no data teknik - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/170820/2011/170820110003_l_5489.pdf ·...

20
Lampiran I Pedoman Pengumpulan Data No Data Teknik Pengumpulan Data Sumber 1. Identitfikasi Politik Sayap Kiri PRD 1.1 Bentuk Organisasi Wawancara Sekretaris Jenderal PRD dan anggota PRD Kepustakaan Arsip PRD dan dokumen yang terkait dengan bentuk partai 1.2 Afiliasi Gerakan Sosial Kepustakaan Arsip PRD dan dokumen yang terkait tenang gerakan sosial yang sedang/pernah berafiliasi dengan PRD 1.3 Strategi Politik Wawancara Ketua Umum PRD dan atau Kader PRD Kepustakaan Arsip PRD dan dokumen yang terkait dengan strategi politik PRD 2. Proses Politik PRD 2.1 Struktur Mobilisasi 2.1.1 Struktur Mobilisasi PRD Wawancara Departemen Organisasi PRD, Kader PRD, tokoh gerakan sosial yang berafiliasi atau pernah berafiliasi dengan PRD Kepustakaan Dokumen yang terkait dengan mobilisasi PRD 2.1.2 Struktur mobilisasi Gerakan Sosial Kepustakaan Dokumen yang terkait dengan struktur mobilisasi gerakan sosial 2.2 Struktur Peluang Politik 2.2.1 Multiplisitas sentral kekuasaaan dalam suatu Wawancara Anggota/mantan anggota PRD, tokoh gerakan

Upload: ngongoc

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lampiran I

Pedoman Pengumpulan Data

No Data Teknik Pengumpulan

Data

Sumber

1. Identitfikasi Politik Sayap Kiri PRD

1.1 Bentuk Organisasi Wawancara Sekretaris Jenderal PRD dan anggota PRD

Kepustakaan Arsip PRD dan dokumen yang terkait dengan bentuk partai

1.2 Afiliasi Gerakan Sosial Kepustakaan Arsip PRD dan dokumen yang terkait tenang gerakan sosial yang sedang/pernah berafiliasi dengan PRD

1.3 Strategi Politik Wawancara Ketua Umum PRD dan atau Kader PRD

Kepustakaan Arsip PRD dan dokumen yang terkait dengan strategi politik PRD

2. Proses Politik PRD 2.1 Struktur Mobilisasi

2.1.1 Struktur Mobilisasi PRD Wawancara Departemen Organisasi PRD, Kader PRD, tokoh gerakan sosial yang berafiliasi atau pernah berafiliasi dengan PRD

Kepustakaan Dokumen yang terkait dengan mobilisasi PRD

2.1.2 Struktur mobilisasi Gerakan Sosial

Kepustakaan Dokumen yang terkait dengan struktur mobilisasi gerakan sosial

2.2 Struktur Peluang Politik

2.2.1 Multiplisitas sentral kekuasaaan dalam suatu

Wawancara Anggota/mantan anggota PRD, tokoh gerakan

No Data Teknik Pengumpulan

Data

Sumber

rezim

sosial dan akademisi yang berkompeten di bidang politik dan gerakan sosial

Kepustakaan Dokumen dan literatur terkait dengan multiplisitas sentral kekuasaan atau perpecahan elit politik

2.2.2 Keterbukaan rezim terhadap aktor baru

Wawancara Kader PRD pusat, tokoh gerakan sosial dan akademisi yang kompeten

Kepustakaan Dokumentasi Pers dan literatur

2.2.3 Ketidakstabilan koalisi politik

Wawancara Kader PRD pusat, tokoh gerakan sosial dan akademisi yang kompeten

Kepustakaan Dokumentasi Pers dan literatur

2.2.4 Tersedianya sekutu dan pendukung

Kepustakaan Dokumentasi Pers dan literatur

Wawancara Kader PRD pusat, tokoh gerakan sosial dan akademisi yang kompeten

2.2.5 Perlawanan terhadap represi rezim dan aksi klaim kolektif *)Perubahan menentukan dari poin 1 ke poin 5

Kepustakaan Dokumentasi Pers dan literatur

Wawancara Kader PRD pusat, tokoh gerakan sosial dan akademisi yang kompeten

3.1 Proses Framing

3.1.1 Frame Ideologi Partai Kepustakaan Koran partai, selebaran dan dokumen partai yang terkait dengan frame ideologi partai dalam memandang sebuah fenomena

