peningkatan keterampilan berhitung operasi
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN
BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAM-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh :
FITRIA PURNAMASARI
K7107036
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN
BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAM-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh :
FITRIA PURNAMASARI
K7107036
Skripsi
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul: Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi
Campuran Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team-Games-Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04
Popongan Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.
Nama : Fitria Purnamasari
NIM : k7107036
Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan di hadapan Tim Penguji Skripsi
FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, April 2011
Pembimbing I
Drs. H. Amir, M. Pd
NIP. 19510706 197401 1 001
Pembimbing II
Dr. Peduk Rintayati, M. Pd
NIP. 19540224 198203 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
ABSTRAK
Fitria Purnamasari. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG
OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM-GAMES-TOURNAMENT
(TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
April 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berhitung
operasi campuran bilangan bulat bagi siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan,
Karanganyar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-
Tournament (TGT).
Bentuk penelitian ini adalah penelitan tindakan kelas berlangsung 2
siklus.Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 04
Popongan, Karanganyar yang berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, dokumentasi, catatan lapangan, dan tes.Validitas data
yang digunakan adalah triangulasi data dan triangulasi metode.Teknik analisis
data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang mempunyai tiga buah
komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan
kualitas proses pembelajaran keterampilan berhitung operasi campuran bilangan
bulat setelah diadakan tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Team-Games-Tournament (TGT). Hal itu dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya keterampilan berhitung siswa sebelum dan sesudah tindakan. Pada
siklus I, ada peningkatan keterampilan berhitung siswa dari rata-rata 43,16
menjadi 73,95 dengan ketuntasan klasikal 71,05% dan pada siklus II, ada
peningkatan keterampilan berhitung siswa dari rata-rata 73,95 menjadi 80,92
dengan ketuntasan klasikal 94,74%. Dengan demikian, dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dapat digunakan
untuk meningkatkan keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat
siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar, Tahun Pelajaran
2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
ABSTRACT
Fitria Purnamasari. THE IMPROVEMENT OF COUNTING SKILL IN
ROUND NUMERAL MIXTURE OPERATION BASED ON TEAM-GAMES-
TOURNAMENT (TGT) TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL
TOWARD THE FOURTH GRADE STUDENT OF SD NEGERI 04
POPONGAN KARANGANYAR ON ACADEMIC YEAR 2010/2011. Minithesis.
Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University,
April2011.
Purpose of the research is to improve the counting skill in round numeral
mixture operation toward the fourth grade students of SD Negeri 04 Popongan
Karanganyar based on Team-Games-Tournament (TGT) type of cooperative
learning model.
The model of the research is classroom action research conducted two
cycles. Each cycle consist of 4 stage, there are planning, action, observation, and
reflection. The research subject is the fourth grade students of SD Negeri 04
Popongan, Karanganyar consisting 38 students. The technique of collecting data
used are observation, documentation, field note, and test. While, the data validity
applied are data triangulation and method triangulation. Further, the writer set
out interactive analysis model as the data analysis technique having three
components, i.e data reduction, data presentation, and drawing conclusion or
verification.
Based on the research result, it can be concluded that there is a quality
improvement in studying process of counting skill in round numeral mixture
operation after the classroom action research has been done based on Team-
Games-Tournament (TGT) type of cooperative learning model.It can be seen
through the improvement of student’s counting skill in round numeral mixture
operation wether it was in pre or post action. In the first cycle, the student’s
counting skill in round numeral mixture operation increased about 43,16 up to
73,94 on the average with the classical completeness 71,05% and in the second
cycle there is an improvement of the student’s counting skill in round numeral
mixture operation which ranged from 73,94 to 80, 92 on the average with the
classical completeness 94,74%. Thereby, it can be recommended that Team-
Games-Tournament (TGT) type of cooperative learning model can be used to
improve the counting skill in round numeral mixture operation toward the fourth
grade students of SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar on Academic Year
2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
MOTTO
Kemenangan kita yang paling besar bukanlah karena kita tidak pernah jatuh,
melainkan karena kita bangkit setiap kali jatuh.
(Confusius)
Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda, tapi kita bisa
membangun generasi muda untuk masa depan.
(Franklin D. Roosevelt)
Seorang guru berpengaruh selamanya, dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya
berakhir.
(Henry Adam)
Suatu hal yang sulit akan tampak rumit bila kita berusaha menyelesaikannya
sendiri, namun akan tampak lebih mudah bila diatasi bersama-sama.
(Penulis)
Hidup layaknya suatu permainan (game) dan turnamen yang harus kita
menangkan. Tidak ada kemenangan yang akan kita dapat bila kita berdiam diri,
terus kembangkan motivasi dalam diri dengan standar keunggulan yang selalu
meningkat dari hari ke hari.
(Penulis)
Sukses tak akan diraih tanpa pengorbanan.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada:
Bapak dan Ibuku yang telah memberiku semangat hidup dan motivasi menjadi
orang yang lebih baik.
Keluarga besarku yang selalu memberikan cinta dan kebahagiaan kepadaku
Keluarga Besar FKIP Universitas Sebelas Maret, dan almamaterku tercinta yang
telah memberikan ilmu yang berguna bagi masa depanku yang cerah
Seluruh rekan-rekan mahasiswa PGSD yang telah menjadi semangatku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Sebelas Maret Surakarta (UNS).
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi
Campuran Bilangan Bulat melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team-Games-Tournament (TGT) pada Siswa Kelas IV SD Negeri 04
Popongan Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”, diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selama penulisan skripsi ini tentunya tidak luput dari berbagai hambatan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., selaku Dekan FKIP Universitas
Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini;
2. Drs. R. Indianto, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah
menyetujui permohonan penyusunan skripsi ini;
3. Drs. H. Kartono, M. Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah
Dasar atas sumbangan pengarahan dan ijin penyusunan skripsi ini;
4. Drs. H. Amir, M. Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan
sumbangan pemikiran yang sangat berharga selama penyusunan dan
penyelesaian keseluruhan skripsi ini;
5. Dr. Peduk Rintayati, M. Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan
sumbangan pemikiran selama penyusunan dan penyelesaian keseluruhan
skripsi ini;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
6. Mardiyatmoko, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 04 Popongan yang
telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian terhadap siswa-siswi
SD Negeri 04 Popongan;
7. Anik Aryanti S., S. Pd. SD., selaku guru SD Negeri 04 Popongan yang telah
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian;
8. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan nasehatnya
kepada penulis;
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai bekal
bagi tugas-tugas mendatang.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dunia pendidikan dan berbagai pihak yang
berkepentingan.
Surakarta, April 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN …………………………………….. ................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………. . iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iv
ABSTRAK ………………………………………………………………... . v
ABSTRACT…..…………………………………………………………….. . vi
MOTTO …………………………………………………….. ...................... vii
PERSEMBAHAN. ......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. . ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xiii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ...................................... .................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Keterampilan Berhitung Operasi Campuran Bilangan
Bulat ................................................................................ 7
2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ................ 14
B. Penelitian yang Relevan ................................................................. 25
C. Kerangka Berpikir ................................................................... 26
D. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian ........................................................................... 29
B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 30
C. Bentuk dan Strategi Penelitian ..................................................... 30
D. Sumber Data .................................................................................. 32
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32
F. Validitas Data ................................................................................ 35
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 35
H. Indikator Kinerja .......................................................................... 37
I. Prosedur Penelitian ........................................................................ 37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian ………………...……….. 42
B. Observasi Awal Pembelajaran Matematika Kelas IV di SD Negeri
04 Popongan …………………………………………………….. 42
C. Deskripsi Umum Pembelajaran…………………………………. 44
D. Pembahasan ……………………………………………………… 70
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan …………………………………………………………. 72
B. Implikasi …………………………………………………………. 73
C. Saran ……………………………………………………………... 74
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. . 76
LAMPIRAN…………………………………………………………........... 79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Contoh Perhitungan Poin Game dan Turnamen untuk Empat Pemain 23
Tabel 2. Contoh Perhitungan Poin Game dan Turnamen untuk Tiga Pemain… 23
Tabel 3. Contoh Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok………………… 25
Tabel 4. Kriteria Keberhasilan Tindakan untuk Kualitas Hasil Belajar………. 37
Tabel 5. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Awal……………………… 46
Tabel 6. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir Siklus I…………….. 56
Tabel 7. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Siklus II………………………. 67
Tabel 8. Rekap Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi
Campuran Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Penempatan Peserta Turnamen ……………………………. 24
Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir ………………………………………. 27 Gambar 3. Skema Kerangka Berpikir ……………………………………...
Gambar 3. Siklus PTK Model Mulyasa …………………………………….. 31
Gambar 4. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi
CampuranBilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Awal …….. 47
Gambar 5. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi
CampuranBilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir
Siklus I ………………………………………………………….. 56
Gambar 6. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi
Campuran Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir
Siklus II ………………………………………………………..... 67
Gambar 7. Grafik Rekap Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi
Campuran Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 04
Popongan …………………………………………………………. 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rincian Jadwal Penelitian ……………………............................... 80
Lampiran 2. Hasil Wawancara untuk Guru Sebelum Penerapan TGT …........... 81
Lampiran 3. Daftar Siswa Kelas IVSD Negeri 04 Popongan Tahun Pelajaran
2010/2011 ………………………………………………………… 82
Lampiran 4. Kisi-kisi Soal Tes Awal ………...……………………………….. 83
Lampiran 5. Soal Tes Awal……………………………………...…………….. 84
Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Tes Awal ………………………………….. 85
Lampiran 7. Data Nilai Tes Awal Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan 86
Lampiran 8. Catatan Lapangan I …………………………………………….... 87
Lampiran 9. Silabus …………………………………………………………… 89
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ……………. 92
Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ……………………………. 99
Lampiran 12. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ………….... 102
Lampiran 13. Pembagian Kelompok Team-Games-Tournament (TGT) ……… 105
Lampiran 14. Kisi-kisi Soal Games Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
pada Siklus I dan Siklus II ……………………………………… 106
Lampiran 15. Lembar Permainan (Games dan Tournamen) Siklus I ………… 107
Lampiran 16. Kunci Jawaban Lembar Permainan (Games dan Tournamen)
Siklus I ………………………………………………………….. 108
Lampiran 17. Lembar Skor Games Siklus I …………………………………... 110
Lampiran 18. Lembar Rangkuman Tim Siklus I ……………………………… 113
Lampiran 19. Kisi-kisi Soal Tes Akhir Operasi Hitung Campuran Bilangan
Bulat pada Siklus I dan Siklus II ……………………………...... 116
Lampiran 20. Tes Akhir Siklus I ……………………………………………… 117
Lampiran 21. Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I ……………………………... 119
Lampiran 22. Data Nilai Tes Akhir Siklus I …………………………………... 121
Lampiran 23. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Siklus I……… 122
Lampiran 24. Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Siklus I ……….. 125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Lampiran 25. Lembar Pengamatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Siklus I 127
Lampiran 26. Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I ……………………… 130
Lampiran 27. Catatan Lapangan 2 …………………………………………… 132
Lampiran 28. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II …………. 137
Lampiran 29. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II …………………………. 145
Lampiran 30. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ………… 147
Lampiran 31. Lembar Permainan (Games dan Tournamen) Siklus II ………. 150
Lampiran 32. Kunci Jawaban Lembar Permainan (Games dan Tournamen) Siklus
II ……………………………………………………………….. 151
Lampiran 33. Lembar Skor Games Siklus II …………………………………. 154
Lampiran 34. Lembar Rangkuman Tim Siklus II ……………………………. 157
Lampiran 35. Soal Tes Akhir Siklus II ………………………………………. 160
Lampiran 36. Kunci Jawaban Soal Tes Akhir Siklus II ……………………… 162
Lampiran 37. Data Nilai Tes Akhir Siklus II ………………………………… 165
Lampiran 38. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Siklus II …… 166
Lampiran 39. Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa Siklus II ……… 169
Lampiran 40. Lembar Pengamatan Kinerja Guru Siklus II ………………….. 171
Lampiran 41. Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II ……………………... 174
Lampiran 42. Catatan Lapangan 3 ……………………..................................... 176
Lampiran 43. Lembar Pembagian Meja Turnamen ……………………........... 179
Lampiran 44. Sertifikat Super Team …………………….................................. 180
Lampiran 45. Pedoman Wawancara untuk Guru Setelah Penerapan TGT …… 181
Lampiran 46. Pedoman Wawancara untuk Siswa Setelah Penerapan TGT …… 183
Lampiran 47. Dokumentasi ……………………………………………………. 185
Lampiran 48. Perijinan ………………………………………………………… 191
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan
merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa dipengaruhi oleh
kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan yang berkualitas akan mampu
menciptakan sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetensi.
Upaya pembaruan pendidikan telah banyak dilakukan oleh Pemerintah, di
antaranya melalui seminar, lokakarya, dan pelatihan-pelatihan dalam rangka
pemantapan materi pelajaran serta metode pembelajaran bidang studi tertentu
misalnya IPA, Matematika, dan lain-lain. Sudah banyak usaha yang dilakukan
Pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia khususnya pendidikan
Matematika di sekolah, namun belum menampakkan hasil yang memuaskan, baik
ditinjau dari proses pembelajarannya maupun dari hasil belajarnya. Matematika
adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan sistem dalam melatih
penalarannya. Melalui pengajaran Matematika diharapkan akan menambah
kemampuan pengembangan keterampilan dan aplikasinya. Selain itu, Matematika
adalah sarana berpikir dalam menentukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, bahkan Matematika merupakan metode berfikir logis, matematis,
dan konstan. Oleh karena itu, semua masalah kehidupan yang membutuhkan
pemecahan secara cermat dan teliti selalu harus merujuk pada Matematika.
Wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV SD Negeri 04
Popongan, tidak semua mata pelajaran disenangi oleh siswa, salah satunya adalah
Matematika. Matematika sulit, itulah anggapan beberapa siswa di Sekolah Dasar,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
sehingga hal ini sangat mempengaruhi keterampilan berhitung dalam Matematika
siswa. Salah satu materi yang dirasakan sulit pada mata pelajaran Matematika
kelas IV semester II adalah operasi hitung bilangan bulat khususnya pada
pengerjaan hitung campuran. Guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional dan kurang bervariasi dalam mengajar, serta tidak menggunakan
media pembelajaran atau alat peraga yang mendukung, sehingga siswa merasa
bosan dan kurang perhatian terhadap proses pembelajaran. Meskipun fasilitas
yang disediakan cukup mendukung, namun guru merasa belum siap untuk
memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada.
Setelah diadakan observasi dan pengamatan di kelas IV SD Negeri 04
Popongan, Karanganyar, kenyataan menunjukkan bahwa pelaksanaan proses
pembelajaran Matematika di sekolah tersebut sebagian besar masih dilakukan
secara konvensional, antara lain (1) guru menjelaskan secara mendetail dengan
ceramah berulang-ulang; (2) siswa hanya disuruh untuk mencatat dan
menghafalkan konsep; (3) pembelajaran tidak disertai dengan penggunaan media
yang menarik. Pembelajaran yang demikian menyebabkan siswa menjadi pasif
dan mengalami kejenuhan dalam belajar. Kejenuhan tersebut menyebabkan
rendahnya keterampilan berhitung yang dimiliki siswa.
Berdasarkan data nilai yang diperoleh peneliti dari hasil tes awal pada
siswa kelas IV SDN 04 Popongan, rata-rata nilai keterampilan berhitung
khususnya untuk materi operasi campuran bilangan bulat termasuk dalam kategori
rendah. Nilai rata-rata keterampilan berhitung hanya sebesar 43,16 dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) sebesar 64. Hal ini ditunjukkan dari 38 siswa, hanya
sebanyak 11 anak (28,95%) yang nilainya di atas batas tuntas. Fakta tersebut
merupakan suatu indikasi bahwa proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
kurang berhasil dalam memberikan keterampilan berhitung pada siswa.
Secara umum, berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan tes awal yang
dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa model pembelajaran konvensional
yang diterapkan oleh guru kelas tidak menimbulkan antusiasme dan keaktifan
siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk menyelesaikan berbagai
masalah di atas dibutuhkan sebuah solusi. Materi dalam Matematika saling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
berkesinambungan, sehingga kurangnya keterampilan berhitung materi operasi
campuran bilangan bulat akan mempengaruhi keterampilan berhitung pada materi
selanjutnya yaitu materi tentang pemecahan masalah sehari-hari yang melibatkan
operasi campuran bilangan bulat. Salah satu solusi alternatif agar keterampilan
berhitung pada materi operasi campuran bilangan bulat dapat meningkat, yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Peneliti ingin memberikan alternatif yang dapat membantu guru
memperbaiki proses pembelajaran dan juga membantu siswa agar mampu
mengoperasikan bilangan bulat yaitu melalui salah satu model pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran kooperatif yang menekankan pembelajaran secara
kelompok dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada pembelajaran
individu yang menggunakan model konvensional.
Terdapat beberapa tipe dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya
adalah tipe Team-Games-Tournament (TGT). Pada tipe ini terdapat beberapa
tahap yang harus dilalui selama proses pembelajaran. Tahap awal, siswa belajar
dalam suatu kelompok dan diberikan suatu materi yang dirancang sebelumnya
oleh guru. Selanjutnya, siswa bersaing dalam turnamen untuk mendapatkan
penghargaan kelompok. Selain itu terdapat kompetisi antarkelompok yang
dikemas dalam suatu permainan agar pembelajaran tidak membosankan.
Pembelajaran kooperatif tipe TGT juga membuat siswa aktif mencari
penyelesaian masalah dan mengkomunikasikan pengetahuan yang dimilikinya
kepada orang lain, sehingga masing-masing siswa dapat menguasai materi. Dalam
pembelajaran tipe TGT, guru berkeliling untuk membimbing siswa saat belajar
kelompok. Hal ini memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan guru. Dengan
mendekati siswa, diharapkan tidak ada ketakutan bagi siswa untuk bertanya atau
berpendapat kepada guru.
Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-
Tournament (TGT), karena model pembelajaran kooperatif tipe TGT
menggunakan sistem kelompok kecil, sehingga siswa bisa meningkatkan kerja
sama, saling membagikan ide, dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Dengan pemilihan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-
Tournament (TGT), diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih bermakna
dan memberi kesan yang kuat terhadap siswa serta meningkatkan keaktifan
belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament
(TGT) ini cocok untuk semua umur dan semua mata pelajaran, termasuk mata
pelajaran Matematika.
Sehubungan dengan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul “Peningkatan
Keterampilan Berhitung Operasi Campuran Bilangan Bulat melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada Siswa
Kelas IV SD Negeri 04 Popongan Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah, antara lain:
1. Model pembelajaran konvensional yang diterapkan oleh guru menimbulkan
kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar Matematika.
2. Terbatasnya tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar Matematika.
3. Kurangnya sosialisasi tentang pembelajaran Matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT).
4. Rendahnya keterampilan berhitung dalam Matematika.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran kooperatif
guna meningkatkan keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat
siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran
2010/2011.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dapat meningkatkan
keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD
Negeri 04 Popongan, kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berhitung operasi
campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, kabupaten
Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui model pembelajaran kooperatif
tipe Team-Games-Tournament (TGT).
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini ada dua macam, yaitu manfaat secara teoretis dan
manfaat secara praktis.
1. Manfaat secara Teoretis
a. Memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
Matematika.
b. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada strategi
pembelajaran berupa penggeseran dari paradigma mengajar menuju ke
paradigma belajar yang mementingkan pada proses untuk mencapai hasil.
2. Manfaat secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:
a. Bagi Guru
1) Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
2) Memperoleh wawasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe
Team-Games-Tournament (TGT).
3) Meningkatnya profesionalitas guru.
4) Meningkatnya kreativitas guru untuk menciptakan kondisi belajar
yang menarik, menyenangkan, dan berkualitas.
b. Bagi Siswa
1) Meningkatnya keterampilan siswa dalam berhitung khususnya pada
materi operasi campuran bilangan bulat dalam pembelajaran
Matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2) Meningkatnya keaktifan siswa dalam kelompok.
3) Meningkatnya hasil belajar siswa.
c. Sekolah
1) Memberikan sumbangan yang positif dalam rangka perbaikan
pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran.
2) Meningkatnya kinerja sekolah dengan optimalnya kinerja guru.
3) Terwujudnya pembelajaran efektif di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat Keterampilan Berhitung Operasi Campuran Bilangan Bulat
a. Hakikat Keterampilan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 1180), dikemukakan bahwa
keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Seseorang dapat
dikatakan terampil bila sudah cekatan dalam melakukan sesuatu dengan baik dan
cermat. Setiap orang memiliki keterampilan yang berbeda-beda. Hal ini akan
mempengaruhi hasil tugas yang dikerjakan.
Menurut pendapat Aksay, secara morfologis istilah keterampilan diambil
dari kata skill, maka memuat arti kemampuan mengerjakan sesuatu dengan baik
dan dilakukan dengan cara memanfaatkan pengalaman dan pelatihan. (Dalam
http://aksay.multiply.com/journal/item/20/, diakses 2 Januari 2011).
Keterampilan pada dasarnya merupakan potensi manusia yang dapat
dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk
memaksimalkan semua fungsi perkembangan manusia sehingga menjadikan
manusia yang utuh. Istilah keterampilan mengacu pada kemampuan untuk
melakukan sesuatu dalam cara yang efektif. Keterampilan ditentukan bersama
dengan belajar dan keturunan. Keterampilan dapat didefinisikan secara abstraksi
dan umum sebagai kecerdasan, keterampilan hubungan antarpribadi secara sempit
dan spesifik (pertimbangan verbal, kemampuan persuasif).
Menurut Patten yang dikutip oleh Sri Wahyuni (2009: 5), keterampilan
adalah suatu kemampuan siswa yang dibawa ke tempat belajar, pengetahuan,
kecakapan-kecakapan interpersonal dan kecakapan-kecakapan teknis. Para siswa
yang tidak memiliki kemampuan yang diperlukan untuk pembelajaran mungkin
tidak mampu menghasilkan prestasi yang baik. Seorang guru akan mempersempit
kemungkinan-kemungkinan untuk mengenali pembelajaran siswa dengan
membandingkan hasil dan perilaku, masalah-masalah kondisi yang menghambat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
aktivitas belajar akan menjadi jauh lebih jelas. Hal ini membawa siswa ke tahap
berikutnya yang lebih baik dari upaya dan keterampilan. Tingkat keterampilan
hanya dinilai dengan melihat prestasi seorang siswa. Setiap nilai yang di bawah
standar melambangkan kekurangan. Siswa yang berprestasi rendah mungkin
membutuhkan bimbingan lagi. Bila siswa tetap belajar, mereka membutuhkan
banyak latihan. Siswa yang berprestasi baik memperlihatkan cukup keterampilan.
Menurut Raynor yang dikutip oleh Sri Wahyuni (2009: 5-6), sebenarnya
siswa dengan nilai keterampilan di atas standar mungkin terlalu mampu untuk
pelajaran sekarang. Dalam hal ini, siswa membutuhkan pengaturan belajar
kembali untuk memberikan banyak tantangan. Keterampilan adalah usaha untuk
memperoleh kompetensi cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan
belajar. (Dalam http://saifulmmuttaqin.blogspot.com/2010/03/pembelajaran-
ketrampilan.html, diakses 2 Januari 2011). Dalam hal ini, pembelajaran
keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah
perilaku siswa menjadi cekat, cepat dan tepat melalui pembelajaran kerajinan dan
teknologi rekayasa dan teknologi pengolahan. Perilaku terampil ini dibutuhkan
dalam keterampilan hidup manusia di masyarakat.
Setiap orang tentunya mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam
melakukan sesuatu. Seseorang akan dikatakan terampil bila selalu melatih
keterampilan yang dimiliki. Melatih keterampilan dapat dilakukan sejak dini.
Banyak sekali keterampilan yang dihasilkan, misalnya keterampilan berhitung.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan
merupakan keahlian atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang di mana
keahlian atau kemampuan itu timbul dikarenakan faktor keturunan dan kebiasaan
seseorang itu belajar dan berlatih secara berkesinambungan.
b. Hakikat Berhitung
Pembelajaran Matematika merupakan pembelajaran yang dimaksudkan
untuk menggiring siswa agar memiliki kemampuan berpikir objektif, kritis,
cermat, analitis, dan logis. Untuk memenuhi maksud tersebut, siswa harus
memiliki keterampilan berhitung yang baik. Berhitung di samping menulis dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
membaca, dipandang sebagai salah satu landasan dan wahana pokok (siswa) untuk
menggali dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi. Dengan memiliki
keterampilan berhitung yang baik, siswa memiliki landasan kuat untuk
mempelajari materi tersebut.
Berhitung berasal dari kata dasar hitung yang berarti mengerjakan
hitungan (menjumlahkan, mengurangi, dan lain sebagainya) (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2002: 406).
Menurut David Glover (2007: 30), “In Arithmetic you add, subtract,
multiply and divide numbers”. Aritmatika berhubungan dengan menjumlah,
mengurangi, mengali dan membagi bilangan. Selanjutnya, menurut Dali S. Naga
dalam Mulyono Abdurrahman (2003: 253), aritmatika atau berhitung adalah
cabang Matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan
nyata dengan perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Secara singkat, aritmatika atau berhitung
adalah pengetahuan tentang bilangan.
Berhitung merupakan salah satu tahapan belajar yang harus dilalui setiap
anak. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita sebagai orang tua atau guru
mengajari anak untuk berhitung sedini mungkin, dikarenakan berhitung sangat
erat dengan angka-angka. (Dalam http://indonesiatera.com/belajar-berhitung-
dengan-aritmagic.html, diakses 3 Januari 2011).
Dalam perkembangan aritmatika atau berhitung selanjutnya, penggunaan
bilangan sering diganti dengan objek, pengguna objek dalam aritmatika inilah
yang kemungkinan disebut aljabar oleh Dali S. Naga, dalam Mulyono
Abdurrahman (2003: 253)
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa berhitung adalah
mengoperasikan sejumlah bilangan yang berbentuk angka yaitu menjumlahkan,
mengurangi, membagi, mengali dan lain sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c. Hakikat Keterampilan Berhitung
Keterampilan berasal dari kata dasar terampil yang berarti pandai
melakukan sesuatu dalam bentuk tindakan (http://nucleussmart.blogspot.com,
diakses 3 Januari 2011). Keterampilan diambil dari kata terampil (skill full) yang
mengandung arti kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan
cekat, cepat dan tepat. (http://malhikdua.sch.id/komunitas-dan-kegiatn/pkl.html,
diakses 3 Januari 2011).
Keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang
kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk
mencapai hasil tertentu. (http://www.iphinkod.co.cc/2009/04/keterampilan-
berbahasaindoensia.html, diakses 3 Januari 2011).
Keterampilan mengacu kepada kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam
cara yang efektif. Keterampilan ditentukan bersama dengan belajar dan
keturunan. Keterampilan merupakan pengetahuan eksperiensial yang
dilakukan secara berulang dan terus-menerus secara terstruktur sehingga
membentuk kebiasaan baru seseorang (http://gozalionline.blogspot.com.html,
diakses tanggal 4 Januari 2011).
Berdasarkan uraian di atas keterampilan adalah kemampuan melakukan
sesuatu melalui belajar yang berupa tindakan dengan cepat dan tepat, secara
efektif untuk menempati isi tertentu.
“Berhitung” merupakan salah satu aspek dalam Matematika yang terdapat
pada hampir setiap cabang Matematika seperti aljabar, geometri, dan statistika
(Sulis, 2007: 14).
Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat belajar khas.
Jika dibandingkan dengan ilmu yang lain kegiatan belajar mengajar Matematika
seyogyanya tidak disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain, karena setiap
siswa yang belajar Matematika haruslah diatur sekaligus memperhatikan
kemampuan siswa.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan berhitung merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat menunjang cara berfikir yang cepat, tepat dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
cermat. Keterampilan berhitung sangat mendukung keterampilan siswa dalam
memahami simbol-simbol dalam Matematika.
d. Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat
1) Penjumlahan Bilangan Bulat
a) Penjumlahan Dua Bilangan Positif
Dalam penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif, cara
menjumlah sama dengan penjumlahan pada bilangan asli.
Contoh:
2 + 3 = ……… 5
3
2
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Penyelesaian:
Dari titik 0 (nol) ke kanan 2 langkah ditambah dengan 3 langkah ke kanan,
maka hasilnya adalah 5.
Jadi, 2 + 3 = 5
Keterangan:
i) Panah garis lurus (→) menunjukkan bilangan-bilangan yang
dijumlahkan.
ii) Panah garis putus-putus (--->) menunjukkan hasil penjumlahan.
iii) Arah panah ke kanan menunjukkan bilangan bulat positif.
b) Penjumlahan Dua Bilangan Negatif
Contoh:
(-2) + (-3) = …………
-5
-3
-2
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Jadi, (-2) + (-3) = -5
Keterangan: arah panah ke kiri menunjukkan bilangan negatif.
c) Menjumlahkan Bilangan Positif dan Bilangan Negatif
Contoh:
2 + (-4) = …………..
-2
-4
2
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Jadi, 2 + (-4) = -2
2) Pengurangan Bilangan Bulat
Pengurangan bilangan bulat adalah penjumlahan dengan lawan bilangannya.
a) Pengurangan Dua Bilangan Positif
Contoh:
5 – 3 = ……….. 2
3
5
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Jadi, 5 – 3 = 2
b) Mengurangi Bilangan Negatif dengan Bilangan Positif
Contoh:
(-5) – 2 = ………..
a – b = a + (-b)
a – (-b) = a + b
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
-7
-2
-5
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
Jadi, (-5) – 2 = -7
c) Mengurangi Bilangan Positif dengan Bilangan Negatif
Contoh:
6 – (-3) = ………..
