nyana news edisi i 23 agustus 2012

9
Edisi No. 1 KAMIS 23 - 29 Agustus 2012 Tahun I KORAN MINGGUAN Nyanyian Pena Semburan Lapindo Langgar HAM MENGACU pada Undang Undang No.39/1999 tentang HAM, Komisi menemukan 15 pelanggaran hak asasi manu- sia di lingkungan masyarakat yang menjadi korban semburan lumpur panas Lapindo tersebut. Kendati demikian, Komnas HAM mengaku belum mene- mukan fakta atau bukti permulaan yang dapat dijadikan dasar untuk menduga telah ter jadinya pelanggaran berat HAM, baik menyangkut kejahatan genosida maupun terhadap kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam UU 26/2000 tentang Pengadilan HAM. Namun, jika dilihat dari begitu besarnya kerusakan yang diakibatkan oleh semburan lumpur itu, cukup dapat dijadi- kan penilaian telah terjadi pelanggaran HAM yang cukup luas. “Semburan lumpur panas tersebut telah mengakibatkan hilang- nya nyawa, harta benda, dan kehidupan kemasyarakatan,” kata Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim, di Jakarta, Rabu. Terkait itu, Komnas HAM meminta Lapindo dapat me- nyelesaikan pembayaran ganti rugi terhadap para korban. Per- tanggungjawaban korporasi yang digunakan Komnas HAM ialah strict liabi lity, yaitu pertanggungjawaban pidana badan hukum tanpa melihat kesalahan. “Terlepas dari perbuatan tersebut dilakukan secara sengaja atau karena kelalaian, tanpa memperhitungkan kesalahan, Lapindo Brantas Inc tetap harus membayar ganti rugi, termasuk bertanggung jawab atas relo- kasi penduduk,” ujar Ifdhal. Semburan lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Bran- tas Inc di Dusun Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terjadi sejak 29 Mei 2006. Semburan itu menyebabkan 16 desa dengan 10.426 rumah dan 77 tempat ibadah di tiga kecamatan terendam. Lebih dari 8.200 jiwa dievakuasi dan tak kurang dari 25 ribu jiwa harus mengungsi. Dalam berbagai kesempatan, Minarak Lapindo Jaya (penerus Lapindo Brantas), berjanji akan memberikan ganti rugi kepada para korban yang masuk peta terdampak. Namun, hingga saat ini masih ada sejumlah korban yang sama sekali belum mendapatkan ganti rugi. Komnas HAM telah menetapkan kasus lumpur tersebut sebagai kejahatan pelanggaran HAM yang dilakukan Lapindo Brantas Inc. Semburan lupur yang telah berlangsung sejak 2006 itu menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat ting- gal dan mata pencaharian. Bersambung hal. 15 NYANA/NET “Danau” Lapindo rendam ratusan rumah penduduk. www.nyananews.com Rp 3.000 (LUAR JAWA + ONGKOS KIRIM) Komnas HAM menyimpulkan, semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, telah menimbulkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia yang cukup luas, dengan cakupan korban dari berbagai kelas sosial, gender, umur, dan kelompok profesi.

Upload: koran-nyana

Post on 16-Mar-2016

249 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Nyana News

TRANSCRIPT

Page 1: Nyana News Edisi I 23 Agustus 2012

Edisi No. 1 kamis 23 - 29 agustus 2012 Tahun i

KORAN MINGGUAN

N y a n y i a n P e n a

Semburan Lapindo Langgar HAM

Mengacu pada Undang Undang No.39/1999 tentang HAM, Komisi menemukan 15 pelanggaran hak asasi manu­sia di lingkungan masyarakat yang menjadi korban semburan lumpur panas Lapindo tersebut.

Kendati demikian, Komnas HAM mengaku belum mene­

mukan fakta atau bukti permulaan yang dapat dijadikan dasar untuk menduga telah ter jadinya pelanggaran berat HAM, baik menyangkut kejahatan genosida maupun terhadap kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam UU 26/2000 tentang Pengadilan HAM. Namun, jika dilihat dari begitu besarnya kerusakan yang diakibatkan oleh semburan lumpur itu, cukup dapat dijadi­kan penilaian telah terjadi pelanggaran HAM yang cukup luas. “Semburan lumpur panas tersebut telah mengakibatkan hilang­nya nyawa, harta benda, dan kehidupan kemasyarakatan,” kata Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim, di Jakarta, Rabu.

Terkait itu, Komnas HAM meminta Lapindo dapat me­nyelesaikan pembayaran ganti rugi terhadap para korban. Per­tanggungjawaban korporasi yang digunakan Komnas HAM ialah strict liabi lity, yaitu pertanggungjawaban pidana badan hukum tanpa melihat kesalahan. “Terlepas dari perbuatan tersebut dilakukan secara sengaja atau karena kelalaian, tanpa memperhitungkan kesalahan, Lapindo Brantas Inc tetap harus membayar ganti rugi, termasuk bertanggung jawab atas relo­

kasi penduduk,” ujar Ifdhal.Semburan lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Bran­

tas Inc di Dusun Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terjadi sejak 29 Mei 2006. Semburan itu menyebabkan 16 desa dengan 10.426 rumah dan 77 tempat ibadah di tiga kecamatan terendam. Lebih dari 8.200 jiwa dievakuasi dan tak kurang dari 25 ribu jiwa harus mengungsi.

Dalam berbagai kesempatan, Minarak Lapindo Jaya (penerus Lapindo Brantas), berjanji akan memberikan ganti rugi kepada para korban yang masuk peta terdampak. Namun, hingga saat ini masih ada sejumlah korban yang sama sekali belum mendapatkan ganti rugi.

Komnas HAM telah menetapkan kasus lumpur tersebut sebagai kejahatan pelanggaran HAM yang dilakukan Lapindo Brantas Inc. Semburan lupur yang telah berlangsung sejak 2006 itu menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat ting­gal dan mata pencaharian.

Bersambung hal. 15

NYANA/Net

“Danau” Lapindo rendam ratusan rumah penduduk.

www.nyananews.com

Rp 3.000 (LUaR JaWa + ONGkOs kiRim)

komnas Ham menyimpulkan, semburan lumpur Lapindo di sidoarjo, Jawa

Timur, telah menimbulkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia yang

cukup luas, dengan cakupan korban dari berbagai kelas sosial, gender, umur, dan

kelompok profesi.

Page 2: Nyana News Edisi I 23 Agustus 2012

OpiNi 02kamis, 23 aGUsTUs 2012

Penasehat arif WibowoKomisaris sony s. GunawanDirektur Utama made pujaDirektur Operasional Weda JagirDirektur Keuangan Bambang a. sadewa, sE, mBa, mm.

Manager Pemasaran abdul samadPemimpin Redaksi pk. suryanitta

Redaktur Pelaksana iGN. sastrawaneditor Gun Redaktur iDm parwitaFotografer artha s. Reporter agung, Rohmat ali, putu artayasa, Dewa alit, made sugi, Cesillia aida Desain Grafis Budi It Didi supraptaSekretaris Redaksi Novi pujayantiRedaktur Bahasa sudartaSirkulasi Dimas Iklan Gredi Labuan pratamaDokumentasi dan Riset Refly suwu

Biro: Rianawati (mataram), Bangun sugito (Jember), Bambang Wahyu (Lumajang), sapto Raharjanto (Banyuwangi), m. Yudi (Bondowoso), m. kholik (situbondo)

Alamat Redaksi dan tata Usaha:JAKARtA Jalan am sangaji No. 9N, Jakarta pusat 10130Telp. (+62)21 6305220 Fax. (+62)21 6305248BALI Jalan Badak agung XViii No. 9, Renon, Denpasar 80235Telp. (+62)361 262427 Fax. (+62)361 235659

e-mail [email protected] nyananews.com

Penerbit pT. media karya BersamaRekening Bank mandiri aC No. 1450007111780NPWP 03.064.519.6-015.000

Konsultan Hukum arda Netaji, sH. (suryaning Taji Law Firm)Personalia dan Umum mirawati

pOLiTik 03kamis, 23 aGUsTUs 2012

Bagus 12 tawarkan Program BaresKetUA DpC partai pDip Gianyar, made mahayastra men-gatakan, dengan program Bares yang ditawarkannya tersebut, nantinya tiap desa akan diberi-kan dana sebesar Rp. 70 juta. Yang akan digunakan untuk membangun dan biaya karya piodalan di masing-masing daerah.

“Jika Gung Bharata dan saya terpilih jadi pemimpin Gianyar, akan ada namanya program Bares. Yangmana, tiap desa yang terpilih akan mendapatkan dana sebesar Rp. 70 juta. Dana terse-but, untuk dipergunakan membangun daerah terse-but, ataupun melaksanakan karya piodalan,” ujar ma-hayastra.

selain hal diatas, masalah tenaga kerja juga menjadi titik berat yang akan diperbaiki. seperti dalam penerimaan CpNs di lingkungan pemkab Gianyar.

ataupun, pemberian kemudahan administrasi bagi investor yang peduli akan ling-kungan dan dapat menampung tenaga kerja.

“menjadi CpNs tak lagi dengan setor uang. Tapi, lebih pada keterampilan dan keahlian yang dimiliki. Untuk lebih bisa menampung banyak tenaga kerja, kami juga akan permudah investor yang akan tanamkan modal di Gianyar,” terangnya.

Didalam bidang pendi-dikan, pasangan Bagus 12 juga akan menaikkan dana pendidikan sebesar 3 persen. Dimana, selama ini, dana pendidikan hanya sebesar 17 persen.

Dana tiga persen tersebut, nantinya, akan dipergunakan untuk perbaikan sDm, perbai-kan ruang kelas, perbaikan gizi anak, dan juga kegiatan jam tambahan belajar.

“meski tiga persen, tapi apBD Gianyar kan mencapai satu triliun. Jadi, jumlahnya cukup banyak, yakni sebesar 300 juta.

semoga saja, dengan dana terrsebut, dunia pendidikan Gianyar, menjadi lebih baik dari sebelumnya,” tambah aa. Bharata, kandidat bupati yang diusung partai pDip.

NyanyianSebatang PenamEski terasa masih sumbang, kami akan mencoba untuk terus bernyanyi, mengumpulkan nada demi irama, menghimpun kata demi syair yang terjalin dalam birama dan lagu kehidu-pan.

sejak irama kami yang perdana ini berkumandang, kami senantiasa akan terus hadir ke hadapan khalayak, merangkaikan nada demi lagu, menyuratkan kata demi syair se-bagaimana yang akan ditarikan dan dinyanyikan sebatang pena.

pena kami akan men-cona untuk terus menari guna menguak, mengungkap dan menyanyikan lagu kehidupan yang kentara, bahkan tersembu-nyi sekalipun di balik fakta.

Fakta adalah irama kami. irama yang kami dendangkan le-wat sederet lagu. kendati tanpa harus diperdengarkan, namun lagu kami tetap bisa disimak lewat nyanyian sebatang pena, yang kini tampil di hadapan anda. selamat menikmati.

Redaksi

NYANA/DOK

Pasangan Bagus 12 (AA. Bharata – Made Mahayastra), janjikan masyarakat program Bares (Bharata-Mahayastra yang responsif pada masyarakat).

kiLas

samBUTaN REDaksi

Wajar saja, sebab, saat ini dise­jumlah Kabupaten Gianyar, hampir tiap hari, bisa ditemui adanya daerah yang mengadakan lomba mancing di telabahnya.

Dikarenakan telabah tersebut kerap dipergunakan sebagai tempat lomba mancing. Tak pelak, kebersi­han di kawasan aliran sungai terse­but terjaga dari sampah. Hal inilah, yang saat ini tengah digalakkan pa­sangan AA. Gede Agung Bharata – Made Mahayastra, selaku pasangan yang diusung PDIP.

Menurut Made Mahayastra, de­ngan telabah tersebut kerap dipergu­nakan sebagai lokasi lomba mancing, tentu saja, warga ataupun peserta lomba diajak untuk turut menjaga

kebersihannya. Dengan kata lain, mereka secara tidak langsung juga turut menjaga kelestarian alam di daerah tersebut. “Warga Bali kan terkenal suka memancing. Jadi, ke­napa tidak, hobi tersebut, dikaitkan de ngan kegiatan melestarikan alam. Dikarenakan, selama ini lomba man­cing, kerap diadakan di telabah yang nantinya mengalir ke subak­subak milik warga,” ujar Mahayastra.

Karena kegiatan ini, beraki­bat positif, dirinya berinisiatif un­tuk memasukkan aturan menge­nai pelestarian alam, dengan tidak membuang sampah sembarangan, kedalam awig­awig desa. Dan as­tungkara, usulan tersebut, mendapat respon oleh sejumlah daerah.

Kabupaten Gianyar, yang dekat dengan Denpasar. Ditambah dengan keelokan pesona alamnya, kesenian dan juga kekentalan budaya­nya, tak anyal membuat para pemodal besar untuk berboyong­boyong menyerbu gumi seni tersebut. Imbasnya, banyak pasar modern, seperti pasar atau toko oleh­oleh, tersebar di hampir seluruh wilayah Kabupaten Gianyar. Suburnya pasar modern di gumi seni ini, mem­buat pasar tradisional yang ada di Kabupaten Gianyar mati suri. Jika hal ini dibiarkan, bisa jadi, sejumlah pasar tradisional yang dikenal hingga seantero dunia, seperti Pasar Sukawati, Pasar Ubud, ataupun lainnya, terancam gu­lung tikar. . “Akibat banyaknya pasar modern di Kabupaten Gianyar. Sejumlah pedagang di pasar tradisional banyak yang gulung tikar. Karena, kalah bersaing,” ujar Made Mahayas­tra, Ketua DPC PDIP Gianyar.

Sebelum hal ini terlambat, maka per­lu adanya pembenahan di seluruh pasar tradisi onal di Kabupaten Gianyar. Salah satu caranya, yakni dengan memberikan pelatihan ataupun seminar, bagi seluruh pedagang di pasar tradisional. Bagaimana cara untuk memberikan kenyamanan dan

pelayanan pada pelanggan.Sebab, selama ini, banyak image bu­

ruk terkait pasar tradisional. Seperti, bau, kotor, dan juga banyak copet, bisa sedikit demi sedikit luntur. Dengan, kondisi yang dapat membuat nyaman pelanggan, sudah barang tentu pasar tersebut, tidak akan per­nah sepi dari pengunjung. “Jika AA. Bharata dan juga saya terpilih menjadi pemimpin Gianyar. Kami akan berupaya untuk menata pasar tradisional agar mampu bertahan dan bersaing dengan pasar lainnya. Sehingga, kesejahteraan pedagang yang didominasi warga lokal, dapat meningkat,” pungkasnya. AA. Gede Agung Bharata menambahkan, seper ti contoh daerah Sukawati. Dimana, dae­rah ini memiliki Pasar Seni Sukawati yang terke­nal seantero dunia. Namun, sayangnya, karena banyaknya pasar modern atau toko oleh­oleh yang berjajar, akibatnya, para wisatawan yang melancong ke gumi seni banyak yang memilih pasar modern. Dikarenakan pelayanan dan ke­nyamanan pengunjung terjaga.