Wawancara Kader PRD pusat, tokoh gerakan sosial dan akademisi yang kompeten

No Data Teknik Pengumpulan

Data

Sumber

3.1.2 Frame Opini public terhadap partai dan situasi politik

Kepustakaan Dokumentasi Pers dan literatur tentang opini punlik terhadap PRD dan situasi politik

Lampiran II Pedoman Wawancara

I. Profil Organisasi PRD 1. Proses pembentukan PRD

a. Pada tahun berapa PRD didirikan? b.Apa yang mendorong pendirian PRD?

2. Struktur kepengurusan dan keanggotan PRD

a. Bagaimana struktur organisasi PRD di tingkat pusat dan daerah? b.Bagaimana pembentukan struktur dilakukan?

3. Aktivitas organisasi dan aktivitas politik

a. Apa aktivitas organisasional yang rutin di PRD? b.Apa saja aktivitas politik yang telah dilakukan oleh PRD?

II. Identifikasi politik sayap kiri PRD

1. Bentuk organisasi a. Apakah bentuk kepartaian yang digunakan oleh PRD? b.Bagaimana bentuk sistem organisasi PRD?

2. Strategi Politik

a. Bagaimana PRD memandang peluang politik dalam penyususnan strategi politik?

b.Dalam momentum pemilu, bagi PRD respon politik apa yang sesuai untuk merespon momentum ini?

c. Bagaimana strategi politik yang dilakukan oleh PRD diluar momentum pemilu?

d.Bagaimana hubungan PRD dengan partai politik lain dan pemerintah? e. Mengapa PRD mengambil sikap oposisi terhadap pemerintah? f. Bagaimana hubungan PRD dengan gerakan sosial diluar PRD?

3. Afilliasi gerakan sosial

a. Bagaimana hubungan organisasional PRD dengan ormas atau underbouwnya?

b.Adakah gerakan sosial lain yang berafiliasi dengan PRD? c. Apakah motivasi gerakan sosial berafiliasi dengan PRD? d.Bagaimana pandangan PRD tentang gerakan sosial?

III. Proses Politik

1. Struktur mobilisasi a. Bagaimana PRD melebur dengan populasi? b.Bagaimana PRD melebur dengan organisasi dan gerakan sosial diluar

PRD? c. Bagaimana PRD meluaskan jaringan politik? d.Apakah jejaring sosial antar personal/kader mempengaruhi mobilisasi

PRD?

e. Bagaimana pandangan masyarakat tentang perubahan isu politik? Apa respon mereka terhadap perubahan isu?

f. Bagaimana gerakan sosial, organisasi, dan masyarakat menerima ide-ide PRD?

2. Struktur peluang politik a. Multiplisitas sentral kekuasaaan dalam suatu rezim

1. Bagaimana pandangan PRD terhadapa rezim yang ada saat ini dan pada setiap sekuensi fenomena politik sebelumnya (pemilu 1999, 2004 dan 2009)

2. Bagaimana pengaruh dinamika sentral kekuasaan terhadap kondisi sosial-politik masyarakat?

3. Apakah terjadinya multiplisitas sentral kekuasaan memiliki dampak khusus dalam artian peluang politik bagi PRD?

b.Keterbukaan rezim terhadap aktor baru 1. Apakah rezim pada saat ini dan pada sekuensi fenomena

sebelumnya (1999, 2004, 2009) terbuka terhadap aktor politik baru?

2. Bagaimana penerimaan rezim terhadap kemunculan aktor politik baru?

3. Apakah keterbukaan rezim berpengaruh pada peluang sekutu politik bagi PRD?

c. Ketidakstabilan koalisi politik 1. Bagaimana pendapat PRD terhadap koalisi politik saat ini dan pada

setiap sekuensi fenomena? 2. Apakah ketidakstabilan koalisi politik melahirkan peluang

tersedianya sekutu politik bagi PRD? d.Tersedianya sekutu dan pendukung

1. Pada setiap sekuensi fenomena, lembaga, organisasi dan individu mana yang menjadi sekutu politik PRD?

2. Mengapa mereka bersekutu dengan PRD? 3. Bagaimana PRD mengidentifikasi peluang munculnya sekutu

politik?

e. Perlawanan terhadap represi rezim dan aksi klaim kolektif dan Perubahan menentukan dari poin 1 ke poin 5 1. Bagaimana bentuk represi rezim pada setiap sekuensi fenomena? 2. Apakah respon PRD terhadap represi rezim? 3. Apakah PRD melakukan aksi klaim politik? Bagaimana rezim

meresponnya? 4. Adakah organisasi masyarakat, gerakan sosial ataupun partai

politik yang mengambil sikap oposisi terhadap represi rezim? Bagaimana bentuknya?

