odq o 8 6u - pa-bangil.go.id
TRANSCRIPT
L A P O R A N P E L A K S A N A A N
P E M B A N G U N A N Z I M E N U J U
W B K D A N W B B MPENGADILAN AGAMA BANGIL 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur pada Ilahi bahwa Laporan Pelaksanaan Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani (WBBM) Pengadilan Agama Bangil telah selesai disusun.
Untuk melaksanakan Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Agama
Bangil, maka Ketua Pengadilan Agama Bangil telah membentuk Tim yang bertugas untuk :
a) Menyusun rencana dan agenda kerja;
b) Melakukan internalisasi dan implementasi pembangunan Zona Integrasi menuju WBK
dan WBBM;
c) Melakukan pemantauan atas pelaksanaan pembangunan Zona Integritas menuju WBK
dan WBBM;
d) Melakukan pembangunan Zona Integritas sesuai program kerja yang telah ditetapkan;
e) Melakukan penilaian mandiri pembangunan Zona Integritas baik secara manual maupun
secara elektronik;
f) Mengupayakan terpenuhinya seluruh dokumen pendukung pembangunan Zona
Integritas;
g) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target yang telah ditetapkan; dan
h) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan Agama Bangil.
Adapun ruang lingkup Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Agama Bangil
ini meliputi dua hal, yakni komponen pengungkit dan komponen hasil.
Pada komponen pengungkit terdiri dari :
1. Manajemen Perubahan;
2. Penataan Tatalaksana;
3. Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia;
4. Penguatan Akuntabilitas;
5. Penguatan Pengawasan;
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;
sedangkan pada komponen hasil meliputi:
1. Pemerintah Bersih dan Bebas KKN;
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Laporan Pela ksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pengadilan
Agama Bangil ini, terdiri dari empat bab, yakni :
Bab I adalah Pendahuluan, Bab II disaji kan tentang Rencana Kerja Pem bangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WB
Melayani (WBBM) Pengadila
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wi layah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pengadila
Hasil Penilaian Mandiri Pembangunan Z
(WBK) dan Wilayah Birokrasi
Tahun 2020, dan Bab yang terakhir adalah Bab V yakni Penutup.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pembangunan Zon
dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melaya
Agama Bangil ini dapat memberikan manfaat untuk bahan perbai
Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Agama
ii
h Pendahuluan, Bab II disaji kan tentang Rencana Kerja Pem bangunan Zona
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani (WBBM) Pengadilan Agama Bangil, Bab III dipaparkan tentang Pelaksanaan
ntegritas Menuju Wi layah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
an Melayani (WBBM) Pengadilan Agama Bangil, dan Bab IV
Hasil Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pengadila
n Bab yang terakhir adalah Bab V yakni Penutup.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Beb
dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pengadilan
ini dapat memberikan manfaat untuk bahan perbai
a Integritas Pengadilan Agama Bangil di tahun berikutnya.
Bangil, 20 Maret 2020
Ketua
Dr. Drs. H. SRIYATIN, S.H., M.H., M. Ag.
NIP.19660205 199303 1 001
h Pendahuluan, Bab II disaji kan tentang Rencana Kerja Pem bangunan Zona
K) dan Wilayah Birokrasi Bersih d an
, Bab III dipaparkan tentang Pelaksanaan
ntegritas Menuju Wi layah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
, dan Bab IV adalah
uju Wilayah Bebas dari Korupsi
an Melayani (WBBM) Pengadilan Agama Bangil
Integritas Menuju Wilayah Bebas
(WBBM) Pengadilan
ini dapat memberikan manfaat untuk bahan perbaikan pelaksanaan
di tahun berikutnya.
Dr. Drs. H. SRIYATIN, S.H., M.H., M. Ag.
199303 1 001
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
2. DASAR HUKUM ....................................................................................... 2
3. TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS .................... 3
4. TIM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH
BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) PENGADILAN
AGAMA BANGIL ...................................................................................... 4
BAB II RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH
BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) PENGADILAN
AGAMA BANGIL ........................................................................................... 6
BAB III PELAKSANAAN PEMBANGUNAN MENUJU WILAYAH BEBAS DARI
KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI
PENGADILAN AGAMA BANGIL (WBBM) ................................................ 17
BAB IV HASIL PENILAIAN MANDIRI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
PENGADILAN AGAMA BANGIL ................................................................ 34
BAB V PENUTUP
1. KESIMPULAN ............................................................................................ 41
2. REKOMENDASI ........................................................................................ 43
L a p o r a n P e m b a n g u n a n Z I m e n u j u W B K d a n W B B M | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) merupakan aksi nyata dari strategi
pemerintah dalam pencegahan dan pemberantasan praktek Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN). Pemerintah telah giat berupaya untuk mencegah pemberantasan
korupsi dengan berbagai strategi yang sangat jelas, sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang tahun 2012-2025 dan Jangka
Menengah Tahun 2012-2014. Upaya percepatan pencegahan dan pemberantasan korupsi
ini sejalan dengan komitmen pemerintah yang telah meratifikasi Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa Anti Korupsi Tahun 2003.
Pemerintah juga telah memantabkan diri untuk berupaya menjadi good government
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Gayung bersambut, pada tahun 2019
Ketua Mahkamah Agung telah mengeluarkan keputusan Nomor: 58/KMA/SK/III/2019
tanggal 28 Maret 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya, sehingga seluruh badan peradilan
di Indonesia mulai mencanangkan pembangunan zona integritas.
Sejak dikeluarkan keputusan Ketua Mahkamah Agung tentang pedomanan
pembangunan zona integritas, maka Pengadilan Agama Bangil dengan langkah tegas dan
tegap bergerak untuk membangun Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Ketua Pengadilan Agama
Bangil membentuk Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pengadilan
Agama Bangil. Tim Kerja ini betugas untuk menyusun rencana dan agenda kerja,
melakukan internalisasi dan implementasi pembangunan zona integritas menuju WBK
dan WBBM di Pengadilan Agama Bangil, melakukan pemantauan atas pelaksanaan
pembangunan zona integritas menuju WBK dan WBBM di Pengadilan Agama Bangil,
L a p o r a n P e m b a n g u n a n Z I m e n u j u W B K d a n W B B M | 2
melaksanakan pembangunan zona integritas sesuai dengan program kerja yang telah
ditetapkan, melakukan penilaian mandiri pembangunan zona integritas baik secara
manual maupun secara elektronik, mengupayakan terpenuhinya seluruh dokumen
pendukung pembangunan zona integritas, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
capaian target yang telah ditetapkan melalui penilaian mandiri secara manual maupun
secara elektronik, serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan
Agama Bangil.
Setelah melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Tim Kerja Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) Pengadilan Agama Bangil, maka untuk melihat sejauh mana
pembangunan Zona Integritas WBK dan WBBM di Pengadilan Agama Bangil, maka
dipandang sangat perlu untuk dilakukan monitoring dan evaluasi.
2. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
b. Undang-Undang Nonor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi;
c. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-20125 dan Jangka
Mennegah Tahun 2012-2014;
d. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi;
e. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
f. Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor: 58/KMA/SK/III/2019 tanggal 28
Maret 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya;
g. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di
Lingkungan Instansi Pemerintah.
L a p o r a n P e m b a n g u n a n Z I m e n u j u W B K d a n W B B M | 3
h. Keputusan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Mahkamah Agung Nomor 261
Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) di Lingkungan Peradilan Agama.
3. TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
Sesuai dengan Keputusan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor:
58/KMA/SK/III/2019 tanggal 28 Maret 2019 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani (WBBM) pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya, terdapat
beberapa tahapan dalam Pembangunan Zona Integritas di Pengadilan Agama Bangil,
yakni:
a. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Agama Bangil
Gambar 1.1, Foto Bersama Forkompimda Pasuruan, setelah Penandatanganan
Pencanangan Zona Integritas
Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Pengadilan Agama
Bangil telah dilakukan pada tanggal 25 Februari 2019.
L a p o r a n P e m b a n g u n a n Z I m e n u j u W B K d a n W B B M | 4
Sebagian besar pegawai Pengadilan Agama Bangil telah menandatangani Pakta
Integritas. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Pengadilan
Agama Bangil dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan secara luas. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi
serta berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi khususnya di bidang
pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
b. Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) Pengadilan Agama Bangil
Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) Pengadilan Agama Bangil difokuskan
pada penerapan enam komponen pengungkit. Enam komponen pengungkit tersebut
adalah Komponen Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penatan Sistem
Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik.
Adapun tahapan dalam proses pembangunan Zona Integritas ada empat, yakni
pemilihan satuan kerja, evaluasi, pengusulan, dan penetapan.
Selanjutnya proses pemilihan satuan kerja yang berpotensi sebagai zona integritas
dilakukan oleh Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas Lembaga/Kementerian.