Jawab:
Pada garis bilangan, (-3) arah panahnya ke kiri. Tetapi, -(-3) arah panahnya
ke kanan.
9
3
6
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jadi, 6 - (-3) = 9
d) Pengurangan Dua Bilangan Negatif
(-3) – (-7) = ………….
Jawab: 4
7
-3
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Jadi, (-3) - (-7) = 4
3) Operasi Hitung Campuran
Contoh:
(–4) + 6 – 3 = ………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Jawab: -1
-4
6
-3
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Jadi, (-4) + 6 – 3 = -1
Keterangan:
i) Pada garis bilangan semakin ke kanan, nilai bilangan semakin besar.
ii) Jika arah panah menuju ke kanan, menunjukkan bilangan bulat positif.
iii) Jika arah panah menuju ke kiri, menunjukkan bilangan bulat negatif.
Selain dengan garis bilangan, operasi hitung campuran dapat dikerjakan
secara langsung, seperti contoh berikut ini:
(–50) – (–25) + 45 = ………
Jawab:
(–50) – (–25) + 45 = (–50) + 25 + 45 = (–25) + 45 = 20
4) Menyelesaikan Soal Cerita
Contoh:
Mula-mula suhu di suatu ruangan adalah -5 derajat. Kemudian suhunya
dinaikkan 9 derajat. Berapa derajat suhu ruangan itu sekarang ?
Jawab: (-5) + 9 = 4
Jadi, suhu di ruangan itu sekarang adalah 4 derajat.
2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament
(TGT)
a. Hakikat Model Pembelajaran
Menurut Joice dan Weil seperti dikutip dalam Isjoni (2010: 50),
mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang
sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum,
mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya.
Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan dalam usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
mengoptimalkan hasil belajar siswa. Di antaranya adalah model pembelajaran
kontekstual, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran quantum, model
pembelajaran terpadu, dan lain sebagainya. Selain itu, juga ada model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT). Banyaknya model
pembelajaran yang dikembangkan tidaklah berarti semua pengajar menerapkan
semuanya untuk setiap mata pelajaran karena tidak semua model cocok untuk
setiap topik atau mata pelajaran. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih model pembelajaran, yaitu: 1) tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, 2) materi ajar, 3) kondisi siswa, serta 4) ketersediaan sarana prasarana
belajar.
Oemar Hamalik (1994: 57) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam Jurnal Internasional, learning is how a person or group
comes to know, and knowig consist of variety types action in learning, a knower
positions themselves in relation to the knowble, and engages (Bill Cope, 2007:
http://ijl.cgpubluiher.com/about.html, diakses tanggal 1 Maret 2011). Definisi
tersebut mengandung pengertian bahwa belajar adalah bagaimana seseorang atau
kelompok yang datang untuk mengetahui dan akhirnya mengetahui bermacam-
macam tindakan dalam pembelajaran, dalam pembelajaran siswa menempatkan
dirinya dalam hubungan saling mengetahui (yang dipengaruhi oleh pengalaman,
konsep, analisis, atau penerapan).
Dari berbagai pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun
kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di
kelasnya untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dan pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Anita Lie dalam Isjoni (2010: 16), menyebut cooperatif learning
(pembelajaran kooperatif) dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu
sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Isjoni (2010: 20), mengemukakan ciri-ciri pembelajaran kooperatif sebagai
berikut: 1) setiap anggota memiliki peran, 2) terjadi hubungan interaksi
langsung di antara siswa, 3) setiap anggota kelompok bertanggung jawab
atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, 4) guru membantu
mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, dan 5)
guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Selanjutnya, Slavin (2005: 4) menyatakan bahwa cooperative learning
adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan
struktur kelompok heterogen (Isjoni, 2010: 12).
Dalam Jurnal Internasional yang ditulis Jacob&Hannah, menyatakan
bahwa cooperative learning, also known as collaborative learning, is a body of
concepts and techniques for helping to maximize the benefits of cooperation
among student (dalam http://www.gorgejacobs.net/cooperative.html, diakses 4
Januari 2011). Artinya, pembelajaran kooperatif yang juga dikenal
sebagaipembelajaran kolaboratif, adalah suatu bentuk dari konsep dan teknik
untuk membantu memaksimalkan keuntungan-keuntungan kerja sama di antara
siswa.
Terdapat beberapa model pembelajaran yang berbeda dalam pembelajaran
kooperatif, dan langkah-langkah pembelajarannya sedikit bervariasi bergantung
pada model pembelajaran yang digunakan. Beberapa model pembelajaran
kooperatif telah dikembangkan oleh para ahli, di antaranya adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT), dalam metode ini
siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok dengan kemampuan berbeda untuk
saling memahami materi dan mengerjakan tugas sebagai sebuah kelompok, dan
dipadukan dengan permainan yang berupa kompetisi antarkelompok dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
kemampuan setara. Penjelasan mengenai TGT akan disampaikan pada bagian lain
dari bab ini.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang memungkinkan
siswa belajar dalam kelompok kecil atau tim untuk saling membantu, saling
mendiskusikan dan berargumentasi dalam menyelesaikan sebuah masalah,
menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan
bersama dalam pembelajaran.
c. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament
(TGT)
Menurut Fengfeng Ke dan Barbara Grabowski menyatakan bahwa “TGT
cooperation is more effective than interpersonal competition in facilitating
positive maths attitudes, but not in promoting maths performance.” (Dalam
http://www.proquest.com.pqdweb.html, diakses 4 Januari 2011). Pembelajaran
kooperatif TGT sangat efektif untuk bersaing antarindividu dan juga untuk
memudahkan siswa berpikir positif dalam Matematika tetapi tidak dapat
memelihara pekerjaannya dalam pembelajaran Matematika.
Pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada
awalnya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards di Universitas
John Hopkins.
David DeVries (1974) dalam laporan nomor 173, menyatakan bahwa “TGT
proved to have significant positive effects on academic achievement, student
attitudes, and cognitive beliefs”. TGT terbukti mempunyai efek positif
signifikan terhadap prestasi akademik, sikap siswa, dan kepercayaan
kognitif. Dalam laporan nomor 212, Burma Hulten dan David DeVries
(1976) menyatakan bahwa “...TGT effects using an expectancy-value theory
of student motivation”. Efek TGT dengan menggunakan teori nilai
pengharapan dari motivasi siswa. Team-Games-Tournament (TGT)
diharapkan dapat meningkatkan prestasi akademik siswa melalui
peningkatan motivasi dan partisipasi siswa. (Dalam http://www.eric.ed.gov,
diakses 2 Januari 2011).
Isjoni (2010: 83), berpendapat “TGT adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin,
dan suku kata atau ras yang berbeda”.
Pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) adalah
“Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,
melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran
siswa sebagai tutor sebaya, mengandung unsur permainan dan reinforcement”.
(Dalam http://nadhirin.blogspot.com/2011/01/metode-pembelajaran-efektif.html,
diakses 2 Januari 2011).
Slavin (2005: 143), menyatakan Team-Games-Tournament (TGT) adalah
bentuk pembelajaran yang menggunakan turnamen akademik, menggunakan kuis-
kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai
wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya
setara seperti mereka. TGT merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran
kooperatif yang paling banyak digunakan dalam penelitian pendidikan, termasuk
juga dalam penyampaian materi di kelas.
Team-Games-Tournament (TGT) menggunakan turnamen akademik
dengan sistem skor kemajuan individu, siswa memainkan permainan akademik
dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa
memainkan games ini bersama tiga sampai lima orang pada “meja-turnamen”, di
mana peserta dalam satu meja turnamen ini adalah siswa yang memiliki
kemampuan yang setara atau homogen. Team-Games-Tournament (TGT)
mengharuskan teman satu tim saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk
permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-
masalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam games
temannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab
individual. Permainan Team-Games-Tournament (TGT) berupa pertanyaan-
pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan
mengambil sebuah kartu dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai
dengan angka yang tertera. Turnamen ini memungkinkan bagi siswa untuk
menyumbangkan skor maksimal bagi kelompoknya. Turnamen ini juga dapat
digunakan sebagai review materi pelajaran. Sebuah prosedur “menggeser
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
kedudukan” membuat permainan ini cukup adil. Peraih skor tertinggi dalam tiap
meja turnamen akan mendapatkan poin untuk timnya. Kemudian, ia akan “naik
tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi. Siswa dengan skor terendah akan
“diturunkan”. Ini berarti bahwa mereka yang berprestasi rendah akan bermain
dengan yang berprestasi rendah juga dan yang berprestasi tinggi juga akan
bermain dengan yang berprestasi tinggi, kedua-duanya memiliki kesempatan yang
sama untuk sukses. Dengan cara ini, jika pada awalnya siswa sudah salah
ditempatkan, untuk seterusnya mereka akan dinaikkan atau diturunkan sampai
mereka mencapai tingkat kinerja mereka yang sesungguhnya. Tim dengan tingkat
kinerja tertinggi mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan tim lainnya.
Aktivitas belajar dengan permainan dirancang dalam pembelajaran kooperatif
model TGT yang memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping
menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan
belajar.
Metode pembelajaran TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran
kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus
ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, mengandung
unsur permainan dan reinforcement. Pada pembelajaran kooperatif, siswa
dikelompokkan dalam beberapa tim yang terdiri dari 4 anggota atau lebih yang
ditinjau dari tingkat kinerja, jenis kelamin, status sosial, dan sebagainya. Sesuai
dengan namanya, model TGT ini mengandung kegiatan-kegiatan yang bersifat
permainan. Permainan dalam TGT didesain untuk menguji pengetahuan yang
dicapai siswa dan disusun dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang relevan
dengan materi dan latihan soal. TGT menekankan kerja sama kelompok dalam
mengumpulkan skor, keaktifan siswa dalam mencari jawaban sendiri dengan
cepat sehingga diperlukan pengetahuan yang cukup sebelum bermain. Suasana
pertandingan cenderung lebih menyenangkan karena dalam bermain anak tidak
selalu dituntut untuk berpikir keras. Secara umum, peran guru dalam model ini
adalah memacu siswa agar lebih serius dan semangat kemudian
membandingkannya dengan prestasi siswa (kelompok) lain. Dengan demikian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dapat ditentukan kelompok mana yang berhasil mencapai prestasi yang paling
baik.
Menurut Slavin (2005: 7), Team-Games-Tournament memiliki kelemahan
yaitu memerlukan persiapan yang rumit untuk melaksanakan, bila terjadi
persaingan yang negatif maka hasilnya akan buruk, bila ada siswa yang malas atau
ada yang ingin berkuasa dalam kelompok maka pembelajaran tidak berjalan
dengan semestinya, dan adanya siswa yang tidak memanfaatkan waktu sebaik-
baiknya dalam kelompok belajar. Namun, Team-Games-Tournament juga
memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode yang lainnya karena mudah
divariasikan dengan berbagai media pembelajaran seperti komik, VCD, teka – teki
silang, scrabble, dan kartu bernomor. Kelebihan dari TGT yang lain yaitu dapat
meningkatkan rasa percaya diri, kekompakan hubungan antaranggota kelompok,
seluruh siswa menjadi lebih siap dan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk
saling membantu dalam menguasai pelajaran waktu kegiatan belajar mengajar
lebih singkat dan keterlibatan siswa lebih optimal.
Secara umum, TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal: TGT
menggunakan turnamen akademik, menggunakan kuis-kuis dan sistem skor
kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka
dengan anggota tim lain yang kemampuan akademiknya setara. Hasilnya, siswa-
siswa yang berprestasi paling rendah pada setiap kelompok memiliki peluang
yang sama untuk memperoleh poin bagi kelompoknya sebagai siswa yang
berprestasi tinggi. Meskipun keanggotaan kelompok tetap sama, tetapi siswa yang
mewakili kelompok untuk bertanding dapat berubah-ubah atas dasar penampilan
dan prestasi masing-masing anggota. Misalnya, mereka yang berprestasi rendah,
yang mula-mula bertanding melawan siswa-siswa kemampuannya sama dapat
bertanding melawan siswa-siswa yang berprestasi tinggi ketika mereka menjadi
lebih mampu.
Penerapan metode ini dengan cara mengelompokkan siswa secara
heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh
tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi.
Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
antarkelompok, suasana diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi
permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, dan
santun. Setelah selesai kerja kelompok, hasil kerja kelompok dipresentasikan
sehingga terjadi diskusi kelas.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang melibatkan aktivitas
seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya, mengandung unsur permainan dan reinforcement.
d. Komponen-komponen dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Menurut Slavin (2005: 166-167), komponen-komponen dalam TGT meliputi
presentasi kelas, belajar kelompok, permainan (games), turnamen (tournament)
dan penghargaan kelompok (team recognize). Komponen-komponen dalam TGT
yang perlu diperhatikan diuraikan sebagai berikut:
1) Presentasi Kelas
Dalam presentasi kelas, guru memperkenalkan materi pelajaran yang
diberikan secara langsung atau mendiskusikan di dalam kelas. Guru dalam
hal ini berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran mengacu pada apa yang
disampaikan oleh guru agar nantinya dapat membantu siswa dalam
mengikuti games dan tournament. Maka, para siswa akan menyadari
pentingnya presentasi kelas, karena akan sangat membantu dalam games
dan tournament. Pada saat presentasi kelas siswa harus memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru. Hal ini akan membantu siswa
bekerja lebih baik pada saat kerja tim dan pada saat turnamen karena skor
turnamen akan menentukan skor tim mereka.
2) Belajar Kelompok
Kelompok terdiri empat sampai lima orang yang heterogen misalnya
berdasar kemampuan akademik dan jenis kelamin, jika memungkinkan
suku, ras atau kelas sosial. Diharapkan tiap anggota kelompok melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
hal yang terbaik bagi kelompoknya dan adanya usaha kelompok melakukan
untuk membantu anggota kelompoknya sehingga dapat meningkatkan
kemampuan akademik dan menumbuhkan pentingnya kerja sama di antara
siswa serta meningkatkan rasa percaya diri. Tujuan utama pembentukan
kelompok adalah untuk memastikan semua anggota tim belajar, lebih
khusus lagi adalah untuk menyiapkan anggotanya supaya dapat mempelajari
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan mengerjakan soal-soal turnamen dengan
baik. Setelah presentasi kelas kegiatan tim umumnya adalah diskusi
antaranggota, saling membandingkan jawaban, memeriksa dan mengoreksi
kesalahan konsep anggota tim. Fungsi kelompok adalah untuk lebih
mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal
pada saat games. Selama belajar dalam kelompok masing-masing siswa
bertugas untuk mempelajari lembar kerja yang diberikan oleh guru dan
saling membantu apabila ada teman sekelompoknya yang belum menguasai
materi pelajaran. Diskusi ini meningkatkan komunikasi dua arah antara
siswa dan guru.
3) Permainan (games)
Permainan (games) dibuat dengan isi pertanyaan-pertanyaan untuk
mengetes pengetahuan siswa yang didapat dari presentasi kelas dan belajar
kelompok. Games dimainkan dengan meja yang berisi tiga atau empat
murid yang diwakili oleh masing-masing kelompok yang berbeda. Siswa
mengambil kartu bernomor dan berusaha untuk menjawab pertanyaan sesuai
dengan nomor. Aturannya membolehkan pemain untuk menantang jawaban
yang lain. Kelengkapan permainan berupa kartu bernomor pertanyaan atau
soal dan kunci jawaban bernomor. Seorang siswa mengambil kartu
bernomor, membaca pertanyaan dari nomor terambil yang sesuai dan
berusaha menjawab pertanyaan. Siswa lain boleh menantang apabila
mempunyai jawaban yang berbeda. Contoh perhitungan poin games dan
tournament dengan empat pemain menurut Slavin (2005: 175), dapat dilihat
pada Tabel 1 berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 1. Contoh Perhitungan Poin Games dan Tournament untuk Empat Pemain
Pemain Tanpa
seri
Seri nilai
tertinggi
Seri nilai
tengah
Seri nilai
rendah
Seri nilai
tertinggi
3-macam
Seri nilai
terendah 3-
macam
Seri 4-
macam
Seri nilai
tertinggi
dan
terendah
Skor
tertinggi 60 poin 50 poin 60 poin 60 poin 50 poin 60 poin 40 poin 50 poin
Skor
menengah
teratas
40 poin 50 poin 40 poin 40 poin 50 poin 30 poin 40 poin 50 poin
Skor
menengah
terendah
30 poin 30 poin 40 poin 30 poin 50 poin 30 poin 40 poin 30 poin
Skor
terendah 20 poin 20 poin 20 poin 30 poin 20 poin 30 poin 40 poin 30 poin
Contoh perhitungan poin games dan tournament dengan tiga pemain
menurut Slavin (2005: 175), dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Contoh Perhitungan Poin Game dan Turnamen untuk Tiga Pemain
Pemain Tidak ada
yang seri
Seri nilai
tertinggi
Seri nilai
terendah
Seri 3-
macam
Peraih skor tertinggi 60 poin 50 poin 60 poin 40 poin
Peraih skor tengah 40 poin 50 poin 30 poin 40 poin
Peraih skor rendah 20 poin 20 poin 30 poin 40 poin
4) Turnamen (tournament)
Biasanya turnamen diselenggarakan akhir minggu, setelah guru
membuat presentasi kelas dan kelompok-kelompok mempraktikkan tugas-
tugasnya. Turnamen adalah sebuah struktur di mana games berlangsung.
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau akhir setiap unit
setelah guru melakukan presentasi kelas dan tim telah mengerjakan lembar
kerja. Untuk turnamen pertama, guru mengelompokkan siswa dengan
kemampuan serupa yang mewakili tiap timnya. Kompetisi ini merupakan
sistem penilaian kemampuan perorangan dalam STAD. Kompetisi ini juga
memungkinkan bagi siswa dari semua level di penampilan sebelumnya
untuk memaksimalkan nilai kelompok mereka menjadi terbaik. Pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
turnamen pertama, guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen.
Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa
selanjutnya pada meja II, dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang ini
memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya
berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka
melakukan yang terbaik. Alur penempatan peserta turnamen menurut Slavin
(2005: 86), dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:
Gambar 1. Alur Penempatan Peserta Turnamen
5) Penghargaan Kelompok (Team Recognize)
Menurut Slavin (2005: 175), berdasarkan skor rata–rata tim maka
terdapat tiga kriteria penghargaan tim yaitu tim baik, tim sangat baik, dan
tim super. Setelah mengikuti games dan tournament, setiap kelompok akan
memperoleh poin. Rata-rata poin kelompok yang diperoleh dari games dan
tournament akan digunakan sebagai penentu penghargaan kelompok. Jenis
penghargaan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Penghargaan
kelompok dapat berupa hadiah, sertifikat, dan sebagainya. Tim yang
mendapat nilai tertinggi diberikan reinforcement atau penghargaan. Dengan
metode ini siswa akan terpacu untuk lebih siap belajar. Selain itu, guru
hanya bertindak sebagai fasilitator yang memantau kegiatan masing-masing
kelompok, sehingga setiap siswa dalam kelompok dapat belajar dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
sungguh-sungguh. Tim super akan mendapatkan sertifikat (lampiran 44,
halaman 180) atau bentuk penghargaan lainnya apabila skor rata-rata
mereka mencapai kriteria penghargaan kelompok yaitu tim yang
mendapatkan julukan super team (tim super) jika rata-rata skornya 50.
Menurut Slavin (2005: 175), penghargaan diberikan jika telah
melewati kriteria. Contoh kriteria penentuan penghargaan kelompok dapat
dilihat pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3. Contoh Kriteria Penentuan Penghargaan Kelompok
Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan
40 Tim Baik (Good Team)
45 Tim Sangat Baik (Great Team)
50 Tim Super (Super Team)
Berdasarkan teori-teori mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT di
atas, penulis menggunakan teori pembelajaran kooperatif tipe TGT yang
dikemukakan oleh Slavin sebagai acuan dalam menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe TGT di SD N 04 Popongan kelas IV.
B. PENELITIAN YANG RELEVAN
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas dalam
pembelajaran diantaranya yaitu:
1. Penelitian yang dilaksanakan oleh Roiatul Amri (2010) dengan judul:
“Peningkatan Kemampuan Memahami Peristiwa Proklamasi Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada Siswa Kelas V SDN Grajegan
01, Tawangsari, Sukoharjo, Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil dari penelitian,
menyimpulkan bahwa pembelajaran Matematika melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT di kelas V SDN Grajegan 01 dapat meningkatkan
kemampuan memahami peristiwa proklamasi. Penelitian ini memiliki
persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama
meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Perbedaannya,
terletak pada peneliti yang lebih menfokuskan pada keterampilan berhitung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Penelitian yang dilaksanakan oleh Naila Maulida (2010) dengan judul:
“Meningkatkan Keterampilan Menghitung Bilangan Pecahan melalui
Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cangkringan,
kecamatan Banyudono, kabupaten Boyolali, Tahun Pelajaran 2009/2010”.
Hasil dari penelitian, menyimpulkan bahwa pembelajaran Matematika melalui
Pendekatan Kontekstual di kelas IV SD Negeri Cangkringan dapat
meningkatkan keterampilan menghitung bilangan pecahan siswa. Penelitian ini
memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
sama-sama meneliti tentang keterampilan menghitung. Perbedaannya, terletak
pada model pembelajaran yang digunakan, peneliti menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dan peneliti
lebih menfokuskan pada materi operasi campuran bilangan bulat.
C. KERANGKA BERPIKIR
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema
dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Pada kondisi awal,
keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN
04 Popongan, Karanganyar tergolong rendah, terbukti dari 71,05% siswa
mempunyai nilai di bawah KKM. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di
antaranya: guru masih mengajar secara konvensional sekaligus tidak
menggunakan media pembelajaran yang menarik. Pembelajaran yang demikian
menyebabkan siswa menjadi pasif dan mengalami kejenuhan dalam belajar.
Selain itu, siswa tidak memiliki ketertarikan untuk belajar mata pelajaran
Matematika dan materi yang didapat hanya mengandalkan guru saja. Kejenuhan
dan ketidaktertarikan untuk belajar tersebut menyebabkan rendahnya keterampilan
berhitung yang dimiliki siswa.
Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti ingin memberikan alternatif
yang dapat membantu guru memperbaiki proses pembelajaran dan juga membantu
siswa agar mampu meningkatkan keterampilan berhitung siswa. Peneliti
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament
(TGT) karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain dapat divariasikan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
berbagai media pembelajaran, dapat meningkatkan rasa percaya diri serta
keterlibatan siswa secara optimal, meningkatkan kekompakan hubungan
antaranggota kelompok, dan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk saling
membantu dalam menguasai pelajaran.
Pada kondisi akhir pembelajaran, dapat diperoleh hasil bahwa dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dapat
meningkatkan keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat pada
siswa kelas IV SDN 04 Popongan, Karanganyar. Hubungan variabel model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan keterampilan berhitung operasi
campuran bilangan bulat dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:
Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Guru menggunakan
model pembelajaran
konvensional (belum
ada variasi dalam
kegiatan
pembelajaran).
1. Keterampilan berhitung
materi operasi campuran
bilangan bulat rendah
2. 28, 95% siswa memiliki
nilai di atas KKM
Siklus I
Keterampilan berhitung Matematika
naik dan 70% siswa memiliki nilai di
atas KKM
Melalui PTK, guru
menggunakan model
pembelajaran
kooperatif tipe
Team-Games-
Tournament (TGT)
dalam pembelajaran
Matematika materi
operasi campuran
bilangan bulat.
Tindakan
Kondisi Akhir Melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan keterampilan berhitung Matematika
materi operasi campuran bilangan bulat.
Siklus II
Keterampilan berhitung Matematika
naik dan 75 % siswa memiliki nilai di
atas KKM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dalam
penelitian ini dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: “Model pembelajaran
kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dapat meningkatkan
keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD
Negeri 04 Popongan, kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011“.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 04 Popongan, kabupaten
Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011. Pemilihan tempat ini didasarkan pada
pertimbangan:
a. Merupakan tempat teman peneliti mengajar, sehingga mempermudah
peneliti dalam melakukan penelitian.
b. Sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang
sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.
c. Terdapat permasalahan dalam pembelajaran Matematika.
2. Waktu
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, Tahun Pelajaran
2010/2011 yaitu bulan Desember sampai Mei selama 6 bulan sesuai dengan
rincian jadwal penelitian (lampiran 1, halaman 80). Pelaksanaan rencana kegiatan
penelitian ini dilakukan secara bertahap, dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Bulan Desember 2010 – minggu II Januari 2011: tahap persiapan meliputi
pengajuan observasi di kelas, pengajuan judul skripsi, penyusunan proposal,
perijinan penelitian, survei sekolah yang bersangkutan dan konsultasi
instrumen penelitian.
b. Minggu III – IV bulan Januari 2011: tahap penelitian meliputi semua kegiatan
yang dilaksanakan di lapangan yang meliputi uji instrumen penelitian dan
pengambilan data.
c. Bulan Februari 2011 – selesai: tahap penyelesaian meliputi pengolahan data dan
penyusunan laporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan.
Daftar siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan (lampiran 3, halaman 82)
menunjukkan jumlah siswa sebanyak 38 anak, yang terdiri dari 24 siswa putra
dan 14 siswa putri. Pada dasarnya mereka dari latar belakang yang berbeda-beda
tapi sebagian besar dari mereka adalah siswa dari golongan menengah ke bawah
yaitu ekonomi yang rendah. Semua siswa adalah anak yang normal, tidak cacat
dalam arti tidak ada anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).
Objek penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran Matematika
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT).
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Menurut Sarwiji Suwandi (2009:15), penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Kegiatan penelitian dimulai dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru kelas
IV SDN 04 Popongan dalam proses pembelajaran, kemudian direfleksikan
alternatif pemecahan masalah tersebut. Dalam hal ini, alternatif pemecahan
masalah dari permasalahan yang dihadapi guru, yaitu dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) . Setelah itu,
pemecahan masalah tersebut ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan terencana
dan terukur. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas membutuhkan kerja sama
antara peneliti, guru kelas IV, dan siswa kelas IV SDN 04 Popongan, Karanganyar
agar tercipta suatu kinerja yang lebih baik.
Prinsip utama dalam PTK adalah pemberian tindakan dalam siklus yang
bertahap dan berkelanjutan sampai memperoleh hasil yang ditetapkan. Siklus
yang dinamis dengan tindakan yang sama. Dalam penelitian ini, peneliti
melaksanakan siklus sebanyak dua kali yang di dalamnya terdapat empat tahapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
utama kegiatan, yaitu (a) perencanaan; (b) tindakan; (c) pengamatan; dan (d)
refleksi.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat
tahap, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), pengamatan (observation), dan
refleksi (reflection). Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada
Gambar 3 berikut:
SIKLUS II
SIKLUS I
Gambar 3. Siklus PTK Model Mulyasa (2004: 56)
2. Strategi Penelitian
Strategi penelitian ini menggunakan strategi penelitian tindakan kelas,
yaitu model siklus. Adapun strategi penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan tindakan meliputi (1) membuat skenario pembelajaran; (2)
mempersiapkan instrumen penelitian; (3) mempersiapkan dan merancang
tindakan yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar; dan (4)
mengajukan solusi alternatif.
b. Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses
pembelajaran sesuai rancangan. Setiap tindakan dan proses pembelajaran
tersebut selalu diikuti kegiatan pemantauan.
c. Tahap pengamatan dan interprestasi dilakukan dengan mengamati dan
menginterprestasi aktivitas penerapan tindakan pada pembelajaran. Pada tahap
interprestasi proses koreksi hasil kerja dilakukan oleh peneliti. Interprestasi ini
3. Observasi
2. Tindakan
1. Rencana
4. Refleksi 1. Rencana
2. Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
berguna untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat mengatasi
permasalahan yang ada.
d. Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan
dan interprestasi sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang perlu
diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Dari hasil
penarikan kesimpulan tersebut,dapat diketahui apakah penelitian ini mencapai
keberhasilan atau tidak.
D. Sumber Data
Sumber data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan
dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif. Data penelitian yang telah
dikumpulkan berasal dari berbagai sumber. Sumber data atau informasi tersebut
antara lain:
1. Informasi data yang diperoleh berasal dari narasumber yang terdiri atas siswa
kelas IV Semester II SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar, Tahun Pelajaran
2010/2011 yang berjumlah 38 siswa dan guru kelas IV SD Negeri 04
Popongan, Karanganyar.
2. Arsip berupa kurikulum tingkat satuan pendidikan dan dokumen berupa data
nilai mata pelajaran Matematika, khususnya tentang materi operasi campuran
bilangan bulat yang digunakan untuk mendapatkan data nilai siswa kelas IV
SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar sebelum dilakukan tindakan.
3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran Matematika materi operasi
campuran bilangan bulat dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Team-Games-Tournament (TGT) pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan,
Karanganyar.
4. Informasi lain tentang kondisi SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan, meliputi teknik tes dan nontes.
1. Teknik Tes
Menurut Sarwiji Suwandi (2009: 59), “Tes dimaksudkan untuk mengukur
seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tes dilakukan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan
pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini tes dilaksanakan pada saat sebelum
tindakan atau tes awal dan di setiap akhir siklus pembelajaran. Pemberian tes
pada setiap akhir pembelajaran dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh
keterampilan berhitung siswa pada materi operasi campuran bilangan bulat
yang diperoleh siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan setelah kegiatan
pemberian tindakan. Tes yang diberikan berbentuk tes tertulis.
2. Teknik NonTes
Instrumen yang digunakan dalam teknik nontes ini, meliputi lembar
observasi (pengamatan), pedoman wawancara, dokumentasi, dan catatan
lapangan. Pelaksanaan teknik nontes dalam penelitian ini untuk mengukur
seberapa jauh peningkatan kualitas proses pembelajaran siswa kelas IV SD
Negeri 04 Popongan dan kinerja guru kelas IV saat metode TGT diaplikasikan.
a. Observasi Langsung
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur atau menilai
aktivitas guru dan siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, serta penggunaan
metode TGT saat pembelajaran berlangsung.
Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi partisipasi. Peneliti
bertindak sebagai guru atau pengajar dan berperan penuh melakukan tindakan
yang dapat mempengaruhi peristiwa yang sedang berlangsung. Observer yang
membantu adalah guru kelas IV SD Negeri 04 Popongan. Observasi terhadap
guru difokuskan pada kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
materi operasi campuran bilangan bulat menggunakan model pembelajaran
kooperaif tipe Team-Games-Tournament (TGT). Alat penilaian yang
digunakan untuk mengobservasi guru, yaitu dengan menggunakan lembar
observasi kinerja guru. Sedangkan, alat penilaian yang digunakan untuk
mengobservasi siswa, yaitu dengan menggunakan lembar observasi proses
pembelajaran siswa.
b. Wawancara
Denzim dalam Rochiati Wiriaatmadja (2005: 117), menjelaskan bahwa
wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau
penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Wawancara dilakukan terhadap guru
kelas IV SD Negeri 04 Popongan yang bertujuan menggali informasi untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dan
keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat pada siswa kelas IV
SD Negeri 04 Popongan sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT). Hasil wawancara terlampir.
(lihat lampiran 2, halaman 81; lampiran 45, halaman 181; dan lampiran 46,
halaman 183).
c. Dokumentasi
Data dokumentasi meliputi Silabus Matematika kelas IV (lampiran 9,
halaman 89-91), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto kegiatan
pembelajaran (lampiran 47, halaman 185-190), hasil observasi selama proses
pembelajaran, serta hasil tes siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan sebelum
dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-
Tournament (TGT).
d. Catatan Lapangan
Sumber informasi yang penting dalam penelitian ini adalah catatan
lapangan yang dibuat oleh peneliti. Berbagai aspek pembelajaran di kelas,
suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa,
interaksi siswa dengan siswa, dan kegiatan penelitian semuanya dapat dibaca
kembali dari catatan lapangan ini. Fungsi catatan lapangan adalah untuk
melakukan cross check dengan data-data yang telah didapatkan.
F. Validitas Data
Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa
validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dijadikan
dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk
menjaga validitas data dalam penelitian yaitu teknik triangulasi. Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data itu (Lexy J. Moleong,
2001: 178). Ada pun dari triangulasi yang ada hanya menggunakan 2 teknik:
1. Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data dari satu sumber
dengan sumber yang lain. Dari teknik ini diharapkan dapat memberi informasi
yang tepat dan sesuai dengan kenyataan. Sumber data yang diperoleh peneliti
berasal dari guru dan siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar,
antara lain data tentang aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan yang
diperoleh dari hasil wawancara guru kelas IV SD Negeri 04 Popongan dan data
aktivitas siswa yang diperoleh dari hasil observasi siswa kelas IV SD Negeri
04 Popongan.
2. Triangulasi teknik, yaitu peneliti menguji data yang sama dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Dari beberapa data yang
diperoleh lewat teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya
dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan agar diperoleh data yang lebih kuat
validitasnya. Dalam penelitian ini, di antaranya peneliti menggunakan
observasi, wawancara, dokumentasi, catatan lapangan dan tes akhir siklus
materi operasi campuran bilangan bulat untuk mengetahui peningkatan
keterampilan berhitung siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan, Karanganyar.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
interaktif. Model analisis interaktif mempunyai tiga komponen, yaitu: 1) Reduksi
Data (Data Reduction), 2) Penyajian Data (Data Display), 3) Conslucion Drawing
(verification). Miles dan Huberman dalam Suharsimi Arikunto (2006: 91),
menjelaskan tiga komponen tersebut sebagai berikut:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data-data penelitian yang telah
dikumpulkan selanjutnya direduksi. Reduksi dalam penelitian ini dilakukan
dengan pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang didapat oleh peneliti.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Hasil dari data-data penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan.
Penyajian data yang telah direduksi, kemudian disusun dan didisplay dalam
bentuk tabel, grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian.
3. Conslucion Drawing (verification)
Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan kesimpulan dari tampilan
data agar benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Seluruh hasil analisis
yang terdapat dalam reduksi data maupun penyajian data diambil suatu
kesimpulan. Penarikan kesimpulan tentang peningkatan yang terjadi
dilaksanakan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, kesimpulan
yang ditarik pada akhir siklus I, dan kesimpulan terakhir pada akhir siklus
II. Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir harus terkait.
Setiap kesimpulan yang ditarik pada akhir siklus dilakukan refleksi untuk
menentukan atau menyusun rencana tindakan berikutnya. Setelah semua
data disajikan dalam laporan, peneliti menarik kesimpulan yang merupakan
jawaban dari hipotesis penelitian.
H. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan
atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Pada
penelitian ini, indikator yang menjadi pedoman keberhasilan adalah meningkatnya
keterampilan berhitung Matematika siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan,
kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011, melalui pengoptimalan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament
(TGT). Kriteria keberhasilan tindakan untuk kualitas hasil belajar dapat dilihat
pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4. Kriteria Keberhasilan Tindakan untuk Kualitas Hasil Belajar
No. Aspek yang dinilai Target Alat Penilaian
1. Nilai batas ketuntasan minimal (KKM) 64 Tes
2. Ketuntasan kelas 75% Tes
Keterampilan berhitung Matematika siswa kelas IV SD Negeri 04
Popongan, kabupaten Karanganyar setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) akan dikatakan meningkat jika
pada siklus 1 sebanyak 70% dari jumlah siswa mendapat nilai di atas KKM dan
pada siklus 2 sebanyak 75% dari jumlah siswa mendapat nilai di atas KKM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
I. Prosedur Penelitian
PTK yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
berhitung Matematika siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT).
Menurut model Kemmis & Mc Taggart, PTK mencakup empat langkah,
yaitu: 1) perencanaan (plan), 2) tindakan (action), 3) pengamatan (observation),
4) refleksi (reflection). Keempat langkah tersebut bersifat spiral dan dipandang
sebagai satu siklus (Rochiati Wiriaatmadja, 2005: 66).
Secara umum, langkah-langkah operasional penelitian diawali dengan
tahap persiapan yang meliputi :
1. Permintaan izin untuk melakukan penelitian tindakan kepada kepala sekolah
dan guru SD Negeri 04 Popongan.
2. Peneliti melakukan observasi pratindakan terhadap kegiatan pembelajaran di
kelas. Observasi diadakan di kelas IV.
3. Peneliti menyusun soal tes awal (lampiran 5, halaman 84) beserta kunci
jawaban (lampiran 6, halaman 85) dengan mengacu pada kisi-kisi soal tes awal
(lampiran 4, halaman 83). Tes awal sebagai dasar untuk mengetahui kondisi
kemampuan awal siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan pada mata pelajaran
Matematika materi pokok operasi hitung campuran bilangan bulat sekaligus
untuk menentukan ranking kelas guna menentukan kelompok kooperatif TGT.
Tes awal diadakan pada hari Selasa, tanggal 11 Januari 2011.
4. Mengidentifikasi permasalahan pada proses pembelajaran Matematika siswa
kelas IV SD Negeri 04 Popongan.
Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
1) Peneliti menyusun berbagai perangkat pembelajaran, antara lain Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS (lampiran 11, halaman 99-101)
beserta kunci jawaban (lampiran 12, halaman 102-104).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
2) Peneliti menyusun berbagai perlengkapan dalam kegiatan games dan
turnamen, antara lain kisi-kisi soal permainan (lampiran 14, halaman
106), lembar permainan (lampiran 15, halaman 107) beserta kunci
jawaban (lampiran 16, halaman 108-109), lembar skor games (lampiran
17, halaman 110-112), lembar rangkuman tim (lampiran 18, halaman
113-115).
3) Peneliti menyusun alat evaluasi sebagai penilaian individu berupa soal tes
akhir siklus I (lampiran 20, halaman 117-118) beserta kunci jawaban
(lampiran 21, halaman 119-120) dengan mengacu pada kisi-kisi soal tes
akhir siklus (lampiran 19, halaman 116).
4) Peneliti menyusun lembar observasi untuk mengamati kinerja guru
(lampiran 25, halaman 127-129) dan lembar observasi untuk mengamati
proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran (lampiran 23, halaman
122-124).
5) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa media garis bilangan
model “mobil”
6) Menetapkan indikator ketercapaian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dimulai pada hari Selasa,
tanggal 18 Januari 2011 dan Rabu, tanggal 19 Januari 2011.
1) Pertemuan Pertama
a) Menggali pengetahuan awal dari siswa dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan materi operasi campuran bilangan bulat
mempergunakan media garis bilangan model “mobil”.
b) Membagi kelas menjadi 9 kelompok, setiap kelompok terdiri dari
empat atau lima orang.
c) Guru menerangkan pokok-pokok materi pelajaran untuk kemudian
didiskusikan dalam kelompok.
d) Guru membagikan LKS untuk dikerjakan secara berkelompok untuk
penguasaan materi bagi anggota kelompok.
e) Siswa mempresentasikan hasil diskusi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
f) Observasi kegiatan pembelajaran.
2) Pertemuan Kedua
a) Menyelenggarakan kegiatan turnamen sebagai review materi pelajaran
dan untuk menguji keterampilan berhitung siswa.
b) Memberikan evaluasi akhir materi operasi campuran bilangan bulat
kepada siswa.
c. Observasi
Observer dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SDN 04 Popongan.
Observer melakukan pengamatan atau observasi terhadap guru dan siswa
ketika pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-
Games-Tournament (TGT). Pengamatan aktivitas siswa meliputi pengamatan
afektif dan psikomotor siswa.
d. Refleksi
Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data
kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Peneliti menganalisis keterampilan
berhitung siswa sesuai dengan nilai saat evaluasi pembelajaran. Jika siswa
yang berhasil saat evaluasi mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar
75%, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Team-Games-Tournament (TGT) tersebut telah berhasil. Namun, jika siswa
yang mengalami peningkatan keterampilan berhitung secara klasikal belum
mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar 75%, maka proses
pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team-
Games-Tournament (TGT) tersebut perlu diperbaiki lagi dan disempurnakan
pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
1) Peneliti menyusun berbagai perangkat pembelajaran, antara lain Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS (lampiran 29, halaman 145-146)
beserta kunci jawaban (lampiran 30, halaman 147-149).
2) Peneliti menyusun berbagai perlengkapan dalam kegiatan games dan
turnamen, antara lain lembar permainan (lampiran 31, halaman 150)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
beserta kunci jawaban (lampiran 32, halaman 151-153), lembar skor
games (lampiran 33, halaman 154-156), lembar rangkuman tim (lampiran
34, halaman 157-159).
3) Peneliti menyusun alat evaluasi sebagai penilaian individu berupa soal
tes akhir siklus II (lampiran 35, halaman 160-161) beserta kunci jawaban
(lampiran 36, halaman 162-164).
4) Peneliti menyusun lembar observasi untuk mengamati kinerja guru
(lampiran 40, halaman 171-173) dan lembar observasi untuk mengamati
proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran (lampiran 38, halaman
166-168).
5) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa media nomograf.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini masih sama dengan siklus I yaitu
menerapkan metode pembelajaran TGT dengan sesuai dengan rencana
pembelajaran untuk tiap pertemuan yang telah direncanakan. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II dimulai pada hari Selasa, tanggal 25 Januari
2011 dan hari Rabu, tanggal 26 Januari 2011. Pelaksanakan tindakan
mengacu pada skenario pembelajaran berikut:
1) Pertemuan pertama
a) Memperbaiki tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi
pada siklus I.
b) Guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) yang
telah di perbaiki dan disempurnakan.
c) Siswa dibagi menjadi 9 kelompok dan diberi penugasan untuk
mendiskusikan lembar kerja siswa (LKS). Dengan dibimbing guru,
setiap siswa diberikan keleluasaan dan kesempatan mengoperasikan
media nomograf untuk mencari informasi yang ada dalam media
tersebut saat diskusi berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
d) Diskusi kelompok dengan media nomograf di-setting guru menjadi
permainan yang menyenangkan. Setiap kelompok berlomba untuk
menjadi yang terbaik.
e) Siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Selanjutnya guru
memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil diskusi dari
tiap kelompok.
f) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT).
g) Guru menutup pelajaran dengan memberikan refleksi kepada siswa
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament
(TGT).
2) Pertemuan Kedua
a) Menyelenggarakan kegiatan turnamen sebagai review materi pelajaran
dan untuk menguji keterampilan berhitung siswa.
b) Memberikan evaluasi akhir materi operasi campuran bilangan bulat
kepada siswa.
c. Observasi
Observer dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SDN 04 Popongan.
Observer melakukan pengamatan atau observasi terhadap guru, siswa, dan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament
(TGT). Pengamatan aktivitas siswa meliputi pengamatan afektif dan
psikomotor siswa.
d. Refleksi
Penelitian diakhiri pada siklus II karena dari hasil observasi,
keterampilan berhitung Matematika siswa sudah meningkat. Apabila dilihat
dari hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor sudah terjadi peningkatan
penguasaan materi pembelajaran dan peningkatan keterampilan berhitung
Matematika materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Selain itu, 75%
dari keseluruhan siswa di kelas mendapatkan nilai akhir yang berada di atas
Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 64.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 04 Popongan. Lokasi
kelas IV berada di antara kelas III dan kelas V, kondisi kelasnya cukup baik.
Pencahayaan dan siklus udaranya baik sehingga keadaannya nyaman jika
digunakan untuk belajar. Kondisi meja dan kursi yang ada di kelas IV tidak begitu
baik karena berisi coretan-coretan siswa sehingga terkesan tidak rapi. Di dalam
kelas banyak terdapat gambar-gambar pahlawan, gambar bagian-bagian tubuh,
dan lain sebagainya akan tetapi tidak ada alat peraga unuk mata pelajaran
Matematika.
Karakter siswa kelas IV tempat penelitian tidak jauh berbeda dengan kelas
lain dalam pembelajaran Matematika. Kebanyakan siswa menganggap
Matematika khususnya materi operasi campuran bilangan bulat sebagai suatu
mata pelajaran yang sulit. Siswa masih banyak tergantung pada guru dalam
memecahkan masalah pada materi tersebut. Hal itu menyebabkan rendahnya
keterampilan berhitung siswa pada mata pelajaran tersebut. Untuk mengantisipasi
hal tersebut, peneliti mengadakan penelitian di kelas IV SD Negeri 04 Popongan.
Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-
Tournament (TGT) yang dapat meningkatkan keerampilan berhitung Matematika
siswa. Dengan penelitian ini diharapkan siswa SDN 04 Popongan lebih tertarik
dan termotivasi untuk belajar Matematika, sehingga keterampilan berhitung
Matematika khususnya materi operasi campuran bilangan bulat siswa meningkat.
B. Observasi Awal Pembelajaran Matematika Kelas IV
di SD Negeri 04 Popongan
Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti terlebih dahulu
melakukan kegiatan identifikasi (observasi awal) yang bertujuan untuk
mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Senin, tanggal 10 Januari 2011 di SD Negeri 04 Popongan. Adapun hasil
observasi awal tersebut adalah:
1. Ditinjau dari Segi Siswa
a. Siswa Terlihat Kurang Tertarik pada Mata Pelajaran Matematika
Observasi awal yang dilakukan peneliti pada hari Senin, tanggal 10
Januari 2011 di kelas IV SD Negeri 04 Popongan menunjukkan bahwa
siswa terlihat kurang antusias dan kurang berminat mengikuti pelajaran
Matematika. Hal ini terlihat pada saat guru mengajukan pertanyaan
mengenai materi minggu lalu, hanya sedikit sekali siswa yang mampu
menjawabnya. Dalam pembelajaran yang berlangsung siswa kurang
berminat mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan dari guru,
mereka perlu ditunjuk langsung oleh guru. Siswa juga masih ada yang tidak
memperhatikan penjelasan guru sehingga terkadang siswa menyepelekan
guru dan akhirnya berakibat pada kurangnya pemahaman mereka terhadap
mata pelajaran yang diajarkan.
b. Kebiasaan Belajar Siswa yang Cenderung Pasif di Kelas
Dari hasil observasi awal terlihat, seorang siswa akan menjawab
pertanyaan guru jika ditunjuk oleh guru untuk menjawab. Jika diberi
kesempatan untuk bertanya, siswa hanya berbisik-bisik dengan teman
bahkan sebagian besar hanya diam. Siswa tidak mempunyai keberanian
untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan. Siswa mencatat semua
materi yang disampaikan jika guru telah menginstruksikan untuk mencatat
materi.
c. Pembelajaran Kurang Menarik Sehingga Siswa Mudah Bosan
Salah satu penyebab kejenuhan siswa pada pembelajaran Matematika
karena guru menggunakan metode ceramah terus-menerus. Siswa hanya
mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru serta mengerjakan
apa yang diperintahkan guru sehingga siswa menjadi bosan, bersikap
seenaknya sendiri dan tidak mampu mengembangkan pengetahuannya
secara maksimal apabila dihadapkan pada tugas-tugas atau soal kasus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
d. Penggunaan Metode Pembelajaran yang Kurang Tepat
Dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas, guru lebih sering
menggunakan metode ceramah. Namun, kebanyakan siswa tidak paham
mengenai penjelasan guru dan cara mengerjakan tugas atau soal-soal
tersebut. Hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh dari tugas yang diberikan
oleh guru usai menjelaskan materi. Hanya sebagian kecil siswa yang mampu
mengerjakan soal tersebut.
2. Ditinjau dari Segi Guru
Guru merasa kesulitan memilih dan menerapkan model pembelajaran yang
tepat untuk dapat menumbuhkan motivasi berprestasi siswa dan meningkatkan
partisipasi belajar siswa yang dapat berdampak pada peningkatan keterampilan
berhitung Matematika siswa. Pembelajaran yang biasanya diterapkan selama
ini, seperti metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok belum dapat
meningkatkan minat belajar siswa sehingga pemahaman siswa terhadap mata
pelajaran Matematika kurang. Siswa terlihat bosan dan jenuh terhadap
pelajaran Matematika serta kurang memperhatikan pelajaran dengan seksama.
Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan memberikan
pendekatan secara langsung dan dengan memotivasi serta menegur siswa yang
tidak mau memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini ternyata belum mampu
membangkitkan motivasi berprestasi dan partisipasi belajar siswa.
C. Deskripsi Umum Pembelajaran
1. Observasi Awal Pembelajaran
Kegiatan penelitian diawali dengan observasi pembelajaran Matematika
kelas IV SD Negeri 04 Popongan untuk mengetahui kondisi awal kelas. Kegiatan
observasi dilakukan pada hari Senin, tanggal 10 Januari 2011. Berdasarkan
dokumentasi nilai, hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika, dan
catatan lapangan 1 (lampiran 8, halaman 87-88) diperoleh tingkat keterampilan
berhitung Matematika siswa masih relatif rendah. Identifikasi lebih lanjut
terhadap model pembelajaran yang digunakan oleh guru Matematika
menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
konvensional, di mana guru hanya menghabiskan materi pelajaran saja tanpa
memperhatikan pembelajaran yang bermakna dan menjadikan siswa sebagai objek
pembelajaran. Kondisi pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered), guru
aktif sedangkan siswa bersikap pasif sehingga proses pembelajaran kurang
melibatkan peran siswa baik secara fisik maupun mental dalam kegiatan
pembelajaran.
Adanya permasalahan ini, maka timbul pemikiran untuk menerapkan
model pembelajaran kooperatif, yaitu suatu model yang lebih memusatkan pada
keaktifan siswa. Keterampilan kooperatif berfungsi melancarkan hubungan kerja
dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan
komunikasi antaranggota kelompok, sedangkan peranan tugas dilakukan dengan
membagi tugas antaranggota kelompok selama kegiatan belajar sedang
berlangsung. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-
Games-Tournament (TGT) pada penelitian ini. TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan permainan akademik. Aktivitas
belajar dengan permainan yang dirancang dalam model pembelajaran
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan
tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Siswa
diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental
tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara permainan akademik seperti ini, siswa
akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat
dimaksimalkan. Pembelajaran kooperatif TGT membuat siswa menjadi lebih
antusias dalam mengikuti KBM sebab siswa dapat bekerja sama atau berdiskusi
dengan teman yang lain dalam menyelesaikan permasalahan dalam KBM, siswa
juga dapat mengeluarkan pendapatnya, dan tidak malu lagi untuk bertanya jika
ada materi yang belum jelas. Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif
mengikuti KBM mulai dari kegiatan belajar tim, kerja tim dan turnamen.
Model pembelajaran kooperatif TGT memiliki kelebihan. Pertama, guru
hanya menjelaskan konsep materi pelajaran sehingga memudahkan siswa dalam
menangkap inti materi. Kedua, adanya kegiatan belajar tim, siswa diberi
kesempatan untuk mendalami materi bersama teman satu tim dan bertukar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
pendapat atau gagasan yang melibatkan peran serta siswa. Ketiga, adanya
kegiatan kerja tim yang akan melatih siswa untuk saling bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas. Keempat, adanya turnamen di mana siswa harus menjawab
soal-soal yang berhubungan dengan materi yang telah mereka pelajari, ini untuk
menguji daya tangkap dan pemahaman siswa ketika belajar tim.
Data awal penelitian diambil dari nilai tes awal, yang diperoleh siswa
untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Tes awal diadakan pada hari Selasa,
tanggal 11 Januari 2011. Data nilai tes awal (lampiran 7, halaman 86)
menunjukkan, dari 38 siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan, 27 siswa atau
71,05% belum mencapai batas ketuntasan yang ditetapkan yaitu nilai 64. Rentang
nilai siswa pada tes kemampuan awal adalah 0 sampai dengan 95 dan nilai rata-
rata sebesar 43,16. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berhitung siswa
terhadap mata pelajaran Matematika belum sesuai target. Data frekuensi
keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV pada tes
awal dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran Bilangan
Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Awal
No. Interval Nilai Frekuensi Persentase
1. 90-99 3 7,89 %
2. 80-89 3 7,89 %
3. 70-79 3 7,89 %
4. 60-69 7 18,42 %
5. 50-59 1 2,64 %
6. 40-49 1 2,64 %
7. 30-39 6 15, 79 %
8. 20-29 5 13,16 %
9. 10-19 4 10,52 %
10. 0-9 5 13, 16 %
Jumlah 38 100 %
Berdasarkan Tabel 5 di atas, data frekuensi peningkatan keterampilan
berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 04
Popongan pada tes awal dapat digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik tersebut
dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
frekuensi 10
9
8 18,42%
7 15,79%
6 13,16% 13,16%
5 10,52%
4 7,89% 7,89% 7,89%
3
2 2,64% 2 2,64% 2,64%
1
0
0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99
Interval nilai
Gambar 4. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Awal
2. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan perencanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 12 Januari 2011 di ruang Guru SD Negeri 04 Popongan. Peneliti
membuat rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Tahap
perencanaan tindakan pertama meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi
Matematika yaitu, operasi hitung campuran bilangan bulat menggunakan
metode Team-Games-Tournament (TGT).
2) Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa dan soal evaluasi akhir.
3) Peneliti menyusun lembar observasi untuk mengamati kualitas pembelajaran
dengan metode Team-Games-Tournament (TGT) yang dilaksanakan oleh
guru.
4) Peneliti menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam
pembelajaran.
5) Peneliti menyiapkan media pembelajaran garis bilangan model “mobil”.
6) Menetapkan indikator ketercapaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,
seperti yang telah direncanakan, yaitu hari Selasa, 18 Januari 2011 dan Rabu,
19 Januari 2011 di ruang kelas IV. Pertemuan pertama dilaksanakan selama
2x35 menit sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan selama 3x35 menit
sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP.
Materi pada pelaksanaan tindakan pertama ini adalah operasi hitung
campuran bilangan bulat. Pada pertemuan pertama, guru menerangkan materi
operasi hitung campuran bilangan bulat serta membagi siswa ke dalam
kelompok-kelompok untuk melaksanakan diskusi secara berkelompok.
Kemudian pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk bermain dalam Team-
Games-Tournament (TGT) mewakili kelompok mereka masing-masing dengan
materi yang telah dijelaskan oleh guru pada pertemuan pertama. Selain itu,
juga akan dilaksanakan evaluasi individu untuk mengetahui kemampuan siswa
setelah belajar dengan metode Team-Games-Tournament (TGT) pada siklus
pertama. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama (2 x 35 menit)
a) Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan
siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.
(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih
membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa
maupun kelas.
(3) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan
bantuan guru.
(4) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang beberapa contoh operasi
campuran bilangan bulat.
(5) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
b) Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
(1) Guru menjelaskan materi mempergunakan media garis bilangan
model “mobil”.
(2) Menggali pengetahuan awal dari siswa dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan materi operasi campuran bilangan bulat
mempergunakan media garis bilangan model “mobil”.
(3) Siswa menyelesaikan soal operasi hitung campuran bilangan bulat
mempergunakan media garis bilangan model “mobil”.
Elaborasi
(1) Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok sesuai dengan pembagian
kelompok TGT (lampiran 13, halaman 105) yang masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda kemampuan
akademiknya.
(2) Guru menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus dilakukan
secara bersama-sama.
(3) Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi tentang operasi
hitung campuran bilangan bulat. Siswa mengerjakan melalui diskusi
dengan anggota kelompoknya agar terjadi interaksi dalam kelompok
tersebut dan siswa yang pandai mengajari temannya yang belum
mengerti.
(4) Guru berusaha membangkitkan kesadaran dan memotivasi siswa
untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan dalam hal ini guru
memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami
kesulitan.
(5) Siswa mencermati pertanyaan-pertanyaan dalam LKS yang
diberikan guru dan dapat bertanya apabila mengalami kesulitan yang
dihadapinya dalam mengerjakan tugas tersebut.
(6) Selesai mengerjakan tugas diskusi, perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan ditanggapi
oleh kelompok lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Konfirmasi
(1) Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi.
(2) Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru tentang operasi
campuran bilangan bulat.
c) Kegiatan Akhir (10 menit)
(1) Membuat kesimpulan materi yang telah disampaikan.
(2) Menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya
akan diadakan turnamen antaranggota kelompok tentang operasi
hitung campuran bilangan bulat.
(3) Menutup pelajaran dengan salam penutup.
2) Pertemuan Kedua (3 x 35 menit)
a) Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan
siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.
(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih
membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa
maupun kelas.
(3) Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam
pembelajaran yaitu pelaksanaan turnamen dan memberitahukan
aturan bermain dalam turnamen. Aturan permainan dan turnamen
yaitu: (a) siswa menempati meja turnamen yang telah ditentukan, (b)
perwakilan dari masing-masing meja turnamen mengambil
perlengkapan tunamen, (c) masing-masing siswa mengerjakan soal
sesuai dengan soal pada kartu bernomor, pembaca pertama
mengemukakan jawaban dari pertanyaan yang diambil dan siswa di
sebelah kirinya (penantang pertama) memiliki kesempatan untuk
menantang dan menyampaikan jawaban berbeda. Bila ia menyatakan
pas atau tidak menggunakan kesempatan tersebut atau jika penantang
kedua mempunyai jawaban berbeda dari dua jawaban pertama,
penantang kedua dapat menantang. Para penantang harus hati-hati,
karena mereka akan kehilangan skor 1 (dari skor yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
dikumpulkan) apabila jawaban mereka salah, apabila setiap siswa
telah menjawab, menantang atau pas, siswa diminta mencocokan
jawaban dengan kunci jawaban dari guru. Pemain yang memberikan
jawaban dengan benar memperoleh skor 1, (d) putaran berikutnya,
siswa bergerak satu posisi ke kiri, yaitu penantang pertama menjadi
pembaca, penantang kedua menjadi penantang pertama dan pembaca
menjadi penantang kedua dan seterusnya, (e) siswa diminta mencatat
nilai yang diperoleh pada lembar skor permainan.
b) Kegiatan Inti (80 menit)
Eksplorasi
(1) Guru memberikan penjelasan mengenai aturan bermain dalam
turnamen.
(2) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi operasi campuran
bilangan bulat.
(3) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang maksud dan tujuan
diselenggarakan turnamen.
Elaborasi
(1) Mengkondisikan siswa untuk menempatkan diri pada meja turnamen
sesuai dengan lembar pembagian meja turnamen (lampiran 43,
halaman 179).
(2) Meminta siswa membagikan lembar permainan (soal), kartu lembar
jawaban, satu kotak kartu nomor dan lembar skor permainan pada
tiap meja turnamen.
(3) Melakukan pembelajaran dengan permainan dan turnamen. Siswa
akan bertanding dengan anggota kelompok lain, di mana setiap meja
turnamen terdiri dari anggota kelompok yang berbeda-beda yang
akan bertanding untuk mengumpulkan skor dari pertanyaan yang ada
dalam kartu soal.
Konfirmasi
(1) Guru mengadakan pembahasan dari materi pertanyaan yang ada di
kartu soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
(2) Meminta siswa menghitung kartu dan skor mereka kemudian
diakumulasi dengan semua anggota timnya.
(3) Guru meminta lembar skor permainan, setelah itu guru
memindahkan tiap poin turnamen siswa ke lembar rangkuman tim
dan menjumlah seluruh skor anggota tim.
(4) Guru mengevaluasi kegiatan turnamen yang telah dilakukan.
(5) Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru kepada siswa
mengenai kegiatan turnamen yang telah dilakukan.
c) Kegiatan Akhir (15 menit)
(1) Guru membuat kesimpulan materi kartu soal yang sudah dibahas dan
mereview pelaksanaan permainan dalam turnamen.
(2) Mengumumkan skor tiap-tiap kelompok dan memberitahu kelompok
mana yang memenangkan turnamen kemudian memberi
penghargaan pada kelompok dengan skor tertinggi.