5. Apakah respon tersebut menyebabkan terjadinya perpecahan dalam kalangan elit politik rezim?

3. Proses framing a. Framing partai

1. Bagaimana pandangan PRD terhadap proses Pemilu berdasarkan pengalaman PRD dalam sekuensi fenomena?

2. Bagaimana PRD memandang kondisi politik indonesia? 3. Bagaimana PRD menyebarkan pandangan politiknya kepada

masyarakat? 4. Rakyat adalah kategori politik untuk mengintepretasikan lapisan

politik dalam sebuah populasi, bagaimana PRD menetapkan kategori politiknya terhadap populasi?

5. Bagaimana kondisi rakyat dalam pandangan PRD? b.Framing populasi

1. Bagaimana pandangan populasi terhadap PRD? 2. Bagaimana respon populasi terhadap ide politik PRD? 3. Bagaimana populasi menerima PRD? 4. Bagaimana pandangan populasi terhadap kondisi politik indonesia? 5. Apakah referensi utama populasi terkait dengan isu-isu politik?

Lampiran III

Narasumber Wawancara dan non wawancara

Wawancara

1. Agus “Jabo” Priyono

2. Daniel Indrakusuma

3. Dita Indah Sari

4. Dominggus Oktavianus

5. I Gusti Anom Astika

6. Ragil Nugroho

7. Rudi Hartono

Non Wawancara (Diskusi)

1. Alif Kamal (Jakarta)

2. Bayu Gautama (Cikarang)

3. Binbin Firman (Jakarta)

4. Coen Husain Pontoh (New York, USA)

5. Dewa Putu Adhi Wibawa (Jakarta)

6. Eddy Aspiansyah (Jakarta)

7. Edi Susilo (Jakarta)

8. Feri Agustian (Bandung)

9. I Gede Sandra (Jakarta)

10. Jakfar (Jakarta)

11. Ken Budha Kusumandharu (Depok)

12. Leonard (Bandung)

13. Lilik H.S (Jakarta)

14. Maeda Yoppy (Jakarta)

15. Petrus H. Hariyanto (Jakarta)

16. Ronald Maxwell Lane (Melbourne, Australia)

17. Sherrin (Cikarang)

18. Sudiarto (Jakarta)

19. Ulfa Ilyas (Jakarta)

20. Wenri Wanhar (Jakarta)

21. William Yorris Sindhu Sunarjan (Jakarta)

22. Wiratno Hadi (Surabaya)

23. Yayak Yatmaka (Yogyakarta)

Lampiran IV

Struktur Pengurus Pusat PRD 1999-2009

1. Struktur Kepengurusan PRD 1999-2001 a. Ketua Umum : Budiman Sudjatmiko b. Sekjend : Petrus H. Hariyanto c. Ketua : Haris Rusly Moti d. Sekretaris : Ki Joyo Sardo e. Dept. Managerial : Nuraini f. Dept. Perjuangan Rakyat : Yakobus Eko Kurniawan g. Dept. Pendidikan dan Propaganda : I Gusti Anom Astika h. Dept. Bacaan : Lilik Hastuti i. Komisaris Politik : Aan Rusdianto

2. Struktur Kepengurusan PRD 2001-2003 a. Ketua Umum : Haris Rusly Moti b. Sekjend : Natalia Scholastica c. Managerial : Kamaludin Pane d. Ketua Bidang Pendidikan : Aswan jaya Susmana e. Ketua Bidang Seni dan Budaya : Wibowo Arif f. Ketua Bidang Pertanian : Jakfar

g. Ketua Bidang Perburuhan : Lukman Hakim h. Ketua Bidang Ekonomi : Roysepta Abimanyu i. Ketua Bidang Militer : Yusuf Lakaseng j. Ketua Bidang Perempuan : Vivi Widyawati k. Ketua Bidang Hub Internasional : Kelik Ismunanto

