novel "my lovely brother"

101
3 LOVELY BROTHER Lovely Brother

Upload: pupun-seleketeb

Post on 28-Oct-2015

155 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

The Story between Sister and Brother.

TRANSCRIPT

3

LOVELY BROTHER

Lovely Brother

3

Bad Days

Sinar matahari mulai menyinari jendela kamar,burung pun ikut berkicau seraya ingin membangunkan gadis berumur 16 th itu.Ia masih tertidur pulas dalam halusinasi mimpi.Sampai akhirnya seorang wanita anggun itu membangunkannya dari mimpi indah,Lily Mahardika yang tak lain mama gadis itu.

“Sayang,ayo bangun dong,udah jam 6 pagi nih”kata mamanya.

“Ummm...ah(menguap),Ma kan ini Minggu,ngapain bangun jam segini sih?”jawab gadis itu yang masih terbaring di kasurnya.

“Heh...anak perempuan kok ceroboh banget sih,ayo bangun,bantuin Mama masak buat sarapan”jawab Mamanya.

“Aduh,Ma ini kan Ming...”jawab gadis itu tapi tanpa menyelesaikan omongannya karena dipotong oleh Mamanya.

“Mama tahu nak,ini hari Minggu,tapi kamu gak boleh ceroboh juga,nanti Mama bilangin

Lovely Brother

3

sama Papa lo..Eeh malah tidur lagi,cepet bangun!”kata Mama

“Iya nih aku bangun,nih bangun”jawabnya kesal seraya bangun dari tempat tidurnya.

“Cantik deh,cepet sana mandi,badannya uuh...bau,kaya orang belom mandi 1 minggu”ledek mama.

“Ih,apaan sih mama,ya udah aku mandi dulu ya”jawabnya sembari berjalan menuju ke arah kamar mandi.

“Ya udah,mama tunggu di dapur ya,nanti bantu mama”kata Mama.

Gadis itu menuju ke kamar mandi seraya bernyanyi.Ya,memang hobinya menyanyi walaupun suaranya bisa dibilang “pas-pas an”.Setelah gadis itu mandi dia kembali ke kamarnya.Rambutnys tergerai,tubuhnya ramping seakan menambah kecantikannya.Randa Viona Mahardika.Itulah namanya.Gadis cantik,pintar,tetapi sedikit “manja” sedang berganti baju dan siap-siap untuk memasak.

“Ma,ini plastik sosisnya kok keras banget ya,kayak batu,susah dilepas”kata Randa sambil mencoba membuka plastik sosisnya yang beku.

Lovely Brother

3

“Ini itu diberi air hangat dulu,kalau udah enggak beku lalu di buka plastiknya,ketahuan nih anak mama enggak bisa masak”jawab mamanya.

“Ma...”kata Randa kesal.

Sarapan kali ini terasa senang,karena Papa dan Mama ikut makan bersama kami.Tahulah,aku dan Revan adikku,punya orang tua yang sangat sibuk.Gara-gara Revan memohon kepada ku untuk mengantarkannya ke sebuah toko buku dan dengan pemikiran yang lama sekali,akhirnya aku memutuskan untuk mengantar dia.Aku merasa kasian melihat wajahnya yang malang,hehe.

Sejauh ini sih,di dalam mobil si Revan enggak ngeselin aku,biasanya kan dia agak bosenin soalnya dia kan kutu buku,suka ceramah lagi sama aku,ngeselin banget kan.

“Kak,ayo anterin aku beli komik”teriak Revan dari luar.

“Ck,gangguin orang aja..iya dek tunggu ya,kakak mau ganti baju”jawab Randa sedikit berteriak.

Lovely Brother

3

Setelah ganti aku pun turun,dan aku menemukan adikku sedang duduk menungguku.

“Kak lola banget sih”gerutu Revan.

“Baru 10 menit doang aja lama,Mama sama Papa udah pergi?”tanya Randa.

“Udah dari tadi deh kak”jawab Revan.

“Ya udah yuk berangkat sekarang”jawab Randa semangat.

Mereka berduapun masuk ke dalam Mobil.Mobil mereka berhenti pada sebuah toko bertuliskan “Gramedia”.Randapun memakirkan mobilnya.Revan mengajak Randa masuk ke dalam toko “Gramedia”

Si Revan lagi stress atau apa sih?Gak biasanya baik sama aku.Tapi syukur lah.Sehabis memakirkan mobil,mereka masuk ke dalam toko.

“Wah,Gramedia itu besar ya..”kata Randa sok terpana.

“Biasa aja kali kak”jawab Revan agak sebal.

“Oiya,hehe”jawab Randa sambil ketawa.

“Ya udah kak,aku mau ke sana (menunjuk tempat komik)”jawab Revan.

Lovely Brother

3

“Ok Van,aku juga mau beli novel,nanti kalau udah nemu komik yang kamu pilih,kamu langsung sms/tlp aku ya?”jawab Randa.

“Sip deh,kak”jawab Revan sambil pergi meninggalkan Randa.

“Revan udah pergi,aku pergi ke sana ah (menuju ke tempat novel).”batin Randa.

“Mau beli novel apa ya?Bingung nih,”batinku seraya mememilh-milih novel.Setelah 15 menit kemudian aku mendapat novel yang aku cari..

Tiba-tiba handphone ku bergetar.

From:A Revaan

Kak,aq udah dpet komikku neh.Aq skrng udah ada di kasir.Buruan ke sini.Dasar LolA!!

Nah,aku dibilang lola lagi kan sama si Revan.Dasar nyebelin tuh bocah.Akupun segera membalas dengan cepat.

To:A Revaan

Ok,qaqa mau ke sana.Jangan ke mana-mana,nanti ilang

Lovely Brother

3

Setelah membalas sms Revan aku segera menuju ke kasir,dan segera membayar novel yang sudah aku beli.

“Komiknya udah di bayar?”tanyaku kepada Revan.

“Udah lah,kakak lama banget”kata Revan.

“Novelnya banyak pilihan tau”jawabku.

“Dasar lola!!!”sindir Revan.

Tuh kan,adikku yang bawel ini ngeledek lola lagi.Dasar bocah!.

“Yuk pulang”ajakku.

Tanpa minta persetujuan Revan,aku langsung menggandeng tangannya dan keluar dari Gramedia.Sesampai di parkiran,aku dan Revan masuk mobil dan segera menuju ke Rumah.

“Dek,aku bilangin ya,jangan ngeledek orang sembarangan ya?”katakuku menasihati.

“Ngeledek gimana kak?”tanya Revan.

“Ya,kamu jangan ngeledek kakak lola,itu enggak baik”sindirku sedikit membentak.

Lovely Brother

3

“Yaelah kak,aku cuma bilang lola doang,jangan ngebentak aku dong”jawabnya marah.

“Aku gak lola tau”kataku

“Nah,yang bilang “lola-lola” dari tadi siapa?”jawab Revan.

“Tau deh,males ngomong sama kamu”jawabku.

“Siapa juga yang mau ngomong sama kamu”jawabnya cemberut.

Aku memang termasuk orang yang gampang marah dan tersindir,seperti halnya kejadian aku dengan Revan ini.Selama diperjalanan ke rumah,aku dan Revan hanya diam-diaman.Mungkin saja Revan marah sama aku gara-gara tadi aku bentak.Yang terdengar di mobil hanyalah suara kendaraan motor yang lalu lintang di jalan.Sampai di rumahpun,Revan masih diam dan tidak mau mengobrol denganku,memang sedikit keterlaluan sih Cuma gara-gara “lola” aja sampai marah-marahan.Aku dan Revan masuk ke dalam rumah.

“Lho mama kok udah pulang,mana papa?”tanyaku kepada Mama sambil duduk bareng dengan Revan.

Lovely Brother

3

“Baru aja pulang kok dianter papa,papa kamu masih rapat”jawab Mama.

“Ohhh”kataku.

“Tadi kenapa Revan wajahnya cemberut?”tanya Mama.

“Tanya tuh sama dia!”jawab Revan sambil melirikku tajam.

“Revan,apaan sih”jawabku.

“Ma,aku ke atas dulu ya!”sahut Revan sambil beranjak menuju tangga.

“Ada apa sih nak,kok Revan sampai marah?”tanya Mama kepadaku.

“Mungkin,gara-gara sindir ma”jawabku.

“Emangnya kamu nyindir apa nak?”tanya Mama lagi dengan halus.

“Aku bilang “kamu jangan ngeledek kakak lola,itu enggak baik” gitu ma”jelasku.

“Ya ampun,cuma seperti itu dibikin masalah.Kamu itu sama adik kamu harus bisa mendidik.Jangan kayak gini, sekarang minta maad sama Revan sana!”kata Mama.

“Ma,yang salah itu Revan,kenapa aku yang minta maaf?”sahutku.

Lovely Brother

3

“Randa,Mama bukan mau menyalahkan siapa kok,Mama cuma bilang kamu yang minta maaf duluan kan?,soalnya kamu kan udah besar,jadinya harus lebih bijak”terang Mama panjang lebar.

“Ck,ya udah deh”jawabku.

Randa berjalan menuju lantai atas,dan dia sekarang menghadap pintu yang bertulis kan “Revan’s Monster Room”,yang dipikiran Randa melihat tulisan di pintu kamar Revan itu “konyol”.

Tok...tok,pintu diketuk olehnya.

“Revan,Revan buka dong pintunya”teriak Randa.

“...”Revan masih belum menjawab.

“Van,buka dong,ini Randa”teriaknya sekali lagi.

“...”Revan masih belum menjawab lagi.

“Van...”teriaknya lagi.

“Masuk...”akhirnya dijawab Revan.

Randapun memutar gagang pintunya dan masuk ke dalam.Di kamar Revan,terlihat anak umur 13 th itu sedang duduk manis di

Lovely Brother

3

depan komputernya yang sedang bermain game.Randa pun duduk di tempat tidur Revan,dia tidak bicara sepatah katapun sampai akhirnya Randa mulai bicara.

