noor eka indah sari_ alumunium dan senyawanya
DESCRIPTION
jhjnjTRANSCRIPT
5/22/13 NOOR EKA INDAH SARI: Alumunium dan Senyawanya
noor-eka.blogspot.com/2012/05/alumunium-dan-senyawanya.html 1/8
Ads by Browse to Sav e
DON'T BE AFRAID TO WRITE ANYTHING WHEN YOU WANT TO DO.
SELAMAT DATANG
Selasa, 29 Mei 2012
I. Judul Percobaan
Aluminium dan Senyawanya
II. Tujuan Percobaan
Mempelajari sifat – sifat logam aluminium dan persenyawaannya
III. Dasar Teori
Sekarang banyak perabotan rumah tangga yang menggunakan bahan aluminium
terutama peralatan dapur. Selain itu, aluminium juga digunakan di perusahaan besar seperti
pembuatan badan pesawat. Hal ini disebabkan karena logam aluinium ringan dan bersifat anti
karat. Aluminium dalam sistem periodik merupakan unsur periode ketiga dan berada pada
golongan 13. Atom aluminium memiliki konfigurasi elektron terluar 3s2 3p1 dengan energi
ionisasi pertama 577 Kj/mol, energi ionisasi kedua 1820 Kj/mol dan energi ionisasi ketiga
2740 Kj/mol. Dari konfigurasi elektronnya, terlihat bahwa atom ini dapat bergabung dengan
cara melepaskan elektron valensinya, namun aluminium lebih cenderung memiliki ikatan
kovalen karena memiliki keelektronegatifan yang cukup besar.
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak
karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik
dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam
aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam
bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak
ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling
banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk
memperoleh logam aluminium dari senyawanya .
Nama aluminium diturunkan dari kata alum yang meninjuk pada senyawa garam
rangkap Kal(SO4)2.12H2O; kata ini berasal dari bahasa latin alumen yang artinya garam
pahit. Oleh Humphry Davy, logam rangkap ini diusulkan dengan nama alumium kemudian
berubah menjadi aluminum. Namun, nama ini pun segera termodifikasi menjadi aluminium
yang menjadi populer di seluruh dunia kecuali Amerika Utara dimana American Chemical
Society (Himpunan Masyarakat Kimia Amerika) pada tahun 1925 memutuskan tetap
menggunakan aluminum di dalam publikasinya .
Aluminium merupakan unsur logam abu-abu mangkilat, lembek, dan kurang kuat
tetapi ringan. Terdapat di alam pada kerak bumi terutama sebagai bauksit yang menjadi
sumber utamanya. Logam ini reaktif dan segera bereaksi dengan oksigen di udara
membentuk lapisan oksidanya yang membungkus badan logam sehingga menghalangi
oksidasi selanjutnya dan logam menjadi tahan karat. Campurannya dengan logam-logam
seperti Ni, Cu, Zn, Si, dsb, menghasilkan alloy yang ringan dengan kegunaan yang luas,
misalnya untuk pesawat terbang, kapal, blok mesin, alat-alat rumah tangga, kerangka
bangunan, dll. Okasidanya sebagai alumina (Al2O3) yang ditemukan di alam antara lain
berupa merah delima, safir, korundum dan emeri yang digunakan untuk pembuatan delas dan
Alumunium dan Senyawanya
MyNiceProfile.com
welcome
Noor Eka Indah
Sari_chemistry
Belajar adalah proses
dalam pengenalan ilmu
dan menjadikan
pengalaman yang
berarti..tak ada kata
terlambat dalam belajar
apa yang ingn kau gapai
dalam
hidupmu..,berusaha lah
untuk tak menyerah
dalam menggapai mimpi
yang indah dimasa
depanmu kelak.. jangan
takut untuk mencoba
ilmu baru baik dalam hal
internet..tapi bersikaplah
untuk selalu ingin tahu
dalam technology yang
membantu mu kedepan.