4. TIM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH
BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN
MELAYANI PENGADILAN AGAMA BANGIL
Tim kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) Pengadilan Agama Bangil terdiri dari
Pembina, Ketua Tim, Koordinator Teknikal, Koordinator Operasional, Koordinator Area
Manajeman Perubahan beserta anggota, Koordinator Area Penataan Tata Laksana beserta
anggota, Koordinator Area Penataan Sistem Manajemen SDM beserta anggota,
Koordinator Area Penguatan Akuntabilitas Kinerja beserta anggota, Koordinator Area
Penguatan Pengawasan beserta anggota dan Koordinator Area Penguatan Kualitas
Pelayanan Publik beserta anggota. Adapun tugas Tim Kerja Pembangan Zona Integritas
Menuju WBK dan WBBM Pengadilan Agama Bangil adalah :
1) Menyusun rencana dan agenda kerja;
L a p o r a n P e m b a n g u n a n Z I m e n u j u W B K d a n W B B M | 5
2) Melakukan internalisasi dan implementasi pembangunan zona integritas menuju
WBK dan WBBM; 3) Melakukan pemantauan atas pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju WBK
dan WBBM; 4) Melaksanakan pembangunan zona integritas sesuai dengan program kerja yang telah
ditetapkan; 5) Melakukan penilaian mandiri pembangunan zona integritas;
6) Mengupayakan terpenuhinya seluruh dokumen pendukung pembangunan zona
integritas; 7) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target yang telah ditetapkan
melalui penilaian mandiri; 8) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan Agama Bangil.
Dalam proses pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM, Pengadilan
Agama Bangil bangkil dalam membangun 6 (enam) komponen pengungkit, yakni:
1). Komponen Manajemen Perubahan;
2). Komponen Penataan Tata Laksana;
3). Komponen Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia;
4). Komponen Penguatan Akuntabilitas;
5). Komponen Penguatan Pengawasan;
6). Komponen Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 6
BAB II
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH
BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)
PENGADILAN AGAMA BANGIL
Tugas Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah
1. Menyusun rencana dan agenda kerja;
2. Melakukan internalisasi dan implementasi pembangunan zona integritas menuju WBK dan
WBBM;
3. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan pembangunan zona integritas menuju WBK dan
WBBM;
4. Melaksanakan pembangunan zona integritas sesuai dengan program kerja yang telah
ditetapkan;
5. Melakukan penilaian mandiri pembangunan zona integritas;
6. Mengupayakan terpenuhinya seluruh dokumen pendukung pembangunan zona integritas;
7. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target yang telah ditetapkan melalui
penilaian mandiri; dan
8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Ketua Pengadilan Agama Bangil;
Adapun Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Pengadilan Agama
Bangil adalah sebagai berikut:
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 7
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/ WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)
PENGADILAN AGAMA BANGIL TAHUN 2020
NO PROGRAM INDIKATOR TARGET KEGIATAN HASIL (%)
1 2 3 4 5 6
1 Mencanangkan kesiapan
pembangunan Zona Integritas di
Pengadilan Agama Bangil
Publikasi rencana Pembangunan
Zona Integritas di Pengadilan
Agama Bangil
Terpublikasinya kesiapan Pengadilan
Agama Bangil dalam Pembangunan
Zona Integritas bagi aparat
Pengadilan Agama Bangil dan
masyarakat
1. Ikrar bersama Aparatur Pengadilan
Agama Bangil Kelas IB 100%
2. Penandatanganan Piagam
kesiapan Pembangunan Zona
Integritas 100%
3. Penandatangan Pakta Integritas
seluruh aparatur Pengadilan
Agama Bangil 100%
4. Pembukaan kain selubung spanduk
Pembangunan Zona Integritas 100%
2 Mensosialisasikan Rencana Kerja
Pembangunan Zona Integritas di
Pengadilan Agama Bangil
Kesiapan Aparat Pengadilan Agama
Bangil sebagai wilayah
Pembangunan Zona Integritas
Terwujudnya kesiapan aparat
Pengadilan Agama Bangil menjadi
wilayah Zona Integritas
1. Penyampaian rencana kerja kepada
seluruh aparat Pengadilan Agama
Bangil 100%
2. Penyampaian kebijakan Ketua
Pengadilan Agama Bangil tentang
batas kebolehan dan larangan
dalam pelaksanaan tugas
100%
3. Mempublikasikan pembangunan
Zona Integritas melalui website,
spanduk, banner dan radio 100%
3 Mewujudkan terwujudnya
komponen pengungkit di bidang
Manajemen Perubahan
Penyusunan Tim Kerja Tersusunnya Tim kerja
pembangunan Zona Integritas di
Pengadilan Agama Bangil
1. Menentukan aparat yang menjadi
Tim Kerja 100%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 8
2. Menetapkan Tim Kerja
pembangunan Zona Integritas
dalam bentuk Surat Keputusan
Ketua Pengadilan Agama Bangil
100%
Dokumen rencana Pembangunan
Zona Integritas
Tersusunnya rencana kerja
pembangunan Zona Integritas di
Pengadilan Agama Bangil
1. Menyusun rencana kerja
pembangunan Zona Integritas 100%
2. Menetapkan rencana kerja
pembangunan Zona Integritas
dalam bentuk Surat Keputusan
Ketua Pengadilan Agama Bangil
100%
3. Mensosialisasikan rencana kerja
pembangunan Zona Integritas di
Pengadilan Agama Bangil 100%
Pemantauan (monitoring) dan
evaluasi rencana pembangunan
Zona Integritas
Terlaksananya kegiatan pelaksanaan
pembangunan Zona Integritas di
Pengadilan Agama Bangil
1. Memantau dan mengevaluasi
pembangunan Zona Integritas 100%
2. Menindaklanjuti hasil pemantauan
dan evaluasi 100%
3. Melaporkan hasil tindak lanjut
pemantauan dan evaluasi 100%
Perubahan Pola Pikir dan Budaya
Kerja
Meningkatnya komitmen, pola pikir,
dan budaya kerja aparat Pengadilan
Agama Bangil
1. Menjadikan pimpinan sebagai role
model dalam pelaksanaan
pembangnan Zona Integritas
100%
2. Menunjuk sebagian Hakim dan
pegawai sebagai role model 100%
3. Meningkatkan pelayanan satu atap,
dan ruang kerja pejabat yang steril
dari pertemuan dengan para pihak
yang berperkara
100%
4. Menetapkan agen perubahan
dengan membuat aturan
pelarangan adanya pertemuan
aparat Pengadilan Agama Bangil
dengan pihak yang berperkara.
