nitrit

21
PENENTUAN NITRIT ( N-NO2 ) DALAM AIR Tujuan Mahasiswa mampu dapat melakukan analisa nitrit dalam sampel air 1. PENDAHULUAN Nitrit dalam suasana asam pada pH 2,0 2,5 akan bereaksi dengan sulfanisme dan N-1 napthyl ethylene diamnine dihydrocloride membentuk senyawa azo yang berwarna merah keunguan. Warna yang t erbentuk diukur absorbansinya secara spektrofotometri pada panjang maksimum 543 nm. Metoda ini dipakai untuk penetapan kadar nitrit dalam sampel air dan air buangan industri dan rumah tanngga. Prosedur dengan spektofotometri ini digunakan untuk pengujian kadar nitrit dalam air antara 0,001 – 0,100 mg/L. jika menggunakan kuvet 1 cm dalam penentuan kadar nitrit, maka akan diperoleh kadar nitrit 0,18/L. Untuk meningkatkan ketelitian pembacaan dap at digunakan kuvet yang lebih panjang lintasanya ( 5 cm – 10 cm ). Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah sal ah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu s enyawa kimia. Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa.

Upload: ferawati-palipadang

Post on 23-Oct-2015

278 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nitrit

PENENTUAN NITRIT ( N-NO2 ) DALAM AIR

Tujuan

Mahasiswa mampu dapat melakukan analisa nitrit dalam sampel air

1.    PENDAHULUAN

Nitrit   dalam   suasana   asam   pada   pH   2,0   –   2,5   akan   bereaksi   dengan

sulfanisme   dan   N-1   napthyl   ethylene   diamnine   dihydrocloride   membentuk

senyawa   azo   yang   berwarna   merah   keunguan.   Warna   yang   terbentuk   diukur

absorbansinya secara spektrofotometri pada panjang maksimum 543 nm.

Metoda  ini   dipakai  untuk  penetapan  kadar  nitrit  dalam  sampel  air  dan  air

buangan   industri   dan   rumah   tanngga.   Prosedur   dengan   spektofotometri  ini

digunakan untuk pengujian kadar nitrit  dalam air antara  0,001 – 0,100 mg/L. jika

menggunakan  kuvet  1  cm  dalam  penentuan  kadar  nitrit,  maka  akan  diperoleh

kadar  nitrit  0,18/L.  Untuk  meningkatkan  ketelitian  pembacaan  dapat  digunakan

kuvet yang lebih panjang lintasanya ( 5 cm – 10 cm ).

Spektrofotometer   UV-Vis   (Ultra   Violet-Visible)   adalah   salah   satu   dari

sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa

kimia.    Spektrofotometer   umum    digunakan    karena    kemampuannya   dalam

menganalisa   begitu   banyak   senyawa  kimia   serta   kepraktisannya  dalam   hal

preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa.

Spektrofotometri   uv-vis   adalah   pengukuran   serapan   cahaya   di    daerah

ultraviolet (200 – 350 nm) dan sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu senyawa.

Serapan  cahaya  uv  atau  cahaya  tampak  mengakibatkan  transisi  elektronik,  yaitu

promosi  elektron-elektron  dari  orbital  keadaan  dasar  yang  berenergi  rendah  ke

orbital  keadaan  tereksitasi  berenergi  lebih  tinggi.  Panjang  gelombang  cahaya  uv

atau   cahaya   tampak   bergantung   pada   mudahnya   promosi   elektron.   Molekul-

molekul   yang  memerlukan   lebih   banyak   energi   untuk   promosi   elektron,   akan

menyerap    pada    panjang    gelombang    yang    lebih    pendek.    Molekul    yang

memerlukan  energi  lebih  sedikit  akan  menyerap  pada  panjang  gelombang  yang

lebih  panjang.  Senyawa  yang  menyerap  cahaya  dalam  daerah  tampak  (senyawa

berwarna)   mempunyai  elektron   yang   lebih   mudah   dipromosikan  dari   pada

senyawa yang menyerap pada panjang gelombang lebih pendek.

