutama mulut, tenggorokan dan lambung.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

18

Selain monomer, zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan diantaranya:

1. Dibutil ptalat (DBP) dan Dioktil ptalat (DOP), merupakan zat aditif yang

popular digunakan dalam proses plastisasi ,namun di balik ke pepuleran itu

ternyata DBP dan DOP ternyata menyimpan suatu zat kimia yaitu zat benzen.

Benzen termasuk larutan kimia yang sulit di cerna oleh sistem pencernaan.

Benzen juga tidak dapat dikeluarkan melalui feses atau urin. Akibatnya, zat ini

semakin lama semakin menumpuk dan berbalut lemak. Hal tersebut bisa

memicu kanker pada darah atau leukemia.

2. Timbal (Pb) merupakan racun bagi ginjal dan Cadmium(Cd) yang

merupakan pemicu kanker dan racun bagi ginjal dimana keduanya merupakan

bahan adiktif untuk mencegah kerusakan pada plastik.

3. Senyawa Nitrosamine, yang timbul akibat reaksi antara komponen dalam

plastik yang bersifat karsinogenik.

4. Ester ptalat, yang digunakan untuk melenturkan ternyata dapat mengganggu

sistem Endokrin.

5. Bisphenol-A (BPA) yang terdapat pada plastik Polikarbonat (PC) merupakan

zat aditif yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker dan memperbesar

resiko pada kehamilan.

6. Bahan aditif senyawa penta kloro bifenil (PCB) yang di tambahkan sebagai

bahan pelembut. PCB berfungsi sebagai agent dan ikut menentukan kualitas

plastik. Bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah di larang pemakaiannya

karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia

(karsinogenik). Tanda dan gejala keracunan PCB ini berupa pigmentasi pada

Universitas Sumatera Utara

Page 37: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

19

kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pencernaan, serta tangan dan kaki

lemas. pada wanita hamil PCB dapat mengakibatkan kematian bayi dalam

kandungan serta bayi lahir cacat. pada keracunan menahun, PC dapat

menyebabkan kematian jaringan hati dan kanker hati.

Konsep Pengurangan Penggunaan kantong plastik

Paradigma yang dipakai oleh Pemerintah dalam hal pengelolaan sampah,

umumnya masih konvensional yaitu : kumpul, angkut dan buang. Seiring dengan

pertambahan penduduk, tambah lama akan tambah banyak jumlah sampah yang

harus ditangani. Defisitnya anggaran dalam penanganan sampah kota menyulitkan

pengelola sampah untuk berfikir ke depan dalam upaya pengembangan. Prasarana

yang tersedia tambah lama akan semakin tua dan tambah terbatas kemampuannya

(Damanhuri, 2006).

Lebih lanjut, menurut (Damanhuri, 2006) metode landfill atau TPA

membawa konsekuensi akan kebutuhan lahan penampungan yang makin meluas,

yang tidak mungkin diakomodasikan oleh lahan perkotaan yang makin sempit dan

mahal. Teknologi utama sebuah kota dalam menyelesaikan masalah sampahnya

adalah pemusnahan dengan landfilling pada sebuah TPA dan bukan landfilling

yang baik, karena hampir seluruh TPA dikota-kota di Indonesia hanya

menerapkan apa yang dikenal sebagai open dumping, yang sebetulnya tidak layak

disebut sebagai sebuah bentuk teknologi penanganan sampah.

Konsep 4R merupakan pendekatan yang telah lama diperkenalkan di

Indonesia dalam upaya mengurangi sampah mulai dari sumbernya sampai di akhir

pemusnahannya. Menurut PP No.81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah

Universitas Sumatera Utara

Page 38: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

20

bahwa prioritas utama yang harus dilakukan oleh semua pihak adalah bagaimana

agar mengurangi sampah semaksimal mungkin. Bagian sampah atau residu dari

kegiatan pengurangan sampah yang masih tersisa selanjutnya dilakukan

pengolahan (treatment) maupun pengurungan (landfilling).

Pengurangan sampah melalui 4R menurut PP No.81 Tahun 2012 meliputi:

a. Mengurangi atau membatasi (reduce): mengupayakan agar limbah

yangdihasilkan sesedikit mungkin.

b.Guna-ulang (reuse): bila limbah akhirnya terbentuk, maka

upayakanmemanfaatkan kembali limbah tersebut secara langsung.

c. Daur-ulang (recycle): residu atau limbah yang tersisa atau tidak

dapatdimanfaatkan secara langsung, kemudian diproses atau diolah untuk

dapatdimanfaatkan, baik sebagai bahan baku maupun sebagai sumber energi.

d. Mengganti (replace): barang yang memiliki resiko menjadi sampah dan

mencemari lingkungan dalam pengunaannya diganti dengan barang yang

lebih ramah lingkungan.

Manfaat dari prinsip 4R dalam upaya pengelolaan sampah, yaitu :

1. Mengurangi beban kerja Tempat Pembuangan Akhir

2. Mengurangi biaya pengelolaan sampah

3. Mengurangi potensi pencemaran air dan tanah

4. Memperpanjang usia Tempat Penampungan Akhir

5. Meningkatkan pendapatan ekonomi karena hasil penjualan dan

pemanfaatan limbah

Mengurangi (reduce). Berarti mengupayakan agar limbah yang

Universitas Sumatera Utara

Page 39: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

21

dihasilkan minimal, yaitu mengurangi sampah yang kita hasilkan atau mengurangi

penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Pada tahap inilah peran

serta masyarakat terutama para ibu rumah tangga sebagai pengguna perlu

ditingkatkan karena dari sini produksi sampah dimulai. Pihak penjual/pengusaha

pasar swalayan atau mall dapat dimotivasi untuk membuat kemasan belanja dari

bahan organik.

Hardayanto (2012) menyatakan bahwa negara-negara di Eropa dan USA

tidak menganjurkan penggunaan kantong plastik berteknologi “ramah

lingkungan” karena hanya akan meningkatkan penggunaan kantong plastik sekali

pakai. Konsumen akan berpikir sampah kantong plastik bisa hancur dalam jangka

2 tahun, sehingga pemakaian kantong plastik tetap diminatitanpa

memperhitungkan dampak jangka pendek yaitu sampah plastik yang menumpuk

dapat mengganggu estetika, menjadi sarang vektor, menghambat proses peresapan

air tanah, dan sampah kantong plastik yang dibuang sembarangan dapat

menyumbat saluran air dan merusak turbin pengendali badan air.

Menurut Hardayanto (2012) sebagai masyarakat yang perlu dilakukan

untuk meminimalisir pengunaan plastik diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan tas pakai ulang atau membawa keranjang dari rumah untuk

berbelanja, tas pakai ulang kini banyak dijual di supermarket atau bisa juga

menggunakan tas kain yang banyak dibagikan diworkshop/seminar atau ketika

kita membeli barang dengan jumlah tertentu.

2. Meminta kardus bekas sebagai wadah barang belanjaan apabila

tidakmembawa kantung pakai ulang padahal barang belanjaan banyak.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

22

Penggunaan kardus bekas sebagai aksi reuse juga sangat berarti bagi

pemulung/tukang rongsok, karena harga jualnya yang lumayan.

Berbedadengan kantung plastik (keresek/kantung asoy) yang tidak ada

harganya.

3. Jika terpaksa menggunakan kantung plastik, usahakan agar bisa digunakan

berulang-ulang (reuse). Hal tersebut dimungkinkan karena kantung plastik

konvensional umumnya lebih tebal dibanding kantung plastik yang diklaim

“ramah lingkungan”.

4. Tolaklah dengan halus pemberian kantung plastik untuk pembelian barang

berukuran kecil semisal obat/kosmetik/alat tulis. Karena barang belanjaan

tersebut bisa langsung dimasukkan ke tas terhindar dari kemungkinan tercecer.

Setiap sumber dapat melakukan upaya reduksi sampah dengan cara merubah

pola hidup konsumtif, yaitu perubahan kebiasaan dari yang boros dan

menghasilkan banyak smapah menjadi hemat/efisien dan sedikit sampah.

Namun diperlukan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk merubah perilaku

tersebut. Sebagai contoh:penggunaan tas belanja ketika berbelanja di

supermarket untukmenghindari pemberian kantong plastik oleh pihak retailer.

Dengan demikian, volume sampah dapat dikurangi sebelum dibuang ke TPA

dan dampak yang ditimbulkan pun dapat diminimalisir.

Guna ulang (reuse). Berarti menggunakan kembali barang–barang yang

masih bisa dimanfaatkan. Hal ini juga berarti lebih memprioritaskan penggunaan

barang yang secara berulang untuk mengurangi timbulan limbah. Seperti

penggunaan tas ketika berbelanja. Pada prinsipnya semakin banyak kita

Universitas Sumatera Utara

Page 41: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

23

menggunakan material, semakin banyak sampah plastik yang dihasilkan.

Seringkali jika berbelanja banyak kantong plastik yang dibawa ke rumah dari

berbagai toko yang berbeda-beda. Padahal plastik tersebut tidak digunakan

kembali, terutama untuk plastik yang berukuran kecil. Dengan memakai tas

belanja sebagai tempat penyimpan belanjaan, kita dapat menghemat penggunaan

kantong plastik, menghemat sumber daya alam karena tidak perlu membuat

kantong plastik baru terus menerus (Adiwijaya, 2010).

Beberapa contoh tindakan Reuse menurut Adiwijaya (2010) dalam

kehidupan sehari-hari:

a. Memilih menggunakan wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan

beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya menggunakan tas yang dapat

dipakai berulang saat berbelanja.

b. Menggunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi

yang sama atau fungsi lainnya. Reuse yaitu Reuse (Memakai kembali) sebisa

mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali.

c. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai lalu buang).

Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi

sampah.

Kondisi ini memunculkan suatu ide dimana kantong plastik yang biasa

digunakan sekali pakai oleh Ibu Rumah Tangga dikehidupan sehari-hari diganti

dengan tas belanja yang dibawa sendiri oleh konsumen dari rumah yang lebih

ramah lingkungan. Dari alternatif ini diharapkan kerusakan lingkungan akibat

plastik dapat berkurang sehingga dapat menjamin keberlangsungan kehidupan

Universitas Sumatera Utara

Page 42: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

24

generasi mendatang.

Daur-ulang (recycle). Ialah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas

menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya

dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang

baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan

emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.

Contoh kegiatan recycle dalam sehari-hari:membuat kantong tas belanja hasil dari

daur ulang, seperti tas dari anyaman bungkus plastik, rajutan kain, dan lain-lain.

(Annisa, 2010).

Mengganti (replace) Ialah mengganti barang-barang yang hanya bisa

dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Contoh: mengganti tas

kantong plastik sekali pakai buang untuk berbelanja dengan tas belanja yang lebih

tahan lama, mudah di bersihkan dan memiliki nilai seni, seperti tas belanja yang

terbuat dari anyaman daun pandan, rajutan kain, ataupun anyaman lainnya.

