new microsoft office word document

10
 PENGERTIAN USAHATANI, PERTANIAN, DAN AGRIBISNIS 1.1 Pengertian Pertanian Pertanian dalam arti luas mencakup: a. Pertanian rakyat atau disebut pertanian dalam arti sempit  b. Perkebunan, termasuk di dalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar c. Kehutanan d. Peternakan, dan e. Perikanan a. Pertanian Rakyat Pertanian rakyat adalah usaha pertanian keluarga di mana diproduksi bahan makanan utama seperti padi, palawija, dan tanaman holtikultura. Di samping hasil-hasil usaha tani, pertanian rakyat melipu ti pula usaha-usaha mata  pencahariaan tambahan, yaitu peternakan, perikanan, dan kadang-kadang hsil pencarian hasil hutan.  b. Perusahaan Pertanian Perusahaan pertanian adalah perusahaan pertanian yang memproduksi hasil tertentu dengan system pertanian seragam di bawah system manajemen yang terpusat (centralized) dengan menggunakan berbagai meetode ilmiah dan teknik pengolahan yang efisien, untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Pertanian perusahaan juga merupakan sebagai lawan pertanian rakyat. 1.2 Pengertian Usaha Tani Usaha tani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanaian.. Di Indonesia, selain usahatani dikenal pula istilah perkebunan, yang sebenarnya juga merupakan usaha tani yang dilaksanakan secara komersial. Usahatani dan perkebunan dibedakan berdasarkan beberapa hal: 1. Luas lahan Usahatani memiliki lahan yang sempit, sedangkan perkebunan memiliki lahan yang luas. 2. Status lahan Usahatni status lahannya milik s endiri, sewa, dan sakap(garapan) sedangkan, perkebunan status lahannya memakai Hak Guna Usaha (HGU), dan biasanya dimiliki oleh swasta. 3. Pengelolaan Usahatani dikelola secara seerhana, sedangkan perkebunan secara kompleks. 4. Jenis tanaman Usahatani jenis tanamannya campu ran atau monokultur pangan, sedangkan perkebunan tanaman perdagangan monokultur. 5. Teknik budidaya Usahatani secara sederhana, sedangkan perkebunan mengikuti perkembagan teknologi. 6. Permodalan Usahatani permodalannya padat karya, sedangkan perkebunan padat modal dan padat karya. 7. Tenaga kerja Usahatani meliputi petani dan keluarga, sedangkan perkebunan semuanya tenaga upah. 8. Orientasi Usahatani berorientasi kepada subsistem, semi komersial, dan komersial, sedangkan

Upload: andre-lawe

Post on 13-Jul-2015

155 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: New Microsoft Office Word Document

5/12/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-55a4d2483d3ca 1

PENGERTIAN USAHATANI, PERTANIAN, DAN AGRIBISNIS

1.1 Pengertian PertanianPertanian dalam arti luas mencakup:

a. Pertanian rakyat atau disebut pertanian dalam arti sempit

 b. Perkebunan, termasuk di dalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar 

c. Kehutanand. Peternakan, dan

e. Perikanan

a. Pertanian Rakyat

Pertanian rakyat adalah usaha pertanian keluarga di mana diproduksi bahan makanan utama

seperti padi, palawija, dan tanaman holtikultura.

Di samping hasil-hasil usaha tani, pertanian rakyat meliputi pula usaha-usaha mata

 pencahariaan tambahan, yaitu peternakan, perikanan, dan kadang-kadang hsil pencarian hasil

hutan.

 b. Perusahaan PertanianPerusahaan pertanian adalah perusahaan pertanian yang memproduksi hasil tertentu dengan

system pertanian seragam di bawah system manajemen yang terpusat (centralized) denganmenggunakan berbagai meetode ilmiah dan teknik pengolahan yang efisien, untuk 

memperoleh laba yang sebesar-besarnya.Pertanian perusahaan juga merupakan sebagai lawan pertanian rakyat.

1.2 Pengertian Usaha Tani

Usaha tani (farm) adalah organisasi dari alam (lahan), tenaga kerja, dan modal yang ditujukan

kepada produksi di lapangan pertanaian..

