non malaficence

2

Click here to load reader

Upload: sri-nowo-minarti

Post on 13-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Page 1: Non Malaficence

Non-malaficence (alasan)1. Kelompok kami menjawab tidak ada karena pada kasus ini petugas perawat

menerima pasien terkesan biasa-biasa saja, lamban, dan tidak mengacuhkan si pasien yang dalam keadaan darurat. Dan dokter baru dating memeriksa si pasien setelah 3 jam kemudian.

2.

a) Dalam kasus ini pasien dalam keadaan yang sangat berbahaya karena kondisi pasien dalam keadaan darurat, dan ia sangat membutuhkan perawatan segera yang intensif.

b)Dokter tidak sanggup mencegah bahaya yang terjadi pada pasien ????c) Pada kasus ini tinndakan yang dilakukan tidak efektif karena kelambanan yang

dilakukan oleh dokter dan ketidak pedulian petugas perawat terhadap pasien mengakibatkan jiwanya tidak tertolong lagi.

d)Dalam hal ini pasien tidak diuntungkan sama sekali karena jiwanya yang tidak tertolong.

3. Mengobati pasien yang luka, dalam kasus ini tidak ada sama sekali pengobatan yang dilakukan karena keterlambatan dokter, dan tarik ulur antara keluarga. Dokter hanya melakukan pemeriksaan saja.

4. Dalam hal ini, dokter tidak melakukan tindakan euthanasia terhadap pasien, karena hilangnya jiwa pasien diakibatkan keterlambatan penanganan secara medis.

5. Skip

6. Dokter memandang pasien sebagai objek karena tidak adanya empati terhadap keadaan pasien.

7. Dokter tidak melakukan pengobatan yang proporsional, tapi hanya memeriksa keadaan pasien tanpa sempat memberikan tindakan yang nyata.

8. Dokter tidak melakukan tindakan konkret tehadap pasien untuk mencegah bahaya yang datang. Ini terbukti dari keadaan sang pasien yang bertambah buruk sehingga jiwanya tak tertolong lagi. Pencegahan terhadap bahaya ini juga menyangkut keputusan keluarga pasien yang tidak menyetujui perawatan ruang VIP. Ini terjadi karena keadaan ekonomi keluarga pasien yang tidak mampu.

9. Dokter tidak memberikan jawaban yang jelas mengenai kenapa pasien harus ditempatkan di ruang VIP.

10. Dalam teks, jelas dikatakan bahwa penanganan sang pasien terkesan biasa-biasa saja, lamban dan tidak acuh. Mereka (petugas medis) tidak responsif dan empati kepada pasien. Tentu hal ini merupakan factor yang membahayakan/ memperparah keadaan pasien.

Page 2: Non Malaficence

11. Dalam konteks cerita ini, dokter tidak ada memberikan semangat hidup kepada pasien. Dokter terkesan tidak peduli (empati) terhadap pasien tersebut.

12. Skip

13. Untuk kasus ini, petugas medis/ pihak rumah sakit tidak tampak secara nyata tindakan white collar crime dalam bidang kesehatan/ kerumahsakitan, namun secara kontekstual sang dokter seolah-olah mempunyai maksud yang tersembunyi untuk memanfaatkan pasien/ keluarga pasien. Ini terbukti dari permintaan dari petugas medis agar sang pasien dirawat di ruang VIP. Sementara keadaan ekonomi pasien/ keluarga pasien tidak mendukung.