naskah publikasi ilmiah rancangan alat bantu...

14
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU KELUAR MASUK KURSI RODA BAGI DIFABEL CACAT KAKI PADA MINI BUS (Studi Kasus : BBRSBD “PROF. DR. SOEHARSO” Surakarta) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Diajukan oleh: Adhy Tyas Budi Listyanto D 600 080 036 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: tranthuy

Post on 11-Jun-2019

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

RANCANGAN ALAT BANTU

KELUAR MASUK KURSI RODA

BAGI DIFABEL CACAT KAKI PADA MINI BUS

(Studi Kasus : BBRSBD “PROF. DR. SOEHARSO” Surakarta)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan oleh:

Adhy Tyas Budi Listyanto

D 600 080 036

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN ALAT BANTU

KELUAR MASUK KURSI RODA

BAGI DIFABEL CACAT KAKI PADA MINI BUS

(Studi Kasus : BBRSBD “PROF. DR. SOEHARSO” Surakarta)

Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan Disyahkan Sebagai Salah Satu Syarat

Dalam Menyelesaikan Studi S-1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hari/Tanggal :

Jam :

Disusun Oleh:

ADHY TYAS BUDI LISTYANTO

D 600 080 036

Mengesahkan:

Pembimbing I Pembimbing II

( Muchlison Anis, ST, MT ) ( Etika Muslimah, ST, MM, MT )

Page 3: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

HALAMAN PERSETUJUAN

Naskah Publikasi Tugas Akhir dengan judul RANCANGAN ALAT BANTU KELUAR MASUK

KURSI RODA BAGI DIFABEL CACAT KAKI PADA MINI BUS (Studi Kasus : BBRSBD

“PROF. DR. SOEHARSO” Surakarta) telah diuji dan dipertahankan dihadapan Dewan penguji

Tugas Akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hari/Tanggal :

Jam :

Menyetujui:

Tim Penguji Tanda Tangan

1. Muchlison Anis, ST, MT.

2. Etika Muslimah, ST, MM, MT.

3. A Kholid Al Ghofari, ST, MT.

4. Ida Nursanti, ST, M.EngSc(extn).

Mengetahui:

Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Industri

( Ir. Agus Riyanto, MT ) (Hafidh Munawir, ST. M.Eng)

Page 4: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, keuali yang

secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Mei 2013

Adhy Tyas Budi Listyanto

Page 5: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

RANCANGAN ALAT BANTU DIFABEL KELUAR MASUK KURSI RODA BAGI PENDERITA

CACAT KAKI PADA MINI BUS

(Studi Kasus : Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa “PROF. DR. SOEHARSO” Surakarta)

1Adhy Tyas Budi Listyanto

2Muchlison Anis,

2Etika Muslimah

1Mahasiswa Teknik Industri UMS,

2Dosen Teknik Industri UMS

[email protected]

Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta

Telp (0271) 717417 ext 237

ABSTRAKSI

Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof. Dr. Soenarso Surakarta. Jl tentara pelajar, Jebres, Solo

adalh tempat dimana para difabel diberikan pelayanan dan rehabilitasi sosoal, resosialisasi, penyaluran dan

bimbingan lanjut bagi orang dengan kecacatan tubuh agar mampu berperan dalam kehidupan bermasyarakat.

Namun untuk menunjang itu semua dibutuhkan fasilitas yang dapat membantu mereka untuk beraktifitas. Saat

ini hanya fasilitas alat bantu dijalan umum saja yang sering dijumpai. Dari hal tersebut perlu adanya

penambahan alat bantu terutama untuk keluar masuk minibus.

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang alat bantu yang dapat mempermudah pengguna kursi roda

masuk dalam mini bus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kano yaitu pemetaan

preferensi pelanggan dalam memperoleh kepuasan atas produk atau jasa tertentu.

