new pengembangan media pembelajaran sastra berbasis …digilib.unila.ac.id/57582/20/thesis tanpa bab...

104
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS WEBSITE CARTOON UNTUK MENAFSIRKAN PANDANGAN PENGARANG DALAM NOVEL MAAFKAN AKU, KUALA MESUJI KARYA FAJAR UNTUK SISWA SMA (Tesis) Oleh SUCIATI PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 22-Sep-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS

WEBSITE CARTOON UNTUK MENAFSIRKAN PANDANGAN

PENGARANG DALAM NOVEL MAAFKAN AKU, KUALA

MESUJI KARYA FAJAR UNTUK SISWA SMA

(Tesis)

Oleh

SUCIATI

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

i

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS

WEBSITE CARTOON UNTUK MENAFSIRKAN PANDANGAN

PENGARANG DALAM NOVEL MAAFKAN AKU, KUALA

MESUJI KARYA FAJAR UNTUK SISWA SMA

Oleh

Suciati

Masalah dalam penelitian ini ialah pengembangan media pembelajaran sastra

berbasis webtoon. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk membuat media,

menguji kelayakan, dan menguji fektivitas media pembelajaran sastra berbasis

webtoon untuk menafsirkan pandangan pengarang dalam novel Maafkan Aku,

Kuala Mesuji Karya Fajar untuk siswa SMA kelas XII.

Penelitian ini menggunakan metode research and development (R & D) mengacu

pada model Borg and Gall (1983) diawali dengan tahap studi pendahuluan, desain

produk, uji validator, revisi produk hasil uji validator, melakukan uji coba terbatas

dan revisi produk hasil uji coba terbatas, melakukan uji coba luas dan revisi

produk hasil uji coba luas dan produk akhir. Revisi produk pengembangan

dilakukan berdasarkan masukan dari setiap penilaian untuk menghasilkan media

pembelajaran yang layak dan siap diimplementasikan.

Hasil penelitian ini berupa (1) media pembelajaran berbasis webtoon dengan judul

”Kiat Praktis Menafsir Sudut Pandang Pengarang melalui Webtoon”, (2) media

webtoon layak digunakan dan siap diimplementasikan sebagai media

pembelajaran menafsir pandangan pengarang sesuai dengan hasil uji validasi dari

para ahli, guru, maupun peseta didik, (3) media webtoon terbukti efektif

meningkatkan kemampuan belajar siswa dengan perolehan nilai rata-rata pre test

65 dan post test 88 dengan efektivitas ratarata 0,71 dengan kategori sedang.

Kata Kunci: media pembelajaran sastra, menafsir pandangan pengarang,

webtoon.

Page 3: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

ii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS

WEBSITE CARTOON UNTUK MENAFSIRKAN PANDANGAN

PENGARANG DALAM NOVEL MAAFKAN AKU, KUALA

MESUJI KARYA FAJAR UNTUK SISWA SMA

Oleh

SUCIATI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

pada

Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 4: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

iii

Judul Tesis : Pengembangan Media Pembelajaran Sastra Berbasis

Website cartoon untuk Menafsirkan Pandangan

Pengarang dalam Novel Maafkan Aku, Kuala Mesuji

Karya Fajar untuk Siswa SMA

Nama Mahasiswa : Suciati

No. Pokok Mahasiswa : 1623041020

Program Studi : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Sumarti, M.Hum. Dr. Iing Sunarti, M.Pd. NIP 197003181994032002 NIP 195811161987032001

Ketua Jurusan Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Bahasa dan Seni Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia

Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd.

NIP 196401061988031001 NIP 196307131993111001

Page 5: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

iv

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Sumarti, M.Hum. ...............................

Sekretaris : Dr. Iing Sunarti, M.Pd. ...............................

Penguji Anggota : I. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. . ...............................

II. Dr. Siti Samhati, M.Pd. ................................

2. Dekan Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prf. Dr. Patuan Raja, M.Pd.

NIP 196208041989051001

3. Direktur Program Pascasarjana

Prof. Drs. Mustofa, MA., Ph.D.

NIP 195701011984031020

Tanggal lulus ujian:

Page 6: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

v

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya hal-hal sebagai berikut.

1. Tesis berjudul Pengembangan Media Pembelajan Sastra Berbasis Website

Cartoon untuk Menafsirkan Pandangan Pengarang dalam Novel Maafkan Aku

Kuala Mesuji Karya Fajar adalah karya saya sendiri. Saya tidak melakukan

plagiat atau penjiplakan atas karya penulis lain dengan cara yang tidak sesuai

dengan kaidah dan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat akademik

atau yang disebut plagiarisme.

2. Hak intelektual atau karya ini diserahkan sepenuhnya kepada Universitas

Lampung.

Atas pernyataan ini, apabila di kemudian hari ternyata ditemukan adanya

ketidakbenaran, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan

kepada saya. Saya bersedia dan sanggup dituntut sesuai hukum yang berlaku

Bandarlampung, Januari 2019

Suciati

NPM 1623041020

Page 7: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung pada tanggal 4 April 1982, anak pertama dari dua

bersaudara, dari pasangan Bapak Suroso dan Ibu Suminah.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis adalah SDN 3 Sukaraja, Semaka,

Tanggamus, Lampung diselesaikan tahun 1994. Pendidikan di SMPN 1 Semaka,

Tanggamus,Lampung, diselesaikan pada tahun 1997. Pendidikan di SMU N 3

Pringsewu, Lampung, diselesaikan pada tahun 2000.

Selanjutnya, pada tahun 2000 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas

MIPA, Jurusan D3 Analis Kimia, di Universitas Lampung, lulus pada tahun 2003.

Pada tahun 2005 penulis melanjutkan studi di STKIP SETIA BUDHI Rangkas

Bitung, Banten dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2016, penulis

melanjutkan pendidikan di Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Page 8: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

vii

MOTO

“Barang siapa menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki

ilmu, barang siapa menghendaki kehidupan akhirat maka wajib baginya

memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib

baginya memiliki ilmu.”

(HR. Turmudzi)

“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu, niscaya

Allah SWT memudahkannya ke jalan menuju syurga.”

(HR. Turmudzi)

Page 9: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

viii

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Dengan mengucap Alhamdulillah dan rasa bahagia atas nikmat yang diberi Allah

subhanahuwataala, kupersembahkan karya ini untuk orang-orang yang paling

berharga dalam hidupku.

1. Suamiku tercinta, Eli Suhartono yang selalu memberikan dukungan, semangat

dan doa.

2. Ketiga anakku, Tsaqifa Farhani Arrahma, Innas Sofiatul Kamilla dan Azzam

Asauqi.

3. Bapak dan Ibu dosen serta staf Program Studi Magister Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia dan almamater tercinta yang mendewasakanku dalam

berpikir, bertindak, bertutur, serta memberikan pengalaman yang sangat

berharga.

Page 10: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

ix

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Sastra Berbasis Website

Cartoon untuk Menafsirkan Pandangan Pengarang dalam Novel Maafkan Aku,

Kuala Mesuji Karya Fajar untuk Siswa SMA sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di

Universitas Lampung.

Dalam proses penyusunan tesis ini, penulis tentu telah banyak menerima

masukan, arahan, bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak.

Sehubungan dengan hal itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak berikut.

1. Prof. Dr.Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Prof. Drs. Mustofa, MA, Ph.D. selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Lampung.

3. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

4. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni.

5. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, sekaligus selaku validator untuk bahan ajar dari unsur

materi.

Page 11: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

x

6. Dr. Sumarti, M.Hum. sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, masukan, saran, motivasi, dan bantuan kepada penulis.

7. Dr. Iing Sunarti, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, masukan, saran, motivasi, dan bantuan kepada penulis.

8. Hj. Heryanti Pagayo, M.Pd. sebagai validator untuk bahan ajar dari unsur

praktisi pembelajaran.

9. Ridwan Rafiudin, M.Kom. selaku validator ahli media.

10. Bapak dan Ibu dosen serta staf Program Studi Magister Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia dan jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.

11. Bapak dan Ibu guru serta staf SMAN 1 Pringsewu, SMAN 1 Kotaagung

dan SMAN 1 Semaka, Tanggamus.

12. Teman-teman di SMAN 1 Semaka.

13. Teman-teman Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan

2016.

14. Almamaterku tercinta Universitas Lampung.

Semoga Allah Subhanahuwataala membalas segala keiklasan, amal, dan bantuan

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Harapan penulis, semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi

dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Bandar Lampung, Januari 2019

Suciati

Page 12: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

xi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN MENGESAHKAN ......................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. v

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vi

MOTO .................................................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... viii

SANWACANA ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

1.4.1 Manfaat Teoretis ........................................................................... 8

1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................. 8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11

2.1 Media Pembelajaran .................................................................................. 11

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran .................................................. 11

2.1.2 Penggunaan dan Pemilihan Media Pembelajaran ....................... 14

2.1.3 Peran, Manfaat, dan Fungsi Media Pembelajaran ....................... 19

2.1.4 Faktor-Faktor dan Prosedur Pengembangan Media

Pembelajaran ............................................................................... 22

2.1.5 Jenis dan Ciri-Ciri Media Pembelajaran ..................................... 28

2.1.6 Webtoon ...................................................................................... 34

2.2 Pembelajaran Apresiasi Sastra .................................................................. 38

2.3 Novel ......................................................................................................... 39

Page 13: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

xii

2.4 Pendekatan Pandangan Pengarang ............................................................ 42

2.5 Efektivitas Pembelajaran ........................................................................... 46

2.6 Hakikat Penelitian Pengembangan ............................................................ 50

2.7 Definisi Konseptual ................................................................................... 52

2.8 Definisi Operasional .................................................................................. 53

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 55

3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 55

3.2 Tempat Penelitian ...................................................................................... 57

3.3 Langkah-Langkah Pengembangan ............................................................ 57

3.3.1 Studi Pendahuluan ......................................................................... 58

3.3.2 Desain Pembelajaran ..................................................................... 59

3.3.3 Desain dan Pengembangan Media................................................. 59

3.3.3.1 Evaluasi Produk ............................................................... 59

3.3.3.2 Produksi ........................................................................... 64

3.3.3.3 Pascaproduksi .................................................................. 65

3.3.3.4 Uji Coba dan Revisi Produk ............................................ 65

3.3.3.5 Validasi Ahli, Uji Coba Terbatas .................................... 66

3.3.3.6 Revisi Produk Awal ........................................................ 66

3.3.3.7 Penilaian Teman Sejawat ................................................ 67

3.3.3.8 Uji Coba Skala Luas ........................................................ 67

3.4 Definisi Konseptual ................................................................................... 68

3.5 Definisi Operasional .................................................................................. 69

3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................. 70

3.6.1 Kisi-Kisi Instrumen Studi Pendahuluan ........................................ 70

3.6.2 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli ................................................. 72

3.6.3 Kisi-Kisi Instrumen Ujicoba .......................................................... 76

3.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 76

3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................. 78

3.8.1 Analisis Kelayakan Media Pembelajaran ...................................... 78

3.8.2 Analisis Efektivitas Media Pembelajaran ...................................... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 80

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 80

4.1.1 Proses Pengembangan Media Pembelajaran Sastra Berbasis

Webtoon ........................................................................................ 80

4.1.2 Studi Pendahuluan ......................................................................... 81

4.1.3 Penilaian Bahan Ajar Menafsirkan Pandangan Pengarang dalam

Buku Pelajaran Bahasa Indonesia ................................................. 84

4.1.3.1 Penilaian oleh Siswa ........................................................ 84

4.1.3.2 Penilaian oleh Guru ......................................................... 87

4.1.4 Wawancara Guru Bahasa Indonesia tentang Contoh Pengembangan

Media Pembelajaran Sastra yang Diharapkan ............................... 89

4.1.5 Pengumpulan Data......................................................................... 91

4.1.6 Desain Produk ............................................................................... 92

4.1.7 Validasi Produk ............................................................................. 98

4.1.8 Perbaikan Desain ......................................................................... 101

Page 14: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

xiii

4.1.9 Penilaian Guru SMA Negeri 1 Kotaagung terhadap Kelayakan

Produk Webtoon .......................................................................... 108

4.1.10 Penilaian Guru SMA Negeri 1 Pringsewu terhadap Kelayakan

Produk Webtoon ......................................................................... 110

4.1.11 Penilaian Guru SMA Negeri 1 Semaka terhadap Kelayakan Produk

Webtoon ...................................................................................... 113

4.1.12 Penilaian Siswa SMA Negeri 1 Kotaagung terhadap

Kelayakan Produk Webtoon ........................................................ 116

4.1.13 Uji Efektivitas Produk Media Pembelajaran di SMA N 1

Kotaagung.................................................................................... 117

4.1.14 Penilaian Siswa SMA Negeri 1 Pringsewu terhadap

Kelayakan Produk Webtoon ........................................................ 119

4.1.15 Uji Efektivitas Produk Media Pembelajaran di SMA N 1

Pringsewu .................................................................................... 120

4.1.16 Penilaian Siswa SMA Negeri 1 Semaka terhadap Kelayakan

Produk Webtoon .......................................................................... 122

4.1.17 Uji Efektivitas Produk Media Pembelajaran di SMAN 1

Semaka ........................................................................................ 124

4.2 Pembahasan ............................................................................................. 125

4.2.1 Proses Pengembangan Produk ..................................................... 126

4.2.2 Spesifikasi Produk Media Pembelajaran ..................................... 130

4.2.3 Karakteristik Media Pembelajaran Menafsir Pandangan

Pengarang Menggunakan Webtoon ............................................. 140

4.2.4 Analisis Kelayakan Produk ......................................................... 141

4.2.5 Efektivitas Penggunaan Media Webtoon .................................... 142

4.2.6 Keunggulan Produk ..................................................................... 143

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 144

5.1 Simpulan .................................................................................................. 144

5.2 Saran ....................................................................................................... 146

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….149

LAMPIRAN……………………………………………………………………153

Page 15: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Studi Pendahuluan untuk Siswa ............................... 71

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Studi Pendahuluan untuk Guru ................................. 71

Tabel 3.3 Kisi-kisi untuk uji ahli pembelajaran .................................................... 73

Tabel 3.4 Kisi-kisi untuk uji ahli materi ............................................................... 74

Tabel 3.5 Kisi-kisi untuk uji ahli media ................................................................ 75

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Uji Kelayakan untuk Siswa .................................. 76

Tabel 3 7 Analisis Kelayakan Media Pembelajaran ............................................. 78

Tabel 4.1. Angket Studi Pendahuluan untuk Siswa .............................................. 82

Tabel 4 2. Penilaian Bahan Ajar Menafsirkan Pandangan Pengarang dalam

Novel oleh Siswa Responden ............................................................... 85

Tabel 4.3. Penilaian Bahan Ajar untuk Menafsirkan Pandangan Pengarang

dalam Novel Oleh Guru Responden ..................................................... 88

Tabel 4.4. Validasi Ahli Materi ............................................................................ 99

Tabel 4.5. Validasi Ahli Pembelajaran ................................................................. 99

Tabel 4.6. Validasi Ahli Media ........................................................................... 100

Tabel 4.7. Hasil Perbaikan Saran dari Validator ................................................. 108

Tabel 4.8. Penilaian Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kotaagung ........... 108

Tabel 4.9. Penilaian Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Pringsewu ............ 110

Tabel 4.10. Penilaian Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Semaka .............. 113

Tabel 4.11. Penilaian Kelayakan Produk Webtoon bagi Siswa Kelas XII

SMA Negeri 1 Kotaagung ................................................................ 116

Tabel 4.12. N-Gain Penggunaan Media Pembelajaran Sastra Berbasis

Webtoon Siswa Kelas XII IPA 1 SMAN 1 Kotaagung .................... 117

Tabel 4.13. Penilaian Kelayakan Produk Webtoon bagi Siswa Kelas

XII IPA 1 SMA Negeri 1 Pringsewu ............................................... 119

Tabel 4.14. N-Gain Penggunaan Media Pembelajaran Sastra Berbasis

Webtoon Siswa Kelas XII IPA 1 SMAN 1 Pringsewu..................... 121

Tabel 4.15. Penilaian Kelayakan Produk Webtoon bagi Siswa Kelas

XII IPA 1 SMA Negeri 1 Semaka ................................................... 122

Tabel 4.16. N-Gain Penggunaan Media Pembelajaran Sastra Berbasis

Webtoon Siswa Kelas XII IPA 1 SMAN 1 Semaka ......................... 124

Tabel 4.17. Rata-Rata Hasil Nilai Pretes dan Pascates Siswa............................. 142

Tabel 4.18. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Keefektifan Media

Pembelajaran dengan Menggunakan Media Webtoon

oleh Siswa di tiga sekolah SMA ...................................................... 143

Page 16: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Hubungan Media Pembelajaran dalam Teknologi Pendidikan

diadopsi dari Sukiman (2012:25) ..................................................... 14

Gambar 3.1 Bagan Research and Development (R&D) Borg dan Gall (1983) ... 56

Gambar 3.2 Diagram alur/flowchart 61

Gambar 4.1 Gambar Sebelum direvisi ............................................................... 102

Gambar 4.2 Gambar Sesudah direvisi ................................................................ 103

Gambar 4.3 Gambar Sebelum direvisi ............................................................... 103

Gambar 4.4 Gambar Sesudah direvisi ................................................................ 104

Gambar 4.5 Gambar Sebelum direvisi ............................................................... 104

Gambar 4.6 Gambar Sesudah direvisi ................................................................ 105

Gambar 4.7 Gambar Sebelum direvisi ............................................................... 105

Gambar 4.8 Gambar Sesudah direvisi ................................................................ 105

Gambar 4.9 Gambar Sebelum direvisi ............................................................... 106

Gambar 4.10 Gambar Sesudah direvisi .............................................................. 106

Gambar 4.11 Gambar Sebelum direvisi ............................................................. 107

Gambar 4.12 Gambar Sesudah direvisi .............................................................. 107

Gambar 4.13 Gambar Sebelum direvisi ............................................................. 107

Gambar 4.14 Gambar Sesudah direvisi .............................................................. 108

