nyanyian sang -...

2
o Senin o Sabtu o Setasa 0 Rabu 0 Kamls 0 Jumat 23 17 18 19 4 5 6 7 8 ® 10 11 20 21 22 23 24 25 26 12 13 27 28 29 30 31 OJan OPeb eSep OOId ONov ODes o Mar OApr OMel OJun o Jut 0 Ags F AT RE -- --- Pentas Teater "Nyanyian Angsa" Nyanyian ---- -- --- sang AktorTua --- -- -- - Vasily Vasilych Svetlovidov terbangun dari tidurnya di ruang rias. Baju putih berenda di sekitar leher dengan jubah merah di bagian belakangnya, .masih menggantung di tubuh aktor berusia 68 tahun itu. Rambutnya kusut. Dia seperti baru sadar dari mabuknya. - - B iar bisa-duduk nya- man, Vasily meng- ganjal kursinya de- ngan buku-buku yang dia tumpuk. "Aku sudah empat puluh li- ma tahun di panggung ini dan aku pasti, inilah pertama kali ku- lihat panggung pada malam hari. Ya, untuk pertarna kalinya, aneh," kata Vasily sambil me- nenggak sisa-sisa minuman ke- ras dari botolnya. Di tengah kesunyian malam, Vasily dikagetkan oleh kehadir- an Nikita Ivanich, sang pembisik yang tidur di kamar pakaian. Ke- duanya bernostalgia masa-rnasa paling menyenangkan dalam ke- hidupan sebagai artis di pang- gung teater. Saat diingatkan untuk pu- lang, Vasily menolaknya. Dia mernilih tinggal di gedung teater. "Aku tak akan pergi. Aku tidak punya rumah. Tak punya apa- apa," kata Vasil . "Kawanku, kau lupa dimana kau hidup?" tanya Nikita. "Aku tak mau pergi ke sana. Aku tak mau. Di sana aku sendi- ri. Aku tak punya siapa-siapa, Nikitushka, tak ada kawan, istri, anak. Aku hanya sendirian se- perti angin di tengah-tengah pa- dang gandum. Aku akan mati, dan di sana tak ada seorang pun yang akan berdoa untuk aku. Aku begitu takut sendirian. Tak ada seorang pun yang menghibur aku, berbuat sesuatu untuk me- naikkan aku ke ranjang jika aku . mabuk. Kepunyaan siapa aku, . ini? Siapa yang memerlukan? Siapa yang memperdulikan? Se- orang pun tak adayang perduli Nikitushka," papar Vasily. Begitulah penggalan drama Nyanyian Angsa karya Anton Pavlovich Chekhov terjemahan Teguh Karya yang dimainkan oleh Mohamad Sunjaya dan May Ramadhan di Bale Rumawat Universitas Padjadjaran, Ban- dung, Selasa, tanggal 28 Agustus 20121alu. . --------- Kllplng Humas Unpad 2012 Sunjaya tampak begitu menghayati perannya sebagai Vasily. Mungkin karena kehi- dupan Kang Yoyon, begitu S~- jaya biasa disapa, tidak jauh ber- beda dengan Vasily. Pria berusia 75 tahun ini memang sudah mengabdikan hidupnya untuk se- ni peran di teater. Menyaksikan Nyanyian Ang- sa, ingatan SP kembali ke tahun 2007 saat dia menjadi Bob da- lam lakon Kehidupan di Teater di Auditorium Pusat Kebudaya- an Prancis, Bandung. Kala itu, Kang Yoyon berperan sebagai

Upload: trantram

Post on 03-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nyanyian sang - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/09/suarapembaruan... · Baju putih berenda di sekitar leher dengan jubah merah di bagian belakangnya,

o Senin o Sabtuo Setasa 0 Rabu 0 Kamls 0 Jumat2 3

17 18 194 5 6 7 8 ® 10 1120 21 22 23 24 25 26

12 1327 28 29 30 31

OJan OPeb eSep OOId ONov ODesoMar OApr OMel OJun o Jut 0Ags

F AT RE-- ---

Pentas Teater"Nyanyian Angsa"

Nyanyian---- -- ---

sang AktorTua--- -- -- -

Vasily Vasilych Svetlovidov terbangun dari tidurnya di ruang rias.Baju putih berenda di sekitar leher dengan jubah merah di bagian belakangnya,

.masih menggantung di tubuh aktor berusia 68 tahun itu. Rambutnya kusut. Dia seperti baru sadar dari mabuknya.- -

Biar bisa-duduk nya-man, Vasily meng-ganjal kursinya de-ngan buku-bukuyang dia tumpuk.