Di Indonesia, selain usahatani dikenal pula istilah perkebunan, yang sebenarnya jugamerupakan usaha tani yang dilaksanakan secara komersial.

Usahatani dan perkebunan dibedakan berdasarkan beberapa hal:

1. Luas lahan

Usahatani memiliki lahan yang sempit, sedangkan perkebunan memiliki lahan yang luas.

2. Status lahan

Usahatni status lahannya milik sendiri, sewa, dan sakap(garapan) sedangkan, perkebunan

status lahannya memakai Hak Guna Usaha (HGU), dan biasanya dimiliki oleh swasta.3. Pengelolaan

Usahatani dikelola secara seerhana, sedangkan perkebunan secara kompleks.4. Jenis tanaman

Usahatani jenis tanamannya campuran atau monokultur pangan, sedangkan perkebunan

tanaman perdagangan monokultur.5. Teknik budidayaUsahatani secara sederhana, sedangkan perkebunan mengikuti perkembagan teknologi.

6. Permodalan

Usahatani permodalannya padat karya, sedangkan perkebunan padat modal dan padat karya.

7. Tenaga kerja

Usahatani meliputi petani dan keluarga, sedangkan perkebunan semuanya tenaga upah.

8. Orientasi

Usahatani berorientasi kepada subsistem, semi komersial, dan komersial, sedangkan

Page 2: New Microsoft Office Word Document

5/12/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-55a4d2483d3ca 2

 perkebunan hanya secara komersial.

Perbedaan usahatani dengan industri:1. dilihat dari factor tenaga kerja/penggerak 

Usahatani secara biologis (manusia/ternak) dan mekanis, sedangkan industri secara mekanis.

2. dilihat dari factor proses produksiUsahatani dilakukan di alam terbuka dan memakan waktu yang lama, sedangkan industri

dilakukan di ruangan dan cepat.

3. dilihat darifaktor pengelolaan

Usahatani dilakukan secara sederhana, sedangkan industri dilakukan secara modern.

4. dilihat dari pengambilan keputusan

Usahatani dilakukan secara cepat dan tepat, sedangkan industri dilakukan dalam jangka

 panjang.

1.3 Pengertian Agribisnis

Agribisnis mencakup semua kegitan mulai dari pengadaan sarana produksi pertanian (farmsupplies) sampai dengan tata niaga produk pertanian yang dihasilkan usahatani atau hasil

olahannya.

Menurut Arsyad, dkk (1985), yang dimaksud dengan agribisnis adalah suatu kesatuankegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi,

 pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.

Pertanian dalam arti luas adalah kegitan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan

kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatn pertanian.

Davis and Golberg, SOnka and Hunson, Farrel and Funk berpendapat bahwa agribusiness

included all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies, productions on the farm; the storage, processing and distribution of farm commodities made

from them, trading ( wholesaler, retailers), consumers to it, all non farm firms and instituton

serving them« (Harling, 1995).

Berdasarkan penjelasan di atas, agribisnis digambarkan sebgai sebuah system yang terdiri

dari 5 subsistem:

1. Subssistem pembuatan, pengadaan, dan penyaluran berbagai saprodi pertanian, seperti bibit, benih, pupuk, bahan baker, kredit dll.

Pelaku kegiatan ini antara lain perusahaan swasta, koperasi, lembaga pemerintah, bank atau perorangan.

2. Subsistem kegiatan produksi dalam usahatani yang menghasilkan berbagai produk 

 pertanian. Seperti bahan pangan, hasil perkebunan, daging, telur, dll.Pelaku kegiatan ini antara lain petani, perusahaan swasta, koperasi, lembaga pemerintah.3. Subsistem pengumpulan , pengolahan, penyimpanan, dan penyaluran berbagai produk 

 pertanian yang dihasilkan usahatani atau hasil olahannya ke konsumen.

Pelaku kegiatan ini antara lain perusahaan swasta, koperasi, lembaga pemerintah, bank atau

 perorangan.

