new jurusan pendidikan seni drama tari dan musik...

45
BENTUK PERTUNJUKAN GENDHIT AND FRIENDS PADA PERTUNJUKAN PURWOKERTO BLUES SUMMIT DI PURWOKERTO SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik oleh Ilham Ari Purnomo 2501414178 JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA TARI DAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BENTUK PERTUNJUKAN GENDHIT AND FRIENDS PADA

    PERTUNJUKAN PURWOKERTO BLUES SUMMIT DI

    PURWOKERTO

    SKRIPSI

    untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik

    oleh

    Ilham Ari Purnomo

    2501414178

    JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA TARI DAN

    MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Motto:

    1. Tetap jadi diri sendiri di dunia yang tanpa henti-hentinya berusaha

    mengubahmu adalah pencapaian yang terhebat. (Ralph Waldo Emerson)

    2. Mulailah dari tempatmu berada. Gunakan yang kau punya. Lakuan yang

    kau bisa. (Arthur Ashe)

    Persembahan:

    Dengan rasa syukur kepada Allah SWT atas semua

    nikmat-Nya, saya persembahkan skripsi ini kepada:

    1. Ayahku Samino dan Ibuku Djumirah yang telah

    mendoakan dan memberikan semangat.

    2. Semua saudara kandungku yang telah memberi

    motivasi untuk terus maju.

    3. Bapak,ibu dosen dan Teman-teman Sendratasik

    unnes yang selalu mensupport langkahku.

    4. Almamaterku “Universitas Negeri Semarang”.

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karuniaNya penulis dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Bentuk pertunjukan Gendhit and friends

    pada pertunjukan Purwokerto Blues Summit di Purwokerto” sebagai salah satu

    syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri

    Semarang.

    Pada penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan pertolongan dan

    melibatkan banyak orang lain untuk membantu. Sepantasnyalah penulis

    mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

    1. Prof. Dr. Fathur Rokhman,M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

    yang telah mengijinkan penulis untuk menimba ilmu di Universitas Negeri

    Semarang.

    2. Prof. Dr. Muhammad Jazuli M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang

    telah memberikan ijin untuk menyelesaikan skripsi.

    3. Dr. Udi Utomo, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan

    Musik yang telah memberikan kesempatan dan motifasi kepada penulis untuk

    terlaksananya penelitian dan penulisan skripsi.

    4. Dr. Udi Utomo, M.Si., sebagai pembimbing pertama yang dengan penuh

    kesabaran membimbing dan memberikan motifasi kepada penulis hingga

    selesainya skripsi.

    5. Gendhit and Friends yang telah bersedia menjadi objek penelitian sehingga

    penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

  • vii

  • viii

    SARI

    Ari Purnomo, Ilham 2018. Bentuk Pertunjukan Gendhit and Friends

    pada Pertunjukan Purwokerto Blues Summit di Purwokerto. Skripsi Jurusan

    Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

    Negeri Semarang. Pembimbing: Dr. Udi Utomo, M.Si.

    Kata Kunci: Bentuk Pertunjukan; Purwokerto Blues summit; Gendhit Blues;

    Pertunjukan Purwokerto Blues Summit merupakan pertunjukan yang unik

    dengan konsep blues camp dan tema sunrise blues. Gendhit and friends salah satu

    penyaji pada pertunjukan Purwokerto Blues Summit merupakan satu-satunya band

    blues asal Purwokerto yang membawakan lagu karyanya sendiri. Berkaitan

    dengan hal tersebut peneliti melakukan penelitian tentang bentuk pertunjukan

    Gendhit and friends dengan tujuan untuk mengetahui bentuk komposisi dan

    bentuk penyajian Gendhit and friends pada Purwokerto blues summit di

    Purwokerto

    Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi

    Penelitian di Hirataka Music and Art di Banyumas. Teknik pengumpulan data

    dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan

    dokumentasi, teknik keabsahan data. Analisis data dalam penelitian ini diskriptif

    kualitatif, yaitu analisis dalam bentuk pernyataan dan analisis yang diungkapkan

    secara diskriptif.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pertunjukan band Gendhit and

    friends adalah (1) Bentuk komposisi lagu Gendhit and friends pada permainan

    ritmenya terdapat pola permainan walking bass dan pola homo ritmis pada

    instrument lagu-lagu Gendhit and friends. Penggunaan tangga nada pentatonik

    dan penggunaan akord mayor-minor juga diterapkan dalam melodi dan harmoni

    lagu Gendhit and friends yang merupakan ciri khas musik blues pada umumnya.

    (2) Sedangkan pada bentuk penyajian pada tatanan panggung, tata suara dan tata

    lampu sudah berbeda dengan pertunjukan musik pada umumnya karena sudah

    dilakukan penyesuaian dengan kondisi tempat acara Purwokerto blues summit

    yaitu di bukit tranggulasih.

    Saran peneliti : (1) Bagi bentuk komposisi musik Gendhit and friends, lebih

    dikembangkan kembali dalam pembuatan konsep dan tema lagu. Sehingga,

    semakin timbul keunikan tersendiri yang menjadikan sebuah ciri khas suatu grup

    band dalam berkarya. (2) Bagi bentuk penyajian diharapkan aspek penting dalam

    pertujukan untuk tetap dipertahankan kualitasnya walaupun terkendala kondisi

    tempat yang ekstrem demi terciptanya pertunjukan yang baik.

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iii

    PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................................... iv

    MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

    KATA PENGANTAR.. .................................................................................................... vi

    SARI……… .................................................................................................................... viii

    DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 6

    1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 6

    1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 7

    1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................................................................ 7

    1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................................................... 7

    1.5 Sistematika Skripsi ....................................................................................................... 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ...................................... 10

    2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................................ 10

    2.2 Landasan Teori ........................................................................................................... 18

    2.2.1 Pengertian Bentuk ................................................................................................... 18

    2.2.2 Pengertian Pertunjukan ........................................................................................... 19

    2.2.3 Bentuk Pertunjukan Musik....................................................................................... 19

    2.2.3.1 Bentuk Komposisi ................................................................................................ 19

    2.2.3.1.1 Ritme .................................................................................................................. 19

    2.2.3.1.2 Melodi ................................................................................................................ 20

    2.2.3.1.3 Harmoni ............................................................................................................. 20

    2.2.3.1.4 Struktur Bentuk Analisa Musik .......................................................................... 20

    2.2.3.1.5 Syair .................................................................................................................. 21

    2.2.3.1.6 Tempo, Dinamik, Ekspresi................................................................................. 21

    2.2.3.1.7 Instrumen ........................................................................................................... 21

    file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457617file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457618file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457619file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457619file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457621file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457622file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457622file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457624file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457625file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457627file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457628file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457629file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457630file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457631file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457632file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457633file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457634file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457636file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457637file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457638file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457639file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457640file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457643file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457644file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457645

  • x

    2.2.3.1.8 Aransemen ........................................................................................................ 21

    2.3.3.2 Bentuk Penyajian ................................................................................................. 21

    2.3.3.2.1 Urutan Penyajian ................................................................................................ 21

    2.3.3.2.2 Tata Panggung ................................................................................................... 22

    2.3.3.2.3 Tata Rias ........................................................................................................... 22

    2.3.3.2.4 Tata Busana ....................................................................................................... 22

    2.3.3.2.5 Tata Suara .......................................................................................................... 22

    2.3.3.2.6 Tata Lampu ....................................................................................................... 23

    2.3.3.2.7 Formasi ............................................................................................................. 23

    2.2.4 Kerangka Berpikir ................................................................................................... 23

    BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 24

    3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian ............................................................................ 24

    3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian.................................................................................... 31

    3.2.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................................... 31

    3.2.2 Sasaran Penelitian ................................................................................................... 31

    3.3 Sumber Data Penelitian .............................................................................................. 31

    3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 32

    3.4.1 Observasi......... ........................................................................................................ 32

    3.4.2 Wawancara...... ........................................................................................................ 33

    3.4.3 Dokumentasi......... .................................................................................................. 36

    3.5 Teknik Studi Dokumen .............................................................................................. 37

    3.6 Teknik Keabsahan Data ............................................................................................. 37

    3.7 Teknik Analisis Data .................................................................................................. 37

    3.7.1 Reduksi Data ........................................................................................................... 39

    3.7.2 Penyajian Data ........................................................................................................ 39

    3.7.3 Verifikasi/simpulan ................................................................................................. 39

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 40

    4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................................... 40

    4.2 Perkembangan Musik dan Komunitas Musik di Kota Purwokerto ............................ 46

    4.2.1 Eksistensi Roadhouse Community.......................................................................... 48

    4.3 Purwokerto Blues Summit .......................................................................................... 49

