nilai-nilai kesehatan fisik dan mental dalam ibadah...

98
NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH SHALAT (Telaah Buku Mukjizat Gerakan shalat Karya Sagiran) 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: RUMIYATI NIM: 111-13-050 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: lydat

Post on 09-Mar-2019

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM

IBADAH SHALAT

(Telaah Buku Mukjizat Gerakan shalat Karya Sagiran)

2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

RUMIYATI

NIM: 111-13-050

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

ii

Page 3: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

iii

Page 4: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

iv

Page 5: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

v

Page 6: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

vi

MOTTO

Page 7: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

vii

إ ن مع إلعس يس إ

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)

ه س ف ن ل دج ه يجا ا نم إ ف د ه ا ج ن وم

“Dan barangsiapa yang berjihad, maka

sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya

sendiri.” (QS. Al-Ankabut: 6)

Page 8: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin dengan rahmat Allah yang Maha Kuasa, penulisan

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orangtua saya, Bapak Parjiyanto dan Ibu Sulastri, yang telah

memberikan dukungan moril maupun materi serta do‟a yang tiada henti

untuk kesuksesan saya, karena tiada kata seindah lantunan do‟a dan tiada

do‟a yang paling khusuk selain do‟a yang terucap dari orang tua. Ucapan

terimakasih saja takkan pernah cukup untuk membalas kebaikan orang tua,

karena itu terimalah persembaha bakti dan cinta ku untuk kalian bapak

ibuku.

2. Bapak pembimbing skripsi (Bapak Dr. M. Ghufron, M.Ag.), Bapak

pembimbing akademik (Bapak Dr. Muh. Saerozi, M.Ag.), penguji dan

pengajar, yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya

untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan

pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik.

Terimakasih banyak Bapak dan Ibu dosen, jasa kalian akan selalu terpatri di

hati.

3. Saudara tercinta, Adek Riyan Andriyanto yang selalu mendoakan dan

memberikan motivasi sehingga skripsi ini bisa selesai tepat waktu.

4. Keluarga besar Pak Citro dan Pak Soemarto yang selalu memberi semangat

dan dukungannya.

5. Sahabat-sahabatku seperjuangan yang saling memberikan dukungan

semangat dan doa: Reni Sekar Oktaviana, Choirin Nasikhah, Nur Heni,

Page 9: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

ix

Ulfa, Lestari, Hamidah, Ana Bi‟aunika dan masih banyak lagi yang tidak

bisa di sebutkan satu persatu. Tanpa semangat, dukungan dan bantuan

kalian semua tak kan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda

tawa, tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terimakasih

untuk kenangan manis yang telah mengukir selama ini. Dengan perjuangan

dan kebersamaan kita pasti bisa! Semangat!!

6. Keluarga Besar PAI B dan teman-teman PAI 2013

7. Keluarga Besar Sian‟s Hostel (Reni, mbak Kunni, mbak Heni, Hani, Tesa,

Helmi, mbak Datul, Rani, Anggun, Mbak Dian) tercinta.

8. Dan semua pihak yang membantu dalam terselesainya skripsi ini serta para

pembaca yang budiman.

Page 10: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

x

KATA PENGANTAR

Assalammu‟alaikum wr.wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua. Sehingga penulis bisa menjalani

kehidupan ini sesuai dengan Ridho-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan

kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi hasil analisis yang berjudul

“Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai dengan rencana.

Selanjutkan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini, kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan

penelitian dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. M. Ghufron, M. Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Page 11: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

xi

Page 12: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

xii

ABSTRAK

Rumiyati. 2017. Nilai-nilai Kesehatan Fisik dan Mental dalam Ibadah Shalat

(Telaah Buku Mukjizat Gerakan Shalat Karya Sagiran). Skripsi.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI). Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen

Pembimbing: Dr. M. Ghufron, M.Ag.

Kata kunci : Nilai-nilai, Kesehatan, Kesehatan Fisik, Kesehatan Mental, dan

Shalat.

Penelitian ini membahas tentang Nilai-nilai Kesehatan Fisik dan Mental

dalam Ibadah Shalat (Telaah buku mukjizat gerakan shalat karya Sagiran). Fokus

penelitian ini yang akan dikaji adalah: Bagaimana nilai-nilai kesehatan fisik dan

mental dalam ibadah shalat menurut Sagiran?, 2. Bagaimana aplikasi shalat sehat

dalam kehidupan sehari-hari?

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (Library research),

yaitu penelitian yang memfokuskan pembahasan pada literatur-literatur baik

berupa buku, jurnal, makalah, maupun tulisan-tulisan lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :(1)Nilai-nilai kesehatan fisik dan

mental dalam ibadah shalat menurut Sagiran: khusus menguraikan penjelasan

medis terpilih mengenai gerakan wudhu dan shalat. Penekanannya lebih ke arah

fungsi fisk dasar yang mudah dipahami, senam ergonomis yang dijabarkan secara

rinci, pijat getar saaraf yang dikembangkan dari buku lama dengan tambahan

analisis medis, akupuntur (tusuk jarum), dan brain gym(senam

otak),danmembahas aplikasi ilmu shalat sehat dalam kehidupan sehari-hari. (2)

Aplikasi shalat sehat dalam kegiatan sehari-hari adalah shalat sebagai sumber

keimanan dan ketentraman, shalat sebagai sarana berkomunikasi bagi hamba

dengan Allah, shalat sebagai sarana mendapatkan keberuntungan, shalat memuat

bacaan Al-Qur‟an yang menjadi Obat, shalat adalah pencegah dosa-dosa, shalat

dapat mengusir rasa sepi, dan shalat dapat mencegah rasa takut dan keluh-kesah.

Page 13: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................ i

JUDUL .................................................................................................... ii

LEMBAR BERLOGO .......................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................ vi

MOTTO .................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .......................................................................... x

ABSTRAK ............................................................................................. xii

DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

E. Metode Penelitian ....................................................................... 5

F. Penegasan Istilah ........................................................................ 8

Page 14: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

xiv

G. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................... 11

BAB II Biografi Sagiran ........................................................................ 13

A. Identitas Diri ............................................................................... 13

B. Riwayat Pendidikan ................................................................... 14

C. Riwayat Pekerjaan ..................................................................... 15

D. Riwayat Organisasi .................................................................... 16

E. Pengalaman ................................................................................. 17

F. Karya Ilmiah ............................................................................... 20

BAB III Deskripsi Pemikiran: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN

MENTAL DALAM IBADAH SHALAT.......................................... 23

A. Manusia Membutuhkan Tuntunan .......................................... 23

B. Syariat Shalat ............................................................................. 26

C. Khusyuk Shalat .......................................................................... 27

D. Peran Kedokteran Islam Menyingkap Mukjizat Shalat ........ 28

E. Anatomi Gerakan Shalat dalam Pandangan Medis Menurut

Sagiran ........................................................................................ 32

F. Senam Ergonomis ...................................................................... 35

BAB IV Analisis Nilai Kesehatan Fisik Dan Mental Dalam Ibadah Shalat

Karya Sagiran danAplikasi Gerakan Shalat Dalam Kegiatan Sehari-Hari

51

A. Analisis Mukjizat Gerakan Shalat .............................................. 51

a. Berdiri ................................................................................... 51

b. Takbiratul Ihram ................................................................... 51

Page 15: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

xv

c. Rukuk ................................................................................... 52

d. Bangun dari Rukuk ............................................................... 53

e. Sujud ..................................................................................... 53

f. Duduk diantara dua sujud .................................................... 54

g. Salam ..................................................................................... 57

Analisis gerakan shalat menurut Lukman Hakim Saktiawan 58

a. Berdiri Tegak Menghadap Kiblat ........................................ 58

b. Takbiratul Ihram .................................................................. 58

c. Rukuk .................................................................................. 59

d. I‟tidal ..................................................................................... 59

e. Sujud ..................................................................................... 60

f. Iftirasy (duduk diantara dua sujud) .................................. 60

g. Salam ..................................................................................... 61

B. Aplikasi Mukjizat Gerakan Shalat dalam Kehidupan Sehari-

hari ............................................................................................... 61

a. Shalat Sebagai Sumber Keimanan dan Ketentraman ....... 61

b. Shalat sebagai Sarana Berkomunikasi bagi Hamba dengan

Tuhan ...................................................................................... 63

c. Shalat sebagai Sarana Mendapatkan keberuntungan............ 64

d. Shalat Memuat Bacaan al-Qur‟an yang Menjadi Obat .... 64

e. Shalat adalah Pencegah Dosa-dosa ...................................... 65

f. Shalat dapat Mengusir Rasa Sepi ........................................ 66

g. Shalat dapat Mencegah Rasa Takut dan Keluh Kesah ..... 66

BAB V PENUTUP .................................................................................. 68

A. Kesimpulan .................................................................................. 68

Page 16: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

xvi

B. Saran-saran .................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 17: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

1

BAB I

PENDAHULUAN

Shalat adalah amalan yang pertama akan dihisab pada hari kiamat.

Apabila baik shalatnya, maka dianggaplah baik keseluruhan amalannya. Tentulah

orang tersebut masuk surga. Inilah anugrah terindah yang bisa di dapat oleh siapa

saja yang mengerti, memahami dan mau berusaha menggapainya. Jika shalat

hanya dijadikan sebagai kewajiban semata, maka keindahan itu tidak akan

dirasakan dan kita akan semakin jauh dari surga.

Syarat shalat sudah diajarkan kepada Nabi Ibrahim, meski

penyempurnaan ajaran itu disampaikan oleh baginda Nabi Muhammad SAW.

ketika Nabi Muhammad SAW mi‟raj ke langit, beliau menerima perintah

langsung dari Allah SWT akan kewajiban shalat. Kita, umat beliau di akhir zaman

ini tinggal melaksanakan syariat yang sudah demikian rinci ini, tanpa menambah

dan menguranginya. Inilah jalan selamat yang dibutuhkan manusia untuk

kebahagiaan dunia akhirat.

Kunci shalat adalah bersuci, apabila seorang muslim telah berwudhu

dengan baik, maka satu pintu diterimanya shalat telah terbuka. Tidak semata-mata

Allah SWT memerintahkan jikalau bukan berakibat maslahat untuk manusia bila

dikerjakan. Demikian sebaliknya, tidaklah semata-mata Allah melarang sesuatu

jikalau bukan berakibat kemaslahatan bila ditinggalkan.

Page 18: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

2

Buku yang penulis baca saat ini adalah revisi dari edisi lama, mengingat

banyak pertanyaan seputar manfaat shalat, cara melakukan wudhu yang tepat, dan

cara menunaikan shalat yang benar. Sebenarnya, sudah banyak kitab rujukan yang

berbicara soal itu.

Mungkin sebagian manusia menganggap fungsi shalat hanya untuk

beribadah terhadap Allah SWT saja, dan hanya untuk menunaikan kewajiban

sebagai orang yang beragama Islam.

Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti,

tetapi gerakan-gerakan shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia.

Bahkan dari sudut medis, shalat adalah gudang obat dari berbagai jenis penyakit.

Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan

oleh ciptaan-Nya, khususnya manusia. Semua perintah-Nya tidak hanya bernilai

ketakwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri.

Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui

manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta

ikut berpuasa untuk kesehatan diri dan pasien mereka.

Begitu pula dengan shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling

tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam

shalat pun mempunyai manfaat masing-masing. Mulai dari takbiratul ihram

sampai dengan salam. Karena mayoritas dari umat muslim tidak mengetahui

manfaat-manfaat dari setiap gerakannya.

Page 19: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

3

Pertama, mulai dari berdiri yang berfungsi tulang leher bagian sendi

atas mengalami peregangan, ruas-ruas tulang belakang mengalami

penyempurnaan letak aliran sistem dan pola saraf menjadi lancar. Kedua,

takbiratul ihram berfungsi untu mengontrol nafas, membuat kontak antara paru-

paru dan jantung dan kontak ini dapat mengontrol denyut jantung. Ketiga, rukuk

berfungsi melenturka tulang belakang, dan berguna untuk menarik urat pinggang

sehingga dapat mencegah sakit pinggang dan mencegah dari gejala sakit ginjal.

Keempat, i‟tidal berfungsi untuk otot-otot punggung, pinggang aktif dan

terkontraksi dengan semua jaringan di punggung dan paha. Kelima, sujud

berfungsi untuk memperlancar aliran darah sekaligus oksigen ke otak, pikiran

menjadi tenang, dan mencegah kematian akibat pecahnya urat darah di otak.

Keenam, duduk di antara dua sujud berfungsi menghindari dari penyakit pangkal

paha dan mencegah penyakit wasir (ambeyen). Ketujuh/terakhir, salam berfungsi

untuk otot-otot dan jaringan saraf mengendur, peredaran darah menjadi lancar,

oksigen ke otot menjadi lancar, pikiran jernih, otot-otot leher dan tengkuk menjadi

kuat, dan sirkulasi darah menjadi baik.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti

pemikiran Sagiran tentang gerakan shalat. Oleh karena itu skripsi ini saya beri

judul NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM

IBADAH SHALAT (Telaah Buku Mukjizat Gerakan shalat Karya Sagiran)

Page 20: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana nilai kesehatan fisik dan mental dalam ibadah shalat karya

Sagiran?

2. Bagaimana aplikasi gerakan shalat dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini yaitu untuk

mengetahui:

1. Untuk mengetahui nilai kesehatan fisik dan mental dalam ibadah shalat

karya Sagiran.

2. Untuk mengtahui aplikasi gerakan shalat dalam kehidupan sehari-hari.

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritik, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan Islam

pada khususnya.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan penulis mengenai

mukjizat gerakan shalat, dan menjadi pedoman dalam mengajar di

Page 21: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

5

kelas dengan harapan dapat dilaksanakan sesuai dengan ajaran

Islam.

b. Bagi Dunia Pendidikan

1) Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan

kualitas lembaga pendidikan yang ada, termasuk para pendidik

yang ada di dalamnya dan penentu kebijakan dalam lembaga

pendidikan serta pemerintah secara umum.

2) Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia

pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di

Indonsesia sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan

yang ada.

c. Bagi civitas academica

Penelitian ini diharapkan agar dapat digunakan sebagai salah satu

acuan bagi pelaksanaan penelitian-penelitian yang relevan di masa

yang akan datang.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research).

Penelitian ini dilakukan dengan bertumpu pada data kepustakaan tanpa

diikuti dengan uji empirik. Jadi, studi pustaka di sini adalah studi teks

yang seluruh substansinya diolah secara filosofis dan teoritis (Noeng

Muhadjir, 1992: 158-159).

Page 22: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

6

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Metode kualitatif (qualitative method) adalah suatu metode

yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,

peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang

secara individu maupun kelompok (Sukmadinata, 2008: 60).

2. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.

