naskah buku 30 kultum ramadhan_umarulfaruq

101
1 Raih Prestasi Dengan Ibadah Hati Materi Kultum 30 Hari Ramadan Oleh: Umarulfaruq Abubakar, Lc.

Upload: irfan-kohaa

Post on 26-Nov-2015

111 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

1

Raih Prestasi

Dengan Ibadah Hati

Materi Kultum 30 Hari Ramadan

Oleh: Umarulfaruq Abubakar, Lc.

Page 2: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

2

ل ون ا ل ي ي ي ميي ال يي ى ما الص ام ي آمنو ال يي أي ها يا

“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana

diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kalian bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 181)

أ ا ي رمضان شهر م ارك، ف رض هلل : ال رسول هلل : ي أيب ىريرة رضي هلل نو ال

ح ي ، غل ف يو ح ف يو أبو ب اسلماء، و غي ق ف يو أب يو ب لي زل وجلل ي ي ص امو، في

ر، مي حرم خريىا ف دي حرم ر ميي أايف شهي ة خ ي ، ا لو ف يو ا ي رو ه أمحد )مردة اشل اطيي

.(و انسائى

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda "Telah datang kepada

kalian bulan Ramadhan. Bulan keberkahan yang Allah wajibkan kepada kalian puasa

di dalamnya. Dalam bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup,

setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu

bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikan di dalamnya, maka ia telah luput

dari banyak kebaikan." (HR. Ahmad dan An-Nasâ’i)

Page 3: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

3

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah Swt.. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada

junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Semoga kita bisa setia untuk selalu berada di

jalannya.

Tamu agung Ramadhan kembali menyapa kita semua dan segenap kaum

muslimin di seluruh dunia. Sangat berharap semoga Allah memberi kita semua

kekuatan lahir dan batin untuk memaksimalkan ibadah yang penuh berkah ini. Saat

semua kebaikan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt. dengan pahala dan

karunia tidak terbatas.

Di bulan suci ini, hati kita menjadi jauh lebih lembut dari biasanya, pikiran

lebih terang benderang, dan jiwa kita lebih subur siap disemai dengan berbagai sifat-

sifat yang baik. Di bulan suci ini, nasehat-nasehat yang baik selalu dirindukan. Semilir

angin kebaikan membawa berita gembira kepada jiwa yang merindu surga.

Buku kecil ini semoga bisa memberikan sentuhan kebaikan di hati, sekaligus

bisa menjadi inspirasi bahan ceramah yang biasanya permintaan semakin tinggi di

bulan ini.

Saya ucapkan terimakasih kepada para asatidz di Pondok Pesantren Tahfizul

Qur'an Ibnu Abbas , Klaten-Jawa Tengah atas segala bantuan dan dukungannya,

terutama kepada Ust. Mukhlis Wibowo selaku Direktur ProZis yang bersedia

menerbitkan buku ini.

Demikian. Semoga bermanfaat. Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.

Klaten, 06 Juli 13

Umarulfaruq Abubakar

Page 4: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

4

Daftar Isi

Kata Pengantar

Malam ke 1 :

Keutamaan Ramadhan

Malam ke 2 :

Keutamaan Tilawah Al-Qur’an

Malam ke 3 :

Memenuhi Panggilan Ilahi

Malam ke 4 :

Dahsyatnya Pengaruh Ikhlas

Malam ke 5 :

Penyakit Riya Meruntuhkan Amal

Malam ke 6 :

Menyandarkan Diri Kepada Allah

Malam ke 7 :

Tawakkal Sumber Kekuatan

Malam ke 8 :

Puasa Membentuk Takwa

Malam ke 9 :

Buah Ketakwaan

Page 5: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

5

Malam ke 10 :

Jalan Menuju Takqwa

Malam ke 11 :

Cinta Kepada Allah

Malam ke 12 :

Agar Dicintai Allah

Malam ke 13 :

Membentengi Diri Dengan Wara’

Malam ke 14 :

Tiga Hadits Tentang Wara

Malam ke 15 :

Takut Kepada Allah

Malam ke 16 :

Menumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah

Malam ke 17 :

Mengatasi Gelisah Hati

Malam ke 18 :

Keajaiban Zikir

Malam ke 19 :

Mengharapkan Rahmat Allah

Malam ke 20 :

Dahsyatnya Kalimat Tauhid

Page 6: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

6

Malam ke 21 :

Dahsyatnya Tasbih

Malam ke 22 :

Hidup Bahagia Dengan Rasa Syukur

Malam ke 23 :

Menumbuhkan Rasa Syukur

Malam ke 24 :

Meraih Akhir Hidup Yang Bahagia

Malam ke 25 :

Membangun Kesabaran , Meraih Kemenangan

Malam ke 26 :

Membaca Aib Diri Sendiri

Malam ke 27 :

Hikmah Ibadah Zakat

Malam ke 28 :

Menikmati Hidup Dengan Qan’ah

Malam ke 29 :

Selamat Jalan Ramadhan

Malam ke 30 :

Kembali Kepada Allah

Page 7: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

7

Malam Pertama

Keutamaan Ramadan

أ ا رمضان شهر م ارك، فرض هلل : ال رسول هلل : ي أيب ىريرة رضي هلل نو ال

ح ف و أبو ب اسماء، و غي ق ف و أبو ب لح ، غل ف و ز وجل ص امو، في

م ر، مي حرم خريىا ف دي حر رو ه أمحد )مردة اش اطي، هلل ف و ا ة خري ميي أايف شهي

.(و انسائى

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda "Telah datang kepada

kalian bulan Ramadhan. Bulan keberkahan yang Allah wajibkan kepada kalian puasa

di dalamnya. Dalam bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup,

setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu

bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikan di dalamnya, maka ia telah luput

dari banyak kebaikan." (HR. Ahmad dan An-Nasâ’i)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Syukur kepada Allah kita masih dipertemukan dengan bulan yang sangat mulia dan berharga

untuk meraih pundi pahala yang tak terbatas. Kita semua sangat membutuhkan datangnya

bulan penyucian diri ini. Ramadan datang dengan membawa kebaikan dan keberkahan. Ia

datang membawa berita gembira untuk seluruh alam. Ramadan datang untuk mencuci hati

hamba-hamba yang berdosa. Ia juga datang untuk mengangkat derajat para hamba yang

berbakti semakin tinggi dari sebelumnya.