Hasil dari penelitian ini di ketahui alat keluar masuk mobil melalui pintu belakang tanpa mengurangi

kebutuhan calon pengguna yaitu 16 atribut yang didapat dari koisioner yang telah diuji validita dan reabilitanya.

Serta dimasikan dalam model kano untuk menentukan urutan kebutuhan calon pengguna.

Kata Kunci : Alat Bantu, Difabel, Model Kano

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada perkembangan jaman sekarang ini

banyak tuntutan industri yang harus

dikembangkan maupun di produksi semakin hari

semakin banyak permintaan produk yang

berbeda beda fungsinya. Di era ini di tuntut

untuk dapat berimprovisasi dengan

perkembangan yang ada, berinovasi dengan

kebutuhan yang diperlukan. Namun tidak

menghilangkan elemen keamanan, kenyamanan,

efektif, ekonomis, serta kualitas yang dipakai.

Perancangan produk dari waktu ke

waktu terus mengalami kemajuan yang cukup

signifikan. Perubahan tersebut diikuti oleh

perkembangan metode dan teknologi yang

semakin memberikan kemudahan dalam

merancang produk. Perancangan yang

berorientasi kebutuhan pelanggan sehingga dapat

memenuhi kebutuhan pengguna produk.

Penggunaan metode untuk menganalisa produk

sangat dibutuhkan untuk meminimalkan

kegagalan rancangan produk alat bantu.

Orang berkebutuhan khusus adalah

orang yang tidak sama dengan yang lain mereka

memiliki keterbatasan dalam melakukan aktifitas

setiap harinya (special needs) (Wikipedia:2012).

Dengan kebutuhan yang khusus maka merka

mebutuhkan inovasi maupun trobosan baru

dalam alat bantu mereka beraktifitas. Alat bantu

yang di gunakan beragam dari alat pendengaran,

jalan, serta menggapai atau memegang sesuatu.

Alat alat tersebut banyak digunakan bagi orang

Page 6: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

yang memiliki kebutuhan khusus baik yang tuli,

buta, cacat kaki, cacat tangan.

Pada umumnya orang yang memiliki

cacat kaki sulit untuk masuk kedalam kendaraan

bermotor karena keterbatasan yang mereka

miliki. Salah satunya pengguna kursi roda

mereka akan sangat kesulitan jika akan

berpergian menggunakan kendaraan bermotor

salah satunya adalah mobil. Kursi roda adalah

alat bantu yang digunakan oleh orang yang

mengalami kesulitan berjalan menggunakan

kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera,

maupun cacat. Alat ini bisa digerakan dengan

didorong oleh pihak lain, digerakan dengan

menggunakan tangan, atau dengan menggunakan

mesin otomatis (kursi roda) (Wikipedia:2013).

Alat bantu untuk masuk kedalam mobil pun

dibutuhkan, alat bantu guna mempermudah

masuk keluar mobil dan mudah digunakan serta

aman dengan tidak mengurangi estetika,

ergonomi dan ekonomi.

2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diinginkan dalam

pembuatan alat bantu masuk kendaraan bermotor

(mini bus) bagi pengguna kursi roda adalah:

1. Merancang alat bantu yang dapat

mempermudah pengguna kursi roda masuk

dalam mini bus.

2. Memudahkan pengguna kursi roda masuk

mini bus.

LANDASAN TEORI

1. Produk

a. Definisi

Produk menurut Kotler dan Amstrong

(1996) adalah “A product as anything that

can be offered to a market for attention,

acquisition, use or consumption and that

might satisfy a want or need”. Artinya produk

adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke

pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

dipergunakan dan yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan konsumen.

b. Kualitas Produk

Menurut American Society for

Quality Control, kualitas adalah “the totality

of features and characteristics of a product

or service that bears on its ability to satisfy

given needs”, artinya keseluruhan ciri dan

karakter-karakter dari sebuah produk atau

jasa yang menunjukkan kemampuannya

untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat.

