ngelayak:upaya istri nelayan dalam meningkatkan pendapatan

97
Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Kuala Simbur Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur SKRIPSI DiajukanUntukMelengkapiSyarat-Syarat GunaMemperolehGelarSarjana Strata Satu (S1) DalamEkonomiSyariah Di SusunOleh : SAFITRI WULANDARI NIM SES 141503 KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Rumah Tangga Di Desa Kuala Simbur Kecamatan Muara Sabak

Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur

SKRIPSI

DiajukanUntukMelengkapiSyarat-Syarat

GunaMemperolehGelarSarjana Strata Satu (S1)

DalamEkonomiSyariah

Di SusunOleh :

SAFITRI WULANDARI

NIM SES 141503

KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI 2018

Page 2: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan
Page 3: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan
Page 4: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan
Page 5: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan
Page 6: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

PERSEMBAHAN

Sebagai ucapan terima kasih, cinta dan kasih sayang yang tulus,

kupersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tuaku:

Bapak Junaidi dan Ibu zubaidah (Alm) yang selama ini tak pernah berhenti

memberikan semua hal yang terbaik kepadaku mulai dari

mengasuh,mendidik dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang,

tampa mengenal lelah demi kesuksesanku serta memotivasi yang tak

pernah hentinya sehingga tidak ada kata lelah untuk menyelesaikan skripsi

ini, tidak terkecuali atas doa dari bapak,ibu dan keluargaku yang selalu

menyertai setiap langkahku dalam menuntut ilmu,takkan cukup dengan

hanya kata terima kasih yang saya ucapkan kepada kalian semua,semoga

kelak aku bisa memberikan yang

terbaik tak terhingga ...

Terima kasih saya ucapkan kepada pembimbing saya Bapak

(pembimbing I) H. Sissah, S.Ag.,M.Hi dan bapak

(pembimbing II) Addiarahman, S. Ag.,M.Si

yang selalu sabar dalam membimbing dan mengarahkan saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Terimah kasih untuk sahabat-sahabat FEBI angkatan

2014, terimakasih atas dukungan kalian semua.

Page 7: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

MOTTO

77. dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,

dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah

(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat

kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat

kerusakan.

32. dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu

lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa

yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan,

dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

segala sesuatu.

Page 8: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi upaya Istri

nelayan dalam meningkat pendapatan rumah tangga di Desa Kuala

Simbur Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung

Timur. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data

Kualitatif Sosiologis Etnografi. Dalam pengumpulan data, teknik yang

peniliti gunakan dengan melakukan wawancara mendalam, observasi

partisipan, dokumentasi. Dalam penelitian ini adalah lima responden

masyarakat Desa Kuala Simbur, Kecamatan Muara Sabak, Kabupaten

Tanjung Jabung Timur.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong

atau latar belakang perempuan melakukan upaya dalam peningkatan

pendapatan rumah tangga adalah faktor pendapatan suami yang kurang

mencukupi dan tingginya tuntutan biaya hidup. Berdasarkan analisis data

diperoleh bahwa selain wanita nelayan berperan sebagai ibu rumah tangga

(domestik), istri nelayan di Desa Kuala Simbur juga berperan dan ikut

berpartisipasi mencari nafkah untuk pemenuhan ekonomi keluarganya.

Partisipasi istri dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Desa Kuala

Simbur diwujudkan dalam melakukan ngelayak.

Kata kunci: Ngelayak, Istri nelayan

Page 9: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu di berikan kesehatan dan kekuatan,

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa

iringan sholawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW.

Skripsi ini diberi judul “Ngelayak : Upaya Istri Nelayan Dalam

Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Kuala Simbur

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur”

disusun untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program Sarjana Ekonomi

Syariah Strata Satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan dari Pembimbing I yaitu Bapak H. Sissah,

S.Ag.,M.Hi dan pembimbing II yaitu Bapak Addiarahman, S. Ag.,M.Si maka

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan, kekuatan dan kesabaran dalam

penulisan Skripsi ini.

Page 10: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

2. Kedua orangtua saya yang selalu memeberikan ilmu, materi dan perhatian,

dan kepada adik-adiku terutama Monalisa serta keluarga besar yang selalu

membantu dan menyemangatiku dalam penulisan skripsi ini.

3. Masyarakat Desa Kuala Simbur yang telah membantu saya mendapatkan data

yang dibutuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini

4. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA., selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

5. Bapak Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN STS Jambi.

6. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

7. Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME, selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN STS Jambi.

8. Ibu Dr. Halimah Djafar, M.Fil.I selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama Luar.

9. Bapak Dr. Sucipto,S.Ag.,MA dan ibu G.W.I Awal Habibah, SE.,M.E.Sy,

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

10. Bapak dan ibu dosen, asisten, dan seluruh Civitas Akademik Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

11. Terimakasih kepada sahabat-sahabatku dan kelas Akutansi E yang sama-sama

belajar dan menyemangati

Jambi, Oktober 2018

Penulis

Safitri Wulandari

SES 141503

v

i

i

Page 11: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ................ ……………………………………… ...... ..i

LEMBARAN PERNYATAAN ................................................ .................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ .................. iii

PENGESAHAN PANITIAN UJIAN ....................................... .................. iv

MOTTO...................................................................................... .................. v

ABSTRAK.................................................................................. .................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................... .................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................. .................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................... .................. xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................ .................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. .................. xiv

BAB I: PEDAHULUAN............................................................ .................. 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... .................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

C. Batasan Masalah .......................................................................................... 6

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian .............................................................. 6

1. Tujuan penelitian ...................................................................................... 6

2. Kegunaan penelitian ................................................................................. 7

E. Kerangka Teori ............................................................................................ 8

1. Defenisi Sosiologi Ekonomi .................................................................... 8

v

i

i

KJ ix

Page 12: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

2. Nelayan .................................................................................................... 11

3. Peran Istri Nelayan dalam aktivitas ekonomi ........................................ 13

a. Peran tradisional ................................................................................. 15

b. Peran transisi ...................................................................................... 16

c. Peran kontemporer ............................................................................. 16

4. Pemberdayaan Peranan Perempuan dalam Pembangunan ....................... 17

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 20

BAB II METODE PENELITIAN ............................................................... 25

A. pendekatan penelitian .................................................................................. 25

1. jenis penelitian ........................................................................................ 25

2. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 25

B. Pendekatan Penelitian ................................................................................. 25

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 27

1. Observasi Partisipan ................................................................................. 27

2. Wawancara Mendalam ............................................................................. 28

3. Dokumentasi ............................................................................................ 29

4. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................... 30

5. Teknik Analisis Data ................................................................................ 31

BAB III GAMBARAN LOKASI DAN LOKASI PENELITIAN ........................ 33

A. Secara Geogarafi Kabupaten Tanjung Jabung Timur ............................ 33

B. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................................... 35

BAB IV HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 40

A. Pengertian Ngelayak..................................................................................... 40

Page 13: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

1. Jenis-jenis pengelayak ............................................................................... 40

B. Faktor-Faktor Penyebab Nelayan Perempuan Melakukan Ngelayak . . 42

1. Pendapatan Suami Yang Kurang Mencukupi .......................................... 42

2. Tingginya Tututan Biaya Hidup............................................................... 45

C. Permasalahan Yang Dihadapi Para Istri Nelayan Pengelayak . ............ 51

1. Kondisi Alam ............................................................................................. 51

2. Pemasaran Hasil Produksi Ngelayak ......................................................... 53

D. Perbandingan Pendapatan penghasilan Olahan Ngelayak .................... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 61

B. Saran ............................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi

Page 14: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pendapatan Nelayan .................................................................... 4

Tabel 3.1 Luas Daerah Tanjung Jabung Timur ....................................... 33

Tabel 3.2 Jarak Desa Kuala Simbur Ke Pusat Pemerintahan ................. 37

Page 15: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 ibu juraida .............................................................................. 40

Gamabar 4.2 nelayan pulang dari melaut ................................................. 41

Gambar 4.3 ikan hasil tangkapan nelayan ................................................ 42

Gambar 4.4 udang hasil tangkapan nelayan ............................................. 42

Gambar 4.5 Gambar 4.6 ibu syamsiah menjemur ikan kering tawar ... 44

Gambar 4.6 nenek suratina ......................................................................... 45

Gambar 4.7 ibu lina ..................................................................................... 48

Gambar 4.8 elly ............................................................................................ 50

Gambar 4.9 proses pembuatan kerupuk udang ........................................ 58

Gambar 4.10 proses pembuatan kerupuk udang ...................................... 58

Gambar 4.11 proses penjemurn kerupuk di pagi hari ....................... .....58

Gambar 4.12 kerupuk yang dijemur ...................................... ............. ..... 58

x

Page 16: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagian besar wilayah indonesia terdiri dari pesisir, wilayah

pesisir adalah wilayah yang dihuni oleh masyarakat dengan

karakteristik keluargayang khas. Pesisir merupakan daerah yang sarat

akan potensi perikanan, namundemikian pada dasarnya masyarakat

pesisir yang sebagian bermata pencaharian sebagai nelayan masih

identik dengan masalah kemiskinan yang sampai saat ini masih

menjadi fenomena klasik pesisir. Kurang lebih empatjuta nelayan di

indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan denganpendapatan

yang rendah. kemiskinan seolah menjadi bagian yang tak terhindarkan

dari kehidupan nelayan di indonesia1.

Masyarakat nelayan merupakan masyarakat tradisional dengan

kondisisosial ekonomi yang memprihatinkan. Masyarakat nelayan benar-

benar ketinggalan jika dibandingkan dengan masyarakat luar yang

bergerak dibidang lain. Upaya untuk meningkatkan pendapatan dan taraf

hidup nelayan sangatlah penting mengingat kondisi sosial ekonominya

1 mirna, “Partisipasi Istri Nelayan Dalam Membantu Ekonomi Keluarga Di Kelurahan

Bontang

Kuala Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang”, Sosiatri-Sosiologi, Volume 4, Nomor 3, 2016

Page 17: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

yang memprihatinkan. Nelayan termasuk salah satu golongan miskin yang

perlu diperhatikan. Karena selalu berada pada kehidupan ekonomi yang

rendah dengan situasi kerja yang monoton dan dalam melakukan

pekerjaan memerlukan fisik yang kuat2.

Nelayan merupakan orang yang secara aktif melakukan

pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan dan binatang lainnya.

Penangkapan ikan berlangsung di perairan umum seperti sungai, danau,

waduk dan rawa; serta penangkapan ikan di laut3. Nelayan adalah

suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung

pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun

budidaya. Mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah

lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya4.

Pendapatan nelayan sangat tergantung pada beberapa faktor seperti cuaca

dan musim, sehingga berdampak pada pendapatan yang tidak menentu.

usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan skala kecil sangat

tergantung pada cuaca, musim, keterbatasan aset dan permodalan5. Pada

struktur masyarakat pesisir, mayoritas kepala keluarga bekerja sebagai

2Martia EkaDianti,” Analisis Pendapatan Istri Nelayan Dalamupaya Meningkatkan

Pendapatankeluarga Di Desa Tasikagung, Kecamatanrembang, Kabupaten

Rembang”Semarang:11 Agustus 2014 3 Andi Kurniawati, “Peran Istri Nelayan Dalam Rangka Meningkatkanpendapatan

Keluarga”,saintek maritim,volume XVII no. 1 september 2017 4 purba rana ikhwanul dkk,” Peran Ibu Rumah Tangga Nelayan Dalam Upaya

Meningkatkan Perekonomian Keluarga Di Kelurahan Bitung Karang Ria Kecamatan Tuminting

Kota Manado”, “Acta Diurna” Volume III. No.4. 2014 5Wijaya, R.A., S. Koeshendrajana dan A. Azizi. 2010. Perkembangan Usaha

Penangkapan Ikan Pelagis Besar di Desa Batu Lubang, Bitung, Sulawesi Utara.

Page 18: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

nelayan tingkat pendapatan kepala keluarga berpengaruh terhadap

kesejahteraan rumah tangga6.

Posisi perempuan dalam kehidupan sosial, selalu dinilai sebagai

makhluk yang lemah dibanding laki-laki. Gejala seperti ini menentukan

kaum perempuan yang eksistensinya tidak begitu diperhitungkan. Untuk

memenuhi kebutuhan materialnya perempuan tergantung kepada lelaki

sebagai pencari nafkah. Pembagian peran di sektor publik untuk lelaki, dan

sektor domestik untuk perempuan terutama terlihat jelas di lingkungan

keluarga ekonomi menengah ke atas. Sedang pada keluarga ekonomi

menengah ke bawah pembagian peran kerja berdasarkan sistem patriarkal

mengalami perubahan7. Kesulitan ekonomi, biasanya istri nelayan

(fisher-women) tampil mengambil peranan dalam membantu

ekonomikeluarga8 yaitu dengan berbagai kegiatansehingga dalam

keadaan tertentu dapat menanggulangi kesulitan ekonomi rumah

tangga.

Pada masyarakat pesisir umumnya terdapat perkampungan nelayan

(desa kuala simbur naik) yang ditinggali oleh para keluarga nelayan,

keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang tinggal dan

6 Maulana Firdaus dan Rikrik Rahadian,” Peran Istri Nelayan Dalam Meningkatkan

Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Penjajab Kecamatan Pemangkat, Kabupaten

Sambas)”, J. Sosek KP Vol. 10 No. 2 Tahun 2015 7 Raodah,” Peranan Isteri Nelayan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Di

Kelurahan Lapulu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara”,Al-Qalam Volume 19 Nomor 2

Desember 2013 8 Alfian,Zein,Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Melalui

Pemberdayaan PerempuanNelayan.JurnalMangrovedanPesisir.VolVI.NO1/2006

Page 19: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

berkembang di dearah tepian pantai. Dimana ayah sebagai kepala

keluarga yang bekerja menjadi nelayan yang mencari dan mengandalkan

hasil tangkapan ikan dari laut untuk menghidupi keluarga, ibu sebagai

orang tua yang mengasuh anak-anak di rumah dan mengurusi pekerjaan

rumah, dan anak sebagai anggota keluarga. Sering juga kita melihat tidak

sedikit keluarga diperkampungan nelayan yang hidup pas -pasan dan jauh

dari kata sejahtera atau berkelebihan.

Masyarakat di Desa Kuala Simbur sebagai masyarakat nelayan di

dalamkehidupan sehari-hari memiliki permasalahan yang sama dengan

masyarakatnelayan lainnya. Kemiskinan adalah salah satu masalah

yang dihadapimasyarakat nelayan di desa kuala simbur naik. Ketidak

berdayaan mereka,dalam faktor ekonomi di dalam kehidupan sehari-

hari ini diakibatkan olehpedapatan yang tidak menentu dan cenderung

kecil. Pendapatan nelayan/suami berasal dari pendapatan yang diperoleh

dari pekerjaan sebagai nelayan jaring terol dan lain-lain. Besar kecilnya

pendapatan nelayan tergantung dari cuaca, musim dan status nelayan

tersebut pada unit penangkapan, dan jenis alat tangkapnya.