Ramadan adalah bulan yang Allah pilih untuk menjadi saat turunnya kitab dan risalah-Nya. Ia

adalah bulan penghubung antara langit dan bumi. Saat rahmat tercurah dengan lebat,

maghfirah mengucur bagai air bah, cahaya terpancar berpendar-pendar ke segala penjuru,

dan kebaikan memancar di setiap menit dan detiknya.

Dalam bulan ini, disyariatkan ibadah puasa yang mempunyai banyak sekali keutamaan.

Puasa mempunyai pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga anggota tubuh luar dan

Page 8: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

8

kekuatan batin di dalam. Puasa juga menjaga dipengaruhi hal-hal yang buruk yang dapat

merusak jiwa. Puasa dapat mengangkasakan jiwa menuju ketinggian akhlak, kehalusan budi,

keindahan pekerti, kematangan pribadi, kepekaan rasa, dan penghambaan yang seutuhnya

kepada Sang Pencipta.

Puasa membebaskan diri dari gurita nafsu yang mengajak kepada hal-hal yang rendah. Ia

juga menjadikan jiwanya merdeka dari lilitan nafsu syahwat dan kebinatangan yang bercokol

kuat dalam diri. Dengan berpuasa seorang hamba dapat memperkecil jalannya setan dalam

aliran darah, mengubah rasa ego menjadi cinta dan kasih sayang, rakus menjadi ridha dan

qana’ah, liar menjadi sabar, tenang dan terarah.

Maka jadilah kebahagiaan dirinya tidak lagi terbatas pada pemuasan syahwat semata. Tidak

sekedar memuaskan kebutuhan jasmaninya yang tak pernah berujung. Namun lebih dari itu,

ia menikmati kenikmatan yang tiada tara dalam dirinya. Ketenangan dan kedamaian jiwa

yang luar biasa dan selalu bersamanya kemanapun ia berada. Itulah kelezatan iman yang

dapat membawanya kepada bahagia abadi sepanjang masa. Ibnu Abdil Barr berkata:

"Cukuplah pernyataan Allah "Ash-Shaumu Li" menjadi keutamaan puasa dibanding ibadah-

ibadah lainnya."

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Tentang puasa ini , Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa : "Puasa itu ada tiga macam:

Tingkatan Pertama adalah menahan dari makan, minum dan melakukan hal-hal yang

membatalkan.

Tingkatan Kedua, menahan diri dan anggota tubuh dari melakukan dosa

Dan Tingkatakan Ketiga, menahan hati dan pikiran dari bisikan-bisikan nafsu.

Untuk mencapai kesempurnaan puasa ramadan ini, maka sudah seharusnya bagi kita untuk

tidak sekedar menahan diri dari makan dan minum saja, tapi juga menahan anggota tubuh

kita serta hati dan pikiran dari melakukan pelanggaran-pelanggaran.

Ramadan adalah waktu terapi intensif memperbaiki dan menjernihkan hati. Ibadah puasa,

shalat tarawih, infak dan sedekah serta segenap ibadah yang diperintahkan disyariatkan

didalamnya merupakan rangkaian program perbaikan diri dan masyarakat.

Page 9: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

9

Saat-saat ramadan ini juga adalah waktu yang tepat untuk membuktikan kekuatan menahan

keinginan dan perasaan, kesetiaan dalam ucapan, kesejatian dalam sikap, dan ketabahan

dalam melaksanakan komitmen yang sudah diputuskan. Bila saat Ramadan kita kalah, maka

bersiaplah untuk kalah di bulan-bulan selanjutnya. Maka kita harus terus berjuang

menundukkan nafsu dan melaksanakan amal-amal kebaikan agar kelak kita nanti bisa keluar

dari madrasah Ramadhan sebagai pemenang.

Page 10: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

10

Malam Ke-2

Keutamaan Tilawah Al-Qur’an

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Salah satu ibadah yang paling utama di Bulan Ramadhan adalah tilawah Al-Qur’an. Dalam

sejarah kehidupan umat manusia, Al-Qur’an telah memberikan banyak pengaruh dalam

mengubah individu dan masyarakat menjadi jauh lebih baik dari sebelumya.

Generasi sahabat dapat menjadi generasi terbaik karena mereka memiliki ihtimam yang

sangat besar terhadap Al-Qur’an. Tilawah Al-Qr’an adalah kunci utama kesuksesan mereka.

Mereka menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan utama dan pegangan hidup mereka.

Kemukjizatan Al-Qur’an masih terus bertahan hingga kini sampai hari kiamat nanti. Yaitu

jaminan dari Allah bahwa siapa yang membaca dan mengamalkannya ia akan sukses dunia

akhirat.

Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi memaparkan hadits-hadits yang berkenaan

dengan keutamaan membaca Al-Qur’an. Di antaranya:

1. Akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat.

Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena

sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

2. Mendapatkan predikat insan terbaik.

Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang

mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. At-Tirmidzi)

3. Mendapatkan pahala akan bersama malaikat di akhirat, bagi yang mahir mambacanya.

Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an

dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat

kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim)

4. Mendapatkan pahala dua kali lipat, bagi yang belum lancar.

“Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam

membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)

Page 11: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

11

5. Akan diangkat derajatnya oleh Allah

Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah saw. bersabda,: “Sesungguhnya Allahswt. akan

mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengan dengannya pula Allah

akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim)

6. Mendapatkan sakinah, rahmat, dikelilingi malaikat, dan dipuji Allah di hadapan makhluk-

Nya.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah

satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan mempelajarinya,

melainkan akan turun kepada mereka ketengangan, akan dilingkupi pada diri mereka

dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat, dan Allah pun akan menyebut (memuji)

mereka di hadapan makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR. Muslim)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Sementara itu, ada keutamaan lain bagi yang punya kebiasaan mengkhatamkan Al-Qur’an.

