nes sop askep

72

Upload: agus-lumele

Post on 05-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dewe

TRANSCRIPT

YAYASAN AT – MEDIKARUMAH SAKIT UMUM AT - MEDIKAKOTA PALOPO

A L A M A T : Jl. Andi Djemma No. 6, Telp. (0471) 21596, Fax. (0471) 23008/326077 KOTA PALOPO

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PEMILIHAN KETUA TIM KEPERAWATAN

No. Dokumen : Revisi Halaman1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata Cara pemilihan dan pengangkatan Ketua Tim Keperawatan

TUJUAN

- Tim Keperawatan dipimpin sosok yang mampu memberi teladan bagi rekannya srta mandapat dukungan dari sesama paramedik dan non paramedik

- Tim Keperawatan dapat bekerja sebagai sebuah tim profesional yang mampu memberikan pelayanan yang bermutu tinggi

KEBIJAKAN

- Masa bakti Ketua Tim Keperawatan adalah 3 tahun

- Pengangkatan Ketua TimKeperawatan Ditetapkan dengan SK Direktur

PROSEDUR- Seluruh Tenaga paramedik dan pembantu Paramedik

berkumpul dalam sebuah rapat dengan Direktur sebagai moderator

- Peserta Rapat mengajukan calon Ketua Tim Keperawatan

- Moderator menanyakan kebersediaan calon-calon tersebut untuk dipilih

- Peserta rapat melakukan pemungutan suara secara tertutup bila calon lebih dari satu, secara terbuka bila calon hanya satu

- Bila tidak ada yang bersedia dicalonkan, Direktur menunjuk langsung Ketua Tim Keperawatan

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PENYUSUNAN JADWAL DINAS

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara pembuatan jadwal dinas tenaga paramedik, pembantu paramedik dan tenaga non medik lainnya

TUJUANTercapai jadwal dinas yang teratur, efektif, dan merata sedemikian rupa sehingga Pelayanan Keperawatan terjaga kualitasnya 24 jam setiap harinya

KEBIJAKAN

- Jadwal Dinas dibuat oleh Kepala Unit Keperawatan / Kepala Ruang Rawat Inap

- Jadwal mulai dibuat / harus selesai 7 hari sebelum pergantian bulan.

PROSEDUR- Kepala keperawatan menampung semua masukkan tentang

jadwal dinas.

- Berdasarkan jumlah ketenagaan kebutuhan ruangan dan pertimbangan lain dibuatlah jadwal dinas.

- Jadwal dinas kemudian ditutupkan dan ditandatangan Direktur.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PERMINTAAN CUTI TENAGA PERAWATAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Suatu tata cara mengajukan cuti bagi tenaga keperawatan.

TUJUAN Tercipta kesinambungan pelayanan keperawatan yang bermutu.

KEBIJAKANPermohonan cuti paling lambat diajukan 7 hari sebelum jadwal

dinas dibuat.

PROSEDUR- Tenaga Perawatan mengajukan cuti kepada direktur dengan

mengisi formulir permohonan cuti.

- Bila Direktur menyetujui, surat permohonan diberikan kepada Kepala Keperawatan.

- Kepala Keperawatan membuat jadwal dengan tercantum jadwal cuti karyawan yang bersangkutan.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PELIMPAHAN TUGAS KEPALA KEPERAWATAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara pelimpahan wewenang Kepala Keperawatan di saat

Kepala Keperawatan tidak bertugas.

TUJUANTetap terjaga kesinambungan pelayanan keperawatan yang bermutu.

PROSEDUR- Pada saat Kepala Keperawatan tidak bertugas maka ditunjuk

seorang paramedik senior untuk menggantikan tugasnya.

- Paramedik senior ini bertanggung jawab penuh atas seluruh tugas Kepala Keperawatan.

- Bila paramedik senior melaporkan hal-hal penting baik pada saat itu juga maupun pada saat Kepala Keperawatan bertugas.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PERGANTIAN WAKTU DINAS

No. Dokumen : Revisi : Halaman1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara pergantian waktu dinas di RSBL

TUJUAN Tercapai kesinambungan pelayanan keperawatan selama 24 jam di RSBL

KEBIJAKAN Pelayanan keperawatan di RSBL 24 jam nonstop.

PROSEDUR1. 1 hari 24 jam waktu dinas dibagi dalam 3 shift:

shift pagi : waktu dinas jam 07:00 – 14:00 ( 7 jam )

shift siang : waktu dinas jam 16:00 – 21:00 ( 7 jam )

shift malam : waktu dinas jam 21:00 – 07:00 ( 10 jam )

2. Setiap pergantian shift dilakukan transfer informasi antar perawat:

a. Perawat shift sebelumnya tidak diperkenankan pulang sebelum melaksanakan seluruh proses transfer informasi kepada perawat shift berikutnya.

b. Pelaksanaan proses transfer informasi tidak diperkenankan dilakukan sebelum semua perawat shift berikutnya hadir lengkap.

c. Adapun proses transfer informasi tersebut terdiri dari 2 cara yang wajib dilakukan : secara lisan dan tulisan.

- Transfer informasi secara lisan dilakukan langsung di depan pasien.

Perawat shift berikutnya langsung melihat sendiri & memeriksa pasien.

- Tunjukkan kepada pasien siapa yang akan selanjutnya menjaga sang pasien. Ingatkan kepada pasien untuk tidak sungkan menghubungi perawat jaga bila membutuhkan bantuan.

- Hal- hal yang ditransferkan adalah segala hal mengenai rencana pengobatan pasien, masalah-masalah di luar pasien yang harus menjadi perhatian/tugas perawat shift berikutnya.

d. Perawat shift sebelumnya bertanggung jawab penuh atas keberhasilan/kegagalan/kekuranglengkapan informasi yang ditransfer kepada perawat shift berikutnya.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PERAWAT JAGA TIDAK DAPAT HADIR

No. Dokumen : Revisi : Halaman1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara pengelolaan waktu dinas apabila perawat jaga tidak dapat hadir.

TUJUAN Tetap terlaksana kesinambungan pelayanan keperawatan yang

bermutu.

KEBIJAKAN

- Perawat jaga yang tidak dapat hadir harus memberitahukan ketidakhadirannya sesegera mungkin.

- Penanggung jawab pengaturan jadwal dinas adalah Kepala Keperawatan / Kepala Ruangan Rawat Inap.

PROSEDUR1. Perawat yang tidak dapat hadir memberitahukan kepada

perawat jaga tentang ketidakhadirannya dengan alasan yang jelas.

2. Perawat jaga menghubungi Kepala Keperawatan untuk meminta perawat pengganti.

3. Kepala perawatan akan menunjuk perawat yang paling mungkin bertukar jaga dengan perawat yang tak bisa hadir tersebut.

4. Perawat jaga menghubungi perawat pengganti.

5. Pergantian jaga ini diberitahukan kepada direktur.

6. Perawat yang tidak dapat hadir harus melaporkan diri kepada direktur saat ia kembali bertugas.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PENDATAAN & PENYEDIAAN MENU PASIEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara pendataan & penyediaan menu pasien tanpa pantangan atau aturan diet.

TUJUAN - Terlayaninya pasien dengan baik dalam hal menu makanan

- Pasien mendapatkan pilihan menu yang disukai.

KEBIJAKAN

- Pendataan, penyajian, pemberian, pengambilan makana dilakukan pembantu paramedik.

- Penyediaan makanan dilakukan oleh petugas gizi.

- Menu yang disediakan adalah menu standar yang sudah disetujui direktur.

PROSEDUR1. Petugas ruangan menanyakan pilihan menu hari ini.

2. Ada 2 pilihan menu.

3. Petugas ruangan menanyakan pada pasien menu yang dipilihnya.

4. Catat pilihan tersebut dalam buku permintaan menu.

5. Petugas gizi menyediakan makanan yang diminta pasien.

6. Petugas ruangan menyajikan makanan tersebut kepada pasien dan bila diperlukan menyuapi pasien sesuai SOP.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

TINDAKAN PENYUNTIKAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara melakukan beberapa macam tindakan penyuntikan, Obat-obatan kepada pasien

TUJUAN Melakukan tindakan penyuntikan obat kepada pasien secara aman, nyaman dan benar.

KEBIJAKAN

Pelaksana penyuntikan bisa : Dokter Konsulen,Dokter ruangan, Paramedik yang terlatih secara internal RS yang diberi ke Wenangan untuk melakukan penyuntikan.

Semua Obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin test telebih dahulu. Semua penyuntikan menggunakan disposable syrybge yang baru.

