naskah gam 2009

197
TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT BUKU PETUNJUK TEKNIK tentang GERAKAN ARTILERI MEDAN BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Gerakan Artileri Medan (GAM) merupakan suatu prosedur yang mengatur Satuan Armed agar dengan cepat dan tepat untuk menempati / menduduki daerah steling guna melaksanakan tugas pokoknya, dimulai sejak menerima perintah persiapan sampai dengan siap tembak sehingga secara taktis dapat dipertanggungjawabkan dan secara teknis dapat teratur dan sistematis. Pelaksanaan GAM akan sangat menentukan pencapaian tugas pokok Satuan Armed dalam memberikan bantuan tembakan kepada Satuan Manuver pada pelaksanaan operasi tempur. b. Pada penyelenggaraan GAM diperlukan pedoman yang mengatur tentang mekanisme kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan sesuai dengan peran, tugas dan fungsi Satuan Armed. Pedoman yang digunakan selama ini sudah tidak relevan dihadapkan dengan perkembangan doktrin dan organisasi Satuan Armed sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok. c. Agar penyelenggaraan GAM dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu adanya revisi Buku Petunjuk Teknik tentang Gerakan Artileri Medan. Lampiran Peraturan Kasad Nomor Perkasad / / / 2009 Tanggal 2009

Upload: khairul-anwar

Post on 25-Jun-2015

521 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH GAM 2009

TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

BUKU PETUNJUK TEKNIK

tentang

GERAKAN ARTILERI MEDAN

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Gerakan Artileri Medan (GAM) merupakan suatu prosedur yang mengatur

Satuan Armed agar dengan cepat dan tepat untuk menempati / menduduki daerah

steling guna melaksanakan tugas pokoknya, dimulai sejak menerima perintah

persiapan sampai dengan siap tembak sehingga secara taktis dapat

dipertanggungjawabkan dan secara teknis dapat teratur dan sistematis.

Pelaksanaan GAM akan sangat menentukan pencapaian tugas pokok Satuan

Armed dalam memberikan bantuan tembakan kepada Satuan Manuver pada

pelaksanaan operasi tempur.

b. Pada penyelenggaraan GAM diperlukan pedoman yang mengatur tentang

mekanisme kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang

diharapkan sesuai dengan peran, tugas dan fungsi Satuan Armed. Pedoman yang

digunakan selama ini sudah tidak relevan dihadapkan dengan perkembangan

doktrin dan organisasi Satuan Armed sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan

tugas pokok.

c. Agar penyelenggaraan GAM dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, maka perlu adanya revisi Buku Petunjuk Teknik tentang Gerakan

Artileri Medan.

Lampiran Peraturan Kasad Nomor Perkasad / / / 2009 Tanggal 2009

Page 2: NASKAH GAM 2009

5

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Buku Petunjuk Teknik tentang GAM ini disusun dengan maksud

untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang mekanisme

penyelenggaraan GAM.

b. Tujuan. Tujuan Buku Petunjuk Teknik tentang GAM ini agar dijadikan

sebagai pedoman bagi Satuan Armed sehingga diperoleh keseragaman

pemahaman dan tindakan dalam penyelenggaraan GAM.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan Buku Petunjuk Teknik tentang

Gerakan Artileri Medan ini meliputi tata cara dan ketentuan pentahapan GAM yang

dapat dijadikan sebagai pedoman sesuai dengan tingkat satuan mulai dari tingkat

Batalyon sampai dengan tingkat Seksi Armed.

b. Tata Urut. Buku Petunjuk Teknik tentang Gerakan Artileri Medan ini

disusun dengan tata urut sebagai berikut :

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Ketentuan Umum.

3) Bab III Kegiatan yang Dilaksanakan.

4) Bab IV Hal-hal yang perlu Diperhatikan.

5) Bab V Komando dan Pengendalian.

6) Bab VI Penutup.

4. Landasan.

a. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 60 / III / 2004 tanggal 9 Maret 2004

tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Induk tentang Armed.

b. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 363 / X / 2003 tanggal 31 Oktober

2003 tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Operasi tentang Armed.

Page 3: NASKAH GAM 2009

6

c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad / 1 / VII / 2007 tanggal 5 Juli 2007

tentang berlakunya Buku Petunjuk Administrasi tentang Tulisan Dinas di

Lingkungan TNI AD.

d. Peraturan Kasad Nomor Perkasad / 2 / VII / 2007 tanggal 5 Juli 2007

tentang berlakunya Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan dan

penerbitan Doktrin/Buku Petunjuk TNI AD.

e. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 73 / III / 2002 tanggal 8 Maret 2002

tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Lapangan tentang Batalyon Armed

Ringan.

f. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 20 / VI / 2004 tanggal 15 Juni 2004

tentang Pengesahan berlakunya Naskah Sementara Buku Petunjuk Lapangan

tentang Baterai Tempur Armed Ringan.

g. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 453 / XII / 2005 tanggal 1 Desember

2005 tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Lapangan tentang Seksi

Armed Ringan.

h. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 556 / XII / 2005 tanggal 29

Desember 2005 tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Teknik tentang

Gerakan Artileri Medan.

i. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 505 / XII / 2006 tanggal 26 Desember

2006 tentang Pengesahan berlakunya Buku Petunjuk Teknik tentang Taktik Armed.

5. Pengertian. ( Sub Lampiran A ).

Page 4: NASKAH GAM 2009

7

BAB II

KETENTUAN UMUM

6. Umum. Agar GAM dapat dilaksanakan secara tertib, aman dan lancar, maka perlu

adanya ketentuan-ketentuan umum untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya

sehingga penyelenggaraan GAM dapat dilaksanakan sesuai dengan pentahapan kegiatan

yang benar. Ketentuan-ketentuan umum ini perlu diselenggarakan agar seluruh

rangkaian kegiatan GAM dalam mendukung tugas pokok Satuan Armed dapat

dilaksanakan secara optimal.

7. Tujuan. Gerakan Artileri Medan bertujuan untuk mengatur kegiatan Satuan Armed

dalam menempati / menduduki daerah steling sehingga dengan segera dapat

memberikan bantuan tembakan kepada Satuan manuver.

8. Sasaran.

a. Terjaminnya keamanan dan kelancaran Satuan Armed dalam menempati /

menduduki suatu daerah steling.

b. Terjaminnya pelaksanaan pemberian bantuan tembakan kepada satuan

manuver secara dekat, kontinyu dan tepat waktu.

9. Sifat.

a. Teratur dan Sistematis. Penyelenggaraan GAM harus sesuai dengan

pentahapan yang benar sehingga tidak ada hal-hal terlewatkan yang dapat

memengaruhi pelaksanaan tugas pokok.

b. Terkoordinasi. Penyelenggaraan GAM harus dikoordinasikan dengan

satuan atas, satuan tetangga, unsur-unsur bantuan tempur lainnya dan satuan

bawahan.

c. Fleksibel. Penyelenggaraan GAM disesuaikan dengan situasi dan keadaan

medan dengan memanfaatkan berbagai macam bentuk steling dan cara masuk

steling serta tugas taktis yang diterima.

Page 5: NASKAH GAM 2009

8

d. Aman. Keamanan dalam penyelenggaraan GAM harus terjamin agar

pelaksanaan pemberian bantuan tembakan dapat berjalan sesuai rencana.

e. Tepat Waktu. Penyelenggaraan GAM harus dilaksanakan sesuai dengan

rencana waktu yang dibuat agar waktu siap tembak dapat ditepati.

f. Teliti. Penyelenggaraan GAM harus dilaksanakan dengan memerhatikan

faktor ketelitian untuk mendapatkan hasil yang optimal.

10. Peranan. Sebagai pedoman untuk menyelenggarakan GAM Batalyon, Baterai

dan Seksi Armed dalam pelaksanaan tugas pokoknya.

11. Pengorganisasian.

a. Struktur Organisasi GAM Batalyon.

MAYON

YONARMED

RAIPUR

RAIMA

Page 6: NASKAH GAM 2009

9

SIANG

b. Struktur Organisasi GAM Baterai Markas.

c. Struktur Organisasi GAM Baterai Tempur.

RUPROV SIMU TONKOM

RAI MA

RUKURMEDYON

PUSPIBAK SIMIN

SIHAR

SI MAYON

SIWAT SIKES

RUPON RURAD

POKKO

RAI PUR

RUKURMED

RUKOM RUKAMLAP

RUMU

SATBAK

PUCUK

POKJAU

Page 7: NASKAH GAM 2009

10

POKJAU

POKJAU

d. Struktur Organisasi GAM Baterai Tempur Berdiri Sendiri.

e. Struktur Organisasi GAM Raipur dalam hubungan Seksi. Susunan

Organisasi Seksi Armed dibentuk dari organisasi Baterai Tempur organik

Yonarmed atau Baterai BS, merupakan organisasi yang Kodalnya tetap dibawah

Komando Danrai dan bukan Seksi Armed BS.

POKKO

RAI PUR BS

RUKURMED

RUKOM RUKAMLAP

RUMU

SATBAK

PUCUK

RUHAR

POKBUNG

POKKAMLAP

SEKSI

POKKO SIE

RAI PUR

RUKURMED

POKKOM

POKMU PUCUK

POKKO RAI

Page 8: NASKAH GAM 2009

11

POKJAU

f. Struktur Organisasi GAM Seksi Armed pada Kondisi Khusus. Susunan

Organisasi GAM Seksi Armed ini dibentuk pada suatu kondisi tertentu yang

membutuhkan bantuan tembakan dengan kekuatan 1 Seksi guna melaksanakan

tugas pengejaran, mobud dan membantu patroli jarak jauh (Pat Tai/Pat Kam)

sehingga 1 Seksi Armed akan terlepas dari induk pasukannya dalam waktu yang

relatif singkat. Selesai melaksanakan tugas tersebut Seksi akan kembali pada

induk pasukannya (Rai Pur).

12. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Tugas dan Tanggung Jawab dalam Pejabat dalam GAM Batalyon.

1) Komandan Batalyon sebagai unsur pimpinan mempunyai tugas dan

tanggung jawab atas kesiapan personel, materiil dan terselenggaranya

seluruh kegiatan Gerakan Artileri Medan Batalyon.

2) Wakil Komandan Batalyon mempunyai tugas dan tanggung jawab

membantu Danyon atas kesiapan personel, materiil dan terselenggaranya

seluruh kegiatan Gerakan Artileri Medan Batalyon.

3) Perwira Seksi Intelijen (Pasiintel) dibantu oleh Pakurmedyon

mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pengukuran medan dan

keamanan daerah steling.

4) Perwira Seksi Operasi (Pasiops) mempunyai tugas dan tanggung

jawab sebagai Kapuspibak, membuat RTA dan dibantu oleh Papuspibak

dalam bidang Pimpinan Penembakan.

POKKAMLAP

POKKURMED

POKKO POKKOM

POKMU PUCUK

SEKSI

Page 9: NASKAH GAM 2009

12

5) Perwira Seksi Personel (Pasipers) mempunyai tugas dan tanggung

jawab menyiapkan Poskoyon dibantu oleh Dantonkom.

6) Perwira Seksi Logistik (Pasilog) mempunyai tugas dan tanggung

jawab menyelenggarakan instalasi-instalasi logistik (Har, Wat, Bek dan Ang)

dibantu oleh Danrai Markas.

7) Perwira Penghubung (Pabung) adalah Pa staf khusus yang bertindak

sebagai utusan Danyon pada staf satuan-satuan manuver, mempunyai

tugas dan tanggung jawab memberikan saran-saran kepada Dansat

manuver tentang soal-soal bantuan tembakan. Dalam satu Batalyon

terdapat 4 Pabung yaitu Pabung 1, 2 dan 3 berada pada tiap-tiap Batalyon

satuan manuver dan Pabung 4 bertindak sebagai Wapakorbantem berada

pada Posko Brigade Satuan Manuver.

8) Dokter Batalyon bersama-sama dengan Sikesyon mempunyai tugas

dan tanggung jawab menyelenggarakan fungsi kesehatan di Poslongyon.

b. Tugas dan Tanggung Jawab dalam Pejabat dalam GAM Baterai Markas.

1) Komandan Baterai Markas (Danraima) sebagai unsur pimpinan

mempunyai tugas dan tanggung jawab atas kesiapan personel, materiil dan

terselenggaranya seluruh kegiatan GAM Baterai Markas.

2) Perwira Pengukuran Medan Batalyon (Pakurmedyon) mempunyai

tugas dan tanggung jawab mencari daerah steling dan melaksanakan

pengukuran medan, dalam pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi

Pasiintel.

3) Perwira Pusat Pimpinan Penembakan (Papuspibak) mempunyai

tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan fungsi pimpinan

penembakan, dalam pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasiops

sebagai Kapuspibak.

4) Komandan Seksi Markas Batalyon (Dansi Mayon) / Bintara Tinggi

Seksi Operasi (Batisiops) mempunyai tugas dan tanggung jawab

Page 10: NASKAH GAM 2009

13

menyelenggarakan kegiatan administrasi operasi Batalyon, dalam

pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasiops.

5) Komandan Seksi Administrasi (Dansimin) / Bintara Tinggi Seksi

Personalia (Batisipers) mempunyai tugas dan tanggung jawab

menyelenggarakan kegiatan administrasi personel Batalyon, dalam

pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasipers.

6) Komandan Seksi Perawatan (Dansiwat) / Bintara Tinggi Seksi

Logistik (Batisilog) mempunyai tugas dan tanggung jawab

menyelenggarakan kegiatan administrasi dalam mengurus / melengkapi

perbekalan dan alat peralatan Batalyon, dalam pelaksanaan kegiatannya

dibawah supervisi Pasilog.

7) Komandan Peleton Komunikasi (Dantonkom) mempunyai tugas dan

tanggung jawab menyelenggarakan komunikasi Batalyon dan merangkap

sebagai Paraima.

8) Komandan Regu Telepon (Danrupon) mempunyai tugas dan

tanggung jawab menyelenggarakan komunikasi telepon Batalyon, dalam

pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Dantonkom.

9) Komandan Regu Radio (Danrurad) mempunyai tugas dan tanggung

jawab menyelenggarakan komunikasi radio Batalyon, dalam pelaksanaan

kegiatannya dibawah supervisi Dantonkom.

10) Komandan Seksi Pemeliharaan (Dansihar) mempunyai tugas dan

tanggung jawab memelihara dan memperbaiki alat peralatan Batalyon,

dalam pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasilog.

11) Komandan Seksi Angkutan (Dansiang) mempunyai tugas dan

tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan angkutan meliputi

pemeliharaan dan perbaikan kendaraan-kendaraan organik serta mengurus

persediaan bekal kelas III Batalyon, dalam pelaksanaan kegiatannya

dibawah supervisi Pasilog.

Page 11: NASKAH GAM 2009

14

12) Komandan Seksi Munisi (Dansimu) mempunyai tugas dan tanggung

jawab menyelenggarakan penyimpanan serta pengiriman / penambahan

munisi, dalam pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasilog.

13) Komandan Seksi Kesehatan (Dansikes) mempunyai tugas dan

tanggung jawab menyelenggarakan perawatan kesehatan Batalyon

(pengumpulan, perawatan darurat, penyingkiran dan pengawasan

kebersihan), dalam pelaksanaan kegiatan administrasi dibawah supervisi

Pasilog, dibidang teknis kesehatan dibawah supervisi Dokter Batalyon /

Pakesyon.

14) Komandan Regu Provost (Danru Provost) mempunyai tugas dan

tanggung jawab menyelenggarakan fungsi penegakan hukum, disiplin dan

tata tertib, dalam pelaksanaan kegiatannya dibawah supervisi Pasipers dan

Pasiintel.

c. Tugas dan Tanggung Jawab Pejabat dalam GAM Baterai Tempur.

1) Komandan Baterai Tempur (Danraipur) mempunyai tugas dan

tanggung jawab atas kesiapan personel, materiil dan terselenggaranya

seluruh kegiatan Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur.

2) Bintara Tinggi Pengukuran Medan (Bati Kurmed) mempunyai tugas

dan tanggung jawab mencari daerah steling, menyiapkan data-data Kurmed

bagi keperluan tugas penembakan yang akan dilaksanakan oleh Baterainya

dan ikut melaksanakan pertahanan dekat bersama Regu Kamlap.

3) Komandan Regu Komunikasi (Danrukom) mempunyai tugas dan

tanggung jawab menyelenggarakan komunikasi Baterai.

4) Satuan Penembakan (Satbak) terdiri dari unsur senjata (pucuk dan

munisi) dan unsur pimpinan penembakan.

5) Perwira Baterai (Parai) mempunyai tugas dan tanggung jawab

melaksanakan pengendalian sisa Baterai serta penembakan Baterai secara

taktis dan teknis untuk mendapatkan hasil guna yang optimal.

Page 12: NASKAH GAM 2009

15

6) Komandan Pucuk (Dancuk) mempunyai tugas dan tanggung jawab

terhadap anggota pucuk dan perlengkapannya serta melaksanakan

penembakan .

7) Komandan Regu Munisi (Danrumu) mempunyai tugas dan tanggung

jawab penyimpanan serta pengiriman / penambahan munisi ke pucuk-pucuk

dalam Baterainya.

8) Komandan Regu Keamanan Lapangan (Danrukamlap) mempunyai

tugas dan tanggung jawab atas keamanan daerah steling yang meliputi

daerah meriam dan daerah pertahanan dekat Baterai dengan melakukan

pengintaian dan peninjauan, penempatan pos-pos pertahanan keliling serta

mencegah penyelidikan / infiltrasi musuh terhadap daerah steling Baterai.

9) Perwira Peninjau (Pajau) mempunyai tugas dan tanggung jawab

mencari, menemukan sasaran dan mengajukan permintaan tembakan serta

melakukan pengendalian jatuhnya peluru di sasaran.

d. Tugas dan Tanggung Jawab Pejabat dalam GAM Baterai Tempur

Berdiri Sendiri.

1) Komandan Baterai Tempur (Danraipur) mempunyai tugas dan

tanggung jawab atas kesiapan personel, materiil dan terselenggaranya

seluruh kegiatan GAM Baterai Tempur.

2) Perwira Penghubung (Pabung) adalah Pa staf khusus yang bertindak

sebagai utusan Danrai pada staf Satuan manuver, mempunyai tugas dan

tanggung jawab memberikan saran-saran kepada Danyon Satuan manuver

tentang bantuan tembakan.

3) Perwira Pengukuran Medan (Pakurmed) mempunyai tugas dan

tanggung jawab mencari daerah steling, menyiapkan data-data Kurmed bagi

keperluan tugas penembakan yang akan dilaksanakan oleh Baterainya dan

ikut melaksanakan pertahanan dekat bersama Regu Kamlap. Pakurmed

bertindak sebagai Danseksi III apabila dalam penugasan Baterai harus

dipecah menjadi Seksi-Seksi.

Page 13: NASKAH GAM 2009

16

4) Komandan Regu Komunikasi (Danrukom) mempunyai tugas dan

tanggung jawab menyelenggarakan komunikasi Baterai.

5) Satuan Penembakan (Satbak) terdiri dari unsur senjata (pucuk dan

munisi) dan unsur pelayannya.

6) Perwira Baterai (Parai) mempunyai tugas dan tanggung jawab

melaksanakan pengendalian penembakan Baterai secara taktis dan teknis

untuk mendapatkan hasil guna yang optimal. Parai bertindak sebagai

Danseksi I apabila dalam penugasan Baterai harus dipecah menjadi Seksi-

Seksi.

7) Komandan Pucuk (Dancuk) mempunyai tugas dan tanggung jawab

terhadap personel pucuk dan perlengkapannya serta melaksanakan

penembakan.

8) Komandan Regu Munisi (Danrumu) mempunyai tugas dan tanggung

jawab penyimpanan dan pengiriman / penambahan munisi ke pucuk-pucuk

dalam Baterainya.

9) Komandan Regu Keamanan Lapangan (Danrukamlap) mempunyai

tugas dan tanggung jawab atas keamanan daerah steling yang meliputi

daerah meriam serta daerah pertahanan dekat Baterai dengan melakukan

pengintaian dan peninjauan, penempatan pos-pos pertahanan keliling serta

mencegah penyelidikan / infiltrasi musuh terhadap daerah steling Baterai.

10) Komandan Regu Pemeliharaan (Danruhar) mempunyai tugas dan

tanggung jawab memelihara dan memperbaiki alat peralatan Baterai.

11) Perwira Peninjau (Pajau) mempunyai tugas dan tanggung jawab

mencari, menemukan sasaran dan mengajukan permintaan tembakan serta

melakukan pengendalian jatuhnya peluru di sasaran.

Page 14: NASKAH GAM 2009

17

e. Tugas dan Tanggung Jawab pejabat dalam GAM Seksi.

1) Komandan Seksi (Danseksi) mempunyai tugas dan tanggung jawab

atas kesiapan Seksinya untuk melaksanakan seluruh kegiatan GAM Seksi.

2) Komandan Kelompok Kurmed (Danpokkurmed) mempunyai tugas

dan tanggung jawab memimpin serta mengawasi Pokkurmed dalam

melaksanakan pengukuran daerah steling Seksi untuk keperluan

penembakan.

3) Komandan Kelompok Komunikasi (Danpokkom) mempunyai tugas

dan tanggung jawab atas penggelaran dan pemeliharaan serta kesiapan

peralatan komunikasi Seksi.

4) Komandan Kelompok Keamanan Lapangan (Danpokkamlap)

mempunyai tugas dan tanggung jawab merencanakan, melaksanakan dan

mengawasi pengamanan di daerah steling Seksi.

5) Komandan Kelompok Peninjau (Danpokjau) mempunyai tugas dan

tanggung jawab mencari, menemukan sasaran dan mengajukan permintaan

tembakan serta melakukan pengendalian jatuhnya peluru di sasaran.

6) Bintara pibak (Bapibak) mempunyai tugas dan tanggung jawab atas

kesiapan Pibak Seksi dan pengolahan data tembak.

7) Komandan Kelompok Munisi (Danpokmu) mempunyai tugas dan

tanggung jawab penyimpanan serta pengiriman / penambahan munisi ke

pucuk-pucuk dalam Seksinya.

10) Komandan Pucuk (Dancuk) mempunyai tugas dan tanggung jawab

terhadap kesiapan anggota pucuk dan perlengkapannya dalam

melaksanakan penembakan.

Page 15: NASKAH GAM 2009

18

13. Alat Kendali.

a. Alat kendali dalam GAM berupa titik kendali yang sangat diperlukan seorang

Komandan. Hal ini dimaksudkan agar Komandan :

1) Mendapatkan kepastian bahwa GAM dilaksanakan secara

terkoordinasi.

2) Memudahkan komando dan pengendalian selama gerakan.

3) Memudahkan cara-cara bertindak bila terjadi perubahan situasi yang

tidak sesuai rencana.

4) Mendapatkan waktu yang tepat dalam pelaksanaan gerakan taktis.

b. Macam-macam alat kendali dalam GAM adalah :

1) Titik Susun Kolone (TSK). Merupakan suatu tempat di dekat Daerah

Persiapan / Daerah Steling lama yang digunakan untuk menyusun kolone

dan menunggu sampai tiba saatnya berangkat untuk melewati Titik

Pemberangkatan (TP). Syarat-syarat TSK sebagai berikut :

a) Pada rute sebelum Titik Pemberangkatan.

b) Terlindung dari udara.

c) Aman terhadap serangan darat musuh.

d) Cukup tempat untuk menyusun kolone.

e) Keadaan jalan datar.

f) Mudah dikenal di medan oleh Satuan Atas / bawah.

2) Titik Pemberangkatan (TP). Merupakan suatu tempat pada rute

gerakan yang harus dilewati oleh kolone tepat pada waktu yang ditentukan

sebagai awal gerakan. Syarat-syarat TP sebagai berikut :

a) Pada rute gerakan.

b) Mudah dikenal di peta maupun di medan.

c) Tidak terlalu jauh dari TSK.

d) Keamanan terjamin.

Page 16: NASKAH GAM 2009

19

3) Titik Kontrol (TK). Merupakan suatu tempat pada rute gerakan yang

digunakan sebagai pangkal penunjukan daerah steling yang dapat

digunakan oleh Satuan Armed. Syarat-syarat TK sebagai berikut :

a) Pada rute gerakan.

b) Mudah dikenal di peta maupun di medan.

c) Memungkinkan penggunaan komunikasi radio.

4) Titik Sebar (TS). Merupakan suatu tempat pada rute gerakan yang

digunakan oleh Baterai-Baterai untuk mulai menyebar menuju daerah steling

masing-masing. Syarat-syarat TS sebagai berikut :

a) Pada rute gerakan.

b) Mudah dikenal di peta maupun di medan.

c) Tempatnya mudah untuk penyebaran kolone Baterai-Baterai.

d) Rute menuju daerah steling Baterai-Baterai sesingkat mungkin.

e) Berada diluar daerah steling baru sehingga tidak

mengakibatkan arah berbalik pada waktu masuk steling.

f) Memungkinkan penggunaan komunikasi radio.

5) Titik Temu (TTm). Merupakan suatu tempat pada rute gerakan yang

ditentukan oleh Danrai dimana Ta Intai menjemput sisa Baterai dengan

membawa bagan daerah steling meriam dan bagan daerah Mawat untuk

diserahkan kepada Parai dan Batitih untuk kemudian melakukan persiapan

terakhir dan menyusun kolone sebelum masuk daerah steling. Syarat-syarat

TTm sebagai berikut :

a) Pada rute gerakan.

b) Mudah dikenal di peta maupun di medan.

c) Terlindung dari udara.

d) Aman dari serangan darat musuh.

e) Cukup untuk kolone Baterai.

f) Keadaan jalan datar.

g) Memungkinkan penggunaan komunikasi radio.

Page 17: NASKAH GAM 2009

20

6) Hal-hal yang perlu diperhatikan : Alat kendali TS hanya berlaku pada

GAM tingkat Baterai dan Batalyon, untuk tingkat Seksi tidak ada TS karena

gerakan dari DP menuju steling sudah dalam formasi Seksi.

Gambar : Alat Kendali GAM

14. Daerah Steling. Daerah Steling adalah tempat / daerah dimana Satuan Armed

beserta unsur-unsurnya ditempatkan guna malaksanakan tugas-tugas taktis memberikan

bantuan tembakan kepada Satuan Manuver.

a. Pertimbangan-Pertimbangan dalam Menentukan Daerah Steling.

Secara umum pertimbangan-pertimbangan tersebut berdasarkan faktor

"TUMMPAS" yaitu tugas, medan, musuh dan pasukan sendiri.

1) Pertimbangan utama adalah "Tugas", meliputi :

a) Dapat melaksanakan tugas penembakan dengan segera.

b) Daerah steling dapat dimasuki meriam dan kendaraan

penariknya dengan mudah.

c) Dapat mengadakan komunikasi dengan mudah.

2) Pertimbangan yang kedua "Medan", meliputi :

a) Memenuhi syarat-syarat daerah steling.

b) Memungkinkan medan tersebut diadakan samaran.

c) Memungkinkan medan diadakan pertahanan keliling.

TP

TSK TK

TK TK

TS

TTm

TTm

TTm

Page 18: NASKAH GAM 2009

21

d) Memungkinkan medan sekitarnya diadakan steling cadangan.

e) Terdapatnya bukit-bukit atau halangan depan (tidak

mengganggu penembakan) untuk mencegah terlihatnya api mulut

laras.

3) Pertimbangan yang ketiga ”Kemampuan musuh”, meliputi :

a) Bila keunggulan udara dipihak musuh atau musuh mempunyai

kemampuan pemberantasan Artileri, maka kedudukan pucuk-pucuk

harus tersebar dan tersamar.

b) Bila keunggulan udara dipihak kita atau musuh tidak mampu

mengadakan tembakan pemberantasan Artileri, maka penempatan

pucuk-pucuk sebaiknya berdekatan agar memudahkan

pengomandoan, komunikasi, administrasi dan pertahanan dekat.

c) Bila kemungkinan infiltrasi musuh besar, maka penempatan

pucuk-pucuk harus berdekatan sehingga merupakan satu kesatuan

yang kompak dan memudahkan pertahanan dekatnya.

4) Pertimbangan keempat “Kemampuan pasukan sendiri”, meliputi :

a) Disposisi, komposisi dan kekuatan satuan yang melaksanakan

operasi menjadi pertimbangan Satuan Armed dalam menentukan

letak daerah steling yang ideal sehingga tidak saling ganggu dengan

satuan lain.

b) Kemampuan untuk mendukung Logistik untuk pasukan dapat

dilaksanakan dengan mudah terutama dalam distribusi Munisi Kaliber

Besar (MKB).

b. Syarat-Syarat Daerah Steling. Dalam pemilihan daerah steling harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Terdapat jalan keluar / masuk daerah steling yang baik.

Page 19: NASKAH GAM 2009

22

2) Tanahnya datar, rata dan cukup keras untuk tempat pucuk-pucuk.

3) Dekat dengan sisa-sisa bangunan atau desa-desa dan kemungkinan

diadakan samaran.

4) Memungkinkan diadakan pertahanan dekat.

5) Memungkinkan diadakan steling-steling cadangan dan steling tipu.

6) Di sekitar hutan besar, tetapi jangan sekali-kali di bagian tepi dari

hutan tersebut.

7) Tempat / daerah yang tidak mengakibatkan saling mengganggu

antara Satuan Armed dengan satuan lain dalam pelaksanaan tugas masing-

masing.

8) Tempat / daerah yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugas

penembakan.

c. Macam-Macam Daerah Steling.

1) Daerah steling pokok yaitu suatu daerah steling dimana di daerah

tersebut dapat dilakukan tugas pokok pemberian bantuan tembakan.

2) Daerah steling sementara yaitu suatu daerah steling yang diduduki /

ditempati sebelum daerah steling pokok dapat digunakan atau ditemukan.

Dalam keadaan terpaksa daerah steling sementara dapat dijadikan daerah

steling pokok.

3) Daerah steling cadangan yaitu suatu daerah steling yang disiapkan

untuk segera dapat ditempati, bila daerah steling pokok tidak dapat

digunakan atau telah diketahui oleh musuh. Daerah steling ini hendaknya

tidak begitu jauh dari daerah steling pokok agar dapat meneruskan tugas

bantuan tembakan dalam waktu singkat, akan tetapi tidak boleh terlalu dekat

sehingga jangan sampai serangan / tembakan terhadap daerah steling

pokok membahayakan steling cadangan secara langsung.

Page 20: NASKAH GAM 2009

23

4) Daerah steling bantu yaitu suatu daerah steling untuk menempatkan

satu pucuk guna mengadakan tembakan pencatatan. Daerah steling ini

digunakan agar daerah steling pokok tidak segera diketahui musuh.

5) Daerah steling tambahan yaitu suatu daerah steling untuk

melaksanakan tugas penembakan yang tidak dapat dilakukan dari daerah

steling pokok, misalnya :

a) Penembakan dari tempat yang lebih ke depan untuk

mendapatkan jarak tembak yang lebih jauh.

b) Penembakan dengan arah yang sangat berbeda dengan arah

pokok pada daerah steling pokok.

c) Penembakan terhadap sasaran-sasaran yang sulit ditembaki

dari daerah steling pokok.