100%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 9
5. Melibatkan semua aparat
Pengadilan Agama Bangil dalam
pembangunan Zona Integritas
100%
4 Mewujudkan terciptanya
komponen pengungkit di bidang
Tatalaksana
Prosedur operasional tetap (SOP)
kegiatan utama
Terwujudnya peta proses
penyelesaian tugas di Pengadilan
Agama Bangil
1. Membuat SOP yang mengacu
kepada proses bisnis di Pengadilan
Agama Bang 100%
2. Menerapkan SOP secara konsisten 100%
3. Mengevaluasi SOP dan menindak
lanjuti hasil evaluasi 100%
e-office Meningkatnya pengunaan teknologi
informasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen,
meningkatnya efisiensi dan
efektivitas serta meningkatnya
kinerja aparat Pengadilan Agama
Bangil
1. Membuat system pengukuran
kinerja dengan menggunakan
teknologi informasi 100%
2. Membuat aplikasi untuk
memudahkan aparat dalam
pelaksaan tugas (SIMPEG, SIKEP,
SAKPA, SIMAK BMN, dll)
100%
3. Membuat aplikasi pelayanan untuk
memudahkan pencari keadilan
dalam mendapatkan pelayanan
yang prima dari Pengadilan Agama
Bangil
100%
4. Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pemanfaatan teknologi
informasi 100%
Keterbukaan informasi public Terwujudnya kemudahan dalam
mendapatkan informasi dari
Pengadilan Agama Bangil
1. Membuat kebijakan tentang
keterbukaan informasi public,
berupa surat keputusan Ketua
Pengadilan Agama Bangil
100%
2. Membuat brosur, audio visual,
spanduk, dan banner dalam
memberikan informasi kepada
public
100%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 10
3. Memonitoring dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan keterbukaan
informasi di Pengadilan Agama
Bangil 100%
5 Mewujudkan terciptanya
komponen pengungkit di bidang
penataan system manajemen
SDM
Perencanaan kebutuhan pegawai
sesuai dengan kebutuhan
organisasi
Meningkatnya efektifitas manajemen
SDM aparatur pada Pengadilan
Agama Bangil
1. Membuat rencana kebutuhan
pegawai di Pengadilan Agama
Bangil 100%
2. Membuat analisis beban kerja
pegawai di Pengadilan Agama
Bangil 100%
3. Memonitoring dan mengevaluasi
terhadap rencana kebutuhan
pegawai di Pengadilan Agama
Bangil
100%
Pola mutasi interna Meningkatnya efektifitas manajemen
SDM aparatur Pengadilan Agama
Bangil
1. Meratifikasi pola mutasi yang telah
ditetapkan oleh Mahkamah Agung
RI, dengan membuat Surat
Keputusan Ketua Pengadilan
Agama Bangil
100%
2. Menerapkan kebijakan pola mutasi
internal sesuai dengan kewenangan
Ketua Pengadilan Agama Bangil 100%
3. Memonitoring dan mengevaluasi
kebijakan pola rotasi internal 100%
Pengembangan pegawai berbasis
kompetensi
Meningkatnya profisinalisme SDM
aparatur Pengadilan Agama Bangil
1. Mengusulkan aparatur Pengadilan
Agama Bangil untuk mengikuti
diklat maupun pengembangan
kompetensi
100%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 11
2. Melakukan upaya pengembangan
kompetensi dengan berdiskusi dan
mentransfer pengetahuan kepada
aparatur Pengadilan Agama Bangil 100%
3. Mengikutkan aparatur Pengadilan
Agama Bangil untuk mendapatkan
sertifikasi di bidang tugas masing-
masing
100%
Penetapan kinerja individu Meningkatnya ketaatan yang terukur
dan akuntabel pada aparatur
Pengadilan Agama Bangil
1. Membuat penilaian kinerja masing-
masing aparatur Pengadilan Agama
Bangil 100%
2. Menyesuaikan kinerja individu
dengan indicator kinerja individu
level diatasnya 100%
3. Melakukan pengukuran kinerja
individu secara periodic 100%
4. Memberikan reward kepada
aparatur berdasarkan penilaian
kinerja individu 100%
Penegakan aturan disiplin atau
kode etik atau kode prilaku
pegawai
Meningkatnya disiplin SDM aparatur
pada Pengadilan Agama Bangil
1. Membuat absensi pegawai dengan
fingerprint (sidik jari) yang
terkoneksi dengan Komdanas
100%
2. Membuat surat tugas apabila ada
aparatur yang dinas luar 100%
3. Membuat surat izin apabila ada
aparatur yang sengaja terlambat
masuk kantor dan sengaja pulang
cepat apabila ada kepentingan yang
tidak bisa dihindari
100%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 12
System informasi kepegawaian Meningkatnya transparansi dan
keakuratan data aparatur Pengadilan
Agama Bangil
Memutakkhirkan data secara berkala
pada SIMPEG dan SIKEP Pengadilan
Agama Bangil 100%
6 Mewujudkan terwujudnya
komponen pengungkit di bidang
akuntabilitas kinerja
Keterlibatan pimpinan Meningkatnya kinerja pada
Pengadilan Agama Bangil
1. Melibatkan pimpinan secara
langsung pada saat penyusunan
perencanaan 100%
2. Melibatkan secara langsung
pimpinan pada saat penyusunan
penetapan kinerja 100%
3. Memantau pencapaian kinerja
secara berkala 100%
Pengelolaan akuntabilitas kinerja Meningkatnya akuntabilitas kinerja
aparatur Pengadilan Agama Bangil
1. Membuat dokumen perencanaan
yang berorientasi hasil 100%
2. Membuta indicator kinerja yang
memiliki smart 100%
3. Menyusun laporang kinerja tepat
waktu yang memuat informasi
tentang kinerja 100%
4. Memberikan pelatihan untuk
meningkatnkan kapasitas SDM yang
menangani akuntabilitas kinerja 100%
5. Menempatkan aparatur yang telah
memiliki sertifikat di bidang
pengelolaan akuntabilitas kinerja 100%
7 Mewujudkan terciptanya
komponen pengungkit di bidang
penguatan pengawasan
Pengendalian grativikasi Terhindarnya penyalahgunaan
wewenang oleh aparatur Pengadilan
Agama Bangil
1. Membuat kampanye public (public
compaign) tentang pengendalian
gratifikasi 100%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 13
2. Mengimplementasikan
pengendalian grativikasi di
Pengadilan Agama Bangil 100%
Penerapan system pengendalian
intern pemerintah (SPIP)
Terwujudnya peningkatan terhadap
kehandalan pengelolaan keuangan
Negara dan status opini BPK
terhadap pengelolaan keuangan
Negara
1. Membangun pengendalian
lingkungan di Pengadilan Agama
Bangil 100%
2. Melakukan penilaian resiko atas
pelaksanaan kebijakan di
Pengadilan Agama Bangil 100%
3. Melakukan pengendalian untuk
meminimalisir resiko yang telah di
identifikasi 100%
4. Menginformasikan dan
mengkomunikasikan kepada semua
aparatur Pengadilan Agama Bangil 100%
Pengaduan masyarakat Terwujudnya aparatur yang bersih
dan terhindar dari penyalahgunaan
wewenang di Pengadilan Agama
Bangil
1. Mengimplementasikan kebijakan
pengaduan masyarakat di
Pengadilan Agama Bangil 100%
2. Menindaklanjuti penanganan
pengaduan masyarakat 100%
3. Melakukan monitoring dan evaluasi
atas penanganan pengaduan
masyarakat 100%
4. Menindaklanjuti hasi;l evaluasi atas
penanganan atas pengaduan
masyarakat 100%
Whistle blowing system Meningkatnya kepatuhan terhadap
pengelolaan keuangan negar di
Pengadilan Agama Bangil
1. Menerapkan dan mempublikasikan
whistle blowing system di
Pengadilan Agama Bangil 100%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 14
2. Mengevaluasi penerapan whistle
blowing system 100%
3. Menindaklanjuti hasil evaluasi atas
penerapan whistle blowing system 100%
Penangan benturan kepentingan Meningkatnya efektifitas terhadap
pelaksaan tugsan dan fungsi di
Pengadilan Agama Bangil
1. Mengidentifikasi benturan
kepentingan dalam tugas fungsi
utama 100%
2. Menyosialisasikan penanganan
benturan kepentingan 100%
3. Mengimplementasikan penanganan
benturan kepentingan 100%
4. Melakukan evaluasi atas
penanganan benturan kepentingan 100%
5. Menindaklanjuti hasil evaluasi atas
penanganan benturan kepentingan 100%
8 Mewujudkan terciptanya
komponen pengungkit di bidang
peningkatan kualiatas pelayanan
publik
Standar pelayanan Terwujudnya unit pelayanan yang
memperoleh standarisasi pelayanan
internasional di Pengadilan Agama
Bangi
1. Membuat kebijakan standar
pelayanan di Pengadilan Agama
Bangil 100%
2. Mempublikasikan standar
pelayanan di Pengadilan Agama
Bangil 100%
3. Membuat SOP untuk pelaksanaan
standar pelayanan di Pengadilan
Agama Bangil 100%
4. Melakuka review dan perbaikan
atas standar pelayanan dan SOP di
Pengadilan Agama Bangil
100%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 15
Budaya pelayanan prima Terwujudnya peningkatan kualiat
pelayanan public lebih cepat, lenih
murah dan lebih mudah dijangkau di
Pengadilan Agama Bangil
1. Menyosialisasikan dan mengadakan
pelatihan terhadap kode etik,
estetika dan capacity building di
Pengadilan Agama Bangil 100%
2. Memilik informasi tentang
pelayanan mudah yang dapat
diakses melalui berbagai media 100%
3. Memiliki system reward and
punishment bagi palksana
pelayanan serta memberikan
kompensasi kepada penerima
layanan bila layanan tidak sesuai
standar
100%
4. Memiliki sarana pelayanan
terpadu/terintegrasi di Pengadilan
Agama Bangil 100%
Penilaian kepuasan terhadap
pelayanan
Meningkatnya indeks kepuasan
masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan public di
Pengadilan Agama Bangil
1. Melakukan survey kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan di
Pengadilan Agama Bangil 100%
2. Mempublikasikan hasil survey
kepuasan masyarakat yang dapat
diakses secara terbuka 100%
3. Menindaklanjuti atas hasil survey
kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan di Pengadilan Agama
Bangil
100%
9 Mewujudkan indicator hasil
bidang pemerintahan yang bersih
dan bebas dari KKN
Nilai persepsi korupsi Terwujudnya aparatur Pengadilan
Agama Bangil yang bersih dan bebas
KKN
1. Memfasilitasi pelaksanaan survey
eksternal di Pengadilan Agama
Bangil yang dilaksaan oleh instansi
yang berwenang
100%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 16
Presentase penyelesaian TLHP Terwujudnya penyelesaian
tindaklanjut hasil pengaduan di
Pengadilan Agama Bangil
2. Melakukan perhitungan atas
penyelesaian tindak lanjut hasil
pengaduan di Pengadilan Agama
Bangil
100%
10 Mewujudkan indicator hasil
bidang peningkatan kualitas
pelayanan publik
Nilai persepsi kualitas pelayanan Meningkatnya kualiat public kepada
masyarakat di Pengadilan Agama
Bangil
Memfasilitasi pelaksanaan survey
eksternal di Pengadilan Agama
Bangil yang dilaksanakan oleh
instansi yang berwenang
100%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 17
BAB III
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI
BERSIH DAN MELAYANI PENGADILAN AGAMA BANGIL
1. MANAJEMEN PERUBAHAN
Komponen pertama dalam Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah
Manajemen Perubahan. Manajemen Perubahan ini bertujuan mengubah secara sistematis
dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir serta budaya kerja individu di Pengadilan
Agama Bangil.