Untuk mengatasi hal itu, dirinya akan berupaya keras untuk tetap mempertahank­an keberadaan pasar tradisional. Sebab, di

pasar inilah yang keakraban antara pedagang dan pembeli dapat terwujud dan terpelihara. “Dulu sebelum adanya pasar modern, pasar tradisional Berjaya. Dan hal inilah, yang akan kami wujudkan kembali. Agar, pembangunan perekonomian di Kabupaten Gianyar, dapat terwujud,” tutur AA. Gede Bharata, Senin malam lalu.

Sementara itu, Nyoman Parta menambah­kan, agar kedua tokoh usungan PDIP ini tidak hanya berupaya mengiatkan kembali pasar tradisional. Dengan pemberian pelatihan ataupun seminar pada para pedagang. Akan tetapi, juga dapat menarik para pemodal be­sar, untuk menanamkan sahamnya di pasar tradisional. Sehingga, pembangunan per­ekenomian di gumi seni ini dapat terwujud. Kelian Dinas Banjar Bedil, Desa Sukawati, Wayan Sandi, mendukung penuh seluruh usulan dari pasangan AA. Bharata dan Made Mahayastra. Dirinya juga menyampaikan, jika seluruh warga Desa Bedil, mendukung penuh pasangan Gung Bharata – Made Mahayas­tra. Dikarenakan, mereka masih kangen akan kepemimpinan Gung Bharata yang pernah di­rasakannya.

LiNDUNGi masYaRakaT

Dengan Pembatasan Pasar Modern

BHaRaTa-maHaYasTRa

Sanksi Buang Sampah Dimasukkan Awig-Awig

mancing mania. Begitulah kira-kira kata yang banyak diucapkan pemuda dan masyarakat di

kabupaten Gianyar.

DeWasa ini kita disuguhkan rea­litas memprihatinkan terkait ren­dahnya tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik. Padahal, suka tidak suka, benci atau cinta, konstitusi telah menempatkan par­tai politik sebagai salah satu pilar penyangga demokrasi.

Demokrasi sudah menjadi pilihan sebagaimana ditegaskan dalam konstitusi, “Negara Indone­sia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilak­sanakan menurut Undang­Undang Dasar. Penegasan pilihan bentuk pemerintahan demokrasi ini bu­kan atas pengundian atau sekedar wangsit, melainkan kristalisasi dari rentang perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang sangat panjang.

Tiada demokrasi tanpa partai politik, karena sebuah negara de­mokrasi mensyaratkan adanya rotasi kekuasaan dengan cara damai melalui pemilihan umum dalam periodesasi waktu tertentu, dengan partai poli­tik sebagai salah satu pesertanya. Franz Magnis Suseno menyatakan bahwa adanya pemilihan umum yang bebas merupakan salah satu ciri gugus hakiki sebuah negara de­mokrasi. Gugus Hakiki Demokrasi: 1) negara hukum; 2) pemerintahan di bawah kontrol nyata masyarakat; 3) pemilihan umum yang bebas; 4) prinsip mayoritas; dan 5) adanya jaminan terhadap hak­hak demokra­tis. Secara konstitusional keberadaan partai politik tentu saja sudah tidak bisa ditawar.

Dalam konteks Indonesia, ke­beradaan partai politik sebagai pilar penyangga demokrasi dapat dikaji dari beberapa sudut pandang.

pertama, sudut pandang kon­stitusi. (1) Keberadaan partai poli­tik dinyatakan dengan tegas dalam konstitusi bahwa satu­satunya me­kanisme pengisian jabatan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia adalah melalui pemilihan langsung dalam satu pasangan oleh rakyat, yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu sebelum pemilu. (2) satu­sa­tunya peserta pemilu untuk memilih anggota DPR dan DPRD adalah

partai politik.Kedua, sudut pandang sejarah.

Secara historis, keberadaan partai politik sudah ada bahkan sebelum masa kemerdekaan. Partai politik pada masa permulaan sebelum ke­merdekaan, merupakan menifestasi kesadaran nasional untuk mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indone­sia. Pada tahun 1939 terdapat be­berapa fraksi di dalam Dewan Rak­yat, yaitu Fraksi Nasional di bawah pimpinan M. Husni Thamin, PPBB (Perhimpunan Pegawai Bestuur Bumi Putera) di bawah pimpinan Prawoto dan Indonesische Natio­nale Groep di bawah pimpinan Muhammad Yamin. Berikut adalah rekam sejarah partai politik sebagai penyangga demokrasi dalam setiap perhelatan pemilu.

Secara de facto dan de jure, par­tai politik sudah ditempatkan sebagai salah satu pilar demokrasi sejak pe­milu pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Bahkan dengan berlaku­nya UU No. 3 Tahun 1999 Tentang Pemilu, sejal pemilu 1999 peserta pemilu untuk memilih anggota DPR dan DPRD adalah partai politik. lebih lanjut sejak amandemen UUD 1945, secara konstitusional partai politik adalah satu­satunya peserta pemilu untuk memilih anggota DPR dan DPRD serta partai politik adalah satu­satunya organisasi yang boleh mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Ketiga, dari aspek philosopis kelahiran partai politik adalah se­bagai wadah bagi sekelompok orang yang memiliki kesamaan tujuan un­tuk mewujudkan cita­citanya.

parpol pilar Demokrasi Yang “ternista”

Dalam kamus besar bahasa In­donesia “ternista” dapat dimaknai “keadaan direndahkan, dihina, atau dicela”. Sesuatu “dicela” mana kala memang dianggap melakukan hal yang tercela menurut pandangan publik.

Partai politik, sejatinya memiliki posisi strategis sebagai jembatan antara rakyat dan parlemen. Se­bagaimana para ahli mengatakan bahwa fungsi “mulia” partai politik sebagai sebagai sarana komunikasi politik atau sebagai sarana artikulasi

kepentingan rakyat, Partai politik berperan sebagai penampung dan penggabung pendapat dari setiap warga negara tersebut (interest aggre-gation). Kemudian aspirasi­aspirasi tersebut dirumuskan menjadi ben­tuk yang lebih teratur (interest articu-lation) dan diterapkan oleh partai ke dalam program partai. Program­program tersebut yang kemudian diperjuangkan oleh partai politik di level pemerintahan untuk diaplika­sikan ke dalam kebijakan publik. Partai politik juga berfungsi sebagai sarana sosialisasi politik, alat rek­ruitmen politik serta sebagai sarana “mengelola konflik. Akan tetapi, rupanya nilai­nilai ideal peran dan fungsi partai politik ini masih tetap menjadi pekerjaan rumah paling be­sar sampai detik ini.

Bahkan, beberapa waktu lalu, kita semua disuguhkan beberapa data hasil survei beberapa lembaga terkait partai politik. berikut ring­kasannya.

centre fro strategic and In-ternational studies (csIs)

Pada 13 Februari 2012 melansir hasil survey secara acak bertingkat pada 16­24 Januari 2012 terhadap 2.117 responden di 33 Provinsi yang memperlihatkan, penilaian publik terhadap parpol peserta Pe­milu 2009), dengan simpulan bahwa “Kepercayaan terhadap Parpol sa­ngat rendah, yang ditunjukkan de­ngan sangat rendahnya dukungan masyarakat terhadap Parpol”.

Kekecewaan masyarakat sema­kin meluas dan hanya 24,4 % res­ponden menilai Parpol memiliki kinerja baik. Dukungan terhadap Parpol pun turun dibandingkan dengan Pemilu 2009.

Keterikatan terhadap Parpol di­tunjukkan sebagai berikut: (a) Per­nah Menyumpang Parpol hanay 1,3 %, sementara tidak pernah menyum­bang mencapai 98,7%; (b) mengenal wakil di DPR hanya 7,8 %, sementa­ra sebanyak 92,2 % tidak mengenal.

Sementara itu, jumlah responden yang belum memutuskan memiloih Parpol (undecided voters) apa men­duduki peringkat teratas, yakni 48,4 %. (Kompas, 14 Februari 2012).

Litbang Kompas

Pada 25­27 Mei 2011 Litbang Kompas melakukan jajak pendapat di 57 Kota berupa Party-identifica­tion atau identifikasi terhadap Parpol dengan samping error = +/­ 3,6 % dan 745 responden . Salah satu hasil Jajak Pendapat tersebut adalah dari total responden, hanya 18 % pernah ikut diskusi, seminar dan kegiatan seni Parpol, sisanya 82 % tidak per­nah. Jumlah responden ikut kampa­nye Pemilu/Pilkada sebanyak 25,6 % dan tidak pernah 74,3%. Jumlah responden pernah menyumbang “barang” terhadap Parpol hanya 7,2 % , tidak pernah 92,8%. Sedangkan jumlah responden pernah menyum­bang “uang” hanya sebesar 7,0%, tidak pernah 93,01% (Kompas, 15 Februari 2012).

Lembaga Survei Indonesia (LSI)Lembaga Survei Indonesia (LSI)

pada 1­12 Februari 2012 melakukan survei nasional berdasarkan mul­tistage random sampling dari 33 Provinsi, 2.050 orang, Margin error +/­ 2,2 persen, tingkat kepercayaan 95 persen, dalam bentuk wawancara tatap muka, merujuk jumlah parpol pada Pileg 2009.

Hasil survei lain menunjukkan penilaian publik atas Parpol semakin memburuk atau tidak suka (emoh) terhadap parpol. Jika dilaksanakan Pemilu saat wawancara dilalukan terhadap responden, maka hasilnya juga terjadi pengurangan dukungan. Golkar hanya mendapat dukungan 15,5 %; Partai Demokrat menurun drastic hanya 13,7 %; PDIP hanya 13,6%; Gerindra 4,9 %; PPP 4,9%; PAN 4,1 %; Hanura bahkan hanya 1,2 %. Parpol­parpol lainnya ter­gabung hanya 5,1 %. Sementara itu, kelompok masyarakat belum me­nentukan pilihan mencapai 28,9%.

Pada umumnya kekuatan elek­toral Parpol menunjukkan menu­runan signifikan ketimbang perole­han suara Pemilu 2009. Namun, terdapat 28,9 % responden masih menyatakan belum mengetahui pili­han politik. Dari responden yang su­dah meiliki Parpol pilihan, sebagian juga menyatakan belum mantap. Se­cara keseluruhan, warga yang belum jelas dengan pilihan mencapai 51 %.

(Bersambung edisi 2)

Parpol : Pilar Demokrasi Yang “ternista”

Oleh : Arif Wibowo

Page 3: Nyana News Edisi I 23 Agustus 2012

pOLiTik 04kamis, 23 aGUsTUs 2012HUkUm & kRimiNaL 05kamis, 23 aGUsTUs 2012

aMLapura, Siswi kelas III SMP digilir dua pemuda asal Desa pem­patan, Kecamatan Rendang, Ka­bupaten Karangasem., Bali, dan hingga saat ini kasus sedang dita­ngani oleh aparat kepolisian. “Kor­ban adalah Ni Luh Ar (13) sekarang bersama orang tuanya,” ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Karang­asem AKP Made Wartama,Senin.

Sementara terhadap para pelaku Polisi dipastikan akan menjeratnya dengan UU Perlindingan anak apa­pun alasanya..

Untuk diketahui peristiwa itu sudah terjadi Senin (13/8) lalu. Saat itu korban terpaksa membiarkan tu­buh mungilnya tersebut digrayangi empat lelaki secara bergiliran.

Akhirnya orang tua korban curiga karena korban pulang lewat malam. Setelah sempat di introgasi akhirnya terungkap kalau korban telah di gagahi para pelaku. Akibat­nya orang tua korban tidak terima dan melaporkan kejadian ini ke Pol­sektif Rendang Minggu (19/8) lalu. Kasus ini terbongkar, Sabtu (18/8) lalu oleh orang tua korban.

Saat itu korban terlambat pu­lang dia baru tiba dirumah pukul 23.00 wita. Parahnya lagi dia keper­gok olah ayahnya.

Karena curiga ayah korban langsung mengintrogasinya dang alangkah terkejutnya gadis bau ken­cur ini mengaku pulang terlembat karena baru saja di garap tiga lelaki.

Awalnya satu tersangka ter­ungkap yakni Wayan Mar alias Mardi 23. dari Mar inilah akhirnya terungkap tiga lelaki lainya yang juga ikut menikmati tubuh mulus korban. Mar sendiri adalah duda beranak satu asal Desa Ban, Keca­matan Kubu.

Di Rendang pelaku selama ini bekerja sebagai buruh di galian C. Para pelaku sendiri akhirnya ditang­kap satu persatu, tiga yang lainya ditangkap Minggu (19/8) sore lalu. Mereka adalah Nengah Jul alias Bracuk (19) asal Menanga, I Ko­mang Suar alias Bagong (16) asal Kubu dan Komang Wi alias Jebing (19), juga asal Rendang. Para pelaku ini sempat semalam ditahan di Pol­

sek Rendang sebelum dilimpahkan ke Mapolres Karangasem.

Aksi main kuda kudanya tersebut dilakukan Ar disebuah tegalan milik Nengah Tagtag asal Dusun Pejeng, Desa Menanga, Kecamatan Rendang. Aksi tersebut dilakukan diatas rumput dengan beratapkan langit alias di lapa­ngan terbuka pada hari Senin (13/8) lalu saat itu hanya pelaku Mar yang menggerap korban malam itu.

Kemudian perbuatan yang sama diulangi lagi Kamis (16/8) malam. Bahkan saat itu Luh Ar di kroyok empat orang secara bergilir.

Sementara itu hasil dari intro­gasi beberapa pelaku mengakui perbuatanya. Hanya saja tidak selalu dilakukan bersama sama.

Komang Wi misalnya hanya menga ku sempat ngejos satu kali. “Saya hanya dapat satu kali...teman saya ada yang dua kali paling sering Komang Suar dia tiga kali karena dia pacarnya,” ujar Wia dihadapan penyidik.

Tiga pelaku lainya adalah para sopir truk yang biasa mangkal di Galian C di Randang. Sementara itu oleh polisi semua pelaku diandam dengan UU Perlindungan anak de­ngan ancaman maksimal 15 tahun penjara dan minimal 3 tahun.

Wia sendiri mengaku menyesal, saat ngejos luh Ar dia tidak mem­berikan gadis itu uang karena tidak punya. Bahkan dia yakin kalau saja punya uang kemungkinan kasus ini tidak akan terbongkar. ptj

Duh... Siswi SMP Digilir Sopir Truk

Panggil Antasari dan Susno Duadji

jaKarta ­ Menyikapi pernyataan Antasari tersebut, Presiden SBY sontak menyampaikan pernyataan langsung yang pada intinya mem­bantah tuduhan mantan Ketua KPK tersebut. Selain itu, Presiden SBY juga membagikan dokumen­tasi hasil pertemuan tersebut yang disajikan dalam bentuk buku kepa­

da sejumlah wartawan.Menanggapi respon Presiden

SBY tersebut, mantan anggota Pa­nitia Khusus (Pansus) Century dari Fraksi Partai Persatuan Pembangu­nan (PPP) Romahurmuzy menilai bahwa tidak seharusnya Presiden SBY secara langsung menanggapi pernyataan Antasari Azhar.