6) Daerah steling tipu yaitu daerah steling yang dibuat untuk menipu /

mengelabui musuh dan daerah steling ini tidak akan ditempati, tetapi dapat

digunakan sebagai daerah steling bantu.

d. Prosedur Pemilihan dan Penyusunan Daerah Steling. Dalam memilih

dan menyusun daerah steling untuk Satuan Armed digunakan suatu prosedur

untuk menjamin kelancaran penempatan Satuan Armed beserta unsur-unsurnya

dalam pelaksanaan tugas-tugas penembakan. Urut-urutan Intai Pilih Tempati

Organisir (IPTO) yang merupakan pelaksanaan prosedur pimpinan pasukan pada

Satuan Armed adalah :

1) Intai. Setelah menerima perintah operasi dari Danmenarmed /

Dansat Manuver, Danyonarmed / Danraiarmed bersama Regu Intainya pergi

mengintai daerah steling yang telah ditentukan sesuai perintah yang

diterimanya. Bila waktu dan keadaan mengizinkan pengintaian dikerjakan

dalam 2 (dua) fase yaitu pengintaian kasar (dengan kendaraan) dan

pengintaian teliti (dengan berjalan kaki). Dalam pelaksanaan pengintaian ini

harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

Page 21: NASKAH GAM 2009

24

a) Mempelajari peta, potret udara dan rute yang akan digunakan.

b) Susunan personel Regu Intai termasuk susunan kendaraannya

(sesuai dengan kebutuhan).

2) Pilih. Pemilihan daerah steling akan sangat tergantung kepada tugas

taktis dan keadaan medan. Pedoman dalam pemilihan daerah steling

sebagai berikut :

a) Dapat melaksanakan tugas.

b) Keamanan terpenuhi.

c) Sesuai dengan keadaan pasukan sendiri dan kemampuan

musuh.

3) Tempati. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menempati

daerah steling sebagai berikut :

a) Waktu. Dalam menempati daerah steling harus

dikoordinasikan dengan Satuan Manuver sehingga waktu siap

tembak dapat ditepati.

b) Urutan gerakan. Dengan urutan gerakan yang teratur akan

membantu kelancaran dalam penempatan steling.

4) Organisir. Setelah penempatan daerah steling, dilaksanakan

penyempurnaan daerah steling secara terus menerus dan direncanakan

untuk jangka waktu yang lama. Penyempurnaan daerah steling tersebut

dilakukan mulai saat masuk steling sampai bongkar steling. Hal-hal yang

perlu disempurnakan meliputi samaran dan perkuatan medan, pengawasan

setempat dan lain-lain, dengan urutan prioritas sebagai berikut :

a) Daerah Meriam. Kegiatan pengorganisiran di daerah meriam

antara lain :

(1) Pemberian samaran pucuk-pucuk dan pemberian sektor

tembakan arah langsung yang saling menutupi.

Page 22: NASKAH GAM 2009

25

(2) Boussole / Aiming Circle bila menggunakan cahaya

harus ditutupi sehingga tidak dapat dilihat dari arah musuh.

(3) Membersihkan jejak-jejak yang telah dilalui kendaraan-

kendaraan menuju TKKS seperti keadaan semula.

(4) Penyamaran dan pembuatan lubang perlindungan untuk

tempat Pibak.

(5) Tanda Titik Nol Baterai diusahakan hanya terlihat dalam

daerah meriam saja.

(6) Menghindari terjadinya perubahan medan dan rute yang

mencolok akibat penempatan steling.

b) Daerah Mawat. Kegiatan pengorganisiran di daerah Mawat

antara lain :

(1) Menempatkan tempat penyimpanan munisi pada jarak +

100 m dari instalasi-instalasi yang lain dan menempatkan

secara terpisah bagian-bagian yang berlainan misalnya

tabung, isian, proyektil demi terjaminnya keamanannya.

(2) Menempatkan TKK di daerah yang cukup luas untuk

parkir kendaraan dan tersamar.

(3) Menempatkan dapur di daerah yang cukup luas dan

tersamar.

(4) Menempatkan bivak di daerah yang cukup luas dan

tersamar.

(5) Menempatkan sentral kawat / Hub di daerah yang

tersamar.

Page 23: NASKAH GAM 2009

26

(6) Menghindari terjadinya perubahan medan dan rute yang

menyolok akibat penempatan steling.

c) Pengamanan setempat. Kegiatan pengorganisiran

pengamanan setempat antara lain :

(1) Penempatan dan pengerahan senjata. Merencanakan

penempatan dan pengerahan senjata kelompok yang ada

untuk pengamanan keliling, termasuk kedudukan pucuk yang

akan digunakan apabila diperlukan tembakan arah langsung

dalam menghadapi kemungkinan terjadi infiltrasi oleh musuh.

(2) Penempatan pos keamanan dan pos pendengar.

Sebelum menduduki daerah steling maka pos keamanan dan

pos pendengar menempati posnya sebelum pucuk-pucuk

masuk steling.

(3) Patroli. Pengamanan setempat dengan melaksanakan

patroli disekitar daerah steling, bila Baterai dalam hubungan

Batalyon pengamanan setempat dikoordinir oleh Wadanyon.

d) Steling cadangan. Penyiapan steling cadangan dilaksanakan

setelah penyiapan steling pokok selesai. Untuk tingkat Batalyon

dilaksanakan oleh Pakurmedyon sedangkan tingkat Baterai oleh

Batikurmed.

15. Cara Masuk Steling.

a. Steling Biasa. Steling biasa adalah suatu cara masuk daerah steling yang

pelaksanaannya lebih mengutamakan faktor ketelitian dan keamanan dari pada

faktor kecepatan tetapi harus selesai pada waktu yang telah ditentukan (waktu siap

tembak). Steling biasa dapat dilaksanakan pada siang hari dan malam hari.

1) Steling biasa siang hari. Steling biasa siang hari dilaksanakan

dengan pertimbangan waktu untuk persiapan dan pelaksanaan penempatan

steling cukup. Ketelitian dan keamanan lebih diutamakan dari pada faktor

Page 24: NASKAH GAM 2009

27

kecepatan, keunggulan udara ada di pihak sendiri atau musuh tidak aktif

melakukan pengintaian. Biasanya steling ini akan ditempati dalam waktu

yang relatif lama, baik dalam serangan maupun pertahanan.

2) Steling biasa malam hari. Steling biasa malam hari dilaksanakan

untuk memperoleh kerahasiaan atau untuk menjamin faktor keamanan

terutama bila keunggulan udara ada di pihak musuh atau bila musuh sangat

aktif melakukan pengintaian. Sama halnya dengan steling biasa siang hari,

ketelitian dan keamanan lebih diutamakan dari pada faktor kecepatan. Pada

steling malam cukup banyak tersedia waktu untuk pengintaian dan

persiapan daerah steling (pengintaian dan persiapan daerah steling

dilakukan pada siang hari / sebelum gelap). Steling ditempati dalam waktu

yang relatif lama. Kolone disusun seperti pada steling biasa siang hari,

dengan perbedaan pada susunan Regu Intai yaitu ditambah kendaraan Pa

yang berisi Parai dan para Wadancuk/Pelayan No.5.

b. Steling Cepat. Steling cepat adalah suatu cara masuk daerah steling yang

pelaksanaannya dilakukan dengan cepat sehingga dapat dengan segera

memberikan bantuan tembakan, dimana faktor kecepatan lebih diutamakan dari

pada faktor ketelitian dan keamanan. Steling cepat dilakukan oleh Satuan Armed

yang membantu satuan kawal depan / kawal belakang misalnya pada operasi

eksploitasi, pengejaran, pemindahan ke belakang. Satuan Armed dalam

membantu satuan kawal depan / kawal belakang penempatan selama gerakan

bergerak bersama-sama dengan satuan tersebut.

16. Bentuk-Bentuk Steling.

a. Bentuk Steling. Ditinjau dari letak unsur-unsur tembak dan unsur-unsur

bukan tembak, bentuk-bentuk steling ada 4 ( empat ) yaitu :

1) Steling Tunggal.

2) Steling Tunggal dengan beberapa posisi tembak.

3) Steling Terbagi.

4) Steling Terbagi dengan posisi tembak terpisah.

Page 25: NASKAH GAM 2009

28

b. Keuntungan dan Kerugian.

1) Steling Tunggal.

a) Keuntungan.

(1) Memudahkan dalam pengomandoan, administrasi,

perawatan, persoalan komunikasi dan pertahanan keliling.

(2) Waktu yang digunakan untuk penambahan munisi bagi

unsur-unsur tembak dapat dipersingkat.

(3) Waktu bereaksi, kegiatan-kegiatan untuk menepati

rencana tembakan dapat lebih terjalin.

b) Kerugian.

(1) Penempatan yang terpusat dari personel, kendaraan

dan senjata mudah diketemukan oleh musuh.

(2) Tembakan yang terus-menerus dari tempat yang tetap

dapat memudahkan musuh untuk menemukan posisi

Batalyon/Baterai.

(3) Kalau posisi steling diketahui musuh, maka

Batalyon/Baterai terpaksa pindah steling secara keseluruhan.

2) Steling Tunggal dengan beberapa posisi tembak.

a) Keuntungan.

(1) Unsur-unsur dari Batalyon/Baterai terpisah hanya dalam

waktu yang relatif pendek, sehingga menyederhanakan

persoalan pengomandoan, administrasi dan pertahanan

keliling.

Page 26: NASKAH GAM 2009

29

(2) Jika posisi tembak diketahui musuh, hal ini tidak berarti

posisi sisa Batalyon/Baterai diketahui pula.

(3) Pemindahan steling setelah melaksanakan

penembakan menghindari kemungkinan hancur oleh tembakan

pemberantasan Artileri musuh.

b) Kerugian.

(1) Kecepatan tembak berkurang.

(2) Persoalan Kurmed dan komunikasi lebih sukar.

(3) Unsur-unsur tembak mudah diketahui pada waktu

bergerak pindah steling.

(4) Memerlukan daerah / tempat steling yang cukup luas /

banyak.

3) Steling Terbagi.

a) Keuntungan.

(1) Jika lawan menyerang salah satu unsur dari Batalyon

/Baterai maka tidak perlu untuk memindahkan seluruh

Batalyon/Baterai.

(2) Karena unsur-unsur tersebut tidak terletak pada satu

daerah maka akan lebih sukar diketemukan oleh musuh.

b) Kerugian.

(1) Pengomandoan administrasi, komunikasi dan

pengamanan keliling akan lebih sukar.

(2) Waktu yang digunakan untuk penambahan bekal munisi

pada satuan-satuan tembak akan lebih panjang.

Page 27: NASKAH GAM 2009

30

(3) Tembakan yang terus menerus dari suatu tempat

mudah menarik perhatian musuh dan mudah untuk

diketemukan.

4) Steling Terbagi dengan posisi tembak terpisah.

a) Keuntungan.

(1) Jika lawan menyerang salah satu unsur dari Batalyon/

Baterai tersebut maka Batalyon/Baterai tidak perlu pindah

seluruhnya.

(2) Karena unsur-unsur tersebut tidak terletak pada satu

daerah maka akan lebih sukar diketemukan musuh.

(3) Bahaya diketahui oleh musuh karena tembakan yang

terus menerus jadi berkurang.

(4) Bahaya netralisasi oleh senjata bantuan musuh menjadi

berkurang.

b) Kerugian.

(a) Pengomandoan, administrasi, Kurmed, komunikasi dan

pertahanan dekat lebih sulit.

(b) Waktu yang digunakan untuk penambahan bekal munisi

lebih lama.

b. Ketentuan Bentuk Steling.

1) Ketentuan Steling Batalyon. Luas daerah steling Batalyon sangat

sukar ditentukan dengan pasti karena sangat tergantung pada keadaan

medan. Pada umumnya untuk daerah steling Batalyon menempati daerah

seluas lebih kurang 1 (satu) kilometer persegi.

Page 28: NASKAH GAM 2009

31

a) Steling Tunggal. Bila Batalyon menempati suatu steling

tunggal maka unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak

berada dalam 1 (satu) daerah/ perimeter (tidak terpisah / jarak antara

unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak ± 500 meter).

( - )

Gambar : Steling Tunggal

b) Steling Tunggal dengan Beberapa Posisi Tembak.

Batalyon dalam steling tunggal dengan beberapa posisi tembak maka

unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak berada dalam

satu perimeter (jaraknya ± 500 meter), hanya untuk unsur-unsur

tembak dipersiapkan pula beberapa posisi tembak (posisi I, II, III dan

seterusnya) yang letaknya diluar perimeter tersebut. Posisi-posisi

tembak ini hanya ditempati selama waktu yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tugas penembakan saja, setelah itu kembali ketempat

semula. Posisi tembak dalam Batalyon digunakan dalam keadaan

terpaksa saja.

+ 500 M UNSUR-UNSUR TEMBAK

UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK

Page 29: NASKAH GAM 2009

32

3

1 2 4

5

(-)

Gambar : Steling Tunggal Dengan Beberapa Posisi Tembak

Keterangan gambar :

1 Gerakan unsur-unsur tembak dari daerah unsur ke

posisi tembak pertama.

2 Gerakan kembali unsur-unsur tembak setelah

melakukan tugas-tugas penembakan.

3 Gerakan unsur-unsur tembak dari posisi tembak

pertama ke posisi tembak kedua dan seterusnya.

4 Gerakan kembali unsur-unsur tembak dari posisi

tembak kedua setelah melaksanakan tugas penembakan.

+ 500 M

POSISI PERTAMA POSISI KEDUA

STELING CAD

+ 500 M + 500 M

(-)

Page 30: NASKAH GAM 2009

33

5 Gerakan pindah steling seluruh Batalyon ke steling

cadangan.

c) Steling Terbagi. Bila Batalyon menempati suatu steling

terbagi maka letak daerah unsur-unsur tembak dan unsur-unsur

bukan tembak dengan jarak ± 750 meter (sesuai dengan keadaan

taktis).

( - )

Gambar : Steling Terbagi

d) Steling Terbagi dengan Posisi Tembak Terpisah. Batalyon

dalam steling terbagi dengan posisi tembak terpisah maka letak

daerah unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak dengan

jarak ± 750 meter (sesuai dengan keadaan taktis). Untuk unsur-unsur

tembaknya terpisah dalam satu daerah seluas lebih kurang 1 (satu)

kilometer persegi dan dipersiapkan posisi tembak cadangan sesuai

dengan jumlah Satbaknya.

+ 750 M

UNSUR-UNSUR TEMBAK

UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK

Page 31: NASKAH GAM 2009

34

POSISI UNSUR TEMBAK

± 400 M ± 400 M

UNSUR TEMBAK UNSUR TEMBAK UNSUR TEMBAK

UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK

STELING CADANGAN UNSUR-UNSUR TEMBAK

Gambar : Steling Terbagi Dengan Posisi Tembak Terpisah

2) Bentuk Steling Baterai. Luas daerah steling Baterai menempati

± 500 meter persegi. Ditinjau dari letak unsur-unsur tembak dan unsur-unsur

bukan tembak, yaitu :

a) Steling Tunggal. Bila Baterai menempati suatu steling

tunggal maka unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak

berada dalam 1 daerah/perimeter (tidak terpisah / jarak antara unsur-

unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak ± 300 meter).

(-)

Page 32: NASKAH GAM 2009

35

( - )

Gambar : Steling Tunggal

b) Steling Tunggal dengan Beberapa Posisi Tembak. Baterai

dalam steling tunggal dengan beberapa posisi tembak maka unsur-

unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak berada dalam satu

perimeter (jaraknya ± 300 meter), hanya untuk unsur-unsur tembak

dipersiapkan pula beberapa posisi tembak (posisi I, II, III dan

seterusnya) yang letaknya diluar perimeter tersebut. Posisi-posisi

tembak ini hanya ditempati selama waktu yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tugas penembakan saja, setelah itu kembali ketempat

semula. Posisi tembak dalam Baterai digunakan dalam keadaan

terpaksa saja.

+ 300 M UNSUR-UNSUR TEMBAK

UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK

Page 33: NASKAH GAM 2009

36

Gambar : Steling Tunggal Dengan Beberapa Posisi Tembak

Keterangan gambar :

1 Gerakan unsur-unsur tembak dari daerah unsur ke

posisi tembak pertama.

2 Gerakan kembali unsur-unsur tembak setelah

melakukan tugas-tugas penembakan.

3

+ 300 M

POSISI PERTAMA POSISI KEDUA

STELING CAD

+ 300 M + 300 M

… …

2 4 1

(-)

5

(-)

Page 34: NASKAH GAM 2009

37

3 Gerakan unsur-unsur tembak dari posisi tembak

pertama ke posisi tembak kedua dan seterusnya.

4 Gerakan kembali unsur-unsur tembak dari posisi

tembak kedua setelah melaksanakan tugas penembakan.

5 Gerakan pindah steling seluruh Baterai ke steling

cadangan.

c) Steling Terbagi. Bila Baterai menempati suatu steling terbagi

maka letak daerah unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan

tembak dengan jarak ± 400 meter (sesuai dengan keadaan taktis).

( - )

Gambar : Steling Terbagi

d) Steling Terbagi dengan Posisi Tembak Terpisah. Baterai

dalam steling terbagi dengan posisi tembak terpisah maka letak

daerah unsur-unsur tembak dan unsur-unsur bukan tembak dengan

jarak ± 400 meter (sesuai dengan keadaan taktis). Untuk unsur-unsur

tembaknya terpisah dalam satu daerah seluas lebih kurang 500 meter

persegi dan dipersiapkan posisi tembak cadangan sesuai dengan

jumlah Seksinya.

+ 400 M

UNSUR-UNSUR TEMBAK

UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK

Page 35: NASKAH GAM 2009

38

POSISI UNSUR TEMBAK

UNSUR TEMBAK UNSUR TEMBAK UNSUR TEMBAK

STELING CADANGAN UNSUR-UNSUR TEMBAK

Gambar : Steling Terbagi Dengan Posisi Tembak Terpisah

3) Bentuk Steling Seksi. Luas daerah steling Seksi menempati daerah

yang tidak terlalu luas, pada tempat-tempat terbuka ± 75 meter persegi yang dapat

menampung unsur tembak dan bukan tembak dengan bentuk steling tunggal.

+ 75 M

UNSUR-UNSUR TEMBAK

UNSUR-UNSUR BUKAN TEMBAK

.

… … … ±150M ±150M

… … …

UNSUR UNSUR BUKAN TEMBAK

(-)

Page 36: NASKAH GAM 2009

39

17. Kegiatan Satuan Armed di Daerah Persiapan. Daerah persiapan Satuan Armed

merupakan bagian dari daerah persiapan satuan yang melaksanakan operasi. Kegiatan

Satuan Armed di daerah persiapan pada dasarnya sama dengan ketentuan umum yang

berlaku di daerah persiapan yaitu terbagi atas kegiatan taktis dan kegiatan administrasi.

a. Kegiatan Taktis, meliputi kegiatan :

1) Pengaturan pengamanan dengan cara menempatkan Pos Tinjau

pada siang hari dan Pos dengar pada malam hari serta Pos pengamanan

setempat.

2) Menempatkan satu pucuk tiap Baterai untuk steling arah langsung

menghadap ke arah jalan pendekat yang memungkinkan datangnya infiltrasi

musuh/dilewati tank musuh.

3) Melaksanakan latihan pendahuluan (Drill PMDB dan RT Pibak).

4) Para Komandan melaksanakan pengintaian, membuat perencanaan

dan mengeluarkan perintah persiapan.

5) Melaksanakan penyamaran personel dan materiil.

b. Kegiatan Administrasi, meliputi kegiatan :

1) Pengecekan personel dan materiil, pengaturan dan penyusunan

kolone Mars menjadi kolone Taktis.

2) Pembagian bekal pertempuran berupa munisi dan ransum.

3) Melaksanakan ratifikasi meriam secara teliti.

4) Memberikan istirahat yang cukup bagi pasukan untuk persiapan

melaksanakan tugas operasi.

c. Kegiatan di DP Aju. Apabila penempatan DP Aju dapat memenuhi

ketentuan untuk Serangan 1/3 dari Garis Awal dan untuk Pertahanan 2/3 dari

BDDT sesuai jarak capai maksimal tembakan meriam maka DP Aju tersebut dapat

Page 37: NASKAH GAM 2009

40

dijadikan sebagai daerah steling sehingga kegiatannya adalah kegiatan taktis

melaksanakan gelar steling semua pucuk dan sewaktu-waktu siap tembak.

18. Pindah Kedudukan. Pindah kedudukan artinya berpindah dari suatu tempat ke

tempat lainnya. Cara pemindahan kedudukan Satuan Armed sebagai berikut :

a. Dilihat dari Arah Gerakannya.

1) Pemindahan ke depan.

2) Pemindahan ke belakang.

b. Dilihat dari Macamnya.

1) Pindah kedudukan secara keseluruhan.

2) Pindah kedudukan secara loncat urut.

3) Pindah kedudukan secara loncat ganti.

c. Dilihat dari Caranya.

1) Ditarik kendaraan penarik.

2) Gerak Sendiri.

3) Mangkrah (ditarik oleh manusia).

4) Dibongkar dalam bagian kecil (diangkut oleh manusia / hewan).

5) Diangkut dengan pesawat sayap tetap (Dahud).

6) Digantung (Slingload) dengan pesawat baling-baling (Mobud).

d. Pindah Kedudukan secara Keseluruhan. Dilaksanakan apabila :

1) Terdapat Satuan Armed lain yang mendukung pelaksanaan tugas

operasi.

2) Selama pemindahan kedudukan, kebutuhan bantuan tembakan

dilayani oleh Satuan Armed lainnya.

3) Daerah steling baru cukup untuk satu Batalyon/Baterai.

e. Pindah Kedudukan secara Loncat Urut. Hal ini dilakukan apabila :

Page 38: NASKAH GAM 2009

41

1) Tidak terdapat Satuan Armed lain yang mendukung pelaksanaan

tugas operasi.

2) Bantuan tembakan tidak boleh terhenti.

3) Daerah steling baru cukup untuk satu Batalyon/ Baterai.

f. Pindah Kedudukan secara Loncat Ganti. Hal ini dilakukan apabila :

1) Tidak terdapat Satuan Armed lain yang mendukung pelaksanaan

tugas operasi.

2) Diperlukan bantuan tembakan yang maksimal.

3) Daerah steling baru hanya cukup untuk satu Baterai/Seksi.

BAB III

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

19. Umum. Gerakan Artileri Medan harus dilaksanakan secara sistematis dan

disesuaikan dengan situasi taktis yang dihadapi serta senantiasa memperhatikan faktor

kecepatan, ketelitian dan keamanan sehingga Satuan Armed dapat dengan segera

menempati / menduduki daerah steling dan memberikan bantuan tembakan kepada

satuan manuver secara cepat, kontinyu dan tepat pada waktunya untuk dapat

mempengaruhi jalannya pertempuran. Apabila Satuan Armed tidak dapat melaksanakan

tugas pokok dari daerah steling yang didudukinya, maka Satuan Armed harus

melaksanakan pindah kedudukan ke daerah steling yang baru untuk menjamin tetap

terselenggaranya pemberian bantuan tembakan.

20. Gerakan Artileri Medan Batalyon. Saat pelaksanaan menempati / menduduki

daerah steling Satuan Armed dapat terjadi setelah steling dipersiapkan dengan sempurna

atau segera setelah penyelidikan daerah steling selesai dilaksanakan. Yang akan

diterangkan selanjutnya adalah Satuan Armed setingkat Batalyon yang akan menempati

steling segera setelah penyelidikan daerah steling selesai dengan beberapa macam cara

masuk steling.

a. Gerakan Artileri Medan Batalyon pada Steling Biasa.

1) Tahap Perencanaan.

Page 39: NASKAH GAM 2009

42

a) Danyon menerima perintah persiapan.

(1) Sebelum Danyon menerima perintah operasi dari

Danmenarmed atau Danbrigif (bila status BP), Danyon akan

menerima perintah persiapan. (Bila waktu antara kegiatan

perencanaan dengan pelaksanaan operasi sangat terbatas).

(2) Kegiatan Danyon sebelum berangkat menerima

perintah persiapan terlebih dahulu menyerahkan tugas dan

tanggung jawab kepada Wadanyon.

(3) Pada saat penerimaan perintah persiapan, Danyon

didampingi Pasiintel dan Pasiops.

(4) Bila perintah persiapan diterima dari Danmenarmed,

isinya antara lain :

(a) Situasi umum yang perlu diketahui oleh Danyon.

(b) Tugas taktis Batalyon dan kemungkinan daerah

steling.

(c) Kapan dan dimana Danyon dapat berkoordinasi

dengan Danbrigif.

(d) Kapan dan dimana akan menerima perintah

operasi.

(e) Persiapan-persiapan yang diperlukan antara lain:

i) Rencana perpindahan pasukan.

ii) Pengecekan personel dan materiil.

(5) Bila perintah persiapan diterima dari Danbrigif, berisi

antara lain :

Page 40: NASKAH GAM 2009

43

(a) Situasi umum yang perlu diketahui.

(b) Kapan dan dimana akan menerima perintah

operasi.

b) Kegiatan Danyon setelah menerima perintah persiapan.

(1) Melaksanakan koordinasi. Danyon bersama Pabung 4

akan melaksanakan koordinasi dengan Staf Brigif tentang :

(a) Tujuh pertanggung jawaban tugas taktis Batalyon

Armed.

(b) Rencana taktis satuan manuver.

(c) Pertukaran informasi.

Bila waktu yang tersedia terbatas, maka Danyon

memerintahkan Pabung 4 menemui Dan / Kas Brigif untuk

berkoordinasi tentang hal-hal tersebut diatas. Setelah selesai

melaksanakan koordinasi, Pabung 4 tetap tinggal di Posko

Brigade Satuan manuver, Danyon kembali ke Satuannya.

(2) Mengumpulkan Regu Perintah Batalyon dan

memberikan perintah persiapan. Danyon kembali untuk

memberikan perintah persiapan kepada Regu Perintah

Batalyon.

(a) Regu Perintah Batalyon terdiri dari :

i) Pasiintel.

ii) Pasiops.

iii) Pasipers.

iv) Pasilog.

v) Pakurmedyon.

vi) Dokteryon.

vii) Para Danrai.

viii) Pabung 1, 2 dan 3.

ix) Dantonkom.

Page 41: NASKAH GAM 2009

44

(b) Isi perintah persiapan Danyon :

i) Situasi umum yang perlu diketahui.

ii) Kapan dan dimana Pabung 1, 2, 3 berada

di Posko Yonif dan para Pajau harus sudah

bergabung dengan Kompi Infanteri.

iii) Titik Kumpul Pengintai (TKP) dan kapan

Regu Intai Danyon berada di TKP.

iv) Titik Perintah (TPr) dan kapan Regu

Perintah Batalyon berada di TPr.

(c) Danyon apabila perlu bisa menentukan antara

lain :

i) Jumlah kendaraan / Ranpur yang harus

dibawa dan susunan Regu Intai Batalyonnya.

ii) Danrai membawa satu pucuk untuk

tembakan pencatatan.

iii) Regu Kurmed Baterai diperbantukan pada

Regu Kurmed Batalyon.

(3) Menyusun personel dan materiil. Setelah memberikan

perintah persiapan, Danyon segera menyusun personel Regu

Intai Danyon, Regu Intai Batalyon, Regu Perintah Danyon dan

kolone Batalyon.

(a) Regu Intai Danyon terdiri dari :

i) Danyon.

ii) Pasiintel.

iii) Pasiops.

Page 42: NASKAH GAM 2009

45

iv) Pasipers.

v) Pasilog.

vi) Dantonkom.

vii) Pakurmedyon.

viii) Danruprov.

ix) Taprov.

x) Tacarmor.

(b) Regu Intai Batalyon terdiri dari :

i) Regu Intai Danyon.

ii) Regu Intai Baterai-Baterai.

iii) Sikesyon.

(c) Regu Perintah Danyon terdiri dari :

i) Danyon.

ii) Pasiintel.

iii) Pasiops.

iv) Tayanrad.

(d) Susunan kolone Batalyon :

i) Susunan kolone Administrasi digunakan

untuk perpindahan pasukan tanpa tekanan

musuh/belum ada kemungkinan kontak dengan

musuh.

ii) Susunan kolone Taktis digunakan untuk

perpindahan pasukan dalam tekanan

musuh/sudah ada kemungkinan kontak dengan

musuh.

Page 43: NASKAH GAM 2009

46

Susunan Kolone Administrasi Batalyon Armed Tarik.

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

1. N 1 ¼ Ton 1. Danyon

2. Pasiops

3. Taruh / Yanrad

4. Tamudi

2. S 1 ¾ Ton 1. Pasiintel

2. Pakurmedyon

3. Danruprovost

4. Taprovost

5. Tayanrad

6. Tamudi

3. S 3 ¼ Ton 1. Pasipers

2. Dantonkom

3. Tayanrad

4. Tamudi

4. S 4 ¼ Ton 1. Pasilog

2. Tayanrad

3. Tamudi

5. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1

2. Babung 1

3. Tayanrad

4. Tamudi

6. L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2

2. Babung 2

3. Tayanrad

4. Tamudi

7. L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3

2. Babung 3

3. Tayanrad

4. Tamudi

8. L 4 ¼ Ton 1. Pabung 4

2. Babung 4

3. Tayanrad

4. Tamudi

9. C Spm Tacarmor

10. - - Danrai dengan Regu Intainya.

Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.

11. D ¼ Ton 1. Dokteryon

2. Tayanrad

Page 44: NASKAH GAM 2009

47

1 2 3 4

3. Tamudi

12. N 2 ¼ Ton 1. Wadanyon

2. Tayanrad

3. Tamudi

13. S 2 ¼ Ton 1. Batisiops

2. Taprovost

3. Tamudi

14. - - Sisa Baterai-Baterai.

Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.

Susunan Kolone Taktis Batalyon Armed Tarik.

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

RUTAI

1. S 1 ¾ Ton 1. Pasiintel

2. Pakurmedyon

3. Danruprovost

4. Taprovost

5. Tayanrad

6. Tamudi

2. N 1 ¼ Ton 1. Danyon

2. Pasiops

3. Taruh / Yanrad

4. Tamudi

3. S 3 ¼ Ton 1. Pasipers

2. Dantonkom

3. Tayanrad

4. Tamudi

4. S 4 ¼ Ton 1. Pasilog

2. Tayanrad

3. Tamudi

5. C Spm Tacarmor

6. - - Danrai dengan Regu Intainya.

Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.

7. D ¼ Ton 1. Dokteryon

2. Tayanrad

3. Tamudi

Page 45: NASKAH GAM 2009

48

1 2 3 4

SISA YON

8. N 2 ¼ Ton 1. Wadanyon

2. Tayanrad

3. Tamudi

9. S 2 ¼ Ton 1. Dansimayon/Batisiops

2. Taprovost

3. Tamudi

10. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1

2. Babung 1

3. Tayanrad

4. Tamudi

11. L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2

2. Babung 2

3. Tayanrad

4. Tamudi

12. L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3

2. Babung 3

3. Tayanrad

4. Tamudi

10. - - Sisa Baterai-Baterai.

Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.

Susunan Kolone Administrasi Batalyon Armed GS.