Page 17: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat izin penelitian ke SMAN 1 Semaka

2. Surat izin penelitian ke SMAN 1 Kotaagung

3. Surat izin Penelitian ke SMAN 1 Pringsewu

4. Surat balasan izin penelitian di SMAN 1 Semaka

5. Surat balasan izin penelitian di SMAN 1 Kotaagung

6. Surat balasan izin penelitian di SMAN 1 Pringsewu

7. Surat permohonan pakar materi

8. Surat permohonan pakar media

9. Surat permohonan praktisi

10. Kuesioner kebutuhan siswa SMAN 1 Kotaagung

11. Kuesioner kebutuhan siswa SMAN 1 Pringsewu

12. Kuesioner kebutuhan siswa SMAN 1 Semaka

13. Kuesioner kebutuhan guru SMAN 1 Kotaagung

14. Kuesioner kebutuhan guru SMAN 1 Pringsewu

15. Kuesioner kebutuhan guru SMAN 1 Semaka

16. Hasil analisis kebutuhan siswa SMAN 1 Kotaagung

17. Hasil analisis kebutuhan siswa SMAN 1 Pringsewu

18. Hasil analisis kebutuhan siswa SMAN 1 Semaka

19. Instrumen ahli desain pembelajaran

20. Kuesioner dan hasil analisis pakar materi

21. Kuesioner dan hasil analisis pakar media

22. Kuesioner dan hasil analisis praktisi

23. Kuesioner Uji Kelayakan bagi Guru SMAN 1 Kotaagung

24. Kuesioner Uji Kelayakan bagi Guru SMAN 1 Pringsewu

25. Kuesioner Uji Kelayakan bagi Guru SMAN 1 Semaka

26. Kuesioner Uji Kemenarikan bagi Siswa SMAN 1 Kotaagung

27. Kuesioner Uji Kemenarikan bagi Siswa SMAN 1 Pringsewu

28. Kuesioner Uji Kemenarikan bagi Siswa SMAN 1 Semaka

29. Nilai Kemenarikan bagi Siswa SMAN 1 Kotaagung

30. Nilai Kemenarikan bagi Siswa SMAN 1 Pringsewu

31. Nilai Kemenarikan bagi Siswa SMAN 1 Semaka

32. Dokumentasi pengambilan data

33. Absensi siswa SMAN 1 Kotaagung

Page 18: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

xvii

34. Absensi siswa SMAN 1 Pringsewu

35. Absensi siswa SMAN 1 Semaka

36. Daftar nilai siswa SMAN 1 Kotaagung

37. Daftar nilai siswa SMAN 1 Pringsewu

38. Daftar nilai siswa SMAN 1 Semaka

39. Nilai N-Gain SMAN 1 Kotaagung

40. Nilai N-Gain SMAN 1 Pringsewu

41. Nilai N-Gain SMAN 1 Semaka

42. Lembar Jawaban Siswa SMAN 1 Kotaagung

43. Lembar Jawaban Siswa SMAN 1 Pringsewu

44. Lembar Jawaban Siswa SMAN 1 Semaka

45. Silabus

46. RPP

Page 19: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Sistem Pendidikan (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003

menyatakan bahwa pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, dan negara. Selain tercantum pada UU Sisdiknas

Delle dalam Santoso (2012 : 1) menyebutkan pendidikan adalah usaha sadar yang

dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang

hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam

berbagai lingkungan hidup secara tepat untuk masa yang akan datang.

Teknologi pendidikan merupakan konsep yang kompleks dan dapat dikaji dari

berbagai segi dan kepentingan. Teknologi pendidikan sebagai suatu bidang kajian

ilmiah, senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi

yang mendukung dan mempengaruhinya (Miarso,2009 : 44). Teknologi

pendidikan berkembang setiap tahun. Hal ini sesuai dengan teknologi pendidikan

yang memecahkan masalah belajar pada manusia sepanjang hayat. Dimana dan

Page 20: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

2

kapan saja dengan cara apa dan oleh siapa saja untuk mengatasi segala

permasalahan dalam pendidikan sehingga dapat tercapai apa yang menjadi tujuan

pendidikan (Miarso, 2009 : 163). Teknologi pendidikan merupakan kajian ilmu

yang berupaya memfasilitasi seseorang agar terjadi belajar pada dirinya. Untuk

itu, perlu adanya rekayasa dalam proses pembelajaran itu sendiri agar proses

tersebut dapat berlangung efisien, efektif, dan menarik. Produk dari teknologi

pendidikan salah satunya ialah Webtoon (website cartoon).

Pembelajaran pada kurikulum 2013 mengharuskan guru menguasai teknologi

dalam maembantu tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti dalam pembelajaran

sastra, tujuan akhir pembelajaran sastra yaitu penumbuhan dan peningkatkan

apresiasi sastra pada siswa. Menurut Hamid (2009 : 12) tidak tercapainya tujuan

pembelajaran sastra disebabkan oleh dua faktor yaitu (1) pengetahuan dan

kemampuan dasar dalam bidang kesastraan para guru sangat terbatas. (2) buku

dan bacaan penunjang pembelajaran sastra di Indonesia jenjang SMA terbatas.

Kalaupun ada, pemanfaatan buku bacaan tersebut belum maksimal karena ada

faktor lain yang berkaitan dengan hal ini, yaitu faktor minat membaca siswa yang

rendah. Pendapat lain menyebutkan bahwa pengajaran sastra di SMA masih

merupakan bagian dari pengajaran Bahasa Indonesia. Di samping itu, guru kurang

berkesempatan melengkapi diri dengan pengalaman sastra. Akibatnya, materi

pengajaran lebih menekankan teori dan sejarah sastra, ketimbang apresiasi sastra

(Oemarjati, 2007 : 1). Pengajaran sastra seharusnya lebih ditekankan pada

menimbulkan apresiasi sastra daripada pengetahuan teori saja. Teori memang

harus diberikan, tetapi bukanlah yang dipentingkan (Badudu, 2008 : 71).

Page 21: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

3

Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA pada kurikulum 2013

berdasarkan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 terdiri atas dua aspek, yaitu

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi Dasar merupakan

kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari

Kompetensi Inti, sedangkan Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau

operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam bentuk kualitas yang

harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikanpendidikan pada satuan

pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai

kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta

didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti

harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan

soft skills.

Kompetensi Inti untuk SMA/MA kelas XII kurikulum 2013 adalah memahami,

menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar pada KD 3.8 yaitu menafsir pandangan pengarang terhadap

kehidupan dalam novel yang dibaca dan KD 4.8 yaitu menyajikan hasil

interpretasi terhadap pandangan pengarang baik secara lisan maupun tulis.

Page 22: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

4

Berdasarkan KD di atas siswa biasanya akan mudah tertarik pada karya-karya

sastra yang erat hubungannya dengan latar belakang kehidupan mereka, terutama

bila karya sastra itu menghadirkan tokoh yang berasal dari lingkungan mereka dan

mempunyai kesamaan dengan mereka atau dengan orang-orang di sekitar mereka.

Dengan demikian, secara umum guru hendaknya memilih bahan pengajarannya

dengan menggunakan prinsip mengutamakan karya-karya sastra yang latar

ceritanya dikenal oleh para siswa. Guru hendaknya memahami apa yang diminati

oleh para siswanya sehingga dapat menyajikan suatu karya sastra yang tidak

terlalu menuntut gambaran di luar jangkauan kemampuan pembayangan yang

dimiliki oleh para siswanya (Rahmanto, 2008:31).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti ditiga sekolah, para

guru dalam pelajaran sastra masih minim menggunakan media pembelajaran

berbasis webtoon, guru hanya memakai buku teks yang telah disediakan oleh

pihak sekolah sehingga pembelajaran sastra kurang menarik minat siswa. Oleh

sebab itu peneiti ingin mengembangkan media pembelajaran berbasis webtoon

yang digunakan untuk menafsirkan pandangan pengarang pada sebuah novel

dalam pembelajaran sastra bagi siswa SMA. Novel yang dijadikan acuan untuk

membuat webtoon adalah novel Maafkan Aku, Kuala Mesuji, karya Fajar. Novel

Maafkan Aku, Kuala Mesuji adalah novel yang bercerita tentang bagaimana anak-

anak di Kuala Mesuji berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Selain

itu, novel tersebut mengisahkan ketimpangan pembangunan antara kota dan desa.

Hal yang lebih ironis adalah pemekaran wilayah yang terjadi beberapa waktu lalu

belum memberikan dampak yang posotif bagi kehidupan masyarakat di Kuala

Page 23: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

5

Mesuji. Atas dasar itulah peneliti menggunakan novel Maafkan Aku, Kuala

Mesuji karena syarat akan pesan sosial yang akan disampaikan oleh pengarang.

Menurut penulis, media pembelajaran berbasis webtoon dengan mengangkat

pandangan pengarang yang akan disampaikan dalam novel Maafkan Aku, Kuala

Mesuji Karya Fajar akan lebih menarik karena genre yang terdapat di dalam

webtoon dapat memadukan unsur-unsur cerita, gambar, warna, ungkapan kata-

kata, serta tokoh yang disukai. Biaya produksi juga lebih murah karena dapat

dipublikkasikan secara online dibandingkan dengan memproduki secara fisik

berupa buku ajar. Media pembelajaran sastra berbasis webtoon dengan tokoh

guru, pemuda, dan pelajar diharapkan dapat memiliki fungsi ganda, selain

digunakan sebagai sebuah media pembelajaran, juga dapat digunakan sebagai

media hiburan yang menarik dan efektif sehingga siswa akan lebih mudah dalam

menangkap makna pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Webtoon adalah singkatan dari website dan cartoon. Webtoon berisi kumpulan

gambar bercerita (komik) yang dipublikasikan secara online. Webtoon dianggap

sebagai subgenre dari manhwa (komik Korea). Namun, webtoon dan manhwa

berbeda dalam media publikasi yang digunakan. Manhwa dipublikasikan secara

fisik berupa buku/majalah, sedangkan webtoon dipublikasikan lewat media

internet biasanya pada situs hosting komik (Rizkakhumairoh.2014).

Penelitian tentang webtoon pernah dilakukan oleh Tisa Ashifa Pravitasari, dan

kawan-kawan (2016) “Perancangan Webtoon Mengenai Pengaruh Negatif Media

Sosial pada Remaja Wanita di Surabaya. Dalam penelitiannya penulis menyatakan

tujuan penggunaan webtoon lebih mampu menarik dan memberikan gambaran

Page 24: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

6

yang cocok untuk remaja sehingga diharapkan mampu menyadarkan remaja

memilih penggunaan media sosial dari kemungkinan terjadinya hal-hal negatif

yang disebabkan oleh penggunaan media sosial yang menyimpang. Dalam

penelitian ini menghasilkan gambar webtoon.

Penelitian pengembangan tentang webtoon juga telah dilakukan oleh Sulistyawati,

2017 : 21 “ Bahasa Humor dalam line webtoon sebagai Bahan Ajar Menulis Teks

Anekdot dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X. Hasil penelitian ini

adalah bahan ajar teks anekdot berupa bahasa humor dalam line webtoon.

Selain itu, penelitian tentang webtoon juga pernah dilakukan oleh Raulan dan Sitti

Fatimah (2018), dengan judul Teaching Writing Narrative Text By Using

“Webtoon Digital Comic” To Senior High School Students. Dalam penelitian ini

Raulan menyarankan penggunaan media webtoon dalam pembelajaran menulis

teks naratif untuk siswa SMA. Menurut Raulan penggunaan media webtoon

memudahkan guru dan siswa dalam pembelajaran kerena tidak terlalu

membutuhkan buku karena kegiatannya dilakukan dengan menggunakan gawai

atau smartphone dan laptop yang terhubung dengan koneksi internet. Dengan

mengintegrasikan penggunaan internet, teknologi, informasi, dan komunikasi

(TIK) dalam kegiatan pembelajaran ini, diharapkan guru dan siswa dapat

meningkatkan kesadaran implementasi TIK untuk memfasilitasi kegiatan

pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan

media pembelajaran sastra berbasis webtoon dengan mengacu pada kurikulum

2013 KD 3.8 yaitu menafsir pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam

Page 25: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

7

novel yang dibaca, dan KD 4.8 yaitu menyajikan hasil interpretasi terhadap

pandangan pengarang baik secara lisan maupun tulis untuk diajarkan pada siswa

kelas XII tingkat SMA.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran menafsirkan pandangan

pengarang dalam novel Maafkan Aku, Kuala Mesuji dengan menggunakan

media webtoon untuk peserta didik kelas XII SMA?

2. Bagaimanakah kelayakan media pembelajaran menafsirkan pandangan

pengarang dalam novel Maafkan Aku, Kuala Mesuji dengan menggunakan

media webtoon untuk peserta didik kelas XII SMA?

3. Bagaimanakah efektivitas media pembelajaran menafsirkan pandangan

pengarang dalam novel Maafkan Aku, Kuala Mesuji dengan menggunakan

media webtoon untuk peserta didik kelas XII SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini ialah sebagai

berikut.

1. Membuat media pembelajaran sastra berbasis webtoon untuk menafsirkan

pandangan pengarang dalam novel Maafkan Aku, Kuala Mesuji Karya Fajar

untuk siswa SMA kelas XII.

Page 26: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

8

2. Menguji kelayakan media pembelajaran menafsirkan pandangan pengarang

dalam novel Maafkan Aku, Kuala Mesuji dengan menggunakan media

webtoon untuk peserta didik kelas XII SMA.

3. Menguji efektivitas media pembelajaran menafsirkan pandangan pengarang

dalam novel Maafkan Aku, Kuala Mesuji dengan menggunakan media

webtoon untuk peserta didik kelas XII SMA.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai

berikut.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Produk media pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat

memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia

materi menafsir sudut pandang pengalang dalam novel yang dibaca. Penelitian ini

diharapkan memberikan inovasi dalam pembelajaran novel sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

1.4.2 Manfaat Praktis

Pproduk media embelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat

memberikan manfaat bagi :

1. Pendidik

Dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan media pembelajaran

sastra yang lain agar proses pembelajaran lebih efektif, efisien, dan menarik

sehingga siswa mampu belajar secara mandiri dan memberikan informasi

Page 27: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

9

mengenai alternatif media pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam proses

pembelajaran di kelas.

2. Peserta didik

Dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi

belajar sehingga siswa dapat berprestasi secara mandiri tanpa dibatasi waktu

dan ruang, sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan meningkatkan

keterampilan siswa dalam berinteraksi secara aktif antara siswa, guru, dan

sumber belajar.

3. Bagi Peneliti

Memotivasi peneliti untuk melakukan pengembangan media pembelajaran

yang efektif dengan berbasis webtoon dan menjadi acuan bagi peneliti lain

untuk melakukan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis

webtoon.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup sebagai berikut.

1. Penelitian ini berupaya untuk mengembangkan media pembelajaran dengan

menggunakan webtoon.

2. Media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pada KD 3.8 yaitu

menafsir pandangan pengarang terhadap kehiduan dalam novel yang dibaca,

dan KD 4.8 yaitu menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang

baik secara lisan maupun tulis

3. Prosedur pengembangan menggunakan teori R & D menurut Borg and Gall.

Page 28: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

10

4. Model pengembangan Borg and Gall yang digunakan diadaptasi menjadi tujuh

langkah, yaitu studi pendahuluan (potensi masalah dan pengumpulan data

kebutuhan), membuat rancangan design produk dan pengembangan bentuk

produk awal, melakukan uji validator, melakukan revisi produk hasil uji

validator, melakukan uji coba terbatas dan revisi produk hasil uji coba terbatas,

melakukan uji coba luas dan revisi produk hasil uji coba luas, dan pembuatan

produk akhir.

5. Penelitian ini dilakukan di tiga sekolah , yaitu SMA N 1 Kotaagung, SMAN 1

Pringsewu, dan SMAN 1 Semaka.

Page 29: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Media Pembelajaran

Penjelasan tentang media pembelajaran dibagi menjadi enam, yaitu pengertian

media pembelajaran, penggunaan dan pemilihan media pembelajaran, peran,

manfaat, dan fungsi media pembelajaran. Berikut ini diuraikan penjelasan dari

keenam aspek tersebut.

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Media secara garis besar adalah manusia, materi, dan kejadian yang membangun

kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau

sikap.Guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media (Gerlach dan

Ely dalam Arsyad, 2011 : 3). Media merupakan salah satu komponen komunikasi,

yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos

dalam Daryanto, 2011 : 4).Media adalah alat fisik yang dapat menyajikan pesan

serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah

contoh-contohnya (Briggs dalam Sadiman, 2010 : 6).

Pandangan lain, menurut Association of Education and Communication

Technology dalam Miarso (2009 : 457) media dalam lingkup pendidikan sebagai

segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibicarakan beserta

instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan pendidikan. Menurut Gagne dalam

Page 30: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

12

Asyhar (2011 : 7) media pendidikan adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Media pembelajaran

menurut Briggs dalam Miarso (2009 : 457) didefinisikan sebagai sarana untuk

memberikan perangsang bagi si pelajar supaya proses belajar terjadi.

Selain pendapat di atas, menurut Heinich dalam Arsyad (2011 : 4) media

pembelajaran dikatakan sebagai perantara yang membawa pesan atau informasi

bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran antara

sumber dan penerima. Pengertian tentang media pembelajaran dapat dipahami

sebagai cara untuk memudahkan dalam menyampaikan materi ajar yang

disampaikan oleh guru kepada siswa untuk mencapai hasil yang diharapkan dari

proses pembelajaran di sekolah.