Diantara keutamaan mengkhatamkan al-Qur’an adalah:

a. Merupakan amalan yang paling dicintai Allah

Dari Ibnu Abbas ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah saw.,

“Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal

murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau

menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia

mengulanginya lagi dari awal.” (HR. At-Tirmidzi)

b. Orang yang mengikuti khataman Al-Qur’an, seperti mengikuti pembagian ghanimah

Dari Abu Qilabah, Rasulullah saw. mengatakan, “Barangsiapa yang menyaksikan (mengikuti)

bacaan Al-Qur’an ketika dibuka (dimulai), maka seakan-akan ia mengikuti kemenangan

(futuh) fi sabilillah. Dan barangsiapa yang mengikuti pengkhataman Al-Qur’an maka seakan-

akan ia mengikuti pembagian ghanimah.” (HR. Ad-Darimi)

c. Mendapatkan doa/shalawat dari malaikat

Dari Mus’ab bin Sa’d, dari Sa’d bin Abi Waqas, beliau mengatakan, “Apabila Al-Qur’an

dikhatamkan bertepatan pada permulaan malam, maka malaikat akan bersalawat (berdoa)

Page 12: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

12

untuknya hingga subuh. Dan apabila khatam bertepatan pada akhir malam, maka malaikat

akan bershalawat/ berdoa untuknya hingga sore hati.” (HR. Ad-Darimi.)

d. Mengikuti sunnah Rasulullah saw.

Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sunnah Rasulullah saw. Hal ini tergambar dari hadits

berikut: Dari Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkata, “Wahai Rasulullah saw., berapa

lama aku sebaiknya membaca Al-Qur’an?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam satu

bulan.” Aku berkata lagi, “Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau

menjawab, “Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” Aku berkata lagi, “Aku masih mampu

lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima belas hari.”

“Aku masih lebih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah

dalam sepuluh hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Beliau

menjawab, “Khatamkanlah dalam lima hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi,

wahai Rasulullah.” Namun beliau tidak memberikan izin bagiku. (HR. At-Tirmidzi)

Page 13: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

13

Malam Ke-3

Memenuhi Panggilan Ilahi

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Suara azan membelah kesunyian dan menggema dari berbagai penjuru. Bersahut-

sahutan dari satu ke mesjid ke mesjid yang lain. Alunan merdu lantunan azan menjadi

pertanda waktu shalat telah tiba. Itulah saatnya seorang hamba mengistirahatkan dirinya

dari kepenatan duniawi, hiruk pikuk pekerjaan yang tidak berujung, dan kesibukan-

kesibukan lain yang menuntut banyak tenaga, waktu dan pikiran.

Panggilan itu bukan panggilan biasa. Itu adalah undangan dari Allah Swt, Sang Pemilik

alam semesta. Susunan kalimatnya mengandung makna yang sangat mendalam dan

seharusnya mengingatkan seseorang tentang prinsip kehidupannya. Panggilan itu bukan

sekedar untaian kata yang dikumandangkan dari mesjid-mesjid tanpa makna arti. Mungkin

karena terlalu sering mendengar, maka setiap kali suara azan itu terdengar ucapan yang

terdengar adalah "Oh sudah azan.." lalu berhenti sampai disitu.

Sungguh itu adalah panggilan cinta dari Ilahi kepada hamba-hambanya untuk sejenak

menghadap-Nya. Adzan adalah media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap

yang Maha Kuasa dan risalah Nabi Muhammad saw.

Secara pengetahuan, barangkali setiap kita tahu bahwa azan itu adalah panggilan

untuk shalat. Namun hati ini tidak bisa dibohongi kadang-kadang dalam hati terbetik

perasaan jengkel dan kesal saat azan berkumandang sementara ada pekerjaan yang belum

selesai. Kekesalan itu bukan karena suara azan, tapi kesal kepada diri sendiri kenapa

pekerjaan belum diselesaikan saat waktu shalat sudah masuk.

Seharusnya rentang waktu shalat menjadi waktu kerja produktif. Batasan waktu kerja

itu adalah ketika azan berkumandang. Kumandang azan adalah saat untuk berhenti dari

berbagai kesibukan dan bersiap menghadap Ilahi Rabbi. Bukannya menjadikan azan sebagai

alasan untuk berhenti dari pekerjaan dan memperbanyak istirahat, namun berusaha

mengefektifkan waktu dengan baik agar ketika waktu shalat tiba seluruh tugas itu sudah bisa

diselesaikan seluruhnya atau sebagian besarnya.

Jadi dalam hal ini, gema suara azan bisa menjadi pengontrol kegiatan dan

mendongkrak produktifitas. Ada hasil yang harus dikejar sebelum waktu shalat berikutnya

Page 14: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

14

datang. Ada pekerjaan yang mesti diselesaikan dan target yang sudah tercapai ketika azan

sudah berkumandang.

Ucapan alhamdulillah keluar dengan puas saat terdengar suara Muazzin dari mikrofon

mesjid. Akhirnya pekerjaan ini selesai dan tidak mengganggu pelaksanaan waktu shalat.

Kalau pun ada pekerjaan belum selesai, maka istirahatlah terlebih dahulu. Penuhi

panggilan Ilahi untuk menghadap-Nya, sebab itulah panggilan kesuksesan yang

sesungguhnya...

Hayya 'alal Falaah

Hayya 'alal Falaah

Marilah menuju kesuksesan

Marilah menuju kesuksesan...

Itulah kesuksesan sesungguhnya yaitu ketika seorang hamba telah memiliki kedekatan

dengan Tuhannya..

Shalat adalah cara sukses dunia akhirat. Di sanalah seorang hamba mendapatkan

kembali ketenangan jiwanya, semangat hidupnya, keyakinannya, dan kekuatan spiritualnya.

