new microsoft office word document (3)

25
Teori Antrian Antrian yang panjang sering kali kita temukan di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, di klinik saat pasien mengantri untuk mendapatkan pelayanan, di airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat para pembeli antri untuk melakukan pembayaran, di tempat cuci mobil saat mobil antri untuk dicuci dan masih banyak contoh lainnya. Hal ini dapat menyebabkan konsumen berhenti untuk mengantri atau bahkan dapat meninggalkan sistem sehingga dapat mengakibatkan kehilangan konsumen atau kerugian bagi perusahaan. Teori tentang antrian diketemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Erlang melakukan eksperimen tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan automatic dialing equipment, yaitu peralatan penyambungan telepon secara otomatis. Dalam waktu waktu yang sibuk operator

Upload: em-ariev

Post on 03-Aug-2015

31 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: New Microsoft Office Word Document (3)

Teori Antrian

Antrian yang panjang sering kali kita temukan di bank saat nasabah mengantri di teller

untuk melakukan transaksi, di klinik saat pasien mengantri untuk mendapatkan

pelayanan, di airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market

saat para pembeli antri untuk melakukan pembayaran, di tempat cuci mobil saat mobil

antri untuk dicuci dan masih banyak contoh lainnya. Hal ini dapat menyebabkan

konsumen berhenti untuk mengantri atau bahkan dapat meninggalkan sistem sehingga

dapat mengakibatkan kehilangan konsumen atau kerugian bagi perusahaan.

Teori tentang antrian diketemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang,

seorang insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen

pada tahun 1910. Erlang melakukan eksperimen tentang fluktuasi permintaan fasilitas

telepon yang berhubungan dengan automatic dialing equipment, yaitu peralatan

penyambungan telepon secara otomatis. Dalam waktu – waktu yang sibuk operator

sangat kewalahan untuk melayani para penelepon secepatnya, sehingga para

penelepon harus antri menunggu giliran, mungkin cukup lama. Persoalan aslinya

Erlang hanya memperlakukan perhitungan keterlambatan (delay) dari seorang

operator, kemudian pada tahun 1917 penelitian dilanjutkan untuk menghitung

kesibukan beberapa operator. Dalam periode ini Erlang menerbitkan bukunya yang

Page 2: New Microsoft Office Word Document (3)

terkenal berjudul Solution of some problems in the theory of probabilities of

significance in Automatic Telephone Exhange. Baru setelah perang dunia kedua, hasil

penelitian Erlang diperluas penggunaannya antara lain dalam teori antrian (Supranto,

1987). Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan)

yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Richard

Universitas Sumatera UtaraBronson (1982), proses antrian (queueing process) adalah suatu proses yang

berhubungan dengan kedatangan seseorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan,

kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayannya sibuk, dan

akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Sebuah sistem antrian adalah suatu

himpunan pelanggan, pelayan dan suatu aturan yang mengatur kedatangan pada

pelanggan dan pemroses masalahnya.

2.2 Sistem Antrian

Gross dan Haris (Gross, 2001) mengatakan bahwa sistem antrian adalah kedatangan

pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas

pelayanan (server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan dankemudian meninggalkan

sistem setelah dilayani. Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi

sistem yang berbeda-beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara

Page 3: New Microsoft Office Word Document (3)

luas. Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut :

1. Sistem pelayanan komersial.

Sistem pelayanan komersial merupakan aplikasi yang sangat luas dari modelmodel antrian, seperti restoran, kafetaria, toko-toko, salon, butik, supermarket,

dan sebagainya.

2. Sistem pelayanan bisnis-industri.

Sistem pelayanan bisnis-industri mencakup sistem produksi, sistem material,

handling, sistem pergudangan, dan sistem-sistem informasi komputer.

3. Sistem pelayanan transportasi.

4. Sistem pelayanan sosial

Sistem pelayanan sosial merupakan sistem-sistem pelayanan yang dikelola

oleh kantor-kantor dan perusahaan-perusahan lokal maupun nasional, seperti

kantor registrasi SIM dan STNK, kantor pos, rumah sakit, puskesmas, dan

lain-lain (Subagyo, 2000).

