nematoda

12
NEMATODA Morfologi dan daur hidup Nematoda mempuyai kepala, ekor, dinding, rongga badan dan alat- alat lain yang agak lengkap. Sistem pencernaan ekskresidan reproduksi biasanya terpisah. Pada umumnya`cacing bertelur, tetapi ada juga vivipar dan tang berkembang biak secara partenogenesis. Cacing dewasa tidak bertambahbanyak di dalam badan manusia. Seekor cacing betina dapat mengeluarkan telur atau larva sebanyak 20 sampai 200.000 butir sehari. Telur atau larva tersebut dikeluarkan dari badan hospes dengan tinja. Larva bisanya mengalami pertumbuhan diikuti pergantian kulit. Bentuk infektif dapat memasuki badan manusia dengan berbagai cara. Ada yang masuk secara aktif, ada pula yang tertelan atau masuk melalui gigitan vektor. NEMATODA USUS Manusia merupakan hospesbeberapa nematoda usus. Sebagaian besar nematodamenyababkan masalah kesehatan masyarakat indonesia. Diantara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah disebut soil transmitted helminths. Cacing yang terpentingadalah Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis dan beberapa spesies Trichostrongylus. Nematoda usus lainnya yang penting bagi manusia adalah Oxyuris Vermicularis dan Trichinella spiralis. Ascaris lumbricoides Hospes dan nama penyakit Manusia merupakan satu-satunya hospes Ascaris lumbricoides. Penyakit yang disebabkannya disebut askariasis. Morfologi dan daur hidup

Upload: arvo-ismail

Post on 16-Sep-2015

244 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lp

TRANSCRIPT

NEMATODAMorfologi dan daur hidupNematoda mempuyai kepala, ekor, dinding, rongga badan dan alat-alat lain yang agak lengkap. Sistem pencernaan ekskresidan reproduksi biasanya terpisah. Pada umumnya`cacing bertelur, tetapi ada juga vivipar dan tang berkembang biak secara partenogenesis. Cacing dewasa tidak bertambahbanyak di dalam badan manusia. Seekor cacing betina dapat mengeluarkan telur atau larva sebanyak 20 sampai 200.000 butir sehari. Telur atau larva tersebut dikeluarkan dari badan hospes dengan tinja. Larva bisanya mengalami pertumbuhan diikuti pergantian kulit. Bentuk infektif dapat memasuki badan manusia dengan berbagai cara. Ada yang masuk secara aktif, ada pula yang tertelan atau masuk melalui gigitan vektor.

NEMATODA USUSManusia merupakan hospesbeberapa nematoda usus. Sebagaian besar nematodamenyababkan masalah kesehatan masyarakat indonesia.Diantara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah disebut soil transmitted helminths. Cacing yang terpentingadalah Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis dan beberapa spesies Trichostrongylus. Nematoda usus lainnya yang penting bagi manusia adalah Oxyuris Vermicularis dan Trichinella spiralis.

Ascaris lumbricoidesHospes dan nama penyakitManusia merupakan satu-satunya hospes Ascaris lumbricoides. Penyakit yang disebabkannya disebut askariasis.Morfologi dan daur hidupCacing jantan berukuran lebih kecil dari cacing betina. Stadium dewasq hidup dirongga usus kecil. Seekor cacing betina dapat bertelur sebanyak 100.000 200.000 butir sehari; terdiri atas terlur yang dibuahi dan tidak dibuahi (Tabel 1).Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang dibuahi berkembang menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih 3 minggu. Bentuk infektif tersebut bila tertelan manusia, menetas diusus halus. Larvanya menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah, lalu dinding alveolus, masuk rongga alvolus, kemudian naik ke trakea melalui bronkiolus dan bronkus. Dari trakea larva menuju faring, sehingga menimbulkan rangsangan pada faring. Penderita batuk karena rangsangan tersebut dan larva akan tertelan kedalam esofagus, lalu menuju ke usus halus. Diusus halus larva berubah menjadi cacing dewasa. Sejak telur matang tertelan sampai cacing dewasa bertelurdiperlukan waktu kurang lebih 2-3 bulanPatologi dan gejala klinisGejala yang timbul pada penderitadisebabkan oleh cacing dewasa dan larva.Gangguan karena larva biasanya terjadi pada saat berad di paru. Pada orang yang rentan terjadi pendarahan kecil di dinding alveolus dan timbul angguan pada paru yang disertai batuk, demam dan eosinofilia. Gangguan yang disebabkan cacing dewasa biasanya ringan. Kadang-kadang penderita mengalami gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi. Pada infeksi berat, terutama pada anak dapat terjadi malabsorbsi sehingga memperberat keadaan malnutrisi dan penurunan status kognitif pada anak sekolah dasar. Efek yang serius terjadi bila cacing menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus (ileus). Pada keadaan tertentu cacing dewasa mengembara kesaluran empedu, apendiks, atau ke bronkus dan menimbulkan keadaan gawat darurat sehingga kadang-kadang perlu tindakan operatif.