Jika dalam konteks membantah tuduhan Antasari yang menyatakan bahwa Presiden SBY pernah me­mimpin rapat untuk menggelon­torkan dana bailout Bank Century, maka hal itu bisa disampaikan lewat juru bicara presiden. “Memang ka­lau yang disampaikan konten Pak Antasari sebaiknya jubir yang ber­bicara. Saya khawatir presiden akan kehabisan waktu,” kata pria yang kerap disapa Romy ini.

Sementara itu, mantan anggota Pansus Century dari fraksi Partai De­mokrat, Achsanul Qosasih berpendapat bahwa pernyataan mantan Ketua KPK tersebut merupakan fitnah belaka yang dituduhkan kepada Presiden SBY.

Achsanul membenarkan jika ter­jadi pertemuan antara Preside n SBY dengan beberapa pejabat neg­ara. Namun dalam pertemuan terse­but sama sekali tidak membicarakan perihal penggelontoran dana bailout untuk Bank Century. Pertemuan itu hanya membahas mengenai potensi krisis di Indonesia.

“Pada saat itu belum diketahui laporan dari Bank Indonesia apakah bank­bank yang mengalami krisis itu salah satunya adalah Bank Cen­tury, sehingga ini dikatakan Pak SBY memimpin rapat untuk bailout, gak ada itu. Tapi memimpin rapat untuk kepentingan krisis,” jelasnya.

Untuk menindaklanjuti lebih jauh

kasus yang menelan keuangan negara sebesar 6,7 trilyun tersebut, salah satu anggota Tim Pengawas (Timwas) Century, Ahmad Yani mengusulkan sebuah rencana untuk memanggil An­tasari Azhar guna dimintai keterangan.

Selain itu, Timwas juga beren­cana untuk memanggil mantan Ke­pala Badan Reserse Kriminal (Kab­areskrim) Mabes Polri, Komjenpol Susno Djuadji.

“Nanti pada waktu awal sidang ini ingin mengusulkan untuk mengun­dang Pak Antasari. Mengundang juga Susno Duadji. Karena pada waktu itu Susno Duadji mengemukakan, seha­rusnya kasus ini ditingkatkan ke pe­nyidikan,” ujar politisi PPP ini.

mantan ketua komisi pemberantasan korupsi (kpk) antasari azhar sempat mengungkapkan

bahwa ada pertemuan yang dipimpin oleh presiden susilo Bambang Yudhoyono (sBY) untuk membahas mengenai dana bailout Bank Century.

Antasari Azhar

Susno Duadji

Denpasar - Karenanya, guna memulihkan kembali citra partai di mata publik, DPD Partai Demokrat Bali memulai aksi bersih­bersih ka­der dengan pendekatan kultural lewat kampanye baju kejujuran se­bagai simbol perang terhadap ko­rupsi.

Kegusaran atas situasi kurang menguntungkan di partai berlam­bang bintang mercy itu dirasakan Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta, sang pencetus ide baju kejujuran. Dia mengakui, jika partainya terus digoyang dengan isu­isu seperti korupsi yang telah menjadi musuh bersama rakyat, maka akan membahayakan bagi kelangsungan partai ke depan.

Citra partai bisa tergerus dengan kader­kader yang terjerat korupsi. Padahal, sejak awal berdiri partai ini mendapat dukungan publik karena konsisten mengibarkan bendera “katakan tidak” kepada korupsi.

“Saya mencetuskan ide mem­buat baju kejujuran ini, minimal harus dimulai dari kader­kader yang bersih di daerah,” kata Mudarta be­lum lama ini.

Meski tak sedikit, kader partai harus menjadi tersangka bahkan terpaksa meringkuk di sel lantaran terjerat korupsi, namun Mudarta, meyakini, jumlahnya masih relatif dibanding dengan kader partai lain yang tersangkuat kasus sama.

Belum lagi, dengan sorotan media yang cukup gencar perihal kader­kader Demokrat dalam kasus korupsi, maka hal itu makin mem­pengaruhi citra dan persepsi publik terhadap partai yang dibidani Presi­den Susilo Bambang Yudhoyono.

Sehingga, apapun yang dilaku­kan kader Demokrat, meskipun sedikit, akhirnya direspons cukup luas dan terkesan bahwa partainya merupakan sarang para koruptor.

Padahal, jika mau obyektif, partai lain justru lebih parah lagi.

“Kami bukan membela diri namun itu faktanya yang harus didudukkan sebenarnya. Kami akui partai kami bukanlah bersih dari kader yang korupsi,” dalihnya.

Namun pihaknya meyakini, ma­sih banyak lagi kader­kader yang bersih dan konsisten dengan apa yang ditekankan SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, untuk tidak bermain­main dengan korupsi.

Garis partai sudah tegas, sia­papun kader yang tidak mau men­jalankan garis kebijakan partai dalam pemberantasan korupsi maka dipersilahkan minggir.

Karennanya, apa yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus didukung sekalipun menimpa kader demokrat. Justru partainya meminta agar kader yang terlibat korupsi segera diproses hu­kum dan dijebloskan ke penjara jika terbukti bersalah.

Sebaliknya, mereka yang sebel­umnya disangka melakukan korupsi namun kemudian tidak terbukti ber­salah, maka harus secepatnya nama

mereka direhabilitasi, sehingga pub­lik bisa lebih jernih dan obyektif bisa membedakan perbuatan ok­num dan tidak gampang menjusti­fikasi partai.

Dalam kerangka itulah, sam­bung Mudarta, pihaknya mengga­gas perlunya upaya terus menerus dalam melawan korupsi, dimulai dari bawah dengan gerakan seder­hana namun memiliki substansi dan relevansi dengan perjuangan partai.

Lewat baju kejujuran tersebut, dimaksudkan sebagai baju anti ko­rupsi dan langsung dikenalkan ke publik.

Momentum menjelang hari Kemerdekaan RI 17 Agustus, di­pandang tepat untuk menyuarakan kembali perang melawan korupsi yang telah menggurita di semua tingkatan di negeri ini.

Sehingga untuk tahap awal, baju dicetak 17 buah sesuai tanggal hari kemerdekaan dan telah dikirimkan secara simbolis ke DPP Partai De­mokrat dan DPD Partai Demokrat Bali.

Baju tersebut dikirim kepada pada petugas partai di ekseku­tif dan legislatif, dengan harapan mereka senantiasa ingat dengan perjuangan memberantas korupsi dan menerapkan prinsip kejujuran dalam mengemban kekuasaan atau

jabatan.Yang menarik, disain baju meru­

pakan kombinasi tiga warna yakni putih, merah dan hitam itu ada dua pasang saku terbalik.

Jika umumnya saku baju ter­buka pada bagian atas namun baju kejujuran ini sebaliknya, terbuka menghadap di bawah.

Bentuk saku terbalik itu me­ngandung simbol atau lambang bahwa kader Demokrat yang duduk di legislatif dan eksekutif, harus ingat untuk tidak melakukan tindak korupsi atau tidak menerima suap.

Saku menghadap ke bawah, kata Mudarta, juga memberi makna bah­wa kader Partai Demokrat, harus selalu melihat ke bawah dan banyak memberi melayani kepada masyara­kat di bawah, bukan sebaliknya me­minta sesuatu dari rakyatnya.

Sementara warna putih, melam­bangkan kejujuran dan santun, merah mennadakan berani sedang­kan warna hitam sebagai sim­bul siang dan malam yang berarti prilaku manusia tak bisa dilaspkan dari hal baik dan buruk.

Saat peluncuran baju pertama kali diserahkan pada Ketua Fraksi DPRD Bali Nengah Tamba dan Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Putu Swasta. Mudarta berharap nantinya, jika gerakan baju keju­

juran itu membawa respons be­sar maka baju aneh tersebut, akan bisa sampai juga ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam kesempatan sama usai menerima simbolis baju kejujuran, Wakil DPP Putu Swasta mengakui, kader Demokrat saat ini dikroyok oleh partai politik dan media. Nama dan citra Demokrat kian terpuruk di mata publik sehingga berada di urutan ketiga sebagaimana hasil lembaga survei.

Kondisi itu bisa terjadi, lantaran awalnya memang partainya didirika dari berbagai partai, lanjut setelah bisa tumbuh besar dan eksis, di­keroyok media dan para politisi dari partai lain, seiring kader­kadernya yang terjerat kasus korupsi.

Hanya saja, jika mau jujur, kata Suasta, dari 176 ekseutif ma­suk penjara dan 2000­an anggota DPRD masuk penajra dan kader Demokrat paling kecil jumlahnya hanya 3,8 persen.

“Coba bandingkan dengan ka­der partai lain jumlahnya bisa sam­pai 30 persen. Meski begitu kami ya­kin kalau tahun 2013 ini, kami dapat melewati badai ini, dengan catatan semua kader partai yang terlibat ka­sus korupsi langsung diberhentikan dan kader tetap konsisten berjuang untuk rakyat,” tegasnya yakin.

NYANA/DOK

Saat peluncuran baju kejujuran oleh Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta di Warung tresni Denpasar.

BaJU kEJUJURaN

Cara Demokrat BaliBersih-Bersih Korupsi

NYANA/DOK

Made Mudarta

sebagai partai yang sejak awal konsisten mengusung isu perang melawan korupsi, partai Demokrat terus diterpa badai yang

mengguncang eksistensi sebagai partai pemenang pemilu dengan banyaknya kader

yang terjerat kasus koruspi dari pusat hingga daerah.

Page 4: Nyana News Edisi I 23 Agustus 2012

DiNamika 06kamis, 23 aGUsTUs 2012DiNamika 07kamis, 23 aGUsTUs 2012

Denpasar ­ Keberadaan termi­nal dalam jasa angkutan darat cukup penting guna mengatur armada bus yang beroperasi melayani masyara­kat. Seperti berdirinya Terminal Mengwi, yang berada di Kabupa­ten Badung. Fasilitas itu baru saja beroperasi, namun keberadaannya sebegitu pentingkah.

Sebab jika melihat lokasinya sangat sulit dijangkau oleh ma­syarakat yang berada di luar wilayah tersebut, padahal selama ini banyak pengguna jasa angkutan bus meru­pakan warga Kota Denpasar.

Begitu juga sebaliknya saat datang lagi, mereka harus mengelu­arkan biaya atau ongkos tambahan yang tidak sedikit supaya bisa kem­bali ke ibu kota Provinsi Bali.

“Saya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bisa sampai ke Ter­minal Mengwi dari Denpasar, begitu juga saat kembali,” kata Irfan, salah seorang warga Denpasar saat akan mudik ke kampung halamannya, Ka­mis. Andai saja kebijakan itu disertai dengan perlengkapan fasilitas atau angkutan tambahan yang terkoordi­nasi baik, seperti adanya kendaraan umum khusus yang mengantarkan penumpang bus dari Ubung ke Ter­minal Mengwi atau sebaliknya.

Sementara itu pihak Pemkab Badung menyatakan siap melayani lonjakan arus balik, baik kedatangan maupun keberangkatan bus ke ber­bagai kota di Pulau Jawa dan Suma­tera. Bupati Badung Anak Agung Gde Agung didampingi Sekretaris Daerah

Kompyang R.Swandika menyam­paikan hal itu saat melihat dari dekat kesiapan terminal tersebut menjelang terjadinya lonjakan arus balik.

Ia mengingatkan, arus balik ha­rus dapat disukseskan, tugas dan tanggung jawab itu menjadi peker­jaan bagi insan pekerja transportasi baik darat, udara maupun laut.

Terminal Mengwi yang baru beroperasi tidak terlepas dari kesibu­kan yang akan dihadapi menjelang Lebaran nanti. Kesiapan menjadi se­buah tugas dan tanggung jawab untuk kelancaran perjalanan penumpang.

Bupati Gde Agung memberikan aspresiasi kepada Dinas Perhubu­ngan, Komunikasi dan Informatika setempat yang telah melakukan pe­siapan secara matang, termasuk sa­

rana prasarana pendukungnya.Arus balik Lebaran, khususnya

menggunakan bus dari terminal Mengwi, Kabupaten Badung, Bali ke berbagai kota tujuan di Pulau Jawa dan Sumatera dipredisikan mengalami penurunan.

Sebaliknya arus mudik lewat Bandara Ngurah Rai yang terjadi H­7 hingga H+7 mengalami pe­ningkatan yang cukup signifikan.

Kabid Perhubungan Darat Di­nas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Infokom) Provinsi Bali, Standly Suwandhi, MT dalam kesempatan terpisah menjelaskan, bus yang berangkat dari Bali ke berbagai kota tujuan di Jawa dan Sumatera diperkirakan menurun 13 persen dan penumpang berkurang

delapan persen dibanding arus mu­dik Lebaran tahun sebelumnya.

Masyarakat yang melakukan mu­dik terkait Idul Fitri 1 syawal 1433 H dari Bali melewati Pelabuhan Gilima­nuk diperkirakan lebih banyak meng­gunakan sarana transportasi pribadi, baik kendaraan maupun sepeda mo­tor. Dengan demikian penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang, Banyuwangi, Jatim yang meliputi bus dan ken daraan pribadi diperkirakan tetap meningkat diban­ding mudik tahun sebelumnya.

Kondisi harian Pelabuhan Pe­nyeberangan Gilimanuk selama dua minggu mulai H­7 hingga H+7 un­tuk penumpang naik sepuluh persen, sepeda motor bertambah lima persen dan kendaraan naik enam persen. san

Peranan Terminal Mengwi Sambut Arus Balik

jeMber ­ Mereka memanfaat­kan aliran sungai yang cukup deras dengan membuat sebuah kincir air sebagai pembangkit tenaga listrik al­ternatif. Tidak tanggung­tanggung, mereka memiliki sedikitnya14 kincir air dan mampu menerangi sebanyak 46 kepala keluarga (KK).

Letak geografis yang berada di lereng Hyang Argopuro, membuat sekitar 46 kepala keluarga yang hingga kini masih belum terjangkau oleh aliran listrik (red, PLN). Ket­erbatasan itulah memacu semangat warga setempat untuk membuat sendiri pembangkit tenaga listrik al­ternatif dari kincir air.

Namun, warga setempat tidak menyerah begitu saja, dengan cara swadaya, mereka memanfaatkan ali­ran sungai yang cukup deras, untuk membuat kincir air. Dengan cara membendung aliran sungai dengan bebatuan yang ada disekitarnya, turbin kincir air berputar dengan sangat cepat sekali, dan akhirnya mampu menghasilkan listrik alter­natif.

Menurut Miskari (46), sedikitnya

ada sekitar 14 kincir air yang sudah ada di sepanjang aliran sungai Keta­jek tersebut, dari ke 14 kincir air itu menghasilkan aliran listrik alternatif dan mampu menerangi sebanyak 46 rumah milik warga. Bahkan warga membuat kincir air secara swadaya, namun ada pula yang dibangun sendiri­sendiri, “ ujarnya.

