peningkatan keterampilan berhitung operasi

206
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : FITRIA PURNAMASARI K7107036 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lytu

Post on 31-Dec-2016

248 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN

BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAM-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

FITRIA PURNAMASARI

K7107036

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN

BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAM-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

FITRIA PURNAMASARI

K7107036

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul: Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi

Campuran Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team-Games-Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04

Popongan Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Nama : Fitria Purnamasari

NIM : k7107036

Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan di hadapan Tim Penguji Skripsi

FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, April 2011

Pembimbing I

Drs. H. Amir, M. Pd

NIP. 19510706 197401 1 001

Pembimbing II

Dr. Peduk Rintayati, M. Pd

NIP. 19540224 198203 2 001

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

ABSTRAK

Fitria Purnamasari. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG

OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM-GAMES-TOURNAMENT

(TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

April 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berhitung

operasi campuran bilangan bulat bagi siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan,

Karanganyar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-

Tournament (TGT).

Bentuk penelitian ini adalah penelitan tindakan kelas berlangsung 2

siklus.Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 04

Popongan, Karanganyar yang berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi, dokumentasi, catatan lapangan, dan tes.Validitas data

yang digunakan adalah triangulasi data dan triangulasi metode.Teknik analisis

data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang mempunyai tiga buah

komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan

kualitas proses pembelajaran keterampilan berhitung operasi campuran bilangan

bulat setelah diadakan tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Team-Games-Tournament (TGT). Hal itu dapat ditunjukkan dengan

meningkatnya keterampilan berhitung siswa sebelum dan sesudah tindakan. Pada

siklus I, ada peningkatan keterampilan berhitung siswa dari rata-rata 43,16

menjadi 73,95 dengan ketuntasan klasikal 71,05% dan pada siklus II, ada

peningkatan keterampilan berhitung siswa dari rata-rata 73,95 menjadi 80,92

dengan ketuntasan klasikal 94,74%. Dengan demikian, dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dapat digunakan

untuk meningkatkan keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat

siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar, Tahun Pelajaran

2010/2011.

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

ABSTRACT

Fitria Purnamasari. THE IMPROVEMENT OF COUNTING SKILL IN

ROUND NUMERAL MIXTURE OPERATION BASED ON TEAM-GAMES-

TOURNAMENT (TGT) TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL

TOWARD THE FOURTH GRADE STUDENT OF SD NEGERI 04

POPONGAN KARANGANYAR ON ACADEMIC YEAR 2010/2011. Minithesis.

Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University,

April2011.

Purpose of the research is to improve the counting skill in round numeral

mixture operation toward the fourth grade students of SD Negeri 04 Popongan

Karanganyar based on Team-Games-Tournament (TGT) type of cooperative

learning model.

The model of the research is classroom action research conducted two

cycles. Each cycle consist of 4 stage, there are planning, action, observation, and

reflection. The research subject is the fourth grade students of SD Negeri 04

Popongan, Karanganyar consisting 38 students. The technique of collecting data

used are observation, documentation, field note, and test. While, the data validity

applied are data triangulation and method triangulation. Further, the writer set

out interactive analysis model as the data analysis technique having three

components, i.e data reduction, data presentation, and drawing conclusion or

verification.

Based on the research result, it can be concluded that there is a quality

improvement in studying process of counting skill in round numeral mixture

operation after the classroom action research has been done based on Team-

Games-Tournament (TGT) type of cooperative learning model.It can be seen

through the improvement of student’s counting skill in round numeral mixture

operation wether it was in pre or post action. In the first cycle, the student’s

counting skill in round numeral mixture operation increased about 43,16 up to

73,94 on the average with the classical completeness 71,05% and in the second

cycle there is an improvement of the student’s counting skill in round numeral

mixture operation which ranged from 73,94 to 80, 92 on the average with the

classical completeness 94,74%. Thereby, it can be recommended that Team-

Games-Tournament (TGT) type of cooperative learning model can be used to

improve the counting skill in round numeral mixture operation toward the fourth

grade students of SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar on Academic Year

2010/2011.

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

MOTTO

Kemenangan kita yang paling besar bukanlah karena kita tidak pernah jatuh,

melainkan karena kita bangkit setiap kali jatuh.

(Confusius)

Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda, tapi kita bisa

membangun generasi muda untuk masa depan.

(Franklin D. Roosevelt)

Seorang guru berpengaruh selamanya, dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya

berakhir.

(Henry Adam)

Suatu hal yang sulit akan tampak rumit bila kita berusaha menyelesaikannya

sendiri, namun akan tampak lebih mudah bila diatasi bersama-sama.

(Penulis)

Hidup layaknya suatu permainan (game) dan turnamen yang harus kita

menangkan. Tidak ada kemenangan yang akan kita dapat bila kita berdiam diri,

terus kembangkan motivasi dalam diri dengan standar keunggulan yang selalu

meningkat dari hari ke hari.

(Penulis)

Sukses tak akan diraih tanpa pengorbanan.

(Penulis)

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

Bapak dan Ibuku yang telah memberiku semangat hidup dan motivasi menjadi

orang yang lebih baik.

Keluarga besarku yang selalu memberikan cinta dan kebahagiaan kepadaku

Keluarga Besar FKIP Universitas Sebelas Maret, dan almamaterku tercinta yang

telah memberikan ilmu yang berguna bagi masa depanku yang cerah

Seluruh rekan-rekan mahasiswa PGSD yang telah menjadi semangatku

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Sebelas Maret Surakarta (UNS).

Skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi

Campuran Bilangan Bulat melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team-Games-Tournament (TGT) pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04

Popongan Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”, diajukan untuk

memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selama penulisan skripsi ini tentunya tidak luput dari berbagai hambatan.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih

kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., selaku Dekan FKIP Universitas

Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini;

2. Drs. R. Indianto, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah

menyetujui permohonan penyusunan skripsi ini;

3. Drs. H. Kartono, M. Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah

Dasar atas sumbangan pengarahan dan ijin penyusunan skripsi ini;

4. Drs. H. Amir, M. Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan

sumbangan pemikiran yang sangat berharga selama penyusunan dan

penyelesaian keseluruhan skripsi ini;

5. Dr. Peduk Rintayati, M. Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan

sumbangan pemikiran selama penyusunan dan penyelesaian keseluruhan

skripsi ini;

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

6. Mardiyatmoko, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 04 Popongan yang

telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian terhadap siswa-siswi

SD Negeri 04 Popongan;

7. Anik Aryanti S., S. Pd. SD., selaku guru SD Negeri 04 Popongan yang telah

membantu penulis dalam melaksanakan penelitian;

8. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan nasehatnya

kepada penulis;

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai bekal

bagi tugas-tugas mendatang.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dunia pendidikan dan berbagai pihak yang

berkepentingan.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN …………………………………….. ................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………. . iii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iv

ABSTRAK ………………………………………………………………... . v

ABSTRACT…..…………………………………………………………….. . vi

MOTTO …………………………………………………….. ...................... vii

PERSEMBAHAN. ......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. . ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xiii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ...................................... .................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Keterampilan Berhitung Operasi Campuran Bilangan

Bulat ................................................................................ 7

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................ 14

B. Penelitian yang Relevan ................................................................. 25

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 26

D. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 28

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian ........................................................................... 29

B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 30

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ..................................................... 30

D. Sumber Data .................................................................................. 32

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32

F. Validitas Data ................................................................................ 35

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 35

H. Indikator Kinerja .......................................................................... 37

I. Prosedur Penelitian ........................................................................ 37

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian ………………...……….. 42

B. Observasi Awal Pembelajaran Matematika Kelas IV di SD Negeri

04 Popongan …………………………………………………….. 42

C. Deskripsi Umum Pembelajaran…………………………………. 44

D. Pembahasan ……………………………………………………… 70

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan …………………………………………………………. 72

B. Implikasi …………………………………………………………. 73

C. Saran ……………………………………………………………... 74

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. . 76

LAMPIRAN…………………………………………………………........... 79

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Contoh Perhitungan Poin Game dan Turnamen untuk Empat Pemain 23

Tabel 2. Contoh Perhitungan Poin Game dan Turnamen untuk Tiga Pemain… 23

Tabel 3. Contoh Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok………………… 25

Tabel 4. Kriteria Keberhasilan Tindakan untuk Kualitas Hasil Belajar………. 37

Tabel 5. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran

Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Awal……………………… 46

Tabel 6. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran

Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir Siklus I…………….. 56

Tabel 7. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran

Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Siklus II………………………. 67

Tabel 8. Rekap Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi

Campuran Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan 70

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Penempatan Peserta Turnamen ……………………………. 24

Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir ………………………………………. 27 Gambar 3. Skema Kerangka Berpikir ……………………………………...

Gambar 3. Siklus PTK Model Mulyasa …………………………………….. 31

Gambar 4. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi

CampuranBilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Awal …….. 47

Gambar 5. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi

CampuranBilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir

Siklus I ………………………………………………………….. 56

Gambar 6. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi

Campuran Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir

Siklus II ………………………………………………………..... 67

Gambar 7. Grafik Rekap Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi

Campuran Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 04

Popongan …………………………………………………………. 71

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rincian Jadwal Penelitian ……………………............................... 80

Lampiran 2. Hasil Wawancara untuk Guru Sebelum Penerapan TGT …........... 81

Lampiran 3. Daftar Siswa Kelas IVSD Negeri 04 Popongan Tahun Pelajaran

2010/2011 ………………………………………………………… 82

Lampiran 4. Kisi-kisi Soal Tes Awal ………...……………………………….. 83

Lampiran 5. Soal Tes Awal……………………………………...…………….. 84

Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Tes Awal ………………………………….. 85

Lampiran 7. Data Nilai Tes Awal Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan 86

Lampiran 8. Catatan Lapangan I …………………………………………….... 87

Lampiran 9. Silabus …………………………………………………………… 89

Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ……………. 92

Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ……………………………. 99

Lampiran 12. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ………….... 102

Lampiran 13. Pembagian Kelompok Team-Games-Tournament (TGT) ……… 105

Lampiran 14. Kisi-kisi Soal Games Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

pada Siklus I dan Siklus II ……………………………………… 106

Lampiran 15. Lembar Permainan (Games dan Tournamen) Siklus I ………… 107

Lampiran 16. Kunci Jawaban Lembar Permainan (Games dan Tournamen)

Siklus I ………………………………………………………….. 108

Lampiran 17. Lembar Skor Games Siklus I …………………………………... 110

Lampiran 18. Lembar Rangkuman Tim Siklus I ……………………………… 113

Lampiran 19. Kisi-kisi Soal Tes Akhir Operasi Hitung Campuran Bilangan

Bulat pada Siklus I dan Siklus II ……………………………...... 116

Lampiran 20. Tes Akhir Siklus I ……………………………………………… 117

Lampiran 21. Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I ……………………………... 119

Lampiran 22. Data Nilai Tes Akhir Siklus I …………………………………... 121

Lampiran 23. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Siklus I……… 122

Lampiran 24. Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Siklus I ……….. 125

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Lampiran 25. Lembar Pengamatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Siklus I 127

Lampiran 26. Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I ……………………… 130

Lampiran 27. Catatan Lapangan 2 …………………………………………… 132

Lampiran 28. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II …………. 137

Lampiran 29. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II …………………………. 145

Lampiran 30. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ………… 147

Lampiran 31. Lembar Permainan (Games dan Tournamen) Siklus II ………. 150

Lampiran 32. Kunci Jawaban Lembar Permainan (Games dan Tournamen) Siklus

II ……………………………………………………………….. 151

Lampiran 33. Lembar Skor Games Siklus II …………………………………. 154

Lampiran 34. Lembar Rangkuman Tim Siklus II ……………………………. 157

Lampiran 35. Soal Tes Akhir Siklus II ………………………………………. 160

Lampiran 36. Kunci Jawaban Soal Tes Akhir Siklus II ……………………… 162

Lampiran 37. Data Nilai Tes Akhir Siklus II ………………………………… 165

Lampiran 38. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Siklus II …… 166

Lampiran 39. Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Siklus II ……… 169

Lampiran 40. Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus II ………………….. 171

Lampiran 41. Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II ……………………... 174

Lampiran 42. Catatan Lapangan 3 ……………………..................................... 176

Lampiran 43. Lembar Pembagian Meja Turnamen ……………………........... 179

Lampiran 44. Sertifikat Super Team …………………….................................. 180

Lampiran 45. Pedoman Wawancara untuk Guru Setelah Penerapan TGT …… 181

Lampiran 46. Pedoman Wawancara untuk Siswa Setelah Penerapan TGT …… 183

Lampiran 47. Dokumentasi ……………………………………………………. 185

Lampiran 48. Perijinan ………………………………………………………… 191

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan

merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh

kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan yang berkualitas akan mampu

menciptakan sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetensi.

Upaya pembaruan pendidikan telah banyak dilakukan oleh Pemerintah, di

antaranya melalui seminar, lokakarya, dan pelatihan-pelatihan dalam rangka

pemantapan materi pelajaran serta metode pembelajaran bidang studi tertentu

misalnya IPA, Matematika, dan lain-lain. Sudah banyak usaha yang dilakukan

Pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia khususnya pendidikan

Matematika di sekolah, namun belum menampakkan hasil yang memuaskan, baik

ditinjau dari proses pembelajarannya maupun dari hasil belajarnya. Matematika

adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam melatih

penalarannya. Melalui pengajaran Matematika diharapkan akan menambah

kemampuan pengembangan keterampilan dan aplikasinya. Selain itu, Matematika

adalah sarana berpikir dalam menentukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi, bahkan Matematika merupakan metode berfikir logis, matematis,

dan konstan. Oleh karena itu, semua masalah kehidupan yang membutuhkan

pemecahan secara cermat dan teliti selalu harus merujuk pada Matematika.

Wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV SD Negeri 04

Popongan, tidak semua mata pelajaran disenangi oleh siswa, salah satunya adalah

Matematika. Matematika sulit, itulah anggapan beberapa siswa di Sekolah Dasar,

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sehingga hal ini sangat mempengaruhi keterampilan berhitung dalam Matematika

siswa. Salah satu materi yang dirasakan sulit pada mata pelajaran Matematika

kelas IV semester II adalah operasi hitung bilangan bulat khususnya pada

pengerjaan hitung campuran. Guru masih menggunakan model pembelajaran

konvensional dan kurang bervariasi dalam mengajar, serta tidak menggunakan

media pembelajaran atau alat peraga yang mendukung, sehingga siswa merasa

bosan dan kurang perhatian terhadap proses pembelajaran. Meskipun fasilitas

yang disediakan cukup mendukung, namun guru merasa belum siap untuk

memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada.

Setelah diadakan observasi dan pengamatan di kelas IV SD Negeri 04

Popongan, Karanganyar, kenyataan menunjukkan bahwa pelaksanaan proses

pembelajaran Matematika di sekolah tersebut sebagian besar masih dilakukan

secara konvensional, antara lain (1) guru menjelaskan secara mendetail dengan

ceramah berulang-ulang; (2) siswa hanya disuruh untuk mencatat dan

menghafalkan konsep; (3) pembelajaran tidak disertai dengan penggunaan media

yang menarik. Pembelajaran yang demikian menyebabkan siswa menjadi pasif

dan mengalami kejenuhan dalam belajar. Kejenuhan tersebut menyebabkan

rendahnya keterampilan berhitung yang dimiliki siswa.

Berdasarkan data nilai yang diperoleh peneliti dari hasil tes awal pada

siswa kelas IV SDN 04 Popongan, rata-rata nilai keterampilan berhitung

khususnya untuk materi operasi campuran bilangan bulat termasuk dalam kategori

rendah. Nilai rata-rata keterampilan berhitung hanya sebesar 43,16 dengan kriteria

ketuntasan minimal (KKM) sebesar 64. Hal ini ditunjukkan dari 38 siswa, hanya

sebanyak 11 anak (28,95%) yang nilainya di atas batas tuntas. Fakta tersebut

merupakan suatu indikasi bahwa proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

kurang berhasil dalam memberikan keterampilan berhitung pada siswa.

Secara umum, berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan tes awal yang

dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa model pembelajaran konvensional

yang diterapkan oleh guru kelas tidak menimbulkan antusiasme dan keaktifan

siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk menyelesaikan berbagai

masalah di atas dibutuhkan sebuah solusi. Materi dalam Matematika saling

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

berkesinambungan, sehingga kurangnya keterampilan berhitung materi operasi

campuran bilangan bulat akan mempengaruhi keterampilan berhitung pada materi

selanjutnya yaitu materi tentang pemecahan masalah sehari-hari yang melibatkan

operasi campuran bilangan bulat. Salah satu solusi alternatif agar keterampilan

berhitung pada materi operasi campuran bilangan bulat dapat meningkat, yaitu

dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Peneliti ingin memberikan alternatif yang dapat membantu guru

memperbaiki proses pembelajaran dan juga membantu siswa agar mampu

mengoperasikan bilangan bulat yaitu melalui salah satu model pembelajaran

kooperatif. Pembelajaran kooperatif yang menekankan pembelajaran secara

kelompok dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada pembelajaran

individu yang menggunakan model konvensional.

Terdapat beberapa tipe dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya

adalah tipe Team-Games-Tournament (TGT). Pada tipe ini terdapat beberapa

tahap yang harus dilalui selama proses pembelajaran. Tahap awal, siswa belajar

dalam suatu kelompok dan diberikan suatu materi yang dirancang sebelumnya

oleh guru. Selanjutnya, siswa bersaing dalam turnamen untuk mendapatkan

penghargaan kelompok. Selain itu terdapat kompetisi antarkelompok yang

dikemas dalam suatu permainan agar pembelajaran tidak membosankan.

Pembelajaran kooperatif tipe TGT juga membuat siswa aktif mencari

penyelesaian masalah dan mengkomunikasikan pengetahuan yang dimilikinya

kepada orang lain, sehingga masing-masing siswa dapat menguasai materi. Dalam

pembelajaran tipe TGT, guru berkeliling untuk membimbing siswa saat belajar

kelompok. Hal ini memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan guru. Dengan

mendekati siswa, diharapkan tidak ada ketakutan bagi siswa untuk bertanya atau

berpendapat kepada guru.

Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-

Tournament (TGT), karena model pembelajaran kooperatif tipe TGT

menggunakan sistem kelompok kecil, sehingga siswa bisa meningkatkan kerja

sama, saling membagikan ide, dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dengan pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-

Tournament (TGT), diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih bermakna

dan memberi kesan yang kuat terhadap siswa serta meningkatkan keaktifan

belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament

(TGT) ini cocok untuk semua umur dan semua mata pelajaran, termasuk mata

pelajaran Matematika.

Sehubungan dengan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul “Peningkatan

Keterampilan Berhitung Operasi Campuran Bilangan Bulat melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada Siswa

Kelas IV SD Negeri 04 Popongan Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah, antara lain:

1. Model pembelajaran konvensional yang diterapkan oleh guru menimbulkan

kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar Matematika.

2. Terbatasnya tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar Matematika.

3. Kurangnya sosialisasi tentang pembelajaran Matematika dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT).

4. Rendahnya keterampilan berhitung dalam Matematika.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran kooperatif

guna meningkatkan keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat

siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran

2010/2011.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dapat meningkatkan

keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD

Negeri 04 Popongan, kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011?

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, tujuan

penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berhitung operasi

campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, kabupaten

Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui model pembelajaran kooperatif

tipe Team-Games-Tournament (TGT).

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini ada dua macam, yaitu manfaat secara teoretis dan

manfaat secara praktis.

1. Manfaat secara Teoretis

a. Memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

Matematika.

b. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada strategi

pembelajaran berupa penggeseran dari paradigma mengajar menuju ke

paradigma belajar yang mementingkan pada proses untuk mencapai hasil.

2. Manfaat secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:

a. Bagi Guru

1) Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.

2) Memperoleh wawasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe

Team-Games-Tournament (TGT).

3) Meningkatnya profesionalitas guru.

4) Meningkatnya kreativitas guru untuk menciptakan kondisi belajar

yang menarik, menyenangkan, dan berkualitas.

b. Bagi Siswa

1) Meningkatnya keterampilan siswa dalam berhitung khususnya pada

materi operasi campuran bilangan bulat dalam pembelajaran

Matematika.

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2) Meningkatnya keaktifan siswa dalam kelompok.

3) Meningkatnya hasil belajar siswa.

c. Sekolah

1) Memberikan sumbangan yang positif dalam rangka perbaikan

pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran.

2) Meningkatnya kinerja sekolah dengan optimalnya kinerja guru.

3) Terwujudnya pembelajaran efektif di sekolah.

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Hakikat Keterampilan Berhitung Operasi Campuran Bilangan Bulat

a. Hakikat Keterampilan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 1180), dikemukakan bahwa

keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Seseorang dapat

dikatakan terampil bila sudah cekatan dalam melakukan sesuatu dengan baik dan

cermat. Setiap orang memiliki keterampilan yang berbeda-beda. Hal ini akan

mempengaruhi hasil tugas yang dikerjakan.

Menurut pendapat Aksay, secara morfologis istilah keterampilan diambil

dari kata skill, maka memuat arti kemampuan mengerjakan sesuatu dengan baik

dan dilakukan dengan cara memanfaatkan pengalaman dan pelatihan. (Dalam

http://aksay.multiply.com/journal/item/20/, diakses 2 Januari 2011).

Keterampilan pada dasarnya merupakan potensi manusia yang dapat

dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk

memaksimalkan semua fungsi perkembangan manusia sehingga menjadikan

manusia yang utuh. Istilah keterampilan mengacu pada kemampuan untuk

melakukan sesuatu dalam cara yang efektif. Keterampilan ditentukan bersama

dengan belajar dan keturunan. Keterampilan dapat didefinisikan secara abstraksi

dan umum sebagai kecerdasan, keterampilan hubungan antarpribadi secara sempit

dan spesifik (pertimbangan verbal, kemampuan persuasif).

Menurut Patten yang dikutip oleh Sri Wahyuni (2009: 5), keterampilan

adalah suatu kemampuan siswa yang dibawa ke tempat belajar, pengetahuan,

kecakapan-kecakapan interpersonal dan kecakapan-kecakapan teknis. Para siswa

yang tidak memiliki kemampuan yang diperlukan untuk pembelajaran mungkin

tidak mampu menghasilkan prestasi yang baik. Seorang guru akan mempersempit

kemungkinan-kemungkinan untuk mengenali pembelajaran siswa dengan

membandingkan hasil dan perilaku, masalah-masalah kondisi yang menghambat

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

aktivitas belajar akan menjadi jauh lebih jelas. Hal ini membawa siswa ke tahap

berikutnya yang lebih baik dari upaya dan keterampilan. Tingkat keterampilan

hanya dinilai dengan melihat prestasi seorang siswa. Setiap nilai yang di bawah

standar melambangkan kekurangan. Siswa yang berprestasi rendah mungkin

membutuhkan bimbingan lagi. Bila siswa tetap belajar, mereka membutuhkan

banyak latihan. Siswa yang berprestasi baik memperlihatkan cukup keterampilan.

Menurut Raynor yang dikutip oleh Sri Wahyuni (2009: 5-6), sebenarnya

siswa dengan nilai keterampilan di atas standar mungkin terlalu mampu untuk

pelajaran sekarang. Dalam hal ini, siswa membutuhkan pengaturan belajar

kembali untuk memberikan banyak tantangan. Keterampilan adalah usaha untuk

memperoleh kompetensi cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan

belajar. (Dalam http://saifulmmuttaqin.blogspot.com/2010/03/pembelajaran-

ketrampilan.html, diakses 2 Januari 2011). Dalam hal ini, pembelajaran

keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah

perilaku siswa menjadi cekat, cepat dan tepat melalui pembelajaran kerajinan dan

teknologi rekayasa dan teknologi pengolahan. Perilaku terampil ini dibutuhkan

dalam keterampilan hidup manusia di masyarakat.

Setiap orang tentunya mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam

melakukan sesuatu. Seseorang akan dikatakan terampil bila selalu melatih

keterampilan yang dimiliki. Melatih keterampilan dapat dilakukan sejak dini.

Banyak sekali keterampilan yang dihasilkan, misalnya keterampilan berhitung.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan

merupakan keahlian atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang di mana

keahlian atau kemampuan itu timbul dikarenakan faktor keturunan dan kebiasaan

seseorang itu belajar dan berlatih secara berkesinambungan.

b. Hakikat Berhitung

Pembelajaran Matematika merupakan pembelajaran yang dimaksudkan

untuk menggiring siswa agar memiliki kemampuan berpikir objektif, kritis,

cermat, analitis, dan logis. Untuk memenuhi maksud tersebut, siswa harus

memiliki keterampilan berhitung yang baik. Berhitung di samping menulis dan

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

membaca, dipandang sebagai salah satu landasan dan wahana pokok (siswa) untuk

menggali dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi. Dengan memiliki

keterampilan berhitung yang baik, siswa memiliki landasan kuat untuk

mempelajari materi tersebut.

Berhitung berasal dari kata dasar hitung yang berarti mengerjakan

hitungan (menjumlahkan, mengurangi, dan lain sebagainya) (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2002: 406).

Menurut David Glover (2007: 30), “In Arithmetic you add, subtract,

multiply and divide numbers”. Aritmatika berhubungan dengan menjumlah,

mengurangi, mengali dan membagi bilangan. Selanjutnya, menurut Dali S. Naga

dalam Mulyono Abdurrahman (2003: 253), aritmatika atau berhitung adalah

cabang Matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan

nyata dengan perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian. Secara singkat, aritmatika atau berhitung

adalah pengetahuan tentang bilangan.

Berhitung merupakan salah satu tahapan belajar yang harus dilalui setiap

anak. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita sebagai orang tua atau guru

mengajari anak untuk berhitung sedini mungkin, dikarenakan berhitung sangat

erat dengan angka-angka. (Dalam http://indonesiatera.com/belajar-berhitung-

dengan-aritmagic.html, diakses 3 Januari 2011).

Dalam perkembangan aritmatika atau berhitung selanjutnya, penggunaan

bilangan sering diganti dengan objek, pengguna objek dalam aritmatika inilah

yang kemungkinan disebut aljabar oleh Dali S. Naga, dalam Mulyono

Abdurrahman (2003: 253)

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa berhitung adalah

mengoperasikan sejumlah bilangan yang berbentuk angka yaitu menjumlahkan,

mengurangi, membagi, mengali dan lain sebagainya.

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

c. Hakikat Keterampilan Berhitung

Keterampilan berasal dari kata dasar terampil yang berarti pandai

melakukan sesuatu dalam bentuk tindakan (http://nucleussmart.blogspot.com,

diakses 3 Januari 2011). Keterampilan diambil dari kata terampil (skill full) yang

mengandung arti kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan

cekat, cepat dan tepat. (http://malhikdua.sch.id/komunitas-dan-kegiatn/pkl.html,

diakses 3 Januari 2011).

Keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang

kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk

mencapai hasil tertentu. (http://www.iphinkod.co.cc/2009/04/keterampilan-

berbahasaindoensia.html, diakses 3 Januari 2011).

Keterampilan mengacu kepada kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam

cara yang efektif. Keterampilan ditentukan bersama dengan belajar dan

keturunan. Keterampilan merupakan pengetahuan eksperiensial yang

dilakukan secara berulang dan terus-menerus secara terstruktur sehingga

membentuk kebiasaan baru seseorang (http://gozalionline.blogspot.com.html,

diakses tanggal 4 Januari 2011).

Berdasarkan uraian di atas keterampilan adalah kemampuan melakukan

sesuatu melalui belajar yang berupa tindakan dengan cepat dan tepat, secara

efektif untuk menempati isi tertentu.

“Berhitung” merupakan salah satu aspek dalam Matematika yang terdapat

pada hampir setiap cabang Matematika seperti aljabar, geometri, dan statistika

(Sulis, 2007: 14).

Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat belajar khas.

Jika dibandingkan dengan ilmu yang lain kegiatan belajar mengajar Matematika

seyogyanya tidak disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain, karena setiap

siswa yang belajar Matematika haruslah diatur sekaligus memperhatikan

kemampuan siswa.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan berhitung merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam

kehidupan sehari-hari dan dapat menunjang cara berfikir yang cepat, tepat dan

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

cermat. Keterampilan berhitung sangat mendukung keterampilan siswa dalam

memahami simbol-simbol dalam Matematika.

d. Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat

1) Penjumlahan Bilangan Bulat

a) Penjumlahan Dua Bilangan Positif

Dalam penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif, cara

menjumlah sama dengan penjumlahan pada bilangan asli.

Contoh:

2 + 3 = ……… 5

3

2

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Penyelesaian:

Dari titik 0 (nol) ke kanan 2 langkah ditambah dengan 3 langkah ke kanan,

maka hasilnya adalah 5.

Jadi, 2 + 3 = 5

Keterangan:

i) Panah garis lurus (→) menunjukkan bilangan-bilangan yang

dijumlahkan.

ii) Panah garis putus-putus (--->) menunjukkan hasil penjumlahan.

iii) Arah panah ke kanan menunjukkan bilangan bulat positif.

b) Penjumlahan Dua Bilangan Negatif

Contoh:

(-2) + (-3) = …………

-5

-3

-2

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Jadi, (-2) + (-3) = -5

Keterangan: arah panah ke kiri menunjukkan bilangan negatif.

c) Menjumlahkan Bilangan Positif dan Bilangan Negatif

Contoh:

2 + (-4) = …………..

-2

-4

2

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, 2 + (-4) = -2

2) Pengurangan Bilangan Bulat

Pengurangan bilangan bulat adalah penjumlahan dengan lawan bilangannya.

a) Pengurangan Dua Bilangan Positif

Contoh:

5 – 3 = ……….. 2

3

5

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, 5 – 3 = 2

b) Mengurangi Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif

Contoh:

(-5) – 2 = ………..

a – b = a + (-b)

a – (-b) = a + b

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

-7

-2

-5

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2

Jadi, (-5) – 2 = -7

c) Mengurangi Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif

Contoh:

6 – (-3) = ………..

