nilai-nilai pendidikan islam dalam kisah nabi …
TRANSCRIPT
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH NABI IBRAHIM
(Telaah al-Qur’an Surat Ibrahim Ayat 35-41 dan Surat Maryam Ayat 42-48 dalam
Tafsir al-Qur’anul Adzhim dan Tafsir Fi Zhilalil Qur’an)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Jurusan Magister Pendidikan Agama Islam Sekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
Isa Al Fajri
NIM: O100170025
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021 M/1442 H
i
HALAMAN PERSETUJUAN
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH NABI IBRAHIM (Telaah al-
Qur’an Surat Ibrahim Ayat 35-41 dan Surat Maryam Ayat 42-48 dalam Tafsir Al-
Qur’anul Adzhim dan Tafsir Fi Zilalil Qur’an)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
Isa Al Fajri
NIM : O100170025
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen Pembimbing 1
Dr. Imron Rosyadi, M.Ag
Dosen Pembimbing 2
Dr. Muthoifin, M.Ag
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kepascasarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka
akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 30 Juni 2021
ISA AL FAJRI
NIM. O100170025
1
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KISAH NABI IBRAHIM (Telaah al-
Qur’an Surat Ibrahim Ayat 35-41 dan Surat Maryam Ayat 42-48 dalam Tafsir Al-
Qur’anul Adzhim dan Tafsir Fi Zilalil Qur’an)
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya pemahaman manusia pada pendidikan
Islam. Banyak sekali zaman modern saat ini manusia memahami Islam hanya sekedarnya saja,
akan tetapi tidak paham dengan nilai-nilai agama Islam yang sesungguhnya. Nilai-nilai
Pendidikan Islam adalah Sebuah pemahaman yang telah dicapai dari usaha dalam menyakini
dan mengikuti aturan atau norma agama Islam sehingga dapat terealisasi dalam kehidupan
sehari-hari. Pendidikan Islam sudah ada sejak zaman para Nabi dan Rasul, sehingga para Umat
Nabi dan Rasul tersebut bisa mengambil hikmah atau pelajaran dari kisah tersebut. Salah satu
kisah yaitu Kisah Nabi Ibrahim, beliau terkenal dengan sebutan bapak para Nabi, sehingga
banyak hal yang bisa di ambil pelajaran dari kisah beliau. Terdapat banyak Surat dan ayat yang
membahas kisah Nabi Ibrahim, salah satunya yaitu surat Ibrahim ayat 35-41 dan Surat Maryam
ayat 42-48. Kisah Nabi Ibrahim mengandung nilai-nilai yang patut diteladani yakni Nilai
Akidah, Ibadah dan Akhlak.. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan materi pendidikan
agama islam yang terdapat dalam kisah Nabi Ibrahim pada al Quran surat Ibrahim ayat 35-41
dan surat maryam ayat 42-48 dan mendeskripsikan nilai-nilai apa sajakah yang terdapat dalam
kisah nabi Ibrahim sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sebuah penelitian yang fokus pada teks dan
dokumentasi dengan paradigma penelitian kualitatif. Sumber data primer penelitian ini adalah
Tafsir al-Qur’nul ‘Adzhim dan Tafsir Fi Zilalil Qur’an sedangkan data sekundernya adalah
buku, jurnal dan karya ilmiah yang mengandung substansi terkait dengan tema penelitian.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis isi.. Objek penelitian ini adalah Kisah Nabi
Ibrahim pada al Qur’an surat Ibrahim ayat 35-41 dan surat Maryam ayat 42-48 menurut Ibnu
Katsir dan Sayyid Qutb.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat materi pendidikan Islam dalam
pembelajaran yaitu materi akidah, materi ibadah dan materi akhlak. Dalam hal ini Ibnu Katsir
dan Sayyid Qutb menjelaskan materi pendidikan Islam dalam al-Quran surat Ibrahim ayat 35-
41 dan surat Maryam ayat 42-48 (2) Terdapat nilai-nilai pendidikan islam dalam kisah Nabi
Ibrahim pada surat Ibrahim ayat 35-41 dan Surat Maryam ayat 42- 48 yaitu Nilai Ketaatan,
Nilai Kepedulian, Nilai Teguh Pendirian, Nilai Toleransi, Nilai Tanggung Jawab, Nilai
Kejujuran, Nilai Komunikatif, Nilai Kesantunan, dan Nilai Istiqomah.