Tabel 1. Karakteristik Ascaris lumbricoidesKarakteristik

Ukuran cacing dewasaJantan - Panjang 15-30 cm, lebar 0,2 0,4 cmBetina - Panjang 20 35 cm, lebar 0,3 0,6 cm

Umur cacing dewasa - 1 2 tahun Lokasi cacing dewasa - Usus Halus

Ukuran telur - panjang 60 70 m, lebar 40 50 m

Jumlah telur/cacing betina/hari - 200.000 telur

DiagnosisCara menegakan diagnosis penyakit adalah dengan periksaan tinja secara langsung. Adanya telur dalam tinja memastikan diagnosi askariasis. Selain itu diagnosis dapat dibuat bila cacing dewasa keluar sendiri baik melalui hidung atau mulut karena muntah maupun tinja.PENGOBATANPengobatan dapat dilakukan secara perorangan atau secara masal. Untuk perorangan dapat digunaka bermacam-macam obat misalnya piperasin, pirantel pamoat 10 mg/kg berat badan, dosis tunggal mebendazol 500 mg atau albendazol 400 mg.Oksantel-oksantel pamoat adalah obat yang yang dapat digunakan untuk infeksi campuran A. lumbricoides dan T. trichiura. Untuk pengobatan masal perlu beberapa syarat, yaitu : Obat mudah diterima masyarakat Aturan pemakaian sederhana Mempunyai efek samping yang minim Bersifat polivalen, sehingga berkhasiat terhadap beberapa jenis cacing Harganya murahPengobatan masal dilakukan oleh pemerintah pada anak sekolah dasar dengan pemberian albendazol 400 mg 2 kali setahun.EpidemiologiDi indonesia prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak. Frequensinya 60-90 %. Kurangnya pemakaian jamban keluarga menimbulkan pencemaran tanah dengan tinja disekitar halaman rumah, dibawah pohon, ditempat mencuci dan ditempat pembuangan sampah. Dinegara-negara tertentu terdapat kebiasaan memakai tinja sebagai pupuk.Tanah liat, kelembapan tinggi dan suhu 25-30C merupakan kondisi yang sangat baik untuk berkembangnya telur A. lumbricoides menjadi bentuk infektif.

Toxocara canis dan Toxocara catiHospes dan Nama PenyakitToxocara canis ditemukan pada anjing. Toxocara cati ditemukan pada kucing. Kadang-kadang cacing ini dapat hidup pada manusia sebagai parasit yang mengembara (erratic parasite) dan menyebabkan penyakit yang disebut visceral larva migrans.Siklus hidupTelur yang keluar bersama tinja anjing atau kucing akan berkembang menjadi telur infektif ditanah yang cocok. Hospes definitifdapat tertular baik dengan menelan telur infektif atau dengan memakan hospes paratenik yang tinggal ditanah seperti cacing tanah, semut. Penularan larva pada anak anjing atau anak kucing dapat terjadi secara transplansental dari induk anjing yang terinfeksi. Atau melalui air susu dari induk kucing yang terinfeksi. Telur tertelan manusia (hospes paratenik) kemudian larva menembus dinding usus dan ikut dalam peredaran darah menuju organ tubuh (hati, jantung, paru, otak dan mata). Didalam orang larva trsebut tidak mengalami perkembangan lebih lanjut.Patologi dan Gejala KlinisPada manusia larva cacing tidak menjadi dewasa dan mengembara di alat-alat dalam. Kelainan yang timbul karena migrasi larva dapat berupa pendarahan, nekrosis, dan peradangan yang di dominasi oleh eosinofil. Larva dapat terbungkus dalam granuloma kemudian dihancurkan atau tetap hidup selama bertahun-tahun.PengobatanAlbendazol 400 mg dengan dosis dua kali perhari selama 5 hari dapat menyembuhkan penderita VLM. Reaksi alergi dapat diatasi dengan pemberian kortikosteroid. Pada penderita OLM dilakukan operasi vitrektomi, pengobatan dengan anthelmintik, kortikosteroid.PengendalianPengendalian infeksi dilakukan dengan mencegah pembuangan tinja anjing atau kucing peliharaan secara sembarangan terutama ditempat bermain anak-anak, dan kebun sayuran. Hewan yang terinfeksi diobati dengan mebendazol atau ivermectin. Anak anjing atau kucing secara rutin diobati mulai usis 2-3 minggu, setiap dua minggu hingga berusia satu tahun. Anjing atau kucing diobati setiap 6 bulan sekali.Pada manusia, pencegahan dilakukan dengan pengawasan terhadap anak yang mempunyai kebiasaan makan tanah, peningkatan kebersihan pribadi seperti mencuci tangan sebelum makan, tidak makan daging yang kurang matang dan memberikan dengan seksama sayur lalapan.

