ni museum mencerdasl,an .bangsa· -...

2
Pikiran Rakyat o Senin o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu e Minggu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 @ 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar eApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes \ni lsmarini Museum Mencerdasl,"an . Bangsa· E TALASE suatu bangsa tidak hanya dilihat dari karya seni yang dihasilkannya, tetapi juga pada tinggalan budaya, artefak, apa pun namanya itu, yang ada di museum. Fungsi museum dengan dernikian bu- kan hanya tempat untuk menyimpan tinggalan budaya dengan berbagai vari- asinya, tetapi juga hams menjadi tem- pat bagi masyarakat untuk mendapat- kan pengetahuan tentang masa silam dengan benar dan akurat. Sementara pada sisi lain, dalam kon- teks pariwisata, selain sebagai tempat rnenyebarkarrpengetahuan yang erat kaitannya dengan sejarah dan arkeolo- gi,juga hams menghasilkan devisa bagi negara sebagaimana Museum Louvre di Paris, Prancis, dan Rijksmuseum di Amsterdam, Belanda, sebagai contoh, "Perjalanan Museum Sri Baduga ke arah itu masih jauh. Masih banyak yang hams dikerjakan, baik dalam pembangunan fisik maupun upaya pe- ningkatan sumber daya manusia (SDM)-nya. Berkaitan dengan itu, ten- tu butuh waktu panjang," ujar Kepala Balai Pengelolaan Museum Sri Baduga, Jawa Barat, DraAni Ismarini, saat ditemui "PR", Kamis (12/4) di tempat kerjanya, Jln. BKR No. 185 Bandung. Di Bandung tentu saja masih ada museum lainnya, seperti Museum Kon- ferensi Asia-Afrika, Balai Arkeologi, Museum Geologi, Museum Pos Indo- nesia, dan beberapa museum lainnya termasuk Museum Barli, milik almar- hum pelukis Barli. Museum yang disebut terakhir ini adalah museum seni lukis, yang me- nyimpan karya lukis almarhum Barli. Selain itu ada Serambi Pirous, Selasar Sunaryo Art Space, dan Studio Jeihan. Tiga "museum" tersebut terakhir milik para pelukis tersebut. Di bawah ini merupakan petikan percakapan penulis dengan Ani Ismari- ni seputar upaya pengembangan Mu- eum Sri Baduga dalam upaya mening- katkan dirinya sebagai tempat tujuan wisata di Jawa Barat. ** LANGKAH apa yang sedang di- kerjakan oleh pengelola Museum Sri Baduga dalam meningkatkan dirinya sebagai tempat tujuan wisata? Pertama, kami sedang melakukan pembangunan, baik pembangunan ge- dung maupun pembuatan tempat-tem- pat tinggalan budaya agar terlihat lebih cantik lagi, dan bisa dirawat dengan baik. Selain itu, tentu saja sedang melaku- kan pendataan ulang dan pencatatan yang serius dari setiap benda tinggalan budaya yang ada di museum ini de- ngan cermat. Semua itu ditulis dengan panjang le- bar. Hasilnya kelak akan kami publika- sikan melalu website. Jika dananya memungkinkan ingin pula membuat katalog yang representatif, untuk para pelajar, mahasiswa, dan umum. Tentu saja bukan untuk dibagikan gratis, teta- pi dijual, untuk kemudian dipakai me- nerbitkan kembali katalog tersebut. Di Barat, penjualan kalatog museum yang penuh dengan informasi itu hal wajar. Selain itu, apalagi yang akan di- lakukan dengan pembangunanfisik ini? Sekali lagi jika dananya me- mungkinkan, karni ingin mem- bangun gedung setinggi lima lantai. Tiga lantai untuk ruang pamer, satu lantai untuk labo- ratorium atau ruang untuk merawat benda-benda ting- galan budaya koleksi museum, serta satu lantai lagi untuk ad- ministrasi termasuk ruang per- pustakaan di dalamnya. Buku yang tersimpan di sini, bukan hanya terbitan dari da- lam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Nah berkaitan dengan ruang Kllplne Humas Unpad 2012

Upload: buithu

Post on 26-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ni Museum Mencerdasl,an .Bangsa· - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/pikiranrakyat-20120415... · perpustakaan, betapa ingin kami punya perpustakaan

Pikiran Rakyato Senin o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu e Minggu

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 @17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31OJan OPeb oMar eApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

\ni lsmarini

MuseumMencerdasl,"an .Bangsa·

ETALASE suatu bangsa tidakhanya dilihat dari karya seniyang dihasilkannya, tetapi juga

pada tinggalan budaya, artefak, apapun namanya itu, yang ada di museum.Fungsi museum dengan dernikian bu-kan hanya tempat untuk menyimpantinggalan budaya dengan berbagai vari-asinya, tetapi juga hams menjadi tem-pat bagi masyarakat untuk mendapat-kan pengetahuan tentang masa silamdengan benar dan akurat.