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

1. N 1 Ranpur Ko 1. Danyon

2. Pasiops

3. Taruh / Yanrad

4. Tamudi

2. S 1 Ranpur APC 1. Pasiintel

2. Pakurmedyon

3. Danruprovost

4. Taprovost

5. Tayanrad

6. Tamudi

3. S 3 Ranpur APC 1. Pasipers

2. Dantonkom

3. Tayanrad

4. Tamudi

Page 46: NASKAH GAM 2009

49

1 2 3 4

4. S 4 Ranpur APC 1. Pasilog

2. Tayanrad

3. Tamudi

5. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1

2. Babung 1

3. Tayanrad

4. Tamudi

6. L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2

2. Babung 2

3. Tayanrad

4. Tamudi

7. L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3

2. Babung 3

3. Tayanrad

4. Tamudi

8. L 4 ¼ Ton 1. Pabung 4

2. Babung 4

3. Tayanrad

4. Tamudi

9. D ¼ Ton 1. Dokteryon

2. Tayanrad

3. Tamudi

10. N 2 Tank Ko 1. Wadanyon

2. Tayanrad

3. Tamudi

11. S 2 Ranpur APC 1. Dansi Mayon/Batisiops

2. Taprovost

3. Tamudi

12. - - Sisa Baterai-Baterai.

Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.

Page 47: NASKAH GAM 2009

50

Susunan Kolone Taktis Batalyon Armed GS.

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

RUTAI

1. S 1 Ranpur APC 1. Pasiintel

2. Pakurmedyon

3. Danruprovost

4. Taprovost

5. Tayanrad

6. Tamudi

2. N 1 Ranpur Ko 1. Danyon

2. Pasiops

3. Taruh / Yanrad

4. Tamudi

3. S 3 ¼ Ton 1. Pasipers

2. Dantonkom

3. Tayanrad

4. Tamudi

4. S 4 ¼ Ton 1. Pasilog

2. Tayanrad

3. Tamudi

5. C Spm Tacarmor

6. - - Danrai dengan Regu Intainya.

Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.

7. D ¼ Ton 1. Dokteryon

2. Tayanrad

3. Tamudi

SISA YON

8. N 2 Ranpur Ko 1. Wadanyon

2. Tayanrad

3. Tamudi

9. S 2 Ranpur APC 1. Dansi Mayon/Batisiops

2. Taprovost

3. Tamudi

10. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1

2. Babung 1

3. Tayanrad

4. Tamudi

11. L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2

2. Babung 2

3. Tayanrad

Page 48: NASKAH GAM 2009

51

1 2 3 4

4. Tamudi

12. L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3

2. Babung 3

3. Tayanrad

4. Tamudi

13. - - Sisa Baterai-Baterai.

Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.

c) Danyon menerima perintah operasi.

(1) Perintah operasi dapat diterima pada waktu :

(a) Batalyon tidak dalam aksi (berada di pangkalan /

Home Base).

(b) Batalyon sedang dalam steling.

(c) Batalyon dalam gerakan (Mars).

(2) Danyon sebelum berangkat menerima perintah operasi

dari Danmenarmed atau Danbrigif akan memberitahukan

kepada Wadanyon hal-hal sebagai berikut :

(a) Situasi umum yang perlu diketahui.

(b) Kemungkinan waktu masuk steling.

(c) Apa yang harus dikerjakan Wadanyon selama

Danyon pergi.

(3) Sesuai waktu yang telah ditentukan, Danyon bersama

Pasiintel, Pasiops dan Tayanrad berangkat ke TPr atau titik

tinjau Brigade untuk menerima perintah operasi dari

Danmenarmed / Danbrigif. Pada waktu menerima perintah

operasi, Danyon didampingi Pasiintel dan Pasiops.

(4) Pada waktu yang telah ditentukan, sisa Regu Intai

Danyon dipimpin Pasipers berangkat menuju TKP. Sampai di

TKP sisa Regu Intai Danyon melaksanakan pengamanan.

Page 49: NASKAH GAM 2009

52

2) Tahap Persiapan.

a) Setelah menerima perintah operasi, Danyon menuju ke TKP.

Kegiatan yang dilakukan selanjutnya sebagai berikut :

(1) Mengumpulkan Regu Intai Danyon untuk menjelaskan

keadaan umum dan rencana pengintaian.

(2) Menjelaskan isi perintah operasi dan menentukan TS

dan Titik Pangkal Pengukuran (TPP) diatas peta.

b) Menuju daerah steling.

(1) Danyon bersama Regu Intai Danyon berangkat menuju

ke daerah steling yang diperuntukkan bagi Batalyonnya.

(2) Dalam perjalanan menuju daerah steling, Danyon

menunjukan TS kepada Tacarmor dan TPP kepada

Pakurmedyon di medan.

(3) Sampai di pintu daerah steling, Danyon memerintahkan

Regu Intai Danyon untuk berlindung dan melakukan

pengamanan setempat.

c) Melaksanakan pengintaian kasar. Danyon bersama Pasiintel,

Pasiops dan Pakurmedyon dengan kendaraan N1 dan Tacarmor

dengan kendaraan C melaksanakan pengintaian kasar untuk

mendapatkan gambaran daerah steling yang meliputi :

(1) Steling Baterai-Baterai.

(2) Poskoyon.

(3) Rute-rute menuju daerah steling.

d) Selesai pengintaian kasar. Setelah selesai pengintaian kasar,

Danyon kembali ke Regu Intai Danyon untuk :

Page 50: NASKAH GAM 2009

53

(1) Menjelaskan hasil pengintaian kasar.

(2) Memerintahkan Regu Intai Danyon untuk melakukan

pengintaian teliti.

(3) Menentukan waktu dan tempat kumpul setelah

pengintaian teliti selesai. Tempat kumpul tersebut sebaiknya

di TKP lama, apabila tidak mungkin maka Danyon dapat

menentukan TKP baru.

(4) Jika menentukan TKP baru maka Tacarmor segera

memerintahkan sisa Regu Intai Danyon untuk menempati TKP

baru.

e) Pengintaian teliti. Danyon bersama Regu Intai Danyon

melaksanakan pengintaian teliti, kegiatan-kegiatan yang harus

dilaksanakan meliputi :

(1) Pemilihan titik sebar dan titik pangkal pengukuran oleh

Pasiops dan Pakurmedyon.

(2) Penentuan daerah Steling untuk Baterai-Baterai dan

rute-rutenya oleh Pasiops dan Pakurmedyon.

(3) Penentuan letak umum Poskoyon oleh Pasiops.

(4) Pembuatan rencana pengukuran medan oleh

Pakurmedyon.

(5) Penentuan Pos tinjau Batalyon dan rute-rutenya untuk

pembuatan bagan pertahanan dekat oleh Pasiintel.

(6) Samaran dan perlindungan oleh Pasiintel.

(7) Penentuan letak pasti instalasi Poskoyon oleh Pasipers

dan Dantonkom.

Page 51: NASKAH GAM 2009

54

(8) Penentuan tempat-tempat instalasi perbekalan dan rute

perbekalan oleh Pasilog.

(9) Pembuatan rencana komunikasi dan bagan saluran

komunikasi oleh Dantonkom.

f) Menyusun perintah operasi. Setelah pengintaian teliti pada

tempat dan waktu yang telah ditentukan, Regu Intai Danyon kumpul

kembali dipintu masuk daerah steling. Danyon segera menyusun

perintah operasinya berdasarkan :

(1) Perintah operasi dari Danmenarmed atau Danbrigif.

(2) Hasil-hasil pengintaian sendiri.

(3) Hasil-hasil pengintaian teliti.

(4) Rencana taktis Satuan Manuver.

g) Menentukan TKP dan TPr. Selesai menyusun perintah

operasi, Danyon menentukan TKP dan TPr. TKP yang ditentukan

oleh Danyon harus cukup memberikan perlindungan terhadap seluruh

Regu Intai Batalyon. Bila tidak ada TKP yang dapat memberikan

perlindungan terhadap seluruh Regu Intai Batalyon, maka TKP dapat

disebar dengan menentukan beberapa TKP. Sebelum memberikan

perintah operasi maka Danyon bila perlu dapat menentukan TPr

Batalyon baru.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Danyon memberikan perintah operasi. Perintah operasi

Danyon Armed (Terlampir). Perintah operasi diberikan kepada Regu

Perintah Batalyon di TPr.

b) Setelah Danyon memberikan perintah operasi, masing-masing

bagian melaksanakan tugasnya sesuai perintah yang diterimanya.

(1) Pasiintel dan Pasiops. Menyelenggarakan persiapan-

persiapan di Puspibak, memberikan keterangan-keterangan

Page 52: NASKAH GAM 2009

55

kepada bagian lain yang memerlukan, memerintahkan

Tacarmor sebagai petunjuk jalan bagi personel Puspibak

Batalyon untuk menuju tempat Puspibak.

(2) Pakurmed. Melaksanakan pengukuran medan serta

mencari dan mengukur steling cadangan bersama Regu

Kurmed Batalyon, bila perlu dibantu Regu Kurmed Baterai-

Baterai.

(3) Pasipers. Menyelenggarakan gelar instalasi Poskoyon

dan mengawasi gelar komunikasi yang dilaksanakan oleh

Dantonkom.

(4) Pasilog. Mengawasi pekerjaan Dansiwat/Batisilog,

Dansihar, Dansimu dan Dansiang dalam mendirikan tempat-

tempat instalasi perbekalan/perawatan, pemeliharaan, munisi

dan angkutan.

(5) Pabung 1,2,3 dan para Pajau (bila masih ada).

Sebelum berangkat ke Satuan Manuver bersama kelompoknya

maka akan mendapat keterangan-keterangan :

(a) Dari Pasiops.

i) Koordinat-koordinat titik pencatatan.

ii) Garis terdepan pasukan sendiri.

iii) Garis keamanan.

iv) Keadaan taktis yang perlu diketahui.

v) Daerah steling Baterai-Baterai.

vi) Satuan Armed yang tersedia.

vii) Pembatasan munisi.

(b) Dari Pasiintel.

i) Peta-peta dan foto-foto udara yang

diperlukan.

Page 53: NASKAH GAM 2009

56

ii) Keadaan musuh dan lokasinya di medan.

iii) Sandi yang diperlukan.

iv) Kedudukan pos tinjau tetap.

v) Petunjuk-petunjuk khusus tentang

peninjauan malam hari.

vi) Bagaimana dan kapan harus melaporkan

informasi-informasi.

(c) Dari Dantonkom. Instruksi tetap dan instruksi

operasi perhubungan.

(6) Dokteryon menyelenggarakan dukungan dan pelayanan

kesehatan serta bertindak sebagai pengawas Dansikes dalam

mendirikan Poslongyon, melaksanakan koordinasi dengan

Danraima untuk penempatan unsur-unsur Poslongyon.

(7) Komandan-komandan Baterai.

(a) Menerima perintah-perintah terutama hal-hal

yang menyangkut Baterainya.

(b) Melakukan pengintaian dan pemilihan daerah

steling sesuai tempat yang telah ditentukan.

(c) Menunjukkan titik sebar kepada Ta Intai dimana

akan menjemput sisa Baterai.

c) Pelaksanaan masuk steling.

(1) Susunan kolone sisa Batalyon. Secara garis besar sisa

Batalyon disusun dengan urut-urutan :

(a) Kendaraan N 2 : Wadanyon.

(b) Kendaraan S 2 : Dansi Mayon /

Batisiops dan Ta Prov (dapat mendahului ke TS atas

perintah Wadanyon).

Page 54: NASKAH GAM 2009

57

(c) Kendaraan sisa Rai A : Parai A.

(d) Kendaraan sisa Rai B : Parai B.

(e) Kendaraan sisa Rai C : Parai C.

(f) Kendaraan sisa Raima : Batih Raima.

(2) Wadanyon menerima perintah untuk membawa sisa

Batalyon ke TS dari Danyon yang dikirim melalui Tacarmor

atau dengan radio (sandi).

(3) Setelah menerima perintah ini maka Wadanyon

memerintahkan Dansi Mayon/Batisiops dan Ta Prov untuk

berangkat ke TS guna mengkoordinir para Ta Intai Baterai

yang akan menjemput sisa Baterainya di TS yang akan

diarahkan menuju Titik Temu (TTm).

(4) Sisa Batalyon bergerak menuju TS. Sesuai waktu

yang telah ditentukan Wadanyon bersama sisa Batalyon

bergerak menuju TS. Di TS Wadanyon menyerahkan

tanggung jawab sisa Baterai masing-masing kepada Parai

untuk dibawa ke steling masing-masing yang akan dipandu

oleh Ta Intai.

(5) Wadanyon menuju Poskoyon. Setelah semua Baterai

berangkat ke steling masing-masing, Wadanyon bersama sisa

Baterai Markas menuju Poskoyon dipandu oleh Tacarmor.

Tugas-tugas Wadanyon selanjutnya :

(a) Mengkoordinir tindakan keamanan / pertahanan

dekat / pengeluaran patroli.

(b) Mengatur penempatan senjata-senjata kelompok

Baterai-Baterai agar dapat saling bantu.

(c) Membuat sistem alarm steling.

(d) Menyusun cadangan Batalyon.

Page 55: NASKAH GAM 2009

58

(e) Mengadakan latihan-latihan yang berkaitan

dengan prosedur tetap.

(f) Melaksanakan pengawasan kegiatan Batalyon

secara terus menerus.

4) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

a) Melakukan pengecekan personel dan materiil.

b) Mengorganisir, menyempurnakan samaran dan perkuatan

medan.

c) Danyon melaporkan Batalyon siap tembak kepada

Danmenarmed / Danbrigif.

Page 56: NASKAH GAM 2009

59

Keterangan Gambar : 1 Danyon bersama Pasiintel dan Pasiops berangkat menuju Posko Menarmed untuk menerima perintah persiapan dari Danmen Armed.

2 Danyon bersama Pasiintel dan Pasiops kembali ke Batalyonnya.

3 Danyon bersama Pabung 4 berangkat menuju Posko Brigif Satuan manuver untuk koordinasi, menerima Jukcan dan KUO.

4 Danyon kembali ke Batalyonnya, sedangkan Pabung 4 tetap tinggal di Posko Brigif Satuan manuver.

5 Danyon bersama Regu Perintah Danyon berangkat menuju TPr Menarmed untuk menerima PO dari Danmenarmed.

6 Sisa Regu Intai Danyon berangkat menuju TKP.

7 Danyon bersama Regu Perintah Danyon berangkat menuju TKP untuk memberikan informasi Kaum dan Rentai kepada Regu Intai Danyon.

8 Regu Intai Danyon berangkat menuju daerah steling.

9 Regu Intai Danyon melaksanakan pengintaian kasar.

10 Regu Intal Danyon melaksanakan pengintaian teliti.

11 Regu Intai Danyon kembali ke TKP.

12 Regu Perintah Batalyon berangkat ke TPr Yon untuk menerima PO Danyon.

POSKO MEN ARMED

TKP

TAI TELITI

TAI KASAR

DP YONARMED

POSKO BRIGIF

TPr MEN

TPr YON

X

DANYON PASIINTEL PASIOPS

4

DANYON DANYON PABUNG 4

5

8 9

10

12

PRINSIAP DANMEN

- KOORDINASI - TUKAR MENUKAR INFO - TERIMA JUKCAN, KEP/KUO - SERAHKAN TGS PAKORBANTEM KPD PABUNG 4 SELANJUTNYA KEMBALI KE POSKOYON

DANYON PASIINTEL PASIOPS

RUTAI DANYON (-)

RUTAI DANYON

11 RUTAI DANYON

PO YON PELAKS WAS

RUPRIN BATALYON

PO DANMEN

KAUM RENTAI

3

7 6 2 1

GAMBAR : PROSES KEGIATAN DANYON SEJAK MENERIMA PERINTAH PERSIAPAN DARI DANMEN ARMED

Page 57: NASKAH GAM 2009

60

Keterangan Gambar :

1. Danyon bersama Pabung 4 berangkat menuju Posko Brigif satuan manuver untuk menerima perintah persiapan dari Danbrig, koordinasi Jukcan dan KUO.

2. Danyon kembali ke Batalyonnya untuk memberikan perintah persiapan kepada Regu Perintah Batalyon.

3. Danyon bersama Regu Perintah Danyon berangkat menuju TPr Brig.

4. Sisa Regu Intai Danyon berangkat menuju TKP.

5. Danyon bersama Regu Perintah Danyon berangkat menuju TKP untuk memberikan informasi Kaum dan Rentai kepada Regu Intai Danyon.

6. Regu Intai Danyon berangkat menuju daerah steling.

7. Regu Intai Danyon melaksanakan pengintaian Kasar.

8. Regu Intai Danyon melaksanakan pengintaian teliti.

9. Regu Intai Danyon kembali ke TKP.

10. Regu Perintah Batalyon berangkat ke TPr Yon untuk menerima PO Danyon.

GAMBAR : PROSES KEGIATAN DANYON SEJAK MENERIMA PERINTAH PERSIAPAN DARI DANSAT MANUVER

TKP

TAI TELITI

TAI KASAR

DP YONARMED

POSKO BRIGIF

TPr BRIG

TPr YON

2

DANYON DANYON PABUNG 4

3

6 7

8

10 PRINSIAP DANYON

PRINSIAP KOORDINASI JUKCAN KUO

DANYON KASI 1 KASI 2

RUTAI DANYON (-)

RUTAI DANYON

RUTAI DANYON

PO YON PELAKS WAS

RUPRIN YON

PO DANBRIG

KAUM RENTAI

1

5

4

X

DANYON

9

Page 58: NASKAH GAM 2009

61

b. Gerakan Artileri Medan Batalyon pada Steling Cepat. Steling cepat

dilakukan agar Satuan Armed dapat dengan segera memberikan bantuan

tembakan kepada Satuan Manuver. GAM Batalyon pada steling cepat

dilaksanakan oleh Batalyon Armed pada saat membantu Brigade kawal depan.

1) Tahap Perencanaan.

a) Danyon menerima perintah Pemindahan Pasukan.

(1) Sebelum Danyon menerima perintah Pemindahan

Pasukan untuk membantu Brigade kawal depan Danyon

menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada Wadanyon.

(2) Pada waktu yang telah ditentukan, Danyon bersama

Pasiintel, Pasiops dan Dantonkom berangkat menuju Posko

Brigade untuk menerima perintah Pemindahan Pasukan. Pada

waktu menerima perintah, Danyon didampingi Pasiintel dan

Pasiops.

b) Melaksanakan koordinasi. Setelah Danyon menerima perintah,

maka Danyon mengadakan koordinasi tentang :

(1) Susunan Brigade kawal depan.

(2) Titik pemberangkatan.

(3) Saat melalui titik pemberangkatan.

(4) Rute gerakan.

(5) Kecepatan perjalanan.

(6) Tujuan Pemindahan Pasukan.

(7) Tujuan gerakan terakhir.

(8) Ketentuan-ketentuan khusus.

2) Tahap Persiapan.

a) Menyiapkan Batalyon. Setelah Danyon menerima perintah

Pemindahan Pasukan dan koordinasi dengan Satuan Manuver,

Danyon kembali ke Batalyonnya untuk segera menyiapkan

Batalyonnya sesuai ketentuan yang diterima.

Page 59: NASKAH GAM 2009

62

b) Danyon mengumpulkan para pejabat dalam Batalyonnya untuk

memberikan instruksi dan koordinasi terutama tentang :

(1) Penentuan titik kontrol. Titik kontrol yaitu titik-titik di

rute perjalanan yang berupa benda-benda medan yang mudah

dikenal (jembatan, simpang jalan dan lain-lain). Titik ini diberi

huruf sesuai abjad dan dipakai untuk titik pangkal penunjukan

tempat steling.

(2) Tempat steling. Sejauh mungkin di atas peta dapat

diperkirakan kemungkinan-kemungkinan tempat steling.

(3) Susunan kolone dan penempatan personel. Hal ini

disesuaikan dengan situasi dan keperluan.

(4) Penentuan jaring komunikasi. Selama dalam perjalanan

menggunakan komunikasi radio dengan jaring komando dan

jaring tembak. Misalnya ditentukan nama panggilan jaring

komando sebagai berikut :

(a) WILIS = Danyon.

(b) WILIS A = Wadanyon.

(c) WILIS 1 = Pasiintel.

(d) WILIS 2 = Pasiops.

(e) WILIS 3 = Pasipers.

(f) WILIS 4 = Pasilog.

(g) WILIS 5 = Pakurmedyon.

(h) WILIS 6 = Dokteryon.

(i) WILIS 7 = Danrai.

(j) WILIS 8 = Parai.

(k) WILIS 9 = Pajau.

(l) WILIS 10 = Bati Kurmed.

c) Susunan kolone Taktis. Batalyon Armed dalam membantu

Brigade kawal depan, penempatannya selama gerakan bersama-

sama dengan satuan kawal depan. Agar dengan cepat dapat

menempati daerah steling, maka dalam gerakannya Batalyon Armed

disusun dalam susunan kolone Taktis.

Page 60: NASKAH GAM 2009

63

Susunan Kolone Taktis Batalyon Armed Tarik.

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

1. J RAI A ¼ Ton 1. Pajau

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

2. U RAI A 2½ Ton 1. Bati Kurmed

2. Ba Kurmed

3. Takurmed

4. 2 Takurjarak

5. Takurmed / Bak SO

6. Takurjarak / Banbak SO

7. Tayanrad

8. Tamudi

3. S 1 ¾ Ton 1. Pasiintel

2. Pakurmedyon

3. Danruprovost

4. Taprovost

5. Tayanrad

6. Tamudi

4. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1

2. Babung 1

3. Tayanrad

4. Tamudi

5. Y RAI A ¾ Ton 1. Danrai

2. Pamu

3. Danrukamlap

4. Taruh / Yanrad

5. Tamudi

6. K RAI A 5 Ton 1. Danrukom

2. Wadanrukom

3. Bamin/Juryar

4. Bapibak 1, 2

5. Tabak SMS

6. Tabanbak SMS

7. 3 Tagelarkawat

8. 2 Tajursentral

9. Tayanrad

10. Tamudi

7. C Spm Taintai

Page 61: NASKAH GAM 2009

64

1 2 3 4

8. PA RAI A ¾ Ton 1. Parai

2. Bapibak 3

3. Tabak SMS

4. Tabanbak SMS

5. Tayanrad

6. Tamudi

9. I S.D VI Ranrikmer 1. Dancuk

RAI A 2. Wadancuk

3. 4 Yancuk

4. Tamudi

10. M 1 RAI A 5 Ton 1. Danrumu

2. 2 Tabanyanmu

3. Danrukes / Watkes

4. 3 Tajurkes / Watkes

5. Tayanrad

6. Tamudi

11. M 2 RAI A 5 Ton 1. Wadanrumu

2. Tayanmu / Bak SO

3. 4 Tabakpan

4. Tabanyanmu

5. Wadanrukamlap

6. Tayanrad

7. Tamudi

12. W RAI A 5 Ton 1. Batih Raipur

2. Baur Ang

3. Ba Fourir

4. Ba Manase

5. Tajurlis

6. 2 Tabanjursak

7. Tajursak / Wasgud

8. Tawasgud

9. Tayanrad

10. Tamudi

13. N 1 ¼ Ton 1. Danyon

2. Pasiops

3. Tayanrad

4. Tamudi

14. S 3 ¼ Ton 1. Pasipers

2. Dantonkom

3. Tayanrad

4. Tamudi

Page 62: NASKAH GAM 2009

65

1 2 3 4

15. S 4 ¼ Ton 1. Pasilog

2. Tayanrad

3. Tamudi

16. C Spm Tacarmor

17. D1 ¼ Ton 1. Dokteryon

2. Tayanrad

3. Tamudi

SISA YON

18. N 2 ¼ Ton 1. Wadanyon

2. Tayanrad

3. Tamudi

20. S 2 ¼ Ton 1. Dansi Mayon/Batisiops

2. Taprovost

3. Tamudi

21. L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2

2. Babung 2

3. Tayanrad

4. Tamudi

22. L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3

2. Babung 3

3. Tayanrad

4. Tamudi

23. L 4 ¼ Ton 1. Pabung 4

2. Babung 4

3. Tayanrad

4. Tamudi

24. - - Baterai B, Baterai C dan Baterai MA.

Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.

Susunan Kolone Taktis Batalyon Armed GS.

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

1. J RAI A ¼ Ton 1. Pajau

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

2. U RAI A Ranpur APC 1. Bati Kurmed

2. Bakurmed/Bak SMB

3. Takurmed

Page 63: NASKAH GAM 2009

66

1 2 3 4

4. 2 Takurjarak

5. Takurmed / Bak SO

6. Takurjarak / Banbak SO

7. Tayanrad

8. Tamudi

3. S 1 Ranpur APC 1. Pasiintel

2. Pakurmedyon

3. Danruprovost

4. Taprovost/Bak SMB

5. Tayanrad

6. Tamudi

4. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1

2. Babung 1

3. Tayanrad

4. Tamudi

4. Y RAI A Ranpur Ko 1. Danrai

2. Pamu

3. Danrukamlap

4. Taruh / Yanrad

5. Tamudi

5. K RAI A 5 Ton 1. Danrukom

2. Wadanrukom

3. Bamin/Juryar

4. Bapibak 1, 2

5. 3 Tagelarkawat

6. 2 Tajursentral

7. Tayanrad

8. Tamudi

6. C Spm Ta Intai

7. PA RAI A Ranpur APC 1. Parai

2. Bapibak 3

3. Tabak SMB

4. Tayanrad/Pon

5. Tamudi

8. I S.D VI Ranpur Kanon 1. Dancuk

RAI A 2. Wadancuk/Tamudi

3. 4 Yancuk

9. M 1 RAI A 5 Ton 1. Danrumu

2. 2 Tabanyanmu

3. Danrukes / Watkes

4. 3 Tajurkes / Watkes

Page 64: NASKAH GAM 2009

67

1 2 3 4

5. Tayanrad

6. Tamudi

10. M 2 RAI A 5 Ton 1. Wadanrumu

2. Tayanmu / Bak SO

3. Tabanyanmu/Banbak SO

4. Tayanrad

5. Tamudi

11. W RAI A 5 Ton 1. Batih/Raipur

2. Baur Ang

3. Ba Fourir

4. Ba Manase

5. Tajurlis

6. 2 Taban Jursak

7. Tajursak / Wasgud

8. Tayanrad

9. Tamudi

12. L 1 ¼ Ton 1. Pabung 1

2. Babung 1

3. Tayanrad

4. Tamudi

13. N 1 Ranpur Ko 1. Danyon

2. Pasiops

3. Taprovost/Bak SMB

4. Taruh/Yanrad

5. Tamudi

14. S 3 Ranpur APC 1. Pasipers

2. Dantonkom

3. Baur Pers/Bak SMB

4. Tayanrad

5. Tamudi

15. S 4 Ranpur APC 1. Pasilog

2. Baur Log/Bak SMB

3. Tayanrad

4. Tamudi

16. C Spm Tacarmor

17. D ¼ Ton 1. Dokter

2. Tayanrad

3. Tamudi

SISA YON

18. N 2 Ranpur Ko 1. Wadanyon

2. Tayanrad

Page 65: NASKAH GAM 2009

68

1 2 3 4

3. Taprovost / Bak SMB

4. Tamudi

19. S 2 Ranpur APC 1. Dansi Mayon/Batisiops

2. Taprovost / Bak SMB

3. Tamudi

L 2 ¼ Ton 1. Pabung 2

2. Babung 2

3. Tayanrad

4. Tamudi

L 3 ¼ Ton 1. Pabung 3

2. Babung 3

3. Tayanrad

4. Tamudi

L 4 ¼ Ton 1. Pabung 4

2. Babung 4

3. Tayanrad

4. Tamudi

20. - - Baterai B, Baterai C dan Baterai MA.

Periksa penjelasan pada tiap-tiap Baterai.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Dalam perjalanan.

(1) Selama perjalanan, Bati Kurmed Baterai yang berada di

Batalyon kawal depan sebagai pengintai selalu melaporkan

kedudukannya (titik kontrol) kepada Danrai dan tempat-tempat

yang mungkin dapat digunakan sebagai daerah steling kepada

Danrai dan kepada Parai, sedangkan Pakurmedyon memonitor

kegiatannya. Laporan tersebut oleh Danrai dicatat dan diplot

diatas peta, sedangkan Danyon, Wadanyon dan Pasiops

memonitor kegiatannya.

Contoh laporan bila melewati titik kontrol :

W 7 disini W 10

W 10 telah melewati titik kontrol A

Page 66: NASKAH GAM 2009

69

Contoh laporan bila melewati daerah steling:

W 7, W 8, disini W 10

Steling untuk satu Baterai

100 lewat titik kontrol A

Kiri 100 (angka-angka dalam satuan meter).

(2) Eselon depan terhambat. Apabila eselon depan

menghadapi musuh dan untuk mengatasinya diperlukan

bantuan tembakan, maka peninjau depan segera mengirimkan

permintaan tembakan kepada Danrai.

Contoh Permintaan Tembakan :

W 7 disini W 9

Permintaan Tembakan

Koordinat 72500-23500, Tinggi 445, Sudut Peta

3250

Satu Regu Infanteri musuh sedang menghadang

(a) Danrai melaporkan kepada Danyon tentang

adanya hambatan yang dialami oleh eselon depan.

(b) Danyon segera memerintahkan Danrai yang

berada di Batalyon kawal depan untuk segera melayani

permintaan tembakan.

(c) Danrai segera memerintahkan Parai agar

membawa sisa Baterainya untuk masuk steling.

Contoh perintah Danrai kepada sisa Baterai :

W 8 disini W 7

Masuk steling

100 lewat titik kontrol A

Page 67: NASKAH GAM 2009

70

Kiri 100 (angka-angka dalam satuan meter).

(d) Parai segera membawa sisa Baterai menuju

daerah steling yang telah ditentukan.

b) Masuk steling.

(1) Baterai yang berada di Batalyon kawal depan segera

masuk steling yang ditentukan untuk melayani permintaan

tembakan. Prosedur masuk steling lihat penjelasan GAM

Baterai Tempur pada steling cepat.

(2) Danrai melaporkan kepada Danyon tentang

pelaksanaan pemberian bantuan tembakan.

4) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

a) Melakukan pemeriksaan personel, materiil dan perlengkapan.

b) Organisir dan penyempurnaan samaran.

c) Danyon mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas

kepada Danbrigif.

Page 68: NASKAH GAM 2009

71

Gambar : Batalyon Armed Bergerak Bersama Brigif Berjalan Kaki

Page 69: NASKAH GAM 2009

72

Gambar : Batalyon Armed Bergerak Bersama Brigif Dimotorisir

Page 70: NASKAH GAM 2009

73

21. Gerakan Artileri Medan Baterai Markas. GAM Baterai Markas merupakan bagian

dari GAM Batalyon dalam rangka menyelenggarakan fasilitas komando bagi Batalyon

dengan menyusun instalasi-instalasi yang diperlukan guna menjamin pelaksanaan tugas

Batalyon. Dalam penyusunan daerah Baterai Markas terbagi menjadi dua bagian yaitu

daerah Poskoyon dan daerah Baterai Markas sendiri. Dengan demikian sangat penting

menentukan prioritas pekerjaan dalam menyusun daerah Baterai Markas sesuai situasi

dan kondisi.

a. Tahap Perencanaan.

1) Danrai menerima perintah persiapan.

a) Sebelum Danrai menerima perintah operasi dari Danyon,

Danrai akan menerima perintah persiapan.

b) Kegiatan Danrai sebelum berangkat menerima perintah

persiapan terlebih dahulu menyerahkan tugas dan tanggung jawab

kepada Dansi Mayon/Batisiops.

c) Pada saat menerima perintah persiapan, Danrai membawa

Papuspibak dan Bamin/Juryar/Bak SMB.

d) Isi perintah persiapan Danyon antara lain :

(1) Situasi umum yang perlu diketahui.