Definisi ini merupakan pengertian kualitas

yang berpusat pada konsumen sehingga dapat

dikatakan bahwa seorang penjual telah

memberikan kualitas bila produk atau

pelayanan penjual telah memenuhi atau

melebihi harapan konsumen.

c. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycles)

I II III IV V

P

E

N

J

U

A

L

A

N

WAKTU

1) Tahap I adalah tahapan pengenalan.

Dalam tahap ini laju pertumbuhan

permintaan masih berjalan lambat. Suatu

produk baru diperkenalkan kepada

konsumen melalui uji coba pemasaran.

2) Tahap II adalah tahapan pertumbuhan

dengan percepatan, penjualan produk akan

meningkat pesat. Hal ini disebapkan oleh

respon konsumen terhadap produk atau

jasa tersebut semakin positif.

3) Tahap III adalah tahapan pertumbuhan

stabil, dalam tahapan ini tingkat

permintaan masih terus meningkat, tetapi

dengan laju pertumbuhan semakin

menurun.

4) Tahap IV adalah tahap pendewasaan, pada

tahap ini penjualan produk atau jasa akan

mencapai titik kejenuhan dimana

penjualan produk hanya berkisar pada satu

titik tertentu. Pada umumnya cara – cara

promosipun tidak dapat mendongkrak

tingkat penjualan.

Page 7: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

5) Tahap V adalah tahap kemunduran dan

akhir dari produk tersebut. Jika produsen

tidak melakukan inovasi maka prodak

akan mati begitu saja.

2. Metode KANO

Metode Kano dikembangkan oleh

Noriaki Kano (Kano,1984). Metode Kano adalah

metode yang bertujuan untuk mengkategorikan

atributatribut dari produk maupun jasa

berdasrkan seberapa baik produk/ jasa tersebut

mampu memuaskan kebutuhan pelanggan.

Memprioritaskan pengembangan

produk. Sebagai contoh , tidak akan berguna

berinvestasi untuk meningkatkan atribut

berkategori must-be yang merupakan tingkat

kebutuhan dasar, tetapi lebih meningkatkan

atribut berkategori onedimensional atau

attractive yang mempunyai pengaruh lebih besar

dalam penerimaan kualitas produk dan

konsekwensinya meningkatkan kepuasan

pelanggan.

Metode Kano memberikan bantuan yang

bernilai dalam menghadapi kondisi pada tahap

pengembangan produk maupun jasa. Dapat di

aplikasikan juga dalam penyedia layanan jasa.

Model Kano untuk kepuasan pelanggan

digunakan sebagai prasyarat untuk

mengidentifikasi kebutuhan, hierarki dan

prioritas pelanggan. (Griffin/Hauser, 1993).

Atribut-atribut kebutuhan pelanggan

dapat dibedakan menjadi enam kategori yaitu:

a. Attractive (excitement needs) merupakan

kategori yang tingkat kepuasan pelanggan

akan meningkat sangat tinggi dengan

meningkatnya kinerja atribut. Sedangkan

penurunan kinerja atribut tidak akan

menyebabkan penurunan tingkat kepuasan.

b. One dimensional (performance needs) adalah

kategori yang apabila terpenuhi maka dapat

meningkatkan kepuasan pelanggan dan akan

menyebabkan ketidakpuasan bila tidak

terpenuhi. Atau dengan kata lain tingkat

kepuasan pelanggan berhubungan linier

dengan kinerja atribut, sehingga menurunnya

kinerja atribut akan menurunkan pula tingkat

kepuasan pelanggan.

