naskah publikasi semangat berdakwah bil...

26
1 NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL HIKMAH (STUDI EKSPLORATIF TERHADAP MOTIVASI AKTIVIS DAKWAH KAMPUS) Oleh : Guntur Gunawan Emi Zulaifah PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

Upload: nguyenhanh

Post on 30-Jan-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

1

NASKAH PUBLIKASI

SEMANGAT BERDAKWAH BIL HIKMAH

(STUDI EKSPLORATIF TERHADAP MOTIVASI AKTIVIS

DAKWAH KAMPUS)

Oleh :

Guntur Gunawan

Emi Zulaifah

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

2

NASKAH PUBLIKASI

SEMANGAT BERDAKWAH BIL HIKMAH

(STUDI EKSPLORATIF TERHADAP MOTIVASI AKTIVIS

DAKWAH KAMPUS)

Telah Disetujui Pada Tanggal

Dosen Pembimbing Utama

(Emi Zulaifah, Dra., M. Sc)

Page 3: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

3

SEMANGAT BERDAKWAH BIL HIKMAH

(STUDI EKSPLORATIF TERHADAP MOTIVASI AKTIVIS DAKWAH

KAMPUS)

Guntur Gunawan Emi Zulaifah

INTISARI

Dengan menggunakan desain penelitian kualitatif grounded theory, penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena semangat berdakwah bil hikmah pada mahasiswa yang berkiprah sebagai aktivis da’wah kampus

Subjek penelitian ini enam orang mahasiswa yang statusnya aktif secara akademik terdiri dari 50% pria dan 50% wanita dengan karakteristik beragama Islam, berusia antara 20 sampai 24 tahun, terdaftar dan aktif di lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus lembaga dakwah kampus.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam atau indepth interview. Data dianalisis dengan teknik analisis tematik dengan langkah-langkah berupa penggolongan tema-tema untuk kemudian memasukkannya ke dalam sub kategori dan kategori serta mengintegrasikanya. Selanjutnya diperoleh model yang menggambarkan fenomena para aktivis dakwah dalam menjaga semangat berdakwah bil hikmah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semangat berdakwah bil hikmah ini muncul dari beberapa faktor yaitu niat karena Allah, adanya kewajiban berdakwah sesama manusia dan adanya role model yang mempunyai karakteristik yang kuat seperti sabar, tidak mamaksakan dan tulus.

Untuk bisa menjaga semangat berdakwah bil hikmah ini terdapat enam komponen yang membentuknya. Komponen yang pertama adalah faktor konteks situasional yaitu adanya orientasi keislaman yang dilaksanakan oleh pihak kampus berupa kegiatan-kegiatan keislaman. Kemudian kondisi masyarakat yang masih belum mengenal Islam secara menyeluruh seperti kurangnya pengetahuan dasar tentang ajaran Islam. Adanya kebutuhan regenerasi organisasi dakwah agar nantinya kegiatan dakwah yang dilakukan akan terus berlangsung dari tahun ke tahun.

Komponen pembentuk yang kedua adalah adanya dukungan sosial yang berasal dari keluarga baik berupa dukungan emosional maupun dukungan material. Dukungan sosial juga berasal dari masyarakat dan teman berupa pengakuan atas eksistensi diri serta partisipasi dalam kegiatan keagamaan.

Komponen yang ketiga adalah tantangan dalam berdakwah. Di dalam aktivitasnya, aktivis dakwah kampus selalu dihadapkan dengan berbagai situasi yang menantang baik dari internal maupun eksternal. Hambatan ini berupa naik turunnya keimanan, kemampuan komunikasi, masalah organisasi serta manajemen diri.

Komponen yang keempat adalah ketrampilan dalam mengatasi tantangan. Dengan adanya tantangan, aktivis dakwah kampus memiliki kesempatan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, seperti

Page 4: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

4

mendekatkan diri kepada Allah, introspeksi diri, mendatangi orang-orang sholeh, memperbanyak ibadah sunnah, memperbaiki komunikasi antara anggota dan bidang, serta membuat kegiatan bersama.

Komponen yang kelima adalah strategi dalam berdakwah bil hikmah berupa dakwah personal dan dakwah melalui organisasi. Dakwah personal dilakukan dengan silaturahmi dan mengajak orang lain secara langsung kepada kebaikan. Kemudian dakwah organisasi melalui lembaga dakwah kampus dengan mengadakan kegiatan-kegiatan keislaman berupa pengajian, kajian, outbond, rihlah, serta mentoring.

Komponen keenam yang terungkap adalah adanya tujuan/outcome yang jelas dan spesifik yang ingin dicapai dari dakwah bil hikmah yaitu berupa usaha untuk perbaikan diri serta masyarakat sekitar secara terus-menerus sesuai tuntunan Islam dengan mengajak orang lain untuk ikut dan merasakan indahnya Islam. Dakwah menjadi sarana untuk mengembangkan potensi diri, serta profesionalitas antara kuliah dan semangat berdakwah.