PROSEDUR1. Intruksi penyuntikan oleh Dokter,yang tertulis lengkap dan

Jelas dalam rekam medik, bila kurang jelas / kurang mengerti segera tanyakan kepada Dokter yang memberi instruksi.

2. Persiapkan meja suntik dengan tersedia diatasnya :

a. Kapas alkohol 70% dalam wadah tertutup.

b. Obat obatan anti histamin atau setingkatnya, seperti Adrenalin, Dexamethasone, Dypenhydramin.

c. Persiapkan resusitasi cairan seperti, IV catheter,Blood set, Larutan infuse RL/Asering.

3. Persiapkan pasien :

a. Cek ulang kesesuaian identitas pasien dengan intruksi penyuntikan

b. Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan disuntik,dan tenangkan pasien.

c. Cek ulang riwayat alergi .

4. Persiapkan obat .

a. Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat,cara pemberian dengan intruksi penyuntikan.

b. Cek ulang tanggal kadaluwarsa obat.

c. Cek ulang jumlah obat.

5. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.

6. Lakukan penyuntikan.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

TINDAKAN PENYUNTIKAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/2

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PROSEDUR7. Cara penyuntikan secara intravena langsung,

a. Tentukan vena mana yang akan disuntik.

b. Lakukan tindakan aseptik/antiseptik.

c. Ligasi bagian vena yang akan disuntik/ditusuk.

d. Tegangkan kulit pasien dengan tangan kiri.

e. Pastikan tidak ada udara dalam syringe.

f. Tusukkan jarum dengan arah jarum sejajar vena,lubang jarum mengarah keatas dan garis ukur syringe terlihat.

g. Isap sedikit untuk melihat apakah jarum benar masuk vena, bila berhasil masuk, darah dari vena akan masuk ke dalam syringe.

h. Masukkan obat secara perlahan dan perhatikan area penyuntikan.

i. Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut jarum. pertahankan kapas alkohol dengan plester.

j. Syringe dibuang pada tempat sampah medis.

8. Cara penyuntikan secara intravena melalui selang infuse.

a. Lakukan tindakan secara aseptik dan antiseptik.

b. Pastikan tidak ada gelombang udara pada syringe.

c. Tusukkan jarum pada bagian karet pada selang infuse.

d. Isap sedikit untuk memastikan jarum benar masuk ke dalam selang infuse.

e. Tutup aliran cairan infuse.

f. Suntikkan obat secara perlahan.

g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan jarum dan cabut jarum.

h. Buka aliran cairan infuse.

i. Syringe di buang pada tempat sampah medis.

9. Cara penyuntikan secara drip intravena.

a. Lakukan tindakan aseptik.

b. Pada sediaan larutan infuse tertutup karet obat bisa langsung disuntikan dengan menusukan jarum pada karet untuk selanjutnya larutan infuse dikocok sekali dua kali untuk memastikan meratanya obat larut.

c. Pada sediaan larutan infuse tanpa tutup karet,maka selang infuse harus dipisahkan dulu dari botol cairan infuse. Jarum ditusukkan pada mulut botol infuse sama dengan lokasi tusukan selang infuse.

d. Tetesan cairan infuse sesuai intruksi Dokter.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

TINDAKAN PENYUNTIKAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/3

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PROSEDUR10. Cara penyuntikan secara intra muskuler.

a. Tentukan lokasi penyuntikan, pada 1/3 lateral garis siascoccygis pada bokong,pada paha atau pangkal lengan/deltoid.

b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.

c. Untuk pasien kurus maka tangan kiri mengangkat otot pada lokasi suntikan dengan cubitan ringan. Untuk pasien gemuk dengan lapisan lemak subkutis tebal tidak perlu dilakukan.

d. Tusukkan jarum pada lokasi suntikan hingga pada kira kira 3/4 panjang jarum, arah tegak lurus.

e. Isap sedikit, bila masuk darah ,maka jarum ditarik sedikit. Isap ulang untuk mamastikan tidak ada darah terisap, menandakan jarum tidak masuk pembuluh darah.

f. Suntikkan obat secara perlahan.

g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan, cabut jarum,massage lokasi suntikan dengan kapas tadi.

h. Syringe dibuang pada tempat sampah medis.

11. Cara penyuntikan secara subkutan.

a. Tentukan lokasi penyuntikan,1/3 atas lengan atas, 1/3 atas paha atas sekitar pusat.

b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.

c. Angkat sedikit kulit dengan cubitan.ringan oleh tanggan kiri.

d. Tusukan jarum pada lokasi jarum mengarah keatas sudut suntikan 45 derajat.

e. Isap sedikit ,pastikan tak ada darah terhisap.

f. Suntikkan obat perlahan lahan.

g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan, cabut jarum massage lokasi suntikan dengan kapas alkohol.

h. Syringe dibuang pada tempat medis.

12. Cara penyuntikan secara intrakutan.

a. Tentukan lokasi penyuntikan, 1/3 tengah volar lengan kanan deltoiv

b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik, gunakan jarum no. 27.

c. Tegangkan kulit dengan tanggan kiri, tusukkan jarum dengan perlahan, lubang jarum mengarah keatas. Dengan sudut jarum 15 – 20 derajat.

d. Suntikkan obat secara perlahan sampai tampak kulit pada lokasi suntikan menggelembung putih.

e. Cabut jarum dengan tidak dilakukan apusan dengan kapas alkohol.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

TINDAKAN PENYUNTIKAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/4

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PROSEDUR13. Pasca Penyuntikan.

a. Perhatikan adakah keluhan/gejala gatal gatal bercak merah, bulat bulat kulit, pusing, jantung berdebar, berkeringat banyak.

b. Periksa nadi, apakah ujung tangan dan kaki dingin /hangat.

c. Ukur tekanan darah.

14. Laporkan pada Dokter bila dicurigai ada komplikasi penyuntikan .

15. Catat tindakan dalam lembar observasi, catat alat, obat dan pelaksana dalam perincian harian.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PEMASANGAN INFUSE

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara pemasangan jalur pemberian cairan infuse melalui Pembuluh vena perifer.

TUJUAN Didapatkan jalur pemberian cairan infuse yang aman,aseptik dan Benar.

KEBIJAKAN

Pelaksana pemasangan bisa Dokter konsulen, Dokter rungan, Para Medik terlatih secara internal RS yang diberi kewenangan melakukan tindakan yang dibantu satu atau lebih tenaga medik/ Paramedik/pembantu paramedic.

PROSEDUR1. Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan

Jelas pada rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat bila ada kurang dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yangmemberi intruksi.

2. Persiapan :

a. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter yang akan digunakan.IV catheter cadangan atau wing needle.Transfusion set/infusion set terbungkus steril, kapas alkohol 70%, Bethadine, kasa steril, plester/hypafik, spalk, larutan infuse yang akan diberikan.

b. Standar infuse.

c. Pencahayaan yang baik.

d. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi

e. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infuse dan tenangkan pasien.

f. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukan bagian tajam infusion set kedalam botol larutan infuse. Buka saluran hingga cairan infuse memenuhi seluruh selang tanpa menyisakan udara dalam selang infuse.

3. Lakukan pemasangan infuse.

a. Tentukan lokasi pemasangan ,sesuaikan dengan keperluan rencana pengobatan, punggung tangan kanan/kiri,kaki kanan/kiri, 1 hari/2 hari. Contoh pasien struma IV line dikaki kiri/kanan, Tomor mamae IV Line ditangan sisi berlawanan pasien shock : 2 line atau vena sectie, pasien stroke pada sisi yang tidak lumpuh

b. Ligasi bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk menggunakan ligator khusus.

c. Lakukan tindakanaseptik dan antiseptik.

d. Lencangkan kulit dengan memegang tangan/kaki dengan tangan kiri, siapkan IV catheter ditangan kanan.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PEMASANGAN INFUSE

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/2

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PROSEDURe. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembulu vena

dengan lubang jarum menghadap keatas, sudut tusukan 30-40 derajat arah jarum sejajar arah vena, lalu dorong.

f. Bila jarum masuk kedalam pembuluh vena,darah akan tampak masuk kedalam bagian reservoor jarum . hentikan dorongan.

g. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar bagian jarum sedikit .Lanjutkan mendorong kanul kedalam vena secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul masuk.

h. Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah keluar dari kanul . tahan bagian kanul dengan ibu jari kiri.

i. Hubungkan kanul dengan infusan / tranfusion set. buka saluran infuse perhatikan apakah tetesan lancar perhatikan apakah lokasi penusukan membengkak, menandakan elestravasasi cairan sehingga penusukan harus diulang dari awal.

j. Bila tetesan lancar,tak ada ekstravasasi lakukan fiksasi dengan plester /hypafix dan pada bayi/balita diperkuat dengan spalk.

k. kompres dengan kasa betadhin pada lokasi penusukan.

l. Atur tetesan infuse sesuai intruksi.

m. Laksanakan proses administrasi, lengkapi berita acara pemberian infuse, catat jumlah cairan masuk dan keluar, catat balance cairan selama 24 jam setiap harinya, catat dalam perincian harian ruangan.