Kata kunci : Nilai, Pendidikan, Islam, Nabi Ibrahim
ABSTRACT
The background of this research is the minimum of human understanding of Islamic
education. Currently, many modern people understand Islam only in moderation but do not
understand the true values of Islam. The values of Islamic education are an understanding that
has been achieved from the effort to believe and follow the rules or norms of the Islamic
religion so that it can be realized in everyday life. Islamic education has existed since the time
of the "Nabi" and "Rasul" so that the Ummah of the "Nabi" and "Rasul" can take lessons or
lessons from the story. One of the stories is the story of “Nabi Ibrahim”, he is known as the
2
father of the “Nabi”, so many things can be learned from his story. There are many Surahs and
verses that discuss the story of “Nabi Ibrahim”, one of which is Q.S Ibrahim 35-41 and Q.S
Maryam 42-48. The story of “Nabi Ibrahim”, contains the values of Islamic education that
should be imitated, namely the Values of Faith, Worship and Morals. This study aims to
describe the Islamic religious education material contained in the story of “Nabi Ibrahim” in
the Q.S Ibrahim 35-41 and Q.S Maryam 42-48 and describe what character values are
contained in the story of the “Nabi Ibrahim” so that they can be applied in daily life.
This type of research is qualitative. A research that focuses on text and documentation
with a qualitative research paradigm. The primary data sources of this research are Tafsir al-
Quranul 'Adzhim and Tafsir Fi Zilalil Qur'an while the secondary data are books, journals and
scientific works that contain substances related to the research theme. The analytical method
used is content analysis. The object of this research is the story of the “Nabi Ibrahim” in the
Q.S Ibrahim 35-41 and Q.S Maryam 42-48 according to Ibn Kathir and Sayyid Qutb.
The results of the study indicate that (1) There are Islamic education materials in
learning, namely aqidah material, worship material and moral material. In this case, Ibn Kathir
and Sayyid Qutb explain the material of Islamic education in the Q.S Ibrahim verses 35-41 and
Q.S Maryam 42-48 (2) There are values of Islamic education in the story of “Nabi Ibrahim” in
the Q.S Ibrahim 35-41 and Q.S Maryam 42-48, namely the Value of Obedience, Value of
Concern, Value of Firmness, Value of Tolerance, Value of Responsibility, Value of Honesty,
Communicative Value, Value of Politeness, and Value of Istiqomah.
Keywords: Values, Education, Islam, Nabi Ibrahim
1. PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang namanya diambil dari hakikat atau subtansi ajaran yang terkandung
di dalamnya. Hakikat dan sifat islam telah benar-benar dimengerti masyarakat islam ketika
Rasulullah wafat. Masyarakat madani yang telah dibangun kini bersedia untuk dikembangkan
menjadi sebuah tamaddun1 dan peradaban dunia. Islam pada hakikatnya adalah aturan atau
undang-undang Allah yang terdapat dalam kitab Allah dan Sunnah RasulNya yang meliputi
perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk supaya menjadi pedoman
hidup dan kehidupan umat manusia guna kebahagiannya di dunia dan akhirat.
1 Kata Tamaddun berasal dari kata madana dalam hal ini lahir kata benda tamaddun yang secara literal
berarti peradaban (civilization) yang berarti juga kota berlandaskan kebudayaan (city base culture) kebudayaan
kota. Didiek Ahmad Supadie dkk. Pengantar Studi Islam (Jakarta, Rajawali Press, 2011) hal. 94.
3
Secara umum aturan tersebut meliputi tiga hal pokok yaitu aqidah, syariah dan akhlak.2
Akidah islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yakni Allah. Allah
yang Maha Esa dalam zat, sifat perbuatan dan wujudNya. Kemahaesaan Allah dalam
segalanya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi rukun iman dan prima seluruhnya keyakinan
islam. Secara sederhana, sistematika akidah islam, dapat dijelaskan sebagai berikut. Jikalau
seseorang telah menerima tauhid sebagai prima causa yakni asal yang pertama, asal dari
segala-galanya dalam keyakinan islam, maka rukun iman yang lain hanyalah akibat logis dari
penerimaan tauhid tersebut.3 Sedangkan Syariah merupakan aspek norma atau hukum dalam
ajaran Islam yang keberadaannya tidak terlepas dari aqidah Islam. Oleh karena itu, isi syariah
meliputi aturan-aturan sebagai impelementasi dari kandungan Al-Quran dan Sunnah. Aturan-
aturan syariah yang sudah dikodifikasikan disebut fiqih. Dengan demikian fiqih dapat disebut
sebagai hasil kodifikasi syariat Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah.4 Dan begitu
juga dengan Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang juga
memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari
proses menerapkan akidah dan syariah. Ibarat bangunan, akhlak merupakan kesempurnaan
dari bangunan tersebut setelah fondasi dan bangunannya kuat. Jadi, tidak mungkin akhlak ini
akan terwujud pada diri seseorang jika dia tidak memiliki akidah dan syariah yang baik.