“Van,maafin kakak ya tadi ngomel-ngomel ke kamu,tadi kakak kesal aja dibilang “lola” sama kamu”terang Randa.

“Kalau kakak emang lola gimana emang udah dari sono nya kan?”jawabnya.

“Noh,mulai lagi kan?(harus sabar),to the point aja ya,kakak mau minta maaf sama kamu”kataku.

“Maafin enggak ya?”jawab Revan gengsi.

“Ayo dong adekku yang ganteng”godaaku kepada Revan.

“Iya deh,iya aku maafin.Tapi nanti beliin aku es krim ya?”jawab si Revan.

“Hadeh,ya udah.Ok sekarang urusan kamu sama kakak udah selesai.Kakak balik ke kamar dulu ya bro,haha”kataku.

“Ok,sip “Miss Lola” hehe ejek si Revan.

Aku hanya mengabaikan dia dan segera berjalan menuju kamarku.Langsung saja aku membaringkan badanku di kamar.Jam berdentang menunjuk pukul 13.00.Huft...hari

Lovely Brother

3

Minggu ini terasa sangat lama.Bosen juga hari Minggu tidak ada kerjaan.Telepon Clara aja kali ya?.Akupun lalu mengambil handphone dan memencet no Clara.

“Halo Clara?”kataku.

“Oh iya,ada apa bro?”jawab Clara.

“Gak papa,Cuma mau nelpon aja,soalnya bosen di rumah”jawabku.

“Oh,Cuma gitu.Nelpon aku Cuma mau bilang gini nih?”jawab Clara sok marah.

“Aduh,marah nih ye?Hahaha,lagi ngapain Ra?”kataku kepadanya.

“Enggak-enggak.Ini lagi di Mall belanja sama Mama.Kalo lo nda?”jawabnya.

“Tiduran aja nih,males banget di rumah.Oh gitu,ya udah.Ganggu gak aku?”jawabku.

“Enggaklah,eh nanti ke rumahku yuk?”ajaknya.

“Males ah,aku Cuma mau nelpon kamu aja.Jalan-jalan yuk?”jawabku.

“Ok,mau kemana?”katanya

“Ke Mall gimana?”ajakku.

Lovely Brother

3

“Yah,kan gue lagi di Mall nih,tempat lain aja?”jawabnya.

“Ummm,kalau ke bioskop gimana”ajakku.

“Yee sama aja itu di Mall juga ada,tapi okay lah.Gue ajak si Madison sama si Adit gimana?”jawab Clara.

“Bolehlah.Ya udah,gue ke sana,tunggu tapi ya?”jawabku.

“Sip bos”jawabnya.

Bagus,akhirnya bisa refreshing sedikit.Akupun lalu mengambil handphone,dompet,dan juga kunci mobil dan bersiap untuk pergi.Akupun turun ke bawah dan segera menghampiri Mama yang asyik membaca koran di Ruang Keluarga.

“Ma,aku keluar bentar ya?Nanti aku sekitar jam 5 sore pulangnya”kataku.

“Emangnya mau kemana sayang?Kok pulangnya jam 5?”jawab Mama.

“Ini Ma,mau jalan bareng sama temen,cuma di PIM mau nonton kok ma?Bolehkan?”kataku.

“Oh,ya udah.Baik-baik ya.Mobilnya jangan buat ngeloyor ke tempat yang gak jelas”jawab Mama sambil menasihatiku.

Lovely Brother

3

“Pasti Ma,janji”Jawabku.

Segera aku mencium pipi Mama seperti biasa,dan berjalan ke luar rumah menuju Mobil.Lalu akupun masuk dan menyalakan mesin dan bersiap menuju untuk menonton.

“Hey Madison,Adit,Clara..Kangen”kataku sambil memeluk mereka satu per satu.

“Ahaha,lo lucu deh Nda,tiap hari juga ketemu di sekolah kali”jawab Adit.

“Iya nih si “Miss Jutek” sok banget kangen sama kita”ucap Clara.

“Apaan sih lo semua,Madison kangen aku ya kan?”jawabku dengan tersenyum.

“Iya iya,aku kangen juga”jawab Madison.“Ahhhh,Madison So Sweet”kataku sambil memeluk Madison.

“Eeh,gak usah dramatis deh.Yuk sekarang nonton filmya”ajak Adit.

“Tapi Dit,kita kan belom punya tiket.Siapa yang mau beliin tiket.Soalnya gue lagi gak punya uang”kata Clara.

“Ya yang beliin tiket harusnya itu tu”jawab sambil melihat ke arahku.

“Iya ya deh,gue yang beliin tiket.Puas?”kataku.

Lovely Brother

3

“Banget”Adit,Madison dan Clara langsung ketawa.

Kami pun membeli 4 tiket.Selesai itu kita menunggu jam film yang kita tonton di putar.Dan jam 16.00 kita masuk ke dalam dan segera menonton film.

“Tadi seru ya filmya”kata Randa.

“Haha,banget.Seleranya Adit mantap”kata Madison sambil mengacungkan jempol untuk Adit.

“Ahaha,makasih”jawab Adit.

“Eh,pulang yuk,udah jam 5 sore lebih nih”kata Clara.

“Jam 5 lebih?Aduh telat pulang nih.Eh pulang dulu ya gue,sorry banget”kata Randa sambil berlari ke luar gedung.

“Eh,tunggu Nda”kata Adit.

Randapun berhenti di depan Mobilnya,karena Adit memanggolnya.

“Nda,kalo lo dimarahin orang tua lo,bilang aja tadi diajak gue”kata Adit.

Lovely Brother

3

“Gak usah,gue udah punya jurus ampuh kok,kalo minta alesan sama Papa,hehe”jawab Randa.

“Bener nih?”jawab Adit sambil mengacak-acak rambut Randa.

“Iya bener,ya udah gue pulang dulu ya.Bilangin sama Clara&Madison.Bye”kata Randa.

Gadis itupun masuk ke dalam mobil dan tancap gas menuju Rumahnya.Sesampai di rumah,dia beruntung karena orang tua nya tidak marah,padahal kalau tau dia melanggar janjinya kepada orang tuanya dia pasti kena hukuman.

“Pa,maaf pulangnya telat.Nih kunci mobilnya”kataku sambil memberikan kunci mobil kepada Papa.

“Gak sopan masuk ke dalam rumah terus ngasih kunci mobil sama orang yang lagi baca koran.Kamu kenapa pulang telat?katanya pulang jam 5”jawab Papa.

“Maaf ya.Kan,tadi Randa kan bilang pulang jam sekitar jam 5 bukan jam 5,Pa”jawabku.

“Ya udah,sekarang Mandi udah jam 6 sore nih”kata Papa.

“Iya ya”jawabku sambil berjalan lemas.

Lovely Brother

3

Selesai mandi,akupun tidak ikut makan malam karena males.Aku lalu menjadwal pelajaran besok dan siap untuk tidur

Selamat Dari Bahaya

Keesokkan harinya pagi yang cerah menyapa Gadis itu.Gadis terbangun dan mendapati jam yang menunjuk pukul 6 pagi.Kebiasaan buruknya terulang lagi,bangun pagi telat.Segera mungkin gadis itu lari ke kamar mandi.

Jam 06.40 Randapun sudah siap untuk pergi ke sekolah bersama Revan.

“Kak,ayo berangkat”teriak Revan.

“Iya dek,tunggu sebentar”jawabku yang baru selesai mengikat tali sepatu,dan mengambil tas.Akupun berlari turun ke bawah.

“Gak sarapan Nda?”tanya Mama.

Lovely Brother

3

“Engga ma,buru-buru nih”jawabku sambil mencium tangan Mama.Lalu aku berlari menuju mobil.

“Tuh kan,lama banget.Dasar lola”ledek Revan.

“Udah deh,diem bisa gak sih?”gerutuku.

“Udah jangan berantem”lerai Papa.

Aku di mobil hanya diam karena udah bad mood sama Revan.Sampai di sekolah aku pamit kepada Papa.Aku berlari cepat-cepat agar gerbang tidak ditutup.Dan pas,untungnya aku tidak telat masuk kelas.

Aku lalu melihat jam tangan dan 5 menit lagi bel masuk dibunyikan.Sesegera mungkin aku berlari (lagi).Hosh hosh...huft,aku mengatur nafasku saat berada di depan kelas X D.Lalu aku menghampiri Clara.

“Dari mana aja,kok keliatan abis lari-lari gitu?”tanya Clara.

“Hah barusan dari rumahlah,masa ya dari Mall?”jawabku.

“Biasa aja kali,eh itu udah ada Bu Indah”jawab dia.

Lovely Brother

3

Bu Indah,guru Bhs.Inggris masuk dan lalu memberikan 1 lembar kertas soal dan 1 lembar kertas jawaban.”Sial,masa baru aja masuk ke kelas langsung ulangan”batinku.

“Kerjakan soal itu semua.Waktunya 1,5 jam dimulai dari sekarang”kata Bu Indah.

“Iya bu”jawab kami serempak.

Aku mengerjakan soal cukup tenang,walaupun ada soal yang menurutku susah banget.Setelah 1,5 jam berlalu,kertas jawaban dan soal di berikan kepada Bu Indah.Dan menunggu pelajaran berikutnya Biologi.

Aku mengikuti pelajaran biologi dengan sedikit bosan karena bawaannya ingin cepat Istirahat.Selang berberapa lama.

Tet....Amin,akhirnya bel istirahat berbunyi.Pak guru pun mengakhiri pelajaran.Segera saja aku mengajak Clara dan Madison menuju ke kantin.

“Ayo Ra,Dis ke kantin.Lapeer nih”ajakku.

“Iya ya,mau ambil hp dulu,ok ayo”kata Clara.

