ohsas industri pangan

Upload: jagungkurniawan

Post on 10-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

OH-SAS Dalam Industri PanganOleh Junjung Agung Kurniawan FP UNS

TRANSCRIPT

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN MUTUPENTINGNYA PENERAPAN OH-SAS/SMS DALAM INDUSTRI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN

Disusun Oleh :Kelompok 031. Normarista Afifah M.H31130682. Nur M. Agung D.H31130693. Nurfi Ikhsani H31130704. Nuriana Alifatul K.H31130715. Nyoman Fitria D.H31130726. Palguna Dio Huda K.H31130737. Pebri FitrianasariH31130748. Putri Apriliani P.H31130759. Rastri FrideaH311307710. Reza Dwi FaridaH311307811. Rika Nanda D. J.H311307912. Riris Khalydazia I.H311308013. Rufik Dwi KurniawatiH311308314. Septi Sulistiani H3113084

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2015

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangOH-SAS atau singkatan dari Occupational Health and Safety Assessment Series (OH-SAS 18001) adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disebut Manajemen K3 di tempat kerja/perusahaan. OH-SAS 18001 diterbitkan pada tahun 1999 dan diperbaharui pada tahun 2007 yaitu tanggal 1 Juli 2007 sebagai tanggapan atas permintaan organisasi yang memiliki spesifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tujuan dari OH-SAS 18001 ini sendiri tidak jauh berbeda dengan tujuan Sistem Manajemen K3 Permenaker, yaitu perlindungan terhadap para pekerja dari hal-hal yang tidak diinginkan yg timbul dari lingkungan kerja ataupun aktifitas pekerjaan itu sendiri yang berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja.Standar OH-SAS meliputi manajemen OH & S dimaksudkan untuk memberikan organisasi dengan unsur-unsur sistem manajemen OH & S yang efektif yang dapat diintegrasikan dengan persyaratan manajemen lainnya dan membantu organisasi mencapai OH & S dan tujuan ekonominya. Standar OH-SAS ini menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja untuk memungkinkan organisasi, untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dan tujuan yang memperhitungkan persyaratan hukum dan informasi tentang risiko OH & S. Hal ini berlaku untuk semua jenis dan ukuran organisasi dan untuk mengakomodasi kondisi geografis, budaya dan sosial. Keberhasilan sistem OH-SAS tergantung pada komitmen dari semua tingkatan dan fungsi organisasi, terutama dari manajemen puncak. Sistem semacam ini memungkinkan suatu organisasi untuk mengembangkan kebijakan OH & S, menetapkan tujuan dan proses untuk mencapai komitmen kebijakan, mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerjanya dan menunjukkan kesesuaian sistem untuk persyaratan Standar OH-SAS ini. Tujuan keseluruhan dari Standar OH-SAS ini adalah untuk mendukung dan mempromosikan praktek yang baik pada kesehatan keselamatan kerja, seimbang dengan kebutuhan sosial-ekonomi. B. Rumusan MasalahBerdasarkan masalah dari latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:1. Apa yang dimaksud dengan OH-SAS?2. Apa saja macam-macam OH-SAS?3. Bagaimana standar OH-SAS?4. Bagaimana Konsep OH-SAS?5. Bagaimana peran pentingnya OH-SAS/SMS dalam industri pangan dan hasil pertanian?6. Apa saja manfaat yang diberikan jika OH-SAS/SMS dilaksanakan dalam industri pangan dan hasil pertanian?7. Bagaimana Elemen Dasar OH-SAS?8. Apa saja kendala-kendala dalam pelaksaaan OH-SAS/SMS dalam industri pangan dan hasil pertanian?9. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan OH-SAS/SMS dalam industri pangan dan hasil pertanian?C. Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah OH-SAS adalah:a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami apa itu OH-SAS.b. Mahasiswa mampu mengetahui OH-SAS sebagai wujud dari K3 dalam perusahaan.c. Mahasiswa mengetahui manfaat OH-SAS dalam industri pangan dan hasil pertanian. D. ManfaatDengan disusunnya makalah yang berjudul OH-SAS/SMS ini penyusun berharap bagi para pembaca dapat menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman, memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan serta menjamin berlangsungnya proses produksi secara aman dan lancar.BAB IITINJAUAN PUSTAKA

OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series) 18001 merupakan standar internasional untuk penerapan Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja atau biasa disebut Manajemen K3. Tujuan dari OHSAS 18001 ini sendiri tidak jauh berbeda dengan tujuan Sistem Manajemen K3 Permenaker, yaitu Perlindungan terhadap para pekerja dari hal-hal yang tidak diinginkan yg timbul dari lingkungan kerja pekerjaan itu sendiri yang berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja dan tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan pekerja itu sendiri. Akibat dari kecelakaan kerja bagi perusahaan yang bisa menciptakan citra buruk perusahaan dan menurunkan image perusahaan di mata clients, media dan pekerja lainnya. seperti diketahui Banyak Industri ataupun bisa jasa yang prosesnya berdampak negative terhadap lingkungan serta kesehatan dan keselamatan pekerjanya, oleh sebab itu di butuhkan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Manajemen K3) sehingga ada jaminan bagi para pekerjanya (https://strategibisnisdanisoseries.wordpress.com/).Pengembangan standar untuk sistem manajemen keselamatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman telah dilakukan secara intensif pada dua dekade terakhir. Tidak seperti dua standar sistem manajemen yang lain yaitu ISO 14000 yang dikeluarkan tahuan 1987 dan berkaitan dengan sistem manajemen lingkungan dan ISO 9000 yang mengatur tentang sistem manajemen kualitas dan telah diadopsi di lebih dari seratus negara, standar untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan belum menjadi suatu ketentuan yang dipersyaratkan. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja masih dalam proses pengembangan serta bukan merupakan standard internasional yang wajib dipenuhi, sehingga dalam pelaksanaannya belum memerlukan sertifikasi dan akreditasi (Santoso, 2006). ISO (The International Organization for Standardization) adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan barang dan jasa. ISO merupakan organisasi international khusus dalam hal standarisasi. Tujuan ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar untuk umum yang berlaku secara internasional. Manfaat dari ISO adalah (a) Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik. Proses dokumentasi dalam ISO 9001:2000 menunjukkan bahwa kebijakan, prosedur, dan instruksi yang berkaitan dengan kualitas telah direncanakan dengan baik. (b) Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2000 diijinkan untuk mengiklankan pada media masa bahwa sistem Manajemen Kualitas dari perusahaan telah diakui secara internasional. Hal ini berarti meningkatkan citra perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global (Putra dkk., 2011). Pada tahun 1999, muncul standar OH-SAS (Occupational Health and Safety Assessment Series) 18001 yang dikeluarkan sebagai spesifikasi dan didasarkan pada model yang sama dengan ISO 14001. Bersamaan dengan itu, terbit pula OHSAS 18002 sebagai pedoman penerapan OH-SAS 18001. OHSAS menyatakan persyaratan sistem manajemen K3, agar organisasi mampu mengendalikan risiko-risiko K3 dan meningkatkan kinerjanya. Standar OH-SAS ditujukan untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja, bukan untuk mengelola area-area kesehatan dan keselamatan lain seperti program kesejahteraan/kesehatan karyawan, keselamatan produk, kerusakan properti ataupun dampak lingkungan (Putri, 2013). Manajemen sebagai suatu ilmu perilaku yang mencakup aspek sosial dan aspek eksak tidak terlepas dari tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja, baik dari segi perencanaan maupun pengambilan keputusan dan organisasi, segi kecelakaan kerja, segi gangguan kesehatan, maupun pencemaran lingkungan harus merupakan bagian dari biaya produksi. Sekalipun sifatnya sosial, setiap kecelakaan atau tingkat keparahannya tidak dapat dilepaskan dari faktor ekonomi dalam suatu lingkungan kerja. Pencegahan kecelakaan dan pemeliharaan hygiene serta kesehatan kerja tidak saja dinilai dari segi biaya pencegahannya, tetapi juga dari segi manusianya (Silalahi, 1995). OH-SAS 18001 merupakan standar penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat oleh beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas dunia seperti