(2) Kapan dan dimana Pabung 1, 2, 3 berada di Posko

Yonif dan para Pajau harus sudah bergabung dengan Kompi

Infanteri.

(3) Titik Kumpul Pengintai (TKP) dan kapan Regu Intai

Danyon berada di TKP.

(4) Titik Perintah (TPr) dan kapan Regu Perintah Batalyon

berada di TPr.

Page 71: NASKAH GAM 2009

74

(5) Susunan Regu Intai Baterai Markas.

2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.

a) Melaksanakan koordinasi. Danrai melaksanakan koordinasi

dengan staf Batalyon dan para Danraipur.

b) Mengumpulkan Pejabat Baterai Markas dan memberikan

perintah persiapan.

(1) Pejabat Baterai Markas terdiri dari :

(a) Papuspibak.

(b) Batih Raima.

(c) Dansiang.

(d) Dansi Mayon/Batisiops.

(e) Dansimin/Batisipers.

(f) Dansiwat/Batisilog.

(g) Dansihar.

(h) Dansimu.

(j) Dansikes.

(k) Bakurmed.

(l) Danruprovost.

(2) Isi perintah persiapan Danrai :

(a) Situasi umum yang perlu diketahui.

(b) Susunan Regu Intai Baterai Markas yang akan

ikut Danrai ke TKP.

(c) Kemana dan berapa lama Danrai akan pergi.

(d) Tugas-tugas Dansi Mayon / Batisiops selama

Danrai pergi.

Page 72: NASKAH GAM 2009

75

c) Menyusun personel dan materiil. Danrai setelah memberikan

perintah persiapan segera menyusun Regu Intai Baterai Markas dan

kolone Baterai Markas.

(1) Susunan Regu Intai Baterai Markas.

(a) Kendaraan Y 1 : Danrai, Bamin/Juryar/Bak

SMB dan Taruh/Yanrad/Pon.

(b) Kendaraan U : Ba Tasmo/Art.

(c) Kendaraan O 1 : Papuspibak.

(d) Kendaraan O 2 : Pok Puspibak.

(e) Kendaraan H 2 : Danrupon dan Rupon.

(f) Kendaraan H 3 : Bakorbra dan sisa Rupon.

(g) Kendaraan H 4 : Danrurad dan Rurad.

(h) Kendaraan C : Tacarmor

(2) Susunan kolone Baterai Markas.

Susunan Kolone Baterai Markas

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

RU TAI

1. Y1 ¼ Ton 1. Danrai

2. Bamin/Juryar/Bak SMB

3. Taruh / Yanrad / Pon

4. Tamudi

2. U ¾ Ton 1. Bakurmed

2. Batasmo/Art

3. 6 Tajursentral

4. Tayanrad

5. Tamudi

3. O 1 2 ½ Ton 1. Pa Puspibak

2. Ka Penghitung

3. Bakur Datar

4. Bakur Tinggi

5. 3 Ba Penghitung

6. 2 Tajursentral

Page 73: NASKAH GAM 2009

76

1 2 3 4

7. Tajurlis

8. Tayanrad

9. Tamudi

4. O 2 ¼ Ton 1. Baur Ops

2. Baur Intel

3. 2 Tajurlis gambar

4. Bajas

5. 2 Tajursentral

6. Tamudi

5. H 2 2 ½ Ton 1. Danrupon

2. Wadanrupon

3. 3 Tagelarkawat

4. Bamonpon

5. Tamudi

6. H 3 ¾ Ton 1. Bakorbra

2. 2 Tajursentral

3. Tamudi

7. H 4 2 ½ Ton 1. Danrurad

2. Wadanrurad

3. Bamonrad

4. Tamudi

8. C Spm Tacarmor

SISA RAI

9. H 1 ¾ Ton 1. Batih Raima

2. Ba Tonkom

3. Tajurlis

4. Tawasgud

5. Tayanrad

6. Tamudi

10. Y 2 2 ½ Ton 1. Bamin/juryar/Bak SMB

2. 2 Taban/Tajurlis

3. Taban/Sangkakala

4. Tamudi

11. Y 3 ¼ Ton 1. Dansimin/Batisipers

2. Baur Pers

3. 3 Tajurlis

4. Baban Juryar

5. Bajah

6. Tamudi

12. W 1 2 ½ Ton 1. Dansiwat/Batisilog

2. Baur Log

Page 74: NASKAH GAM 2009

77

1 2 3 4

3. Tajurlis

4. 3 Ba Bekal kelas I / III, II / IV, V

5. Tayanrad

6. Tamudi

13. W 2 5 Ton 1. Ba Fourier/Bak SMB

2. Taban Bekal I / III / Gud

3. Taban Bekal II / IV / Gud

4. Taban Bekal V / Gud

5. Tamudi

14. M 1 5 Ton 1. Dansimu

2. Tayanmu / Bak SO

3. Tabanyanmu/Tabanbak SO

4. Tamudi

15. M 2 5 Ton 1. Tayanmu / Bak SO

2. Tabanyanmu/Tabanbak SO

3. Tamudi

16. M 3 5 Ton 1. Tayanmu / Bak SO

2. Tabanyanmu/Tabanbak SO

3. Tamudi

17. M 4 5 Ton 1. Tabanyanmu

2. Tamudi

18. M 5 5 Ton 1. Tabanyanmu

2. Tamudi

19. M 6 5 Ton 1. Tabanyanmu

2. Tamudi

20. M 7 5 Ton 1. Tabanyanmu

2. Tamudi

21. M 8 5 Ton 1. Tabanyanmu

2. Tamudi

22. M 9 5 Ton 1. Tabanyanmu

2. Tamudi

23. M 10 5 Ton 1. Tabanyanmu

2. Tamudi

24. M 11 5 Ton 1. Tabanyanmu

2. Tamudi

25. M 12 5 Ton 1. Basimu

2. Tayanmu / Bak SO

3. Tabanyanmu/Tabanbak SO

4. Tamudi

26. D 2 AMB 1. Dansikes

2. Bamin/Watkes

Page 75: NASKAH GAM 2009

78

1 2 3 4

3. Tajurkes/Watkes

4. Bawatkes/Baobber

5. Tajurkes/Taobber

6. Tamudi

27. D 3 5 Ton 1. Bawatkes / Baobring

2. Tajurkes / Taobring

3. 3 Danrukes Raipur/Watkes

4. 9 Tajurkes Raipur/Watkes

5. Tamudi

28. A 1 2 ½ Ton 1. Dansiang

2. Taang/Tamudi Forklift

3. Tamudi

29. A 2 5 Ton 1. Taurpermin/Tamudi Forklift

2. 8 Tamudi Pool

3. Tamudi

30. B 1 2 ½ Ton 1. Dansihar

2. Baur Harpal

3. Tajurlis

4. Tamudi

31. B 2 2 ½ Ton 1. Bamonjat

Har 2. Tabanmonjat

3. Ba Ahli Mer

4. 2 Taharmer

5. Tamudi Mohar

32. B 3 Recovery 1. Bamonran

2. 2 Taharran/Tamudi Bus

3. Taprovost

4. Tamudi Recovery

3) Danrai menerima perintah operasi.

a) Danrai sebelum berangkat menerima perintah operasi dari

Danyon, akan memberitahukan kepada Dansi Mayon/Batisiops hal-

hal sebagai berikut :

(1) Situasi umum yang perlu diketahui.

(2) Kemana Danrai akan pergi dan berapa lama.

Page 76: NASKAH GAM 2009

79

(3) Apa yang harus dilakukan Dansi Mayon/Batisiops

selama Danrai pergi.

b) Pada waktu yang telah ditentukan, Danrai bersama Regu Intai

Baterai Markas menuju TKP sesuai perintah Danyon. Sampai di TKP

Danrai memerintahkan Regu Intai Baterai Markas untuk melakukan

pengamanan setempat.

c) Pada waktu yang telah ditentukan atau setelah ada panggilan

dari Danyon, maka Danrai bersama Papuspibak, Bamin/Juryar/Bak

SMB dan Taruh/Yanrad/Pon menuju TPr untuk menerima perintah

operasi, tetapi pada saat menerima perintah operasi Danrai

didampingi Papuspibak.

d) Perintah operasi diberikan secara lisan/tertulis. Isi perintah

operasi sudah dibicarakan dalam GAM Batalyon.

b. Tahap Persiapan.

1) Setelah menerima perintah operasi dari Danyon, maka Danrai

kembali ke TKP dan memerintahkan kepada :

a) Ba Kurmed menghadap Pakurmedyon.

b) Pokbung menghadap Pabung 1, 2 dan 3.

c) Batasmo/Art menghadap Pasiintel.

d) Danrupon dan Danrurad menghadap Dantonkom.

2) Menuju daerah Poskoyon dan daerah Raima.

a) Danrai bersama Regu Intai Baterai Markas berangkat menuju

daerah Poskoyon dan daerah Raima.

b) Sampai di daerah Poskoyon dan daerah Raima, Danrai

memerintahkan Regu Intai Baterai Markas untuk berlindung dan

melakukan pengamanan setempat.

Page 77: NASKAH GAM 2009

80

3) Melaksanakan pengintaian daerah Poskoyon. Danrai bersama

Dantonkom dan Pasipers (yang sudah melaksanakan pengintaian teliti)

menentukan bagian-bagian utama dari Poskoyon yaitu tempat Danyon,

Pasiintel, Pasiops, Provost, Pakurmed, ruang Olah Yudha, Pibak, Korbra,

tempat Wadan, Pasipers, Pasilog, Poskes, Dokter, Si Ang, Instalasi Kom,

Tonkom, Si Pal dan tempat Parkir.

4) Melaksanakan pengintaian daerah Baterai Markas. Danraima

bersama Bamin/Juryar/Bak SMB mengadakan pengintaian daerah Baterai

Markas dan menentukan tempat-tempat :

a) Poskorai.

b) Tempat instalasi Wat, Ang, Har dan Mu yang sudah ditunjuk

Pasilog dari hasil pengintaian teliti.

c) Tempat Dapur dan Mess.

d) Tempat Bivak.

e) Tempat rute-rute di Poskoyon dan daerah Baterai Markas.

f) Tempat Kumpul Kendaraan (TKK).

g) Kedudukan senjata kelompok dan sektor pertahanan dekat.

5) Melaksanakan pengintaian daerah Poslongyon. Danrai pergi menuju

daerah Poslongyon bersama Dokteryon yang sudah melaksanakan

pengintaian teliti dan menentukan bagian-bagian utama daerah Poslongyon

yaitu :

a) Ruang Obat.

b) Ruang evakuasi.

c) Ruang Rawat.

d) Ruang Minkes.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Penyiapan daerah Poskoyon dan daerah Raima. Setelah

pengintaian selesai, dilanjutkan dengan kegiatan penyiapan daerah

Poskoyon dan daerah Raima.

Page 78: NASKAH GAM 2009

81

a) Danrai.

(1) Memerintahkan Tacarmor menjemput sisa Baterai

Markas di TS dan bertindak sebagai penunjuk jalan menuju

daerah Poskoyon dan daerah Raima.

(2) Memerintahkan Danrurad dan Danrupon beserta

anggotanya menuju instalasi komunikasi.

(3) Memerintahkan Kelompok Puspibakyon menghadap

Pasiops di Poskoyon.

(4) Melaksanakan pengawasan dan mengendalikan

pendirian Poskoyon dan instalasi Raima.

b) Bamin/Juryar/Bak SMB.

(1) Memberi tanda-tanda pada jalan masuk dan rute lalu

lintas di daerah Baterai Markas, Poskoyon, Poslongyon dan

Korbra.

(2) Mengumpulkan dan memberi penjelasan kepada

penunjuk-penunjuk jalan yang terdiri dari :

(a) Satu orang untuk membawa sisa Tonkom ke

sentral Komyon.

(b) Satu orang untuk membawa sisa kolone (Simin,

Siwat, Sihar, Siang dan Simu) ke tempat masing-

masing.

(c) Satu orang untuk membawa Sikes ke

Poslongyon.

(3) Membuat bagan pertahanan dekat sesuai rencana

penempatan senjata dan sektor-sektor pertahanan dekat.

Page 79: NASKAH GAM 2009

82

(4) Membuat bagan daerah Baterai Markas sesuai petunjuk

Danrai. Setelah disetujui Danrai diserahkan kepada Tacarmor

sebelum berangkat ke TS.

2) Pelaksanaan masuk daerah Poskoyon dan daerah Raima.

a) Gerakan sisa Baterai ke TS.

(1) Sesuai waktu yang telah ditentukan sisa Batalyon

dipimpin Wadanyon bergerak menuju TS.

(2) Wadanyon memerintahkan Dansi Mayon/Batisiops dan

Taprovost menuju TS untuk mengkoordinir penunjuk-penunjuk

jalan dari Baterai-Baterai dan mengatur sisa-sisa Baterai yang

akan melalui TS, sedangkan Sisa Raima dipimpin oleh Batih

Raima.

(3) Di TS telah menunggu Tacarmor yang akan membawa

sisa Baterai Markas menuju daerah Poskoyon dan daerah

Raima.

b) Dari TS ke daerah Poskoyon dan daerah Baterai Markas.

(1) Setelah sisa Baterai Markas sampai di TS, Tacarmor

segera menyerahkan bagan daerah Baterai Markas ke Batih

Raima.

(2) Batih Raima setelah mempelajari bagan kemudian

mengatur kolone untuk bergerak menuju daerah Poskoyon dan

daerah Raima.

(3) Batih Raima mengatur jarak dan kecepatan kendaraan

agar masuk daerah Poskoyon dan daerah Raima dapat teratur

dan lancar.

Page 80: NASKAH GAM 2009

83

c) Di daerah Poskoyon dan daerah Raima.

(1) Danrai.

(a) Memerintahkan Dansi Mayon / Batisiops untuk

menyiapkan tempat Danyon, Wadanyon dan Staf.

(b) Memerintahkan Batih Raima untuk menyiapkan

Posko Raima.

(c) Memerintahkan Dansiwat / Batisilog, Dansihar

dan Dansimu untuk menyiapkan instalasi perawatan,

pemeliharaan dan munisi.

(d) Memerintahkan Bamin/Juryar/Bak SMB untuk

menyiapkan Bivak, dapur dan sektor pertahanan dekat.

(e) Memerintahkan Dansiang untuk menyiapkan

TKK.

(f) Memerintahkan Dansikes untuk menyiapkan

Poslongyon.

(2) Setelah daerah Poskoyon dan daerah Raima siap,

maka sisa Baterai Markas dijemput untuk memasuki

kedudukannya. Kolone sisa Baterai Markas harus diatur, baik

kecepatan maupun jarak masing-masing bagian agar masuk

kedudukan dapat tertib dan lancar. Harus dijaga jangan

sampai terjadi penumpukan kendaraan.

(3) Bamin/Juryar/Bak SMB memerintahkan penunjuk jalan

untuk mengarahkan bagian masing-masing menuju tempat

yang telah ditentukan.

(4) Baur Ang segera mengatur kendaraan-kendaraan yang

tidak diperlukan lagi untuk diarahkan ke TKK.

Page 81: NASKAH GAM 2009

84

(5) Hal-hal yang harus segera dilakukan antara lain :

(a) Dansi Mayon / Batisiops mendirikan tempat

Danyon, Wadanyon dan Staf selanjutnya lapor kepada

Wadanyon.

(b) Batonkom segera lapor kepada Dantonkom.

(c) Dansimin / Batisipers segera lapor kepada

Pasipers.

(d) Dansiwat/Batisilog segera lapor kepada Pasilog

setelah mendirikan instalasinya.

(e) Dansihar segera lapor kepada Pasilog setelah

mendirikan instalasi pemeliharaan.

(f) Dansiang mengatur kendaraan di TKK dan

segera lapor kepada Pasilog.

(g) Dansimu mendirikan instalasi munisi dan segera

lapor kepada Pasilog.

(h) Batih Raima :

i) Mendirikan Posko Baterai Markas.

ii) Mengatur urusan dalam Baterai Markas

dibantu oleh Bamin/Juryar/Bak SMB.

iii) Mengkoordinir pertahanan dekat Raima

selanjutnya melaporkan ke Wadanyon.

(j) Ba Manase. Mendirikan dapur dan Mess

selanjutnya melaporkan ke Danraima.

Page 82: NASKAH GAM 2009

85

(k) Dansikes. Mendirikan Poslongyon selanjutnya

melaporkan ke Dokteryon.

3) Penyempurnaan daerah Poskoyon dan daerah Raima.

a) Penyempurnaan daerah Poskoyon dan daerah Raima

dilaksanakan secara terus menerus. Keamanan dan ketertiban

harus terjamin agar pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan dengan baik.

Danrai harus menyadari bahwa Poskoyon berada di daerah

Baterainya. Oleh karena itu pengawasan terhadap pekerjaan-

pekerjaan dan penyempurnaan instalasi Poskoyon dan Raima

dilaksanakan terus menerus.

b) Hal-hal yang harus dipertimbangkan :

(1) Instalasi Poskoyon. Harus ditempatkan dan disusun

sedemikian rupa agar pengomandoan Batalyon dapat berjalan

lancar. Tempatnya kira-kira ditengah-tengah daerah steling,

terlindung dari peninjauan dan tembakan musuh tetapi mudah

ditemukan dan didatangi oleh pejabat-pejabat satuan sendiri.

Usahakan masih dalam daerah Baterai Markas. Bila terpaksa

diluar daerah Baterai Markas, harus diperhatikan faktor

keamanan. Poskoyon mempunyai bagian-bagian utama

sebagai berikut :

(a) Tempat Danyon. Danyon dan Wadanyon

tempatnya di pusat Poskoyon.

(b) Puspibak. Dipimpin Pasiops dibantu Pasiintel

tempatnya diluar Poskoyon, ditempat yang tenang.

(c) Kantor Berita (Korbra). Dekat tempat masuk

daerah Baterai Markas, terdapat tempat untuk parkir

kendaraan.

Page 83: NASKAH GAM 2009

86

(d) Sentral Batalyon. Harus diperhatikan agar

saluran-saluran kawat tidak mengganggu dan terganggu

oleh bagian lain.

(e) Pos radio dan panel. Jarak ± 300 – 500 m dari

bagian lain dan tempat terbuka.

(2) Instalasi Baterai Markas.

(a) Poskorai. Tempatnya ditengah-tengah daerah

Baterai Markas tetapi tidak di Poskoyon.

(b) TKK. Dekat dengan jalan ditepi daerah Baterai

Markas dan instalasi pemeliharaan Batalyon.

(c) Dapur dan Mess. Cukup jauh dengan tempat

kegiatan komando, dekat dengan air.

(d) Bivak. Dapat ditempatkan dalam beberapa

bagian.

(e) Poslongyon. Ditempatkan ditempat yang aman

dan mudah didatangi orang-orang yang sakit dan

terlindung.

(f) Instalasi Pemeliharaan Batalyon. Dipinggir

bagian daerah Baterai Markas, cukup luas untuk

mengadakan perbaikan kendaraan.

(g) Tempat Munisi. Penempatan kendaraan munisi

yang terisi, supaya ditempatkan disuatu tempat yang

letaknya dipinggir daerah steling dekat jalan keluar /

masuk yang baik.

(h) Tempat Perawatan Batalyon :

i) Penempatan kendaraan yang masih terisi.

Page 84: NASKAH GAM 2009

87

ii) Penempatan tempat penumpukan barang-

barang yang akan diturunkan.

iii) Kedudukan tempat perawatan Batalyon

dibagi dalam tiga bagian yang terpisah yaitu

tempat membagi barang bekal kelas I/III, II/IV

dan V, barang-barang bekal tersebut sedapat

mungkin tempatnya dekat dengan jalan sehingga

ketiga tempat tersebut mudah didatangi

kendaraan.

d. Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

1) Danrai.

(a) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.

(b) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Danyon.

(c) Melaksanakan tugas kemarkasan dan memberikan pelayanan

kepada Baterai-Baterai Tempur.

2) Batih Raima. Mengorganisir, penyempurnaan samaran dan

perkuatan medan.

Page 85: NASKAH GAM 2009

88

GAMBAR : PROSES KEGIATAN DANRAI MARKAS SEJAK MENERIMA PERINTAH

PERSIAPAN DARI DANYON ARMED

Keterangan gambar :

1. Danrai Markas menerima perintah persiapan dari Danyon Armed.

2. Danrai Markas memberikan perintah persiapan kepada pejabat Baterai Markas.

3. Regu Intai Baterai Markas berangkat menuju TKP.

4. Danrai Markas bersama Bamin/Juryar/Bak SMB berangkat menuju TPr Yon.

5. Danrai Markas bersama Bamin/Juryar/Bak SMB kembali ke TKP.

6. Regu Intai Baterai Markas berangkat menuju daerah steling melalui TS.

(6) RUTAI RAIMA (3) RUTAI RAIMA

DANYON

DANRAIMA

PEJABAT RAIMA

TPr

TKP

POSKOYON

RAIMA

(1) PERINTAH PERSIAPAN

(5) DANRAIMA BAMIN/JURYAR/BAK SMB

(4)

(2) PERINTAH PERSIAPAN

TS

Page 86: NASKAH GAM 2009

89

CONTOH BAGAN DAERAH BATERAI MARKAS

TEMPAT DANYON

KORBRA

PUSPIBAK

STAF YON

POS RADIO & PANEL

SENTRAL

TKK & INST HAR

BIVAK

MU

DAPUR & MESS

POSLONGYON

RUMIN

WATYON

POSKO RAIMA

U

INSTALASI RAIMA

DAERAH POSKOYON

DAERAH POSKOYON

ANG

POS RADIO & PANEL

Page 87: NASKAH GAM 2009

90

22. Batalyon Armed Pindah Kedudukan.

a. Tahap Perencanaan. Tahap perencanaan pindah kedudukan Batalyon

Armed dimulai setelah Danyon menerima perintah persiapan untuk melaksanakan

pemindahan kedudukan, kegiatannya sebagai berikut :

1) Mempelajari tugas yang akan dilaksanakan.

2) Melaksanakan koordinasi dengan Dansat manuver, staf Satuan

Manuver dan Dansat lain yang terkait.

3) Menyusun rencana kegiatan yang berkaitan dengan tugas yang akan

dilaksanakan.

4) Mengumpulkan para pejabat Batalyon untuk menjelaskan situasi

umum dan tugas yang akan dilaksanakan.

5) Menyusun personel, materiil dan perlengkapannya.

6) Menerima perintah operasi.

b. Tahap Persiapan. Tahap persiapan pindah kedudukan Batalyon Armed

dilaksanakan oleh Danyon setelah menerima perintah operasi, kegiatannya

sebagai berikut :

1) Melaksanakan pengintaian daerah steling. Pengintaian daerah

steling pada pindah kedudukan prinsipnya sama dengan pengintaian daerah

steling pada steling biasa. Lihat penjelasan pada GAM Batalyon pada

steling biasa.

2) Pada pemindahan ke depan biasanya Danyon bersama Regu Intai

Danyon melakukan pengintaian, sedang pada pemindahan ke belakang

pengintaian daerah steling dilakukan oleh Wadanyon bersama Regu Intai

Danyon.

3) Hal-hal yang harus menjadi perhatian Danyon dalam persiapan

pemindahan kedudukan sebagai berikut :

a) Keamanan dalam pemindahan. Sesuai dengan batas

kemampuan, terdapat beberapa hal yang menjadikan kerawanan

pada saat Batalyon Armed melaksanakan pemindahan, oleh karena

Page 88: NASKAH GAM 2009

91

itu Batalyon Armed harus selalu siap menghadapi setiap ancaman

selama dalam pemindahan antara lain :

(1) Bila ada penghadangan.

(2) Rintangan jalan.

(3) Serangan udara.

(4) Tembakan Artileri musuh.

b) Jalan / rute. Agar dalam pemindahan dapat dilaksanakan

dengan maksimal maka sarana utama berupa jalan harus dapat

diketahui kondisi maupun keadaannya, oleh karena itu para Pabung,

peninjau-peninjau depan (anggota Hub dan Regu Kurmed)

melaporkan tentang keadaan jalan / rute-rute yang akan digunakan.

Prioritas yang melewati rute adalah Batalyon Armed BL sebelum

Satuan Armed lain.

c) Daerah steling. Dalam penempatan daerah steling senantiasa

berpedoman pada syarat-syarat daerah steling. Untuk mendapatkan

data teliti daerah steling, jika ada waktu sebaiknya diadakan

pengukuran medan.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Pemindahan ke depan.

a) Batalyon pindah kedudukan secara keseluruhan. Pelaksanaan

pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Regu Intai Danyon berangkat lebih

dahulu untuk mencari / mengintai daerah steling.

(2) Fase kedua. Regu Intai Batalyon (-) berangkat ke TKP

pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan perintah

Danyon.

Page 89: NASKAH GAM 2009

92

(3) Fase ketiga. Sisa Batalyon dibawah pimpinan

Wadanyon bergerak menuju ke daerah steling baru setelah

menerima perintah Danyon.

b) Batalyon pindah kedudukan secara loncat urut. Pelaksanaan

pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Regu Intai Danyon berangkat lebih

dahulu untuk mencari / mengintai daerah steling.

(2) Fase kedua. Regu Intai Batalyon (-) ditambah sebagian

Puspibakyon, pada waktu yang telah ditentukan berangkat ke

TKP sesuai dengan perintah Danyon.

(3) Fase ketiga. Sisa Baterai yang ditunjuk Danyon akan

pindah lebih dahulu bergerak menuju daerah steling yang baru

atas perintah Wadanyon. Bila yang pindah lebih dari 1 (satu)

Baterai, maka Wadanyon akan menunjuk Parai yang tertua

sebagai pimpinan.

(4) Fase keempat. Perpindahan sisa Batalyon

dilaksanakan setelah Baterai Tempur yang pindah lebih dahulu

siap tembak. Pemindahan tersebut atas perintah Danyon

dibawah pimpinan Wadanyon.

c) Batalyon pindah kedudukan secara loncat ganti. Pelaksanaan

pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Setelah Danrai menerima perintah,

Danrai bersama Regu Intai Baterai dengan membawa satu

Seksi berangkat untuk mengintai daerah steling yang baru,

tetapi tembakan tidak boleh terhenti.

(a) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah dari

Danyon.

Page 90: NASKAH GAM 2009

93

i) Mengumpulkan Pejabat Baterai dan

mengorganisir Baterainya untuk melaksanakan

pindah kedudukan.

aa) Pejabat Baterai terdiri dari :

(i) Parai.

(ii) Pajau-Pajau.

(iii) Batikurmed.

(iv) Batih Raipur.

(v) Danrukamlap.

bb) Isi perintah persiapan Danrai :

(i) Situasi umum yang perlu

diketahui.

(ii) Susunan Regu Intai Baterai.

(iii) Kapan Parai membawa sisa

Baterainya ke daerah steling baru.

(iv) Tugas-tugas Parai selama

Danrai pergi.

(b) Menuju daerah steling.

i) Danrai bersama Regu Intai Baterai dengan

membawa satu Seksi berangkat menuju daerah

steling yang baru.

ii) Di pintu masuk daerah steling, Danrai

memerintahkan Pucuk-pucuknya menunggu di

pintu masuk daerah steling selama Danrai dan

Regu Intai Baterai melaksanakan pengintaian.

(2) Fase kedua. Danrai bersama Regu Intai Baterai

menyiapkan daerah steling yang baru. Sisa Baterai Tempur

dibawah Parai melaksanakan pemindahan menuju daerah

Page 91: NASKAH GAM 2009

94

steling yang baru atas perintah Danrai sesuai dengan urut-

urutan yang telah ditentukan Danyon.

(a) Melaksanakan pengintaian daerah steling.

i) Danrai.

aa) Memberi tanda Titik Nol Baterai,

dengan arah pokok kasar dan garis

Baterai.

bb) Mencari koordinat Titik Nol Baterai

diatas peta dan diberikan kepada Bapibak

disertai SPAP.

cc) Menentukan penunjuk jalan untuk

menjemput sisa Baterai.

ii) Pamu bersama Bapibak.

aa) Menentukan letak pucuk-pucuk

(dengan bendera steling).

bb) Menyiapkan Boussole/Aiming Circle

dan menjajarkan pucuk mana yang sudah

siap terlebih dahulu.

iii) Bapibak.

aa) Membantu Pamu dalam

menancapkan bendera steling.

bb) Menyiapkan Pibak.

cc) Mencari dan mencatat serta

memploting data-data koordinat steling

Page 92: NASKAH GAM 2009

95

Baterai, Arah Pokok (AP) meriam pada

peta planset.

iv) Ta Intai.

aa) Membuat bagan daerah meriam

dimana secara garis besar tertera

koordinat Titik Nol Baterai, Arah Pokok

(AP), letak Cuk-Cuk, letak

Boussole/Aiming Circle, Pibakrai, Tempat

Kumpul Kendaraan Sementara (TKKS)

dan rute-rute masuk daerah steling dan

melaporkan kepada Danrai.

bb) Sebagai penjemput sisa Baterai di

pintu masuk, dengan membawa bagan

daerah meriam serta bagan daerah

markas dan perawatan yang telah disetujui

Danrai.

(b) Pelaksanaan Masuk Steling.

i) Danrai.

aa) Memerintahkan Seksinya untuk

masuk steling.

bb) Memimpin penembakan kepada

satu pucuk yang sudah siap terlebih

dahulu sampai dengan sisa Baterai tiba di

daerah steling.

cc) Menyerahkan tugas penjajaran

pucuk lainnya kepada Pamu.

Page 93: NASKAH GAM 2009

96

ii) Pamu.

aa) Menjajarkan Pucuk-pucuk.

bb) Terus bekerja di Boussole/AC

sampai dengan sisa Baterai tiba.

iii) Pucuk.

aa) Segera masuk steling,

bb) Pucuk yang terlebih dahulu siap

tembak segera melaksanakan

penembakan dipimpin Danrai.

cc) Pucuk yang belum siap diserahkan

kepada Pamu untuk melaksanakan

penjajaran.

(c) Sisa Baterai dipimpin Parai menuju daerah

steling baru.

i) Setelah ada perintah dari Danrai untuk

segera masuk ke daerah steling baru, Parai

menghentikan tembakan dan dan menyusun

kolone.

ii) Parai segera membawa sisa Baterai

menuju daerah steling yang baru.

(d) Di pintu masuk daerah steling telah menunggu

penunjuk jalan yang akan membawa sisa Baterai ke

daerah steling.

(e) Sisa Baterai masuk ke daerah steling.

Page 94: NASKAH GAM 2009

97

i) Penunjuk jalan menyerahkan bagan

daerah meriam kepada Parai dan bagan daerah

markas dan perawatan kepada Batih Raipur.

ii) Parai.

aa) Memerintahkan sisa Baterai untuk

masuk steling.

bb) Memimpin penjajaran pucuk-pucuk.

cc) Lapor kepada Danrai setelah

semua sisa pucuk sudah siap tembak

semuanya.

dd) Mengambil alih memimpin Satbak

setelah semua pucuk siap tembak.

iii) Danrai.

aa) Menyerahkan pimpinan

penembakan satu Seksi kepada Parai

setelah sisa pucuk siap tembak.

bb) Memimpin Baterainya.

iv) Pamu.

aa) Menjajarkan sisa pucuk.

bb) Setelah selesai menjajarkan semua

pucuk kemudian bekerja di Pibak.

