documentnd

23
PEMERIKSAAN NS1 DENGUE PADA PENDERITA DEMAM 23 Oktober 2012 oleh infosehat09hartonoprasetyo Sore itu, anak kami kembali diserang demam. Berbekal surat pengantar dokter untuk melakukan pemeriksaan NS1 5 hari sebelumnya, kami menuju laboratorium di rumah sakit. Biaya pemeriksaan NS1 cukup tinggi, namun mengingat demam berdarah memiliki siklus pelana kuda, hal tersebut tetap kami lakukan. Saat kontrol, dokter menyatakan bahwa pemeriksaan NS1 setelah hari ke-3 kurang bermanfaat. Mengapa ? Penyakit yang diakibatkan virus Dengue World Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar 50-100 juta kasus infeksi virus dengue terjadi setiap tahun baik di negara yang terletak di daerah tropik maupun subtropik, yang mengakibatkan 250.000-500.000 kasus demam berdarah dengue dan 24.000 kematian setiap tahunnya. Demam dengue adalah penyakit yang disebabkan virus dengue yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi, terutama Aedes aegypti. Gejala umum penyakit demam berdarah 1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 °C- 40 °C) 2. Manifestasi pendarahan. 3. Hepatomegali (pembesaran hati) 4. Syok, nadi turun, sistolik turun. 5. Trombositopeni, pada hari ke 3 – 7 s/d di bawah 100.000/mmk. 6. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.

Upload: rinarastuti

Post on 18-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

use this

TRANSCRIPT

PEMERIKSAAN NS1 DENGUE PADA PENDERITADEMAM

23 Oktober 2012 oleh infosehat09hartonoprasetyo

Sore itu, anak kami kembali diserang demam. Berbekal surat pengantar dokter untuk melakukan pemeriksaan NS1 5 hari sebelumnya, kami menuju laboratorium di rumah sakit. Biaya pemeriksaan NS1 cukup tinggi, namun mengingat demam berdarah memiliki siklus pelana kuda, hal tersebut tetap kami lakukan. Saat kontrol, dokter menyatakan bahwa pemeriksaan NS1 setelah hari ke-3 kurang bermanfaat. Mengapa ?

Penyakit yang diakibatkan virus DengueWorld Health Organization (WHO) memperkirakan sekitar 50-100 juta kasus infeksi virus dengue terjadi setiap tahun baik di negara yang terletak di daerah tropik maupun subtropik, yang mengakibatkan 250.000-500.000 kasus demam berdarah dengue dan 24.000 kematian setiap tahunnya.

Demam dengue adalah penyakit yang disebabkan virus dengue yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi, terutama Aedes aegypti.Gejala umum penyakit demam berdarah1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 C- 40 C)2. Manifestasi pendarahan.3. Hepatomegali (pembesaran hati)4. Syok, nadi turun, sistolik turun.5. Trombositopeni, pada hari ke 3 7 s/d di bawah 100.000/mmk.6. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.7. Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai:tidak nafsu makan, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare, kejang dan sakit kepala.8. Pendarahan pada hidung dan gusi.9. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah.

Namun demikian,

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue sering tidak khas, dapat menyerupai penyakit flu, demam tifoid, demam chikungunya, leptospirosis, malaria dan berbagai penyakit lain. Manifestasi klinis akibat infeksi virus dengue ini dapat menyebabkan keadaan yang beranekaragam, mulai dari tanpa gejala (asimtomatik), demam ringan yang tidak spesifik (undifferentiated febrile illness), demam dengue (DD) atau bentuk yang lebih berat yaitu demam berdarah dengue (DBD) dan sindrom syok dengue (SSD).

Saat ini sudah ada tes yang dapat mendiagnosis DBD dalam waktu demam 4 hari pertama yaitu antigen virus dengue yang disebut dengan antigen NS1.

Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan NS1 ?Pemeriksaan Non Struktural 1 (NS1) ditujukan untuk mendeteksi virus dengue lebih awal. Virus dengue memiliki 3 protein structural dan 7 protein non structural. NS1 adalah glikoprotein non structural yang diperlukan untuk kelangsungan hidup virus.

Keuntungan mendeteksi antigen NS1 yaitu untuk mengetahui adanya infeksi dengue pada penderita tersebut pada fase awal demam, tanpa perlu menunggu terbentuknya antibodi.

Dengan demikian kita dapat segera melakukan terapi suportif dan pemantauan pasien . Hal ini tentunya akan mengurangi risiko komplikasi seperti demam berdarah dengue dan dengue shock syndrome yang dapat berakibat kematian.

