nilai hasil tes keterampilan berhitung siklus ii
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG
MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN MELALUI
METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SDN 02
JATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh :
LISTINA NURIS SYAMSIYAH
K7107007
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG
MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN MELALUI
METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SDN 02
JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh :
LISTINA NURIS SYAMSIYAH
K7107007
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Strata 1 (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
Upaya Meningkatkan Keterampilan Berhitung Matematika Pokok Bahasan
Perkalian melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II SDN 02 Jaten
Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.
Oleh :
Nama : Listina Nuris Syamsiyah
NIM : K7107007
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada Hari : Selasa
Tanggal : 29 Maret 2011
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Prof. Dr. St. Y. Slamet, M. Pd.
NIP. 19461208 198203 1 001
Pembimbing II
Dra. Siti Kamsiyati, M. Pd.
NIP. 19580620 198312 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :
Upaya Meningkatkan Keterampilan Berhitung Matematika Pokok Bahasan
Perkalian melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II SDN 02 Jaten
Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.
Oleh :
Nama : Listina Nuris Syamsiyah
NIM : K7107007
Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Selasa
Tanggal : 12 April 2011
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Kartono, M.Pd 1. …………..
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd 2. …………...
Anggota I : Prof. Dr. St. Y. Slamet, M.Pd 3. …………..
Anggota II : Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd 4. ……………
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP.19600727 198702 1 001
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Listina Nuris Syamsiyah. K7107007. UPAYA MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERHITUNG MATEMATIKA POKOK BAHASAN
PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA
KELAS II SDN 02 JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN
2010/2011, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan keterampilan berhitung
matematika dalam pokok bahasan perkalian di kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar
melalui Metode Jarimatika.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus. Tiap
siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi,
dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN 02 Jaten
Karanganyar yang berjumlah 50 anak. Teknik pengumpulan data digunakan
teknik observasi, tes, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data
yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif dan teknik analisis
kritis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika melalui metode jarimatika dapat meningkatkan keterampilan
berhitung siswa perkalian siswa kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar. Hal ini
terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa
54,2 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 56%, siklus I nilai rata-rata
kelas 73,97 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 76% dan siklus II nilai
rata-rata kelas meningkat menjadi 84,06 dengan presentase ketuntasan klasikal
sebesar 88%. Selain itu, Kegiatan guru dan siswa yang diamati pada lembar
observasi juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil yang menyatakan bahwa kegiatan guru pada siklus I adalah 2,2 atau
sedang dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 2,567 atau tinggi.
Sedangkan skor kegiatan siswa pada siklus I adalah 3,367 atau cukup dan
meningkat menjadi 4,267 atau tinggi. Berdasarkan wawancara dan penyebaran
angket minat siswa yang telah dilakukan, Minat dari 50 siswa pada pembelajaran
dengan metode jarimatika pada pokok bahasan perkalian 76% dinyatakan baik.
Hal ini disimpulkan bahwa siswa berminat dan senang terhadap metode
jarimatika. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
dengan menggunakan Metode Jarimatika dapat meningkatkan keterampilan
berhitung pokok bahasan perkalian melalui metode jarimatika pada siswa kelas II
SDN 02 Jaten tahun pelajaran 2010/2011.
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Listina Nuris Syamsiyah. K7107007. EFFORT TO IMPROVE
MATHEMATICAL ACCOUNTING SKILL IN TOPIC
MULTIPLICATION TROUGH JARIMATIKA METHOD ON STUDENTS
IN THE SECOND GRADE OF SDN 02 JATEN KARANGANYAR IN
ACADEMIC YEAR 2010/2011, Script. Surakarta: Pedagogic and Education
Science of Sebelas Maret University. 2011. Purpose of this research is to increase mathematical accounting skill in the
topic of multiplication in the class II of SDN (State Elementary School) 02 Jaten
Karanganyar trough Jarimatika method.
The form of the research is classroom action research is conducted in 2
cycles. Every cycle consists of 4 stages, they are planning, observation action,
implementation, and reflection. The subject is student of class II SDN 02 Jaten
Karanganyar which is in amount 50 students. Data collecting techniques are
observation, test, interview, and documentation technique. Data analysis
technique in this research is two techniques. They are Comparative descriptive
analysis technique and critical analysis technique .
Based on the result of the research, it can be concluded that Mathematic
teaching trough Jarimatika method can increase mathematical accounting skill in
the topic of multiplication in the 2nd
grade of SDN (State Elementary School) 02
Jaten Karanganyar. It is proved that in initial condition before performing an
action, average point of student is 54,2 with percentage classical successes is in
amount of 56 %, in the first cycle class average point is 73.97 with percentage of
classical successes 76 % and in the second cycle, the average point of class
increase to 84.06 with percentage of classical successes amounting 88 %. n
addition, the activities of teachers and students were observed in the observation
sheet also has increased significantly. This can be proved by the results of which
stated that the activities of teachers in the first cycle is 2.2 or under and on the
second cycle increased to 2.567 or higher. While scores of students on the first
cycle is 3.367 or adequate and increased to 4.267 or higher. Based on interviews
and questionnaire interest in students who have already done, Interest of 50
students in the learning method on the subject of multiplication jarimatika 76% of
otherwise good. It is concluded that the students interested and excited to
jarimatika method. Thus, it can be concluded that mathematic teaching with using
Jarimatika method can increase student`s accounting skill on the topic of
multiplication in the second grade of SDN 02 Jaten Karanganyar in academic year
2010/2011.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan
( Q.S. Al-insyirah:6)
Lihatlah kegagalan bila hanya untuk dijadikan pedoman untuk tidak mengulangi
kegagalan itu.
( Yusuf Rizqi )
Mulailah suatu perubahan dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dari sekarang juga
( Aa Gym )
Rasa takut membuat kesalahan adalah kesalahan utama yang menjadikan banyak
orang menua tanpa memampu
( Mario Teguh )
Berterimakasihlah pada orang yang melukai hatimu, karena dia telah membuatmu
kuat!
( Penulis)
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Dengan Menyebut Nama Allah SWT teriring doa dan ungkapan syukur
Alhamdulillah, Kupersembahkan karya sederhana ini kepada :
Alm. Ibunda Terkasih
Kasih sayangmu tak lekang oleh waktu dan Doamu selalu menuntunku
Ayah dan Ibunda Tercinta
Ayah menjadi teladan bagiku untuk menjadi seorang yang baik dan kuat
menghadapi tantangan dalam hidup ini, Ibu seorang motivator hidupku yang
menguatkan hati dan mentalku menghadapi hidup ini.
Kakakku Anang, Istiana, Mia, dan Budi serta keponakanku Faiz, Habib &Afan
Yang selalu memberikan dorongan, nasehat, menjadi inspirator, menjadi tempatku
bersandar dan selalu menghiburku dalam menjalani hidup sehingga membuatku
lebih kuat dan tegar.
Rizqi dan DSCku
Terima kasih selalu menemani dan tak jenuh memberikan semangat, dorongan
dan motivasi untukku serta selalu ada untukku dalam suka dan duka.
Keluarga Besar SDN 02 Jaten
Tempatku menimba ilmu untuk pengalaman profesiku
Almamaterku PGSD FKIP UNS Surakarta
Tempatku belajar mengenai pengalaman, pengetahuan dan kedewasaan
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan Judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berhitung
Matematika Pokok Bahasan Perkalian Melalui Metode Jarimatika Pada Siswa
Kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”ini diajukan
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari
berbagai pihak maka hambatan ini dapat diatasi. Oleh sebab itu pada kesempatan
yang baik ini diucapkan terima kasih yang tulus kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. KRT. Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Drs. H. Kartono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi PGSD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Prof. Dr. St. Y. Slamet, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dra. Siti Kamsiyati, M. Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan
dorongan, semangat dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Drs. Trimo Atmojo selaku Kepala Sekolah SDN 02 Jaten Karanganyar
yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Sulistyorini, A.Ma selaku guru kelas II yang telah memberikan bimbingan
dan dukungan.
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
9. Sri Handayani,S.Pd selaku guru senior yang selalu memberikan motivasi,
bimbingan dan bantuan kepada penulis.
10. Keluarga besar SDN 02 Jaten Karanganyar yang banyak memberikan
bantuan dan dorongan.
11. Alm. Ibu Hartini yang selalu mendoakanku di tempat terindah.
12. Bapakku Samsul Anam dan ibuku Mu’alimah terima kasih atas doa,
pengalaman hidup, nasehat dan pengorbanan yang tulus selama ini.
13. Kakak-kakakku Anang Heri Fakhrudi dan Istiana Nur Cahyani terima
kasih atas semangat dan doanya selama ini.
14. Untuk Pengisi Jiwaku, terima kasih atas segala doa, kasih sayang, semangat,
kesabaran dan kesetiaan selama ini.
15. Sahabatku DSC : Ari, Agustina, Rahayu dan Endry yang selalu ada dalam
duka dan sukaku.
16. Teman-teman SI PGSD Reguler angkatan 2007 kelas A: Anik, Ayu, Bekti,
Feni, Ratih, Ipeh, Nana, Neni, Robby, Anis Nur, Anis Ratna, Boby, Nofa,
Dewi, Widi, Wulan, Dina, Endah, Fajar , Erny, Yepe, Fitria, Fitri A,
Haidy, Icha, Iska, Jumanto, Irma, Nurman, Pangky, Sofi, Sahrin, Reni,
Salis terima kasih atas kebersamaannya selama ini
17. Almamaterku Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
18. Serta pihak-pihak terkait yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Disadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi
bahan bacaan yang menarik dan mudah dipahami.
Surakarta, April 2011
Penulis
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7
A. Kajian Teori ................................................................................................ 7
1. Hakikat Keterampilan Berhitung Perkalian.. ................................. 7
2. Hakikat Metode Jarimatika ......................................................... 18
B. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 27
C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 29
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 32
A. Setting Penelitian ...................................................................................... 32
1. Tempat Penelitian ............................................................................ 32
2. Waktu Penelitian .......................................................................... .. 32
B. Subjek Penelitian ...................................................................................... 33
C. Data dan Sumber Data .............................................................................. 33
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 33
E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 36
F. Validitas Data ............................................................................................. 36
G. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 37
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
H. Indikator Ketercapaian ............................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 43
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................................... 43
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ............................................................ 45
1. Kondisi Pra Siklus .................................................................................. 45
2. Deskripsi Siklus I................................................................................... 48
3. Deskripsi Siklus II ................................................................................. 60
C. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................... 74
D. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................................... 80
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .......................................... 85
A. Simpulan..................................................................................................... 85
B. Implikasi ..................................................................................................... 85
C. Saran ........................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 89
LAMPIRAN ...................................................................................................... 92
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Jadwal Penelitian………………………………………………….
Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa kelas II pada Pra
Siklus……………………………………………………………….
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I…
Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika
Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I.........................................
Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Keterampilan Berhitung Perkalian
Siswa kelas II pada Siklus I……………………………………......
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus II…
Persentase hasil Penyebaran angket tanggapan siswa kelas II
mengenai metode jarimatika pada pokok bahasan perkalian………
Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika
Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II..........................................
Data Frekuensi Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Perkalian
Siswa kelas II pada Siklus II……………………………………….
Rata-rata nilai matematika Persentase Ketuntasan Klasikal Diatas
KKM, Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah Keterampilan Berhitung
Perkalian pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II……………...
Hasil Peningkatan Kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran di
kelas melalui Lembar Observasi…………………………………...
32
45
54
56
59
67
69
70
72
80
83
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11
Gambar 12
Gambar 13
Gambar 14
Gambar 15
Gambar 16
Gambar 17
Gambar 18
Gambar 19
Gambar 20
Gambar 21
Formulasi Perkalian Jarimatika 6-10 Menurut Septi Peni W……..
Formulasi Perkalian Jarimatika 6-10 Menurut Dwi S…………….
Kerangka Berpikir…………………………………………………
Model siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suharsimi
Arikunto…………………………………………………………...
Lokasi SDN 02 Jaten Tampak Depan……………………….
Grafik Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Perkalian Siswa kelas
II pada Pra Siklus………………………………………………….
Grafik Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II
dalam pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada
Siklus I……………………………………………………………..
Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I.....................
Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas
II pada Siklus I…………………………………………………..
Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus
II…………………………………………………………….
Grafik Angket Persentase hasil Penyebaran Angket Tanggapan
siswa kelas II mengenai metode jarimatika dalam perkalian………
Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II...................
Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas
II pada Siklus II……………………………………………………
Grafik Perbandingan Rata-rata nilai matematika, Nilai Tertinggi
dan Nilai Terendah Keterampilan Berhitung Perkalian pada
Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II……………………………...
Peningkatan Nilai rata-rata keterampilan berhitung perkalian
matematika pada siswa kelas II sebelum tindakan, siklus I, dan
siklus II…………………………………………………………….
Grafik Hasil Peningkatan Kegiatan guru dan siswa dalam
pembelajaran di kelas melalui Lembar Observasi………………...
Peneliti melaksanakan ijin penelitian dan mengajukan proposal
penelitian kepada Kepala Sekolah SDN 02 Jaten
Karanganyar……………………………………………………
Siswa belajar menghitung perkalian dengan jarimatika secara
berkelompok………………………………………………………..
Guru mengajarkan kepada siswa kelas II mengenai konsep
jarimatika dalam operasi hitung perkalian dan siswa
menirukannya………………………………………………………
Guru meminta salah satu siswa maju ke depan kelas
memperagakan metode jarimatika………………………………....
Guru membimbing siswa yang masih belum paham mengenai
19
20
30
37
44
46
55
56
59
68
69
71
73
81
82
84
92
93
93
94
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Gambar 22
Gambar 23
Gambar 24
Gambar 25
Gambar 26
Gambar 27
Gambar 28
Gambar 29
Gambar 30
Gambar 31
Gambar 32
Gambar 33
Gambar 34
Gambar 35
konsep jarimatika dalam perkalian…………………………….......
Guru menjelaskan perkalian dengan metode jarimatika dan siswa
wajib menirukan dengan benar…………………………………….
Siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan secara
berkelompok yaitu memasang puzzle mengenai perkalian………..
Siswa yang berhasil melaksanakan tugas dengan cepat dan tepat
menerima hadiah atau reward dari guru …………………………..
Siswa belajar konsep perkalian dengan jarimatika dikaitkan
dengan media konkret “sedotan”………………………..................
Siswa menerima penguatan / reward berupa tanda siswa
berprestasi kepada siswa yang berani dan mampu menjawab
pertanyaan dari guru………………………………………………..
Setiap siswa memperagakan jarimatika sebagai tes keterampilan
berhitung perkalian di depan kelas.………………………………...
Siswa mengerjakan tes keterampilan berhitung dengan cepat dan
tepat dalam waktu yang telah ditentukan dengan jarimatika………
Siswa maju ke depan kelas memperagakan jarimatika dalam
materi pokok perkalian…………………………………………….
Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan
yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”…..
Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan
yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”…...
Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan
yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”…...
Peneliti melaksanakan wawancara dengan Kepala Sekolah SDN
02 Jaten…………………………………………………….
Peneliti melaksanakan wawancara dengan Guru Kelas II mengenai
penggunaann metode jarimatika pada materi perkalian……………
Peneliti melaksanakan wawancara dengan guru SDN 02 Jaten
selaku teman sejawat mengenai pelaksanaan pembelajaran
perkalian matematika oleh guru kelas II…………………………..
Peneliti membagikan angket kepada siswa mengenai kesan dan
minatnya terhadap metode jarimatika……………………………..
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
99
100
100
101
101
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Dokumentasi Penelitian…………………………………………...
Silabus Matematika Pokok Bahasan Perkalian Kelas II Siklus I….
Silabus Matematika Pokok Bahasan Perkalian Kelas II Siklus II...
Kisi-kisi Soal Tes Pokok Bahasan Perkalian……………………...
Soal Tes Keterampilan Berhitung pada Pra Siklus…………..........
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Tematik Siklus I……
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Tematik Siklus II…..
Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Pra Siklus…
Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II Pada Pertemuan 3
Siklus I…………………………………………………………….
Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Siklus I……
Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II Pada Pertemuan 3
Siklus II……………………………………………………………
Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Siklus II…..
Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I
Pertemuan 1……………………………………………………….
Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I
Pertemuan 2………………………………………………………
Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I
Pertemuan 3………………………………………………………
Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus II
Pertemuan 1…………………………………………….
Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus II
Pertemuan 2…………………………………………….
Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus II
Pertemuan 3……………………………………………………….
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa kelas II dalam pembelajaran
perkalian dengan Metode Jarimatika………………
Lembar Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I.................
Lembar Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II................
Pedoman Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Perkalian…………………………..
Rekapitulasi Hasil Penyebaran Angket Tanggapan Siswa tentang
metode Jarimatika………………………………………………..
Pedoman penilaian Angket Tanggapan Siswa tentang metode
Jarimatika…………………………………………………………
92
102
104
107
108
109
125
141
143
145
147
149
151
152
153
154
155
156
157
161
162
163
166
168
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30
Lampiran 31
Lampiran 32
Lampiran 33
Lampiran 34
Lampiran 35
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SDN 02 Jaten….
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II Sebelum menggunakan
Metode Jarimatika………………………………………………..
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II Sesudah menggunakan
metode Jarimatika………………………………………………..
Hasil Wawancara dengan Guru SDN 02 Jaten selaku teman
sejawat Guru Kelas II……………………………………………
Pedoman Wawancara Untuk Guru Sebelum Menggunakan
Jarimatika.....................................................................................
Pedoman Wawancara Untuk Guru Setelah Menggunakan
Jarimatika.....................................................................................
Pedoman Wawancara Untuk Kepala Sekolah Mengenai Kondisi
Sekolah..........................................................................................
Pedoman Wawancara Untuk Guru Selaku Teman Sejawat
Mengenai Kondisi Sekolah............................................................ Lembar Tes Siswa Pada Siklus I…………………………………..
Lembar Tes Siswa Pada Siklus II…………………………………
Lembar Tes Siswa Pada Siklus II…………………………………
171
174
177
180
184
185
186
187
188
189
190
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang diajarkan pada setiap
jenjang pendidikan, dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan jenjang
pendidikan tinggi. Karena matematika mempunyai peran yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Selain itu, Matematika juga memiliki peranan yang
penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Melalui
matematika, diharapkan siswa memiliki pemikiran logis yang dipergunakan untuk
menyeleseikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai
dengan UU RI NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37
ayat 1 yang menyatakan bahwa “Bahan kajian matematika, antara lain, berhitung,
ilmu ukur, dan aljabar dimaksudkan untuk mengembangkan logika dan
kemampuan siswa”. Sehingga apabila siswa sudah dewasa, ia mampu
menggunakan logika dalam kemampuan berhitung, ilmu ukur, dan aljabar dalam
kehidupan sehari-hari untuk menyeleseikan masalahnya.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa
ini tidak lepas dari perkembangan matematika. Untuk menguasai dan
mengembangkan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan Matematika
diperlukan penguasaan yang kuat sejak dini. Pendidikan Dasar merupakan
pondasi untuk pendidikan selanjutnya yaitu Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Tinggi. Pembelajaran Matematika pada Pendidikan Dasar akan menjadi pedoman
untuk menguasai Pembelajaran matematika pada tingkat Pendidikan Menengah
dan Pendidikan Tinggi. Oleh karena itu, pembelajaran matematika pada
Pendidikan dasar terutama pada Sekolah Dasar, hendaknya dibuat semenarik
mungkin dan mudah dipahami siswa, sehingga membuat siswa sekolah dasar
merasa senang belajar matematika.
Pada kenyataannya, menurut sumber media Kompas tanggal 18 April 2008
dan Sumatera Express tanggal 17 Desember 2010, Sebagian besar orang yang
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
mendengar kata matematika langsung bergidik. Sebagian lagi tiba-tiba merasa
lemas. Matematika kerap menjadi momok menakutkan bagi anak kecil hingga
orang dewasa. Namun, karena menjadi mata pelajaran utama di sekolah, orangtua
sering memaksa anaknya untuk belajar matematika. Maka dari itu, guru harus
berusaha mencari cara bagaimana agar siswa senang belajar berhitung
matematika.
Istilah Matematika sangat erat kaitannya dengan berhitung. Menurut Moris
Kline dalam Munawir Yusuf (2003:127), “Ada orang yang beranggapan
berhitung sama dengan matematika. Karena hampir semua cabang matematika
yang berjumlah delapan puluh cabang besar selalu ada berhitung. Maka dari itu,
apabila seseorang hendak belajar mengenai matematika, maka ia diharapkan
memiliki keterampilan berhitung”.
Operasi berhitung pada mata pelajaran matematika meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Hal ini sesuai dalam Ensiklopedia
Matematika (1998:232), “Ada 4 operasi dasar bilangan cacah yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian”.
Dari keempat operasi hitung tersebut, keterampilan berhitung yang
memerlukan pemikiran lebih adalah perkalian. Karena perkalian dianggap sebagai
pokok bahasan yang menggunakan metode menghafal dan menyulitkan siswa. Hal
ini, sesuai dengan pernyataan yang tertera pada
http://organisasi.org/perkalian_matematika_tingkat_sekolah_dasar_sd_menyelesai
kan_kali_mengali_matematis_cepat_dengan_sistem_hapalan_hafalan diakses
tanggal 8 Januari 2011 yang menyatakan bahwa pada umumnya siswa sekolah
dasar diwajibkan untuk menghafal perkalian kali-kalian dari 1 hingga 10. Hal itu
sangat berguna untuk memperkuat kecepatan dalam menyelesaikan masalah
perhitungan perkalian dari yang mudah hingga yang sulit. Perkalian dasar
haruslah diingat di luar kepala karena perkalian dasar akan selalu digunakan
hingga pendidikan di perguruan tinggi.
Sebenarnya, matematika itu bukan ilmu menghafal, namun matematika itu
berkaitan mengenai pemahaman konsep. Hal ini sesuai dengan http://matematika-
kendal.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated diakses tanggal 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Januari 2011 yang menyatakan bahwa matematika itu yang terpenting adalah
pemahaman konsep. Melalui pemahaman konsep, kita akan mampu melakukan
analisis (penalaran) terhadap permasalahan (soal) untuk kemudian
mentransformasikan ke dalam model dan bentuk persamaan matematika.
Berdasarkan silabus KTSP SD 2008, Perkalian dengan hasil bilangan dua
angka merupakan kompetensi dasar yang pertama kali diajarkan kepada siswa
kelas II SD. Konsep perkalian ditanamkan sebagai penjumlahan berulang,
sehingga kemampuan dasar berhitung perkalian dua bilangan seharusnya sudah
dikuasai oleh siswa kelas II, semester 2, karena penguasaan materi perkalian ini
merupakan bekal prasyarat untuk mempelajari materi berhitung selanjutnya.
Siswa yang telah menguasai kemampuan melakukan operasi perkalian dua
bilangan, lebih dapat melakukan operasi-operasi hitung lainnya, di antaranya
operasi perkalian tiga bilangan, operasi hitung pembagian operasi hitung
campuran dan soal cerita.
Menurut pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti di SDN 02 Jaten
pada saat melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) pada semester VII,
siswa kelas II pada semester 1 belum bisa menyelesaikan soal perkalian dengan
jawaban yang tepat dan cepat. Siswa masih bingung dan membutuhkan waktu
yang lama dalam menyeleseikan soal perkalian. Misalnya, saat siswa diberi
pertanyaan oleh guru mengenai soal 6 x 8 =...., siswa memerlukan waktu yang
lama untuk menghitung operasi perkalian tersebut. Banyak siswa yang
menghitung dengan penjumlahan berulang, namun ada juga yang menjawab
pertanyaan dengan mengguanakan ingatan atau hafalannya. Sehingga pada saat
diberi pertanyaan siswa tidak menjawab pertanyaan dan mengatakan ”lupa”.
Setelah melakukan pengamatan tersebut, peneliti mengajukan pertanyaan kepada
guru kelas II SD Negeri 02 Jaten mengenai metode pembelajaran perkalian.
Hasilnya menyatakan bahwa dalam pembelajaran perkalian kelas II, guru
menggunakan metode menghafal yang dilakukan setiap pagi di kelas. Bahkan
jawaban yang diberikanpun kurang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
masih menggunakan konsep menghafal. Dan apabila siswa tidak hafal, maka
suatu saat pasti akan lupa dan pada akhirnya tidak bisa mengerjakan soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
matematika perkalian tersebut. Selain itu, nilai rata-rata hasil tes perkalian
tersebut nilainya berada dibawah KKM ( KKM ≥ 60 ) yaitu 54,2. Maka dari itu,
hendaknya guru menggunakan suatu pembelajaran yang menyenangkan dan tidak
membebani memori otak siswa dengan mengahafal sehingga siswa bisa
menguasai pokok bahasan perkalian dengan baik.
Berdasarkan dari masalah mengenai uraian tersebut diatas, peneliti tertarik
untuk menerapkan suatu cara belajar yang mudah dan menyenangkan serta
variatif pada siswa kelas II. Salah satu cara adalah dengan menggunakan
jarimatika dalam menyelesaikan perkalian. Karena perkalian merupakan salah
satu operasi berhitung dimana siswa sering menggunakan metode menghafal.
Maka dari itu, peneliti mencoba menyarankan untuk menggunakan cara yang
tidak memberatkan memori otak, yaitu dengan menggunakan jarimatika.
Jarimatika merupakan salah satu metode yang menarik untuk pembelajaran
matematika di SD kelas rendah khususnya dalam keterampilan berhitung.
Jarimatika adalah salah satu jawaban dari masalah yang dihadapi guru dalam
mengajarkan perkalian sampai dengan hasil dua angka pada siswa kelas II. Dalam
http://jarimatika.com/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid
=3 diakses 8 Januari 2011 menyatakan bahwa jarimatika menggunakan jari
tangan sebagai media untuk berhitung. Metode ini ditemukan oleh Septi Peni
Wulandani. Meski hanya menggunakan jari tangan, tapi dengan metode jarimatika
siswa mampu melakukan operasi bilangan KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah
Kurang) sampai dengan ribuan atau mungkin lebih. Menurut Septi Peni
Wulandari, metode ini sangat mudah diterima siswa. Mempelajarinya pun sangat
mengasyikkan, karena jarimatika tidak membebani memori otak dan “alat”nya
selalu tersedia. Bahkan saat ujian siswa tidak perlu khawatir “alat”nya akan disita
atau ketinggalan karena alatnya adalah jari tangan siswa sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang pengajaran menggunakan metode jarimatika, pada pengajaran matematika
pokok bahasan "Perkalian Bilangan Cacah sampai dengan hasil dua angka",
dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berhitung Matematika Pokok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Bahasan Perkalian Melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II SDN 02 Jaten
Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka masalah pokok
yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Apakah
penggunaan jarimatika dapat meningkatkan keterampilan berhitung pokok
bahasan perkalian pada siswa kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran
2010/2011?”.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berhitung pokok
bahasan perkalian melalui penggunaan metode jarimatika pada siswa kelas II
SDN 02 Jaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi para akademisi, dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian
dalam menambah ilmu pengetahuan dibidang pendidikan terutama untuk
pembelajaran matematika SD pokok bahasan perkalian.
b. Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan
pengetahuan tentang peningkatan keterampilan berhitung pada siswa kelas
II SD melalui penggunaan metode jarimatika yang belum dikaji dalam
penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Dapat digunakan sebagai bahan masukan, untuk meningkatkan
keterampilan berhitung perkalian pada mata pelajaran matematika melalui
penggunaan metode jarimatika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Bagi guru
Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan
keterampilan berhitung dalam mata pelajaran matematika pada siswa SD
dan menciptakan pembelajaran yang kreatif, mudah dan menyenangkan
pada pokok bahasan perkalian.
c. Bagi sekolah
Dapat digunakan sebagai bahan masukan agar dapat meningkatkan
keterampilan berhitung siswa khususnya pada mata pelajaran matematika,
yaitu dengan cara pihak sekolah mengambil kebijakan yang dapat
mendukung terciptanya proses belajar matematika yang mudah, efektif dan
menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Keterampilan Berhitung Perkalian dalam Matematika
a. Pengertian Matematika
Dalam Ensiklopedia Indonesia (2005: 251), Istilah Matematika berasal
dari bahasa Yunani “Mathematikos” secara ilmu pasti, atau “Mathesis” yang
berarti ajaran, pengetahuan abstrak dan deduktif, dimana kesimpulan tidak
ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi atas kesimpulan yang
ditarik dari kaidah – kaidah tertentu melalui deduksi.
Menurut Zamzaili dalam Parwoto (2007 : 175), “Matematika adalah
ilmu yang mempelajari konsep bilangan dan ruang. Perkembangan
matematika sejak abad Sembilan belas sasarannya ditujukan pada hubungan,
pola, bentuk, dan struktur”. Hubungan yang ada dalam matematika memang
erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari seperti hubungan kesamaan,
lebih besar dan lebih kecil.
Menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman
(2003:252), Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya
untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan ,
sedangkan fungsi teoretisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Menurut
Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman (2003:252),
Matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa
universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan
mengkomunikasikan ide mengenahi elemen dan kuantitas.
Menurut Johnson dan Rising dalam Ruseffendi (1992:28),
“Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian
yang logik”.
Berdasarkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari
tentang bilangan dan ruang serta ajaran, pengetahuan abstrak dan deduktif,
dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah – kaidah tertentu melalui deduksi
dan membentuk pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang
logic serta memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan
mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.
b. Pengertian Keterampilan Berhitung
Keterampilan berhitung dalam matematika terdiri dari dua kata,
yaitu keterampilan dan berhitung.
Menurut Munawir Yusuf (2003:129), “Keterampilan merupakan
kemampuan melakukan komputasi dan mengaplikasikan konsep yang
telah dipahami dalam waktu yang relatif singkat, dengan cara dan hasil
yang benar”.
Menurut Yusef J.Hilmi dalam http://yusefhilmi.com/2009/03/16/13/
yang diakses pada tanggal 9 Januari 2011, “Keterampilan adalah sebuah
hasil dari proses memberi asupan pada tindakan kita melalui kegiatan yang
disebut berlatih”.
Menurut Mulyono Abdurrahman (2003:254), ”Keterampilan
menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh seseorang”.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
adalah kemampuan yang dilakukan seseorang untuk mengaplikasikan
konsep yang telah dipahami dalam waktu yang singkat dengan cara dan
hasil yang benar melalui kegiatan berlatih
Sedangkan definisi kata berhitung Menurut Munawir Yusuf
(2003:127), “Berhitung adalah salah satu cabang matematika. Ilmu hitung
adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
berbagai proyek, kejadian dan waktu”.
Menurut pendapat Stephanus Ivan Goenawan dalam situs
http://sigmetris.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=55
diakses tanggal 9 Januari 2011, “Berhitung merupakan ilmu dasar dan pintu
gerbang dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang lain”.
Tatang Herman pada situs http://file.upi.edu/Direktori/D%20-
%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20MATEMATIKA/196210111991011%2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
0-%20TATANG%20HERMAN/Artikel/Artikel19.pdf diakses tanggal 25
Januari 2011, menyatakan bahwa. “aritmetika adalah bagian dari
matematika yang mempelajari bilangan, termasuk di dalamnya berhitung
(komputasi) yang meliputi penjumlahan,pengurangan perkalian dan
pembagian”.
Menurut Dali S. Naga dalam Mulyono Abdurrahman ( 2003:253),
“Aritmetika atau berhitung adalah cabang matematika yang berkenaan
dengan sifat hubungan-hubungan bilangan-bilangan nyata dengan
perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian”. Secara singkat aritmetika atau berhitung adalah
pengetahuan tentang bilangan.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa berhitung adalah
salah satu cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan-
hubungan bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan dasar mengenai
bilangan yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang lain.
Dari keseluruhan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan berhitung merupakan suatu kemampuan untuk
mengaplikasikan sebagian konsep matematika yang meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian, sebagai dasar dalam mempelajari
ilmu pengetahuan yang lain dalam waktu yang singkat dengan cara dan hasil
yang benar melalui kegiatan berlatih.
Sesuai dengan definisi diatas, Keterampilan berhitung merupakan
suatu bagian dari matematika yang meliputi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Dari keempat operasi hitungan tersebut, peneliti
melakukan penelitian mengenai operasi hitung perkalian bilangan.
c. Teori Belajar Matematika Dienes
Pada teori belajar Dienes, ditekankan pembentukan konsep-konsep
melalui permainan yang mengarah pada pembentukan konsep yang abstrak.
Maka dari itu, teori belajar ini sesuai dengan penelitian yang menerapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
metode jarimatika ini dimana pembelajaran dibuat secara mudah dan
menyenangkan melalui dongeng ataupun permainan.
Menurut Dienes dalam Nyimas Aisyah dkk.( 2007: 2-8), permainan
matematika sangat penting sebab operasi matematika dalam permainan
tersebut menunjukkan aturan secara kongkret dan lebih membimbing dan
menajamkan pengertian matematika pada anak didik. Dienes membagi
tahap-tahap belajar menjadi tahap berikut ini:
1) Permainan Bebas ( Free Play)
Dalam setiap tahap belajar, tahap yang paling awal dari
pengembangan konsep yang bermula dari permainan bebas. Permainan
bebas merupakan tahap belajar konsep yang aktivitasnya tidak
berstruktur dan tidak diarahkan. Anak didik diberi kesempatan
mengatur benda. Selama permainan, pengetahuan anak muncul. Dalam
tahap ini anak mulai membentuk struktur mental dan struktur sikap
dalam mempersiapkan diri untuk memahami konsep yang sedang
dipelajari.
2) Permainan yang Menggunakan Aturan ( Games)
Dalam permainan yang disertai aturan siswa sudah mulai meneliti
pola-pola dan keteraturan yang terdapat dalam konsep tertentu.
Keteraturan ini mungkin terdapat dalam konsep tertentu tapi tidak
terdapat dalam konsep yang lainnya. Anak yang telah memahami
aturan-aturan tadi. Jelaslah, dengan melalui permainan siswa diajak
untuk mulai mengenal dan memikirkan bagaimana struktur matematika
itu. Makin banyak bentuk-bentuk berlainan yang diberikan dalam
konsep tertentu, akan semakin jelas konsep yang dipahami siswa,
karena akan memperoleh hal-hal yang bersifat logis dan matematis
dalam konsep yang dipelajari itu.