Lovely Brother

3

“Ayo”kata Madison.

Karena perutku sangat lapar,aku berlari menggandeng Clara dan meninggalkan Madison sendiri di kelas.Di kantin Pak Komeng kita membeli nasgor untuk mengganjal perutku yang meronta-ronta minta makanan.

“Randaaaa!”teriak seseorang.

“Astaga,Madison.Ngagetin aku aja!Ada apa?”jawabku yang masih shock di kagetin.

“Lo ninggalin gue sendiri.Dasar Jahat!”kata Madison tiba-tiba berada si sampingku.

“Sorry,ya tadi gue lupa kalo lo ada di kelas!Tenang udah aku pesenin makanan”jawabku.

“Ok”jawabnya.

“O,iya nda.udah tahu belom ada murid baru?”tanya si Clara.

“Belum,emang pindah ke sini kap..?” jawabku tapi terpotong oleh Pak Komeng yang sudah membawakan pesanan kita bertiga.

Lovely Brother

3

Bel sekolah berbunyi bertanda pelajaran sudah usai,Randa pun mengemasi barang-barangnya.

“Eh Nda,mau tahau gak murid baru itu?”tanya Clara yang sudah berdiri dengan Madison di depan mejaku.

“Iya kepengin tahu ga?Sekelas sama kita lo?Nyadar gak?”kata Madison ikut-ikutan nyambung.

“Ah.enggak.Kenapa sih kalian pengen banget ngenalin murid baru sama gue”kataku.

“Ya kan,berhubung kami udah punya pacar dan lo jomblo,barangkali kita bisa ngedeketin kalian supaya jadi...”jawab Clara terpotong.

“Hush...diem.Masih banyak orang”jawabku.

“Yaelah Nda,eh itu tu anak barunya”kata Madison sambil menunjuk seorang lelaki yang keluar kelas.Ternyata lelaki

Lovely Brother

3

toh,makanya si Clara dan Madison pengen ngenalin ke aku.

“Eh,ah udah stop”jawabku kesal.

“Ya Nda,gitu doang marah sih”ledek Clara.

“Malu-maluin banyak orang di sini”kataku.

“Eh Nda pulangnya di jemput gak?”tanya Madison.

“Aku di jemput Papa,heh”jawabku.

“Oh ya udah,aku sama Clara pulang dulu ya?”kata Madison.

“Loh kok sama si Clara?”tanyaku.

“Soalnya gue sama Madison mau ke rumah gue.Lo gak ikut?”kata Clara.

“Gak,Papa gue marah nanti kalo banyak maen”jawabku.

“Oh gitu?Ya udah bye”kata Clara.

“Bye Randa”kata Madison.

“Bye”jawabku.

Lovely Brother

3

“Huft...sendiri lagi nih.Di jemput Papa sih.Ya udah tunggu di gerbang sekolah aja”batinku.

Akupun lalu berjalan menuju gerbang sekolah.Karena lama menunggu aku membaca novel yang kemarin aku beli.Saat lagi asik membaca novel,ada seseorang yang berdiri disebelahku

.

“Halo”sapa dia.

Aku masih asik membaca.

“Halo”sapa dia lagi.

“Oh halo,kamu yang nyapa aku?”kata ku.

“Iya lah,masa nyapa sama pohon”jawabnya.

“Oh”jawabku sambil melanjutkan novel.

“Ummm,boleh kenalan?”kata dia sambil menjulurkan tangannya.

“Hah?Boleh,gue Randa.Lo?”jawabku kaget sambil membalas menjulurkan tangan.

Lovely Brother

3

“Aku Rio,hehe.Senang berkenalan denganmu”jawabnya.

“Aku juga,eh lo anak baru ya?Soalnya gue belum pernah liat lo sebelumnya.Sorry baru nyadar”kataku

“Iya.Gak papa”jawab Rio lembut.

“Eh,gue pulang dulu ya udah di jemput”kataku.

“Ok,bye”jawabnya.

Aku berlari menuju mobil.Sesampainya di mobil aku tersenyum.Entah apa yang membuatku tersenyum,atau jangan-jangan gara-gara Rio?Aduh masa sih.Masa Cuma ketemu sama cowok aja senengnya begitu.Tapi ini lain ya,kalau di lihat cowok tadi itu ramah,humoris,baik lagi.Ah...lupain,pikirku.Sesampainya di rumah aku buru-buru masuk tanpa bilang “terima kasih” dengan Papa.

“Randaaa...kamu maen turun aja ya,tas nya ketinggalan”kata Papa berteriak.

“Ma,aku pulang”kataku dengan wajah berseri-seri.

Lovely Brother

3

“Oh,sayang udah pulang?Lah,Papa kamu mana?”tanya Mama bingung.

“Astaga,lupa Ma.Tas ku juga lupa,hehe”jawab ku enteng.

“Ya ampun,anak Papa ini lagi sakit ya.Tas lupa di bawa.Gak terima kasih lagi sama Papa,ada apa sih nak?”ucap Papa seraya menghampiriku dengan Mama.

“Aduh Pa,Maaf ya.Ini Randa buru-buru soalnya kepala Randa pusing,mau cepet-cepet tidur siang,hehe”jawab ku sambil berpikir.

“Oh ya udah.Nanti minum obat.Biar kepala kamu gak sakit ”ujar Papa.

“Ya udah,aku ke atas dulu ya,Pa Ma..dah”Randapun pergi dengan tergesa-gesa.

Yah.Capek,nunggu Papa jam-jam an.Aku melemparkan tas ku ke kasur dan aku lalu membaringkan tubuhku di kasur tercinta.Lalu aku bangkit dan segera ganti baju untuk makan siang.Setelah selesai aku pun turun ke bawah.

Lovely Brother

3

“Tadi Papa ada surat,Mama sama Papa mau dinas ke luar kota.Dinasnya ke Bandung selama 4 hari.”

“Lah,aku sama Revan gimana?Mau sama Tante Shil?”tanyaku sama Papa.

“Kalau kalian pengen sama Tante Shila ya boleh.Atau kalian mau sendiri aja di rumah?” ucap Papa sambil melahap makan siangnya.

“Kak sini deh,aku bisikin” pinta Revan sok rahasia.

“Apa?Hah?”tanyaku kepada Revan sambil mengambil buah Apel di hadapanku.

“Gini kak,kalo ada Tante Shil kita gak bebas kan?Dia kan galak.Terus nanti kalau kita main gak boleh.Dia kan perhatian banget sama kita.Ummm...mendingan kita sendiri aja dii rumah daripada sama Tante Shil.Cerewet”bisik Revan panjang lebar.

“Hmmm...bagus juga ide lo dek.Ya udah gue aja yang bilang sama Papa ya”jawabku sambil kembali pada posisi semula.

“Kita sendirian aja Pa,Papa gak usah terlalu protektif sama kita.Kita siap kok jaga

Lovely Brother

3

rumah dan juga kita siap kalo ada penculik/pencuri kita bisa hadapin bersama.Boleh ya pa?” kataku sambil sok bijak.

“Ehm...tapi Papa gak sepenuhnya yakin nih ya,tapi boleh juga.Buat ngukur seberapa beraninya kalian di sini tanpa Papa dan Mama.Tapi kalau butuh apa-apa nanti tinggal sms/tlp Papa/Mama/Tante Shila.Ok?”kata Papa dengan lembut.

“Sip deh.Janji”kata ku dengan Revan bareng (karena sudah di rencanakan biar kompak).

“Ya udah,kalian tunggu di sini.Papa mau ngambiliin sesuatu di kamar Papa” ujar Papa dengan halus.

Papa lalu bangkit dan berjalan menuju kamarnya.Aku menduga Papa akan mengambil uang dan kunci mobil untukku dan Revan.Tapi ini Cuma dugaan aku aja,barang kali kan bisa melenceng.Sambil menunggu Papa balik ke meja makan,aku meneruskan makan siangku.Dan dugaanku ternyata 100% benar.Papa membawa kunci

Lovely Brother

3

mobil serta amplop yang ku duga berisi uang.Hahaha.

“Ini ada uang buat kebutuhan sehari,dan ini kunci mobil buat berangkat sekolah.Digunakan dengan sebaik-baiknya.Dan juga jangan pernah ngrepotin orang atau bahkan mengganggu orang.Pokoknya jangan nakal” nasihat Papa dengan jelas kepadaku dan Revan

Aku dan Revan hanya bisa mengangguk.Karena sedih ditinggal Papa dan Mama ke luar kota.Akupun lalu pergi ke kamar dan segera tidur siang.

Jam menunjuk pukul 19.00.Woah...ternyata aku tidur hampir 4 jam.Kalo udah 4 jam tidur kepengin terus pengen tidur tapi ya sebagai gadis yang baik,aku pun bangun dan segera mandi.Selesai mandi aku pun turun ke bawah.Dan ternyata aku ditinggal sendirian di rumah.

“Yah,di tinggal pergi nih aku.Ya udah,makan sendiri aja”omelku sambil mengambil beberapa nasi.

Lovely Brother

3

Dret...dret...dret,handphone ku bergetar dan tanda ada sms masuk.

From:A.Revan

Qa?udah bangun blom?Tadi aq sama Papa Mama lagi ke rumah temenya.Katanya sih lagi pindah dari Bandung.Maaf ya kak gk ngebangunin soalnya kakak tidurnya kaya kebo sih.Bye .

Sehabis liat sms dari Revan aku melanjutkan makan malamku dengan rasa yang sedikit berbeda.Karena takut sendirian sehabis makan aku cepat-cepat naik ke kamar dan tidur lagi.

Keesokan harinya gadis itu bangun dan segera mandi.Gadis itu sudah siap menuju ke sekolah.

“Van.Papa Mama kemana?”tanyaku ke Revan yang sedang asyik makan Ayam goreng.