Pendapat lain menurut Prabu (2011 : 15) media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa yang

menjurus pada proses belajar yang optimal. Media bisa membuat sesuatu yang

baik menjadi lebih baik, atau yang buruk menjadi makin buruk, bahkan membuat

sesuatu yang buruk menjadi tidak begitu buruk. Media pembelajaran juga

merupakan alat yang dapat membantu proses belajar mengajar berfungsi untuk

memperjelas makna yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

Selain pendapat di atas, Rahardjo dalam Siagian (2007 : 77) mengatakan media

pembelajaran secara menyeluruh adalah segala sesuatu, baik yang sengajar

dirancang (media by utilization) maupun yang telah tersedia (media by desain),

Page 31: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

13

baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan (materi pelajaran) dari sumber (misalnya guru) kepada

penerima (siswa) sehingga membuat atau membantu siswa melakukan kegiatan

belajar. Berdasarkan berbagai uraian tentang pengertian media pembelajaran

tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yangmenyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk

menyampaikanisi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau

kelompok), yangdapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat

pebelajar sedemikianrupa sehingga proses belajar (di dalam atau di luar kelas)

menjadi lebih efektif.

Selain media, pemanfaatan sumber belajar merupakan suatu kegiatan

memfasilitasi kegiatanbelajar yang harus dilakukan oleh setiap pengembang

sistem pendidikan. Adapunsumber belajar itu sendiri meliputi semua sumber

belajar yang dapat digunakanoleh pelajar baik secara terpisah mapun dalam

bentuk gabungan, untukmemberikan fasilitas belajar (AECT, 1986 : 9).

Komponen-komponen sumber belajar adalah bahan dan peralatan. Walapunsecara

tidak eksplisit media tercantum sebagai komponen sumber belajar, tetapikedua

komponen tersebut sebenarnya adalah komponen media. Alat dan bahanyang kita

kenal dengan software dan hardware tidak lain dan tidak bukan adalahmedia,

(Sadiman, 2010 : 6). Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sukiman (2012 : 25),

jika digambarkan dalam sebuah skema hubungan antara media

pendidikan/pembelajaran dengan teknologipendidikan akan tampak sebagai

berikut.

Page 32: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

14

Gambar 2.1

Hubungan Media Pembelajaran dalam Teknologi Pendidikan Diadopsi dari

Sukiman (2012:25)

2.1.2 Penggunaan dan Pemilihan Media Pembelajaran

Sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat menurut

Koesnandar (2005:48) adalah (1) media yang diperlukan mudah dipakai, (2)

jumlah biaya yang dibtuhkan, (3) teknologi yang ada mudah digunakan, (4)

terdapat interaksi media dengan pengguna, (5) tersedianya fasilitas, dan (6) media

yang dipilih merupakan media yang up to date.

Pertimbangan terhadap pemilihan media juga dikemukakan oleh Strauss dan Forst

(dalam Indriana, 2011 : 32).Pemilihan media pembelajaran dapat diidentifikasikan

kedalam sembilan faktor kunci yang harus menjadi pertimbangan, yaitu batasan

sumber daya institusional, kesesuaian media dengan mata pelajaranyangdiajarkan,

karakteristik siswaatau peserta didik, perilaku pendidik dan tingkat

keterampilannya, sasaran pembelajaranmatapelajaran, hubungan pembelajaran,

lokasi pembelajaran, waktu, dan tingkat keragaman media.

Page 33: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

15

Pemilihan media pembelajaran menurut Sadiman (2011 : 84) antara lain a)

bermaksud mendemonstrasikannyaseperti halnya pada kuliah tentang media, b)

merasasudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang guru yang sudah

terbiasa menggunakan proyektor transparansi, c) ingin

memberigambaranataupenjelasanyanglebihkonkret,dand) merasa bahwa media

dapat berbuatlebihdari yang bisa dilakukan, misalnya untukmenarikminatatau

gairahbelajar siswa. Menurut Sudjana dan Rivai (2010 : 3), dalam memilih media

hendaknya mengacu pada kriteria seperti ketepatannya dengan tujuan pengajaran,

dukungan terhadap isi bahan pelajaran, kemudahan memperoleh media,

keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedia waktu untuk

menggunakannya, dan sesuai dengan taraf berpikir siswa.

Selain pendapat di atas, kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media

pembelajaran menurut Arsyad (2011 : 71) adalah sebagai berikut.

a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual

dan/atau audio).

b. Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio, dan/

atau kegiatan fisik).

c. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.

d. Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau

stimulus, dan untuk latihan dan tes, (sebaiknya latihan dan tes menggunakan

media yang sama).

e. Tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan keefektivan

biaya.

Page 34: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

16

Pendapat lain, Musfiqon (2012 : 118 - 121) menyebutkan ada tujuh kriteria

pemilihan media pembelajaran antara lain sebagai berikut.

1. Kesesuaian dengan tujuan. Media pembelajaran digunakan sebagai pendukung

ketercapaian tujuan pembelajaran. Agar fungsi media optimal maka media

yang ditentukan dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran. Media disusun

sedemikian rupa agar mampu membantu guru dan siswa mencapai tujuan

pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan bisa saja mengacu salah satu maupun

gabungan dari ranah kognitif, afektif dan atau psikomotorik.

2. Ketepatgunaan. Tepat guna dalam konteks pembelajaran berarti pemilihan

media didasarkan pada kegunaan. Misalkan materi yang diajarkan berupa

bagian-bagian penting dari benda, maka media gambar, bagan dan slide

merupakan pilihan yang tepat. Suatu materi tertentu membutuhkan suatu

media yang tepat guna agar bisa dipahami, dan tidak semua media bisa

digunakan untuk suatu materi tertentu.

3. Ketersediaan. Media merupakan alat mengajar dan belajar, maka media yang

dipilih harus ada ketika media tersebut dibutuhkan. Jika guru tidak mampu

membuat dan memproduksi media, maka pilih media alternatif yang ada

disekolah.

4. Keadaan peserta didik. Penggunaan media harus disesuaikan dengan keadaan

peserta didik agar dapat berfungsi optimal. Aspek-aspek dari peserta didik

yang perlu diperhatikan berupa keadaan psikologis, filosofis, maupun

sosiologis anak. Pemilihan media harus menyesuaikan dengan bekal awal

yang dimiliki siswa. Perkembangan tingkat berfikir siswa harus dijadikan

dasar pemilihan media. Media yang efektif adalah media yang penggunaannya

Page 35: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

17

tidak tergantung pada perbedaan individu siswa, baik itu tipe siswa auditif-

visual maupun gerakan (kinestetik) .

5. Biaya kecil. Pilih media yang murah dan sederhana, tapi hasilnya banyak dan

bagus. Media mahal bukan berarti dapat memberi hasil yang lebih baik dalam

pembelajaran.

6. Keterampilan guru. Apapun media yang dipilih, guru harus mampu

menggunakan dalam pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan

oleh guru yang menggunakannya.

7. Mutu teknis. Media yang diplih dan digunakan hendaknya memiliki mutu

teknis yang bagus karena kualitas media jelas mempengaruhi tingkat

ketersampaian pesan atau materi pembelajaran kepada peserta didik.

Prinsip pemilihan media menurut Munadi (2010 : 187) hendaknya didasarkan atas

beberapa kriteria antara lain sebagai berikut.

1. Karakteristik siswa. Meliputi kemampuan, latar belakang (sosio-kultural),

serta kepribadian siswa.

2. Tujuan belajar. Secara umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai

meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep

dan keterampilan, serta pembentukan sikap.

3. Sifat bahan ajar. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut aktivitas atau

perilaku yang berbeda-bedadan dengan demikian akan mempengaruhi

pemilihan media beserta teknik pemanfaatannya.

4. Pengadaan media. Aspek teknis lainnya yang menjadi pertimbangan

pemilihan media adalah kemampuan biaya, ketersediaan waktu, tenaga,

fasilitas, dan peralatan pendukung.

Page 36: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

18

5. Sifat pemanfaatan media. Guru hendaknya mengetahui potensi media, maka

dengan demikian ia juga harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik

masing-masing jenis media.

Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran

di dalam kelas, hendaknya kita mempertimbangkan media pembelajaran mana

yang akan digunakan seperti yang diungkapkan oleh Kustandi & Sutjipto

(2011 : 87) berikut ini.

1. Sesuaikan jenis media dengan materi kurikulum.

2. Keterjangkauan dalam pembiayaan.

3. Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media pembelajaran.

4. Ketersediaan media pembelajaran di pasar.

5. Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran.

Pertimbangan pemilihan media sangat penting karena terkait dengan penyampaian

informasi pengajaran yang disampaikan. Harus mempertimbangkan beberapa hal,

diantaranya kepraktisan media tersebut, dapat digunakan oleh guru maupun siswa,

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, namun sesuai

dengan kemampuan pembiayaan yang disediakan oleh sekolah.

Ketepatan dalam pemilihan media berpotensi menghasilkan pemahaman yang

baik oleh peserta didik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan, sehingga

dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, untuk

mendapatkan hasil belajar yang maksimal diperlukan persiapan serta memilih

media yang tepat dalam pembelajaran.Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011: 65-

Page 37: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

19

78) Jenis media yang digunakandalam proses pembelajaran cukup beragam, mulai

dari media yang sederhanasampai pada media yang cukup rumit dan canggih.

2.1.3 Peran, Manfaat, dan Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2011:15), peran media pembelajaran adalah penggunaan media

pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran

pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media

pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan

data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan

memadatkan informasi.

Media berperan dalam mengatasi berbagai hambatan (hambatanpsikologis,

hambatan fisik, hambatan kultural, dan hambatan lingkungan sekitar)yang dikenal

dengan nama barier dan noise dalam proses pembelajaran,membantu dalam

menciptakan pengalaman terhadap siswa sehingga dihasilkanlulusan yang

berkualitas, membantu pendidik untuk memfasilitasi proses belajarsiswa,

membantu dalam mempermudah proses dan memperjelas materipembelajaran

dengan beragam contoh konkret, membantu dalam peningkatankualitas

pembelajaran, mengatasi keterbatasan dan kekurangan pendidik

dalammengkomunikasikan materi pembelajaran, dan media berperan dalam

membantupendidik sehingga tidak terlalu banyak dalam memberikan

penjelasanverbalistik (Asyhar, 2011 : 27-29).

Page 38: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

20

Menurut Miarso, (2009 : 458—460) berbagai kajian teoritik dan

empirikmenunjukkan manfaat media dalam pembelajaran yaitu,

1. media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki

oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda,

tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak,

seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media

pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak

mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari,maka obyeknya yang

dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur,

model, maupun bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio-

visual dan audial;

2. media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak halyang

tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh parapeserta didik

tentang suatu obyek yang disebabkan karena (a) obyek terlalu besar, (b) obyek

terlalu kecil, (c) obyek yang bergerak terlalu lambat, (d) obyek yang bergerak

terlalu cepat, (e) obyek yang terlalu kompleks, (f) obyek yang bunyinya terlalu

halus, dan (g) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui

penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada

peserta didik;

3. media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta

didik dengan lingkungannya;

4. media menghasilkan keseragaman pengamatan;

5. media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis;

6. media membangkitkan keinginan dan minat baru;

Page 39: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

21

7. media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar;

8. media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkret

sampai dengan abstrak;

9. media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri;

10. media meningkatkan kemampuan keterbacaan baru (new literacy);

11. media mampu meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan

meningkatkankesadaran akan dunia sekitar, dan

12. media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun siswa.

Munadi (2010 : 36) membedakan fungsi media pembelajaran menjadi dua hal,

yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan didasarkan pada

penggunaannya, seperti berikut:

1. Analisis fungsi yang didasarkan pada media.

a) Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Sebagai penyalur,

penyampai, penghubung dan lain-lain.

b) Fungsi semantik. Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam

menambah pembendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau

maksudnya benar-benar dipahami oleh anak didik (tidak verbalistik).

c) Fungsi manipulatif. Fungsi manipulatif didasarkan pada ciri-ciri

(karakteristik) umum yang dimilikinya. Berdasarkan karakteristik umum

ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang

dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.

2. Analisis fungsi yang didasarkan pada penggunaannya (anak didik)

a) Fungsi psikologis.

Page 40: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

22

1) Fungsi Atensi: media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian

(attention) siswa terhadap materi ajar.

2) Fungsi Afektif: menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan

atau penolakan siswa terhadap sesuatu.

3) Fungsi Kognitif: semakin banyak ia dihadapkan pada objek-objek

akan semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya,

atau semakin kaya dan luas alam pikiran kognitifnya.

4) Fungsi Imajinatif: media pembelajaran dapat meningkatkan dan

mengembangkan imajinasi siswa.

5) Fungsi Motivasi: motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk

terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran

tercapai.

b) Fungsi sosio-kultural.Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni

mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi

pembelajaran.

2.1.4 Faktor-Faktor dan Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran

Dalam melakukan pengembangan media, terdapat faktor-faktor yang

harusdiperhatikan. Ahmad Rohani dalam Supriyanto(2015: 27—29) menyatakan

bahwa memilih media instruksional edukatif, perlu mempertimbangkan empathal

yaitu produksi, peserta didik, isi, dan guru.

1. Pertimbangan Produksi.

a) Tersedia bahan(Availability). Media akan efektif dalam penggunaannya

apabila tersedia bahan danberada pada sistem yang tepat.

Page 41: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

23

b) Harga (Cost). Harga yang tinggi tidak menjamin penyusunannya menjadi

tepat,demikian sebaliknya tanpa biaya juga tidak akan berhasil, artinya

tujuantidak akan berhasil.

c) Kondisi fisik(Physical condition). Misalnya ukuran, bentuk, dan warna

menarik akan lebih efektif.

d) Dampak emosional (Emotional impact). Media memiliki nilai estetika

sehingga lebih menarik bagi siswa dan dapat menumbuhkan motivasi

belajar.

2. Pertimbangan Peserta Didik.

a) Karakteristik peserta didik(Student characteristic). Pemilihan media harus

mempertimbangkan karakter peserta didik meliputimasalah tingkat

kematangan peserta didik secara komperhensif. Ada tigahal yang berkenaan

dengan karakteristik siswa,Yudhi Munadi (Supriyanto, 2015:29—30), yaitu

a) Keadaan yang berkenaandengan kemampuan awal siswa (prerequisite

skills), yakni kemampuanyang merupakan hasil dari berbagai pengalaman

masing-masing siswa, b)Karakteristik yang berhubungan dengan latar

belakang, lingkungan hidupdan status sosial (sociocultural), dan c)

Karakteristik yang berkenaan denganperbedaan-perbedaan kepribadian.

b) Sesuai dengan peserta didik (Student relevance). Bahan yang relevan akan

memberi nilai positif dalam mencapai tujuanbelajar, pengaruhnya akan

meningkatkan pengalaman peserta didik,pengembangan pola pikir, analisis

pelajaran, hingga dapat menceritakankembali.

Page 42: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

24

c) Keterlibatan peserta didik (Student involvement). Media dapat memberikan

kemampuan peserta didik dan keterlibatan peserta didik secara fisik dan

mental.

3. Pertimbangan Isi

a) Penggunaan media harus sesuai dengan isi kurikulum, tujuan harus

jelas,perlu perencanaan yang baik.

b) Materi yang terkandung dalam media dipilih yang cocok.

c) Cara penyajian harus benar di samping kesesuaian isi materi dalam media.

4. Pertimbangan Guru

a) Kemanfaatan media harus dipertimbangkan, hal-hal berikut sebagai bahan

pertimbangan antara lain: 1) digunakan untuk kepentingan individu atau

kelompok; (2) digunakan media tunggal atau multimedia, dan 3) yang

lebihpenting berorientasi pada tujuan.

b) Media yang digunakan mampu memecahkan problem, maka perlu dilakukan

review dan observasi bahan-bahan sebelum digunakan.

Pendapat lain Setyosari dalam Akbar, (2011:216—217) menyatakan pemilihan

media harus memperhatikan hal-hal berikut a) Kesesuaian mediadengan tujuan

pembelajaran, b) Kesesuaian media dengan karakteristik pebelajar,c) Kesesuaian

media dengan lingkungan belajar, d) Kemudahan danketerlaksanaan pemanfaatan

media, e) Dapat menjadi sumber belajar, f) Efisiensi media dalam kaitannya

dengan waktu, tenaga, dan biaya, g) Keamanan bagipembelajar, h) Kemampuan

media dalam mengaktifkan siswa, i) Kemampuanmedia dalam mengembangkan

suasana belajar yang menyenangkan, j) Kualitas media.

Page 43: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

25

Jenis media yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa Webtoon yang

dapat dikategorikan ke dalam media grafis. Dalam penerapannya, grafis sebagai

media visual, pemaknaannya menjadi lebih luas bukan hanya sekadar gambar.

Media grafis yang baik hendaknya dapat mengembangkan daya imajinasi atau

citra anak didik. Daya imajinasi ditimbulkan dengan menata dan menyusun unsur-

unsur visual dalam materi pelajaran.

Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di

sekolah. Media pembelajaran akan lebih mudah bagi guru dalam menyampaikan

materi ajar dan siswa akan lebih terbantu dan mudah belajar. Media

pembelajaran merupakan perantara yang membawa pesan atau informasi antara

sumber dengan penerima. Media pembelajaran atau materi pembelajaran secara

garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari

oleh siswa dalam rangka mencapai standarkompetensiyangtelah ditentukan

(Depdiknas, 2006 : 4).

Media pembelajaran disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1. Menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum

dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni media

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tempat atau lingkungan

sosial peserta didik.

2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping

buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh

3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Page 44: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

26

Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: (a) prinsip

relevansi, (b)konsistensi, dan (c) kecukupan.Prinsiprelevansiartinyamateri

pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan

antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Prinsip

kecukupan artinyamateri yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam

membantu siswa menguasai kompetensidasar yang diajarkan. Materi tidak boleh

terlalu sedikit,dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akankurang

membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika

terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk

mempelajarinya(Sudrajat, 2008 : 34).

Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan media pembelajaran.

Proseduritu meliputi: (1) memahami standarisi dan standar kompetensi lulusan,

silabus, program semeter, danrencana pelaksanaan

pembelajaran;(2)mengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan

pemahaman terhadap poin pertama; (3)melakukan pemetaanmateri;(4)

menetapkan bentukpenyajian; (5) menyusun struktur(kerangka)penyajian;(6)

membaca buku sumber; (7) mendraf (memburam) bahanajar;(8) merevisi

(menyunting) bahan ajar;(9)mengujicobakan bahan ajar; dan (10) merevisi dan

menulis akhir (Idiran,2008:12—13).

