naskah publikasi ilmiah peningkatan...

18
1 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN DENGUNG LEBAH DI TK PERTIWI I GAGAKSIPAT BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 SUGIYEM A53C090035 PG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI

PERMAINAN DENGUNG LEBAH DI TK PERTIWI I GAGAKSIPAT

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

SUGIYEM

A53C090035

PG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

2

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI

PERMAINAN DENGUNG LEBAH DI TK PERTIWI I GAGAKSIPAT

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Sugiyem. A53C090035. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. 107.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung

permulaan pada anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat Kecamatan

Ngemplak Kabupaten Boyolali dengan menggunakan Permainan Dengung Lebah.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak tiga siklus dengan lima kali pertemuan.

Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah

guru dan anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat Kecamatan Ngemplak

Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 20 anak terdiri dari 11

anak laki-laki dan 9 anak perempuan.Tehnik pengumpulan data yang digunakan

adalah Observasi. Sedangkan Validitas data yang digunakan adalah triangulasi

dan analisis interaktif yang mempunyai tiga komponen yaitu reduksi data,

penyajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil tindakan siklus I, siklus II, dan siklus III yang telah

dilaksanakan selama penelitian, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan

berhitung permulaan pada anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat

Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini

ditunjukkan dengan adanya peningkatan perkembangan kemampuan berhitung

permulaan dari sejumlah anak didik yang pada kondisi awal hanya 1 anak didik

yang mempunyai perkembangan yang baik dalam kemampuan berhitung

permulaan, pada siklus I ada 6 anak, siklus II ada 8 anak, dan siklus III menjadi

17 anak yang kemampuan berhitung permulaannya berkembang dengan baik.

Prosentase rata-rata kemampuan berhitung permulaan anak juga mengalami

peningkatan. Pada kondisi awal prosentase rata-rata kemampuan berhitung

permulaan anak adalah sebesar 41,3%, siklus I sebesar 66,8%, siklus II sebesar

73,3%, dan pada siklus III meningkat menjadi 84%. Dengan demikian,

penggunaan permainan dengung lebah dapat meningkatkan kemampuan

berhitung permulaan pada anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat

Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.

Kata Kunci: Kemampuan Berhitung Permulaan, Permainan Dengung Lebah

PERSETU]UAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITtING PERMULAAN MELALIJ'I

PERMAINAN DENGTING LEBAI' DI TK PERTIWI I GAGAKSTPAT

BOYOLALI TAHTJN PELiUARAN 2OI I/ 2OI2

Dipeniapkan dan Disusun Oleh :

SUGN'EMA53C090035

Telah disetujui dan DisyatrLan Oleh Pembimbing I dan Pembimbing II

Untuk Dipertahankar Dihadapan Dewan Penguji Skripsi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mengetahui:

Pembimbing II,s--

FDra. SUNDARI, SH., M Hut!

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERH]TUNG PENMULAAN MELALUI

PERMAINAN DENCUNG LEBAH DI TK PERTIWI I GAGAKSIPAT

BOYOLALI TAIIUN PELAJARAN 2011/ 2OI2

Dipersiapkan dan Disusun 0leh :

SUGI\€tvI453C090035

Telah dipertahankan di depan Dewafl Penguji Skipsi

Pada Tanggal 08 Agustw 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Suzunan Dewan Pengujt

C ,,L Dra. Surtikanti. SH..M.PL. ,,.-<-' ft@ I

L, , Uv

2. Dra. Sundari, SH., M. Hum.

3. Drs. llham Sunaryo, t. rO. OUO ,QU

Surakart4 08 Agustus 2012

Unive$itas Muhammadiyah Surakada

l t l

t

1

PENDAHULUAN

Salah satu lingkup pengembangan kognitif untuk anak usia 5- 6 tahun

menurut Permendiknas Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 adalah

lingkup perkembangan konsep bilangan dan lambang bilangan. Dalam pencapaian

tingkat perkembangan tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Seperti

yang terjadi di kelas kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali.

Hasil evaluasi hasil belajar konsep bilangan dan lambang bilangan masih rendah

yaitu dari 20 anak didik hanya 5 anak didik yang mempunyai perkembangan

cukup baik.