Page 2: Nitrit

2.    PERALATAN DAN BAHAN

Alat

     UV-Vis Spektrofotometer

     Kuvet   silica

     Pipiet mikro 1000 μL

     Gelas ukur 100 mL

     Batang pengaduk

     Tissue

Bahan

     Sampel Air

     Sulfanilamida

     NEDH

     Aquades

3.    PROSEDUR KERJA

Tahap Preparasi

     Pipet 50 sampel uji, masukan ke dalam gelas piala 200 mL

     Tambahkan   1   mL   larutan   sulfanilamida,   kocok   dan   biarklan   2   menit

sampai 8 menit.

     Tambahkan  1  mL  NEDH,   kocok  biarkan  selama   10  menit   dan  segera

lakukan pengukuran ( pengukuran tidak boleh lebih dari 2 jam )

Tahap Pengukuran Absorbans Dengan UV-Vis

     Tahapan   selanjutnya   yaitu   pengukuran   menggunakan   spektrofotometer

daerah UV.

     Pengukuran pertama dilakukan terhadap blanko atau aquadest.

     Selanjutnya   dilakukan   pengukuran   standar,   untuk   menentukan   panjang

gelombang maksimum

     Setelah  itu  dilakukan  pengukuran  deret  standar  untuk  mengetahui  kurva

Page 3: Nitrit

baku.   Kurva   baku   yang  terbentuk  adalah  seperti   yang  disajikan  dalam

4.    PEMBAHASAN

Praktikum  ini  bertujuan  untuk  menentukan  kadar  nitrit  (  N-NO2  )  dalam

larutan sampel air minum dengan metode spektrofotometri menggunakan UV-vis.

Prinsipnya  adalah  pengukuran  nitrit  pada  panjang  gelombang  maksimum  yang

ditentukan   yaitu   543   nm,   setelah   larutan   sampel   yang   mengandung   nitrit

dilakukan pengenceran dengan sulfanilamida.

Dengan   demikian   pengukuran  larutan   sampel   (   air    minum   )   dengan

spektrofotometri  UV  menunjukkan  adanya  nitritt  dengan           absorbansinya  adalah

0,0191   mg/L.    Keberadan   nitrit    dalam   sampel   sebagai   parameter   indicator

pencemaran air.

KESIMPULAN

Kadar NITRIT dalam sampel Air minum adalah sebesar 0,0191 mg/L.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Spektrofotometri merupakan salah satu cabang analisis instrumental yang mempelajari

interaksi anatara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Interaksi antara atom atau

molekul dengan radiasi elektromagnetik dapat berupa hamburan (scattering), absorpsi

(absorption), emisi (emission). Interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan atom atau

molekul yang berupa absorbsi melahirkan spektrofotometri absorpsi antara lain spektrofotometri

ultraviolet (UV), spektrofotometri sinar tampak (VIS), spektofotometri infra merah (IR).

Spektrofotometri ultra violet yang dipakai untuk aplikasi kuantitatif menggunakan radiasi

dengan panjang gelombang 200-380 nm, sedangkan spektrofotometri sinar tampak menggunakan

reaksi dengan panjang gelombang 380-780 nm. Molekul yang dapat memberikan absorbsi yang

Page 4: Nitrit

bermakna pada panjang gelombang 200-780 nm adalah molekul-molekul yang mempunyai

gugus kromofor dan gugus auksokrom.

Spektrofotometer UV-VIS banyak dimanfaatkan seperti dalam analisis logam berbahaya

dalam sampel pangan atau bahan yang sering digunakan dalam kehidupan. Air merupakan salah

satu kebutuhan yang luas oleh masyarakat. Beragam sumber air yang digunakan dalam

keseharian. Salah satu sumbernya ialah air sumur. Kandungan dalam air sangat mempengaruhi

kesehatan masyarakat yang menggunakannya.

Spektrofotometer UV-Vis merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah

ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna mengukur serapan sinar ultra violet atau

sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis

sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.

Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan agar praktikan dapat mengetahui cara

menentukan konsentrasi Fe3+ dengan menggunakan spektrofotometer, serta mengetahui cara

kerja dari spektrofotometer.

1.2  Tujuan

-          Menentukan kadar besi yang terkandung dalam sampel secara spektrofotometri

-          Mengetahui bagian-bagian spektrofotometer

-          Megetahui panjang gelombang maximum larutan Fe3+ 16 ppm dengan λ = 540, 545, 550

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada pengukuran

serapan sinar makromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik

dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan fototube atau tabung foton

hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu suatu alat yang di gunakan untuk

menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur

transmitan atau absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Pada titrasi

Page 5: Nitrit

spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu berkas yang panjangnya tidak berbeda

banyak antara satu dengan yang lainnya, sedangkan dalam kalorimetri perbedaan panjang

gelombang dapat lebih besar. Dalam hubungan ini dapat disebut juga spektrofotometri adsorbsi

atomic (Hardjadi, 1990).                                  

Spektrofotometer menghasilkan sinar dan spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan

fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kebetulan

spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih

dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah

optis. Pada fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek

panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang

30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi

dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer

tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk

larutan sampel blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan

blanko ataupun pembanding (Khopkar, 2002).                                                                  

Sinar yang melewati suatu larutan akan terserap oleh senyawa-senyawa dalam larutan tersebut.

Intensitas sinar yang diserap tergantung pada jenis senyawa yang ada, konsentrasi dan tebal atau

panjang larutan tersebut. Makin tinggi konsentrasi suatu senyawa dalam larutan, makin banyak

sinar yang diserap.

  Macam-macam spektrofotometri dan perbedaannya

Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar sumber cahaya yang digunakan.

Diantaranya adalah sebagai berikut:                                                         

1. Spektrofotometri Vis (Visible)                    

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar atau energi adalah cahaya

tampak (visible). Cahaya variable termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh

mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang

didapat berwarna putih, merah, biru, hijau, apapun itu, selama ia dapat dilihat oleh mata. Maka

sinar tersebut termasuk dalam sinar tampak (visible). Sumber sinar tampak yang umumnya

dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama

Wolform merupakan unsur kimia dengan simbol W dan nomor atom 74. Tungsten memiliki titik

didih yang tinggi (34 22 oC) dibanding logam lainnya. Karena sifat inilah maka ia digunakan

Page 6: Nitrit

sebagai sumber lampu. Sampel yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang

memiliki warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible. Oleh

karena itu, untuk sampel yang tidak memiliki warna harus terlebih dahulu dibuat berwarna

dengan menggunakan reagen spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagen yang

digunakan harus benar-benar spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain

itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil.

2. Spektrofotometri  UV (Ultraviolet)                                                                                    

Berbeda dengan spektrofotometri  visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi

sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber

sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan

isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah dilaut dan daratan. Inti atom deuterium

mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan

tidak memiliki neutrron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteras yang berarti dua,

mengacu pada intinya yang memiliki 2 partikel. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi dengan

mata kita maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang

tidak memiliki warna, bening dan transparan. Oleh karena itu, sampel tidak berwarna tidak perlu

dibuat berwarna dengan penambahan reagen tertentu. Bahkan sampel dapat langsung dianalisa

meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sampel keruh tetap harus dibuat jernih dengan

filtrasi atau sentifungi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sampel harus jernih dan larut

sempurna. Tidak ada partikel koloid/ suspensi.        

3. Spektrofotometri UV-Vis                                                                                                   

Merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat

ini digunakan mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam

bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap

oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber beer dapat

menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan. Dibawah ini

adalah persamaan Lamber beer:

                                    A = - log T      = ε.b.c

Dimana :          

A = Absorbans                                                                                                 

T = Transmitan                                                                                                            

Page 7: Nitrit

ε = absorvitas molar (Lcm-4 . mol-1)                                                                            

c = panjang sel (cm)                                                                                                    

b = konsentrasi zat (mol/jam)

Pada spektrofotometer UV-Vis, warna yang diserap oleh suatu senyawa atau unsur adalah warna

komplementer dari warna yang teramati. Hal tersebut dapat diketahui dari larutan berwarna yang

memiliki serapan maksimum pada warna komplementernya. Namun apabila larutan berwarna

dilewati radiasi atau cahaya putih, maka radiasi tersebut pada panjang gelombang tertentu, akan

secara selektif sedangkan radiasi yang tidak diserap akan diteruskan (Day dan Underwood,

1986).