4. Bila sudah tidak diperlukan lagi,pemasangan infuse di stop, IV Catheter dapat dilepas dengan cara:

a. Tutup saluran infuse.

b. Lepaskan plester dengan bantuan bensin.

c. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan, cabut kanul IV catheter .

d. Kapas difiksasi dengan plester.

e. Seluruh alat infuse dibuang pada tempat sampah medis.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PENGGANTIAN BALUTAN LUKA

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara mengganti balutan pada luka yang sudah tertutup dengan Jahitan.

TUJUAN Tidak terjadi infeksi pada luka

KEBIJAKANPelaksana tindakan bisa Dokter Konsulen, Dokter Ruangan, Paramedis Terlatih internal RS yang diberi kewenangan melaksanakan tindakan Balutan diganti 2 hari sekali atau bila balutan basah/kotor.

PROSEDUR 1. Persiapkan trolly intrsumen dengan tersedia diatasnya : a. Peralatan steril : pinset anatomis, gunting, klem, kapas

steril.duk steril b. Peralatan non steril : gunting verban, plester, disinfektan,

bensin, bengkok dll.2. Persiapkan pasien : a. Beritahukan pasien tentang rencana penggantian balutan. b. Posisikan pasien sesuai kebutuhan.3. Persiapkan ruangan : a. Pencahayaan yang cukup. b. Tutup ruangan pasien sehingga pasien tidak malu,dan

pelaksana dapat berkonsentrasi.4. Lepaskan balutan lama dengan melepaskan plester

menggunakan kapas yang dibasahi bensin, bila balutan sulit dilepas karena lengket, balutan dibasahi Bethadine atau NaCl 0,9%

5. Setelah balutan lama lepas, luka bibalur bethadine dari atas luka melingkar keluar.

6. Gunakan pinset untuk memegang kasa steril, bila luka baik kasa steril bisa langsung digelar menutupi luka satu demi satu hingga menutupi seluruh luka. Bila luka masih kurang baik kasa steril dapat direndam bethadine secukupnya terlebih dahulu.

7. Setelah luka tertutup seluruhnya fixasi dengan plester/hypafix.8. Catat dalam lembar observasi, catat semua bahan yang

digunakan dalam perincian jasa ruangan.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara melakukan trasfusi darah pada pasien yang membutuhkan.

TUJUANTerlaksana proses tranfusi darah yang aman,bebas dari infeksi atau Komplikasi lainnya.

KEBIJAKAN

RSBL bekerja sama dengan PMI dalam penyediaan darah untuk keperluan transfusi darah. Pelaksana pemberian transfusi darah adalah paramedis terlatih internal RSBL yang diberi wewenang untuk melakukan Pemberian transfusi darah.

PROSEDUR1. Dokter mengintruksikan transfusi darah,tertulis lengkap dan

jelas dalam lembaran rekam medik atau secara lisan.Bila ada yang kurang dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yang mengintruksikan.

2. Segera diambil contoh darah pasien.

3. Isi formulir permohonan darah sesuai petunjuk pelaksanaan, kirim ke PMI bersama sample darah.

4. Bila pasien belum dipasang infuse,segera pasang infuse,beri larutan NaCL 0,9 % atau larutan RL

5. Bila permintaan darah sudah dipenuhi,cek ulang kesesuaian no labu identitas antara surat permintaan dengan label yang tertera pada labu darah. Cek ulang waktu kadaluwarsa darah..

6. Segera hangatkan darah sedekat mungkin dengan suhu tubuh pasien caranya dengan didekap oleh tubuh pasien.

7. Bila sudah siap segera pindahkan selang infuse kedalam labu darah.

8. Buka saluran infuse,sesuaikan tetesan dengan kebutuhan.

9. Perhatikan reaksi pasien,bila ada komplikasi segera stop dulu pemberian transfusi. Konsultasikan dengan Dokter yang mengintruksikan untuk langkah selanjutnya.

10. Selesai transfusi selang infuse dihubungkan kembali dengan botol larutan infuse.

11. Bila kadar Hb sudah terpenuhi dan Dokter menyatakan tidak perlu transfusi lagi ,maka pemasangan infuse bisa distop dan dilepaskan sesuai SOP .

12. Bila pemasangan infuse masih diperlukan,transfusion set diganti dengan yang baru.

13. Segala tindakan pemasangan infuse dean darah dicatat dalam berita acara infuse secara lengkap. Rumah Sakit Mengukur Tekanan Darah

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara mengukur tekanan darah pasien

TUJUAN Didapat hasil pengukuran tekanan darah yang akurat

KEBIJAKANPelaksana pengukuran tekanan darah adalah para medis, pembantu Paramedis, Dokter ruangan

PROSEDUR1. Persiapkan alat sphygmomanometer air raksa dan stetoskop.

2. Posisikan pasien sesuai kebutuhan, bila pasien di infuse pengukuran Pada ekstremitas yang bebas infuse.

3. Bebaskan area pengukuran dari pakaian.

4. Pasang manset dengan pipa karetnya berada pada sisi luar/atas.

5. Lakukan perabaan denyut pada arteri yang akan diperiksa :a branchalis ,a dorsalis pedis.

6. Letakan stetoskop pada arteri yang akan diperiksa.

7. Skup balon pompa ditutup, pengunci air raksa dibuka, balon kemudian dipompa sampai denyut arteri terdengar, kemudian menghilang. Buka skup balon sedikit tekanan darah turun, hingga denyut arteri yang tadi hilang terdengar lagi.

8. Perhatikan tinggi air raksa pada manometer,catat angka mulai terdengarnya denyut nadi ersebutsebagai tekanan sistolik.

9. Tekanan darah terus diturunkan sedikit sedikit hingga denyut nadi yang tadi terdengar, hilang kembali, catat angka yang ditunjukan tinggi air raksa sebagai tekanan diastolik.

10. Ulangi pemeriksaan untuk memastikan kembali.

11. Bila tekanan sudah nol,tutup pengunci air raksa, lepaskan manset, dan rapikan spygmanometer.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MENGHITUNG DENYUT NADI

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANMenghitung denyut nadi dengan meraba :

a. Arteri Radialis pada pergelangan tanganb. Arteri Brachialis pada siku bagian dalamc. Arteri Carotis pada leherd. Arteri Temporalis pada pelipise. Arteri Femoralis pada lipatan paha (selangkangan)f. Arteri Dorsalis pada kakig. Arteri Frontalis pada ubun-ubun

TUJUANMembantu menegakkan diagnose

Mengetahui keadaan umum pasien, khususnya penderita jantung

INDIKASI

1. Pasien yang baru masuk2. Pasien rawat inap secara rutin3. Pasien tertentu, sesuai kebutuhan

PROSEDURPersiapan alat

1. Arloji tangan dengan petunjuk detik2. Buku catatan

Persiapan pasienPasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan

Pelaksanaan1. Mencuci tangan2. Atur posisi pasien (berbaring atau duduk)3. Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien benar-benar dalam

keadaan istirahat4. Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari

tengah diatas arteri selama ½ menit lalu hasilnya dikali 25. Khusus untuk anak-anak, penghitungan dilakukan selama satu

menit6. Pasien dirapikan7. Mencuci tangan8. Mencatat hasil perhitungan

PERHATIAN1. Perhatikan isi (volume) denyut nadi, iramanya teratur atau tidak,

tekananya keras atau lemah2. Bila keadaan pasieh payah atau bila diperlukan untuk waktu-waktu

tertentu, penghitungan dilakukan lebih sering dan dicatat pada daftar khusus.

3. Bila terjadi kelainan/perubahan pada denyut nadi pasien segera laporkan kepada penanggung jawab/dokter yang bersangkutan.