BSI (British Standard International). Kegunaan dari OHSAS 18001 adalah sebagai suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. OH-SAS yang pertama kali dibentuk adalah OHSAS 18001:1999. Spesifikasi OH-SAS 18001:1999 adalah sistem manajemen untuk keselamatan dan kesehatan kerja. OH-SAS 18001 kompatibel dengan : standard sistem manajemen ISO 9001:1994 (Quality) dan ISO 14001:1996 (Environmental). Occupational Health and Safety Assessment Series (OH-SAS 18001 : 2007) dapat diterapkan dengan Integrated ISO Quality Management System (QMS 9001:2008); Environment Management System (EMS 14001 : 2004). Ketiga sistem manajemen tersebut dapat saling terintegrasi dan mengikuti siklus PlanDoCheckAction (Continental Improvement) (Tim RS Kanker Dharmais, 2011). OH-SAS adalah satu sistem manajemen struktur untuk memperkecil potensial dari cedera yang fatal yang berhubungan dengan kinerja dan penyakit untuk meningkatkan produktifitas dengan mengurangi langsung dan biaya tak langsung yangberhubungan dengan kecelakaan dan untuk meningkatkan mutu dari produk dan jasa (Chatuvedi, 2007). Dasar standar sistem dari OH-SAS adalah rangkaian rencana dengan melakukan pemeriksaan tindakan yang berarti bahwa sebuah idustri dapat menggunakan dasar sistem dari OH-SAS untuk memudahkan industri untuk melakukan pendekatan yang lebih menyeluruh dalam menangani resiko keselamatan dan kesehatan kerja (Doherty, 2007). Pelaksanaan OH-SAS memiliki beberapa manfaat terutama manfaat bagi karyawan atau pelaku bisnis dan manfaat bagi industri sebuah perusahaan. Manfaat bagi karyawan adalah mengurangi bahkan menghilangkan angka kecelakaan pada saat bekerja. Hal ini dikarenakan karyawan menjadi lebih waspada sehingga perilaku aman dalam sebuah industri dapat meningkat. Selain itu karyawan lebih termotivasi untuk bekerja dan berprestasi karena keselamatannya terjamin. Sedangkan manfaat bagi sebuah industri adalah meningkatnya efektivitas dan efisiensi operasional dalam industri sehingga memperpanjang umur mesin dan peralatan-peralatn milik industri tersebut. Peningkatan keteraturan, kelancaran, dan harmonisasi dalam industri juga sebuah dampak pelaksanaan sistem OH-SAS. Selain itu sistem OH-SAS yang dilaksanakan membuat industri tidak terlalu bergantung pada peran orang atau kelompok tertentu. Penerapan OH-SAS juga menghasilkan data-data dan arsip yang lengkap dan mudah diakses dan dapat memenuhi persyaratan untuk bermitra dengan industri yang lebih besar (Workshop OH-SAS, 2007). OH-SAS 18001 diciptakan pada tahun 1999 dan diperbaharui pada tahun 2007 pada tanggal 1 Juli 2007 sebagai tanggapan atas permintaan organisasi memiliki spesifikasi dikenali sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap yang untuk menilai dan sertifikasi sistem manajemen mereka. OH-SAS 18001 memberikan persyaratan untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (OSH), yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mengontrol kesehatan dan risiko keselamatan di tempat kerja dan meningkatkan kinerja mereka. Spesifikasi OH-SAS ini berlaku untuk semua organisasi yang ingin: a) menetapkan suatu sistem manajemen untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk menghilangkan atau meminimalkan resiko karyawan dan stakeholder lainnya yang mungkin terkena OSH risiko yang terkait dengan kegiatan mereka; b) menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja; c) memastikan kebijakan yang sesuai dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang ditetapkan oleh organisasi; d) menunjukkan kepatuhan tersebut kepada orang lain; e) mencari sertifikasi / registrasi nya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh organisasi eksternal, atau f) melakukan penilaian diri dan pernyataan kesesuaian dengan spesifikasi OH-SAS. OH-SAS 18001 memiliki keunggulan utama atas keselamatan lainnya dan standar kesehatan, kompatibilitas dengan standar sistem manajemen ISO 9001:1994, ISO 9001:2000 (Quality) dan ISO 14001:1996 (lingkungan), untuk memfasilitasi integrasi oleh organisasi sistem manajemen mutu, manajemen lingkungan dan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, jika mereka ingin melakukannya (http://www.konsultank3.com).