Dari pengamatan yang telah dilakukan peneliti yang sekaligus guru kelas,

ditemukan beberapa faktor penyebabnya, yaitu kurangnya perencanaan,

penggunaan media sumber pembelajaran dan kurang tepatnya metode yang

digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Untuk mengatasi permasalahan diatas dan merujuk pada pendekatan

pendidikan anak usia dini yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan serta menganut pendekatan belajar melalui bermain dan bermain

sambil belajar (Yuliani 2009: 86-87), peneliti menggunakan media permainan

dengung lebah yang merupakan adopsi permainan dengung lebah karya Kathy

Charner (Husein, 2006:30).

Dari uraian diatas, mendorong peneliti untuk mengkaji lebih dalam dengan

mengadakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Berhitung

Permulaan Melalui Permainan Dengung Lebah Di TK Pertiwi I Gagaksipat

Boyolali Tahun Pelajajaran2011/2012”.

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan peneliti mengadakan penelitian ini antara lain secara

khusus penellitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan

membilang, mengenal, dan memahami konsep bilangan dan lambang bilangan 1-

10 pada anak didik kelompok B2 di TK Pertiwi I Gagaksipat, Kec. Ngemplak,

Kab. Boyolali tahun pelajaran 2011/ 2012.

2

LANDASAN TEORI

1. Kemampuan Berhitung Permulaan

a. Pengertian Kemampuan Berhitung Permulaan.

Menurut Suharso dkk kemampuan dari kata dasar mampu yang

berarti: kuasa; sanggup melakukan; dapat; berada; dan kaya (KBBI,

2005:308). Kata berhitung berasal dari kata dasar hitung berarti: perihal

membilang; menjumlahkan; mengurangi; membagi; menambah (KBBI,

2005:170). Kata permulaan dari kata dasar mula yang berarti asal; pokok

asal: sesuatu bagian dan sebagainya yang dahulu sekali atau yang paling

awal (KBBI, 2005: 328).

Pengenalan konsep berhitung pada anak usia dini haruslah dimulai

dengan mencoba-coba membilang dari tingkatan yang sangat sederhana atau

yang disebut dengan konsep korespondensi satu satu kemudian baru pada

pengenalan konsep yang lainnya yang meliputi konsep: pola;

klasifikasi/memilah; membilang; makna angka dan pengenalannya;

bentuk/geometri; ukuran; waktu dan ruang; penambahan dan pengurangan.(

Depdiknas, 2007:9-11).

b. Tahap-Tahap Kemampuan Berhitung Permulaan

Berdasarkan penelitian Steff, dalam Stafford dkk (2006) ada lima

tahapan kemampuan berhitung permulaan. Tahapan-tahapan tersebut

adalah:

1) Tahap Emergent ; yaitu tahap dimana anak belum mampu menghitung

walaupun bendanya terlihat jelas.

2) Tahap perceptual; yaitu tahapan dimana anak mampu menghitung

banyaknya benda jika benda tersebut tampak nyata.

3) Tahap Figurative; pada tahap ini anak sudah mampu menghitung

benda-benda, meskipun benda-benda tersebut tidak terlihat.

4) Tahap Count on; Pada tahap ini anak mampu menghitung benda-benda

yang tidak terlihat dan dalam menghitung mereka tidak memulai dari

satu.

3

5) Tahap Facile; Dalam tahap ini anak sudah menggunakan strategi-

strategi yang tidak melibatkan menghitung satu persatu.

c. Indikator Kemampuan Berhitung Permulaan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58

Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, anak usia 5-6

tahun untuk ruang lingkup kognitif khususnya dalam mengenal konsep

bilangan dan lambang bilangan indikatornya adalah sebagai berikut: anak

mampu membilang/menyebut urutan bilangan dari 1-20, mampu

membilang dengan menunjuk benda ( mengenal bilangan dengan

benda-benda sampai 10), mampu menunjuk urutan benda untuk bilangan

sampai 10, dan anak mampu Menghubungkan/memasangkan lambang

bilangan dengan benda- benda sampa10 (anak tidak disuruh menulis ).

