nomor3 tahun2017 - jdih.babelprov.go.idjdih.babelprov.go.id/sites/default/files/produk-hukum/pergub...

10
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR3 TAHUN2017 TENTANG PEMBENTUKAN OTORITAS KOMPETENSI KEAMANAN PANGAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang : a. b. c. Mengingat bahwa Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah telah dibentuk dengan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pembentukan Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; bahwa sehubungan dengan adanya perubahan perangkat daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan bangka Belitung Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 58 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata kerja Dinas Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu diganti karena tidak sesuai dengan kondisi saat ini; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pembentukan Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaga Negara Republik Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4033); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);

Upload: phungkiet

Post on 15-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR3 TAHUN2017

TENTANG

PEMBENTUKAN OTORITAS KOMPETENSI KEAMANAN PANGAN DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang : a.

b.

c.

Mengingat

bahwa Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah telahdibentuk dengan Peraturan Gubernur Kepulauan BangkaBelitung Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pembentukan OtoritasKompetensi Keamanan Pangan Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung;

bahwa sehubungan dengan adanya perubahan perangkatdaerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ditetapkandengan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan bangka BelitungNomor 18 Tahun 2016 tentang Pembentukan SusunanPerangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yangditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Kepulauan BangkaBelitung Nomor 58 Tahun 2016 tentang Kedudukan, SusunanOrganisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata kerja Dinas DaerahProvinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga PeraturanGubernur sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu digantikarena tidak sesuai dengan kondisi saat ini;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan PeraturanGubernur tentang Pembentukan Otoritas Kompetensi KeamananPangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang PerlindunganKonsumen (Lembaga Negara Republik Tahun 1999 Nomor 60,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821);

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang PembentukanProvinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4033);

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang PembentukanKabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah,Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur diProvinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4268);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 114,Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label danIklan Pangan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3867);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang KetahananPangan dan Gizi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5680);

9. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang DewanKetahanan Pangan;

10. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor18 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan PerangkatDaerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran DaerahProvinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 1Seri D);

11. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 58Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugasdan Fungsi, serta Tata kerja Dinas Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung (Berita Daerah Provinsi Kepulauan BangkaBelitung Tahun 2016 Nomor 4 Seri D);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN OTORITASKOMPETENSI KEAMANAN PANGAN DAERAH PROVINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerahsebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

4. Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Pusat yang selanjutnyadisingkat OKKP-P adalah institusi atau unit kerja dilingkupKementerian Pertanian Republik Indonesia yang sesuai dengantugas fungsinya diberikan kewenangan untuk melaksanakanpengawasan Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian.

5. Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah yang selanjutnyadisingkat OKKP-D adalah institusi atau unit kerja di lingkupPemerintah Daerah yang sesuai dengan tugas fungsinyadiberikan kewenangan untuk melaksanakan pengawasan SistemJaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian.

6. Sistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian adalah tata caradalam bentuk, tanggung jawab, prosedur, proses, sumberdayaorganisasi untuk menerapkan Sistem Jaminan Mutu pada prosesbudidaya, pasca panen dan pengolahan pangan hasil pertanian.

7. Pangan Hasil Pertanian adalah pangan yang berasal daritanaman yang meliputi produk hortikultura, tanaman pangandan perkebunan serta pangan yang berasal dari hewan meliputiproduk ternak dan hasil peternakan yang belum mengalamipengolahan, yang dapat dikonsumsi langsung dan/atau yangdapat menjadi bahan baku pengolahan pangan.

8. Verifikasi adalah rangkaian kegiatan penilaianberkesinambungan oleh OKKP-P untuk memberikan jaminantertulis kepada OKKP-D bahwa sistem manajemen mutu yangditerapkan telah sesuai dengan persyaratan standard yang diacu.

9. Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikatterhadap Sistem Manajemen Mutu barang atau jasa sebagaipengakuan diterapkannya Sistem Jaminan Mutu.

10. Sertifikasi adalah jaminan tertulis yang diberikan olehlembaga/laboratorium yang telah diakreditasi/ditunjuk untukmenyatakan bahwa barang, jasa, proses, atau personil telahmemenuhi standar yang dipersyaratkan.

11. Sertifikasi Hasil Uji atau Laporan Hasil Uji adalah dokumen yangditerbitkan oleh laboratorium penguji, yang mencantumkan hasilpengujian atas contoh produk yang telah diuji menurutspesifikasi, metode uji, atau standar tertentu.

12. Hazard Analysis Critical Control Point yang selanjutnya disingkatHACCP adalah suatu konsepsi manajemen mutu yang diterapkanuntuk memberikan jaminan keamanan produk pangan.

13. Inspektor/Pengawas Mutu Hasil Pertanian adalah personil yangsecara resmi ditugaskan oleh Otoritas Kompetensi KeamananPangan untuk melakukan pengawasan dan penelitian terhadapunit usaha atau lembaga dalam menerapkan sistem jaminanmutu pangan yang ditentukan.

14. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukanuntuk mencegah pangan dari kemungkinan terkontaminasi olehcemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu,merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.

15. Persyaratan Keamanan Pangan adalah standar dan ketentuan-ketentuan lain yang harus dipenuhi untuk mencegah pangandari kemungkinan adanya bahaya, baik karena cemaran biologis,kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, danmembahayakan kesehatan manusia.

16. Label Pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yangberbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, untuk bentuklain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam,ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan.

17. Laboratorium Penguji adalah laboratorium yang melakukankegiatan penguji terhadap contoh pangan hasil pertanian sesuaispesifikasi/metode uji.

18. Mutu Pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteriakeamanan pangan, kandungan gizi dan standar perdaganganterhadap bahan makanan, makanan dan minuman.

19. Prima 1 adalah prangkat penilaian yang diberikan terhadappelaksanaan usaha tani dimana produk yang dihasilkan amandikonsumsi, bermutu baik serta cara produksinya ramahlingkungan.

20. Prima 2 adalah peringkat penilaian yang diberika terhadappelaksana usaha tani dimana produk yang dihasilkan amandikonsumsi dan bermutu baik.

21. Prima 3 adalah perangkat penilaian yang diberikan terhadappelaksana usaha tani dimana produk yang dihasilkan amandikonsumsi.

22. Good Agriculture Practices yang selanjutnya disingkat GAP adalahsuatu pedoman yang menjelaskan cara berbudidaya yang baikdan benar, ramah lingkungan dan prinsip traceability (suatuproduk dapat ditelusuri asal usulnya, dari pasar sampai kebun).

23. Good Manufacturing Practice yang selanjutnya disingkat GMPadalah suatu pedoman yang menjelaskan cara memproduksipangan agar bermutu, aman, dan layak dikonsumsi.

24. Good Handling Practice yang selanjutnya disingkat GHP adalahsuatu pedoman yang menjelaskan cara penanganan pangan agarbermutu, aman, dan layak dikonsumsi.

25. Good Farming Practice yang selanjutnya disingkat GFP adalahsuatu pedoman yang menjelaskan cara budidaya ternak agarbermutu, aman, dan layak dikonsumsi.

26. Nomor Control Veteriner yang selanjutnya disingkat NKV adalahsertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinyapersyaratan hygiene sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminankeamanan pangan asal hewan pada unit usaha pangan asalhewan.

BAB II

PEMBENTUKAN

Pasal2

Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk OKKP-D.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal3

(1) OKKP-D sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakanlembaga non struktural yang membantu Pemerintah Daerahdalam sertifikasi dan pelabelan terhadap hasil produk panganhasil pertanian segar berada di dalam pembinaan danpengawasan Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

(2) OKKP-D berada di bawah dan bertanggung jawab kepadaGubernur melalui Dinas Pangan Provinsi Kepulauan BangkaBelitung.

Pasal 4

OKKP-D mempunyai tugas melaksanakan pengawasan mutu danKeamanan Pangan hasil pertanian di Daerah.

Pasal 5

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalamPasal 4, OKKP-D mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pelayanan sertifikasi pangan hasil pertanian(Prima 3, Prima 2, Pendaftaran Nomor Registrasi Pangan SegarAsal Tumbuhan, GFP, GHP dan GMP/NKV);

b. pelaksanaan kegiatan audit yang ditugaskan OKKP-P dalamrangka registrasi pangan hasil pertanian Produk Dalam Negeridan Produk Luar Negeri;

c. pelaksanaan pengawasan pangan hasil pertanian yang beredarberesiko tinggi dan/atau dikemas dan berlabel;

d. pelaksanaan kegiatan sertifikasi dan registrasi dilaporkan kepadaGubernur dengan tembusan kepada Kepala Badan KetahananPangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia selaku KetuaOKKP-P.

BAB IV

ORGANISASI

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi OKKP-D sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 terdiri dari:

a. Ketua;b. Komisi Teknis;c. Manajer Refresentatif;d. Manajer Administrasi;e. Manajer Mutu;f. Manajer Teknis;g. Inspektor/Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Hasil

pertanian;h. Anggota.

(2) Bagan Organisasi OKKP-D sebagaimana dimaksud pada ayat (1)sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernurini.

Bagian KesatuKetua

Pasal 7

Ketua OKKP-D sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)huruf a adalah Kepala Dinas Pangan Provinsi Kepulauan BangkaBelitung.

Pasal 8

Ketua OKKP-D memimpin pelaksanaan tugas dan fungsisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5.

Pasal 9

Ketua OKKP-D mempunyai kewenangan sebagai berikut:

a. menetapkan organisasi dan tata kerja;

b. mengangkat dan memberhentikan manajer dan personel kunci;

c. menetapkan uraian tugas dan tanggung jawab manajer sertapersonel kunci;

d. bertanggungjawab dalam pengelolaan OKKP-D dan dokumensistem mutu;

e. menandatangani sertifikat; dan

f. bertanggunjawab terhadap kaji ulang manajemen.