4.

Spektrofotometri Inframerah                                                                                              

Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan

panjang gelombang inframerah. Cahaya inframerah terbagi menjadi inframerah dekat,

inframerah pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah inframerah jauh dan

pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 25-1000 µm. Pada spektro IR meskipun bisa

digunakan untuk mengidentisifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa

organik. Setiap  serapan  pada  panjang  gelombang  tertentu menggambarkan adanya suatu

gugus fungsi spesifik.

Penadahan

Panjang Gelombang

Frekwensi, Hz

Bilangan

Gelombang

cm-1Satuan umum Meter

Sinar – X 10 y – 104 Ǻ 10-12 – 10-8 1020 – 1016

Ultra ungu jauh 10 – 200 nm 10-2 – 2x10-7 1016 – 1015

Ultra ungu dekat 200 – 400 nm 2x10-7 – 4,0x10-7 1015 – 7,5x10-4

Sinar tampak 400 – 750 nm 4,0x10-7 – 7,5x10-7 7,5x1014 – 4x1014 25000 – 13000

Inframerah dekat 0,75 – 2,5 µm 7,5x10-7 – 2,5x10-6 4x1014 – 1,2x1014 13000 – 4000

Inframerah

pertengahan 2,5 – 50 µm 2,5x10-6 – 5,0x10-5 1,2x1014 – 6x1012 4000 – 200

Inframerah jauh 50 – 1000 µm 5,0x10-5 – 1x10-3 6x1012 – 1011 200 – 10

Geombang mikro 0,1 – 100 cm 1x10-3 – 1 104 – 108 10 – 10-2

Gelombang radio 1 – 1000 m 1 - 103 108 - 105

Page 8: Nitrit

Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensif IR, terhadap panjang

gelombang. Untuk identisifikasi, signal sampel akan dibandingkan dengan signal standar. Perlu

juga diketahui bahwa sampel untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila tidak,

gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh (Day dan

Underwood, 1986).                                                                                                              

Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan sinar IR

pendek. Spektrofotometri disebut Near Infrared Spectrogotometry (NIR). Aplikasi NIR banyak

digunakan pada industri pakan dan pangan guna menganalisa BB yang rutin dan cepat.

4.4 Pembahasan

            Spektrofotometri adalah suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan

sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan

menggunakan monokromator plasma atau kisi difraksi dengan fototube atau foton hampa.

Sedangkan alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun

kualitatif dengan mengukur transmitan atau absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi suhu

dari konsentrasi. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronik, serta

sifat-sifat kimia fisiknya dimana detektor yang digunakan secara langsung dapat mengukur

intensitas dari cahaya    yang dipancarkan (ρ) dan secara tidak langsung cahaya yang

diabsorbsikan (ℓo), jadi tergamtung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorbsi oleh benda.

Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa

atau warna yang terbentuk. Pada titrasi spektrofotometri sinar yang digunakan merupakan suatu

berkas yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lain, sedangkan dalam

Page 9: Nitrit

kalorimetri. Perbedaan panjamg geolmbangnya dapat lebih besar. Dalam hubungan ini dapat

disebut juga spektrofotometri adsorbsi atomik.

            Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar cahaya yang di gunakan.

Diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Spektrofotometri Vis (Visible)

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar atau energi adalah cahaya

tampak (visible). Cahaya variable termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh

mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang

didapat berwarna putih, merah, biru, hijau. Apapun itu, selama ia dapat dilihat oleh mata. Maka

sinar tersebut termasuk dalam sinar tampak (visible). Sample yang dapat dianalisa dengan

metode ini hanya sampel yang memiliki warna. Oleh karena itu, untuk sample yang tidak

memiliki warna harus terlebih dahulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagen spesifik

yang akan menghasilkan senyawa berwarna.