Solusi Mengatasi Penggunaan Kantong Plastik

Beberapa solusi mengatasi penggunaan kantong plastik yaitu dengan:

1. Melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global

serta dengan adanya peraturan tentang larangan maupun batasan penggunaan

kantong plastik.

2. Mulai melakukan tindakan mengurangi penggunaan kantong plastik dari Ibu

Rumah Tangga dan mengajak anggota keluarga lainnya untuk ikut serta

dalam upaya pengurangan penggunaan kantong plastik dengan cara 4R.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

25

3. Apabila berbelanja dengan jumlah yang kecil atau sedikit, masukan barang

belanjaan ke dalam tas.

4. Ingatkan keluarga maupun orang dekat atau teman untuk selalu membawa tas

kain saat belanja.

Mulailah untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dengan cara mengurangi

pencemarannya akibat sampah plastik.

Pengertian perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari

uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang

tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),

merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses

adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut

merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –

Organisme – Respon.

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat

dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) yaitu :

1. Perilaku tertutup (convert behavior)

Universitas Sumatera Utara

Page 44: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

26

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk

terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini

masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang

terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati

secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.

Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau

praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

Bentuk perilaku. Dapat diartikan suatu bentuk respon organisme atau

seorang terhadap rangsangan (stimulus) dan luar subjek tersebut. Respon ini

berbentuk dua macam, yakni bentuk pasif dan bentuk aktif (Notoatmodjo, 2007).

Bentuk pasif adalah respon internal, yaitu yang terjadi di dalam diri

manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain. Misalnya:

seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu dapat mencegah suatu penyakit tertentu,

meskipun ibu tersebut tidak membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas

untuk diimunisasi. Oleh sebab itu perilaku ibu masih terselubung (tertutup).

Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara

langsung. Misalnya ibu sudah membawa anaknya ke posyandu (puskesmas) atau

ke fasilitas kesehatan Iainnya untuk imunisasi. Oleh karena perilaku ibu tersebut

sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata maka disebut perilaku terbuka.

Domain Perilaku

Menurut Bloom (dikutip Notoatmodjo, 2003) membagi periilaku itu di

Universitas Sumatera Utara

Page 45: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

27

dalam 3 domain. Meskipun doamin tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas

dan tegas. Pembagian ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan, yaitu

kognitif (kognitif domain), afektif (affectife domain) dan psikomotor

(psicomotoric domain).

Pengetahuan. Pengetahuan ialah hasil dari tahu yang terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Domain yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang adalah ranah kognitif atau

pengetahuan (Notoatmodjo, 2007)

Notoatmodjo (2007), terdapat 6 tingkatan pengetahuan yang mencakup dalam

domain kognitif/pengetahuan, yaitu :

1) Tahu (know) Tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah,

tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Termasuk mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

2) Memahami (comprehension) Tingkat pengetahuan ini dapat diartikan

sebagai kemampuan untuk menjelaskan objek yang diketahui secara benar dan

dapat pula menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Pada tingkatan

pengetahuan ini, orang yang sudah paham tehadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan sebagainya terhadap objek

yang dipelajari.

3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang

Universitas Sumatera Utara

Page 46: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

28

sebenarnya.

4) Analisis (analysis) Tingkatan pengetahuan ini diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menjabarkan materi ke dalam komponen-komponen yang

masih di dalam satu struktur organisasi dan berkaitan satu sama lain.

5) Sintesis (synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada atau kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian–bagian di dalam bentuk keseluruhan

yang baru.

6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek yang

didasarkan pada suatu kriteria yang ditetapkan sendiri, atau menggunakan kriteria-

kriteria yang sudah ada.

Sikap. Sikap adalah respon seseorang yang masih tertutup terhadap

stimulus atau objek tertentu yang melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan (seperti : senang-tidak senang, setuju- tidak setuju dan sebagaimya).

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan

predisposisi tindakan suatu perilaku (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Alport yang dikutip Notoatmodjo (2003), sikap mempunyai 3

komponen ,yaitu :

1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

3. Kecenderungan untuk bertindak.

Ketiga komponen diatas secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

29

Dalam penentuan sikap ini, pengetahuan, pemikiran, keyakinan, emosi memegang

peranan penting.

Menurut Notoatmodjo (2007), Sama halnya dengan pengetahuan, sikap

juga terdiri dari berbagai tingkatan antara lain adalah:

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

rangsangan atau stimulus yang diberikan (objek).

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban atau menanggapi apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan indikasi dari sikap. Karena

dengan suatu usaha untuk menjawab pertayaan, menaggapi atau mengerjakan

tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, sudah

menunjukkan bahwa orang (subjek) menerima ide tersebut.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Tingkatan sikap yang paling tinggi ialah bertanggung jawab atas segala

sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko.

Tindakan. Sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan. Untuk dapat

terwujudnya sikap menjadi tindakan diperlukan faktor pendukung atau suatu

kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Praktik atau tindakan

kesehatan merupakan proses seseorang yang telah mengetahui stimulus atau objek

Universitas Sumatera Utara

Page 48: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

30

kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang

diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau

mempraktikkan apa yang diketahui atau dinilai baik (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Notoatmodjo (2007), Tindakan mempunyai beberapa tingkatan,

yakni:

1) Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil.

2) Respons Terpimpin (guided response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan melakukan

sesuai dengan contoh, merupakan praktik atau tindakan pada tingkat kedua.

3) Mekanisme (mecanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.

4) Adopsi (adoption)

Adopsi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik,

artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran tindakan

tersebut.

Penyuluhan

Menurut Notoatmodjo (2007), yang mengutip pendapat Lawrence Green

menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi

pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan

organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 49: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

31

kondusif bagi kesehatan. Promosi Kesehatan dapat diartikan sebagai upaya

menyebarluaskan atau mengenalkan pesan-pesan kesehatan sehingga masyarakat

menerima pesan-pesan kesehatan tersebut dan akhirnya masyarakat mau

berperilaku hidup sehat.

Salah satu kegiatan promosi kesehatan ialah memberikan informasi atau

pesan - pesan kesehatan berupa penyuluhan kesehatan yang memberikan atau

meningkatkan pengetahuan dan sikap mengenai kesehatan untuk mempermudah

dalam terjadinya perilaku sehat (Notoatmodjo, 2007).

Penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan

melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif dapat diartikan sebagai

rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah

dengan peran serta aktif individu, kelompok, atau masyarakat untuk memecahkan

masalah dengan memperhitungkan faktor sosial, ekonomi, dan budaya setempat

(Suhardjo, 2003).

Penyuluhan kesehatan ialah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan

cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja

sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang

ada hubungannya dengan kesehatan (Effendy, 2003).

Metode yang digunakan dalam promosi kesehatan atau penyuluhan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil secara optimal.

Metode atau pendekatan tersebut antara lain adalah (Notoatmodjo, 2007) :

1. Metode perorangan/individual

Metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang telah

Universitas Sumatera Utara

Page 50: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

32

mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan

pendekatan ini karena setiap orang memiliki alasan berbeda-beda sehubungan

dengan penerimaan atau periaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara

lain adalah bimbingan dan penyuluhan serta wawancara (Inteview).

2. Metode kelompok

Dalam memilih metode ini harus mengingat pada besarnya sasaran dan

tingkat pendidikan formal sasaran. Metode untuk kelompok besar berbeda dengan

kelompok kecil. Efektivitas suatu metodeakan tergantung pula pada besarnya

sasaran pendidikan. Metode ini mencakup :

a. Kelompok besar yakni bila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode

yang baik yang digunakan untuk kelompok ini antara lain adalah :

1). Ceramah Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun

rendah. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah antara

lain :

a) Persiapan

Ceramah akan berhasil apabila penceramah menguasai materi yang akan

diceramahkan. Untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri dengan

mempelajari materi dengan sistematika yang baik dan mempersiapkan alat-alat

bantu, misalnya makalah singkat, slide, transparan, sound system dan lain

sebagainya.

b) Pelaksanaan

Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah tersebut

dapat menguasai sasaran ceramah. Untuk itu penceramah dapat melakukan hal-hal

Universitas Sumatera Utara

Page 51: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

33

sebagai berikut : sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap

ragu-ragu dan gelisah, suara hendaknya cukup keras dan jelas, pandangan harus

tertuju keseluruh peserta ceramah, berdiri di depan / dipertengahan, tidak boleh

duduk serta menggunakan alat-alat bantu lihat semaksimal mungkin.

2).Seminar, metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan

pendidikan menengah keatas.

b. Kelompok kecil yakni bila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode

yang cocok digunakan untuk kelompok kecil ini antara lain adalah diskusi

kelompok, curah pendapat, bola salju, kelompok – kelompok kecil, bermain

peran serta permainan stimulasi.

3. Metode penyuluhan massa

Metode ini cocok digunakan untuk menyampaian informasi atau pesan –

pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Oleh karena sasaran bersifat

umum yang dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin,

pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya maka informasi

atau pesan kesehatan yang akan disampaikan harus disusun sedemikian rupa

sehingga dapat ditangkap oleh massa atau public tersebut. Contoh dari metode ini

antara lain adalah ceramah umum, pidato melalui media massa, simulasi, tulisan

dimajalah atau koran dan lain sebagainya.

Penyuluhan juga tidak dapat lepas dari media karena melalui media pesan

disampaikan dengan mudah untuk dipahami. Media dapat menghindari kesalahan

persepsi, memperjelas informasi, dan mempermudah pengertian. Media promosi

Universitas Sumatera Utara

Page 52: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

34

kesehatan pada hakikatnya merupakan alat bantu dalam promosi kesehatan.

Dengan demikian, sasaran dapat mempelajari pesan - pesan kesehatan dan mampu

memutuskan mengadopsi perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan

(Notoatmodjo, 2007).

Menurut Notoatmodjo (2003), media dibagi menjadi tiga berdasarkan

fungsinya sebagai penyaluran pesan - pesan kesehatan, yaitu :

1. Media cetak, sebagai alat untuk menyampaikan informasi atau pesan- pesan

kesehatan, antara lain adalah:

a. Flip chart (lembar balik) ialah media penyampaian pesan atau informasi

kesehatan dalam bentuk lembar balik, dengan tiap lembar atau halaman

berisi gambar peragaan dan di baliknya berisi pesan atau informasi

mengenai gambar tersebut.

b. Booklet ialah media penyampaian pesan - pesan atau informasi kesehatan

dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.

c. Poster merupakan media cetak untuk menyampaikan pesan dalam bentuk

lembaran kertas dengan kata-kata dan gambar atau simbol.

d. Leaflet adalah media cetak untuk menyampaikan informasi kesehatan

melalui lembaran yang dilipat yang berisi kalimat, gambar atau

kombinasi/keduanya.

e. Flyer (selebaran) seperti leaflet namun tidak dalam bentuk lipatan/lembar

yang dilipat.

f. Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah mengenai bahasan

suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

35

g. Foto yang mengungkapkan informasi - informasi atau pesan kesehatan.