"Aku sudah empat puluh li-ma tahun di panggung ini danaku pasti, inilah pertama kali ku-lihat panggung pada malam hari.Ya, untuk pertarna kalinya,aneh," kata Vasily sambil me-nenggak sisa-sisa minuman ke-ras dari botolnya.

Di tengah kesunyian malam,Vasily dikagetkan oleh kehadir-an Nikita Ivanich, sang pembisikyang tidur di kamar pakaian. Ke-duanya bernostalgia masa-rnasapaling menyenangkan dalam ke-hidupan sebagai artis di pang-gung teater.

Saat diingatkan untuk pu-lang, Vasily menolaknya. Diamernilih tinggal di gedung teater."Aku tak akan pergi. Aku tidakpunya rumah. Tak punya apa-apa," kata Vasil .

"Kawanku, kau lupa dimanakau hidup?" tanya Nikita.

"Aku tak mau pergi ke sana.Aku tak mau. Di sana aku sendi-ri. Aku tak punya siapa-siapa,Nikitushka, tak ada kawan, istri,anak. Aku hanya sendirian se-perti angin di tengah-tengah pa-dang gandum. Aku akan mati,dan di sana tak ada seorang punyang akan berdoa untuk aku.Aku begitu takut sendirian. Takada seorang pun yang menghiburaku, berbuat sesuatu untuk me-naikkan aku ke ranjang jika aku .mabuk. Kepunyaan siapa aku, .ini? Siapa yang memerlukan?Siapa yang memperdulikan? Se-orang pun tak adayang perduliNikitushka," papar Vasily.

Begitulah penggalan dramaNyanyian Angsa karya AntonPavlovich Chekhov terjemahanTeguh Karya yang dimainkanoleh Mohamad Sunjaya dan MayRamadhan di Bale RumawatUniversitas Padjadjaran, Ban-dung, Selasa, tanggal 28 Agustus20121alu. .---------

Kllplng Humas Unpad 2012

Sunjaya tampak begitumenghayati perannya sebagaiVasily. Mungkin karena kehi-dupan Kang Yoyon, begitu S~-jaya biasa disapa, tidak jauh ber-beda dengan Vasily. Pria berusia75 tahun ini memang sudahmengabdikan hidupnya untuk se-ni peran di teater.

Menyaksikan Nyanyian Ang-sa, ingatan SP kembali ke tahun2007 saat dia menjadi Bob da-lam lakon Kehidupan di Teaterdi Auditorium Pusat Kebudaya-an Prancis, Bandung. Kala itu,Kang Yoyon berperan sebagai

Page 2: Nyanyian sang - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/09/suarapembaruan... · Baju putih berenda di sekitar leher dengan jubah merah di bagian belakangnya,

SP/ADI MARSIHA

MclhanNIlC Sun ya dan May Ramadhan tampil dalam drama Nyanyian Angsa karya. Anton Pavlovich Chekhovterjemahan Teguh Karya di Bale Rumawat Universitas Padjadjaran, Bandung, Selasa,tanggal28 Agustus 2012 lalu.

artis tua yang mengintip para ar-tis muda dari balikkamar rias.Dia rindu naik panggung.

Kang Yoyon berpesan seo-rang aktor itu memang tidak bo-leh puas dengan penampilannya.Harus selalu mau menggali danmenggali lagi soal permainanperan. "Kalau sudah main ituyang ada hanya kenikmatan."