Lihat profil lengkapku
Mengenai Saya
free counter
Pengunjung
Translate Widget by Google
Translate's
► 2013 (4)
▼ 2012 (27)
► September (1)
► Juli (1)
► Juni (2)
▼ Mei (11)
▼ Mei 29 (3)
LEMAK
Pembuatan Natrium Tiosulfat
Alumunium dan Senyawanya
► Mei 27 (3)
► Mei 24 (1)
► Mei 18 (2)
► Mei 12 (2)
► Maret (12)
Arsip Ekha Blog
followers
Widget Animasi
0Share More Next Blog» Create Blog
5/22/13 NOOR EKA INDAH SARI: Alumunium dan Senyawanya
noor-eka.blogspot.com/2012/05/alumunium-dan-senyawanya.html 2/8
bahan tahan panas.
Aluminium adalah ogam putih yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-
abu. Ia melebur pada 659˚C. Bila terkena udara, obejk-objek aluminium teroksidasi pada
permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida lebih lanjut. Asam
klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat
encer atau asam nitrat encer
Logam aluminium dapat bereaksi dengan asam klorida dan asam sulfat, baik yang
encer maupun yang pekat menghasilkan garamnnya. Dengan asam nitrat, logam aluminium
tidak bereaksi karena permukaan menjadipasif, etapi dalam keadaan tidak murni qakan
bereaksi dengan asam nitrat dalam sembarang kepekatan. Larutan alkali kaustik panas
bereaksi dengan aluminium membentuk aluminat dan gas hidrogen. Aluminium dengan
kanfigurasi elektronik [10Ne] 3s2 3p1 dikenal mempunyai tingkat oksidasi +3 dalam
senyawanya. Logam aluminium tahan terhadap korosi udara karena reaksi antara logam
aluminium dengan oksigen membentuk lapisan nonpori dan membungkus permukaan logam
hingga tidak terjadi reaksi lanjut.
Endapan putih seperti gelatin, yaitu aluminium hidroksida Al(OH)2 yang larut sedikit
dalam reagensia berlebihan. Kelarutan berkurang dengan adanya garam-garam ammonium
disebabkan oleh efek ion sekutu. Sebagian kecil endapan masuk ke dalam larutan sebagai
aluminium hisroksida koloid (sol aluminium hidroksida); sol ini berkoagulasi pada pendidihan
atau pada penambahan garam-garam yang larut (misalnya aluminium klorida), dengan
menghasilkan endapan aluminium hidroksida yang dikenal sebaai gel aluminium hidroksida.
Untuk menjamin pengendapan yang sempurna, dengan larutan amonia. Larutan amonium itu
ditambahkan dengan sedikit berlebihan dan caampuran didihkan sampai larutan sedikit
berbau amonia. Bila baru diendapkan, ia mudah melarut dalam asam kuat, tetapi setelah
dididihkan ia menjadi sangat sedikit larut :
Al3+ + NH3 + H2O → Al(OH)3 + 3 NH4+
Sifat-sifat Aluminium:
Aluminium merupakan logam putih keperakan dan sangat ringan, memiliki daya hantar
panas maupun daya hantar listrik tinggi.
Beberapa reaksi kimia aluminium.
1. Mudah terbakar dalam nyala api dan menghasilkan panas reaksi yang tinggi.
2Al + 3/2O2 → Al2O3 + 399 kkal
Sifat ini digunakan sebagai dasar untuk mereduksi beberapa sulfida dan oksida. Contoh : 2Al
+ Fe2O3 → 2Fe + Al2O3 + 199 kkal
Proses ini disebut aluminothermi atau proses thermit.
2. Bereaksi dengan asam menghasilkan gas hydrogen.
2Al(s) + 6H+(aq) → 2Al3+
(aq) + 3H2(g)
3. Bereaksi dengan basa kuat terutama basa alkali menghasilkan gas H2.
Reaksinya :
2Al(s) + 2 OH-(aq) + 6H2O(l) → 2Al(OH)4
- + 3H2(g)
4. Dengan udara logam ini membentuk lapisan oksida yang kuat pada permukaannya yang dapat
melindungi logam dari oksida lebih lanjut. Karenanya logam ini dikatakan bersifat tahan karat
(korosi) dan digunakan untuk melapisi logam lain agar tahan karat.