2.        Spektofotometri  UV (ultraviolet)

Berbeda dengan spektrofotometri  visible. Pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi

sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sinar UV tudak

dapat dideteksi dengan mata kita, sehingga senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang

merupakan senyawa yang tidak memiliki warna, bening dan transparan. Oleh karena itu, sampel

tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagen tertentu. Bahkan sample

dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah

sampel harus jernih dan larut sempurna, tidak ada partikel koloid (suspensi).       

3.      Spektrofotometri UV-Vis

Merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat

ini digunakan mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam

bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap

oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber beer dapat

menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan. Dibawah ini

adalah persamaan Lamber beer:

                                    A = - log T      = ε.b.c

Dimana :   

A = Absorban                                                                                                 

Page 10: Nitrit

T = Transmitan                                                                                                     

ε = absorvitas molar (Lcm-4 . mol-1)                                                                     

c = panjang sel (cm)                                                                                             

b = konsentrasi zat (mol/jam)

Pada spektrofotometer UV-Vis, warna yang diserap oleh suatu senyawa atau unsur adalah warna

komplementer dari warna yang teramati. Hal tersebut dapat diketahui dari larutan berwarna yang

memiliki serapan maksimum pada warna komplementernya. Namun apabila larutan berwarna

dilewati radiasi atau cahaya putih, maka radiasi tersebut pada panjang gelombang tertentu, akan

secara selektif sedangkan radiasi yang tidak diserap akan diteruskan.

4.      Spektrofotometer (IR)

Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan

panjang gelombang inframerah. Cahaya inframerah terbagi menjadi inframerah dekat,

inframerah pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah inframerah jauh dan

pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 25-1000 µm. Pada spektro IR meskipun bisa

digunakan untuk mengidentisifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa

organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus

spesifik.

            Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari bagian-bagian penting yaitu:

a)      Sumber cahaya

Sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan

intensitasnnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tamak, ultraviolet dekat

dan infrared dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terluar dari wolform

(tunsgten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (λ) adalah

350-2200 nm. Untuk sumber pada daerah ultraviloet (UV) digunakan lampu hidrogen atau lampu

deuterium dengan panjang gelombang 175 ke 375 atau 400 nm.

b)      Monokromator

Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi

beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang berbeda (terdispersi).

Ada 2 macam monokromator yaitu prisma dan erating (kisi difraksi). Cahaya monokromatis ini

dapat dilihat dengan anjang gelombang tertentu yang sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui

Page 11: Nitrit

celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah

(slidt width) yang dipakai.

c)      Cuvet

Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang dipakai sebagai tempat contoh atau cuplikan yang

akan dianalisis. Cuvet harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) tidak berwarna

sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya (2) permukaannnya secara optis harus benar-

benar sejajar (3) harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan-bahan kimia (4) tidak boleh rapuh

(5) mempunyai bentuk yang sederhana. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca,

plastik dengan bentuk tangan empat persegi panjang 1x1 cm, dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran

didaerah ini dipakai cuvet kwarsa, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca

mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran sinar tampak.

d)     Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang

gelombang. Detektor akan megubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan

ditampilkan oleh penampil dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital. Syarat-syarat ideal

sebuah detektor yaitu kepekaan tinggi, perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi,

respon konstan cepat dan signal minimum tanpa radiasi. Signal listrik yang dihasilkan harus

sebanding dengan tenaga radiasi.

e)      Amplifier

Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh

indikator yang biasanya berupa recorder analog atau komputer.