2. Media elektronik, sebagai saluran untuk menyampaikan pesan - pesan atau

informasi kesehatan mempunyai jenis yang berbeda, antara lain adalah :

a. Televisi : dalam bentuk sandiwara, diskusi, kuis, cerdas cermat seputar

masalah kesehatan.

b. Radio : dalam bentuk tanya jawab, sandiwara radio, ceramah tentang

kesehatan.

c. Video : dengan pemutaran video yang berhubungan dengan kesehatan.

d. Slide dan Film strip

3. Media papan (Bill Board), Papan/bill board yang dipasang di tempat umum

dapat diisi dengan pesan kesehatan juga mencakup pesan kesehatan yang

ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan - kendaraan

umum (bus/taksi).

Menurut Lawrence Green yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), perilaku

manusia di analisis dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat

dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan

faktor di luar perilaku (non-behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri

ditentukan oleh 3 faktor, yaitu :

1. Faktor predisposisi (predisposing factors), meliputi pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya

2. Faktor pemungkin (enabling factors), meliputi sarana, prasarana, dan fasilitas

yang mendukung terjadinya perubahan perilaku.

3. Faktor penguat (reinforcing factors), merupakan faktor penguat bagi seseorang

Universitas Sumatera Utara

Page 54: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

36

untuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undangundang, peraturan-

peraturan dan lain sebagainya.

Pengertian Ibu Rumah Tangga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), ibu rumahtangga dapat

diartikan sebagai seorang wanita yang mengatur penyelenggaraanberbagai macam

pekerjaan rumahtangga , atau iburumahtangga merupakan seorang istri (ibu) yang

hanya mengurusi berbagai pekerjaan dalam rumahtangga (tidak bekerja di kantor).

Jadi, ibu rumah tangga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan

seorang wanita yang telah menikah serta menjalankan pekerjaan rumah keluarga

merawat anak-anaknya, memasak, membersihkan rumah dan tidak bekerja di luar

rumah. Seorang ibu rumahtangga sebagai wanita menikah yang bertanggung

jawab atas rumah tangganya.

Peran Ibu Rumah Tangga

Menjadi seorang ibu dalam rumah tangga adalah “profesi” yang tidak bisa

dianggap remeh. Menjadi ibu rumahtangga bukanlah hal yang mudah. Dari

sederet peran yang bisa dimainkan seorang ibu rumah tangga.Menurut Sharif

Baqhir (2003) 5 di antara peran penting ibu rumahtangga dalam keluarga adalah :

1. Ibu sebagai manager

Sebagai seorang manager, seorang ibu rumahtangga

mampumengintegrasikan berbagai macam karakter, berbagai macam

keadaan/kondisi anggota keluarganya ke dalam satu tujuan rumahtangga . Ibu

rumahtangga berperan menjadi sosok pengatur kelangsungan roda

Universitas Sumatera Utara

Page 55: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

37

rumahtangganya sehari-hari.

2. Ibu sebagai guru

Sebagai seorang guru, seorang ibu mampu mendidik putraputrinya,

mengajarkan sesuatu yang baru, melatih, membimbing mengarahkan serta

memberikan penilaian baik berupa reward maupun punishment yang mendidik.

Ibu merupakan sekolah yang paling utama dalam pembentukan kepribadian anak,

serta sarana untuk memenuhi mereka dengan berbagai sitat mulia.

3. Ibu sebagai koki

Sebagai seorang koki tentunya seorang ibu harus pandai memutar otak

untuk berkreasi menghasilkan menu-menu yang dapat diterima semua anggota

keluarga, baik menu sarapan, makan siang, maupun makan malam. Ibu

rumahtangga juga berperan menjaga kesehatan keluarga

4. Ibu sebagai perawat

Sebagai seorang perawat, seorang ibu bagaimana dengan telatennya

merawat putra-putrinya, dari mulai mengganti popok ketika bayi, memandikan,

menyuapi makan, sampai segala sesuatu yang dibutuhkan oleh putra-putrinya

sekecil apapun beliau perhatikan, dan tidak bosan-bosannya mencurahkan kasih

sayang dan perhatiannya yang begitu tulus.

5. Ibu sebagai akuntan

Sebagai seorang akuntan, seorang ibu mampu mengelola APBK

(Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga ) dengan sebaik-baiknya, bagaimana

mengatur pengeluaran belanja bulanan dari mulai membayar listrik, telepon,

PAM, kebutuhan anak sekolah, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang

Universitas Sumatera Utara

Page 56: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

38

takterduga. Dan bahkan bagaimana seorang ibu rumahtangga mampu membantu

perekonomian keluarganya dengan tidak melupakan kodratnya sebagai ibu.

Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini, dapat digambarkan pada

bagan berikut ini:

Pretest Posttest

Gambar 1. Kerangka

Penyuluhan Penggunaan

Kantong Plastik

Perilaku Ibu Rumah Tangga

Sebelum diberikan

Penyuluahan

- Pengetahuan IRT

- Sikap IRT

- Tindakan IRT

Perilaku Ibu Rumah Tangga

Sesudah diberikan

Penyuluahan

- Pengetahuan IRT

- Sikap IRT

- Tindakan IRT

Universitas Sumatera Utara

Page 57: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

39

Metodologi Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu pre-experimental

dengan rancangan/desain One Group Pretest – Posttest.Perbedaan antara pre-

testdan post-testdapat diasumsikan sebagai pengaruh dari perlakuan yang

diberikan oleh peneliti (Arikunto, 2006).

Pola desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan :

O1 : Pengetahuan, sikap dan tindakan responden mengenai penggunaan

kantong plastik sebelum penyuluhan.

X : Pemberian intervensi berupa penyuluhan penggunaan kantong

plastik

O2 : Pengetahuan, sikap dan tindakan responden mengenai penggunaan

kantong plastik sesudah penyuluhan.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian. Dilakukan didesa Bandar Khalipah, penyuluhan

disampaikan kepada Ibu-ibu pengajian Nurul Iksaniyah, Jalan Benteng Hilir.

Waktu penelitian. Penelitian ini dilakukan dari Januari 2019 sampai

September 2019.

Pretest Intervensi Posttest

O1 X O2

Universitas Sumatera Utara

Page 58: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

40

Populasi dan Sampel

Populasi. Dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu-ibu anggota pengajian

Nurul Ikhsaniyah yang berjumlah 30 orang.

Sampel. Dalam menentukan besar sampel yang akan diteliti dengan Total

Sampling sebanyak 30 orang. Total Sampling adalah teknik pengambilan sampel

dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2012).

Variabel dan Definisi Operasional

Variabel penelitian. Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

1.Variabel bebas (independent) adalah penyuluhan dengan metode ceramah

dan flayer.

2.Variabel terikat (dependent) adalah pengetahuan, sikap, tindakan ibu tentang

penggunaan kantong plastik.

Definisi operasional. Dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu:

1. Penyuluhan penggunaan kantong plastik adalah kegiatan penjelasan tentang

pengertian, jenis-jenis, dampak, dan mencegah pencemaran lingkungan akibat

sampah plastik yang dilakukan dengan metode ceramah dan dilengkapi dengan

media flyer.

2. Pengetahuan adalah pemahaman responden atau apa yang diketahui

responden penelitian tentang penggunaan plastik.

3. Sikap adalah respon tertutup atau cara pandang responden penelitian

mengenai penggunaan plastik.

4. Tindakan adalah pelaksanaan atau praktik yang dilakukan oleh responden

penelitian mengenai kegiatan mengurangi penggunaan kantong plastik.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

41

Metode Pengumpulan Data

Jenis data. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara

langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner. Data primer dalam

penelitian ini antara lain adalah :

a. Karakteristik reponden, meliputi pendidikan, dan umur

b. Responden dalam penggunaan kantong plastik sebelum dan sesudah

penyuluhan

c. Sikap responden dalam penggunaan kantong plastik sebelum dan sesudah

penyuluhan

d. Tindakan responden dalam penggunaan kantong plastik sebelum dan sesudah

penyuluhan

Cara mengumpulkan data. Pengumpulan data primer yaitu data

pengetahuan sikap dan tindakan diperoleh dengan melaksanakan pretest dan

posttest dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan.

Instrumen penelitian. yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur yang

digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap dan tindakan

responden dalam pemantauan penggunaan kantong plastik. Kuesioner dalam

penelitian ini merupakan kuesioner yang tertutup yang menggunakan skala

Guttman dengan dua pilihan jawaban untuk memudahkan responden dalam

menjawab pertanyaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

42

Tahapan penelitian

Sebelum perlakuan. Melakukan survei ke sekretariat pengajian untuk

mendapatkan izin melakukan penelitian. setelah itu, melakukan pretest dengan

menggunakan kuesioner pengetahuan, sikap, dan tindakan responden dalam

menggunakan kantong plastik.

Perlakuan / penyuluhan. Dilakukan penyuluhan tentang penggunaan

kantong plastik dengan metode ceramah dan media Flyer.

Sesudah perlakuan. Melakukan posttest pengetahuan, sikap dan tindakan

responden setelah diberikan penyuluhan penggunaan kantong plastik.

Metode Pengukuran

Pengukuran pengetahuan sikap dan tindakan dilakukan menggunakan

kuesioner, kemudian berdasarkan jumlah skor atau nilai yang diperoleh akan nilai

rata-ratayang didapat dari perhitungan nilai keselurahan dibagi 3.

1. Pengetahuan responden diukur dengan kuesioner dengan jumlah 10

pertanyaan. Setiap pertanyaan mempunyai 2 pilihan jawaban, jika jawaban benar

akan diberikan skor 1, sedangkan jika jawaban salah akan diberikan skor 0. Nilai

tertinggi yang dapat dicapai adalah 10 dan terendah adalah 0.

2. Sikap responden diukur dengan kuesioner dengan jumlah 10

pertanyaan. Pertanyaan terdiri dari pertanyaan yang Favorable

(mendukung/positif) dan Unfavorable (tidak mendukung/negatif). Setiap

pertanyaan mempunyai 2 pilihan jawaban. Untuk pertanyaan Favorable dinomor

1,3,5,7,9 sementara untuk pertanyaan Unfavorable dinomor 2,4,6,8,10. Jika

jawaban setuju pada pertanyaan Favorable akan diberikan skor 1 dan untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 61: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

43

jawaban tidak setuju akan diberikan skor 0. Sedangkan untuk jawaban setuju pada

pertanyaan Unfavorable akan diberikan skor 0 untuk jawaban setuju dan untuk

jawaban tidak setuju akan diberikan skor 1. Untuk kelompok pertanyaan ini nilai

tertinggi yang dapat dicapai adalah 10 dan terendah adalah 0.