Tabel 1.1 pendapatan nelayan

NO Status Nelayan

(Suami)

Rata-Rata Pendapatan

sekali melaut

1. Juragan kapal Rp. 150.000-650.000

Page 20: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

2. Kapal pribadi Rp. 100.000-350.000

3. Kapal prbadi

(kecil)

Rp. 50.000-250.000

4. Nelayan buruh Rp. 30.000-150.000

Rata-rata pendapatan nelayan di Desa Kuala Simbur satu kali

melaut berdasarkan tabel diatas adalah dibawah Rp600.000, sedangkan

yang memiliki pendapatan diatas Rp 600.000 hanya satu orang. Setatus

nelayannya adalah juragan kapal. Kecilnya pendapatanyang diperoleh

oleh seorang nelayan mendorong perempuan nelayan (istri) untuk ikut

berpartisipasi dalam upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga,

kegiatan atau usaha yang dilakukan para perempuan nelayan (istri) didesa

kuala simbur naik salah satunya adalah ngelayak ikan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, tentunya pendapatan

ayah (nelayan) tidak sebanding dengan keperluan keluarga yang harus

dipenuhi setiap bulannya seperti pembayaran listrik, air (PDAM),

hutang kepada koperasi, biaya sekolah anak, perbaikan sarana nelayan,

kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan biaya-biaya tidak terduga

lainnya seperti kematian dan perkawinan. Dan dengan kondisi

pendapatan nelayan yang tidak menentu ini menyebabkan

pentingnya peranan seorang istri dalam kegiatan produktif yaitu

Page 21: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

partisipasinya dalam membantu mencari nafkah untuk menambah

pendapatan keluarga agar ketahanan ekonomi keluarga dapat terjaga.

maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengangkat judul

“Ngelayak : Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Rumah Tangga di Desa Kuala Simbur Kecamatan Muara Sabak

Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini, rumusan

masalahnya adalah:

1. Apa yang menjadi upaya istri nelayan dalam meningkat pendapatan

Rumah Tangga Di Desa Kuala Simbur Kecamatan Muara Sabak

Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2. Bagaimana upaya istri nelayan dalam meningkatkan pendapatan

rumah tangga ?

C. Batasan Masalah

untuk memudahkan pembahasan serta tidak menyalahi sistematika

penulisan karya silmiah sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka

penulisan merasa perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas

sehingga tidak keluar dari topik pembahasan yaitu Ngelayak : Upaya Istri

Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga di Desa Kuala

Simbur Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Page 22: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui Apa yang menjadi upaya istri nelayan dalam

meningkat pendapatan Rumah Tangga di Desa Kuala Simbur

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur

dalam meningkat perokonomian rumah tangga

b. Mengetahui upaya istri nelayan dalam meningkatkan pendapatan

rumah tangga

2. Kegunaan penelitian

a. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

sebagai bekal dalam mengaplikasikan pengetahuan teoritik

terhadap masalah praktis yang didapat pada kehidupan

perekonomian nelayan khususnya dalam menganalisa motivasi istri

nelayan dalam membantu meningkatkan ekonomi keluarga.

b. Bagi Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pemahaman baru bagi masyarakat tentang peranan dari seorang

istri di dalam rumah tangga dalam usaha untuk meningkatkan

kesejahteraan rumah tangga sehingga istri yang lebih banyak

dipandang sebagai teman hidup bagi seorang pria yang hanya

bertugas untuk mengurus anak dan rumah dapat dirubah bahwa

Page 23: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

seorang istri juga memiliki potensi atau kemampuan yang dapat

dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan sebuah rumah

tangga karena istri juga memiliki kemampuan sebagai sumber

pemasukan didalam sebuah keluarga.

c. Lembaga-Lembaga Sosial Yang Terkait

Sebagai salah satu karya ilmiah yang bertujuan untuk

memberikan pendeskripsian tentang peranan dari seorang istri

dalam meningkatkan kesejahteraan rumah tangga dalam keluarga

nelayan, maka hasil penelitian ini yang berbentuk penulisan skripsi

ini diharapkan dapat menambah khasanah kepustakaan mengenai

bidang sosial kemasyarakatan sekaligus budaya dalam pokok

pembahasan yang sama, juga sebagai wacana bagi mahasiswa yang

berminat untuk meneliti pada bidang yang sama.

E. Kerangka Teori

1. Defenisi Sosiologi Ekonomi

Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Pengertian

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat.

Horton dan Hunt mendefinisikan masyarakat sebagai sekumpulan

manusia yang secara relatif mandiri, dimana hidup secara bersama-

sama dalam waktu yang cukup lama, mendiami suatu wilayah mandiri,

memiliki suatu kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar

kegiatannya dalam kelompok tersebut. Ekonomi merupakan kata

serapan dari bahasa Inggris, yaitu Economy. Kata Economy sendiri

Page 24: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomike yang memiliki arti

pengelolaan rumah tangga. Pengertian Ekonomi adalah suatu usaha

dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan

dengan pengalokasian sumberdaya masyarakat (rumah tangga dan

pebisnis atau perusahaan) yang terbatas diantara berbagai anggotanya,

dengan pertimbangkan kemampuan, usaha dan keinginan masing-

masing. Pengertian Sosiologi Ekonomi dapat dilihat dari 2 segi, yaitu :

a. Pengertian Sosiologi Ekonomi adalah suatu kajian yang

mempelajari hubungan antara masyarakat, yang di dalamnya

terjadi suatu interaksi sosial dengan ekonomi. Dalam hubungan itu

dapat kita lihat bagaimana masyarakat mempengaruhi ekonomi dan

bagaimana ekonomi mempengaruhi masyarakat.

b. Pengertian Sosiologi Ekonomi adalah suatu pendekatan sosiologis

yang diterapkan pada fenomena ekonomi.

Dari pengertian sosiologi ekonomi yang pertama dapat dipahami

sosiologi ekonomi mengkaji bagaimana masyarakat mempengaruhi

ekonomi dan bagaimana masyarakat dipengaruhi oleh ekonomi. Dalam

sosiologi ekonomi, konsep masyarakat mempengaruhi ekonomi dapat

kita lihat contohnya dalam kegiatan ekonomi. Masyarakat sebagai

realitas eksternal-objektif akan menuntun individu dalam melakukan

kegiatan ekonomi seperti apa yang boleh diproduksi, bagaimana

memproduksinya dan dimana memproduksinya. Dari kegiatan yang

dilakukan masyarakat ini menunjukkan bahwa masyarakat lah yang

Page 25: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

mempengaruhi ekonomi. Konsep ekonomi mempengaruhi masyarakat

dapat kita contohnya dalam kegiatan manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Semua manusia perlu mengkonsumsi pangan,

sandang dan papan untuk bisa bertahan hidup. Oleh karena itu manusia

tersebut perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dari

kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan

bekerja, ini menunjukkan bahwa faktor ekonomi yang mempengaruhi

manusia.

Dari pengertian sosiologi ekonomi yang kedua, terdapat dua hal

yang harus dijelaskan, yaitu pendekatan sosiologis dan fenomena

ekonomi. Pendekatan Sosiologis merupakan konsep-konsep, variabel-

variabel, teori-teori dan metode yang digunakan dalam sosiologi untuk

memahami kenyataan sosial, termasuk di dalamnya kompleksitas

aktifitas yang berkaitan dengan ekonomi seperti produksi, konsumsi

dan distribusi. Fenomena Ekonomi adalah gejala dari cara bagaimana

orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap

jasa dan barang. Cara yang dimaksud disini yaitu semua aktivitas

orang dan masyarakat yang berhubungan dengan produksi, distribusi

dan konsumsi jasa-jasa dan barang-barang langka. Fenomena ekonomi

tidak hanya berada pada tataran mikro sepertin tindakan dan perilaku

ekonomi, tetapi juga ada pada tataran makro seperti budaya ekonomi.

Selain itu tidak hanya menyangkut sebagai realitas subjektif seperti

belanja, tetapi juga realitas objektif seperti ideologi ekonomi.

Page 26: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Fenomena ekonomi berkembang seiring dengan perkembangan

teknologi, informasi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat. Sosiolog

(pakar sosiologi) melihat fenomena ekonomi memiliki konsep,

variabel, dan teori sosiologi dalam kerangka pikir, sedangkan metode

merupakan alat untuk mendapatkan atau memperoleh data. Melalui

teori dan metode yang dimiliki, sosiolog mengkaji fenomena ekonomi

yang berkembang dalam proses interaksi sosial dan masyarakat.9

dalam penelitian ini penulis menggunaka pendekatan sosiologis.

2. Nelayan

Nelayan adalah adalah suatu kelompok masyarakat yang

kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara

melakukan pengkapan ataupun budidaya. Mereka umumnya tinggal di

pinggir pantai, sebuah lingkungan pemukiman yang dekat dengan

lokasi kegiatan (Imron, 2003). Menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 45 tahun 2009 tentang Perikanan, nelayan adalah

orang yang melakukan pekerjaan menangkap ikan.

Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan

dalam operasi penangkapan ikan dan binatang air lainnya. Nelayan

diartikan sebagai orang yang menjalankan usaha penangkapan ikan

atau orang yang ikut mengoperasikan peralatan tangkap dan orang

yang mempunyai kapal, sedangkan orang yang melakukan pekerjaan

9 Damsar, 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Penerbit Kencana Prenada

Media Group : Jakarta.

Page 27: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

membuat jaring, mengangkat alat-alat atau perlengkapan kedalam

kapal atau perahu tidak termasuk dalam kategori sebagai nelayan10

.

Masyarakat nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang

kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara

melakukan penangkapan ataupun budi daya. Mereka pada umumnya

tinggal di pinggir pantai, sebuah lingkungan pemukiman yang dekat

dengan lokasi kegiatannya. Secara geografis, masyarakat nelayan

adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di

kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat

dan laut.11

Pendapatan nelayan sangat tergantung pada hasil tangkapan

danpemasaran ikan/udangnya. Sedangkan penangkapan itu sendiri

pada umumnya sangatdipengaruhi oleh macam perahu, alat tangkap,

musim dan cuaca. Pada musim hujan biasanya produksi ikan laut

menurun, sedangkan pada musimkemarau relatif banyak karena curah

hujan yang tinggi akan mempengaruhisalinitas air laut.

Ada dua faktor yang menjadi penyebab munculnya kerentanan

padakeluarga nelayan, yang pertama adalah musim. Seperti kehidupan

petani,kehidupan nelayan sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan

cuaca dan alam. Disaat musim ikan kehidupan sehari-hari tidak ada

10

Efrita Nainggolan, Peran Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah

Tangga Nelayan Di Desa Pondok Batu Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi

Sumatera Utara jurnal perikanan dan kelautan ,2017, hlm. 7 11

purba rana ikhwanul,eveline j. r. kawung,nelly waani, m.si, peran ibu rumah tangga

nelayan dalam upaya

meningkatkan perekonomian keluarga di kelurahan bitung karang ria kecamatan tuminting kota

manado, volume iii. no.4. tahun 2014

Page 28: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

masalah meskipun harga ikansedikit turun, akan tetapi pendapatan

nelayan tetap meningkat. Permasalahannyaadalah bila sudah saatnya

memasuki musim barat atau musim ombak dimanatidak ada aktivitas

penangkapan di laut, gangguan cuaca, keterbatasan modal

daneksploitasi yang berlebihan serta salah pengelolaan daerah

penangkapanmenyebabkan nelayan tradisional makin masuk ke dalam

kubangan kemiskinan.Kedua adalah masalah harga dan daya tahan

ikan atau udang hasil tangkapan yang tidak dapatbertahan lama, bila

tidak segera dijual maka akan membusuk dan karena ituharganya pun

sangat murah.

Nelayan kecil yang biasanya mampu bertahan hidup adalah mereka

yangumumnya mempunyai pekerjaan sampingan atau nelayan yang

anggotakeluarganya ikut bekerja, ada di antara nelayan yang

mempunyai sumberpendapatan lain di luar sektor perikanan, seperti

menjadi buruh bangunan, buruhindustri dan lain sebagainya.

Kebanyakan nelayan melibatkan istri atau anggotakeluarga yang lain

untuk membantu mencari nafkah, baik di dalam atau diluarrumah guna

menopang kehidupan ekonomi keluarganya.

Dalam kehidupan nelayan, pada beberapa keluarga nelayan

jugaditemukan adanya istri nelayan yang turut berperan dalam

menopang kehidupanekonomi keluarga. Sesuai dengan pola kehidupan

nelayan, kebanyakan darimereka bekerja sebagai pedagang ikan.

Page 29: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Dengan demikian istri nelayan disinidapat dikatakan mempunyai peran

ganda, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan ikut mencari nafkah.

3. Peran Istri Nelayan dalam aktivitas ekonomi

Banyak ahli bidang Sosiologi, Antropologi maupun Ekonomi

mengasumsikan bahwa peran dalam keluarga berdasarkan jenis

kelamin dan alokasi ekonomi mengarah adanya peran yang lebih

besar atau menyeluruh dari perempuan adalah pekerjaan rumah tangga

(reproduksi). Pekerjaan laki-laki adalah pekerjaan produktif yang

langsung menghasilkan atau pekerjaan mencari nafkah. Namun dalam

kenyataan tidak sedikit perempuan yang juga mempunyai peran dalam

pekerjaan yang memberi nafkah itu, seperti bidang pertanian,

perikanan, perdagangan kecil, industri kecil maupun sebagai pegawai.

Dalam bidang perikanan khususnya pada keluarga nelayan, pembagian

kerja antara pria dan perempuan dalam rumah tangga nelayan terbagi

menjadi dua sektor: dalam sektor produksi, pria dominan pada

kegiatan perikanan laut, sedangkan perempuan dominan pada kegiatan

pengolahan hasil tangkapan juga pemasaran dari olahan hasil

tangkapan tersebut namun dalam skala yang kecil.

Dalam kegiatan perikanan laut dapat dikatakan bahwa pria terlibat

terutama pada tahap-tahap produksi (penangkapan ikan), sementara

perempuan terlibat terutama pada tahap pasca produksi yaitu

pengolahan dan pemasaran hasil tangkapan. Sementara di bidang non-

produksi, yaitu diberbagai lembaga kesejahteraan asli yaitu arisan

Page 30: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

perempuan lebih banyak terlibat dibandingkan dengan kaum pria,

diduga hal ini terjadi karena pria lebih banyak menghabiskan

waktunya di laut guna mencari ikan sedangkan permpuan memiliki

lebih banyak waktu didarat sehingga peluang untuk terlibat kedalam

kelembagaan lebih besar. Pergeseran dalam peran atau pembagian

kerja antara pria dan perempuan di dalam sebuah keluarga dan rumah

tangga nelayan diatas mencerminkan perubahan peranan perempuan

dalam rumah tangga yang pada awalnya hanya reproduksi bergeser

dengan penambahan peran yaitu peran produksi. Seorang ibu memiliki

peran yang penting di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,

dimana peran ini tidak hanya untuk dipimpin tetapi untuk memimpin

dan harus diakui serta diperjuangkan untuk mendapat pengakuan yang

positif dan pasti12

.

Menurut Harijani, mengatakan bahwa analisisalternatif mengenai

peran perempuan dapat dilihat dari tiga perspektif dalam

kaitannyadengan posisinya sebagai manajer rumah tangga dan

partisipan pembangunan ataupekerja pencari nafkah. Jika dilihat secara

areal peranan seorang perempuan di dalam sebuah rumah tangga, maka

dapat dibagi menjadi :

1. Peran tradisional

Peran ini merupakan semua pekerjaan rumah, dari

membersihkan rumah, memasak, mencuci, mengasuh anak serta

12

sri pudji susilowati, peranan istri nelayan dalam meningkatkan kesejahteraan rumah

tangga ( di desa kabongan lor kecamatan rembang kabupaten rembang),universits negri

semarang,2006

Page 31: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

segala hal yang berkaitan dengan rumah tangga. Ditinjau secara

luas tentang peranan perempuan sebagai ibu rumah tangga,

perempuan telah memberikan perannya yang sungguh mahal dan

penting artinya dalam pembentukan keluarga sejahtera. Tidak ada

kedudukan yang lebih tinggi dan lebih rendah antara ibu dengan

ayah. pekerjaan ibu rumah tangga dalam mengatur rumah,

memasak, mencuci serta membimbing dan mengasuh anak-anak

tidak dapat diukur dengan nilai uang.

