neraca perdagangan 2015 kembali surplus setelah 3 tahun...

1
Jakarta, 1 Februari 2016 – Kinerja ekspor bulan Desember 2015 mencapai USD 11,9 miliar, mengalami peningkatan sebesar 7,0% dibanding bulan sebelumnya (MoM). Peningkatan tersebut dipicu oleh naiknya ekspor non migas sebesar 10,1% menjadi sebesar USD 10,6 miliar. Disisi lain, ekspor migas turun sebesar 13,2% menjadi sebesar USD 1,3 miliar. Sementara itu, kinerja impor pada bulan tersebut mencapai USD 12,1 miliar, naik 5,2% (MoM), yang terdiri dari impor non migas sebesar USD 10,3 miliar (naik 4,5% MoM) dan impor migas sebesar USD 1,8 miliar (naik 9,6% YoY). Kinerja perdagangan tersebut menghasilkan defisit perdagangan sebesar USD 235,8 juta. Meskipun demikian, secara total, neraca perdagangan tahun 2015 mengalami surplus USD 7,5 miliar. Neraca perdagangan selama 2015 tersebut jauh lebih baik dibandingkan 2014 yang mengalami defisit USD 2,2, miliar dan mencatat rekor tertinggi setelah tahun 2011. (Grafik 1) Surplus perdagangan selama tahun 2015 juga dipicu oleh menurunnya impor dari beberapa negara mitra dagang utama Indonesia. Selama tahun 2015, impor dari RRT turun sebesar 4,0% menjadi sebesar USD 29,4 miliar. Penurunan impor tersebut terutama dipicu oleh menurunnya impor benda- benda dari besi dan baja (-11,4%), bahan kimia organik (-10,5%), bahan kimia anorganik (-7,8%), dan mesin/peralatan listrik (-7,5%). Impor dari Singapura, Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan mengalami penurunan signifikan pada periode yang sama, masing-masing sebesar 28,5%, 22,0%, 21,4%, dan 28,8% (Grafik 4). Produk impor asal Singapura yang mengalami penurunan antara lain besi dan baja (-48,6%), bahan kimia organik (-25,2%) mesin- mesin/pesawat mekanik (-20,4%), dan plastik dan barang dari plastik (- 16,9%). Produk impor asal Jepang yang mengalami penurunan signifikan antara lain mesin-mesin/pesawat mekanik (-29,1%), karet dan barang dari karet (-24,3%), benda-benda dari besi dan baja (-21,6%), besi dan baja (- 17,1%), dan mesin/peralatan listrik (-16,8%). Barang-barang dari Malaysia yang nilai impornya menurun antara lain benda-benda dari besi dan baja (- 36,1%), besi dan baja (-30,4%), mesin/peralatan listrik (-16,8%), mesn- mesin/pesawat mekanik (-11,8%), dan perangkat optik (-11,0%). Sementara itu, penurunan impor dari Korea Selatan dipicu oleh penurunan impor beberapa produk, seperti besi dan baja (-32,9%), plastik & barang dari plastik (-23,0%), karet dan barang dari karet (-21,6%), dan kain rajutan (-13,0%). Februari 2016 Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP) Selama tahun 2015, total impor tercatat sebesar USD 142,7 miliar, mengalami penurunan sebesar 19,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (YoY). Impor tersebut terdiri dari impor non migas yang mencapai USD 118,1 miliar, turun sebesar 12,3%, dan impor migas sebesar USD 24,6 miliar yang juga mengalami penurunan sebesar 43,4%. Penurunan nilai impor migas terjadi akibat adanya tekanan harga terutama harga minyak mentah dan gas. Nilai impor minyak mentah dan gas mengalami penurunan drastis masing-masing sebesar 38,3% dan 33,5% sementara volume impornya meningkat masing-masing sebesar 15,7% dan 16,3% (Tabel 3). Membaiknya surplus perdagangan selama 2015 ditopang oleh menguatnya neraca perdagangan dengan