3) Permainan Kesamaan Sifat ( Searching for communalities)
Dalam mencari keasamaan sifat siswa mulai diarahkan dalam
kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang
sedang diikuti. Untuk melatih dalam mencari kesamaan sifat-sifat ini,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
guru perlu mengarahkan mereka dengan mentranslasikan kesamaan
struktur dari bentuk permainan lain. Translasi ini tentu tidak boleh
mengubah sifat-sifat abstrak yang ada dalam permainan semula.
4) Permainan Representasi ( Representation )
Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi
yang sejenis. Para siswa menentukan representasi dari konsep-konsep
tertentu. Setelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang
terdapat dalam situasi-situasi yang dihadapinya itu. Representasi yang
diperoleh ini bersifat abstrak, Dengan demikian telah mengarah pada
pengertian struktur matematika yang sifatnya abstrak yang terdapat
dalam konsep yang sedang dipelajari.
5) Permainan dengan Simbolisasi ( Symbolization)
Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan
kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep
dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan
verbal.
6) Permainan dengan Formalisasi ( Formalization )
Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam
tahap ini para siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan
kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut, sebagai contoh
siswa yang telah mengenal dasar-dasar dalam struktur matematika
seperti aksioma, harus mampu merumuskan teorema dalam arti
membuktikan teorema tersebut. Contohnya, anak didik telah mengenal
dasar-dasar dalam struktur matematika seperti aksioma, harus mampu
merumuskan suatu teorema berdasarkan teorema dalam arti
membuktikan teorema tersebut. Karso dalam Nyimas Aisyah (2007:2-
11) menyatakan bahwa pada tahap formalisasi anak tidak hanya mampu
merumuskan teorema serta membuktikannya secara deduktif, tetapi
mereka sudah mempunyai pengetahuan tentang system yang berlaku
dari pemahaman konsep-konsep yang terlibat satu sama lainnya.
Misalnya bilangan cacah dengan operasi penjumlahan beserta sifat-sifat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
tertutup, komutatif, asosiatif, adanya elemen identitas, dan mempunyai
elemen invers, membentuk sebuah sistem matematika.
Berhubungan dengan tahap belajar, suatu anak didik diharapkan
pada permainan yang terkontrol dengan berbagai sajian. Kegiatan ini
menggunakan kesempatan untuk membantu anak didik untuk
mendiskusikan temuan-temuannya. Langkah selanjutnya, Mernurut
Dienes adalah memotivasi siswa untuk mengabstraksikan pelajaran
tanda materialkongkret dengan gambar yang sederhana, grafik, peta dan
akhirnya memadukan simbol-simbol dengan konsep tersebut.
d. Prinsip Pengajaran Berhitung
Menurut Munawir Yusuf (2003:153), ada tujuh prinsip pengajaran
berhitung yang perlu diperhatikan oleh guru adalah sebagai berikut :
1) Menyiapkan Anak untuk Belajar Berhitung
2) Mengembangkan dari Konkret ke Abstrak
3) Memberikan kesempatan berlatih dan mengulang
4) Generalisasi ke Situasi Baru
5) Bertolak dari kekuatan dan Kelemahan Anak
6) Membangun Dasar yang kokoh tentang konsep dan keterampilan
berhitung
7) Penggunaan Kalkulator
Adapun penjelasan masing-masing prinsip adalah sebagai berikut :
1) Menyiapkan Anak untuk Belajar Berhitung
Glen Domman dalam Munawir Yusuf (2003:153) menyaranka agar
penyiapan belajar berhitung dimulai sejak anak masih kecil. Penyiapan
belajar berhitung merupakan kegiatan belajar yang tujuannya
memberikan landasan yang kokoh bagi anak dalam belajar berhitung.
Berbagai bentuk kegiatan belajar tersebut sebagian besar merupakan
kegiatan belajar prasangka terutama tentang berbagai konsep dasar yang
bermanfaat bagi anak untuk belajar berhitung selanjutnya.
Penyiapan belajar berhitung hendaknya dilakukan dalam
bentuk permainan atau dikaitkan dengan kehidupan anak sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Berbagai jenis nyanyian seperti : Satu-Satu Aku Sayang Ibu, Dua mata
saya, dan Anak Ayam Turun Sepuluh dapat menjadi wahana bagi
penyiapan belajar berhitung yang sangat baik. Meminta anak membelah
apel, menghitung tamu yang hadir, menghitung kaki meja dan
sebagainya juga merupakan kegiatan penyiapan belajar berhitung yang
sangat berharga.
2) Mengembangkan dari Konkret ke Abstrak
Anak dapat memahami berbagai konsep dengan baik jika pengajar
memberi pengalaman kepada anak tentang konsep yang dipelajari mulai
dari bentuk yang konkret, semikonkret dan abstrak. Guru hendaknya
merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan ketiga tahapan tersebut.
Pada tahapan konkret, anak diminta melihat, meraba, memindahkan atau
mengumpulkan benda-benda. Dengan menanyakan jumlah benda yang
dikumpulkan, anak akan mengenal konsep jumlah. Pada tahap semi
konkret benda aslinya dapat diganti dengan gambar yang sama dengan
bentuk aslinya dan kemudian gambar yang hanya menunjukkan lambing
benda seperti garis-garis untuk menunjukkan jumlah orang atau
bendayang dikumpulkan. Gambar-gambar tersebut pada dasarnya
merupakan jembatan untuk memahami konsep angka yang abstrak
seperti : ///// + /// = ////////. Setelah anak memahami gambar sebagai wakil
dari suatu idea maka pengajaran tentang kalimat matematikayang
bersifat abstrak seperti 6 + 2 = ….. dapat dilakukan.
3) Memberikan kesempatan berlatih dan mengulang
Orang yang memiliki pengetahuan belum tentu mampu
mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari secara
baik. Agar pengetahuan menjadi keterampilan diperlukan waktu yang
cukup untuk berlatih dan mengulang. Jika anak dituntut untuk mampu
mengaplikasikan berbagai konsep secara otomatis. Terutama dalam
kaitannya dengan menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi,
anak harus diberi kesempatan berlatih dan mengulang. Ada banyak cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
untuk melakukan latihan dan ulangan, dan guru hendaknya
menggunakan metode yang bervariasi.
4) Generalisasi ke Situasi Baru
Anak hendaknya memperoleh kesempatan yang cukup untuk
mengeneralisasikan keterampilannya ke dalam situasi yang baru atau
situasi yang berbeda-beda. Sebagai contoh anak dapat menggunakan
keterampilan menjumlah, mengurangi, mengalikan dan membagi dalam
menyeleseikan berbagai soal cerita baik yang dibuat oleh guru mmaupun
oleh anak sendiri. Tujuannya adalah anak dapat memperolaeh
keterampilan dalam mengenal dan mengaplikasikan jenis operasi hitung
dalam situasi yang berbeda-beda.
5) Bertolak dari kekuatan dan kelemahan anak
Sebelum membuat keputusan tentang metode pengajaran yang
akan digunakan, guru hendaknya memahami berbagai kekuatan dan
kelemahan anak. Kekuatan dan kelemahan mencakup penguasaan anak
dalam berhitung dan berbagai jenis operasi hitung
6) Membangun dasar yang kokoh tentang konsep dan keterampilan
berhitung
Belajar berhitung hendaknya mempunyai dasar yang kokoh tentang
konsep dan keterampilan. Ada berbagai prinsip yang perlu diperhatikan
oleh guru agar anak memiliki dasar yang kokoh. Berbagai prinsip
tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
a) Pengajaran berhitung didasarkan pada penanaman pengertian
sebelum pembinaan keterampilan dilaksanakan. Dengan demikian,
tidak akan terjadi anak mengahafal tanpa pemahaman.
b) Diberikan kesempatan yang cukup kepada anak untuk melakukan
generalisasi dan aplikas berbagai konsep dan keterampilan berhitung
ke dalam segala hal yang dipelajari anak.
c) Berhitung diajarkan secara koheren, yang mengaitkan antara topic
yang satu dengan topic yang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
d) Menggunakan program pengajaran yang sistematis yang
memungkinkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dapat
dikuasai anak secara baik. Pada pelaksanaan program ini konsep
ditanamkan sesuai dengan kemampuan pemahaman anak, diikuti
dengan pembinaan keterampilan dan dilatih menerapkan konsep
keterampilan yang telah dipelajari tersebut untuk memecahkan
masalah.
7) Penggunaan Kalkulator
Kalkulator dapat digunakan setelah anak memiliki keterampilan
berhitung atau kalkulasi. Dengan demikian, pengguanaan kalkulator
bukan untuk menanamkan penalaran atau konsep berhitung. Dengan
menggunakan kalkulator anak dapat terbebas dari kendala kalkulasi dan
dapat memusatkan perhatian dalam memahami konsep berhitung.
Murahnya kalkulator dan kemudahan memperoleh kalkulator dapat
digunakan untuk menyeleseikan operasi hitung yang kompleks dan dapat
digunakan untuk latihan atau memeriksa ulang pekerjaan sendiri.
e. Perkalian Bilangan
Menurut ST. Negoro dan B. Harahap (2003:275), Perkalian
didefinisikan sebagai berikut “jika a dan b bilangan-bilangan cacah, maka a
× b adalah penjumlahan berulang yang mempunyai a suku dan tiap suku
sama dengan b yaitu b+b+b…. sejumlah a”. Oleh karena itu, jika siswa
tidak dapat melakukan operasi perkalian, ia dapat melakukannya dengan
penjumlahan.
Menurut Mulyono Abdurrahman (2003: 278), “Perkalian pada
hakikatnya merupakan cara singkat dari penjumlahan”. Menurut Roy
Hollands (1984:114), “Perkalian merupakan suatu peristiwa pengulangan
dari penjumlahan. Perkalian adalah suatu operasi duaan atau operasi pada
dua unsure”.
Berdasarkan http://mathworld.wolfram.com/Multiplication.html
diakses tanggal 10 Januari 2011:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
In simple algebra, multiplication is the process of calculating the
result when a number is taken times. The result of a multiplication is
called the product of and , and each of the numbers and is called a
factor of the product . Multiplication is denoted , , , or
simply . The symbol is known as the multiplication sign. Normal
multiplication is associative, commutative, and distributive
Dalam aljabar sederhana, perkalian adalah proses perhitungan
hasilnya bila nomor diambil kali. Hasil perkalian ini disebut sebagai
hasil dari dan , Dan masing-masing nomor dan disebut faktor dari
produk . . Perkalian dinotasikan , , , , , Atau hanya .
.Simbol ( ) dikenal sebagai tanda perkalian. Perkalian normal adalah
asosiatif , komutatif , dan distributif
Berdasarkan http://en.wikipedia.org/wiki/Multiplication diakses
tanggal 10 Januari 2011 : Multiplication (symbol "×") is the mathematical
operation of scaling one number by another. It is one of the four basic
operations in elementary arithmetic (the others being addition, subtraction
and division). Because the result of scaling by whole numbers can be
thought of as consisting of some number of copies of the original, whole-
number products greater than 1 can be computed by repeated addition; for
example, 3 multiplied by 4 (often said as "3 times 4") can be calculated by
adding 3 copies of 4 together: 3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12. Here 3 and 4 are the
"factors" and 12 is the "product.
Perkalian (simbol "×") adalah operasi matematika dari skala nomor satu
oleh yang lain. Ini adalah salah satu dari empat operasi dasar aritmatika
dasar (yang lainnya adalah penambahan , pengurangan dan pembagian ).
Karena hasil skala oleh bilangan cacah bisa dianggap sebagai terdiri dari
beberapa jumlah salinan dari seluruh nomor asli, lebih besar dari 1 dapat
dihitung dengan penambahan berulang, misalnya, 3 dikalikan dengan 4
(sering disebut sebagai "3 kali 4 ") dapat dihitung dengan menambahkan 3
salinan dari 4 bersama: 3 x 4 = 4 + 4 +4 = 12. 3 dan 4 adalah "faktor" dan
12 adalah "produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Robert, Reys Marilyn, Suydam Mary M, Lindquis and Nancy L.
Smith (1998 : 161) mengatakan bahwa “Multiplication is frequently viewed
as a special case of addition in which all the depends are of equal size”.
Perkalian sering dipandang sebagai kasus khusus dari penambahan di mana
semua tergantung adalah dengan ukuran ( bilangan) yang sama.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
Perkalian adalah salah satu operasi berhitung dalam aritmatika dasar
matematika yang merupakan penjumlahan bilangan berulang yang
mempunyai a suku dan tiap suku sama dengan b yaitu b+b+b…. sejumlah a
sehingga dinyatakan dalam a × b.
Menurut Tatang Herman ( 2007:127), “Bilangan merupakan suatu
abstraksi, yaitu konsepsi atau buah pikiran manusia yang ada di dalam
pikiran manusia itu sendiri, atau dapat dikatakan bahwa bilangan itu salah
satu unsure yang tidak dapat didefinisikan karena tidak dapat dijelaskan
dengan kata-kata, sesuatu yang berhubungan dengan jumlah / nilai banyak.
Jadi, Perkalian bilangan adalah suatu penjumlahan berulang pada
nilai banyak yang apabila a dan b merupakan bilangan dan mempunyai a
suku dan tiap suku sama dengan b yaitu b+b+b…. sejumlah a sehingga
dinyatakan dalam a x b.
f. Perkalian Bilangan di SD kelas II
Menurut Silabus KTSP tahun 2008 matematika kelas II SD,
kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa adalah perkalian
bilangan hingga hasil dua angka. Konsep perkalian ditanamkan sebagai
penjumlahan berulang, sehingga kemampuan dasar berhitung perkalian dua
bilangan 1-10 seharusnya sudah dikuasai oleh siswa kelas II, semester 2,
karena penguasan materi perkalian ini merupakan bekal prasyarat untuk
mempelajari materi berhitung selanjutnya. Siswa yang telah menguasai
kemampuan menghitung perkalian dua bilangan 1-10, lebih dapat
melakukan operasi-operasi hitung yang lainnya. Namun, pada tingkat dasar
sebelum siswa juga harus menguasai sifat-sifat perkalian pada operasi
perkalian. Sifat-sifat operasi perkalian bilangan cacah menurut Purwoto dan
Marwiyanto (2002:16-17) adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
1) Sifat tertutup artinya jika a dan b keduanya bilangan cacah maka hasil
dari a × b juga bilangan cacah.
2) Sifat pertukaran ( komutatif )
Hasil operasi a × b adalah b × a, hal ini berarti bahwa hasil perkalian 2 x
5 seharga atau sama dengan hasil perkalian 5 x 2.
3) Sifat pengelompokan ( asosiatif)
Pada operasi perkalian bilangan cacah berlaku ( a× b) × c = a × ( b × c)
4) Sifat bilangan 1 / unsure identitas
Angka 1 sebagai bilangan identitas yaitu 1 × a = a × 1
5) Sifat penyebaran ( distributif )
Pada operasi perkalian bilangan cacah berlaku penyebaran kiri maupun
kanan pada penjumlahan atau pengurangan.
Penyebaran kiri perkalian terhadap penjumlahan :
a ×( b + c ) = ( a × b ) + ( a × c )
Penyebaran kanan perkalian terhadap penjumlahan :
( b + c ) × a = ( b × a ) + ( c × a )
2. Hakikat Metode Jarimatika
a. Pengertian Metode
Menurut Lisnawaty Simanjuntak, dkk (1992: 80), Metode merupakan
cara pendekatan yang akan dilakukan sehingga sasaran yang diharapkan
dapat tercapai atau terlaksana dengan baik.
Menurut Linda Puspita (2-27), metode adalah rencana penyajian
bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan
pendekatan tertentu.
Pada situs http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-
metode-pembelajaran/ diakses tanggal 24 Januari 2011, Wijaya Kusumah
menyatakan bahwa metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Pengertian Jarimatika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Menurut Septi Peni Wulandani (2008 : 2), Jarimatika adalah cara
berhitung (operasi Kali-Bagi-Tambah-Kurang) dengan menggunakan jari-
jari tangan”. Jarimatika adalah sebuah cara sederhana dan menyenangkan
mengajarkan berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidah : Dimulai
dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep
bilangan, lambang bilangan, dan operasi hitung dasar, kemudian
mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan. Prosesnya diawali,
dilakukan dan diakhiri dengan gembira.
Menurut Dwi Sunar Prasetyono (2009 : 28), “Jarimatika adalah suatu
cara menghitung matematika dengan menggunakan alat bantu jari”.
Menurut Ar. Suku Radja (2010:66), “Metode berhitung dengan jari
disebut dengan Jaritmatika, karena Jaritmatika berasal dari kata
Aritmatika”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode jarimatika adalah suatu cara
sederhana yang menyenangkan untuk menghitung matematika, dalam hal
aritmatika yaitu perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan
dengan menggunakan alat bantu jari tangan.
c. Penerapan Jarimatika pada Perkalian
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penggunaan
jarimatika dalam operasi hitung perkalian.
Berikut ini merupakan contoh penerapan jarimatika pada pokok bahasan
perkalian ;
(1). Menurut Septi Peni Wulandani (2008 :11), Konsep jarimatika dalam
perkalian adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gambar 1 : Formulasi Perkalian Jarimatika 6-10 Menurut Septi Peni
W.
Rumus : ( T1 + T2 ) + ( B1 × B2 )
Keterangan : T1 = Jumlah jari kanan yang tertutup
T2 = Jumlah jari kiri yang tertutup
B1= Jumlah jari kanan yang terbuka
B2= Jumlah jari kiri yang terbuka
Contoh : 7 x 9 = ……………
Jawaban :
Cara = ( T1 + T2 ) + ( B1 × B2 ) = ( 20+40 ) + ( 3 x 1 ) = 60 + 3 = 63
(2) Menurut Dwi Sunar Prasetyono (2009:50), Konsep jarimatika dalam
perkalian adalah sebagai berikut :
Gambar 2 : Formulasi Perkalian Jarimatika 6-10 Menurut Dwi S.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Kedua formasi jari perkalian menurut Septi Peni Wulandani (2008
:11) dan Dwi Sunar Prasetyono (2009:50) tersebut tujuannya adalah sama,
yaitu memudahkan siswa dalam menghitung dengan jarimatika. Yang
berbeda hanyalah konsep awal mengenai penggunaan jari dalam
menghitung operasi perkalian. Dalam penelitian ini, peneliti akan
menggunakan formasi perkalian menurut Septi Peni Wulandani.
d. Sejarah Jarimatika
Dari http://www.jarimatika.com yang diakses pada tanggal 20
November 2010, Sejarah jarimatika berawal dari kepedulian seorang ibu
terhadap materi pendidikan anak-anaknya. Banyak metode dipelajari, tetapi
semuanya memakai alat bantu dan kadang membebani memori otaknya.
Setelah itu dia mulai tertarik dengan jari sebagai alat bantu yang tidak perlu
dibeli, dibawa kemana-mana dan ternyata juga mudah dan menyenangkan.
Anak-anak menguasai metode ini dengan menyenangkan dan menguasai
keterampilan berhitung.
Akhirnya penelitian dari hari ke hari untuk mengotak-atik jari hingga
ke perkalian dan pembagian, serta mencari uniknya berhitung dengan
keajaiban jari lalu dinamakan “Jarimatika”.Penerapan pada anak dimulai
pada usia 3 tahun untuk pengenalan konsep sampai usia 12 tahun.
Jarimatika ini ada 4 level, masing-masing ditempuh 3 bulan. Setelah selesai
lulusan Jarimatika akan masuk ke “Fun Mathematic Club” yang akan
mengupas matematika secara mudah dan menyenangkan, sesuai materi di
sekolahnya.
Proses ini mungkin dapat membantu anak menghilangkan fobia
terhadap Matematika. Sebagaimana diketahui Matematika masih menjadi
momok bagi sebagian besar anak (dan juga orang tua). Maka Ibu Septi Peni
Wulandari belajar untuk menjadikannya mudah dan menyenangkan (yang
kemudian menjadi motto Jarimatika)
Sebenarnya jarimatika adalah kreatifitas manusia pada jaman dahulu
sebelum kalkulator ditemukan, mereka mencoba cara teknik untuk
mempermudah perhitungan tanpa membebani otak terlalu banyak. Sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
contoh untuk perkalian sembilan cukup dengan membuka semua jari anda
kiri dan kanan, setiap jari anda dapat urutkan angkanya misal : kelingking
kiri adalah 1, jari manis kiri adalah 2 dan seterusnya hingga kelingking
kanan adalah 10, cara penggunaannya 1 x 1 adalah menutup jari kelingking
kiri sehingga yang tersisa adalah sembilan, 2 x 9 dengan cara menutup jari
manis kiri sehingga yang tersisa adalah 1 dikiri dibatasi oleh jari manis yang
ditutup dan 8 jari kanan yang terbuka sehingga jawabannya adalah 18,
demikian seterusnya.
Dari http://id.answers.yahoo.com/question/index diakses 22
November 2010, Untuk perkalian 6×6 keatas dapat melakukan dengan cara
membuka semua jari-jari anda kiri dan kanan dan temukan semua ujung jari
kiri dan kanan, kelingking adalah 6, jari manis adalah 7 jari tengah adalah 8
telunjuk adalah 9, contoh 7 x 8 = temukan ujung jari manis kiri (7) dengan
ujung jari tengah kanan ( 8 ) sehingga ujung jari yang bertemu dan yang
letaknya dibawahnya dapat dilipat, dalam contoh ini 2 jari kiri dan 3 jari
kanan yang dilipat jumlahnya adalah 5, sedangkan yang tetap terbuka adalah
2 jari kanan dan 3 jari kiri, bila dikalikan adalah 6 sehingga jawabanya
adalah 7 x 8 adalah 5 jari tertutup dan 2 jari kiri dikalikan 3 jari kanan = 5
dan 6 atau 56.
e. Keunggulan dan kelemahan Jarimatika
Berikut ini merupakan uraian mengenai keunggulan dan kelemahan
jarimatika seperti halnya yang tercantum dalam situs
http://jarimatika.com/index.php?option=com_content&task=view&id=28&I
temid=32 diakses tanggal 5 Maret 2011 sebagai berikut :
Berhitung dengan metode jarimatika mudah dipelajari dan
menyenangkan bagi siswa. Mudah dipelajari karena jarimatika mampu
menjembatani antara tahap perkembangan kognitif siswa yang konkret
dengan materi berhitung yang bersifat abstrak.
Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung, siswa belajar
dengan memanipulasi hal-hal konkret tersebut untuk memepelajari materi
matematika yang bersifat abstrak dan deduktif.Ilmu ini mudah dipelajari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
segala usia, minimal anak usia 3 tahun. Menyenangkan karena siswa
merasakan seolah mereka bermain sambil belajar dan merasa tertantang
dengan teknik jarimatika
Tidak membebani memori otak siswa. Teknik berhitung jarimatika
mampu menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri, hal itu dapat
ditunjukkan pada waktu berhitung mereka akan mengotak-atik jari-jari
tangan kanan dan kirinya secara seimbang. Jarimatika mengajak siswa
untuk dapat mengaplikasikan operasi hitung dengan dengan cepat dan
akurat menggunakan alat bantu jari-jari tangan, tanpa harus banyak
menghafalkan semua hasil operasi hitung tersebut.
Praktis dan efisien . Dikatakan praktis karena alat hitungnya jari maka
selalu dibawa kemana-mana. Alatnya tidak akan pernah ketinggalan dan
tidak akan disita apalagi diambil, jika si anak ketahuan memakai Jari-jari
sebagai alat hitungnya pada saat ujian. Efisien karena alatnya selalu tersedia
dan tidak perlu dibeli.
Penggunaan “Jarimatika” lebih menekankan pada penguasaan konsep
terlebih dahulu baru ke cara cepatnya, sehingga anak-anak menguasai ilmu
secara matang. Selain itu metode ini disampaikan secara fun, sehingga anak-
anak akan merasa senang dan gampang bagaikan “tamasya belajar”.
Menurut Septi Peni Wulandani dalam www.jarimatika.com diakses
tanggal 10 November 2010, Jarimatika mempengaruhi daya pikir dan
psikologis karena diberikan secara menyenangkan maka sistem limbik di
otak anak akan senantiasa terbuka sehingga memudahkan anak dalam
menerima materi baru. Membiasakan anak mengembangkan otak kanan dan
kirinya, baik secara motorik maupun secara fungsional, sehingga otak
bekerja lebih optimal. Tidak memberatkan memori otak, sehingga anak
menganggap mudah, dan ini merupakan step awal membangun rasa percaya
dirinya untuk lebih jauh menguasai ilmu matematika secara luas.
Selain mempunyai kelebihan, ada beberapa kekurangan yang terdapat
pada jarimatika :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
1) Metode ini fokus pada aritmatika, aritmatika sendiri adalah salah satu
cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan bilangan-
bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama menyangkut
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian maka dari itu
cakupannya luas.
2) Sifatnya membantu proses berhitung lebih cepat dan mudah, belum pada
pemecahan masalah.
f. Langkah-langkah Metode Jarimatika
Menurut Septi Peni Wulandani dari situs www.ibuprofesional.com
diakses 2 November 2010, Siswa pada usia sampai dengan 10 tahun masih
menyukai dongeng dan permainan. Maka dari itu, dalam pembelajaran
jarimatika hendaknya pengajar menciptakan suasana yang menyenangkan
agar siswa tertarik dengan pembelajaran jarimatika. Dalam hal ini, untuk
dapat berhitung mengenai matematika dengan baik diperlukan suatu
proses:
1) Anak perlu untuk memahami bilangan dan proses membilang
2) Kemudian mulai dikenalkan dengan lambang bilangan
3) Setelah itu diajarkan konsep operasi hitung
4) Baru kemudian dikenalkan aneka cara dan metode melakukan
penghitungan. Jika kita melakukan latihan berhitung secara berulang-
ulang bersama dengan siswa tidak perlu khawatir. Siswa pasti
menguasai ketrampilan ini dengan baik.
Adapun langkah-langkah pembelajaran jarimatika mengenai pokok
bahasan perkalian berdasarkan uraian Septi Peni Wulandani tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Mengkondisikan siswa untuk mempersiapkan diri dalam
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Tarik napas dalam-dalam…. Hembuskan perlahan. Lakukan sekali
lagi. Kemudian: TERSENYUM! Biarkan kegembiraan ada di hati
Anda......
b. Setelah itu, ajaklah anak-anak untuk juga bergembira….
Kalau kau suka hati tepuk tangan........ (Prok-prok-prok)
Kalau kau suka hati tepuk tangan....... (Prok-prok-prok)
Kalau kau suka hati mari kita lakukan,
Kalau kau suka hati tepuk tangan............(Prok-prok-prok)
Kalau kau suka hati bilang hore..........HORE!
Kalau kau suka hati bilang hore...........HORE!
Kalau kau suka hati, mari kita lakukan,
Kalau kau suka hati bilang hore...................HOREE!
2.Tahap Pelaksanaan
a. Ingatkan siswa konsep perkalian dengan dongeng mengenai prinsip
minum obat. Yaitu 3x1 berarti 1+1+1 = 3
b. Perkenalkan konsep jarimatika dengan cara menyenangkan.
Misalnya dengan bernyanyi. Selain itu, siswa hendaknya juga
menirukan gerakan jari mengenai konsep jarimatika.
c. Mengajarkan rumus sederhana mengenai perkalian dengan
jarimatika.
Hasil perkalian = ( T1 + T2 ) + ( B1 × B2 )
Keterangan : T1 = Jumlah jari kanan yang tertutup
T2 = Jumlah jari kiri yang tertutup
B1= Jumlah jari kanan yang terbuka
B2= Jumlah jari kiri yang terbuka
Agar tidak kesuliatan, pengajar bisa mengajarkannya dengan
menggunakan tepuk jarimatika, yel jarimatika, lagu jarimatika :
Tepuk Jarimatika ( Sambil menggunakan gerakan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
• Yang Ditutup….. PULUHAN
• Yang Dibuka…… SATUAN
• Yang Ditutup…. DIJUMLAHKAN
• Yang Dibuka….. DIKALIKAN
• Gerakkan jari-jari 6, 7, 8, 9, 10
• Bergerak Semua….. YESSSSSS!!!!
Yel Jarimatika
Jari dan jempol…tangan digoyang..
Jari dan Jempol….kepala digoyang..
Jari dan Jempol…pinggul digoyang..
Jari dan Jempol…Pensil digenggam…
Oke….oke…
Lagu Jarimatika
Ayo kawan belajar perkalian…
Perkalian itu Penjumlahan beruang
Ingat kata Bunda…Di Jarimatika
Aturan minum obat tidaklah lupa…
3 × 1 sama dengan berapa
Itu artinya 1 nya ada tiga
Ayo kawan-kawan jari kita gerakkan
1, 2, 3, oke..
d. Memberikan contoh soal berulang kali.
Contoh : 8 x 7 = ……
Jawaban :
X =
Mari menentukan : T1 = 30 T2 = 20
B1 = 2 B2 = 3
Mari memasukkan ke dalam rumus = ( T1 + T2 ) + ( B1 × B2 )
= ( 30 + 20 ) + ( 2 x 3 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
= 50 + 6 = 56
Jadi, Hasil perkalian antara 8 x 7 adalah 56.
e. Apabila Siswa merasa bosan atau jenuh, laksanakan permainan atau cerita
intermezzo atau dongeng menarik kepada siswa agar kembali bersemangat.
f. Mengajak siswa untuk berlatih mengerjakan soal perkalian dengan
menerapkan metode jarimatika. Hindari memberikan soal kepada siswa
dengan cara menakut-nakuti. Ajak siswa untuk menyeleseikan tantangan agar
dia menjadi anak yang hebat.
3. Tahap Evaluasi
a. Berikan latihan-latihan soal dari yang mudah hingga soal yang lebih
menantang dan mampu menunjukkan penerapan perkalian jarimatika dengan
benar.
b. Pengajar memberikan motivasi dan penguatan serta umpan balik agar siswa
giat berlatih mengerjakan soal dengan menggunakan metode jarimatika.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan mengenai upaya peningkatan keterampilan
berhitung perkalian matematika dengan menggunakan jarimatika pada siswa kelas
IIadalah sebagai berikut :
Penelitian yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Berhitung Siswa Kelas
III SD Kranggan Ambarawa Tahun Ajaran 2006/2007 Melalui Implementasi
Pembelajaran Kooperatif type Jigsaw Dengan Memanfaatkan Kartu Bilangan Pada
Pokok Pembahasan Perkalian” Skripsi Jurusan Matematika FMIPA Universitas
Negeri Semarang menyatakan disimpulkan bahwa melalui implementasi
pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan kartu bilangan dapat
meningkatkan keterampilan berhitung siswa kelas III SD Kranggan Ambarawa
pada pokok bahasan perkalian. Hasil penelitian pada siklus 1 menunjukan rata-
rata belajar siswa sebesar 67,2 dan persentase ketuntasan belajar 57,2% skor
aktivitas siswa 3,27. Hasil penelitian pada siklus 2 rata-rata hasil belajar 80,48
persentase ketuntasan belajar 83,33% skor aktivitas siswa 4,18. Penelitian tersebut
membahas mengenai implementasi pembelajaran kooperatif type jigsaw
sedangkan penelitian ini membahas mengenai penggunaan metode jarimatika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Pada intinya sama, yaitu meningkatkan keterampilan berhitung matematika pokok
bahasan perkalian.
Penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian
Melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Siswa Kelas II SD Negeri II Simo
Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010” FKIP
Universitas Sebelas Maret oleh Sella Dwi Prasetyani tahun 2010 menyatakan
bahwa hasil penelitian adalah (1) adanya peningkatan rata-rata nilai yang
diperoleh siswa dari sebelumnya pada tes awal 55,12; kemudian pada tes siklus
pertama 73,27; menjadi 83,46 pada siklus kedua, (2) adanya peningkatan
prosentase ketuntasan belajar siswa yang pada tes awal hanya 38,46%; dan pada
tes siklus pertama 84,61%; kemudian pada siklus kedua menjadi 100%.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa pendekatan matematika realistik mampu meningkatkan kemampuan
menghitung perkalian pada siswa kelas II SDN II Simo Kecamatan Simo
Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian tersebut menekankan
pada kemampuan menghitung perkalian dengan menerapkan Pendekatan
Matematika Realistik. Namun, pada penelitian yang peneliti lakukan, peneliti
menerapkan metode jarimatika dan menekankan pada keterampilan.
Penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok
Bahasan Perkalian Dan Pembagian Menggunakan Media Komputer
Pada Siswa Kelas Ii Sd Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran
2004/2005” menyatakan bahwa Kondisi awal nilai matematika yang mendapat
nilai dibawah 6,5 ada 62 % atau sebanyak 21 anak dari 34 siswa. Setelah akhir
siklus I diperoleh nilai > 6,5 ada 62 % atau sebanyak 21 anak dari 34 siswa
dengan rata-rata nilai tes 67 dan keaktifan siswa 25 % atau sebanyak 8 anak dari
34 siswa, kemudian siklus II diperoleh nilai > 6,5 ada 97 % atau sebanyak 33 anak
dari 34 siswa dengan rata-rata nilai tes 79 dan keaktifan siswa 75 % atau sebanyak
26 anak dari 34 siswa.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
media komputer, siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok
bahasan perkalian dan pembagian. Selain itu dengan adanya media dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
mengkonkritkan konsep perkalian dan pembagian sehingga siswa lebih mudah
memahaminya. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti
lakukan adalah pada penggunaan cara untuk menyeleseikan masalah yang ada.
Penelitian tersebut menggunakan media computer dan membahas pembagian,
sedangkan penelitian yang peneliti lakukan menggunakan metode jarimatika dan
menekankan pada perkalian.