3. Tindakan responden diukur dengan kuesioner dengan jumlah 10

pertanyaan. Setiap pertanyaan mempunyai 3 pilihan jawaban, jika jawaban ya

akan diberikan skor 2, untuk jawaban kadang-kadang diberi skor 1, sedangkan

jika jawaban tidak akan diberikan skor 0. Nilai tertinggi yang dapat dicapai adalah

20 dan terendah adalah 0.

Metode Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul kemudian akan diolah melalui pengolahan data

yaitu sebagai berikut :

1. Editing yaitu memeriksa kelengkapan dan kebenaran data yang

diperoleh.

2. Coding yaitu mengelompokkan jawaban dan memberikan kode-kode

tertentu untuk mempermudah dalam proses pengolahan data.

3. Scoring yaitu memberikan skor pada setiap item jawaban dari variabel

yang diteliti

4. Entry yaitu memasukkan data hasil jawaban responden yang diperoleh

dari kuesioner untuk selanjutnya diolah menggunakan bantuan program

komputer.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

44

Metode Analisa Data

Data yang diperoleh melalui kuesioner diolah dengan bantuan program

komputer. Data dianalisis secara univariat untuk mengetahui perbedaan

pengetahuan, sikap dan tindakan responden sebelum dan sesudah diberikan

penyuluhan. Kemudian dilakukan uji bivariat dengan menggunakan uji t

berpasangan untuk melihat efektivitas dari metode peyuluhan terhadap perubahan

pengetahuan, sikap dan tindakan responden. Data disajikan ke dalam bentuk tabel,

grafik, dan narasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 63: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

45

Hasil Penelitian

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini difokuskan kepada ibu-ibu pengajian Nurul Ikhsaniah yang

berada di jalan Benteng Hilir, Dusun XIV Desa Bandar Khalifah, Kecamatan

Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang kode pos : 20371.

Gambar 1. Peta Desa Bandar Khalifah

Sumber:

https://indiemap.id/wpcontent/uploads/Peta%20Administrasi/Peta%20Administra

si%20Desa%20Bandar%20Khalipah.jpg

Universitas Sumatera Utara

Page 64: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

46

Pengajian Nurul Ikhsaniah memiliki jumlah anggota sebanyak 30 orang

ibu-ibu. Frekuensi diadakannya pengajian sebanyak satu kali dalam seminggu,

tepatnya di hari Jum’at. Sekretariat dari kumpulan pengajian ini terletak di Jalan

Benteng Hilir, Gang Seroja 17, Desa Bandar Khalifah. Ketua umum dari

pengajian Nurul Ikhsaniah adalah ibu Nurlaila, sekretaris yaitu ibu Supriati,

bendahara yaitu ibu Ani.

Analisis Univariat

Dalam penelitian ini yang menjadi responden yaitu seluruh ibu-ibu

pengajian Nurul Ikhsaniah yan berjumlah tiga puluh orang. Setelah itu akan

dilakukan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik responden dan sebaran

terhadap tingkat pengetahuan, sikap, tindakan sebelum dan setelah dilakukan

penyuluhan.

Karakteristik responden. Berdasarkan data yang diperoleh dari

penelitian, responden seluruhnya adalah wanita yang telah menikah dengan usia

antara 35 sampai dengan 55 tahun sebanyak 26,7% (8 responden) dan responden

dengan usia diatas 45 tahun yaitu 73,3% (22 respoden).

Berdasarkan data penelitian, responden yang dalam hal ini adalah ibu-ibu

pengajian Nurul Ikhsaniah memiliki tingkat pendidikan mulai dari jenjang SD

sebanyak 63,3% (19 responden), tingkat pendidikan SMP/sederajat sebanyak

16,7% (5 responden) dan sisanya 20,0% (6 responden) memiliki tingkat

pendidikan SMA/sederajat.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

47

Tabel 1

Distribusi Karakteristik Responden di Pengajian Nurul Ikhsaniah Tahun 2019

Karakteristik Responden Jumlah

(Orang) Persen

Umur

35 - 45 Tahun 8 26,7

>45 Tahun 22 73,3

Tingkat Pendidikan

SD 19 63,3

SMP/Sederajat 5 16,7

SMA/Sederajat 6 20,0

Total 30 100

Gambaran Perilaku Responden terhadap Penggunaan Kantong Plastik

Aspek pengetahuan. Berdasarkan soal pretest yang diberikan terkait

pengetahun responden dalam upaya pengurangan pengunaan kantong plastik, dari

total 30 responden, pertanyaan yang paling mudah dijawab adalah pertanyaan

nomor 4 yaitu apakah kantong plastik yang berserakan dapat mencemari

lingkungan, ada sebanyak 20 responden menjawab benar. Sementara itu,

pertanyaan pretes cukup sulit dijawab oleh responden di nomor 6 yaitu Kantong

plastik dapat menjadi media penyakit menular.

Setelah dilakukan penyuluhan dan diberikan soal yang sama, dari 30

responden mengalami peningkatan jumlah benar di setiap pertanyaan. Untuk

pertanyaan yang paling banyak benarnya sama dengan saat pretest, yaitu

pertanyaan nomor 4, seluruh responden berhasil menjawab benar pertanyaan

tersebut. Sementara untuk pertanyaan paling sedikit mengalami perubahan, dari

pertanyaan nomor 6 menjadi nomor 2 yaitu apakah kantong plastik tidak dapat

terurai ditanah dalam waktu singkat, hanya 15 responden yang menjawab benar.

Universitas Sumatera Utara

Page 66: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

48

Untuk melihat lebih jelas, perhatikan tabel 2

Tabel 2

Tabel Penilaian Aspek Pengetahuan Responden Saat Pretest

Pertanyaan

Pengetahuan Pengurangan Pengunaan Kantong

Plastik

Pretest Posttest

n % n %

kantong plastik dapat

digunakan berkali-kali

15 50 20 66,7

Kantong plastik tidak

dapat terurai ditanah

dalam waktu singkat

7 23,3 15 50

kantong plastik dapat

diganti dengan tas

belanja

14 46,7 19 63,3

Kantong plastik yang

berserak dapat

mencemari lingkungan

20 66,7 30 100

Di dalam plastik terdapat

senyawa beracun

7 23,3 16 53,3

Kantong plastik dapat

menjadi media penyakit

menular

2 6,7 18 60

Plastik yang dibakar

menjadi penyebab kanker

paru-paru

5 16,7 20 66,7

Plastik yang terbakar

dapat mencemari

lingkungan

9 30 22 73,3

Kantong plastik tidak

dapat busuk

7 23,3 27 90

Kantong plastik dapat di

daur ulang

10 33,3 27 90

Kemudian dengan mengkategorikan, terdapat hasil pada kegiatan pretest

hanya 10% (3 responden) yang memiliki tingkat pengetahuan terhadap

pengurangan penggunaan kantong plastik dengan kategori cukup dan selebihnya

90% (27 responden) memiliki pengetahuan kurang. Namun setelah dilakukan

Universitas Sumatera Utara

Page 67: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

49

penyuluhan, hasil yang diperoleh berubah sigifikan dimana 46,7% (14 responden)

termasuk dalam kategori pengetahauan yang baik dan 43,3% (1 responden) yang

masih memiliki pengetahuan pada kategori cukup. Sementara itu,hanya 10% (3

responden) yang masih memiliki pengetahuan kurang. Untuk melihat lebih rinci,

data ditampilkan pada tabel 3.

Tabel 3

Frekuensi Penilaian Responden Berdasarkan Aspek Pengetahuan Saat Pretest

dan Posttest

Aspek

Pengetahuan

Frekuensi Jawaban Responden

Pretest Posttest

Responden Persen Responden Presen

Baik 0 0 14 46,7

Cukup 3 10 13 43,3

Kurang 27 90 3 10,0

Total 30 100 30 100,0

Aspek sikap. Berdasarkan soal pretest yang diberikan terkait sikap

responden dalam upaya pengurangan pengunaan kantong plastik, dari total 30

responden, pertanyaan yang paling banyak benar adalah pertanyaan nomor 5 yaitu

kegiatan pengurangan kantong plastik semua pihak mesti ikut serta dan nomor 9

yaitu saya akan menganjurkan kepada orang lain untuk membawa tas belanja

sendiri ada sebanyak 17 responden menjawab benar. Sementara itu, pertanyaan

pretest cukup sulit dijawab oleh responden di nomor empat 4 yaitu Kegiatan

pengurangan kantong plastik seharusnya tidak hanya urusan pemerintah saja.

Setelah dilakukan penyuluhan dan diberikan soal yang sama posttest, dari

30 responden mengalami peningkatan jumlah benar hampir di setiap pertanyaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

50

Untuk pertanyaan yang paling banyak benarnya, yaitu pertanyaan nomor 9

dimana seluruh responden berhasil menjawab benar pertanyaan tersebut.

Sementara untuk pertanyaan dengan jawaban benar paling sedikit mengalami

perubahan, dari pertanyaan nomor 4 menjadi nomor 6 yaitu Saya tidak akan

menerima kantong plastik saat belanja karena hanya 10 responden yang

menjawab benar dan setuju dengan pertanyaan tersebut. Untuk melihat lebih jelas,

perhatikan tabel 4.

Tabel 4

Tabel Penilaian Aspek Sikap Responden Saat Pretest dan Posttest

Sikap

Sikap Pengurangan Pengunaan

Kantong Plastik

Pretest Posttest

n % n %

Penyuluhan sangat bermanfaat untuk

mengurangi kantong plastic

7 23,3 21 70

Penyuluhan tentang pengurangan kantong

plastik perlu dilakukan

5 16,7 14 46,7

Mengurangi penggunaan kantong plastik

merupakan bagian dari penyelamatan

linkungan

14 46,7 16 53,3

Kegiatan pengurangan kantong plastik

seharusnya tidak hanya urusan pemerintah

saja

3 10 18 60

Menurut saya, kegiatan pengurangan kantong

plastik semua pihak mesti ikut serta

17 56,7 27 90

Saya tidak akan menerima kantong plastik

saat belanja

5 16,7 10 33,3

Saya akan menolak pemberian kantong

plastik ketika belanja karena memiliki tas

belanja sendiri

13 43,3 15 50

Saya akan mendukung kampanye program 4R

(Reduce, Reuse, Recycle, Replace)

13 43,3 25 83,3

(Bersambung)

Universitas Sumatera Utara

Page 69: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

51

Sikap

Sikap Pengurangan

Penggunaan Kantong Plastik

Pretest Posttest

n % n %

Saya akan menganjurkan kepada orang lain

untuk membawa tas belanja sendiri

17 56,7 30 100

Saya menolak pemberian kantong plastik

ditempat belanja

5 16,7 26 86,7

Kemudian dengan mengkategorikan, terdapat hasil pada kegiatan pretest

hanya 6,7% (2 responden) yang memiliki sikap terhadap pengurangan

penggunaan kantong plastik dengan kategori cukup dan selebihnya 93,3% (28

responden) memiliki sikap kurang. Namun setelah dilakukan penyuluhan, hasil

yang diperoleh berubah signifikan dimana 26,7% (8 responden) termasuk dalam

kategori sikap yang baik dan 73,3% (22 responden) yang masih memiliki sikap

pada kategori cukup. Untuk melihat lebih rinci, data ditampilkan pada tabel 5.