Beberapa senyawa aluminium
Aluminium oksida (Al2O3)
Aluminium oksida dengan asam klorida menghasilkan reaksi yang baik,akantetapi dengan
asam nitrat tidak bereaksi karena kuatnya ikatan Al-O.Kalor pembentukan aluminium oksida
Al2O3 juga besar,399 kkal.Karena itu aluminium dapat dipakai untuk mereduksi oksida-oksida
logam lain.Besi(III)oksida dapat direduksi oleh aluminium dengan membebaskan banyak
kalor :
2Al(p) + 3/2 O2(g) → Al2O3 + 399 kkal
Fe2O3(p) → 2 Fe(p) + 3/2 O2(g) - 197 kkal
--------------------------------------------------------------------------------------
2Al (p)+ Fe2O3 → 2 Fe (p) + Al2O3(g) + 202 kkal
Kalor yang dibebaskan cukup banyak untuk melebur hasil – hasil reaksinya,besi dan
aluminium oksida.Reaksi ini bias menghasilkan suhu sampai 3000oC.Reaksi termit ini
dipakai untuk mengelas besi dan bom bakar.Oleh karena stabilitasnya aluminium
oksida,logam ini dapat dipakai untuk mereduksi oksida – oksida logam lainnya,misalnya
magnesium oksida dan manganoksida.Reduksi dengan karbon atau hidrogen menghasilkan
logam – logam yang tercampur dengan karbida dan hidrida.karenanya,kadang – kadang
aluminium digunakan untuk mereduksi.
Aluminium Klorida (AlCl3)
Dalam rumus AlCl3 orbital 3s dan 3p dari atom Al terhibridisasi. Tiga dari orbital hibrid ini
diisi pasangan elektron (masing-masing satu elektron dari tiga atom klor dan tiga dari atom
Al), orbital keempat kosong, karena itu senyawa ini dapat bersifat sebagai asam Lewis.
Pada dimer Al2Cl6 atom Al dalam unit AlCl3 memperoleh oktet dengan memakai bersama
satu pasang elektron yang disumbangkan oleh atom Cl dari unit AlCl3 lainnya.
AlCl6 dapat berdisosiasi menjadi AlCl3.
AlCl6 ↔ 2 AlCl3
Join this sitew ith Google Friend Connect
Members (67) More »
Already a member? Sign in
May 2013S MT WT F S- - - 1 2 3 45 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031-
Free Blog Content
Tanggal Berapa Sekarang ?
Time's
Pendidikan adalah kekuatan untuk berpikir
jernih,kekuatan untuk melakukan sesuatu yang baik
didunia kerja,dan kekuatan untuk menghargai kehidupan
.
PENDIDIKAN
5/22/13 NOOR EKA INDAH SARI: Alumunium dan Senyawanya
noor-eka.blogspot.com/2012/05/alumunium-dan-senyawanya.html 3/8
Aluminium klorida dalam air akan terhidrolisis menurut reaksi:
Al3+(aq) + 3 H2O(l) ↔ Al(OH)3(s) + 3H+ (aq)
Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3)
Aluminium sulfat digunakan dalam industri kertas dan karton. Kegunaan lain adalah
sebagai pengolahan cair dan penjernihan air minum. Larutan berair yang mengandung jumlah
molar yang sama dari Al2(SO4)3 dan K2SO4 mengkristal sebagai kalium aluminium sulfat
dengan rumus KAl(SO4)2.12 H2O. Garam ini dikenal dengan alum atau tawas.
Aluminium Hidrida (AlH3)
Aluminium hidrida atau AlH3 bersifat sebagai asam Lewis.
AlH3 + H+ → AlH4+
Salah satu senyawa yang penting dan banyak digunakan sebagai reduksi agen adalah
LiAlH4. Senyawa ini dalam air akan terhidrolisis menurut reaksi:
AlH4+ + 4H2O → Al(OH)3 + 4H2 + OH-
Larutan garam – garam aluminium seperti AlCl3 atau Al2(SO4)3bersifat asam karena hidrolisa :
Al3+ + H2O → AlOH2+ + H+
Pada penambahan alkali,akan terbentuk endapan putih :
Al3+ + 3OH- → Al(OH)3
Atau
Al(H2O)63+ + 3OH- → Al(OH)3(H2O)3 + 3H2O
Penambahan garam sulfida atau karbonat juga memberikan endapan Al(OH)3 oleh karena larutan
garam – garam tersebut bersifat basa.Endapan Al(OH)3 akan larut dengan pengambahan basa
berlebih atau penambahan asam karena bersifat amfoter.