Dalam sistem antrian terdapat beberapa komponen dasar proses antrian

antara lain adalah:

Universitas Sumatera Utara1. Kedatangan.

Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil,

panggilan telepon untuk dilayani, dan lain-lain. Unsur ini sering dinamakan

proses input. Proses input meliputi sumber kedatangan atau biasa dinamakan

calling population, dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya merupakan

variabel acak. Karakteristik dari populasi yang akan dilayani dapat dilihat

Page 4: New Microsoft Office Word Document (3)

menurut ukurannya, pola kedatangan, serta perilaku dari populasi yang akan

dilayani. Menurut ukurannya, populasi yang dilayani bisa terbatas (finite) dan

tidak terbatas (infinite). pola kedatangan bisa teratur, dapat pula bersifat acak

atau random. Menurut Levin, dkk (2002), variabel acak adalah suatu variabel

yang nilainya bisa berapa saja sebagai hasil dari percobaan acak. Variabel acak

dapat berupa diskrit atau kontinu. Bila variabel acak hanya dimungkinkan

memiliki beberapa nilai saja, maka ia merupakan variabel acak diskrit.

Sebaliknya bila nilainya dimungkinkan bervariasi pada rentang tertentu, ia

dikenal sebagai variabel acak kontinu.

2. Pelayanan

Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan,

atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Tiap-tiap fasilitas pelayanan kadangkadang disebut sebagai saluran (channel) (Schroeder,1997). Contohnya, jalan

tol dapat memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya

terdiri dari satu pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket

seperti pada penjualan tiket di gedung bioskop. Dalam mekanisme pelayanan

ini ada 3 aspek yang harus diperhatikan yaitu :

1. Tersedianya pelayanan

Mekanisme pelayanan tidak selalu tersedia untuk setiap saat. Misalnya

dalam pertunjukan bioskop, loket penjualan karcis hanya dibuka pada

waktu tertentu antara satu pertunjukan dengan pertunjukan berikutnya,

sehingga saat loket ditutup mekanisme pelayanan terrhenti dan petugas

Page 5: New Microsoft Office Word Document (3)

beristirahat.

Universitas Sumatera Utara2. Kapasitas pelayanan

Kapasitas dari mekanisme pelayanan diukur berdasarkan jumlah

pelanggan yang tidak dapat dilayani secara bersama-sama. Kapasitas

pelayan yang tidak selalu sama untuk setiap saat, ada yang tetap, tapi

ada juga yang berubah-ubah. Karena itu, fasilitas pelayanan dapat

memiliki satu atau lebih saluran. Fasilitas yang mempunyai satu

saluran disebut saluran tunggal atau sistem pelayanan tunggal dan

fasilitas yang mempunyai lebih dari satu saluran disebut saluran ganda

atau pelayanan ganda.

3. Lama pelayanan

Lama pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan untuk melayani

seseorang langganan atau satu satuan. Ini harus dinyatakan secara pasti.

Oleh karena itu, waktu pelayanan boleh tetap dari waktu ke waktu

untuk semua langgannan atau boleh juga berupa variabel acak.

Umumnya dan untuk keperluan analisis, waktu pelayanan dianggap

sebagai varriabel acak yang terpancar secara bebas dan sama tidak

tergantung pada waktu pertibaan.

3. Antrian

Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses

pelayanan. Jika tak ada antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau

Page 6: New Microsoft Office Word Document (3)

kelebihan fasilitas pelayanan (Mulyono, 1991).

2.3 Disiplin Antrian

Menurut Thomas J. Kakiay disiplin antrian adalah aturan di mana para pelanggan

dilayani, atau disiplin pelayanan (service discipline) yang memuat urutan (order) para

pelanggan menerima layanan. Ada 4 bentuk bentuk disiplin antrian menurut urutan

kedatangan antara lain adalah :

1. First Come First Served (FCFS) atau First In First Out (FIFO), di mana

pelanggan yang terlebih dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu.