BAB IIIPEMBAHASAN1. Pengertian OH-SASOH-SAS (Occupational Health and Safety Assesment Series-18001 merupakan standart internasional untuk penerapan SMK3. Penerapan SMK3 sendiri merupakan salah satu cara menjamin konsistensi dan efektivitas perusahaan dalam pengendalian sumber bahaya dan meminimalkan risiko, mengurangi dan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta memaksimalkan efisiensi perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan untuk memacu peningkatan daya saing barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, terlebih untuk mengantisipasi pemberlakuan sertifikasi K3 ataupun standar K3 secara internasional. Tujuan dari OH-SAS adalah meningkatkan kondisi kesehatan kerja dan mencegah terjadinya potensi kecelakaan kerja karena kondisi K3 saja tidak saja menimbulkan kerugian secara ekonomis tetapi juga non ekonomis seperti buruknya citra perusahaan. Cikal bakal OH-SAS adalah dokumen yang dikeluarkan oleh British Standarts Institute (BSI) yaitu OH-SAS 18001:1999. OH-SAS 18001 diterbitkan oleh BSI dengan tim penyusun dari 12 lembaga standarisasi maupun sertifikasi beberapa Negara di dunia seperti Standars Australia, SFS Certification, dan International Certification Services. OH-SAS 18001:2007 diterbitkanpadabulanJuli 2007 menggantikan OH-SAS 18001:1999 dan dimaksudkan untuk mengatasi kesehatan dan keselamatan kerja (OH & S) dari pada keamanan produk. OH-SAS 18001 menyediakan kerangka kerja untuk manajemen yang efektif dari OH & S termasuk kepatuhan dengan Undang-Undang yang berlaku untuk kegiatan dan bahaya yang teridentifikasi. Dalam istilah awam, menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi, mengontrol dan mengurangi resiko terkait dengan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja organisasi. Standar OH-SAS 18001 ini berlaku untuk setiap organisasi yang ingin menghilngkan atau meminimalkan resiko kegiatannya. Organisasi ini akan memiliki elemen yang dibutuhkan oleh OH-SAS 18001 yang dapat dilengkapi untuk menyediakan sistem manajemen yang lebih kohesif untuk memenuhi persyaratan standart. Organisasi yang menerapkan OHS-AS 18001 memiliki struktur yang jelas manajemen dengan wewenang dan tanggung jawab yang ditetapkan, tujuan yang jelas untuk perbaikan, dengan hasil yang dapat diukur dan pendekatan yang tersturktur untuk penilaian resiko. Ini termasuk pemantauan kegagalan manajemen kesehatan dan keselamatan, audit kinerja dan peninjauan kebijakan dan tujuan.Berawal dari dengan penerbitan suatu pendekatan sistem manajemen, yaitu Health and Safety Management HS (G) 65 yang dikembangkan oleh Health and Safety Executive di Inggris yang diterbitkan terakhir pada tahun 1977. Pada bulan Mei 1996, muncul standar pelaksanaan K3, yaitu BS 8800 (British Standard 8800) yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui penyediaan pedoman mengenai bagaimana manajemen K3 berintegrasi dengan manajemen dari aspek bisnis yang lain. Pada tahun 1999, muncul standar OH-SAS (Occupational Health and Safety Assessment Series) 18001 yang dikeluarkan sebagai spesifikasi dan didasarkan pada model yang sama dengan ISO 14001. Bersamaan dengan itu, terbit pula OH-SAS 18002 sebagai pedoman penerapan OH-SAS 18001. OHSAS menyatakan persyaratan sistem manajemen K3, agar organisasi mampu mengendalikan risiko-risiko K3 dan meningkatkan kinerjanya. Standar OH-SAS ditujukan untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja, bukan untuk mengelola area-area kesehatan dan keselamatan lain seperti program kesejahteraan/kesehatan karyawan, keselamatan produk, kerusakan properti ataupun danmpak lingkungan.2. Macam-macam OH-SASa. Standar OH-SAS 18001 adalah alat untuk mengelola tantangan yang dihadapi bisnis dari semua ukuran dan sektor: tingginya tingkat kecelakaan dan penyakit kerja, kehilangan hari kerja, absensi, denda, biaya perawatan medis dan kompensasi pekerja. Implementasinya sehingga memiliki efek