Kalau pun pekerjaan belum selesai, utamakanlah menyambut seruan Ilahi. Sebab ia

lebih mulia dari apapun juga.

Imam Hasan Al-Banna pernah berpesan:

ما انصد ء ي م الل ة ي الروي ي مهي

"Berdirilah melaksanakan shalat kapan engkau mendengar suara azan dalam

keadaan bagaimanapun"

***

Makna Kalimat-Kalimat Azan

Di tengah-tengah lautan kesibukan, luangkanlah waktu anda sejenak untuk

mendengar untaian kalimat yang dahsyat dan memiliki kandungan makna yang sangat

mendalam itu. Sebuah panggilan yang paling banyak dikumandangkan dalam sejarah

kehidupan manusia hingga kini.

Allahu Akbar Allahu Akbar....

Allah Maha Besar Allah Maha Besar

Page 15: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

15

Allah lebih besar dari apapun juga, lebih patut diutamakan dari apa dan siapa saja.

Allah lebih besar dari harta dan jabatan. Kekuasaan Allah lebih besar daripada kekuasaan

pemerintah, bos atau atasan. Ketentuan Allah akan berlaku dan pasti terjadi daripada

rencana dan planning jangka panjang yang sangat diinginkan seorang manusia dan sudah

dipersiapkannya dengan matang. Maka patutlah untuk menghadapkan pinta dan

menggantungkan harapan hanya kepada-Nya semata.

Asyhadu An La Ilaha illallah

Asyhadu An La Ilaha illallah

Tidak ada tuhan selain Allah. Ungkapan ini adalah pengakuan tauhid bahwa Allah

adalah satu-satunya zat yang berhak untuk disembah. Dialah Tuhan Pencipta semesta alam

dan Pengatur segala ciptaan-Nya. Kita mengakui bahwa Allah adalah tumpuan hidup. Dari

sini tumbuhlah sikap-sikap uluhiyyah (mengesakan Allah) yang menyandarkan semua

tindakan kita kepada kekuasaan Allah semata. Ketika kita telah menjadikan Allah sebagai

tumpuan hidup, itu berarti kita mengikrarkan diri:

Bahwa hanya kepada Allah kita menyembah

Bahwa hanya kepada Allah kita memohon pertolongan

Bahwa Allah adalah sumber kekayaan kita

Bahwa Allah adalah sumber harapan kita

Bahwa Allah adalah sumber kemenangan kita

Bahwa Allah adalah sumber kekuatan kita

Dan Bahwa Allah adalah sumber segala sesuatu dalam hidup kita

Kesadaran dengan makna syahadat ini dapat mengubah wajah kehidupan: yang

pesimis jadi optimis, yang lemah jadi kuat, yang miskin jadi kaya, yang sedih jadi bahagia,

yang gelisah jadi tenang, yang kalah jadi menang, dan segala sikap hidup negatif berubah

menjadi positif dalam arti yang sebenarnya. Itu karena semuanya dikembalikan lagi kepada

Allah dan tidak bergantung kepada diri sendiri ataupun orang lain yang serba kekurangan.

Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah

Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah

Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

Page 16: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

16

Ungkapan ini berisi penegasan bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah utusan Allah.

Sebagai utusan, maka beliau hanya menyampaikan apa yang beliau terima dari Allah Swt.

Segala perbuatan yang beliau lakukan dan perkataan yang beliau ucapkan semata-mata

berdasarkan wahyu dari Allah Swt. atau apa yang beliau pahami dari ayat-ayat Allah yang

beliau terima. Beliau adalah orang yang paling tepat dan sempurna dalam menjalankan

syariat-syariat Allah. Beliau yang menerjemahkan perintah-perintah Allah dalam Al-Qur'an

ke dalam kehidupan nyata sehari-hari. Akhlak beliau indah dan kehidupan beliau amat

sangat terpuji. Peri hidup beliau adalah gambaran yang utuh dan nyata bagaimana menjadi

sosok qur'ani.

Ucapan ini senantiasa mengingatkan kita dengan keagungan sang Nabi. Dialah

pemimpin kita sepanjang zaman dan teladan sepanjang masa.

Hayya 'Alashhalah

Hayya 'Alashhalah

Marilah Shalat...

Marilah Shalat...

Inilah isi undangan itu.

Setelah kita mengakui kebesaran Allah Swt., bertauhid dengan mengesakan Allah dan

mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah saja, mengakui bahwa Nabi Muhammad

Saw. adalah utusan Allah, maka kita diajak untuk melaksanakan shalat sebagai sarana dan

cara kita untuk menghadap-Nya.

Ini adalah panggilan suci yang berisi undangan dari Allah untuk menghadap-Nya.

Sebuah undangan yang sangat istimewa sebab Allah Swt. sendiri yang meminta kita untuk

menghadapnya. Kita yang perlu kepada Allah untuk mengadukan segala permasalahan,

mengajukan berbagai pinta, dan meminta ampun dari berbagai dosa, namun Allah yang

justru mengundang kita untuk menghadapNya.

ا ل صى نلربلو مناا يمل

"Sesungguhnya seorang yang shalat itu ia sedang bermunajat kepada Tuhannya"

Hayya 'Alal Falah

Hayya 'Alal Falah

Page 17: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

17

Marilah menuju kesuksesan.

Bila ingin sukses kita mesti mendekat kepada Allah yang Maha Mengatur segala

urusan. Bila ingin meminta, mintalah kepada pemilik alam semesta dan segala-galanya. Bila

ingin meraih hasil yang tak terhingga maka sudah sepantasnyalah kita meminta kepadaNya.

Saat shalat, saat itulah kita menenangkan diri dan menghadap Ilahi Rabbi dengan sepenuh

hati.

Allahu Akbar Allahu Akbar

La Ilaha illallah

***

Kaum Muslimin Rahimakumullah..

Ketika Allah sudah memanggil kita untuk menghadap-Nya, maka tidak ada alasan

untuk menolak. Inilah panggilan yang agung dari zat yang Maha Agung kepada para

hambaNya. Sebuah panggilan kemuliaan bagi seorang hamba karena pada saat itu ia akan

bertemu dengan Tuhannya.