(Suharsimi Arikunto, 2006: 231). Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian kepustakaan ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Pustaka

Peneliti mengkaji buku “Mukjizat Gerakan Shalat” dan buku-buku

karya Sagiran.

b. Metode Dokumentasi

Yaitu menggunakan bukti-bukti dan keterangan yang diperoleh dari

buku, yang datanya berupa data primer dan data sekunder yang

memiliki keterkaitan dengan masalah penelitian untuk dipilah dan

dipilih berdasarkan data untuk mempermudah dalam

menganalisisnya.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh (Arikunto, 2006: 129). Dalam penulisan skripsi ini sumber data

Page 23: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

7

yang digunakan adalah sumber yang relevan dengan pembahasan skripsi.

Adapun sumber data terbagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Sumber Data primer

Merupakan sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu buku Mukjizat Gerakan Shalat karya Sagiran yang diterbitkan

oleh Qultum Media.

b. Sumber Data sekunder

Sumber data sekunder yaitu berbagai literatur yang behubungan dan

relevan dengan objek penelitian, baik berupa buku maupun website.

4. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yaitu penanganan terhadap suatu objek

Ilmiah tertentu dengan jalan memilah-milah antara pengertian satu

dengan pengertian yang lain untuk memperoleh kejelasan mengenai

halnya.

Macam-macam metode yang digunakan dalam menganalisis

masalah adalah sebagai berikut:

a. Metode Analisis Isi (Content). Analisis isi merupakan analisis ilmiah

tentang isi pesan suatu komunikasi (Muhadjir, 1992: 76). Menurut

Burhan Bungin, analisis isi adalah teknik penelitian untuk membuat

inferensi-inferensi (proses penarikan kesimpulan berdasarkan

pertimbangan yang dibuat sebelumnya atau pertimbangan umum;

simpulan) yang dapat ditiru (replicable), dan sahih data dengan

memperhatikan konteksnya (Bungin, 2001: 172-173).

Page 24: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

8

b. Metode Analisis Historis, dengan metode ini penulis bermaksud

untuk menggambarkan sejarah biografis Dr. Sagiran yang meliputi

riwayat hidup, pendidikan, karir politik, serta karya-karyanya.

c. Metode Analisis Deskriptif, yaitu suatu metode yang menguraikan

secara teratur seluruh konsepsi dari tokoh yang dibahas dengan

lengkap tetapi ketat (Sudarto, 1997: 100). Tujuan deskripsi ini

adalah untuk mmembantu pembaca mengetahui apa yang terjaadi di

lingkungan di bawah pengamatan, seperti apa pandangan partisipan

yang berada di latar penelitian, dan seperti apa peristiwa atau

aktivitas yang terjadi di latar penelitian. Dalam pembacaan melalui

catatan lapangan dan wawancara, peneliti mulai mencari bagian-

bagian data yang akan diperhalus untuk presentasi sebagai deskripsi

murni dalam laporan penelitian. Apa yang dimasukkan melalui

deskripsi tergantung pada pertanyaan yang berusaha dijawab

peneliti. Sering keseluruhan aktivitas dilaporkan secara detail dan

mendalam karena mewakili pengalaman khusus. Deskripsi ini di

tulis dalam bentuk narasi untuk melengkapi gambaran menyeluruh

tentang apa yang terjadi dalam aktivitas atau peristiwa yang

dilaporkan (Emzir, 2010: 174-175).

F. Penegasan Istilah

Penegasan dimaksudkan untuk menghindari kekurangan jelasan

atau pemahaman yang berbeda antara pembaca dengan peneliti mengenai

istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian. Istilah yang perlu diberi

Page 25: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

9

penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan kosep-konsep

pokok yang terdapat di dalam skripsi. Kriteria bahwa suatu istilah

mengandung konsep pokok adalah jika istilah tersebut terkait erat dengan

masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Definisi istilah disampaikan

secara langsung, dalam arti tidak diuraikan asal-usulnya. Beberapa istilah

yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut:

1. Nilai

Nilai adalah sesuatu yang dipandang baik, disukai, dan paling

benar menurut keyakinan seseorang atau kelompok yang sehingga

prefensinya tercermin dalam perilaku, sikap dan perbuatan-perbuatannya

(Ensiklopedi Pendidikan, 1990: 106)

Nilai adalah suatu kepercayaan yang stabil sebagai akibat

dari suatu penilaian bahwa suatu objek diingini secara sosial dan

perorangan sebagai suatu tindakan yang baik, atau suatu gaya tindak

yang memerlukan kedua-dua gaya gerak itu kearah objek dan kehendak-

kehendak yang selaras dengan kepercayaan (Mifflen, dikutip dalam

Frank J. Mifflen, 1986: 268)

Nilai menurut Rokeach, dalam Zuchdi, 2011: 195)

merupakan suatu keyakinan yang dalam tentang perbuatan, tindakan,

atau perilaku yang dianggap baik dan dianggap jelek.

Nilai menurut Tyler, dalam Zuchdi, 2011: 195) adalah suatu

objek, aktivitas, atau ide yang dinyatakan oleh individu yang

mengendalikan pendidikan dalam mengarah minat, sikap, dan kepuasan.

Page 26: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

10

Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa nilai adalah suatu objek, ide, tindakan atau perbuatan yang

dianggap baik atau dianggap jelek yang selaras dengan kepercayaan.

2. Kesehatan fisik dan mental

Islam diturunkan Allah SWT untuk memperbaiki jiwa dan

batin manusia dengan keyakinan, ibadah dan mu‟amalah. Kedatangannya

juga untuk memperbaiki fisik manusia supaya selalu bersih dan sehat.

Ibnu Qayyim berkata (Zadul Ma‟ad: 310)

“Kesehatan dan afiat merupakan nikmat Allah yang paling

agung, yang diberikan-Nya kepada Hamba, karunia yang

paling besar dan pemberian yang paling mulia. Maka sudah

selayaknya jika orang yang diberi karunia ini untuk menjaga

dan memperhatikannya serta memeliharanya dari hal-hal

yang berlawanan dengannya.”

Dalam pendapat tersebut Ibnu Qayyim mnjelaskan bahwa

kesehatan dan afiat merupakan nikmat Allah yang paling besar dan mulia

yang diberikan kepada hamba-Nya. Maka sudah selayaknya jika orang

yang diberi nikmat dan karunia berupa kesehatan, untuk menjaga dan

mmperhatikan serta memelihara dari hal-hal yag berlawanan yaitu

menolak berbagai penyakit dan penyebabnya.

Kesehatan fisik berhubungan dengan segala sesuatu tentang

tubuh kita sebagai entitas fisik. Kesehatan fisik telah menjadi dasar untuk

kampanye hidup sehat dan asupan nutrisi yang tepat yang telah melanda

dunia. Berbagai produk suplemen dan nutrisi buatan telah di hasilkan

untuk mendukung kesehatan jasmani. Dengan berbagai iming-iming

Page 27: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

11

yang menawarkan segala macam keuntungan dan fungsi yang di peroleh

para pengguna. Banyak orang yang tergoda untuk menciptakan dan

memperoleh kesehatan fisik sehinggalupa mempertimbangkan apa yang

relevan atau yang tidak.

Istilah lain untuk kesehatan fisik adalah kesejahteraan fisik.

Kesejahteraan fisik didefinisikan sebagai sesuatu yang seseorang dapat

mencapai dengan mengembangkan semua komponen yang terkait dengan

kesehatan atau gaya hidupnya. Kebugaran kardiorespirasi mencerminkan

daya tahan seseorang, kekuatan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh.

Kontributor lain untuk kesejahteraan fisik mungkin termasuk nutrisi yang

tepat, manajemen berat badan, berpantang dari penyalahgunaan narkoba,

menghindari penyalahgunaan alkohol, perilaku seksual yang bertanggung

jawab (kesehatan seksual), kebersihan, hiburan, istirahat yang cukup dan

tidur yang teratur.

Beberapa orang membagi kesehatan fisik menjadi dua bagian

yang terpisah, yaitu:

a. Kesehatan struktural yang mengacu pada kondisi tulang, otot, organ

dll. Struktur tersebut di harapkan dapat berfungsi dengan baik sesuai

dengan kegunaannya. Kesehatan struktural dikaitkan dengan rasio

tinggi/berat badan seseorang, (indeks massa tubuh) BMI mereka,

denyut nadi, dan kecepatan waktu pemulihan setelah melakukan

pekerjaan atau olahraga.

Page 28: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

12

b. Kesehatan Kimia berhubungan dengan jumlah dan komposisi

senyawa yang masuk kedalam tubuh dalam bentuk senyawa-senyawa

kompleks baik yang menguntungkan seperti nutrisi ataupun yang

merugikan seperti asap kendaraan, racun atau senyawa-senyawa

karsinogenik yang tanpa kita sadarai terserap saat kita bernafas atau

tertelan bersamaan dengan masuknya bahan pangan kedalam tubuh

atau yang masuk kedalam tubuh kita melalui pori-pori kulit. Kita

mungkin menghirup atau menelan bahan kimia alami dan sintetis yang

bersifat merugikan. Tetapi dalam kebanyakan kasus, tubuh dapat

memecah bahan kimia sehingga menjadi tidak berbahaya atau

mengeluarkan dari dalam tubuh.

Kesehatan mental adalah terwujudnya hasil keserasian yang

sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya

penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya dan lingkungannya,

berlandaskan keimanan dan ketakwaan serta bertujuan untuk

mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Istilah Kesehatan Mental diambil dari konsep mental hygiene,

kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti Kejiwaan. Kata

mental memilki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal

dari bahasa latin yang berarti Psikis atau Jiwa, jadi dapat diambil

kesimpulan bahwa mental hygiene berarti mental yang sehat atau

kesehatan mental.

Page 29: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

13

Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan

dan gangguan mental baik berupa neurosis maupun psikosis

(penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial) (Mudzakir, 2003:19).

Zakiah Daradjat (1985:10-14) mendefinisikan kesehatan mental

dengan beberapa pengertian:

a. Terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose)

dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psychose).

b. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri,

dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan di mana ia

hidup.

c. Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk

mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan

pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa

kebahagiaan pada diri dan orang lain; serta terhindar dari

gangguan-gangguan dan penyakit jiwa.

d. Terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara

fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk

menghadapi problem-problem biasa yang terjadi, dan merasakan

secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya.

Page 30: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

14

3. Shalat

Shalat merupakan sarana agar kita dapat menjalin hubungan

dengan erat dengan sang Maha Pencipta. Dibalik itu semua, terdapat

filosofi yang luar biasa dari gerakan-gerakan sholat yang kita lakukan

sehari- hari.

Dengan shalat, hati anggota tubuh lainnya beribadah secara

bersamaan. Hati memperoleh bagian yang paling besar dan sempurna,

yakni terhadap Allah Sang Pencipta, merasakan kebahagiaan dan

kenikmatan beribadah kepada-Nya, merasakan manisnya cinta kepada-

Nya. Bahagia ketika berdiri di hadapan-Nya. Beribadah tanpa berpaling

sedikit punkepada selain-Nya, serta menyempurnakan hak-hak ubudiyah-

Nya hingga terlaksana sesuai dengan ridha-nya.

Shalat juga mengajarkan kepada kita untuk selalu hidup sehat.

Tubuh manusia memiliki suatu sistem yang begitu sempurna, apabila ada

satu bagian yang mengalami kelainan, bagian yang lain akan merasakan

akibatnya. Itu semua karena adanya jutaan saraf yang menyebar di tiap-

tiap bagian tubuh kita. Bagian yang terbanyak adalah otot-otot jaringan

penggerak, yang menggerakkan setiap persendian dan organ internal kita

tanpa kita sadari, yang semuanya terkontrol aleh pusat sistem saraf otak.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi yang disusun terbagi atas tiga bagian, yaitu

bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul,

lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman

Page 31: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

15

pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman moto dan

persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi,

halaman daftar lampiran.

Bagian inti atau isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke

dalam lima bab yang rinciannya sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai: Latar Belakang Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian,

Penegasan Istilah dan Sistematika Penulisan Penelitian.

BAB II BIOGRAFI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai: Latar belakang,

Sistematika, Biografi Dr. Sagiran yang meliputi riwayat kelahiran,

perjalanan karirnya, serta Karya-karya Sagiran.

BAB III MUKJIZAT GERAKAN SHALAT MENURUT SAGIRAN

Dalam bab ini akan diuraikan deskripsi pemikiran Sagiran

mengenai mukjizat gerakan shalat.

BAB IV ANALISIS

Dalam bab ini akan diuraikan tentang analisis dan aplikasi ilmu

shalat sehat dalam kehidupan sehari-hari

BAB V PENUTUP

Bab penutup berisi kesimpulan dan saran.

Page 32: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

16

BAB II

BIOGRAFI SAGIRAN

A. Identitas Diri

Dr. dr. H. Sagiran, Sp.B (K) KL., M.Kes. tempat lahir beliau di

Bantul pada tanggal 8 Juli tahun 1968. Nama Ayahnya Kromo Sukardi (Alm)

dan Ibunya bernama Hj. Tawiyem. Dokter yang beristrikan dr. Tri Ermin

Fadlina, M.Kes. dan dikaruniai tiga putra yaitu Azzam Hizburrahman,

Munifah Ashlihati, dan Zahida Nur Baiti. Tempat tinggal beliau di Jl. Imogiri

Timur, Km. 11,5 Blawong II, Trimulyo, Jetis, Bantul sampai sekarang. Selain

menjadi Dokter, beliau juga merangkap jabatan menjadi Lektor Kepala di

Universitas Muhamaddiyah Yogyakarta yang beralamat di Jl. Lingkar

Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Beliau bisa dihubungi

melalui Nomor HPnya 0815 7870 0903, Nomor Telepon/Fax (0274) 7430

069/ (0274) 4396 906, atau juga melalui Emailnya [email protected].

Page 33: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

17

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. 1981 : SD Muhammadiyah Tegallayang I Pandak Bantul

Yogyakarta

b. 1984 : SMP Negeri II Pandak Bantul

c. 1987 : SMA Negeri I Bantul

d. 1993 : Dokter Umum FK UGM (dr.)

e. 2001 : Program Pascasarjana UGM Magister Kesehatan Bidang

Dasar Minat Anatomi (M.Kes)

f. 2004 : Pendidikan Dokter Spesialis Bedah

g. 2007 : Program Pendidikan Spesialis Bedah FK UGM/RS

Sardjito Yogyakarta (Sp.B)

h. 2012 : Program Doktor Konsorsium PTM. UMY, konsentrasi:

Psikologi Pendidikan Islam (DR.)

i. 2017 : Program Sub Sepesialis Bedah Kepala Leher, FK

Universitas Airlangga Surabaya (Sp.B (K)KL)

2. Pendidikan Non-Formal

Pendidikan Pengobatan Tradisional Akupuntur, Akupreser, dan Jamu

Tradisional dan Praktek, Diklusepora, Yogyakarta, 2004.