Jawab:

Pada garis bilangan, (-3) arah panahnya ke kiri. Tetapi, -(-3) arah panahnya

ke kanan.

9

3

6

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jadi, 6 - (-3) = 9

d) Pengurangan Dua Bilangan Negatif

(-3) – (-7) = ………….

Jawab: 4

7

-3

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, (-3) - (-7) = 4

3) Operasi Hitung Campuran

Contoh:

(–4) + 6 – 3 = ………

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Jawab: -1

-4

6

-3

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, (-4) + 6 – 3 = -1

Keterangan:

i) Pada garis bilangan semakin ke kanan, nilai bilangan semakin besar.

ii) Jika arah panah menuju ke kanan, menunjukkan bilangan bulat positif.

iii) Jika arah panah menuju ke kiri, menunjukkan bilangan bulat negatif.

Selain dengan garis bilangan, operasi hitung campuran dapat dikerjakan

secara langsung, seperti contoh berikut ini:

(–50) – (–25) + 45 = ………

Jawab:

(–50) – (–25) + 45 = (–50) + 25 + 45 = (–25) + 45 = 20

4) Menyelesaikan Soal Cerita

Contoh:

Mula-mula suhu di suatu ruangan adalah -5 derajat. Kemudian suhunya

dinaikkan 9 derajat. Berapa derajat suhu ruangan itu sekarang ?

Jawab: (-5) + 9 = 4

Jadi, suhu di ruangan itu sekarang adalah 4 derajat.

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament

(TGT)

a. Hakikat Model Pembelajaran

Menurut Joice dan Weil seperti dikutip dalam Isjoni (2010: 50),

mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang

sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum,

mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya.

Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan dalam usaha

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mengoptimalkan hasil belajar siswa. Di antaranya adalah model pembelajaran

kontekstual, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran quantum, model

pembelajaran terpadu, dan lain sebagainya. Selain itu, juga ada model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT). Banyaknya model

pembelajaran yang dikembangkan tidaklah berarti semua pengajar menerapkan

semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model cocok untuk

setiap topik atau mata pelajaran. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan

dalam memilih model pembelajaran, yaitu: 1) tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai, 2) materi ajar, 3) kondisi siswa, serta 4) ketersediaan sarana prasarana

belajar.

Oemar Hamalik (1994: 57) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam Jurnal Internasional, learning is how a person or group

comes to know, and knowig consist of variety types action in learning, a knower

positions themselves in relation to the knowble, and engages (Bill Cope, 2007:

http://ijl.cgpubluiher.com/about.html, diakses tanggal 1 Maret 2011). Definisi

tersebut mengandung pengertian bahwa belajar adalah bagaimana seseorang atau

kelompok yang datang untuk mengetahui dan akhirnya mengetahui bermacam-

macam tindakan dalam pembelajaran, dalam pembelajaran siswa menempatkan

dirinya dalam hubungan saling mengetahui (yang dipengaruhi oleh pengalaman,

konsep, analisis, atau penerapan).

Dari berbagai pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun

kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di

kelasnya untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dan pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Anita Lie dalam Isjoni (2010: 16), menyebut cooperatif learning

(pembelajaran kooperatif) dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu

sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur.

Isjoni (2010: 20), mengemukakan ciri-ciri pembelajaran kooperatif sebagai

berikut: 1) setiap anggota memiliki peran, 2) terjadi hubungan interaksi

langsung di antara siswa, 3) setiap anggota kelompok bertanggung jawab

atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, 4) guru membantu

mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, dan 5)

guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

Selanjutnya, Slavin (2005: 4) menyatakan bahwa cooperative learning

adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan

struktur kelompok heterogen (Isjoni, 2010: 12).

Dalam Jurnal Internasional yang ditulis Jacob&Hannah, menyatakan

bahwa cooperative learning, also known as collaborative learning, is a body of

concepts and techniques for helping to maximize the benefits of cooperation

among student (dalam http://www.gorgejacobs.net/cooperative.html, diakses 4

Januari 2011). Artinya, pembelajaran kooperatif yang juga dikenal

sebagaipembelajaran kolaboratif, adalah suatu bentuk dari konsep dan teknik

untuk membantu memaksimalkan keuntungan-keuntungan kerja sama di antara

siswa.

Terdapat beberapa model pembelajaran yang berbeda dalam pembelajaran

kooperatif, dan langkah-langkah pembelajarannya sedikit bervariasi bergantung

pada model pembelajaran yang digunakan. Beberapa model pembelajaran

kooperatif telah dikembangkan oleh para ahli, di antaranya adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT), dalam metode ini

siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok dengan kemampuan berbeda untuk

saling memahami materi dan mengerjakan tugas sebagai sebuah kelompok, dan

dipadukan dengan permainan yang berupa kompetisi antarkelompok dengan

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

kemampuan setara. Penjelasan mengenai TGT akan disampaikan pada bagian lain

dari bab ini.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang memungkinkan

siswa belajar dalam kelompok kecil atau tim untuk saling membantu, saling

mendiskusikan dan berargumentasi dalam menyelesaikan sebuah masalah,

menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan

bersama dalam pembelajaran.

c. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament

(TGT)

Menurut Fengfeng Ke dan Barbara Grabowski menyatakan bahwa “TGT

cooperation is more effective than interpersonal competition in facilitating

positive maths attitudes, but not in promoting maths performance.” (Dalam

http://www.proquest.com.pqdweb.html, diakses 4 Januari 2011). Pembelajaran

kooperatif TGT sangat efektif untuk bersaing antarindividu dan juga untuk

memudahkan siswa berpikir positif dalam Matematika tetapi tidak dapat

memelihara pekerjaannya dalam pembelajaran Matematika.

Pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada

awalnya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards di Universitas

John Hopkins.

David DeVries (1974) dalam laporan nomor 173, menyatakan bahwa “TGT

proved to have significant positive effects on academic achievement, student

attitudes, and cognitive beliefs”. TGT terbukti mempunyai efek positif

signifikan terhadap prestasi akademik, sikap siswa, dan kepercayaan

kognitif. Dalam laporan nomor 212, Burma Hulten dan David DeVries

(1976) menyatakan bahwa “...TGT effects using an expectancy-value theory

of student motivation”. Efek TGT dengan menggunakan teori nilai

pengharapan dari motivasi siswa. Team-Games-Tournament (TGT)

diharapkan dapat meningkatkan prestasi akademik siswa melalui

peningkatan motivasi dan partisipasi siswa. (Dalam http://www.eric.ed.gov,

diakses 2 Januari 2011).

Isjoni (2010: 83), berpendapat “TGT adalah suatu tipe pembelajaran

kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin,

dan suku kata atau ras yang berbeda”.

Pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) adalah

“Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,

melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran

siswa sebagai tutor sebaya, mengandung unsur permainan dan reinforcement”.

(Dalam http://nadhirin.blogspot.com/2011/01/metode-pembelajaran-efektif.html,

diakses 2 Januari 2011).

Slavin (2005: 143), menyatakan Team-Games-Tournament (TGT) adalah

bentuk pembelajaran yang menggunakan turnamen akademik, menggunakan kuis-

kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai

wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya

setara seperti mereka. TGT merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran

kooperatif yang paling banyak digunakan dalam penelitian pendidikan, termasuk

juga dalam penyampaian materi di kelas.

Team-Games-Tournament (TGT) menggunakan turnamen akademik

dengan sistem skor kemajuan individu, siswa memainkan permainan akademik

dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa

memainkan games ini bersama tiga sampai lima orang pada “meja-turnamen”, di

mana peserta dalam satu meja turnamen ini adalah siswa yang memiliki

kemampuan yang setara atau homogen. Team-Games-Tournament (TGT)

mengharuskan teman satu tim saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk

permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-

masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam games

temannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab

individual. Permainan Team-Games-Tournament (TGT) berupa pertanyaan-

pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan

mengambil sebuah kartu dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai

dengan angka yang tertera. Turnamen ini memungkinkan bagi siswa untuk

menyumbangkan skor maksimal bagi kelompoknya. Turnamen ini juga dapat

digunakan sebagai review materi pelajaran. Sebuah prosedur “menggeser

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kedudukan” membuat permainan ini cukup adil. Peraih skor tertinggi dalam tiap

meja turnamen akan mendapatkan poin untuk timnya. Kemudian, ia akan “naik

tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi. Siswa dengan skor terendah akan

“diturunkan”. Ini berarti bahwa mereka yang berprestasi rendah akan bermain

dengan yang berprestasi rendah juga dan yang berprestasi tinggi juga akan

bermain dengan yang berprestasi tinggi, kedua-duanya memiliki kesempatan yang

sama untuk sukses. Dengan cara ini, jika pada awalnya siswa sudah salah

ditempatkan, untuk seterusnya mereka akan dinaikkan atau diturunkan sampai

mereka mencapai tingkat kinerja mereka yang sesungguhnya. Tim dengan tingkat

kinerja tertinggi mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan tim lainnya.

Aktivitas belajar dengan permainan dirancang dalam pembelajaran kooperatif

model TGT yang memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping

menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan

belajar.

Metode pembelajaran TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran

kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus

ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, mengandung

unsur permainan dan reinforcement. Pada pembelajaran kooperatif, siswa

dikelompokkan dalam beberapa tim yang terdiri dari 4 anggota atau lebih yang

ditinjau dari tingkat kinerja, jenis kelamin, status sosial, dan sebagainya. Sesuai

dengan namanya, model TGT ini mengandung kegiatan-kegiatan yang bersifat

permainan. Permainan dalam TGT didesain untuk menguji pengetahuan yang

dicapai siswa dan disusun dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang relevan

dengan materi dan latihan soal. TGT menekankan kerja sama kelompok dalam

mengumpulkan skor, keaktifan siswa dalam mencari jawaban sendiri dengan

cepat sehingga diperlukan pengetahuan yang cukup sebelum bermain. Suasana

pertandingan cenderung lebih menyenangkan karena dalam bermain anak tidak

selalu dituntut untuk berpikir keras. Secara umum, peran guru dalam model ini

adalah memacu siswa agar lebih serius dan semangat kemudian

membandingkannya dengan prestasi siswa (kelompok) lain. Dengan demikian,

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

dapat ditentukan kelompok mana yang berhasil mencapai prestasi yang paling

baik.

Menurut Slavin (2005: 7), Team-Games-Tournament memiliki kelemahan

yaitu memerlukan persiapan yang rumit untuk melaksanakan, bila terjadi

persaingan yang negatif maka hasilnya akan buruk, bila ada siswa yang malas atau

ada yang ingin berkuasa dalam kelompok maka pembelajaran tidak berjalan

dengan semestinya, dan adanya siswa yang tidak memanfaatkan waktu sebaik-

baiknya dalam kelompok belajar. Namun, Team-Games-Tournament juga

memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode yang lainnya karena mudah

divariasikan dengan berbagai media pembelajaran seperti komik, VCD, teka – teki

silang, scrabble, dan kartu bernomor. Kelebihan dari TGT yang lain yaitu dapat

meningkatkan rasa percaya diri, kekompakan hubungan antaranggota kelompok,

seluruh siswa menjadi lebih siap dan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk

saling membantu dalam menguasai pelajaran waktu kegiatan belajar mengajar

lebih singkat dan keterlibatan siswa lebih optimal.

Secara umum, TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal: TGT

menggunakan turnamen akademik, menggunakan kuis-kuis dan sistem skor

kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka

dengan anggota tim lain yang kemampuan akademiknya setara. Hasilnya, siswa-

siswa yang berprestasi paling rendah pada setiap kelompok memiliki peluang

yang sama untuk memperoleh poin bagi kelompoknya sebagai siswa yang

berprestasi tinggi. Meskipun keanggotaan kelompok tetap sama, tetapi siswa yang

mewakili kelompok untuk bertanding dapat berubah-ubah atas dasar penampilan

dan prestasi masing-masing anggota. Misalnya, mereka yang berprestasi rendah,

yang mula-mula bertanding melawan siswa-siswa kemampuannya sama dapat

bertanding melawan siswa-siswa yang berprestasi tinggi ketika mereka menjadi

lebih mampu.

Penerapan metode ini dengan cara mengelompokkan siswa secara

heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh

tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi.

Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

antarkelompok, suasana diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi

permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, dan

santun. Setelah selesai kerja kelompok, hasil kerja kelompok dipresentasikan

sehingga terjadi diskusi kelas.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) adalah suatu tipe

pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok

belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang melibatkan aktivitas

seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor

sebaya, mengandung unsur permainan dan reinforcement.

d. Komponen-komponen dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Menurut Slavin (2005: 166-167), komponen-komponen dalam TGT meliputi

presentasi kelas, belajar kelompok, permainan (games), turnamen (tournament)

dan penghargaan kelompok (team recognize). Komponen-komponen dalam TGT

yang perlu diperhatikan diuraikan sebagai berikut:

1) Presentasi Kelas

Dalam presentasi kelas, guru memperkenalkan materi pelajaran yang

diberikan secara langsung atau mendiskusikan di dalam kelas. Guru dalam

hal ini berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran mengacu pada apa yang

disampaikan oleh guru agar nantinya dapat membantu siswa dalam

mengikuti games dan tournament. Maka, para siswa akan menyadari

pentingnya presentasi kelas, karena akan sangat membantu dalam games

dan tournament. Pada saat presentasi kelas siswa harus memperhatikan dan

memahami materi yang disampaikan guru. Hal ini akan membantu siswa

bekerja lebih baik pada saat kerja tim dan pada saat turnamen karena skor

turnamen akan menentukan skor tim mereka.

2) Belajar Kelompok

Kelompok terdiri empat sampai lima orang yang heterogen misalnya

berdasar kemampuan akademik dan jenis kelamin, jika memungkinkan

suku, ras atau kelas sosial. Diharapkan tiap anggota kelompok melakukan

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

hal yang terbaik bagi kelompoknya dan adanya usaha kelompok melakukan

untuk membantu anggota kelompoknya sehingga dapat meningkatkan

kemampuan akademik dan menumbuhkan pentingnya kerja sama di antara

siswa serta meningkatkan rasa percaya diri. Tujuan utama pembentukan

kelompok adalah untuk memastikan semua anggota tim belajar, lebih

khusus lagi adalah untuk menyiapkan anggotanya supaya dapat mempelajari

Lembar Kerja Siswa (LKS) dan mengerjakan soal-soal turnamen dengan

baik. Setelah presentasi kelas kegiatan tim umumnya adalah diskusi

antaranggota, saling membandingkan jawaban, memeriksa dan mengoreksi

kesalahan konsep anggota tim. Fungsi kelompok adalah untuk lebih

mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk

mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal

pada saat games. Selama belajar dalam kelompok masing-masing siswa

bertugas untuk mempelajari lembar kerja yang diberikan oleh guru dan

saling membantu apabila ada teman sekelompoknya yang belum menguasai

materi pelajaran. Diskusi ini meningkatkan komunikasi dua arah antara

siswa dan guru.

3) Permainan (games)

Permainan (games) dibuat dengan isi pertanyaan-pertanyaan untuk

mengetes pengetahuan siswa yang didapat dari presentasi kelas dan belajar

kelompok. Games dimainkan dengan meja yang berisi tiga atau empat

murid yang diwakili oleh masing-masing kelompok yang berbeda. Siswa

mengambil kartu bernomor dan berusaha untuk menjawab pertanyaan sesuai

dengan nomor. Aturannya membolehkan pemain untuk menantang jawaban

yang lain. Kelengkapan permainan berupa kartu bernomor pertanyaan atau

soal dan kunci jawaban bernomor. Seorang siswa mengambil kartu

bernomor, membaca pertanyaan dari nomor terambil yang sesuai dan

berusaha menjawab pertanyaan. Siswa lain boleh menantang apabila

mempunyai jawaban yang berbeda. Contoh perhitungan poin games dan

tournament dengan empat pemain menurut Slavin (2005: 175), dapat dilihat

pada Tabel 1 berikut:

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 1. Contoh Perhitungan Poin Games dan Tournament untuk Empat Pemain

Pemain Tanpa

seri

Seri nilai

tertinggi

Seri nilai

tengah

Seri nilai

rendah

Seri nilai

tertinggi

3-macam

Seri nilai

terendah 3-

macam

Seri 4-

macam

Seri nilai

tertinggi

dan

terendah

Skor

tertinggi 60 poin 50 poin 60 poin 60 poin 50 poin 60 poin 40 poin 50 poin

Skor

menengah

teratas

40 poin 50 poin 40 poin 40 poin 50 poin 30 poin 40 poin 50 poin

Skor

menengah

terendah

30 poin 30 poin 40 poin 30 poin 50 poin 30 poin 40 poin 30 poin

Skor

terendah 20 poin 20 poin 20 poin 30 poin 20 poin 30 poin 40 poin 30 poin

Contoh perhitungan poin games dan tournament dengan tiga pemain

menurut Slavin (2005: 175), dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Contoh Perhitungan Poin Game dan Turnamen untuk Tiga Pemain

Pemain Tidak ada

yang seri

Seri nilai

tertinggi

Seri nilai

terendah

Seri 3-

macam

Peraih skor tertinggi 60 poin 50 poin 60 poin 40 poin

Peraih skor tengah 40 poin 50 poin 30 poin 40 poin

Peraih skor rendah 20 poin 20 poin 30 poin 40 poin

4) Turnamen (tournament)

Biasanya turnamen diselenggarakan akhir minggu, setelah guru

membuat presentasi kelas dan kelompok-kelompok mempraktikkan tugas-

tugasnya. Turnamen adalah sebuah struktur di mana games berlangsung.

Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau akhir setiap unit

setelah guru melakukan presentasi kelas dan tim telah mengerjakan lembar

kerja. Untuk turnamen pertama, guru mengelompokkan siswa dengan

kemampuan serupa yang mewakili tiap timnya. Kompetisi ini merupakan

sistem penilaian kemampuan perorangan dalam STAD. Kompetisi ini juga

memungkinkan bagi siswa dari semua level di penampilan sebelumnya

untuk memaksimalkan nilai kelompok mereka menjadi terbaik. Pada

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

turnamen pertama, guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen.

Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa

selanjutnya pada meja II, dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang ini

memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya

berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka

melakukan yang terbaik. Alur penempatan peserta turnamen menurut Slavin

(2005: 86), dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:

Gambar 1. Alur Penempatan Peserta Turnamen

5) Penghargaan Kelompok (Team Recognize)

Menurut Slavin (2005: 175), berdasarkan skor rata–rata tim maka

terdapat tiga kriteria penghargaan tim yaitu tim baik, tim sangat baik, dan

tim super. Setelah mengikuti games dan tournament, setiap kelompok akan

memperoleh poin. Rata-rata poin kelompok yang diperoleh dari games dan

tournament akan digunakan sebagai penentu penghargaan kelompok. Jenis

penghargaan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Penghargaan

kelompok dapat berupa hadiah, sertifikat, dan sebagainya. Tim yang

mendapat nilai tertinggi diberikan reinforcement atau penghargaan. Dengan

metode ini siswa akan terpacu untuk lebih siap belajar. Selain itu, guru

hanya bertindak sebagai fasilitator yang memantau kegiatan masing-masing

kelompok, sehingga setiap siswa dalam kelompok dapat belajar dengan

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

sungguh-sungguh. Tim super akan mendapatkan sertifikat (lampiran 44,

halaman 180) atau bentuk penghargaan lainnya apabila skor rata-rata

mereka mencapai kriteria penghargaan kelompok yaitu tim yang

mendapatkan julukan super team (tim super) jika rata-rata skornya 50.

Menurut Slavin (2005: 175), penghargaan diberikan jika telah

melewati kriteria. Contoh kriteria penentuan penghargaan kelompok dapat

dilihat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Contoh Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok

Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan

40 Tim Baik (Good Team)

45 Tim Sangat Baik (Great Team)

50 Tim Super (Super Team)

Berdasarkan teori-teori mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT di

atas, penulis menggunakan teori pembelajaran kooperatif tipe TGT yang

dikemukakan oleh Slavin sebagai acuan dalam menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe TGT di SD N 04 Popongan kelas IV.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas dalam

pembelajaran diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilaksanakan oleh Roiatul Amri (2010) dengan judul:

“Peningkatan Kemampuan Memahami Peristiwa Proklamasi Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada Siswa Kelas V SDN Grajegan

01, Tawangsari, Sukoharjo, Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil dari penelitian,

menyimpulkan bahwa pembelajaran Matematika melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT di kelas V SDN Grajegan 01 dapat meningkatkan

kemampuan memahami peristiwa proklamasi. Penelitian ini memiliki

persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama

meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Perbedaannya,

terletak pada peneliti yang lebih menfokuskan pada keterampilan berhitung.

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Penelitian yang dilaksanakan oleh Naila Maulida (2010) dengan judul:

“Meningkatkan Keterampilan Menghitung Bilangan Pecahan melalui

Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cangkringan,

kecamatan Banyudono, kabupaten Boyolali, Tahun Pelajaran 2009/2010”.

Hasil dari penelitian, menyimpulkan bahwa pembelajaran Matematika melalui

Pendekatan Kontekstual di kelas IV SD Negeri Cangkringan dapat

meningkatkan keterampilan menghitung bilangan pecahan siswa. Penelitian ini

memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu

sama-sama meneliti tentang keterampilan menghitung. Perbedaannya, terletak

pada model pembelajaran yang digunakan, peneliti menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dan peneliti

lebih menfokuskan pada materi operasi campuran bilangan bulat.

C. KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Pada kondisi awal,

keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN

04 Popongan, Karanganyar tergolong rendah, terbukti dari 71,05% siswa

mempunyai nilai di bawah KKM. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di

antaranya: guru masih mengajar secara konvensional sekaligus tidak

menggunakan media pembelajaran yang menarik. Pembelajaran yang demikian

menyebabkan siswa menjadi pasif dan mengalami kejenuhan dalam belajar.

Selain itu, siswa tidak memiliki ketertarikan untuk belajar mata pelajaran

Matematika dan materi yang didapat hanya mengandalkan guru saja. Kejenuhan

dan ketidaktertarikan untuk belajar tersebut menyebabkan rendahnya keterampilan

berhitung yang dimiliki siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti ingin memberikan alternatif

yang dapat membantu guru memperbaiki proses pembelajaran dan juga membantu

siswa agar mampu meningkatkan keterampilan berhitung siswa. Peneliti

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament

(TGT) karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain dapat divariasikan dengan

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

berbagai media pembelajaran, dapat meningkatkan rasa percaya diri serta

keterlibatan siswa secara optimal, meningkatkan kekompakan hubungan

antaranggota kelompok, dan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk saling

membantu dalam menguasai pelajaran.

Pada kondisi akhir pembelajaran, dapat diperoleh hasil bahwa dengan

model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dapat

meningkatkan keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat pada

siswa kelas IV SDN 04 Popongan, Karanganyar. Hubungan variabel model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan keterampilan berhitung operasi

campuran bilangan bulat dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:

Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir

Kondisi Awal

Guru menggunakan

model pembelajaran

konvensional (belum

ada variasi dalam

kegiatan

pembelajaran).

1. Keterampilan berhitung

materi operasi campuran

bilangan bulat rendah

2. 28, 95% siswa memiliki

nilai di atas KKM

Siklus I

Keterampilan berhitung Matematika

naik dan 70% siswa memiliki nilai di

atas KKM

Melalui PTK, guru

menggunakan model

pembelajaran

kooperatif tipe

Team-Games-

Tournament (TGT)

dalam pembelajaran

Matematika materi

operasi campuran

bilangan bulat.

Tindakan

Kondisi Akhir Melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan keterampilan berhitung Matematika

materi operasi campuran bilangan bulat.

Siklus II

Keterampilan berhitung Matematika

naik dan 75 % siswa memiliki nilai di

atas KKM

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

C. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dalam

penelitian ini dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: “Model pembelajaran

kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dapat meningkatkan

keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD

Negeri 04 Popongan, kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011“.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 04 Popongan, kabupaten

Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011. Pemilihan tempat ini didasarkan pada

pertimbangan:

a. Merupakan tempat teman peneliti mengajar, sehingga mempermudah

peneliti dalam melakukan penelitian.

b. Sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang

sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

c. Terdapat permasalahan dalam pembelajaran Matematika.

2. Waktu

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, Tahun Pelajaran

2010/2011 yaitu bulan Desember sampai Mei selama 6 bulan sesuai dengan

rincian jadwal penelitian (lampiran 1, halaman 80). Pelaksanaan rencana kegiatan

penelitian ini dilakukan secara bertahap, dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Bulan Desember 2010 – minggu II Januari 2011: tahap persiapan meliputi

pengajuan observasi di kelas, pengajuan judul skripsi, penyusunan proposal,

perijinan penelitian, survei sekolah yang bersangkutan dan konsultasi

instrumen penelitian.

b. Minggu III – IV bulan Januari 2011: tahap penelitian meliputi semua kegiatan

yang dilaksanakan di lapangan yang meliputi uji instrumen penelitian dan

pengambilan data.

c. Bulan Februari 2011 – selesai: tahap penyelesaian meliputi pengolahan data dan

penyusunan laporan.

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan.

Daftar siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan (lampiran 3, halaman 82)

menunjukkan jumlah siswa sebanyak 38 anak, yang terdiri dari 24 siswa putra

dan 14 siswa putri. Pada dasarnya mereka dari latar belakang yang berbeda-beda

tapi sebagian besar dari mereka adalah siswa dari golongan menengah ke bawah

yaitu ekonomi yang rendah. Semua siswa adalah anak yang normal, tidak cacat

dalam arti tidak ada anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).

Objek penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran Matematika

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT).

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research). Menurut Sarwiji Suwandi (2009:15), penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Kegiatan penelitian dimulai dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru kelas

IV SDN 04 Popongan dalam proses pembelajaran, kemudian direfleksikan

alternatif pemecahan masalah tersebut. Dalam hal ini, alternatif pemecahan

masalah dari permasalahan yang dihadapi guru, yaitu dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) . Setelah itu,

pemecahan masalah tersebut ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan terencana

dan terukur. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas membutuhkan kerja sama

antara peneliti, guru kelas IV, dan siswa kelas IV SDN 04 Popongan, Karanganyar

agar tercipta suatu kinerja yang lebih baik.

Prinsip utama dalam PTK adalah pemberian tindakan dalam siklus yang

bertahap dan berkelanjutan sampai memperoleh hasil yang ditetapkan. Siklus

yang dinamis dengan tindakan yang sama. Dalam penelitian ini, peneliti

melaksanakan siklus sebanyak dua kali yang di dalamnya terdapat empat tahapan

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

utama kegiatan, yaitu (a) perencanaan; (b) tindakan; (c) pengamatan; dan (d)

refleksi.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat

tahap, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), pengamatan (observation), dan

refleksi (reflection). Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3 berikut:

SIKLUS II

SIKLUS I

Gambar 3. Siklus PTK Model Mulyasa (2004: 56)

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian ini menggunakan strategi penelitian tindakan kelas,

yaitu model siklus. Adapun strategi penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan tindakan meliputi (1) membuat skenario pembelajaran; (2)

mempersiapkan instrumen penelitian; (3) mempersiapkan dan merancang

tindakan yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar; dan (4)

mengajukan solusi alternatif.

b. Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses

pembelajaran sesuai rancangan. Setiap tindakan dan proses pembelajaran

tersebut selalu diikuti kegiatan pemantauan.

c. Tahap pengamatan dan interprestasi dilakukan dengan mengamati dan

menginterprestasi aktivitas penerapan tindakan pada pembelajaran. Pada tahap

interprestasi proses koreksi hasil kerja dilakukan oleh peneliti. Interprestasi ini

3. Observasi

2. Tindakan

1. Rencana

4. Refleksi 1. Rencana

2. Tindakan

3. Observasi

4. Refleksi

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

berguna untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat mengatasi

permasalahan yang ada.

d. Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan

dan interprestasi sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang perlu

diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Dari hasil

penarikan kesimpulan tersebut,dapat diketahui apakah penelitian ini mencapai

keberhasilan atau tidak.

D. Sumber Data

Sumber data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan

dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif. Data penelitian yang telah

dikumpulkan berasal dari berbagai sumber. Sumber data atau informasi tersebut

antara lain:

1. Informasi data yang diperoleh berasal dari narasumber yang terdiri atas siswa

kelas IV Semester II SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar, Tahun Pelajaran

2010/2011 yang berjumlah 38 siswa dan guru kelas IV SD Negeri 04

Popongan, Karanganyar.

2. Arsip berupa kurikulum tingkat satuan pendidikan dan dokumen berupa data

nilai mata pelajaran Matematika, khususnya tentang materi operasi campuran

bilangan bulat yang digunakan untuk mendapatkan data nilai siswa kelas IV

SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar sebelum dilakukan tindakan.

3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran Matematika materi operasi

campuran bilangan bulat dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Team-Games-Tournament (TGT) pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan,

Karanganyar.

4. Informasi lain tentang kondisi SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan, meliputi teknik tes dan nontes.

1. Teknik Tes

Menurut Sarwiji Suwandi (2009: 59), “Tes dimaksudkan untuk mengukur

seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan”.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tes dilakukan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan

pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini tes dilaksanakan pada saat sebelum

tindakan atau tes awal dan di setiap akhir siklus pembelajaran. Pemberian tes

pada setiap akhir pembelajaran dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh

keterampilan berhitung siswa pada materi operasi campuran bilangan bulat

yang diperoleh siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan setelah kegiatan

pemberian tindakan. Tes yang diberikan berbentuk tes tertulis.