C. Kerangka berpikir
Salah satu materi dalam matematika yang abstrak adalah perkalian yang
selama ini diajarkan adalah dengan penjumlahan berulang pada bilangan yang
sama. Anak merasa terbebani dengan melakukan penjumlahan yang berulang
tersebut secara menghafal, sehingga banyak mengalami kesalahan dalam
menentukan hasil akhir perkalian bilangan tersebut. Ada anak yang melakukan
penjumlahan dengan menggunakan turus, sebanyak bilangan yang akan dikalikan
dan bilangan pengalinya, sehingga banyak menyita waktu dan banyak
kemungkinan melakukan kesalahan di tengah proses menghitungnya. Bila terjadi
kesalahan dalam menjumlahkan, maka mereka harus kembali menghitungnya dari
awal. Cara yang lain adalah latihan berulang ulang yang menekankan pada proses
menghafalkan hasil operasi perkalian. Sebagai contoh biasanya guru menerapkan
cara mencongak, menggunakan tabel perkalian, dan drill yang kesemuanya itu
sangat membebani memori otak siswa. Akibatnya, keterampilan berhitung
perkalian menjadi rendah dengan skor rata-rata klasikal di bawah KKM yaitu
54,2. Padahal siswa kelas II sudah harus menguasai perkalian dengan hasil dua
angka karena materi perkalian merupakan dasar untuk mempelajari materi
matematika yang lainnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan penerapan trik berhitung yang
baru yakni jarimatika. Dengan jarimatika anak tidak harus menjumlah bilangan
secara berulang-ulang, sehingga efisien waktu, tenaga dan fikiran. Jarimatika
menawarkan cara berhitung yang mudah, menyenangkan, praktis, dan tidak
memberatkan memori otak anak untuk menghafalkan materi berhitung perkalian
bilangan. Penggunaan metode jarimatika sangat membantu anak memanipulasi
perkalian bilangan yang abstrak menjadi lebih konkret, sehingga anak lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
tertantang untuk melakukannya, lebih menarik perhatiannya karena dengan
menggerak-gerakkan jari-jarinya sendiri untuk menghitung, lebih menyenangkan
karena berusaha menemukan dan membuktikan sendiri hasil operasi hitungnya.
Dengan bekal rasa senang dalam belajar, tertarik minatnya untuk belajar,
merasa tertantang untuk melakukan operasi hitung perkalian akan dapat
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan
keterampilan siswa dalam melakukan operasi perkalian bilangan sampai dengan
hasil dua angka dengan cepat, tepat, dan akurat.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat divisualisasikan dalam bentuk bagan
Gambar 3 berikut ini:
Gambar 3 : Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru menerapkan
metode ceramah
dan cara
mencongak,
menggunakan
turus, dan metode
drill
Keterampilan berhitung
matematika siswa
materi perkalian
meningkat
Guru menggunakan
jarimatika dalam
pembelajaran
perkalian
matematika sebagai
inovasi
Keterampilan
berhitung
matematika siswa
pada materi
perkalian rendah.
Siklus I :
Guru
menggunakan
jarimatika dalam
penyampaian
perkalian
Siklus II :
Guru
menggunakan
jarimatika dalam
pemantapan
pembelajaran
matematika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
D. Hipotesis Tindakan
Berdasar kajian pustaka dan kerangka berfikir tersebut di atas, maka
hipotesis tindakan adalah sebagai berikut : ”Penggunaan jarimatika dapat
meningkatkan keterampilan berhitung matematika pokok bahasan perkalian pada
siswa kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011".
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian mengenai upaya peningkatan keterampilan berhitung
matematika pokok bahasan perkalian pada siswa kelas II adalah SDN 02 Jaten
Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar dengan alamat di Jalan Lawu No. 97
Jaten Karanganyar. SDN O2 Jaten merupakan tempat dimana peneliti
melaksanakan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) sekaligus tempat dimana
peneliti menemukan masalah mengenai pokok bahasan perkalian pada kelas II.
2. Waktu penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan Februari sampai dengan bulan
Maret tahun 2011. Tepatnya adalah awal dari semester 2. Karena kompetensi
dasar perkalian kelas II diajarkan pada awal semester 2, sehingga peneliti
melaksanakan penelitian sesuai dengan pelaksanaan kompetensi dasar yang
dilaksanakan oleh guru pada awal semester pelajaran matematika, agar tidak
mengganggu pelaksanaan pembelajaran. Adapun rincian jadwal pada tabel 1
berikut ini:
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
No Rencana Kegiatan Bulan
Januari Februari Maret April
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan √
a. Menyusun Konsep Pelaksanaan √ √ √
b. Kesepakatan Jadwal √
c. Menyusun Instrumen √ √
2 Pengajuan Proposal √
3 Pelaksanaan √
a Pengumpulan Data √
b Pelaksanaan Pra siklus √
c Pelaksanaan Siklus I √
d Pelaksanaan Siklus II √
4 Penyusunan Laporan √ √
a Menyusun Laporan √ √ √ √ √
b Ujian hasil penelitian √
c Revisi dan Pengiriman hasil
penelitian
√ √
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah 1 orang guru kolaborator SDN
02 Jaten, Sulistyorini, A.Ma., siswa kelas II sebanyak 50 orang yang terdiri dari
24 laki-laki dan 26 perempuan.
C. Data dan Sumber Data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Kualitatif yang berupa daftar nama siswa kelas II SDN 02 Jaten dan
hasil dokumentasi serta dokumen yang berisi kurikulum yaitu Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas II.
2. Data Kuantitatif yang berupa daftar nilai siswa kelas II SDN 02 Jaten sebelum
dan sesudah dilaksanakan penelitian.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil
observasi, tes, angket, wawancara dan dokumentasi atau perekaman dengan
menggunakan kamera.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Teknik atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini meliputi lembar observasi dan catatan lapangan, dokumen,
tes, perekaman foto, wawancara, dan angket siswa yang masing-masing diuraikan
berikut ini :
(1) Observasi.
Menurut Sarwiji Suwandi (2009:38), Observasi adalah segala upaya
merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan dan
kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau
tanpa alat bantu.
Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
observasi langsung dan partisipatif. Observasi langsung (direct observation)
adalah suatu pengamatan pada kegiatan yang dilakukan tanpa perantara
(secara langsung) terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan di SDN
02 Jaten, Karanganyar untuk mengetahui persiapan, perhatian, keaktifan, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
keterampilan berhitung matematika siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan jarimatika. Observasi dilakukan pada
aktivitas guru dan siswa. Observasi dilakukan pada guru mengenai kinerja
dan kemampuan guru dalam mengkondisikan kelas dan mengatur
pembelajaran dengan menyenangkan. Observasi dilakukan terhadap siswa
pada aktivitas siswa secara klasikal dalam
(2) Dokumen
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pula pada arsip atau
dokumen yang ada. Dokumen tersebut antara lain Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini
juga diperoleh melalui hasil nilai ulangan siswa kelas II SDN 02 Jaten.
(3) Tes
Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:150). Tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok.
Menurut Sarwiji Suwandi (2009:59), Pemberian tes dimaksudkan untuk
mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah dan proses
kegiatan pembelajaran tindakan
Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan yang dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Tes
yang diberikan dalam penelitian ini kepada siswa kelas II SD Negeri 02 Jaten
Karanganyar, yakni tes tertulis (soal-soal perkalian).
(4) Perekaman Foto
Perekaman dengan kamera foto dan handycam memperjelas berbagai
deskripsi dalam berbagai situasi dan perilaku subyek yang diteliti. Analisis
Dokumentasi dilakukan untuk mengetahui profil keterampilan siswa kelas II
SD Negeri 02 Jaten Karanganyar dalam menghitung perkalian serta minat
siswa terhadap pembelajaran Matematika dalam perkalian bilangan dengan
metode jarimatika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
(5) Wawancara
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:154), Interviuw yang sering disebut
juga dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari
terwawancara.
Dalam penelitian ini, Wawancara dilakukan dengan terstruktur, dimana
peneliti sudah mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dan
tidak menanyakan pertanyaan yang tidak berhubungan dengan topik yang
ditanyakan.
Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah untuk mengetahui sarana
dan kondisi sekolah serta metode yang digunakan guru kelas II dan hasil
keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas II. Wawancara juga
dilakukan kepada Guru selaku teman sejawat untuk mengetahui metode
pembelajaran dan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru kelas II. Kemudian wawancara juga dilakukan kepada guru kolaborator
yaitu guru kelas II untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran yang
dilaksanakan selama ini dan hasil yang dicapai siswa kelas II SDN 02 Jaten
serta pendapat mengenai jarimatika sebelum dan sesudah pembelajaran
dengan metode jarimatika.
(6) Angket Siswa
Menurut Sugiyono (2009:142), Kuesioner (angket) merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pada penelitian ini, Seluruh siswa kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar
selaku responden diharapkan dapat menjawab pernyataan dalam angket
dengan sebaik-baiknya guna mengetahui kesan dan tanggapan siswa
mengenai pembelajaran perkalian dengan jarimatika. Angket tersebut akan
menunjukkan seberapa besar pembelajaran tersebut dapat menarik dan
menyenangkan bagi siswa. Karena semakin menyenangkan atau menarik
suatu pembelajaran, diharapkan materi pokok perkalian dengan jarimatika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
yang diajarkan dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Sesuai dengan
slogan metode jarimatika yaitu mudah dan menyenangkan.
E. Teknik Analisis Data
Menurut Sarwiji Suwandi ( 2009:61 ), Teknik analisis data yang digunakan
untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan
teknik analisis deskriptif komparatif (statistik deskriptif komparatif) dan teknik
analisis kritis. Teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif,
sedangkan teknik analisis kritis digunakan untuk data kualitatif.
Dalam penelitian ini, digunakan kedua teknik analisis data tersebut dengan
penjelasan sebagai berikut :
1. Teknik analisis deskriptif komparatif
Pada penelitian ini, peneliti membandingkan data kuantitatif antar
siklus. Data kuantitatif yang dimaksudkan adalah data hasil nilai tes perkalian
siswa pada pra siklus, Siklus I dan Siklus II. Kemudian diambil kesimpulan
dari hasil nilai tes kedua siklus tersebut.
2. Teknik analisis kritis
Pada penelitian ini, teknik analisis kritis yang dimaksud adalah
mencakup kegiatan pengamatan untuk mengungkap kegiatan belajar mengajar
guru dan siswa dalam pembelajaran penggunaan metode jarimatika.
F. Validitas Data
Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa
validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Validitas dapa
diketahui dengan menggunakan triangulasi data. Menurut Sarwiji Suwandi
(2009:60), Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan
memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
pembandingan data itu.
Menurut Lexy J. Moleong dalam Sarwiji Suwandi (2009 : 60), Teknik
triangulasi yang digunakan antara lain triangulasi sumber data dan triangulasi
teknik metode pengumpulan data. Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti
dan dijadikan data dalam penelitian harus diperiksa validitasnya sehingga data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, data tersebut dapat dijadikan
dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan.
Adapun teknik yang digunakan dalam memeriksa validitas data dalam
penelitian ini adalah dengan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik
metode. Trianggulasi data atau sumber yaitu dengan membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang telah diperoleh melalui
berbagai sumber yang berbeda yaitu: (1) Pengamatan (observasi) dari proses
pembelajaran jarimatika; (2) Silabus dan RPP; (3) Tes soal perkalian; (4) Foto
kegiatan belajar menggunakan metode Jarimatika; (5) Hasil Wawancara dan (6)
Angket. Triangulasi teknik yaitu dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh dari hasil
wawancara dicek dengan hasil observasi, angket, tes, dan foto.
G. Prosedur Penelitian
Penggunaan Jarimatika diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
berhitung siswa pokok bahasan perkalian kelas II SDN 02 Jaten. Adapun
pelaksanaannya telah direncanakan sebanyak dua siklus dan masing-masing siklus
meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Menurut Suharsimi Arikunto dkk. (2008:16), Model penelitian tindakan
kelas digambarkan pada gambar 4 berikut ini :
Gambar 4 : Model siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suharsimi Arikunto
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
Refleksi Pelaksanaan
Perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan pemantauan keadaan siswa yang akan diteliti
dan mempersiapkan semua instrumen. Pada penelitian tindakan kelas ini
digunakan 7 instrumen yaitu:
a. Lembar Observasi
b. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
c. Dokumentasi atau Perekaman Foto
d. Dokumen
e. Lembar wawancara
f. Alat evaluasi (tes)
g. Angket
2. Pelaksanaan
a. Siklus I
1) Perencanaan
Pada tahap ini menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
tematik sesuai jadwal pelajaran dan menyiapkan materi perkalian untuk
siklus I. Meskipun dilakukan secara tematik dengan mata pelajaran lain,
penelitian ini tetap memfokuskan pada mata pelajaran matematika.
Selain itu, peneliti juga menentukan media dan metode apa yang
digunakan dalam menerapkan metode jarimatika ini. Materi yang
digunakan adalah mengenai perkalian. Media yang digunakan adalah
gambar dan jari tangan siswa. Dan pada ini, dilakukan sebanyak tiga kali
pertemuan.
2) Tindakan
Proses tindakan dalam siklus I adalah:
a) Pertemuan 1
Pada awal pembelajaran, siswa mengawali dengan berdoa dan
absensi kelas serta mengawali dengan bernyanyi agar siswa menjadi
semangat.. Setelah itu, guru memberikan bimbingan kepada siswa
untuk mempelajari konsep mengenai perkalian merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
penjumlahan dari bilangan 1 sampai 5. Siswa berlatih menghitung
perkalian dengan konsep tersebut secara terus menerus dengan
berkelompok. Karena kelas II merupakan kelas rendah, maka
pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran tematik. Dalam
hal ini, materi pokok perkalian dikaitkan dengan materi pelajaran
yang lain, yaitu PKn. Pada akhir pembelajaran, dilaksanakan
evaluasi agar guru dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat
memahami perkalian. Untuk Tugas di rumah, Guru memberikan
tugas kepada siswa untuk mempelajari perkalian bilangan 6 sampai
dengan 10.
b) Pertemuan 2
Pada Pertemuan 2, Materi perkalian matematika dikaitkan dengan
Bahasa Indonesia. Guru memberikan suatu bacaan yang mengandung
perkalian. Sehingga konsep perkalian merupakan penjumlahan
berulang semakin dipahami oleh siswa. Kemudian Siswa belajar
mengenai perkalian bilangan 6 sampai 10 dengan menggunakan
metode jarimatika. Siswa mempraktekkan perkalian dengan
menggunakan metode jarimatika melalui bimbingan guru. Siswa
mempelajari konsep jarimatika dan memperagakan dari angka 6
sampai dengan angka 10.
c) Pertemuan 3
Pada Pertemuan 3, Siswa berlatih menyeleseikan soal-soal perkalian
melalui pembelajaran tematik yang bertema gotong royong.
Pembelajaran tematik tersebut meliputi mata pelajaran Matematika,
Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Materi
perkalian tersebut dikaitkan dengan materi mata pelajaran yang lain.
Dalam pembelajaran ini, Siswa lebih sering mengerjakan soal
perkalian dengan metode jarimatika. Setelah siswa mampu
menerapkan metode jarimatika dengan benar, siswa berlatih
mengerjakan soal-soal perkalian jarimatika 6-10 dengan cepat dan
tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
3) Observasi
Observasi dilaksanakan sebelum tindakan dimulai dan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa
dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti sebagai
observer menyediakan instrument yaitu lembar observasi guna
mengetahui keadaan kelas saat pembelajaran dan catatan lapangan guna
mencatat segala informasi penting yang berhubungan dengan data yang
dibutuhkan mengenai pembelajaran. Peneliti selaku observer bekerja
sama dengan guru kolaborator saat pelaksanaan observasi dilakukan.
4) Analisis dan Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi didiskusikan antara guru dan
peneliti kemudian dikumpulkan serta dianalisis sehingga diperoleh hasil
refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi
kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang berasal dari data
observasi. Kelemahan yang timbul pada siklus I adalah kegiatan
pembelajaran matematika kurang menyenangkan dan guru belum
menciptakan kondisi kelas yang antusias secara optimal. Maka dari itu,
kelemahan tersebut akan disempurnakan pada siklus II. Selain itu, Hasil
analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai
acuan untuk merencanakan siklus II.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Pada tahap ini menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
menyiapkan materi serta evaluasi yang berupa soal-soal perkalian untuk
Siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Peneliti dan guru
berkolaborasi menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Setelah itu, peneliti dan guru mempersiapkan media terkait dengan
materi pembelajaran.
2) Tindakan
Proses tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
a) Pertemuan 1
Pada awal pembelajaran, siswa melaksanakan kegiatan rutin setiap
hari, yaitu berdoa dan presensi. Setelah itu, guru memberikan
bimbingan kepada siswa untuk mempelajari konsep mengenai
perkalian merupakan penjumlahan berulang dari bilangan 1 sampai
5. Kemudian guru memberikan bimbingan, guru menyampaikan
penjelasan materi selanjutnya yaitu perkalian 6 sampai dengan 10
dengan menyenangkan dan menghibur. Karena siswa kelas II
merupakan siswa kelas rendah, maka siswa diajak belajar sambil
bermain. Siswa berlatih menghitung perkalian dengan konsep
tersebut secara terus menerus dengan berkelompok secara
menyenangkan. Dalam hal ini, materi pokok perkalian dikaitkan
dengan materi pelajaran yang lain, yaitu IPA karena pembelajaran
yang dilakukan adalah pembelajaran tematik. Pada akhir
pembelajaran, dilaksanakan evaluasi dan latihan agar guru dapat
mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami perkalian.
b) Pertemuan 2
Pada Pertemuan 2, Materi perkalian matematika dikaitkan dengan Bahasa
Indonesia. Guru memberikan suatu bacaan yang mengandung perkalian. Bacaan
yang dimaksud adalah bacaan yang menarik minat siswa. Sehingga konsep
perkalian merupakan penjumlahan berulang dapat dipahami dengan mudah oleh
siswa. Kemudian Siswa belajar mengenai perkalian bilangan 6 sampai 10 dengan
menggunakan metode jarimatika. Siswa mempraktekkan perkalian dengan
menggunakan metode jarimatika melalui bimbingan guru. Siswa mempelajari
konsep jarimatika dan memperagakan dari angka 6 sampai dengan angka 10.
Selain itu, setiap kali akan menerapkan metode jarimatika siswa diharapkan
menyanyikan dan memperagakan “tepuk jarimatika” dan “yel jarimatika” untuk
mempermudah siswa dalam menerapkan jarimatika dengan senang hati. Apabila
siswa merasa bosan, guru memimpin siswa untuk melakukan permainan
menyenangkan secara klasikal.
c) Pertemuan 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Pada Pertemuan 3, Siswa berlatih menyeleseikan soal-soal perkalian melalui
pembelajaran tematik yang bertema gotong royong. Pembelajaran tematik tersebut
meliputi mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA.. Dalam
pembelajaran ini, Siswa lebih sering berlatih mengerjakan soal perkalian dengan
metode jarimatika. Apabila siswa telah bosan dengan pembelajaran, siswa
dipimpin untuk melakukan permainan secara berkelompok dan kelompok terbaik
mendapat reward dari guru sehingga siswa menjadi bersemangat kembali. Setelah
siswa mampu menerapkan metode jarimatika dengan benar, siswa berlatih
mengerjakan soal-soal perkalian jarimatika 6-10 dengan cepat dan tepat secara
individual maju di depan kelas.
3) Observasi
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-
aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran
berlangsung. Selain itu, angket dapat menjadi salah satu hal yang mendukung
hasil observasi siswa.
4) Analisis dan Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis, sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk
memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang
berasal dari data observasi. Melalui hasil data dapat ditarik sebua kesimpulan
mengenai penerapan jarimatika.
H. Indikator Ketercapaian
Penelitian ini dikatakan berhasil dan ada peningkatan, apabila rata-rata nilai
hasil tes yang diperoleh siswa di kelas adalah ≥ 80. Capaian target pada siklus
pertama 70% dari jumlah siswa tuntas (kurang lebih 35 anak) dengan mendapat
nilai ≥ 75 dan pada siklus kedua 80% dari jumlah siswa tuntas (kurang lebih 40
anak) dengan mendapat nilai ≥ 80. Jadi, apabila dalam kelas tersebut hasil yang
diperoleh belum mencapai angka tersebut, penelitian akan terus dilakukan sampai
hasil tersebut dicapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Negeri 02 Jaten Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
Propinsi Jawa Tengah berdiri sejak tahun 1962 dengan jumlah siswa yang cukup
banyak. Sejak berdiri, SD Negeri 02 Jaten yang beralamatkan di Jalan Lawu No.
97 telah memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu 101031311002. SD
Negeri 02 Jaten ini merupakan salah satu SD favorit bagi masyarakat sekitar desa
jaten. Karena pada setiap tahun, jumlah siswa yang mendaftar di SD Negeri 02
Jaten sangat banyak. Hal ini menunjukkan bahwa SD Negeri 02 Jaten unggul
dalam mutu dan terpuji dalam perilaku. Sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan.
Secara geografis, letak SD Negeri 02 Jaten berada di desa Jaten kecamatan
Jaten kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah. SD Negeri 02 Jaten terletak
di pinggir jalan raya solo-tawangmangu, dan terletak di pusat kecamatan. SD
Negeri 02 Jaten ini termasuk SD yang letaknya sangat strategis. Transportasi
menuju ke SD pun sangat mudah. Karena banyak sekali angkutan umum atau bus
yang lewat di depan SD. Hal ini memudahkan dan mendukung tercapainya
informasi yang tepat dan akurat. Lokasi yang sangat strategis tersebut juga
memberikan keuntungan. Salah satunya adalah memberikan kemudahan bagi
sekolah dalam melaksanakan tugas kedinasan.
SD Negeri 02 Jaten pada tahun pelajaran 2010/2011 dipimpin oleh seorang
Kepala Sekolah dan memiliki 7 guru yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan 6 orang tenaga pengajar dan karyawan yang masih Wiyata
Bhakti. Seluruh personel telah melaksanakan tugasnya masing-masing dengan
baik sesuai dengan tanggung jawab masing-masing personel. Dalam membimbing
siswa, pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat. Hal ini
dibuktikan dengan adanya Komite sekolah yang beranggotakan wali murid siswa
SD Negeri 02 Jaten.
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gambar 5: Lokasi SD Negeri 02 Jaten Tampak Depan
Siswa SD Negeri 02 Jaten tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 309 siswa.
Siswa terbagi ke dalam 8 Kelas. Dua kelas diantaranya merupakan kelas paralel.
Dengan rincian sebagai berikut, jumlah siswa kelas IA sebanyak 33 siswa, kelas
IB sebanyak 32 siswa, kelas II sebanyak 50 siswa, kelas III sebanyak 48 siswa,
kelas IV sebanyak 44 siswa, kelas V sebanyak 48 siswa, kelas VIA sebanyak 33
siswa dan kelas VIB sebanyak 22 siswa. Siswa bearasal dari latar belakang sosial
ekonomi yang berbeda-beda. Namun, sebagian besar orang tua siswa bekerja
sebagai pegawai dan karyawan.
SD Negeri 02 Jaten terletak satu kompleks dengan SD Negeri 01 Jaten.
Namun, meskipun memiliki satu halaman sekolah, kedua SD tersebut tetap
menjalin kebersamaan dan kerukunan serta saling mendukung dalam berbagai hal.
Hal ini dapat dilihat pada saat upacara bendera hari senin. SD Negeri 01 dan 02
Jaten berbagi tugas untuk menjadi tugas upacara. Di atas tanah SD Negeri 02
Jaten tersebut, berdiri bangunan yang kokoh yakni, 8 ruang kelas, 2 kamar kecil
(toilet), ruang guru, ruang kepala sekolah, UKS, perpustakaan, ruang alat peraga,
Kantin, tempat parker dan taman yang indah. SD Negeri 02 Jaten juga memiliki
halaman yang dimanfaatkan untuk upacara, olah raga, kegiatan ekstrakurikuler
dan tempat bermain siswa apabila istirahat.
SD Negeri 02 Jaten merupakan salah satu SD yang digunakan sebagai
tempat PPL mahasiswa PGSD FKIP UNS. Peneliti telah melaksanakan PPL di SD
Negeri 02 Jaten ini pada bulan oktober tahun 2010. Pada saat PPL, peneliti
melaksanakan observasi mengenai kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 02
Jaten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
1. Kondisi Pra Siklus
Berdasarkan pengamatan (observasi), peneliti menemukan masalah yang
harus dipecahkan pada siswa kelas II. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti
lakukan, siswa kelas II mengalami kesulitan dalam mempelajari pokok bahasan
perkalian pada mata pelajaran matematika. Karena siswa menganggap bahwa
matematika merupakan pelajaran yang rumit dan sulit dipahami. Siswa semakin
mengalami kesulitan ketika diberikan tugas untuk menghafalkan perkalian dasar
sampai dengan dua angka. Karena apabila mereka tidak hafal, pasti akan menemui
kesulitan dalam mengerjakan soal perkalian karena lupa.
Adapun tabel hasil tes perkalian siswa pada pra siklus dapat dilihat pada
tabel 2 berikut ini:
Tabel 2 : Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa kelas II pada Pra Siklus
No Rentang Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) (fi) × (xi) Persentase
1 10-18 2 14 28 4
2 19-27 5 23 115 10
3 28-36 2 32 64 4
4 37-45 8 41 287 14
5 46-54 6 50 250 10
6 55-63 11 59 767 26
7 64-72 6 68 408 12
8 73-81 8 77 616 16
9 82-90 2 86 172 4
10 91-99 0 95 0 0
Jumlah 50 2707 100
Rata-rata 54.14
Sedangkan grafik yang menunjukkan keterampilan siswa dalam
menyeleseikan soal perkalian sebelum tindakan atau pra siklus adalah gambar 6
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Gambar 6 : Grafik Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Perkalian Siswa kelas II
pada Pra Siklus
Berdasarkan tabel frekuensi tersebut diatas, dapat diketahui bahwa nilai hasil tes
siswa yang menyeleseikan soal perkalian sebelum dilakukan tidakan penggunaan
metode jarimatika, menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas adalah 54,14. Nilai
KKM Matematika kelas II semester 2 ini adalah 60. Dapat diketahui bahwa
Siswa yang memperoleh nilai 10-18 sebanyak 2 siswa atau 4%. Siswa yang
memperoleh nilai 19-27 sebanyak 5 siswa atau 10%. Siswa yang memperoleh
nilai 28-36 sebanyak 2 Siswa atau 4%. Siswa yang memperoleh nilai 37-45
sebanyak 7 Siswa atau 14%. Siswa yang memperoleh nilai 46-54 sebanyak 5
Siswa atau 10%. Siswa yang memperoleh nilai 55-63 sebanyak 13 Siswa atau
26%. Siswa yang memperoleh nilai 64-72 sebanyak 6 Siswa atau 12%. Siswa
yang memperoleh nilai 73-81 sebanyak 8 Siswa atau 16%. Siswa yang
memperoleh nilai 82-90 sebanyak 2 Siswa atau 4%. Siswa yang memperoleh nilai
91-99 sebanyak 0 atau 0%.
Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah siswa
yang mendapatkan nilai dibawah KKM adalah 22 siswa. Sedangkan jumlah siswa
yang mendapatkan nilai diatas KKM adalah 28 siswa. Sehingga dapat dikatakan
0
2
4
6
8
10
12
Fre
kue
nsi
Nilai Tengah 14 23 32 41 50 59 68 77 86 95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
bahwa jumlah siswa yang telah tuntas mencapai KKM adalah 56% dan 44%
merupakan persentase jumlah siswa yang tidak atau belum tuntas mencapai
KKM. Hal ini dapat diartikan bahwa, keterampilan berhitung siswa kelas II
semester 2 masih tergolong rendah dilihat dari ketuntasan belajar yang telah
ditetapkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 75% siswa mencapai ketuntasan
pada siklus I dan sebesar 80% siswa mencapai ketuntasan pada siklus II. Untuk
lebih jelasnya mengenai nilai siswa pada tes, dapat dilihat pada Lampiran 8.
Perolehan Nilai Hasil Tes Siswa pada pokok Bahasan Perkalian pada Pra Siklus.
Pada lampiran tersebut, tertulis rata-rata kelas adalah 54,2. Hal ini mendekati hasil
yang diperoleh dengan perhitungan kelas interval yang menyatakan bahwa rata-
rata kelas adalah 54,14. Namun, diluar perbedaan tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa rata-rata nilai pokok bahasan perkalian pada pra siklus di kelas II masih
belum tuntas.
Berdasarkan hasil tes awal pokok bahasan perkalian menunjukkan bahwa
hasil nilai tersebut masih rendah karena rata-rata nilai matematika pokok bahasan
perkalian pada siswa kelas II SDN 02 Jaten masih berada dibawah KKM, maka
dari itu diperlukan suatu usaha peningkatan pembelajaran agar siswa memiliki
keterampilan berhitung yang baik. Dalam hal ini, diperlukan suatu usaha dalam
bentuk inovasi pembelajaran yang mudah dan menyenangkan guna meningkatkan
keterampilan berhitung siswa pokok bahasan perkalian. Usaha yang dilakukan
adalah menerapkan metode jarimatika dalam mengajarkan materi pokok perkalian
pada siswa kelas II. Sehingga diharapkan pembelajaran yang mudah dan
menyenangkan dengan metode jarimatika tersebut dapat meningkatkan
keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
2. Deskripsi Siklus I
Tindakan Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri
dari dua jam pelajaran ( 2×35 menit), dilaksanakan 7 Februari 2011 s.d. 9
Februari 2011. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan
kelas yang terdiri atas siklus-siklus dan setiap siklus terdiri dari 4 tahapan.
Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti mengadakan observasi terhadap proses
pembelajaran dan skor keterampilan berhitung pokok bahasan perkalian pada
kelas II untuk mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru
kelas II. Peneliti juga mencatat skor nilai hasil tes awal perkalian siswa untuk
mengukur keterampilan berhitung siswa dengan melakukan pengumpulan
data.
Setelah melakukan pengamatan dan pengumpulan data, peneliti
memperoleh data hasil pencatatan yang menunjukkan bahwa sebanyak 56%
dari jumlah siswa memiliki nilai diatas KKM dan 44% dari jumlah siswa
memiliki nilai di bawah KKM. Maka dari itu, pada tahap perencanaan ini,
peneliti mempersiapkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) mengenai pokok bahasan perkalian secara inovatif melalui metode
jarimatika, yaitu suatu metode pembelajaran berhitung dengan menggunakan
jari tangan.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas II
Semester 2 Mata Pelajaran Matematika, peneliti membuat suatu perencanaan
pembelajaran dalam bentuk RPP dengan menerapkan metode jarimatika.
Adapun langkah-langkah perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Pendalaman pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus
kelas II semester 2 mata pelajaran matematika menyatakan bahwa siswa
harus memiliki kompetensi sebagai berikut :
Standar Kompetensi :
3 Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka.
Kompetensi Dasar :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.
2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilakukan
oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas II dengan perincian
indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa sebagai berikut :
3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian
3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam waktu
yang cepat dan tepat dengan jarimatika.
3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian
Namun, dalam penelitian ini, peneliti menekankan indikator nomor
3.1.2 dengan membatasi pada perkalian 6-10 dengan metode jarimatika
agar dapat dicapai siswa. Karena pada perkalian 6-10, siswa membutuhkan
kemampuan lebih untuk menghitung daripada perkalian 1-5. Maka dari
itu, peneliti menerapkan pembelajaran perkalian 6-10 dengan
menggunakan metode jarimatika agar siswa memiliki keterampilan
berhitung dengan cepat dan tepat.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini
adalah terdiri dari 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari
2 jam pelajaran, yaitu 2×35 menit. Adapun RPP yang akan dilaksanakan
dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran 6.
3) Peneliti bersama dengan guru membuat soal tes perkalian yang dapat
mengandung indikator-indikator tersebut.
4) Persiapan media dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Penulis menyediakan gambar jari-jari tangan, gambar
pohon, dan benda konkret lain yang berhubungan seperti meja atau kursi
siswa.
5) Persiapan instrument yang diperlukan dalam penelitian ini, seperti lembar
observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, peralatan
dokumentasi seperti halnya, camera digital dan handycam, dan angket
siswa sebanyak jumlah siswa kelas II.
6) Persiapan ruang kelas yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan
pembelajaran yang ditata sedemikian rupa hingga tertata dengan rapi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap setelah perencanaan dan persiapan adalah tahap pelaksanaan
tindakan penerapan metode jarimatika. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan
keseluruhan perencanaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I. Adapun rincian
dan deskripsi tindakan riil pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2011. Pada
awal siklus I ini, Materi pembelajaran yang diajarkan adalah mengenai
konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Pada awal pertemuan 1, guru mengkondisikan siswa dan
mempersiapkan diri siswa secara fisik maupun mental untuk
melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan berdoa dan
presensi. Selain itu, Guru juga mempersiapkan diri siswa secara mental
dengan memberikan motivasi dan bernyanyi. Siswa bersama dengan guru
menyanyikan lagu “Disini Senang Disana Senang” agar siswa antusias
mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan apersepsi dan
menyampaikan tema atau tujuan pembelajaran serta indikator
pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan 1.
Pada kegiatan inti, guru menggali informasi dan mengeksplore
pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan
dengan tema dan materi perkalian. Melalui mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, guru mengelaborasikan pengetahuan siswa dengan
menanamkan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang secara
berkelompok. Siswa saling bekerja sama mengerjakan soal mengenai
konsep perkalian. Konsep perkalian seperti halnya cara minum obat
menjadi konsep yang wajib dimengerti oleh siswa. Misalnya, Pada resep
dokter dituliskan 3×1. Berarti pasien dianjurkan untuk minum 1 obat
selama 3× dalam sehari. Jadi, yang dimaksud 3×1 adalah 1+1+1=3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
sehingga guru mampu mengkonfirmasi pengetahuan yang terkait dengan
konsep perkalian. Selain itu, guru memberikan contoh-contoh perkalian
angka 1 sampai dengan 5. Setelah mempelajari konsep perkalian tersebut,
siswa berlatih menyeleseikan perkalian sederhana 1 sampai dengan 5
secara terus menerus hingga guru melaksanakan evaluasi pembelajaran..
