nutrisi pada ggk
TRANSCRIPT
NUTRISI PADA GAGAL GINJAL KRONIS
Prinsip managemen diet pada gagal ginjal kronis adalah menganjurkan pasien pada
jumlah yang tepat cairan dan elektrolit dan mengatur diet untuk mencegah akumulasi dari
produk toksik pada level yang paling rendah.3,5
Modifikasi diet pada gagal ginjal kronik merupakan aspek terapi konservatif yang
penting. Tujuan pengaturan diet pada gagal ginjal kronik adalah6:
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal
2. Menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah
3. Mencegah atau mengurangi restriksi garam dan air didalam tubuh.
Sarat-sarat diet pada gagal ginjal kronik: 6
1. Banyaknya protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. Ini dapat diketahui dengan
nilai uji penjernihan kreatinin (Creatinine Clearance Test = CCT) atau glomerulo
filtration rate (GFR)
2. Lemak terbatas diutamakan lemak tak jenuh ganda
3. Natrium dibatasi pada kegagalan fungsi ginjal dengan hipertensi, hiperkalemia, edema,
oligouri atau anuria.
4. Kalsium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin kurang dari 400
ml/hari
5. Kalori adekuat
6. Banyaknya cairan adalah banyaknya urin maksimal sehari ditambah banyaknya cairan
yang keluar melalui keringat dan pernafasan (kurang lebih 500 ml/hari)
Untuk memeriksa kemampuan ginjal menyaring urea, penderita menjalani diet untuk
tes penjernihan urea (Urea Clearance Test). Diet test untuk penjernihan urea yang digunakan
di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dapat dilihat pada tabel 1:4
Tabel: 1. Diet untuk test penjernihan urea4
Bahan makanan Jumlah
Beras
Biskuit
Gula
Telur
Minyak
Sayuran
Buah-buahan
150 gram
20 gram
25 gram
75 gram
65 gram
325 gram
500 gram
Test penjernihan urea diawali dengan pemberian diet dengan kandungan protein
rendah. Kandungan urea dalam urin masih dianggap normal apabila berkisar 60-95
mg/100ml.4
Apabila fungsi ginjal sudah berangsur pulih, maka kandungan protein dalam diet
dapat dinaikan disesuaikan dengan hasil uji kejernihan kreatinin (Creatinine Clearance Test).
Kreatinin adalah ikatan kimia yang mengandung nitrogen yang juga terdapat dalam urin,
kreatinin merupakan sisa pemecahan kreatin yang disimpan dalam otot sebagai sumber
energi, untuk kontraksi otot. Apabila otot berkontraksi maka kreatin fosfat akan terurai dan
terbentuk kreatinin, yang masuk kedalam darah dan akan dibuang melalui urin. Hasil uji
penjernihan kreatinian akan menentukan tingkat filtrasi dari glomeruli (GFR) yang
menggambarkan fungsi ginjal secara keseluruhan. Nilai GFR kurang dari 30 ml/menit sudah
merupakan petanda adanya gangguan fungsi ginjal.4,5
Manajemen diet pada gagal ginjal kronik :
1. Pembatasan Protein
Pembatasan protein bertujuan untuk mengurangi hiperfiltrasi glomerulus
dengan demikian diharapkan progresifitas dapat diperlambat. Protein banyak terdapat
pada daging, ikan, produk susu, kacang-kacangan, dan telur. Secara teoritis,
keseimbangan nitrogen dalam tubuh akan tercapai apabila protein yang diterima melalui
diet seimbang dengan jumlah protein yang dirombak dalam tubuh. Giovanetti, seorang
dokter berkebangsaan italia, telah membuktikan bahwa pada penderita uremia dapat
bertahan dengan diet tanpa protein apabila diberi tambahan larutan asam amino atau
larutan protein bernilai biologis tinggi yaitu protein telur.5,6
Diet yang dianjurkan oleh giovanetti yang dikombinasikan dengan diet anjuran
Giordano (keduanya dokter italia) yang lebih dikenal dengan nama diet G-G (Giordano-
Giovanetti) merupakan diet yang sangat populer untuk perawatan penyakit ginjal. Diet
tersebut mengandung kalori 2200 kal, protein 17 gram, cairan 500 ml, dan natrium 12
mmol.4,5
Tabel 2: Diet G-G (Giordano-Giovanetti)4
Macam bahan makanan jumlah
Makan pagi
Jam 10.00
Makan siang
Jam 16.00
Makan malam
Menjelang tidur
Bubur oatmeal
Oats
Double cream
Air
Gula
Toast tanpa garam
Mentega tanpa garam
Teh dengan 10 ml susu
Cairan glukosa polimer
Daging ayam