2. Teknik NonTes

Instrumen yang digunakan dalam teknik nontes ini, meliputi lembar

observasi (pengamatan), pedoman wawancara, dokumentasi, dan catatan

lapangan. Pelaksanaan teknik nontes dalam penelitian ini untuk mengukur

seberapa jauh peningkatan kualitas proses pembelajaran siswa kelas IV SD

Negeri 04 Popongan dan kinerja guru kelas IV saat metode TGT diaplikasikan.

a. Observasi Langsung

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur atau menilai

aktivitas guru dan siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, serta penggunaan

metode TGT saat pembelajaran berlangsung.

Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi partisipasi. Peneliti

bertindak sebagai guru atau pengajar dan berperan penuh melakukan tindakan

yang dapat mempengaruhi peristiwa yang sedang berlangsung. Observer yang

membantu adalah guru kelas IV SD Negeri 04 Popongan. Observasi terhadap

guru difokuskan pada kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran

materi operasi campuran bilangan bulat menggunakan model pembelajaran

kooperaif tipe Team-Games-Tournament (TGT). Alat penilaian yang

digunakan untuk mengobservasi guru, yaitu dengan menggunakan lembar

observasi kinerja guru. Sedangkan, alat penilaian yang digunakan untuk

mengobservasi siswa, yaitu dengan menggunakan lembar observasi proses

pembelajaran siswa.

b. Wawancara

Denzim dalam Rochiati Wiriaatmadja (2005: 117), menjelaskan bahwa

wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau

penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara dilakukan terhadap guru

kelas IV SD Negeri 04 Popongan yang bertujuan menggali informasi untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dan

keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat pada siswa kelas IV

SD Negeri 04 Popongan sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT). Hasil wawancara terlampir.

(lihat lampiran 2, halaman 81; lampiran 45, halaman 181; dan lampiran 46,

halaman 183).

c. Dokumentasi

Data dokumentasi meliputi Silabus Matematika kelas IV (lampiran 9,

halaman 89-91), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto kegiatan

pembelajaran (lampiran 47, halaman 185-190), hasil observasi selama proses

pembelajaran, serta hasil tes siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan sebelum

dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-

Tournament (TGT).

d. Catatan Lapangan

Sumber informasi yang penting dalam penelitian ini adalah catatan

lapangan yang dibuat oleh peneliti. Berbagai aspek pembelajaran di kelas,

suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa,

interaksi siswa dengan siswa, dan kegiatan penelitian semuanya dapat dibaca

kembali dari catatan lapangan ini. Fungsi catatan lapangan adalah untuk

melakukan cross check dengan data-data yang telah didapatkan.

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dijadikan

dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk

menjaga validitas data dalam penelitian yaitu teknik triangulasi. Triangulasi

adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar data

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data itu (Lexy J. Moleong,

2001: 178). Ada pun dari triangulasi yang ada hanya menggunakan 2 teknik:

1. Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data dari satu sumber

dengan sumber yang lain. Dari teknik ini diharapkan dapat memberi informasi

yang tepat dan sesuai dengan kenyataan. Sumber data yang diperoleh peneliti

berasal dari guru dan siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar,

antara lain data tentang aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan yang

diperoleh dari hasil wawancara guru kelas IV SD Negeri 04 Popongan dan data

aktivitas siswa yang diperoleh dari hasil observasi siswa kelas IV SD Negeri

04 Popongan.

2. Triangulasi teknik, yaitu peneliti menguji data yang sama dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Dari beberapa data yang

diperoleh lewat teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya

dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan agar diperoleh data yang lebih kuat

validitasnya. Dalam penelitian ini, di antaranya peneliti menggunakan

observasi, wawancara, dokumentasi, catatan lapangan dan tes akhir siklus

materi operasi campuran bilangan bulat untuk mengetahui peningkatan

keterampilan berhitung siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

interaktif. Model analisis interaktif mempunyai tiga komponen, yaitu: 1) Reduksi

Data (Data Reduction), 2) Penyajian Data (Data Display), 3) Conslucion Drawing

(verification). Miles dan Huberman dalam Suharsimi Arikunto (2006: 91),

menjelaskan tiga komponen tersebut sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data-data penelitian yang telah

dikumpulkan selanjutnya direduksi. Reduksi dalam penelitian ini dilakukan

dengan pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang didapat oleh peneliti.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Hasil dari data-data penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan.

Penyajian data yang telah direduksi, kemudian disusun dan didisplay dalam

bentuk tabel, grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian.

3. Conslucion Drawing (verification)

Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan kesimpulan dari tampilan

data agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Seluruh hasil analisis

yang terdapat dalam reduksi data maupun penyajian data diambil suatu

kesimpulan. Penarikan kesimpulan tentang peningkatan yang terjadi

dilaksanakan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, kesimpulan

yang ditarik pada akhir siklus I, dan kesimpulan terakhir pada akhir siklus

II. Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir harus terkait.

Setiap kesimpulan yang ditarik pada akhir siklus dilakukan refleksi untuk

menentukan atau menyusun rencana tindakan berikutnya. Setelah semua

data disajikan dalam laporan, peneliti menarik kesimpulan yang merupakan

jawaban dari hipotesis penelitian.

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Pada

penelitian ini, indikator yang menjadi pedoman keberhasilan adalah meningkatnya

keterampilan berhitung Matematika siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan,

kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011, melalui pengoptimalan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament

(TGT). Kriteria keberhasilan tindakan untuk kualitas hasil belajar dapat dilihat

pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4. Kriteria Keberhasilan Tindakan untuk Kualitas Hasil Belajar

No. Aspek yang dinilai Target Alat Penilaian

1. Nilai batas ketuntasan minimal (KKM) 64 Tes

2. Ketuntasan kelas 75% Tes

Keterampilan berhitung Matematika siswa kelas IV SD Negeri 04

Popongan, kabupaten Karanganyar setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) akan dikatakan meningkat jika

pada siklus 1 sebanyak 70% dari jumlah siswa mendapat nilai di atas KKM dan

pada siklus 2 sebanyak 75% dari jumlah siswa mendapat nilai di atas KKM.

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

I. Prosedur Penelitian

PTK yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan

berhitung Matematika siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan melalui penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT).

Menurut model Kemmis & Mc Taggart, PTK mencakup empat langkah,

yaitu: 1) perencanaan (plan), 2) tindakan (action), 3) pengamatan (observation),

4) refleksi (reflection). Keempat langkah tersebut bersifat spiral dan dipandang

sebagai satu siklus (Rochiati Wiriaatmadja, 2005: 66).

Secara umum, langkah-langkah operasional penelitian diawali dengan

tahap persiapan yang meliputi :

1. Permintaan izin untuk melakukan penelitian tindakan kepada kepala sekolah

dan guru SD Negeri 04 Popongan.

2. Peneliti melakukan observasi pratindakan terhadap kegiatan pembelajaran di

kelas. Observasi diadakan di kelas IV.

3. Peneliti menyusun soal tes awal (lampiran 5, halaman 84) beserta kunci

jawaban (lampiran 6, halaman 85) dengan mengacu pada kisi-kisi soal tes awal

(lampiran 4, halaman 83). Tes awal sebagai dasar untuk mengetahui kondisi

kemampuan awal siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan pada mata pelajaran

Matematika materi pokok operasi hitung campuran bilangan bulat sekaligus

untuk menentukan ranking kelas guna menentukan kelompok kooperatif TGT.

Tes awal diadakan pada hari Selasa, tanggal 11 Januari 2011.

4. Mengidentifikasi permasalahan pada proses pembelajaran Matematika siswa

kelas IV SD Negeri 04 Popongan.

Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

1) Peneliti menyusun berbagai perangkat pembelajaran, antara lain Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS (lampiran 11, halaman 99-101)

beserta kunci jawaban (lampiran 12, halaman 102-104).

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2) Peneliti menyusun berbagai perlengkapan dalam kegiatan games dan

turnamen, antara lain kisi-kisi soal permainan (lampiran 14, halaman

106), lembar permainan (lampiran 15, halaman 107) beserta kunci

jawaban (lampiran 16, halaman 108-109), lembar skor games (lampiran

17, halaman 110-112), lembar rangkuman tim (lampiran 18, halaman

113-115).

3) Peneliti menyusun alat evaluasi sebagai penilaian individu berupa soal tes

akhir siklus I (lampiran 20, halaman 117-118) beserta kunci jawaban

(lampiran 21, halaman 119-120) dengan mengacu pada kisi-kisi soal tes

akhir siklus (lampiran 19, halaman 116).

4) Peneliti menyusun lembar observasi untuk mengamati kinerja guru

(lampiran 25, halaman 127-129) dan lembar observasi untuk mengamati

proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran (lampiran 23, halaman

122-124).

5) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa media garis bilangan

model “mobil”

6) Menetapkan indikator ketercapaian.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dimulai pada hari Selasa,

tanggal 18 Januari 2011 dan Rabu, tanggal 19 Januari 2011.

1) Pertemuan Pertama

a) Menggali pengetahuan awal dari siswa dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan materi operasi campuran bilangan bulat

mempergunakan media garis bilangan model “mobil”.

b) Membagi kelas menjadi 9 kelompok, setiap kelompok terdiri dari

empat atau lima orang.

c) Guru menerangkan pokok-pokok materi pelajaran untuk kemudian

didiskusikan dalam kelompok.

d) Guru membagikan LKS untuk dikerjakan secara berkelompok untuk

penguasaan materi bagi anggota kelompok.

e) Siswa mempresentasikan hasil diskusi.

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

f) Observasi kegiatan pembelajaran.

2) Pertemuan Kedua

a) Menyelenggarakan kegiatan turnamen sebagai review materi pelajaran

dan untuk menguji keterampilan berhitung siswa.

b) Memberikan evaluasi akhir materi operasi campuran bilangan bulat

kepada siswa.

c. Observasi

Observer dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SDN 04 Popongan.

Observer melakukan pengamatan atau observasi terhadap guru dan siswa

ketika pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-

Games-Tournament (TGT). Pengamatan aktivitas siswa meliputi pengamatan

afektif dan psikomotor siswa.

d. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data

kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti menganalisis keterampilan

berhitung siswa sesuai dengan nilai saat evaluasi pembelajaran. Jika siswa

yang berhasil saat evaluasi mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar

75%, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Team-Games-Tournament (TGT) tersebut telah berhasil. Namun, jika siswa

yang mengalami peningkatan keterampilan berhitung secara klasikal belum

mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar 75%, maka proses

pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team-

Games-Tournament (TGT) tersebut perlu diperbaiki lagi dan disempurnakan

pada siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

1) Peneliti menyusun berbagai perangkat pembelajaran, antara lain Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS (lampiran 29, halaman 145-146)

beserta kunci jawaban (lampiran 30, halaman 147-149).

2) Peneliti menyusun berbagai perlengkapan dalam kegiatan games dan

turnamen, antara lain lembar permainan (lampiran 31, halaman 150)

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

beserta kunci jawaban (lampiran 32, halaman 151-153), lembar skor

games (lampiran 33, halaman 154-156), lembar rangkuman tim (lampiran

34, halaman 157-159).

3) Peneliti menyusun alat evaluasi sebagai penilaian individu berupa soal

tes akhir siklus II (lampiran 35, halaman 160-161) beserta kunci jawaban

(lampiran 36, halaman 162-164).

4) Peneliti menyusun lembar observasi untuk mengamati kinerja guru

(lampiran 40, halaman 171-173) dan lembar observasi untuk mengamati

proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran (lampiran 38, halaman

166-168).

5) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa media nomograf.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini masih sama dengan siklus I yaitu

menerapkan metode pembelajaran TGT dengan sesuai dengan rencana

pembelajaran untuk tiap pertemuan yang telah direncanakan. Pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II dimulai pada hari Selasa, tanggal 25 Januari

2011 dan hari Rabu, tanggal 26 Januari 2011. Pelaksanakan tindakan

mengacu pada skenario pembelajaran berikut:

1) Pertemuan pertama

a) Memperbaiki tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi

pada siklus I.

b) Guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) yang

telah di perbaiki dan disempurnakan.

c) Siswa dibagi menjadi 9 kelompok dan diberi penugasan untuk

mendiskusikan lembar kerja siswa (LKS). Dengan dibimbing guru,

setiap siswa diberikan keleluasaan dan kesempatan mengoperasikan

media nomograf untuk mencari informasi yang ada dalam media

tersebut saat diskusi berlangsung.

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

d) Diskusi kelompok dengan media nomograf di-setting guru menjadi

permainan yang menyenangkan. Setiap kelompok berlomba untuk

menjadi yang terbaik.

e) Siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Selanjutnya guru

memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil diskusi dari

tiap kelompok.

f) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT).

g) Guru menutup pelajaran dengan memberikan refleksi kepada siswa

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament

(TGT).

2) Pertemuan Kedua

a) Menyelenggarakan kegiatan turnamen sebagai review materi pelajaran

dan untuk menguji keterampilan berhitung siswa.

b) Memberikan evaluasi akhir materi operasi campuran bilangan bulat

kepada siswa.

c. Observasi

Observer dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SDN 04 Popongan.

Observer melakukan pengamatan atau observasi terhadap guru, siswa, dan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament

(TGT). Pengamatan aktivitas siswa meliputi pengamatan afektif dan

psikomotor siswa.

d. Refleksi

Penelitian diakhiri pada siklus II karena dari hasil observasi,

keterampilan berhitung Matematika siswa sudah meningkat. Apabila dilihat

dari hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor sudah terjadi peningkatan

penguasaan materi pembelajaran dan peningkatan keterampilan berhitung

Matematika materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Selain itu, 75%

dari keseluruhan siswa di kelas mendapatkan nilai akhir yang berada di atas

Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 64.

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 04 Popongan. Lokasi

kelas IV berada di antara kelas III dan kelas V, kondisi kelasnya cukup baik.

Pencahayaan dan siklus udaranya baik sehingga keadaannya nyaman jika

digunakan untuk belajar. Kondisi meja dan kursi yang ada di kelas IV tidak begitu

baik karena berisi coretan-coretan siswa sehingga terkesan tidak rapi. Di dalam

kelas banyak terdapat gambar-gambar pahlawan, gambar bagian-bagian tubuh,

dan lain sebagainya akan tetapi tidak ada alat peraga unuk mata pelajaran

Matematika.

Karakter siswa kelas IV tempat penelitian tidak jauh berbeda dengan kelas

lain dalam pembelajaran Matematika. Kebanyakan siswa menganggap

Matematika khususnya materi operasi campuran bilangan bulat sebagai suatu

mata pelajaran yang sulit. Siswa masih banyak tergantung pada guru dalam

memecahkan masalah pada materi tersebut. Hal itu menyebabkan rendahnya

keterampilan berhitung siswa pada mata pelajaran tersebut. Untuk mengantisipasi

hal tersebut, peneliti mengadakan penelitian di kelas IV SD Negeri 04 Popongan.

Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-

Tournament (TGT) yang dapat meningkatkan keerampilan berhitung Matematika

siswa. Dengan penelitian ini diharapkan siswa SDN 04 Popongan lebih tertarik

dan termotivasi untuk belajar Matematika, sehingga keterampilan berhitung

Matematika khususnya materi operasi campuran bilangan bulat siswa meningkat.

B. Observasi Awal Pembelajaran Matematika Kelas IV

di SD Negeri 04 Popongan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti terlebih dahulu

melakukan kegiatan identifikasi (observasi awal) yang bertujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Senin, tanggal 10 Januari 2011 di SD Negeri 04 Popongan. Adapun hasil

observasi awal tersebut adalah:

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Siswa Terlihat Kurang Tertarik pada Mata Pelajaran Matematika

Observasi awal yang dilakukan peneliti pada hari Senin, tanggal 10

Januari 2011 di kelas IV SD Negeri 04 Popongan menunjukkan bahwa

siswa terlihat kurang antusias dan kurang berminat mengikuti pelajaran

Matematika. Hal ini terlihat pada saat guru mengajukan pertanyaan

mengenai materi minggu lalu, hanya sedikit sekali siswa yang mampu

menjawabnya. Dalam pembelajaran yang berlangsung siswa kurang

berminat mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan dari guru,

mereka perlu ditunjuk langsung oleh guru. Siswa juga masih ada yang tidak

memperhatikan penjelasan guru sehingga terkadang siswa menyepelekan

guru dan akhirnya berakibat pada kurangnya pemahaman mereka terhadap

mata pelajaran yang diajarkan.

b. Kebiasaan Belajar Siswa yang Cenderung Pasif di Kelas

Dari hasil observasi awal terlihat, seorang siswa akan menjawab

pertanyaan guru jika ditunjuk oleh guru untuk menjawab. Jika diberi

kesempatan untuk bertanya, siswa hanya berbisik-bisik dengan teman

bahkan sebagian besar hanya diam. Siswa tidak mempunyai keberanian

untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan. Siswa mencatat semua

materi yang disampaikan jika guru telah menginstruksikan untuk mencatat

materi.

c. Pembelajaran Kurang Menarik Sehingga Siswa Mudah Bosan

Salah satu penyebab kejenuhan siswa pada pembelajaran Matematika

karena guru menggunakan metode ceramah terus-menerus. Siswa hanya

mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru serta mengerjakan

apa yang diperintahkan guru sehingga siswa menjadi bosan, bersikap

seenaknya sendiri dan tidak mampu mengembangkan pengetahuannya

secara maksimal apabila dihadapkan pada tugas-tugas atau soal kasus.

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

d. Penggunaan Metode Pembelajaran yang Kurang Tepat

Dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas, guru lebih sering

menggunakan metode ceramah. Namun, kebanyakan siswa tidak paham

mengenai penjelasan guru dan cara mengerjakan tugas atau soal-soal

tersebut. Hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh dari tugas yang diberikan

oleh guru usai menjelaskan materi. Hanya sebagian kecil siswa yang mampu

mengerjakan soal tersebut.

2. Ditinjau dari Segi Guru

Guru merasa kesulitan memilih dan menerapkan model pembelajaran yang

tepat untuk dapat menumbuhkan motivasi berprestasi siswa dan meningkatkan

partisipasi belajar siswa yang dapat berdampak pada peningkatan keterampilan

berhitung Matematika siswa. Pembelajaran yang biasanya diterapkan selama

ini, seperti metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok belum dapat

meningkatkan minat belajar siswa sehingga pemahaman siswa terhadap mata

pelajaran Matematika kurang. Siswa terlihat bosan dan jenuh terhadap

pelajaran Matematika serta kurang memperhatikan pelajaran dengan seksama.

Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan memberikan

pendekatan secara langsung dan dengan memotivasi serta menegur siswa yang

tidak mau memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini ternyata belum mampu

membangkitkan motivasi berprestasi dan partisipasi belajar siswa.

C. Deskripsi Umum Pembelajaran

1. Observasi Awal Pembelajaran

Kegiatan penelitian diawali dengan observasi pembelajaran Matematika

kelas IV SD Negeri 04 Popongan untuk mengetahui kondisi awal kelas. Kegiatan

observasi dilakukan pada hari Senin, tanggal 10 Januari 2011. Berdasarkan

dokumentasi nilai, hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika, dan

catatan lapangan 1 (lampiran 8, halaman 87-88) diperoleh tingkat keterampilan

berhitung Matematika siswa masih relatif rendah. Identifikasi lebih lanjut

terhadap model pembelajaran yang digunakan oleh guru Matematika

menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

konvensional, di mana guru hanya menghabiskan materi pelajaran saja tanpa

memperhatikan pembelajaran yang bermakna dan menjadikan siswa sebagai objek

pembelajaran. Kondisi pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered), guru

aktif sedangkan siswa bersikap pasif sehingga proses pembelajaran kurang

melibatkan peran siswa baik secara fisik maupun mental dalam kegiatan

pembelajaran.

Adanya permasalahan ini, maka timbul pemikiran untuk menerapkan

model pembelajaran kooperatif, yaitu suatu model yang lebih memusatkan pada

keaktifan siswa. Keterampilan kooperatif berfungsi melancarkan hubungan kerja

dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan

komunikasi antaranggota kelompok, sedangkan peranan tugas dilakukan dengan

membagi tugas antaranggota kelompok selama kegiatan belajar sedang

berlangsung. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-

Games-Tournament (TGT) pada penelitian ini. TGT adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif dengan menggunakan permainan akademik. Aktivitas

belajar dengan permainan yang dirancang dalam model pembelajaran

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan

tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Siswa

diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental

tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara permainan akademik seperti ini, siswa

akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat

dimaksimalkan. Pembelajaran kooperatif TGT membuat siswa menjadi lebih

antusias dalam mengikuti KBM sebab siswa dapat bekerja sama atau berdiskusi

dengan teman yang lain dalam menyelesaikan permasalahan dalam KBM, siswa

juga dapat mengeluarkan pendapatnya, dan tidak malu lagi untuk bertanya jika

ada materi yang belum jelas. Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif

mengikuti KBM mulai dari kegiatan belajar tim, kerja tim dan turnamen.

Model pembelajaran kooperatif TGT memiliki kelebihan. Pertama, guru

hanya menjelaskan konsep materi pelajaran sehingga memudahkan siswa dalam

menangkap inti materi. Kedua, adanya kegiatan belajar tim, siswa diberi

kesempatan untuk mendalami materi bersama teman satu tim dan bertukar

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

pendapat atau gagasan yang melibatkan peran serta siswa. Ketiga, adanya

kegiatan kerja tim yang akan melatih siswa untuk saling bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas. Keempat, adanya turnamen di mana siswa harus menjawab

soal-soal yang berhubungan dengan materi yang telah mereka pelajari, ini untuk

menguji daya tangkap dan pemahaman siswa ketika belajar tim.

Data awal penelitian diambil dari nilai tes awal, yang diperoleh siswa

untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Tes awal diadakan pada hari Selasa,

tanggal 11 Januari 2011. Data nilai tes awal (lampiran 7, halaman 86)

menunjukkan, dari 38 siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan, 27 siswa atau

71,05% belum mencapai batas ketuntasan yang ditetapkan yaitu nilai 64. Rentang

nilai siswa pada tes kemampuan awal adalah 0 sampai dengan 95 dan nilai rata-

rata sebesar 43,16. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berhitung siswa

terhadap mata pelajaran Matematika belum sesuai target. Data frekuensi

keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV pada tes

awal dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:

Tabel 5. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran Bilangan

Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Awal

No. Interval Nilai Frekuensi Persentase

1. 90-99 3 7,89 %

2. 80-89 3 7,89 %

3. 70-79 3 7,89 %

4. 60-69 7 18,42 %

5. 50-59 1 2,64 %

6. 40-49 1 2,64 %

7. 30-39 6 15, 79 %

8. 20-29 5 13,16 %

9. 10-19 4 10,52 %

10. 0-9 5 13, 16 %

Jumlah 38 100 %

Berdasarkan Tabel 5 di atas, data frekuensi peningkatan keterampilan

berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 04

Popongan pada tes awal dapat digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik tersebut

dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

frekuensi 10

9

8 18,42%

7 15,79%

6 13,16% 13,16%

5 10,52%

4 7,89% 7,89% 7,89%

3

2 2,64% 2 2,64% 2,64%

1

0

0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

Interval nilai

Gambar 4. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran

Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Awal

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari Rabu,

tanggal 12 Januari 2011 di ruang Guru SD Negeri 04 Popongan. Peneliti

membuat rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Tahap

perencanaan tindakan pertama meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi

Matematika yaitu, operasi hitung campuran bilangan bulat menggunakan

metode Team-Games-Tournament (TGT).

2) Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa dan soal evaluasi akhir.

3) Peneliti menyusun lembar observasi untuk mengamati kualitas pembelajaran

dengan metode Team-Games-Tournament (TGT) yang dilaksanakan oleh

guru.

4) Peneliti menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam

pembelajaran.

5) Peneliti menyiapkan media pembelajaran garis bilangan model “mobil”.

6) Menetapkan indikator ketercapaian.

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu hari Selasa, 18 Januari 2011 dan Rabu,

19 Januari 2011 di ruang kelas IV. Pertemuan pertama dilaksanakan selama

2x35 menit sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan selama 3x35 menit

sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan pertama ini adalah operasi hitung

campuran bilangan bulat. Pada pertemuan pertama, guru menerangkan materi

operasi hitung campuran bilangan bulat serta membagi siswa ke dalam

kelompok-kelompok untuk melaksanakan diskusi secara berkelompok.

Kemudian pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk bermain dalam Team-

Games-Tournament (TGT) mewakili kelompok mereka masing-masing dengan

materi yang telah dijelaskan oleh guru pada pertemuan pertama. Selain itu,

juga akan dilaksanakan evaluasi individu untuk mengetahui kemampuan siswa

setelah belajar dengan metode Team-Games-Tournament (TGT) pada siklus

pertama. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (2 x 35 menit)

a) Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan

siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(3) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan

bantuan guru.

(4) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang beberapa contoh operasi

campuran bilangan bulat.

(5) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

b) Kegiatan Inti (50 menit)

Eksplorasi

(1) Guru menjelaskan materi mempergunakan media garis bilangan

model “mobil”.

(2) Menggali pengetahuan awal dari siswa dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan materi operasi campuran bilangan bulat

mempergunakan media garis bilangan model “mobil”.

(3) Siswa menyelesaikan soal operasi hitung campuran bilangan bulat

mempergunakan media garis bilangan model “mobil”.

Elaborasi

(1) Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok sesuai dengan pembagian

kelompok TGT (lampiran 13, halaman 105) yang masing-masing

kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda kemampuan

akademiknya.

(2) Guru menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus dilakukan

secara bersama-sama.

(3) Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi tentang operasi

hitung campuran bilangan bulat. Siswa mengerjakan melalui diskusi

dengan anggota kelompoknya agar terjadi interaksi dalam kelompok

tersebut dan siswa yang pandai mengajari temannya yang belum

mengerti.

(4) Guru berusaha membangkitkan kesadaran dan memotivasi siswa

untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan dalam hal ini guru

memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami

kesulitan.

(5) Siswa mencermati pertanyaan-pertanyaan dalam LKS yang

diberikan guru dan dapat bertanya apabila mengalami kesulitan yang

dihadapinya dalam mengerjakan tugas tersebut.

(6) Selesai mengerjakan tugas diskusi, perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan ditanggapi

oleh kelompok lain.

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Konfirmasi

(1) Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi.

(2) Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru tentang operasi

campuran bilangan bulat.

c) Kegiatan Akhir (10 menit)

(1) Membuat kesimpulan materi yang telah disampaikan.

(2) Menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya

akan diadakan turnamen antaranggota kelompok tentang operasi

hitung campuran bilangan bulat.

(3) Menutup pelajaran dengan salam penutup.

2) Pertemuan Kedua (3 x 35 menit)

a) Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan

siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(3) Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran yaitu pelaksanaan turnamen dan memberitahukan

aturan bermain dalam turnamen. Aturan permainan dan turnamen

yaitu: (a) siswa menempati meja turnamen yang telah ditentukan, (b)

perwakilan dari masing-masing meja turnamen mengambil

perlengkapan tunamen, (c) masing-masing siswa mengerjakan soal

sesuai dengan soal pada kartu bernomor, pembaca pertama

mengemukakan jawaban dari pertanyaan yang diambil dan siswa di

sebelah kirinya (penantang pertama) memiliki kesempatan untuk

menantang dan menyampaikan jawaban berbeda. Bila ia menyatakan

pas atau tidak menggunakan kesempatan tersebut atau jika penantang

kedua mempunyai jawaban berbeda dari dua jawaban pertama,

penantang kedua dapat menantang. Para penantang harus hati-hati,

karena mereka akan kehilangan skor 1 (dari skor yang telah

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dikumpulkan) apabila jawaban mereka salah, apabila setiap siswa

telah menjawab, menantang atau pas, siswa diminta mencocokan

jawaban dengan kunci jawaban dari guru. Pemain yang memberikan

jawaban dengan benar memperoleh skor 1, (d) putaran berikutnya,

siswa bergerak satu posisi ke kiri, yaitu penantang pertama menjadi

pembaca, penantang kedua menjadi penantang pertama dan pembaca

menjadi penantang kedua dan seterusnya, (e) siswa diminta mencatat

nilai yang diperoleh pada lembar skor permainan.

b) Kegiatan Inti (80 menit)

Eksplorasi

(1) Guru memberikan penjelasan mengenai aturan bermain dalam

turnamen.

(2) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi operasi campuran

bilangan bulat.

(3) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang maksud dan tujuan

diselenggarakan turnamen.

Elaborasi

(1) Mengkondisikan siswa untuk menempatkan diri pada meja turnamen

sesuai dengan lembar pembagian meja turnamen (lampiran 43,

halaman 179).

(2) Meminta siswa membagikan lembar permainan (soal), kartu lembar

jawaban, satu kotak kartu nomor dan lembar skor permainan pada

tiap meja turnamen.

(3) Melakukan pembelajaran dengan permainan dan turnamen. Siswa

akan bertanding dengan anggota kelompok lain, di mana setiap meja

turnamen terdiri dari anggota kelompok yang berbeda-beda yang

akan bertanding untuk mengumpulkan skor dari pertanyaan yang ada

dalam kartu soal.

Konfirmasi

(1) Guru mengadakan pembahasan dari materi pertanyaan yang ada di

kartu soal.

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

(2) Meminta siswa menghitung kartu dan skor mereka kemudian

diakumulasi dengan semua anggota timnya.

(3) Guru meminta lembar skor permainan, setelah itu guru

memindahkan tiap poin turnamen siswa ke lembar rangkuman tim

dan menjumlah seluruh skor anggota tim.

(4) Guru mengevaluasi kegiatan turnamen yang telah dilakukan.

(5) Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru kepada siswa

mengenai kegiatan turnamen yang telah dilakukan.

c) Kegiatan Akhir (15 menit)

(1) Guru membuat kesimpulan materi kartu soal yang sudah dibahas dan

mereview pelaksanaan permainan dalam turnamen.

