nilai-nilai pendidikan keluarga dalam ai-qur’an surat...

129
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Bangkit Putra Dewandaru NIM: 111-11-223 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 23-Oct-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA

DALAM AI-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Bangkit Putra Dewandaru

NIM: 111-11-223

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN
Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN
Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

i

Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

ii

Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

iii

MOTTO

BERSYUKURLAH ATAS NIKMAT YANG DIKARUNIAKAN OLEH

ALLAH YANG BERUPA KELUARGA

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

iv

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak Riyanto dan Ibu Aminatun yang senantiasa memberikan nasehat dan

yang telah mendidikku dari kecil sampai menikmati kuliah S1 di IAIN

Salatiga ini, serta tidak lelah mendoakan tanpa henti untuk menjadi pribadi

yang bermanfaat untuk sesama.

2. Kedua kakakku tersayang Miftakhul Khoiriyah dan Isnaini Purnamasari yang

selalu memberikan semangat untuk terus menjadi pribadi yang tangguh.

3. Keluarga Besar Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan Bapak Drs. K.H Abdul

Basith M.Pd, K.H Sonwasi Ridwan BA, K.H Zunaidi BA, K.H Zoemri RWS

yang telah membimbing dan mendoakan dalam setiap langkah untuk mencari

ilmu.

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya

Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan

hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di

hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN

KELUARGA DALAM AL-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19”

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari

bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa

tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi

ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Selaku Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

4. Muh. Hafidz M.Ag. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya

membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

vi

vv ABSTRAK

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

vii

ABSTRAK

Dewandaru, Bangkit putra 2011. Nilai-nilai Pendidikan Keluarga dalam Al-

Qur‟an (Telaah Surat Luqman ayat 12-19). Skripsi. Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muh Hafidz

Kata kunci, Nilai, Pendidikan keluarga, al-Qur‟an

Problematika rendahnya pendidikan keluarga yang tertanam dalam setiap

individu melatarbelakangi permasalahan yang kian muncul di era ini seperti

halnya mudahnya perceraian, hak dan kewajiban tidak terpenuhi, keliru dalam

mendidik anak sehingga sampai kekerasan pun terjadi. Kembali kepada ajaran al-

Qur‟an dan as-Sunnah merupakan solusi yang tepat dalam menyelesaikan

persoalan-persoalan tersebut. Penelitian yang berjudul “Nilai-nilai Pendidikan

Keluarga dalam Al-Qur‟an Surat Luqman ayat 12-19” bertujuan untuk menjawab

pertanyaan dari permasalahan: 1. Apa nilai-nilai pendidikan keluarga yang

terkandung dalam surat Luqman ayat 12-19? 2. Bagaimana implementasi

pendidikan keluarga dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam surat

Luqman ayat 12-19?

Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan, atau bahan-bahan

bacaan untuk mencari pendapat para ahli tafsir dan ahli pendidikan tentang

pendidikan keluarga al-Qur‟an surat Luqman ayat 12-19. Kemudian dianalisis

untuk mencapai tujuan. Metode analisis data yang penulis gunakan adalah analisis

mawdhu‟i.

Berdasarkan telaah dari literature maka hasil penelitian menunjukkan

bahwa: 1. Nilai-nilai Pendidikan keluarga yang terkandung dalam surat Luqman

ayat 12-19, antara lain: pendidikan kepribadian, pendidikan keagamaan,

pendidikan akhlak. 2. implementasi pendidikan keluarga dalam kehidupan sehari-

hari yang terdapat dalam surat Luqman ayat 12-19, Bersyukur atas semua

kehendak Allah, selalu beriman kepada Allah didalam kondisi apapun, berbuat

baik kepada orang tua walaupun kedua orang tua kafir atau bahkan meminta anak

untuk menyekutukan Allah anak harus tetap berbuat baik kepada orang tua,

mendirikan sholat, amal ma‟ruf nahi mungkar, dan memiliki akhlak mulia seperti,

menjaga diri supaya tidak sombong, selalu bersederhana, dan berkata yang baik

jika tidak bisa berkata yang baik maka lebih baik dia. Selalu ingat semua amal

perbuatan, karena Allah selalu melihat, dan akan memberikan balasan di alam

yang akan datang.

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR BERLOGO

HALAMAN JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................... ii

MOTTO ........................................................................................................ iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

ABSTRAK .................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6

E. Metode Penelitian .......................................................................... 7

F. Penegasan Istilah ............................................................................ 8

G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 11

BAB II KOMPILASI AYAT ...................................................................... 13

A. Surat Luqman ayat 12 ................................................................. 13

B. Surat Luqman ayat 13 ....................................................................... 15

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

ix

C. Surat Luqman ayat 14 ....................................................................... 17

D. Surat Luqman ayat 15 ....................................................................... 19

A. Surat Luqman ayat 16 ....................................................................... 21

B. Surat Luqman ayat 17 ....................................................................... 23

C. Surat Luqman ayat 18 ....................................................................... 25

D. Surat Luqman ayat 19 ....................................................................... 27

BAB III ASBABUN NUZUL, MUNASABAH, TAFSIR SURAT

LUQMAN AYAT 12-19, DAN POKOK-POKOK ISI SURA LUQMAN

AYAT 12-19 ........................................................................................

30

A. Asbabun Nuzul .................................................................................. 30

B. Munasabah ........................................................................................ 31

1. Munasabah ayat .......................................................................... 32

2. Munasabah surat ......................................................................... 45

C. Tafsir Surat Luqman Ayat 12-19 ...................................................... 47

D. Pokok-Pokok Isi Surat Luqman Ayat 12-19 ..................................... 74

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA

DALAM QS. SURAT LUQMAN AYAT 12-19 .......................................

79

A. Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga ............................................... 79

1. Bersyukur Kepada Allah Swt ..................................................... 79

2. Beriman kepada Allah ................................................................ 82

3. Perintah Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua ...................... 85

4. Mendirikan sholat ....................................................................... 87

5. Amal Ma‟ruf Nahi Mungkar ....................................................... 90

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

x

6. Ahlak Mulia ................................................................................ 92

B. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga Dalam Kehidupan

Sehari-Hari ..............................................................................

96

1. Selalu Bersyukur ................................................................ 96

2. Selalu Beriman Kepada Allah Swt ....................................... 98

3. Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua .............................. 99

4. Mendirikan Shalat .............................................................. 102

5. Amal Ma‟ruf Nahi Mungkar ............................................... 103

6. Berakhlak Mulia ................................................................. 104

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 108

A. Kesimpulan ........................................................................................ 108

1. Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga Dalam QS. Luqman Ayat 12-

19 ................................................................................................

108

2. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga Dalam QS.

Luqman Ayat 12-14 Dalam Kehidupan Sehari-Hari ..................

108

B. Saran .................................................................................................. 109

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Nota Pembimbing Skripsi

3. Lembar Konsultasi

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus-kasus di dalam keluarga seperti

perceraian, perselingkuhan, anak tidak dididik dengan baik dan sebagainya.

Mampu membuat keharmonisan di dalam keluarga menjadi renggang. Semua

ini terjadi karena kontruksi bangunan keluarga tidak dibangun dengan dasar-

dasar keagamaan yang baik. Karena kurangnya pengetahuan inilah yang

melatarbelakangi kurangnya keharmonisan dalam keluarga.

Pendidikan dalam keluarga harus ditanamkan dalam diri individu

sebelum mengarungi dunia setelah pernikahan. Sehingga, walaupun banyak

halangan rintangan yang datang akan dihadapi dengan jeli dan penuh

kesabaran. Dan juga, walaupun banyak pernikah dini di masa kini, keluarga

yang dibina akan tetap aman dan sejahtera.

Keluarga menurut bahasa berati ibu dan bapak beserta anak-anaknya

(KBBI, 2007: 536). Keluarga merupakan pondasi dan intuisi yang paling

dicintai oleh Islam. Terbentuknya suatu masyarakaat yang baik berasal dari

keluarga-keluarga yang berkumpul menjadi satu dan bertempat tinggal di

suatu wilayah. Keluarga terbentuk dari beberapa komponen diantaranya ayah,

ibu dan dilengkapi dengan anak. Yang berkumpul untuk menciptakan

keharmonisan dan kasih sayang, yang terus berkembang melanjutkan,

melestarikan kebudayaan, dan tradisi-tradisi yang telah berkembang disuatu

daerah tersebut.

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

2

Di dalam keluarga harus terjalin komunikasi yang baik antara ayah, ibu

dan anak, supaya tetap terjaga keharmonisannya. Jika komunikasi tidak

terjalin dengan baik maka akan berakibat fatal bagi keluarga tersebut.

Keharmonisan antara suami dan istri akan berpengaruh terhadap perilaku

anak. Karena anak akan mencontoh perilaku kedua orang tuanya, maka dari

itu orang tua harus memberikan contoh yang terbaik buat buah hati.

Islam telah memberikan penjelasan tentang hukum keluarga, beserta

petunjuk kepada rahasia-rahasia penetapan hukumnya. Ada kalanya

keterangan itu diterangkan secara terperinci dan jelas, ada kalanya cuma

secara global, seperti halnya penjelasan mengenai, warisan , wasiat, nikah,

perceraian, dan sebagainya (al-Maliki, 1994: 17). Islam juga mengajarkan

adat bergaul, kasih sayang serta saling mencintai antara individu guna

memperkokoh jalinan keluarga dan masyarakan dan untuk memenuhi hak-

hak yang sudah ditetapkan dalam suatu kondisi tertentu. Apabila norma-

norma tersebut bisa tetap terjaga niscaya keluarga islami akan tetap terjaga

sampai puncak kemakmuran dan kesentosaan.

Islam selalu mendorong umatnya untuk tetap berpegang teguh pada

pondasi yang telah ada dalam Islam, supaya terhindar dari bahaya keruntuhan

keluarga. Disamping menekan dalam melaksanakan ajaran Islam, Islam juga

melindungi keluarga dari perceraian, perselingkuhan, durhaka terhadap orang

tua, memutus hubungan silaturahim, dan perzinaan.

Keluarga baru terbentuk diawali dengan pernikahan. Islam merupakan

agama fitrah, agama yang selalu sesuai dengan tabiat dan dorongan batin

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

3

manusia. Dorongan batin untuk mengadakan kontak antara lawan jenis yang

diatur dalam syari‟at perkawinan. Masalah ini menjadi perhatian utama Islam

sehingga dorongan tersebut diberi aturan hukum yang disebut hukum

perkawinan. Islam telah menegaskan bahwa hanya dengan perkawinan inilah

satu-satunya cara yang sah dalam membentuk hubungan antara lawan jenis

dalam membangun suatu keluarga supaya menjadikan masyarakat yang

beradab (Thalib, 2007: 29).

Allah berfirman dalam Qur‟an surat an-Nur ayat 32

Artinya: dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian (laki-laki atau

perempuan yang belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang

layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-

hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan

memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-

Nya) lagi Maha mengetahui.

Ayat di atas menerangkan bahwasanya Allah memeritahkan kepada

hambanya yang sudah mampu menikah untuk menikah. Dan jika mereka

miskin Allah akan memampukannya dalam segala hal dan melapangkan

rizkinya, karena Allah Mahakaya dan Mahaluas. Dan jika remaja belum

mampu untuk menikah maka hedaklah mereka berpuasa untuk

mengendalikan dirinya dari hawa nafsu. Menikah merupakan salah satu sunah

Rasul, yang mana dilakukan akan mendapat pahala sekaligus diakui sebagai

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

4

umatnya. Menikah juga sebagai gerbang awal dalam menjalin keluarga yang

diridhai Allah.

Di dalam suatu keluarga pasti banyak halangan rintangan yang

menghadang, dan dalam setiap permasalahan hendahlah dikembalikan kepada

al-Qur‟an dan Hadis, karena keduanya adalah pondasi yang mendasari setiap

perilaku seorang muslim. Jangan sampai menghukumi sesuatu dengan

keinginan sendiri, karena dapat menyebabkan kesesatan.

Adapun dalam membina keluarga yang baik Allah telah memberikan

contoh salah satunya termuat didalam al-Quran yaitu pada keluarga Luqman,

dimana Luqman selalu mengajarkan dengan penuh kasih sayang kepada

keluarganya. Yang tertera dalam Surat Luqman ayat 12-19 yaitu.

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

5

12. dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman,

Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur

(kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan

Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya

lagi Maha Terpuji". 13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

benar-benar kezaliman yang besar".

14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua

orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah

yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah

kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah

kembalimu.

15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku

sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu

mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan

ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah

kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

16. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu

perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di

dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).

Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan

yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan

Page 19: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

6

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang

demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena

sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi

membanggakan diri.

19. dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.

Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Berdasarkan firman di atas, penulis terinspirasi untuk mempelajari lebih

lanjut mengenai NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM

AL-QURAN SURAT LUQMAN AYAT 12-19.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran masalah di atas, maka rumusan masalahnya

adalah sebagai berikut:

1. Apa nilai-nilai pendidikan keluarga yang terkandung dalam surat

Luqman ayat 12-19?

2. Bagaimana implementasi pendidikan keluarga dalam kehidupan sehari-

hari yang terdapat dalam surat Luqman ayat 12-19?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan keluarga yang terkandung

dalam surat Luqman ayat 12-19.

2. Untuk mengetahui Bagaimana implementasi pendidikan keluarga dalam

kehidupan sehari-hari yang terkandumg dalam surat Luqman ayat 12-19.

D. Kegunaan Penelitian

1. Teoritis

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai dasar

penelitian yang akan datang

Page 20: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

7

b. Untuk menambah wawasan bagi anggota keluarga dalam membina

keluarga yang harmonis

c. Sebagai bahan masukan dan acuan dalam memaksimalkan pendidikan

dalam keluarga

2. Praktis

Diharapkan menjadi bahan masukan untuk mengembangkan

wawasan dalam tingkah laku dan sebagai bahan dokumentasi untuk

penelitian lebih lanjut

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Kajian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yaitu

menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data utama. Data-data yang

terkait dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi pustaka atau

telaah, karena kajian berkaitan dengan pemahaman ayat al-Qur‟an.

Pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan

metode mengkaji beberapa sumber buku pendidikan Islam sebagai

library research yaitu: penelitian kepustakaan (Hadi, 2001: 9).

Maksudnya dalam penelitian ini mencari nilai-nilai pendidikan

keluarga yang terkandung dalam al-Qur‟an surat Luqman ayat 12-19 dari

tafsir Nurul Qur‟an, tafsir Muyassar, dan tafsir al-Misbah yang

merupakan interpretasi dari para mufassir dalam memahami isi, maksud

maupun kandungan yang ada dalam surat Luqman ayat 12-19 sehingga

akan mempermudah dalam kajian ini.

Page 21: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

8

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan

menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

Sumber data primer: sumber data yang diperoleh langsung dari

sumbernya (Surackhmat, 1998 :134). Dalam hal ini yang digunakan

sebagai sumber utama adalah al-Qur‟an dan tafsir-tafsirnya mengenai

surat Luqman ayat 12-19, seperti tafsir Nurul Qur‟an, tafsir Muyassar,

dan tafsir al-Misbah.

3. Metode Analisis Mawdhu‟i

Analisis mawdhu‟i atau metode tafsir al-mawdhu‟i menurut

istilah adalah menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an dengan menghimpun ayat-

ayat al-Qur‟an yang mempunyai maksud yang sama dalam arti sama-

sama membicarakan satu topik dan menyusunnya berdasarkan kronologi

dan sebab turunnya ayat-ayat tersebut (Budihardjo, 2012: 50). Metode ini

penulis gunakan untuk membahas ayat al-Qur‟an surat Luqman ayat 12-

19 dan berupaya menghimpun ayat-ayat al-Qur‟an yang lain dari

berbagai surat yang berkaitan dengan tema yang dibahas, sehingga

menjadi satu kesatuan yang utuh.

F. Penegasan Istilah

1. Nilai

Nilai yaitu esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti

bagi kehidupan. Kata majemuk “nilai-nilai” menurut Muhaimin berasal

dari kata dasar “nilai” diartikan sebagai asumsi-asumsi yang abstrak dan

Page 22: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

9

sering tidak disadari tentang hal-hal yang benar dan penting (Muhaimin,

1993: 110). Dalam hal ini, nilai yang dimaksudkan adalah nilai pendidikan

keluarga yang terdapat dalam surat Luqman ayat 12-19. Selain itu, nilai

juga diartikan sifat yang melekat pada sesuatu sistem kepercayaan yang

telah berhubungan dengan subjek yang memberi arti (Thoha, 1996: 60).

Subjek yang dimaksud di sini yaitu manusia yang meyakininya.

2. Pendidikan Keluarga

Meurut bahasa pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan,

keterampilan, dan kebiasaan. Sedang menurut istilah pendidikan adalah

menanamkan tabiat yang baik agar anak-anak mempunyai sifat yang baik

dan pribadi yang utama (Zuhairini, Ghofir, dan Slamet, 1983:27).

Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,

dalam bukunya (Samani, 2011: 26) Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didalam bukunya (Ihsan,

1995: 5) Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya

budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak; dalam taman siwa tidak boleh

dipisahkan bagian-bagian itu agar kita dapat memajukan kesempurnaan

Page 23: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

10

hidup, hidup dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan

dunianya.

Sedang pengertian yang dimaksud dalam karya tulis ini adalah upaya

dalam meningkatkan pngetahuan tentang pendidikan keluarga yang

berlandaskan al-Quran.

keluarga Menurut bahasa berati ibu dan bapak beserta anak-anaknya

(KBBI, 2007: 536). Sedang menurut istilah keluarga adalah unit terkecil

dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang

berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan

saling ketergantungan.

Pendidikan keluarga yang dimaksud penulis dalam karya tulis ini

adalah suatu usaha sadar yang dilakukan didalam keluarga untuk menbina

suatu keluarga menjadi harmonis.

3. Surat Luqman ayat 12-19

Surat Luqman merupakan salah satu surat yang terdapat dalam al-

Qur‟an. Dari 114 surat, surat Luqman menduduki surat yang ke 31, surat

Luqman terdapat 34 ayat, yang termasuk surat makkiyah.

Dinamai surat Luqman karena pada ayat 12 disebutkan bahwa

Luqman diberi Allah nikmat dan ilmu pengetahuan, oleh sebab itu

Luqman bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepadanya.

Dan pada ayat 13-19 terdapat nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya.

Surat Luqman ayat 12-19 adalah pokok pembahasan penulis didalam

karya tulis ini. Pada kesempatan ini penulis tertarik mempelajari tentang

Page 24: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

11

nilai-nilai pendidikan keluarga yang dimuat dalam surat Luqman ayat 12-

19. Karena disana terdapat nasihat-nasihat Luqman yang bisa dijadikan

pedoman dalam menciptakan keluarga yang harmonis dan diridhai Allah.