Jepang, Korea Selatan, dan Thailand meskipun masih mengalami defisit. Di sisi lain, meskipun surplus, neraca perdagangan dengan Hongkong, Uni Emirat Arab, dan Spanyol menekan neraca perdagangan 2015 semakin memburuk. Sementara defisit neraca perdagangan dengan RRT pada tahun 2015 semakin membesar. (Tabel 1) Akibat pelemahan harga, nilai ekspor 2015 terpuruk: volume ekspor membaik sementara nilainya melemah Neraca Perdagangan 2015 Kembali Surplus Setelah 3 Tahun Defisit Secara kumulatif, nilai ekspor selama 2015 mencapai USD 150,3 miliar, mengalami penurunan sebesar 14,6% dibandingkan dengan tahun 2014 (YoY). Penurunan ekspor selama 2015 dipicu oleh masih berlanjutnya penurunan harga komoditi non migas di pasar internasional yang turun rata-rata 16,9% dan harga oil yang turun Penurunan nilai impor akibat tekanan harga migas membuat neraca perdagagangan 2015 surplus Komoditas yang masih mengalami peningkatan volume ekspor ditengah pelambatan harga komoditas internasional adalah CPO (HS 15) sebesar 14,2% (YoY) dan karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar 0,4% (YoY). Sementara itu, beberapa produk ekspor non migas Indonesia yang mengalami peningkatan nilai selama 2015 antara lain perhiasan/permata (HS 71) yang naik 18,2% (YoY); alas kaki (HS 64) yang naik 9,7% (YoY); pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) yang naik 1,2% (YoY); serta bijih, kerak, dan abu logam yang naik signifikan hingga 76,1% (YoY). (Tabel 2) Selain itu, pelemahan ekspor di tahun 2015 juga disebabkan oleh menurunnya permintaan negara mitra dagang terhadap produk ekspor Indonesia. Ekspor non migas ke negara mitra dagang yang turun signifikan antara lain Hongkong turun 26,0%, Uni Emirat Arab turun 24,0%, RRT turun 19,4%, dan Australia turun 19,0%. Impor dari negara mitra dagang utama menurun Selama tahun 2015, barang impor masih didominasi oleh Bahan Baku/Penolong (75,0%) meskipun nilai impornya mengalami penurunan signifikan sebesar 21,4% (YoY). Bahan baku/penolong yang impornya turun signifikan antara lain Besi dan Baja, Bahan Kimia Organik, serta Plastik dan Barang dari Plastik. Disisi lain, pangsa impor Barang Modal meningkat menjadi 17,3%, namun nilai impornya turun 15,6% (YoY). Barang modal yang impornya turun signifikan antara lain: Mesin/Pesawat Mekanik; Mesin/Peralatan Listrik; dan Kendaraan Bermotor dan bagiannya. Sementara itu, pangsa impor Barang Konsumsi selama 2015 naik menjadi 7,6%, namun nilai impornya turun sebesar 14,2% (YoY). Barang konsumsi yang impornya turun signifikan antara lain: Susu, telur, mentega; Sabun dan preparat pembersih, serta Buku dan Barang Cetakan. (Grafik 3) 2014 2015 Perubahan REP.RAKYAT CINA -14.0 -16.0 -2.0 HONGKONG 1.0 0.2 -0.7 UNI EMIRAT ARAB 2.1 1.6 -0.5 REP.AFRIKA SELATAN 0.9 0.4 -0.5 SPANYOL 1.4 1.0 -0.4 MALAYSIA 0.6 1.2 0.6 SWISS -0.5 0.4 0.9 KOREA SELATAN -2.0 -0.9 1.2 THAILAND -4.7 -3.4 1.3 JEPANG -2.4 -0.1 2.2 NEGARA MITRA DAGANG USD Miliar -0.4 0.8 0.7 -2.0 0.1 -0.3 0.0 -0.3 -0.3 0.0 -0.4 0.2 (2.5) (2.0) (1.5) (1.0) (0.5) - 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 USD Miliar Non Migas Migas Total 2014 : Defisit USD 2,2 Miliar 2015 : Surplus USD 7,5 Miliar Jan '14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan '15 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des USD JUTA % GROWTH NILAI YOY RIBU TON % GROWTH VOLUME YOY TOTAL EKSPOR 150,252.5 -14.8 507,832.6 -7.6 TOTAL NON MIGAS 131,700.6 -9.8 462,932.1 -8.8 15 Lemak & minyak hewan/nabati 18,657.9 -11.4 30,277.2 14.2 27 Bahan bakar mineral 16,021.9 -23.9 365,891.7 -10.5 85 Mesin/peralatan listrik 8,550.3 -12.3 516.2 -2.8 40 Karet dan Barang dari Karet 5,913.5 -16.7 3,310.4 0.4 71 Perhiasan/Permata 5,494.9 18.2 2.6 0.0 87 Kendaraan dan Bagiannya 5,422.8 4.0 647.4 7.7 84 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik 5,213.7 -12.7 581.2 -9.7 64 Alas kaki 4,507.0 9.7 235.2 9.4 44 Kayu, Barang dari Kayu 3,999.6 -1.8 5,860.2 -7.2 62 Pakaian jadi bukan rajutan 3,978.2 1.2 201.4 -0.7 48 Kertas/Karton 3,565.1 -4.8 4,288.7 -1.1 26 Bijih, Kerak, dan Abu logam 3,378.4 76.1 5,196.4 -49.8 61 Barang-barang rajutan 3,305.0 -3.6 250.9 -3.2 38 Berbagai produk kimia 2,686.6 -35.5 3,438.4 -22.4 03 Ikan dan Udang 2,649.1 -14.9 664.31 -22.8 SUBTOTAL 15 KOMODITI UTAMA 93,344.1 -9.6 421,362.3 -9.8 NON MIGAS LAINNYA 38,356.5 -10.1 41,569.8 2.8 TOTAL MIGAS 18,551.9 -38.8 44,900.5 7.6 Minyak Mentah 6,457.0 -32.2 15490.0 25.1 Hasil Minyak 1,754.2 -51.6 4625.8 -16.8 Gas 10,340.78 -39.8 24784.8 4.2 HS URAIAN 2015 2014 2015 2014 2015 TOTAL IMPOR 178.18 142.74 -19.9 147.73 147.09 -0.4 MIGAS 43.46 24.61 -43.4 48.87 48.32 -1.1 Minyak Mentah 13.07 8.06 -38.3 16.19 18.73 15.7 Hasil Minyak 27.36 14.54 -46.9 29.09 25.41 -12.7 Gas 3.02 2.01 -33.5 3.59 4.18 16.3 NONMIGAS 134.72 118.13 -12.3 98.86 98.77 -0.1 Growth (%) Deskripsi Nilai (USD Miliar) Berat (Ribu Ton) Growth (%) -10.5 -14.9 -15.8 -17.6 -19.8 -19.4 -19.8 -19.6 -19.3 -19.7 -20.7 -21.9 -12.7 -10.7 -7.8 -6.6 -6.9 -7.3 -7.2 -6.8 -7.2 -6.6 -7.0 -7.1 -5.9 -4.2 -2.5 -2.6 -3.8 -2.5 -3.0 -1.5 -0.9 -1.1 -2.4 -3.4 -8.5 -12.7 -11.8 -11.0 -11.7 -11.8 -12.8 -12.7 -13.2 -14.0 -14.4 -14.8 -24 -22 -20 -18 -16 -14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 0 Jan'14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'15 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Persen Pertumbuhan Volume Ekspor Pertumbuhan Nilai Ekspor 46,4% (WEO, Oktober 2015). Fenomena tersebut ditunjukkan oleh perkembangan volume ekspor dan nilainya sepanjang tahun 2015 (Grafik 2). Pada Grafik 2 terlihat bahwa pertumbuhan volume ekspor di tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan nilainya. Barang Konsumsi 7.6% Bahan Baku/ Penolong 75.0% Barang Modal 17.3% 2015 Barang Konsumsi 7.1% Bahan Baku/ Penolong 76.4% Barang Modal 16.7% 2014 10.9 107.1 24.7 12.7 136.2 29.3 Barang Konsumsi Bahan Baku/ Penolong Barang Modal Nilai (USD Miliar) 2015 2014 -14.2 -21.4 -15.6 -3.6 -4.0 -7.1 Pertumbuhan (%, YoY) 29.40 18.02 13.26 8.53 8.44 8.09 7.59 4.82 3.42 3.47 30.62 25.19 17.01 10.86 11.85 9.78 8.17 5.65 6.52 4.09 RRT SINGAPURA JEPANG MALAYSIA KOREA SELATAN THAILAND AMERIKA SERIKAT AUSTRALIA ARAB SAUDI JERMAN Nilai Impor (USD Miliar) 2015 2014 -3.98 -28.46 -22.02 -21.38 -28.80 -17.32 -7.07 -14.73 -47.49 -15.15 Pertumbuhan (yoy,%) Grafik 1. Neraca Perdagangan Indonesia Tabel 1. Neraca Perdagangan dengan Beberapa Mitra Dagang Grafik 2. Pertumbuhan Ekspor Indonesia Tabel 2. Nilai dan Volume Ekspor Menurut HS 2 Digit Tabel 3. Nilai dan Volume Impor Grafik 3. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Grafik 4. Impor dari Beberapa Negara Mitra Dagang Utama