Sementara pada sisi lain, dalam kon-teks pariwisata, selain sebagai tempatrnenyebarkarrpengetahuan yang eratkaitannya dengan sejarah dan arkeolo-gi, juga hams menghasilkan devisa baginegara sebagaimana Museum Louvredi Paris, Prancis, dan Rijksmuseum diAmsterdam, Belanda, sebagai contoh,

"Perjalanan Museum Sri Baduga kearah itu masih jauh. Masih banyakyang hams dikerjakan, baik dalampembangunan fisik maupun upaya pe-ningkatan sumber daya manusia(SDM)-nya. Berkaitan dengan itu, ten-tu butuh waktu panjang," ujar KepalaBalai Pengelolaan Museum Sri Baduga,Jawa Barat, DraAni Ismarini, saatditemui "PR", Kamis (12/4) di tempatkerjanya, Jln. BKRNo. 185 Bandung.

Di Bandung tentu saja masih adamuseum lainnya, seperti Museum Kon-ferensi Asia-Afrika, Balai Arkeologi,Museum Geologi, Museum Pos Indo-nesia, dan beberapa museum lainnyatermasuk Museum Barli, milik almar-hum pelukis Barli.

Museum yang disebut terakhir iniadalah museum seni lukis, yang me-nyimpan karya lukis almarhum Barli.Selain itu ada Serambi Pirous, SelasarSunaryo Art Space, dan Studio Jeihan.Tiga "museum" tersebut terakhir milikpara pelukis tersebut.

Di bawah ini merupakan petikanpercakapan penulis dengan Ani Ismari-ni seputar upaya pengembangan Mu-eum Sri Baduga dalam upaya mening-katkan dirinya sebagai tempat tujuanwisata di Jawa Barat.

**

LANGKAH apa yang sedang di-kerjakan oleh pengelola Museum SriBaduga dalam meningkatkan dirinyasebagai tempat tujuan wisata?

Pertama, kami sedang melakukanpembangunan, baik pembangunan ge-dung maupun pembuatan tempat-tem-pat tinggalan budaya agar terlihat lebihcantik lagi, dan bisa dirawat denganbaik.

Selain itu, tentu saja sedang melaku-kan pendataan ulang dan pencatatanyang serius dari setiap benda tinggalanbudaya yang ada di museum ini de-ngan cermat.

Semua itu ditulis dengan panjang le-bar. Hasilnya kelak akan kami publika-sikan melalu website. Jika dananyamemungkinkan ingin pula membuatkatalog yang representatif, untuk parapelajar, mahasiswa, dan umum. Tentusaja bukan untuk dibagikan gratis, teta-pi dijual, untuk kemudian dipakai me-nerbitkan kembali katalog tersebut. DiBarat, penjualan kalatog museum yangpenuh dengan informasi itu hal wajar.

Selain itu, apalagi yang akan di-lakukan dengan pembangunanfisikini?

Sekali lagi jika dananya me-mungkinkan, karni ingin mem-bangun gedung setinggi limalantai. Tiga lantai untuk ruangpamer, satu lantai untuk labo-ratorium atau ruang untukmerawat benda-benda ting-galan budaya koleksi museum,serta satu lantai lagi untuk ad-ministrasi termasuk ruang per-pustakaan di dalamnya.

Buku yang tersimpan di sini,bukan hanya terbitan dari da-lam negeri, tetapi juga dari luarnegeri.