2. Peran transisi

Peran transisi adalah peran perempuan yang juga berperan

atau terbiasa bekerja untuk mencari nafkah. Partisipasi tenaga

kerja atau ibu disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya bidang

pertanian dalam memenuhi kebutuhan pokoknya tenaga kerja

perempuan dibutuhkan untuk menambah tenaga yang

ada,sedangkan dibidang industri yang membuka peluang bagi para

perempuan untuk bekerja karena dengan berkembangnya industri

berarti tersedianya pekerjaanyang cocok bagi perempuan sehingga

terbukalah kesempatan kerja bagi perempuan.Masalah kehidupan

mendorong lebih banyak perempuan untuk bekerja mencari

nafkah.

3. Peran kontemporer

Page 32: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Peran kontemporer adalah peran dimana seorang perempuan

hanya memiliki peran diluar rumah tangga sebagai perempuan

karier. Sedangkan menurut Astuti, peran perempuan terbagi atas :

a. Peran Produktif

Peran produktif yaitu peran yang dihargai dengan uang atau

barang yang menghasilkan uang atau barang atau yang

berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi. Contoh : petani,

penjahit, guru dan pengusaha.

b. Peran Reproduktif

Peran reproduktif yaitu peran yang tidak dapat dihargai

dengan nilai uang atau barang, peran ini terkait dengan

kelangsungan hidup manusia, contoh: sebagaimana peran istri

seperti mengandung, melahirkan, dan menyusui anak adalah

kodrat dari seorang ibu serta mendidik anak, memasak,

menyiram tanaman, mencuci, memandikan anak, menyapu

walaupun bisa dikerjakan secara bersama-sama.

c. Peran Sosial

Peran sosial yaitu berkaitan dengan peran istri untuk

mengikuti kegiatan masyarakat. Contoh : kegiatan pengajian,

PKK, arisan, organisasikemasyarakatan13

.

4. Pemberdayaan Peranan Perempuan dalam Pembangunan

13

Susilowati,”peranan istri nelayan dalam meningkatkan kesejahteraan rumah tangga

(didesa kabongan lor kecamatan rembang kabupaten rembang), 2006

Page 33: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar

“daya” yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari

pengertian tersebut, makna pemberdayaan, sebagai proses untuk

memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan, dan atau proses

pemberian daya, kekuatan atau kemampuan dari pihak yang

memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya14

.

Pemberdayaan atau empowerment secara singkat dapat diartikan

sebagai upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan

kepada masyarakat (miskin) untuk mampu dan berani bersuara

(voice) serta kemampuan dan keberanian untuk memilih (choice)

alternatif dalam perbaikan kehidupan yang baik. Pemberdayaan

dapat juga diartikan sebagai proses terencana guna meningkatkan

skala upgrade utilitasdari objek yang diberdayakan, karena objek

tersebut mencapai keterbatasan, ketidak berdayaan,

keterbelakangan, kebodohan dari berbagai aspek. Oleh karena itu guna

mengupayakan kesetaraan serta untuk mengurangi beberapa aspek

diperlukan upaya merevitalisasi untuk mengoptimalkan utilitas

melalu penambahan nilai15

.

Berdasarkan beberapa pengertian pemberdayaan yang

dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada

hakekatnya pemberdayaan adalah suatu proses dan upaya untuk

14

Widjajanti,” model pemberdayaan masyarakat. Jurnal ekonomi pembangunan, volume

12 nomor 1, juni 2011 hlm. 15-27 15

Mardikanto, Totok “konsep-konsep pembedayaan masyrakat” cetakan 1. Surakarta

UNS Press 2010

Page 34: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

memperoleh atau memberikan, kekuatan atau kemampuan kepada

individu dan masyarakat lemah agar dapat mengidentifikasi,

menganalisis, menetapkan kebutuhan dan potensi serta masalah

yang dihadapi sekaligus memilih alternatif pemecahannya dengan

mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang dimiliki secara

mandiri16

.

Banyaknya perempuan yang melakukan aktivitas produktif di luar

rumah mengindikasikan adanya pergeseran pandangan pada

masyarakat yang semulamenganggap bahwa perempuan hanya bekerja

dirumah untuk melakukan tugas domestiknya. Hal ini semakin

didukung dengan adanya pencanangan dari pemerintah mengenai

peranan jender (Gender Mainstreaming) yang mencakup segala aspek,

antara lain aspek pendidikan, kesehatan, hukum termasuk sarana fisik

yang bertujuan semakin memperdayakan perempuan, ada dua konsep

pembangunan yang melibatkan perempuan yaitu Perempuan dalam

Pembangunan (Women in Development) dan Gender dan

Pembangunan (Gender and Development).

Women in development muncul ketika kebijakan yang dilakukan

negara maju dalam menolong negara dunia ketiga gagal, dengan

menyodorkan pendekatan baru yang diberi nama Tatanan Ekonomi

Internasional baru yang memperbaiki ekonomi global

sertamemeratakan penguasaan terhadap sumberdaya. Adapun tujuan

16

winna elcera br sitepu, pemberdayaan istri petani dalam upaya peningkatan

pendapatan keluarga di kecamatan tigapanah, kabupaten karo, sumatera utara, semarang, 8

oktober 2014

Page 35: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Women in Development adalah mengintregasikan kesadaran akan

kebutuhan perempuan dalam proses pembangunan dan meningkatkan

partisipasinya dalam pembangunan. Upaya mengintregasikan

perempuan dalam proses pembangunan,karena alasan kerangka

dualistik tentang modernisasi dan pembangunan dimanaperempuan

dilihat sebagai yang termiskin dari kelompok terbelakang,

denganasumsi bahwa perempuan belum berkontribusi dalam

pembangunan. Untuk menyeimbangkannya, maka perlu meningkatkan

produktivitas dan pendapatan perempuan dalam rumah tangga yang

termiskin.

Adapun pendekatan yang dipakai pada sistem Gender and

Development adalah pendekatan kesejahteraan (welfare), kesamaan

(equity), anti kemiskinan(anti poverty), efisiensi (efficiency), dan

pemberdayaan (empowerment).Pemberdayaan perempuan dapat

diartikan sejauh mana individu memilikikemampuan, mengatur, dan

mengambil keputusan. Pemberdayaan mengacu padaproses dimana

klien didorong mengambil keputusan sendiri dan memilih tindakan

mandiri. Konsep pemberdayaan muncul karena adanya suatu

kompleksitas serta hubungan sebab akibat dari ketidak berdayaan,

kerapuhan, kelemahan fisik,kemiskinan dan keterasingan17

.

17

martia ekadianti, analisis pendapatan istri nelayan dalam upaya meningkatkan

pendapatan keluarga di desa tasikagung, kecamatan rembang, kabupaten rembang, semarang, 11

agustus 2014

Page 36: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

F. Tinjauan Pustaka

Mengacu kepada hasil penelitian yang terdahulu dan seindentik dengan

hasil penelitian yang dilaksanakan, maka penulis menemukan 5 hasil

penelitian yang terdahulu, diantaranya:

1. Hasil penelitian Ferdhi. H mengangkat judul “Kontribusi Istri Nelayan

Terhadap Pendapatan Keluarga Didesa Langgapulu Kecamatan

Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan” metode yang digunakan

kulitatif kuantitaif, Dari hasil penelitian ini disimpulkan Kegiatan-

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh istri nelayan untuk menambah

pendapatan kelauarga umumnya usaha mandiri antara lain Berjualan

Kue, Warung Makan, Jualan Sayur, Menjual Ikan Kios

Sembako,Penjahit, Jual Es, Menjual Gorengan, Menjual Ikan Kering

dan Pegawai Negri Sipil. Kontribusi istri nelayan di Desa

Langgapulu Kecamatan Kolono Timur terhadap peningkatan taraf

hidup keluarga nelayan berada dalam kategori sedang.

2. Hasil penelitian Mirna mengakat judul ”Kota Bontang Partisipasi Istri

Nelayan Dalam Membantu Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Bontang

Kuala Kecamatan Bontang Utara” metode yang digunakan kualitatif

deskriptif, dari hasil penelitian ini adalah:

a. Pemerintah sebaiknya memberikan bantuan khusus kepada

keluarga nelayan yang kurang mampu dalam bidang

pendidikan seperti pemberian beasiswa kepada anak-anak

Page 37: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

nelayan sehingga orang tua mereka tidak lagi terbebani dengan

biaya sekolah anak mereka.

b. Pemerintah juga dapatan membantu dengan cara

membangun koperasi simpan pinjam khusus bagi nelayan di

Kelurahan Bontang Kuala. Hal ini akan sangat menunjang para

nelayan di Kelurahan Bontang Kuala terutama pada musim

paceklik ikan. Koperasi tersebut juga sebaiknya menyediakan

berbagai macam perbekalan nelayan yang dapat dicicil

pembayarannya atau peminjaman modal bagi nelayan yang

ingin membuka usaha sampingan.

c. Pemberian pelatihan kepada para istri nelayan yang ada di

Kelurahan Bontang Kuala sehingga mereka dapat memiliki

kemampuan dan pengalaman yang dapat dijadikan modal untuk

menjalankan suatu uasaha18

3. Hasil penelitian Selvi Tebaiy, Juliana Leiwakabessy, Eddy T

Wambrauw yang mengangkat judul “Kontribusi Pendapatan

Kelompok Usaha Perempuan Pesisir Dalam Pengolahan Hasil

Perikanan Di Manokwari” metode yang digunaka kualitatif

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka kesimpulan

yang dapat diambil dari penelitian mengenai kontribusi pendapatan

kelompok usaha perempuan pesisir dalam pengolahan hasil

perikanan di Manokwari adalah sebagai berikut :

18

Mirna,Partisipasi Istri Nelayan Dalam Membantu Ekonomi Keluarga Di Kelurahan

Bontang Kuala Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang. Jurnal soaiologi vol 4 no.3 2016

Page 38: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

a. Lima jenis usaha yang dilakukan oleh perempuan pesisir

Kabupaten Manokwari adalah pengolah bakso dan kerupuk ikan

tenggiri, abon ikan, ikan asin, ikan asar dan wisata kuliner.

Pendapatan rata-rata perbulan dari hasil olahan bakso dan

kerupuk ikan tenggiri yang dikelola oleh KUBE Myos Aur

dengan pendapatan tertinggi per bulan Rp.10,460,000.00 dan

terendah adalah pengusaha ikan asin Rp.4,895,000.00.

b. Kontribusi pendapatan perempuan pengolah hasil perikanan

dalam pendapatan rumah tangga adalah sebesar 80% dari usaha

ikan asar dan wisata kuliner. Terjadi peningkatan kontribusi

pendapatan perempuan pesisir Manokwari dalam Rumah

Tangga Perikanan selama 10 tahun (2005-2015) sebesar 70%.

4. Hasil penelitian Dr. Nurjannah, Andini Diana Juliati yang mengkat

judul “Pemberdayaan Perempuan Untuk Ketahanan Keluarga Di Pulau

Tidung Kepulauan Seribu” metode yang digunakn kualitatif

Berdasarkan hasil dan pembahasan kegiatan perempuan di Pulau

Tidung, maka disimpulkan:

a. peningkatan pendapatan ekonomi perempuan di Pulau Tidung

dilakukan dengan identifikasi produk lokal yang berpotensi unggul,

yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan ketahanan

ekonomi keluarga.

b. Penanaman nilai dan karakter budaya lokalsebagai salah satu dasar

ketahanan keluargadapat dilakukan oleh perempuan di Pulau

Page 39: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Tidung melalui penciptaan karya seni dalam bentuk seni tari dan

gerak.

c. Untuk penanaman nilai dan karakter budaya sebagai dasar

ketahanan keluarga diinternalisasikan melalui proses pendidikan

oleh guru di lembaga pendidikan menggunakan metode dan media

yang tepat sesuai dengan karakteristik perkembangan peserta didik.

Perempuan dapat berpartisipasi dalam berbagai kelompok

masyarakat yang memberikankesempatan pada perempuan untuk

dapat berbagi ilmu dan pemahaman termasuk untuksosialisasi dan

teladan dalam menjaga kelestarian lingkugan dengan menjadi duta

atau agen pelestarian lingkungan.

5. hasil penelitian Roma Y.F. hutapea dkk mengangkat judul “Peranan

Wanita Nelayan (Istri Nelayan) Jaring Insang Dalam Meningkatkan

Pendapatan Keluarga Di Desa Bejalen, Perairan Rawa Pening,

Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang” Dari hasil penelitian ini

disimpulkan Berdasarkan uji korelasi, faktor yang berpengaruh dalam

meningkatkan pendapatan wanita nelayan adalah curahan waktu kerja,

dengan nilai koefisien korelasi Spearman 0,866 dan dengan

probabilitas 0,000 dan berdasarkan uji regresi linier berganda variabel

yang mempengaruhi pendapatan wanita nelayan adalah curahan waktu

kerja. Kontribusi tertinggi wanita nelayan jaring insang adalah 75,48%

dan kontribusi terendah pendapatan wanita nelayan sebesar 26,10%.

Page 40: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

BAB II

METODE PENELITIAN

A. pendekatan penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis etnografi. Penelitian etnografi

memahami, mempelajari, dan menguji suatu fenomena dalam situasi

sesungguhnya (reality testing), mempunyai akses ke kelompok dan

sebaliknya, kaya dengan data, tidak mahal, dan dapat digunakan sebagai dasar

informasi yang diperlukan dalam penyusunan hipotesis bagi jenis penelitian

yang lain.

Dalam penelitian ini, peneliti melihat fenomena yang terjadi pada

masyarakat Desa Kuala Simbur apa yang terjadi dalam lingkup kehidupan

mereka kemudian melihat fakta sebagai sesuatu yang unik dan makna khusus

sebagai esensi dalam memahami fakta sosial yang ada di masyarakat Desa

Kuala Simbur

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai April-september, Didesa Kuala Simbur

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sosiologis berusaha

untuk memahami kenyataan sosial, termasuk di dalamnya kompleksitas aktifitas

2

5

Page 41: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

yang berkaitan dengan ekonomi seperti produksi, konsumsi dan distribusi.

Berdasarkan pandangan - Pandangan dari partisipan.19

Penelitian kualitatif adalah bentuk penelitian dengan mengumpulkan data

berupa rincian cerita yang disampaikan oleh responden penelitian dan

diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan dari setiap

responden.20

Pendekatan kualitatif dapat mendeskripsikan dan membangun hubungan

dari kategori-kategori data yang ditemukan. Bodgan dan Taylor dalam Basrowi

menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang

yang diamati. Melalui penelitian kualitatif, peneliti dapat mengenali subyek dan

merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.21

Hal ini sesuai

dari tujuan dari studi etnografi komunikasi untuk menggambarkan, menganalisis

dan menjelaskan perilaku komunikasi kelompok sosial ketika telibat dalam proses

komunikasi.

Spradley dalam Sugeng membagi 12 tahapan analisis data penelitian

kualitatif yaitu memilih situasi sosial, melaksanakan observasi partisipan,

mencatat hasil observasi dan wawancara, melakukan observasi deskriptif,

melakukan analisis domain, melakukan observasi terfokus, melaksanakan analisis

taksonomi, melakukan analisis taksonomi, melakukan observasi terseleksi,

19

Yusuf Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.

(Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 360.

20 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 185. 21

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: UMM Press, 2014), hlm. 85.

Page 42: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

melakukan analisis komponensial, melakukan analisis tema, temuan budaya, dan

terakhir menulis laporan penelitian kualitatif.22

Berdasarkan hal di atas, penelitian ini bertujuan untuk memberikan

pemahaman dan gambaran umum mengenai interaksi yang dilakukan oleh

masyarakat Desa Kuala Simbur.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Observasi Partisipan

Pengumpulan data penelitian kualitatif sosiologis dapat menggunakan

observasi partisipan. Observasi partisipan adalah metode tradisional yang

digunakan dalam antropologi dan merupakan sarana untuk peneliti masuk ke

dalam masyarakat yang akan di telitinya. Peneliti berusaha menemukan peran

untuk dimainkan sebagai anggota masyarakat tersebut, dan mencoba untuk

memperoleh perasaan dekat dengan nilai-nilai kelompok dan pola-pola

masyarakat.23

Observasi partisipan sering dianggap sebagai suatu seni atau kreativitas

dalam metode penelitian, karena pada praktiknya metode ini memerlukan

berbagai keahlian dari si peneliti. Di lapangan peneliti dituntut untuk dapat

melakukan penilaian, peka terhadap lingkungan yang diteliti, termasuk detil

22

Sugeng Pujileksono, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif (Jakarta Timur:

Kelompok Intrans Publishing, 2015), h. 117. 23 Abd. Syukur Ibrahim, Panduan Penelitian Etnografi Komunikasi (Surabaya:

Usaha Nasional, 1994), hlm. 277.