Ahmad Rohani (dalam Supriyanto 2015 : 30-32) mengatakan bahwa dalam

merancang media pembelajaran perlu memperhatikan patokan, antara

Page 45: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

27

lainkesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk,

tekstur,ruang, dan warna, seperti dijelaskan sebagai berikut.

1. Kesederhanaan, mengacu pada tata letak (lay out) media pengajaran.

Penyajian unsur pokok yang ingin disampaikan perlu ditonjolkan, perhatian

siswa harus dipusatkan pada gagasan pokok atau inti pelajaran. Pemakaian

kata-kata dengan huruf sederhana, kalimat-kalimat ringkas tetapi padat dan

mudah dipahami.

2. Keterpaduan, mengandung pengertian ada hubungan erat diantara berbagai

unsur visual sehingga secara keseluruhan berfungsi padu. Hal ini dapat

dicapai dengan penggunaan unsur-unsur visual yang saling mendukung

sebagai satu kesatuan.

3. Penekanan, seringkali penyajian media memerlukan penekanan pada satu

unsurnya saja yang justru memerlukan titik perhatian dan minat siswa.

Penekanan bisa dilakukan dengan memanfaatkan ukuran, hubungan, perpektif,

dan unsur-unsur visual seperti garis, bentuk, tekstur, warna, dan ruang.

4. Keseimbangan, mencakup keseimbangan formal/simetris dan keseimbangan

informal/asimetris. Keseimbangan formal tampak pada unsur-unsur visualnya

terbagi dua bagian yang sama sebangun. Sedangkan keseimbangan informal

unsur-unsur visualnya ditata sedemikian rupa seimbang tapi tidak sebangun.

Untuk memperoleh komposisi yang bagus,unsur-unsur visual ditata terlebih

dahulu sebelum huruf-huruf, keterangan, tanda-tanda lain dituliskan.

5. Garis, dalam pesan-pesan visual dapat berfungsi untuk menghubungkan

berbagai unsur bersama-sama, serta mengarahkan pengamat dalam

mempelajari unsur-unsur visual dalam urutan-urutan khusus. Garis sebagai

Page 46: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

28

unsur visual memiliki fungsi sebagai penuntun bagi pengamat (siswa) dalam

mempelajari rangkaian konsep, gagasan, makna, atau isi pelajaran yangtersirat

dalam media.

6. Bentuk, merancang media pembelajaran dengan suatu bentuk yang tidak

lazim,dapat memberikan perhatian secara khusus pada media visual, maka

media yang demikian akan lebih mampu menarik perhatian dan minat siswa.

7. Ruang, penataan ruang bagi berbagai unsur visual yang tepat akan menjadikan

media lebih efektif. Ruang terbuka yang mengelilingi unsur-unsur visual dan

kata-kata akan menghindarkan kesan berdesakan.

8. Tekstur, adalah unsur visual yang menimbulkan kesan kasar atau halusnya

permukaan. Tekstur dapat dipergunakan dalam hal penekanan, aksentuasi atau

pemisahan, serta dapat menambah kesan keterpaduan.

9. Warna, merupakan hal penting bagi sebagian besar media visual, namun

pemakaiannya harus tepat agar memberi dampak terbaik. Pilihan warna harus

memberi kesan harmonis. Pemakaian warna hendaknya dengan maksud

memberikan kesan pemisahan, penekanan keterpaduan unsur-unsur visual.

2.1.5 Jenis dan Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Media pembelajaran mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu

sendiri, sebagaimana dinyatakan oleh Arsyad (2011 : 74) yang mengklasifikasikan

media kedalam empat kelompok, yaitu :

a. Media hasil teknologi cetak.

b. Media hasil teknologi audio-visual.

c. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer.

d. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

Page 47: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

29

Berdasarkan perkembangan teknologinya, Seels and Richey (1994 : 40-

44)mengelompokkan media pembelajaran ke dalam empat kelompok,

yaituTeknologi cetak, Teknologi audio visual, Teknologi berbasis komputer,

danTeknologi terpadu, uraian masing-masing kelompok media seperti terlihat di

bawah ini.

1. Teknologi Cetak. Teknologi cetak merupakan cara untuk memproduksi atau

menyampaikan bahan,seperti buku dan materi visual statis, terutama melalui

proses pencetakan mekanisatau fotografis. Secara khusus teknologi

cetak/visual mempunyai karakteristik sebagai berikut 1) teks dibaca secara

linear, sedangkan visual direkam menurut ruang, 2) keduanya biasanya

memberikan komunikasi satu arah yang pasif (hanya menerima), 3)

keduannya berbentuk visual yang statis, 4) pengembangannya sangat

bergantung pada prinsip-prinsip linguistik dan persepsi visual, 5) keduanya

berpusat pada siswa, dan 6) informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan

kembali oleh pemakai.

2. Teknologi Audio Visual. Teknologi audio visual merupakan cara

memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan

elektronik untuk media penyampaian pesan-pesan audio dan visual. Secara

khusus teknologi audio visual cenderung mempunyai karakteristik sebagai

berikut 1) biasanya bersifat linear, 2) biasanya menyajikan visual yang

dinamis, 3) digunakan dengan cara yang sebelumnya telah ditentukan oleh

desainer/pengembang, 4) cenderung merupakan representasi fisik dari gagasan

riil dan abstrak, 5) dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologis

Page 48: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

30

tingkah laku dan kognitif, dan 6) sering berpusat pada guru, kurang

memperhatikan interaktivitas belajar siswa.

3. Teknologi Berbasis Komputer. Teknologi berbasis komputer merupakan cara-

cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat

yang bersumber pada mikroprosesor. Teknologi komputer baik yang berupa

perangkat keras maupun perangkat lunak, biasanya memiliki karakteristik

sebagai berikut 1) digunakan secara acak atau tidak berurutan, di samping

secara linear, 2) dapat digunakan sesuai keinginan siswa, maupun menurut

cara yang dirancang oleh desainer/pengembang, 3) gagasan-gagasan biasanya

diungkapkan secara abstrak,dengan menggunakan kata, simbol, maupun

grafis, 4) prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan, dan

5) belajar dapat berpusat pada siswa dengan tingkat interaktivitas yang tinggi.

Klasifikasi media pembelajaran menurut Daryanto (2011 : 77)media

dikelompokkanberdasarkanukurandankomplekstidaknyaalat dan

perlengkapannya, klasifikasi tersebut terdiri atas tujuh kelompok, yaitu media

tanpa proyeksi dua dimensi, media tanpa proyeksi tiga dimensi, audio,

proyeksi, televisi, video, dan komputer.Berikut ini merupakan jenis-jenis media

pembelajaran menurut kesamaankarakteristik dan kekhususannya.

1. Media Audio. Media berkaitan dengan indra pendengaran dan pesan yang

akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif verbal, non-

verbal maupun kombinasinya. Perangkat termasuk media audio antara lain

radio, piringan audio, pita audio, tape recorder, photograph, telepon,

laboratorium bahasa, public address system, dan rekaman tulisan jauh.

Page 49: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

31

2. Media Visual. Media visual adalah jenis media yang digunakan hanya

mengandalkan indera penglihatan dari siswa. Dengan media ini, pengalaman

yang dialami siswa sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya.

Beberapa media visual antara lain: a) Media cetak seperti buku, jurnal, modul,

majalah, cerita bergambar, komik, poster dan peta, b) Model dan

prototipeseperti globe bumi, pop up, dan diorama, c) Media realitas alam

sekitarnya (Asyhar, 2011: 45).Media visual juga dibedakan menjadi dua yaitu

(1) media visual diam dan (2) media visual gerak. Jenis media yang dapat

diklasifikasikan dalam media visual diam antara lain foto, ilustrasi, kartu kata

bergambar, gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, grafik, bagan,

diagram, peta, globe, chart, poster, kartun, komik, dan lain-lain,sedangkan

media visual gerak meliputi gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film

bisu dan sebagainya (Asyhar, 2011: 45).

3. Media Audio Visual. Media audio visual menggabungkan antara media audio

dan visual sehingga bisa mengatasi kekurangan kedua media tersebut. Media

audio visual dibedakan menjadi dua, yaitu (1) media audio visual diam seperti

TV diam, film rangkai suara, halaman bersuara, buku bersuara dan lain

sebagainya. (2) Media audio visual gerak seperti film bersuara, pita, video,

film TV dan lain sebagainya.

4. Media Proyeksi. Media proyeksi diam (still projected medium) memiliki

persamaan dengan mediagrafis dalam hal menyajikan rangsangan-rangsangan

visual. Jenis-jenis media proyeksi diantaranya, film bingkai, slide, film

rangkai, proyektor transparansi,proyektor tak tembus pandang, dan mikrofis.

Page 50: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

32

5. Media Film dan Video. Film atau gambar merupakan kumpulan gambar-

gambar dalam frame. Setiap frame diproyeksikan melalui lensa proyektor

secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Film bergerak

dengan cepat dan bergantian, sehingga memberikan visualisasi yang

berkelanjutan, sedangkan video menggambarkan suatu obyek yang bergerak

bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Film dan video

dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep

yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang

waktu, dan mempengaruhi sikap.

6. Media Komputer. Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk

memanipulasi informasiyang diberi kode, serta merupakan mesin elektronik

yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.

Komputer terdiri dari empat komponen: input, processor, penyimpanan data

(ROM dan RAM), dan output. Pemanfaatan komputer dalam pendidikan

dikenal melalui pembelajaran denganbantuan komputer (Computer Assisted

Instruction) yang dikembangkan dalam beberapa format yaitu: tutorial, drill

and practice, simulasi, permainan, dan discovery. Komputer juga telah

digunakan untuk mengadministrasikan tes dan pengelolaan administrasi

sekolah.

7. Multimedia. Multimedia merupakan kombinasi dari berbagai media, yaitu

dengan menggunakan audio, video, grafis, dan lain sebagainya. Multimedia

diarahkan kepada komputer yang dalam perkembangannya sangat pesat, dan

sangat membantu dalam dunia pendidikan. Adanya media internet juga

Page 51: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

33

memberikan pengaruh positif dalam pelaksanaan pembelajaran, diantaranya

dengan adanya program e-learning, e-education, dan lain lain.

8. Multimedia memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar secara

individual atau mandiri maupun secara kelompok. Multimedia juga

memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi. Selain itu,

multimedia memberikan rangsangan yang cukup besar dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa.

Gerlach dan Erlu dalam Arsyad (2007:12) mengemukakan ciri-ciri media

pembelajaran antara lain:

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property). Ciri ini menggambarkan kemampuan media

merekam, menyimpan, melestarikandan merekontruksi suatu peristiwa atau

objek. Ciri Fiksatif media memungkinkansuatu rekaman kejadian atau obyek

yang terjadi pada satu waktu tertentuditransportasikan tanpa mengenal waktu.

Ciri ini amat penting bagi guru karenakejadian-kejadian atau objek yang telah

direkam atau disimpan dengan formatmedia tertentu yang ada dapat

digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadiannyahanya sekali (dalam satu

dekade atau satu abad) dapat diabadikan dan disusunkembali untuk keperluan

pembelajaran. Prosedur laboratorium yang rumit dapatdirekam dan disusun

untuk kemudian direproduksi berapa kali pun pada saatdiperlukan. Demikian

pula kegiatan siswa dapat direkam untuk kemudiandianalisis dan dikritik oleh

siswa sejawat baik secara perorangan maupun secarakelompok. Suatu

peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali denganmedia seperti

fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film.

Page 52: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

34

2. Ciri Manipulatif. Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan

karena media memiliki cirimanipulatif. Kejadian yang memakan waktu

berhari-hari dapat disajikan kepadasiswa dalam waktu dua atau tiga menit

dengan teknik pengambilan gambar timelapse recording. Misalnya,

bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudianmenjadi kupu-kupu

dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut, disamping dapat

dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat saatmenayangkan kembali

hasil suatu rekaman video.

3. Ciri Distributif. Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau

kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian

tersebut disajikankepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman

yang relatif samamengenai kejadian itu. Distribusi media tidak hanya terbatas

pada satu kelas ataubeberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu

wilayah tertentu, tetapi jugadapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang

diinginkan kapan saja.

2.1.6 Webtoon

Webtoon adalah aplikasi untuk membaca komik daring di smartphone dari Korea

Selatan yang dapat di unduhdari Play Store. Login untuk Webtoon dapat

dilakukan dengan mudah karena hanya menggunakan ID Line penggunanya.

Dipilihnya Webtoon karena dapat diakses di mana saja, kapan saja dan oleh

siapa saja. Cara membaca komik Webtoon juga tidaklah sulit seperti komik-

komik pada umumnya yang dari kiri ke kanan atau seperti komik Jepang yang

dari kanan ke kiri, komik Webtoon dibaca mulai dari atas ke bawah agar lebih

mudah dibaca dan tidak sulit untuk berpindah halaman dengan menggunakan jari.

Page 53: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

35

Komik-komik dalam Webtoon sendiri beraneka ragam mulai dari kehidupan

sehari-hari hingga fantasi.

LINE meluncurkan layanan terbaru tahun 2014 secara global yang dinamakan

LINE Webtoon, yang sekarang sudah berkembang menjadi platform webtoon

terbesar di Korea dengan pengguna yang mencapai lebih dari 6,2 juta setiap

harinya. Layanan LINE Webtoon terjemahan yang gratis ini membawa Webtoon

menjadi sebuah bagian dari Korean Wave yang mendunia.

Webtoon masuk ke Indonesia pada tahun 2015. LINE menyebutkan Official

Account LINE Webtoon (@idWebtoon) mendapatkan dua juta pengikut hanya dua

minggu berselang sejak pertama kali dikenalkan. Aplikasi Webtoon

memungkinkan penikmat komik dan kartun untuk membaca berbagai genre

komik karya komikus dari berbagai belahan dunia secara gratis

(www.antaranews.com).

LINE Webtoon adalah sebuah sebuah platform penerbitan digital (tersedia di web

dan mobile: Android dan iOS) tidak berbayar bagi para komikus baik pemula atau

profesional untuk menampilkan karya komik mereka bagi para pembaca komik di

seluruh dunia. Layanan serial webtoon ini akan dimutakhirkan per hari dan

tersedia dalam berbagai pilihan bahasa, yang membuat para pembaca dari seluruh

dunia dapat menikmatinya, termasuk tersedianya pilihan dalam Bahasa Indonesia.

Di LINE Webtoon terdapat layanan dimana para pembaca dapat menemukan isi

komik berbasis web (webcomic) secara teratur, karena LINE Webtoon adalah

pionir yang menerapkan sistem harian yang dapat memberikan episode-episode

terbaru pada serial-serial popular setiap hari, setiap minggunya (Arifin, 2015: 52).

Page 54: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

36

Keunggulan webtoon antara lain adalah gambar dapat di simpan dalam handphone

tanpa harus membuka aplikasi webtoon sendiri, dan dapat di zoom-in dan zoom-

out apabila teks tidak dapat terbaca. Cara membaca webtoon pun tidak sama

dengan membaca komik online pada umumnya, komik webtoon dibaca mulai dari

atas ke bawah karena webtoon sendiri adalah sebuah aplikasi gawai (handphone).

Alasan peneliti memilih line webtoon adalah antara lain karena hanya dengan

memiliki akun jejaring sosial line, pengguna sudah dapat menikmati webtoon di

line webtoon secara gratis. line webtoon merupakan satu-satunya komik daring

berbasis aplikasi yang menyediakan komik secara gratis dan dapat dinikmati oleh

setiap orang dengan lima bahasa yang tersedia, yaitu bahasa Korea, Jepang,

Thailand, Inggris, dan juga bahasa Indonesia. Selain itu, menurut artikel yang

dikutip dari iibf.id dan detikhot.com kepopuleran webtoon di Indonesia membuat

para penulis dan penerbit Korea diundang dalam acara Indonesia International

Book Fair (IIBF) 2015. Tidak hanya itu, menurut artikel yang dikutip dari

tekno.kompas.com, line mengadakan sayembara untuk menambah jumlah

komikus lokal Indonesia yang bekerjasama dengan mereka. Terdapat sederet

nama penulis Indonesia yang sudah bekerja sama dengan line dan berhasil meraih

jutaan viewers atau pembaca yang menikmati kisah webtoon-nya diantaranya,

Sweta Kartika penulis “Piraku X Piraku”, dan Faza Meonk dengan kisah “Si

Juki‟ nya. Subjek penelitian ini yaitu pengikut akun Official line webtoon ID

yang mencapai 5.844.017 adders (terhitung hingga pada 7 Mei 2016). Setiap

khalayak memiliki motif yang berbeda dalam menggunakan suatu media, begitu

pula terhadap pengikut akun Official Line Webtoon ID.

Genre webtoon yang ada di Indonesia, adalah :

Page 55: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

37

1. Genre Drama memiliki cerita yang lebih menuju ke konflik sosial dan

berujuan membuat pembaca terharu dan terhanyut dalam cerita.

2. Genre Fantasi. Dalam genre ini, author menciptakan sendiri dunia fantasi nya,

sebuah dunia lain yang berada dalam legenda atau mitos zaman dulu,

3. Genre Humor. Genre ini berisi cerita-cerita lucu yang bisa membuat pembaca

tertawa.

4. Genre Slice of Life jika diterjemahkan berarti sepotong kehidupan yang

menceritakan kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari seorang karakter kartun

atau komik.

5. Genre Romantis, lebih banyak unsur cerita dan romantis yang bisa membuat

pembaca ikut terbawa perasaan.

6. Genre Thriller berasal dari bahasa Inggris yang berarti sesuatu yang

mengerikan atau cerita seru.

7. Genre Horor adalah berisi cerita-ceritia serem.

Penggunaan webtoon lebih mampu menarik dan memberikan gambaran yang

cocok untuk remaja sehingga diharapkan mampu menyadarkan remaja memilih

penggunaan media sosial dari kemungkinan terjadinya hal-hal negatif yang

disebabkan oleh penggunaan media sosial yang menyimpang (Tisa Ashifa

Pravitasari, ( 2016: 19)

Bahasa Humor dalam Line Webtoon sebagai Bahan Ajar Menulis Teks Anekdot

dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X. Hasil penelitian ini adalah bahan

ajar teks anekdot berupa bahasa humor dalam line webtoon (Sulistyawati, 2017:

21).