Dalam hadits yang riwayat Muslim kita bisa melihat dengan jelas betapa pentingnya

menyambut seruan ini.

Seorang sahabat bernama Ibnu Ummi Maktum adalah sahabat yang tidak bisa

melihat. Ia buta. Rumahnya jauh dari mesjid. Sementara tak ada yang bisa menuntunnya.

Jalanan Madinah kadang tidak aman karena banyak ular dan binatang lainnya yang

berkeliaran. Maka Ibnu Ummi Maktum pun meminta izin kepada Rasulullah agar diberikan

keringanan untuk shalat lima waktu di rumah saja. Awalnya Rasulullah mengizinkan. Tapi

ketika hendak pergi, Rasulullah memanggilnya dan bertanya: “Apakah kamu mendengar

panggilan untuk shalat?”

“Iya, Rasulullah, saya mendengarnya” jawabnya.

“Kalau begitu penuhilah panggilan itu" tegas Rasulullah

Artinya, Rasulullah tidak memberikan dispensasi untuk orang-orang yang secara syar'i

memiliki kesulitan. Lantas bagaimana dengan orang yang sehat dan leluasa?

Page 18: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

18

Malam Ke-4

Dahsyatnya Pengaruh Ikhlas

Allah berfirman:

مة كاة وذلك دن الق إتوا الز لة و قموا الص ن حنفاء و مخلصن له الد عبدوا للا وما أمروا إل ل

"” Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan

ketaatan kepada-Nya...." (QS Al-Bayyinah [98]: 5 )

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ahmad, sebagai

berikut :

Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana

gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para

malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? "Ya

Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?"

Allah menjawab, "Ada, yaitu besi"

(Kita paham bahwa gunung batu pun bisa hancur ketika dipukul dengan palu, menjadi rata

ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).

Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang

lebih kuat dari pada besi?"

Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api"

(Besi mencair, mendidih dan menjadi lebih lunak setelah dibakar bara api).

Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih

kuat dari pada api?"

Allah yang Mahaagung menjawab, "Ada, yaitu air"

(Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).

Page 19: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

19

"Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" tanya malaikat

lagi.

Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin" (Air di samudera

luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang

raksasa yang dahsyat, menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan

perahu yang tengah berlayar, karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki

kekuatan yang teramat dahsyat mengalahkan air).

Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu

yang lebih dari semua itu?"

Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu amal anak

Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak

mengetahuinya."

Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang

bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya

bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang

lain.

Kaum Muslimin Rahimakumullah...

Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata

mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi

ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan,

penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk

memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan.

Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.

Ibnu Qudamah Al-Maqdisi dalam kitab Minhajul Qashidin menerangkan bahwa hanya ada

dua cara untuk mencapai kebahagiaan yaitu dengan ilmu dan ibadah. Semua orang bisa saja

celaka kecuali orang-orang yang berilmu. Orang yang berilmu bisa saja celaka kecuali orang-

orang mengamalkan ilmunya. Orang-orang mengamalkan ilmunya bisa saja celaka kecuali

orang-orang yang ikhlas dalam beramal. Dan Orang-orang yang ikhlas berada dalam posisi

yang sangat agung.

Amal tanpa niat hanyalah berakhir kelelahan. Niat tanpa keikhlasan adalah riya.

Keikhlasan tanpa kesungguhan adalah sia-sia.

Page 20: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

20

Malam Ke-5

Penyakit Riya Meruntuhkan Amal

Kaum Muslimin Rahimakumullah...

Lawan dari keikhlasan adalah Riya’ atau pamer. Penyakit riya’ mempunyai daya rusak yang

sangat tinggi terhadap amal. Orang yang riya’ amalannya menjadi tidak berharga, sebesar

apapun amal yang ia lakukan. Allah Swt. sudah menegaskan tidak akan menerima amalan

yang terselip riya’ di dalamnya. Dalam sebuah hadis qudsi Allah menyatakan:

"Aku tidak perlu dengan sekutu apa pun. Apabila seseorang menyekutukanku, maka Aku

tinggalkan ia dengan sekutunya"

Dalam beraktivitas dan bersinggungan dengan orang lain, sering kali kita terpeleset ke

jurang riya’. Atau malah sebaliknya, gara-gara takut riya’, kita menjadi ragu dan

meninggalkan pekerjaan yang sebenarnya tergolong amal ibadah. Memang, jarak antara

ikhlas dan riya’ sangatlah tipis, bagai batas pemisah antara hitam dan putih. Riya’ yang

merupakan salah satu bentuk kesyirikan amat sangat tersembunyi, sebagaimana dijelaskan

dalam sebuah hadis riwayat Imam Ahmad, bahwa Rasulullah Saw bersabda:

مل قه وهو أخفى من دبب الن ؾ نت قول وك أن مل فقال له من شاء للا ه أخفى من دبب الن رك فإن قوا هذا الش اس ات ها الن أ

ئا نعلمه ونستؽفرك لما ل نعلم ا نعوذ بك من أن نشرك بك ش قال قولوا اللهم إن ا رسول للا

“Wahai sekalian manusia, berhati-hatilah kalian dari syirik ini, karena sesungguhnya dia

lebih tersembunyi dari suara tapak kaki semut.” Kemudian seseorang bertanya kepada

beliau: “Bagaimana kita berlindung darinya jika dia lebih tersembunyi dari suara tapak kaki

semut?” Rasulullah menjawab: “Katakanlah, Wahai Allah, sesungguhnya kami berlindung

kepada-Mu dari perbuatan syirik yang kami ketahui dan kami memohon ampun dari syirik

yang tidak ketahui.” (HR Ahmad)

Imam Al-Junaid pernah berkata:

Page 21: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

21

فسده طان ف كتبه، ول ش علمه ملك ف ن العبد، ل ن للا وب الخلص سر ب

“Ikhlas adalah rahasia antara Allah dan hamba-Nya. Malaikat tidak mengetahuinya

sehingga dia bisa mencatatnya, dan setan tidak mengetahuinya sehingga dia bisa

merusaknya.”