Pada akhir pembelajaran, Siswa menerima penguatan dan umpan
balik dari guru mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Lalu, guru membuat kesimpulan bersama dengan siswa mengenai
perkalian sebagai penjumlahan dan mengenai tema yang diajarkan pada
pertemuan pertama. Akhirnya, guru menutup pembelajaran pertemuan 1.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan 2 dilaksanakan pada tangga 8 Februari 2011.
Berdasarkan perencanaan dalam RPP Siklus I, Materi yang diajarkan
kepada siswa adalah perkalian angka 6-10 dengan menggunakan metode
jarimatika. Pada pertemuan 2 ini, mata pelajaran matematika dikaitkan
dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pada awal pembelajaran, dilaksanakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap hari, yaitu berdoa dan presensi siswa. Untuk
membangkitkan semangat siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu
“Kalau kau suka hati” agar siswa bergembira dan antusias mengikuti
pembelajaran. Guru menyampaikan indikator, tujuan pembelajaran, dan
tema yang akan dipelajari dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga
menyampaikan apersepsi yang berhubungan dengan tema gotong royong
dalam kehidupan sehari-hari.
Pada kegiatan inti pembelajaran, untuk melakukan kegiatan
mengeksplore pengetahuan siswa, Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa mengenai pengalaman yang pernah dilakukan siswa sehari-hari.
Setelah itu, guru menceritakan suatu dongeng menarik yang mengandung
materi perkalian angka 6-10. Materi perkalian 6-10 diajarkan oleh guru
dengan menggunakan konsep jarimatika melalui media gambar jarimatika.
Awalnya, guru mengkonfirmasi dengan memperagakan konsep jarimatika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
6-10 dan siswa mengikuti peragaan jarimatika yang diperagakan guru.
Siswa berlatih terus menerus mengerjakan soal-soal perkalian yang
diberikan oleh guru.
Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan umpan balik
kepada siswa yang berlatih terus menerus menghitung perkalian dengan
metode jarimatika. Guru memberikan penguatan agar siswa selalu berlatih
menghitung perkalian dengan metode jarimatika. Untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan
mengenai cara menghitung perkalian 6-10 dengan jarimatika.
3) Pertemuan Ketiga
Pelaksanaan pertemuan 3 diadakan pada tanggal 9 Februari 2011.
Pada akhir siklus I ini, materi perkalian pada pembelajaran matematika
dikaitkan dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa
Indonesia. Pertemuan ketiga ini menekankan pada penggunaan metode
jarimatika yang diterapkan pada perkalian angka 6-10. Karena perkalian 6-
10 merupakan dasar dari operasi perkalian selanjutnya. Jadi, siswa
hendaknya mampu dan terampil menerapkan metode jarimatika dalam
penyeleseian operasi hitung perkalian selanjutnya.
Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru dan siswa berdoa
bersama. Kemudian guru melaksanakan presensi kepada siswa. Guna
meningkatkan motivasi siswa, guru mengajak siswa bersama-sama
menyanyikan lagu Disini Senang Disana Senang. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu. Apersepsi yang
disampaikan oleh guru juga dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan
tema yang telah ditentukan.
Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru mengenai cerita yang pernah siswa ketahui. Kemudian,
siswa mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru dan mengandung
materi pokok perkalian. Untuk menambah pemahaman siswa mengenai
perkalian, guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas guna
memperagakan metode jarimatika perkalian 6-10. Setelah itu, guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
menanmkan kembali konsep jarimatika kepada siswa yang belum bisa.
Selain itu, guru memberikan tes soal akhir yang terlampir pada Lampiran
33 siklus 1 kepada siswa agar siswa lebih terampil menerapkan jarimatika
dalam proses penghitungan perkalian.
Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru membuat kesimpulan dan
memberikan umpan balik kepada siswa yang telah mampu menerapkan
jarimatika. Guru juga memberikan penguatan dan motivasi bagi siswa
yang lainnya. Akhir pembelajaran, Guru mengakhiri pembelajaran dengan
menyanyikan “Tepuk I am the best” bersama-sama.
c. Observasi
Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran.
Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal penting
mengenai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi ini juga
dilakaukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
disusun dalam perencanaan.
Pengamatan tidak hanya berfokus pada siswa, namun pengamatan juga
dilakukan pada kegiatan pembelajaran guru. Maka dari itu, pengamatan
dilakukan secara keseluruhan aspek, baik dari aspek siswa, maupun kegiatan
guru pada saat proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas. Berikut ini
merupakan uraian mengenai observasi yang telah dilakukan selama kegiatan
pembelajaran pada siklus I berlangsung :
1) Hasil Observasi pada Siswa
Hasil perincian mengenai kegiatan siswa pada pembelajaran dengan
metode jarimatika dapat dilihat lebih jelasnya pada lampiran lembar
observasi aktivitas siswa pada Lampiran 13, 14 dan 15. Dilihat dari hasil
observasi pada lampiran tersebut dan terutama pada Lampiran 15, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran metode jarimatika pada pertemuan 3
atau pertemuan akhir siklus I di kelas II adalah sebagai berikut :
1. Sebanyak 35 siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan
mengikuti pembelajaran dengan jarimatika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
2. Sebanyak 28 siswa bersikap antusias ketika hendak mengikuti
pembelajaran.
3. Sebanyak 15 siswa yang merasa bosan ketika proses pembelajaran
berlangsung.
4. Sebanyak 40 siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
5. Sebanyak 20 siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran
jarimatika karena masih belum mengenal konsep jarimatika dengan
baik.
6. Sebanyak 30 siswa sudah bisa memperagakan konsep jarimatika,
namun ada 20 siswa yang belum bisa.
7. Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah cukup baik meskipun ada
siswa yang merasa bosan dan belum paham mengenai jarimatika.
8. Sebanyak 35 siswa yang sudah mampu menyeleseikan soal perkalian
dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan.
9. Sebanyak 30 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru
mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita.
10. Sebanyak 30 siswa sudah cukup senang dengan pembelajaran
jarimatika.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 13, 14, dan 15
yang menyatakan rata-rata hasil pengamatan aktivitas siswa mengenai
pembelajaran metode jarimatika pada siklus I adalah 3,23 dan berdasarkan
uraian simpulan lampiran 15 diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa
aktivitas dan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran perkalian dengan
metode jarimatika dikategorikan cukup baik. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada tabel 3 berikut ini :
Tabel 3 : Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I
No Keterangan Siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Total Skor 29 33 35
2 Rata-rata Skor 2,9 3,3 3,5
3 Rata-rata skor siklus I 3,23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Sedangkan grafik yang menunjukkan Tabel 3 tersebut adalah gambar 7 berikut :
Gambar 7 : Grafik Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II
dalam pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada
Siklus I
2) Hasil Observasi pada Guru
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya pada aspek
kegiatan dan sikap siswa, namun pengamatan juga dilakukan terhadap
kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Perincian mengenai observasi
kinerja guru dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada
siklus 1 yang dilakukan selama 3x pertemuan dapat dilihat pada lampiran
20 pada pertemuan 3. Berikut ini kesimpulan dari hasil observasi aktivitas
guru pada siklus I tersebut pada siklus I :
a) Guru sudah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,
menguasai materi dan mengaitkannya dengan realitas kehidupan siswa.
b) Guru belum memberikan motivasi kepada siswa.
c) Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan
menghargai pendapat siswa
d) Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian,
menarik dan mengikutsertakan siswa dalam penggunaan media.
e) Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan tepat.
2.9 3.3
3.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Skor Per pertemuan
Skor Per pertemuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
f) Guru mampu menegur siswa yang kurang memperhatikan.
g) Guru belum memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara
maksimal.
h) Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif walaupun
masih membuat siswa merasa bosan atau belum menyenangkan.
i) Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik.
j) Guru sudah memberikan kesimpulan dengan cukup baik.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 20 yang
menyatakan skor kinerja guru adalah 2,2 dan berdasarkan uraian simpulan
diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dikategorikan cukup
baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4 : Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok
Bahasan Perkalian pada Siklus I
No Keterangan Siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Jumlah Skor 22 21 23
2 Skor rata-rata 2,2 2,1 2,3
3 Skor akhir 2,2
Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 4 dapat dilihat pada
gambar 8 berikut ini :
Gambar 8 : Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika
Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Pertemuan ke 2.2 2.1 2.3
2
2.05
2.1
2.15
2.2
2.25
2.3
2.35
Sko
r
Skor Kinerja Guru Per Pertemuan pada Siklus 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
d. Refleksi
Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian
dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses
pelaksanaan tindakan, peneliti memperoleh informasi bahwa guru masih
belum maksimal dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran perkalian
dengan metode jarimatika. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan siswa
yang menyatakan bahwa ada siswa yang masih merasa kesulitan dan
terkadang merasa bosan dengan pembelajaran. Hal itu disebabkan karena guru
belum menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan aktif. Selain itu,
guru belum memberikan teguran secara optimal atau secara tegas karena
masih ada siswa yang bicara sendiri dan terkadang tidak memperhatikan
penjelasan dari guru. Akibatnya, siswa masih merasa kesulitan ketika harus
memperagakan metode jarimatika dengan benar dan cepat.
Dilihat dari uraian tersebut, dapat dianalisis bahwa hambatan-
hambatan siswa dalam menyeleseikan dan mengikuti pembelajaran perkalian
dengan jarimatika bersumber dari hal-hal sebagai berikut :
1) Siswa kurang memahami konsep teknik jarimatika dengan baik,
2) Siswa masih kesulitan dengan penerapan konsep jarimatika saat
menyeleseikan soal perkalian,
3) Masih ada siswa yang merasa bosan dengan pembelajaran perkalian
matematika,
4) Ada beberapa siswa yang suka mengganggu teman yang lain sehingga
pembelajaran tidak berlangsung secara optimal,
5) Guru belum menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga masih banyak siswa yang menganggap perkalian itu sulit.
Sehingga dari hal-hal tersebut dapat direfleksikan bahwa pembelajaran
perkalian dengan mengunakan metode jarimatika belum menunjukkan
keberhasilan secara optimal.
Dilihat dari uraian tersebut diatas, maka peneliti harus menemukan
solusi untuk mengatasi permasalahan yang menghambat kelancaran proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika tersebut. Hal-hal yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan optimal,
2) Melaksanakan pembelajaran dengan menyenangkan melalui dongeng
dan permainan serta intermezzo agar siswa tidak merasa bosan dan
merasakan senang ketika belajar dilakukan sambil bermain,
3) Guru menjelaskan konsep jarimatika secara jelas dan runtut agar siswa
dapat mengikuti dan menirukan konsep jarimatika dengan baik,
4) Pada saat pembelajaran, guru memberikan tugas individu kepada siswa
untuk memperagakan metode jarimatika dalam menghitung perkalian
melalui metode jarimatika dengan tepat dan cepat, dan
5) Guru memberikan teguran yang baik apabila siswa melakukan
kesalahan dan memberikan pujian serta penguatan apabila siswa
mampu melaksanakan dengan tepat dan cepat agar siswa merasa
senang.
Hasil Skor Tes Keterampilan Berhitung Siswa pada Siklus I dihitung
berdasarkan aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa. Skor Kognitif
diperoleh pada saat tes setiap pertemuan. Sedangkan skor aspek psikomotorik
diperoleh pada akhir pertemuan siklus I yaitu pada pertemuan 3, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9. Hasil akhir siklus 1 adalah
penghitungan rata-rata dari hasil tes pertemuan 1. 2, dan 3. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 10. Sedangkan penilaian mengenai aspek
afektif siswa pada saat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran lembar
observasi siswa yaitu Lampiran 13, 14 dan 15.
Berikut ini adalah hasil aspek kognitif dan psikomotorik yang
diperoleh siswa setelah menggunakan metode jarimatika pada siklus I yang
ditunjukkan pada tabel 5 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tabel 5 : Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Keterampilan Berhitung Perkalian
Siswa kelas II pada Siklus I
No Rentang Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) (fi) × (xi) Persentase
(%)
1 30-40 5 35 175 10
2 41-51 5 46 230 10
3 52-62 3 57 171 6
4 63-73 10 68 680 20
5 74-84 8 79 632 16
6 85-95 10 90 900 20
7 96-106 9 101 909 18
Jumlah 50 3697 100
Rata-rata 73.94
Sedangkan grafik yang menunjukkan keterampilan siswa dalam
menyeleseikan soal perkalian setelah ada tindakan awal yaitu siklus I adalah
gambar 9 sebagai berikut:
Gambar 9 : Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II
pada Siklus I
0
2
4
6
8
10
12
fre
kue
nsi
nilai tengah hasil tes soal perkalian
35 46 57 68 79 90 101 112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
3. Deskripsi Siklus II
Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan metode jarimatika pada
siklus I sudah berjalan dengan lancar walaupun masih ada kekurangan-
kekurangan. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan tes soal perkalian ini
menyatakan bahwa keterampilan berhitung siswa masih belum tuntas sesuai
dengan target yang telah ditentukan. Oleh karena itu, kegiatan Penelitian
Tindakan Kelas ini dilanjutkan pada siklus II dengan harapan dapat memperbaiki
kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada siklus I serta dapat mencapai target
yang telah ditentukan sebelumnya.
Pembelajaran dengan metode jarimatika pada siklus II ini dilaksanakan
pada tanggal 14 Februari, 16 Februari dan 17 Februari Tahun 2011 yang diikuti
oleh 50 siswa kelas II SD Negeri 02 Jaten Karanganyar. Alokasi waktu yang
digunakan pada setiap pertemuan adalah 2×35 menit atau 2 jam pelajaran. Rincian
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti membuat suatu perencanaan dengan
berpedoman pada hasil refleksi yang telah peneliti laksanakan pada siklus I.
Berdasarkan Refleksi pada siklus I tersebut telah diketahui bahwa materi
perkalian dan kosep jarimatika yang diajarkan oleh guru belum dipahami
siswa secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian keterampilan
berhitung yang telah dilaksanakan.
Hal-hal yang memerlukan perbaikan agar kekurangan-kekurangan
yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II adalah mengenai kegiatan
pembelajaran yang berlangsung mengenai penggunaan metode jarimatika.
Langkah-langkah yang diambil guna memperbaiki kekurangan tersebut adalah
sebagai berikut : 1) Guru menciptakan suatu pembelajaran yang aktif,
menyenangkan, menerapkan asas belajar sambil bermain, dan memberikan
penguatan serta motivasi kepada siswa, 2) Guru meningkatkan kejelasan
dalam menjelaskan konsep jarimatika, 3) Guru mampu mengkondisikan kelas
dengan baik agar siswa merasa sengang dan tidak bosan serta tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
mengganggu teman lain yang ingin belajar, 4) Guru memberikan bimbingan
kepada setiap siswa yang belum mampu dan mengalami kesulitan dalam
pengguanaan metode jarimatika, 5) Guru mengadakan Tes Individu kepada
siswa untuk mendemonstrasikan metode jarimatika di depan kelas sehinggga
guru mengetahui siswa yang terampil menerapkan jarimatika dan siswa yang
belum terampil. Selain itu, Peneliti merencanakan membuat inovasi pada soal
tes perkalian agar keterampilan berhitung siswa menjadi meningkat dan dapat
dilihat pada Lampiran 34 dan 35.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas II
Semester 2 Mata Pelajaran Matematika, peneliti membuat suatu perencanaan
pembelajaran dalam bentuk RPP dengan menerapkan metode jarimatika pada
siklus II. Adapun langkah-langkah perencanaan pembelajaran pada siklus II
adalah sebagai berikut :
1) Pendalaman pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus
kelas II semester 2 mata pelajaran matematika menyatakan bahwa siswa
harus memiliki kompetensi sebagai berikut :
Standar Kompetensi :
3 Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka.
Kompetensi Dasar :
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.
2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilakukan
oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas II dengan perincian
indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa sebagai berikut :
3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian
3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam waktu
yang cepat dan tepat dengan jarimatika.
3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian
Namun, dalam penelitian ini peneliti menekankan indikator nomor
3.1.2 dengan membatasi pada perkalian 6-10 dengan metode jarimatika
agar dapat dicapai siswa. Karena pada perkalian 6-10, siswa membutuhkan
keterampilan lebih untuk menghitung daripada perkalian 1-5. Maka dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
itu, peneliti menerapkan pembelajaran perkalian 6-10 dengan
menggunakan metode jarimatika agar siswa memiliki keterampilan
berhitung dengan cepat dan tepat.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini
adalah terdiri dari 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari
2 jam pelajaran, yaitu 2×35 menit. Adapun RPP yang akan dilaksanakan
dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran RPP pada siklus II.
RPP yang dibuat adalah RPP Tematik. Materi perkalian dipadukan dengan
Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada lampiran 7.
3) Peneliti bersama dengan guru membuat soal tes keterampilan berhitung
perkalian yang dapat mengandung indikator-indikator tersebut dan dapat
dilihat pada lampiran 34 dan 35
4) Persiapan media dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pembelajaran siklus II. Penulis menyediakan gambar jari-jari tangan,
sedotan dan benda konkret lain yang berkaitan dengan materi perkalian.
5) Persiapan instrument yang diperlukan dalam penelitian ini, seperti lembar
observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, peralatan
dokumentasi seperti halnya, camera digital dan handycam, dan angket
siswa sebanyak jumlah siswa kelas II.
6) Peneliti mempersiapkan reward atau hadiah bagi siswa yang berani maju
ke depan dan bisa melaksanakan tugas yang diberikan guru.
7) Persiapan ruang kelas dimana kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap setelah perencanaan dan persiapan adalah tahap pelaksanaan
tindakan penerapan metode jarimatika. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan
keseluruhan perencanaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II. Pembelajaran
pada Siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Adapun rincian dan
deskripsi tindakan riil pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan Pertama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2011. Pada
awal siklus I ini, Materi pembelajaran yang diajarkan adalah mengenai
konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Selain itu, Pada awal
pertemuan 1, guru mengkondisikan siswa dan mempersiapkan diri siswa
secara fisik maupun mental untuk melaksanakan pembelajaran.
Pembelajaran diawali dengan bernyanyi, Guru juga mempersiapkan diri
siswa secara mental dengan memberikan motivasi dan bernyanyi. Siswa
bersama dengan guru menyanyikan lagu “Bangun Tidur” agar siswa
antusias mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan apersepsi
dan menyampaikan tema datau tujuan pembelajaran serta indikator
pembelajaranyang hendak dicapai pada pertemuan 1.
Pada kegiatan inti, guru menggali informasi dan mengeksplore
pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan
dengan tema dan materi perkalian. Melalui mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, guru melakukan elaborasi dengan menanamkan
konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.. Kemudian Guru
memberikan contoh perkalian 6-10, yaitu 6 × 8 dan berhubungan dengan
materi IPA serta menerapkan metode jarimatika dalam pembelajaran.
Ketika siswa merasa bosan, guru mengajak siswa untuk melakukan “tepuk
konsentrasi” guna meningkatkan konsentrasi bagi siswa. Lalu siswa
diberikan tugas mengenai perkalian dengan menerapkan metode jarimatika
dan sebelumnya melakukan “yel jarimatika” agar siswa bersemangat
melaksanakan pembelajaran. Untuk evaluasi, guru memberikan soal
perkalian dan siswa mengerjakan soal dengan metode jarimatika.
Kemudian guru mengkonfirmasi dan membahas penyeleseian dari soal
perkalian bersama siswa.
Pada akhir pembelajaran, Siswa menerima penguatan dan umpan
balik dari guru mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Lalu, guru membuat kesimpulan bersama dengan siswa mengenai
perkalian sebagai penjumlahan dan mengenai tema yang diajarkan pada
pertemuan pertama. Akhirnya, guru menutup pembelajaran pertemuan 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan 2 dilaksanakan pada tangga 16 Februari 2011.
Berdasarkan perencanaan dalam RPP Siklus II, Materi yang diajarkan
kepada siswa adalah perkalian angka 6-10 dengan menggunakan metode
jarimatika. Pada pertemuan 2 ini, mata pelajaran matematika dikaitkan
dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pada awal pembelajaran, dilaksanakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan setiap hari, yaitu berdoa dan presensi siswa. Untuk
membangkitkan semangat siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu
“Disini Senang Disana Senang” agar siswa bergembira dan antusias
mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan indikator, tujuan
pembelajaran, dan tema yang akan dipelajari dalam kegiatan
pembelajaran. Guru juga menyampaikan apersepsi yang berhubungan
dengan tema kegiatan sehari-hari siswa.
Pada kegiatan inti pembelajaran, Guru memberikan pertanyaan
kepada siswa mengenai pengalaman yang pernah dilakukan siswa sehari-
hari. Setelah itu, guru memberikan suatu bacaan yang harus dibaca oleh
siswa dalam hati mengenai kegiatan pergi ke pasar. Apabila siswa sudah
membaca bacaan tersebut, guru mengajak siswa melakukan permainan
yang menyenangkan, yaitu “Pemimpin berkata”. Kemudian guru
menjelaskan materi perkalian 6-10 dengan menggunakan konsep
jarimatika melalui media gambar jarimatika. Awalnya, guru
memperagakan konsep jarimatika 6-10 dan siswa mengikuti peragaan
jarimatika yang diperagakan guru. Siswa berlatih terus menerus
mengerjakan soal-soal perkalian yang diberikan oleh guru. Ketika siswa
hendak menghitung perkalian dengan metode jarimatika, siswa
menyanyikan “tepuk jarimatika”. Pada akhir kegiatan inti pembelajaran,
satu per satu siswa diuji memperagakan metode jarimatika di depan kelas
dan dinilai oleh guru dalam menerapkan metode jarimatika pada pokok
bahasan perkalian dengan cepat dan tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan umpan balik
kepada siswa yang berlatih terus menerus menghitung perkalian dengan
metode jarimatika. Guru memberikan hadiah bagi siswa yang berani
memperagakan metode jarimatika di depan kelas. Penguatan yang
dilakukan berttujuan agar siswa selalu berlatih menghitung perkalian
dengan metode jarimatika. Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru
bersama siswa membuat kesimpulan mengenai cara menghitung perkalian
6-10 dengan jarimatika dan menyanyikan lagu “I am the best”.
3) Pertemuan Ketiga
Pelaksanaan pertemuan 3 diadakan pada tanggal 17 Februari 2011.
Pada akhir siklus II ini, materi perkalian pada pembelajaran matematika
dikaitkan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa
Indonesia. Pertemuan ketiga ini menekankan pada kegiatan berlatih secara
terus menerus untuk menerapkan metode jarimatika yang diterapkan pada
perkalian angka 6-10. Karena perkalian 6-10 merupakan dasar dari operasi
perkalian selanjutnya. Jadi, siswa hendaknya mampu dan terampil
menerapkan metode jarimatika dalam penyeleseian operasi hitung
perkalian selanjutnya sesuai dengan cepat dan tepat.
Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru dan siswa berdoa
bersama. Kemudian guru melaksanakan presensi kepada siswa. Guna
meningkatkan motivasi siswa, guru mengajak siswa bersama-sama
menyanyikan “lagu jarimatika” dan melakukan permainan “tepuk nama”.
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada hari itu. Apersepsi yang disampaikan oleh guru juga dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari dan tema yang telah ditentukan.
Pada kegiatan inti pembelajaran, kegiatan eksplorasi diawali
dengan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru mengenai
cerita yang pernah siswa ketahui. Siswa diperintahkan untuk membaca
bacaan dalam hati mengenai materi IPA yang mengandung perkalian.
Kemudian guru mengajak siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan
mengenai “Berhitung Kelipatan Perkalian”. Setelah siswa merasa senang,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
guru mengajarkan kembali metode jarimatika kepada siswa agar siswa
lebih terampil. Setelah itu, pada kegiatan elaborasi, guru mengajak siswa
membentuk kelompok dan melakukan kegiatan menyenangkan agar siswa
tidak merasa bosan, yaitu memasangkan puzzle agar tercipta suatu gambar
yang menarik bagi siswa. Kelompok yang berhasil menyeleseikan terlebih
dahulu mendapatkan hadiah dari guru. Kemudian siswa kembali ke tempat
masing-masing untuk mengerjakan tes akhir perkalian pada lampiran 35
RPP siklus II dari guru . Pada kegiatan konfirmasi, guru bersama siswa
membahas penyelesaian tugas yang diberikan.
Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru membuat kesimpulan dan
memberikan umpan balik kepada siswa yang telah mampu menerapkan
jarimatika. Guru juga memberikan penguatan dan motivasi bagi siswa
yang lainnya. Akhir pembelajaran, Guru mengakhiri pembelajaran dengan
menyanyikan “Tepuk I am the best” bersama-sama.
e. Observasi
Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran.
Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal penting
mengenai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi ini juga
dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
disusun dalam perencanaan.
Pengamatan tidak hanya berfokus pada siswa, namun pengamatan juga
dilakukan kepada guru. Maka dari itu, pengamatan dilakukan secara
keseluruhan aspek, baik dari aspek siswa, guru, maupun proses pembelajaran
yang dilakukan di dalam kelas. Berikut ini merupakan uraian mengenai
observasi yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran pada siklus I
berlangsung :
1) Hasil Observasi pada Siswa
Hasil perincian mengenai aktivitas siswa terhadap metode jarimatika
dapat dilihat lebih jelasnya pada lampiran lembar observasi aktivitas siswa
pada lampiran 16, lampiran 17 dan lampiran 18. Dilihat dari hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
observasi pada lampiran tersebut terutama pada lampiran pertemuan akhir
yaitu lampiran 18, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran metode
jarimatika pada siklus II selama 3 x pertemuan di kelas II adalah sebagai
berikut :
a) Seluruh siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan mengikuti
pembelajaran dengan jarimatika.
b) Sebanyak 40 siswa kelas II sudah bersikap sangat antusias ketika
hendak mengikuti pembelajaran.
c) Siswa yang merasa senang dan tidak merasa bosan ketika proses
pembelajaran berlangsung.
d) Sebanyak 40 siswa sudah dengan sungguh-sungguh memperhatikan
penjelasan dari guru.
e) Siswa sudah memahami dan tidak mengalami kesulitan dalam
pembelajaran jarimatika.
f) Sebagian besar dari siswa sudah bisa memperagakan konsep
jarimatika.
g) Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah baik.
h) Sebagian besar siswa sudah mampu menyeleseikan soal perkalian
dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan.
i) Sebanyak 10 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru
mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita.
j) Siswa sudah merasa senang dengan pembelajaran jarimatika.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 16, 17 dan 18
yang menyatakan skor aktivitas siswa pada setiap pertemuan mengenai
pembelajaran metode jarimatika pada siklus II, diperoleh penghitungan
rata-rata adalah 4,267 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka dapat
ditarik simpulan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
perkalian dengan metode jarimatika dikategorikan sangat baik. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Tabel 6 : Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus II
No Keterangan Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Total Skor 40 43 45
2 Rata-rata Skor 4,0 4,3 4,5
3 Rata-rata skor siklus I 4,267
Sedangkan grafik yang menunjukkan hasil tabel 6 diatas adalah
gambar 10 berikut ini :
Gambar 10 : Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II
dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada
Siklus II
Aktivitas belajar siswa kelas II Siklus II juga diukur dengan angket
tanggapan siswa per individu. Berdasarkan data pada lampiran instrument
angket siswa pada Lampiran 24, dapat disimpulkan bahwa tanggapan dan
respon siswa terhadap metode jarimatika sudah baik. Dilihat dari
persentase hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa 76% dari siswa
merespon metode jarimatika sebagai metode yang menarik bagi siswa.
3.7
3.8
3.9
4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Skor Observasi Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Dan 10% dari siswa merespon dengan sangat baik serta 10% yang lain
merespon cukup baik. Hanya 4% dari jumlah siswa menyatakan respon
yang kurang baik dengan metode jarimatika. Untuk lebih jelasnya, berikut
ini tabel mengenai persentase tanggapan siswa dari hasil angket yang
disebar kepada siswa kelas II pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7 : Persentase hasil penyebaran angket tanggapan siswa kelas II
terhadap metode jarimatika pada pokok bahasan perkalian
No Besar Skor Jumlah siswa Persentase ( % ) Keterangan
1 1,00-1,49 0 0 Tidak baik
2 1,50-2,49 2 4 Kurang baik
3 2,50-3,49 5 10 Cukup baik
4 3,50-4,49 38 76 Baik
5 4,50-5,00 5 10 Sangat baik
Jumlah 50 100 %
Sedangkan grafik yang menunjukkan informasi pada tabel 7 diatas dapat
dilihat pada gambar 11 berikut ini:
Gambar 11 : Grafik Angket Persentase hasil Penyebaran angket siswa
kelas II terhadap metode jarimatika pada pokok bahasan
perkalian
3) Hasil Observasi pada Guru
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Pe
rse
nta
se
Kategori
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya pada aspek
kegiatan dan sikap siswa, namun pengamatan juga dilakukan terhadap
kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Perincian mengenai observasi
kinerja guru dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada
siklus 1 yang dilakukan selama 3x pertemuan dapat dilihat pada lampiran
21. Berikut ini kesimpulan dari hasil observasi tersebut pada siklus II pada
pertemuan akhir yaitu pertemuan 3:
a) Guru sudah memiliki kemampuan menjelaskan materi perkalian
dengan metode jarimatika dengan jelas dengan baik dan
mengaitkannya dengan pengetahuan dan kenyataan.
b) Guru sudah memberikan motivasi secara maksimal dengana member
penghargaan dengan benda konkret.
c) Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d) Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian
yaitu gambar konsep jarimatika dan melibatkan siswa didalammnya.
e) Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan sangat baik.
f) Guru mampu menegur siswa yang kurang memperhatikan dengan
optimal.
g) Guru sudah memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara
maksimal.
h) Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif dengan
mengadakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa melalui
permainan dan dongeng.
i) Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik.
j) Guru sudah memberikan kesimpulan dengan baik.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran yang menyatakan
skor kinerja guru adalah 2,2 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka
dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dikategorikan cukup baik.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 8 berikut :
Tabel 8 : Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika
Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
No Keterangan Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Jumlah Skor 26 25 26
2 Skor rata-rata 2,6 2,5 2,6
3 Skor akhir 2,567
Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 8 diatas adalah gambar 12
berikut ini:
Gambar 12 : Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II
f. Refleksi
Data yang diperoleh melalui observasi melalui lembar observasi,
angket dan wawancara dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti
memperoleh informasi bahwa guru sudah maksimal dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika. Hal ini dapat
dilihat pada hasil pengamatan siswa yang menyatakan bahwa siswa merasa
senang dan mampu menerapkan metode jarimatika dalam kegiatan
pembelajaran perkalian. Hal itu disebabkan karena guru mampu menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan dan menarik bagi siswa untuk belajar
perkalian dengan metode jarimatika. Selain itu, guru juga sudah mampu
memberikan teguran secara optimal atau secara tegas karena siswa sudah
memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik. Sehingga pada akhirnya
2.44
2.46
2.48
2.5
2.52
2.54
2.56
2.58
2.6
2.62
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Skor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
siswa memiliki keterampilan berhitung perkalian dengan menerapkan metode
jarimatika dengan cepat dan tepat serta mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dilihat dari uraian tersebut, dapat dianalisis bahwa 1) Siswa sudah
memahami konsep metode jarimatika dengan baik, 2) Secara keseluruhan
Siswa sudah mampu menerapkan konsep jarimatika saat menyeleseikan soal
perkalian dengan tepat dalam waktu yang telah ditentukan, 3) Siswa merasa
senang dalam pembelajaran perkalian matematika, 4) Guru sudah
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan mengajak
siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan sehingga siswa tidak bosan
dalam pembelajaran. Dari hal-hal tersebut dapat direfleksikan bahwa
pembelajaran perkalian dengan mengunakan metode jarimatika sudah
menunjukkan keberhasilan secara optimal dalam meningkatkan keterampilan
berhitung perkalian siswa kelas II.
Hasil Skor Tes Keterampilan Berhitung Siswa pada Siklus II dihitung
berdasarkan aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa. Skor Kognitif
diperoleh pada saat tes setiap pertemuan. Sedangkan skor aspek psikomotorik
diperoleh pada akhir pertemuan siklus I yaitu pada pertemuan 3, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 11. Hasil akhir siklus 1 adalah
penghitungan rata-rata dari hasil tes pertemuan 1. 2, dan 3. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Sedangkan penilaian mengenai aspek
afektif siswa pada saat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran lembar
observasi siswa yaitu Lampiran 16, 17 dan 18.
Berikut ini adalah hasil aspek kognitif dan psikomotorik yang
diperoleh siswa setelah menggunakan metode jarimatika pada siklus I yang
ditunjukkan pada tabel 9 berikut :
Tabel 9 : Data Frekuensi Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Perkalian
Siswa kelas II pada Siklus II
No Rentang Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) (fi) × (xi) (%)
1 30-40 1 35 35 2
2 41-51 2 46 92 4
3 52-62 4 57 228 8
4 63-73 4 68 272 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
5 74-84 12 79 948 24
6 85-95 9 90 810 18
7 96-106 18 101 1818 36
Jumlah 50 4203 100
Rata-rata 84,06
Sedangkan grafik yang menunjukkan keterampilan siswa dalam
menyeleseikan soal perkalian pada siklus II adalah gambar 13 berikut:
Gambar 13 : Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas
II pada Siklus II
Dari hasil pelaksanaan pada siklus II, maka peneliti menganalisis bahwa
berdasarkan pada indikator ketercapaian yang ditetapkan, peneliti dikatakan
berhasil dan ada peningkatan, apabila rata-rata nilai hasil tes yang diperoleh
siswa di kelas adalah 80. Capaian target pada siklus pertama 70% dari jumlah
siswa tuntas (kurang lebih 35 anak) dengan mendapat nilai ≥ 75 dan pada
siklus kedua 80% dari jumlah siswa tuntas (kurang lebih 40 anak) dengan
mendapat nilai ≥ 80. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian pada
siklus II sudah dapat dikatakan berhasil karena rata-rata nilai keterampilan
berhitung perkalian siswa kelas II adalah 84,06. Secara klasikal, 88% dari
siswa sudah mencapai lebih dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu 60. Ditunjukkan pula peningkatan terhadap keterampilan berhitung
02468
101214161820
Fre
kue
nsi
Nilai Tengah hasil tes perkalian
Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II
35 46 57 68 79 90 101 112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
perkalian yang signifikan. Dari fakta tersebut maka penelitian tindakan kelas
ini dianggap cukup dan diakhiri pada siklus II.