UNIT TERKAIT IRDRawat inap

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MENGHITUNG PERNAPASAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP

Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANMenghitung jumlah pernapasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi) dalam satu menit

TUJUANMengetahui jumlah dan sifat pernapasan dalam satu menit

Untuk mengetahui keadaan umum pasien

INDIKASI

1. Pasien yang baru masuk2. Pasien rawat inap secara rutin3. Pasien tertentu, sesuai kebutuhan

PROSEDURPersiapan alat

1. Arloji tangan dengan petunjuk detik2. Buku catatan

Persiapan pasienPasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan

Pelaksanaan1. Mencuci tangan2. Atur posisi pasien (berbaring atau duduk)3. Penghitungan dilakukan dalam satu menit4. Pasien dirapikan5. Mencuci tangan6. Mencatat hasil perhitungan

PERHATIAN1. Pada waktu menghitung pernapasan perhatikan :

a. Jumlah frekuensib. Sifat pernapasan : dangkal/dalamc. Teratur/tidak

2. Pada pasien bayi, baju dibuka dan posisi telanjang3. Pada pasien bayi, penghitungan dilakukan dalam satu menit4. Penghitungan pernapasan dapat dilakukan bersamaan dengan

pengukuran suhu dan denyut nadi5. Bila terdapat kelainan segera laporkan kepada penanggung

jawab /dokter yang bersangkutan.

UNIT TERKAIT Rawat inapUGD

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MENGUKUR SUHU BADAN[

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP

Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara mengukur suhu tubuh pasien mengunakan termometer Badan

TUJUANDiketahui data suhu tubuh pasien

KEBIJAKANPelaksana pengukuran adalah paramedik atau pembantu paramedik.

PROSEDUR1. Bila perlu baju pasien dibuka, keringkan ketiak pasien dengan

kasa

2. Periksa termometer, pastikan air raksa pada angka nol. Bersihkan dengan kapas alkohol.

3. Letakkan termometer pada ketiak pasien lalu jepitkan lengan hingga menjepit termometer tersebut.

4. Setelah 5 menit termometer diangkat dan dibaca, hasilnya dicatat sebagai suhu tubuh pasien.

5. Termometer dibersihkan dengan kapas alkohol, dikeringkan dengan kasa steril lalu diletakkan pada tempatnya.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MENGAMBIL SAMPLE DARAH [

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara mengambil contoh untuk keperluan pemeriksaan Laboratorium

TUJUAN Didapat sample darah tanpa menimbulkan komplikasi tindakan

KEBIJAKANPelaksana pengambilan adalah paramedik atau tenaga laboratorium.

PROSEDUR1. Persiapkan alat alat seperti, syringe dengan ukuran

disesuaikan dengan permintaan pemeriksaan, kapas alkohol, botol sample dan Serbuk EDTA.

2. Tentukan vena yang akan ditusuk

3. Ligasi bagian proximal vena yang ligator.

4. Lakukan tindakan aseptik antiseptik

5. Siapkan syringe,keluarkan udara pada syringe,tarik sedikit untuk menciptakan tekanan negatif dalan syringe.

6. Tusukkan jarum pada vena yang dipilih dengan lubang dan garis ukur menghadap keatas sudut tusukan 30 derajat.

7. Bila darah masuk kedalam syringe,berarti jarum masuk pembuluh vena, isap darah dengan menarik bagian belakang syringe secara perlahan untuk mencegah pembuluh kolaps.

8. Isap darah sesuai kebutuhan,bila selesai tindihkan kapas alkohol pada luka tusukan,cabut syringe,kapas difitasi dengan plester.

9. Tutup jarum dengan kop jarum ,lepaskan jarum dan syringe.

10. Masukkan sebagian darah kebotol berisi EDTA dan goyangkan untuk melarutkannya.

11. Tutup botol dengan karet, tutup syringe dengan jarum dan kop jarum.

12. Beri label pada keduanya , tuliskan identitas pasien pada label tersebut.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MENGAMBIL SAMPLE URINE [

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara mengambil contoh urine untuk keperluan pemeriksaan

TUJUAN Didapat sample urine yang baik

KEBIJAKANPelaksana pengambilan sample adalah pasien/keluarga pasien dengan pengawasan paramedik

PROSEDUR1. Persiapkan botol penampung urine dan tutup karet.

2. Paramedik menjelaskan bagai mana cara mengambil contoh urine bahwa yang di tampung adalah urine pertengahan.

3. Bila pasien sudah menggerti maka botol diberikan pada pasien.

4. Bila sample telah didapat botol ditutup dengan tutup karet.

5. Beri label pada botol, tulis identitas pasien pada label tersebut.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PENGAMBILAN SAMPLE FAECES [

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara pegambilan contoh faeces untuk keperluan pemeriksaan

TUJUAN Didapat sample faeces yang cukup

KEBIJAKANPelaksana pengambilan faeces adalah pasien,keluarga pasien dengan dengan pengawasan paramedik

PROSEDUR1. Persiapkan botol penampung tutup karet dan lidi wather.

2. Paramedik menjelaskan bagai mana mengambil contoh faeces dengan lidi watter.

3. Bila pasien mengerti botol diberikan pada pasien

4. Bila sample didapat botol ditutup dengan tutup karet

5. Beri label pada botol, tuliskan identitas pasien pada label tersebut.

6. Bila pasien kurang kooperatif atau faeces diperlukan cepat paramedik dapat mengambil sendiri sample dengan cara rectal touche, menggunakan handschooen

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PENGAMBILAN SAMPLE SPUTUM [

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara pengambilan contoh sputum untuk keperluan pemeriksaan

TUJUAN Didapat sample sputum yang cukup

KEBIJAKANSputum diambil pagi sesaat setelah bangun tidur, pelaksana adalah pasien keluarga pasien dengan pengawasan paramedic

PROSEDUR1. Persiapkan botol khusus sputum beserta tutup.

2. Semalam sebelum tidur pasien diminta minum banyak ditambah glyceril guaiakolat 2 tablet atau acetilcystein 2 tablet ditambah Ambroxol 2 tablet.

3. Paramedik menjelaskan cara pengambilan sample .

4. Bila pasien mengerti botol diberikan kepada pasien

5. Bila sample telah didapat botol ditutup.

6. Beri label pada botol dan tuliskan identitas pasien pada label tersebut.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MEMASANG URINE CATHETER [

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara memasang urine catheter

TUJUAN Terpasang urine catheter dengan aman, tampa komplikasi

KEBIJAKAN

Pelaksana tindakan adalah Dokter Konsulen, Dokter ruangan, Paramedik,terlatih internal RS yang diberi kewenangan untuk Melakukan tindakan

PROSEDUR1. Persiapkan alat alat : Urine catheter denga diameter yang

diinginkan Jelly, urine bag, Syringe 5 cc, Aquabidestilata, lidocaine injeksi bila dibutuhkan, persiapkan mandrin, bougie.

2. Persiapkan pasien, beritahukan akan dipasang urine catheter, dan tenangkan pasien.

3. Cara I : Tanpa lidocain tanpa mandrin.

a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.

b. Pasang Duk steril.

c. Bila pasien laki laki pegang penis dengan tanggan kiri, bila pasien wanita lebarkan vulva dengan tangan kiri.

d. Tangan kanan memegang urine catheter,beri jelly secukupnya.

e. Masukkan urine catheter kedalam meatus uretra perlahan lahan sampai keluar urine .

f. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.

g. Isi balon dengan larutan NaCL 0,9% atau aquabidest sesuai kebutuhan pasien.

4. Cara II : Dengan lidocain tanpa mandrin pada pasien pria.

a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.

b. Pasang Duk steril.

c. Pegang penis dengantanggan kiri

d. Persiapkan syringe 5 cc masukan jelly sebanyak 2 cc kedalam syringe .

e. Hisap lidocain 1 Amp kedalam syringe, lepaskan jarum. Kocok - kocok hingga merata.

f. Jelly plus lidocain di injeksikan kedalam meatus secara perlahan sampai keluar urine .

g. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.

h. Isi balon dengan larutan NaCL 0,9% atau aquabides sesuai kebutuhan

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MEMASANG URINE CATHETER [

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/2

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PROSEDUR5. Cara III. Menggunakan mandren dengan atau tanpa lidocain

pada pasien pria.

a. Lakukan tindakan aseptik antiseptik.

b. Pasang duk steril.

c. Persiapkan madrin beri sedikit jelly masukkan kedalam urine catheter, jepit agar terfixasi.

d. Dengan atau tanpa lidocain persiapkan penis ditangan kiri.

e. Dengan tangan kanan urine catheter dimasukkan kedalam mealus dengan arah cekungan madrin menghadap tubuh pasien.

f. Masukan perlahan .rasakan ujung mandrin mengikuti uretra gerakkan madrin mengikuti dorongan dan lekukan arah uretra .

g. Bila dirasakan telah masuk kedalam vesica urinaria atau keluar urine buka jepitan, tangan kiri memegang urine catheter dan mendorong masuk kedalam,sambil tanggan kanan kanan menarik madrin keluar perlahan.

h. Hubungkan urine catheter dengan urine bag.

i. Isi balon dengan NaCL 0,9% atau aquabides sesuai kebutuhan.

