new bentuk perusahaan, ok.pdf

20
1 MAKALAH MANAGEMEN BISNIS “BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN” Disusun Oleh : Hendra Maryanah Nela Irmayani Putri Wulandari Resti Amelia Restiani Windari Dosen Bidang Studi : Dr. Rahmat Rosyadi, SH Sekkolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dewantara

Upload: restiamelia

Post on 29-Nov-2015

139 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Hukum Bisnis

TRANSCRIPT

Page 1: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

1

MAKALAH

MANAGEMEN BISNIS

“BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN”

Disusun Oleh :

Hendra

Maryanah

Nela Irmayani

Putri Wulandari

Resti Amelia

Restiani Windari

Dosen Bidang Studi : Dr. Rahmat Rosyadi, SH

Sekkolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dewantara

Page 2: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat

rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Bentuk-bentuk perusahaan.

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis.

Makalah ini berisikan tentang informasi bagi masyarakat yang ingin menjalankan

usaha maka harus mengetahui terlebih dahulu bentuk perusahaan apa yang akan dipilih.

Atau yang lebih khususnya membahas tentang bentuk bentuk Perusahaan yang terdapat

di Indonesia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat

untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Hormat kami,

Penulis

Page 3: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

3

Daftar Isi

Halaman Judul

Kata Pengantar ...................................................................................................................

Daftar Isi ............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembuatan Makalah ......................................................................

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah ..................................................................................

1.4 Manfaat Pembuatan Makalah ................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Perusahaan Berdasarkan Jumlah Pemilik

2.1.1 Perusahaan Perorangan/ Usaha Dagang .......................................................

2.1.2 Perusahaan Persekutuan ..............................................................................

2.2 Bentuk Perusahaan Berdasarkan Status Badan Hukumnya

2.2.1 Perusahaan Berbadan Hukum

2.2.1.1 Perseroan Terbatas .........................................................................

2.2.1.2 Koperasi ........................................................................................

2.2.1.3 Yayasan .........................................................................................

2.2.2 Perusahaan Tidak Berbadan Hukum

2.2.2.1 Perusahaan Perorangan/ Usaha Dagang ...........................................

2.2.2.2 Persekutuan Firma..........................................................................

2.2.2.3 Persekutuan Komanditer .................................................................

2.3 Bentuk Perusahaan Secara Umum

2.3.1 Perusahaan Swasta ......................................................................................

2.3.2 Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah .......................................................

2.3.2.1 Perusahaan Jawatan ........................................................................

Page 4: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

4

2.3.2.2 Perusahaan Umum .........................................................................

2.3.2.3 Perusahaan Persero.........................................................................

2.4 Bentuk Perusahaan Lainnya

2.4.1 Trust .........................................................................................................

2.4.2 Holding Company .....................................................................................

2.4.3 Kartel ........................................................................................................

2.4.4 Sindikasi ...................................................................................................

2.4.5 Joint Venture .............................................................................................

2.4.6 Trade Association ......................................................................................

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................

3.2 Kesan .................................................................................................................

Page 5: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input) dasar

seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang

atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai

tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibedakan menjadi

tiga, yaitu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa.

Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi: perusahaan

perseorangan dan persekutuan (perseroan).

Perusahaan tidak luput dalam keseharian kita, terutama bagi mereka para

pelaku Bisnis. Namun kita sebagai masyarakat perlu mengetahui apa sajakah bentuk-

bentuk perusahaan yang ada di Indonesia. Dalam kesempatan ini akan dibahas secara

singkat bentuk-bentuk perusahaan, yaitu, perusahaan perseorangan, Firma,

Persekutuan Komanditer, dan Perseroan terbatas, Koperasi, Yayasan, BUMN,

BUMS, BUMD serta bentuk-bentuk perusahaan lainnya.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa saja bentuk – bentuk perusahaan?

2. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari masing-masing bentuk perusahaan

tersebut?

Page 6: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

6

1.3 Tujuan

Tujuan Pembuatan Makalah

Dalam pembuatan makalah ini, penulis memiliki beberapa tujuan, yaitu :

1.3.1 Tujuan Umum:

1. Agar para pembaca dapat mengetahui apa saja bentuk-bentuk perusahaan yang

ada di Indonesia.

2. Agar para pembaca dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan dari masing-

masing bentuk Perusahaan.

1.3.2 Tujuan Khusus:

1. Sarana penunjang untuk mengeluarkan pendapat penulis tentang bentuk-bentuk

perusahaan .

2. Sebagai penunjang nilai semester di mata kuliah hukum bisnis.

1.4 Manfaat:

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua

pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan

mengenai bentuk-bentuk perusahaan yang ada di Indonesia. Manfaat lain dari

penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan

menjadi acuan dalam membuat makalah yang lebih baik.

Page 7: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bentuk Perusahaan Berdasarkan Jumlah Pemiliknya :

2.1.1 Perusahaan Perorangan/ Usaha Dagang

suatu perusahaan yang dimiliki oleh perorangan atau seorang pengusaha,

tanggung jawab pribadi, biasanya mempunyai modal kecil atau menengah.

Di Inggris dikenal dengan sebutan Sole Traders sole

Di Amerika dikenal dengan sebutan Sole Proprietorship

2.1.2 Perusahaan Persekutuan

suatu perusahaan yang diimiliki oleh beberapa orang pengusaha yang

bekerja sama dalam satu persekutuan.

2.2 Bentuk Perusahaan Berdasrkan Status Hukumnya

2.2.1 Perusahaan Berbadan Hukum

perusahaan berbadan hukum adalah sebuah subjek hukum yang

mempunyai kepentingan sendiri terpisah dari kepentingan pribadi anggotanya,

mempunyai harta sendiri yang terpisah dari harta anggotanya, punya tujuan

yang terpisah dari tujuan pribadi para anggotanya serta tanggung jawab

pemegang saham terbatas kepada nilai saham yang diambilnya.

2.2.1.1 Perseroan Terbatas

Badan hukum yang didirikan dengan perjanjian, melakukan

kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham,

Page 8: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

8

dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang (pasal 1 uu no.

1 tahun 1995 tentang PT).

PT memerlukan anggaran dasar, dibuat dengan akta notaris,

disahkan menteri kehakiman dengan mengajukan kepada menteri

kehakiman dan HAM melalui direktur perdata direktorat jenderal hukum

dan perundang-undangan departemen kehakiman. Setelah itu , direksi

wajib mendaftarkan akta pendirian besarta surat pengesahan menteri

kehakiman dan HAM ke dalam daftar perusahaan di kantor departemen

perindustrian dan perdagangan setempat, kemudian akan diumumkan di

dalam tambahan berita negara republik Indonesia.

o Kelebihan Perseroan Terbatas :

1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap

utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang

saham dan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung

jawab sebesar modal yang anda setorkan dan tidak lebih.

2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin,

sebab tidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-

ganti.

3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham

kepada orang lain.

4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume

usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.

5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan

sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai

manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.

o Kelemahan Perseroan Terbatas :

Page 9: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

9

1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Sehingga besar Pajak yang

harus dibayarkan

2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih

sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya PT

memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.

3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.

4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal

dapur perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan

harus dilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba

perusahaan.

2.2.1.2 Koperasi

Suatu perkumpulan yang berbadan hukum, sosial, beranggotakan

orang/badan hukum yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha

bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Diatur dlm UU no. 25 1992

tentang perkoperasian.

o Koperasi mempunyai landasan :

a. Landasan Idiil/ideologi/dasar adalah : Pancasila

b. Landasan Struktural UUD 45 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi "

Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas

kekeluargaan"

c. Landasan Operasional adalah : GBHN tentang arah pembangunan

koperasi

d. Landasan Mental adalah : setia kawan dan kesadaran pribadi

Page 10: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

10

o Modal Koperasi :

a. Modal terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan,

hibah, dan sisa hasil usaha.

b. Modal pinjaman di dapat dari pinjaman anggota, pinjaman dari

koperasi lainnya, pinjaman bank, pinjaman dari BUMN, pinjaman dari

lembaga atau organisasi lainnya baik swasta maupun pemerintah atau

dari kreditur perorangan.

2.2.1.3 Yayasan

Badan hukum yang tidak mempunyai anggota yang dikelola oleh

pengurus dan didirikan untuk tujuan sosial. (didirikan oleh satu orang

lebih dan berbadan hukum). Didirikan dengan akta notaris dan

memperoleh status badan hukum setelah akte pendiriannya disahkan oleh

menteri kehakiman dan HAM.

Yayasan merupakan badan hukum, dan untuk dapat menjadi

badan hukum wajib memenuhi kriteria dan persyaratan tertentu, yakni:

1. terdiri atas kekayaan yang terpisahkan

2. kekayaan diperuntukkan untuk mencapai tujuan yayasan.

3. yayasan mempunyai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,

dan kemanusiaan

4. yayasan tidak mempunyai anggota.

2.2.2 Perusahaan Tidak Berbadan Hukum

→ Jenis Perusahaan dimana harta pribadi para sekutu juga akan terpakai

untuk memenuhi kewajiban perusahaan tersebut.

2.2.2.1 Perusahaan Perorangan

o Ciri-ciri perusahaan perseorangan :

Page 11: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

11

1. Dimiliki oleh perorangan

2. Pengelolaan terbatas atau sederhana

3. Modal tidak terlalu besar

4. Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik

perusahaan.

o Kelebihan perusahaan perseorangan :

1. Dapat dengan mudah dimulai;

2. Merupakan oganisasi sederhana, sehingga biaya organisasinya

pun rendah;

3. Pemilik mempunyai kebebasan dalam mengelolah perusahaan;

4. perolehan laba akan dinikmati sendiri

o kelemahan perusahaan perseorangan :

1. Besar perusahaan terbatas, karena daya kemampuan pemilik

perusahaan terbatas

2. Keterbatasan tenaga kerja

3. Kemampuan manajemen terbatas

4. Kelangsungan hidup perusahaan atau kontinuitas perusahaan

tidak terjamin, karena hanya tergantung pada pemilik.

2.2.2.2 Persekutuan Firma

Diatur dalam pasal 15 sampai 35 KUHD.

Persekutuan firma adalah persekutuan perdata untuk

menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama (pasal

16 KUHD), tanggung jawab sekutu sampai ke harta pribadi

masing-masing, tanggung jawab adalah tanggung rentang (masing-

masing untuk keseluruhan) artinya bertanggung jawab untuk

seluruhnya atas segala perikatan sekutuan firma

Firma bukan perusahaan berbadan hukum, sehingga pihak

ketiga tidak berhubungan dengan persekutuan firma sabagai satu

Page 12: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

12

kesatuan, melainkan dengan setiap anggota-anggota secara sendiri-

sendiri. Firma punya harta kekayaan, merupakan harta yang telah

dikumpulkan dari setiap anggota persekutuan firma, Sehingga

pertanggungjawaban sekutu firma tidak terbatas pada harta yang

dimasukkan, melainkan juga bertanggung jawab secara pribadi

atas harta kekayaan milik pribadi terhadap persekutuan firma.

Pertanggungjawaban itu merupakan pertanggungjawaban akibat

perbuatannya sendiri ataupun perbuatan sekutu lain. Jadi,

pertanggungjawaban tersebut dalam praktik tidak langsung

dibebankan kepada sekutu, melinkan kepada kas firma terlebih

dahulu, jika kas tersebut tidak lagi mencukupi untuk memenuhi

kewajiban firma maka harta pribadi sekutu akan diambil untuk

memenuhi kewajiban tersebut.

o Kelebihan Persekutuan Firma

1. Karena jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan

usaha perseorangan, persekutuan firma lebih mudah untuk

memperluas usahanya.

2. Kemampuan manajemen persekutuan firma lebih besar karena

adanya permbagian kerja diantara para anggota. Semua

keputusannya diambil bersama-sama.

3. Persekutuan firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya

relatif lebih mudah.

4. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai

kemampuan finansial yang lebih besar

o Kelemahan Persekutuan Firma

Page 13: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

13

1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang

perusahaan.

2. Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk

menjalankan usaha bersama maka secara otomatis badan usaha

firma menjadi bubar sehingga kelangsungan perusahaan tidak

menentu.

3. Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian

tersebut juga ditanggung oleh anggota yang lain.

2.2.2.3 Pesekutuan Komanditer CV)

Persekutuan yang didirikan oleh 2/lebih orang diman

terdapat sekutu aktif dan sekutu pasif. (pasal 19 KUHD). Dengan

demikian dalm CV terdapat sekutu komlementer dan sekutu

komanditer.

1) Sekutu Komplementer

Sekutu yang menyerahkan pemasukkan, selain itu juga ikut

mengurusi persekutuan komanditer. Diserahi tugas untuk

mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga

2) Sekutu komanditer

Sekutu yang hanya menyerahkan pemasukkan pada

persekutuan komanditer dan tidak ikut serta mengurusi

persekutuan komanditer.

o Kelebihan Persekutuan Komanditer

1. Modal yang dikumpulkan lebih besar.

Page 14: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

14

2. Anda lebih mudah menerima tambahan dana dikarenakan

badan usaha persekutuan komanditer sudah cukup populer di

Indonesia.

3. Kemampuan manajemennya lebih besar.

4. Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan

perseroan terbatas (PT).

o Kelemahan Persekutuan Komanditer

1. Kelangsungan hidupnya tidak menentu.

2. Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam,

terutama bagi sekutu pimpinan.

3. Sebagian anggota atau sekutu di persekutuan komanditer

mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.

2.3 Bentuk Perusahaan Secara Umum

2.3.1 Perusahaan Swasta

Perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh swasta dan tidak ada

campur tangan pemerintah, terbagi dalam tiga perusahaan swasta, antara lain:

a. Perusahaan swasta nasional

b. Perusahaan swasta asing

c. Perusahaan patungan / campuran (join venture)

2.3.2 Perusahaan Negara & Perusahaan Daerah

Perusahaan yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki negara.

Page 15: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

15

Pada umumnya perusahaan Negara disebut badan usaha milik negara

(BUMN), terdiri dari 3 bentuk:

o Perjan

Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh

modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan

pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada

perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya

biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang

Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Contoh Perjan:

PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi

PT.KAI

o Perum

Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak

lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti

Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya

sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun

status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa

menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public)

dan statusnya diubah menjadi persero. Contoh Perum: Perum Peruri /

PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri,

Perum Pegadaian, Persero PT Jasamarga, dll.

o Persero

Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh

Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan

didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan

yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya

berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang

Page 16: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

16

dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi.

Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta, persero

tidak mendapatkan fasilitas dari Negara. Contoh Persero : PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Garuda Indonesia (Persero), PT

Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero).

2.3.2 Perusahaan Negara & Perusahaan Daerah

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan

dan dimiliki oleh pemerintah daerah. Kewenangan pemerintah daerah

membentuk dan mengelola BUMD ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah

No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan

provinsi sebagai daerah otonom. Ciri-Ciri BUMD

• Didirikan berdasarkan peraturan daerah (perda).

• Dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah

atas pertimbangan DPRD.

• Masa jabatan direksi selama empat tahun.

• Bertujuan memupuk pendapatan asli daerah guna membiayai

pembangunan daerah.

Contoh BUMD

• Bank Pembangunan Daerah (BPD)

• Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

• Perusahaan Daerah Angkutan Kota (bus kota)

2.4 Bentuk-bentuk Perusahaan lainnya

2.4.1 Trust

Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara

horisontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang

Page 17: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

17

produksi dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust

menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk

menerbitkan sertifikat sahamnya.

2.4.2 Holding Company

Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk

Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain.

Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan

perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa

terbentuk karena terjadinya penggabungan secara vertikal maupun horisontal.

Contoh Astra International, PT. Dharma Inti Utama.

2.4.3 Kartel

Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi

barang dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi

persaingan.

2.4.4 Sindikasi

Adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk

melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi

untuk memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi.

2.4.5 Joint Venture

Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara

beberapa perusahaan yang berdiri sendiri.

Page 18: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

18

2.4.6 Trade Association

yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang

sama dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.

Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi

Industri Rekaman Indonesia).

Page 19: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

19

BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Jadi, perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan

mengkoordinasikan sumber-sumber daya untuk memuaskan kebutuhan konsumen dengan

cara yang menguntungkan. Terdapat banyak bentuk-bentuk prusahaan seperti PT,

BUMN, BUMD, UD, Firma, serta Koperasi dimana masing-masing bentuk perusahaan

memiliki dasar hukum dan kelebihan serta kekurangannya. Sehingga bagi mereka para

pelaku bisnis harus memahami betul bentuk-bentuk perusahaan sebelum memulai suatu

usaha.

3.2 Kesan

Beberapa hal yang penulis dapatkan dari pembuatan makalah mengenai Bentuk-

Bentuk Perusahan diantaranya :

1. Menambah pengetahuan mengenai Perusahaan

2. Menambah pengetahuan tentang dasar hukum suatu bentuk perusahaan

3. Menambah wawasan tentang pembuatan makalah

4. Membuat Penulis lebih terampil

Page 20: New Bentuk Perusahaan, ok.pdf

20