“Papa sama Mama jam 6 tadi udah berangkat.Mereka juga titip salam buat kakak” jawab Revan dengan kurang jelas.

Lovely Brother

3

“Oh,lah yang masak ayam goreng ini kamu apa Mama?” ucapku dengan bingung.

“Ya pastinya Mama lah kak,kak makannya yang cepet ya anterin aku ke sekolah” ujarnya kepadaku sambil bersiap bangkit dari duduknya.

“Iya ya,eh tunggu dong Van.Jangan maen pergi sembarang”kataku berlari menuju ke arah Revan.

“Nanti kamu pulang jam berapa dek?”tanyaku seraya mengendarai ke SMP 1 Mandiri Cipta,sekolah Revan berada.

“Jam 13.00 kak,emangnya kenapa?”tanya Revan yang sedang membetulkan kancing baju seragamnya.

“Kakak mau jemput kamu,tapi kakak pulangnya jam 14.00.Jadi gimana?Mau nunggu apa langsung pulang?” kataku sambil menambah kecepatan gas mobil.

“Aku nanti pulang jalan kaki bareng sama Arif dan Nayla kak.Mau belajar kelompok buat prakarya”jawab nya dengan santai.

Lovely Brother

3

“Bener nih gak papa?Nanti aku beliin es krim yang ku janjiin kemaren ya,sebagai gantinya” ucapku tersenyum manis.

“Hahaha,gak papa kali kak.Masih ingat toh janjianya.Eh kak berhenti di sini aja”jawabnya seraya melepas sabuk pengaman.

“Ya udah,hati-hati ya”kataku sambil mengaca-acak rambut Revan.

Aku tancap gas menuju ke sekolahku SMA Putra Jaya.Sampai di sekolah aku segera menuju kelas X D.

“Hello Randa” sapa Clara,Madison,dan Adit bersamaan seperti paduan suara.

“Hey!Ada apa tumben kompak nyapa aku” tanyaku sambil duduk di sebelah Clara.

“Ahahaha,gak papa kali Nda.Eh nanti kita mau ke rumah Lo.Boleh gak?” ucap Madison dengan tertawa.

“Boleh banget soalnya Papa Mama aku lagi dinas ke Bandung” ujarku yang sedang membuka tas.

Lovely Brother

3

“Ah,enak banget di rumah sendiri Cuma di temenin sama adeknya.Nah gue?Mau nunggu Papa gue dinas ke luar kota gak semampaian” kata Adit,sahabat cowok yang sudah ku anggap kakakku sendiri.

“Eh ngomong apa sih lo Dit.Tapi kan gue masih jaga Adek gue yang manis itu”kata aku sambil menonjok lemah lengan bahu Adit.

Tet....bunyi bel masuk dan menandalan pelajaran dimulai.

Di rumah terlihat 3 bocah sedang duduk mengerjakan prakarya dengan sebuah kardus yang lumayan banyak.Karena takut menganggu aku dan temanku lalu menuju ke ruang keluarga.Aku memang bukan tipe orang yang suka menganggu kerjaan orang.Makanya siapapun yang lagi serius mengerjakan suatu pekerjaan pasti aku gak akan ngeganggu,makanya aku menyuruh temanku langsung ke ruang keluargaku.“Itu adek lo Nda?Cakep ya” kata Clara yang

sedang memandangi wajah Revan.

Lovely Brother

3

“Wah,Ra jangan-jangan lo suka sama adek gue?Udah gue bilangin kan dia itu ganteng,manis,baik lagi.Sayang Ra,dia baru 13th”ucapku tertawa.“Wayo,emang si Clara demennya sama yang

muda-muda ya?Haha,just kidding bro”kata Madison ikut-ikut tetawa.“Apaan sih kalian,lo semua udah tau kan gue

udah punya pacar.Lagian gue Cuma kasih opini gue kan” Clara menjadi kesal.“Udah-udah deh,yuk ngerjain tugas dulu

nanti maen.Aku buatin minuman dulu ya” Akupun lalu berjalan ke arah dapur dan membuat lemon juice.“Nih lemon juice,sama cemilan.Dimakan ya”

ucapku ramah sambil memberikan gelas ke temanku.“Eh,pulang dulu ya saudara Randa.Makasih

udah diijinin maen ke rumah lo sama nyontek pr lo Haha.Kita semua pulang.Thanks ya”ucap Clara sambil berlari menuju mobilnya Adit.“Nda,pulang dulu ya.Kalo kangen gue tinggal

sms aja.Salam hangat Adit tercinta” Randapun hanya tertawa melihat tingkah salah satu sahabatnya ini,Adit.Randa masuk ke dalam rumah.Terlihat di

sana semuanya berantakan.Benar-benar berantakan bisa dibilang.Mana bantal ada di

Lovely Brother

3

pintu masuk,kardus berserakan gara-gara Revan buat prakarya sama temennya,cemilan-cemilan yang ada di sekitar sofa,dan masih banyak lagi.“Van....bantu kakak bersihin ruangan depan

dong,berantakan nih” teiak Randa yang sedang menuju ke kamar Revan.“Kak,aku capek tau tadi abis ngerjain

prakarya nih (sambil menunjuk rumah kardus mini)”jawab Revan cemberut.“Bodo amat,lagian lo juga kan yang buat

kotor.Ayo bersihin ,kalo gak gue bilangin ke Papa ya” kata Randa menantang Revan.“Siapa takut.Aku juga bisa bilangin kakak ke

Mama”jawab Revan menantang sambi menentengkan tangannya.“Ah,udah deh Van jangan ngeles.Bantuin gue

dikit napa.Gue beliin es krim deh”ucap ku meyakinkan Revan.“Es krim,lagi.Mana es krimnya?Aku nunggu

janjinya tapi gak dateng-dateng”goda Revan.Karena males debat dengan Revan,aku

menggadeng tangannya dan mengajaknya turun ke bawah untuk membersihkan ruangan yang berantakan tadi.

Lovely Brother

3

“Kak makan apa kita?” tanya Revan yang hanya melongo melihat meja makan yang kosong.

“Ummm,mau beli makanan atau kakak yang masak?”tanya Randa yang juga melongo melihat meja makan.

“Aku gak yakin deh kak,kalo kakak yang bikinin makanan.Nanti gosong lagi.Kakak kan masak air gak bisa.Mana mungkin bisa masak” omel Revan.

“Ya udah,beli aja kalo gak mau.Atau mau makan batu aja ?He?Ummmm... mendingan kita bikin berdua gimana adek? tanya Randa sambil melipat tangan.

“Ide bagus kak.Tapi aku gak bisa masak tu gimana coba? Ujar Revan memukul meja.

Mereka berdua memasak sambil bermain-main.Dan tahu tidak kita memasak apa?.Kita 2 jam masak hanya mendapat nasi goreng dan teh lemon yang rasanya di bilang enak ya tidak enak,kalo tidak enak juga bisa di bilang enak.Pokokkny a rasanya hancur.Aku lalu menuju ke kamarku untuk menerjakan tugas Bhs Indonesia.Karena lagi asik mengerjakan tugas aku dikejutkan oleh

Lovely Brother

3

suara benda terjatuh “Prak”.Aku kaget dan aku lalu menuju kamar Revan.Dan membangunkan Revan yang sudah terlelap tidur.

“Van bangun van bangun.Ayo cepetan bangun,kebo” Revan pun terbangun dengan wajah yang masih acak-acakan.

“Ada apa sih kak?Kok pake acara teriak segala” Revan pun bangun dari tidurnya dan segera duduk.

“Van,lo denger gak suara prak gitu?Gue takut nih” Randa dengan merangkul tangan Revan.

“Ya gak tau lah,aku kan tidur kak.Ya udah kita turun bareng” Revan lalu berdiri dan menggandeng Randa.

Randa pun turun ke bawah dengan Revan.Dan benar saja sejumlah barang seperti vas kaca,gelas,dan sejumlah piring pecah.Mereka berduapun kaget.Mereka yang masih bergandengan tangan lalu melepaskan tangannya,dan mengendap-ngendap.Revan kemudian lari ke arah

Lovely Brother

3

gudang dan menggambil 1 stik kasti dan 1 stik golf.

“Kak,aku pake yang ini (stik kasti) dan kakak yang ini (stik golf).Kalau benar ada pencuri kakak langsung pukul aja lalu di gelitikin aja dan kalau mereka bawa senjata kakak tendang penculik itu.Dan usahain jangan sampai senjatanya nyentuh kakak” terangnya yang sedang mencari sesuatu.

“Digelitikin?Gak salah Van?” tanya Randa yang masih takut dan deg-deg an.

“Udah jangan bawel kak.Mau selamat gak rumahnya sama nyawa?” jawabnya dengan tegas.

“Iya deh,dek kakak nurut saya Kapten” Randa hanya memanyunkan bibirnya.

Mereka berdua berpencar.Randa di sebelah dapur dan Revan di kamar Papa Mama.Randa berjalan ke arah dapur,tetapi karena diperiksa sudah aman,dia lalu menuju ke arah ruang tamu.Sementara si Revan yang sudah sampai di kamar Orang tua nya melihat kamar orang tua nya.Dia masuk dengan beraninya.

Lovely Brother

3

Dia melihat seorang pencuri sedang mengobrak-abrik almari orang tuanya.Dengan cepat Revan berlari ke arah pencuri tersebut dan siap-siap memukul dia dari belakang dan “Plak” sebuah pukulan yang nyaris cukup sempurna.Pencuri terkapar.

Sementara Randa yang sudah di ruang tamu dan tidak ditemukan apa-apa.Tiba-tiba mulutnya di bekap,dia kaget.”Untung gk dibius”batinnya dalam hati.Randa lalu menyikut perut pencuri dan memukul badannya dengan stik golf.Tetapi pencuri masih bisa berdiri.Randa kaget.Lalu yang terlintas dipikirannya yaitu “gelitikin aja” yap.Cuma itu cara yang bisa aku lakuin sekarang.