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Berhitung

Kemampuan berhitung merupakan salah satu bentuk hasil dari

proses perkembangan kognisi. Menurut Jean Piaget bahwa pengetahuan

dibangun secara personal melalui proses asimilasi dan proses akomodasi.

Proses asimilasi yaitu proses seseorang mengintegrasisikan informasi baru

atau pengalaman baru kedalam skemata (struktur kognitif) atau pengetahuan

yang sudah dimiliki. Sedangkan proses akomodasi yaitu proses

restrukturisasi atau penyesuaian diri terhadap informasi baru . Dengan

demikian kemampuan berhitung dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern.

e. Metode Pendekatan Permainan Berhitung Permulaan

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pendekatan

permainan berhitung permulaan. Dari hasil penelusuran website di

http://failashofgmail.wordpress.com/2011/06/01/pengertian-matemati. di

temukan beberapa metode yang dapat digunakan dalam pendekatan permainan

berhitung permulaan antara lain sebagai berikut; Metode Bercerita; Metode

Bercakap-cakap; Metode Tanya Jawab: Metode Pemberian Tugas; Metode

Demonstrasi; dan metode Eksperimen.

4

2. Bermain Permainan Dengung lebah

a. Pengertian Bermain dan Permainan

Menurut Hurlock (dalam musfiroh, Cerdas Melalui Bermain,

2008:1) bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu

kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir, kegiatan tersebut

dilakukan secara sukarela tanpa suatu paksaan atau tekanan dari.

Sedangkan pengertian permainan adalah sesuatu yang digunakan untuk

bermain atau yang dimainkan. (Suharso, KBBI, 2005:305).

b. Permainan Dengung Lebah

1) Pengertian Permainan Dengung Lebah

Permainan dengung lebah adalah suatu permainan yang

berfungsi untuk membangun kecakapan pramatematika anak. (Husein,

2005: 3). Permainan ini diciptakan oleh Kathy Charner pada tahun

1993. Alat dan bahannya adalah: lembaran karton atau kardus putih

untuk menggambar lebah dan sarang lebah, gunting, stiker bening atau

plastik laminating untuk melapisi hasil gambar agar lebih tahan lama,

spidol warna warni, pensil, dan lem.

Adapun langkah-langkah permainannya adalah sebagai berikut:

a) Membuat dan menyiapkan gambar sarang dan gambar lebah dari

bahan-bahan tersebut diatas.

b) Meletakkan gambar sarang lebah didepan anak-anak atau dipapan

tulis. Lalu tempelkan gambar lebah satu persatu pada gambar

sarang lebah yang telah tersedia dengan mengatakan “ lebah ini

memilih sarang yang ini sebagai tempat yag nyaman untuk tinggal”

sampai gambar lebah terpasang semua.

c) Mintalah anak untuk menunjukkan gambar sarang lebah mana yang

banyak dipilih lebah sebagai tempat tinggalnya dengan menghitung

gambar-gambar lebah satu persatu.

Berdasarkan permainan dengung lebah diatas, peneliti

mengadopsi permainan dengung lebah menjadi permainan manipulatif

dan memainkannya menggunakan jenis permainan terpimpin. Adapun

5

alat-alat dalam permainan ini berupa : gambar-gambar kehidupan lebah,

gambar lebah berangka 1-20, gambar lebah berangka 1-10 sebanyak

anak didik, 2 gambar sarang lebah, benang wol/ ring untuk meronce,

dan kartu angka seperti terlihat dalam gambar 2.1 berikut:

Gambar 1.

Alat-Alat Permainan Dengung Lebah

2) Langkah-Langkah Permainan Dengung lebah

Pelaksanaan kegiatan bermain terdiri dari tiga langkah yaitu:

tahap pra bermain, tahap bermain, dan tahap penutup. (Masitoh, 2006:

9.19). Untuk permainan dengung lebah ini tahapan-tahapan tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Kegiatan tahap pra-bermain. Pada tahap ini ada dua macam

kegiatan yaitu menyiapkan bahan dan alat-alat permainan dan

menyiapkan siswa untuk melakukan permainan dengan

mengkomunikasikan tentang: tujuan permainan, aturan bermain,

cara bermain, dan tugas yang harus dilaksanakan anak.