Indikator dari dilaksanakan menejemen perubahan adalah:
a. Telah disusunnya tim kerja Pembangunan Zona Integritas; b. Telah disusunnya Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas; c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi Pembangunan Zona Integritas; d. Serta telah melaksanakan perubahan pola pikir dan budaya kerja di Pengadilan
Agama Bangil.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Pembangunan Zona Integritas, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Ketua Pengadilan Agama Bangil telah membentuk Tim Pembangunan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM) Pengadilan Agama Bangil.
Tim terdiri dari :
Pembina : Dr. Drs. H. Sriyatin, S.H., M. Ag., M. Hu..
Ketua
Ketua : H. Suharno, S. Ag.
Hakim
Sekretaris I : Dra. Muzayyanah, M.H.
(Koordinator Teknikal ZI) Panitera
Sekretaris II : Moh. Muhyidin, S.H.
(Koordinator Operasional ZI) Sekretaris
a. Komponen Manajemen Perubahan
Koordinator : Hj. Masitah
Anggota : 1. Moch. Afif Afandi, S. Kom.
2. Wiwik Umroh, S.H.
3. Ilul Kurniawati, S.H.
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 18
ii. Komponen Penataan Tatalaksana
Koordinator : Nur Amalia Hikmawati, S.HI., M.H.
Anggota : 1. Hindun Nur Aini, S.H.
2. Sakinah Himmatul Ulya, S.H.
3. Reza Ali Wibowo, S.H
4. Musa Budiman
iii. Komponen Penataan Sistem Manajemen SDM
Koordinator : Hj. Anis Nasim Mahiro, S.HI., M.H.
Anggota : 1. Diah Wijayanti, S.H.
2. Cicik Maulidiyah, S.H.
3. Muhammad Nashiruddin Darajat
4. Saiful Islam
iv. Komponen Penguatan Akuntabilitas
Koordinator : Zulfiatu Hifdzillah, S. Ag., S.H., M. HES.
Anggota : 1 Nur Rohma Aminiyati, S.H.
2. Saodah erna TS, S.H.
3. Andik Kurniawan, S.HI.
4. Pake
v. Komponen Penguatan Pengawasan
Koordinator : Siti Ulfah, S.H.
Anggota : 1. Chalimah
2. Saiful Safari
3. Mohammad Fatih Syirojul Haq, S.H.
vi. Komponen Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Koordinator : Yis Andispa, S.Sy., S.H.
Anggota : 1. Catur Budi Siswanto, S.H.
: 2. Moh. Shobirin
3. Anita Miladiyah, S. Mn.
4. Abdul Ghofur
5. Achmad
vii. Komponen Hasil : Terwujudnya Peradilan yang Bersih dan Bebas dari
KKN dan Terwujudnya Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik Kepada Masyarakat
Koordinator : Zulkifri S.H.
Anggota : 1. Moh. Salim, S.H.
2. Wahyudi Setiawan
3. Achmad Ramadhan
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 19
2. Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas telah membuat Rencana Kerja
Pembangunan Zona Integritas.
3. Sedang dilakukan monitoring dan evaluasi Pembangunan Zona Integritas.
4. Perubahan pola pikir telah dilakukan di Pengadilan Agama Bangil dengan adanya
tim agen perubahan.
5. Telah ditetapkan agen perubahan yaitu Moch. Afif Afandi, S. Kom (Kasubag
Perencanaan, TI, dan Pelaporan).
6. Pengadilan Agama Bangil juga telah melaksanakan 5 budaya kerja, hal ini terlihat
dari sosialisasi dan pelatihan budaya kerja.
Adapun dokumen yang telah ada di komponen ini adalah :
a. SK Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas;
b. Rapat Seleksi anggota Tim Pembangunan Zona Integritas;
c. Daftar hadir rapat seleksi Tim Pembangunan Zona Integritas;
d. Notulen rapat seleksi Tim Pembangunan Zona Integritas;
e. Mekanisme pembentukan tim kerja Pembangunan Zona Integritas;
f. Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas;
g. Foto, daftar hadir, notulen sosialisasi pembangunan zona integritas;
h. SK Agen Perubahan;
2. PENATAAN TATALAKSANA
Komponen kedua dalam Pembangunan Zona Integritas adalah Penataan Tata
Laksana. Penataan tata laksana ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur.
Indikator dilakukannya penataan tata laksana ini adalah : tersusunnya prosedur
operasional tetap/ piranti lunak kegiatan utama, e-office, dan keterbukaan informasi
publik.
Pengadilan Agama Bangil telah mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang telah disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Bangil pada tahun 2018. SOP
Pengadilan Agama Bangil memuat tentang 98 SOP, terdiri dari 32 SOP Kesekretariatan
dan 66 SOP Kepaniteraan. Adapun rincian SOP-SOP tersebut sebagai berikut :
i. Standar Operasional Prosedur (SOP) Kesekretariatan, terdiri dari :
1. Pelaksanaan Orientasi dan Sosialisasi Tupoksi
2. Pengembangan Pegawai
3. Ijin Belajar dan Tugas Belajar
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 20
4. Pengelolaan Data Pegawai
5. Pengelolaan Kartu Pegawai, Kartu Suami, Kartu Istri dan BPJS
6. Pengelolaan Absensi Pegawai
7. Pengajuan Cuti Pegawai
8. Pengelolaan Kenaikan Pangkat
9. Kenaikan Gaji Berkala
10. Pengelolaan Ijin Perkawinan Bagi Pegawai
11. Ijin Perceraian Bagi Pegawai
12. Pengelolaan Pensiun Pegawai
13. Pemberian Nilai kepada Pegawai
14. Pendelegasian Wewenang
15. Pemberian Penghargaan Kepada Pegawai
16. Pelaporan Harta Kekayaan Pegawai dan Pejabat Negara
17. Pengelolaan Naskah Dinas
18. Pengelolaan Arsip Aktif dan Inaktif
19. Penatausahaan Aset (BMN)
20. Penatausahaan Barang Persediaan
21. Pemeliharaan Lingkungan dan Keamanan
22. Pelaksanaan Kehumasan Dan Keprotokolan
23. Pengelolaan Perpustakaan
24. Pencairan Anggaran
25. Pertanggungjawaban Anggaran
26. Penatausahaan PNBP
27. Penyusunan Laporan Keuangan
28. Penyusunan Rencana Program Dan Anggaran
29. Penyusunan SAKIP
30. Penyusunan Laporan Emonev dan Bappenas
31. Pengelolaan TI
32. Izin Keluar Kantor
ii. Standar Operasional Prosedur (SOP) Kepaniteraan, terdiri dari :