Beras
Sayuran protein rendah*
Buah protein rendah*
Mentega tanpa garam
Air jeruk dengan gula
Biskuit tanpa garam
Telur rebus ½ matang
Toast tanpa garam
Buah rendah protein
Es krim**
Susu dengan gula
Biskuit tanpa garam
5 gram
50 gram
40 gram
Secukupnya
30 gram
Secukupnya
80 ml
50 ml
25 gram
30 gram
30 gram
30 gram
Secukupnya
40 ml
10 gram
1 butir
30 gram
30 gram
90 ml
10 gram
* sayur seperti tomat, terung, timun, wortel, buncis, dan bawang. Buah-buahan
seperti nenas, apel, jeruk, pears.4
** Es krim dibuat dari: 25 ml krim, 25 ml minyak, 25 gram gula, dan 10 ml air4
Diet rendah protein telah terbukti dapat memperlambat progresifitas gagal
ginjal. Gejala-gejala uremia akan hilang bila protein dibatasi, asalkan keperluan energi
dapat dicukupi dengan baik. Diet rendah protein dianggap akan mengurangi akumulasi
akhir metabolisme protein, yaitu ureum dan toksin uremik yang lain. Selain itu telah
terbukti pula bahwa diet tinggi protein akan mempercepat timbulnya glomerulosklerosis
sebagai akibat meningkatnya beban kerja glomerulus (hiperfiltrasi glomerulus) dan
fibrosis interstitial. Protein yang diberikan 0,6 gram/ kg BB/ hari.1,6,7
Macam diet dan indikasi pemberian, Menurut keadaan penderita dan berat
penyakit dapat diberikan:5
A. Diet rendah protein I : 20 gram protein
B. Diet rendah protein II : 40 gram protein
C. Diet rendah protein sedang : 60 gram protein
a. Diet rendah protein I : 20 gram protein
Diberikan kepada penderita gagal ginjal kronis dengan kagagalan faal
ginjal berat dengan CCT 5-20 ml/menit dan ureum darah diatas 100 mg%.5
Bentuk makanan tergantung penderita : dapat cair, saring atau lunak.
Makanan ini kurang dalam kalori, protein, kalsium, besi dan tiamin.8
Tabel 3; Diet rendah protein I : 20 gram5
Waktu Bahan makanan Berat (grm) Urt*
Pagi
10.00
Siang
Maezena
Minyak
Gula pasir
Tepung susu whole
Maezena
Gula pasir
Minyak
Beras
Telur
20
10
30
10
10
25
10
25
50
4 sdm
1 sdm
3 sdm
2 sdm
2 sdm
2,5 sdm
1 sdm
½ gls tim
1 btr
16.00
Sore
20.00
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Maezena
Gula pasir
Minyak
Beras
Daging
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Gula pasir
75
100
10
10
10
25
10
25
25
75
100
10
10
20
¾ gls
1 ptg
1 sdm
1 sdm
2 sdm
2,5 sdm
1 sdm
½ gls tim
1 ptg kcil
¾ gls
1 ptg
1 sdm
1 sdm
2 sdm
*ukuran rumah tangga
Contoh menu diet rendah protein I:5
Pagi : bubur maezena, susu
10.00 : kue talam, teh manis
Siang : bubur/ nasi tim, telur ceplok, tumis sayuran, pepaya, teh manis
16.0 : agar nenas, teh manis
Sore : bubur/nasi tim, daging, sup sayuran, pisang, teh manis
20.0 : sirup
b. Diet rendah protein II : 40 gram protein
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet rendah protein I, atau
pada kegagalan faal ginjal kronis yang tidak terlalu berat (CCT ; 20-30
ml/menit).5
Tabel 4 ; Diet rendah protein II : 40 gram5
Waktu Bahan makanan Berat (grm) Urt*
Pagi
Beras
Telur
Sayuran
50
50
50
1 gls tim
1 btr
½ gls
10.00
Siang
16.00
Sore
20.00
Minyak
Gula pasir
Tepung susu whole
Maezena
Gula pasir
Minyak
Beras
Daging
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Maezena
Gula pasir
Minyak
Beras
Daging
Sayuran
Buah
Minyak
Gula pasir
Tepung susu whole
Gula pasir
10
20
20
10
20
10
50
25
75
100
10
10
10
20
10
50
25
75
100
10
10
20
20
1 sdm
2 sdm
4 sdm
2 sdm
2 sdm
1 sdm
1 gls tim
1 ptg kcl
¾ gls
1 ptg
1 sdm
1 sdm
2 sdm
2 sdm
1 sdm
1 gls tim
1 ptg kcl
¾ gls
1 ptg
1 sdm
1 sdm
4 sdm
2 sdm
*ukuran rumah tangga
Contoh menu diet rendah protein II:5
Pagi : nasi tim, telur ceplok, tumis labu siam, susu
10.0 : kue talam, teh manis
Siang : nasi tim, ikan panggang, ca sayur, pepaya, teh manis
16.0 : agar nenas, teh manis,
Sore : nasi tim, daging, sup sayuran, pisang, teh manis
20.0 : pisang susu
c. Diet protein sedang : 60 gram protein
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet rendah protein II atau
pada penderita kegagalan faal ginjal kronis ringan ( CCT ; 30-50 ml/menit), atau
pada penderita yang menjalani dialisa.
