nyana edisi 2

24
Edisi No. 2 KAMIS 30 Agustus - 5 September 2012 Tahun I KORAN MINGGUAN Nyanyian Pena www.nyananews.com Rp 5.000 (LUAR JAWA + ONGKOS KIRIM) JAKARTA (Nyana) – Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi menilai, dana sebesar Rp1,5 miliar lebih yang dikeluarkan untuk pelaksanaan open house Presiden SBY di Jakarta baru-baru ini, meru- pakan angka yang tidak kecil. Melihat angka sebesar itu, Uchok Sky Khadafi menyebutkan, realisasi anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tahunan tersebut ter- lalu mahal dan mengada-ada. Jauh dari tindakan penghematan yang se- lama ini selalu didengungkan justru oleh Presiden SBY sendiri. Uchok menambahkan, alokasi anggaran sebesar Rp1,5 miliar lebih sangat mencederai perasaan rakyat miskin. Anehnya, lanjut dia, pemerintah sepertinya menganggap wajar den- gan pengeluaran sebesar itu. Hal ini memperlihatkan bahwa pejabat hanya mempunyai hasrat untuk mengham- bur-hamburkan uang, tanpa peduli tanggung jawab yang harus diemban- nya dalam memanfaatkan uang nega- ra untuk kepentingan rakyat banyak. Menurut pantauan Fitra, dana sebesar itu antara lain diperuntuk- kan bagi acara pertemuan dengan diplomat, pejabat tinggi dan men- teri yang menghabiskan anggaran hingga mencapai Rp606 juta. Selain itu, ada perjamuan untuk karyawan Sekretariat Negara dan keperluan seperti pengadaan makanan kecil serta penyewaan tenda. Tak hanya anggaran open house yang dipermasalahkan Fitra. Lem- baga ini juga mempertanyakan ang- garan sebesar Rp7,8 miliar yang dikeluarkan untuk upacara perin- gatan Hari Kemerdekaan ke-67 RI, 17 Agustus 2012. Uchok juga sempat menying- gung hasil audit BPK tahun 2011, di mana pemerintah dalam ini Ke- menterian Keuangan, dilaporkan telah kehilangan pendapatan negara lantaran salah perhitungan pajak penghasilan minyak dan gas bumi, serta perhitungan bagi hasil migas sebesar Rp2,3 triliun. Bersambung hal. 11 FITRA: Open House Presiden Boroskan Uang Negara Sekretariat Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) mencatat anggaran penyelenggaraan open house Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Idul Fitri 1 Syawal 1433 H mencapai Rp1,5 miliar lebih. NYANA/DOK Fitra Uchok Sky Khadafi NYANA/DOK Julan Aldrin Pasha

Upload: koran-nyana

Post on 06-Mar-2016

270 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Nyana edisi 2

TRANSCRIPT

Page 1: Nyana Edisi 2

Edisi No. 2 KAMIS 30 Agustus - 5 September 2012 Tahun I

KORAN MINGGUAN

N y a n y i a n P e n awww.nyananews.com

Rp 5.000 (LUAR JAWA + ONGKOS KIRIM)

JAKARTA (Nyana) – Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi menilai, dana sebesar Rp1,5 miliar lebih yang dikeluarkan untuk pelaksanaan open house Presiden SBY di Jakarta baru-baru ini, meru-pakan angka yang tidak kecil.

Melihat angka sebesar itu, Uchok Sky Khadafi menyebutkan, realisasi anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tahunan tersebut ter-lalu mahal dan mengada-ada. Jauh dari tindakan penghematan yang se-lama ini selalu didengungkan justru oleh Presiden SBY sendiri. Uchok menambahkan, alokasi anggaran sebesar Rp1,5 miliar lebih sangat mencederai perasaan rakyat miskin.

Anehnya, lanjut dia, pemerintah sepertinya menganggap wajar den-gan pengeluaran sebesar itu. Hal ini memperlihatkan bahwa pejabat hanya mempunyai hasrat untuk mengham-bur-hamburkan uang, tanpa peduli tanggung jawab yang harus diemban-nya dalam memanfaatkan uang nega-ra untuk kepentingan rakyat banyak.

Menurut pantauan Fitra, dana sebesar itu antara lain diperuntuk-kan bagi acara pertemuan dengan diplomat, pejabat tinggi dan men-teri yang menghabiskan anggaran hingga mencapai Rp606 juta. Selain itu, ada perjamuan untuk karyawan Sekretariat Negara dan keperluan seperti pengadaan makanan kecil serta penyewaan tenda.

Tak hanya anggaran open house yang dipermasalahkan Fitra. Lem-baga ini juga mempertanyakan ang-garan sebesar Rp7,8 miliar yang dikeluarkan untuk upacara perin-gatan Hari Kemerdekaan ke-67 RI, 17 Agustus 2012.

Uchok juga sempat menying-gung hasil audit BPK tahun 2011, di mana pemerintah dalam ini Ke-menterian Keuangan, dilaporkan telah kehilangan pendapatan negara lantaran salah perhitungan pajak penghasilan minyak dan gas bumi, serta perhitungan bagi hasil migas sebesar Rp2,3 triliun.

Bersambung hal. 11

FITRA:

Open House Presiden Boroskan Uang Negara

Sekretariat Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) mencatat

anggaran penyelenggaraan open house Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Idul Fitri

1 Syawal 1433 H mencapai Rp1,5 miliar lebih.

NYANA/DOK

Fitra Uchok Sky Khada�NYANA/DOK

Julan Aldrin Pasha

Page 2: Nyana Edisi 2

OPINI 02KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Dewan Kehormatan Prof. Dr. Made Subawa, SH MSPenasehat Arif WibowoKomisaris Sony S. GunawanDirektur Utama Made PujaDirektur Operasional Weda JagirDirektur Keuangan Bambang A. Sadewa, SE, MBA, MM.

Manager Pemasaran M. AnasManager Personalia dan Umum Iwan Marta S.

Pemimpin Redaksi PK. SuryanittaRedaktur Pelaksana IGN. SastrawanEditor Gun, Jan Abud, IDM ParwitaFotografer Sunyoto, Artha S. Reporter Sudarta, Agung, Rohmat Ali, Putu Artayasa, Dewa Alit, Sugi, Cesillia Aida, Gun, Jan Abud Abdul Samad Desain Gra�s Budi IT Didi Suprapta Sekretaris Redaksi Novi PujayantiSirkulasi Ajus, Mangdi Iklan Gredi Labuan PratamaDokumentasi dan Riset Re�y Suwu

Biro: Rianawati (Mataram), Bangun Sugito (Jember), Bambang Wahyu (Lumajang), M. Hakim (Banyuwangi), Sapto Raharjanto (Bondowoso), M. Kholik (Situbondo) Agus Susanto (Probolinggo)

Alamat Redaksi dan Tata Usaha:

JAKARTA Jalan AM Sangaji No. 9N, Jakarta Pusat 10130Telp. (+62)21 6305220 Fax. (+62)21 6305248BALI Jalan Badak Agung XVIII No. 9, Renon, Denpasar 80235Telp. (+62)361 262427 Fax. (+62)361 235659

E-mail [email protected] nyananews.com

Penerbit PT. Media Karya BersamaRekening Bank Mandiri AC No. 1450007111780NPWP 03.064.519.6-015.000

Konsultan Hukum Arda Netaji, SH. (Suryaning Taji Law Firm)

GALUNGAN – KUNINGAN

Kemenangan di Ujung PeperanganHARI Raya Galungan – Kuningan tiba, umat Hindu menyambut dengan segenap suka cita. Usai melewati perayaan Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Penyajaan Galungan dan Penampahan, akhirnya sam-pailah di hari yang dinanti. Sebuah hari, di mana kemenangan dharma menerangi sanubari setiap umat.

Perayaan Hari Raya Galungan sudah dipersiapkan semenjak Tumpek Bubuh. Saat itu, umat Hindu akan memohon ke hadapan Sang Hyang Sangkara, agar beliau memberikan anugerah berupa ha-sil pertanian yang berlimpah. Jika pepohonan banyak menghasilkan buah, diharapkan bisa menjadi sesajian saat Galungan.

Ritual selanjutnya adalah Wrespati Sungsang, yang sering disebut Sugihan Jawa. Meru-pakan hari penyucian bhuwana agung. Umat akan meng-haturkan pesucian mererebu di merajan, rumah, pekarangan dan menyucikan berbagai alat yang hendak digunakan saat Galungan. Diteruskan dengan Sugihan Bali, saatnya umat untuk melaksanakan penyucian bhuwana alit, hingga kemudian tiba pada Redite Paing Dungu-lan, yang disebut Penyekeban. Hari Penyekeban, tidak lain hari turunnya Sang Kala Tiga Wisesa.

Usai Penyekeban, sampai pada Soma Pon Dungulan dise-but Penyajaan. Pada saat Penya-jaan, lazim disebut hari untuk untuk menguji keteguhan seb-agai bukti kesungguhan melaku-kan peningkatan kesucian diri. Setelah itu, ada Anggara Wage Dungulan, tidak lain Penampah-an. Umat akan melakukan bhuta yadnya atau lebuh di halaman rumah, sehingga tidak diganggu Sang Kala Tiga Wisesa.

Keesokan harinya, umat pun bergembira menyambut Buda Kliwon Dungulan, atau yang lebih dikenal dengan Hari Raya Galungan.

TAJUK

Oleh : Arif WibowoReform Institute

Hasil survei Reform Institute, menunjukkan bahwa tingkat kekurang-puasan publik atas performa Parpol dalam dua tahun belakangan menin-gkat dari 41 % pada 2009 menjadi 60 % pada 2011. Sekitar 34 % responden menyatakan bahwa tidak ada manfaat keberadaan Parpol sama sekali bagi ke-hidupan berbangsa dan bernegara.

Jaringan Suara Indonesia (JSI) Survei opini publik Jaringan Su-

ara Indonesia (JSI) juga menunjuk-kan ke arah yang sama, yakni 51,4 % responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Parpol. Dua hasil survei opini publik tentang keber-asaan Parpol tersebut dan beberapa hasil survei sebelumnya mengindi-kasikan semakin melemahnya citra Parpol di mata publik.

Data-data di atas, cukup mem-beri kita informasi terkait, (1). “per-sepsi” masyarakat tentang partai politik (2) kecenderungan “perilaku” pemilih pada pemilu mendatang, (3) pesan moral bagi parpol untuk segera “membenahi” membenahi diri.

Persepsi masyarakat yang ter-ekam dalam hasil survei diatas menunjukan tingkat “distrust” (keti-dakpercayaan), keengganan alias “emohisasi” terhadap keberadaan partai politik. Persepsi ini dipen-garuhi paling besar oleh media, bagaimana media menyampaikan pesan nyaris setiap hari tentang “bobroknya” perilaku para politisi di DPR dari mulai dari kasus “asusi-la”, kasus korupsi, kasus kunja ke luar negeri sampai urusan pemban-gunan fasilitas kamar mandi.

Sebaliknya, pesan moral terkait nilai-nilai philosopis “pentingnya memperkuat partai” nyaris tidak pernah dikabarkan. Bahkan dengan segala kerendahan hati dan sadar diri, kami menyadari bahwa partai sendiri kerap kali lalai menjalankan fungsin-ya sebagai alat sosialisasi nilai-nilai.

Dalam konteks kekinian par-tai kerap hanya berfungsi sebagai “sekedar” kendaraan bagi segelintir orang untuk meraih kekuasaan.

Media massa memiliki peran sangat dominan dalam merubah persepsi masyarakat tentang partai politik, ibarat jarum suntik maka apapun informasi yang “dimasuk-kan” dalam fikiran masyarakat, akan memberi efek perubahan terhadap persepsi dan perilaku masyarakat terhadap partai politik. Para pakar komunikasi massa menyebutnya se-bagai teori peluruh/teori jarum suntik (hydropodemic needle theory).

Meskipun efek teori jarum sun-tik ini tidak bisa digeneralisir dalam mempengaruhi persepsi masyara-kat, akan tetapi dalam konteks ma-syarakat Indonesia dengan tingkat pendidikan, pendapatan serta pen-getahuan masih minim, teori ini benar-benar efektif mempengaruhi persepsi publik terkait partai politik.

Disisi lain, partai politik de-wasa ini masih berkutat sebatas pada kepentingan seremonial de-mokrasi belaka, bagaimana caranya memenangkan kursi dan kekuasaan pada setiap pemilu digelar.

Fenomena ini tentu saja tidak “sama rata” terjadi disetiap tubuh partai akan tetapi dalam batasan ter-tentu nyaris terjadi disetiap partai. Beberapa partai bahkan hanya me-miliki aktivitas dan sekretariat hanya ketika pemilu akan digelar.

Fenomena massifikasi “seran-gan” terhadap perilaku politisi yang berimbas pada “nistanisasi” partai politik ( DPR khususnya), mem-berikan satu gambaran nyata bahwa sejatinya DPR adalah lembaga yang menjadi “etalase” partai politik.

Dalam tradisi semiotik dan tradisi Sosiopsikologis DPR adalah simbol sekaligus etalase yang merepesenta-sikan perilaku dan budaya para poli-tisi dan partai politik, yang kemudian

melahirkan paradigma dan citra bahwa ”Politisi dan partai politik memang bobrok”sehingga mempengaruhi per-sepsi publik bahwa partai politik me-mang tercela, maka layak dinista.

Partai politik “ternista” oleh me-dia dan masyarakat bukan tanpa se-bab, melainkan dari sisi internal partai politik kadang perilaku dan pilihan para pelaku politik “cenderung meni-stakan diri” dengan cara-cara yang kurang “elok” dimata publik.

Dalam konteks kelembagaan, Partai politik sendiri nyaris lupa menjalankan tujuan dan fungsi par-pol sebagaimana dicita-citakan dan ditegaskan juga dalam UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik.Partai Politik dan Korupsi Politik

Mencoba menyamakan persepsi bahwa korupsi politik ini merujuk pada praktik-praktif koruftif terkait proses politik serta korupsi itu sendiri.

Korupsi didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain, yang berakibat pada kerugian pada uang negara. Ko-rupsi secara umum erat kaitannya dengan jabatan dan kekuasaan.

Lord acton menyatakan bah-wa “Power tends to corrupt, and abso-lute power corrupts absolutely” setiap kekuasaan memiliki kecenderungan korup, dan kekuasaan yang absolut kecenderungan korupnya juga ab-solut, kurang lebih demikian dapat diterjemahkan. Dalam konteks par-tai politik, adagium ini tentu saja erat kaitannya dengan dua alasan

Pertama, partai politik adalah “pintu masuk” menuju kekuasaan dimana proses politiknya sarat den-gan kepentingan dan uang.

Kedua, fenomena kasus-kasus korupsi belakangan ini, memberi gam-baran nyata bahwa para aktor politik cenderung menggunakan kekuasaan-nya untuk melakukan praktik koruptif dengan modus-modus yang manipula-tif demi kepentingan pribadi dan juga membiayai “ongkos politik”.

Perilaku korupsi yang terjadi dalam tubuh partai politik tidak dapat dilepaskan dari aspek internal yang ada dan berkembang dalam tubuh partai (sejarah pembentukan partai politik, budaya partai internal partai

politik, serta ragam kebiasaan yang ada dan berada dalamdirinya), juga pengaruh aspek luar yang berada di-luar dirinya (sistem politik, budaya politik yang berkembang, sistem eko-nomi dan sistem sosial termasuk di dalamnya pengaruh media massa baik langsung maupun tidak langsung).

Teori psikologi sosial tentang “perilaku” kurang lebih menjelas-kan pada kita bahwa perilaku adalah manifestasi dari kejiwaan manusia, berupa aktivitas psikis yang di dasari niat atau motif untuk mencapai tu-juan. Lebih luas Skinner menyatakan bahwa “perilaku manusia adalah organisme yang berperan dan ber-pikir yang ditentukan oleh kejadian-kejadian di masa lalu dan sekarang”.

Mengurai akar permasalahan korupsi politik, setidaknya dapat digambarkan sebagai berikut.

Pertama, aspek motif yang men-jadi tujuan yang berasal dari dalam diri manusia . mengurai akar korupsi partai politik tentu saja dapat dimulai dari aspek paling inti sebuah tindakan yaitu “motif ”. Sudah menjadi kes-adaran massif bahwa tujuan partai politik adalah untuk meraih kekua-saan. Segala perilaku atau tindakan partai politik kental dengan “motif ” bagaimana meraih kekuasaan.

Motif meraih kekuasaan ini se-lalu menjadi pencetus atau dasar yang mendorong tindakan manusia-manusia yang terjun dan berada dalam kancah politik. Meskipun demi “pencitraan” dan etika politik, motif kekuasaan ini “disamarkan” sebagai “amanah”, “panggilan jiwa” atau “pengabdian kepada rakyat”.

Setiap manusia memiliki motif yang berbeda, dan sudah menjadi hal biasa “menyamarkan” motif atau tujuan sejati yang dikehendaki. Mis-alnya saja media massa selalu menya-markan motif “mencari keuntungan ekonomis” dari pemberitaan dengan kalimat “demi memenuhi hak publik untuk memperoleh sumber infor-masi” atau atas nama “kebebasan pers” atau dengan kalimat sebagai pilar demokrasi, atau apa saja yang penting bukan kalimat “demi menai-kkan oplah atau meningkatkan rating iklan”.

(Bersambung)

Parpol : Pilar Demokrasi Yang “Ternista”

Page 3: Nyana Edisi 2

POLITIK 03

DENPASAR, (Nyana) - Setelah sempat malu-malu menyatakan si-kap politiknya atas dukungan untuk maju ke pilgub, kini Pastika mulai transparan. Demi pengabdiannya kepada masyarakat Bali yang begitu dicintainya, belum lama ini mantan Kapolda Bali tersebut menyatakan siap bertarung dalam perebutan kursi gubernur, meski dengan se-jumlah persyaratan.

Setelah menjalani perawatan seputar kesehatan jantung selama hampir dua pekan di Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura akhir Juli lalu, Pastika nampaknya malah

mendapat semangat hidup dan en-ergi politik baru. “Saya lebih sehat sekarang, saya lebih rileks men-jalani hidup ini. Setiap tarikan na-fas kita adalah anugerah terbesar dalam hidup kita. Jadi jangan disia-siakan,” katanya di hadapan awak media massa di rumah jabatan Jalan Surapati Denpasar, baru baru ini.

Sembari berseloroh, Pas-tika mengaku, kini telah menjadi seorang penyair yang mampu mem-buat bait-bait puisi indah berisi nas-ehat-nasehat kehidupan.

Anggapan sebagian orang bah-wa kesehatan Pastika akan semakin menurun akibat didera penyakit jan-tung, seolah ingin dia buyarkan den-gan sikap ketenangan, kedewasaan dalam menghadapai gempuran persoalan yang menerjang, mulai

dari isu dan konflik dengan sebuah koran di Bali, sampai dengan kabar ketidakharmonisannya dengan Wakil Gubernur Anak Agung Ngurah Pus-payoga. Tidak hanya itu, Pastika juga diisukan bakal ditendang oleh PDIP, partai yang membawanya mendudu-ki kursi gubernur sejak 2008.

Pastika menjawab semua per-soalan itu dengan santai, termasuk bagaimana jika dirinya benar-benar didepak PDIP dalam Pilgub 2013 mendatang. Di saat kasak kusuk elit politik yang sudah mulai bermanu-ver menggalang dukungan untuk pilgub, Pastika masih tetap santai.