Kapan waktu terbaik untuk pemeriksaan NS1 ?Pemeriksaan Dengue NS1 Antigen sebaiknya dilakukan pada penderita yang mengalami demam disertai gejala klinis infeksi virus dengue (pada hari 1-3 mulai demam) untuk mendeteksi infeksi akut disebabkan virus dengue.

Menurut Dr.Aryati,dr, MS, Sp.PK(K), positivitas dan kadar Ag NS1 Dengue tertinggi pada hari-hari awal demam dan akan menurun dengan bertambahnya hari demam, sehingga sebaiknya dilakukan sebelum hari keempat demam.

Apakah pemeriksaan IgG dan IgM tetap diperlukan ?Pemeriksaan serologis berupa IgM dan IgG antidengue diperlukan untuk membedakan demam yang diakibatkan virus dengue ataukah demam oleh sebab lain (demam tifoid, influenza, malaria, hepatitis dan lain-lain).

Pemeriksaan IgM dan IgG antidengue tetap diperlukan untuk membedakan infeksi primer atau infeksi sekunder. Hal ini penting untuk penatalaksanaan manajemen terapi di samping epidemiologi, karena pada infeksi sekunder keadaan dapat menjadi lebih berat (DBD/SSD= Sindrom Syok Dengue).

https://infosehat09hartonoprasetyo.wordpress.com/2012/10/23/pemeriksaan-ns1-dengue-pada-penderita-demam/DEMAM BERDARAHDENGUEC. IMUNOASSAY UNTUK DEMAM BERDARAH DENGUE(DBD)Demam berdarah dengue masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, sebab prevalensinya maupun angka kematiannya tergolong tinggi.Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang termasuk virus Arbo.Manifestasi klinis dari penyakit in I amat bervariasi, mulai dari penyakit yang paling ringan , demam dengue (DF) ,demam berdarah dengue (DHF), dan dengue shock syndrome (DSS).Beratnya manisfestasi klinis dari penyakit dengue dipengaruhi baik factor hostnya seperti ras, HLA, usia, dan sekresi sitokin dari monosit, dan sel T, maupun oleh factor variasi.Peningkatan IL-6 sejalan dengan peningkatan beratnya penyakit pada penderita anak, dan dewasa, sedangkan peningkatan titer IL-1 sejalan dengan beratnya penyakit pada orang dewasa saja.Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk A. aegypt atau A. albopictus yang mengandung virus dengue.Dalam rangka pemberantasan penyakit, di samping pemberantasan vektornya, perlu dilakukan pencarian kasus. Untuk keperrluan pencarian kasus ini diperlukan sarana diagnostic yang andal,dan praktis.Hasil pemeriksaan laboratorium hematologi klinis walaupun dapat memberi pengarahan dalam menentukan diagnosis klinis, namun penggunaan sarana seroimunodiagnostik akan memberikan andil dalam menentukan diagnosis pasti dari penyakit.Struktur Antigen Virus DengueVirus dengue tergolong virus Arbo,dan termasuk dalam family virus Flavi bersama-sama dengan virus japanase encephalitis.Virus dengue terdiri dari 4 serotipe, yaitu DEN-1,DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Struktur antigen dari ke-4 serotipe ini sangat mirip satu dengan yang lain, namun antibody terhadap masing-masing serotype tidak dapat saling memberikan perlindungan silang.Serotype DEN-2 lebih sering menyebabkan DHF, dan DSS sedangkan DEN-3 biasanya memberikan gejL klinis yang ringan (DF) dibeberapa Negara Amerika sebaiknya di Jakarta diduga serotype DEN-3 lebih berperan dalam terjadinya DHF.Virus dengue mempunyai ukuran yang amat kecil ,diametnya sekitar 50 nm. Struktur morfologinya relative sederhana ,terdiri dari beberapa protein E pada selubung luarnya, protein C, dan M pada selubung dalamnya (kapsid),dan RNA untai tunggal pada genomnya. Beberapa protein secara biologis penting karena dapat bertindak sebagai hemalugtinin ataupun dapat juga mengaktifkan sel limposit T sehingga menghasilkan sitokin, dan menyebabkan sitolisis dari sel target atau merangsang sel limposit B untuk menjadi sel plasma, dan memproduksi antibody.RNA genome dikode untuk 3 protein structural ,yaitu :1. Kapsid (C)2. Membrane (M),dan3. 