Pembagian makanan sehari5
Tabel 5 : Diet rendah protein sedang: 60 grm5
Waktu Bahan makanan Berat (grm) Urt*
Pagi
10.00
Siang
16.00
Sore
20.00
Beras
Telur
Sayuran
Minyak
Gula pasir
Tepung susu whole
Maezena
Gula pasir
Minyak
Beras
Daging
Telur
Sayuran
Buah
Minyak
Maezena
Gula pasir
Minyak
Beras
Daging
Telur
Sayuran
Buah
Minyak
Tepung susu whole
Gula pasir
50
50
50
10
10
20
10
20
10
50
50
25
75
100
10
10
20
10
50
20
25
75
100
10
20
10
1 gls tim
1 btr
½ gls
1 sdm
1 sdm
4 sdm
2 sdm
2 sdm
1 sdm
1 gls tim
1 ptg sdg
½ btr
¾ gls
1 ptg
1 sdm
2 sdm
2 sdm
1 sdm
1 gls tim
1 ptg sdg
½ btr
¾ gls
1 ptg
1 sdm
4 sdm
1 sdm
Buah 100 1 ptg
*ukuran rumah tangga
Contoh menu diet rendah protein sedang:5
Pagi : nasi tim, telur ceplok, tumis labu siam, susu
11.0 : kue talam, teh manis
Siang : nasi tim, ikan panggang, ca sayur, pepaya, teh manis
17.0 : agar nenas, teh manis,
Sore : nasi tim, daging, sup sayuran, pisang, teh manis
21.0 : pisang susu.8,9
2. Cairan
Babarapa ahli berpendapat intake cairan yang banyak dan output urine yang
tinggi menjamin eksresi urea yang maksimal. Umumnya tidak diperlukan pembatasan
masukan cairan, dan pada kenyataannya pasien gagal ginjal dianjurkan untuk
mendapat cukup cairan. Ahli lain berpendapat karena jumlah urin yang keluar sedikit
sekali, maka pembatasan cairan dalam diet mutlak dilakukan. Jumlah cairan yang
diperlukan disesuaikan dengan jumlah cairan yang keluar baik sebagai urine atau
melalui jalan lain.6,7,8
3. Sodium
Biasanya yang dipakai adalah garam sodium kllorida. Hanya 10 % ditemukan
dalam makanan segar, sisanya ditambahkan sebagai sodium clorida atau sodium
bikarbonat dalam masakan. Makanan kaya sodium seperti: keju, daging, ikan,
margarin, dll. Diet sangat rendah garam, dengan makanan yang dimasak bebas garam,
tidak pernah direkomendasikan dalam gagal ginjal.keberadaan cairan dalam tubuh
dan tingginya tekanan darah harus diatur dengan membatasi sodium 100 mmol
perhari. Diperbolehkan menggunakan garam dalam masakan tapi tetap menjauhi
makanan yang memiliki kadar garam sangat tinggi, dan penambahan garam setelah
makanan dimasak.8,9
Beberapa obat hipertensi bekerja dengan baik jika dikombinasikan dengan
pembatasan intake garam. Pembatasan garam juga diperlukan ketika sodium
bikarbonat digunakan untuk mengoreksi kadar keasaman dalam tubuh. Intake sodium
tergantung kadarnya dalam serum dan urine. Pembatasan sodium diperlukan karena
edema, hipertensi, dan pada pasien dengan gagal jantung. Pasien tanpa dialisis,
dengan hipertensi diperbolehkan menggunakan tidak lebih dari 1 grm sodium. Tapi
pasien dengan dialisis biasanya diperbolehkan menggunakan 1,5 sampai 2 gram
sodium dalam dietnya.7,8,9
4. Potasium (kalium)
Biasanya potasium dibatasi sampai 1 mmol/kg per berat badan. Pada gagal
ginjal kronik biasanya diikuti dengan kiperkalemia, sehingga intake dari kalium perlu
dibatasi. Kalium banyak terdapat pada daging, susu, buah-buahan seperti: pisang,
jeruk, alpukat,anggur, nanas segar, kiwi, kentang.8
5. Energi
Karbohidrat dan lemak harus dipenuhi sebagai sumber energi, karena pada
keadaan kekurangan energi maka protein dalam tubuh akan dikatabolisme untuk
dijadikan energi dan akan meningkatkan urea dalam darah dengan cepat. Untuk
dewasa kalori diperlukan sekitar 35-50 kkal perkilogram berat badan, untuk anak 80-
110 kkal/kg, dan bayi 100-120 kkal/kg7,8
6. Phospat
Terlalu banyak phospat dalam darah (hiperphospatemia) biasanya menjadi
masalah pada keadaan gagal ginjal yang telah lanjut meskipun retensi pospat terjadi
sebelum kadarnya sangat tinggi dalam darah. Diet pada gagal ginjal secara otomatis
harus membatasi fosfat, peningkatan kadar fosfat dalam darah dapat dikurangi dengan
obat-obatan pengikat fosfat, obat-obatan ini mengikat fosfat dalam makanan didalam
usus sehingga penting pemberiannya sebelum makan. Obat yang biasa dipakai adalah
calsium carbonat, calcium acetat, dan aluminium hidroksida. Makanan yang
mengandung fosfat adalah: makanan berprotein terutama keju dan susu.7,8,9