c. Must be (basic needs) merupakan kategori

dimana pelanggan menjadi tidak puas apabila

kinerja dari atribut yang bersangkutan rendah

tetapi kepuasan pelanggan tidak akan

meningkat jauh diatas netral meskipun

kinerja dari atribut tersebut tinggi. Kategori

ini merupakan kebutuhan dasar yang harus

dipenuhi oleh penyedia jasa kepada

konsumennya. Bila perusahaan ingin

meningkatkan performansi pada kategori ini

maka tidak akan meningkatkan kepuasan

tetapi atribut-atribut ini wajib dipenuhi oleh

perusahaan dengan kata lain atribut tersebut

harus ada pada setiap produk atau jasa agar

dapat diterima karena bila tidak maka

konsumen tidak akan memakai jasa yang kita

sediakan.

d. Indefferent terjadi jika ada maupun tidaknya

layanan tidak akan memberikan pengaruh

kepada kepuasan konsumen.

e. Reverse merupakan kategori kebalikan dari

kategori one dimensional yaitu derajat

kepuasan konsumen lebih tinggi jika layanan

berlangsung tidak semestinya, dibandingkan

layanan yang berjalan lebih baik.

f. Questionable merupakan kondisi yang

kadangkala konsumen puas atau tidak puas

jika layanan itu diberikan atau tidak

diberikan.

Tabel 1 Evaluasi kano

Dari tabel ini dapat disimpulkan

apakah kebutuhan pelanggan ini termasuk: A =

Attractive (Menarik), M = Must-be (Harus

Ada), O = One-Dimensional (Satu Dimensi), R

= Reverse (Kebalikan), Q = Questionable

(Diragukan), I = Indifferent (Biasa Saja).

Setelah masing-masing jawaban

pertanyaan dikonversi ke dalam bentuk

AMORQI, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan penghitungan jumlah masing-

masing komponen A, M, O, R, Q, dan I untuk

setiap pertanyaan. Dari hasil yang telah kita

Page 8: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

peroleh ini, dapat pula kita hitung koefisien

kepuasan konsumen dengan rumusan: Tingkat

kepuasan, Koefisian tingkat kepuasan berkisar

antara 0 sampai dengan 1, semakin dekat

dengan nilai 1 maka semakin mempengaruhi

kepuasan konsumen, sebaliknya jika nilai

mendekati ke 0 maka dikatakan tidak begitu

mempengaruhi kepuasan konsumen.

A + O

A + O +M+ I

Tingkat Kekecewaan, Jika nilai semakin

mendekati angka -1 maka pengaruh terhadap

kekecewaan konsumen semakin kuat,

sebaliknya jika nilainya 0 maka tidak

mempengaruhi kekecewaan konsumen.

O +M

A + O +M+ I X(−1)

Tanda minus yang disimpan di depan koefisien

tingkat kekecewaan konsumen adalah untuk

menegaskan pengaruh negative dari kepuasan

konsumen pada kualitas produk yang tidak

dipenuhi.

a. Tahapan metode Kano

1) Identification of product requirements

(identifikasi kebutuhan produk) adalah

kegiatan atau usaha untuk menentukan

produk yang akan dibuat.

2) Membuat koisioner KANO, sifat dari

koisioner model kano adalah setiap satu

pertanyaan memiliki dua bagian yaitu

functional dan dysfunctional. I like it that

way (suka), it must be that way (harus), I

am neutral (netral), I can live with it that

way (boleh), I dislike it that way (tidak

suka).

3) Memproses hasil jawaban Kuisioner

dengan menggunakan Tabulation of

Surveys seperti terlihat pada Tabel 2.3,

untuk memproses hasil jawaban Tabel

Evaluasi Kano.

Tabel 2.3 Tabulation of Surveys

4) Menganalisa hasil proses. Langkah yang

dilakukan dengan memposisikan setiap

atribut pertanyaan.

