new microsoft office word document

6
DAMPAK NEGATIF PENCEMARAN LINGKUNGAN DARI PABRIK SEMEN Meninggalkan komentar Industri semen merupakan salah satu penyumbang polutan yang cukup besar pada pencemaran udara seperti emisi gas dan partikel debu. Dalam proses produksi industri semen sebagian besar menggunakan bahan bakar fosil, jadi menimbulkan dampak gas rumah kaca. Disamping itu, dalam proses produksi industri semen juga memberikan dampak fisik secara langsung baik pada Pekerja dan Masyarakat sekitar, yaitu dampak tingkat kebisingan serta getaran mekanik dari rangkaian proses poduksi semen. Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik semen adalah debu dan partikel, yang termasuk limbah gas dan limbah B3. Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara. Zat-Zat yang Mempengaruhi Pencemaran Udara Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik semen adalah debu dan partikel, yang termasuk limbah gas dan limbah B3. Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur-unsur : 1. CO (Karbon Monoksida) Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan bahan bakar. 2. Nitrogen Dioksida (NO2) NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian

Upload: achmadimam

Post on 03-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

New file game donwnload

TRANSCRIPT

Page 1: New Microsoft Office Word Document

DAMPAK NEGATIF PENCEMARAN LINGKUNGAN DARI PABRIK SEMEN

Meninggalkan komentar

Industri semen merupakan salah satu penyumbang polutan yang cukup besar pada

pencemaran udara seperti emisi gas dan partikel debu. Dalam proses produksi industri semen

sebagian besar menggunakan bahan bakar fosil, jadi menimbulkan dampak gas rumah kaca.

Disamping itu, dalam proses produksi industri semen juga memberikan dampak fisik secara

langsung baik pada Pekerja dan Masyarakat sekitar, yaitu dampak tingkat kebisingan serta

getaran mekanik dari rangkaian proses poduksi semen.

Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik semen adalah debu dan partikel, yang

termasuk limbah gas dan limbah B3. Udara adalah media pencemar untuk limbah gas.

Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara

alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain.

Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan

menurunkan kualitas udara.

 Zat-Zat yang Mempengaruhi Pencemaran Udara

Limbah yang terbesar dari industri semen atau pabrik semen adalah debu dan partikel, yang

termasuk limbah gas dan limbah B3. Udara adalah media pencemar untuk limbah gas.

Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara

alamiah udara mengandung unsur-unsur :

1. CO (Karbon Monoksida)

Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses

pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan

bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge

merupakan salah satu strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang

meningkat di berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan

meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan

kadar karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan

bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan

penggunaan bahan bakar.

2. Nitrogen Dioksida (NO2)

NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat

mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan

oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan

mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit

Page 2: New Microsoft Office Word Document

atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit

terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.

3.   Sulfur Oksida (SOx)

Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas

yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya

disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi

sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada

kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi

terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan

terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem

pernafasan kadiovaskular.

4.   Ozon (O3)

Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan

oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon

sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di

udara pada ketinggian 30 km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242

nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari

jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi

sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.

5.   Hidrokarbon (HC)

Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan

baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah

industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka

dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

6.   Khlorin (Cl2)

Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas

khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin

sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau

yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan.

Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan

dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan

peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen

seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.

7.   Partikulat Debu (TSP)

Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang

dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan

Page 3: New Microsoft Office Word Document

berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena

partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan

menyebabkan iritasi.

8.   Timah

Logam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun dalam setiap bentuknya ini

merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang biasanya

mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah. Logam berat ini merusak

kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk mendengar dan

memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi. Zat-zat ini mulai dari asbes dan logam

berat (seperti kadmium, arsenik, mangan, nikel dan zink).

 

Dampak negatif yang dapat dihasilkan pabrik semen tersebut yaitu :

Salah satu dampak negatif dari industri semen adalah pencemaran udara oleh debu. Debu

yang dihasilkan oleh kegiatan industri semen terdiri dari  debu yang dihasilkan pada waktu

pengadaan bahan baku, debu selama proses pembakaran, dan debu yang dihasilkan selama

pengangkutan bahan baku ke pabrik serta bahan jadi ke luar pabrik, termasuk

pengantongannya. Selain itu, pabrik semen juga meningkatkan suhu udara dan suara yang

ditimbulkan mesin-mesin dalam pabrik juga menimbulkan kebisingan.

Debu semen memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan maupun lingkungan hidup.

 

1. Dampak negatif bagi kesehatan

2.     Iritasi pada kulit, hal ini dapat terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak

dengan kulit. Prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak langsung (terlindung

maupun oleh keringat).

3. Alergi, hal ini dapat terjadi bergantung pada tingkat kesensitifan seseorang, alergi

yang dapat timbul akibat debu semen diantaranya: bersin-bersin, susah bernafas bagi

penderita asthma, gatal-gatal.