1. Layanan Informasi Berbasis Teknologi Informasi
2. Pelayanan Pos Bantuan Hukum
3. Pelayanan Sidang di Luar Gedung Pengadilan
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 21
4. Penerimaan Perkara dan Pembayaran Panjar Biaya Perkara
5. Pelayanan Sidang Terpadu
6. Penetapan Majelis Hakim
7. Penunjukan Panitera Pengganti
8. Penunjukan Juru Sita/Juru Sita Pengganti
9. Penetapan Hari Sidang
10. Pemanggilan Para Pihak
11. Pelayanan Pemanggilan Tergugat/Termohon yang tidak Diketahui Tempat
Tinggalnya Dalam Perkara Perkawinan
12. Pelayanan Pemanggilan Tergugat/Termohon yang tidak Diketahui Tempat
Tinggalnya Selain Perkara Perkawinan
13. Pelayanan Pemanggilan Tergugat/Termohon yang Berada di Luar Negeri
14. Permohonan Bantuan Panggilan/Pemberitahuan ke Pengadilan Agama Lain
15. Permohonan Bantuan Panggilan/Pemberitahuan dari Pengadilan Agama Lain
16. Kegiatan Persidangan
17. Prosedur Pelayanan Mediasi
18. Pelayanan Pemanggilan Saksi yang tidak Bersedia Hadir
19. Pelayanan Mohon Bantuan Pemeriksaan Saksi ke Pengadilan.
20. Pelayanan Mohon Bantuan Pemeriksaan Saksi dari Pengadilan Agama Lain
21. Pelayanan Pemeriksaan Setempat
22. Layanan Mohon Bantuan Pemeriksaan Setempat dari Pengadilan Agama/MS
Lain
23. Pelayanan Mohon Bantuan Pemeriksaan Setempat ke Pengadilan Agama Lain
24. Pelayanan Tambah Biaya Panjar Perkara
25. Pelayanan Sita Jaminan
26. Pelayanan Sita Buntut
27. Pelayanan Sita Harta Bersama
28. Pelayanan Pemberitahuan Isi Putusan
29. Pelayanan Pengelolaan Sisa Panjar
30. Pelayanan Penyampaian Salinan Putusan
31. Pelayanan Pengembalian Kutipan Akta Nikah
32. Pelayanan Ikrar Talak
33. Pelayanan Penerbitan dan Penyerahan Akta Cerai
34. Pelayanan Pengiriman Petikan Salinan Putusan ke KUA dan Dukcapil
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 22
35. Pelayanan Permintaan Produk Pengadilan
36. Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah Memenuhi Syarat Dengan
Pemeriksaan Sederhana
37. Pelayanan Penerimaan Perkara Dalam Ekonomi Syariah
38. Pelayanan Upaya Hukum Keberatan Dalam Perkara Ekonomi Syariah Dengan
Cara Sederhana yang Melewati Batas Waktu
39. Pelayanan Keberatan Dalam Perkara Upaya Hukum Perkara Sederhana Dalam
Ekonomi Syariah Memenuhi Batas Waktu
40. Pelayanan Banding
41. Pelayanan Kasasi
42. Pelayanan Kasasi yang tidak Memenuhi Syarat
43. Pelayanan Kasasi yang tidak Memenuhi Syarat Formal
44. Pelayanan Peninjauan Kembali
45. Pelayanan Prodeo Tingkat Pertama
46. Pelayanan Prodeo pada Tingkat Banding
47. Pelayanan Prodeo pada Tingkat Kasasi
48. Pelayanan Pembebasan Biaya Perkara Tingkat Pertama
49. Pelayanan Pembebasan Biaya Perkara Tingkat Banding
50. Pelayanan Pembebasan Biaya Perkara Tingkat Kasasi
51. Pelayanan Permohonan Eksekusi Riil
52. Pelayanan Permohonan Eksekusi Pembayaran Sejumlah Uang
53. Pelayanan per Eksekusi Selain Putusan Pengadilan Agama dengan Lelang
54. Pelayanan Mohon Bantuan Eksekusi ke Pengadilan Agama Lain
55. Pelayanan Mohon Bantuan Eksekusi dari Pengadilan Agama Lain
56. Pelayanan Permohonan Konsinyasi
57. Pelayanan Permohonan Isbat Rukyah Hilal
58. Pengarsipan
59. Pelayanan Pelaporan Perkara
60. Prosedur Pengaduan
61. Pelayanan Permohonan Perceraian PNS, TNI, dan POLRI
62. Pelayanan Permohonan Pendaftaran Surat Kuasa Khusus
63. Pelayanan Permohonan Isbat Nikah Volunter
64. Pelayanan Pengelolaan ATK Perkara
65. Pelayanan Pengelolaan Keuangan Perkara
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 23
66. Pelayanan Pengelolaan Sisa Panjar
Pengadilan Agama Bangil juga telah mempunyai Standar Pelayanan. Standar
pelayanan ini sudah direview dan telah diterapkan di Pengadilan Agama Bangil.
Dalam pelaksanaan tupoksi sehari-hari Pengadilan Agama Bangil telah
menggunakan e-office, seperti SIPP (sistem informasi penelusuran perkara), e-COURT,
SIMPEG (sistem informasi manajemen kepegawaian), SIMAK-BMN (sistem informasi
manajemen akuntansi barang milik negara), Aplikasi RKA-K/L (aplikasi rencana kerja
anggaran- kementerian/lembaga), dan aplikasi-aplikasi lainnya untuk mewujudkan
pelayanan yang efektif dan efisien.
Gambar 3.1 Halaman depan SIPP
Dalam hal keterbukaan informasi publik, melalui website www.pa-bangil.go.id,
Pengadilan Agama Bangil telah melakukan keterbukaan informasi publik. Masyarakat
bisa mengetahui berbagai informasi terkait Pengadilan Agama Bangil.
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 24
Gambar 3.2 Halaman Depan Website PA. Bangil
3. PENATAAN MANAJEMEN SISTEM SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Komponen ketiga dalam Pembangunan Zona Integritas adalah Penataan Sistem
Manajemen SDM. Penataan Sistem Manajemen SDM ini bertujuan untuk meningkatkan
profesionalisme SDM di Pengadilan Agama Bangil. Dalam penataan SDM, Pengadilan
Agama Bangil telah melakukan beberapa hal penting yang mendukung terlaksananya
pembangunan zona integritas, yakni:
a. Merencanakan kebutuhan pegawai yang mengacu pada kebutuhan;
b. Mengembangkan pola mutasi internal;
c. Melaksanakan pengembangan pegawai berbasis kompetensi;
d. Melakukan penetapan kinerja individu;
e. Menegakkan aturan disiplin/etika;
f. Serta mengembangkan sistem informasi pegawai.
Dalam komponen tiga ini, Pengadilan Agama Bangil telah memenuhi beberapa dokumen
yakni:
Tabel 3.3
Dokumen Komponen Penataan Sistem Manajemen SDM Pengadilan Agama Bangil
No. Perihal Dokumen
1. Merencanakan kebutuhan a. Analisa beban kerja
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 25
pegawai yang mengacu pada b. Alih tugas pegawai
kebutuhan; c. Monev alih tugas pegawai
d. Mutasi pegawai
e. Monev promosi dan mutasi pegawai
f. Foto, Undangan, Daftar Hadir, Notulen
Analisa Beban Kerja
2. Mengembangkan pola mutasi a. SK Tim Baperjakat
Internal b. Foto, Undangan, Daftar Hadir, Notulen
Baperjakat
c. SK Pola Mutasi Internal
d. Monev Promosi Mutasi
3. Melaksanakan pengembangan a. Foto, Undangan, Daftar Hadir, Notulen
pegawai berbasis kompetensi Kebutuhan Diklat
b. Analisa Kebutuhan Diklat
c. Rencana Kompetensi dan
Pengembangan Pegawai
d. Penggunaan Aplikasi SIKEP
e. Surat Permintaan Diklat
f. Surat Panggilan Diklat
g. Monev Pengembangan Kompetensi
4. Penetapan Kinerja Individu a. Perjanjian Kinerja
b. Sasaran Kinerja Pegawai
c. Surat Keterangan Tambahan Tugas
d. Monitoring, Kendali, dan Evaluasi SKP
e. SK Role Model
5. Penegakan Aturan Disiplin/ a. Foto, Undangan, Daftar Hadir, Notulen
Kode Etik Sosialisai aturan Kedisiplinan
b. SK Pengawas absensi
c. Daftar Hadir Apel
d. Aplikasi SIWAS dan LAPOR
6. Sistem Informasi Kepegawaian a. Aplikasi SIKEP
b. Cek List Aplikasi SIKEP
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 26
4. PENGUATAN AKUNTABILITAS
Komponen keempat dalam Pembangunan Zona Integritas adalah Penguatan
Akuntabilitas. Penguatan Akuntabilitas ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Bangil.
Untuk menguatkan akuntabilitas, maka pimpinan Pengadilan Agama Bangil terlibat
secara langsung dalam penyusunan Perencanaan seperti penyusunan RKAKL, RKT dan
Rencana Strategis. Pimpinan Pengadilan Agama Bangil juga terlibat secara langsung
dalam penyusunan penetapan kinerja. Selanjutnya pimpinan Pengadilan Agama Bangil
pun memantau pencapaian kinerja secara berkala.
Dalam mengelola akuntabilitas, Pengadilan Agama Bangil sudah mempunyai
dokumen perencanaan, seperti dokumen RKAKL Dalam menetapkan perencanaannya,
rencana telah disusun dengan berorientasi pada hasil. Selanjutnya, untuk menguatkan akuntabilitas Pengadilan Agama Bangil, telah
menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) yang Specific, Measurable, Aggressive,
Realistic, and Time Bound (SMART). Selanjutnya Laporan kinerja disusun sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Pengelolaan akuntabilitas kinerja di Pengadilan
Agama Bangil dilakukan oleh orang yang kompeten di bidangnya.