“Hahaha,Cuma digelitikin aja nyerah,kabur lagi.Randa dilawan!Gak mungkin kalah.Aww” Randa tertawa lalu merasakan sakit di tangannya karena tergores pisau.

“Kak,tolongin dong.Ini berat banget orangnya” teriak Revan dengan sedikit marah.

Lovely Brother

3

Randa pun membantu Revan membawa pencuri tadi ke ruang tamu.Pencuri itu diikat tali di tangan dan di kaki.Dan meng interogasi Pencuri tadi.

“Kak,tangan kamu.Ya tuhan,banyak darah.Kakak di sini dulu ya aku ambil obat” Revan pergi ke sebuah ruangan.

Tinggalah Randa dengan Pencuri tadi yang bernama Karjo.

“Pak,kenapa sih nyuri?Emang gak ada kerjaan ya?Sampai begini” tanya Randa.

Sebelum Pak Karjo menjawab Revan sudah datang duluan dengan membawa PP3K.

“Aduh sakit Van,pelan-pelan nih” Randa berjerit kencang.

“Iya,kak.Emang bisa begini gimana kak?” tanya Revan sambil memberi betadin di tangan kiri Randa.

“Tadi kan,pencuri temannya Pak Karjo itu aku pukul tapi dia bisa bangkit,dia terus ngeluarin pisau dan yah,tangan aku jadi kaya gini.Oh iya Pak tadi mau ngomong apa” terang Randa yang masih berjerit.

Lovely Brother

3

“Ummm,gini neng.Saya terpaksa jadi Pencuri karena keluarga saya tidak punya uang.Anak saya aja putus sekolah dan menjadi pencuri seperti saya.Anak saya yang tadi mencuri bareng saya” ujar Pak Karjo dengan sedikit ketakutan.

“Kok bapak tau kalo kita sedang di tinggal sama orang tua kita?” Randa yang tangan nya sudah di perban.

“Saya kan sering lihat keluarga eneng.Dan terus kita pantau kalian berdua.Pas kita tau eneng dan adiknya sedang ditinggal pergi orang tua eneng,saya sama anak saya bertindak” Pak Karjo mulai sedikit santai.

“Gini pak,berhubung saya orangnya baik,saya beri pilihan deh” Randa melipat tangan di hadapan Pak Karjo.

“Hah?Emang pilihan apa kak?Sok tau banget sih” Revan yang ingin tahu.

“Hmmm,Pak pilih ya.Bapak mau saya laporin ke penjara tanpa anak bapak,atau bapak gak saya laporin ke polisi tetapi saya kirim anak bapak ke perlindungan anak.Soalnya bapak mengajari anak yang

Lovely Brother

3

tidak baik dan anak bapak butuh pendidikan” terang Randa yang merasa bijak.

“Kok gitu neng?Saya gak mau kehilangan anak saya neng” rintih Pak Karjo.

“Ya terserah bapak aja.Mau dipenjara apa enggak” Randa duduk kembali.

“Ya sudah neng saya rela masuk penjara asalkan anak saya bisa bahagia” jawab Pak Karjo yang mengikhlaskan anaknya.

Sekolah pagi ini terasa beda,karena Orang tua Randa kaget yang mengetahui kejadian kemarin pulang ke.Revan yang masih shock soal kemarin rumah kemalingan,ditambah lagi Randa yang stress memikirkan sekolah yang tepat untuk anak Pak Karjo,Farel.Yap.Papa Randa memang pertama tidak setuju tentang Farel yang di masukkan ke sekolah Randa SMA Putra Jaya.

“Loh.Kok bisa sih Nda rumah lo kemalingan?Bukannya lo punya satpam ya?” kata Clara yang marah-marah setelah Randa menceritakan kejadian itu kepada sahabat mereka.

Lovely Brother

3

“Ya gue juga gak tau lah.Namanya juga musibah kan datang tiba-tiba.Dan asal kalian tau.Gue itu gak punya yang namanya Satpam” tegas Randa.

”Pagi-pagi gini udah debat aja.Farel itu jadi sekolah sini ya?Wah,saingannya Rio nih ye” Adit yang asal ngomong.

“Iya kayanya.Apaan deh lo Dit.Gue gak ada hubungan ye sama si Rio” Randa yang tampak malu kalo sudah ada kata “Rio”

Pulang sekolah Randa langsung menuju ke rumah karena sudah di tunggu oleh Orang tuanya.Tampak di rumahnya terlihat ke dua orang tuanya yang sedang was-was menunggu ke dua anaknya.

“Sudah Papa bilang.Randa kamu jangan sok jadi Pahlawan paling berani.Pake acara mau jaga rumah.Gak usah sama Tante Shila.Dan tau-taunya Rumah kita kemalingan kan?” kata Papa nya berapi-api.

“Sok jadi Pahlawan paling berani Pa?Siapa?Kami?Asalkan Papa tau ya ini musibah bukan di rencanain” jawabku tak ingin kalah.

Lovely Brother

3

“Papa tau ini musibah tapi kalian itu..Ahhh.Papa capek ngomong sama kalian.Revan kamu harus hati-hati ya lain kali” Papa sambil meninggalkan mereka.

“Aku juga capek Pa” teriakku kepada beliau.

“Hush.Sama Papa gak boleh omong kasar.Dia itu orangtua kamu lo sayang” tenang Mama kepadaku.

“Iya tu kak.Gak boleh omong kasar sama Papa” Revan ikut-ikutan nyambung.

“Udah deh.Lo ya Van lo kan yang beri ide kenapa Cuma gue yang di salahin sama Papa.Dasar anak Manja” kataku sambil menekankan kata Manja.

“Kok jadi Revan kak?Emang aku yang bikin ide,tapi Revan juga gak pernah mau jadi yang gak disalahin Papa.Tau deh kak.Kamu tu Cuma bisanya bikin orang emosi” Revan berlari menuju kamar.

“Tuh Nda,contoh tu adik kamu.Jangan jadi orang manja” kata Mama ikut-ikutan meninggalkan Randa sedirian.

Lovely Brother

3

“Aku orang egois” batinnku

Aku termenung jendela kamar di malam hari yang sunyi ini.Dalam pikiranku masih memikirkan kejadian siang hari tadi.Kenapa semua marah padaku!.

“Hey Kamu!” sapa seorang di bawah

jendela kamar.

“Hah?” jawabku sambil gelagapan saat

seorang memanggilku.

“Kamu Randa kan?” tanya seorang lelaki

itu lagi.

“Iya,kamu siapa?Dan kenapa kamu di sini”

kataku sambil mendongak ke bawah.

“Aku Farel.Anaknya Pak Karjo.Aku di sini

sebagai tukang kebun bersama ayahku”

jawab dia sambil meletakkan cangkul.

“Bukannya ayah kamu di penjara ya?”

tanyaku sambil menatap Farel.

Lovely Brother

3

“Papa kamu yang nge bantuin ayah aku

bebas dari penjara.Makasih banget ya”

jawabnya dengan mata berbinar-binar.

“Oh,Papa.Ternyata peduli toh sama orang

lain.Udah deh,capek tidur aja.” Batinnku.

“Eeeeh mau kemana ?” tanya Farel teriak.

Aku menghiraukan dia dan mulai beranjak

tidur.

Kesokkan harinya aku turun ke bawah

dengan sedikit takut.Dengan berani aku

duduk di meja makan bersama keluarga.Aku

menunduk karena takut di marahin Papa

lagi.

“Sayang kok gak dimakan makanannya?”

tanya Papa dengan lembut.

“...” aku masih belom menjawab.

“Kok diem aja.Di tanya sama Papa loh”

kata Papa.

Lovely Brother

3

“Ummm,enggak deh Pa.Randa mau makan

di sekolah aja.Randa pamit dulu ya!” Randa

mencium tangan Papa dan Mama.

“Loh kok?Gak pake mobil nih?” tanya Papa

terheran-heran.

Aku menggeleng.Aku berjalan keluar.Jalan

menuju ke sekolah lumayan lah 30

menitan.Mumpung sekarang baru jam 6

pagi,sekalian juga buat olahraga.Tetapi saat

ingin pergi ke sekolah serasa di belakangku

ada seseorang.Dan.Tadaaa ternyata itu

Farel.Kenapa dia ngikutin aku ya?

“Farel?Lo ngapain ngikutin gue?” tanyaku

seraya memperlambat jalan.

“Ngikutin kamu?Ahahaha aku mau

berangkat sekolah kok.Kamu ke GR an

banget sih” Farel berjalan di samping Randa.

“Oh” jawabku singkat.

Lovely Brother

3

Ternyata bener Papa mau menyekolahkan

dia.Aku pikir Papa gak mau nyekolahin.Tapi

Amin deh.Kalo dilihat Farel itu beda sama si

Rio.Si Rio anaknya asik humoris,lah ini si

Farel anaknya kalem banget kaya gini kok

bisa jadi pencuri ya?Gak habis pikir nih.

“Farel ganteng parah.Mau dong gue jadi

pacarnya” Madison histeris melihat Farel di

gerbang sekolah.

“Aah,Cuma anak tukang kebun doang

Dis.Segitunya banget sih” kataku sinis

kepada Madison.

“Sinis banget sih lo Nda,yah tapi sayang

gue udah punya.Ummm,kalo lo gak bisa

jadian sama si Rio,lo mendingan sama si

Farel aja” ujar Madison tertawa.

“Apaan sih!Gue aja sama Rio gak ada

hubungan.Apalagi sama si Farel.Eh gue

Lovely Brother

3

pulang dulu ye udah dijemput bokap,bye”

Randapun berlari menuju mobil.