Setelah melalui proses mencapai tujuan dakwah tersebut, ternyata ada hubungan saling mempengaruhi dan saling menguatkan antara tujuan menegakkan agama Allah dengan semangat berdakwah bil hikmah. Karena pada akhirnya tujuan dakwah tadi akan selalu menguatkan semangat berdakwah bil hikmah dan dengan semangat berdakwah bil hikmah pulalah tujuan dakwah akan bisa tercapai. Begitu pula dengan tujuan berdakwah dengan faktor pendorong ada proses menguatkan diantaranya. Proses ini berjalan secara terus-menerus secara berulang-ulang

Kata kunci : Semangat berdakwah bil hikmah, Aktivis dakwah kampus

Page 5: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

5

Pengantar

Latar Belakang Masalah

Mahasiswa Aktivis selalu identik dengan demonstrasi turun ke jalan,

menyuarakan dan membela kepentingan rakyat. Mahasiswa adalah aktor-aktor

penting kebangkitan bangsa. Di belahan bumi mana pun, mahasiswa selalu tampil

sebagai agen pembaharu. Sikap kritis dan kepedulian terhadap kondisi riil

masyarakat terus dimiliki mahasiswa sehingga tak segan-segan melakukan

pengorbanan demi kejayaan bangsanya. Tentu kita masih ingat peristiwa 1966.

Pada waktu itu mahasiswa meneriakkan Tritura dan berimbas pada kejatuhan

Soekarno dari tampuk kepemimpinan. Tidak jauh berbeda saat Mei 1998, di mana

mahasiswa begitu heroiknya menyuarakan reformasi. Sumpah Pemuda 1928 dan

Proklamasi 1945 juga tak telepas dari peran kaum intelektual muda saat itu

(www.kabarindonesia.com.22/05/08)

Namun mahasiswa aktivis di balik sikap kritis dan kepedulianya, juga

identik dengan nilai akademis yang rendah atau sering mendapat gelar nasakom

(nasib satu koma), bolos kelas, sering terlambat masuk kelas, kuliah yang tidak

beres, jarang hadir di kerja kelompok, tidak lulus mata kuliah (www. Mayapala.

com.29/02/08/). Masa studi yang lama juga selalu melekat dalam jati diri

mahasiswa aktivis. Ancaman droup out selalu menghampiri setiap mahasiswa

aktivis. Tak jarang sebutan mapala (mahasiswa paling lama) atau mahasiswa

abadi selalu lekat dengan citra mahasiswa aktivis. Mahasiswa aktivis juga sering

digambarkan sebagai mahasiswa yang aktif diorganisasi tetapi ber-IPK rendah

dari rata-rata. Sedangkan mahasiswa non-aktivis sering digambarkan dengan

Page 6: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

6

mahasiswa yang selalu ber-IPK baik, diatas rata-rata, tapi tak punya kepedulian

dengan hal-hal diluar akademis. Apa yang telah disebutkan di atas tadi

menyebabkan munculnya pandangan negatif mengenai aktivis lembaga

kemahasiswaan dan bahkan terhadap lembaga kemahasiswaan itu sendiri. Aktivis

itu identik dengan pengangguran, kurang kerjaan, malas kuliah. Secara tidak

langsung, kredibilitas lembaga kemahasiswaan pun menjadi turun di mata

mahasiswa. Sederhananya, bagaimana mungkin mahasiswa bisa percaya terhadap

mereka yang duduk di lembaga kemahasiswaan, apabila di kelas (kegiatan

perkuliahan) saja mereka tidak mampu menunjukkan bahwa mereka adalah

mahasiswa yang baik dan layak untuk menjadi wakil mahasiswa di lembaga

kemahasiswaan (www. mayapala. com.29/02/08/).

Namun tidak semua mahasiswa aktivis identik dengan hal yang negatif

seperti yang dituliskan oleh penulis di atas. Ada golongan mahasiswa aktivis yang

ternyata akademisnya luar biasa, minimal rata-rata memuaskan, lulus tepat pada

waktunya, bahkan mendapat penghargaan dalam bidang akademis. Hal ini tidak

hanya berlaku pada sisi akademis saja, melainkan pada sisi aktivitasnya sebagai

mahasiswa aktivis juga terlaksana dengan baik. Mahasiswa aktivis ini adalah

aktivis dakwah kampus. Aktivis dakwah kampus adalah mahasiswa yang aktif

berdakwah melalui lembaga dakwah di kampus. Dakwah yang dilakukan adalah

mengajak seluruh civitas akademika yang ada di kampus untuk lebih memahami

dan merasakan indahnya Islam. Aktivis dakwah kampus juga konsisten dalam

memperjuangkan masalah sosial dan perbaikan kehidupan masyarakat baik

tingkat nasional maupun internasional. Berbagai macam aksi dan kegiatan

Page 7: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

7

dilakukan untuk mewujudkan pencapaian tujuan dakwah secara umum, yakni:

transformasi menuju masyarakat Islami (Fathurrahman, 2004) .