Soal kepuasan, Kang Yoyonpunya pandangan lain. "Puas ada

. di waktu kita mati,' kata pria ku-rus yang sering mengungkapkankeinginan untuk menutup usia diatas panggung.

Kang Yoyon bermain teateruntuk pertama kalinya pada ta-hun 1955 saat dia masih dudukdi bangku SMA. Bersama men-diang Suyatna Anirun, dia tampildalam lakon di Langit Ada Bin-tang karya Utuy T Sontani.

Meski badannya kurus danterlibat ringkih, Kang Yoyon pu-nya ciri khas saat tampil. Cara-nya berdialog itu terpatab-patab,namun bisa terdengar jelas olehpenonton.

Kang Yoyon juga merupakanaktor angkatan pertama di Studi-kIub Teater Bandung (STB)

yang berdiri tahun 1958, dansempat menjabat sekretaris di sa-na. Dia juga yang kemudianmendirikan Actors Unlimited,sebuah organisasi nirlaba yang .bergerak dalam bidang teater. '

Lembaga ini dia bentuk ber-samaan dengan usianya yang ke62 tahun pada 28 Agustus 1999bersama Wawan Sofwan, IGNArya Sanjaya, Diana G. Leksa-nawati, Fathul A Husein, danSonny Soeng.

Kang' Yoyon memang berbe-da dengan kedua saudara kan-dungnya, Yogi S Memet (aIm),

yang mantan Gubemur Jawa Ba-rat dan mantan Menteri DalamNegeri (Mendagri) serta TuttyAnwar, yang pemah menjabatsebagai Bupati Majalengka.

Dia lebih senang mencebur-kan diri sebagai penyiar RadioMara di Bandung. Kesenangan-nya akan dunia siaran ini jugayang membuatnya diberhentikandari jabatannya sebagai Pemirn-pin Redaksi Pusat PemberitaanRadio pada Persatuan Radio Si-

. aran Swasta Nasional Indonesia.Kala itu dia menugaskan repor-temya meliput demonstrasimahasiswa.

Perjuangannya terhadap ke-merdekaan pers dan kebebasanberekspresi dia salurkan bersamaGoenawan Mohamad, Fikri Ju-fri, Aristides Katoppo, dan re-kan-rekan 'yang lain denganmendirikan ISAI (Institut StudiArus Informasi). PenibentukanISAI ini sendiri dilatarbelakangipembredelan majalah beritaTempo dan Editor serta tabloidDeTIK pada 21 Juni 1994.

"Saya juga sempat merekamberbagai berita dari sejumlahradio asing seperti BBC, RadioNether/and, Radio Australia,Voice of America, dan DeutsheWelle. Rekamannya sampai le-bib dari 35 kaset yang durasinya90 menit, itu semua diterbitkanjadi buku Breide/ di Udara,ujar Kang Yoyon yang sempatmenjadi penyiar radio denganprogram musik kIasik ini.

Terkait kehidupannya bertea-ter, Kang Yoyon mengibaratkanseperti sedang naik kendaraanbermotor. "Dahulu mungkiri sa-ya terkesan agak suka ngebut,seakan-akan hanya mengandal-kan gas, kIakson, setir. Sekarangsaya lebih banyak memanfaatkanfungsi versneling, rem, tanpakIakson. Gas digunakan untukkecepatan yang wajar normal sa-ja, jika menghadapi tikungan, se-moga kendaraan tidak selip atau

. nyerempet sesuatu,' tulisnya da-lam buku pertunjukkan Nyanyi-an Angsa.

Komitmen Kang Yoyon yangbegitu kuat pada teater pula yangmendorong Indrasitas, sang sut-radara, menawarkan lakon Va-sily Vasilych Svetlovidov kepa-danya. "Lakon ini memilih untuktetap berkarya di teater. Dia me-ninggalkan cintanya dan memi-lib teater sebagai hidupnya.Saya kira ini tepat diperankanKang Yoyon,' ujamya sembarimenambahkan drama ini akanditampilkan di dua kota lainhingga akhir tahun nanti.[SP/Adi Marsiela]