Miskari menambahkan, semen­jak tahun 2000 lalu, warga sudah berinisiatif membangun kincir air guna memasok kebutuhan listrik alternatif ke rumah mereka. Na­mun, ketika banjir bandang mener­jang kawasan ini pada tahun 2006, sebanyak 4 kincir air dari 10 kincir yang ada, hanyut terbawa banjir bandang hingga melululantakan se­bagian desa di kecamatan Panti.

Satu buah kincir air mampu menghasilkan tenaga listrik sebe­sar 200 watt dan bisa digunakan untuk maksimal 4 rumah. Warga yang tidak mempunyai kincir air, hanya bisa menumpang pada warga lainnya, namun dengan membayar sebesar Rp. 10.000 per bulan.

Setiap rumah hanya dibatasi 2

lampu saja, per lampu 14 watt. Se­lain itu, warga juga menggunakan untuk menyalakan radio dan juga tape, akan tetapi mereka harus me­nambah uang bulanan kepada pemi­lik kincir air.

Sementara itu, Muhri (52) warga setempat mengatakan, “Satu kincir air bisa menghabiskan biaya hingga

Rp. 3 juta. Sehingga dia berharap ada bantuan dari pemerintah untu membuat kincir air yang besar dan mampu menerangi semua kebutu­han warga”, harapnya.

Kincir­kincir air tersebut mere­ka bangun sejak tahun 2000, namun pada tahun 2006 lalu, dusun yang terletak di lereng Hyang Argopuro

ini salah satu kawasan yang diter­jang banjir bandang, bencana itu menyebabkan sejumlah kincir air hanyut tersapu derasnya banjir ban­dang. Dengan begitu, dibutuhkan peran serta Pemerintah setempat untuk memberikan perhatian bagi masyarakat yang jauh dari perkota­an. (GIT)

Tak TERsENTUH pLN

Membuat Kincir Air Sebagai Pembangkit tenaga Listrik

Bertahun-tahun tak tersentuh aliran listrik, sejumlah warga di Dusun kahendran, Desa pakis,

kecamatan panti, Jember, Jawa Timur, tidak patah arang.

Denpasar ­ Keputusan Badan Perserikatan Bangsa­Bangsa (PBB) yang menangani pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO) mendapat apresiasi dari pemerintah dan masyarakat Bali yang akan merayakan hari jadinya pada Selasa, 14 Agustus 2012.

Pengakuan UNESCO terha­dap subak menjadi warisan budaya dunia (WBD) secara tidak lang­sung akan mampu memperkokoh prioritas pembangunan Bali yang menitikberatkan bidang pertanian dalam arti luas, pariwisata serta pengembangan industri kecil dan kerajinan rumah tangga, tutur Guru Besar Universitas Udayana Prof Dr I Wayan Windia.

UNESCO melalui sidang pleno di St Petersburg, Rusia, pada 20 Juni 2012 menetapkan kawasan Ja­tiluwih Catur Angga Batukaru Ka­bupaten Tabanan, bersama Pura Taman Ayun Mengwi, Kabupaten Kabupaten Badung, Daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan Kabupaten Gianyar dan Pura Ulundanu Batur, Kabupaten Bangli yang merupakan

satu kesatuan menjadi WBD.Prof Windia yang juga sekretaris

tim penyusunan proposal WBD itu menjelaskan, prestasi gemilang yang dicapai Bali bertepatan dengan HUT ke­54 itu merupakan hasil perjuan­gan dan kerja keras seluruh kompo­nen masyarakat Bali selama 12 tahun.

Prestasi itu diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pengembangan sektor pariwisata, yakni dengan semakin banyaknya masyarakat dunia berkunjung untuk mengetahui WBD yang ada di Pulau Dewata.

Kawasan Jatiluwih Catur Ang­ga Batukaru Kabupaten Tabanan mempunyai hamparan lahan sawah yang menghijau, dengan lokasi yang berundag­undang (terasering), se­hingga memiliki pemandangan dan keindahan panorama alam yang khas.

Perpaduan lembah dan perbuki­tan di bagian hulu Gunung Batukaru itu dikitari lingkungan dan kawasan hutan yang lestari, menjadi satu ke­satuan hamparan lahan sawah yang cukup luas.

Demikian pula Pura Taman Ayun, Kecamatan Mengwi, Kabu­

paten Badung dikelilingi kolam be­sar dengan pertamanan tertata apik, warisan Kerajaan Mengwi yang per­nah mengalami kejayaan pada abad XVII silam.

Kolam besar “dihuni” berbagai jenis ikan itu, pinggirannya tertata apik, ditanami aneka jenis bunga­bungaan seperti teratai, kamboja, cempaka dan kenanga, bahkan be­lakangan kembali ditata oleh Pemk­ab Badung.

Sementara DAS Pakerisan Ka­bupaten Gianyar mempunyai tiga puluh buah pancuran berderet di tepi kolam, mengalirkan air jernih dari lereng gunung yang debit airnya tidak pernah mengering, meskipun pada musim kemarau.

Puluhan pancuran berderet dari timur ke barat menghadap kese­latan, airnya kemudian mengalir ke Sungai Pekerisan mengairi ribuan hektare lahan persawahan yang berhilir di Pantai Lebih dan pantai Keramas, kabupaten Gianyar, Bali.

Keindahan panorama alam yang serasi dengan lingkungan sekitarnya yang menghijau dan lestari menjadi­kan objek wisata Tirta Empul yang lokasinya bersebelahan dengan Ista­na Kepresidenan Tampaksiring, 50 km timur Denpasar itu menjadikan lokasi itu sebagai objek wisata yang cukup menarik.

Wisatawan mancanegara sering kali ikut berbaur dengan masyarakat setempat pada hari­hari baik menu­rut kelender Bali untuk menyucikan dan membersihkan diri pada pulu­

han pancuran tersebut.Adanya pengakuan UNESCO

terhadap subak dan ketiga kawasan lainnya yang menjadi satu kesatuan sebagai WBD akan mendorong wisatawan untuk mengunjungi WBD, sehingga wisman semakin banyak ke Bali.

Dengan demikian diharapkan mampu memberikan dampak posi­tif terhadap pembangunan Bali ke depan maupun meningkatkan ke­sejahteraan masyarakat yang me­nyangkut berbagai aspek kehidu­pan, harap Prof Windia.

Walaupun merupakan berkah dan kebanggaan, pengukuhan sta­tus itu menjadi beban beban moral dan tanggung jawab yang sangat berat dari seluruh komponen dan masyarakat Pulau Dewata untuk mampu menjaga dan melestarikan khususnya subak, yang keberadaan­nya semakin menghdapi desakan dan tantangan akibat alih fungsi la­han,

Kepentingan penetapan UNES­CO terhadap subak dan tiga ka­wasan lainnya yang menjadi satu kesatuan adalah masyarakat dan pemerintah setempat.

Hal itu terbukti berbagai pihak berjuang keras selama kurun waktu 12 tahun untuk mengusulkan WBD dan sekarang sudah membuahkan hasil dan Bali selalu setuju untuk melakukan perbaikan­perbaikan terhadap semua saran UNESCO.

Oleh sebab itu pemerintah dan masyarakatdi Bali dapat berperan­

serta secara aktif dalam memelihara kelangsungan WBD agar mampu memberikan dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Mumpung masih ada yang dapat kita wariskan kepada du­nia, kalau nanti lokasi­lokasi yang ditetapkan UNESCO rusak, se­hingga tidak wajar lagi diwariskan kepada dunia, sehingga bisa saja UNESCO mencabut keputusan penetapan WBD,” tutur Prof Win­dia.

Dengan adanya penetapan WBD oleh UNESCO, otomatis citra dari kawasan tersebut akan meningkat karena dikenal dunia in­ternasional, sehingga dapat merang­sang wisatawan dari berbagai negara berkunjung ke WBD di Bali.

Di sinilah pemkab bisa men­arik keuntungan lalu mengelolanya dengan baik demi kesejahteraan masyarakat dan subak di lokasi itu. Dengan demikian petani akan senang bertani sekaligus merawat dan memelihara kelangsungan di masa mendatang.

Hal itu penting ditanamkan, jika sampai UNESCO menarik pene­tapannya, maka citra bangsa In­donesia akan tercoreng. Untuk itu perlu kerja sama pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Bali, dan pemerintah kabupaten/kota di dae­rah ini melakukan rencana aksi bagi pelestarian dan kelanjutan kawasan­kawasan yang telah disetujui sebagai warisan budaya dunia.(sanicara)

Pengakuan Subak Jadi WBD Berkah atau Beban?

pengakuan dunia internasional mengukuhkan organisasi pengairan tradisional Bali (subak)

sebagai warisan budaya dunia, merupakan kado perayaan hari ulang tahun ke-54 pemerintah provinsi setempat, sekaligus menjadi beban

berat yang harus diemban ke depannya.

Page 5: Nyana News Edisi I 23 Agustus 2012

paRiWisaTaiNFO BisNis 0908 kamis, 23 aGUsTUs 2012kamis, 23 aGUsTUs 2012

DetaK kaki kuda yang menjejak tanah di bawah bayang dedaunan cemara, adalah musik yang mengalun deras di antara ham­paran pasir berkilau yang tak jemu merindu gemerlap sinar mentari. Pagi di Pulau “Bule”, pagi nan bening.

Gili Trawangan sesungguhnya hanya se­buah pulau kecil, di wilayah Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Pulau ini pan­jangnya sekitar tiga kilometer dan lebarnya mencapai dua kilometer. Jika ingin mengel­ilingi pulau dengan menggunakan cidomo, delman beroda ban bekas, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.

Cidomo seakan menjadi alat transportasi favorit bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke Gili Trawangan, yang kerap disebut Pulau Bule lantaran sebagian besar “penghuninya” berkulit bule . Pilihan selain cidomo, adalah sepeda gayung yang banyak disewakan pen­duduk lokal. Kedua jenis kendaraan tersebut terlihat berlalu­lalang membelah jalanan gili sepanjang pagi hingga malam hari. Harga sewa cidomo dan sepeda terpaut jauh. Kalau cidomo bertarif Rp120 ribu untuk digunakan berkeliling pulau, sedang sepeda disewakan seharga Rp50 ribu/hari.

“Sampai kapanpun, cidomo dan sepeda ini akan tetap dipertahankan sebagai ciri khas di Gili Trawangan. Masyarakat tidak meng­inginkan adanya mobil, karena bisa mengaki­batkan lingkungan tidak sehat. Begitu juga

turis asing, lebih suka kehidupan yang alami,” kata Ageludin, ketua seksi Seni Budaya & Pariwisata Karang Taruna Dusun Gili Trawa­ngan.

Justru dengan keberadaan cidomo dan sepeda, lanjut Ageludin, akan menjadi pem­beda antara Gili Trawangan dengan berbagai objek wisata lain, baik di Indonesia mau­pun di belahan dunia lainnya. Cidomo yang merupakan kendaraan tradisional masyarakat Lombok, diharapkan menjadi ‘trade mark’ bagi Gili Trawangan.

gILI, DahuLu & KInI

Konon, pada zaman dahulu kala, Gili Trawangan merupakan tempat pembuangan narapidana. Dikisahkan, karena penjara di kerajaan Lombok sedang penuh, maka raja yang berkuasa pun memerintahkan untuk membuang 350 pemberontak ke pulau ter­pencil ini, sehingga mereka tidak bisa me­larikan diri karena letaknya memang terpisah dengan daratan Pulau Lombok.

Sementara kisah lain mengungkapkan, pulau ini dahulu kala dipergunakan sebagai

markas pasukan Je­pang ketika menja­jah Indonesia. Saat itu, pasukan Jepang memakai pulau ini sebagai tempat menerawang atau mengintai tentara Se­kutu. Difungsikannya gili ini sebagai pulau penerawang, menjadi latar belakang men­gapa gili ini kemudian dinamakan Gili Trawangan.

Terlepas dari berbagai kisah di masa lalu, Gili Trawangan yang menghadirkan sepeng­gal cerita suram, kini justru seolah terlahir kembali sebagai destinasi wisata dengan ber­ibu pesona. Hampir tiap hari, wisatawan as­ing rela antre di Pelabuhan Bangsal, Lombok, demi mendapatkan tiket mengarungi perairan sekitar 12 mil laut untuk kemudian berlabuh di Gili Trawangan. Apa gerangan keistime­waan Gili Trawangan?

Marry Phillip, seorang wisatawan dari Australia menjelaskan, keindahan Gili Trawa­ngan bukan semata­mata karena lautan mem­biru menawan yang mengitari sepanjang pulau ini. Lebih dari itu, sebagai penggemar diving, ia sangat terpikat pada batu karang yang berwarna­warni, beragam ikan den­gan penampilan mempesona serta lenggok menawan penyu di dasar laut.

“I also marveled at the blue coral, which is rare in the world. And I can see in Gili Trawangan. Oh, I love the dyke. Moreover, in the afternoon, I can watch the sunset be­hind the hills. It’s incredible. I’ve been three times to this dyke and never tired of watching the beauty of this island (Saya juga terkagum­kagum pada karang biru, yang sudah langka di dunia. Dan itu saya dapat saksikan di Gili Trawangan. Oh, saya suka sekali gili. Apalagi, di sore hari, saya dapat menyaksikan sunset di balik bukit. Sangat luar biasa. Saya sudah tiga

kali ke gili ini dan tidak pernah bosan menyaksi­

kan keindahan pulau ini),” ujar Marry Phillip, mumuji.

Pesona Gili Trawangan tidak hanya keso­hor di kalangan wisatawan asing. Meski angka kunjungan turis domestik di gili belum me­ningkat secara signifikan, akan tetapi hampir setiap hari tetap bisa dijumpai beberapa pen­cinta wisata Tanah Air yang hilir­mudik di sepanjang jalanan gili.

“Baru kali ini saya ke Gili Trawangan setelah membaca ulasan dan foto­fotonya yang sangat bagus di internet. Begitu tiba, saya kagum dengan pantainya yang sangat indah,” tutur Harri Beksi, seorang wisatawan lokal dari Jakarta.

Dia menambahkan, di Gili Trawangan dia sangat tertarik ingin mengendarai kuda berkeliling pulau dan berkunjung ke pasar seni. Menurutnya, Gili Trawangan selama ini seolah masih belum setenar Pulau Bali. Pada­hal kenyataannya, di kalangan turis asing, Gili Trawangan sudah amat fenomenal sebagai tempat bermandi cahaya matahari, diving ser­ta sudah lama kondang sebagai ‘Party Island’.

“Sebagai penyuka fotografi, saya ingin sepuas­puasnya ‘hunting’ foto di Gili Trawan­gan. Khususnya suasana gili di pagi hari yang masih sepi dan alam begitu hening. Saya ingin menunjukkan kalau keindahan bumi Indone­sia itu sangat fantastis. Dan Gili Trawangan hanya salah satu di antara keindahan itu,” kata Harri bersemangat”.