Cacing tambang (hookworm)Ada beberapa spesies cacing tambang yang penting diantaranya :Necator americanus- manusiaAncylostoma duodenale- manusiaAncylostoma braziliense- kucing, anjingAncylostoma ceylanicum- anjing, kucingAncylostoma caninum- anjing, kucing

Hospes dan Nama PenyakitHospes parasit ini adalah manusia; cacing ini menyebabkan nekatoriasis dan ankilostomiasis.Morfologi dan Daur HidupCacing dewasa hidup dirongga usus halus, dengan mulut yang besar melekat pada mukosa dinding usus. Cacing betina N. americanus tiap hari mengeluarkan telur 5000-10.000, sedangkan A. duodenale kira-kira 10.000-25.000 butir. Cacing betina berukuran panjang 1 cm, cacing jantan 0,8 cm. bentuk badan N. americanus biasanya menyerupai huruf S, sedangkan A. duodenale menyerupai huruf C. rongga mulut kedua jenis cacing ini besar. N. americanus mempunyai benda kitin, sedangkan A. duodenale ada dua pasang gigi. Cacing dewasa mempunyai bursa kopulatrisTelur dikeluarjan dengan tinja dan setelah menetas dalam wakti 1-1,5 hari, keluarlah larva rabditiform. Dalam waktu 3 hari larva rabditiform tumbuh menjadi larva filariform, yang dapat menembus kulit dan dapat hidup 7-8 minggu didalam tanah.Telur cacing tambang yang besarnya 60 x 40 mikron, berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis. Didalamnya terdapat beberapa sel. Larva rabditiform panjangnya 250 mikron, sedangkan larva gilariform panjangnya 600 mikronDaur hidupnya sebagai berikutTelur larva rabditiform larva filariform menembus kulit kapiler darah jantung kanan paru bronkus trakea laring usus halus

Patologi dan gejala klinisGejala nekatoriasis dan ankilostomiasi1. Stadium larva :Bila banyak larva filariform sekaligus menembus kulit, maka terjadi perubahan kulit yang disebut ground itch. Perubahan pada paru biasanya ringan. Infeksi larva filariform A. duodenal secara oral menyebabkan penyakit wakana dengan gejala mual, muntah, iritasi faring, batuk, sakit leher, dan serak2. Stadium dewasaGejala tergantung pada (a) spesies dan jumlah cacing dan (b) keadaan gizi penderita (Fe dan protein) tiap cacing N. americanus menyebabkan kehilangan darahsebanyak 0,005 0,1 cc sehari, sedangkan A. duodenal 0,8 0,3 cc. pada infeksi kronik ata infeksi berat terjadi anemia hipokrom mikrositer. Disamping itu juga terdapa eosinofilia. Cacing tambang biasanya tidak menyebabkan kematian, tetapi daya tahan berkurang dan presentasi kerja menurun.PengobatanPirantel pamoat 1 mg/kg berat badan memberikan hasil cukup baik, bilamana digunakan beberapa hari berturut-turut.EpidemiologiInsidens tinggi ditemukan pada penduduk indonesia,terutama didaerah pedesaan, khususnya diperkebunan. Sering kali pekerja perkebunan yang langsung berhubungan dengan tanah mendapat infeksi lebih dari 70 %.Kebiasaaan defekasi ditanah dan pemakaian tinja sebagai pupuk kebun (diberbegaidaerah tertentu) penting dalam penyebaran infeksi. Tanah yang baik untuk pertumbuhanlarva ialah tanah gembur (pasir, humus) dengan suhu optimum untuk N. americanus 28 - 32 C, sedangkan untuk A duodenale lebih rendah (23 - 25 C). untuk menghindari infeksi antara lain dengan memakai sandal atau sepatu.