Penulis berharap dengan penelitian ini mampu memberikan

tambahan wawasan supaya, ketika terdapat permasalahan dalam keluarga

hendaknya yang paling baik adalah dikembalikan kepada al-Qur‟an dan al-

Hadits supaya tidak menyalahi ajaran Islam. Dan juga mendapati jawaban

terbaik, ketika mendapati suatu permasalahan. Di dalam memahami ayat

pun tidak boleh semena-mena ber-ijtihad sendiri, karena dikhawatirkan

menyimpang dari apa yang diharapkan dari ayat al-Qur‟an yang dipahami.

Maka dari itu diperlukan guru dalam memahami ayat-ayat yang dikira sulit

untuk dipahami.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika yang dimaksud oleh penulis adalah gambaran singkat dan

menyeluruh mengenai keseluruhan isi skripsi, adapun sistematika penulisan

skripsi ini meliputi:

BAB I : PENDAHULUAN. Dalam bab ini berisi tentang: Latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

metode penelitien, penegasan istilah, sistematika penulisan.

BAB II : KOMPILASI AYAT. Di bab ini berisi uraian ayat dan

penjelasan mengenai kata-kata sulit yang terkandung dalal surat Luqman ayat

12-19 seperti, kata-kata sulit dalam surat Luqman ayat 12-19 dan kandungan

isi surat Luqman ayat 12-19.

Page 25: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

12

BAB III : Asbābun Nuzūl, Munāsabah, Tafsir Qur‟an Surat Luqma

Ayat 12-19, dan Pokok-Pokok Isi Surat Luqman Ayat 12-19.

BAB IV : ANALISIS. Pembahasan nilai-nilai pendidikan keluarga

dalam Qur‟an surat Luqman ayat 12-19, dan implementasi nilai-nilai

pendidikan keluarga dalam Qur‟an surat Luqman ayat 12-19.

BAB V : PENUTUP. dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari

seluruh uraian yang telah dikemukakan, jawaban dari permasalahan tulisan,

saran.

Page 26: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

13

BAB II

KOMPILASI AYAT

A. Surat Luqman ayat 12

Artinya: dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada

Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang

bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya

sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya

Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji"(QS. Luqman 31:12).

(al-Munawwir, 1984: 286) حكم - يحكم berasal dari akar kata الحكمح

yang artinya kebijaksanaan. (Yunus, 2010: 201) الحكمح berasalberasal dari

kata حكم - يحكم - حكما yang berarti memerintah, menghukum.

yang (al-Munawwir, 1984: 734) شكر berasal dari akar kata يشكر

berarti berterimakasih. (Yunus, 2010: 201) يشكر berasal dari kata شكىرا -

.yang berarti berterimakasih, mensyukurinya, memujinya شكر - يشكر - شكرا

yang (al-Munawwir, 1984: 1217) كفر - يكفر berasal dari akar kata كفر

berarti menutupi, menyelubung. (Yunus, 2010: 201) كفر berasalberasal dari

kata كفر - يكفر- كفرا yang berarti menutupi sesuatu.

Kandungan yang terdapat dalam ayat 12 di atas adalah tentang

hikmah yang karuniakan oleh Allah kepada Luqman, yaitu mengenai rasa

syukur yang dimiliki Luqman. Luqman bukanlah Nabi Allah, namun dia

adalah seorang hamba Allah yang banyak merenung dan benar-benar

Page 27: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

14

beriman kepada Allah. Luqman mencintai Allah yang Mahakuasa, dan

Allah juga mencintai dan menganugrahinya kebijaksanaan.

Imam Ja‟far Shadiq as berkata, “kebijaksanaan yang dicapai

Luqaman bukan disebabkan kekayaan, keindahan (wajah), dan garis

keturunan, melainkan dia adalah orang yang shaleh, baik, bersahaja, dan

simpatik. Apabila ada dua orang yang saling bertengkar dan bermusuhan,

maka ia akan mendamaikan mereka.”

Hikmah memiliki arti yang sangat luas sebagian dijelaskan di atas

dan ada juga yang mengartikan bahwasanya hikmah adalah suatu wawasan

yang apabila dimiliki oleh seseorang oleh seseorang yang miskin, maka

akan membuat orang miskin itu lebih dicintai daripada orang kaya, dan

apabila dimiliki oleh seorang yang sangat muda, maka dia akan membuat

muda itu lebih dicintai daripada orang yang lebih tua darinya (Imani, dan

tim Ulama, 2008: 276).

Dalam ayat ini Luqman diberikan hikmah rasa sukur terhadap

setiap kondisinya, bahwasanya Luqman selalu bersyukur kepada Allah

dilapang dan sempit. Dalam kondisi senang maupun susah, dan

sesungguhnya setiap sesuatu yang disukuri maka bertambahlah nikmat

baginya, dan ketika tidak bersukur terhadap apa yang telah diberikan oleh

Allah maka tidaklah berkurang sedikitpun kekuasaan Allah. Hal ini terjadi

pada Luqman yang selalu bersyukur kepada Tuhannya yang telah

memberikan nikmat pada Luqman, sehingga Allah memberikan hikmah

kepadanya.

Page 28: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

15

B. Surat Luqman ayat 13

Artinya: dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di

waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

benar-benar kezaliman yang besar"(QS. Luqman 31:13).

-yang berarti memberi nasihat (al وعظ berasal dari akar kata يعظه

Munawwir, 1984: 1568). Di dalam ayat di atas kata يعظه diartikan memberi

pelajaran kepada anaknya.

(al-Munawwir, 1984: 715) أشرك - يشرك berasal dari akar kata تشرك

yang berarti menyekutukan Allah. Dalam kamus (Yunus, 2010: 201) kata

yang berarti jahat, tidak baik. Kata شر - يشر - شرا berasal dari kata تشرك

.didalam ayat di atas diartikan menyekutukan Allah تشرك

Pada ayat 13 ini kata Luqman yang terdapat pada ayat ini adalah

seorang tokoh yang diperselisihkan identitasnya. Orang Arap mengenal

dua tokoh yang bernama Luqman. Pertama, Luqman Ibn „Ad. Tokoh ini

mereka agungkan karena wibawa, kepemimpinan, ilmu, kefasihan, dan

kepandaiannya. Beliau sering kali dijadikan perumpamaan dan permisalan.

Kedua, adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan kata-kata bijak dan

perumpamaan-perumpamaannya. Dan sepertinya Luqman yang dimaksud

dalam surat ini adalah Luqman al-Hakim (Shihab, 2012: 296).

Pelajaran merupakan salah satu cara untuk menyeru kepada

kebenaran dan tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkannya.

Page 29: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

16

Sebagian ayat-ayat al-Qur‟an menyatakan bahwa Rasulullah saw

adakalanya meminta jibril supaya memberikan pelajaran kepadanya. Ali

bin Abi Thalib as adakalanya pula meminta kepada sebagian sahabat

beliau untuk memberikan pelajaran kepadanya. Karena pelajaran itu akan

berdampak kepada orang jika ia tidak tau.

Nasihat Luqman yang mengajarkan kepada anak-anaknya supaya

tidak menyekutukan Allah. Dan segala gerak yang bersifat desruktif dan

melawan Allah berakar dari mempersekutukan Allah. Kesukaan kepada

uang, memuja tahta, nafsu birahi, dan semacamnya termasuk cabang-

cabang dari mempersekutukan Allah. Sebaliknya segala macam gerak

gerik yang benar dan konsroktif adalah tauhid. Tauhid ini hanya bersandar

kepada Allah, mematuhi perintah-Nya, berlepas diri dari selain-Nya, dan

menghancurkan segala berhala didalam wilayah kekuasaan-Nya (Imani,

dan tim Ulama, 2008: 281).

Syirik memiliki makna yang luas salah satunya adalah menyembah

selain Allah, atau menyembah berhala. Dan telah ditegaskan dalam islam

bahwasanya syirik merupakan dosa besar dan dapat menyebabkan

pelakunya keluar dari islam (murtad). Syirik juga akan berdampak buruk

diantaranya adalah:

a. Syirik akan menghancurkan perilaku baik seseorang, seperti halnya api

yang menghancurkan pepohonan hijau di hutan.

Page 30: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

17

b. Orang yang mencari ridha selain Allah akan selalu berada dalam

kecemasan karena umat manusia sangatlah banyak dan memiliki

berbagai hasrat dan harapan yang berbeda.

c. Keragaman atau tidak hanya memiliki satu tuhan yang disembah sesuai

dengan selera dan cara-cara yang berbeda yang menyebabkan

masyarakat banyak perbedaan, perpecahan, dan perselisihan.

d. Kehinaan di akhirat.

Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwasanya sesunggungguhnya

memepersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar. Maka

dari itu berhati-hati dalam bertindak yang dapat menyebabkan manusia

mempersekutukan Allah atau beriman kepada selain Allah karena

perbuatan semacam itu akan menghinakan manusia diakhirat.

C. Surat Luqman ayat 14

Artinya: dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)

kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam

Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua

tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,

hanya kepada-Kulah kembalimu(QS. Luqman 31:14).

(al-Munawwir, 1984: 1568) وهن - يهن berasal dari akar kata وهنا

yang berarti melemahkan.

Dalam ayat 14 ini bukan termasuk nasihat Luqman. Allah

menyisipkan untuk mengisyaratkan bahwa penghormatan dan kebaktian

Page 31: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

18

kepada kedua orang tua, menempati tempat kedua setelah pengagungan

kepada Allah Swt (Shihab, 2012: 173)

Di awal ayat 14 ini, al-Qur‟an menekankan supaya manusia itu

berbuat baik kepada kedua orang tuanya, sedangkan pada saat menegaskan

tentang pengorbanan, pengorbanan yang ditekankan di ayat ini adalah

pengorbanan sang ibu supaya manusia itu memperhatikan betapa besar

pengorbanan dan hak seorang ibu. Rasa terimakasih kepada orang tua

diuraikan demikian penting dan jelasnya dalam ayat ini bersamaan dengan

pentingnya rasa syukur kepada Allah.

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa al-Quran berkali-kali

menekankan pembahasan hak-hak orang tua, tapi bagaimana sikap orang

tua terhadap anak sepertinya sangat jarang dijumpai dalam al-Qur‟an. Hal

ini disebabkan pada kenyataan, orang tua sangat mencintai anak-anaknya

sehingga angat jarang melupakan mereka. Sebaliknya, anak-anak itu

seringkali melupakan orang tuanya, terutama saat orang tua mulai lanjut

usia dan lemah. Inilah kondisi yang paling menyedihkan bagi orang tua

dan anak yang demikian sangat tidak berterimakasih (Imani, dan tim

Ulama, 2008: 289).

Pelajaran yang dapat diambil dari ayat ini adalah, bahwasanya

manusia diperintah Allah untuk taat dan berbakti kepada orang tua.

Kepada ibu yang telah mengandung, menyusui dan merawat anaknya

hingga dewasa, dan kepada bapak yang berjuang mati-matian dalam

mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Page 32: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

19

Kemudian di akhir ayat 14 di atas diterangkan bahwasanya

manusia diperintahkan untuk mensyukuru karunia Allah, yang telah

menciptakan manusia dalam sebaik-baik wujud, dibandingkan mahluk-

mahluk Allah yang lainnya. dan bersyukur kepada kedua orang tua yang

susah payah dalam membesarkan anaknya kemudian hanya kepada Allah

sajalah tempat kembali.

D. Surat Luqman ayat 15

Artinya: dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan

dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka

janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia

dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian

hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang

telah kamu kerjakan(QS. Luqman 31:15).

(al-Munawwir, 1984: 217) جهد - يجهد berasal dari akar kata جهداك

yang berarti berjuang. (Yunus, 2010: 201) جهداك berasalberasal dari kata

جهداك yang berarti berjuang. Di dalam ayat di atas kata جاهد - مجاهدج

diartikan keduanya memaksa kamu.

Isi kandungan ayat ini dibagian awal diterangkan bahwasanya

ketika kedua orang tua memaksa atau memerintah anaknya untuk

melakukan perbuatan yang mungkar, terlebih lagi menyekutukan Allah,

maka seorang anak diperintah oleh Allah untuk diam atau boleh tidak

Page 33: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

20

mematuhi perintah orang tuanya, karena yang paling utama adalah

mematuhi perintah Allah melalui kitab dan Rasul-Nya, kemudian baru

mematuhi perintah kedua orang tua.

Yang dimaksud dengan ma laisa laka bihi „ilm/ yang tidak ada

pengetahuan tentang itu adalah tidak ada pengetahuan tentang

kemungkinan terjadinya. Tiadanya pengetahuan berarti tidak adanya objek

yang diketahui. ini berarti tidak wujudnya sesuatu yang dapat

dipersekutukan dengan Allah Swt. Di sisi lain, kalau sesuatu yang tidak

diketahui duduk soalnya boleh atau tidak telah dilarang, tentu terlebih

dilarang lagi apabila telah terbukti larangan atasnya. Bukti-bukti tentang

keesaan Allah dan tiadanya sekutu bagi-Nya terlalu banyak sehingga

penggalan ayat ini merupakan penegasan tentang larangan mengikuti

siapapun walaupun kedua orangtua dan walau dengan memaksa anaknya

mempersekutukan Allah (Shihab, 2012: 303).

Walaupun orang tua bersikap tidak baik, dan memerintahkan untuk

melakukan tindakan yang tidak baik pula, anak harus tetap menggauli

kedua orang tuanya dengan perilaku yang baik.

Kata makrufan mencakup segala hal yang dinilai oleh masyarakat

baik selama tidak bertentangan dengan akidah islamiah. Dalam konteks ini

diriwayatkan bahwa Asma‟ , putri Sayidina Abu Bakar ra, pernah

didatangi oleh ibunya yang ketika itu masih musyrikah. Asma‟ bertanya

kepada Nabi bagaimana dia harus bersikap, maka, Rasulullah

memerintahkannya untuk tetap menjalin hubungan baik, menerima dan

Page 34: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

21

memberinya hadiah serta mengunjungi dan menyambut kunjungannya.

Kewajiban menghormati dan menjalin hubungan baik dengan ibu dan

bapak tetap harus dilakukan waaupun kedua orangtuanya non muslim

(Shihab, 2012: 303).

Di akhir ayat 15 ini diterangkan “, dan ikutilah jalan orang yang

kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu maka

Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” bahwasanya apa

yang dilakukan manusia sudah ada pedomannya didalam al-Qur‟an dan al-

Hadits.

E. Surat Luqman ayat 16

Artinya: (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada

(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di

langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya

(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui

(QS. Luqman 31:16).

( al-Munawwir, 1984: 1269) لطف - يلطف berasal dari akar kata لطيف

yang berarti yang lembut. (Yunus, 2010: 201) لطيف berasalberasal dari

kata لطف - يلطف – لطفا yang berarti tipis, halus, lembut.

ثرخ - يخثر berasal dari akar kata خثير (al-Munawwir, 1984: 318)

yang berarti mengetahui. (Yunus, 2010: 201) خثير berasalberasal dari kata

.yang berarti mengetahui dengan percobaan خثر - يخثر – خثرا

Page 35: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

22

Kandungan ayat ini dijelaskan dibagian awal yaitu bahwasanya

jika ada perbuatan sekecil biji sawi sekalipun, yang tersembunyi dilangit

maupun didalam batu karang pastilah Allah melihatnya dan akan

memberikan balasan bagi pelakunya. Dapat disimpulkan bahwasanya

perilaku baik sekecil apapun, ibarat menyingkirkan batu kecil di jalan yang

dianggap dapat membahayakan seseorang yang lewat disitu pastilah Allah

akan membalas kebaikannya itu bahkan Allah akan membalas dengan

perkara yang lebih baik baginya.

Di bagian akhir ayat 16 ditutup dengan kata “Sesungguhnya Allah

Maha Halus lagi Maha mengetahui”. Kata lathif terambil dari akar kat

lathofa yang huruf-hurufnya terdiri dari lam, tha‟, dan fa‟. Kata ini

mengandung makna lembut, halus, dan kecil. Dari makna ini lahir

maknaketersembunyian dan ketelitian.

Imam al-Ghozali menjelaskan bahwa yang berhak yang

menyandang sifat ini adalah yang mengetahui perincian kemaslahatan dan

seluk-beluk rahasia, yang kecil dan yang halus, kemudian menempuh jalan

untukmenyampaikan kepada yang berhak secara lemah lembut bukan

kekerasan.

Kata khabir terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf

kha‟, ba‟, dan ra‟. Yang maknanya berkisar pada dua hal yaitu,

pengetahuan dan kelemahlembutan. Khabir dalam arti bahasa dapat berarti

yang mengetahui dan juga tumbuhan lunak. Sementara berpendapat bahwa

kata ini trambil dari kata khabartu al-ardha dalam arti membelah bumi.

Page 36: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

23

Dan dari sinilah lahir pengertian “mengetahui”, seakan-akan yang

bersangkutan membahas sesuatu sampai membelah bumi untuk

menemukannaya. Pakar dalam bidangnya yang memiliki pengetahuan

mendalam dan terperinci menyangkut hal-hal yang tersembunyi dinamai

khabir (Shihab, 2012: 306).

F. Surat Luqman ayat 17

Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh

Allah) (QS. Luqman 31:17).

:al-Munawwir, 1984) عرف - يعرف berasal dari akar kata المعروف

919) yang berarti mengetahui. (Yunus, 2010: 201) المعروف berasalberasal

dari kata عرف - يعرف – عرفح yang berarti mengetahui, mengenal sesuatu.

Kata المعروف di dalam ayat di atas diartikan dengan baik atau perbuatan

yang baik.

(al-Munawwir, 1984: 1461) أنكر - ينكر berasal dari akar kata المنكر

yang berarti mengingkari. Kata المنكر di dalam ayat di atas diartikan

perbuatan yang buruk.

(al-Munawwir, 1984: 760) صثر - يصثر berasal dari akar kata واصثر

yang berarti sabar. (Yunus, 2010: 201) واصثر berasalberasal dari kata صثرا

.yang berarti bersabar, tabah hati, berani صثر - يصثر –

Page 37: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

24

Inti kandungan ayat 17 ini di terangkan bahwasanya orang tua

memiliki kewajiban terhadap anaknya yaitu memerintahkan anaknya untuk

mendirikan shalat. Akan tetapi poin penting dalam perintah ini, orang tua

harus memberikan contoh terlebih dahulu kemudian mengajak atau

memerintahkan anaknya untuk mendirikan shalat. Jangan sampai orang tua

menyuruh anaknya mendirikan sholat akan tetapi dia orang tua malah

asyik menonton televisi, lebih parah lagi menyuruh mendirikan shalat akan

tetapi orang tua sama sekali tidak shalat. Hal semacam ini adalah suatu

perilaku yang harus dihindarkan dalam pendidikan keluarga yang baik.

Manusia harus mendirikan shalat karena shalat adalah penghubung

penting antara manusia dengan Tuhannya. Shalat mampu menjadikan hati

manusia tergugah, hatinya bersih, dan mampu memerangi manusia. Shalat

mampu menghapuskan dosa-dosa manusia karena cahaya iman yang

terpancar didalam hati dan menjauhkan hati manusia dari kemungkara dan

dosa.