    4.4 Profil Singkat Gendhit and Friends ............................................................................ 53

    4.4.1 Susunan keanggotaan Gendhit and Friends ............................................................ 54

    4.4.2 Personil Gendhit and Friends .................................................................................. 55

    file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457670file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457672file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457673file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457674file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457675file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457676file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457677file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457678file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457679file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457680file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457681file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457682file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457683file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457684file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457685file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457686file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457687file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457689file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457690file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457696file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457706file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457722file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457723

  • xi

    4.4.3 Tempat Berkumpulnya Gendhit and Friends .......................................................... 59

    4.5 Pertunjukan Gendhit and Friends pada Purwokerto Blues Summit ........................... 61

    4.5.1 Bentuk Komposisi ................................................................................................... 63

    4.5.2 Bentuk Penyajian Gendhit and Friends ................................................................... 88

    BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 100

    5.1 Simpulan ................................................................................................................... 100

    5.2 Saran .................................................................................................................... 100

    5.2.1 Gendhit and Friends ............................................................................................. 101

    5.2.2 Peneliti .................................................................................................................. 102

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 103

    LAMPIRAN................................................................................................................... 107

    file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457724file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457725file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457726file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457733file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457734file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457735file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457736file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457737file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457738file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc518457739

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 23

    Gambar 3. 1 Skema analisis data kualitatif ........................................................... 40

    Gambar 4. 1 Area camping Bukit Tranggulasih ................................................... 42

    Gambar 4. 2 Jalan menuju bukit Tranggulasih ..................................................... 43

    Gambar 4. 3 Pemandangan dari Bukit Tranggulasih ............................................ 44

    Gambar 4. 4 Proses loading alat acara Purwokerto blues summit ........................ 45

    Gambar 4. 5 Acara roadhouse community di salah satu caffe di Purwokerto ...... 47

    Gambar 4. 6 Acara klinik gitar blues oleh Roadhouse Community ..................... 49

    Gambar 4. 7 Acara Purwokerto blues summit pada malam hari........................... 50

    Gambar 4. 8 Rundown Purwokerto Blues Summit ............................................... 51

    Gambar 4. 9 MC perunjukan Purwokerto blues summit....................................... 52

    Gambar 4. 10 Foto bersama purwokerto blues summit di Purwokerto. ............... 53

    Gambar 4. 11 Personil Gendhit and Friends 2015-2018 ............................................ 55

    Gambar 4. 12 Gendhit ............................................................................................ 57

    Gambar 4. 13 Kartiko Eko Novandra ...................................................................... 58

    Gambar 4. 14 Rizky Ramadhan .............................................................................. 59

    Gambar 4. 15 Peta lokasi penelitian Hirataka ........................................................... 60

    Gambar 4. 16 Hirataka Basecamp Gendhit and Friends ............................................ 61

    Gambar 4. 17 Penampilan Gendhit and friends .................................................... 62

    Gambar 4. 18 Ritme walking bass pada lagu bumi seakin tua ............................. 66

    Gambar 4. 19 Ritme walking bass pada Sampai saat semua berakhir .................. 67

    file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411482file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515156074file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411652file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411653file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411654file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411655file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411656file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411657file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411658file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411659file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411660file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411661file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411662file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411663file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411664file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411665file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411666file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411667file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411668file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411669file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411670

  • xiii

    Gambar 4. 20 Ritme walking bass pada lagu Tanah air nusantara ....................... 67

    Gambar 4. 21 Ritme homo ritmis pada lagu bumi seakin tua ............................... 69

    Gambar 4. 22 Ritme homo ritmis pada lagu sampai saat semua berakhir ............ 70

    Gambar 4. 23 Ritme homo ritmis pada lagu tanah air nusantara .......................... 72

    Gambar 4. 24 Contoh melodi vokal lagu sampai saat semua berakhir ................. 73

    Gambar 4. 25 Intro lagu tanah air nusantara ......................................................... 75

    Gambar 4. 26 Song lagu tanah air nusantara......................................................... 76

    Gambar 4. 27 Perpaduan harmoni dalam lagu bumi semakin tua......................... 77

    Gambar 4. 28 Perpaduan harmoni dalam tanah air nusantara bagian intro .......... 79

    Gambar 4. 29 Perpaduan harmoni dalam tanah air nusantara bagian song .......... 79

    Gambar 4. 30 Perpaduan harmoni dalam tanah air nusantara bagian song .......... 80

    Gambar 4. 31 Gitar Instrumen gendhit ................................................................. 85

    Gambar 4. 32 Bass Instrumen yang dipakai Nova ................................................ 86

    Gambar 4. 33 Drum set Instrumen yang dipakai kiky .......................................... 87

    Gambar 4. 34 Tata panggung pertunjukan Purwokerto blues summit .................. 90

    Gambar 4. 35 Microphone dynamic ..................................................................... 92

    Gambar 4. 36 Chanellist ........................................................................................ 92

    Gambar 4. 37 Power amplifier .............................................................................. 94

    Gambar 4. 38 Rooting Sound system .................................................................... 95

    Gambar 4. 39 Tata lampu pertunjukan purwokerto blues summit. ....................... 96

    file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411671file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411672file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411673file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411674file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411675file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411676file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411677file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411678file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411679file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411680file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411681file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411682file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411683file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411684file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411685file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411686file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411687file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411688file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411689file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515411690

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. 1 SK Dosen Pembimbing ...................................................................... 112

    Lampiran 1. 2 Surat Izin Penelitian ........................................................................... 113

    Lampiran 1. 3 Surat balasan penelitian grup Gendhit and friends ......................... 114

    Lampiran 1. 4 Biodata Personil Grup Gendhit and friends .................................... 115

    Lampiran 1. 5 Foto Cover dan Perfomed Band Gendhit and friends .................... 118

    Lampiran 1. 6 Foto Dokumentasi Penelitian ............................................................ 119

    Lampiran 1. 7 Partiture Fullscore lagu Gendhit and friends .................................. 121

    Lampiran 1. 8 Instrumen Penelitian ........................................................................... 132

    Lampiran 1. 9 Transkrip Wawancara Pendiri Gendhit and friends ....................... 137

    file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515226427file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515226428file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515226429file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515226430file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515226431file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515226432file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515226433file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515226434file:///F:/Bissmillah/Foto%20depan%20B2/Materi%20Sidang/PRINT/Halaman%20depan%20Bahan%20Sidang.docx%23_Toc515226435

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Purwokerto adalah kota dari Kabupaten Banyumas yang berkembang pesat

    dalam bidang kesenian khususnya musik. Musik adalah gambaran (refleksi)

    kehidupan masyarakat yang dinyatakan melalui suara dan irama sebagai alatnya

    dalam bentuk warna yang sesuai dengan alam masyarakat yang diwakilinya.

    Soeharto, (1996). Bukti musik di Purwokerto berkembang juga disebutkan dalam

    artikel yang ditulis oleh Rachman, (2017) Banyumas juga terkenal dengan

    kesenianya, seperti seni musik Dangdut dan seni musik Band. Jenis musik dapat

    dikelompokkan sesuai kriteria teknik bermain, gaya, konteks dan tema musik.

    Jenis musik di Purwokerto tumbuh dan berkembang dari berbagai jenis, meliputi:

    musik pop, reaggae, ska, rock, metal, jazz dan blues. Faktor adanya berbagai jenis

    musik yang hidup, menjadikan sering ditemukanya pertunjukan musik di

    Purwokerto. Mulai dari acara reguller caffe yang menyediakan hiburan live music,

    event promosi produk yang melibatkan pertunjukan musik, acara musik kampus,

    termasuk acara dari komunitas musik yang rutin diselenggarakan di Purwokerto.

    Acara musik tersebut dapat terus dijumpai masyarakat Purwokerto karena tidak

    lepas dari dukungan masyarakat Purwokerto terhadap musik. Bentuk apresiatif

    terhadap pertunjukan musik sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat

    Purwokerto. Masyarakat Purwokerto sudah menganggap pertunjukan musik

    merupakan suatau kebutuhan untuk memenuhi hiburan. Faktor itulah yang

  • 2

    menjadikan iklim musik di Purwokerto berkembang pesat menurut data yang

    diperoleh penulis dari hasil observasi yang dilakaukan di lapangan. Perkembangan

    musik di Purwokerto juga didukung oleh banyaknya pelaku musik dan komunitas

    musik yang ada di Purwokerto. Menurut Kertajaya, (2008) komunitas adalah

    sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya,

    dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota

    komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. Salah satunya

    adalah Roadhous Community, Suatu komunitas pecinta musik Blues yang masih

    rutin menyelenggarakan acara-acara pertunjukan musik Blues di Purwokerto.