Gambar 2.4 Memposisikan Atribut

sumber CQM (The Center Quality

Management Journal)

METODOLOGI PENELITIAN

1. Kerangka Pemecahan Masalah

Tidak

Ya

Mulai

1. Rumusan masalah

2. Batasan masalah

3. Tujuan

4. Study pustaka

Survey lapangan

1. Interview

2. Observasi

Penerapan metode KANO

1. Perancangan/desain

2. Pengembangan konsep

3. Pemilihan bahan baku

1. Perencangan produk

2. Simulasi produk

3. Tinjauan rancangan produk

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Penyusunan, penyebaran, pengujian koisioner

Uji Reliabilitas

ralpha ≥ rtable

Ya

Uji Validitas

rcalculation ≥ rtabelTidak

Page 9: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan dilakukan di Balai Besar

Rahabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) di

jalan Tentara Pelajar, jebres, solo, jawa tengah.

Dengan jumalah responden 21 dan 18 variabel.

2. Pengolahan Data

a. Uji Validitas

Software yang digunakan untuk uji

validitas adalah SPSS 16. Data dinyatakan

valid jika rkalkulasi ≥ rtabel, menggunakan

toleransi kesalahan sebesar 5% dengan nilai

df=n-2=21-2=19 dengan rtabel = 0.433.

Tabel 1 Uji Validitas Pertama

Butiran soal

Corrected

Item-Total

Correlation

Keterangan

Nomor_1 0.610 Valid

nomor_2 0.607 Valid

Nomor_3 0.275 Tidak valid

Nomor_4 0.588 Valid

Nomor_5 0.554 Valid

Nomor_6 0.581 Valid

Nomor_7 0.534 Valid

Nomor_8 0.500 Valid

Nomor_9 0.592 Valid

Nomor_10 0.631 Valid

Nomor_11 0.760 Valid

Nomor_12 0.486 Valid

Nomor_13 0.468 Valid

Nomor_14 0.662 Valid

Nomor_15 0.713 Valid

Nomor_16 0.075 Tidak valid

Nomor_17 0.692 Valid

Nomor_18 0.762 Valid

Total 1 Valid

Dari 18 variabel ada 2 variabel yang tidak

valid, maka kedua variabel tersebut di hapus

dan di uji kembali.

Tabel 2 Uji Validitas kedua

Butiran soal

Corrected Item-

Total

Correlation

Keterangan

Nomor_1 0.640 Valid

nomor_2 0.573 Valid

Nomor_4 0.600 Valid

Nomor_5 0.587 Valid

Nomor_6 0.575 Valid

Nomor_7 0.504 Valid

Nomor_8 0.528 Valid

Nomor_9 0.566 Valid

Nomor_10 0.640 Valid

Nomor_11 0.752 Valid

Nomor_12 0.477 Valid

Nomor_13 0.475 Valid

Nomor_14 0.717 Valid

Nomor_15 0.724 Valid

Nomor_17 0.717 Valid

Nomor_18 0.777 Valid

Total 1.000 Valid

Hasil dari uji validitas yang kedua ini

hasilnya adalah valid seluruhnya dikarenakan

rkalkulasi ≥ 0.433. hasil akhir dari uji

validitas ini adalah 16 variable yang valid

b. Uji Reliabilitas

Tabel 3 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value 0.821

N of Items 9a

Part 2 Value 0.566

N of Items 8b

Total N of Items 17

Correlation Between Forms

0.903

Spearman-Brown Coefficient Equal Length 0.949

Unequal Length 0.949

Guttman Split-Half Coefficient 0.776

Variable dinyatakan reliable jika ralpha

> rtable Dalam hal ini, nilai rtabel jika level

ke-signifikanan sebesar 5% dan derajat

kebebasan db=n-2=21-2=19 adalah 0.433.

Nilai ralpha dapat dilihat pada nilai Guttman

Split-Half Coefficient pada tabel 4.3 yaitu

0.776. Jadi hasil dari uji reliabilitas

menyatakan nilai ralpha > rtabel yaitu 0.776 >

0.301, maka data kuisioner dinyatakan

reliable.