BAB 2

PEMBANGUNAN AGRIBISNIS

Page 3: New Microsoft Office Word Document

5/12/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-55a4d2483d3ca 3

 Indonesia memiliki keunggulan komparatif sebagai Negara agraris dan maritim. Pengalaman

masa lalu membuktikan bahwa pembangunan pertanian saja yang tidak disertai pengembangan industri hulu pertanian, industri hilir pertanian, serta jasa-jasa pendukung

secara harmonis dan simultan, tidak mampu mendayagunakan keungguan komparatif menjadi

keunggulan bersaing.

Pembangunan system agribisnis tersebut perlu ditempatkan bukan saja sebagai pendekatan

 baru pembangunan, tetapi lebih dari itu. Pembangunan system agribisnis perlu dijadikan

 penggerak utama (grand strategy) pembangunan Indonesia secara keseluruhan (agribusiness

led development).

Hal ini didasarkan karena alasan berikut.

1. Amanat konstitusi dan landasan politis,

Indonesia sebagai Negara yang dibangun di atas konstitusi UUD 1945, harus mendasarkan

 pembangunannya, termasuk pembangunan ekonomi pada amanat konstitusi dasar. Dalam

 bidang ekonomi, Pasal 33 UUD¶45 mengamanatkan bahwa sistem perekonomian yang

dikembangkan di Indonesia adalah demokrasi ekonomi, yakni pembangunan ekonomi  berbasis kerakyatan.

2. Sektor pertanian memberi sumbangan yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).3. Sektor pertanian merupakan sebagian besar mata pencahariaanpenduduk Indonesia.

4. Sektor pertanian mampu menyediakan keragaman menu pangan, karenanya sector  pertanian sangat mempengaruhi kondisi dan gizi masyarakat.

5. Sektor pertanian mampu mendukung sector industri,baik industri huku maupun industrihilir.

6. Sektor pertanian merupakan salah satu penymbang devisa Negara.

Data menunjukkan bahwa kontribusi system agribisnis dalam PDB mencapai sekitar 48%,

dalam penyerapan tenaga kerja mencapai 77%, dan dalam total ekspor menyumbang 50%

atau hampir 80% dari nilai ekspor nonmigas.

Bagi Indonesia, agribisnis berkembang dan berprospek cerah karena kondisi yangmenguntungkan, seperti;

1. Lokasinya di garis khatulistiwa yang menyebabkan adanya sinar matahari yang cukup bagi

 perkembangan sector budidaya pertanian.

2. Kondisi lahan yang relative subur 

3. lokasi Indonesia berada di luar zona angin taufan.

4. Keadaan sarana dan prasarana seperti daerah aliran sungai, tersedianya bendungan irigasi,

 jalan di pedesaan yang relative baik, mendukung berkembangnya agribisnis.5. Adanya kemauan politik pemerintah yang masih menempatkan sector pertanian menjadi

sector andalan.

Hambatan dalam pengembangan agribisnis di Indonesia;

1. Pola produksi beberapa komoditi pertanian tertentu terletak di lokasi yang terpencar-pencar sehingga menyulitkan pembinaan dan menyulitkan tercapainya efisiensi pada skala usahaterentu.

2. Sarana dan prasarana.

3. akibat poin 2 dan kondisi Negara yang terdiri dari banyak pulau, biaya transportasi menjadi

tinggi.

4. Sering dijumpai adanya pemusatan agroindurtri yang terpusat di kota-kota besar sehingga

nilai bahan baku pertanian menjadi lebih mahal untuk mencapai lokasi agribisnis tersebut.

Page 4: New Microsoft Office Word Document

5/12/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-55a4d2483d3ca 4

5. Sistem kelembagaan, terutama di pedesaan terasa masih lemah. Akibat dari lemahnyakelembagaan ini dapat dilihat dari berfluktuasinya produksi dan harga komoditi pertanian.

BAB 3MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

3.1 Pengertian ManajemenDalam Encyclopedia of the Social Science, dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses

di mana pelaksanaan suatu tujan diselenggarakan dan diaawasi.