Page 43: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

yang tersembunyi sekalipun, mampu beradaptasi, mengatasi berbagai

hambatan, termasuk hambatan dalam dirinya. Peneliti dituntut untuk memiliki

imajinasi yang kuat untuk menangkap realitas dan menerjemahkannya ke

dalam laporan penelitian.Oleh karena itu hasil dari obeservasi partisipan akan

refleksif sekaligus responsif, karena memiliki hubungan langsung dengan data

di lapangan.24

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan

oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi

partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai

mengetahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang nampak.

Peneliti melakukan observasi di Desa Kuala Simbur kemudian

memperhatikan perilaku, interaksi partisipan dengan peneliti, dan hal-hal yang

dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil

wawancara. Hal tersebut membuat peneliti lebih spesifik dalam menempatkan

diri dalam lingkungan penelitian yang pada akhirnya mempersingkat waktu

proses penelitian.

2. Wawancara Mendalam

Untuk memperoleh data yang objektif, peneliti membutuhkan informasi

melalui penelitian dengan melakukan wawancara mendalam. Wawancara

24

Engkus Kuswarno, Metode Penelitian Komunikasi: Enografi Komunikasi, (Bandung:

Widya Padjadjaran, 2008), hlm. 51.

Page 44: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

etnografi yang paling umum dan baik, adalah wawancara yang terdiri dari

pertanyaan-pertanyaan yang tidak memiliki alternatif respon yang ditentukan

sebelumnya atau lebih dikenal sebagai wawancara yang tidak berstruktur atau

juga wawancara mendalam. Jenis wawancara ini mendorong subjek penelitian

untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan lingkungannya, untuk menggunakan

istilah-istilah mereka sendiri mengenai objek penelitian.25

O‟Reilly dalam Kuswarno mengemukakan bahwa wawancara etnografi

dapat berlangsung selama peneliti melakukan observasi partisipan. Namun

seringkali perlu untuk melakukan wawancara khusus dengan beberapa

responden dengan waktu dan setting yang telah ditentukan oleh peneliti.

Wawancara yang terbaik dalam etnografi adalah setting observasi partisipan

dengan level spontanitas yang tinggi.

Peneliti menggunakan wawancara mendalam agar terjadinya suasana yang

akrab dan informal. Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu berkaitan

dengan interaksi sosial. Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

tidak memiliki alternatif respon agar terjadi pengembangan bahan wawancara.

3. Dokumentasi

Analisis dokumen dalam penelitian kualitatif, sama artinya dengan

mencoba menemukan gambaran mengenai pengalaman hidup atau peristiwa

yang terjadi, beserta penafsiran subjek penelitian terhadapnya. Dokumen ini

dapat berbentuk buku harian, kliping surat kabar, surat-surat pribadi, dan

sebagainya. Tidak semua dokumen dapat menjadi bahan analisis, dokumen

25

Ibid 54

Page 45: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

yang dimaksud haruslah dokumen yang dapat mengungkapkan bagaimana

subjek penelitian mendefinisian dirinya sendiri, lingkungan dan situasi yang

dihadapinya pada suatu saat, dan bagaimana kaitan antara definisi diri tersebut

dalam hubungannya dengan orang-orang di sekelilingnya dengan tindakan-

tindakannya itu.26

Agar lebih jelas dimana informasi didapatkan, maka peneliti

mengabadikan dalam bentuk foto-foto dan data yang relevan dengan

penelitian. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data dari hasil

observasi dan wawancara.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subyek dalam penelitian etnografi disebut partisipan. Penelitian etnografi

menyebutkan subyek sebagai partisipan penelitian yang mampu membantu

etnografer dalam mempelajari budaya partisipan dan belajar mengenai

keterampilan wawancara. Spradley menyimpulkan bahwa partisipan yang baik

dalam penelitian etnografi adalah orang yang memiliki lima persyaratan

minimal yaitu:

a. Orang yang sudah teren kulturasi penuh

b. Keterlibatan langsung

c. Suasana budaya yang tidak dikenal

d. Waktu yang cukup

26 Ibid 59

Page 46: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

e. non-analitik.27

Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Kuala Simbur

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Partisipan

merupakan sumber data utama selain hasil dari pengamatan langsung yang

dilakukan oleh peneliti. Peneliti memilih beberapa masyarakat Desa Kuala

Simbur Naik yang telah memenuhi kriteria dalam memperoleh informasi

dalam proses penelitian

5. Teknik Analisis Data

Setelah proses pengumpulan data dilakukan, proses selanjutnya adalah

melakukan analisis data. Pada dasarnya analisis data dalam etnografi berjalan

bersamaan dengan pengumpulan data. Ketika peneliti melengkapi catatan

lapangan setelah melakukan observasi, pada saat itu pula peneliti melakukan

analisis data.28

Bagi etnografi menemukan hubungan antara komponen

komunikasi merupakan analisis data yang utama, karena berdasarkan itulah

pola terbentuk. Analisis juga dapat dilakukan pada komponen kompetensi

komunikasi untuk mengetahui pengaruh dari aspek sosio kultural terhadap

pola yang telah ada.

Creswell dalam Kuswarno menyebutkan tiga teknik analisis data dalam

penelitian etnografi yaitu:

27

James P. Spradley, Metode Etnografi (judul asli The Etnographic Interview),

(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1997), hlm. 46. 28

Engkus Kuswarno, Etnografi Komunikasi, Pengantar dan Contoh Penelitiaanya (Bandung:

Widya Padjadjaran, 2008), hlm. 67.

Page 47: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

a. Deskripsi, menjadi tahapan awal bagi etnografer dalam menuliskan

laporan dan mempresentasikan hasil penelitiannya dengan

menggambarkan secara detil obyek penelitiannya.

b. Analisis, etnografer menemukan beberapa data akurat mengenai

penggambaran obyek penelitian yang biasanya melalui tabel, grafik,

diagram, dan model. Penjelasan pola-pola atau regularitas dari

perilaku, membandingkan obyek penelitian dengan obyek lain dan

mengevaluasinya dengan nilai umum yang berlaku, semua termasuk

pada tahap ini.

c. Interpretasi, menjadi tahap akhir analisis data dalam penelitian

etnografi. Etnogrfer menggunakan kata orang pertama dalam

penjelasannya, untuk menegaskan bahwa penelitiannya murni hasil

interpretasinya dan pada tahap inilah etnografer mengambil

kesimpulan dari hasil penelitiannya.

Peneliti menggunakan tiga teknis analisis data tersebut dengan

mendeksripsikan hasil penelitian, selanjutnya dianalisis dengan

membandingkan beberapa hasil temuan lapangan dan tahap terakhir

adalah menginterpretasi hasil analisis. Pada tahap ini, etnografer

menggunakan kata orang pertama dalam penjelasannya, untuk

menegaskan bahwa apa yang dia kemukakan adalah murni hasil

interpretasinya.

Page 48: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

BAB III

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

A. Secara Geogarafi Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara geografis terletak antara

0o53’ 1

o41’ Lintang Selatan dan antara 103

o23–104

o31 Bujur Timur. Sebelah

utara dan timur berbatasan dengan Laut China Selatan, sebelah selatan

berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Muaro Jambi,

sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan

Kabupaten Muaro Jambi. Luas wilayah Kabupaten Tanjung. Luas wilayah

Kabupaten Tanjung Timur 5.445 km2 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Luas Daerah Tanjung Jabung Timur

No Kecamatan Luas daerah Persentase

1. Mendahara 911,15 km2

16,73 %

2. Mendahara Ulu 381,3 km2 7,00 %

3. Geragai 285,35 km2 5,24 %

4. Dendang 478.17 km2 8,78 %

5. Muara Sabak Barat 251,75 km2 4,62 %

6. Muara Sabak Timur 410,28 km2 7,53 %

7. Kuala Jambi 120,52 km2 2,21 %

8. Rantau Rasau 356,12 km2 6,54%

3

3

Page 49: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Sumber: BPS Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Luas wilayah terbesar di Kabupaten Tanjung Jabung Timur berada di

Kecamatan Sadu sebesar 1.821,2 km2 atau sebesar 33,45 persen dari total luas

wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, diikuti oleh Kecamatan

Mendahara sebesar 911,15 km2. Secara administratif, jumlah kecamatan dan

desa/kelurahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2017 sebanyak 11

kecamatan dan 93 desa/kelurahan, dimana jumlah desa/kelurahan terbanyak

berada di Kecamatan Muara Sabak Timur sebanyak 12 desa/kelurahan.

Kuala Simbur merupakan Desa yang berawal dari pemerkaran Desa

Simbur yang mana terletak di Kecamatan Muara Sabak Timur. Desa Kuala

Simbur ditinjau dari segi batas wilayah sebagai berikut:

a.Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kuala Simbur.

b.Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sungai Raya.

c.Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lambur Luar.

d.Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lambur III

B. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sejarah berdirinya Desa Simbur Naik tidak dapat dilepaskan dari peran

petani yang merupakan cikal bakal berdirinya desa tersebut. Desa Simbur Naik

9. Berbak 194,46 km2 3,57%

10. Nipah Panjang 234,7 km2 4,31%

11. Sadu 1.821,2 km2 33,45%

Page 50: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

didirikan pada tahun 1957, oleh seorang petani bernama H. Kanna yang berasal

dari Pulau Kijang, Idragiri Ilir, Riau yang mengadakan kunjungan ke daerah

Tanjung Jabung untuk mencari tanah persawahan dan perkebunan. Setelah sampai

pada suatu sungai yang bermuara pada selat berhala, beliau menyusuri sungai

tersebut. Melihat keadaan subur yang baik untuk persawahan maka beliau

mendirikan pondok dan kemudian membuka hutan tersebut. Karena hutanya

dialiri air pasang surut yang terkadang tawar dan terkadang asin maka keaadan

tanahnya sangat subur untuk persawahan dan perkebunan. Nama Simbur Naik

terinspirasi oleh kejadian apabila terjadi air pasang, maka sungai tersebut

bersimburlah ikan-ikan, oleh karena itu Desa tersebut diberi Nama Simbur Naik.

Desa Simbur Naik berada di bawah pemerintahan kepenghuluan Kampung

Laut Marga Sabak. Kemudian pada tahun tahun 1967 keberadaan Desa Simbur

Naik adalah kemangkuan di bawah kawasan Marga Sabak dipimpin oleh seorang

Mangku hingga tahun 1970. pada tanggal 28 Desember 1972. Simbur Naik resmi

berstatus desa yang diperintah oleh seorang penghulu yang bernama H. Kanna.

Dengan kesadaran masyarakat Simbur Naik akan pentingnya pembangunan,

warga bekerja sama dengan perangkat Desa meleksanakan kegiatan

pembangunan. Sehingga Desa Simbur Naik mengalami kemajuan yang cukup

segnifikan. Dahulunya jalan di Desa Simbur Naik belum dapat dilalui kendaraan

bermotor roda dua. Tetapi sekarang dengan dibukanya jalan yang

menghubungkan antara desa-desa tetanggga dan antara parit, maka sudah dapat

dilalui kendaraan bermotor. Begitu pula proyek INPRES lainya yang merupakan

Page 51: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

bantuan pemerintah tidak disia-siakan oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf

hidup dan peningkatan bidang lainya.

Berkat usaha bersama serta semangat untuk membangun yang tinggi dari

masyarakat desa, maka pada tahun 1975 Desa Simbur Naik memperoleh anugerah

sebagai Desa Teladan Tingkat Propinsi, selain prestasi tersebut dari tahun 1972

sampai tahun 1976 Desa Simbur Naik telah memperoleh piagam penghargaan

antara lain:

a. Piagam penghargaan Mendagri tanggal 17 Agustus 1973

b. SK Gubernur KDH Tingkat 1 Jambi, nomor 03 Tahun 1973. pada tanggal 16

Juni 1973

Desa Simbur Naik adalah salah satu desa yang yang berada dalam wilayah

Kecamatan Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan tingkat

perkembangan sebagai Desa Swasembada. Luas Desa Simbur Naik + 50 km2 atau

5000 Ha. Terdiri dari 11 Dusun, 26 Batang Parit yang menjadi tanggung jawab

Kepala Desa dibantu Kepala Dusun (Kadus) dan Kepala Rukun Tetangga.

Geografis Desa Simbur Naik terpencar oleh beberapa parit yang merupakan

daratan rendah yang terdiri dari tanah liat dan gambut merupakan daerah yang

cocok untuk wilayah pertanian pasang surut. 29

Jarak Desa Kuala Simbur dengan pusat pemerintahan dapat dilihat seperti

pada tabel berikut:

29

Narasumber Abdul Rahman

Page 52: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Tabel. 3.2 Jarak Desa Kuala Simbur Ke Pusat Pemerintahan

No Pusat pemerintahan Jarak

1. Jarak ke Ibukota

Kecamatan

30 km

2. Jarak ke ibukota

Kabupaten

46 km

3 Jarak ke provinsi 205 km

Pada umumnya penduduk yang bertempat tinggal di daerah pesisir hanya

mendiami daerah pinggiran pantai, hal inilah yang menyebabkan Desa Kuala

Simbur terdapat dua wilayah permukian yang terletak bersebrangan dimana

masing-masing wilayah mendiami sisi pinggir sungai. Untuk mencapai satu

wilayah ke wilayah lain menggunakan kendaraan tranportasi air yaitu Pompong

sebutan warga sekitar untuk kapal kecil atau pun menggunakan perahu. Jumlah

penduduk di Desa Kuala Simbur berjumlah 1000 orang, yang terdiri atas 500

orang warga lali-laki dan 500 orang warga perempuan. Kemudian memiliki

jumlah kepala keluarga sebanyak 248 orang. Pada Desa Kuala Simbur hanya

terdapat satu instantsi pendidikan yaitu Sekolah Dasar yang bernama SDN 22

yang mempunyai murid sejumlah 135.30

Sedangkan Sekolah Menengah Pertama

(SMP ) dan Sekolah Menengah Atas (SMA ) berada di Desa lain. Keterbatasan

30

BPS kabupaten Tanjung Jabung Timur

Page 53: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

transportasi dan jarak yang jauh ini lah yang menyebabkan hanya sebagian kecil

anak yang lulus Sekolah Dasar (SD) melanjutkan tingkat pendidikannya.

Berdasarkan pengamatan peneliti, Mayoritas penduduk Desa Kuala

Simbur kepala keluarganya bekerja sebagai nelayan dan istri mereka selain

sebagai ibu rumah tangga juga turut membantu menambah pendapatan rumah

tangga dengan melakukan ngelayak.

Berikut jenis-jenis hasil tangkapan nelayan dan harga berdasarkan harga

dari pedagang pengumpul yaitu:

Nama Harga/ kg

Udang algogo Rp. 75.000

Udang peci Rp.55.000

Udang sualow Rp.45.000

Udang kapur Rp.25.000

Udang kuning Rp.15.000

Udang kuning kecil Rp.6.000

Ikan tamban Rp.1.000

Ikan besar mata Rp.1.000

Menurut bapak junaidi(47) rata-rata pendapatan nelayan secara

keseluruhan sebesar 50 kg. Dari besarnya tangkapan 30 kg nya adalah ikan

tamban dan besar mata dan udang kuning kecil31

.Berdasarkan tabel diatas jenis-

jenis udang yang mahal saja dijual ke pedagang pengumpul sedangkan udang

31

Wawancara dengan bapak junaidi jum’at, 14 september 2018, pukul 10.00

Page 54: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

kuning kecil, ikan tamban, ikan besar mata dll yang harganya murah di olah untuk

dijadikan ngelayak.upah dari pengupasan kulit udang dan pembelahan ikan /kg di

hargai dengan Rp 2.000.