6. Bila kesulitan dalam pemasangan ,jangan ragu ragu konsultasi dengan yang lebih ahli.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PEMASANGAN NASAGASTRIC TUBE (NGT)

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara pemasangan nasagastric atau feeding tube pada pasien untuk keperluan dekompresi atau nutrisi

TUJUAN Terpasang NGT / Feeding tube secara aman tanpa komlikasi.

KEBIJAKAN Pelaksana adalah Dokter Konsulen,Dokter ruangan,Paramedik terlatih yang diberi wewenang untuk melakukan tindakan.

PROSEDUR1. Persiapkan peralatan : NGT/Feeding Tube dengan ukuran

yang di Butuhkan, O2 lembab, kanul, section pump, stetoskop, spuit 20 cc Duk steril, jelly.

2. Persiapkan pasien : beritahukan /jelaskan kepada pasien tentang tujuan tindakan,tentang resiko tindakan, tenangkan pasien, tanda tangan persetujuan tindakan medik,posisi ½ duduk.

3. Pasang O2 pada salah satu lobang hidung pasien, gelar duk pada dada pasien.

4. Buka NGT , buka urine bag, letakkan pada duk,ukur jarak Epigastrium – bregma – telinga dengan NGT sesuaikan dengan pertanda pada NGT.

5. Bila pasien sadar memulailah memasukkan NGT yang sudah diberi jelly melalui lubang hidung perlahan lahan. Bila pasien ingin muntah hentikan dulu dorongan. Pasien diminta tenang dan mencoba menelan sedikit dikit sambil NGT didorong. Pada pasien anak bisa dibantu dengan meminum air sedikit sambil NGT didorong.

6. Bila pasien tidak sadar ,dorongan NGT harus hati hati dan perlahan karna pasien tidak bisa diminta menelan dan ada resiko masuk ke trackea atau timbul reflex vagal yang fatal.

7. Ujung bebas NGT direndam air ,sebagai petunjuk bila keluar gelembung udara dan pasien batuk batuk berarti NGT masuk trachea sehingga NGT harus ditarik sedikit dan dimulai lagi.

8. NGT terus didorong sampai mencapai pertanda NGT terletak pada lubang hidung.

9. Lakukan test dengan cara menyuntikkan sejumblah udara dengan spuit 20 cc, sambil stetoskop diletakkan pada epigastrum, bila terdengar bunyi semprotan udara berati NGT masuk lambung lakukan pengisapan dengan spuit yang sama, bila keluar cairan lambung yang merubah kertas jadi merah berati NGT masuk kedalam lambung hubungkan NGT dengan urine bag.

10. Perhatikan keadaan pasien ,tenangkan pasien ,bersihkan seluruh kotoran akibat batuk/muntah.

11. Lakukan fixsasi luar dengan plester pada hidung.

12. Catat semua tindakan dalam lembaran rekam medik.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara melaksanakan pemeriksaan Elektrokardiografi dengan alat Elektrokardiografi.

TUJUAN Didapat hasil pemeriksaan EKG yang baik.

KEBIJAKAN Pelaksana tindakan adalah Dokter ruangan, Paramedik terlatih yang diberi kewenangan melakukan tindakan.

PROSEDUR1. Persiapkan peralatan EKG, rentangkan kabel kabel bersihkan

chest piece dan elektroda dengan kapas alkohol.

2. Persiapkan pasien ,buka baju pasien dan tenangkan,bebaskan dari barang barang logam/elektronik.

3. Pasang elektrode pada pasien dengan cara :

a. Elektrode ekstremitas terdiridari 4 elekrode dengan warna merah, kuning, hijau, hitam.

b. Pasang pengikat elektrode pada pergelangan tanggan kanan dan kiri, pergelangan kaki kanan kaki kiri.

c. Pasang elektrode :

L : warna merah pada pengikat dipergelangan tangan kanan.

R : warna kuning pada pengikat dipergelangan tangan kiri.

F : warna hijau pada pengikat dipergelangan kaki kiri.

G : warna hitam pada pengikat dipergelangan kaki kanan.

d. Elektrode dada (chest/C) terdiri dari 6 elektrode berwarna merah, kuning, hijau, coklat, hitam, ungu.

e. Lekatkan chest piece pada masing-masing elektroda dada

- lekatkan elektroda C1 warna merah pada ICS IV garis sternum kanan

- lekatkan elektroda C2 warna kuning pada ICS IV garis sternum kiri

- lekatkan elektroda C3 warna hijau diantara C2 dan C4

- lekatkan elektroda C4 warna coklat pada ICS V garis midclavicula kiri

- lekatkan elektroda C5 warna hitam pada ICS V garis axilaris anterior kiri.

- lekatkan elektroda C6 warna ungu pada ICS V garis axilaris media.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/2

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PROSEDUR4. Beritahukan kepada pasien untuk tidak bergerak, periksa

ulang seluruh pemasangan elektroda.

5. Nyalakan alat EKG dengan memposisikan tombol dari off ke on.

6. Tekan start dan EKG akan secara otomatis bekerja.

7. Bila diperlukan maka EKG bisa diperiksa secara manual caranya:

a. Tekan tombol mode untuk merubah sistem auto menjadi manual perubahan akan terlihat pada layar LCD.

b. Tekan tombol lead kekanan atau kekiri untuk memilih satu satu elektroda .

c. Tekan start /stop untuk memulai atau menghentikan pemeriksaan .

8. Bila ada gangguan, maka periksa ulang pelekatan elektroda pada tubuh adakah tubuh pasien mengenai bed, adakah benda logam/barang elektronik pada tubuh semisal HP atau lainnya. Konsultasikan dengan Dokter bila menemui kesulitan.

9. Bila pemeriksaan selesai tuliskan nama pasien no medrek, ruangan pada lembaran EKG, ditambah data tekanan darah Heare rate dan selama pemeriksaan.

10. Catat tindakan pemeriksaan dalam lembar rekam medik yang diperlukan.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PELAKSANAAN LAVEMENT

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara melaksanakan lavement pada pasien yang memerlukan.

TUJUAN Terlaksana proses lavement dengan baik.

KEBIJAKAN Pelaksana lavement adalah paramedis atau pembantu paramedis.

PROSEDUR1. Persiapan peralatan : irigator dengan canul recti yang sesui

dengan umur pasien, pispot, baskom, alas bokong/perlak, air hanggat, NaCL 0,9% 1000cc vaselin/jelly, glyserin.

2. Persiapkan pasien, jelaskan tentang rencana tindakan, posisikan pasien miring kekiri, tutup ruangan pasien.

3. Pasang alas bokong perlak.

4. Tanggalkan pakaian pasien bagian bawah.

5. Irigator diisi dengan cairan hangat 750 – 1000cc, kanul dipasang dalam keadaan terjepit.

6. Irigator dipegang ditangan kiri pada posisi kurang lebih 50 cm dari atas kasur, tangan kanan memasukkan kanul yang sudah diberi jelly kurang lebih 15 cm kedalam rectum.

7. Buka klem selang kanula masukan cairan perlahan.

8. Bila cairan habis klem ditutup, kanula dicabut.

9 . Pasien tetap dalamposisi miring dan diminta untuk menahan sebentar

10. Pispot dipasang pasienposisi terlengtang dan disiapkan untuk pengeluaran cairan.

11. Setelah selesai pasien dibersihkan dan dirapikan.

12. Observasi pasien.

13. Catat semua kegiatan dalam berita acara lavement dan rekam medik lain.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MENOLONG PASIEN BAB

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara membantu pasien BAB di tempat tidur.

TUJUAN Pasien dapat BAB terlayani dengan baik.

KEBIJAKAN Pelaksana adalah paramedis dan pembantu paramedis.

PROSEDUR1. Persiapkan ruangan dan tutup ruangan pasien.

2. Persiapkan pasien posisi terlentang,pakaian bawah dilepaskan.

3. Pasang pispot dibawah bokong.

4. Setelah proses BAB selesai anus dan sekitar genitalia dibersihkan dengan air dan kertas tisue toilet lalu dibung kedalam pispot, diulang sampai bersih.