Tabel 5

Frekuensi Penilaian Responden berdasarkan Aspek Sikap

Aspek

Sikap

Frekuensi Jawaban Responden

Pretest Posttest

Responden % Responden %

Baik 0 0 8 26,7

Cukup 2 6,7 22 73,3

Kurang 28 93,3 0 0

Total 30 100 30 100,0

Aspek tindakan. Berdasarkan soal pretest yang diberikan terkait tindakan

responden dalam upaya pengurangan pengunaan kantong plastik, dari total 30

responden, pertanyaan yang paling banyak mendapatkan respon “Ya” adalah

Universitas Sumatera Utara

Page 70: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

52

pertanyaan nomor 3 yaitu Apakah ibu membuang kantong plastik pada tempatnya,

sebanyak 10 responden menjawab benar. Sementara itu ,pertanyaan pretest yang

masih jarang dilakukan oleh responden dan tidak satupun responden yang

melakukannya adalah di nomor 6 yaitu Apakah ibu mengumpulkan kantong

plastik tidak layak pakai untuk didaur ulang. Untuk jelasnya, perhatikan tabel 6.

Tabel 6

Tabel Penilaian Aspek Tindakan Responden Saat Pretest

Aspek Tindakan

Pretest

Ya Kadang-

kadang Tidak

n % n % n %

Ibu membawa tas belanja

sendiri

5 16,7 7 23,3 18 60

Ibu menggunakan kembali

kantong plastik untuk

berbelanja

3 10 12 40 15 50

Ibu membuang kantong plastik

pada tempatnya

10 33,3 10 33,3 10 33,3

Ibu mengambil kantong plastik

dijalan yang tercecer untuk

digunakan kembali

1 3,3 5 16,7 24 80

Ibu melakukan diet

penggunaan kantong plastik

2 6,6 3 10 25 83,4

Ibu mengumpulkan kantong

plastik tidak layak pakai untuk

didaur ulang

0 0 0 0 30 100

Ibu mencegah orang yang

membuang plastik yang masih

bagus agar digunakan kembali

3 10 5 16,7 22 73,3

Ibu mengumpulkan kantong

plastik untuk dipakai kembali

7 23,3 10 33,3 13 43,3

Ibu menolak tas belanja dari

plastik

1 3,3 1 3,3 28 93,3

Ibu menggunakan tas belanja

dari kain, ataupun bahan

lainnya yang ramah lingkungan

1 3,3 15 50 14 46,7

Universitas Sumatera Utara

Page 71: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

53

Setelah dilakukan penyuluhan dan diberikan soal yang sama Posttest, dari

30 responden mengalami peningkatan tindakan di setiap pertanyaan. Untuk

pertanyaan yang paling banyak dilakukan oleh responden, yaitu pertanyaan nomor

3, ada 20 responden yang merespon “Ya” terhadap pertanyaan tersebut.

Sementara untuk pertanyaan yang masih banyak mendapatkan penolakan yaitu

pertanyaan nomor 6, ada 30 responden yang masih menolak. Untuk jelasnya,

perhatikan tabel 7.

Tabel 7

Tabel Penilaian Aspek Tindakan Responden Saat posttest

Aspek Tindakan

Posttest

Ya Kadang-kadang Tidak

n % n % n %

Ibu membawa tas belanja

sendiri

7 23,3 10 33,3 13 43,4

Ibu menggunakan kembali

kantong plastik untuk

berbelanja

6 20 17 56,7 7 23,3

Ibu membuang kantong plastik

pada tempatnya

20 66,7 10 33,3 0 0

Ibu mengambil kantong plastik

dijalan yang tercecer untuk

digunakan kembali

5 16,7 10 33,3 15 50

Ibu melakukan diet

penggunaan kantong plastik

13 43,3 17 56,7 0 0

Ibu mengumpulkan kantong

plastik tidak layak pakai untuk

didaur ulang

5 16,7 5 16,7 20 66,6

Ibu mencegah orang yang

membuang plastik yang masih

bagus agar digunakan kembali

10 33,3 15 50 5 16,7

Ibu mengumpulkan kantong

plastik untuk dipakai kembali

9 30 13 43,3 8 26,7

Ibu menolak tas belanja dari

plastik

5 16,7 7 23,3 18 60

Ibu menggunakan tas belanja

dari kain, ataupun bahan

lainnya yang ramah lingkungan

10 33,3 11 36,7 9 30

Universitas Sumatera Utara

Page 72: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

54

Setelah data dikategorikan, terdapat hasil pada pengukuran aspek tindakan

pretest hanya 3,3% (1 responden) yang memiliki tindakan terhadap pengurangan

penggunaan kantong plastik dengan kategori baik, 16,7% (5 responden) memiliki

tingkat tindakan pada level cukup dan selebihnya 80% (24 responden) memiliki

tindakan kurang. Namun setelah dilakukan penyuluhan, hasil yang diperoleh

cukup signifikan dimana terjadi peningkatan tindakan pada level cukup yaitu

83,3% (25 responden) sementara intensitas tindakan dengan kategori kurang

menurun drastis menjadi 16,7% (5 responden) saja. Untuk melihat lebih rinci, data

ditampilkan pada tabel 8.

Tabel 8

Distribusi Penilaian Responden berdasarkan Aspek Tindakan

Aspek

Tindakan

Frekuensi Jawaban Responden

Pretest Posttest

Responden Persen Responden Presen

Baik 1 3,3 0 0

Cukup 5 16,7 25 83,3

Kurang 24 80 5 16,7

Total 30 100 30 100,0

Analisis bivariat. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan antara metode yang dipakai yaitu penyuluhan dengan

perubahan pada aspekpengetahuan, sikap dan tindakan Ibu Rumah Tangga

mengenai penguranganpenggunaan kantong plastik di Pengajian Nurul Iksaniyah,

Jalan Benteng Hilir tahun 2019. Dalam hal ini, uji yang digunakan adalah Uji T

Berpasangan karena mayoritas data berdistribusi normal baik saat dilakukan

Universitas Sumatera Utara

Page 73: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

55

pretest maupun posttest dengan nilai probabilitas dibawah 0,005 (p=0,001).

Efektivitas sebelum dan setelah penyuluhan terhadap pengetahuan

penggunaan kantong plastik pada ibu Pengajian Nurul Iksaniyah tahun

2019. Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik, diperoleh data bahwasannya

aspek pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan mengalami

peningkatan yang signifikan. Responden yang memiliki pengetahuan baik

sebanyak 0% sebelum dilakukan penyuluhan menjadi 46,7% (14 responden)

setelah dilakukan penyuluhan. kemudian, responden dengan kategori pengetahuan

cukup sebanyak 10% (3 responden) meningkat menjadi 43,3% (13 responden).

Sementara itu, kategori responden dengan pengetahuan yang kurang turun drastis

dari 90% (27 responden) menjadi hanya 10% (3 responden) saja.

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa penyuluhan merupakan

metode yang efektif dalam rangka meningkatkan pengetahuan Ibu Rumah Tangga

dari Pengajian Nurul Iksaniyah dengan nilai Probabilitas dibawah 0,005 (0,001<

0,005). Sehingga secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara

peningkatan aspek pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan.

Untuk mengetahu secara rinci, data ditampilkan pada tabel 9.

Tabel 9

Hasil Uji T Berpasangan Aspek Pengetahuan

Aspek Pengetahuan Frekuensi Jawaban Responden

Probabilitas Pretest % Posttest %

Baik 0 0 14 46,7

0,001 Cukup 3 10 13 43,3

Kurang 27 90 3 10,0

Total 30 100 30 100

Universitas Sumatera Utara

Page 74: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

56

Efektivitas sebelum dan setelah penyuluhan terhadap sikap

penggunaan kantong plastik pada ibu Pengajian Nurul Iksaniyah tahun

2019. Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik, diperoleh data bahwasannya

aspek sikap sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan

yang signifikan. Responden yang memiliki sikap baik sebanyak 0% sebelum

dilakukan penyuluhan menjadi 26,7% (8 responden) setelah dilakukan

penyuluhan. kemudian, responden dengan kategori sikap cukup baik sebanyak

6,7% (2 responden) menurun sedikit menjadi 73,3% (22 responden). Sementara

itu, kategori responden dengan sikap yang kurang menurun drastis dari 93,3% (28

responden) menjadi nihil (0%).

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa penyuluhan merupakan

metode yang efektif dalam rangka meningkatkan sikap Ibu Rumah Tangga dari

Pengajian Nurul Iksaniyah dalam menggunakan sampah plastik dengan nilai

Probabilitas dibawah 0,005 (0,001< 0,005). Sehingga secara statistik terdapat

hubungan yang signifikan antara peningkatan aspek sikap sebelum dan sesudah

dilakukannya penyuluhan. Untuk mengetahu secara rinci, data ditampilkan pada

tabel 10.

Tabel 10

Hasil Uji T Berpasangan Aspek Sikap

Aspek Sikap Frekuensi Jawaban Responden

Probabilitas Pretest % Posttest %

Baik 0 0 8 26,7

0,001 Cukup 2 6,7 22 73,3

Kurang 28 93,3 0 0

Total 30 100 30 100

Universitas Sumatera Utara

Page 75: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

57

Efektivitas sebelum dan setelah penyuluhan terhadap tindakan

penggunaan kantong plastik pada ibu Pengajian Nurul Iksaniyah tahun

2019. Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik, diperoleh data bahwasannya

aspek sikap sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan

yang signifikan. Responden yang memiliki tindakan pada level baik ada 3,3% (1

responden) sebelum dilakukan penyuluhan. Namun setelah dilakukan penyuluhan,

tindakan pada level baik menjadi nihil (0%). Akan tetapi, ada peningkatan yang

signifikan tindakan pada kategori cukup, mulai dari 16,7% (5 responden) menjadi

83,3% (25 responden). Sementara itu, kategori responden dengan aspek tindakan

berkurang drastis dari 80% (24 responden) menjadi 16,7% (5 responden).