Setelah menyinggung perkara shalat Luqman mengisyaratkan

kepada anaknya tentang masalah sosial, yaitu melakukan perbuatan baik

dan melarang keungkaran. Setelah itu Luqman memberikan bocoran

kepada anaknya bahwasanya dalam melakukan hal itu diperlukan

kesabaran dan kegigihan dalam melakukan tugasnya.

Kata shabr terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf

shad, ba‟, dan ra‟. Maknanya berkisar antara tiga hal yaitu: pertama,

menahan, lahir makna konsisten/ bertahan karena yang bersabar bertahan

Page 38: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

25

menahan diri dari suatu sikap. Seorang yang menahan gejolak hatinya

dinamai bersabar. Ditahan di penjara sampai mati dinamai mashburah.

Kedua, ketinggian sesuatu, lahir kata shubr, yang berarti puncak sesuatu.

Dan yang ketiga, sejenis batu, muncul dari kata ash-shubrah, yakni batu

yang kukuh lagi kasar, atau potongan besi (Shihab, 2012: 309).

Sudah pasti banyak kesulitan dalam segala urusan sosial khususnya

dalam usaha amar makruf- nahi mungkar. Makruf adalah yang baik

menurut pandangan umum suatu masyarakat dan telah mereka kenal luas,

selama sejalan dengan al-khair (kebajikan), yaitu nilai-nilai ilahi. Mungkar

adalah sesuatu yang dinilai buruk oleh mereka serta bertentangan dengan

nilai-nilai ilahi.

Banyak sekali manusia yang menyukai duniawi seperti harta, tahta,

wanita, mencaci, mencemooh, dan menyalahkan orang-orang. Karena itu

diperlukan ketekunan dan kesabaran didalam menjalankan tugas

sebagaimana yang telah diperintahkan.

Diakhir ayat 17 ini Allah menegaskan bahwasanya perintah shalat,

amar makruf- nahi mungkar merupakan suatu perkara yang diwajibkan

oleh Allah.

G. Surat Luqman ayat 18

Artinya: dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia

(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan

Page 39: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

26

angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

lagi membanggakan diri(QS. Luqman 31:18).

(al-Munawwir, 1984: 778) صعر - يصعر berasal dari akar kata تصعر

yang berarti memalingkan. (Yunus, 2010: 216) تصعر berasal dari kata أصعر

di dalam تصعر yang berarti memiringkan (pipinya). Kata صعر - صاعر –

ayat di atas diartikan memalingkan muka.

Kandungan ayat 18 ini juga merupakan kewajiban orang tua dalam

didalam pendidikan keluarga yaitu menasehati anak-anaknya untuk tidak

memalingkan wajah karena sombong, dan tidak berjalan dimuka bumi

dengan angkuh.

kata tusha‟ir terambil dari kata ash-sha‟ar yaitu penyakit yang

menimpa unta dan menjadikan lehernya keseleo sehingga ia memaksakan

dia dan berupaya keras agar berpaling sehingga tekanan tidak tertuju pada

syaraf lehernya yang mengakibatkan rasa sakit. Dari kata inilah ayat di

atas menggambarkan upaya keras dari seseorang untuk bersikap angkuh

dan menghina orang lain. Memang, sering kali penghinaan tercermin pada

keengganan melihat siapa yang dihina (Shihab, 2012: 311).

Di dalam ayat ini terdapat dua sifat yang mampu merusak

hubungan sosial diantaranya yang pertama adalah kesombongan dan

kecongkakan dan yang kedua adalah takabur dan egoisme. Kedua macam

sifat ini akan menjadikan manusia tak sadar diri, kagum pada diri sendiri

dan memutuskan hubungan dari orang lain.

Kemudian Luqman tidak hanya bermaksud menasehati supaya

manusia itu tidak memalingkan muka dari orang lain atau pun berjalan

Page 40: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

27

dengan bangga, melainkan ia juga bermaksud menasihatkan manusia

supaya, melawan segala sifat-sifat negatif yang terselubung didalam

perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang mampu merusak

hubungan sosial.

Dibagian terahir ayat 18 di atas Allah menegaskan bahwasanya

Allah tidak menyukai orang orang yang sombong dan membanggakan diri.

Dapat disimpulkan bahwasanya perilaku sombong dapat menjauhkan dari

manusia, menjauhkan diri dari Allah, dan mendekatkan diri dari neraka.

Oleh sebab itu perilaku ini sebisa mingkin dihindarkan dari diri manusia.

H. Surat Luqman ayat 19

Artinya: dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah

suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai (QS.

Luqman 31:19).

(al-Munawwir, 1984: 1123) قصد – يقصد berasal dari akar kata واقصد

yang berarti berniat. (Yunus, 2010: 344) واقصد berasal dari kata فى األمر

.yang berarti sederhana dalam suatu pekerjaan قصد – إقتصد

غضا -يغض –غض berasal dari kata واغضض yang berarti

menundukkan, memejamkan mata (Yunus, 2010: 296). Kata واغضض di

dalam ayat di atas diartikan dan rendahkanlah atau lunakkanlah (Yayasan

penyelenggara penerjemah al-Qur‟an, 2014:824 )

Page 41: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

28

Kandungan ayat 19 ini bahwasanya Luqman menyeru kepada

anaknya “dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah

suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai” dua sifat

manusia dilarang dan dua sifat manusia diperintahkan. Dua sifat manusia

yang dilarang adalah kagum pada diri sensiri dan egois. Kagum pada diri

sendiri menyebabkan manusia itu sombong dihadapan hamba-hamba

Allah lainnya, sedangkan egois dapat menyebabkan manusia itu

menganggab dirinya sebagai orang yang sempurna sehingga menutup

pintu untuk penyempurnaan dirinya, meskipun ia tidak membandingkan

dirinya dengan orang lain. Walaupun dua sifat di atas seringkali ada pada

diri manusia secara bersamaan dan memiliki akar yang sama, namun

adakalanya dua sifat ini terpisah.

Sementara itu, bersahaja dalam perbuatan dan ucapan merupakan

dua perintah yang sangat bermanfaat karena penekanan pada

kesederhanaan seseorang bila berjalan dan berkata disebutkan dalam dua

contoh. Sesungguhnya orang yang memiliki sifat ini akan menjadi orang

yang berasil, bahagia, dan unggul dihadapan masyarakat dan Allah Swt.

Perlu diperhatikan bahwa barangkali ada banyak suara yang lebih

buruk dari suara keledai. Lebih dari itu, bersifat mengganggu dan dungu

itu merupakan dua hal berbeda yang sangat buruk. Namun suara yang

didengar oleh manusia dan merupakan suara yang benarbenar paling tidak

menyenangkan adalah suara ringkikan seekor keledai dungu dan teriakan

Page 42: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

29

congkak. Maka itu, orang bodoh diumpamakan dengan suara keledai

tersebut (Imani, dan tim Ulama, 2008: 302).

Page 43: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

30

BAB III

ASBABUN NUZUL, MUNASABAH, TAFSIR SURAT LUQMAN AYAT

12-19, DAN POKOK-POKOK ISI SURAT LUQMAN AYAT 12-19

A. Asbabun Nuzul Surat Luqman Ayat 12-19

Kata اسثاب النزل menurut bahasa berasal dari dua suku kata yaitu

النزلز dan اسثاب –سثة berasal dari akar kata سثة jamak dari kata اسثاب .

تسثيثا -يسثة yang berarti sebab-sebab (Yunus, 2010: 161). kata النزل berasal

dari kata نزوال –ينزل –نزل yang berarti turun dari pada (Yunus, 2010: 448).

Menurut pendapat (Budiharjo, 2012: 21) Kata asbab al-nuzul berasal dari

dua kata yaitu asbab dan al-nuzul, asbab yang berasal dari bentuk jamak

sabab yang berarti sebab. Sedang kata al-nuzul adalah masdar dari kata

nazala yang berarti menurunkan sesuatuatau kejadian sesuatu.

Asbabun Nuzul menurut istilah adalah apabila terjadi suatu kasus

(kejadian), kemudian turun satu atau beberapa ayat yang berhubungan

dengan kasus tersebut. (Ash-Shabuni, 1999: 49). Dalam bukunya

(Bachmid, 2008: 18) mengartikan Asbabun nuzul ialah hal hal yang

menyangkut situasi, kondisi, individu atau kelompok yang berhubungan

dengan turunnya ayat tertentu bertujuan sebagi keterangan atas hukum

yang ditetapkan sebagai jawaban atas problematika kaum mukminin.

Didalam bukunya (Budiharjo, 2012: 21) juga berpendapat bahwasanya

asbab al-nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya

ayat, dimana ayat tersebut menjelaskan pandangan Al-Qur‟an tentang

peristiwa yang terjadi atau mengomentarinya.

Page 44: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

31

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwasanya

Asbab al-Nuzul adalah Firman Allah Swt yang diturunkan berdasarkan

situasi, kondisi dalam suatu kasus atau kejadian suatu kaum, yang

bertujuan untuk memberikan keterangan atas hukum yang ditetapkan

sebagai jawaban atas problematika kaum mukminin.

Banyak ayat al-Qur‟an yang diturunkan oleh Allah tanpa adanya

asbabun nuzul ayat. Pada kesempatan ini penulis ingin melampirkan

asbabun nuzul mengenai QS. Luqman ayat 12-19. Berdasarkan al-Qur‟an,

internet, buku tentang asbabun nuzul, penulis hanya menjumpai tentang

adanya asbabun nuzul mengenai ayat 13 dalam surat Luqman.

Asbabun nuzul ayat 13 adalah, ketika Rasulullah menyampaikan

ayat surah al-An‟am yang mengisahkan penyesalan orang-orang musrik

akibat kemusrikannya, para sahabat merasa kesulitan untuk

menghindarkan keimanan dari kezaliman. Kemudian Rasulullah

membacakan ayat yang baru turun ini yang mengisahkan cara Luqman

mengantisipasi putranya agar tidak syirik (Asbabun Nuzul, Studi

Pendalaman Al-Qur‟an: 660).

B. Munasabah

Kata مناسثح menurut bahasa berasal dari kata نسثا -ينسة –نسة yang

berarti menyebutkan asal turunan laki-laki (Yunus, 2010: 449). Menurut

(Budiharjo, 2012: 39) dalam bukunya kata munasabah merupakan bentuk

tsulasi mujarat nasaba yang berarti hubungan sesuatu dengan sesuatu yang

lain. Kata nasab juga dapat berarti keturunan, sebab keturunan itu adalah

Page 45: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

32

adanya hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya. Munasabah

berarti muqorobah atau kedekatan dan kemiripan. Hal ini tentunya bisa

terjadi antara dua hal atau lebih, sedangkan kemiripan tersebut dapat

terjadi pada seluruh unsur-unsurnya dapat juga terjadi pada sebagainya

saja.

Dengan demikian munasabah menurut istilah adalah adanya

kecocokan, kepantasan antara ayat dengan ayat atau surat dengan surat,

atau munasabah adalah kemiripan yang terdapat pada hal-hal tertentu

dalam al-Qur‟an baik pada surat maupun pada ayat-ayatnya yang

menghubungkan antara uraian yang satu dengan yang lainnya (Budiharjo,

2012: 39). Didalam bukunya (Efendi dan Fathurrahman, 2014: 112)

Munasabah adalah ilmu yang membahas korelasi urutan antara ayat

ataupun surat dalam Al-Qur‟an atau usaha pemikiran manusia dalam

menggali rahasia hubungan ayat dengan ayat dan surat dengan surat yang

dapat diterima dengan rasio.

Menurut pendapat di atas penulis mendefinisikan bahwa munasabah

merupakan hubungan atau kemiripan antara ayat satu dengan yang lainnya

dan surat satu dengan yang lainnya yang dapat diterima dengan rasio.

Dalam pembahasan ini penulis membagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Munasabah ayat

a. Surat Luqman ayat 11 dan 12

Page 46: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

33

11. Inilah ciptaan Allah, Maka perlihatkanlah olehmu

kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu)

selain Allah. sebenarnya orang- orang yang zalim itu berada di

dalam kesesatan yang nyata.

12. dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada

Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa

yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur

untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur,

Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Pada ayat 11 di atas, Allah menegaskan bahwa ciptaan

Allah baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Tidak ada

satu pun yang bersekutu dengan Allah, dalam menciptakan semua

mahluk itu, dan tidak sesuatupun yang berkuasa atasnya selain

Allah. Segala keperluan untuk kelangsungan hidupmahluk itu,

dimana ia dapat hidup di tempat mana ia akan mati, demikian pula

tentang kegunaan dan bahaya yang dapat ditimbulkan mahluk itu,

semuanya diketahui, diatur, dan dipelihara oleh Allah.

Allah menantang orang-orang yang mempersekutukan-Nya

agar menunjukkan ciptaan tuhan-tuhan yang mereka sembah selain

Allah. Allah juga melarang bahwa orang orang yang menyembah

tuhan selain Allah itu adalah orang-orang yang bodoh, sesat,

memperturunkan hawa nafsunya, dan menganiaya dirinya sendiri

(Departemen Agama RI, 2007: 544). Di ayat 12 ini menerangkan

Page 47: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

34

bahwasanya Allah menganugrahkan kepada Luqman, yaitu

perasaan yang halus, akal pikiran, dan kearifan yang dapat

menyampaikannya kepada pengetahuan yang hakiki dan jalan yang

benar menuju kebahagiaan yang abadi. Oleh karena itu ia

bersyukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat itu. Hal

untuk menunjukkan bahwa pengetahuan dan ajaran-ajaran yang

disampaikan Luqman itu bukanlah berasal dari wahyu yang

diturunkan Allah padanya, tetapi semata-mata berdasarkan ilmu

dan hikmah yang telah dianugrahkan Allah padanya.

Orang-orang yang mengingkari nikmat Alah dan tidak

bersyukur kepada-Nya berarti dia berbuat aniaya terhadap dirinya

sendiri, karena Allah tidak memberi pahala terhadapnya dan

memberikan siksa yang pedih terhadapnya. Allah tidak

mengharapkan rasa syukur hambanya karena syukur itu akan

berimbas pada dirinya sendiri, sedang tidakada pengaruhnya

kepada Allah, bagi hamba Allah yang bersyukur kepada-Nya maka

Allah akan menambahkan nikmat kepadanya.

b. Surat Luqman ayat 12 dan 13

Page 48: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

35

12. dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada

Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang

bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk

dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka

Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di

waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah

kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan

(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Di ayat 12 Allah menerangkan rasa syukur Luqman

terhadap Allah menganugrahkan kepada Luqman, yaitu perasaan

yang halus, akal pikiran, dan kearifan yang dapat

menyampaikannya kepada pengetahuan yang hakiki dan jalan yang

benar menuju kebahagiaan yang abadi. Oleh karena itu ia

bersyukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat itu. Hal

untuk menunjukkan bahwa pengetahuan dan ajaran-ajaran yang

disampaikan Luqman itu bukanlah berasal dari wahyu yang

diturunkan Allah padanya, tetapi semata-mata berdasarkan ilmu

dan hikmah yang telah dianugrahkan Allah padanya.

Di ayat 13 Allah menerangkan bahwa atas nikmat yang

diberikan kepada Luqman, Luqman menggunakannya untuk

menasehati anak-anaknya. Yaitu menyeru kepada anaknya untuk

tidak mempersekutukan Allah karena mempersekutukan Allah

adalah kezaliman yang besar.

Page 49: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

36

Di ayat 12 Allah menerangkan bahwa orang yang tidak

bersyukur kepada Allah tidak akan mengurangi ke-Esaan Allah.

Tidak bersyukur juga dapat dikategorikan sebagai orang yang

mengingkari nikmat Allah, dan orang yang ingkar terhadap nikmat

Allah tidaklah berimbas kepada Allah, malah sebaliknya akan

berimbas kepada pelakunya, karena ia akan mendapatkan balasan di

akhirat. Sedang di ayat 13 Allah menerangkan didalam nasehat

Luqman, bahwasanya orang yang menyekutukan Allah adalah

kezaliman yang besar.

c. Surat Luqman ayat 13 dan 14

13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di

waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah

kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan

(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)

kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya

dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya

dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu

bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Di ayat 13 diawali dengan huruf ( و ) di awal atat 14 juga

diawali dengan huruf ( و ).

Page 50: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

37

Didalam nasehat Luqman yang terkandung dalam ayat 13

bahwasanya manusia dilarang menyekutukan Allah atau hanya

beriman kepada Allah itu menduduki tataran pertama. Kemudian di

ayat ke 14 yang sebenarnya bukan termasuk nasehat Luqman

mengisyaratkan kepada manusia untuk berbakti kepada kedua orang

tua yang merupakan kewajiban ke dua setelah beriman kepada

Allah, kitab Allah, dan Rasul Allah.

d. Surat Luqman ayat 14 dan 15

14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)

kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya

dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya

dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu

bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan

dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,

Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah

keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang

kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu,

Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Page 51: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

38

Di ayat 14 diawali dengan huruf ( و ) di awal atat 15 juga

diawali dengan huruf ( و ).

Di dalam ayat ke 14 Allah mengisyaratkan kepada manusia

untuk taat dan berbakti kepada orang tua, yang telah susah payah

dalam mengandung selama kurang lebih sembilan bulan, melahirkan

dengan sangat sulit bahkan hidup dan mati pun dipertaruhkan,

menyusui, merawat dan membesarkan, mencarikan nafkan dengan

keadaan yang tidak menentu. Sebagai gambaran renungan kepada

anak jika membantah perintah orang tua, atau durhaka terhadap

kedua orang tua.

Di ayat 15 Allah memerintahkan manusia untuk tidak

mematuhi perintah orang tua yang melanggar syariat agama, akan

tetapi tetap harus menggauli dengan baik. Ayat ini sebagai dasar

bahwasanya tidak semua perintah orang tua itu harus dituruti, karena

tidak semua perintah orang tua selalu berdampingan dengan ajaran

agama, terkadang orang tua menyuruh anaknya untuk ingkar

terhadap nikmat Allah, bahkan lebih parah yaitu menyekutukan

Allah dengan perkara yang lain. Tapi jika perintah orag tua tidak

melanggar syariat agama maka anak tidak boleh menolaknya.

Walaupun orang tua menyuruh untuk berbuat tidak baik, Allah tetap

menyeru kepada manusia untuk berbuat baik kepada orang tua.

Di akhir ayat 14 Allah mengisyaratkan bahwa hanya kepada

Allah tempat kembali manusia, kalimat ini menegaskan bahwasanya

Page 52: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

39

setiap perbuatan yang didasari karena Allah semata maka akan

mendapatkan kebaikan di akhirat, karena hanya kepada Allah tempat

kembali, dan barang siapa yang beramal akan tetapi tidak didasari

niat kepada Allah, maka diakhirat akan dikembalikan amal itu

kepada yang diniati, dan sesungguhnya amal yang diniati untuk

selain Allah tidak akan mendapat kemanfaatan. di ayat 15 juga

menerangkan hal yang sama, bahwa hanya kepada Allah sajalah

tempat kembai.

e. Surat Luqman ayat 15 dan 16

15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan

dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,

Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah

keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang

kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu,

Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

16. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada

(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau

di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya

Page 53: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

40

(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha

mengetahui.

