india menyumbang surplus terbesar neraca perdagangan...
TRANSCRIPT
Jl. M.I. Ridwan Rais No.5Jakarta 10110Gedung Utama Lt,16Telp. +62 21 2352 8683 Fax. +62 21 2352 8693
Email : [email protected] : www.kemendag.go.id
Pusat Kebijakan Perdagangan Luar NegeriBadan Pengkajian & Pengembangan Kebijakan PerdaganganKementerian Perdagangan RI
Pusat Kebijakan Perdagangan Luar NegeriPusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri
Mei 2014
02 0301
NEWSletter
Ekspor Non-Migas Maret 2014
Mengalami Peningkatan
dan Menghasilkan Surplus
Jakarta, 2 Mei 2014 – Kinerja
ekspor non migas memberikan
kontribusi yang besar terhadap
surplus neraca perdagangan di
bulan Maret 2014 yang mencapai
USD 0,7 miliar. Indikasi yang
menunjukkan kontribusi ini
adalah surplus perdagangan non-
migas sebesar USD 2,0 miliar,
sementara perdagangan migas
mengalami defisit sebesar USD
1,4 miliar (Grafik 1)
Barang modal berupa Mesin-mesin
mekanik (HS 84) dan Mesin listrik (HS 85)
sserta bahan baku/penolong seperti Besi
dan baja (HS 72), Plastik (HS 39), Bahan
kimia organik (HS 29) dan Gandum-
ganduman (HS 10) adalah komodti yang
menyumbang defisit neraca perdagangan
non-migas terbesar Indonesia. Enam
komoditi dalom kelompok HS 2 digit itu
menyebabkan Indonesia mengalami defisit
neraca perdagangan dari US 685 juta
hingga USD 4,7 miliar, atau dengan total
mencapai USD 11,3 miliar (Grafik 5).
Selama triwulan pertama tahun 2014 ekspor
sektor pertambangan mengalami penurunan
tajam, yaitu sebesar 24,2% menjadi hanya USD 5,9
miliar dari USD 7,8 miliar pada periode yang sama
tahun 2013. Penurunan diduga akibat kebijakan
pembatasan ekspor hasi l tambang, yang
merupakan penerapan UU No. 4 tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
(Minerba). Sementara itu, ekspor sektor-sektor
non-migas lain mengalami penguatan (Grafik 6).
Ekspor Pertambangan Q1 2014 Terendah
Barang yang diimpor Indonesia didominasi oleh barang-barang berupa bahan baku/penolong. Sebanyak 76,5% dari seluruh barang
impor Indonesia pada Q1 2014 adalah bahan baku/penolong. Selama Q1 2014 impor bahan baku/penolong mengalami penurunan
5,8% dibanding Q1 tahun 2013 menjadi USD 33,1 miliar.
Selain bahan baku/penolong, permintaan impor barang modal juga mengalami penurunan pada Q1 2014. Impor barang modal
menurun sebesar 6,5% menjadi USD 7,2 miliar.
Berbeda dengan bahan baku/penolong dan barang modal, impor barang konsumsi justeru mengalami kenaikan, baik dari segi
pangsa maupun pertumbuhannya. Selama triwulan pertama tahun 2014, impor barang konsumsi naik sebesar 4,7%.
Surplus neraca perdagangan non-migas diciptakan dari hasil
penguatan ekspor non migas yang meningkat 5,6% dibanding bulan
lalu (MoM) dan naik 3,9% dibanding bulan Maret tahun lalu (YoY).
Sementara itu, ekspor migas terus mengalami pelemahan. Ekspor
migas menurun 3,1%, MoM, dan 9,8% lebih rendah dibanding bulan
Maret tahun lalu. Di sisi impor, permintaan pasar domestik terhadap
migas asal luar negeri mengalami peningkatan tajam, yaitu sebesar
15,8%, MoM dan naik 2,6%, YoY. Sementara itu, impor non-migas
hanya meningkat sebesar 1,9%, MoM dan turun 4,1% YoY (Tabel 1).