Menerut George R. Terry, Manajemen adalah sebuah proses yang khas, terdiri dari kegiatan

 perencanaan, pengorganisasiaan, menggerakkan dan pengawasan yang dilaksanakan untuk 

menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan bantuan manusia dan

sumber-sumber daya yang lain.

Menurut Parker Follet, ia memberikan batasan manajemen sebagai seni untuk melakukan

suatu pekerjaan melalui orang-orang (the art getting think through people).

Menurut James A. F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan anggota organisasi dan proses penggunaansemua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi ang telah ditetapkan.

Dari defini-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa,

Manajemen adalah ilmu dan seni perncanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan atas sumber daya, terutama SDM untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Ada tiga(3) hal pokok dalam manajemen.

1. ada tujuan yang hendak dicapai

2. tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang lain

3. kegiatan-kegiatan orang lain tersebut harus dibimbing dan diawasi

3.2 Fungsi-Fungsi Manajemen

Terdiri atas:

1. perencanaan (planning)

2. pengorganisasian (organizing)

3. pengarahan (directing)4. pengkoordinasian (coordinating)

5. pengawasan (controlling)

a. PerencanaanDapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan, menyangkut

serangkaian tindakan berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua factor yangterlibat dan yang diarahkan kepada sasaran khusus.

Dengan kata lain, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan berdasarkan pemilihan

dari berbagai alternative data yang ada, dirumuskan dalam bentuk keputusan yang dikerjakan

untuk masa yang akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan.

Dilihat dari bentuknya, perencanaan memiliki beberapa bentuk, yaitu

Page 5: New Microsoft Office Word Document

5/12/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-55a4d2483d3ca 5

1. Sasaran/tujuan (objective)2. Strategi

3. Kebijakan (policy)4. Prosedur 

5. Aturan

6. Program

 b. Pengorganisasian

Organisasi merupakan kelompok orang yang mempunyai kegiatan dan bekerja bersama-sama

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi bukanlah suatu tujuan, tetapi sebagai suatu

alat untuk mecapai tujuan.

Pengorganisasian meliputi langkah-langkah atau usaha untuk:

1. menentukan struktur 

2. menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan

3. memilih, menempatkan, dan melatih karyawan4. merumuskan garis kegiatan

5. membentuk sejumah hubungan di dalam organisasi dan kemudian menunjuk stafnya.

c. Pengarahan

Pengarahan dapat diartikan sebagai aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yangmengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan tenaganya

secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan ang telah ditetapkan.

Fungsi pengaraha ini merupakan gerak pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan fungsi

 perencanaan dan pengorganisasian.

Menurut Downey dan Erickson (1992), pengarahan bertujuan untuk:

1. menentukan kewajiban dan tanggung jawab2. menetapkan hasil yang harus dicapai

3. mendelegasikan wewenang yang diperlukan

4. menciptakan hasrat untuk berhasil

5. mengawasi agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya

d. PengkoordinasianKoordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan

sekelompok manusia. Koordinasi merupakan otak dalam batang tubuh dari keahlianmanajemen.

e. PengawasanPengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilakukan dalam manajemen, sebab

dengan pengawasan dapat diketahui hasil yang telah teercapai.

3.3 Tingkatan Manajemen

Manajemen dapat dklasifikasikan menurut tingkatannya, dalam organisasi atau menurut

ruang lingkup kegiatan yang dikelola manajer.

Page 6: New Microsoft Office Word Document

5/12/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-55a4d2483d3ca 6

1. Manajemen puncak, berperan dalam menentukan kebijakan strategis dan mempengaruhi jalannya perusahaan. Dan bertanggung jawab atas manajemen bidang usaha dari perusahaan

secara menyeluruh. Mereka dikenal sebagai Direktur atau CEO (Chief Executive Officer).2. Manajemen menengah, berperan memberi pengarahan kegiatan kepada manajer bawahan

atau dalam hal tertentu bisa juga kepada karyawan operasional. Dan bertanggung jawab

terhadap implementasi kebijaksanaan organisasi.

3. Manajemen lini pertama/bawahan, bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain(bawahannya) dan memberikan pengarahan kepada mereka.