3. Struktur Kepengurusan PRD 2003-2005 a. Ketua Umum : Yusuf Lakaseng b. Sekjend : Zely Ariane c. Ketua Bidang Militer,

Politik dan Kebangsaan : Ari Arianto

d. Ketua Bidang Perburuhan, Ekonomi dan Lingkungan : Lukman Hakim

e. Ketua Bidang Perempuan, Pemuda dan Mahasiswa : Vivi Widyawati

f. Dept. Organisasi : Jakfar g. Dept. Pendidikan : Pius Tumangger

h. Dept. Dana Usaha : Wibowo Arif

4. Struktur Kepengurusan PRD 2005-2009 a. Ketua Umum : Dita Indah Sari

b. Ketua I : Lukman Hakim

c. Ketua II : Vivi Widyawati d. Ketua III : A.J Susmana e. Sekjend : Agus Priyono f. Wasekjend I : Daniel Inderakusuma g. Wasekjend II : Haris Sitorus h. Koord. Dept. Perjuangan Rakyat : Manik Wijil Sadmoko i. Koord. Dept. Agitasi Propaganda : Joko Purwanto j. Koord. Dept. Relasi Internasional : Zely Ariane k. Bendahara : Yulia Evina Bhara

Lampiran V. Matriks Perkembangan Pemikiran Marxisme dan Pengaruhnya di Indonesia

Periode Pemikiran Pemikir/Tokoh Organisasi Politik

Pengaruh di Indonesia Tokoh di Indonesia

Organisasi Politik

Revolusi Prancis dan Revolusi Industri Inggris (1800)

Sosialisme Utopis Jacobinisme Blanquisme Chartisme

Charles Fourrier Robert Owen Rosseau Blanqui

Tradisi kelompok Konspirasi eropa

- -

- -

- -

Pasca Revolusi Perancis (1880)

Neo Hegelian Materialisme Sosialisme Anarkisme Positivisme Marxisme

Feurbach Proudhon Bakunin Eugene Duhring Karl Marx Frederick Engels

Liga Keadilan Sindikalisme Anarkis Serikat buruh Korespondensi Marx-Engels Liga Komunis

Republik Jerman (1888)

Sosial Demokrasi Revisionisme

Frederick Engels, Karl Kautsky, Bernstein

Partai parlemen Gerakan Sosial Model Ekonomi Skandinavia

Sekitar tahun 1930an, Hatta dan Sjahrir mengenalkan Demokrasi ekonomi, dan sosial demokrasi Eropa. Konsep sosial demokrasi Kautsky juga digunakan sebagai referensi konsep sosio-demokrasi Soekarno. Pengaruh sosio demokrasi ini datang setelah pengaruh

Soekarno Hatta, Sjahrir

PSI, PNI

Leninisme Revolusi Russia (1917)

Bolshevisme

Lenin, Trotsky, Luxemburg

Partai Massa Marxisme-Leninisme (Komunisme) masuk ke Hindia Belanda dengan metode “Blok terbuka” dalam Sarekat Islam dan Serikat Buruh Kereta Api (VSTP) yang menjadi embrio Partai Komunis Indonesia.

Sneevliet Semaun Alimin Darsono Tan Malaka

ISDV (1913), SI Merah (1918), PKI 1920

Perang Dunia II (1942)

Stalinisme Trotskisme

Stalin, Trotsky, Dimitrov

Partai negara Faksi Internasional

Model partai tunggal dimunculkan oleh Musso melalui naskah politiknya yang berjudul Djalan Baroe. Naskah ini menjadi panduan PKI dan alasan pemberontakan PKI 1948. Tan Malaka mengembalikan konsep “Blok Terbuka” dengan membangun partai-partai kecil berbasis intelektual dan kelompok militan radikal yang beroposisi dengan Stalinisme PKI.

Muso Tan Malaka

PKI (1948) PARI (1930) MURBA, PRD, Acoma (1948)

Revolusi Dunia Ketiga

Maoisme

Mao Tse Tung Partai negara D.N Aidit, Ketua PKI, mengadopsi konsep Front Rakyat dalam bentuk Front

D.N Aidit Njoto

PKI (1955)

(1945) Nasional yang dibentuk oleh PKI dan PNI untuk mendukung Soekarno. Adopsi konsep Maois yang menggunakan klasifikasi kelas secara longgar dan menempakan episentrup politik pada populasi terbesar yaitu petani terbuktu sukses dengan menguatnya PKI pada pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955.