Upload: vuongbao

Post on 12-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Neraca Perdagangan 2015 Kembali Surplus Setelah 3 Tahun ...bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/NL_Februari_2016_Indo_REv4.pdf · benda dari besi dan baja (-11,4%), bahan kimia

Jakarta, 1 Februari 2016 – Kinerja ekspor bulan Desember 2015 mencapai USD 11,9 miliar, mengalami peningkatan sebesar 7,0% dibanding bulan sebelumnya (MoM). Peningkatan tersebut dipicu oleh naiknya ekspor non migas sebesar 10,1% menjadi sebesar USD 10,6 miliar. Disisi lain, ekspor migas turun sebesar 13,2% menjadi sebesar USD 1,3 miliar. Sementara itu, kinerja impor pada bulan tersebut mencapai USD 12,1 miliar, naik 5,2% (MoM), yang terdiri dari impor non migas sebesar USD 10,3 miliar (naik 4,5%

MoM) dan impor migas sebesar USD 1,8 miliar (naik 9,6% YoY). Kinerja perdagangan tersebut menghasilkan defisit perdagangan sebesar USD 235,8 juta. Meskipun demikian, secara total, neraca perdagangan tahun 2015 mengalami surplus USD 7,5 miliar. Neraca perdagangan selama 2015 tersebut jauh lebih baik dibandingkan 2014 yang mengalami defisit USD 2,2, miliar dan mencatat rekor tertinggi setelah tahun 2011. (Grafik 1)

