game interaktif berhitung

11
GAME INTERAKTIF PEMBELAJARAN BERHITUNG UNTUK ANAK-ANAK Arum Dewi Wulansari, Eka Sulistiani, Siti Masruroh Sekolah Tinggi Teknologi Dharma Iswara Madiun Abstrak Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, peranan komputer juga semakin berkembang terutama dalam dunia pendidikan. Komputer banyak digunakan sebagai media pembelajaran melalui aplikasi-aplikasi multimedia. Ini terbukti dengan adanya produksi aplikasi multimedia dalam bentuk cd pembelajaran yang telah banyak beredar di pasaran sekarang ini. Media pembelajaaran sendiri ada banyak macam, baik yang bersifat interaktif dan non interaktif. Untuk media pembelajaran yang dibuat untuk anak-anak, mereka akan cenderung lebih menggemari aplikasi yang bersifat interaktif atau dalam bentuk game, karena bagi mereka dengan aplikasi tersebut akan lebih menarik dan efektif untuk dipelajari. Seperti halnya game interaktif berhitung ini dapat digunakan untuk anak-anak Sekolah Dasar bahkan TK karena didalamnya hanya berisi game berhitung dasar seperti menjumlah, menyebut angka yang divisualisasikan menggunakan gambar. Penggunaan game interaktif ini dalam proses pembelajaran dapat memotivasi anak-anak serta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Dalam jurnal ini kita akan membahas pembuatan aplikasi game interaktif yang ditunjukan untuk membantu pembelajaran berhitung bagi anak-anak. Kata kunci : Media Pembelajaran, Multimedia, Game, Berhitung Pendahuluan Saat ini sudah banyak media – media bantu untuk belajar berhitung seperti mengalikan, menjumlahkan, mengurangi, ataupun membagi. Misalnya dalam bentuk VCD, kartu angka, atau buku. Tak sedikit dari media – media Bantu tersebut banyak kelemahan dan kendala yang harus diterima. Kita dapat memanfaatkan teknologi lain yang sedang berkembang pesat yaitu komputer. Perkembangan pesat di bidang teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk pula dalam bidang pendidikan.

Upload: antoncisco

Post on 02-Aug-2015

281 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Game Interaktif Berhitung

GAME INTERAKTIF PEMBELAJARAN BERHITUNG UNTUK ANAK-ANAK

Arum Dewi Wulansari, Eka Sulistiani, Siti MasrurohSekolah Tinggi Teknologi Dharma Iswara

Madiun

Abstrak

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, peranan komputer juga semakin berkembang terutama dalam dunia pendidikan. Komputer banyak digunakan sebagai media pembelajaran melalui aplikasi-aplikasi multimedia. Ini terbukti dengan adanya produksi aplikasi multimedia dalam bentuk cd pembelajaran yang telah banyak beredar di pasaran sekarang ini. Media pembelajaaran sendiri ada banyak macam, baik yang bersifat interaktif dan non interaktif. Untuk media pembelajaran yang dibuat untuk anak-anak, mereka akan cenderung lebih menggemari aplikasi yang bersifat interaktif atau dalam bentuk game, karena bagi mereka dengan aplikasi tersebut akan lebih menarik dan efektif untuk dipelajari. Seperti halnya game interaktif berhitung ini dapat digunakan untuk anak-anak Sekolah Dasar bahkan TK karena didalamnya hanya berisi game berhitung dasar seperti menjumlah, menyebut angka yang divisualisasikan menggunakan gambar. Penggunaan game interaktif ini dalam proses pembelajaran dapat memotivasi anak-anak serta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Dalam jurnal ini kita akan membahas pembuatan aplikasi game interaktif yang ditunjukan untuk membantu pembelajaran berhitung bagi anak-anak.