            Pada percobaan ini, dilakukan analisis penentuan kadar Fe3+ dalam suatu sampel secara

spektrofotometri, dengan teknik spektrofotometri cahaya tampak. Pada percobaan pertama,

terlebih dahulu dibuat larutan Fe3+ dengan konsentrasi 0 ppm, 4 ppm, 8 ppm, 12 ppm, dan 16

ppm, dari larutan induk Fe3+ 100 ppm. Kemudian dilakukan absorbansi pada kelima larutan

dengan panjang gelombang 540 nm. Dan didapat hasil absorbansinya berturut-turut 0,000; 0,004;

0,033; 0,047; 0,053. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi larutan

standar, maka semakin besar pula absorbansinya. Selanjutnya dilakukan pengukuran absorbansi

pada sampel air parit dengan panjang gelombang 540 nm dan didapat nilai absorbansinya 0,005.

Semakin pekat warna suatu larutan maka semakin banyak gelombang yang diserap larutan

tersebut.

Page 12: Nitrit

            Dari data dibuat kurva kalibrasi standar. Dari kurva kalibrasi standar didapatkan

persamaan linear y = 0,003x – 0,002. Persamaan ini digunakan untuk menghitung kadar besi

dalam sampel. Dimana (y) menyatakan nilai pengukuran absorbansi dan (x) menyatakan kadar

Fe dalam sampel. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh konsentrasi Fe3+ yang terdapat dalam

sampel air parit adalah sebesar 2,333.

            Pada percobaan kedua dilakukan untuk menentukan panjang gelombang maksimum.

Dengan menggunakan larutan Fe3+ dengan konsentrasi 16 ppm dan dengan panjang gelombang

berturut-turut 540 nm, 545 nm, dan 550 nm. Diukur absorbansinya dan didapat hasilnya berturut-

turut 0,053; 0,059; 0,109. Dengan melihat data yang ada dapat disimpulkan panjang gelombang

maksimum adalah 550 nm, karena memiliki nilai absorbansi tertinggi.

            Dalam percobaan ini, terdapat beberapa reagen yang digunakan yaitu larutan ion Fe3+,

dimana larutan ini adalah merupakan larutan yang akan direaksikan. KCNS dalam percobaan

berfungsi sebagai pembentuk senyawa kompleks berwarna merah yang stabil dalam larutan,

dengan reaksi : Fe3+ + nKCNS- à [Fe (CNS)n] 3-n. HNO3 berfungsi sebagai katalis yang

mempercepat reaksi, juga sebagai asam kuat yang menjaga larutan berada pada pH optimal,

karena jika pH terlalu besar akan terjadi endapan dari garam besi.

            Prinsip percobaan penentuan kadar Fe3+ secara spektrofotometri yaitu mengukur

transmitan atau absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi, sehingga akan

didapatkan konsentrasi Fe3+ yang terkandung dalam sampel.

            Berdasarkan berkas sinar diatas, maka spektrofotometer dapat dibedakan menjadi 2,

yaitu:

1)        Spektrofotometer single beam

Sengle beam instrumen dapat digunakan untuk kuantitatif dengan megukur absorbansi pada

panjang gelomang tunggal. Panjang gelombang paling rendah adalah 190-210 nm dan paling

tinggi adalah 800-1000 nm.

2)        Spektrofotometer double beam

Spektrofotometer double beam dapa mengukur dua larutan yaitu larutan contoh dan larutan

pembanding. Spektrofotometer double beam nilai blanko dapat langsung diukur dengan larutan

yang dirugikan dalam satu kali.

            Faktor kesalahan pada percobaan ini adalah:

-          Pengenceran yang kurang tepat sehingga didapat nilai absorban yang kurang tepat

Page 13: Nitrit

-          Pengaturan intensitas transmitan tidak pas 100, sehingga diperoleh hasil yang kuran tepat.

Dalam percobaan ini terdapat beberapa perlakuan yang dilakukan, yaitu:

1.      Pengenceran 0, 4, 8, 12, 16 ppm adalah untuk membuat larutan Fe3+ menjadi parameter

absorbansi terhadap konsentrasi Fe3+

2.      Penyaringan dilakukan untuk menghilangkan kotoran atau partikel-partikel padat yang terdapat

pada sampel.