Surplus perdagangan selama tahun 2015 juga dipicu oleh menurunnya impor dari beberapa negara mitra dagang utama Indonesia. Selama tahun 2015, impor dari RRT turun sebesar 4,0% menjadi sebesar USD 29,4 miliar. Penurunan impor tersebut terutama dipicu oleh menurunnya impor benda-benda dari besi dan baja (-11,4%), bahan kimia organik (-10,5%), bahan kimia anorganik (-7,8%), dan mesin/peralatan listrik (-7,5%). Impor dari Singapura, Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan mengalami penurunan signifikan pada periode yang sama, masing-masing sebesar 28,5%, 22,0%, 21,4%, dan 28,8% (Grafik 4). Produk impor asal Singapura yang mengalami penurunan antara lain besi dan baja (-48,6%), bahan kimia organik (-25,2%) mesin-mesin/pesawat mekanik (-20,4%), dan plastik dan barang dari plastik (-16,9%). Produk impor asal Jepang yang mengalami penurunan signifikan antara lain mesin-mesin/pesawat mekanik (-29,1%), karet dan barang dari karet (-24,3%), benda-benda dari besi dan baja (-21,6%), besi dan baja (-17,1%), dan mesin/peralatan listrik (-16,8%). Barang-barang dari Malaysia yang nilai impornya menurun antara lain benda-benda dari besi dan baja (-36,1%), besi dan baja (-30,4%), mesin/peralatan listrik (-16,8%), mesn-mesin/pesawat mekanik (-11,8%), dan perangkat optik (-11,0%). Sementara itu, penurunan impor dari Korea Selatan dipicu oleh penurunan impor beberapa produk, seperti besi dan baja (-32,9%), plastik & barang dari plastik (-23,0%), karet dan barang dari karet (-21,6%), dan kain rajutan (-13,0%).

Februari 2016

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BPPP)

Selama tahun 2015, total impor tercatat sebesar USD 142,7 miliar, mengalami penurunan sebesar 19,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (YoY). Impor tersebut terdiri dari impor non migas yang mencapai USD 118,1 miliar, turun sebesar 12,3%, dan impor migas sebesar USD 24,6 miliar yang juga mengalami penurunan sebesar 43,4%. Penurunan nilai impor migas terjadi akibat adanya tekanan harga terutama harga minyak mentah dan gas. Nilai impor minyak mentah dan gas mengalami penurunan drastis masing-masing sebesar 38,3% dan 33,5% sementara volume impornya meningkat masing-masing sebesar 15,7% dan 16,3% (Tabel 3).

Membaiknya surplus perdagangan selama 2015 ditopang oleh

menguatnya neraca perdagangan dengan Jepang, Korea Selatan,

dan Thailand meskipun masih mengalami defisit. Di sisi lain,

meskipun surplus, neraca perdagangan dengan Hongkong, Uni

Emirat Arab, dan Spanyol menekan neraca perdagangan 2015

semakin memburuk. Sementara defisit neraca perdagangan dengan

RRT pada tahun 2015 semakin membesar. (Tabel 1)

Akibat pelemahan harga, nilai ekspor 2015 terpuruk: volume ekspor membaik sementara nilainya melemah

Neraca Perdagangan 2015

Kembali Surplus

Setelah 3 Tahun Defisit

Secara kumulatif, nilai ekspor selama 2015 mencapai USD 150,3

miliar, mengalami penurunan sebesar 14,6% dibandingkan dengan

tahun 2014 (YoY). Penurunan ekspor selama 2015 dipicu oleh

masih berlanjutnya penurunan harga komoditi non migas di pasar

internasional yang turun rata-rata 16,9% dan harga oil yang turun

Penurunan nilai impor akibat tekanan harga migas membuat neraca perdagagangan 2015 surplus

K o m o d i t a s y a n g m a s i h m e n g a l a m i

peningkatan volume ekspor ditengah

pelambatan harga komoditas internasional

adalah CPO (HS 15) sebesar 14,2% (YoY) dan

karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar

0,4% (YoY). Sementara itu, beberapa produk

ekspor non migas Indonesia yang mengalami

peningkatan nilai selama 2015 antara lain

perhiasan/permata (HS 71) yang naik 18,2%

(YoY); alas kaki (HS 64) yang naik 9,7% (YoY);

pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) yang naik

1,2% (YoY); serta bijih, kerak, dan abu logam

yang naik signifikan hingga 76,1% (YoY). (Tabel

2)

Selain itu, pelemahan ekspor di tahun 2015

j u ga d i s e b a b ka n o l e h m e n u r u n ny a

permintaan negara mitra dagang terhadap

produk ekspor Indonesia. Ekspor non migas

ke negara mitra dagang yang turun signifikan

antara lain Hongkong turun 26,0%, Uni Emirat

Arab turun 24,0%, RRT turun 19,4%, dan

Australia turun 19,0%.