5. Pispot diangkat, amati faeces bila ada kelainan segera laporkan.

6. Bokong pasien dikeringkan.

7. Bersihkan dan rapikan pasien dan tempat tidurnya.

8. Paramedik mencuci tangan.

9. Catat kegiatan dalam rekam medik pasien.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara memandikan pasien di tempat tidur.

TUJUAN Pasien terlayani dengan baik.

KEBIJAKAN Pasien dimandikan 2 kali sehari, pagi dan sore, pelaksana adalah para medis atau pembantu paramedis ship malam dan ship sore.

PROSEDURA. Kriteria persiapan .

1. Satu stel pakaian bersih.

2. Waskom mandi 2 buah masing masing berisi air dingin dan hangat.

3. 1 atau 2 buah handuk bersih.

4. Kain penutup.

5. Tempat tertutup untuk pakaian kotor.

6. Sampiran

7. Waslap 2 buah.

8. Sabun pada tempatnya.

B. Kriteria pelaksanaan.

1. Pintu,jendela dan gorden ditutup dan digunakan sampiran .

2. Pasien diberi tau akan dimandikan,

3. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur,bila pasien butuh bantal digunakan seperlunya saja. Perawat berdiri disisi pasien.

4. Perawat berdiri di sisi kanan atau kiri pasien.

5. Pakaian bagian atas dibuka kemudian ditutup denganselimut mandi kain penutup, pasien dimandikan dengan urutan sebagai berikut.

6. Mencuci muka dengan cara :

• Handuk dibentangkan dibawah kepala,muka dan telingga dibersihkan dengan waslap lembablalu dikeringkan dengan handuk.

• Tanyakan pada pasien apakah biasa mengunakan sabun atau tidak.

7. Mencuci lengan dengan cara :

• Selimut mandi atau kain penutup diturunkan • Kedua tangan pasien dikeataskan• Letakkan handuk diatas dada pasien dan dilebarkan

ke samping kiri dan ke kanan sehingga kedua tangan dapat diletakkan diatas handuk.

• Kedua tangan pasien dibasahi dan disabuni dimulai dari tangan yang jauh dari perawat, kemudian yang lebih dekat lalu dibilas sampai bersih dan dikeringkan dengan handuk.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : Revisi : Halaman1/2

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PROSEDUR8. Mencuci dada dan perut dengan cara :

• Pasien bagian bawah dibuka dan selimut atau kain penutup diturunkan sampai perut bagian bawah.

• Pakaian Kedua tangan pasien dikeataskan, handuk diangkat dan dibentangkan pada sisi pasien.

• Ketiak dada dan perut dibasahi, disabuni dibilas dan dikeringkan dengan handuk, selanjutnya ditutup dengan kain penutup atau handuk.

9. Mencuci punggung dengan cara :

• Pasien dimiringkan ke kiri atau ke kanan.

• Punggung sampai bokong dibasahi, disabuni dibilas dan selanjutnya dikeringkan dengan handuk.

• Pasien dimiringkan ke kanan dan handuk dibentangkan di bawah punggung.

• Punggung kiri dicuci seperti pada punggung kanan.

• Pasian di telentangkan, pakaian bagian atas dipasang dengan rapi.

10. Mencuci kaki dengan cara :

• Kaki pasien yang terjauh dari perawat.

• Handuk dibentangkan dibawahnya dan lutut ditekuk.

• Kaki disabuni, dibilas, selanjutnya dikeringkan. Demikian juga kaki yang satu lagi.

11. Mencuci daerah lipat paha dan genitalia dengan cara:

• Handuk dibentangkan di bawah bokong, dan pakaian bagian perut dibuka.

• Daerah lipatan paha dan genitalia dibasahi, disabuni dibilas dan keringkan.

• Pakaian bagian bawah dikenakan kembali, kain penutup atau handuk diangkat, selimut pasien dipasangkan kembali.

• Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan dibereskan dan dibawa ke tempatnya.

12. Observasi respon pasien dan kelainan pada tubuhnya.

13. Hindari tindakan yang menimbulkan dasa malu pada pasien dan tetap manjaga kesopanan.

14. Bila air sudah kotor agar segera diganti.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MEMBERSIHKAN MULUT PASIEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara membersihkan mulut pasien yang tak dapat melakukannya sendiri.

TUJUAN Pasien terlayani dengan baik.

KEBIJAKAN

Pembersihan mulut pasien dilaksanakan pada pasien yang tidak dapat melakukannya sendiri, dilakukan bersamaan dengan memandikan pasien.

PROSEDURA. Kriteria Persiapan:

Baki berisi:

1. Handuk atau kain pengalas.2. Gelas berisi air bersih3. Tong spatel yang telah dibungkus kaca.4. Kapas lidi.5. Bengkok/nierbekken.6. Kain kasa.7. Pinsat.8. Borax glycarin.9. Pasien disiapkan.

B. Kriteria Pelaksanaan:

1. Handuk atau kain pengalas diletakkan di bawah dagu dan pipi pasien.

2. Ujung pinsat dibungkus dengan kain kasa dan dibasahi dengan air yang telah disediakan.

3. Mulut pasien dibuka dengan tong spatel.4. Rongga mulut dibersihkan dengan kain kasa yang

dibasahi, sampai bersih.5. Kain kasa yang kotor dibuang pada bengkok.6. Bibir dioles dengan borax glycerin.7. Observasi respon pasien.8. Catat kelainan pada kelainan pada gigi dan mulut.9. Pasien dirapihkan dan alat-alat dibereskan.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MENYISIRKAN RAMBUT PASIEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara menyisirkan rambut pasien

TUJUAN Pasien terlayani dengan baik

KEBIJAKANPergantian alat tenun dilakukan secepat-cepatnya setiap hari pelaksana adalah paramedik dan pembantu paramedik.

PROSEDURA. Kriteria Persiapan :

1. Siri.2. Kain penahan atau handuk.3. Karet gelang untuk pasien yang berambut panjang4. Air atau minyak.5. Kertas untuk membungkus kotoran atau rabut rontok.6. Bengkok berisi larutan disinfektan, khusus untuk pasien

yang berktu/kelainan kulit.7. Pasien diberi penjelasan.

B. Kriteria Pelaksanaan :1. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam

posisi duduk atau berbaring.2. Kain penahan atau handuk diletakkan pada bahu atau

dibawah belikat.3. Rambut panjang dan kusut diberi minyak dan dibelah dua,

kemudian disisir secara bertahap dimulai dari bagian bawah ( ujung rambut ) setelah rapi rambut dijalin.

4. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ke ujung.5. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan

kertas, kemudian dibuang ke tempat yang tersedia.6. Rambut berkutu/ dengan kelainan kulit dimasukkan ke

dalam larutan disinfektan pada bengkok.7. Observasi respon pasien.8. Catat kelainan pada kulit kepala.9. Alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat

semula.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MENGGANTI ALAT TENUN KOTORPADA TEMPAT TIDUR PASIEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur pasien tanpa memindahkan pasien.

TUJUAN Pasien terlayani dengan baik.

KEBIJAKANPenggantian alat tenun dilakukan secepat-cepatnya setiap hari pelaksana adalah paramedik dan pembantu paramedik.

PROSEDURA. Kriteria Persiapan :

1. Alat tenun bersih yang diperlukan disusun menurut urutan penggunanya.

2. Kursi atau bangku.3. Tempat bertutup untuk kain kotor.4. Ember berisi larutan disinfektan.5. Lap kerja sehelai kering dan sehelai basah.6. Pasien diberi penjelasan.

B. Kriteria Pelaksanaan :1. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi

atau bangku.2. Pasien dimiringkan ke sisi tempat tidur.3. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu persatu

sampai bawah punggung pasien.4. Sprei kecil dan perlak digulug ke tengah sejauh mungkin.5. Perlak dibersihkan dengan larutan disinfektan lalu

dikeringkan dan digulung ke tengah sejauh mungkin.6. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap

larutan disinfektan lalu dikeringkan dengan lap kering.7. Sprei besar yang digulung setengah bagian, kemudian

gulungannya diletakkan di bawah punggung pasien dan setengah bagian lagi diratakan serta dipasang pada kasur.

8. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali.9. Sprei kecil dan perlak digulung sebagai dan diletakkan di

bawah punggung pasien. Sprei yang sebagian lagi diratakan di atas perlak lalu dimasukkan bersama-sama ke bawah kasur.