Gambar 4.1 LkjIP dan RKT
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 27
Gambar 4.2 Renstra, Rencana Aksi Kinerja
5. PENGUATAN PENGAWASAN
Komponen kelima dalam Pembangunan Zona Integritas adalah Penguatan
Pengawasan. Penguatan pengawasan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pengawasan dan penilaian pada pelaksanaan pembangunan Zona Integritas di Pengadilan
Agama Bangil.
Indikator untuk pengukuran pencapaiannya: pengendalian gratifikasi, penerapan
SPIP, pengaduan masyarakat, WBS, penanganan benturan kepentingan.
Pembangunan zona integritas Pengadilan Agama Bangil dalam hal penguatan
pengawasan antara lain dengan beberapa kegiatan berikut ini:
a. Pengendalian Gratifikasi
Untuk mengendalikan gratifikasi Pengadilan Agama Bangil telah melakukan public
campaign gratifikasi, yakni melalui website Pengadilan Agama Bangil di www.pa-
bangil.go.id dan banner.
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 28
Gambar 5.1 Banner Pencegahan Gratifikasi
b. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah
Pengadilan Agama Bangil telah membentuk Satuan Tugas Penyelenggara Sistem
Pengawasan Internal Pemerintah dan telah menyosialisasikan Sistem Pengawasan
Internal Pemerintah kepada semua pegawai Pengadilan Agama Bangil, serta adanya
pemasangan cctv di beberapa titik gedung dan ruang pelayanan.
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 29
Gambar 5.2 Pemasangan CCTV
c. Pengaduan Masyarakat dan Whistle Blowing System (WBS) Pengadilan Agama
Bangil telah melakukan sosialisasi Pengaduan Masyarakat. Pengadilan Agama
Bangil juga sudah mempunyai akun aplikasi Whistle Blowing System Mahkamah
Agung dan aplikasi LAPOR KemenPan-RB..
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 30
Gambar 5.3 Aplikasi Siwas (MARI) dan LAPOR (Kemenpan-RB)
d. Penanganan Benturan Kepentingan
Pengadilan Agama Bangil telah menerapkan kebijakan penanganan benturan
kepentingan, dengan cara mensosialisasikannya kepada para Hakim, dan Aparatur
Sipil Negara (ASN) Pengadilan Agama Bangil. Disamping itu Pengadilan Agama
Bangil terus melakukan monitoring dan evaluasi terkait dengan benturan kepentingan
Gambar 5.4 Keterangan KPA. Bangil terkait pelaksanaan benturan kepentingan
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 31
6. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Pengadilan Agama Bangil disamping mempunyai Standar Pelayanan, Pengadilan
Agama Bangil juga telah melaksanakan pelayanan yang terintegrasi yang disebut PTSP
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu), dimana para pihak pencari keadilan akan dilayani mulai
dari pendaftaran, pembayaran biaya panjar, dan legalisasi bukti persidangan, sehingga
dengan adanya PTSP ini para pencari keadilan tanpa harus kesulitan dalam
kepengurusan perkaranya di Pengadilan Agama Bangil. Di Pengadilan Agama Bangil
juga dilengkapi fasilitas penunjang pelayanan, seperti ruang mediasi, ruang laktasi
(menyusuhi), ruang bermain anak, kursi roda, kamar kecil difabel serta parkir khusus
untuk difabel.
Gambar 6.1 Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Pengadilan Agama Bangil juga memberikan inovasi pelayanan kepada masyarakat
pencari keadilan yang disebut dengan SIAPA DAKU (Sistem Integrasi Pengadilan
Agama Bangil dan Data Kependudukan), yaitu sebuah terobosan kerjasama antara
Pengadilan Agama Bangil dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kab.
Pasuruan dimana para pencari keadilan khusunya dalam perkara perceraian yang
perkaranya telah berkekuatan hukum tetap (incrah ) selain mendapatkan Akta Cerai juga
akan mendapatkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan KK (Kartu Keluarga) yang telah
berubah status perkawinannya.
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 32
Gambar 6.2 Petugas menyerahkan produk dari SIAPA DAKU
(Akta Cerai, KTP, dan KK)
Pengadilan Agama Bangil setiap triwulan melakukan survey layanan kepuasan
untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan yang disediakan oleh
Pengadilan Agama Bangil, yang mana hasil dari survey kepuasan tersebut akan dipublish
di website Pengadilan Agama Bangil.
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 33
Gambar 6.3 Hasil Survey Kepuasan Masyarakat yang dipublish
Di Website Pengadilan Agama Bangil
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 34
BAB IV
HASIL PENILAIAN MANDIRI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
PENGADILAN AGAMA BANGIL TAHUN 2020
Pada tahun 2020 Pengadilan Agama Bangil telah melakukan penilaian mandiri
pembangunan zona integritas. Penilaian mandiri ini bertujuan untuk:
1. Memudahkan Mahkamah Agung dalam menyediakan informasi mengenai
perkembangan pelaksanaan pembangunan zona integritas dan upaya-upaya perbaikan
yang perlu dilakukan oleh Pengadilan Agama Bangil. 2. Menyediakan data/ informasi bagi Mahkamah Agung dalam rangka menyusun profil
pelaksanaan pembangunan Zona Integritas pada Mahkamah Agung.
Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas mencakup penilaian terhadap
dua komponen : Pengungkit (Enablers) dan Hasil (Results). Pengungkit adalah seluruh
upaya yang dilakukan Pengadilan Agama Bangil dalam menjalankan fungsinya,
sedangkan hasil adalah kinerja yang diperoleh dari komponen pengungkit. Hubungan
sebab-akibat antara komponen pengungkit dan komponen hasil dapat mewujudkan proses
perbaikan bagi Pengadilan Agama Bangil melalui inovasi dan pembelajaran, dimana
proses perbaikan ini akan meningkatkan kinerja Pengadilan Agama Bangil secara
berkelanjutan. Komponen pengungkit sangat menentukan keberhasilan tugas, sedangkan
komponen hasil berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan. Hasil
penilaian mandiri pembangunan zona integritas Pengadilan Agama Bangil adalah sebagai
berikut:
LEMBAR KERJA ELEKTRONIK EVALUASI ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU
WBK/WBBM
SATUAN KERJA : PENGADILAN AGAMA BANGIL
tahun : 2020
PENILAIAN Bobot Jawaban Nilai % Keterangan Catatan
Evaluato
r
A. PROSES (60) 60,0
60 100,00%
I. MANAJEMEN PERUBAHAN 5,0
5,00 100,00%
1 Tim Kerja (1) 1,0
1,00 100,00%
a.
Apakah unit kerja telah membentuk
tim untuk melakukan pembangunan
Zona Integritas ? YA 1
Tim kerja telah
dibentuk
b.
Apakah penentuan anggota Tim
selain pimpinan dipilih melalui
prosedur/mekanisme yang jelas ? A 1
Prosedur Jelas
2 Dokumen Rencana Pembangunan Zona 1,0
1,00 100,00%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 35
Integritas (1)
a.
Apakah ada dokumen rencana kerja
pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM ? YA 1
Rencana Kerja
b.
Apakah dalam dokumen
pembangunan terdapat target-
target prioritas yang relevan dengan
tujuan pembangunan WBK/WBBM?
A 1
Target perioritas
c.
Apakah terdapat mekanisme atau
media untuk mensosialisasikan
pembangunan WBK/WBBM ? YA 1
Ada sosialisasi
melalui media
3
Pemantauan dan Evaluasi
Pembangunan WBK/WBBM (2) 2,0
2,00 100,00%
a.
Apakah seluruh kegiatan
pembangunan sudah dilaksanakan
sesuai dengan rencana ? A 1
sesuai rencana
b.
Terdapat monitoring dan evaluasi
terhadap pembangunan Zona
Integritas A 1
Monitoring
c.
Apakah hasil Monitoring dan
Evaluasi telah ditindaklanjuti ? A 1
laporan
monitoring
4
Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
(1) 1,0
1,00 100,00%
a.
Apakah pimpinan berperan sebagai
role model dalam pelaksanaan
Pembangunan WBK/WBBM ? YA 1
rolemodel
b.
Apakah sudah ditetapkan agen
perubahan ? YA 1
Agen Perubahan
c.
Apakah telah dibangun budaya kerja
dan pola pikir di lingkungan
organisasi? YA 1
Budaya kerja dan
polah pikir
d.
Apakah anggota organisasi terlibat
dalam pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM? A 1
II. PENATAAN TATALAKSANA 5,0
5,00 100,00%
1
Prosedur Operasional Tetap (SOP)
Kegiatan Utama (1,5) 1,5
1,50 100,00%
a.
