o se/asa • rabu (2) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 25 26...

2
~ibunJabar .CUNPAD ~ ()(NON UNPAD ) () o Senin o Se/asa Rabu o Kamis o Jumet o Sabtu o Minggu 1 (2) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun C)Jul OAgs OSep OOkt .Nov ODes __ ..;~~W_~ ____ ~__ ~_. ___ ~_~ Pemuda, Suara] dan I(egaduha~_ MENANGGAPI demo mahasiswa di pelbagai kota bertepatan dengan peringatan dua tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga mengatakan, "Unjuk rasa bukan peristiwa istimewa lagi. Ini adalah negeri dengan sejuta berkah, di antaranya unjuk rasa dan pawai politik. Di negeri ini orang juga bebas berbicara dan berteriak, bahkan mencaci dan memaki. Daniel menegaskan, Istana tidak menanggapi secara khusus demo mahasiswa tersebut. Sebab, kata Daniel, kritik itu bisa menjadi voice dan noise." Situasi dan kondisi ini sungguh memprihatinkan. Bahkan bisa membahayakan demokratisasi. Meski kata Goenawan Mohamad, demokrasi bukan jalan terbaik untuk praktik ketatanegaraan, tapi paling mungkin dilakukan untuk kesetaraan dan kebebasan warga negara. Lantas, mengapa demon- strasi mahasiswa dan para pemuda pada akhir-akhir ini nyaris tak bergema? Mengapa pula muncul isu voice dan noise? Dan, apakah suara dan kegaduh- an itu hanya rnilik mahasis- wa? . Tidak seperti perjuangan angkatan sebelurnnya, rnisal angkatan '28, '66 dan '98, 'parlemen jalanan' yang saat ini tengah berkembang tampak tidak satu suara. Bukan melulu tidak ada isu yang menyatukan, demo mahasiswa juga seakan asal ada saja. Apalagi yang selama ini getol demo itu di antaranya organisasi yang nyata-nyata onderbouw beberapa partai, atau setidaknya dibiayai elite politik. Sementara itu, a asan podium DJASEPUDIN Alumnus Program Studi Sastra Sunda Unpad; tinggal di Cibinong, Sogor atau desakan yang dilan- tangkan aktivis yang tergabung dalam organ seperti itu seperti sudah basi. Di antaranya, solusi atau kiat cepat membenahi Republik Indonesia adalah potong generasi. Pertanyaannya, akankah para pemuda yang saat ini manggung di tingkat nasional bisa diharap- kan? Bilasemua angkatan tua dileng- serkan, angkatan mana yang bisa memperbaiki negeri ini? Bukankah ahli statistik yang bekerja di kantor pajak tapi mengorupsi rnilyaran rupiah adalah seorang pemuda? Lantas, dua menteri dan pimpinan partai besar yang terkait kasus korupsi Wisma Atlet dan Hambalang juga kaum muda usia? Pun begitu para pemuda terhormat di seputar Senayan, banyak dari mereka tersandung kasus asusila. Partai politik malah jadi salah satu bunker para koruptor. Oleh karena itu politik potong generasi sudah basi dan tak perlu direpetisi. Akibatnya, demo-demo seperti itu, saya pikir, yang menyebabkan lahirnya sindiran voice dan noise. Tapi, apakah noise alias kebisingan atau kegaduhan itu melulu ada di mahasiswa? Namanya juga mahasiswa, selain terus diburu program KHpillg Humas {lnpad! 2011

Upload: others

Post on 28-Jan-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: o Se/asa • Rabu (2) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 25 26 …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/11/tribunjabar-20111102... · seputar Senayan,banyak dari mereka

~ibunJabar .CUNPAD ~()(NON UNPAD )( )

o Senin o Se/asa • Rabu o Kamis o Jumet o Sabtu o Minggu

1 (2) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1617 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OJan OPeb oMar OApr OMei OJun C)Jul OAgs OSep OOkt .Nov ODes__ ..;~~W_~ ____ ~__ ~_.___ ~_~

Pemuda, Suara]dan I(egaduha~_

MENANGGAPI demomahasiswa di pelbagai kotabertepatan denganperingatan dua tahunpemerintahan SusiloBambang Yudhoyono, StafKhusus Presiden BidangKomunikasi Politik DanielSparingga mengatakan,"Unjuk rasa bukan peristiwaistimewa lagi. Ini adalahnegeri dengan sejuta berkah,di antaranya unjuk rasa danpawai politik. Di negeri iniorang juga bebas berbicaradan berteriak, bahkanmencaci dan memaki. Danielmenegaskan, Istana tidakmenanggapi secara khususdemo mahasiswa tersebut.Sebab, kata Daniel, kritik itubisa menjadi voice dan noise."Situasi dan kondisi ini

sungguh memprihatinkan.Bahkan bisa membahayakandemokratisasi. Meski kataGoenawan Mohamad,demokrasi bukan jalanterbaik untuk praktikketatanegaraan, tapi palingmungkin dilakukan untukkesetaraan dan kebebasanwarga negara.Lantas, mengapa demon-

strasi mahasiswa dan parapemuda pada akhir-akhir ininyaris tak bergema?Mengapa pula muncul isuvoice dan noise? Dan,apakah suara dan kegaduh-an itu hanya rnilik mahasis-wa? .Tidak seperti perjuangan