Ancylostoma branziliense dan Ancylostoma caninumHospes dan nama penyakitKucing dananjing merupakan hospes definitif. Cacing menyebabkan creeping eruption pada manusia.Patologi dan gejala klinisPada manusia, larva tidak menjadi dewasa dan menyebabkan kelainan kulit yang disebut creeping erption, creeping eruption desease atau cutaneous larva migrans.Creeping eruption adaah dermatitis dengan gambaran khas berupa kelainan intrakutan serpiginosa, yang antara lain disebabkan Ancylostoma barziliense dan Ancylostoma caninum. Pada tempat larva filariform menembus kulit rerjadi papel keras, merah dan gatal. Dalam beberapa hari terbentuk terowongan intrakutan sempit, yang tampak sebagai garis merah, sedikit menimbul, gatal sekali dan bertambah panjang sesuai gerakan larva sidalam kulit. Sepanjang garis yang berkelok-kelok, terdapat vesikel kecil dan dapat terjadi infeksi sekunder karena kulit digaruk.Dijakarta pernah dipelajari 46 kasus creeping eruption yang terdiri atas orang dewasa dan anak. Kelainan kulit terutama ditemukan pada kaki penderita dam juga pada lengan bawah, punggung dan bokong.

PengobatanPengobatan dilakukan dengan semprotan kloretil dean albendazol 400 mg selama 3 hari berturut-turut. Pada anaka dibawah 2 tahun albendazol diberikan dalam bentuk salep 2 %.

Ancylostoma ceylanicumCacing tambang anjing dan kucing ini dapat menjadi dewasa pada manusia. Dirongga mulut terdapat 2 pasang gigi yang tidak sama besarnya. Diantara 100 anjing, 37 % mengandung A. ceylanicium. Cacing ini juga ditemukan pada 50 ekor kucing sebanyak 24 %. Kelompok anjing dan kucing ini berasal dari sekitarnya.Truchurus trichura(Truchocephalus dispar,cacing cambuk)Hospes dannama penyakitManusia merupakan hospes cacing ini. Penyakit yang disebabkan disebut trikuriasis.Morfologi dan daur hidupPanjang cacing betina kira-kira 5 cm, sedangkan cacing jantan kira-kira 4 cm, bagian anterior langsing seperti cambuk, panjang kira-kira 3/5 dari panjang seluruh tubuh. Bagian osterior bentuknya lebih gemuk, pada cacing betina bentuknya membulat tumpul. Pada cacing jantan melngkar dan terdapat satu spikulum. Cacing dewasa hidup di kolon asendens dan sekum dengan bagian anteriornya seperti cambuk masuk kedalam mukosa usus. Seekor cacing betina diperkiraka menghasilkan telur setiap hari antara 3000 20.000 butirTelur berbentuk seperti tempayan semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutub. Kulit telur bagian luar berwarna kekuning-kuningan dan bagian dalamnya jernih. Telur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes bersama tinja. Telur tersebut menjadi matang dalam waktu 3 sampai 6 minggu dalam lingkungan yang sesuai, yaitu pada tanah yang lembab dan teduh. Telur matang ialah telur yang berisi larva dan merupakan bentuk infektif. Cara infeksi langsusng bila secara kebetulan hospes menelan telur matang. Larva keluar melalui dinding telur dan masuk kedalam usus halus. Sesudah menjadi dewasa cacing turun keusus bagian distal danmasuk kedaerah kolon, terutama sekum. Jadi cacing ini tidak mempunyai siklus paru. Masa pertumbuhan mulai dari telur tertelan sampai cacing dewasa betina bertelur 30 90 hari.