(f) Kendaraan Markas dan perawatan dibawah

pimpinan Batih Raipur menuju tempat masuk ke daerah

markas dan perawatan Rai. Selanjutnya Batih Raipur

dibantu oleh Bamin/Juryar (sebagai penunjuk jalan)

Page 95: NASKAH GAM 2009

98

mengatur penempatan instalasi didaerah markas dan

perawatan Rai.

(g) Pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.

i) Danrai lapor kepada Danyon tentang

kesiapan Baterai.

ii) Baur Ang segera membawa kendaraan

yang ada di TTKS ke TKK.

iii) Setelah Bati Kurmed selesai

melaksanakan pengukuran koordinat Titik Nol

Baterai, maka Bapibak 3 menyiapkan peta

tembak sesuai ketentuan / keterangan dari Bati

Kurmed.

iv) Danrukamlap.

aa) Menempatkan anggota-anggotanya

serta anggota Kurmed/Tayanmu/

Penembak SO di kedudukan-kedudukan

senjata kelompok dalam pertahanan

dekat.

bb) Menempatkan anggota-angggota

yang tidak terlibat dalam penembakan

meriam sebagai pos pengamanan

setempat (pos tinjau dan pos dengar).

(3) Fase ketiga. Baterai berikutnya pindah kedudukan

secara bergantian atas perintah Danyon setelah Baterai yang

pindah lebih dahulu siap tembak.

Page 96: NASKAH GAM 2009

99

2) Pemindahan ke belakang.

a) Pindah kedudukan secara keseluruhan. Urut-urutan

pemindahannya sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Setelah Wadanyon menerima perintah

persiapan dari Danyon dan petunjuk-petunjuk, maka

Wadanyon bersama Regu Intai Danyon melaksanakan

pengintaian daerah steling yang telah ditentukan Danyon.

Selesai melaksanakan pengintaian daerah steling Wadanyon

melaporkan hasilnya kepada Danyon (dalam hal ini dapat

menggunakan sarana Hub).

(2) Fase kedua. Regu Intai Batalyon (-) berangkat menuju

TKP menunggu perintah dari Wadanyon.

(3) Fase ketiga. Danyon bersama sisa Batalyon menuju ke

daerah steling yang baru.

b) Pindah kedudukan secara loncat urut. Urut-urutan

pemindahannya sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Setelah Wadanyon menerima perintah

persiapan dari Danyon dan petunjuk-petunjuk, maka

Wadanyon bersama Regu Intai Danyon melaksanakan

pengintaian daerah steling yang telah ditentukan. Selesai

pengintaian daerah steling, Wadanyon sebelum memberikan

perintah kepada Regu Perintah Batalyon (-) lapor kepada

Danyon (dalam hal ini dapat menggunakan sarana Hub).

(2) Fase kedua. Regu Intai Batalyon (-) yang terdiri dari

Regu Intai Baterai Tempur yang ditunjuk dan Regu Intai

Baterai Markas ditambah dengan sebagian personel Puspibak

dan sebagian personel komunikasi menuju TKP untuk

menunggu perintah dari Wadanyon.

Page 97: NASKAH GAM 2009

100

(3) Fase ketiga. Regu Intai yang masih tinggal dan Sisa

Baterai Tempur yang ditunjuk menuju ke daerah steling yang

baru atas perintah Danyon.

(4) Fase keempat. Danyon dengan sisa Batalyon (-)

menuju ke daerah steling yang baru setelah menerima laporan

dari Wadanyon bahwa daerah steling baru siap.

c) Batalyon memindahkan Baterai secara loncat ganti. Pada

prinsipnya pelaksanaan pemindahan ke belakang sama dengan cara

pelaksanaan pindah kedudukan secara loncat ganti pada

pemindahan ke depan.

3) Pemindahan Posko.

a) Batalyon pindah kedudukan secara keseluruhan, maka

Poskoyon sudah dibangun sebelum pemindahan dilakukan sehingga

komunikasi dengan Satuan Manuver, Satuan Armed PT dan Satuan

Armed atasan tetap terpelihara selama pemindahan dilakukan.

b) Batalyon pindah kedudukan loncat urut, maka Poskoyon akan

melaksanakan pemindahan bagian demi bagian sehingga tugas

bantuan tembakan tidak terputus. Urut-urutan pemindahannya

sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Regu Intai Danyon berangkat lebih

dahulu untuk mencari / mengintai daerah steling. Di sini

Danyon melakukan pengintaian kasar, antara lain menentukan

letak Poskoyon, kemudian akan dilanjutkan pengintaian

telitinya oleh Dantonkom dan Kasi-3 / Pers.

(2) Fase kedua. Sebagian Puspibak dengan personel yang

diperlukan di bawah pimpinan Papuspibak, sebagian personel

komunikasi mengikuti Regu Intai Baterai Markas sesuai waktu

yang ditentukan berangkat pindah menuju ke TKP kemudian

ke daerah steling yang baru.

Page 98: NASKAH GAM 2009

101

(3) Fase ketiga. Mendirikan Poskoyon dipimpin Danraima.

Selama Poskoyon yang baru belum siap, maka Poskoyon yang

lama bertanggung jawab penuh dalam meneruskan tugas-

tugas penembakan, terutama disini tugas-tugas melayani

tembakan tidak boleh terhenti. Wadanyon memimpin sisa

Batalyon dalam melayani permintaan tembakan.

(4) Fase keempat. Setelah Poskoyon yang baru dibuka,

maka Poskoyon yang lama ditutup dan melaksanakan

pemindahan sisa Puspibak bersama-sama sisa Batalyon di

bawah pimpinan Wadanyon.

c) Batalyon pindah kedudukan secara loncat ganti. Pelaksanaan

pemindahan Poskoyon sama dengan Batalyon pindah kedudukan

secara loncat urut. Poskoyon lama segera ditutup bila Poskoyon baru

dibuka. Poskoyon ditempatkan dimana Danyon dapat mengendalikan

seluruh Baterai (Baterai Tempur dan Baterai Markas). Baterai

Tempur yang penembakannya belum atau tidak dapat dipimpin

Puspibak, maka Pibak Baterai yang bersangkutan langsung bekerja

aktif sesuai petunjuk Danyon (Protap).

Page 99: NASKAH GAM 2009

102

1

A

3

B

1+2 A B

2

C MA 4 C MA

6

3

4

1

3

2

5

Gambar : Batalyon Pindah Kedudukan

Keterangan Gambar :

1. Batalyon pindah kedudukan secara keseluruhannya.

2. Batalyon pindah kedudukan secara loncat urut.

3. Batalyon pindah kedudukan secara loncat ganti.

d. Tahap Pengakhiran. Setelah Batalyon Armed melaksanakan pemindahan

kedudukan dan menempati daerah steling yang baru, kegiatan yang dilaksanakan

sebagai berikut :

1) Melaksanakan pemeriksaan personel, materiil dan perlengkapan.

2) Mengorganisir dan penyempurnaan samaran serta perkuatan medan.

3) Danyon mengevaluasi, melaporkan pelaksanaan pemindahan

kedudukan dan Batalyon siap tembak kepada Dansat Manuver.

DST

DST

DST

Page 100: NASKAH GAM 2009

103

23. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur. GAM Baterai Tempur yang dibahas

disini adalah GAM Baterai Tempur dalam hubungan Komando Batalyon dan

pembahasannya merupakan lanjutan dari pembahasan GAM Batalyon. Pelaksanaan

GAM Baterai Tempur dapat dilakukan baik dengan steling biasa maupun steling cepat,

hal tersebut tergantung dari situasi taktis yang dihadapi.

a. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur pada Steling Biasa.

1) Steling Biasa Siang Hari.

a) Tahap Perencanaan.

(1) Danrai menerima perintah persiapan.

(a) Sebelum Danrai menerima perintah operasi dari

Danyon, Danrai akan menerima perintah persiapan.

(b) Kegiatan Danrai sebelum berangkat menerima

perintah persiapan, terlebih dahulu menyerahkan tugas

dan tanggung jawab kepada Parai.

(c) Pada saat menerima perintah persiapan, Danrai

membawa Pamu dan Danrukamlap.

(d) Isi perintah persiapan dari Danyon antara lain :

i) Situasi umum yang perlu diketahui.

ii) Kapan dan dimana Pabung 1, 2, 3 berada

di Posko Yonif dan para Pajau harus sudah

bergabung dengan Kompi Infanteri.

iii) Titik Kumpul Pengintai (TKP) dan kapan

Regu Intai Danyon berada di TKP.

Page 101: NASKAH GAM 2009

104

iv) Titik Perintah (TPr) dan kapan Regu

Perintah Batalyon berada di TPr.

v) Susunan Regu Intai Baterai Tempur.

Dalam hal ini Danyon dapat merubah susunan

yang ada dengan kemungkinan-kemungkinan

sebagai berikut :

aa) Membatasi jumlah kendaraan.

bb) Regu Intai Baterai membawa satu

pucuk.

cc) Regu Kurmed masuk Regu Kurmed

Batalyon.

dd) Kelompok peninjau masuk Regu

Intai Baterai.

(2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.

(a) Melaksanakan koordinasi. Danrai melaksanakan

koordinasi dengan Staf Batalyon dan para Danrai

lainnya.

(b) Mengumpulkan Pejabat Baterai dan memberikan

perintah persiapan. Setelah menerima perintah

persiapan tersebut Danrai menyiapkan Baterainya

sesuai ketentuan yang diterima.

i) Pejabat Baterai terdiri dari :

aa) Parai.

bb) Pamu.

cc) Pajau-Pajau.

dd) Batikurmed.

ee) Batih Raipur.

ff) Danrukamlap.

Page 102: NASKAH GAM 2009

105

ii) Isi perintah persiapan Danrai :

aa) Situasi umum yang perlu diketahui.

bb) Kapan dan dimana para Pajau

sudah bergabung dengan Kompi Infanteri.

cc) Susunan Regu Intai Baterai yang

akan ikut Danrai ke TKP.

dd) Kemana Danrai akan pergi dan

berapa lama.

ee) Tugas-tugas Parai selama Danrai

pergi.

(c) Menyusun personel dan materiil. Danrai setelah

memberikan perintah persiapan segera menyusun

personel Regu Intai Baterai dan kolone Baterai.

i) Susunan Regu Intai Baterai.

aa) Kendaraan Y : Danrai, Pamu,

Danrukamlap, Taruh/Yanrad/Pon, Tamudi.

bb) Kendaraan U : Bati Kurmed dan

Regu Kurmed.

cc) Kendaraan K : Bamin/Juryar,

Danrukom, Bapibak 1, Bapibak 2, Tabak

SMS, Taban Bak SMS, 3 Ta Gelar Kawat,

2 Tajur Sentral, Tamudi.

dd) Kendaraan C : Ta Intai.

Page 103: NASKAH GAM 2009

106

ii) Untuk Raipur Armed GS, susunan Regu

Intainya sebagai berikut :

aa) Ranpur Ko/Y : Danrai, Pamu,

Taruh / Yanrad, Tamudi.

bb) Ranpur APC/U : Bati Kurmed

dan Regu Kurmed.

cc) Kendaraan K : Bamin/Juryar,

Danrukom, Bapibak 1, Bapibak 2, 3 Ta

Gelar Kawat, 2 Tajur Sentral, Tamudi.

dd) Ranpur APC/P : Danrukamlap,

Tabak SMB, Tabakpan, Tamudi.

ee) Kendaraan C : Ta Intai.

iii) Susunan kolone Baterai Tempur.

aa) Susunan kolone Administrasi.

bb) Susunan kolone Taktis.

Page 104: NASKAH GAM 2009

107

Susunan Kolone Administrasi Baterai Tempur Armed Tarik

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

1. Y ¼ Ton 1. Danrai

2. Bamin/Juryar

3. Taruh /Yanrad

4. Tamudi

2. U 2½ Ton 1. Bati Kurmed

2. Ba Kurmed

3. Takurmed

4. 2 Takurjarak

5. Takurmed / Bak SO

6. Takurjarak / Banbak SO

7. Tayanrad

8. Tamudi

3. K 5 Ton 1. Danrukom

2. 3 Tagelarkawat

3. 2 Tajursentral

4. Tabak SMS

5. Tabanbak SMS

6. Tayanrad

7. Wadanrukom

8. Tamudi

4. C Spm Taintai

5. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

6. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

7. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

8. PA ¾ Ton 1. Parai

2. Pamu

3. Batih Raipur

4. Bapibak 1, 2, 3

5. Tabak SMS

Page 105: NASKAH GAM 2009

108

1 2 3 4

6. Tabanbak SMS

7. Tayanrad/Pon

8. Tamudi

9. I Ranrikmer 1. Dancuk

S.D 2. Wadancuk

IV 3. 4 Yancuk

4. Tamudi

10. M 1 5 Ton 1. Danrumu

2. Tayanmu / Bak SO

3. Tabanyanmu/Tabanbak SO

4. Danrukamlap

5. 2 Tabakpan

6. Tayanrad

7. Tamudi

11. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu

2. 2 Tabanyanmu

3. 2 Tabakpan

4. Wadanrukamlap

5. Tamudi

12. W 5 Ton 1. Baur Ang

2. Ba fourier

3. Ba Manase

4. Tajurlis

5. 2 Tabanjursak

6. Tajursak / Wasgud

7. Tawasgud

8. Tayanrad

9. Tamudi

Page 106: NASKAH GAM 2009

109

Susunan Kolone Taktis Baterai Tempur Armed Tarik

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

RUTAI

1. Y ¼ Ton 1. Danrai

2. Pamu

3. Danrukamlap

4. Taruh / Yanrad

5. Tamudi

2. U 2½ Ton 1. Bati Kurmed

2. Ba Kurmed

3. Takurmed

4. 2 Takurjarak

5. Takurmed / Bak SO

6. Takurjarak / Banbak SO

7. 2 Tayanrad

8. Tamudi

3. K 5 Ton 1. Danrukom

2. Bamin/Juryar

3. Bapibak 1, 2

4. Tabak SMS

5. Tabanbak SMS

6. 3 Tagelarkawat

7. 2 Tajursentral

8. Wadanrukom

9. Tamudi

4. C Spm Taintai

POK JAU

5. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

6. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

7. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

Page 107: NASKAH GAM 2009

110

1 2 3 4

SISA RAI

8. PA ¾ Ton 1. Parai

2. Bapibak 3

3. Tabak SMS

4. Tabanbak SMS

5. Tayanrad

6. Tamudi

9. I Ranrikmer 1. Dancuk

S.D 2. Wadancuk

VI 3. 4 Yancuk

4. Tamudi

10. M 1 5 Ton 1. Danrumu

2. 2 Tabanyanmu

3. Danrukes / Watkes

4. 3 Tajurkes / Watkes

5. Tamudi

11. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu

2. Tayanmu / Bak SO

3. Tabanyanmu / Tabanbak SO

4. 4 Tabakpan

5. Wadanrukamlap

6. Tayanrad

7. Tamudi

12. W 5 Ton 1. Batih Raipur

2. Baur Ang

3. Ba Fourir

4. Ba Manase

5. Tajurlis

6. 2 Tabanjursak

7. Tajursak / Wasgud

8. Tawasgud

9. Tayanrad

10. Tamudi

Page 108: NASKAH GAM 2009

111

Susunan Kolone Administrasi Baterai Tempur Armed GS

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

1. Y Ranpur Ko 1. Danrai

2. Bamin/Juryar

3. Taruh / Yanrad

4. Tamudi

2. U Ranpur APC 1. Bati Kurmed

2. Ba Kurmed

3. Takurmed

4. 2 Takurjarak

5. Takurmed / Bak SO

6. Takurjarak / Tabanbak SO

7. Tayanrad

8. Tamudi

3. K 5 Ton 1. Danrukom

2. 3 Tagelarkawat

3. 2 Tajursentral

4. Tayanrad

5. Wadanrukom

6. Tamudi

4. C Spm Taintai

5. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

6. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

7. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

8. PA Ranpur APC 1. Parai

2. Pamu

3. Batih Raipur

4. Bapibak 1, 2, 3

5. Tayanrad

6. Tamudi

9. I Ranpur Kanon 1. Dancuk

Page 109: NASKAH GAM 2009

112

1 2 3 4

S.D 2. Wadancuk

IV 3. 4 Yancuk

4. Tamudi

10. M 1 5 Ton 1. Danrumu

2. Tayanmu / Bak SO

3. Tabanyanmu / Tabanbak SO

4. Tayanrad

5. Tamudi

11. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu

2. 2 Tabanyanmu

3. Tamudi

12. W 5 Ton 1. Baur Ang

2. Ba Fourir

3. Ba Manase

4. Tajurlis

5. 2 Tabanjursak

6. Tajursak / Wasgud

7. Tawasgud

8. Tayanrad

9. Tamudi

13. P Ranpur APC 1. Danrukamlap

2. Wadanrukamlap

3.Tabak SMB

4. 7 Tabakpan

5. Tamudi

Page 110: NASKAH GAM 2009

113

Susunan Kolone Taktis Baterai Tempur Armed GS

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

RUTAI

1. Y Ranpur Ko 1. Danrai

2. Pamu

3. Taruh / Yanrad

4. Tamudi

2. U Ranpur APC 1. Bati Kurmed

2. Ba Kurmed

3. Takurmed

4. Takurmed / Bak SO

5. Takurjarak / Tabanbak SO

6. 2 Takurjarak

7. Tayanrad

8. Tamudi

3. K 5 Ton 1. Danrukom

2. Bamin/Juryar

3. Bapibak 1, 2

4. 3 Tagelarkawat

5. 2 Tajursentral

6. Wadanrukom

7. Tamudi

4. P Ranpur APC 1. Danrukamlap

2. Wadanrukamlap

3.Tabak SMB

4. 7 Tabakpan

5. Tamudi

5. C Spm Taintai

POK JAU

6. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

7. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

8. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3

2. Bajau

3. Tayanrad

Page 111: NASKAH GAM 2009

114

1 2 3 4

4. Tamudi

SISA RAI

9. PA Ranpur APC 1. Parai

2. Bapibak 3

3. Tayanrad

4. Tamudi

10. I Ranpur Kanon 1. Dancuk

S.D 2. Wadancuk

VI 3. 4 Yancuk

4. Tamudi

11. M 1 5 Ton 1. Danrumu

2. 2 Tabanyanmu

3. Danrukes / Watkes

4. 3 Tajurkes / Watkes

5. Tamudi

12. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu

2. Tayanmu / Bak SO

3. Tabanyanmu / Tabanbak SO

4. Tayanrad

5. Tamudi

13. W 5 Ton 1. Batih Raipur

2. Baur Ang

3. Ba Fourir

4. Ba Manase

5. Tajurlis

6. 2 Tabanjursak

7. Tajursak / Wasgud

8. Tawasgud

9. Tayanrad

10. Tamudi

Page 112: NASKAH GAM 2009

115

(3) Danrai menerima perintah operasi.

(a) Danrai sebelum berangkat menerima perintah

operasi dari Danyon Armed akan memerintahkan

kepada Parai untuk memimpin sisa Baterai.

(b) Pada waktu yang telah ditentukan, Danrai

memerintahkan Regu Intai Baterai berangkat menuju

TKP sesuai perintah Danyon. Sampai di TKP Danrai

memerintahkan Regu Intai Baterai untuk melakukan

pengamanan setempat.

(c) Pada waktu yang telah ditentukan, Danrai

menuju TPr untuk menerima perintah operasi

didampingi Pamu, Danrukamlap dan Taruh/Yanrad.

Tetapi pada saat menerima perintah operasi Danrai

hanya didampingi oleh Pamu, sedangkan Danrukamlap

dan Taruh/Yanrad melaksanakan pengamanan

setempat di TPr.

(d) Perintah operasi diberikan secara lisan/tertulis

(Isi perintah operasi, sudah dibicarakan dalam GAM

Batalyon). Selesai menerima perintah operasi, Danrai

akan ditunjukkan letak TS, TPP dan daerah steling

masing-masing Baterai oleh Danyon. Cara penunjukan

tempat-tempat tersebut dapat dilakukan dengan 2 (dua)

macam cara yaitu :

i) Dengan menunjukan diatas peta.

ii) Dengan menunjukkan di medan, yaitu

Danyon membawa para Danrai (dengan

berkendaraan) ke daerah steling masing-masing

Baterai.

Page 113: NASKAH GAM 2009

116

(e) Sebelum Danrai meninggalkan TPr, perlu

mengadakan koordinasi dengan anggota Regu Perintah

Batalyon yang lain dan dengan Pabung yang akan

mengkoordinir Pajau-Pajaunya (bila masih ada).

b) Tahap Persiapan.

(1) Setelah menerima perintah operasi dari Danyon maka

Danrai kembali ke TKP untuk menyiapkan dan memberi

perintah kepada Regu Intai Baterai.

(2) Menuju daerah steling.

(a) Danrai bersama Regu Intai Baterai berangkat

menuju daerah steling yang diperuntukkan bagi

Baterainya.

(b) Dalam perjalanan tersebut Danrai menunjukan

TS dan TTm kepada Ta Intai, serta menunjukan TPP

kepada Bati Kurmed.

(c) Sampai di daerah steling Danrai memerintahkan

Regu Intai Baterai untuk melakukan pengamananan

setempat.

(3) Melaksanakan pengintaian daerah steling.

(a) Pengintaian kasar. Danrai bersama Pamu,

Bamin/Juryar dan Danrukamlap dengan berkendaraan

"Y" (bila medan memungkinkan) berkeliling melakukan

pengintaian daerah steling untuk menentukan secara

garis besar tempat-tempat sebagai berikut :

i) Daerah meriam.

Page 114: NASKAH GAM 2009

117

aa) Titik Nol Baterai dan tempat pucuk-

pucuk.

bb) Tempat Boussole / Aiming Circle.

cc) Tempat Pibak Baterai.

dd) TKKS.

ee) Rute di daerah meriam.

ii) Daerah markas dan perawatan Baterai,

meliputi :

aa) Poskorai.

bb) Tempat sentral.

cc) Tempat munisi.

dd) Bivak.

ee) Dapur.

ff) TKK.

gg) Rute di daerah markas dan

perawatan.

iii) Sektor-sektor pertahanan dekat.

aa) Tempat pos-pos pengamanan

setempat (pos tinjau dan pos dengar).

bb) Tempat senjata otomatis.

cc) Kedudukan meriam dalam

tembakan arah langsung (steling

pengganti).

dd) Penempatan Ranpur yang

dilengkapi senjata kelompok.

(b) Pengintaian teliti. Setelah pengintaian kasar,

Danrai mengumpulkan Regu Intai Baterai untuk

Page 115: NASKAH GAM 2009

118

memberikan petunjuk hasil pengintaian kasar dan

mengatur pelaksanaan pengintaian teliti. Pengintaian

teliti dilakukan dengan berjalan kaki dan diatur oleh

Danrai sebagai berikut :

i) Danrai bersama Pamu, Bati Kurmed,

Bapibak 2 dan Ta Intai melakukan pengintaian di

daerah meriam. Ta Intai membuat bagan daerah

meriam.

ii) Bamin/Juryar bersama Danrukom

melakukan pengintaian di daerah markas dan

perawatan Baterai serta membuat bagan daerah

tersebut. Danrai menentukan waktu mereka

harus lapor kembali, Bamin/Juryar menyerahkan

bagan daerah markas dan perawatan, Danrukom

menyerahkan bagan jurusan saluran.

iii) Danrukamlap melakukan pengintaian

daerah pertahanan dekat, penempatan pos-pos

keamanan (pos tinjau dan pos dengar),

kedudukan senjata-senjata kelompok (senjata

otomatis dan Ranpur yang dilengkapi senjata

kelompok), serta kedudukan steling untuk

tembakan arah langsung dan membuat bagan

sektor pertahanan dekat.

iv) Ta Intai setelah membuat bagan daerah

meriam selanjutnya lapor kepada Danrai untuk

menerima perintah menuju TS dengan membawa

bagan daerah meriam dan bagan daerah markas

dan perawatan.

(4) Bila Danyon menunjukan daerah steling dengan

membawa para Danrai di medan sebenarnya, maka Danrai

terus langsung melakukan pengintaian kasar bersama Pamu

Page 116: NASKAH GAM 2009

119

dan Danrukamlap dengan kendaraan Y. Selesai pengintaian

kasar kembali ke TKP untuk menyiapkan dan memberi

instruksi-instruksi kepada Regu Intai Baterai. Selanjutnya di

daerah steling melakukan pengintaian teliti.

c) Tahap Pelaksanaan.

(1) Penyiapan daerah steling. Setelah selesai pengintaian

daerah steling, Regu Intai Baterai melakukan pekerjaan-

pekerjaan penyiapan daerah steling sementara sisa Baterai

belum tiba.

(a) Danrai.

i) Memberi tanda Titik Nol Baterai, dengan

arah pokok kasar dan garis Baterai.

ii) Mencari koordinat Titik Nol Baterai diatas

peta dan diberikan kepada Bapibak 1 disertai

SPAP.

iii) Memeriksa bagan daerah steling ( Bagan

daerah meriam dan bagan jurusan saluran),

selanjutnya mengatur penjemputan sisa Baterai.

iv) Menentukan penunjuk-penunjuk jalan.

v) Mengawasi persiapan agar waktu siap

tembak dapat ditepati.

vi) Mengintai daerah steling cadangan yang

telah ditentukan Regu Kurmed Batalyon (Bila

Regu Kurmed Baterai diperbantukan pada Regu

Kurmed Batalyon).

(b) Bati Kurmed.

Page 117: NASKAH GAM 2009

120

i) Membuat rencana pengukuran medan.

ii) Bersama Regu Kurmed melakukan

pengukuran Titik Nol Baterai (bila hal ini belum

ditentukan oleh Pakurmedyon).

iii) Mencari steling cadangan (bila Regu

Kurmed Baterai tidak diperbantukan pada Regu

Kurmed Batalyon).

(c) Pamu.

i) Menentukan letak pucuk-pucuk (dengan

bendera steling).

ii) Menentukan cara menyiapkan Boussole /

Aiming Circle dan cara menjajarkan pucuk-pucuk

kepada Bapibak 2.

iii) Menyiapkan Pibak Baterai dibantu

Bapibak 1 dan 2.

(d) Danrukom.

i) Menentukan letak sentral Baterai.

ii) Merencanakan dan menggelar saluran

kawat sesuai prioritas.

iii) Membuat bagan jurusan saluran.

(e) Bapibak 2.

i) Membantu Pamu dalam menancapkan

bendera steling.

Page 118: NASKAH GAM 2009

121

ii) Menyiapkan Boussole / Aiming Circle

sesuai petunjuk Pamu.

iii) Selesai tugasnya bekerja di Pibak Rai.

(f) Bapibak 1.

i) Membantu Pamu menyiapkan Pibak (Peta

tembak).

ii) Mencari dan mencatat serta mengeplot

data-data koordinat steling Baterai, Arah Pokok

(AP) meriam pada peta planset sesuai petunjuk

Pamu.

(g) Ta Intai.

i) Membuat bagan daerah meriam dimana

secara garis besar tertera koordinat Titik Nol

Baterai, Arah Pokok (AP), letak Cuk-Cuk, letak

Boussole/Aiming Circle, Pibakrai, Tempat

Kumpul Kendaraan Sementara (TKKS) dan rute-

rute masuk daerah steling dan melaporkan

kepada Danrai.

ii) Sebagai penjemput sisa Baterai di TS,

dengan membawa bagan daerah meriam serta

bagan daerah markas dan perawatan yang telah

disetujui Danrai.

(h) Bamin/Juryar.

i) Menyiapkan tempat Poskorai serta

instalasi markas dan perawatan Baterai

selanjutnya membuat bagan daerah markas dan

perawatan yang dilaporkan kepada Danrai.

Page 119: NASKAH GAM 2009

122

ii) Sebagai penunjuk jalan masuk ke daerah

markas dan perawatan Baterai.

iii) Membantu Batih Raipur dalam menyusun

Poskorai dan mengatur urusan dalam.

(j) Danrukamlap. Membuat bagan daerah

pertahanan dekat yang memuat tempat pos-pos

pengamanan setempat (pos tinjau dan pos dengar),

penempatan senjata kelompok (termasuk Ranpur yang

dilengkapi senjata kelompok) dan kedudukan steling

untuk tembakan arah langsung.

(2) Sisa Baterai melalui TS sesuai waktu yang telah

ditentukan. Ta Intai sebagai penunjuk jalan akan membawa

sisa Baterai dari TS ke TTm. Selanjutnya Ta Intai

menyerahkan bagan daerah meriam kepada Parai dan bagan

daerah markas dan perawatan kepada Batih Raipur di TTm.

(3) Pelaksanaan Masuk Steling.

(a) Gerakan sisa Baterai ke TS.

i) Yang dimaksud sisa Baterai ialah seluruh

Baterai minus Regu Intai.

ii) Sisa Baterai ini dipimpin Parai, bersama-

sama sisa Baterai lainnya (sisa Batalyon)

dipimpin Wadanyon bergerak menuju TS sesuai

waktu yang telah ditentukan.

iii) Di TS telah menunggu Ta Intai yang akan

membawa sisa Baterai ke TTm.

(b) Dari TS ke daerah steling.

Page 120: NASKAH GAM 2009

123

i) Ta Intai setelah sampai di TTm segera

menyerahkan bagan daerah meriam kepada

Parai dan bagan daerah markas dan perawatan

kepada Batih Raipur.

ii) Parai setelah mempelajari bagan daerah

meriam segera memanggil para Dancuk,

Danrumu dan Batih Raipur kemudian

diperintahkan untuk menyusun kolone dan

masuk ke daerah steling.

iii) Parai mengatur jarak dan kecepatan

kendaraan agar masuk steling dapat teratur dan

lancar.

iv) Batih Raipur mempelajari bagan daerah

markas dan perawatan baterai.

(c) Di daerah steling.

i) Sisa Baterai menuju jalan masuk ke

daerah meriam.

ii) Ta Intai mengantar Parai ke tempat

Boussole/Aiming Circle kemudian Parai menemui

Pamu untuk minta penjelasan-penjelasan tentang

persiapan penjajaran.

iii) Para Dancuk membawa pucuk-pucuk

ketempatnya sesuai rute dan selanjutnya

mengarahkan kendaraan-kendaraan penarik ke

TKKS.

iv) Pucuk-pucuk sesuai aba-aba Parai

melaksanakan penjajaran.

Page 121: NASKAH GAM 2009

124

v) Setelah selesai penjajaran Parai

memeriksa kesiapan Pibak Baterai, kemudian

lapor kepada Danrai bahwa Baterai siap.

vi) Kendaraan markas dan perawatan

dibawah pimpinan Batih Raipur menuju tempat

masuk ke daerah markas dan perawatan Rai.

Selanjutnya Batih Raipur dibantu oleh

Bamin/Juryar (sebagai penunjuk jalan) mengatur

penempatan instalasi didaerah markas dan

perawatan Rai.

(d) Pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.

i) Danrai lapor kepada Danyon tentang

kesiapan Baterai (disertai bagan daerah steling).

ii) Baur Ang segera membawa kendaraan

yang ada di TTKS ke TKK.

iii) Setelah Bati Kurmed selesai

melaksanakan pengukuran koordinat Titik Nol

Baterai, maka Bapibak 3 menyiapkan peta

tembak sesuai ketentuan / keterangan dari Bati

Kurmed.