b) Kegiatan tahap bermain.Dalam kegiatan permainan dengung lebah

ini ada beberapa kegiatan atau permainan diantaranya adalah:

Permainan membilang; anak sebagai model/ tokoh yang

memerankan lebah. Setiap anak membawa satu gambar lebah,

6

mereka berterbangan kesana-kemari, secara bergantian satu persatu

anak yang berperan sebagai lebah memilih salah satu sarang

sebagai tempat tinggal yang nyaman. Setelah semua anak mendapat

giliran memilih sarang, guru beserta anak menghitung jumlah

semua lebah yang menempel dipapan tempel. Sebagai langkah

terakhir guru menyusun gambar lebah secara urut mulai dari

bilangan satu dan meminta anak maju menghitung gambar lebah.

Permainan membilang dengan menunjuk benda; dapat

dilakukan dengan permainan mengambil gambar lebah sebanyak

10, kemudian menunjukkan kembali dengan cara menghitung dan

menata gambar tersebut secara rapi.Permainan menunjuk urutan

benda untuk bilangan sampai 10; dapat dilakukan dengan

permainan meronce secara urut gambar lebah berangka dari urutan

gambar lebah barangka terkecil yaitu berangka 1 ke gambar lebah

berangka terbesar yaitu gambar lebah berangka 10 atau sebaliknya,

meronce gambar lebah terbesar berangka 10 ke gambar lebah

berangka terkecil yaitu gambar lebah berangka 1. Permainan

menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan

benda-benda sampai 10; anak mengambil kartu angka kemudian

mengambil dan meronce gambar lebah sesuai lambang bilangan

(angka) yang terdapat pada kartu angka.

c) Kegiatan tahap penutup meliputi: mengevaluasi hasil kegiatan

bermain, memberikan assesment, reward, dan reinforcement

(penguatan), serta mmembuat kesimpulan bersama anak didik.

3) Manfaat Permainan dengung lebah

Manfaat permainan dengung lebah adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan kemampuan anak dalam membilang Membilang/

menyebut urutan bilangan dari 1-20.

7

b) Meningkatkan kemampuan anak dalam membilang dengan

menunjuk benda ( mengenal bilangan dengan benda-benda

sampai 10).

c) Meningkatkan kemampuan anak dalam menunjuk urutan benda

untuk bilangan sampai 10.

d) Meningkatkan kemampuan anak dalam menghubungkan/

memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampa10

(anak tidak disuruh menulis).

e) Meningkatkan pemahaman anak terhadap konsep hidup

bermasyarakat dengan memahami kehidupan lebah sebagai contoh

konkret dari komunitas kehidupan berkelompok.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian

Peneliti dalam penelitian peningkatkan kemampuan berhitung

permulaan melalui permainan dengung lebah ini, menggunakan Taman

Kanak-Kanak Pertiwi I Gagaksipat, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali, yang

berlokasi didesa Gagaksipat Rt 03 Rw 01, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali.

Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yaitu mulai bulan Mei 2012

sampai dengan bulan Juli 2012 atau semester genap tahun pelajaran

2011/2012. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah guru dan anak

didik kelompok B-2 TK Pertiwi I Gagaksipat, Kec. Ngemplak, Kab.

Boyolali dengan jumlah anak 20 terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak

perempuan.

B. Prosedur Penelitian

1. Jenis, Strategi, dan Prosedur Penelitian

Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas ( PTK) yaitu

suatu proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui

refleksi diri untuk memecahkan masalah dengan melakukan berbagai

tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisa pengaruh

8

dari perlakuan tersebut yang bertujuan untuk memperbaiki kinerjanya

sehingga hasil belajar anak meningkat. Zainal Aqid dkk (2009:3).

Menurut Sarwiji Suwandi (2009:34) ada 4 langkah yang harus

dilakukan dalam proses tindakan kelas yaitu perencanaan (planning),

tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

GGGGGG

C. Jenis Data

Menurut Suryana (2010). jenis data penelitian berdasarkan sumbernya

dapat dikelompok dalam dua jenis yaitu secara langsung dari sumber data

(data primer) dan sumber yang sudah tersedia (data sekunder) .