Penambahan basa :
Al(OH)3(p) + OH- ↔ Al(OH)4-
Atau
Al(OH)3(H2O)3(p) + OH- ↔ Al(OH)4(H2O)- + H2O
Penambahan asam :
Al(OH)3(p) + 3H+ ↔ Al3+ + 3H2O
Al(OH)3(H2O)3(p) + 3H+ ↔ Al(H2O)63+
Aluminium hidroksida banyak dipakai sebagai mordan,yaitu pengikat zat warna pada kain.
IV. Alat dan Bahan
a. Alat
No Alat Ukuran Jumlah
1. Tabung reaksi - 5
2. Lampu spritus - 1
3. Batang pengaduk - 2
4. Botol semprot - 2
5 Corong - 1
6. Pipet tetes - 4
7. Gelas kimia 25 ml 4
8. Rak tabung reaksi - 1
9 Neraca digital - 1
b. Bahan
No Bahan Jumlah
1. Logam/ pita aluminium 3ml
2 Logam / pita magnesium 3ml
3 Serbuk Al secukupnya
4 Indikator universal 5 buah
5 AlCl3 anhidrat secukupnya
6 Al2O3 0,1 gram
7 HCL encer 3 ml
8 NaOH 0,1 M 30 tetes
9 Amonia 15 tetes
10 Kertas saring 1
11 Indikator PP Secukupnya
12 Aquades Secukupnya
V. Prosedur Percobaan
A. Sifat Aluminium Hidroksida
1. Dalam sebuah tabung reaksi yang berisi 2 ml larutan garam aluminium,tambah
dengan beberapa tetes ammonia.Diamati apa yang terjadi.Teruskan penambahan
ammonia hingga berlebih.Apakah ada perubahan?
2. Dalam sebuah tabung reaksi yang berisi 2 ml larutan garam alumunium,Ditambah
dengan beberapa tetes larutan NaOh.Endapan yang terjadi dibagi dua bagian.Bagian
5/22/13 NOOR EKA INDAH SARI: Alumunium dan Senyawanya
noor-eka.blogspot.com/2012/05/alumunium-dan-senyawanya.html 4/8
pertama,Diteruskan penambahan NaOH hingga berlebih,sedangkan bagian yang lain
tambah dengan asam klorida.Diamati apa yang terjadi !
3. Disediakan endapan alumunium hidroksida dengan cara mereaksikan
Larutan garam alumunium dengan larutan NaOH encer.DiSaring endapan yang
terbentuk,kemudian endapan yang ada dikertas saring dicuci dengan air
dingin(dituang dengan air dingin ).Kepada endapan diatas kertas saring itu,tuangi
dengan larutan yang berwarna misalnya metilviolet.Diamati apa yang terjadi !
B. Melihat Proses Pemanasan dan Memeriksa pH Alumunium Klorida
1. Pemanasan klorida anhidrat:Panaskan alumunium klorida anhidrat dalam tabung
reaksi.Amati apa yang terjadi ?
2. Dimasukkan satu sendok alumunium klorida anhidrat kedalam tabung
reaksi,kemudian tambahkan air setetes demi setetes.Diamati dan ukur pH-nya dengan
indikator Universal.
C. Melihat Sifat Asam Basa Al2O3
1. Dimasukkan 0,1 gram Al2O3 kedalam tabung reaksi,kemudian tambahkan dengan 3
ml air.periksa pH-nya dan amati apa yang terjadi!
2. Dimasukkan 0,1 gram Al2O3 ke dalam tabung reaksi,kemudian tambahnakn 3 ml HCl
encer.Amati apa yang terjadi dan periksa pH-nya.
D. Membandingkan Sifat Basa Ion Al3+ dan ion mg2+
1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 3ml garam Al 0,1M dank e dalam tabung reaksi
yang kemasukkan 3 ml garam Mg 0,1 M.Diperiksa pH masing – masing larutan
dengan indikator universal.
2. Ditambahkan larutan encer NaOH pada tabung reaksi yang berisi garam Al sampai
tidak terbentuk endapan.
3. Ditambahkan larutan encer NaOH pada tabung reaksi yang berisi garam Mg sampai
tidak terbentuk endapan.