Pagi Beningdi Gili trawanganpagi di Gili Trawangan adalah nyanyian alam yang tak henti

berlagu. sederet pohon santigi bagai bersenandung dihembus angin, mengiringi

perahu nelayan yang terayun ombak di kebiruan laut.

surIp Lessy terbilang pandai me­manfaatkan peluang. Hanya bermo­dalkan koran bekas, lem, gunting, dan pisau cutter, pria yang ting­gal persis dibelakang Dinas Sos­ial Propinsi Bali Jalan Cok Agung Tresna ini mampu menciptakan kerajinan seni berupa kapal laut. “Ini kapal yang sedang saya buat jenis Pinisi. Kalau yang sudah jadi ada didalam,”tutur Surip sambil memperlihatkan kapal layar dan kapal propeller (baling­baling) hasil karyanya.

Pria kelahiran Ambon tahun 1950 silam ini mulai membuat karya seni awal September 2011. Berawal dari membaca salah satu koran di Jakarta akhirnya tercetus ide mem­buat kapal dari limbah koran. “Saya 26 tahun bekerja di kapal penang­kap ikan sejak tahun 1973. Lima tahun sempat menganggur akhirnya mencoba membuat kerajinan dari koran bekas,”ujarnya.

Karena pengalaman itulah, dari jenis sampai bagian didalamnya

dibuat sama persis dengan yang terdapat pada kapal asli seperti rumah­rumah, bridge deck (anjun-gan), haluan, serta buritan. Lang­kah pertama menggulung koran dibuat seperti sedotan. Kemudian dibuat kerangka dengam cara disu­sun dan dilem lanjut kepada pem­buatan pasangan gading­gading, dan lambung kapal yang dibuat dengan posisi terbalik “Sama sep­erti membuat kapal asli, ketika pembuatan lambung posisi harus terbalik,”ungkapnya.

Kendati demikian, ia mengakui pertama dan kedua membuat ka­pal sempat gagal. Hebatnya, selama pengerjaan ayah sembilan anak yang kini sudah punya cucu delapan ini tidak memakai peralatan sep­erti penggaris atau meteran untuk menyamakan sisi kanan kiri mau­pun depan belakang. “Saya sudah membuat 50 kapal jenis Pinisi, ka­pal penumpang, kapal kargo, kapal pesiar,kapal Cina, dan dewa ruci dari ukuran kecil sampai sedang.

Saya berupaya bisa membuat jenis kapal dari seluruh daerah di Indone­sia bahkan seluruh dunia,”ucapnya.

Kapal Pinisi sedang kata Surip, biasanya memiliki ukuran 1 meter lebih dengan pengerjaan selama seminggu dengan menghabiskan bahan baku 12 eksemplar koran 16 halaman. Selain membeli, terkadang ia juga menjadi pemulung memun­gut koran­koran bekas di jalan. Se­dangkan kapal ukuran kecil hanya butuh waktu lima hari. Menariknya,

untuk finishing cat kapal justru memakai bahan dari kopi, serbuk minuman sampai kecap. “Pernah saya poles pakai cat kayu ternyata tidak cocok karena retak. Makanya saya pakai kecap, kopi, ataupun minuman yang masih berbentuk serbuk,”ujarnya.

Sayangnya, Surip mengaku ma­sih kesulitan mengenai pemasaran. Pria yang sudah mengarungi lautan sampai ke luar negeri ini masih seba­tas dari mulut ke mulut. “Terkadang

adik saya yang bawa untuk dipro­mosikan. Ada juga yang datang ke­sini karena penasaran,”kata Surip yang hijrah ke Bali mulai tahun 1954 ini.

Sebuah kapal Pinisi berukuran sedang dijualnya seharga Rp 1 juta. Sedangkan miniatur berukuran kecil seharga Rp 200 hingga Rp 500 ribu. Selain dari warga lokal, salah satu hasil karyanya juga pernah dibeli salah seorang wisatawan asal Swiss membeli kapal Pinisi kecil.

sURip

Sulap Koran Bekas Jadi Miniatur KapalBagi kebanyakan orang koran bekas mungkin

tidak ada harganya atau hanya dipakai pembungkus. Tapi ditangan surip Lessy (62)

disulap menjadi miniatur kapal memiliki nilai seni dan harga jual tinggi. seperti apa?

Denpasar – Menjelang hari raya Hindu seperti Hari Raya Galun­gan umat Hindu khususnya di Bali jauh­jauh sebelumnya sudah mulai menyiapkan diri mulai dari sarana upakara hingga upacaranya. Sebab hari raya Galungan ini merupakan peringatan atas terciptanya alam semesta dan kemenangan Dharma melawan Adharma. Pada hari terse­but umat sedharma yang beragama Hindu melakukan persembahan ter­hadap Ida Sanghyang Widhi Wasa dan Dewa Bhatara sebagai tanda puji syukur atas rahmatnya serta un­tuk keselamatan selanjutnya. Dalam menyongsong ‘rerahinan jagat’ ini warga Bali atau masyarakat Hindu sudah berbondong­bondong menc­ari sarana prasarana untuk persiapan upakara. Persiapan yang diperlukan adalah jajan, pisang, buah bahkan janur untuk persiapan penjor. Na­mun belakang ini masyarakat sedikit dipengaruhi pengaruh global na­mun masih tetap tidak mengurangi

sifat tradisionalnya. Nah apa itu...?Melirik dan memperhatikan se­

tiap sudut kota Denpasar atau dijalan lintas kabupaten seperti daerah Sem­pidi, Kapal, Mengwi dan seputaran kabupaten Badung sudah menjamur pedagang musiman yang memajang peralatan (prasana) hiasan penjor mulai dari sampian gantung, gebo­gan hingga gelung­gelungan yang

lengkap dengan padi dan bulu bar­ong yang terbuat dari parasok. Harg­anyapun bervariasi tergantung besar kecilnya barang tersebut. Namun ka­lau membuat penjor yang bagus ha­rus mengeluarkan kocek hingga Rp 2,5 juta bahkan sampai Rp 3,5 juta yang lengkap dengan patung ogoh­ogoh mini. “Kalau kita mengikuti trend dan mengikuti keinginan prib­

adi hiasan penjor masa kini seorang harus mengeluarkan kocek jutaan rupiah,” kata Made Budiarta asal jalan Siulan Denpasar saat itu dia membeli peralatan dan hiasan penjor disalah satu pedagang di bilangan ja­lan Padma Penatih,Denpasar.

Sementara pedagang janur musiman asal Plaga, Petang, Ba­dung Nyoman Mertayasa yang menjajakan dagangannya di sepu­taran jalan Padma dan Siulang Pe­natih mengungkapkan menjelang hari raya Galungan dan Kuningan ini pihaknya menyetok 3.800 batang bambu dan berbagai sampian gan­tung dan gebogan yang terbuat dari daun lontar kering. Namun dua atau tiga hari pada hari H Galun­gan barang­barangnya sudah ludes terjual. “Saya biasanya kewalahan melayani pembeli bahkan saya sam­pai mengambil ditempat lain wa­laupun dengan harga tinggi yang penting bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,”kata Manta, panggilan

Nyoman Mertayasa. Menurutnya, setiap menjelang hari raya Galun­gan dengan menjual sarana upakara ini keuntungan yang didapat dari pedagang musiman ini cukup untuk membuat dapur ngepul walaupun banyak saingan. Karena menu­rutnya, dari setiap barang yang di­jajakan hanya mengambil keuntun­gan 20 persen dari harga perajin.

Lain lagi dengan pedagang yang sudah biasa menjajakan barang dengan memiliki tempat sendiri (warung) yang terletak dibilang ja­lan raya Kapal, Badung Sang Ketut nama panggilannya. Walaupun tidak hari raya seperti ini dia selalu memi­liki stok dan menyediakan sarana dan prasarana ini karena keperluan umat Hindu sangat banyak. “Kerajinan lontar ini tidak pernah sepi dari pem­beli, karena kebutuhan warga akan produk ini tetap dipakai selain untuk keperluan hari raya juga bisa dipakai saat ada upacara manusa yadnya, atau kegitan lainnya,”ungkpanya. (dis)

Mengais Rejeki Lewat Bisnis Janur

Page 6: Nyana News Edisi I 23 Agustus 2012

paRiWisaTa 10kamis, 23 aGUsTUs 2012OTOmOTiF & ipTEk 11kamis, 23 aGUsTUs 2012

paK Wayan membangunkan dan mengingatkan kami, bahwa hari ini kami akan menikmati pemandangan matahari terbit dilanjutkan menyak­sikan lumba­lumba di laut lepas. Segera kami berkemas, cuci muka dan sikat gigi seadanya untuk seke­dar menghapus rasa kantuk.

Dari hotel, kami harus berjalan sekitar seratus meter menuju pan­gkalan jukung yang akan mengan­tarkan kami ke tengah laut. Udara Lovina yang cenderung panas, pagi ini masih sedikit menusuk tulang. Perjalanan seratus meter itu cukup menghangatkan tubuh kami sebelum nanti diterpa dinginnya angin laut.

Pukul setengah enam, jukung mulai melepas sauh. Jukung ke­cil ini diisi empat penumpang dan satu sopir. Perlahan kami menjauhi bibir pantai menuju ke laut lepas. Di timur, semburat warna oranye menandakan bahwa matahari se­bentar lagi muncul. Perjalanan ma­sih jauh kata Pak Wayan, setengah jam lagi. Kamera kami siagakan, se­

malam battere sudah kami isi penuh. Memori card juga sudah kosong. Kami tidak mau kehilangan sedetik pun peristiwa yang sepertinya akan menakjubkan ini.

Pukul enam, matahari muncul dengan warna merah kekuningan dengan ukuran yang jauh lebih besar dari ukurannya pada siang hari. Ka­mera foto dan video kami tak pernah berhenti untuk mengabadikan mo­men ini. Di sekeliling kami, puluhan jukung dan ratusan ‘pemburu’ lain­nya juga melakukan hal yang sama.

Perjalanan masih jauh. Sambil sesekali memotret pemandangan pegunungan di sebelah selatan, mata kami awas melihat­lihat ke­mungkinan munculnya lumba­lumba itu. Pak Wayan mengatakan tempatnya sudah dekat. Tapi bias jadi makin jauh, karena munculnya lumba­lumba tidak pasti.

Hewan ini biasanya berenang berkelompok, dan munculnya juga berkelompok. Masih menurut Pak Wayan, paling banyak bisa disaksikan

pada bulan Juli dan Agustus. Mun­culnya biasanya pada pagi hari, ketika air laut baru terkena sinar matahari.

Akhirnya lumba­lumba yang kami tunggu­tunggu bermunculan. Satu persatu berloncatan dari dalam air laut. Kadangkala berada persis di depan atau di samping jukung yang kami tumpangi. Bidikan ka­mera berseliweran mengabadikan gambar­demi gambar.

Ketika satu kelompok lumba­lumba muncul, semua jukung seper­

ti dikomando bergerak secepatnya mendekati kawanan lumba­lumba. Sayang, hewan ini ternyata sangat peka pada suara. Kami dan pengun­jung lainnya tidak pernah berhasil mendekati kawanan mereka. Akh­irnya kami hanya menanti keajaiban, mereka lewat dan melompat di seki­tar jukung kami.

Dan kami cukup beruntung, beberapa dari mereka berada san­gat dekat dengan jukung kami. Ini membuat pengunjung wanita hister­

is kegirangan sambil memotretnya.Sejam lebih kami disuguhi ke­

nakalan dan jenakanya ulah lum­ba­lumba itu. Kamera juga sudah menangkap ratusan gambar cantik dari sunrise sampai lompatan manis dari lumba­lumba ini. Pak Wayan kami suruh berbalik menuju ke pan­tai. Perburuan kami sudahi. Puas kami dapat bercengkerama dengan mereka tanpa merusak habitatnya. Cukup kami nikmati lewat video dan gambar­gambar saja.

“Memburu” Lumba-Lumbadi Bali Utara

pukul lima pagi, pintu hotel kami diketuk oleh seseorang. Ternyata pak Wayan, sopir jukung

yang kami temui semalam di pantai Lovina dekat hotel tempat kami menginap. Beliau berjanji

mengantarkan kami menyaksikan lumba-lumga esok paginya.

ubuD memang tak pernah mati. Desa ini seakan dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki kreatifitas yang lebih baik dibandingkan rata­rata orang pada umumnya. Sebagian besar sudah tahu, bahwa Ubud adalah pusat seni dan kerajinan di Bali. Belum leng­kap rasanya jika liburan ke Bali tanpa mampir ke Ubud.

Ubud makin melejit saja, berbagai helatan tingkat internasional rutin digelar. Ubud Writers & Read­ers Festival dan Bali Spirit Festival adalah dua event berkala yang diadakan tiap tahun di Ubud. Event­event ini makin mengokohkan posisi Ubud sebagai salah satu ikon pariwisata Bali.

JIka selama ini anda tahu bahwa Ubud dipenuhi oleh berbagai aktifitas berkesenian, itu wajar. Karena memang Ubud telah menjadi magnet banyak seni­man untuk berkunjung ke sana, bahkan hingga me­neta. Namun, tahukah anda bahwa Ubud juga meru­pakan salah satu tempat wisata kuliner?

Beberapa nama sudah mendunia, misalnya Wa­rung Babi Guling Ibu Oka, Warung Bebek Bengil, Bebek Tepi Sawah dan Naughty Nuri’s. Nama­nama ini dipastikan ada pada setiap rencana perjalanan wisatawan yang akan mengunjungi Bali, khususnya bagi wisatawan Asia.

Tapi Tripadvisor.com, sebuah situs jejaring sos­ial untuk para pelancong punya penilaian lain. Situs yang mengklaim dirinya telah memiliki 75 juta review memberikan rekomendasi yang berbeda. Tiga rumah makan versi Tripadvisor ini adalah Melting Woks, Bridges, dan Warung Pulau Kelapa. Mungkin terde­ngar baru dan asing.

Meski terasa asing, mungkin layak anda coba. Karena review yang tersebar di Tripadvisor.com adalah kisah nyata dari wisatawan yang telah mampir dan mencicipi masakannya. Review inilah yang me­letikan daftar rumah makan favorit itu.

Jadi kapan Anda ke Ubud?

UBUD BaLi

Surganya Wisata Kuliner

Denpasar ­ Kehadiran Yamaha All New Jupiter Z1 di Bali membawa angin segar bagi mereka yang berjiwa muda dan suka berakselerasi dijalan. Pasalnya motor bebek injeksi dengan ta­gline ‘20 persen lebih cepat lebih irit ini’ sangat cocok untuk perjalanan jauh dan berkemauan cepat. Yamaha All New Ju­piter Z1 yang mengusung striping naga emas dan kombinasi baru warna putih ini memegang peranan penting dalam me­narik minat konsumen. “Yamaha memperhatikan betul hal ini dan telah memilih grafis unik dan indah yang menghiasi bodi motor,” kata Axel Marcelo Area Promosi YIMM DDS Bali saat dihubungi di kantornya Selasa (21/8).