Akhir-akhir ini istilah akhlak lebih didominasi istilah karakter yang sebenarnya memiliki
esensi yang sama, yakni sikap dan perilaku seseorang.5
Manusia dalam menjalani hidup selalu menghadapi berbagai macam problema. Seperti
halnya yang dialami Nabi dan Rasul Allah dalam menjalani kehidupan di dunia Tidak semua
persoalan yang diperkirakan berjalan lancar sesuai dengan yang diinginkan, kadang bahagia
2 Rohidin, Sebuah Pengantar Pendidikan Agama Islam (Yogyakarta,FH UII Press,2018) hal. 98. 3 Ibid., hal. 106. 4 Ali Hamzah, Pendidikan Agama Islam, (Bandung, CV.ALFABETA, 2014) hal. 107. 5 Marzuki, Pembinaan Karakter Mahasiswa melalui Pendidikan Agama Islam,(Yogyakarta,Ombak
(Anggota IKAPI,2012) hal. 172.
4
namun bisa juga mendapati bermacam musibah dan sebagainya. Dalam menghadapi
problema hidup yang demikian maka manusia membutuhkan iman sebagai pijakan. Apabila
kita melihat secara mendalam definisi dari Nabi adalah manusia yang terpilih diantara sekian
banyak manusia dari suatu zaman yang bertugas menyampaikan ajaran Tuhan kepada seluruh
atau sekelompok manusia.6
Sedangkan Rasul adalah manusia yang diutus Allah yang tugasnya menyampaikan
syari’atnya kepada umat manusia dengan menerjemahkan ajaran tersebut dengan ucapan dan
perbuatannya. Dalam hal ini ada keterkaitan pada tugas dan keteladanan Rasul- Rasul Allah
SWT dengan dasar atau pondasi dalam pendidikan Islam . Salah satu contohnya yaitu pada
kisah Nabi Ibrahim a.s yang mana beliau adalah salah seorang rasul Allah yang diutus oleh
Allah untuk mendakwahkan ajaran Allah SWT kepada orang tuanya terkhusus kepada sang
Ayah (Azar) yang mana sebagai pemahat patung yang disembah oleh kaum raja Namrud.
Nilai-nilai pendidikan yang terkait dalam kisah disini salah satunya yaitu pendidikan akidah
terhadap sekelompok kaum yang menyembah berhala. Ibrahim adalah cermin dan sosok Ideal
penyeru dakwah.
Tampak dalam lembaran kisah-kisahnya terkandung syahsiyyah ‘sosok teladan “
Ibrahim yang penuh keridhaan dan kelembutan. Tampak jelas pribadinya yang penuh dengan
ketenangan dan kelembutan pada lafal-lafal dan ungkapan –ungkapannnya yang diceritakan
dalam Al-Quran yang dituangkan dalam berbahasa Arab.7 Begitu pula pada sikap-sikapnya
dalam menghadapi kebodohan yang dilakukan ayahnya. Rahmat Allah terlihat demikian jelas
6 Ismail Ansari, Metodologi Pendidikan Al-Ibrah dalam Al-Quran: Kajian Historis-Paedagogis
terhadap Kisah Nabi Ibrahim dalam surat Maryam ayat 42-48. Jurnal Ilmiah Didaktika (Media Ilmiah
Pendidikan dan Pengajaran ) Vol.XII No.1, Agustus 2011. hlm. 43. 7 Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Di Bawah Nangungan Al Quran, Jilid 1. (diterjemahkan oleh:
As’ad Yasin).(Jakarta: Gema Insani Press, Agustus 2000). hlm. 369.
5
pada dirinya, penggantian dirinya dari ayahnya dan pengikutnya dengan keturunan yang saleh
yang kemudian menjadi umat yang besar.