(2) Mengumumkan skor tiap-tiap kelompok dan memberitahu kelompok

mana yang memenangkan turnamen kemudian memberi

penghargaan pada kelompok dengan skor tertinggi.

(3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan tes evaluasi akhir atas

materi yang telah dibahas.

(4) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal uraian dan

meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak saling bekerjasama.

(5) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan tenang.

(6) Guru meminta lembar jawab soal.

(7) Guru menutup pelajaran dengan salam penutup.

c. Observasi Tindakan Siklus Pertama

Pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran Matematika dengan menerapkan

metode Team-Games-Tournament (TGT). Pengamatan ini difokuskan

pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan

guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang

dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

kinerja guru, aktivitas siswa dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk

memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran

Matematika materi operasi campuran bilangan bulat dengan menerapkan

metode Team-Games-Tournament (TGT) dengan RPP yang telah disusun

serta untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran Matematika yang

dilaksanakan menghasilkan perubahan pada keterampilan berhitung materi

operasi campuran bilangan bulat.

Dalam pengamatan ini, peneliti meminta bantuan guru kelas yang

bertindak sebagai observer dan teman sejawat untuk mengambil gambar

foto. Observer sebagai partisipan pasif berada di bangku paling belakang

untuk mengamati jalannya pembelajaran melalui pedoman observasi yang

telah dibuat. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada kegiatan atau

partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan

guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada

setiap pertemuan.

Berdasarkan catatan lapangan 2 (lampiran 27, halaman 132-136)

dan hasil observasi proses pembelajaran Matematika siswa kelas IV SDN

04 Popongan pada akhir siklus I (lampiran 24, halaman 125), diperoleh

gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Kedisiplinan siswa sudah baik, hal ini terlihat ketika guru memasuki

kelas siswa memberikan salam kepada guru, diikuti kegiatan berdo’a.

Siswa selalu bersikap sopan kepada guru di dalam kelas. Namun,

masih ada siswa yang terlambat memasuki kelas.

2) Kesiapan siswa ketika menerima pelajaran dari guru sudah baik, hal

ini terlihat ketika siswa bergegas menyiapkan buku pelajaran dan alat

tulis sebelum pelajaran dimulai. Namun, masih ada siswa yang

membuat gaduh di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung.

3) Keaktifan siswa sudah cukup baik, hal ini terlihat karena siswa aktif

mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

bertanya, menjawab, dan mengemukakan pendapatnya. Namun, masih

ada beberapa siswa yang pasif di dalam kelas.

4) Siswa senang mengikuti kegiatan diskusi dan mau mengikuti jalannya

diskusi dengan baik. Namun, masih ada siswa yang tidak mau bekerja

sama dengan teman satu kelompok dalam mengerjakan tugas

kelompok.

5) Siswa telah melaksanakan diskusi dengan urut, sempurna dan tepat

waktu dengan cukup baik. Namun, masih ada siswa yang tidak mau

bekerja sama dengan anggota kelompoknya, tidak mau berpartisipasi

dalam mengeluarkan pendapatnya dalam kelompok.

6) Siswa terlihat senang dan nyaman dengan pembelajaran yang

dilakukan. Sehingga, mampu mengikuti pelajaran dengan baik.

Namun, masih terdapat siswa yang belum paham tentang materi yang

diajarkan. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut tidak berani

bertanya ketika belum paham terhadap materi yang diajarkan.

7) Antusias siswa untuk mengikuti aturan model pembelajaran yang

digunakan oleh guru sudah baik. Namun, beberapa siswa masih belum

mengerti aturan model yang digunakan guru. Sehingga, mereka

terlihat bingung dan terkadang melakukan kecurangan pada saat

turnamen berlangsung.

8) Keterampilan siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran dalam

mengerjakan tugas dalam kelompok sudah baik. Telah ada usaha

siswa untuk menjadi kelompok yang paling baik. Namun, belum ada

pembagian tugas dalam kelompok sehingga kurang tercipta

kekompakan dalam kelompok.

9) Siswa mampu mengerjakan soal turnamen sesuai petunjuk guru yaitu

dengan tenang, serius, dan sungguh-sungguh sesuai dengan waktu

yang telah disediakan.

10) Siswa aktif saat pemantapan materi dengan menanyakan materi yang

belum jelas, aktif membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

berlangsung serta mau merespon tindak lanjut dari guru. Namun,

masih ada beberapa siswa yang pasif.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, dapat diidentifikasi bahwa

kualitas proses pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan

mendapatkan skor rata-rata sebesar 2,45 dengan kriteria baik.

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus I (lampiran 26,

halaman 130), diperoleh gambaran kualitas kinerja guru dalam pembelajaran,

yaitu sebagai berikut:

1) Guru sudah mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik.

2) Kemampuan guru memberikan apersepsi sudah baik.

3) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah baik.

4) Guru telah menyampaikan materi dengan sangat baik, penjelasan materi

disertai dengan penggunaan alat peraga yang mendukung.

5) Guru sudah cukup baik dalam mengelola kelas. Namun, masih ada siswa

yang membuat gaduh di kelas.

6) Guru belum mengelola waktu pelajaran dengan baik karena kegiatan

diskusi telah melampaui batas waktu yang diberikan.

7) Guru telah membimbing kegiatan diskusi dengan baik.

8) Perhatian guru terhadap siswa saat pembelajaran cukup baik.

9) Guru kurang jelas dalam memberikan pengarahan jalannya turnamen.

10) Kemampuan menutup pelajaran sangat baik.

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru tersebut, dapat diidentifikasi

bahwa kualitas kinerja guru kelas IV SD Negeri 04 Popongan mendapatkan

skor rata-rata sebesar 2,4 dengan kriteria baik.

Berdasarkan data nilai tes akhir siklus I (lampiran 22, halaman 121),

dapat diidentifikasi bahwa siswa yang mendapatkan nilai KKM 64 ke atas

sebesar 71,05% (27 dari 38 siswa), sedangkan 28,95% siswa lainnya belum

sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan, hal ini disebabkan

mereka masih kesulitan memahami teori operasi hitung campuran bilangan

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

bulat. Data frekuensi keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat

siswa kelas IV pada tes akhir siklus I dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:

Tabel 6. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran

Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir Siklus I

No. Interval Nilai Frekuensi Persentase

1. 94-99 2 5,26 %

2. 88-93 5 13,16 %

3. 82-87 6 15,79 %

4. 76-81 7 18,42 %

5. 70-75 5 13,16 %

6. 64-69 2 5,26 %

7. 58-63 3 7,89 %

8. 52-57 5 13,16 %

9. 46-51 1 2,64 %

10. 40-45 2 5,26 %

Jumlah 38 100 %

Berdasarkan Tabel 6 di atas, data frekuensi peningkatan keterampilan

berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 04

Popongan pada Tes Akhir Siklus I dapat digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik

tersebut dapat dilihat pada Gambar 5 berikut:

frekuensi

10

9

8 18,42%

7 15,79%

6 13,16% 13,16% 13,16%

5

4 7,89%

3 5,26% 5,26% 5,26%

2 2,64%

1

0

40-46 46-51 52-57 58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93 94-99

Interval nilai

Gambar 5. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran

Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir Siklus I

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus Pertama

Hasil observasi sikus I yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa terjadi

peningkatan keterampilan berhitung pada mata pelajaran Matematika dengan

model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada

siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan. Peningkatan ini tampak dari kecekatan

dalam mempergunakan media pembelajaran, keberanian, kecepatan, dan

kebenaran dalam menjawab setiap soal yang diajukan. Selain itu, hal ini

ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas. Sebelum penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT), rata-rata

kelas adalah 43,16 namun setelah diterapkannya model ini, rata-rata kelas

menjadi 73,95. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) 64 sebanyak 27 siswa, yang sebelumnya hanya 11 siswa dari

jumlah keseluruhan 38 siswa. Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi

tindakan pada siklus pertama, peneliti dan guru melakukan analisis sebagai

berikut:

1) Kelemahan guru dalam siklus pertama ini adalah:

a) Guru masih kesulitan dalam mengelola waktu pelajaran.

b) Guru belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat itu

sehingga masih cukup banyak siswa yang kurang paham terhadap materi,

mereka hanya mengetahui tanpa memahami.

c) Guru masih kesulitan mengorganisasikan siswa dalam kelompok,

sehingga suasana diskusi terkadang menjadi sangat ramai.

d) Guru kurang memberikan penjelasan tentang metode Team-Games-

Tournament (TGT) yang akan digunakan, sehingga ada murid yang

masih belum sepenuhnya memahami arti kerja sama kelompok dan

belum mengerti aturan permainan dalam turnamen dalam pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament

(TGT).

e) Guru kurang merata dalam pengawasan meja turnamen.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu sebagai

berikut:

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

a) Masih ada siswa yang mengeluh masalah pembagian kelompok.

b) Siswa yang tidak memperhatikan cenderung mengganggu teman-

temannya.

c) Masih ada siswa yang acuh terhadap pembelajaran dengan metode baru

yang diterapkan oleh guru.

d) Sulitnya berinteraksi antara anggota kelompok karena perbedaan dalam

kemampuan akademisnya.

e) Kurangnya rasa tanggung jawab anggota kelompok sehingga dalam

turnamen juga cenderung tidak mau tahu.

f) Ada kecurangan dalam turnamen karena ada siswa yang belum mengerti

sepenuhnya aturan bermain dalam turnamen.

Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100 dan

nilai terendah 40. Nilai rata-rata kelas yaitu sebesar 73,95. Siswa yang sudah

mencapai standar nilai 64 ke atas sebanyak 27 siswa (71,05% dari 38 siswa)

dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan hasil

belajar. Hasil tersebut telah mencapai target yang diharapkan yaitu 70% dari

total siswa. Jumlah tersebut sudah dapat menunjukkan peningkatan bila

dibandingkan sebelumnya, dengan nilai rata-rata kelas yaitu 43,16 dan

hanya dicapai 11 siswa (28,95% dari 38 siswa). Terjadi peningkatan

persentase dari 28,95% menjadi 71,05%. Meskipun telah mencapai target

yang diharapkan pada siklus pertama yaitu 70% dari total siswa, tetapi

peneliti ingin mengulangi lagi metode yang sama agar metode tersebut

benar-benar terbukti dapat meningkatkan keterampilan berhitung mata

pelajaran Matematika serta hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat lebih

baik lagi.

Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi yang

dapat dilakukan adalah:

1) Guru harus mengelola waktu pelajaran dengan lebih baik sehingga

pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan rencana.

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

2) Guru harus menjelaskan kembali makna dari pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) kepada

siswa. Penjelasan ini bertujuan agar siswa lebih mengerti sistem

pembelajaran dan siswa lebih mengerti arti penting kerja sama kelompok

dalam pembelajaran.

2) Guru menerangkan apa maksud dalam pembagian kelompok tersebut yaitu

agar siswa dapat bersosialisi dengan teman yang belum akrab serta dapat

bekerja sama dengan anggota kelompoknya meskipun berbeda kemampuan

akademisnya.

3) Guru harus lebih banyak melakukan pendekatan kepada siswa yang masih

acuh dalam kegiatan pembelajaran.

4) Guru harus lebih dapat mengorganisir kegiatan anggota kelompok

(memantau setiap kelompok pada waktu mengerjakan tugas).

5) Guru harus lebih dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat

pembelajaran berlangsung.

6) Mempersiapkan sebaik mungkin turnamen yang akan dilaksanakan dengan

menjelaskan kembali aturan bermain dalam turnamen sehingga siswa

mengerti dengan baik aturan bermain dalam turnamen dan tidak ada

kecurangan dalam pelaksanaanya.

7) Mengecek secara menyeluruh setiap meja turnamen saat turnamen

berlangsung.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan tindakan kedua dilaksanakan pada hari Kamis,

tanggal 20 Januari 2011 di ruang Guru SD Negeri 04 Popongan. Peneliti

membuat rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

Disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus kedua akan dilaksanakan

selama 2 kali pertemuan, yakni pada hari Selasa, tanggal 25 Januari 2011 dan

Rabu, tanggal 26 Januari 2011 dengan rancangan sebagai berikut:

1) Peneliti merancang skenario pembelajaran Matematika.

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi

Matematika yaitu, operasi hitung campuran bilangan bulat menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games- Tournament (TGT).

3) Peneliti dan guru Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar evaluasi.

4) Peneliti dan guru menyiapkan media pembelajaran nomograf.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua

Pelaksanaan tindakan kedua dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Selasa, 25 Januari 2011 dan

Rabu, 26 Januari 2011 di ruang kelas IV. Pertemuan pertama dilaksanakan

selama 2x35 menit dan pertemuan kedua dilaksanakan selama 3x35 menit

sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Pelaksanaan tindakan kedua

hampir sama dengan pelaksanaan tindakan pertama, hanya pada pelaksanaan

tindakan kedua ini terdapat penguatan yang masih diperlukan dari tindakan

pertama. Media yang dipergunakan pada pelaksanaan tindakan kedua juga

berbeda dengan pelaksanaan tindakan pertama. Media yang dipergunakan pada

siklus kedua ini adalah media nomograf. Media ini dipergunakan agar siswa

lebih tertarik pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada pertemuan

pertama, guru masih harus menerangkan materi secara jelas, kemudian

meminta siswa untuk berdiskusi secara berkelompok mengerjakan soal yang

diberikan oleh guru. pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk bermain

sambil belajar dalam Team-Games-Tournament (TGT) mewakili kelompok

mereka masing-masing dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru pada

pertemuan pertama dan mengerjakan evaluasi belajar (tes akhir) siswa secara

individu dari siklus kedua. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (2 x 35 menit)

a) Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan

siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(3) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan

guru.

(4) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang beberapa contoh operasi

campuran bilangan bulat.

(5) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

b) Kegiatan Inti (50 menit)

Eksplorasi

(1) Guru menjelaskan materi mempergunakan media nomograf.

(2) Menggali pengetahuan awal dari siswa dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan materi operasi campuran bilangan bulat

mempergunakan media nomograf.

(3) Siswa secara bergantian mencoba menyelesaikan soal operasi hitung

campuran bilangan bulat mempergunakan media nomograf.

Elaborasi

(1) Membagi siswa menjadi 9 kelompok yang masing-masing kelompok

terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda kemampuan akademiknya.

(2) Guru membagikan kertas nomograf kepada masing-masing

kelompok.

(3) Guru menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus dilakukan

secara bersama-sama.

(4) Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi tentang operasi

hitung campuran bilangan bulat. Siswa mengerjakan melalui diskusi

dengan anggota kelompoknya agar terjadi interaksi dalam kelompok

tersebut dan siswa yang pandai mengajari temannya yang belum

mengerti.

(5) Guru berusaha membangkitkan kesadaran dan memotivasi siswa

untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan dalam hal ini guru

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami

kesulitan.

(6) Siswa mencermati pertanyaan-pertanyaan dalam LKS yang

diberikan guru dan dapat bertanya apabila mengalami kesulitan yang

dihadapinya dalam mengerjakan tugas tersebut.

Konfirmasi

(1) Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi.

(2) Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru tentang operasi

campuran bilangan bulat.

c) Kegiatan Akhir (10 menit)

(1) Membuat kesimpulan materi yang telah disampaikan.

(2) Menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya

akan diadakan turnamen antaranggota kelompok tentang operasi

hitung campuran bilangan bulat.

(3) Menutup pelajaran dengan salam penutup.

2) Pertemuan Kedua (3 x 35 menit)

a) Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan

siswa yang tidak mengikuti pelajaran.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(3) Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran yaitu pelaksanaan turnamen dan memberitahukan

aturan bermain dalam turnamen.

b) Kegiatan Inti (80 menit)

Eksplorasi

(1) Guru memberikan penjelasan mengenai aturan bermain dalam

turnamen.

(2) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang beberapa contoh operasi

campuran bilangan bulat.

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

(3) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang maksud dan tujuan

diselenggarakan turnamen.

Elaborasi

(1) Mengkondisikan siswa untuk menempatkan diri pada meja

turnamen.

(2) Meminta siswa membagikan lembar kartu permainan (soal), kartu

lembar jawaban, satu kotak kartu nomor dan lembar skor permainan

pada tiap meja turnamen.

(3) Melakukan pembelajaran dengan permainan dan turnamen. Siswa

akan bertanding dengan anggota kelompok lain, di mana setiap meja

turnamen terdiri dari anggota kelompok yang berbeda-beda yang

akan bertanding untuk mengumpulkan skor dari pertanyaan yang ada

dalam kartu soal.

Konfirmasi

(1) Guru mengadakan pembahasan dari materi pertanyaan yang ada di

kartu soal.

(2) Meminta siswa menghitung kartu dan skor mereka kemudian

diakumulasi dengan semua anggota timnya.

(3) Guru meminta lembar skor permainan, setelah itu guru

memindahkan tiap poin turnamen siswa ke lembar rangkuman tim

dan menjumlah seluruh skor anggota tim.

(4) Guru mengevaluasi kegiatan turnamen yang telah dilakukan.

(5) Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru kepada siswa

mengenai kegiatan turnamen yang telah dilakukan.

c) Kegiatan Akhir (15 menit)

(1) Guru membuat kesimpulan materi kartu soal yang sudah dibahas dan

mereview pelaksanaan permainan dalam turnamen.

(2) Mengumumkan skor tiap-tiap kelompok dan memberitahu kelompok

mana yang memenangkan turnamen kemudian memberi

penghargaan pada kelompok dengan skor tertinggi.

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

(3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan tes evaluasi akhir atas

materi yang telah dibahas.

(4) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal uraian dan

meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak saling bekerjasama.

(5) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan tenang.

(6) Guru meminta lembar jawab soal.

(7) Guru menutup pelajaran dengan salam penutup.

c. Observasi Tindakan Siklus kedua

Pengamatan atau observasi di siklus II ini dilakukan dengan teknik dan

pedoman yang sama dengan pengamatan atau observasi pada siklus I,

pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat berlangsungnya

kegiatan pembelajaran Matematika dengan menerapkan metode TGT.

Pengamatan ini difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu

kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar

observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan dokumentasi dengan foto.

Observasi ini digunakan sebagai dasar tahap refleksi siklus II.

Berdasarkan catatan lapangan 3 (lampiran 42, halaman 176-178) dan hasil

observasi proses pembelajaran Matematika siswa pada akhir siklus II (lampiran

39, halaman 169), diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Kedisiplinan siswa sangat baik. Ketika guru memasuki kelas siswa

memberikan salam kepada guru, diikuti kegiatan berdo’a, dan siswa selalu

bersikap sopan kepada guru di dalam kelas.

2) Kesiapan siswa ketika menerima pelajaran dari guru sudah baik, hal ini

terlihat ketika siswa bergegas menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis

sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

cukup tenang karena siswa yang membuat gaduh di dalam kelas dapat di

atasi oleh guru.

3) Keaktifan siswa sangat baik, hal ini terlihat karena setiap siswa aktif

mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan bertanya,

menjawab, dan mengemukakan pendapatnya.

4) Siswa sangat baik dalam mengikuti kegiatan diskusi dan mau mengikuti

jalannya diskusi dan mau bekerja sama dengan teman satu kelompok.

5) Siswa telah melaksanakan diskusi dengan sangat baik, urut, sempurna dan

tepat waktu sesuai dengan petunjuk guru, mau bekerja sama dengan

anggota kelompoknya, dan mau berpartisipasi dalam mengeluarkan

pendapatnya dalam kelompok.

6) Siswa terlihat senang dan nyaman dengan pembelajaran yang dilakukan.

Sehingga, mampu mengikuti pelajaran dengan sangat baik. Siswa telah

paham dengan materi yang diajarkan karena siswa berani bertanya jika ada

materi yang belum jelas.

7) Siswa sangat antusias untuk mengikuti aturan model pembelajaran yang

digunakan oleh guru karena seluruh siswa sudah mengerti aturan model

yang digunakan guru.

8) Siswa sangat terampil dalam memanfaatkan media pembelajaran dalam

mengerjakan tugas dalam kelompok. Telah ada usaha siswa untuk menjadi

kelompok yang paling baik dan ada pembagian tugas dalam kelompok

sehingga tercipta kekompakan dalam kelompok.

9) Siswa mampu mengerjakan soal turnamen sesuai petunjuk guru yaitu

dengan baik, tenang, serius, dan sungguh-sungguh sesuai dengan waktu

yang telah disediakan.

10) Siswa sangat aktif saat pemantapan materi dengan menanyakan materi

yang belum jelas, aktif membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah

berlangsung serta mau merespon tindak lanjut dari guru.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran siswa tersebut, dapat

diidentifikasi bahwa kualitas proses pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri 04

Popongan mendapatkan skor rata-rata sebesar 3,6 dengan kriteria sangat baik.

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Berdasarkan observasi kinerja guru pada siklus II (lampiran 41, halaman

174), diperoleh gambaran kualitas kinerja guru dalam pembelajaran, yaitu

sebagai berikut:

1) Guru sudah mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan sangat baik.

2) Kemampuan guru memberikan apersepsi sudah sangat baik.

3) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah sangat baik.

4) Guru telah menyampaikan materi dengan sangat baik, penjelasan materi

disertai dengan penggunaan alat peraga yang mendukung.

5) Guru sudah baik dalam mengelola kelas.

6) Guru telah mengelola waktu pelajaran dengan sangat baik karena tidak

melampaui batas waktu yang diberikan dan sesuai dengan rencana.

7) Guru telah membimbing kegiatan diskusi dengan sangat baik.

8) Perhatian guru terhadap siswa saat pembelajaran sudah sangat baik.

9) Guru sudah sangat jelas dalam memberikan pengarahan jalannya

turnamen.

10) Kemampuan menutup pelajaran sudah sangat baik.

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus II tersebut, dapat

diidentifikasi bahwa kualitas kinerja guru kelas IV SD Negeri 04 Popongan

mendapatkan skor rata-rata sebesar 3,75 dengan kriteria sangat baik.

Berdasarkan data nilai tes akhir siklus II (lampiran 37, halaman 165),

dapat diidentifikasi bahwa siswa yang mendapatkan nilai KKM 64 ke atas

sebesar 94,74% (36 dari 38 siswa), sedangkan 5,26% siswa lainnya belum

sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini menunjukkan

bahwa keterampilan berhitung siswa terhadap mata pelajaran Matematika telah

mencapai target yang telah ditetapkan. Data frekuensi keterampilan berhitung

operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV pada tes akhir siklus II dapat

dilihat pada Tabel 7 berikut:

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 7. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran Bilangan

Bulat Siswa Kelas IV pada Siklus II

No. Interval Nilai Frekuensi Persentase

1. 91-99 7 18,42 %

2. 82-90 9 23,68 %

3. 73-81 12 31,58 %

4. 64-72 8 21,05 %

5. 55-63 2 5,26 %

Jumlah 38 100 %

Berdasarkan Tabel 7 di atas, data frekuensi peningkatan keterampilan

berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 04

Popongan pada tes akhir siklus II dapat digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik

tersebut dapat dilihat pada Gambar 6 berikut:

frekuensi

15

14

13 31,58%

12

11

10 23,68%

9 21,05%

8 18,42%

7

6

5

4

3 5,26%

2

1

0

55-63 64-72 73-81 82-90 91-99

Interval nilai

Gambar 6. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran

Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir Siklus II

Dengan demikian, diketahui bahwa hasil analisis data terhadap

pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II, secara umum telah menunjukkan

perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin

mantap dan luwes dengan sedikit kekurangan. Keberhasilan ini secara umum

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

karena dipengaruhi aktivitas siswa dalam kelompok semakin baik, sehingga

hasil yang diperoleh dalam pembelajaran menjadi meningkat. Siswa lebih

banyak melakukan aktivitas kelompok dan mampu menyelesaikan soal-soal

latihan dengan cara bekerja sama dalam kelompok, sehingga keterampilan

berhitung operasi campuran bilangan bulat menjadi semakin mantap

sebagaimana hasil yang tercermin dalam tabel-tabel sebelumnya.

Berdasarkan hasil wawancara untuk siswa setelah diterapkannya TGT

(lampiran 46, halaman 183-184) menunjukkan sebagian besar siswa menyukai

pembelajaran dengan metode TGT. Siswa merasa lebih menyenangkan belajar

dengan metode TGT karena mereka dapat belajar sambil bermain dalam

turnamen. Hal tersebut dapat meningkatkan motivasi berprestasi dan partisipasi

siswa dalam pembelajaran. Sedangkan, hasil wawancara untuk guru setelah

diterapkannya TGT (lampiran 45, halaman 181-182) menunjukkan dengan

adanya turnamen dapat lebih meningkatkan keterampilan berhitung siswa pada

materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Turnamen juga berfungsi

sebagai review materi pelajaran. Pada siklus pertama, masih ada siswa yang

protes masalah pembagian kelompok namun pada siklus kedua setelah mereka

tahu dan paham maksud pembagian kelompok dengan anggota yang berbeda

kemampuan akademisnya mereka merasa pembagian kelompok itu lebih

efektif bagi siswa yang kemampuan akademisnya kurang, sehingga mereka

dapat bertanya pada siswa yang lebih pandai saat tidak mengerti materi yang

sedang dipelajari.

e. Refleksi Tindakan Siklus kedua

Hasil observasi siklus II yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa

penerapan metode Team-Games-Tournament (TGT) mampu meningkatkan

motivasi berprestasi siswa, sehingga partisipasi aktif siswa dalam mengikuti

pembelajaran juga meningkat. Partisipasi aktif siswa dalam mengikuti

pembelajaran membuat siswa lebih mudah menerima dan memahami materi

yang diberikan oleh guru sehingga akhirnya berdampak pada peningkatan

keterampilan berhitung Matematika siswa. Hal ini ditunjukkan dengan

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

meningkatnya nilai rata-rata kelas menjadi 80,92. Jumlah siswa yang

mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 36

siswa dari jumlah keseluruhan 38 siswa. Berdasarkan hasil observasi dan

interpretasi tindakan pada siklus kedua, peneliti melakukan analisis sebagai

berikut:

1) Kelemahan guru dalam siklus kedua ini adalah:

Guru kurang merata dalam pengawasan meja turnamen. Hal tersebut

dikarenakan kondisi kelas yang sempit menyebabkan penataan meja

sewaktu pelaksanaan turnamen kurang baik, sehingga guru kurang dapat

bergerak leluasa berkeliling ke setiap meja.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu masih ada

siswa yang gaduh ketika pembelajaran berlangsung.

Dari segi hasil belajar, siswa yang mendapatkan nilai 64 ke atas, sudah

mencapai 94,74 %, yakni 36 siswa dari jumlah 38 siswa yang dinyatakan sudah

mencapai ketuntasan hasil belajar. Namun, ada 2 siswa (5,26 % dari jumlah

siswa) yang belum mencapai KKM. Nilai rata-rata kelas mengalami kenaikan.

Dari hasil perhitungan, nilai rata-rata kelas sebesar 80,92. Nilai ini sudah di

atas nilai standar. Sehingga, dianggap pembelajaran sudah mencapai titik

ketuntasan dan terbukti bahwa terjadi peningkatan keterampilan berhitung mata

pelajaran Matematika dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Team-

Games-Tournament (TGT) pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan,

kabupaten Karanganyar.

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan

analisis yang telah dilakukan adalah:

1) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif

sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2) Guru harus lebih kreatif dalam mengorganisasikan aktivitas pembelajaran

agar pembelajaran berjalan dengan lancar.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II terjadi

peningkatan keterampilan berhitung mata pelajaran Matematika dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada siswa

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

kelas IV SD Negeri 04 Popongan, dari siklus I ke siklus berikutnya. Dapat

dinyatakan, siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan berpartisipasi

aktif dalam pembelajaran akan lebih berprestasi bila dibandingkan dengan

siswa yang motivasi berprestasinya rendah dan tidak berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran.

D. PEMBAHASAN

Bertolak dari hasil observasi dan analisis data yang ada, dapat diketahui

ada peningkatan keterampilan berhitung pada pembelajaran Matematika materi

operasi campuran bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan,

kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011. Peningkatan keterampilan

berhitung siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan dalam penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 8 berikut:

Tabel 8. Rekap Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi Campuran

Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan

No. Kriteria Tes Awal Siklus I Siklus II Keterangan

1. Jumlah siswa yang

mendapat nilai ≥64 11 siswa 27 siswa 36 siswa

Ada

peningkatan

2.

Persentase siswa

yang mendapat

nilai ≥64

28,95 % 71,05 % 94,74 % Ada

peningkatan

3. Nilai rata-rata

kelas 43,16 73,95 80,92

Ada

peningkatan

Berdasarkan Tabel 8 di atas, rekap peningkatan keterampilan berhitung

operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan dapat

digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik tersebut dapat dilihat pada Gambar 7

berikut:

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

100 94,74%

80,92

80 71,05% 73,95

60

43,16

40 36

27 28,95%

20 11

0

Jumlah Siswa Tuntas Persentase Ketuntasan Nilai Rata-rata Kelas

Keterangan: = Tes Awal = Siklus I = Siklus II

Gambar 7. Grafik Rekap Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi Campuran

Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan

Dari data peningkatan keterampilan berhitung operasi campuran bilangan

bulat siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan pada tes awal, tes akhir siklus I dan

tes akhir siklus II dapat disimpulkan bahwa :

1. Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 64 pada tes awal sebanyak 11 siswa, pada

tes akhir siklus I menjadi 27 siswa, kemudian pada tes akhir siklus II

meningkat menjadi 36 siswa.

2. Persentase jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 64 pada tes awal sebanyak

28,95 %, pada tes akhir siklus I sejumlah 71,05 %, kemudian meningkat pada

tes akhir siklus II menjadi 94,74 %.

3. Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 43,16,

tes akhir siklus I sebesar 73,95, dan pada tes akhir siklus II sebesar 80,92.