    Roadhous Community adalah suatu komunitas pecinta musik Blues di

    Purwokerto yang berdiri sejak tanggal 17 maret 2011. Perjalanan Roadhous

    Community di kancah permusikan Purwokerto mengalami sempat pasang surut.

    Pada awal berdirinya, Roadhous Community merupakan suatu komunitas musik

    yang sangat aktif dan produktif di Purwokerto. Pertunjukan musik Blues di

    Purwokerto rutin diselenggarakan oleh komunitas ini untuk mengembangkan

    komunitas dan merekrut anggota pecinta musik Blues di Purwokerto. Namun di

    tahun 2013 Roadhous Community mengalami masa vakum, kebanyakan

    anggotanya pada saat itu adalah orang yang mempunyai pekerjaan dan kesibukan

    masing masing. Event yang di selenggarakan Roadhous Community disetiap

    minggunya sudah tidak lagi berjalan.

    “Pada awal tahun 2015, Gendhit sebagai musisi Blues asli Purwokerto yang

    dulunya merantau di Jogja kembali ke Kota Satria. Gendhit mengajak orang

    terdahulu Roadhous Community untuk kembali membangkitkan semangat

  • 3

    komunitas agar tetap produktif di kancah permusikan Purwokerto. Banyaknya

    mahasiswa dari kampus-kampus yang ada di sekitar Purwokerto dipandang

    sebagai potensi yang bagus oleh Roadhous Community. Menurut Gendhit,

    mahasiswa dipandang sebagai pemuda yang mempunyai semangat juang dan

    kreativitas tinggi dalam berkomunitas.” (Wawancara Afton brewok, 12 Juli 2018).

    Mahasiswa dari kampus yang ada di sekitar Purwokerto dianggap mampu

    meneruskan generasi Roadhous Community. Acara-acara musik Blues, klinik gitar

    Blues, dan semua tentang musik Blues kerap diselenggarakan di kampus-kampus

    di sekitar Purwokerto oleh Roadhous Community. Hingga sekarang musik Blues

    menjadi suatu genre musik yang familiar di kalangan mahasiswa di Purwokerto.

    Grup band beraliran Blues mulai bermunculan dari kampus-kampus di sekitar

    Purwokerto.

    Di tengah perkembangan musik di Indonesia pada saat ini, musik Blues

    termasuk musik minoritas atau kurang diminati oleh masyarakat Indonesia.

    Fenomena minimnya karya musik atau suatu grup musik populer yang bergenre

    Blues di Indonesia menjadi salah satu bukti. Tetapi tidak di Purwokerto, musik

    Blues di Purwokerto mempunyai masa yang cukup banyak. Penikmat musik Blues

    di Purwokerto terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Dari mulai musisi,

    kalangan seniman lain non musisi, kalangan mahasiswa yang ada di sekitar

    Purwokerto, bahkan masyarakat umum penikmat musik di Purwokerto.

    Keberadaan genre musik Blues di Purwokerto saat ini cukup mendominasi. Hal

    ini disebabkan banyaknya acara Blues yang diadakan oleh Roadhous Community,

    meliputi : acara reguller music Blues di caffe yang di selenggarakan setiap

  • 4

    minggu, acara klinik gitar Blues di kampus sekitar Purwokerto, hingga acara

    terbesar yang diselenggarakan Roadhous Community yang bertajuk Purwokerto

    Blues summit.

    Purwokerto Blues summit adalah pertunjukan musik Blues yang merupakan

    agenda tahunan Roadhous Community. “Purwokerto Blues summit diadakan di

    bukit Tranggulasih salah satu tempat wisata di sekitar Purwokerto, Purwokerto

    Blues Summit kami anggap sebagai hari raya pecinta musik Blues di Indonesia

    khususnya Purwokerto dan sekitarnya.” (Wawancara Afton brewok, 12 Juli 2018).

    Purwokerto Blues summit diadakan dengan maksud mengumpulkan seluruh

    pelaku, pecinta dan penikmat musik Blues untuk saling bersilaturahmi dan

    sharing tentang musik Blues. Pertunjukan musik yang bertema sunrise blues

    dengan konsep Blues camp ini merupakan yang pertama di Indonesia. Event ini

    berlangsung selama dua hari satu malam, mulai dari sore hingga malam,

    kemudian dilanjutkan kembali pagi hari saat matahari terbit. Pengisi dari event

    tersebut merupakan musisi dari berbagai daerah, dari mulai : anggota Roadhous

    Community itu sendiri, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) musik dari kampus

    yang ada di sekitar Purwokerto, band indie di sekitar Purwokerto, dan perwakilan

    dari komunitas musik Blues dari luar kota Purwokerto yang hadir dalam event

    Purwokerto Blues summit.

    Penyaji yang tampil dalam acara Purwokerto Blues Summit rata-rata

    menampilkam karya-karya musik Blues dengan format band, seperti pertunjukan

    musik-musik modern pada umumnya. Namun, penulis mengamati salah satu

    penyaji yang mempunyai perbedaan dengan grup lain terutama dari segi bentuk

  • 5

    komposisi dan bentuk penyajian musik yang dibawakan dalam pertunjukan

    Purwokerto Blues summit yaitu Gendhit and friends. Selain mempunyai musik

    yang khas dan unik Gendhit and friend merupakan salah satu band blues di

    Purwokerto yang masih eksis dan aktif membuat karya-karya musik sendiri.

    Gendhit and friends mengusung genre Blues modern dengan permainan ritme

    Delta Blues sebagai pondasinya. Menurut artikel yang penulis kutip dari majalah

    online npr music (National Public Radio) yang diterbitkan pada 16 februari 2010

    terkait Delta Blues, disebutkan bahwa Sebagian besar rekaman Delta Blues adalah

    pertunjukan solo oleh penyanyi-gitaris, meskipun beberapa rekaman terkenal juga

    menampilkan semacam iringan minimal, umumnya gitaris kedua.

    Dalam pertunjukan Purwokerto Blues summit, Gendhit and friends adalah

    satu-satunya penyaji yang menampilkan sajian musik blues hasil karya mereka

    sendiri. Lirik-lirik lagu yang dibawakan Gendhit and friends merupakan lirik-lirik

    yang bertema kehidupan, kepedulian dan kekaguman kepada alam semesta.

    Menampilkan karya musik blues dengan format trio dan konsep musik yang

    berbeda dari grup musik blues lain, membuat Gendhit and friends menjadi salah

    satu penyaji yang ditunggu-tunggu oleh penikmat musik Blues yang datang dalam

    pertunjukan Purwokerto Blues summit di Purwokerto.

    Terkait latar belakang di atas, sudah ada beberapa penelitian musik yang

    sudah dilakukan kaitanya dengan bentuk pertunjukan dan musik Blues,

    diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan, (2015) dalam

    artikel yang berjudul Monday Blues di Caffe Ruang Putih Bandung (kajian bentuk

    penyajian dan interaksi sosial). Dalam penelitian tersebut memaparkan tentang

  • 6

    bentuk pertunjukan meliputi bentuk komposisi yaitu: ritme, melodi, harmoni,

    struktur bentuk musik, syair, tempo, dinamika, ekspresi, instrumen dan aransmen.

    Penelitian tentang bentuk pertunjukan juga tidak hanya dilakukan pada

    pertunjukan musik saja, seperti penelitian yang ditulis oleh Winduadi Gupita,

    (2012) tentang bentuk pertunjukan kesenian tari tradisional. Meskipun dalam

    penelitian tersebut merupakan penelitian tentang bentuk pertunjukan Tari, Namun

    demikian ada persamaan pembahasan dalam penelitian yang penulis lakukan yaitu

    dalam aspek bentuk penyajian.

    Dari uraian yang sudah penulis paparkan, penulis ingin mengetahui lebih

    lanjut informasi tentang musik Blues secara umum. Dengan adanya suatu

    fenomena pertunjukan Blues yang unik dan inovatif di Purwokerto dengan

    penampilan penyaji yang variatif. Penulis melihat ada sesuatu yang cukup

    menarik untuk diteliti, yaitu bentuk pertunjukan Gendhit and friends yang

    merupakan satu-satunya penyaji yang membawakan lagu hasil karya sendiri

    dalam pertunjukan Purwokerto Blues summit. Kajian tentang bentuk pertunjukan

    Gendhit and friends dalam pertunjukan Purwokerto Blues summit merupakan

    kajian yang sangat menarik dan tepat untuk diteliti dalam permasalahan yang

    penulis jumpai.