Apakah SOP mengacu pada peta
proses bisnis instansi A 1
Bisnis Proses dan
sebagian sop
manajemen,
kepaniteraan,
dan
kesekretariatan
b.
Prosedur operasional tetap (SOP)
telah diterapkan A 1
alur, pelayanan,
sop, dan proses
bisnis
c.
Prosedur operasional tetap (SOP)
telah dievaluasi A 1
Rapat evaluasi
SOP
2 E-Office (2) 2,0
2,00 100,00%
a.
Apakah sistem pengukuran kinerja
unit sudah menggunakan teknologi
informasi? A 1
Aplikasi
pengukuran
kinerja
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 36
b.
Apakah operasionalisasi manajemen
SDM sudah menggunakan teknologi
informasi? A 1
Simpeg, sikep
c.
Apakah pemberian pelayanan
kepada publik sudah menggunakan
teknologi informasi? A 1
Layanan publik
d.
Apakah telah dilakukan monitoring
dan dan evaluasi terhadap
pemanfaatan teknologi informasi
dalam pengukuran kinerja unit,
operasionalisasi SDM, dan
pemberian layanan kepada publik?
A 1
Monitoring
pemanfaatan TI
3 Keterbukaan Informasi Publik (1,5) 1,5
1,50 100,00%
a.
a. Kebijakan tentang keterbukaan
informasi publik telah diterapkan YA 1
kebijakan
keterbukaan
publik
b.
b. Melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik YA 1
Rapat evaluasi
III. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM 15,0
15,00 100,00%
1
Perencanaan Kebutuhan Pegawai
Sesuai Dengan Kebutuhan Organisasi
(2) 2,0
2,00 100,00%
a.
a. Apakah kebutuhan pegawai yang
disusun oleh unit kerja mengacu
kepada peta jabatan dan hasil
analisis beban kerja untuk masing-
masing jabatan?
YA 1
ABK, dan rapat
b.
b. Apakah penempatan pegawai
hasil rekrutmen murni mengacu
kepada kebutuhan pegawai yang
telah disusun per jabatan?
A 1
dokumen
kebutuhan
pegawai
c.
c. Apakah telah dilakukan
monitoring dan dan evaluasi
terhadap penempatan pegawai
rekrutmen untuk memenuhi
kebutuhan jabatan dalam organisasi
telah memberikan perbaikan
terhadap kinerja unit kerja?
YA 1
Monitoring
2 Pola Mutasi Internal (2) 2,0
2,00 100,00%
a.
a. Dalam melakukan pengembangan
karier pegawai, apakah telah
dilakukan mutasi pegawai antar
jabatan?
YA 1
Mutasi
b.
b. Apakah dalam melakukan mutasi
pegawai antar jabatan telah
memperhatikan kompetensi jabatan
dan mengikuti pola mutasi yang
telah ditetapkan?
A 1
Kompetensi
jabatan
c.
c. Apakah telah dilakukan
monitoring dan evaluasi terhadap
kegiatan mutasi yang telah
dilakukan dalam kaitannya dengan
YA 1
Monev evaluasi
mutasi
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 37
perbaikan kinerja?
3
Pengembangan Pegawai Berbasis
Kompetensi (3) 3,0
3,00 100,00%
a.
a. Apakah Unit Kerja melakukan
Training Need Analysis Untuk
pengembangan kompetensi ? YA 1
pengembangan
kompetensi
b.
b. Dalam menyusun rencana
pengembangan kompetensi
pegawai, apakah
mempertimbangkan hasil
pengelolaan kinerja pegawai?
A 1
Pengolahan
kinerja
c.
c. Persentase kesenjangan
kompetensi pegawai yang ada
dengan standar kompetensi yang
ditetapkan untuk masing-masing
jabatan
A 1
Capture SIKEP
d.
d. Pegawai di Unit Kerja telah
memperoleh kesempatan/hak untuk
mengikuti diklat maupun
pengembangan kompetensi lainnya.
A 1
Diklat Pim IV
e.
e. Dalam pelaksanaan
pengembangan kompetensi, apakah
unit kerja melakukan upaya
pengembangan kompetensi kepada
pegawai (dapat melalui
pengikutsertaan pada lembaga
pelatihan, in-house training, atau
melalui coaching, atau mentoring,
dll) ?
A 1
permintaan diklat
f.
f. Apakah telah dilakukan
monitoring dan evaluasi terhadap
hasil pengembangan kompetensi
dalam kaitannya dengan perbaikan
kinerja?
A 1
monitoring
evaluasi
4 Penetapan Kinerja Individu (4) 4,0
4,00 100,00%
a.
a. Terdapat penetapan kinerja
individu yang terkait dengan kinerja
organisasi A 1
SKP
b.
b. Ukuran kinerja individu telah
memiliki kesesuaian dengan
indikator kinerja individu level
diatasnya
A 1
SKP
c.
c. Pengukuran kinerja individu
dilakukan secara periodik A 1
pengukuran
kinerja
d.
d. Hasil penilaian kinerja individu
telah dijadikan dasar untuk
pemberian reward (pengembangan
karir individu, penghargaan dll).
A 1
reward
5
Penegakan Aturan Disiplin/Kode
Etik/Kode Perilaku Pegawai (3) 3,0
3,00 100,00%
a.
a. Aturan disiplin/kode etik/kode
perilaku telah
dilaksanakan/diimplementasikan A 1
Disiplin Kode etik
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 38
6 Sistem Informasi Kepegawaian (1) 1,0
1,00 100,00%
a.
a. Data informasi kepegawaian unit
kerja telah dimutakhirkan secara
berkala. A 1
IV. PENGUATAN AKUNTABILITAS 10,0
10,00 100,00%
1 Keterlibatan Pimpinan (5) 5,0
5,00 100,00%
a.
a. Apakah pimpinan terlibat secara
langsung pada saat penyusunan
Perencanaan YA 1
Perencanaan
b.
b. Apakah pimpinan terlibat secara
langsung pada saat penyusunan
Penetapan Kinerja YA 1
penetapkan
kinerja
c.
c. Apakah pimpinan memantau
pencapaian kinerja secara berkala YA 1
Capaian kinerja
2 Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (5) 5,0
5,00 100,00%
a.
a. Apakah dokumen perencanaan
sudah ada A 1
Dokumen
perencanaan
b.
b. Apakah dokumen perencanaan
telah berorientasi hasil A 1
perencanaan
c.
c. Apakah terdapat Indikator Kinerja
Utama (IKU) A 1
IKu
d.
d. Apakah indikator kinerja telah
SMART (Specifik, Measureable,
Achievable, Relevant and Time) A 1
Smart
e.
e. Apakah laporan kinerja telah
disusun tepat waktu YA 1
laporan tepat
waktu
f.
f. Apakah pelaporan kinerja telah
memberikan informasi tentang
kinerja A 1
Kinerja
g.
g. Apakah terdapat upaya
peningkatan kapasitas SDM yang
menangani akuntabilitas kinerja A 1
SDM
h.
h. Pengelolaan akuntabilitas kinerja
dilaksanakan oleh SDM yang
kompeten A 1
SDM
V. PENGUATAN PENGAWASAN 15,0
15,00 100,00%
1 Pengendalian Gratifikasi (3) 3,0
3,00 100,00%
a.
a. Telah dilakukan public campaign
tentang pengendalian gratifikasi A 1
Sosialisasi
b.
b. Pengendalian gratifikasi telah
diimplementasikan A 1
Pengendalian
2 Penerapan SPIP (3) 3,0
3,00 100,00%
a.
a. Telah dibangun lingkungan
pengendalian A 1
Pengendalian
b.
b. Telah dilakukan penilaian risiko
atas pelaksanaan kebijakan A 1
Penilaian Resiko
c.
c. Telah dilakukan kegiatan
pengendalian untuk meminimalisir
risiko yang telah diidentifikasi A 1
Mnimalisir resiko
d. d. SPI telah diinformasikan dan
A 1
SPI
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 39
dikomunikasikan kepada seluruh
pihak terkait dikomunikasikan
3 Pengaduan Masyarakat (3) 3,0
3,00 100,00%
a.
a. Kebijakan Pengaduan masyarakat
telah diimplementasikan A 1
Kebijakan tetang
pengaduan
b.
b. Hasil penanganan pengaduan
masyarakat telah ditindaklanjuti A 1
pengaduan
ditindaklanjuti
c.
c. Telah dilakukan monitoring dan
evaluasi atas penanganan
pengaduan masyarakat A 1
d.
d. Hasil evaluasi atas penanganan
pengaduan masyarakat telah
ditindaklanjuti A 1
tindak lanjut
4 Whistle-Blowing System (3) 3,0
3,00 100,00%
a.