Di dalam ayat 15 Allah menunjukkan kepada manusia untuk

berbuat baik kepada orang tua atau menggaulinya dengan baik,

walaupun dengan perkara sekecil apapun tetap harus berbuat baik

kepada kedua orang tua, walaupun kedua orang tua menyeru untuk

melakukan kemungkaran. di dalam ayat 16 dikatakan bahwa Allah

menguatkan bahwasanya perbuatan sekecil apapun perbuatan baik

pasti Allah akan membalasnya dengan kebaikan, begitu pula dengan

sebaliknya, jika berbuat buruk sekecil apapun maka sesungguhnya

azab Allah adalah nyata.

Di akhir ayat 15 Allah menegaskan bahwa Allah menunjukkan

perbuatan yang dilakukan oleh manusia, dimanapun dan kapanpun.

Yang memiliki hubungan dengan ayat 16 bagian akhir bahwasanya

perbuatan sekecil apa pun dan dimanapun, tersembunyi dilangit yang

luas, di dasar bumi, dan tersembunyi di lautan luas dan terselip

diantara batu karang Allah tetap mengetahui, dan akan membalas

perbuatan manusia itu karena Allah maha halus dan maha

mengetahui.

f. Surat Luqman ayat 16 dan 17

Page 54: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

41

16. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada

(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau

di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya

(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha

mengetahui.

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan

(oleh Allah).

Di ayat 16 diawali dengan kata yaa bunaiya yang berarti hai

anakku, kata penuh kasih sayang yang diutarakan oleh Luqman

kepada anaknya untuk memulai nasihatnya. Di ayat ke 17 juga

diawali dengan kata yang sama, untuk memberikan nasihat yang

lain.

Di ayat 16 Luqman menerangkan bahwa perbuatan sekecil biji

sawi yang tersembunyipun Allah akan mendatangkan baginya

balasan. Sedang di ayat 17 Lukman menasehati anaknya untuk

mendirikan shalat, amal makruf nahi mungkar. Shalat adalah perkara

yang diwajibkan oleh Allah kepada hambanya, dan merupakan

perkara yang akan ditanyai di akhirat. Terdapat riwayat yang

mengatakan bahwasanya ketika baik shalatnya maka akan baik pula

amal dan perilakunya. Shalat merupakan pondasi dari ribuan amal

Page 55: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

42

perbuatan, walaupun perbuatan kecil, jika perbuatan baik maka

Allah akan mendatangkan kebaikan kepadanya. Kemudian Luqman

menyeru kepada anaknya untuk amal makruf nahi mungkar.

g. Surat Luqman ayat 17 dan 18

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan

(oleh Allah).

18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia

(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi

dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong lagi membanggakan diri.

Di dalam ayat 17 Allah mengisyaratkan perilaku baik

manusia yaitu mendirikan shalat, amal makruf nahi mungkar.

Perilaku yang dicintai Allah. Di dalam ayat 18 Allah

mengisyaratkan perbuatan keji yang harus dihindari oleh hamba

Allah yaitu, janganlah engkau berkeras memalingkan pipimu,

yakni mukamu, dari manusia siapapun dia, didorong oleh

penghinaan dan kesombongan. Tetapi, tampillah pada setiap orang

dengan wajah berseri penuh rendah hati. Dan bila engkau

Page 56: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

43

melangkah, janganlah berjalan dimuka bumi dengan angkuh, tetapi

berjalanlah dengan lemah lembut penuh wibawa. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai, yakni tidak melimpahkan anugerah kasih

sayang-Nya (Shihab, 2012: 310).

h. Surat Luqman ayat 18 dan 19

18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia

(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi

dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong lagi membanggakan diri.

19. dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah

suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Di ayat 18 diawali dengan huruf ( و ) di awal atat 19 juga

diawali dengan huruf ( و ).

Di ayat 18 Allah menyeru kepada manusia untuk tidak berjalan

dimuka bumi dengan angkuh dan penuh kesombongan, di dalam ayat

19 juga dikatakan bahwasanya manusia diharapkan bersederhana

didalam berjalan dimuka bumi. Yang dimaksud sederhana dalam

berjalan yakni jangan membusungkan dada dan jangan juga

merunduk bagaikan orang sakit. Jangan berlari tergesa-gesa dan

jangan pula sangat perlahan menghabiskan waktu.

Page 57: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

44

i. Surat Luqman ayat 19 dan 20

19. dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah

suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

20. tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah telah

menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa

yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan

batin. dan di antara manusia ada yang membantah tentang

(keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa

kitab yang memberi penerangan.

Di ayat 19 Allah memerintahkan kepada manusia untuk

menghindari perilaku yang tidak disukai Allah, yaitu berjalan dengan

kesombongan dan berkata yang tidak sewajarnya. Di ayat ke 20

Allah menerangkan bahwasanya Allah telah menundukkan semua

yang ada di bumi untuk kepentingan manusia untuk

menyempurnakan nikmat Allah. Maka hendaklah bersyukur, dan

tidak sombong atas apa yang dimiliki karena semua itu

sesungguhnya milik Allah yang sementara dianugerahkan kepada

manusia dengan waktu yang ditentukan.

Page 58: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

45

2. Munasabah Surat

a. Munasabah antara nama surat dengan tujuan turunnya

Diberi nama surat Luqman karena surat ini terkenal denngan

nasihat lukman kepada anaknya yang dimuat dalam ayat 12-19.

Diantaranya:

Larangan mempersekutukan Allah Swt, karena perbuatan ini

merupakan dosa paling besaryang tidak akan mendapat ampunan

dari Allah Swt, nasihat ini termaktub dalam surat Luqman ayat 13:

“dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)

adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Perintah beramal shaleh, karena setiap amal akan mendapat

balasan dari Allah Swt sampai kepada amal yang sekeci-kecilnya.

Seperti yang termaktub dalam surah Luqman ayat 16: “ (Luqman

berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)

seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam

bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).

Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha mengetahui.”

Perintah mendirikan shalat, berbuat kebaikan, dan sabar.

Nasihat ini terangkum dalam surah Luqman ayat 17: “Hai anakku,

dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan

cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah

Page 59: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

46

terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu

Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”

Larangan bersikap sombong dan angkuh, surah Luqman ayat

18: “dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia

(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi

dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang sombong lagi membanggakan diri.”

Perintah untuk bersikap sederhana, seperti yang terangkum

dalam surah Luqman ayat 19 yang artinya: “dan sederhanalah kamu

dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-

buruk suara ialah suara keledai.”( Ambary, 1996: 18-19)

b. Munasabah surat Luqman dengan surat Ar-Ruum

Adapun beberapa kesamaan antara surat Luqman dengan surat

Ar-Ruum antara lain:

1) Suratnya sama-sama sebagian besar diturunkan sebelum hijrah

2) Dibagian awal surat sama-sama diawali dengan ayat

3) Sama-sama terdapat perintah untuk mendirikan shalat

4) Sama-sama menerangkan janji-janji Allah kepada mahluk-Nya di

dunia dan di akhirat

5) Sama-sama terkandung ayat yang melarang untuk berbuat musrik

6) Sama-sama menjelaskan tentang kekuasaan Allah dan kebesaran-

Nya

Page 60: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

47

7) Dibagian akhir sama-sama menerangkan tentang kebangkitan

setelah mati.

c. Munasabah surat Luqman dengan surat As-Sajdad

Adapun beberapa kesamaan antara surat Luqman dengan surat

As-Sajdad antara lain:

1) Suratnya sama-sama sebagian besar diturunkan sebelum hijrah

2) Dibagian awal surat sama-sama diawali dengan ayat

3) Sama-sama membahas tentang kekuasaan Allah

4) Sama-sama membahas tentang hari kebangkitan setelah kematian

5) Sama-sama terdapat janji-janji Allah kepada hambanya atas apa

yang telah dilakukan semasa hidupnya

6) Kedua surat ini dikenal sebagai surat sajjadah Luqman karena

suratnya berdampingan

C. Tafsir Surat Luqman Ayat 12-19

1. Tafsir QS. Luqman ayat 12

Artinya: dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada

Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang

bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk

dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka

Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Page 61: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

48

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

Dalam penafsiran ayat ini kata hikmah (kebijaksanaan)

dalam ayat ini ditegaskan bahwasanya banyak kata ini yang telah

disebutkan,seperti; mengenai rahasia eksistensi „menyadari akan

fakta-fakta dalam al-Qur‟an‟ meraih kebenaran dalam hal ucapan

dan perbuatan,‟ dan „ menempuh jalan irfan kepada Allah dan

mengenal-Nya.‟

Seluruh makna ini dikumpulkan bersama dan untuk

penafsiran kata „kebijaksanaan‟ boleh jadi dinyatakan,

„kebijaksanaan yang dibahas dalam al-Qur‟an dan Allah berikan

kepada Luqman adalah “serangkaian makrifat, ilmu pengetahuan,

moralitas yang bersih dan shaleh, cahaya, dan petunjuk.‟”

Lantaran kebijaksanaan inilah, maka Luqman senantiasa

bersyukur kepada Tuhan. Luqman mengetahui tujuan dilimpahkan

anugerah Allah dan bagaimana memanfaatkannya. Ia

memanfaatkan anugerah tersebut sesuai dengan tujuan

penciptaannya. Inilah makna kebijaksanaan, yaitu “setiap sesuatu

ditempatkan pada posisinya.” Jadi rasa syukur dan kebijaksanaan

itu berujung pada satu hal yang sama.

Akibat bersyukur dan tidak bersyukur terhadap anugerah

Allah, telah dijelaskan dalam ayat yang menyatakan bahwa

bersyukur itu akan bermanfaat bagi diri manusia itu sendiri, dan

tidak bersyukur itu akan bertentangan dengan diri manusia itu

Page 62: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

49

sendiri pula, bukan menentang Allah, karena Allah Maha Kaya.

Andaikan seluruh mahluk bersyukur kepada-Nya, keagungan-Nya

takkan bertambah. Andaikan seluruh mahluk tak bersyukur

kepada-Nya, tak ada apapun yang berkurang dari-Nya (Imani, dan

tim Ulama, 2008: 271).

b. Tafsir al-Misbah

Dalam penafsiran kata hikmah dalam ayat ini berarti

“mengetahui yang paling utama dari segala sesuatu, sebagai

pengetauan maupun perbuatan. Ia adalah ilmu amaliah dan amal

ilmiah. Ia adalah ilmu yang didukung oleh amal, dan amal yang

didukung oleh ilmu.” Menurut pendapat dari al-Baqa‟i. Seseorang

yang ahli dalam melakukan sesuatu dinamai hakim. Hikmah juga

diartikan sebagai sesuatu yang apabila digunakan akan

menghalangi terjadinya madharat atau kesulitan yang lebih besar,

atau mendatangkan kemadharatan yang lebih besar. Makna ini

ditarik dari makna hakamah yang berarti kendali karena kendali

menghalangi hewan mengarah ke arah yang tidak diinginkan atau

menjadi liar (Shihab, 2012: 292).

Sedang kata syukur terambil dari kata syakara yang

maknanya berkisar antara lain pada pujian atas kebaikan serta

penuhnya sesuatu. Syukur manusia pada Allah dimulai dengan

menyadari dari lubuk hatinya yang terdalam betapa besar nikmat

dan anugrah-Nya disertai dengan ketundukan dan kekagumanyang

Page 63: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

50

melahirkan rasa cinta kepada-Nya serta dorongan untuk memuji-

Nya dengan ucapan sambil melakukan apa yang dikehendaki-Nya

dari penganugrahan itu. Syukur didefinisikan oleh beberapa

ulama sebagai dengan memfungsikan anugrah yang diterima sesuai

dengan tujuan penganugrahan-Nya.

c. Tafsir Muyassar

Allah telah mengaruniai pemahaman dalam agama,

ketetapan dalam berpendapat, dan kebenaran dalam ucapan kepada

seseorang hamba yang shaleh dan selalu bertaubat kepada-Nya,

yaitu Lukman. Allah Swt juga memerintahkan kepadanya untuk

mensyukuri nikmat-nikmat-Nya dengan cara melakukan ketaatan

pada-Nya serta meninggalkan kemaksiatan. Barang siapa

melaksanakan melaksanakan hal itu maka pada hakikatnya dia dia

memberi kemanfaatan bagi dirinya sendiri, karena kemanfaatan

akan berpulang pada dirinya juga. Sebab, Allah tidak

membutuhkan semesta alam. Kepatuhan seorang tidak berguna

bagi-Nya, begitupula kedurhakaan seseorang tidak tidak

mengakibatkan bahaya bagi-Nya, barang siapa mengingkari

nikmat-nikmat serta mengingkari sang pemberi nikmat maka

sesungguhnya Allah tidak membutuhkan ibadah seorang pun.

Segala puji bagi Allah dalam segala hal. Dia tidak membutuhkan

orang yang kufur dan Dia membalas rasa syukur orang yang

bersyukur (Qarni, 2007: 372)

Page 64: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

51

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan

bahwa tafsir yang terkandung dalam ayat 12 ini, penulis

menyimpulkan bahwasanya Allah menganugerahkan hikmah, atau

bisa diartikan sebagai kebijaksanaan yang berupa pengetahuan,

moralitas yang bersih dan shaleh, cahaya, dan petunjuk. Dan

Luqman menggunakan anugrahnya untuk menyukuri segala

karunia Allah. Di dalam pembahasan karya tulis pendidikan

keluarga ini, penulis mengambil intisari dalam ayat ini adalah rasa

syukur yang telah dicontohkan oleh Luqman. Dimanan setiap

anggota keluarga harus mengoptimalkan dalam mensyukuri setiap

karunia Allah. Supaya didalam hatinya senantiasa tabah dan selalu

bersyukur.

2. Tafsir QS. Luqman ayat 13

Artinya: dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya,

di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah

kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan

(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

Nasihat Luqman ini mengajarkan bahwa manusia itu harus

berpegang teguh pada ideologi yang paling mendasar, yaitu

ideologi tauhid dan memiliki nilai tauhid dalam segala aspek dan

dimensi kehidupan. Segala gerak yang bersifat desruktif dan

Page 65: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

52

melawan Allah berakar dari mempersekutukan Allah. Kesukaan

kepada uang, memuja tahta, nafsu birahi, dan semacamnya

termasuk cabang-cabang dari mempersekutukan Allah. Sebaliknya

segala macam gerak gerik yang benar dan konsroktif adalah tauhid.

Tauhid ini hanya bersandar kepada Allah, mematuhi perintah-Nya,

berlepas diri dari selain-Nya, dan menghancurkan segala berhala

didalam wilayah kekuasaan-Nya.

Perlu ditekankan, Luqman menyebut “mempersekutukan

(Allah) adalah kezaliman yang besar”, sebagai alasan untuk

meninggalkan syirik dan pernyataan menyangkut beberapa aspek.

Beberapa aspek kezaliman dari perbuatan syirik ini demikian

luasnya sehingga bukan hanya berkaitan dengan Allah, yaitu

mempersekutukan Dia dengan mahluk yang tidak setara dengan-

Nya, namun juga berkaitan dengan umat manusia sebagai hamba-

hamba Allah. Karena para pelaku syirik akan menyesatkan hamba-

hamba Allah. Dengan perbuatab jahatnya, mereka akan

menciptakan kezaliman dan memalingkan mereka dari kemuliaan

menyembah Allah sehingga jatuh kedalam jurang kenistaan

menyembah mahluk selain Allah (Imani, dan tim Ulama, 2008:

271).

b. Tafsir al-Misbah

Dalam penafsiran ayat di atas kata Luqman yang terdapat

pada ayat ini adalah seorang tokoh yang diperselisihkan

Page 66: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

53

identitasnya. Orang arap mengenal dua tokoh yang bernama

Luqman. Pertama, Luqman Ibn „Ad. Tokoh ini mereka agungkan

karena wibawa, kepemimpinan, ilmu, kefasihan, dan

kepandaiannya. Beliau sering kali dijadikan perumpamaan dan

permisalan. Kedua, adalah Luqman al-Hakim yang terkenal dengan

kata-kata bijak dan perumpamaan-perumpamaannya. Dan

sepertinya Luqman yang dimaksud dalam surat ini adalah Luqman

al-Hakim (Shihab, 2012: 296).

Inti kandungan ayat di atas menurut (Shihab, 2012: 296)

“dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya dalam

keadaan dia dari saat ke saat menasihatinya bahwa, wahai anakku

sayang! Janganlan engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu

apapun, lahir maupun bati. Persekutuan yang jelas maupun

tersembunyi, sesungguhnya syirik, yakni mempersekutukan Allah,

adalah kezaliman yang sangat besar. Itu adalah penempatan yang

sangat agung pada tempat yang sangat buruk.

c. Tafsir Muyassar

Ingatlah ketika Luqman berpesan kepada anaknya serta

memberi nasihat padanya. Dia melarang anaknya menyekutukan

Allah dan memberitahukannya bahwa kemusrikan adalah dosa

besar, kesalahan yang paling keji, dan kejahatan yang paling buruk

(Qarni, 2007: 373).

Page 67: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

54

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan

bahwa tarfir yang terkandung dalam ayat 13 ini, penlis

menyimpulkan bahwasanya ayat 13 ini adalah nasihat pertama oleh

Luqman terhdap anaknya. Yang mana Luqman memerintahkan

anaknya untuk tidak menyekutukan Allah. Karena menyektukan

Allah adalah kezaliman yang nyata dan termasuk kedalam

golongan dosa besar. Didalam penulisan karya imiah ini penulis

menyimpulkan bahwasanya yang dapat diambil sebagai intisari,

yang bisa diambil dan dijadikan sebagai pedoman pendidikan

keluarga adalah anjuran untuk tidak menyekutukan Allah. Atau

bisa dikatakan beriman kepada Allah, dan mengoptimalkan untuk

tidak menyekutukan Allah dengan perkara yang lain.

3. Tafsir QS. Luqman ayat 14

Artinya: dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)

kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam

Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam

dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu

bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

Dalam ayat ini, yang pertama dianjurkan adalah kebaikan

kepada orang tua. Lalu al-Qur‟an menyinggung soal masa

kehamilan ibu menyadarkan nurani moral manusia dan

Page 68: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

55

bahwasanya manusia itu tidak boleh mengabaikan peristiwa-

peristiwa dimasa lalu. Manusia harus ingat bawa seorang ibu telah

mengandung dan menyusuinya dengan ASI. Sedang ibu rela tidak

tidur dan menyusui bayinya demi ketenangan bayi tersebut,

sementara tidak ada orang lain yang sanggup menanggung beban

semacam ini. Karena hak seorang ibu lebih besar kemungkinannya

untuk disiasiakan dan haknya jauh lebih besar dari seorang ayah,

maka Allah mengutamakannya.

Diawal ayat ini, al-Qur‟an menekankan supaya manusia

supaya manusia itu berbuat baik kepada kedua orang tuanya,

sedangkan saat menegaskan pengorbanan, pengorbanan yang

ditekankan di sini adalah pengorbanan sang ibu supaya manusia itu

memperhatikan betapa besar pengorbanan dan hak seorang ibu

(Imani, dan tim Ulama, 2008: 287).

b. Tafsir al-Misbah

Banyak ulama yang mengatakan bahwasanya ayat di atas

bukan bagian dari nasihat Lukman kepada anaknya. Ia disisipkan

oleh al-Qur‟an untuk menunjukkan betapa penghormatan dan

kebaktian kepada kedua orang tua menempati tempat kedua setelah

pengagungan kepada Allah Swt.

Inti kandungan ayat di atas adalah “dan Kami wasiatkan,

yakni berpesan dengan amat kukuh, kepada semua manusia

menyangkut kesua orang ibu-bapaknya; pesan kami disebabkan

Page 69: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

56

karena ibunya telah mengandungnya dalam keadaan kelemahan

diatas kelemahan, yakni kelemahan berganda dari saat ke saat

bertambah-tambah, lalu dia melahirkannyadengan susah payah,

kemudian memelihara dan menyusuinya setiap saat, bahkan di

tengah malam ketika ketika saat manusia lain tertidur nyenyak.

Demikian hingga tiba masa menyapikannya didalam dua tahun

terhitung saat kelahiran sang anak. Ini jika orangtua ingin

meyempurnakan penyusuan. Wasiat kami itu adalah: bersyukur

kepada Allah, karena Allah menciptakan manusia dan menciptakan

sarana kebahagiaan manusia, dan bersyukur kepada orang tua,

karena mereka dijadiakan Allah sebagai perantara kehadiran

manusia di muka bumi ini. Kesyukuran itu mutlak karena hanya

kepada Allahlah tempat kembali (Shihab, 2012: 300).

c. Tafsir Muyassar

Allah telah mewajibkan kepada manusia untuk berbakti

kepada kedua orang tuanya serta berlaku baik kepada keduanya.

Sebab, ibunya telah bersabar ketika dalam keadaan yang betul-

betul lemah ketika menanggung beratnya beban dan banyaknya

rasa sakit.dia menggendong bayinya dan menyusuinya selama

kurang lebih dua tahun. Allah telah mewajibkan kepada manusia

untuk bersyukur kepada tuhan-Nya dengan cara taat dan patuh

serta berterimakasih pada kedua orang tuanya dalam wujud

kebaktian dan perbuatan baik. Hanya kepada Allah tempat

Page 70: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

57

kembali. Dia akan membalas para hamba sesuai dengan kebaikan

atau kerusakan yang telah mereka perbuat (Qarni, 2007: 373).

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan

bahwa tarfir yang terkandung dalam ayat 14 ini, penlis

menyimpulkan bahwasanya ayat ini menurut banyak ulamak

mengatakan bahwasanya ayat ini tidak termasuk kedalam nasihat

Luqman kepada anaknya didalam Surat Luqman ayat 12-19 ini.

Akan tetapi berbuat baik kepada kedua orang tua adalah tingkatan

kedua setelah mengagungkan Allah atau bertakwa kepada Allah.

Kemudian dapat disimpulkan bahwasanya oerjuangan

kedua orangtua dalam membimbing, merawat, dan membesarkan

anaknya dengan penuh kasih sayang. Dari sanalah seorang anak

harus memikirkan kembali dimana ibu kesusahan dalam

mengandung dengan berat yang semakin bertambah hari semakin

bertambah berat, tidur juga dengan keadaan dan posisi yang tidak

nyaman. Selanjutnya perjuangan seorang ibu ketika melahirkan

anaknya dengan taruhan mnyawanya. Selanjutnya orang tua rela

tidak tidur untuk memberikan kenyamanan dan pelindungan

kepada anaknya ketika malam hari. Mengganti popok dan

sebagainya. Kemudian merawat dan membesarkan anak dengan

sepenuh hati, keiklasan yang tiada dua dimana orang tua rela

memberikan apapun kepada anaknya, demi anaknya bahagia. Dari

Page 71: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

58

sini seorang anak hendaklah senantiasa mengusahakan untuk

berbuat baik kepada orang tua dan memuliakan orang tua.

Dapat ditarik kesimpulan bahwasanya berbakti kepada

orang tua juga merupakan pondasi yang terpenting didalam

pendidikan keluarga.

4. Tafsir QS. Luqman ayat 15

Artinya: dan jika keduanya memaksamu untuk

mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu

tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan

pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang

yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu,

Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

Apabila orang tua itu menyimpang dari perintah Allah,

anak tak perlu mematuhinya, namun dalam hal lain, si anak harus

mematuhinya. Karena perintah berbuat baik kepada kedua orang

tua ini mungkin saja menyebabkan sebagian orang mengira bahwa

si anak itu harus tunduk kepada orang tuanya sekalipun dalam hal

agama, tak peduli orang tua itu beriman atau kafir, maka al-Quran

menegaskan, ”dan jika keduanya memaksamu untuk

Page 72: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

59

mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada

pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti

keduanya,”

Komunikasi dengan orang tua tidak boleh mendahului

komunikasi kepada Allah dan kasih sayang kepada orang tua tidak

boleh melebihi cintanya kepada Allah.

Tugas anak apabila menghadapi orang tua seperti ini adalah

tidak boleh menyerah terhadap tekanan tersebut dan harus

melindungi ideologi kemandirian diri mereka sendiri serta tidak

membiarkan ideologi Tauhidnya tergadaikan oleh apa pun.

Anjuran untuk tidak mengikuti orang tuanya yang musrik

ini mungkin saja menimbulkan anggapan bahwa orang tua yang

musrik itu harus dibalas dengan keras dan dihina. Karenanya, al-

Quran segera mencegah dan mengimplikasi bahwa ketidak

kepatuhan kepada orang tua dalam hal keyakinan tidak menjadi

alasan untuk memutuskan hubungan dengan mereka. sebaliknya,

harus mmperlakukan memperlakukan mereka dengan baik didunia.

Ayat al-Quran ini menyatakan “dan pergaulilah keduanya di dunia

dengan baik”.

Ini adalah titik keseimbangan antara hak Allah dan orang

tua di hadapan seorang anak. Karenanya, Allah berfirman “dan

ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu, kemudian hanya

Page 73: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

60

kepadaKulah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang

kamu kerjakan (Imani, dan tim Ulama, 2008: 291).

b. Tafsir al-Misbah

Jika keduanya apalagi kalau memaksamu untuk

mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada

pengetahuanmu tentang itu,apalagi setelah Aku dan Rasul-rasul

menjelaskan kebatilan mempersekutukan Allah, dan setelah engkau

mengetahui bila menggunakan nalarmu, maka janganlah engkau

mematuhi keduanya. Namun demikian, jangan memutuskan

hubungan dengannya atau tidak menghormatinya, tetapi, tetaplah

berbakti kepada keduanya selama tidak bertentangan dengan ajaran

agamamu dan pergaulilah keduanya di dunia yakni selama mereka

hidup dan dalam urusan keduniaan (bukan akidah) dengan cara

pergailan yang baik, tetapi jangan sampai itu mengorbankan

prinsip agamamu. Karena itu, perhatikan tuntunan agama dan

ikutilah jalan orang yang selalu kembali pada-Ku kemudian hanya

kepada-Ku lah juga di akhirat nanti bukan kepada siapapun selain-

Ku kembali kamu semua, maka Ku-beritakan kepada kamu apa

yang telah kamu kerjakan dari kebaikan dan keburukan, lalu

masing-masing Ku-beri balasan dan ganjaran (Shihab, 2012: 302).

c. Tafsir Muyassar

Page 74: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

61

Wahai manusia, apabila kedua orang tuamu berusaha dan

menginginkan agar kamu mengingkari Allah dan menyekutukan-

Nya dengan sesuatu, atau memerintahkanmu untuk bermaksiat

maka janganlah taat padanya. Sebab, ketaatan pada orangtua hanya

dalam hal kebaikan. Lagipula, tidak ada ketaatan atau kepatuhan

pada mahluk dalam rangka bermaksiat terhadap sang

Penciptamahluk, yakni Allah Swt. Namun demikian, jangan

sampai ketidak taatanmu pada perintah yang buruk itu membuatmu

berlaku tidak baik padanya. Tetaplah bina hubungan yang baik

pada keduanya dan berlemah-lembutlah pada mereka berdua.

Tauladanilah orang-orang yang bertaubat kepada Tuhannya dari

dosanya dan menyesali kesalahannya, kembali kepada Allah

dengan amal ketaatandan meninggalkan pembangkangan terhadap-

Nya. sebab, setelah kehidupan ini, semua mahluk akan kembali

pada Allah dan berpulang kepada-Nya agar Allah bisa

memberitahu setiap orang tentang perbuatannya masing-masing

dan memberi balasan atas amalnya (Qarni, 2007: 374).

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan

bahwa tafsir yang terkandung dalam ayat 15 ini, penulis

menyimpulkan bahwasanya ketika orang tua meminta anak untuk

melakukan kemungkaran terlebih lagi untuk menyekutukan Allah,

anak tidak memiliki kewajiban untuk memetuhi perintah orang tua.

Karena yang diutamakan adalah mematuhi perintah Allah

Page 75: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

62

kemudian mengikuti perintah orang tua yang tudak bertentangan

dengan perintah Allah. Walaupun demikian seorang anak harus

tetap berbuat baik kepada orangtua dengan cara yang baik pula.

Kemudian teladanilah orang-orang yang memiliki perilaku

yang baik selalu bersegera taubat ketika tidak sengaja melakukan

kesalahan, mengupayakan menjaga perilaku, dan berusaha

menjauhi perbuatan dosa. Karena setelah hidup ini manusia akan

berakhir, kembali kepada Allah dan akan mempertanggung-

jawabkan apa yang telah diperbuat selama di dunia.

5. Tafsir QS. Luqman ayat 16

Artinya: (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika

ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu

atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan

mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus

lagi Maha mengetahui.

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

Nasihat pertama Luqman kepada anaknya adalah tentang

tauhid dan perjuangan dalam melawan syirik. Nasihat keduanya

adalah berkenaan dengan hisab perbuatan di hari pembalasan dan

menjelaskan hubungan antara mahda dan ma‟ad. Dalam ayat ini

lukman berkata, “hai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu

Page 76: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

63

perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau langit atau

didalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya

(membalasnya). Sesungguhnya allah maha lembut lagi maha

mengetahui.”

Sawi adalah suatu tanaman yang memiliki biji hitam yang

sangat kecil, terlalu kecilnya biji ini sering kali dijadikan

perumpamaan. Maksud perumpamaan ini merujuk pada kenyataan

bahwa perbuatan manusia itu, baik atau jahat, yang paling kecil

atau remeh sekalipun, bahkan hingga paling tersembunyi seperti

biji sawi yang tersembunyi dibalik batu atau kedalaman bumi atau

sudut langit sekalipun, akan di hisab dan diberi ganjaran oleh Allah

yang Mahalembut, maka mengetahui dan memahami segala

sesuatu seluruh penjuru dunia, baik besar ataupun kecil dan tidak

satupun yang luput (Imani, dan tim Ulama, 2008: 294).

b. Tafsir al-Misbah

Didalama ayat 16 ini melanjutkan nasihat Luqman kepada

anaknya, kali ini yang diuraikan adalah kedalaman ilmu Allah Swt.

Yang diisyaratkan pula oleh penutup ayat lalu dengan pernyataan-

Nya: “maka kuberitakan kepda kamu apa yang telah kamu

kerjakan”, Luqman berkata: “wahai anakku, sesungguhnya jika ada

sesuatu perbuatan baik atau buruk walau seberat biji sawi dan

berada pada tempat yang paling tersembunyi, misalnya dalam batu

karang kecil, sempit, dan sekokoh apapun batu itu, atau di langit

Page 77: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

64

yang deikian luas dan tinggi, atau didalam perut bumi yang

demikian dalam, dimana pun keberadaannya niscaya Allah

mendatangkannya lalu memperhitungkan dan memberinya balasan.

Sesungguhnya Allah Mahahalus menjangkau segala sesuatulagi

Mahamengetahuisegala sesuatu hingga tidak ada satu pun yang

luput dari-Nya (Shihab, 2012: 305).

c. Tafsir Muyassar

Dalam nasihatnya bagi anaknya, Luqman berkata,

“seandainya kadar keburukan ataupun kebaikan sangat kecil,

bagaikan biji sawi, dan tersembunyi dibalik sebuah batu atau di

sebuah tempat dilangt dan dibumi, niscaya hal itu tidak akan luput

dari pengetahuan Allah dan kelak Allah akan menghadirkannya di

hari kiamat untuk memberi balasan kepada setiap orang sesuai

amal perbuatannya. Jika baik maka akan dibalas dengan kebaikan

pula dan jika buruk maka pelakunya akan menerima balasan yang

buruk pula. Allah Maha Lemah-lembut kepada semua hamba-Nya,

Dia membawa hal yang disukai kepada mereka dan mencegah hal

yang tak disukai dari mereka dengan cara yang paling halus. Dia

Maha Mengetaui, tidak ada yang tersembunyi dari-Nya ataupun

tidak terlihat oleh-Nya (Qarni, 2007: 374).

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan

bahwa tarfir yang terkandung dalam ayat 16 ini, penlis

menyimpulkan bahwasanya di ayat ini Luqman melanjutkan

Page 78: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

65

nasihatnya kepada anaknya dimana ketika ada perbuatan baik

sekecil apapun dan tersembunyi dimanapun ia berada niscaya

Allah melihatnya dan akan memberikan balasan jauh lebih baik

daripada apa yang ia kerjakan. Begitu pula perbuatan buruk sekecil

apapun dan dimanapun pasti Allah melihat dan pasti akan

memberikan balasan yang setimpal. Sesungguhnya Allah maha

halus didalam memperlakukan semua mahluk-Nya, dan tidak ada

satupun yang luput dari penglihatan-Nya.

Didalam nasihat Luqman, Luqman selalu menasehati

dengan cara yang baik, dan dengan bahasa yang halus sehingga

anak mampu menerima nasihat dengan baik. Lain halnya jika

orang tua menasehati anaknya dengan kasar pasti hasilnya tidak

akan maksimal, bahkan akan berakibat fatal terhadap mental dan

karakter anak.

6. Tafsir QS. Lukman ayat 17

Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah

(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari

perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang

menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-

hal yang diwajibkan (oleh Allah).

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

Page 79: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

66

Setela memperkuat landasan keimanan akan mahda dan

mah‟ad manusia, yang merupakan dasar keimanan teologis,

Luqman menasehati perkara yang sangat penting, yaitu

menegakkan shalat. Luqman berkata “hai anakku, dirikanlah

shalat” manusia harus mendirikan shalat karena shalat adalah

penghubung penting antara manusia dan Tuhannya. Shalat

menjadikan hati manusia itu tergugah, jiwanya bersih, dan

menerangi hidup manusia. Shalat menghapus dosa-sosa manusia

karena cahayaiman terpancar didalam hati dan menjauhkan

manusia dari kemungkaran dan dosa.

Setelah menyebut shalat, Luqaman menasihatkan tentang

masalah sosial, yaitu melakukan perbuatan baik dan melarang

kemungkaran.lukman berkata “dan serulah (manusia) mengerjakan

yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar.”

Setelah tiga perintah penting diatas, Luqman menasehatkan

tentang kesabaran dan kegigihan, yang jika dibandingkan dengan

keimanan, seperti kepala dan badan, Luqman berkata “dan

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya

yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”

(Imani, dan tim Ulama, 2008: 296).

b. Tafsir al-Misbah

Page 80: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

67

Luqman as, melanjutkan nasehat kepada anaknya nasihat

yang dapat menjamin kesinambungan tauhid serta kehadiran Ilahi

dalam kalbu sang anak. Beliau berkata sambil tetap dengan

panggilan mesra: wahai anakku sayang, laksanakanlah sholat

dengan sempurna syarat, rukun, dan sunah-sunahnya. Dan

disamping engkau memerhatikan dirimu dan membentenginya dari

kekejian dan kemungkaran, anjurkan pula orang lain berlaku

serupa. Karena itu, perintahkanlah secara baik-baik siapapun yang

mampu engkau ajak mengerjakan yang ma‟ruf dan cegahlah

mereka dari kemungkaran. Memang, engkau akan mengalamu

banyak tantangandan rintangan dalam melaksanakan tuntunan

Allah karena itu tabah dan bersabarlah terhadap apa yang

menimpamu dalam melaksanakan aneka tugasmu. Sesungguhnya

yang demikian itu yang sangat tinggi kedudukannya dan jauh

tingkatnya dalam kebaikan yakni shalat, amar ma‟ruf dan nahi

mungkar, dan kesabaran termasuk hal-hal yang diperintah Allah

agar diutamakan sehingga tidak ada alasan untuk

meninggalkannya(Shihab, 2012: 308).

c. Tafsir Muyassar

Luqman menyuruh anaknya untuk menegakkan sholat

dengan sempurna sebagaimana telah diatur dalam syariat. Sebab,

shalat adalah tiang agama dan pencegah dari perbuatan keji dan

mungkar, Luqman juga menyuruh anaknya untuk menyeru orang

Page 81: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

68

berbuat makruf, yaitu setiap kebaikan dan petunjuk yang dianggab

baik oleh dalil akal dan dalil wahyu. Dia juga berpesan agar

anaknya untuk mencegah perbuatan mungkar dengan lemah lembut

dan bijaksana; yaitu segala yang dilarang oleh aturan-aturan yang

bijaksana dan kecenderungan manusiawi yang lurus. Apabila kamu

menyeru orang untuk berbuat makruf dan mencegah orang untuk

tidak berbuat mungkar maka pastilah kamu mendapat gangguan

dari orang-orang itu, demikianlah jaln yang ditempuh oleh para

Nabi dan Rasul. Melakukan perbuatan-perbuatan baik ini

tergolonghal yang seyogyanya dilakukan oleh setiap orang dengan

antusias karena pelakunya akan diberi kedudukan yang paling

mulia dan agung (Qarni, 2007: 375).

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan

bahwa tarfir yang terkandung dalam ayat 17 ini, penlis

menyimpulkan bahwasanya Luqman melanjutkan nasihatnya

masih dengan panggilan yang menyejukkan hati dan dengan kata-

kata yang halus, inti dari nasihat Luqman kali ini adalah meminta

anakny untuk mendirikan sholat, beramal makruf dan nahi

mungkar. Luqman juga menjelaskan bahwasanya dalam

mengemban tugasnya ini amatlah berat sehingga diperlukan

kesabaran dan ketabahan dalam menjalankan perintah Allah

walaupun banyak banyak yang mencaci dan mengatai yang tidak

baik.

Page 82: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

69

Didalam ayat ini penulis mengambil intisari yang dapat

digunakan sebagai poin-poin penting oendidikan keluarga adalah:

mendirikan sholat, amal makruf dan nahi mungkar.

7. Tafsir QS. Lukman ayat 18

Artinya: dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari

manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka

bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-

orang yang sombong lagi membanggakan diri.