Page 34: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

18

C. Riwayat Pekerjaan

1. 1994 – 1997 : Dokter PTT di Puskesmas Ngampilan Yogyakarta

2. 1994 – 1997 : Pelaksana Medis RSU PKU Muhammadiyah

Yogyakarta

3. 1994 – sekarang : Staf Pengajar Bagian Anatomi dan Bedah FK

UMY

4. 1996 – sekarang : Pendiri dan penanggungjawab bidang kesehatan

Yayasan Nur Hidayah

5. 1997 – 1999 : Assisten Pembantu Dekan I FK UMY

6. 1999 – 2002 : Direktur BP-RB At-Turots Al-Islamy

7. 1999 – 2002 : Pembantu Dekan I FK UMY

8. 2003 – 2007 : Sekretaris Bagian Bedah FK UMY

9. 2007 – sekarang : Tim Dokter Bedah RSU PKU Muhammadiyah

Yogyakarta dan RS Nur Hidayah Bantul

10. 2007 – sekarang : Kepala bagian Bedah FK Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

11. 2010 – 2015 : Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat

Muhammadiyah

12. 2014 – sekarang : Pembimbing umrah Latifa Haramain Tour

Yogyakarta

Page 35: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

19

D. Riwayat Organisasi

1. 2000 – sekarang : Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI)

2. 2004 – sekarang : Ketua Pusat Studi Kedokteran Islam (PSKI)

3. 2006 – sekarang : Perhimpunan Bedah Endo-Laparoskopi Indonesia

(PBEI)

4. 2007 – sekarang : Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia

(PABI)

5. 2007 – sekarang : Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI)

6. 2007 – sekarang : Perhimpunan Akupunturis Seluruh Indonesia (PAKSI)

7. 2008 – sekarang : Fellow of Indonesian College of Surgery (FINACS)

8. 2009 – 2011 : Ketua Program Pembibitan Penghafal Al-Qur‟an

(PPPA) Daarul Qur‟an / Wisata Hati DIY

9. 2009 – sekarang : Ketua Yayasan Nur Hidayah Mandiri Sejahtera

10. 2010 – sekarang : Anggota Ikatan Kedokteran Laser Indonesia (IKLASI)

11. 2010 – sekarang : Anggota Majelis Tarjih PP Muhammadiyah

12. 2015 – sekarang : Ketua Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh

Indonesia (MUKISI) Yogyakarta

13. 2016 – sekarang : Ketua Divisi Sertifikasi RS Syariah MUKISI Pusat

14. 2017---sekarang : Dewan Penasehat Koperasi Syariah 212 DIY

Page 36: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

20

E. Pengalaman

a. International Delegate/Conference

1. International Congress of ELSA International Congress of

Endoscopic and Laparoscopic Surgeons of Asia (ELSA), Minimally

Invasive Surgery: Now And Future, Oral Free Presenter, “Muyo Hook

a Novel Technique in Pneumoperitoneum for Laparoscopic Surgery”,

Bali Indonesia, October 2014.

2. FIMA, IIMA, Annual Scientific Meeting 2015 in Conjuntion with the

8th

MUKISI National Meeting “Holistic Health Care (HHC) and

Thibbun Nabawi”, Makassar, 2015.

3. As Speaker at Asia‟s Premier Learning Conference For Hospital

Managers, Hospital Management Asia (HMA) 2016, Held In Ho Chi

Minh City, Vietnam On September 2016.

4. Speaker at 15th

Congress of Asian Pasific Association for Laser

Medicine & Surgery (APALMS) and the 7th

National Congress of

Indonesian Society for Laser Medicine (IKLASI) at Borobudur Hotel,

Jakarta, September,2016.

5. Speaker at Asia‟s Premier Learning Conference For Hospital

Managers, Hospital Management Asia (HMA) 2016, Held In Ho Chi

Minh City, Vietnam On September 2016.

6. Speaker at 15th

Congress of Asian Pasific Association for Laser

Medicine & Surgery (APALMS) and the 7th

National Congress of

Page 37: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

21

Indonesian Society for Laser Medicine (IKLASI) at Borobudur Hotel,

Jakarta, Septmber,2016.

7. Speaker at Joint Conference on Bioethics and Humanities: The

8th

Naional Meeting of Jaringan Bioetika dan Humaniora Kedokteran

(JBHKI 8) and The 17th

Asian Bioethics Conference (ABC17), Hotel

Alana, Yogyakarta, 12th

-17th

November, 2016.

8. Speaker at The 5th Congress Of Asian Society of Head and Neck

Oncology (ASHNO) at Bali International Convention Centre,

Indonesia. 23rd – 25th March, 2017.

b. Pembicara Pelatihan/Seminar/Workshop

1. Seminar Profesional Behaviour dan Etikomediko Legal, IDI DIY,

Yogyakarta, 2014.

2. Symposium International Congress of ELSA International Congress

of

Endoscopic and Laparoscopic Surgeons of Asia (ELSA), Minimally

Invasive Surgery: Now And Future, Bali Indonesia, 2014.

3. Rakernas APKKM Workshop Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan “Muhammadiyah Perspective on Strategy for Excellent

Education and Health Care Services”, 2014.

4. Seminar & Workshop Rumah Sakit Syariah, Majelis Syuro Upaya

Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) “Rumah Sakit Syariah

dengan Akreditasi Internasional dalam Menghadapi Era Jaminan

Kesehatan Nasional”, Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung, 2015.

Page 38: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

22

5. Daurah 60 hari Hafal Al-Qur‟an & Faham Artinya 30 Juz, Bogor,

2015.

6. Basic & Intermediate Course of Palliative Care, RSUD Dr.Soetomo

Surabaya, 2015.

7. Training Strategic Partnership with Moslem Religious Leaders

(MRLs) in Family Planning, Yogyakarta, 2015.

8. Refreshing Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Tenaga Pendidik,

UMY, Yogyakarta, 2015.

9. Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan (P2B2) XIII Bandar

Lampung, 2016.

10. Musyawarah Cabang IDI Bantul, Bantul, 2016.

11. Seminar Nasional “Pengelolaan Rumah Sakit Berbasis Syariah” RS

JIH Yogyakarta, Desember 2016

12. Speaker at “Training on Developing Strategic Partnership with

Moslem Religious Leaders (MRL‟s) In Family Training.” 28 April

2017, Nur Hidayah Hospital, Bantul, Yogyakarta.

13. Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan (P2B2) XIV PABI, 27-

29 April 2017, Hotel Ambarukmo, Yogyakarta.

Page 39: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

23

F. Karya Ilmiah

a. Buku

1. Islam dan Etika Kedokteran PSKI FK UMY, 2000.

2. Evolution Toward Better Ummah, PSKI FK UMY 2005.

3. Panduan Etika Medis, PSKI FK UMY 2006.

4. Mukjizat Gerakan Sholat, Qultum Media, 2006/2007, cetakan ke VIII

2011.

5. Kuliah Kedokteran Islam Prof. Omar Hasan Kasule, PSKI UMY,

2008.

6. Meraup Pahala Ketika Sakit, Qultum Media, 2008.

7. Hukum Bedah Medis Menurut Islam, Aslamedia Jakarta, 2012.

8. Standard Kompetensi Dokter Muhammadiyah, FKIKY UMY, 2012

9. Supiyati Manusia Paku, Fenomena Santet dalam Kedokteran, NH

Media, 2012.

10. Buku Saku ”Ya Allah, Anugerahkan Untukku Anak yang Shalih”

Do‟a dan Wirid untuk Ibu Hamil, RS Nur Hidayah, 2012.

11. Warisan Nabi yang Terlupakan ”Sehat Gaya Rasul”, Qultum Media,

2014.

12. Dahsyatnya Tuma‟ninah ”Gerakan Peregangan Khusus Bersama

Pemahaman Bacaan Sholat” dalam Sholat – Ulasan Kesehatan Fisik

dan Kesehatan Hati, Editor, LeutikaBooks, 2014.

13. Buku Saku Panduan Umrah “Sehat & Mabrur Sesuai Sunnah Rasul”,

Taman Hati, 2015.

Page 40: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

24

14. Buku Mutaba‟ah “Hafal Al-Qur‟an 30 Juz & Faham Artinya”,

Yogyakarta: NH Media, 2015.

15. Menjadi Keluarga Allah, Yogyakarta: NH Media, 2015.

16. Seruan Generasi Rabbani, Yogyakarta: NH Media, 2015.

17. Hu-Care: Terapi Religius, Upaya Menjadikan Praktek Ibadah,

Sebagai Modalitas Penyembuhan Penyakit, Yogyakarta : Cahaya

Mandiri Sejahtera, 2016

b. Artikel/Publikasi/Penulisan

1. Geriatric Surgical Problem in Indonesia, FIMA, 2011.

2. The Hu Care, Husnul-Khatimah as The Basic Concept of Palliative

Care at Islamic Hospital, IHC, IKIM, MUKISI, Malaysia, 2012.

3. International Conference on Sustainable Innovation (ICOSI),

Sustainable Innovation in Enhancing Global Competitiveness in Asian

Countries ”Hoe to Develop Islamic Palliative care Based on The

Principles of Husnul-Khatimah, UMY Indonesia, 2012.

4. EndoLaparoscopic Surgeon of Asia: ”MUYO Hook A Novel

Technique in Pneumoperitoneum for Laparoscopic Surgery” Riyadh

Kingdom of Saudi Arabia, Dec 2012.

5. Paper “Pectoralis major myocutaneous flap for closing the defect in

the oral cancer surgery: observation in 3 case” at 5th

Congress of

Asian Society of Head and Neck Oncology (ASHNO) Bali

International Convention Centre, Indonesia. 23rd – 25th March, 2017

Page 41: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

25

c. Poster

1. Retroperitoneal Teratoma, Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) IKABI,

Jakarta 2003.

2. Syringo-Subdural Shunting, Asian Conference of Neurosurgeons,

Jakarta 2003.

3. Enplaque Meningioma, Asian Conference of Neurosurgeons, Bali,

2004.

4. Quick DASH Evaluation on the midshaft clavicle fracture treatment,

PIT IKABI, 2007.

5. Ganglion Gluteus, P2B2 PABI, Bali, 2008.

6. Carcinoid Tumor Gaster, Problema Informed Concent, MABI,

Palembang, 2008.

7. “OSCIE (Objective Structured of Competence in Islamic-Values

Examination) as Quality Assurance System of Islamic Competence in

Muhammadiyah University”, Malaysia, 2012.

8. Perbedaan Tingkat Kerusakan Jaringan dan Penyembuhan Klinis

antara Khitan Cara Laser CO2 dan Elektrocauter, APKKM, 2013.

Page 42: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

26

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN SAGIRAN

TENTANG GERAKAN SHALAT

Menurut Sagiran di dalam buku mukjizat gerakan shalat terdapat

banyak manfaat-manfaat dalam gerakan shalat yang bisa diterapkan kepada

setiap umat, seperti anatomi gerakan shalat, senam ergonomis, dan pijat getar

saraf. Agar mereka mengetahui dan bisa mengaplikasikannya dalam

kehidupan.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang manfaat dari gerakan shalat,

maka penulis akan menguraikannya dalam pembahasan berikut:

A. Manusia Membutuhkan Tuntunan

Secara fitrah, manusia pasti mengakui bahwa Tuhan Yang Maha

Kuasa itu ada dan senantiasa memberikan kehidupan kepada makhluk-Nya

dengan sifat rahman dan rahim-Nya. Pada zaman batu, berkembang

kepercayaan animisme dan dinamisme dengan bentuk-bentuk penyembahan

yang dirumuskan sendiri oleh manusia. Pada saat itu, manusia salah

mendefinisikan tentang siapa Tuhan dan bagaimana cara menyembah Tuhan.

Sampai dengan kebudayaan kuno di Yunani, India, hingga Cina, mereka

masih belum menemukan ilmu tentang Tuhan dan peribadatan yang benar

(Sagiran, 2014: 2).

Page 43: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

27

Maha Besar Allah yang telah memelihara langit dan bumi serta apa

yang ada di antara keduanya. Tiada satu helai daun pun jatuh yang luput dari

penglihatan-Nya. Allah paparkan perintah untuk ditaati dan Allah bentangkan

larangan untuk dijauhi. Semua adalah untuk kebaikan makhluk-Nya, atas

pengetahuan-Nya sebagai Sang Pencipta. Allah mengutus Nabi dan Rasul-

Nya untuk diikuti oleh umat manusia dalam menepati kehidupan fana menuju

kehidupan yang hakiki (Sagiran, 2014: 2-3).

Kisah Nabi Ibrahim AS mencari Tuhan adalah gambaran yang

berulang dari siklus peradaban manusia. Ibrahim yang lahir di tengah

kebudayaan penyembahan kepada berhala dengan cerdas menolak dan

sekaligus mencari kebenaran sejati. Mungkin bulan, mungkin bintang, atau

mungkin matahari yang lebih besar lebih layak disembah daripada berhala

batu yang dibuat oleh tangan manusia sendiri. Namun, pencariannya itu

pupus di ujung pengakuan, (Sagiran, 2014: 3)

وننم من ا أفل قال لئن ل ي هدن ربي ألكج ا رأى القمر بازغا قال هذا ربي ف لمم ف لمم

اليي القو م الضم

“sesungguhnya jikaTuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku,

pastilah aku termasuk orang-orang yang tersesat” (QS. Al-An‟am:

77).

Kemudian, Allah memberi wahtu kepada Ibrahim dan mengangkatnya

menjadi Nabi dan Rasul, bahkan ia bergelar Khalilullah (Kekasih Allah).

Umat Nabi Ibrahim mendapat ilmu tentang Allah dan menyembah-Nya

dengan tuntunan wahyu Allah (Sagiran, 2014: 3).

Page 44: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

28

Syariat shalat sudah diajarkan kepada umat Nabi Ibrahim, meski

penyempurnaan ajaran itu disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Ketika

Nabi Muhammad SAW mi‟raj ke langit, beliau menerima perintah langsung

dari Allah SWT tentang kewajiban shalat. Kita, umat beliau di akhir zaman

ini, tinggal melaksanakan syariat yang sudah demikian rinci, tanpa

menambah dan menguranginya. Inilah jalan selamat yang dibutuhkan

manusia untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Demikianlah akhirnya Islam

menyebar luas ke seluruh penjuru bumi dengan izin Allah SWT (Sagiran,

2014: 3-4).

Di Indonesia, penyebaran Islam banyak dibantu oleh raja-raja Islam

dan peran ketokohan Wali Sanga. Sunan Kalijaga dikenal sebagai tokoh

terkemuka dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Beliau

mengakulturasikan budaya Jawa Hindu dengan Islam sebagai metode

tablighnya. Di antara wasiat Sunan Kalijaga sebagai berikut:

a. Golekana tapaking kuntul mlayang (carilah atau ikuti jejak kaki burung

putih yang terbang). Apa bisa?

b. Cecekela galihing kangkung (peganglah atau bersenjatalah dengan

tangan batang kayu kangkung). Padahal batang kangkung tengahnya

kosong? (Sagiran, 2014: 4).