Universitas Sumatera UtaraMisalnya, antrian pada loket pembelian tiket bioskop, antrian pada loket

pembelian tiket kereta api..

2. Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO), di mana

pelanggan yang datang paling akhir akan dilayani terlebih dahulu. Misalnya,

sistem antrian pada elevator untuk lanti yang sama, sistem bongkar muat

barang dalam truk, pasien dalam kondisi kritis, walaupun dia datang paling

akhir tetapi dia akan dilayani terlebih dahulu.

3. Service In Random Order (SIRO) atau Random Selection for Service (RSS), di

mana panggilan didasarkan pada peluang secara random, jadi tidak menjadi

permasalahan siapa yang lebih dahulu datang. Misalnya, pada arisan di mana

penarikan berdasarkan nomor undian.

4. Priority Service (PS), di mana prioritas pelayanan diberikan kepada pelanggan

Page 7: New Microsoft Office Word Document (3)

yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan pelanggan yang

mempunyai prioritas yang lebih rendah, meskipun mungkin yang dahulu tiba

di garis tunggu adalah yang terakhir datang. Hal ini mungkin disebabkan oleh

beberapa hal, misalnya seseorang yang memiliki penyakit yang lebih berat

dibandingkan orang lain pada suatu tempat praktek dokter, hubungan

kekerabatan pelayan dan pelanggan potensial akan dilayani terlebih dahulu.

2.4. Struktur Antrian

Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :

1. Single Channel – Single Phase

Jalur antrian Server

Gambar 2.4.1 Single Channel – Single Phase

Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau ada

satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu fasilitas pelayanan.

Contohnya adalah sebuah kantor pos yang hanya mempunyai satu loket pelayananan

Universitas Sumatera Utaradengan jalur satu antrian, supermarket yang hanya memiliki satu kasir sebagai tempat

pembayaran, dan lain-lain.

2. Single Channel – Multi Phase

Jalur antrian Server Server Server

Gambar 2.4.2 Single Channel – Multi Phase

Page 8: New Microsoft Office Word Document (3)

Sistem antrian jalur tunggal dengan tahapan berganda ini atau menunjukkan ada dua

atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan. Sebagai contoh adalah :

pencucian mobil, tukang cat mobil, dan sebagainya.

3. Multi Channel – Single Phase

Jalur antrian Server

Gambar 2.4.3 Multi Channel – Single Phase

Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi di mana ada dua atau lebih fasilitas

pelayanan dialiri oleh antrian tunggal. Contohnya adalah antrian pada sebuah bank

dengan beberapa teller, pembelian tiket atau karcis yang dilayani oleh beberapa loket,

pembayaran dengan beberapa kasir, dan lain-lain.

4. Multi Channel – Multi Phase

Jalur antrian Server

Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4.4 Multi Channel – Multi Phase

Sistem Multi Channel – Multi Phase ini menunjukkan bahwa setiap sistem

mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap sehingga terdapat lebih dari

satu pelanggan yang dapat dilayani pada waktu bersamaan. Contoh pada model ini

adalah : pada pelayanan yang dibarikan kepada pasien di rumah sakit dimulai dari

pendaftarran, diagnose, tindakan medis, samppai pembayaran, registrasi ulang

mahasiswa baru pada sebuah universitas, dan lain-lain.

Page 9: New Microsoft Office Word Document (3)

2.5. Model-Model Antrian

Karakteristik dan asumsi dari model antrian dirangkum dalam bentuk notasi. Notasi

standar yang digunakan adalah sebagai berikut :

( a / b / c / d / e )

Di mana simbol a, b, c, d, e merupakan elemen dasar dari model antrian :

1. a = distribusi kedatangan yaitu jumlah kedatangan per satuan waktu

2. b = distribusi waktu pelayanan

3. c = jumlah fasilitas pelayanan ( s = 1, 2, 3, …,

4. d = jumlah maksimum yang deperkenankan berada dalam sistem (dalam

pelayanan ditambah yang di garis tunggu).

5. e = ukuran pemanggil populasi atau sumber.