meningkatkan lingkungan kerja, mengurangi absensi dan peningkatan produktivitas kerja.b. OH-SAS 18001 - 2007 pada tanggal 1 Juli 2007 sebagai tanggapan atas permintaan organisasi memiliki spesifikasi dikenali sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap yang untuk menilai dan sertifikasi sistem manajemen mereka.c. OH-SAS 9001-14001 Membangun manual struktur terintegrasi, Membuat prosedur yang memungkinkan terintegrasi, Menetapkan instruksi kerja untuk mengaktifkan terpadu, Mengatur format penulisan manual, prosedur dan instruksi kerja, Membentuk tim penulis dokumen yang terintegrasi, Kesulitan yang biasa dihadapi oleh tim penulis, serta jalan keluar.3. Standar OH-SASRuang Lingkup OHSAS, seri persyaratan Penilaian Kesehatan dan keselamatan Kerja (OHSAS) ini menyetakan persyaratan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3), agar organisasi mampu mengendalikan risiko-risiko K3 dan meningkatkan kinerjanya. Secara spesifik persyaratan ini tidak menyatakan kriteria kinerja, ataupun memberikan persyaratan secara lengkap dalam merancang sistem manajemen. Persyaratan OHSAS ini dapat diaplikasikan pada organisasi yang berniat untuk :1. Membuat suatu sistem manajemen K3 untuk menghilangkan atau meminimalkan risiko kepada personel dan pihak-pihak terkait lain yang mungkin ditimbulkan oleh risiko K3 yang terkait dengan aktivitas kerja organisasi.2. Menerapkan, memelihara dan secara berkelanjutan meningkatkan sistem manajemen K33. Menentukan persyaratan tersebut sesuai dengan kebijakan K3 yang ditetapkan.4. Memperlihatkan kesesuaian dengan standar OHSAS:a) Menentukan sendiri ketentuan dan deklarasi kesesuaian ataub) Mendapatkan konfirmasi kesesuaiannya oleh pihak lain yang mempunyai hubungan misalnya pelanggan, atauc) Mendapatkan pernyataan deklarasi sendiri oleh pihak luar, ataud) Mendapatkan serifikat/registrasi atau sistem menejemen K3 oleh organisasi eksternal.Semua persyaratan dalam standar OHSAS ini dimaksudkan agar dapat digabungkan dengan sistem manajemen K3 apapu. Luasnya aplikasi akan tergantung pada faktor-faktor seperti kebijakan K3 organisasi, sifat dari aktivitas tersebut dan risiko-risiko serta kompleksitas dari operasi-operasinya. Standar OHSAS ini ditujukan untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja, dan bukan ditunjukan untuk mengelola area-area kesehatan dan keselamatan lain seperti program-program kesejahteraan/kesehatan karyawan, keselamatan produk, kerusakan properti ataupun dampak lingkungan (OHSAS 18001:2007).Karakteristik dan spesifikasi dari OHSAS memberikan persyaratan pada sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja(OH&S-Occupational Health & Safety), agar organisasi memungkinkan untuk mengendalikan risiko pada OH&S serta memperbaiki kinerjanya. Namun demikian dalam petunjuk ini kriteria unjuk kerja keselamatan dan kesehatan kerja secara khusus, atau spesifikasi yang rinci untuk perancangan sistem manajemen tidak ditentukan. Spesifikasi OHSAS tersebut berlaku secara umum dan dapat diterapkan untuk semua organisasi dimana jangkauan penerapannya bergantung pada faktor faktor kebijakan OH&S organisasi, sifat kegiatan serta resiko dan tingkat kerumitan operasi. Spesifikasi yang diberikan berguna bagi organisasi, antara lain untuk: 1. Menetapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja untuk menghilangkan atau memperkecil resiko pada karyawan atau pihak lain yang terlibat. 