Page 55: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Ngelayak

Kata ngelayak merupakan kata yang berasal dari bahasa Melayu Timur

sedangkan Melayu Timur adalah salah satu suku asli Kabupaten Tanjung Jabung

Timur. Kata ngelayak merujuk pada sebuah pekerjaan yang dilakukan istri

nelayan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam mengelolah hasil tangkap

nelayan. Seperti mengambil upah mengupas kulit udang untuk membuat

kerupuk udang dan petis serta pemebelahan ikan basah yang diolah menjadi ikan

asin dan ikan kering tawar. Pekerjaan ngelayak ini dilakukan dari dulu hingga

sekarang yang metodenya masih mengikuti tata cara tradisional.

1. Jenis-jenis pengelayak

Di Desa Kuala Simbur pekerja sebagai ngelayak terbagi menjadi tiga

yakni pengelayak mengelolah hasil tangkapan sendiri (suami) nelayan yang

memiliki kapal, pengelayak yang mengambil upah, pengelayak yang membeli

hasil tangkapan dari nelayan lain dan kemudian diolah sendiri. Dari ketiga jenis

ngelayak yang paling sedikit pendapatannya adalah pengelayak yang mengambil

upah karena pendapatan buruh upah sesuai dengan pekerjaan yang di kerjakan.

Uang atau pendapatan yang didapat berbanding lurus dengan banyaknya hasil

ngelayak. Semakin banyakanya hasil tangkapan yang di layak, maka semakin

banyak pula uang atau upah yang diperoleh oleh si pengambil upah. Begitu pula

40

Page 56: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

sebaliknya, apabila sedikit hasil tangkapan yang dilayak para pengambil upah

maka semakin sedikit juga upah yang di dapat. Berikut pernyataan Ibu juraida

responden pengelayak yang mengambil upah:

“tergantung dari banyaknye ngelayak yang dilakukan kalau

banyak, banyak lah duitnye kalau sikit sebaliknye, namenye juge

ngambek upah. Kalau saye sanggupnye 35 kg duitnye yang didapat

Rp 70.000...32

.”

(tergantung dari banyaknya pekerjaan kalau banyak kerja yang

dilakukan banyak uang yang didapat, kalau sedikit sebaliknya,

namanya juga buruh upah, kalau saya sanggup 25kg uangnya yang

didapat Rp70.000 )

32

Wawacara dengan Ibu Juraida Buruh Upah Ngelayak Sabtu,15 september 2018 pukul 07:30

Page 57: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Gamabr 4.1 ibu juraida

Kendala yang dihadapi oleh para pengelayak pengambil upah

adalah apabila tengkulak tidak ke laut ataupun pergi melaut tetapi tidak

menghasilkan pendapatan maka para pengelayak pengambil upah juga

tidak memiliki pendapatan. Jikalau dalam jangka waktu lama nelayan

tidak pergi melaut yang disebabkan oleh berbagai macam alasan maka

dalam jangka waktu itu pula para pengelayak pengambil upah tidak bisa

menghasilkan pendapatan untuk membantu perekonomian keluarga atau

kata lainnya menganggur. Karena penghasilan para pengelayak sangat

bergantung dengan hasil tangkapan nelayan.

Gambar 4.2 nelayan pulang dari melaut

Page 58: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Gambar 4.3 ikan hasil tankapan nelayan

Gambar 4.4 udang hasil tangkapan nelayan

B. Faktor-Faktor Penyebab Nelayan Perempuan Melakukan Ngelayak

1. Pendapatan Suami Yang Kurang Mencukupi

Wanita tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi

juga melakukan kegiatan produktif guna menambah penghasilan.

Kurangnya pendapatan suami dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga

Page 59: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

menyebabkan para nelayan perempuan melakukan insiatif sendiri dalam

pengelolaan hasil tangkapan nelayan sebagai salah satu upaya menambah

pendapatan. Seperti dari hasil wawancara yang diperoleh dari beberapa

responden yang merupakan nelayan perempuan selaku objek penelitian

mengungkapkan bahwa salah satu kesulitan ekonomi dalam keluarga

mereka adalah pendapatan suami yang tidak menentu.

Berikut hasil wawancara dengan responden yang bernama Ibu

Syamsiah (42 tahun) pembuat kerupuk udang dan ikan kering tawar:

“ Untuk nambah penghasilan kite lah kadang tu orang kelaut tu ye kalau

diharap kadang dak cukup juge. kadang tu dapat kadang tu dak, dak

tentu tegangtung musim kalau ada isi, kan. Idak kan maksudnya tu dari

laut tu dak cukup juge. kalau kita dak bantu, seidaknye kan kalau kite

bikin kerupuk dak33

.”

(untuk menambah pendapatan kami lah. terKadang mengharapkan orang

kelaut juga tidak cukup , kadang dapat kadang tidak, tidak tentu

tergantung musim. Maksudnya dari laut itu tidak cukup juga. Kalau kita

tidak bantu, setidaknya kalau kita bikin kerupuk)

33

Wawacara dengan ibu syamsiah Pembuat kerupuk udang minggu, 16 september 2018 Pukul

09:45

Page 60: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Gambar 4.5 ibu syamsiah menjemur ikan kering tawar

G

a

m

b

G

a

m

bar 4.6 kerupuk udang

Hal yang sama juga diutarakan oleh respoden Ibu Elly (44 tahun),

Ibu Lina, dan Ibu Juraidah dimana mereka menuturkan alasan mereka

melakukan ngelayak untuk menambah kebutuhan keluarga dengan alasan

menambah uang belanja anak serta untuk memenuhi kebutuhan pokok

lainnya.

Sementara Nenek Suratina (71 tahun) mengungkapkan alasannya

melakukakan ngelayak yaitu untuk membantu suami yang sudah tidak

bisa memenuhi ekonomi keluarga dikarenakan usianya yang sudah

lanjut, selain itu anak-anaknya juga memiliki masalah ekonomi yang

sama karena anak-anaknya berprofesi

sebagai nelayan.

“kalau nenek dak ade ngelayak ape lah nak dimakan, tengok lah

atuk kau lah sudah tue nak ikut kelaut dak telap lagi. Memang

anak banyak, tapi lah sudah punye bini. lagi pun dak mungkin nak

minta terus dengan anak. Anak bukannye senang juge kelaut pun

tengok lah sendiri kadang dapat kadang idak, tapi ade lah anak

nenek ngasi ikan untuk dibuat ikan kering, Jadi kalau nenek kerja

seidaknye lah dapat tambah beli beras34

.”

(kalau nenek tidak kerja apa yang mau dimakan, lihatlah kakek

sudah tua mau bekerja sudah tidak sanggup lagi, memang anak

34

Wawacara dengan Nenek Suratina buruh upah ngelayak dan pembuat petis Sabtu, 15

september 2018, Pukul 04:00

Page 61: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

banyak, tapi sudah beristri. Lagi pula tidak mungkin mau minta

uang terus dengan anak, anak hidupnya bukan senang juga. Pergi

kelaut pun kadang dapat kadang tidak, tapi ada lah sedikit dikasih

uang atau ikan untuk dibuat ikan kering. Jadi kalau nenek bekerja

ada juga tambahan).

Gambar 4.7 nenek suratina

Berdasarkan pernyataan dari lima responden di atas dapat

disimpulkan bahwasannya para nelayan perempuan (ibu rumah tangga)

melakukan pekerjaan ngelayak disebabkan pendapatan suami (nelayan)

kurang mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.

2. Tingginya Tututan Biaya Hidup

Pada dasarnya rumah tangga membutuhkan biaya untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Biaya tersebut diperoleh dari

pendapatan seluruh anggota keluarga tersebut. Pendapatan dan pengeluaran

dalam suatu rumah tangga pasti berbeda-beda. Pendapatan dapat

dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi maupun tabungan. Pengeluaran

Page 62: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

untuk konsumsi tersalur kepengeluaran pangan, sandang, perumahan, bahan

bakar dan lain sebagainya. Dalam ilmu ekonomi, konsumsi diartikan

sebagai semua penggunaan barang dan jasa yang dilakukan manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengeluaran konsumsi dilakukan dengan

maksud untuk mempertahankan taraf hidup. Pada tingkat pendapatan

rendah, pengeluaran konsumsi pertama-tama dibelanjakan untuk kebutuhan-

kebutuhan pokok guna memenuhi kebutuhan jasmani. Konsumsi pangan

adalah terpenting, karena pangan merupakan jenis barang utama untuk

mempertahankan kelangsungan hidup. Akan tetapi terdapat berbagai macam

barang konsumsi (termasuk sandang, perumahan, bahan bakar dan

sebagainya) yang dapat dianggap sebagai kebutuhan untuk

menyelenggarakan rumah tangga. Keanekaragamannya tergantung pada

tingkat pendapatan rumah tangga. Tingkat pendapatan yang berbeda-beda

mengakibatkan perbedaan taraf konsumsi. Seperti pernyataan-pernyataan

responden tentang pengeluaran mereka sehari-hari baik untuk membeli

kebutuhan pokok maupun membeli hal lain seperti jajan anak-anak mereka.

Berikut pernyataaan Ibu Juraida (38 tahun) tentang berapa biaya

pengeluarannya:

“payah nak cakap kalau tentang pengeluaran ni tak tentu. Ade duit

belanje, kalau tak ade duit ape nak dibelanjekan. Dalam waktu sehari tu

yang jelas beli beras. Soalnya kalau kami beli beras sekilo perhari, terus

duit jajan anak tu lebih Rp 10.000 sehari, kalo sekok anak kalau due lah

habis Rp 20.000. hmmm... apalagi kalau ade mamang jualann es budak-

budak ni beli es, Kalau ade mamang jualan mainan beli pulak mainan.

Kalau tak dibelikan nangis guling-guling. ibe pulak, tapi budak ni tak ibe

dengan dompet maknye. kalau bende-bende yang lain tu macam gas

tahanlah due minggu,Lebih kurang Habislah duit 50.000 lebih35

(susah mau dijelaskan tentang pengeluaran tidak tentu. kalau ada uang

belanja, kalau tidak ada apa yang mau dibelanjakan. Dalam satu hari itu,

yang jelas beli beras. Soalnya kalau kami beli sehari 1kg sehari, terus

duit jajan anak lebih Rp 10.000 sehari, kalau anak dua habis 20.000.

hmmm... apalagi kalau ada abang penjual es, anak-anak ini beli es, kalau

ada abang penjual mainan, beli lgi mainan. Kalau tidak dibelikan nangis

berguling-guling. Kasian juga, tapi anak-anak ini dak kasian dengan

ibunya, kalau benda-benda yang lain seperti gas tahan 2 minggu, lebih

kurang habis lah uang 50.000).

35

Wawacara dengan Ibu juraida buruh upah ngelayak Sabtu, 15 september 2018, Pukul 07:30

Page 63: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Tuntutan ekonomi yang terus mendesak keluarga nelayan di Desa

Kuala Simbur khususnya dengan pendapatan suami yang tidak menentu

membuat wanita nelayan memiliki kegiatan lain di luar aktivitas domestik

(kegiatan harian seorang wanita pada umumnya) dan aktivitas sosial lain.

Para wanita nelayan bukan hanya sebatas menjaga dan mengurus anak,

membersihkan rumah dan sebagainya melainkan secara nyata sudah terlibat

dalam kegiatan ekonomi langsung Berikut ulasan ibu lina akan keluhannya

terhadap akan hal ini:

“.... Itupun kalau orang kelaut. Kalau tu tak ade lah ngelayak.

Lame.. tak beduit. Ujung-ujungnye kalau macam itu tepakse

minjam duit dengan koperasi. Nak macam mane lah lagi, kan?”36

( itu pun kalau orang pergi kelaut. Kalau tidak, lama.. tidak punya

uang. Ujung-ujunya kalau seperti itu terpaksa meminjam uang

koperasi. Harus bagaimana lagi?)

36

Wawacara dengan Ibu Lina pembuat ikan kering tawar Minggu 16 september 2018,Pukul 07:00

Page 64: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Gambar 4.8 ibu lina

Berdasarkan penjelasan ibu lina diatas, maka dapat kita ketahui bahwa

sebagai jalan solusi para buruh pengambil upah ketika tidak melakukan

ngelayak mereka memutuskan untuk meminjam uang kepada koperasi.

Tingginya biaya hidup mendorong nelayan perempuan untuk

melakukan upaya menambah pendapatan rumah tangga hal ini dilakukan

mereka agar dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka seperti

kebutuhan sandang, pangan dan papan. Pada desa kuala simbur naik harga

barang-barang pokok sangat mahal dibandingkan harga normal di ibukota

kabupaten maupun harga di provinsi. Hal ini disebabkan karena faktor

transportasi dan Pengiriman barang dari agen besar ke pedagang kecil

memerlukan waktu yang lama dikarenakan jangkauan yang susah dari

provinsi atau ibu kota kabupaten maupun kecamatan menyebabkan harga

sembako seperti, gas, tepung dan lain sebagainya tidak stabil.

Seperti yang diungkap oleh responden Ibu Samsyiah (42 tahun) dan ibu

juraida (38 tahun) tentang tingginya biaya hidup:

”... harge gaspun mahal disini ni Rp 40.000. tepung Rp15.000 pokoknye

mahallah.”

(disini harga gas mahal Rp 40.000 tepung Rp 15.000 yang jelas

mahal).”37

Pernyataan tersebut didukung oleh responden Ibu Juraida (38 tahun)

sebagai berikut.

37

Wawacara dengan Ibu Syamsiah pembuat kerupuk udang Minggu, 16 september 2018, Pukul

09:45

Page 65: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

“untuk membantu perekonomian kelaurge tengoklah harge sembako

mahal, beras je hargenye melambung tinggi 14000/kg, minyak

Rp.13000 gas Rp.40.000 itupun kadang susah dicari dikarenakan

pasokannye terbatas. Kalau dak ade ngelayak suami tak kerja ape

lah nak dibelanjekan anak nak berjajan, listrik nak dibayar dan

banyak lah kebutuhan lain yang nak dipenuhi.”38

(untuk membatu perekonomian keluarga, lihatlah harga sembako

mahal, tingginya harga beras 14000/kg, minyak Rp.13000 gas

Rp.40.000 itupun sulit untuk didapat dikarenakan pasokan yang

terbatas. Kalau tidak pekerjaan suami juga tidak kerja apa yang mau

dibelanjakan anak2 butuh jajan, bayar listrik dan kebutuhan lainnya).

Permasalahan lain yang didapat oleh peniliti adalah masalah pendidikan.

Pendidikan faktor utama dalam perekonomian suatu bangsa. Pendidikan juga

salah satu faktor penentu suatu bangsa dikatakan negara maju ataupun negara

berkembang. Semakin tinggi taraf pendidikan maka tingkat kemiskinan suatu

bangsa dan semakin rendah. Semakin tinggi pendidikan anak maka semakin besar

pula peluang anak untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik untuk membantu

perekonomian keluarga. Mahalnya biaya pendidikan anak menyebabkan

kebanyakan anak nelayan tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Banyak anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah akan tetapi tidak bisa

terwujud sebab perekonomian keluarga tidak mendukung. Seperti hal yang

dituturkan oleh Ibu Elly (44 tahun):

“awak ni kalau ade duit tak ade jadi masalah lah. Ini duitnye tak ade.