a. Apakah Whistle Blowing System
sudah di internalisasi ? YA 1
Internalisasi
b.
b. Whistle Blowing Systemtelah
diterapkan A 1
Kebijakan WBS
c.
c. Telah dilakukan evaluasi atas
penerapan Whistle Blowing System A 1
Penerapan WBS
d.
d. Hasil evaluasi atas penerapan
Whistle Blowing System telah
ditindaklanjuti A 1
Hasil evaluasi
5 Penanganan Benturan Kepentingan (3) 3,0
3,00 100,00%
a.
a. Telah terdapat
identifikasi/pemetaan benturan
kepentingan dalam tugas fungsi
utama
YA 1
memetakkan
benturan
kepentingan
b.
b. Penanganan Benturan
Kepentingan telah
disosialisasikan/internalisasi A 1
Sosialisasi
benturan
kepentingan
c.
c. Penanganan Benturan
Kepentingan telah
diimplementasikan A 1
Implentasi
benturan
kepentingan
d.
d. Telah dilakukan evaluasi atas
Penanganan Benturan Kepentingan A 1
evaluasi
benturan
kepentingan
e.
e. Hasil evaluasi atas Penanganan
Benturan Kepentingan telah
ditindaklanjuti A 1
Tindak lanjut
6
Penyampaian Laporan Harta Kekayaan
pegawai 0
0,00 %
a.
a. Penyampaian Laporan Harta
Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) B
b.
b. Penyampaian Laporan Harta
Kekayaan Aparatur Sipil Negara
(LHKASN) B
VI.
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK 10,0
10,00 100,00%
1 Standar Pelayanan (3) 3,0
3,00 100,00%
a. a. Terdapat kebijakan standar
A 1
Standar
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 40
pelayanan pelayanan
b.
b. Standar pelayanan telah
dimaklumatkan A 1
maklumat
standar
pelayunan
c.
c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan
standar pelayanan A 1
SOP standar
pelayanan
d.
d. Dilakukan reviu dan perbaikan
atas standar pelayanan dan SOP A 1
Reviu SOP
2 Budaya Pelayanan Prima (3) 3,0
3,00 100,00%
a.
a. Telah dilakukan
sosialisasi/pelatihan dalam upaya
penerapan Budaya Pelayanan Prima A 1
penerapan
budaya
pelayanan prima
b.
b. Informasi tentang pelayanan
mudah diakses melalui berbagai
media A 1
Diakses melalui
media
c.
c. Telah terdapat sistem
punishment(sanksi)/reward bagi
pelaksana layanan serta pemberian
kompensasi kepada penerima
layanan bila layanan tidak sesuai
standar
A 1
reward
d.
d. Telah terdapat sarana layanan
terpadu/terintegrasi A 1
PTSP
e. e. Terdapat inovasi pelayanan
A 1
SIAPA DAKU
3
Penilaian Kepuasan Terhadap
Pelayanan (4) 4,0
4,00 100,00%
a.
a. Dilakukan survey kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan A 1
LAP SKM
b.
b. Hasil survey kepuasan masyarakat
dapat diakses secara terbuka A 1
Hasil SKM
c.
c. Dilakukan tindak lanjut atas hasil
survey kepuasan masyarakat A 1
Tindak lanjut
Survey TOTAL PENGUNGKIT 60,00
60 100,00%
B. HASIL (40) 40,0
39,62 99,05%
1.
PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS
KKN (20) 20
19,92 99,60%
a.
Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survei
Eksternal) (15) 15,0 3,98 14,92 99,50 %
Survey Persepsi
Korupsi
b.
Persentase temuan hasil pemeriksaan
(Internal dan eksternal) yang
ditindaklanjuti (5) 5,0 100 5,00
100,00
% LKE ZI
2. KUALITAS PELAYANAN PUBLIK(20) 20
19,7 98,50%
a.
Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan
(Survei Eksternal) (20) 20,0 3,94 19,70 98,50 %
Survey Kualitas
Pelayana
TOTAL HASIL 40,00
39,62 99,05%
Nilai Pembangunan ZI 100
99,62 99,62%
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 41
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari hasil uraian monitoring dan evaluasi yang dipaparkan pada bab sebelumnya,
dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Manajemen Perubahan
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Pengadilan Agama Bangil telah
melaksanakan beberapa program dan kegiatan dalam hal Manajemen Perubahan.
Beberapa program dan kegiatan tersebut adalah:
1. Telah menyusun tim kerja Pembangunan Zona Integritas;
2. Telah disusunnya Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas;
3. Pengadilan Agama Bangil juga sudah membentuk agen perubahan;
4. Agen perubahan ini terdiri Hakim, Juru Sita dan Tenaga Kontrak;
5. Pengadilan Agama Bangil juga telah melaksanakan lima budaya kerja.
b. Penataan Tata Laksana
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Pengadilan Agama Bangil telah
melaksanakan beberapa program dan kegiatan dalam hal Penataan Tata Laksana.
Beberapa program dan kegiatan tersebut adalah:
1. Pengadilan Agama Bangil telah mempunyai Standar Operasional Prosedur
2. Terdapat e-office
3. Serta sudah menjalankan keterbukaan informasi publik melalui website www.pa-
bangil.go.id, sehingga masyarakat bisa mengetahui berbagai informasi terkait
Pengadilan Agama Bangil;
c. Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Pengadilan Agama Bangil telah
melaksanakan beberapa program dan kegiatan dalam hal Penataan Sistem
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Beberapa program dan kegiatan tersebut
adalah:
1. Merencanakan kebutuhan pegawai yang mengacu pada kebutuhan Pengadilan
Agama Bangil;
2. Mengembangkan Pola Mutasi Internal;
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 42
3. Melaksanakan Pengembangan pegawai berbasis kompetensi;
4. Melakukan penetapan kinerja individu;
5. Menegakkan aturan disiplin/etika; dan
6. Mengembangkan sistem informasi pegawai.
d. Penguatan Akuntabilitas
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Pengadilan Agama Bangil telah
melaksanakan beberapa program dan kegiatan dalam hal Penguatan Akuntabilitas.
Beberapa program dan kegiatan tersebut adalah :
1. Pimpinan Pengadilan Agama Bangil terlibat secara langsung dalam penyusunan
Perencanaan seperti penyusunan RKAKL, RKT, Rencana Strategis (Renstra);
2. Pimpinan Pengadilan Agama Bangil juga terlibat secara langsung dalam
penyusunan penetapan kinerja;
3. Pimpinan Pengadilan Agama Bangil telah melakukan penilaian pencapaian
kinerja secara berkala;
4. Telah disusun Indikator Kinerja Utama (IKU) yang Specific, Measurable,
Aggressive, Realistic, and Time Bound (SMART);
5. Laporan kinerja disusun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; dan
6. Pengelolaan kauntabilitas kinerja di Pengadilan Agama Bangil dilakukan oleh
orang yang kompeten di bidangnya.
e. Pengautan Pengawasan
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Pengadilan Agama Bangil telah
melaksanakan beberapa program dan kegiatan dalam hal Penguatan Pengawasan.
Beberapa program dan kegiatan tersebut adalah:
1. Untuk mengendalikan gratifikasi, Pengadilan Agama Bangil telah melakukan
public campaign gratifikasi, yakni melalui website Pengadilan Agama Bangil di
www.pa-bangil.go.id dan banner;
2. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah. SPIP juga telah
disosialisasikan kepada semua pegawai;
3. Pengadilan Agama Bangil telah menerapkan sistem Pengaduan Masyarakat, baik
melalui layanan pengaduan di area pelayanan Terpadu Saru Pintu (PTSP) maupun
melalui aplikasi SIWAS;
Laporan Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM | 43
4. Pengadilan Agama Bangil juga telah menerapkan system Whistel Blowing
System (WBS).
f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Pengadilan Agama Bangil telah
melaksanakan beberapa program dan kegiatan dalam hal Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik. Beberapa program dan kegiatan tersebut adalah:
1. Pengadilan Agama Bangil telah mempunyai Standar Pelayanan;
2. Pengadilan Agama Bangil telah melakukan survey layanan kepuasan untuk
mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan yang disediakan oleh
Pengadilan Agama Bangil.
2. REKOMENDASI
Merujuk pada hasil Lembar Kerja Evaluasi (LKE) bahwa dokumen Pembangunan
Zona Integritas Pengadilan Agama Bangil telah terpenuhi 100%, oleh karena itu kami
berharap bahwa Satuan Kerja Pengadilan Agama Bangil menjadi salah satu Satker di
bawah Mahkamah Agung pada tahun 2020 ini mengikuti penilai Pembangunan Zona
Integritas tingkat nasional dan berhasil memperoleh predikat WBK (Wilayah Bebas dari
Korupsi).