Maksud wasiat pertama, burung putih yang terbang adalah orang suci

yang sudah meninggal, yaitu Nabi Muhammad SAW. kita mesti mengikuti

jejaknya, tanpa reserve. Nabi bersabda, Man‟amila „amalan laisa „alaihi

Page 45: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

29

amruna fa huwa raddun (“Barangsiapa mengerjakan suatu amalan yang tidak

ada tuntunannya dari kami (Nabi) maka ia tertolak”) (Sagiran, 2014: 4).

Wasiat kedua bermakna dalam. Tengah batang kayu (galih) biasanya

dipakai sebagai aji-aji (senjata sakti). Tetapi, dalam hal ini, galih adalah

akronim dari tiga lan kalih (bilangan 2 dan 3), kangkung adalah akronim juga

dari mekungkang-mekungkung (gerakan rukuk berulang-ulang), maksudnya

shalat. Ternyata, dalam riwayat disebutkan bahwa ketika Nabi Muhammad

SAW wafat, kata-kata terakhir yang disebut (jw: wanti-wanti) salah satunya

adalah shalat (Sagiran, 2014: 5).

B. Syariat Shalat

Menegaskan kembali bahwa tata cara shalat kita harus sesuai dengan

tuntunan Nabi SAW. Segala bentuk penambahan dan pengurangan dari tata

cara shalat adalah kebatilan. Apa pun niatnya, apa pun tujuannya dan

manfaatnya, tetap saja itu merupakan bid‟ah yang harus dibuang jauh-jauh.

Lau kaana khairan lasabakuunaa ilaihi (kalau sekiranya perbuatan itu baik

tentulah para sahabat telah mendahului kita mengamalkannya) (Sagiran,

2014: 15-16).

Nabi SAW telah menjabarkan tata cara shalat:

a. Niat

b. Bediri

c. Takbiratul Ihram

d. Membaca Al-Fatihah

e. Rukuk

Page 46: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

30

f. I‟tidal

g. Sujud

h. Duduk antar dua sujud

i. Tuma‟ninah ketika rukuk, sujud, berdiri, dan duduk

j. Bangkit dari sujud

k. Tasyahud awal

l. Tasyahud akhir

m. Salam (Sagiran, 2014: 16-26).

Tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan pendapat para alim

ulama tentang wudhu dan shalat. Hal ini wajar terjadi dan tidak perlu

dijadikan penyebab perpecahan, terutama pada masalah ibadah. Selama masih

dalam batas-batas kaidah yang benar, hendaknya kita berlapang dada dan

tetap menjaga ukhuwah (Sagiran, 2014: 27).

C. Khusyuk Shalat

Allah menjadikan shalat sebagai saat pertemuan hamba dengan

Penciptanya, sebagai sarana untuk menghadap secara menyeluruh. Ketika

nafsu dan bujukan setan terus mengajak kepada kesesatan, kita bisa

kehilangan sebagian atau bahkan seluruh manisnya iman dan teduhnya rasa

aman. Kehidupan manusia banyak diwarnai dengan kelalaian, kesengsaraan,

penympangan dan kesalahan (Sagiran, 2014: 27).

Page 47: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

31

D. Peran Kedokteran Islam Menyingkap Mukjizat Shalat

Dari semua ilmu dan seni praktis yang dikembangkan oleh umat

muslim tak ada yang menempati posisi lebih mulia dan dihargai dari pada

kedokteran. Banyak di antara tokoh religius dan kedokteran Islam, yang

memandang seni dan praktek kedokteran sebagai perbuatan relijius yang

utama. Karena bidang ini mengajari manusia untuk membantu orang lain

menjaga dan memulihkan kesehatan mereka. Kesejahteraan umat manusia

adalah tujuan Islam. Penyataan Islam tentang kesejahteraan meliputi;

keselamatan, keutuhan dan keterpaduan individu manusia atau kelompok

dimana kesehatan fisik merupakan unsur yang penting dan tak dapat

dipisahkan. Kesehatan dipandang dalam Islam secara holistik, dengan

konsekuensi bahwa kedokteran Islam juga bersifat holistik (Sagiran, 2014:

33).

Dokter muslim adalah perpaduan dua kepribadian yang besar,

kepribadian dokter dan kepribadian muslim. Dokter pada umumnya adalah

seorang yang berpengetahuan luas, dan memiliki ketertarikan pada berbagai

bidang ilmu. Dokter adalah seorang intelektual dalam seluruh makna kata itu.

Umumnya, dokter merupakan perwujudan dari intelektual Islam itu sendiri.

Sesuai dengan penghargaan relijius yang besar, yang dianugrahkan oleh Islam

pada profesi medis. Maka, wajarlah jika masyarakat muslim meletakkan

harapan besar pada para dokter muslim. Secaa umum, dokter muslim

diharapkan menjadi seorang dengan karakter baik yang menggabungkan

ketajaman ilmiah dengan kualitas-kualitas moral. Kekuatan intelektualnya

Page 48: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

32

tidak pernah terpisah dari keimanan religius yang dalam dan kepercayaan

pada Tuhan. Berkat sistem kedokteran Islam maka dokter-dokter muslim

pada umumnya berhasil memenuhi harapan-harapan itu (Sagiran, 2014: 34).

Shalat sebagai salah satu perangkat peribadatan terbesar dalam Islam,

dapat di pandang oleh seorang dokter muslim dari berbagai aspek. Dokter

muslim harus dapat menguraikan shalat dari pandangan holistik menjadi

kajian-kajian tematik, selanjutnya dilakukan penelitian berdasarkan tema itu.

Tema yang paling besar di bidang ini adalah fisiologi, penyakit dan

pengobatan (Sagiran, 2014: 34).

Pengobatan itu sendiri bukanlah suatu ilmu pasti seperti matematika

dan fisika. Pengobatan memiliki prinsip umum yang valid sepanjang waktu,

namun setiap pasien berbeda dan pengobatan yang efektif untuk 90% dari

populasi, mungkin tidak akan efektif pada 10% populasi yang lain. Jadi pada

dasarnya pengobatan bersifat eksperimental. Bahkan suatu metode

prngobatan yang sudah diterima secara luaspun harus tetap dimonitor dan

dievaluasi untuk mengetahui apakah efektif untuk pasien tertentu dan apakah

juga efektif untuk efektif untuk pasien secara umum. Inilah salah satu fungsi

dari penelitian medis (Sagiran, 2014: 34-35).

Apabila shalat sudah dapat dibuktikan fungsinya dalam pengobatan,

penelitian medis tetap harus dilakukan oleh dokter muslim generasi

berikutnya. Selain monitoring efektivitas, fungsi lain yang lebih umum

diketahui adalah pengembangan perawantan baru, indikasi khusus,

perancangan alat-alat kesehatan, dan teknik bedah. Di bidang kedokteran

Page 49: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

33

modern, kemajuan besar telah terjadi di bidang ini dalam 50 tahun terakhir.

Dewasa ini ada banyak penelitian medis yang akan dilakukan. Meskipun

demikian, masih saja ada pertanyaan mengenai fungsi tubuh manusia,

penyebab penyakit (baik yang sudah akrab mapun yang masih baru), dan cara

untuk mencegah atau menyembuhkannya masih belum terjawab, penelitian

kedokteran Islam merupakan satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan

tersebut (Sagiran, 2014: 35).

Selain mencari pemahaman yang lebih baik mengenai fisioloogi

manusia, penelitian medis juga menyelidiki berbagai faktor dalam kesehatan

manusia seperti pola penyakit (epidemiologi), organisasi, pendanaan dan

pemberian layanan kesehatan (sosiologi dan antropologi kedokteran), hukum

(kedokteran legal), dan etika (etika kedokteran). Semua dokter menggunakan

hasil dari suatu penelitian medis dalam praktek klinik mereka. Untuk menjaga

komptensi mereka, dokter harus tetap mendapatkan informasi terbaru

mengenai penelitian yang berhubungan dengan wilayah kerjanya melalui

Continuing Medical Education/Continuing Professional Development, jurnal

kedokteran dan interaksi dengan kolega yang berpengetahuan (Sagiran, 2014:

35-36).

Jika dokter muslim tidak terlibat dalam penelitian, dia harus tetap bisa

menginterpretasikan hasil-hasil penelitian tersebut dan menerapkannya

terhadap pasien. Sehingga, model penelitian medis merupakan hal yang

penting dalam praktek medis yang kompeten. Agar terbiasa maka cara terbaik

adalah dengan terlibat dengan penelitian. Setidaknya dirinya mengamati

Page 50: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

34

hubungan antara pelaksanaan ibadah ritun terhadap kebugaran tubuh, pola

penyakit, kecepatan penyembuhan, timbulnya komplikasi dan lain-lain.

Selanjutnya, dia melakukan survei dan membuat kesimpulan sesuai dengan

metodologi penelitian (Sagiran, 2014: 36).

Lebih luas dari kajian tentang shalat, yakni menyingkap fungsi Al-

Qur‟an bagi kesehatan. Alah satu nama Al-Qur‟an adalah As-Syifa yang

berarti sesuatu yang menyehatkan atau yang memulihkan kesehatan. Umat

Islam memahami kesehatan ini merujuk pada kesehatan spiritual, intelektual,

psikologis, dan fisik. Semua dimensi yang berbeda-beda dari kesehatan

manusia ini terintegrasi dan menyatu dalam pandangan dunia religius Islam.

Jadi tujuan kedokteran sangat selaras dalam pandangan AL-Qur‟an tentang

kesejahteraan manusia. Kedokteran pada umumnya dipandang oleh umat

Islam sebagai sebuah sain yang akarnya jelas berasal dari AL-Qur‟an dan

sunah Nabi. Kemuliaan dan kedudukan tinggi kedokteran dalam masyarakat

Islam tradisional, selanjutnya dipacu oleh keyakinan bahwa sain ini pada

awalnya diwahyukan kepada manusia melalui para Nabi yang diutus untuk

umat manusia (Sagiran, 2014: 36-37).

Demikianlah tugas berat dokter muslim masa depan untuk

mengungkapkan rahasia Ilahi dibalik wahyu-Nya, tuntunan ibadah dan tradisi

Islam, terutama kaitannya dengan dunia penyembuhan penyakit. Larry

Dossey dalam bukunya Sagiran mengajukan beberapa kecenderungan masa

depan, bahwa apabila konsep spiritualitas sudah diterima maka doa atau

aktivitas ibadah (termasuk shalat) akan diakui sebagai suatu kekuatan ampuh

Page 51: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

35

dalam ilmu kedokteran dan akan menjadi bagian dalam arus utama

kedokteran. Aktivitas ibadah akan menjadi baku dalam praktek kedokteran

ilmiah pada kebanyakan komunitas kedokteran. Penggunaannya akan

meluas, sehingga dokter atau rumah sakit yang tidak menyarankan

penggunaan doa sebagai bagian integral perawatan medis pada suatu hari

nanti akan merupakan kesalahan pengobatan medis (Sagiran, 2014: 37).

E. Anatomi Gerakan Shalat dalam Pandangan Medis Menurut Sagiran

a) Berdiri dalam shalat, yaitu kita diperitahkan untuk berdiri tegak, simetris

antara belahan tubuh kanan dan kiri. Seperti unsur medis yang perlu

diperhatikan yaitu berdirilah dengan tegak. Buka kaki selebar bahu.

Pindahkan barat badan ke ujung telapak kaki. Putar tumit ke arah luar,

hingga jari-jari mengarah ke depan. Kembali menapak mantap, rasakan

bedanya. Semacam ada tarikan di paha sisi dalam ke bawah. Berat badan

menumpu di sisi dalam telapak kaki (Sagiran, 2014: 47-48).

Page 52: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

36

b) Gerakan Takbiratul-ihram yaitu gerakan memulai shalat dengan

mengangkat tangan sedemikian sehingga telapak menghadap kiblat di

samping kanan kiri bahu atau wajah kita. Seorang ahli psikologi dari

Belanda, Professor Vander Hoven (2002) tentang pengaruh membaca Al-

Qur‟an dan pengucapan berulang-ulang kata “Allah”. Secara fisiologis,

pengucapan huruf pertama yakni “A” melapangkan sistem pernafasan,

berfungsi mengontrol gerak nafas. Kemudian saat mengucap konsonan

“l” menurut cara orang Arab dengan lidah tertarik ke langit-langit dan

sedikit tergelincir di bagian rahang atas, sejenak tertahan sebelum

kemudian mengucapkan bunyi “lah” membentuk ruang tertentu di rongga

mulut. Jeda yang pendek dan kemudian disusul dengan jeda yang sama

secara berurutan ini menimbulkan pengaruh yang nyata terhadap

relaksasi pernafasan. Juga, pengucapan huruf terakhir yakni “h”

membuat kontak antara paru-paru da n jantung dan pada gilirannya

kontak ini dapat mengontrol denyut jantung (Sagiran, 2014: 51-52).

Page 53: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

37

c) Rukuk adalah membungkukkan badan sedemikian sehingga punggung,

leher, dan kepala menjadi posisi horizontal sama sekali. Posisi kaki

masih tetap seperti saat berdiri pada awalnya. Pada saat rukuk sempurna,

tulang belakang menjadi relatif lurus. Rukuk berfungsi ganda. Pegang

lutut mantap. Jatuhkan badan ke muka, biarkan tersangga oleh lengan.

Saat itu, ketiak benar-benar terbuka, dan ruas-ruas tulang belakang

meregang (Sagiran, 2014: 54).

d) Sujud adalah bentuk ketundukan tertinggi seorang hamba di hadapan

Tuhannya. Betapa tidak, kepala orang yang tidak bersujud itu

direndahkan serendah kaki menapak. Dari sudut pandang medis, tentu ia

sangat unik. Sujud adalah satu-satunya posisi di mana otak bisa lebih

rendah dari jantung, yang mudah dikerjakan tanpa harus menjungkir-

balikkan tubuh (Sagiran, 2014: 455).