VI. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Hasil Pengamatan
A.Sifat Alumunium Hidroksida
1. 2ml Al3+ + NH4OH (5 tetes)
Kemudian penambahan NH4OH berlebih
Sebanyak 10 tetes NH4OH.
Terbentuk endapan putih dan berbau
Endapan berkurang larutan sedikit
agak bening.
2. 2ml Al3+ + 5 tetes NaOH.Endapan yang
terjadi dibagi dua bagian.
Bagian pertama, endapan atas + 10 tetes
NaOH.
Bagian Kedua,endapan bawah + 10 tetes
HCl
Terbentuk endapan putih (pada
bagian atas)Endapan terbagi dua:
Bagian pertama,terbentuk endapan
putih yang mulai berkurang sedikit
Bagian kedua,larutan menjadi bening
3. Endapan Al(OH)3 dengan cara mereaksikan
larutan garam Al3+ + NaOH encer.Disaring
endapan yang terbentuk,kemudian endapan
yang ada dikertas saring dicuci dengan air
dingin(dituang dengan air dingin ).Kepada
endapan diatas kertas disaring,dituang
dengan larutan metilviolet,
terbentuk endapan (filtrat) Kristal
bulat yang bening seperti gel diatas
kertas saring.
B.Melihat Proses Pemanasan dan memeriksa
pH alumunium Klorida
1. Dipanaskan klorida anhidrat:
Dipanaskan alumunium klorida anhidrat
dalam tabung reaksi.
Saat dipanaskan terdapat
asap,bau,uap air dan bentuknya
mengencil dari bentuk awal.
2. Alumunium klorida anhidrat + H2O
,kemudian mengukur pHnya dengan
indikator universal.
Pada luar tabung reaksi terasa
panas,larutan berwarna putih bening
dann pHnya adalah 3
C. Melihat Sifat Asam Basa Al2O3
1. 0,1 gram Al2O3 + 3 ml H2O.diperikasa
pHnya dan diamati apa yang terjadi!
- Al2O3 + H2O tidak larut
- pHnya adalah 6
2. 0,1 gram Al2O3 + 3ml HCl encer.Diperiksa
pHnya dan diamati apa yang terjadi!
-Al2O3 + HCl tidak larut
-pHnya adalah 1
3. 0,1 gram Al2O3 + 3 ml NaOH.Diperiksan
pHnya dan diamati apa yang terjadi!
- Al2O3 + NaOH tidak larut
- pHnya adalah 13
D. Membandingkan Sifat Basa ion Al3+ dan ion
mg2+
1. 3ml Al 0,1 M dan 3 ml Mg 0,1 M.Diperiksa
pHnya masing – masing larutan dengan
indikator universal!
5/22/13 NOOR EKA INDAH SARI: Alumunium dan Senyawanya
noor-eka.blogspot.com/2012/05/alumunium-dan-senyawanya.html 5/8
2. 3 ml Al 0,1 M + 10 tetes NaOH encer.pada
tabung reaksi yang berisi garam Al sampai
tidak terbentuk endapan
- Pada tetesan pertama sudah
terbentuk endapan
- pHnya adalah 4
3. 3ml Mg 0,1 + 10 tetes NaOH.pada tabung
reaksi yang berisi garam Mg sampai tidak
terbentuk endapan/
- pada tetesan kelima terbentuk
endapan
- pHnya adalah 5
VII Pembahasan.