Kata kunci : Media Pembelajaran, Multimedia, Game, Berhitung

Pendahuluan

Saat ini sudah banyak media – media bantu untuk belajar berhitung seperti mengalikan, menjumlahkan, mengurangi, ataupun membagi. Misalnya dalam bentuk VCD, kartu angka, atau buku. Tak sedikit dari media – media Bantu tersebut banyak kelemahan dan kendala yang harus diterima. Kita dapat memanfaatkan teknologi lain yang sedang berkembang pesat yaitu komputer. Perkembangan pesat di bidang teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk pula dalam bidang pendidikan.Perkembangan teknologi telah membuat komputer bukan hanya sebagai alat hitung dan pemprosesan data saja tapi juga dapat dipergunakan sebagai multimedia dan salah satunya dapat dimanfaatkan didalam dunia pendidikan. Seorang anak bisa membaca, menulis dan berhitung dapat lebih interaktif dengan menggunakan aplikasi computer seperti game. Gambar yang ditampilkan dapat lebih menarik jika dibandingkan dengan hanya menggunakan media buku, suara seperti tutorial, apalagi papan tulis. Game telah lama dimainkan oleh manusia selama beribu-ribu tahun lamanya dan ini merupakan hal yang wajar bagi semua kultur budaya didunia. Manusia menggunakan game sebagai sarana untuk refresing dan menghilangkan ketegangan setelah melakukan rutinitas seharian dan pada game jenis tertentu juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran.[1].Oleh karena itu peneliti mencoba membangun program game yang tidak hanya untuk permainan tetapi juga sebagai media pendidikan dan sarana pembelajaran anak-anak didalam mengenal penghitungan dasar dalam matematika . Didalam program ini selain menampilkan gambar yang dinamis yang disertai animasi juga menggunakan musik dan efek suara. Dengan program ini pula secara tidak langsung anak mulai diperkenalkan dengan komputer dan cara pengoperasiannya, seperti cara menggerakkan mouse,

Page 2: Game Interaktif Berhitung

meng-klik tombol mouse ataupun mengetahui letak tombol-tombol keyboard khususnya tombol-tombol huruf (alphabet) dan angka.

Landasan Teori

Banyak alasan yang diberikan oleh para ahli tentang media. Menurut Asosiasi teknologi dan komunikasi pendidikan (Association of Education and Communication Technology, AECT) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Sedangkan menurut Gagne menyatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.Secara umum media pembelajaran memiliki kegunaan :

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya ; (1) objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita gambar, film atau model, (2) objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar, (3) gerakan yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography, (4) kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal, (5) konsep yang terlalu luas (gempa bumi, iklim) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai.

c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik, sehingga ; (1) menimbulkan gairah belajar, (2) memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, (3) memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

d. Sifat yang unik pada tiap siswa ditambahkan dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, mekipun kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, tentu saja guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semua itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan yang mampu ; (1) memberikan perangsangan yang sama, (2) mempersamakan pengalaman, dan (3) menimbulkan persepsi yang sama .[2]

Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.[3]

Media-media yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran1. Media Visual

Seperti halnya media yang lain, media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan.

2. Media AudioMedia audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif.[4]

Page 3: Game Interaktif Berhitung

Tehnologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk media di atas sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik[5]. Komputer pembelajaran adalah penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan-latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa.[6]

Hasil dan PerancanganA. Gambaran Umum Program

Secara umum program ini merupakan sebuah program game interaktif yang ditujukan untuk menguji kemampuan seorang anak dalam berhitung. Dalam pembuatannya penulis mengunakan bahasa pemrograman Macromedia Flash MX. Pada dasarnya bahasa pemrograman Flash lebih berorientasi kepada pembuatan animasi baik itu animasi didalam program aplikasi ataupun web. Oleh sebab itu penulis seluruhnya didalam pembuatan program ini menggunakan software Macromedia Flash MX agar lebih fleksibel didalam menggabungkan pembuatan komponen animasi dengan komponen yang dirancang dengan ActionScript yang pada akhirnya akan mengacu pada hasil yang lebih interaktif. Ini sebagai pertimbangan karena program ini lebih diperuntukkan kepada kalangan siswa SD sebagai user.

Secara garis besar didalam program ini dibagi menjadi 7 bagian permainan sebagai alternatif pilihan, yaitu :1. Permainan tebak angka.