Page 54: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

38

e) Gerakan sujud merupakan urut-urutan dari gerakan-gerakan: Tubuh

merendah dengan menekukkan badan dan lutut, telapak tangan mencapai

lantai, disusul lutut mencapai lantai, jari-jari kaki tertekuk, telapak kaki

berdiri tegak, tangan di lantai geser maju ke depan, muka tersungkur

menyentuh lantai pada jidat dan hidung, pantat diangkat, paha pada

posisi tegak lurus (jika tahap ini tidak dikerjakan, sujud akan tampak

seperti mendekam), kedua telapak kaki dirapatkan, dengan tetap berdiri

tegak dan jari-jari menekuk sehingga tetap mengarah ke kiblat.

f) Beberapa hal yang sering menyebabkan sujud tidak berfungsi optimal

untuk pelurusan tulang belakang adalah tidak menegakkan paha

mengangkat pantat dan berat tubuh bagian depan jangan ditopang penuh

oleh tangan, akan tetapi kening menyangga lebih besar. Solusinya yakni

hamparkan kepala dan badan cukup jauh ke depan, paha tegak, badan

tersangga di kedua ujung dahi dan panggul, tulang punggung secara

otomatis melengkung ke depan.

g) Duduk dalam shalat yaitu Al-Qaadah atau julus adalah posisi duduk

dalam shalat yang sangat unik. Posisi tersebut dapat menghentikan aliran

Page 55: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

39

pembuluh darah utama di tungkai, sehingga menambah debit aliran darah

ke otak dan organ dalam lainnya, pada waktu yang sama

mengembangkan sirkulasi melalui pembuluh kolateral di kaki. Duduk

dalam shalat bisa jadi indikator kelenturan tubuh. Lakukan dengan

sempurna. Bila ada kesulitan atau nyeri, mungkin perlu streching segera

(Sagiran, 2014: 58).

h) Gerakan salam adalah perbuatan yang terakhir dalam shalat. Salam

diucapkan dua kali, disertai dengan gerakan menoleh ke kanan dan ke

kiri sehingga pipi dapat dilihat oleh orang yang berada di belakangnya.

Salam pertama termasuk rukun shalat, sedang yang kedua hukumnya

sunah. Yang demikian itu merupakan suatu isyarat implikasi sosial yang

tinggi dari para pelaku shalat (Sagiran, 2014: 60).

Page 56: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

40

F. Senam Ergonomis

a) Gerakan pembuka, berdiri sempurna

Caranya adalah berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, tubuh

rileks, tangan di depan dada, telapak tangan kanan di atas telapak tangan

kiri, menempel di dada, dengan jari-jari sedikit merenggang. Posisi kaki

meregang sehingga kaki di buka kira-kira selebar bahu, telapak dan jari-

jari kaki mengarah lurus ke depan (Sagiran, 2014: 96).

Manfaatnya adalah dengan gerakan pembuka berdiri sempurna,

seluruh syaraf menjadi satu titik pada pengendaliannya di otak. Pusat

kendali di seluruh belahan otak bagian kanan kiri, depan belakang, luar

dalam dan atas bawahdipadukan saat itu pada satu tujuan. saat itu, pikiran

dikendalikan oleh kesadaran akal untuk sehat dan bugar, tubuh

dibebaskan dari beban pekerjaan, berat tubuh ditumpukkan dengan

pembagian beban yang sama pada kedua kakinya (Sagiran, 2014: 98).

b) Gerakan lapang dada

Caranya adalah dari posisi berdiri sempurna, kedua tangan

menjuntai ke bawah, kemudian dimulai gerakan memutar lengan. Tangan

diangkat lurus ke depan, lalu ke atas, terus ke belakang, dan kembali

menjuntai ke bawah. Satu putaran, disambung dengan putaran berikutnya

sehingga seperti baling-baling. Posisi kaki dijinjitkan-diturunkan,

mengikuti irama gerakan tangan (Sagiran, 2014: 98-99).

Manfaatnya adalah gerakan pertama, lapang dada, akan

mengaktifkan fungsi organ, karena seluruh sistem saraf menarik tombol-

Page 57: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

41

tombol kesehatan yang tersebar di seluruh tubuh. Putaran lengan adalah

sebagaimana putaran generator listrik sehingga gerakan memutar lengan

ke belakang adalah gerakan membangkitkan biolistrik di dalam tubuh

sekaligus terjadi sirkulasi oksigen yang cukup, sehingga tubuh akan

terasa segar dan adanya tambahan energi (Sagiran, 2014: 101).

c) Gerakan tunduk syukur

Caranya adalah dimulai dengan mengangkat tangan lurus ke

atas, kemudian badan membungkuk, tangan kemudian meraih mata kaki,

dipegang kuat, tarik, cengkram, seakan-akan kita mau mengangkat tubuh

kita. Posisi kaki tetap seperti semula. Pada saat itu kepala mendongak

dan pandangan diarahkan ke depan. Setelah itu kembali ke posisi berdiri

dengan lengan menjuntai (Sagiran, 2014: 101).

Manfaatnya adalah gerakan ketiga, tunduk syukur, adalah

gerakan memasok oksigen ke kepala dan mengembalikan posisi tulang

punggung supaya tegak. Gerakan ini akan melonggarka otot-otot

punggung bagian bawah, paha, dan betis (Sagiran, 2014: 102).

Gerakan ini juga akan mempermudah untuk persalinan bagi ibu-

ibu hamil yag melakukannya secara rutin. Juga dapat membantu

menyembuhkan berbagai macam penyakit yang menyerang tulang

belakang yang meliputi ruas tulang punggung, ruas tulang leher, ruas

tulang pinggang dan tulang tungging. Bagi mereka yang terkena penyakit

sinusitis dan asma sesaat sesudah melakukan gerakan ini bisa langsung

dirasakan manfaatnya (Sagiran, 2014: 103).

Page 58: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

42

d) Gerakan duduk perkasa

Caranya adalah dari posisi sebelumnya, jatuhkan kedua lutut ke

lantai, posisi kedua telapak kaki tegak berdiri, jari-jari kaki tertekuk

mengarah ke depan. Tangan mencengkeram pergelangan kaki. Mulai

gerakan seperti mau sujud tetapi kepala mendongak, pandangan ke

depan, jadi dagu hampir menyentuh lantai. Setelah beberapa saat (satu

tahapan nafas) kemudian kembali ke posisi duduk perkasa (Sagiran,

2014: 103).

Manfaatnya adalah geraka keempat duduk perkasa, adalah

gerakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan

keperkasaan. Sujud dengan posisi jari-jari di tekuk. Gerakan sujud ini

akan membuat otot dada dan sela iga menjadi kuat. Sehingga rogga dada

menjadi lebih besar dan paru-paru akan berkembang dengan baik dan

dapat menghisap oksigen lebih banyak. Lutut yang membentuk sudut

yang tepat memungkinkan otot perut berkembang dan mencegah

kegombyoran di bagian tengah. Menambah aliran darah ke bagian atas

tubuh, terutama kepala, mata, telinga, dan hidung serta paru-paru.

Memungkinkan toksin-toksin dibersihkan oleh darah, bermanfaat

mempertahankan posisi “benar” pada janin (bagian ibu hamil),

mengontrol tekanan darah tinggi, serta menambah elastisitas tulang itu

sendiri (Sagiran, 2014: 105).

e) Gerakan duduk pembakaran

Page 59: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

43

Caranya adalah dari posisi sebelumnya, kedua telapak kaki

dihamparkan ke belakang, sehingga kita duduk beralaskan telapak kaki

(bersimpuh; duduk sinden). Tangan berkecak pinggang. Mulai gerakan

seperti akan sujud tetapi kepala mendongak, pandangan ke depan, dan

dagu hampir menyentuh lantai. Setelah beberapa saat (satu tahapan

nafas) kemudian kembali ke posisi duduk pembakaran (Sagiran, 2014:

107).

Manfaatnya adalah gerakan kelima, duduk pembakaran, adalah

gerakan untuk memperkuat otot pinggang dan memperkuat ginjal, sujud

dengan posisi duduk pembakaran atau dengan alas punggung kaki akan

membakar lemak dan racun dalam tubuh. Saat duduk pembakaran,

tombol pembakaran di punggung kaki diaktifkan. Bagi mereka yang

menderita asam urat, keracunan obat, keracunan makanan atau kondisi

badan yang sedang lemah akan merasakan seperti terbakar. Gerakan ini

sebaiknya dilakukan setiap saat misalnya, sambil nonton TV, menggosok

baju atau seterika bagi ibu-ibu, sambil belajar bagi anak karena akan

mencerdaskan dan meningkatkan daya tahan tubuh, bagi yang asam dan

bengkak kakinya, atau penderita radang persendian agar dilakukan lebih

lama, beberapa saat kemudian bengkaknya akan berkurang. Gerakan ini

kan memperkuat pinggang bagian bawah dan memperlancar aliran darah

ke tungkai dalam arti fungsi kolateralnya akan meningkat (Sagiran, 2014:

107-108).

Page 60: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

44

f) Gerakan berbaring pasrah

Caranya adalah dari posisi duduk pembakaran, kita rebahkan

tubuh ke belakang. Gerakan ini paling berat meskipun kelihatan sepele.

Berbaring dengan tungkai pada posisi menekuk di lutut. Ini harus hati-

hati, mungkin harus dengan cara bertahap, kalau perlu pada awalnya

dengan bantuan alas punggung. Bila sudah rebah, tangan diluruskan ke

atas kepala, ke samping kanan kiri maupun ke bawah menempel badan.

Pada saat itu tangan memegang betis, tarik seperti mau bangun, dengan

rileks, kepala bisa didongakkan dan digerak-gerakkan ke kanan-kiri.

Posisi dan gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai akan bangun.

Gerakan ini cukup satu kali tetapi dipertahankan beberapa menit

sekuatnya. Hati-hati juga pada saat akan bangun, pada pemula biasanya

mengalami kesulitan sehingga harus dibantu teman latihannya. Atau

dengan cara lain, bukan bangun dari posisi itu, tetapi meluruskan lutut

kanan kiri sehingga menjadi posisi berbaring lurus biasa, baru kemudian

bangun (Sagiran, 2014: 108-109).

Manfaatnya adalah gerakan keeenam, berbaring pasrah, adalah

gerakan yang terakhir, gerakan yang bermanfaat untuk memperkuat otot-

otot bagian bawah dan bermanfaat untuk diet. Tidur telentang dengan

posisi kaki dilipat, lengan di atas kepala dan bertumpu pada punggung

atas. Gerakan ini adalah gerakan yang sangat sukar dilakukan tetapi

apabila dapat dilakukan dengan sempurna maka manfaat yang diperoleh

sangat banyak, antara lain melapangkan dada, sehingga bagi yang

Page 61: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

45

menderita asma, akan merasa lega, melenturkan tulang punggung

sehingga seluruh saraf akan bekerja secara optimal terutama aliran

biolistrik sangat cepat. Gerakan ini juga bermanfaat untuk memperkuat

otot betis, otot paha, otot perut, otot dada dan bagian wanita juga akan

mengurangi rasa sakit saat menstruasi dan saat melahirkan, karena di

dalam gerakan ini juga memperkuat otot pinggang dan merelaksasikan

pinggang bagian bawah. Bahkan dalam senam rutin, gerakan terakhir ini

harus menjadi puncak relaksasi tubuh kita dari seluruh ketegangan fisik

dan mental. Kesulitan (akibat rasa sakit) melakukan gerakan ini sering

disebabkan karena kurang tercapainya kondisi rileks dari tubuh dan

pikiran kita (Sagiran, 2014: 109-110).

G. Pijat getar saraf

Teknik pijat getar saraf yang akan diuraikan sebagai berikut ini secara

garis besar adalah sebagai berikut:

1) Membuka wajah dengan ibu jari menekan daerah kening, gosok, geser ke

arah belakang telinga. Cari urat yang mengerutdi pangkal telinga, tekan

dan geser ke belakang tengkuk lalu ganti dengan ujung jari tengah bawa

ke pangkal leher. Dengan menggunakan pinggir ujung jari telunjuk atau

jari tengah kedua tangan secara bersamaan, memijat saraf mata mulai

dari cekungan mata pada alis mata dari pinggir batang hidung melingkar

ke pinggir rahang di bawah telinga hingga ke ujung dagu. Ganti jari

telunjuk dengan ibu jari tangan kiri untuk wajah sisi kanan dan ibu jari

tangan kanan untuk wajah kiri. Tekan dengan lembut dan geser sedikit

Page 62: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

46

menggunakan ujung ibu jari di daerah cekugan saraf mata tepat di bawah

alis mata. Tehnik ini membantu dalam memperlancar sirkulasi darah ke

bola mata, otot-otot wajah, hidung, kepala (termasuk ke otak), serta kulit

wajah (Madyo Wratsongko & Sagiran, 2006: 61)

2) Kening juga dipijat dengan menggunakan ujung jari telunjuk dan tengah

yang disatukan, setelah itu dengan ibu jari ditekan, dipijat dan digeser

dengan arah membuka keluar dari pinggir hidung sampai dagu, kemudian

geser ke ujung dagu. Di daerah kening ini terdapat pembuluh darah arteri

(terasa denyutan), sedangkan di daerah dagu terdapat pembuluh darah

yang mensuplai darah di wajah. Kedua pembuluh darah inilah yang

memberikan suplai darah di wajah, jika berfungsi optimal otot-otot di

wajah serta saraf yang ada di sana bisa berfungsi optimal pula (Madyo

Wratsongko & Sagiran, 2006: 61).

3) Memijat daun telinga seperti gerakan memilin, hingga tampak

kemerahan. Dengan jari daerah di belekang telinga (terasa bantalan

tulang keras), ke arah atas

4) Pangkal bibir dipijat dengan menggunakan jari telunjuk atau tengah,

dimulai dari cekungan bibir melebar ke arah tengah pipi, tekan agak

keras ke arah saraf bicara di antara rahang atas dan bawah, ditusuk

dengan menggunakan ujung kuku ibu jari. Fungsinya untuk

menghilangkan pengapuran. Bagian dagu bawah bibir dapat dipijat

dengan ujung jari telunjuk atau ibu jari atau jari tengah, dimulai dari

bagian tengah ujung dagu ke arah ujung dagu bawah bibir. Di daerah ini

Page 63: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

47

terdapat pembuluh darah dan saraf yang melayani daerah bibir dan

rahang.

5) Pangkal leher dapat dipijat dengan ibu jari. Pangkal leher bagain

belakang dipijat dengan ujung bawah jari telunjuk dan jari tengah, lalu

tekan dan geser dengan ujung ibu jari dari arah cekungan pangkal otak

belakang ke pangkal leher. Sekeliling tengkuk di pangkal leher dipijat

dan ditekan dengan menggunakan ujung jari telunjuk. Urat saraf pundak

yang menuju arah pangkal lengan leher dipijat dan digeser dengan ibu

jari dan jari telunjuk. Leher depan dipijat dengan menggunakan ujung jari

telunjuk dari pangkal leher bawah dagu, urut ke bawah, teruskan ke

cekungan tulang selangka.

Sesampainya di cekungan tulang selangka, ujung jari ditekan

dan diputar-putar. Kemudian dengan menggunakan bagian bawah ibu

jari, tekan dan geser ke arah pangkal lengan atas. Teknik ini akan

meragsang sensor tekan di pembuluh darah besar (aorta) dan leher (ateri

karotis) yang mensuplai darah ke otak “sinyal dikirim ke pusat (saraf

tulang belakang) mulai saraf vagus” mengatur denyut jantung dan

tekanan darah. Disamping itu, arteri karotis ini memiliki kemampuan

dalam mengenali kondisi dimana kadar oksigen turun.