Perang Dingin (1945)

Komunisme Eropa Mahzab Frankfurt

Gramsci Cardoso Walter Benjamin Jurgen Habermas Erich Fromm

Partai elektoral Gerakan sosial

PKI dan komunisme dilarang, semua partai kiri ikut dilarang. Kelompok-kelompok kiri yang tersisa dalam MURBA, PRD dan Acoma bergabung kedalam PDI. Sementara tokoh-tokoh PSI masuk kedalam pemerintahan Orde baru dan mulai mendekat pada liberalisme. Di pihak lain generasi muda PSI mulai melakukan protes-protes politik namun berhasil dipadamkan oleh represi Orde Baru. Kajian neo maxis masuk melalui pemikiran Arif Budiman, Dawam raharjo, Adi Sasono, Farchan Bulkin dan Fazlur Akhmad (Daniel Inderakusuma)

Pasca Perang Dingin (1990)

Revisionisme Jalan Ketiga, Kiri Baru (new left), Gerakan Sosial Baru

Anthony Giddens Poulantsaz Marta harnecker Naomi Klein Slavoj Zizek

Partai non elektoral, partai elektoral, gerakan sosial, gerakan protes, solidaritas internasional,

Perjuangan melawan kediktatoran Orde baru dengan pemuda/mahasiswa sebagai motor pergerakannya. Pasca orde baru berbagai kelompok

Arif Budiman, Danial Indrakusuma, Sri Bintang Pamungkas, Budiman

PUDI (1998), PRD (1996), PRP (2003), POPOR (2005), PAPERNAS

(new social Movement), Sosialisme abad 21

Organisasi Intelektual

sayap kiri bermunculan seiring dengan demokratisasi. Salah satu kelompok radikal sayap kiri (PRD) mengikuti pemilu 1999 namun gagal mendapatkan suara. Pemikiran sosial demokrasi, kiri baru dan gerakan sosial baru juga terus bermunculan hingga saat ini.

Sudjatmiko, Dita Sari

(2007), KPRM-PRD (2007), PPR (2009)

(diolah dari studi pustaka Tesis Politik Sayap Kiri di Indonesia)

Lampiran VI. Matriks Politik Marxisme

Marxisme Pada International I dan International II

Marx-Engels Sosial Demokrasi (Kautsky)

Analisa Kelas Proletariat (buruh manufaktur) Proletariat dan borjuasi progresif yang terkena dampak

kapitalisme

Pandangan

Kekuasaan

Negara adalah instrumen penindas kelas maka harus

melenyap, setelah syarat tenaga produktif dan

kemandirian dipenuhi, negara sebagai alat transformasi

revolusi sosial

Negara sebagai instrumen perubahan sosial dan

mobilisasi program sosialis.

Perebutan

Kekuasaan

Insureksi bersenjata proletariat Jalan damai perjuangan parlementer

Organisasi

Politik

Faksi terbuka dalam organisasi proletariat/serikat buruh Partai legal dan elektoral

Marxisme Pada International III dan Komintern

Bolshevisme (Lenin) Komunisme (Stalin) Komunisme (Mao Tse

Tung)

Komunisme Amerika

Latin (Castro-Che)

Analisa

Kelas

Proletariat yang beraliansi

dengan borjuis progresif

tertindas, buruh-tani.

Proletariat dan petani Tenaga produktif

mayoritas (dalam

konteks China adalah

Petani)

Kelompok popular/rakyat

tertindas yang ditindas oleh

kapitalisme di berbagai

sektor. Popular tertindas

Pandangan

Kekuasaan

Negara sebagai instrumen

temporal menuju masyarakat

komunisme, kekuasaan berada di

dewan rakyat berdasarkan

teritorial dan produksi (soviet).