Page 10: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

3. Metode Kano

a. Tabulasi Of Survei

Tabel 4 Tabulasi Of Survei

Butiran

soal A M O I Q R Total Grade

1 1 8 7 5 0 0 21 M

2 4 11 6 0 0 0 21 M

3 4 2 10 5 0 0 21 O

4 6 9 3 3 0 0 21 M

5 4 7 6 4 0 0 21 M

6 2 12 6 1 0 0 21 M

7 2 13 3 3 0 0 21 M

8 2 12 6 1 0 0 21 M

9 10 5 3 3 0 0 21 M

10 2 11 7 1 0 0 21 M

11 3 12 3 3 0 0 21 M

12 2 13 5 1 0 0 21 M

13 3 10 6 2 0 0 21 M

14 2 9 7 3 0 0 21 M

15 2 11 6 2 0 0 21 M

16 1 12 7 1 0 0 21 M

Setelah data dari butiran soal

dimasukan dalam tabel tabulasi survei maka

dapat diketahui tingkat kepuasan pengguna

pada tabel 5:

Tabel 5 Hasil Tabulasi

Kategori Atribut Grade

Desain

1

Alat bantu ini

hanya dapat

digunakan bagi

pengguna kursi

roda.

Must be

2

Alat bantu dapat di

aplikasikan dalam

minibus apapun.

Must be

3

Desain alat bantu

ini sudah sesuai

dengan yang saya

inginkan.

One

dimension

al

Cara

karja 4

Alat bantu ini

melalui pintu

belakang mobil.

Must be

5

Mengunakan

tombol pengontrol

alat bantu.

Must be

6 Cara menggunakan

alat bantu mudah. Must be

7

Adanya buku

petunjuk

penggunaan alat

bantu.

Must be

Manfaat

8

Alat bantu ini

memberikan

kenyamaanan pada

saat digunakan.

Must be

9

Alat bantu ini

memberikan

keamanan pada saat

digunakan.

Must be

10

Mempermudah

keluar masuk

mobil.

Must be

Kesehatan

11

Tidak adanya efek

samping pada saat

penggunaan.

Must be

12

Mengurangi cidera

tangan akibat

keluar masuk

minibus.

Must be

13

Mengurangi cidera

punggung akibat

keluar masuk

minibus.

Must be

Material

14

Lantai tumpuan

kursi roda tidak

licin.

Must be

15

Bahan baku

pembutan alat

bantu yang

berkwalitas dan

bermutu tinggi.

Must be

16 Alat bantu mudah

dalam perawatan. Must be

b. Memposisikan Atribut

Memposisikan atribut ialah

memasukkan data kedalam bentuk diagram

scatter agar sesuai dengan metode kano.

Maka terlebih dahulu di kali dengan 100%

dan menemukan nilai extent of satisfaction

dan extent dissatisfacition dengan

mengunakan rumus.

Page 11: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

Tabel 6 extent of satisfaction dan extent dissatisfacition

Butiran

soal A % M % O % I %

Q

% R %

Total

% SI DI

1 4.76 38.10 33.33 23.81 0 0 100% 0.38 -0.71

2 19.05 52.38 28.57 0.00 0 0 100% 0.48 -0.81

3 19.05 9.52 47.62 23.81 0 0 100% 0.67 -0.57

4 28.57 42.86 14.29 14.29 0 0 100% 0.43 -0.57

5 19.05 33.33 28.57 19.05 0 0 100% 0.48 -0.62

6 9.52 57.14 28.57 4.76 0 0 100% 0.38 -0.86

7 9.52 61.90 14.29 14.29 0 0 100% 0.24 -0.76

8 9.52 57.14 28.57 4.76 0 0 100% 0.38 -0.86

9 47.62 23.81 14.29 14.29 0 0 100% 0.62 -0.38

10 9.52 52.38 33.33 4.76 0 0 100% 0.43 -0.86

11 14.29 57.14 14.29 14.29 0 0 100% 0.29 -0.71

12 9.52 61.90 23.81 4.76 0 0 100% 0.33 -0.86

13 14.29 47.62 28.57 9.52 0 0 100% 0.43 -0.76

14 9.52 42.86 33.33 14.29 0 0 100% 0.43 -0.76

15 9.52 52.38 28.57 9.52 0 0 100% 0.38 -0.81

16 4.76 57.14 33.33 4.76 0 0 100% 0.38 -0.90

Dari hasil extent of satisfaction dan extent dissatisfacition di posisikan dalam metode kano.