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Menurut hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat dideskripsikan
bahwa ada peningkatan keterampilan berhitung matematika pokok bahasan
perkalian pada siswa kelas II semester 2 SD Negeri 02 Jaten Karanganyar.
Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel perbandingan hasil tes perkalian
antara kegiatan pra siklus, siklus I, dan siklus II. Angka yang ditunjukkan
menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan keterampilan berhitung perkalian
juga dapat dilihat ketika siswa dengan terampil, cepat, dan tepat menerapkan
metode jarimatika dalam menghitung perkalian. Siswa kelas II dapat dengan
mudah dan merasa senang menggunakan metode jarimatika dalam perkalian,
karena tidak perlu khawatir untuk menghafalkan dan pada suatu saat akan lupa.
Berikut ini merupakan deskripsi penelitian mengenai penerapan metode
jarimatika:
1. Data Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Siswa kelas II Sebelum
dilaksanakan Tindakan
Dari daftar nilai yang terlampir, dapat diketahui bahwa nilai matematika
sebelum dilaksanakan tindakan yaitu siswa yang memperoleh nilai 10-18 ada
2 siswa, yang memperoleh nilai 19-27 ada 5 siswa , yang memperoleh nilai
28-36 ada 2 siswa, yang memperoleh nilai 37-45 ada 8 siswa, yang
memperoleh nilai 46-54 ada 6 siswa yang memperoleh nilai 55-63 ada 11
siswa, yang memperoleh nilai 64-72 ada 6 siswa, yang memperoleh nilai 73-
81 ada 8 siswa, yang memperoleh nilai 82-90 ada 2 siswa, dan yang
memperoleh nilai 91-99 ada 0 siswa . Dengan demikian nilai rata-rata yang
diperoleh siswa sebesar 54,2. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM
sebanyak 22 siswa dari 50 siswa, jadi persentasenya sebesar 44%. Sedangkan
Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 28 siswa dari 50 siswa,
jadi persentasenya sebesar 56%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
2. Data Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Siswa kelas II pada Tindakan
Siklus I
Berdasarkan hasil tes perkalian untuk mengukur keterampilan berhitung
siswa pada Siklus I selama 3 kali pertemuan, dapat diketahui bahwa nilai
Matematika pada siklus I yaitu siswa yang memperoleh nilai 30-40 ada 5
siswa, yang memperoleh nilai 41-51 ada 5 siswa , yang memperoleh nilai
52-62 ada 3 siswa, yang memperoleh nilai 63-73 ada 10 siswa, yang
memperoleh nilai 74-84 ada 8 siswa, yang memperoleh nilai 85-95 ada 10
siswa, dan yang memperoleh nilai 96-106 ada 9 siswa. Nilai rata-rata kelas
yang diperoleh siswa pada Siklus I adalah 73,97. Siswa yang memperoleh
nilai di bawah KKM adalah 24% yang terdiri dari 12 siswa. Sedangkan siswa
yang memperoleh nilai di atas KKM adalah 76% yang terdiri dari 38 siswa.
3. Data Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Siswa kelas II pada Tindakan
Siklus II
Dilihat dari lampiran nilai 12 keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II
pada Siklus II yang dilakukan selama 3 kali pertemuan , dapat diketahui
bahwa nilai Matematika pada siklus II yaitu siswa yang memperoleh nilai
30-40 ada 1 siswa, yang memperoleh nilai 41-51 ada 2 siswa , yang
memperoleh nilai 52-62 ada 4 siswa, yang memperoleh nilai 63-73 ada 4
siswa, yang memperoleh nilai 74-84 ada 9 siswa, yang memperoleh nilai 85-
95 ada 10 siswa, dan yang memperoleh nilai 96-106 ada 18 siswa. Nilai
rata-rata kelas yang diperoleh siswa pada Siklus II adalah 84,06. Siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM adalah 12% yang terdiri dari 6 siswa.
Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM adalah 88% yang
terdiri dari 42 siswa.
4. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam pembelajaran
perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus I
Dari data hasil observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas II siklus
I yang terdapat pada lampiran 15, dapat diketahui bahwa :
a. Sebanyak 35 siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan
mengikuti pembelajaran dengan jarimatika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
b. Sebanyak 28 siswa bersikap antusias ketika hendak mengikuti
pembelajaran.
c. Sebanyak 15 siswa yang merasa bosan ketika proses pembelajaran
berlangsung.
d. Sebanyak 40 siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
e. Sebanyak 20 siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran
jarimatika karena masih belum mengenal konsep jarimatika dengan baik.
f. Sebanyak 30 siswa sudah bisa memperagakan konsep jarimatika, namun
ada 20 siswa yang belum bisa.
g. Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah cukup baik meskipun ada siswa
yang merasa bosan dan belum paham mengenai jarimatika.
h. Sebanyak 35 siswa yang sudah mampu menyeleseikan soal perkalian
dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan.
i. Sebanyak 30 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru
mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita.
j. Sebanyak 30 siswa sudah cukup senang dengan pembelajaran jarimatika.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 13, 14, dan 15 yang
menyatakan rata-rata hasil pengamatan aktivitas siswa mengenai
pembelajaran metode jarimatika pada siklus I adalah 3,23 dan berdasarkan
uraian simpulan lampiran 15 diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa
aktivitas dan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran perkalian dengan
metode jarimatika dikategorikan cukup baik
5. Data Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok
Bahasan Perkalian pada Siklus I
Dari data hasil observasi kinerja guru pada lampiran 20 siklus I, dapat
disimpulkan bahwa pada pertemuan ketiga atau akhir pada siklus I adalah:
a. Guru sudah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,
menguasai materi dan mengaitkannya dengan realitas kehidupan siswa.
b. Guru belum memberikan motivasi kepada siswa.
c. Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan
menghargai pendapat siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
d. Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian,
menarik dan mengikutsertakan siswa dalam penggunaan media.
e. Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan tepat.
f. Guru mampu menegur siswa yang kurang memperhatikan.
g. Guru belum memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara
maksimal.
h. Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif walaupun masih
membuat siswa merasa bosan atau belum menyenangkan.
i. Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik.
j. Guru sudah memberikan kesimpulan dengan cukup baik.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 20 yang menyatakan
skor kinerja guru adalah 2,2 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka
dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dikategorikan cukup baik.
6. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam pembelajaran
perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus II
a. Seluruh siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan mengikuti
pembelajaran dengan jarimatika.
b. Sebanyak 40 siswa kelas II sudah bersikap sangat antusias ketika hendak
mengikuti pembelajaran.
c. Siswa yang merasa senang dan tidak merasa bosan ketika proses
pembelajaran berlangsung.
d. Sebanyak 40 siswa sudah dengan sungguh-sungguh memperhatikan
penjelasan dari guru.
e. Siswa sudah memahami dan tidak mengalami kesulitan dalam
pembelajaran jarimatika.
f. Sebagian besar dari siswa sudah bisa memperagakan konsep jarimatika.
g. Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah baik.
h. Sebagian besar siswa sudah mampu menyeleseikan soal perkalian
dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan.
i. Sebanyak 10 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru
mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
j. Siswa sudah merasa senang dengan pembelajaran jarimatika.
Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 16, 17 dan 18 yang
menyatakan skor aktivitas siswa pada setiap pertemuan mengenai
pembelajaran metode jarimatika pada siklus II, diperoleh penghitungan rata-
rata adalah 4,267 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka dapat ditarik
simpulan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran perkalian dengan
metode jarimatika dikategorikan sangat baik
7. Data Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok
Bahasan Perkalian pada Siklus II
a. Guru memiliki kemampuan menjelaskan materi perkalian dengan
metode jarimatika dengan jelas dan baik.
b. Guru sudah memberikan motivasi secara maksimal dengana member
penghargaan dengan benda konkret.
c. Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
d. Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian
yaitu gambar konsep jarimatika
e. Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan cukup baik.
f. Guru menegur siswa yang kurang memperhatikan dengan optimal.
g. Guru sudah memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara
maksimal.
h. Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif dengan
mengadakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa melalui
permainan dan dongeng.
i. Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik.
j. Guru sudah memberikan kesimpulan dengan cukup baik.
Secara keseluruhan, berdasarkan data yang terdapat pada tabel lampiran
21 data hasil observasi kegiatan mengajar guru di kelas II dalam
pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus II, dapat
diketahui bahwa besarnya skor pertemuan 1 adalah 2,6 ; skor pertemuan 2
adalah 2,5 ; skor pertemuan 3 adalah 2,6. Sehingga skor rata-rata yang
diperoleh pada Siklus II adalah 2,567. Hal ini diartikan bahwa berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
pengamatan atau observasi, kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika dikategorikan tinggi.
8. Data Hasil Penyebaran Angket Tanggapan Siswa tentang Penggunaan
Metode Jarimatika pada Pokok bahasan Perkalian
Berdasarkan data lampiran 23 hasil penyebaran angket siswa tentang
penggunaan metode jarimatika pada pokok bahasan perkalian, dapat
diketahui bahwa 76% siswa kelas II menyatakan bahwa kesan siswa terhadap
jarimatika adalah baik. Dengan perincian, siswa yang memiliki skor rata-rata
1,00-1,49 sebanyak 0 siswa, siswa yang memiliki skor rata-rata 1,50-2,49
sebanyak 2 siswa, siswa yang memiliki skor rata-rata 2,50-3,49 sebanyak 5
siswa, siswa yang memiliki skor rata-rata 3,50-4,49 sebanyak 38 siswa, dan
siswa yang memiliki skor rata-rata 4,50-5,00 sebanyak 5 siswa.
9. Data Hasil Wawancara kepada Guru kelas II, Guru selaku teman sejawat
sejawat, dan Kepala Sekolah.
Berdasarkan lembar data hasil wawancara yang terdapat pada
lampiran 25, 26, 27 dan 28, dapat diketahui data mengenai pembelajaran
matematika pokok bahasan perkalian dengan menggunakan metode
jarimatika dari narasumber Guru kelas, Guru selaku teman sejawat, dan
Kepala Sekolah.
Menurut data wawancara kepada Ibu Sulistyorini, A.Ma selaku guru
kelas II yang dilaksanakan sebelum ada tindakan, beliau menyatakan bahwa
pembelajaran matematika pada pokok bahasan perkalian selama ini sudah
cukup baik meskipun metode yang digunakan masih menggunakan metode
menghafal atau mencongak. Walaupun pada kenyataannya masih ada siswa
yang terkadang lupa dan tidak tahu mengenai jawaban soal perkalian.
Sedangkan setelah digunakan metode jarimatika, beliau menyatakan bahwa
metode jarimatika merupakan metode yang tepat digunakan untuk
pembelajaran perkalian di Kelas II. Selain metode nya yang mudah dan
menyenangkan, Siswa menjadi tertarik dan tidak perlu menghafal perkalian
lagi. Karena apabila tidak hafal atau lupa, pasti tidak akan mampu menjawab
soal perkalian. Media yang digunakanpun dapat dengan mudah diperoleh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Mengenai kondisi sekolah dan metode serta media yang digunakan
guru dalam pelaksananaan pembelajaran di kelas, peneliti mewawancarai
guru selaku teman sejawat dan Kepala Sekolah. Ibu Sri Handayani, S. Pd
selaku teman sejawat guru kelas II menyatakan bahwa berdasarkan RPP
yang telah dibuat, guru kelas II sudah menggunakan metode dan media yang
sesuai dengan materi perkalian yaitu metode menghafal. Beliau juga sering
berdiskusi mengenai pembelajaran perkalian dengan guru yang lain. Ibu Sri
Handayani, S.Pd menyatakan juga bahwa guru kelas II sudah menerapkan
pembelajaran dengan cukup baik. Apalagi kalau guru menggunakan metode
jarimatika yang sangat tepat apabila diterapkan kepada siswa kelas II.
Sedangkan menurut Kepala Sekolah, Dalam pembelajaran guru sudah
disediakan berbagai media yang dapat digunakan untuk sarana menjelaskan
kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan. Dan Menurut Bapak Drs.
Trimo Atmojo, Beliau menyatakan bahwa metode jarimatika juga salah satu
media yang tepat apabila diterapkan dalam pembelajaran materi pokok
perkalian.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel penelitian pada uraian diatas dapat diketahui bahwa ada
peningkatan keterampilan berhitung perkalian dengan metode jarimatika dalam
proses pembelajaran pada masing-masing siklus. Peningkatan terlihat dari
perhitungan nilai belajar yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum
dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II
yang masing-masing siklusnya dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10: Rata-rata nilai matematika Persentase Ketuntasan Klasikal Diatas
KKM, Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah Keterampilan Berhitung
Perkalian pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II.
No Keterangan Kondisi
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Nilai Rata-rata 54,14 73,94 84, 06
2 Persentase (%) 56 76 88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
3 Nilai Tertinggi 90 100 100
4 Nilai Terendah 10 30 33
Sedangkan Grafik yang menunjukkan tabel 10 diatas adalah gambar 14 berikut
ini:
,Gambar 14 : Grafik Perbandingan Rata-rata nilai matematika, Nilai Tertinggi dan
Nilai Terendah Keterampilan Berhitung Perkalian pada Kondisi
Awal, Siklus I, dan Siklus II.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang
memperoleh nilai ≥ 60 mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini
merefleksikan bahwa pembelajaran matematika yang dinyatakan oleh guru dapat
dinyatakan berhasil.
Peningkatan rata-rata nilai matematika, nilai terendah, dan nilai tertinggi
dari kondisi pra siklus, siklus I dan siklus II melalui penerapan metode jarimatika
dapat disajikan pada grafik pada gambar 14.
Sedangkan Persentase klasikal peningkatan nilai rata-rata matematika
materi perkalian dengan metode jarimatika dapat dilihat pada gambar 15 berikut
ini:
0
20
40
60
80
100
120
Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Gambar 15 : Peningkatan Nilai rata-rata keterampilan berhitung perkalian
matematika pada siswa kelas II sebelum tindakan, siklus I, dan
siklus II
Pada saat peneliti melaksanakan penelitian, peneliti menemukan beberapa
hambatan. Hambatan yang timbul pada Siklus I adalah 1) Siswa kurang
memahami konsep metode jarimatika dengan baik, 2) Siswa masih kesulitan
dengan penerapan konsep jarimatika saat menyeleseikan soal perkalian, 3) Masih
ada siswa yang merasa bosan dengan pembelajaran perkalian matematika, 4) Ada
beberapa siswa yang suka mengganggu teman yang lain sehingga pembelajaran
tidak berlangsung secara optimal, 5) Guru belum menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan sehingga masih banyak siswa yang
menganggap perkalian itu sulit. Sehingga dari hal-hal tersebut dapat direfleksikan
bahwa pembelajaran perkalian dengan mengunakan metode jarimatika belum
menunjukkan keberhasilan secara optimal.
Dilihat dari uraian tersebut diatas, maka peneliti harus menemukan solusi
untuk mengatasi permasalahan yang menghambat kelancaran proses pembelajaran
perkalian dengan metode jarimatika tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan adalah
1) Membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan optimal, 2)
Melaksanakan pembelajaran dengan menyenangkan melalui dongeng dan
permainan serta intermezzo agar siswa tidak merasa bosan dan merasakan senang
ketika belajar dilakukan sambil bermain, 3) Guru menjelaskan konsep jarimatika
secara jelas dan runtut agar siswa dapat mengikuti dan menirukan konsep
Sebelumtindakan
Siklus I Siklus II
Persentase 56% 76% 88%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
pe
rse
nta
se
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
jarimatika dengan baik, 4) pada saat pembelajaran, guru memberikan tugas
individu kepada siswa untuk memperagakan metode jarimatika dalam menghitung
perkalian melalui metode jarimatika dengan tepat dan cepat, dan 5) Guru
memberikan teguran yang baik apabila siswa melakukan kesalahan dan
memberikan pujian serta penguatan apabila siswa mampu melaksanakan dengan
tepat dan cepat agar siswa merasa senang.
Upaya tersebut diatas adalah solusi yang digunakan untuk mengatasi
hambatan-hambatan yang timbul. Upaya tersebut dilaksanakan pada Siklus II
dalam upaya perbaikan dengan diawali dari penjelasan konsep jarimatika secara
mudah dan dalam suasana yang menyenangkan, memberikan penguatan/ pujian/
motivasi agar siswa terdorong untuk melakukan yang terbaik, dan meminta siswa
secara individu maju ke depan kelas guna memperagakan metode jarimatika
dengan cepat dan tepat. Selain itu, guru memberikan konsep angka yang lebih
sulit dan waktu yang cepat dalam menyeleseikan soal perkalian agar keterampilan
berhitung siswa lebih meningkat. Pembelajaran pada siklus II sudah berhasil
dilaksanakan sehingga tidak ada hambatan yang berarti.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk
meningkatkan keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas II SD Negeri 02
Jaten yaitu dengan menerapkan metode jarimatika. Hal ini terjadi karena
pembelajaran dengan metode jarimatika dapat mempermudah berhitung perkalian
tanpa menghafal.
Berdasarkan hasil penelitian juga dapat dilaporkan adanya peningkatan
kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan
perkalian dengan menggunakan metode jarimatika Berikut ini merupakan tabel
peningkatan kegiatan guru dan siswa melalui observasi yaitu tabel 11 :
Tabel 11 : Hasil Peningkatan Kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran di
kelas melalui Lembar Observasi
Aspek Kegiatan
Guru Siswa
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
Skor rata-rata 2,2 2,567 3,23 4,267
Kategori Sedang Tinggi Cukup Tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Sedangkan gambar yang menunjukkan tabel 11 tersebut diatas adalah gambar 16
sebagai berikut :
Gambar 16 : Grafik Hasil Peningkatan Kegiatan guru dan siswa dalam
pembelajaran di kelas melalui Lembar Observasi
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
Siklus I Siklus II
Hasil ObservasiGuru
Hasil Observasisiswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus dengan menerapkan metode jarimatika pada siswa kelas II semester 2 SD
Negeri 02 Jaten tahun pelajaran 2010/2011 dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode jarimatika dapat meningkatkan
keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II semester 2 SD Negeri 02 Jaten.
Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil tes pra siklus atau kondisi awal sebelum
dilaksanakan adalah 54,2 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 56%,
siklus I menghasilkan nilai rata-rata kelas 73,94 dengan persentase ketuntasan
klasikal 76%, dan siklus II mengasilkan nilai rata-rata kelas 84,06 dengan
persentase kelulusan klasikal 88%. Dengan demikian secara klasikal,
pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar.
Selain itu, Kegiatan guru dan siswa yang diamati pada lembar observasi
juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan
hasil yang menyatakan bahwa kegiatan guru pada siklus I adalah 2,2 atau sedang
dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 2,567 atau tinggi. Sedangkan
skor kegiatan siswa pada siklus I adalah 3,23 atau cukup dan meningkat menjadi
4,267 atau tinggi. Berdasarkan wawancara dan penyebaran angket minat siswa
yang telah dilakukan, Minat dari 50 siswa pada pembelajaran dengan metode
jarimatika pada pokok bahasan perkalian 76% dinyatakan baik. Hal ini
disimpulkan bahwa siswa berminat dan senang terhadap metode jarimatika.
B. Implikasi
Sesuai dengan hasil penelitian diatas menunujukkan bahwa metode
jarimatika dapat meningkatkan keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas
II. Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil
penelitian sebagai berikut :
1. Implikasi Teoritis
85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Implikasi Teoritis dari penelitian ini telah membuktikan bahwa
pembelajaran dengan menerapkan metode jarimatika dapat meningkatkan
keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II. Dalam menyajikan materi
pelajaran, guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang tepat agar
siswa dapat dengan mudah menguasai materi dalam pembelajaran dengan
baik. Pembelajaran dengan menerapkan metode jarimatika dapat
meningkatkan keterampilan berhitung pada pokok bahasan perkalian.
Melalui pembelajaran ini, siswa dapat bebas bereksperimen dengan jari
tangan untuk menghitung perkalian dasar dengan cepet, tepat dan mudah
tanpa memberatkan memory otak. Sehingga siswa akan lebih mudah
memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Implikasi Praktis
Penelitian ini telah membuktikan bahwa pembelajaran matematika
pokok bahasan perkalian melalui penerapan metode jarimatika dapat
meningkatkan keterampilan berhitung siswa kelas II.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru
dan calon guru untuk meningkatkan strategi guru dalam mengajar
perkalian di kelas II dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
sehubungan dengan tujuan dan indikator yang akan dicapai tersebut.
Sehingga siswa lebih terampil dalam menghitung perkalian dengan cepat
dan tepat.
Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian
seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan
peneliti untuk membantu dalam menghadapi permasalahan yang sejenis.
Di samping itu, perlu penelitian lanjut tentang upaya guru untuk
mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan keterampilan berhitung
perkalian siswa. Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
jarimatika pada hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru
yang menghadapi permasalahan yang sejenis, terutama untuk mengatasi
masalah peningkatan keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II,
yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal
mungkin. Oleh karena itu kreativitas dan keaktifan guru sangat diperlukan
dalam meningkatkan keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas II.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode jarimatika pada siswa
kelas II SD Negeri 02 Jaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011, maka saran-
saran yang diberikan sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah mengupayakan pendidikan dan pelatihan bagi
guru untuk dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran agar
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan, dalam hal ini adalah
pelatihan penggunaan jarimatika dalam menghitung perkalian.
2. Bagi Guru
a) Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan
merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga
siswa menjadi lebih tertarik dan pembelajaran akan menjadi lebih
kondusif dan bermakna, seperti halnya dengan menggunakan metode
jarimatika. Hal ini membuat siswa tidak mudah bosan dan tetap
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dan siswa kelas II dapat memiliki
keterampilan berhitung perkalian.
b) Dalam penyampaian materi guru hendaknya menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat memberikan kemudahan
terhadap siswa untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan
keterampilan tertentu, serta mampu memberikan pengalaman yang
berbeda dan bervariasi.
3. Bagi Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Siswa harus lebih terampil dan rajin berlatih menghitung perkalian dengan
jarimatika agar dapat menyeleseikan persoalan perkalian dengan cepat dan
tepat.
4. Bagi Peneliti lanjut
Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih
cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan
dengan pembelajaran yang menggunakan metode jarimatika guna
melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif dalam
meningkatkan keterampilan berhitung perkalian yang belum tercakup
dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
DAFTAR PUSTAKA
Aji Sujudi. “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Perkalian
dan Pembagian Menggunakan Media Komputer Pada Siswa Kelas
II SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran 2004/2005”.
Sripsi. Surakarta : UMS
Ar. Suku Radja. 2010. Matematika Lebah & Jarimatika.Yogyakarta: Buku Biru
Christine dalam situs yang diakses pada tanggal 23 Maret 2011
http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=a
rticle&id=12384:matematika-sebagai-dasar-pemikiran-logis-
&catid=75:opini&Itemid=123
Dwi Sunar Prasetyono. 2009. Memahami Jarimatika untuk Pemula.
Yogyakarta:DIVA Press
E.T. Ruseffendi. 1992. Materi Pokok Pendidikan Matematika 3. Jakarta :
Depdikbud
Firman dalam http://e-ducation-center.blogspot.com/2009/05/operasi-hitung-pada-
bilangan-bulat.html diakses tanggal 10 Januari 2011
Indira Permanasari dalam http://nasional.kompas.com/read/2008/04/18/01045496
diakses 15 Februari 201
Kementerian Pendidikan Nasional. 2005. Himpunan Perundang-undangan RI
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Linda Puspita. 2007 Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta:
Dirjen Dikti
Lisnawaty Simanjuntak,dkk. 1992, Metode Mengajar Matematika 1. Jakarta:
Rineka Cipta
Maria dalam http://id.answers.yahoo.com/question/index diakses 22 November
2010
Munawir Yusuf. 2003. Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar.
Surakarta: Tiga Serangkai.
Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Nyimas Aisyah. 2007. Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen
Dikti
89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Parwoto. 2007. Strategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus.Jakarta: Dirjen
Dikti
Prihantini. 2007. “Meningkatkan Keterampilan Berhitung Siswa Kelas III SD
Kranggan Ambarawa Tahun Ajaran 2006/2007 Melalui
Implementasi Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw dengan
memanfaatkan kartu bilangan pada pokok bahasan perkalian.
Semarang”. Skripsi. Semarang: UNNES
Purwoto dan Marwiyanto. 2002. Pendidikan Matematika. Bandung: Dirjen Dikti
Robert, Rey Marilyns, Suydam Mary M, Lindquis, Nancy L. Smith, 1998.
Helping Children Learn Mathematics. America : Viacom
company.
Roy Hollands . 1987. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Elsevier Publishing
Projects
Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: Panitia Sertifikasi Gruru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta
Sella Dwi Prasetyani. 2010. “Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian
Melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Siswa Kelas II SD
Negeri II Simo Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2009/2010”. Skripsi. Surakarta : UNS
Septi Peni Wulandani. 2008. Jarimatika Perkalian dan Pembagian. Jakarta :
Kawan Pustaka
__________ dalam situs www.ibuprofesional.org. diakses tanggal 16 November
2010
__________ dalam situs yang diakses pada tanggal 8 Januari 2011
http://jarimatika.com/index.php?option=com_content&task=view
&id=19&Itemid=3
__________ dalam www.jarimatika.com diakses tanggal 10 November 2010
Suharsimi Arikunto dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
__________ . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: PT.
Asdi Mahastya
Sriyanto dalam http://matematika-
kendal.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby =updated
diakses tanggal 8 Januari 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Stephanus Ivan Goenawan dalam situs yang diakses pada tanggal 9 Januari 2011
http://sigmetris.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&
id=55
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta Bandung.
ST. Negoro & B. Harahap. 1998. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Tatang Herman dkk. 2007. Pendidikan Matematika I. Bandung : UPI Press
____________ dalam situs http://file.upi.edu/Direktori/D%20-
%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20MATEMATIKA/19621011199
1011%20-%20TATANG%20HERMAN/Artikel/Artikel19.pdf
diakses tanggal 25 Januari 2011
Weisstein dalam http://mathworld.wolfram.com/Multiplication.html diakses
tanggal 10 Januari 2011
Wijaya Kusumah dalam http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-
macam-metode-pembelajaran/ diakses tanggal 24 Januari 2011,
Wikipedia dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Multiplication diakses tanggal 10
Januari 2011
Yusef J. Hilmi dalam http://yusefhilmi.com/2009/03/16/13/ yang diakses tanggal
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Lampiran 1.
Dokumentasi Penelitian
Gambar 17 : Peneliti melaksanakan ijin penelitian dan mengajukan
proposal penelitian kepada Kepala Sekolah SD Negeri 02
Jaten Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Gambar 18 : Siswa belajar menghitung perkalian dengan jarimatika
secara berkelompok
Gambar 19 : Guru mengajarkan kepada siswa kelas II mengenai konsep
jarimatika dalam operasi hitung perkalian dan siswa menirukannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Gambar 20 : Guru meminta salah satu siswa maju ke depan kelas
memperagakan metode jarimatika
Gambar 21 : Guru membimbing siswa yang masih belum paham mengenai
konsep jarimatika dalam perkalian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Gambar 22 : Guru menjelaskan perkalian dengan metode jarimatika
dan siswa wajib menirukan dengan benar
Gambar 23 : Siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan secara
berkelompok yaitu memasang puzzle mengenai perkalian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Gambar 24 : Siswa yang berhasil melaksanakan tugas dengan cepat dan tepat
menerima hadiah atau reward dari guru.
Gambar 25: Siswa belajar konsep perkalian dengan jarimatika dikaitkan
dengan media konkret “sedotan”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Gambar 26 : Siswa menerima penguatan / reward berupa tanda siswa berprestasi
kepada siswa yang berani dan mampu menjawab pertanyaan dari
guru maju ke depan kelas
Gambar 27 : Setiap siswa memperagakan jarimatika sebagai tes keterampilan
berhitung perkalian di depan kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Gambar 28 : Siswa mengerjakan tes keterampilan berhitung dengan cepat dan
tepat dalam waktu yang telah ditentukan dengan jarimatika
Gambar 29: Siswa maju ke depan kelas memperagakan jarimatika dalam
materi pokok perkalian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Gambar 30 : Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan
yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”
Gambar 31 : Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan
yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”
Gambar 32 : Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan
yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
DOKUMENTASI PELAKSANAAN WAWANCARA DAN ANGKET
SISWA
Gambar 33 : Peneliti melaksanakan wawancara dengan Kepala Sekolah SD
Negeri 02 Jaten
Gambar 34 : Peneliti melaksanakan wawancara dengan Guru Kelas II mengenai
penggunaann metode jarimatika pada materi perkalian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Gambar 35 : Peneliti melaksanakan wawancara dengan guru SD Negeri 02
Jaten selaku teman sejawat mengenai pelaksanaan pembelajaran
perkalian matematika oleh guru kelas II
Gambar 36 : Peneliti membagikan angket kepada siswa mengenai kesan dan
tanggapannya terhadap metode jarimatika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Lampiran 2
Silabus Tematik Siklus I
Tema : Gotong Royong
Nama Sekolah : SD Negeri 02 Jaten
Kelas/Semester : II/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka
Kompetensi Dasar Materi
pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.1 Melakukan
perkalian
bilangan
yang hasilnya
bilangan dua
angka
Perkalian
bilangan
- Mengetahui
konsep
perkalian dan
faktanya
- Mengerjakan
soal perkalian
dalam waktu
yang cepat
dengan jawaban
yang tepat.
- Menyelesaikan
soal cerita yang
mengandung
perkalian.
3.1.1 Mengenal konsep
perkalian dan fakta
perkalian
3.1.2 Menyeleseikan soal
perkalian sampai
dengan hasil 100
dalam waktu yang
cepat dan tepat.
3.1.3 Menyeleseikan soal
cerita yang
mengandung
perkalian.
Lisan dan
Tertulis
6 jam
pelajaran
Buku
Senang
Matematika
untuk
SD/MI
kelas
II,penulis
amin
mustoha
dkk.
Halaman
123-140.
Buku KTSP
2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Mata Pelajaran : PKn
Standar Kompetensi : 3. Menampilkan sikap demokratis
Kompetensi Dasar Materi pokok Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
3.1 Mengenal
kegiatan
Musyawarah
Musyawarah - Mengidentifikasi
musyawarah
- Mengenal
kegiatan dalam
musyawarah
- Bersikap yang
baik ketika
musyawarah.
3.1.1 Mengidentifikasi
kegiatan
musyawarah
3.1.2 Menampilkan sikap
yang baik dalam
musyawarah
Lisan dan
Tertulis
4 jp Buku
Pendidikan
Kewargane-
garaan untuk
SD/MI kelas II,
penulis: Setiati
W&Fajar R,
halaman 49-74,
KTSP 2008
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : Membaca
4. Memahami teks pendek dan dongeng yang dilisankan
Kompetensi Dasar Materi pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
4.1 Menceritakan
kembali isi
dongeng yang
didengarnya.
Dongeng /
Pesan
pendek.
- Mendengarkan pesan
pendek atau dongeng
yang dilisankan
- Menjawab pertanyaan
yang diberikan guru.
4.1.1 Membaca
4.1.2 Menjawab
pertanyaan isi
dongeng
Lisan dan
Tertulis
4 jp Buku Berbahasa
Indonesia
SD/MI kelas II,
KTSP 2008
Sumber : Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Model Silabus Kelas II. 2008. Jakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Lampiran 3
Silabus Tematik Siklus II
Tema : Kegiatan Sehari-hari
Nama Sekolah : SD Negeri 02 Jaten
Kelas/Semester : II/2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka
Kompetensi Dasar Materi
pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.1 Melakukan
perkalian
bilangan
yang hasilnya
bilangan dua
angka
Perkalian
bilangan
- Mengetahui
konsep perkalian
dan faktanya
- Mengerjakan soal
perkalian dalam
waktu yang cepat
dengan jawaban
yang tepat.
- Menyelesaikan
soal cerita yang
mengandung
perkalian.
3.1.1 Mengenal konsep
perkalian dan fakta
perkalian
3.1.2 Menyeleseikan soal
perkalian sampai
dengan hasil 100
dalam waktu yang
cepat dan tepat.
3.1.3 Menyeleseikan soal
cerita yang
mengandung
perkalian.
Lisan dan
Tertulis
6 jp Buku Senang
Matematika
untuk SD/MI
kelas
II,penulis
amin
mustoha dkk.
Halaman
123-140.
Buku KTSP
2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam)
Standar Kompetensi : 3. Mengenal berbagai sumber energy yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.2 Mengidentifikasikan jenis
energi yang paling sering
digunakan di lingkungan
sekitar dan cara
menghematnya.
Macam
Sumber
Energi
- Mengetahui
contoh sumber
energi
- Menyebutkan
macam-macam
sumber energi
3.2.1 Memberikan contoh
jenis energy yang
sering digunakan
dalam kehidupan
sehari-hari
Tertulis 4 jp Buku
Senang
Belajar IPA
untuk SD/MI
kelas II,
Penulis : S.
Rositawaty
dkk.
Halaman :
97-108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : 7. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati.
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
7.2 Menyebutkan isi
teks agak panjang (
20-25 kalimat) yang
dibaca dalam hati.
Bacaan - Membaca isi teks
bacaan dengan baik.
- Menjawab
pertanyaan yang
diajukan mengenai
isi teks.