6) Pangkal lengan sampai ke pangkal siku dipijat dengan menggunakan

ujung jari tengah atau jari telunjuk. Cari urat saraf yang linu atau mati

rasa. Tekan dan geser ujung saraf pembuangan kelebihan listrik di

Page 64: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

48

cekungan pangkal siku. Lakukan sampai ujung jari terasa tersetrum

(Madyo Wratsongko & Sagiran, 2006: 63).

7) Pangkal siku dipijat dengan menggunakan jepitan ibu jari dan telunjuk.

Cari urat saraf yang linu dan kaku, terutama pada titik sedekap. Pijat

saraf pada cekungan ibu jari dan telunjuk jari. Buang pegapuran pada

ujung saraf di pangkal jari dan ini tidak boleh mati rasa. Pijat telapak

tangan atas dengan menggunakan titik api pada jari ibu jari. Tekan dan

pijat ujung saraf pada pangkal telapak tangan pada bonggol mata tangan.

Pijat dengan menggunakan ujung telunjuk pada pangkal telapak tangan

dalam sambil dipilas ke depan sehingga mengeluarkan bunyi dan

bergetar di ujung-ujugn jari (Madyo Wratsongko & Sagiran, 2006: 63).

8) Bagian ketiak ditusuk, ditekan, digeser hingga menghasilkan getaran

listrik yang terasa sampai ke ujung-ujung jari tangan. Tehnik ini

digunakan untuk membongkar pengapuran yang terjadi pada pangkal

ketiak dalam yang dapat menyumbat nadi ketiak, sehingga pembuluh

darah ditelapak tangan tidak dapat sempurna pengembangnya. Sumbatan

pada nadi ketiak ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, lengan

tangan lemah, kaku dan telapak tangan akan kedinginan. Jika pangkal

lengan dingin, kepala akan menjadi panas (Madyo Wratsongko &

Sagiran, 2006: 64).

9) Pijat ujung-ujung saraf yang terdapat di punggung terutama sejajar garis

tepi tulang belikat, dipijat, ditekan, digeser dengan menggunakan ujung

jari telunjuk ke arah luar. Kemudian tekan dan geser dengan ibu jari atau

Page 65: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

49

jari telunjuk secara lembut, sisi kanan dan kiri tulang belakang. Di

sepanjang jalur ini terdapat sensor-sensor saraf yang terkait dengan

fungsi organ dalam: paru, jantung, liver, pankreas, limpa, ginjal dan

saluran kencing, serta reproduksi. Sehingga bisa mengoptimalkan kerja

organ-organ tersebut. Arah pijatan lurus mengikuti tulang belakang,

melanjut sampai ke pantat, paha belakang, betis belakang, telapak kaki,

jari-jari kaki. Saat sampai di daerah pergelangan kaki, pijat dan tekan urat

di bawah tendo pergelangan kaki (Madyo Wratsongko & Sagiran, 2006:

65).

H. Aplikasi ilmu shalat dalam pengaturan siklus harian

1) Pola pengaturan waktu

Rekomendasi yang pertama dilakukan dalam aplikasi ilmu

shalat sehat ini adalah manajemen waktu. Secara kontinyu, fisik, pikiran,

dan emosi kita akan di “charge” sehingga energinya akan full lagi dan

siap melanjutkan aktivitas. Biological clock (jam biologis) atau biorythm

(irama kehidupan) tubuh kita tentu akan berputar tepat, karena kita

menggunakan mesin asli dari pembuatnya. Kita diciptakan oleh Allah,

kita atur siklus tubuh dengan aturan waktunya Allah melalui shalat

rawatib (Sagiran, 2014: 159).

2) Sempurnakan sujud dan barisan shalat

Setelah membaca Bab I dan Bab II, semoga kita bisa makin

mantap melakukan gerakan shalat, baik karena mengerti tuntunannya

maupun karena memahami manfaat secara medisnya. Dua hal yang akan

Page 66: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

50

kami tekankan adalah mengenai sujud dan barisan shalat berjamaah.

Sujud adalah inti ketundukan penyembahan. Sedangkan barisan yang

sempurna adalah syarat kesempurnaan shalat jamaah (Sagiran, 2014:

160-161).

3) Tidur adalah pelabuhan aktivitas manusia

Tidur termasuk salah satu dalam enam kebutuhan mendasar

utama bagi manusia. Tidur berfungsi sebagai restorasi tenaga. Yang

dimaksud dengan restorasi tenaga adalah pemulihan kembali dari kondisi

yang terforsir menjadi segar. Restorasi tenaga dibutuhkan oleh tubuh

supaya bisa menjalankan aktivitas kehidupannya. Tidur merupakan

pelabuhan aktivitas tubuh manusia (Sagiran, 2014: 162).

Tidur yang baik atau sebut tidur sukses adalah tidur yang

mulainya cepat, lamanya sesuai kebutuhan, dan bangunnya tubuh

menjadi segar. Jadi, kita harus mempelajari bagaimana mengawali,

bagaimana menjalani dan bagaimana mengakhiri tidur kita. Karena

pentingnya tidur, pasti seseorang itu akan membutuhkan tidur dalam

sehari-harinya, maka Nabi Muhammad SAW pun mengajarkan kepada

kita, bagaimana kita memulai tidur (Sagiran, 2014: 163). Adapun pokok-

pokok yang diajarkan Nabi adalah:

a. Lepaskan pikiran-pikiran lain untuk berniat berhenti sejenak dari

aktivitas duniawi dan kita merebahkan diri pasrah kepada Allah,

sehingga pada saat menjelang tidur kita diajari berbagai ritual doa.

Page 67: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

51

Karena doa memperlihatkan tingkat kesadaran yang amat tinggi pada

manusia yang mengamalkannya.

b. Ritual lain diajarkan juga oleh Nabi SAW, kita membaca: Dua ayat

terakhir dari surat Al-Baqarah, membaca ayat Kursi, dan membaca

Al-Ikhlas, Al-Falaq serta An-Naas, kita usapkan kedua tangan ke

bagian tubuh yang terjangkau (Sagiran, 2014: 163-164).

4) Bangun tidur adalah awal segala sesuatu

Beberapa langkah yang dapat membantu kita sukses mejalani

ritual bangun tidur sebagai berikut:

a. Segera ucapkan begitu mata terbuka

b. Bila tubuh merasa kurang enak, kami menyarankan pada saat bangun

segera ambil posisi duduk pembakaran, usapkan bekas tidur di wajah

dengan tangan

c. Minum air putih. Air putih akan mengawali kegiatan, yang memberi

energi pertama pada saat memulai hari setelah bangun tidur.

d. Segeralah berdiri serta turun dari tempat tidur untuk pergi ke kamar

mandi.

e. Akhirilah hajat di kamar mandi dengan berwudhu atau mandi

(Sagiran, 2014: 168-170).

5) Mengatasi nyeri dan pegal saat bangun tidur

Ada beberapa cara untuk melakukan deteksi bagian tubuh yang

nyeri, misalnya dengan cara berjalan. Dan bisa dengan melakukan

gerakan-gerakan senam. Selanjutkan dicari bagian tubuh mana yang

Page 68: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

52

terasa nyeri, sehingga nyeri tersebut berkurang atau hilang sama sekali,

dan itu artinya anda siap menjalani aktivitas (Sagiran, 2014: 171).

6) Mengaktifkan tiga dimensi otak

Menurut ilmu Brain Gym, otak kita memiliki 3 dimensi, yakni:

a. Dimensi lateralitas (kanan-kiri), kita bisa melakukan dengan cara

menggeliat. Menggeliat adalah perkara yang sepele, tetapi kadang-

kadang menimbulkan salah urat atau salah posisi. Caranya tangan

kanan kita gerakkan menyeberang garis tengah ke sebelah kiri,

sementara kaki kiri digerakkan menyeberang garis tengah ke sebelah

kanan. Begitu sebaliknya, tangan kiri digerakkan menyeberang garis

tengah kanan, sementara kaki kanan digerakkan menyeberang garis

tengah ke kiri. Hal ini dapat mengaktifkan dimensi latero-lateral

atau dimensi kanan-kiri. Gerakan ini bisa memperbaiki fungsi

asosiasi otak kanan dan otak kiri sehingga proses belajar yang

menggunakan kedua otak itu bisa lebih efektif.

b. Dimensi depan-belakang, otak bisa aktifkan dengan cara kita

melihat benda-benda yang ada di dekat kita, berganti-ganti dengan

kita melihat keluar rumah, terhadap benda-benda yang jauh. Fungsi

gerakan ini adalah mengaktifkan dimensi muka-belakang.

c. Dimensi yang ketiga adalah dimensi atas-bawah atau koodinasi. Ini

bisa kita lakukan dengan cara berjalan (Sagiran, 2014: 171-173).

Page 69: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

53

7) Membangunkan tidur anak dengan duduk pembakaran

Apabila anda harus membangunkan orang lain, maka perlu

diingat bahwa saat-saat bangun itu adalah saat-saat otak bergelombang

belajar. Maka gunakanlah kata-kata yang indah pada saat anda

membangunkan seseorang dari tidur. Gunakanlah kalimat-kalimat yang

jelas dan bermanfaat, yakinkan bahwa yang anda bangunkan itu

mendengar dan paham apa yang anda ucapkan. Ini jelas lebih bagus dari

pada anda melakukan tepukan di paha atau di punggung, atau

menggoyang-goyangkan kepala atau mencubit, atau bahkan mengguyur

air (Sagiran, 2014: 173).

Bagi orangtua yang membangunkan anaknya saya kira langkah-

langkah yang disebutkan di depan dapat di praktikkan (Sagiran, 2014:

174).

8) Doa sebelum makan dan minum

Kita telah memahami bahwa tubuh kita sebagian besar

mengandung air. Maka demikian pula yang terjadi pada makanan. Semua

yang kita makan atau kita minum pasti mengandung aair dalam jumlah

kandungan yang cukup besar, sebagaimana tubuh kita. Oleh karena itu

berdoa sebelum makan dan sebelum minum merupakan hal yang sangat

besar pengaruhnya terhadap tercapainya tujuan makan atau minum

(Sagiran, 2014: 174).

Sebagaimana yang disampaikan oleh (Dr. Masaru Emoto, dalam

bukunya The True Pawer of Water) dalam bukunya Sagiran, air ternyata

Page 70: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

54

memiliki sifat-sifat hidup. Air merespon segala sesuatu yang diterima

dari luar. Respon, tersebut menunjukkan positif atau negatif nya sesuatu

yang diterima dari luar. Air yang dibisiki dengan kata cinta dan kasih

sayang, dia akan merespon dengan cara membentuk kristal yang sangat

indah. Sebaliknya air yang dimaki-maki atau menerima kata-kata yang

buruk dia gagal membentuk kristal. Demikian juga, saat kita makan atau

minum. Doa yang kita ucapkan di depan makanan atau minuman, berarti

energi positif yang diterima, sehingga makanan atau minuman itu

menjadi sesuatu yang memiliki energi positif. Disamping itu, doa yang

kita pahami dan kita resapi di dalam lubuk hati kita menandakan suatu

penyadaran secara mendalam. Kita sedang menyiapkan tubuh kita untuk

menerima yang baik dan tentunya kita akan membentengi diri dari hal

yang tidak baik. Dengan kata lain, efek positif dari makanan atau

minuman yang kita masukkan ke dalam tubuh itu akan kita terima dan

menghilangkan efek buruk, efek racun, atau efek samping yang dapat

merusak tubuh kita. Barokah yang menyehatkan badan, menjernihkan

pikiran dan akhirnya tubuh kita adalah tubuh yang cinta ibadah (Sagiran,

2014: 174-175).

Page 71: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

55

BAB IV

ANALISIS NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH

SHALAT KARYA SAGIRAN DAN APLIKASI GERAKAN SHALAT

DALAM KEGIATAN SEHARI-HARI

A. Analisis Nilai Kesehatan Fisik dan Mental Dalam Ibadah Shalat Karya

Sagiran

1. Berdiri. Sebenarnya, kalau kita mengembangkan shalat ini, berdiri pun

pada saat shalat dapat dimanfaatkan untuk melatih keseimbangan tubuh

dan konsentrasi. Kalau belum bisa mulai dari awal shalat sampai

berakhirnya shalat berarti keseimbangan tubuh dan konsentrasi kita belum

optimal, dan artinya, ada ujung-ujung saraf keseimbangan kita yang

tersalut pengapuran, kering bahkan tidak nyambung. Kemudian kalau mau

lebih berat lagi, coba lakukan sambil melihat ujung titik hidung, jangan

berkedip. Pertama-tama mata akan terasa perih dan ingin menutup. Kalau

ditahan terus, akan mengaktifkan kelenjar air mata, dan kita dapat berurai

air mata, kepala terasa mau pecah. Dan kalau kita berhasil melakukan

teknik ini, mata akan terang, pikiran akan tenang, konsentrasi akan

meningkat. Mungkin ini yang dimaksudkan bakwa khusyu‟ itu sangat

berat sekali dan kalau kita bisa khusyu‟ dalam menerapkan teknik ini, akan

dapat membantu menjaga sistem saraf halus yang jumlahnya jutaan di

tubuh kita (Madya Wratsangka & Sagiran, 2006: 45).

Page 72: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

56

2. Takbiratul Ihram, mengangkat tangan, membuka dada, menarik napas,

memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan

untuk diisi ke mata, telinga, mulut, bagian otak pengatur keseimbangan

tubuh sehingga membuka mata, telinga kita dan menjaga keseimbangan

tubuh. Kemudian bersedekap, menjepit pembuluh darah balik pada lengan

kiri sehingga pembuluh darah yang di telapak tangan atas akan

mengembang. Semakin lama bacaan dan tetap dijepit, semakin tinggi

tekanan darahnya. Begitu takbir untuk rukuk, darah yang telah dicuci di

telapak tangan akan langsung disemprotkan dengan kecepatan tinggi,

mengisi kembali pembuluh darah yang ada di mata telinga, atau seluruh

bagian kepala. Kebiasaan ini akan menyembabkan keseimbangan tekanan

darah antara bagian kanan dan kiri tubuh kita sampai ke ujung jari kita.

Bahkan sebenarnya kekuatan tangan kanan dan kiri bisa menjadi sama.

Makna yang lebih dalam dari bersedekap adalah pada pergelangan tangan

terdapat banyak sekali saraf sensorik, motorik, yang apabila terjerit

pengapuran akan mengganggu organ tubuh kita (Madya Wratsangka &

Sagiran, 2006: 43).

3. Rukuk. Kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang dan

merupakan saraf sentral beserta sistem aliran darahnya, dapat dirawat

dengan melakukan gerakan rukuk yang maksimal. Tuas sistem keringat

yang terdapat di punggung, pinggang, paha, dan betis belakang dapat

dirawat dengan gerakan rukuk. Tulang leher, tengkuk, atau saluran saraf

memori, dapat dengan baik dijaga kelenturannya dengan gerakan rukuk.