00

1

1

0,5

1

SI

DI

2

3

4

5

6

10

8

9

11

7

12

1314

15 16

-0,5

AttractiveOne

Dimensional

Must BeIndefferent

Gambar 1 Diagram Atribut Model Kano

4. Rancangan Produk

Gambar 2 rancangan produk

Page 12: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

Gambar 3 posisi alat bantu

Desain produk ini menggunakan sistem

hidrolik pada sistem penggeraknya dengan

tekanan cairan yang dapat di atur sesuai

kebutuhan pengguna. Hidrolik ini digekkan olah

pompa yang tenaganya didapat dari motor,

dengan motor listrik yang berkekuatan 12Volt

yang pasokan listrikya didapat dari accu mobil

yang kuat memasok listrik pada motor listrik.

Dengan perbandingan roda gigi 8/16 sehingga

putaran motor listrik dapat memutar pompa

hidrolik dengan ringan dan penggunaan listrik

yang minimum. Pengoperasian alat bantu

menggunakan saklar on dan off untuk

menyalakan dan mengaktifkan pengaman. Jika

tombol on ditekan maka alat bantu akan menyala

dan pengaman akan terbuka, jika menekan

tombol off maka pengaman akan aktif dan alat

bantu akan mati. Posisi saklar penggerak alat

bantu berada didalam semping pintu belakang.

Saklar 3 kaki yang dan terhubung pada motor

listrik. Saklar ada tiga posisi posisi pertama

posisi netral berarti alat bantu tidah dapat

bergerak keluar maupun masuk ke dalam mini

bus. Posisi kedua adalah posisi mundur dimana

saklar tuasnya mengarah ke belakang guna

mengelurkan alat bantu dari dalam mini bus.

Posisi ketiga adalah posisi maju untuk

menggerakkan alat bantu yang telah keluar mini

bus dan memasukkanya kembali kedalam mini

bus. Keamanan pada alat bantu ada pada bagian

lantai diberi pembatas agar pengguna kursi roda

selalu berada pada posisi lurus dan berada tepat

diatas lantai alat bantu.

Cara menggukan alat bantu ialah :

1. Membuka pintu bagian belakang minibus

secara maksimal.

Gambar 4 Posisi Pintu Belakang

2. Buka pengaman untuk menggunakan alat

bantu. Klik saklar menjadi on.

Gambar 5 Posisi Alat Bantu Dengan Pengaman

Gambar 6 Posisi Alat Bantu Dengan Pengaman

Terbuka

3. Saklar penggerak yang berfungsi

mengoperasikan alat bantu diklik pada posisi

keluar yang awalnya pada posisi netral.

4. Maka alat bantu akan keluar dari minibus

dengan sendirinya.

Gambar 7 Posisi Alat Bantu Keluar Dari Mobil.

5. Setelah alat bantu keluar dari minibus dan

berada pada posisi sempurna maka pengguna

dapat bersiap - siap untuk naik ke atas lantai

guna masuk kedalam minibus.

Gambar 8 Posisi Sempurna Alat Bantu

Page 13: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

6. Pengguna kursi roda naik ke atas lantai alat

bantu.

Gambar 9 Pengguan Kursi Roda Berada Di

Lantai

7. Kunci roda pada kursi roda yang telah

tersedia pada setiap kursi roda.

8. Klik saklar maju untuk menggerakkan alat

bantu masuk kedalam mini bus.

Gambar 10 Posisi Kursi Roda Di Dalam Mini

Bus

9. Pengguna kursi roda masuk kedalam mini

bus.

Gambar 11 Posisi Pengguna Kursi Roda Masuk

Mini Bus

10. Klik saklar ke tengah pada posisi netral agar

alat bantu tidak bergerak dari posisinya.

11. Klik saklar off untuk mematikan alat bantu

dan mengaktifkan pengaman.

Gambar 12 Posisi Pengaman diaktifkan

12. Tutup kembali pintu belakang dengan

sempurna dan kunci pintu belakang dengan

kunci yang tersedia.

Gambar 4.45 Posisi Pintu Tertutup

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan, maka dapat disumpukan bahwa:

1. Alat bantu di rancang untuk membantu

pengguna kursi roda keluar masuk mini bus,

melalui pintu belakang yang sistem

pengoprasianya menggunakan hidrolik.

2. Pengguna kursi roda tidak lagi membutuhkan

pertolongan orang lain untuk masuk kedalam

mini bus. tidak terjadi cidera pada saat keluar

masuk mini bus karena diangkat untuk

berpindah tempat dari kursi roda kedalam

kursi mini bus.

6. Daftar Pustaka

Berger C. Blauth R. Boger D. et al., 1993,

"Kano methods for understanding

customer-defined quality", Hinshitsu:

Journal of the Japanese Society for

Quality Control.

Fitriadi, Taufiq. 2008. Perancangan Alat Bantu

Jalan (Kruk) yang Praktis dan Ergonomis

dengan Menggunakan Software Catia.

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hurban, Glen L & Hauser, John R. 1993. Design

And Marketing Of New Products.

Englewood Cliffs: Prentice Hall.

Klik saya. 2009. Produk : Definisi, Klasifikasi,

Dimensi Kualitas dan Tingkatan Produk.

http://jurnal-

sdm.blogspot.com/2009/07/produk-

definisi-klasifikasi-dimensi_30.html.

diakses 3 desember 2012.

Kotler & Amstrong. 1996. Principle Of

Marketing. Englewood Cliff: Prentice

Hall.

Page 14: NASKAH PUBLIKASI ILMIAH RANCANGAN ALAT BANTU …eprints.ums.ac.id/24566/12/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdfBAGI DIFABEL CACAT KAKI ... Naskah Publikasi Tugas Akhir Ini Telah Diterima dan

Kotler, Philip. 2003. Marketing Management ed

11. New Jersey: Pearson Education

International.

Kotler & Amstrong. 2006. Prinsip Prinsip

Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip; Lamarto, Yohanes [Ptjm]. 1996.

Prinsip pemasaran 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler & Amstrong; Alih Bahasa, Sindoro;

Petinjau Bahasa, Sarwiji. 2004. Dasar –

Dasar Pemasaran - Ed 9 - jil 2. Jakarta: PT

indeks.

Nia, Hery, & Laila. 2012. Analisis Kualitas

Pelayanan dengan Menggunakan Integrasi

Importance Performance Analysis (Ipa)

Dan Model Kano (Studi Kasus di PT.

Perusahaan Air Minum Lyonnaise Jaya

Jakarta). Teknik Industri UNDIP.

Nurhayati, Sri. 2011. Analisis Kebutuhan Proses

Bisnis Menggunakan Metode Kano.

Unikom.

Tjiptono. F., 1997, Prinsip-prinsip Total Quality

Service, Penerbit Andi. Yogyakarta.

Tiena & ponti. 2012. Pengukuran Kepuasan

Pelanggan Menggunakan Metode Kano

dan Root Cause Analysis. Universitas

Trisakti.

Sauerwein, Elmar. 1996. The Kano Model: How

To Delight Your Customers. University of

Innsbruck.

Suwandi, Arif. 2011. Manajemen Proyek. Pusat

pengembangan bahan ajar – UMB.

Stanton, William; Tjiptono, Fandi [Ptjm]. 1996.

Prinsip Pemasaran 1. Jakarta: Erlangga.