Anak ibuk tu sudah lulus tes akademi keperawatan, sampai kawannye

yang hidupnye senang tu bilang ‘minta aku je mel hasil lulus kau tu’, anak

ibu nangis-nangis lah hay nak kuliah sampai dak mau makan, merajuk.

Tapi kayak mane, tengoklah ayahnye macam mane keadaannye, aku kalau

punye duit ihhh.... semangat nak sekolahkan die. Ibu bilang dengan die

kau pikir lah nak, mak kalau ade duit atau barang yang bise dijual mak

jual. Sampai die bilang ‘o...mak, aku nak kerje lah dulu, sampai setahun

baru aku kuliah.39

( saya kalau lagi ada uang tidak jadi masalah, tapi uangnya tidak ada.

Anak ibu sudah lulus tes ujian akademi keperawatan, sampai kawannya

yang kehidupannya kaya pun bilang’minta aku aja mel hasil lulus kamu’.

38

Wawacara dengan Ibu Juraidah buruh upah ngelayak Sabtu, 15 september 2018, Pukul 07:30 39

Wawacara dengan Ibu Elly buruh upah ngelayak Jum’at, 14 september 2018, Pukul 08:00

Page 66: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Anak ibu nangis-nangis mau kuliah sampai tidak mau makan, merajuk.

Tapi kayak mana, lihatlah keadaan ayahnya seperti apa, aku kalau punya

uang ihh... maulah sekolahkan dia, ibu bilang sama dia berpikir lah nak,

mak kalau ada uang atau barang yang bisa dijual mak jual. Sampai dia

bilang ‘o...mak, aku nak kerja aja, sampai setahun baru aku kuliah).

Gambar 4.9 ibu elly

Dari hasil wawancara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

pendididkan sangat penting utuk masa depan anak, akan tetapi karena

perekonomian kelaurga tidak mencukupi dan sertai tingginya biaya hidup

secara tidak langsung memaksa mereka untuk bekerja sebagai upaya

meningkatkan pendapat rumah tangga.

C. Permasalahan Yang Dihadapi Para Nelayan Perempuan Pengelayak

1. Kondisi Alam Kompleksnya permasalahan kemiskinan masyarakat nelayan

terjadi disebabkan masyarakat nelayan hidup dalam suasana alam yang keras

yang selalu diliputi ketidakpastian dalam menjalankan usahanya. Musim

Page 67: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

paceklik yang selalu datang tiap tahunnya dan lamanya pun tidak dapat

dipastikan sangat mempersulit mereka.

Adanya perubahan iklim ini dapat menyebabkan nelayan kesulitan dalam

menentukan musim penangkapan ikan karena cuaca yang tidak menentu. Adanya

perubahan iklim mengakibatkan nelayan tidak dapat melaut kerena terjadi badai,

ombak serta angin kencang. Dampak adanya perubahan iklim juga berpengaruh

pada pontensi sumber daya ikan yang semakin berkurang, sehingga nelayan harus

mencari keberadaan ikan lebih jauh.

Adanya perubahan iklim mengakibatkan nelayan tidak dapat menentukan

musim-musim yang akan terjadi. Beberapa responden memberikan keterangan

mengenai adanya perubahan iklim yang memberikan pengaruh terhadap

kehidupan nelayan yang juga berpengaruh terhadap nelayan perempuan

pengelayak bahwa perubahan iklim berpengaruh kepada potensi hasil tangkap

nelayan sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya hasil tangkap ini yang

dijadikan olahan (ngelayak) oleh nelayan perempuan, seperti yang diungkapkan

oleh responden Ibu Syamsiah bahwa:

“kalau lagi tak ade musim, ape lagi musim barat tak de lah orang

kelaut, angin kuat gelombang besak jadi orang takut nak kelaut jadi ape

lah yang nak dingelayak 40

(kalau lagi tidak ada musim, apa lagi musim barat tidak ada yang pergi

melaut. Angin kuat, gelombang besar jadi orang takut melaut, jadi apa

yang mau dikerjakan).

Perubahan cuaca juga berpengaruh terhadap proses pengolahan hasil

tangkap yang dilakukan nelayan perempuan. Apabila cuaca tidak panas dalam

jangka waktu lama hasil tangkapan nelayan berupa ikan yang dijadikan ikan asin

maupun ikan tawar yang sebelumnya diawetkan dengan cara di es lama kelamaan

40

Wawacara dengan Ibu Syamsiahpembuat kerupuk udang Minggu, 16 september 2018, Pukul

04:30

Page 68: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

hasil olahan akan tidak segar bahkan busuk jika cuaca masih tiadak mendukung.

Hal ini menyebabkan nelayan perempuan membuang hasil olahan yang sudah

melewati separuh proses dalam pengolahannya. Berikut keterangan yang

diberikan responden Ibu Lina:

“cuacenye, kalau hari tak panas ikan yang sudah dibelah tadi

masuk lagi kedalam termus di es lagi, kalau dak panas-panas

dibuangkan ke air. Sayang dak sayang lah lagi. Kalau nunggu hari

panas lame biasenye. Kalau pun kering dalam jangke waktu lame,

ikan yang di layak tu tak bagus lagi. Mane ade yang nak beli41

(cuacanya, kalau hari tidak panas ikan yang sudah disiang tadi

masuk lagi kedalam wadah pendingin, kalau hari tidak panas-panas

dibuang keair. Sayang tidak sayang lah lagi. Kalau menunggu terik

matahari. Kalau pun kering, dalam jangka waktu lama, ikan yang

dilayak itu pun sudah tidak bagus lagi. Tidak ada pembeli yang

mau membelinya).

Dari hasil wawancara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

perubahan iklim dan cuaca sangat mempengaruhi penghasilan nelayan

juga pengelayak. Jika gelombang pasang laut tidak tinggi serta angin laut

tidak kencang maka para nelayan akan kelaut dan hasil tangkapannya akan

di olah (ngelayak) serta akan mendapat pengahasilan. Sedangkan apabila

para nelayan tidak kelaut dan tidak membawa hasil walaupun pergi

melaut, maka sangat berdampak pula kepada nelayan perempuan yang

mengelayak karena mereka juga tidak akan mendapat penghasilan.

41

Wawacara dengan Ibu Lina pembuat ikan kering tawar Minggu,16 september 2018, pukul 09:45

Page 69: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

2. Pemasaran Hasil Produksi Ngelayak

Pemasaran merupakan salah satu sistem agribisnis yang aktivitas

ekonominya menghubungkan antara produksi dan konsumsi. Produk

sebagai hasil dari kegiatan produksi harus menguntungkan produsen yang

berada pada titik produksi dan harus memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen yang berada pada titik konsumsi. Peningkatan suatu usaha dapat

juga dilihat dari segi pemasaran. yaitu bagaiman tingkat proporsi

pendapatan produsen dalam saluran pemasaran dengan melihat tingkat

efisiensi dan keuntungan pemasaran

Desa Kuala Simbur melakukan pemasaran dengan menjual hasil tangkapannya

dengan pedagang pengumpul dan menjual sendiri (Pedagang pengecer).

Pedagang pengumpul merupakan pedagang untuk menampung semua hasil

produksi ngelayak yang diperoleh pengelayak.

Berikut penuturan Ibu Elly tentang pemasaran hasil ngelayak:

“ade yang ngambek dirumah, ade yang langsung jual ketoke tak

tentulah”42

.

(ada yang mengambil di rumah, ada juga yang langsung di jual ke

pedangang pengumpul).”

Begitu pula dengan responden lain yang mendukung statement sebelumnya.

“biasenye jual langsung ke toke daripade nunggu, belum kering ikan

duit pun sudah diambek. Pas ikan dah kering duit pun abis”43

42

Wawacara dengan Ibu Elly buruh upah ngelayak Jum’at,, 14 september 2018 Pukul 08:00 43

Wawacara dengan Ibu Lina pembuat ikan kering tawar Minggu, 15 september 2018 Pukul

04:30

Page 70: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

(biasanya dijual langsung ke pedagang pengumpul atau agen besar. Ikan

belum kering suadah diambil uangnya. Ketika ikan sudah kering uang pun

habis).

Sedangkan pedagang pengecer merupakan pedagang yang menjual langsung

kepada konsumen. Pedegang pengencer terbagi dua, pedagang pengercer yang

menjual hasil produksi ngelyak sendiri dan penjual pengencer yang menjualkan

hasil produksi pengelayak, perbedaan antara pedangang Pengencer dan pedagang

pengumpul adalah pedang pengumpul membeli hasil ngelayak dalam jumlah

banyak dan tunai, sedangkan pedagang pengencer yang menjualkan hasil

produksi pengelayak memberikan uang hasil penjualan setelah barang terjual

habis. Pengelayak di Desa Kuala Simbur menjual hasil ngelayaknya sendiri

bertujuan menghemat biaya transportasi pemasaran seperti penjelasan

sebelumnya bahwa salah satu kendala di Desa Kuala Simbur adalah akses jalan

dan jangkauan yang susah. Hal ini juga yang menyebabkan para pengelayak

menjual hasil ngelayak di rumah sendiri meski lebih lama terjual dibandingkan

di jual dengan pedangang pengumpul. Seperti pernyataan Ibu Syamsiah:

“nunggu dirumahlah, nunggu ade rezeki lah malas kalau dibawak

orang sering utang bebulan-bulan. Minta murah pulak, ape nak

diputar balek? biak lah dirumah belapok idak44

.

(menunggu dirumah, menunggu ada rezeki, malas kalau dibawak

orang sering berhutang sampai berbulan-bulan, terus minta murah.

apa yang mau diputar lagi.? Biar lah dirumah tidak juga berlapuk).”

Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis pemasaran di Desa

Kuala Simbur Naik yaitu pedagang pengencer yang menjual hasil produksi

ngelyak sendiri, penjual pengencer yang menjualkan hasil produksi pengelayak

dan penjual pengumpul.

D. Perbandingan Pendapatan penghasilan Olahan Ngelayak

44

Wawacara dengan Ibu Syamsiah pembuat kerupuk udang Minggu, 16 september 2018 Pukul

09:45

Page 71: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Hasil pendapatan yang diperoleh oleh para pengelayak berbeda tiap

jenisnya ditentukan oleh kerumitan serta lamanya proses pengerjaan. Ikan tawar

lebih mahal dari pada ikan asin disebabkan ikan tawar tidak menggunakan

garam pada proses pengerjaannya, Dimana kita ketahui garam berfungsi sebagai

salah satu pengawet makanan. Ikan tawar lebih bayak jumlah timbangan per kg

nya dari pada ikan asin karena ikan asin lebih sedikit jumlah timbangan per kg

nya disebabkan kandungan garamnya yng memberatkan timbangan. Masalah

kualitas antara ikan asin dan ikan tawar sama, hanya saja minat masyarakat lebih

banyak menyukai ikan tawar karena kandungan garamnya sedikit. Seperti yang

diungkap kan responden Nenek Suratina (71 tahun)

”kalau masalah penghasilan lebih besak lah ikan tawar dari pade ikan

asin karene ikan tawar besak penghasilannye ikan bulu ayam je 100 sekilo

kalo ikan biase Rp 35.000 .ikan asin tu lebih banyak garamnye jadi orang

kurang suke, lagipun harge ikan asin hmm.... Cume 35 sekilo bayangkan

mantap duitnye. Capeknye same juga, Enak aku ngerjakan ikan tawar.

cume itu lah kelemahan ikan tawar tu cepat berubah warne dari pada ikan

asin, macam kemerah-merahan. Tapi kalau masalah rase tak ade

berubah.45

(kalau masalah pendapatan lebih besarlah ikan tawar dari pada ikan asin

karena ikan tawar besar pendapatannya seperti ikan bulu ayam

Rp.100.000/kg kalau ikan biasa Rp. 35.000. ikan asin lebih banyak

garamnya jadi orang kurang suka, lagipun harga ikan asin hmm...

35000/kg. pikirkan mantap uangnya. Capeknya juga sama, enak aku

ngerjakan ikan tawar. Cuma kelemahan ikan tawar ini cepat berubah

warna dari pada ikan asin. Seperti kemerah-merahan. Tapi kalau masalah

rasa tidak ada berubah ).

45

Wawacara dengan Nenek Suratinas buruh upah ngelayak Sabtu, 15 september 2018, Pukul

04:00

Page 72: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Selain ikan asin dan ikan tawar, jenis pendapatan nelayan perempuan

yang lain adalah membuat petis dan kerupuk udang. Petis merupakan hasil

olahan dari sari pati rebusan air kulit udang yang direbus lama hingga mengental

seperti pasta. Karena prosesnya yang sangat lama membutuh kan waktu berjam-

jam dan yang membuat petis ini hanya sebagian kecil masyarakat saja sehingga

menyebabkan harganya lumayan tinggi para pengelayak menetapkan harga per kg

petis Rp.60.000

Berikut pernyataan dari responden Nenek Suratina tentang pengolahan petis:

“disini sedikit yang buat petis karena malas nak buatnye, butuh waktu

lame. Lamenya tu pas ngerebusnye, diaduk berjam-jam. Make sedikit yang

buat petis, padahal duit penghasilan petis ni lumayan besak. Modalnye

pun kecik daripade ngelayak yang lain. Macam ikan tawar kan nak

ngupah orang lagi esnye lagi, kalau macam ikan asin butuh garam

banyak, apelagi kerupuk udang. Kalau petis ni cume butuh kulit udang

bekas orang ngupas kulit udang same sedikit garam. Karena lame buatnye

make nenek ngeletak harge sebesar Rp 60.00 per kilogramnya.46

(disini sedikitt yang buat petis karena orang malas mau buatnya, butuh

waktu lama. Lamanya ketika mau merebus, diaduk berjam-jam. Makanya

sedikit yang buat petis, padahal duit penghasilan petis ini lumayan besar.

Modalnya pun kecil daripada ngelayak yang lain. Seperti ikan tawarkan

ngupah orang yang mengerjakannya beli esnya lagi, kalau seperti ikan asin

bayak butuh garam, apa lagi kerupuk udang. Kalau petis ini kan Cuma

butuh kulit udang bekas orang ngupas kulit udang sama sedikit garam).

Jenis pengolahan ngelayak selanjutnya adalah kerupuk udang.

Seperti yang sudah kita ketahui kerupuk udang merupakan jenis olahan

dari udang. Bahan bakunya adalah udang yang telah dikupas dan garam

serta sedikit air es sebagai pengembangnya. Kerupuk udang merupakan

jenis olahan yang banyak disukai masyarakat serta banyak dibeli. Hal ini

disebabkan rasanya yang gurih juga renyah. Kerupuk udang buatan

masyarakat di Desa Kuala Simbur banyak diminati karena pada persentase

komposisi kerupuk udang pada bahan utamanya yakni udang dan tepung

berbeda daripada umumnya kerupuk udang. Perbedaan yang diamati oleh

peeliti adalah komposisi udang lebih banyak daripada tepung.

Persentasenya perbandingan bahannya adalah 2:1 dimana dua kilogram

46

Wawacara dengan reponden Ibu Suratina buruh upah ngelayak sabtu, 15 september 2018 Pukul

04:00

Page 73: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

udang dan satu kilogram tepung. Persentase komposisi kerupuk udang di

tempat lain 1:1. Perbedaan ini juga disebabkan harga tepung yang mahal di

Desa Kuala Simbur. Hal ini di perkuat oleh pernyataan responden Ibu

Syamsiah (42 tahun)

“ kalau ibuk buat kerupuk udang banyak udangnye daripade tepung.