Terungkap dalam wawancara pra penelitian pada tujuh responden

mahasiswa sebuah perguruan swasta di Yogyakarta bahwa dakwah sangat penting

dilakukan karena masih banyak orang yang belum memahami Islam secara

menyeluruh. Para responden menyatakan dengan adanya peran dari aktivis

dakwah kampus walaupun hanya sedikit akan tetapi memberikan pengaruh yang

banyak. Seperti adanya kegiatan-kegiatan di mushola atau masjid kampus. aktivis

dakwah kampus juga menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya. Karena disamping

beraktivitas sebagai da’i, secara akademik aktivis dakwah kampus juga dapat

dijadikan contoh. Aktivis dakwah kampus ini bergerak dalam satu wadah yaitu

lembaga dakwah kampus. Saat ini sudah banyak bermunculan lembaga dakwah

kampus di seluruh nusantara yakni dimulai pada tahun 1998 atau yang sering

disebut fase anak mushola (Sandhiyudha, 2006). Hal ini dibuktikan dengan

semaraknya kegiatan keagamaan di berbagai kampus yang dikelola oleh lembaga

dakwah kampus. Sebagai contoh kampus Universitas Islam Indonesia sudah

mempunyai lembaga dakwah kampus sejak tahun 1999 dengan nama Korps

Dakwah Universitas Islam Indonesia yang kemudian sering dikenal sebagai

KODISIA. Berbagai macam kegiatan dakwah dan sosial telah dilaksanakan.

Menurut data dari bidang pengembangan sumber daya manusia KODISIA, jumlah

anggota mereka hingga saat ini sebanyak 361 orang (per-Juni 2007). Total

keseluruhan dari tahun 1999-2007 sebanyak 723 orang (PSDM KODISIA).

Keberadaan lembaga dakwah kampus semakin kuat dengan terbentuknya suatu

Page 8: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

8

forum bersama yaitu kumpulan dari beberapa lembaga dakwah kampus di bawah

naungan forum silahturahmi lembaga dakwah kampus atau yang disingkat dengan

FSLDK.

Masjid atau mushola kampus adalah rahim dari para aktivis dakwah

kampus yang siap diterjunkan di medan dakwah yang karakteristiknya sangatlah

berliku-liku penuh dengan kesusahan dan kesulitan namun harapannya pada saat

ending dari perjalannan dakwah ini adalah Ridho Allah SWT berupa jannah atau

syurga, sebuah tempat yang diidam-idamkan bagi para aktivis dakwah kampus

(Rakhmat dan Najib, 2001).

Menurut Dzakiey (2007), secara fitrah manusia mempunyai motivasi

spiritual yaitu dorongan fitrah manusia untuk memenuhi kebutuhan ruhaninya.

Seperti, mengharapkan keridhaan, kecintaan dan perjumpaan dengan penciptanya

Zat Yang Maha Pencipta yang telah menciptakan dirinya dan mencukupkan

kebutuhan-kebutuhan yang menunjang kehidupanya. Manusia diturunkan di muka

bumi dijadikan Allah sebagai khalifah dan beribadah kepada Allah. Dalam rangka

menjalankan tugas-tugas inilah dakwah tidak dapat dipisahkan dari tugas-tugas ini

yaitu menegakkan Kalimatullah di bumi Allah ini.

Hal ini menjadi menarik untuk dikaji oleh peneliti bahwa di dunia barat,

peran penyebar agama dilakoni oleh para pendeta atau para misionaris sedangkan

di Indonesia yang mayoritas Islam siapapun bisa mempunyai peran menjadi

penyebar agama. Hal ini didukung oleh teori church theory dari Weber dan

Troelsch (Aziz, 2006) bahwa di dalam agama protestan ada pemisahan yang suci

Page 9: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

9

dan yang sekuler termasuk pemisahan politik dan agama. Berbeda dengan Islam

tidak ada pemisahan seperti ini.

Yang tidak bisa kita pungkiri adalah status mahasiswa sebagai penuntut ilmu

selalu melekat pada diri aktivis dakwah kampus, mau tidak mau para aktivis

dakwah kampus ini harus bisa memberikan porsi yang proposional antara

statusnya sebagai mahasiswa yang mempunyai kewajiban menuntut ilmu dengan

cita-citanya sebagai penyeru dakwah. Apalagi pada saat ini dakwah bagi kalangan

mahasiswa pada umumnya sangat tidak populer karena sebagian besar masyarakat

memahami dakwah adalah tanggung jawab para da’i dan para alim ulama saja

(Maskyur, 2005). Hal inilah yang banyak membuat permasalahan sekaligus

tantangan dalam diri aktivis dakwah kampus. Permasalahan dan tantangan

tersebut dapat kita jabarkan menurut Thahan (2001) sebagai berikut:

1. Dari dalam diri mahasiswa

a. Pembagian waktu antara kuliah dan dakwah

b. Faktor ekonomi keluarga dan tingginya biaya kuliah menyebabkan

mahasiswa harus segera menyelesaikan masa kuliahnya sehingga

mahasiswa tidak dapat berinteraksi dengan permasalahan agama, umat dan

negara.