(e) Danrukamlap.

i) Menempatkan anggota-anggotanya serta

anggota Kurmed/Tayanmu/Penembak SO (bila

tidak digunakan Bati Kurmed) di kedudukan-

kedudukan senjata kelompok dalam pertahanan

dekat.

ii) Menempatkan anggota-angggota yang

tidak terlibat dalam penembakan meriam sebagai

Page 122: NASKAH GAM 2009

125

pos pengamanan setempat (pos tinjau dan pos

dengar).

iii) Menyiapkan kedudukan meriam untuk

tembakan arah langsung sesuai petunjuk Danrai.

iv) Secara lengkap hal-hal yang harus

dicantumkan pada bagan pertahanan dekat

diatur dalam Protap Batalyon. Selesai mengatur

penempatan personel dan senjata sesuai dengan

bagan pertahanan dekat, selanjutnya lapor

kepada Danrai dan setelah Danrai setuju maka

bagan dikirim kepada Wadanyon.

(f) Batih Raipur. Mendirikan Poskorai sesuai

petunjuk Danrai dibantu Bamin/Juryar serta mengatur

urusan dalam.

d) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai

berikut :

(1) Danrai.

(a) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.

(b) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap

tembak kepada Danyon.

(2) Batih Raipur. Mengorganisir seluruh kegiatan di

daerah Mawat Rai termasuk penyempurnaan samaran dan

perkuatan medan.

Page 123: NASKAH GAM 2009

126

GAMBAR : PROSES KEGIATAN DANRAI SEJAK MENERIMA PERINTAH

PERSIAPAN DARI DANYON ARMED

Keterangan Gambar :

1. Danraipur menerima perintah persiapan dari Danyon Armed.

2. Danraipur memberikan perintah persiapan kepada pejabat Baterai.

3. Regu Intai Baterai berangkat menuju TKP.

4. Danraipur bersama Pamu, Danrukamlap dan Taruh/Yanrad berangkat menuju TPr

Yon.

5. Danraipur bersama Pamu, Danrukamlap dan Taruh/Yanrad kembali TKP.

6. Regu Intai Baterai berangkat menuju daerah steling.

(6) RUTAI RAI (3) RUTAI RAI

DANYON

DANRAI

PEJABAT RAI

TPr

TKP

RAH MERIAM

RAH MAWAT

(1) PERINTAH PERSIAPAN

(5)

DANRAI PAMU DANRUKAMLAP TARUH/YANRAD

(4)

(2) PERINTAH PERSIAPAN

TS TTm

TPP

Page 124: NASKAH GAM 2009

127

Page 125: NASKAH GAM 2009

128

Keterangan gambar : 1. Kedudukan senjata kelompok. 2. Kedudukan kelompok komando Baterai. 3. Kedudukan pos peninjau dan pos pendengar. 4. Kedudukan pucuk arah langsung.

CONTOH BAGAN PERTAHANAN DEKAT BATERAI TEMPUR

4

3

1

1

2

3

4

Page 126: NASKAH GAM 2009

129

RUTE UNSUR WAT

POSKORAI

TKKS

MU

BIVAK

TKK

RUTE SATBAK

U

PIBAK

BOUSSOLE /AC

DAPUR

S T

MCK

CONTOH BAGAN DAERAH STELING BATERAI TEMPUR

Page 127: NASKAH GAM 2009

130

2) Steling Biasa Malam Hari.

a) Tahap Perencanaan.

1) Danrai menerima perintah persiapan. Kegiatan yang

dilaksanakan sama dengan kegiatan Danrai pada steling biasa

siang hari.

2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.

(a) Melaksanakan koordinasi. Kegiatan yang

dilaksanakan sama dengan steling biasa siang hari.

(b) Mengumpulkan Regu Perintah Baterai dan

memberikan perintah persiapan. Kegiatan yang

dilaksanakan sama dengan kegiatan Danrai pada

steling biasa siang hari.

(c) Menyusun personel dan materiil.

i) Susunan Regu Intai Baterai.

aa) Kendaraan Y : Danrai, Pamu,

Danrukamlap dan Taruh / Yanrad.

bb) Kendaraan PA : Parai dan

para Wadancuk/Pelayan No.5.

cc) Kendaraan U : Bati Kurmed

dan Regu Kurmed.

dd) Kendaraan K : Bamin/Juryar,

Danrukom, Bapibak 1, Bapibak 2,

Tabak SMS, Tabanbak SMS, 3 Tagelar

Kawat, 2 Tajur Sentral dan Tamudi.

Page 128: NASKAH GAM 2009

131

ee) Kendaraan C : Ta Intai.

ii) Untuk Baterai Tempur Yon Armed GS

susunan Regu Intai Baterai sebagai berikut :

aa) Ranpur KO/Y : Danrai, Pamu,

dan Taruh / Yanrad.

bb) Ranpur APC/PA : Parai dan para

Pelayan No.5.

cc) Ranpur APC/U : Bati Kurmed

dan Regu Kurmed.

dd) Kendaraan K : Bamin/Juryar,

Danrukom, Bapibak 1, Bapibak 2, Tabak

SMS, Tabanbak SMS, 3 Tagelar Kawat, 2

Tajur Sentral dan Tamudi.

ee) Kendaraan C : Ta Intai.

iii) Susunan kolone Baterai Tempur.

Susunan kolone sama dengan susunan kolone

Raipur pada steling biasa siang hari.

(3) Danrai menerima perintah operasi. Kegiatan yang

dilakukan sama dengan kegiatan Danrai pada steling biasa

siang hari.

b) Tahap Persiapan.

(1) Pada saat Regu Intai Baterai melaksanakan pengintaian

daerah steling, bila perlu sisa Baterai dibawah pimpinan Batih

Raipur dapat diajukan ke Titik Temu (TTm). Kegiatan yang

dilaksanakan sama dengan kegiatan pada steling biasa siang

hari.

Page 129: NASKAH GAM 2009

132

(2) Pelaksanaan pengintaian daerah steling.

(a) Sedapat mungkin pengintaian dan persiapan

dilakukan pada siang hari.

(b) Persiapan yang baik (lengkap) pada siang hari

akan memudahkan pelaksanaan masuk steling.

(c) Pengintaian dan persiapan sebaiknya dilakukan

sebelum gelap.

(d) Pengintaian meliputi tempat-tempat :

i) Rute masuk ke daerah steling, meliputi :

aa) Rute masuk ke daerah meriam.

bb) Rute masuk ke daerah markas dan

perawatan Baterai.

ii) Daerah meriam, meliputi :

aa) Titik Nol Baterai, tempat pucuk-

pucuk dan garis Baterai.

bb) Letak titik arah pembantu.

cc) Tempat Boussole / Aiming Circle.

dd) Tempat Pibak Baterai.

ee) TKKS.

ff) Rute di daerah meriam.

iii) Daerah markas dan perawatan Baterai,

meliputi :

aa) Poskorai.

bb) Tempat sentral.

cc) Tempat munisi.

dd) Bivak, dapur dan lain-lain.

Page 130: NASKAH GAM 2009

133

ee) T K K.

ff) Rute di daerah markas dan

perawatan Baterai.

iv) Sektor-sektor pertahanan dekat.

aa) Tempat pos tinjau / dengar.

bb) Tempat steling pengganti.

cc) Tempat senjata kelompok

(termasuk Ranpur yang dilengkapi senjata

kelompok).

dd) Tempat steling tembakan arah

langsung.

(e) Selesai pengintaian teliti maka Parai kembali ke

sisa Baterai sedangkan anggota Regu Intai yang lain

meneruskan persiapan daerah steling.

c) Tahap Pelaksanaan.

(1) Penyiapan daerah steling. Kegiatan penyiapan daerah

steling pada steling biasa malam hari sama dengan kegiatan

pada steling biasa siang hari, hanya berbeda dalam beberapa

hal sebagai berikut :

(a) Danrai.

i) Mengatur kegiatan penyiapan daerah

steling selesai sebelum gelap.

ii) Memerintahkan para penunjuk jalan

(Wadancuk/Pelayan No.5 dan Bamin/Juryar)

Page 131: NASKAH GAM 2009

134

untuk menjemput sisa Baterai di pintu masuk

daerah steling.

(b) Pamu bersama Bapibak 2, Ta Intai dan para

Wadancuk/Pelayan No.5 melaksanakan kegiatan

sebagai berikut :

i) Pamu :

aa) Menentukan tempat Boussole /

Aiming Circle (menggunakan dua titik

arah, satu untuk siang dan satu untuk

malam).

bb) Menentukan letak titik arah

pembantu.

cc) Menentukan tempat pucuk-pucuk

dan arah pokok dibantu Bapibak 2.

dd) Menentukan Rute masuk ke daerah

meriam dan pucuk-pucuk.

ii) Ta Intai :

aa) Memberi tanda rute masuk ke

daerah meriam.

bb) Memberi tanda rute ke pucuk-pucuk

bersama para Wadancuk/Pelayan No.5.

iii) Wadancuk/Pelayan No.5 :

aa) Mengukur halangan depan Baterai.

Page 132: NASKAH GAM 2009

135

bb) Membidikan Boussole/AC ke titik

arah pembantu dan mencatat sikapnya.

cc) Memberi tanda tempat pucuk-pucuk

dan arah pokok.

iv) Tanda-tanda diberikan dengan kapur atau

pita putih.

v) Selanjutnya Pamu bersama Bapibak 2

membidikkan Boussole/Aiming Circle ke bendera

pucuk, dicatat dan diberikan kepada para

Wadancuk, kemudian memberikan tanda letak

tiang berganda.

(c) Pamu bersama Bapibak 1 dan Bapibak 2

menyiapkan peta tembak.

(d) Ta Intai membuat bagan daerah meriam sesuai

tempat-tempat yang telah ditentukan, kemudian

dilaporkan kepada Danrai.

(e) Bati Kurmed :

i) Membuat rencana Kurmed.

ii) Mengukur koordinat Titik Nol Baterai.

iii) Mencari dan mengukur koordinat steling

cadangan.

iv) Menyerahkan rencana Kurmed dan

melaporkan hasil pengukuran kepada Danrai.

Page 133: NASKAH GAM 2009

136

(f) Bamin/Juryar bersama Danrukom menyiapkan

dan memberi tanda-tanda pada daerah markas dan

perawatan Baterai meliputi :

i) Poskorai.

ii) Rute masuk ke daerah Mawat Rai.

iii) Rute ke TKK.

iv) Tempat-tempat instalasi.

(g) Danrukom. Menyiapkan tempat sentral dan

saluran kawat sesuai prioritas. Wadanrukom bersama

para Wadancuk/Pelayan No.5 menyiapkan saluran

tenoy/interkom.

(h) Penunjuk Jalan. Setelah kegiatan penyiapan

daerah steling selesai, para penunjuk jalan

menyiapkan diri di pintu masuk daerah steling.

Adapun tugas penunjuk jalan sebagai berikut :

i) Para Wadancuk/Pelayan No.5 akan

membawa pucuk-pucuk dari pintu masuk daerah

steling ke bendera steling.

ii) Bamin/Juryar :

aa) Akan membawa sisa kolone Mawat

ke daerah markas dan perawatan Rai.

bb) Mengarahkan kendaraan ke TKKS

dan TKK, dapat ditunjuk personel :

(i) Ta Intai dari pucuk ke TKKS.

(ii) Baur Ang dari TKKS ke TKK.

Page 134: NASKAH GAM 2009

137

(j) Danrukamlap :

i) Membuat bagan pertahanan dekat

termasuk pos keamanan serta pos tinjau/dengar.

ii) Mengatur penempatan senjata kelompok.

iii) Mengatur kegiatan pengamanan di daerah

steling/patroli.

(2) Pelaksanaan masuk steling.

(a) Setelah kegiatan penyiapan daerah steling

selesai, maka sesuai waktu yang telah ditentukan

Danrai memerintahkan Parai untuk membawa sisa

Baterai masuk steling.

(b) Danrai memerintahkan Ta Intai dengan

membawa bagan daerah steling (bagan daerah meriam

dan bagan daerah Mawat) menuju TS untuk menjemput

sisa Baterai (bila sisa Baterai belum diajukan ke TTm

oleh Batih Raipur).

(c) Ta Intai menyerahkan bagan daerah meriam

kepada Parai dan bagan daerah Mawat Rai diserahkan

kepada Batih Raipur di TTm.

(d) Setelah mempelajari bagan daerah steling,

maka Parai dan Batih Raipur mengatur kolone untuk

masuk ke daerah steling.

(e) Kolone pucuk-pucuk dipimpin Parai, menuju pintu

masuk ke daerah meriam, sedang sisanya dipimpin

Batih Raipur menuju pintu masuk ke daerah Mawat Rai.

Sampai di tempat-tempat tersebut masing-masing

kolone berhenti untuk mengatur penempatan sesuai

bagan daerah steling.

Page 135: NASKAH GAM 2009

138

(f) Pelaksanaan penempatan steling pucuk-pucuk.

i) Parai.

aa) Setibanya di pintu masuk daerah

meriam, Parai minta penjelasan dari Pamu

tentang mekanisme pelaksanaan masuk

steling.

bb) Mengumpulkan para Dancuk,

Wadancuk/Pelayan No.5 dan pengemudi

untuk mengatur pelaksanaan masuk

steling. Jika perlu, dimana medan sulit

dan waktu memungkinkan Parai bersama

para Dancuk dan para pengemudi melihat

rute yang akan dilalui lebih dahulu dengan

berjalan kaki.

cc) Selanjutnya bekerja di Boussole/

Aiming Circle untuk penjajaran pucuk-

pucuk.

ii) Penunjuk Jalan. Para Wadancuk/Pelayan

No.5. Membawa pucuk-pucuk masuk steling

sesuai rute yang telah ditentukan.

iii) Ta Intai. Membawa kendaraan penarik ke

TKKS.

iv) Setelah kegiatan penjajaran selesai dan

Pibak siap maka Parai lapor kepada Danrai

bahwa Baterai siap tembak.

(g) Pelaksanaan di daerah Mawat Rai.

i) Kolone berhenti di pintu masuk daerah

Mawat Rai.

Page 136: NASKAH GAM 2009

139

ii) Batih Raipur.

aa) Meminta penjelasan kepada

Bamin/Juryar tentang mekanisme masuk

kedudukan. Jika perlu para yang tertua

di setiap bagian dengan para pengemudi

melihat rute ke tempat masing-masing

instalasi terlebih dahulu.

bb) Dibantu Bamin/Juryar sebagai

penunjuk jalan membawa kendaraan

markas dan perawatan ke instalasi Mawat

Rai.

cc) Mengatur urusan dalam.

iv) Baur Ang. Membawa kendaraan dari

instalasi Mawat Rai ke TKK.

v) Bila kegiatan penempatan instalasi di

daerah Mawat Rai selesai, maka Batih Raipur

lapor kepada Danrai bahwa instalasi Mawat Rai

telah tergelar.

(h) Beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan :

i) Pelaksanaan steling malam akan lebih

lambat dari pada pelaksanaan steling siang hari.

ii) Medan yang sulit memerlukan pengintaian

dan persiapan yang lebih sempurna.

iii) Sedapat mungkin tiap-tiap yang tertua di

setiap bagian dan pengemudi mengetahui rute

yang akan dilalui sebelum pelaksanaan masuk

steling.

Page 137: NASKAH GAM 2009

140

iv) Pengawasan yang terus menerus

terhadap kerahasiaan/disiplin penggunaan

cahaya.

v) Cara-cara memakai dan menyiapkan

alat-alat harus diperhatikan agar tidak

menimbulkan kesalahan.

vi) Hindari kegaduhan dan suara-suara yang

tidak perlu.

vii) Tanda-tanda dihapus sebelum fajar.

(j) Pada keadaan tertentu, persiapan dan

pelaksanaan masuk steling dilakukan seluruhnya pada

malam hari dengan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

i) Faktor pembatas “TUMMPAS” dalam

pemindahan ini harus benar-benar diperhatikan

antara lain :

aa) Kegiatan infiltrasi dan

penghadangan dari musuh/lawan.

bb) Keadaan rute pemindahan (tempat-

tempat berbahaya).

cc) Halangan depan di daerah meriam.

dd) Tingkat pengalaman pasukan

sendiri bergerak pada malam hari.

ii) Prosedur dan pelaksanaan pada

prinsipnya sama dengan penjelasan diatas

(steling malam hari)

Page 138: NASKAH GAM 2009

141

iii) Untuk mengetahui faktor-faktor pembatas

tadi, maka susunan Regu Intai harus

diperkuat/ditambah dengan :

aa) Kelompok keamanan (Regu /

Peleton) untuk mengamankan tempat

yang rawan disepanjang daerah yang

dilewati dan sekitar daerah steling.

bb) Bantuan personel Hansip / Wanra

atau penduduk setempat yang mengetahui

daerah tersebut dengan baik digunakan

sebagai penunjuk jalan dan tenaga

bantuan lainnya.

cc) Penyusunan rencana yang

sempurna dan teliti.

dd) Penyusunan kelompok dan

tugasnya, saat / waktu tiap bagian pindah

serta tanda-tanda pengenal.

d) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai

berikut :

(1) Danrai.

(a) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.

(b) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap

tembak kepada Danyon.

(2) Batih Raipur. Mengorganisir seluruh kegiatan di

daerah Mawat Rai termasuk penyempurnaan samaran dan

perkuatan medan.

Page 139: NASKAH GAM 2009

142

b. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur pada Steling Cepat.

1) Tahap Perencanaan.

a) Danrai menerima perintah Pemindahan Pasukan.

(1) Sebelum Danrai menerima perintah Pemindahan

Pasukan untuk membantu Batalyon kawal depan Danrai

menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada Parai.

(2) Pada waktu yang telah ditentukan, Danrai bersama

Pamu, Danrukom dan Taruh/Yanrad berangkat menuju Posko

Batalyon kawal depan untuk menerima perintah Pemindahan

Pasukan. Pada waktu menerima perintah, Danrai didampingi

Pamu.

b) Melaksanakan koordinasi. Setelah Danrai menerima perintah,

maka Danrai mengadakan koordinasi tentang :

(1) Susunan Batalyon kawal depan.

(2) Titik pemberangkatan.

(3) Saat melalui titik pemberangkatan.

(4) Rute gerakan.

(5) Kecepatan perjalanan.

(6) Tujuan Pemindahan Pasukan.

(7) Tujuan gerakan terakhir.

(8) Ketentuan-ketentuan khusus.

2) Tahap Persiapan.

a) Menyiapkan Baterainya. Setelah Danrai menerima perintah

Pemindahan Pasukan dan koordinasi dengan satuan manuver,

Danrai kembali ke Baterainya untuk segera menyiapkan Baterainya

sesuai ketentuan yang diterima.

b) Danrai mengumpulkan para pejabat dalam Baterainya untuk

memberikan instruksi dan koordinasi terutama tentang :

Page 140: NASKAH GAM 2009

143

(1) Penentuan titik kontrol. Titik kontrol yaitu titik-titik di

rute perjalanan yang berupa benda-benda medan yang mudah

dikenal (jembatan, simpang jalan dan lain-lain). Titik ini diberi

huruf sesuai abjad dan dipakai untuk titik pangkal penunjukan

tempat steling.

(2) Tempat steling. Sejauh mungkin di atas peta dapat

diperkirakan kemungkinan-kemungkinan tempat steling.

(3) Susunan kolone dan penempatan personel. Hal ini

disesuaikan dengan situasi dan keperluan, misalnya

kendaraan K mungkin tidak diperlukan di Regu Intai maka

ditempatkan di sisa Kolone.

(4) Penentuan jaring komunikasi. Selama dalam perjalanan

menggunakan komunikasi radio dengan jaring komando dan

jaring tembak. Misalnya ditentukan nama panggilan jaring

komando sebagai berikut :

(a) WILIS 7 = Danrai.

(b) WILIS 8 = Parai.

(c) WILIS 9 = Pajau.

(d) WILIS 10 = Bati Kurmed.

c) Susunan kolone Taktis. Baterai Armed dalam membantu

Batalyon kawal depan, penempatannya selama gerakan bersama-

sama dengan satuan kawal depan. Agar dengan cepat dapat

menempati daerah steling, maka dalam gerakannya Baterai Armed

disusun dalam susunan kolone Taktis.

Page 141: NASKAH GAM 2009

144

Susunan Kolone Taktis Raipur Armed Tarik

NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

1. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

2. U 2½ Ton 1. Bati Kurmed

2. Ba Kurmed

3. Takurmed

4. Takurmed / Bak SO

5. Takurjarak / Banbak SO

6. 2 Takurjarak

7. Tayanrad

8. Tamudi

3. Y ¼ Ton 1. Danrai

2. Pamu

3. Danrukamlap

4. Taruh / Yanrad

5. Tamudi

4. K 5 Ton 1. Danrukom

2. Wadanrukom

3. Bamin/Juryar

4. Bapibak 1, 2

5. Tabak SMS

6. Tabanbak SMS

7. 3 Tagelarkawat

8. 2 Tajursentral

9. Tayanrad

10. Tamudi

5. C Spm Ta Intai

6. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

7. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

8. PA ¾ Ton 1. Parai

2. Bapibak 3

Page 142: NASKAH GAM 2009

145

1 2 3 4

3. Tabak SMS

4. Tabanbak SMS

5. Tayanrad

6. Tamudi

9. I Ranrikmer 1. Dancuk

S.D 2. Wadancuk

VI 3. 4 Yancuk

4. Tamudi

10. M 1 5 Ton 1. Danrumu

2. 2 Tabanyanmu

3. Danrukes / Watkes

4. 3 Tajurkes / Watkes

5. Tayanrad

6. Tamudi

11. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu

2. Tayanmu / Bak SO

3. Tabanyanmu/ Tabanbak SO

4. 4 Tabakpan

5. Wadanrukamlap

6. Tayanrad

7. Tamudi

12. W 5 Ton 1. Batih Raipur

2. Baur Ang

3. Ba Fourir

4. Ba Manase

5. Tajurlis

6. 2 Tabanjursak

7. Tajursak / Wasgud

8. Tawasgud

9. Tayanrad

10. Tamudi

Page 143: NASKAH GAM 2009

146

Susunan Kolone Taktis Raipur Armed GS

NO NO HURUF KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

1. J 1 ¼ Ton 1. Pajau 1

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

2. U Ranpur APC 1. Bati Kurmed

2. Ba Kurmed

3. Takurmed

4. Takurmed / Bak SO

5. Takurjarak / Banbak SO

6. 2 Takurjarak

7. Tayanrad

8. Tamudi

3. Y Ranpur Ko 1. Danrai

2. Pamu

3. Taruh / Yanrad

4. Tamudi

4. K 5 Ton 1. Danrukom

2. Wadanrukom

3. Bamin/Juryar

4. Bapibak-1, 2

5. 3 Tagelarkawat

6. 2 Tajursentral

7. Tayanrad

8. Tamudi

5. P 1 Ranpur APC 1. Danrukamlap

2. Tabak SMS

3. Tabanbak SMS

4. Tabakpan

5. Tamudi

6. C Spm Ta Intai

7. J 2 ¼ Ton 1. Pajau 2

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

8. J 3 ¼ Ton 1. Pajau 3

2. Bajau

3. Tayanrad

Page 144: NASKAH GAM 2009

147

1 2 3 4

4. Tamudi

9. PA Ranpur Ko 1. Parai

2. Bapibak 3

3. Tayanrad

4. Tamudi

10. I Ranpur Kanon 1. Dancuk

S.D 2. Wadancuk

VI 3. 4 Yancuk

4. Tamudi

11. M 1 5 Ton 1. Danrumu

2. 2 Tabanyanmu

3. Tayanrad

4. Danrukes / Watkes

5. 3 Tajurkes / Watkes

6. Tamudi

12. M 2 5 Ton 1. Wadanrumu

2. Tayanmu / Bak SO

3. Tabanyanmu

4. Tayanrad

5. Tamudi

13. W 5 Ton 1. Batih Raipur

2. Baur Ang

3. Ba Fourier

4. Ba Manase

5. Tajurlis

6. 2 Tabanjursak

7. Tajursak / Wasgud

8. Tawasgud

9. Tayanrad

10. Tamudi

Page 145: NASKAH GAM 2009

148

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Dalam perjalanan.

(1) Selama perjalanan, Bati Kurmed sebagai pengintai

selalu melaporkan kedudukannya (titik kontrol) kepada Danrai

dan tempat-tempat yang mungkin dapat dipakai untuk steling

Baterai kepada Danrai dan Parai, kemudian dicatat dan

digambarkan diatas peta. Laporan tersebut oleh Danrai dan

Parai dicatat dan diplot diatas peta.

Contoh laporan bila melaewati titik kontrol.

W 7 disini W 10

W 10 telah melewati titik kontrol A

Contoh laporan bila melaewati daerah steling.

W 7, W 8, disini W 10

Steling untuk satu Rai

200 lewat titik kontrol B Kiri 100

(2) Apabila eselon depan menghadapi musuh dan untuk

mengatasinya diperlukan bantuan tembakan, maka peninjau

depan segera mengajukan permintaan tembakan kepada

Danrai.

Contoh permintaan tembakan dari Peninjau :

W 7 disini W 9

Permintaan tembakan

Koordinat 2400 – 3500 Ti 125 Sudut peta 4250

1 Ton Infanteri musuh dalam pertahanan Tembak tinjau.

b) Masuk steling. Setelah menerima permintaan tembakan

tersebut Danrai segera memploting di peta, memerintahkan Bati

Kurmed hentikan gerakan dan melaksanakan pengamanan setempat

Page 146: NASKAH GAM 2009

149

serta memerintahkan Parai untuk masuk ke daerah steling yang

diperintahkan oleh Danrai guna melayani permintaan tembakan.

Setelah menerima perintah tersebut Parai dengan kolonenya segera

masuk steling.

Contoh : W 8 disini W 7

Masuk steling 200 lewat titik kontrol B

Kiri 100

c) Pengintaian dan persiapan daerah steling.

(1) Danrai bersama Regu Intai Baterai segera menuju

daerah steling untuk melakukan pengintaian dan persiapan

steling. Hal ini harus dikerjakan dengan cepat mengingat

bantuan tembakan harus secepat mungkin diberikan,

diharapkan pada saat Parai dan kolonenya sampai di daerah

steling, pengintaian dan penyiapan daerah steling sudah

selesai.

(2) Pekerjaan Danrai dan Regu Intai Baterai meliputi :

(a) Danrai.

i) Menentukan koordinat Titik Nol Baterai

dari peta.

ii) Menentukan SPAP, yaitu arah dari Titik

Nol Baterai ke sasaran.

iii) Kedua data ini diberikan kepada Pamu

dan Bapibak 1.

iv) Memberi tanda Titik Nol Baterai dan arah

pokok serta garis Baterai di medan.

v) Melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas.

Page 147: NASKAH GAM 2009

150

(b) Pamu.

i) Menempatkan bendera steling sesuai

garis Baterai.

ii) Menentukan tempat Boussole/Aiming

Circle.

iii) Menentukan tempat Pibak Baterai.

iv) Memberikan data koordinat Titik Nol

Baterai dan SPAP bila Danrai belum memberikan

kepada Bapibak 1.

v) Selanjutnya Pamu bekerja di Boussole /

Aiming Circle sampai Parai tiba.

(c) Bapibak 1, menyiapkan peta tembak.

(d) Bapibak 2, menempatkan dan menyiapkan

Boussole / Aiming Circle sesuai petunjuk Pamu.

(e) Bamin/Juryar, mencari tempat TKK kemudian

bertindak sebagai penunjuk jalan bagi kendaraan-

kendaraan yang tidak perlu masuk ke daerah meriam.

(f) Ta Intai, menjemput sisa Baterai di pintu masuk

daerah steling dan bertindak sebagai penunjuk jalan

bagi Parai dan pucuk-pucuk untuk masuk ke daerah

meriam.

(g) Danrukamlap, menyiapkan pertahanan dekat

termasuk penempatan pos tinjau serta mengkoordinir

dan mengatur personel-personel lain untuk

melaksanakan pertahanan dekat.

Page 148: NASKAH GAM 2009

151

d) Penempatan daerah steling. Setelah sisa Baterai sampai di

daerah steling, Parai memerintahkan pucuk-pucuk masuk steling.

Selanjutnya urutan pekerjaan sebagai berikut :

(1) Parai.

(a) Meminta penjelasan dari Pamu tentang

penjajaran pucuk-pucuk.

(b) Menjajarkan satu pucuk yang telah siap lebih

dahulu.

(c) Memberi aba-aba kepada satu pucuk yang telah

dijajarkan untuk melaksanakan tembak tinjau. Pucuk-

pucuk yang lain pelaksanaan penjajarannya diserahkan

kepada Pamu.

(d) Selanjutnya memimpin pelaksanaan tugas-tugas

penembakan.

(e) Lapor kepada Danrai apabila semua pucuk telah

siap tembak.

(2) Pucuk-pucuk.

(a) Menempati steling sesuai penunjuk jalan (Ta

Intai).

(b) Kendaraan penarik diarahkan oleh penunjuk jalan

(Ta Intai) ke TKK.

(3) Pamu.

(a) Menyelesaikan penjajaran pucuk-pucuk dibantu

Bapibak 2.

(b) Lapor kepada Parai bila pucuk-pucuk yang

dijajarkan telah siap untuk melaksanakan penembakan.

Page 149: NASKAH GAM 2009

152

(4) Bamin/Juryar. Mengarahkan dan mengatur kendaraan-

kendaraan yang tidak diperlukan di daerah meriam untuk

menempati TKK agar mudah melanjutkan gerakan dan tidak

mengganggu gerakan satuan lain.

4) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

a) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.

b) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap tembak

kepada Danyon kawal depan.

PATROLI PELOPOR

( - ) PELOPOR

RUJAU

( - )

KURMED

( - ) POKKOYON

DANRAI & SISA RUTAI

ESELON DEPAN

Page 150: NASKAH GAM 2009

153

SATUAN KAM (SATUAN ATASAN)

( - ) PELOPOR

RUJAU

( - )

KURMED

( - ) POKKOYON

DANRAI & SISA RUTAI

( - ) SISA RAI INDUK PASUKAN

Gambar : Baterai Armed Bergerak Bersama Yonif yang Dimotorisir

ESELON DEPAN

Page 151: NASKAH GAM 2009

154

24. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur BS. GAM Baterai Tempur yang

dibahas disini adalah GAM Baterai Tempur BS dalam membantu Satuan Manuver

setingkat Batalyon. Pada prinsipnya pelaksanaannya sama dengan GAM Baterai Tempur

dalam hubungan Batalyon. Mengingat ada perbedaan dalam pengorganisasiannya (lihat

Organisasi Baterai Tempur BS), maka ada sedikit perbedaan dalam pelaksanaannya.

a. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur BS pada Steling Biasa.

1) Steling Biasa Siang Hari.

a) Tahap Perencanaan.

(1) Danrai menerima perintah persiapan.

(a) Sebelum Danrai menerima perintah operasi dari

Danyonif, Danrai akan menerima perintah persiapan.

(b) Kegiatan Danrai sebelum berangkat menerima

perintah persiapan, terlebih dahulu menyerahkan tugas

dan tanggung jawab kepada Parai.