(3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan tes evaluasi akhir atas
materi yang telah dibahas.
(4) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal uraian dan
meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak saling bekerjasama.
(5) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat
mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan tenang.
(6) Guru meminta lembar jawab soal.
(7) Guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
c. Observasi Tindakan Siklus Pertama
Pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran Matematika dengan menerapkan
metode Team-Games-Tournament (TGT). Pengamatan ini difokuskan
pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan
guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang
dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
kinerja guru, aktivitas siswa dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk
memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
Matematika materi operasi campuran bilangan bulat dengan menerapkan
metode Team-Games-Tournament (TGT) dengan RPP yang telah disusun
serta untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran Matematika yang
dilaksanakan menghasilkan perubahan pada keterampilan berhitung materi
operasi campuran bilangan bulat.
Dalam pengamatan ini, peneliti meminta bantuan guru kelas yang
bertindak sebagai observer dan teman sejawat untuk mengambil gambar
foto. Observer sebagai partisipan pasif berada di bangku paling belakang
untuk mengamati jalannya pembelajaran melalui pedoman observasi yang
telah dibuat. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada kegiatan atau
partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan
guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada
setiap pertemuan.
Berdasarkan catatan lapangan 2 (lampiran 27, halaman 132-136)
dan hasil observasi proses pembelajaran Matematika siswa kelas IV SDN
04 Popongan pada akhir siklus I (lampiran 24, halaman 125), diperoleh
gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:
1) Kedisiplinan siswa sudah baik, hal ini terlihat ketika guru memasuki
kelas siswa memberikan salam kepada guru, diikuti kegiatan berdo’a.
Siswa selalu bersikap sopan kepada guru di dalam kelas. Namun,
masih ada siswa yang terlambat memasuki kelas.
2) Kesiapan siswa ketika menerima pelajaran dari guru sudah baik, hal
ini terlihat ketika siswa bergegas menyiapkan buku pelajaran dan alat
tulis sebelum pelajaran dimulai. Namun, masih ada siswa yang
membuat gaduh di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung.
3) Keaktifan siswa sudah cukup baik, hal ini terlihat karena siswa aktif
mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
bertanya, menjawab, dan mengemukakan pendapatnya. Namun, masih
ada beberapa siswa yang pasif di dalam kelas.
4) Siswa senang mengikuti kegiatan diskusi dan mau mengikuti jalannya
diskusi dengan baik. Namun, masih ada siswa yang tidak mau bekerja
sama dengan teman satu kelompok dalam mengerjakan tugas
kelompok.
5) Siswa telah melaksanakan diskusi dengan urut, sempurna dan tepat
waktu dengan cukup baik. Namun, masih ada siswa yang tidak mau
bekerja sama dengan anggota kelompoknya, tidak mau berpartisipasi
dalam mengeluarkan pendapatnya dalam kelompok.
6) Siswa terlihat senang dan nyaman dengan pembelajaran yang
dilakukan. Sehingga, mampu mengikuti pelajaran dengan baik.
Namun, masih terdapat siswa yang belum paham tentang materi yang
diajarkan. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut tidak berani
bertanya ketika belum paham terhadap materi yang diajarkan.
7) Antusias siswa untuk mengikuti aturan model pembelajaran yang
digunakan oleh guru sudah baik. Namun, beberapa siswa masih belum
mengerti aturan model yang digunakan guru. Sehingga, mereka
terlihat bingung dan terkadang melakukan kecurangan pada saat
turnamen berlangsung.
8) Keterampilan siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran dalam
mengerjakan tugas dalam kelompok sudah baik. Telah ada usaha
siswa untuk menjadi kelompok yang paling baik. Namun, belum ada
pembagian tugas dalam kelompok sehingga kurang tercipta
kekompakan dalam kelompok.
9) Siswa mampu mengerjakan soal turnamen sesuai petunjuk guru yaitu
dengan tenang, serius, dan sungguh-sungguh sesuai dengan waktu
yang telah disediakan.
10) Siswa aktif saat pemantapan materi dengan menanyakan materi yang
belum jelas, aktif membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
berlangsung serta mau merespon tindak lanjut dari guru. Namun,
masih ada beberapa siswa yang pasif.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, dapat diidentifikasi bahwa
kualitas proses pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan
mendapatkan skor rata-rata sebesar 2,45 dengan kriteria baik.
Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus I (lampiran 26,
halaman 130), diperoleh gambaran kualitas kinerja guru dalam pembelajaran,
yaitu sebagai berikut:
1) Guru sudah mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik.
2) Kemampuan guru memberikan apersepsi sudah baik.
3) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah baik.
4) Guru telah menyampaikan materi dengan sangat baik, penjelasan materi
disertai dengan penggunaan alat peraga yang mendukung.
5) Guru sudah cukup baik dalam mengelola kelas. Namun, masih ada siswa
yang membuat gaduh di kelas.
6) Guru belum mengelola waktu pelajaran dengan baik karena kegiatan
diskusi telah melampaui batas waktu yang diberikan.
7) Guru telah membimbing kegiatan diskusi dengan baik.
8) Perhatian guru terhadap siswa saat pembelajaran cukup baik.
9) Guru kurang jelas dalam memberikan pengarahan jalannya turnamen.
10) Kemampuan menutup pelajaran sangat baik.
Berdasarkan hasil observasi kinerja guru tersebut, dapat diidentifikasi
bahwa kualitas kinerja guru kelas IV SD Negeri 04 Popongan mendapatkan
skor rata-rata sebesar 2,4 dengan kriteria baik.
Berdasarkan data nilai tes akhir siklus I (lampiran 22, halaman 121),
dapat diidentifikasi bahwa siswa yang mendapatkan nilai KKM 64 ke atas
sebesar 71,05% (27 dari 38 siswa), sedangkan 28,95% siswa lainnya belum
sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan, hal ini disebabkan
mereka masih kesulitan memahami teori operasi hitung campuran bilangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
bulat. Data frekuensi keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat
siswa kelas IV pada tes akhir siklus I dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:
Tabel 6. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir Siklus I
No. Interval Nilai Frekuensi Persentase
1. 94-99 2 5,26 %
2. 88-93 5 13,16 %
3. 82-87 6 15,79 %
4. 76-81 7 18,42 %
5. 70-75 5 13,16 %
6. 64-69 2 5,26 %
7. 58-63 3 7,89 %
8. 52-57 5 13,16 %
9. 46-51 1 2,64 %
10. 40-45 2 5,26 %
Jumlah 38 100 %
Berdasarkan Tabel 6 di atas, data frekuensi peningkatan keterampilan
berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 04
Popongan pada Tes Akhir Siklus I dapat digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik
tersebut dapat dilihat pada Gambar 5 berikut:
frekuensi
10
9
8 18,42%
7 15,79%
6 13,16% 13,16% 13,16%
5
4 7,89%
3 5,26% 5,26% 5,26%
2 2,64%
1
0
40-46 46-51 52-57 58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93 94-99
Interval nilai
Gambar 5. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus Pertama
Hasil observasi sikus I yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan keterampilan berhitung pada mata pelajaran Matematika dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada
siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan. Peningkatan ini tampak dari kecekatan
dalam mempergunakan media pembelajaran, keberanian, kecepatan, dan
kebenaran dalam menjawab setiap soal yang diajukan. Selain itu, hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas. Sebelum penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT), rata-rata
kelas adalah 43,16 namun setelah diterapkannya model ini, rata-rata kelas
menjadi 73,95. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan
minimal (KKM) 64 sebanyak 27 siswa, yang sebelumnya hanya 11 siswa dari
jumlah keseluruhan 38 siswa. Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi
tindakan pada siklus pertama, peneliti dan guru melakukan analisis sebagai
berikut:
1) Kelemahan guru dalam siklus pertama ini adalah:
a) Guru masih kesulitan dalam mengelola waktu pelajaran.
b) Guru belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat itu
sehingga masih cukup banyak siswa yang kurang paham terhadap materi,
mereka hanya mengetahui tanpa memahami.
c) Guru masih kesulitan mengorganisasikan siswa dalam kelompok,
sehingga suasana diskusi terkadang menjadi sangat ramai.
d) Guru kurang memberikan penjelasan tentang metode Team-Games-
Tournament (TGT) yang akan digunakan, sehingga ada murid yang
masih belum sepenuhnya memahami arti kerja sama kelompok dan
belum mengerti aturan permainan dalam turnamen dalam pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament
(TGT).
e) Guru kurang merata dalam pengawasan meja turnamen.
2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
a) Masih ada siswa yang mengeluh masalah pembagian kelompok.
b) Siswa yang tidak memperhatikan cenderung mengganggu teman-
temannya.
c) Masih ada siswa yang acuh terhadap pembelajaran dengan metode baru
yang diterapkan oleh guru.
d) Sulitnya berinteraksi antara anggota kelompok karena perbedaan dalam
kemampuan akademisnya.
e) Kurangnya rasa tanggung jawab anggota kelompok sehingga dalam
turnamen juga cenderung tidak mau tahu.
f) Ada kecurangan dalam turnamen karena ada siswa yang belum mengerti
sepenuhnya aturan bermain dalam turnamen.
Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100 dan
nilai terendah 40. Nilai rata-rata kelas yaitu sebesar 73,95. Siswa yang sudah
mencapai standar nilai 64 ke atas sebanyak 27 siswa (71,05% dari 38 siswa)
dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan hasil
belajar. Hasil tersebut telah mencapai target yang diharapkan yaitu 70% dari
total siswa. Jumlah tersebut sudah dapat menunjukkan peningkatan bila
dibandingkan sebelumnya, dengan nilai rata-rata kelas yaitu 43,16 dan
hanya dicapai 11 siswa (28,95% dari 38 siswa). Terjadi peningkatan
persentase dari 28,95% menjadi 71,05%. Meskipun telah mencapai target
yang diharapkan pada siklus pertama yaitu 70% dari total siswa, tetapi
peneliti ingin mengulangi lagi metode yang sama agar metode tersebut
benar-benar terbukti dapat meningkatkan keterampilan berhitung mata
pelajaran Matematika serta hasil belajar yang dicapai oleh siswa dapat lebih
baik lagi.
Berdasarkan observasi dan analisis di atas, maka tindakan refleksi yang
dapat dilakukan adalah:
1) Guru harus mengelola waktu pelajaran dengan lebih baik sehingga
pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan rencana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
2) Guru harus menjelaskan kembali makna dari pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) kepada
siswa. Penjelasan ini bertujuan agar siswa lebih mengerti sistem
pembelajaran dan siswa lebih mengerti arti penting kerja sama kelompok
dalam pembelajaran.
2) Guru menerangkan apa maksud dalam pembagian kelompok tersebut yaitu
agar siswa dapat bersosialisi dengan teman yang belum akrab serta dapat
bekerja sama dengan anggota kelompoknya meskipun berbeda kemampuan
akademisnya.
3) Guru harus lebih banyak melakukan pendekatan kepada siswa yang masih
acuh dalam kegiatan pembelajaran.
4) Guru harus lebih dapat mengorganisir kegiatan anggota kelompok
(memantau setiap kelompok pada waktu mengerjakan tugas).
5) Guru harus lebih dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat
pembelajaran berlangsung.
6) Mempersiapkan sebaik mungkin turnamen yang akan dilaksanakan dengan
menjelaskan kembali aturan bermain dalam turnamen sehingga siswa
mengerti dengan baik aturan bermain dalam turnamen dan tidak ada
kecurangan dalam pelaksanaanya.
7) Mengecek secara menyeluruh setiap meja turnamen saat turnamen
berlangsung.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Kegiatan perencanaan tindakan kedua dilaksanakan pada hari Kamis,
tanggal 20 Januari 2011 di ruang Guru SD Negeri 04 Popongan. Peneliti
membuat rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.
Disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus kedua akan dilaksanakan
selama 2 kali pertemuan, yakni pada hari Selasa, tanggal 25 Januari 2011 dan
Rabu, tanggal 26 Januari 2011 dengan rancangan sebagai berikut:
1) Peneliti merancang skenario pembelajaran Matematika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi
Matematika yaitu, operasi hitung campuran bilangan bulat menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games- Tournament (TGT).
3) Peneliti dan guru Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar evaluasi.
4) Peneliti dan guru menyiapkan media pembelajaran nomograf.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua
Pelaksanaan tindakan kedua dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,
seperti yang telah direncanakan, yaitu pada hari Selasa, 25 Januari 2011 dan
Rabu, 26 Januari 2011 di ruang kelas IV. Pertemuan pertama dilaksanakan
selama 2x35 menit dan pertemuan kedua dilaksanakan selama 3x35 menit
sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Pelaksanaan tindakan kedua
hampir sama dengan pelaksanaan tindakan pertama, hanya pada pelaksanaan
tindakan kedua ini terdapat penguatan yang masih diperlukan dari tindakan
pertama. Media yang dipergunakan pada pelaksanaan tindakan kedua juga
berbeda dengan pelaksanaan tindakan pertama. Media yang dipergunakan pada
siklus kedua ini adalah media nomograf. Media ini dipergunakan agar siswa
lebih tertarik pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Pada pertemuan
pertama, guru masih harus menerangkan materi secara jelas, kemudian
meminta siswa untuk berdiskusi secara berkelompok mengerjakan soal yang
diberikan oleh guru. pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk bermain
sambil belajar dalam Team-Games-Tournament (TGT) mewakili kelompok
mereka masing-masing dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru pada
pertemuan pertama dan mengerjakan evaluasi belajar (tes akhir) siswa secara
individu dari siklus kedua. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama (2 x 35 menit)
a) Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan
siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih
membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa
maupun kelas.
(3) Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
(4) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang beberapa contoh operasi
campuran bilangan bulat.
(5) Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
b) Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
(1) Guru menjelaskan materi mempergunakan media nomograf.
(2) Menggali pengetahuan awal dari siswa dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan materi operasi campuran bilangan bulat
mempergunakan media nomograf.
(3) Siswa secara bergantian mencoba menyelesaikan soal operasi hitung
campuran bilangan bulat mempergunakan media nomograf.
Elaborasi
(1) Membagi siswa menjadi 9 kelompok yang masing-masing kelompok
terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda kemampuan akademiknya.
(2) Guru membagikan kertas nomograf kepada masing-masing
kelompok.
(3) Guru menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus dilakukan
secara bersama-sama.
(4) Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi tentang operasi
hitung campuran bilangan bulat. Siswa mengerjakan melalui diskusi
dengan anggota kelompoknya agar terjadi interaksi dalam kelompok
tersebut dan siswa yang pandai mengajari temannya yang belum
mengerti.
(5) Guru berusaha membangkitkan kesadaran dan memotivasi siswa
untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan dalam hal ini guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami
kesulitan.
(6) Siswa mencermati pertanyaan-pertanyaan dalam LKS yang
diberikan guru dan dapat bertanya apabila mengalami kesulitan yang
dihadapinya dalam mengerjakan tugas tersebut.
Konfirmasi
(1) Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi.
(2) Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru tentang operasi
campuran bilangan bulat.
c) Kegiatan Akhir (10 menit)
(1) Membuat kesimpulan materi yang telah disampaikan.
(2) Menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya
akan diadakan turnamen antaranggota kelompok tentang operasi
hitung campuran bilangan bulat.
(3) Menutup pelajaran dengan salam penutup.
2) Pertemuan Kedua (3 x 35 menit)
a) Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit)
(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan
siswa yang tidak mengikuti pelajaran.
(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih
membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa
maupun kelas.
(3) Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam
pembelajaran yaitu pelaksanaan turnamen dan memberitahukan
aturan bermain dalam turnamen.
b) Kegiatan Inti (80 menit)
Eksplorasi
(1) Guru memberikan penjelasan mengenai aturan bermain dalam
turnamen.
(2) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang beberapa contoh operasi
campuran bilangan bulat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
(3) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang maksud dan tujuan
diselenggarakan turnamen.
Elaborasi
(1) Mengkondisikan siswa untuk menempatkan diri pada meja
turnamen.
(2) Meminta siswa membagikan lembar kartu permainan (soal), kartu
lembar jawaban, satu kotak kartu nomor dan lembar skor permainan
pada tiap meja turnamen.
(3) Melakukan pembelajaran dengan permainan dan turnamen. Siswa
akan bertanding dengan anggota kelompok lain, di mana setiap meja
turnamen terdiri dari anggota kelompok yang berbeda-beda yang
akan bertanding untuk mengumpulkan skor dari pertanyaan yang ada
dalam kartu soal.
Konfirmasi
(1) Guru mengadakan pembahasan dari materi pertanyaan yang ada di
kartu soal.
(2) Meminta siswa menghitung kartu dan skor mereka kemudian
diakumulasi dengan semua anggota timnya.
(3) Guru meminta lembar skor permainan, setelah itu guru
memindahkan tiap poin turnamen siswa ke lembar rangkuman tim
dan menjumlah seluruh skor anggota tim.
(4) Guru mengevaluasi kegiatan turnamen yang telah dilakukan.
(5) Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru kepada siswa
mengenai kegiatan turnamen yang telah dilakukan.
c) Kegiatan Akhir (15 menit)
(1) Guru membuat kesimpulan materi kartu soal yang sudah dibahas dan
mereview pelaksanaan permainan dalam turnamen.
(2) Mengumumkan skor tiap-tiap kelompok dan memberitahu kelompok
mana yang memenangkan turnamen kemudian memberi
penghargaan pada kelompok dengan skor tertinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
(3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan tes evaluasi akhir atas
materi yang telah dibahas.
(4) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal uraian dan
meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak saling bekerjasama.
(5) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat
mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan tenang.
(6) Guru meminta lembar jawab soal.
(7) Guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
c. Observasi Tindakan Siklus kedua
Pengamatan atau observasi di siklus II ini dilakukan dengan teknik dan
pedoman yang sama dengan pengamatan atau observasi pada siklus I,
pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran Matematika dengan menerapkan metode TGT.
Pengamatan ini difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu
kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar
observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan dokumentasi dengan foto.
Observasi ini digunakan sebagai dasar tahap refleksi siklus II.
Berdasarkan catatan lapangan 3 (lampiran 42, halaman 176-178) dan hasil
observasi proses pembelajaran Matematika siswa pada akhir siklus II (lampiran
39, halaman 169), diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:
1) Kedisiplinan siswa sangat baik. Ketika guru memasuki kelas siswa
memberikan salam kepada guru, diikuti kegiatan berdo’a, dan siswa selalu
bersikap sopan kepada guru di dalam kelas.
2) Kesiapan siswa ketika menerima pelajaran dari guru sudah baik, hal ini
terlihat ketika siswa bergegas menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis
sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
cukup tenang karena siswa yang membuat gaduh di dalam kelas dapat di
atasi oleh guru.
3) Keaktifan siswa sangat baik, hal ini terlihat karena setiap siswa aktif
mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir dengan bertanya,
menjawab, dan mengemukakan pendapatnya.
4) Siswa sangat baik dalam mengikuti kegiatan diskusi dan mau mengikuti
jalannya diskusi dan mau bekerja sama dengan teman satu kelompok.
5) Siswa telah melaksanakan diskusi dengan sangat baik, urut, sempurna dan
tepat waktu sesuai dengan petunjuk guru, mau bekerja sama dengan
anggota kelompoknya, dan mau berpartisipasi dalam mengeluarkan
pendapatnya dalam kelompok.
6) Siswa terlihat senang dan nyaman dengan pembelajaran yang dilakukan.
Sehingga, mampu mengikuti pelajaran dengan sangat baik. Siswa telah
paham dengan materi yang diajarkan karena siswa berani bertanya jika ada
materi yang belum jelas.
7) Siswa sangat antusias untuk mengikuti aturan model pembelajaran yang
digunakan oleh guru karena seluruh siswa sudah mengerti aturan model
yang digunakan guru.
8) Siswa sangat terampil dalam memanfaatkan media pembelajaran dalam
mengerjakan tugas dalam kelompok. Telah ada usaha siswa untuk menjadi
kelompok yang paling baik dan ada pembagian tugas dalam kelompok
sehingga tercipta kekompakan dalam kelompok.
9) Siswa mampu mengerjakan soal turnamen sesuai petunjuk guru yaitu
dengan baik, tenang, serius, dan sungguh-sungguh sesuai dengan waktu
yang telah disediakan.
10) Siswa sangat aktif saat pemantapan materi dengan menanyakan materi
yang belum jelas, aktif membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah
berlangsung serta mau merespon tindak lanjut dari guru.
Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran siswa tersebut, dapat
diidentifikasi bahwa kualitas proses pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri 04
Popongan mendapatkan skor rata-rata sebesar 3,6 dengan kriteria sangat baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Berdasarkan observasi kinerja guru pada siklus II (lampiran 41, halaman
174), diperoleh gambaran kualitas kinerja guru dalam pembelajaran, yaitu
sebagai berikut:
1) Guru sudah mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan sangat baik.
2) Kemampuan guru memberikan apersepsi sudah sangat baik.
3) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah sangat baik.
4) Guru telah menyampaikan materi dengan sangat baik, penjelasan materi
disertai dengan penggunaan alat peraga yang mendukung.
5) Guru sudah baik dalam mengelola kelas.
6) Guru telah mengelola waktu pelajaran dengan sangat baik karena tidak
melampaui batas waktu yang diberikan dan sesuai dengan rencana.
7) Guru telah membimbing kegiatan diskusi dengan sangat baik.
8) Perhatian guru terhadap siswa saat pembelajaran sudah sangat baik.
9) Guru sudah sangat jelas dalam memberikan pengarahan jalannya
turnamen.
10) Kemampuan menutup pelajaran sudah sangat baik.
Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus II tersebut, dapat
diidentifikasi bahwa kualitas kinerja guru kelas IV SD Negeri 04 Popongan
mendapatkan skor rata-rata sebesar 3,75 dengan kriteria sangat baik.
Berdasarkan data nilai tes akhir siklus II (lampiran 37, halaman 165),
dapat diidentifikasi bahwa siswa yang mendapatkan nilai KKM 64 ke atas
sebesar 94,74% (36 dari 38 siswa), sedangkan 5,26% siswa lainnya belum
sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini menunjukkan
bahwa keterampilan berhitung siswa terhadap mata pelajaran Matematika telah
mencapai target yang telah ditetapkan. Data frekuensi keterampilan berhitung
operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV pada tes akhir siklus II dapat
dilihat pada Tabel 7 berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Tabel 7. Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran Bilangan
Bulat Siswa Kelas IV pada Siklus II
No. Interval Nilai Frekuensi Persentase
1. 91-99 7 18,42 %
2. 82-90 9 23,68 %
3. 73-81 12 31,58 %
4. 64-72 8 21,05 %
5. 55-63 2 5,26 %
Jumlah 38 100 %
Berdasarkan Tabel 7 di atas, data frekuensi peningkatan keterampilan
berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 04
Popongan pada tes akhir siklus II dapat digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik
tersebut dapat dilihat pada Gambar 6 berikut:
frekuensi
15
14
13 31,58%
12
11
10 23,68%
9 21,05%
8 18,42%
7
6
5
4
3 5,26%
2
1
0
55-63 64-72 73-81 82-90 91-99
Interval nilai
Gambar 6. Grafik Data Frekuensi Keterampilan Berhitung Operasi Campuran
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Tes Akhir Siklus II
Dengan demikian, diketahui bahwa hasil analisis data terhadap
pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II, secara umum telah menunjukkan
perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin
mantap dan luwes dengan sedikit kekurangan. Keberhasilan ini secara umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
karena dipengaruhi aktivitas siswa dalam kelompok semakin baik, sehingga
hasil yang diperoleh dalam pembelajaran menjadi meningkat. Siswa lebih
banyak melakukan aktivitas kelompok dan mampu menyelesaikan soal-soal
latihan dengan cara bekerja sama dalam kelompok, sehingga keterampilan
berhitung operasi campuran bilangan bulat menjadi semakin mantap
sebagaimana hasil yang tercermin dalam tabel-tabel sebelumnya.
Berdasarkan hasil wawancara untuk siswa setelah diterapkannya TGT
(lampiran 46, halaman 183-184) menunjukkan sebagian besar siswa menyukai
pembelajaran dengan metode TGT. Siswa merasa lebih menyenangkan belajar
dengan metode TGT karena mereka dapat belajar sambil bermain dalam
turnamen. Hal tersebut dapat meningkatkan motivasi berprestasi dan partisipasi
siswa dalam pembelajaran. Sedangkan, hasil wawancara untuk guru setelah
diterapkannya TGT (lampiran 45, halaman 181-182) menunjukkan dengan
adanya turnamen dapat lebih meningkatkan keterampilan berhitung siswa pada
materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Turnamen juga berfungsi
sebagai review materi pelajaran. Pada siklus pertama, masih ada siswa yang
protes masalah pembagian kelompok namun pada siklus kedua setelah mereka
tahu dan paham maksud pembagian kelompok dengan anggota yang berbeda
kemampuan akademisnya mereka merasa pembagian kelompok itu lebih
efektif bagi siswa yang kemampuan akademisnya kurang, sehingga mereka
dapat bertanya pada siswa yang lebih pandai saat tidak mengerti materi yang
sedang dipelajari.
e. Refleksi Tindakan Siklus kedua
Hasil observasi siklus II yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa
penerapan metode Team-Games-Tournament (TGT) mampu meningkatkan
motivasi berprestasi siswa, sehingga partisipasi aktif siswa dalam mengikuti
pembelajaran juga meningkat. Partisipasi aktif siswa dalam mengikuti
pembelajaran membuat siswa lebih mudah menerima dan memahami materi
yang diberikan oleh guru sehingga akhirnya berdampak pada peningkatan
keterampilan berhitung Matematika siswa. Hal ini ditunjukkan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
meningkatnya nilai rata-rata kelas menjadi 80,92. Jumlah siswa yang
mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 36
siswa dari jumlah keseluruhan 38 siswa. Berdasarkan hasil observasi dan
interpretasi tindakan pada siklus kedua, peneliti melakukan analisis sebagai
berikut:
1) Kelemahan guru dalam siklus kedua ini adalah:
Guru kurang merata dalam pengawasan meja turnamen. Hal tersebut
dikarenakan kondisi kelas yang sempit menyebabkan penataan meja
sewaktu pelaksanaan turnamen kurang baik, sehingga guru kurang dapat
bergerak leluasa berkeliling ke setiap meja.
2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu masih ada
siswa yang gaduh ketika pembelajaran berlangsung.
Dari segi hasil belajar, siswa yang mendapatkan nilai 64 ke atas, sudah
mencapai 94,74 %, yakni 36 siswa dari jumlah 38 siswa yang dinyatakan sudah
mencapai ketuntasan hasil belajar. Namun, ada 2 siswa (5,26 % dari jumlah
siswa) yang belum mencapai KKM. Nilai rata-rata kelas mengalami kenaikan.
Dari hasil perhitungan, nilai rata-rata kelas sebesar 80,92. Nilai ini sudah di
atas nilai standar. Sehingga, dianggap pembelajaran sudah mencapai titik
ketuntasan dan terbukti bahwa terjadi peningkatan keterampilan berhitung mata
pelajaran Matematika dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Team-
Games-Tournament (TGT) pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan,
kabupaten Karanganyar.
Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan
analisis yang telah dilakukan adalah:
1) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.
2) Guru harus lebih kreatif dalam mengorganisasikan aktivitas pembelajaran
agar pembelajaran berjalan dengan lancar.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II terjadi
peningkatan keterampilan berhitung mata pelajaran Matematika dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
kelas IV SD Negeri 04 Popongan, dari siklus I ke siklus berikutnya. Dapat
dinyatakan, siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran akan lebih berprestasi bila dibandingkan dengan
siswa yang motivasi berprestasinya rendah dan tidak berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran.
D. PEMBAHASAN
Bertolak dari hasil observasi dan analisis data yang ada, dapat diketahui
ada peningkatan keterampilan berhitung pada pembelajaran Matematika materi
operasi campuran bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan,
kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011. Peningkatan keterampilan
berhitung siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 8 berikut:
Tabel 8. Rekap Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi Campuran
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan
No. Kriteria Tes Awal Siklus I Siklus II Keterangan
1. Jumlah siswa yang
mendapat nilai ≥64 11 siswa 27 siswa 36 siswa
Ada
peningkatan
2.
Persentase siswa
yang mendapat
nilai ≥64
28,95 % 71,05 % 94,74 % Ada
peningkatan
3. Nilai rata-rata
kelas 43,16 73,95 80,92
Ada
peningkatan
Berdasarkan Tabel 8 di atas, rekap peningkatan keterampilan berhitung
operasi campuran bilangan bulat siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan dapat
digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik tersebut dapat dilihat pada Gambar 7
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
100 94,74%
80,92
80 71,05% 73,95
60
43,16
40 36
27 28,95%
20 11
0
Jumlah Siswa Tuntas Persentase Ketuntasan Nilai Rata-rata Kelas
Keterangan: = Tes Awal = Siklus I = Siklus II
Gambar 7. Grafik Rekap Peningkatan Keterampilan Berhitung Operasi Campuran
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan
Dari data peningkatan keterampilan berhitung operasi campuran bilangan
bulat siswa kelas IV SD Negeri 04 Popongan pada tes awal, tes akhir siklus I dan
tes akhir siklus II dapat disimpulkan bahwa :
1. Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 64 pada tes awal sebanyak 11 siswa, pada
tes akhir siklus I menjadi 27 siswa, kemudian pada tes akhir siklus II
meningkat menjadi 36 siswa.
2. Persentase jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 64 pada tes awal sebanyak
28,95 %, pada tes akhir siklus I sejumlah 71,05 %, kemudian meningkat pada
tes akhir siklus II menjadi 94,74 %.
3. Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 43,16,
tes akhir siklus I sebesar 73,95, dan pada tes akhir siklus II sebesar 80,92.
Dengan demikian, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada Siklus
I dan Siklus II pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat
memperlihatkan adanya peningkatan keterampilan berhitung siswa kelas IV SD
Negeri 04 Popongan, kabupaten Karanganyar, Tahun Pelajaran 2010/2011, karena
secara umum nilai rata-rata kelas maupun presentase siswa yang mendapat nilai ≥
64 sudah mencapai target ketuntasan sebesar 75 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, setelah dievaluasi dan
dianalisis dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Team-Games-Tournament (TGT) pada pembelajaran Matematika secara
optimal dapat meningkatkan keterampilan berhitung Matematika siswa kelas IV
SD Negeri 04 Popongan, kabupaten Karanganyar. Peningkatan tersebut dapat
dibuktikan dengan meningkatnya nilai keterampilan berhitung pada setiap
siklusnya, yaitu nilai rata-rata kelas pada siklus I telah mengalami peningkatan,
yaitu yang pada tes awal baru mencapai rata-rata kelas sebesar 43,16 dengan
ketuntasan kelas hanya mencapai 28,95% (11 dari 38 siswa), pada siklus I rata-
rata kelas menjadi 73,95 dengan ketuntasan kelas baru mencapai 71,05% (27 dari
38 siswa). Data hasil nilai siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan kelas belum
mencapai target yaitu 75% dari jumlah siswa. Sedangkan, pada siklus II nilai rata-
rata kelas meningkat menjadi 80,92 dengan ketuntasan kelas sebesar 94,74% (36
dari 38 siswa), sedangkan 5,26% siswa lainnya belum sempurna dalam
menyelesaikan soal yang diberikan guru. Namun, pada siklus II ini menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal sekolah
sebesar 75%.
Semua siswa menunjukkan adanya peningkatan sikap antusiasme mereka
karena merasa lebih santai, menikmati dan lebih percaya diri dalam mengikuti
pelajaran Matematika dari pada sebelumnya. Siswa terlihat lebih aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran di kelas baik dalam diskusi kelompok maupun
pada saat turnamen berlangsung. Dengan adanya kenaikan dan ketercapaian yang
melebihi target, maka peneliti telah berhasil mengupayakan peningkatan
keterampilan berhitung Matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Team-Games-Tournament (TGT).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik
implikasi teoretis maupun implikasi praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini terbukti secara empirik, kegiatan
pembelajaran Matematika pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan keterampilan berhitung Matematika siswa dilihat dari segi
keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan menghasilkan hasil belajar
yang lebih baik yang dapat dilihat dari penilaian kualitas proses pembelajaran
dan penilaian kualitas hasil belajar yang mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa. Hal ini disebabkan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT selalu menekankan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, baik
ketika menjawab pertanyaan guru, bekerja sama dalam tim maupun pada saat
mengikuti turnamen akademik.
2. Implikasi Praktis
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa
keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang
saling berkaitan satu sama lain. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru
maupun siswa. Faktor dari pihak guru antara lain dalam mengembangkan dan
menjelaskan suatu materi, kemampuan guru dalam mengembangkan strategi
dan model serta metode pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola
kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, serta kemampuan guru dalam
meningkatkan minat dan semangat siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran. Sedangkan faktor yang berasal dari siswa antara lain minat,
antusias belajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) dapat meningkatkan
keterampilan berhitung Matematika siswa. Hal ini dapat digunakan sebagai
pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran ini dalam
kegiatan pembelajaran sehari-hari yang disesuaikan pula dengan materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
pembelajaran. Pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi
terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan
kualitas baik proses maupun hasil dari pembelajaran Matematika. Untuk
meningkatkan keterampilan berhitung siswa, guru dapat menerapkan berbagai
model dan metode pembelajaran yang baru, inovatif dan menyenangkan yang
dapat memacu siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran.
C. Saran
Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-
saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan
menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan
pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus
meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya.
b. Guru lebih mempersiapkan diri sebelum proses belajar mengajar, tidak
hanya perangkat pembelajarannya, tapi juga materi dan variasi cara
mengajar agar dapat menumbuhkan ketertarikan belajar siswa sehingga
siswa lebih berpartisipasi aktif mengikuti pembelajaran.
c. Guru lebih kreatif dan selektif dalam memilih model pembelajaran yang
inovatif dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Model pembelajaran
yang bervariasi akan memunculkan ketertarikan dan rasa ingin tahu siswa
sehingga dapat meningkatkan keterampilan berhitung dalam Matematika
siswa.
d. Guru mampu mengkaji permasalahan yang timbul saat proses pembelajaran
berlangsung sehingga kualitas pembelajaran yang baik dapat tercapai dan
berdampak positif pada peningkatan keterampilan berhitung dalam
Matematika siswa.
e. Kerja sama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan
sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif dan siswa dapat
lebih mudah memahami materi pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
2. Bagi Siswa
a. Siswa lebih meningkatkan kemampuan berdiskusi serta bersosialisasi dan
saling membantu dengan siswa lain yang membutuhkan bantuan untuk
mempelajari dan memahami materi yang telah diberikan oleh guru.
b. Penerapan metode Team-Game-Tournament (TGT), dimanfaatkan dengan
baik oleh para siswa untuk bekerja sama dalam satu kelompok untuk
memecahkan masalah dan saling mengajari satu sama lain. Selain itu, siswa
juga harus meningkatkan tanggung jawab kelompok saat diskusi kelompok
dan turnamen.
c. Bagi siswa yang mempunyai kemampuan lebih dari siswa lain selalu
mengkomunikasikan atau menularkan pengetahuan dan pemahaman yang
dimiliki kepada siswa lain.
d. Bagi anggota kelompok yang merasa kurang paham terhadap materi harus
selalu aktif bertanya kepada siswa yang lain atau kepada guru.
e. Hendaknya dapat bekerja sama dalam arti yang positif, baik dengan guru
maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi Peneliti
a. Peneliti sebagai calon guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran
yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan kondisi
yang diinginkan siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat menerapkan penelitian yang sejenis
dengan penyempurnaan dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik dan optimal.
4. Bagi Sekolah
a. Sekolah perlu meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada guru agar
keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas tercapai.
b. Sekolah perlu membuka diri dan bekerja sama dengan lembaga pendidikan
maupun instansi lain untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di
kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
DAFTAR PUSTAKA
Anton M. Moeliono. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
David, Glover. 2007. Seri Apa dan Bagaimana Matematika A-Z Matematika
dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
DeVries, David. 1974. Teams-Games-Tournament in the Social Studies
Classroom: Effects on Academic Achievement, Student Attitudes,
Cognitive Beliefs, and Classroom Climate. Report Number 173. (Dalam
http:// www.eric.ed.gov. Di akses tanggal 3 Januari 2011).
DeVries, David & Burma Hulten. 1976. Team Competition anf Group Practice:
Effect on Student Achievement and Attitudes. Report No 212.
Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
E. Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Feng Feng Ke, Barbara Grabowski. 2007. British Journal of Educational
Technology Vol. 38 No. 2 2007 249-259. Gameplaying for Math
Learning: Cooperative or Not ? USA
Harold Hartzler, H. 1949. “The Meaning of Mathematics”. The Journal of
American Scientific Affilitation. 1,6.
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
http://www.cimt,plymouth.ac.uk/ journal/ morgan.pdf, diakses 1 Januari 2011
http://aksay.multiply.com/journal/item/20/, diakses tanggal 2 Januari 2011.
http://saifulmmuttaqin.blogspot.com/2010/03/pembelajaran-ketrampilan.html,
diakses tanggal 2 Januari 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
http://www.eric.ed.gov, diakses tanggal 2 Januari 2011.
http://nadhirin.blogspot.com/2011/01/metode-pembelajaran-efektif.html, diakses
tanggal 2 Januari 2011.
http://indonesiatera.com/belajar-berhitung-dengan-aritmagic.html, diakses tanggal
3 Januari 2011
http://puskus.net/download/2011/01/09/, diakses tanggal 3 Januari 2011.
http:// nucleussmart.blogspot.com, diakses tanggal 3 Januari 2011.
http://malhikdua.sch.id/komunitas-dan-kegiatn/pkl.html, diakses tanggal 3 Januari
2011.
http//www.iphinkod.co.cc/2009/04/keterampilan-berbahasaindoensia.html,
diakses tanggal 3 Januari 2011.
http://gozalionline.blogspot.com.html, diakses tanggal 4 Januari 2011.
http://www.proquest.com.pqdweb.html, diakses tanggal 4 Januari 2011
www.maa.org/saum/maanotes49/140.html, diakses tanggal 4 Januari 2011.
Isjoni. 2010. Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: CV. Alfabeta.
Lexy J. Moleong. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Naila Maulida. 2010. Meningkatkan Keterampilan Menghitung Bilangan
Pecahan melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Negeri Cangkringan, kecamatan Banyudono, kabupaten Boyolali, Tahun
Pelajaran 2009/2010. Surakarta: UNS Surakarta.
Oemar Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Rochiati Wiriaatmaja. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Roiatul Amri. 2010. Peningkatan Kemampuan Memahami Peristiwa Proklamasi
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada Siswa
Kelas V SDN Grajegan 01, Tawangsari, Sukoharjo, Tahun Ajaran
2009/2010. Surakarta: UNS Surakarta.
Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya
Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.
Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa Media.
Sri Wahyuni. 2004. Studi Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran
Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournament) Melalui Media
Komputer pada Materi Rumus Kimia dan Tatanama ditinjau dari
Prestasi Belajar Siswa Kelas I Semester I SMA Negeri I Kebakkramat
Tahun Pelajaran 2003/2004. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sri Wahyuni. 2009. Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan
dengan Metode Struktur Analitik Sintetik pada Siswa Kelas I SD Negeri
Joglo No.76 Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Pelajaran
2007/2008. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
St.Y Slamet dan Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif.
Surakarta: UNS Press.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Sulis. 2007. Studi Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kemampuan
Berhitung, Sumber Bahan Ajar Dan Suasana Kelas Di SLTP Negeri 1
Ngrompol Sragen. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: UMS Surakarta.
Undang-undang No.20 tahun 2003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Lampiran 1: Rincian Jadwal Penelitian
RINCIAN JADWAL PENELITIAN
No. Jenis
Kegiatan
Bulan
Desember Januari Februari Maret April Mei
1. Penyusunan
dan
Pengajuan
Proposal
x x x x
2. Mengurus
izin
penelitian
x x x
3. Pelaksanaan
Penelitian x x x
4. Analisis Data x x
5. Penyusunan
Laporan x x x x x x x x x x
6. Pelaksanaan
Ujian Skripsi x
7. Revisi x x
8. Pengesahan x x
9. Pengiriman x x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Lampiran 2: Hasil Wawancara untuk Guru Sebelum Penerapan TGT
HASIL WAWANCARA GURU SEBELUM DITERAPKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT)
Nama Guru : Anik Aryanti, S. SPd.SD
Waktu wawancara : Selasa, 11 Januari 2011 (10.00-11.00)
No. Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1.
Pelajaran apa yang siswa kelas IV selalu
mendapat nilai jelek?
Matematika
2.
Apakah penyebab siswa mendapat nilai
jelek?
Kurangnya ketertarikan siswa
pada pelajaran Matematika
3.
Pada pelajaran Matematika, materi apa yang
tahun-tahun lalu nilainya terendah?
Operasi campuran bilangan
bulat
4.
Apa kesulitan yang dialami siswa dalam
materi tersebut?
Keterampilan dalam berhitung
5.
Model pembelajaran seperti apakah yang
dipergunakan oleh guru?
Konvensional
6. Apakah ada penggunaan media
pembelajaran?
Tidak ada
Kesimpulan:
Penggunaan model pembelajaran konvensional, kurangna variasi dalam
mengajar, tidak ada penggunaan media berdampak pada kurangna keaktifan
dan minat siswa terhadap Matematika ang akhirnya mengakibatkan rendahnya
keterampilan berhitung operasi campuran bilangan bulat siswa.
Narasumber
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
Pewawancara
Fitria Purnamasari
NIM. K7107036
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Lampiran 3: Daftar Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan Tahun Pelajaran
2010/2011
Nomor Nama Siswa L/P
Urut Induk
1. 1311 Astri Widowati P
2. 1349 Ari Yunianto L
3. 1353 Adhi Prasetyo L
4. 1354 Ari Adhi L
5. 1359 Fitri Kristiyanti P
6. 1367 Mak’ruf Dwi S L
7. 1369 Muh. Choirul L
8. 1370 Novida Luluk M. P
9. 1381 Sidik Febrianto L
10. 1386 Yoga Kurniawan L
11. 1387 Adenia Nindi S. P
12. 1388 Adinda Putri A. P
13. 1389 Anik Azizah P
14. 1390 Eko Sukoco L
15. 1391 Elvira Cahya A. P
16. 1393 Iin Wulandari P
17. 1394 Khoiril Hidayat R L
18. 1395 Mita Nurdyah N. P
19. 1396 Muh. Fajar L
20. 1397 Muh. Nur Arifin L
21. 1398 Muh. Ridwan L
22. 1399 Muh. Yusuf L
23. 1400 Nata Fitriani P
24. 1401 Oktavia Eka P. P
25. 1402 Prihantoro Fandi S. L
26. 1403 Puput Tri Cahyo L
27. 1404 Putut Wijanarko L
28. 1405 Rafli Widya K. L
29. 1407 Risal Kahfi N. C. L
30. 1408 Rochmad Nur F. L
31. 1409 Susan Hasna C P
32. 1410 Tata Nur Raza L
33. 1411 Tri Hartono L
34. 1412 Wahyu Dwi M. L
35. 1413 Yesyka Reza A. P
36. 1453 Bayu Sholeh R. L
37. 1486 Yustisiawan Candra L
38. 1488 Suci Mia H. P
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Lampiran 4: Kisi-kisi Soal Tes Awal Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
KISI-KISI SOAL TES AWAL OPERASI HITUNG CAMPURAN
BILANGAN BULAT DENGAN METODE TEAM-GAMES-TOURNAMENT
(TGT)
Variabel Sub
Variabel Indikator Deskriptor Parameter No. Item
Soal operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
dengan
metodeTGT
Soal
operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
Melakukan
pengerjaan
operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
Pengerjaan
operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
Mengoperasikan
operasi hitung
campuran bilangan
bulat
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9,
10, 11, 12,
13, 14, 15,
16, 17, 18,
19, 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Lampiran 5: Soal Tes Awal
Nama :
Kelas :
SOAL TES AWAL
1. -3 + 5 - 6 = ……………
2. 5 + 7 – (-2) = ………….
3. 8 – 3 + (-6) = ………….
4. 7 + (-2) – 4 = ………….
5. 9 – (-3) + 5 = ………….
6. 5 + 6 + (-7) = ………….
7. 3 + (-4) – 8 = ………….
8. 12 – (-5) + 6 = …………
9. 10 + (-4) – (-3) = ……….
10. 6 – 7 + (-10) = …………...
11. 11 + (-5) – 6 = …………..
12. 14 – (-4) + 8 = ………….
13. 12 – (-2) + (-5) = ……….
14. (-6) + (-5) – (-10) = ……….
15. 7 + (-6) – 9 = ………..
16. 16 – (-9) + 11 = ………..
17. 13 + (-7) – (-6) = …………
18. 14 - (-8) + 5 = …………
19. 19 – (-4) + (-3) = ………….
20. (-5) – (8) + (-4) = …………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Lampiran 6: Kunci Jawaban Soal Tes Awal
KUNCI JAWABAN SOAL TES AWAL
1. -4
2. 14
3. -1
4. 1
5. 17
6. 4
7. -9
8. 23
9. 9
10. -11
11. 0
12. 26
13. 9
14. -1
15. -8
16. 36
17. 12
18. 27
19. 20
20. -17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Lampiran 7: Data Nilai Tes Awal Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Popongan
Nomor Nilai Tuntas / Tidak Tuntas
1. 1311 20 Tidak Tuntas
2. 1349 30 Tidak Tuntas
3. 1353 25 Tidak Tuntas
4. 1354 5 Tidak Tuntas
5. 1359 5 Tidak Tuntas
6. 1367 10 Tidak Tuntas
7. 1369 0 Tidak Tuntas
8. 1370 35 Tidak Tuntas
9. 1381 45 Tidak Tuntas
10. 1386 25 Tidak Tuntas
11. 1387 35 Tidak Tuntas
12. 1388 90 Tuntas
13. 1389 60 Tidak Tuntas
14. 1390 75 Tuntas
15. 1391 60 Tidak Tuntas
16. 1393 65 Tuntas
17. 1394 85 Tuntas
18. 1395 90 Tuntas
19. 1396 20 Tidak Tuntas
20. 1397 60 Tidak Tuntas
21. 1398 80 Tuntas
22. 1399 60 Tidak Tuntas
23. 1400 5 Tidak Tuntas
24. 1401 65 Tuntas
25. 1402 30 Tidak Tuntas
26. 1403 80 Tuntas
27. 1404 60 Tidak Tuntas
28. 1405 20 Tidak Tuntas
29. 1407 55 Tidak Tuntas
30. 1408 75 Tuntas
31. 1409 70 Tuntas
32. 1410 10 Tidak Tuntas
33. 1411 35 Tidak Tuntas
34. 1412 95 Tuntas
35. 1413 10 Tidak Tuntas
36. 1453 15 Tidak Tuntas
37. 1486 5 Tidak Tuntas
38. 1488 30 Tidak Tuntas
Jumlah 1640
Rata-rata 43,16
Persentase Keberhasilan 28,95%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Lampiran 8: Catatan Lapangan I
CATATAN LAPANGAN I
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Januari 2011
Waktu : 07.30 – 09.00 WIB
Data Kelas : Kelas IV SD Negeri 04 Popongan
Model Pembelajaran : Konvensional
Kegiatan : Observasi awal
Jumlah Siswa : 38 siswa
Deskripsi :
Pada awal pembelajaran, guru memulai pelajaran dengan mengabsen satu
persatu siswa. Bagi siswa yang sudah dipanggil tetapi belum hadir di dalam kelas,
dianggap tidak mengikuti pelajaran. Kegiatan rutin ini dilakukan untuk
menegakkan disiplin pada diri siswa. Guru menjelaskan tentang maksud
kedatangan peneliti dan mempersilahkan peneliti untuk duduk di belakang
mengawasi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Guru menjelaskan
materi dan siswa diminta untuk memperhatikan materi yang disampaikan serta
menyampaikan pendapat atau mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang
kurang jelas. Pada saat guru menjelaskan materi dengan metode ceramah, siswa
memperhatikan pada saat awal pembelajaran saja. Hanya berselang kurang dari
setengah jam, siswa mulai tidak memperhatikan materi yang diajarkan. Siswa
terlihat bosan dan mengantuk. Guru mengatasi hal tersebut dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa yang tidak memperhatikan dengan harapan
siswa dapat fokus kembali ke materi. Hanya beberapa siswa yang terlihat aktif
dalam menanggapi penjelasan atau pun pertanyaan dari guru, sebagian siswa yang
lain memperhatikan, namun saat diberi pertanyaan hanya diam saja dan sebagian
besar siswa lainnya terlihat mengantuk. Di akhir pertemuan, guru membuat
rangkuman atau penjelasan singkat mengenai materi yang telah dijelaskan. Guru
mengulang dan menjelaskan secara detail materi yang masih dianggap sulit untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
dipahami siswa. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
penutup.
Refleksi :
Proses belajar mengajar berjalan dengan baik, meskipun terdapat beberapa
kekurangan di dalamnya yang harus diperbaiki. Misalnya, dalam kegiatan awal
pembelajaran guru terlalu tergesa-gesa untuk segera menyampaikan materi dan
kurang memperhatikan situasi dan kondisi siswa. Hal ini dilakukan guru karena
berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahwa apabila guru menunggu sampai
anak benar-benar siap, maka waktu yang tersedia pasti akan habis dengan sia-sia
(siswa kurang dapat mempergunakan waktu sebaik mungkin). Siswa mudah bosan
karena guru terlalu mendominasi proses pembelajaran. Siswa juga cepat merasa
jenuh ketika pembelajaran karena metode guru dalam menjelaskan pelajaran
sangat monoton dan alur dari penjelasan sulit untuk diterima oleh para siswa. Para
siswa pun tidak ada yang mencatat dari penjelasan guru, karena selain bingung
dengan yang disampaikan guru, siswa juga belum belajar sebelumnya karena tidak
diberi kisi-kisi (materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang).
Meskipun siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan, namun konsentrasi
siswa tidak tertuju pada apa yang sedang disampaikan guru. Mereka mau
memperhatikan karena mereka beranggapan bahwa jika tidak memperhatikan
maka akan ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan. Jadi, mereka
memperhatikan bukan karena mereka ingin tahu tetapi karena rasa was-was.
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Lampiran 9: Silabus
SILABUS
Sekolah : SD dan MI
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (4 x pertemuan)
Standar Kompetensi : 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran Indikator
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu Sumber Belajar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Siklus I
5.4.Melakukan
operasi
hitung
campuran.
Operasi Hitung
Campuran
Bilangan Bulat
Produk
5.4.1 Melakukan
operasi hitung
campuran dalam
garis bilangan.
5.4.2 Memecahkan
masalah sehari-hari
a. Melakukan
operasi hitung
campuran dalam
garis bilangan.
b. Memecahkan
masalah sehari-
hari yang
Tes
Tertulis
8 jam
pelajaran
(4 x
pertemuan)
1. Buku ajar siswaSD
k
e
l
a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
yang melibatkan
perhitungan
bilangan bulat.
Proses
5.4.3 Menggambar
secara sederhana
operasi hitung
campuran bilangan
bulat dalam garis
bilangan.
Psikomotor
5.4.4 Menggambar
berbagai contoh
operasi hitung
campuran bilangan
bulat dalam garis
bilangan.
Ketrampilan Sosial
5.4.5 Mengajukan
pertanyaan dan
pendapat serta
melibatkan
perhitungan
bilangan bulat.
c. Menggambar
secara sederhana
operasi hitung
campuran
bilangan bulat
dalam garis
bilangan.
d. Menggambar
berbagai contoh
operasi hitung
campuran
bilangan bulat
dalam garis
bilangan.
s
I
V
.
2. BSE Matematika
SD Kelas IV.
3. LKS 1: Hitung
Campuran disertai
kunci jawaban.
4. LKS 2: Hitung
Bilangan Bulat
dalam Kehidupan
Sehari-hari disertai
kunci jawaban.
5. LP 1 : Hitung
Campuran disertai
kunci jawaban.
6. LP 2 : Hitung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
merespos
pertanyaan dan
pendapat.
5.4.6 Bekerja sama
dalam kelompok
dan melatih
kekompakan.
e. Mengajukan
pertanyaan dan
pendapat serta
merespos
pertanyaan dan
pendapat dalam
diskusi.
Bilangan Bulat
dalam Kehidupan
Sehari-hari disertai
kunci jawaban.
7. Lembar Pengamatan
Proses Pembelajaran
Siswa.
8. Lembar Pengamatan
Kinerja Guru dalam
Pembelajaran.
Siklus II
5.4.Melakukan
operasi
hitung
campuran.
Operasi Hitung
Campuran
Bilangan Bulat
5.4.1. Melakukan
operasi hitung
campuran dalam
nomograf.
5.4.2. Memecahkan
masalah sehari-hari
yang melibatkan
a. Melakukan
operasi hitung
campuran dalam
nomograf.
b. Memecahkan
masalah sehari-
hari yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
perhitungan
bilangan bulat.
5.4.3 Menggambar
secara sederhana
operasi hitung
campuran bilangan
bulat dalam
nomograf.
melibatkan
perhitungan
bilangan bulat.
c. Menggambar
secara sederhana
operasi hitung
campuran
bilangan bulat
dalam nomograf.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Lampiran 10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
( Model Team-Games-Tournament/ TGT )
SIKLUS 1
Sekolah : SD dan MI
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2x pertemuan )
Hari / Tanggal : 1. Selasa, 18 Januari 2011
2. Rabu, 19 Januari 2011
I. Standar Kompetensi
5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
II. Kompetensi Dasar
5.4. Melakukan operasi hitung campuran.
III. Indikator
Kognitif
Produk
5.4.1 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perhitungan bilangan
bulat.
Proses
5.4.2 Melakukan operasi hitung campuran melalui garis bilangan.
Afektif
Perilaku Berkarakter
5.4.4 Kejujuran, tepat waktu, teliti atau cermat, dan bertanggungjawab.
Keterampilan Sosial
5.4.5 Bertanya, berani berpendapat, dan bekerja sama.
Psikomotor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
5.4.5 Menggambar berbagai contoh operasi hitung campuran bilangan bulat
dalam garis bilangan.
IV. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
Produk
5.4.1 Melalui pemberian tugas, siswa dapat memecahkan masalah sehari-
hari yang melibatkan perhitungan bilangan bulat.
Proses
5.4.2 Melalui diskusi kelompok, siswa dapat melakukan operasi hitung
campuran bilangan bulat dalam garis bilangan.
Afektif
Perilaku Berkarakter
5.4.3 Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa dinilai membuat
kemajuan dalam menunjukan karakter kejujuran, tepat waktu, teliti atau
cermat, dan bertanggungjawab.
Keterampilan Sosial
5.4.4 Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa dinilai membuat
kemajuan dalam menunjukkan keterampilan bertanya, berani
berpendapat, dan bekerja sama
Psikomotor
5.4.5 Melalui pemberian tugas, siswa dapat menggambar berbagai contoh
operasi hitung campuran bilangan bulat dalam garis bilangan.
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai, secara bertahap siswa diharapkan dapat
menerapkan pemecahan masalah menggunakan operasi hitung campuran
bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran
A. Operasi hitung campuran bilangan bulat
B. Operasi hitung bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari
VII. Sumber belajar, Media, Model, dan Metode Pembelajaran
A. Sumber belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
1. Buku ajar siswa Matematika SD kelas IV.
2. BSE Matematika SD Kelas IV.
3. LKS 1: Hitung Campuran disertai kunci jawaban.
4. LKS 2: Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari disertai
kunci jawaban.
5. LP 1: Hitung Campuran disertai kunci jawaban.
6. LP 2: Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari disertai
kunci jawaban.
B. Media Pembelajaran
Garis bilangan model “mobil”
C. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT)
D. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi Kelompok
4. Metode Pemberian Tugas
5. Metode Team-Games-Turnament (TGT)
VIII. Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2x35 menit)
A. Pendahuluan (± 10 menit)
1. Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan
siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.
2. Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih
membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa
maupun kelas.
3. Siswa mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran dengan bantuan
guru.
4. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang beberapa contoh operasi
campuran bilangan bulat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
5. Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
B. Inti (± 50 menit)
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi mempergunakan media garis bilangan
model “mobil”.
2. Menggali pengetahuan awal dari siswa dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan materi operasi campuran bilangan bulat
mempergunakan media garis bilangan model “mobil”.
3. Siswa menyelesaikan soal operasi hitung campuran bilangan bulat
mempergunakan media garis bilangan model “mobil”.
Elaborasi
1. Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda kemampuan
akademiknya.
2. Guru menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus dilakukan
secara bersama-sama.
3. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi tentang operasi
hitung campuran bilangan bulat. Siswa mengerjakan melalui diskusi
dengan anggota kelompoknya agar terjadi interaksi dalam kelompok
tersebut dan siswa yang pandai mengajari temannya yang belum
mengerti.
4. Guru berusaha membangkitkan kesadaran dan memotivasi siswa
untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan dalam hal ini guru
memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami
kesulitan.
5. Siswa mencermati pertanyaan-pertanyaan dalam LKS yang
diberikan guru dan dapat bertanya apabila mengalami kesulitan yang
dihadapinya dalam mengerjakan tugas tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
6. Selesai mengerjakan tugas diskusi, perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan ditanggapi
oleh kelompok lain.
Konfirmasi
1. Siswa bersama guru mengevaluasi jalannya diskusi.
2. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru tentang operasi
campuran bilangan bulat.
c) Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Membuat kesimpulan materi yang telah disampaikan.
2. Menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya
akan diadakan turnamen antaranggota kelompok tentang operasi
hitung campuran bilangan bulat.
3. Menutup pelajaran dengan salam penutup.
Pertemuan Kedua
A. Kegiatan Awal (± 10 menit)
1. Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan
siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan melakukan presensi.
2. Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk lebih
membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa
maupun kelas.
3. Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam
pembelajaran yaitu pelaksanaan turnamen dan memberitahukan
aturan bermain dalam turnamen.
B. Kegiatan Inti (± 80 menit)
Eksplorasi
1. Guru memberikan penjelasan mengenai aturan bermain dalam
turnamen.
2. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang materi operasi campuran
bilangan bulat.
3. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang maksud dan tujuan
diselenggarakan turnamen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Elaborasi
1. Mengkondisikan siswa untuk menempatkan diri pada meja
turnamen.
2. Meminta siswa membagikan lembar kartu permainan (soal), kartu
lembar jawaban, satu kotak kartu nomor dan lembar skor permainan
pada tiap meja turnamen.
3. Melakukan pembelajaran dengan permainan dan turnamen. Siswa
akan bertanding dengan anggota kelompok lain, di mana setiap meja
turnamen terdiri dari anggota kelompok yang berbeda-beda yang
akan bertanding untuk mengumpulkan skor dari pertanyaan yang ada
dalam kartu soal.
Konfirmasi
1. Guru mengadakan pembahasan dari materi pertanyaan yang ada di
kartu soal.
2. Meminta siswa menghitung kartu dan skor mereka kemudian
diakumulasi dengan semua anggota timnya.
3. Guru meminta lembar skor permainan, setelah itu guru memindahkan
tiap poin turnamen siswa ke lembar rangkuman tim dan menjumlah
seluruh skor anggota tim.