Dengan demikian, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada Siklus

I dan Siklus II pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat

memperlihatkan adanya peningkatan keterampilan berhitung siswa kelas IV SD

Negeri 04 Popongan, kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011, karena

secara umum nilai rata-rata kelas maupun presentase siswa yang mendapat nilai ≥

64 sudah mencapai target ketuntasan sebesar 75 %.

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, setelah dievaluasi dan

dianalisis dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada pembelajaran Matematika secara

optimal dapat meningkatkan keterampilan berhitung Matematika siswa kelas IV

SD Negeri 04 Popongan, kabupaten Karanganyar. Peningkatan tersebut dapat

dibuktikan dengan meningkatnya nilai keterampilan berhitung pada setiap

siklusnya, yaitu nilai rata-rata kelas pada siklus I telah mengalami peningkatan,

yaitu yang pada tes awal baru mencapai rata-rata kelas sebesar 43,16 dengan

ketuntasan kelas hanya mencapai 28,95% (11 dari 38 siswa), pada siklus I rata-

rata kelas menjadi 73,95 dengan ketuntasan kelas baru mencapai 71,05% (27 dari

38 siswa). Data hasil nilai siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan kelas belum

mencapai target yaitu 75% dari jumlah siswa. Sedangkan, pada siklus II nilai rata-

rata kelas meningkat menjadi 80,92 dengan ketuntasan kelas sebesar 94,74% (36

dari 38 siswa), sedangkan 5,26% siswa lainnya belum sempurna dalam

menyelesaikan soal yang diberikan guru. Namun, pada siklus II ini menunjukkan

bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal sekolah

sebesar 75%.

Semua siswa menunjukkan adanya peningkatan sikap antusiasme mereka

karena merasa lebih santai, menikmati dan lebih percaya diri dalam mengikuti

pelajaran Matematika dari pada sebelumnya. Siswa terlihat lebih aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran di kelas baik dalam diskusi kelompok maupun

pada saat turnamen berlangsung. Dengan adanya kenaikan dan ketercapaian yang

melebihi target, maka peneliti telah berhasil mengupayakan peningkatan

keterampilan berhitung Matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Team-Games-Tournament (TGT).

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik

implikasi teoretis maupun implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini terbukti secara empirik, kegiatan

pembelajaran Matematika pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan keterampilan berhitung Matematika siswa dilihat dari segi

keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan menghasilkan hasil belajar

yang lebih baik yang dapat dilihat dari penilaian kualitas proses pembelajaran

dan penilaian kualitas hasil belajar yang mencakup aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik siswa. Hal ini disebabkan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT selalu menekankan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, baik

ketika menjawab pertanyaan guru, bekerja sama dalam tim maupun pada saat

mengikuti turnamen akademik.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang

saling berkaitan satu sama lain. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru

maupun siswa. Faktor dari pihak guru antara lain dalam mengembangkan dan

menjelaskan suatu materi, kemampuan guru dalam mengembangkan strategi

dan model serta metode pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola

kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, serta kemampuan guru dalam

meningkatkan minat dan semangat siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran. Sedangkan faktor yang berasal dari siswa antara lain minat,

antusias belajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dapat meningkatkan

keterampilan berhitung Matematika siswa. Hal ini dapat digunakan sebagai

pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran ini dalam

kegiatan pembelajaran sehari-hari yang disesuaikan pula dengan materi

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

pembelajaran. Pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi

terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan

kualitas baik proses maupun hasil dari pembelajaran Matematika. Untuk

meningkatkan keterampilan berhitung siswa, guru dapat menerapkan berbagai

model dan metode pembelajaran yang baru, inovatif dan menyenangkan yang

dapat memacu siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan

menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan

pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus

meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya.

b. Guru lebih mempersiapkan diri sebelum proses belajar mengajar, tidak

hanya perangkat pembelajarannya, tapi juga materi dan variasi cara

mengajar agar dapat menumbuhkan ketertarikan belajar siswa sehingga

siswa lebih berpartisipasi aktif mengikuti pembelajaran.

c. Guru lebih kreatif dan selektif dalam memilih model pembelajaran yang

inovatif dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Model pembelajaran

yang bervariasi akan memunculkan ketertarikan dan rasa ingin tahu siswa

sehingga dapat meningkatkan keterampilan berhitung dalam Matematika

siswa.

d. Guru mampu mengkaji permasalahan yang timbul saat proses pembelajaran

berlangsung sehingga kualitas pembelajaran yang baik dapat tercapai dan

berdampak positif pada peningkatan keterampilan berhitung dalam

Matematika siswa.

e. Kerja sama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan

sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif dan siswa dapat

lebih mudah memahami materi pembelajaran.

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

2. Bagi Siswa

a. Siswa lebih meningkatkan kemampuan berdiskusi serta bersosialisasi dan

saling membantu dengan siswa lain yang membutuhkan bantuan untuk

mempelajari dan memahami materi yang telah diberikan oleh guru.

b. Penerapan metode Team-Game-Tournament (TGT), dimanfaatkan dengan

baik oleh para siswa untuk bekerja sama dalam satu kelompok untuk

memecahkan masalah dan saling mengajari satu sama lain. Selain itu, siswa

juga harus meningkatkan tanggung jawab kelompok saat diskusi kelompok

dan turnamen.

c. Bagi siswa yang mempunyai kemampuan lebih dari siswa lain selalu

mengkomunikasikan atau menularkan pengetahuan dan pemahaman yang

dimiliki kepada siswa lain.

d. Bagi anggota kelompok yang merasa kurang paham terhadap materi harus

selalu aktif bertanya kepada siswa yang lain atau kepada guru.

e. Hendaknya dapat bekerja sama dalam arti yang positif, baik dengan guru

maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi Peneliti

a. Peneliti sebagai calon guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran

yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan kondisi

yang diinginkan siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan.

b. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat menerapkan penelitian yang sejenis

dengan penyempurnaan dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik dan optimal.

4. Bagi Sekolah

a. Sekolah perlu meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada guru agar

keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas tercapai.

b. Sekolah perlu membuka diri dan bekerja sama dengan lembaga pendidikan

maupun instansi lain untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di

kelas.

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

DAFTAR PUSTAKA

Anton M. Moeliono. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

David, Glover. 2007. Seri Apa dan Bagaimana Matematika A-Z Matematika

dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Bandung: Grafindo Media

Pratama.

DeVries, David. 1974. Teams-Games-Tournament in the Social Studies

Classroom: Effects on Academic Achievement, Student Attitudes,

Cognitive Beliefs, and Classroom Climate. Report Number 173. (Dalam

http:// www.eric.ed.gov. Di akses tanggal 3 Januari 2011).

DeVries, David & Burma Hulten. 1976. Team Competition anf Group Practice:

Effect on Student Achievement and Attitudes. Report No 212.

Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

E. Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Feng Feng Ke, Barbara Grabowski. 2007. British Journal of Educational

Technology Vol. 38 No. 2 2007 249-259. Gameplaying for Math

Learning: Cooperative or Not ? USA

Harold Hartzler, H. 1949. “The Meaning of Mathematics”. The Journal of

American Scientific Affilitation. 1,6.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

http://www.cimt,plymouth.ac.uk/ journal/ morgan.pdf, diakses 1 Januari 2011

http://aksay.multiply.com/journal/item/20/, diakses tanggal 2 Januari 2011.

http://saifulmmuttaqin.blogspot.com/2010/03/pembelajaran-ketrampilan.html,

diakses tanggal 2 Januari 2011.

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

http://www.eric.ed.gov, diakses tanggal 2 Januari 2011.

http://nadhirin.blogspot.com/2011/01/metode-pembelajaran-efektif.html, diakses

tanggal 2 Januari 2011.

http://indonesiatera.com/belajar-berhitung-dengan-aritmagic.html, diakses tanggal

3 Januari 2011

http://puskus.net/download/2011/01/09/, diakses tanggal 3 Januari 2011.

http:// nucleussmart.blogspot.com, diakses tanggal 3 Januari 2011.

http://malhikdua.sch.id/komunitas-dan-kegiatn/pkl.html, diakses tanggal 3 Januari

2011.

http//www.iphinkod.co.cc/2009/04/keterampilan-berbahasaindoensia.html,

diakses tanggal 3 Januari 2011.

http://gozalionline.blogspot.com.html, diakses tanggal 4 Januari 2011.

http://www.proquest.com.pqdweb.html, diakses tanggal 4 Januari 2011

www.maa.org/saum/maanotes49/140.html, diakses tanggal 4 Januari 2011.

Isjoni. 2010. Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: CV. Alfabeta.

Lexy J. Moleong. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Naila Maulida. 2010. Meningkatkan Keterampilan Menghitung Bilangan

Pecahan melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Negeri Cangkringan, kecamatan Banyudono, kabupaten Boyolali, Tahun

Pelajaran 2009/2010. Surakarta: UNS Surakarta.

Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Rochiati Wiriaatmaja. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Roiatul Amri. 2010. Peningkatan Kemampuan Memahami Peristiwa Proklamasi

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada Siswa

Kelas V SDN Grajegan 01, Tawangsari, Sukoharjo, Tahun Ajaran

2009/2010. Surakarta: UNS Surakarta.

Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya

Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.

Bandung: Nusa Media.

Sri Wahyuni. 2004. Studi Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran

Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournament) Melalui Media

Komputer pada Materi Rumus Kimia dan Tatanama ditinjau dari

Prestasi Belajar Siswa Kelas I Semester I SMA Negeri I Kebakkramat

Tahun Pelajaran 2003/2004. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Sri Wahyuni. 2009. Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan

dengan Metode Struktur Analitik Sintetik pada Siswa Kelas I SD Negeri

Joglo No.76 Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Pelajaran

2007/2008. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

St.Y Slamet dan Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif.

Surakarta: UNS Press.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Sulis. 2007. Studi Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan

Berhitung, Sumber Bahan Ajar Dan Suasana Kelas Di SLTP Negeri 1

Ngrompol Sragen. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: UMS Surakarta.

Undang-undang No.20 tahun 2003

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Lampiran 1: Rincian Jadwal Penelitian

RINCIAN JADWAL PENELITIAN

No. Jenis

Kegiatan

Bulan

Desember Januari Februari Maret April Mei

1. Penyusunan

dan

Pengajuan

Proposal

x x x x

2. Mengurus

izin

penelitian

x x x

3. Pelaksanaan

Penelitian x x x

4. Analisis Data x x

5. Penyusunan

Laporan x x x x x x x x x x

6. Pelaksanaan

Ujian Skripsi x

7. Revisi x x

8. Pengesahan x x

9. Pengiriman x x

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Lampiran 2: Hasil Wawancara untuk Guru Sebelum Penerapan TGT

HASIL WAWANCARA GURU SEBELUM DITERAPKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT)

Nama Guru : Anik Aryanti, S. SPd.SD

Waktu wawancara : Selasa, 11 Januari 2011 (10.00-11.00)

No. Pertanyaan Ringkasan Jawaban

1.

Pelajaran apa yang siswa kelas IV selalu

mendapat nilai jelek?

Matematika

2.

Apakah penyebab siswa mendapat nilai

jelek?

Kurangnya ketertarikan siswa

pada pelajaran Matematika

3.

Pada pelajaran Matematika, materi apa yang

tahun-tahun lalu nilainya terendah?

Operasi campuran bilangan

bulat

4.

Apa kesulitan yang dialami siswa dalam

materi tersebut?

Keterampilan dalam berhitung

5.

Model pembelajaran seperti apakah yang

dipergunakan oleh guru?

Konvensional

6. Apakah ada penggunaan media

pembelajaran?

Tidak ada

Kesimpulan:

Penggunaan model pembelajaran konvensional, kurangna variasi dalam

mengajar, tidak ada penggunaan media berdampak pada kurangna keaktifan

dan minat siswa terhadap Matematika ang akhirnya mengakibatkan rendahnya

keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa.

Narasumber

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Pewawancara

Fitria Purnamasari

NIM. K7107036

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Lampiran 3: Daftar Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan Tahun Pelajaran

2010/2011

Nomor Nama Siswa L/P

Urut Induk

1. 1311 Astri Widowati P

2. 1349 Ari Yunianto L

3. 1353 Adhi Prasetyo L

4. 1354 Ari Adhi L

5. 1359 Fitri Kristiyanti P

6. 1367 Mak’ruf Dwi S L

7. 1369 Muh. Choirul L

8. 1370 Novida Luluk M. P

9. 1381 Sidik Febrianto L

10. 1386 Yoga Kurniawan L

11. 1387 Adenia Nindi S. P

12. 1388 Adinda Putri A. P

13. 1389 Anik Azizah P

14. 1390 Eko Sukoco L

15. 1391 Elvira Cahya A. P

16. 1393 Iin Wulandari P

17. 1394 Khoiril Hidayat R L

18. 1395 Mita Nurdyah N. P

19. 1396 Muh. Fajar L

20. 1397 Muh. Nur Arifin L

21. 1398 Muh. Ridwan L

22. 1399 Muh. Yusuf L

23. 1400 Nata Fitriani P

24. 1401 Oktavia Eka P. P

25. 1402 Prihantoro Fandi S. L

26. 1403 Puput Tri Cahyo L

27. 1404 Putut Wijanarko L

28. 1405 Rafli Widya K. L

29. 1407 Risal Kahfi N. C. L

30. 1408 Rochmad Nur F. L

31. 1409 Susan Hasna C P

32. 1410 Tata Nur Raza L

33. 1411 Tri Hartono L

34. 1412 Wahyu Dwi M. L

35. 1413 Yesyka Reza A. P

36. 1453 Bayu Sholeh R. L

37. 1486 Yustisiawan Candra L

38. 1488 Suci Mia H. P

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Lampiran 4: Kisi-kisi Soal Tes Awal Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

KISI-KISI SOAL TES AWAL OPERASI HITUNG CAMPURAN

BILANGAN BULAT DENGAN METODE TEAM-GAMES-TOURNAMENT

(TGT)

Variabel Sub

Variabel Indikator Deskriptor Parameter No. Item

Soal operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

dengan

metodeTGT

Soal

operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

Melakukan

pengerjaan

operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

Pengerjaan

operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

Mengoperasikan

operasi hitung

campuran bilangan

bulat

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9,

10, 11, 12,

13, 14, 15,

16, 17, 18,

19, 20

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Lampiran 5: Soal Tes Awal

Nama :

Kelas :

SOAL TES AWAL

1. -3 + 5 - 6 = ……………

2. 5 + 7 – (-2) = ………….

3. 8 – 3 + (-6) = ………….

4. 7 + (-2) – 4 = ………….

5. 9 – (-3) + 5 = ………….

6. 5 + 6 + (-7) = ………….

7. 3 + (-4) – 8 = ………….

8. 12 – (-5) + 6 = …………

9. 10 + (-4) – (-3) = ……….

10. 6 – 7 + (-10) = …………...

11. 11 + (-5) – 6 = …………..

12. 14 – (-4) + 8 = ………….

13. 12 – (-2) + (-5) = ……….

14. (-6) + (-5) – (-10) = ……….

15. 7 + (-6) – 9 = ………..

16. 16 – (-9) + 11 = ………..

17. 13 + (-7) – (-6) = …………

18. 14 - (-8) + 5 = …………

19. 19 – (-4) + (-3) = ………….

20. (-5) – (8) + (-4) = …………

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Lampiran 6: Kunci Jawaban Soal Tes Awal

KUNCI JAWABAN SOAL TES AWAL

1. -4

2. 14

3. -1

4. 1

5. 17

6. 4

7. -9

8. 23

9. 9

10. -11

11. 0

12. 26

13. 9

14. -1

15. -8

16. 36

17. 12

18. 27

19. 20

20. -17

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Lampiran 7: Data Nilai Tes Awal Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan

Nomor Nilai Tuntas / Tidak Tuntas

1. 1311 20 Tidak Tuntas

2. 1349 30 Tidak Tuntas

3. 1353 25 Tidak Tuntas

4. 1354 5 Tidak Tuntas

5. 1359 5 Tidak Tuntas

6. 1367 10 Tidak Tuntas

7. 1369 0 Tidak Tuntas

8. 1370 35 Tidak Tuntas

9. 1381 45 Tidak Tuntas

10. 1386 25 Tidak Tuntas

11. 1387 35 Tidak Tuntas

12. 1388 90 Tuntas

13. 1389 60 Tidak Tuntas

14. 1390 75 Tuntas

15. 1391 60 Tidak Tuntas

16. 1393 65 Tuntas

17. 1394 85 Tuntas

18. 1395 90 Tuntas

19. 1396 20 Tidak Tuntas

20. 1397 60 Tidak Tuntas

21. 1398 80 Tuntas

22. 1399 60 Tidak Tuntas

23. 1400 5 Tidak Tuntas

24. 1401 65 Tuntas

25. 1402 30 Tidak Tuntas

26. 1403 80 Tuntas

27. 1404 60 Tidak Tuntas

28. 1405 20 Tidak Tuntas

29. 1407 55 Tidak Tuntas

30. 1408 75 Tuntas

31. 1409 70 Tuntas

32. 1410 10 Tidak Tuntas

33. 1411 35 Tidak Tuntas

34. 1412 95 Tuntas

35. 1413 10 Tidak Tuntas

36. 1453 15 Tidak Tuntas

37. 1486 5 Tidak Tuntas

38. 1488 30 Tidak Tuntas

Jumlah 1640

Rata-rata 43,16

Persentase Keberhasilan 28,95%

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Lampiran 8: Catatan Lapangan I

CATATAN LAPANGAN I

Hari/Tanggal : Selasa, 11 Januari 2011

Waktu : 07.30 – 09.00 WIB

Data Kelas : Kelas IV SD Negeri 04 Popongan

Model Pembelajaran : Konvensional

Kegiatan : Observasi awal

Jumlah Siswa : 38 siswa

Deskripsi :

Pada awal pembelajaran, guru memulai pelajaran dengan mengabsen satu

persatu siswa. Bagi siswa yang sudah dipanggil tetapi belum hadir di dalam kelas,

dianggap tidak mengikuti pelajaran. Kegiatan rutin ini dilakukan untuk

menegakkan disiplin pada diri siswa. Guru menjelaskan tentang maksud

kedatangan peneliti dan mempersilahkan peneliti untuk duduk di belakang

mengawasi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Guru menjelaskan

materi dan siswa diminta untuk memperhatikan materi yang disampaikan serta

menyampaikan pendapat atau mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang

kurang jelas. Pada saat guru menjelaskan materi dengan metode ceramah, siswa

memperhatikan pada saat awal pembelajaran saja. Hanya berselang kurang dari

setengah jam, siswa mulai tidak memperhatikan materi yang diajarkan. Siswa

terlihat bosan dan mengantuk. Guru mengatasi hal tersebut dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang tidak memperhatikan dengan harapan

siswa dapat fokus kembali ke materi. Hanya beberapa siswa yang terlihat aktif

dalam menanggapi penjelasan atau pun pertanyaan dari guru, sebagian siswa yang

lain memperhatikan, namun saat diberi pertanyaan hanya diam saja dan sebagian

besar siswa lainnya terlihat mengantuk. Di akhir pertemuan, guru membuat

rangkuman atau penjelasan singkat mengenai materi yang telah dijelaskan. Guru

mengulang dan menjelaskan secara detail materi yang masih dianggap sulit untuk

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

dipahami siswa. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

penutup.

Refleksi :

Proses belajar mengajar berjalan dengan baik, meskipun terdapat beberapa

kekurangan di dalamnya yang harus diperbaiki. Misalnya, dalam kegiatan awal

pembelajaran guru terlalu tergesa-gesa untuk segera menyampaikan materi dan

kurang memperhatikan situasi dan kondisi siswa. Hal ini dilakukan guru karena

berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahwa apabila guru menunggu sampai

anak benar-benar siap, maka waktu yang tersedia pasti akan habis dengan sia-sia

(siswa kurang dapat mempergunakan waktu sebaik mungkin). Siswa mudah bosan

karena guru terlalu mendominasi proses pembelajaran. Siswa juga cepat merasa

jenuh ketika pembelajaran karena metode guru dalam menjelaskan pelajaran

sangat monoton dan alur dari penjelasan sulit untuk diterima oleh para siswa. Para

siswa pun tidak ada yang mencatat dari penjelasan guru, karena selain bingung

dengan yang disampaikan guru, siswa juga belum belajar sebelumnya karena tidak

diberi kisi-kisi (materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang).

Meskipun siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan, namun konsentrasi

siswa tidak tertuju pada apa yang sedang disampaikan guru. Mereka mau

memperhatikan karena mereka beranggapan bahwa jika tidak memperhatikan

maka akan ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan. Jadi, mereka

memperhatikan bukan karena mereka ingin tahu tetapi karena rasa was-was.

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Lampiran 9: Silabus

SILABUS

Sekolah : SD dan MI

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)

Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (4 x pertemuan)

Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

Pembelajaran Indikator

Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Siklus I

5.4.Melakukan

operasi

hitung

campuran.

Operasi Hitung

Campuran

Bilangan Bulat

Produk

5.4.1 Melakukan

operasi hitung

campuran dalam

garis bilangan.

5.4.2 Memecahkan

masalah sehari-hari

a. Melakukan

operasi hitung

campuran dalam

garis bilangan.

b. Memecahkan

masalah sehari-

hari yang

Tes

Tertulis

8 jam

pelajaran

(4 x

pertemuan)

1. Buku ajar siswaSD

k

e

l

a

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

yang melibatkan

perhitungan

bilangan bulat.

Proses

5.4.3 Menggambar

secara sederhana

operasi hitung

campuran bilangan

bulat dalam garis

bilangan.

Psikomotor

5.4.4 Menggambar

berbagai contoh

operasi hitung

campuran bilangan

bulat dalam garis

bilangan.

Ketrampilan Sosial

5.4.5 Mengajukan

pertanyaan dan

pendapat serta

melibatkan

perhitungan

bilangan bulat.

c. Menggambar

secara sederhana

operasi hitung

campuran

bilangan bulat

dalam garis

bilangan.

d. Menggambar

berbagai contoh

operasi hitung

campuran

bilangan bulat

dalam garis

bilangan.

s

I

V

.

2. BSE Matematika

SD Kelas IV.

3. LKS 1: Hitung

Campuran disertai

kunci jawaban.

4. LKS 2: Hitung

Bilangan Bulat

dalam Kehidupan

Sehari-hari disertai

kunci jawaban.

5. LP 1 : Hitung

Campuran disertai

kunci jawaban.

6. LP 2 : Hitung

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

merespos

pertanyaan dan

pendapat.

5.4.6 Bekerja sama

dalam kelompok

dan melatih

kekompakan.

e. Mengajukan

pertanyaan dan

pendapat serta

merespos

pertanyaan dan

pendapat dalam

diskusi.

Bilangan Bulat

dalam Kehidupan

Sehari-hari disertai

kunci jawaban.

7. Lembar Pengamatan

Proses Pembelajaran

Siswa.

8. Lembar Pengamatan

Kinerja Guru dalam

Pembelajaran.

Siklus II

5.4.Melakukan

operasi

hitung

campuran.

Operasi Hitung

Campuran

Bilangan Bulat

5.4.1. Melakukan

operasi hitung

campuran dalam

nomograf.

5.4.2. Memecahkan

masalah sehari-hari

yang melibatkan

a. Melakukan

operasi hitung

campuran dalam

nomograf.

b. Memecahkan

masalah sehari-

hari yang

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

perhitungan

bilangan bulat.

5.4.3 Menggambar

secara sederhana

operasi hitung

campuran bilangan

bulat dalam

nomograf.

melibatkan

perhitungan

bilangan bulat.

c. Menggambar

secara sederhana

operasi hitung

campuran

bilangan bulat

dalam nomograf.

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Lampiran 10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

( Model Team-Games-Tournament/ TGT )

SIKLUS 1

Sekolah : SD dan MI

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2x pertemuan )

Hari / Tanggal : 1. Selasa, 18 Januari 2011

2. Rabu, 19 Januari 2011

I. Standar Kompetensi

5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.

II. Kompetensi Dasar

5.4. Melakukan operasi hitung campuran.

III. Indikator

Kognitif

Produk

5.4.1 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perhitungan bilangan

bulat.

Proses

5.4.2 Melakukan operasi hitung campuran melalui garis bilangan.

Afektif

Perilaku Berkarakter

5.4.4 Kejujuran, tepat waktu, teliti atau cermat, dan bertanggungjawab.

Keterampilan Sosial

5.4.5 Bertanya, berani berpendapat, dan bekerja sama.

Psikomotor

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

5.4.5 Menggambar berbagai contoh operasi hitung campuran bilangan bulat

dalam garis bilangan.

IV. Tujuan Pembelajaran

Kognitif

Produk

5.4.1 Melalui pemberian tugas, siswa dapat memecahkan masalah sehari-

hari yang melibatkan perhitungan bilangan bulat.

Proses

5.4.2 Melalui diskusi kelompok, siswa dapat melakukan operasi hitung

campuran bilangan bulat dalam garis bilangan.

Afektif

Perilaku Berkarakter

5.4.3 Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa dinilai membuat

kemajuan dalam menunjukan karakter kejujuran, tepat waktu, teliti atau

cermat, dan bertanggungjawab.

Keterampilan Sosial

5.4.4 Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa dinilai membuat

kemajuan dalam menunjukkan keterampilan bertanya, berani

berpendapat, dan bekerja sama

Psikomotor

5.4.5 Melalui pemberian tugas, siswa dapat menggambar berbagai contoh

operasi hitung campuran bilangan bulat dalam garis bilangan.

V. Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran selesai, secara bertahap siswa diharapkan dapat

menerapkan pemecahan masalah menggunakan operasi hitung campuran

bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.

VI. Materi Pembelajaran

A. Operasi hitung campuran bilangan bulat

B. Operasi hitung bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari

VII. Sumber belajar, Media, Model, dan Metode Pembelajaran

A. Sumber belajar

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

1. Buku ajar siswa Matematika SD kelas IV.

2. BSE Matematika SD Kelas IV.

3. LKS 1: Hitung Campuran disertai kunci jawaban.

4. LKS 2: Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari disertai

kunci jawaban.

5. LP 1: Hitung Campuran disertai kunci jawaban.

6. LP 2: Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari disertai

kunci jawaban.

B. Media Pembelajaran

Garis bilangan model “mobil”

C. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT)

D. Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah

2. Metode Tanya Jawab

3. Metode Diskusi Kelompok

4. Metode Pemberian Tugas

5. Metode Team-Games-Turnament (TGT)

VIII. Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama (2x35 menit)

A. Pendahuluan (± 10 menit)

1. Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan

siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.

2. Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

3. Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan

guru.

4. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang beberapa contoh operasi

campuran bilangan bulat.

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

5. Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan

B. Inti (± 50 menit)

Eksplorasi

1. Guru menjelaskan materi mempergunakan media garis bilangan

model “mobil”.

2. Menggali pengetahuan awal dari siswa dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan materi operasi campuran bilangan bulat

mempergunakan media garis bilangan model “mobil”.

3. Siswa menyelesaikan soal operasi hitung campuran bilangan bulat

mempergunakan media garis bilangan model “mobil”.

Elaborasi

1. Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda kemampuan

akademiknya.

2. Guru menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus dilakukan

secara bersama-sama.

3. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi tentang operasi

hitung campuran bilangan bulat. Siswa mengerjakan melalui diskusi

dengan anggota kelompoknya agar terjadi interaksi dalam kelompok

tersebut dan siswa yang pandai mengajari temannya yang belum

mengerti.

4. Guru berusaha membangkitkan kesadaran dan memotivasi siswa

untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan dalam hal ini guru

memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami

kesulitan.

5. Siswa mencermati pertanyaan-pertanyaan dalam LKS yang

diberikan guru dan dapat bertanya apabila mengalami kesulitan yang

dihadapinya dalam mengerjakan tugas tersebut.

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

6. Selesai mengerjakan tugas diskusi, perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan ditanggapi

oleh kelompok lain.

Konfirmasi

1. Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi.

2. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru tentang operasi

campuran bilangan bulat.

c) Kegiatan Akhir (10 menit)

1. Membuat kesimpulan materi yang telah disampaikan.

2. Menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya

akan diadakan turnamen antaranggota kelompok tentang operasi

hitung campuran bilangan bulat.

3. Menutup pelajaran dengan salam penutup.

Pertemuan Kedua

A. Kegiatan Awal (± 10 menit)

1. Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan

siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.

2. Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

3. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam

pembelajaran yaitu pelaksanaan turnamen dan memberitahukan

aturan bermain dalam turnamen.

B. Kegiatan Inti (± 80 menit)

Eksplorasi

1. Guru memberikan penjelasan mengenai aturan bermain dalam

turnamen.

2. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi operasi campuran

bilangan bulat.

3. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang maksud dan tujuan

diselenggarakan turnamen.

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Elaborasi

1. Mengkondisikan siswa untuk menempatkan diri pada meja

turnamen.

2. Meminta siswa membagikan lembar kartu permainan (soal), kartu

lembar jawaban, satu kotak kartu nomor dan lembar skor permainan

pada tiap meja turnamen.

3. Melakukan pembelajaran dengan permainan dan turnamen. Siswa

akan bertanding dengan anggota kelompok lain, di mana setiap meja

turnamen terdiri dari anggota kelompok yang berbeda-beda yang

akan bertanding untuk mengumpulkan skor dari pertanyaan yang ada

dalam kartu soal.

Konfirmasi

1. Guru mengadakan pembahasan dari materi pertanyaan yang ada di

kartu soal.

2. Meminta siswa menghitung kartu dan skor mereka kemudian

diakumulasi dengan semua anggota timnya.

3. Guru meminta lembar skor permainan, setelah itu guru memindahkan

tiap poin turnamen siswa ke lembar rangkuman tim dan menjumlah

seluruh skor anggota tim.

4. Guru mengevaluasi kegiatan turnamen yang telah dilakukan.

5. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru kepada siswa

mengenai kegiatan turnamen yang telah dilakukan.