    Menurut Susetyo, (2007:4-11) seni pertunjukan mencakup aspek yang

    bersifat Tekstual. Yang bersifat tekstual adalah hal–hal yang terdapat pada bentuk

    seni pertunjukan itu sendiri, saat disajikan secara utuh dan dinikmati langsung

    masyarakat pendukungnya, yaitu bentuk komposisi dan bentuk penyajian. Untuk

    mengkaji lebih dalam bagaimana bentuk pertunjukan Gendhit and friends pada

  • 7

    pertunjukan Purwokerto blues summit di Purwokerto, penulis mengunakan teori

    bentuk pertunjukan.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasar atas latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang akan

    peneliti kaji adalah bagaimana bentuk komposisi dan bentuk penyajian

    pertunjukan Gendhit and friends pada pertunjukan Purwokerto blues summit di

    Purwokerto?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang sudah penulis paparkan. Penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan bagaimana bentuk komposisi

    dan bentuk penyajian Gendhit and friends pada pertunjukan Purwokerto blues

    summit di Purwokerto.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara

    teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

    1.4.1 Manfaat Teoritis

    Peneliti berharap melalui penelitian ini dapat menjadi bahan referensi yang

    berguna bagi pembaca, serta dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi para

    peneliti selanjutnya yang ingin mengetahui tentang bagaimana bentuk komposisi

    dan bentuk penyajian grup band Gendhit and friends pada pertunjukan

    Purwokerto blues summit di Purwokerto.

  • 8

    1.4.2 Manfaat Praktis

    1.4.2.1 Bagi Masyarakat Purwokerto

    Diharapkan penelitian yang diadakan di Purwokerto tepatnya Desa

    Windujaya, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, dapat bermanfaat

    sebagai bahan evaluasi agar terus melestarikan keberagaman musik di Purwokerto

    khusunya musik Blues.

    1.4.2.2 Bagi Gendhit and friends

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dorongan agar Gendhit and friends

    tetap eksis dan berkarya, serta dapat ikut melestarikan keberagaman jenis musik

    yang ada di Purwokerto.

    1.5 Sistematika Skripsi

    Sistematika skripsi bertujuan untuk memberikan gambaran serta

    mempermudah pembaca dalam mengetahui garis besar dari skripsi ini, yang

    berisi: Bagian awal skripsi, Bagian ini berisi: halaman judul, lembar persetujuan

    pembimbing, lembar pengesahan kelulusan, pernyataan, moto dan persembahan,

    kata pengantar, sari, daftar isi, daftar gambar, dan daftar lampiran.

    Bagian isi, bagian ini berisi 5 bab, sebagai berikut: Bab 1: Pendahuluan,

    berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

    sistematika penulisan skripsi. Bab 2: Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori, berisi

    tentang Penelitian yang relevan atau sejenis. Bab 3: Metode Penelitian, berisi

    lokasi, sasaran dan waktu penelitian, metode penelitian, teknik pemeriksaan

    keabsahan data, dan teknik analisis data. Bab 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan,

  • 9

    memuat gambaran umum lokasi Penelitian. Bab 5: Penutup, berisi simpulan dan

    saran.

    Bagian akhir, pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka yang digunakaan

    untuk landasan teori serta memecahkan permasalahan dan lampiran-lampiran

    sebagai bukti perlengkapan dari hasil penelitian.

  • 10

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

    2.1 Tinjauan Pustaka

    Penelitian tentang bentuk pertunjukan Gendhit and friends pada pertunjukan

    Purwokerto Blues summit di Purwokerto bukan satu-satunya penelitian bentuk

    pertunjukan yang dilakukan oleh penulis. Ada beberapa referensi yang

    menginspirasi penulis untuk melakukan penelitian ini. Penulis melakukan tinjauan

    pustaka dari berbagai sumber yang terkait dengan penelitian tentang bentuk

    pertunjukan. Beberapa tinjauan pustaka dari penelitian terdahulu yang dijadikan

    kajian pembanding diantaranya adalah :

    Pada artikel yang ditulis oleh Rachman, (2013) dengan judul “Bentuk dan

    Analisis Musik Keroncong Tanah Airku Karya Kelly Puspito”. Kesimpulan dari

    jurnal tersebut adalah musik keroncong merupakan musik asli Indonesia karena

    tumbuh dan berkembang di Indonesia. Namun perkembangannya tidak sebaik

    jenis musik barat seperti pop, rock ataupun musik dangdut. Musik keroncong

    sering dianggap sebagai musik yang dikonsumsi kalangan orang tua saja karena

    memang peminat musik keroncong sebagian besar adalah orang tua. Seorang

    komponis keroncong asal Semarang yaitu Kelly Puspito tergugah untuk

    mengembangkan musik keroncong karena melihat musik keroncong sudah mulai

    ditinggalkan oleh para remaja. Kelly Puspito melakukan inovasi terhadap musik

    keroncong asli dengan cara mengembangkan harmonisasi atau progresi akor

    dengan menambahkan akor-akor yang sudah baku, melodi yang bervariasi

    bergerak melangkah dan melompat, rentangan nada yang luas, ritmis bervariasi

  • 11

    yaitu bernilai seperempatan, seperdelapanan, hingga seperenambelasan, serta

    interval nada yang cukup tajam baik naik maupun turun. Hal itu sesuai dengan

    karakteristik remaja yaitu selalu ingin berinovasi, menyukai tantangan dan ingin

    mencoba hal-hal yang baru. Dalam penelitian ini dapat ditarik sebuah kesimpulan

    bahwa sebuah lagu akan menjadi kaya akan nuansanya jikapencipta dapat

    mengembangkan beberapa aspek yaitu harmonisasi atau progresi akor,

    memodifikasi melodi yang bervariasi, ritmis, serta interval. Sehingga akan

    timbulah suatu karakter lagu sesuai yang di inginkan penciptanya.

    Bagus Indrawan, (2016) dalam artikel yang berjudul “Bentuk komposisi dan

    pesan moral dalam pertunhujkan musik kiaikanjeng” Tujuan penelitian ini adalah

    memperoleh gambaran secara langsung tentang bentuk komposisi dalam

    pertunjukan musik KiaiKanjeng yang berfokus pada unsur-unsur di dalamnya dan

    pesan moral dalam pertunjukan musik KiaiKanjeng yang berkonsentrasi pada

    pesan moral menyangkut persoalan hidup manusia. Penelitian ini menggunakan

    metode kualitatif, yaitu seluruh data yang telah didapatkan dideskripsikan dalam

    bentuk kata-kata. Di samping itu penelitian ini juga menggunakan pendekatan

    interdisiplin. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

    wawancara, observasi, dan studi dokumen. Lagu “Jalan Sunyi” yang dibawakan

    dalam pertunjukan musik Kiaikanjeng menggunakan birama 4/4. Untuk struktur

    bentuk musiknya mempunyai melodi tanya dan melodi jawab. Selanjutnya, syair

    lagu “Jalan Sunyi” terdiri atas syair melodi lagu dan puisi. Untuk temponya

    menggunakan tempo adagio dengan dinamika piano dan dibawakan dengan penuh

    perasaan. Mengenai alat-alat musik yang digunakan, mencakup alat-alat musik

  • 12

    modern dan tradisional. Terakhir, berkaitan dengan aransemen, kelompok musik

    KiaiKanjeng selalu merubah lagu-lagu yang dibawakan, kecuali lagu-lagu yang

    diciptakan oleh KiaiKanjeng sendiri. Adapun pesan moral dalam pertunjukan

    musik KiaiKanjeng terdiri atas pesan moral dalam hubungan manusia dengan

    Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan

    dirinya sendiri.

    HS, (2009) “Perkembangan bentuk penyajian dan fungsi eine kleine

    nachtmusik K.525 karya Wolfgang Amadeus Mozart” Penelitian ini yaitu

    membahas tentang bentuk perkembangan dan fungsi lagu Eiene Kleine

    Nachtmusik yamg semula format orkes gesek. Kini berkembang bentuk

    penyajiannya menjadi format untuk instrumen solo piano dan ansambel gitar.

    Format dengan bentuk penyajian yang baru tetap tidak menghilangkan tema-tema

    dari bentuk komposisi yang asli. Crossover classical music adalah bentuk musik

    yang sudah di modifikasi menjadi bentuk musik yang baru dan lebih spektakuler

    dalam bentuk penyajiannya. Eine Kleine Nachtmusik dalam dunia modern sudah

    menjadi bagian dari bentuk penyajian crossover classical music yaitu, dengan

    format band jazz atau kuartet gesek yang menggunakan instrumen elektrik dengan

    musik digital yang sudah diaransemen dan di modifikasi menjadi lebih populer

    atau easy listening di masyarakat. Peranan ilmu teknologi juga ikut dalam dunia

    perkembangan bentuk penyajian musik klasik. Seperti contoh pada Ringtone

    handphone yang memberikan bentuk penyajian Eine Kleine Nachtmusik di

    beberapa handphone. Bentuk musiknya tidak mengalami banyak perubahan, tetapi

    dari segi suara yang dihasilkan sudah banyak pengurangan yaitu penggabungan

  • 13

    dengan midi atau musik elektronik. Pada ringtone handphone bentuk musik Eine

    Kleine Nachtmusik bagian pertama tetap menggunakan tema yang sama dengan

    aslinya. Bentuk penyajian Eine Kleine Nachtmusik digunakan sebagai musik

    background dalam game Mario bros dengan menggunakan efek-efek.