Bahkan, mantan Kapolda Bali itu mengaku sampai tidak tahu jika namanya merupakan salah seorang di antara sejumlah tokoh yang telah disetor ke DPP PDIP untuk dimin-takan rekomendasi. “Saya sendiri ti-dak tahu siapa yang mengambil dan mengembalikan formulir pendaf-taran cagub,” ujarnya enteng. Jika begitu, apakah dirinya tidak serius dalam pencalonan dengan kenda-raan politik PDIP, Pastika malah menegaskan, sampai saat ini dirinya menunggu jika ada yang mau ber-fikiran baik kepadanya.

Meski banyak dorongan dari pelbagai unsur masyarakat agar dirinya maju kembali dalam pilgub, namun Pastika menegaskan, be-lum bisa memutuskan sikap karena sampai saat ini faktanya belum ada

satupun partai yang secara resmi meminangnya.

Baginya, jabatan gubernur adalah amanah besar yang harus di-pertanggungjawabkan, tidak hanya kepada rakyat, namun juga kepada Tuhan. Makanya, dia tidak mau be-rambisi atau terlalu jauh berandai-andai untuk bisa merengkuh kem-bali kursi orang nomor satu di Bali itu. Apapun di dunia ini, termasuk kekuasaan gubernur, semua sudah diatur dan tidak bisa dilepaskan dari tangan-tangan Tuhan atau Ida Be-tara, katanya.

Jadi, lanjut dia, dirinya memi-liki keyakinan, semua hal dibiarkan mengalir alamiah. Jika waktunya tiba, pasti akan datang sebagaima-na halnya dengan pilgub. Ada tiga hal penting yang menentukan ke-berhasilan seseorang bisa menjadi gubernur atau tidak. Pertama ha-rus mendapat dukungan dari raky-at atau masyarakat yang memang menghendaki untuk maju.

Kedua, sambung Pastika, se-seorang yang akan maju harus mendapat dukungan atau meng-gunakan kendaraan partai poli-tik. “Terakhir yang paling penting adalah harus mendapat restu atau dikehendaki Ida Betara,” ujarnya, menandaskan.

Menurutnya, meski seseorang telah mendapat dukungan politik dari parpol dan masyarakat, namun tidak dikehendaki Tuhan, maka di-yakini, tidak akan bisa menggapai kekuasaan tersebut. Pulau Bali, memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri dibanding daerah lainnya di Indonesia, karena setiap jeng-kal tanahnya memiliki vibrasi atau getaran spiritual tinggi. Tak heran, siapapun pasti akan betah tinggal di Pulau Seribu Pura ini dan tidak ingin meninggalkan pulau yang memiliki keindahan alamnya yang sungguh menawan.

Dalam kaitan pencarian figur yang akan memimpin Pulau De-wata, dia meyakini bahwa siapapun nantinya yang terpilih menjadi gu-bernur, adalah orang-orang yang benar-benar dikehendaki Tuhan. “Biarkan proses pencarian figur gu-bernur itu berjalan alamiah, semua ada waktunya, tidak usah diburu-buru, direkayasa, biarkan mengalir saja,” ucapnya.

Karenanya, dia mengaku tidak ingin terlalu jauh bermimpi untuk saat ini dalam memperebutkan kursi gubernur. Demikian juga terhadap wacana “menduetkan” dirinya den-gan sejumlah nama dari kader par-

tai lain semisal dengan Ketua DPD Partai Demokrat I Made Mudarta, Pastika memilih bersikap santai.

Demikian juga tentang ke-mungkinan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tetap menghendakinya maju dalam pilgub mendatang, Pastika enggan berkomentar lebih jauh soal terse-but. “Saya katakan saya akan maju kalau benar-benar didukung rakyat, ada parpol yang mendukung dan direstui Ida Betara. Itu jawaban saya saat ini,” ucapnya, tegas.

Kini bak putri cantik yang telah sembuh dari sakit, Pastika tampaknya akan menjadi rebutan parpol besar di Bali, baik itu Partai Golkar maupun PDIP dan Partai Demokrat, yang sejak awal meny-etakan sebagai partai terbuka dan siap mengusung nonkader yang mendapat elektabilitas tinggi di ma-syarakat.

Dari survei ketiga parpol besar terse-but, nama P a s t i k a selalu ma-suk dalam daftar figur kuat yang layak menjadi gubernur peri-ode 2013-2018. Kini, terpulang kembali kepada keseriusan par-pol tersebut, sia-pa yang akan lebih dulu atau siap den-gan deal-deal politik untuk menggaet Pas-tika, yang kini sedang menunggu untuk dipinang.

Masalahnya, Pastika sudah meneg askan bahwa dirinya siap maju kembali pada pilgub men-datang. Han-ya saja, dia m e m i l i h bersikap p a s i f alami-a h ,

bak menunggu pinangan parpol-par-pol besar di Bali.

Peluang PDIP menggaet Pasti-ka masih terbuka lebar, sebab meski aspirasi akar rumput yang kecewa dengan kepemimpinannya selama ini dan menginginkan tampilnya kader, namun keputusan terakhir ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati. “Karakter Ibu Mega itu, suka dengan calon incumbent,” ujar sumber di lingkaran elit PDIP Bali.

Demikian pula, peluangnya di-usung partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terbu-ka lebar, mengingat namanya masuk survei dalam tiga besar tokoh yang mendapat dukungan kuat publik dan elaktibilitasnya tinggi di masyarakat.

Pun halnya dengan Partai Gol-kar, nama Pastika masuk survei se-bagai figur kuat yang layak menjadi calon Gubernur Bali. Akankah Pas-tika menerima pinangan satu dari

ketiga parpol tersebut? Saat ini masih sulit ditebak,

karena di antara parpol masih sa-ling menunggu dan membaca arah perger-akan politik masing-mas-ing dengan m e n g h i -tung plus

minus jika m e n g g a e t

calon incum-bent tersebut.

(RA)

MANGKU PASTIKA

Tunggu PinanganMenjelang perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2013, muncul sejumlah nama

�gur yang dinilai layak untuk diusung sebagai “penggede” di Pulau Dewata mendatang. Satu

di antara tokoh yang disebut-sebut memiliki peluang besar adalah Made Mangku Pastika,

yang saat ini juga menjadi Gubernur Bali.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 4: Nyana Edisi 2

POLITIK 04KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

NURHAYATI yang mengawali kariernya se-bagai seorang pengusaha dan pegiat sosial ini bergabung dengan partai bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada ta-hun 2003. Tahun 2003 merupakan awal dari kegiatan Nurhayati di kancah politik nasional.

Setelah sempat ditawari untuk bergabung dengan sejumlah partai politik di Indonesia, akhirnya Nurhayati menetapkan pilihannya untuk bergabung dengan Partai Demokrat, sebagai public relation, dan kemudian menja-bat sebagai staf khusus ibu negara, Ani Yud-hoyono sejak tahun 2004-2009.

Selama menjadi public relation, Nurhayati termasuk orang yang memiliki totalitas tinggi terhadap partai. Dia selalu mengikuti kemana-pun SBY dan Ani pergi untuk melaksanakan kampanye menjelang pemilu presiden pada tahun 2004.

Bahkan Nurhayati sempat menunda-nunda untuk meng-khitan-kan anaknya sam-pai SBY berhasil menjadi presiden. Kedeka-tan dengan ibu negara tersebut membuat Nurhayati sangat mengagumi Ani Yudhoyo-no. Bahkan Nurhayati mengaku bahwa dirin-ya bisa seperti sekarang ini adalah berkat dari bimbingan Ani Yudhoyono.

Saat hendak maju sebagai anggota DPR RI, Nurhayati mengaku bahwa dirinya hanya bersedia menjadi anggota DPR jika melalui daerah pemilihan (dapil) Malang Raya. Hal ini dikarenakan, selain memang tumbuh dan be-

sar di Malang, Nurhayati sangat sedih melihat masyarakat terutama di Kabupaten Malang yang masih banyak hidup jauh dari kata se-jahtera.

Dengan menjadi anggota dewan, dia berharap mampu membawa kebijakan yang ia perjuangkan ke Malang untuk memper-baiki taraf hidup masyarakat di sana. Diakui

Nurhayati, dirinya sama sekali tidak pernah memiliki ambisi untuk menjadi seorang ket-ua fraksi. Apalagi, sangat jarang publik yang mengenal jauh seperti apa sosok Nurhayati.

Namun Nurhayati sadar resiko apa yang akan diterima sebagai seorang ketua fraksi partai terbesar di parlemen. Terlebih, masing-masing kader Partai Demokrat yang duduk di

Senayan memiliki karakter yang berbeda-beda dan terkadang secara tidak langsung dapat merugikan citra partai di mata publik.

Terkait hal ini, Nurhayati berupaya untuk menjadi seorang dirjen yang baik, dimana dengan memaksimalkan peran dan kinerjan-ya mampu membuat keberagaman menjadi suatu kesatuan yang unggul. (TA)

NURHAYATI ALI ASSEGAF

Hanya Bersedia di Malang RayaSebelum menjadi Ketua

Fraksi Partai Demokrat, nama Nurhayati Ali Assegaf tidak cukup dikenal oleh publik.

Page 5: Nyana Edisi 2

HUKUM 05

JAKARTA (Nyana) – Kerusuhan antardua kelompok aliran yang ter-jadi di Pulau Garam, tidak hanya telah merenggut korban jiwa dan luka-luka, tetapi juga menghangus-kan sejumlah rumah penduduk.

Banyak pihak menilai, timbul-nya kerusuhan tersebut antara lain disebabkan oleh kurang tanggapnya aparat keamanan, terutama jajaran intelijen kepolisian dalam mencium gelagat yang akan timbul. Dengan kata lain, intelijen tidak peka ter-hadap situasi yang berkembang, mengingat, perselisihan antardua kelompok itu sudah pernah terjadi beberapa waktu lalu.

Peristiwa itu sangat men-gagetkan semua pihak. Padahal, dalam waktu yang hampir bersa-maan pihak kepolisian Jawa Timur telah melakukan sosialisasi program satu polisi satu desa untuk meman-tau perkembangan yang ada di tiap desa.

“Kita anggap ini kecolongan dari aparat keamanan. Mestinya, intelijen kepolisian bisa mendeteksi dari awal, karena bukan kejadian yang baru meledak. Di Jatim itu ketika kami kunker sudah launch-ing 1 polisi 1 desa untuk me-report perkembangan yang ada di tiap desa. Waktu dipraktikkan bagus. Namun kasus Sampang bukti pro-gram itu tidak berjalan maksimal,” kata Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika.

Namun Pasek menyadari posisi aparat kepolisian. Di era reformasi seperti saat ini, aparat kepolisian ti-dak bisa langsung serta merta ber-tindak secara represif. Dalam peris-tiwa tersebut, hal yang sangat disesalkan adalah jatuhnya korban jiwa. Sebab, lanjut Pasek, adanya korban jiwa itu justru akan semakin mempersulit proses rehabilitasi.

“Polisi jaman dulu dan polisi jaman sekarang beda, cara penan-

ganan berubah. Ada ruang harus menyesuaikan diri. Dulu gampang represif, sekarang nggak bisa. Un-tuk represif banyak tahapan. Jaman dulu jika itu terjadi sudah diekseku-si, kalau sekarang takut pelanggaran HAM,” kata Ketua DPP Partai De-mokrat ini.

Untuk menindaklanjuti kasus tersebut, Komisi III berencana melakukan kunjungan langsung ke Sampang agar dapat mengetahui dengan pasti apa motif serta latar belakang kerusuhan tersebut. “Ini yang kita ingin tahu, apakah di ke-polisiannya atau di pemda yang ti-dak berjalan,” ucapnya.

Sementara itu, politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hi-dayat Nur Wahid mengecam keras kerusuhan tersebut. Sama halnya dengan Pasek, Hidayat juga men-ganggap bahwa aparat kepolisian telah melakukan kecerobohan. Poli-si seharusnya mampu membaca dan mengantisipasi potensi kerusuhan tersebut. Guna melakukan penyika-pan lebih lanjut, PKS menyarankan pemerintah segera membentuk tim pencari fakta untuk menelusuri kronologis serta pemicu timbulnya kerusuhan tersebut.

“Kami mendukung diben-tuknya tim pencari fakta untuk mencari akar permasalahannya. PKS juga akan mengirimkan del-egasi. Seharusnya permasalahan ini harus didekati dengan multidimen-si. Itulah sebabnya tim pencari fakta

ini diperlukan,” katanya.Selain itu, Hidayat juga mengim-

bau seluruh pihak, terutama tokoh masyarakat dan agama untuk tidak menyebarkan ajaran yang dapat me-mancing munculnya perselisihan an-tarpemeluk keyakinan. “Kami me-nyarankan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama untuk mengajarkan ajaran agama yang tidak menying-gung hal-hal fitnah dan bisa menim-bukan konflik,” ucapnya.

KronologisAliansi Solidaritas Kasus Sam-

pang (ASKS) membeberkan kronol-ogis penyerangan terhadap jemaah Syiah di Desa Karang Gayam, Sam-pang, Madura pada 26 Agustus 2012 yang menewaskan dua orang. Aliansi itu meminta pertanggungjawaban pemerintah untuk menghentikan aksi “pembantaian” tersebut.

Menurut hasil pemantauan

aliansi tersebut, kekerasan dan pe-nyerangan berdarah itu terjadi seki-tar pukul 11.00 WIB. Sejak pukul 08.00 WIB, dilaporkan sekitar 500 orang telah berkumpul dan terkon-sentrasi di sekitar Kampung Nang-kernang.

Massa tersebut membawa clurit, pedang, pentungan dan sejumlah bom molotov. “Penyerangan tidak hanya kepada properti Ustad Tajul Muluk, tetapi dapat dikatakan ke se-luruh warga Syiah di sana.” Demiki-an pernyataan ASKS.

Menurut keterangan Iklil, abang Tajul Muluk dan Zaini, yang be-rada di sekitar lokasi, ratusan orang itu adalah massa pelaku yang sama yang pernah membakar dan mener-or para korban pada 29 Desember 2011. Catatan aliansi mengungkap-kan, massa membakar dan melaku-kan kekerasan terhadap warga je-maah Syiah yang berada di Desa

Karang Gayam.Aliansi membeberkan korban

tewas dan luka-luka berat men-coba membela diri dan melindungi perempuan dan anak-anak. Rata-rata korban mengalami luka-luka akibat serangan benda tajam, lem-paran batu, dan bom molotov. Po-sisi warga Syiah tersebar di sekitar lima titik.

Menurut Iklil, dirinya sudah mengetahui kemungkinan terjadin-ya penyerangan susulan setelah terjadinya aksi pembakaran 29 De-sember 2011. Ancaman-ancaman penyerangan yang direncanakan seusai Lebaran itu, sambungnya, sudah disampaikan kepada mereka sebelum dan saat Ramadhan tiba.

“Para peneror itu mengatakan akan menghabisi dan ‘menyembe-lih’ warga Syiah jika tetap berada di sana seusai Ramadhan,” kata Iklil seperti yang dikutip dalam hasil pemantauan aliansi. “Kami akan dibuat habis.”

Pada Minggu sekitar pukul 09.00, Iklil menelepon Polsek Omben dan Polres Sampang untuk menginformasikan adanya eskalasi massa yang mencekam di sekitar kampungnya. Laporan via telpon itu diterima dan ditanggapi dengan janji akan mengirimkan anggota polisi ke tempat kejadian. Terlihat di sekitar tempat kejadian tidak lebih tidak lebih dari lima personel ke-polisian yang datang.

“Eskalasi kekerasan dan pem-bunuhan terhadap Muslim Syiah di Sampang yang terus-menerus, sangat dipengaruhi oleh buruknya kinerja pemerintah daerah, poli-si, pejabat Kementerian Agama, Bakesbangpol, dan lain-lain yang telah menunjukkan sikap tidak ne-tral,” demikian pernyataan aliansi. “Kami Aliansi Solidaritas Kasus Sampang akan melakukan langkah-langkah keras meminta pertang-gungjawaban Presiden dan Kapolri untuk berhenti menjadi penonton yang tidak netral dan menghentikan pembantaian.”

Aliansi yang terdiri dari 16 LSM pemantau masalah HAM itu men-gatakan, kasus Sampang adalah bukti kesekian kali bahwa negara telah lumpuh dan tidak bisa diper-caya untuk menjamin keamanan dan perlindungan hukum bagi warga minoritas. Selain itu, sambungnya, negara juga dianggap membiarkan satu pihak dengan ajarannya yang brutal untuk eksis dengan mem-berangus dan membantai kelompok lain. (TA)

KASUS SAMPANG

Intelijen KecolonganKerusuhan antarumat

beragama kembali terjadi di Indonesia.

Kali ini muncul di Kabupaten Sampang,

Madura, Jawa Timur, melibatkan dua kelompok yakni

pengikut aliran Sunni dan Syiah.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 6: Nyana Edisi 2

EKONOMI BISNIS 06

MATARAM, (Nyana) - Keter-tarikan Andri pada fosil kayu, ber-mula ketika ia sering pergi ke Bima dan menyaksikan keberadaan fosil-fosil kayu di hutan yang terlantar, tak bertuan. Masyarakat setempat mengabaikannya. Alhasil, fosil itu teronggok begitu saja di hutan, di antara pepohonan dan dahan-dah-an kayu kering yang berserakan.

“Pada tahun 2011, saya men-coba browsing di internet. Wah, baru saya paham kalau fosil kayu itu ibarat karya seni yang banyak disukai kolektor. Kalau saja bisa di-pasarkan sampai l u a r

negeri, peminatnya sangat banyak. Di luar, banyak kolektor yang ber-minat pada fosil kayu,” ujar pria berusia 40 tahun ini.

Berdasarkan informasi dari in-ternet ini, Andri memutuskan tidak main-main di bisnis fosil kayu. Ia pun mempersiapkan modal awal sebesar Rp15 juta untuk membeli amplas, gerinda, dan fosil kayu yang bentuknya masih asli. Fosil ini bi-asanya dipasok sejumlah kenalannya

dari Bima dan seki-

tarnya. Bentuknya masih alami, apa adanya seperti saat diambil dari alam.

Untuk memperhalus ben-tuk fosil yang masih asli, An-dri dibantu tiga orang kary-

awannya dengan mengamplas fosil-fosil, agar bentuknya lebih

menarik. Ia mengaku tidak ban-yak mengubah bentuk, karena peminatnya biasanya lebih suka fosil kayu tanpa banyak polesan. Seperti yang dilakukan Andri fosil yang bentuknya menyeru-pai buah kurma berukuran rak-sasa. Fosil ini seperti buah yang terbelah dan bagian tengahnya menampakkan bentuk yang me-nyerupai biji buah. Bagian kulit lu-arnya nampak seperti bentuk fisik

dari buah kurma, dengan tinggi 36 cm dan diameternya 59 cm. Harga yang dipatok Rp225 juta.

“Harga fosil kayu amat varia-tif. Terbagi atas dua kelas, kiloan dan satuan. Untuk kelas kiloan, harganya Rp100 ribu/kg. Kalau satuan atau per biji, ditentukan oleh keunikan fosil. Semakin unik

harganya bisa makin mahal, bisa sampai di atas Rp200 juta,” jelasnya.