10. Pasien dimiringkan sebagian yang bersih.11. Lepaskan alat tenun yang kotor seperti pada butir ke 4.]12. Alat tenun yang kotor dimasukkan ke dalam tempat

tertutup.13. Sarung bantal yang kotor dilepaskan, bantal diratakan

isinya kemudian sarung bantal bersih dipasang.14. Bantal disusun, pasien dibaringkan pada posisi yang

nyaman.15. Selimut kotor diganti dengan yang bersih.16. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke

tempat semula.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

MENGGANTI ALAT TENUN KOTORPADA TEMPAT TIDUR PASIEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur pasien tanpa memindahkan pasien.

TUJUAN Pasien terlayani dengan baik.

KEBIJAKANPenggantian alat tenun dilakukan secepat-cepatnya setiap hari pelaksana adalah paramedik dan pembantu paramedik

PROSEDURA. Kriteria Persiapan :

1. Alat tenun bersih yang diperlukan disusun menurut urutan penggunanya.

2. Kursi atau bangku.3. Tempat bertutup untuk kain kotor.4. Ember berisi larutan disinfektan.5. Lap kerja sehelai kering dan sehelai basah.6. Pasien diberi penjelasan.

B. Kriteria Pelaksanaan :1. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi

atau bangku.2. Pasien dimiringkan ke sisi tempat tidur.3. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu persatu

sampai bawah punggung pasien.4. Sprei kecil dan perlak digulug ke tengah sejauh mungkin.5. Perlak dibersihkan dengan larutan disinfektan lalu

dikeringkan dan digulung ke tengah sejauh mungkin.6. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap

larutan disinfektan lalu dikeringkan dengan lap kering.7. Sprei besar yang digulung setengah bagian, kemudian

gulungannya diletakkan di bawah punggung pasien dan setengah bagian lagi diratakan serta dipasang pada kasur.

8. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali.9. Sprei kecil dan perlak digulung sebagai dan diletakkan di

bawah punggung pasien. Sprei yang sebagian lagi diratakan di atas perlak lalu dimasukkan bersama-sama ke bawah kasur.

10. Pasien dimiringkan sebagian yang bersih.11. Lepaskan alat tenun yang kotor seperti pada butir ke 4.12. Alat tenun yang kotor dimasukkan ke dalam tempat

tertutup.13. Sarung bantal yang kotor dilepaskan, bantal diratakan

isinya kemudian sarung bantal bersih dipasang.14. Bantal disusun, pasien dibaringkan pada posisi yang

nyaman.15. Selimut kotor diganti dengan yang bersih.16. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke

tempat semula.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PENJADWALAN OPERASI

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara menjadwalkan operasi pasien

TUJUAN Terlaksana operasi pada waktunya.

KEBIJAKANWaktu operasi adalah kesepakatan antara operator dan anestesi.

Pelaksana pengaturan penjadwalan adalah paramedik.

PROSEDUR 1. Dokter operator menentukan pasien untuk dioperasi, memberitahukan paramedik tentang waktu operasi.

2. Paramedik melaporkan kepada dokter anestesi untuk meminta persetujuan waktu operasi.

3. Paramedik mengatur / mengusahakan kesepakatan waktu antara dokter operator dan dokter anestesi.

4. Jika waktu operasi sudah disepakati, paramedik memberitahukan staf kamar operasi lainnya.

5. Paramedik mengusahakan staf kamar operasi selengkap mungkin.

6. Staf kamar operasi segera mempersiapkan operasi.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PERSIAPAN AREA OPERASI

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara mempersiapkan area pada tubuh pasien yang akan dilakukan operasi.

TUJUANMenyiapkan area operasi untuk menghindari dari infeksi nosokomial.

KEBIJAKAN

- Adanya rencana operasi yang ditentukan oleh dokter operator yang diketahui oleh dokter ruangan, petugas ruangan dan bagian keuangan.

- Petugas ruangan yang bertanggung jawab atas persiapan pasien calon operasi ini.

PROSEDUR1. Petugas ruangan mengetahui rencana operasi dari pasien

tersebut.2. Petugas ruangan mengetahui jenis operasi yang akan dilakukan

sehingga bisa mengetahui area mana yang perlu dipersiapkan.3. 2 jam sebelum jadwal operasi ditentukan, petugas ruangan

mempersiapkan area operasi.4. Selain itu diperhatikan higiene pasien : mulut, kuku, rambut dan

kulit.5. Persiapkan area operasi dengan dilakukan pencukuran di area

operasi yang cukup luas dengan mempertimbangkan keperluan untuk perluasan luka operasi.

6. Pencukuran menggunakan pisau cukur searah dengan rambut kemudian dicuci dengan sabun sampai bersih.

7. Setelah dilakukan pencukuran, pasien dimandikan dan dikenakan pakaian khusus dan memakai tutup kepala.

8. Perhiasan, gigi palsu, kontak lens dan lain-lain harus sudah ditanggalkan dan diserahkan pada keluarga.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

SERAH TERIMA PASIEN YANG AKAN DIOPERASI ANTARAPERAWAT RUANGAN DAN STAF KAMAR OPERASI

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan dan staf kamar operasi.

TUJUAN

- Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien.

- Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut.

KEBIJAKANPetugas ruangan dan petugas kamar operasi bertanggung jawab atas persiapan pasien calon operasi ini.

PROSEDUR1. Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai

prosedur yang berlaku.3. Petugas ruangan mengisi berita acara.4. Petugas ruangan mempersiapkan semua catatan medik

pasien termasuk surat izin operasi untuk dibawa bersama pasien ke ruang operasi.

5. Petugas ruangan menyertakan perlengkapan penunjang operasi misalnya : persediaan obat-obatan atau persediaan darah yang diperlukan saat operasi dilakukan yang akan dibawa bersama pasien ke kamar operasi.

6. Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan dari petugas kamar operasi, pasien dibawa ke kamar operasi dengan memakai tempat tidur yang dipakai di ruangan.

7. Serah terima pasien pra operasi dilakukan di ruang transfer.8. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara

serah terima yang ditanda tangani oleh petugas ruangan dan petugas kamar operasi dan ditulis dalam buku register kamar operasi.

9. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara, kelengkapan identitas, catatan medik pasien, keadaan umum pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan penunjang lainnya seperti obat-obatan dan persediaan darah.

10. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung dicatat dalam berita acara oleh asisten operasi / omloop.

11. Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara, catatan medik pasien.

12. Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas ruangan.

13. Serah terima dilakukan di ruang transfer, petugas kamar operasi menyerahkan pasien beserta semua kelengkapannya yang ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima pasien pasca operasi.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PELAKSANAAN KEGIATAN RAPAT TIM KEPERAWATAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIAN Tata cara melaksanakan rapat Tim Keperawatan di RSBL

TUJUAN

Tercipta organisasi keperawatan yang selalu solid, komunikatif, dan kooperatif secara intern Tim maupun ekstern dengan seluruh staf RSBL

KEBIJAKAN

- Diadakan pertemuan rutin seluruh tim keperawatan satu bulan satu kali

- Pertemuan dapat diadakan sendiri oleh tim atau digabung dengan Rapat Dinas RS

PROSEDUR1. Ketua Tim Keperawatan Menetapkan tanggal kegiatan

pertemuan, waktu dan tema pertemuan2. Ketua Tim membuat undangan kepada seluruh staf

Keperawatan serta Direktur3. Dibuat Notulen dalam setiap pertemuan4. Bila digabung dengan Rapat Dinas RSBL maka disediakan

waktu bagi tim Keperawatan untuk berdiskusi

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

TUGAS ADMINISTRASI TENAGA KEPERAWATAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTatacara pelaksanaan tugas - tugas administratif tenaga Keperawatan.

TUJUANTugas administrasi dapat dilaksanakan seluruhnya dengan tertib dan disiplin.