D. Pengumpulan data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan antara lain:

Wawancara; yaitu merupakan metode pengumpulan data dengan cara

melakukan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

informan. Observasi; yaitu metode pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian untuk mendapatkan data-

data yang dibutuhkan. Dokumentasi; yaitu metode pengumpulan data dengan

cara melihat berbagai catatan atau laporan, gambar, dan foto.

E. Instrument Perolehan Data

Dalam penelitian ini digunakan tehnik trianggulasi dengan instrumen

sebagai berikut:

dst Plan Plan Plan

Reflec Reflec Reflec Act Act Act Siklus I Silkus II Siklus III

Observe Observe Observe

9

1. Lembar observasi peningkatan kemampuan berhitung permulaan, yang

berisi tentang catatan hasil pelaksanaan kegiatan mengenai perilaku anak

didik yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai.

2. Lembar observasi penerapan metode permainan dengung lebah.

Lembar observasi ini berisi tentang catatan pelaksanaan metode

permainan dengung lebahdalam upaya meningkatkan kemampuan

berhitung permulaan. Komponen penilaian dalam penerapan metode ini

antara lain: kegiatan awal, kegiatan inti, penggunaan media, dan

kegiatan penutup yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran.

3. Lembar catatan lapangan, yang digunakan untuk mencatat semua kejadian

yang terjadi diluar perencanaan atau pencatatan permasalahan-

permasalahan yang muncul pada waktu dilaksanakan kegiatan.

4. Lembar wawancara, yang berisi tentang tanggapan pelaksanaan

pembelajaran upaya meningkatkan kemampuan berhitung permulaan

dengan metode permainan dengung lebah.

F. Teknik Analisis Data

Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis interaktif

berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil tindakan

yang telah dilakukandengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.

2. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan berhitung

permulaan anak yang terdiri dari nomor nama, anak, butir amatan,jumlah

skor. Tabulasi skor dapat dilihat pada tabel 3.1

3. Menghitung prosentase peningkatan kemampuan berhitung permulaan

anak dengan menerapkan metode permainan dengung lebah, dengan cara

sebagai berikut:

a. Prosentase pencapaian kemampuan:

Jumlah skor amatan yang dapat dicapai tiap anak X 100 0/ 0

Jumlah skor maksimum

b. Skor maksimum = skor maksimum butir amatan x jumlah butir amatan.

c. Skor maksimum= 4x 8 = 32

10

d. Hasil prosentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom (0/0) . Seperti

pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Lembar Tabulasi Skor Observasi Peningkatan Kemampuan Berhitung

Permulaan dengan Menerapkan Permainan Dengung Lebah

No

Nama Anak Didik Butir Amatan Jmlh 0/0

Rata-rata kemampuan berhitung permulaan anak kelompok

e. Membandingkan hasil prosentase pencapaian pada setiap anak dengan

prosentase keberhasilan pada setiap siklus yang telah ditentukan

peneliti. Penelitian pada setiap siklus akan berhasil jika anak sudah

mencapai prosentase yang telah ditentukan peneliti pada setiap

siklusnya. Adapun hasil perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel

3.2 berikut:

Tabel 3.2

Lembar Perbandingan Hasil Prosentase Pencapaian Setiap AnakDengan

Prosentase Keberhasilan

No Nama anak didik Prosentase

Pencapaian

Prosentase

keberhasilan

Status

Pencapaian

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

11

1) Prosentase pencapaian : diperoleh dari perhitungan prosentase

kemampuan berhitung permulaan dengan menerapkan metode

permainan dengung lebah.

2) Prosentase keberhasilan diperoleh dari prosentae minimal yang harus

dicapai anak didik pada setiap siklusnya.