2. Dari lingkungan

a. masyarakat yang tidak mendukung dakwah

b. mahasiswa yang apatis

Page 10: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

10

c. situasi politik, seperti kebijakan yang tidak berpihak kepada kebebasa,

berkekpresi dalam hal ini mengekspresikan kegiatan keagamaan seperti

era ORBA.

d. isu global yaitu terorisme yang sengaja dihembuskan oleh kaum imperialis

barat dalam hal melemahkan umat islam. Dampak yang nyata terjadi

adalah kecenderungan mencurigai Islam yang disamakan sebagai teroris

sehingga dalam penyebarannya nanti akan menimbulkan penolakan-

penolakan.

Hal inilah yang membuat peneliti tertarik mengambil topik ini. Faktor

–faktor apa saja yang membuat aktivis dakwah bersedia terjun ke dunia dakwah?

Lalu faktor apa pula yang membuat para aktivis dakwah tetap bertahan

menjalankan dakwah di kampus dengan segudang tantangan dan hambatan yang

akan dihadapinya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini mengambil enam orang responden sebagai subjek penelitian

dan menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Wawancara

adalah pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suau topik tertentu

(Esterberg dalam Sugiyono, 2005).

Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

Page 11: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

11

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengkoordinasikan data kedalam

kategori, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun

kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan membuat

kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain

(Sugiyono, 2005). Jorgensen (Poerwandari, 2005) menjelaskan yang dimaksud

analisis adalah memecah, memisahkan, atau menguraikan materi penelitian ke

dalam potongan-potongan, bagian-bagian, elemen-elemen atau unit-unit. Setelah

data dipecah, peneliti memilah dan menyaring data untuk memperoleh tipe, kelas,

pola atau gambaran yang menyeluruh.

Hasil Penelitian

Setelah melakukan proses pengumpulan data dengan wawancara dengan

seluruh responden ditemukan hasil penelitian seperti yang digambarkan melalui

bagan berikut ini :

Page 12: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

12

Page 13: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

13

Pembahasan

Berdasarkan model gambar dapat dijelaskan bahwa dinamika psikologis

fenomena semangat berdakwah bil hikmah dimana terdapat 7 komponen yang

terlibat dalam proses pembentukannya yaitu, faktor pendorong, strategi dakwah,

tujuan dakwah, konteks situasional, dukungan sosial, tantangan dalam berdakwah

serta kiat mengatasi tantangan. Ketujuh komponen tersebut sangat erat kaitannya

dalam pembentukan mengapa mahasiswa berdakwah dan bertahan di dalamnya

dengan semangat berdakwah sepanjang hayat melalui dakwah bil hikmah sebagai

fenomena utama

Lebih lanjut, pola antar hubungan faktor itu dapat dijelaskan demikian:

Dimulai dari faktor pendorong, faktor pendorong ini terdiri dari niat karena

Allah, kewajiban setiap manusia serta adanya role model. Ketiga faktor ini yang

mendasari atau yang menyebabkan mahasiswa terjun berdakwah, karena mereka

meyakini bahwa dakwah adalah kewajiban setiap manusia dan dilakukan atas

dasar niat karena Allah, takut karena Allah dan ingin mendapatkan ridho Allah.

Menurut Jalaluddin (2007), agama berpengaruh sebagai motivasi dalam

mendorong individu untuk melakukan suatu aktivitas, karena perbuatan yang

dilakukan dengan latar belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur

kesucian, serta ketaatan. Agama juga sebagai nilai etik yang membatasi mana

yang benar dan mana yang salah, agama juga sebagai pemberi harapan bagi orang

yang melaksanakannya karena ada harapan terhadap pengampunan, kasih sayang

dari sesuatu yang ghaib (supernatural)

Page 14: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

14

Role model sendiri adalah perwujudan dari dakwah, karena dengan adanya

orang yang mempunyai akhlaq yang baik maka mendorong orang lain berbuat

yang sama dalam hal ini berdakwah. Hal ini terjadi karena tidak hanya interaksi

antara individu dan lingkungannya saja yang mempengaruhi perilaku, tetapi

perilaku juga akan mempengaruhi individu dan lingkungannya (Walgito 2005).