Axel Marcelo lebih lanjut menjelaskan, Yamaha All New Z1 yang dihadirkan 5 warna yaitu putih, biru, hitam merah dan hijau dengan CW terbaru ini mengadopsi teknologi mo­tor balap yang menjadi motor bebek pertama yang memiliki teknologi Full Injection. Puncak tekonologi Jupiter Z1 ini tetap dengan karakter kencangnya yang banyak disukai kaum muda. Yang sangat membahagiakan konsumen karena All New Jupi­ter Z1 memiliki performance meningkat 20 persen yang men­gadopsi teknologi motor balap YZ Crankshaft Technology, Low Friction Technology dan Forget Piston. YZ Crankshaft Technology meningkat akselerasi dan torsi, yang digunakan di motor trail Yamaha YZ450F. Low Friction Technology yang memperkecil hambatan tenaga akibat gesekan sehingga tenaga mesin menjadi lebih optimal. Porget Piston yang memiliki daya tahan tinggi dan ringan sehingga mampu menyalurkan tenaga mesin yang besar serta menjadikan lebih mudah berakselerasi. Jadi untuk bidikan sagmen pasar adalah mereka yang berusia 18 – 35 tahun. Mesin baru All New Jupiter Z1 juga didukung teknologi Full Injection yang membentuk high performance karena akselerasi yang lebih responsif dan pastinya makin cang­gih buat balapan. Kecanggihan teknologi FI semakin menyem­purnakan All New Jupiter Z1 yang kesohor dengan karakter kecepatannnyta. “Identitas speed ini bisa dibuktikan lewat ak­selerasi responsif dalam kondisi apapun,” kata Axel lagi. Varian ini memiliki kecepatan dan performance All New Jupiter Z1 dilengkapi bodi motor yang didesain lebih efisien untuk men­embus angin, Mudah bermanuver dan menikung meskipun saat traffic jam. Dengan All New Jupiter Z1, feeling berkendara semakin nyaman sebab perpindahan gigi dan suara mesin lebih halus. Suara knalpot yang lebih bertenaga membuat pengenda­ra lebih gagah saat dikendarai. Tidak mengherankan Yamaha premium riding feeling yang memiliki berbagai keunggulan ini mampu mengambil hati kaum muda. (dis)

Denpasar ­ Ini angka yang sangat fantastis dikancah penjualan sepeda motor. Demikian dikatakan Marketing Manager Astra Motor Bali Andi Modus Vivendi saat dihubungi dikantornya ja­lan Cokroaminoto 80 Denpasar. “Kami merasa bangga atas perolehan angka ini,” katannya singkat.

Menurut A Modus Vivendi, pen­capaian angka ini berkat kerja keras bawahannya melakukan kerja tim yang baik dan optimal. Mereka yang sangat berjasa dalam perolehan market share ini diantaranya adalah counter selaku garda depan yang selalu menghubungi konsumen, bagian promosi, marketing dan HC3 yang sangat peduli dengan konsumen. “Mereka inilah yang selalu bekerja keras untuk mendongkrak pen­jualan,” kata Modus Vivendi lagi.

Lebih jauh Andi Modus Vivendi me­ngatakan, yang memberi kontribusi dirai­

hnya market share ini adalah type yang pa­ling laris dalam penjualan adalah jenis matik disusul Supra X125 dan sport. Tahun ini penjualan jenis matik yang paling mendo­minasi bahkan penjualan sampai indent.

Dalam pantau koran ini baik dide­aler resmi Honda seperti Made Fery Motor, Asa Paris, Sekar Sari hingga dealer jual beli motor bekas sepeda mo­tor Honda Jenis matik paling diburu konsumen. Sebab kendaraan ini sangat praktis dan nyaman untuk dikendarai. Begitupun purna jualnya sangat tinggi.

Seperti yang disampaikan Wulan­sari staf counter Made Fery Motor mengatakan sepeda motor Honda je­nis matik sangat keras laku dipasaran

dibandingkan type yang lain. Untuk persiapan menjelang hari raya Galu­ngan dan Kuningan calon pembeli su­dah mulai melakukan transaksi inden. “Menjelang hari raya Hindu hampir 100 – 150 unit sudah inden,” kata Sari.

Lain lagi dibeberapa dealer jual beli motor bekas di Denpasar mengatakan bahwa akhir­akhir ini sepeda motor Honda jenis matik sangat diburu. Untuk memasti­kan bertransaksi konsumen menaruh uang muka dan mereka sangat sabar menunggu pengiriman sepeda motor.”Konsumen sangat sabar menunggu pengiriman walau­pun agak lama,” ujar staf karyawan jual beli motor bekas dibilangan jalan Hayam Wu­ruk Denpasar. (dis)

Denpasar ­ Selain memberikan pelayanan 3S (Sale,Spare part, Servise) dan melalui perawatan menyeluruh dengan pelayanan prima yang dibuka sejak Mei 2012 hingga Mei 2013 yang akan datang, bengkel Daihatsu juga menerima pekerjaan body repair umum dan kalim Asuransi. Hal itu disampaikan Agustinus Karyono selaku Kepala Bengkel Daihatsu Cok­roaminoto 52 Denpasar Selasa (21/8).

Untuk Body Repair menurut Agustinus Karyono diker­jakan pada tempat yang mempunyai standar pabrikan Jepang yang memadai dan bersih serta pengecatan dengan open

merk real Hesbhone dengan pelayanan 1­2 panel 1 hari sele­sai. Inipun dikerjakan oleh tenaga ahli repair dibawah tangan dingin Winarno (Servise Adveisor). Dalam urusan pengecat­an konsumen tidak perlu datang jauh­jauh membawa mobil tinggal menghubungi nomor telepon 0361 8710400 petu­gas akan segera datang dan ada layanan antar jemput dalam kota. “Manfaakan layanan antar jemput dalam kota pada Jam buka bengkel Senin­Jumat pk 08.00­16.00 dan Sabtu 08.00­12.00,”ujarnya

Sementera untuk asuransi Daihatsu bekerjasama dengan perusahaan besar pendanaan claim diantaranya PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Adira (Autocilin), PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Bina Arta Tbk (ABDA), PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuranswu Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asurasni MSIG Indone­sia (Mitsui), PT Asuransi Sinar Mas, PT Zurich Insurance Indo­nesia, PT Asuransi Reliance, PT Asuransi Bintang, PT Victoria Insurance, PT Asuransi Tri Pakarta dan PT Asuransi Axa Indo­nesia. Selain melayani body repair dengan Claim Asuransinya, perawatan berkala dan servis rutin dengan kelipatan 10.000 km, ganti olie, servise AC, sporing dan nitrogen. Menariknya lagi apabila merawat kendaraan di bengkel Daihatsu diberikan gra­tis cuci, vacum dan semir ban usai servis. (dis)

NYANA/DIS

Yamaha All New Jupiter Z1 dengan tampilan gagah dan menggoda.NYANA/DIS

Ruang pengecatan dengan Sistem open merk real Hesbhone.

NYANA/DIS

Staf Made Fery Motor memasang nomor kendaraan kosumen siap dikirim.

Honda Raih Market Share tertinggi

astra motor Bali (amB) belakangan ini harus berbangga, pasalnya

di bulan agustus 2012 ini market share-nya

meningkat lagi hingga mencapai 79 pesen.

BENGkEL DaiHaTsU

Berikan Layanan Body Repair

YamaHa aLL NEW JUpiTER Z1

Cocok Bagi Yang Berjiwa Muda

Page 7: Nyana News Edisi I 23 Agustus 2012

HiBURaN 12kamis, 23 aGUsTUs 2012TECHNO & GaDGET 13kamis, 23 aGUsTUs 2012

Denpasar ­ “Guna menyuguhkan sesuatu yang berbeda, dalam album terbaru ini saya menggandeng sejumlah artis ternama lainnya di Bali, seperti Nanoe Biroe dan Nyoman Sura,” kata Galuh kepada wartawan, di Denpasar, Selasa.

Dia dan Nanoe Biroe di album itu berduet membawakan sebuah lagu berjudul Arjuna vs Madona yang sudah dikeluarkan video klipnya.

Begitu juga dengan tujuh lagu lainnya dalam album kedua milik penyanyi kelahiran Bangli itu, sudah disiapkan cuplikan vi deonya.

Khusus di lagu andalannya berjudul “Pelet Bali”, Galuh melibat­kan penari kontemporer Nyoman Sura sebagai model cuplikan vid­eonya.

Penyanyi bersuamikan warga Turki itu mengaku, mengeluarkan album ini hanya guna menyalurkan hobi menyanyi dan tidak ada target mencari keuntungan atau popularitas.

“Saya bernyanyi hanya untuk bersenang­senang sekaligus menyalurkan bakat, namun banyak rekan yang mendesak untuk membuat album maka akhirnya saya memberanikan diri sehingga terciptalah dua album sampai sekarang,” ujarnya.

Galuh mengatakan, misi dirinya dengan mengeluarkan album itu adalah mengajak semua kalangan dari berbagai etnis supaya bisa menikmati lagu pop Bali.

“Selain itu saya juga akan menyisihkan setengah hasil penjualan album ini untuk disumbangakan ke sejumlah panti sosial,” ucapnya.

GaLUH BiLEN

Rilis Album Gandeng Sejumlah Musisi

sesuaI dengan namanya, Speed­Up® Pad PRO hadir dengan fitur-fitur yang lengkap dan mutakhir untuk memenuhi kebutuhan pasar akan teknologi. Rahmad Widjaja Sakti, Product & Marketing Direc­tor PT. MLW Telecom menyatakan, “SpeedUp® Pad PRO diluncurkan untuk menjawab kebutuhan pasar atas tablet 7 inch dengan performa yang handal dan fitur-fitur yang lengkap, kecepatan dan kekuatan yang dimiliki, sehingga menjadikan SpeedUp® Pad PRO sempurna bagi para penggila gadget yang haus akan kecepatan dalam berselancar di dunia maya.”

Gideon Edie Purnomo, Head of VAS, Applications and Device Management Group Telkomsel, menyatakan, pihaknya menyam­but baik hadirnya produk kom­puter tablet terbaru SpeedUp® Pad PRO yang di­bundling dengan pa­ket internet unlimited TELKOM­SELFlash. Telkomsel akan terus

menghadirkan beragam varian pa­ket bundling layanan data, mulai dari low­end segment hingga high­end segment, guna mengakomodir kebutuhan masyarakat terhadap akses internet dengan kualitas ter­depan. “Hingga akhir tahun 2012, kami menargetkan 71 juta pelang­gan sudah menggunakan layanan data Telkomsel,” papar Gideon.

Pelanggan Telkomsel sedang asik mengunduh file menggunakan perangkat SpeedUp® Pad PRO didukung dengan koneksi data ter­cepat HSPA+ menggunakan paket internet unlimited TELKOMSEL­Flash.

Berbasis sistem operasi An­droid 4.0 Ice Cream Sandwich, SpeedUp® Pad PRO menghadir­kan kecepatan dan kekuatan ter­depan. “Kami menyebutnya tablet tercepat”, demikian diutarakan oleh Rahmad Widjaja Sakti. SpeedUp® Pad PRO didukung dengan koneksi data tercepat HSPA+ yang me­

mungkinkan tablet ini untuk men­download dengan kecepatan hingga 14.4 Mbps dan mengupload dengan kecepatan hingga 5.76 Mbps, se­hingga memberikan kenyamanan penggunanya dalam berselancar di dunia internet,” tambahnya.

SpeedUp® Pad PRO membena­mkan processor terkuat Snap Drag­on dari Qualcomm dalam tubuh 7 inch­nya. Dengan kapasitas 1.4 Ghz serta sistem multitasking dari Android, memudahkan para peng­gunanya untuk melakukan semua aktifitas secara bersamaan. Selain itu, SpeedUp® Pad PRO dilengkapi dengan koneksi HDMI yang me­manjakan para penggunanya untuk dapat menikmati SpeedUp® Pad PRO melalui layar televisi.

Berbeda dari generasi sebelum­

nya, SpeedUp® Pad PRO hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam berkomunikasi. Didukung dengan fungsivoice call dan SMS melalui jaringan GSM, para peng­guna SpeedUp® Pad PRO dapat melakukan panggilan telpon dan berkirim pesan dengan mudah.

SpeedUp® Pad PRO juga dilengkapi dengan dual camera sys­tem. Kamera 0.3 MP pada bagian depan memungkinkan para peng­gunanya untuk melakukan video call dan dengan kamera 3MP pada bagian belakang serta software peng olah foto yang terintegrasi dalam sistem operasi android terbaru, para pengguna dapat mengambil foto berkualitas tinggi, mengedit, dan menambahkan efek fotografi lang­sung dari SpeedUp® Pad PRO.

Tidak hanya fitur-fitur cang­gih yang ditawarkan, SpeedUp® Pad PRO juga menyuguhkan “one stop entertainment” khususnya bagi para pecinta musik. Dengan adanya Studio Music dari Studio9 yang ter­install di SpeepUp® Pad PRO, cu­kup dengan Rp 10.000/ bulan, para pengguna dapat menikmati lebih dari 500.000 content musik original baik dari artis lokal ataupun man­canegara dan pengguna juga dapat menikmati fasilitas ini gratis pada bulan pertama.

SpeedUp® Pad PRO hadir den­gan warna putih yang membalut ke­hebatan performa dan kecanggihan teknologi dalam nuansa yang elegan dan fashionable, menjadikan per­forma para penggunanya maksimal dan berkelas. (gun)

teLKoMseL berkolaborasi dengan Inte­grated Digital Mall Pte. Ltd, penyedia layanan MyAppsMall mobile application store, meng­hadirkan aplikasi LINE versi Telkomsel untuk memberikan pengalaman chatting yang lebih menyenangkan khusus bagi pelanggan paket ponsel Android Telkomsel. Pelanggan dapat memperoleh beragam emoticon atau sticker khusus versi Telkomsel dengan berbagai kara­kter lucu dan unik. Aplikasi ini dapat diperoleh lewat Google Play atau mengunduh via ak­ses http://line.myappsmall.com/telkomsel.

Menurut Head of VAS, Applications and Device Management Group Telkomsel Gide­on Edie Purnomo, pihaknya bekerjasama den­gan MyAppsMall dalam menyediakan berbagai aplikasi menarik dan berkualitas bagi pelang­gan Telkomsel. Dengan demikian, pelanggan memiliki kemudahan untuk mendapatkan be­ragam aplikasi favorit yang disesuaikan dengan jenis handsetnya, sekaligus sebagai upaya untuk terus mempopulerkan penggunaan akses data

internet bagi masyarakat Indonesia.”

gratisPelanggan yang telah terdaftar ke dalam pa­

ket data Telkomsel dapat menikmati LINE se­cara gratis. Aplikasi ini memungkinkan penggu­nanya untuk mengirimkan pesan tertulis, gambar, emoticon, foto, dan video. Dibandingkan dengan aplikasi sejenis lainnya, LINE memililki sejumlah keunggulan, antara lain kemudahan dalam me­nambah teman karena secara otomatis mampu membaca daftar kontak di ponsel dan mendeteksi pengguna LINE yang lain dengan menggunakan nomor ponsel sebagai PIN atau user ID.