Di mobil Revan dan Randa hanya

diam,Papa nya pun ikut-ikutan.Revan

ternyata masih marahan dengan si

Randa.Mungkin ucapan Randa kemarin

masih terngiang di otaknya.Randa yang

menyadari Revan marah kepadanya,cuek.

Setelah makan saing,Randa kembali ke

kamarnya.Dia termenung dalam

pikirannya.Di pikirannya itu selalu dan selalu

Rio dan Farel.Mungkinkah Randa menyukai

kedua lelaki tersebut?’Madison bener

juga,Rio kan udah sama Alice,harapan

pupus.Tapi masa ya sama si Farel.Kaya gak

ada cowok lainnya di dunia.Coba deh tanya

sama si Revan aja,dia kan cowok barangkali

bisa bantu’ pikirku.

“Ayo dong Van,jangan marah lagi sama

Kakak.Kakak ngaku salah deh sama

Lovely Brother

3

kamu.Cepet dong kasih tau” Randa

memohon-mohon kepada Revan.

“Ckckck,ya udah.Biasanya cowok suka

sama cewek yang baik,manis,enggak

ngambekan apalagi egois.Kalo diliat ya

kak,kakak itu bukan tipe cewek yang

begituan” Revan mengejek Randa.

“Aduh ribet.Kalo menurut kamu ya

Van,tipe ceweknya Farel gimana?” tanyaku

keceplosan.

“Hmmm...cie cie yang lagi jatuh

cinta.Menurut aku sih tipenya kayak

kakak.Beneran nih kak?” kata Revan sembari

membenarkan posisi duduknya.

“Hush..diem.Jangan teriak nanti

ketauan.Mau jujur nih.Kayaknya sih

suka.Tapi masa cepet banget suka sama

Farel” Randa dengan muka gelisah.

Lovely Brother

3

“Tapi kalo suka sama orang gak madang

waktu kita suka sama orang.Mau aku bantuin

gak kak?Biar kakak bisa deket sama si Farel”

Revan menawarkan diri.

“Boleh juga.Tapi awas jangan sampai

ketauan sama siapapun juga” Randa

memperingatkan Revan.

Setelah semua beres.Akupun kembali ke

kamar.Aku lalu mendekat ke jendela

kamar,untuk menghirup udara yang dingin

ini.Aku meliat ke luar jendela dan terlihat

seorang lelaki sedang membersihkan

halaman depan rumah.Yap Farel.Lelaki yang

kusukai.

Lovely Brother

3

Lovely Brother

Punya adik seperti Revan bisa disebut

impian.Kenapa?.Aku punya alasan kenapa

Revan itu adik impian,selain baik hati kepada

siapapun,Revan juga pegertian,dan juga

tanggung jawab.Walaupun begitu aku

kadang iri dengan Revan yang selalu bisa

menghadapi masalah,sedangkan aku?Pasti

lari dari masalah.

“Sekarang udah deket nih ye sama si

Farel.Tukang kebun kita itu lo” ejek Revan

sambil tertawa.

Lovely Brother

3

“Apaan sih Van.Oh iya Van,ikut kakak

jalan-jalan ke mall yuk.Refreshing lah.Bosen

di rumah” ajakku kepada Revan.

“Oh ok.Aku ganti baju dulu ya kak” kata

Revan seraya meninggalkanku.

“Ajak Farel gak ya?Tapi dari tadi gak

keliatan orangnya.Mungkin lagi pergi tuh

orang” batinku.

Aku dan Revan masuk ke mobil.Seperti

biasa,tujuan kami yaitu ke PIM.Sesampai di

sana kita berdua menuju ke Timezone.Kami

berdua bermain sesuka hati.Karena kita lapar

kita memutuskan menuju ke suatu restoran

dekat Timezone ini.Kami berdua memesan

makanan.Lalu Tiba-tiba saja mataku

menemukan Farel dengan Madison yang asik

bercanda.Aku yang mengetahui itu lalu

dengan berani mengampiri mereka.Dan

meninggalkan Revan.

Lovely Brother

3

“Loh,Randa di sini juga toh.Sama siapa ke

sini?” tanya Madison yang sedikit kaget

melihat ku tiba-tiba ada dihadapannya.

“Aku sama si Revan.Rel lo kok sama

Madison?Bukannya lo tadi sama bokap lo

ngebersihin kebun gue ya” aku menyindir

Farel.

“Tadi aku di ajak Madison jalan-jalan.Maaf

ya gak bilang kalo mau pergi” Farel

tersenyum ke arahku.

“Ngapain juga lapor ke aku kalo Cuma

mau jalan sama Madison.Kayak gak ada

kerjaan aja” ucapku sambil meninggalkan

mereka berdua.Aneh.

“Heh Nda,lo ngapain pergi hee” teriak

Madison saat aku pergi menuju meja Revan.

Lovely Brother

3

“Tunggu di sini dulu ya Dis,aku mau ke

Randa dulu” kata Farel menyusul Randa.

Aku mengajak Revan pulang,karena alasan

tersendiri.Revan pun hanya melongo saja

melihat tingkah ku yang aneh ini.

“Randa,kamu marah ya sama aku?” teriak

Farel di hadapan orang-orang.

Aku menghiraukan Farel,terus saja aku

mempercepat langkah ku sambil

menggandeng tangan Revan.Dan Revanpun

hanya pasrah.Tiba-tiba seseorang

memelukku dari belakang dan itu

Farel.Deg.Jantungku berdegup

kencang.Revan yang mengetahui aku

sedang dipeluk mulai melepaskan

gandengan tangan.Perlahan Farel pun

melepaskan pelukannya.

“Kenapa kamu meluk aku?” tanyaku yang

masih kaget dengan wajah memerah.

Lovely Brother

3

“Ummm,tadi reflek aja haha.Sorry

Nda.Kamu marah sama aku?” ujar nya

sambil garuk-garuk kepala.Mungkin

kepalanya gatel.

“Hah,Reflek?Marah?Sama kamu?Ya gak

mungkin lah.Aku pulang dulu ya tukang

kebunku.Hahaha”kataku sambil

meninggalkannya.

“Hey Tunggu!” teriaknya.

Sekali lagi,aku menghiraukannya.Udah

bikin malu gara-gara meluk di hadapan

banyak orang,di tambah lagi bikin jantungku

di buat deg – deg an.

“Hmmm,cie yang di peluk tukang kebun

cie” ejek Revan.

Lovely Brother

3

“Heh.Ngawur deh kamu!Udah Van,kamu

diem aja.Kakak masih shock nih!” kataku

masih malu.

“Asal kakak tau ya,Madison sama Farel itu

udah jadian lo.Yolo” Revan memanas-manasi

Randa.

“Ah,pasti bohong.Udah ah,mau ke dapur

dulu.Bye” Aku menuju ke dapur.

Di dapur aku lansung membuka kulkas

karena haus.Aku pun duduk di meja makan

yang ada di dapur.Rumahku emang

tergolong besar sih,makanya pencuri banyak

yang pengen nyuri.Tapi untungnya sekarang

udah ada Pak Satpam,karena Papa ingin

lebih menjaga keamanan.

“Sendirian aja neng?” tanya Pak Karjo

tukang kebun kita.

“Iya nih Pak.Bosen juga nih sendiri,hehe”

ucapku sambil tersenyum tipis.

Lovely Brother

3

“Biar gak bosen, ikut bapak sama Farel

nyiramin tanaman di belakang rumah

gimana?Tapi kalo gak mau juga gak papa

kok neng” Pak Karjo yang sekarang di pintu.

“Emmm,boleh juga Pak.Sekalian buat

olahraga tangan” Aku menghampiri Pak

Karjo.

Enak juga nyiram tanaman.Walaupun

tanaman yang Mama tanam jumlahnya

lumayan banyak sekitar 50an itu baru yang

belakang,belum yang depan rumah,dan

ditambah dengan suhu udara yang kurang

bersahabat mendung berangin.Dari tadi aku

nyiram tanaman si Farel belum keliatan

juga.Dia itu bikin aku penasaran aja sih,tapi

Farel belum menunjukan batang hidungnya.

“Eh,Nda.Kamu ikutan nyiram tanaman

toh?Nanti takut kepanasan sama item gak?”

ucap Farel dengan bercanda.

Lovely Brother

3

“Ah,Lo Rel.Mana mungkin mendung kaya

gini kulit jadi item.Garing banget sih,bikin

lelucon” Aku tertawa di dalam hati.

“Siapa juga yang bikin lelucon Nda.Eh tau

gak Nda?” Farel menjadi misterius.

“Kalo gak dikasih tau mana mungkin

tau.Emangnya kenapa?” Aku menjadi

penasaran.

“Masa ya,kemarin aku nembak

Madison.Temen kamu itu lo.Emang sih,kita

baru kenal beberapa hari,tapi aneh nya aku

suka sama si Madison,bukannya sama

kamu.Terus dia awalnya ya bingung gitu.Tapi

tau gak?” Randa menjadi tambah penasaran.

“Mana gue tau Rel,lo aja gak ngasih tau -

_-” tanyaku jutek.

“Aduh,Miss jutek jangan ngambek gitu

dong” hibur Farel.

Lovely Brother

3

“Idih.Astaga.Ngapain juga ngambek sama

tukang kebun gue sendiri” aku mengeles dia.

“Haha.Tapi kamu suka kan sama aku?Tapi

maaf banget aku udah punya pacar” tanya

Farel tersenyum nakal.

“Suka sama lo?Amit-amit deh.Emang siapa

yang bilang gue suka sama lo?” aku kaget

karena aku tidak pernah menceritakan ke

siapapun kecuali sama Revan kalau aku suka

dengan Farel.

“Kasih tau gak ya?Udah lupain aja.Masa ya

si Madison bilang “iya” sama aku.Sumpah

aku masih gak percaya” Farel wajahnya

berseri-seri.