Page 56: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

38

Penggunaan media webtoon dalam pembelajaran menulis teks naratif untuk siswa

SMA, memudahkan guru dan siswa dalam pembelajaran, kerena tidak terlalu

membutuhkan buku karena kegiatannya dilakukan dengan menggunakan gawai

atau smartphone dan laptop yang terhubung dengan koneksi internet. Dengan

mengintegrasikan penggunaan internet, teknologi, informasi, dan komunikasi

(TIK) dalam kegiatan pembelajaran ini, diharapkan guru dan siswa dapat

meningkatkan kesadaran implementasi TIK untuk memfasilitasi kegiatan

pembelajaran. (Raulan dan Sitti Fatimah, 2018),

2.2 Pembelajaran Apresiasi Sastra

Belajar merupakan rangkaian jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke

perkembangan pribadi manusia seutuhnya. Belajar sastra adalah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu mengenai sastra. Belajar sastra bukan hanya

pandai memahami hakikat sastra, melainkan mampu mengapresiasi karya sastra

tersebut (Sudirman dkk, 2011 : 21).

Apresiasi sastra berarti suatu kegiatan memahami, menghayati, dan menikmati

karya sastra dengan sungguh-sungguh sehingga timbul pengertian, penghargaan,

dan kepekaan pikiran kritis terhadap karya sastra tersebut. Sehingga siswa perlu

memperoleh pemahaman bagaimana mengapresiasi karya sastra. Pembelajaran

apresiasi sastra pada dasarnya bertujuan agar siswa memiliki penilaian terhadap

suatu karya sastra khususnya novel. Dengan mempelajari novel, siswa diharapkan

memiliki penghargaan lebih terhadap karya tersebut (Suprapto, 2013 : 12)

Proses pengapresiasian karya sastra khususnya pada unsur intrinsik karya sastra

mampu memberikan pemahaman tentang bagaimana cara pengarang

Page 57: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

39

menyampaikan maksud, sikap, dan penilaian terhadap cerita. Oleh karena itu,

guru diharapkan mampu memilih metode dan media yang sesuai dan mendukung

dalam proses pembelajaran sastra demi mencapai tujuan pembelajaran bahasa dan

sastra Indonesia di sekolah.

2.3 Novel

Novel merupakan karyafiksi yang mengungkapkan aspek-aspekkemanusiaan yang

lebihmendalamdan disajikan dengan halus (Semi, 2009 : 32). Novel adalah prosa

rekaan yang panjang, menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian

peristiwa atau latar secara tersusun (Sudjiman, 2012 : 55). Dalam Sebuah novel

pengarang berusaha semaksimal mungkinuntukmengarahkanpembaca

kepadagambaranrealitakehidupan melalui ceritayangterkadungdalamnovel

(Yunus, 2009 : 91).

Sebuah novel mempunyai bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berkaitan

antara satu sama lain. Tarigan (2011 : 160) unsur-unsur novel dibagi menjadi dua

bagian antar lain, unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik terdiri dari:

1. Tema adalah pandangan hidup tertentu, perasaan tertentu mengenai

kehidupan, rangkaian nilai-nilai tertentu yang membentuk, membangun dasar

dan gagasan utama dalam suatu karya sastra. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa tema adalah sebuah ide atau gagasan pokok yang

dikembangkan menjadi sebuah cerita.

2. Alur atau plot adalah struktur gerak yang terdapat dalam sebuah karya fiksi.

Struktur gerak ini bergerak dari suatu permulaan(beginning) melalui suatu

Page 58: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

40

pertengahan (middle) dan menuju kepada suatu akhir (ending) yang biasanya

lebih dikenal dengan istilah eksposisi,komplikasi dan resolusi.

3. Penokohan. Tokoh-tokoh yang berada dalam sebuah novel biasanya

ditampilkan secara lebih lengkap,misalnya seorang tokoh ditampilkan dengan

ciri-ciri fisik, keadaan sosial, tingkah laku,sifat dan kebiasaan.

4. Latar adalah latar belakang fisik,unsur tempat dan ruang dalam sebuah cerita.

Latar atau setting disebut juga sebagai landas, menyaran pada pengertian

tempat,hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan.Latar dalam sebuah karya fiksi tidak hanya terbatas

pada penempatan lokasi-lokasi tertentu atau sesuatu yangbersifatfisik saja.

Latar juga dapat berupa tata cara, adat-istiadat,kepercayaan dan nilai-nilai

yang berlaku sebuah tempat.

5. Sudut pandang yaitu suatu metode narasi yang menentukan posisi atau sudut

pandang dari mana cerita disampaikan. Secara umum, terdapat empat sudut

pandang yaitu, sudut pandang orang ketiga (dia-an), sudut pandang orang

pertama (aku-an), sudut pandang campuran dan sudut pandang dramatik.

6. Gaya bahasa yaitu suatu corak dalam pemilihan bahasa yang digunakan oleh

penulis didalam cerita novel. Gaya bahasa ini berguna untuk menciptakan

keindahan dalam sebuah cerita, Selain itu juga dapat berguna untuk

merumuskan dialog yang bisa menggambarkan atau interaksi yang dilakukan

oleh tokoh-tokoh dalam cerita. Berhasil tidaknya seorang pengarang fiksi

justru bergantung dari percakapannya menggunakan gaya bahasa yang serasi

dalam karyanya.

Page 59: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

41

7. Amanat merupakan pesan dari pengarang kepada pebaca yang terkandung di

dalam cerita novel.

Unsur ekstrinsik:

1. Unsur Biografi

Unsur biografi merupakan unsur tentang latar belakang penulis, seperti tempat

tinggal penulis, keluarganya, latar belakang pendidikannya, lingkungannya,

dan lain sebagainya. Latar belakang cukup berpengaruh dalam penulisan

novel, misalnya saja penulis yang latar belakangnya dari keluarga miskin,

maka Ia akan dapat menulis novel yang sangat menyentuh hati orang yang

membacanya.

2. Unsur Sosial

Unsur sosial sangat erat hubungannya dengan kondisi masyarakat ketika novel

itu ditulis. Misalnya ketika orde baru. Pada waktu itu kondisi masyarakat

dalam keadaan kacau dan keadaan pemerintahan pun acak-acakan, sehingga

novel yang ditulis berisi kritikan atau sindiran terhadap pemerintahan pada

waktu itu.

3. Unsur Nilai

Unsur nilai dalam novel berkaitan dengan pendidikan, ekonomi, politik,

sosial, keagamaan, budaya, adat istiadat, hokum, seni, dan lain sebagainya.

Nilai yang ada dalam novel menjadi daya tarik tersendiri bagi pembacanya,

dan juga cukup mempengaruhi baik tidaknya cerita dalam novel tersebut.

Dalam membaca novel pembaca harus harus penuh konsentrasi dan sungguh-

sungguh menjiwainya, menghayati setiap kata dan juga kalimat, yang

akhirnya menjadi sebuah cerita novel, dengan begitu amanat yang hendak

Page 60: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

42

penulis sampaikan dapat diterima dan dipahami oleh orang yang

membacanya. Dalam penghayatan membaca sebuah novel sangat berkaitan

dengan hati dan pikiran kita.

2.4 Pendekatan Pandangan Pengarang

Untuk menafsirkan pandangan pengarang dalam karya sastra dapat dipandang dari

empat sudut pandang yaitu (a) ekspresif, (b) mimetik, (c) pragmatis dan (d)

obyektif. Keempat cara pandangan itu difokuskan pada: (a) pengarang bila

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ekspresif, (b) hubungan antara

karya sastra dan universe yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra itu bila

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan mimetik, (c) efek karya sastra

terhadap pembaca bila pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pragmatis,

dan (d) karya sastra sebagai karya yang otonom, sebagai artifak yang bisa dikenali

ciri-ciri strukturnya bila pendekatan yang digunakan adalah pendekatan obyektif

(Lewis, 2006 : 46).

Secara ekspresif karya sastra merupakan hasil pengungkapan sang pencipta atau

pengarang tentang pengalaman, pikiran, perasaan, dan sejenisnya. Menurut Lewis

(2006:46), karya sastra bisa didekati dengan pendekatan ekspresif, yakni

pendekatan yang berfokus pada diri penulis (pengarang), imajinasinya,

pandangannya, atau kespontanitasnya.

Dengan perkatan lain, dilihat dari sisi pengarang, karya sastra merupakan karya

kreatif, imaginatif dan dimaksudkan untuk menghadirkan keindahan. Dalam

kaitan ini, Esten (2008: 9) menyatakan ada dua hal yang harus dimiliki oleh

seorang pengarang, yakni daya kreatif dan daya imajinatif. Daya kreatif adalah

Page 61: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

43

daya untuk menciptakan hal-hal yang baru dan asli. Manusia penuh dengan seribu

satu kemungkinan tentang dirinya. Untuk itu, seorang pengarang berusaha untuk

memperlihatkan kemungkinan tersebut, memperlihatkan masalah-masalah

manusia yang substil (halus) dan bervariasi dalam karya-karya sastranya.

Sedangkan daya imajinatif adalah kemampuan pengarang untuk membayangkan,

mengkhayalkan, dan menggambarkan sesuatu atau peristiwa-peristiwa. Seorang

pengarang yang memiliki daya imajinatif yang tinggi bila dia mampu

memperlihatkan dan menggambarkan kemungkinan-kemungkinan kehidupan,

masalah-masalah, dan pilihan-pilihan dari alternatif yang mungkin dihadapi

manusia. Kedua daya itu akan menentukan berhasil tidaknya suatu karya sastra.

Dalam kaitan dengan proses penciptaan karya sastra, seorang pengarang

berhadapan dengan suatu kenyataan yang ada dalam masyarakat (realitas

obyektif). Realitas obyektif bisa berbentuk peristiwa-peristiwa, norma-norma (tata

nilai), pandangan hidup dan bentuk-bentuk realitas obyektif yang ada dalam

masyarakat. Bila seseorang pengarang merasa tidak puas dengan realitas obyektif

itu, mungkin saja dia lalu merasa „gelisah‟. Berangkat dari kegelisahan itu,

mungkin saja, dia, dengan caranya sendiri (misalnya, lewat kegiatan

kepengarangan) memprotes, memberontak, mendobrak realitas obyektif yang,

menurutnya, tidak memuaskan atau penuh dengan ketidakadilan. Setelah ada

suatu sikap, maka dia mencoba untuk mengangankan suatu “realitas” baru sebagai

pengganti realitas obyektif yang sementara ini dia tolak. Hal inilah yang kemudian

dia ungkapkan melalui karya sastra yang dia ciptakan. Dia mencoba untuk

mengutarakan sesuatu terhadap realitas obyektif yang dia temukan. Dia ingin

Page 62: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

44

berpesan kepada pihak-pihak lain tentang sesuatu yang dianggap sebagai masalah

atau persoalan manusia (Esten, 2008: 10).

Secara mimetik dalam proses penciptaan karya sastra, sastrawan tentu saja telah

melakukan pengamatan yang seksama terhadap kehidupan manusia dalam dunia

nyata dan lalu membuat perenungan terhadap kehidupan itu sebelum menuangkan

dalam karya sastranya. Karya sastra pada hakikatnya adalah tanggapan seseorang

(pengarang) terhadap situasi di sekelilingnya.

Pandangan semacam ini berangkat dari pemikiran bahwa karya sastra merupakan

refleksi kehidupan nyata. Refleksi ini terwujud karena adanya peniruan dan

dipadukan dengan imajinasi pengarang terhadap realitas alam atau kehidupan

manusia.

Berbicara mengenai pandangan mimetik terhadap karya sastra itu, pada dasarnya

tidak dilepaskan dari pemikiran Plato. Dalam hubungan ini, Plato, dalam

dialognya dengan Socrates, mengemukakan bahwa semua karya seni (termasuk

karya sastra) merupakan tiruan (imitation). „Tiruan‟ merupakan istilah relasional,

yang menyaran adanya dua hal, yakni: yang dapat ditiru (the imitable) dan

tiruannya (the imitation) dan sejumlah hubungan antara keduanya. Hubungan dua

hal tadi terlihat dalam tiga kategori: (a) adanya ide-ide abadi dan ide-ide yang

tidak bisa berubah (the eternal and unchanging Ideas), (b) adanya refleksi dari ide

abadi dalam wujud dunia rekaan baik natural maupun artifisial, dan (c) adanya

refleksi dari kategori kedua sebagaimana terlihat adanya suatu bayangan dalam air

dan cermin dan karya-karya seni (Abrams, 2011 : 8).

Page 63: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

45

Sastra (seni), misalnya novel, dianggap sebagai “model” kehidupan manusia,

betapapun khayalnya, kita bisa melihat model-model atau pola-pola kehidupan

yang baik-buruk, santun-kasar, bermoral-amoral, menyegarkan-menyebalkan atau

sejenisnya (misalnya, dalam persahabatan, hubungan antar anak-anak, hubungan

anak terhadap orang tua atau sebaliknya, hubungan murid terhadap guru atau

sebaliknya, dan sebagainya). “Model-model” kehidupan dalam kategori baik bisa

diadopsi dan dikembangkan dalam kita hidup bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara; sebaliknya, hal-hal yang tidak baik tentu harus kita tinggalkan.

Sebagai model kehidupan, novel hampir selalu menawarkan model kehidupan

yang baik dikonfrontasikan dengan yang jelek, jahat. Walaupun, pada awalnya

tokoh yang baik banyak menghadapi tantangan, masalah, dan sejenisnya dari

tokoh yang jahat; pada akhirnya „yang baik‟ menang, berjaya, dan berbahagia,

sedangkan „yang jahat‟ kalah, tersingkir dan lalu menderita. Aspek pragmatis

(kebermanfaatan) yang dapat dipetik dari karya seni tersebut adalah antara lain :

(a) perbuatan yang baik lambat laun akan membuahkan hasil yang baik pula, (b)

perbuatan yang tidak baik (sewenang-wenang, korupsi, manipulasi, hanya

mementingkan kepentingan pribadi padahal yang bersangkutan seharusnya

memikirkan kepentingan rakyat banyak, serakah, memakan yang bukan haknya,

dan sejenisnya) akan berbuah ketidakbaikan, ketidaknyamanan, kegelisahan,

stress, penyakit (terkena bala), dan hal-hal yang tidak nyaman lainnya; (c)

perbuatan yang baik akan mengalahkan perbuatan yang jahat (Wellek & Waren,

2007: 77—78).

Page 64: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

46

2.5 Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas pembelajaran merupakan suatu standar keberhasilan, maksudnya

semakin berhasil pembelajaran tersebut mencapai tujuan yang telah ditentukan,

berarti semakin tinggi tingkat efektivitasnya (Asyhar, 2011:154). Untuk

memahami pengaruh pengembangan media pembelajaran berbasis webtoon dalam

proses belajar mengajar terdapat salah satu landasan teori yang dapat dijadikan

acuan yaitu Dale’s Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale). Teori ini

dapat memberikan gambaran mengenai jenjang pengalaman belajar yang akan

diterima oleh siswa, yang dimulai dari pengalaman langsung (konkrit), kenyataan

yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan,

sampai pada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas di puncak kerucut,

semakin abstrak media penyampaian pesan itu. Hal ini tidak berarti proses belajar

mengajar harus dimulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis

pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok

siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajarnya (Arsyad,

2011:10—11).

Untuk mencapai keefektivitasan dalam pengembangan media pembelajaran yang

paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa maka produk

pengembangan media pembelajaran harus memiliki kemenarikan dengan

karakteristik sebagai berikut.

1. Self Instructional, yaitu melalui produk pengembangan media pembelajaran

tersebut seseorang atau peserta belajar mampu membelajarkan diri sendiri,

tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self instructional,

Page 65: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

47

maka produk pengembangan media pembelajaran berkaitan dengan produk

berbasis webtoon harus:

a. berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas;

b. berisi materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit kecil/spesifik

sehingga memudahkan belajar secara tuntas;

c. menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan

materi pembelajaran;

d. menampilkan soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan

pengguna memberikan respond an mengukur tingkat penguasaannya;

e. kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan suasana atau

konteks tugas dan lingkungan penggunanya;

f. menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif;

g. terdapat rangkuman materi pembelajaran;

h. terdapat instrument penilaian/assement, yang memungkinkan penggunaan

produk tersebut melakukan „self assessment‟;

i. terdapat instrument yang dapat digunakan penggunaannya mengukur atau

mengevaluasi tingkat penguasaan materi;

j. terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga penggunanya mengetahui

tingkat penguasaan materi; dan

k. tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendukung

materi pembelajaran dimaksud.

2. Self Contained, yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi

atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu produk

pengembangan media pembelajaran secara utuh. Tujuan dari konsep ini adalah

Page 66: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

48

memberikan kesempatan pembelajar mempelajari materi pembelajaran yang

tuntas, karena materi dikembas ke dalam satu kesatuan yang utuh.

Jika harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu unit

kompetensi harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan

kompetensi yang harus dikuasai.

3. Stand Alone (berdiri sendiri), yaitu produk pengembangan media

pembelajaran yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak

harus digunakan bersama-sama dengan media pembelajaran lain. Dengan

menggunakan produk tersebut, pembelajaran tidak harus menggunakan media

yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada produk yang

dihasilkan tersebut. Jika masih menggunakan dan bergantung pada media lain

selain produk yang dihasilkan tersebut yang digunakan, maka media tersebut

tidak dikategorikan sebagai media yang berdiri sendiri.

4. Adaptive, yaitu produk pengembangan media pembelajaran hendaknya

memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.

Dikatakan adaptif jika produk yang dihasilkan tersebut dapat menyesuaikan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan.

Dengan memperhatikan percepatan perkembangan ilmu dan teknologi

pengembangan produk yang dihasilkan tersebut hendaknya tetap “up to date”.