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Agar dapat memahami hakikat keikhlasan, marilah sejenak kita melihat teladan salah

seorang tabiin, yaitu Zainul Abidin bin Ali bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib r.a., Selama

puluhan tahun, para fakir di daerahnya mendapati makanan di depan pintu rumah mereka

tanpa mengetahui siapa yang mengantarkan makanan. Fenomena yang mengundang tanda

tanya itu baru terungkap pada hari beliau wafat. Karena pada hari itu para fakir merasa

kehilangan, karena kiriman makanan itu berhenti. Akhirnya mereka mengetahui bahwa yang

selama ini memberikan mereka makan adalah Zainul Abidin. Tatkala mereka mau

memandikan mayatnya, mereka menemukan warna hitam di bagian punggungnya. Mereka

menyadari bahwa warna hitam itu adalah bekas membawa makanan di pundaknya untuk

diantarkan ke rumah-rumah orang fakir miskin selama puluhan tahun.

Para ulama berpendapat bahwa boleh amal kebajikan diperlihatkan dengan syarat,

dilakukan sebagai contoh dan teladan bagi murid, atau orang lain yang memang perlu

mengetahuinya. Ibadah-ibadah wajib sendiri memang harus diperlihatkan, seperti shalat

wajib, zakat wajib, jihad, haji, dan sebagainya. Karena jika tidak demikian, maka akan

hilanglah syiar-syiar Islam. Namun kita harus tetap menjaga hati agar semuanya dilakukan

atas dasar ikhlas karena Allah Swt., sesuai dengan perintah-Nya dan sunnah Rasul-Nya.

Ibadah yang utama dilakukan tanpa dilihat orang lain adalah ibadah-ibadah sunnah. Namun

tidak berarti tidak boleh memperlihatkannya kepada orang lain dengan tujuan mengajar

atau menganjurkan mereka untuk ikut rajin melaksanakan ibadah sunnah.

Marilah kita berlindung kepada Allah dari penyakit ini sehingga apa yang kita lakukan tidak

menjadi sia-sia di hadapan Allah.

***

Page 22: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

22

Malam Ke-6

Menyandarkan Diri Kepada Allah

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Tawakal adalah salah satu ibadah hati yang paling penting, karena ia adalah kewajiban

terbesar yang merupakan konsekuensi keimanan. Tawakal merupakan bentuk penyerahan

diri secara total, memohon pertolongan, dan ridha kepada Allah.

Para ulama mengatakan bahwa tawakal hukumnya wajib, bahkan termasuk kewajiban

terbesar di antara kewajiban yang lain, seperti halnya ikhlas. Menurut istilah syariah tawakal

adalah kesungguhan hati dalam bergantung secara penuh kepada Allah Swt. dibarengi

dengan usaha nyata dengan keyakinan penuh bahwa Allah adalah Maha Pemberi rezeki,

Maha Pencipta, Maha Menghidupkan dan Mematikan, Maha Pemberi dan Penghalang, tidak

ada Tuhan selain Dia.

Allah memerintahkan Rasul-Nya dan sekalian hamba-Nya untuk beribadah dan

bertawakal kepada-Nya. Sebagaimana firman-Nya:

ا تعملون ه وما ربك بؽافل عم ل عل فاعبده وتوك

“Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya, dan sekali-kali Rabb-mu tidak lalai

dari apa yang kamu kerjakan.” (QS Hûd [11]: 23)

وكل وكفى بالل ل على للا وتوك

“Dan bertawakallah kepada Allah, dan cukuplah Allah sebagai pemelihara.” (QS Al-Ahzab

[33]: 3)

Page 23: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

23

Lalu Kapankah Kita Bertawakkal? Dalam segala hal, kita perlu menyandarkan diri kepada

Allah, sebab Dialah yang mengatur segala hal. Kita perlu bertawakkal antara lain pada hal-hal

berikut:

1. Tawakal dalam berdakwah.

Banyak kisah para nabi yang menggambarkan ketawakalan yang maksimal ketika

menyebarkan dakwahnya. Perjalanan dakwah mereka tidak pernah mulus dari ancaman dan

penentangan kaumnya. Ketika dakwah mereka tidak diterima oleh kaumnya, para rasul

senantiasa bertawakal kepada Allah. Karena mereka paham bahwa tugas mereka hanya

menyampaikan risalah kenabian. Perkara hidayah bukanlah di tangan mereka. Allah Swt.

berfirman:

علم ما تبدون وما تكتمون سول إل البلغ وللا ماعلى الر

“Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu

lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.” (QS Al-Maidah [5]: 99)

2. Tawakal ketika memutuskan hukum

Rasulullah Saw. menyerahkan segala urusan dan senantiasa bertawakal kepada

Allah. Sebagian orang, tatkala berbeda pendapat dengan orang lain dalam suatu urusan,

mereka mengembalikan urusan itu kepada selain Allah dan rasul-Nya. Ketika sekelompok

masyarakat telah bermusyawarah dan sepakat untuk melakukan kebaikan, maka kewajiban

mereka setelah itu adalah bertawakal, menyerahkan hasil kesepakatan itu kepada Allah,

kemudian menjalankannya, pantang surut ke belakang selama berada dalam kebenaran.