C. Kegiatan Akhir (15 menit)

1. Guru membuat kesimpulan materi kartu soal yang sudah dibahas.

2. Mengumumkan skor tiap-tiap kelompok dan memberitahu kelompok

mana yang memenangkan turnamen kemudian memberi penghargaan

pada kelompok dengan skor tertinggi.

3. Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal uraian dan

meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak saling bekerja sama.

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

4. Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan tenang.

5. Guru meminta lembar jawab soal.

6. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup.

IX. Penilaian

1. Tertulis, penilaian tertulis dapat dilakukan dengan Lembar Penilaian

1: Hitung Campuran dan Lembar Penilaian 2: Hitung Bilangan

Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari yang dilengkapi Kunci Lembar

Penilaian 1: Hitung Campuran dan Kunci Lembar Penilaian 2:

Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari.

2. Penilaian sikap, dilakukan dengan menggunakan Lembar Pengamatan

Proses Pembelajaran Siswa.

Guru Kelas IV

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Karanganyar, 12 Januari 2010

Peneliti

Fitria Purnamasari

NIM. K7107036

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Mardiyatmoko, S. Pd

NIP. 19640325 198702 1 003

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Lampiran 11: Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I

Nama (kelompok) : Kelas : Tanggal :

LKS 1 : Hitung Campuran

Isilah titik-titik di bawah ini !

1. (-4) + 6 -3 = ………….

?

-4

6

3

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Jadi, (-4) + 6 -3 = ………….

2. ….. + ( -2 ) - …… = -1 ?

-1 -2

?

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Jadi, ….. + ( -2 ) - …… = -1

3. ( ….. ) + 8 – 2 = ……..

?

?

2

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Jadi, ( ….. ) + 8 – 2 = ……..

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Gambarkan langkah pengerjaannya dalam garis bilangan!

4. 3 + (-9) – 7 = ………….

5. 6 – (-5) + ( -4) = ………….

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Nama (kelompok) : Kelas : Tanggal :

LKS 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari

Jawablah dengan tepat !

1. Andi berada 4 meter di atas

pohon, kemudian ia turun 2

meter. Berapa ketinggian

Andi sekarang ?

2. Sebuah pesawat dengan

ketinggian 6.000 meter,

kemudian turun 2.550

meter. Berapa ketinggian

pesawat sekarang?

3. Sebuah kapal selam berada

250 meter di bawah

permukaan laut, kemudian

naik 115 meter. Berapa

meter posisi kapal selam

dari permukaan laut

sekarang?

4. Suhu udara di daerah

kutub adalah -32 ºC,

sedangkan suhu udara di

daerah panas adalah 40

ºC. Berapa selisih suhu

udara kedua tempat

tersebut?

5. Pak Ahmad meminjam

uang di bank sebesar Rp

200.000,00, kemudian ia

meminjam lagi sebesar Rp

125.000,00. Berapa

pinjaman Pak Ahmad ke

bank tersebut?

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Lampiran 12: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I

KUNCI JAWABAN

LKS 1 : Hitung Campuran

1. (-4) + 6 -3 = ……-1…….

-1

-4

6

3

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Jadi, (-4) + 6 -3 = ……-1…….

2. …5.. + ( -2 ) - …4… = -1 5

-1 -2

4

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Jadi, .5.. + ( -2 ) - …4… = -1

3. ( ..-3.. ) + 8 – 2 = …3…..

-3

3

8

2

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Jadi, ( ..-3.. ) + 8 – 2 = …3…..

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

4. 3 + (-9) – 7 = ……-13…….

1. 6 – (-5) + ( -4) = ……7……

-14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7

-9

3 -13

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

7

6

5

-4

11 12 13 14

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

KUNCI JAWABAN

LKS 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari

1. 4 m – 2 m = 2 m

Jadi, ketinggian Andi sekarang adalah 2 meter di atas pohon.

2. 6.000 m – 2.550 m = 3.450 m

Jadi, ketinggian pesawat sekarang adalah 3.450 meter.

3. -250 m + 115 m = -135 m (di bawah permukaan air laut)

Jadi, kedalaman kapal selam sekarang adalah 135 meter di bawah permukaan

air laut.

4. 40° C – (-32° C) = 72° C

Jadi, selisih suhu udara di kedua tempat tersebut adalah 72° C

5. Pinjaman Pak Ahmad = Rp 200.000,00 + Rp 125.000,00

= Rp 325.000,00

Jadi, pinjaman Pak Ahmad adalah Rp 325.000,00

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Lampiran 13: Pembagian Kelompok Team-Games-Tournament (TGT)

TIM A

1. Mita Nurdyah A.

2. Putut Wijanarko

3. Adenia Nindi S.

4. Bayu Sholeh R.

TIM B

1. Wahyu Dwi M.

2. Muh. Nur. Arifin

3. Tri Hartono

4. Tata Nur Raza

TIM C

1. Adinda Putri A.

2. Muh. Yusuf A.

3. Suci Mia H.

4. Yesyka Reza A.

TIM D

1. Khoiril Hidayat R.

2. Oktavia Eka P.

3. Prihantoro F. S.

4. Mak’ruf Dwi S.

TIM E

1. Puput Tri C.

2. Elvira Cahya A.

3. Ari Yunianto

4. Yustisiawan C.

TIM F

1. Muh. Ridwan

2. Anik Azizah

3. Yoga Kurniawan

4. Nata Fitriani

TIM G

1. Rochmad Nur F.

2. Iin Wulandari

3. Adhi Prasetyo

4. Fitri Kristiyanti

TIM H

1. Eko Sukoco

2. Rizal Kahfi N. C.

3. Muh. Fajar S.

4. Ari Adhi

5. Rafli Widya K.

TIM I

1. Susan Hasna C.

2. Sidik Febrianto

3. Astri Widowati

4. Muh. Choirul N.

5. Novida Luluk M.

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Lampiran 14: Kisi-kisi Soal Games pada Siklus I dan Siklus II Operasi Hitung

Campuran Bilangan Bulat

KISI-KISI SOAL GAMES OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN

BULAT DENGAN METODE TEAM-GAMES-TOURNAMENT (TGT)

PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II

Variabel Sub

Variabel Indikator Deskriptor Parameter No. Item

Soal operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

dengan

metodeTGT

Soal

operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

Melakukan

pengerjaan

operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

Pengerjaan

operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

Mengoperasikan

operasi hitung

campuran bilangan

bulat

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9,

10, 11, 12,

13, 14, 15,

16, 17, 18,

19, 20

Menggambar

operasi hitung

campuran bilangan

bulat

21, 22, 23,

24, 25

Menyelesaikan soal

cerita dengan

operasi hitung

campuran bilangan

bulat

26, 27, 28,

29,30

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Lampiran 15: Lembar Permainan (Games dan Tournamen) Siklus I

LEMBAR PERMAINAN (Games dan Tournamen)

1. 5 + (-6) - 7 = ………..

2. (-8) + (-4) – (-3) = ………

3. 9 – (-4) - 2 = ……….

4. 12 – (-7) + 10 = ……….

5. 23 + (-17) – (-9) = …….

6. 4 + (-8) + (-7) = ………

7. (-5) – (-12) + 3 = ……….

8. (-7) + 6 – (-2) = ……….

9. 15 – (-7) + (-8) = ………

10. 10 + (-3) – 5 = ………

11. 15 – (-7) + 8 = ………

12. 11 + (-5) – (-2) = ………

13. 14 + 7 - 13 = ………..

14. (-10) – 7 + (-5) = ……..

15. (-4) – (-8) + 7 = …….

16. 17 + (-11) - 12 = ……….

17. 8 – (-12) + 5 = ……….

18. 13 + (-7) + 6 = ……..

19. (-6) – (-4) + 7 = ……..

20. 9 – (-6) + 8 = ………..

Petunjuk : Untuk soal nomor 21 – 25

Gambarkan langkah pengerjaannya dalam garis bilangan!

21. (-7) + 9 + 2 = ………….

22. (-4) + 8 + 6 = ……..

23. 12 + (-5) + 7 = ……..

24. 8 + (-2) + 5 = ……..

25. 3 + (-2) – 8 = ………

Petunjuk : Untuk soal nomor 26 – 30

Selesaikan soal cerita di bawah ini!

26. Suhu udara di Bogor kemarin 30°C. Suhu udara hari ini turun 5°C jika

dibandingkan kemarin. Berapa suhu udara di Bogor sekarang?

27. Sebuah kapal selam berada 375 meter di bawah permukaan air laut,

kemudian naik 230 meter dan turun lagi sejauh 135 meter. Berapa meter

posisi kapal selam dari permukaan air laut sekarang?

28. Sebuah pesawat dengan ketinggian 3500 meter, kemudian turun 2350

meter dan naik lagi 750 meter. Berapa ketinggian pesawat sekarang?

29. Doni berada 3 meter di atas pohon, kemudian ia turun 2 meter dan naik

lagi 4 meter. Berapa ketinggian Doni sekarang?

30. Risang menaiki bukit setinggi 135 meter. Kemudian, ia turun sejauh 23

meter lalu naik lagi sejauh 34 meter. Berapakah ketinggian Risang

sekarang?

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Lampiran 16: Kunci Jawaban Lembar Permainan (Games dan Turnamen)

KUNCI JAWABAN

LEMBAR PERMAINAN (Games dan Tournamen)

1. -8

2. -9

3. 11

4. 29

5. 15

6. -11

7. 10

8. 1

9. 14

10. 2

11. 30

12. 8

13. 8

14. -22

15. 11

16. -6

17. 25

18. 12

19. 5

20. 23

21. (-7) + 9 + 2 = 4

22. (-4) + 8 + 6 = 10

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4

11 12 13

2

9

-7

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10

6

8

-4

-11

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

23. 12 + (-5) + 7 = 14

24. 8 + (-2) + 5 = 11

25. 3 + (-2) – 8 = -7

26. 30° C - 5° C = 25° C

Jadi, suhu udara di Bogor sekarang adalah 25° C

27. -375 m + 230 m – 135 m = -280 m (di bawah permukaan air laut)

Jadi, posisi kapal selam berada 280 meter di bawah permukaan air laut.

28. 3.500 m – 2.350 m + 750 m = 1.900 m

Jadi, ketinggian pesawat sekarang adalah 1.900 meter.

29. 3 m – 2 m + 4 m = 5 m

Jadi, ketinggian Doni sekarang adalah 5 meter di atas pohon.

30. 135 m – 23 m + 34 m = 146 m

Jadi, ketinggian Risang sekarang adalah 146 meter di atas bukit.

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

14

7

-5

12

-11 11 12 13 14

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

11 12 13

5

-2

8

-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-7

-8

-2

3

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Lampiran 17: Lembar Skor Games Siklus I

LEMBAR SKOR GAME (TGT)

Meja # 1 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Mita N. A 4 4 40 poin

2. Wahyu D. B 7 7 60 poin

3. Adinda P. C 3 3 20 poin

Meja # 2 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Khoiril H. D 2 2 20 poin

2. Puput T. E 3 3 40 poin

3. Muh. Ridwan F 5 5 60 poin

Meja # 3 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Rochmad N. G 2 2 40 poin

2. Eko S. H 3 3 60 poin

3. Susan H. I 1 1 20 poin

Meja # 4 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Putut W. A 5 5 60 poin

2. Muh. Nur A. B 2 2 20 poin

3. Muh. Yusuf C 3 3 40 poin

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Meja # 5 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Oktavia E. D 3 3 60 poin

2. Elvira C. E 2 2 30 poin

3. Anik A. F 2 2 30 poin

Meja # 6 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Iin W. G 6 6 60 poin

2. Risal K. H 3 3 20 poin

3. Sidik F. I 4 4 40 poin

Meja # 7 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Adenia N. A 5 5 40 poin

2. Tri H. B 4 4 20 poin

3. Suci Mia C 6 6 60 poin

Meja # 8 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Prihantoro D 4 4 60 poin

2. Ari Y. E 3 3 40 poin

3. Yoga K. F 2 2 20 poin

Meja # 9 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Adhi P. G 2 2 40 poin

2. Muh. Fajar H 3 3 60 poin

3. Astri W. I 1 1 20 poin

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Meja # 10 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Bayu S. A 4 4 60 poin

2. Tata N. B 3 3 40 poin

3. Yesyka R. C 2 2 30 poin

4. Rafli W. H 1 1 20 poin

Meja # 11 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Mak’ruf D. D 2 2 30 poin

2. Yustisiawan E 5 5 60 poin

3. Nata F. F 3 3 40 poin

4. Novida L. I 1 1 20 poin

Meja # 12 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen

1. Fitri K. G 3 3 40 poin

2. Ari Adhi H 4 4 60 poin

3. Muh. Choirul I 2 2 20 poin

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Lampiran 18: Lembar Rangkuman Tim Siklus I

LEMBAR RANGKUMAN TIM

Nama Tim: TIM A

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Mita Nurdyah N. 40 40

Putut Wijanarko 60 60

Adenia Nindi S. 40 40

Bayu Sholeh R. 60 60

Total Skor Tim 200

Rata-rata Tim 50

Penghargaan Tim Tim Super

Nama Tim: TIM B

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Wahyu Dwi M. 60 60

Muh. Nur Arifin 20 20

Tri Hartono 20 20

Tata Nur Raza 40 40

Total Skor Tim 140

Rata-rata Tim 35

Penghargaan Tim -

Nama Tim: TIM C

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Adinda Putri A. 20 20

Muh. Yusuf A. 40 40

Suci Mia H. 60 60

Yesyka Reza A. 30 30

Total Skor Tim 150

Rata-rata Tim 37,5

Penghargaan Tim -

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Nama Tim: TIM D

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Khoiril Hidayat R. 20 20

Oktavia Eka P. 60 60

Prihantoro F. S. 50 50

Mak’ruf Dwi S. 30 30

Total Skor Tim 160

Rata-rata Tim 40

Penghargaan Tim Tim Baik

Nama Tim: TIM E

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Puput Tri C. 40 40

Elvira Cahya A. 30 30

Ari Yunianto 50 50

Yustisiawan C. 60 60

Total Skor Tim 180

Rata-rata Tim 45

Penghargaan Tim Tim Sangat

Baik

Nama Tim: TIM F

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Muh. Ridwan 60 60

Anik Azizah 30 30

Yoga Kurniawan 20 20

Nata Fitriani 40 40

Total Skor Tim 150

Rata-rata Tim 37,5

Penghargaan Tim -

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Nama Tim: TIM G

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Rochmad Nur F. 50 50

Iin Wulandari 60 60

Adhi Prasetyo 30 30

Fitri Kristiyanti 40 40

Total Skor Tim 180

Rata-rata Tim 45

Penghargaan Tim Tim Sangat

Baik

Nama Tim: TIM H

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Eko Sukoco 50 50

Risal Kahfi N. C. 20 20

Muh. Fajar S. 60 60

Ari Adhi 60 60

Rafli Widya K. 20 20

Total Skor Tim 190

Rata-rata Tim 38

Penghargaan Tim -

Nama Tim: TIM I

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Susan Hasna C. 20 20

Sidik Febrianto 40 40

Astri Widowati 20 20

Muh. Choirul N. 20 20

Novida Luluk M. 20 20

Total Skor Tim 120

Rata-rata Tim 24

Penghargaan Tim -

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Lampiran 19: Kisi-kisi Soal Tes Akhir Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

pada Siklus I dan Siklus II

KISI-KISI SOAL TES AKHIR OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN

BULAT DENGAN METODE TEAM-GAMES-TOURNAMENT (TGT)

PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II

Variabel Sub

Variabel Indikator Deskriptor Parameter No. Item

Soal operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

dengan

metodeTGT

Soal

operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

Melakukan

pengerjaan

operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

Pengerjaan

operasi

hitung

campuran

bilangan

bulat

Mengoperasikan

operasi hitung

campuran bilangan

bulat

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9,

10, 11, 12,

13, 14, 15,

16, 17, 18,

19, 20, 21,

22, 23, 24,

25 Menggambar

operasi hitung

campuran bilangan

bulat

Menyelesaikan soal

cerita dengan

operasi hitung

campuran bilangan

bulat

26, 27, 28,

29,30

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Lampiran 20: Tes Akhir Siklus I

Nama : Kelas : Tanggal :

Lembar Penilaian 1: Hitung Campuran

Menggambar operasi hitung campuran bilangan bulat dalam garis bilangan.

Selesaikanlah soal berikut ini! Gambarkan langkah pengerjaannya dalam garis

bilangan!

1. (-4) + 6 – 3 = ……………

2. (-5) – (-6) + 4 = ………….

3. 5 + (-3) – 3 = ……………

4. (-3) + 8 – 2 = ……………

5. (-2) + 9 – 3 = …………….

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Nama : Kelas : Tanggal :

Lembar Penilaian 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari

Selesaikan soal cerita di bawah ini !

1. Suhu udara di suatu tempat kemarin 15 derajat celcius. Suhu udara hari ini

turun 20 derajat jika dibandingkan kemarin. Berapa derajat suhu udara hari

ini?

2. Penggali sumur menuruni lubang sumur sedalam 4 meter. Kemudian, ia

turun lagi sedalam 3 meter. Berapakah kedalaman yang dicapai penggali

sumur tersebut?

3. Irwan menyelam ke dalam laut sejauh 10 meter. Kemudian, ia naik sejauh

7 meter. Berapakah kedalaman Irwan menyelam sekarang?

4. Rian menaiki bukit setinggi 175 meter. Kemudian, ia turun sejauh 52

meter. Berapakah ketinggian Rian sekarang?

5. Mula-mula suhu ruangan 25 derajat. Kemudian, turun sehingga suhu

ruangan tersebut menjadi 16 derajat. Berapakah perbedaan suhu mula-

mula dengan suhu terakhir di ruangan itu?

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Lampiran 21: Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I

KUNCI JAWABAN

Lembar Penilaian 1 : Hitung Campuran

1. (-4) + 6 – 3 = -1

2. (-5) – (-6) + 4 = 5

3. 5 + (-3) -3 = -1

4.

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-1

6

-4

3

-11 11

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5

6

4

-5

11 12

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-1

-3

5

3

11 12

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

4. (-3) + 8 – 2 = 3

5. (-2) + 9 – 3 = 4

KUNCI JAWABAN

Lembar Penilaian 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari

1. 15° C - 20° C = -5° C

Jadi, suhu udara hari ini adalah -5° C

2. -4 m – 3 m = -7 m (di bawah permukaan tanah)

Jadi, kedalaman penggali sumur adalah 7 meter di bawah permukaan tanah.

3. -10 m + 7 m = -3 m (di bawah permukaan air laut)

Jadi, kedalaman Irwan menyelam sekarang adalah 3 meter di bawah

permukaan air laut.

4. 175 m – 52 m = 123 m

Jadi, ketinggian Rian sekarang adalah 123 meter di atas bukit.

5. 25° C - 16° C = 9° C

Jadi, perbedaan suhu mula-mula dengan suhu terakhir ruangan adalah 9° C.

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3

-11 11

2

8

-3

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4

11 12

3

9

-2

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

Lampiran 22: Data Nilai Tes Akhir Siklus I

Nomor Nilai Tuntas / Tidak Tuntas

1. 1311 40 Tidak Tuntas

2. 1349 85 Tuntas

3. 1353 80 Tuntas

4. 1354 60 Tidak Tuntas

5. 1359 60 Tidak Tuntas

6. 1367 55 Tidak Tuntas

7. 1369 80 Tuntas

8. 1370 65 Tuntas

9. 1381 80 Tuntas

10. 1386 80 Tuntas

11. 1387 90 Tuntas

12. 1388 90 Tuntas

13. 1389 60 Tidak Tuntas

14. 1390 80 Tuntas

15. 1391 55 Tidak Tuntas

16. 1393 85 Tuntas

17. 1394 100 Tuntas

18. 1395 90 Tuntas

19. 1396 80 Tuntas

20. 1397 75 Tuntas

21. 1398 90 Tuntas

22. 1399 85 Tuntas

23. 1400 75 Tuntas

24. 1401 85 Tuntas

25. 1402 65 Tuntas

26. 1403 85 Tuntas

27. 1404 80 Tuntas

28. 1405 50 Tidak Tuntas

29. 1407 75 Tuntas

30. 1408 85 Tuntas

31. 1409 55 Tidak Tuntas

32. 1410 55 Tidak Tuntas

33. 1411 75 Tuntas

34. 1412 100 Tuntas

35. 1413 40 Tidak Tuntas

36. 1453 90 Tuntas

37. 1486 55 Tidak Tuntas

38. 1488 75 Tuntas

Jumlah 2810

Rata-rata 73,95

Presentase Keberhasilan 71,05%

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Lampiran 23: Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa

LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA DALAM

PEMBELAJARAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN

BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Siklus : I

Hari/ Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011 dan Rabu, 19 Januari 2011

Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai!

No Variabel Indikator Pertemuan I Pertemuan II

checklist kriteria checklist kriteria

1. Kedisiplinan

siswa

a. Siswa tepat waktu masuk kelas

sebelum pelajaran dimulai.

b. Siswa memberikan salam pada

guru sebelum pelajaran

dimulai.

c. Siswa berdoa sebelum

pelajaran dimulai.

d. Siswa bersikap sopan selama

proses pembelajaran

berlangsung.

C

B

2. Kesiapan

siswa

menerima

pelajaran

a. Siswa bersikap tenang ketika

pembelajaran berlangsung.

b. Siswa menyiapkan buku dan

alat-alat tulis.

c. Siswa menyiapkan buku

pelajaran (paket, diktat, LKS).

d. Siswa menyiapkan alat-alat

yang digunakan untuk diskusi.

B

B

3. Keaktifan

siswa

a. Siswa mengikuti proses

pembelajaran dari awal sampai

akhir dengan baik dan aktif.

b. Siswa berani mengemukakan

pendapatnya.

c. Siswa berani menjawab

pertanyaan yang diajukan

guru.

d. Siswa berani bertanya jika

mengalami kesulitan dalam

K

C

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

pembelajaran.

4. Kemauan

untuk

berdiskusi

a. Siswa senang mengikuti

kegiatan diskusi.

b. Siswa mau bekerjasama

dengan teman satu kelompok.

c. Siswa berani dalam berdiskusi

dan tidak malu-malu.

d. Siswa mengikuti jalannya

diskusi dengan baik.

C

B

5. Kemauan

untuk

melakukan

diskusi

a. Siswa melakukan diskusi

sesuai dengan petunjuk atau

instruksi dari guru.

b. Siswa melakukan diskusi

dengan urut, sempurna, dan

tepat waktu.

c. Siswa berpartisipasi aktif

mengeluarkan pendapat dalam

kelompok diskusi.

d. Siswa bekerjasama dengan

anggota kelompok untuk

menyelesaikan tugas diskusi.

C

C

6. Keadaan siswa

dengan

lingkungan

belajar

a. Siswa merasa senang dengan

pembelajaran yang dilakukan.

b. Siswa merasa nyaman dengan

suasana pembelajaran.

c. Siswa cepat menerima materi

yang diberikan.

d. Siswa mampu mengikuti

pelajaran dengan baik.

C

B

7. Respon siswa

terhadap

pembelajaran

a. Siswa tertarik dengan

pembelajaran.

b. Siswa terlihat senang dengan

model pembelajaran yang

digunakan oleh guru.

c. Siswa bersemangat mengikuti

pembelajaran oleh guru.

d. Siswa mengikuti aturan model

pembelajaran yang digunakan

oleh guru.

C

B

8. Kemampuan

siswa

mengembang-

kan kreativitas

dan inisiatif

a. Ada pembagian tugas dalam

diskusi kelompok.

b. Ada pemanfaatan media.

c. Ada usaha menghidupkan

kekompakan dalam kelompok.

d. Ada usaha menjadi kelompok

yang paling baik.

C

B

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

9. Kemampuan

siswa

mengerjakan

soal turnamen

a. Siswa mengerjakan soal

turnamen sendiri.

b. Siswa mampu mengerjakan

soal turnamen dengan tenang,

serius, dan sungguh-sungguh.

c. Siswa mampu mengerjakan

soal turnamen sesuai dengan

waktu yang disediakan.

d. Siswa mampu mengerjakan

soal turnamen dengan tepat

sesuai dengan petunjuk atau

perintah.

C

SB

10. Keaktifan

siswa saat

pelajaran akan

berakhir

a. Siswa menanyakan materi

yang belum jelas.

b. Siswa aktif saat pemantapan

materi.

c. Siswa aktif membuat

kesimpulan.

d. Siswa merespon tindak lanjut

dari guru.

C

B

Keterangan:

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

SB = Sangat Baik

Kriteria Penilaian:

K jika hanya satu indikator yang tampak, skor 1

C jika hanya dua indikator yang tampak, skor 2

B jika hanya tiga indikator yang tampak, skor 3

SB jika ke empat indikator tampak, skor 4

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Lampiran 24: Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa

HASIL PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA DALAM

PEMBELAJARAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN

BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Siklus : I

Hari/ Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011 dan Rabu, 19 Januari 2011

No Variabel Pertemuan I Pertemuan II

K C B SB K C B SB

1. Kedisiplinan siswa 2 3

2. Kesiapan siswa menerima

pelajaran 3 3

3. Keaktifan siswa 1 2

4. Kemauan untuk berdiskusi 2 3

5. Kemauan untuk

melakukan diskusi 2 2

6. Keadaan siswa dengan

lingkungan belajar 2 3

7. Respon siswa terhadap

pembelajaran 2 3

8. Kemampuan siswa

mengembang-kan

kreativitas dan inisiatif

2 3

9. Kemampuan siswa

mengerjakan soal

turnamen

2 4

10. Keaktifan siswa saat

pelajaran akan berakhir 2 3

Jumlah Skor 1 16 3 0 0 4 21 4

Total Skor 20 29

Rata-rata 2,45

Kriteria Penilaian:

Kurang = jika jumlah rata-rata skor total kurang dari 1,0

Cukup = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 1,1 – 2,0

Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 2,1 – 3,0

Sangat Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 3,1 – 4,0

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Lampiran 25: Lembar Pengamatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Siklus I

LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN

BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT) PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Siklus : I

Hari/ Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011 dan Rabu, 19 Januari 2011

Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai!

No Variabel Indikator Pertemuan I Pertemuan II

checklist kriteria checklist kriteria

1. Persiapan guru

memulai

kegiatan

pembelajaran

a. Guru menyiapkan alat peraga

dan media.

b. Guru mengkondisikan ke arah

pembelajaran yang kondusif.

c. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

d. Guru melakukan apersepsi.

C

B

2. Kemampuan

memberikan

apersepsi

a. Guru mendorong siswa untuk

mengemukakan pengetahuan

awalnya tentang konsep yang

akan dibahas.

b. Guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang berhubungan

dengan konsep.

c. Guru membuat siswa

termotivasi dan tertarik pada

apersepsi yang diberikan.

d. Guru mendorong siswa untuk

mengilustrasikan pemahaman

tentang konsep yang dibahas.

C

B

3. Keterampilan

guru

mengajukan

pertanyaan

a. Guru berusaha memancing

siswa untuk bertanya.

b. Guru berusaha memancing

siswa untuk menjawab

pertanyaan.

c. Guru memberi pertanyaan

sesuai dengan materi yang

diajarkan.

d. Guru memberi pertanyaan

C

B

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

secara urut dan jelas.

4. Kemampuan

guru dalam

menyampaikan

materi

a. Guru menguasai materi yang

disampaikan.

b. Materi yang disampaikan

sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

c. Guru menyampaikan materi

dengan bahasa yang jelas dan

mudah dipahami oleh siswa.

d. Guru menyampaikan materi

dengan disertai contoh,

penggunaan alat peraga atau

media yang mendukung.

B

SB

5. Kemampuan

guru

mengelola

kelas

a. Guru berusaha menjaga

ketertiban siswa.

b. Guru mengelompokkan siswa

untuk melakukan diskusi.

c. Guru membagi peralatan yang

digunakan untuk diskusi.

d. Guru membimbing siswa untuk

berdiskusi.

C

C

6. Kemampuan

guru

mengelola

waktu

pelajaran

a. Guru memulai pelajaran tepat

waktu.

b. Guru memberikan batas waktu

dalam melakukan diskusi.

c. Guru menggunakan waktu

secara efisien.

d. Guru melakukan pembelajaran

sesuai rencana.

K

C

7. Diskusi dan

penjelasan

konsep

a. Guru memusatkan perhatian

siswa untuk diskusi.

b. Guru menjelaskan masalah atau

konsep yang akan didiskusikan.

c. Guru memberikan kesempatan

siswa untuk berpartisipasi

dalam kelompok untuk

menumbuhkan motivasi siswa

ketika bekerjasama dengan

kelompoknya.

d. Guru menyuruh siswa untuk

mempresentasikann hasil

diskusinya.

C

B

8. Perhatian guru

terhadap siswa

a. Guru memusatkan perhatian

pada siswa secara menyeluruh.

b. Guru menghargai perbedaan

pendapat siswa.

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

c. Guru memberikan kesempatan

pada siswa yang belum jelas,

untuk bertanya.

d. Guru memberikan penguatan

kepada siswa baik secara verbal

maupun non verbal.

C

C

9. Pengembangan

aplikasi TGT

a. Guru membagi anggota tim ke

dalam meja turnamen.

b. Guru mengarahkan siswa untuk

menempati meja turnamen.

c. Guru membagikan kartu-kartu

bernomor pada tiap meja

turnamen.

d. Guru mengawasi jalannya

turnamen akademik.

√ C

√ C

10. Kemampuan

menutup

pelajaran

a. Guru bersama-sama siswa

membuat kesimpulan.

b. Guru bersama-sama siswa

membuat rangkuman.

c. Guru memberikan penghargaan

kepada tim terbaik.

d. Guru memberikan tindak lanjut

berupa tugas rumah.