Nah berkaitan dengan ruang

Kllplne Humas Unpad 2012

Page 2: ni Museum Mencerdasl,an .Bangsa· - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/pikiranrakyat-20120415... · perpustakaan, betapa ingin kami punya perpustakaan

perpustakaan, betapa ingin kami punyaperpustakaan yang secara khusus me-nyimpan berbagai karya sastra, teksbudaya, apa pun itu yang berkaitandengan Jawa Barat, dari teks kunohingga teks modem. Fungsinya tentusaja sebagai pusat studi bagi merekayang ingin mendalami apa dan ba-gaimana yang dihasilkan oleh nenekmoyang Ki Sunda pada masa lalu hing-ga kini masa kini dalam berkebudayaandalam pengertian seluas-luasnya.

Apa mungkin di dalam Museum SriBaduga ada satu ruang yang me-nyimpan secara khusus karya seni ru-pa kontemporer?

Inginnya sili begitu. Tapi tempatnyatidak memungkinkan. Saya usul, jikapemerintah merribangun museum baruyang secara khusus menyimpan karyaseni rupa. Kalau luas Museum Sri Ba-duga seperti Louvre atau Rijksmuseumtentu hal itu bisa dilakukan.

Berkaiian dengan pengelolaan mu-seum apa yang kurang dengan keber-adaan Museum Sri Baduga?

Wah, tentu saja banyak sekali. Misal-nya, hingga kini Museum Sri Badugabelum punya dewan kurator yang be-nar-benar akhli dalam bidangnya. Tu-gas para kurator ini, antara lain mem-bantu kepala museum dalam memburudan memilih benda-benda apa sajayang layak dikoleksi oleh museum.Tentu saja kurator yang kita inginkanitu harus tahu sejarah, arkeologi yangpakar dalam bidangnya.

Nah lantas siapa yang menggaji me-reka? Tiada lain pemerintah daerah,dalam hal ini tanggungan GubemurJabar. Di luar negeri adanya kurator itusangat menentukan bagi kualitas mu-seum itu sendiri dalam memamerkanbenda-benda tinggalan budaya yangmenjadi koleksinya. Selain itu hingga

FOTO; HARRY SURJANArpW

kini Museum Sri Badugajuga belumpunya tenaga ahli yang mampu mera-wat benda-benda peninggalan budayayang diancam pelapukan misalnya ker-tas, atau benda-benda lainnya.

mendapatkan informasi tentang kearif-an lokal ..

Inilah yang belum disadari sepenuh-nya oleh berbagai pihak. Namun, al-hamdulillah upaya ke arah itu.

Ke depan museumjangan dianggapkantor danjangan pula dianggap seba-gai tempat kerja belaka, tetapi jugaharus dianggap sebagai tempat pusatinformasi yang bisa mencerdaskananak bangsa dalam bidang sejarah,arkeologi, dan nilai-nilai kearifan lokal.

Koleksi apa saja yang menjadi an-dalan Museum Sri Baduga?

Ada bokor emas yang disimpan se-cara khusus di tempat khusus, ada .prasasti walaupun ia berbetuk replika,serta sejumlah benda tinggalan budayalainnya, seperti pecahan keramik danbenda-benda lainnya.

Koleksinya memang belum bertam-.bah banyak. Yang dipamerkan hanyasedikit, sebagian lagi disimpan di gu-dang.

Mengapa sedikit? Karena ruangpamemya memang sempit. (SoniFarid.Maulana/"PR")***

Apa penyebabnya?Boleh jadi hal ini disebabkan hingga

kini museum masih dianggap sebagaikantor dan belum dianggap sebagai

lembaga budaya yang me-nyimpan tinggalan buda-ya dari masa lalu. Dalamtinggalan budaya tersebutada nilai sejarah, ada pe-ristiwa yang mampurriengungkap apa danbagaimana yang dikerja-kan oleh nenek moyangkita pada dahulu kala,walau semua itu tidakbisa diungkap 100 per-sen.

Tapi paling tidak, le-wat tinggalan budayaitu kita bisa tahu se-dikit sejarah tentangmasa lalu. Dalamteks-teks tua kita bisa

NamaLahtrKuliah

September 1962:S-lRijksrchief Scholl, Den Haag (1990-1992)

Pengalaman Kerja:Staf Arsip Nasional RI (1998-2002)Badan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat (2002-2009)Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (2009-2011)Kepala Balai Pengelolaan Museum Sri Baduga, DisparbudJawa Barat (2011-sekarang). Dosen Tamu di Fakultas IImuBudaya Unpad, Bandung.