Produk pengembangan media pembelajaran yang adaptif adalah jika isi materi

pembelajaran dapat digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu.

5. User Friendly, produk pengembangan media pembelajaran hendaknya

bersahabat dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan infromasi yang

tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk

Page 67: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

49

kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.

Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan

istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly

(Arsyad, 2011:12—13).

Beberapa aspek yang harus dipenuhi untuk membuat produk pengembangan

media pembelajaran yang menarik sebagai dasar penilaian yang tepat dan layak

digunakan dalam proses belajar mengajar (Arsyad, 2011:13—14), yaitu:

a. Aspek kelayakan tampilan produk

1) bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca;

2) perbandingan huruf yang proporsional;

3) mengkombinasikan warna, gambar (ilustrasi), bentuk dan ukuran huruf

yang serasi;

4) susunan dan alur yang mudah dipahami;

5) naskah, gambar dan ilustrasi yang menarik;

6) ilustrasi mampu menyesuaikan dengan kondisi di lapangan (adaptif);

7) penampilan media harus mampu menarik perhatian siswa.

b. Aspek isi atau materi produk

1) kebahasaannya dan istilah-istilah dalam produk dibuat sederhana sesai

dengan level berfikir pengguna produk;

2) produk dapat dipakai oleh siswa dalam proses pembelajaran yang mandiri,

mampu memberikan pengalaman dan pemahaman bagi penggunanya;

3) materi dalam produk sesuai dengan kurikulum yang digunakan dalam

pembelajaran tersebut;

4) urutan dan susunan materi yang sistematis;

Page 68: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

50

5) memuat semua materi secara lengkap dan utuh berdasarkan standar

kompetensi, kompetensi dasar yang dibutuhkan sebagai tujuan akhir

pembelajaran.

c. Aspek kemanfaatan produk

1) produk sebaiknya mampu menarik perhatian siswa dan menumbuhkan

motivasi belajar siswa;

2) produk mampu menyampaikan dan memperjelas informasi dalam proses

belajar mengajar untuk meningkatkan pemahaman materi;

3) produk mampu membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efisien.

2.6 Hakikat Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2010 : 407)

adalahsuatuproses yang dipakaiuntukmengembangkandanmemvalidasiproduk

pendidikan. (Seels & Richey dalam Setyosari, 2011 : 194) utama yaitu: (1) Define

(Pembatasan), (2) Design (Perancangan), (3) Develop (Pengembangan)

danDisseminate(Penyebaran), atau diadaptasi Model 4-P, yaitu Pendefinisian,

Perancangan, Pengembangan, dan Penyebaran.

Secara garis besar keempat tahap pengembangan model 4-D menurut Trianto

(2009 : 65-68) adalah sebagai berikut.

1. Tahap Pendefinisian (Define). Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan

mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari

batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap pendefinisian ini

meliputi lima langkah pokok, yaitu : (a) analisis ujung depan; (b) analisis

Page 69: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

51

siswa; (c) analisis tugas; (d) analisis konsep; (e) perumusan tujuan

pembelajaran.

2. Tahap Perencanaan (Design). Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe

perangkat pembelajaran. Tahap perencanaan terdiri dari empat langkah, yaitu

a) Penyusunan tes acuan patokan, merupakan langkah awal yang

menghubungkan antara tahap define dan tahap design. Tes disusun

berdasarkan hasil perumusan. Tujuan Pembelajaran Khusus Kurikulum

13(K13). Tes ini merupakan suatu alat mengukur terjadinya perubahan

tingkah laku pada diri siswa setelah kegiatan belajar mengajar.

b) Pemilihan Media yang sesuai tujuan, untuk menyampaikan materi

pelajaran.

c) Pemilihan Format. Di dalam pemilihan format dapat dilakukan dengan

mengkaji format-format perangkat yang sudah ada dan yang

dikembangkan di negara-negara yang lebih maju.

3. Tahap Pengembangan (Develop). Tujuan tahap ini adalah untuk

menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan

masukan dari pakar. Tahap pengembangan meliputi :

a) validasi perangkat oleh para pakar diikuti dengan revisi.

b) simulasi yaitu kegiatan mengoeprasionalkasikan rencana pengajaran.

c) uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya. Hasil tahap (b) dan (c)

digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya adalah uji coba lebih

lanjut dengan siswa yang sesuai dengan kelas sesungguhnya.

4. Tahap Penyebaran (Disseminate). Tujuan tahap ini merupakan tahap

penggunaan perangkat yagn telah dikembangkan pada skala yang lebih luas

Page 70: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

52

misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru yang lain. Tujuan lain adalah

untuk menguji efektivitas penggunaan perangka di dalam KBM.

2.7 Definisi Konseptual

1. Webtoon merupakan salah satu media grafis yang dapat menyajikan materi

lebih menarik, meningkatkan motivasi belajar, mampu menyajikan materi

lebih konkret sehingga siswa lebih mudah menyerap materi pembelajaran

sastra yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.

2. Efisiensi adalah penggunaan yang efisien merefleksikan bagaimana media

webtoon digunakan untuk memenuhi persyaratan keefektifan yang diberikan

serta hasil yang optimal tidak membuang banyak waktu dalam proses

pembelajaran. Terdapat tiga indikator untuk mengukur efisiensi, sebagai

berikut.

a. Waktu. Untuk menghitung efisiensi waktu dilakukan dengan

membandingkan pelaksanaan beberapa program yang berbeda dalam

jumlah waktu yang sama. Rasio jumlah tujuan yang dicapai siswa

dibandingkan dengan jumlah waktu yang digunakan untuk mencapai

tujuan.

a. Personalia. Personalia mencakup jumlah personalia yang dilibatkan dalam

perancangan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Efisiensi personalia

dihitung dengan membandingkan rasio guru dan siswa

b. Sumber belajar. Mencakup jumlah ruang yang digunakan, keterlibatan

komputer, jumlah buku teks, dan lain-lain yang ada kaitannya dengan

biaya pembelajaran.

Page 71: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

53

3. Kemenarikan. Fokus kemenarikan adalah penerapan webtoon pembelajaran

dengan sub indikator sebagai berikut.

a. Strategi pengorganisasian: makro (menata urutan keseluruhan isi mata

pelajaran), dan mikro (menata urutan sajian konsep, prinsip atau prosedur).

b. Strategi penyampaian: media pembelajaran, interaksi belajar dan bentuk

pembelajaran.

c. Strategi Pengelolaan pembelajaran: penjadwalan, pembuatan catatan,

motivasi, dan kontrol belajar.

4. Efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisensi lebih

melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan

membandingkan antara input dan output. Efektivitas meliputi kecermatan

penguasaan perilaku, kecepatan unjuk kerja, kesesuaian dengan prosedur,

kuantitas unjuk kerja, kualitas hasil akhir, tingkat alih belajar, dan tingkat

retensi.

2.8 Definisi Operasional

1. Penggunaan webtoon adalah penilaian terhadap kualitas bahan ajar dan

kemudahan pemanfaatan bagi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Efisiensi. Efisiensi dalam penelitian ini adalah penggunaan yang efisien

merefleksikan bagaimana webtoon secara ekonomi digunakan untuk

memenuhi persyaratan keefektifan yang diberikan berkaitan dengan hasil yang

optimal dan tidak membuang banyak waktu dalam proses pembelajaran.

3. Kemenarikan. Kemenarikan dalam penelitian ini adalah penerapan media

pembelajaran yang digunakan dengan menggunakan media pembelajaran

sastra berbasis webtoon hasil pengembangan pada mata pelajaran Bahasa dan

Page 72: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

54

Sastra Indonesia SMA Kelas XII materi pokok mendeskripsikan pandangan

pengarang.

4. Efektivitas. Efektivitas dalam penelitian ini mengacu pada hasil belajar yang

dicapai.Tujuan yang akan dicapai pada tingkat efektivitas penggunaan

webtoon, yaitu pada tingkat kecepatan pencapaian hasil belajar.

Page 73: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

55

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah Research and Development (R&D) Borg and

Gallatau penelitian pengembangan. Penelitian dan pengembangan secara garis

besarmeliputi: penelitian pendahuluan, desain intruksional, penyusunan

danpengembangan produk, dan validasi produk. Hal ini selaras dengan

pendapatdikemukakan oleh Borg and Gall, (1983:772). “Research and

information collecting, planning, develop preliminary form of product,

preliminary field testing, operational product revision, operational field testing,

final product revision, and dissemination and implementation”.

Pendapat Borg and Gall di atas menjelaskan bahwa penelitian dan

pengembanganmeliputi tahapan yaitu 1) penelitian dan pengumpulan informasi,

2) perencanaan, 3) pengembangan produk, 4) uji coba awal, 5) revisi produk, 6)

uji coba lapangan,7) revisi produk uji lapangan, 8) uji coba operasional produk, 9)

revisi produk, dan 10) implementasi dan diseminasi.

Model penelitian dan pengembangan (Research and Development) Borg and Gall

adalah metode yang relatif mudah dipahami sehingga dapat disesuaikan dilakukan

peneliti hanya mengadaptasi tahapan satu sampai dengan tujuh dari tahapan yaitu,

Page 74: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

56

diawali dengan tahap studi pendahuluan, desain produk, uji validator, revisi

produk hasil uji validator, melakukan uji coba terbatas dan revisi produk hasil uji

coba terbatas, melakukan uji coba luas dan revisi produk hasil uji coba luas dan

produk akhir

Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada,yang

dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2013:164).

Penelitian pengembangan adalah“the systematic study of design, development and

evaluation processes with the aim of establishing an empirical basic for the

creation of instructional product and tools and new or enchanced models that

govern their development” (Richey& Klein, 2007:1).

Prosedur pengembangan Research and Development (R&D) (Borg and Gall

(1983) dalam penelitian ini adalah sesuai diagram berikut.

Gambar 3.1

Bagan Research and Development (R&D) Borg dan Gall (1983)

Page 75: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

57

3.2 Tempat Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pringsewu

Kabuaten Pringsewu, SMA Negeri 1 Kotaagung, dan SMA Negeri 1 Semaka di

Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung pada siswa kelas XII tahun pelajaran

2017/2018.

3.3 Langkah-Langkah Pengembangan

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini mengacu pada Research and

Development (R&D) Borg and Gall (1983 : 772), dengan uraian penjelasan yang

telah dimodifikasi dan diselaraskan dengan tujuan dan kondisi penelitian yang

sebenarnya. Prosedur pengembangan media pembelajaran dalam penelitian ini

penulis gambarkan pada tahap berikut ini.

1. Langkah Pertama : Studi Pendahuluan meliputi studi lapangan (analisis

kebutuhan) dan studi pustaka (konseptualisasi teori).

2. Langkah Kedua : Desain Produk, meliputi analize learner, state objectives,

select methods, media & material, utilize media & material, require learner

participation, evaluate & revise.

3. Langkah Ketiga : Desain dan Pengembangan Media, meliputi pra produksi,

produksi dan pasca produksi.

4. Uji Validator

5. Revisi produk hasil uji validator

6. Langkah Keempat : Uji coba terbatas (skala kecil). Dari tahapan tersebut

kemudian dilakukan revisi produk dan ujicoba skala luas.

7. Langkah Kelima : Produk Akhir yaitu produk media pembelajaran sastra

berbasis Webtoon.

Page 76: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

58

3.3.1 Studi Pendahuluan

Pada tahap ini ada dua hal yang dilakukan, yaitu studi pustaka dan studi lapangan.

Studi pustaka digunakan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-

landasan teoretis, ruang lingkup, keluasan penggunaan, kondisi pendukung, dan

langkah-langkah yang paling tepat untuk mengembangkan produk. Sedangkan

studi lapangan dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan menilai

kebutuhan(need assessment) untuk mendapatkan data tentang kondisi awal siswa

dan potensi pengembangan media pembelajaran, kesenjangan antara prestasi

belajar siswa dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan, kesenjangan

penampilan guru dalam pembelajaran, solusi yang diharapkan dapat membantu

menyelesaikan permasalahan tersebut serta kelengkapan sarana dan prasarana

penunjang yangada di SMA Negeri 1 Kotaagung, SMA Negeri 1 Pringsewu, dan

SMA Negeri 1 Semaka di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung yang

menjadi tempat penelitian, dengan demikian diharapkan produk yang akan

dihasilkan sangat penting dan dibutuhkan serta dapat dimanfaatkan dalam

pembelajaran sastra berbasis webtoon bagi siswa kelas XII khususnya dalam

menafsirkan pandangan pengarang pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia melalui karya sastra berbentuk novel berjudul Maafkan Aku, Kuala

Mesuji karya Fajar.

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

dihadapi oleh siswa di kelas dalam pembelajaran Sastra kelas XII SMA

khususnya tentang tokoh, tema, dan alur dikaitkan dengan pandangan pengarang

pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia melalui karya sastra berbentuk

novel berjudul Maafkan Aku, Kuala Mesuji karya Fajar.

Page 77: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

59

Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru dan siswa guna memperoleh

informasi awal sebelum melakukan pengembangan. Data awal tersebut kemudian

dijadikan bahan untuk menganalisis kebutuhan siswa. Analisis kebutuhan

berfungsi untuk menentukan produk media apa yang tepat untuk mengatasi

kelemahan tersebut.

3.3.2 Desain Pembelajaran

Berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu keterbatasan waktu dan biaya

sertakebutuhan akan pembelajaran maka tahapan penelitian dan pengembangan

media pembelajaran pada tahap desain pembelajaran penelitian mengadaptasi

modelASSURE, yaitu 1) analyze leaner / menganalisis peserta didik, 2) state

objectives/ merumuskan tujuan pembelajaran, 3) select methods, media, and

material /memilih metode, media, dan bahan ajar, 4) utilize media and material

/memanfaatkan media dan bahan ajar, 5) require leaner participation

/mengembangkan butir-butir tes acuan patokan, 6) evaluate and revise / menilai

dan memperbaiki. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 3 (tiga) tahap

desain pembelajaran dari model ASSURE tersebut yaitu tahap 1 hingga 3.

3.3.3 Desain dan Pengembangan Media

Pengembangan media untuk pembelajaran, Riyana (2007: 142) memiliki 3 (tiga)

tahapan yaitu, tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Ketiga tahapan

tersebut sebagai berikut.

3.3.3.1 Evaluasi Produk

Berpegang pada data hasil analisis kebutuhan siswa dan hasil studi literatur,

peneliti selanjutnya membuat perencanaan produk. Produk yang akan

Page 78: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

60

dikembangkan ialah media pembelajaran sastra berbasis webtoon. Pertama,

peneliti merumuskan tujuan yang akan dicapai siswa melalui penggunaan media

tersebut.Setelah tujuan dirumuskan, peneliti melakukan tinjauan materi khususnya

tentang tokoh, tema dan alur dikaitkan dengan pandangan pengerang pada mata

pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi siswa SMA kelas XII.

Tahap praproduksi, meliputi kegiatan persiapan alat produksi, yaitu seperangkat

komputer dan software-software pendukung dalam hal ini software yang paling

utama adalah Adobe Photoshop yang berfungsi sebagai software pengolah gambar

dan teks. Selain itu, komputer perlu dikoneksikan dengan internet untuk

mengambil sumber gambar webtoon dari line webtoon yang berfungsi

menggambarkan tokoh sesuai dengan genre dari webtoon yang akan

dikembangkan melalui novel berjudul Maafkan Aku, Kuala Mesuji karya Fajar.

Kegiatan perencanaan produk selanjutnya ialah menentukan komponen dan

membuat rancangan desain media pembelajaran sastra berbasis webtoon.

Praproduksi merupakan kegiatan-kegiatan awal sebelum kegiataninti berupa

pencetakan prototipe webtoon dilaksanakan sebelum dipublikasikan melalui

koneksi internet. Kegiatan ini menghasilkan desain media pembelajaran sastra

berbasis webtoon yang dimulai dari menentukan ide cerita, menyusun karakter

tokoh, membuat sinopsis cerita,membuat skenario, story board, sketsa gambar

atau pemilihan gambar tokoh bersumber dari Line Webtoon, proses komputer dan

pencetakan webtoon yang akan dijadikan media pembelajaran.

Diagram alur/flowchart pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

webtoon ialah sebagai berikut.

Page 79: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

61

Gambar 3.2

Diagram alur/flowchart

Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan pra produksi pengembangan

media pembelajaran sastra berbasis webtoon antara lain adalah.

a. Identifikasi program webtoon

Identifikasi program komik merupakan kelanjutan beberapa analisa

yangdilakukan terhadap kegiatan produksi media pembelajaran sastra berbasis

webtoon yaitu, identifikasi kebutuhan, materi, situasi, penuangan gagasan,

danlain-lain. Seperti halnya pada Garis Besar Program Media (GBPM),

identitasprogram media pembelajaran terdiri dari 1)judul program, 2)

Membuat

sinopsis

Membuat story

line

Membuat tokoh

bersumber dari

Line Webtoon

Sketsa

lay out

Tahap editing teks

Tahap pemilihan tekstur

dan Pewarnaan

Memadukan teks dan isi

Layoutweb

toon

Finishing

Selesai

Page 80: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

62

tujuan/kompetensi, 3) standar kompetensi, 4) kompetensi dasar,5) sasaran, dan

6) tujuan khusus/sinopsis.

b. Membuat sinopsis

Sinopsis diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat

tentang tema atau pokok materi yang diharapkan. Tujuan utamanya adalah

mempermudah pemesan menangkap konsepnya, mempertimbangkan

kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai dan persetujuannya.

Sinopsis dapat diartikan sebagai ringkasan cerita yang penulisannya cukup

diuraikan dalam beberapa kalimat saja, namun di dalamnya tercakup tema,

peristiwa, dan alur cerita yang dikemas dengan kalimat sederhana dan mudah

dipahami.

c. Membuat treatment

Treatment memberikan uraian ringkas secara deskriptif mengenai bagaimana

suatu rangkaian peristiwa pembelajaran (instructional event) yangnantinya

akan dibuat. Dalam penulisan treatment, semua alur cerita diuraikan dariawal

pemilihan gambar tokoh sampai dengan pencetakan Webtoon berakhir

diuraikan secara deskriptif namun tidak menggunakan istilah-istilah teknis

dalam teknik percetakan. Penggunaan istilah teknis baru dilakukan pada

pembuatanscript.

d. Membuat skenario webtoon

skenario adalah rencana adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci

pada tiap panel. Skenario dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau

Page 81: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

63

adaptasi dari isi cerita yang ada di dalam novel berjudul Maafkan Aku, Kuala

Mesuji karya Fajar.