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa penyuluhan merupakan

metode yang efektif dalam rangka meningkatkan aspek tindakan ibu Rumah

Tangga dari Pengajian Nurul Iksaniyah dalam menggunakan sampah plastik

dengan nilai Probabilitas dibawah 0,005 (0,001< 0,005). Sehingga secara statistik

terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan aspek tindakan sebelum

dan sesudah dilakukannya penyuluhan. Untuk mengetahui secara rinci, data

ditampilkan pada tabel 11.

Tabel 11

Hasil Uji T Berpasangan Aspek Tindakan

Aspek Tindakan Frekuensi Jawaban Responden

Probabilitas Pretest % Posttest %

Baik 1 3,3 0 0

0,001 Cukup 5 16,7 25 83,3

Kurang 24 80 5 16,7

Total 30 100 30 100

Universitas Sumatera Utara

Page 76: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

58

Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku

(pengetahuan, sikap dan tindakan) Ibu Rumah Tangga sebelum dan sesudah

penyuluhan tentang penggunaan kantong plastik. Ibu rumah tangga sebagai

responden berasal dari Pengajian Nurul Iksaniyah, jalan Benteng Hilir, Percut sei

Tuan tahun 2019. Kemudian, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat

efektivitas metode penyuluhan terhadap perubahan perilaku responden.

Berdasarkan hasil uji statisik mengunakan program komputer maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan

tindakan) sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Hal ini juga mempertegas

bahwa metode peyuluhan memiliki hubungan dengan perubahan perilaku

responden terhadap penggunaan kantong plastik.

Efktivitas Metode Penyuluhan dengan Perubahan Pengetahuan Ibu-ibu

Pengajian Nurul Iksaniyah

Perubahan tingkat pengetahuan yang positif dimana responden mengalami

peningkatan pengetahuan dari sebelumnya nol pada level baik, naik menjadi

46,7% atau sebanyak 14 orang. Kemudian, metode penyuluhan juga menjadi

metode efektif, hal ini karena nilai p<0,005 yaitu sebesar 0,001. Nilai ini semakin

membuktikan bahwa semakin baik metode peyuluhan yang digunakan maka akan

semakin meningkatkan pengetahuan Ibu-ibu pengajian Nurul Iksaniyah terhadap

penggunaan kantong plastik.

Menurut (Notoadmodjo, 2003) pendidikan yang dilakukan terhadap orang

dewasa bisa memberikan dampak positif terhadap perilaku. Pemberian materi

Universitas Sumatera Utara

Page 77: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

59

terhadap pendidikan kesehatan akan lebih mudah di ingat melalui penggunaan

media tambahan, seperti Booklet, leaflet, dan Poster karena akan semakin banyak

pengetahuan/ atau lmu yang didapatkan. Lebih lanjut, media flyer merupakan

sebuah media yang bisa dibawa kemana-mana, lebih praktis, bisa dibaca sewaktu-

waktu, tidak banyak menggunakan tempat dan lebih murah dari pada media audio

dan visual. Proses penyampaian pun dilakukan secara rinci dan jelas karena

memuat unsur gambar dan teks.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nirmala,

(2012) tentang pemanfaat media booklet pada penyuluhan dalam meningkatkan

pengetahuan ibu terhadap kejadian tuberkulosis paru dengan nilai probabilitas

0,001 di Kelurahan Kamijen kota Semarang tahun 2012. Dalam hal ini, media

yang digunakan pada penelitian ini adalah flyer (terlampir) mengenai cara

mengurangi penggunaan plastik pada ibu rumah tangga.

Efktivitas Metode Penyuluhan dengan Perubahan Sikap Ibu-ibu Pengajian

Nurul Iksaniyah

Dari hasil uji statistik, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan aspek

sikap positif dimana responden mengalami peningkatan sikap pada level baik

yaitu sebanyak 0% menjadi 26,7% (8 responden). Lalu penurunan drastis pada

level kurang dari 93,3% (28 responden) menjadi nihil (0%). Selanjutnya,

penyuluhan sebagai cara untuk meningkatkan sikap juga merupakan cara efektif,

hal ini secara statistik dibuktikan dengan nilai p<0,005 yaitu sebesar 0,001. Hasil

ini membuktikan bahwa semakin baik peyuluhan yang diberikan maka akan

semakin meningkatkan sikap positif Ibu-ibu pengajian Nurul Iksaniyah dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 78: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

60

pegurangan penggunaan kantong plastik.

Menurut Notoadmodjo, (2007) metode penyuluhan dengan ceramah

adalah yang paling sering digunakan dalam suatu pertemuan dan cocok untuk

semua kalangan dari pendidikan tinggi hingga rendah. Lebih lanjut, (syaiful,

2009) menerangkan bahwa ceramah merupakan metode yang baik apabila

digunakan pada khalayak ramai, memperkenalkan sebuah materi baru, diselingi

oleh gambar dan media informasi lainnya dan memberikan ceramah dengan

singkat, jelas dan terperinci. Hal ini dilakukan oleh peneliti saat melakukan

ceramah untuk memberikan informasi kepada ibu rumah tangga guna

meningkatkan sikapnya terhadap pengurangan penggunaan kantong plastik.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sembiring, (2015)

tentang efektifitas metode diskusi dan metode ceramah dalam meningkatkan

pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS di SMPN 10 Kota Pematang

Siantar Tahun 2015. Pada penelitian ini terjadi peningkatan nilai rata-rata sikap

sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan yaitu 46,633 menjadi 53,966 dan hasil

analisis yang menggunakan t-test didapatkan hasil p=0,000<0,005. Maka dapat

disimpulkan bahwa metode penyuluhan dengan ceramah efektif terhadap

peningkatan sikap ibu-ibu pengajian Nurul Iksaniyah.

Universitas Sumatera Utara

Page 79: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

61

Efktivitas Metode Penyuluhan dengan Perubahan Tindakan Ibu-ibu

Pengajian Nurul Iksaniyah

Hasil uji statistik, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan aspek

tindakan positif dimana responden mengalami peningkatan tindakan pada level

cukup yaitu dari 16,7% (5 responden) sebelum dilakukan penyuluhan menjadi

83,3% (25 responden). Lalu penurunan drastis pada level kurang dari kategori

responden sebanyak 80% (24 responden) menjadi 16,7% (5 responden).

Walaupun demikian aspek tindakan baik mengalami penurunan 3,3% (1

responden) menjadi nihil (0%). Selanjutnya, penyuluhan sebagai cara untuk

meningkatkan tindakan responden juga merupakan cara efektif, hal ini secara

statistik dibuktikan dengan nilai p=0,001<0,005. Hasil ini membuktikan bahwa

semakin bagus peyuluhan yang diberikan maka akan semakin meningkatkan

tindakan positif Ibu-ibu pengajian Nurul Iksaniyah dalam pegurangan penggunaan

kantong plastik.

Menurut Adiwijaya, (2010) dengan memakai tas belanja sebagai tempat

penyimpan belanjaan, kita dapat menghemat penggunaan kantong plastik,

menghemat sumber daya alam karena tidak perlu membuat kantong plastik baru

terus menerus. Kemudian, Praktik atau tindakan kesehatan merupakan proses

seseorang yang telah mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian

mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses

selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang

diketahui atau dinilai baik Notoatmodjo, (2013). Dalam penelitian ini, salah satu

tujuannya adalah mmbentuk tindakan individu agar mampu mengurangi

Universitas Sumatera Utara

Page 80: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

62

penggunaan kantong plastik. Berdasrkan observasi peneliti bahwa setelah

dilakukan penyuluhan, ibu-ibu mengalami perubahan perilaku berupa

mengumpulkan kantong plastik yang masih layak guna untuk disimpan dan

digunakan kembali untuk membawa barang belanjaan. Kemudian, beberapa Ibu-

ibu yang saya jumpai juga tidak meminta kantong plastik terhadap penjual karena

telah membawa kantong belanja sendiri.

Universitas Sumatera Utara

Page 81: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

63

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perilaku Ibu

Rumah Tangga terhadap penggunaan kantong plastik di pengajian Nurul

Iksaniyah jalan benteng hilir tahun 2019, maka peneliti dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perubahan dalam aspek pengetahuan ibu rumah tangga terhadap

penggunaan kantong plastik sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan

2. Terdapat perubahan yang signifikan dalam aspek sikap ibu rumah tangga

terhadap penggunaan kantong plastik sebelum dan setelah dilakukan

penyuluhan

3. Terdapat perubahan yang signifikan dalam aspek tindakan ibu rumah

tangga terhadap penggunaan kantong plastik sebelum dan setelah

dilakukan penyuluhan

4. Metode penyuluhan merupakan metode yang efektif dilakukan kepada ibu

rumah tangga yang tergabung di dalam Pengajian Nurul Iksaniyah tahun

2019

Saran

1. Bagi pemerintah dan pengambil kebijakan, disarankan untuk lebih gencar

melakukan penyuluhan terkait penggunaan kantong plastik di masyarakat

khususnya bagi ibu rumah tangga

2. Bagi ibu rumah tangga agar selalu mencari informasi terbaru mengenai

kantong plastik dan membantu mensosialisasikan dengan anggota

Universitas Sumatera Utara

Page 82: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

64

keluarganya tentang bahaya kantong plastik dan pengurangan penggunaan

kantong plastik

3. Bagi peneliti selanjutnya agar mencoba dan mengembangkan metode

lainnya yang lebih efektif dalam rangka mengurangi penggunaan kantong

plastik khususnya di kalangan ibu rumah tangga dan masyarakat umumnya

4. Bagi pengurus pengajian agar membuat sebuah tantangan bagi ibu-ibu

pengajian yang sudah mengurangi penggunaan kantong plastik dan

memberikan hadiah bagi yang sudah melakukannya secara konsisten.

Universitas Sumatera Utara

Page 83: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

65

Daftar Pustaka

Adiwijaya, M. (2014). Peran pemerintah, industry ritel, dan masyarakat dalam

membatasi penggunaan kantong plastik sebagai salah satu upaya

pelestarian lingkungan. Jurnal kesehatan.Universitas Kristen Petra, Jawa

Timur

Amhari putra, G. Dinata, F dan Amin. (2014). Traditional Market Delivery

Shopping, Sebuah Upaya Mengurangi Jumlah Sampah Plastik Pasar

Tradisional Dengan Konsep Socio Greenpreneur. Jurnal kesehatan.

Universitas Indonesia, Depok

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Damanhuri, Enri dan Padmi. (2006). Pengolahan Sampah. Bandung: Institut.

Teknologi Bandung.