Ketiga faktor pendorong tadi membuat para responden mempunyai semangat

berdakwah sepanjang hayat yang diwujudkan melalui dakwah bil hikmah yakni

menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan

pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan

dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun

konflik. Dengan kata lain dakwah bil al-hikmah merupakan suatu metode

pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif. Dakwah bil

hikmah yang dilakukan oleh aktivis dakwah kampus diwujudkan dengan dua

strategi yaitu dakwah personal dan dakwah organisasi. Dakwah personal adalah

mengajak orang lain menuju kebaikan dengan sendiri-sendiri. Syaikh Ali Mahfuz

(Jumantoro, 2001) menuliskan bahwa dakwah adalah mendorong manusia untuk

melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk, memerintahkan berbuat ma’ruf dan

mencegahnya dari perbuatan mungkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan

akhirat. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Imron 104 : “ dan

hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,

menyuru pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-

orang yang beruntung”. Sedangkan Jumantoro (Masykur, 2005) sendiri

mendefinisiskan dakwah sebagai daya upaya menyebarluaskan ajaran agama

Page 15: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

15

Islam dengan segala lapangan kehidupan manusia untuk mendapatkan

kebahagian hidup di dunia dan di akhirat. Bentuk dakwah ini berupa dakwah

fadiyah, halaqoh, mengajak solat dan besilahturahmi

Kemudian dakwah organisasi. Dakwah ini dilakukan menggunakan

lembaga dakwah kampus. Secara garis besar memang tidak ada bedanya dengan

organisasi biasa namun yang membedakan adalah orientasi. Orientasi lembaga

dakwah kampus adalah dakwah, Menurut Fathurrahman (2004), dakwah kampus

adalah implementasi dakwah Ilallah dalam lingkup perguruaan tinggi.

Dimaksudkan untuk menyeru civitas akademika sebagai objek dakwah ke jalan

Islam dengan memanfaatkan sarana formal dan informal yang ada di dalam

kampus. Dakwah kampus bergerak di lingkungan masyarakat ilmiah yang

mengedepankan intelektual dan profesionalisme. Aktivitas dakwah kampus

merupakan tiang dari dakwah secara keseluruhan, puncak aktivitasnya serta

medan yang paling banyak hasil dan pengaruhnya dalam masyarakat. Bentuk

dakwah organisasi ini adalah kajian, pengajian, mentoring atau pengajian

kelompok kecil, PHBI, training-training, outbond dan rihlah

Kemudian proses dakwah ini terjadi dalam beberapa konteks situasional.

Konteks situasional yang dimaksud adalah situasi tempat atau lingkungan yang

memunculkan proses semangat berdakwah bil hikmah. Konteks ini berupa adanya

orientasi keislaman di fakultas, kemudian adanya kondisi masyarakat kampus

yang masih belum memahami Islam secara menyeluruh, lalu adanya kebutuhan

organisasi dakwah yaitu proses regenerasi untuk menjamin konsistensi dakwah

setiap tahunnya. Artinya para aktivis dakwah melakukan proses rekrutmen,

Page 16: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

16

penjagaan, pengkaryaan atau kaderisasi untuk meregenerasi dirinya agar proses

dakwah tetap berjalan. Kemudian konteks yang terakhir adalah adanya lembaga

dakwah kampus sebagai sarana melaksakan dakwah kampus. Menurut

Fathurrahman (2004), dakwah kampus adalah implementasi dakwah Ilallah dalam

lingkup perguruaan tinggi. Dimaksudkan untuk menyeru civitas akademika

sebagai objek dakwah ke jalan Islam dengan memamfaatkan sarana formal dan

informal yang ada di dalam kampus. Dakwah kampus bergerak di lingkungan

masyarakat ilmiah yang mengedepankan intelektual dan profesionalisme.

Proses semangat berdakwah bil hikmah ini juga dipengaruhi oleh

dukungan sosial. Dukungan ini berasal dari keluarga, teman, serta lingkungan.

Ketiga komponen ini sangatlah kuat meningkatkan keyakinan para aktivis dakwah

untuk terus bersemangat berdakwah bil hikmah. Hal ini dibuktikan dengan

banyaknya keluarga, teman serta lingkungan menempatkan sosok aktivis dakwah

kampus ini di tempat yang terhormat, menjadi contoh, menjadi tauladan, tempat

bertanya hal ini adalah sebuah pengakuan atas eksistensi aktivis dakwah kampus.

Yang ini semua memicu semangat para aktivis untuk terus meningkatkan

kemampuan berdakwah serta semakin meneguhkan keyakinan untuk semangat

berdakwah bil hikmah. Maslow (Jalaluddin, 2007)) mengemukakan “Need

Hierarchy Theory” pada kebutuhan aktualisasi diri (Self actualization needs).

Kebutuhan ini mengarah pada dorongan individu untuk mengembangkan

kemampuan yang dimiliki dirinya agar maksimal. Hal ini juga dilakukan oleh para

aktivis dakwah kampus untuk melakukan dan mengembangkan kemampuan

berdakwah yang dimilikinya agar maksimal. Dan yang menarik adalah pencapaian

Page 17: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

17

aktivis dakwah kampus pada tahap self actualization pada tingkat usia yang masih

muda. Hal ini melampaui apa yang di kemukakan Maslow bahwa untuk mencapai

tahap tahap ini terdapat pada kelompok usia dewasa akhir. Namun ini harus bisa

ditelaah secara mendalam dalam penelitian yang lain.