(c) Pada saat menerima perintah persiapan, Danrai

membawa Pabung, Pamu dan Danrukamlap.

(d) Isi perintah persiapan dari Danyonif antara lain :

i) Situasi umum yang perlu diketahui.

ii) Kapan dan dimana para Pajau harus

sudah bergabung dengan Kompi Infanteri.

iii) Titik Tinjau Yonif dan kapan Danrai berada

di Titik Tinjau Yonif.

(2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.

Page 152: NASKAH GAM 2009

155

(a) Melaksanakan koordinasi. Danrai bersama

Pabung akan melaksanakan koordinasi dengan Staf

Yonif tentang :

i) Tujuh pertanggung jawaban tugas taktis

Baterai Armed.

ii) Rencana taktis Yonif.

iii) Pertukaran informasi.

Bila waktu yang tersedia terbatas, maka Danrai

memerintahkan Pabung menemui Dan / Wadan Yonif

untuk berkoordinasi tentang hal-hal tersebut diatas.

Setelah selesai melaksanakan koordinasi, Pabung tetap

tinggal di Posko Yonif sedangkan Danrai beserta Pamu

dan Danrukamlap kembali ke Baterainya.

(b) Mengumpulkan Pejabat Baterai dan memberikan

perintah persiapan. Danrai kembali untuk memberikan

perintah persiapan kepada Pejabat Baterai.

i) Pejabat Baterai terdiri dari :

aa) Parai.

bb) Pamu.

cc) Pakurmed.

dd) Pajau-Pajau.

ee) Batih.

ff) Danrukamlap.

gg) Danruhar.

ii) Isi perintah persiapan Danrai :

aa) Situasi umum yang perlu diketahui.

Page 153: NASKAH GAM 2009

156

bb) Kapan dan dimana para Pajau

harus sudah bergabung dengan Kompi

Infanteri.

cc) Susunan Regu Intai Baterai yang

akan ikut Danrai ke TKP.

dd) Kemana Danrai akan pergi dan

berapa lama.

ee) Tugas-tugas Parai selama Danrai

pergi.

(c) Menyusun personel dan materiil. Danrai setelah

memberikan perintah persiapan segera menyusun

personel Regu Intai Baterai dan kolone Baterai.

i) Susunan Regu Intai Baterai.

aa) Kendaraan Y : Danrai, Pamu,

Danrukamlap, Taruh / Yanrad, Tamudi.

bb) Kendaraan U : Pakurmed dan

Regu Kurmed.

cc) Kendaraan K : Bamin/Juryar,

Danrukom, Bapibak1, Bapibak 2, Tabak

SMS, Tabanbak SMS, 3 Tagelar Kawat,

2 Tajur Sentral, Tamudi.

dd) Kendaraan C : Ta Intai.

ii) Untuk Raipur Armed GS, susunan Regu

Intainya sebagai berikut :

Page 154: NASKAH GAM 2009

157

aa) Ranpur Ko/ Y : Danrai,

Pamu, Taruh / Yanrad, Tamudi.

bb) Ranpur APC/U : Pakurmed

dan Regu Kurmed.

cc) Kendaraan K : Bamin/Juryar,

Danrukom, Bapibak 1, Bapibak 2, 3

Tagelar Kawat, 2 Tajur Sentral, Tamudi.

dd) Ranpur APC/P : Danrukamlap,

Tabak SMS, Tabakpan, Tamudi.

ee) Kendaraan C : Ta intai.

iii) Susunan kolone Baterai Tempur BS.

Pada prinsipnya susunan kolone sama dengan

GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon,

yang membedakan adalah :

aa) Kendaraan L dipimpin Pabung.

Pada saat kolone mars berada dibelakang

kendaraan C dan pada saat kolone taktis

berada di Posko Yonif.

bb) Kendaraan U dipimpin oleh

Pakurmed.

cc) Kendaraan B dipimpin Danruhar.

Pada saat kolone berada dibelakang

kendaraan M 2.

(3) Danrai menerima perintah operasi. Kegiatan yang

dilaksanakan sama dengan GAM Baterai Tempur dalam

hubungan Batalyon.

Page 155: NASKAH GAM 2009

158

b) Tahap Persiapan. Kegiatan yang dilaksanakan sama dengan

GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

c) Tahap Pelaksanaan. Kegiatan yang dilaksanakan sama

dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

d) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai

berikut :

(1) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.

(2) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap tembak

kepada Danyonif.

2) Steling Biasa Malam Hari.

a) Tahap Perencanaan.

(1) Danrai menerima perintah persiapan. Kegiatan yang

dilaksanakan sama dengan steling biasa siang hari.

(2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.

(a) Melaksanakan koordinasi. Kegiatan yang

dilaksanakan sama dengan steling biasa siang hari.

(b) Mengumpulkan Pejabat Baterai dan memberikan

perintah persiapan. Kegiatan yang dilaksanakan sama

dengan steling biasa siang hari.

(c) Menyusun personel dan materiil.

i) Susunan Regu Intai Baterai.

aa) Kendaraan Y : Danrai, Pamu,

Danrukamlap dan Taruh / Yanrad.

Page 156: NASKAH GAM 2009

159

bb) Kendaraan PA : Parai dan

para Wadancuk.

cc) Kendaraan U : Pakurmed

dan Regu Kurmed.

dd) Kendaraan K : Bamin/Juryar,

Danrukom, Bapibak1, Bapibak 2, Ta Intai,

Tabak SMS, Tabanbak SMS, 3 Tagelar

Kawat, 2 Tajur Sentral, Tamudi.

ii) Untuk Baterai Tempur Armed GS susunan

Regu Intainya sebagai berikut :

aa) Ranpur Ko/Y : Danrai, Pamu,

Taruh / Yanrad.

bb) Ranpur APC/PA : Parai dan para

Pelayan No.5.

cc) Ranpur APC/U : Pakurmed dan

Regu Kurmed.

dd) Kendaraan K : Bamin/Juryar,

Danrukom, Bapibak1, Bapibak 2, Ta Intai,

Tabak SMS, Tabanbak SMS, 3 Tagelar

Kawat, 2 Tajur Sentral, Tamudi.

iii) Susunan kolone Baterai Tempur BS.

Susunan kolone sama dengan steling biasa siang

hari.

(3) Danrai menerima perintah operasi. Kegiatan yang

dilakukan sama dengan steling biasa siang hari.

Page 157: NASKAH GAM 2009

160

b) Tahap Persiapan. Kegiatan yang dilaksanakan sama dengan

GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

c) Tahap Pelaksanaan. Kegiatan yang dilaksanakan sama

dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

d) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai

berikut :

(1) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.

(2) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap tembak

kepada Danyonif.

b. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur Berdiri Sendiri pada Steling

Cepat.

1) Tahap Perencanaan.

a) Danrai menerima perintah operasi. Kegiatan yang

dilaksanakan sama dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan

Batalyon.

b) Melaksanakan koordinasi. Kegiatan yang dilaksanakan sama

dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

2) Tahap Persiapan.

a) Menyiapkan Baterai. Kegiatan yang dilaksanakan sama

dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

b) Danrai mengumpulkan pejabat-pejabat dalam Baterainya untuk

memberikan instruksi dan koordinasi. Kegiatan yang dilaksanakan

sama dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon. Hal

yang membedakan adalah penentuan jaring komunikasi. Misalnya

ditentukan nama panggilan jaring komunikasi sebagai berikut :

Page 158: NASKAH GAM 2009

161

(1) WILIS 1 = Danrai.

(2) WILIS 2 = Parai.

(3) WILIS 3 = Pajau.

(4) WILIS 4 = Pakurmed.

c) Susunan kolone. Kegiatan yang dilaksanakan sama dengan

GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Dalam perjalanan.

(1) Selama perjalanan, Pakurmed sebagai pengintai selalu

melaporkan tempat-tempat yang mungkin dapat dipakai untuk

steling Baterai kepada Danrai dan Parai, kemudian dicatat dan

diploting diatas peta. Kegiatan yang dilaksanakan sama

dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

(2) Apabila eselon depan menghadapi hambatan dari

musuh dan untuk mengatasinya memerlukan bantuan

tembakan, maka peninjau depan segera mengirimkan

permintaan tembakan. Kegiatan yang dilaksanakan sama

dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

b) Masuk steling. Setelah menerima permintaan tembakan

tersebut Danrai segera memerintahkan Parai untuk masuk steling

guna melayani permintaan tembakan. Kegiatan yang dilaksanakan

sama dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

c) Pengintaian dan persiapan daerah steling. Kegiatan yang

dilaksanakan sama dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan

Batalyon.

d) Penempatan daerah steling. Kegiatan yang dilaksanakan

sama dengan GAM Baterai Tempur dalam hubungan Batalyon.

Page 159: NASKAH GAM 2009

162

4) Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

a) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.

b) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai siap tembak

kepada Danyonif.

25. Gerakan Artileri Medan Baterai Tempur Mobud. GAM Mobud adalah suatu

gerakan Satuan Armed yang bersifat taktis dan teknis dengan menggunakan Helikopter

sebagai alat angkut utama yang dilakukan baik siang maupun malam hari disesuaikan

dengan kemampuan dan batas kemampuan Satuan Penerbad. GAM Mobud bertujuan

untuk mempertinggi mobilitas Satuan Armed dalam membantu Satuan Manuver melalui

daerah yang yang memiliki rintangan medan dan tidak dapat dilalui dengan kendaraan

bermotor. GAM Baterai Tempur Mobud mempunyai ciri-ciri khusus yaitu perencanaan

dan koordinasi yang terperinci, jumlah anggota dan alat perlengkapan seminimal mungkin

untuk jangka waktu yang pendek, pemindahan dengan cepat dan pelaksanaan yang

agresif. GAM Mobud dalam operasi memungkinkan melibatkan Satuan Armed didalam

pertempuran untuk membantu Satuan Manuver, mengatasi rintangan alam / buatan,

memudahkan pemindahan Satuan Armed di medan yang tidak dapat dilintasi oleh

kendaraan beroda biasa / roda rantai dan menempatkan Satuan Armed pada kedudukan-

kedudukan untuk memudahkan operasi yang akan datang.

a. Tahap Perencanaan.

1) Danrai menerima perintah persiapan.

a) Sebelum Danrai menerima perintah operasi dari Danyon,

Danrai akan menerima perintah persiapan.

b) Kegiatan Danrai sebelum berangkat menerima perintah

persiapan, terlebih dahulu menyerahkan tugas dan tanggung jawab

kepada Parai.

c) Pada waktu Danrai menerima perintah persiapan, Danrai

membawa Pamu dan Danrukamlap.

d) Isi perintah persiapan dari Danyon antara lain :

Page 160: NASKAH GAM 2009

163

(1) Situasi umum.

(2) TPr dan kapan harus berada ditempat tersebut.

2) Kegiatan Danrai setelah menerima perintah persiapan.

a) Melaksanakan koordinasi. Danrai melaksanakan koordinasi

dengan Staf Batalyon dan para Danrai.

b) Mengumpulkan Pejabat Baterai dan memberikan perintah

persiapan. Setelah menerima perintah persiapan, Danrai menyiapkan

Baterainya sesuai ketentuan yang diterima dan mengumpulkan

pejabat-pejabat dalam Baterainya. Kepala pejabat-pejabat tersebut

diatas diberi instruksi-instruksi tentang rencana yang akan dilakukan

yaitu :

(1) Situasi umum yang perlu diketahui.

(2) Kemana Danrai akan pergi dan berapa lama.

(3) Susunan Regu Intai Baterai yang akan ikut Danrai ke

TKP.

(4) Tugas-tugas Parai selama Danrai pergi.

3) Danrai menerima perintah operasi.

a) Pada waktu yang telah ditentukan, Danrai bersama Regu Intai

Baterai menuju ke TKP, selanjutnya Danrai bersama Pamu dan Ta

Intai menuju TPr untuk menerima perintah operasi dari Danyon

Armed atau Dansat Manuver.

b) Isi perintah operasi antara lain mengenai keterangan-

keterangan tentang :

(1) Maksud dan tujuan gerakan.

(2) Dimana dan kapan Baterai harus bergerak.

(3) Pelaksanaan gerakan / operasi :

Page 161: NASKAH GAM 2009

164

(a) Satuan mana yang dibantu (bila hubungan

Batalyon).

(b) Cara pengangkutan ke daerah steling.

(c) Lama operasi.

(d) Bantuan logistik.

c) Setelah menerima perintah operasi, Danrai kembali ke

Baterainya untuk memberikan perintah atau dapat juga perintah

diberikan ditempat lain dengan terlebih dahulu memerintahkan

Tacarmor untuk memanggil Regu Perintah Baterai / para pejabat

Baterai untuk datang ke tempat tersebut.

4) Perencanaan pengeselonan. Berhasil tidaknya GAM Mobud antara

lain tergantung pada susunan dari eselon penyerang dan eselon belakang.

Peninjau depan biasanya sudah berangkat terlebih dahulu bersama-sama

Satuan Manuver sehingga tidak termasuk dalam eselon penyerang. Dalam

melaksanakan GAM Mobud, Baterai dibagi menjadi 2 (dua) eselon yaitu :

a) Eselon penyerang.

(1) Eselon penyerang adalah unsur-unsur Baterai yang

diperlukan untuk tugas-tugas penembakan, terdiri dari :

(a) Regu Kamlap.

(b) Regu Intai.

(c) Satbak (termasuk Regu munisi).

(d) Regu Kom.

(2) Susunan eselon penyerang akan tergantung pada :

(a) Tugas yang dihadapi.

(b) Helikopter yang tersedia.

(c) Lamanya operasi yang akan dilakukan.

b) Eselon belakang.

Page 162: NASKAH GAM 2009

165

(1) Eselon belakang adalah unsur-unsur Baterai (personel

dan perlengkapan) yang tidak termasuk ke dalam eselon

penyerang bertugas memberikan perbekalan dan pelayanan

pada eselon penyerang sehingga tugas bantuan tembakan

tidak terputus.

(2) Eselon belakang ini dapat diberangkatkan melalui udara

atau dapat tergantung pada kemampuan angkut udara,

keadaan taktis serta medan yang dihadapi.

5) Fase-fase gerakan. Dalam GAM Mobud ada 4 fase gerakan yaitu

fase persiapan, fase penyusunan mars, fase angkut udara dan fase

penempatan / pelaksanaan steling.

a) Fase Persiapan. Dalam fase ini Danrai melakukan kegiatan /

menentukan :

(1) Unsur-unsur apa saja yang masuk eselon penyerang

dan eselon belakang.

(2) Menekankan hal-hal yang perlu diperhatikan Parai

selama Danrai tidak ada, antara lain :

(a) Keamanan personel dan materiil.

(b) Ikut serta mengumpulkan personel dan data-data

yang diperlukan bagi Penerbad tentang :

i) Personel dan alat peralatan yang akan

dibawa.

ii) Penentuan gelombang pemberangkatan,

dalam hal ini Parai dibantu Batih Raipur.

(3) Koordinasi.

(a) Dengan Satuan Armed yang memperkuat/

diperkuat.

Page 163: NASKAH GAM 2009

166

(b) Dengan Penerbad dan Perbekad.

(4) Pengintaian (di peta dan foto udara).

(a) Rute gerakan.

(b) Daerah steling.

(c) Penentuan titik pencatatan.

(d) Penentuan titik pangkal pengukuran.

(e) Latihan embarkasi dan debarkasi (bila waktu

cukup).

(f) Penyusunan dan pengeluaran perintah.

b) Fase Penyusunan Mars. Adalah fase dimana dilaksanakan

gerakan didarat untuk menuju tempat embarkasi.

(1) Sebelum embarkasi, dilakukan kegiatan-kegiatan :

(a) Pemeriksaan perlengkapan perorangan dan

satuan.

(b) Persiapan pasukan sesuai urut-urutan

gelombang gerakan, yang telah ditentukan.

(c) Pemeriksaan perbekalan.

(d) Pengenalan Helikopter yang akan digunakan.

(2) Embarkasi pasukan dilakukan sesuai urut-urutan yang

telah ditentukan.

c) Fase Angkutan Udara. (Lihat lampiran).

(1) Fase ini adalah gerakan angkut udaranya sendiri

dimulai dari pemberangkatan Helikopter pertama ditempat

pemberangkatan dan berakhir sampai dengan mendaratnya

Helikopter terakhir ditempat pendaratan.

Page 164: NASKAH GAM 2009

167

(2) Sebelum Regu Intai berangkat ke daerah steling, Pamu

bersama Rukamlap dan personel komunikasi berangkat lebih

dulu untuk :

(a) Menyiapkan tempat pendaratan.

(b) Memasang tanda-tanda yang diperlukan untuk

memudahkan pendaratan (panel, balon angin asap).

(c) Mengamankan tempat pendaratan.

(3) Setelah Pamu mendapat gambaran tentang keadaan

tempat pendaratan, maka diperintahkan seorang personel

kembali (ketempat embarkasi) untuk melaporkan kepada

Danrai tentang :

(a) Koordinasi tempat pendaratan (secara kasar).

(b) Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan

tempat pendaratan.

(c) Kapan kira-kira gelombang berikutnya dapat

berangkat.

(d) Keadaan cuaca.

(e) Keamanan tempat pendaratan.

(4) Selanjutnya gelombang demi gelombang dari unsur-

unsur eselon penyerang lainnya berangkat menuju tempat

pendaratan. Gelombang pertama adalah Regu Intai dengan

tugas melakukan pengintaian daerah steling. Susunan Regu

Intai (Lihat susunan kolone Baterai Tempur Mobud).

Page 165: NASKAH GAM 2009

168

(5) Selesai pemberangkatan eselon penyerang dilanjutkan

dengan pemberangkatan eselon belakang gelombang demi

gelombang sesuai dengan kemampuan angkut udara yang

tersedia.

(6) Susunan kolone Baterai Tempur Mobud. (Berdasarkan

gelombang pemberangkatan dalam fase gerakan).

Susunan Kolone Baterai Tempur Mobud

GEL UNSUR KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

1. TIM PAMU - 1. Pamu

2. Danrukamlap

3. 2 Tabak SMS

4. 2 Tabanbak SMS

5. 4 Tabakpan

6. Wadanrukamlap

7. Wadanrukom

8. Tajursentral

9. Tagelarkawat

10. Tayanrad

2. RU INTAI - 1. Danrai

2. Bati Kurmed

3. Danrukom

4. Bamin/Juryar

5. Taintai

6. Taruh / Yanrad

7. Bapibak 1, 2

8. Dansikes (Anggota Baterai Ma)

9. Tajurkes / Watkes (Anggota Baterai Ma)

10. Tajursentral

11. 2 Tagelar kawat

12. Tayanrad

3. SATBAK - 1. Parai

2. Bapibak 3

1 2 3 4

3. 2 Tajurkes / Watkes (Anggota Baterai

Ma)

4. Tayanrad

Page 166: NASKAH GAM 2009

169

4. PUCUK - 1. 6 Dancuk

2. 6 Wadancuk

3. 24 Yancuk

4. Danrumu

5. 3 Tabanyanmu

6. Tayanmu / Bak SO

7. Wadanrumu

5. SISA RAI - 1. Batih Raipur

2. Baur Ang

3. Ba Fourier

4. Tajurlis

5. 16 Tamudi

6. 2 Tabanjursak

7. Tayanrad

b. Tahap Persiapan.

1) Pengintaian Daerah Steling.

a) Daerah steling dapat menjadi satu dengan tempat pendaratan,

artinya Baterai didaratkan langsung di daerah steling. Dapat pula

terpisah dengan tempat pendaratan, artinya Baterai didaratkan diluar/

dekat dengan daerah steling.

b) Selesai Regu Intai Baterai didaratkan Danrai. Pamu,

Danrukamlap, Bamin/Juryar dan Ta Intai dengan kendaraan Y 1 (bila

memungkinkan) melakukan pengintaian kasar sementara Regu Intai

Baterai melakukan pengamanan setempat.

c) Melaksanakan pengintaian daerah steling.

(1) Pengitaian kasar. Pada pengintaian kasar ini Danrai

menentukan secara garis besar tempat-tempat :

(a) Daerah Meriam.

i) Titik Nol Baterai dan garis Baterai.

ii) Tempat Bousole / Aiming Circle.

iii) Tempat Pibak Baterai.

Page 167: NASKAH GAM 2009

170

iv) TKKS.

v) Rute-rute didaerah meriam.

(b) Daerah markas dan perawatan Baterai.

i) Poskorai.

ii) Tempat sentral.

iii) Tempat munisi.

iv) Dapur.

v) TKK.

vi) Rute di daerah Markas dan Perawatan

Baterai.

(c) Sektor-sektor pertahanan dekat.

i) Tempat pos-pos.

ii) Tempat senjata otomatis.

iii) Tempat steling pengganti.

(2) Pengintaian Teliti. Setelah melakukan pengintaian

kasar Danrai kembali ke Regu Intai Baterai untuk memberikan

petunjuk-petunjuk dan mengatur pelaksanaan pengintaian

teliti. Pengintaian teliti dilakukan dengan berjalan kaki dimana

masing-masing anggota Regu Intai Baterai melakukan

tugasnya. Pada pengintaian teliti ini Danrai menentukan

secara pasti tempat-tempat tersebut pada pengintaian kasar.

(a) Bamin/Juryar melakukan pengintaian di daerah

markas dan perawatan Baterai serta membuat bagan.

(b) Danrukamlap melakukan pengintaian tempat-

tempat steling dan sektor pertahanan dekat serta

membuat bagannya.

(c) Danrai bersama Pamu, Bati Kurmed, Bapibak 1,

Bapibak 2, Danrukom dan Ta Intai melakukan

pengintaian di daerah meriam.

Page 168: NASKAH GAM 2009

171

(d) Ta Intai membuat bagan daerah meriam.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Penyiapan daerah Steling. Setelah selesai melaksanakan

pengintaian, Regu Intai melakukan kegiatan penyiapan daerah steling.

a) Danrai.

(1) Memberi tanda Titik Nol Baterai dengan arah pokok

kasar.

(2) Mencari koordinat Titik Nol Baterai diatas peta dan

diberikan kepada Bapibak 1 disertai Arah Pokoknya (AP).

(3) Memberikan bagan daerah steling dan selanjutnya

mengatur penjemputan sisa Baterai.

(4) Memerintahkan Ta Intai untuk menjemput sisa Baterai

(segera setelah bagan daerah steling dibuat).

(5) Bila jarak antara embarkasi dan daerah steling lebih dari

30 menit maka Danrai dapat memerintahkan seorang personel

(pesuruh) untuk menjemput Satbak pada saat Regu Intai

mengadakan penyelidikan daerah steling secara teliti.

(6) Menentukan petunjuk-petunjuk jalan.

(7) Mengawasi persiapan agar waktu siap tembak dapat

ditepati.

(8) Mencari steling cadangan bila Batikurmed

diperbantukan pada Pakurmedyon.

b) P a m u .

(1) Menentukan letak pucuk-pucuk (dengan bendera

steling). Tempat penurunan pucuk-pucuk dari Helikopter serta

Page 169: NASKAH GAM 2009

172

jalan ketempat pucuk-pucuk tersebut (bila pucuk-pucuk

diturunkan tidak pada tempatnya / tempat yang sebenarnya).

(2) Menentukan kepada Bapibak 2 cara menyiapkan

Bousole / Aiming Circle dan cara menjajarkan pucuk-pucuk.

(3) Menyiapkan Pibak Baterai (dibantu Bapibak 2).

(4) Menentukan tugas-tugas untuk petunjuk jalan (yang

ditentukan oleh Danrai).

(a) Pucuk mana yang harus dijemput.

(b) Dimana harus ditunggu (tugas ini diberikan

apabila pucuk-pucuk diturunkan tidak pada tempat yang

sebenarnya.

c) Batikurmed.

(1) Membuat rencana pengukuran.

(2) Bersama Regu Kurmed melakukan pengukuran Titik Nol

Baterai (bila hal ini belum ditentukan oleh Batikurmed tidak

diperbantukan pada Regu Kurmed Batalyon).

d) Bapibak 2.

(1) Membantu Pamu menancapkan bendera steling.

(2) Menyiapkan Bousole / Aiming Circle sesuai Petunjuk

Pamu.

(3) Selesai tugasnya kemudian bekerja di Pibak.

e) Bapibak 1.

(1) Menyiapkan Pibak Baterai sesuai petunjuk Pamu.

Page 170: NASKAH GAM 2009

173

(2) Mengeplot data-data Titik Nol Baterai dan SPAP yang

diberikan Danrai.

f) Danrukom.

(1) Menyiapkan sentral Baterai.

(2) Rencana dan menggelar kawat, ke satuan atasan

kesatuan yang diperkuat dan kesatuan yang dibantu.

(3) Membuat bagan saluran.

g) Ta Intai.

(1) Membuat bagan daerah steling dimana secara garis

besar tertera koordinat Titik Nol Baterai, AP dan rute masuk

daerah steling dan melaporkan kepada Danrai (kalau

pendaratan diluar daerah steling).

(2) Menyerahkan bagan daerah steling kepada Parai

setelah Parai tiba ditempat pendaratan (bila pesuruh belum

membawa bagan daerah steling waktu menjemput Tonpur).

h) Penunjuk-penunjuk jalan.

(1) Penunjuk-penunjuk jalan untuk pucuk-pucuk segera

membawa pucuk-pucuk ke daerah meriam setelah pucuk-

pucuk didaratkan.

(2) Penunjuk-penunjuk jalan untuk daerah markas dan

perawatan Baterai, Bamin segera membawa unsur-unsur ini

didaratkan.

2) Pemberangkatan Satbak ketempat pendaratan.

Page 171: NASKAH GAM 2009

174

a) Pesuruh dengan membawa bagan daerah steling memjemput

sisa Baterai ditempat embarkasi dan lapor kepada Parai.

b) Sesuai bagan daerah steling yang dibawa Ta Intai dan

ketentuan-ketentuan dari Danrai, Parai mengatur dan menyusun

gelombang-gelombang pemberangkatan Satbak.

c) Satbak bergerak menuju tempat pendaratan gelombang demi

gelombang dipimpin Parai.

3) Pemberangkatan eselon belakang ketempat pendaratan .

a) Setelah Satbak selesai didaratkan eselon belakang yang terdiri

dari Ruwat kendaraan-kendaraan dan pengemudi dibawah pimpinan

Batitih bergerak ketempat pendaratan dengan urut-urutan

pengangkutan sesuai dengan kebutuhan dan Helikopter yang

tersedia.

b) Eselon belakang dengan seluruh peralatan dan kendaraan

(bila perlu termasuk kendaraan Regu Intai) berangkat ketempat

pendaratan melalui jalan darat dibawah pimpinan Batih Raipur bila

kendaraan angkut udara / Helikopter terbatas, maka memungkinkan

untuk dilalui atau karena pertimbangan taktis.

4) Setelah Satbak tiba ditempat pendaratan.

a) Penunjuk-penunjuk Jalan.

(1) Menunggu Parai dan pucuk-pucuk pada tempat yang

telah ditentukan Pamu dan membawa pucuk-pucuk

ketempatnya masing-masing sesuai rencana perjalanan.

(2) Memberi penjelasan-penjelasan kepada para Dancuk.

b) Parai.

Page 172: NASKAH GAM 2009

175

(1) Menuju / menemui Pamu untuk mendapatkan

penjelasan-penjelasan.

(2) Pergi ketempat Boussole / Aiming Circle, menjajarkan

pucuk-pucuk dibantu oleh Bapibak 2.

c) Dancuk. Bekerja atas petunjuk Parai.

d) Batih Raipur.

(1) Mendirikan Poskorai.

(2) Mengatur urusan dalam dibantu oleh Baminrai.

(3) Mengatur dan mengkoordinir pertahanan dekat.

e) Danrumu. Mendirikan tempat munisi.

f) Ba Manase. Mendirikan dapur dan mess.

g) Bamin/Juryar.

(1) Membantu Batih dalam penyusunan Poskorai.

(2) Administrasi Rai.

d. Tahap Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

1) Melakukan pemeriksaan personel, materiil dan perlengkapan.

2) Mengorganisir dan penyempurnaan samaran serta perkuatan medan.

3) Danrai mengevaluasi, melaporkan pelaksanaan tugas dan Baterai

siap tembak kepada Dansat manuver.

26. Baterai Tempur Armed Pindah Kedudukan.

Page 173: NASKAH GAM 2009

176

a. Tahap Perencanaan. Tahap perencanaan Baterai Tempur Armed pindah

kedudukan dimulai setelah Danrai menerima perintah persiapan untuk

melaksanakan pemindahan kedudukan, kegiatannya sebagai berikut :

1) Mempelajari tugas yang akan dilaksanakan.

2) Melaksanakan koordinasi dengan Dansat manuver, staf satuan

manuver dan Dansat lain yang terkait.

3) Menyusun rencana kegiatan yang berkaitan dengan tugas yang akan

dilaksanakan.

4) Mengumpulkan para pejabat Baterai untuk menjelaskan situasi umum

dan tugas yang akan dilaksanakan.

5) Menyusun personel, materiil dan perlengkapannya.

6) Menerima perintah operasi.

b. Tahap Persiapan. Tahap persiapan pindah kedudukan Baterai Tempur

Armed dilaksanakan oleh Danrai setelah menerima perintah operasi, kegiatannya

sebagai berikut :

1) Melaksanakan pengintaian daerah steling. Pengintaian daerah

steling pada pindah kedudukan prinsipnya sama dengan pengintaian daerah

steling pada steling biasa. Lihat penjelasan pada GAM Baterai Tempur

pada steling biasa.

2) Hal-hal yang harus menjadi perhatian Danrai dalam persiapan

pemindahan kedudukan sebagai berikut :

a) Keamanan dalam pemindahan. Sesuai dengan batas

kemampuan, terdapat beberapa hal yang menjadikan kerawanan

pada saat Baterai Armed melaksanakan pemindahan, oleh karena itu

Baterai Armed harus selalu siap menghadapi setiap ancaman selama

dalam pemindahan antara lain :

(1) Bila ada penghadangan.

(2) Rintangan jalan.

(3) Serangan udara.

Page 174: NASKAH GAM 2009

177

(4) Tembakan Artileri musuh.

b) Jalan / rute. Agar dalam pemindahan dapat dilaksanakan

dengan maksimal maka sarana utama berupa jalan harus dapat

diketahui kondisi maupun keadaannya, oleh karena itu maka Pabung,

peninjau-peninjau depan (anggota Hub dan Rugu Kurmed)

melaporkan tentang keadaan jalan / rute-rute yang akan digunakan.

c) Daerah steling. Dalam penempatan daerah steling senantiasa

berpedoman pada syarat-syarat daerah steling.

d) Pengorganisasian Seksi-Seksi.

(1) Seksi I dipimpin Parai sebagai Danseksi I.

(2) Seksi II dipimpin Pamu sebagai Danseksi II.

(3) Seksi III dipimpin Batih didampingi Danrai (untuk Rai

Armed BS pimpinan Pakurmed) sebagai Danseksi III.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Pemindahan ke depan.

a) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara keseluruhan.

Pelaksanaan pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Danrai bersama Regu Intai Baterai

berangkat lebih dahulu untuk mencari / mengintai daerah

steling.

(2) Fase kedua. Danrai bersama Regu Intai Baterai

menyiapkan daerah steling.

(3) Fase ketiga. Sisa Baterai dibawah pimpinan Parai

bergerak menuju ke daerah steling baru setelah menerima

perintah dari Danrai.