√ C

SB

Keterangan:

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

SB = Sangat Baik

Kriteria Penilaian:

K jika hanya satu indikator yang tampak, skor 1

C jika hanya dua indikator yang tampak, skor 2

B jika hanya tiga indikator yang tampak, skor 3

SB jika ke empat indikator tampak, skor 4

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Lampiran 26: Hasil Pengamatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Siklus I

HASIL PENGAMATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN

BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT) PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Siklus : I

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011 dan Rabu, 19 Januari 2011

No Variabel Pertemuan I Pertemuan II

K C B SB K C B SB

1. Persiapan guru memulai

kegiatan pembelajaran 2 3

2. Kemampuan memberikan

apersepsi 2 3

3. Keterampilan guru

mengajukan pertanyaan 2 3

4. Kemampuan guru dalam

menyampaikan materi 3 4

5. Kemampuan guru mengelola

kelas 2 2

6. Kemampuan guru mengelola

waktu pelajaran 1 2

7. Diskusi dan penjelasan konsep 2 3

8. Perhatian guru terhadap siswa 2 2

9. Pengembangan aplikasi TGT 2 2

10. Kemampuan menutup

pelajaran 2 4

Jumlah Skor 1

1

6 3 0 0 8 12 8

Total Skor 20 28

Rata-rata 2,4

Kriteria Penilaian:

Kurang = jika jumlah rata-rata skor total kurang dari 1,0

Cukup = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 1,1 – 2,0

Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 2,1 – 3,0

Sangat Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 3,1 – 4,0

Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Lampiran 27: Catatan Lapangan 2

CATATAN LAPANGAN 2

SIKLUS I

A. Pertemuan Pertama

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011

Waktu : 07.00 – 09.00 WIB

Data : Kelas IV SD Negeri 04 Popongan

Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT)

Jumlah Siswa : 38 siswa

Deskripsi :

Kegiatan belajar mengajar diawali dengan ucapan salam dari guru dan

presensi siswa satu persatu. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa mulai hari ini

mereka akan belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT. Guru menjelaskan tahapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa.

Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama karena ini merupakan hal

baru bagi mereka. Sebelum memulai pelajaran, guru memotivasi siswa dengan

memberikan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu operasi hitung

campuran bilangan bulat. Guru menunjuk 10 siswa untuk menjawab pertanyaan

namun hanya 3 anak yang menjawab dengan benar. Kemudian, guru menjelaskan

materi tentang operasi hitung campuran bilangan bulat secara garis besar. Setelah

penjelasan materi dari guru selesai, guru membagi kelas menjadi 9 tim, setiap tim

terdiri dari 4 atau 5 orang siswa. Pembagian tim dilakukan secara heterogen, yang

didasarkan pada kemampuan akademik dan jenis kelamin. Pada awalnya banyak

siswa yang protes karena anggota tim tidak sesuai keinginan mereka namun

akhirnya mereka tetap mau bergabung dengan anggota tim masing-masing.

Adapun nama-nama tim sebagai berikut: A, B, C, D, E, F, G, H dan I. Siswa

berkumpul dengan anggota tim masing-masing. Guru membagikan lembar kerja

tim yang harus dikerjakan oleh masing-masing tim dan memberi waktu kepada

siswa untuk mendalami materi bersama teman satu timnya. Pada awalnya, ada

beberapa siswa yang terlihat kurang antusias untuk belajar bersama tim karena

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

ketidakcocokan dengan anggota tim tersebut, namun lama-kelamaan mereka bisa

menyesuaikan diri dengan anggota satu tim. Guru selalu memotivasi siswa untuk

menguasai materi tersebut dan tidak sungkan untuk bertanya pada anggota tim

mereka. Setelah waktu belajar dan kerja tim dirasa cukup, guru mempersilahkan

tim yang bersedia mempresentasikan hasil kerja mereka. Namun, tidak ada yang

bersedia secara sukarela sehingga guru menunjuk salah satu tim, yaitu tim B untuk

mempresentasikan jawaban kerja tim mereka. Guru mempersilahkan para siswa

untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Pada awalnya tidak ada siswa yang

mau bertanya, namun akhirnya guru memberikan beberapa pertanyaan secara acak

dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan dilemparkan ke siswa yang

lain.

Refleksi:

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer yaitu guru mata

pelajaran kelas IV mengenai proses pembelajaran Matematika materi operasi

hitung campuran bilangan bulat, sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat

sedikit kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut berasal dari pihak siswa

maupun dari guru sendiri. Dari pihak guru, kekurangan tersebut adalah pada saat

sesi tanya jawab guru belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat

itu sehingga masih banyak siswa yang kurang paham terhadap materi, mereka

hanya mengetahui tanpa memahami. Jika dilihat dari pihak siswa, kekurangannya

terletak pada kurang perhatiannya siswa saat penjelasan materi oleh guru.

Sebagian siswa masih sering melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak ada

hubungannya dengan pelajaran seperti bicara sendiri dengan teman sebangkunya,

bermain alat tulis, dan lain sebagainya. Siswa terlihat bosan dan mengantuk

mendengarkan ceramah materi. Siswa baru memperhatikan penjelasan guru ketika

guru menegurnya. Hal itu berdampak pada siswa sendiri, yaitu ketika ditanya guru

untuk menjawab pertanyaan seputar materi hanya sebagian kecil yang bisa

menjawab. Namun suasana pembelajaran berubah ketika pelaksanaan belajar dan

kerja tim. Siswa yang tadinya mengantuk dan bosan mendengar penjelasan guru

terlihat antusias saat belajar dan kerja tim. Sebagian besar siswa telah ikut

berperan serta dalam belajar dan kerja tim, terlihat dari banyaknya siswa yang

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

berani mengungkapkan pendapat maupun bertanya pada anggota tim masing-

masing. Namun, kurang perhatiannya guru dalam mengelola waktu saat diskusi

kelompok menyebabkan waktu diskusi melampaui batas waktu yang telah

direncanakan sebelumnya.

B. Pertemuan kedua

Hari/Tanggal : Rabu, 19 Januari 2011

Waktu : 07.00 – 09.00 WIB

Data Kelas : Kelas IV SD Negeri 04 Popongan

Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT)

Jumlah Siswa : 38 siswa

Deskripsi :

Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen

siswa satu persatu. Guru memotivasi siswa untuk memenangkan turnamen. Guru

menjelaskan cara main dan aturan main dalam turnamen. Guru memberitahukan

akan ada hadiah untuk tim yang mendapat skor tertinggi. Siswa terlihat sangat

antusias mendengarkan penjelasan guru. Kemudian, guru mengumumkan

penempatan siswa pada meja turnamen. Siswa menempatkan diri pada posisi

masing-masing. Guru membagikan kartu soal untuk turnamen I. Siswa

melaksanakan turnamen I dengan sangat antusias. Guru berkeliling tiap meja

turnamen untuk mengawasi jalannya turnamen. Setelah waktu untuk turnamen I

habis, langsung dilanjutkan ke turnamen II. Guru membagikan kartu soal untuk

turnamen II. Siswa melaksanakan turnamen II. Begitu seterusnya sampai

turnamen IV. Guru tetap berkeliling tiap meja turnamen untuk mengawasi

jalannya turnamen. Setelah waktu untuk turnamen IV habis, guru mereview

jalannya turnamen. Ada beberapa siswa yang berbuat curang ketika

berlangsungnya turnamen karena mereka belum begitu paham mengenai aturan

main dalam turnamen. Hal tersebut menjadi perhatian guru untuk diperbaiki pada

siklus berikutnya. Selanjutnya, guru menanyakan pada siswa tentang soal-soal

turnamen yang tidak bisa mereka jawab dan guru pun membahasnya. Kemudian,

guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes akhir materi

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

operasi hitung campuran bilangan bulat. Sebelum kegiatan evaluasi dimulai, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersiapkan diri menjawab tes

dari materi yang telah mereka pelajari dengan kelompoknya pada pertemuan

sebelumnya. Siswa diperbolehkan bertanya materi yang belum dimengerti kepada

guru. Setelah waktu yang diberikan untuk belajar dan bertanya habis, guru

membagikan lembar soal untuk tes berupa soal uraian untuk materi operasi hitung

campuran bilangan bulat. Selama tes berlangsung, guru mengawasi dengan baik

jalannya tes. Selama tes berlangsung, siswa cukup tenang dalam mengerjakan soal

evaluasi, meskipun ada yang masih bertanya teman sebelahnya, namun hal

tersebut masih dalam batas kewajaran. Guru mengawasi dengan ketat, sehingga

siswa cenderung takut dengan guru dan mengerjakan secara mandiri sesuai

kemampuannya. Setelah waktu yang diberikan untuk tes berakhir, lembar jawab

siswa segera dikumpulkan. Kegiatan belajar tim, kerja tim, games tournament dan

evaluasi hasil belajar pada siklus I telah berakhir. Selanjutnya, guru

mengumumkan tim yang mendapat skor tertinggi. Penghargaan yang diberikan

oleh guru berupa ucapan selamat dan sertifikat kepada tim yang berhasil menjadi

tim super. Tim super diperoleh tim A dengan skor rata-rata tim 50. Selanjutnya,

peneliti membagikan pedoman wawancara kepada siswa untuk diisi.

Refleksi:

Pengamatan yang dilakukan oleh observer yaitu guru mata pelajaran kelas

IV yang berlangsung pada pertemuan pertama dan kedua, menunjukkan bahwa

proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Siswa terlihat aktif dan

sangat antusias dengan adanya turnamen. Mereka berusaha menyumbangkan poin

bagi tim mereka. Guru juga berkeliling tiap meja turnamen untuk memastikan

setiap siswa ikut berperan aktif, meskipun belum bisa memonitoring seluruh

siswa. Secara keseluruhan, pelaksanaan turnamen berjalan sukses, siswa sangat

senang dan bersemangat saat pelaksanaan pembelajaran dengan turnamen ini.

Pengamatan yang telah dilakukan oleh observer pada saat tes berlangsung,

menunjukkan bahwa proses evaluasi berjalan cukup lancar dan tertib. Guru

mengawasi jalannya tes, semua siswa mengerjakan soal tes dengan baik dan

secara mandiri. Guru memberikan penghargaan/reward kepada tim yang memiliki

Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

skor terbanyak. Penghargaan yang diberikan berupa ucapan selamat dari guru dan

sertifikat. Rekognisi tim ini sangat penting untuk mengkomunikasikan bahwa

kesuksesan tim merupakan sesuatu yang penting, karena inilah yang akan

memotivasi siswa untuk membantu teman satu timnya belajar. Pada siklus I ini,

tim yang berhasil menjadi tim super adalah tim A. Sedangkan yang berhasil

menjadi tim sangat baik adalah tim E dan tim G. Tim yang berhasil menjadi tim

baik adalah tim D. Sedangkan tim B, C, F, dan H belum mendapat penghargaan

karena poin tim tersebut belum memenuhi kriteria poin. Siswa lebih mudah

memahami materi dengan belajar tim karena siswa merasa lebih leluasa

menanyakan hal-hal yang menjadi kesulitan mereka kepada teman sebaya

daripada kepada guru. Latihan soal lebih menarik dan menyenangkan bila

dilakukan melalui permainan.

Penerapan model pembelajaran kooperati TGT ini dapat meningkatkan

keterampilan berhitung Matematika siswa. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata tes

hasil belajar formatif siswa siklus I yang mengalami kenaikan, dari 43,16 menjadi

73,94. Siswa yang mendapatkan nilai di atas batas tuntas yaitu 64 sebanyak 27

siswa. Meskipun belum 100%, namun telah mencapai target indikator

ketercapaian. Untuk lebih memantapkan dan mencapai hasil yang lebih maksimal

lagi, maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan ke siklus II.

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Lampiran 28: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( Model Team-Games-Tournament/ TGT )

SIKLUS 2

Sekolah : SD dan MI

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2x pertemuan )

Hari / Tanggal : 1. Selasa, 25 Januari 2011

2. Rabu, 26 Januari 2011

I. Standar Kompetensi

6. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.

II. Kompetensi Dasar

5.4. Melakukan operasi hitung campuran.

III. Indikator

Kognitif

Produk

5.4.1 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perhitungan bilangan

bulat.

Proses

5.4.2 Melakukan operasi hitung campuran melalui nomograf.

Afektif

Perilaku Berkarakter

5.4.6 Kejujuran, tepat waktu, teliti atau cermat, dan bertanggungjawab.

Keterampilan Sosial

5.4.7 Bertanya, berani berpendapat, dan bekerja sama.

Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Psikomotor

5.4.5 Menggambar berbagai contoh operasi hitung campuran bilangan bulat

dalam garis bilangan.

IV. Tujuan Pembelajaran

Kognitif

Produk

5.4.5 Melalui pemberian tugas, siswa dapat memecahkan masalah sehari-

hari yang melibatkan perhitungan bilangan bulat.

Proses

5.4.6 Melalui diskusi kelompok, siswa dapat melakukan operasi hitung

campuran bilangan bulat dalam nomograf.

Afektif

Perilaku Berkarakter

5.4.7 Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa dinilai membuat

kemajuan dalam menunjukan karakter kejujuran, tepat waktu, teliti atau

cermat, dan bertanggungjawab.

Keterampilan Sosial

5.4.8 Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa dinilai membuat

kemajuan dalam menunjukkan keterampilan bertanya, berani

berpendapat, dan bekerja sama

Psikomotor

5.4.5 Melalui pemberian tugas, siswa dapat menggambar berbagai contoh

operasi hitung campuran bilangan bulat dalam garis bilangan.

V. Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran selesai, secara bertahap siswa diharapkan dapat

menerapkan pemecahan masalah menggunakan operasi hitung campuran

bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.

VI. Materi Pembelajaran

A. Operasi hitung campuran bilangan bulat

B. Operasi hitung bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

No Kegiatan Waktu Metode

A.

1.

2.

Pertemuan Pertama

Kegiatan Awal

Guru membuka pelajaran dengan salam,

dilanjutkan dengan berdo’a dan absensi.

Siswa menyiapkan diri secara fisik dan

psikis untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Guru mengkondisikan kelas.

Guru mengulas kembali materi pelajaran

pada pertemuan sebelumnya secara garis

besarnya saja.

Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran

yang disampaikan oleh guru.

Siswa mendengarkan uraian singkat materi

yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Guru menunjukkan alat peraga “nomograf”.

Siswa memperhatikan.

Guru mendemonstrasikan penggunaan

“nomograf” di depan kelas. Siswa

memperhatikan.

Guru menugaskan siswa untuk

mendemonstrasikan penggunaan

“nomograf” guna memecahkan masalah

operasi hitung bilangan bulat.

Siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai penggunaan “nomograf” untuk

memecahkan masalah yang melibatkan

perhitungan bilangan bulat.

Guru membentuk kelompok diskusi yang

beranggotakan 4 atau 5 orang secara

heterogen (campuran menurut prestasi,

jenis kelamin, dll).

Siswa mendengarkan penjelasan singkat

mengenai kegiatan yang akan dilakukan.

Siswa memahami perintah yang terdapat

pada lembar kerja kelompok yang

10 menit

10 menit

5 menit

tanya jawab

ceramah

ceramah

demonstrasi

pemberian

tugas

ceramah

ceramah

ceramah

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

3.

diberikan oleh guru.

Siswa mencari sumber berupa buku atau

catatan untuk menyelesaikan beberapa

pokok bahasan dalam lembar kerja

kelompok. Guru membimbing.

Elaborasi

Siswa bersama anggota kelompoknya saling

berdiskusi dan bertukar pikiran. Anggota

kelompok yang paling paham terhadap

pokok bahasan yang sedang didiskusikan,

bertugas menjelaskan kepada anggota

kelompok lainnya yang kurang paham

sampai semua anggota dalam kelompok

mengerti.

Siswa bersama anggota kelompoknya

ditugaskan untuk mendiskusikan dan

membahas tentang 2 pokok bahasan, a. l :

Hitung campuran

Hitung bilangan bulat dalam kehidupan

sehari-hari

Siswa menuliskan hasil diskusinya pada

lembar kerja kelompok. Guru

membimbing.

Konfirmasi

Perwakilan kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas.

Guru menanggapi hasil diskusi.

Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan bagi kelompok terbaik.

Guru membantu siswa yang mengalami

kesulitan dalam menjawab soal.

Guru membantu siswa agar ikut aktif dalam

kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan Penutup

Guru bersama-sama siswa membuat

rangkuman pelajaran.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Guru memberikan umpan balik terhadap

hasil pembelajaran.

20 menit

10 menit

diskusi

kelompok

diskusi

kelompok

demonstrasi

ceramah

ceramah

ceramah

ceramah

tanya jawab

pemberian

tugas

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut,

seperti program pengayaan, remidi, dll.

Guru menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikutnya.

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan mengucapkan salam.

15 menit

ceramah

ceramah

ceramah

B.

1.

2.

Pertemuan Kedua

Kegiatan Awal

Guru membuka pelajaran dengan salam,

dilanjutkan dengan berdo’a dan absensi.

Siswa menyiapkan diri secara fisik dan

psikis untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Guru mengkondisikan kelas.

Guru mengulas kembali materi pelajaran

pada pertemuan sebelumnya secara garis

besarnya saja.

Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran

yang disampaikan oleh guru.

Siswa mendengarkan uraian singkat materi

yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti

Guru memberitahukan kegiatan yang akan

dilaksanakan yaitu turnamen atau games.

Guru meminta siswa untuk kembali pada

kelompoknya masing-masing seperti pada

pertemuan sebelumnya.

Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok terbaik pada turnamen I.

Sebelum games dan turnamen dimulai, guru

memberikan penjelasan singkat tentang

aturan permainan.

Setiap perwakilan kelompok akan mewakili

kelompoknya dalam turnamen, siswa

bertanding dalam group-group.

Untuk turnamen II, pengelompokan siswa

dalam group berdasarkan nilai pada

turnamen I.

Perwakilan setiap kelompok yang

10 menit

80 menit

tanya jawab

ceramah

Team-

Games-

Tournament

(TGT)

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

3.

mempunyai kemampuan tinggi akan saling

bertanding dalam sebuah kelompok

homogen “berkemampuan tinggi”. Bagi

perwakilan kelompok yang mempunyai

kemampuan rata-rata akan bertanding

dengan anggota kelompok lain yang

mempunyai kemampuan rata-rata pula

dalam group homogen “berkemampuan

rata-rata”, begitu pula anggota kelompok

yang mempunyai kemampuan rendah akan

bertanding melawan anggota kelompok lain

yang mempunyai kemampuan rendah dalam

group homogen “berkemampuan rendah”.

Guru membimbing dan menfasilitasi

kegiatan turnamen.

Setelah siswa selesai mengikuti turnamen,

guru memberikan poin sesuai dengan

ketentuan setiap anggota group sesuai

dengan groupnya masing-masing.

Selanjutnya, siswa dikelompokkan sesuai

dengan kelompok awal yang bersifat

heterogen untuk mengikuti kegiatan

pembelajaran selanjutnya.

Guru memberikan umpan balik dan

penguatan terhadap kegiatan turnamen yang

telah dilaksanakan.

Poin turnamen yang diperoleh setiap

perwakilan kelompok akan digabungkan

sesuai kelompoknya masing-masing untuk

dicari rata-rata poin turnamennya.

Kegiatan Penutup

Guru bersama-sama siswa membuat

rangkuman pelajaran.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut,

seperti program pengayaan, remidi, dll.

Guru memberikan penghargaan bagi

kelompok terbaik

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan mengucapkan salam.

15 menit

tanya jawab

pemberian

tugas

ceramah

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

VIII. Model, Metode, Media dan Sumber Belajar

A. Model

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT)

B. Metode

Metode Ceramah

Metode Tanya Jawab

Metode Diskusi Kelompok

Metode Demonstrasi

Metode Pemberian Tugas

Metode Team-Games-Turnament (TGT)

C. Media

Nomograf

D. Sumber Belajar

Buku ajar siswa Matematika SD kelas IV

BSE Matematika SD Kelas IV

Silabus dan sistem penilaian KTSP Kelas IV

M. Khafid, dkk. 2002. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

Kelas 4. Jakarta: Erlangga.

Teguh Purwantari, dkk. 2004. Hitunganku Matematika 4 untuk Sekolah

Dasar Kelas IV. Jakarta: Bumi Aksara.

IX. Penilaian

a. Prosedur : Tes Akhir

b. Jenis Tes : Tertulis

c. Bentuk Tes : Uraian

d. Alat Tes : Soal, kunci jawaban, kriteria penilaian

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

Guru Kelas IV

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Karanganyar, 19 Januari 2010

Peneliti

Fitria Purnamasari

NIM. K7107036

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Mardiyatmoko, S. Pd

NIP. 19640325 198702 1 003

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

Lampiran 29: Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II

Nama (kelompok) : Kelas : Tanggal :

LKS 1 : Hitung Campuran

Menggambar operasi hitung campuran bilangan bulat dalam nomograf.

Selesaikanlah soal berikut ini! Gambarkan langkah pengerjaannya dalam

nomograf!

1. (-9) + 6 – 5 = …………

2. (-7) – (-1) + 8 = ………….

3. 6 + (-5) – 8 = ……………

4. (-8) +3 – 5 = ……………

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

Nama (kelompok) : Kelas : Tanggal :

LKS 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari

Jawablah dengan tepat !

1. Suhu di kota Bogor 24° C, sedangkan suhu di kota Pontianak 28° C. Kota mana

yang lebih dingin?

2. Seorang penyelam berada di kedalaman laut 15 m dari permukaan laut.

Kawannya berada di atas menara kapal yang tingginya 8 m dari permukaan

laut. Berapa jarak ketinggian mereka berdua?

3. Suhu udara pada siang 30° C. Selisih suhu malam hari dan siang hari adalah

11° C. Berapakah suhu malam hari?

4. Tinggi suatu kota adalah 425 m di atas permukaan air laut. Tinggi gedung di

kota tersebut adalah 85 m. Berapa tinggi gedung jika diukur dari permukaan air

laut?

5. Seorang pedagang mempunyai modal Rp250.000,00. Kemarin ia rugi sebesar

Rp25.000,00. Hari ini ia mendapat laba Rp75.000,00. Berapa jumlah uangnya

sekarang?

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

Lampiran 30: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II

KUNCI JAWABAN

LKS 1 : Hitung Campuran

1. (-9) + 6 – 5 = -8

2. (-7) – (-1 ) + 8 = 2

3. 6 + (-5) – 8 = -7

(+)

6

-9

-3

0 0 0

(–)

5

-3 -8

0 0 0

(–) 8

-6

2 0 0 0

(+)

1

-7

-6

0 0 0

(+)

-5

1 0 0 0

(–)

1

-8

2 0 0 0

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

4. (-8) + 3 – 5 = -10

(+)

-8

-5

0 0 0

(–)

-5 -5

-10

0 0 0

Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

KUNCI JAWABAN

LKS 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Jadi, suhu yang lebih dingin adalah kota Bogor yaitu 24° C.

2. 8 m – (-15) m = 23 m

Jadi, jarak ketinggian mereka berdua adalah 23 meter.

3. 30° C - 11° C = 19° C

Jadi, suhu pada malam hari adalah 19° C.

4. 425 m + 85 m = 340 m

Jadi, tinggi gedung jika di hitung dari permukaan air laut adalah 340 meter.

5. Jumlah uang sekarang = (Rp 250.000,00 – Rp 25.000,00) + Rp 75.000,00

= Rp 225.000,00 + Rp 75.000,00

= Rp 300.000,00

Jadi, jumlah uang pedagang sekarang adalah Rp 300.000,00.

Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Lampiran 31: Lembar Permainan (Games dan Tournamen) Siklus II

LEMBAR PERMAINAN (Games dan Tournamen)

1. 4 + (-5) - 6 = ………..

2. (-7) + (-3) – (-2) = ………

3. 8 – (-3) - 1 = ……….

4. 11 – (-6) + 9 = ……….

5. 22 + (-16) – (-8) = …….

6. 3 + (-7) + (-6) = ………

7. (-4) – (-11) + 2 = ……….

8. (-6) + 5 – (-1) = ……….

9. 14 – (-6) + (-7) = ………

10. 9 + (-2) – 4 = ………

11. 14 – (-6) + 7 = ………

12. 10 + (-4) – (-1) = ………

13. 13 + 6 - 12 = ………..

14. (-9) – 6 + (-4) = ……..

15. (-3) – (-7) + 6 = …….

16. 16 + (-10) - 11 = ……….

17. 7 – (-11) + 4 = ……….

18. 12 + (-6) + 5 = ……..

19. (-5) – (-3) + 6 = ……..

20. 8 – (-5) + 7 = ………..

Petunjuk : Untuk soal nomor 21 – 25

Gambarkan langkah pengerjaannya dalam nomograf!

21. (-6) + 8 + 1 = ………….

22. (-3) + 7 + 5 = ……..

23. 11 + (-4) + 6 = ……..

24. 7 + (-1) + 4 = ……..

25. 1 + (-1) – 7 = ………

Petunjuk : Untuk soal nomor 26 – 30

Selesaikan soal cerita di bawah ini!

26. Arif berada 4 meter di atas pohon, kemudian ia turun 3 meter dan naik lagi

5 meter. Berapa ketinggian Arif sekarang?

27. Budi menaiki bukit setinggi 125 meter. Kemudian, ia turun sejauh 13

meter lalu naik lagi sejauh 24 meter. Berapakah ketinggian Budi sekarang?

28. Sebuah kapal selam berada 475 meter di bawah permukaan air laut,

kemudian naik 330 meter dan turun lagi sejauh 235 meter. Berapa meter

posisi kapal selam dari permukaan air laut sekarang?

29. Suhu udara di Bogor kemarin 20°C. Suhu udara hari ini naik 10°C jika

dibandingkan kemarin. Berapa suhu udara di Bogor sekarang?

30. Sebuah pesawat dengan ketinggian 2500 meter, kemudian turun 1350

meter dan naik lagi 850 meter. Berapa ketinggian pesawat sekarang?

Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

Lampiran 32: Kunci Jawaban Lembar Permainan (Games dan Tournamen)

Siklus II

KUNCI JAWABAN

LEMBAR PERMAINAN (Games dan Tournamen)

1. -7

2. -8

3. 10

4. 26

5. 14

6. -10

7. 9

8. 0

9. 13

10. 3

11. 27

12. 7

13. 7

14. -19

15. 10

16. -5

17. 22

18. 11

19. 4

20. 20

21. (-6) + 8 + 1 = 3

(+)

-6

2

0 0 0

8

(–)

2 1

3

0 0 0

Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

22. (-3) + 7 + 5 = 9

23. 11 + (-4) + 6 = 13

24. 7 + (-1) + 4 = 10

(+)

-3

4

0 0 0

7

(–)

4 5

9

0 0 0

(+) 11

7

0 0 0

-4

(–)

7 13

0 0 0

6

(+)

7

6

0 0 0 -1

(–)

6

4

10

0 0 0

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

25. 1 + (-1) -7 = -7

26. 4 m – 3 m + 5 m = 6 m

Jadi, ketinggian Arif adalah 6 meter di atas pohon.

27. 125 m – 13 m + 24 m = 136 m

Jadi, ketinggian Budi adalah 136 meter di atas bukit.

28. -475 m + 330 m – 235 m = -380 m (di bawah permukaan air laut)

Jadi, posisi kapal selam berada 380 meter di bawah permukaan air laut.

29. 20° C + 10° C = 30° C

Jadi, suhu udara di Bogor adalah 30° C.

30. 2.500 m – 1.350 m + 850 m = 2.000 m

Jadi, ketinggian pesawat adalah 2.000 meter.