Dalam umat tersebut ada barisan para nabi dan orang-orang saleh. Maka datanglah
sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan
hawa nafsu. Pengganti yang menyimpang dari jalan yang telah diajarkan oleh ayah mereka.
Allah SWT telah menyebutkan bahwa Ibrahim adalah seorang yang sangat membenarkan dan
seorang nabi. Lafal “Shiddiq” mengandung makna bahwa ia adalah orang yang sangat jujur
(benar) dan senantiasa membenarkan (kebenaran). Kedua sifat itu sesuai untuk Nabi Ibrahim.
Karena Nabi Ibrahim adalah seorang nabi yang mendapatkan sebutan bapaknya para nabi ,
yang pertama kali membawa misi dari Allah untuk mengajarkan kaumnya yang musyrik dan
karena Agama Allah ( Islam) mengajarkan nilai-nilai tersebut sejak nabi-nabi yang diutus
oleh Allah SWT untuk mengajarkan ajaranNya. Disitulah para Anbiya Allah diuji dengan
berbagai ujian dalam mendakwakan ajaran Allah SWT.
Berdasarkan pendahuluan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam nilai-nilai
pendidikan Islam yang terkandung dalam kisah nabi Ibrahim dalam al-Quran, yaitu pada
surah Ibrahim ayat 35-41 dan surah Maryam 42-48. Karena di dalam Surah tersebut ada
beberapa nilai-nilai pendidikan Islam yaitu nilai Akidah, Akhlak dan Muamalah Nabi Ibrahim
kepada Sang Khaliq, Orang tua dan Anak-anaknya. Peneliti merumuskan nilai-nilai
pendidikan Islam apa saja yang terdapat pada ayat tersebut setelah menelaah dua kitab tafsir.
Peneliti memilih untuk menelaah dua kitab tafsir klasik dan kontemporer, yaitu Tafsir Al
Qur’anul ‘Adzim karya dari Ibn Katsir yang merupakan kitab tafsir yang klasik dan sangat
masyhur dengan tafsir bil ma’tsur8 dikalangan umat Islam terdahulu. Dengan alasan inilah
peneliti ingin menelaah kitab tersebut secara mendalam.
8 Tafsir yang berdasarkan pada kutipan-kutipan yang sahih menurut urutan yang telah disebutkan di
muka dalam syarat-syarat mufasir. Yaitu menafsirkan al Quran dengan Quran, dengan Sunnah karena ia
berfungsi menjelaskan Kitabullah, dengan perkataan sahabat karena merekalah yang paling mengetahui
Kitabullah, atau dengan apa yang dikatakan tokoh-tokoh besar tabiin karena pada umumnya mereka
6
Kitab yang kedua yaitu Tafsir Fi Zhilalil Quran karya sayyid Qutb9 yang merupakan
kitab tafsir kontemporer .Yang melatar belakangi peneliti menelaah kitab ini karena penulis
kitab selain beliau dibesarkan di dalam keluarga yang menitik beratkan ajaran Islam dan
mencintai Al-Qur’an dan Ia telah bergelar hafizh sebelum berumur sepuluh tahun, beliau juga
mempunyai latar belakang pendidikan.
Peneliti mencari penafsiran ayat dengan menelaah lebih dalam dua kitab tafsir
menggunakan metode perbandingan, yaitu metode komparatif. Peneliti melihat adanya
kelebihan dalam menggunakan metode komparatif tersebut yaitu memberikan wawasan yang
lebih luas dibandingkan metode tafsir yang lainnya. Dalam hal ini peneliti juga melihat ada
sedikit perbandingan mufasir klasik dan mufasir kontemporer dalam memaknai ayat
khususnya pada surat tersebut. Peneliti berharap penelitian ini akan mendatangkan solusi bagi
problematikan di kalangan umat muslim terutama mengenai nilai-nilai pendidikan islam
dalam kisah nabi Ibrahim.
1. Masyarakat pada umumnya dapat meneladani sikap nabi Ibrahim Alaihisalam
dalam berkarakter.
2. Dengan memahami dan meneladani kisah Nabi Ibrahim masyarakat dapat
meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Sang Khaliq.