    Alviani, (2012)“Bentuk Pertunjukan Orkes Dangdut Parodi Senggol Tromol

    di Semarang: Kajian Bentuk dan Fungsi” Penelitian ini membahas tentang bentuk

    pertunjukan musik dan fungsi musik Orkes Dangdut Parodi Senggol Tromol bagi

    masyarakat Kota Semarang. Hasil penelitian ini adalah Bentuk penyajian musik

    yang dibawakan oleh Orkes dangdut Senggol Tromol biasa dipertunjukan pada

    panggung-panggung pertunjukan pada umumnya. Namun yang menarik dalam

    pertunjukan ini adalah unsur parodi yang ada di dalam setiap lirik lagu, tata

    busana, tata rias dan komunikasi terhadap penonton saat pertunjukan dimulai.

    Unsur parodi menjadikan salah satu ciri khas musik yang dimiliki oleh kelompok

    musik Orkes Dangdut Senggol Tromol di Semarang. Fungsi Musik Orkes

    Dangdut Parodi Senggol Tromol Pada Masyarakat Kota Semarang. Berdasarkan

    penelitian, Orkes Dangdut Parodi Senggol Tromol memiliki beberapa fungsi yang

    telah diungkapakan. Seperti fungsi musik sebagai pengungkapan emosional, funsi

    penghasyatan estetis, fungsi hiburan, fungsi komunikasi, fungsi perlambangan,

    fungsi reaksi jasmani, fungsi yang berkaitan dengan norma sosial, fungsi

    kesinambungan budaya, pengintregasian masyarakat, hiburan pribadi dan

    penilaian estetis musik. Fungsi musik tersebut dimilki oleh Orkes Dangdut Parodi

    Senggol Tromol sebagai fungsi musik yang mampu menjadikan satu kesatuan

    untuk memberikan tanggapan yang positif dan baik bagi masyarakat.

  • 14

    Hardilan, (2009) “Optimalisasi hasil belajar memainkan melodi tangga nada

    perubahan mengguakan alat musik pianika dengan teknik jigsaw” dalam artikel

    tersebut disebutkan bahwa komposisi lagu diciptakan tidak hanya menggunakan

    tangga nada natural (C=do) saja tetapi banyak komposisi lagu yang diciptakan

    menggunakan tangga nada perubahan sesuai dengan karakteristik lagu maupun

    penciptanya. Maka dalam memainkan melodi, lagunyapun harus sesuai dengan

    tangga nada (nada dasar) yang tertera dalam masing-masing lagunya sehingga

    akan terlihat perbedaan karakteristik lagu yang satu dengan lagu lainnya karena

    tangga nadanya juga berbeda-beda.

    HP, (2005) “Analisis Struktur Lirik Lagu "Indonesia Raya" Ciptaan W.R.

    Supratman”. Makna yang terkandung dalam struktur lirik lagu "Indonesia Raya"

    ternyata sangat dalam. "Persatuan Indonesia" yang dimaksud tidak hanya sekedar

    "persatuan Indonesia" yang bersifat lahiriah atau semu semata, tetapi "persatuan

    Indonesia" yang betul-betul menyentuh hati nurani setiap warga bangsa sehingga

    "persatuan Indonesia" akan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi

    kesejahteraan hidup bangsa Indonesia lahir dan batin. Semua unsur yang

    membentuk struktur lirik lagu itu, baik fonologis, morfologis, sintaksis, maupun

    semantik, sebagaimana dijelaskan oleh para pakar ilmu sastra, saling terkait satu

    sama lain, dan dalam keterkaitannya itu, makna tersebut dapat ditemukan.

    Agus Salim, (2004) “Adaptasi Pola Ritme Kendangan Ciblon ke dalam

    Ansambel Perkusi Barat: Sebuah Eksperimentasi Penggunaan Idiom-idiom Musik

    Tradisi Jawa pada Musik Barat”. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa musik

    tradisional jawa (gamelan) telah mengalami perkembangan dan perubahan yang

  • 15

    terus berlangsung hingga sampai saat ini. Perkembangan dan perubahan

    menyangkut hal-hal seperti peran, fungsi, bahan dan teknik permainanya.

    Jatmiko, (2015) “Struktur Bentuk Komposisi dan Akulturasi Musik

    Terbang Biola Sabdo Rahayu Desa Pekiringan, Kecamatan Talang, Kabupaten

    Tegal”. Hasil penelitian menunjukan bahwa Terbang Biola Sabdo Rahayu

    merupakan kesenian bentuk musik campuran musik vokal dan musik

    instrumental. Bentuk komposisi musik didalamnya mencakup notasi, tanda kunci,

    melodi, ritme, harmoni, tempo, dinamik, tangga nada, dan ekspresi. Terbang Biola

    Sabdo Rahayu merupakan kesenian akulturasi berdasarkan instrumen musik yang

    digunakan yaitu, rebana (Arab), biola (Eropa), dan gambang (Jawa).

    Wuryanto dan Tjetjep (2016) “Yen Ing Tawang Ana Lintang: Kasus Bentuk

    Musik Keroncong Group Congrock 17 di Semarang”. Hasil penelitian

    menunjukan bahwa: pengembangan musik keroncong yang dilakukan oleh

    Congrock 17 ini berhasil menghasilkan suatu permainan keroncong yang nge-

    beat dan dinamis, sehingga tidak monoton dan melodi lagu menjadi lebih variatif

    dengan rentangan nada atau range yang sangat luas. Dan Bentuk lagu Yen Ing

    Tawang adalah A-A’-B’A’. Group Congrock 17 telah melakukan pengembangan

    pada iringan musik langgam Yen Ing Tawang Ana Lintang, hal itu dapat dilihat

    dari melodi, sistem nada, interval, harmonisasi atau progresi akornya, dan motif

    asimetris. Musik keroncong memiliki potensi yang cukup besar untuk beradaptasi

    dengan dinamika zaman. Saran yang dikemukakan peneliti adalah hendak adanya

    suatu campur tangan dari pemerintah dalam mendukung segala kegiatan seniman

    keroncong (HAMKRI) sebagai bentuk kerjasama dalam melestarikan keroncong.

  • 16

    Melakukan pembelajaran keroncong di sekolah sebagai bentuk pemahaman akan

    pelestarian keroncong kepada generasi muda.

    Kilay, (2012) “Pengembangan Sistem Scale Chord dalam Pembelajaran

    Harmoni Manual pada Program Studi Musik Gereja Sekolah Tinggi Agama

    Kristen Protestan Negeri Sentani Jayapura”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    pengembangan Sistem Scale Chord pembelajaran Harmoni Manual yang

    mengadopsi model (Borg & Gall) menghasilkan system Scale chord yang praktis.

    Jenis informasi yang diperoleh ketika model Scale Chord diterapkan adalah hasil

    pengamatan dan penilaian kemampuan, pemahaman terhadap keterampilan proses

    sistem scale chord dan kualitas produk. Kemudian pemanfaatan pokok hasil

    penilaian Sistem Scale Chord digunakan sebagai umpan balik kepada mahasiswa

    dan refleksi bagi Dosen Harmoni manual untuk meningkatkan efektivitas

    pembelajaran. Tingkat keterlaksanaan dan efektivitas Sistem Scale Chord dalam

    pembelajaran Harmoni manual cukup tinggi. Hal ini terbukti baik dari hasil

    pengamatan langsung maupun hasil-hasil empirik. Kemudian hasil penelitian juka

    menunjukan ditemukan adanya perbedaan yang signifikan dibandingkan model

    konvensional (Pilling).

    Ekaningrum, (2015) dalam artikelnya yang berjudul “The Analysis of

    Meanings and Forms in The A.T. Mahmud’s Song” hasi penelitian adalah

    deskripsi berupa lirik lagu-lagu yang diciptakan oleh A.T. Mahmud merupakan

    hasil lirik lagu yang dalam proses penciptaanya berfokus kepada unsur-unsur

    keindahan bahasa seperti diksi, kiasan, irama, dan pengulangan. Syair dalam lagu-

    lagu yang diciptakan oleh A.T Mahmud sebagian besar tentang kehidupan sehari-

  • 17

    hari, menggunakan kata-kata yang sesuai dengan perkembangan anak, sehingga

    anak mudah untuk memahaminya. Lagu-lagu yang dibuat oleh A.T. Dari analisis

    dalam segi komposisi musik, sebagian besar lagu membentuk dua bagian dan

    setiap bagian dari lagu terdiri dari dua frase atau kalimat. Dari penelitian tentang

    bentuk struktur suatu lagu dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pada setiap

    lagu terdapat frase yang dibentuk dari motif yang akan membentuk sebuah

    kalimat, kemudian kalimat yang akan menentukan suatu lagu yang disebut

    sebagai bentuk satu bagian, dua bagian ataupun tiga bagian.