ه أنب لت وإل ه توك رب عل ذلكم للا ء فحكمه إلى للا وما اختلفتم فه من ش

“Tentang sesuatu apa pun kamu berselisih, maka putusannya adalah kepada Allah. Dialah

Allah Tuhanku, kepada-Nya lah aku bertawakal dan kepada-Nya lah aku kembali.” (QS Asy-

Syura [42]: 10)

3. Tawakal ketika berjihad memerangi musuh.

Meskipun dengan kemampuan persenjataan dan pasukan yang memadai serta

dilengkapi dengan strategi perang yang jitu, tawakal tidak boleh dilupakan. Karena

Page 24: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

24

kemenangan tetaplah karena pertolongan Allah Swt. Firman Allah Swt. dalam Surah Ali

Imran:

ل المإمنون توك فل هما وعلى للا ول ت طائفتان منكم أن تفشل وللا (122)إذ هم قوا للا ببدر وأنتم أذلة فات ولقد نصركم للا

لعلكم تشكرون

“Dan (ingatlah), ketika dua golongan dari padamu ingin (mundur) karena takut, padahal

Allah adalah penolong bagi kedua golongan itu. Karena itu hendaklah kepada Allah saja

orang-orang mukmin bertawakal. Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan

Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah

kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.” (QS Ali Imran [3]: 121-122)

4. Tawakal dalam mengais rezeki.

Rezeki yang dikaruniakan kepada manusia hanyalah jatah yang telah ditetapkan oleh

Allah Swt. Setiap makhluk tidak akan mati sebelum dia menghabiskan jatah rezekinya.

Manusia hanya ditugaskan untuk berusaha dan dilarang berpangku tangan. Setelah

berusaha, kewajibannya tinggal tawakal. Kalau dia mendapat rezeki, tugas selanjutnya

adalah bersyukur dan kalau tidak dia harus bersabar. Dan, dalam keadaan mendapat rezeki

atau tidak, dia harus tetap bertawakal kepada Allah Swt. Allah berfirman:

لون توك هم ر وأبقى للذن آمنوا وعلى رب خ ا وما عند للا ن اة الد ء فمتاع الح فما أوتتم من ش

“Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang

ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya

kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal. (QS Asy-Syura [42]: 36)

Dan dalam mencari rezeki, tawakal adalah senjata yang ampuh. Sebab Allah berjanji,

siapa pun yang bertawakal penuh kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya. Allah

berfirman:

ء قدرا لكل ش بالػ أمره قد جعل للا فهو حسبه إن للا ل على للا توك ومن

Page 25: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

25

“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan

(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya.

Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS At-Talaq [65]:

3)

5. Tawakal tatkala berjanji.

Allah Swt. menceritakan tentang Nabi Yakub ketika anak-anaknya meminta

membawa pergi Yusuf. Yakub kemudian menjawab sebagaimana yang terdapat dalam Surah

Yusuf ayat 66-67, yang artinya:

“Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah milik Allah; kepada-Nya lah aku bertawakal dan

hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal berserah diri." (QS Yusuf [12]: 66-

67)

Manusia bisa merencanakan sesuatu, atau berjanji untuk melakukan sesuatu,

namun tetap saja rencana atau janji itu akan terlaksana atas izin Allah Swt. Ketika seseorang

telah berazam untuk melakukan sesuatu, maka tugas berikutnya adalah bertawakal kepada

Allah. Allah Swt. Berfirman:

لن حب المتوك إن للا ل على للا فإذا عزمت فتوك

“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS Ali Imran [3]:

159)

***

Page 26: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

26

Malam Ke-7

Kehebatan Tawakkal

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Ibnul Qayyim menyatakan hakikat tawakal adalah ketika hati bergantung penuh

kepada Allah Swt. disertai dengan usaha nyata tetapi hati tidak boleh bergantung kepada

usaha tersebut. Usaha nyata tidak menafikan tawakal kepada Allah, karena usaha adalah

bukti dari tawakal itu sendiri.

Dalam hal ini, Rasulullah Saw. pernah bermunajat dalam sebuah doanya:

ن أصلح ل شؤن كله ل إله إل أنت اللهم رحمتك أرجو فل تكلن إلى نفس طرفة ع

“Ya Allah, aku sangat mengharap rahmat-Mu, maka janganlah engkau membiarkan diri ini

bergantung pada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah semua keadaanku, tiada

Tuhan selain Engkau.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Jika kita menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt., maka Dia akan menolong

kita. Siapa pun yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan menerima amalannya,

mencukupi kebutuhannya, menanggung segala urusannya, menjauhkannya dari segala

kejelekan, memberikan apa yang diinginkan, dan menyelamatkannya dari bahaya di dunia

dan akhirat. Allah berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 59:

راؼبون ا إلى للا من فضله ورسوله إن إتنا للا س ورسوله وقالوا حسبنا للا هم رضوا ما آتاهم للا ولو أن

“Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya

kepada mereka, dan berkata: 'Cukuplah Allah bagi kami, niscaya Allah akan memberikan

sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah

Page 27: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

27

orang-orang yang berharap kepada Allah,' (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi

mereka).” (QS At-Taubah [9]: 59)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Rezeki yang dikaruniakan kepada manusia hanyalah jatah yang telah ditetapkan oleh Allah

Swt. Setiap makhluk tidak akan mati sebelum dia menghabiskan jatah rezekinya. Manusia

hanya ditugaskan untuk berusaha dan dilarang berpangku tangan. Setelah berusaha,

kewajibannya tinggal tawakal. Kalau dia mendapat rezeki, tugas selanjutnya adalah

bersyukur dan kalau tidak dia harus bersabar. Dan, dalam keadaan mendapat rezeki atau

tidak, dia harus tetap bertawakal kepada Allah Swt. Allah berfirman:

لون توك هم ر وأبقى للذن آمنوا وعلى رب خ ا وما عند للا ن اة الد ء فمتاع الح فما أوتتم من ش

“Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang

ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya

kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal. (QS Asy-Syura [42]: 36)

Dalam mencari rezeki, tawakal menjadi pembuka pintu-pintu rezeki yang banyak.

Sebab Allah berjanji, siapa pun yang bertawakal penuh kepada Allah, maka Allah akan

mencukupinya. Allah berfirman:

ء قدرا لكل ش بالػ أمره قد جعل للا فهو حسبه إن للا ل على للا توك ومن

“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan

(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya.

Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS At-Talaq

[65]:3)

Page 28: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

28

Malam Ke-8

Menjadi Pribadi yang Takwa

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Dengan ibadah puasa, Allah ingin mendidik kita agar menjadi hamba yang bertakwa.

Kenapa harus takwa?