India Menyumbang Surplus Terbesar Neraca Perdagangan Indonesia
Neraca perdagangan non-migas Indonesia dengan
India dan Amerika Serikat menyumbang surplus
terbesar, yaitu masing-masing mencapai USD 1,86
miliar dan USD 1,85 miliar selama kuartal I 2014.
Surplus perdagangan dengan India, meskipun masih
yang tertinggi, namun mengalami penurunan dari
USD 2,21 miliar pada kuartal I tahun 2013. Sementara
itu, surplus perdagangan dengan Amerika Serikat
mengalami kenaikan USD 12,17 juta dari kuartal I
tahun 2013. Di sisi lain, negara mitra dagang yang
memberikan kontribusi terhadap kenaikan surplus
adalah Afrika Selatan dan Uni Emirat Arab. Surplus
perdagangan dengan kedua negara emerging market
tersebut mencapai masing-masing USD 280,14 juta
dan USD 218,45 juta.
Surplus Perhiasan/Permata Meningkat Tajam
Ditinjau dari komoditinya, Bahan bakar
mineral selain minyak dan gas (HS 27) dan
Lemak dan minyak nabati (HS 15) merupakan
komoditi yang memberikan kontribusi besar
terhadap surplus perdagangan non-migas,
masing-masing surplus sebesar USD 5,5
miliar dan USD 5,2 miliar selama triwulan
pertama tahun 2014. Selain dua kelompok
komoditi tersebut, neraca perdagangan Karet
d a n b a r a n g d a r i k a r e t ( H S 4 0 ) ,
Perhiasan/permata (HS 71) dan Pakaian jadi
bukan rajutan turut menyumbang surplus
d i a t a s U S D 1 m i l i a r . U n t u k
Perhiasan/permata (HS 71), surplusnya
mengalami kenaikan kenaikan tajam, sebesar
USD 695,7 juta (Grafik 4).
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Barang modal dan bahan baku/penolong merupakan komoditi net impor Indonesia
Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Ekspor Impor
Total 15,211.5 14,538.3 673.2 3.9 5.4 1.2 -2.3
Migas 2,640.7 4,004.6 -1,363.9 -3.2 15.8 -9.8 2.6
Minyak Mentah 872.5 1,419.5 -547.0 7.2 33.2 -4.6 -0.8
Hasil Minyak 340.4 2,375.5 -2,035.1 13.5 15.0 -7.1 12.3
Gas 1,427.8 209.6 1,218.2 -11.6 -35.8 -13.3 -41.4
Nonmigas 12,570.8 10,533.7 2,037.1 5.6 1.9 3.9 -4.1
Uraian
Nilai (USD Juta) Growth Maret 2014
Maret 2014 MoM (%) YoY (%)
1.20.8
1.1
-0.5
0.0 -0.1-0.5
1.0
0.50.8
2.02.3
0.6
1.62.0
-1.3-1.1 -1.0
-1.2
-0.5-0.7
-1.9
-1.0-1.3
-0.8-1.2
-0.8-1.0
-0.7
-1.4
-0.1-0.3
0.1
-1.7
-0.5-0.9
-2.3
0.1
-0.8
0.0
0.8
1.5
-0.4
0.80.7
-3.0
-2.0
-1.0
0.0
1.0
2.0
3.0
Jan'13 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan '14 Feb Mar
USD Miliar Non Migas Migas Total
3.3
-1.5
1.50.6
3.1
-0.7
1.0
5.14.2
-0.5 -0.7 -1.0
-3.3 -3.4-2.4
-4.1
-2.7 -3.1
2.8
-2.3
0.5
-2.7
-0.2
-3.1
-3.1
2.3
1.1
-6.0
-4.0
-2.0
0.0
2.0
4.0
6.0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2012 2013 2014
US D MiliarNon Migas Migas Total
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia selama
kuartal I tahun 2014 mencatat surplus sebesar USD 1,1
miliar. Kondisi ini sangat menggembirakan j ika
dibandingkan dengan neraca perdagangan kuartal I tahun
lalu yang mengalami defisit sebesar USD 234,8 juta.
Surplus perdagangan selama triwulan pertama tahun
2014 dihasilkan dari surplus perdagangan non-migas yang
mencapai USD 4,2 miliar dan defisit perdagangan sektor
migas yang mencapai USD 3,1 miliar (Grafik 2).