Dalam menjalankan strategi dakwah ini para aktivis dakwah tidaklah

selalu lancar. Banyak tantangan-tantangan yang membuat aktivitas dakwah

terganggu. Tantangan itu ada dua macam. Yang pertama adalah tantangan

internal berupa kondisi keimanan yang naik turun, masalah kemampuan

komunikasi yang tidak baik, kemudian masalah manajemen diri, seperti

manajemen waktu, manajemen prioritas. Yang kedua adalah tantangan eksternal

berupa masalah internal organisasi seperti masalah komunikasi antar bidang,

kemudian masalah interpersonal anggota, dan masalah kebijakan kampus yang

terkadang menyulitkan seperti jadwal kuliah yang ketat. Hal inilah yang

menghambat aktivis dakwah kampus untuk bergerak.

Seiring dengan banyaknya tantangan, para aktivis memiliki ketrampilan

mengatasi tantangan tersebut, sehingga melancarkan kembali aktivitas dakwah

mereka. Hal-hal yang dilakukan seperti meluruskan niat, memperbanyak amalan-

amalan, mendekatkan diri dengan Allah, belajar memperdalam ilmu lalu untuk

masalah eksternal dengan mengkomunikasikan tiap bidang, saling menasehati,

silaturahmi. Kesemuanya membuat hambatan tidak begitu berarti bagi aktivis

dakwah kampus.

Akhirnya sampailah pada hasil dan tujuan dari semangat berdakwah bil

hikmah yang dilakukan oleh para aktivis dakwah kampus. Tujuan dan hasil ini

Page 18: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

18

berupa tujuan dan hasil pribadi, tujuan dan hasil organisasi, tujuan dan hasil

masyarakat, dan tujuan dan hasil agama. Tujuan dan hasil pribadi ini berupa

perbaikan diri, dengan berdakwah aktivis dakwah kampus senantiasa

memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Dakwah juga merupakan salah satu cara

untuk mengisi dan mengasah potensi diri aktivis dakwah kampus. Dengan dakwah

aktivis dakwah kampus mampu meningkatkan kemampuan komunikasi,

kemampuan kepemimpinan. Dakwah juga membentuk sikap profesionalisme

dalam diri aktivis dakwah kampus. Walaupun berdakwah, aktivis dakwah kampus

tetap beprestasi dalam bidang akademik tanpa harus meninggalkan dakwah.

Aktivis dakwah kampus menyadari bahwa kuliah dan dakwah tidak harus

dibenturkan, justru bisa mendukung satu sama lain. Sehingga aktivis dakwah

kampus dituntut profesional baik dalam berdakwah maupun dalam bidang

akademik sebagai mahasiswa pada umumnya.

Tujuan dan hasil selanjutnya adalah tujuan dan hasil organisasi berupa

proses regenerasi para aktivis dakwah yang berkesinambungan. Hal ini dilakukan

agar nantinya kegiatan dakwah kampus terus berjalan sepanjang masa. Lalu tujuan

masyarakat adalah memperbaiki masyarakat nantinya agar sesuai dengan nilai-

nilai Islam.

Sedangkan yang terakhir berupa tujuan agama yaitu menegakkan agama

Allah seiriing tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi. Menurut hasil

disertasinya mengenai “Studi tentang Elemen Psikologi dari Al-Quran”,

Baharuddin (2007) mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar manusia terbagi

dalam enam tingkatan. Peneliti tidak akan membahas keenamnya, hanya akan

Page 19: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

19

mengambil kebutuhan perwujudan diri/aktualisasi diri. Kebutuhan ini berada

dalam dimensi jiwa “al-Ruh” yang memiliki sifat dasar spiritual. Kebutuhan ini

berada pada tingkatan kelima. Eksistensi manusia di muka bumi merupakan

‘wakil’ (khalifah) Allah. Untuk itu, manusia telah dibekali dengan sejumlah

potensi. Potensi utama, dalam hal ini adalah al-ruh yang berasal secara langsung

dari Allah. Sebagai potensi ia berusaha untuk menjadi aktual sebagai khalifah

sejalan dengan tingkat perkembangan jiwa manusia secara keseluruhan. Dengan

kata lain khalifah merupakan puncak tingkat tertinggi perkembangan kemanusiaan

manusia di muka bumi. Untuk itu manusia harus menguasai ilmu pengetahuan,

sains, dan teknologi. Serta kebutuhan akan keyakinan/agama/ibadah kebutuhan ini

berada dalam dimensi jiwa “al-Fitrah” yang memiliki sifat dasar suci (Quds).

Kebutuhan ini berada pada tingkatan keenam, yaitu tingkatan tertinggi dan

terakhir. Bentuk kebutuhan pada agama dalam hal ini diartikan sebagai kebutuhan

beribadah sebagai salah satu tuhan manusia. Allah dalam Al-Quran surat al-

Zariyat ayat 56 berfirman :

“… tidak Ku-ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”

Tugas beribadah ini berhubungan erat dengan tugas sebagai khalifah.