Dinas Kebersihan. (2017). Data Sampah. Diakses 17 Januari 2017, dari

http://www.pemkomedan.go.id/dis_kebersihan.php

Greeneration. (2009). Selamatkan Bumi dari Sampah. Diakses 17 Januari 2017,

dari http://www.greeneration.org

Indonesia. (2009). Undang-undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Koswara, Sutrisno. (2006). Bahaya dibalik Kemasan Plastik. Diakses dari

www.ebookpangan.com

Mayasari, L.H., & Wahyono, B. (2016). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan

Dengan Metode Ceramah Disertai Pemanfaatan Media Booklet Dalam

Upaya Meningkatkan Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Pneumonia

Pada Balita Di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota

Semarang Tahun 2014. Unnes Journal of Public Health, 5(1), 33-34.

diakses dari http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph

Nirmala, S. H. (2012). Pemanfaat Media Booklet Pada Penyuluhan Dalam

Meningkatkan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Di

Kelurahan Kamijen Kota Semarang Tahun 2012 (Skripsi yang tidak

dipublikasikan). Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip, Semarang

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi ke-1). Jakarta:

Rineka Cipta.

Universitas Sumatera Utara

Page 84: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

66

Notoatmodjo, S. (2005). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku

Kesehatan (Edisi 3). Yogyakarta: Percetakan Andi Offset.

Riama, Vivid. (2010). Pencemaran Lingkungan dalam pengelolahan sampah dan

dampaknya terhadap masyarakat (studi kasus di perumnas II depok

tengah) (Skripsi, Universitas Indonesia). Diakses dari

http://www.digilibui.com/2345/56725

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sembiring, Ribka Nova Sartika. (2015). Efektifitas Metode Diskusi Dan Metode

Ceramah Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang

HIV/AIDS Di SMPN 10 Kota Pematang Siantar Tahun 2015 (Tesis yang

tidak dipublikasikan). Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, Medan.

Suwerda, B. (2012). Bank Sampah (Kajian Teori dan Penerapan). Yogyakarta:

Pustaka Rihama.

Sya’diah, S. H. (2014). Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen tentang Prinsip

Reduse dan Reuse serta Partisipasi dalam Menggunakan Tas Belanja

sebagai Pengganti Kantong Plastik di Carrefour Medan Fair Tahun 2014

(Skripsi yang tidak dipublikasikan). Fakultas Kesehatan Masyarakat USU,

Medan.

Yanti, N. (2011). Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Pengguna Wadah

Plastik Penyimpanan Makanan dan Minuman di Kelurahan Sidorame

Timur kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2011 (Skripsi yang tidak

dipublikasikan). Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, Medan.

Yustia. (2013, 15 Agustus). Penggunaan kantong plastik dan dampaknya terhadap

lingkungan. Diakses 23 Januari 2017, dari

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/530/jbptunikompp-gdl-yustianove

26473-4-unikom_y-2.pdf

Whyman, Kathryn. (2006). Seri Life Skill Lingkungan Hidup Plastik Dan

Lingkungan (Edisi ke-2). Bandung: Pakar Raya.

Universitas Sumatera Utara

Page 85: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

67

Lampiran 1. Satuan Acara Penyuluhan dan Kuesioner

Satuan Acara Penyuluhan

Perilaku Penggunaan Kantong Plastik

TEMA : Penggunaan Kantong Plastik Ramah, Praktis, dan Sehat

SASARAN : Ibu-ibu Rumah Tangga Yang Mengikuti Perwiritan Al-

Ikhsaniyah.

HARI/TANGGAL :

WAKTU : 13.30 - 14.30 WIB

TEMPAT : Dirumah Peserta Perwiritan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapat penjelasan tentang Kantong Plastik, responden

diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang penggunaan kantong plastik.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan informasi/penjelasan tentang penggunaan kantong

plastik, responden diharapkan mau mengamalkan Prinsip 4R dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Metode

1. Ceramah

4. Media

Menggunakan Flayer, dan bantuan Sound System.

5. Pelaksanaan Penyuluhan

Universitas Sumatera Utara

Page 86: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

68

1.

2

3

Pembukaan

Memberi salam

Perkenalan diri

Menjelaskan tujuan

Kontrak waktu yang digunakan

untuk penyuluhan

Inti : Menyampaikan Materi

Menjelaskan pengertian

sampah

Menjelaskan jenis-jenis plastik

Menjelaskan dampak sampah

plastik

Menjelaskan penanggulangan

sampah plastik

Sesi tanya jawab dan

memberikan pertanyaan

mengenai materi yang

diberikan (evaluasi)

Penutup

Memberikan kesimpulan dari

hasil penyuluhan

Memberikan salam penutup

Membalas salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Memberikan respon

Menyimak dan

mendengarkan

dengan penuh

perhatian.

Memberikan dan

menjawab

pertanyaan.

Menyimpulkan hasil

penyuluhan

bersama-sama dan

membalas salam

5 Menit

50 Menit

5 Menit

6. Evaluasi

1. Mengajukan Pertanyaan Lisan

Responden mampu menjelaskan pengertian sampah

Responden mampu menjelaskan dampak sampah plastik

Responden mampu menjelaskan cara mengurangi sampah plastik

2. Observasi

Respon IRT saati diberikan pertanyaan: apakah diam atau menjawab

(benar atau kurang tepat).

IRT antusias atau tidak dalam mengikuti penyuluhan.

7. Materi Penyuluhan penggunaan kantong plastik

1) Pengertian dan Asal Plastik

Universitas Sumatera Utara

Page 87: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

69

- Plastik adalah kantong pembungkus yang dibuat dari poliolefin atau polivinil

klorida.

- Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di

sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris.

2) Cara Pembuatan Plastik

- Minyak mentah yang baru diangkat ke kilang minyak melalui proses pemurnian

bersamaan dengan gas alam. Etana dan propana adalah produk yang dihasilkan

dari proses pemurnian, kemudian etana dan propana dipecah dengan tungku

yang bersifat panas, kemudian etilana dan propilena akan terbentuk pada

proses ini.

- Dalam sebuah reaktor, etilana dan propilena akan digabungkan dengan katalis

untuk membentuk zat seperti tepung. Zat itu adalah polimer plastik.

Selanjutnya dilakukan proses ekstrusi yang mana plastik berbentuk cair.

- Plastik dalam bentuk cair ini dibiarkan mendingin lalu pelletizer yaitu proses

pembentukan polimer menjadi biji plastik. Yang kemudian dibuat menjadi

aneka bentuk kantong plastik.

3) Jenis-jenis Plastik

- Thermoplastic, merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang atau dicetak lagi

dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS),

polikarbonat (PC).

- Thermoset, merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur ulang atau dicetak

lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya.

Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, ure, formaldehida.

4) Dampak Kantong Plastik Untuk Lingkungan

- Kantong plastik terbuat dari bahan yang tidak dapat diuraikan secara alami

dengan cepat yaitu minyak bumi, sehingga lingkungan menjadi kotor.

- Kantong plastik membahayakan bagi lingkungan dimana plastik yang terbakar

akan menghasilkan polusi udara, sedangkan plastik yang terbuat dari bahan

Universitas Sumatera Utara

Page 88: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

70

polythene membutuhkan waktu sekitar 1.000 tahun untuk dapat diuraikan

secara alamiah di tanah dan membutuhkan waktu sekitar 450 tahun untuk dapat

diuraikan di air

- Kantong plastik yang terdapat di air dapat membunuh kehidupan mamalia air

dan juga burung yang mencari makan di permukaan air.

- Kantong plastik dapat secara tidak sengaja termakan oleh hewan di darat dan

mati karena tidak dapat mencerna plastik tersebut.

- Racun dari partikel plastik ketika masuk ke dalam tanah akan membunuh

hewan-hewan pengurai seperti cacing.

5) Dampak Kantong Plastik Bagi Kesehatan

- Monomer vinil asetat, telah terbukti pada hewan percobaan yaitu menimbulkan

kanker tiroid, uterus dan hati (liver) pada hewan.

- Timbal(Pb) yang terminum atau termakan merupakan racun bagi ginjal dan

cadmium(Cd) yang merupakan pemicu kanker dan racun bagi ginjal dimana

keduanya merupakan bahan adiktif untuk mencegah kerusakan pada plastik.

- Bisphenol-A (BPA) yang terdapat pada plastik polikarbonat (PC) merupakan

zat aditif yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker dan memperbesar

resiko pada kehamilan.

6) Konsep Mengurangi Sampah Plastik

- Mengurangi atau membatasi(reduce): mengupayakan agar limbah yang

dihasilkan sesedikit mungkin.

- Guna-ulang (reuse): bila limbah akhirnya terbentuk, maka upayakan

memanfaatkan kembali limbah tersebut secara langsung.

Universitas Sumatera Utara

Page 89: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

71

- Daur-ulang (recycle): residu atau limbah yang tersisa atau tidak dapat

dimanfaatkan secara langsung, kemudian diproses atau diolah untuk dapat

dimanfaatkan, baik sebagai bahan baku maupun sebagai sumber energi.

- Mengganti (Replace): barang yang memiliki resiko menjadi sampah dan

mencemari lingkungan dalam pengunaannya diganti dengan barang yang lebih

ramah lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

Page 90: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

72

Kuesioner Penelitian

KUESIONER

Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Ibu-ibu Rumah Tangga Dalam Upaya

Mengurangi Sampah Kantong Plastik Tahun 2019

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan : (Lingkari salah satu)

a) Tidak sekolah

b) Sekolah Dasar(SD) / Madrasah Ibtidaiyah(MI)

c) Sekolah Menengah Pertama(SMP) / MadrasahTsanawiyah(MTs)

d) Sekolah Menengah Atas(SMA) / Madrasah Aliyah(MA)

e) Diplomat I, II, III, IV

f) Sarjana I, II, III

B. Pertanyaan Tentang Pengetahuan

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda lingkaran (O) pada

kolom jawaban Benar jika menurut Anda benar dan pada kolom jawaban Salah

jika menurut Anda salah.