Rugi dak rugi lah. Macam mane ye? Harga tepung disini mahal juge

susah di dapat, Makenye pas buat, ibuk banyakin udang. Sekilo tepung,

due kilo udangnye. Makenye harge ibuk jual Rp 60.00047

(kalau ibu buat kerupuk udang bayak udangnya daripada tepung. Rugi

tidak rugi lah. kayak mana ya? Harga tepung disini juga mahal susah

didapat, makanya ketika buat ibu banyain udangnya, 1 kg tepung, 2 kg

udangnya makanye harga ibuk jual Rp 60.000)

Gambar 4.10 proses pembuatan kerupuk udang

47

Wawacara dengan Ibu Syamsiah pembuat kerupuk udang Minggu, 16 september 2018 Pukul

09:45

Page 74: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Gambar 4.11 proses penjemurn kerupuk di pagi hari

Gambar 4.12 kerupuk yang dijemur

Untuk pemperjelas penjelas-penjelasan diatas dapat dirincikan pada

tabel perbandingan pendapatan sesuai dengan jenis ngelayak

Tabel 4.1 Tabel Perbandingan Pendapatan Ngelayak

No Jenis Olahan Ngelayak Harga/ Kg

1. Ikan tawar Rp 35.000 – Rp 100.000

2. Ikan asin Rp 15.000 Rp 35.0000

Page 75: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

3. Petis Rp 60.000

4. Kerupuk udang Rp 60.000

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian kemudian di analisis maka penulis dapat

memberikan kesimpulan sekaligus jawaban dari rumusan masalah

yaitu yang menjadi upaya nelayan perempuan dalam meningkat kan

pendapatan rumah tangga di Desa Kuala Simbur Kecamatan Muara

Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah ngelayak. Para

nelayan perempuan (ibu rumah tangga) melakukan pekerjaan ngelayak

disebabkan pendapatan suami (nelayan) kurang mencukupi kebutuhan

Page 76: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

ekonomi keluarga. Pendidikan sangat penting untuk masa depan anak,

akan tetapi karena perekonomian kelaurga tidak mencukupi dan

disertai tingginya biaya hidup secara tidak langsung memaksa mereka

untuk bekerja sebagai upaya meningkatkan pendapat rumah tangga.

perubahan iklim dan cuaca sangat mempengaruhi penghasilan nelayan

juga pengelayak. Jika gelombang pasang laut tidak tinggi serta angin

laut tidak kencang maka para nelayan akan kelaut dan hasil

tangkapannya akan diolah (ngelayak) serta akan mendapat

pengahasilan. Sedangkan, apabila para nelayan tidak kelaut dan tidak

membawa hasil walaupun pergi melaut, maka sangat berdampak pula

kepada nelayan perempuan yang mengelayak karena mereka juga tidak

akan mendapat penghasilan sebagai jalan solusi para buruh upah ketika

tidak melakukan ngelayak mereka memutuskan untuk meminjam uang

kepada koperasi.

B. Saran

Berdasarkan uraian dari pembahasan tersebut diatas kiranya dapat

dikemukakan saran-saran yaitu Bagi peneliti selanjutnya masih banyak

hal yang menarik mengenai Ngelayak : Upaya Nelayan Perempuan

Dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga yang dapat diteliti.

Untuk akademisi, penelitian ini dapat diharapkan oleh peneliti lain

dengan objek dan sudut pandang yang lebih komprehensif sehingga

dapat memperkaya pengetahuan tentang Upaya Nelayan Perempuan

Dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga.

Page 77: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Al-Qur’an. dan terjemahannya, Jakarta : bumi restu 1876

Abd. Syukur Ibrahim. Panduan Penelitian Etnografi Komunikasi

(Surabaya:

Usaha Nasional, 1994

Dianti, Martia Eka. Analisis Pendapatan Istri Nelayan Dalam upaya

Page 78: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Pendapatankeluarga Di Desa Tasikagung, Kecamatanrembang,

Kabupaten Rembang,Semarang. 2014

Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi. Penerbit Kencana Prenada Media

Group : Jakarta. 2009

Engkus Kuswarno, Metode Penelitian Komunikasi: Enografi Komunikasi,

(Bandung: Widya Padjadjaran, 2008).

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: UMM Press, 2014), hlm.85.

Ikhwanul, Purba Rana Dkk. Peran Ibu Rumah Tangga Nelayan Dalam

Upaya Meningkatkan Perekonomian Keluarga Di Kelurahan Bitung

Karang Ria Kecamatan Tuminting Kota Manado”, “Acta Diurna” 2014

James P. Spradley, Metode Etnografi (judul asli The Etnographic Interview),

Yogyakarta: PT. Tiara Wacana. 1997

John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010

Kurniawati, Andi. Peran Istri Nelayan Dalam Rangka Meningkatkan

pendapatan Keluarga”,saintek maritim, 2017.

Kuswarno, Engkus. Etnografi Komunikasi, Pengantar dan contoh

Penelitiaanya Bandung: Widya Padjadjaran. 2008

Maulana, Firdaus dan Rikrik Rahadian. Peran Istri Nelayan Dalam

Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Penjajab

Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas)”, J. Sosek KP Vol. 10 No. 2

2015

Mirna. “Partisipasi Istri Nelayan Dalam Membantu Ekonomi Keluarga Di

6

3

Page 79: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Kelurahan Bontang Kuala Kecamatan Bontang Utara Kota Bontang,

Sosiatri-Sosiologi, 2016

Mardikanto, Totok. Konsep-Konsep Pembedayaan Masyrakat” cetakan 1.

Surakarta UNS Press. 2010

Nainggolan, Efrita. Peran Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Rumah Tangga Nelayan Di Desa Pondok Batu Kecamatan Sarudik

Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara jurnal perikanan

dan kelautan. 2017

Purba Rana Ikhwanul, Eveline J. R. Kawung,Nelly Waani, M.si. Peran Ibu

Rumah Tangga Nelayan Dalam Upaya Meningkatkan Perekonomian

Keluarga Di Kelurahan Bitung Karang Ria Kecamatan Tuminting Kota

Manado, 2014

Pujileksono, Sugeng. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif (Jakarta

Timur: Kelompok Intrans Publishin. 2015

Raodah. Peranan Isteri Nelayan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga

Di Kelurahan Lapulu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara”, 2013

Susilowati. Peranan Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Rumah Tangga (Didesa Kabongan Lor Kecamatan Rembang Kabupaten

Rembang). 2016

Wijaya, R.A., S. Koeshendrajana dan A. Azizi. Perkembangan Usaha

Penangkapan Ikan Pelagis Besar di Desa Batu Lubang, Bitung, Sulawesi

Utara. 2010

Page 80: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Widjajanti. Model Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ekonomi

Pembangunan, volume 12 nomor 1. 2011

Winna Elcera Br Sitepu. Pemberdayaan Istri Petani Dalam Upaya

Peningkatan Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Tigapanah, kabupaten

karo, sumatera utara, semarang. 2014

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian

Gabungan.Jakarta: Kencana. 2014.

Zein, Alfian. Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Melalui

Pemberdayaan Perempuan Nelayan.Jurnal Mangrove dan Pesisir. 2006.

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Safitri Wulandari

NIM :SES 141503

Tempat/tanggallahir :Teluk majelis, 01 juni 1996

JenisKelamin :Perempuan

Fakultas/Prodi :Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/Ekonomi Islam

Ipk :3,27

Page 81: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Universitas :UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Status Pekerjaan :Mahasiswa

Agama :Islam

Tinggi/beratBadan :152 cm/50kg

Kewarganeegaraan :WNI

Alamat :Desa Teluk Majelis, Kecamatan Kuala Jambi, kabupaten

tanjung jabung timur

E-Mail : [email protected]

Telepon :0852-7347-3897

KUALIFIKASI PENDIDIKAN

- MAS Nurul Huda Teluk Majelis (Jurusan IPS) 2011-2014

- SMP N 28 Kuala Jambi 2008-2011

- SD N No 58/X teluk majelis

TRANSKIP WAWANCARA I

Imforman 1 (ibu elly usia 44 tahun)

Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan ibu elly yang berprofesi

sebagai ibu rumah tangga dengan pekerja sampingan ngelayak 14

september 2018 secara langsung

Daftar pertanyaan wawancara:

Peneliti : Sejak kapan ibu melakukan ngelayak?

Ibu elly : sudah lame sudah semenjak terol bukak lah (sudah lama dari

suami bekerja sebagai nelayan)

Page 82: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Peneliti : Apa alasan yang menyebabkan ibu melakukan ngelayak?

Ibu elly : untuk nambah-nambah, belanje(untuk tambahan belanja)

Peneliti : Ngelayak yang ibu lakukan ini punya sendiri atau punya orang

lain?

Ibu elly : punye orang ngambek upah (punya orang lain saya sebagai buru

upah)

Peneliti : berapa upah ngelayak mengupas udang per/kg nya?

Ibu elly : Rp 2000

Peneliti : berapa banyak jumlah ibu ngelayak mengupas udang dalam

sehari?

Ibu elly : dak tentu kadang 20/kg, kadang 25/kg

Peneliti : Berapa pendapatan ibu dalam sekali melakukan ngelayak?

Ibu elly :tergantung dari banyak ngelayak yang dilakukan kalau banyak,

banyak lah duitnye kalau sikit sebaliknye, namenye juge ngambek upah.

Kalau saye sanggupnye 25 kg duitnye Rp 50.000. Itupun kalau orang

kelalut. Kalau tu tak ade lah ngelayak. Lame.. tak beduit. Ujung-ujungnye

kalau macam itu tepakse minjam duit dengan koperasi. Nak macam mane

lah lagi, kan?

Peneliti : Berapa waktu yang dihabiskan dalam sehari untuk melakukan

nglayak?

Ibu elly : 3 jam

Peneliti : Bagaimana pemasaran hasil dari ngelayak?

Ibu elly : ade yang ngambek dirumah, ade yang langsung jual ketoke tak

tentulah ( penjualan dirumah atau jual ke agen besar.

Peneliti : Menurut ibu upah yang didapat sesuai tidak dengan tingkat

pengerjaannya?

Ibu elly : sesuai

Peneliti : Selain ngelayak ibu melakukan apa untuk mencukupi ketika

tidak melakukan ngelayak mengupas udang?

Page 83: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Ibu elly : melah ikan (menyiang ikan)

Peneliti : berapa upah ngelayak membelah ikan/kg nya?

Ibu elly :tak tentu ade Rp.1000, ade Rp.1500 (tidak tentu ada yang Rp. 1000,

ada yang Rp.1500

Peneliti : Apakah ada hambatan dalam melakukan ngelayak?

Ibu elly : tegangtung lah dari orang kelaut kalau dilaut ade isi ade lah juge,

kalau tak ade isi tak adelah. ( tergantug dari orang kelaut kalau banyak

udang ikan dapat lah, kalau tidak sebaliknya.

Peneliti : Menurut ibu ngelayak ini sudah bisa mencukupi kebutuhan

ekonomi keluarga?

Ibu elly : membantu lah (sudah)

Peneliti : Menurut ibu ngelayak apa yang lebih besar penghasilnya?

Ibu elly : melah ikan, bikin kerupuk juge. Melah ikan tu besak

penghasilannya apa lagi kalau punye dewek ikan tamban keringnye

Rp.25000 sekilo, ikan bilisnye Rp.50.000 sekilo. Ikan asin murah dak

same yang kite belah ni ikan kering tawar mahal.( menyiang ikan, bikin

kerupuk juga, menyiang ikan itu besar penghasilannya apalagi kalau milik

sendiri ikan tamban aja Rp.25000/kg, ikan bilis Rp.50.000. ikan asin

murah tidak sama ikan kering tawar yang mahal.

Peneliti : Hasil ngelayak uangnya digunakan untuk apa saja?

Ibu elly : untuk menambah penghasilan keluarge (untuk menambah

penghasilan keluarga)

Page 84: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

TRANSKIP WAWANCARA 2

Imforman 2 (ibu syamsiah usia 42 tahun)

Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan ibu syamsia yang

berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan pekerja sampingan ngelayak

16 september 2018 secara langsung

Peneliti : Sejak kapan ibuk melakukan ngelayak?

Page 85: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Ibu syamsiah : oowhh... macam ni panjang ceritenye, kalau mikin kerupuk udang

ni semenjak dari ini tahun 1991 atau 1992 lah setelah saye nikah

dengan suami saye.(oowh kalau kayak gini panjang ceritanya,kalau

buat kerupuk udang ini semenjak dari tahun 1991 atau 1992.

setelah menikah dengan suami saya.

Peneliti : Apa alasan yang menyebabkan ibu melakukan ngelayak?

Ibu syamsiah : untuk nambah penghasilan kite lah kadang tu orang kelaut tu ye

kalau diharap kadang dak cukup juge. kadang tu dapat kadang tu

dak, dak tentu tegangtung musim kalau ada isi, kan. Idak kan

maksudnya tu dari laut t dak cukup juge. kalau kita dak bantu,

seidaknye kan kalau kite bikin kerupuk dak.(untuk menambah

penghasilan kita. Kadang mengharapkan orang kelaut tidak cukup

juga, kadang dapat kadang tidak, tidak tentu tergantung musim.

Maksudnya dari laut itu tidak cukup juga. Kalau kita tidak bantu,

setidaknya kalau kita bikin kerupuk.

Peneliti : Ngelayak yang ibu lakukan ini punya sendiri atau punya orang

lain?

Ibu syamsiah : punye sendiri (milik sendiri)

Peneliti : Berapa pendapatan ibu dalam sekali melakukan ngelayak?

Ibu syamsiah : dak tentu lah kalau ade udang. kadang 2kg, kadang 4kg, kalau

banyak tu adelah sampai 10kg. kalau sangking banyaknye dulu-

Page 86: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

dulu lah.(tidak tentu kalau ada udang kadan 2kg, kadang 4kg dan

kalau banyak sampi 10 kg lagi kemaren.

Peneliti : Berapa lama waktu yang dihabiskan nglayak untuk sampai

jadi kerupuk?

Ibu syamsiah :kalau untuk mikinnya pulak tergangtung itu kerupuk nak direbus.

Soalnye masuk kulkas kan hari ni buat besok pagi langsung bise

diiris kalau dak tu tige hari baru diiris kalau tak ade kulkas.(kalau

untuk membuat tergantung kerupuk yan mau direbus soalnya

masuk kulkas juga, hari buat besok pagi lansung bisa diiris kalau

tidak masuk kulkas tiga hari baru diiris.

Peneliti : Berapa banyak jumlah ngelayak yang dilakukan dalam

sehari?

Ibu syamsiah : tergantung dari banyaknye udang, itukan kalau banyak t tige kali

merebus tu tige jam, sejamkan sekali merebus tu tapi mikinnya 4

jam lah.merebusnya pakai gas telanjur gas adekan kalau tak ade tu

kayu. Kadang gas putus disini harge gaspun mahal disini ni Rp

40.000. tepung Rp 15.000.(tergantung dari banyaknya udang, kalau

banyak tiga kali merebus tiga jam, satu jam sekali merebus. Pakai

gas terlanjur lagi ada gas kalau tidak ada gas pakai kayu, kadang

gas putus disini harga gas pun mahal Rp 40.000. tepung Rp 15.000

Peneliti : Bagaimana pemasaran hasil dari ngelayak?

Page 87: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Ibu syamsiah : nunggu dirumahlah, nunggu ade rezeki lah malas kalau dibawak

orang sering utang bebulan-bulan. Minta murah pulak, ape nak

diputar balek? biak lah dirumah belapok idak.(menunggu dirumah,

menunggu ada rezeki, malas kalau dibawak orang sering berhutang

sampai berbulan-bulan, minta murah pulak apa yang mau diputar

lagi.? Biar lah dirumah berjamr tidak juga.

Peneliti : Menurut ibu hasil yang didapat sesuai tidak dengan

tingkat pengerjaannya?

Ibu syamsiah : lumayan lah, kalau dak ade hasil untuk ape kite kerja dak?, ibu

dapat juge bantu suami beli seng sekodi lekat dari kerupuk ibu, ade

lah lekatnye buktinye ade. Beli baju juga pakai duit ibuk lah tak

ade duit die (suami). Kite kerje keras juge ngelayak kau tak

nengok. Ape arisan ibu je Rp150.000 seminggu. Kalau tidak ada

hasil untuk apa kita kerja? Ibu dapat juga bantu suami beli seng

satu kodi hasil dari kerupuk udang, ada juga bukti hasilnya, beli

baju pakai uang ibu tidak uang dia(suami). Kita kerja keras juga

kmu lihat sendirikan. Arisan ibu aja Rp150.000 seminggu

Peneliti : menurut ibu jenis ngelayak ape yang paling besar

penghasilannya?