7 protein nonstructural ,yaitu NS 1,NS 2a, NS 2b, NS3, NS 4a, NS 4b, dan NS 5Immunopatogenesis Demam DengueTarget utama dari virus dengueadalah beberapa sel monosit atau makrofag. Walaupun beberapa sel yang lain seperti sel Kupffer dari hepar dapat juga terkena.Diduga bahwa kebocoran kapiler pada DHF disebabkan oleh pelepasan sitokin (IL-, dan TNF- ) serta plasminogen activar inhibitor oleh monosit (Chang dan Shaio,1994; Iyngkaran,1995), dan pelepasan IL-2,IFN- serta TNF- oleh limposit T yang teraktivitas oleh infeksi virus tersebut (Kurane let al., 1989, dan Rothman et al.,1993).Infeksi dengan virus dengue akan merangsang beberapa sel imunokompeten untuk memproduksi antibody.Antibody terhadap virus dengue dapat dibagi menjadi 2 kelompok:1. Neutralizing antibody; serotype-specific, dan crossreactive.Antibody pertama yang dibentuk adalah neutralizing antibody yang dimulai sejak hari kelima dari penyakit.Titer antibody ini mengikat amat cepat, lalu menurun secara lambat dalam waktu yang lama, dan biasanya bertahan seumur hidup.Neutralizing antibody ini merupakan antibody yang spessifik.2. Non-neutralizing antibodyDi samping neutralizing antibody dibentuk juga antibody yang tidak dapat menetralkan atau non-neutralizing antibody.Anti-NS-1 atau Pre-M pada sel limposit T sitotoksis mengikat antigen dalam sel target, dan menyebabkan sitolisis sel target yang tergantung pada adanya antibody (ADCC= antibody dependent cell cytolysis).Infeksin sekunder pada penderita yang telah mempunyai non-neutralizing antibody akan membangkitkan iimunisasi booster, dan menyebabkan peningkatan kadar abtibody yang amat tinggi.Anti-NS 1(serotype crossreactive)Antibody ini akan berkaitan dengan virus yang memaparkan antigen dengue pada permukaannya, dan membentuk kompleks virus-antibody yang akan mengktifkan komplemen, sehingga menimbulkan sitolisis (CMC= complement mediated cytolysis), dan mengeluarkan C 3a ,dan C 5a yang mengakibatkan kebocoran vaskuler ,merangsang agregasi trombosit,dan mengaktivasi proses koagulasi dengan segala akibatnya seperti renjatan(DHF atau DSS) atau DIC.Bayi kurang dari satu tahun(neonates) dapat menderita demam berdarah dengue, dan sindroma renjatan dengue, walaupun infeksi baru pertama kali terjadi. Hal ini disebabkan oleh karena bayi tersebut telah mempunyai antibody dalam darahnya yang didapatkan secara pasif dari ibunya melalui plasenta.Menurut Guzman (1987) infeksi primer dengan virus dengue pada anak usia 1-3 tahun tidak menimbulkan DHF tau DSS di Cuba. Antibody yang terikat pada partikel virus akan diikat oleh reseptor Fcy sel target , dan menyebabkan peningkatan infeksi yang tergantung pada antibody (ADE= antibody dependent enchancement). Akibatnya produksi sitokin dari sel target meningkat, dan menyebabkan terjadinya DHF dan DSS.Pada infeksi virus dengue primer, titer antibody meningkat perlahan-lahan, dan mencapai suatu tingkatan dengan pola tertentu.Sebaliknya pada infeksi sekunder dengan virus tersebut, antibody meningkat cepat mencapai suatu titer yang amat tinggi, dan pada kondisi biasanya terjadi reaksi dengan berbagai antigen virus flavi. Titer antibody yang biasanya hanya dijumpai pada sera penderita yang mendapat infeksi sekunder.Seperti halnya pada infeksi jasad renik yang lain, maka pada infeksi primer dengan virus dengue kadar lgM akan meningkat lebih dahulu, dan mencapai kadar yang lebih tinggi daripada lgM.Sebaliknya pada infeksi sekunder, lgG akan timbul lebih cepat, dan dalam kadar yang lebih tinggi daripada lgG.Menurut beberapa peneliti,lgM anti-dengue dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk konfirmasi demam berdarah dengue terutama pada beberapa kasus fatal yang hanya mungkin bias diperoleh serum tunggal untuk pemeriksaan. Menurut Samsi titer lgG anti-dengue>1280 dengan cara emagglutibation inhibition test(HI) timbul lebih cepat dengan kadar yang lebih tinggi daripada lgM, sesuai dengan reaksi sekunder.sebaiknya titer lgG anti-dengue(tes HI)