Soal omzet, lanjut Andri, biasan-ya mampu mendapatkan dengan

kisaran ratusan juta ru-piah tiap bulan. Us-aha fosil kayu ini, perlahan namun pasti, mengalami p e r k e m b a n -gan yang cukup

pesat. Volume produksinya men-galami kenaikan 10% sejak pertama dibuka. Sejauh ini, ia mengenal-kan produknya kepada konsumen melalui media online. Namun ia berharap, ke depannya dapat aktif mengikuti pameran, baik di dalam negeri maupun di mancanegara agar bisa menjangkau pasar konsumen yang lebih luas.

“Selama ini, pasar terbesar kita baru konsumen kolektor dari Jakar-ta dan beberapa kota besar di Jawa. Saya sangat ingin bisa mendapatkan ‘buyer’ dari luar negeri,” ujarnya.

Kemilau Emas Dalam FosilKegandrungan Andri pada fosil

kayu, sebenarnya dipicu karena sejak kecil ia sudah gemar melihat-lihat benda yang unik. Mainannya sejak kanak-kanak, selalu dibikin sendiri dengan berbagai bahan di sekitar rumahnya. Misalnya, ia pernah ber-eksperimen membuat lukisan dari bahan pelepah pisang, pasir, kopi dan membuat handicraft mini berben-tuk lumbung, cidomo dan bangunan tradisional khas Lombok.

“Kesukaan saya pada barang kreatif, yang akhirnya membuat saya tertarik pada fosil kayu. Bentuk dan warna-warnanya yang tidak umum, membuat saya jatuh hati pada fo-sil kayu. Keistimewaan fosil kayu kalau dicermati amat banyak, salah satu contohnya di dalam rongganya sering dijumpai emas,” urai Andri.

Keberadaan emas itu, bisa dili-hat dengan menggunakan mikros-

kop. Cahayanya terlihat berkilauan dan berpendar indah. Namun Andri biasanya tidak mengotak-atik ke-beradaan emas itu, karena nilai jual fosil itu sudah tergolong tinggi. Jadi ada atau tidaknya emas dalam fosil, tidak mempengaruhi harga jual fosil.

Ragam Fosil KayuBeragam jenis fosil kayu meng-

hiasi halaman rumah Andri di ka-wasan perumahan Griya Parampuan Asri, yang jaraknya sekitar 5 km dari pusat Kota Mataram. Jenisnya ter-diri dari fosil kayu jati, asam, pinus, ulin, mahoni, jambu batu dan buah. Untuk menentukan jenisnya, Andri biasa mengamati dari motif, tekstur dan seratnya. Ia juga selalu meng-gunakan miskroskop untuk memas-tikan garis tumbuh fosil kayu.

“Dari garis tumbuh, akan bisa dipastikan apa fosil itu berusia ra-tusan atau ribuan tahun, sehingga turut berpengaruh pada harga jual. Tapi harga tidak hanya ditentukan usia saja, penampilan fosil pun ikut berperan. Makanya, perlu trik ter-tentu untuk mengubah fosil yang semula terlihat kasar dan kusam, supaya jadi elok dipandang,” terang pria kelahiran Sumbawa ini.

Jadi, imbuh Andri, mula-mula karyawannya akan meratakan per-mukaan fosil dengan gerinda, di-lanjutkan dengan mengamplas dan terakhir dilapisi melamin agar terli-hat mengilat. Semakin besar ukuran fosil, makin lama waktu yang dibu-tuhkan untuk mengubahnya agar kelihatan lebih menarik. (VS)

Fosil Semakin KomersilFosil kayu, bukan semata benda purbakala

yang cuma layak dipandang sebelah mata. Bagi seorang Andri SB, warga yang tinggal di Kota

Mataram, Nusa Tenggara Barat, fosil kayu yang semula terlihat biasa, bisa menjelma menjadi

benda seni bernilai tinggi.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 7: Nyana Edisi 2

NUSANTARA 07

LOMBOK BARAT (Nyana) – Warga rela berbondong-bondong menembus kepadatan arus lalu lin-tas menggunakan cidomo, mobil atau sepeda motor demi turut ambil bagian dalam tradisi yang juga dise-but sebagai Nyawalan itu.

Lebaran Topat, sebutan lain dari Lebaran Ketupat, merupakan tradisi masyarakat Sasak yang hing-ga kini tetap terjaga kelestariannya. Tepat seminggu setelah merayakan Idul Fitri, Lebaran Topat pun dige-lar warga di berbagai tempat di Pu-lau Lombok.

Berdasarkan pantauan Nyana di tempat perayaan Lebaran Topat di Pantai Batu Layar, sejak pagi, ke-macetan arus lalu lintas sudah terjadi mulai dari Ampenan, yang jaraknya sekitar tiga kilometer sebelum lokasi.

Sebenarnya, tradisi ini tidak hanya berlangsung di Pantai Batu Layar, melainkan juga di Pantai Cemara dan Kuranji di Kecamatan Labuapi, Taman Narmada dan kompleks Makam Loang Baloq di Kelurahan Tanjung Karang, Kota Mataram.

Kendati demikian, masyarakat tampak lebih banyak berbondong-bondong ke Batu Layar, yang le-taknya tidak jauh dari Pantai Sen-ggigi, objek wisata yang banyak dikunjungi turis mancanegara.

Tumpleknya warga di Batu Layar sekaligus juga untuk berziarah ke sebuah makam yang dikeramat-kan. Makam tersebut dipercaya se-bagai tempat peristirahatan terakhir “waliyullah” yang dahulu menye-barkan agama Islam.

Usai ziarah berikut mengambil air yang disucikan yang muncul dari mataair di kompleks pemakaman itu, warga beramai-ramai menuju bibir pantai, mengikuti prosesi upa-cara yang dibuka Bupati Lombok Barat Zaini Arony, lengkap dengan beberapa pegelaran kesenian.

Di tengah alunan irama qasidah yang ditabuh grup seni musik Sinar Lima, warga ramai-ramai mengge-lar tikar di hamparan pasir di antara rimbun pepohonan untuk makan ketupat bersama. Setelah itu, seba-gian dari mereka mulai mencem-plungkan diri ke laut, mandi bers-ama sambil riuh dengan teriak suka cita.

Masyarakat terlihat sangat me-nikmati acara mandi, yang sesekali diselingi acara saling gotong ang-gota keluarga atau teman untuk dicemplungkan di pantai. Sama sekali tidak ada ekspresi takut atau khawatir terseret ombak, karena memang tim Basarnas sudah siaga di tengah laut untuk memantau warga yang mandi di laut.

Tak hanya tim Basarnas, pihak kepolisian pun terlihat berjaga-jaga di tepi, dengan menunggangi kuda, yang berkeliling ke seputar pantai untuk mengawasi aktivitas warga, agar tidak terjadi kericuhan maupun kecelakaan.

Nuim Alinudin (30), warga asal Mataram menyatakan, setiap tahun ia tak pernah absen ke Pantai Batu Layar untuk merayakan Lebaran Topat. Menurutnya, ia dan keluarg-anya tak ingin melewatkan kegiatan ziarah di makam, sebagai bentuk

penghormatan kepada ‘waliyullah’. “Ziarah itu kegiatan wajib bagi

kita sekeluarga setiap Lebaran Topat. Rasanya sangat mengesank-

an usai berziarah, lalu dilanjutkan makan-makan sambil melihat pe-mandangan di laut. Kegiatan ini juga sebagai bentuk syukur atas rejeki yang kami terima selama ini, sekaligus ucapan terima kasih kare-na kami telah dipertemukan dengan bulan Ramadhan yang penuh baro-kah,” ujar Nuim.

Selain untuk berziarah, ribuan masyarakat hadir Batu Layar juga untuk menyaksikan berbagai atraksi yang digelar Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, seperti lomba mem-buat ketupat, pukul bedug dan du-lang pesaji, yang merupakan menu makanan tradisional khas Lebaran Topat, antara lain berupa ketupat, opor ayam, ‘pelalah’ dan berbagai jenis buah.

Kegiatan lain yang ditunggu ma-syarakat, adalah tampilan berbagai jenis kesenian yang sengaja dipen-taskan untuk menghibur khalayak. Misalnya, qasidah, tari dan musik rudat, baris lingsar dan lain-lain.

Tradisi Naik Pegon Bukan hanya masyarakat Sasak

di Lombok yang bersuka cita me-nyambut Lebaran Ketupat, warga

Desa Sumbere-jo, Kecamatan A m b u l u , Jember, Jawa Timur, pun m e r a s a k a n kegembiraan serupa. Te-pat seminggu setelah Idul Fitri, war-ga muslim S u m b e r e j o m e n g g e l a r tradisi naik pedati, yang biasa disebut

pegon, mengelilingi desa dan bera-khir di kawasan pantai selatan Watu Ulo dengan menempuh jarak seki-tar 12 kilometer.

Tradisi naik pegon ini sudah di-lakukan sejak zaman nenek moyang warga. Pegon merupakan kenda-raan tradisional yang ditarik meng-gunakan tenaga sapi. Pada perayaan kali ini, tampak pegon dihiasi janur kuning khas ornamen Lebaran Ket-upat dan berbagai pernak-pernik lain lainnya, sehingga terlihat unik dan berbeda.

Perayaan Lebaran Ketupat yang berbeda dari yang lain ini, mendapat sambutan antusias warga setempat. Sejumlah penarik pegon, mengikuti tradisi keliling desa dengan menyer-takan keluarganya sebagai penum-pang. Tradisi unik ini sudah meru-pakan warisan dari nenek moyang mereka.

Terhitung 189 gerobak pedati ambil bagian dalam konvoi berkai-tan dengan perayaan Lebaran Ketu-pat, Minggu. Gerobak yang ditarik

sapi tersebut tampak membawa makanan khas berupa ketupat, lon-tong dan nasi yang diberi sayur opor ayam.

Mujiati (42), salah seorang pen-umpang pegon, mengaku senang bisa mengikuti tradisi ini. Masalahn-ya, ia sudah sekitar enam tahun absen mengikuti tradisi tersebut, karena harus mencari nafkah di luar negeri yakni di Arab Saudi. Sumiati berharap, tradisi seperti ini tak akan ditinggalkan oleh generasi selanjut-nya, karena sudah menjadi warisan turun-temurun.

“Rasanya berkesan sekali ka-lau merayakan Lebaran Ketupat dengan tradisi pegon. Saya beserta sanak famili bisa menikmati perjala-nan berkeliling desa. Kalau perjala-nan itu dilakukan memakai pegon dan ramai-ramai, rasanya sangat menyenangkan,” kata Mujiati.

Panitia tradisi pawai pegon Suto Wijoyo menyatakan, acara ini selain merupakan tradisi menandai Leba-ran Ketupat, juga untuk melestarikan keberadaan pegon yang belakangan ini semakin terpinggirkan dengan banyaknya alat transportasi modern.

“Tahun ini ada 189 gerobak pegon yang mengikuti tradisi Leba-ran Ketupat ini. Selain mengangkut anggota keluarga sais masing-mas-ing, pegon juga membawa makanan khas berupa ketupat, lontong, opor ayam dan nasi, yang akan disantap di pantai,” jelasnya.

Sementara itu, Ngatiman (53), salah seorang penarik pegon men-gatakan, arak-arakan pegon akan mengambil start di balai Besa Sum-berejo dan finish di pantai Watu Ulo. Setiba di pantai, para penarik pegon dan keluarganya langsung menyantap makanan khas Lebaran Ketupat ber-sama anggota keluarga, sembari me-nikmati keindahan pantai. (VS/GIT)

MASYARAKAT SASAK DAN JEMBER

Rayakan Lebaran TopatTradisi Lebaran Topat di Pantai Batu Layar,

Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, disambut suka cita oleh masyarakat Sasak.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 8: Nyana Edisi 2

PARIWISATA 08

DI bawah bentang langit Pulau Dewata, di antara semerbak wangi bunga dan harum dupa, pasangan suami istri itu menghaturkan puja bakti, guna memohon keselamatan selama mereka berbulan madu di Pulau Seribu Pura.

Saat bersamaan, serombongan turis lain yang datang ke kawasan suci tersebut, tampak terpukau den-gan suasana sejuk, tenang dan da-mai, sesuai kondisi lingkungan yang adalah daerah pegunungan, atau te-patnya di bagian lereng selatan Gu-nung Agung (3142 meter).

Para turis asing ada juga yang mulutnya berkomat-kamit men-gucapkan doa sesuai keyakinan masing-masing. Dapat dipastikan bahwa mereka tengah memanjatkan doa memohon keselamatan selama berada di kawasan wisata spiritual itu.

“Tidak hanya untuk kepent-ingan melancong semata, namun banyak pula anak muda yang datang ke kawasan Pura Besakih untuk ber-bulan madu,” kata Made Sumiarta, pemandu wisata yang mendampingi sepasang pengatin baru asal Inggris tersebut.

Bali yang selama ini banyak mendapat julukan dari masyarakat internasional seperti Pulau Kahyan-gan, Pulau Surga, dll, memang me-miliki daya tarik tersendiri, karena seni budaya masyarakatnya yang tidak ada duanya di dunia.

Tidak itu saja, alam lingkun-gannya juga sangat mendukung, mungkin karena masyarakatnya yang sebagian besar beragama Hindu hampir setiap hari melaku-kan upacara dengan menyebut nama kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Suasana lingkungan masyarakat yang sangat mendukung ditambah dengan sarana dan prasana ako-modasi perhotelan atau pondok wisata yang dibangun sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kesenangan dan kenyamanan peng-huninya.

Apalagi banyak pondok wisata yang dibangun di daerah tepi ali-ran sungai di daerah pedesaan yang memberikan suasana magis, dan tempat seperti ini ternyata banyak diminati para wisatawan yang se-

dang berbulan madu.Bahkan ada investor yang mem-

bangun vila di dataran tinggi ber-dampingan dengan pantai, sehingga seolah-olah di depan kamar yang dibangun itu, memiliki kolam re-nang begitu luas dengan pemandan-gannya cukup menakjubkan.

Berapa pun harga sewa kamar itu tetap laku terjual karena memiliki panorama yang tidak ada duanya di dunia. Pondok wisata tersebut yang tidak pernah sepi penghuni, ada di kawasan wisata Candidasa Karan-gasem, 60 km timur Denpasar.

Pondok wisata sejenis itu me-mang banyak bertebaran di Bali, baik yang menyuhguhkan suasana pantai maupun hamparan persawa-han, kata pengamat pariwisata Bali, Dewa Nyoman Putra yang juga me-miliki sebuah pemondokan yang ro-mantis di desanya.

Bali hingga kini masih memiliki

nama yang menjadi idam-idaman bagi masyarakat internasional, tentu berkat seni budayanya dan kera-mahtamahan penduduknya yang sulit ada bandingannya.

Hal itu pula yang membuat seki-tar 30 persen biro perjalanan yang beroperasi di Bali menggarap paket

wisata pernikahan untuk wisatawan karena dinilai cukup berkembang pesat di Pulau Dewata.

“Hal itu karena Bali memiliki keindahan panorama serta fasili-tas pendukung yang komplit se-

hingga menjadi pilihan tempat untuk melaksanakan pernikahan bagi wisatawan domestik dan man-canegara,” kata Wakil Asosiasi Pe-rusahaan Perjalanan Wisata Indo-nesia (Asita) Bidang Pemasaran, Humas dan Litbang, Bagus Sudib-ya, di Denpasar.

Saat ini banyak vendor penyedia jasa pernikahan yang bekerja sama dengan biro perjalanan melalui pa-ket khusus.

“Biro perjalanan sudah banyak yang menggarap paket wisata perni-

kahan sekitar 25-30 persen. Mereka menjual paket tersebut hingga ke luar negeri dan banyak wisatawan yang memanfaatkan dan memper-cayainya,” ujarnya.

Menurut dia, cukup ban-yak pelancong yang ingin melak-sanakan pernikahan di Pulau De-

wata, baik yang berupa upacara pemberkatan atau sekedar melak-sanakan resepsi saja. Kondisi itu memicu semakin banyak pengusa-ha dari luar daerah bahkan man-canegara yang menggarap bisnis itu. Mereka menyiapkan segala fasilitas terkait pelaksanaan perni-kahan mulai dari konsep sampai pengaturannya.

Wilayah Kabupaten Badung, ujar Bagus, memiliki potensi untuk dijual sebagai daerah tujuan pelak-sanaan paket pernikahan, khusus-nya yang diselenggarakan di hotel. Sebab hotel ataupun vila di daerah tersebut memiliki fasilitas yang

mendukung untuk melak-sanakan pernikahan

baik di dalam mau-pun luar ruan-

gan. Di tem-

pat terpisah, Diah, pe-milik Ara-ya Florist Decoration,

mengatakan usahanya di

Pulau Dewata baru berjalan ham-

pir dua tahun, tetapi pihaknya sudah menangani

banyak pesta pernikahan.”Banyak klien yang ke

Bali mempercayai kami untuk mendekorasi pernikahan mereka seperti dari Cina, Arab, Australia dan dari dalam negeri karena kami memiliki ciri khas,” ucapnya.

(Sanicara)

PULAU DEWATA

Surga Pesta PernikahanSepasang suami istri, wisatawan Inggris

keturunan India, terlihat khusuk bersembahyang di pelataran Pura Besakih, tempat suci umat

Hindu terbesar di Bali.

mendukung untuk melaksanakan pernikahan

baik di dalam maupun luar ruan

gan.

pat terpisah, Diah, pemilik Araya Florist Decoration,

mengatakan usahanya di

Pulau Dewata baru berjalan ham

pir dua tahun, tetapi pihaknya sudah menangani

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 9: Nyana Edisi 2

PARIWISATA 09

Villa Noble Bali Resmi Dibuka

Villa Noble dibawah bendera PT Noble Bali yang terletak di jalan raya Singaraja secara resmi dibuka untuk umum.

KARANGASEM - Dalam peresmiannya dihadiri beberapa pelaku bisnis hotel dan restosran. Villa Noble yang terletak di desa Tulamben, Amlapura memiliki 10 kamar DX (deluxe) dan 4 kamar superior berstandar bintang tiga sangat bagus un-tuk berbulan madu bagi pasangan pengantin yang baru nikah. Karena Villa Noble yang berlokasi dikaki Gunung Agung den-gan hamparan pantai Tulamben yang indah dilengkapi fasilitas AC, air panas dan perlengkapan rumah tangga seperti kulkas, TV dan lainnya. Tidak itu saja Villa yang memiliki kamar dengan luas 4 x 4 meter diatas tanah 20 are lebih juga dilengkapi kolam renang dilobi depan sebagai tempat berenang dan beristirahat usai melakukan diving di laut lepas. “Kolam renang yang ke-dalamannya hingga 3 meter ini bisa dipakai belajar menyelam bagi perenang pemula sebelum melanjutkan ke laut lepas,” ujar Nengah Suta, Direktur PT Noble Bali saat dikonfirmasi. Lebih lanjut Nengah Suta yang beristrikan warga Jepang ini mengung-kapkan harga sewa kamar per malam untuk tipe DX hanya Rp 800 ribu dan tipe Superior Rp 400 ribu per malam ditambah sarapan pagi. “Kalau tamunya menginap lebih dari satu hari hingga satu minggu akan kami berikan diskon khusus,” sam-bungnya. Suami dari Koko atau yang akrab dipanggil Bu Putu ini berharap kepada koleganya baik yang berprofesi sebagai pemandu wisata (guide) maupun yang bergerak di bidang per-hotelan dan restoran supaya diinformasikan kepada tamunya bahwa Villa Noble siap melayani akomodasi dengan fasilitas memuaskan. (dis)

Villa Noble di bawah bendera PT Noble Bali yang terletak di jalan raya Singaraja

secara resmi dibuka untuk umum.