KEBIJAKAN

1. Pelaksana tugas administrasi adalah Seluruh tenaga keperawatan

2. Penanggungjawab seluruh pelaksanaan tugas administrasi adalah Ketua TimKeperawatan

3. Di setiap Ruang Tim Keperawatan (UGD, Poliklinik, Rawat Inap, Watsus, OK, dan VK) disediakan obat-obatan yang jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan

4. Pengadaan Obat dan Alat dilaksanakan oleh apotek dengan diketahui direktur.

PROSEDUR1. Buku Register Pasien Ruangan

a. Tiap ruangan memiliki buku register sesuai kebutuhan: Buku register rawat inap, rawat jalan, UGD, Watsus, Kamar bersalin, Kamar Operasi

b. Paramedik yang sedang bertugas di ruangan tersebut wajib mengisi buku register ruangan tersebut, setiap kali ada pasien yang ditangani ruangan tersebut

c. Setiap kali pasien pulang atau keluar ruangan tersebut, buku register harus sudah terisi lengkap

2. Form Asuhan KeperawatanForm asuhan keperawatan diisi oleh paramedik setiap kali ia bertugas.

3. Buku Laporan Jagaa. Buku laporan jaga ditulis paramedik setiap kali selesai

melaksanakan tugas4. Inventarisasi

a. Kepala ruangan mencatat semua barang yang menjadi milik/inventaris ruangan yang dipimpinnya, jenis dan jumlahnya, serta kondisi dari barang2 tsb di buku inventaris ruangan masing-masing

b. Pencatatan dan penilaian diulang secara periodik setiap 6 bulan

c. Kepala ruangan bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan kondisi, kerusakan, kehilangan barang di ruangannya

d. Kepala ruangan memberi tanda pada barang-barang tsb yang menunjukan kepemilikan/inventaris ruangan yang dipimpinnya dan disosialisasikan kepada seluruh staf keperawatan

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

TUGAS ADMINISTRASI TENAGA KEPERAWATAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/2

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PROSEDURe. Bila ada barang yang rusak/ kotor, kepala ruangan

mengajukan permohonan pemeliharaan, ditulis di buku permintaan ruangan ditujukan kepada Tim Pemeliharaan

f. Bila ada barang yang harus diganti atau harus ditambah, kepala ruangan menulis permohonan pengadaan barang di buku permintaan, ditujukan kepada apotik dan Direktur RSBL

g. Ketua Tim Keperawatan mengawasi semua ketertiban proses inventarisasi dan arus barang

5. Pengadaan dan Pemakaian obat dan alat di ruangan- Tiap Ruangan mengajukan permohonan penyediaan obat

dan atau alat kepada apotik dengan menuliskan daftar obat/alat dan jumlahnya di Buku Permintaan yang sudah disediakan.

- Apotik kemudian menyediakan obat/alat yang diminta dengan menuliskan berita acara serah terima di Buku Permintaan tsb, ditanda tangani Apotik dan Kepala Ruangan. Serta dilaporkan kepada direktur.

- Apotik membuat buku catatan sendiri tentang distribusi obat tersebut.

- Bila Obat/alat tersebut dipakai, maka jenis, jumlah, tujuan pemakaian dan pelaksana pemakaian ditulis di Buku Pemakaian sebagai bukti bila ingin mengajukan kembali permintaan.

- Bila ingin mengajukan lagi permintaan, Buku Pemakaian harus disertakan.

- Bila ada peralatan yang rusak dan butuh perbaikan, maka Kepala Ruangan mengajukan permohonan kepada Tim Pemeliharaan dengan menuliskan permohonan tersebut di Buku Permintaan. Hal ini juga Dilaporkan kepada Direktur.

- Tim Pemeliharaan akan berkoordinasi dengan direktur, bagian keuangan dan apotik untuk melaksanakan tugasnya sesuai permohonan Kepala ruangan perawatan.

6. Pemakaian alat canggih di ruangan- Yang dimaksud alat canggih antara lain EKG, USG, Monitor

EKG- Setiap alat tersebut memiliki buku pemakaian sendiri- Setiap kali alat itu dipakai, paramedik yang memakai harus

mencatatnya di buku pemakaian alat tersebut7. Pengumpulan data

a. Data kuesioner, Kritik dan saran- Retugas rekam medik atau tenaga lain yang bertugas

menerima pasien memasukkan form kuesioner ke dalam status rawat inap bila ada pasien yang dirawat inap

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

TUGAS ADMINISTRASI TENAGA KEPERAWATAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/3

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PROSEDUR- Paramedik ruangan memberikan form kuesioner tsb

kepada pasien/keluarga pasien sebelum pasien pulang- Dijelaskan bahwa pengisisn formulir agar dilakukan

sejujurnya, tanpa tekanan, dan tanpa identitas- Jelaskan juga bahwa setelah selesai diisi, form kuesioner

dimasukkan ke dalam kotak saran yang tersedia oleh pasien/keluarga

b. Data Indikator Mutu pelayanan di Ruangan dan Pelayanan Bedah- Form Pengumpulan data indikator mutu dipajang di ruang

jaga perawat- Perawat yang bertugas saat menemukan kejadian atau

melaksanakan tindakan yang termasuk dalam variabel, wajib mengisi kotak yang sesuai antara variabel dan tanggal kejadian/pelaksanaan tindakan

- Pengisian kotak dengan sistem Turus- Ketua Tim Keperawatan mengawasi dan menjaga

ketertiban pangisian formc. Data Indikator Mutu Pelayanan Ibu bersalin dan neonatus

- Form Pengumpulan data indikator mutu dipajang di ruang jaga perawat

- Perawat yang bertugas saat menemukan kejadian atau melaksanakan tindakan yang termasuk dalam variabel, wajib mengisi kotak yang sesuai antara variabel dan tanggal kejadian/pelaksanaan tindakan

- Pengisian kotak dengan sistem Turus- Ketua Tim Keperawatan mengawasi dan menjaga

ketertiban pangisian form

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

PENYIMPANAN DAN PEMAKAIAN OBAT PASIENDI RUANG PASIEN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara penyimpanan, dan pemakaian obat yang telah dibeli pasien di ruang tempat pasien menginap

TUJUANTercipta ketertiban dalam penggunaan obat pasien dan kenyamanan pasien tetap terjaga

KEBIJAKANSetiap Pemakaian obat harus diketahui pasien dan atau disaksikan keluarga pasien

PROSEDUR1. Pasien membeli obat di Apotik sesuai resep dari dokter.

2. Obat disajikan diatas Baki atau nampan khusus obat, dan dibawa keluarga pasien ke kamar tempat ia menginap dan menyimpannya di atas Bedside Cabinet..

3. Bila sudah jadwalnya diberikan, perawat akan mengambil obat yang diperlukan untuk selanjutnya dibeikan kepada pasien.

4. Pasien diberitahu, di perlihatkan dan ditunjukkan dengan jelas tentang obat yang akan diberikan.

5. Setelah obat diberikan, sampah dari obat/alat disimpan ditempat sampah medis di dalam ruangan tempat pasien menginap sebagai bukti pemakaian.

6. Sampah dibuang sesuai SOP pengelolaan sampah medis setelah 24 jam, setiap harinya dengan sebelumnya memberitahukan dan menunjukkan dengan jelas kepada pasien dan keluarganya

7. Semua pemakaian obat harus ditulis dalam lembaran rekam medik.

8. Obat/ alat yang tersisa tak terpakai dapat diuangkan di apotik.

RSU AT – MEDIKA

Jl. Andi Djemma No. 6Kota Palopo

ORIENTASI KARYAWAN BARU DI KEPERAWATAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman

1/1

PROSEDUR TETAP Tgl ditetapkan

Ditetapkan OlehDirektur RSU. AT - MEDIKA Palopo

Dr. Anton Yahya

PENGERTIANTata cara melakukan program orientasi bagi karyawan baru di Tim Keperawatan

TUJUANTerjadi transfer informasi yang efektif, efisien dan menyeluruh bagi karyawan baru di Tim Keperawatan RSBL.

KEBIJAKAN

Program orientasi keryawan baru di Tim Keperawatan meliputi:- Pengenalan struktur organisasi RSBL & Tim Keperawatan.- Pengenalan falsafah & tujuan RSBL dan Tim Keperawatan.- Pengenalan standard asuhan keperawatan RSBL.- Pengenalan hak & kewajiban Tenaga Keperawatan.- Pelatihan Tindakan Keperawatan.

PROSEDUR1. Setelah perawat baru diterima maka ketua Tim Keperawatan

menjelaskan struktur organisasi RSBL, struktur Tim Keperawatan, Falsafah & Tujuan RS & Tim Keperawatan.

2. Diberikan penjelasan kebijakan & prosedur yang berlaku di RSBL di bidang keperawatan, hak & kewajiban Tenaga Keperawatan, standar asuhan keperawatan, sistem penilaian kinerja karyawan.

3. Orientasi ke ruangan-ruangan selama 3 hari masing-masing : Rawat Inap, kamar bersalin, watsus, ugd, poliklinik, kamar operasi, Rekam Medik, farmasi.

4. Ketua Tim Keperawatan melakukan bimbingan dan penilaian keterampilan dan penilaian karyawan baru tersebut dilaporkan kepada Direktur.

5. Evaluasi orientasi dilakukan ketua Tim Keperawatan dan Direktur.