4. Guru mengevaluasi kegiatan turnamen yang telah dilakukan.
5. Siswa menyimak umpan balik yang diberikan guru kepada siswa
mengenai kegiatan turnamen yang telah dilakukan.
C. Kegiatan Akhir (15 menit)
1. Guru membuat kesimpulan materi kartu soal yang sudah dibahas.
2. Mengumumkan skor tiap-tiap kelompok dan memberitahu kelompok
mana yang memenangkan turnamen kemudian memberi penghargaan
pada kelompok dengan skor tertinggi.
3. Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa soal uraian dan
meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak saling bekerja sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
4. Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat
mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengerjakan dengan tertib dan tenang.
5. Guru meminta lembar jawab soal.
6. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup.
IX. Penilaian
1. Tertulis, penilaian tertulis dapat dilakukan dengan Lembar Penilaian
1: Hitung Campuran dan Lembar Penilaian 2: Hitung Bilangan
Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari yang dilengkapi Kunci Lembar
Penilaian 1: Hitung Campuran dan Kunci Lembar Penilaian 2:
Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari.
2. Penilaian sikap, dilakukan dengan menggunakan Lembar Pengamatan
Proses Pembelajaran Siswa.
Guru Kelas IV
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
Karanganyar, 12 Januari 2010
Peneliti
Fitria Purnamasari
NIM. K7107036
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Mardiyatmoko, S. Pd
NIP. 19640325 198702 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Lampiran 11: Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I
Nama (kelompok) : Kelas : Tanggal :
LKS 1 : Hitung Campuran
Isilah titik-titik di bawah ini !
1. (-4) + 6 -3 = ………….
?
-4
6
3
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Jadi, (-4) + 6 -3 = ………….
2. ….. + ( -2 ) - …… = -1 ?
-1 -2
?
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Jadi, ….. + ( -2 ) - …… = -1
3. ( ….. ) + 8 – 2 = ……..
?
?
2
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Jadi, ( ….. ) + 8 – 2 = ……..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Gambarkan langkah pengerjaannya dalam garis bilangan!
4. 3 + (-9) – 7 = ………….
5. 6 – (-5) + ( -4) = ………….
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Nama (kelompok) : Kelas : Tanggal :
LKS 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari
Jawablah dengan tepat !
1. Andi berada 4 meter di atas
pohon, kemudian ia turun 2
meter. Berapa ketinggian
Andi sekarang ?
2. Sebuah pesawat dengan
ketinggian 6.000 meter,
kemudian turun 2.550
meter. Berapa ketinggian
pesawat sekarang?
3. Sebuah kapal selam berada
250 meter di bawah
permukaan laut, kemudian
naik 115 meter. Berapa
meter posisi kapal selam
dari permukaan laut
sekarang?
4. Suhu udara di daerah
kutub adalah -32 ºC,
sedangkan suhu udara di
daerah panas adalah 40
ºC. Berapa selisih suhu
udara kedua tempat
tersebut?
5. Pak Ahmad meminjam
uang di bank sebesar Rp
200.000,00, kemudian ia
meminjam lagi sebesar Rp
125.000,00. Berapa
pinjaman Pak Ahmad ke
bank tersebut?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Lampiran 12: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I
KUNCI JAWABAN
LKS 1 : Hitung Campuran
1. (-4) + 6 -3 = ……-1…….
-1
-4
6
3
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Jadi, (-4) + 6 -3 = ……-1…….
2. …5.. + ( -2 ) - …4… = -1 5
-1 -2
4
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Jadi, .5.. + ( -2 ) - …4… = -1
3. ( ..-3.. ) + 8 – 2 = …3…..
-3
3
8
2
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Jadi, ( ..-3.. ) + 8 – 2 = …3…..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
4. 3 + (-9) – 7 = ……-13…….
1. 6 – (-5) + ( -4) = ……7……
-14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7
-9
3 -13
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7
6
5
-4
11 12 13 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
KUNCI JAWABAN
LKS 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari
1. 4 m – 2 m = 2 m
Jadi, ketinggian Andi sekarang adalah 2 meter di atas pohon.
2. 6.000 m – 2.550 m = 3.450 m
Jadi, ketinggian pesawat sekarang adalah 3.450 meter.
3. -250 m + 115 m = -135 m (di bawah permukaan air laut)
Jadi, kedalaman kapal selam sekarang adalah 135 meter di bawah permukaan
air laut.
4. 40° C – (-32° C) = 72° C
Jadi, selisih suhu udara di kedua tempat tersebut adalah 72° C
5. Pinjaman Pak Ahmad = Rp 200.000,00 + Rp 125.000,00
= Rp 325.000,00
Jadi, pinjaman Pak Ahmad adalah Rp 325.000,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Lampiran 13: Pembagian Kelompok Team-Games-Tournament (TGT)
TIM A
1. Mita Nurdyah A.
2. Putut Wijanarko
3. Adenia Nindi S.
4. Bayu Sholeh R.
TIM B
1. Wahyu Dwi M.
2. Muh. Nur. Arifin
3. Tri Hartono
4. Tata Nur Raza
TIM C
1. Adinda Putri A.
2. Muh. Yusuf A.
3. Suci Mia H.
4. Yesyka Reza A.
TIM D
1. Khoiril Hidayat R.
2. Oktavia Eka P.
3. Prihantoro F. S.
4. Mak’ruf Dwi S.
TIM E
1. Puput Tri C.
2. Elvira Cahya A.
3. Ari Yunianto
4. Yustisiawan C.
TIM F
1. Muh. Ridwan
2. Anik Azizah
3. Yoga Kurniawan
4. Nata Fitriani
TIM G
1. Rochmad Nur F.
2. Iin Wulandari
3. Adhi Prasetyo
4. Fitri Kristiyanti
TIM H
1. Eko Sukoco
2. Rizal Kahfi N. C.
3. Muh. Fajar S.
4. Ari Adhi
5. Rafli Widya K.
TIM I
1. Susan Hasna C.
2. Sidik Febrianto
3. Astri Widowati
4. Muh. Choirul N.
5. Novida Luluk M.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Lampiran 14: Kisi-kisi Soal Games pada Siklus I dan Siklus II Operasi Hitung
Campuran Bilangan Bulat
KISI-KISI SOAL GAMES OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN
BULAT DENGAN METODE TEAM-GAMES-TOURNAMENT (TGT)
PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II
Variabel Sub
Variabel Indikator Deskriptor Parameter No. Item
Soal operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
dengan
metodeTGT
Soal
operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
Melakukan
pengerjaan
operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
Pengerjaan
operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
Mengoperasikan
operasi hitung
campuran bilangan
bulat
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9,
10, 11, 12,
13, 14, 15,
16, 17, 18,
19, 20
Menggambar
operasi hitung
campuran bilangan
bulat
21, 22, 23,
24, 25
Menyelesaikan soal
cerita dengan
operasi hitung
campuran bilangan
bulat
26, 27, 28,
29,30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Lampiran 15: Lembar Permainan (Games dan Tournamen) Siklus I
LEMBAR PERMAINAN (Games dan Tournamen)
1. 5 + (-6) - 7 = ………..
2. (-8) + (-4) – (-3) = ………
3. 9 – (-4) - 2 = ……….
4. 12 – (-7) + 10 = ……….
5. 23 + (-17) – (-9) = …….
6. 4 + (-8) + (-7) = ………
7. (-5) – (-12) + 3 = ……….
8. (-7) + 6 – (-2) = ……….
9. 15 – (-7) + (-8) = ………
10. 10 + (-3) – 5 = ………
11. 15 – (-7) + 8 = ………
12. 11 + (-5) – (-2) = ………
13. 14 + 7 - 13 = ………..
14. (-10) – 7 + (-5) = ……..
15. (-4) – (-8) + 7 = …….
16. 17 + (-11) - 12 = ……….
17. 8 – (-12) + 5 = ……….
18. 13 + (-7) + 6 = ……..
19. (-6) – (-4) + 7 = ……..
20. 9 – (-6) + 8 = ………..
Petunjuk : Untuk soal nomor 21 – 25
Gambarkan langkah pengerjaannya dalam garis bilangan!
21. (-7) + 9 + 2 = ………….
22. (-4) + 8 + 6 = ……..
23. 12 + (-5) + 7 = ……..
24. 8 + (-2) + 5 = ……..
25. 3 + (-2) – 8 = ………
Petunjuk : Untuk soal nomor 26 – 30
Selesaikan soal cerita di bawah ini!
26. Suhu udara di Bogor kemarin 30°C. Suhu udara hari ini turun 5°C jika
dibandingkan kemarin. Berapa suhu udara di Bogor sekarang?
27. Sebuah kapal selam berada 375 meter di bawah permukaan air laut,
kemudian naik 230 meter dan turun lagi sejauh 135 meter. Berapa meter
posisi kapal selam dari permukaan air laut sekarang?
28. Sebuah pesawat dengan ketinggian 3500 meter, kemudian turun 2350
meter dan naik lagi 750 meter. Berapa ketinggian pesawat sekarang?
29. Doni berada 3 meter di atas pohon, kemudian ia turun 2 meter dan naik
lagi 4 meter. Berapa ketinggian Doni sekarang?
30. Risang menaiki bukit setinggi 135 meter. Kemudian, ia turun sejauh 23
meter lalu naik lagi sejauh 34 meter. Berapakah ketinggian Risang
sekarang?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Lampiran 16: Kunci Jawaban Lembar Permainan (Games dan Turnamen)
KUNCI JAWABAN
LEMBAR PERMAINAN (Games dan Tournamen)
1. -8
2. -9
3. 11
4. 29
5. 15
6. -11
7. 10
8. 1
9. 14
10. 2
11. 30
12. 8
13. 8
14. -22
15. 11
16. -6
17. 25
18. 12
19. 5
20. 23
21. (-7) + 9 + 2 = 4
22. (-4) + 8 + 6 = 10
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4
11 12 13
2
9
-7
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10
6
8
-4
-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
23. 12 + (-5) + 7 = 14
24. 8 + (-2) + 5 = 11
25. 3 + (-2) – 8 = -7
26. 30° C - 5° C = 25° C
Jadi, suhu udara di Bogor sekarang adalah 25° C
27. -375 m + 230 m – 135 m = -280 m (di bawah permukaan air laut)
Jadi, posisi kapal selam berada 280 meter di bawah permukaan air laut.
28. 3.500 m – 2.350 m + 750 m = 1.900 m
Jadi, ketinggian pesawat sekarang adalah 1.900 meter.
29. 3 m – 2 m + 4 m = 5 m
Jadi, ketinggian Doni sekarang adalah 5 meter di atas pohon.
30. 135 m – 23 m + 34 m = 146 m
Jadi, ketinggian Risang sekarang adalah 146 meter di atas bukit.
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
14
7
-5
12
-11 11 12 13 14
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
11 12 13
5
-2
8
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-7
-8
-2
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
Lampiran 17: Lembar Skor Games Siklus I
LEMBAR SKOR GAME (TGT)
Meja # 1 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Mita N. A 4 4 40 poin
2. Wahyu D. B 7 7 60 poin
3. Adinda P. C 3 3 20 poin
Meja # 2 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Khoiril H. D 2 2 20 poin
2. Puput T. E 3 3 40 poin
3. Muh. Ridwan F 5 5 60 poin
Meja # 3 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Rochmad N. G 2 2 40 poin
2. Eko S. H 3 3 60 poin
3. Susan H. I 1 1 20 poin
Meja # 4 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Putut W. A 5 5 60 poin
2. Muh. Nur A. B 2 2 20 poin
3. Muh. Yusuf C 3 3 40 poin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Meja # 5 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Oktavia E. D 3 3 60 poin
2. Elvira C. E 2 2 30 poin
3. Anik A. F 2 2 30 poin
Meja # 6 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Iin W. G 6 6 60 poin
2. Risal K. H 3 3 20 poin
3. Sidik F. I 4 4 40 poin
Meja # 7 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Adenia N. A 5 5 40 poin
2. Tri H. B 4 4 20 poin
3. Suci Mia C 6 6 60 poin
Meja # 8 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Prihantoro D 4 4 60 poin
2. Ari Y. E 3 3 40 poin
3. Yoga K. F 2 2 20 poin
Meja # 9 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Adhi P. G 2 2 40 poin
2. Muh. Fajar H 3 3 60 poin
3. Astri W. I 1 1 20 poin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Meja # 10 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Bayu S. A 4 4 60 poin
2. Tata N. B 3 3 40 poin
3. Yesyka R. C 2 2 30 poin
4. Rafli W. H 1 1 20 poin
Meja # 11 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Mak’ruf D. D 2 2 30 poin
2. Yustisiawan E 5 5 60 poin
3. Nata F. F 3 3 40 poin
4. Novida L. I 1 1 20 poin
Meja # 12 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Kartu Poin Turnamen
1. Fitri K. G 3 3 40 poin
2. Ari Adhi H 4 4 60 poin
3. Muh. Choirul I 2 2 20 poin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Lampiran 18: Lembar Rangkuman Tim Siklus I
LEMBAR RANGKUMAN TIM
Nama Tim: TIM A
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Mita Nurdyah N. 40 40
Putut Wijanarko 60 60
Adenia Nindi S. 40 40
Bayu Sholeh R. 60 60
Total Skor Tim 200
Rata-rata Tim 50
Penghargaan Tim Tim Super
Nama Tim: TIM B
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Wahyu Dwi M. 60 60
Muh. Nur Arifin 20 20
Tri Hartono 20 20
Tata Nur Raza 40 40
Total Skor Tim 140
Rata-rata Tim 35
Penghargaan Tim -
Nama Tim: TIM C
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Adinda Putri A. 20 20
Muh. Yusuf A. 40 40
Suci Mia H. 60 60
Yesyka Reza A. 30 30
Total Skor Tim 150
Rata-rata Tim 37,5
Penghargaan Tim -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
Nama Tim: TIM D
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Khoiril Hidayat R. 20 20
Oktavia Eka P. 60 60
Prihantoro F. S. 50 50
Mak’ruf Dwi S. 30 30
Total Skor Tim 160
Rata-rata Tim 40
Penghargaan Tim Tim Baik
Nama Tim: TIM E
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Puput Tri C. 40 40
Elvira Cahya A. 30 30
Ari Yunianto 50 50
Yustisiawan C. 60 60
Total Skor Tim 180
Rata-rata Tim 45
Penghargaan Tim Tim Sangat
Baik
Nama Tim: TIM F
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Muh. Ridwan 60 60
Anik Azizah 30 30
Yoga Kurniawan 20 20
Nata Fitriani 40 40
Total Skor Tim 150
Rata-rata Tim 37,5
Penghargaan Tim -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Nama Tim: TIM G
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Rochmad Nur F. 50 50
Iin Wulandari 60 60
Adhi Prasetyo 30 30
Fitri Kristiyanti 40 40
Total Skor Tim 180
Rata-rata Tim 45
Penghargaan Tim Tim Sangat
Baik
Nama Tim: TIM H
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Eko Sukoco 50 50
Risal Kahfi N. C. 20 20
Muh. Fajar S. 60 60
Ari Adhi 60 60
Rafli Widya K. 20 20
Total Skor Tim 190
Rata-rata Tim 38
Penghargaan Tim -
Nama Tim: TIM I
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Susan Hasna C. 20 20
Sidik Febrianto 40 40
Astri Widowati 20 20
Muh. Choirul N. 20 20
Novida Luluk M. 20 20
Total Skor Tim 120
Rata-rata Tim 24
Penghargaan Tim -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Lampiran 19: Kisi-kisi Soal Tes Akhir Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
pada Siklus I dan Siklus II
KISI-KISI SOAL TES AKHIR OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN
BULAT DENGAN METODE TEAM-GAMES-TOURNAMENT (TGT)
PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II
Variabel Sub
Variabel Indikator Deskriptor Parameter No. Item
Soal operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
dengan
metodeTGT
Soal
operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
Melakukan
pengerjaan
operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
Pengerjaan
operasi
hitung
campuran
bilangan
bulat
Mengoperasikan
operasi hitung
campuran bilangan
bulat
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9,
10, 11, 12,
13, 14, 15,
16, 17, 18,
19, 20, 21,
22, 23, 24,
25 Menggambar
operasi hitung
campuran bilangan
bulat
Menyelesaikan soal
cerita dengan
operasi hitung
campuran bilangan
bulat
26, 27, 28,
29,30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
Lampiran 20: Tes Akhir Siklus I
Nama : Kelas : Tanggal :
Lembar Penilaian 1: Hitung Campuran
Menggambar operasi hitung campuran bilangan bulat dalam garis bilangan.
Selesaikanlah soal berikut ini! Gambarkan langkah pengerjaannya dalam garis
bilangan!
1. (-4) + 6 – 3 = ……………
2. (-5) – (-6) + 4 = ………….
3. 5 + (-3) – 3 = ……………
4. (-3) + 8 – 2 = ……………
5. (-2) + 9 – 3 = …………….
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Nama : Kelas : Tanggal :
Lembar Penilaian 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari
Selesaikan soal cerita di bawah ini !
1. Suhu udara di suatu tempat kemarin 15 derajat celcius. Suhu udara hari ini
turun 20 derajat jika dibandingkan kemarin. Berapa derajat suhu udara hari
ini?
2. Penggali sumur menuruni lubang sumur sedalam 4 meter. Kemudian, ia
turun lagi sedalam 3 meter. Berapakah kedalaman yang dicapai penggali
sumur tersebut?
3. Irwan menyelam ke dalam laut sejauh 10 meter. Kemudian, ia naik sejauh
7 meter. Berapakah kedalaman Irwan menyelam sekarang?
4. Rian menaiki bukit setinggi 175 meter. Kemudian, ia turun sejauh 52
meter. Berapakah ketinggian Rian sekarang?
5. Mula-mula suhu ruangan 25 derajat. Kemudian, turun sehingga suhu
ruangan tersebut menjadi 16 derajat. Berapakah perbedaan suhu mula-
mula dengan suhu terakhir di ruangan itu?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
Lampiran 21: Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I
KUNCI JAWABAN
Lembar Penilaian 1 : Hitung Campuran
1. (-4) + 6 – 3 = -1
2. (-5) – (-6) + 4 = 5
3. 5 + (-3) -3 = -1
4.
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-1
6
-4
3
-11 11
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5
6
4
-5
11 12
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-1
-3
5
3
11 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
4. (-3) + 8 – 2 = 3
5. (-2) + 9 – 3 = 4
KUNCI JAWABAN
Lembar Penilaian 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari
1. 15° C - 20° C = -5° C
Jadi, suhu udara hari ini adalah -5° C
2. -4 m – 3 m = -7 m (di bawah permukaan tanah)
Jadi, kedalaman penggali sumur adalah 7 meter di bawah permukaan tanah.
3. -10 m + 7 m = -3 m (di bawah permukaan air laut)
Jadi, kedalaman Irwan menyelam sekarang adalah 3 meter di bawah
permukaan air laut.
4. 175 m – 52 m = 123 m
Jadi, ketinggian Rian sekarang adalah 123 meter di atas bukit.
5. 25° C - 16° C = 9° C
Jadi, perbedaan suhu mula-mula dengan suhu terakhir ruangan adalah 9° C.
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3
-11 11
2
8
-3
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4
11 12
3
9
-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
Lampiran 22: Data Nilai Tes Akhir Siklus I
Nomor Nilai Tuntas / Tidak Tuntas
1. 1311 40 Tidak Tuntas
2. 1349 85 Tuntas
3. 1353 80 Tuntas
4. 1354 60 Tidak Tuntas
5. 1359 60 Tidak Tuntas
6. 1367 55 Tidak Tuntas
7. 1369 80 Tuntas
8. 1370 65 Tuntas
9. 1381 80 Tuntas
10. 1386 80 Tuntas
11. 1387 90 Tuntas
12. 1388 90 Tuntas
13. 1389 60 Tidak Tuntas
14. 1390 80 Tuntas
15. 1391 55 Tidak Tuntas
16. 1393 85 Tuntas
17. 1394 100 Tuntas
18. 1395 90 Tuntas
19. 1396 80 Tuntas
20. 1397 75 Tuntas
21. 1398 90 Tuntas
22. 1399 85 Tuntas
23. 1400 75 Tuntas
24. 1401 85 Tuntas
25. 1402 65 Tuntas
26. 1403 85 Tuntas
27. 1404 80 Tuntas
28. 1405 50 Tidak Tuntas
29. 1407 75 Tuntas
30. 1408 85 Tuntas
31. 1409 55 Tidak Tuntas
32. 1410 55 Tidak Tuntas
33. 1411 75 Tuntas
34. 1412 100 Tuntas
35. 1413 40 Tidak Tuntas
36. 1453 90 Tuntas
37. 1486 55 Tidak Tuntas
38. 1488 75 Tuntas
Jumlah 2810
Rata-rata 73,95
Presentase Keberhasilan 71,05%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Lampiran 23: Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN
BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
Siklus : I
Hari/ Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011 dan Rabu, 19 Januari 2011
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai!
No Variabel Indikator Pertemuan I Pertemuan II
checklist kriteria checklist kriteria
1. Kedisiplinan
siswa
a. Siswa tepat waktu masuk kelas
sebelum pelajaran dimulai.
b. Siswa memberikan salam pada
guru sebelum pelajaran
dimulai.
c. Siswa berdoa sebelum
pelajaran dimulai.
d. Siswa bersikap sopan selama
proses pembelajaran
berlangsung.
√
√
C
√
√
√
B
2. Kesiapan
siswa
menerima
pelajaran
a. Siswa bersikap tenang ketika
pembelajaran berlangsung.
b. Siswa menyiapkan buku dan
alat-alat tulis.
c. Siswa menyiapkan buku
pelajaran (paket, diktat, LKS).
d. Siswa menyiapkan alat-alat
yang digunakan untuk diskusi.
√
√
√
B
√
√
√
B
3. Keaktifan
siswa
a. Siswa mengikuti proses
pembelajaran dari awal sampai
akhir dengan baik dan aktif.
b. Siswa berani mengemukakan
pendapatnya.
c. Siswa berani menjawab
pertanyaan yang diajukan
guru.
d. Siswa berani bertanya jika
mengalami kesulitan dalam
√
K
√
√
C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
pembelajaran.
4. Kemauan
untuk
berdiskusi
a. Siswa senang mengikuti
kegiatan diskusi.
b. Siswa mau bekerjasama
dengan teman satu kelompok.
c. Siswa berani dalam berdiskusi
dan tidak malu-malu.
d. Siswa mengikuti jalannya
diskusi dengan baik.
√
√
C
√
√
√
B
5. Kemauan
untuk
melakukan
diskusi
a. Siswa melakukan diskusi
sesuai dengan petunjuk atau
instruksi dari guru.
b. Siswa melakukan diskusi
dengan urut, sempurna, dan
tepat waktu.
c. Siswa berpartisipasi aktif
mengeluarkan pendapat dalam
kelompok diskusi.
d. Siswa bekerjasama dengan
anggota kelompok untuk
menyelesaikan tugas diskusi.
√
√
C
√
√
C
6. Keadaan siswa
dengan
lingkungan
belajar
a. Siswa merasa senang dengan
pembelajaran yang dilakukan.
b. Siswa merasa nyaman dengan
suasana pembelajaran.
c. Siswa cepat menerima materi
yang diberikan.
d. Siswa mampu mengikuti
pelajaran dengan baik.
√
√
C
√
√
√
B
7. Respon siswa
terhadap
pembelajaran
a. Siswa tertarik dengan
pembelajaran.
b. Siswa terlihat senang dengan
model pembelajaran yang
digunakan oleh guru.
c. Siswa bersemangat mengikuti
pembelajaran oleh guru.
d. Siswa mengikuti aturan model
pembelajaran yang digunakan
oleh guru.
√
√
C
√
√
√
B
8. Kemampuan
siswa
mengembang-
kan kreativitas
dan inisiatif
a. Ada pembagian tugas dalam
diskusi kelompok.
b. Ada pemanfaatan media.
c. Ada usaha menghidupkan
kekompakan dalam kelompok.
d. Ada usaha menjadi kelompok
yang paling baik.
√
√
C
√
√
√
B
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
9. Kemampuan
siswa
mengerjakan
soal turnamen
a. Siswa mengerjakan soal
turnamen sendiri.
b. Siswa mampu mengerjakan
soal turnamen dengan tenang,
serius, dan sungguh-sungguh.
c. Siswa mampu mengerjakan
soal turnamen sesuai dengan
waktu yang disediakan.
d. Siswa mampu mengerjakan
soal turnamen dengan tepat
sesuai dengan petunjuk atau
perintah.
√
√
C
√
√
√
√
SB
10. Keaktifan
siswa saat
pelajaran akan
berakhir
a. Siswa menanyakan materi
yang belum jelas.
b. Siswa aktif saat pemantapan
materi.
c. Siswa aktif membuat
kesimpulan.
d. Siswa merespon tindak lanjut
dari guru.
√
√
C
√
√
√
B
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
K jika hanya satu indikator yang tampak, skor 1
C jika hanya dua indikator yang tampak, skor 2
B jika hanya tiga indikator yang tampak, skor 3
SB jika ke empat indikator tampak, skor 4
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
Lampiran 24: Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa
HASIL PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN
BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
Siklus : I
Hari/ Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011 dan Rabu, 19 Januari 2011
No Variabel Pertemuan I Pertemuan II
K C B SB K C B SB
1. Kedisiplinan siswa 2 3
2. Kesiapan siswa menerima
pelajaran 3 3
3. Keaktifan siswa 1 2
4. Kemauan untuk berdiskusi 2 3
5. Kemauan untuk
melakukan diskusi 2 2
6. Keadaan siswa dengan
lingkungan belajar 2 3
7. Respon siswa terhadap
pembelajaran 2 3
8. Kemampuan siswa
mengembang-kan
kreativitas dan inisiatif
2 3
9. Kemampuan siswa
mengerjakan soal
turnamen
2 4
10. Keaktifan siswa saat
pelajaran akan berakhir 2 3
Jumlah Skor 1 16 3 0 0 4 21 4
Total Skor 20 29
Rata-rata 2,45
Kriteria Penilaian:
Kurang = jika jumlah rata-rata skor total kurang dari 1,0
Cukup = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 1,1 – 2,0
Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 2,1 – 3,0
Sangat Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 3,1 – 4,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
Lampiran 25: Lembar Pengamatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Siklus I
LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN
BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT) PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
Siklus : I
Hari/ Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011 dan Rabu, 19 Januari 2011
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai!
No Variabel Indikator Pertemuan I Pertemuan II
checklist kriteria checklist kriteria
1. Persiapan guru
memulai
kegiatan
pembelajaran
a. Guru menyiapkan alat peraga
dan media.
b. Guru mengkondisikan ke arah
pembelajaran yang kondusif.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
d. Guru melakukan apersepsi.
√
√
C
√
√
√
B
2. Kemampuan
memberikan
apersepsi
a. Guru mendorong siswa untuk
mengemukakan pengetahuan
awalnya tentang konsep yang
akan dibahas.
b. Guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan
dengan konsep.
c. Guru membuat siswa
termotivasi dan tertarik pada
apersepsi yang diberikan.
d. Guru mendorong siswa untuk
mengilustrasikan pemahaman
tentang konsep yang dibahas.
√
√
C
√
√
√
B
3. Keterampilan
guru
mengajukan
pertanyaan
a. Guru berusaha memancing
siswa untuk bertanya.
b. Guru berusaha memancing
siswa untuk menjawab
pertanyaan.
c. Guru memberi pertanyaan
sesuai dengan materi yang
diajarkan.
d. Guru memberi pertanyaan
√
√
C
√
√
√
B
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
secara urut dan jelas.
4. Kemampuan
guru dalam
menyampaikan
materi
a. Guru menguasai materi yang
disampaikan.
b. Materi yang disampaikan
sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
c. Guru menyampaikan materi
dengan bahasa yang jelas dan
mudah dipahami oleh siswa.
d. Guru menyampaikan materi
dengan disertai contoh,
penggunaan alat peraga atau
media yang mendukung.
√
√
√
B
√
√
√
√
SB
5. Kemampuan
guru
mengelola
kelas
a. Guru berusaha menjaga
ketertiban siswa.
b. Guru mengelompokkan siswa
untuk melakukan diskusi.
c. Guru membagi peralatan yang
digunakan untuk diskusi.
d. Guru membimbing siswa untuk
berdiskusi.
√
√
C
√
√
C
6. Kemampuan
guru
mengelola
waktu
pelajaran
a. Guru memulai pelajaran tepat
waktu.
b. Guru memberikan batas waktu
dalam melakukan diskusi.
c. Guru menggunakan waktu
secara efisien.
d. Guru melakukan pembelajaran
sesuai rencana.
√
K
√
√
C
7. Diskusi dan
penjelasan
konsep
a. Guru memusatkan perhatian
siswa untuk diskusi.
b. Guru menjelaskan masalah atau
konsep yang akan didiskusikan.
c. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk berpartisipasi
dalam kelompok untuk
menumbuhkan motivasi siswa
ketika bekerjasama dengan
kelompoknya.
d. Guru menyuruh siswa untuk
mempresentasikann hasil
diskusinya.
√
√
C
√
√
√
B
8. Perhatian guru
terhadap siswa
a. Guru memusatkan perhatian
pada siswa secara menyeluruh.
b. Guru menghargai perbedaan
pendapat siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
c. Guru memberikan kesempatan
pada siswa yang belum jelas,
untuk bertanya.
d. Guru memberikan penguatan
kepada siswa baik secara verbal
maupun non verbal.
√
√
C
√
√
C
9. Pengembangan
aplikasi TGT
a. Guru membagi anggota tim ke
dalam meja turnamen.
b. Guru mengarahkan siswa untuk
menempati meja turnamen.
c. Guru membagikan kartu-kartu
bernomor pada tiap meja
turnamen.
d. Guru mengawasi jalannya
turnamen akademik.