Villa Noble dengan kolam renangnya siap memanjakan anda.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 10: Nyana Edisi 2

OTOMOTIF 10

UNTUK tahap awal, kendaraan dengan teknologi ini baru disiapkan di Amerika Serikat. “Toyota tetap pada rencana untuk menjual kenda-raan fuel cell dalam tiga tahun men-datang,” kata Justin Ward, advanced powertrain program manager di Toyota Technical Center, Ann Ar-bor.

Kendaraan fuel cell menggu-nakan bahan bakar hydrogen. Me-lalui reaksi kimia, hydrogen diubah menjadi energy listrik. Energi inilah yang digunakan untuk menggerak-kan mobil. Sisa reaksi kimia adalah uap air. Karena itulah kendaraan fuel cell dianggap paling ramah ling-kungan.

Problemnnya, infrastruktur pengisian hydrogen belum ban-yak. Karena itu Toyota akan fokus memasarkan mobil fuel cell-nya di

California yang berkomitmen me-nyiapkan 68 titik pengisian hydro-gen hingga 2015. New York dan Connecticut juga punya komitmen serupa, seperti diungkapkan Justin Ward saat berbicara di Center for Automotive Research Management Briefing Seminars.

Toyota akan memasarkan secara retail maupun fleet. “Volumenya akan menyesuaikan dengan ke-mampuan dan daya dukung infrastruktur,” kata Ward. Ditegaskan daya jelajah mobil itu nantinya akan sama dengan mobil-mobil konvensional.

Saat ini, bukan cuma California yang giat membangun jarin-gan isi ulang hydrogen. Jerman juga agresif

menyiapkan jaringan serupa . Neg-ara itu kini memiliki sekitar 100 ti-tik isi ulang hydrogen. Jepang dan Korea juga punya semangat tinggi untuk menyiapkan jaringan ini.

Toyota sendiri sudah cukup lama mengembangkan teknologi fuel cell. Bahkan uji cobanya meng-gunakan SUV Highlander yang ukurannya tidak kecil. Meskipun harus menggerakkan kendaraan seberat itu, teknologi ini bisa men-empuh jarak ratusan km tanpa ma-salah.(gun)

Mobil Fuel Cell Toyota Dipasarkan 2015

TOYOTA Motor Corp. belum lama ini mempekenalkan Toyota 86 di Uni Emirat Arab di Sirkuit F1 Yas Marina. Dan seperti di negara lain, respon terhadap sports car ini sangat baik.

Simon Frith, managing director, Al Futtaim Motors, distributor Toyota di Uni Emirat Arab menyebutnya sebagai ‘back-to-basics sportscar.’ “Ini mobil untuk mereka yang suka mengemudi,” katanya. “Mereka yang cinta mobil,” tambahnya.

Dengan berat hanya 1200kg dan daya maksimal 200hp, hachiroku –begitu ju-lukannya- menawarkan rasio power-to-weight yang cukup bagus. Se-jumlah media yang mendapat kesempatan menguji coupe ini di sirkuit F1 Yas Marina memuji.

Salah satunya, 7day-sindubai memuji sebagai mobil yang bisa menepati semua janjinya sebagai ‘drivers car’. Mobil yang dirancang untuk men-goptimalkan kesenangan

mengemudi. Dengan titik gravitasi sangat rendah, bobot ringan dan power cukup, Toyota 86 sangat seimbang dan lincah di tikungan. Suara mesin yang menggeram juga sangat menyenangkan.

Dengan semangat back-to-basics itu pula, Toyota 86 mengurangi aplika-si teknologi canggih . Di satu sisi teknologi semacam ini memang mem-bantu mo-bil jadi

lebih aman, tapi di sisi lainnya kadang dinilai terlalu mengintervensi pengemudi. Pengemudi kehilangan control sepenuh-nya terhadap mobil.

Hal itu yang ditekankan Ahmed Al Ameri, kampiun

drifting Uni Emirat Arab. “Mobil ini memberi kesan bahwa fokus mobil ini adalah pengemudi. “Saat saya mengenda-rainya, saya merasa mengontrol sepenuh-nya mobil ini, bukan mobil yang mengon-trol saya,” paparnya.(gun)

Toyota 86 Dipuji di UEA

Toyota berencana menjual kendaraan berteknologi fuel cell pada 2015, jauh lebih cepat

dibandingkan produsen lain yang baru sepuluh tahun lagi.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 11: Nyana Edisi 2

TECHNO & GADGET 11

PT Samsung Electronics Indonesia, belum lama ini melun-curkan generasi ketiga Ga laxy S, yaitu Galaxy III. Ponsel pin-tar terbaru ini didesain untuk manusia dan diinpirasi dari alam. Pasalnya, Samsung Galaxy III mampu mengenali suara Anda, mengerti keinginan Anda, dan membuat Anda berbagi peris-tiwa dengan sangat mudah dan cepat.

Samsung Galaxy III merupakan smartphone premium yang menjadi unggulan vendor asal Korea Selatan saat ini. Smart-phone ini telah dipersiapkan untuk menjadi yang terbaik di kelasnya. Samsung Galaxy S III dihadirkan untuk mengerti keinginan Anda akan sebuah smartphone. Disamping inovasi teknologi yang dimiliknya, Galaxy S III merupakan smart-phone yang terlahir dari sebuah inspirasi oleh alam. Bentuk de-sain yang natural, menghadirkan suatu konsep yang alami.

Seri Samsung Galaxy terbaru ini diunggulkan karena telah dilengkapi dengan empat fitur utama yaitu Pop Up Play, S Beam, Camera Burst dan Smart Stay. Keempat fitur ini diciptakan untuk memberi respon intuitif bagi penggunanya, memudahkan mereka dalam melakukan beberapa kegiatan dalam waktu bersamaan pada ponsel, mengabadikan lebih banyak momen dengan cepat serta berbagi konten dalam kuota besar menjadi lebih mudah dan cepat.

Kuota BesarSelain itu, keuntungan lain, pengguna akan lebih aman

dalam menyimpan konten kuota besar, karena pada setiap pembelian Galaxy SIII akan mendapatkan preload app drop-box dan 50GB cloud storage tanpa biaya selama 2 tahun.

Samsung Galaxy S III diharapkan dapat menjadi terobo-san smartphone premium dengan OS terbaru Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) yang menduduki peringkat teratas di kelasnya. “Kami mengharapkan Samsung GALAXY S III dapat melampaui penjualan seri GALAXY se-belumnya, yaitu Samsung GALAXY S II yang penjualannya telah melampaui 20 juta unit d a l a m

waktu 1 tahun,” demikian disampaikan Budi Janto, Director of Mobile Business Samsung Electronics Indonesia.

Samsung Galaxy S III telah diperkenalkan pada publik di London tanggal 3 Mei 2012 lalu. Smartphone ini resmi diperkenalkan kepada konsumen Indonesia, Juni 2012 lalu secara serentak di seluruh Indonesia.(gun)

SPESIFIKASIJaringan : GSM 850 / 900 / 1800 / 19003G Network : HSDPA 850 / 900 / 1900 / 21004G Network : LTE (regional)Dimensi : 136.6 x 70.6 x 8.6 mmBerat : 133 gramLayar : Super AMOLED capacitive touchscreen, 16 juta warnaMemory : microSD, up to 64 GBInternal : 16/32/64 GB storage, 1 GB RAMData : GPRS Class 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48

kbps, EDGE Class 12Speed : HSDPA, 21 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps, Wi-Fi 802.11

a/b/g/n, DLNA, Wi-Fi Direct, Wi-Fi hotspotBluetooth : v4.0 with A2DP, EDRCamera : 8MP,3264x2448pixels,autofocus,LEDflash,check

quality, Simultaneous HD video and image recording, geo-tagging, touch focus, face and smile detection, image stabilization,

Video : 1080p@30fps, check qualitySistem Operasi : Android OS, v4.0.4 (Ice Cream Sandwich)CPU : Quad-core 1.4 GHz Cortex-A9GPU : Mali-400MPMessaging : SMS (threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM, RSSBrowser : HTML, Adobe FlashGPS : Yes, with A-GPS support and GLONASSJava : Yes, via Java MIDP emulator

SAMSUNG GALAXY S III

Dilengkapi Teknologi Smart Stay

DENPASAR - Menyambut HR Galungan 29 Agustus 2012, Tel-komsel memberikan bantuan kepedulian sosial berupa paket makanan dan minuman bagi warga di sekitar lokasi tiga base station controller (BSC) di Bali, di Kelura-han Tuban, Badung desa Medewi, Kabupaten Jembrana; dan Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng.

Penyerahan bantuan dilaku-kan Head of ICT Network Man-agement Telkomsel Regional Bali Nusra Ganot Sunoto kepada masyarakat, lewat pemuka ma-syarakat di sekitar lokasi BSC Tel-

komsel yang merupakan stasiun untuk mengkoordinasikan beber-apa base transceiver station (BTS). Selain bantuan bagi warga di sekitar BSC, Telkomsel juga menyerahkan bantuan kepedulian sosial bagi anak yatim di Panti Asuhan Welas Asih, Bangli. Bantuan yang diberikan berupa sembako, kebutuhan sehari-hari, obat-obatan, alat tulis, buku pengetahuan keagamaan, dan buku cerita.

Sebagai ungkapan syukur atas anugerah dari Sang Hyang Wi-dhi, pihaknya menyerahkan ban-tuan kepedulian sosial kepada

warga masyarakat di daerah tem-pat infrastruktur jaringan yang telah lama menjadi bagian dari ke-hidupan masyarakat sekitarnya. “Harapan kami bantuan yang kami serahkan dapat bermanfaat bagi yang berhak dan membutuhkan serta dapat membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari,” kata Ganot.

Bantuan yang diberikan meru-pakan bukti bahwa Telkomsel se-lalu menerapkan good corporate citizenship dalam setiap aktivitas operasional bisnisnya. “Kepedu-lian sosial yang kami lakukan dalam menyambut hari raya Galungan,

dan merupakan wujud komitmen Telkomsel sebagai perusahaan yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar sekaligus ung-kapan syukur atas pencapaian Tel-komsel yang semakin dipercaya un-tuk dapat melayani serta memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat Bali,” jelas Ganot.

Kehadiran berbagai infrastruktur pendukung jaringan merupakan wu-

jud nyata komitmen Telkomsel dalam melayani Indonesia, di mana seiring dengan semakin terjangkaunya lay-anan Telkomsel di seluruh kota dan kabupaten hingga daerah terpencil. Manfaat dirasakan antara lain menin-gkatkan kelancaran komunikasi antar penduduk, meningkatkan daya tarik in-vestasi daerah, meningkatkan peluang usaha, serta mempercepat pertumbu-han perekonomian masyarakat.(Ra)

Paket Galungan untuk Warga Sekitar BSC Telkomsel

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 12: Nyana Edisi 2

HIBURAN 12DIAN SASTRO

Lihai Mandikan “Si Kecil”

JAKARTA - “Sejak jadi bintang iklan produk bayi itu, aku jadi jago memandikan anak,” ungkap dia, setelah menjadi bintang tamu pada satu media edukasi di Jakarta, Senin (27/8).

Dian bercerita bahwa dirinya menjadi bintang iklan produk bayi tersebut, saat anak semata wayangnya berusia dua bulan.

“Saya mengerjakan sendiri semuanya, mulai dari me-mijit anak, memandikan, sampai memakaikan baju. Sus-ter hanya bantu-bantu saja, selebihnya saya semua kok,” pungkas Dian sambil tersenyum.

Pemeran Cinta dalam film “Ada Apa Dengan Cinta” ini, mengemukakan karena dia menikmati tugasnya sebagai ibu dan terbiasa untuk tidak tergantung dengan pengasuh anak, membuat Dian tidak merasa kewalahan saat ditinggal mudik pengasuh anaknya.

“Ya memang sih, terkadang saya butuh bantuan untuk membantu saya memakaikan celana kepada anak saya. Soal-nya dia ngga bisa diam sih,” kata Dian diiringi tawa.

Sebagai gantinya, Dian meminta bantuan suami untuk membantu dia dalam mengurus anak semata wayangnya itu.

“Yaah anggap saja hikmah ga ada mba pengasuh, jadi bisa minta tolong suami deh. Biasanya kan dia suka ga mau, karena beralasan sudah ada suster pengasuh,” tutur Dian sambil terse-

nyum. (ant)

Selebriti Dian Sastrowardoyo mengaku menjadi lebih lihai untuk memandikan anaknya,

Syailendra Sutowo, berkat iklan produk bayi yang dia bintangi.

Lima Bangunan Cagar Budaya Direvitalisasi

YOGYAKARTA - Lima ban-gunan dan benda cagar budaya direvitalisasi sebagai bagian dari upaya pelestarian bangunan karena memiliki nilai sejarah oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY pada 2012

“Selain Tugu Pal Putih, masih ada bangunan lain yang direvitalisasi. Bangunan tersebut tersebar di sejumlah tempat dan memiliki sejarah yang tidak terpisahkan dengan DIY,” kata Kepala Bidang Sejarah, Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY Nursatwika di Yogyakarta, Selasa.

Keempat bangunan yang direvitalisasi tersebut adalah Wa-rung Sate Puas di Jalan Gamelan Yogyakarta, Masjid Pathok Ne-goro Mlangi, Benteng Vredeburg dan Pura Pakualaman.

Di Warung Sate Puas, revital-isasi akan difokuskan di bagian pendopo serta atap bangunan dan diharapkan sudah dapat diselesaikan pada Oktober.

“Bangunan yang menjadi Warung Sate tersebut dahulu pernah digunakan oleh Sri Sul-tan Hamengku Buwono IX untuk menyusun strategi Serangan Umum 1 Maret 1949,” katanya.

“Kami membeli bangunan itu dari pemiliknya dengan harga Rp2 miliar dan baru di-lakukan revitalisasi,” katanya.

Setelah revitalisasi selesai di-lakukan, bangunan yang cukup luas tersebut kemudian akan dimanfaatkan sebagai Kantor Dewan Kebudayaan DIY serta untuk kepentingan pariwisata.

“Dengan digunakan sebagai kantor dan tujuan wisata, di-harapkan kelestarian bangunan akan terjaga karena nanti akan ada dana untuk perawatan dan kebutuhan lain,” katanya.

Sementara itu, revitalisasi di Benteng Vredeburg dilakukan dengan memperbaiki diorama serta memulihkan kembali fungsi jagang atau parit yang ada di depan benteng.

Selain memulihkan parit, juga akan ditambah air mancur serta adanya pencahayaan yang lebih baik di Benteng Vredeburg. Pekerjaan revitalisasi tersebut di-harapkan selesai pada Oktober.

Sedangkan di Tugu Pal Putih, revitalisasi dilakukan dengan membuat taman berbentuk kotak seluas dua meter persegi mengel-ilingi Tugu. Di sekeliling taman juga akan dibuat pedestrian den-gan lebar setengah meter. (ant)

KILAS

Gigi Buat Ratusan Penggemar BerjingkrakKUTA - Grup musik papan atas tanah air, Gigi, mampu “membius” ratusan penggemarnya berjingkrak mengikuti alunan nada yang mereka bawakan dalam konser di Halfway, Kuta, Sabtu malam.

Pada konser tersebut Gigi yang beranggotakan Armand Maulana (vokalis), Dewa Budjana (Gitar), Gusti Hendy (drummer) dan Thom-as Ramdhan (basis), tampil den-gan para personel lama saat mem-bawakan lagu berjudul “Terbang”.

Sontak, ratusan penggemarnya yang memadati tempat konser di ka-wasan Pantai Kuta itu berjingkrak.

Band yang mulai berdiri pada 1994 tersebut makin menambah suasana makin gerah melalui beber-apa lagunya yang berjudul “Janji”

dan “Andai”.Penampilan grup itu semakin

memakau saat Hendy yang penabuh drum memalukan penampilan solo di lagu terbang. Mereka tampil seki-

tar satu jam, dan itu sangat memuas-kan bagi para penggemarnya.

“Saya tidak mau ketinggalan melihat penampilan gigi, apalagi ini di Bali,” kata Roni, salah seorang

fans Gigi.Sebelum Gigi tampil, grup band

yang selalu berpenampilan jaman dulu (jadul), “Naif ”, sempat me-manaskan suasana dengan lagu an-dalan mereka.

Grup yang dimotori “David” Bayu Danang Jaya (vokal), Moham-mad “Emil” Amil Hussein (bass, kibor, vokal), Fajar “Jarwo” En-dra Taruna / Mr J (gitar, vokal), Franki “Pepeng” Indrasmoro Sum-bodo (drum, perkusi, vokal), mem-bawakan lagu yang sangat hits, sep-erti “Posesif ” dan “Mobil Balap”.

Penampilan mereka tidak kalah memukau apalagi berkolaborasi dengan penyanyi ternama Ari Lasso dalam beberapa lagu, salah satunya “Hampa”. (ant)

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 13: Nyana Edisi 2

OLAHRAGA 13

TAK sedikit penghargaan bergengsi telah diraih sebagai pengakuan resmi atas kehe-batannya yang menakjubkan. Pertanyaan pun mencuat, apa rahasia di balik kehe-batan pemain berpostur cuma 169 cm?

Hingga 2012, pemain kelahiran Rosa-rio, Santa Fe, Argentina, 24 Juni 1984, ter-catat sebagai pemegang rekor pencetak gol terbanyak Barcelona FC dalam semua pertandingan resmi tingkat klub, tidak termasuk pertandingan-pertandingan persahabatan/ujicoba. Di level Eropa dan dunia, Messi telah menggenggam tiga penghargaan Ballon d’Or - penghar-gaan sebagai pemain terbaik Eropa - tiga tahun berturut-turut. Menyamai catatan rekor Michel Platini, legenda Perancis akhir tahun 70-an dan awal 80-an.

Bersama Barcelona FC, sudah lima gelar juara La Liga diraih Messi bersama klubnya, Barcelona, dua juara Copa del Reys (Piala Raja), lima juara Supercopa de Espanas (Piala Super Spanyol), tiga juara Liga Champions, dua juara Super cups (Piala Super Eropa) dan dua juara Club World cups (Piala Dunia Antarklub). Tahun 2012, Messi mengukir catatan se-jarah di ajang Liga Champions, menjadi pemain pertama yang mengukir lima gol dalam satu pertandingan, saat Barcelona mengalahkan Bayer Leverkusen 7-1. Ta-hun ini juga Messi menyamakan rekor Jose Altafini setelah mengoleksi 14 gol dalam satu musim Liga Champions.

Nama Messi tercatat sebagai pemain pertama yang menjadi pencetak gol ter-banyak dalam empat musim berturut-turut di ajang Liga Champions. Sepan-jang musim 2011-2012, Messi mengukir rekor dunia sebagai pencetak gol terban-yak dalam satu musim kompetisi, dengan total perolehan 73 gol. Pada musim yang sama ia juga tampil sebagai pemain perta-ma dalam sejarah La Liga yang mengukir 50 gol dalam satu musim kompetisi.

9 alasanMessi mengawali musim kompetisi

2012-2013 dengan kepala tegak. Sudah empat gol ia cetak dalam pertandingan La Liga, catatan yang menempatkan dirinya sebagai top scorer sementara. Prestasi itu diukir setelah Messi menyumbang satu gol saat Barcelona menaklukkan musuh bebuyutan, Real Madrid 3-2 dalam per-tandingan pertama Piala Super Spanyol di kandang sendiri, Stadion Camp Nou, sepekan lalu. Juara Piala Super Spanyol 2012 dipastikan dalam pertandingan ked-

ua di kandang Madrid, Stadion Bernabeu, Kamis (29/8) dinihari.

Secara fisik, postur Messi tidak me-mungkinkan untuk mengukir prestasi menakjubkan. Dengan tinggi badan 169 cm, mustinya sulit bagi dia menaklukkan pemain belakang lawan yang berpostur leb-ih besar dan lebih tinggi. Tapi, Messi mam-pu melakukannya. Rahasianya? Berikut ini adalah 9 rahasia di balik kehebatan Messi.

1.KeseimbanganFaktor ini memudahkan Messi bisa

bergerak lincah ke samping kiri dan kanan dalam kecepatan tinggi, sekaligus berkelit di antara barisan pertahanan la-wan. Dalam hal keseimbangan, Messi sama dengan Diego Maradona. Seperti Maradona, luar biasa kekuatan Messi di bagian pinggang ke bawah tubuhnya.

2.KetenanganFaktor ini sangat menonjol ketika

Messi mencetak gol. Begitu memasuki kotak penalti, Messi tidak grogi. Bahkan dengan dingin, ia memancing kiper lawan untuk menghampirinya sebelum me-lesakkan bola ke gawang.

3.KontrolJarang sekali Messi melakukan satu

sentuhan saat mencetak gol. Biasanya, sebelum mencetak gol ia mengontrol bola, menaklukkan pemain belakang dan meneruskan bola ke gawang. Gol-golnya sangat fantastis.

4.DribelKemampuan teknis yang satu ini

menempatkan Messi di atas semua pe-main besar di dunia saat ini. Saat men-dribel bola, Messi terlihat mengandalkan satu kaki, kaki kiri. Walau cuma satu kaki, dengan lincah Messi bisa zig-zag, berger-ak ke dalam, ke luar, dan melejit ke depan sambil menggiring bola. Ibarat magnet, bola tetap menempel di kaki kendati Messi berlari dengan bola dalam kecepa-tan tinggi.

5.UmpanSangat tinggi akurasi umpan –um-

pan Messi ke rekan satu tim. Ya, banyak orang mungkin berpendapat bahwa gelar pengumpan terbaik di Barcelona sesung-guhnya pantas diberikan kepada Xavi Hernandez dan Andres Iniesta, tetapi ke-mampuan Messi untuk mengumpan tidak kalah dari kedua rekannya.

6.KecepatanBegitu menakjubkan akselerasi Messi.

Setelah keluar dari blok lawan ia berlari dengan kecepatan penuh. Tubuh mungil membuat dia dengan lincah mengubah arah seraya mengontrol bola dalam ke-cepatan tinggi.

7. Mengangkat kepalaBerbeda dengan pemain jago dribel

yang lain, Messi tetap mengangkat ke-pala ketika sedang mendribel bola. Situasi yang membuat dia bisa membaca per-mainan, memiliki banyak pilihan, meny-odorkan bola kepada teman yang berdiri lebih bebas, atau melesak sendirian bila situasi memungkinkan.

8. Kekuatan dan uletKendati kecil dan pendek, Messi ses-

ungguhnya sangat kuat, ulet. Terkait hal ini Sergio Ramos, bek Real Madrid, san-gat merasakannya. Berbagai upaya sudah dilakukan Ramos untuk menghentikan Messi, tetapi sering gagal.

9. BerbagiMessi sangat menyadari bahwa sepak

bola permainan tim. Berbagi menjadi fak-tor utama. Tidak boleh egois, mement-ingkan diri sendiri. Prinsip-prinsip yang sejalan dengan sifat dasar Messi. Setelah mencetak hat-trick melawan Real Zarago-za dalam musim kompetisi La Liga 2009-2010, Messi dijatuhkan lawan di dalam kotak penalti. Messi mengambil bola dan menyerahkannya kepada Zlatan Ibrahi-movic (sekarang bersama PSG di Liga Perancis) untuk mengeksekusi penalti.***

SEIRING bertambahnya usia, prestasi David Beckham dalam sepak bola kian meredup. Namun, tidak demikian kiprahnya di luar lapangan hijau. Di usia 37 tahun saat ini, brand Beckham belum juga lekang. Tahun lalu, penerimaan Beckham dari sponsor iklan mencapai 13 juta poundsterling – sekitar Rp 270 miliar.Per hari, pemasukan Beckham dari sponsorship 36.000 poundsterling, sekitar Rp 750 juta.

Klub LA Galaxy, sejumlah 2,5 juta poundsterling per musim. Juga tidak termasuk gaji dari perusahaannya, Foot Work Productions, yang mengelola urusan entertainmen dan image rights. Tahun 2011, penerimaan Beckham dari Foot Work Productions dilaporkan mencapai 13.3 juta poundsterling.

Tahun 2010 pemasukan Beckham dari sponsorship 14.9 juta poundsterling. Dari jumlah itu, take home pay-nya 11.6 juta poundsterling.

Beckham juga mengantongi bayaran mahal dari perusa-haan keluarga bersama istrinya, Victoria Beckham. Bersama Victoria, 38 tahun, David tampil dalam berbagai model iklan, entah iklan cetak, elektronik ataupun berupa billboard. “Brand Beckham tidak lekang. Tetap kuat. Boleh saja karier David di lapangan hijau kian mendekati pensiun, tetapi image-nya tetap bernilai tinggi,” ungkap sebuah sumber.

“Penerimaan David di tahun 2012 tidak mengalami penurunan. Bahkan, diperkirakan semakin melonjak. Sesuatu hal luar biasa bagi seorang pemain sepak bola yang seben-tar lagi memasuki masa pensiun. Peranan David dalam acara pembukaan Olimpiade London 2012 sangat membantu un-tuk meningkatkan citra,” sumber itu menambahkan.

Hampir seluruh bagian tubuh Beckham adalah uang. Mulai dari kaki hingga ujung rambut. Banyak brand mengincar bagian-bagian tubuhnya untuk mengampa-nyekan produk. Di antara banyak perusahaan raksasa yang memilih Beckham sebagai duta produk adalah Armani, H& M, Adidas, Samsung dan Diet Coce.

Sebagai bintang iklan H & M, sebuah brand feysen, bulan Agustus 2012 sosok Beckham tampil berupa patung perunggu dengan ketinggian 10 kaki. Patung-patung itu di-pasang di beberapa titik strategis di berbagai kota di Ing-gris dan Amerika Serikat. Patung memperlihatkan Beckham dengan badan telanjang, kecuali celana dalam dari H & M.

Iklan pakaian dalam pula kontrak Beckham dengan brand feysen ternama asal Italia, Emporio Armani. Seperti dalam iklan H & M, Beckham pun tampil telanjang kecuali celana dalam merk Armani dalam iklan Emporio Armani. (Jan)

Brand Beckham Belum LekangPENERIMAAN DARI SPONSOR RP 270 MILIAR

Amazing Messi!9 ALASAN MENGAPA LIONEL MESSI JADI SUPERSTAR

Berbagai rekor telah terpatri atas nama

Lionel Andres Messi, baik di tingkat kompetisi

antarklub maupun antarnegara.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 14: Nyana Edisi 2

GAYA HIDUP 14

SELAIN itu, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa otak orang dewasa dapat fokus dan berkonsen-trasi secara efektif selama 25 menit, tetapi setelah itu pikiran tidak lagi fokus.

Sibuk bekerja selama seharian cenderung membuat Anda stres dan pikiran menjadi kusut. Khu-susnya bagi mereka yang berprofesi sebagai penulis dan insinyur yang pekerjaannya secara teratur meli-batkan banyak pemikiran. Di saat-saat stres, Anda perlu menyegarkan kembali pikiran, serta mengkalibrasi ulang semua fungsinya.

Berikut trik-trik untuk dapat membantu menyegarkan kembali pikiran Anda:

1. Musik

Musik yang menenangkan san-gat bermanfaat untuk sumber daya mental Anda. Jernihkan pikiran Anda hanya dengan duduk sambil hanyut dalam musik yang indah. Jika Anda senang bermain musik, itu sangat baik, segera keluarkan piano tua Anda atau unduh aplikasi musik pada handphone Anda dan mulai mainkan.

2. OlahragaIbarat pepatah, sekali dayung

dua tiga pulau terlampaui. Berolah-raga secara teratur selain dapat me-nyegarkan pikiran juga dapat me-nyehatkan badan.

3. TertawaTertawa adalah obat terbaik

untuk menghilangkan kebosanan. Karena, tertawa dan humor me-

lepaskan “endorfin” yang dapat meningkatkan mood serta perasaan bahagia.

4. Melatih mentalOtak Anda senang ditanya den-

gan sesuatu yang membingungkan. Jadi ketika Anda merasa lelah bela-jar atau bekerja, cobalah untuk me-nyelesaikan suatu pertanyaan yang menyenangkan untuk menguatkan otak Anda.

5. BersosialisasiManusia adalah makhluk sosial.

Selain menjadi kebutuhan, bersosia-lisasi juga dapat menjaga agar otak kita tetap segar. Cobalah berhubun-gan dengan orang-orang baru atau-pun menelepon teman lama. Carilah pembicaraan di luar situasi Anda.

6. Tidur pendekTak ada yang lebih menyegar-

kan jika dibandingkan dengan ti-dur pendek. Segera setelah tidur pendek, Anda akan merasa lebih baik dan lebih bisa menyelesaikan pekerjaan dibandingkan ketika Anda sedang lelah.

7. Hiruplah sesuatu yang berbau enak

Nyalakan lilin beraroma favorit Anda atau hiruplah bau secangkir kopi panas. Karena, dengan meng-

hirup sesuatu yang berbau enak dapat menyegarkan pikiran Anda.

8. PijatPijat adalah cara sempurna un-

tuk meredakan ketegangan dan mengurangi stres. Anda dapat men-coba berbagai jenis pijat pada hari yang berbeda untuk kembali mem-perkuat diri.

9. MandiMandilah dengar air hangat,

karena dapat membuat otot serta pikiran Anda menjadi rileks.

10. Berangan-anganUntuk sesaat, biarkan imajinasi

Anda berkelana seperti saat masa kanak-kanak. Karena hal tersebut juga dapat menyegarkan pikiran sehingga Anda bisa kembali fokus pada tugas di hari-hari berikutnya.

Mulai saat ini, segarkan piki-ran dan energi, serta jinakkan stres Anda dengan beristirahat dan meli-batkan diri pada kegiatan-kegiatan menyenangkan seperti di atas. Kare-na, otak Anda menyukai sesuatu hal yang menggembirakan. (Jan)

Mendengar Musik dan Tertawa Segarkan Otak

Aktivitas yang selalu sama setiap hari dapat menimbulkan rasa jenuh dan kebosanan.

Akibatnya akan berimbas kepada melemahnya daya konsentrasi.

UANG atau kekayaan mungkin dapat memberikan ke-bahagiaan hingga tingkat tertentu. Tetapi faktanya, sebagian besar orang justru menilai keharmonisan atau kedekatan dengan keluarga merupakan faktor yang lebih menentukan kebahagiaan ketimbang materi atau kekayaan.

Sebuah riset yang menganalis data kehidupan perkawi-nan ratusan pasangan di Amerika Serikat dalam satu dekade terakhir menunjukkan, meskipun pendapatan memberi kontribusi besar terhadap kebahagiaan, kualitas hubungan keluarga tetaplah di atas segalanya. Riset yang juga dipublikasikan Journal of Family Psychology edisi Juni 2012 ini adalah yang pertama menguji dampak ekonomi terhadap perubahan keluarga.

“Kebanyakan riset tentang uang dan kebahagiaan menunjukkan adanya hubungan erat sampai pada titik di mana kebutuhan dasar terpenuhi, dan itulah yang kami temukan. Namun setelah titik itu tercapai, pendapatan mengalami penurunan dalam pengaruhnya terhadap ke-bahagiaan,” ungkap peneliti Rebecca J North seperti di-kutip WebMD.

North dan koleganya dari University of Texas di Aus-tin menganalisis data sebuah riset yang melibatkan 274 pa-sangan menikah di San Francisco Bay. Pasangan ini diikuti kehidupan perkawinannya mulai 1981 hingga 1991.

Setiap partisipan wajib mengisi angket pada empat periode waktu berbeda selama penelitian dengan tujuan mengukur perubahan sejumlah faktor seperti pendapatan, dukungan, dan kebahagiaan keluarga. Survei mengindika-sikan, kebahagiaan terbukti berkaitan erat dengan peruba-

han kualitas hubungan keluarga selama periode tersebut. Namun, faktor penghasilan kurang berkaitan dengan ke-bahagiaan.

“Jika Anda bertanya soal ini kepada orang lain, saya kira kebanyakan akan mengatakan bahwa hubungan ke-luarga lebih penting ketimbang pendapatan. Tetapi, jika Anda melihat cara orang mengatur waktunya, Anda tentu akan menemukan pendapat yang berbeda,” ujarnya.

Sementara itu, para ahli lain menilai studi ini mem-perkaya riset dan pengetahuan mengenai kebahagiaan, na-mun masih perlu didukung dengan riset yang lain. Dalam sebuah makalah yang dipresentasikan di Brookings In-stitution di Washington DC, ekonom Betsey Stevenson, PhD dan Justin Wolfers, PhD menyatakan, pendapa-tan tampaknya berkaitan langsung dengan kebahagiaan, dalam konteks pribadi dan masyarakat.

Menggunakan data dari negara-negara miskin dan kaya, Stevenson dan rekannya menemukan bahwa kepua-san atau kebahagiaan pribadi paling tinggi terdapat pada masyarakat yang tinggal di negara paling kaya. Di negara-negara ini, mereka yang berpenghasilan tinggi cenderung lebih bahagia ketimbang mereka yang gajinya sedikit.

Di Amerika Serikat, misalnya, 90 persen pasangan ber-penghasilan minimal 250.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,5 miliar menilai dirinya “sangat bahagia”. Sedangkan pada pa-sangan berpendapatan di bawah 30.000 dollar AS, perasaan “sangat bahagia” hanya terdapat pada 42 persen saja.

Temuan ini tampaknya bertolak belakang dengan anggapan bahwa uang hanya berkaitan dengan kebaha-

giaan hingga pada poin di mana kebutuhan dasar telah terpenuhi.

Dalam riset yang digagas Stevenson dan Wolfers tam-pak rumah tangga yang berpenghasilan 250.000 dollar per tahun cenderung dilaporkan memiliki tingkat kepuasan pribadi yang lebih tinggi dari mereka yang berpenghasilan 120.000 dollar per tahun.

“Kami tidak melibatkan mereka yang superkaya, oleh karena itu kami tidak mengatakan jika Bill Gates akan lebih bahagia dari kita semua,” kata Stevenson.

Sekitar 1 persen keluarga di Amerika Serikat ter-catat memiliki penghasilan lebih kurang 250.000 dollar per tahun, dan 5 persen keluarga berpenghasilan rata-rata 120.000 dollar per tahun. (Jan)

Uang dan Kekayaan Bukan Segalanya

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 15: Nyana Edisi 2

SAMBUNGAN 15

SAMBUNGAN HAL 1

Istana bantahMenanggapi kritik yang dilan-

carkan Fitra, terutama menyangkut pemborosan uang negara dalam pelaksanaan open house terkait Idul Fitri, pihak Istana membantahnya. Juru bicara kepresidenan Julan Al-drin Pasha mengatakan, tujuan open house adalah untuk mempererat tali silaturahmi antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan raky-at. “Itu semangatnya. Jadi memang semata-mata untuk memberikan ke-sempatan kepada saudara-saudara kita dari manapun untuk bisa ma-suk dalam acara halal bi halal seperti yang kita selenggarakan di istana,” kata Julian.

Menurut Julian, apabila Fitra mengkritik pelaksanaan open house, maka kesan yang didapat, organ-isasi itu tidak menghendaki adanya agenda seperti itu digelar. “Ada ke-san dia menyayangkan diselengga-rakan acara seperti ini,” ujar Julian menandaskan.

Namun, Julian enggan menang-gapi besaran anggaran open house seperti yang dirilis Fitra. “Saya tidak mengomentari itu. Saya tidak tahu datanya dari mana, silakan ditan-yakan kepada mereka, saya tidak ada komentar soal itu,” katanya.

Anggaran rapat Sebelumnya, Fitra juga mem-

permasalahkan alokasi anggaran rapat Presiden. Misalnya, pada ta-hun 2012 untuk bermacam-macam rapat yang dihadiri oleh Presiden atau Wakil Presiden, telah me-nyedot uang rakyat yang mencapai Rp.30.182.898.000.

Di mana, alokasi sebesar Rp30,1 miliar berasal dari pro-gram “dokumen (risalah dan tran-skrip) hasil pelaksanaan sidang kabinet, rapat atau pertemuan yang dipimpin dan/atau dihadi-rin Presiden dan Wakil Presiden” sebesar Rp713 juta (713.583.000), dan program “laporan pelaksa-naan sidang kabinet, rapat atau pertemuan yang dipimpin dan/atau dihadirin Presiden dan/atau Wakil Presiden” sebesar Rp20,4 miliar (Rp29.469.309.000).

Menurut catatan Fitra, alokasi anggaran sebesar Rp29,4 miliar dipergunakan untuk bermacam-macam, seperti:1). Penyelengga-raan sidang kabinet paripurna (44 kegiatan) sebesar Rp3,3 miliar;

2).penyelenggaraan sidang kabi-net terbatas (30 kegiatan) sebesar Rp1,1 miliar; 3).penyelenggaraan rapat terbatas (65 kegiatan) sebesar Rp3,1 miliar; 4).penyelenggaraan rapat kerja pemerintah (3 kegiatan) sebesar Rp5,3 miliar; 5).penyeleng-garaan retreat (2 kegiatan) sebesar Rp14,3 miliar; 6).penyelenggaraan Presidential Lecture (3 kali) sebe-sar Rp558 juta; dan 7). Penyeleng-garaan rapat/pertemuan (10 kali) sebesar Rp1,6 miliar.

Alokasi anggaran sebesar Rp29,4 miliar ini dipergunakan untuk bermacam-macam rapat, berarti rakyat harus mengeluarkan “duit” lewat pajak yang disetor-kan kepada negara sebesar Rp2,4 miliar (Rp.2.455.775.750) perbu-lan selama satu tahun. Atau kalau asumsi berdasarkan 157 kegiatan atau rapat Presiden SBY, berarti kas negara akan mengeluarkan uang pajak rakyat sebesar Rp187 juta (Rp.187.702.605) sekali rapat. Hal ini, menurut Koordinator Investi-gasi dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi, sungguh- sungguh terlalu mahal dan tega untuk mengham-bur-hambur uang rakyat.

Tak dukung kinerja Alokasi anggaran rapat yang

begitu besar, kata Uchok, tidak banyak yang telah berhasil men-dukung kinerja Presiden dan pem-bantu-pembantunya. Masalahnya, hasil dan isi rapat kerap hanya berupa keluh resah atau “curhat” dan pencitraan, bahkan membi-carakan kenaikan harga BBM. Seharusnya, tambah Uchok, hasil

rapat tersebut, memunculkan ke-bijakan Presiden yang berpihak kepada kepentingaan rakyat, bu-kan menaikkan harga BBM atau melakukan rencana pembatasan subsidi BBM.

Menurut dia, adanya alokasi

sebesar Rp30,1 miliar untuk ber-macam-macam rapat itu ternyata hanya membuat program Presiden tentang gerakan penghematan, se-cara prematur telah gagal ketika akan diimplementasikan, lantaran sudah jelas alokasi sebesar Rp30,1

miliar hanya bikin jebol APBN. Se-harusnya, yang namanya rapat-rapat kerja itu adalah bagian dari tugas dan kewajiban sehari-hari Presiden yang tidak membutuhkan alokasi anggaran negara.

Untuk itu, Seknas Fitra meminta kepada Komisi II DPR segera dapat mendesak Kementerian Keuangan untuk tidak mencantumkan lagi alokasi anggaran untuk bermacam-macam rapat dalam APBN peruba-haan tahun 2012.

Masalahnya, anggaran berma-cam rapat Presiden SBY ini, tam-bah Uchok, hanya dijadikan “pla-giat” program bagi kementerian atau lembaga lainnya. “Hal ini bisa dilihat dari program kementerian atau lembaga yang berlomba-lomba membuat plagiat program seperti, rapat kodinasi-lah, rapat kelompok kerja-lah, rapat dinas, dan rapat lain-lainnya, “ katanya.

Ujung-ujung dari plagiat pro-gram ini hanya menbuang-buang uang negara saja. “Ini sungguh memprihatinkan,” ujar Uchok me-negaskan. (tim)

Open House Presiden Boroskan Uang Negara

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 16: Nyana Edisi 2

Internasional

KEPERGIAN Armstrong untuk selama-lamanya, adalah sebuah ke-hilangan besar bagi umat manusia. Bahkan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengungkapkan, keberhasilan Armstrong, mewujud-kan mimpi Amerika Serikat (AS) untuk menjadi negara yang pertama mengirimkan manusia ke bulan. Karenanya, ia pantas menjadi salah satu pahlawan terbesar Amerika.

Sesungguhnya, kecintaan Arm-strong pada dunia penerbangan, telah muncul saat ia baru berusia enam tahun, yakni ketika untuk per-tama kalinya naik pesawat udara. Setelah usianya beranjak dewasa, ia tak pernah melepaskan kecintaan dan terus intens belajar menjadi penerbang. Tak heran, ketika terjadi Perang Korea pada tahun 1950, dia bergabung dengan misi tempur 78 sebagai penerbang angkatan laut.

Usai perang, Armstrong me-milih bergabung dengan National Advisory Comitte for Aeronautics (NACA) dan bertindak sebagai pi-lot uji coba. Lebih dari 15 tahun ke-mudian, ia dipercaya sebagai pilot, teknisi, astronot dan administrator di NACA, yang belakangan berganti nama menjadi National Aeronautics and Space Administration (NASA). Semasa bertugas, ia dipercaya men-guji coba berbagai jenis pesawat paling mutakhir dan terhitung telah menerbangkan lebih dari 200 pe-sawat yang berbeda-beda.

Kegemilangan karir Armstrong, membuat pria kelahiran 5 Agustus 1930 di Wapakoneta, Ohio itu, dia-jukan menjadi astronot pada tahun 1962. Pada fase ini, dia sempat men-catatkan prestasi gemilang karena meraih sukses sebagai komandan pilot Gemini 8 yang bereksplorasi di luar angkasa. Kegemilangan Arm-strong tak henti sampai di situ.

Seiring dengan pencanangan ha-rapan Presiden John F Kennedy, un-tuk menjadikan AS sebagai negara pertama yang mengirimkan manusia ke bulan, maka Armstrong melaku-kan sejumlah persiapan. Beberapa kali ia nyaris mendapat celaka, karena harus bereksperimen untuk melaku-kan pendaratan secara vertikal.

Akhirnya, tepat pada 16 Juli 1969, sebuah roket raksasa Saturn V dilun-curkan dari Kennedy Space Center dengan misi Apollo 11. Roket ini membawa Armstrong, Buzz Aldrin dan Mike Collins, yang kemudian ter-catat sebagai trio yang mampu mere-alisasikan mimpi Amerika Serikat. Apollo 11 sukses mendarat di bulan!

“Houston, Tranquility Base here. The Eagle has landed.” Demikian Al-drin memberi tahu pengendali misi, sesaat setelah roket sukses men-jalankan misi.

Armstrong menguraikan keg-embiraannya melalui untaian kata-kata, yang terus dikenang umat ma-nusia hingga kini : ‘That’s one small step for (a) man, one giant leap for

mankind’. (Satu langkah kecil un-tuk seorang manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia).”

Meski misi ini menuai sukses, na-mun beberapa pihak meragukannya. Terutama karena ada kejanggalan terjadinya jeda komunikasi selama dua menit. Pihak NASA menyatakan, adanya jeda komunikasi karena salah satu kamera mengalami overheating.

Selain itu, pihak lain juga men-gungkapkan analisa, bahwa misi Apollo 11, tidak lain hanya sebuah arogansi AS yang saat itu terlibat ‘cold war’. AS ingin menunjukkan kepada dunia kalau mereka bisa mengung-guli Uni Sovyet, yang saat itu berhasil menerbangkan pesawat ke luar angka-sa. Tak mau kalah, Amerika pun men-girim roket yang diawaki Armstrong untuk misi ke bulan.

Keberhasilan Amerika Serikat ini, di satu pihak disambut dengan hin-gar-bingar, sementara di pihak lain, misi Armstrong tersebut dinilai sarat kebohongan, karena pendaratan di bulan disebut-sebut hanya akal-akalan untuk mengelabui penduduk du-nia. Ada sementara pihak menuduh, tim Armstrong dicurigai melakukan pendaratan di gurun.

Terlepas dari apapun polemik tersebut, Armstrong di berbagai kesempatan selalu mengatakan, pendaratan di bulan merupakan ti-tik tertinggi dari semua misinya.

“Dalam pandangan saya, pen-capaian penting Apollo menunjuk-kan bahwa kemanusiaan tidak sela-manya terikat pada planet ini, dan visi kami terbang jauh lebih tinggi, dan kesempatan kami tak terbatas.” Demikian ucapan Armstrong be-berapa waktu silam, ketika memper-ingati pendaratan ke bulan bersama sejumlah astronot Apollo lain.

Kini, di penghujung Agustus

2012, Armstrong kembali ‘terbang’ dan bahkan lebih jauh lagi menuju alam keabadian. Bedanya yang kali ini, pria yang dikenal berwatak teguh dan rendah hati itu tak akan kembali lagi ke bumi.

Keluarga Armstrong berpesan, “Walau kita menangisi kepergian orang yang sangat baik, kita juga merayakan hidupnya yang luar bi-

asa dan berharap ia menjadi teladan bagi anak muda di seluruh dunia un-tuk bekerja keras membuat impian mereka menjadi kenyataan, bersedia untuk mengeksplorasi dan mendo-rong batas-batas mereka, dan tanpa pamrih melayani tujuan yang lebih besar dari diri mereka sendiri.”

Selamat jalan Neil Armstrong ... (berbagai sumber)

NEIL ARMSTRONG

“Terbang” Lebih TinggiNeil Armstrong, astronot Apollo 11 yang menjadi

manusia pertama menginjakkan kaki di bulan, meninggal dunia dalam usia 82 tahun, setelah

sebelumnya menderita komplikasi penyakit pascamenjalani operasi cardiovascular.

InternasionalKAMIS

30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012 16

Page 17: Nyana Edisi 2

DAERAH 17

DENPASAR - Aktivitas keseharian masyarakat Bali memang tidak bisa lepas dari kegiatan adat, budaya, dan ritual keagamaan, sehingga mampu

memberikan getaran dan sinar ke-damaian, sekaligus kesejukan kepa-da masyarakat, termasuk wisatawan dalam menikmati liburan ke Pulau

Dewata.Alunan instrumen musik tradisional (gamelan) melengkapi kegiatan ritual yang digelar masyara-kat setempat maupun dalam men-giringi kelincahan olah tubuh sang penari. Hiasan penjor itu tampak di mana-mana dan sangat harmonis dengan lingkungan sekitarnya saat umat Hindu merayakan hari ke-menangan dharma. Karena penjor penuh makna tersebut dilengkapi dengan hasil-hasil pertanian berupa padi, aneka jenis buah-buahan juga jajan menghiasi sepanjang jalan me-nambah kesemarakan daerah tujuan wisata pulau Dewata.

Sementara para wanita mengena-kan busana adat Bali sambil men-junjung sesajen (sesaji) didampingi suami atau putra-putrinya yang juga mengenakan busana khas itu pergi ke Pura maupun tempat suci milik keluarga (merajan/sanggah).

Suasana semarak itu hampir terjadi di semua tempat di Pulau Dewata, baik di perkotaan mau-pun pelosok pedesaan, yang diray-akan setiap 210 hari sekali, menurut penanggalan pawukon kali ini jatuh pada hari Rabu, Wuku Dunggulan, 29 Agustus 2012, menyusul sepu-luh hari kemudian Hari Raya Kun-

ingan Sabtu, 8 September 2012. Oleh sebab itu umat Hindu dalam menyambut hari raya Galungan yang mengandung makna kebangki-tan itu memerlukan berbagai persia-pan untuk melaksanakan kegiatan ritual itu dengan penuh makna.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan kemudahan berupa fakultatif (libur bersama) kepada seluruh karyawan-kary-awati satuan kerja perangkat dae-rah (SKPD) di tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk melak-sanakan rangkaian kegiatan ritual.

Bersambung hal. 23

UMAT HINDU

Rayakan Kemenangan DharmaHiasan penjor yang dipajangkan di masing-

masing pintu masuk rumah pekarangan menambah semarak dan khidmat suasana Bali

dalam menyambut Hari Raya Galungan, hari raya besar umat Hindu dalam memperingati

kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).

KORAN MINGGUAN

N y a n y i a n P e n a

KAMIS30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 18: Nyana Edisi 2

EKONOMI 18

MENGUBAH pelepah pisang menjadi sovenir dan berbagai kera-jinan menarik, merupakan keter-ampilan yang diajarkan di Yayasan Asy-Syifa, di Desa Cumedak, Ke-camatan Sumberjambe, Jember, Jawa Timur. Pengajaran keterampi-lan ini, ternyata berhasil menarik perhatian sejumlah mantan TKW untuk berkiprah aktif dan lebih me-milih mengembangkan kerajinan ini dibanding kembali bekerja ke luar negeri.

Sejak beberapa tahun terakhir, sudah puluhan mantan TKW yang telah dilatih, dikaryakan, hingga berhasil mengembangkan kerajinan pelepah pisang. Di bawah sentuhan manajemen Yayasan Asy-Syifa, para mantan TKW di Desa Cumedak dan sekitarnya, telah berhasil me-nyulap pelepah pisang menjadi an-eka barang sovenir seperti tempat tisu, tempat botol air mineral, tem-pat pensil, gantungan kunci, wadah kue dan kaligrafi.

“Alhamdulillah, sudah banyak ibu-ibu yang dulunya bekerja ke luar negeri, sekarang sudah pandai membuat kerajinan pelepah pisang. Melalui pendekatan yang baik, mer-eka bersedia mengikuti ajakan kami untuk menekuni usaha kerajinan. Sekarang justru mereka sangat ter-motivasi untuk mengembangkan sendiri,” ujar Nisfu Laila, ketua Yayasan Asy-Syifa.

Nisfu melanjutkan, melalui program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yayasan telah berhasil melibatkan banyak para mantan TKW, membantu mereka

mendapatkan penghasilan sendiri sehingga tak lagi ingin bekerja ke luar negeri.

“Mereka yang dulu bekerja seb-agai pembantu rumah tangga di be-berapa negara lain seperti Arab Sau-di, Malaysia, Taiwan dan Korea, kini dapat memiliki penghasilan send-iri. Ini tentu perkembangan yang menggembirakan, sehingga warga tidak lagi bergantung ke negara lain untuk mencari penghasilan,” ucap-nya menjelaskan.

Alasan mengapa Asy-Syifa me-milih sasaran para perempuan dan mantan TKW ?, Nisfu menyebut-kan, karena pertimbangan betapa pentingnya peran para ibu dalam menyokong kokohnya biduk kelu-arga dan untuk masa depan anak-anaknya. Selain itu, karena perem-puan itu lebih telaten dalam bekerja, terlebih urusan kerajinan yang san-gat menuntut ketelatenan.

“Peranan ibu dalam kehidupan keluarga begitu penting. Kehadiran sosok ibu dalam keluarga akan ber-pengaruh positif pada perkemban-gan mental anak-anak, dan otomatis akan membawa dampak positif bagi generasi mendatang,” ucapnya.

Sekarang, lanjut dia, kalau para ibu tetap dibiarkan bekerja ke luar negeri dengan meninggalkan kelu-arga, apa jadinya masa depan anak-anak bangsa. Mengingat itulah, yayasan lebih memperioritaskan keterlibatan para ibu dalam mengo-lah kerajinan yang dihasilkannya.

Wiwit Widayani, salah seorang dari puluhan mantan TKW, men-gaku telah bertekad untuk terus

menekuni kerajinan pelepah pi-sang dan mengembangkannya. Ia bercita-cita menjadikan kerajinan pelepah pisang ini sebagai bagian penting dari hidupnya.

Wiwit mengisahkan, semula dirinya berniat kembali berangkat bekerja ke Taiwan. Dia sangat ingin membantu beban suami mencari nafkah dan mempersiapkan masa depan anak-anaknya. Namun piki-rannya berubah setelah ia mengikuti pelatihan di Yayasan Asy-Syifa.

“Sebelum mengikuti pelati-han kerajinan pelepah pisang, saya rencananya akan bekerja kembali di Taiwan. Namun usai menjalani pelatihan, malah tak terlintas se-dikitpun dalam angan-angan saya untuk kembali ke luar negeri. Meski penghasilan di sini tak sebesar di luar negeri, tapi saya merasa lebih tenang bekerja, karena dekat den-gan keluarga dan bisa mengikuti perkembangan anak-anak,” ujar Wi-wit, sambil menyeka keringat yang menempel di dahi.

Getol BerpameranBeragam kerajinan dari pelepah

pisang yang dibuat para mantan TKW, ditawarkan dengan harga an-tara Rp7.000 – Rp60.000 per unit. Produk ini tercatat sudah menyebar ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Bahkan sekarang permintaannya terus meningkat.

“Sekarang permintaan kerajinan kami terus berdatangan dari pasar lokal Jember maupun kota-kota di Jawa Timur. Ini mungkin karena kami rajin mengikuti pameran di berbagai daerah. Jadi setiap kali pa-meran, selalu diiringi dengan pen-ingkatan jumlah permintaan,” kata Nurhasan, bendahara Asy-Syifa, menambahkan.

Ia menyebutkan, pihaknya tak khawatir lagi dengan nasib usaha kerajinan ini. Tidak seperti keban-yakan usaha kecil dan menengah

yang bergerak di bidang lain, yang rata-rata kesulitan pasar. Karena itu, faktor pemasaran dijadikan titik tekan dan prioritas yang tetap harus digarap secara serius.

Tingginya permintaan berim-bas pada sulitnya mendapatkan bahan baku. Namun hal ini justru dianggap menggembirakan karena akan mendorong semakin tingginya keterlibatan masyarakat dalam ran-tai produksi kerajinan pelepah pi-sang.

Untuk penyediaan bahan baku, Asy-Syifa membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat sebagai pemasok. Dengan sistem kemiter-aan yang menjadi salah satu prinsip program PKBM, bahan baku yang dipasok masyarakat sekitar dibeli seharga Rp3.000 per kilogram. Dengan model ini, akan banyak menciptakan peluang penghasilan bagi masyarakat.

“Kami memang menekankan kemiteraan dalam setiap program yang kami jalankan. Misalnya, bah-an baku produk kerajinan semuanya didapatkan dari masyarakat. Den-gan cara ini kami berharap bisa memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat, sebagai bagian dari pemberdayaan mereka secara eko-nomis,” kata Nisfu.

Bentuk kemitraan lainnya adalah dalam hal pengerjaan. Ibu-ibu atau-pun masyarakat yang terlibat, di-beri kebebasan untuk mengerjakan kerajinan pelepah pisang sesuai or-der yang didapatkan. Mereka bebas mengerjakannya di Asy-Syifa, atau di rumah masing-masing.

“Alasan lain saya memilih beker-ja di sini ketimbang ke luar negeri, karena saya bebas menentukan wak-tu dan tempat bekerja sendiri. Jadi, saya bisa menyesuaikan antara uru-san pekerjaan dengan urusan rumah tangga yang menjadi tugas utama saya,” kata Wiwit, menyela.

Menurut Nurhasan, dengan

sistem kemiteraan ini akan men-dorong warga binaan dari Yayasan Asy-Syifa lebih aktif dan kreatif serta inovatif. Ia menambahkan, bahwa kerajinan pelepah pisang ini salah satu program untuk merang-sang masyarakat lebih kreatif me-mamfaatkan sumberdaya yang ada, menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan. Mengubah dari yang sebelumnya dianggap barang sampah, menjadi bernilai ekonomis cukup tinggi. Yang tak kalah pent-ingnya, menurut Nurhasan, yaitu mendorong masyarakat memban-gun daerahnya sendiri, ketimbang harus bekerja di tempat lain.

Tidak hanya kaum perempuan saja yang diberi kesempatan, tetapi juga para remaja dan pemuda pen-gangguran di Desa Cumedak. Den-gan syarat, mereka punya keingi-nan yang kuat untuk berkarya dan bekerja.

“Secara umum kami juga me-layani pendidikan nonformal pada masyarakat yang tidak terlayani oleh pendidikan formal. Kami memilih layanan pendidikan yang betul-betul berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat,” kata Nisfu.

Di samping itu, Yayasan Asy-Syifa juga memberikan layanan pendidikan untuk masyarakat, sep-erti pendidikan kejar paket dan ta-man bacaan. Dengan fasilitas per-pustakaan yang dilengkapi sekitar 8.000 judul buku, Asy-Syifa bercita-cita membuka pintu ilmu penge-tahuan untuk pemberdayaan ma-syarakat. Selain membuka layanan kunjungan rutin ke perpustakaan, pihak yayasan juga memberikan lay-anan perpustakaan ke rumah-rumah warga. Petugas yang ditunjuk Asy-Syifa, dengan sistem jemput bola, mendatangi dan membawa buku-buku yang diminati masyarakat, sekaligus mengambil kembali buku yang telah dibaca warga desa. (GIT)

Stop Kirim TKW dengan Pelepah Pisang

Tak semua sampah, bisa dipandang dengan sebelah mata. Misalnya, sampah pelepah pisang, yang berkat tangan kreatif mantan tenaga kerja

wanita (TKW), bisa diubah menjadi barang sovenir cantik dan bernilai ekonomi tinggi.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 19: Nyana Edisi 2

PROFILE 19

COK ACE

Konsen Nyalonarang

PRIA yang akrab dipanggil Cok Ace itu, dengan tegas mengatakan tidak akan ambil ba-gian dalam pertarungan memperebutkan kursi “Gianyar Satu” pada pilkada mendatang. Menariknya, dia malah mengaku akan lebih berkonsentrasi di dunia seni, terutama seni calonarang.