3.4 Prinsip-Prinsip Manajemen

Menurut Henry Fayol, ada 14 prinsip manajemen yang harus diterapkan dalam pelaksanaan

tugas di dalam perusahaan, tetapi sifatnya fleksibel.

1. Pembagian kerja (Division of Work)

2. Kekuasaan/wewenang dan tanggung jawab (Authority and Responsibility)

3. Disiplin (Dicipline)

4. Kesatuan perintah (Unity of Command)5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)

6. Kepentingan individu di bawah kepentingan bersama (Subordinate of Individual Interest toGeneral Interest)

7. Pembayaran upah yang adil (Renumeration of Personal)8. Pemusatan (Centralization)

9. Batas kekuasaan (Line of Authority)10. Tata Tertib (Order)

11. Keadilan (Equity)

12. Stabilitas pegawai (Stability of Tenure of Personal)

13. Inisiatif (Initiative)

14. Jiwa kesatuan (Espirit de Corps)

3.5 Bidang ±Bidang Manajemen

Secara garis besar manajemen terdiri atas lima bidang, yaitu

1. Manajemen produksi

2. Manajemen pemasaran

3. Manajemen keuangan

4. Manajemen personalia

5. Manajemen administrasi/akuntansi

BAB 4BADAN USAHA AGRIBISNIS

4.1 Pengertian Badan Usaha

Badan usaha sering disebut dengan istilah perusahaan, adalah suatu unit kegiatan produksiyang mengolah sumber-sumber ekonomi atau factor-faktor poduksi untuk menyediakan

 barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan

memuaskan kebutuhan masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sarana atau alat manajemen, alat manajemen

dapat dikelompokkan ke dalam 6M, yaitu:

Page 7: New Microsoft Office Word Document

5/12/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-55a4d2483d3ca 7

1. men (manusia)2. money (uang)

3. materials (material)4. machines (mesin)

5. methods (metode)

6. markets (pasar)

4.2 Macam Badan Usaha

Badan usaha menurut lapangan usahanya

1. badan usaha pertanian

2. badan usaha perdagangan

3. badan usaha industri

4. badan usaha ekstraktif 

5. badan usaha jasa

Badan usaha menurut kepemilikan modalnya

1. Badan usaha negara2. Badan usaha swasta

3. Badan usaha campuran

Badan usaha berdasarkan tanggung jawab anggotanya1. Badan usaha di mana pemiliknya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh harta benda

yang diikut sertakan dalam usaha maupun pribadinya.2. Badan usaha di mana pemiliknya bertanggung jawab secara terbatas hanya pada harta

 benda yang diikutsertakan dalam usahanya saja. Kekayaan pribadi pemilik tidak menjadi

 jaminan terhadap kewajiban badan usaha.

Badan usaha berdasarkan perbandingan penggunaan tenaga mesin dan tenaga kerja manusia

1. Badan usaha padat modal, yaitu badan usaha yang dalam kegiatan produksinya lebih

 banyak menggunakan peralatan dan mesin-mesin daripada tenaga kerja manusia.2. Badan usaha padat karya, yaitu badan usaha yang dalam kegiatan produksinya lebih

mengutamakan penggunaan tenaga kerja manusia daripada tenaga mesin.

4.3 Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan usaha dapat dikelompokkan ke dalam 2 atau 3 sektor, yaitu;

Bentuk badan usaha yang dikelompokkan ke dalam 2 sektor usaha, yaitu1. usaha yang diselenggarakan oleh swasta

2. usaha yang diselenggarakan oleh pemerintah

Bentuk badan usaha yang dikelompokkan ke dalam 3 sektor sperti yang dilakukan Indonesia,

yaitu1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)2. Koperasi

3. Swasta

Pada hakikatnya, bentuk badan usaha secara terperinci terdiri atas:

1. perusahaan perorangan

2. persekutuan, terdiri atas persekutuan firma dan persekutuan komanditer 

Page 8: New Microsoft Office Word Document

5/12/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-55a4d2483d3ca 8/

3. perseroan terbatas4. perusahaan negara/BUMN

5. perusahaan daerah6. koperasi

7. yayasan

BAB 5PRINSIP-PRINSIP EKONOMI DALAM AGRIBISNIS

5.1 Sistem Perekonomian

Secara garis besar, sistem perekonomian dapat dibedakan menjadi 3(tiga) bentuk, yaitu:

1. Sistem pasar bebas atau laissez faire (perekonomian pasar), yaitu di mana masyarakat

diberi kesempatan dan kebebasan penuh untuk menenukan kegiatan ekonomi yang ingin

mereka lakukan dan pemerintah sama sekali tidak ikut campur tangan serta tidak berusaha

mempengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat.

2. Sistem ekonomi perencanaan, yaitu di mana pada system ini menghendaki pemerintah

sepenuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan.

3. Sistem ekonomi campuran, yaitu system ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh

 pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang dukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan.

Prinsip Ekonomi Maksimasi Laba

Beberapa prinsip dasar ekonomi mikro yang berkaitan dengan masimasi laba untuk setiap perusahaan, yaitu:

a. Biaya marginak = penerimaan marginal

 b. Tingkat substitusi marginal = rasio kebalikan harga

BAB 6

TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

6.1 Permintaan

Para ahli mengatakan bahwa permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan dari

hubungan antara harga dan jumlah permintaan.

Jadi permintaan merupakan keinginan konsumen untuk membeli suatu barang pada berbagai

tingkat harga selama periode waktu tertentu.

Factor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang itu sendiri, harga barang

lain yang terkait, tingkat pendapatan perkapita, selera atau kebiasaan, jumlah penduduk,

 perkiraan harga di masa mendatang, distribusi pendapatan, dan usaha-usaha produsen

meningkatkan pendapatan.

Persamaan fungsi permintaan adalah;

Dx = f (Px,Py,Y,T,N)

Di mana:

Dx = permintan akan dating

Px = harga x

Py = harga y

Y = pendapatan perkapita

Page 9: New Microsoft Office Word Document

5/12/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-55a4d2483d3ca 9

T = selera

 N = jumlah penduduk 

6.2 Penawaran

Merupakan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu.

Factor-faktor yang menentukan tingkat penawaran adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait, harga factor produksi, biaya produksi, teknologi produksi, jumlah

 pedagang atau penjual, tujuan perusahaan, dan kebijakan pemerintah.

Persamaan fungsi penawaran adalah:

Sx = f (Px,Py,Pi,C, tek,ped,tuj,kebij)

di mana:

Sx = penawaran atas barang x

Px = harga x

Py = harga y (barang substitusi atau komplementer)

C = biaya produksiTek = teknologi produksi

Ped = jumlah pedagang/penjual

Tuj = tujuan perusahaan

Kebij = kebijakan pemerintah

6.3 Keseimbangan Pasar 

Keadaan di suatu pasar dikatakan seimbang atau ekuilibrium apabila jumlah yang ditwarkan

kepada penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para

 pembeli harga tersebut.

Harga keseimbangan adalah harga di mana, baik konsumen maupun produsen sama-sama

tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan dijual.

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menunjikkan keadaan keseimbangan, yaitu:

1. Menggunakan angka

2. Menggunakan kurva permintaan penawaran

BAB 7

ELASTISITAS

7.1 Konsep dan Pengertian Elastisitas

Digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar tingkat perubahan relative dalam jumlah

unit barang yang diminta atau tingkat perubahan jumlah unit barang yang ditwarkan sebagai

akibat adanya perubahan salah satu factor yang mempengaruhinya.

Persamaan untuk menghitung elastisitas:

Persentase perubahan jumlah barang x yang diminta/ditawarkan

Page 10: New Microsoft Office Word Document

5/12/2018 New Microsoft Office Word Document - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/new-microsoft-office-word-document-55a4d2483d3ca 1

Elastisitas =

Persentase perubahan variable yang memengaruhinya

x = elastisitas barang X

= delta, menunjukkan jumlah perubahan variable tersebut

Q = jumlah barang X yang diminta/ditawarkanX = perubahan variable yang memengaruhinya