Skenario yang akan diterapkan dalam Webtoon adalah sebuah naskah cerita

yang menguraikan urutan-urutan adegan, tempat keadaan, dan dialog, yang

disusun dalam konteks struktur dramatik untuk menjadi acuan dalam proses

penulisan pada tiap panel yang dibuat.

e. Membuat storyboard

Storyboard adalah proses adaptasi script menjadi sketsa yang berfungsi

menjadi panduan visual (adegan, angle dan komposisi) bagi komikus.

Sebagaimana halnya sebuah sketsa, storyboard tidak memerlukan gambar yang

detil, hanya kejelasan menggambarkan apa yang dikehendaki oleh script

writer.

Dalam prosesnya, storyboard akan mereduksi naskah yang ditulis script writer

menjadi visual dan storyboard akan berubah juga setelah digambarkan oleh

pembuat Webtoon, ini hal yang wajar dalam sebuah proses kreatif, hanya

dalam proses ini,diskusi antara ketiga pihak tetap harus intens dilakukan agar

tidak terjadi disorientasi cerita.

Storyboard atau naskah program dalam komik pembelajaran ini merupakan

daftar rangkaian peristiwa yang akan dipaparkan dalam program pembelajaran

menggunakan webtoon, baik gambar demi gambar, maupun deskripsi

demideskripsi menuju tujuan perilaku belajar yang ingin dicapai.

Page 82: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

64

Naskah atau skripditulis dalam bentuk halaman berkolom dua, sebelah kiri

untuk menampilkan bentuk visualisasinya, dan sebelah kanan untuk segala

sesuatu yang berhubungan dengan dialog, narasi. Tujuan penulisan storyboard

adalah sebagai peta atau bahan pedoman bagi guru dalam mengembangkan

subtansi materi ke dalam suatu program rencana pelaksanaan pembelajaran.

3.3.3.2 Produksi

Tahap produksi, meliputi merealisasikan program sesuai naskah. Membuat media

yang telah disusun melalui naskah media pembelajaran kedalam bentuk gambar,

pewarnaan, pemilihan teks sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter.

Dari pembuatan desain grafis, maka akan diperoleh wujud nyata dari storyboard

yang telah ditentukan sebelumnya.

Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan webtoon yang sudah direvisi berdasarkan

usulan para ahli. Adapun kegiatan dari tahap ini antara lain, telaah webtoon oleh

ahlimedia dan ahli materi, revisi webtoon, validasi webtoon oleh ahli media dan

ahlimateri, uji coba terbatas. Analisis data validasi dan uji coba terbatas,

danpenulisan laporan. Pada tahap ini peneliti mulai memproduksi media

pembelajaran sastra berbasis webtoon sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat.

Kegiatan selanjutnya adalah memvalidasi produk pada ahli media dan ahli

materi.Pada kegiatan ini produk media pembelajaran sastra berbasis Webtoon

dinilai kelayakan dasar-dasar nilai atau konsep dan teori yang digunakan.

Validasioleh ahli media dan ahli materi kemudian digunakan sebagai dasar untuk

merevisi produk. Kegiatan validasi oleh ahli media dan ahli materi bertujuan

Page 83: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

65

untuk mendapatkan jaminan bahwa media awal layak digunakan dalam

pembelajaran.

3.3.3.3 Pasca Produksi

Tahap pasca produksi meliputi kegiatan me-review, apakah ada kesalahan

sertaada kekurangan dalam media yang dibuat. Pada kegiatan pasca produksi

sebuah media berbasis webtoon, dilakukan kegiatan editing dan mastering. Proses

editingmerupakan kegiatan menggabungkan gambar, latar, warna, narasi dan lain-

lain.Pada proses ini dilakukan finalisasi webtoon hasil rancangan yang

disesuaikan dengan tuntutan tujuan pembelajaran. Sedangkan proses mastering

merupakan proses pencetakan webtoon hasil editing ke dalam bentuk prototipe

buku webtoon pembelajaran.

3.3.3.4 Uji Coba dan Revisi Produk

Pelaksanaan ujicoba ini mengacu pada pendapat Sadiman, (2006:182-186) yang

menyatakan ada tiga tahap evaluasi formatif yaitu 1) evaluasi perorangan (one to

one), 2) evaluasi kelompok kecil (small group evaluation) dan, 3) evaluasi

lapangan(field evaluation). Namun pada penelitian ini dilakukan adaptasi dan

modifikasi dari ketiga tahapan tersebut menjadi lima tahapan, yaitu 1) validasi

ahli, 2) ujicoba kelompok terbatas, 3) revisi produk, dan 4) ujicoba dalam

kelompok luas, 5) produk akhir.

Kegiatan uji coba dilengkapi dengan angket untuk diisi oleh siswa. Peneliti juga

melakukan pengamatan dan wawancara guna mendapatkan informasi yang berupa

penilaian dan saran terkait media pembelajaran sastra berbasis webtoon yang

dikembangkan.

Page 84: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

66

3.3.3.5 Validasi Ahli, Uji Coba Terbatas

Pada tahap ini, ada dua hal yang dilakukan yaitu: validasi ahli(expert judment)

dan uji coba Terbatas.

a. Validasi Ahli (expert judgment), dilakukan oleh ahli desain pembelajaran untuk

menilai dari aspek pembelajaran, ahli materi untuk menilai aspek substansi

materi dan yang berkualifikasi pendidikan minimal S2, dan ahli media untuk

menilai aspek penampilan dan desain produk media berbasis webtoon. Validasi

ahli dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi dengan instrumen

yang dibuat. Padatahapan ini juga diharapkan masukan berupa saran dan kritik

pada produk sehingga dapat dilakukan revisi untuk disempurnakan.

b. Uji coba terbatas, dilakukan terhadap 3 (tiga) sekolah dengan masing-masing

sekolah diwakili oleh 10 siswa. Sekolah yang manjadi tempat uji coba skala

terbatas adalah SMA Negeri 1 Kotaagung, SMA Negeri 1 Pringsewu, SMA

Negeri 1 Semaka. Subjek penelitian uji coba skala terbatas dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling.

Uji coba skala terbatas bertujuan untuk mengetahui apakah media

pembelajaran sastra berbasis webtoon yang dikembangkan dalam

matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tentang menafsirkan pandangan

pengarang melalui karya sastra berbentuk novel berjudul Maafkan Aku, Kuala

Mesuji karya Fajar, dapatberjalan sesuai dengan yang diinginkan.

3.3.3.6 Revisi Produk Awal

Perbaikan dilakukan berdasarkan masukan berupa tanggapan, saran dan kritik dari

validasi ahli, dan ujicoba skala terbatas. Data berasal dari pedoman observasi ahli,

Page 85: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

67

angket ujicoba skala terbatas, dan wawancara terbuka dengan subjek (guru dan

siswa) ujicoba skala terbatas.

3.3.3.7 Penilaian Teman Sejawat

Pada tahapan penelitian ini penulis meminta masukan, kritik dan saran dari guru,

khususnya guru kelas XII pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

dengan mengacu pada kurikulum 2013 KD 3.8 yaitu menafsir pandangan

pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca, dan KD 4.8 yaitu

menyajikan hasil interpretasi terhadap pandangan pengarang baik secara lisan

maupun tulis untuk mendapatkan temuan-temuan mulai dari yang paling

sederhana sampai kepada hal-hal yang paling substantif, juga usulan-usulan

tambahan yang bermanfaat dalam memperbaiki produk dari kesalahan dan

kekurangan, sehingga dari kegiatan ini penulis dapat memastikan bahwa produk

yang dikembangkan yaitu media pembelajaran sastra berbasis webtoon layak

digunakan untuk mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran bagi siswa SMA

kelas XII.

3.3.3.8 Uji Coba Skala Luas

Pada ujicoba skala luas dilakukan pengujian produk hasil revisi produk awal dan

produk operasional kepada siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Kotaagung, SMA

Negeri 1 Pringsewu, dan SMA Negeri 1 Semaka.

Uji coba skala luas dilakukan pada kelas pembelajaran (1 kelas= 20—30 siswa).

Hasil pengujian diperoleh penilaian produk operasional media pembelajaran

webtoon yang siap digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Produk yang

diujikan diharapkan dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran

Page 86: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

68

yang ditunjukkan oleh peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu,diharapkan

dapat memudahkan guru dalam proses pembelajaran.

3.4 Definisi Konseptual

1. Webtoon merupakan salah satu media grafis yang dapat menyajikan materi

lebih menarik, meningkatkan motivasi belajar, mampu menyajikan materi

lebih konkret sehingga siswa lebih mudah menyerap materi pembelajaran

sastra yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.

2. Efisiensi adalah penggunaan yang efisien merefleksikan bagaimana media

webtoon digunakan untuk memenuhi persyaratan keefektifan yang diberikan

serta hasil yang optimal tidak membuang banyak waktu dalam proses

pembelajaran. Terdapat tiga indikator untuk mengukur efisiensi, sebagai

berikut.

a. Waktu. Untuk menghitung efisiensi waktu dilakukan dengan

membandingkan pelaksanaan beberapa program yang berbeda dalam

jumlah waktu yang sama. Rasio jumlah tujuan yang dicapai siswa

dibandingkan dengan jumlah waktu yang digunakan untuk mencapai

tujuan.

b. Personalia. Personalia mencakup jumlah personalia yang dilibatkan dalam

perancangan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Efisiensi personalia

dihitung dengan membandingkan rasio guru dan siswa

c. Sumber belajar. Mencakup jumlah ruang yang digunakan, keterlibatan

komputer, jumlah buku teks, dan lain-lain yang ada kaitannya dengan

biaya pembelajaran.

Page 87: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

69

3. Kemenarikan. Fokus kemenarikan adalah penerapan webtoon pembelajaran

dengan sub indikator sebagai berikut.

a. Strategi pengorganisasian: makro (menata urutan keseluruhan isi mata

pelajaran), dan mikro (menata urutan sajian konsep, prinsip atau prosedur).

b. Strategi penyampaian: media pembelajaran, interaksi belajar dan bentuk

pembelajaran.

c. Strategi Pengelolaan pembelajaran: penjadwalan, pembuatan catatan,

motivasi, dan kontrol belajar.

4. Efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisensi

lebihmelihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu

denganmembandingkan antara input dan output. Efektivitas meliputi

kecermatanpenguasaan perilaku, kecepatan unjuk kerja, kesesuaian dengan

prosedur,kuantitas unjuk kerja, kualitas hasil akhir, tingkat alih belajar, dan

tingkatretensi.

3.5 Definisi Operasional

1. Penggunaan Webtoon adalah penilaian terhadap kualitas bahan ajar dan

kemudahan pemanfaatan bagi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Efisiensi. Efisiensi dalam penelitian ini adalah penggunaan yang efisien

merefleksikan bagaimana webtoon secara ekonomi digunakan untuk

memenuhi persyaratan keefektifan yang diberikan berkaitan dengan hasil yang

optimal dan tidak membuang banyak waktu dalam proses pembelajaran.

3. Kelayakan. Kelayakan dalam penelitian ini adalah penerapan media

pembelajaran yang digunakan dengan menggunakan media pembelajaran

sastra berbasis webtoon hasil pengembangan pada mata pelajaran Bahasa dan

Page 88: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

70

Sastra Indonesia SMA Kelas XII materi pokok mendeskripsikan pandangan

pengarang.

4. Efektivitas. Efektivitas dalam penelitian ini mengacu pada hasil belajar yang

dicapai.Tujuan yang akan dicapai pada tingkat efektivitas penggunaan

webtoon, yaitu pada tingkat kecepatan pencapaian hasil belajar.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

webtoon ini adalah sebagai berikut.

3.6.1 Kisi-Kisi Instrumen Studi Pendahuluan

Penilaian kebutuhan (Need Assessment) dalam penelitian ini berguna

untukmendapatkan data-data sebagai dasar untuk pengambilan keputusan

dalampengembangan produk webtoon untuk pembelajaran sastra pada siswa SMA

Kelas XII matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mendeskripsikan pandangan

pengarang.Beberapa aspek yang diamati dalam tahap penilaian kebutuhan yaitu,

a)kesenjangan aktivitas siswa pada pembelajaran, b) kesenjangan penampilan

guru dalam pembelajaran, c) ketersediaan sarana dan prasarana yang

memungkinkandilakukannya pengembangan komik pembelajaran tematik, dan d)

kesulitan yangdialami siswa dan guru dalam proses pembelajaran sastra melalui

karya sastra berbentuk novel yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.

Kisi-kisi angketanalisis kebutuhan untuk siswa dan kisi-kisi angket analisis

kebutuhan untuk gurudapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 berikut ini.

Page 89: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

71

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Studi Pendahuluan untuk Siswa

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Studi Pendahuluan untuk Guru

No Aspek yang diamati Indikator Jumlah

Butir

Nomor

Soal

1 Masalah yang dihadapi

pada pembelajaran sastra

siswa SMA kelas XII

dalam mendeskripsikan

pandangan pengarang

dalam karya sastra

berbentuk novel.

1. Kesulitan belajar.

2. Motivasi belajar kelompok.

3. Ketersediaan waktu.

3

1

1

1

2

3

4

5

2 Kebutuhan program 4. Kebutuhan media

pembelajaran alternatif.

2 6

7

3 Potensi yang mendukung

pengembangan webtoon

5. Ketersediaan sarana

pendukung

6. Kemampuan siswa dalam

memanfaatkan sarana

pendukung

7. Minat membaca.

8. Minat cerita tokoh dalam

novel

3

2

2

1

8, 9, 10

11, 12

13, 14

15

Jumlah 15 15

No. Aspek yang

diamati

Indikator Jumlah

Butir

Nomor

Soal

1. Kesenjangan

penampilan guru

1. Kemampuan membuka

pelajaran

2. Sikap guru dalam proses

pembelajaran

3. Penguasaan materi

pembelajaran

4. Proses pembelajaran

5. Kemampuan menggunakan

media pembelajaran

6. Evaluasi pembelajaran

7. Kemampuan menutup

kegiatan Pembelajaran

8. Tindak lanjut (follow up)

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

3

4

5

6

7

8

2. Kesenjangan

aktivitas siswa

9. Bertanya pada guru

10. Menjawab pertanyaan guru

11. Ketepatan pengumpulantugas

12. Minat belajar siswa

1

1

1

1

9

10

11

12

3. Ketersediaansarana

dan

Prasarana

13. Ketersediaan media gambar

14. Ketersediaan peralatan

danbahan ajar

15. Ketersediaan bahan ajar

berupabuku

1

1

1

1

13

14

15

16

Page 90: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

72

3.6.2 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli

Pedoman observasi digunakan untuk mengumpulkan data evaluasi ahli desain

pembelajaran, ahli materi, dan ahli media. Instrumen ini akan digunakan pada

validasi ahli (expert judgement). Indikator yang menjadi aspek yang diamati

adalah : a) kriteria pembelajaran (instructional criteria), b) kriteria materi

material review) yang mencakup isi (content), materi dan aktivitas belajar, dan c)

kriteria penampilan (presentation criteria) yang mencakup desain antarmuka,

kualitas dan penggunaan media serta inter-aktivitas media (Lee dan Owen,

2008:367). Aspek tersebut dikembangkan menjadi kisi-kisi pedoman observasi

ahli Desain Pembelajaran, Ahli Materi, dan Ahli Media yang dapat dilihat secara

berturut-turut pada tabel berikut ini.