Pada bagian ini lebih ditekankan kepada user untuk menebak angka yang muncul dengan cara menuliskannya pada kotak yang tersedia.

2. Permainan penjumlahanPada bagian ini ditekankan kepada user untuk menjumlahkan angka yang muncul dengan menuliskan jawaban pada kotak yang tersedia.

3. Permainan menebak jumlah kupu-kupuDalam permainan ini user diminta untuk menuliskan berapa jumlah kupu-kupu yang muncul.

4. Permainan penguranganPada bagian ini user diminta menuliskan jawaban pada kotak yang tersedia hasil dari pengurangan angka yang muncul.

5. Permainan perkalianPada bagian ini user diminta menuliskan jawaban pada kotak yang tersedia hasil dari perkalian angka yang muncul.

6. Permainan pembagianPada bagian ini user diminta menuliskan jawaban pada kotak yang tersedia hasil dari pembagian angka yang muncul.

7. Permainan tebak bulanPada bagian ini user diminta menebak nama bulan dalam kotak yang tersedia setiap angka yang muncul.

Untuk permainan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, penulis membagi lagi pada masing-masing permainan dengan tiga tingkatan atau level, yaitu pemula, menengah, dan mahir. Penulis juga memberikan batas waktu untuk user dalam menjawab selama 1 menit untuk mengumpulkan skor lebih dari 100.

Page 4: Game Interaktif Berhitung

B. Urutan Tampilan Program

Ada dua pembagian movie dalam Flash. 1. Movie yang terbagi atau dijalankan dari beberapa scene.2. Movie yang terbagi atau dijalankan dari beberapa frame.Pada prinsipnya fungsi dari kedua bagian itu adalah sama, yaitu untuk menempatkan atau menjalankan movie dan objek lainnya. Biasanya suatu frame atau scene menampilkan suatu adegan. Pembagian movie ke dalam frame dan juga scene berguna untuk memudahkan dalam mengorganisasikan movie. Program ini terdiri dari 2 scene. Scene pertama penulis memberi nama Awal, dimana didalam scene ini terdiri dari 76 frame yang setiap frame berisikan movie yang berbeda. Sedangkan scene kedua penulis memberi nama Kupu, terdiri dari 10 frame. Pemberian nama scene itu sendiri bisa dilakukan dengan membuka menu Modify -> Scene, atau dengan menekan Shift+F2. Pada jendela scene tedapat daftar scene yang sudah dibuat. Double klik pada scene yang akan diberi nama lalu ketikkan nama yang diinginkan.

Dari beberapa scene dan frame tersebut memiliki hubungan satu sama lain yang nantinya akan membentuk sebuah movie yang utuh. Semua dapat digambarkan sebagai berikut :

Intro

Menu

Tebak angka

Tebak bulan

Pengurangan

Pembagian

Perkalian

Penjumlahan

Tebak kupu

Mahir

Menengah

Pemula

Page 5: Game Interaktif Berhitung

Gambar5.1 Urutan movieMovie pertama yang diditampilkan ketika program ini dijalankan adalah intro. Menyusul

kemudian movie menu yang didalamnya terdapat animasi pada teks judul dan dua kupu-kupu terbang, serta tombol-tombol pilihan permainan. Selain itu ketika movie ini sedang berjalan terdapat efek suara berupa instrumen musik. Suara pada movie akan berhenti ketika user menekan salah satu tombol pilihan permainan.

C. Rancangan Program

2. Movie Menu Utama Komponen yang terdapat didalam movie ini yaitu animasi kupu-kupu terbang, animasi efek

mask pada teks judul “AYO, BELAJAR BERHITUNG”, serta tombol-tombol pilihan permainan.

Tabel 5.1 Movie Menu utama

Komponen FungsiBackground Gambar latar Text Judul program dengan efek animasi

MaskKupu-kupu Animasi kupu-kupu terbang Motion

GuideTombol 1 Tombol-tombol kontrol untuk memilih

jenis permainan Tombol2 Tombol untuk profil penulis, dan

tombol untuk keluar programSound Suara yang diperdengarkan selama

movie menu utama dijalankan.

