nur asia umar, r.f. kaswadji, ario damar, i. muchsin, dan i w

15
ISSN 0126-1886 - FORUM PASCASARJANA Volume 32 Nomor 2 April 2009 Deteksi Mycobacterium avium Subspecies Paratuberculosis pada Susu Formula Lanjutan d i Bogor Widagdo S. Nugroho, Mirnawati Sudarwanto, Denny W . Lukman, Surachmi Setyaningsih, Rochman Na 'im, dan Ewald Usleber Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener di Perairan Pantai Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selata n Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji , Ario Damar, I. Muchsin, dan I W . Dampak Pengembangan Agropolitan Bas.s Jagung dan Partisipasi Masyarakat di Provinsi Gorontalo: Kasus Kabupaten Pohuwato Sherly G. Jocom, Eka Intan K. Putri , dan Himawan Hariyoga Dampak Investasi Sumber Daya Manusia terhadap Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan di Indonesia Rasidin K. Sitepu, Bonar M. Sinaga, Rina Oktaviani, dan Mangara Tambunan Pengambilan Keputusan Pemilihan Janis Tanaman dan Pola Tanam di Lahan Hutan Negara dan Lahan Milik: Studi Kasus di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung Indra G. Febryano , Didik Suharjito, dan Sudarsono Soedomo Perencanaan Sosial dalam Pengelolaan Sampah Perrnukiman Berbasis Masyarakat di Kotamadya Jakarta Timur Nonon Saribanon, Endriatmo Soetarto, Surjono H. Sutjahjo, E. Gumbira Sa 'id , dan Sumardjo Sekolah Pascasarjana [I Institut Pertanian Bogor Bogor, Indonesia 81-90 91-102 103116 117-127 129-141 143-153

Upload: tranthuan

Post on 13-Jan-2017

227 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

ISSN 0126-1886 shy

FORUM PASCASARJANA

Volume 32 Nomor 2 April 2009

Deteksi Mycobacterium avium Subspecies Paratuberculosis pada Susu Formula Lanjutan d i Bogor Widagdo S Nugroho Mirnawati Sudarwanto Denny W Lukman Surachmi Setyaningsih Rochman Na im dan Ewald Usleber

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener di Perairan Pantai Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Sulawesi Selata n Nur Asia Umar RF Kaswadji Ario Damar I Muchsin dan I W Nu~aya

Dampak Pengembangan Agropolitan Bass Jagung dan Partisipasi Masyarakat di Provinsi Gorontalo Kasus Kabupaten Pohuwato Sherly G Jocom Eka Intan K Putri dan Himawan Hariyoga

Dampak Investasi Sumber Daya Manusia terhadap Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan di Indonesia Rasidin K Sitepu Bonar M Sinaga Rina Oktaviani dan Mangara Tambunan

Pengambilan Keputusan Pemilihan Janis Tanaman dan Pola Tanam di Lahan Hutan Negara dan Lahan Milik Studi Kasus di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Indra G Febryano Didik Suharjito dan Sudarsono Soedomo

Perencanaan Sosial dalam Pengelolaan Sampah Perrnukiman Berbasis Masyarakat di Kotamadya Jakarta Timur Nonon Saribanon Endriatmo Soetarto Surjono H Sutjahjo E Gumbira Sa id dan Sumardjo

Sekolah Pascasarjana [I Institut Pertanian Bogor

Bogor Indonesia

81-90

91-102

103116

117-127

129-141

143-153

I

I

I

FORUMPASCASARJANA Volume 32 No1 Januari 2009 ISSN 0126-1886

i

ii

Pelindung Rektor (H Herry Suhardiyanto)

Penanggung Jawab Dekan Sekolah Pascasarjana IPB (Khairil Anwar Notodiputro)

-Pemimpin Redak~i Wakil Dekan Sekolah Pascasarjana IPB (Dedi Jusadi)

Wakil Pemimpin Redaksi Sekretaris Program Doktor Sekolah Pascasarjana IPB (Marimin)

Sekretaris Program Magister Sekolah Pascasarjana I PB (Naresworo Nugroho) Sekretaris Bidang Pengembangan dan Kerjasama (Muladno)

Dewan Redaksi Alex Hartana (Genetika dan Pemuliaan Tanaman)

Ari Purbayanto (Kelautan) Basita Ginting S (Penyuluhan Pembangunan dan Komunikasi Pertaniqn)

Tri Koesoemaningtyas (Ekofisiologi Tanaman) Lailan Syaufina (Ilmu Pengetahuan Kehutanan) I G Putu Purnaba (Matematika dan Statistika)

M Parulian Hutagaol (Ekonomi Pertanian dan Sosiologi) M Zairin Jr (Budi Daya Perairan)

Maggy T Suhartono (Biokimia dan Bioteknologi) Reviany Widjajakusuma (Fisiologi Hewan Biologi Nuklir)

Set yo Pertiwi (Teknik Pertanian) Asep Sudarman (Ilmu Produksi Ternak)

Utomo Kartosuwondo (Hama dan Penyakit Tumbuhan)

Redaksi Pelaksana Wahju Q Mugnisjah

Komaruddin Idris

Administrasi Muhammad Fikri

Alamat Redaksi Sekolah Pascasarjana IPB

Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680

Telp 0251-8628448 8622642 ext 510 Fax 0251-622986

e-mail forum_pascasarjanabimaipbacid

Forum Pascasafjana menipakan jurnal ilmiah yangltliterbitkan setiap triwulan sebagai sarana diseminasi hasil=hasil penelitian Sekolah Pascasarjana IPS

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 2009 ISSN 0126-1886

DAFTAR lSI CONTENTS

Deteksi Mycobacterium avum Subspecies Paratuberculosis pada 81middot90 Susu Formula Lanjutan di Bogor Detection of Mycobacterium avium subspecies paratuberculosis in Growing up Milk Formula in Bogor

It lshy (Widagdo Sri Nugroho Mirnawati Sudarwanto Denny Widaya Lukman

Surachmi Setyaningsih Rochman Naim dan Ewald Usleber) Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur 91middot102 dan Nener di Perairan Pantai Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang

I~

Sulawesi Selatan Plancton Population Dynamics in Area Fishing Ground of Tiger Prawn Post Larvae and Milk Fish Fry on Coastal Water of Suppa District Pinrang Regency South Sulawesi (Nur Asia Umar RF Kaswadji Ario Damar I Muchsin dan I W Nurjaya)

Dampak Pengembangan Agropolitan Basis Jagung dan Partisipasi 103116 Masyarakat di Provinsi Gorontalo Kasus Kabupaten Pohuwato The Impact of Corn-Based Agropolitant Development and Communitys Participation in the Province of Gorontalo A Case Study of Pohuwato Regency (Sherly G Jocom Eka Intan K Putri dan Himawan Hariyoga)

Dampak Investasi Sumber Daya lVIanusia terhadap Distribusi 117middot127 Pendapatan dan Kemiskinan di Indonesia The Impact of Human Capital Investment on Income Distribution and Poverty Incidence in Indonesia (Rasidin K Sitepu Bonar M Sinaga Rina Oktaviani dan Mangara Tambunan)

Pengambilan Keputusan Pemilihan Jenis Tanaman dan Pola Tanam di 129middot141 Lahan Hutan Negara dan Lahan Milik Studi Kasus di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Decision Making of Crop and Cropping System Selection in State Forest and Private Land A Case Study at Sungai Langka Village Gedong Tataan Subdistrict Pesawaran District Lampung Province (Indra G Febryano Didik Suharjito dan Sudarsono Soedomo)

Perencanaan Sosial dalam Pengelolaan Sampah Permukiman 143middot153 Berbasis Masyarakat di Kotamadya Jakarta Timur Social Planning on Community-Based Residaential Solid Waste Management in East Jakarta District (Nonon Saribanon Endriatmo Soetarto Surjono H Sutjahjo E Gumbira Said dan Sumardjo)

Dinamlka Populasi Plankton daam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

OINAMIKA POPULASI PLANKTON OALAM AREA PUSAT PENANGKAPAN BENUR OAN NENER 01 PERAIRAN PANTAI KECAMATAN SUPPA

KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN1)

(Plankton Population Dynamics in Area Fishing Ground of Tiger Prawn Post Larvae and Milk Fish Fry on Coastal Water ofSuppa District Pin rang

Regency South Sulawesi)

Nur Asia Umar Richardus F Kaswadji2) Ario Oama-2) Ismudi Muchsin2J

dan I Wayan NurjayaZ)

ABSTRACT

This research to study relation between environment parameter plankton abundance and primary productivity with abundance of tiger prawn post larvae and milk fish fry calculates plankton predating rate speed by tiger prawn post larvae and milk fish fry and other larva and studies plankton population dynamics tiger prawn post larvae and milk fish fry before at the time and after peak season Result of research indicates that some environment parameters significant differs according to observation period and season Highest abundance of tiger prawn post larva milk fish fry and other larva reaches to 29067 7733 and 54400 ind1000

am Highest grazing rate to population of phytoplankton and plankton (phytoplankton + zooplankton) found when predator consisted of tiger prawn post larva milk fish fry and other larva with grazing rate up to 125 cellsliterhour and 129 plankter literhour respectively Highest predating rate to zooplankton population when predator consist of tiger prawn post larva and milk fish fry and there is phytoplankton as their prey up to 12 individualliterhour The certain plankton species significant correlation and estimated as natural food of tiger prawn post larva and milk fish fry that is some types of diatom and crustaceae from zooplankton Plankton population dynamics especially controlled by predator by tiger prawn post larva milk fish fry and other larva while influence of environment parameter is small relative Abundance of each phytoplankton and zooplankton ranged from 583-28563 cellsliter and 22-3413 indliter Average abundance of phytoplankton and zooplankton significant differs higher at peak season compare

before and after tiger prawn post larva and milk fish fry season Predator-prey relation between phytoplankton and zooplankton shows phase change which succession between phytoplankton controls to zooplankton phases with zooplankton control to phytoplankton Abundance of plankton influences abundance of population of tiger prawn post larva and milk fish fry especially after peak season There is concordance of time between peak abundance of tiger prawn post larva and milk fish fry and other larva with peak abundance of phytoplankton and zooplankton

Key words population dynamics predator phytoplankton tiger prawn post larva milk fish fry Pinrang

1) Bagian dari disertasi penulis pertama Program Studi IImu Kelautan Sekolah Pascasarjana IPB Z) Berturut-turut Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing

91

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

PENDAHULUAN

Plankton memiliki peranan penting dalam ekosistem perairan Fitoplankton dan zooplankton menjadi sumber makanan utama larva berbagai jenis ikan udang dan hewan lainnya Komposisi jenis dan kelimpahan fitoplankton sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan aktivitas pemangsaan oleh zooplankton dan organisme planktivor lainya Intensitas pemangsaan zooplankton dan pemangsaan oleh larva berbagai jenis hewan tingkat tinggi merupakan faktor utama yang cukup berpengaruh terhadap dinamika kelimpahan fitoplankton Kelimpahan dan kelangsungan hidup populasi larva udang windu Penaeus monodon Fabricus (benur) larva ikan bandeng Chanos chanos Forskal (nener) dan larva lainnya secara musiman mempengaruhi kelimpahan fitoplankton dan zooplankton di beberapa perairan pantai di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan

Kegiatan penangkapan benur dan nener pad a beberapa sentra penangkapan dilakukan secara musiman mengikuti kelimpahan populasinya di alam Puncak musim biasanya terjadi pad a musim barat Secara alamiah dengan meningkatnya populasi benur dan nener di alam pada musim tertentu akan berpengaruh terhadap populasi plankton sebagai prey Perubahan kondis i lingkungan dan tekanan pemangsaan pada musim tersebut menyebabkan populasi plankton akan mengalami perubahan sesuai keseimbangan antara daya dukung lingkungan dan laju pemangsaan Melihat gejala ini dapat dipastikan bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan populasi benur dan nener itu sangat melimpah pada musim tersebut Bagaimana hubungan populasi plankton dengan kelimpahan benur dan nener berikut mekanisme mangsa memangsa membentuk dinamika populasinya merupakan salah satu kajian yang dianggap perlu untuk diteliti Hal ini merupakan salah satu yang melatarbelakangi penelitian ini dilaksanakan

Tujuan penelitian adalah mempelajari bagaimana hubungan parameter lingkungan kelimpahan plankton dan produktivitas primer dengan kelimpahan benur dan nener di lokasi penelitian serta mengkaji dinamika populasi plankton benur dan nener sebelum pada saat dan setelah puncak musim Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar mengenai karakteristik perairan pantai kapasitas daya dukung dan dinamika sistem planktonik serta pengaruhnya terhadap populasi benur dan nener

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari bulan September 2005 sampai Februari 2006 di pantai Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran in situ pada 16 stasiun (4 transek) dengan mengukur parameter lingkungan (suhu salinitas pH kadar DO dan kecepatan arus) produktivitas primer pengambilan air sampel untuk plankton dan kadar nutrien (nitrat fosfat dan silikat) kelimpahan benur nener dan larva lainnya pengamatan pemangsaan fitoplankton oleh zooplankton dan pengamatan pemangsaan plankton (fitoplankton dan zooplankton) oleh benur nener dan larva lain Kegiatan di laboratorium terdiri dari identifikasi jenis plankton dan larva pengambilan gambar plankton percobaan isolasi plankton dan pengukuran kadar nutrien Pengukuran parameter lingkungan dilakukan 2 kali dalam sebulan bersamaan pengambilan sampel

Dina if

plan~ air ke dengal Pengar menar ~

-~c

-~

pemang-shydibua ramiddotshyKotak ~ bervol dari zoopla

per~

kurunga-B-

r

zooplar

(ANO memba shybenur diguna shylain de- ~ shy

populas a denga correIa dilakuka~ J faktoria plankto a anal isis e5I dan Ex bantu parametE~

grafik do

92

5

=maeus ~ - ener)

dan

-airan = _hnya

)jnamika Populasi Plankton daam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

plankton benur nener dan larva pada semua stasiun pengamatan Pengambilan air kelimpahan fitoplankton dan zooplankton menggunakan plankton net bersusun dengan mesh size 35 IJm dan 50 IJm dengan menyaring air sebanyak 80 liter Pengambilan sam pel untuk benur nener dan larva lainnya dilakukan dengan menarik seser sejauh 25 meter sejajar garis pantai pada 4 transek

Pengukuran produktivitas primer menggunakan metode botol-gelap dan botol-terang mengikuti eara yang telah dilakukan Kaswadji (1996) Pengamatan pemangsaan di lapangan dilakukan dengan pemeliharaan dalam alatkotak yang dibuat dari plankton net yang tidak meloloskan fitoplankton (mesh size 35 IJm) Kotak dibuat dalam bentuk kubus dengan ukuran 10 X 10 X 10 em 3 atau bervolume 1 liter Kotak pemangsaan ditempatkan dalam kolom air sekitar 50 em dari permukaan dengan jarak antarkotak 20 em Setiap kotak diisi fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain dalam 12 kombinasi (antara fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain) Masing-masing kombinasi terdiri dari 6 kurungan untuk diamati setiap interval 4 jam selama 24 jam

Beberapa anal isis data yang digunakan di antaranya anal isis ragam (ANOVA) dengan raneangan pereobaan aeak kelompok dan Uji Tukey untuk membandingkan antarmusim beberapa parameter lingkungan kelipahan plankton benur nener dan larva lain Analisis regresi linear sederhana dan berganda digunakan untuk menghubungkan kelimpahan plankton benur nener dan larva lain dengan parameter lingkungan serta antara pemangsaan dan dinamika populasi plankton Untuk menduga seberapa besar korelasi salah satu komponen dengan yang lainnya digunakan analisis korelasi SpearmanSperman rank correlation (Siegel 1946) dan uji t berpasangan Analisis komponen utama (PCA) dilakukan untuk melihat sebaran spasiotemporal parameter lingkungan Analisis faktorial korespondensi (FCA) digunakan untuk melihat asosiasi antara kelimpahan plankton dan stasiun dan waktu pengamatan Dalam menjalankan beberapa analisis tersebut digunakan perangkat lunak sebagai alat bantu seperti SPSS 150 dan Exel Stat 60 Di samping beberapa analisis tersebut digunakan pula alat bantu lain seperti Surfer 70 untuk menggambarkan sebaran mendatar beberapa parameter lingkungan dan Microsoft Excel untuk penyajian dalam bentuk diagram grafik dan histogram

HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter Lingkungan

Kisaran dan rata-rata plusmn SD beberapa parameter lingkungan yang diukur pada 16 stasiun selama penelitian disajikan dalam Tabel 1 Hasil analisi ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa semua parameter lingkungan keeuali pH dan kadar fosfat signifikan berbeda menurut musim (sesuai kelimpahan benur dan nener) Sebaran spasiotemporal parameter lingkungan sangat dipengaruhi oleh musim yang berhubungan dengan eurah hujan dan masuknya air tawar di perairan pantai

Hasil analisis PCA terhadap 24 observasi (6 bulan x 4 transek) menunjukkan bahwa sebaran spasiotemporal parameter Iingkungan di lokasi penelitian lebih dicirikan oleh perbedaan menurut waktu pengamatan Pada bulan Januari dan Februari dicirikan oleh keeepatan arus tinggi Pada bulan September dan Oktober dicirikan oleh kadar DO dan suhu lebih tinggi di stasiun dekat pantai dan nilai pH dan salinitas yang lebih tinggi di stasiun tebih jauh dari pantai

93

Dinamika Pcr

(2)

(3)

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Tabel 1 Kisaran beberapa parameter lingkungan dari semua stasiun selama penelitian dan rata-rata berdasarkan musim benur dan nener

Kisaran Musim benur dan nenerParameter oseanografi

SebeJum Puncak SeteJah(satuan) Minimum Maksimum

(Sept1-0kt2J (Nop1-Jan1) (Jan2-feb2) Suhu (OC) 267 314 2931plusmn010middot 2930plusmn009shy 2BOBplusmn0W SaJinitas () 230 335 30BOplusmn023 2964plusmn016b 2700plusmn020 pH 54 B1 666plusmn0O5 660plusmn004 667plusmnO06 DO (ppm) 35 B7 601plusmnO11middot 619plusmn010shy 515plusmnOW Kecematan arus (mdetik) OOB 107 0339plusmn0014lt 0523plusmnO013b O632plusmn0O25 Nitrat (ppm) 002 O4B 0195plusmn0033ob 0139plusmn0027 0255plusmn0033b

Fosfat (ppm) 009 020 0111plusmn0O09 0116plusmn0007 0127plusmnOO09

Kelimpahan Benur Nener dan Larva Lain

Kelimpahan benur yang didapatkan dari setiap stasiun selama penelitian berkisar 0-29067 (rata-rata 6990 ekor1000 m nener berkisar 0-7733 (rata-rata 1586 ekor1000 m dan larva lain berkisar 1600-54400 (rata-rata 16362 ekor1000 m Hasif ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelimpahan benur nener dan larva lain menurut waktu pengamatan dengan pola perubahan kelimpahan benur nener dan larva lain seperti ditunjukkan dalam Gambar 1

-- - Ir - --

4f JJ J Waktu pengamatan

Gambar 1 Kelimpahan benur (A) nener (8) dan larva lain (C) pada setiap transek menurut waktu pengamatan selama penelitian

Pemangsaan Plankton

Pengamatan laju pemangsaan plankton pada berbagai kombinasi mangsa dan pemangsa menunjukkan bahwa laju pemangsaan cenderung meningkat dengan meningkatnya kelimpahan awal mangsa (prey) Laju pemangsaan kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan dan hubungan laju

50000

E 45000

0 40000

~3SltXXl ~ 30000

iii 25000 ~ 30000 ~ 151XlO

i 10000

~ 5000 ji

bull 1 8 r c _ _ ak C

Waktu pengamatan

ketika -c - --a (4) Kelim ~-shy

zoop a-middot - lain a--E ~ terda-c ~ ~

lain dc - o ~ o -

(5) Kelimoc - =shyterha a lain secc r shy

(6) Kena os - shyterti 9_ pound-a ketika C- c

(7) Kenao

2 - 0

terting Opound_ c dimanpoundS2 of

(8) KenalKa shymeningmiddot - ~ deg

dimangsc shyterjadi c -

Tabel 2 Ra~shyte a shya a-a paCE -

Kombinasi pe~ shy

F+Z F+BN Z+BIN F+Z+BIN F-+t Z-+t F+Z-+t F+BIN-+t Z+BN-+t F+Z-+BN-+t Keterangan F =_

94

selama ~ eo

Selelah Jan2-Feb21 2808plusmnOW 27()()plusmn020c

57plusmnO06 i 15plusmn011 ~ 532plusmn0025middot 1255plusmn0033b

1127plusmn0009

sSa~a penelitian --33 (rata-rata ~ata 16362

Cla perbedaan engan pola an dalam

_ _ middot_c _0

~

~-_____J 1- i i i j

setlap transek

man gsa meningkat

angsaan gan laju

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

pemangsaan dengan kelimpahan awal prey dari 7 periode pengamatan hasilnya seperti dirangkum dalam Tabel 2 Selain perbedaan laju pemangsaan berdasarkan kombinasi antara prey dan predator kel impahan awal prey informasi mengenai indikasi adanya persaingan antarpredator juga terlihat

Berdasarkan data dalam Tabel 2 dapat disimpulkan beberapa hal di antaranya sebagai berikut (1) Laju pemangsaan fitoplankton dan plankton (fitoplankton dan zooplankton)

secara simultan tertinggi terjadi ketika dimangsa secara simultan oleh zooplankton benur nener dan larva lain

(2) Laju pemangsaan terhadap zooplankton tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton

(3) Kelimpahan minimal terendah populasi fitoplankton untuk dimangsa terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton benur nener dan larva lain dan tertinggi ketika hanya dimangsa oleh zooplankton

(4) Kellmpahan minimal untuk terjadinya pemangsaan terhadap populasi zooplankton terendah terjadi ketika dim an gsa oleh benur nener dan larva lain tanpa fitoplankton dan juga ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton sedangkan tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh larva lain dan terdapat fitoplankton

(5) Kelimpahan minimal terendah untuk terjadinya dampak pemangsaan terhadap populasi plankton ketika dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan

(6) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton

(7) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan zooplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh larva lain dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener

(8) Kenaikan laju pemangsaan terhadap populasi plankton dengan meningkatnya kelimpahan plankton tertinggi terjadi ketika plankton dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan dan terendah terjadi ketika hanya dimangsa oleh larva lain

Tabel 2 Rata-rata laju pemangsaan (sel induklliterjam) kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan (sel induklliter) dan koefisien regresi antara laju pemangsaan dengan kelimpahan awal prey (sel induklliter) pada setiap kombinasi pengamatan pemangsaan

Rata-rata laju Illmaogsaan Kelim(lahan minimalleaadinya Koefisien r~resi lajuKombinasi pemangsaan F Z F+Z F Z F+Z F Z F+Z

F+Z 82 2005 0D105 F-+BIN 104 1386 00224 Z-+BIN 6 66 00056 F+Z-+BN 121 12 127 947 36 1076 00197 F+L 78 1971 00150 Z+L 5 49 00125 F+Z+L 112 8 116 1257 80 1363 00166 F-+BIN+L 96 1226 00199 Z-+BN+L 5 36 00066 F+Z-+BN+L 125 10 128 855 41 945 00200 Keterangan F =fitoplankton Z =zooplankton BIN = benurnener L =larva lain

95

Forum Pascasatjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Estimasi Spesies Potensial Makanan Alami Benur dan Nener

Beberapa genus fitoplankton yang diduga dimangsa oleh benur dan nener di antaranya adalah Bacteriastrum Chaetoceros Cimacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Oityum sp Eucampia Ghompospaeria Hyaodiscus sthnia Lauderia Skeetonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix Beberapa hal menarik yang didapatkan selama penelitian ini adalah adanya genus fitoplankton yang secara temporal melimpah dan bertepatan dengan fase melimpahnya benur yaitu Climacospaenia Beberapa jenis zooplankton yang ditemukan cukup melimpah ketika kelimpahan benur dan nener mencapai puncaknya seperti telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracaanus Parapa vella dan Mikrosetella Jensi-jenis tersebut diduga kuat merupakan jenis yang dimangsa oleh benur dan nener

Dinamika Populasi dalam Komunitas Plankton

Kelimpahan fitoplankton yang terhitung pada 16 stasiun (Gam bar 2) berkisar 583-28563 sel per liter dengan rata-rata plusmn SO (7433 plusmn 4770) sel per liter mengalami fluktuasi dengan tendensi secara umum meningkat dari bulan September hingga November dan menurun dari bulan Oesember sampai Februari Kelimpahan zooplankton yang didapatkan selama penelitian berkisar 22-3413 individu per liter dengan rata-rata plusmn SO (631 plusmn 533) sel per liter Perubahan ratashyrata kelimpahan zooplankton dari seluruh stasiun selama penelitian menunjukkan fluktuasi naik turun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 Pola perubahan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton sesuai hasil ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarmusim (Tabel 3) Perubahan populasi plankton diduga terkait pengaruh parameter lingkungan yang bergantung pada musim dan pengaruh pemangsaan baik oleh benur maupun nener Oidukung oleh pernyataan Clark (1974) bahwa suhu mempunyai pengaruh yang besar di ekosistem pesisir Berbagai aktivitas hewan akuatik diatur oleh suhu misalnya migrasi pemijahan kebiasan makan kecepatan berenang perkembangan larva dan laju metabolisme Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengaruh parameter lingkungan terhadap perubahan kelimpahan plankton tidak terlalu besar meskipun dalam analisis FCA terlihat adanya assosiasi antara jenis plankton tertentu dan stasiun dan waktu pengamatan tertentu (Gambar 3)

t5lXlO -__ _ _-_ _ - _ - ------ - --

~ Total FrtlJplanktDn - - ti- - Total looplanttto

Waktu pengamatan

Gambar 2 Kelimpahan rata-rata fitoplankton dan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan

Fitoplankton Diatom Dinonagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitopla Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplanJ Keterangan

awal bula zooplankto _ 8400 ekor - ~ memungk E-

33 Se~e 2 - ~ karena per _~ bull populasi ZltY Eshy

sesuai de ashylarva ikan shypemangsaashy W

minimal teeshykelimpahar =-shymendukung =~-

A

Gambar 3 shy

96

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

ener Tabel 3 Rata-rata plusmn standard error (se) kelimpahan setiap kelas fitoplankton dan zooplankton (seilliter) menurut musim benur dan nener

r dan nener di Cocconeis

- _

~r

~

-

-ompospaeria allassiosira

Q didapatkan ~=cara temporal

macospaenia e middot s kelimpahan

- z-a copepoda - middotersebut diduga

Musim benur dan nenerFitoplanicton dan zooplankton

Sebelum (Sept1-Okt2) Puncak (NopHan 1) Setelah (Jan 1- Feb2) Fitoplankton Diatom Dinoflagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitoplankton Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplankton

5936plusmn256a 433plusmn19 453plusmn25 164plusmn9

6986plusmn291middot

310plusmn18middot 117plusmn8middot 17plusmn1a 21plusmn2

466plusmn25

8121plusmn265b 3918plusmn171 597plusmn24b 311plusmn17 632plusmn33b 319plusmn20 230plusmn1b 113plusmn8

9580plusmn308b 4661plusmn200lt

577plusmn27b 289plusmn16 188plusmn1Qb 119plusmn9gt 43plusmn2 17plusmn1 49plusmn3b 31plusmn2

857plusmn38b 456plusmn25

~ar 2) berkisar - - 5el per liter

- a dari bulan ~ ~pai Februari

~ jsar 22-3413 bull =c ubahan ratashy

- ~r Tlenunjukkan ca perubahan

- menunjukkan - ahan populasi ergantung pada bull Didukung oleh

ang besar di e- suhu misalnya

eDangan larva _l lkkan bahwa

- gtIankton tidak i antara jenis

a~~r3)

E-asarkan waktu

Keterangan Huruf yang berbeda dalam bans yang sarna menunjukkan perbedaan rata-rata kelimpahan menurut musim berdasarkan uji Tukey (0=005) Jika antar dua musim tidak terdapat minimal satu huruf yang sama rata-rata kelimpahan antar kedua musim tersebut signifikan berbeda

Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada saat pertama kali pengamatan pada awal bulan September adalah 5490 sel per liter Pada saat tersebut kelimpahan zooplankton dan larva lain cukup rendah dengan rata-rata 499 individulliter dan 8400 ekor106 liter Karena kondisi kepadatan pemangsa yang relatif rendah memungkinkan pertambahan populasi fitoplankton selama dua minggu sekitar 33 Setelah dua minggu kemudian kelimpahan fitoplankton menurun kembali karena pertumbuhan fitoplankton dua minggu sebelumnya memicu pertumbuhan populasi zooplankton Dalam waktu yang bersamaan benur sudah mulai muncul sesuai dengan pernyataan Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) bahwa kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Dampak pemangsaan terhadap populasi fitoplankton dapat mencapai nilai kelimpahan minimal terendah kedua sebesar 947 seiliter Oleh karena itu terjadi penurunan kelimpahan populasi fitoplankton meskipun kondisi parameter lingkungan masih mendukung pertumbuhan fitoplankton

___- ~

15Rjchelia

-lt---

--

0 ------J

p- [ bull PronocIMIcaA

Axis 1(33)

Gambar 3 Distribusi jenis fitoplankton (A) dan zooplankton (8) berdasarkan kelimpahan di setiap transek dan bulan pengamatan pada sumbu faktorial F1 dan F2 dari anal isis FCA

97

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 2: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

FORUMPASCASARJANA Volume 32 No1 Januari 2009 ISSN 0126-1886

i

ii

Pelindung Rektor (H Herry Suhardiyanto)

Penanggung Jawab Dekan Sekolah Pascasarjana IPB (Khairil Anwar Notodiputro)

-Pemimpin Redak~i Wakil Dekan Sekolah Pascasarjana IPB (Dedi Jusadi)

Wakil Pemimpin Redaksi Sekretaris Program Doktor Sekolah Pascasarjana IPB (Marimin)

Sekretaris Program Magister Sekolah Pascasarjana I PB (Naresworo Nugroho) Sekretaris Bidang Pengembangan dan Kerjasama (Muladno)

Dewan Redaksi Alex Hartana (Genetika dan Pemuliaan Tanaman)

Ari Purbayanto (Kelautan) Basita Ginting S (Penyuluhan Pembangunan dan Komunikasi Pertaniqn)

Tri Koesoemaningtyas (Ekofisiologi Tanaman) Lailan Syaufina (Ilmu Pengetahuan Kehutanan) I G Putu Purnaba (Matematika dan Statistika)

M Parulian Hutagaol (Ekonomi Pertanian dan Sosiologi) M Zairin Jr (Budi Daya Perairan)

Maggy T Suhartono (Biokimia dan Bioteknologi) Reviany Widjajakusuma (Fisiologi Hewan Biologi Nuklir)

Set yo Pertiwi (Teknik Pertanian) Asep Sudarman (Ilmu Produksi Ternak)

Utomo Kartosuwondo (Hama dan Penyakit Tumbuhan)

Redaksi Pelaksana Wahju Q Mugnisjah

Komaruddin Idris

Administrasi Muhammad Fikri

Alamat Redaksi Sekolah Pascasarjana IPB

Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680

Telp 0251-8628448 8622642 ext 510 Fax 0251-622986

e-mail forum_pascasarjanabimaipbacid

Forum Pascasafjana menipakan jurnal ilmiah yangltliterbitkan setiap triwulan sebagai sarana diseminasi hasil=hasil penelitian Sekolah Pascasarjana IPS

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 2009 ISSN 0126-1886

DAFTAR lSI CONTENTS

Deteksi Mycobacterium avum Subspecies Paratuberculosis pada 81middot90 Susu Formula Lanjutan di Bogor Detection of Mycobacterium avium subspecies paratuberculosis in Growing up Milk Formula in Bogor

It lshy (Widagdo Sri Nugroho Mirnawati Sudarwanto Denny Widaya Lukman

Surachmi Setyaningsih Rochman Naim dan Ewald Usleber) Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur 91middot102 dan Nener di Perairan Pantai Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang

I~

Sulawesi Selatan Plancton Population Dynamics in Area Fishing Ground of Tiger Prawn Post Larvae and Milk Fish Fry on Coastal Water of Suppa District Pinrang Regency South Sulawesi (Nur Asia Umar RF Kaswadji Ario Damar I Muchsin dan I W Nurjaya)

Dampak Pengembangan Agropolitan Basis Jagung dan Partisipasi 103116 Masyarakat di Provinsi Gorontalo Kasus Kabupaten Pohuwato The Impact of Corn-Based Agropolitant Development and Communitys Participation in the Province of Gorontalo A Case Study of Pohuwato Regency (Sherly G Jocom Eka Intan K Putri dan Himawan Hariyoga)

Dampak Investasi Sumber Daya lVIanusia terhadap Distribusi 117middot127 Pendapatan dan Kemiskinan di Indonesia The Impact of Human Capital Investment on Income Distribution and Poverty Incidence in Indonesia (Rasidin K Sitepu Bonar M Sinaga Rina Oktaviani dan Mangara Tambunan)

Pengambilan Keputusan Pemilihan Jenis Tanaman dan Pola Tanam di 129middot141 Lahan Hutan Negara dan Lahan Milik Studi Kasus di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Decision Making of Crop and Cropping System Selection in State Forest and Private Land A Case Study at Sungai Langka Village Gedong Tataan Subdistrict Pesawaran District Lampung Province (Indra G Febryano Didik Suharjito dan Sudarsono Soedomo)

Perencanaan Sosial dalam Pengelolaan Sampah Permukiman 143middot153 Berbasis Masyarakat di Kotamadya Jakarta Timur Social Planning on Community-Based Residaential Solid Waste Management in East Jakarta District (Nonon Saribanon Endriatmo Soetarto Surjono H Sutjahjo E Gumbira Said dan Sumardjo)

Dinamlka Populasi Plankton daam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

OINAMIKA POPULASI PLANKTON OALAM AREA PUSAT PENANGKAPAN BENUR OAN NENER 01 PERAIRAN PANTAI KECAMATAN SUPPA

KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN1)

(Plankton Population Dynamics in Area Fishing Ground of Tiger Prawn Post Larvae and Milk Fish Fry on Coastal Water ofSuppa District Pin rang

Regency South Sulawesi)

Nur Asia Umar Richardus F Kaswadji2) Ario Oama-2) Ismudi Muchsin2J

dan I Wayan NurjayaZ)

ABSTRACT

This research to study relation between environment parameter plankton abundance and primary productivity with abundance of tiger prawn post larvae and milk fish fry calculates plankton predating rate speed by tiger prawn post larvae and milk fish fry and other larva and studies plankton population dynamics tiger prawn post larvae and milk fish fry before at the time and after peak season Result of research indicates that some environment parameters significant differs according to observation period and season Highest abundance of tiger prawn post larva milk fish fry and other larva reaches to 29067 7733 and 54400 ind1000

am Highest grazing rate to population of phytoplankton and plankton (phytoplankton + zooplankton) found when predator consisted of tiger prawn post larva milk fish fry and other larva with grazing rate up to 125 cellsliterhour and 129 plankter literhour respectively Highest predating rate to zooplankton population when predator consist of tiger prawn post larva and milk fish fry and there is phytoplankton as their prey up to 12 individualliterhour The certain plankton species significant correlation and estimated as natural food of tiger prawn post larva and milk fish fry that is some types of diatom and crustaceae from zooplankton Plankton population dynamics especially controlled by predator by tiger prawn post larva milk fish fry and other larva while influence of environment parameter is small relative Abundance of each phytoplankton and zooplankton ranged from 583-28563 cellsliter and 22-3413 indliter Average abundance of phytoplankton and zooplankton significant differs higher at peak season compare

before and after tiger prawn post larva and milk fish fry season Predator-prey relation between phytoplankton and zooplankton shows phase change which succession between phytoplankton controls to zooplankton phases with zooplankton control to phytoplankton Abundance of plankton influences abundance of population of tiger prawn post larva and milk fish fry especially after peak season There is concordance of time between peak abundance of tiger prawn post larva and milk fish fry and other larva with peak abundance of phytoplankton and zooplankton

Key words population dynamics predator phytoplankton tiger prawn post larva milk fish fry Pinrang

1) Bagian dari disertasi penulis pertama Program Studi IImu Kelautan Sekolah Pascasarjana IPB Z) Berturut-turut Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing

91

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

PENDAHULUAN

Plankton memiliki peranan penting dalam ekosistem perairan Fitoplankton dan zooplankton menjadi sumber makanan utama larva berbagai jenis ikan udang dan hewan lainnya Komposisi jenis dan kelimpahan fitoplankton sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan aktivitas pemangsaan oleh zooplankton dan organisme planktivor lainya Intensitas pemangsaan zooplankton dan pemangsaan oleh larva berbagai jenis hewan tingkat tinggi merupakan faktor utama yang cukup berpengaruh terhadap dinamika kelimpahan fitoplankton Kelimpahan dan kelangsungan hidup populasi larva udang windu Penaeus monodon Fabricus (benur) larva ikan bandeng Chanos chanos Forskal (nener) dan larva lainnya secara musiman mempengaruhi kelimpahan fitoplankton dan zooplankton di beberapa perairan pantai di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan

Kegiatan penangkapan benur dan nener pad a beberapa sentra penangkapan dilakukan secara musiman mengikuti kelimpahan populasinya di alam Puncak musim biasanya terjadi pad a musim barat Secara alamiah dengan meningkatnya populasi benur dan nener di alam pada musim tertentu akan berpengaruh terhadap populasi plankton sebagai prey Perubahan kondis i lingkungan dan tekanan pemangsaan pada musim tersebut menyebabkan populasi plankton akan mengalami perubahan sesuai keseimbangan antara daya dukung lingkungan dan laju pemangsaan Melihat gejala ini dapat dipastikan bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan populasi benur dan nener itu sangat melimpah pada musim tersebut Bagaimana hubungan populasi plankton dengan kelimpahan benur dan nener berikut mekanisme mangsa memangsa membentuk dinamika populasinya merupakan salah satu kajian yang dianggap perlu untuk diteliti Hal ini merupakan salah satu yang melatarbelakangi penelitian ini dilaksanakan

Tujuan penelitian adalah mempelajari bagaimana hubungan parameter lingkungan kelimpahan plankton dan produktivitas primer dengan kelimpahan benur dan nener di lokasi penelitian serta mengkaji dinamika populasi plankton benur dan nener sebelum pada saat dan setelah puncak musim Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar mengenai karakteristik perairan pantai kapasitas daya dukung dan dinamika sistem planktonik serta pengaruhnya terhadap populasi benur dan nener

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari bulan September 2005 sampai Februari 2006 di pantai Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran in situ pada 16 stasiun (4 transek) dengan mengukur parameter lingkungan (suhu salinitas pH kadar DO dan kecepatan arus) produktivitas primer pengambilan air sampel untuk plankton dan kadar nutrien (nitrat fosfat dan silikat) kelimpahan benur nener dan larva lainnya pengamatan pemangsaan fitoplankton oleh zooplankton dan pengamatan pemangsaan plankton (fitoplankton dan zooplankton) oleh benur nener dan larva lain Kegiatan di laboratorium terdiri dari identifikasi jenis plankton dan larva pengambilan gambar plankton percobaan isolasi plankton dan pengukuran kadar nutrien Pengukuran parameter lingkungan dilakukan 2 kali dalam sebulan bersamaan pengambilan sampel

Dina if

plan~ air ke dengal Pengar menar ~

-~c

-~

pemang-shydibua ramiddotshyKotak ~ bervol dari zoopla

per~

kurunga-B-

r

zooplar

(ANO memba shybenur diguna shylain de- ~ shy

populas a denga correIa dilakuka~ J faktoria plankto a anal isis e5I dan Ex bantu parametE~

grafik do

92

5

=maeus ~ - ener)

dan

-airan = _hnya

)jnamika Populasi Plankton daam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

plankton benur nener dan larva pada semua stasiun pengamatan Pengambilan air kelimpahan fitoplankton dan zooplankton menggunakan plankton net bersusun dengan mesh size 35 IJm dan 50 IJm dengan menyaring air sebanyak 80 liter Pengambilan sam pel untuk benur nener dan larva lainnya dilakukan dengan menarik seser sejauh 25 meter sejajar garis pantai pada 4 transek

Pengukuran produktivitas primer menggunakan metode botol-gelap dan botol-terang mengikuti eara yang telah dilakukan Kaswadji (1996) Pengamatan pemangsaan di lapangan dilakukan dengan pemeliharaan dalam alatkotak yang dibuat dari plankton net yang tidak meloloskan fitoplankton (mesh size 35 IJm) Kotak dibuat dalam bentuk kubus dengan ukuran 10 X 10 X 10 em 3 atau bervolume 1 liter Kotak pemangsaan ditempatkan dalam kolom air sekitar 50 em dari permukaan dengan jarak antarkotak 20 em Setiap kotak diisi fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain dalam 12 kombinasi (antara fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain) Masing-masing kombinasi terdiri dari 6 kurungan untuk diamati setiap interval 4 jam selama 24 jam

Beberapa anal isis data yang digunakan di antaranya anal isis ragam (ANOVA) dengan raneangan pereobaan aeak kelompok dan Uji Tukey untuk membandingkan antarmusim beberapa parameter lingkungan kelipahan plankton benur nener dan larva lain Analisis regresi linear sederhana dan berganda digunakan untuk menghubungkan kelimpahan plankton benur nener dan larva lain dengan parameter lingkungan serta antara pemangsaan dan dinamika populasi plankton Untuk menduga seberapa besar korelasi salah satu komponen dengan yang lainnya digunakan analisis korelasi SpearmanSperman rank correlation (Siegel 1946) dan uji t berpasangan Analisis komponen utama (PCA) dilakukan untuk melihat sebaran spasiotemporal parameter lingkungan Analisis faktorial korespondensi (FCA) digunakan untuk melihat asosiasi antara kelimpahan plankton dan stasiun dan waktu pengamatan Dalam menjalankan beberapa analisis tersebut digunakan perangkat lunak sebagai alat bantu seperti SPSS 150 dan Exel Stat 60 Di samping beberapa analisis tersebut digunakan pula alat bantu lain seperti Surfer 70 untuk menggambarkan sebaran mendatar beberapa parameter lingkungan dan Microsoft Excel untuk penyajian dalam bentuk diagram grafik dan histogram

HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter Lingkungan

Kisaran dan rata-rata plusmn SD beberapa parameter lingkungan yang diukur pada 16 stasiun selama penelitian disajikan dalam Tabel 1 Hasil analisi ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa semua parameter lingkungan keeuali pH dan kadar fosfat signifikan berbeda menurut musim (sesuai kelimpahan benur dan nener) Sebaran spasiotemporal parameter lingkungan sangat dipengaruhi oleh musim yang berhubungan dengan eurah hujan dan masuknya air tawar di perairan pantai

Hasil analisis PCA terhadap 24 observasi (6 bulan x 4 transek) menunjukkan bahwa sebaran spasiotemporal parameter Iingkungan di lokasi penelitian lebih dicirikan oleh perbedaan menurut waktu pengamatan Pada bulan Januari dan Februari dicirikan oleh keeepatan arus tinggi Pada bulan September dan Oktober dicirikan oleh kadar DO dan suhu lebih tinggi di stasiun dekat pantai dan nilai pH dan salinitas yang lebih tinggi di stasiun tebih jauh dari pantai

93

Dinamika Pcr

(2)

(3)

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Tabel 1 Kisaran beberapa parameter lingkungan dari semua stasiun selama penelitian dan rata-rata berdasarkan musim benur dan nener

Kisaran Musim benur dan nenerParameter oseanografi

SebeJum Puncak SeteJah(satuan) Minimum Maksimum

(Sept1-0kt2J (Nop1-Jan1) (Jan2-feb2) Suhu (OC) 267 314 2931plusmn010middot 2930plusmn009shy 2BOBplusmn0W SaJinitas () 230 335 30BOplusmn023 2964plusmn016b 2700plusmn020 pH 54 B1 666plusmn0O5 660plusmn004 667plusmnO06 DO (ppm) 35 B7 601plusmnO11middot 619plusmn010shy 515plusmnOW Kecematan arus (mdetik) OOB 107 0339plusmn0014lt 0523plusmnO013b O632plusmn0O25 Nitrat (ppm) 002 O4B 0195plusmn0033ob 0139plusmn0027 0255plusmn0033b

Fosfat (ppm) 009 020 0111plusmn0O09 0116plusmn0007 0127plusmnOO09

Kelimpahan Benur Nener dan Larva Lain

Kelimpahan benur yang didapatkan dari setiap stasiun selama penelitian berkisar 0-29067 (rata-rata 6990 ekor1000 m nener berkisar 0-7733 (rata-rata 1586 ekor1000 m dan larva lain berkisar 1600-54400 (rata-rata 16362 ekor1000 m Hasif ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelimpahan benur nener dan larva lain menurut waktu pengamatan dengan pola perubahan kelimpahan benur nener dan larva lain seperti ditunjukkan dalam Gambar 1

-- - Ir - --

4f JJ J Waktu pengamatan

Gambar 1 Kelimpahan benur (A) nener (8) dan larva lain (C) pada setiap transek menurut waktu pengamatan selama penelitian

Pemangsaan Plankton

Pengamatan laju pemangsaan plankton pada berbagai kombinasi mangsa dan pemangsa menunjukkan bahwa laju pemangsaan cenderung meningkat dengan meningkatnya kelimpahan awal mangsa (prey) Laju pemangsaan kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan dan hubungan laju

50000

E 45000

0 40000

~3SltXXl ~ 30000

iii 25000 ~ 30000 ~ 151XlO

i 10000

~ 5000 ji

bull 1 8 r c _ _ ak C

Waktu pengamatan

ketika -c - --a (4) Kelim ~-shy

zoop a-middot - lain a--E ~ terda-c ~ ~

lain dc - o ~ o -

(5) Kelimoc - =shyterha a lain secc r shy

(6) Kena os - shyterti 9_ pound-a ketika C- c

(7) Kenao

2 - 0

terting Opound_ c dimanpoundS2 of

(8) KenalKa shymeningmiddot - ~ deg

dimangsc shyterjadi c -

Tabel 2 Ra~shyte a shya a-a paCE -

Kombinasi pe~ shy

F+Z F+BN Z+BIN F+Z+BIN F-+t Z-+t F+Z-+t F+BIN-+t Z+BN-+t F+Z-+BN-+t Keterangan F =_

94

selama ~ eo

Selelah Jan2-Feb21 2808plusmnOW 27()()plusmn020c

57plusmnO06 i 15plusmn011 ~ 532plusmn0025middot 1255plusmn0033b

1127plusmn0009

sSa~a penelitian --33 (rata-rata ~ata 16362

Cla perbedaan engan pola an dalam

_ _ middot_c _0

~

~-_____J 1- i i i j

setlap transek

man gsa meningkat

angsaan gan laju

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

pemangsaan dengan kelimpahan awal prey dari 7 periode pengamatan hasilnya seperti dirangkum dalam Tabel 2 Selain perbedaan laju pemangsaan berdasarkan kombinasi antara prey dan predator kel impahan awal prey informasi mengenai indikasi adanya persaingan antarpredator juga terlihat

Berdasarkan data dalam Tabel 2 dapat disimpulkan beberapa hal di antaranya sebagai berikut (1) Laju pemangsaan fitoplankton dan plankton (fitoplankton dan zooplankton)

secara simultan tertinggi terjadi ketika dimangsa secara simultan oleh zooplankton benur nener dan larva lain

(2) Laju pemangsaan terhadap zooplankton tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton

(3) Kelimpahan minimal terendah populasi fitoplankton untuk dimangsa terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton benur nener dan larva lain dan tertinggi ketika hanya dimangsa oleh zooplankton

(4) Kellmpahan minimal untuk terjadinya pemangsaan terhadap populasi zooplankton terendah terjadi ketika dim an gsa oleh benur nener dan larva lain tanpa fitoplankton dan juga ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton sedangkan tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh larva lain dan terdapat fitoplankton

(5) Kelimpahan minimal terendah untuk terjadinya dampak pemangsaan terhadap populasi plankton ketika dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan

(6) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton

(7) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan zooplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh larva lain dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener

(8) Kenaikan laju pemangsaan terhadap populasi plankton dengan meningkatnya kelimpahan plankton tertinggi terjadi ketika plankton dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan dan terendah terjadi ketika hanya dimangsa oleh larva lain

Tabel 2 Rata-rata laju pemangsaan (sel induklliterjam) kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan (sel induklliter) dan koefisien regresi antara laju pemangsaan dengan kelimpahan awal prey (sel induklliter) pada setiap kombinasi pengamatan pemangsaan

Rata-rata laju Illmaogsaan Kelim(lahan minimalleaadinya Koefisien r~resi lajuKombinasi pemangsaan F Z F+Z F Z F+Z F Z F+Z

F+Z 82 2005 0D105 F-+BIN 104 1386 00224 Z-+BIN 6 66 00056 F+Z-+BN 121 12 127 947 36 1076 00197 F+L 78 1971 00150 Z+L 5 49 00125 F+Z+L 112 8 116 1257 80 1363 00166 F-+BIN+L 96 1226 00199 Z-+BN+L 5 36 00066 F+Z-+BN+L 125 10 128 855 41 945 00200 Keterangan F =fitoplankton Z =zooplankton BIN = benurnener L =larva lain

95

Forum Pascasatjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Estimasi Spesies Potensial Makanan Alami Benur dan Nener

Beberapa genus fitoplankton yang diduga dimangsa oleh benur dan nener di antaranya adalah Bacteriastrum Chaetoceros Cimacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Oityum sp Eucampia Ghompospaeria Hyaodiscus sthnia Lauderia Skeetonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix Beberapa hal menarik yang didapatkan selama penelitian ini adalah adanya genus fitoplankton yang secara temporal melimpah dan bertepatan dengan fase melimpahnya benur yaitu Climacospaenia Beberapa jenis zooplankton yang ditemukan cukup melimpah ketika kelimpahan benur dan nener mencapai puncaknya seperti telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracaanus Parapa vella dan Mikrosetella Jensi-jenis tersebut diduga kuat merupakan jenis yang dimangsa oleh benur dan nener

Dinamika Populasi dalam Komunitas Plankton

Kelimpahan fitoplankton yang terhitung pada 16 stasiun (Gam bar 2) berkisar 583-28563 sel per liter dengan rata-rata plusmn SO (7433 plusmn 4770) sel per liter mengalami fluktuasi dengan tendensi secara umum meningkat dari bulan September hingga November dan menurun dari bulan Oesember sampai Februari Kelimpahan zooplankton yang didapatkan selama penelitian berkisar 22-3413 individu per liter dengan rata-rata plusmn SO (631 plusmn 533) sel per liter Perubahan ratashyrata kelimpahan zooplankton dari seluruh stasiun selama penelitian menunjukkan fluktuasi naik turun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 Pola perubahan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton sesuai hasil ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarmusim (Tabel 3) Perubahan populasi plankton diduga terkait pengaruh parameter lingkungan yang bergantung pada musim dan pengaruh pemangsaan baik oleh benur maupun nener Oidukung oleh pernyataan Clark (1974) bahwa suhu mempunyai pengaruh yang besar di ekosistem pesisir Berbagai aktivitas hewan akuatik diatur oleh suhu misalnya migrasi pemijahan kebiasan makan kecepatan berenang perkembangan larva dan laju metabolisme Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengaruh parameter lingkungan terhadap perubahan kelimpahan plankton tidak terlalu besar meskipun dalam analisis FCA terlihat adanya assosiasi antara jenis plankton tertentu dan stasiun dan waktu pengamatan tertentu (Gambar 3)

t5lXlO -__ _ _-_ _ - _ - ------ - --

~ Total FrtlJplanktDn - - ti- - Total looplanttto

Waktu pengamatan

Gambar 2 Kelimpahan rata-rata fitoplankton dan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan

Fitoplankton Diatom Dinonagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitopla Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplanJ Keterangan

awal bula zooplankto _ 8400 ekor - ~ memungk E-

33 Se~e 2 - ~ karena per _~ bull populasi ZltY Eshy

sesuai de ashylarva ikan shypemangsaashy W

minimal teeshykelimpahar =-shymendukung =~-

A

Gambar 3 shy

96

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

ener Tabel 3 Rata-rata plusmn standard error (se) kelimpahan setiap kelas fitoplankton dan zooplankton (seilliter) menurut musim benur dan nener

r dan nener di Cocconeis

- _

~r

~

-

-ompospaeria allassiosira

Q didapatkan ~=cara temporal

macospaenia e middot s kelimpahan

- z-a copepoda - middotersebut diduga

Musim benur dan nenerFitoplanicton dan zooplankton

Sebelum (Sept1-Okt2) Puncak (NopHan 1) Setelah (Jan 1- Feb2) Fitoplankton Diatom Dinoflagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitoplankton Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplankton

5936plusmn256a 433plusmn19 453plusmn25 164plusmn9

6986plusmn291middot

310plusmn18middot 117plusmn8middot 17plusmn1a 21plusmn2

466plusmn25

8121plusmn265b 3918plusmn171 597plusmn24b 311plusmn17 632plusmn33b 319plusmn20 230plusmn1b 113plusmn8

9580plusmn308b 4661plusmn200lt

577plusmn27b 289plusmn16 188plusmn1Qb 119plusmn9gt 43plusmn2 17plusmn1 49plusmn3b 31plusmn2

857plusmn38b 456plusmn25

~ar 2) berkisar - - 5el per liter

- a dari bulan ~ ~pai Februari

~ jsar 22-3413 bull =c ubahan ratashy

- ~r Tlenunjukkan ca perubahan

- menunjukkan - ahan populasi ergantung pada bull Didukung oleh

ang besar di e- suhu misalnya

eDangan larva _l lkkan bahwa

- gtIankton tidak i antara jenis

a~~r3)

E-asarkan waktu

Keterangan Huruf yang berbeda dalam bans yang sarna menunjukkan perbedaan rata-rata kelimpahan menurut musim berdasarkan uji Tukey (0=005) Jika antar dua musim tidak terdapat minimal satu huruf yang sama rata-rata kelimpahan antar kedua musim tersebut signifikan berbeda

Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada saat pertama kali pengamatan pada awal bulan September adalah 5490 sel per liter Pada saat tersebut kelimpahan zooplankton dan larva lain cukup rendah dengan rata-rata 499 individulliter dan 8400 ekor106 liter Karena kondisi kepadatan pemangsa yang relatif rendah memungkinkan pertambahan populasi fitoplankton selama dua minggu sekitar 33 Setelah dua minggu kemudian kelimpahan fitoplankton menurun kembali karena pertumbuhan fitoplankton dua minggu sebelumnya memicu pertumbuhan populasi zooplankton Dalam waktu yang bersamaan benur sudah mulai muncul sesuai dengan pernyataan Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) bahwa kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Dampak pemangsaan terhadap populasi fitoplankton dapat mencapai nilai kelimpahan minimal terendah kedua sebesar 947 seiliter Oleh karena itu terjadi penurunan kelimpahan populasi fitoplankton meskipun kondisi parameter lingkungan masih mendukung pertumbuhan fitoplankton

___- ~

15Rjchelia

-lt---

--

0 ------J

p- [ bull PronocIMIcaA

Axis 1(33)

Gambar 3 Distribusi jenis fitoplankton (A) dan zooplankton (8) berdasarkan kelimpahan di setiap transek dan bulan pengamatan pada sumbu faktorial F1 dan F2 dari anal isis FCA

97

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 3: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 2009 ISSN 0126-1886

DAFTAR lSI CONTENTS

Deteksi Mycobacterium avum Subspecies Paratuberculosis pada 81middot90 Susu Formula Lanjutan di Bogor Detection of Mycobacterium avium subspecies paratuberculosis in Growing up Milk Formula in Bogor

It lshy (Widagdo Sri Nugroho Mirnawati Sudarwanto Denny Widaya Lukman

Surachmi Setyaningsih Rochman Naim dan Ewald Usleber) Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur 91middot102 dan Nener di Perairan Pantai Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang

I~

Sulawesi Selatan Plancton Population Dynamics in Area Fishing Ground of Tiger Prawn Post Larvae and Milk Fish Fry on Coastal Water of Suppa District Pinrang Regency South Sulawesi (Nur Asia Umar RF Kaswadji Ario Damar I Muchsin dan I W Nurjaya)

Dampak Pengembangan Agropolitan Basis Jagung dan Partisipasi 103116 Masyarakat di Provinsi Gorontalo Kasus Kabupaten Pohuwato The Impact of Corn-Based Agropolitant Development and Communitys Participation in the Province of Gorontalo A Case Study of Pohuwato Regency (Sherly G Jocom Eka Intan K Putri dan Himawan Hariyoga)

Dampak Investasi Sumber Daya lVIanusia terhadap Distribusi 117middot127 Pendapatan dan Kemiskinan di Indonesia The Impact of Human Capital Investment on Income Distribution and Poverty Incidence in Indonesia (Rasidin K Sitepu Bonar M Sinaga Rina Oktaviani dan Mangara Tambunan)

Pengambilan Keputusan Pemilihan Jenis Tanaman dan Pola Tanam di 129middot141 Lahan Hutan Negara dan Lahan Milik Studi Kasus di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Decision Making of Crop and Cropping System Selection in State Forest and Private Land A Case Study at Sungai Langka Village Gedong Tataan Subdistrict Pesawaran District Lampung Province (Indra G Febryano Didik Suharjito dan Sudarsono Soedomo)

Perencanaan Sosial dalam Pengelolaan Sampah Permukiman 143middot153 Berbasis Masyarakat di Kotamadya Jakarta Timur Social Planning on Community-Based Residaential Solid Waste Management in East Jakarta District (Nonon Saribanon Endriatmo Soetarto Surjono H Sutjahjo E Gumbira Said dan Sumardjo)

Dinamlka Populasi Plankton daam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

OINAMIKA POPULASI PLANKTON OALAM AREA PUSAT PENANGKAPAN BENUR OAN NENER 01 PERAIRAN PANTAI KECAMATAN SUPPA

KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN1)

(Plankton Population Dynamics in Area Fishing Ground of Tiger Prawn Post Larvae and Milk Fish Fry on Coastal Water ofSuppa District Pin rang

Regency South Sulawesi)

Nur Asia Umar Richardus F Kaswadji2) Ario Oama-2) Ismudi Muchsin2J

dan I Wayan NurjayaZ)

ABSTRACT

This research to study relation between environment parameter plankton abundance and primary productivity with abundance of tiger prawn post larvae and milk fish fry calculates plankton predating rate speed by tiger prawn post larvae and milk fish fry and other larva and studies plankton population dynamics tiger prawn post larvae and milk fish fry before at the time and after peak season Result of research indicates that some environment parameters significant differs according to observation period and season Highest abundance of tiger prawn post larva milk fish fry and other larva reaches to 29067 7733 and 54400 ind1000

am Highest grazing rate to population of phytoplankton and plankton (phytoplankton + zooplankton) found when predator consisted of tiger prawn post larva milk fish fry and other larva with grazing rate up to 125 cellsliterhour and 129 plankter literhour respectively Highest predating rate to zooplankton population when predator consist of tiger prawn post larva and milk fish fry and there is phytoplankton as their prey up to 12 individualliterhour The certain plankton species significant correlation and estimated as natural food of tiger prawn post larva and milk fish fry that is some types of diatom and crustaceae from zooplankton Plankton population dynamics especially controlled by predator by tiger prawn post larva milk fish fry and other larva while influence of environment parameter is small relative Abundance of each phytoplankton and zooplankton ranged from 583-28563 cellsliter and 22-3413 indliter Average abundance of phytoplankton and zooplankton significant differs higher at peak season compare

before and after tiger prawn post larva and milk fish fry season Predator-prey relation between phytoplankton and zooplankton shows phase change which succession between phytoplankton controls to zooplankton phases with zooplankton control to phytoplankton Abundance of plankton influences abundance of population of tiger prawn post larva and milk fish fry especially after peak season There is concordance of time between peak abundance of tiger prawn post larva and milk fish fry and other larva with peak abundance of phytoplankton and zooplankton

Key words population dynamics predator phytoplankton tiger prawn post larva milk fish fry Pinrang

1) Bagian dari disertasi penulis pertama Program Studi IImu Kelautan Sekolah Pascasarjana IPB Z) Berturut-turut Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing

91

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

PENDAHULUAN

Plankton memiliki peranan penting dalam ekosistem perairan Fitoplankton dan zooplankton menjadi sumber makanan utama larva berbagai jenis ikan udang dan hewan lainnya Komposisi jenis dan kelimpahan fitoplankton sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan aktivitas pemangsaan oleh zooplankton dan organisme planktivor lainya Intensitas pemangsaan zooplankton dan pemangsaan oleh larva berbagai jenis hewan tingkat tinggi merupakan faktor utama yang cukup berpengaruh terhadap dinamika kelimpahan fitoplankton Kelimpahan dan kelangsungan hidup populasi larva udang windu Penaeus monodon Fabricus (benur) larva ikan bandeng Chanos chanos Forskal (nener) dan larva lainnya secara musiman mempengaruhi kelimpahan fitoplankton dan zooplankton di beberapa perairan pantai di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan

Kegiatan penangkapan benur dan nener pad a beberapa sentra penangkapan dilakukan secara musiman mengikuti kelimpahan populasinya di alam Puncak musim biasanya terjadi pad a musim barat Secara alamiah dengan meningkatnya populasi benur dan nener di alam pada musim tertentu akan berpengaruh terhadap populasi plankton sebagai prey Perubahan kondis i lingkungan dan tekanan pemangsaan pada musim tersebut menyebabkan populasi plankton akan mengalami perubahan sesuai keseimbangan antara daya dukung lingkungan dan laju pemangsaan Melihat gejala ini dapat dipastikan bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan populasi benur dan nener itu sangat melimpah pada musim tersebut Bagaimana hubungan populasi plankton dengan kelimpahan benur dan nener berikut mekanisme mangsa memangsa membentuk dinamika populasinya merupakan salah satu kajian yang dianggap perlu untuk diteliti Hal ini merupakan salah satu yang melatarbelakangi penelitian ini dilaksanakan

Tujuan penelitian adalah mempelajari bagaimana hubungan parameter lingkungan kelimpahan plankton dan produktivitas primer dengan kelimpahan benur dan nener di lokasi penelitian serta mengkaji dinamika populasi plankton benur dan nener sebelum pada saat dan setelah puncak musim Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar mengenai karakteristik perairan pantai kapasitas daya dukung dan dinamika sistem planktonik serta pengaruhnya terhadap populasi benur dan nener

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari bulan September 2005 sampai Februari 2006 di pantai Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran in situ pada 16 stasiun (4 transek) dengan mengukur parameter lingkungan (suhu salinitas pH kadar DO dan kecepatan arus) produktivitas primer pengambilan air sampel untuk plankton dan kadar nutrien (nitrat fosfat dan silikat) kelimpahan benur nener dan larva lainnya pengamatan pemangsaan fitoplankton oleh zooplankton dan pengamatan pemangsaan plankton (fitoplankton dan zooplankton) oleh benur nener dan larva lain Kegiatan di laboratorium terdiri dari identifikasi jenis plankton dan larva pengambilan gambar plankton percobaan isolasi plankton dan pengukuran kadar nutrien Pengukuran parameter lingkungan dilakukan 2 kali dalam sebulan bersamaan pengambilan sampel

Dina if

plan~ air ke dengal Pengar menar ~

-~c

-~

pemang-shydibua ramiddotshyKotak ~ bervol dari zoopla

per~

kurunga-B-

r

zooplar

(ANO memba shybenur diguna shylain de- ~ shy

populas a denga correIa dilakuka~ J faktoria plankto a anal isis e5I dan Ex bantu parametE~

grafik do

92

5

=maeus ~ - ener)

dan

-airan = _hnya

)jnamika Populasi Plankton daam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

plankton benur nener dan larva pada semua stasiun pengamatan Pengambilan air kelimpahan fitoplankton dan zooplankton menggunakan plankton net bersusun dengan mesh size 35 IJm dan 50 IJm dengan menyaring air sebanyak 80 liter Pengambilan sam pel untuk benur nener dan larva lainnya dilakukan dengan menarik seser sejauh 25 meter sejajar garis pantai pada 4 transek

Pengukuran produktivitas primer menggunakan metode botol-gelap dan botol-terang mengikuti eara yang telah dilakukan Kaswadji (1996) Pengamatan pemangsaan di lapangan dilakukan dengan pemeliharaan dalam alatkotak yang dibuat dari plankton net yang tidak meloloskan fitoplankton (mesh size 35 IJm) Kotak dibuat dalam bentuk kubus dengan ukuran 10 X 10 X 10 em 3 atau bervolume 1 liter Kotak pemangsaan ditempatkan dalam kolom air sekitar 50 em dari permukaan dengan jarak antarkotak 20 em Setiap kotak diisi fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain dalam 12 kombinasi (antara fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain) Masing-masing kombinasi terdiri dari 6 kurungan untuk diamati setiap interval 4 jam selama 24 jam

Beberapa anal isis data yang digunakan di antaranya anal isis ragam (ANOVA) dengan raneangan pereobaan aeak kelompok dan Uji Tukey untuk membandingkan antarmusim beberapa parameter lingkungan kelipahan plankton benur nener dan larva lain Analisis regresi linear sederhana dan berganda digunakan untuk menghubungkan kelimpahan plankton benur nener dan larva lain dengan parameter lingkungan serta antara pemangsaan dan dinamika populasi plankton Untuk menduga seberapa besar korelasi salah satu komponen dengan yang lainnya digunakan analisis korelasi SpearmanSperman rank correlation (Siegel 1946) dan uji t berpasangan Analisis komponen utama (PCA) dilakukan untuk melihat sebaran spasiotemporal parameter lingkungan Analisis faktorial korespondensi (FCA) digunakan untuk melihat asosiasi antara kelimpahan plankton dan stasiun dan waktu pengamatan Dalam menjalankan beberapa analisis tersebut digunakan perangkat lunak sebagai alat bantu seperti SPSS 150 dan Exel Stat 60 Di samping beberapa analisis tersebut digunakan pula alat bantu lain seperti Surfer 70 untuk menggambarkan sebaran mendatar beberapa parameter lingkungan dan Microsoft Excel untuk penyajian dalam bentuk diagram grafik dan histogram

HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter Lingkungan

Kisaran dan rata-rata plusmn SD beberapa parameter lingkungan yang diukur pada 16 stasiun selama penelitian disajikan dalam Tabel 1 Hasil analisi ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa semua parameter lingkungan keeuali pH dan kadar fosfat signifikan berbeda menurut musim (sesuai kelimpahan benur dan nener) Sebaran spasiotemporal parameter lingkungan sangat dipengaruhi oleh musim yang berhubungan dengan eurah hujan dan masuknya air tawar di perairan pantai

Hasil analisis PCA terhadap 24 observasi (6 bulan x 4 transek) menunjukkan bahwa sebaran spasiotemporal parameter Iingkungan di lokasi penelitian lebih dicirikan oleh perbedaan menurut waktu pengamatan Pada bulan Januari dan Februari dicirikan oleh keeepatan arus tinggi Pada bulan September dan Oktober dicirikan oleh kadar DO dan suhu lebih tinggi di stasiun dekat pantai dan nilai pH dan salinitas yang lebih tinggi di stasiun tebih jauh dari pantai

93

Dinamika Pcr

(2)

(3)

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Tabel 1 Kisaran beberapa parameter lingkungan dari semua stasiun selama penelitian dan rata-rata berdasarkan musim benur dan nener

Kisaran Musim benur dan nenerParameter oseanografi

SebeJum Puncak SeteJah(satuan) Minimum Maksimum

(Sept1-0kt2J (Nop1-Jan1) (Jan2-feb2) Suhu (OC) 267 314 2931plusmn010middot 2930plusmn009shy 2BOBplusmn0W SaJinitas () 230 335 30BOplusmn023 2964plusmn016b 2700plusmn020 pH 54 B1 666plusmn0O5 660plusmn004 667plusmnO06 DO (ppm) 35 B7 601plusmnO11middot 619plusmn010shy 515plusmnOW Kecematan arus (mdetik) OOB 107 0339plusmn0014lt 0523plusmnO013b O632plusmn0O25 Nitrat (ppm) 002 O4B 0195plusmn0033ob 0139plusmn0027 0255plusmn0033b

Fosfat (ppm) 009 020 0111plusmn0O09 0116plusmn0007 0127plusmnOO09

Kelimpahan Benur Nener dan Larva Lain

Kelimpahan benur yang didapatkan dari setiap stasiun selama penelitian berkisar 0-29067 (rata-rata 6990 ekor1000 m nener berkisar 0-7733 (rata-rata 1586 ekor1000 m dan larva lain berkisar 1600-54400 (rata-rata 16362 ekor1000 m Hasif ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelimpahan benur nener dan larva lain menurut waktu pengamatan dengan pola perubahan kelimpahan benur nener dan larva lain seperti ditunjukkan dalam Gambar 1

-- - Ir - --

4f JJ J Waktu pengamatan

Gambar 1 Kelimpahan benur (A) nener (8) dan larva lain (C) pada setiap transek menurut waktu pengamatan selama penelitian

Pemangsaan Plankton

Pengamatan laju pemangsaan plankton pada berbagai kombinasi mangsa dan pemangsa menunjukkan bahwa laju pemangsaan cenderung meningkat dengan meningkatnya kelimpahan awal mangsa (prey) Laju pemangsaan kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan dan hubungan laju

50000

E 45000

0 40000

~3SltXXl ~ 30000

iii 25000 ~ 30000 ~ 151XlO

i 10000

~ 5000 ji

bull 1 8 r c _ _ ak C

Waktu pengamatan

ketika -c - --a (4) Kelim ~-shy

zoop a-middot - lain a--E ~ terda-c ~ ~

lain dc - o ~ o -

(5) Kelimoc - =shyterha a lain secc r shy

(6) Kena os - shyterti 9_ pound-a ketika C- c

(7) Kenao

2 - 0

terting Opound_ c dimanpoundS2 of

(8) KenalKa shymeningmiddot - ~ deg

dimangsc shyterjadi c -

Tabel 2 Ra~shyte a shya a-a paCE -

Kombinasi pe~ shy

F+Z F+BN Z+BIN F+Z+BIN F-+t Z-+t F+Z-+t F+BIN-+t Z+BN-+t F+Z-+BN-+t Keterangan F =_

94

selama ~ eo

Selelah Jan2-Feb21 2808plusmnOW 27()()plusmn020c

57plusmnO06 i 15plusmn011 ~ 532plusmn0025middot 1255plusmn0033b

1127plusmn0009

sSa~a penelitian --33 (rata-rata ~ata 16362

Cla perbedaan engan pola an dalam

_ _ middot_c _0

~

~-_____J 1- i i i j

setlap transek

man gsa meningkat

angsaan gan laju

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

pemangsaan dengan kelimpahan awal prey dari 7 periode pengamatan hasilnya seperti dirangkum dalam Tabel 2 Selain perbedaan laju pemangsaan berdasarkan kombinasi antara prey dan predator kel impahan awal prey informasi mengenai indikasi adanya persaingan antarpredator juga terlihat

Berdasarkan data dalam Tabel 2 dapat disimpulkan beberapa hal di antaranya sebagai berikut (1) Laju pemangsaan fitoplankton dan plankton (fitoplankton dan zooplankton)

secara simultan tertinggi terjadi ketika dimangsa secara simultan oleh zooplankton benur nener dan larva lain

(2) Laju pemangsaan terhadap zooplankton tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton

(3) Kelimpahan minimal terendah populasi fitoplankton untuk dimangsa terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton benur nener dan larva lain dan tertinggi ketika hanya dimangsa oleh zooplankton

(4) Kellmpahan minimal untuk terjadinya pemangsaan terhadap populasi zooplankton terendah terjadi ketika dim an gsa oleh benur nener dan larva lain tanpa fitoplankton dan juga ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton sedangkan tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh larva lain dan terdapat fitoplankton

(5) Kelimpahan minimal terendah untuk terjadinya dampak pemangsaan terhadap populasi plankton ketika dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan

(6) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton

(7) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan zooplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh larva lain dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener

(8) Kenaikan laju pemangsaan terhadap populasi plankton dengan meningkatnya kelimpahan plankton tertinggi terjadi ketika plankton dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan dan terendah terjadi ketika hanya dimangsa oleh larva lain

Tabel 2 Rata-rata laju pemangsaan (sel induklliterjam) kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan (sel induklliter) dan koefisien regresi antara laju pemangsaan dengan kelimpahan awal prey (sel induklliter) pada setiap kombinasi pengamatan pemangsaan

Rata-rata laju Illmaogsaan Kelim(lahan minimalleaadinya Koefisien r~resi lajuKombinasi pemangsaan F Z F+Z F Z F+Z F Z F+Z

F+Z 82 2005 0D105 F-+BIN 104 1386 00224 Z-+BIN 6 66 00056 F+Z-+BN 121 12 127 947 36 1076 00197 F+L 78 1971 00150 Z+L 5 49 00125 F+Z+L 112 8 116 1257 80 1363 00166 F-+BIN+L 96 1226 00199 Z-+BN+L 5 36 00066 F+Z-+BN+L 125 10 128 855 41 945 00200 Keterangan F =fitoplankton Z =zooplankton BIN = benurnener L =larva lain

95

Forum Pascasatjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Estimasi Spesies Potensial Makanan Alami Benur dan Nener

Beberapa genus fitoplankton yang diduga dimangsa oleh benur dan nener di antaranya adalah Bacteriastrum Chaetoceros Cimacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Oityum sp Eucampia Ghompospaeria Hyaodiscus sthnia Lauderia Skeetonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix Beberapa hal menarik yang didapatkan selama penelitian ini adalah adanya genus fitoplankton yang secara temporal melimpah dan bertepatan dengan fase melimpahnya benur yaitu Climacospaenia Beberapa jenis zooplankton yang ditemukan cukup melimpah ketika kelimpahan benur dan nener mencapai puncaknya seperti telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracaanus Parapa vella dan Mikrosetella Jensi-jenis tersebut diduga kuat merupakan jenis yang dimangsa oleh benur dan nener

Dinamika Populasi dalam Komunitas Plankton

Kelimpahan fitoplankton yang terhitung pada 16 stasiun (Gam bar 2) berkisar 583-28563 sel per liter dengan rata-rata plusmn SO (7433 plusmn 4770) sel per liter mengalami fluktuasi dengan tendensi secara umum meningkat dari bulan September hingga November dan menurun dari bulan Oesember sampai Februari Kelimpahan zooplankton yang didapatkan selama penelitian berkisar 22-3413 individu per liter dengan rata-rata plusmn SO (631 plusmn 533) sel per liter Perubahan ratashyrata kelimpahan zooplankton dari seluruh stasiun selama penelitian menunjukkan fluktuasi naik turun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 Pola perubahan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton sesuai hasil ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarmusim (Tabel 3) Perubahan populasi plankton diduga terkait pengaruh parameter lingkungan yang bergantung pada musim dan pengaruh pemangsaan baik oleh benur maupun nener Oidukung oleh pernyataan Clark (1974) bahwa suhu mempunyai pengaruh yang besar di ekosistem pesisir Berbagai aktivitas hewan akuatik diatur oleh suhu misalnya migrasi pemijahan kebiasan makan kecepatan berenang perkembangan larva dan laju metabolisme Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengaruh parameter lingkungan terhadap perubahan kelimpahan plankton tidak terlalu besar meskipun dalam analisis FCA terlihat adanya assosiasi antara jenis plankton tertentu dan stasiun dan waktu pengamatan tertentu (Gambar 3)

t5lXlO -__ _ _-_ _ - _ - ------ - --

~ Total FrtlJplanktDn - - ti- - Total looplanttto

Waktu pengamatan

Gambar 2 Kelimpahan rata-rata fitoplankton dan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan

Fitoplankton Diatom Dinonagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitopla Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplanJ Keterangan

awal bula zooplankto _ 8400 ekor - ~ memungk E-

33 Se~e 2 - ~ karena per _~ bull populasi ZltY Eshy

sesuai de ashylarva ikan shypemangsaashy W

minimal teeshykelimpahar =-shymendukung =~-

A

Gambar 3 shy

96

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

ener Tabel 3 Rata-rata plusmn standard error (se) kelimpahan setiap kelas fitoplankton dan zooplankton (seilliter) menurut musim benur dan nener

r dan nener di Cocconeis

- _

~r

~

-

-ompospaeria allassiosira

Q didapatkan ~=cara temporal

macospaenia e middot s kelimpahan

- z-a copepoda - middotersebut diduga

Musim benur dan nenerFitoplanicton dan zooplankton

Sebelum (Sept1-Okt2) Puncak (NopHan 1) Setelah (Jan 1- Feb2) Fitoplankton Diatom Dinoflagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitoplankton Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplankton

5936plusmn256a 433plusmn19 453plusmn25 164plusmn9

6986plusmn291middot

310plusmn18middot 117plusmn8middot 17plusmn1a 21plusmn2

466plusmn25

8121plusmn265b 3918plusmn171 597plusmn24b 311plusmn17 632plusmn33b 319plusmn20 230plusmn1b 113plusmn8

9580plusmn308b 4661plusmn200lt

577plusmn27b 289plusmn16 188plusmn1Qb 119plusmn9gt 43plusmn2 17plusmn1 49plusmn3b 31plusmn2

857plusmn38b 456plusmn25

~ar 2) berkisar - - 5el per liter

- a dari bulan ~ ~pai Februari

~ jsar 22-3413 bull =c ubahan ratashy

- ~r Tlenunjukkan ca perubahan

- menunjukkan - ahan populasi ergantung pada bull Didukung oleh

ang besar di e- suhu misalnya

eDangan larva _l lkkan bahwa

- gtIankton tidak i antara jenis

a~~r3)

E-asarkan waktu

Keterangan Huruf yang berbeda dalam bans yang sarna menunjukkan perbedaan rata-rata kelimpahan menurut musim berdasarkan uji Tukey (0=005) Jika antar dua musim tidak terdapat minimal satu huruf yang sama rata-rata kelimpahan antar kedua musim tersebut signifikan berbeda

Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada saat pertama kali pengamatan pada awal bulan September adalah 5490 sel per liter Pada saat tersebut kelimpahan zooplankton dan larva lain cukup rendah dengan rata-rata 499 individulliter dan 8400 ekor106 liter Karena kondisi kepadatan pemangsa yang relatif rendah memungkinkan pertambahan populasi fitoplankton selama dua minggu sekitar 33 Setelah dua minggu kemudian kelimpahan fitoplankton menurun kembali karena pertumbuhan fitoplankton dua minggu sebelumnya memicu pertumbuhan populasi zooplankton Dalam waktu yang bersamaan benur sudah mulai muncul sesuai dengan pernyataan Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) bahwa kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Dampak pemangsaan terhadap populasi fitoplankton dapat mencapai nilai kelimpahan minimal terendah kedua sebesar 947 seiliter Oleh karena itu terjadi penurunan kelimpahan populasi fitoplankton meskipun kondisi parameter lingkungan masih mendukung pertumbuhan fitoplankton

___- ~

15Rjchelia

-lt---

--

0 ------J

p- [ bull PronocIMIcaA

Axis 1(33)

Gambar 3 Distribusi jenis fitoplankton (A) dan zooplankton (8) berdasarkan kelimpahan di setiap transek dan bulan pengamatan pada sumbu faktorial F1 dan F2 dari anal isis FCA

97

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 4: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

Dinamlka Populasi Plankton daam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

OINAMIKA POPULASI PLANKTON OALAM AREA PUSAT PENANGKAPAN BENUR OAN NENER 01 PERAIRAN PANTAI KECAMATAN SUPPA

KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN1)

(Plankton Population Dynamics in Area Fishing Ground of Tiger Prawn Post Larvae and Milk Fish Fry on Coastal Water ofSuppa District Pin rang

Regency South Sulawesi)

Nur Asia Umar Richardus F Kaswadji2) Ario Oama-2) Ismudi Muchsin2J

dan I Wayan NurjayaZ)

ABSTRACT

This research to study relation between environment parameter plankton abundance and primary productivity with abundance of tiger prawn post larvae and milk fish fry calculates plankton predating rate speed by tiger prawn post larvae and milk fish fry and other larva and studies plankton population dynamics tiger prawn post larvae and milk fish fry before at the time and after peak season Result of research indicates that some environment parameters significant differs according to observation period and season Highest abundance of tiger prawn post larva milk fish fry and other larva reaches to 29067 7733 and 54400 ind1000

am Highest grazing rate to population of phytoplankton and plankton (phytoplankton + zooplankton) found when predator consisted of tiger prawn post larva milk fish fry and other larva with grazing rate up to 125 cellsliterhour and 129 plankter literhour respectively Highest predating rate to zooplankton population when predator consist of tiger prawn post larva and milk fish fry and there is phytoplankton as their prey up to 12 individualliterhour The certain plankton species significant correlation and estimated as natural food of tiger prawn post larva and milk fish fry that is some types of diatom and crustaceae from zooplankton Plankton population dynamics especially controlled by predator by tiger prawn post larva milk fish fry and other larva while influence of environment parameter is small relative Abundance of each phytoplankton and zooplankton ranged from 583-28563 cellsliter and 22-3413 indliter Average abundance of phytoplankton and zooplankton significant differs higher at peak season compare

before and after tiger prawn post larva and milk fish fry season Predator-prey relation between phytoplankton and zooplankton shows phase change which succession between phytoplankton controls to zooplankton phases with zooplankton control to phytoplankton Abundance of plankton influences abundance of population of tiger prawn post larva and milk fish fry especially after peak season There is concordance of time between peak abundance of tiger prawn post larva and milk fish fry and other larva with peak abundance of phytoplankton and zooplankton

Key words population dynamics predator phytoplankton tiger prawn post larva milk fish fry Pinrang

1) Bagian dari disertasi penulis pertama Program Studi IImu Kelautan Sekolah Pascasarjana IPB Z) Berturut-turut Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing

91

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

PENDAHULUAN

Plankton memiliki peranan penting dalam ekosistem perairan Fitoplankton dan zooplankton menjadi sumber makanan utama larva berbagai jenis ikan udang dan hewan lainnya Komposisi jenis dan kelimpahan fitoplankton sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan aktivitas pemangsaan oleh zooplankton dan organisme planktivor lainya Intensitas pemangsaan zooplankton dan pemangsaan oleh larva berbagai jenis hewan tingkat tinggi merupakan faktor utama yang cukup berpengaruh terhadap dinamika kelimpahan fitoplankton Kelimpahan dan kelangsungan hidup populasi larva udang windu Penaeus monodon Fabricus (benur) larva ikan bandeng Chanos chanos Forskal (nener) dan larva lainnya secara musiman mempengaruhi kelimpahan fitoplankton dan zooplankton di beberapa perairan pantai di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan

Kegiatan penangkapan benur dan nener pad a beberapa sentra penangkapan dilakukan secara musiman mengikuti kelimpahan populasinya di alam Puncak musim biasanya terjadi pad a musim barat Secara alamiah dengan meningkatnya populasi benur dan nener di alam pada musim tertentu akan berpengaruh terhadap populasi plankton sebagai prey Perubahan kondis i lingkungan dan tekanan pemangsaan pada musim tersebut menyebabkan populasi plankton akan mengalami perubahan sesuai keseimbangan antara daya dukung lingkungan dan laju pemangsaan Melihat gejala ini dapat dipastikan bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan populasi benur dan nener itu sangat melimpah pada musim tersebut Bagaimana hubungan populasi plankton dengan kelimpahan benur dan nener berikut mekanisme mangsa memangsa membentuk dinamika populasinya merupakan salah satu kajian yang dianggap perlu untuk diteliti Hal ini merupakan salah satu yang melatarbelakangi penelitian ini dilaksanakan

Tujuan penelitian adalah mempelajari bagaimana hubungan parameter lingkungan kelimpahan plankton dan produktivitas primer dengan kelimpahan benur dan nener di lokasi penelitian serta mengkaji dinamika populasi plankton benur dan nener sebelum pada saat dan setelah puncak musim Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar mengenai karakteristik perairan pantai kapasitas daya dukung dan dinamika sistem planktonik serta pengaruhnya terhadap populasi benur dan nener

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari bulan September 2005 sampai Februari 2006 di pantai Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran in situ pada 16 stasiun (4 transek) dengan mengukur parameter lingkungan (suhu salinitas pH kadar DO dan kecepatan arus) produktivitas primer pengambilan air sampel untuk plankton dan kadar nutrien (nitrat fosfat dan silikat) kelimpahan benur nener dan larva lainnya pengamatan pemangsaan fitoplankton oleh zooplankton dan pengamatan pemangsaan plankton (fitoplankton dan zooplankton) oleh benur nener dan larva lain Kegiatan di laboratorium terdiri dari identifikasi jenis plankton dan larva pengambilan gambar plankton percobaan isolasi plankton dan pengukuran kadar nutrien Pengukuran parameter lingkungan dilakukan 2 kali dalam sebulan bersamaan pengambilan sampel

Dina if

plan~ air ke dengal Pengar menar ~

-~c

-~

pemang-shydibua ramiddotshyKotak ~ bervol dari zoopla

per~

kurunga-B-

r

zooplar

(ANO memba shybenur diguna shylain de- ~ shy

populas a denga correIa dilakuka~ J faktoria plankto a anal isis e5I dan Ex bantu parametE~

grafik do

92

5

=maeus ~ - ener)

dan

-airan = _hnya

)jnamika Populasi Plankton daam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

plankton benur nener dan larva pada semua stasiun pengamatan Pengambilan air kelimpahan fitoplankton dan zooplankton menggunakan plankton net bersusun dengan mesh size 35 IJm dan 50 IJm dengan menyaring air sebanyak 80 liter Pengambilan sam pel untuk benur nener dan larva lainnya dilakukan dengan menarik seser sejauh 25 meter sejajar garis pantai pada 4 transek

Pengukuran produktivitas primer menggunakan metode botol-gelap dan botol-terang mengikuti eara yang telah dilakukan Kaswadji (1996) Pengamatan pemangsaan di lapangan dilakukan dengan pemeliharaan dalam alatkotak yang dibuat dari plankton net yang tidak meloloskan fitoplankton (mesh size 35 IJm) Kotak dibuat dalam bentuk kubus dengan ukuran 10 X 10 X 10 em 3 atau bervolume 1 liter Kotak pemangsaan ditempatkan dalam kolom air sekitar 50 em dari permukaan dengan jarak antarkotak 20 em Setiap kotak diisi fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain dalam 12 kombinasi (antara fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain) Masing-masing kombinasi terdiri dari 6 kurungan untuk diamati setiap interval 4 jam selama 24 jam

Beberapa anal isis data yang digunakan di antaranya anal isis ragam (ANOVA) dengan raneangan pereobaan aeak kelompok dan Uji Tukey untuk membandingkan antarmusim beberapa parameter lingkungan kelipahan plankton benur nener dan larva lain Analisis regresi linear sederhana dan berganda digunakan untuk menghubungkan kelimpahan plankton benur nener dan larva lain dengan parameter lingkungan serta antara pemangsaan dan dinamika populasi plankton Untuk menduga seberapa besar korelasi salah satu komponen dengan yang lainnya digunakan analisis korelasi SpearmanSperman rank correlation (Siegel 1946) dan uji t berpasangan Analisis komponen utama (PCA) dilakukan untuk melihat sebaran spasiotemporal parameter lingkungan Analisis faktorial korespondensi (FCA) digunakan untuk melihat asosiasi antara kelimpahan plankton dan stasiun dan waktu pengamatan Dalam menjalankan beberapa analisis tersebut digunakan perangkat lunak sebagai alat bantu seperti SPSS 150 dan Exel Stat 60 Di samping beberapa analisis tersebut digunakan pula alat bantu lain seperti Surfer 70 untuk menggambarkan sebaran mendatar beberapa parameter lingkungan dan Microsoft Excel untuk penyajian dalam bentuk diagram grafik dan histogram

HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter Lingkungan

Kisaran dan rata-rata plusmn SD beberapa parameter lingkungan yang diukur pada 16 stasiun selama penelitian disajikan dalam Tabel 1 Hasil analisi ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa semua parameter lingkungan keeuali pH dan kadar fosfat signifikan berbeda menurut musim (sesuai kelimpahan benur dan nener) Sebaran spasiotemporal parameter lingkungan sangat dipengaruhi oleh musim yang berhubungan dengan eurah hujan dan masuknya air tawar di perairan pantai

Hasil analisis PCA terhadap 24 observasi (6 bulan x 4 transek) menunjukkan bahwa sebaran spasiotemporal parameter Iingkungan di lokasi penelitian lebih dicirikan oleh perbedaan menurut waktu pengamatan Pada bulan Januari dan Februari dicirikan oleh keeepatan arus tinggi Pada bulan September dan Oktober dicirikan oleh kadar DO dan suhu lebih tinggi di stasiun dekat pantai dan nilai pH dan salinitas yang lebih tinggi di stasiun tebih jauh dari pantai

93

Dinamika Pcr

(2)

(3)

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Tabel 1 Kisaran beberapa parameter lingkungan dari semua stasiun selama penelitian dan rata-rata berdasarkan musim benur dan nener

Kisaran Musim benur dan nenerParameter oseanografi

SebeJum Puncak SeteJah(satuan) Minimum Maksimum

(Sept1-0kt2J (Nop1-Jan1) (Jan2-feb2) Suhu (OC) 267 314 2931plusmn010middot 2930plusmn009shy 2BOBplusmn0W SaJinitas () 230 335 30BOplusmn023 2964plusmn016b 2700plusmn020 pH 54 B1 666plusmn0O5 660plusmn004 667plusmnO06 DO (ppm) 35 B7 601plusmnO11middot 619plusmn010shy 515plusmnOW Kecematan arus (mdetik) OOB 107 0339plusmn0014lt 0523plusmnO013b O632plusmn0O25 Nitrat (ppm) 002 O4B 0195plusmn0033ob 0139plusmn0027 0255plusmn0033b

Fosfat (ppm) 009 020 0111plusmn0O09 0116plusmn0007 0127plusmnOO09

Kelimpahan Benur Nener dan Larva Lain

Kelimpahan benur yang didapatkan dari setiap stasiun selama penelitian berkisar 0-29067 (rata-rata 6990 ekor1000 m nener berkisar 0-7733 (rata-rata 1586 ekor1000 m dan larva lain berkisar 1600-54400 (rata-rata 16362 ekor1000 m Hasif ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelimpahan benur nener dan larva lain menurut waktu pengamatan dengan pola perubahan kelimpahan benur nener dan larva lain seperti ditunjukkan dalam Gambar 1

-- - Ir - --

4f JJ J Waktu pengamatan

Gambar 1 Kelimpahan benur (A) nener (8) dan larva lain (C) pada setiap transek menurut waktu pengamatan selama penelitian

Pemangsaan Plankton

Pengamatan laju pemangsaan plankton pada berbagai kombinasi mangsa dan pemangsa menunjukkan bahwa laju pemangsaan cenderung meningkat dengan meningkatnya kelimpahan awal mangsa (prey) Laju pemangsaan kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan dan hubungan laju

50000

E 45000

0 40000

~3SltXXl ~ 30000

iii 25000 ~ 30000 ~ 151XlO

i 10000

~ 5000 ji

bull 1 8 r c _ _ ak C

Waktu pengamatan

ketika -c - --a (4) Kelim ~-shy

zoop a-middot - lain a--E ~ terda-c ~ ~

lain dc - o ~ o -

(5) Kelimoc - =shyterha a lain secc r shy

(6) Kena os - shyterti 9_ pound-a ketika C- c

(7) Kenao

2 - 0

terting Opound_ c dimanpoundS2 of

(8) KenalKa shymeningmiddot - ~ deg

dimangsc shyterjadi c -

Tabel 2 Ra~shyte a shya a-a paCE -

Kombinasi pe~ shy

F+Z F+BN Z+BIN F+Z+BIN F-+t Z-+t F+Z-+t F+BIN-+t Z+BN-+t F+Z-+BN-+t Keterangan F =_

94

selama ~ eo

Selelah Jan2-Feb21 2808plusmnOW 27()()plusmn020c

57plusmnO06 i 15plusmn011 ~ 532plusmn0025middot 1255plusmn0033b

1127plusmn0009

sSa~a penelitian --33 (rata-rata ~ata 16362

Cla perbedaan engan pola an dalam

_ _ middot_c _0

~

~-_____J 1- i i i j

setlap transek

man gsa meningkat

angsaan gan laju

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

pemangsaan dengan kelimpahan awal prey dari 7 periode pengamatan hasilnya seperti dirangkum dalam Tabel 2 Selain perbedaan laju pemangsaan berdasarkan kombinasi antara prey dan predator kel impahan awal prey informasi mengenai indikasi adanya persaingan antarpredator juga terlihat

Berdasarkan data dalam Tabel 2 dapat disimpulkan beberapa hal di antaranya sebagai berikut (1) Laju pemangsaan fitoplankton dan plankton (fitoplankton dan zooplankton)

secara simultan tertinggi terjadi ketika dimangsa secara simultan oleh zooplankton benur nener dan larva lain

(2) Laju pemangsaan terhadap zooplankton tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton

(3) Kelimpahan minimal terendah populasi fitoplankton untuk dimangsa terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton benur nener dan larva lain dan tertinggi ketika hanya dimangsa oleh zooplankton

(4) Kellmpahan minimal untuk terjadinya pemangsaan terhadap populasi zooplankton terendah terjadi ketika dim an gsa oleh benur nener dan larva lain tanpa fitoplankton dan juga ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton sedangkan tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh larva lain dan terdapat fitoplankton

(5) Kelimpahan minimal terendah untuk terjadinya dampak pemangsaan terhadap populasi plankton ketika dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan

(6) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton

(7) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan zooplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh larva lain dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener

(8) Kenaikan laju pemangsaan terhadap populasi plankton dengan meningkatnya kelimpahan plankton tertinggi terjadi ketika plankton dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan dan terendah terjadi ketika hanya dimangsa oleh larva lain

Tabel 2 Rata-rata laju pemangsaan (sel induklliterjam) kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan (sel induklliter) dan koefisien regresi antara laju pemangsaan dengan kelimpahan awal prey (sel induklliter) pada setiap kombinasi pengamatan pemangsaan

Rata-rata laju Illmaogsaan Kelim(lahan minimalleaadinya Koefisien r~resi lajuKombinasi pemangsaan F Z F+Z F Z F+Z F Z F+Z

F+Z 82 2005 0D105 F-+BIN 104 1386 00224 Z-+BIN 6 66 00056 F+Z-+BN 121 12 127 947 36 1076 00197 F+L 78 1971 00150 Z+L 5 49 00125 F+Z+L 112 8 116 1257 80 1363 00166 F-+BIN+L 96 1226 00199 Z-+BN+L 5 36 00066 F+Z-+BN+L 125 10 128 855 41 945 00200 Keterangan F =fitoplankton Z =zooplankton BIN = benurnener L =larva lain

95

Forum Pascasatjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Estimasi Spesies Potensial Makanan Alami Benur dan Nener

Beberapa genus fitoplankton yang diduga dimangsa oleh benur dan nener di antaranya adalah Bacteriastrum Chaetoceros Cimacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Oityum sp Eucampia Ghompospaeria Hyaodiscus sthnia Lauderia Skeetonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix Beberapa hal menarik yang didapatkan selama penelitian ini adalah adanya genus fitoplankton yang secara temporal melimpah dan bertepatan dengan fase melimpahnya benur yaitu Climacospaenia Beberapa jenis zooplankton yang ditemukan cukup melimpah ketika kelimpahan benur dan nener mencapai puncaknya seperti telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracaanus Parapa vella dan Mikrosetella Jensi-jenis tersebut diduga kuat merupakan jenis yang dimangsa oleh benur dan nener

Dinamika Populasi dalam Komunitas Plankton

Kelimpahan fitoplankton yang terhitung pada 16 stasiun (Gam bar 2) berkisar 583-28563 sel per liter dengan rata-rata plusmn SO (7433 plusmn 4770) sel per liter mengalami fluktuasi dengan tendensi secara umum meningkat dari bulan September hingga November dan menurun dari bulan Oesember sampai Februari Kelimpahan zooplankton yang didapatkan selama penelitian berkisar 22-3413 individu per liter dengan rata-rata plusmn SO (631 plusmn 533) sel per liter Perubahan ratashyrata kelimpahan zooplankton dari seluruh stasiun selama penelitian menunjukkan fluktuasi naik turun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 Pola perubahan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton sesuai hasil ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarmusim (Tabel 3) Perubahan populasi plankton diduga terkait pengaruh parameter lingkungan yang bergantung pada musim dan pengaruh pemangsaan baik oleh benur maupun nener Oidukung oleh pernyataan Clark (1974) bahwa suhu mempunyai pengaruh yang besar di ekosistem pesisir Berbagai aktivitas hewan akuatik diatur oleh suhu misalnya migrasi pemijahan kebiasan makan kecepatan berenang perkembangan larva dan laju metabolisme Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengaruh parameter lingkungan terhadap perubahan kelimpahan plankton tidak terlalu besar meskipun dalam analisis FCA terlihat adanya assosiasi antara jenis plankton tertentu dan stasiun dan waktu pengamatan tertentu (Gambar 3)

t5lXlO -__ _ _-_ _ - _ - ------ - --

~ Total FrtlJplanktDn - - ti- - Total looplanttto

Waktu pengamatan

Gambar 2 Kelimpahan rata-rata fitoplankton dan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan

Fitoplankton Diatom Dinonagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitopla Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplanJ Keterangan

awal bula zooplankto _ 8400 ekor - ~ memungk E-

33 Se~e 2 - ~ karena per _~ bull populasi ZltY Eshy

sesuai de ashylarva ikan shypemangsaashy W

minimal teeshykelimpahar =-shymendukung =~-

A

Gambar 3 shy

96

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

ener Tabel 3 Rata-rata plusmn standard error (se) kelimpahan setiap kelas fitoplankton dan zooplankton (seilliter) menurut musim benur dan nener

r dan nener di Cocconeis

- _

~r

~

-

-ompospaeria allassiosira

Q didapatkan ~=cara temporal

macospaenia e middot s kelimpahan

- z-a copepoda - middotersebut diduga

Musim benur dan nenerFitoplanicton dan zooplankton

Sebelum (Sept1-Okt2) Puncak (NopHan 1) Setelah (Jan 1- Feb2) Fitoplankton Diatom Dinoflagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitoplankton Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplankton

5936plusmn256a 433plusmn19 453plusmn25 164plusmn9

6986plusmn291middot

310plusmn18middot 117plusmn8middot 17plusmn1a 21plusmn2

466plusmn25

8121plusmn265b 3918plusmn171 597plusmn24b 311plusmn17 632plusmn33b 319plusmn20 230plusmn1b 113plusmn8

9580plusmn308b 4661plusmn200lt

577plusmn27b 289plusmn16 188plusmn1Qb 119plusmn9gt 43plusmn2 17plusmn1 49plusmn3b 31plusmn2

857plusmn38b 456plusmn25

~ar 2) berkisar - - 5el per liter

- a dari bulan ~ ~pai Februari

~ jsar 22-3413 bull =c ubahan ratashy

- ~r Tlenunjukkan ca perubahan

- menunjukkan - ahan populasi ergantung pada bull Didukung oleh

ang besar di e- suhu misalnya

eDangan larva _l lkkan bahwa

- gtIankton tidak i antara jenis

a~~r3)

E-asarkan waktu

Keterangan Huruf yang berbeda dalam bans yang sarna menunjukkan perbedaan rata-rata kelimpahan menurut musim berdasarkan uji Tukey (0=005) Jika antar dua musim tidak terdapat minimal satu huruf yang sama rata-rata kelimpahan antar kedua musim tersebut signifikan berbeda

Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada saat pertama kali pengamatan pada awal bulan September adalah 5490 sel per liter Pada saat tersebut kelimpahan zooplankton dan larva lain cukup rendah dengan rata-rata 499 individulliter dan 8400 ekor106 liter Karena kondisi kepadatan pemangsa yang relatif rendah memungkinkan pertambahan populasi fitoplankton selama dua minggu sekitar 33 Setelah dua minggu kemudian kelimpahan fitoplankton menurun kembali karena pertumbuhan fitoplankton dua minggu sebelumnya memicu pertumbuhan populasi zooplankton Dalam waktu yang bersamaan benur sudah mulai muncul sesuai dengan pernyataan Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) bahwa kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Dampak pemangsaan terhadap populasi fitoplankton dapat mencapai nilai kelimpahan minimal terendah kedua sebesar 947 seiliter Oleh karena itu terjadi penurunan kelimpahan populasi fitoplankton meskipun kondisi parameter lingkungan masih mendukung pertumbuhan fitoplankton

___- ~

15Rjchelia

-lt---

--

0 ------J

p- [ bull PronocIMIcaA

Axis 1(33)

Gambar 3 Distribusi jenis fitoplankton (A) dan zooplankton (8) berdasarkan kelimpahan di setiap transek dan bulan pengamatan pada sumbu faktorial F1 dan F2 dari anal isis FCA

97

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 5: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

PENDAHULUAN

Plankton memiliki peranan penting dalam ekosistem perairan Fitoplankton dan zooplankton menjadi sumber makanan utama larva berbagai jenis ikan udang dan hewan lainnya Komposisi jenis dan kelimpahan fitoplankton sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan aktivitas pemangsaan oleh zooplankton dan organisme planktivor lainya Intensitas pemangsaan zooplankton dan pemangsaan oleh larva berbagai jenis hewan tingkat tinggi merupakan faktor utama yang cukup berpengaruh terhadap dinamika kelimpahan fitoplankton Kelimpahan dan kelangsungan hidup populasi larva udang windu Penaeus monodon Fabricus (benur) larva ikan bandeng Chanos chanos Forskal (nener) dan larva lainnya secara musiman mempengaruhi kelimpahan fitoplankton dan zooplankton di beberapa perairan pantai di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan

Kegiatan penangkapan benur dan nener pad a beberapa sentra penangkapan dilakukan secara musiman mengikuti kelimpahan populasinya di alam Puncak musim biasanya terjadi pad a musim barat Secara alamiah dengan meningkatnya populasi benur dan nener di alam pada musim tertentu akan berpengaruh terhadap populasi plankton sebagai prey Perubahan kondis i lingkungan dan tekanan pemangsaan pada musim tersebut menyebabkan populasi plankton akan mengalami perubahan sesuai keseimbangan antara daya dukung lingkungan dan laju pemangsaan Melihat gejala ini dapat dipastikan bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan populasi benur dan nener itu sangat melimpah pada musim tersebut Bagaimana hubungan populasi plankton dengan kelimpahan benur dan nener berikut mekanisme mangsa memangsa membentuk dinamika populasinya merupakan salah satu kajian yang dianggap perlu untuk diteliti Hal ini merupakan salah satu yang melatarbelakangi penelitian ini dilaksanakan

Tujuan penelitian adalah mempelajari bagaimana hubungan parameter lingkungan kelimpahan plankton dan produktivitas primer dengan kelimpahan benur dan nener di lokasi penelitian serta mengkaji dinamika populasi plankton benur dan nener sebelum pada saat dan setelah puncak musim Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar mengenai karakteristik perairan pantai kapasitas daya dukung dan dinamika sistem planktonik serta pengaruhnya terhadap populasi benur dan nener

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari bulan September 2005 sampai Februari 2006 di pantai Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran in situ pada 16 stasiun (4 transek) dengan mengukur parameter lingkungan (suhu salinitas pH kadar DO dan kecepatan arus) produktivitas primer pengambilan air sampel untuk plankton dan kadar nutrien (nitrat fosfat dan silikat) kelimpahan benur nener dan larva lainnya pengamatan pemangsaan fitoplankton oleh zooplankton dan pengamatan pemangsaan plankton (fitoplankton dan zooplankton) oleh benur nener dan larva lain Kegiatan di laboratorium terdiri dari identifikasi jenis plankton dan larva pengambilan gambar plankton percobaan isolasi plankton dan pengukuran kadar nutrien Pengukuran parameter lingkungan dilakukan 2 kali dalam sebulan bersamaan pengambilan sampel

Dina if

plan~ air ke dengal Pengar menar ~

-~c

-~

pemang-shydibua ramiddotshyKotak ~ bervol dari zoopla

per~

kurunga-B-

r

zooplar

(ANO memba shybenur diguna shylain de- ~ shy

populas a denga correIa dilakuka~ J faktoria plankto a anal isis e5I dan Ex bantu parametE~

grafik do

92

5

=maeus ~ - ener)

dan

-airan = _hnya

)jnamika Populasi Plankton daam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

plankton benur nener dan larva pada semua stasiun pengamatan Pengambilan air kelimpahan fitoplankton dan zooplankton menggunakan plankton net bersusun dengan mesh size 35 IJm dan 50 IJm dengan menyaring air sebanyak 80 liter Pengambilan sam pel untuk benur nener dan larva lainnya dilakukan dengan menarik seser sejauh 25 meter sejajar garis pantai pada 4 transek

Pengukuran produktivitas primer menggunakan metode botol-gelap dan botol-terang mengikuti eara yang telah dilakukan Kaswadji (1996) Pengamatan pemangsaan di lapangan dilakukan dengan pemeliharaan dalam alatkotak yang dibuat dari plankton net yang tidak meloloskan fitoplankton (mesh size 35 IJm) Kotak dibuat dalam bentuk kubus dengan ukuran 10 X 10 X 10 em 3 atau bervolume 1 liter Kotak pemangsaan ditempatkan dalam kolom air sekitar 50 em dari permukaan dengan jarak antarkotak 20 em Setiap kotak diisi fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain dalam 12 kombinasi (antara fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain) Masing-masing kombinasi terdiri dari 6 kurungan untuk diamati setiap interval 4 jam selama 24 jam

Beberapa anal isis data yang digunakan di antaranya anal isis ragam (ANOVA) dengan raneangan pereobaan aeak kelompok dan Uji Tukey untuk membandingkan antarmusim beberapa parameter lingkungan kelipahan plankton benur nener dan larva lain Analisis regresi linear sederhana dan berganda digunakan untuk menghubungkan kelimpahan plankton benur nener dan larva lain dengan parameter lingkungan serta antara pemangsaan dan dinamika populasi plankton Untuk menduga seberapa besar korelasi salah satu komponen dengan yang lainnya digunakan analisis korelasi SpearmanSperman rank correlation (Siegel 1946) dan uji t berpasangan Analisis komponen utama (PCA) dilakukan untuk melihat sebaran spasiotemporal parameter lingkungan Analisis faktorial korespondensi (FCA) digunakan untuk melihat asosiasi antara kelimpahan plankton dan stasiun dan waktu pengamatan Dalam menjalankan beberapa analisis tersebut digunakan perangkat lunak sebagai alat bantu seperti SPSS 150 dan Exel Stat 60 Di samping beberapa analisis tersebut digunakan pula alat bantu lain seperti Surfer 70 untuk menggambarkan sebaran mendatar beberapa parameter lingkungan dan Microsoft Excel untuk penyajian dalam bentuk diagram grafik dan histogram

HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter Lingkungan

Kisaran dan rata-rata plusmn SD beberapa parameter lingkungan yang diukur pada 16 stasiun selama penelitian disajikan dalam Tabel 1 Hasil analisi ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa semua parameter lingkungan keeuali pH dan kadar fosfat signifikan berbeda menurut musim (sesuai kelimpahan benur dan nener) Sebaran spasiotemporal parameter lingkungan sangat dipengaruhi oleh musim yang berhubungan dengan eurah hujan dan masuknya air tawar di perairan pantai

Hasil analisis PCA terhadap 24 observasi (6 bulan x 4 transek) menunjukkan bahwa sebaran spasiotemporal parameter Iingkungan di lokasi penelitian lebih dicirikan oleh perbedaan menurut waktu pengamatan Pada bulan Januari dan Februari dicirikan oleh keeepatan arus tinggi Pada bulan September dan Oktober dicirikan oleh kadar DO dan suhu lebih tinggi di stasiun dekat pantai dan nilai pH dan salinitas yang lebih tinggi di stasiun tebih jauh dari pantai

93

Dinamika Pcr

(2)

(3)

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Tabel 1 Kisaran beberapa parameter lingkungan dari semua stasiun selama penelitian dan rata-rata berdasarkan musim benur dan nener

Kisaran Musim benur dan nenerParameter oseanografi

SebeJum Puncak SeteJah(satuan) Minimum Maksimum

(Sept1-0kt2J (Nop1-Jan1) (Jan2-feb2) Suhu (OC) 267 314 2931plusmn010middot 2930plusmn009shy 2BOBplusmn0W SaJinitas () 230 335 30BOplusmn023 2964plusmn016b 2700plusmn020 pH 54 B1 666plusmn0O5 660plusmn004 667plusmnO06 DO (ppm) 35 B7 601plusmnO11middot 619plusmn010shy 515plusmnOW Kecematan arus (mdetik) OOB 107 0339plusmn0014lt 0523plusmnO013b O632plusmn0O25 Nitrat (ppm) 002 O4B 0195plusmn0033ob 0139plusmn0027 0255plusmn0033b

Fosfat (ppm) 009 020 0111plusmn0O09 0116plusmn0007 0127plusmnOO09

Kelimpahan Benur Nener dan Larva Lain

Kelimpahan benur yang didapatkan dari setiap stasiun selama penelitian berkisar 0-29067 (rata-rata 6990 ekor1000 m nener berkisar 0-7733 (rata-rata 1586 ekor1000 m dan larva lain berkisar 1600-54400 (rata-rata 16362 ekor1000 m Hasif ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelimpahan benur nener dan larva lain menurut waktu pengamatan dengan pola perubahan kelimpahan benur nener dan larva lain seperti ditunjukkan dalam Gambar 1

-- - Ir - --

4f JJ J Waktu pengamatan

Gambar 1 Kelimpahan benur (A) nener (8) dan larva lain (C) pada setiap transek menurut waktu pengamatan selama penelitian

Pemangsaan Plankton

Pengamatan laju pemangsaan plankton pada berbagai kombinasi mangsa dan pemangsa menunjukkan bahwa laju pemangsaan cenderung meningkat dengan meningkatnya kelimpahan awal mangsa (prey) Laju pemangsaan kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan dan hubungan laju

50000

E 45000

0 40000

~3SltXXl ~ 30000

iii 25000 ~ 30000 ~ 151XlO

i 10000

~ 5000 ji

bull 1 8 r c _ _ ak C

Waktu pengamatan

ketika -c - --a (4) Kelim ~-shy

zoop a-middot - lain a--E ~ terda-c ~ ~

lain dc - o ~ o -

(5) Kelimoc - =shyterha a lain secc r shy

(6) Kena os - shyterti 9_ pound-a ketika C- c

(7) Kenao

2 - 0

terting Opound_ c dimanpoundS2 of

(8) KenalKa shymeningmiddot - ~ deg

dimangsc shyterjadi c -

Tabel 2 Ra~shyte a shya a-a paCE -

Kombinasi pe~ shy

F+Z F+BN Z+BIN F+Z+BIN F-+t Z-+t F+Z-+t F+BIN-+t Z+BN-+t F+Z-+BN-+t Keterangan F =_

94

selama ~ eo

Selelah Jan2-Feb21 2808plusmnOW 27()()plusmn020c

57plusmnO06 i 15plusmn011 ~ 532plusmn0025middot 1255plusmn0033b

1127plusmn0009

sSa~a penelitian --33 (rata-rata ~ata 16362

Cla perbedaan engan pola an dalam

_ _ middot_c _0

~

~-_____J 1- i i i j

setlap transek

man gsa meningkat

angsaan gan laju

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

pemangsaan dengan kelimpahan awal prey dari 7 periode pengamatan hasilnya seperti dirangkum dalam Tabel 2 Selain perbedaan laju pemangsaan berdasarkan kombinasi antara prey dan predator kel impahan awal prey informasi mengenai indikasi adanya persaingan antarpredator juga terlihat

Berdasarkan data dalam Tabel 2 dapat disimpulkan beberapa hal di antaranya sebagai berikut (1) Laju pemangsaan fitoplankton dan plankton (fitoplankton dan zooplankton)

secara simultan tertinggi terjadi ketika dimangsa secara simultan oleh zooplankton benur nener dan larva lain

(2) Laju pemangsaan terhadap zooplankton tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton

(3) Kelimpahan minimal terendah populasi fitoplankton untuk dimangsa terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton benur nener dan larva lain dan tertinggi ketika hanya dimangsa oleh zooplankton

(4) Kellmpahan minimal untuk terjadinya pemangsaan terhadap populasi zooplankton terendah terjadi ketika dim an gsa oleh benur nener dan larva lain tanpa fitoplankton dan juga ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton sedangkan tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh larva lain dan terdapat fitoplankton

(5) Kelimpahan minimal terendah untuk terjadinya dampak pemangsaan terhadap populasi plankton ketika dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan

(6) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton

(7) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan zooplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh larva lain dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener

(8) Kenaikan laju pemangsaan terhadap populasi plankton dengan meningkatnya kelimpahan plankton tertinggi terjadi ketika plankton dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan dan terendah terjadi ketika hanya dimangsa oleh larva lain

Tabel 2 Rata-rata laju pemangsaan (sel induklliterjam) kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan (sel induklliter) dan koefisien regresi antara laju pemangsaan dengan kelimpahan awal prey (sel induklliter) pada setiap kombinasi pengamatan pemangsaan

Rata-rata laju Illmaogsaan Kelim(lahan minimalleaadinya Koefisien r~resi lajuKombinasi pemangsaan F Z F+Z F Z F+Z F Z F+Z

F+Z 82 2005 0D105 F-+BIN 104 1386 00224 Z-+BIN 6 66 00056 F+Z-+BN 121 12 127 947 36 1076 00197 F+L 78 1971 00150 Z+L 5 49 00125 F+Z+L 112 8 116 1257 80 1363 00166 F-+BIN+L 96 1226 00199 Z-+BN+L 5 36 00066 F+Z-+BN+L 125 10 128 855 41 945 00200 Keterangan F =fitoplankton Z =zooplankton BIN = benurnener L =larva lain

95

Forum Pascasatjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Estimasi Spesies Potensial Makanan Alami Benur dan Nener

Beberapa genus fitoplankton yang diduga dimangsa oleh benur dan nener di antaranya adalah Bacteriastrum Chaetoceros Cimacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Oityum sp Eucampia Ghompospaeria Hyaodiscus sthnia Lauderia Skeetonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix Beberapa hal menarik yang didapatkan selama penelitian ini adalah adanya genus fitoplankton yang secara temporal melimpah dan bertepatan dengan fase melimpahnya benur yaitu Climacospaenia Beberapa jenis zooplankton yang ditemukan cukup melimpah ketika kelimpahan benur dan nener mencapai puncaknya seperti telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracaanus Parapa vella dan Mikrosetella Jensi-jenis tersebut diduga kuat merupakan jenis yang dimangsa oleh benur dan nener

Dinamika Populasi dalam Komunitas Plankton

Kelimpahan fitoplankton yang terhitung pada 16 stasiun (Gam bar 2) berkisar 583-28563 sel per liter dengan rata-rata plusmn SO (7433 plusmn 4770) sel per liter mengalami fluktuasi dengan tendensi secara umum meningkat dari bulan September hingga November dan menurun dari bulan Oesember sampai Februari Kelimpahan zooplankton yang didapatkan selama penelitian berkisar 22-3413 individu per liter dengan rata-rata plusmn SO (631 plusmn 533) sel per liter Perubahan ratashyrata kelimpahan zooplankton dari seluruh stasiun selama penelitian menunjukkan fluktuasi naik turun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 Pola perubahan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton sesuai hasil ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarmusim (Tabel 3) Perubahan populasi plankton diduga terkait pengaruh parameter lingkungan yang bergantung pada musim dan pengaruh pemangsaan baik oleh benur maupun nener Oidukung oleh pernyataan Clark (1974) bahwa suhu mempunyai pengaruh yang besar di ekosistem pesisir Berbagai aktivitas hewan akuatik diatur oleh suhu misalnya migrasi pemijahan kebiasan makan kecepatan berenang perkembangan larva dan laju metabolisme Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengaruh parameter lingkungan terhadap perubahan kelimpahan plankton tidak terlalu besar meskipun dalam analisis FCA terlihat adanya assosiasi antara jenis plankton tertentu dan stasiun dan waktu pengamatan tertentu (Gambar 3)

t5lXlO -__ _ _-_ _ - _ - ------ - --

~ Total FrtlJplanktDn - - ti- - Total looplanttto

Waktu pengamatan

Gambar 2 Kelimpahan rata-rata fitoplankton dan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan

Fitoplankton Diatom Dinonagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitopla Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplanJ Keterangan

awal bula zooplankto _ 8400 ekor - ~ memungk E-

33 Se~e 2 - ~ karena per _~ bull populasi ZltY Eshy

sesuai de ashylarva ikan shypemangsaashy W

minimal teeshykelimpahar =-shymendukung =~-

A

Gambar 3 shy

96

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

ener Tabel 3 Rata-rata plusmn standard error (se) kelimpahan setiap kelas fitoplankton dan zooplankton (seilliter) menurut musim benur dan nener

r dan nener di Cocconeis

- _

~r

~

-

-ompospaeria allassiosira

Q didapatkan ~=cara temporal

macospaenia e middot s kelimpahan

- z-a copepoda - middotersebut diduga

Musim benur dan nenerFitoplanicton dan zooplankton

Sebelum (Sept1-Okt2) Puncak (NopHan 1) Setelah (Jan 1- Feb2) Fitoplankton Diatom Dinoflagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitoplankton Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplankton

5936plusmn256a 433plusmn19 453plusmn25 164plusmn9

6986plusmn291middot

310plusmn18middot 117plusmn8middot 17plusmn1a 21plusmn2

466plusmn25

8121plusmn265b 3918plusmn171 597plusmn24b 311plusmn17 632plusmn33b 319plusmn20 230plusmn1b 113plusmn8

9580plusmn308b 4661plusmn200lt

577plusmn27b 289plusmn16 188plusmn1Qb 119plusmn9gt 43plusmn2 17plusmn1 49plusmn3b 31plusmn2

857plusmn38b 456plusmn25

~ar 2) berkisar - - 5el per liter

- a dari bulan ~ ~pai Februari

~ jsar 22-3413 bull =c ubahan ratashy

- ~r Tlenunjukkan ca perubahan

- menunjukkan - ahan populasi ergantung pada bull Didukung oleh

ang besar di e- suhu misalnya

eDangan larva _l lkkan bahwa

- gtIankton tidak i antara jenis

a~~r3)

E-asarkan waktu

Keterangan Huruf yang berbeda dalam bans yang sarna menunjukkan perbedaan rata-rata kelimpahan menurut musim berdasarkan uji Tukey (0=005) Jika antar dua musim tidak terdapat minimal satu huruf yang sama rata-rata kelimpahan antar kedua musim tersebut signifikan berbeda

Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada saat pertama kali pengamatan pada awal bulan September adalah 5490 sel per liter Pada saat tersebut kelimpahan zooplankton dan larva lain cukup rendah dengan rata-rata 499 individulliter dan 8400 ekor106 liter Karena kondisi kepadatan pemangsa yang relatif rendah memungkinkan pertambahan populasi fitoplankton selama dua minggu sekitar 33 Setelah dua minggu kemudian kelimpahan fitoplankton menurun kembali karena pertumbuhan fitoplankton dua minggu sebelumnya memicu pertumbuhan populasi zooplankton Dalam waktu yang bersamaan benur sudah mulai muncul sesuai dengan pernyataan Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) bahwa kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Dampak pemangsaan terhadap populasi fitoplankton dapat mencapai nilai kelimpahan minimal terendah kedua sebesar 947 seiliter Oleh karena itu terjadi penurunan kelimpahan populasi fitoplankton meskipun kondisi parameter lingkungan masih mendukung pertumbuhan fitoplankton

___- ~

15Rjchelia

-lt---

--

0 ------J

p- [ bull PronocIMIcaA

Axis 1(33)

Gambar 3 Distribusi jenis fitoplankton (A) dan zooplankton (8) berdasarkan kelimpahan di setiap transek dan bulan pengamatan pada sumbu faktorial F1 dan F2 dari anal isis FCA

97

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 6: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

=maeus ~ - ener)

dan

-airan = _hnya

)jnamika Populasi Plankton daam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

plankton benur nener dan larva pada semua stasiun pengamatan Pengambilan air kelimpahan fitoplankton dan zooplankton menggunakan plankton net bersusun dengan mesh size 35 IJm dan 50 IJm dengan menyaring air sebanyak 80 liter Pengambilan sam pel untuk benur nener dan larva lainnya dilakukan dengan menarik seser sejauh 25 meter sejajar garis pantai pada 4 transek

Pengukuran produktivitas primer menggunakan metode botol-gelap dan botol-terang mengikuti eara yang telah dilakukan Kaswadji (1996) Pengamatan pemangsaan di lapangan dilakukan dengan pemeliharaan dalam alatkotak yang dibuat dari plankton net yang tidak meloloskan fitoplankton (mesh size 35 IJm) Kotak dibuat dalam bentuk kubus dengan ukuran 10 X 10 X 10 em 3 atau bervolume 1 liter Kotak pemangsaan ditempatkan dalam kolom air sekitar 50 em dari permukaan dengan jarak antarkotak 20 em Setiap kotak diisi fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain dalam 12 kombinasi (antara fitoplankton zooplankton benurnener dan larva lain) Masing-masing kombinasi terdiri dari 6 kurungan untuk diamati setiap interval 4 jam selama 24 jam

Beberapa anal isis data yang digunakan di antaranya anal isis ragam (ANOVA) dengan raneangan pereobaan aeak kelompok dan Uji Tukey untuk membandingkan antarmusim beberapa parameter lingkungan kelipahan plankton benur nener dan larva lain Analisis regresi linear sederhana dan berganda digunakan untuk menghubungkan kelimpahan plankton benur nener dan larva lain dengan parameter lingkungan serta antara pemangsaan dan dinamika populasi plankton Untuk menduga seberapa besar korelasi salah satu komponen dengan yang lainnya digunakan analisis korelasi SpearmanSperman rank correlation (Siegel 1946) dan uji t berpasangan Analisis komponen utama (PCA) dilakukan untuk melihat sebaran spasiotemporal parameter lingkungan Analisis faktorial korespondensi (FCA) digunakan untuk melihat asosiasi antara kelimpahan plankton dan stasiun dan waktu pengamatan Dalam menjalankan beberapa analisis tersebut digunakan perangkat lunak sebagai alat bantu seperti SPSS 150 dan Exel Stat 60 Di samping beberapa analisis tersebut digunakan pula alat bantu lain seperti Surfer 70 untuk menggambarkan sebaran mendatar beberapa parameter lingkungan dan Microsoft Excel untuk penyajian dalam bentuk diagram grafik dan histogram

HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter Lingkungan

Kisaran dan rata-rata plusmn SD beberapa parameter lingkungan yang diukur pada 16 stasiun selama penelitian disajikan dalam Tabel 1 Hasil analisi ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa semua parameter lingkungan keeuali pH dan kadar fosfat signifikan berbeda menurut musim (sesuai kelimpahan benur dan nener) Sebaran spasiotemporal parameter lingkungan sangat dipengaruhi oleh musim yang berhubungan dengan eurah hujan dan masuknya air tawar di perairan pantai

Hasil analisis PCA terhadap 24 observasi (6 bulan x 4 transek) menunjukkan bahwa sebaran spasiotemporal parameter Iingkungan di lokasi penelitian lebih dicirikan oleh perbedaan menurut waktu pengamatan Pada bulan Januari dan Februari dicirikan oleh keeepatan arus tinggi Pada bulan September dan Oktober dicirikan oleh kadar DO dan suhu lebih tinggi di stasiun dekat pantai dan nilai pH dan salinitas yang lebih tinggi di stasiun tebih jauh dari pantai

93

Dinamika Pcr

(2)

(3)

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Tabel 1 Kisaran beberapa parameter lingkungan dari semua stasiun selama penelitian dan rata-rata berdasarkan musim benur dan nener

Kisaran Musim benur dan nenerParameter oseanografi

SebeJum Puncak SeteJah(satuan) Minimum Maksimum

(Sept1-0kt2J (Nop1-Jan1) (Jan2-feb2) Suhu (OC) 267 314 2931plusmn010middot 2930plusmn009shy 2BOBplusmn0W SaJinitas () 230 335 30BOplusmn023 2964plusmn016b 2700plusmn020 pH 54 B1 666plusmn0O5 660plusmn004 667plusmnO06 DO (ppm) 35 B7 601plusmnO11middot 619plusmn010shy 515plusmnOW Kecematan arus (mdetik) OOB 107 0339plusmn0014lt 0523plusmnO013b O632plusmn0O25 Nitrat (ppm) 002 O4B 0195plusmn0033ob 0139plusmn0027 0255plusmn0033b

Fosfat (ppm) 009 020 0111plusmn0O09 0116plusmn0007 0127plusmnOO09

Kelimpahan Benur Nener dan Larva Lain

Kelimpahan benur yang didapatkan dari setiap stasiun selama penelitian berkisar 0-29067 (rata-rata 6990 ekor1000 m nener berkisar 0-7733 (rata-rata 1586 ekor1000 m dan larva lain berkisar 1600-54400 (rata-rata 16362 ekor1000 m Hasif ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelimpahan benur nener dan larva lain menurut waktu pengamatan dengan pola perubahan kelimpahan benur nener dan larva lain seperti ditunjukkan dalam Gambar 1

-- - Ir - --

4f JJ J Waktu pengamatan

Gambar 1 Kelimpahan benur (A) nener (8) dan larva lain (C) pada setiap transek menurut waktu pengamatan selama penelitian

Pemangsaan Plankton

Pengamatan laju pemangsaan plankton pada berbagai kombinasi mangsa dan pemangsa menunjukkan bahwa laju pemangsaan cenderung meningkat dengan meningkatnya kelimpahan awal mangsa (prey) Laju pemangsaan kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan dan hubungan laju

50000

E 45000

0 40000

~3SltXXl ~ 30000

iii 25000 ~ 30000 ~ 151XlO

i 10000

~ 5000 ji

bull 1 8 r c _ _ ak C

Waktu pengamatan

ketika -c - --a (4) Kelim ~-shy

zoop a-middot - lain a--E ~ terda-c ~ ~

lain dc - o ~ o -

(5) Kelimoc - =shyterha a lain secc r shy

(6) Kena os - shyterti 9_ pound-a ketika C- c

(7) Kenao

2 - 0

terting Opound_ c dimanpoundS2 of

(8) KenalKa shymeningmiddot - ~ deg

dimangsc shyterjadi c -

Tabel 2 Ra~shyte a shya a-a paCE -

Kombinasi pe~ shy

F+Z F+BN Z+BIN F+Z+BIN F-+t Z-+t F+Z-+t F+BIN-+t Z+BN-+t F+Z-+BN-+t Keterangan F =_

94

selama ~ eo

Selelah Jan2-Feb21 2808plusmnOW 27()()plusmn020c

57plusmnO06 i 15plusmn011 ~ 532plusmn0025middot 1255plusmn0033b

1127plusmn0009

sSa~a penelitian --33 (rata-rata ~ata 16362

Cla perbedaan engan pola an dalam

_ _ middot_c _0

~

~-_____J 1- i i i j

setlap transek

man gsa meningkat

angsaan gan laju

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

pemangsaan dengan kelimpahan awal prey dari 7 periode pengamatan hasilnya seperti dirangkum dalam Tabel 2 Selain perbedaan laju pemangsaan berdasarkan kombinasi antara prey dan predator kel impahan awal prey informasi mengenai indikasi adanya persaingan antarpredator juga terlihat

Berdasarkan data dalam Tabel 2 dapat disimpulkan beberapa hal di antaranya sebagai berikut (1) Laju pemangsaan fitoplankton dan plankton (fitoplankton dan zooplankton)

secara simultan tertinggi terjadi ketika dimangsa secara simultan oleh zooplankton benur nener dan larva lain

(2) Laju pemangsaan terhadap zooplankton tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton

(3) Kelimpahan minimal terendah populasi fitoplankton untuk dimangsa terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton benur nener dan larva lain dan tertinggi ketika hanya dimangsa oleh zooplankton

(4) Kellmpahan minimal untuk terjadinya pemangsaan terhadap populasi zooplankton terendah terjadi ketika dim an gsa oleh benur nener dan larva lain tanpa fitoplankton dan juga ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton sedangkan tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh larva lain dan terdapat fitoplankton

(5) Kelimpahan minimal terendah untuk terjadinya dampak pemangsaan terhadap populasi plankton ketika dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan

(6) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton

(7) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan zooplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh larva lain dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener

(8) Kenaikan laju pemangsaan terhadap populasi plankton dengan meningkatnya kelimpahan plankton tertinggi terjadi ketika plankton dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan dan terendah terjadi ketika hanya dimangsa oleh larva lain

Tabel 2 Rata-rata laju pemangsaan (sel induklliterjam) kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan (sel induklliter) dan koefisien regresi antara laju pemangsaan dengan kelimpahan awal prey (sel induklliter) pada setiap kombinasi pengamatan pemangsaan

Rata-rata laju Illmaogsaan Kelim(lahan minimalleaadinya Koefisien r~resi lajuKombinasi pemangsaan F Z F+Z F Z F+Z F Z F+Z

F+Z 82 2005 0D105 F-+BIN 104 1386 00224 Z-+BIN 6 66 00056 F+Z-+BN 121 12 127 947 36 1076 00197 F+L 78 1971 00150 Z+L 5 49 00125 F+Z+L 112 8 116 1257 80 1363 00166 F-+BIN+L 96 1226 00199 Z-+BN+L 5 36 00066 F+Z-+BN+L 125 10 128 855 41 945 00200 Keterangan F =fitoplankton Z =zooplankton BIN = benurnener L =larva lain

95

Forum Pascasatjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Estimasi Spesies Potensial Makanan Alami Benur dan Nener

Beberapa genus fitoplankton yang diduga dimangsa oleh benur dan nener di antaranya adalah Bacteriastrum Chaetoceros Cimacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Oityum sp Eucampia Ghompospaeria Hyaodiscus sthnia Lauderia Skeetonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix Beberapa hal menarik yang didapatkan selama penelitian ini adalah adanya genus fitoplankton yang secara temporal melimpah dan bertepatan dengan fase melimpahnya benur yaitu Climacospaenia Beberapa jenis zooplankton yang ditemukan cukup melimpah ketika kelimpahan benur dan nener mencapai puncaknya seperti telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracaanus Parapa vella dan Mikrosetella Jensi-jenis tersebut diduga kuat merupakan jenis yang dimangsa oleh benur dan nener

Dinamika Populasi dalam Komunitas Plankton

Kelimpahan fitoplankton yang terhitung pada 16 stasiun (Gam bar 2) berkisar 583-28563 sel per liter dengan rata-rata plusmn SO (7433 plusmn 4770) sel per liter mengalami fluktuasi dengan tendensi secara umum meningkat dari bulan September hingga November dan menurun dari bulan Oesember sampai Februari Kelimpahan zooplankton yang didapatkan selama penelitian berkisar 22-3413 individu per liter dengan rata-rata plusmn SO (631 plusmn 533) sel per liter Perubahan ratashyrata kelimpahan zooplankton dari seluruh stasiun selama penelitian menunjukkan fluktuasi naik turun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 Pola perubahan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton sesuai hasil ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarmusim (Tabel 3) Perubahan populasi plankton diduga terkait pengaruh parameter lingkungan yang bergantung pada musim dan pengaruh pemangsaan baik oleh benur maupun nener Oidukung oleh pernyataan Clark (1974) bahwa suhu mempunyai pengaruh yang besar di ekosistem pesisir Berbagai aktivitas hewan akuatik diatur oleh suhu misalnya migrasi pemijahan kebiasan makan kecepatan berenang perkembangan larva dan laju metabolisme Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengaruh parameter lingkungan terhadap perubahan kelimpahan plankton tidak terlalu besar meskipun dalam analisis FCA terlihat adanya assosiasi antara jenis plankton tertentu dan stasiun dan waktu pengamatan tertentu (Gambar 3)

t5lXlO -__ _ _-_ _ - _ - ------ - --

~ Total FrtlJplanktDn - - ti- - Total looplanttto

Waktu pengamatan

Gambar 2 Kelimpahan rata-rata fitoplankton dan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan

Fitoplankton Diatom Dinonagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitopla Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplanJ Keterangan

awal bula zooplankto _ 8400 ekor - ~ memungk E-

33 Se~e 2 - ~ karena per _~ bull populasi ZltY Eshy

sesuai de ashylarva ikan shypemangsaashy W

minimal teeshykelimpahar =-shymendukung =~-

A

Gambar 3 shy

96

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

ener Tabel 3 Rata-rata plusmn standard error (se) kelimpahan setiap kelas fitoplankton dan zooplankton (seilliter) menurut musim benur dan nener

r dan nener di Cocconeis

- _

~r

~

-

-ompospaeria allassiosira

Q didapatkan ~=cara temporal

macospaenia e middot s kelimpahan

- z-a copepoda - middotersebut diduga

Musim benur dan nenerFitoplanicton dan zooplankton

Sebelum (Sept1-Okt2) Puncak (NopHan 1) Setelah (Jan 1- Feb2) Fitoplankton Diatom Dinoflagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitoplankton Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplankton

5936plusmn256a 433plusmn19 453plusmn25 164plusmn9

6986plusmn291middot

310plusmn18middot 117plusmn8middot 17plusmn1a 21plusmn2

466plusmn25

8121plusmn265b 3918plusmn171 597plusmn24b 311plusmn17 632plusmn33b 319plusmn20 230plusmn1b 113plusmn8

9580plusmn308b 4661plusmn200lt

577plusmn27b 289plusmn16 188plusmn1Qb 119plusmn9gt 43plusmn2 17plusmn1 49plusmn3b 31plusmn2

857plusmn38b 456plusmn25

~ar 2) berkisar - - 5el per liter

- a dari bulan ~ ~pai Februari

~ jsar 22-3413 bull =c ubahan ratashy

- ~r Tlenunjukkan ca perubahan

- menunjukkan - ahan populasi ergantung pada bull Didukung oleh

ang besar di e- suhu misalnya

eDangan larva _l lkkan bahwa

- gtIankton tidak i antara jenis

a~~r3)

E-asarkan waktu

Keterangan Huruf yang berbeda dalam bans yang sarna menunjukkan perbedaan rata-rata kelimpahan menurut musim berdasarkan uji Tukey (0=005) Jika antar dua musim tidak terdapat minimal satu huruf yang sama rata-rata kelimpahan antar kedua musim tersebut signifikan berbeda

Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada saat pertama kali pengamatan pada awal bulan September adalah 5490 sel per liter Pada saat tersebut kelimpahan zooplankton dan larva lain cukup rendah dengan rata-rata 499 individulliter dan 8400 ekor106 liter Karena kondisi kepadatan pemangsa yang relatif rendah memungkinkan pertambahan populasi fitoplankton selama dua minggu sekitar 33 Setelah dua minggu kemudian kelimpahan fitoplankton menurun kembali karena pertumbuhan fitoplankton dua minggu sebelumnya memicu pertumbuhan populasi zooplankton Dalam waktu yang bersamaan benur sudah mulai muncul sesuai dengan pernyataan Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) bahwa kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Dampak pemangsaan terhadap populasi fitoplankton dapat mencapai nilai kelimpahan minimal terendah kedua sebesar 947 seiliter Oleh karena itu terjadi penurunan kelimpahan populasi fitoplankton meskipun kondisi parameter lingkungan masih mendukung pertumbuhan fitoplankton

___- ~

15Rjchelia

-lt---

--

0 ------J

p- [ bull PronocIMIcaA

Axis 1(33)

Gambar 3 Distribusi jenis fitoplankton (A) dan zooplankton (8) berdasarkan kelimpahan di setiap transek dan bulan pengamatan pada sumbu faktorial F1 dan F2 dari anal isis FCA

97

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 7: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

Dinamika Pcr

(2)

(3)

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Tabel 1 Kisaran beberapa parameter lingkungan dari semua stasiun selama penelitian dan rata-rata berdasarkan musim benur dan nener

Kisaran Musim benur dan nenerParameter oseanografi

SebeJum Puncak SeteJah(satuan) Minimum Maksimum

(Sept1-0kt2J (Nop1-Jan1) (Jan2-feb2) Suhu (OC) 267 314 2931plusmn010middot 2930plusmn009shy 2BOBplusmn0W SaJinitas () 230 335 30BOplusmn023 2964plusmn016b 2700plusmn020 pH 54 B1 666plusmn0O5 660plusmn004 667plusmnO06 DO (ppm) 35 B7 601plusmnO11middot 619plusmn010shy 515plusmnOW Kecematan arus (mdetik) OOB 107 0339plusmn0014lt 0523plusmnO013b O632plusmn0O25 Nitrat (ppm) 002 O4B 0195plusmn0033ob 0139plusmn0027 0255plusmn0033b

Fosfat (ppm) 009 020 0111plusmn0O09 0116plusmn0007 0127plusmnOO09

Kelimpahan Benur Nener dan Larva Lain

Kelimpahan benur yang didapatkan dari setiap stasiun selama penelitian berkisar 0-29067 (rata-rata 6990 ekor1000 m nener berkisar 0-7733 (rata-rata 1586 ekor1000 m dan larva lain berkisar 1600-54400 (rata-rata 16362 ekor1000 m Hasif ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelimpahan benur nener dan larva lain menurut waktu pengamatan dengan pola perubahan kelimpahan benur nener dan larva lain seperti ditunjukkan dalam Gambar 1

-- - Ir - --

4f JJ J Waktu pengamatan

Gambar 1 Kelimpahan benur (A) nener (8) dan larva lain (C) pada setiap transek menurut waktu pengamatan selama penelitian

Pemangsaan Plankton

Pengamatan laju pemangsaan plankton pada berbagai kombinasi mangsa dan pemangsa menunjukkan bahwa laju pemangsaan cenderung meningkat dengan meningkatnya kelimpahan awal mangsa (prey) Laju pemangsaan kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan dan hubungan laju

50000

E 45000

0 40000

~3SltXXl ~ 30000

iii 25000 ~ 30000 ~ 151XlO

i 10000

~ 5000 ji

bull 1 8 r c _ _ ak C

Waktu pengamatan

ketika -c - --a (4) Kelim ~-shy

zoop a-middot - lain a--E ~ terda-c ~ ~

lain dc - o ~ o -

(5) Kelimoc - =shyterha a lain secc r shy

(6) Kena os - shyterti 9_ pound-a ketika C- c

(7) Kenao

2 - 0

terting Opound_ c dimanpoundS2 of

(8) KenalKa shymeningmiddot - ~ deg

dimangsc shyterjadi c -

Tabel 2 Ra~shyte a shya a-a paCE -

Kombinasi pe~ shy

F+Z F+BN Z+BIN F+Z+BIN F-+t Z-+t F+Z-+t F+BIN-+t Z+BN-+t F+Z-+BN-+t Keterangan F =_

94

selama ~ eo

Selelah Jan2-Feb21 2808plusmnOW 27()()plusmn020c

57plusmnO06 i 15plusmn011 ~ 532plusmn0025middot 1255plusmn0033b

1127plusmn0009

sSa~a penelitian --33 (rata-rata ~ata 16362

Cla perbedaan engan pola an dalam

_ _ middot_c _0

~

~-_____J 1- i i i j

setlap transek

man gsa meningkat

angsaan gan laju

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

pemangsaan dengan kelimpahan awal prey dari 7 periode pengamatan hasilnya seperti dirangkum dalam Tabel 2 Selain perbedaan laju pemangsaan berdasarkan kombinasi antara prey dan predator kel impahan awal prey informasi mengenai indikasi adanya persaingan antarpredator juga terlihat

Berdasarkan data dalam Tabel 2 dapat disimpulkan beberapa hal di antaranya sebagai berikut (1) Laju pemangsaan fitoplankton dan plankton (fitoplankton dan zooplankton)

secara simultan tertinggi terjadi ketika dimangsa secara simultan oleh zooplankton benur nener dan larva lain

(2) Laju pemangsaan terhadap zooplankton tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton

(3) Kelimpahan minimal terendah populasi fitoplankton untuk dimangsa terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton benur nener dan larva lain dan tertinggi ketika hanya dimangsa oleh zooplankton

(4) Kellmpahan minimal untuk terjadinya pemangsaan terhadap populasi zooplankton terendah terjadi ketika dim an gsa oleh benur nener dan larva lain tanpa fitoplankton dan juga ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton sedangkan tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh larva lain dan terdapat fitoplankton

(5) Kelimpahan minimal terendah untuk terjadinya dampak pemangsaan terhadap populasi plankton ketika dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan

(6) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton

(7) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan zooplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh larva lain dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener

(8) Kenaikan laju pemangsaan terhadap populasi plankton dengan meningkatnya kelimpahan plankton tertinggi terjadi ketika plankton dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan dan terendah terjadi ketika hanya dimangsa oleh larva lain

Tabel 2 Rata-rata laju pemangsaan (sel induklliterjam) kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan (sel induklliter) dan koefisien regresi antara laju pemangsaan dengan kelimpahan awal prey (sel induklliter) pada setiap kombinasi pengamatan pemangsaan

Rata-rata laju Illmaogsaan Kelim(lahan minimalleaadinya Koefisien r~resi lajuKombinasi pemangsaan F Z F+Z F Z F+Z F Z F+Z

F+Z 82 2005 0D105 F-+BIN 104 1386 00224 Z-+BIN 6 66 00056 F+Z-+BN 121 12 127 947 36 1076 00197 F+L 78 1971 00150 Z+L 5 49 00125 F+Z+L 112 8 116 1257 80 1363 00166 F-+BIN+L 96 1226 00199 Z-+BN+L 5 36 00066 F+Z-+BN+L 125 10 128 855 41 945 00200 Keterangan F =fitoplankton Z =zooplankton BIN = benurnener L =larva lain

95

Forum Pascasatjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Estimasi Spesies Potensial Makanan Alami Benur dan Nener

Beberapa genus fitoplankton yang diduga dimangsa oleh benur dan nener di antaranya adalah Bacteriastrum Chaetoceros Cimacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Oityum sp Eucampia Ghompospaeria Hyaodiscus sthnia Lauderia Skeetonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix Beberapa hal menarik yang didapatkan selama penelitian ini adalah adanya genus fitoplankton yang secara temporal melimpah dan bertepatan dengan fase melimpahnya benur yaitu Climacospaenia Beberapa jenis zooplankton yang ditemukan cukup melimpah ketika kelimpahan benur dan nener mencapai puncaknya seperti telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracaanus Parapa vella dan Mikrosetella Jensi-jenis tersebut diduga kuat merupakan jenis yang dimangsa oleh benur dan nener

Dinamika Populasi dalam Komunitas Plankton

Kelimpahan fitoplankton yang terhitung pada 16 stasiun (Gam bar 2) berkisar 583-28563 sel per liter dengan rata-rata plusmn SO (7433 plusmn 4770) sel per liter mengalami fluktuasi dengan tendensi secara umum meningkat dari bulan September hingga November dan menurun dari bulan Oesember sampai Februari Kelimpahan zooplankton yang didapatkan selama penelitian berkisar 22-3413 individu per liter dengan rata-rata plusmn SO (631 plusmn 533) sel per liter Perubahan ratashyrata kelimpahan zooplankton dari seluruh stasiun selama penelitian menunjukkan fluktuasi naik turun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 Pola perubahan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton sesuai hasil ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarmusim (Tabel 3) Perubahan populasi plankton diduga terkait pengaruh parameter lingkungan yang bergantung pada musim dan pengaruh pemangsaan baik oleh benur maupun nener Oidukung oleh pernyataan Clark (1974) bahwa suhu mempunyai pengaruh yang besar di ekosistem pesisir Berbagai aktivitas hewan akuatik diatur oleh suhu misalnya migrasi pemijahan kebiasan makan kecepatan berenang perkembangan larva dan laju metabolisme Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengaruh parameter lingkungan terhadap perubahan kelimpahan plankton tidak terlalu besar meskipun dalam analisis FCA terlihat adanya assosiasi antara jenis plankton tertentu dan stasiun dan waktu pengamatan tertentu (Gambar 3)

t5lXlO -__ _ _-_ _ - _ - ------ - --

~ Total FrtlJplanktDn - - ti- - Total looplanttto

Waktu pengamatan

Gambar 2 Kelimpahan rata-rata fitoplankton dan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan

Fitoplankton Diatom Dinonagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitopla Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplanJ Keterangan

awal bula zooplankto _ 8400 ekor - ~ memungk E-

33 Se~e 2 - ~ karena per _~ bull populasi ZltY Eshy

sesuai de ashylarva ikan shypemangsaashy W

minimal teeshykelimpahar =-shymendukung =~-

A

Gambar 3 shy

96

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

ener Tabel 3 Rata-rata plusmn standard error (se) kelimpahan setiap kelas fitoplankton dan zooplankton (seilliter) menurut musim benur dan nener

r dan nener di Cocconeis

- _

~r

~

-

-ompospaeria allassiosira

Q didapatkan ~=cara temporal

macospaenia e middot s kelimpahan

- z-a copepoda - middotersebut diduga

Musim benur dan nenerFitoplanicton dan zooplankton

Sebelum (Sept1-Okt2) Puncak (NopHan 1) Setelah (Jan 1- Feb2) Fitoplankton Diatom Dinoflagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitoplankton Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplankton

5936plusmn256a 433plusmn19 453plusmn25 164plusmn9

6986plusmn291middot

310plusmn18middot 117plusmn8middot 17plusmn1a 21plusmn2

466plusmn25

8121plusmn265b 3918plusmn171 597plusmn24b 311plusmn17 632plusmn33b 319plusmn20 230plusmn1b 113plusmn8

9580plusmn308b 4661plusmn200lt

577plusmn27b 289plusmn16 188plusmn1Qb 119plusmn9gt 43plusmn2 17plusmn1 49plusmn3b 31plusmn2

857plusmn38b 456plusmn25

~ar 2) berkisar - - 5el per liter

- a dari bulan ~ ~pai Februari

~ jsar 22-3413 bull =c ubahan ratashy

- ~r Tlenunjukkan ca perubahan

- menunjukkan - ahan populasi ergantung pada bull Didukung oleh

ang besar di e- suhu misalnya

eDangan larva _l lkkan bahwa

- gtIankton tidak i antara jenis

a~~r3)

E-asarkan waktu

Keterangan Huruf yang berbeda dalam bans yang sarna menunjukkan perbedaan rata-rata kelimpahan menurut musim berdasarkan uji Tukey (0=005) Jika antar dua musim tidak terdapat minimal satu huruf yang sama rata-rata kelimpahan antar kedua musim tersebut signifikan berbeda

Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada saat pertama kali pengamatan pada awal bulan September adalah 5490 sel per liter Pada saat tersebut kelimpahan zooplankton dan larva lain cukup rendah dengan rata-rata 499 individulliter dan 8400 ekor106 liter Karena kondisi kepadatan pemangsa yang relatif rendah memungkinkan pertambahan populasi fitoplankton selama dua minggu sekitar 33 Setelah dua minggu kemudian kelimpahan fitoplankton menurun kembali karena pertumbuhan fitoplankton dua minggu sebelumnya memicu pertumbuhan populasi zooplankton Dalam waktu yang bersamaan benur sudah mulai muncul sesuai dengan pernyataan Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) bahwa kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Dampak pemangsaan terhadap populasi fitoplankton dapat mencapai nilai kelimpahan minimal terendah kedua sebesar 947 seiliter Oleh karena itu terjadi penurunan kelimpahan populasi fitoplankton meskipun kondisi parameter lingkungan masih mendukung pertumbuhan fitoplankton

___- ~

15Rjchelia

-lt---

--

0 ------J

p- [ bull PronocIMIcaA

Axis 1(33)

Gambar 3 Distribusi jenis fitoplankton (A) dan zooplankton (8) berdasarkan kelimpahan di setiap transek dan bulan pengamatan pada sumbu faktorial F1 dan F2 dari anal isis FCA

97

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 8: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

selama ~ eo

Selelah Jan2-Feb21 2808plusmnOW 27()()plusmn020c

57plusmnO06 i 15plusmn011 ~ 532plusmn0025middot 1255plusmn0033b

1127plusmn0009

sSa~a penelitian --33 (rata-rata ~ata 16362

Cla perbedaan engan pola an dalam

_ _ middot_c _0

~

~-_____J 1- i i i j

setlap transek

man gsa meningkat

angsaan gan laju

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

pemangsaan dengan kelimpahan awal prey dari 7 periode pengamatan hasilnya seperti dirangkum dalam Tabel 2 Selain perbedaan laju pemangsaan berdasarkan kombinasi antara prey dan predator kel impahan awal prey informasi mengenai indikasi adanya persaingan antarpredator juga terlihat

Berdasarkan data dalam Tabel 2 dapat disimpulkan beberapa hal di antaranya sebagai berikut (1) Laju pemangsaan fitoplankton dan plankton (fitoplankton dan zooplankton)

secara simultan tertinggi terjadi ketika dimangsa secara simultan oleh zooplankton benur nener dan larva lain

(2) Laju pemangsaan terhadap zooplankton tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton

(3) Kelimpahan minimal terendah populasi fitoplankton untuk dimangsa terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton benur nener dan larva lain dan tertinggi ketika hanya dimangsa oleh zooplankton

(4) Kellmpahan minimal untuk terjadinya pemangsaan terhadap populasi zooplankton terendah terjadi ketika dim an gsa oleh benur nener dan larva lain tanpa fitoplankton dan juga ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terdapat fitoplankton sedangkan tertinggi terjadi ketika dim an gsa oleh larva lain dan terdapat fitoplankton

(5) Kelimpahan minimal terendah untuk terjadinya dampak pemangsaan terhadap populasi plankton ketika dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan

(6) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan fitoplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh zooplankton

(7) Kenaikan laju pemangsaan dengan meningkatnya kelimpahan zooplankton tertinggi terjadi ketika dimangsa oleh larva lain dan terendah terjadi ketika dimangsa oleh benur dan nener

(8) Kenaikan laju pemangsaan terhadap populasi plankton dengan meningkatnya kelimpahan plankton tertinggi terjadi ketika plankton dimangsa oleh benur nener dan larva lain secara simultan dan terendah terjadi ketika hanya dimangsa oleh larva lain

Tabel 2 Rata-rata laju pemangsaan (sel induklliterjam) kelimpahan minimal terjadinya dampak pemangsaan (sel induklliter) dan koefisien regresi antara laju pemangsaan dengan kelimpahan awal prey (sel induklliter) pada setiap kombinasi pengamatan pemangsaan

Rata-rata laju Illmaogsaan Kelim(lahan minimalleaadinya Koefisien r~resi lajuKombinasi pemangsaan F Z F+Z F Z F+Z F Z F+Z

F+Z 82 2005 0D105 F-+BIN 104 1386 00224 Z-+BIN 6 66 00056 F+Z-+BN 121 12 127 947 36 1076 00197 F+L 78 1971 00150 Z+L 5 49 00125 F+Z+L 112 8 116 1257 80 1363 00166 F-+BIN+L 96 1226 00199 Z-+BN+L 5 36 00066 F+Z-+BN+L 125 10 128 855 41 945 00200 Keterangan F =fitoplankton Z =zooplankton BIN = benurnener L =larva lain

95

Forum Pascasatjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Estimasi Spesies Potensial Makanan Alami Benur dan Nener

Beberapa genus fitoplankton yang diduga dimangsa oleh benur dan nener di antaranya adalah Bacteriastrum Chaetoceros Cimacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Oityum sp Eucampia Ghompospaeria Hyaodiscus sthnia Lauderia Skeetonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix Beberapa hal menarik yang didapatkan selama penelitian ini adalah adanya genus fitoplankton yang secara temporal melimpah dan bertepatan dengan fase melimpahnya benur yaitu Climacospaenia Beberapa jenis zooplankton yang ditemukan cukup melimpah ketika kelimpahan benur dan nener mencapai puncaknya seperti telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracaanus Parapa vella dan Mikrosetella Jensi-jenis tersebut diduga kuat merupakan jenis yang dimangsa oleh benur dan nener

Dinamika Populasi dalam Komunitas Plankton

Kelimpahan fitoplankton yang terhitung pada 16 stasiun (Gam bar 2) berkisar 583-28563 sel per liter dengan rata-rata plusmn SO (7433 plusmn 4770) sel per liter mengalami fluktuasi dengan tendensi secara umum meningkat dari bulan September hingga November dan menurun dari bulan Oesember sampai Februari Kelimpahan zooplankton yang didapatkan selama penelitian berkisar 22-3413 individu per liter dengan rata-rata plusmn SO (631 plusmn 533) sel per liter Perubahan ratashyrata kelimpahan zooplankton dari seluruh stasiun selama penelitian menunjukkan fluktuasi naik turun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 Pola perubahan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton sesuai hasil ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarmusim (Tabel 3) Perubahan populasi plankton diduga terkait pengaruh parameter lingkungan yang bergantung pada musim dan pengaruh pemangsaan baik oleh benur maupun nener Oidukung oleh pernyataan Clark (1974) bahwa suhu mempunyai pengaruh yang besar di ekosistem pesisir Berbagai aktivitas hewan akuatik diatur oleh suhu misalnya migrasi pemijahan kebiasan makan kecepatan berenang perkembangan larva dan laju metabolisme Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengaruh parameter lingkungan terhadap perubahan kelimpahan plankton tidak terlalu besar meskipun dalam analisis FCA terlihat adanya assosiasi antara jenis plankton tertentu dan stasiun dan waktu pengamatan tertentu (Gambar 3)

t5lXlO -__ _ _-_ _ - _ - ------ - --

~ Total FrtlJplanktDn - - ti- - Total looplanttto

Waktu pengamatan

Gambar 2 Kelimpahan rata-rata fitoplankton dan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan

Fitoplankton Diatom Dinonagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitopla Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplanJ Keterangan

awal bula zooplankto _ 8400 ekor - ~ memungk E-

33 Se~e 2 - ~ karena per _~ bull populasi ZltY Eshy

sesuai de ashylarva ikan shypemangsaashy W

minimal teeshykelimpahar =-shymendukung =~-

A

Gambar 3 shy

96

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

ener Tabel 3 Rata-rata plusmn standard error (se) kelimpahan setiap kelas fitoplankton dan zooplankton (seilliter) menurut musim benur dan nener

r dan nener di Cocconeis

- _

~r

~

-

-ompospaeria allassiosira

Q didapatkan ~=cara temporal

macospaenia e middot s kelimpahan

- z-a copepoda - middotersebut diduga

Musim benur dan nenerFitoplanicton dan zooplankton

Sebelum (Sept1-Okt2) Puncak (NopHan 1) Setelah (Jan 1- Feb2) Fitoplankton Diatom Dinoflagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitoplankton Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplankton

5936plusmn256a 433plusmn19 453plusmn25 164plusmn9

6986plusmn291middot

310plusmn18middot 117plusmn8middot 17plusmn1a 21plusmn2

466plusmn25

8121plusmn265b 3918plusmn171 597plusmn24b 311plusmn17 632plusmn33b 319plusmn20 230plusmn1b 113plusmn8

9580plusmn308b 4661plusmn200lt

577plusmn27b 289plusmn16 188plusmn1Qb 119plusmn9gt 43plusmn2 17plusmn1 49plusmn3b 31plusmn2

857plusmn38b 456plusmn25

~ar 2) berkisar - - 5el per liter

- a dari bulan ~ ~pai Februari

~ jsar 22-3413 bull =c ubahan ratashy

- ~r Tlenunjukkan ca perubahan

- menunjukkan - ahan populasi ergantung pada bull Didukung oleh

ang besar di e- suhu misalnya

eDangan larva _l lkkan bahwa

- gtIankton tidak i antara jenis

a~~r3)

E-asarkan waktu

Keterangan Huruf yang berbeda dalam bans yang sarna menunjukkan perbedaan rata-rata kelimpahan menurut musim berdasarkan uji Tukey (0=005) Jika antar dua musim tidak terdapat minimal satu huruf yang sama rata-rata kelimpahan antar kedua musim tersebut signifikan berbeda

Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada saat pertama kali pengamatan pada awal bulan September adalah 5490 sel per liter Pada saat tersebut kelimpahan zooplankton dan larva lain cukup rendah dengan rata-rata 499 individulliter dan 8400 ekor106 liter Karena kondisi kepadatan pemangsa yang relatif rendah memungkinkan pertambahan populasi fitoplankton selama dua minggu sekitar 33 Setelah dua minggu kemudian kelimpahan fitoplankton menurun kembali karena pertumbuhan fitoplankton dua minggu sebelumnya memicu pertumbuhan populasi zooplankton Dalam waktu yang bersamaan benur sudah mulai muncul sesuai dengan pernyataan Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) bahwa kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Dampak pemangsaan terhadap populasi fitoplankton dapat mencapai nilai kelimpahan minimal terendah kedua sebesar 947 seiliter Oleh karena itu terjadi penurunan kelimpahan populasi fitoplankton meskipun kondisi parameter lingkungan masih mendukung pertumbuhan fitoplankton

___- ~

15Rjchelia

-lt---

--

0 ------J

p- [ bull PronocIMIcaA

Axis 1(33)

Gambar 3 Distribusi jenis fitoplankton (A) dan zooplankton (8) berdasarkan kelimpahan di setiap transek dan bulan pengamatan pada sumbu faktorial F1 dan F2 dari anal isis FCA

97

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 9: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

Forum Pascasatjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Estimasi Spesies Potensial Makanan Alami Benur dan Nener

Beberapa genus fitoplankton yang diduga dimangsa oleh benur dan nener di antaranya adalah Bacteriastrum Chaetoceros Cimacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Oityum sp Eucampia Ghompospaeria Hyaodiscus sthnia Lauderia Skeetonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix Beberapa hal menarik yang didapatkan selama penelitian ini adalah adanya genus fitoplankton yang secara temporal melimpah dan bertepatan dengan fase melimpahnya benur yaitu Climacospaenia Beberapa jenis zooplankton yang ditemukan cukup melimpah ketika kelimpahan benur dan nener mencapai puncaknya seperti telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracaanus Parapa vella dan Mikrosetella Jensi-jenis tersebut diduga kuat merupakan jenis yang dimangsa oleh benur dan nener

Dinamika Populasi dalam Komunitas Plankton

Kelimpahan fitoplankton yang terhitung pada 16 stasiun (Gam bar 2) berkisar 583-28563 sel per liter dengan rata-rata plusmn SO (7433 plusmn 4770) sel per liter mengalami fluktuasi dengan tendensi secara umum meningkat dari bulan September hingga November dan menurun dari bulan Oesember sampai Februari Kelimpahan zooplankton yang didapatkan selama penelitian berkisar 22-3413 individu per liter dengan rata-rata plusmn SO (631 plusmn 533) sel per liter Perubahan ratashyrata kelimpahan zooplankton dari seluruh stasiun selama penelitian menunjukkan fluktuasi naik turun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2 Pola perubahan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton sesuai hasil ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antarmusim (Tabel 3) Perubahan populasi plankton diduga terkait pengaruh parameter lingkungan yang bergantung pada musim dan pengaruh pemangsaan baik oleh benur maupun nener Oidukung oleh pernyataan Clark (1974) bahwa suhu mempunyai pengaruh yang besar di ekosistem pesisir Berbagai aktivitas hewan akuatik diatur oleh suhu misalnya migrasi pemijahan kebiasan makan kecepatan berenang perkembangan larva dan laju metabolisme Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengaruh parameter lingkungan terhadap perubahan kelimpahan plankton tidak terlalu besar meskipun dalam analisis FCA terlihat adanya assosiasi antara jenis plankton tertentu dan stasiun dan waktu pengamatan tertentu (Gambar 3)

t5lXlO -__ _ _-_ _ - _ - ------ - --

~ Total FrtlJplanktDn - - ti- - Total looplanttto

Waktu pengamatan

Gambar 2 Kelimpahan rata-rata fitoplankton dan zooplankton berdasarkan waktu pengamatan

Fitoplankton Diatom Dinonagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitopla Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplanJ Keterangan

awal bula zooplankto _ 8400 ekor - ~ memungk E-

33 Se~e 2 - ~ karena per _~ bull populasi ZltY Eshy

sesuai de ashylarva ikan shypemangsaashy W

minimal teeshykelimpahar =-shymendukung =~-

A

Gambar 3 shy

96

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

ener Tabel 3 Rata-rata plusmn standard error (se) kelimpahan setiap kelas fitoplankton dan zooplankton (seilliter) menurut musim benur dan nener

r dan nener di Cocconeis

- _

~r

~

-

-ompospaeria allassiosira

Q didapatkan ~=cara temporal

macospaenia e middot s kelimpahan

- z-a copepoda - middotersebut diduga

Musim benur dan nenerFitoplanicton dan zooplankton

Sebelum (Sept1-Okt2) Puncak (NopHan 1) Setelah (Jan 1- Feb2) Fitoplankton Diatom Dinoflagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitoplankton Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplankton

5936plusmn256a 433plusmn19 453plusmn25 164plusmn9

6986plusmn291middot

310plusmn18middot 117plusmn8middot 17plusmn1a 21plusmn2

466plusmn25

8121plusmn265b 3918plusmn171 597plusmn24b 311plusmn17 632plusmn33b 319plusmn20 230plusmn1b 113plusmn8

9580plusmn308b 4661plusmn200lt

577plusmn27b 289plusmn16 188plusmn1Qb 119plusmn9gt 43plusmn2 17plusmn1 49plusmn3b 31plusmn2

857plusmn38b 456plusmn25

~ar 2) berkisar - - 5el per liter

- a dari bulan ~ ~pai Februari

~ jsar 22-3413 bull =c ubahan ratashy

- ~r Tlenunjukkan ca perubahan

- menunjukkan - ahan populasi ergantung pada bull Didukung oleh

ang besar di e- suhu misalnya

eDangan larva _l lkkan bahwa

- gtIankton tidak i antara jenis

a~~r3)

E-asarkan waktu

Keterangan Huruf yang berbeda dalam bans yang sarna menunjukkan perbedaan rata-rata kelimpahan menurut musim berdasarkan uji Tukey (0=005) Jika antar dua musim tidak terdapat minimal satu huruf yang sama rata-rata kelimpahan antar kedua musim tersebut signifikan berbeda

Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada saat pertama kali pengamatan pada awal bulan September adalah 5490 sel per liter Pada saat tersebut kelimpahan zooplankton dan larva lain cukup rendah dengan rata-rata 499 individulliter dan 8400 ekor106 liter Karena kondisi kepadatan pemangsa yang relatif rendah memungkinkan pertambahan populasi fitoplankton selama dua minggu sekitar 33 Setelah dua minggu kemudian kelimpahan fitoplankton menurun kembali karena pertumbuhan fitoplankton dua minggu sebelumnya memicu pertumbuhan populasi zooplankton Dalam waktu yang bersamaan benur sudah mulai muncul sesuai dengan pernyataan Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) bahwa kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Dampak pemangsaan terhadap populasi fitoplankton dapat mencapai nilai kelimpahan minimal terendah kedua sebesar 947 seiliter Oleh karena itu terjadi penurunan kelimpahan populasi fitoplankton meskipun kondisi parameter lingkungan masih mendukung pertumbuhan fitoplankton

___- ~

15Rjchelia

-lt---

--

0 ------J

p- [ bull PronocIMIcaA

Axis 1(33)

Gambar 3 Distribusi jenis fitoplankton (A) dan zooplankton (8) berdasarkan kelimpahan di setiap transek dan bulan pengamatan pada sumbu faktorial F1 dan F2 dari anal isis FCA

97

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 10: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

ener Tabel 3 Rata-rata plusmn standard error (se) kelimpahan setiap kelas fitoplankton dan zooplankton (seilliter) menurut musim benur dan nener

r dan nener di Cocconeis

- _

~r

~

-

-ompospaeria allassiosira

Q didapatkan ~=cara temporal

macospaenia e middot s kelimpahan

- z-a copepoda - middotersebut diduga

Musim benur dan nenerFitoplanicton dan zooplankton

Sebelum (Sept1-Okt2) Puncak (NopHan 1) Setelah (Jan 1- Feb2) Fitoplankton Diatom Dinoflagellata Cyanophyceae Chlorophyceae Total fitoplankton Zooplankton Crustaceae Protozoa Rotatoria Chaetognatha Total zooplankton

5936plusmn256a 433plusmn19 453plusmn25 164plusmn9

6986plusmn291middot

310plusmn18middot 117plusmn8middot 17plusmn1a 21plusmn2

466plusmn25

8121plusmn265b 3918plusmn171 597plusmn24b 311plusmn17 632plusmn33b 319plusmn20 230plusmn1b 113plusmn8

9580plusmn308b 4661plusmn200lt

577plusmn27b 289plusmn16 188plusmn1Qb 119plusmn9gt 43plusmn2 17plusmn1 49plusmn3b 31plusmn2

857plusmn38b 456plusmn25

~ar 2) berkisar - - 5el per liter

- a dari bulan ~ ~pai Februari

~ jsar 22-3413 bull =c ubahan ratashy

- ~r Tlenunjukkan ca perubahan

- menunjukkan - ahan populasi ergantung pada bull Didukung oleh

ang besar di e- suhu misalnya

eDangan larva _l lkkan bahwa

- gtIankton tidak i antara jenis

a~~r3)

E-asarkan waktu

Keterangan Huruf yang berbeda dalam bans yang sarna menunjukkan perbedaan rata-rata kelimpahan menurut musim berdasarkan uji Tukey (0=005) Jika antar dua musim tidak terdapat minimal satu huruf yang sama rata-rata kelimpahan antar kedua musim tersebut signifikan berbeda

Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada saat pertama kali pengamatan pada awal bulan September adalah 5490 sel per liter Pada saat tersebut kelimpahan zooplankton dan larva lain cukup rendah dengan rata-rata 499 individulliter dan 8400 ekor106 liter Karena kondisi kepadatan pemangsa yang relatif rendah memungkinkan pertambahan populasi fitoplankton selama dua minggu sekitar 33 Setelah dua minggu kemudian kelimpahan fitoplankton menurun kembali karena pertumbuhan fitoplankton dua minggu sebelumnya memicu pertumbuhan populasi zooplankton Dalam waktu yang bersamaan benur sudah mulai muncul sesuai dengan pernyataan Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) bahwa kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Dampak pemangsaan terhadap populasi fitoplankton dapat mencapai nilai kelimpahan minimal terendah kedua sebesar 947 seiliter Oleh karena itu terjadi penurunan kelimpahan populasi fitoplankton meskipun kondisi parameter lingkungan masih mendukung pertumbuhan fitoplankton

___- ~

15Rjchelia

-lt---

--

0 ------J

p- [ bull PronocIMIcaA

Axis 1(33)

Gambar 3 Distribusi jenis fitoplankton (A) dan zooplankton (8) berdasarkan kelimpahan di setiap transek dan bulan pengamatan pada sumbu faktorial F1 dan F2 dari anal isis FCA

97

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 11: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

Forum Pascasarjana Vol 32 No2 April 200991-102

Pada pengamatan ke-4 minggu akhir bulan Oktober kelimpahan benur semakin meningkat dan nener mulai muncul Larva lain juga mengalami peningkatan kelimpahan yang cukup signifikan sesuai dengan pernyataan Alemany dan Ignacio (2003) bahwa tingkat kelangsungan hidup larva ikan dipengaruhi oleh kondisi pemijahan dan makanan dalam suatu waktu dan periode tertentu Karena kelimpahan fitoplankton menurun pada pengamatan sebelumnya dan dengan meningkatnya tekanan pemangsaan terhadap populasi zooplankton menyebabkan intensitas pemangsaan zooplankton terhadap populasi fitoplankton menurun sehingga populasi fitoplankton meningkat kembali

Kelimpahan fitoplankton yang meningkat cukup tajam pada pengamatan keshy4 menyediakan makanan yang cukup untuk populasi zooplankton Akibatnya pada pengamatan ke-5 kelimpahan zooplankton naik cukup tajam Dalam waktu yang bersamaan kelimpahan benur dan nener mengalami peningkatan yang cukup drastis sesuai dengan pernyataan Trumble et al 1981 dalam Mann Lazier 1991 bahwa kelimpahan ikan terkait dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton Tingginya intensitas pemangsaan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan tiga jenis pemangsa fitoplankton yaitu zooplankton benur dan nener menyebabkan penurunan populasi fitoplankton pada pengamatan ke-5

Pada pengamatan ke-6 populasi fitoplankton kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga mencapai puncak kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 13064 seilliter Meningkatnya kelimpahan populasi fitoplankton pada saat tersebut disebabkan oleh meemahnya tekanan pemangsaan Pertumbuhan populasi fitoplankton yang cukup tinggi ditandai dengan peningkatan rata-rata produktivitas primer (Gam bar 4) dari pengamatan sebelumnya dan penurunan konsentrasi rata-rata nitrat yang mengindikasikan intensifnya pemanfaatan oleh fitoplankton sesuai dengan pernyataan Mackentum (1969 dalam Yuliana 2002) bahwa nutrien merupakan unsur penting yang dibutuhkan oleh fitiplankton dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pengulangan pengaruh predator-prey antara fitoplankton dan zooplankton terlihat kembali pada pengamatan ke-7 pada akhir bulan November Peningkatan populasi fitoplankton menyediakan sumber makanan yang cukup dan mendukung pertumbuhan zooplankton sebagai pemangsa hal ini sesuai dengan pernyataan Bradford-Grieve et al (2001) bahwa konstribusi zooplankton cukup besar dalam aliran turunnya karbon dalam suatu perairan Efek ganda pemangsaan terjadi karena dalam waktu yang bersamaan terjadi ledakan populasi benur yang mencapai puncaknya hingga mencapai kelimpahan tertinggi selama penelitian yaitu 16811 ekor106 liter Sinergisme tekanan pemangsaan zooplankton dan benur terhadap fitoplankton menyebabkan tekanan pemangsaan yang kuat dan menurunkan populasi fitoplankton dengan cepat sesuai dengan pernyataan Hinrichsen et al (2002) bahwa dinamika populasi larva dikontrol oleh perubahan populasi fitoplankton di laut Populasi fitoplankton dari pengamatan ke-6 pada pertengahan Nopember setelah mencapai puncaknya terus mengalami penurunan hingga pengamatan ke-9 pertengahan Desember Penurunan kelimpahan pada pengamatan ke-8 masih cukup besar meskipun tidak sebesar dengan periode sebelumnya

98

Dinamika Pc _

E -140

s 120

C ~ 1JO

- cent 8J

~

~ c o

Gambar 4 Sshy

~

Pada shymengalami P mencapai p ~ shy

Penurunan 6 populasi necshypemangsaa c ke-11 di amiddotc _ karena pe~~- ~

Kone 5 akhir pene - shyKarena fit ketersediaa

~ C shy

-

~a

a

-

_ e

56 shy

-

r

ikut menga arshydiduga terka ~ dari berbakelimpahan ar

Korel as dan parame shydidapatkan zooplanktor sebelumnya dibandingka kelimpahan DEshyyang berses a-

Salah bahwa kura diregresika dilakukan berdasarka dapat te~adpopulasi mar mangsa diko- ke-10 ke li

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 12: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

nan benur rJ9C mengalami

~ pemyataan -5jJ larva ikan a~ _ dan periode

sebelumnya zoopl an kton

~ fitoplankton

= e1idamatan keshy_ Jatnya pada

_aa- waktu yang E-c l ang cukup

azjer 1991 zooplankton

pahan tiga ~ enyebabkan

mengalami ahan tertinggi

a~an populasi -~--joa tekanan

-99i ditandai middotan pengamatan

_ ~er~ i ndikasikan

~aa~ Mackentum enting yang

erbangannya aKton terlihat

ieningkatan Ga~ fTlendukung

_c ~ gternyataan oosar talam ~_aan terjadi lenur yang a penelitian

)Jankton dan -ag kuat dan

pernyataan perubahan

-a ke-6 pada

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

sect 14lt) ~rrok

o TranSlkft~ ~20

~ Tr~sOkC (S []rrarS ekD2 lJO

bull F1IiHal6

~ 80

0

gt ~ ~

c Sept 2 Nop 2 Des 1 Oes 3 Jan 2 Feb2

Waktu Penga malan

Gambar 4 Histogram rata-rata produktivitas primer bersih (lJg Cliterjam) menurut watu pengamatan di setiap transek

Pada akhir Desember ketika pengamatan ke~10 kelimpahan fitoplankton mengalami peningkatan kembali Rata-rata kelimpahan fitoplankton pada saat itu m encapai puncak terbesar ke dua selama penelitian sebesar 11798 selliter Penurunan kelimpahan zooplankton pada saat itu dan periode sebelumnya serta populasi nener yang hampir habis tampaknya signifikan menurunkan tekanan pemangsaan terhadap fitoplankton Kelimpahan populasi fitoplankton pengamatan ke-11 di awal Januari mengalami penurunan yang drastis Penurunan ini terjadi karena pengaruh intensitas cahaya yang sang at rendah

Kondisi lingkungan dengan intensitas cahaya yang terus menurun hingga akhir penelitian menyebabkan penurunan kelimpahan populasi fitoplankton Karena fitoplankton sebagai prod user primer menjadi mangsa zooplankton ketersediaan makan zooplankton menjadi minim Akibatnya populasi zooplankton ikut mengalami penurunan Sementara hilangnya populasi benur dan nener diduga terkait dengan fase pemijahan yang sudah berakhir Larva lain yang terdiri dari berbagai golongan hewan masih terus ditemukan meskipun dengan kelimpahan yang juga terus mengalami penurunan hingga akhir penelitian

Korelasi parsial yang dihitung antara kelimpahan fitoplankton pada saat t dan parameter lingkungan dan kelimpahan pemangsa pada saat t-1 dan t-2 didapatkan hasil bahwa suhu salinitas pH dan kecepatan arus kelimpahan zooplankton dan kelimpahan benur pada saat t-1 (satu periode pengamatan sebelumnya) lebih besar korelasinya dengan kelimpahan fitoplankton saat t dibandingkan dengan pada waktu yang bersesuaian (t) Kadar nitrat fosfat kellmpahan benur dan kelimpahan I~rva lain lebih besar korelasinya pada waktu yang bersesuaian dengan kelimpahan fitoplankton

Salah satu makna penting yang dapat ditarik dari hasil analisis ini adalah bahwa kurang tepat jika hubungan antara mangsa dan pemangsa dianalisis atau diregresikan secara serempak selama penelitian Hasil yang diperoleh jika dilakukan seperti itu adalah tidak menggambarkan kondisi yang terjadi berdasarkan dinamika hubungan predator-prey karena selama waktu tertentu dapat terjadi perubahan yang silih berg anti yang pada rentang waktu tertentu populasi mangsa mengontrol pemangsanya dan dalam rentang waktu lainnya mangsa dikontrol oleh pemangsanya Selama periode pengamatan ke-5 sampai

ke-1 0 kelimpahan zoopklankton berbanding terbalik dengan kelimpahan

99

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 13: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

fitoplankton Selama periode tersebut populasi fitoplankton (prey) dikontrol oleh zooplankton (predator) Berdasarkan peranan fitoplankton sebagai makanan bagi benur dan nener nampaknya puncak kelimpahan benur dan nener hampir bersamaan atau sedikit lebih lambat dengan kelimpahan fitoplankton Karena tidak ada pola yang sistematis dalam hubungan kelimpahan benur dan nener dengan kelimpahan fitoplankton diduga bahwa kemungkinan benur dan nener lebih banyak bergantung pada zooplankton jika dibandingkan dengan fitoplankton Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fiiliukiena dan Fiiliukas (2000) yang mendapatkan larva ikan cukup melimpah di perairan pantai dan menyatakan bahwa walaupun hubungannya tidak tenalu kuat (r = 0399) kelimpahan larva ikan menunjukkan korelasi positif dengan kelimpahan zooplankton Ditambahkan pula oleh penyataan Clorboe et al (1988 bahwa pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva ikan herring di daerah frontal dipengaruhi oleh fitoplankton dan zooplankton Karena zooplankton memangsa fitoplankton secara ekologis peranan fitoplankton lebih sebagai makanan zooplankton dibanding makanan benur dan nener

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disimpulkan beberapa hal sebagai berikut (1) Perubahan dan perbedaan parameter lingkungan antarmusim menyebabkan

perbedaan plankton Kelimpahan plankton dan produktivitas primer lebih tinggi pada puncak musim benur dan nener yaitu bulan November dan Desember Komposisi dan kelimpahan plankton tidak mengalami banyak perubahan spasiotemporal Terdapat genus-genus tertentu dari fitoplankton dan zooplankton yang berasosiasi dengan lokasi dan bulan tertentu Assosiasi antara genus dengan jenis plankton disebabkan oleh perbedaan preferensi dan toleransi terhadap parameter lingkungan

(2) Laju pemangsaan plankton dipengaruhi oleh kelimpahan plankton dan berbeda menurut kombinasi pemangsanya Terjadi kompetisi antara benur dan nener dengan larva lain dalam memangsa plankton utamanya terhadap zooplankton

(3) Ada spesies plankton tertentu yang signifikan berkorelasi dan diduga sebagai makanan alami benur dan nener yaitu beberapa jenis diatom dari fitoplankton (Bacteriastrum Chaetoceros Climacospaenia Cocconeis Coscinodiscus Cylindrocystis Ditylum sp Eucampia Ghompospaeria Hyalodiscus Isthnia Lauderia Skeletonema Tabellaria Thallassiosira Thallassionema dan Thallassiothrix) dan crustaceae dari zooplankton (telur nauplii dan larva copepoda Tartonus Paracalanus Parapavella dan Mikrosetella)

(4) Dinamika populasi plankton dikontrol oleh parameter lingkungan terutama suhu dan salinitas dan pemangsaan oleh benur nener dan larva lain Hubungan pemangsaan antara fitoplankton dan zooplankton menunjukkan perubahan fase yang bergantian antara fase fitoplankton mengontrol zooplankton dengan zooplankton mengontrol fitoplankton

Dinamika =shy

(5)

Ber-shybeberapa beberapa shy(1) Ka =

per

mer_ dfjao middota

(2) Seia3 te diir seba

100

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 14: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

ontrol oleh ~akanan bagi ener hampir

~~-on Karena tE~ _~ dan nener t~ r dan nener

--ga fitoplankton j an Fiiliukas

pantai dan = 0399) Kelimpahan

1988 bahwa Gaerah frontal

seberapa hal

5 ~ rnenyebabkan as primer lebih

~vember dan -e~ajami banyak

_ ai frtoplankton - t Ian tertentu

- 1 lt h perbedaan

~- - ~ 3nkton dan _7 5- antara benur 12 1ya terhadap

an diduga ~- s diatom dari 5-=~Fa Cocconeis

= -mpospa eria alJassiosira

= i ankton (telur ==rapavelJa dan

~g an terutama an larva lain menunjukkan

n mengontrol

Dinamika Populasi Plankton dalam Area Pusat Penangkapan Benur dan Nener (NA Umar et al)

(5) Dinamika populasi plankton tidak terlalu besar pada periode sebelum musim benurnener sampai puncak musim Kelimpahan plankton mempengaruhi kelimpahan populasi benur dan nener pada saat setelah puncak musim Ada kesesuaian waktu antara puncak kelimpahan benur dan nener dengan puncak kelimpahan frtoplankton dan zooplankton Pemijahan induk udang dan ikan sangat mungkin te~adi beberapa saat sebelum fitoplankton mencapai puncaknya

Saran

Berdasarkan pada hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dan adanya beberapa kendala yang dial ami selama proses penelitian maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut (1) Karena indikasi adanya jenis frtoplankton dan zooplankton tertentu yang

perubahan kelimpahannya berkorelasi cukup kuat dan diduga kuat menjadi makanan alami benur dan nener perlu tindak lanjut peneltian untuk membuktikan dugaan ini agar dapat dihasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuktian kebenaran dugaan tersebut

(2) Selama percobaan pengamatan pemangsaan pada berbagai kombinasi terlihat adanya penurunan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang diinkubasi tunggal (tanpa pemangsa) Penurunan kelimpahan ini diduga sebagai akibat perlakuan prainkubasi dan pengaruh ukuran kotak pemangsaan Oleh karena itu disarankan agar digunakan ukuran kotak pemangsaan yang lebih besar supaya dapat mendapatkan hasil yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Alemany C and Ignacio 2003 Condition Indices and their Relationship with Environmental Factors in Fish Larvae httpwwwtdxcescaesITOXshy0915103-0940071 (diakses 16 desember 2003)

Bradford-Grieve JM Nodder SD Jillett JB Currie K dan Lassey KR 2001 Potential Contribution that the Copepod Neocalanus Tonsus Makes to Downward Carbon Flux in The Southern Ocean Journal of Plankton Research23 (9)

Clark J 1974 Coastal Ecosystem Ecological Consideration for anagement of Coastal Zone Washinton DC National Oceanic and Atmospheric Administratio

Ciorboe T Munk P Richardson K Christe~tin V dan Paulse H 1988 Plankton Dynamic and Survival in a Frontal Are

Fiiliukiena F and Fiiliukas V 2000 Ecological Characteristics of the Ichthyoplankton of the Curonian Lagoon Acta Zoologica Lituanica 10 (4)

Hinrichsen HH Moellmann C Voss R Koester Fw and dan Kornilovs G 2002 The Impact of Physical Forcing on Eastern Baltic Cod Larval Survival A Coupled HydrodynamidBiological Modelling Approach Fisheries Population Linkage Spatial and Temporal Variation in Zooplankton httpasloorglmeetingslvictoria2002larchive300htm(12 Maret 2003)

101

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8
Page 15: Nur Asia Umar, R.F. Kaswadji, Ario Damar, I. Muchsin, dan I W

Dampak Pe~- -

(The Impac Participa -

The ob ~ _ on the regio --shy

Forum Pascasarjana Vol 32 No 2 April 200991-102

Kaswadji R F 1996 Perairan Laguna Potensi Predasi dan Pemanfaatannya untuk Perikanan Laporan Penelitian Hibah Bersaing 113 Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 19951996 Bogor Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Mann KH and Lazier JRN 1991 Dynamics of Marine Ecosystems BiologicalshyPhysical Interactions in the Ocean Boston Balckwell Scientific Publications

Siegel S 1946 Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences New York McGraw-Hili Book Company

Yuliana 2002 Hubungan antara Kandungan Nutrient dan Intensitas Cahaya dengan Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk Lampung [tesis) Bogor Program Studi Ilmu Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor participation - ~

has improve ~=-

structure of r~q shymajor (prioritiz transportation a-== agropolitant a~7a

Key words a~ _

BerbaG2 menunjukka -a dapat menjac wilayah bagi I shymenggunaka~ - tersebut De~ cshy

manusia ya shykegiatan eks~

pertumbuha - -5

ekonomi ya G -sc wilayah sela a- antardua wil _c- -~

Kecence-_ - dengan mela ~ ashykutub perturrt-_shytrickle down C =-= penyebaran) Je-_ hinterland-nya shy(massive bac bull ltgt shy

1) Bagian dari _e5 S 06 Perdesaan Se - ~- =gt

2) Berturul-Iuru KE= c 3) Direklur 01000-- __

102

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 67
  • 8