Pengguna juga dapat menambah teman melalui fitur ”shake it” dan QR code, yakni dengan cara mendekatkan ponselnya ke ponsel lain, kemudian menggoyangkan kedua ponsel tersebut secara bersamaan. LINE memiliki fitur group messaging yang memungkinkan pengguna melakukan pengiriman pesan hingga ke 100 orang teman sekaligus.

”LINE telah menjadi aplikasi pengiriman pesan yang populer di Indonesia. Aplikasi ini juga memberikan nilai khusus yang semakin mengukuhkan posisi Telkomsel sebagai op­erator selular yang inovatif serta penyedia lay­anan mobile digital lifestyle terbaik,” tambah Gideon.

Selain sistem operasi Android dan IOS, saat ini LINE juga bisa digunakan pada Win­dows PC dan MacBook. Dalam waktu dekat, LINE akan dapat diakses oleh para pengguna BlackBerry. Telkomsel sebagai operator selular terbesar di Indonesia menjadi mitra eksklusif peluncuran perdana aplikasi LINE via sistem operasi BlackBerry tersebut.

Kenyamanan pelanggan dalam memanfaat­kan aplikasi LINE menjadi lebih optimal ber­kat dukungan jaringan terluas berkualitas milik Telkomsel melalui penggelaran 45.000 Base Transceiver Station (BTS) termasuk 10.000 Node B (BTS 3G) yang tersebar di seluruh In­donesia. (gun)

Siswa tuna Netra Denpasar tampil Pentas MusikDeNpAsAR - puluhan siswa penyandang tuna netra dari Denpasar unjuk kebolehan tampil dalam pentas musik me-meriahkan pameran pemban-gunan provinsi Bali, di Taman Budaya Denpasar, selasa petang.

mereka dengan suara dan iringan musik yang apik membawakan berbagai lagu di depan ratusan pengunjung pameran.

“kami sengaja mengajak anak-anak yang berkebu-tuhan khusus ini tampil di sini, selain agar mendapat pengalaman pentas sekaligus supaya mereka bisa lebih per-caya diri,” kata kepala sekolah Luar Biasa a (sLBa) Negeri Denpasar Ngakan made Dirgayusa.

menurut dia, kegiatan bermusik merupakan salah satu diantara dua ekstrakurikuler utama yang dilaksanakan di sLBa Denpasar.

“kepada peserta didik, kami memberikan ket-erampilan bermusik dan memijat dengan harapan mereka ke depan tidak men-jadi ketergantungan dan beban bagi lingkungannya,” ucapnya.

pada pementasan kali ini, terlihat anak-anak penyandang disabilitas itu ada yang mem-bawakan lagu solo dan juga bernyanyi bersama.

para pengunjung pun terlihat terkagum-kagum me-nyaksikan penampilan musik anak-anak sLBa Denpasar sambil mengabadikan lewat kamera digital dan kamera video.

“pementasan ini bukan untuk yang pertama kalinya, anak didik kami juga sering diminta untuk mengisi perayaan ulang tahun berbagai sekolah di Denpasar,” katanya.

pada pementasan tersebut juga turut tampil siswa ber-nama andi memainkan drum yang belum lama ini mendapat juara i dalam Lomba anak Berkebutuhan khusus Tingkat Nasional.

“kami juga tidak butuh waktu lama untuk memantap-kan persiapan latihan anak-anak ini menyambut pentas karena selain mereka sudah biasa pen-tas juga sangat menyukai musik,” katanya. (ant)

kiLas

jaKarta ­ Nazril Irham atau Ariel termasuk sosok perfeksionis ketika menulis buku pertamanya bersama para personil Noah, yang berjudul ‘Kisah Lainnya Catatan 2010­2012’.

“Ariel orangnya sangat perfeksionis, dia memperdebatkan setiap kata yang dipilih... Ariel bahkan terlibat dalam sentuhan lay­out,” kata editor buku tersebut, Candra Gautama saat konfrensi pers peluncuran buku bersama para personel Noah di Jakarta, Kamis sore.

Menurut dia, buku tersebut harus mengalami empat kali revisi kare­nanya. Selain itu, revisi juga diakibatkan karena para personil Noah menu­lis dengan terlalu jujur.

“Kita perlu memilih mana yang harus diceritakan dan tidak, ada sesuatu yang sifatnya terlalu pribadi (tak perlu ditampilkan),” kata Candra.

Secara keseluruhan buku ‘Kisah Lainnya’ bercerita tentang ke­giatan para personil Noah selama dua tahun vakum, karena Ariel berada di penjara. Selain itu, diceritakan juga sisi lain dari Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David ketika tidak berada di atas panggung.

“Dengan (medium) buku diharapkan pesannya bisa disampaikan secara utuh dan lumayan mendetail... Kita ingin sahabat peterpan bisa mengenal kita lebih jauh lagi,” kata vokalis Noah, Ariel. (ant)

“pETERpaN” LUNCURkaN BUkU

“Kisah Lainnya Catatan 2010-2012”

penyanyi musik  pop Bali, Galuh Bilen, merilis album teranyar berjudul “pelet Bali” dengan

mengandeng sejumlah musisi dan penari ternama di pulau Dewata.

Kolaborasi SpeedUp® Pad PRO dan telkomselFlash

setelah peluncuran speedUp® pad ice; tablet berbasis android 4.0 ice Cream sandwich

pertama di indonesia pada 28 Februari 2012 yang lalu, kali ini speedUp® kembali menghadirkan

tablet 7 inch  yang dinamai dengan speedUp® pad pRO yang di-bundling dengan paket internet

unlimited TELkOmsELFlash.

Aplikasi LINe Versi telkomsel

Page 8: Nyana News Edisi I 23 Agustus 2012

samBUNGaN 15kamis, 23 aGUsTUs 2012sERBa-sERBi 14kamis, 23 aGUsTUs 2012

saMbungan haL 1

KoMnas menyebut bencana lum­pur di Sidoarjo sebagai ekosida alias pemusnahan lingkungan. Kerugian yang timbul akibat semburan lumpur Lapindo, telah merusak lingkungan dan membahayakan manusia. Un­tuk areal pertanian yang rusak, an­tara lain berupa 25,61 hektare lahan tebu di Desa Renokenongo, Jatirejo, dan Kedungcangkring. Lahan padi seluas 172,39 hektare di Siring, Re­nokenongo, Jatirejo, Kedungbendo, Sentul, Basuki Jabon, dan Pejarakan Jabon.

Selain itu, lebih dari 1.600 hewan ternak seperti unggas, kambing, sapi, dan kijang musnah, dan sebanyak 30 pabrik menghentikan produksi hing­ga harus memberhentikan tenaga ker­ja yang mencapai jumlah 1.873 orang. Tidak hanya itu, empat kantor pemer­intahan, sekolah, Markas Koramil Porong, jaringan listrik dan telepon, rusak akibat terjangan lumpur.

Diduga akibat diterjang panas, pipa gas pertamina sempat meledak dengan menewaskan 14 orang dan belasan lainnya luka­luka. Korban tewas adalah pekerja dan petugas keamanan yang sedang memperbaiki dampak semburan lumpur.

Pemusnahan lingkungan akibat semburan Lapindo berdampak san­gat besar. “Sayangnya, kami tidak bisa memasukkannya ke dalam kat­egori pelanggaran HAM berat, kare­na undang­undang kita tak mendu­kung,” kata Ridha Saleh, komisioner Komnas HAM.

Undang­undang tentang Penga­dilan Hak Asasi Manusia memang hanya mengenal dua jenis kejahatan sebagai pelanggaran HAM berat, yakni genosida dan kejahatan kema­nusiaan. Oleh sebab itu, Komnas berencana memasukkan klausul mengenai ekosida dalam amande­men UU Nomor 26 tahun 2000 ten­tang Pengadilan HAM, ucapnya.

Dibawa ke MIKomnas HAM menilai, sebuah

perusahaan dapat dikenai subjek pelanggaran HAM seperti yang ter­jadi dalam peristiwa semburan lum­pur panas Lapindo. Wakil Ketua Komnas HAM Nurkholis menye­butkan, perusahaan yang terlibat dalam sebuah pelanggaran HAM dapat diseret ke Mahkamah Interna­sional (MI).

“Meski belum familiar, namun sebenarnya kasus pelanggaran HAM yang dilakukan perusahaaan bisa dibawa ke Mahkamah Internasional terkait pelanggaran HAM,”kata Nur­kholis.

Menurutnya, selama ini yang menjadi subyek dalam pelanggaran

HAM selalu negara. “Sementara kami menginginkan selain negara, juga perusahaan. karena kejahatan perusahaan itu sudah cukup mere­potkan dan bisa dikatagorikan seba­gai pelanggaran HAM,” ujarnya.

Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim, mengatakan, Komnas HAM merekomendasikan peristiwa sem­buran lumpur panas Lapindo seb­agai sebuah pelanggaran HAM. Di dalam rekomendasinya, Komnas HAM menyebut ada pihak­pihak atau aktor­aktor yang diduga ber­tanggung jawab terhadap kasus ini, mulai pemberi regulasi dan izin sep­erti pemerintah pusat dan daerah, serta yang melakukan pengeboran. “Ini tidak hanya Lapindo, tapi kan ada sub­sub kontraktornya. Jadi ban­yak sekali aktor. Selama ini kan hanya lapindo,” ujarnya.

ganti rugi selesai 2012Lapindo Brantas Inc melalui anak

perusahaannya PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ), diminta segera dapat mengangsur tagihan korban lumpur di atas Rp500 miliar. Korban lumpur khawatir jika tidak diangsur mulai saat ini, ditakutkan pada akhir 2012 pelu­nasan ganti rugi tidak akan tuntas.

Koordinator Paguyuban Warga Renokenongo Menolak Kontrak (Pagarekontrak) Sunarto men­gatakan, saat ini MLJ hanya men­gangsur pembayaran jual beli aset warga yang nilainya di bawah Rp500 juta. Sedangkan korban lumpur yang tagihannya di atas Rp500 juta, sama sekali belum ada transfer pem­bayarannya.

Padahal, kata dia, saat pertemuan dengan MLJ beberapa waktu lalu, pembayaran untuk tagihan di atas Rp500 juta akan diangsur dan sele­sai akhir tahun 2012. “Kalau tidak diangsur mulai sekarang, kami kha­watir pelunasan akan molor lagi,” ujarnya.

Sejak Juni lalu, MLJ mulai men­gangsur pembayaran ganti rugi kor­ban lumpur yang nilainya di bawah Rp500 juta dengan menyediakan dana Rp400 miliar. Untuk melunasi semuanya, MLJ harus merogoh ko­cek lagi sebesar Rp500 miliar. “Un­tuk tagihan korban lumpur di atas Rp500 juta sama sekali belum ada pembayaran,” kata Sunarto, menan­daskan.

Dana sebesar Rp400 miliar di­gunakan untuk mengangsur tagihan korban lumpur di bawah Rp100 juta sebanyak 1.440 berkas. Untuk tagihan di atas Rp150 juta sampai Rp200 juta ada sebanyak 600 berkas. Sedang­kan untuk tagihan di atas Rp500 juta sekitar 769 berkas. Termasuk untuk tagihan di atas Rp2 miliar ke atas ada sebanyak 70 berkas milik 36 warga.

Sebelumnya, Komisaris MLJ Ge­sang Budiarso mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen untuk menuntas­kan pembayaran jual beli aset lumpur akhir 2012. “Kami akan menuntaskan pelunasan jual beli aset korban lum­pur sampai akhir tahun ini. Doakan saja semoga bisa tuntas,” ucapnya..

uu apbn-p 2012 untung-kan Lapindo

Bencana semburan lumpur pa­nas yang terjadi di Sidoarjo, mutlak karena kesalahan operasional penge­boran. Hal itu disampaikan beberapa ahli yang dihadirkan pemohon dalam sidang uji materil Pasal 18 UU No. 4 Tahun 2012 tentang APBN­P 2012 yang mengatur alokasi dana penang­gulangan lumpur Lapindo.

Ahli geologi yang memberikan keterangan ialah RP Koesoema­dinata. Ia mengatakan, sulit untuk menjelaskan, lumpur Lapindo meru­pakan bencana alami, karena pada dasarnya memang terjadi kesalahan dalam melakukan pengeboran.

“Dinding sumur tidak dipas­ang hingga dasar, padahal dalam rencananya dinding akan dipasang hingga dasar tempat melakukan pengeboran,” kata Koesoemadinata dalam sidang pleno pengujian UU APBN­P 2012 di Gedung MK, Ja­karta, Selasa (7/8) lalu.

Melihat ilustrasi pemasangan dinding, operator hanya memasang dinding seperempat dari kedalaman pengeboran yang akan dilakukan. Anggota Drilling Engineers Club, Kersam Sumanta menegaskan hal yang sama. Baginya, semburan lum­pur lapindo bukan bencana alam, tetapi bencana akibat ulah perbuatan manusia.

Dalam program tertulis, dinding harus dipasang hingga kedalaman 8500 ft, namun pada kenyataannya hal tersebut tidak dipenuhi. Bahkan, lanjut Kersam, pengeboran terus di­lakukan hingga kedalaman 9297 ft.

“Tidak mematuhi program yang sudah disetujui bersama, dan meng­abaikan saran share holder MEDCO untuk memasang dinding hingga ke­dalaman 8500 ft sebelum pengebo­ran dilanjutkan,” katanya.

Kersam menambahkan, pelaksa­na sengaja melanggar lampu merah. Akibat dinding tidak dipasang hing­ga kedalaman 8500 ft, maka tekanan air dari dalam terus naik ke atas dan mencari celah yang akhirnya meny­embur tidak jauh dari sumur penge­boran. “Tidak mungkin seorang pengendara motor yang memiliki SIM tidak tahu lampu merah, itu artinya berhenti. Begitu pun dengan pelaksana pengeboran, jadi ini meru­pakan kesalahan yang disengaja,” ka­

tanya, dengan nada tinggi.Adanya tudingan gempa bumi

yang melanda Yogyakarta pada tang­gal 27 Mei 2006 menjadi penyebab menyemburnya lumpur di Sidoarjo, merupakan alasan yang dibuat­buat. Menurut anggota Drilling Engineers Club lainnya, Mustiko Saleh, tidak ada kaitannya gempa dengan sem­buran lumpur. Rekaman alat pen­gukur getaran gempa (seismograph) yang over scale merupakan hasil manipulasi Lapindo.

“Gempa Yogyakarta itu dua hari sebelum lumpur Lapindo menyem­bur, kemudian paling jauh dampak dari gempa hanya 100 km. Nah, Sidoarjo itu jaraknya 275 km dari sumber gempa. Di Sidoarjo pun ti­dak ada bangunan yang roboh. Jadi alasan itu tidak benar,” kata Mustiko, menegaskan.