Ibadah sebagai implementasi hubungan vertikal, sedangkan khalifah sebagai

implementasi hubungan ke bawah dengan alam. Ibadah merupakan implementasi

ketundukan dan kepatuhan kepada atasan, sementara khalifah merupakan

implementasi kekuasaan yang bertanggung jawab dan pengelolaan. Melalui

dakwah, para aktivis dakwah berusaha untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.

Page 20: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

20

Setelah mencapai tujuan dakwah tersebut, ternyata ada hubungan saling

mempengaruhi dan saling menguatkaan antara tujuan berdakwah dengan ternyata

ada hubungan saling mempengaruhi dan saling menguatkan antara tujuan dan

hasil berdakwah dengan semangat berdakwah bil hikmah. Karena pada akhirnya

tujuan dakwah tadi akan selalu menguatkan semangat berdakwah bil hikmah dan

dengan semangat berdakwah bil hikmah pulalah tujuan dakwah akan bisa tercapai.

Begitu pula dengan tujuan dan hasil berdakwah dengan faktor pendorong ada

proses menguatkan diantaranya. Karena pada dasarnya aktivis dakwah kampus

memperjuangkan menegakkan agama Islam yang dalam hal ini terdapat juga pada

faktor yang mendorong aktivis dakwah kampus untuk berdakwah bil hikmah.

Proses ini berjalan secara terus-menerus secara berulang-ulang.

Demikianlah penelitian ini menggambarkan dinamika psikologis fenomena

semangat berdakwah bil hikmah pada mahasiswa sebagai aktivis dakwah kampus.

Gambaran ini juga menjelaskan bagaimana proses tersebut terjadi dan faktor-

faktor apa saja yang membangun proses tersebut terjadi.

Penelitian ini masih banyak memiliki kekurangan, diantaranya proses

pemilihan sample yang masih kurang banyak serta wawancara yang dilakukan

masih kurang mendalam, sehingga masih ada pertanyaan-pertanyaan dalam

interview guide yang belum tergali secara optimal. Belum adanya data dari

significant other untuk memperdalam penelitian serta analisis yang lebih matang.

Page 21: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

21

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, Berdasarkan model gambar dapat dijelaskan

bahwa dinamika psikologis fenomena semangat berdakwah bil hikmah dimana

terdapat 7 komponen yang terlibat dalam proses pembentukannya yaitu, faktor

pendorong, strategi dakwah, tujuan dakwah, konteks dakwah, dukungan sosial,

tantangan dalam berdakwah serta kiat mengatasi tantangan. Ketujuh komponen

tersebut sangat erat kaitannya dalam pembentukan mengapa mahasiswa

berdakwah dan bertahan di dalamnya dengan semangat berdakwah sepanjang

hayat melalui dakwah bil hikmah sebagai fenomena utama

Dari faktor pendorong berupa niat karena Allah, menjadikan dakwah

sebagai kewajiban manusia, serta adanya role model, membentuk semangat

berdakwah sepanjang hayat. Semangat ini juga dipengaruhi beberapa hal yaitu

adanya konteks situasional kemudian adanya dukungan sosial. Untuk

mewujudkan cita-cita dakwah atau tujuan dakwah maka dibuatlah strategi-strategi

dakwah dimana dalam perjalanannya sering menemui banyak hambatan, baik

hambatan yang berasal dari internal ataupun dari eksternal. Kehadiran hambatan

ini membuat para aktivis dakwah kampus memiliki ketrampilan mengatasi

hambatan tersebut sehingga strategi dakwah dapat berjalan lancar demi

terwujudnya tujuan dakwah. Setelah melalui proses mencapai tujuan dakwah

tersebut, ternyata ada hubungan saling mempengaruhi dan saling menguatkan

antara tujuan berdakwah dengan semangat berdakwah bil hikmah. Karena pada

akhirnya tujuan dakwah tadi akan selalu menguatkan semangat berdakwah bil

hikmah dan dengan semangat berdakwah bil hikmah pulalah tujuan dakwah akan

Page 22: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

22

bisa tercapai. Begitu pula dengan tujuan dan hasil berdakwah dengan faktor

pendorong ada proses menguatkan diantaranya. Karena pada dasarnya aktivis

dakwah kampus memperjuangkan menegakkan agama Islam yang dalam hal ini

terdapat juga pada faktor yang mendorong aktivis dakwah kampus untuk

berdakwah bil hikmah. Proses ini berjalan secara terus-menerus secara berulang-

ulang.

Saran

1. Bagi Responden

Aktivis dakwah kampus diharapkan tetap terus menjaga konsistensi

dalam berdakwah, agar nantinya akan terwujud cita-citanya yaitu menjadikan

Islam sebagai rahmatan lil a’lamin. Dan juga hendaknya para aktivis dakwah

kampus bisa mengatur waktu dan prioritas dengan baik ditengah padatnya

kegiatan dakwah

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi para peneliti selanjutnya, penelitian ini masih terdapat kekurangan

dalam hal informasi tambahan dari orang-orang terdekat yang berhubungan

langsung dengan responden yang dapat menguatkan data yang diperoleh

Peneliti yang tertarik pada permasalahan yang sama disarankan untuk mencari

responden lebih banyak serta menarik kiranya apabila diteliti pada konteks

pengambilan keputusan antara prioritas berdakwah dengan kuliah yang pada

penelitian ini belum banyak terungkap. Serta menarik kiranya apabila diteliti

lebih mendalam tentang proses perkembangan pada aktivis dakwah kampus.