2. Menerapkan, memelihara dan selalu memperbaiki sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.3. Mendapatkan sertifikasi atau akreditasi manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang diterapkan.Standar OHSAS mengandung beberapa komponen utama yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam penerapan Sistem Manajemen K3demi pelaksanaan Sistem Manajemen K3yang berkesinambungan.Komponen utama standarOHSAS 18001dalam penerapannya di perusahaan meliputi:1. Adanya komitmen perusahaan tentang Sistem Manajemen K32. Adanya perencanaan tentang program-program SistemManajemen K33. Operasi dan Implementasi SistemManajemen K34. Pemeriksaan dan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen K3di perusahaan5. Pengkajian manajemen perusahaan tentang kebijakan Sistem Manajemen K3untuk pelaksanaan berkesinambungan.Berdasarkan 5 komponen utama diatas, tahapan dalam penyusunan Sistem Manajemen K3menurut OH-SAS 18001dibagi menjadi 7 tahapan yaitu:1. Mengindentifikasi resiko dan bahaya2. Mengidentifikasi ketetapan UU dan peraturan hukum yang berlaku3. Menentukan target dan pelaksana program4. Melancarkan program perencanaan untuk mencapai target dan objek yang telah ditentukan5. Mengadakan perencanaan terhadap kejadian darurat6. Peninjauan ulang terhadap target dan para pelaksana sistem7. Penetapan kebijakan sebagai usaha untuk mencapai kemajuan yang berkesinambungan.4. Konsep OH-SASKonsep OH-SAS 18001 memiliki beberapa kesesuaian dengan ISO 14001 dan ISO 9001, sehingga banyak perusahaan sekarang mengintegrasikan tiga sistem tersebut yaitu ISO 9001, ISO 14001 & OHSAS 18001, dengan adanya sistem integrasi ini perusahaan akan lebih banyak mengambil keuntungan baik dari sisi effisiensi biaya ataupun efektifitas pelaksanaannya karna dengan integrasi sistem artinya satu prosedur sudah mencangkup tiga sistem tersebut (ISO 9001, ISO 14001 & OH-SAS 18001). Beberapa perusahaan mulai menjalankan multiple management systems yaitu menjalankan ketiga sistem manajemen di atas ( Manajemen Mutu ISO 9001:2000, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 dan SMK3 OH-SAS 18001:1999). Penggabungan ini menimbulkan suatu konsep baru yaitu Green Company. Konsep Green Company merupakan suatu konsep dimana sebuah perusahaan mempunyai manajemen yang secara sadar meletakkan pertimbangan perlindungan dan pembangunan lingkungan, keselamatan dan kesehatan stakeholder dalam setiap pengambilan keputusan bisnisnya sebagai wujud nyata tanggungjawab dan upaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat serta pembangunan yang berkelanjutan. Konsep Green Company memiliki 4 komponen utama yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya yaitu green strategy, green process, green product dan green employee.5. OH-SAS dalam Industri Pangan dan PertanianPentingnya OH-SAS dalam industri pangan dan hasil pertanian yaitu menghilangkanataumeminimalkanrisikokepada karyawan dan pihak lain yang berkepentinganyang mungkinterkena resikoOH&Syang terkait dengan kegiatan organisasi anda, memilik jaminan bahwa anda sesuai dengan menyatakan kebijakan OH & S anda serta undang-undang yang relevan, sehingga mengurangi resiko hukuman, menunjukkan kesesuaian denganpelanggan,mitra, danmasyarakat umum, membuat perbaikanpositif untukoperasi internalsehingga mengurangiinsiden,kejadian berbahayadan dampak Down time, menunjukkan pendekatan profesional untuk OH & S saat tender untuk pekerjaan. OHSAS18001dapatditerapkan olehsetiap perusahaan yang inginmeresmikanpendekatan untukmengurangirisiko yang terkait dengan kesehatan dan keselamatandalam sehariuntuk kegiatan hari.6. Tujuan dan Manfaat OH-SASTujuan utama dari standar sistem OH-SAS adalah untuk mengontrol resiko dan melakukan tindakan pencegahan. Dengan sistem manajemen OH-SAS organisasi dapat mengelola keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengontrol setiap kegiatan bisnis organisasi, aktifitas perencanaan, tugas dan tanggung jawab, proses dan sumber daya untuk dikembangkan, penerapan, pencapaian, peninjauan dan pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja organisasi. Manfaat OH-SAS antara lain ;1. Meningkatkan kesadaran akan bahaya dan resiko dengan pemenuhan persyaratan.2. Lingkungan kerja yang aman.3. Menurunkan claim asuransi.4. Menurunkan biaya kehilangan jam kerja.5. Pemenuhan kewajiban undang-undang dengan menunjukkan kesungguhan dalam mengelola resiko.6. Memiliki image