Page 175: NASKAH GAM 2009

178

b) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat urut.

Pelaksanaan pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Danrai bersama Regu Intai Baterai

berangkat lebih dahulu untuk mencari / mengintai daerah

steling.

(2) Fase kedua. Danrai bersama Regu Intai Baterai

menyiapkan daerah steling.

(3) Fase ketiga. Seksi yang ditunjuk akan pindah lebih

dahulu bergerak menuju daerah steling yang baru dipimpin

Danseksi masing-masing atas perintah Danrai Bila yang

pindah lebih dari 1 (satu) Seksi maka dipimpin Parai dan sisa

Baterai dipimpin Batih (untuk Rai Armed BS pimpinan

Pakurmed).

(4) Fase keempat. Perpindahan Seksi lainnya

dilaksanakan setelah Seksi yang pindah lebih dahulu siap

tembak. Pemindahan tersebut atas perintah Danrai dibawah

pimpinan Parai.

c) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat ganti.

Pelaksanaan pemindahan urut-urutannya sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Danrai bersama Regu Intai Baterai

berangkat lebih dahulu untuk mencari / mengintai daerah

steling.

(2) Fase kedua. Danrai bersama Regu Intai Baterai

menyiapkan daerah steling.

(3) Fase ketiga. Perpindahan Seksi dilaksanakan secara

bergantian sesuai urut-urutan yang telah ditentukan oleh

Danrai dipimpin oleh masing-masing Danseksi. Perpindahan

Page 176: NASKAH GAM 2009

179

Seksi lainnya dilaksanakan setelah Seksi yang pindah lebih

dahulu siap tembak.

2) Pemindahan ke belakang.

a) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara keseluruhan.

Urut-urutan pemindahannya sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Setelah Parai menerima perintah

persiapan dari Danrai dan petunjuk-petunjuk, maka Parai

bersama Regu Intai Baterai melaksanakan pengintaian daerah

steling yang telah ditentukan Danrai. Selesai melaksanakan

pengintaian daerah steling Parai melaporkan hasilnya kepada

Danrai (dalam hal ini dapat menggunakan sarana Hub).

(2) Fase kedua. Parai bersama Regu Intai Baterai

menyiapkan daerah steling.

(3) Fase ketiga. Danrai bersama sisa Baterai menuju ke

daerah steling yang baru.

b) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat urut.

Urut-urutan pemindahannya sebagai berikut :

(1) Fase pertama. Setelah Parai menerima perintah

persiapan dari Danrai dan petunjuk-petunjuk, maka Parai

bersama Regu Intai Baterai melaksanakan pengintaian daerah

steling yang telah ditentukan Danrai. Selesai melaksanakan

pengintaian daerah steling Parai melaporkan hasilnya kepada

Danrai (dalam hal ini dapat menggunakan sarana Hub).

(2) Fase kedua. Parai bersama Regu Intai Baterai

menyiapkan daerah steling.

(3) Fase ketiga. Seksi yang ditunjuk akan pindah lebih

dahulu bergerak menuju daerah steling yang baru dipimpin

Page 177: NASKAH GAM 2009

180

Danseksi masing-masing. Bila yang pindah lebih dari 1 (satu)

Seksi maka dipimpin Danrai dan sisa baterai dipimpin Batih

(untuk Rai Armed BS pimpinan Pakurmed).

(4) Fase keempat. Perpindahan Seksi lainnya

dilaksanakan setelah Seksi yang pindah lebih dahulu siap

tembak.

c) Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat ganti.

Pada prinsipnya pelaksanaan pemindahan ke belakang sama dengan

cara pelaksanaan pindah kedudukan secara loncat ganti dalam

pemindahan ke depan.

1

I

3

II

1+2 I II

2

III 4 III

6

3

4

1

3

2

5

Gambar : Baterai Tempur Armed Pindah Kedudukan

DST

DST

DST

Page 178: NASKAH GAM 2009

181

Keterangan Gambar :

1. Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara keseluruhannya.

2. Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat urut.

3. Baterai Tempur Armed pindah kedudukan secara loncat ganti.

d. Tahap Pengakhiran. Setelah Baterai Armed melaksanakan pemindahan

kedudukan dan menempati daerah steling yang baru, kegiatan yang dilaksanakan

sebagai berikut :

1) Melaksanakan pemeriksaan personel, materiil dan perlengkapan.

2) Mengorganisir dan penyempurnaan samaran serta perkuatan medan.

3) Danrai mengevaluasi, melaporkan pelaksanaan pemindahan

kedudukan dan Baterai siap tembak kepada Danyonarmed/Danyonif.

27. Gerakan Artileri Medan Seksi Armed. GAM tingkat Seksi digunakan untuk

membantu Satuan Manuver tingkat Kompi pada kondisi khusus. GAM Seksi Armed dapat

dilaksanakan dengan menggunakan kendaraan penarik/Gerak Sendiri (GS) dan diangkut

Helikopter (Mobud). Seksi Armed dibentuk dari Baterai Tempur Armed untuk

melaksanakan tugas sesuai dengan tugas taktis non standar dimana terdiri dari personel,

materiil dan perlengkapan yang disusun secara sistematis sehingga dapat melaksanakan

tugas pokoknya secara optimal dalam rangka mendukung tugas Satuan Manuver.

a. GAM Seksi Armed dengan Kendaraan Penarik/Gerak Sendiri (GS).

Kegiatan ini dilaksanakan pada suatu kondisi dimana Baterai tempur tidak dapat

melaksanakan tugas pokoknya dalam memberikan bantuan tembakan akibat dari

jarak capai meriam tidak mencukupi. Pada kondisi tersebut Baterai Tempur

mendapat perintah (Perintah Tugas Bantu/PTB) untuk memberikan bantuan

tembakan pada satuan manuver, maka Baterai Tempur akan mengeluarkan 1

Seksi untuk membantu Satuan Manuver. Pada kegiatan ini faktor kecepatan

merupakan faktor utama, karena waktu yang tersedia bagi Seksi Armed untuk

persiapan masuk steling sangat terbatas. Untuk itu diperlukan prosedur yang

sederhana sehingga memungkinkan Seksi Armed dengan cepat menempati

daerah steling guna memberikan bantuan tembakan tepat pada waktu yang

dikehendaki, maka prosedur masuk sebagai berikut :

Page 179: NASKAH GAM 2009

182

1) Tahap Perencanaan.

a) Setelah Danseksi menerima perintah dari Danrai Armed, maka

Danseksi segera melakukan kegiatan sebagai berikut :

(1) Menyusun Seksi sesuai dengan ketentuan atau

petunjuk dari Danrai Armed.

(2) Memberikan penjelasan-penjelasan yang perlu diketahui

anggota Seksinya.

(3) Kepada Para Danpok/Dancuk, menjelaskan tentang

tugas-tugas yang harus dikerjakan selama Danseksi pergi.

(4) Menghadap Dansat Manuver. Pada waktu yang telah

ditentukan, Danseksi bersama Bapibak dan Tayanrad menuju

ke Posko Satuan Manuver untuk menerima perintah operasi

dari Dansat Manuver.

2) Tahap Persiapan.

a) Sesuai waktu yang telah ditentukan maka Danseksi bersama

Bapibak dan Tayanrad menghadap Dansat Manuver untuk menerima

perintah.

b) Setelah menerima perintah operasi dari Dansat Manuver maka

Danseksi kembali ke Seksinya dan mengumpulkan Danpok/Dancuk

untuk memberikan perintah yang berisi antara lain :

(1) Situasi yang dihadapi.

(2) Tugas Satuan Manuver.

(3) Tugas untuk Seksinya dan Pokjau.

(3) Daerah steling.

(4) Waktu siap tembak.

(5) Komunikasi yang digunakan.

Page 180: NASKAH GAM 2009

183

(6) Ketentuan-ketentuan lain yang harus dipatuhi oleh

seluruh anggota Seksi.

(7) Tugas-tugas para Danpok/Dancuk yang harus

dilaksanakan selama operasi.

c) Kolone disusun dalam tiga bagian yaitu Pokjau, Pok Intai, dan

sisa Seksi dengan uraian sebagai berikut :

(1) Pok Jau :

(a) Pajau.

(b) Bajau.

(c) Tayanrad.

(d) Tamudi.

(2) Pok Intai :

(a) Danseksi.

(b) Bapibak.

(c) Tayanrad Pibak.

(d) Pok Kurmed.

(e) Danpok Kamlap.

(f) Tamudi.

(3) Sisa Seksi:

(a) Personel Pucuk (2 cuk).

(b) Pok Mu.

(c) Pok Kamlap.

(d) Pok Kom.

(e) 3 Tamudi.

Page 181: NASKAH GAM 2009

184

Susunan Kolone GAM Seksi Armed

GEL UNSUR KENDARAAN JABATAN

1 2 3 4

1. POK JAU ¼ Ton 1. Pajau

2. Bajau

3. Tayanrad

4. Tamudi

2. POK INTAI ¾ Ton 1. Danseksi

2. Bapibak

3. Danpok Kamlap

4. Danpok Kurmed

5. 2 Anggota Pok Kurmed

6. Tayanrad/Pon

7. Tamudi

3. SISA SEKSI 2 Ranrikmer 1. 2 Dancuk

2. 2 Wadancuk

3. 8 Yancuk

4. 2 Tamudi

5 Ton 1. Danpok mu

2. Anggota Pok Mu

3. Danpok Kom

4. Anggota Pok Kom

5. 2 Anggota Pok Kamlap

6. Tamudi

d) Pokjau bergerak bersama Satuan Manuver dan Pok Intai

bergerak untuk mencari daerah steling. Sisa Seksi dipimpin oleh

Dancuk tertua yang berada dibelakang Pok Intai.

e) Pengintaian daerah steling dilaksanakan oleh Danseksi

bersama Pok intai secara cepat.

f) Apabila daerah steling telah ditemukan, Danseksi beserta Pok

Intai melaksanakan pengintaian secara cepat dan memerintahkan

sisa Seksi untuk menunggu dipintu masuk steling.

Page 182: NASKAH GAM 2009

185

g) Danseksi bersama Pok Intainya menuju daerah steling untuk

melakukan pengintaian dan persiapan daerah steling.

h) Pekerjaan Danseksi bersama Pok Intainya sebagai berikut :

(1) Danseksi.

(a) Menentukan koordinat Titik Nol Seksi di peta.

(b) Menentukan Sudut Peta Arah Pokok.

(c) Kedua data ini diberikan kepada Bapibak.

(d) Memberikan tanda Titik Nol Seksi.

(e) Memerintahkan sisa Seksi masuk steling.

(2) Bapibak dibantu Tayanrad/Pon.

(a) Menempatkan bendera steling.

(b) Menentukan tempat Boussole/Aiming Circle.

(c) Menentukan tempat Pibak.

(d) Bekerja di Boussole/Aiming Circle sampai sisa

Seksi datang.

j) Para Danpok dan Dancuk menyiapkan kelompok/pucuk-pucuk

untuk memasuki daerah steling.

k) Danpokkurmed beserta kelompoknya melaksanakan

pengukuran daerah steling, tempat Boussole/AC dan mencari daerah

steling cadangan.

l) Danpokkamlap.

(1) Mengatur dan mengkoordinir sektor pertahanan dekat

sesuai petunjuk Danseksi.

(2) Mengarahkan kendaraan ke tempat kumpul kendaraan

(TKK) yang terlindung.

Page 183: NASKAH GAM 2009

186

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Setelah persiapan daerah steling selesai, Danseksi segera

memerintahkan sisa Seksi untuk masuk steling ke tempat yang telah

ditentukan.

b) Penempatan steling. Setelah sisa Seksi sampai di daerah

steling, para Danpok dan Dancuk memerintahkan kelompok/pucuk-

pucuk masuk steling, selanjutnya urutan kegiatan sebagai berikut :

(1) Danseksi.

(a) Memberikan perintah masuk steling pada pucuk-

pucuk.

(b) Menjajarkan pucuk-pucuk, setelah selesai

selanjutnya memimpin penembakan.

(2) Pucuk-pucuk.

(a) Menempati daerah steling sesuai perintah

Danseksi.

(b) Menjajarkan pucuk-pucuknya sampai dengan

siap tembak.

(c) Kendaraan penarik dibawa oleh Tamudi ke Titik

Kumpul Kendaraan (TKK).

(3) Danpok Mu menyiapkan munisi yang akan digunakan

untuk penembakan.

(4) Bapibak dibantu Tayanrad Pibak.

(a) Menyiapkan peta tembak.

(b) Melayani permintaan tembakan.

(c) Mengolah data-data tembak menjadi aba-aba

tembakan.

Page 184: NASKAH GAM 2009

187

(d) Memberikan aba-aba tembakan kepada

Danseksi.

(5) Danpok Kom menyiapkan sarana komunikasi Seksi.

(6) Danpok Kamlap mengkoordinir pengamanan daerah

steling dibantu personel Seksi yang tidak terlibat dalam

penembakan.

(7) Danpok Kurmed.

(a) Melaporkan hasil pengukuran medan dan daerah

steling cadangan kepada Danseksi.

(b) Menyerahkan data hasil pengukuran medan

kepada Bapibak untuk di plot di peta tembak.

4) Tahap Pengakhiran.

a) Danseksi.

(1) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.

(2) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Seksi siap tembak

kepada Dansat manuver.

b) Danpok Kamlap. Mengorganisir seluruh kegiatan di daerah

Steling termasuk penyempurnaan samaran dan perkuatan medan

c) Setelah tugas penembakan selesai, Danseksi melaporkan

kepada Dansat Manuver dan Danrai Armed. Selanjutnya atas

perintah Danrai, Seksi kembali ke Baterainya.

b. GAM Seksi Armed Mobud. GAM Seksi Armed Mobud yang

dilaksanakan dengan menggunakan Helikopter sebagai alat angkut utama

bertujuan untuk mempertinggi mobilitas Seksi Armed dalam membantu satuan

manuver melalui daerah yang memiliki rintangan medan dan tidak dapat dilalui

dengan kendaraan bermotor. GAM Seksi Armed dengan mobil udara mempunyai

Page 185: NASKAH GAM 2009

188

ciri-ciri khusus yaitu perencanaan dan koordinasi yang terinci, jumlah anggota dan

alat perlengkapan seminimal mungkin untuk jangka waktu yang relatif singkat,

pemindahan dengan cepat dan pelaksanaan yang agresif. Steling ini dalam

operasi memungkinkan melibatkan Seksi Armed dalam pertempuran untuk

membantu satuan manuver, mengatasi rintangan alam/buatan, memudahkan

pemindahan Seksi Armed di medan yang tidak dapat dilintasi oleh kendaraan

beroda biasa/ roda rantai dan menempatkan Seksi pada kedudukan-kedudukan

untuk memudahkan operasi yang akan datang.

1) Tahap Perencanaan.

a) Danseksi menerima perintah operasi.

(1) Danseksi bersama Bapibak dan Tayanrad menuju

Posko Satuan Manuver untuk menerima perintah operasi dari

Dansat manuver.

(2) Isi perintah operasi antara lain mengenai keterangan-

keterangan tentang :

(a) Maksud dan tujuan gerakan.

(b) Dimana dan kapan Seksi harus bergerak.

(c) Pelaksanaan gerakan / operasi :

i) Satuan mana yang dibantu

ii) Cara pengangkutan ke daerah steling.

iii) Lama operasi.

iv) Bantuan logistik.

b) Merencanakan pengeselonan. Dalam melaksanakan Steling

Mobud, Seksi Armed dibagi menjadi 2 (dua) eselon yaitu :

(1) Eselon penyerang.

Page 186: NASKAH GAM 2009

189

(a) Eselon penyerang adalah unsur-unsur Seksi

Armed yang diperlukan untuk tugas-tugas penembakan,

terdiri dari :

i) Pok Jau (sudah bergabung dengan satuan

manuver), terdiri dari :

aa) Pajau.

bb) Bajau.

cc) Tayanrad.

ii) Pok Intai, disusun menjadi 2 gelombang

yaitu :

aa) Gelombang I :

(i) Pok Kamlap.

(ii) Pok Kom.

bb) Gelombang II :

(i) Danseksi.

(ii) Bapibak.

(iii) Tayanrad Pibak.

(iv) Pok Kurmed.

(b) Eselon penyerang bertugas untuk menyiapkan

daerah steling.

(2) Eselon Susulan. Merupakan Sisa Seksi yang terdiri

dari :

(a) Personel Pucuk (2 cuk).

(b) Pok Mu.

Page 187: NASKAH GAM 2009

190

c) Fase-fase Gerakan. Dalam GAM Mobud ada 4 (empat) fase

gerakan yaitu fase persiapan, fase penyusunan mars, fase angkut

udara dan fase penempatan/pelaksanaan steling.

(1) Fase persiapan. Dalam fase ini Danseksi melakukan

kegiatan/ menentukan :

(a) Mengatur personel yang masuk eselon

penyerang dan eselon susulan.

(b) Mengumpulkan data-data yang diperlukan

Penerbad tentang :

i) Keamanan personel dan alat peralatan

yang akan dibawa.

ii) Penentuan gelombang pemberangkatan.

(c) Koordinasi dengan Penerbad dan Perbekud.

(d) Pengintaian (di peta dan foto udara).

i) Rute gerakan.

ii) Daerah steling.

iii) Penentuan Titik Pencatatan.

iv) Penentuan Titik Pangkal Pengukuran.

v) Latihan embarkasi dan debarkasi.

vi) Penyusunan dan pengeluaran perintah.

(2) Fase penyusunan mars. Dalam fase ini dilaksanakan

gerakan di darat untuk menuju tempat embarkasi.

(a) Sebelum embarkasi, dilakukan kegiatan-

kegiatan :

i) Pemeriksaan perlengkapan perorangan

dan satuan.

Page 188: NASKAH GAM 2009

191

ii) Persiapan pasukan sesuai urut-urutan

gelombang gerakan yang telah ditentukan.

iii) Pemeriksaan perbekalan.

iv) Pengenalan pesawat yang akan

digunakan.

(b) Embarkasi pasukan dilakukan sesuai urut-urutan

yang telah ditentukan.

(3) Fase angkutan udara.

(a) Dalam fase ini gerakan angkut udara dimulai dari

pemberangkatan Helikopter pertama di tempat

pemberangkatan dan berakhir sampai dengan

mendaratnya Helikopter terakhir di tempat pendaratan.

(b) Sebelum Pok Intai berangkat ke daerah steling,

gelombang I yang terdiri dari Pok Kamlap dan Pok Kom

berangkat lebih dulu untuk :

i) Menyiapkan tempat pendaratan.

ii) Memasang tanda-tanda yang diperlukan

untuk memudahkan pendaratan (panel, balon

angin / asap).

iii) Mengamankan tempat pendaratan.

(c) Setelah tempat pendaratan siap, Danpokkamlap

lapor kepada Danseksi tentang kesiapan dan

keamanan daerah pendaratan.

(d) Selanjutnya gelombang ke II yang terdiri dari

Danseksi beserta Pok Intai berangkat menuju tempat

pendaratan dengan tugas melakukan pengintaian dan

persiapan daerah steling.

Page 189: NASKAH GAM 2009

192

(e) Setelah selesai persiapan daerah steling oleh

Pok Intai dilanjutkan dengan pemberangkatan eselon

susulan untuk masuk steling.

2) Tahap Persiapan.

a) Pengintaian Daerah Steling.

(1) Daerah steling dapat menjadi satu dengan tempat

pendaratan artinya Seksi didaratkan langsung di daerah

steling. Dapat pula terpisah dengan tempat pendaratan artinya

Seksi didaratkan diluar / dekat daerah steling.

(2) Selesai Pok Intai didaratkan, Danseksi beserta Bapibak,

Tayanrad Pibak dan Danpok Kurmed melakukan pengintaian

daerah steling, sementara anggota Pok Intai yang lainnya

melakukan pengamanan setempat.

(3) Pengintaian daerah steling dengan berjalan kaki

meliputi tempat-tempat :

(a) Titik Nol Seksi dan tempat pucuk-pucuk.

(b) Tempat Bousole / Aiming Circle.

(c) Tempat Posko.

(d) Tempat Pibak.

(e) Tempat Munisi.

(f) Tempat Bivak.

(g) Rute.

(h) Sektor pertahanan dekat.

b) Pekerjaan Danseksi bersama Pok Intainya sebagai berikut :

(1) Danseksi.

(a) Menentukan koordinat Titik Nol Seksi di peta.

(b) Menentukan Sudut Peta Arah Pokok.

Page 190: NASKAH GAM 2009

193

(c) Kedua data ini diberikan kepada Bapibak.

(d) Memberikan tanda Titik Nol Seksi.

(e) Memerintahkan sisa Seksi masuk steling.

(2) Bapibak dibantu Tayanrad Pibak.

(a) Menempatkan bendera steling.

(b) Menentukan tempat Boussole/Aiming Circle.

(c) Menentukan tempat Pibak.

(d) Bekerja di Boussole/Aiming Circle sampai sisa

Seksi datang.

c) Danpokkurmed beserta kelompoknya melaksanakan

pengukuran daerah steling, tempat Boussole/AC dan mencari daerah

steling cadangan.

d) Danpokkamlap Mengatur dan mengkoordinir sektor

pertahanan dekat sesuai petunjuk Danseksi.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Setelah selesai melaksanakan penyiapan daerah steling, Pok

Intai menunggu pendaratan eselon susulan.

b) Pemberangkatan Eselon susulan ketempat pendaratan.

(1) Eselon susulan bergerak menuju tempat pendaratan

gelombang demi gelombang dipimpin Danpokmu dan para

Dancuk .

(2) Setelah Satbak tiba ditempat pendaratan.

(a) Danseksi segera memerintahkan sisa Seksi

untuk masuk steling ke tempat yang telah ditentukan.

Page 191: NASKAH GAM 2009

194

(b) Penempatan steling. Setelah sisa Seksi sampai

di daerah steling, para Danpok dan Dancuk

memerintahkan kelompok/pucuk-pucuk masuk steling,

selanjutnya urutan kegiatan sebagai berikut :

i) Danseksi.

aa) Memberikan perintah masuk steling

pada pucuk-pucuk.

bb) Menjajarkan pucuk-pucuk sampai

dengan siap tembak selanjutnya

memimpin penembakan.

ii) Pucuk-pucuk.

aa) Menempati daerah steling sesuai

perintah Danseksi.

bb) Menjajarkan pucuk-pucuknya

sampai dengan siap tembak.

iii) Danpok Mu,

aa) Menurunkan munisi dari helikopter.

bb) Menyiapkan munisi yang akan

digunakan untuk penembakan.

iv) Bapibak dibantu Tayanrad Pibak.

aa) Menyiapkan peta tembak.

bb) Melayani permintaan tembakan.

cc) Mengolah data-data tembak

menjadi aba-aba tembakan.

dd) Memberikan aba-aba tembakan

kepada Danseksi.

Page 192: NASKAH GAM 2009

195

v) Danpok Kom menyiapkan sarana

komunikasi Seksi.

vi) Danpok Kamlap mengkoordinir

pengamanan daerah steling dibantu personel

Seksi yang tidak terlibat dalam penembakan.

vii) Danpok Kurmed.

aa) Melaporkan hasil pengukuran

medan dan daerah steling cadangan

kepada Danseksi.

bb) Menyerahkan data hasil

pengukuran medan kepada Bapibak untuk

di plot di peta tembak.

4) Tahap Pengakhiran.

a) Danseksi.

(1) Melakukan pemeriksaan personel dan materiil.

(2) Melaporkan pelaksanaan tugas dan Seksi siap tembak

kepada Dansat Manuver.

b) Danpok Kamlap. Mengorganisir seluruh kegiatan di

daerah Steling termasuk penyempurnaan samaran dan perkuatan

medan

c) Setelah tugas penembakan selesai, Danseksi melaporkan

kepada Dansat Manuver dan Danrai Armed. Selanjutnya atas

perintah Danrai, Seksi kembali ke Baterainya.

Page 193: NASKAH GAM 2009

196

Susunan Gelombang Pemberangkatan

GEL UNSUR KENDARAAN PERSONEL

1 2 3 4

1. POK INTAI Helly Angkut 1. Danpokkamlap

GEL I 2. Tabak Sms

3. Tabanbak Sms

4. Danpokkom

5. Tayanrad

2. POK INTAI Helly Angkut 1. Danseksi

GEL II 2. Bapibak

3. Tayanrad Pibak

4. Danpokkurmed

5. Takurmed

6. Takurjarak

3. SISA SEKSI 3 Helly Angkut 1. 2 Dancuk

2. 2 Wadancuk

3. 8 Yan cuk

4. Danpokmu

5. 2 Tabanyanmu

BAB IV

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

28. Umum. Untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan GAM sehingga Satuan

Armed dapat menempati / menduduki daerah steling dengan cepat, teratur dan sistematis,

maka harus memperhatikan tindakan pengamanan dan tindakan administrasi.

29. Tindakan Pengamanan. Selama gerakan, kolone Satuan Armed rawan terhadap

serangan musuh, baik dari udara maupun dari darat. Untuk dapat mengantisipasi

terhadap kerawanan-kerawanan tersebut perlu dibuat rencana tindakan pengamanan

dalam pelaksanaan GAM, meliputi tindakan pengamanan terhadap ancaman udara

musuh, ancaman darat musuh dan gangguan teknis kendaraan yang diatur sedemikian

rupa sehingga memungkinkan untuk bertindak cepat dan terkoordinir.

Page 194: NASKAH GAM 2009

197

a. Tindakan Pengamanan Terhadap Ancaman Udara Musuh.

1) Pengintaian udara. Terhadap pengintaian udara dilakukan tindakan

sebagai berikut :

a) Kolone berhenti dan menyebar sesuai keadaan medan dengan

memanfaatkan perlindungan terhadap pengintaian yang ada.

b) Tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan

diketahui oleh pesawat pengintai.

c) Tidak mengabaikan terhadap keamanan darat.

2) Serangan udara. Terhadap serangan udara dilakukan tindakan

sebagai berikut :

a) Kolone berhenti dan menyebar sesuai keadaan medan dengan

memanfaatkan perlindungan yang ada.

b) Memanfaatkan semaksimal mungkin senjata bantuan yang

ada.

b. Tindakan Pengamanan Terhadap Ancaman Darat Musuh. Dalam

hubungan Batalyon, Wadanyon sebagai Komandan Kolone dan dalam hubungan

Baterai, Parai sebagai Komandan Kolone bertanggung jawab untuk mengadakan

koordinasi dengan satuan atasan maupun satuan tetangga secara terus menerus

agar dengan cepat mendapat bantuan untuk menghadapi gangguan serangan

darat musuh.

1) Terhadap sisa ranjau musuh.

a) Komandan Kolone harus selalu waspada terhadap

kemungkinan adanya sisa ranjau musuh.

b) Kendaraan dibelakang mengikuti jejak kendaraarn didepannya.

Page 195: NASKAH GAM 2009

198

2) Terhadap tembakan Artileri musuh.

a) Apabila masih mungkin untuk melintasi daerah tembakan,

maka kolone dipercepat dan jarak antar kendaraan diperlebar.

b) Apabila tembakan Artileri musuh rapat, maka kolone berhenti

dan berusaha maju sesuai selang waktu tembakan.

3) Terhadap pasukan Infanteri musuh.

a) Posisi dan kekuatan musuh tidak mengikat / memaksa kolone

untuk menghadapinya.

(1) Hindari dengan mempercepat gerakan.

(2) Lapor kepada Komando Atas.

b) Posisi dan kekuatan musuh mengikat / memaksa kolone untuk

menghadapinya.

(1) Atasi gangguan sesuai taktik Infanteri dalam

pertempuran perjumpaan.

(2) Lapor kepada Komando Atas.

(3) Menunggu datangnya bantuan.

(4) Susunan tempur untuk menghadapi serangan darat

harus telah direncanakan di dalam rencana keamanan

gerakan.

c. Tindakan Pengamanan Terhadap Gangguan Teknis Kendaraan.

1) Kolone tidak boleh berhenti.

2) Kendaraan yang rusak diatasi oleh kendaraan cadangan.

Page 196: NASKAH GAM 2009

199

3) Bila tidak dapat diatasi, muatannya dipindahkan ke kendaraan lain

dan kendaraan yang rusak tersebut ditinggalkan.

4) Apabila mungkin kendaraan yang rusak dikumpulkan di Bengkel

Perawatan.

30. Tindakan Administrasi. Dalam pelaksanaan GAM khususnya setelah Satuan

Armed menempati / menduduki daerah steling dan siap tembak untuk memberikan

bantuan tembakan kepada Satuan Manuver harus senantiasa memperhatikan tindakan

administrsi khususnya pembekalan ulang munisi. Hal ini sangat diperlukan untuk

menjamin tetap terselenggaranya bantuan tembakan.

BAB V

KOMANDO, PENGENDALIAN DAN KOMUNIKASI

31. Umum. Dalam pelaksanaan GAM sangat diperlukan adanya komando dan

pengendalian secara melekat dan terus menerus untuk menjamin Satuan Armed

menempati / menduduki daerah steling dengan cepat, teratur dan sistematis demi

terselenggaranya pemberian bantuan tembakan kepada Satuan Manuver secara dekat,

kontinyu dan tepat waktu yang berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas

pertempuran.

32. Komando.

a. Gerakan Artileri Medan Batalyon. Komando dalam pelaksanaan Gerakan

Artileri Medan Batalyon pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan

pengakhiran berada pada Danyon Armed.

b. Gerakan Artileri Medan Baterai. Apabila Baterai melaksanaakan tugas

sebagai bagian dari Batalyon, maka Komando dalam pelaksanaan Gerakan Artileri

Medan Baterai pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran

berada pada Danyon Armed. Apabila Baterai melaksanakan tugas berdiri sendiri,

maka Komando dalam pelaksanaan Gerakan Artileri Medan Baterai pada tahap

perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran berada pada Dansat

manuver.

Page 197: NASKAH GAM 2009

200

33. Pengendalian.

a. Gerakan Artileri Medan Batalyon Pengendalian dalam pelaksanaan Gerakan

Artileri Medan Batalyon pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan

pengakhiran berada pada Danyon Armed.

b. Gerakan Artileri Medan Baterai. Apabila Baterai melaksanaakan tugas

sebagai bagian dari Batalyon, maka Pengendalian dalam pelaksanaan Gerakan

Artileri Medan Baterai pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan

pengakhiran berada pada Danyon Armed. Apabila Baterai melaksanakan tugas

berdiri sendiri, maka Pengendalian dalam pelaksanaan Gerakan Artileri Medan

Baterai pada tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran berada

pada Dansat manuver.

34. Komunikasi. Selama pelaksanaan Gerakan Artileri Medan menggunakan

sarana dan prasarana komunikasi satuan yang diatur dalam Insops dan Instap Komlek

TNI.

BAB VI

PENUTUP

35. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan yang ada dalam buku

petunjuk ini oleh para pembina dan satuan pemakai akan sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan pelaksanaan Gerakan Artileri Medan.

36. Penyempurnaan. Hal-hal yang dipandang perlu berkaitan adanya

perkembangan tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Buku Petunjuk Teknik tentang

Gerakan Artileri Medan ini, agar disarankan kepada Kasad melalui Dankodiklat TNI AD

sesuai dengan mekanisme umpan balik.

A.n. Kepala Staf Angkatan Darat

Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan

Thomas Edy Widagdo Brigadir Jenderal TNI