Impor dari negara mitra dagang utama menurun

Selama tahun 2015, barang impor masih didominasi oleh Bahan Baku/Penolong (75,0%) meskipun nilai impornya mengalami penurunan signifikan sebesar 21,4% (YoY). Bahan baku/penolong yang impornya turun signifikan antara lain Besi dan Baja, Bahan Kimia Organik, serta Plastik dan Barang dari Plastik. Disisi lain, pangsa impor Barang Modal meningkat menjadi 17,3%, namun nilai impornya turun 15,6% (YoY). Barang modal yang impornya turun

signifikan antara lain: Mesin/Pesawat Mekanik; Mesin/Peralatan Listrik; dan Kendaraan Bermotor dan bagiannya. Sementara itu, pangsa impor Barang Konsumsi selama 2015 naik menjadi 7,6%, namun nilai impornya turun sebesar 14,2% (YoY). Barang konsumsi yang impornya turun signifikan antara lain: Susu, telur, mentega; Sabun dan preparat pembersih, serta Buku dan Barang Cetakan. (Grafik 3)

2014 2015 Perubahan

REP.RAKYAT CINA -14.0 -16.0 -2.0

HONGKONG 1.0 0.2 -0.7

UNI EMIRAT ARAB 2.1 1.6 -0.5

REP.AFRIKA SELATAN 0.9 0.4 -0.5

SPANYOL 1.4 1.0 -0.4

MALAYSIA 0.6 1.2 0.6

SWISS -0.5 0.4 0.9

KOREA SELATAN -2.0 -0.9 1.2

THAILAND -4.7 -3.4 1.3

JEPANG -2.4 -0.1 2.2

NEGARA MITRA

DAGANG

USD Miliar

-0.4

0.80.7

-2.0

0.1

-0.3

0.0

-0.3 -0.30.0

-0.4

0.2

0.6 0.7

1.0

0.5

1.1

0.5

1.4

0.3

1.0 1.0

-0.4-0.2

(2.5)

(2.0)

(1.5)

(1.0)

(0.5)

-

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5USD Miliar

Non Migas Migas Total

2014 : Defisit USD 2,2 Miliar 2015 : Surplus USD 7,5 Miliar

Jan '14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan '15 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

USD JUTA % GROWTH

NILAI YOY RIBU TON

% GROWTH

VOLUME YOY

TOTAL EKSPOR 150,252.5

-14.8 507,832.6

-7.6

TOTAL NON MIGAS 131,700.6

-9.8 462,932.1

-8.8

15 Lemak & minyak hewan/nabati 18,657.9 -11.4 30,277.2 14.2

27 Bahan bakar mineral 16,021.9 -23.9 365,891.7 -10.5

85 Mesin/peralatan listrik 8,550.3 -12.3 516.2 -2.8

40 Karet dan Barang dari Karet 5,913.5 -16.7 3,310.4 0.4

71 Perhiasan/Permata 5,494.9 18.2 2.6 0.0

87 Kendaraan dan Bagiannya 5,422.8 4.0 647.4 7.7

84 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik 5,213.7 -12.7 581.2 -9.7