1. Apakah kantong plastik dapat digunakan berkali-kali

a). Benar b). Salah

2. Kantong plastik dapat terurai ditanah dalam waktu singkat

a). Benar b). Salah

3. Apakah kantong plastic dapat diganti dengan tas belanja

a). Benar b). Salah

4. Kantong plastik yang berserak dapat mencemari lingkungan

a). Benar b). Salah

5. Di dalam plastik terdapat senyawa beracun

a). Benar b). Salah

Universitas Sumatera Utara

Page 91: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

73

6. Kantong plastik dapat menjadi media penyakit menular

a). Benar b). Salah

7. Plastik yang dibakar menjadi penyebab kanker paru-paru

a). Benar b). Salah

8. Plastik yang terbakar dapat mencemari udara

a). Benar b). Salah

9. Kantong plastik tidak dapat busuk

a). Benar b). Salah

10. Kantong plastik dapat didaur ulang

a). Benar b). Salah

C. Pertanyaan Tentang Sikap

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda lingkaran (O) pada

kolom jawaban Setuju jika anda setuju dengan pernyataan yang ada dan pada

kolom jawaban Tidak Setuju jika anda tidak setuju dengan pernyataan yang ada :

1. Penyuluhan sangat bermanfaat untuk mengurangi kantong plastik

a). Setuju b). Tidak Setuju

2. Penyuluhan tentang pengurangan kantong plastic tidak perlu dilakukan

a). Setuju b). Tidak Setuju

3. Mengurangi penggunaan kantong plastik merupakan bagian dari penyelamatan

lingkungan

a). Setuju b). Tidak Setuju

4. Kegiatan pengurangan kantong plastik seharusnya pemerintah saja yang

melakukan

a). Setuju b). Tidak Setuju

5. Saya lebih senang membawa tas belanja sendiri

a). Setuju b). Tidak Setuju

6. Saya akan menerima kantong plastik saat belanja

a). Setuju b). Tidak Setuju

Universitas Sumatera Utara

Page 92: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

74

7. Saya akan mengkampanyekan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace)

dilingkungan tempat tinggal saya

a). Setuju b). Tidak Setuju

8. Saya akan menolak kampanye program 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace)

a). Setuju b). Tidak Setuju

9. Saya akan menganjurkan kepada orang lain untuk membawa tas belanja sendiri

a). Setuju b). Tidak Setuju

10. Saya sangat mendukung pemberian kantong plastik ditempat belanja

a). Setuju b). Tidak Setuju

D. Pertanyaan Tentang Tindakan

Petunjuk :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda lingkaran (O) pada

kolom jawaban Ya jika anda melakukan kegiatan sesuai dengan pernyataan yang

ada dan pada kolom jawaban Tidak jika anda melakukan kegiatan sesuai dengan

pernyataan yang ada :

1. Apakah Ibu membawa tas belanja sendiri?

a). Iya b). Kadang-kadang c). Tidak Sama Sekali

2. Apakah Ibu menggunakan kembali kantong plastik untuk berbelanja

a). Iya b). Kadang-kadang c). Tidak Sama Sekali

3. Apakah Ibu membuang kantong plastik sembarangan

a). Iya b). Kadang-kadang c). Tidak Sama Sekali

4. Apakah Ibu mengambil kantong plastik dijalan yang tercecer untuk digunakan

kembali

a). Iya b). Kadang-kadang c). Tidak Sama Sekali

5. Apakah Ibu melakukan diet kantong plastik

a). Iya b). Kadang-kadang c). Tidak Sama Sekali

6. Apakah Ibu mengumpulkan kantong plastik tidak layak pakai untuk didaur

ulang

a). Iya b). Kadang-kadang c). Tidak Sama Sekali

Universitas Sumatera Utara

Page 93: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

75

7. Apakah Ibu mencegah orang yang membuang kantong plastik yang masih

bagus agar digunakan kembali

a). Iya b). Kadang-kadang c). Tidak Sama Sekali

8. Apakah Ibu mengumpulkan kantong plastik untuk dipakai kembali

a). Iya b). Kadang-kadang c). Tidak Sama Sekali

9. Apakah Ibu menolak menggunakan tas belanja dari plastik

a). Iya b). Kadang-kadang c). Tidak Sama Sekali

10. Apakah Ibu menggunakan tas belanja dari kain, ataupun bahan lainnya yang

ramah lingkungan

a). Iya b). Kadang-kadang c). Tidak Sama Sekali

Universitas Sumatera Utara

Page 94: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

76

Lampiran 2. Master Data Penelitian

Resp

onden

Usia

Pen

did

ikan

Pengetahuan Sikap Tindakan

Pretest

Kateg

ori

Posttest

Kateg

ori

Pretest

Kateg

ori

Posttest

Kateg

ori

Pretest

Kateg

ori

Posttest

Kateg

ori

R1 44 SMA 4 1 7 2 1 1 5 2 15 3 12 2

R2 43 SMA 5 2 7 2 4 1 6 2 12 2 12 2

R3 47 SMA 3 1 7 2 4 1 6 2 12 2 11 2

R4 43 SMA 3 1 8 3 4 1 7 2 10 2 11 2

R5 40 SMA 3 1 9 3 4 1 7 2 7 1 11 2

R6 55 SMA 3 1 9 3 4 1 9 3 6 1 10 2

R7 56 SMA 3 1 9 3 4 1 7 2 7 1 10 2

R8 55 SMP 1 1 9 3 4 1 7 2 5 1 9 2

R9 56 SMA 2 1 9 3 4 1 7 2 3 1 10 2

R10 56 SD 2 1 9 3 5 2 5 2 4 1 10 2

R11 60 SMA 1 1 8 3 4 1 5 2 4 1 10 2

R12 60 SMA 1 1 10 3 2 1 5 2 3 1 11 2

R13 61 SD 4 1 9 3 4 1 6 2 8 2 10 2

R14 40 SD 4 1 9 3 4 1 6 2 5 1 11 2

R15 45 SMP 3 1 9 3 4 1 6 2 8 2 11 2

R16 45 SMP 3 1 8 3 4 1 6 2 6 1 11 2

R17 60 SMA 4 1 9 3 5 2 6 2 6 1 11 2

R18 61 SMA 4 1 7 2 4 1 7 2 6 1 11 2

R19 66 SMA 3 1 7 2 4 1 8 3 5 1 11 2

R20 59 SMP 3 1 7 2 3 1 8 3 5 1 11 2

R21 48 SMA 3 1 4 1 4 1 9 3 5 1 13 2

R22 46 SD 3 1 4 1 4 1 9 3 5 1 13 2

R23 47 SD 3 1 6 2 2 1 8 3 5 1 11 2

R24 43 SD 3 1 5 2 2 1 8 3 5 1 9 2

R25 46 SD 3 1 5 2 2 1 8 3 4 1 8 2

R26 52 SMA 5 2 4 1 1 1 7 2 4 1 6 1

R27 57 SMA 4 1 5 2 2 1 7 2 4 1 6 1

R28 55 SMP 5 2 5 2 2 1 6 2 4 1 6 1

R29 55 SMP 4 1 5 2 2 1 7 2 5 1 6 1

R30 60 SMP 4 1 5 2 2 1 6 2 6 1 7 1

Keterangan :

1. Kategori total Nilai :

1. Kurang 2. Cukup 3. Baik

2. Penilaian Kuesioner Pengetahuan dan Sikap :

1-4 (Kurang) 5-7 (Cukup) 8-10 (Baik)

3. Penilaian Kuesioner Tindakan :

1-7 (Kurang) 8-14 (Cukup) 15-20 (Baik)

Universitas Sumatera Utara

Page 95: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

ii

Lampiran 3. Hasil Output SPSS

Karakteristik Responden

F

rekuensi Penilaian Pretest dan Posttest pengetahuan

Frekuensi Penilaian Pretest dan Posttest sikap

Kategoi Us ia Rsponden

8 26,7 26,7 26,7

22 73,3 73,3 100,0

30 100,0 100,0

35-45

>45

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

pendidikan responden

7 23,3 23,3 23,3

7 23,3 23,3 46,7

16 53,3 53,3 100,0

30 100,0 100,0

SD

SMP/Sederajat

SMA/Sederajat

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Frekuesi Penilaian Pre test Pengetahuan

27 90,0 90,0 90,0

3 10,0 10,0 100,0

30 100,0 100,0

Kurang

Cukup

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Frekuesi Penilaian Posttest Pengetahuan

3 10,0 10,0 10,0

13 43,3 43,3 53,3

14 46,7 46,7 100,0

30 100,0 100,0

Kurang

Cukup

Baik

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Universitas Sumatera Utara

Page 96: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

iii

Frekuensi Penilaian Pretest dan Posttest Tindakan

Frekuesi Penilaian Pre test Sikap

28 93,3 93,3 93,3

2 6,7 6,7 100,0

30 100,0 100,0

Kurang

Cukup

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Frekuesi Penilaian Posttest Sikap

22 73,3 73,3 73,3

8 26,7 26,7 100,0

30 100,0 100,0

Cukup

Baik

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Frekuesi Penilaian Pre test Tindakan

24 80,0 80,0 80,0

5 16,7 16,7 96,7

1 3,3 3,3 100,0

30 100,0 100,0

Kurang

Cukup

Baik

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Frekuesi Penilaian Posttest Tindakan

5 16,7 16,7 16,7

25 83,3 83,3 100,0

30 100,0 100,0

Kurang

Cukup

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Universitas Sumatera Utara

Page 97: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

iv

Uji Normalitas

Uji T Berpasangan

Paired Samples Test

-3,933 2,559 ,467 -4,889 -2,978 -8,420 29 ,000

-3,500 1,656 ,302 -4,118 -2,882 -11,578 29 ,000

-3,833 2,743 ,501 -4,858 -2,809 -7,655 29 ,000

Jumlah benar pertanyaan

pengetahuan pretest -

Jumlah benar pertanyaan

pengetahuan posttes t

Pair

1

Jumlah benar pertanyaan

sikap pretest - Jumlah

benar pertanyaan sikap

posttes t

Pair

2

Jumlah benar pertanyaan

Tindakan pretest - Jumlah

benar pertanyaan

Tindakan posttest

Pair

3

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Low er Upper

95% Conf idence

Interval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

30 30 30 30 30 30

3,20 3,30 6,13 7,13 6,80 9,97

1,064 1,149 2,813 1,889 1,186 2,008

,259 ,362 ,252 ,205 ,183 ,240

,208 ,205 ,252 ,171 ,183 ,170

-,259 -,362 -,157 -,205 -,134 -,240

1,417 1,983 1,382 1,124 1,004 1,314

,036 ,001 ,044 ,160 ,266 ,063

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Jumlah benar

pertanyaan

pengetahuan

pretest

Jumlah benar

pertanyaan

sikap pretest

Jumlah benar

pertanyaan

Tindakan

pretest

Jumlah benar

pertanyaan

pengetahuan

posttest

Jumlah benar

pertanyaan

sikap posttest

Jumlah benar

pertanyaan

Tindakan

posttest

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Universitas Sumatera Utara

Page 98: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

v

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 99: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

vi

Lampiran 5. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 100: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

vii

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Proses Pengerjaan Soal Pretest

Gambar 2. Proses Pengerjaan Soal Posttest

Universitas Sumatera Utara

Page 101: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

viii

Gambar 3. Proses Kegiatan Penyuluhan Kepada Ibu-ibu Pengajian

Gambar 4. Poto Ketua Ibu-ibu Pengajian Membawa Tas Belanja

Universitas Sumatera Utara

Page 102: Oleh AAN MUHAMMAD HAMZA NIM - repositori.usu.ac.id

ix

Lampiran 7. Contoh Flyer

Universitas Sumatera Utara