angkatan sebelurnnya, rnisalangkatan '28, '66 dan '98,'parlemen jalanan' yang saatini tengah berkembangtampak tidak satu suara.Bukan melulu tidak ada isuyang menyatukan, demomahasiswa juga seakan asalada saja. Apalagi yangselama ini getol demo itu diantaranya organisasi yangnyata-nyata onderbouwbeberapa partai, atausetidaknya dibiayai elitepolitik.Sementara itu, a asan

podiumDJASEPUDINAlumnus Program Studi Sastra SundaUnpad; tinggal di Cibinong, Sogor

atau desakan yang dilan-tangkan aktivis yangtergabung dalam organseperti itu seperti sudah basi.Di antaranya, solusi atau kiatcepat membenahi RepublikIndonesia adalah potonggenerasi.Pertanyaannya, akankah

para pemuda yang saat inimanggung di tingkatnasional bisa diharap-kan? Bila semuaangkatan tua dileng-serkan, angkatanmana yang bisamemperbaikinegeri ini?Bukankah ahli

statistik yangbekerja di kantor pajaktapi mengorupsi rnilyaranrupiah adalah seorangpemuda? Lantas, duamenteri dan pimpinan partaibesar yang terkait kasuskorupsi Wisma Atlet danHambalang juga kaummuda usia? Pun begitu parapemuda terhormat diseputar Senayan, banyakdari mereka tersandungkasus asusila. Partai politikmalah jadi salah satu bunkerpara koruptor.Oleh karena itu politik

potong generasi sudah basidan tak perlu direpetisi.Akibatnya, demo-demoseperti itu, saya pikir, yangmenyebabkan lahirnyasindiran voice dan noise.Tapi, apakah noise alias

kebisingan atau kegaduhanitu melulu ada di mahasiswa?Namanya juga mahasiswa,selain terus diburu program

KHpillg Humas {lnpad! 2011

Page 2: o Se/asa • Rabu (2) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 25 26 …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/11/tribunjabar-20111102... · seputar Senayan,banyak dari mereka

percepatan kuliah, mereka Dalam setiap gerak danjuga berkaca dari realitas ucap selalu menimbulkanpolitik yang sedang berkem- ambiguitas. Kata-katanyabang. Maka ruang untuk kerap bersayap. Malah, kata-kontemplasi begitu kurang, kata hanya dijadikan alatsedangkan godaan kekuasa- guna menyembunyikanan dan sejumlah uang makin sesuatu yang, mungkin,berhembus kencang. berbahaya bagi kepentinganGaya pemuda seperti itu, diri dan kelompoknya.

saya pikir, mencontoh laku Celakanya,politik penuhpara eiltepolitikus.Sebabdari kebisingan itu dipertegaspelbagai pemyataan, dengan wacana yang ada dipertanyaan, tanggapan, media.Media cetakdansindiran, dan ancaman yang elektronik malah menjadikandilontarkan elitedi legislatif, ruang publik sebagaipemuaseksekutif, dan yudikatif, yang nafsu politik sempit.Acarakeluar bukan kata-kata sarat yang tampak ngilmiah yangmakna untuk memperbaiki dihadiri politisidan praktisinasib Indonesia, namun baru hukum di televisi,misalnya,sebatas noise alias kegaduh- malah terjatuh pada hiburanan. Lontaran yang dilantang- murahan. Acara seperti itukan seakan ingin dicap vokal, tak lebih dari, ma'af, onanipadahal ungkapannya intelektual belaka.sungguh banal. [elas siapa yang sebenar-Heboh gagasan pembu- nya voice atau noise. Namun,

. baran Komisi sepertinya kegaduhan~ Pemberantas sengaja diprogramkan agar,~NA Korupsi di antaranya, untuk menutup

. ", (KPK), katup suara-suara kebenaran.. kontroversi Kegaduhan dimainkan untukremisi dan mengalihkan pelbagai isupengampunan yang berkembang danpara pelaku membahayakan .

.tI1!)~. . . '. korupsi, Lantas suara siapa yangING~DrOR. ~~ . memperma- mesti didengar? Kegaduhan•••••••• #' salahkan seperti apa mesti dilawan?

jumlah calon Saya jadi teringat denganpimpinan KPK, orasi budaya Goenawan

atau keriuhan proses Mohamad dalam Nurcholispanjang perombakan MadjidMemorial Lecture IImenteri merupakan sedikit yang berlangsung pada 23dari banyak contoh para elite Oktober 2008di Auditoriumdi sekitar Senayan dan Istana NurcholishMadjid,Universi-tampak serampangan dan tas Paramadina.mengandalkan lontaran Goenawan melontarkanlantang doang. Tapi inti atau gagasan bahwa, "Satu-substansi dari persoalan satunya jalan yang masihnyaris tidak ada. terbuka adalah selalu dengan

j. setia mengembalikan politik

~.

!. .."""""'.. sebagai perjuangan. [alan. ,~. .'" yang ditempuh tak bisa

. ..' ~ ' •.•" ..• .' uskan sebelumnya;"'-_ •.••'71!"§elaludiperlukan keluwesan

untuk memilih metode, baikmelalui perundang-undang-an atau justru melawanperundang-undangan, baikmelalui partai ataupunmelawan partai." ***