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

Selanjutnya, Luqman menasihatkan masalah moral dalam

kaitaannya dengan masyarakat dan diri sendiri. Mula-mula

Luqman menasehati anaknya supaya memiliki perangai yang

bersahaja dan baik. Luqman berkata “dan janganlah kamu

memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)”

Lalu lukman melaanjutkan, “dan janganlah kamu berjalan

dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Luqman tidak sekedar bermaksud menasihatkan supaya

manusia itu tidak memalingkan muka dari orang lain atau pun

berjalan engan bangga dan congkak, melainkan ia juga bermaksud

menasihatkan supaya manusia itu melawan segala bentuk

Page 83: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

70

manifestasi arogansi dan kesombongan karewena kuatlitas-kualitas

negatif ini banyak menyelubungi perbuatan sehari-hari. Luqman

benar-benar menekankan pentingnya menghindari kualitas-kualitas

negatif ini (Imani, dan tim Ulama, 2008: 299).

b. Tafsir al-Misbah

Nasihat Luqman yang terkandung dalam ayat ini berkaitan

dengan ahlak dan sopan santun berinteraksi dengan sesama

manusia. Materi pelajaran akidah, beliau selingi dengan materi

pelajaran ahlak, bukan saja agar peserta didik tidak jenuh dengan

satu materi, tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa ajaran akidah

dan ahlak merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

Beliau menasehati anaknya dengan berkata: dan wahai

anakku, disamping butir-butir nasihat yang lalu, janganlah juga

engkau berkeras memalingkan pipimu, yakni mukamu, dari

manusia siapapun dia, didorong oleh penghinaan dan

kesombongan. Tetapi, tampillah pada setiap orang dengan wajah

berseri penuh rendah hati. Dan bila engkau melangkah, janganlah

berjalan dimuka bumi dengan angkuh, tetapi berjalanlah dengan

lemah lembut penuh wibawa. Sesungguhnya Allah tidak menyukai,

yakni tidak melimpahkan anugerah kasih sayang-Nya (Shihab,

2012: 310).

c. Tafsir Muyassar

Page 84: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

71

Jangan kamu memalingkan wajahmu dari orang karena

sombong dan meremehkan mereka, namun hadapkanlah wajahmu

kepadanya serta senyumlah. Bersikap lunaklah kepada hamba-

hamba Allah dan jangan berjalan dimuka bumi dengan sikap

sombong dan angkuh karena Allah tidak menyukai setiap orang

yang tinggi hati dan tinggi lidah serta bangga diri di hadapan

orang-orang sehingga merasa lebih dari pada mereka. Allah Swt

hanya menyukai orang yang rendah hati dan akrab dengan hamba-

hamba-Nya (Qarni, 2007: 376).

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan

bahwa tarfir yang terkandung dalam ayat 18 ini, penlis

menyimpulkan bahwasanya Luqman kembali menasehati anaknya

berkaitan dengan ahlak atau moral sesama manusia yaitu untuk

tidak memalingkan wajah atau muka ketika berhadapan dengan

sesama manusia karena sikap seperti ini bisa dirasakan orang lain

sebagai hinaan atau perilaku yang tidak baik. Dan juga untuk tidak

berjalan dengan angkuh, karena perilaku ini akan menjadikan diri

manusia menjadi sombong dan angkuh, perilaku ini disebabkan

karena dirinya merasa memiliki sesuatu yang lebih dibandingkan

orang lain, jika tidak disikapi dengan baik maka akan

mengakibatkan renggangnya hubungan sesama manusia, dan Allah

tidak menyukai perilaku ini.

Page 85: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

72

Kaitannya dengan karya tulis ini penulis mengambil intisari

dari ayat ini untuk dijadikan pedoman pendidikan keluarga adalah

perilaku ahlak mulia.

8. Tafsir QS. Luqman ayat 19

Artinya: dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan

lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah

suara keledai.

a. Dalam Tafsir Nurul Qur‟an

Dalam ayat ini lukman berkata “dan sederhanalah kamu

dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-

buruk suara ialah suara keledai” bahwasanya menerangkan dua

sifat manusia dilarang dan dua sifat manusia diperintahkan. Dua

sifat manusia yang dilarang adalah kagum pada diri sensiri dan

egois. Kagum pada diri sendiri menyebabkan manusia itu sombong

dihadapan hamba-hamba Allah lainnya, sedangkan egois dapat

menyebabkan manusia itu menganggab dirinya sebagai orang yang

sempurna sehingga menutup pintu untuk penyempurnaan dirinya,

meskipun ia tidak membandingkan dirinya dengan orang lain.

Walaupun dua sifat di atas seringkali ada pada diri manusia secara

bersamaan dan memiliki akar yang sama, namun adakalanya dua

sifat ini terpisah.

Page 86: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

73

Sementara itu, bersahaja dalam perbuatan dan ucapan

merupakan dua perintah yang sangat bermanfaat karena penekanan

pada kesederhanaan seseorang bila berjalan dan berkata disebutkan

dalam dua contoh. Sesungguhnya orang yang memiliki sifat ini

akan menjadi orang yang berasil, bahagia, dan unggul dihadapan

masyarakat dan Allah Swt.

Perlu diperhatikan bahwa barangkali ada banyak suara yang

lebih buruk dari suara keledai. Lebih dari itu, bersifat mengganggu

dan dungu itu merupakan dua hal berbeda yang sangat buruk.

Namun suara yang didengar oleh manusia dan merupakan suara

yang benarbenar paling tidak menyenangkan adalah suara

ringkikan seekor keledai dungu dan teriakan congkak. Maka itu,

orang bodoh diumpamakan dengan suara keledai tersebut (Imani,

dan tim Ulama, 2008: 302).

b. Tafsir al-Misbah

Dan bersikap sederhanalah dalam berjalanmu, yakni jangan

membusungkan dada dan jangan juga merunduk bagaikan orang

sakit. Jangan berlari tergesa-gesa dan jangan pula sangat perlahan

menghabiskan waktu. Dan lunakkanlah suaramu sehingga tidak

terdengar kasar bagaikan teriakan keledai. Sesungguhnya seburuk-

buruk suara ialah suara keledai karena awalnya siulan yang tidak

menarik dan akhirnya tarikan nafas yang buruk (Shihab, 2012:

310).

Page 87: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

74

c. Tafsir Muyassar

Rendah hatilah ketika berjalan, jangan berjalan dengan

sikap sombong dan angkuh, jangan mengeraskan suaramu lebih

dari yang diperlukan bila kamu bicara karena ini termasuk etika

yang baik sekaligus menunjukkan kesempurnaan akal. Suara yang

paling buruk, paling keji, dan paling jelek adalah suara keledai.

Maka janganlah kamu menyerupai suaranya dengan mengeraskan

suaramu lebih dari pada yang diperlukan (Qarni, 2007: 376).

Dari penjelasan ketiga mufassir di atas dapat disimpulkan

bahwa tarfir yang terkandung dalam ayat 19 ini, penlis

menyimpulkan bahwasanya nasihat terakhir Luqman dalam surat

ini adalah untuk bersederhana ketika berjalan tidak terlalu cepat

dan tidak terlalu lambat, tidak terlalu menegakkan badan dan tidak

terlalu membusungkan badan. Kemudian untuk menjaga lisan atau

ucapan dan berbicara seperlunya, diibaratkan dalam ayat ini adalah

jangan bicara sebagaimana keledai bicara, karena keledai memiliki

suara yang kurang baik didengar.

D. Pokok-Pokok Isi Surat Luqman Ayat 12-19

Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpilan bahwa

terdapat inti pokok pendidikan keluarga yang terkandung dalam Surat

Luqman ayat 12-19 antara lain.

Page 88: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

75

1. Bersyukur kepada Allah Swt

Didalam ayat 12 diterangkan bahwa Allah Swt juga

memerintahkan kepadanya (Luqman) untuk mensyukuri nikmat-

nikmat-Nya dengan cara melakukan ketaatan pada-Nya serta

meninggalkan kemaksiatan (Qarni, 2007: 372).

Bersyukur didalam pendidikan keluarga juga bisa diartikan

sebagai mensyukuri karunia Allah, telah dilahirkan didunia, memiliki

orang tua yang baik, dianugrahi pasangan hidup, dan dilengkapi

dengan buah hati. Adapun rasa syukur yang lan adalah nikmat rizki

dan dicukupi semua kebutuhannya oleh Allah.

2. Beriman kepada Allah

Walaupun dalam ayat 13 dicantumkan larangan untuk

menyekutukan Allah, disini penulis mengganti dengan kata yang tidak

jauh melenceng yaitu beriman kepada Allah. Dimana setiap manusia

adalah milik Allah dan tempat kembali juga hanya kepada Allah.

Sudah sepantasnya manusia taat dan patuh kepada Allah, dan

mengoptimalkan untuk tidak menyekutukan Allah dengan perkara

apapun.

3. Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua

Perintah berbakti kepada orang tua walau tidak termasuk nasihat

Luqman dalam surat ini akan tetapi Allah menambahkan perintah

berbakti kepada orang tua di dalam ayat 14 surat Luqman. Inti

kandungan ayan 14 ini adalah Inti kandungan ayat diatas adalah “dan

Page 89: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

76

Kami wasiatkan, yakni berpesan dengan amat kukuh, kepada semua

manusia menyangkut kesua orang ibu-bapaknya; pesan kami

disebabkan karena ibunya telah mengandungnya dalam keadaan

kelemahan diatas kelemahan, yakni kelemahan berganda dari saat ke

saat bertambah-tambah, lalu dia melahirkannyadengan susah payah,

kemudian memelihara dan menyusuiny setiap saat, bahkan ditengah

malam ketika ketika saat manusia lain tertidur nyenyak.

Demikian hingga tiba masa menyapihkannya didalam dua tahun

terhitung saat kelahiran sang anak. Ini jika orangtua ingin

meyempurnakan penyusuan. Wasiat kami itu adalah: bersyukur kepada

Allah , karena Allah menciptakan manusia dan menciptakan sarana

kebahagiaan manusia, dan bersyukur kepada orang tua, karena mereka

dijadiakn Allah sebagai perantara kehadiran manusia di muka bumi ini.

Kesyukuran itu mutlak karena hanya kepada Allahlah tempat kembali.

(Shihab, 2012: 300).

4. Mendirikan sholat

Pendidikan keluarga yang harus diterapkan dalam kehidupan

yang selanjutnya adalah mengenai shalat. Di dalam ayat 17 surat

Luqman ini dijelaskan: Luqman berkata “hai anakku, dirikanlah

shalat” manusia harus mendirikan shalat karena shalat adalah

penghubung penting antara manusia dan Tuhannya. Shalat menjadikan

hati manusia itu tergugah, jiwanya bersih, dan menerangi hidup

manusia. Shalat menghapus dosa-dosa manusia karena cahaya iman

Page 90: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

77

terpancar didalam hati dan menjauhkan manusia dari kemungkaran dan

dosa (Imani, dan tim Ulama, 2008: 296).

Kenapa penulis mengambil poin shalat sebagai poin penting

dalam pendidikan keluarga karena telah dijelaskan di atas bahwasanya

shalat adalah penghubung antara mahluk dengan Tuhannya. Dengan

shalat juga dapat digunakan sebagai terapi, biasanya setelah

melaksanakan shalat hati manusia merasa lebih tenang.

5. Amal makruf nahi mungkar

Di dalam ayat 17 selain diperintahkannya shalat Luqman

menasihatkan tentang masalah sosial, yaitu melakukan perbuatan baik

dan melarang kemungkaran.lukman berkata “dan serulah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar” (Imani, dan tim Ulama, 2008: 296).

Sifat sosial bermasyarakat ini penulis juga mencantumkan amal

makruf nahi mungkar, akan tetapi perintah iniharus dilakukan dengan

cara yang baik. Terkadang seseorang ketika melakukan kemungkaran

ketika diingtkan akan menjadi perselisihan, dari sini ketika beramal

makruf nahi mungkar harus dilakukan dengan cara yang baik dan di

waktu yang tepat supaya tidak menjadikan perselisihan antara anggota

keluarga selebihnya kepada tetangga yang berada disekitar rumah.

6. Berahlak Mulia

Di dalam ayat 16 di atas diterangkan bahwasanya Luqman

menasehati anaknya, “seandainya kadar keburukan ataupun kebaikan

Page 91: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

78

sangat kecil, bagaikan biji sawi, dan tersembunyi dibalik sebuah batu

atau di sebuah tempat dilangt dan dibumi, niscaya hal itu tidak akan

luput dari pengetahuan Allah dan kelak Allah akan menghadirkannya

di hari kiamat untuk memberi balasan kepada setiap orang sesuai amal

perbuatannya. Jika baik maka akan dibalas dengan kebaikan pula dan

jika buruk maka pelakunya akan menerima balasan yang buruk pula.

Allah Maha Lemah-lembut kepada semua hamba-Nya, Dia membawa

hal yang disukai kepada mereka dan mencegah hal yang tak disukai

dari mereka dengan cara yang paling halus. Dia Maha Mengetaui,

tidak ada yang tersembunyi dari-Nya ataupun tidak terlihat oleh-Nya

(Qarni, 2007: 374).

Sedang yang dimaksud ahlak mulia disini diterangkan di dalam

ayat 18 dzn 19 bahwasanya manusia dilarang untuk tidak berperilaku

sombong, sederhana dalam berjalan, dan menjaga lisan. Ketika

beberapa hal tersebut dijaga dalam diri manusia, maka secara otomatis

dalam dirinya memiliki perilaku yang mulia.

Page 92: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

79

BAB IV

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA

DALAM QS. SURAT LUQMAN AYAT 12-19

A. Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga

Dalam bab ini penulis mencoba untuk menganalisis nilai-nilai

pendidikan akhlak yang terkandung di dalam surat Luqman ayat 12-19

Diantaranya:

1. Bersyukur Kepada Allah Swt

Syukur berasal dari kata “syakara”, yang berarti pujian atas

kebaikan, penuhnya sesuatu. Dalam hal ini, menampakkan nikmat

Allah antara lain dalam bentuk memberikan sebagian nikmat Allah

kepada orang yang membutuhkan.

Sedang menurut istilah syara‟, syukur adalah pengakuan

terhadap nikmat yang dikaruniakan Allah yang disertai dengan

ketundukan kepada-Nya dan mempergunakan nikmat tersebut sesuai

dengan kehendak Allah (Bantanie, 2009: 2).

Bersyukur terhadap semua karunia Allah, dalam segala situasi

dan kondisi, termuat dalam Firman Allah Surat Luqman ayat 12.

dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman,

Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur

(kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya

sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya

Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Page 93: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

80

Ayat di atas menjelaskan bahwasanya karunia Allah yang

berupa hikmah ilmu pengetahuan, yang diberikan kepada Luqman di

alokasikan kepada mensyukuri semua nikmat dari Allah. Karena

mensyukuri nikmat Allah bukanlah untuk orang lain melainkan akan

kembali kepada dirinya sendiri.

Imam al-Qusyairi mengatakan, “hakikat syukur adalah

pengakuan terhadap nikmat yang telah diberikan Allah yang

dibuktikan dengan ketundukan kepada-Nya. jadi, syukur itu adalah

mempergunakan nikmat Allah sebagai pemberi nikmat. Karena itu,

dapat dikatakan bahwasanya syukur yang sebenarnya adalah

mengungkapkan pujian kepada Allah dengan lisan, mengakui dengan

hati akan nikmat Allah, dan mempergunakan nikmat itu sesuai dengan

kehendak Allah (Bantanie, 2009: 2).”

Yang biasa dilakukan manusia pada umumnya adalah bersyukur

di lisan, dengan lisan itupun sudah termasuk sudah baik. Akan tetapi

ketika belajar lebih lanjut mengenai syukur bisa diawali dengan

mensyukuri wujud yang terbaik yang diberikan oleh Allah dengan

menggunakannya ke arah yang positif. Seperti ketika diberkan

kesehatan, dialokasikan untuk beribadah yang sempurna karena Allah.

Diberi kefashihan dalam berbicara juga digunakan untuk berbicara

yang baik, tidak malah berbicara yang jorok dan tidak enak untuk

didengan. Diberi penglihatan yang baik juga hendaknya digunakan

Page 94: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

81

dengan sebaik-baiknya, begitupula karunia Allah yang lain juga

hendaknya dialokasikan ke arah yang positif pula.

Imam al-Ghazali mengatakan, “ syukur terdiri dari tiga perkara;

pertama, pengetehuan tentang nikmat, bahwa seluruh nikmat berasal

dari Allah dan Allah-lah yang memberi nikmat pengetahuan itu kepada

orang yang dikehendaki-Nya. adapun yang lain hanya perantara untuk

sampainya nikmat itu.

Kedua, sikap jiwa yang tetap dan tidak berubah sebagai buah

dari pengetahuan yang mendorong untuk selalu senang dan mencintai

yang memberi nikmat dalam bentuk kepatuhan kepada perintah Allah.

Ketiga, menghindari perbuatan maksiat kepada Allah. Sikap

yang demikian itu hanya terjadi kalu seseorang telah mengenal

kebijaksanaan Allah dalam menciptakan seluruh mahluk-Nya.

Senada dengan Imam al-Qusyairi dan Imam al-Ghozali, Ibnu

Qudamah berkata, “syukur itu dapat terjadi dengan lisan, hati, dan

perbuatan. Bersyukur dengan hati adalah keinginan untuk selalu

berbuat kebaikan bersyukur dengan lidah ialah wujud terimakasih

kepada Allah melalui ucapan dalam bentuk pujian kepada-Nya, dan

bersyukur dengan perbuatan adalah mempergunakan nikmat Allah

menurut kehendak Allah yang memberikan nikmat itu (Bantanie,

2009: 2).

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwasanya ada tiga cara untuk mensyukuri karunia Allah

Page 95: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

82

diantaranya: pertama, meyakini semua karunia berasal dari Allah dan

dilafalkan dengan lisan. Kedua, sikap hati atau jiwa terhadap karunia

Allah sehingga selalu mendorong untuk menikmati semua karunia

yang dianugrahkan, dan akan menjadikan kepatuhan kepada Allah,

Sang pemberi karunia. Ketiga, tindakan atau perilaku dimana hamba

mewujudkan syukurnya dengan menjauhi semua larangan Allah.

2. Beriman kepada Allah

Secara etimologi iman berarti tashdiq (membenarkan). Allah

berfirman tentang saudara-saudara Yusuf:

Artinya: mereka berkata: "Wahai ayah Kami, Sesungguhnya

Kami pergi berlomba-lomba dan Kami tinggalkan Yusuf di dekat

barang-barang Kami, lalu Dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali

tidak akan percaya kepada Kami, Sekalipun Kami adalah orang-orang

yang benar."(QS.Yusuf ayat 17)

Iman juga dipakai untuk makna ta‟min (mengamankan). Allah

berfirman:

Artinya: yang telah memberi makanan kepada mereka untuk

menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan

(QS.Quraisy ayat 4)

Page 96: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

83

Secara terminologi, iman menurut para ulama adalah “ucapan

dengan lisan, keyakinan dengan hati, dan pengamalan dengan anggota

badan, bertambah karena taat dan berkurang karena maksiat”.

Iman adalah seorang hamba itu beriman kepada Rabb-nya

dengan keimanan yang nerasuk didalam dirinya. Ia meyakini bahwa

Allahlah yang telah menciptakannya dan mewujudkannya dari

ketiadaan. Dia akan mengembalikannya kepada-Nya guna menghitung

amal perbuatannya dan mendirikannya dihadapan-Nya. seorang

mikmin meyakini bahwa amal adalah rizki semuanya berada ditangan

Allah, dan bahwasanya seorang itu tidaklah mati, hingga sempurnalah

rizki dan ajalnya (as-Saluum, 2013: 5).

Meski dalam hal iman itu sangatlah sulit, akan tetapi bagi para

muslim dituntut untuk mengimani hal-hal yang ghaib, seperti halnya

beriman kepada Allah. Bagi orang awam sangatlah sulit dalam

menemukan Tuhannya, itu juga dapat melemahkan imannya karena

yang sebenarnya dia belum mampu melihat tuhannya. Hal ini bisa

sedikit ditangani dengan, sesungguhnya Allah selalu bersamanya, akan

tetapi ketika belum mampu melihat maka sesungguhnya Allah

melihatnya. Juga bisa dilakukan dengan cara melihat kekuasaan Allah

yang telah menciptakan alam semesta.

Walaupun dalam surat Luqman ayat 12-19 secara signifikan

tidak ada perintah secara khusus untuk beriman kepada Allah. Tetapi

penulis memunculkan ini sebagai penggaanti larangan menyekutukan

Page 97: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

84

Allah. Di era sekarang ini ketika mendengar larangan, niscaya

sebagian besar manusia akan merasa tertantang dan melekukannya.

Dari sana penulis mengalihkan pembahasan kepada iman kepada

Allah. Larangan untuk tidak menyekutukan Allah termuat dalam surat

Luqman ayat 13 yaitu:

dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu

ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)

adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Seorang mukmin hendaklah menghadap kepada Rabb-nya

dengan segenap hati-nya, anggota tubuhnya, gerak dan diamnya,

langka-langkah dan detik-detik kehidupannya. Dalam kesendirian dan

keramaian, dalam kesepian dan kebersamaannya dengan yang lain.

Kembali kepada-Nya, mengkonsentrasikan pikiran dan maksudnya

untuk mencari ridho-Nya. beribadah kepada-Nya untuk menginginkan

wajah-Nya.

Sebaliknya berpaling secara total dari segenap mahluk, tidak

mengharapkan mereka, sungkan kepada mereka, menjilat mereka,

mengadu kepada mereka, mengandalkan mereka, dalam masalah kecil

maupun besar. Bahkan hatinya senantiasa, terhubung dengan

Tuhannya, berlindung kepada-Nya dan bergantung kepadanya. Apabila

seorang mukmin hidup dalam perasaan ini, maka dia pasti cinta

Page 98: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

85

ibadah, merasakan kelezatan berzikir, berdo‟a dan bermunajat.

Sehingga dinia menjadi kecil dalam dirinya, urusan dunia menjadi

mudah, dan terhindar dari berbagai penyait hati, kikir, serta bisikan-

bisikan nafsu yang memerintah ke arah yang buruk. Dia akan

senantiasa terjaga rari jalan Allah dan selalu dinaungi oleh Rahmat

Allah yang Maha segalnya.

3. Perintah Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua

Dari jalur komunikasi yang bersifat horizontal, yaitu jalur

hubungan antara manusia dengan sesama manusia, maka dua orang tua

yaitu ibu dan bapa, menduduki tempat yang paling istimewa. Bahkan

dalam tertib kepada siapa manusia harus berbakti, kiranya ibu dan bapa

menduduki tempat yang kedua sesudah Tuhan dan Rasul-Nya, karena

itu kalangan manusia dimuka bumi ini, tidak ada seorang pun yang

dapat menyamai kedudukan ibu dan bapa yang sangat terhormat itu,

apalagi mengalahkannya (Tatapangarsa, 1980: 95)

Demikian istimewa dan terhormat kedudukan ibu dan bapa,

sampai-sampi Nabi Muhammad Saw menyatakan bahwa “keridhaan

Allah terletak pada keridhaan ibu dan bapa dan kemurkaan Allah

terletak pada kemurkaan ibu bapa” Riwayat Tirmidzi.

Rasulullah juga mengatakan yang senada ketika ditanyai oleh

seorang shahabat tentang amal yang paling dicintai Allah. Beliau

bersabda, “sholat tepat pada waktunya!”. Shahabat itu bertanya lagi,

“amal apalagi yang dicintai Allah, ya Rasulullah?”. “berbuat baik

Page 99: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

86

kepada orang tua” jawab beliau. Shahabat itu bertanya kembali,

“kemudian amal apalagi, ya Rasulullah?”. Beliau menjawab, “berjihad

pada jalan Allah.” (HR. Bukhori) (Supriono, 2006: 97)

Dari beberapa penjelasan di atas adapun perintah untuk taat dan

patuh terhadap orang tua termuat dalam surat Luqman ayat 14 yaitu:

dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada

dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam

Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam

dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu

bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Ibu dan bapak sangatlah besar jasanya kepada anaknya. Tidak

ada manusia dimuka bumi ini yang lebih besar jasanya daripada ibu

dan bapak. Dengan susah payah ibu melahirkan, merawat,

menyayangi, mendidik, dan dicukupinya kebutuhannya. Dan semua itu

dikerjakan dengan tulus iklas dan kasih sayang.

Dan salah satu karakteristik utama dari seorang muslim sejati

adalah perlakuannya yang bijak dan baik pada orang tuanya, sebab

memperlakukan orang tua dengan hormat dan baik merupakan salah

satu ajaran teragung Islam, sebagaimana dengan jelas ditegaskan

dalam al-Qur‟an dan Sunah. Seorang muslim yang benar-benar

mengikuti perintah ini (yang merupakan tema tetap dalam kitab Allah

Page 100: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

87

dan Sunah Rasul-Nya) dicirikan oleh sikapnya yang baik dan hormat

kepada orang tuanya (Al-Hasyimi, 2003: 71)

Menghormati orangtua juga bisa disebut sebagai pondasi dasar

dalam keluarga. Karena setiap kesuksesan, kebahagiaan, dan

kesejahteraan ridho orang tua selalu menyertainya. Ketika tidak hormat

kepada orang tua. Walaupun dia sukses, kaya, dan memiliki jabatan

yang tinggi sesungguhnya dalam hidupnya diselimuti dengan

kegelisahan. Beda halnya dengan orang yang berbakti kepada orang

tua, walaupun hidup sederhana pastilah kebahagiaan selalu muncul

dalam sela-sela kehidupan yang rumit. Hal itu desebabkan karena

ridho Allah terletak pada ridha kedua orang tua.

4. Mendirikan sholat

Shalat adalah kewajiban yang dibebankan oleh Allah Swt

kepada orang-orang yang beriman, karena Allah memerintahkan

pengerjaannya tidak hanya pada satu ayat dari kitab-Nya Allah Swt

berfirman:

Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),

ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu

berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka

dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu

Page 101: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

88

adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang

beriman (QS. An-Nisa ayat 103)

Allah juga berfirman:

Artinya: peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat

wusthaa (Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang

paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan

shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli hadits,

ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-

baiknya). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'

(QS. Al- Baqarah ayat 238) (al-Jazairi, 2006: 78)

(Ibrahim, 2009: 5) juga berpendapat bahwasanya sholat adalah

ibadah utama dalam islam sekaligus bentuk aktual dari penghambatan

total yang pertama kali wajib untuk dilaksanakan oleh setiap muslim

yang telah mengucapkan dua kalimah syahadat, baligh dan sehat

secara jasmani dan rohani.

Dari „Aisyah r.a. berkata, sesungguhnya rasulullah Saw

bersabda, “yang terlepas dari hukum ada tiga golongan: orang yang

hilang akalnya sehingga sadar kembali, orang-orang yang tidur hingga

bangun, dan anak-anak kecil sehingga dewasa.” (HR. Abu Dawud)

Tanpa melaksanakan shalat, maka seseorang tidak bisa

dikatakan sebagai muslim. Karena, jika seorang manusia tidak

menjalankan shalat, dan tidak bisa menjadikan shalat sebagai jiwa

dalam hidupnya, maka artinya dia belum dapat dikatakan menjalankan

ibadah kepada Allah Swt, atau dengan kata lain manusia itu bukan

seorang muslim. Sebuah hads meriwayatkan.

Page 102: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

89

“Dari Abi Sufyan berkata, „Jabir pernah mendengar Rasulullah

Saw bersabda, „sesungguhnya yang menegaskan syirik dan kafirnya

seseorang itu adalah ketika ia meninggalkan shalat.‟” (HR. Muslim)

Dari segi bahasa sholat mengandung pengertian sebagai do‟a.

Sedang menurut syariat, shalat berarti perkara dan perbuatan ibadah

kepada Allah Swt. Yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri

dengan salam (Ibrahim, 2009: 5).

Dari berbagai penjelasan di atas mengenai shalat, di dalam surat

Luqman juga terdapat perintah untuk mendirikan shalat yang termuat

dalam ayat 17 yaitu:

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan

(oleh Allah).

Pelaksanaan ibadah shalat sangat dianjurkan agar dilaksanakan

dengan khusyu‟ (tunduk dan tawadhu‟) hanya kepada Allah Swt,

walau berat, namun sesungguhnya apabila sholat ditunaikan dengan

penuh kekhusyu‟an, maka seorang hamba akan mencapai puncak

spiritual dalam ibadah ini.

Jadi sholat merupakan suatu ibadah yang diperintahkan oleh

Allah Swt. Kepada hambanya yang beriman, yang dimulai dari

Page 103: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

90

takbiratul ihram dan di akhiri dengan salam. Dan dalam

pelaksanannya harus diusahakan semaksimal mungkin untuk mencapai

kekhushu‟an dalam sholat.

Sholat dalam kehidupan umat muslim juga dapat diibaratkan

sebagai „pembayaran pajak oleh setiap penduduk kepada negara atas

apa yang telah dimiliki dan di tempati, ketika tidak dibayar pada waktu

yang tepat maka pengguna akan dikenakan denda atau sangsi‟. Seperti

halnya sholat, sholat itu wajib ketika dilaksanakan sebagaimana

semestinya maka akan mendapatkan ketentraman hati. Beda jika tidak

dikerjakan maka hati akan merasa gelisah, dan di akhiratpun juga akan

mendapat dosa yang harus dipertanggung jawabkan.

5. Amal Ma’ruf Nahi Mungkar

Di dalam surat Luqman terkandung perintah untuk amal ma‟ruf

nahi mungkar yang di paparka pada ayat 17 yaitu:

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang

mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan

(oleh Allah).

Selain surat Luqman Allah juga menjelaskan pada surat lain

dalam perintah untuk berbuat amal ma‟ruf nahi mungkar sebagaimana

firman Allah pada surat Ali-„Imran ayat 104:

Page 104: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

91

Artinya: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

Ayat di atas sangat jelas janji Allah dalam berbuat amal ma‟ruf

nahi mungkar maka Allah akan memberikan balasan di didunia dan di

akhirat. Apa yang telah dijanjikan oleh Allah pasti akan terjadi dan

benar apa adanya.

Amal ma‟ruf nahi mungkar banyak ayat al-Qur‟an yang

menyinggung permasalahan mengenai amal ma‟ruf nahi mungkar

salah satu contohnya telah dilampirkan di atas oleh penulis. Kenapa

amal ma‟ruf nahi mungkar ini diperintahkan kepada setiap muslim,

karena dengan amal ma‟ruf nahi mungkar kehidupan sosial

bermasyarakat, terlebihnya dalam keluarga akan mengalami

peningkatan kesejahteraan, yang dinaungi oleh rasa aman dan

sejahtera.

Dengan amal ma‟ruf jalinan silaturahim akan terjalin dengan

indah. Dan ketika ada yang berbuat mungkar maka hendaknya saling

ingat-mengingatkan sehingga perilaku itupun tidak jadi dilakukan

karena akan berakibat meresahkan orang lain dan bisa saja menjadikan

pertikaian sesama muslim, sungguh demikian merupakan perilaku

yang tidak disukai oleh Allah.

Page 105: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

92

6. Akhlak Mulia

Dalam kamus besar bahasa indonesia, kata akhlak diartikan

sebagai budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak walaupun terambil

dari bahasa Arab, namun kata itu tidak ditemukan dalam al-Qur‟an.

Yang ditemukan hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq

yang tercantum dalam al-Qur‟an surat Al-Qolam ayat 4. Ayat tersebut

dinilai sebagai konsisderans pengangkatan Nabi Muhammad Sw,

sebagai rasul.

dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung.

Kata akhlak banyak ditemukan didalam hadis-hadis Nabi Saw,

dan salah satu yang paling populer adalah, “Aku hanya diutus untuk

menyempurnakan akhlak yang mulia HR. Malik (Shihab, 1999: 253)

(Ahmadi, 2004: 13) Istilah akhlak adalah istilah bahasa Arab.

Kata akhlak merupakan kata jamak dari bentuk tunggal khuluq yang

pengertian umumnya: perilaku, baik itu perilaku terpuji maupun

perilaku tercela.

Kata akhlak, jika diuraikan secara bahasa dari rangkaian huruf-

huruf kho-la-qa, jika digabungkan (kholaqa) berarti menciptakan. Ini

mengingatkan pada kata kholiq yaitu Allah Swt, dan kata mahluk,

yaitu seluruh alam yang Allahciptakan. Maka kata akhlak tidak bisa

dipisahkan dengan kata al-kholiq (Allah) dan mahluk. Akhlak berari

Page 106: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

93

perilaku yang muatannya “menghubungkan” antara hamba dengan

Allah Swt, sang kholiq.

Ini secara bahasa, dalam tinjauan istilah, beberapa ulama telah

menyebutkannya. Yang telah masyhur adalah definisi yang diberikan

oleh Imam Ghozali berikut, “Khuluq adalah kondisi jiwa yang

tertanam kuat, yang darinya terlahir sikap amal secara mudah tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.”

Sedang akhlak mulia yang terkandung dalam surat Luqman ayat

12-19 antara lain:

a. Larangan berperilaku sombong

Sombong sdslah penyakit mental yang sangat berbahaya. Ia

tumbuh dalam diri seseorang yang senantiasa melihat kekurangan

orang lain terkadang, penyakit sombong ini bisa menjerumuskan

seseorang dalam kekafiran dan kesesatan, serta menjatuhkan

kepada kenistaan(az-Zuhaili, 2014: 346)

Menjauhi sikap tercela seperti halnya sombong sangatlah

penting diterapakan di dalam keluarga. Sepeti halnya ketika

diberikan kelebihan oleh Allah, hendaknya selalu berlindung

kepada Allah untuk dijauhkan kepada sifat sombong ini. Karena

dengan sikap sombong ini manusia akan lupa dari mana apa yang

dia peroleh, sehingga dia perlahan-lahan melupakan Allah yang

memberikan segalanya kepadanya. Dan akibat yang dapat dilihat

Page 107: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

94

kasat mata adalah, teman sekitar akan perlahan menjauh karena

sikap ini.

b. Sederhana

Islam mengajak umatnya pada keseimbangan dalam segala

aspek kehidupan sosial, baik dalam berpakaian makan dan minum,

tempat tinggal dan perumahan, maupun sarana transportasi dan

perhiasan. Dengan harapan sikap tersebut dapat mencegah

kebencian, iri hati, dengki, fitnah dan kesombongan. Dengan

demikian masyarakat dapat hidup harmonis, aman, tentram, dan

damai tanpa penghinaan, ketakutan rasa cemas, kritik atau

kesenjangan, terutama bagi kaum fakir.

Dengan demikian Islam menganjurkan untuk meninggalkan

sikap berlebihan dalam berpakaian. Islam mengecam pakaian

kebesaran yang menunjukkan kesombongan dan kebanggaan.

Selain mencegah polemik dan penyebarnya kebencian dan

permusuhan itu di tengah masyarakat, sikap ini juga demi

tecapainya ketentraman jiwa dalam kehidupan (az-Zuhaili, 2014:

71)

Tidak hanya dalam berpakaian, didalam al-Qur‟an surat

Luqman ayat 19, Luqman memerintahkan kepada anaknya supaya

berjalan dengan sederhana, yakni jangan membusungkan dada dan

jangan juga merunduk bagaikan orang sakit. Jangan berlari tergesa-

Page 108: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

95

gesa dan jangan pula sangat perlahan menghabiskan waktu

(Shihab, 2012: 310).

Dalam konteks pembahasan dalam surat Luqman dijelaskan

secara khusus makna sederhana lebih ditujukan dalam berjalan.

Akan tetapi didalam pembahasan skripsi ini kata sederhana

diuraikan secara menyeluruh, dimana juda dapat dialokasikan

dalam segala hal seperti halnya dalam makan dan minum,

berpakaian, menggunakan uang seperlunya, dan sebagainya.

Perilaku ini sangat penting untuk diterapkan dalam keluarga karena

dengan sikap ini maka menejemen keuangan dan sebagainya akan

terkontrol dengan baik.

c. Berkata yang baik

Banyak hadis Rasulullah Saw, yang menyuruh manusia

berhati-hati terhadap lidah. Beliau bersabda, “barang siapa yang

beriman kepada Allah, hendaklah ia berkata yang baik atau diam,”

demikianlah, lidah seseorang sangatlah berbahaya sehingga dapat

mendapatkan banyak kesalahan (Supriono,2006 : 49)

Telah diingatkan oleh Rasulullah yang termuat dalam hadis

di atas, ketika tidak bisa berkata yang baik alangkah baiknya.

Menjaga lisan adalah perkara yang sangat sulit, karena sekali saja

keluar sudah tidak dapat ditarik kembali. Ketika melukai orangpun

juga akan sangat berbahaya karena berkaitan langsung dengan

perasaan.

Page 109: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

96

Dapat dipahami betapa sulitnya mengendalikan lisan, Allah

sudah mengurungya dengan gigi dan masih di tutup rapat dengan

bibir. Ini menandakan bahwa mengendalikan lidah atau lisan. Di

sini peran keluarga sangatlah penting dimana orangtua mengajari

sekaligus memberikan contoh untuk berkata yang baik.

B. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga Dalam Kehidupan

Sehari-Hari

1. Selalu Bersyukur

Rasa syukur yang paling utama adalah ucapan terima kasih

kepada Allah yang memberikan kesempatan kepada manusia hidup

didunia, karena tidak semua manusia bisa hidup dinunia sampai tua,

terkadang masi berada didalam kandungan sudah di panggil oleh Allah

kembali kesurganya, terkadang baru dilahirkan dalam kondisi tidak

bernyawa. Selanjutnya bersyukur kepada Allah telah menciptakan

manusia dengan wujud yang paling baik diantara mahluk Allah yang

lain. Diberikannya nikmat melihat, bernafas. Dan dapat merasakan

ciptaan Allah adalah karunia yang tidak ternilai harganya. Dari sana

sudah sepatutlah kalau seorang hamba selalu bersyukur dan memuji

kebesaran Allah. Karena Allah lah pemilik semua apa yang di langit

dan apa yang dibumi

Selanjutnya rasa syukur karena telah dianugerahi pasangan

dan di ikat dengan perkawinan, memiliki istri baik itu adalah nikmat,

memiliki istri yang ahlaknya kurang baik itu juga nikmat yang harus

Page 110: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

97

disyukuri setiap hamba. Karena ketika disyukuru maka akan

bertambah kenikmatannya dan juga dimudahkan dalam proses

perubahan perilaku yang kurang baik.