Patologi dan gejala KlinisCacing Trichuris pada manusia terutama hidup di sekum,akan tetapi dapat juga ditemukan di kolon asendens.Pada infeksi berat,terutama pada anak,cacing tersebut di seluruh kolon dan rektum.Kadang-kadang terlihat di mukosa rektum yang mengalami plolapsus akibat mengejannya penderita pada waktu defekasi.Cacing ini memasukkan kepalanya kedalam mukosa usus,hingga terjadi trauma yang menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa usus.Di tempat pelekatannya dapat terjadi perdarahan.Di samping itu cacing ini juga mengisap darah hospesnya,sehingga dapat menyebabkan anemia.Penderita terutama anak-anak dengan infeksi Trichuris yang berat dan menahun,menunjukkan gejala diare yang sering di selingi sindrom disentri,anemia,berat badan turun dan kadang-kadang di sertai prolapsus rektum.Pada tahun 1976,bagian parasitologi FKUI telah melaporkan 10 anak dengan trikuriasis berat,semuanya menderita deare selama 2-3 tahunInfeksi berat Trichuris Trichiura sering di sertai dengan infeksi cacing lainnya atau protozoa.Infeksi ringan biasanya tidak memberikan gejala klinis yang jelas atau sama sekali tanpa gejala.Parasit ini sering ditemukan pada pemeriksaan tinja secara rutin.

DiagnosisDiagnosis dibuat dengan menemukan telur di dalam tinja.Pengobatan Albendazol 400 mg ( dosis tunggal) Mebendazol 100 mg (dua kali sehari )PencegahanDi daerah yang sangat endemik infeksi dapat di cegah dengan pengobatan penderita trikuriasis,pembuatan jamban yang baik,pendidikan tentang sanitasi dan kebersihan perorangan,terutama anak.Mencuci tangan sebelum makan,dan mencuci sayuran yang di makan mentah adalah penting apalagi de negeri yang memakai tinja sebagai pupuk

3.Strongyloides stercoralisHospes dan nama penyakitManusia merupakan hospes utama cacing ini.Parasit ini dapat menyebabakan strongiloidiasis.Cara berkembang biaknya di duga secara partenogenesis.Telur bentuk parasit di letakkan di mukosa usus,kemudian telur tersebut menetas menjadi larva rabditiform yang masuk ke rongga usus serta di keluarkan bersama tinja.Parasit ini mempunyai tiga macam daur hidup :1.Siklus langsungSesudah 2-3 hari di tanah,larva rabditiform yang berukuran + 225x16 mikron,berubah menjadi larva filariform berbentuk langsing dan merupakan bentuk infektif,panjangnya + 700 mikrom.Bila larva filariform menembus kulit manusia,larva tumbuh,masuk kedalam peredaran darah vena,kemudian melalui jantung kanan sampai ke paru.Dari paru parasit yang mulai menjadi dewasa menembus alveolus,masuk ke trakea dan laring.Sesudah sampai di laring terjadi refleks batuk,sehingga parasit tertelan,kemudian samapai di usus halus bagian atas dan menjadi dewasa.Cacing betina yang dapat bertelur ditemukan + 28 hari sesudah infeksi.2.Siklus tidak langsungPada siklus tidak langsung,laeva rabditiform ditanah berubah menjadi cacing jantan dan cacing betina bentuk bebas.Bentuk bebas lebih gemuk dari bentuk parasit.Cacing betina berukuran 1mm x0,06 mm,yang jantan berukuran 0,75 mmx0,04 mm,mempunyai ekor melengkung dengan 2 spikulum.Sesuadah pembuahan,cacing betina menghasilkan telur yang menetas menjadi larva rabditiform.Larva rabditiform dalam waktu beberapa hari dapat menjadi larva filariform yang infektif dan masuk ke dalam hospes baru,atau larva rabditiform tersebut mengulangi fase hidup bebas.Siklus tidak langsung ini terjadi bilamana keadaan lingkungan sekitarnya optimum yaitu sesuai dengan keadaan yang di butuhkan untuk kehidupan bebas parasit ini.misalnya di negeri tropik dengan iklim lembab siklus langsung sering terjadi di negeri yang lebih dingin dengan keadaan yang kurang menguntungkan untuk parasit tersebut3.AutoinfeksiLarva rabditiform kadang-kadang menjadi larva filariform di usus atau di daerah sekitar anus(perianal).Bila lava filariform menembus mukosa usus atau kulit perianal,maka terjadi daur perkembangan di dalam hospes.Auto infeksi dapat menyebabkan strongiloidiasi menahun pada penderia yang hidup di darah nonendemik