perusahaan yang baik dimata pemerintah, pelanggan, karyawan dan masyarakat umum. 7. Elemen Dasar OH-SAS1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen2. Pendokumentasian strategi3. Peninjauan ulang desain dan kontrak4. Pengendalian dokumen5. Pembelian6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK37. Standar pemantauan8. Pelaporan dan perbaikan9. Pengelolaan material dan perpindahannya10. Pengumpulan dan penggunaan data11. Audit SMK312. Pengembangan kemampuan dan ketrampilanOHSAS 18001 Kesehatan dan Keselamatan Standar menggunakan alat pendekatan manajemen disebut siklus PDCA. PDCA adalahproses yang berkelanjutan yang memungkinkan organisasi untuk menetapkan, menerapkan dan memelihara kebijakan kesehatan dan keamanan berdasarkan atas kepemimpinan manajemen dan komitmen untuk sistem manajemen keselamatan. Hal ini terdiri dari :a. Plan Penetapan proses dan sasaran yang diperlukan untuk menyerahkan hasil yang sesuai dengan kebijakan industri pada pelaksanaan sistem OH-SAS.b. Do Menerapkan pemeriksaan proses industri yang sedang dilaksanakan.c. CheckMemonitor dan mengukur kinerja kerja sesuai dengan kebijakan OH-SAS dan juga memeriksa persyaratan dan hasil laporan yang telah dibuat.d. Act Mengambil tindakan untuk terus mendapatkan prestasi dan kewaspadaan dalam keselamatan kerja dengan adanya pelaksanaan OH-SAS. Standar diatas dapat digunakan sebagian atau seluruhnya untuk penerapan sistem pelaksanaan OH-SAS. Kebijakan OH-SAS dapat diintegrasikan kedalam sistem budaya penanganan keselamatan kerja sebuah industri (NSAI, 2002).8. Kendala OH-SASDari hasil analisis data pada PT. Waskita Karya di proyek DSDP II ICB 1 penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja OHSAS 18001:2007 persentase rata-rata sebesar 89,96% termasuk dalam kategori baik sekali, penerapan standar lingkungan ISO 14001:2004 persentase rata-rata sebesar 84,43% termasuk dalam kategori baik sekali, penerapan standar mutu ISO 9001:2000 persentase rata-rata sebesar 87,26% termasuk dalam kategori baik sekali. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penerapan K3LM adalah faktor tenaga kerja (SDM), metode atau prosedur kerja, dan material berupa form atau dokumen sehingga penerapan K3LM tidak mencapai 100% seperti:a) Masih kurangnya tanggung jawab dari masing-masing personil dalam melaksanakan tugas sehingga penerapan-penerapan sistem manajemen K3LM tidak dapat terlaksana secara maksimal.b) Masih adanya beberapa metode pelaksanaan proyek dalam pengendalian record/dokumentasi yang belum sesuai dengan standar yang telah diterapkan perusahaan. Hal ini dikarenakan kurangnya form prosedur kerja sehingga instruksi kerja hanya disampaikan secara verbal tanpa adanya form instruksi. c) Adanya beberapa kegiatan di proyek yang belum didokumentasikan sebagai bukti dari kesesuaian bahwa telah diterapkan beberapa persyaratan-persyaratan dalam sistem manajemen K3LM yang secara actual dilaksanakan pada proyek pembangunan DSDP II ICB 1.Referensi yang digunakan dalam penyusunan OH-SAS 18001:2007 adalah:a. OHSAS 18002 Occuptional Health and Safety Management SystemGuidelines for The Implementation of OH-SAS 18001,b. ILOOSH:2001GuidelinesonOccuptionalHealthandSafetyManagement System (OSH-MS),c. ISO9000:2005QualityManagementSystem-FundamentalsandVocabulary,d. ISO 9001:2000 Quality Management SystemRequirement,e. e.ISO14001-2004EnvironmentalManagementSystem-Requirementwith Guidance for Use,f. f.ISO19011:2002GuidelinesforQualiityand/orEnvironmentalManagement System Auditing.9. Mengatasi Kendala OH-SASa. Setiap perusahaan harus menjalin kerja sama antar team untuk membina untuk melaksanakan OHSAS.b. Setiap team dari berbagai elemen harus berbagi tugas dan harus ada aturan yang tegas.c. Setiap team harus menerapkan koordinasi yang baik.d. Perusahaan harus mampu menyaring trainer setiap tahunnya.e. Setiap perusahaan diharapkan lebih inovatif untuk mengatasi peralatan K3.