16. Ketersediaan

mediapembelajaran berupa

novel

17. Ketersediaan

mediapembelajaran berupa

hasil karya sastra lainnya

18. Ketersediaan

perpustakaansekolah

19. Ketersediaan

mediapembelajaran berupa

perangkat komputer

20. Ketersediaan media alternatif

berupa sistem internet

21. Ketersediaan

proyektor/infocus

1

1

1

1

1

17

18

19

20

21

Jumlah 21 21

Page 91: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

73

Tabel 3.3 Kisi-kisi untuk uji ahli pembelajaran

No. Aspek yang

dievaluasi

Indikator Jumlah

Butir

Nomor

Butir

1. Aspek Desain

Pembelajaran

1. Kejelasan tujuan pembelajaran

(realistis dan terukur),

2. Relevansi tujuan pembelajaran

dengan Kurikulum/SK/KD

3. Sistematika yang runtut, logis, dan

jelas

4. Kejelasan uraian materi

5. Penggunaan bahasa yang baik dan

benar

6. Penumbuhan motivasi belajar

7. Relevansi media webtoon dengan

materi pembelajaran sastra

8. Kesesuaian alokasi waktu

9. Kemudahan operasional

10. Potensi pengembangan media

pembelajaran sastra berbasis

webtoon

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

3

4

4

5

6

7

8

9

2. Aspek Materi/

Substansi

1. Kebenaran materi secara teori dan

konsep

2. Kedalaman materi

3. Kontekstual

1

1

1

11

12

13

3. Aspek

Penampilan

Media

1. Kualitas tampilan

2. Daya tarik tampilan

3. Pengorganisasian materi

4. Kemudahan operasional

1

1

1

1

14

15

16

17

4. Keterlaksanaan 1. Fleksibilitas penggunaan webtoon

dalam pembelajaran

2. Dukungan media bagi kemandirian

belajar siswa

3. Kemampuan media untuk

meningkatkan motivasi siswa

4. Kemampuan media menambah

pengetahuan siswa

1

1

1

1

18

19

20

21

5. Tampilan

Menyeluruh

1. Sampul webtoon menarik

2. Desain tokoh menyesuaikan genre

webtoon dan menarik

3. Publikasi webtoon mudah diakses

internet

4. Bentuk huruf menarik

5. Ukuran huruf mudah dibaca

1

1

1

1

1

22

23

24

25

26

Jumlah Seluruh Indikator 26 26

Page 92: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

74

Tabel 3.4 Kisi-kisi untuk uji ahli materi

No. Aspek yang

dievaluasi

Indikator Jumlah

Butir

Ʃ

1. Isi 1. Kesesuaian isi webtoon dengan

Kompetensi Dasar dan Tujuan

Pembelajaran

1 11

2. Kebenaran konsep materi ditinjau dari

aspek keilmuan

2

3. Kejelasan topik pembelajaran

4. Keruntutan materi

3

4

5. Cakupan materi

6. Ketuntasan materi

7. Keterkaitan

5

6

7

8. Kejelasan contoh yang diberikan 8

9. Ketepatan teks cerita dengan materi

10. Isi materi menunjukkan variasi tingkat

kognitif, yaitu aspek pengetahuan,

pemahaman dan aplikasi

9

10

11. Kesesuaian evaluasi dengan materi dan

tujuan pembelajaran

11

2. Kebahasaan 12. Pemilihan kata dalam penjabaran

materi

12 6

13. Kesesuaian kata dengan penggunaan

bahasa peserta didik

13

14. Penggunaan bahasa yang komunikatif 14

15. Kesesuaian tema cerita dengan taraf

berfikir peserta didik

16. Kemudahan memahami alur cerita

melalui penggunaan bahasa

15

16

17. Penggunaan teks yang menarik dan

mengarah pada pemahaman konsep

17

3. Penyajian 18. Penggunaan kata tidak memuat makna

ganda dan salah tafsir

19. Dukungan webtoon terhadap

keterlibatan siswa pada proses

pembelajaran

18

19

4

20. Penyajian gambar tokoh menarik dan

proporsional disesuaikan dengan genre

webtoon

20

21. Kejelasan alur cerita yang mendukung

untuk memahami materi

21

4. Keterlaksanaan 22. Fleksibilitas penggunaan webtoon

dalam pembelajaran

22 4

23. Dukungan media bagi kemandirian

belajar siswa

23

24. Kemampuan media untuk

meningkatkan motivasi siswa dalam

belajar

25. Kemampuan media menambah

pengetahuan siswa

24

25

Page 93: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

75

Tabel 3.5 Kisi-kisi untuk uji ahli media

5. Tampilan

Menyeluruh

26. Sampul webtoon menarik 26 3

27. Desain tokoh menyesuaikan genre

webtoon dan menarik

28. Publikasi webtoon mudah diakses

internet

27

28

Jumlah 28 28

No. Aspek yang

dievaluasi

Indikator Jumlah

Butir

Ʃ

1. Anatomi

webtoon

Halaman pembuka 1 3

Judul cerita 2

Pemilihan kata 3

2. Kualitas

Gambar

Gambar tokoh sesuai genre webtoon 4 2

Komposisi warna 5

3. Keterbacaan

Teks

Ketepatan pemilihan warna huruf 6 3

Ketepatan pemilihan jenis huruf 7

Ketepatan pemilihan ukuran huruf 8

4. Tampilan

Menyeluruh

Sampul webtoon 9 4

Desain halaman webtoon 10

Karakteristik gambar tokoh 11

Bentuk huruf 12

5. Emotion

Impact

Mengandung nilai estika 13 2

Kemampuan webtoon untuk menumbuhkan

ketertarikan dan kesenangan siswa

14

6. Prinsip Visual

Desain

Sampul

Tata letak 15 3

Pilihan warna 16

Kesesuaian gambar dengan genre webtoon 17

7. Kesesuaian

Materi

Kesesuaian webtoon dengan tujuan

pembelajaran

18 4

Kesesuaian webtoon dengan karakteristik

nilai-nilai pendidikan karakter bagi siswa

19

Kesesuaian webtoon dengan sumber belajar 20

Kemampuan webtoon sebagai media untuk

memahami dan mengingat informasi

21

8. Kualitas

Teknik

Kemampuan webtoon sebagai daya

rangsang belajar

22 5

Memotivasi siswa 23

Mempermudah siswa mengingat materi 24

Penyajian media berbasis webtoon membuat

materi lebih menarik

25

Mudah digunakan 26

Jumlah 26 26

Page 94: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

76

3.6.3 Kisi-Kisi Instrumen Uji coba

Angket digunakan pada uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas. Aspek-

aspek yang diamati dalam uji coba skala terbatas dan uji coba skala luas adalah,

a)kemenarikan media pembelajaran sastra berbasis webtoon, b) ketertarikan siswa,

c) kemudahan penggunaan, dan d) peran media pembelajaran berbasis webtoon

dalam proses pembelajaran. Kisi-kisi instrumen tes pengetahuan, kisi-kisi

instrumen tes unjuk kerja dan kisi-kisi angket kemenarikan produk dapat dilihat

pada Tabel 3.4, Tabel3.5, dan Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Uji Kelayakan untuk Siswa

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini dilakukan

dengancara di bawah ini.

No Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

Butir

1 Kemenarikan webtoon 1. Tampilan gambar

2. Sajian gambar

3. Komposisi warna

4. Keterbatasan teks

5. Keselarasan gambar sesuai genre

webtoon

6. Kejelasan narasi

7. Penggunaan bahasa

7

2 Kemudahaan

Penggunaan

8. Kemudahaan penggunaan

9. Kemudahan dalam membawa

2

3 Peran webtoon dalam

proses pembelajaran

10. Kejelasan uraian materi dan contoh

dari nilai-nilai pendidikan karakter

11. Kemudahaan siswa untuk belajar

secara mandiri

12. Penumbuhan motivasi belajar

3

Jumlah 12

Page 95: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

77

1. Dokumentasi.

Dokumentasi dilakukan dengan menelaaah dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan media ajar yang digunakan guru dalam pembelajarn menafsir

panangan pengarang dalam novel. Dokumen dilakukan pada perangkat

pembelajaran berupa silabus, RPP, bahan ajar, media, evaluasi, dan kondisi

guru serta peserta didik.

2. Angket

Pemberian angket ditujukan kepada guru, peserta didik, dan ahli. Tujuan

penyebaran angket ini adalah untuk mendapatkan deskripsi tentang kondisi

pembelajaran menafsir pandangan pengarang dan media ajar. Pengumpulan

data melalui angket validasi pada penelitian ini dilakukan pada tahap validasi

ahli. Sedangkan pengumpulan data melalui angket tanggapan guru dan peserta

didik dilakukan pada penelitian pendahuluan dan uji coba kelas.

3. Observasi

Observasi lapangan dilakukan dengan pengamatan secara langsung proses

pembelajaran menafsirkan pandangan pengarang dengan

menggunakanwebtoon di kelas XII SMA. Tujuannya untuk memperoleh

deskripsi kegiatan guru dalam menerapkan (metode atau teknik) , bahan ajar,

media, evaluasi, dan perilaku peserta didik dalam mengikuti pelajaran.

4. Wawancara

Teknik wawancara saat melakukan penilaian kebutuhan (need assessment) dan

ujicoba kelas terbatas disekolah untuk memberikan tingkat kepercayaan bahwa

produk webtoon hasilpengembangan ini memang benar-benar layak

dikembangkan dan bahwa ujicoba lapangan memang benar benar dilakukan.

Page 96: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

78

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik analisis

kualitatif yang diperoleh dari angket, kemudian teknik analisis kuantitatif yang

diperoleh dari angket dan tes peserta didik. Teknik analisis data tersebut meliputi

beberapa tahap antara lain sebagai berikut.

3.8.1 Analisis Kelayakan Media Pembelajaran

Sukardi (2009 : 170) mengemukakan bahwa data yang diperoleh melalui lembar

angket yang dibagikan kepada responden, selanjutnya dianalisis menggunakan

skala rating numerik. Pada penelitian ini menggunakan kriteria penskoran seperti

pada tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3 7 Analisis Kelayakan Media Pembelajaran

Skor Kategori

1 Kurang Layak

2 Cukup Layak

3 Layak

4 Sangat Layak

Sebelum menentukan kategori layak atau tidak suatu produk, terlebih dahulu

persepsi responden pada lembar angket dianalisis dengan menggunakan rumus

berikut.

Persepsi Responden = X 100%

Hasil dari perhitungan persepsi responden dikategorikan dengan rentang

presentase 0-100 %, yaitu 76-100 % dikategorikan produk sangat layak untuk

digunakan, 51-75 % dikategorikan produk layak untuk digunakan, 26-50 %

dikategorikan produk kurang layak untuk digunakan, dan 0-25 % dikategorikan

produk sangat tidak layak untuk digunakan.

Page 97: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

79

3.8.2 Analisis efektifitas Media Pembelajaran

Selain rumus untuk menguji kelayakan penggunaan media webtoon di atas,

penulis juga menggunakan rumus N-Gain untuk menguji efektivitas produk. Data

untuk perhitungan N-Gain ini diperoleh dari nilai peserta didik sebelum dan

sesudah menggunakan produk webtoon. Rumus perhitungan manual kelayakan

efektivitas N-Gain tersebut dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut

(Hake, 1999 : 1).

N-Gain = skor postest– skor tes kemampuan awal

skor maksimum – skor tes kemampuan awal

Kriteria Indeks Gain:

a. Skor (g) ≥0,70 kategori tinggi/layak/efektif.

b. Skor 0,30≤(g)≥0,70 kategori sedang/cukup layak/cukup efektif.

c. Skor (g) ≤0,30 kategori rendah/tidak layak/tidak efektif.

Page 98: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

144

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengembangan media

pembelajaran sastra berbasis webtoon yang telah dilakukan dalam penelitian ini

dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Pengembangan media pembelajaran sastra berbasis webtoon dalam novel

Maafkan Aku, Kuala Mesuji karya Fajar menghasilkan produk berupa media

pembelajaran yang berjudul “Kiat Praktis Menafsir Sudut Pandang

Pengarang Melalui Webtoon”. Spesifikasi produk dalam media pembelajaran

ini terdiri atas Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar 3.8 dan 4.8, Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK), Prosedur Praktis, Sinopsis, Gambar Webtoon,

serta soal dan latihan, yang dapat dideskripsikan melalui tokoh, alur dan latar

berkaitan dengan pandangan pengarang yang telah sesuai dengan Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar berdasarkan Kurikulum 2013 bagi siswa SMA

Kelas XII sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami tentang

menafsirkan pandangan pengarang dari sebuah karya sastra dalam bentuk

sinopsis novel.

2. Kelayakan media pembelajaran sastra dalam novel Maafkan Aku, Kuala

Mesuji karya Fajar berbasis webtoon yang dibuat dalam penelitian ini dinilai

sangat layak oleh ahli materi, ahli media, guru Bahasa dan Sastra Indonesia

Page 99: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

145

dan siswa SMA Kelas XII SMA Negeri 1 Kota Agung, SMA Negeri 1

Pringsewu dan SMA Negeri 1 Semaka karena dapat mudah dipahami untuk

menemukan, menerangkan, menjelaskan, dan menginterprestasikan

pandangan pengarang sehingga dapat mendeskripsikan tentang tokoh, alur dan

latar dari novel tersebut berkaitan dengan pandangan pengarang yang telah

sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompentensi Dasar dalam Menafsir

Pandangan Pengarang berdasarkan Kurikulum 2013 bagi siswa SMA Kelas

XII.

3. Efektivitas penggunaan media pembelajaran sastra berbasis webtoon dalam

novel Maafkan Aku, Kuala Mesuji karya Fajar berbasis webtoon yang dibuat

dalam penelitian ini dapat dikategorikan sedang karena mudah dipahami oleh

siswa SMA Kelas XII untuk menafsirkan pandangan pengarang sesuai dengan

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

berdasarkan Kurikulum 2013 bagi siswa SMA Kelas XII.Nilai efektivitas dari

ketiga sekolah tersebut adalah sebagai berikut,SMAN 1 Kotaagung sebesar

0,71 masuk dalam katergori sedang, SMAN 1 Pringsewu sebesar 0,73 masuk

dalamk ategori sedang, dan SMAN 1 Semaka sebesar 0,69 masuk dalam

kategori rendah. Pembelajaran menafsir pandangan pengarang dengan

menggunakan media berbasis webtoon sangat mudah karena dapat

menggunakan gawai/android. Media ini praktis, mudah dibawa kemana-mana

sehingga pengguna dapat menggunakannya dimana saja dan kapan saja,

sehingga siswa lebih aktif dan fokus untuk menafsirkan pandangan pengarang

dalam novel. Media ini lebih menarik bagi siswa karena dilengkapi ilustrasi

gambar.

Page 100: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

146

5.2 Saran

Adapaun saran dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pihak sekolah memberikan dukungan untuk membangkitkan motivasi belajar

siswa dengan menggunakan media pembelajaran sastra berbasis webtoon agar

siswa dapat mudah menafsirkan pandangan pengarang pada novel yang dibaca

dengan demikian proses pembelajaran lebih efektif, efisien, dan menarik

sehingga siswa dapat belajar secara mandiri.

2. Untuk siswa SMA Kelas XII diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya

dalam menyajikan hasil interpretasi pandangan pengarang dengan kalimat

yang baik dan benar.

3. Peneliti diharapkan dapat melakukan pengembangan media pembelajaran

yang efektif dengan berbasis Webtoon dan menjadi acuan bagi peneliti lain

untuk melakukan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis

Webtoon.

Page 101: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

147

DAFTAR PUSTAKA

Abrams, M.H. 2011. A Glossary of Literary Terms. USA: Wadsworth Cengage

Learning.

AECT. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan, Satuan Definisi dan Terminologi.

AECT. Jakarta: CV. Rajawali.

Akbar, Sa‟dun. 2011. Penelitian Tindakan Kelas “Filosofi, Metodologi dan

Implementasinya”. Malang: Surya Pena Gemilang.

Arifin, Zainal. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Gaung Persada Press.

Badudu, J. S. 2008. Sari Kesusastraan Indonesia 2. Bandung: Pustaka Prima.

Borg, W.R and Gall, M.D. 1983. Educational Research: An Introduction, Fifth

Edition. New York: Longman.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pedoman Pemilihan dan Menyusun

Bahan Ajar. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Esten, M. 2008. Kesusasteraan, Pengantar dan Sejarah. Bandung: Angksa.

Fajar. 2016. Maafkan Aku, Kuala Mesuj. Sleman, Yogyakarta: Diandra Pustaka

Indonesia.

Hamid, Darmadi. 2009. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta.

Page 102: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

148

Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva

Press.

Kemendikbud, 2018. Bahasa Indonesia SMA Kelas XII Edisi Revisi. Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Pembukuan.

Koesnandar, Ade. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Pustekkom.

Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan

Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Lewis. 2006. Lesson Study: A Handbook of teacher-Le Instructional.

Philadelphia. PA: Research for Better Schools.

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:

Kencana Prenada.

Mulyasa, E. 2009. Rencana Pelaksana Pembelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran “Sebuah Pendekaatan Baru”.

Jakarta: Gaung Persada Press.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media Belajar dan Sumber Belajar. Jakarta:

Prestasi Pustakarya.

Oemarjati, Boen S. 2007. Dengan Sastra Mencerdaskan Siswa, Memperkaya

Pengalaman dan Pengetahuan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Prabu, Revolusi. 2011. Peranan Media Semakin Tak Terbantahkan. Yogyakarta:

SKH Kedaulatan Rakyat.

Pravitasari, Tisa Ashifa, Ahmad Adib, Anang Tri Wahyudi. 2016. Perancangan

Komik Digital Mengenai Pengaruh Negatif Media Sosial Pada Remaja

Wanita di Surabaya. Surabaya Jurnal DKV Adiwarna Universitas Kristen

Petra. Volume 1.

Rahmanto. 2008. Metode Pengajaran Sastra: Pegangan Guru Pengajar Sastra.

Yogyakarta: Kanisius.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Richey, C Rita and Klein, D James. 2007. Design and Development research

Methods, Strategies and Issues. New York: Lawrence Erbaum Associates,

Inc.

Page 103: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

149

Riyana, Amru Salam. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Komputer. Yogyakarta: UNY Press.

Sadiman. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sadiman, Arief S, dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Santoso, Agus. 2012. Effect Size Penelitian. Jurnal Penelitian Volume 14,

Universitas Sanata Dharma.

Seel and Richey. 1994. Instructional technology. Washington DC: AECT.

Semi, Atar. 2009. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.

Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Sudirman, AM, dkk. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta:

PT. Grafindo Indonesia.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset.

Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad. 2010. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar

Baru.

Sudjiman, Panuti. 2012. Teori dan Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan

Model Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya).

Jakarta: Bumi Aksara.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

Sukmadinata, Nana. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sulistyawati, Deny. 2017. Bahasa Humor dalam Line Webtoon sebagai Bahan

Ajar Menulis Teks Anekdot dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA

Kelas X. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Suprapto. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu

Pengetahuan Sosial. Jakarta: Buku Seru.

Page 104: New PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS …digilib.unila.ac.id/57582/20/THESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019. 7. 4. · pengembangan media pembelajaran sastra berbasis

150

Supriyanto, Bambang. 2015. Penerapan Discovery Learning untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa. Jurnal: Pancaran Volume 3 (2).

Sutiman dan Eli Rohaeti. 2010. Teknologi Pembelajaran. Yogyakarta: FMIPA

UNY.

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya:

Kencana.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 2007. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani

Budianta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yunus, Abidin. 2009. Guru dan Pembelajaran Bermutu. Bandung: Rizki Press.

Internet

Idiran, Zulkarnain. 2008. Pola Pelaksanaan Pendidikan Berorientasi Kecakapan

Hidup. http://zulkarnainidiran.wordpress.com/2008/11/28/pola-

pelaksanaan-pendidikan-berorientasi-kecakapan-hidup-life-skill-education.

diakses 20/05/2018.

http://www.artsy.net/show/charles-b-wang-center-Webtoon-the-evolution-of-

Korean-digital-comics diakses 20/05/2018.

https://rizkakhumairoh.wordpress.com/ 2014/05/03/Webtoon-reasons-behind-the-

phenomenon. Diakses 20/05/2018.