7.2.1
Menjawab
Pertanyaan
yang
diajukan
7.2.2
Membaca
teks bacaan
dalam
Lisan 4 jp Buku Indahnya
Bahasa
Indonesia dan
Sastra Indonesia
oleh Suyatno
dkk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Lampiran 4
KISI – KISI SOAL TES PRA SILKUS, SIKLUS I, DAN SIKLUS II
No Indikator No
Soal
Penilaian
1 Aspek Kognitif
3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian 6-
10 sampai dengan hasil 100
dengan tepat
1-10 Nilai =
Jawaban benar× 10 = 100
2 Aspek Psikomotorik
3.1.4 Memperagakan jarimatika
dengan cepat dan tepat. Berikut ini
kriteria penilaiannya:
a. Menunjukkan angka pertama
dalam perkalian dengan jari
b. Menunjukkan angka kedua dalam
perkalian dengan jari
c. Menghitung ( T1 + T2 ) + ( B1 ×
B2 )
d. Menyeleseikan soal dengan tepat
waktu
Ada Nilai =
Kategori a = 25
Kategori b = 25
Kategori c = 25
Kategori d = 25
Jumlah nilai = 100
Keterangan : Ada = Soal perkalian 6-10 ( ditentukan oleh guru) & per siswa
mendapatkan 1 butir soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Lampiran 5
SOAL TES PERKALIAN PRA SIKLUS
PRE TEST
Kerjakan soal di bawah ini dalam waktu 5 menit!
1. 6 × 6 =
2. 7 × 7 =
3. 8 × 8 =
4. 9 × 9 =
5. 7 × 9 =
6. 8 × 7 =
7. 9 × 6 =
8. 7 × 6 =
9. 9 × 8 =
10. 8 × 6 =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK
(RPP TEMATIK)
Siklus 1
Sekolah : SD Negeri 02 Jaten
Mata Pelajaran : Matematika, PKn, Bahasa Indonesia
Tema : Gotong Royong
Kelas /Semester : II (dua) / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan : 1, 2 dan 3.
Tanggal : 7 - 9 Februari 2011
I. Standar Kompetensi
Matematika :
3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka.
PKn :
3. Menampilkan sikap demokratis.
Bahasa Indonesia :
4. Memahami teks pendek dan dongeng yang dilisankan.
II. Kompetensi Dasar
Matematika :
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
PKn :
1.1 Mengenal kegiatan Musyawarah
Bahasa Indonesia :
4.1 Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
III. Indikator :
Matematika
Aspek Kognitif :
3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian
3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam
waktu yang cepat dan tepat dengan jarimatika.
3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian
Aspek Psikomotorik
3.1.4 Mampu memperagakan penghitungan perkalian dengan
menggunakan jari tangan dengan tepat
Aspek Afektif :
3.1.5 Saling bekerja sama dengan teman dan membantu dalam
memperagakan penghitungan dengan menggu
PKn
Aspek Kognitif :
3.1.1 Mengidentifikasi kegiatan musyawarah
Aspek Psikomotorik
3.1.2 Mempraktekkan musyawarah dengan baik
Aspek Afektif :
3.1.3 Menampilkan sikap yang baik dalam musyawarah
Bahasa Indonesia
Aspek Kognitif :
4.1.2 Menjawab pertanyaan isi dongeng
Aspek Psikomotorik
4.1.1 Mendengarkan dongeng
Aspek Afektif
4.1.3 Bersikap baik saat mendengarkan dongeng.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Melalui metode ceramah, demonstrasi dan jarimatika, siswa dapat
menghitung perkalian dengan cepat dan tepat
B. Melalui metode demonstrasi, siswa dapat menjelaskan pengertian dan
tujuan musyawarah dengan benar
C. Melalui metode demostrasi dan model kontekstual, siswa dapat
menyampaikan kembali isi dongeng atau pesan yang dibaca dengan
tepat.
V. Dampak Pengiring
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat
menyeleseikan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidpan sehari-hari
dengan cepat dan tepat.
VI. Materi Pembelajaran
Matematika
Perkalian Bilangan
A. Arti Perkalian
Perkalian termasuk bagian yang penting. Marilah kita belajar perkalian.
Di halaman ada 4 ekor ayam. Berapa kaki seekor ayam?
Berapa banyak kaki 4 ekor ayam?
Banyak kaki 4 ekor ayam
2 + 2 + 2 + 2 = ....
Banyak kaki 4 ekor ayam
4 × 2 = 2 + 2 + 2 + 2 = ....
Perkalian merupakan penjumlahan berulang
B. Mengalikan bilangan 6-10 dengan metode jarimatika
Rumus :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
PKn
Musyawarah adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu
keputusan bersama.
Musyawarah dilaksanakan oleh banyak orang.
Kita wajib menghargai pendapat orang lain yang berbeda dalam musyawarah.
Selain itu, kita juga wajib bersikap menghargai antara anggota musyawarah.
Bahasa Indonesia
Bagian I
Pada hari Sabtu, Anto dan teman-teman sekelasnya bermusyawarah
untuk merencanakan liburan pada hari minggu. Mereka hendak bertamasya
mengunjungi kebun binatang. Sebagian dari teman-teman Anto
menginginkan pergi ke Kebun Binatang Jurug, namun teman-teman yang lain
menginginkan untuk berkunjung ke Kebun Binatang Jari-Jari.
Anto sebagai ketua kelas harus bisa memutuskan kemana mereka akan
berlibur. Kemudian Anto bermusyawarah dengan teman-teman. Karena ada
dua pilihan tujuan, maka akan diambil suara yang terbanyak. Anto meminta
teman-teman yang menginginkan pergi ke Kebun Binatang Jurug angkat
tangan. Ternyata berjumlah 8. Kemudian 8 orang menginginkan pergi ke
Kebun Binatang Jari-Jari. Ternyata hasilnya sama. Maka, pada akhirnya Anto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
memutuskan untuk mengundi keputusan bersama tersebut. Dan mereka
semua wajib menyepakati apapun hasil undian tersebut.
Akhirnya, Hasil musyawarah yang telah dilakukan Anto dan teman-
temannya adalah berlibu ke Kebun Binatang Jari-jari. Karena hasil undian
adalah memilih berlibur ke Taman Jari-Jari. Selain itu, lokasi kebun binatang
Jari-jari lebih dekat dengan lingkungan sekolah mereka.
Bagian II
Pada Hari Minggu, Anto dan teman-temannya berkunjung ke kebun
binatang Jari-jari. Disana, mereka melihat 5 ekor rusa dimana setiap rusa
memiliki dua tanduk. Kemudian adapula sekelompok gajah yang sedang
bermain-main di kandang mereka yang berjumlah 8 ekor. Setiap satu ekor
gajah memiliki empat kaki dan satu belalai yang sangat panjang. Mereka
sungguh lucu sekali.
Selain itu, ternyata disana juga ada pertunjukkan sirkus kuda. Setiap
Kuda dinaiki oleh tiga orang badut yang beraksi. Dan disana ada 7 kuda yang
beraksi. Pertunjukkan itu sangat bagus sekali. Anto dan kawan-kawan senang
berlibur di Kebun Binatang Jari-Jari.
VII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( Matematika dan PKn)
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu
Pendidikan
Karakter
1 Kegiatan Awal
a. Guru mempresensi siswa dan
mengkondisikan kelas
b.Guru mengajak siswa menyanyikan
lagu ”Disini Senang Disana Senang”
untuk membangkitkan semangat belajar
siswa
c. Siswa mendengarkan apersepsi
mengenai gotong royong yang
5 Menit
5 menit
3 Menit
Disiplin
Antusias
Rasa Ingin
Tahu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
dilakukan dengan senang hati, termasuk
musyawarah yang diikuti sejumlah
orang dari guru.
d.Siswa mendengarkan indikator dan
tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
2 Menit
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa ditugaskan membaca informasi
mengenai musyawarah dari buku.
b.Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai musyawarah yang diikuti
oleh beberapa orang.
Elaborasi
c. Siswa berlatih membentuk kelompok
sendiri untuk melakukan kegiatan
musyawarah dan gotong royong dengan
arahan dari guru berdasarkan jumlah
siswa di kelas II.
d.Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru mengenai gotong royong dan
musyawarah.
e. Siswa mendapatkan perintah dari guru
untuk menentukan ketua kelompok
dengan musyawarah.
f. Setiap kelompok menerima lembar
pertanyaan dan menjawabnya bersama-
sama.
g.Setiap kelompok bersama guru
membahas bersama mengenai jawaban
dari pertanyaan yang diberikan kepada
5 Menit
3 Menit
5 Menit
2 Menit
3 Menit
5 Menit
5 Menit
Gemar
membaca
Mandiri
Rasa ingin
tahu
Menghargai
pendapat
Kerja Sama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
siswa yaitu mengenai konsep perkalian
dan perkalian 1-5
h.Siswa mempraktekkan menghitung
perkalian dengan menggunakan metode
jarimatika secara berkelompok pada
perkalian 6-10.
i. Siswa kembali ke tempat masing-
masing untuk menyeleseikan tes
individu mengenai perkalian.
Konfirmasi
j. Guru bersama dengan siswa menjawab
pertanyaan atau soal mengenai
perkalian
k.Guru memberikan umpan balik kepada
siswa.
l. Guru memberikan motivasi agar siswa
semakin tekun belajar.
8 Menit
7 Menit
2 Menit
3 Menit
2 Menit
Antusias
Motivasi
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru menyimpulkan apa
yang telah dipelajari.
b.Siswa menyanyikan lagu ”I am the
best” bersama-sama untuk menambah
semangat.
c. Pembelajaran diakhiri dengan salam
penutup
2 Menit
2 Menit
1 Menit
Antusias
Semangat
Pertemuan Kedua ( Matematika dan Bahasa Indonesia )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
1 Kegiatan Awal
a. Guru mempresensi siswa dan
mengkondisikan kelas agar siswa siap
melaksanakan pembelajaran.
b. Guru mengajak siswa menyanyikan
lagu ”Kalau kau suka hati” untuk
menarik dan membangkitkan semangat
belajar siswa
c. Siswa mendengarkan apersepsi
mengenai gotong royong yang
dilakukan dengan senang hati.
d. Siswa mendengarkan indikator dan
tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
5 Menit
3 Menit
5 Menit
2 Menit
Tertib
Semangat
Antusias
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa diberikan tugas oleh guru untuk
mengingat-ingat kembali cerita yang
pernah siswa dengar dari orang lain.
b. Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai kapan dan dimana cerita
yang pernah siswa dengarkan dari
orang lain tersebut terjadi.
Elaborasi
c. Siswa medengarkan penjelasan dari
guru mengenai cerita yang akan
dibacakan.
d. Siswa mendengarkan cerita yang
disampaikan guru.
e. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
mengenai cerita yang disampaikan
3 Menit
3 Menit
4 Menit
5 Menit
5 Menit
Berpikir
kritis
Rasa Ingin
Tahu
Berpikir
kritis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
guru tersebut yang mengandung
perkalian 6-10.
f. Siswa membentuk kelompok untuk
menyeleseikan soal perkalian dengan
metode jarimatika.
g. Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru mengenai pertanyaan yang
diberikan kepada siswa yaitu mengenai
konsep perkalian 6-10 dengan metode
jarimatika.
h. Siswa kembali ke tempat masing-
masing untuk menyeleseikan tes
individu mengenai perkalian.
Konfirmasi
i. Guru bersama dengan siswa menjawab
pertanyaan atau soal mengenai
perkalian
j. Guru memberikan umpan balik
mengenai kinerja siswa dalam
menyeleseikan soal.
k. Guru memberikan motivasi agar siswa
semakin tekun belajar.
5 Menit
3 Menit
7 Menit
3 Menit
2 Menit
3 Menit
Tanggung
Jawab
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru menyimpulkan
apa yang telah dipelajari.
b. Siswa menyanyikan lagu ”I am the
best” untuk menambah semangat.
3 Menit
2 Menit
Antusias
Semangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Pertemuan Ketiga ( Matematika, PKn dan Bahasa Indonesia)
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu
Pendidikan
Karakter
1 Kegiatan Awal
a. Guru mempresensi siswa dan
mengkondisikan kelas
b. Guru mengajak siswa menyanyikan
lagu ”Disini Senang Disana Senang”
untuk membangkitkan semangat
belajar siswa
c. Siswa mendengarkan apersepsi
mengenai kegiatan gotong royong di
desa.
d. Siswa mendengarkan indikator dan
tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
5 Menit
3 Menit
5 Menit
2 Menit
Disiplin
Antusias
Rasa
Ingin
Tahu
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai pengalaman siswa bergotong
royong.
b. Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai peristiwa gotong royong apa
saja yang diikuti oleh sekelompok
orang
Elaborasi
c. Siswa mendengarkan cerita dari guru
mengenai sejumlah orang yang
mengikuti gotong royong dan
musyawarah di desa.
4 Menit
3 Menit
8 Menit
Antusias
Berpikir
kritis
Antusias
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
d. Siswa membentuk kelompok seperti
halnya pertemuan I untuk
menyeleseikan lembar kelompok
mengenai perkalian
e. Siswa diberikan tes individu mengenai
perkalian dan mampu menjawab
dengan tepat dan cepat sesuai waktu
yang telah ditentukan dengan
menggunakan jarimatika.
Konfirmasi
f. Guru bersama dengan siswa membahas
pertanyaan atau soal mengenai
perkalian
g. Guru memberikan umpan balik
mengenai kinerja siswa dalam
menyeleseikan soal.
h. Guru memberikan motivasi agar siswa
semakin tekun belajar.
7 Menit
10 Menit
6 Menit
4 Menit
3 Menit
Tanggung
jawab
Kerja sama
Semangat
Motivasi
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru menyimpulkan apa
yang telah dipelajari.
b. Siswa menyanyikan lagu ”I am the
best” bersama-sama untuk menambah
semangat.
c. Guru memberi penguatan agar siswa
lebih rajin berlatih dan belajar.
3 Menit
5 Menit
2 Menit
Antusias
Semangat
VIII. Model dan Metode Pembelajaran
A. Model Pembelajaran
Contextual Learning atau Pembelajaran Kontekstual
B. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi
4. Metode Jarimatika
IX. Media dan Sumber belajar
A. Media Pembelajaran
1. Gambar Jarimatika
2. Gambar Pohon
B. Sumber Pembelajaran.
1. Buku Silabus KTSP 2008
2. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas II oleh Lili N
3. Buku ”Indahnya Bahasa dan Satsra Indonesia oleh Suyatno dkk
4. Buku ”Senang Matematika” untuk SD/MI kelas II oleh Amin S dkk.
X. Penilaian
Prosedur : Tes akhir
Jenis : Tes tertulis
Bentuk : Uraian
Instrumen : Soal, kunci Jawaban, dan Kriteria Penilaian.
A. Soal Pertemuan Pertama
Aspek Kognitif
1. Kelompok
a. Berapakah jumlah kelompok yang terbentuk di kelasmu?
b. Berapakah jumlah anggota pada setiap kelompok yang terbentuk?
c. Berapakah jumlah siswa di kelasmu?
2. Individu
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
a. 4 x 3 = 3+3+3+3=........
b. 7 x 2 = ...........
c. 8 x 3= ..........
d. 5 x 5 = ...........
e. 6 x 4 = ...........
f. 3 x 4 = ..........
g. 2 x 5 = .........
h. 3 x 9 = ..........
i. 6 x 3 = ..........
j. 4 x 6 = ..........
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Kunci Jawaban
1. Kelompok
Menyesuaikan guru dan siswa yang masuk pada hari itu.
2. Individu
a. 12
b. 14
c. 24
d. 25
e. 24
f. 12
g. 10
h. 27
i. 18
j. 24
Kriteria Penilaian
1. Kelompok ( Aspek Psikomotorik)
No Nama Kelompok Ketepatan Kerja
sama
Nilai
Akhir
2. Individu (Aspek Kognitif)
Setiap jawaban benar nilainya 5
Nilai = 5 x 20 = 100
Aspek Afektif ( Lihat Lampiran Lembar Observasic Pertemuan
1 Siklus I)
B. Soal Pertemuan Kedua
Aspek Kognitif
Kelompok
Seleseikan soal berikut dengan menggunakan metode jarimatika!
1. 6 x 7 =
2. 7 x 8 =
3. 9 x 6 =
4. 7 x 8 =
5. 6 x 6 =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Individu
1. Setelah mendengarkan cerita gurumu, Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan jawaban yang tepat!
a. Berapakah jumlah teman-teman Anto yang ikut ke Kebun
Binatang Jari?
b. Berapakah jumlah tanduk rusa yang ada di kebun binatang Jari?
c. Berapakah jumlah kaki gajah yang ada di kebun binatang Jari??
d. Berapakah jumlah badut yang ada di kebun binatang Jari?
2. Jawablah soal di bawah ini dengan menggunakan metode
jarimatika!
a. 6 x 7 = .....
b. 5 x 9 = .....
c. 8 x 9 = .....
d. 7 x 7 = .....
e. 9 x 6 = ......
f. 8 x 7 = ......
g. 6 x 8 = ......
h. 7 x 6 = ......
i. 9 x 9 = ......
j. 7 x 9 = .......
Kunci Jawaban
Aspek Kognitif
Kelompok
1. 42
2. 56
3. 54
4. 56
5. 36
Individu
1. Soal cerita
a. 8 x 2 = 16 orang
b. 5 x 2 = 10 tanduk
c. 8 x 4 = 32 kaki
d. 7 x 3 = 21 orang
2. a. 42
b. 45
c. 45
d. 49
e. 54
f. 56
g. 48
h. 42
i. 81
j. 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Kriteria Penilaian
Aspek Kognitif
1. Nilai = 25 x 4 = 100
2. Nilai = 10 x 10 = 100
Aspek Psikomotor
Ketepatan penggunaan jari pada saat melaksanakan penghitungan
perkalian.
No Nama
Kelompok
Ketepatan Kerja
sama
Ketepatan Nilai
Akhir
Keterangan :Nilai Akhir = (Nilai Kecepatan +Kerja sam+
Ketepatan)
Aspek Afektif
Lihat pada Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2
Siklus I
C. Soal Pertemuan III
Aspek Psikomotor ( Memperagakan Jarimatika)
NO Nama Aspek yang dinilai Nilai
Akhir
Keterangan
Kecepatan Ketepatan
Keterangan :Nilai Akhir = (Nilai Kecepatan + Nilai Ketepatan)/2
Aspek Afektif ( pada Lampiran Lembar Observasi Aktivitas Siswa
pada Pertemuan III Siklus 1 )
Aspek Kognitif
Kerjakan soal dibawah ini dalam waktu 10 menit!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
1. 5 x 5 =..........
2. 6 x 6 =..........
3. 7 x 7 =..........
4. 8 x 8 = .........
5. 9 x 9 =..........
6. 8 x 7 = ......
7. 9 x 6 = ......
8. 7 x 6 = ......
9. 9 x 8 = .....
10. 10 x 10 = ......
Kunci Jawaban
1. 25
2. 36
3. 49
4. 64
5. 81
Kriteria Penilaian
Jawaban tepat
Nilai = 10 x 10 = 100
6. 56
7. 54
8. 42
9. 72
10. 100
Jaten, 1 Februari 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri 02 Jaten
Drs. Trimo Atmojo
1955 0402 197802 1 003
Guru Kelas II
Sulistyorini, A.Ma
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK
(RPP TEMATIK)
Siklus 2
Sekolah : SD Negeri 02 Jaten
Mata Pelajaran : Matematika, IPA, Bahasa Indonesia
Tema : Kegiatan Sehari-hari
Kelas /Semester : II (dua) / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan = 2 x 35 menit
Pertemuan : 1, 2 dan 3.
Tanggal : 14 – 17 Februari 2011
I. Standar Kompetensi :
Matematika :
3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka.
IPA
3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari dan kegunaannya.
Bahasa Indonesia :
7 Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca
dalam hati
II. Kompetensi Dasar :
Matematika :
3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
IPA :
3.2 Mengidentifikasikan jenis energi yang paling sering sering digunakan di
lingkungan sekitar dan cara menghematnya.
Bahasa Indonesia :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
7.2 Menyebutkan isi teks agak panjang (20-25 kalimat) yang dibaca dalam
hati.
III. Indikator :
Matematika
Aspek Kognitif :
3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian
3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam waktu
yang cepat dan tepat dengan jarimatika.
3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian
Aspek Psikomotorik
10.1.4 Mampu memperagakan penghitungan perkalian dengan
menggunakan jari tangan dengan tepat
Aspek Afektif :
10.1.5 Saling bekerja sama dengan teman dan membantu dalam
memperagakan penghitungan dengan menggunakan jari.
IPA
Aspek Kognitif :
3.2.1 Memberikan contoh jenis energi yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yang memakai energi
Aspek Psikomotorik
3.2.2 Mengamati contoh jenis energi yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
Aspek Afektif :
3.2.3 Melestarikan energy dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Indonesia
Aspek Kognitif :
7.2.1 Menjawab pertanyaan yang diajukan
Aspek Psikomotorik
7.2.2 Membaca isi teks dalam bacaan dengan baik
Aspek Afektif
I.1.3 Bersikap baik saat membaca isi teks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
IV. Tujuan Pembelajaran
A. Melalui metode jarimatika, Siswa dapat Mengenal konsep perkalian dan
fakta perkalian serta mampu menyeleseikan soal perkalian sampai
dengan hasil 100 dalam waktu yang cepat dan dengan jawaban yang
tepat.
B. Melalui media gambar dan metode tanya jawab, Siswa dapat memberikan
contoh jenis energi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
yang memakai energi dengan tepat
C. Melalui Metode pemberian tugas, Siswa mampu menjawab pertanyaan
yang diajukan dengan tepat.
V. Dampak Pengiring
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran ini, siswa dapat menyeleseikan
masalah yang berkaitan dengan perkalian dalam kehidupan sehari-hari
dengan cepat dan tepat.
VI. Materi Pembelajaran
Matematika
Perkalian Bilangan
C. Arti Perkalian
Perkalian merupakan penjumlahan berulang
Contoh : 6 x 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 42
Mengalikan bilangan 6-10 dengan metode jarimatika
Rumus :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
IPA
Sumber energi ada beberapa macam, yaitu :
1. Sumber energi bunyi
Contoh : Peluit, TV, Radio dan lain-lain.
2. Sumber energi cahaya
Contoh : Lampu, lilin, Api Unggun dan lain-lain.
3. Sumber energi gerak
Contoh : Motor, Mobil, dan lain-lain.
4. Sumber energi panas
Contoh : Setrika, Rice Cooker, Oven dan lain-lain
Bahasa Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
Bacaan I
Adi seorang siswa kelas II SDN Pembangunan. Adi anak yang rajin
membantu orang tua. Setiap pagi setelah bangun tidur, Adi melaksanakan
ibadah dan membantu Ibu menyapu halaman. Setelah itu, mandi, sarapan pagi
kemudian berangkat ke sekolah. Adi adalah siswa yang rajin. Setiap Minggu,
ia pun rajin membantu Ayahnya menjual buah di pasar. Berkat bantuan Adi
yang pintar menjual buah, 6 ikat buah pisang dan 7 paket buah apel laku
terjual. Setiap ikat buah pisang berjumlah 8 pisang. Dan setiap paket apel
berjumlah 8 buah apel.
Bacaan II
Pada hari Minggu, Rina dan 8 orang temannya pergi ke taman naik sepeda.
Di bawah sinar matahari yang sangat panas, mereka bersepeda ria. Namun, di
tengah perjalanan ada sesuatu hal terjadi. Lampu sepeda teman Rina lepas.
Kemudian Rina dan teman-temannya pergi ke bengkel sepeda. Setelah itu,
Mereka pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, Rina
beristirahat kemudian menyalakan TV di ruang keluarga.
VII. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( Matematika dan IPA)
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu
Pendidikan
Karakter
1 Kegiatan Awal
a. Berdoa dan presensi kehadiran siswa dan
mengkondisikan kelas
b. Siswa mendengarkan apersepsi mengenai
kegiatan yang dilakukan siswa setiap pagi
akan berangkat sekolah.
c. Siswa bersama guru menyanyikan lagu
”Bangun Tidur”
d. Siswa mendengarkan indikator dan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
3 Menit
2 Menit
3 Menit
2 Menit
Disiplin
Rasa Ingin
Tahu
Antusias
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
a. Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai kegiatan rutin yang mereka
lakukan. Misalnya, Membantu Ibu di
rumah.
b. Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai benda apa saja yang digunakan
untuk membantu Ibu di rumah.
Elaborasi
c. Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru mengenai sumber energi dan
menghitung sumber energi yang ada di
rumah serta menghitungnya. Misalnya, 6
siswa memiliki 8 lilin dirumah. Maka,
berapa jumlah lilin seluruhnya?
d. Siswa memperhatikan demonstrasi dari
guru mengenai cara menghitungnya
dengan menggunakan jarimatika.
e. Siswa dipandu oleh guru untuk
melakukan permainan ”Tepuk
Konsentrasi” sebagai intermezzo agar
siswa tetap semangat.
f. Siswa yang tidak konsentrasi bertugas
membantu guru memperagakan
jarimatika dipandu oleh guru di depan
kelas.
g. Seluruh siswa mempraktekkan
menghitung perkalian dengan
menggunakan metode jarimatika setelah
menyanyikan ”yel jarimatika” dan ”tepuk
konsentrasi”.
h. Siswa menerima tugas dari guru untuk
menghitung soal perkalian.
Konfirmasi
i. Guru bersama dengan siswa menjawab
pertanyaan dari guru mengenai
perkalian..
j. Guru memberikan umpan balik mengenai
kinerja siswa dalam menyeleseikan soal.
k. Guru memberikan motivasi agar siswa
semakin tekun belajar.
5 Menit
3 Menit
5 Menit
9 Menit
8 Menit
4 Menit
10
Menit
7 Menit
4 Menit
3 Menit
2 Menit
Berpikir
kritis
Berpikir
Kritis
Antusias
Antusias
Semangat
Berani
Antusias
Tanggung
Jawab
Rasa Ingin
Tahu
Semangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru menyimpulkan apa
yang telah dipelajari.
b. Siswa menyanyikan lagu ”Tepuk BISA”
bersama-sama untuk menambah
semangat.
c. Siswa menerima tugas rumah dari guru
untuk mempelajari konsep jarimatika.
3 Menit
5 Menit
2 Menit
Berpikir
Kritis
Semangat
Tanggung
Jawab
Pertemuan Kedua ( Matematika dan Bahasa Indonesia )
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu
Pendidikan
Berkarakter
1 Kegiatan Awal
a. Berdoa dan Guru mempresensi kehadiran
siswa dan mengkondisikan kelas
b. Siswa mendengarkan apersepsi mengenai
kegiatan siswa di pasar.
c. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu
”Disini Senang Disana Senang” untuk
membangkitkan semangat belajar siswa.
d. Siswa mendengarkan indikator dan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
3 Menit
2 Menit
3 Menit
2 Menit
Disiplin
Antusias
Semangat
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai pengalaman apa saja yang siswa
alami dalam kegiatan sehari-hari.
b. Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai pengalaman siswa pergi ke
pasar
Elaborasi
a. Siswa medengarkan penjelasan dari guru
3 menit
2 Menit
3 Menit
Antusias
Berpikir
kritis
Antusias
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
mengenai cerita yang akan dibacakan.
b. Siswa membaca cerita dalam hati.
c. Siswa menjawab pertanyaan mengenai
bacaan pergi ke pasar dan mengandung
materi perkalian 6-10.
d. Siswa melaksanakan permainan
”Pemimpin berkata” bersama-sama untuk
menguji konsentrasi siswa dipimpin oleh
guru.
e. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
mengenai konsep perkalian 6-10
menggunakan jarimatika.yang
berhubungan dengan bacaan.
f. Siswa mempraktekkan menghitung
perkalian dengan menggunakan metode
jarimatika sambil menyanyikan ”yel
jarimatika” dan ”tepuk konsentrasi”.
g. Siswa menerima tugas soal perkalian dari
guru dan menghitungnya dengan
menggunakan metode jarimatika.
Konfirmasi
h. Guru bersama dengan siswa menjawab
pertanyaan atau soal.
i. Satu per satu siswa maju ke depan kelas
untuk memperagakan jarimatika dinilai
oleh guru. Siswa yang lain mengerjakan
soal dari guru.
j. Guru memberikan motivasi agar siswa
semakin tekun belajar dan membahas
jawaban soal yang telah diberikan
3 Menit
3 Menit
6 Menit
5 Menit
5 Menit
5 Menit
3 Menit
10 Menit
2 Menit
Berpikir
Kritis
Motivasi
Berpikir
Kritis
Tanggung
Jawab
Kerja Sama
Semangat
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru menyimpulkan apa
yang telah dipelajari.
b. Siswa menyanyikan lagu ”I am the best”
bersama-sama untuk menambah
semangat.
c. Siswa menerima umpan balik dari guru.
Siswa yang belum bisa, diberikan
dorongan dan motivasi. Sedangkan siswa
yang sudah bisa diberikan penguatan
2 Menit
3 Menit
2 Menit
Antusias
Semangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
agar selalu menerapkan metode
jarimatika ketika menghitung perkalian
6-10.
d. Siswa dan guru mengakhiri pembelajaran
dengan sebuah permainan yang
menyenangkan.
3 Menit
Pertemuan Ketiga ( Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA)
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu
Pendidikan
Berkarakter
1 Kegiatan Awal
a. Berdoa dan presensi kehadiran siswa serta
mengkondisikan kelas.
b. Siswa mendengarkan apersepsi mengenai
kegiatan sehari-hari.
c. Guru mengajak siswa bermain sambil
belajar untuk membangkitkan semangat
belajar siswa dengan menyanyikan ”tepuk
nama” dan menyanyikan lagu ”sedang
apa”.
d. Siswa mendengarkan indikator dan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
5 Menit
3 Menit
5 Menit
2 Menit
Disiplin
Rasa Ingin
Tahu
Antusias
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai kegiatan siswa sehari-hari di
rumah dan sekolah.
b. Siswa menjawab pertanyaan guru
mengenai peralatan yang menjadi sumber
energi yang pernah ditemui dalam
kehidupan sehari-hari.
Elaborasi
c. Siswa membaca bacaan dari guru dalam
hati.
d. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
mengenai bacaan.
e. Siswa melaksanakan permainan
”Berhitung Kelipatan Perkalian”
f. Siswa membentuk kelompok
2 Menit
2 Menit
3 Menit
3 Menit
3 Menit
2 Menit
Berpikir
Kritis
Antusias
Mandiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
beranggotakan 10 orang.
g. Siswa diberikan tugas mengenai tema hari
ini dan jarimatika perkalian. Selain itu,
siswa menyusun puzzle jarimatika.
h. Siswa kembali ke tempat duduk masing-
masing.
i. Siswa diberikan soal perkalian yang
berkaitan dengan penghitungan sejumlah
peralatan yang siswa temui dalam
kehidupan sehari-hari menggunakan
jarimatika.
Konfirmasi
j. Guru bersama dengan siswa membahas
pertanyaan atau soal mengenai perkalian
k. Siswa maju ke depan menjawab soal dan
memperagakan jarimatika dengan benar.
l. Guru memberikan umpan balik mengenai
kinerja siswa dalam menyeleseikan soal.
m. Guru memberikan motivasi agar siswa
semakin tekun belajar.
2 Menit
3 Menit
8 Menit
2 Menit
10
Menit
3 Menit
2 Menit
Kerja Sama
Tanggung
Jawab
Kerja Sama
Berani
Semangat
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru menyimpulkan apa
yang telah dipelajari.
b. Siswa menyanyikan lagu ”I am the best”
dan ”tepuk jempol” bersama-sama untuk
menambah semangat.
c. Guru memberi penguatan agar siswa lebih
rajin berlatih dan belajar.
d. Guru memberikan hadiah bagi kelompok
yang berprestasi.
3 Menit
3 Menit
2 Menit
2 Menit
Kerja Sama
Antusias
Semangat
VIII. Model dan Metode Pembelajaran
A. Model Pembelajaran
Contextual Learning atau Pembelajaran Kontekstual
B. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Pemberian Tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
4. Metode Jarimatika
IX. Media dan Sumber belajar
A. Media Pembelajaran
1. Gambar Jarimatika
2. Jari tangan.
3. Gambar Peralatan Rumah Tangga
3. Gambar Sumber Energi.
C. Sumber Pembelajaran.
5. Buku Silabus KTSP 2008
6. Buku Ilmu Pengetahuan 2 oleh Sri Purwati
7. Buku Senang Belajar IPA oleh Rositawaty & Aris Muharram
8. Buku Bahasa Indonesia oleh Umri Nur’aini dan Indriyani
9. Buku Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia oleh Suyatno dkk.
10. Buku ”Senang Matematika” untuk SD/MI kelas II oleh Amin S dkk.
11.
X. Penilaian
Prosedur : Tes proses dan Tes akhir
Jenis : Tes tertulis
Bentuk : Uraian
Instrumen : Soal, kunci Jawaban, dan Kriteria Penilaian.
EVALUASI
A. Pertemuan Pertama
SOAL
Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat dalam waktu
5 menit!
1. 6 x 8 =............
2. 7 x 9 =............
3. 8 x 7 =............
4. 9 x 9 =............
5. 6 x 9 =............
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
KUNCI JAWABAN
1. 48
2. 63
3. 56
4. 81
5. 54
KRITERIA PENILAIAN
a. Aspek Kognitif
Setiap jawaban benar nilai= 20
Nilai = 5 x 20 = 100
b. Aspek Afektif
No Nama Siswa Nilai
Keterangan Nilai : A : Perhatian dan Fokus pada pembelajaran
B : Kurang perhatian
C : Tidak perhatian
Keterangan : Nilai = Jumlah Nilai : 3
A = > 80 ; B= 70-80, C= 60-69
B. Pertemuan Kedua
SOAL
1. Setelah membaca cerita dalam hati, Jawablah pertanyaan
dengan jawaban tepat!
a. Siapa yang setiap hari Minggu membantu Ayahnya berjualan buah
di pasar?
b. Di SD mana Adi bersekolah?
c. Berapa jumlah buah apel yang terjual oleh Ayah Adi?
d. Berapa jumlah buah pisang yang laku pada hari itu?
2. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
a.
× = ... × ... = ...
b.
× = ... × ... = ...
c.
× = ... × ... = ...
d.