2. METODE
Paradigma Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian dengan metode
kualitatif yang mana penelitian kualitatif ini menitik beratkan pada proses dengan
menerimannya dari para sahabat. Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, terj: Mudzakir (Bogor:
Litera AntarNusa, 2017) hal. 488. 9 Beliau adalah salah satu tokoh Pendidikan pada zamannya. Pada tahun 1951, beliau ditunjuk sebagai
pengawas sekolah di Departemen Pendidikan di Mesir. Ia mendapat tugas belajar ke Amerika Serikat untuk
memperdalam pengetahuannya di bidang Pendidikan selama dua tahun. Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an
Di Bawah Nangungan Al Quran, Jilid 1. (diterjemahkan oleh: As’ad Yasin).(Jakarta: Gema Insani Press,
Agustus 2000). hlm. 406.
7
metode komparatif dan analisis isi.10Dalam hal ini peneliti menganalisis secara dalam
tentang Nilai-nilai Pendidikan Islam pada surat Ibrahim Ayat 35-41 dan surat Maryam
Ayat 42-48 dalam Tafsir Al-Quranul Adzhim dan Tafsir Fi Zhilalil Quran. Peneliti
berusaha menelaah dari sumber-sumber akurat yaitu seperti Al-Quran, Buku-buku yang
terkait, artikel dan Jurnal Nasional maupun internasional.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Materi dan Nilai-nilai Pendidikan dalam kisah Nabi Ibrahim pada surat
Ibrahim ayat 35-41 dan Surat Maryam ayat 42-48 dalam Tafsir Qur’anul Adzhim dan
Tafsir Fi Zilalil Qur’an :
Berikut ini adalah tabel materi pendidikan Islam yang terdapat dalam Kisah Nabi
Ibrahim pada al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 35-41 dan Surat Maryam ayat 42-48 :
Tabel 3.1 Materi Pendidikan Islam dalam Kisah Nabi Ibrahim
No. Materi Ayat Penjelasan
1. Akidah
ٱج هيم رب ذا ٱلبلد وإذ قال إبر عل هنعبد ءامنا وٱجنبني وبني أن
٣٥ٱلصنام إنهن أضللن كثير ن ٱلناس ارب م من عصاني و فمن تبعني فإنهۥ من ي حيم ٣٦فإنك غفور ر
أبت لم تعبد ما ل إذ قال لبيه يي عنك يسمع ول يبصر ول يغن
ا شي ٤٢ ن يط أبت ل تعبد ٱلش ن إن ٱلي شيطا ن عصي حم ٤٤كان للر
Surah Ibrahim ayat 35
Mengajarkan doa agar
ayahnya untuk menjauhi dan
larangan menyembah berhala
Surat Ibrahim ayat 36
Mengajarkan Asmaul Husna
bahwa Allah Swt. Maha
Pengampun dan Maha
Penyayang.
Surat Maryam ayat 42
Mengajarkan sesuatu yang
pantas di sembah hanya
Allah Swt.
10 Sudarno Shobron, dkk, Pedoman Penulisan Tesis MPd.I, MPI, MHI Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta, (Surakarta: Sekolah Pascasrjana Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2016), hlm. 11.
8
Surat Maryam ayat 44
Mengajarkan untuk tidak
mengikuti ajaran setan
karena menyesatkan.
2. Ibadah
يتي بواد إن ي أسكنت من ذر بنا رم غير ذي زرع عند بيتك ٱلمحر
ة فٱجعل لو ربنا ليقيموا ٱلصن ٱلناس تهوي إليهم أف دة م
ت لعلهم ن ٱلثمر وٱرزقهم م ٣٧يشكرون
ٱلذي وهب لي على ٱلكبر ٱلحمد للعيل وإ ق إن رب ي لسميع إسم سح
٣٩ٱلدعاء ة ومن لو ٱجعلني مقيم ٱلص رب
يتي ربنا وتقبل دعاء ٤٠ذر
Surat Ibrahim ayat 37
mengajarkan doa yang baik
yaitu agar keturunan selalu
melaksanakan shalat dan
melimpahkan rezekinya
supaya mereka bersyukur
atas nikmat yang diberikan
Surat Ibrahim ayat 39
mengajarakan rasa syukur
atas nikmat yang diberikan
dari Allah Swt. Atas
keturunan Ismail dan Ishaq.
Surat Ibrahim ayat 40
mengajarkan doa agar selalu
mendirikan shalat dari
keturunannya dan menjawab
doa yang telah dipanjatkan
kepada Allah Swt.
3. Akhlaq
إنك تعلم ما نخفي وما نعلن ربنا من شيء في وما يخفى على ٱلل
٣٨ٱلرض ول في ٱلسماء
Surat Ibrahim ayat 38
Menunjukkan Sikap
Keikhlasan Nabi Ibrahim dan
keturunan dalam berkhidmat
kepada Allah Swt.