Meliliki seorang anak juga anugerag yang paling

diharapkan dalam setiap keluarga, dan semestinya harus disyukuri,

walau terkadang tingkah laku seorang anak membuat pusing orang tua,

akan tetapi semua itu adalah cobaan dan nikmat dari Allah kepada

hamba-hambanya. Tidak hanya cukup mengucap syukur dengan lidah,

akan tetapi juga perlu di imbangi dengan perbuatan. Mendidik anak

dengan sepenuh hati, menyayangi, dan memberikan contoh perilaku

yang baik kepada buah hati, Mencari nafkah untuk memenuhi

kebutuhan keluarga, semua itu adalah salah satu upaya untuk

bersyukur kepada Allah.

Nafkah adalah segala sesuatu yang dibutuhkan oleh

manusia, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, bantuan, dan

seluruh kebutuhannya menurut tradisi (Fadli dan Khotib, 2005: 616).

Didalam mencari nafkah pasti tidaklah mudah. Karena terkadang

mendapat rizki baik dan kadang juga mengalami kesusahan dalam

memperolehnya. Akan tetapi susah maupun baik dalam mencari rizki

semua itu tetap harus disyukuri. Karena ketika disyukuri maka Allah

akan menambahkan nikmat kepada hambanya yang mau bersyukur

kepada Allah Swt, sebagaimana Firman Allah surat Ibrahim ayat 7:

Page 111: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

98

dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah

(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka

Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"(QS. Ibrahim ayat 7).

Syukur merupakan pondasi utama yang harus dimiliki oleh

setiap hamba, karena ketika syukur tidak melekat pada jiwa seorang

hamba, maka hidupnya akan merasa serba kekurangan, kesusahan, dan

merasa selalu mendapatkan cobaan dari Allah yang tidak ada

solusinya. Padahal jika seorang hamba mampu bersyukur di setiap apa

yang diberikan oleh Allah maka akan ditambahkannya nikmat dan

dimudahkan urusannya.

2. Selalu Beriman Kepada Allah Swt

Setelah terbentuknya sebuah keluarga baru, sebagai bekal

menuju keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Hendaklah

dibekali dengan iman dan takwa kepada Allah. Karena dengan adanya

iman dan takwa kepada Allah, manusia akan merasa dilindungi dan

dicukupi semua kebutuhannya. Dengan keimanan manusia juga akan

merasa tenang di kehidupan yang selanjutnya karena Allah sudah

berjanji akan menyelamatkannya dari siksa kubur dan siksa akhirat.

Lainhalnya dengan manusia yang tidak beriman kepada Allah,

bahkan sampai berani menyekutukan Allah. Didalam hidupnya pasti

dipenuhi dengan kegelisahan, ketika merasakan kebahagiaan itupun

Page 112: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

99

hanya sesaat. Rasa ingin memiliki kekayaan dan jabatan selalu dalam

benaknya, sehingga dia merasa kesulitan dalam merasakan

kenyamanan. Ketika harta benda dan jabatan sudah dimiliki maka dia

akan merasa kurang dengan apa yang dia miliki, seperti itu dan

seterusnya.

Dalam surat Luqman ayat 13, bahwasanya Luqman

memperingatkan kepada anaknya untuk tidak memepersekutukan

Allah, karena mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang nyata.

Dari ayat tersebut sebagai peringatan kepada umat manusia terutama

kepada bapak, memiliki kewajiban menasehati keluarganya dengan

cara yang baik untuk tetap beriman dan bertakwa kepada Allah.

3. Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua

Sebagaimana firman Allah yang tertera dalam surat Luqman

ayat 14 “dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada

dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan

lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.

bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya

kepada-Kulah kembalimu.” Merupakan sebuah pendidikan yang harus

ditanamkan dalam keluarga terutama pada anak.

Seorang anak hendaklah merenungkan apa yang telah

diperjuangkan oleh kedua orang tuanya terutama pada ibu sejak

didalam kandungan dengan berat yang semakin bertambah, dengan

kondisi yang semakin melemah. Perjuangan yang dilakukan dengan

Page 113: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

100

tulus dan iklas, dirawat dari mulai dilahirkan dengan penuh kasih

sayang. Dan kekhawatiran yang sangat luar biasa ketika mendapati

buah hatinya sakit. Perjuangan yang dikeluarkan tanpa henti,

seharusnya digunakan untuk istirahat seorang ibu bahkan rela tidak

tidur untuk mengganti popok di malam hari, dan memenangkan sang

anak ketika anak menagi. Betapa tidak terhitung banyaknya

pengorbanan orang tua terhadap buah hati.

Berbakti kepada orang tua adalah utama dan yang diutamakan

setelah taat kepada Allah dan Rasulnya. Apabila telah mencapai usia

lanjut, kedua orang tua akan mengalami kelemahan badan maupun

pikiran. Bahkan keduanya bisa mengalami kondisi yang serba

menyusahkan, sehingga menyebabkan seseorang mudah menggertak

atau bersikap malas untuk melayaninya. Dalam keadaan demikian,

Allah melarang setiap anak membentak, meskipun dengan ungkapan

yang paling ringan. Tetapi Allah memerintahkan si anak supaya

bertutur kata yang baik, merendahkan diri dalam perkataan maupun

perbuatan di hadapan keduanya. Sebagaimana sikap seorang pembantu

di hadapan majikannya. Demikian pula, Allah memerintahkan si anak

supaya mendoakan keduanya, semoga Allah mengasihi keduanya

sebagaimana keduanya telah mengasihi dan merawat si anak tatkala

masih kecil.

Berbuat baik terhadap orang tua tidak hanya tatkala orang tua

masih hidup, akan tetapi ketika orang tua sudah tiada sang anak pun

Page 114: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

101

masih dapat berbuat baik terhadap kedua orang tuanya. Terdapat

sebuah kisah dari bani salamah ketika mendatang Rasulullah, dia

bertanya “wahai Rasulullah, apakah masih ada cara berbakti kepada

kedua orang tuaku setelah eduanya meninggal?” Beliau menjawab,

“ya, dengan mendoakannya, meminta ampunan untuknya,

melaksanakan janjinya, menyambung silaturahmi yang tidak bisa

disambung kecuali melalui jalan mereka berdua dan memuliakan

teman-temannya”(HR. Abu Dawud).

Dari hadis di atas dapat sebagai dasar untuk tetap mendoakan,

memintakan ampunan Allah atas segala kesalahan orang tua yang telah

tiada. Melaksanakan wasiat orang tua yang sudah meninggal juga

merupakan berbuat baik kepada orang tua, bukan malah tidak peduli

karena orang tua sudah tiada. Seorang mukmin yang masih berakal,

sungguh sangat tidak pantas berbuat durhaka dan memutuskan

hubungan dengan kedua orang tua, padahal ia mengetahui keutamaan

berbakti kepadanya, dan balasan yang mulia di dunia maupun di

akhirat.

Menyambung silaturahmi sangatlah penting, dan silaturahmi

yang paling baik adalah silaturahmi kepada keluarga terutama kepada

kedua orang tua sebagaimana sabda Rasulullah, diriwayatkan dari

sahabat „ Ali bin Abi Thalib bahwa Rasuluuah Saw bersabda “Barang

siapa yang senang apabila dipanjangkan umurnya, diluaskan rizkinya

dan dihindarkan dari su‟ul khotimah, maka hendaklah ia bertakwa

Page 115: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

102

kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” Dan sesungguhnya,

berbakti kkepada orang tua merupakan wujud silaturahmi yang paling

mulia, karena orang tua memiliki hubungan kekerabatan yang paling

dekat.

4. Mendirikan Shalat

Mendirikan shlat adalah kewajiban umat muslim yang pertama

kali setelah melafalkan dua kalimah syahadat. Allah memerintahkan

hamba-Nya untuk mendirikan shalat lima waktu dalam sehari. Shalat

itu sediri merupakan tiangnya agama seorang muslim, dan merupakan

ibadah yang paling utama, bahkan perkara yang ditanyakan diakhirat

adalah perkara sholat. Jika sholat yang didirikan itu bagus maka

baguslah amalan yang lainnya, dan ketika sholatnya buruk maka

buruklah amalan yang lainnya.

Allah dan Rasul-Nya telah banyak memberikan perintah

maupun tata cara dalam pelaksanaannya, sebagaimana Rasulullah

pernah bersabda; “dari Abu Hurairah, ia berkata: saya mendengar

Rasulullah Saw bersabda, „sesungguhnya pertama-tama perbuatan

manusia yang dihisab pada hari qiamat, adalah sholat wajib. Maka

apabila ia telah menyempurnakannya (maka selesailah persoalannya).

Tetapi apabila tidak sempurna shalatnya, dikatakan (kepada malaikat)

“Lihatlah dulu, apakah ia pernah mengerjakan sholat sunah! Jika ia

mengerjakan shalat sunah, maka kekurangan dalam shalat wajib

Page 116: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

103

disempurnakan dengan shalat sunahnya”. Kemudian semua amal-

amalyang wajib diperlukan seperti itu‟(HR. Khomsah)”.

Begitu besarnya urusan shalat yang akan menjadi perkara yang

pertama kali dipertanyakan di akhirat, dari sana Luqman

memerintahkan kepada keluarganya untuk menjaga dan mendirikan

shalatnya. Didalam hadis diatas Allah juga memberikan keringanan

kepada hambanya yang kurang sempurna didalam shalatnya yaitu

dengan cara disempurnakan dengan shalat-shalat sunah yang pernah

dia lakukan semala hidupnya didunia. allah juga meringankan bagi

yang melaksanakan shalat ketika tidak mampu berdiri maka

diperbolehkan dengan duduk, ketika tidak mampu dilaksanakan

dengan duduk maka Allah memperbolehkannya shalat dengan keadaan

tidur. Allah selalu meringankan kewajiban hamba-Nya, ketika

hambanya dalam keadaan sulit.

5. Amal Ma‟ruf Nahi Mungkar

Luqman juga memerintahkan keluarganya untuk berperilaku

baik dan mencegah perbuatan mungkar untuk memberikan

kenyamanan kepada masyarakat sekiter. Ketika berperileku baik secara

otomatis orang lain juga akan merepon dengan kebaikan pula, sedang

Luqman juga memerintahkan kepada anknya untuk mencegah

seseorang yang ingin berbuat kemungkaran, dan menyuruh untuk

bersabar karena didalam menjalankan tugas pasti banyak halangan,

apalagi dalam mencegah kemungkaran.

Page 117: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

104

Betapa indah ketika hidup dalam keluarga terutama bisa

merasakan perdamaian, dan ketika ada sedikit perselisihan saling

mengingatkan dengan bahasa yang halus, dengan demikian akan

mudah untuk menyadari bahwa yang dilakukan adalah kesalahan.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali „Imran ayat 104;

Artinya: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan

mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung

(Ali „Imran 104).

Perbuatan makruf akan perlahan-lahan akan mampu

mendekatkan kepada Allah, sedang perbuatan mungkar akan

menjauhkan hamba kepada Tuhannya.

6. Berakhlak Mulia

Didalam kandungan ayat Luqman 12-19 terdapat pelajaran

diantaranya akhlak yang baik. Dengan akhlak yang baik maka akan

menambah keharmonisan keluarga, adapun spesifikasi akhlah mulia

yang diajarkan lukman kepada keluarganya adalah sebagai berikut:

a. Menjauhi perilaku sombong

Perilaku sombong ini secara kasat mata pelaku, maka dia

tidak akan merasa dirinya telah melakukan perbuatan tercela, yaitu

perbuatan takabur atau sombong. Sebagaimana ibarat semut

diseberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak. Ibarat

Page 118: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

105

tersebut memeng benar, ketika melihat kesalahan orang lain mata

akan sangat jeli sekali, walaupun kesalahan itu sangatlah kecil.

Akan tetapi ketika melihat diri sendiri kesalahan sebesar apapun

terkadang tak mampu melihatnya, bahwa sanya yang dilakukan

tersebut merupakan kesalahan yang fatal.

Dari sana maka dibutuhkan intropeksi diri, dengan cara

meraba-raba apa yang telah dilakukan selama hari-hari yang telah

berlalu, dirasakan dan difikirkan bahwasany yang dilakukan

tersebut merupakan kesalahan atau tidak. Jika belum dapat

mengintropeksi diri, maka langkah kedua adalah bertanya terhadap

teman sekitar, apakah perbuatannya itu baik atau tidah, ini sebagai

opsi yang baik ketika tak mampu melihat sisi buruk dari diri sendiri

maka bisa dilakukan dengan bertanya terhadap teman dekat. Akan

tetapi, terkadang teman dekat pun tidak mampu mengatakan sisi

buruk, karena mungkin orang yang bertanya akan tersinggung

ketika mendengar yang sebenarnya. Langkah ketiga, bisa bertanya

dengan musuh atau orang yang terlihat benci, karena biasanya

musuh akan secara jujur akan mengatakan sisi buruk yang sulit

untuk diketahui.

Orang yang sombong biasanya merasa dirinya itu lebih

baikdari pada orang lain, terkadang dia juga memandang

bahwasanya orang lain itu hina bahkan merasa orang lain lebih

Page 119: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

106

rendah daripadanya, dan sebagainya. Rasulullah juga pernah

bersabda bahwasanya,

الناس وغمط الحق تطر الكثر Bahwasanya “kesombongan adalah menolak kebenaran dan

merdahkan manusia”(HR. Muslim). Betapa lincahnya perilaku

setan mengelabuhi manusia, ketika dia salah pun, dia merasa benar

dan selalu merasa benar sehingga perbuatan orang lain pun tidak

dihargai. Ini sebabnya Luqman sangat melarang keluarganya,

terutama kepada anak-anaknya untuk menjauhi perilaku sombong.

Karena perilaku sombong tak lain akan menghantarkan pelakunya

kepada neraka.

Sebagaimana Allah telah berfirman dalam surat az-Zumar

ayat 72;

dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka

Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya" Maka neraka

Jahannam Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang

menyombongkan diri(Az-Zumar, 39: 72)

Setiap janji Allah pasti akan terjadi, itu sebabnya Luqman

melindungi keluarganya supaya tidak terseret kedalam azab Allah

yang sangat pedih dengan cara melarang keluarganya berperilaku

sombong atau takabur, dan mencontohkan perilaku-perilaku yang

baik supaya tetap dalam naungan perlindungan Allah.

Page 120: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

107

b. Berperilaku sederhana

Berperilaku sederhana adalah salah satu perilaku mulia yang

diajarkan Luqman kepada keluarga tercintanya. Dimana Luqman

memerintahkan anak-anaknya sekaligus memberi contoh untuk

selalu berperilaku sederhana dalam hal apapun, seperti makan dan

minum, bepakaian, berperilaku, dan sebagainya.

Sedang didalam ayat 19 surat Luqman disana dikhususkan

sederhana didalam berjalan dimuka bumi, yakni jangan

membusungkan dada dan jangan juga merunduk bagaikan orang

sakit. Jangan berlari tergesa-gesa dan jangan pula sangat perlahan

menghabiskan waktu (Shihab, 2012: 310).

c. Berkata yang baik

Pelajaran selanjutnya yang diajarkan Luqman kepada

keluarganya adalah bertutur kata yang baik. Didalam bertutur kata

ini tekadang seseorang tidak mampu mengendalikan perkataannya,

sehingga menimbulkan perkara yang tidak baik, seperti melukai

perasaan orang lain. Setiap manusia hendaklah bertuturkata yang

baik karena dengan cara bertutur kata yang baik dapat menjadi

sebab masuk surganya seseorang. Dengan berkata yang baik maka

akan tercipta ketentraman didalam keluarga khususnya, juga dapat

menghindari perselisihan.

Page 121: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

108

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan-pembahasan dan analisis pada bab-bab

sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga Dalam QS. Luqman Ayat 12-19

Nilai-nilai pendidikan keluarga dalam qs. Luqman ayat 12-19

diantaranya adalah:

a. Pendidikan kepribadian: bersabar, sederhana

b. Pendidikan keagamaan: Beriman kepada Allah, mendirikan shalat,

amal ma‟ruf nahi mungkar

c. Pendidikan akhlak: berkata yang baik, tidak sombong, berbakti

kepada orang tua.

2. Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Keluarga Dalam QS. Luqman

Ayat 12-14 Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berdasarkan pembahasan-pembahasan dan analisis pada bab-

bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-

nilai pendidikan keluarga dalam QS. Luqman ayat 12-19. Diantaranya

yang pertama yaitu bersyukur atas semua kehendak Allah, selalu

beriman kepada Allah didalam kondisi apapun, berbuat baik kepada

orang tua walaupun kedua orang tua kafir atau bahkan meminta anak

untuk menyekutukan Allah anak harus tetap berbuat baik kepada

Page 122: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

109

orang tua, mendirikan sholat, amal ma‟ruf nahi mungkar, dan

memiliki akhlak mulia seperti, menjaga diri supaya tidak sombong,

selalu bersederhana, dan berkata yang baik jika tidak bisa berkata

yang baik maka lebih baik dia. Selalu ingat semua amal perbuatan,

karena Allah selalu melihat, dan akan memberikan balasan di alam

yang akan datang.

B. Saran

Penulis juga bahwasanya contoh pendidikan keluarga yang

disampaikan oleh Luqman bisa diterapkan didalam dunia pendidikan.

Seperti halnya seorang guru haruslah bersikap baik dan lemah lembut

dalam penyampaian materi pembelajaran. Disampaikan dengan baik dan

tidak perlu dengan cara yang kasar dan bentakan yang disertai dengan

emosi, karena sang murit susah menyerap materi yang disampaikan.

Dilakukan dengan sabar pelan-pelan insyaallah Allah akan memberikan

kemudahan dalam proses pembelajaran.

Hasil dari kajian nilai-nilai pendidikan keluarga dan

implementasinya masih sangatlah terbatas. Masih banyak aspek yang

belum tersentuh oleh penulis, dan pemahaman penulis yang sangat kurang

wawasan. Maka dari itu penulis berharap suatu saat ada peneliti baru yang

mampu memaparkan kajian pendidikan keluarga dengan rinci dan jelas.

Page 123: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

110

Page 124: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

111

Page 125: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

112

Page 126: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

113

Page 127: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

114

Page 128: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

115

Page 129: NILAI-NILAI PENDIDIKAN KELUARGA DALAM AI-QUR’AN SURAT ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1599/1/skripsi jadi.pdf · Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN

116