× = ... × ... = ...
e.
× = ... × ... = ...
3. Tugas Individu
Siswa maju ke depan kelas secara individu untuk melakukan tes
memperagakan matematika jarimatika dalam menyeleseikan soal
perkalian!
Jawablah soal di bawah ini dengan menggunakan metode
jarimatika
a. 6 x 7 = .....
b. 5 x 9 = .....
c. 8 x 9 = .....
d. 7 x 7 = .....
e. 9 x 6 = ......
f. 8 x 7 = ......
g. 6 x 8 = ......
h. 7 x 6 = ......
i. 9 x 9 = ......
j. 7 x 9 = .......
Setiap siswa mendapatkan satu soal kemudian memperagakannya di
depan kelas!
KUNCI JAWABAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
1. a. Adi
b. SD Pembangunan
c. 6 x 8 = 48
d. 7 x 8 = 56
2. a. 6 × 7 = 42
b. 9 × 8 = 72
c. 7 × 8 = 56
d. 6 × 9 = 54
e. 7 × 6 = 42
3. Menyesuaikan soal yang
diterima siswa.
a 42
b 45
c 72
d 49
e 54
f 56
g 48
h 42
i 81
j 63
KRITERIA PENILAIAN
Aspek Kognitif
1. Nilai 1 = 4 x 25 = 100
2. Nilai 2 = 5 × 20 = 100
Aspek Psikomotorik (Nilai 3)
No Nama
Siswa
Ketepatan
Jari
Kecepatan
menjawab
Ketepatan
menjawab
Nilai
Akhir
(Jml/3)
3. Nilai akhir = (Nilai 1 + Nilai 2 + Nilai 3) : 3= 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Aspek Afektif ( Perhatikan Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada
Pertemuan 2 Siklus II)
C. Pertemuan Ketiga
I. Setelah mendengarkan cerita gurumu, Jawablah pertanyaan di
bawah ini dengan jawaban yang tepat!
a. Sebutkan energi panas yang terdapat dalam bacaan tersebut!
b. Mengapa Rina dan teman-temannya pergi ke bengkel?
c. Siapa yang beristirahat sambil menonton TV?
d. TV termasuk ke dalam sumber energi apa?
II. Kerjakan soal dibawah ini dalam waktu 5 menit!
1. 6 x 6 =..........
2. 7 x 7 =..........
3. 8 x 8 = .........
4. 9 x 9 =..........
5. 7 x 9 =..........
6. 8 x 7 = ......
7. 9 x 6 = ......
8. 7 x 6 = ......
9. 9 x 8 = .....
10. 8 x 6 = ......
KUNCI JAWABAN
I. a. Matahari, lampu
b Karena lampu sepeda teman Rina
lepas
c Rina
d Sumber energi bunyi
II
11. 25
12. 36
13. 49
14. 64
15. 81
KRITERIA PENILAIAN
1. Aspek Kognitif
16. 56
17. 54
18. 42
19. 72
20. 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
a. Nilai = 4 x 25 = 100
b. Nilai = 10 x 10 = 100
2. Aspek Psikomotor
Ketepatan penggunaan jari pada saat
melaksanakan penghitungan perkalian.
Keterangan penilaian :
A = Tepat
B = Kurang tepat
C = Tidak tepat
3. Aspek Afektif
Tes Proses
No Nama siswa Nilai
Keterangan Nilai : A : Perhatian dan Fokus pada pembelajaran
B : Kurang perhatian
C : Tidak perhatian
Jaten, Februari 2011
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri 02 Jaten
Drs. Trimo Atmojo
1955 0402 197802 1 003
Guru Kelas II
Sulistyorini, A.Ma
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
Lampiran 8
Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Pra Siklus
No No
Induk
Nama Siswa Nilai Pra
siklus
Keterangan
1 2808 Muhammad Nur Panca 40 Tidak Tuntas
2 2794 Dian Faradila 50 Tidak Tuntas
3 2799 Fery Wahyu Saputro 20 Tidak Tuntas
4 2800 Galih Aji Saputro 20 Tuntas
5 2827 Azzahra Zaini Ruslan 50 Tidak Tuntas
6 2828 Ariandi 40 Tidak Tuntas
7 2829 Arya Imam Syahputro 70 Tuntas
8 2830 Alya Nisa Hanim 60 Tuntas
9 2831 Ardhi Cahyo Saputro 80 Tuntas
10 2832 Aurelia Noviandi 60 Tuntas
11 2833 Annisya Binggar W 20 Tidak Tuntas
12 2834 Abdullah Hanif Al-Azzam 80 Tuntas
13 2835 Alfarisa Khusni F.R. 90 Tuntas
14 2836 Andre Kusuma 40 Tidak Tuntas
15 2837 Ananda Fadila Khoirul A 80 Tuntas
16 2839 Ananda Rachmat Y 30 Tidak Tuntas
17 2841 Bayu Kurniawan 70 Tuntas
18 2843 Dian Wulan Sari 40 Tidak Tuntas
19 2844 Dimas Ryan Iskandar 50 Tidak Tuntas
20 2845 Djati Elisa Iskandar 10 Tidak Tuntas
21 2846 Diana Husni Utami 40 Tidak Tuntas
22 2847 Dela Ananda 50 Tidak Tuntas
23 2848 Daniel Setya Nugroho 30 Tidak Tuntas
24 2849 Elsa Dani Sakhira 60 Tuntas
25 2850 Evo Riawan 60 Tuntas
26 2851 Faishal Arif Syarifuddin 70 Tuntas
27 2852 Fahrishal Hudha A 40 Tidak Tuntas
28 2854 Hafid Putra Hendarta 40 Tuntas
29 2855 Ibnu Aldi Pratama 80 Tuntas
30 2856 Ita Winarni 40 Tidak Tuntas
31 2857 Ismail Dwi Ary S 60 Tuntas
32 2858 Khurodtul N 60 Tuntas
33 2859 Kirana Valencia 20 Tidak Tuntas
34 2860 Krisna Dwi Saputra 10 Tidak Tuntas
35 2861 Kinaryosih Lugito P 70 Tuntas
36 2862 Layli Sephianisa H 70 Tuntas
37 2863 Much. Hanif Ridho 80 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
38 2864 Marsandiwa 60 Tuntas
39 2865 Maykha Angelin Kalibu 90 Tuntas
40 2866 Novita Pasha Larasati 80 Tuntas
41 2867 Rohayani Mustika S 60 Tuntas
42 2868 Reygan Cleosa PR 80 Tuntas
43 2870 Roy Fernando 60 Tuntas
44 2872 Talitha Reva R 20 Tidak Tuntas
45 2873 Tamarin Wahyu R 80 Tuntas
46 2874 Viona Sebastian N 70 Tuntas
47 2875 Yusro Sepwita 50 Tidak Tuntas
48 Muhammad Dahwa 60 Tuntas
49 Rayhan Nur Rafi 50 Tidak Tuntas
50 Indraresta 40 Tidak Tuntas
Jumlah 2710
Rata-rata 54.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
Lampiran 9
Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II Pada Pertemuan 3 Siklus I
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Nilai
Akhir
Ket
Kognitif Psikomotorik
1 Muhammad Nur Panca 100 100 100 T
2 Dian Faradila 80 90 70 T
3 Fery Wahyu Saputro 90 80 70 T
4 Galih Aji Saputro 40 40 40 TT
5 Azzahra Zaini Ruslan 100 90 95 T
6 Ariandi 80 90 70 T
7 Arya Imam Syahputro 100 100 100 T
8 Alya Nisa Hanim 100 100 100 T
9 Ardhi Cahyo Saputro 100 100 100 T
10 Aurelia Noviandi 100 100 100 T
11 Annisya Binggar W 90 80 70 T
12 Abdullah Hanif Al-Azzam 100 100 100 T
13 Alfarisa Khusni F.R. 100 100 100 T
14 Andre Kusuma 80 100 90 T
15 Ananda Fadila Khoirul 100 100 100 T
16 Ananda Rachmat Y 100 80 90 T
17 Bayu Kurniawan 100 100 100 T
18 Dian Wulan Sari 100 100 100 T
19 Dimas Ryan Iskandar 100 100 100 T
20 Djati Elisa Iskandar 80 60 70 T
21 Diana Husni Utami 100 100 100 T
22 Dela Ananda 100 90 95 T
23 Daniel Setya Nugroho 100 100 100 T
24 Elsa Dani Sakhira 100 100 100 T
25 Evo Riawan 100 100 100 T
26 Faishal Arif Syarifudin 100 100 100 T
27 Fahrishal Hudha A 100 80 90 T
28 Hafid Putra Hendarta 80 80 80 T
29 Ibnu Aldi Pratama 100 100 100 T
30 Ita Winarni 90 90 90 T
31 Ismail Dwi Ary S 100 100 100 T
32 Khurodtul N 100 100 100 T
33 Kirana Valencia 100 90 95 T
34 Krisna Dwi Saputra 90 70 80 T
35 Kinaryosih Lugito P 100 100 100 T
36 Layli Sephianisa H 100 100 100 T
37 Much. Hanif Ridho 100 100 100 T
38 Marsandiwa 90 90 90 T
39 Maykha Angelin Kalibu 100 100 100 T
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
40 Novita Pasha Larasati 100 100 100 T
41 Rohayani Mustika S 100 100 100 T
42 Reygan Cleosa PR 100 100 100 T
43 Roy Fernando 100 100 100 T
44 Talitha Reva R 90 90 90 T
45 Tamarin Wahyu R 100 100 100 T
46 Viona Sebastian N 90 90 90 T
47 Yusro Sepwita 100 100 100 T
48 Muhammad Dahwa 90 70 80 T
49 Rayhan Nur Rafi 100 100 100 T
50 Indraresta 90 70 80 T
Keterangan :
Nilai Akhir = Nilai Kognitif + Nilai Psikomotorik = ….
2
T = Tuntas
TT= Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
Lampiran 10
Rekapitulasi Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Siklus I
No Nama Nilai / skor hasil tes Rata-
Rata
Ket
Per 1 Per 2 Per 3
1 Muhammad Nur Panca 40 70 100 70 T
2
Dian Faradila 10 50 70 43.5 TT
3 Fery Wahyu Saputro 10 50 70 43.33 TT
4 Galih Aji Saputro 20 30 40 30 TT
5 Azzahra Zaini Ruslan 50 70 95 71.66 T
6 Ariandi 10 70 70 50 TT
7 Arya Imam Syahputro 40 80 100 73.33 T
8 Alya Nisa Hanim 40 60 100 66.66 T
9 Ardhi Cahyo Saputro 90 90 100 93.33 T
10 Aurelia Noviandi 60 90 100 83.33 T
11 Annisya Binggar W 10 30 70 36.66 TT
12 Abdullah Hanif Al-Azzam 80 100 100 93.33 T
13 Alfarisa Khusni F.R. 100 100 100 100 T
14 Andre Kusuma 60 75 90 75 T
15 Ananda Fadila Khoirul 80 90 100 90 T
16 Ananda Rachmat Y 10 85 90 61.66 T
17 Bayu Kurniawan 90 90 100 93.33 T
18 Dian Wulan Sari 30 60 100 63.33 T
19 Dimas Ryan Iskandar 100 100 100 100 T
20 Djati Elisa Iskandar 10 30 70 36.66 TT
21 Diana Husni Utami 10 20 100 43.33 TT
22 Dela Ananda 90 90 95 91.66 T
23 Daniel Setya Nugroho 40 60 100 66.66 T
24 Elsa Dani Sakhira 30 70 100 66.66 T
25 Evo Riawan 20 20 100 46.66 TT
26 Faishal Arif Syarifudin 100 100 100 100 T
27 Fahrishal Hudha A 10 20 90 40 TT
28 Hafid Putra Hendarta 20 60 80 53.33 TT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
29 Ibnu Aldi Pratama 100 100 100 100 T
30 Ita Winarni 60 70 90 74.16 T
31 Ismail Dwi Ary S 60 100 100 86.66 T
32 Khurodtul N 90 100 100 96.66 T
33 Kirana Valencia 30 40 95 55 TT
34 Krisna Dwi Saputra 10 20 80 36.66 TT
35 Kinaryosih Lugito P 90 100 100 96.66 T
36 Layli Sephianisa H 70 100 100 90 T
37 Much. Hanif Ridho 90 95 100 95 T
38 Marsandiwa 70 75 90 78.33 T
39 Maykha Angelin Kalibu 80 100 100 93.33 T
40 Novita Pasha Larasati 100 100 100 100 T
41 Rohayani Mustika S 70 70 100 80 T
42 Reygan Cleosa PR 80 100 100 95.83 T
43 Roy Fernando 50 90 100 80 T
44 Talitha Reva R 10 90 90 63.33 T
45 Tamarin Wahyu R 50 100 100 83.33 T
46 Viona Sebastian N 70 80 90 80 T
47 Yusro Sepwita 100 100 100 100 T
48 Muhammad Dahwa 50 60 80 63.33 T
49 Rayhan Nur Rafi 100 100 100 100 T
50 Indraresta 50 70 80 66.66 T
Jumlah 27470 3720 4625 3698.5
Rata-rata 74.4 92.56 73.97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
Lampiran 11
Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II Pada Pertemuan 3 Siklus II
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Nilai
Akhir
Ket
Kognitif Psikomotorik
1 Muhammad Nur Panca 100 100 100
2 Dian Faradila 70 90 80
3 Fery Wahyu Saputro 80 80 80
4 Galih Aji Saputro 60 40 50
5 Azzahra Zaini Ruslan 100 100 100
6 Ariandi 90 70 80
7 Arya Imam Syahputro 100 100 100
8 Alya Nisa Hanim 100 100 100
9 Ardhi Cahyo Saputro 100 100 100
10 Aurelia Noviandi 100 100 100
11 Annisya Binggar W 60 60 60
12 Abdullah Hanif Al-Azzam 100 100 100
13 Alfarisa Khusni F.R. 100 100 100
14 Andre Kusuma 90 90 90
15 Ananda Fadila Khoirul 100 100 100
16 Ananda Rachmat Y 100 80 90
17 Bayu Kurniawan 100 100 100
18 Dian Wulan Sari 100 100 100
19 Dimas Ryan Iskandar 100 100 100
20 Djati Elisa Iskandar 90 50 70
21 Diana Husni Utami 100 100 100
22 Dela Ananda 100 100 100
23 Daniel Setya Nugroho 100 100 100
24 Elsa Dani Sakhira 100 100 100
25 Evo Riawan 90 90 90
26 Faishal Arif Syarifudin 100 100 100
27 Fahrishal Hudha A 100 80 90
28 Hafid Putra Hendarta 80 80 80
29 Ibnu Aldi Pratama 100 100 100
30 Ita Winarni 100 100 100
31 Ismail Dwi Ary S 100 100 100
32 Khurodtul N 100 100 100
33 Kirana Valencia 100 80 90
34 Krisna Dwi Saputra 80 80 80
35 Kinaryosih Lugito P 100 100 100
36 Layli Sephianisa H 100 100 100
37 Much. Hanif Ridho 100 100 100
38 Marsandiwa 100 100 100
39 Maykha Angelin Kalibu 100 100 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
40 Novita Pasha Larasati 100 100 100
41 Rohayani Mustika S 100 100 100
42 Reygan Cleosa PR 100 100 100
43 Roy Fernando 100 100 100
44 Talitha Reva R 100 80 90
45 Tamarin Wahyu R 100 100 100
46 Viona Sebastian N 100 100 100
47 Yusro Sepwita 100 100 100
48 Muhammad Dahwa 100 100 100
49 Rayhan Nur Rafi 100 100 100
50 Indraresta 100 80 90
Keterangan :
Nilai Akhir = Nilai Kognitif + Nilai Psikomotorik = ….
2
T = Tuntas
TT= Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
Lampiran 12
Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Siklus II
No Nama Nilai / skor hasil tes Rata-
Rata
Ket
Per I Per II Per III
1 Muhammad Nur Panca 100 100 100 100 T
2 Dian Faradila 20 50 80 50 TT
3 Fery Wahyu Saputro 10 50 80 46.66 TT
4 Galih Aji Saputro 10 40 50 33.33 TT
5 Azzahra Zaini Ruslan 70 70 100 80 T
6 Ariandi 20 60 80 53.33 TT
7 Arya Imam Syahputro 90 100 100 96.66 T
8 Alya Nisa Hanim 80 100 100 93.33 T
9 Ardhi Cahyo Saputro 90 100 100 96.66 T
10 Aurelia Noviandi 60 90 100 83.33 T
11 Annisya Binggar W 50 60 60 56.66 TT
12 Abdullah Hanif Al-Azzam 95 100 100 98.33 T
13 Alfarisa Khusni F.R. 100 100 100 100 T
14 Andre Kusuma 70 80 90 80 T
15 Ananda Fadila Khoirul 100 100 100 100 T
16 Ananda Rachmat Y 60 90 90 80 T
17 Bayu Kurniawan 90 90 100 93.33 T
18 Dian Wulan Sari 80 100 100 93.33 T
19 Dimas Ryan Iskandar 80 90 100 90 T
20 Djati Elisa Iskandar 50 60 70 60 T
21 Diana Husni Utami 50 80 100 76.66 T
22 Dela Ananda 90 90 100 93.33 T
23 Daniel Setya Nugroho 60 60 100 73.33 T
24 Elsa Dani Sakhira 70 70 100 80 T
25 Evo Riawan 70 80 90 80 T
26 Faishal Arif Syarifuddin 100 100 100 100 T
27 Fahrishal Hudha A 50 60 90 66.66 T
28 Hafid Putra Hendarta 20 70 80 56.66 TT
29 Ibnu Aldi Pratama 100 100 100 100 T
30 Ita Winarni 70 70 100 80 T
31 Ismail Dwi Ary S 70 100 100 90 T
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
32 Khurodtul N 100 100 100 100 T
33 Kirana Valencia 40 60 90 63.33 T
34 Krisna Dwi Saputra 80 80 80 80 T
35 Kinaryosih Lugito P 95 100 100 98.33 T
36 Layli Sephianisa H 80 80 100 86.66 T
37 Much. Hanif Ridho 90 100 100 96.66 T
38 Marsandiwa 70 90 100 86.66 T
39 Maykha Angelin Kalibu 100 100 100 100 T
40 Novita Pasha Larasati 100 100 100 100 T
41 Rohayani Mustika S 90 100 100 96.66 T
42 Reygan Cleosa PR 100 100 100 100 T
43 Roy Fernando 60 90 100 83.33 T
44 Talitha Reva R 40 80 90 70 T
45 Tamarin Wahyu R 90 90 100 93.33 T
46 Viona Sebastian N 100 100 100 100 T
47 Yusro Sepwita 100 100 100 100 T
48 Muhammad Dahwa 60 80 100 80 T
49 Rayhan Nur Rafi 100 100 100 100 T
50 Indraresta 80 80 90 83.33 T
Jumlah 3650 4240 4710 4200
Rata-rata 73 84.8 94.2 84
Keterangan :
T = Tuntas
TT= Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN
PERKALIAN DENGAN METODE JARIMATIKA
SIKLUS I PERTEMUAN 1
Skor Uraian Tindakan
Skor
5 4 3 2 1
1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri
untuk mengikuti pelajaran matematika.
√
2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat
pembelajaran matematika perkalian dimulai.
√
3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan tidak
fokus terhadap kegiatan metode jarimatika
pada perkalian.
√
4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru
ketika menjelaskan metode jarimatika yang
digunakan dalam pembelajaran.
√
5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam
menggunakan metode jarimatika ketika
menghitung perkalian.
√
6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan
metode jarimatika dengan benar.
√
7 Sikap siswa ketika menerapkan metode
jarimatika dalam pembelajaran.
√
8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan soal
perkalian dengan cepat.
√
9 Banyaknya siswa yang mampu menyeleseikan
soal cerita mengenai perkalian dengan
menggunaka metode jarimatika.
√
10 Banyaknya siswa merasa senang saat
menggunakan metode jarimatika dalam
pembelajaran perkalian.
√
Jumlah skor 8 15 6
Total Skor 29
Rata-rata skor 2,9 Jaten, 7 Februari 2011
Observer
Listina Nuris S
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN
PERKALIAN DENGAN METODE JARIMATIKA
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Skor Uraian Tindakan
Skor
5 4 3 2 1
1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri
untuk mengikuti pelajaran matematika.
√
2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat
pembelajaran matematika perkalian dimulai.
√
3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan tidak
fokus terhadap kegiatan metode jarimatika
pada perkalian.
√
4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru
ketika menjelaskan metode jarimatika yang
digunakan dalam pembelajaran.
√
5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam
menggunakan metode jarimatika ketika
menghitung perkalian.
√
6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan
metode jarimatika dengan benar.
√
7 Sikap siswa ketika menerapkan metode
jarimatika dalam pembelajaran.
√
8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan soal
perkalian dengan cepat.
√
9 Banyaknya siswa yang mampu menyeleseikan
soal cerita mengenai perkalian dengan
menggunaka metode jarimatika.
√
10 Banyaknya siswa merasa senang saat
menggunakan metode jarimatika dalam
pembelajaran perkalian.
√
Jumlah skor 20 9 4
Total Skor 33
Rata-rata skor 3,3 Jaten, 8 Februari 2011
Observer
Listina Nuris S
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
Lampiran 15
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN
PERKALIAN DENGAN METODE JARIMATIKA SIKLUS
I PERTEMUAN 3
Skor Uraian Tindakan
Skor
5 4 3 2 1
1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri
untuk mengikuti pelajaran matematika.
√
2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat
pembelajaran matematika perkalian dimulai.
√
3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan
tidak fokus terhadap kegiatan metode
jarimatika pada perkalian.
√
4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru
ketika menjelaskan metode jarimatika yang
digunakan dalam pembelajaran.
√
5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam
menggunakan metode jarimatika ketika
menghitung perkalian.
√
6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan
metode jarimatika dengan benar.
√
7 Sikap siswa ketika menerapkan metode
jarimatika dalam pembelajaran.
√
8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan
soal perkalian dengan cepat.
√
9 Banyaknya siswa yang mampu
menyeleseikan soal cerita mengenai
perkalian dengan menggunakan metode
jarimatika.
√
10 Banyaknya siswa merasa senang saat
menggunakan metode jarimatika dalam
pembelajaran perkalian.
√
Jumlah skor 20 15
Total Skor 35
Rata-rata skor 3,5 Jaten, 9 Februari 2011
Observer
Listina Nuris S
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
Lampiran 16
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN
PERKALIAN DENGAN METODE JARIMATIKA
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Skor Uraian Tindakan
Skor
5 4 3 2 1
1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri
untuk mengikuti pelajaran matematika.
√
2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat
pembelajaran matematika perkalian dimulai.
√
3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan
tidak fokus terhadap kegiatan metode
jarimatika pada perkalian.
√
4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru
ketika menjelaskan metode jarimatika yang
digunakan dalam pembelajaran.
√
5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam
menggunakan metode jarimatika ketika
menghitung perkalian.
√
6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan
metode jarimatika dengan benar.
√
7 Sikap siswa ketika menerapkan metode
jarimatika dalam pembelajaran.
√
8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan
soal perkalian dengan cepat.
√
9 Banyaknya siswa yang mampu
menyeleseikan soal cerita mengenai
perkalian dengan menggunaka metode
jarimatika.
√
10 Banyaknya siswa merasa senang saat
menggunakan metode jarimatika dalam
pembelajaran perkalian.
√
Jumlah skor 10 24 6
Total Skor 40
Rata-rata skor 4,0 Jaten, 14 Februari 2011
Observer
Listina Nuris S
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
Lampiran 17
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN
PERKALIAN DENGAN METODE JARIMATIKA
SIKLUS II PERTEMUAN 2
Skor Uraian Tindakan
Skor
5 4 3 2 1
1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri
untuk mengikuti pelajaran matematika.
√
2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat
pembelajaran matematika perkalian dimulai.
√
3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan
tidak fokus terhadap kegiatan metode
jarimatika pada perkalian.
√
4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru
ketika menjelaskan metode jarimatika yang
digunakan dalam pembelajaran.
√
5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam
menggunakan metode jarimatika ketika
menghitung perkalian.
√
6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan
metode jarimatika dengan benar.
√
7 Sikap siswa ketika menerapkan metode
jarimatika dalam pembelajaran.
√
8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan
soal perkalian dengan cepat.
√
9 Banyaknya siswa yang mampu
menyeleseikan soal cerita mengenai
perkalian dengan menggunaka metode
jarimatika.
√
10 Banyaknya siswa merasa senang saat
menggunakan metode jarimatika dalam
pembelajaran perkalian.
√
Jumlah skor 20 20 3
Total Skor 43
Rata-rata skor 4,3 Jaten, 16 Februari 2011
Observer
Listina Nuris S
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
Lampiran 18
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN PERKALIAN
DENGAN METODE JARIMATIKA
SIKLUS II PERTEMUAN 3
Skor Uraian Tindakan
Skor
5 4 3 2 1
1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri
untuk mengikuti pelajaran matematika.
√
2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat
pembelajaran matematika perkalian dimulai.
√
3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan
tidak fokus terhadap kegiatan metode
jarimatika pada perkalian.
√
4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru
ketika menjelaskan metode jarimatika yang
digunakan dalam pembelajaran.
√
5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam
menggunakan metode jarimatika ketika
menghitung perkalian.
√
6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan
metode jarimatika dengan benar.
√
7 Sikap siswa ketika menerapkan metode
jarimatika dalam pembelajaran.
√
8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan
soal perkalian dengan cepat.
√
9 Banyaknya siswa yang mampu
menyeleseikan soal cerita mengenai
perkalian dengan menggunaka metode
jarimatika.
√
10 Banyaknya siswa merasa senang saat
menggunakan metode jarimatika dalam
pembelajaran perkalian.
√
Jumlah skor 25 20
Total Skor 45
Rata-rata skor 4,5 Jaten, 17 Februari 2011
Observer
Listina Nuris S
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
Lampiran 19
PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II
DALAM PEMBELAJARAN PERKALIAN DENGAN METODE
JARIMATIKA
Petunjuk pengisian
A. Amatilah dengan seksama semua kegiatan belajar siswa mulai dari awal sampai
akhir pelajaran.
1. Isilah dengan menggunakan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia
Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran
Skor Indikator
1 Jumlah siswa yang mempersiapkan diri 0 – 10 siswa
2 Jumlah siswa yang mempersiapkan diri 11 – 20 siswa
3 Jumlah siswa yang mempersiapkan diri 21 – 30 siswa
4 Jumlah siswa yang mempersiapkan diri 31 – 40 siswa
5 Jumlah siswa yang mempersiapkan diri 41 – 50 siswa
2. Banyaknya siswa bersikap antusias saat pembelajaran matematika perkalian
dimulai.
Skor Indikator
1 Jumlah siswa yang bersikap antusias 0 – 10 siswa
2 Jumlah siswa yang bersikap antusias 11 – 20 siswa
3 Jumlah siswa yang bersikap antusias 21 – 30 siswa
4 Jumlah siswa yang bersikap antusias 31 – 40 siswa
5 Jumlah siswa yang bersikap antusias 41 – 50 siswa
3. Banyaknya siswa yang merasa bosan dan tidak fokus terhadap kegiatan
metode jarimatika pada perkalian.
Skor Indikator
5 Jumlah siswa yang merasa bosan dan tidak fokus dalam kegiatan
pembelajaran 0 – 10 siswa
4 Jumlah siswa yang merasa bosan dan tidak fokus dalam kegiatan
pembelajaran 11 – 20 siswa
3 Jumlah siswa yang merasa bosan dan tidak fokus dalam kegiatan
pembelajaran 21 – 30 siswa
2 Jumlah siswa yang merasa bosan dan tidak fokus dalam kegiatan
pembelajaran 31 – 40 siswa
1 Jumlah siswa yang merasa bosan dan tidak fokus dalam kegiatan
pembelajaran 41 – 50 siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
4. Banyaknya siswa yang memperhatikan guru ketika menjelaskan metode
jarimatika yang digunakan dalam pembelajaran.
Skor Indikator
1 Jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru 0 – 10 siswa
2 Jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru 11 – 20 siswa
3 Jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru 21 – 30 siswa
4 Jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru 31 – 40 siswa
5 Jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru 41 – 50 siswa
5. Banyaknya siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode
jarimatika ketika menghitung perkalian.
Skor Indikator
5 Jumlah siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode
jarimatika yang digunakan oleh guru 0 – 10 siswa
4 Jumlah siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode
jarimatika yang digunakan oleh guru 11 – 20 siswa
3 Jumlah siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode
jarimatika yang digunakan oleh guru 21 – 30 siswa
2 Jumlah siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode
jarimatika yang digunakan oleh guru 31 – 40 siswa
1 Jumlah siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode
jarimatika yang digunakan oleh guru 41 – 50 siswa
6. Banyaknya siswa yang mampu menerapkan metode jarimatika dengan
benar.
Skor Indikator
1 Jika ada 0 - 10 siswa yang mampu menerapkan metode jarimatika
dengan benar
2 Jika ada 11 - 20 siswa yang mampu menerapkan metode jarimatika
dengan benar
3 Jika ada 21 - 30 siswa yang mampu menerapkan metode jarimatika
dengan benar
4 Jika ada 31 - 40 siswa yang mampu menerapkan metode jarimatika
dengan benar
5 Jika ada lebih dari 40 siswa yang mampu menerapkan metode
jarimatika dengan benar
7. Sikap siswa ketika menerapkan metode jarimatika dalam pembelajaran.
Indikator :
a. Memperhatikan penjelasan guru
b. Mempraktekkan metode jarimatika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
c. Menyeleseikan soal perkalian dengan benar
d. Menyelesaikan soal perkalian dalam bentuk soal cerita dengan cepat dan
tepat.
Skor Indikator
1 Jika tidak ada indikator yang tampak
2 Jika ada 1 indikator yang tampak
3 Jika ada 2 indikator yang tampak
4 Jika ada 3 indikator yang tampak
5 Jika semua indikator yang tampak
8. Banyaknya siswa mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat.
Skor Indikator
1 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat
0 – 10 siswa
2 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat
11 – 20 siswa
3 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat
21 – 30 siswa
4 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat
31 – 40 siswa
5 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat
41 – 50 siswa
9. Banyaknya siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai
perkalian dengan menggunaka metode jarimatika.
Skor Indikator
1 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai
perkalian dengan menggunaka metode jarimatika 0 – 10 siswa
2 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai
perkalian dengan menggunaka metode jarimatika 11 – 20 siswa
3 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai
perkalian dengan menggunaka metode jarimatika 21 – 30 siswa
4 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai
perkalian dengan menggunaka metode jarimatika 31 – 40 siswa
5 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai
perkalian dengan menggunaka metode jarimatika 41– 50 siswa
10. Banyaknya siswa merasa senang saat menggunakan metode jarimatika
dalam pembelajaran perkalian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
Skor Indikator
1 Jumlah siswa yang merasa senang saat menggunakan metode
jarimatika dalam pembelajaran perkalian 0 – 10 siswa
2 Jumlah siswa yang merasa senang saat menggunakan metode
jarimatika dalam pembelajaran perkalian 11 – 20 siswa
3 Jumlah siswa yang merasa senang saat menggunakan metode
jarimatika dalam pembelajaran perkalian 21 – 30 siswa
4 Jumlah siswa yang merasa senang saat menggunakan metode
jarimatika dalam pembelajaran perkalian 31 – 40 siswa
5 Jumlah siswa yang merasa senang saat menggunakan metode
jarimatika dalam pembelajaran perkalian 41– 50 siswa
B. Mengitung skor rata-rata, kemudian menentukan katagorinya dengan ketentuan
sebagai berikut :
Skor Rata-Rata Katagori Tanggapan dan
Keterampilan
1,00-1,49 Tidak Berminat
1,50-2,49 Rendah
2,50-3,49 Cukup
3,50-4,49 Tinggi
4,50-5,00 Sangat Tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
Lampiran 20
LEMBAR OBSERVASI
KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
POKOK BAHASAN PERKALIAN
SIKLUS I
NO Aspek yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
A B C A B C A B C
1 Menyampaikan materi dengan
jelas dan mudah dipahami. √ √ √
2 Memberikan motivasi kepada
siswa √ √ √
3 Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan merespon pendapat
siswa
√ √ √
4 Menggunakan media yang sesuai √ √ √
5 Menerapkan metode jarimatika
dengan tepat
√ √ √
6 Memberikan teguran secara
tegas pada siswa yang kurang
memperhatikan
√ √ √
7 Memberikan pujian atas
keberhasilan siswa √ √ √
8 Mengkondisikan siswa ke arah
pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan
√ √ √
9 Memberikan tes akhir √ √ √
10 Memberikan kesimpulan √ √ √
Skor 12 8 2 12 6 3 15 6 2
Jumlah Skor 22 21 23
Skor rata-rata 2,2 2,1 2,3
Skor akhir siklus I 2,2
Ketentuan Skor : A = 3 , B=2, C=1 Jaten, Februari 2011
Observer
Listina Nuris S
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
Lampiran 21
LEMBAR OBSERVASI
KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
POKOK BAHASAN PERKALIAN
SIKLUS II
NO Aspek yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
A B C A B C A B C
1 Menyampaikan materi dengan
jelas dan mudah dipahami.
√ √ √
2 Memberikan motivasi kepada
siswa √ √ √
3 Memberikan kesempatan
untuk bertanya dan merespon
pendapat siswa
√ √ √
4 Menggunakan media yang
sesuai
√ √ √
5 Menerapkan metode jarimatika
dengan tepat
√ √ √
6 Memberikan teguran secara
tegas pada siswa yang kurang
memperhatikan
√ √ √
7 Memberikan pujian atas
keberhasilan siswa √ √ √
8 Mengkondisikan siswa ke arah
pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan
√ √ √
9 Memberikan tes akhir √ √ √
10 Memberikan kesimpulan √ √ √
Skor 18 8 - 15 10 21 4 1
Jumlah Skor 26 25 26
Skor rata-rata 2,6 2,5 2,6
Skor rata-rata siklus II 2,567
Ketentuan Skor : A = 3 , B=2, C=1
Jaten, Februari 2011
Observer
Listina Nuris S NIM.