A.Sifat Aluminium Hidroksida
Pada percobaan ini, Dalam sebuah tabung reaksi yang berisi 2ml larutan garam
alumunium yang ditambahkan beberapa tetes NH4OH maka penambahan beberapa tetes
NH4OH pada larutan Al3+ akan membentuk endapan Al(OH)3 yang berwarna putih keruh
seperti gelatin dan berbau. Saat ditambahkan NH4OH berlebih, endapan yang terbentuk
menjadi sedikit berkurang dan larutan menjadi lebih bening dari sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa Endapan Al(OH)3 akan larut dengan penambahan asam atau basa
berlebih karena bersifat amfoter . Hal ini sudah sesuai dengan teori dan persamaan reaksi :
Al3+ + 3 NH4OH → Al(OH)3 ↓ + 3NH4+
Pada percobaan selanjutnya, penambahan beberapa tetes larutan NaOH pada
larutan Al3+ akan menghasilkan endapan Al(OH)3 yang berwarna putih keruh. Kemudian
endapan yang terbentuk dibagi menjadi dua bagian dimana endapan atas ditambahkan NaOH
10 tetes terbentuk endapan putih yang mulai berkurang sedikit dan endapan bawah ditambah
HCl encer 10 tetes larutan menjadi bening. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa jika garam aluminium ditambahkan dengan basa (alkali hidroksida) akan
membentuk endapan Al(OH)3 yang jika ditambahkan dengan basa ataupun asam yang
berlebih menyebabkan hidroksida yang terbentuk melarut kembali dengan persamaan reaksi :
Al3+ + 3NaOH → Al(OH)3 + 3NaCl
Al(OH)3 + NaOH → Na[Al(OH)4]
Al(OH)3 + 3HCl → AlCl3 + 3H3O
Langkah berikutnya disediakan endapan alumunium hidroksida dengan cara
mereaksikan larutan garam alumunium dengan larutan NaOH encer.Disaring endapan yang
terbentuk,kemudian endapan yang ada dikertas saring dicuci dengan air dingin(dituang
dengan air dingin).Kepada endapan diatas kertas saring itu,dituangi dengan larutan yang
berwarna yaitu PP.Hasil percobaan nya ialah terbentuk endapan seperti gel yang disebut
dengan gel alumunium hidroksida.
Menurut teori alumunium hidroksida Al(OH)3,yang larut sedikit dalam reagensia
berlebih.Kelarutan berkurang dengan adanya garam-garam ammonia,disebabkan oleh efek ion
sekutu.sebagian kecil endapan masuk ke dalam larutan sebagai alumunium koloid(sol
alumunium hidroksida):sol ini berkoagulasi pada penambahan garam – garam yang larut
dengan menghasilkan endapan alumunium hidroksida yang dikenal dengan gel alumunium
hidroksida.
B. Melihat Proses Pemanasan dan memeriksa pH Alumunium Klorida
Pada percobaan pemanasan klorida anhidrat,Dipanaskan alumunium klorida Anhidrat
dalam tabung reaksi terdapat asap,bau,Uap air dan bentuknya mengecil dari bentuk awal.
Selanjutnya dimasukkan satu sendok alumunium klorida anhidrat ke dalam tabung
reaksi,kemudian ditambahkan air setetes demi setetes.Maka saat diamati pada luar tabung
terasa panas dan larutan berwarna putih bening dan saat diuji pHnya menggunakan indikator
universal didapatkan pHnya adalah 3.hal ini menunjukkan bahwa alumunium klorida bersifat
asam. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang menyatakan jika Alumunium klorida anhidrat
padat diteteskan dengan air berlebih akan menghasilkan larutan asam dengan pH 2-3 atau
lebih rendah jika larutan yang diperoleh lebih pekat.
C.Melihat Sifat Asam Basa Al2O3
Pada percobaan ini dimasukkan 0,1 gram Al2O3 ke dalam tabung reaksi kemudian
ditambahkan dengan 3 ml air.maka Al2O3 tidak larut dan pHnya adalah 6. Seusai teori, Al2O3
tidak dapat bereaksi dengan air dan tidak larut dalam air. Walaupun masih mengandung ion
oksida, tapi terlalu kuat berada di dalam kisi padatan untuk bereaksi dengan air.
Pada percobaan berikut ini dimasukkan 0,1 gram Al2O3 ke dalam tabung reaksi
kemudian ditambahkan 3ml HCl encer.setelah diamati Al2O3 tidak larut juga dan pHnya
adalah 1.
Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Al2O3 dapat bereaksi dengan asam
klorida encer menghasilkan AlCl3 yang menunjukkan sisi basa dari sifat amfoternya
sedangkan jika bereaksi dengan basa akan menghasilkan larutan natrium
tertahidroksoaluminat yang menunjukkan sisi asam dari sifat amfoternya.
Pada percobaan selanjutnya juga sama yaitu dimasukkan 0,1 gram Al2O3 ke dalam
tabung kemudian ditambahkan 3ml NaOH.setelah diamati Al2O3 juga tidak larut dan pHnya
adalah 13.