Notasi standar untuk simbol a dan b sebagai distribusu kedatangan dan distribusi

waktu pelayanan mempunyai kode sebagai berikut :

1. M = Poisson ( Markovian ) untuk distribusi kedatangan atau waktu pelayanan.

2. D = interarrival atau service time konstan ( deterministic )

3. = interarrival atau service time berdistribusi Erlang atau Gamma

Universitas Sumatera UtaraContohnya adalah ( M/ D/ 5/ N/ artinya kedatangan berdistribusi Poisson,

waktu pelayanan konstan, dan terdapat 5 buah fasilitas pelayanan. Jumlah konsumen

dibatasi sebanyak N dan sumber populasi tidak terbatas. Model-model antrian secara

Page 10: New Microsoft Office Word Document (3)

umum antara lain adalah sebagai berikut :

1. Model ( M/ M/ 1/ /

Syarat-syarat dari model ini antara lain :

1. Jumlah kedatangan tiap satuan waktu mengikuti distribusi Poisson

2. Waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial

3. Disiplin antrian yang digunakan adalah FCFS

4. Sumber populasi tidak terbatas

5. Jalur antriannya tunggal

6. Tingkat rata-rata kedatangan lebih kecil daripada tingkat rata-rata pelayanan

7. Panjang antrian tidak terbatas

2. Model ( M/ M/ S/ /

Pada model ini fasilitas pelayanan ( server ) bersifat ganda, rata-rata tingkat

kedatangan lebih kecil daripada penjumlahan seluruh rata-rata tingkat

pelayanan di tiap jalur. Syarat yang lain sama dengan model server tunggal.

3. Model ( M/ M/ 1/ /

Model ini merupakan variasi dari model yang pertama, di mana panjang

antrian atau kapasitas tunggu dibatasi maksimum N individu. Jumlah

maksimum ini meliputi individu yang menunggu dan yang sedang dilayani.

4. Model ( M/ M/ 1/ /

Model ini hampir sama dengan model yang pertama haya saja sumber populasi

dibatasi sebanyak N.

Page 11: New Microsoft Office Word Document (3)

2.6 Terminologi dan Notasi Antrian

Terminologi yang biasa digunakan dalam sistem antrian adalah :

1. Keadaan sistem yaitu jumlah aktivitas pelayanan yang terjadi dalam melayani

pelanggan dalam sistem.

2. Panjang antrian yaitu banyaknya satuan yang berada dalam sistem dikurangi

dengan jumlah yang sedang dilayani.

Universitas Sumatera UtaraNotasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

n = Jumlah nasabah yang mengantri pada waktu t

k = Jumlah satuan pelayanan

= Tingkat kedatangan

µ = Tingkat pelayanan

= Tingkat kesibukan sistem

= Peluang semua teller menganggur atau tidak ada nasabah dalam sistem

= Peluang nasabah yang datang harus menunggu

= Ekspektasi panjang sistem

L = Ekspektasi panjang antrian

= Ekspektasi waktu menunggu dalam sistem

W = Ekspektasi waktu menunggu dalam antrian

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap barisan antrian dan pelayanan adalah

Page 12: New Microsoft Office Word Document (3)

sebagai berikut :

1. Distribusi kedatangan, kedatangan individu atau berkelompok

2. Distribusi pelayanan, pelayanan individu atau berkelompok

3. Fasilitas pelayanan, berbentuk series, paralel, atau network station

4. Disiplin pelayanan, berbentuk FCFS, LCFS, SIRO atau PP

5. Ukuran dalam antrian, kedatangan bersifat tidak terbatas atau terbatas

6. Sumber pemanggil, bersifat terbatas atau tidak terbatas

2.7 Pola Kedatangan dan Waktu Pelayanan

2.7.1 Pola Kedatangan

Pola kedatangan suatu sistem antrian dapat dipresentasikan oleh waktu antar

kedatangan yang merupakan suatu periode waktu antara dua kedatangan yang

berturut-turut. Kedatangan dapat dipisahkan oleh interval kedatangan yang sama atau

tidak sama probabilitasnya disebut kedatangan acak. Tingkat kedatangan yaitu jumlah

pelanggan yang datang per satuan unit waktu.