“Hah?Masa sih?Madison sama tukang

kebun gue jadian?Mimpi apa dia,gue masih

gak percaya ” teriakku terpaku saking gak

percaya.

Lovely Brother

3

“Aku juga masih gak percaya.Tapi ya

bersyukur toh bisa diterima” Farel sedikit

bingung dengan raut wajahku sedih.

“Oh.Selamat ya udah jadian.Longlast aja

ya.Gue balik dulu ya” aku kembali ke dalam

rumah dengan perasaan yang sedikit sakit

hati.

“Eh?Kok gitu?YA udah makasih ya.Eh tadi

yang bilang kamu suka sama kamu itu

Revan” teriak Farel yang sekarang sudah

ikut menyirami tanaman dengan bapaknya.

Nah,dugaanku benar kan.Pasti

Revan.Kenapa sih cowok itu bocor

banget,gak tau apa kalo aku malu sama si

Farel.Adik ngeselin ya seperti itu bikin orang

sakit hati.Huft.

Lovely Brother

3

“Ngapain lo ngomong sama si Farel sih

kalo gue suka sama tukang kebun?Malu tau

guenya” Randa dengan muka berapi-berapi.

“Emangnya aku salah kak?Aku Cuma

mau bantu kakak buat deket sama Farel

doang, salah?” Revan menjadi emosi.

“Tapi lo nya langsung to the point sih!

Cara lo deketin gue sama Farel salah,dek!”

Randa semakin naik darah.

“Cara gue deketin lo sama Farel salah?

Ha?Udah capek gue sama lo.Dasar

pengecut.Berani ngomong suka dibelakang

orangnya tapi gak berani ngomong didepan

orangnya.Pengecut lo ka!” Revan

meninggalkan

Baru kali ini liat Revan semarah ini sama

gue.Pake manggil gue “LO” ke gue,biasanya

manggil gue “Kakak”.Ah kenapa jadi serba

salah sih.Masa Cuma gara-gara cowok,gue

sama marahan lagi dan lagi sama si Revan’

batin Randa frustasi.

Lovely Brother

3

Aku tiduran di kamarku.Bosan datang

menyertaiku.Entah kenapa berberapa hari ini

hubunganku dengan Revan,Farel,dan

Madison pun renggang.Aku bingung ya

Tuhan.Mungkin aku adalah Kakak sekaligus

teman dan sahabat terjahat di

dunia.Bagaimana tidak?Revan yang selalu

baik dengan ,pengertian denganku,sabar

dengan kelakuanku palah sekarang ikut-

ikutan menjauhiku.

Begini ceritanya.Aku yang sedang habis

bertengkar dengan Revan pun meninggalkan

dia sendirian.Aku yang kesal,berteriak-teriak

sampai-sampai di marahin sama Papa.Aku

mengomel saja dimarahin dengan Papa.Aku

memang orangnya emosian,aku bisa

membuat masalah kecil bisa menjadi besar.

Aku memang sedikit kelewatan kali ini,cuma

Lovely Brother

3

gara-gara Farel tahu kalau aku suka

dengannya jadi dimasalahin.

Aku lalu menuju ke jendela kamar seperti

biasa.Yap,di jendela kamarku adalah tempat

untuk merenung.Lalu aku melihat langit

diluar,sepi.Sepi,seperti hatiku saat ini.

Aku melihat ada 2 insan yang sedang

duduk di halaman belakang ku.Sepertinya

aku kenal mereka berdua.Madison dan

Farel.Mengapa mereka hanya berdua di

halaman belakang?Dan mengapa Madison

datang ke rumahku,tanpa sepengetahuanku?

Aku lalu mencoba turun ke bawah dan

segera menuju ke halaman belakang.

“Kalian bisa kecilin suara gak sih?”

tanyaku secara tiba-tiba di belakang mereka.

Lovely Brother

3

“Eh,Randa(kaget).Emang suara kita berisik

ya?Ohaha sorry ya Nda” Madison dengan

wajah merah seperti tomat.

“Ya iyalah,kalau enggak pasti gue gak

akan turun begini.Kalo pacaran sih boleh

aja,tapi gak usah pake ganggu gue ya

Dis,Rel!” kataku dengan sedikit menaikkan

suaraku.

Ya memang,bukan hak ku untuk melarang

mereka,berdua di halaman belakang

rumahku,tapi aku sebal saja dengan mereka

berdua yang dekat sekali.Aku tahu,aku

tahu,mereka memang punya status yaitu

“pacaran”.Aku benci melihat mereka.

Aku cemburu.

“Tapi asal lo tau ya,Nda?Gue emang gak

bilang sama Farel karena takut nyakitin hati

dia.Tapi gue punya alasan.Alasannya apa?

Alasannya karena hanya Farel yang hanya

Lovely Brother

3

bisa bikin gue nyaman.Lo jahat banget sih

Nda,nuduh gue sembarangan.Sakit,Nda

sakit.Sekarang puas” Madison menangis dan

pergi.Dia benar-benar marah denganku.

Ya,aku keceplosan sekaligus sedikit

membeberkan soal hubungan Madison dan

Nicholas.Nicholas adalah pacar dari Madison

yang sekarang lagi kuliah di Amerika.Aku

bukan bermaksud untuk sangkut-paut

dengan Nicholas,tetapi ya...karena aku nya

sering bikin onar,jadi deh kesalah-pahaman

sesama.Tetapi ada kebaikan di balik

kebaikan di balik keonaran juga keceplosan

itu sendiri,untuk Farel sih,bisa kebaikannya

adalah bisa membongkar kedok Madison

yang “Two-Faces”.

Tetapi,lagi dan lagi,Farel mungkin berpikir

Farel tampak sangat terpukul dengan

kejadian barusan ini.Dia terlihat

lusuh.Sebelum Farel meninggalkanku dia

Lovely Brother

3

menatapku tajam seperti berkata “Aku

kecewa denganmu”.

Pergi ke sekolah adalah mimpi

burukku.Tahulah…sejak aku musuhan

dengan Madison,aku memang terlihat

sendiri.Clara yang sudah membujukku

berkali-kali untuk baikan dengan Madison

pun lelah.Adit.Ya?Cuma sahabatku satu ini

mungkin bisa bantu aku menyelesaikan

masalah ini.

“Sabar aja ya,Nda.Gue tau ini memang

cobaan hati yang berat.Tapi mungkin lo

harus move on deh sama cowok lainnya!”

Adit yang habis mendengarkan curhatan ku

langsung menasihatiku.Tapi itu yang ku suka

dari Adit,kalo punya masalah langsung diberi

solusi.

Tapi untuk yang kali ini kata “Move On” itu

susah di hilangkan di kehidupanku saat

ini.Karena pindah ke lain hati itu

susah.Dramatis!.

Lovely Brother

3

Sorry!

Hidup dengan perasaan bersalah itu tidak

menyenangkan.Karena selalu di hantui

dengan perasaan tidak bersalah.Apa daya

dengan kehidupanku sekarang yang selalu

perasaan bersalah.Mungkin hari ini aku mulai

mencoba merubah hidupku yang serba salah

ini.

Dimulai dengan Madison.Siang yang cerah

ini,aku berjalan-jalan di sekitar Taman

Lovely Brother

3

Kota.Hawa sejuk yang terasa

dibadanku,mulai menyadarkanku dengan

semua kesalahan yang aku perbuat.Memang

kata orang benar,”Penyesalan pasti datang

terakhir”.

Akupun duduk di tengah Taman Kota

tersebut.Di sana terilihat seorang gadis

keriting sebahu yang memakai rok selutut

dan cardigan yang melekat di tubuhnya

sedang duduk menyendiri di kursi dekat air

mancur.Akupun menghampirinya.

“Hey Madison” sapaku sambil menepuk

bahunya dan duduk disampingnya.

“Apa?Ha?” kata Madison yang galak

kepadaku.

“Yaelah Dis,gitu doang marah.Sorry ya

gue gak maksud...” Aku bermaksud mau

minta maaf namun omonganku terpotong

oleh Madison.

Lovely Brother

3

“Udah deh Nda,gue tahu lo mau ngomong

apa.Pasti lo mau minta maaf kan sama gue?”

Madison menjawab dengan cepat

perkataanku.

“Aduh,ke PD an banget sih.Gue cuma mau

.. (sambil berpikir)” Aku pun menjadi diam

seribu bahasa.

“Ketahuan kan lo mau apa.Haha,Nda udah

bisa ditebak tahu kalo lo mau ngapain”

Madison tertawa melihat tingkahku yang

menjadi diam.

“Jadi...lo mau maafin gue?Gue berharap lo

maafin gue.Maafin kesalahan gue kan ya?”

ucapku sambil bercanda dengannya.

“Ogah ah,maaf banget ya.Gara-gara lo

gue jadi putus sama si Nicholas” Madison

sambil melipat tangannya di depan perutnya.

“Yah,kan seharusnya lo seneng kan bisa

putus sama si Nicholas,jadinya lo sama si

Lovely Brother

3

Farel langgeng-langgeng aja kan?Masa lo

gak mau maafin sahabat lo ” tanyaku yang

sedikit kebingungan dengan perkataan

Madison.

“Ummm,Hahaha Randa kena tipu deh.Ok

ok.Gue maafin lo kok.Dan terima kasih

ya,udah bikin gue sama si Farel tambah

langgeng.Sekarang aku udah 2 bulanan lo

sama dia” Madison tersenyum kepadaku dan

menggengam tanganku.

“Ah,beneran?Aaaa,Madison thanks a lot

ya.Gue jadi deh,gak bakal lagi” Aku sangat

senang mengetahui Madison memaafkan ku.

Setelah Madison memaafkan ku,perasaan

lega menyertaiku.Sekarang tinggal Farel dan

Revan.Kalo Farel sih,minta maafnya

gampang.Tapi kalo si Revan,susahnya minta

Lovely Brother

3

ampun.Aku memang harus berfikir keras

agar Revan bisa memaafkan ku.