Page 6: Game Interaktif Berhitung

Gambar 5.5 Menu Utama

3. Movie Permainan Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, dan Pembagian Movie permainan dalam program ini terbagi menjadi beberapa pilihan permainan. Salah satu contohnya adalah movie untuk permainan penjumlahan. Pada movie ini user diminta mengisikan hasil dari penjumlahan angka – angka yang muncul didalam kotak dynamic text yang tersedia. Sedangkan kotak untuk mengisikan jawaban adalah input text. Terdapat beberapa kotak dynamic text pada movie ini. Masing-masing telah diberi nama variable, skor untuk menampilkan skor, time untuk menampilkan waktu, benar untuk menampilkan jumlah jawaban benar, salah untuk menampilkan jumlah jawaban salah, a untuk menampilkan angka pertama yang akan dijumlah, dan b untuk menampilkan angka kedua yang akan dijumlah. Waktu yang tersedia untuk menjawab selama 1 menit, dan untuk menang dibutuhkan skor lebih dari 100. Jika jawaban benar mendapat penambahan skor sebanyak 5 point. Sedangkan jika waktu 1 menit telah habis, movie laporan dijalankan. Ketika user memilih tombol permainan, yang akan ditampilkan pertama sebelum bermain adalah movie pilihan level kecuali pada permainan tebak angka, tebak bulan, dan tebak kupu.

Gambar 5.6 Pilihan level

Page 7: Game Interaktif Berhitung

Perbedaan soal tiap level terletak pada operator yang digunakan untuk menghitung angka, dan juga batasan angka yang ditampilkan secara random disesuikan dengan level permainan.

Gambar 5.8 Movie permainan penjumlahan

4. Movie Permainan Tebak AngkaPermainan pada movie ini adalah menebak atau menyebutkan angka yang tampil dengan

mengetikkannya pada kotak yang tersedia. Sama halnya dengan permainan menghitung, permainan ini juga berdurasi 1 menit untuk menjawab dan mengumpulkan skor lebih dari 100. Hanya saja pada permainan ini skor bertambah 10 jika jawaban benar, dan jawaban di isi dengan huruf kapital.

Gambar 5.9 Movie permainan tebak angka

5. Movie Permainan Tebak BulanHampir sama dengan permainan tebak angka, pada permainan tebak bulan ini user diminta

untuk menyebutkan nama bulannya setiap angka yang tampil dengan cara mengetikkannya pada kotak yang tersedia.

6. Movie Permainan Tebak Kupu

Page 8: Game Interaktif Berhitung

Didalam permainan ini user harus menebak jumlah kupu-kupu yang tampil dengan cara mengetiknya pada kotak yang tersedia. Yang berbeda pada permainan ini adalah waktu untuk menjawab untuk 1 pertanyaan hanya 10 detik, dan setelah 10 detik akan beralih ke soal berikutnya. Selain itu output dari permainan ini tidak lagi berupa skor, tetapi sebuah tampilan teks “BAGUS” jika jawaban benar, dan teks ” SALAH, AYO COBA LAGI” jika jawaban salah. Permainan ini penulis posisikan pada scene kupu.

Gambar 5.10 Movie permainan tebak kupu

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Ichsan Wiratama (2007). Perangkat Lunak Permainan Scrabble. Jurnal Dasi Amikom. Yogyakarta.

[2]. Rilis Iriani, Bambang Suharto, Fajar (2009). Penggunaan animasi 3D Dalam Pembelajaran Struktur Atom. Jurnal Kopertis Wilayah XI Vol.7 No.11. Kalimantan.

[3]. I Wayan Santyasa (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. FPMIPA UGM, Yogyakarta.

[4]. Dadang Supriadna, M.Ed (2009). Pengenalan Media Pembelajaran. PPPPTK TK dan PLB, Jakarta.

[5]. Ouda Teda Ena, Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

[6]. Dewi Lili Amiyati, Andi Mariono. Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Pada mata Pelajaran Bahasa Daerah Pokok Bahasan Aksara Jawa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Sidoarjo. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya