new bentuk perusahaan, ok.pdf
DESCRIPTION
Hukum BisnisTRANSCRIPT
1
MAKALAH
MANAGEMEN BISNIS
“BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN”
Disusun Oleh :
Hendra
Maryanah
Nela Irmayani
Putri Wulandari
Resti Amelia
Restiani Windari
Dosen Bidang Studi : Dr. Rahmat Rosyadi, SH
Sekkolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dewantara
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Bentuk-bentuk perusahaan.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis.
Makalah ini berisikan tentang informasi bagi masyarakat yang ingin menjalankan
usaha maka harus mengetahui terlebih dahulu bentuk perusahaan apa yang akan dipilih.
Atau yang lebih khususnya membahas tentang bentuk bentuk Perusahaan yang terdapat
di Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Hormat kami,
Penulis
3
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar ...................................................................................................................
Daftar Isi ............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembuatan Makalah ......................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah ..................................................................................
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah ................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bentuk Perusahaan Berdasarkan Jumlah Pemilik
2.1.1 Perusahaan Perorangan/ Usaha Dagang .......................................................
2.1.2 Perusahaan Persekutuan ..............................................................................
2.2 Bentuk Perusahaan Berdasarkan Status Badan Hukumnya
2.2.1 Perusahaan Berbadan Hukum
2.2.1.1 Perseroan Terbatas .........................................................................
2.2.1.2 Koperasi ........................................................................................
2.2.1.3 Yayasan .........................................................................................
2.2.2 Perusahaan Tidak Berbadan Hukum
2.2.2.1 Perusahaan Perorangan/ Usaha Dagang ...........................................
2.2.2.2 Persekutuan Firma..........................................................................
2.2.2.3 Persekutuan Komanditer .................................................................
2.3 Bentuk Perusahaan Secara Umum
2.3.1 Perusahaan Swasta ......................................................................................
2.3.2 Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah .......................................................
2.3.2.1 Perusahaan Jawatan ........................................................................
4
2.3.2.2 Perusahaan Umum .........................................................................
2.3.2.3 Perusahaan Persero.........................................................................
2.4 Bentuk Perusahaan Lainnya
2.4.1 Trust .........................................................................................................
2.4.2 Holding Company .....................................................................................
2.4.3 Kartel ........................................................................................................
2.4.4 Sindikasi ...................................................................................................
2.4.5 Joint Venture .............................................................................................
2.4.6 Trade Association ......................................................................................
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................
3.2 Kesan .................................................................................................................
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input) dasar
seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang
atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai
tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibedakan menjadi
tiga, yaitu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa.
Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi: perusahaan
perseorangan dan persekutuan (perseroan).
Perusahaan tidak luput dalam keseharian kita, terutama bagi mereka para
pelaku Bisnis. Namun kita sebagai masyarakat perlu mengetahui apa sajakah bentuk-
bentuk perusahaan yang ada di Indonesia. Dalam kesempatan ini akan dibahas secara
singkat bentuk-bentuk perusahaan, yaitu, perusahaan perseorangan, Firma,
Persekutuan Komanditer, dan Perseroan terbatas, Koperasi, Yayasan, BUMN,
BUMS, BUMD serta bentuk-bentuk perusahaan lainnya.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa saja bentuk – bentuk perusahaan?
2. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari masing-masing bentuk perusahaan
tersebut?
6
1.3 Tujuan
Tujuan Pembuatan Makalah
Dalam pembuatan makalah ini, penulis memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1.3.1 Tujuan Umum:
1. Agar para pembaca dapat mengetahui apa saja bentuk-bentuk perusahaan yang
ada di Indonesia.
2. Agar para pembaca dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan dari masing-
masing bentuk Perusahaan.
1.3.2 Tujuan Khusus:
1. Sarana penunjang untuk mengeluarkan pendapat penulis tentang bentuk-bentuk
perusahaan .