Cara pertama ku untuk meminta maaf

dengan Revan yaitu dengan dibelikan Es

krim.Mungkin ini memang biasa sih

dilakukan,tapi di coba saja.Tapi bukannya es

krim nya di terima melainkan es krim nya di

buang di tong sampah,persis di

hadapanku.Aku kaget,karena ia membuang

es krim nya dengan diinjak terlebih dahulu.

Cara ke dua ini sedikit ampuh yaitu

dengan bantuan Papa dan Mama.Awalnya

Papa dan Mama ku sedikit bingung dengan

penjelasanku,tapi setelah lebih di perdalam

lagi,akhirnya mereka tahu.Tapi ya apa

daya,dia tetap kukuh untuk tidak

memaafkanku sekalipun Papa atau Mama

yang minta.Revan otaknya memang keras

kepala banget kalo udah marah.Apalagi

marahnya dengan ku.

Lovely Brother

3

Cara ke tiga yaitu aku membawa Shandy

tetanggaku,sekaligus sahabatnya Revan

untuk membantuku meminta maaf dengan

Revan.Meminta Shandy untuk membantuku

itu ternyata sulitnya sama pelajaran

Fisika.Bagaimana tidak?Aku meminta Shandy

harus ada sogokannya.Ya ampun....anak

jaman sekarang aneh-aneh.

Ada alasan kenapa aku membawa Shandy

aku ikut sertakan untuk membantu aku

meminta maaf dengan Revan.Karena ada

rumor kalau Revan sedang ada rasa “suka”

dengannya.

“Van,ayo dong bukain pintunya.1 jam nih

nunggu lo di sini” aku sudah lelah karena

berdiri di depan pintu

“Bodo,kenapa juga lo mau nunggu

gue.Emangnya enak” ejek Revan yang

sedang hanya bermain PS di kamarnya.

Lovely Brother

3

“Van...ini aku Shandy.Masuk boleh gak?”

tiba-tiba Shandy menggendor pintu kamar

Revan.

“Elah,Van,kalau sama Shandy aja

dibukain dan di silahkan masuk.Kenapa gue

masih aja di depan pintu nih” Aku yang mulai

jengkel dengan sikap Revan denganku.

“Iya,iya nih dibukain kak.Bawel banget

sih” omel Revan saat melihatku.

“Ada perlu apa Shandy,tiba-tiba aja ke

rumahku?” tanya Revan baik kepada Shandy.

“Ummm,sebenarnya Van.Aku cuma mau

ngebantuin kakak kamu,buat minta maaf ke

kamu” Shandy menjawab dengan sangat

jujur kepada Revan.

“Oh...Aku kira mau ada yang

lainnya.Sekarang kamu boleh pergi.Cepetan

Lovely Brother

3

gih!” usir Revan.Shandy pun kaget.Aku pun

lalu bereaksi dengan sikap Revan yang

begitu.

“Van,gini ya.Kakak Cuma mau minta maaf

doang.Kakak udah pake 3 cara lo buat bisa

buat kamu maafin kakak.Kamu gak nyadar

ya dek?Kasian juga si Shandy yang rela

nunggu 1 jam bareng kakak,Cuma buat bikin

kamu keluar dari kamar.Dan sekarang apa?

Kamu ngusir Shandy Cuma gara-gara

masalah sepele.Kalo kamu marah kakak ya

fine-fine aja.Tapi Shandy jangan diikut

sertakan juga kali Van.Yuk Shan,kita keluar”

ajakku kepada Shandy.Itu adalah taktik ku

dengan Shandy.

Aku dan Shandy berjalan sedikit

cepat,agar dikira marah beneran.Tapi toh,si

Revan tak kunjung mendekatiku.

“Kak tunggu dulu.Aduh jangan marah

dong.Aku maafin kakak kok.Please

Lovely Brother

3

kak,Shandy maafin aku ya” teriak Revan

menghampiriku.

Taktiku berhasil.

Hari Sabtu telah tiba.Keluarga Mahardika

mengelar pesta kecil-kecilan di belakang

rumahnya.Acara ini berlangsung cukup lama

yaitu 2 jam.Dari jam 19.00-21.00.Randa

sangat senang mengikuti acara ini,di

karenakan keadaan sudah kembali seperti

semula.

“Wah,Nda.Kamu cantik deh,pake dress

biru ini.Cantik seperti biasa” Adit tersenyum

kepada Randa.

“Ahaha,makasih Dit.Ini dress nya Mama

ku.Cantik emang hehe” Randa tertawa

melihat Adit.

“Hmmm,ada yang lagi berdua nih” teriak

sekelompok orang bareng,seperti dibuat

paduan suara.

Lovely Brother

3

Yap,mereka adalah mungkin geng terbaru

yang kemarin malam terbentuk yaitu terdiri

dari Madison,Farel,Clara,Rio,Alice,Revan,dan

Shandy.

“Apaan sih,kita kan cuma ngomong-

ngomong doang.Eh gak biasanya kalian

semua kumpul bareng nih” Randa mulai

salah tingkah.

“Wah wah,mulai salting nih si Randa.Kita

kan diundang ke party kamu sayang”

Madison merangkul Randa.

“Oh iya lupa,hehe.Eh,ini dari lubuk hati ku

ya,makasih ya sahabat-sahabatku tersayang

serta adik tercinta sudah menyadarkan

semua kesalahanku selama ini.Maaf banget

buat Madison sama Farel sudah membuat

hunbungan kalian berantakan.Dan buat adek

gue tercinta maaf banget ya sayang udah

bikin kamu marah melulu.For my best friends

I love you guys” Randa menangis karena

Lovely Brother

3

secara tiba-tiba mengungkapkan isi hatinya

di hadapan Sahabatnya.

“Ahh,Randa so sweet.I love you too” Clara

mulai memeluk Randa.

“Kita semua sayang kok sama kamu

Nda,aku apa lagi.Udah aku anggap sebagai

adik aku” Rio ikut-ikutan memeluk Randa.

Mereka semua lalu memeluk Randa

bersamaan membuat dada Randa sesak.

“Eh,lepasin dong.Sempit tauk nih” Randa

mengomel dan memasang wajah cemberut.

“Kalo cemberut,kamu tambah cantik

Randa” Adit menggoda Randa.

“Waduh,Si Adit ini pasti ujung-ujungnya

mau nembak Randa nih” Madison mengejek

Adit,Adit hanya tersenyum.

“Apaan sih kalian.Aku lagi gak mau

pacaran soalnya mau serius sekolah

dulu.Kata Papa Mama juga gak boleh

Lovely Brother

3

pacaran” ungkap Randa sambil melipat

tangan di.

“Itu bener anak-anakku sekalian.Randa

lagi mau serius sekolah buat kuliah besok di

Oxford University.Tapi kalau main keluar

Papa,masih bisa ngijinin kok,tapi kalau

pacaran masih belom boleh” Papa Randa

tiba-tiba datang.

“Oh Maaf Om,kita Cuma bercanda.Beneran

om si Randa mau nerusin ke Oxford?Tapi dia

kan masih 16th?Kamu bohong kan Nda?”

tanya Clara penasaran.

Randa hanya menggeleng.

“Emang dia masih 16th,tapi barang kali

kan bisa ke Oxford?Haha Om Cuma bercanda

kok.Ngapain juga Om minta Randa ke

Oxford,kalau nilainya akhir-akhir ini turun”

Papa Randa memperjelas maksud dia kepada

sahabat Randa.

Lovely Brother

3

“Astaga Om ngagetin aku aja.Jatung aku

udah mau copot nih Om,waktu bilang begitu”

Madison mengelus dadanya.

“Ya udah,daripada kalian di sini gak ada

kerjaan,medingan bantu Om yuk buat Steak”

Ajak Papa Randa.

Aku duduk dengan Revan di belakang

rumah setelah pesta selesai.Aku

menyanderkan kepalaku ke bahu

Revan.Revan hanya diam saja saat aku

menyanderkan kepalaku ke bahunya.Aku

merasa nyaman saat berada

disampingnya.Aku mulai berpikir “Jika saja

dia bukan adikku,aku mungkin saja berharap

lebih dari sekedar kakak”.Tapi itu tak

mungkin.

“Van,Maafin kak ya selama ini.Maaf buat

kamu kesel,bingung,marah sama

kamu.Kerjaannya aku Cuma berantem sama

Lovely Brother

3

kakak setiap hari” Randa tulus meminta

maaf.

“Udah kak,aku juga minta maaf kak.Tau

gak kak,seberapa besar rasa sayang ku

kepada kakak?” Revan mengajukan

pertanyaan.

“Gak tau,emangnya apa adekku

tercinta?” Randa menjawab dengan sedikit

ogah-ogahan.

“Sebesar bintang di langit malam ini”

Revan menunjuk tangannya ke arah langit.

“Ya ampun Revan.Hahaha,bisa aja bikin

aku ketawa.Aku sayang kamu juga kok dik”

Randa memeluk Revan.

Sekarang kehidupanku

berubah.Madison,Farel,dan Revan akhirnya

sudah bisa memaafkanku.Aku tahu aku ini

hanya gadis egois kepada semua orang.Aku

Lovely Brother

3

selalu membuat kesalahan hanya karena aku

ceroboh.

Aku bersyukur mempunyai adik yang

super duper perhatian juga lebih dewasa

ketimbang aku,yang bisa buat aku sadar

tentang kesalahanku.Aku mengakui kalau

Revan pantas menjadi Kakak ku.

Revan...You Are Truly My Lovely Brother.

Lovely Brother

3

Tentang Penulis

Mumpuni Ada D. yang akrab dipanggil ini lahir di Magelang 24 November 1997 punya hobi membaca Pupun buku.Punya cita-cita kuliah di luar negeri

^^

Lovely Brother

3

Lovely Brother