3) Status pencapaian; diperoleh dari perbandingan antara skor maksimum

setiap siklus dan prosentase pencapaian setiap anak didik dengan

ketentuan sebagai berikut :

a) S = sudah mencapai, jika hasil prosentase ≥ prosentase

keberhasilan.

b) B = belum mencapai, jika hasil prosentase ≤ prosentase

keberhasilan.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat

adanya peningkatan kemampuan hasil belajar anak didik kelompok B2 TK

Pertiwi I Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali pada

pembelajaran pengembangan berhitung permulaan sebagai berikut: Prasiklus

kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B2 rata-rata kemampuan anak

satu kelas adalah 41,3%, siklus 1 rata-rata kemampuan berhitung permulaan anak

kelompok B2 adalah 66,8% , siklus 1Irata-rata kemampuan berhitung permulaan

anak kelompok B2 adalah 73,3% , siklus IIIrata-rata kemampuan berhitung

permulaan anak kelompok B2 adalah 84%.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pada tindakan kelas dengan judul “Peningkatkan Kemampuan Berhitung

Permulaan Melalui Permainan Dengung Lebah Di TK Pertiwi I Gagaksipat

Boyolali Tahun Pelajajaran2011/2012” ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

12

1. Penggunaan permainan dengung lebah dapat meningkatkan kemampuan

berhitung permulaan anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat

Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.

2. Dengan permainan dengung lebah, anak didik lebih mudah dalam memahami

pembelajaran berhitung permulaaan.

3. Penggunaan permainan dengung lebah dapat menimbulkan motivasi atau

semangat belajar anak didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat dalam

pembelajaran berhitung permulaan.

4. Keberhasilan yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar 84%.

Dengan demikian Hipotesis yang menyatakan melalui bermain permainan

dengung lebah dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak

didik kelompok B2 TK Pertiwi I Gagaksipat Boyolali tahun ajaran 2011/2012

dapat diterima kebenarannya.

Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi diatas, maka peneliti

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru: Sebaiknya guru menerapkan pendekatan individual untuk

mengatasi kesulitan dalam penggunaan permainan dengung lebah, memotivasi

anak didik dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif serta

pembelajaran yang atraktif, hendaknya guru mengidentifikasi masalah dan

mencari solusi secara dini, serta guru dapat menggunakan penelitian ini

sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran pengembangan kemampuan

berhitung.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya: hendaknya didalam penelitian memperhatikan

komponen- komponen pembelajaran seperti seperti tingkat pencapaian

perkembangan, indikator, tujuan, kegiatan, alat, metode, dan alat evaluasi;

Penelitian ini dapat dikembangkan tidak hanya untuk PAUD formal (TK)

kelompok usia 5-6 tahun atau kelompok B saja, melainkan dapat juga

dilakukan pada PAUD kelompok usia lainnya dalam bentuk yang berbeda dan

dalam pengembangan kemampuan yang berbeda pula; Dan penelitian ini dapat

digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian peningkatan

kemampuan berhitung lainnya terutama penelitian berhitung permulaan.

13

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zaenal dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas UntukGuru SD, SLB, Dan TK.

Bandung: Yrama Widya.

Buletin Ringan. 2008. Tahap-Tahap Kemampuan Awal Berhitung Pada Anak.

(Online). http://blogringan.wordpress.com/2011/03/09/tahap-tahap-

kemampuan-berhitung-permulaan. Diakses 02 Juli 2012.

Charner, Kathy. 1993. Brain Power Aktivitas Tematik untuk Anak. Terjemahan

oleh Teuku Kemal Husein. 2005. Surabaya: Erlangga.

Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran permainan berhitung permulaan di

Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Dirjen PNFI, 2010. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen PAUD.

Fitriyah, Eni. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui

Permainan Tebak Angka Di BA Aisyiyah Dukuh Sukoharjo. Skripsi.

Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

KTI PTK. 2009. Pengertian Metode. (online)

http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/06/pengertian-metode-htm.

Diakses 26 Juni 2012.

Milati, Nur Arina. 2010. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui

Permainan Tata Angka. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Suharso, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV Widya

Karya.

Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif-Naturalistik Dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Usaha Keluarga.

Sunoto, Umi Relawati. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung

Melalui Permainan Tebak Angka Di BA Aisyiyah Dukuh Sukoharjo.

Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Suryana, Cahya. 2010. Data dan Jenis Data Penelitian. (online).

Http://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-penelitian.

Diakses 20 Juni 2012.

14

Suwandi, Sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya

Tulis Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS.