nunu

20
PENDAHULUAN REFERAT DIFTERI OLEH: HASLINDA 09 777 005 PEMBIMBING: dr. Nurhaedah T, Sp.A BAGIAN ILM !ESEHATAN ANA! FA!LTAS !EDO!TERAN NI"ERSITAS AL!HAIRAAT RS ANTAPRA PAL #0$%

Upload: nurholis-majid

Post on 04-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyakit difteri

TRANSCRIPT

REFERATDIFTERIOLEH:HASLINDA 09 777 005PEMBIMBING:dr. Nurhaedah T, Sp.ABAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAATRSU ANUTAPURA PALU2014

PENDAHULUAN

Ikterus neonatorum adalah warna kuning yang terlihat pada kulit atau selaput lendir oleh karena adanya penimbunan bilirubin di jaringan bawah kulit atau selaput lendir sedangkan hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin yang menjurus ke arah terjadinya kern ikterus atau ensefalopati bilirubin bila tidak terkendali.1,2,3Ikterus yang ditemukan pada bayi baru lahir dapat merupakan suatu gejala fisiologis (terdapat pada 25-50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan) atau dapat merupakan hal yang patologis misalnya pada inkompatibilitas rhesus dan ABO, sepsis, galaktosemia, penyumbatan saluran empedu dan sebagainya. 1,2,3Penatalaksanaan ikterus atau hiperbilirubinemia pada neonatas dapat dilakukan dengan terapi sinar atau transfusi tukar. Terapi sinar dilakukan dengan melihat panduan foto terapi pada bayi dengan melihat factor resiko. Transfusi tukar dilakukan pada keadaan bilirubin total >15 mg/dl, bilirubin indirek >20 mg/dl, peningkatan bilirubin + 0.3-1mg/dl, anemia berat dengan tanda dekompensasi, Hb 38oC), korioamnionitis, denyut janin yang menetap > 160x/menit, dan ketuban berbau. Sedangkan faktor resiko minor meliputi ketuban pecah > 12 jam, ibu dengan demam intrapartum >37,5oC, nilai APGAR rendah (menit I 1 mg/dl. Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah 14 hari pada bayi kurang bulan, munculnya ikterus sebelum umur 24 jam. 1,2,3Ikterus yang timbul sesudah 72 jam pertama sampai akhir minggu pertama dapat disebabkan oleh: biasanya karena infeksi (sepsi), dehidrasi asidosis, defisiensi enzim G-6-PD, pengaruh obat, sindrom Criggler-Najjar dan sindrom Gilbert. Ikterus juga merupakan salah satu factor resiko dari bayi kurang bulan dan BBLR2,3Pada pasien ini muncul ikterus pada hari perawatan ke-5, pada usia 5 hari dan pada pemeriksaan bilirubin ditemukan hasil bilirubin total 10,11 mg/dl dan bilirubin direknya 0,68 mg/dl. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa ikterus yang timbul pada pasien ini kemungkinan disebabkan oleh infeksi neonatorum. Dari gejala yang ditemukan pada bayi tersebut menunjukkan tanda-tanda kearah sepsis. Dari hasil follow up, didapatkan skor sepsi bayi tersebut adalah 2 A dan 2 B. Dari skor sepsis yang didapatkan, mengindikasikan bahwa bayi tersebut kecurigaan sepsis. Kriteria AKriteria B

Lahir di tempat yang tidak higienisTremor

Gangguan kesadaran Letargi/lunglai

Gangguan napasMengantuk/aktifitas berkurang

Kejang Irritable/rewel

Suhu abnormal (hipotermi/hipertermi)Gangguan minum/ muntah

Kondisi memburuk secara cepatMulai muncul hari ke-4

Penatalaksanaan bayi baru lahir, perhatikan ada tidaknya tanda-tanda sebagai berikut, yaitu usia gestasi < 37 minggu, tonus otot baik, dan menangis atau tidak, bila salah satu ada maka dilakukan langkah resusitasi, yaitu: lakukan langkah awal resusitasi yang terdiri dari, memberikan kehangatan, memposisikan bayi/membersihkan jalan napas, mengeringkan bayi sambil dilakukaknnya rangsang taktil, posisikan kembali dan menilai (pernafasan, frekuensi jantung, dan warna kulit). Bila apnu/ FJ < 100 /sianosis lakukan VTP, kemudian nilai kembali bila FJ < 60 lakukan VTP dan kompresi. Pada pasien ini dilakukan resusitasi hanya pada langkah awal dan bayi sudah dapat menangis (bernapas) namun masih terdapat gangguan napas. 1,2,3,4Penatalaksanaan gangguan napas sedang yaitu pemberian O2 2-3 liter/menit dengan kateter nasal, bila masih sesak dapat diberikan O2 4-5 liter/menit dengan sungkup, bayi dipuasakan. Bila gangguan napas belum mengalami perbaikan berikan antibiotic untuk terapi kemungkinan besar sepsis. Apabila sudah mengalami perubahan O2 dapat diturunkan secara bertahap dan berikan ASI/PASI setiap 2 jam sesuai dengan kebutuhan cairan perharinya. 1,2,3,4Pada pasien ini diberikan terapi oksigen menggunakan kateter nasal dengan O2 2 liter, kemudian setelah observasi bayi mengalami perbaikan napas dengan interpretasi downes skor yaitu gangguan napas ringan, O2 diturunkan menjadi 0,5-2 Lpm dan selanjutnya diturunkan lagi menjadi 0,3-2 Lpm. Pada bayi ini diberikan injeksi cefotaksim (50-100 mg/kgBB/kali dalam 2 dosis) dan gentamisin (2,5-5 mg/kgBB/hari 2 kali pemberian). Diberikannya antibiotic karena adanya indikasi sepsis pada pasien ini dan hasil laboratorium menunjukan leukositosis. Penatalaksanaan hipoglikemia yaitu berikan glukosa 10% 2ml/kgBB secara IV dengan cara di bolus secara perlahan-lahan selama 5 menit 1,2,3,4. Pada pasien ini di berikan bolus dekstrosa 10% 2 cc selama 5 menit. Setelah 1 jam pemberian GDS menjadi 90 mg/dl, bayi ini sudah tidak dalam keadaan hipoglikemia. Penatalaksanaan ikterus atau hiperbilirubinemia pada neonatas dapat dilakukan dengan terapi sinar atau transfuse tukar. Terapi sinar dilakukan dengan melihat panduan foto terapi pada bayi dengan melihat factor resiko. Transfusi tukar dilakukan pada keadaan bilirubin total >15 mg/dl, bilirubin indirek >20 mg/dl, peningkatan bilirubin + 0.3-1mg/dl, anemia berat dengan tanda dekompensasi, Hb2 kg: 5 mg/kgBB sekali sehari7,5 mg/kgBB setiap 12 jam

DAFTAR PUSTAKA1. Kosim M.S, Yunanto Ari, Dewi Rizalya, et al . Buku Ajar Neonatologi . Edisi Pertama. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2012.2. FKUI. Ilmu Kesehatan Anak Jilid III. Cetakan ke-11. Jakarta: FKUI; 2007.3. Wahab AS dkk. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Volume I. Edisi 15. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC: 2000.4. Kosim M.S, Sarosa GI, Indarso F, Hendrarto TW. Buku Acuan pelayanan kegawatdaruratan obstetric neonatal esensial dasar. Jakrata: Departemen kesehatan republic Indonesia; 2005. 5. IDAI. Pedoman pelayanan medis IDAI jilid 1. Jakarta: IDAI; 2009.

REFERATDIFTERIOLEH:HASLINDA 09 777 005PEMBIMBING:dr. Nurhaedah T, Sp.ABAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAATRSU ANUTAPURA PALU2014