(–)

-7

-7

0 0 0

(+)

1 0 0 0

-1

Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

Lampiran 33: Lembar Skor Games Siklus II

LEMBAR SKOR GAME (TGT)

Meja # 1 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Wahyu D. B 5 5 40 poin

2. Muh. Ridwan F 8 8 60 poin

3. Mita N. A 4 4 20 poin

Meja # 2 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Adinda P. C 3 3 60 poin

2. Puput T. E 2 2 40 poin

3. Eko S. H 1 1 20 poin

Meja # 3 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Putut W. A 1 1 20 poin

2. Khoiril H. D 4 4 60 poin

3. Rochmad G 3 3 40 poin

Meja # 4 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Muh. Yusuf C 4 4 60 poin

2. Oktavia D 3 3 40 poin

3. Susan H. I 1 1 20 poin

Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

Meja # 5 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Muh. Nur B 2 2 40 poin

2. Elvira C. E 1 1 20 poin

3. Iin W.. G 4 4 60 poin

Meja # 6 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Suci Mia C 7 7 60 poin

2. Anik A. F 5 5 40 poin

3. Sidik F. I 3 3 20 poin

Meja # 7 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Adenia N. A 4 4 60 poin

2. Prihantoro D 3 3 40 poin

3. Risal K. H 2 2 20 poin

Meja # 8 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Tri H. B 4 4 60 poin

2. Ari Y. E 3 3 40 poin

3. Muh. Fajar H 2 2 20 poin

Meja # 9 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Yoga K. F 3 3 20 poin

2. Bayu S. A 5 5 60 poin

3. Adhi P. G 4 4 40 poin

Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

Meja # 10 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Astri W. I 1 1 20 poin

2. Tata N. B 3 3 40 poin

3. Yesyka R. C 3 3 40 poin

4. Yustisiawan E 4 4 60 poin

Meja # 11 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Mak’ruf D. D 2 2 30 poin

2. Ari Adhi H 3 3 40 poin

3. Nata F. F 4 4 60 poin

4. Rafli H 1 1 20 poin

Meja # 12 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4

No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen

1. Fitri K. G 4 4 60 poin

2. Novida L. I 2 2 20 poin

3. Muh. Choirul I 3 3 40 poin

Page 174: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

Lampiran 35: Lembar Rangkuman Tim Siklus II

LEMBAR RANGKUMAN TIM

Nama Tim: TIM A

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Mita Nurdyah N. 20 20

Putut Wijanarko 20 20

Adenia Nindi S. 60 60

Bayu Sholeh R. 60 60

Total Skor Tim 160

Rata-rata Tim 40

Penghargaan Tim Tim Baik

Nama Tim: TIM B

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Wahyu Dwi M. 40 40

Muh. Nur Arifin 40 40

Tri Hartono 60 60

Tata Nur Raza 40 40

Total Skor Tim 180

Rata-rata Tim 45

Penghargaan Tim Tim Sangat

Baik

Nama Tim: TIM C

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Adinda Putri A. 60 60

Muh. Yusuf A. 60 60

Suci Mia H. 60 60

Yesyka Reza A. 40 40

Total Skor Tim 220

Rata-rata Tim 55

Penghargaan Tim Tim Super

Page 175: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

Nama Tim: TIM D

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Khoiril Hidayat R. 60 60

Oktavia Eka P. 40 40

Prihantoro F. S. 40 40

Mak’ruf Dwi S. 30 30

Total Skor Tim 170

Rata-rata Tim 42,5

Penghargaan Tim Tim Baik

Nama Tim: TIM E

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Puput Tri C. 40 40

Elvira Cahya A. 20 20

Ari Yunianto 40 40

Yustisiawan C. 60 60

Total Skor Tim 160

Rata-rata Tim 40

Penghargaan Tim Tim Baik

Nama Tim: TIM F

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Muh. Ridwan 60 60

Anik Azizah 40 40

Yoga Kurniawan 20 20

Nata Fitriani 40 40

Total Skor Tim 160

Rata-rata Tim 40

Penghargaan Tim Tim Baik

Page 176: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

Nama Tim: TIM G

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Rochmad Nur F. 40 40

Iin Wulandari 60 60

Adhi Prasetyo 40 40

Fitri Kristiyanti 60 60

Total Skor Tim 200

Rata-rata Tim 50

Penghargaan Tim Tim Super

Nama Tim: TIM H

Anggota Tim 1 2 3 4 Total

Eko Sukoco 20 20

Risal Kahfi N. C. 20 20

Muh. Fajar S. 20 20

Ari Adhi 60 60

Rafli Widya K. 20 20

Total Skor Tim 140

Rata-rata Tim 28

Penghargaan Tim -

Page 177: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Lampiran 35: Soal Tes Akhir Siklus II

Nama : Kelas : Tanggal :

Lembar Penilaian 1: Hitung Campuran

Menggambar operasi hitung campuran bilangan bulat dalam nomograf.

Selesaikanlah soal berikut ini! Gambarkan langkah pengerjaannya dalam

nomograf!

1. (-2) + 4 – 3 = ……………

2. (-6) – (-2) + 1 = ………….

3. 7 + (-5) – 3 = ……………

4. (-6) +9 – 4 = ……………

5. 7 + (-6) -5 = …………….

Page 178: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

Nama : Kelas : Tanggal :

Lembar Penilaian 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari

Selesaikan soal cerita di bawah ini !

1. Mula-mula suhu di suatu ruangan adalah -5 derajat. Kemudian, suhunya

dinaikkan 9 derajat. Berapa derajat suhu ruangan itu sekarang?

2. Susi menuruni tangga setinggi 15 meter. Kemudian ia turun lagi sejauh 4

meter. Berapakah ketinggian Susi sekarang?

3. Joko menyelam ke dalam laut sejauh 8 meter. Kemudian, ia naik sejauh 4

meter. Berapakah kedalaman Joko menyelam sekarang?

4. Fery menaiki bukit setinggi 56 meter. Kemudian, ia turun sejauh 34 meter.

Berapakah ketinggian Fery sekarang?

5. Mula-mula suhu suatu ruangan 36 derajat. Kemudian, turun sehingga suhu

ruangan tersebut menjadi 23 derajat. Berapakah perbedaan suhu mula-

mula dengan suhu terakhir di ruangan itu?

Page 179: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

Lampiran 36: Kunci Jawaban Soal Tes Akhir Siklus II

KUNCI JAWABAN

Lembar Penilaian 1: Hitung Campuran

1. (-2) + 4 – 3 = -1

2. (-6) – (-2) + 1 = -3

(+)

-2

2 0 0 0

4

(–)

2

-3

-1 0 0 0

(+)

-6

-4

0 0 0

-2

(–)

-4

1

-3

0 0 0

Page 180: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

3. 7 + (-5) -3 = -1

4. (-6) + 9 – 4 = -1

5. 7 + (-6) -5 = -4

(+) 7

2

0 0 0

-5

(–)

2

3 -1

0 0 0

(+)

-6

3

0 0 0

9 (–)

3

4

-1

0 0 0

(+)

7

1

0 0 0

-6

(–)

1

5

-4

0 0 0

Page 181: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

KUNCI JAWABAN

Lembar Penilaian 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari

1. -5° C + 9° C = 4° C

Jadi, suhu ruangan sekarang adalah 4° C.

2. 15 m – 4 m = 11 m

Jadi, ketinggian Susi sekarang adalah 11 meter di atas tangga.

3. -8 m + 4 m = -4 m (di bawah permukaan air laut)

Jadi, kedalaman Joko menyelam adalah 4 meter di bawah permukaan air laut.

4. 56 m – 34 m = 22 m

Jadi, ketinggian Fery adalah 22 meter di atas bukit.

5. 36° C - 23° C = 13° C

Jadi, perbedaan suhu mula-mula dengan suhu terakhir ruangan adalah 13° C.

Page 182: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

Lampiran 37: Data Nilai Tes Akhir Siklus II

Nomor Nilai Tuntas / Tidak Tuntas

1. 1311 55 Tidak Tuntas

2. 1349 85 Tuntas

3. 1353 80 Tuntas

4. 1354 70 Tuntas

5. 1359 70 Tuntas

6. 1367 65 Tuntas

7. 1369 80 Tuntas

8. 1370 75 Tuntas

9. 1381 80 Tuntas

10. 1386 85 Tuntas

11. 1387 100 Tuntas

12. 1388 100 Tuntas

13. 1389 70 Tuntas

14. 1390 85 Tuntas

15. 1391 75 Tuntas

16. 1393 90 Tuntas

17. 1394 100 Tuntas

18. 1395 100 Tuntas

19. 1396 85 Tuntas

20. 1397 80 Tuntas

21. 1398 100 Tuntas

22. 1399 85 Tuntas

23. 1400 80 Tuntas

24. 1401 100 Tuntas

25. 1402 75 Tuntas

26. 1403 90 Tuntas

27. 1404 85 Tuntas

28. 1405 75 Tuntas

29. 1407 75 Tuntas

30. 1408 90 Tuntas

31. 1409 70 Tuntas

32. 1410 70 Tuntas

33. 1411 75 Tuntas

34. 1412 100 Tuntas

35. 1413 55 Tidak Tuntas

36. 1453 80 Tuntas

37. 1486 70 Tuntas

38. 1488 70 Tuntas

Jumlah 3075

Rata-rata 80,92

Presentase Keberhasilan 94,74%

Page 183: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

Lampiran 38: Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa

LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA DALAM

PEMBELAJARAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN

BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Siklus : II

Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Januari 2011 dan Rabu, 26 Januari 2011

Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai!

No Variabel Indikator Pertemuan I Pertemuan II

checklist kriteria checklist kriteria

1. Kedisiplinan

siswa a. Siswa tepat waktu masuk

kelas sebelum pelajaran

dimulai.

b. Siswa memberikan salam pada

guru sebelum pelajaran

dimulai.

c. Siswa berdoa sebelum

pelajaran dimulai.

d. Siswa bersikap sopan selama

proses pembelajaran

berlangsung.

B

SB

2. Kesiapan

siswa

menerima

pelajaran

a. Siswa bersikap tenang ketika

pembelajaran berlangsung.

b. Siswa menyiapkan buku dan

alat-alat tulis.

c. Siswa menyiapkan buku

pelajaran (paket, diktat, LKS).

d. Siswa menyiapkan alat-alat

yang digunakan untuk diskusi.

B

B

3. Keaktifan

siswa

a. Siswa mengikuti proses

pembelajaran dari awal sampai

akhir dengan baik dan aktif.

b. Siswa berani mengemukakan

pendapatnya.

c. Siswa berani menjawab

pertanyaan yang diajukan

guru.

SB

SB

Page 184: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

d. Siswa berani bertanya jika

mengalami kesulitan dalam

pembelajaran.

√ √

4. Kemauan

untuk

berdiskusi

a. Siswa senang mengikuti

kegiatan diskusi.

b. Siswa mau bekerjasama

dengan teman satu kelompok.

c. Siswa berani dalam berdiskusi

dan tidak malu-malu.

d. Siswa mengikuti jalannya

diskusi dengan baik.

SB

SB

5. Kemauan

untuk

melakukan

diskusi

a. Siswa melakukan diskusi

sesuai dengan petunjuk atau

instruksi dari guru.

b. Siswa melakukan diskusi

dengan urut, sempurna, dan

tepat waktu.

c. Siswa berpartisipasi aktif

mengeluarkan pendapat dalam

kelompok diskusi.

d. Siswa bekerjasama dengan

anggota kelompok untuk

menyelesaikan tugas diskusi.

B

SB

6. Keadaan siswa

dengan

lingkungan

belajar

a. Siswa merasa senang dengan

pembelajaran yang dilakukan.

b. Siswa merasa nyaman dengan

suasana pembelajaran.

c. Siswa cepat menerima materi

yang diberikan.

d. Siswa mampu mengikuti

pelajaran dengan baik.

B

SB

7. Respon siswa

terhadap

pembelajaran

a. Siswa tertarik dengan

pembelajaran.

b. Siswa terlihat senang dengan

model pembelajaran yang

digunakan oleh guru.

c. Siswa bersemangat mengikuti

pembelajaran oleh guru.

d. Siswa mengikuti aturan model

pembelajaran yang digunakan

oleh guru.

SB

SB

8. Kemampuan

siswa

mengembang-

kan kreativitas

a. Ada pembagian tugas dalam

diskusi kelompok.

b. Ada pemanfaatan media.

c. Ada usaha menghidupkan

SB

SB

Page 185: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

dan inisiatif kekompakan dalam kelompok.

d. Ada usaha menjadi kelompok

yang paling baik.

9. Kemampuan

siswa

mengerjakan

soal turnamen

a. Siswa mengerjakan soal

turnamen sendiri.

b. Siswa mampu mengerjakan

soal turnamen dengan tenang,

serius, dan sungguh-sungguh.

c. Siswa mampu mengerjakan

soal turnamen sesuai dengan

waktu yang disediakan.

d. Siswa mampu mengerjakan

soal turnamen dengan tepat

sesuai dengan petunjuk atau

perintah.

C

B

10. Keaktifan

siswa saat

pelajaran akan

berakhir

a. Siswa menanyakan materi

yang belum jelas.

b. Siswa aktif saat pemantapan

materi.

c. Siswa aktif membuat

kesimpulan.

d. Siswa merespon tindak lanjut

dari guru.

SB

SB

Keterangan:

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

SB = Sangat Baik

Kriteria Penilaian:

K jika hanya satu indikator yang tampak, skor 1

C jika hanya dua indikator yang tampak, skor 2

B jika hanya tiga indikator yang tampak, skor 3

SB jika ke empat indikator tampak, skor 4

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 186: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

Lampiran 39: Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa

HASIL PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA DALAM

PEMBELAJARAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN

BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Siklus : II

Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Januari 2011 dan Rabu, 26 Januari 2011

No Variabel Pertemuan I Pertemuan II

K C B SB K C B SB

1. Kedisiplinan siswa 3 4

2. Kesiapan siswa

menerima pelajaran 3 3

3. Keaktifan siswa 4 4

4. Kemauan untuk

berdiskusi 4 4

5. Kemauan untuk

melakukan diskusi 3 4

6. Keadaan siswa dengan

lingkungan belajar 3 4

7. Respon siswa terhadap

pembelajaran 4 4

8. Kemampuan siswa

mengembang-kan

kreativitas dan inisiatif

4 4

9. Kemampuan siswa

mengerjakan soal

turnamen

2 3

10. Keaktifan siswa saat

pelajaran akan berakhir 4 4

Jumlah Skor 0 2 12 20 0 0 6 32

Total Skor 34 38

Rata-rata 3,6

Kriteria Penilaian:

Kurang = jika jumlah rata-rata skor total kurang dari 1,0

Cukup = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 1,1 – 2,0

Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 2,1 – 3,0

Sangat Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 3,1 – 4,0

Page 187: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 188: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

Lampiran 40: Lembar Pengamatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Siklus II

LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN

BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT) PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Siklus : II

Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Januari 2011 dan Rabu, 26 Januari 2011

Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai!

No Variabel Indikator Pertemuan I Pertemuan II

checklist kriteria checklist kriteria

1. Persiapan guru

memulai

kegiatan

pembelajaran

a. Guru menyiapkan alat peraga

dan media.

b. Guru mengkondisikan ke arah

pembelajaran yang kondusif.

c. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

d. Guru melakukan apersepsi.

B

SB

2. Kemampuan

memberikan

apersepsi

a. Guru mendorong siswa untuk

mengemukakan pengetahuan

awalnya tentang konsep yang

akan dibahas.

b. Guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan yang berhubungan

dengan konsep.

c. Guru membuat siswa

termotivasi dan tertarik pada

apersepsi yang diberikan.

d. Guru mendorong siswa untuk

mengilustrasikan pemahaman

tentang konsep yang dibahas.

SB

SB

3. Keterampilan

guru

mengajukan

pertanyaan

a. Guru berusaha memancing

siswa untuk bertanya.

b. Guru berusaha memancing

siswa untuk menjawab

pertanyaan.

c. Guru memberi pertanyaan

sesuai dengan materi yang

diajarkan.

d. Guru memberi pertanyaan

secara urut dan jelas.

SB

SB

4. Kemampuan a. Guru menguasai materi yang √ SB √ SB

Page 189: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

guru dalam

menyampaikan

materi

disampaikan.

b. Materi yang disampaikan

sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

c. Guru menyampaikan materi

dengan bahasa yang jelas dan

mudah dipahami oleh siswa.

d. Guru menyampaikan materi

dengan disertai contoh,

penggunaan alat peraga atau

media yang mendukung.

5. Kemampuan

guru

mengelola

kelas

a. Guru berusaha menjaga

ketertiban siswa.

b. Guru mengelompokkan siswa

untuk melakukan diskusi.

c. Guru membagi peralatan yang

digunakan untuk diskusi.

d. Guru membimbing siswa

untuk berdiskusi.

B

B

6. Kemampuan

guru

mengelola

waktu

pelajaran

a. Guru memulai pelajaran tepat

waktu.

b. Guru memberikan batas waktu

dalam melakukan diskusi.

c. Guru menggunakan waktu

secara efisien.

d. Guru melakukan pembelajaran

sesuai rencana.

SB

SB

7. Diskusi dan

penjelasan

konsep

a. Guru memusatkan perhatian

siswa untuk diskusi.

b. Guru menjelaskan masalah

atau konsep yang akan

didiskusikan.

c. Guru memberikan kesempatan

siswa untuk berpartisipasi

dalam kelompok untuk

menumbuhkan motivasi siswa

ketika bekerjasama dengan

kelompoknya.

d. Guru menyuruh siswa untuk

mempresentasikann hasil

diskusinya.

B

SB

8. Perhatian guru

terhadap siswa

a. Guru memusatkan perhatian

pada siswa secara menyeluruh.

b. Guru menghargai perbedaan

pendapat siswa.

c. Guru memberikan kesempatan

SB

SB

Page 190: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

pada siswa yang belum jelas,

untuk bertanya.

d. Guru memberikan penguatan

kepada siswa baik secara

verbal maupun non verbal.

9. Pengembangan

aplikasi TGT

a. Guru membagi anggota tim ke

dalam meja turnamen.

b. Guru mengarahkan siswa

untuk menempati meja

turnamen.

c. Guru membagikan kartu-kartu

bernomor pada tiap meja

turnamen.

d. Guru mengawasi jalannya

turnamen akademik.

B

SB

10. Kemampuan

menutup

pelajaran

a. Guru bersama-sama siswa

membuat kesimpulan.

b. Guru bersama-sama siswa

membuat rangkuman.

c. Guru memberikan

penghargaan kepada tim

terbaik.

d. Guru memberikan tindak

lanjut berupa tugas rumah.

SB

SB

Keterangan:

K = Kurang

C = Cukup

B = Baik

SB = Sangat Baik

Kriteria Penilaian:

SK jika hanya satu indikator yang tampak, skor 1

K jika hanya dua indikator yang tampak, skor 2

B jika hanya tiga indikator yang tampak, skor 3

SB jika ke empat indikator tampak, skor 4

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 191: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

Lampiran 41: Hasil Pengamatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Siklus II

HASIL PENGAMATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN

BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT) PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Siklus : II

Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Januari 2011 dan Rabu, 26 Januari 2011

No Variabel Pertemuan I Pertemuan II

K C B SB K C B SB

1. Persiapan guru memulai

kegiatan pembelajaran 3 4

2. Kemampuan memberikan

apersepsi 4 4

3. Keterampilan guru

mengajukan pertanyaan 4 4

4. Kemampuan guru dalam

menyampaikan materi 4 4

5. Kemampuan guru

mengelola kelas 3 3

6. Kemampuan guru

mengelola waktu pelajaran 4 4

7. Diskusi dan penjelasan

konsep 3 4

8. Perhatian guru terhadap

siswa 4 4

9. Pengembangan aplikasi

TGT 3 4

10. Kemampuan menutup

pelajaran 4 4

Jumlah Skor 0 0 12 24 0 0 3 36

Total Skor 36 39

Rata-rata 3,75

Kriteria Penilaian:

Kurang = jika jumlah rata-rata skor total kurang dari 1,0

Cukup = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 1,1 – 2,0

Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 2,1 – 3,0

Sangat Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 3,1 – 4,0

Page 192: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 193: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

Lampiran 42: Catatan Lapangan 3

CATATAN LAPANGAN 3

SIKLUS II

A. Pertemuan Pertama

Hari/Tanggal : Selasa, 25 Januari 2011

Waktu : 07.00 – 09.00 WIB

Data Kelas : Kelas IV SD Negeri 04 Popongan

Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT)

Jumlah Siswa : 38 siswa

Deskripsi :

Mengawali kegiatan belajar mengajar pada Siklus II ini, seperti biasa guru

memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen siswa satu

persatu. Guru menciptakan suasana yang kondusif dengan lebih memotivasi siswa

agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Guru menjelaskan

kepada siswa bahwa hari ini mereka akan belajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif TGT. Siswa terlihat antusias karena mereka mulai

menyukai model pembelajaran tersebut. Guru menjelaskan dengan lebih detail

tahapan pembelajaran kooperatif TGT pada siswa sampai seluruh siswa paham

tentang model tersebut. Sebelum memulai pelajaran, guru memotivasi siswa

dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu operasi

hitung campuran bilangan bulat. Berbeda dengan pertemuan-pertemuan pada

siklus I, pada siklus II ini hampir semua siswa ikut aktif pada kegiatan apersepsi.

Sebagian besar siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar tanpa ditunjuk

terlebih dahulu. Kemudian, guru menjelaskan materi tentang operasi hitung

campuran bilangan bulat secara garis besar. Setelah penjelasan materi dari guru

selesai, guru membagi kelas menjadi 9 tim, anggota tim sama seperti siklus I.

Siswa berkumpul dengan anggota tim masing-masing. Guru membagikan lembar

kerja tim yang harus dikerjakan oleh masing-masing tim dan memberi waktu

kepada siswa untuk mendalami materi bersama teman satu timnya. Ada beberapa

Page 194: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

siswa yang terlihat kurang antusias untuk belajar bersama tim. Namun guru selalu

memotivasi siswa untuk menguasai materi tersebut dan tidak sungkan untuk

bertanya pada anggota tim mereka.

Refleksi:

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama sudah berlangsung

lancar. Hal itu dapat ditunjukkan dengan tidak ditemukannya kekurangan-

kekurangan seperti pada siklus I. Pada saat pemantapan materi, hampir semua

siswa merespon dengan baik ketika diberi pertanyaan guru. Saat guru

menjelaskan, semua siswa memperhatikan dengan seksama dan tidak ada siswa

yang melakukan aktivitas lain di luar pelajaran. Selain itu, guru juga sudah bisa

mengkondisikan dan memotivasi siswa terutama bagi siswa yang pasif.

B. Pertemuan kedua

Hari/Tanggal : Rabu, 26 Januari 2011

Waktu : 07.00 – 09.00 WIB

Data Kelas : Kelas IV SD Negeri 04 Popongan

Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT)

Jumlah Siswa : 38 siswa

Deskripsi :

Seperti hari-hari biasanya, guru mengabsen siswa satu persatu sebelum

memulai pelajaran. Guru menciptakan suasana yang kondusif dengan lebih

memotivasi siswa agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Kemudian, guru mengumumkan penempatan siswa pada meja turnamen. Siswa

menempatkan diri pada posisi masing-masing. Guru membagikan kartu soal untuk

turnamen dan media nomograf pada tiap meja. Siswa melaksanakan turnamen

dengan sangat antusias. Guru berkeliling tiap meja turnamen untuk mengawasi

jalannya turnamen. Setelah waktu untuk turnamen habis, guru mereview jalannya

turnamen. Guru menanyakan pada siswa tentang soal-soal turnamen yang tidak

bisa mereka jawab dan guru pun membahasnya. Kemudian, guru meminta siswa

mempersiapkan diri untuk menghadapi tes akhir materi operasi campuran

bilangan bulat.

Page 195: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

Sebelum kegiatan evaluasi dimulai, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mempersiapkan diri menjawab tes atas materi yang telah mereka

pelajari dengan kelompoknya pada pertemuan sebelumnya. Siswa diperbolehkan

bertanya materi yang belum dimengerti kepada guru. Setelah waktu yang

diberikan untuk belajar dan bertanya habis, guru membagikan lembar jawab dan

lembar soal untuk tes berupa soal uraian untuk materi operasi hitung campuran

bilangan bulat. Selama tes berlangsung, guru mengawasi dengan baik jalannya tes.

Pada saat tes berlangsung, guru mengawasi dengan baik agar hasil belajar dapat

mencerminkan kemampuan mereka yang sebenarnya. Guru berkeliling kelas

untuk memastikan tidak ada yang berbuat curang dalam mengerjakan soal

terutama bagi siswa yang duduk di barisan belakang. Kegiatan evaluasi

berlangsung dengan baik dan tidak ada siswa yang mencoba menanyakan jawaban

pada temannya. Setelah waktu yang diberikan untuk kuis berakhir, lembar jawab

siswa segera dikumpulkan. Berdasarkan hasil skor turnamen pada pertemuan

sebelumnya, guru kemudian memberikan penghargaan kepada tim yang

mempunyai skor terbanyak. Penghargaan yang diberikan oleh guru berupa ucapan

selamat kepada kelompok yang berhasil menjadi tim super, yaitu tim C dan tim G

berupa reward card atau sertifikat penghargaan.

Refleksi:

Pengamatan yang dilakukan observer menunjukkan bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) telah

berlangsung dengan baik, dan mengalami peningkatan dari pertemuan

sebelumnya. Hal ini terlihat dari lembar observasi penerapan TGT yang

menunjukkan peningkatan pada siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pun

meningkat menjadi 84,21 dan 86,84% siswa telah mencapai standar batas tuntas.

Observer

Anik Aryanti S. Spd. SD

NIP. 19720807 199303 2 006

Page 196: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

Lampiran 43: Lembar Pembagian Meja Turnamen

LEMBAR PEMBAGIAN MEJA TURNAMEN

No Siswa Tim TGT

1 2

1. Mita Nurdyah N. A 1 1

2. Wahyu Dwi M. B 1 1

3. Adinda Putri A. C 1 2

4. Khoiril Hidayat R. D 2 3

5. Puput Tri C. E 2 2

6. Muh. Ridwan F 2 1

7. Rochmad Nur F. G 3 3

8. Eko Sukoco H 3 2

9. Susan Hasna C. I 3 4

10. Putut Wijanarko A 4 3

11. Muh. Nur Arifin B 4 5

12. Muh. Yusuf C 4 4

13. Oktavia Eka P. D 5 4

14. Elvira Cahya A. E 5 5

15. Anik Azizah F 5 6

16. Iin Wulandari G 6 5

17. Risal Kahfi N. C. H 6 7

18. Sidik Febrianto I 6 6

19. Adenia Nindi S. A 7 7

20. Tri Hartono B 7 8

21. Suci Mia H. C 7 6

22. Prihantoro F. S. D 8 7

23. Ari Yunianto E 8 8

24. Yoga Kurniawan F 8 9

25. Adhi Prasetyo G 9 9

26. Muh. Fajar H 9 8

27. Astri Widowati I 9 10

28. Bayu Sholeh R. A 10 9

29. Tata Nur Raza B 10 10

30. Yesyka Reza A. C 10 10

31. Rafli Widya K. H 10 11

32. Mak’ruf Dwi S. D 11 11

33. Yustisiawan C. E 11 10

34. Nata Fitriani F 11 11

35. Novida Luluk M. I 11 12

36. Fitri Kristiyanti G 12 12

37. Ari Adhi H 12 11

38. Muh. Choirul N. I 12 12

Page 197: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

Lampiran 44: Sertifikat Super Team

SERTIFIKAT

SUPER TEAM

Dalam Rangka Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament)

Diberikan Kepada

Team’s Member Name

Mengetahui, Karanganyar, Januari 2011

Kepala SDN 04 Popongan Guru Matematika Peneliti

Mardiyatmoko, S.Pd Anik Ariyanti, S. Spd. SD Fitria Purnamasari

NIP. 19640325 198702 1 003 NIP. 19720807 199303 2 006 NIM. K7107036

Page 198: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

196

Lampiran 45: Hasil Wawancara untuk Guru Setelah Penerapan TGT

HASIL WAWANCARA UNTUK GURU SETELAH DITERAPKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT)

Nama guru : Anik Aryanti, S. SPd. SD

Waktu wawancara :

No. Pertanyaan Ringkasan Jawaban

1.

Bagaimana tanggapan guru terhadap pelaksanaan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam

pembelajaran Matematika?

Pembelajaran dengan metode TGT

terbukti dapat meningkatkan

kefektifan pembelajaran

Matematika, keaktifan, dan

ketertarikan siswa pada pelajaran

Matematika.

2.

Apakah kendala yang dihadapi dalam pembelajaran

kooperatif tipe TGT ini?

Pengelolaan kelas.

3.

Apakah guru mengalami kesulitan dalam

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT ini?

Tidak

4.

Apakah ada peningkatan keterampilan berhitung

siswa setelah diterapkannya pembelajaran

kooperatif tipe TGT?

Ada

5.

Apakah pembelajaran kooperatif tipe TGT ini

membuat siswa lebih senang dalam belajar

Matematika?

Ya

6.

Saran agar pembelajaran kooperatif lebih

meningkatkan keterampilan berhitung siswa.

Pembelajaran dengan metode TGT

akan saya biasakan di dalam

pembelajaran di kelas.

Kesimpulan:

Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan, dapat memicu keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di

kelas dan pada akhirnya meningkatkan keterampilan berhitung siswa pada materi

operasi campuran bilangan bulat.

Page 199: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

197

Pewawancara

Fitria Purnamasari

NIM. K7107036

Page 200: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

198

Lampiran 46: Hasil Wawancara untuk Siswa Setelah Penerapan TGT

HASIL WAWANCARA UNTUK SISWA SETELAH DITERAPKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT)

No. Pertanyaan Ringkasan Jawaban

1.

Bagaimana tanggapan siswa terhadap pelaksanaan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam

pembelajaran Matematika? (senang, tidak tertarik,

tidak tahu, dll)

Senang

2.

Apakah siswa ikut berdiskusi dan bekerja sama

pada saat belajar kelompok? Ya

3.

Apakah siswa senang dengan diadakannya

turnamen? Senang

4.

Apakah siswa merasa lebih senang terhadap

pelajaran Matematika dengan diadakannya

permainan? Ya

5.

Apakah siswa sering bertanya kepada guru atau

teman tentang materi yang belum paham? Sering

6.

Apakah dengan belajar kelompok dapat

memudahkan siswa memahami materi? Ya

7.

Apakah waktu yang diberikan untuk belajar

kelompok sudah cukup? Cukup

8.

Bagaimana perhatian yang diberikan guru pada saat

proses belajar mengajar? Baik

9. Apakah penggunaan LKS ada manfaatnya? Ada

10.

Apakah penghargaan yang diberikan dapat

meningkatkan keterampilan berhitung siswa

nantinya? Ya

11. Saran untuk pembelajaran selanjutnya. Diadakan turnamen

lagi

Kesimpulan:

Siswa senang dan tertarik pada mata pelajaran Matematika dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) karena

dapat meningkatkan keaktifan, keberanian, dan keterampilan berhitung siswa

Page 201: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

199

apalagi dengan diberikannya penghargaan yang akan meningkatkan antusiasme

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pewawancara

Fitria Purnamasari

NIM. K7107036

Page 202: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

200

Lampiran 47: Dokumentasi

Tampak Depan SD Negeri 04 Popongan

Suasana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas sebelum pelaksanaan

tindakan

Page 203: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

201

Siswa memperhatikan presentasi materi oleh guru

Siswa mempraktikkan media garis bilangan model “mobil” di dalam kegiatan

diskusi kelompok pada Siklus I

Page 204: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

202

Guru membimbing siswa mempergunakan media nomograf di dalam kegiatan

diskusi kelompok pada Siklus II

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

Page 205: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

203

Kartu bernomor yang dipergunakan di dalam kegiatan games dan tournament

Pelaksanaan kegiatan games dan tournament oleh siswa

Page 206: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

204

Keseriusan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi

Siswa aktif pada saat pemantapan materi