64 Alas kaki 4,507.0 9.7 235.2 9.4

44 Kayu, Barang dari Kayu 3,999.6 -1.8 5,860.2 -7.2

62 Pakaian jadi bukan rajutan 3,978.2 1.2 201.4 -0.7

48 Kertas/Karton 3,565.1 -4.8 4,288.7 -1.1

26 Bijih, Kerak, dan Abu logam 3,378.4 76.1 5,196.4 -49.8

61 Barang-barang rajutan 3,305.0 -3.6 250.9 -3.2

38 Berbagai produk kimia 2,686.6 -35.5 3,438.4 -22.4

03 Ikan dan Udang 2,649.1 -14.9 664.31 -22.8

SUBTOTAL 15 KOMODITI UTAMA 93,344.1 -9.6 421,362.3 -9.8

NON MIGAS LAINNYA 38,356.5 -10.1 41,569.8 2.8

TOTAL MIGAS 18,551.9 -38.8 44,900.5 7.6

Minyak Mentah 6,457.0 -32.2 15490.0 25.1

Hasil Minyak 1,754.2 -51.6 4625.8 -16.8

Gas 10,340.78 -39.8 24784.8 4.2

HS URAIAN

2015

2014 2015 2014 2015

TOTAL IMPOR 178.18 142.74

-19.9 147.73

147.09

-0.4

MIGAS 43.46 24.61

-43.4 48.87

48.32

-1.1

Minyak Mentah 13.07 8.06

-38.3 16.19

18.73

15.7

Hasil Minyak 27.36 14.54 -46.9 29.09 25.41 -12.7

Gas 3.02 2.01 -33.5 3.59 4.18 16.3

NONMIGAS 134.72 118.13 -12.3 98.86 98.77 -0.1

Growth

(%)Deskripsi

Nilai (USD Miliar) Berat (Ribu Ton)Growth

(%)

-10.5

-14.9-15.8

-17.6

-19.8 -19.4 -19.8 -19.6 -19.3 -19.7-20.7

-21.9

-12.7

-10.7

-7.8-6.6 -6.9 -7.3 -7.2 -6.8 -7.2

-6.6 -7.0 -7.1-5.9

-4.2

-2.5 -2.6

-3.8

-2.5-3.0

-1.5-0.9 -1.1

-2.4-3.4

-8.5

-12.7-11.8

-11.0-11.7 -11.8

-12.8 -12.7-13.2

-14.0 -14.4 -14.8

-24

-22

-20

-18

-16

-14

-12

-10

-8

-6

-4

-2

0Jan'14 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'15 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Per

sen

Pertumbuhan Volume Ekspor

Pertumbuhan Nilai Ekspor

46,4% (WEO, Oktober 2015). Fenomena tersebut ditunjukkan oleh

perkembangan volume ekspor dan nilainya sepanjang tahun 2015

(Grafik 2). Pada Grafik 2 terlihat bahwa pertumbuhan volume ekspor

di tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan

nilainya.

Barang Konsumsi

7.6%

Bahan Baku/

Penolong75.0%

Barang Modal17.3%

2015

Barang Konsumsi

7.1%

Bahan Baku/

Penolong76.4%

Barang Modal16.7%

2014

10.9

107.1

24.7

12.7

136.2

29.3

BarangKonsumsi

Bahan Baku/Penolong

BarangModal

Nilai (USD Miliar)

2015 2014

-14.2

-21.4

-15.6

-3.6

-4.0

-7.1

Pertumbuhan (%, YoY)

29.40

18.02

13.26

8.53

8.44

8.09

7.59

4.82

3.42

3.47

30.62

25.19

17.01

10.86

11.85

9.78

8.17

5.65

6.52

4.09

RRT

SINGAPURA

JEPANG

MALAYSIA

KOREA SELATAN

THAILAND

AMERIKA SERIKAT

AUSTRALIA

ARAB SAUDI

JERMAN

Nilai Impor (USD Miliar)

2015 2014

-3.98

-28.46

-22.02

-21.38

-28.80

-17.32

-7.07

-14.73

-47.49

-15.15

Pertumbuhan (yoy,%)

Grafik 1. Neraca Perdagangan Indonesia

Tabel 1. Neraca Perdagangan dengan Beberapa Mitra Dagang

Grafik 2. Pertumbuhan Ekspor Indonesia

Tabel 2. Nilai dan Volume Ekspor Menurut HS 2 Digit

Tabel 3. Nilai dan Volume Impor

Grafik 3. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang

Grafik 4. Impor dari Beberapa Negara Mitra Dagang Utama

user
Sticky Note
diberi tutup kurung
user
Sticky Note
Warna kotak dibuat lebih soft seperti yang Inggris
user
Sticky Note
Tulisan warna merah