    Selain penelitian-penelitian tentang bentuk pertunjukan, artikel yang ditulis

    oleh David Temperley, (2013) yang berjudul “Statistical Analysis of Harmony

    and Melody in Rock Music“ juga menjadi referensi penulis dalam melakukan

    penelitian ini. Dalam artikel tersebut menyajikan analisis harmonis dan transkripsi

    melodi lagu-lagu rock. Dalam artikel tersebut juga menjelaskan bagaimana

    harmoni lagu rock terbentuk dari susunan skala?tangga nada yang ada pada lagu-

    lagu rock.

    Terkait dengan beberapa penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa

    penelitian-penelitian tesebut sama-sama mengkaji musik blues, bentuk komposisi

    serta bentuk penyajia. Namun demikian dari penelitian yang sudah dilakukan

    diatas mempunyai perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan. Pada

    penelitian ini penulis meneliti dua aspek bentuk pertunjukan yaitu bentuk

    komposisi dan bentuk penyajian Gendhit and friends pada pertunjukan

    Purwokerto blues summit di Purwokerto. Pada aspek bentuk komposisi penulis

    meneliti kreatifitas irama, penggunaan tangga nada dan harmoni pada grup musik

  • 18

    Gendhit and friends yang mempunyai genre musik blues. Selanjutnya pada aspek

    bentuk penyajian penulis memfokuskan pembahasan pada tatanan panggung,

    lampu dan suara yang mempunyai konsep berbeda dengan pertunjukan musik

    pada umumnya.

    2.2 Landasan Teori

    2.2.1 Pengertian Bentuk

    Bentuk merupakan suatu media atau alat untuk berkomunikasi,

    menyampaikan arti yang terkandung oleh bentuk itu sendiri atau menyampaikan

    pesan tertentu dari pencipta kepada masyarakat sebagai penerima (Suwondo,

    1992:5), sedangkan menurut Mulyadi, (2009:2) menyatakan bahwa bentuk adalah

    organisasi yang paling cocok dan kekuatan-kekuatan, dan hubungan-hubungan

    yang didasarkan oleh seniman. Bentuk dalam karya musik adalah kerangka

    musikal sebagaimana halnya kerangka bagi mahluk hidup sehingga sangat besar

    perananya bagi suatu karya musik. Bentuk musikal juga bisa dipahami sebagai

    disain atau rancangan karya musik, kurang lebih sama dengan rancangan

    arsitektur sebuah rumah, suatu blok-blok perkantoran atau sebuah pabrik.

    Berdasarkan beberapa pendapat tentang bentuk diatas, maka dapat dikatakan

    bahwa bentuk adalah suatu wujud yang saling terkait satu sama lain dalam

    hubungan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan dapat ditangkap indera

    sebagai media untuk menyampaikan arti atau pesan yang ingin disampaikan oleh

    penciptanya. Bentuk seni sebagai ciptaan merupakan wujud dan ungkapan isi,

    pandangan dan tanggapannya kedalam bentuk fisik yang dapat ditangkap oleh

    indera manusia.

  • 19

    2.2.2 Pengertian Pertunjukan

    Menurut Poerwadarminta dalam KBBI (2003:1086) istilah pertunjukan

    berhubungan dengan segala sesuatu yang dipertontonkan, dipamerkan, dan

    didemonstrasikan kepada orang lain, sedangkan pengertian pertunjukan menurut

    Bastomi, (1992:42) mengungkapkan bahwa pertunjukan adalah seni yang

    disajikan dengan penampilan peragaan, yaitu seni akan dapat dinikmati, dihayati

    selama berlangsungnya ungkapan oleh pelaku seni. Ketika suatu pertunjukan

    berlangsung akan terjadi kepuasan antar seniman dan penonton sebagai penikmat

    seni. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertunjukan adalah suatu sajian yang

    diperpertontonkan, dipamerkan, didemonstrasikan kepada penonton oleh pelaku

    seni.

    2.2.3 Bentuk Pertunjukan Musik

    Menurut Susetyo, (2007:4-11) seni pertunjukan mencakup aspek yang

    bersifat Tekstual. Yang bersifat tekstual adalah hal–hal yang terdapat pada bentuk

    seni pertunjukan, saat disajikan secara utuh dan dinikmati langsung masyarakat

    pendukungnya, yaitu bentuk komposisi dan bentuk penyajian.

    2.2.3.1 Bentuk Komposisi, meliputi:

    2.2.3.1.1 Ritme

    Ritme adalah suatu urutan rangkaian gerak yang terbentuk dari sekelompok

    bunyi dan diam dengan bermacam–macam lama waktu atau panjang pendeknya,

    membentuk pola irama bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama, Jamalus

    (1981:58). Ritme dianalisa dengan jelas, baik alur, ketukan, atau tanda biramanya,

    atau mungkin juga menggunakan tanda irama yang lain. Dan pola ritme ditulis

    dengan not balok.

  • 20

    2.2.3.1.2 Melodi

    Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang

    terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan gagasan. Jamalus (1988:

    16). Melodi yang digunakan dianalisis, gerak intervalnya, menggunakan tangga

    nada apa mayor atau minor.

    2.2.3.1.3 Harmoni

    Harmoni adalah gabungan dari dua nada atau lebih yang berbeda tinggi

    rendahnya dan terdengar serempak. Rochaeni, (1989:34) mengartikan harmoni

    sebagai gabungan berbagai nada yang dibunyikan secara serempak atau arpeggio

    (berurutan) atau tinggi rendah nada tersebut tidak sama tetapi selaras terdengar

    dan merupakan kesatuan yang bulat. Harmoni meliputi keselarasan, alur melodi,

    apakah ada pembagian suara, perpaduan musiknya bagaimana, dan lain

    sebagainya.

    2.2.3.1.4 Struktur Bentuk Analisa Musik

    Musik mirip dengan bahasa, terjadinya dalam urutan waktu, didalam

    potongan-potongan tersebut tersusun sedemikian rupa sehingga nampak teratur

    atau sistematis, tapi ada juga lagu yang tidak teratur, dan yang demikian jarang

    didapat. Bentuk atau struktur lagu adalah susunan atau hubungan antar unsur–

    unsur musik dalam lagu yang bermakna Jamalus (1988:35). Bentuk musik (form)

    dianalisa dari satuan ungkapan melodi yang terkecil yang biasa disebut motif,

    kemudian bagaimana motif membentuk frase, kemudian frase membentuk kalimat

    lagu, dan lain sebagainya.

  • 21

    2.2.3.1.5 Syair

    Syair–syair yang digunakan baik tradisional, musik daerah, maupun

    modern, membentuk kalimat lagu, frase–frase tertentu, atau bait–bait tertentu.

    Kemudian disajikan contoh syairnya.

    2.2.3.1.6 Tempo, Dinamik, Ekspresi

    Cepat lambatnya suatu karya musik yang dimainkan dapat dikaji secara

    keseluruhan, dari awal sampai akhir. Dinamik dipastikan dapat terjadi pada setiap

    bagian lagu, tergantung kehendak pencipta atau pemainya. Ekspresi sendiri adalah

    ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup nuansa dari tempo, dinamik, dan

    warna nada dari unsur–unsur pokok musik, dalam pengelompokan frase yang

    diwujudkan oleh pemusik (Wagiman Josep 2001: 93).

    2.2.3.1.7 Instrumen

    Perlu dikaji alat–alat yang digunakan dalam kelompok seni pertunjukan

    musik tersebut, apakah alat–alat yang dimainkan ataupun property pendukungnya.

    Satu persatu alat dianalisis dan diamati apa perananaya dalam bentuk musik

    tersebut.

    2.2.3.1.8 Aransemen

    Suatu bentuk seni pertunjukan musik yang sudah dikenal masyarakat,

    kadangkala sudah dalam bentuk di qubah atau di aransir dan sudah sedikit

    berubah dari bentuk aslinya, ada juga yang masih asli sebagai seni kerakyatan.

    2.3.3.2 Bentuk Penyajian, meliput:

    2.3.3.2.1 Urutan Penyajian

    Menurut (Susetyo, 2007:4-11) ada bentuk seni pertunjukan, baik musik

    maupun tari yang mempunyai urut-urutan penyajian, yang merupakan bagian dari

    keseluruhan pementasanya, ada juga yang tidak. Untuk bentuk seni pertunjukan

  • 22

    yang mempunyai urutan sajian, dapat diamati apakah ada bagian pembukaaan,

    bagian utama, bagian akir yang masih merupakan rangkaian dari keseluruhan

    pementasan. Semua tergabung dalam keseluruhan sebagai urut–urutan penyajian

    yang utuh.

    2.3.3.2.2 Tata Panggung

    Panggung mempunyai pengertian yang luas, bukan hanya panggung yang

    dibuat, tetapi dapat juga sebuah arena pertunjukan. Bila mana memakai panggung

    tetap ataupun dibuat, dapat diamati panjang, lebar, tinggi dan bentuk pangggung.

    2.3.3.2.3 Tata Rias

    Tata rias dapat diamati terutama pada tata rias wajah, bahan kosmetik,

    perpaduan warna dan terutama tata rias yang dihubungkan dengan tema seni

    pertunjukan tersebut. Ada pula tata rias yang berhubungan dengan adegan yang

    bersifat jenaka atau lawakan. Ada pula yang berhubungan dengan kegagahan,

    ataupun yang berhubungan dengan hal-hal yang seram dsb.

    2.3.3.2.4 Tata Busana

    Tata busana harus jelas berhubungan dengan jenis yang diperankan atau

    dipentaskan. Untuk pementasan musik biasanya bentuk seragam yang sama pada

    semua pemain atau penyanyi. Tata busana juga menyangkut asesoris tangan, kaki,

    kepala dan tempat-tempat lain ditubuh yang patut diberi hiasan.

    2.3.3.2.5 Tata Suara

    Dalam hal ini perlu juga dibahas mengenai sound system dan merknya,

    sampai pada jenis-jenis microponnya. Penempatan arah speaker buang, speaker

    control perlu diperhitungkan juga. Secara tidak langsung ini sangat penting ketika

    petunjukan sedang berlangsung, dan semua penonton akan mendengar.

  • 23

    2.3.3.2.6 Tata Lampu

    Tata lampu difokuskan pada jenis lampu pertunjukan, misalnya: lampu

    sorot, panggung, spoot dsb, serta arah yang diperlukan, termasuk warna lampu.

    Warna lampu juga akan memberikan kesan tentang pertunjukan yang sedang

    berlangsung. Sehingga penonton akan lebih menangkap dari makna pertunjukan

    tersebut.

    2.3.3.2.7 Formasi

    Bentuk formasi pemain biasanya terdapat bentuk-bentuk penyajian yang

    masih besar dan tidak terpisah tempat, seperti: bentuk ansambel, paduan suara,

    gamelan. Formasi berpengaruh terhadap suara yang dihasilkan, formasi yang tepat

    akan menjadikan pertunjukan yang bagus.

    2.3 Kerangka Berfikir

    Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir

    Sumber : Ilham Ari

    Pertunjukan Purwokerto Blues Summit

    Gendhit and Friends

    Bentuk komposisi :

    - Ritme/Irama

    - Melodi

    - Harmoni

    - Struktur bentuk musik

    - Syair

    - Tempo, dinamika dan ekspresi

    - Instrument

    - Aransmen

    Bentuk penyajian :

    - Urutan penyajian

    - Tata panggung

    - Tata rias

    - Tata busana

    - Tata suara

    - Tata lampu

    - Format

  • 24

    Bagan kerangka berfikir di atas telah menunjukan bagaimana alur pemikiran

    peneliti. Dengan melihat Pertunjukan Purwokerto Blues summit sebagai

    pertunjukan yang unik dan inovatif, kemudian grup Gendhit and friend yang

    merupakan satu-satunya band asal purwokerto yang membawakan karya-karyanya

    sendiri. Maka dari itu, penulis ingin meneliti tentang bentuk pertunjukan Gendhit

    and friends dalam pertunjukan Purwokerto Blues summit dari segi bentuk

    komposisi dan bentuk penyajianya. Peneliti menggunakan teori bentuk

    pertunjukan dalam mengkaji pertunjukan Gendhit and friends pada pertunjukan

    Purwokerto Blues summit di Purwokerto.

  • 100

    BAB 5

    PENUTUP

    Penelitian yang berjudul “Bentuk Pertunjukan Gendhit and Firiends dalam

    Pertunjukan Purwokerto Blues Summit di Purwokerto” telah selesai dilaksanakan.

    Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dibuat simpulan dan

    saran dari penelitian ini. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

    5.1 Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Bentuk Pertunjukan

    Gemdhit and Friend pada Pertunjukan Purwokerto Blues Summit. Peneliti dapat

    mengemukakan suatu kesimpulan bahwa bentuk komposisi, ritme dalam lagu-

    lagu Blues yang dibawakan Gendhit and Friends pada pertunjukan Purwokerto

    Blues summit sangat variatif. Dari mulai permainann walking bass pada instrumen

    bass yang berfungsi untuk mengisi kekosongan wilayah nada bass dan pola

    permainan homo ritmis yang menyerupai musik delta Blues yang kemudian

    menjadi ciri khas musik Gemdhit and friends.

    Melodi yang digunakan seperti musik Blues pada umumnya yang

    menggunakan tangga nada pentatonik minor namun demikian ada juga yang

    menggunakan tangga nada mayor seperti pada lagu tanah air nusantara.

    Harmonisasi/Progresi Akor yang digunakan semua menggunakan progresi akor

    Bb mayor atau G minor karena gitar yang dipakai oleh gendhit memeiliki tunning

    open G. Namun demikian pada lagu tanah air nusantara sempat ada modulasi nada

    dasar yang awalnya do = Bb menjadi Do = G.

  • 101

    Sedangkan pada segi bentuk penyajian menghasilkan kesimpulan bahwa

    bentuk penyajian pertunjukan Gendhit and friends pada pertunjukan Purwokerto

    blues summit berbeda dengan bentuk penyajian pada umumnya. Terutama pada

    tatanan panggung, tatanan lampu dan suara yang di buat dengan konsep sederhana

    karena menyesuaikan kondisi tempat yang ekstrem dan kurang memungkinkan

    untuk mempersiapkan property pertunjukan musik seperti pada umumnya. Seperti

    sound system yang besar, lampu yang sangat gemerlap, dan panggung yang kokoh

    dengan design yang variatif.

    5.2 Saran

    Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan yang telah

    diuraikan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti yaitu bagi:

    5.2.1 Gendhit and Friends

    Saran yang dapat disampaikan bagi Gendhit and Friends memiliki dua

    aspek sesuai dengan rumusan masalah penelitian yaitu meliputi bentuk komposisi

    dan bentuk penyajian. (1) Bagi bentuk komposisi yang dibawakan lebih

    dikembangkan lagi musikalitasnya sehingga dikemudian hari akan menampilkan

    bentuk musik yang lebih unik, dan terus berinovasi sesuai dengan perkembangan

    zaman, terus berkarya dan tetap solid. (2) Bagi bentuk komposisi musik Gendhit

    and friends, lebih dikembangkan kembali dalam pembuatan konsep dan tema

    lagu. Sehingga, semakin timbul keunikan tersendiri yang mendewasakan sebuah

    ciri khas suatu grup band dan tetap solid agar tidak berhenti berkarya. (3) Bagi

    bentuk penyajian diharapkan aspek penting dalam pertujukan untuk tetap

  • 102

    dipertahankan kualitasnya walaupun terkendala kondisi tempat yang ekstrem demi

    terciptanya pertunjukan yang baik.

    5.2.2 Peneliti

    Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi atau

    gambaran untuk mengembangkan penelitian yang baru tentang masalah yang

    sama.

  • 103

    Daftar Pustaka

    Adoma, A. M. (2018) ‘PROSES PENCIPTAAN KOMPOSISI MUSIK “ DEK

    RANG MI ”’, Besaung - jurnal seni desain dan budaya, 3(1), pp. 11–17.

    Agus Salim (2004) ‘Adaptasi pola ritme kendangan ciblon ke dalam Ansambel

    perkusi barat: sebuah eksperimentasi penggunaan idiom-idiom musik

    tradisi jawa pada musik barat’, Harmonia: Journal of Arts Research and

    Education, 5(3), pp. 1–11.

    Ali, M. (1984) Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

    Alviani, E. S. (2012) ‘BENTUK PERTUNJUKAN ORKES DANGDUT

    PARODI SENGGOL TROMOL DI SEMARANG, Harmonia: Journal of

    Arts Research and Education, 12(1), pp. 32–43.

    Antono, U. T. B. (2008) ‘Ikonisitas Tata Panggung: Sebuah Kajian Semiotika

    Seni Rupa Teater’, Resital : Jurnal Seni Pertunjukan, 9(2), pp. 79–86.

    Antono, U. T. B. (2009) ‘Dekorasi dan Tata Panggung Teater’, Resital : Jurnal

    Seni Pertunjukan, 10(2), pp. 94–105.

    Ardiansyah, L. (2016) ‘KARYA MUSIK “NOISY TRAINS” DALAM

    TINJAUAN MUSIK BLUES’, Solah, 6(2), pp. 1–8.

    stini, S. M. (2013) ‘Impacts of Costume on Oleg Tamulilingan Dance’, 13(1), pp.

    86–92.

    Bagus Indrawan, Totok Sumaryanto, S. (2016) ‘Bentuk Komposisi Dan Pesan

    Moral Dalam Pertunjukan Musik Kiaikanjeng’, Catharsis: Journal of Arts

    Education, 5(2), pp. 114–122.

    Bastomi, S. (1992) Seni dan Budaya. Semarang: IKIP Semarang Press.

    DanWu, Keith M. Kendrick, Daniel J. Levitin, Chaoyi Li, D. Y. (2015) ‘Bach Is

    the Father of Harmony : Revealed by a 1 / f Fluctuation Analysis across

    Musical Genres’, PLos ONE, 10(11), pp. 1–17. doi:

    10.1371/journal.pone.0142431.

    David Temperley, T. de clercq (2013) ‘Statistical Analysis of Harmony and

    Melody in Rock Music’, Journal of New Music Research, 42(3), pp. 187–

    204.

  • 104

    Dewi, M. O. R. (2018) ‘Anlisis Teknik Komposisi Musik “ Variaton on themeof

    Sepasang Mata Bola" Karya Jazeed Djamin’, Resital : Jurnal Seni

    Pertunjukan, 17(2), pp. 98–117.

    Ekaningrum, P. (2015) ‘The Analysis of Meanings and Forms in The A.T.

    Mahmud’s Song Lyrics’, Harmonia: Journal of Arts Research and

    Education, 15(1), pp. 9–15. doi: 10.15294/harmonia.v15i1.3691.

    EW, E. R. (2001) ‘Fungsi tari sebagai seni pertunjukan’, Harmonia: Journal of

    Arts Research and Education, 2(2), pp. 67–77.

    Hardilan (2009) ‘Optimalisasi Hasil Belajar Memainkan Melodi Tangga Nada

    Perubahan Menggunakan Alat Musik Pianika Dengan Teknik Jigsaw’,

    Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 9(2).

    HB Raditya, M. (2014) ‘Musik sebagai Wujud Eksistensi dalam Gelaran World

    Cup’, Resital, 15(1), pp. 83–99.

    Heil, L. (2017) ‘Teaching Improvisation through Melody and Blues-Based

    Harmony: A Comprehensive and Sequential Approach’, Music Educators

    Journal, 104(1), pp. 40–46. doi: 10.1177/0027432117711484.

    Hera, T. (2014) ‘Perubahan bentuk pertunjukan tari sembah dalam konteks

    pariwisata di kabupaten muara enim sumatera selatan’, Gelar - Jurnal Seni

    Budaya, 12(2), pp. 209–219.

    HP, F. X. N. (2005) ‘Analisis Struktur Lirik Lagu“ Indonesia Raya” Ciptaan WR

    Supratman’, Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 6(3).

    HS, I. R. (2009) ‘Perkembangan Bentuk Penyajian dan Fungsi Eine Kleine

    Nachtmusik K.525 Karya Wolfgang Amadeus Mozart’, Harmonia:

    Journal of Arts Research and Education, 9(2).

    Ichti, A. (2017) ‘PENGGUNAAN TANGGA NADA BLUES DALAM

    PEMBELAJARAN PIM 3 SAXOPHONE UNTUK MENINGKATKAN

    KETERAMPILAN IMPPROVISASI’, Pend. Seni Musik-S1, 6(2), pp. 81–

    87.

    Jatmiko, E. M. (2015) ‘STRUKTUR BENTUK KOMPOSISI DAN

    AKULTURASI MUSIK TERBANG BIOLA SABDO RAHAYU DESA

    PEKIRINGAN, KECAMATAN TALANG, KABUPATEN TEGAL’,

    Catharsis: Journal of Arts Education, 4(1), pp. 8–14.

    Kertajaya, H. (2008) Arti Komunitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

  • 105

    Kilay, Y. (2012) ‘Pengembangan Sistem Scale Chord dalam Pembelajaran

    Harmoni Manual Pada Program Studi Musik Gereja Sekolah Tinggi

    Agama Protestan Negeri Sentani Jayapura’, Catharsis: Journal of Arts

    Education, 2(1), pp. 44–48.

    Kurniawan, R. M. (2015) ‘Monday Blues Di Cafe Ruang Putih Bandung (Kajian

    Bentuk Penyajian Dan Interaksi Sosial)’, Catharsis: Journal of Arts

    Education, 4(1), pp. 53–57.

    Lucky Rachmawati Wuryanto, Tjetjep Rohendi Rohidi, T. T. (2016) ‘Catharsis :

    Journal of Arts Education’, Catharsis: Journal of Arts Education, 5(2), pp.

    123–129.

    Margono (2003) Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: P.T Asdi Mahasatya.

    Moleong, L. J. (2010) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

    Rosdakarya.

    Moleong, L. J. (2012) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: P.T Remaja

    Rosdakarya.

    Mulyadi, M. (2009) ‘Industri Musik Indonesia: Suatu Sejarah’, in. Bekasi:

    Koperasi Ilmu Pengetahuan Sosial.

    Nazir, M. (1998) Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

    Nusa Galendra Maola Muhammad, E. R. (2014) ‘Kajian Bentuk Pertunjukan

    Grup Musik Angklung Kridotomo di Yogyakarta’, Jurnal Seni Musik,

    3(2).

    Pratjichno, B. (2003) ‘Seni Tutur “Jemblung” di Kabupaten Banyumas’,

    HARMONIA - Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, 4(2), pp. 30–51.

    Rachman, A. (2013) ‘Bentuk dan Analisis Musik Keroncong Tanah Airku Karya

    Kelly Puspito’, HARMONIA - Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni,

    13(1), pp. 69–77.

    Rachman, W. sigit sasongko dan A. (2017) ‘Kreativitas musik pada grup

    kentongan adiyasa di kabupaten banyumas’, Seni Musik Unnes, 6(2), pp.

    66–80. Available at: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm.

    Rochaeni (1989) Seni Musik III. Bandung: Ganesa Exact.

    Schellenberg, E. G., Poon, J. and Weiss, M. W. (2017) ‘Memory for melody and

    key in childhood’, PLos ONE, 12(10), pp. 1–11.

  • 106

    Soeharto, D. (1996) Serba-serbi Keroncong. Jakarta: Mustika.

    Sumaryanto, T. (2010) Metodologi Penelitian 2. Semarang: Jurusan Pendidikan

    Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni UNNES, Kementrian Pendidikan

    Nasional.

    Susetyo, B. (2007) Pengkajian Seni Pertunjukan Indonesia. Semarang: PSDTM

    FBS Unnes.

    Suwondo, T. (1992) Nilai-Nilai Budaya, Sastra Jawa. Jakarta: Depdikbud.

    Tyasrinestu, F. (2014) ‘Lirik Musikal pada Lagu Anak Berbahasa Indonesia’,

    Resital : Jurnal Seni Pertunjukan, 15(2), pp. 163–168. Available at:

    http://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/850/166#.WsOF0kUC

    Vz8.mendeley.

    Udi Utomo (2004) ‘Pembelajaran Musik di Taman Kanak-Kanak’, Harmonia:

    Journal of Arts Research and Education, 5(3).

    Wadiyo (2004) ‘Musik Dangdut di Kalangan Remaja Kota Semarang’, Harmonia:

    Journal of Arts Research and Education, 5(3).

    Winduadi Gupita, E. K. (2012) ‘Bentuk Pertunjukan Kesenian Jamilin di Desa

    Jatimulya Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal’, Jurnal Seni Tari, 1(1),

    pp. 1–11.

    Wiyoso, J. (2011) ‘Kolaborasi Antara Jaran Kepang Dengan Campursari: Suatu

    Bentuk Perubahan Kesenian Tradisional’, Harmonia: Journal of Arts

    Research and Education, 11(1), pp. 1–9.

    Zatorre, R. J. and Baum, S. R. (2012) ‘Musical Melody and Speech Intonation :

    Singing a Different Tune ?’, PloS Biology, 10(7), pp. 1–6. doi:

    10.1371/journal.pbio.1001372.