Universitas Sumatera UtaraJika kedatangan bersifat acak, harus diketahui dahulu distribusi probabilitas

kedatangannya.

Suatu proses kedatangan dalam suatu sistem antrian artinya menentukan

distribusi probabilitas unntuk jumlah kedatangan untuk suatu periode waktu ( Winston

). Pada umumnya, suatu proses kedatangan terjadi secara acak dan independent

Page 13: New Microsoft Office Word Document (3)

terhadap proses kedatangan lainnya dan tidak dapat diprediksi kapan pelanggan akan

datang. Dalam hal ini, distribusi probabilitas Poisson menyediakan deskripsi yang

cukup baik untuk suatu pola kedatangan. Suatu fungsi probabilitas Poisson untuk

suatu kedatangan x pada suatu periode waktu adalah sebagai berikut :

Dimana :

x = jumlah kedatangan per periode waktu

λ = rata-rata jumlah kedatangan per periode waktu

e = 2,71828

2.7.2 Uji Kesesuaian Poisson

Uji kesesuaian Poisson dilakukan dengan uji Chi Square (

yang didefinisikan

sebagai berikut:

= data yang diuji mengikuti distribusi

= data yang diuji tidak mengikuti distribusi

Statistik test didefinisikan sebagai berikut :

Page 14: New Microsoft Office Word Document (3)

Dimana :

= frekuensi observasi ke-i

= frekueensi harapan ke-i

Dalam uji Chi Square, data observasi mengikuti distribusi saat

Universitas Sumatera Utara2.7.3 Pola Pelayanan

Pola pelayanan ditentukan oleh waktu pelayanan yaitu waktu yang dibutuhkan untuk

melayani pelanggan pada fasilitas pelayanan. Waktu pelayanan dapat berupa waktu

pelayanan konstan ataupun variabel acak yang telah diketahui probabilitasnya.

Tingkat pelayanan adalah jumlah pelanggan yang dilayani per satuan waktu. Dengan

asumsi channel selalu dalam keadaan sibuk sehingga tidak ada waktu idle yang

dialami oleh channel itu.

Page 15: New Microsoft Office Word Document (3)

Waktu pelayanan antara fasilitas pelayanan dengan fasilitas pelayanan yang

lain biasanya tidak konstan. Distribusi probabilitas untuk waktu layanan biasanya

mengikuti distribusi probabilitas Eksponensial yang formulanya dapat memberikan

informasi yang berguna mengenai operasi yang terjadi pada suatu antrian. Persamaan

distribusi Eksponensialnya adalah sebagai berikut :

Dimana :

x =

( nilai tengah )

= rata-rata yang didekati dengan

e = 2,71828

2.7.4 Uji Kesesuaian Eksponensial

Uji kesesuaian Eksponensial dilakukan dengan uju Kolmogorov-Smirnov dengan cara

sebagai berikut :

= data yang diuji mengikuti distribusi

= data yang diuji tidak mengikuti distribusi

Statistik test didefinisikan sebagai berikut :

Page 16: New Microsoft Office Word Document (3)

Universitas Sumatera Utara

Dalam uji Kolmogorov-Smirnov suatu data dikatakan mengikuti distribusi jika

2.8 Formula yang Digunakan

Formula yang digunakan antara lain :

1. Tingkat kesibukan sistem

2. Peluang tidak ada nasabah dalam sistem atau teller mengganggur (

Page 17: New Microsoft Office Word Document (3)

3. Peluang nasabah yang datang harus menunggu untuk dilayani

Page 18: New Microsoft Office Word Document (3)

4. Jumlah rata-rata nasabah dalam antrian

5. Jumlah rata-rata nasabah dalam sistem

)

Universitas Sumatera Utara6. Waktu rata-rata nasabah dalam antrian

Page 19: New Microsoft Office Word Document (3)

7. Waktu rata-rata nasabah dalam sistem

Dengan : = tingkat kesibukan sistem

k = jumlah server yang ada

λ = rata-rata tingkat kedatangan

µ = rata-rata tingkat pelayanan