Page 23: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

23

DAFTAR PUSTAKA Adz-Dzakiey. 2006. Psikologi Kenabian Seri 4: Motivasi. Yogyakarta: Daristy

Al-Banna, Hasan. 2004. Risalah Pergerakan Ihwanul Muslimin, Jilid 1, Solo: penerbit Intermedia

Anoraga, P. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arifin, HM. 1991. Psikologi Dakwah, Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara

Aziz, Abdul. 2006. Varian-Varian Fundamentalisme Islam Indonesia. Jakarta:

Diva Pustaka’

Aziz, JAA. 1998. Fiqh Dakwah. Solo: Intermedia

Baharuddin. 2004. Paradigma Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cobb, N. J. 2007. Adolescene (Continuity, Change, and Diversity). New York: McGraw Hill

Damanik, A. S. 2002. Fenomena Partai Keadilan. Transformasi Menuju 20 Tahun Gerakan Tarbiyah di Indonesia. Bandung: Penerbit Teraju.

Echols & Shadily. 2000. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia

Himam, F. Dr. 2008. Pengantar Matode Kualitatif. Handout Mata Kuliah. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

http://www.fsldkn.org//21/07/07

http://www.kabarindonesia.com//22/05/08

http//www. Mayapala. Com//29/02/08

Hurlock, E.B. 1997. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga (terjemahan)

Page 24: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

24

Jalaluddin, H. 1996. Psikologi Agama. Jakarta: Rajagrafindo Perkasa.

Komariah, K. 2003. Perbandingan Antara Mahasiswa Aktivis Dan Bukan Aktivis Dalam Sikap Terhadap Kuliah Dan Perilaku Asertif di UIN Jakarta. Tazkiyah, 3, 66-78

Kuntowijoyo. 1999. Remaja Tanpa Masjid. http: //www.Republika.co.id.09/04/99

Linbekk, T. 1971. Book Reviews : Student-aktivist. http://asj.sagepub.com//

Mansyur, Syaikh Musthafa, 2001. Fiqh Dakwah, jilid 1, Jakarta: Al –I’tishom cahaya umat

Masykur, A. M. 2005. Psikologi Dakwah sebuah tantangan Khaira Ummah. Temu Ilmiah Nasional 1 Psikologi Islami. 24 September, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Monks, F.J. 2004. Psikologi Perkembangan ( Pengantar dari Berbagai Bagian). Yogyakarta: Gajah Madha University Press

Olii, R. 2004. Profil Berorganisasi Pada Mahasiswa Aktivis. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Poerwandari, K. 2005. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: Fakultas Psikologi UI.

Rahmat, A. & Najib, M. 2001. Gerakan Perlawanan dari Masjid Kampus. Solo Februari: penerbit Purimedia.

Rice, F.P. 2008. The Adolescene (Development, Relationship, and Culture). Twelfth Edition. Boston: Pearson

Sandhiyudha, A. 2006. Renovasi Dakwah Kampus. Jakarta: CV. Kalimatun ‘Anil Fityah

Siagian, SP. 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Bina Aksara.

Sidiq, Mahfud. 2003. Kammi dan Pergulatan Reformasi, Solo:Penerbit Intermedia

Page 25: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

25

Siswandhi, M.P. 2002. Kematangan Kepribadian Pada Aktivis Gerakan Mahasiswa dari Pespektif Kebutuhan Aktualisasi Diri ( Studi Kasus Pada Aktivis Gerakan Mahasiswa Front Perjuangan Pemuda Indonesia). Anima, Indonesian Psychology Journal, 17, 257-258

Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo.

Strauss, A dan Corbin, J. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, Yogyakarta:. Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Thahan, Muh. Musthafa. 2002. Risalah Pergerakan Pemuda Islam. Jakarta: penerbit VISI

Walgito, B. 2002. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset.

Wahyuningsih, H. 2008. Peran Orang Tua dalam Proses Pembentukan Identitas Agama. Laporan Penelitian Dosen Muda. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia

Yandianto. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit M2S

Page 26: NASKAH PUBLIKASI SEMANGAT BERDAKWAH BIL …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · lembaga dakwah kampus atau LDK, memiliki pengalaman sebagai pengurus

26

Identitas Penulis

Nama : Guntur Gunawan

Alamat : Jl. Sidobali UH 2 No. 416A Kelurahan Muja-muju,

Kecamatan Umbulharjo, DI. Yogyakarta 55165

Nomor telepon / HP : (0274)544574 / 081578514525

e-mail : [email protected]