√
√ C
√
√ C
10. Kemampuan
menutup
pelajaran
a. Guru bersama-sama siswa
membuat kesimpulan.
b. Guru bersama-sama siswa
membuat rangkuman.
c. Guru memberikan penghargaan
kepada tim terbaik.
d. Guru memberikan tindak lanjut
berupa tugas rumah.
√
√ C
√
√
√
√
SB
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
K jika hanya satu indikator yang tampak, skor 1
C jika hanya dua indikator yang tampak, skor 2
B jika hanya tiga indikator yang tampak, skor 3
SB jika ke empat indikator tampak, skor 4
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
Lampiran 26: Hasil Pengamatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Siklus I
HASIL PENGAMATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN
BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT) PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
Siklus : I
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011 dan Rabu, 19 Januari 2011
No Variabel Pertemuan I Pertemuan II
K C B SB K C B SB
1. Persiapan guru memulai
kegiatan pembelajaran 2 3
2. Kemampuan memberikan
apersepsi 2 3
3. Keterampilan guru
mengajukan pertanyaan 2 3
4. Kemampuan guru dalam
menyampaikan materi 3 4
5. Kemampuan guru mengelola
kelas 2 2
6. Kemampuan guru mengelola
waktu pelajaran 1 2
7. Diskusi dan penjelasan konsep 2 3
8. Perhatian guru terhadap siswa 2 2
9. Pengembangan aplikasi TGT 2 2
10. Kemampuan menutup
pelajaran 2 4
Jumlah Skor 1
1
6 3 0 0 8 12 8
Total Skor 20 28
Rata-rata 2,4
Kriteria Penilaian:
Kurang = jika jumlah rata-rata skor total kurang dari 1,0
Cukup = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 1,1 – 2,0
Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 2,1 – 3,0
Sangat Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 3,1 – 4,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
Lampiran 27: Catatan Lapangan 2
CATATAN LAPANGAN 2
SIKLUS I
A. Pertemuan Pertama
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011
Waktu : 07.00 – 09.00 WIB
Data : Kelas IV SD Negeri 04 Popongan
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT)
Jumlah Siswa : 38 siswa
Deskripsi :
Kegiatan belajar mengajar diawali dengan ucapan salam dari guru dan
presensi siswa satu persatu. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa mulai hari ini
mereka akan belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT. Guru menjelaskan tahapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa.
Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama karena ini merupakan hal
baru bagi mereka. Sebelum memulai pelajaran, guru memotivasi siswa dengan
memberikan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu operasi hitung
campuran bilangan bulat. Guru menunjuk 10 siswa untuk menjawab pertanyaan
namun hanya 3 anak yang menjawab dengan benar. Kemudian, guru menjelaskan
materi tentang operasi hitung campuran bilangan bulat secara garis besar. Setelah
penjelasan materi dari guru selesai, guru membagi kelas menjadi 9 tim, setiap tim
terdiri dari 4 atau 5 orang siswa. Pembagian tim dilakukan secara heterogen, yang
didasarkan pada kemampuan akademik dan jenis kelamin. Pada awalnya banyak
siswa yang protes karena anggota tim tidak sesuai keinginan mereka namun
akhirnya mereka tetap mau bergabung dengan anggota tim masing-masing.
Adapun nama-nama tim sebagai berikut: A, B, C, D, E, F, G, H dan I. Siswa
berkumpul dengan anggota tim masing-masing. Guru membagikan lembar kerja
tim yang harus dikerjakan oleh masing-masing tim dan memberi waktu kepada
siswa untuk mendalami materi bersama teman satu timnya. Pada awalnya, ada
beberapa siswa yang terlihat kurang antusias untuk belajar bersama tim karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
ketidakcocokan dengan anggota tim tersebut, namun lama-kelamaan mereka bisa
menyesuaikan diri dengan anggota satu tim. Guru selalu memotivasi siswa untuk
menguasai materi tersebut dan tidak sungkan untuk bertanya pada anggota tim
mereka. Setelah waktu belajar dan kerja tim dirasa cukup, guru mempersilahkan
tim yang bersedia mempresentasikan hasil kerja mereka. Namun, tidak ada yang
bersedia secara sukarela sehingga guru menunjuk salah satu tim, yaitu tim B untuk
mempresentasikan jawaban kerja tim mereka. Guru mempersilahkan para siswa
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. Pada awalnya tidak ada siswa yang
mau bertanya, namun akhirnya guru memberikan beberapa pertanyaan secara acak
dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan dilemparkan ke siswa yang
lain.
Refleksi:
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer yaitu guru mata
pelajaran kelas IV mengenai proses pembelajaran Matematika materi operasi
hitung campuran bilangan bulat, sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat
sedikit kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut berasal dari pihak siswa
maupun dari guru sendiri. Dari pihak guru, kekurangan tersebut adalah pada saat
sesi tanya jawab guru belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat
itu sehingga masih banyak siswa yang kurang paham terhadap materi, mereka
hanya mengetahui tanpa memahami. Jika dilihat dari pihak siswa, kekurangannya
terletak pada kurang perhatiannya siswa saat penjelasan materi oleh guru.
Sebagian siswa masih sering melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak ada
hubungannya dengan pelajaran seperti bicara sendiri dengan teman sebangkunya,
bermain alat tulis, dan lain sebagainya. Siswa terlihat bosan dan mengantuk
mendengarkan ceramah materi. Siswa baru memperhatikan penjelasan guru ketika
guru menegurnya. Hal itu berdampak pada siswa sendiri, yaitu ketika ditanya guru
untuk menjawab pertanyaan seputar materi hanya sebagian kecil yang bisa
menjawab. Namun suasana pembelajaran berubah ketika pelaksanaan belajar dan
kerja tim. Siswa yang tadinya mengantuk dan bosan mendengar penjelasan guru
terlihat antusias saat belajar dan kerja tim. Sebagian besar siswa telah ikut
berperan serta dalam belajar dan kerja tim, terlihat dari banyaknya siswa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
berani mengungkapkan pendapat maupun bertanya pada anggota tim masing-
masing. Namun, kurang perhatiannya guru dalam mengelola waktu saat diskusi
kelompok menyebabkan waktu diskusi melampaui batas waktu yang telah
direncanakan sebelumnya.
B. Pertemuan kedua
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Januari 2011
Waktu : 07.00 – 09.00 WIB
Data Kelas : Kelas IV SD Negeri 04 Popongan
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT)
Jumlah Siswa : 38 siswa
Deskripsi :
Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen
siswa satu persatu. Guru memotivasi siswa untuk memenangkan turnamen. Guru
menjelaskan cara main dan aturan main dalam turnamen. Guru memberitahukan
akan ada hadiah untuk tim yang mendapat skor tertinggi. Siswa terlihat sangat
antusias mendengarkan penjelasan guru. Kemudian, guru mengumumkan
penempatan siswa pada meja turnamen. Siswa menempatkan diri pada posisi
masing-masing. Guru membagikan kartu soal untuk turnamen I. Siswa
melaksanakan turnamen I dengan sangat antusias. Guru berkeliling tiap meja
turnamen untuk mengawasi jalannya turnamen. Setelah waktu untuk turnamen I
habis, langsung dilanjutkan ke turnamen II. Guru membagikan kartu soal untuk
turnamen II. Siswa melaksanakan turnamen II. Begitu seterusnya sampai
turnamen IV. Guru tetap berkeliling tiap meja turnamen untuk mengawasi
jalannya turnamen. Setelah waktu untuk turnamen IV habis, guru mereview
jalannya turnamen. Ada beberapa siswa yang berbuat curang ketika
berlangsungnya turnamen karena mereka belum begitu paham mengenai aturan
main dalam turnamen. Hal tersebut menjadi perhatian guru untuk diperbaiki pada
siklus berikutnya. Selanjutnya, guru menanyakan pada siswa tentang soal-soal
turnamen yang tidak bisa mereka jawab dan guru pun membahasnya. Kemudian,
guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes akhir materi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
operasi hitung campuran bilangan bulat. Sebelum kegiatan evaluasi dimulai, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersiapkan diri menjawab tes
dari materi yang telah mereka pelajari dengan kelompoknya pada pertemuan
sebelumnya. Siswa diperbolehkan bertanya materi yang belum dimengerti kepada
guru. Setelah waktu yang diberikan untuk belajar dan bertanya habis, guru
membagikan lembar soal untuk tes berupa soal uraian untuk materi operasi hitung
campuran bilangan bulat. Selama tes berlangsung, guru mengawasi dengan baik
jalannya tes. Selama tes berlangsung, siswa cukup tenang dalam mengerjakan soal
evaluasi, meskipun ada yang masih bertanya teman sebelahnya, namun hal
tersebut masih dalam batas kewajaran. Guru mengawasi dengan ketat, sehingga
siswa cenderung takut dengan guru dan mengerjakan secara mandiri sesuai
kemampuannya. Setelah waktu yang diberikan untuk tes berakhir, lembar jawab
siswa segera dikumpulkan. Kegiatan belajar tim, kerja tim, games tournament dan
evaluasi hasil belajar pada siklus I telah berakhir. Selanjutnya, guru
mengumumkan tim yang mendapat skor tertinggi. Penghargaan yang diberikan
oleh guru berupa ucapan selamat dan sertifikat kepada tim yang berhasil menjadi
tim super. Tim super diperoleh tim A dengan skor rata-rata tim 50. Selanjutnya,
peneliti membagikan pedoman wawancara kepada siswa untuk diisi.
Refleksi:
Pengamatan yang dilakukan oleh observer yaitu guru mata pelajaran kelas
IV yang berlangsung pada pertemuan pertama dan kedua, menunjukkan bahwa
proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Siswa terlihat aktif dan
sangat antusias dengan adanya turnamen. Mereka berusaha menyumbangkan poin
bagi tim mereka. Guru juga berkeliling tiap meja turnamen untuk memastikan
setiap siswa ikut berperan aktif, meskipun belum bisa memonitoring seluruh
siswa. Secara keseluruhan, pelaksanaan turnamen berjalan sukses, siswa sangat
senang dan bersemangat saat pelaksanaan pembelajaran dengan turnamen ini.
Pengamatan yang telah dilakukan oleh observer pada saat tes berlangsung,
menunjukkan bahwa proses evaluasi berjalan cukup lancar dan tertib. Guru
mengawasi jalannya tes, semua siswa mengerjakan soal tes dengan baik dan
secara mandiri. Guru memberikan penghargaan/reward kepada tim yang memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
skor terbanyak. Penghargaan yang diberikan berupa ucapan selamat dari guru dan
sertifikat. Rekognisi tim ini sangat penting untuk mengkomunikasikan bahwa
kesuksesan tim merupakan sesuatu yang penting, karena inilah yang akan
memotivasi siswa untuk membantu teman satu timnya belajar. Pada siklus I ini,
tim yang berhasil menjadi tim super adalah tim A. Sedangkan yang berhasil
menjadi tim sangat baik adalah tim E dan tim G. Tim yang berhasil menjadi tim
baik adalah tim D. Sedangkan tim B, C, F, dan H belum mendapat penghargaan
karena poin tim tersebut belum memenuhi kriteria poin. Siswa lebih mudah
memahami materi dengan belajar tim karena siswa merasa lebih leluasa
menanyakan hal-hal yang menjadi kesulitan mereka kepada teman sebaya
daripada kepada guru. Latihan soal lebih menarik dan menyenangkan bila
dilakukan melalui permainan.
Penerapan model pembelajaran kooperati TGT ini dapat meningkatkan
keterampilan berhitung Matematika siswa. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata tes
hasil belajar formatif siswa siklus I yang mengalami kenaikan, dari 43,16 menjadi
73,94. Siswa yang mendapatkan nilai di atas batas tuntas yaitu 64 sebanyak 27
siswa. Meskipun belum 100%, namun telah mencapai target indikator
ketercapaian. Untuk lebih memantapkan dan mencapai hasil yang lebih maksimal
lagi, maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan ke siklus II.
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
Lampiran 28: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( Model Team-Games-Tournament/ TGT )
SIKLUS 2
Sekolah : SD dan MI
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV (Empat) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2x pertemuan )
Hari / Tanggal : 1. Selasa, 25 Januari 2011
2. Rabu, 26 Januari 2011
I. Standar Kompetensi
6. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
II. Kompetensi Dasar
5.4. Melakukan operasi hitung campuran.
III. Indikator
Kognitif
Produk
5.4.1 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perhitungan bilangan
bulat.
Proses
5.4.2 Melakukan operasi hitung campuran melalui nomograf.
Afektif
Perilaku Berkarakter
5.4.6 Kejujuran, tepat waktu, teliti atau cermat, dan bertanggungjawab.
Keterampilan Sosial
5.4.7 Bertanya, berani berpendapat, dan bekerja sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
Psikomotor
5.4.5 Menggambar berbagai contoh operasi hitung campuran bilangan bulat
dalam garis bilangan.
IV. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
Produk
5.4.5 Melalui pemberian tugas, siswa dapat memecahkan masalah sehari-
hari yang melibatkan perhitungan bilangan bulat.
Proses
5.4.6 Melalui diskusi kelompok, siswa dapat melakukan operasi hitung
campuran bilangan bulat dalam nomograf.
Afektif
Perilaku Berkarakter
5.4.7 Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa dinilai membuat
kemajuan dalam menunjukan karakter kejujuran, tepat waktu, teliti atau
cermat, dan bertanggungjawab.
Keterampilan Sosial
5.4.8 Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa dinilai membuat
kemajuan dalam menunjukkan keterampilan bertanya, berani
berpendapat, dan bekerja sama
Psikomotor
5.4.5 Melalui pemberian tugas, siswa dapat menggambar berbagai contoh
operasi hitung campuran bilangan bulat dalam garis bilangan.
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai, secara bertahap siswa diharapkan dapat
menerapkan pemecahan masalah menggunakan operasi hitung campuran
bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran
A. Operasi hitung campuran bilangan bulat
B. Operasi hitung bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
No Kegiatan Waktu Metode
A.
1.
2.
Pertemuan Pertama
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan salam,
dilanjutkan dengan berdo’a dan absensi.
Siswa menyiapkan diri secara fisik dan
psikis untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Guru mengkondisikan kelas.
Guru mengulas kembali materi pelajaran
pada pertemuan sebelumnya secara garis
besarnya saja.
Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru.
Siswa mendengarkan uraian singkat materi
yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menunjukkan alat peraga “nomograf”.
Siswa memperhatikan.
Guru mendemonstrasikan penggunaan
“nomograf” di depan kelas. Siswa
memperhatikan.
Guru menugaskan siswa untuk
mendemonstrasikan penggunaan
“nomograf” guna memecahkan masalah
operasi hitung bilangan bulat.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
mengenai penggunaan “nomograf” untuk
memecahkan masalah yang melibatkan
perhitungan bilangan bulat.
Guru membentuk kelompok diskusi yang
beranggotakan 4 atau 5 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi,
jenis kelamin, dll).
Siswa mendengarkan penjelasan singkat
mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
Siswa memahami perintah yang terdapat
pada lembar kerja kelompok yang
10 menit
10 menit
5 menit
tanya jawab
ceramah
ceramah
demonstrasi
pemberian
tugas
ceramah
ceramah
ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
3.
diberikan oleh guru.
Siswa mencari sumber berupa buku atau
catatan untuk menyelesaikan beberapa
pokok bahasan dalam lembar kerja
kelompok. Guru membimbing.
Elaborasi
Siswa bersama anggota kelompoknya saling
berdiskusi dan bertukar pikiran. Anggota
kelompok yang paling paham terhadap
pokok bahasan yang sedang didiskusikan,
bertugas menjelaskan kepada anggota
kelompok lainnya yang kurang paham
sampai semua anggota dalam kelompok
mengerti.
Siswa bersama anggota kelompoknya
ditugaskan untuk mendiskusikan dan
membahas tentang 2 pokok bahasan, a. l :
Hitung campuran
Hitung bilangan bulat dalam kehidupan
sehari-hari
Siswa menuliskan hasil diskusinya pada
lembar kerja kelompok. Guru
membimbing.
Konfirmasi
Perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas.
Guru menanggapi hasil diskusi.
Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan bagi kelompok terbaik.
Guru membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam menjawab soal.
Guru membantu siswa agar ikut aktif dalam
kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Kegiatan Penutup
Guru bersama-sama siswa membuat
rangkuman pelajaran.
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Guru memberikan umpan balik terhadap
hasil pembelajaran.
20 menit
10 menit
diskusi
kelompok
diskusi
kelompok
demonstrasi
ceramah
ceramah
ceramah
ceramah
tanya jawab
pemberian
tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut,
seperti program pengayaan, remidi, dll.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
15 menit
ceramah
ceramah
ceramah
B.
1.
2.
Pertemuan Kedua
Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan salam,
dilanjutkan dengan berdo’a dan absensi.
Siswa menyiapkan diri secara fisik dan
psikis untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Guru mengkondisikan kelas.
Guru mengulas kembali materi pelajaran
pada pertemuan sebelumnya secara garis
besarnya saja.
Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru.
Siswa mendengarkan uraian singkat materi
yang akan dipelajari.
Kegiatan Inti
Guru memberitahukan kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu turnamen atau games.
Guru meminta siswa untuk kembali pada
kelompoknya masing-masing seperti pada
pertemuan sebelumnya.
Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok terbaik pada turnamen I.
Sebelum games dan turnamen dimulai, guru
memberikan penjelasan singkat tentang
aturan permainan.
Setiap perwakilan kelompok akan mewakili
kelompoknya dalam turnamen, siswa
bertanding dalam group-group.
Untuk turnamen II, pengelompokan siswa
dalam group berdasarkan nilai pada
turnamen I.
Perwakilan setiap kelompok yang
10 menit
80 menit
tanya jawab
ceramah
Team-
Games-
Tournament
(TGT)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
3.
mempunyai kemampuan tinggi akan saling
bertanding dalam sebuah kelompok
homogen “berkemampuan tinggi”. Bagi
perwakilan kelompok yang mempunyai
kemampuan rata-rata akan bertanding
dengan anggota kelompok lain yang
mempunyai kemampuan rata-rata pula
dalam group homogen “berkemampuan
rata-rata”, begitu pula anggota kelompok
yang mempunyai kemampuan rendah akan
bertanding melawan anggota kelompok lain
yang mempunyai kemampuan rendah dalam
group homogen “berkemampuan rendah”.
Guru membimbing dan menfasilitasi
kegiatan turnamen.
Setelah siswa selesai mengikuti turnamen,
guru memberikan poin sesuai dengan
ketentuan setiap anggota group sesuai
dengan groupnya masing-masing.
Selanjutnya, siswa dikelompokkan sesuai
dengan kelompok awal yang bersifat
heterogen untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran selanjutnya.
Guru memberikan umpan balik dan
penguatan terhadap kegiatan turnamen yang
telah dilaksanakan.
Poin turnamen yang diperoleh setiap
perwakilan kelompok akan digabungkan
sesuai kelompoknya masing-masing untuk
dicari rata-rata poin turnamennya.
Kegiatan Penutup
Guru bersama-sama siswa membuat
rangkuman pelajaran.
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut,
seperti program pengayaan, remidi, dll.
Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok terbaik
Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
15 menit
tanya jawab
pemberian
tugas
ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
VIII. Model, Metode, Media dan Sumber Belajar
A. Model
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT)
B. Metode
Metode Ceramah
Metode Tanya Jawab
Metode Diskusi Kelompok
Metode Demonstrasi
Metode Pemberian Tugas
Metode Team-Games-Turnament (TGT)
C. Media
Nomograf
D. Sumber Belajar
Buku ajar siswa Matematika SD kelas IV
BSE Matematika SD Kelas IV
Silabus dan sistem penilaian KTSP Kelas IV
M. Khafid, dkk. 2002. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
Kelas 4. Jakarta: Erlangga.
Teguh Purwantari, dkk. 2004. Hitunganku Matematika 4 untuk Sekolah
Dasar Kelas IV. Jakarta: Bumi Aksara.
IX. Penilaian
a. Prosedur : Tes Akhir
b. Jenis Tes : Tertulis
c. Bentuk Tes : Uraian
d. Alat Tes : Soal, kunci jawaban, kriteria penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
Guru Kelas IV
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
Karanganyar, 19 Januari 2010
Peneliti
Fitria Purnamasari
NIM. K7107036
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Mardiyatmoko, S. Pd
NIP. 19640325 198702 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
Lampiran 29: Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II
Nama (kelompok) : Kelas : Tanggal :
LKS 1 : Hitung Campuran
Menggambar operasi hitung campuran bilangan bulat dalam nomograf.
Selesaikanlah soal berikut ini! Gambarkan langkah pengerjaannya dalam
nomograf!
1. (-9) + 6 – 5 = …………
2. (-7) – (-1) + 8 = ………….
3. 6 + (-5) – 8 = ……………
4. (-8) +3 – 5 = ……………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
Nama (kelompok) : Kelas : Tanggal :
LKS 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari
Jawablah dengan tepat !
1. Suhu di kota Bogor 24° C, sedangkan suhu di kota Pontianak 28° C. Kota mana
yang lebih dingin?
2. Seorang penyelam berada di kedalaman laut 15 m dari permukaan laut.
Kawannya berada di atas menara kapal yang tingginya 8 m dari permukaan
laut. Berapa jarak ketinggian mereka berdua?
3. Suhu udara pada siang 30° C. Selisih suhu malam hari dan siang hari adalah
11° C. Berapakah suhu malam hari?
4. Tinggi suatu kota adalah 425 m di atas permukaan air laut. Tinggi gedung di
kota tersebut adalah 85 m. Berapa tinggi gedung jika diukur dari permukaan air
laut?
5. Seorang pedagang mempunyai modal Rp250.000,00. Kemarin ia rugi sebesar
Rp25.000,00. Hari ini ia mendapat laba Rp75.000,00. Berapa jumlah uangnya
sekarang?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
Lampiran 30: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II
KUNCI JAWABAN
LKS 1 : Hitung Campuran
1. (-9) + 6 – 5 = -8
2. (-7) – (-1 ) + 8 = 2
3. 6 + (-5) – 8 = -7
(+)
6
-9
-3
0 0 0
(–)
5
-3 -8
0 0 0
(–) 8
-6
2 0 0 0
(+)
1
-7
-6
0 0 0
(+)
-5
1 0 0 0
(–)
1
-8
2 0 0 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
4. (-8) + 3 – 5 = -10
(+)
-8
-5
0 0 0
(–)
-5 -5
-10
0 0 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
KUNCI JAWABAN
LKS 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Jadi, suhu yang lebih dingin adalah kota Bogor yaitu 24° C.
2. 8 m – (-15) m = 23 m
Jadi, jarak ketinggian mereka berdua adalah 23 meter.
3. 30° C - 11° C = 19° C
Jadi, suhu pada malam hari adalah 19° C.
4. 425 m + 85 m = 340 m
Jadi, tinggi gedung jika di hitung dari permukaan air laut adalah 340 meter.
5. Jumlah uang sekarang = (Rp 250.000,00 – Rp 25.000,00) + Rp 75.000,00
= Rp 225.000,00 + Rp 75.000,00
= Rp 300.000,00
Jadi, jumlah uang pedagang sekarang adalah Rp 300.000,00.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
Lampiran 31: Lembar Permainan (Games dan Tournamen) Siklus II
LEMBAR PERMAINAN (Games dan Tournamen)
1. 4 + (-5) - 6 = ………..
2. (-7) + (-3) – (-2) = ………
3. 8 – (-3) - 1 = ……….
4. 11 – (-6) + 9 = ……….
5. 22 + (-16) – (-8) = …….
6. 3 + (-7) + (-6) = ………
7. (-4) – (-11) + 2 = ……….
8. (-6) + 5 – (-1) = ……….
9. 14 – (-6) + (-7) = ………
10. 9 + (-2) – 4 = ………
11. 14 – (-6) + 7 = ………
12. 10 + (-4) – (-1) = ………
13. 13 + 6 - 12 = ………..
14. (-9) – 6 + (-4) = ……..
15. (-3) – (-7) + 6 = …….
16. 16 + (-10) - 11 = ……….
17. 7 – (-11) + 4 = ……….
18. 12 + (-6) + 5 = ……..
19. (-5) – (-3) + 6 = ……..
20. 8 – (-5) + 7 = ………..
Petunjuk : Untuk soal nomor 21 – 25
Gambarkan langkah pengerjaannya dalam nomograf!
21. (-6) + 8 + 1 = ………….
22. (-3) + 7 + 5 = ……..
23. 11 + (-4) + 6 = ……..
24. 7 + (-1) + 4 = ……..
25. 1 + (-1) – 7 = ………
Petunjuk : Untuk soal nomor 26 – 30
Selesaikan soal cerita di bawah ini!
26. Arif berada 4 meter di atas pohon, kemudian ia turun 3 meter dan naik lagi
5 meter. Berapa ketinggian Arif sekarang?
27. Budi menaiki bukit setinggi 125 meter. Kemudian, ia turun sejauh 13
meter lalu naik lagi sejauh 24 meter. Berapakah ketinggian Budi sekarang?
28. Sebuah kapal selam berada 475 meter di bawah permukaan air laut,
kemudian naik 330 meter dan turun lagi sejauh 235 meter. Berapa meter
posisi kapal selam dari permukaan air laut sekarang?
29. Suhu udara di Bogor kemarin 20°C. Suhu udara hari ini naik 10°C jika
dibandingkan kemarin. Berapa suhu udara di Bogor sekarang?
30. Sebuah pesawat dengan ketinggian 2500 meter, kemudian turun 1350
meter dan naik lagi 850 meter. Berapa ketinggian pesawat sekarang?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
Lampiran 32: Kunci Jawaban Lembar Permainan (Games dan Tournamen)
Siklus II
KUNCI JAWABAN
LEMBAR PERMAINAN (Games dan Tournamen)
1. -7
2. -8
3. 10
4. 26
5. 14
6. -10
7. 9
8. 0
9. 13
10. 3
11. 27
12. 7
13. 7
14. -19
15. 10
16. -5
17. 22
18. 11
19. 4
20. 20
21. (-6) + 8 + 1 = 3
(+)
-6
2
0 0 0
8
(–)
2 1
3
0 0 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
22. (-3) + 7 + 5 = 9
23. 11 + (-4) + 6 = 13
24. 7 + (-1) + 4 = 10
(+)
-3
4
0 0 0
7
(–)
4 5
9
0 0 0
(+) 11
7
0 0 0
-4
(–)
7 13
0 0 0
6
(+)
7
6
0 0 0 -1
(–)
6
4
10
0 0 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
25. 1 + (-1) -7 = -7
26. 4 m – 3 m + 5 m = 6 m
Jadi, ketinggian Arif adalah 6 meter di atas pohon.
27. 125 m – 13 m + 24 m = 136 m
Jadi, ketinggian Budi adalah 136 meter di atas bukit.
28. -475 m + 330 m – 235 m = -380 m (di bawah permukaan air laut)
Jadi, posisi kapal selam berada 380 meter di bawah permukaan air laut.
29. 20° C + 10° C = 30° C
Jadi, suhu udara di Bogor adalah 30° C.
30. 2.500 m – 1.350 m + 850 m = 2.000 m
Jadi, ketinggian pesawat adalah 2.000 meter.
(–)
-7
-7
0 0 0
(+)
1 0 0 0
-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
Lampiran 33: Lembar Skor Games Siklus II
LEMBAR SKOR GAME (TGT)
Meja # 1 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Wahyu D. B 5 5 40 poin
2. Muh. Ridwan F 8 8 60 poin
3. Mita N. A 4 4 20 poin
Meja # 2 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Adinda P. C 3 3 60 poin
2. Puput T. E 2 2 40 poin
3. Eko S. H 1 1 20 poin
Meja # 3 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 1
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Putut W. A 1 1 20 poin
2. Khoiril H. D 4 4 60 poin
3. Rochmad G 3 3 40 poin
Meja # 4 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Muh. Yusuf C 4 4 60 poin
2. Oktavia D 3 3 40 poin
3. Susan H. I 1 1 20 poin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
Meja # 5 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Muh. Nur B 2 2 40 poin
2. Elvira C. E 1 1 20 poin
3. Iin W.. G 4 4 60 poin
Meja # 6 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 2
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Suci Mia C 7 7 60 poin
2. Anik A. F 5 5 40 poin
3. Sidik F. I 3 3 20 poin
Meja # 7 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Adenia N. A 4 4 60 poin
2. Prihantoro D 3 3 40 poin
3. Risal K. H 2 2 20 poin
Meja # 8 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Tri H. B 4 4 60 poin
2. Ari Y. E 3 3 40 poin
3. Muh. Fajar H 2 2 20 poin
Meja # 9 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 3
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Yoga K. F 3 3 20 poin
2. Bayu S. A 5 5 60 poin
3. Adhi P. G 4 4 40 poin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
Meja # 10 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Astri W. I 1 1 20 poin
2. Tata N. B 3 3 40 poin
3. Yesyka R. C 3 3 40 poin
4. Yustisiawan E 4 4 60 poin
Meja # 11 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Mak’ruf D. D 2 2 30 poin
2. Ari Adhi H 3 3 40 poin
3. Nata F. F 4 4 60 poin
4. Rafli H 1 1 20 poin
Meja # 12 Lembar Skor Game (TGT) Putaran # 4
No Pemain Tim Game 1 Game 2 Total Hari Poin Turnamen
1. Fitri K. G 4 4 60 poin
2. Novida L. I 2 2 20 poin
3. Muh. Choirul I 3 3 40 poin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
Lampiran 35: Lembar Rangkuman Tim Siklus II
LEMBAR RANGKUMAN TIM
Nama Tim: TIM A
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Mita Nurdyah N. 20 20
Putut Wijanarko 20 20
Adenia Nindi S. 60 60
Bayu Sholeh R. 60 60
Total Skor Tim 160
Rata-rata Tim 40
Penghargaan Tim Tim Baik
Nama Tim: TIM B
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Wahyu Dwi M. 40 40
Muh. Nur Arifin 40 40
Tri Hartono 60 60
Tata Nur Raza 40 40
Total Skor Tim 180
Rata-rata Tim 45
Penghargaan Tim Tim Sangat
Baik
Nama Tim: TIM C
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Adinda Putri A. 60 60
Muh. Yusuf A. 60 60
Suci Mia H. 60 60
Yesyka Reza A. 40 40
Total Skor Tim 220
Rata-rata Tim 55
Penghargaan Tim Tim Super
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
Nama Tim: TIM D
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Khoiril Hidayat R. 60 60
Oktavia Eka P. 40 40
Prihantoro F. S. 40 40
Mak’ruf Dwi S. 30 30
Total Skor Tim 170
Rata-rata Tim 42,5
Penghargaan Tim Tim Baik
Nama Tim: TIM E
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Puput Tri C. 40 40
Elvira Cahya A. 20 20
Ari Yunianto 40 40
Yustisiawan C. 60 60
Total Skor Tim 160
Rata-rata Tim 40
Penghargaan Tim Tim Baik
Nama Tim: TIM F
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Muh. Ridwan 60 60
Anik Azizah 40 40
Yoga Kurniawan 20 20
Nata Fitriani 40 40
Total Skor Tim 160
Rata-rata Tim 40
Penghargaan Tim Tim Baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
Nama Tim: TIM G
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Rochmad Nur F. 40 40
Iin Wulandari 60 60
Adhi Prasetyo 40 40
Fitri Kristiyanti 60 60
Total Skor Tim 200
Rata-rata Tim 50
Penghargaan Tim Tim Super
Nama Tim: TIM H
Anggota Tim 1 2 3 4 Total
Eko Sukoco 20 20
Risal Kahfi N. C. 20 20
Muh. Fajar S. 20 20
Ari Adhi 60 60
Rafli Widya K. 20 20
Total Skor Tim 140
Rata-rata Tim 28
Penghargaan Tim -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
Lampiran 35: Soal Tes Akhir Siklus II
Nama : Kelas : Tanggal :
Lembar Penilaian 1: Hitung Campuran
Menggambar operasi hitung campuran bilangan bulat dalam nomograf.