“Saya pilih nyalonarang, ketimbang nyalon bupati pada pilkada mendatang,” ucapnya sambil mengumbar senyum lebar.

Sebagai bupati, Cok Ace dikenal sosok yang ramah, santun dan sederhana dalam penampilan-nya sehari–hari. Pria kelahiran 23 Agustus 1956 di Desa Ubud itu, dalam menjalankan aktivitas memang tak terlepaskan dari dunia seni dan budaya, salah satunya membawakan pentas calo-narang.

Suami dari Tjokorda Istri Putri Hariyani itu menjadi salah satu figur di Pulau Dewata yang memiliki keterampilan di bidang seni, pendidikan dan pemerintahan. Yang cukup mengejutkan, di tengah gegap gempitanya Pemilihan Kepala Dae-rah dan Wakil Kepala Daerah Gianyar, Cok Ace memilih untuk tidak mencalonkan diri kembali menjadi bupati.

Padahal, dalam “pertempuran” memperebut-kan kursi bupati dan wakil bupati yang dilaksanakan pada 2008, sosok pria yang selalu dekat dengan rakyat-nya ini begitu serius merebut tahta orang nomor satu di kabupaten yang berjuluk daerah seni dan budaya itu.

Prinsip orang memang tidak semuanya sama. Sebagai sosok figur, Cok Ace mengaku lebih memilih untuk tidak maju lagi menjadi cabup. “Saya akan lebih konsentrasi di dunia seni dan budaya, antara lain, calonarang,” ujarnya, menandaskan.

Selain di dunia seni, pria berputra dua itu juga mengaku akan kembali aktif di bidang pendidikan,

mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar di Universitas Udayana, Denpasar. “Ya saya akan kembali ke profesi semula sebagai dosen, sekaligus mengabdikan

diri di tengah –tengah masyarakat melalui tarian calonarang,” kata Cok Ace dalam setiap kesempatan ketika ditanya soal tidak majunya dalam hajatan Pilkada Gianyar.

Menurutnya, tanpa jadi bupati pun, dirinya tak akan surut dalam mengabdikan diri kepada masyarakat. Hal ini sudah terpatri dalam sanubari.

Semangat pengabdian, jelas pria murah senyum itu, tak terlepaskan dari peran sang ayah, Cokorda Gde Agung Sukawati (almarhum). “Hidup adalah yadnya, dan saya sangat senang bisa ngayah,” ujarnya.

Berbekal prinsip itulah, Cok Ace yang juga Ketua PHRI Bali, mengaku pengab-dian dirinya kepada masyarakat senantiasa tidak akan pernah padam. (PA)

Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati, yang kini menjabat Bupati Gianyar, menyatakan tidak lagi mencalonkan diri

untuk kembali menjadi “penggede” di kabupaten yang kaya dengan beragam keseniannya itu.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 20: Nyana Edisi 2

TEROPONG DEWATA 20

DENPASAR - Terlebih, dari pen-galaman koalisi dalam pemilukada di sejumlah daerah, memberikan hasil jauh lebih signifikan ketimbang bertarung sendirian. Kini, partai beringin ini membuka lebar pintu koalisi dengan parpol lainnya, den-gan dasar harus saling menguntung-kan.

Genderang pilgub Bali tidak sampai setahun lagi bakal ditabuh tepatnya 15 Mei 2013. Sejumlah parpol besar yang memiliki suara signifikan di dewan sudah mem-persiapkan diri untuk mengusung figur-figur yang layak menjadi gu-bernur dan wakil gubernur. PDI Perjuangan dan Partai Demokrat, misalnya, telah mengantongi nama-nama hasil survei yang memiliki ele-ktabilitas tinggi di masyarakat untuk dimintakan rekomendasi ke pusat.

Demikian halnya dengan Partai Golkar, saat ini telah menggodok 14 nama yang akan terus dipantau lewat tiga kali survei, hingga mela-hirkan paket yang benar-benar ideal dan mendapat dukungan kuat di masyarakat.

“Hasil survei kami memang ada 14 nama yang memiliki elektabilitas tinggi di masyarakat. Namun hasil survei itu untuk kepentingan inter-nal dan tidak bisa kami publikasi-kan,” dalih Sekretaris DPD Partai Golkar Bali Komang Purnama dalam perbincangan dengan koran Nyana, Rabu (29/8).

Menurut rencana, awal bulan September ini, jadwal pendaftaran

calon gubernur dan wakil gubernur telah dibuka bagi siapa saja yang in-gin menggunakan kendaraan partai golkar dalam pilgub.

Setidaknya dari 14 nama baik dari kader dan non kader yang telah dijaring lewat survei itu, kata Purna-ma, akan dilakukan semacam simu-lasi figur dan paket sampai tiga kali untuk mendapatkan pasangan ideal yang layak diusung.

Survei pertama, untuk mendapatkan nama-nama yang lay-ak menjadi gubernur dan siapa yang lebih tepat di posisi wakil guber-nur. Setelah itu, figur yang muncul tersebut akan di-tandemkan satu sama lainnya sehingga memunculkan pak-et pasangan cagub dan cawagub.

Yang tera-khir, kembali di-lakukan survei dengan meng-gabungkan satu paket dengan paket lainnya s e h i n g g a d i p e r o l e h g a m b a r a n sesuai hasil survei, siapa paket yang memiliki elek-tabilitas tinggi di masyarakat.

S e l a n j u t -nya, dari ha-

sil paket unggulan menurut hasil survei akan disetor ke DPP Partai Golkar untuk mendapatkan reko-mendasi.

Terkait figur yang disurvei terse-but, kata Purnama, memiliki berb-agai latar belakang baik kader dan non kader mulai dari politisi, tokoh masyarakat, agamawan, pejabat hingga akademisi.

Sayangnya, berdalih tidak etis dan sifat survei untuk dikonsumsi internal partai, Purnama enggan membeber nama-nama tokoh yang telah disurvei. “Ini masalah etika, tidak mungkin saya ungkapkan ke publik sekarang,” sergahnya lagi.

Yang pasti, dalam pilgub men-datang, pihaknya memberikan ke-

sempatan sama kepada kader dan non kader untuk menggunakan kendaraan politik Golkar. Tentunya, mereka yang direkomendasi benar-benar memiliki dukungan kuat dan elektabilitas tinggi di masyarakat.

Selain menggodok nama-nama yang akan diusung dalam pilgub, saat ini, Golkar juga tengah merin-tis bangunan koalisi strategis den-gan parpol lainnya untuk membidik kursi kekuasaan gubernur dan wakil gubernur. Tidak hanya dengan par-pol besar namun juga parpol gurem lainnya juga berpeluang sama untuk digandeng.

Apalagi, belajar pengalaman pilkada sebelumnya, Golkar juga telah berkoalisi dengan parpol lain-nya sehingga bisa menempatkan

jago mereka menduduki tampuk kekuasaan sebagai bupati

dan wakil bupati. Se-but saja kursi bu-

pati yang diraih partai beringin

seperti di Kabupaten B a d u n g , G i a n y a r dan Ka-rangsem.

Lantas bagaima-na arah k o a l i s i yang hen-dak diban-g u n Go lka r ? U n t u k hal ini, b u k a n -

lah yang terlalu su-

lit, dasarnya

adalah kerjasama atau koalisi yang saling mengungtungkan. Tidak ada yang dirugikan satu sama lainnya antara parpol yang berhimpun di koalisi.

“Sejak awal kami sudah biasa berkoalisi. Koalisi nantinya berjalan dinamis, terbuka saja bagi semua parpol, tidak ada pembatasan,” tan-das Purnama.

Bagi Golkar, niatan awal berkoalisi adalah bagaimana bisa melahirkan pemimpin terbaik di Pu-lau Bali yang bisa mewujudkan ha-rapan masyarakat untuk bisa hidup lebih sejahtera, nyaman dan aman.

Soal kreteria pemimpin ke de-pan seperti apa, semua sudah jelas diatur dalam Juklak 13 DPP Par-tai Golkar. Semua tahapan dalam penjaringan nama-nama cagub dan cawagub hingga pendaftaran hingga turunnya rekomendasi, telah sesuai jadwal yang ditentukan, Jadi, par-tainya meyakini telah mempersiap-kan dengan baik.

Bahkan, setidaknya ada dua tim yang dibentuk untuk menga-wal dan memenangkan jago Partai Golkar yakni Tim Pilgub dan Tim Pemenangan di masing-masing Ka-bupaten/Kota. Sejauh ini, belum ada pendekatan atau lobi-lobi poli-tik baik kepada tokoh-tokoh yang akan maju dalam pilgub maupun dengan parpol lainnnya.

Golkar masih fokus untuk me-nyiapkan dan menggodok figur-figur kuat yang tengah disurvei untuk diusung dalam Pilgub 2013. “Sampai saat ini, belum ada lobi-lobi ke tokoh-tokoh terentu, juga belum ada pembicaraan ke parpol. Tetapi kami tetap memberi peluang untuk berkoalisi,” katanya menam-bahkan. (Ra)

BIDIK GUBERNUR

Golkar Buka KoalisiBerkoalisi adalah pilihan logis yang besar

kemungkinan ditempuh DPD Partai Golkar Bali dalam pertarungan pilgub 2013 mendatang.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Komang PurnamaSekretaris DPD Golkar Bali

Page 21: Nyana Edisi 2

TEROPONG TAPAL KUDA 21

JEMBER (Nyana) - Untuk men-gantisipasi kasus bentrokan berlatar belakang konflik warga Syiah dan Sunni seperti yang muncul di Sam-pang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember mendadak menggelar rapat dengar pendapat dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda).

Rapat dengar pendapat yang dihadiri seluruh jajaran Forpimda Jember mulai dari unsur DPRD, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Agama, Bakesban-glinmas, hingga kepolisian dan Kodim 0824 Jember itu, antara lain membahas tentang langkah antisi-pasi terhadap kemungkinan tragedi Sampang dapat merembet ke Jem-ber. Masalahnya, di daerah ini juga sempat terjadi bentrokan antara dua kelompok yang berbeda aliran dalam Islam tersebut.

Selain langkah antisipasi, rapat juga dimaksudkan untuk mencari rumusan kebijakan terkait adanya sejumlah ajaran yang selama ini di-anggap menyimpang. Dengan hara-pan, semua potensi konflik yang di-

duga dapat muncul secara tiba-tiba, senantiasa dapat diredam.

Forum juga sepakat menilai bahwa kasus yang muncul di Sam-pang hampir sama dengan konfliks yang pernah terjadi di Jember be-berapa bulan lalu, yakni gesekan antara warga Syiah pimpinan Habib Ali Al Habsy dan Sunni di Keca-matan Puger. Karenanya, perlu per-hatian serius.

Berdasarkan temuan di lapan-gan, hingga saat ini provokasi yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab masih terus terjadi. Salah sa-tunya, pemasangan spanduk anti-Syiah, maupun penyebaran compact disc berisi ajaran sesat.

Majelis Ulama Indonesia Ca-bang Jember menyatakan, jika ajaran Syiah terbukti sesat dan menyesatkan, pihaknya perlu mer-ekomendasikan agar segala keg-iatannya dibekukan.

Ketua MUI Jember Muham-mad Halim Subahar mengatakan, dari kajian pihaknya, sedikitnya ada enam sumber konflik berlatar be-lakang agama yang rawan terjadinya

aksi anarkis, di antaranya konfliks Syiah-Sunni di Kecamatan Puger dan Panti, serta Pesantren Robbani di Kecamatan Sumbersari yang se-belumnya juga dirusak massa.

Munculnya kerusuhan di Sam-pang akhir pekan lalu, telah mem-buat Kapolres Jember AKBP Jay-adi harus langsung bergerak cepat. “Begitu saya mendengar kasus per-tikaian Syiah-Sunni muncul di Sam-pang, saya langsung terjun ke warga Syiah dan Sunni di Kecamatan Puger,” kata Jayadi di sela-sela rapat koordinasi antara Komisi D dengan MUI di gedung DPRD Jember.

Konfliks antara Syiah dan Sun-ni, sempat mencuat di Kecamatan Puger sekitar dua bulan lalu. Jayadi menambahkan, pada intinya, ma-syarakat berharap kasus pertikaian berlatar perbedaan pemahaman Is-lam tersebut tidak sampai merem-bet ke Jember. Dia juga meminta suatu kelompok masyarakat yang ada tidak melakukan penekanan dan kekangan dalam menghadapi perbedaaan.

“Mari semua perbedaan kita upayakan pemecahannya melalui langkah dialog bersama antarkelom-pok, tidak dengan cara yang lain, apalagi yang berbau kekerasan,” ujarnya, mengajak.

Sejauh ini lokasi basis massa Syiah di Jember terdapat di dua kecamatan, yakni Puger dan Ke-camatan Panti. Kiwari, kondisi ke-amanan di lingkungan warga di dua kecamatan itu tergolong cukup kon-dusif.

Sementara itu, pihak Komisi D DPRD Jember meminta pemer-intah daerah dapat melakukan tindakan tegas dalam menangani konfliks SARA yang muncul di Ke-camatan Puger, sehingga kejadian-nya tidak semakin meluas. Selain itu, MUI dan aparat penegak hu-kum diharapkan mampu melaku-kan dialog yang terus menerus pada kedua pihak yang sedang berkonflik.

Ketua Komisi D DPRD Jember Ayub Junaedi dalam hearing bersama Muspida menuturkan, sebenarnya persoalan keyakinan tidak mungkin bisa dipaksakan. “Satu-satunya upa-ya yang bisa dilakukan hanya den-gan pendekatan dan dialog secara terus menerus. Melalui cara itu, ke-lompok yang dianggap menjalakan aliran sesat, senantiasa mau mem-bubarkan diri dengan kesadarannya sendiri,” kata Ayub.

Dia juga meminta pihak Pemkab Jember, dalam hal ini Bakesbanglin-mas, mampu bertindak tegas dalam meredam aksi massa. Dengan ke-luarnya Pergub No.55 Tahun 2012,

bisa menjadi payung hukum bagi Bakesbanglinmas untuk melakukan langkah tegas.

Ketua MUI Jember Abdul Halim Subahar mengatakan, me-mang sudah seharusnya pemkab melakukan langkah tegas seperti yang diinginkan Ketua Komisi D DPRD Jember. “Hanya saja me-mang persoalannya, saat itu tidak ada payung hukum yang bisa dija-dikan dasar bagi Bakesbang untuk melangkah. Tetapi dengan kelu-arnya Pergub 55 Tahun 2012 pada akhir Juli lalu, Bakesbang tidak perlu takut lagi untuk melangkah,” ujarnya, menandaskan.

Dia juga menyatakan apresiatif dan penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Sukarwo, yang telah mengeluarkan Pergub 55, Juli lalu. Sebab, peraturan ini sebenarnya sangat dinantikan oleh kalangan NU dan Muhammadiyah sejak lama untuk memberikan kewenangan ke-pada pemerintah daerah bertindak tegas. “Hanya dengan cara tersebut keamanan dan perdamaian di Jawa Timur bisa terjaga,” katanya. (GIT)

PASCAKONFLIKS SYIAH-SUNNI DI SAMPANG

Jember Antisipasi BentrokBerbagai kalangan di Kabupaten Jember, Jawa

Timur, mendadak sibuk mengambil langkah antisipasi terhadap kemungkinan munculnya

aksi bentrok antarkelompok aliran dalam keagamaan, pascaterjadinya kon�iks berdarah yang melibatkan kelompok Syiah dan Sunni di

Sampang, Madura.

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 22: Nyana Edisi 2

TEROPONG TAPAL KUDA 22

Oemar Bakri... Oemar Bakri pegawai negeri

Oemar Bakri... Oemar Bakri 40 tahun mengabdi

Jadi guru jujur berbakti memang makan hati

Tapi mengapa gaji guru Oemar Bakri seperti dikebiri

DEMIKIAN penggalan syair lagu Oemar Bakri yang dipopulerkan penyenyi Iwan Fals pada dekade 80-an. Pesan-pesan moral dan kritikan pedas Iwan Fals lewat syair lagu terse-but, benar-benar mempresentasikan nasib para guru yang masih memprihatinkan, teru-tama di sekolah-sekolah yang dikategorikan terpencil, terlebih yang dialami para pengajar di SDN Bintoro V, yang berlokasi di kaki Gu-nung Argopuro.

SDN Bintoro V berada di wilayah Padu-kuhan Gluduk, Kelurahan Bintoro, Keca-matan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, sebuah wilayah yang masih termasuk ke dalam kawasan eks Kotatif Jember.

Perjalanan menuju lokasi sekolah dasar itu, membutuhkan ketabahan tersendiri. Para pengajar harus berjalan kaki sejauh dua ki-

lometer, dengan kondisi jalan yang berbukit terjal, licin dan penuh lumpur, serta dikelilingi tebing-tebing curam. Untuk bisa sampai, sungguh dibutuhkan ketangguhan fisik dan mental yang prima.

Edi Syarifudin, tenaga sukwan di SDN Bintoro V mengisahkan, memang untuk mengajar di sekolah dasar tempatnya bekerja memerlukan pengabdian yang luar biasa, se-lain ketahanan fisik dan mental yang tidak bisa dikesampingkan.

“Kalau mengajar di SDN Bintoro V, me-mang harus memiliki semangat pengabdian yang tulus. Pengabdian dari hati. Rata-rata para tenaga sukwan di sini menerima tunjan-gan 100 ribu rupiah per bulan. Padahal, berat juga kalau hidup hanya mengandalkan uang tunjangan dengan jumlah seperti itu,” ucap pria yang akrab dipanggil Edi.

Edi menambahkan, minimnya tunjangan yang didapat, menyebabkan banyak tenaga sukwan mencari penghasilan tambahan den-gan menjadi tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta di sekitar SDN Bin-toro V.

Kebiasaan murid-murid di SDN Bintoro

V, urai Edi, mempunyai keunikan tersendiri dibanding sekolah lain. Pada saat musim pan-en kopi tiba, seringkali guru yang siap menga-jar di sekolah, tetapi sekolah masih sepi. Akh-irnya para guru harus mencari murid-murid di kebun, karena pada saat musim panen kopi, anak-anak lebih senang “leles kopi” daripada pergi ke sekolah.

“Murid-murid di sini juga lebih ingat harga seikat kayu bakar atau harga seekor bu-rung hutan, daripada rumus matematika dan ilmu pengetahuan alam yang telah diajarkan di sekolah,” katanya.

Permasalahan kualitas tenaga pengajar di SDN Bintoro V, juga menjadi keprihati-nan bagi Suparman, kepala SDN Bintoro V. Menurutnya, dari 14 orang tenaga pengajar hanya dua orang yang memiliki izasah sarjana (S-1) dan satu orang yang memiliki izasah di-ploma 2 (D-2).

“Sisanya atau sebagaian besar tenaga pen-didik hanya tamatan SLTA sederajat. Tapi ke-nyataanya, justru mereka yang rela mengabdi untuk mendidik anak-anak,” jelas Suparman.

Di lain kesempatan, Rasyid, wakil kepala sekolah sekaligus salah satu tenaga pengajar

di SDN Bintoro V mengeluhkan perma-salahan sarana dan prasarana sekolah. Tidak hanya itu, ia juga prihatin dengan kondisi jalan menuju sekolah yang sangat buruk, sehingga tidak sedikit tenaga pengajar sampai terjatuh tatkala melewati jalanan licin yang menanjak melewati perbukitan itu.

“Masalah medan yang berat ini, menye-babkan banyak tenaga pengajar yang me-milih pergi dari sini dengan meminta mutasi ke sekolah yang lebih baik kondisinya,” kata Rasyid.

Dia menegaskan, sampai saat ini SDN Bintoro V masih belum memiliki ruang UKS, perpustakaan, ruang guru dan fasilitas MCK. Sambungan listrik masih memakai tenaga die-sel, atau kadang-kadang menyambung dari daerah Rembangan.

Menilik kondisi tempat belajar dan men-gajar yang kondisinya begitu memprihatinkan, sejumlah kalangan mengharapkan pemerin-tah mampu memberikan perhatian terhadap nasib para “Oemar Bakrie” di kaki Gunung Argopuro, berikut sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk sebuah proses pencerdasan bagi anak bangsa. (SR)

Dilema ‘Oemar Bakri’ di Kaki Argopuro

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 23: Nyana Edisi 2

SAMBUNGAN 23

SAMBUNGAN HAL 1

Demikian pula perusahaan swasta, termasuk kalangan hotel, perbankan diberi kemudahan ke-pada karyawannya yang beragama Hindu untuk melaksanakan rang-kaian kegiatan ritual Galungan.

Kepala Biro Humas dan Pro-tokol Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng menjelaskan, meski-pun karyawan-karyawati instansi pemerintah dan swasta di Bali baru saja menikmati libur dan cuti ber-sama Idul Fitri 1433 H, kembali dili-burkan selama tiga hari,( 28-30/8).Libur fakultatif itu juga berlaku untuk semua jenjang pendidik mu-lai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK) hingga perguruan tinggi.Libur fakultatif itu mulai dari hari Penampahan Galungan yang jatuh pada Selasa (28/8), guna meny-iapkan segala keperluan upacara

keagamaan, menyusul hari raya Galungan pada Rabu (29/8) dan umanis Galungan Kamis (30/8).

Keheningan dan sejahteraKetua Program Studi Pemandu

Wisata Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Doktor I Ketut Sumadi M.Par mengatakan perayaan Hari Raya Galungan selain bermakna memperingati kemenan-gan dharma (kebaikan) atas adhar-ma (keburukan) juga memberikan keheningan atas kemakmuran serta kesejahteraan yang dilimpahkan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.

Hari kemenangan dharma seka-ligus kebangkitan, “tangga” menuju pemusatan pikiran dan kesucian diri, agar umat manusia dalam menjalani kehidupan benar-benar suci dan bersih.”Pikiran suci akan mampu menghilangkan semua pengaruh yang bisa membawa dampak nega-tif,” ujar Ketut Sumadi, alumnus S-3

Kajian Budaya Universitas Udayana.Umat Hindu pada hari baik itu

menghaturkan persembahan kepa-da Sang Hyang Widhi Wasa (TYM) dalam semua manifestasinya, se-bagai perwujudan rasa bhakti dan syukur atas segala kemakmuran yang dilimpahkan-Nya.Bumi Dewa-ta yang dihiasi penjor, serta tempat-tempat suci dipasangi kain aneka warna pada hari yang “istimewa” itu, bagaikan memancarkan sinar ke-damaian, yang mampu memberikan kesejukan pada setiap hati sanubari umat manusia. Semua itu sebagai cermin merayakan kemenangan atas kebaikan (dharma) dalam mengusir kejahatan (adharma).

Umat Hindu di berbagai pe-losok pedesaan pulau Dewata pada hari suci Galungan itu, mementas-kan kesenian barong, rangda dan jenis kesenian sakral lainnya keliling desa (ngelawang). Tradisi “ngela-wang” yang diwarisi secara turun temurun itu bermakna untuk men-

gusir roh-roh jahat, menolak segala jenis penyakit yang mengganggu kehidupan manusia, termasuk se-cara niskala mengusir orang-orang yang bermaksud jahat, menggangu keamanan Bali.

Galungan dan Kuningan yang dirayakan secara turun temurun oleh umat Hindu di Bali maupun luar Bali, diawali pada abad kedela-pan masehi.Konon pada waktu itu, seorang raja yang bernama May-adenawa dari Kerajaan Bedahulu, Gianyar, bertahta dengan penuh kezaliman, bengis dan sewenang-wenang, bahkan melarang rakyat melakukan kebaktian.

Penderitaan rakyat memun-cak ketika panen gagal, sehingga kelaparan muncul di mana-mana. Rakyat tidak puas terhadap raja, lalu terjadilah pemberontakan yang menelan korban jiwa tidak sedikit.Raja Mayadenawa dapat dikalah-kan dan sejak itu sebagai tanda ke-menangan, peristiwa tersebut diray-

akan dan dikenal sebagai hari raya Galungan, yakni hari kemenangan dharma (kebenaran) melawan ad-harma (kebatilan).

Hari raya Galungan merupak-an momentum bagi umat Hindu untuk meningkatkan kualitas dan memotivasi diri untuk selalu hidup dalam ketekunan bekerja dengan tidak melupakan keselamatan diri maupun lingkungan. Penyucian diri menyangkut semua aspek yakni kejiwaan (mental dan pikiran), ker-agaan (sikap dan prilaku) yang harus berjalan dan seimbang serta melak-sanakan ajaran agama yang disebut “Tri Kaya Parisuda” yakni berpikir, berkata dan berbuat yang baik.

“Untuk itu, umat Hindu perlu merenungkan makna Galungan, yakni secara sadar bahwa semua anugerah yang dilimpahkan Tuhan Yang Maha Kuasa selama ini dapat mendorong umat untuk lebih me-ningkatkan perbuatan baik di du-nia,” ujar Ketut Sumadi. (tik)

Rayakan Kemenangan Dharma

DENPASAR - Hampir setiap pas-ar tradisional, baik di kota maupun pedesaan di Bali beberapa hari tera-khir ini padat pengunjung, untuk membeli berbagai kebutuhan me-nyambut Galungan, hari Raya besar umat Hindu yang jatuh pada Rabu, 29 Agustus 2012.

Hari Raya yang bermakna untuk memperingati kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (ke-burukan) itu dilakukan dengan ke-giatan ritual mulai dari tempat suci keluarga (merajan) hingga pura-pu-ra yang berskala besar.

Meskipun masyarakat jauh hari sudah melakukan berbagai persia-pan, namun kesibukan dan kepa-datan pasar hampir terjadi setiap hari, sehingga tidak bisa dihindari harga-harga berbagai kebutuhan itu melonjak drastis. Untuk menganti-sipasi melonjaknya harga tersebut beberapa instansi pemerintah kabu-paten melakukan sidak.

Salah satunya, Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perin-dustrian (Diskodagpri) Kabupaten Buleleng, Ketut Laksana memben-tuk tim untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar di daerah itu, sehubungan mening-katnya harga-harga menjelang Ga-lungan dan pascalebaran.

Tim yang terdiri atas beberapa orang itu menyasar Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar di lingkungan kota Singaraja. Tim menyasar para peda-

gang kebutuhan pokok, seperti ber-as, kopi, pedagang daging ayam dan pedagang aneka jenis buah-buahan, termasuk pisang.

Beberapa kebutuhan pokok mengalami peningkatan signifi-kan antara lain daging ayam dari Rp15.500-Rp16.500 men-jadi Rp20.000 hingga Rp21.000 per kilogram. Pisang satu tandan men-capai Rp150.000 meningkat dua hingga kali lipat karena sebelum-nya yang hanya berkisar Rp50.000 sampai Rp75.000.

“Tim sengaja melakukan pe-mantauan sehubungan dengan harga-harga yang melonjak, namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk menekan harga, karena per-mintaan barang terus meningkat, sementara persediaan masih terba-tas yang masih dalam suasana idul Fitri, karena kebutuhan itu sebagian didatangkan dari luar Bali,” tutur Ketut Laksana.

Lebih parahKondisi pasar tradisional di

Kota Denpasar, khususnya pasar Badung lebih parah lagi, karena semua jenis keperluan Galungan harganya melambung tinggi.Janur yang menjadi bahan baku untuk membuat banten, rangkaian janur kombinasi bunga, kue dan buah harganya melonjak hingga 40 pers-en sejak 19 Agustus lalu. Janur yang didatangkan dari daerah-daerah di

Jawa timur itu sebenarnya sudah sangat membantu, kalau hanya mengandangkan janur produksi Bali, mungkin harganya tidak ter-jangkau oleh masyarakat.

Seorang pedagang janur di Pasar Badung Ni Ketut Ayu menuturkan, janur yang selama ini didatangkan dari Jawa Timur tidak selancar hari raya Galungan sebelumnya, karena petani di sana masih dalam suasana Idul Fitri, sehingga tidak bekerja.Oleh sebab itu tidak mengherankan janur untuk ukuran sekepal tangan orang dewasa atau 40 biji mencapai Rp7.500, padahal sebelumnya han-ya Rp5.000. Konsumen sebenarnya lebih banyak membeli janur yang didatangkan dari Jawa karena me-miliki postur yang lebih lebar dan halus, namun tidak bisa tahan lama karena dalam tiga hari sudah kering.

Sementara janur lokal Bali, khu-susnya yang didatangkan dari pos-tur lebih kecil dengan permukaan yang lebih lembut, namun mampu bertahan lebih lama. Janur lokal harganya Rp13 ribu untuk 40 biji atau naik Rp3 ribu dari harga se-belumnya yang hanya Rp10 ribu. Sedangkan untuk sepuluh ikat janur mencapai Rp80 ribu.Demikian pula aneka jenis buah-buahan terma-suk buah lokal harganya mening-kat. Satu kilogram salak jenis super Rp11 ribu, yang biasanya Rp6-8 ribu. Jeruk untuk pembelian grosir Rp8 ribu per kilogram sedangkan eceran antara Rp10-Rp12 ribu.Satu kilogram sawo pada kisaran Rp8-10 ribu, jeruk Kintamani Rp9.000/kg padahal sebelumnya hanya Rp3,000. Masyarakat konsumen tampaknya tidak bisa menghindari mengikuti

harga pasar, karena membutuhkan untuk keperluan ritual.

PenjorMasyarakat menjelang Galun-

gan juga membeli hiasan penjor berupa “sampian” untuk hiasan penjor atau tiang bambu yang di-pancangkan di depan rumah kelu-arga masing-masing menjelang Hari Raya Galungan. Seorang pedagang perlengkapan penjor, I Luh Adnya-na, di Desa Kapal Mengwi, Kabu-paten Badung menjelaskan, hiasan penjor dijual bervariasi mulai Rp30 ribu hingga Rp180 ribu tergantung ukuran dan rumitnya rangkaian.

Hiasan penjor tersebut meng-gunakan daun lontar yang dirang-kaikan dengan warna-warni lontar, yang diperkuat dengan gabus atau bahan pengemas “styrofoam”. Un-tuk hiasan “sampian” dijual mulai dari Rp20 ribu hingga paling mahal Rp60 ribu, tergantung besar kecil-nya ukuran dan motif.

Melambungnya harga-harga kebutuhan menjelang Galungan itu Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali Dr I Gusti Ngurah Sudiana mengharapkan umat Hindu tidak konsumtif dalam menyambut hari kemenangan Dharma itu. Masyarakat Bali sema-kin sadar, bahwa pelaksanaan se-tiap ritual walaupun sederhana tidak boleh meninggalkan “tattwa” (filsa-fat) Hindu. (tik)

Kesibukan Bali Sambut Hari Raya Galungan

KAMIS 30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012

Page 24: Nyana Edisi 2

Motomania

DENPASAR - Guna menekan angka kecelakaan lalulintas sekaligus mendukung program pemerintah khususnya kepolisian dalam undang-undang no 22 tahun 2009 tentang keselamatan dijalan tentu diperlukan adanya pemahaman tentang berlalu lintas yang baik. Dalam pemahaman ini harus dibentuk suatu lembaga dengan susunan pengurusnya .

Baru-baru ini sebuah club mo-tor yang menamakan dirinya pe-guyuban Vario Nusantara menga-dakan musyawarah daerah (Musda) XII di Bali. Tujuan utama diadakan Musda ini guna mengangkat citra dan image club tanah air. Musda yang mengambil tempat di gedung Astra Motor Bali lantai IV ini di-hadiri perwakilan pengurus dari masing-masing club dari Vario Bali

Rider, Honda Vario Club Lom-bok dan Vario Club Banyuwangi. Dalam Musda yang berjalan sangat alot dan menyenangkan ini juga di-hadiri PIC Community Astra Motor Bali I Gede Anindya Perdana Putra serta perwakilan dari Main Dealer Faka Yudhistira.

Menurut Putra panggilan akrab I Gede Anindya Perdana Putra saat dikonfirmasi mengatakan, Musda yang digelar di Bali ini bertujuan me-milih seorang koordinator wilayah XII peguyuban Vario Nusantara (PVN) Bali, Lombok dan Banyu-wangi. “Mudah-mudahan dengan terpilihnya seorang ketua koordi-nator wilayah XII akan membawa dampak positif bagi kehidupan club Honda di Bali dan Indonesia pada umumnya untuk membantu pro-

gram kepolisian dalam menekan angka kecelakaan,”ujarnya. Seki-tar 50 riders dari masing-masing perwakilan peguyuban ikut terli-bat dalam Musda dan menentukan seorang ketua. Saat pemilihan ketua itu terlihat berjalan dengan suasana sangat akrab dan serius. Dari ang-

gota yang hadir akhirnya ditetapkan Erfan dari HVC Lombok menjadi ketua Peguyuban Vario Nusantara (PVN) XII. Usai penobatan sebagai ketua, dalam kata pengantarnya Er-fan mengatakan akan terus menerus melakukan komonikasi dan konsoli-dasi sesama club agar kedepan lebih

kompak untuk menjalin kerjasama yang baik. Usai digelarnya Musda, juga diselingi acara perayaan HUT ke-5 Vario Bali Riders. Suasana se-makin meriah dengan disuguhkan-nya berbagai hiburan yang fresh seperti sexy dancer. “Saya harapkan sesama communitas Honda di Nus-antara ini harus saling komunikasi,” katanya singkat. Selain mengadakan Musda ini setiap club juga melaku-kan kontes safety riding (SR) untuk membiasakan diri dalam menegak-kan disiplin berlalu lintas. “Tujuan diadakan kontes safety riding untuk membiasakan diri bahwa setiap club harus memberikan contoh yang baik dan pendidikan bagi pemakai jalan,” tegas Hary Pranata, Ketua Struktur Safety Riding Astra Motor Bali. (dis)

DUCATI BALI

Akan Hadirkan 1199 PanigaleShowroom Ducati Motor wilayah Bali-

Nusa Tenggara yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Timur No 17 Denpasar akan segera

menghadirkan produk teranyarnya yakni Ducati 1199 Panigale.

Musda Paguyuban Vario Nusantara Wilayah XII

NYANA/DOK

Foto bersama usai melaksanakan Musda diadakan kontes Safety Riding.

Ducati 1199 Panigale yang segera hadir di Bali.

DENPASAR - Kehadiran Ducati 1199 Panigale ini, menurut Gen-eral Manager Ducati Bali – Nusa Tenggara Iqbal Maricar karena melihat pangsa pasar Ducati di Bali sangat tinggi dan diminati masyarakat Bali. “Ini motor gede (moge) yang ditunggu-tunggu masyarakat Bali akan tunggangan

yang bergensi,” ujar Iqbal saat dihubungi di kantornya.

Lebih jauh Iqbal Mari-car mengatakan, sejak dilun-

curkan Ducati di Bali bulan De-sember 2011 lalu, yang paling laris manis penjualannya adalah Ducati Monster 795/1100 Evo dan Hypermotard 796 dan disusul yang lainnya yaitu Mul-

tistrada 1200 S/T, Superbike 848 Evo Corse SE, Streetfighter

848 dan lainnya. Hingga di bu-lan Agustus ini penjualan Duca-ti melampaui target, bahkan persediaan (stok) sampai habis. Untuk memenuhi permintaan konsumen Ducati segera merilis sekaligus memperke-nalkan kepada masyarakat Bali yakni Ducati 1199 Panigale di kelas premium. “Mudah-mudahan pada

awal bulan September Duca-ti 1199 Panigale bisa dikirim

dari Jakarta,” katanya. Varian terbaru dari Ducati

ini akan meramaikan pasar mo-tor gede (moge) di Bali dan hadir 3 type, tiga warna yang menarik namun tetap didominasi warna merah dengan segmen pasar ka-langan menengah keatas atau umur 25 tahun keatas. Ducati 1199 Panigale adalah motor ter-cepat dengan kecepatan 95 tenaga kuda ( horse power) karena semua teknologi Ducati diadopsi pada motor ini . Motor ini sangat aero-dynamis dan memiliki kecepatan 95 tenaga kuda. Ketiga motor gede ini memiliki berat kering 164 kg dengan dibandrol harga bervariasi yaitu harga terendah mencapai Rp 435 juta dan tertinggi Rp 585 juta.

Selain bergerak dibidang 3S (Sale, Spare part dan Servise) Ducati Bali dibawah bendera PT. Supermoto Indonesia juga me-nyediakan asesoris (apparel) se-cara lengkap untuk kebutuhan comunitas maupun ingin mem-percantik tunggangan pribadi. “Ducati Bali dijuluki Show Room yang menjual asesoris paling leng-kap,” sambungnya lagi. Ini dibuk-tikan comunitas di Indonesia sep-erti Jakarta, Jogyakarta, Semarang, Kalimantan, dan Sulawesi mencari

asesoris ke Ducati Bali.Sebelumnya juga pihak Ducati

juga memperkenalkan Ducati Streetfighter 848 dengan warna kuning keemasan juga laku laris manis. Adik kandung dari Ducati Streetfighter 848 ini mengusung mesin superquadro L-Twin Syl-inder 4 valve per sylinder, Des-modromic, luquid cooled dan memakai kopling basah dengan emisi gas buang memenuhi stan-dar Euro-3. Ducati 1199 Panigale dengan warna merah dan putih ini untuk memenuhi permintaan konsumen yang mau tampil beda dan berkarekter sangar. Untuk mendapatkan varian terbaru ini, konsumen juga diberi kemudahan untuk memiliki dengan pembelian secara tunai maupun kredit den-gan jangka waktu 3 tahun.

Disisi safety Ducati 1199 Pani-gale ini juga seperti varian Ducati lainnya yang menggunakan rem berkualitas nomor satu di dunia yaitu Brembo dan ban menggu-nakan merek Pirelli type angel.

Selain melayani dengan 3S (sales,service dan spare part), pi-hak Ducati juga menyewakan ber-bagai type Ducati seperti Monster 696, Hypermotard 796 dengan spesial paket. (dis)

MotomaniaKAMIS

30 AGUSTUS - 5 SEPTEMBER 2012 24