Page 73: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

57

Rukuk yang ditekuk maksimal, hingga memegang pangkal kaki dapat

berguna untuk menarik urat pinggang, sehingga dapat mencegah sakit

pinggang, awal dari sakit ginjal. Kelenturan saraf memori dapat dijaga

dengan gerakan rukuk ini yang mengangkat kepala secar maksimal, mata

menghadap ke depan (Madya Wratsangka & Sagiran, 2006: 41).

4. Waktu berdiri dari rukuk dapat disertai mengangkat tangan akan

menyebabkan darah turun langsung dari kepala ke arah bawah,

menyebabkan bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan

berkurang tekanan darahnya, sehingga dapat menjaga saraf keseimbangan

tubuh kita dan berguna untuk mencegah terjadinya pingsan dengan tiba-

tiba (Madya Wratsangka & Sagiran, 2006: 41).

5. Pada saat sujud pembuluh darah nadi balik, di kunci di pangkal paha

sehingga tekanan darah akan lebih banyak dialirkan kembali ke jantung

dan dipompa ke kepala. Apabila disertai dengan menarik napas dalam-

dalam, ditahan, kemudian ditekuk untuk sujud hingga terasa aliran darah e

kepala selama mungkin akan memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke

otak atau kepala, mata, telinga, leher, pundak, hati. Teknik sujud ini

banyak manfaatnya, tergantung variasi yang kita kembangkan. Misalnya,

kalau kita ingin merawat saraf pikiran di kening kita, kita dapat

memberikan tekanan kepada kening kita, digiling dari kiri ke kanan, bolak

balik atau digiling sambil ditekan dari atas ke bawah pada lingkaran ubun-

ubun, atau ditekan tepat pada area alis mata kiri bergantian kanan. Untuk

menambah tekanan, dapat dilakukan sambil bertumpu pada lutut, kalau

Page 74: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

58

kurang keras tumpuan pada pangkal ujung jari kaki dan diseimbangkan

dengan menggunakan telapak tangan. Kalau kita ingin merawat kelenturan

pergelangan tangan supaya sistem pembakaran ditelapak tangan optimal,

kita tekuk maksimal mungkin sampai 90 derajat atau tegak dan ditekan

pada ruas-ruas jari. Kalau ingin bertenaga di ujung jari, kepala kita

diangkat kira-kira 1 cm, dimajukan sejauh mungkin, sehingga titik berat di

ujung jari, tarik dan tahan napas, samapai kepala bergetar dan dilakukan

selama mungkin sampai seperti kehabisan napas, baru diangkat kembali

kepalanya. Lakukanlah hingga keluar keringat, dan kepala, leher, pundak

terasa ringan dan nyaman (Madya Wratsangka & Sagiran, 2006: 42-43).

6. Duduk di antara dua sujud (duduk perkasa), dimana kedua belah kaki,

seluruh jari-jari kakinya ditekuk, akan dapat menyeimbangkan sistem

elektrik dan saraf keseimbangan tubuh kita, juga dapat memperbaiki dan

menjaga kelenturan saraf keperkasaan yang banyak terdapat pada bagian

paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai ke ibu jari kaki.

Kelenturan saraf keperkasaan ini dapat mencegah penyakit diabetes, sulit

buang air kecil, prostat, dan hernia. Duduk di antara dua sujud ini terdapat

bacaan ampunan dosa. Dan ini bukan bacaan kebetulan, kenapa?

Rahasianya adalah di cekungan mata kaki dalam dan luar banyak terdapat

ujung saraf yang merupakan tombol tekuk untuk membuang endapan

listrik negatif dari organ tubuh kita, jantung, paru-paru, hati, limpa, perut,

alat vital, otak, atau kepala yang mengarah ke ujung-ujung jari. Dalam

melakukan gerakan duduk di antara dua sujud, kita jarang lama dan benar

Page 75: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

59

sehingga titik getar tersebut tidak bekerja dengan baik untuk mengeluarkan

endapan listrik negatif yang menyebabkan penyakit atau daya tahan tubuh

kita berkurang. Jarang yang kuat dipijat pada cekungan mata kaki ini.

Padahal di sinilah letak ampunan dosa tersebut berupa keluarnya endapan

listrik negatif dari dalam tubuh kita. Kalau Nabi Adam dan Hawa harus

tersiksa jalan kaki selama seratus tahun untuk ampunan dosa karena tidak

takwa, maka umat Nabi Muhammad SAW sebenarnya diberikan

kemudahan untuk ampunan dosa, yaitu sabar menahan rasa sakit,

implementasi gerakan shalat yang efektif dan aplikasi/amalan bacaan

shalat di antara dua sujud (amal shaleh, bukan amal salah) (Madya

Wratsangka & Sagiran, 2006: 41-42).

7. Tasyahud awal (duduk pembakaran) jika agak lama sehingga lipatan paha

dan betis bertemu, akan mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat

mencegah pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki tertekan

sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki mulai dari mata kaki

sehingga pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini akan

menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita (Sagiran,

2006: 41). Tasyahud awal sebaiknya dilakukan seperti yoga atau duduk

bersimpuh, kedua telapak kaki sama-sama dilipat, tumit berada di samping

pinggang, dan pantat menempel ke lantai. Kalau ini dilakukan semenjak

anak-anak, pasti tidak susah. Kalau dapat dilakukan dan dibiasakan sampai

usia tua pun tubuh akan tetap lentur. Duduk seperti ini akan menarik urat

saraf terutama pada pangkal paha sampai lutut, sehingga mencegah

Page 76: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

60

mengapuran, sakit tenggorokan, dan memurnikan kelenjar liur. Kalau agak

lama, panhkal kaki atas agak ditekan dan digiling ke kiri dan kanan akan

menghasilkan tenaga panas di telapak kaki atas, serta menjaga kelenturan

saraf penopang tubuh dan keseimbangan tubuh. Jika duduk begini agak

lam, di atas 15 menit akan menyebabkan telapak kaki teraliri darah secara

maksimal karena pembuluh darah balik ditekan/dikunci. Biasanya, untuk

pertama kali akan kesemutan, yang menandakan masih banyak pembuluh

darah kita yang tersumbat. Membiasakan duduk seperti ini pada waktu

mendengarkan khutbah jumat, akan sangat bermanfaat dan membuat kita

tidak mengantuk. Kalau kita kembangkan teknik ini dengan mengangkat

tangan ke atas sambil menarik napas dalam-dalam, kemudian dengan kaki

yang tetap dilipat, perlahan-lahan dengan konsentrasi tinggi kita rebahkan

badan kita, lalu angkat pantat kita, gunakan tumpuan pada batok kepala

belakang tekan akan giling, sangat baik untuk menjaga titik-titik saraf

pada kepala kita untuk merawat memori, dan keseimbangan tubuh. Setelah

gerakan ini, sembari memaksimalkan oksigen (tetap tahan napas)

kemudian pelan-pelan kita angkat kepala kita untuk duduk kembali dengan

mengeraskan urat saraf pada perut bawah. Jika belum bisa berarti saraf

perut dan saraf pinggang kita masih lemah atau belum optimal. Jika ini

dilatih terus setelah selesai shalat dengan kemauan tinggi, dijamin tidak

akan sakit perut, buang air besar lancar, menstruasi lancar, bebas sakit

pinggang, tidak mudah pikun, tubuh menjadi ringan dan lentur. Mahasuci

Allah yang menciptakan shalat, supaya manusia sehat, selamat, serta

Page 77: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

61

hemat. Gerakan ini dapat memperkokoh saraf pada pangkal lutut dan kalau

kita sudah dapat bertumpu menggunakan lutut agak lama, akan

memperbaiki saraf keperkasaan (Madya Wratsangka & Sagiran, 2006: 43-

44).

8. Tasyahud akhir. Gerakan ini sebenarnya lebih baik dari gerakan bersila,

karena pada gerakan ini tulang kering yang seperti mata pisau tapi tumpul

diletakkan di cekungan telapak kaki kiri dengan jempol kaki ditekuk.

Sebenarnya, kalau gerakan ini kita manfaatkan dengan cara kita pegang

pergelangan kaki kanan, lalu tekan dan giling di sepanjang area cekungan,

akan berguna untuk membongkar pengapuran pada cekungan kaki kiri,

supaya saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan

terjaga dengan baik sehingga konsentrasi akan meningkat atau terjaga.

Tangan kiri yang diletakkan di atas dengkul kiri dapat digunakan untuk

mendeteksi fungsi atau tidaknya ujung saraf di cekungan di sekitar lutut

(Madya Wratsangka & Sagiran, 2006: 44-45).

9. Gerakan Salam. Gerakan ini kalau dilakukan secara maksimal dengan

menarik urat leher bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Makna

dari gerakan ini adalah kita harus menjaga jangan sampai ada urat leher

kering, kaku, tersalut kista/benjolan. Jika urat saraf jantung yang kering,

akan mengganggu fungsi jantung jika urat paru-paru kering, akan

menyebabkan sakit paru-paru bahkan paru-paru bisa stop. Jika di leher

banyak benjolan akan mengganggu kecerdasan, konsentrasi, atau

keseimbangan tubuh. Sebab di leher itu ada urat saraf yang sangat penting

Page 78: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

62

untuk dijaga, seperti urat saraf paru-paru dan jantung. Kalau kering bisa

menyebabkan kematian (Madya Wratsangka & Sagiran, 2006: 45).

Selanjutnya penulis ingin memaparkan pendapat atau konsep lain

tentang analisis gerakan shalat bagi kesehatan. Pemaparan ini dimaksudkan

untuk mengetahui posisi pemikiran Sagiran diantara penulis-penulis lain

sebagai bahan perbandingan.

Lukman Hakim Saktiawan (2007: 93-141) dalam buku Keajaiban

Shalat Menurut Ilmu Kesehatan China. Menanamkan pola hidup sehat

melalui gerakan shalat yaitu:

1. Berdiri tegak menghadap kiblat

Kepala agak menunduk ke depan membuat tulan leher pada bagian sendi

atas mengalami peregangan otot ringan, badan tegak ruas-ruas tulang

belakang mengalami penyempurnaan letak, posisi berdiri tegak membuat

aliran sistem dan pola saraf menjadi lancar, posisi kedua telapak kaki

sejajar dan lurus membentuk jaringan otot kaki yang kokoh

Imam Al-Ghazali berpendapat tentang mengarahkan pandangan ke tempat

sujud “menundujjan kepala lebih dekat ke khusyuk dan lebih

menenangkan mata. Sebaiknya membatasi pandangan di atas sajadah saja.

Hal ini membantu mencegah melayangnya pikiran”

Petunjuk Nabi “apa yang membuat orang-orang mengangkat

pandangan ke langit ketika shalat? Hendaklah mereka berhenti

melakukannya atau (kalau tidak) niscaya akan tersambar

penglihatan mereka”. (HR. Bukhari)

2. Takbiratul Ihram

Page 79: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

63

Kedua tangan terangkat menimbulkan kontraksi otot dan sistem saraf pada

pundak. Membantu membuka saluran-saluran dari kepala ke tangan dan

melepaskan tekanan di kepala, otot dan rongga dada mengalami tarikan

ringan, membantu pernafasan, kedua tangan terlipat di depan badan

merupakan pemijatan ringan pada titik-titik saraf di tangan yang

merupakan saluran chi, sirkulasi darah menjadi lebih baik, mencegah

rematik

3. Ruku‟

Kepala/otak terjadi peningkatan fungsi otak keseimbangan, tangan

menopang tubuh di lutut yaitu terjadi proses pemijatan ringan di jalur hati

dan kantong empedu, bagian pinggang sistem saraf yang sangat banyak

terdapat di pinggang menjadi terpaci, bagian punggung otot meregang,

gerbang-gerbang chi terstimulasi dan aliran chi menjadi lancar, tulang

belakang menjadi lentuk, dan pada bagian belakang kaki terjadi proses

peregangan yang membantu merilekskan otot-otot yang kaku dan

membuka saluran-saluran yang tersumbat.

Petunjuk Nabi meluruskan punggung “Jika Rasulullah SAW

ruku‟ lalu diletakkan segelas air di atas punggungnya, maka

airnya tidak akan tumpah.” (HR. Nasa‟i).

“Tidak memadai shalat seseorang jika dia tidak meluruskan

punggungnya pada waktu ruku‟ dan sujud.” (HR. Lima Imam

Hadits).

4. I‟tidal

Gerakan bangkit memfungsikan otot-otot punggung, pinggang aktif dan

terkontraksi dengan semua jaringan otot di punggung dan paha.

Page 80: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

64

Meluruskan punggung dan diam sejenak “Jika Nabi SAW

mengangkat kepala dari ruku‟, beliau tidak sujud sebelum

berdiri lurus terlebih dulu.” (HR. Muslim).

5. Sujud

Pada bagian kepala yaitu letak kepala yang turun memperlancar aliran

darah sekaligus oksigen ke otak, pikiran menjadi tenang. Dinding urat nadi

otak terlatih menerima aliran darah yang deras. Ini juga mencegah

kematian akibat pecahnya urat darah di otak. Dan padan bagian dada

sewaktu menarik nafas dalam sujud, tulang dada terangkat dan maju.

Rongga dada bertambah besar dan paru-paru berkembang baik dan dapat

mengisap udara secara lebih optimal.

“Aku diperintahkan agar sujud dengan tujuh anggota badan:

kening dan hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua

telapak kaki.” (HR. Muslim dan Nasa‟i).

6. Iftirasy (duduk di antara dua sujud)

Dalam sikap ini, kita duduk dengan pangkal paha. Saraf pangkal paha

besar terpijit. Pijitan ini menghindarkan kita dari penyakit pangkal paha.

Posisi ini juga mencegah penyakit wasir.

Duduk tasyahud awal yaitu kaki kiri menyangga beban badan untuk

menstimulasi banyak impuls seperti kandung kemih, limfatik, pinggul.

Jari-jari kaki kanan meregang seperti impuls tenggorokan, impuls telinga,

impuls mata.

Duduk tasyahud akhir yaitu jari-jari kaki kanan yang berdiri menguatkan

otot-otot telapak kaki, mencegah penyakit telapak kaki rata. Tumit kiri

Page 81: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

65

menekan daerah perinium yaitu mencegah penyakit wasir dan varises pada

paha dan betis.

7. Salam (menengokkan kepala ke kanan dan ke kiri)

Pada bagian kepala yaitu otot-otot dan jaringan saraf mengendur.

Peredaran darah, oksigen dan chi (energi) ke otot menjadi lancar. Pikiran

jernih. Pada bagian leher yaitu otot-otot leher dan tengkuk menjadi kuat.

Sirkulasi darah menjadi lebih baik. Gerbang chi tidak tersumbat dan chi

dapat lancar berredar.

Menengokkan wajah dengan penuh “Rasululah SAW melakukan

salam ke kanan dan ke kiri sehingga terlihat putihnya pipi

beliau (dari belakang).” (HR. Muslim).