Surat Maryam ayat 42
Mengajarkan sikap baik
9
أبت لم تعبد ما ل إذ قال لبيه ييسمع ول يبصر ول يغني عنك
ا شي ٤٢ أبت إن ي قد جاءني من ٱلعلم ما لم يا طا سوي يأتك فٱتبعني أهدك صر
٤٣ ن ن إن ٱلشيط يط أبت ل تعبد ٱلش ي
ا ن عصي حم ٤٤كان للرأبت إن ي أخاف أن يمسك عذاب ي
ا م ن ولي يط ن فتكون للش حم ن ٱلر٤٥
قال أراغب أنت عن ءالهتي هيم لئن لم تنته لرجمنك إبر ي
ا ٤٦وٱهجرني ملي سأستغفر لك رب ي
م عليك قال سلا ٤٧إنهۥ كان بي حفي
وأعتزلكم وما تدعون من دون ٱلل أكون بدعاء أل وأدعوا رب ي عسى
ا ٤٨رب ي شقي لدي وللمؤمنين ربنا ٱغفر لي ولو
٤١يوم يقوم ٱلحساب
dalam berkata walaupun
dalam berdakwah.
Surat Maryam ayat 43
Mengajarkan sikap Tawadhu
atau tidak sombong atas
kenikmatan ilmu
Surat Maryam ayat 44
Mengajarkan berbuat baik
kepada orang tua walaupun
berbeda keyakinan
Surat Maryam ayat 45
mengajarkan sikap peduli,
simpati dan empati Nabi
Ibrahim atas kekhawatiran
azab yang menimpa ayahnya
dari Allah Swt.
Surat Maryam ayat 46
Mengajarkan sikap sabar
karena Nabi Ibrahim
menerima ancaman dari
ayahnya
Surat Maryam ayat 47
Mengajarkan sikap Tawakal
atau berserah diri kepada
Allah Swt. Dengan berdoa
keselamatan untuk ayahnya
dari azab yang akan
menimpanya
Surat Maryam ayat 48
Mengajarkan sikap Ikhlas
dan Tawakal setelah
berusaha dan berdoa atas
diterima doanya.
10
Surat Ibrahim ayat 41
Mengajarkan untuk selalu
mendoakan orang tua dalam
hal kebaikan.
Tabel 3.2 Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Kisah Nabi Ibrahim
No. Nilai Penjelasan
1. Taat Sikap Ketundukan dan Kepatuhan Nabi Ibrahim Kepada Allah
Swt. Untuk menyerukan dakwahnya kepada ayah dan Kaumnya.
2. Peduli Rasa Simpati dan Empati Nabi Ibrahim kepada ayah dan kaumnya
agar terhindar dari azab Allah Swt.
3. Teguh Pendirian Sikap teguh Pendirian dalam berkeyakinan atas kebenaran ajaran
dari Allah Swt.
4. Toleransi Sikap toleransi Nabi Ibrahim kepada ayah dan kaumnya memberi
kebebasan dalam berkeyakinan.
5. Tanggung
Jawab
Sikap tanggung jawab atau Amanah dalam berdakwah ajaran
menyembah kepada Allah.
6. Jujur Sikap Jujur Nabi Ibrahim kepada ayahnya bahwa ajaran yang
disampaikan bukan darinya tapi dari Allah Swt.
7. Komunikatif Sikap dialog dan komunikatif Nabi Ibrahim yang baik kepada
ayah dan kaumnya menjadi cara berdakwah yang efektif
8. Santun Sikap santun dalam perbuatan dan perkataan Nabi Ibrahim kepada
ayahnya ketika menyampaikan dakwahnya.
9. Kerja Keras Sikap Kerja keras yang dilakukan nabi Ibrahim dalam berdakwah
dapat menjadi teladan bagi setiap Muslim. Walaupun ada banyak
tantangan dan ujian nabi Ibrahim akan tetapi masih kuat dalam
menghadapinya
10. Berserah diri
(Tawakal)
Sikap berserah diri atau tawakal dalam diri Nabi Ibrahim terlihat
setelah mengajarkan ajaran Nya dan Mengajak untuk menyembah
kepada Allah Swt.
11. Istiqomah Sikap Istiqomah atau kontinue Nabi Ibrahim dalam berdakwah
menghadapi ujian dan cobaan yang berat.