5.5
5.2
1.6
1.3
1.0
6.5
4.8
1.9
0.6
1.0
Bahan bakar mineral (HS 27)
Lemak & minyak hewan/nabati (HS 15)
Karet dan Barang dari Karet (HS 40)
Perhiasan/Permata (HS 71)
Pakaian jadi bukan rajutan (HS 62)
USD Miliar
Q1-2014
Q1-2013
-4.7
-2.0
-1.9
-1.2
-0.9
-0.7
-5.1
-2.0
-2.4
-1.2
-1.1
-0.8
Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS 84)
Mesin/peralatan listrik (HS 85)
Besi dan Baja (HS 72)
Plastik dan Barang dari Plastik (HS 39)
Bahan kimia organik (HS 29)
Gandum-ganduman (HS 10)
USD Miliar
Q1-2014
Q1-2013
Ekspor Sektor Pertambangan Triwulan Pertama 2014 Menurun Drastis
Pertanian
Industri
Pertambangan
Migas
Q1 Tahun 2014
Q1 Tahun 2013 -2.18
-2.92
-4.75
-18.38
4.87
3.55
-24.18
-3.41
Pertumbuhan Ekspor Menurut Sektor (%, YoY)
Pertanian2.88%
Industri66.06%
Pertambangan13.30%
Migas17.76%
Struktur Ekspor Menurut Sektor
8,435.1
5,895.4
-28.9
4.5
-24.2
19.8 18.3
-30.1
-50
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2012 2013 2014
%USD JutaGrafik 7. Perkembangan Ekspor Pertambangan Triwulanan, 2012-2014
Nilai (USD Juta) YoY Growth (%) QtoQ Growth (%)
D i a k h i r t a h u n 2 0 1 3 , e k s p o r
pertambangan meningkat tajam.
Selama triwulan IV tahun 2013 nilainya
mencapai yang tertinggi sejak 2012,
sebesar USD 8,4 miliar. Di awal tahun
2014, Januari sampai Maret, ekspor
pertambangan mengalami penurunan
sebesar 24,2% (YoY) dan 30,1% (QtoQ).
Selain itu, eskpor pertambangan Q1
tahun 2014 mencapai yang terendah
sejak 2012, hanya sekitar USD 5,9
miliar (Grafik 7).
Permintaan Impor Barang Konsumsi Naik 4,7% Selama Q1 2014
Barang Konsumsi
6.9%
Bahan Baku/
Penolong76.5%
Barang Modal16.7%
Q1 Tahun 2014
Barang Konsumsi
6.2%
Bahan Baku/
Penolong76.9%
Barang Modal16.9%
Q1 Tahun 2013
3.0
33.1
7.2
2.8
35.1
7.7
BarangKonsumsi
Bahan Baku/Penolong
BarangModal
Nilai (USD Miliar)
Q1 Tahun 2014
Q1 Tahun 2013
4.7
-5.8
-6.5
-16.2
5.8
-15.9
Pertumbuhan, YoY (%)
Surplus sebesar USD 1,1 miliar selama Q1 2014 ditunjang oleh surplus non-migas
Grafik 1. Neraca Perdagangan Bulanan
Tabel 1. Ekspor dan Impor Bulan Maret 2014
Garfik 2. Neraca Perdagangan Triwulanan
Grafik 3. Negara Mitra Dagang Non-Migas Penyumbang Surplus Terbesar
Grafik 4. Komoditi Non-Migas Penyumbang Surplus Terbesar
Grafik 5. Komoditi Non-Migas Penyebab Defisit Terbesar
Grafik 6. Kinerja Ekspor Menurut Sektor Triwulan Pertama 2014
Struktur Impor Indonesia Perkembangan Impor Q1 Tahun 2014
1.86
1.85
0.82
0.76
0.49
0.40
0.34
0.33
0.31
0.29
2.21
1.83
0.78
0.76
0.28
0.34
0.06
0.33
0.28
0.15
INDIA
USA
BELANDA
FILIPINA
UEA
PAKISTAN
AFRIKA SELATAN
TURKI
SPANYOL
HONGKONG
US$ MILIAR
Q1-2014
Q1-2013