Pengujian pasal yang mengatur alokasi dana penanggulangan lum­pur Lapindo ini dimohonkan oleh Tjuk Kasturi Sukiadi (pensiunan dosen Universitas Airlangga), Suhar­to (purnawirawan marinir), dan Ali Azhar Akbar (penulis buku berjudul Konspirasi SBY­Lapindo dan penel­iti kasus lumpur Lapindo). Potensi kerugian pemohon adalah keuangan negara yang bersumber dari pajak untuk membayar dan memberi ganti rugi kasus lumpur Lapindo.(tim)

Semburan Lapindo Langgar HAM

jeMber, Pilar Menara Falah, (10) alias Memey, siswi kelas 4 SD Pelita Hati National Plus School Jember, Jawa Timur yang kini men­galami trauma berat akibat terjatuh saat bermain di halaman sekolah pada 31 Mei lalu. Memey adalah putri pasangan Yudha Nurdian dan Sulis Y Nurdian, Ayah Korban adalah seorang dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Jember (Unej) sedangkan ibu korban adalah seorang dokter spesialis kecantikan.

Ayah korban mengaku, Aki­bat kecelakaan tersebut, wajah ko­rban mengalami luka serius dan hingga kini masih dalam perawatan orang tuanya.Setelah diobservasi ketat selama masa kritis, dokter mengatakan Memey menunjukkan gejala komosio serebri. Ini adalah suatu kondisi yang memperlihatkan tanda­tanda penurunan kesadaran, diameter pupil, serta balans cairan di kepala atau biasa disebut trauma kepala tertutup.

“Atas pertimbangan kekhawati­ran terjadinya trauma psikis yang sangat besar pada putri kami setelah

benturan hebat itu, kami memu­tuskan untuk merawat sendiri dia rumah,” ujarnya.

Yudha mengatakan, Saat insiden tersebut terjadi, Memey hanya dik­erubuti banyak orang yang juga panik kebingungan, begitu juga pihak seko­lah, hanya bisa menonton tanpa mem­berikan pertolongan kepada korban.

“Saya lalu menggendongnya untuk saya bawa pulang. Memey pulang tanpa ada guru dan staf dari pihak sekolah yang melindungi di belakangnya,” kata Yudha.

Sesampainya di rumah yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari sekolah, barulah Memey mendapat­kan perawatan. Orang tuanya mem­bersihkan wajah dan kepalanya dari darah, tanah, dan pasir serta serpi­han kacamata yang diduga menan­cap di matanya.

“Dengan peristiwa tersebut, pi­hak sekolah sampai saat ini tidak memberikan santunan serupiah­pun, tambahnya.

Sebagai dokter spesialis kecanti­kan, Sulis ibu korban mengatakan, kondisi anaknya tak akan bias pulih

seperti sedia kala. Pasalnya, luka di wajah Memey sangat seirus sekali, bahkan ada daging yang cuil akibat tergores lantai paving dan tanah.

“Luka yang dialami Putri saya sangat serius sekali, ada secuil da­ging yang hilang di pipi kiri dan da­hinya”, ujarnya.

Merasa anaknya tidak mendapat perlindungan di sekolah,Yudha Nurdian akhirnya menggugat se­cara perdata SD Pelita Hati National Plus School.Tidak tanggung­ tang­gung, sekolah berstandar Uni­versity of Cambridge milik pen­gusaha Arum Sabil yang masih ada hubungan saudara dari artis Anang Hermansyah itu sebesar Rp1 mil­iar. Gugatan di Pengadilan Negeri Jember itu tertuang pada surat No. Reg. 63lPdt.GlPn.Jr.

Keluarga Memey menyesalkan tidak adanya tanggungjawab seko­lah atas kejadian tersebut. Penga­cara Yudha, Suthedjo Adinegoro mengatakan, sampai saat ini belum ada upaya damai atas kasus tersebut.

“Kami sudah melayangkan gu­gatan materiil dan imateriil senilai Rp1 miliar dan sudah didaftarkan ke Pengadilan Negeri (PN) Jem­ber,” kata Suthedjo.

Sementara Manajer Pelita hati National Plus School Restu Prayogi mengaku sudah memberikan per­tolongan tak lama setelah Memey terjatuh.

“Guru kami sempat mem­bantu membersihkan darah di

wajah Memey. Kami akan mem­bawa Memey ke rumah sakit agar mendapatkan perawatan darurat. Namun orang tuanya yang tidak mengizinkan dan akhirnya dia diba­wa pulang,”kata Restu.

Dia mempertegas bahwa ke­jadian itu adalah kecelakaan dan pihak sekolah telah bersedia un­tuk menanggung seluruh biaya pen­gobatan korban.Bahkan, Orang tua Memey lewat pengacaranya sem­pat minta pertanggungjawaban bi­aya sebesar Rp100 juta. Namun saat itu di dalam suratpermohonan terse­but tidak ada rincian biaya resmi dari rumah sakit. Kami bingung kalau ti­dak ada rincian jelas dan untuk apa saja perawatan medisnya,”jelasnya.

Untuk mengatisipasi terjadinya kecelakaan terulang kembali, pi­hak SD Pelita Hati National Plus

School kini memasang sejumlah ka­mera CCTV disejumlah sudut hala­man sekolah maupun ruang kelas.

Sementara itu, Hadi Suprayitno, SH, pengacara pihak tergugat H. Arum Sabil menuturkan, karena ka­sus ini dibawa ke rana hukum oleh orang tua korban, maka selaku pi­hak tergugat, H. Arum Sabil tetap mengikuti proses hukumnya. Na­mun, di dalam masa mediasi, tidak menutup kemungkinan kedua belah pihak bakal berdamai, terkait kasus yang terjadi pada Bulan Mei itu.

Dalam sidang perdana itu, Ket­ua Majelis Hakim PN Jember, Arie Satio Rantjoko, SH, memutuskan untuk memberikan waktu selama 40 hari, terhitung sejak hari tanggal 26 Juli bulan lalu hingga kini, untuk melakukan upaya mediasi antara kedua belah pihak. (gIt)

DOsEN UNiVERsiTas JEmBER

Gugat Saudara Artis Anang Hermansyah Rp 1 Miliar

karena anaknya terjatuh di sekolah hingga wajahnya terluka serius, orang tua siswi sekolah

dasar, menuntut pihak sekolah sebesar Rp 1 miliar. alasannya pihak sekolah dinilai lalai dan

tidak bertanggung jawab  terhadap keselamatan siswanya.

Denpasar ­ Wajah Kota Denpasar saat ini sudah tidak lagi seindah dulu yang terkenal dengan seni arsitektur Bali di setiap bangu­nannya. Hilangnya keindahan tersebut, salah satunya dipicu dengan maraknya pemasangan papan reklame iklan yang semerawut.

Kalau diperhatikan hampir di setiap sudut jalan utama di wilayah tersebut pasti terpam­pang papan reklame atau iklan dengan ber­bagai ukuran.Menurut Pengamat Sosial, Prof. Dasi Astawa, pemasangan papan reklamedan iklan di wilayah Kota Denpasar semakin tak tertata dengan baik, padahal sudah ada regu­lasinya tentang hal itu.

“Semerawutnya reklame itu membuat saya bertanya tentang peranan Persatuan Pe­rusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Bali dalam membina anggotanya itu seperti apa

?,” kata Dasi Astawa di Denpasar, Sabtu lalu. Dasi mengatakan, pengusaha iklan jangan karena merasa mampu membayar bisa seena­knya memasang iklan.

Mereka juga harus tunduk pada aturan yang ada. Pengusaha harus bisa membuat iklan yang bisa mencerminkan budaya khas Pulau Dewata, dilihat dari nilai artistik. “PPPI Bali harus dapat bertukar pikiran dengan pemerintah supaya bisa menemukan solusi untuk menata iklan yang baik. Segala ses­uatu itu tidak bisa diselesaikan dengan uang,” ucapnya.

Keberadaan reklame di ibu kota Provinsi Bali itu dinilai semerawut dan tidak mencer­minkan citra budaya Pulau Dewata. Kondisi tersebut tentu cukup mengkhawatirkan.Ke­beradaan iklan yang tidak tertata baik telah

menimbulkan polusi visual. Kondisi itu san­gat kontradiktif dengan semangat ibu kota Provinsi Bali itu untuk mewujudkan wilayah tersebut sebagai kota berwawasan budaya.

Dasi menyoroti sikap pemerintah yang tidak tegas dalam menegakkan aturan, se­bab membiarkan pelanggaran.Sementara itu Pemerintah Kota Denpasar akan menata pemasangan papan reklame dengan men­goperasikan perangkat “light emitting deode (LED)” di sejumlah tempat strategis.”Proyek miliaran rupiah tersebut sudah mulai diker­jakan investor sejak beberapa hari lalu,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar Ketut Wisada, di Den­pasar, Senin.

Ia mengatakan, sebelum proyek digarap, pihaknya sudah berkoordinasi terlebih dahulu

dengan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.”Untuk sementara, baru satu sarana reklame LED yang diban­gun. Investor sudah mulai menggarapnya se­jak beberapa waktu lalu,” katanya.

Sebagai langkah peralihan, Wisada men­gatakan, DKP sudah memberangus sejumlah papan reklame yang terpancang di sepanjang jalan­jalan di Kota Denpasar. “Semua iklan yang masa promosinya sudah berakhir, sudah kami bersihkan. Yang tersisa hanya reklame yang masih mempunyai waktu promosi.

Wisada menjelaskan, semua teknis peng­garapan dikerjakan oleh investor. Pemkot sendiri dalam hal ini hanya menyediakan lah­an dan memungut pajak saja.”Proyek ini tidak menggunakan dana APBD, murni dari inves­tor,” katanya.(agn)

Rindu Wajah Kota Denpasar Yang Artistik

Page 9: Nyana News Edisi I 23 Agustus 2012

Nusantara16kamis

23 sEpTEmBER 2012

Allaahu akbar.. Allaahu akbar.. Al­laahu akbar..

Laa ­ ilaaha ­ illallaahu wallaahu akbar.

Allaahu akbar walillaahil ­ hamd.

geMa takbir berkumandang memecah hening malam di Kota Mataram. Suasana syahdu usai ber­buka puasa, digantikan kemeriahan tatkala di jalan­jalan dipadati remaja masjid yang melangkah beriringan sembari menabuh bedug bertalu­talu. Mereka mengarak lampion beraneka bentuk dan warna dihiasi tulisan Allah SWT, serta berbagai miniatur masjid dan Al Quran rak­sasa. Tidak hanya itu, ratusan obor bambu turut diusung di sela­sela ki­baran bendera merah putih dan an­eka umbul­umbul lainnya. Semarak dengan warna dan cahaya.

Ribuan remaja masjid ini men­gawali pawai dari lapangan umum Sangkareang. Peserta pawai ini ber­jalan kaki membentuk barisan apik melintasi jalanan malam Kota Mata­ram. Tak pelak, kelebat cahaya lam­pion seolah menjadi ungkapan rasa syukur umat Muslim atas kemenan­gan yang telah mereka raih selama mengarungi bulan Ramadhan. Di lain pihak, tampilan miniatur masjid dan Al Quran serasa menggemakan keagungan Allah di dunia ini.

Iring­iringan ini selanjutnya ber­jalan kaki dari lapangan umum Sang­kareang, berlanjut menuju Jalan Ab­dul Kadir Munsyi, Jalan Airlangga, Jalan Sriwijaya dan beberapa jalan besar lain, sebelum akhirnya kem­

bali ke lapangan umum Sangkareang. Sepanjang perjalanan, suara petasan tak henti­hentinya menggelegar. Juga lagu­lagu pujian ke hadirat Sang Pen­cipta terus berkumandang.

Kepada sejumlah media di lapan­gan Sangkareang, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengungkapkan, hendaknya peserta pawai tetap menja­ga ketertiban dan keamanan, sehing­ga perayaan kemenangan umat Mus­lim ini tidak diwarnai tindakan yang tidak diinginkan. Semestinya suasana Lebaran bisa berlangsung tenang dan damai, tanpa gangguan.

“Hendaknya takbir itu disuara­kan dengan merdu, sehingga akan memberkahi setiap langkah kita. Kita berharap semoga puasa yang kita jalani selama sebulan ini, diteri­ma Allah SWT dan akan membawa kita kembali menjadi manusia fitrah. Kegiatan ini juga bisa menjadi ukhuwah Islamiyah, sehingga bisa mewujudkan Kota Mataram sebagai kota ibadah yang maju, religius dan berbudaya,” kata Ahyar Abduh.

Pawai takbir merupakan keg­iatan tahunan yang selalu ditunggu masyarakat. Tak terkecuali masyara­kat Pagutan, yang dengan suka cita mempersiapkan beberapa perlengka­pan serta transportasi untuk pawai. Misalnya mobil kap terbuka untuk mengangkut sound system. Ratusan peserta pun sudah siap usai berbuka puasa dan mengenakan busana yang sudah ditetapkan panitia.

Munawir Haris, koordinator pawai takbir menyatakan, pihaknya sudah mengadakan rapat koordi­

nasi dengan seluruh ketua­ketua RT dan organisasi lainnya dalam rangka mensukseskan kegiatan ini. Selain itu, berdasarkan pengalaman tahun­tahun sebelumnya, jalur menuju la­pangan Sangkareang selalu dipadati peserta dan masyarakat yang mem­bludak ingin menonton, sehingga ia dan peserta lain memilih datang lebih awal.

“Kami memutuskan ke lokasi lebih awal agar terhindar dari ke­macetan, karena kami membawa berbagai macam miniatur masjid, menara, Kabah, bedug maupun AL Quran yang dihias dengan meriah,” ujar Munawar.

Dia menambahkan, pihaknya tidak mempunyai target macam­macam terkait dengan keikutsertaan mereka kali ini. Pada prinsipnya, mereka hanya ingin menampilkan yang terbaik sesuai dengan kemam­puan mereka, serta ingin menebar­kan kebahagiaan untuk menyambut hari Lebaran.

“Tahun ini, pawai takbiran diada­kan di tiga lokasi. Yakni di Mataram, Ampenan dan Cakranegara. Kalau hanya dilangsungkan di satu tempat, dikhawatirkan akan terjadi penumpu­kan peserta dan masyarakat, sehingga bisa terjadi keributan. Kalau dibagi menjadi tiga lokasi begini lebih bagus. Meski masih macet di mana­mana, tapi masih bisa diatasi,” urainya.

Sebenarnya, meski sudah dibagi menjadi tiga lokasi pawai takbir, namun jumlah massa di lapan­gan Sangkareang amat mencolok dibandingkan dua tempat lainnya.

Kembang api tidak henti­hentinya meledak di udara, berpadu dengan irama bedug. Menjelang tengah malam, seluruh perserta kembali ke

daerahnya masing­masing sembari tetap menabuh bedug dan mengu­mandangkan takbir, mengagungkan nama Allah.

takbir Keliling Bermandi WarnaRatusan lampion berkelap-kelip, menerangi jalanan kota mataram, Nusa Tenggara Barat, tepat pada malam menjelang idhul

Fitri 1433 Hijriah, sabtu malam lalu. sejenak, wajah kota terlihat bermandi warna. Bersamaan dengan itu, puluhan miniatur masjid dan al Quran raksasa diarak mengelilingi jalanan, sarat dengan pesan religius. inilah tradisi rakyat, sebuah pawai takbir

sebagai ungkapan suka cita menyambut Lebaran.