K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
Lampiran 22
PEDOMAN OBSERVASI KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN
( DESKRIPTOR PENILAIAN KINERJA GURU)
Diisi dengan tanda ceklis (√)
Dengan ketentuan skor: 3 = Bila tiga atau empat indikator terlihat (baik)
2 = Bila satu atau dua indikator terlihat (cukup)
1 = Bila tidak ada indikator yang terlihat (kurang)
1. Penyampaian Materi
1. Menunjukan penguasaan materi pelajaran.
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang lain yang relevan.
3. Menyampaikan materi dengan jelas dan runtut sesuai dengan hierarki
belajar dan karakteristik siswa.
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan siswa.
2. Pemberian Motivasi
1. Menggunakan intonasi yang baik ketika memotivasi siswa
2. Memberikan dorongan kepada siswa untuk menjadi lebih baik’
3. Memotivasi siswa dengan kata-kata yang baik dan membangun
4. Memberikan penguatan kepada siswa dengan reward benda konkret
3. Pemberian Kesempatan untuk bertanya dan merespon
1. Menghargai pendapat siswa.
2. Mengakui kebenaran pendapat–pendapat siswa.
3. Mengakui keterbatasan diri.
4. Menghargai perbedaan pendapat setiap siswa.
4. Ketepatan media
1. Menggunakan media yang efektif dan efeisien.
2. Media yang digunakan berhasil memusatkan perhatian siswa sehingga
pesan dapat ditangkap dengan jelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
3. Melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran.
4. Menunjukan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran secara
lengkap dan menarik.
5. Penerapan Metode Jarimatika
1. Memberikan pengarahan dan konsep pembelajaran dengan metode
jarimatika pada siswa dengan baik.
2. Memberikan contoh-contoh soal dengan menerapkan metode jarimatika.
3. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
4. Menerapkan metode jarimatika melalui kegiatan yang menyenangkan
6. Pemberian Teguran kepada Siswa yang kurang memperhatikan
1. Menggunakan kata-kata sopan dalam menegur siswa.
2. Menegur siswa dengan sikap yang ramah dan hangat
3. Mampu menegur Siswa dan siswa mau kembali memperhatikan.
4. Menegur siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa.
7. Pemberian Pujian kepada Siswa
1. Menggunakan kata-kata yang baik
2. Memberikan pujian kepada semua siswa
3. Sering memberikan pujian yang bermakna kepada siswa.
4. Memberikan pujian denga intonasi yang baik
8. Pengkondisian siswa ke arah pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
1. Menunjukan sikap ramah, luwes, sopan, dan hangat.
2. Menghargai setiap perbedaan pendapat dalam keragaman budaya.
3. Menciptakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa.
4. Mengajak siswa untuk bermain sambil belajar.
9. Penilaian tes akhir belajar.
1. Memantau kemajuan belajar selama proses.
2. Mengajukan pertanyaan/tugas terkait kompetensi yang akan dicapai selama
proses pembelajaran.
3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan).
4. Instrumen penilaian sesuai dengan kompetensi dan lengkap.
10. Pemberian Kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
1. Mengajak siswa untuk mengingat kembali hal–hal penting yang terjadi
dalam kegiatan yang sudah berlangsung.
2. Memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, misalnya dengan
mengajukan pertanyaan penuntun agar siswa dapat merumuskan rangkuman
yang benar.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kesimpulan
dalam pembelajaran yang dilakukan.
4. Memberikan kesimpulan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
Lampiran 23
Rekapitulasi Hasil Penyebaran Angket Siswa tentang Penggunaan Metode
Jarimatika pada Pokok bahasan Perkalian
No No Induk Nama Siswa Jumlah Skor Rata-
rata
Ket
1 2808 Muhammad Nur Panca 70 3,5 B
2 2794 Dian Faradila 40 2 KB
3 2799 Fery Wahyu Saputro 73 3,65 B
4 2800 Galih Aji Saputro 42 2,1 KB
5 2827 Azzahra Zaini Ruslan 83 4,15 B
6 2828 Ariandi 75 3,75 B
7 2829 Arya Imam Syahputro 74 3,7 B
8 2830 Alya Nisa Hanim 80 4,0 B
9 2831 Ardhi Cahyo Saputro 83 4,15 B
10 2832 Aurelia Noviandi 77 3,85 B
11 2833 Annisya Binggar W 73 3,65 B
12 2834 Abdullah Hanif Al-Azzam 71 3,55 B
13 2835 Alfarisa Khusni F.R. 76 3,8 B
14 2836 Andre Kusuma 65 3,25 CB
15 2837 Ananda Fadila Khoirul A 78 3,9 B
16 2839 Ananda Rachmat Y 90 4,5 SB
17 2841 Bayu Kurniawan 90 4,5 SB
18 2843 Dian Wulan Sari 84 4,2 B
19 2844 Dimas Ryan Iskandar 82 4,1 B
20 2845 Djati Elisa Iskandar 81 4,05 B
21 2846 Diana Husni Utami 79 3,95 B
22 2847 Dela Ananda 68 3,4 CB
23 2848 Daniel Setya Nugroho 84 4,2 B
24 2849 Elsa Dani Sakhira 72 3,6 B
25 2850 Evo Riawan 80 4,0 B
26 2851 Faishal Arif Syarifuddin 82 4,1 B
27 2852 Fahrishal Hudha A 83 4,15 B
28 2854 Hafid Putra Hendarta 71 3,55 B
29 2855 Ibnu Aldi Pratama 69 3,45 CB
30 2856 Ita Winarni 87 4,35 B
31 2857 Ismail Dwi Ary S 88 4,4 B
32 2858 Khurodtul N 89 4,45 B
33 2859 Kirana Valencia 76 3,8 B
34 2860 Krisna Dwi Saputra 81 4,05 B
35 2861 Kinaryosih Lugito P 78 3,9 B
36 2862 Layli Sephianisa H 84 4,2 B
37 2863 Much. Hanif Ridho 76 3,8 B
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
38 2864 Marsandiwa 90 4,5 SB
39 2865 Maykha Angelin Kalibu 84 4,2 B
40 2866 Novita Pasha Larasati 93 4,65 SB
41 2867 Rohayani Mustika S 79 3,95 B
42 2868 Reygan Cleosa PR 70 3,5 B
43 2870 Roy Fernando 76 3,8 B
44 2872 Talitha Reva R 69 3,45 CB
45 2873 Tamarin Wahyu R 68 3,4 CB
46 2874 Viona Sebastian N 91 4,55 SB
47 2875 Yusro Sepwita 87 4,35 B
48 Muhammad Dahwa 74 3,7 B
49 Rayhan Nur Rafi 82 4,1 B
50 Indraresta 87 4,35 B
Keterangan Skor Rata-rata :
1,00-1,49 = tidak baik, ( TB)
1,50-2,49 = kurang baik, ( KB)
2,50-3,49 = cukup baik, (CB)
3,50-4,49 = baik, (B)
4,50-5,00 = sangat baik.(SB)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
Lampiran 24
PEDOMAN PENILAIAN ANGKET SISWA TENTANG METODE
JARIMATIKA
ANGKET SISWA
MENGENAI JARIMATIKA
Nama : …………………………………
No. Absen : …………………………………
Kelas / Semester : II (dua) / 2 (dua)
Sekolah : SD Negeri 02 Jaten
Dengarkan Petunjuk yang dibacakan gurumu!
Jawablah sesuai keadaan sebenarnya karena jawaban yang anda berikan sama sekali
tidak berpengaruh pada nilai rapor anda!
No Pernyataan variabel Alternatif Jawaban
SS S R TS STS
1. Matematika adalah pelajaran yang paling
aku suka
2. Matematika adalah pelajaran yang paling
aku benci
3. Saya selalu belajar Matematika setiap hari
4. Saya belajar Matematika setiap ada
jadwalnya
5. Saya senang belajar Matematika karena
pelajaran itu sangat penting
6. Saya benci belajar Jarimatika karena
sangat sulit
7. Seandainya saya senang belajar
Matematika pasti nilai saya baik
8. Saya sangat kecewa bila jam pelajaran
Matematika tidak ada gurunya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
9. Saya menjadi senang belajar perkalian
karena jarimatika
10. Saya yakin nilai Matematika saya baik
karena saya belajar dengan sungguh-
sungguh dengan jarimatika
11. Saya percaya belajar jarimatika banyak
manfaatnya
12. Saya tidak percaya belajar jarimatika
dapat menjadikan kita bisa mengerjakan
soal perkalian.
13. Seandainya saya tekun belajar
Matematika hidup saya tidak repot
14. Saya sering melamun di dalam kelas.
15. Saya puas dengan nilai Matematika yang
saya peroleh
16. Saya yakin mampu menyelesaikan tugas
sendiri
17. Saya tidak yakin dapat menyeleseikan
soal perkalian dengan jarimatika.
18. Karena Jarimatika, Saya menjadi suka
matematika
19. Saya belajar matematika atas kesadaran
sendiri, tanpa diperintah orang lain
20. Tanpa dorongan guru dan orang tua saya
malas belajar matematika
Sumber : Diadaptasi dari buku Psikologi Umum oleh Alex Sobur
PENGGOLONGAN PERNYATAAN DALAM ANGKET SISWA
BERDASARKAN KRITERIA DAN KONDISI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
No Kondisi
Angket
Nomor
Pernyataan
Positif
Nomor
Pernyataan
Negatif
1. Perhatian
(Attention)
3, 9, 19 4, 14, 20
2. Relevansi
(Relevance)
5, 11, 13 6, 12,
3. Percaya Diri
(Confidence)
7, 10, 15, 16 17
4. Kepuasan
(Satisfaction)
1, 8, 18 2
Rekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam
Angket Siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan perkalian dibuat
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk pernyataan dengan kriteria positif :
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Ragu-Ragu (R) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
2. Untuk pernyataan dengan kriteria negatif :
Sangat Setuju (SS) = 1
Setuju (S) = 2
Ragu-Ragu (R) = 3
Tidak Setuju (TS) = 4
Sangat Tidak Setuju (STS) = 5
3. Mengitung skor rata-rata gabungan dari kriteria positif dan negatif tiap kondisi,
kemudian menentukan katagorinya dengan ketentuan skor rata-rata 1,00-1,49 =
tidak baik, 1,50-2,49 = kurang baik, 2,50-3,49 = cukup baik, 3,50-4,49 = baik,
dan 4,50-5,00 = sangat baik.
Lampiran 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH MENGENAI
KETERSEDIAAN MEDIA DAN PEMBELAJARAN PERKALIAN
I. Identitas Narasumber
Nama : Drs. Trimo Atmojo
Tempat Tanggal Lahir : Gunung Kidul, 2 April 1955
Jabatan : Kepala SeKolah SD Negeri 02 Jaten
Agama : Islam
Ijasah Terakhir : S1 Tahun 2010
Keterangan : -
II. Tempat Pelaksanaan : Kantor Guru SD Negeri 02 Jaten
III. Tujuan Wawancara : Memperoleh informasi mengenai metode
pembelajaran yang digunakan dalam mengajarkan perkalian di kelas II dan
ketersediaan media di sekolah serta mengenai metode jarimatika
IV. Waktu Pelaksanaan : 7 Februari 2011 pada Pukul 09.00 WIB
V. Hasil Wawancara
Pewawancara : “Selamat Pagi, Pak. Mohon maaf mengganggu waktunya
sebentar”
Narasumber : “Selamat Pagi, Iya tidak apa-apa”.
Pewawancara : “Terima kasih banyak pak. Begini, kedatangan saya kemari
adalah untuk mencari informasi mengenai kondisi sekolah
secara umum mengenai media dan metode pembelajaran
yang digunakan di kelas II terutama mata pelajaran
matematika”
Narasumber : “Iya, Silahkan. Saya akan bersedia membantu Saudara
apabila Saya bisa memberikan informasi yang Saudara
butuhkan.”
Pewawancara : “Baik, pak. Sekali lagi Saya ucapkan banyak terima kasih.
Langsung saja, untuk pertanyaan yang pertama. Menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
Bapak, bagaimana pembelajaran Matematika pokok bahasan
perkalian di kelas II?”
Narasumber : “ Yang terpenting dalam pembelajaran perkalian adalah
pemahaman konsep mengenai penjumlahan berulang. Dalam
perkalian, siswa harus diberikan contoh konkret jangan
abstrak. Apabila nantinya salah konsep, akan berakibat fatal.
Misalnya, 3 × 2 adalah 3+3. Padahal, 3×2 adalah 2+2+2.
Jadi, guru harus menanamkan konsep perkalian dengan
benar.”
Pewawancara : “ Kalau begitu, dalam perkalian awal di kelas II, yang
paling penting dan mendasar adalah penanaman konsep.
Kemudian menurut pendapat Bapak, sejauh ini bagaimana
pembelajaran perkalian di kelas II SD Negeri 02 Jaten
Karanganyar? ”
Narasumber : “ Untuk pembelajaran di kelas II, pembelajaran perkalian
atau matematika itu dikemas dalam bentu pembelajaran
tematik. Dimulai dari konsep yang riil sampai abstrak. Selain
itu, dalam pembelajaran matematika hendaknya harus
menyenangkan agar siswa tidak menganggap bahwa
matematika adalah mata pelajaran atau momok yang
menakutkan. Jadi, guru harus bias melaksanakan
pembelajaran dengan menyenangkan.”
Pewawancara : “Lalu, menurut bapak, bagaimana pembelajaran perkalian
di kelas II oleh guru kelas II tersebut?”
Narasumber : “ Sejauh ini, pembelajaran yang dilakukan sudah bagus.
Namun, untuk hasil belum terlihat secara maksimal. Maka
dari itu, sebenarnya masih memerlukan penambahan inovasi
yang menyenangkan serta motivasi-motivasi yang diberikan
guru itu juga sangat penting.”
Pewawancara : “Baik. Mengenai media pembelajaran, apakah pihak
Sekolah memiliki media pembelajaran matematika?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
Narasumber : “Iya, tentu. Sekolah memilki media pembelajaran
matematika yang cukup lengkap. Bahkan mulai dari kelas I
sampai dengan kelas VI, tersedia di sekolah.
Pewawancara : “Menurut bapak, apabila ada metode baru yang lain yaitu
“metode jarimatika” dalam pembelajaran perkalian akan ada
peningkatan yang baik pada pembelajaran?”
Narasumber : “ Tentu saja, metode tersebut tepat sekali. Karena, metode
jarimatika itu tidak hanya mengandalkan ketepatan saja,
namun juga kecepatan. Jadi, siswa harus benar-benar
memahami konsep jarimatika terlebih dahulu. Apabila sudah,
maka dengan sendirinya siswa akan dapat menerapkannya
dalam kaitannya dengan perkalian.
Pewawancara : “Iya pak..Terima kasih banyak atas waktu yang telah
diberikan kepada saya selaku Pewawancara. Saya mohon
maaf apabila da aperilaku atau perkataan yang kurang
sopan.”
Narasumber : “Oh..iya. Sama-sama”.
Pewawancara : “Selamat Pagi pak”.
Narasumber : “Selamat pagi”.
VI. Simpulan :
Pembelajaran Perkalian di Kelas II SD Negeri 02 Jaten Karanganyar masih
memerlukan inovasi yang kreatif dan pembelajaran yang menyenangkan.
Metode Jarimatika merupakan metode yang cocok untuk pembelajaran
perkalian SD kelas II karena dilaksanakan dengan mudah dang menyenangkan.
Jaten, Februari 2011
Pewawancara
Listina Nuris Syamsiyah
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
Lampiran 26
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS II SEBELUM
MENERAPKAN METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN PERKALIAN
I. Identitas Narasumber
Nama : Sulistyorini, A.Ma
Tempat Tanggal Lahir : Karanganyar, 22 Maret 1987
Jabatan : GWB Guru Kelas
Agama : Islam
Ijasah Terakhir : DII Tahun 2007
Keterangan : Guru Kelas II
II. Tujuan Wawancara : Memperoleh informasi mengenai metode
pembelajaran yang digunakan dalam mengajarkan perkalian di kelas II.
III.Tempat Pelaksanaan : Kantor Guru SD Negeri 02 Jaten
IV.Waktu Pelaksanaan : 5 Februari 2011 pada pukul 09.00 WIB
V.Hasil Wawancara :
Pewawancara : “Selamat pagi bu, Maaf kedatangan saya mengganggu
waktu mengajar ibu”
Narasumber : “Iya, tidak apa-apa. Selama saya tidak ada jam mengajar,
Saya tidak akan teranggu”.
Pewawancara : “Terima kasih banyak bu. Kedatangan saya kemari untuk
bertemu Ibu adalah ingin menanyakan seputar hal tentang
pembelajaran perkalian di kelas II dimana tempat Ibu
mengajar pelajaran matematika.
Narasumber : “ Oh, Iya..Silahkan saja, Saya akan menjawab pertanyaan
Anda semampu saya.”
Pewawancara : “ Terima kasih bu” Begini, untuk pertanyaan yang pertama,
Apakah pembelajaran matematika pokok bahasan perkalian
di kelas II selama ini sudah menggunakan metode
pembelajaran yang tepat?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
Narasumber : “Menurut saya, Metode pembelajaran yang saya terapkan
pada siswa kelas II teruma adalam pokok bahasan perkalian
sudah tepat yaitu dengan metode menghafal. Setiap hari itu
saya memberikan tugas kepada anak untuk menghafalkan
perkalian di depan kelas, tepatnya pada setiap pagi dari 1×1
sampai dengan 10×10. Apalagi kalau ada mata pelajaran
matematika, pasti anak-anak menghafalkannya.”
Pewawancara : “ Lalu, apakah dengan metode pembelajaran tersebut, siswa
dapat mengikutinya dengan baik bu?”
Narasumber : “ Setelah Saya lakukan metode tersebut beberapa kali
dengan setiap hari menghafal, Siswa dapat mengikutinya
dengan baik. Walaupun terkadang masih ada yang kurang
hafal dan bisa, tapi sebagian siswa sudah lumayan hafal dan
mengerti dengan baik.”
Pewawancara : “Baik. Apakah metode pembelajaran perkalian yang Ibu
terapkan tersebut selama ini sudah menciptakan interaksi
yang baik antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan
apakah anak juga merasa senang dengan pembelajaran
tersebut?
Narasumber : “ Menurut saya, Selama ini interaksinya sudah cukup baik
dan pembelajarannya sudah menyenangkan meskipun belum
maksimal. Pihak yang aktif ketika kegiatan menghafal adalah
muridnya. Dan guru mengoreksi hafalan anak dan
memberikan dorongan. Karena anak itu terkadang tidak
memperhatikan, bosan dan intinya hubungan interaksi siswa
kurang maksimal.
Pewawancara : “Lalu mengenai nilai, bagaimanakah nilai yang diperoleh
siswa dengan metode pembelajaran tersebut?”
Narasumber : “Menurut saya, dengan menghafal, nilai yang diperoleh
anak sudah cukup baik. Karena Sebagian ada yang sudah
bisa, sebagian lagi ada yang belum hafal jadi nilainya jelek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
Sehingga perlu peningkatan lagi agar nilai dan keterampilan
mereka menjadi optimal.
Pewawancara : “Iya bu. Terima kasih banyak atas informasi yang telah
diberikan kepada saya. Sekali lagi, Saya mohon maaf apabila
ada salah dalam perkataan”.
Narasumber : “Iya. Sama-sama”.
VI. Simpulan :
Pembelajaran perkalian pada Siswa kelas II sebelum diterapkan metode
jarimatika dilakukan dengan metode menghafal. Dari metode menghafal, siswa
memiliki keterampilan berhitung perkalian walaupun belum optimal.
Jaten, Februari 2011
Pewawancara
Listina Nuris Syamsiyah
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
Lampiran 27
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS II SESUDAH
MENERAPKAN METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN PERKALIAN
I. Identitas Narasumber
Nama : Sulistyorini, A.Ma
Tempat Tanggal Lahir : Karanganyar, 22 Maret 1987
Jabatan : GWB Guru Kelas
Agama : Islam
Ijasah Terakhir : DII Tahun 2007
Keterangan : Guru Kelas II
II. Tujuan Wawancara : Memperoleh informasi mengenai metode jarimatika
yang diterapkan pada pokok bahasan perkalian di kelas II
III. Tempat Pelaksanaan : Kantor Guru SD Negeri 02 Jaten
IV. Waktu Pelaksanaan : 18 Februari 2011 pada Pukul 09.00 WIB
V. Hasil Pewawancaraan
Pewawancara : “Selamat pagi bu. Maaf saya kembali mengganggu jam
mengajar ibu”.
Narasumber : “Selamat pagi, Tidak apa-apa. Lagipula ini sedang jam
istirahat”.
Pewawancara : ”Saya menginginkan informasi dari Ibuk mengenai metode
jarimatika. Bagaimana bu?”
Narasumber : “ O..Iya. Silahkan. Dengan senang hati, saya akan berusaha
memberikan informasi yang Saya ketahui.”
Pewawancara : “Baik bu. Terima kasih. Untuk Pertanyaan yang pertama,
Bagaimanakah pendapat Ibu mengenai pelaksanaan pembelajaran
pokok bahasan perkalian matematika dengan menggunakan
metode jarimatika?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
Narasumber : “Menurut Saya, Setelah Saya menerapkan metode
jarimatika, Metode ini sungguh unik. Karena dalam
penghitungan itu digunakan jari tangan. Sungguh luar biasa.”
Pewawancara : “Lalu, menurut Ibu, apakah pembelajaran matematika
menggunakan metode jarimatika dapat meningkatkan minat
belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika?
Narasumber : “O, tentu. Selama pembelajaran materi perkalian ini, saya
melihat siswa begitu antusias dengan pembelajaran. Karena,
pembelajaran perkalian dilakukan dengan kegiatan yang
menyenangkan yaitu dengan permainan dan bernyanyi.
Mereka sangat tertarik, karena ini merupakan hal baru bagi
siswa. Apalagi, sebelum ada pembelajaran perkalian dengan
metode jarimatika, mereka jarang diajarkan materi melalui
bernyanyi.”
Pewawancara : “O,,begitu ya bu. Baiklah, Menurut Ibu, apakah
pembelajaran matematika menggunakan metode jarimatika
dapat meningkatkan keterampilan berhitung siswa?
Narasumber : “Menurut saya, bisa. Karena sejauh ini setelah saya
menerapkan metode jarimatika tersebut, anak semakin
bersemangat untuk mempelajari metode jarimatika dan nilai
yang mencerminkan keterampilan mereka juga meningkat.”
Pewawancara : “Kemudian, Adakah kendala-kendala yang Ibu hadapi
dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode jarimatika?
Narasumber : “Kalau kendala, jelas ada walaupun sedikit. Misalnya,
ketika menjelaskan mengenai konsep awal jarimatika itu
sendiri. Saya memerlukan waaktu yang lumayan lama untuk
mengajarkan kepada siswa. Namun, untunglah ada lagu dan
yell jarimatika. Jadi kendala tersebut bisa teratasi.”
Pewawancara : “Baiklah, terima kasih banyak atas informasinya bu”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179
Narasumber : “Iya, sama-sama. Tidak usah sungkan-sungkan untuk
bertanya kepada saya. Karena, selagi saya bisa menjawab,
akan Saya jawab.”
Pewawancara : “Iya bu.”
VI. Simpulan
Pembelajaran dengan metode jarimatika merupakan suatu metode pembelajaran
yang unik dan menyenangkan. Metode yang dilakukan bermain dan belajar,
sehingga siswa kelas II sangat antusias untuk mmempelajari perkalian dengan
metode jarimatika.
Jaten, Februari 2011
Pewawancara
Listina Nuris Syamsiyah
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
Lampiran 28
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU SELAKU TEMAN SEJAWAT
MENGENAI METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN PERKALIAN
I. Identitas Narasumber
Nama : Sri Handayani, S.Pd
Tempat Tanggal Lahir : Karanganyar, 2 November 1967
Jabatan : Guru Kelas
Agama : Islam
Ijasah Terakhir : S1 Tahun 2001
Keterangan : Guru Kelas VI
II. Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui informasi mengenai kondisi
sekolah dan
III. Tempat Pelaksanaan : Kantor Guru SD Negeri 02 Jaten
IV. Waktu Pelaksanaan : 14 Maret 2011 pada pukul 08.00 WIB
V. Hasil Penelitian :
Pewawancara : “Selamat Pagi bu.”
Narasumber : “Selamat Pagi dek”
Pewawancara : “Mohon maaf sebelumnya, Saya ingin meminta waktu
kepada Ibu sebentar untuk mengenai materi perkalian kelas
II.”
Narasumber : “O, Iya. Insya Allah Saya akan membantu adek. Apa yang
adek perlukan akan saya bantu. Misalnya nanti Saya tidak
tahu terlalu detail dengan pembelajaran matematika di kelas
II, Saya mohon maaf.
Pewawancara : “Baik bu. Untuk pertanyaan pertama, Bagaimanakah
pendapat Ibu selaku teman sejawat Guru kelas II, mengenai
pelaksanaan pembelajaran matematika pokok bahasan
perkalian di kelas II ?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
Narasumber : “Menurut Saya, Kalau pembelajaran pokok bahasan
perkalian di kelas II ini sudah sesuai dengan Permendiknas
No. 22 dan silabus yang dijabarkan lebih khusus melalui
RPP. Dan RPP yang telah dibuat oleh Guru Kelas II,
menurut saya sudah sesuai dengan Permendiknas tersebut.”
Pewawancara : “Iya bu. Itu mengenai perencanaan, Lalu bagaimana
sepengetahuan Ibu mengenai pelaksanaan pembelajaran
matematika siswa kelas II pokok bahasan perkalian oleh guru
kelas II?”
Narasumber : “Kalau menurut Saya, Karena pelaksanaan pembelajaran
secara lebih dalam, Saya kurang tahu. Apalagi, yang menilai
adalah Kepala Sekolah. Namun, Saya mengetahui ketika
Guru Kelas II membuat RPP dan terkadang
mengkonsultasikan atau mendiskusikan isi RPP tersebut
dengan teman guru yang lain termasuk Saya sebagai Sie
Kurikulum. Jadi Saya mengetahui pelaksanaan dari
perencanaan tersebut sudah cukup bagus.”
Pewawancara : “Kemudian Menurut Ibu, bagaimana penggunaan metode
yang digunakan guru kelas II dalam menyampaikan pokok
bahasan perkalian matematika? Apakah sudah cocok?
Narasumber : “Kalau menurut sepengetahuan Saya, penggunaan metode
beserta media yang digunakan oleh guru kelas II yang
dicantumkan dalam RPP itu sudah cocok. Karena setiap guru
kelas II hendak menggunakan metode pembelajaran
perkalian, guru kelas II selalu terbuka dan terkadang
bertanya serta berdiskusi mengenai kesesuaian metode
pembelajarannya. Apalagi pokok bahasan perkalian di kelas
II merupakan dasar bagi pembelajaran matematika pada
kelas selanjutnya.”
Pewawancara : Apakah sekolah menyediakan media pembelajaran sebagai
media pembelajaran pokok bahasan perkalian?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
Narasumber : “Iya, mengenai media itu sudah disediakan dari Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Guru kelas II juga selalu
berdiskusi mengenai media yang digunakan. Jadi sarana atau
media mengenai pokok bahasan perkalian, Sekola
Pewawancara : “Menurut anda, apakah pembelajaran matematika
menggunakan metode jarimatika cocok diterapkan untuk
meningkatkan keterampilan berhitung siswa kelas II?
Narasumber : “Kalau untuk metode pembelajaran ya cocok-cocok saja,
namun tergantung pada guru yang mengajarkan tersebut.
Sebenarnya, Jarimatika itu cocok sekali untuk pokok bahasan
perkalian itu bagus kalau yang guru mampu mengajarkannya
dengan baik. Namun, terkadang guru masih menggunakan
metode menghafal. Apalagi, sifat dan kemampuan anak juga
bermacam-macam, ada yang suka menghafal dan tidak, ada
yang terampil dan tidak. Jadi Menurut saya, Jarimatika 75%
sudah cocok diterapkan pembelajaran, namun semua itu tetap
tergantung pada guru yang mengajarkan.
Pewawancara : “Baik bu. Terima kasih sekali, sudah memberikan banyak
informasi keapada Saya.
Narasumber : “Iya, tidak apa-apa. Mungkin apabila ada pengambilan data,
Saya ada salah-salah kata, mohon dimaafkan ya”
Pewawancara : “Baik bu.”
VI. Simpulan
Pembelajaran Matematika Pokok bahasan perkalian di kelas II sudah cukup
bagus dilaksanakan oleh guru kelas II dengan metode menghafal. Sekolah juga
menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Dan mengenai metode pembelajaran, metode jarimatika 75% cocok diajarakan
pada materi perkalian kelas II namun tergantung kepada guru yang
mengajarkannya.”
Jaten, Februari 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
Pewawancara
Listina Nuris Syamsiyah
NIM. K7107007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
Lampiran 29
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU SEBELUM MENGGUNAKAN
JARIMATIKA
Nama Guru : Sulistyorini, A. Ma
Waktu Wawancara : Pukul ………………………
No Pertanyaan
1. Apakah pembelajaran matematika pokok bahasan perkalian selama
ini sudah menggunakan metode pembelajaran yang tepat?
2. Apakah dengan metode pembelajaran tersebut siswa sudah dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik?
3. Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran matematika yang anda
terapkan selama ini sudah menggunakan metode yang dapat
interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa?
4. Bagaimanakah nilai yang diperoleh siswa dengan pembelajaran tersebut?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
Lampiran 30
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU SETELAH MENGGUNAKAN
JARIMATIKA
Nama Guru : Sulistyorini, A.Ma
Waktu Wawancara : Pukul ………………………
No Pertanyaan
1. Bagaimanakah pendapat anda, pelaksanaan pembelajaran pokok
bahasan perkalian matematika setelah menggunakan metode
jarimatika?
2. Menurut anda, apakah pembelajaran matematika menggunakan
metode jarimatika dapat meningkatkan minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran matematika?
3. Menurut anda, apakah pembelajaran matematika menggunakan
metode jarimatika dapat meningkatkan keterampilan berhitung
siswa?
4. Adakah kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika dengan menggunakan metode jarimatika?
5. Bagaimanakah nilai yang diperoleh siswa setelah diterapkan
pembelajaran menggunakan metode jarimatika?
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
Lampiran 31
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH MENGENAI
KONDISI SEKOLAH
Nama Kepala Sekolah : Drs. Trimo Atmojo
Waktu Wawancara : Pukul ………………………
No Pertanyaan
1. Bagaimanakah pendapat anda mengenai pelaksanaan pembelajaran
matematika pokok bahasan perkalian di kelas II ?
2. Menurut anda, bagaimana keterampilan berhitung siswa kelas II
pokok bahasan perkalian?
3. Menurut anda, bagaimana penggunaan metode yang digunakan
guru kelas II dalam menyampaikan pokok bahasan perkalian
matematika?
4. Menurut anda, apakah pembelajaran matematika menggunakan
metode jarimatika cocok diterapkan untuk meninkatkan
keterampilan berhitung siswa kelas II?
5. Apakah sekolah menyediakan media pembelajaran sebagai media
pembelajaran pokok bahasan perkalian?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
Lampiran 32
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU SELAKU TEMAN SEJAWAT
MENGENAI KONDISI SEKOLAH
Nama Guru : Sri Handayani, S. Pd.
Waktu Wawancara : Pukul ………………………
No Pertanyaan
1. Bagaimanakah pendapat anda mengenai pelaksanaan pembelajaran
matematika pokok bahasan perkalian di kelas II ?
2. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika
siswa kelas II pokok bahasan perkalian oleh guru kelas II?
3. Menurut anda, bagaimana penggunaan metode yang digunakan
guru kelas II dalam menyampaikan pokok bahasan perkalian
matematika? Apakah sudah cocok?
4. Apakah sekolah menyediakan media pembelajaran sebagai media
pembelajaran pokok bahasan perkalian?
5. Menurut anda, apakah pembelajaran matematika menggunakan
metode jarimatika cocok diterapkan untuk meningkatkan
keterampilan berhitung siswa kelas II?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
Lampiran 33
LEMBAR TES SISWA PADA SIKLUS I
Kerjakanlah soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat!
a. 4 x 3 = 3+3+3+3=........
b. 7 x 2 = ...........
c. 8 x 3= ..........
d. 5 x 5 = ...........
e. 6 x 4 = ...........
f. 3 x 4 = ..........
g. 2 x 5 = .........
h. 3 x 9 = ..........
i. 6 x 3 = ..........
j. 4 x 6 = ..........
Kerjakanlah soal dibawah ini dalam waktu 5 menit!
1. 5 x 5 =..........
2. 6 x 6 =..........
3. 7 x 7 =..........
4. 8 x 8 = .........
5. 9 x 9 =..........
6. 8 x 7 = ......
7. 9 x 6 = ......
8. 7 x 6 = ......
9. 9 x 8 = .....
10. 10 x 10 = ......
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189
Lampiran 34
LEMBAR TES SISWA PADA SIKLUS II
Nama :
No : Teman-teman….
Ayo berlatih mengerjakan
soal dengan jarimatika
dalam waktu 5 menit
ya…oke…
1. 6 x 8 =............
2. 7 x 9 =............
3. 8 x 7 =............
4. 9 x 9 =............
5. 6 x 9 =............
6. 7 x 6 =............
7. 8 x 8 =............
8. 7 x 7 = ...........
9. 8 x 8 =............
10. 9 x 8 =............
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190
Lampiran 35
LEMBAR TES SISWA PADA SIKLUS II
NAMA :
NO :
Kerjakan soal di bawah ini dengan cepat
dan tepat menggunakan jarimatika dalam
waktu 5 menit!
OKE!!!
1. 6 x 6
=..........
2. 7 x 7
7. 9 x 6
= ......
3. 8 x 8 =
.........
9. 9 x 8 = .....
10. 8 x 6 = ......
5. 7 x 9
=..........