Bagian KeduaKomisi Teknis

Pasal 10

(1) Komisi Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)huruf b mempunyai fungsi memberikan rekomendasi danpertimbangan kepada Ketua OKKP-D terhadap hasil audit dalamrangka pemberian sertifikat.

(2) Komisi Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyaiunsur yang terdiri dari:a. Pakar dari Perguruan Tinggi;b. Lembaga Penelitian; danc. Praktisi.

Bagian KetigaManajer Refresentatif

Pasal 11

Manajer Refresentatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)huruf c mempunyai tugas:

a. memberi saran kepada Ketua OKKP-D dalam menetapkankebijakan mutu dan sistem mutu sesuai standar acuan;

b. membantu ketua OKKP-D dalam menetapkan sistem manajemenmutu lembaga;

c. melaksanakan kaji ulang manajemen atau sistem sesuai denganhasil audit internal atau eksternal dan keluhan;

d. membuat kebijakan mutu dan sistem mutu apabila Ketua OKKP-D berhalangan dengan seizin Ketua OKKP-D;

e. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua OKKP-D.

Bagian KeempatManajer Administrasi

Pasal 12

Manajer Administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)huruf d mempunyai tugas:

a. mengkoordinasi perencanaan dan pengaturan seluruh kegiatankeuangan, administrasi, personil, dan perlengkapan;

b. melaksanakan dan bertanggung jawab dalam pengelolaankeuangan, administrasi, personil dan perlengkapan;

c. memberikan pelayanan kepada pemasok yang memohonsertifikasi;

d. memberikan/menolak sertifikasi kepada pemohon atasrekomendasi Ketua OKKP-D;

e. menjamin penerapan, pemeliharaan dan peningkatan sistemmanajemen mutu terkait dengan kegiatan administrasi; dan

f. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua OKKP-D.

Bagian KelimaManajer Mutu

Pasal 13

Manajer Mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)huruf e mempunyai tugas:

a. mensosialisasikan manajemen mutu kepada seluruh personilOKKP-D;

b. mengkoordinasi penyusunan, penerapan, pemeliharaan danpeningkatan sistem mutu;

c. menjamin penerapan, pemeliharaan dan peningkatan sistemmanajemen mutu;

d. mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan menyusun programpelatihan;

e. mengkoordinasikan pelaksanaan kaji ulang manajemen;

f. melaksanakan dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan auditinternal; dan

g. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua OKKP-D.

Bagian KeenamManajer Teknis

Pasal 14

Manajer Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)huruf f, mempunyai tugas:

a. menyelenggarakan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaanteknis yang meliputi penyusunan program kegiatan,operasionalisasi kegiatan teknis, dan evaluasi kegiatan teknis;

b. mengkoordinasikan pelaksanaan inspeksi dan pengambilancontoh;

c. menjamin penerapan, pemeliharaan dan peningkatan sistemmanajemen mutu terkait dengan kegiatan teknis; dan

d. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ketua OKKP-D.

Bagian KetujuhInspektor/Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian

Pasal 15

Inspektor/Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertaniansebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf g mempunyaitugas:

a. melaksanakan penilaian lapangan;

b. melaksanakan penilaian dokumen; dan

c. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Manajer Teknis.

Bagian DelapanAnggota

Pasal 16

Anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf hmempunyai tugas:

a. menyusun bahan masukan guna mendukung tugas ManajerAdministrasi atau Manajer Mutu; dan

b. melaksanakan tugas lain yang diberikan Manajer Administrasiatau Manajer Mutu.

BABV

TATA KERJA

Pasal 17

(1) Ketua OKKP-D dalam melaksanakan tugasnya berdasarkanperaturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakanyang ditetapkan oleh Gubernur.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua OKKP-D, ManajerAdministrasi, Manajer Mutu, Manajer Teknis, Inspektor/JabatanFungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dan Anggota wajibmenerapkan prinsip adil, tidak berpihak dan transparan sesuaidengan tugasnya masing-masing.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, PeraturanGubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 14 Tahun 2009tentang Pembentukan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan DaerahProvinsi Kepulauan Bangka Belitung (Berita Daerah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung Tahu 2009 Nomor 14 Seri E), dicabutdan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 19

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam BeritaDaerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinangpada tanggal 2& Februari 2017

GUBE

KEPU LITUNG,

RUSTAM EFFENDI

Diundangkan di Pangkalpinangpada tanggal 2& Februari 2017

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017

NOMOR 9 SERI £

EGAWANDI

LAMPIRAN

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR : 2 TAHUN 2017

TANGGAL : 22 FEBRUARI 2017

STRUKTUR ORGANISASI OTORITAS KOMPETENSI KEAMANAN PANGAN DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KOMISI TEKNIS

MANAJER

REFRESENTATIF

MANAJER

ADMINISTRASI

ANGGOTA

DEWAN PENGARAH

KETUA OKKP-D

MANAJER MUTU

ANGGOTA

INSPEKTOR/JAFUNG PMHP

MANAJER TEKNIS

ANGGOTA

GUBERI

LN( LITUNG,

RUSTAM EFFENDI