BAB IVPENUTUPA. Kesimpulan 1. OH-SAS dimaksudkan untuk mengidentifikasi bahaya dan penilaian resiko dan pengendaliannya serta melihat masalah seperti pengalokasian sumberdaya, tugas dan tanggung jawab dan mengevaluasi sistem yang ada, prosedur dan proses secara sistematis serta mencapai peningkatan yang berkelanjutan dan unjuk kerja.2. Tujuan utama dari standar sistem OH-SAS adalah untuk mengontrol resiko dan melakukan tindakan pencegahan.3. Manfaat OH-SAS antara lain, meningkatkan kesadaran akan bahaya dan resiko dengan pemenuhan persyaratan, lingkungan kerja yang aman, menurunkan claim asuransi, menurunkan biaya kehilangan jam kerja, pemenuhan kewajiban undang-undang dengan menunjukkan kesungguhan dalam mengelola resiko, memiliki image perusahaan yang baik dimata pemerintah, pelanggan, karyawan dan masyarakat umum. 4. Prinsip OH-SAS adalah komitmen dan kebijakan-kebijakan organisasi yang harus memebuat sebuah kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dan memastikan komitmennya dengan sistem manajemen kesehatan dan keselamtan kerja 5. Unsur-unsur OHSAS; planning, implementation, checking, review and continual improvement.B. SaranSebaiknya dalam melaksanaan kegiatan, suatu perusahaan lebih memperhatikan dan melaksanakan sistem OH-SAS/SMS dengan baik dan benar. Terutama dalam suatu industri pangan, karena produk yang dihasilkan tersebut sensitif dan rawan terhadap kerusakan. Jika dalam industri pangan sistem OH-SAS/SMS tidak berjalan sebagaimana mestinya, akibatnya banyak kalangan yang dirugikan, tidak hanya perusahaan tetapi konsumen juga akan merasa sangat dirugikan. Konsumen tidak akan merasa khawatir dan ragu-ragu untuk membeli produk dari perusahaan yang melaksanakan sistem OH-SAS/SMS karena produk yang dihasilkan akan terjamin kualitasnya.

DAFTAR PUSTAKAChatuvedi, Pradeep. 2007. Occupational Safety Health and Environment and Suntainable Economic Development. Concept Publishing Company. India.Doherty, David. 2007. Apa Yang Dimaksud Dengan OHSAS 18001?. Laboratorium Alcontrol.http://www.konsultank3.com. Diakses pada 10 Juni 2015.https://strategibisnisdanisoseries.wordpress.com/2013/02/18/ohsas-18001-manajement-k3-dan-standardnya/. Di akses pada tanggal 7 Juni 2015.OHSAS 18001:2007. Ocupational Health and Safety management Systems Requirements. For Training Purpose Only. Translated by Jack Matatula.Putra, A. A. Bayu Maha Kesuma., Ida Ayu Rai Widhiawati dan ida Bagus Rai Adnyana. 2011. Evaluasi Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan, dan Mutu (K3LM) Proyek Konstruksi pada PT. Waskita Karya (Studi Kasus pada Proyek DSDP II ICB 1). Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil. Universitas Udayana. Denpasar.Putri, Andhika Sekar. 2013. Perbandingan Tingkat Kinerja Keselamaatan dan Kesehatan Kerja Sebelum dan Sesudah Penerapan OHSAS 18001 di PT. PHAPROS, Tbk. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Volume 10, No. 2. 99-120.Santoso, Sigit. 2006. Kajian Pengembangan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Berdasarkan OHSAS 18001. Sigma Epsilon ISSN 0853-9103.Silalahi, B. & Silalahi, R. 1995. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.Tim RS Kanker Dharmais. 2011. Penerapan ISO QMS 9001 : 2008; EMS 14001 : 2004 dan OHSAS 18001: 2007 menuju Operational Excellence di Bidang Mutu, Lingkungan, dan K3 RS Kanker Dharmais Jakarta. Jurnal Persi ISSN, Vol. 10 : 1412 243.Workshop OHSAS 180001:2007. Sistem Manajemen K3.