Selesaikanlah soal berikut ini! Gambarkan langkah pengerjaannya dalam
nomograf!
1. (-2) + 4 – 3 = ……………
2. (-6) – (-2) + 1 = ………….
3. 7 + (-5) – 3 = ……………
4. (-6) +9 – 4 = ……………
5. 7 + (-6) -5 = …………….
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
Nama : Kelas : Tanggal :
Lembar Penilaian 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari
Selesaikan soal cerita di bawah ini !
1. Mula-mula suhu di suatu ruangan adalah -5 derajat. Kemudian, suhunya
dinaikkan 9 derajat. Berapa derajat suhu ruangan itu sekarang?
2. Susi menuruni tangga setinggi 15 meter. Kemudian ia turun lagi sejauh 4
meter. Berapakah ketinggian Susi sekarang?
3. Joko menyelam ke dalam laut sejauh 8 meter. Kemudian, ia naik sejauh 4
meter. Berapakah kedalaman Joko menyelam sekarang?
4. Fery menaiki bukit setinggi 56 meter. Kemudian, ia turun sejauh 34 meter.
Berapakah ketinggian Fery sekarang?
5. Mula-mula suhu suatu ruangan 36 derajat. Kemudian, turun sehingga suhu
ruangan tersebut menjadi 23 derajat. Berapakah perbedaan suhu mula-
mula dengan suhu terakhir di ruangan itu?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
Lampiran 36: Kunci Jawaban Soal Tes Akhir Siklus II
KUNCI JAWABAN
Lembar Penilaian 1: Hitung Campuran
1. (-2) + 4 – 3 = -1
2. (-6) – (-2) + 1 = -3
(+)
-2
2 0 0 0
4
(–)
2
-3
-1 0 0 0
(+)
-6
-4
0 0 0
-2
(–)
-4
1
-3
0 0 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
3. 7 + (-5) -3 = -1
4. (-6) + 9 – 4 = -1
5. 7 + (-6) -5 = -4
(+) 7
2
0 0 0
-5
(–)
2
3 -1
0 0 0
(+)
-6
3
0 0 0
9 (–)
3
4
-1
0 0 0
(+)
7
1
0 0 0
-6
(–)
1
5
-4
0 0 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179
KUNCI JAWABAN
Lembar Penilaian 2 : Hitung Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari
1. -5° C + 9° C = 4° C
Jadi, suhu ruangan sekarang adalah 4° C.
2. 15 m – 4 m = 11 m
Jadi, ketinggian Susi sekarang adalah 11 meter di atas tangga.
3. -8 m + 4 m = -4 m (di bawah permukaan air laut)
Jadi, kedalaman Joko menyelam adalah 4 meter di bawah permukaan air laut.
4. 56 m – 34 m = 22 m
Jadi, ketinggian Fery adalah 22 meter di atas bukit.
5. 36° C - 23° C = 13° C
Jadi, perbedaan suhu mula-mula dengan suhu terakhir ruangan adalah 13° C.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
Lampiran 37: Data Nilai Tes Akhir Siklus II
Nomor Nilai Tuntas / Tidak Tuntas
1. 1311 55 Tidak Tuntas
2. 1349 85 Tuntas
3. 1353 80 Tuntas
4. 1354 70 Tuntas
5. 1359 70 Tuntas
6. 1367 65 Tuntas
7. 1369 80 Tuntas
8. 1370 75 Tuntas
9. 1381 80 Tuntas
10. 1386 85 Tuntas
11. 1387 100 Tuntas
12. 1388 100 Tuntas
13. 1389 70 Tuntas
14. 1390 85 Tuntas
15. 1391 75 Tuntas
16. 1393 90 Tuntas
17. 1394 100 Tuntas
18. 1395 100 Tuntas
19. 1396 85 Tuntas
20. 1397 80 Tuntas
21. 1398 100 Tuntas
22. 1399 85 Tuntas
23. 1400 80 Tuntas
24. 1401 100 Tuntas
25. 1402 75 Tuntas
26. 1403 90 Tuntas
27. 1404 85 Tuntas
28. 1405 75 Tuntas
29. 1407 75 Tuntas
30. 1408 90 Tuntas
31. 1409 70 Tuntas
32. 1410 70 Tuntas
33. 1411 75 Tuntas
34. 1412 100 Tuntas
35. 1413 55 Tidak Tuntas
36. 1453 80 Tuntas
37. 1486 70 Tuntas
38. 1488 70 Tuntas
Jumlah 3075
Rata-rata 80,92
Presentase Keberhasilan 94,74%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
Lampiran 38: Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa
LEMBAR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN
BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
Siklus : II
Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Januari 2011 dan Rabu, 26 Januari 2011
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai!
No Variabel Indikator Pertemuan I Pertemuan II
checklist kriteria checklist kriteria
1. Kedisiplinan
siswa a. Siswa tepat waktu masuk
kelas sebelum pelajaran
dimulai.
b. Siswa memberikan salam pada
guru sebelum pelajaran
dimulai.
c. Siswa berdoa sebelum
pelajaran dimulai.
d. Siswa bersikap sopan selama
proses pembelajaran
berlangsung.
√
√
√
B
√
√
√
√
SB
2. Kesiapan
siswa
menerima
pelajaran
a. Siswa bersikap tenang ketika
pembelajaran berlangsung.
b. Siswa menyiapkan buku dan
alat-alat tulis.
c. Siswa menyiapkan buku
pelajaran (paket, diktat, LKS).
d. Siswa menyiapkan alat-alat
yang digunakan untuk diskusi.
√
√
√
B
√
√
√
B
3. Keaktifan
siswa
a. Siswa mengikuti proses
pembelajaran dari awal sampai
akhir dengan baik dan aktif.
b. Siswa berani mengemukakan
pendapatnya.
c. Siswa berani menjawab
pertanyaan yang diajukan
guru.
√
√
√
SB
√
√
√
SB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
d. Siswa berani bertanya jika
mengalami kesulitan dalam
pembelajaran.
√ √
4. Kemauan
untuk
berdiskusi
a. Siswa senang mengikuti
kegiatan diskusi.
b. Siswa mau bekerjasama
dengan teman satu kelompok.
c. Siswa berani dalam berdiskusi
dan tidak malu-malu.
d. Siswa mengikuti jalannya
diskusi dengan baik.
√
√
√
√
SB
√
√
√
√
SB
5. Kemauan
untuk
melakukan
diskusi
a. Siswa melakukan diskusi
sesuai dengan petunjuk atau
instruksi dari guru.
b. Siswa melakukan diskusi
dengan urut, sempurna, dan
tepat waktu.
c. Siswa berpartisipasi aktif
mengeluarkan pendapat dalam
kelompok diskusi.
d. Siswa bekerjasama dengan
anggota kelompok untuk
menyelesaikan tugas diskusi.
√
√
√
B
√
√
√
√
SB
6. Keadaan siswa
dengan
lingkungan
belajar
a. Siswa merasa senang dengan
pembelajaran yang dilakukan.
b. Siswa merasa nyaman dengan
suasana pembelajaran.
c. Siswa cepat menerima materi
yang diberikan.
d. Siswa mampu mengikuti
pelajaran dengan baik.
√
√
√
B
√
√
√
√
SB
7. Respon siswa
terhadap
pembelajaran
a. Siswa tertarik dengan
pembelajaran.
b. Siswa terlihat senang dengan
model pembelajaran yang
digunakan oleh guru.
c. Siswa bersemangat mengikuti
pembelajaran oleh guru.
d. Siswa mengikuti aturan model
pembelajaran yang digunakan
oleh guru.
√
√
√
√
SB
√
√
√
√
SB
8. Kemampuan
siswa
mengembang-
kan kreativitas
a. Ada pembagian tugas dalam
diskusi kelompok.
b. Ada pemanfaatan media.
c. Ada usaha menghidupkan
√
√
SB
√
√
SB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
dan inisiatif kekompakan dalam kelompok.
d. Ada usaha menjadi kelompok
yang paling baik.
√
√
√
√
9. Kemampuan
siswa
mengerjakan
soal turnamen
a. Siswa mengerjakan soal
turnamen sendiri.
b. Siswa mampu mengerjakan
soal turnamen dengan tenang,
serius, dan sungguh-sungguh.
c. Siswa mampu mengerjakan
soal turnamen sesuai dengan
waktu yang disediakan.
d. Siswa mampu mengerjakan
soal turnamen dengan tepat
sesuai dengan petunjuk atau
perintah.
√
√
C
√
√
√
B
10. Keaktifan
siswa saat
pelajaran akan
berakhir
a. Siswa menanyakan materi
yang belum jelas.
b. Siswa aktif saat pemantapan
materi.
c. Siswa aktif membuat
kesimpulan.
d. Siswa merespon tindak lanjut
dari guru.
√
√
√
√
SB
√
√
√
√
SB
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
K jika hanya satu indikator yang tampak, skor 1
C jika hanya dua indikator yang tampak, skor 2
B jika hanya tiga indikator yang tampak, skor 3
SB jika ke empat indikator tampak, skor 4
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
Lampiran 39: Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa
HASIL PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA DALAM
PEMBELAJARAN BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN
BULAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
(TGT) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN
KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
Siklus : II
Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Januari 2011 dan Rabu, 26 Januari 2011
No Variabel Pertemuan I Pertemuan II
K C B SB K C B SB
1. Kedisiplinan siswa 3 4
2. Kesiapan siswa
menerima pelajaran 3 3
3. Keaktifan siswa 4 4
4. Kemauan untuk
berdiskusi 4 4
5. Kemauan untuk
melakukan diskusi 3 4
6. Keadaan siswa dengan
lingkungan belajar 3 4
7. Respon siswa terhadap
pembelajaran 4 4
8. Kemampuan siswa
mengembang-kan
kreativitas dan inisiatif
4 4
9. Kemampuan siswa
mengerjakan soal
turnamen
2 3
10. Keaktifan siswa saat
pelajaran akan berakhir 4 4
Jumlah Skor 0 2 12 20 0 0 6 32
Total Skor 34 38
Rata-rata 3,6
Kriteria Penilaian:
Kurang = jika jumlah rata-rata skor total kurang dari 1,0
Cukup = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 1,1 – 2,0
Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 2,1 – 3,0
Sangat Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 3,1 – 4,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
Lampiran 40: Lembar Pengamatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Siklus II
LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN
BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT) PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
Siklus : II
Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Januari 2011 dan Rabu, 26 Januari 2011
Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai!
No Variabel Indikator Pertemuan I Pertemuan II
checklist kriteria checklist kriteria
1. Persiapan guru
memulai
kegiatan
pembelajaran
a. Guru menyiapkan alat peraga
dan media.
b. Guru mengkondisikan ke arah
pembelajaran yang kondusif.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
d. Guru melakukan apersepsi.
√
√
√
B
√
√
√
√
SB
2. Kemampuan
memberikan
apersepsi
a. Guru mendorong siswa untuk
mengemukakan pengetahuan
awalnya tentang konsep yang
akan dibahas.
b. Guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan
dengan konsep.
c. Guru membuat siswa
termotivasi dan tertarik pada
apersepsi yang diberikan.
d. Guru mendorong siswa untuk
mengilustrasikan pemahaman
tentang konsep yang dibahas.
√
√
√
√
SB
√
√
√
√
SB
3. Keterampilan
guru
mengajukan
pertanyaan
a. Guru berusaha memancing
siswa untuk bertanya.
b. Guru berusaha memancing
siswa untuk menjawab
pertanyaan.
c. Guru memberi pertanyaan
sesuai dengan materi yang
diajarkan.
d. Guru memberi pertanyaan
secara urut dan jelas.
√
√
√
√
SB
√
√
√
√
SB
4. Kemampuan a. Guru menguasai materi yang √ SB √ SB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
guru dalam
menyampaikan
materi
disampaikan.
b. Materi yang disampaikan
sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
c. Guru menyampaikan materi
dengan bahasa yang jelas dan
mudah dipahami oleh siswa.
d. Guru menyampaikan materi
dengan disertai contoh,
penggunaan alat peraga atau
media yang mendukung.
√
√
√
√
√
√
5. Kemampuan
guru
mengelola
kelas
a. Guru berusaha menjaga
ketertiban siswa.
b. Guru mengelompokkan siswa
untuk melakukan diskusi.
c. Guru membagi peralatan yang
digunakan untuk diskusi.
d. Guru membimbing siswa
untuk berdiskusi.
√
√
√
B
√
√
√
B
6. Kemampuan
guru
mengelola
waktu
pelajaran
a. Guru memulai pelajaran tepat
waktu.
b. Guru memberikan batas waktu
dalam melakukan diskusi.
c. Guru menggunakan waktu
secara efisien.
d. Guru melakukan pembelajaran
sesuai rencana.
√
√
√
√
SB
√
√
√
√
SB
7. Diskusi dan
penjelasan
konsep
a. Guru memusatkan perhatian
siswa untuk diskusi.
b. Guru menjelaskan masalah
atau konsep yang akan
didiskusikan.
c. Guru memberikan kesempatan
siswa untuk berpartisipasi
dalam kelompok untuk
menumbuhkan motivasi siswa
ketika bekerjasama dengan
kelompoknya.
d. Guru menyuruh siswa untuk
mempresentasikann hasil
diskusinya.
√
√
√
B
√
√
√
√
SB
8. Perhatian guru
terhadap siswa
a. Guru memusatkan perhatian
pada siswa secara menyeluruh.
b. Guru menghargai perbedaan
pendapat siswa.
c. Guru memberikan kesempatan
√
√
√
SB
√
√
√
SB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
pada siswa yang belum jelas,
untuk bertanya.
d. Guru memberikan penguatan
kepada siswa baik secara
verbal maupun non verbal.
√
√
9. Pengembangan
aplikasi TGT
a. Guru membagi anggota tim ke
dalam meja turnamen.
b. Guru mengarahkan siswa
untuk menempati meja
turnamen.
c. Guru membagikan kartu-kartu
bernomor pada tiap meja
turnamen.
d. Guru mengawasi jalannya
turnamen akademik.
√
√
√
B
√
√
√
√
SB
10. Kemampuan
menutup
pelajaran
a. Guru bersama-sama siswa
membuat kesimpulan.
b. Guru bersama-sama siswa
membuat rangkuman.
c. Guru memberikan
penghargaan kepada tim
terbaik.
d. Guru memberikan tindak
lanjut berupa tugas rumah.
√
√
√
√
SB
√
√
√
√
SB
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
SK jika hanya satu indikator yang tampak, skor 1
K jika hanya dua indikator yang tampak, skor 2
B jika hanya tiga indikator yang tampak, skor 3
SB jika ke empat indikator tampak, skor 4
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189
Lampiran 41: Hasil Pengamatan Kinerja Guru dalam Pembelajaran Siklus II
HASIL PENGAMATAN KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN
BERHITUNG OPERASI CAMPURAN BILANGAN BULAT DENGAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT) PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 04 POPONGAN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011
Siklus : II
Hari/ Tanggal : Selasa, 25 Januari 2011 dan Rabu, 26 Januari 2011
No Variabel Pertemuan I Pertemuan II
K C B SB K C B SB
1. Persiapan guru memulai
kegiatan pembelajaran 3 4
2. Kemampuan memberikan
apersepsi 4 4
3. Keterampilan guru
mengajukan pertanyaan 4 4
4. Kemampuan guru dalam
menyampaikan materi 4 4
5. Kemampuan guru
mengelola kelas 3 3
6. Kemampuan guru
mengelola waktu pelajaran 4 4
7. Diskusi dan penjelasan
konsep 3 4
8. Perhatian guru terhadap
siswa 4 4
9. Pengembangan aplikasi
TGT 3 4
10. Kemampuan menutup
pelajaran 4 4
Jumlah Skor 0 0 12 24 0 0 3 36
Total Skor 36 39
Rata-rata 3,75
Kriteria Penilaian:
Kurang = jika jumlah rata-rata skor total kurang dari 1,0
Cukup = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 1,1 – 2,0
Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 2,1 – 3,0
Sangat Baik = jika jumlah rata-rata skor total berkisar 3,1 – 4,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191
Lampiran 42: Catatan Lapangan 3
CATATAN LAPANGAN 3
SIKLUS II
A. Pertemuan Pertama
Hari/Tanggal : Selasa, 25 Januari 2011
Waktu : 07.00 – 09.00 WIB
Data Kelas : Kelas IV SD Negeri 04 Popongan
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT)
Jumlah Siswa : 38 siswa
Deskripsi :
Mengawali kegiatan belajar mengajar pada Siklus II ini, seperti biasa guru
memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen siswa satu
persatu. Guru menciptakan suasana yang kondusif dengan lebih memotivasi siswa
agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Guru menjelaskan
kepada siswa bahwa hari ini mereka akan belajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif TGT. Siswa terlihat antusias karena mereka mulai
menyukai model pembelajaran tersebut. Guru menjelaskan dengan lebih detail
tahapan pembelajaran kooperatif TGT pada siswa sampai seluruh siswa paham
tentang model tersebut. Sebelum memulai pelajaran, guru memotivasi siswa
dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu operasi
hitung campuran bilangan bulat. Berbeda dengan pertemuan-pertemuan pada
siklus I, pada siklus II ini hampir semua siswa ikut aktif pada kegiatan apersepsi.
Sebagian besar siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar tanpa ditunjuk
terlebih dahulu. Kemudian, guru menjelaskan materi tentang operasi hitung
campuran bilangan bulat secara garis besar. Setelah penjelasan materi dari guru
selesai, guru membagi kelas menjadi 9 tim, anggota tim sama seperti siklus I.
Siswa berkumpul dengan anggota tim masing-masing. Guru membagikan lembar
kerja tim yang harus dikerjakan oleh masing-masing tim dan memberi waktu
kepada siswa untuk mendalami materi bersama teman satu timnya. Ada beberapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
192
siswa yang terlihat kurang antusias untuk belajar bersama tim. Namun guru selalu
memotivasi siswa untuk menguasai materi tersebut dan tidak sungkan untuk
bertanya pada anggota tim mereka.
Refleksi:
Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama sudah berlangsung
lancar. Hal itu dapat ditunjukkan dengan tidak ditemukannya kekurangan-
kekurangan seperti pada siklus I. Pada saat pemantapan materi, hampir semua
siswa merespon dengan baik ketika diberi pertanyaan guru. Saat guru
menjelaskan, semua siswa memperhatikan dengan seksama dan tidak ada siswa
yang melakukan aktivitas lain di luar pelajaran. Selain itu, guru juga sudah bisa
mengkondisikan dan memotivasi siswa terutama bagi siswa yang pasif.
B. Pertemuan kedua
Hari/Tanggal : Rabu, 26 Januari 2011
Waktu : 07.00 – 09.00 WIB
Data Kelas : Kelas IV SD Negeri 04 Popongan
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Team-Games-Tournament (TGT)
Jumlah Siswa : 38 siswa
Deskripsi :
Seperti hari-hari biasanya, guru mengabsen siswa satu persatu sebelum
memulai pelajaran. Guru menciptakan suasana yang kondusif dengan lebih
memotivasi siswa agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Kemudian, guru mengumumkan penempatan siswa pada meja turnamen. Siswa
menempatkan diri pada posisi masing-masing. Guru membagikan kartu soal untuk
turnamen dan media nomograf pada tiap meja. Siswa melaksanakan turnamen
dengan sangat antusias. Guru berkeliling tiap meja turnamen untuk mengawasi
jalannya turnamen. Setelah waktu untuk turnamen habis, guru mereview jalannya
turnamen. Guru menanyakan pada siswa tentang soal-soal turnamen yang tidak
bisa mereka jawab dan guru pun membahasnya. Kemudian, guru meminta siswa
mempersiapkan diri untuk menghadapi tes akhir materi operasi campuran
bilangan bulat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
193
Sebelum kegiatan evaluasi dimulai, guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempersiapkan diri menjawab tes atas materi yang telah mereka
pelajari dengan kelompoknya pada pertemuan sebelumnya. Siswa diperbolehkan
bertanya materi yang belum dimengerti kepada guru. Setelah waktu yang
diberikan untuk belajar dan bertanya habis, guru membagikan lembar jawab dan
lembar soal untuk tes berupa soal uraian untuk materi operasi hitung campuran
bilangan bulat. Selama tes berlangsung, guru mengawasi dengan baik jalannya tes.
Pada saat tes berlangsung, guru mengawasi dengan baik agar hasil belajar dapat
mencerminkan kemampuan mereka yang sebenarnya. Guru berkeliling kelas
untuk memastikan tidak ada yang berbuat curang dalam mengerjakan soal
terutama bagi siswa yang duduk di barisan belakang. Kegiatan evaluasi
berlangsung dengan baik dan tidak ada siswa yang mencoba menanyakan jawaban
pada temannya. Setelah waktu yang diberikan untuk kuis berakhir, lembar jawab
siswa segera dikumpulkan. Berdasarkan hasil skor turnamen pada pertemuan
sebelumnya, guru kemudian memberikan penghargaan kepada tim yang
mempunyai skor terbanyak. Penghargaan yang diberikan oleh guru berupa ucapan
selamat kepada kelompok yang berhasil menjadi tim super, yaitu tim C dan tim G
berupa reward card atau sertifikat penghargaan.
Refleksi:
Pengamatan yang dilakukan observer menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) telah
berlangsung dengan baik, dan mengalami peningkatan dari pertemuan
sebelumnya. Hal ini terlihat dari lembar observasi penerapan TGT yang
menunjukkan peningkatan pada siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pun
meningkat menjadi 84,21 dan 86,84% siswa telah mencapai standar batas tuntas.
Observer
Anik Aryanti S. Spd. SD
NIP. 19720807 199303 2 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
194
Lampiran 43: Lembar Pembagian Meja Turnamen
LEMBAR PEMBAGIAN MEJA TURNAMEN
No Siswa Tim TGT
1 2
1. Mita Nurdyah N. A 1 1
2. Wahyu Dwi M. B 1 1
3. Adinda Putri A. C 1 2
4. Khoiril Hidayat R. D 2 3
5. Puput Tri C. E 2 2
6. Muh. Ridwan F 2 1
7. Rochmad Nur F. G 3 3
8. Eko Sukoco H 3 2
9. Susan Hasna C. I 3 4
10. Putut Wijanarko A 4 3
11. Muh. Nur Arifin B 4 5
12. Muh. Yusuf C 4 4
13. Oktavia Eka P. D 5 4
14. Elvira Cahya A. E 5 5
15. Anik Azizah F 5 6
16. Iin Wulandari G 6 5
17. Risal Kahfi N. C. H 6 7
18. Sidik Febrianto I 6 6
19. Adenia Nindi S. A 7 7
20. Tri Hartono B 7 8
21. Suci Mia H. C 7 6
22. Prihantoro F. S. D 8 7
23. Ari Yunianto E 8 8
24. Yoga Kurniawan F 8 9
25. Adhi Prasetyo G 9 9
26. Muh. Fajar H 9 8
27. Astri Widowati I 9 10
28. Bayu Sholeh R. A 10 9
29. Tata Nur Raza B 10 10
30. Yesyka Reza A. C 10 10
31. Rafli Widya K. H 10 11
32. Mak’ruf Dwi S. D 11 11
33. Yustisiawan C. E 11 10
34. Nata Fitriani F 11 11
35. Novida Luluk M. I 11 12
36. Fitri Kristiyanti G 12 12
37. Ari Adhi H 12 11
38. Muh. Choirul N. I 12 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
195
Lampiran 44: Sertifikat Super Team
SERTIFIKAT
SUPER TEAM
Dalam Rangka Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team-Games-Tournament)
Diberikan Kepada
Team’s Member Name
Mengetahui, Karanganyar, Januari 2011
Kepala SDN 04 Popongan Guru Matematika Peneliti
Mardiyatmoko, S.Pd Anik Ariyanti, S. Spd. SD Fitria Purnamasari
NIP. 19640325 198702 1 003 NIP. 19720807 199303 2 006 NIM. K7107036
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
196
Lampiran 45: Hasil Wawancara untuk Guru Setelah Penerapan TGT
HASIL WAWANCARA UNTUK GURU SETELAH DITERAPKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT)
Nama guru : Anik Aryanti, S. SPd. SD
Waktu wawancara :
No. Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1.
Bagaimana tanggapan guru terhadap pelaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam
pembelajaran Matematika?
Pembelajaran dengan metode TGT
terbukti dapat meningkatkan
kefektifan pembelajaran
Matematika, keaktifan, dan
ketertarikan siswa pada pelajaran
Matematika.
2.
Apakah kendala yang dihadapi dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT ini?
Pengelolaan kelas.
3.
Apakah guru mengalami kesulitan dalam
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT ini?
Tidak
4.
Apakah ada peningkatan keterampilan berhitung
siswa setelah diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe TGT?
Ada
5.
Apakah pembelajaran kooperatif tipe TGT ini
membuat siswa lebih senang dalam belajar
Matematika?
Ya
6.
Saran agar pembelajaran kooperatif lebih
meningkatkan keterampilan berhitung siswa.
Pembelajaran dengan metode TGT
akan saya biasakan di dalam
pembelajaran di kelas.
Kesimpulan:
Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan, dapat memicu keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas dan pada akhirnya meningkatkan keterampilan berhitung siswa pada materi
operasi campuran bilangan bulat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
197
Pewawancara
Fitria Purnamasari
NIM. K7107036
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
198
Lampiran 46: Hasil Wawancara untuk Siswa Setelah Penerapan TGT
HASIL WAWANCARA UNTUK SISWA SETELAH DITERAPKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (TGT)
No. Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1.
Bagaimana tanggapan siswa terhadap pelaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam
pembelajaran Matematika? (senang, tidak tertarik,
tidak tahu, dll)
Senang
2.
Apakah siswa ikut berdiskusi dan bekerja sama
pada saat belajar kelompok? Ya
3.
Apakah siswa senang dengan diadakannya
turnamen? Senang
4.
Apakah siswa merasa lebih senang terhadap
pelajaran Matematika dengan diadakannya
permainan? Ya
5.
Apakah siswa sering bertanya kepada guru atau
teman tentang materi yang belum paham? Sering
6.
Apakah dengan belajar kelompok dapat
memudahkan siswa memahami materi? Ya
7.
Apakah waktu yang diberikan untuk belajar
kelompok sudah cukup? Cukup
8.
Bagaimana perhatian yang diberikan guru pada saat
proses belajar mengajar? Baik
9. Apakah penggunaan LKS ada manfaatnya? Ada
10.
Apakah penghargaan yang diberikan dapat
meningkatkan keterampilan berhitung siswa
nantinya? Ya
11. Saran untuk pembelajaran selanjutnya. Diadakan turnamen
lagi
Kesimpulan:
Siswa senang dan tertarik pada mata pelajaran Matematika dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) karena
dapat meningkatkan keaktifan, keberanian, dan keterampilan berhitung siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
199
apalagi dengan diberikannya penghargaan yang akan meningkatkan antusiasme
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pewawancara
Fitria Purnamasari
NIM. K7107036
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
200
Lampiran 47: Dokumentasi
Tampak Depan SD Negeri 04 Popongan
Suasana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas sebelum pelaksanaan
tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
201
Siswa memperhatikan presentasi materi oleh guru
Siswa mempraktikkan media garis bilangan model “mobil” di dalam kegiatan
diskusi kelompok pada Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
202
Guru membimbing siswa mempergunakan media nomograf di dalam kegiatan
diskusi kelompok pada Siklus II
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
203
Kartu bernomor yang dipergunakan di dalam kegiatan games dan tournament
Pelaksanaan kegiatan games dan tournament oleh siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
204
Keseriusan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi
Siswa aktif pada saat pemantapan materi