2. Sebagai penunjang nilai semester di mata kuliah hukum bisnis.
1.4 Manfaat:
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai bentuk-bentuk perusahaan yang ada di Indonesia. Manfaat lain dari
penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan
menjadi acuan dalam membuat makalah yang lebih baik.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bentuk Perusahaan Berdasarkan Jumlah Pemiliknya :
2.1.1 Perusahaan Perorangan/ Usaha Dagang
suatu perusahaan yang dimiliki oleh perorangan atau seorang pengusaha,
tanggung jawab pribadi, biasanya mempunyai modal kecil atau menengah.
Di Inggris dikenal dengan sebutan Sole Traders sole
Di Amerika dikenal dengan sebutan Sole Proprietorship
2.1.2 Perusahaan Persekutuan
suatu perusahaan yang diimiliki oleh beberapa orang pengusaha yang
bekerja sama dalam satu persekutuan.
2.2 Bentuk Perusahaan Berdasrkan Status Hukumnya
2.2.1 Perusahaan Berbadan Hukum
perusahaan berbadan hukum adalah sebuah subjek hukum yang
mempunyai kepentingan sendiri terpisah dari kepentingan pribadi anggotanya,
mempunyai harta sendiri yang terpisah dari harta anggotanya, punya tujuan
yang terpisah dari tujuan pribadi para anggotanya serta tanggung jawab
pemegang saham terbatas kepada nilai saham yang diambilnya.
2.2.1.1 Perseroan Terbatas
Badan hukum yang didirikan dengan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham,
8
dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang (pasal 1 uu no.
1 tahun 1995 tentang PT).
PT memerlukan anggaran dasar, dibuat dengan akta notaris,
disahkan menteri kehakiman dengan mengajukan kepada menteri
kehakiman dan HAM melalui direktur perdata direktorat jenderal hukum
dan perundang-undangan departemen kehakiman. Setelah itu , direksi
wajib mendaftarkan akta pendirian besarta surat pengesahan menteri
kehakiman dan HAM ke dalam daftar perusahaan di kantor departemen
perindustrian dan perdagangan setempat, kemudian akan diumumkan di
dalam tambahan berita negara republik Indonesia.
o Kelebihan Perseroan Terbatas :
1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap
utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang
saham dan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung
jawab sebesar modal yang anda setorkan dan tidak lebih.
2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin,
sebab tidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-
ganti.
3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham
kepada orang lain.
4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume
usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan
sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai
manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.
o Kelemahan Perseroan Terbatas :
9
1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Sehingga besar Pajak yang
harus dibayarkan
2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih
sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya PT
memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.
4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal
dapur perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan
harus dilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba
perusahaan.
2.2.1.2 Koperasi
Suatu perkumpulan yang berbadan hukum, sosial, beranggotakan
orang/badan hukum yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Diatur dlm UU no. 25 1992
tentang perkoperasian.
o Koperasi mempunyai landasan :
a. Landasan Idiil/ideologi/dasar adalah : Pancasila
b. Landasan Struktural UUD 45 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi "
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan"
c. Landasan Operasional adalah : GBHN tentang arah pembangunan
koperasi
d. Landasan Mental adalah : setia kawan dan kesadaran pribadi
10
o Modal Koperasi :
a. Modal terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan,
hibah, dan sisa hasil usaha.
b. Modal pinjaman di dapat dari pinjaman anggota, pinjaman dari
koperasi lainnya, pinjaman bank, pinjaman dari BUMN, pinjaman dari
lembaga atau organisasi lainnya baik swasta maupun pemerintah atau
dari kreditur perorangan.
2.2.1.3 Yayasan
Badan hukum yang tidak mempunyai anggota yang dikelola oleh
pengurus dan didirikan untuk tujuan sosial. (didirikan oleh satu orang
lebih dan berbadan hukum). Didirikan dengan akta notaris dan
memperoleh status badan hukum setelah akte pendiriannya disahkan oleh
menteri kehakiman dan HAM.
Yayasan merupakan badan hukum, dan untuk dapat menjadi
badan hukum wajib memenuhi kriteria dan persyaratan tertentu, yakni:
1. terdiri atas kekayaan yang terpisahkan
2. kekayaan diperuntukkan untuk mencapai tujuan yayasan.
3. yayasan mempunyai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan,
dan kemanusiaan
4. yayasan tidak mempunyai anggota.
2.2.2 Perusahaan Tidak Berbadan Hukum
→ Jenis Perusahaan dimana harta pribadi para sekutu juga akan terpakai
untuk memenuhi kewajiban perusahaan tersebut.
2.2.2.1 Perusahaan Perorangan
o Ciri-ciri perusahaan perseorangan :
11
1. Dimiliki oleh perorangan
2. Pengelolaan terbatas atau sederhana
3. Modal tidak terlalu besar
4. Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik
perusahaan.
o Kelebihan perusahaan perseorangan :
1. Dapat dengan mudah dimulai;
2. Merupakan oganisasi sederhana, sehingga biaya organisasinya
pun rendah;
3. Pemilik mempunyai kebebasan dalam mengelolah perusahaan;
4. perolehan laba akan dinikmati sendiri
o kelemahan perusahaan perseorangan :
1. Besar perusahaan terbatas, karena daya kemampuan pemilik
perusahaan terbatas
2. Keterbatasan tenaga kerja
3. Kemampuan manajemen terbatas
4. Kelangsungan hidup perusahaan atau kontinuitas perusahaan
tidak terjamin, karena hanya tergantung pada pemilik.
2.2.2.2 Persekutuan Firma
Diatur dalam pasal 15 sampai 35 KUHD.
Persekutuan firma adalah persekutuan perdata untuk
menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama (pasal
16 KUHD), tanggung jawab sekutu sampai ke harta pribadi
masing-masing, tanggung jawab adalah tanggung rentang (masing-
masing untuk keseluruhan) artinya bertanggung jawab untuk
seluruhnya atas segala perikatan sekutuan firma
Firma bukan perusahaan berbadan hukum, sehingga pihak
ketiga tidak berhubungan dengan persekutuan firma sabagai satu
12
kesatuan, melainkan dengan setiap anggota-anggota secara sendiri-
sendiri. Firma punya harta kekayaan, merupakan harta yang telah
dikumpulkan dari setiap anggota persekutuan firma, Sehingga
pertanggungjawaban sekutu firma tidak terbatas pada harta yang
dimasukkan, melainkan juga bertanggung jawab secara pribadi
atas harta kekayaan milik pribadi terhadap persekutuan firma.
Pertanggungjawaban itu merupakan pertanggungjawaban akibat
perbuatannya sendiri ataupun perbuatan sekutu lain. Jadi,
pertanggungjawaban tersebut dalam praktik tidak langsung
dibebankan kepada sekutu, melinkan kepada kas firma terlebih
dahulu, jika kas tersebut tidak lagi mencukupi untuk memenuhi
kewajiban firma maka harta pribadi sekutu akan diambil untuk
memenuhi kewajiban tersebut.
o Kelebihan Persekutuan Firma
1. Karena jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan
usaha perseorangan, persekutuan firma lebih mudah untuk
memperluas usahanya.
2. Kemampuan manajemen persekutuan firma lebih besar karena
adanya permbagian kerja diantara para anggota. Semua
keputusannya diambil bersama-sama.
3. Persekutuan firma tidak memerlukan akte, jadi pendiriannya
relatif lebih mudah.
4. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai
kemampuan finansial yang lebih besar
o Kelemahan Persekutuan Firma
13
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang
perusahaan.
2. Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk
menjalankan usaha bersama maka secara otomatis badan usaha
firma menjadi bubar sehingga kelangsungan perusahaan tidak
menentu.
3. Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian
tersebut juga ditanggung oleh anggota yang lain.
2.2.2.3 Pesekutuan Komanditer CV)
Persekutuan yang didirikan oleh 2/lebih orang diman
terdapat sekutu aktif dan sekutu pasif. (pasal 19 KUHD). Dengan
demikian dalm CV terdapat sekutu komlementer dan sekutu
komanditer.
1) Sekutu Komplementer
Sekutu yang menyerahkan pemasukkan, selain itu juga ikut
mengurusi persekutuan komanditer. Diserahi tugas untuk
mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga
2) Sekutu komanditer
Sekutu yang hanya menyerahkan pemasukkan pada
persekutuan komanditer dan tidak ikut serta mengurusi
persekutuan komanditer.
o Kelebihan Persekutuan Komanditer
1. Modal yang dikumpulkan lebih besar.
14
2. Anda lebih mudah menerima tambahan dana dikarenakan
badan usaha persekutuan komanditer sudah cukup populer di
Indonesia.
3. Kemampuan manajemennya lebih besar.
4. Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan
perseroan terbatas (PT).
o Kelemahan Persekutuan Komanditer
1. Kelangsungan hidupnya tidak menentu.
2. Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam,
terutama bagi sekutu pimpinan.
3. Sebagian anggota atau sekutu di persekutuan komanditer
mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
2.3 Bentuk Perusahaan Secara Umum
2.3.1 Perusahaan Swasta
Perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh swasta dan tidak ada
campur tangan pemerintah, terbagi dalam tiga perusahaan swasta, antara lain:
a. Perusahaan swasta nasional
b. Perusahaan swasta asing
c. Perusahaan patungan / campuran (join venture)
2.3.2 Perusahaan Negara & Perusahaan Daerah
Perusahaan yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki negara.
15
Pada umumnya perusahaan Negara disebut badan usaha milik negara
(BUMN), terdiri dari 3 bentuk:
o Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh
modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan
pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada
perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya
biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang
Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Contoh Perjan:
PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi
PT.KAI
o Perum
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak
lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti
Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya
sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun
status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa
menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public)
dan statusnya diubah menjadi persero. Contoh Perum: Perum Peruri /
PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri,
Perum Pegadaian, Persero PT Jasamarga, dll.
o Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh
Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan
didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan
yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya
berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang
16
dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi.
Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta, persero
tidak mendapatkan fasilitas dari Negara. Contoh Persero : PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Garuda Indonesia (Persero), PT
Perusahaan Pertambangan dan Minyak Negara (Persero).
2.3.2 Perusahaan Negara & Perusahaan Daerah
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan
dan dimiliki oleh pemerintah daerah. Kewenangan pemerintah daerah
membentuk dan mengelola BUMD ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah
No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan
provinsi sebagai daerah otonom. Ciri-Ciri BUMD
• Didirikan berdasarkan peraturan daerah (perda).
• Dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah
atas pertimbangan DPRD.
• Masa jabatan direksi selama empat tahun.
• Bertujuan memupuk pendapatan asli daerah guna membiayai
pembangunan daerah.
Contoh BUMD
• Bank Pembangunan Daerah (BPD)
• Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
• Perusahaan Daerah Angkutan Kota (bus kota)
2.4 Bentuk-bentuk Perusahaan lainnya
2.4.1 Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara
horisontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang
17
produksi dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust
menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk
menerbitkan sertifikat sahamnya.
2.4.2 Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk
Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain.
Dalam hal ini status perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan
perusahaan anak akan ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa
terbentuk karena terjadinya penggabungan secara vertikal maupun horisontal.
Contoh Astra International, PT. Dharma Inti Utama.
2.4.3 Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi
barang dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi
persaingan.
2.4.4 Sindikasi
Adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk
melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi
untuk memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi.
2.4.5 Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara
beberapa perusahaan yang berdiri sendiri.
18
2.4.6 Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang
sama dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi
Industri Rekaman Indonesia).
19
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Jadi, perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan
mengkoordinasikan sumber-sumber daya untuk memuaskan kebutuhan konsumen dengan
cara yang menguntungkan. Terdapat banyak bentuk-bentuk prusahaan seperti PT,
BUMN, BUMD, UD, Firma, serta Koperasi dimana masing-masing bentuk perusahaan
memiliki dasar hukum dan kelebihan serta kekurangannya. Sehingga bagi mereka para
pelaku bisnis harus memahami betul bentuk-bentuk perusahaan sebelum memulai suatu
usaha.
3.2 Kesan
Beberapa hal yang penulis dapatkan dari pembuatan makalah mengenai Bentuk-
Bentuk Perusahan diantaranya :
1. Menambah pengetahuan mengenai Perusahaan
2. Menambah pengetahuan tentang dasar hukum suatu bentuk perusahaan
3. Menambah wawasan tentang pembuatan makalah
4. Membuat Penulis lebih terampil
20