Ibu syamsiah : ikan kering tawar yang besak penghasilnye lumayan dan cepat

dapat duitnye, beda dari kerupuk kalau kerupuk lambat

prosesnye.(ikan kering tawar yang besar penghasilannya lumayan

Page 88: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

dan cepat dapat uangnya, beda dari kerupuk kalau kerupul lambat

prosesnya).

Peneliti : Selain ngelayak ibu melakukan apa untuk mencukupi ketika tidak

melakukan ngelayak?

Ibu syamsiah : ibu jualan empek-empek dan es

Peneliti : Apakah ada hambatan dalam melakukan ngelayak?

Ibu syamsiah : penjualannye yang susah karena nungu

dirumah.(penjualan yang susah karena menunggu dirumah)

TRANSKIP WAWANCARA 3

ibu rumah tangga dengan pekerja sampingan ngelayak 16 september 2018

secara langsung Imforman 3 (ibu lina usia 39 tahun)

Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan ibu syamsia yang

berprofesi sebagai

Peneliti : Sejak kapan ibuk melakukan ngelayak?

Ibuk lina :udah lame, semenjak dapat suami

Peneliti :Apa alasan yang menyebabkan ibu melakukan ngelayak?

Page 89: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Ibuk lina :untuk membatu penghasilan rumah tangge dapat beli beras sekilo,

dua kilo jadilah.

Peneliti :Ngelayak yang ibu lakukan ini punya sendiri atau punya orang

lain?

Ibuk lina :punye sendiri

Peneliti :Berapa pendapatan ibu dalam sekali melakukan ngelayak?

Ibuk lina :tergantung dari ikannye. Kalau banyak neima banyak lah,

kalau sikit nerima sikit.

Peneliti :Berapa waktu yang dihabiskan dalam sehari untuk melakukan

nglayak?

Ibuk lina :kalau belahnye sekitar 10kg tu satu jam setengah kalau

penjemurannya tergantung matahari

Peneliti :Berapa banyak jumlah ngelayak yang dilakukan dalam sehari?

Ibuk lina :tergantung dari ikan yang didapat suami

Peneliti :Bagaimana pemasaran hasil dari ngelayak?

Ibuk lina :jual ke toke

Peneliti :berapakah harga dari ikan kering /kg?

Ibuk lina :tergantung dari ikannye. kalau ikan tamban sekilonye 20,

kalau ikan bilis 45, kalau ikan gulama 35

Peneliti :Menurut yang didapat sesuai tidak dengan tingkat

pengerjaannya?

Ibuk lina :sesuai, sebab ikan sendiri. Kalau ikan beli iyelah sikit

pendapatannya. Cuman itu tu kalau punya sendiri kita cuman beli es,

kalau kita belikan, mana ikannye mane esnye lagi.

Peneliti :Selain ngelayak ibu melakukan apa untuk mencukupi ketika

tidak melakukan ngelayak?

Ibuk lina :dak ade nganggur

Peneliti :Apakah ada hambatan dalam melakukan ngelayak?

Page 90: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Ibuk lina :cuacanya, kalau hari tak panas ikan yang sudah dibelah

tadi masuk lagi kedalam termus di es lagi, kalau dak panas-panas

dibuangkan ke air.

Peneliti :Menurut saudara apakah ngelayak ini sudah bisa mencukupi

kebutuhan ekonomi keluarga?

Ibuk lina :cukup lah, kalau sudah bejual, ni je belum kering lagi

orang lah ngambek duit.

Peneliti :Menurut ibu jenis ngelayak apa yang lebih besar penghasilnya?

Peneliti :Hasil ngelayak uangnya digunakan untuk apa saja?

Ibuk lina :untuk beli beras, cabe pokoknye bahan-bahan pokok lah,

nak beli mas tak dapat.

Peneliti :Apakah ada campur tangan pemerintah dalam pengelayak

disini?

Ibuk lina :dak ade, palingan Cuma kelompok ibu-ibu PKK itu pun

Cuma kemaren udah lama bantuan baskom periuk dan lain-lain.kalau

bantuaan duit tak ade pulak nampaknye.

TRANSKIP WAWANCARA 4

Imforman 4 (nenek suratina 71 tahun)

Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan ibu elly yang berprofesi

sebagai ibu rumah tangga dengan pekerja sampingan ngelayak 16

september 2018 secara langsung

Daftar pertanyaan wawancara:

Peneliti :mulai bile nenek ngelayak ni?

Sejak kapan nenek melakukan pekerjaan ini?

Page 91: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

nenek suratina :sudah lame lah, semenjak nenek punye suami

(sudah lama, semenjak nenek punya suami)

Peneliti :ape yang menyebabkan nenek ngelayak ni?

(Apa alasan yang menyebabkan nenek melakukan pekerjaan ini)?

nenek suratina :kalau nenek dak ade ngelayak ape lah nak dimakan, tengok lah

atuk kau lah sudah tue nak ikut kelaut dak telap lagi. Memang

anak banyak, tapi lah sudah punye bini. lagi pun dak mungkin nak

minta terus dengan anak. Anak bukannye senang juge, kelaut pun

tengok lah sendri kadang dapat kadang idak, tapi ade lah anak

nenek ngasi ikan untuk dibuat ikan kering, Jadi kalau nenek kerja

seidaknye lah dapat tambah beli beras.

(jika nenek dak kerja apa yang mau dimakan , lihat lah atuk kau lah

sudah tua mau iut kelau tidak telapa lagi. Emang anak banyak, tapi

sudah punya bini. Lagipun tidak mungkin mau minta terus dengan

anak. Anak bukannya hidup senang juga kelaut pun lihat sendirilah

kadang dapat kadang tidak, tapi dapatlah ngasih ikan untuk dibuat

ikan kering, jadi kalau nenek kerja setidaknya kan dapat beli beras)

Peneliti :emangnya anak nenek ada berapa?

(memangnya anak nenek ada berapa)?

nenek suratina :anak nenek ade delapan, tujuh jantan dan satu betine, lima

sudah menikah.

Termasuk lah anak betine nenek, tapi yang betine ni dibawak

lakinye medan dan jarang balik kesini. dan tinggal due lagi yang

belum menikah.

(anak nenek ada delapan, tujuh laki-laki dan satu perempuan, lima

sudah menikah. Termasuklah anak perempuan nenek, tapi yang

perempuan ikut suaminya ke medan dan jarang pulang. Dan tinggal

dua lagiyang belum menikah).

Peneliti :anak yang keberape nek yang belum menikah?

(anak yang keberapa nek yang belum menikah)?

nenek suratina : anak yang ketujuh dan kedelapan

Peneliti : berapa umur anak nenek yang belum menikah?

Page 92: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

nenek suratina : 27dan 30

peneliti :kenapa nenek nak kerje, padahal anak nenek ada yang belum

menikah dan mereka berdue bise kerje?

(kenapa nenek nak kerje, padahal anak nenek ada yang belum

menikah dan mereka berdue bise bekerja)?

nenek suratina : iye memang anak nenek bise kerje, cume nenek dak bise makse

budak berdua ni kerje atau idak, sebab budak ni pernah sakit.

Kalau nak kelaut alhamdulillah kalau idak ye sudah lah.

(iya emang sih anak nenek bisa kerja, Cuma nenek tidak bisa

maksa mereka kerja atau tidak, sebab mereka berdua pernah sakit.

Kalau mau kelaut alhamdulillah kalau tidak ya nggak apa-apa).

Peneliti :sakit apa anak nenek?

nenek suratina :susah nak jelaskannye pertame si bungsuh yang sakit, sakit dak

mau keluar rumah dak mau bekawan pukuknye kayak malu-malu

atau takut-takut lah dengan orang tapi alhamdulillah sudah

sembuh, sudah tu lepas sibungsu sudah baik, berapa tahun

kemudian lah abang die pulak yang sakit, sakit kayak gangguan

jiwa tu na. Becakapnya dak tentu arah, becakap kotor, sampai

dibawak kerumah sakit jiwa hampir satu bulan lamanye dan ini lah

salah satu alasan kenape nenek ngelayak.

(susah untuk dijelaskan pertama si bungsu yang sakit, sakit tidak

mau keluar rumah tidak mau berteman seperti malu-malu atau

takut-takut dengan orang tapi alhamdulillah sudah sembuh, setelah

sibungsu sudah sembuh, berpa tahun kemudian abang dia lagi yang

sakit, sakit seperti gangguan jiwa, bebicra sembarangan, berbicara

kotor, sampai di bawak ke RS. Jiwa hampir satu bulan dan ini lah

salah satu alasan kenpa nenek ngelayak).

Peneliti :jenis ngelayak ape yang nenek lakukan?

Jenis pekerjaan apa yang nenek lakukan

nenek suratina :kalau ade kulit udang yang sudah dikupas buat petis, buat ikan

kering asin ikan tawar kalau tak ade tu ngambil upah ngupas

udang dan belah ikan.

Page 93: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

(kalau ada kulit udang yang sudah dibersihkan nenek membuat

petis, buat ikan kering asin, ikan tawar kalau tidak ada itu jadi buru

upah mengupas udang dan beli ikan.

Peneliti :Ngelayak yang nenek lakukan ini punya sendiri atau punya

orang lain?

(Pekerjaan yang nenk lakukan ini milik sendiri atau punya orang lain)?

nenek suratina:kalau ade ikan dikasih anak untuk dibelah buat ikan kering

tawar

dan asin jadi punye sendiri, kalau tak ade tu ngambek upah lah

dengan orang lain.

(kalau ada ikan dikasih anak untuk dibelah buat ikan kering tawar

dan asin, jadi milik sendiri)

Peneliti :Berape pendapatan nenek dalam sekali melakukan ngelayak?

(Berapa pendapatan nenek dalam sekali bekerja)?

nenek suratina:dak tentu kadang tu dapat empat puluh sampai lime puluh

sekali

ngambek upah itu pun dibantu atuk kau, kalau dak tu mane dapat

lah segitu maklum lah orang tue kerjenye lambat. Tapi kalau buat

ikan kering dapat lah seratus, seratus lime puluh, itu pun nunggu

sampai ikannye kering baru dapat duit.

(tidak tentu kadang kadang dapat 40.000-50.000 sekali ngambil

upah itu pun dibantu sama suami nenek (kakek). Kalau tidak, mana

lah dapat segitu maklumorang tua kerjanya lambat. Tapi kalau

buat ikan kering dapat lah 100.000-150.000 itupun menunggu

sampai ikannya kering baru dapat uang).

Peneliti :Berapa jam waktu yang dihabiskan dalam sehari untuk melakukan

nglayak?

(Berape jam waktu yang dihabiskan dalam sehari untuk melakukan

pekerjaan ni)

nenek suratina:lime jam lah, tergantung banyaknye yang nak dikerjekan.

Ade

kadang sampai seharian.

Page 94: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Peneliti :Berape banyak jumlah ngelayak yang dilakukan dalam sehari?

(Berapa banyak jumlah pekerjaan yang dilakukan dalam sehari?)

nenek suratina:dak tentu kadang 15kg kadag tu 25kg

(tidak tentu terkadang 15kg-25kg

Peneliti :macammana penjualan dari hasil ngelayak ni

(Bagaimana pemasaran hasil dari ngelayak)?

nenek suratina:dijual ketoke

Peneliti : Menurut nenek upah yang didapat ni sesuai dak dengan kerjenye?

Menurut nenek upah yang didapat sesuai tidak dengan tingkat

pengerjaannya?

nenek suratina:sesuai

Peneliti :selain ini nenek ape yang dibuat untuk mencukupi kalau dak ngealayak.

Selain kerja nenek melakukan apa untuk mencukupi ketika tidak

melakukan ngelayak?

nenek suratina:tak ade palingan kerje rumah lah

(tidak ada dirumah aja)

Peneliti :ade dak masalah yang dihadapi dalam melakukan ngelyak?

Apakah ada hambatan dalam melakukan pekerjaan ini?

nenek suratina:cuacenye ni kadang panas kadang hujan, kadang ada ikan

kadang tak ade

(cuacanya terkadang panas terkadang hujan, terkadang ada ikan,

terkadang ada.

Peneliti : Menurut nenek ni ye, apakah ngelayak ni sudah bisa mencukupi

kebutuhan ekonomi keluarge atau dak?

Menurut nenek apakah ngelayak ini sudah bisa mencukupi kebutuhan

ekonomi keluarga?

Page 95: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

nenek suratina:cukup dak cukup lah pandai kite lah lagi ngaturnye, tapi

alhamdulillah

disyukuri je ape yang ade.

(Cukup tidak cukuplah pandai-pandai kita lagi yang mengaturnya,

alhamdulillah disyukuri apa yang ada.)

Peneliti :Menurut nenek jenis ngelayak apa yang lebih besar

penghasilnya?

nenek suratina:bikin ikan kering tawar tapi kalau punye sendiri

(membuat ikan kering tawar tapi milik sendirai)

Peneliti :hasil ngelayak ni, duitnye digunekan untuk ape?

(Hasil dari kerja uangnya digunakan untuk apa saja)?

nenek suratina:beli beras, cabe kopi, gula pukuknye kebutuhan rumah

tangge lah ape yang tak ade.

(beli cabe, beras kopi, gula yang jelas kebutuhan rumah tangga apa yang

tidak ada.

TRANSKIP WAWANCARA 5

Imforman 5 (ibu juraida 38 tahun)

Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan ibu juraida yang

berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan pekerja sampingan ngelayak

14 september 2018 secara langsung

Daftar pertanyaan wawancara:

Peneliti :Sejak kapan ibu melakukan ngelayak?

Ibu juraida : semenjak saye menikah

Peneliti :Apa alasan yang menyebabkan ibu melakukan ngelayak?

Ibu juraida : tak ade, untuk cari tambahan jajan anak je.

Page 96: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Peneliti :Ngelayak yang ibu lakukan ini punya sendiri atau punya orang

lain?

Ibu juraida :punye orang lain

Peneliti :Berapa pendapatan ibu dalam sekali melakukan ngelayak?

Ibu juraida :dak tentu, 30000-60000 tergantung banyaknye udang yang

dikupas.

Peneliti :Berapa waktu yang dihabiskan dalam sehari untuk melakukan

nglayak?

Ibu juraida :2 – 4 jam

Peneliti :Berapa banyak jumlah ngelayak yang dilakukan dalam sehari?

Ibu juraida :30kg-50kg

Peneliti :Menurut ibu upah yang didapat sesuai tidak dengan tingkat

pengerjaannya?

Ibu juraida :sesuai

Peneliti :Selain ngelayak ibu melakukan apa untuk mencukupi ketika

tidak melakukan ngelayak?

Ibu juraida : tak ade palingan kerj rumaha lah

Peneliti :Apakah ada hambatan dalam melakukan ngelayak?

Ibu juraida :kalau hambatan jelas adelah soalnye kami tergantung dari

orang kelaut, maklum namenye kerja ngambek upah ngucik udang.

Peneliti :Menurut ibu apakah ngelayak ini sudah bisa mencukupi

kebutuhan ekonomi keluarga?

Ibu juraida :alhamdulillah sudah.

Peneliti :Menurut ibu jenis ngelayak apa yang lebih besar penghasilnya?

Ibu juraida :buat ikan kering tawar

Page 97: Ngelayak:Upaya Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Pendapatan

Peneliti :Hasil ngelayak uangnya digunakan untuk apa saja?

Ibu juraida :biaselah beli kebutuhan hari-hari. Buat keperluan belanje

rumah, anak dan lain sebagainye.