4. Iritasi pada mata, hal ini dapat terjadi tergantung pada banyaknya paparan debu,

iritasi yang timbul mulai gangguan mata merah sampai cidera mata serius.

5. Gangguan pernafasan, hal-hal yang bisa menjadi faktor penyebab diantaranya saat

mengosongkan kantong semen sehingga debu semen terhirup. Saat megaduk,

menghaluskan atau memotong material campuran semen juga dapat melepaskan

sejumlah debu semen. Untuk jangka pendek dapat menimbulkan iritasi pada saluran

Page 4: New Microsoft Office Word Document

pernafasan, sedangkan untuk jangka panjang dapat menyebabkan gangguan

pernafasan.

6. Dampak negatif bagi lingkungan hidup

7.        Lahan

Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat. Perubahan ini

dari segi waktu akan meluas ke arah menurunnya kapasitas penampungan air yang pada

akhirnya akan berpengaruh juga terhadap kuantitas air sungai. Sedangkan dari segi ruang

akan mempengaruhi keseimbangan atau keselarasan lingkungan setempat.

1. Air

Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa air

dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang mudah terkena erosi, yang

akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan

masalah banjir pada musim hujan.

1. Flora dan Fauna

       Berkurangnya keanekaragaman flora karena berubahnya pola vegetasi dan jenis

endemic, dan pembentukkan klorofil serta proses fotosintesis, Sedangkan berkurangnya

keanekaragaman fauna (burung, hewan tanah dan hewan langka) disebabkan karena

berubahnya habitat air dan habitat tanah tempat hidup hewan-hewan tersebut.

Selain debu,  pabrik semen juga memicu kenaikan suhu udara. Sumber utama peningkatan

suhu udara adalah akibat peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) secara terus menerus

pada atmosfer bumi, penyebabnya adalah meningkatnya laju aktivitas industri (termasuk

industri semen), dalam mengkonsumsi energi – terutama pembakaran bahan bakar fosil –

serta adanya penebangan dan pembakaran hutan, serta penggunan bahan-bahan CFC

(Chloro Fluoro Carbon) sebagai pendingan dan pemantul panas pada industri perkantoran dan

perumahan.

Suara yang ditimbulkan oleh mesin-mesin yang beroperasi dalam pabrik pun menimbulkan

kebisingan. Udara yang bising dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama dapat

mengakibatkan gangguan kesehatan seperti kerusakan saraf pendengaran, tili, stress, sulit

tidur dan ketegangan jiwa. Kebisingan diatas 50 dB sudah dapat dianggap kebisingan yang

perlu mendapatkan perhatian, karena sudah menggangu kenyamanan pendengaran.

 

Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Pencemaran Udara

This is the critical point. Kita sebagai masyarakat yang tidak punya wewenang mengatur

pabrik-pabrik, selain menanam pohon di lingkungan sekitar ataupun rajin olahraga di pagi

Page 5: New Microsoft Office Word Document

hari demi kesehatan. Kita hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk mengurus dan

mengatur sarana-prasarana yang menjadi sumber pencemar udara. Pemerintah kita faktanya

memang sudah mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk menangani masalah pencemaran

udara. Mari kita lihat kebijakannya berikut ini :

1. Dasar-Dasar Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara :

2. Undang-undang No.23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

3. Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara

4. Undang-undang No.23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

5. Pasal 6 ayat (1) : “setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan

hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan

hidup”.

6. Pasal 14 ayat (1) : “untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha

dan/ atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan

lingkungan hidup”.

7. Pasal 14 ayat (2) : “ketentuan mengenai baku mutu lingkungan hidup, pencegahan dan

penanggulangan pencemaran serta pemulihan daya tampungnya diatur dengan

pengaturan pemerintah”.

8. Pasal 15 ayat (1) : “setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat

menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki

analisis mengenai dampak lingkungan hidup”.

 

Upaya untuk Mengurangi Dampak Negatif yang Ditimbulkan oleh   Pabrik Semen

Dalam mengatasi limbah hasil industry, kita harus mengetahui jenis limbah yang akan kita

tangani. Untuk limbah dari industry pabrik semen limbahnya berupa limbah gas. Limbah

seperti ini dapat ditanggulangi dengan cara diminimalisasi. Artinya pihak perusahaan atau

pabrik lebih memberlakukan bahan-bahan yang berpotensi menghasilkan  limbah non

ekonomis dengan meminimalisasi penggunaannya atau memberikan zat yang mampu

menetralisasi munculnya limbah yang melimpah ruah.

Selain itu, kesadaran manusia untuk menanggulangi limbah hasil industry sangat penting.

Para pemilik serta pengolah industry adalah pihak pertama yang seharusnya memiliki

kesadaran tersebut tanpa kesadaran dari mereka limbah hasil industri tidak akan berkurang

begitu saja. Berbagai tindakan dan upaya perlu dilakukan agar pabrik-pabrik di Negara kita 

bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi tanpa menimbulkan limbah yang

berbahaya bagi masyarakat serta lingkungan sekitar.