11
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Materi pendidikan Islam dalam kisah nabi Ibrahim pada surat Al
Baqarah ayat 35-41 dan Surat Maryam ayat 42-48 :
a. Akidah meliputi nabi Ibrahim mengajarkan akidah kepada ayahnya
dan kaumnya, mengajarkan nama dan sifat Allah SWT, mengajarkan
untuk meninggalkan patung-patung yang disembahnya, mengajak
kebajikan antar sesama.Berdoa hanya kepada Allah SWT.
b. Akhlak meliputi Mengajarkan Berkata baik kepada orang tua,
bersikap ikhlas, sabar, tawakal, peduli, dan istiqomah.
c. Ibadah meliputi taat dalam menjalankan tugas dari Allah SWT yaitu
berdakwah kepada ayah dan kaumnya dan taat hanya menyembah
kepada Allah SWT.
4.1.2 Nilai-nilai pendidikan Islam dalam kisah nabi Ibrahim pada surat Al
Baqarah ayat 35-41 dan Surat Maryam ayat 42-48
Ada beberapa nilai-nilai pendidikan Islam dalam kisah nabi Ibrahim yaitu
:
1. Nilai Taat
2. Nilai Peduli
3. Nilai Tanggung Jawab
4. Nilai Toleransi
12
5. Nilai Santun
6. Nilai Komunikatif
7. Nilai Jujur
8. Nilai Teguh Pendirian
9. Nilai Kerja Keras
10. Nilai Berserah diri (Tawakal)
11. Nilai Istiqomah
4. 2 Saran
4.2.1 Hasil penelitian ini dapat diterapkan bagi sekolah-sekolah baik bersifat
Islam maupun nasional, karena nilai-nilai yang terdapat dalam kisah nabi
Ibrahim bersifat Universal dan bisa diterima oleh semua agama terutama
yang berkaitan dengan muamalah, sedangkan yang berkaitan dengan akidah
dan ibadah kita serahkan pada agama masing-masing.
4.2.2 Penelitian ini akan bermanfaat bila bagi pendidik dan peserta didik
seimbang dan sejalan dalam melaksanakan, oleh sebab itu perlu diperhatikan
nilai-nilai penting dari pendidikan Islam dalam Kisah Nabi Ibrahim.
4.2.3 Sebelum membaca tesis ini hendaklah membaca bismillah dan
meniatkan semua karena Allah semata, agar apa yang ditulis dapat diterima
dan dipahami dengan mudah oleh pembaca.
4. 3 Rekomendasi
Rekomendasi yang perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya yaitu :
13
4.3.1 Tesis ini terlalu panjang dalam pokok bahasan dengan membahas 2
surat dan 2 mufasir yang ada di dalam al Quran, sehingga tesis ini terlihat
banyak dan menjelaskan tidak terlalu detail. Bagi peneliti selanjutnya bisa
memilih satu atau dua surat dari al Quran untuk menjabarkan lebih detail dan
luas.
4.3.2 Peneliti selanjutnya hendaknya dapat melakukan penelitian dengan
menggabungkan dua jenis penelitian sekaligus yaitu kepustakaan (library
search) dan lapangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal,
menggunakan buku-buku rujukan yang lebih banyak dengan analisi yang
lebih tajam.
DAFTAR PUSTAKA
Supadie, Didiek, Ahmad dkk. 2011. Pengantar Studi Islam. Jakarta: Rajawali Press,.
Rohidin. 2018. Sebuah Pengantar Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: FH UII Press,.
Quthb, Sayyid. 2000. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Di Bawah Nangungan Al Quran, Jilid 1. (diterjemahkan
oleh: As’ad Yasin).Jakarta: Gema Insani Press,.
Al-Qattan, Manna, Khalil. 2017. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, terj: Mudzakir. Bogor: Litera AntarNusa,.
Ansari, Ismail. 2011. Metodologi Pendidikan Al-Ibrah dalam Al-Quran: Kajian Historis-Paedagogis
terhadap Kisah Nabi Ibrahim dalam surat Maryam ayat 42-48. Jurnal Ilmiah Didaktika (Media
Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran ) Vol.XII No.1,.
Hamzah, Ali. 2014. Pendidikan Agama Islam. Bandung: CV.ALFABETA,.
Marzuki. 2012. Pembinaan Karakter Mahasiswa melalui Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Ombak
Anggota IKAPI,.
14