Namun, hal tersebut (tidak terjadinya reaksi antara Al2O3 dengan NaOH dan HCl)
dapat terjadi jika Al2O3 yang digunakan berasal dari pemanasan Al(OH)3 di atas suhu 850 oC.
5/22/13 NOOR EKA INDAH SARI: Alumunium dan Senyawanya
noor-eka.blogspot.com/2012/05/alumunium-dan-senyawanya.html 6/8
menurut teori, jika suhu pembuatan di atas 850 oC, maka oksida yang terbentuk tidak larut
dalam asam maupun basa sehingga saat pH diukur, bukan pH Al2O3 yang terbaca tetapi pH
dari HCl dan NaOH itu .
D. Membandingkan Sifat Basa Ion Al3+ dan Ion Mg2+
Pada percobaan ini dimasukkan 3 ml garam Al3+ 0,1 M dan ke dalam tabung reaksi
yang lain dimasukkan 3 ml garam mg 0,1 M lalu tambahkan larutan encer NaOH pada tabung
reaksi yang berisi garam Al sampai tidak terbentuk endapan.dan tambahkan juga larutan
encer NaOH pada tabung reaksi yang berisi garam Mg sampai tidak terbentuk
endapan.Diperiksa pH masing – masing larutan dengan indikator universal dan didapatkan
hasil Al3+ ditambah NaOH 10 tetes sudah terbentuk endapan pada tetesan pertama dan
pHnya adalah 4 sedangkan Mg2+ ditambah NaOH 10 tetes terbentuk endapan pada
tetesan ke lima dan pHnya 5.Dari hasil ini dapat diketahui bahwa Al3+ lebih bersifat asam
dibandingkan dengan Mg2+. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
jika larutan garam aluminium dan magnesium direaksikan dengan basa (NaOH) akan
membentuk endapan Al(OH)3.
VIII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sifat Alumunium Hidroksida adalah Al(OH)3 dapat larut dalam pH asam maupun basa
sedang amonia akan membentuk Al(OH)3 (endapan sempurna).dan terbentuk
endapan seperti gel yang disebut dengan gel alumunium hidroksida.
2. Al(OH)3 bersifat asam
3. Al2O3 tidak larut dalam air dan bersifat amfoter
4. Al3+ lebih bersifat asam dibandingkan dengan mg2+
B. Saran
Diharapkan agar praktikan selanjutnya lebih cermat dan teliti saat praktikum sehingga
diperoleh hasil yang diharapkan.
IX DAFTAR PUSTAKA
Haryadi,1990.Ilmu Kimia Analitik Dasar.Penerbit Gramedia.Jakarta
Jurusan Pendidikan Kimia UNPAR, 2012, Penuntun Praktikum Kimia Anorganik ,
Palangkaraya.
Mulyono, 2007. Kamus Kimia.Penerbit Bumi Aksara.Jakarta
Sugiyarto, Kristian H.2003 . Kimia Anorganik II . Yogyakarta: Jurusan Kimia UNY.
Sukarjo,1990.Kimia Anorganik.Penerbit Rineka Cipta.Jakarta
Svehla, 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Bagian I. Penerbit
Kalman Media Pustaka.Jakarta.
Anonim II. 2008. Sifat-sifat Hidroksida Periode 3. Online: http://www.chem-is-
try.org/materi_Kimia/kimia_anorganik Diakses pada tanggal 06-Mei-2012, pukul 21.00 WITA.
X Lampiran
- Fotocopy laporan sementara
- Foto – foto praktikum
GAMBAR PERCOBAAN B.
5/22/13 NOOR EKA INDAH SARI: Alumunium dan Senyawanya
noor-eka.blogspot.com/2012/05/alumunium-dan-senyawanya.html 7/8
ALUMINIUM KLORIDA ANHIDRAT + AQUADES
pHNya = 3
GAMBAR
Mg + NaOH pHnya adalah 5
Al + NaOH pHnya adalah 4
Gambar percobaan A yang ke 3
Diposkan oleh Noor Eka Indah Sari_chemistry di Selasa, Mei 29, 2012
Rekomendasikan ini di Google
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
5/22/13 NOOR EKA INDAH SARI: Alumunium dan Senyawanya
noor-eka.blogspot.com/2012/05/alumunium-dan-senyawanya.html 8/8
Ads by Browse to Sav e
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan Pratinjau
nooreka. Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.