B. Aplikasi gerakan shalat dalam kehidupan sehari-hari

1. Shalat sebagai sumber keimanan dan ketentraman

Keimanan dan ketentraman adalah dua unsur yang membentuk

kepribadian dan rupa orang mukmin. Ketika keimanan pada diri seorang

muslim telah sempurna, maka ia akan menjadi benteng serta penyelamat

dari segala bahaya dan kesengsaraan lahir maupun batin (Al-Khuli, 2012:

163).

Kita memang tidak memungkiri suatu kenyataan bahwa

pengaruh lingkungan secara langsung maupun tidak langsung juga

mempengaruhi fisik dan jiwa manusia. Shalat bagaikan hembusa angin

segar dan harum yang menghilangkan polusi dan bau pada udara. Shalat

bagaikan besi yang dapat menghancurkan batu. Shalat dapat

Page 82: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

66

memecahkan gumpalan keputusasaan dan penderitaan (Al-Khuli, 2012:

163). Oleh karena itu, Allah SWT berfirman:

واستعينجوا بالصمب والصمالة وإن مها لكبرية إال على الاشعي

“jadilah shalat dan sabar sebagai penolongmu. Dan

sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi

orang-orang yang khusyu‟.” (QS. Al-Baqarah: 45)

Allah telah menjadikan shalat sebagai suatu sarana meminta

pertolongan untuk mengatasi berbagai penyakit, penderitaan, dan

kekotoran dunia. Betapa ketegangan saat ini telah menimpa banyak orang

dari setiap lapisan masyarakat, karen banyaknya kesulitan ang dialami

oleh individu, baik secara materi maupun spiritual. Apalagi, semakin

bertambahnya problem sering tidak sesuai dengan harapan dan impian.

hal itu menyebabkan terjadinya kecemasan dan ketegangan (Al-Khuli,

2012: 164).

Seorang muslim sejati akan selalu berlindung kepada Allah

Yang Maha Mendengar dan Melihat. Dialah Sang Penguasa segala

sesuatu. Kepada-Nya-lah segala urusan yang baik dan buruk. Seorang

muslim akan selalu menumbuhkan hubungan antara dia dan Allah yaitu

melalui shalat. Bila jalinan ini kokoh, maka manusia berada dalam

tempat yang selamat, karena dia selalu bersama Allah (Al-Khuli, 2012:

165).

Bila manusia menumpahkan segala problem yang dialaminya,

maka ia tidak perlu khawatir akan tersebarnya rahasia pribadinya. Karena

Page 83: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

67

Allah Maha Bijaksana dan Maha Menutupi segala rahasia. Tidak ada

sesuatupun yang tersembunyi di mata Allah. Karena Allah Maha

Mengetahui segala rahasia dan segala sesuatu yang disembunyikan.

Mungkin seseorang yang sedang tegang akan khawatir mengungkapkan

segala problemnya kepada orang lain. Sehingga ia semakin ertambah

bingung dan tegang. Tetapi berlindung hanya kepada Allah dan

mencurahkan segala problem jiwanya, akan membuat orang itu tentram

secara sempurna (Al-Khuli, 2012: 166).

Berlindung kepada Allah saat ditimpa kesulitan sudah menjadi

sifat alamiah jiwa. Jalinan manusia dapat Zat Yang Maha Kuat dan Maha

Besar akan memberikan rasa bagi manusia bahwa ia selalu bersama

dengan Zat Yang Maha Kuat, Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan Maha

Besar. Bila manusia mencurahkan segala ketakutan dan ketegangannya

kepada Allah, maka tenanglah jiwanya dan terhentilah segala keluh

kesahnya (Al-Khuli, 2012: 166).

Keteganggan dan kesulitan tersebut tdak dapat diobati kecuali

orang yang benar-benar beriman kepada Allah. Dalam hal ini Allah SWT

berfirman:

شعون )٢( ـ ين ه ف صلتہم خ ل لمؤمنون )١( ٱ

قد ٱفلح ٱ

“sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu

orang-orag yang khusyu‟ dalam sembahyangnya. (QS. Al-

Mu‟minun: 1-2)

2. Shalat sebagai sarana Berkomunikasi bagi Hamba dengan Allah.

Page 84: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

68

Shalat adalah komunikasi antara hamba dengan Tuhannya bila

seorang mukmin memperhatikan dan memikirkan apa yang ia ucapkan di

dalam shalatnya, maka ia akan memasukkannya ke dalam hati walaupun

seberat gunung (Al-Khuli, 2012: 167-168).

Bila seorang muslim berfikir bahwa di dalam shalatnya dia

sedang berbicara dengan Tuhannya Allah SWT., maka haruslah ia

melakukanya dengan khusyu‟, jiwa dan hati yang tenang. Maka shalat

menjadi jalinan yang bersinar, yang dapat melepas segala kesulitan dan

kesusahan (Al-Khuli, 2012: 168).

3. Shalat sebagai sarana mendapatkan keberuntungan

Shalat adalah tiang agama. Oleh karena itu, Allah SWT

menghubungkan shalat dengan keberuntungan orang muslim yang

menaiki tangga keimanan (Al-Khuli, 2012: 169-170). Allah SWT

berfirman:

شعون )٢( ـ ين ه ف صلتہم خ ل لمؤمنون )١( ٱ

قد ٱ فلح ٱ

“sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu

orang-orang yang khusyu‟ dalam sembahyangnya.” (QS. Al-

Mu‟minun: 1-2).

Kata Al-Falah (keberuntungan) pengertiannya luas.

Mendapatkan sesuatu yang diinginkan manusia adalah keberuntungan.

Dapat memiliki kebugaran dan kesehatan merupakan salah satu

keberutungan, merasa bahagia, tenteram, dan tenang adalah kebahagiaan.

Jauh dari faktor-faktor ketegangan, kesusahan, dan tekanan jiwa maupun

mental, juga merupakan keberuntungan (Al-Khuli, 2012: 170).

Page 85: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

69

4. Shalat memuat bacaan Al-Qur‟an yang menjadi Obat

Al-Qur‟an merupakan obat (penawar) bagi manusia. Allah SWT

telah menyebutkan hal itu secara terang-terangan dalam beberapa ayat

Al-Qur‟an (Al-Khuli, 2012: 171). Allah SWT berfirman:

ؤمني وال يزيدج الظمالمي إال خسارا و شفاء ورحة للمج ون جن زيلج من القجرآن ما هج

“Dan kami turunkan dari Al-Qur‟an suatu yang menjadi

penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Al-

Isra‟: 82).

5. Shalat adalah pencegah dosa-dosa

Shalat mencegah perbuatan keji dan munkar (Al-Khuli, 2012:

186). Allah SWT berfirman:

هى عن الفحشاء اتلج ما أجوحي إليك من الكتاب وأقم الصمالة إنم الصمالة ت ن

نكر ولذكرج اللمه أكب رج واللمهج ي علمج ما تصن عجون والمج

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab

(Al-Qur‟an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu

mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan

sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar

(keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah

mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-„Ankabut: 45).

6. Shalat dapat mengusir rasa sepi

Perasaan kesepian merupakan salah satu hal yang menjadi

perhatian para dokter kejiwaan saat ini. Karena perasaan ini memberikan

reaksi tertentu pada tubuh manusia, sehingga ia terancam oleh perasaan

tegang (tertekan). Membiasakan shalat jamaah lima kali dalam sehari,

menuntut seseorang keluar dari rumahnya menuju masjid setiap hari.

Page 86: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

70

Saat di masjid, seseorang akan bertemu dengan saudara-saudaranya, yang

memberi kesempatan kepada mereka untuk bercakap-cakap dan

berinteraksi, antara satu dengan yang lain sebelum dan sesudah shalat

(Al-Khuli, 2012: 193). Allah telah menganjurkan untuk shalat berjamaah

dalam Al-Qur‟an pada surat Al-Baqarah ayat 43:

وا الصمالة وآتجوا الزمكاة واركعجوا مع الرماكعي وأقيمج

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beseta

orang-orang yang rukuk”. (QS. Ql-Baqarah: 43)

7. Shalat dapat mencegah rasa takut dan keluh-kesah

Pada dasarnya manusia juga memiliki watak jenuh dan

jemu,tidak sabar menghadapi cobaan dan tidak bersyukur ketika

mendapat nikmat. Jika ditimpa kesusahan berupa kemiskinan, sakit atau

ketakutan, ia sangat berkeluh kesah. Tetapi jika mendapat kebaikan

berupa kaya, sehat atau rezeki melimpah menjadi bakhil (Al-Khuli, 2012:

199). Allah SWT berfirman:

لخي منوعا ه ٱ ذإ مس

جزوعا )٢٢( وإ لش

ه ٱ ذإ مس

ـن خلق هلوعا )١١( إ نس

ل ن ٱ

إ

مون )٢٣( ين ه عل صلتہم دإٮ ل

ني )٢٢( ٱ لمصل

ل ٱ

)٢١( إ

“Sesungguuhnya manusia diciptakan (dengan tabiat) sudah

berkeluh kesah serta kikir. Jika ditimpa kesusahan ia berkeluh

kesah. Tetapi jika ia mendapat kebaikan ia amat kikir. Kecuali

orang-orang yang mengerjakan shalat, dan tetap mengerjakan

shalatnya. (QS. Al-Ma‟arij: 19-23).

Allah telah memuji hamba-Nya, yaitu mereka-mereka yang

membiasakan shalat. Karena orang yang suka berkeluh-kesah sangat

Page 87: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

71

rakus dan sedikit kesabaran. Sedangkan shalat mengajarkan kepada

mereka yang melakukannya, untuk tidak terjebak dan tidak hanya

memberi perhatian kepada dunia saja. Sebab, mereka sadar bahwa dunia

tidak menjadi ukuran di hadapan Allah (Al-Khuli, 2012: 200).

Page 88: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

72

BAB V

PENUTUP

Pada bab lima ini merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan

bab sebelumnya dan saran-saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis penulis tentang Mukjizat

Gerakan Shalat menurut Sagiran maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Mukjizat gerakan shalat menurut Sagiran: Takbiratul ihram (gerakan ini

melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan),

ruku‟ (postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang

belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf),

i‟tidal (gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan

yang baik. Organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan

pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih

lancar), sujud (aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak.

Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa

mengalir maksimal ke otak), duduk (saat iftirosy, posisi ini

menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan

penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria

sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin

pria (prostata) dan saluran vas deferens), salam (relaksasi otot sekitar

Page 89: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

73

leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini

mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah).

2. Aplikasi shalat sehat dalam kegiatan sehari-hari adalah shalat sebagai

sumber keimanan dan ketentraman, shalat sebagai sarana berkomunikasi

bagi hamba dengan Allah, shalat sebagai sarana mendapatkan

keberuntungan, shalat memuat bacaan Al-Qur‟an yang menjadi Obat,

shalat adalah pencegah dosa-dosa, shalat dapat mengusir rasa sepi, dan

shalat dapat mencegah rasa takut dan keluh-kesah.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang mukjizat gerakan shalat menurut

Dr. Sagiran, maka beberapa saran yang perlu penulis sampaikan, yaitu:

1. Mengingat pelaksanaan sholat tepat waktu dan rutin merupakan

kewajiban bagi umat muslim dan memiliki banyak manfaat pada diri kita

maka hendaklah setiap umat islam menanamkan keyakinan hal tersebut

dalam hati masing-masing dan melaksanakan sesuai dengan ketentuan

islam sebagaimana umat-umat terdahulu melaksanakannya.

2. Shalat dapat memberikan manfaat yang luar biasa pada kesehatan, oleh

karena itu kita shalat aslinya adalah kebutuhan kita sendiri. Maka jangan

pernah tinggalkan shalat.

3. Perbanyak kembali pengetahuan kita tentang manfaat dari gerakan shalat.

Karena di dalamnya ada banyak sekali manfaat-manfaat dari gerakan

takbiratul ihram sampai gerakan salam.

Page 90: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Syauqi Zein. 2015. Refresh dan Install Ulang Otakmu dengan Shalat.

Yogyakarta: Sabil.

Arif, Masykur. 2012. Sujud sebagai Terapi Berbagai Gangguan Kesehatan.

Jogjakarta: Najah.

Arifin, Gus. 2009. Sudah Benarkah Shalat Kita?. Jakarta: PT Gramedia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Daradjad, Zakiah. 1985. Kesehatan Mental. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Ensiklopedia Nasional Indonesia. 1990. Jakarta: Cipta Adi Pustaka

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: Rajawali Pers.

Fadhilah, Tayyib. 2012. Fadhilah-fadhilah Ajaib Shalat Rawatib. Yogyakarta:

DIVA Press.

Hadi, Sutresno. 1990. Metodologi Resarch. Yogyakarta. Andi Offset.

Hakim, lukman Saktiawan. 2007. Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan

Cina. Bandung: PT Mizan Pustaka.

. 2007. Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan Cina. Bandung: PT Mizan

Pustaka.

Page 91: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

Khuly, Hilmy. 2007. Mukjizat Kesehatan Gerakan Shalat. Jogjakarta: Hikam

Pustaka.

Kumayi, Sulaiman. 2007. Shalat Penyembahan dan Penyembuhan.Jakarta:

Erlangga.

Masykur, M. Syafii. 2012. Menajamkan Otak dengan Shalat. Jakarta: Citra

Risalah.

Mifflen, Frank J, Sydney C. Mifflen. 1986. Sosiologi Pendidikan. Bandung:

Tarsito

Mudzakir. 2003. Kesehatan Mental. Jakarta: Gema Insani Press.

Muhadjir, Noeng. 1992. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake

Sarasin.

Nizar, Muhammad ad-Daqqar. 2013. Keajaiban Ibadah Secara Medis. Jakarta

Selatan: PT Suka Buku.

Rachman, Fauzi. 2007. Shalat Khusu‟ Enjoy Aja!. Jakarta: Gema Insani Press.

Rif‟ah, Ibnu Ash-Shilawy. 2010. Panduan Lengkap ibadah Shalat. Jakarta: Suka

Buku.

Sagiran. 2014. Mukjizat Gerakan Shalat. Jakarta: Qultum Media.

Syafi‟i, Jalal. 2009. Dahsyatnya Gerakan Shalat. Jakarta: Gema Insani.

Sudarto. 1997. Metode Penelitian Filsafat. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Sukmadinata, Nana Saodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Page 92: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

Wratsongko Madyo, Sagiran. 2006. Mukjizat Gerakan Shalat. Jakarta: Qultum

Media.

Zuchdi, Darmiyati. 2011. Pendidikan karakter dalam perspekif teori dan praktik.

Yogyakarta: UNY press

Page 93: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai

LAMPIRAN

Page 94: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai
Page 95: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai
Page 96: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai
Page 97: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai
Page 98: NILAI-NILAI KESEHATAN FISIK DAN MENTAL DALAM IBADAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1942/1/SKRIPSI RUMI.pdf · “Mukjizat Gerakan Shalat Dalam Perspektif Sagiran” sesuai