Negara proletar harus

kuat, birokrasi

sentralistik, kekuasaan

berada di partai komunis

Negara popular kuat,

birokrasi sentralistik,

kekuasaan berada di

partai komunis

Negara kuat, kekuasaan

berada di dewan-dewan

komunal

Perebutan

Kekuasaan

Insureksi bersenjata Insureksi bersenjata,

parlemen

Insureksi bersenjata Insureksi bersenjata

Organisasi

Politik

Partai pelopor (Vanguard) Partai komunis Tentara politik (pol-

mil)

Tentara politik

Marxisme Pasca Sino-Soviet Split dan Pasca Perang Dingin

New leftism

(Poulantzas)

Euro Communism

(Carillo)

La Via Chilena

(Unidad Popular

Chile)

Sosialisme Abad 21

(PSUV/Venezuela)

Analisa Kelas Komunitas kelas dan

non kelas

Kelas buruh dan

warga negara

Kelas Popular

berdasarkan stratum

ekonomi

Kelas Popular berdasarkan

stratum ekonomi

Pandangan

Kekuasaan

Negara melenyap,

kekuasaan berada pada

komunal-komunal

sosialis

Negara sebagai

instrumen perubahan

sosial dan mobilisasi

program sosialis

Negara sebagai

instrumen perubahan

sosial dan mobilisasi

program sosialis

Negara sebagai instrumen

perubahan sosial dan mobilisasi

program sosialis, dual power

dewan komunal dan birokrasi

negara

Perebutan

Kekuasaan

insureksi tidak

bersenjata/people

power, gerakan sosial

Parlemen, jalan

damai perubahan dari

atas

Insureksi tidak

bersenjata/people

power, jalan damai

perubahan dari atas.

Insureksi bersenjata, jalan damai

parlemen/pemilu perubahan dari

bawah

Organisasi Politik Gerakan politik non

partai

Partai elektoral Partai elektoral dan front

popular.

Front popular, partai elektoral

Marxisme di Indonesia

PKI PNI MURBA PRD

Analisa

Kelas

Proletar kota dan

proletar desa (Buruh

dan petani)

Borjuasi kecil

pemilik alat

produksi subsisten

Petani miskin

Buruh non industri,

kaum miskin yang

terkena dampak

penjajahan

Kelas Popular, istilah yang digunakan adalah

“rakyat” merujuk pada stratum kemiskinan

ekonomi (Buruh, Petani, Kaum Miskin Kota,

Mahasiswa dan Intelektual, Seniman)

Pandangan

Kekuasaan

Negara sebagai

tujuan, kekuasaan

berada di pemerintah

komunis

Negara sebagai

tujuan

Negara sebagai

tujuan, kekuasaan

berada pada satu

partai negara

Negara instrumen perubahan sosial dan

mobilisasi program sosialis, kekuasaan berada

pada dewan rakyat/organisasi rakyat

Perebutan

Kekuasaan

Insureksi bersenjata,

pemilu

Insureksi

bersenjata, pemilu

Insureksi bersenjata,

pemilu

Insureksi tidak bersenjata/people power, jalan

damai pemilu, perubahan dari bawah.

Organisasi

Politik

Partai komunis dan

organisasi-organisasi

massa sektoral

Partai nasionalis

dan organisasi-

organisasi massa

sektoral

Partai elektoral, front

politik bersenjata

Front popular, partai elektoral, partai pelopor

(diolah dari studi pustaka Tesis Politik Sayap Kiri di Indonesia)

Lampiran VII Dokumentasi Penelitian

Peneliti (tengah) bersama Sekjend PRD, Dominggus Oktavianus (Kanan) dan Ketua Umum PRD, Agus ‘Jabo’ Priyono (Kiri) di KPP-PRD. (13/11/2013)

Peneliti mewawancarai Dita Indah Sari, Mantan Ketua Umum PRD 2005-2010 di Kementrian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. (26/6/2013)

Peneliti bersama Daniel Indrakusuma, salah seorang pendiri PRD usai wawancara di Cikarang. (23/11/2013)

Media Organisasi PRD 1999-2009 di Reuni Keluarga Besar Partai Rakyat Demokratik,

Jakarta. (27/7/13) dok.Lilik H.S

Kliping koran mengenai PRD di Reuni PRD, Jakarta (27/7/13) dok.Lilik H.S

Reuni 17 tahun PRD di Jakarta (27/7/13) dok.Lilik H.S

PRD 1996-1999. Dok. PRD (27/7/13)

Deklarasi POPOR 2003. Dok. Detiknews

Penyerangan FPI pada deklarasi PAPERNAS 2008. Dok. KPP-PRD