Sebab takwa merupakan kebutuhan hidup manusia yang paling penting. Ia adalah pokok

keberagamaan yang akan menjadikan kehidupan manusia mulia di dunia dan akhirat. Tidak

ada kebaikan hidup bagi manusia tanpanya. Seluruh kebaikan dunia dan akhirat terhimpun

di bawah kata takwa ini. Kata inilah yang sering kali menjadi wasiat para khatib Jumat.

Bahkan takwa adalah wasiat Allah langsung kepada manusia, dan tidak ada wasiat yang lebih

berharga dari pada wasiat Allah.

Jika kita merenungkan kembali ayat-ayat Al-Quran, betapa banyak kebaikan yang

selalu dihubungkan dengan takwa ini, betapa banyak pahala, ganjaran dan kebahagian yang

dijanjikan oleh Allah bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tentunya sangat penting bagi

kita untuk mengetahui hakikat takwa ini, bagaimana mewujudkannya dalam diri, apa saja

manfaat dan keuntungan bertakwa, apa saja wasilah yang dapat membantu seseorang untuk

meningkatkan ketakwaannya, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan takwa ini, agar kita

tergerak untuk selalu meningkatkan kualitas ketakwaan kita terhadap Allah Swt.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Secara bahasa, takwa berasal dari kata waqâ-wiqâyah, yang berarti sesuatu yang digunakan

oleh seseorang untuk menjaga dirinya. Seperti menjaga kebersihan adalah sarana untuk

menjaga kesehatan dan melindungi diri dari penyakit. Begitu pula menjalankan perintah

Allah dan menjauhi larangan-Nya adalah sarana untuk menjaga diri dari murka dan azab

Allah Swt.

Definisi lain yang diungkapkan oleh Imam Ali r.a. Adalah:

ل ح وم الر ل والستعداد ل ل والقناعة بالقل نز ل والعمل بالت الخوؾ من الجل

Page 29: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

29

"Takut kepada Allah, mengamalkan Al-Quran, qana'ah (merasa cukup) dengan yang sedikit,

dan mempersiapkan diri untuk hari kepergian (kematian)."

Umar bin Khatthab r.a. pernah bertanya kepada Ubay bin Ka'ab r.a.: "Apakah arti

takwa? Ubay r.a. menjawab, “Wahai Amîr al-Mu'minîn, pernahkah Anda berjalan di jalanan

yang banyak durinya?” “Ya, pernah,” jawab Umar r.a. Ubay r.a. bertanya lagi, “Apa yang

Anda lakukan kemudian?” Umar r.a. menjawab: “Aku segera mengangkat kainku sampai

betis, lalu melihat tempat berpijak kedua kakiku, kemudian memajukan kaki yang satu dan

mengakhirkan yang lain, takut terkena duri.” Kemudian Ubai bin Ka'ab berkata, “Itulah

takwa.”

Artinya bahwa seorang yang bertakwa selalu berhati-hati dalam hidupnya. Dia akan

berupaya melaksanakan segala sesuatu yang menyelamatkannya dari bahaya (melaksanakan

perintah Allah) dan menjaga dirinya dari segala yang membahayakannya (meninggalkan

larangan Allah), baik bahaya di dunia maupun di akhirat, mirip seperti kehati-hatian orang

yang berjalan di jalanan penuh onak dan duri.

Takwa merupakan ukuran penilaian di sisi Allah. Allah Swt. telah menetapkan takwa sebagai

ukuran derajat kemuliaan di sisi-Nya sebagaimana firman-Nya:

علم خبر أتقاكم إن للا ا خلقناكم من ذكر وأنثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا إن أكرمكم عند للا اس إن ها الن ا أ

"Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah

orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal." (QS Al-Hujurat [49]: 13)

Rasulullah Saw bersabda:

ول لحمر على على عرب ول لعجم على أعجم كم واحد وإن أباكم واحد أل ل فضل لعرب اس أل إن رب ها الن ا أ

قوى أسود ول أسود على أحمر إل بالت

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Tuhan kalian adalah satu, bapak kalian juga satu,

sungguh tidak ada kelebihan orang Arab atas yang bukan Arab atau orang bukan Arab atas

Arab, tidak juga orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, atau orang berkulit hitam

atas orang berkulit merah, melainkan karena takwa." (HR Ahmad)

Page 30: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

30

Malam Ke-9

Buah Ketakwaan

Ibadah puasa ditetapkan oleh Allah Swt. kepada kita agar kita menjadi pribadi yang

bertakwa. Lalu apakah manfaatnya bila kita telah mendapatkan ketakwaan ini? Ini berikut ini

ada buah dari ketakwaan:

1. Takwa akan melapangkan setiap kesempitan dan jalan keluar dari setiap masalah, serta

dengannya seseorang akan mendapatkan rezeki dari arah yang tidak terduga. Zaman

sekarang adalah zaman yang penuh dengan fitnah dalam pekerjaan. Hendaknya kita

meninggalkan segala perkara yang diharamkan, dan berhati-hati dalam perkara

syubhat. Tetaplah bertakwa walaupun tidak mendapatkan sesuatu dari makhluk.

Tetaplah jujur walaupun harus menerima cemoohan dari manusia. Sedikit tetapi berkah

akan membahagiakan hidup kita di dunia dan akhirat. Sebaliknya walaupun banyak tapi

tidak berkah, akan menyesakkan dada dan mendatangkan kesengsaraan di dunia dan

akhirat. Allah Swt. berfirman:

جعل له مخرجا ... ق للا ت حتسب . ومن ل رزقه من ح ... و

"...Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan menjadikan baginya jalan keluar.

Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangkanya...." (QS At-Thalaq [65]: 2-3)

Dikisahkan bahwa seorang pedagang yang bekerja di sebuah toko barang-barang

elektronik, sering kali menghadapi transaksi yang dipenuhi riba dan sogokan. Namun karena

dia mengetahui bahwa semua itu adalah perbuatan haram, dia tidak pernah mau

menerimanya karena takut kepada Allah Swt. Akhirnya, setelah lama dia mengalami

keadaan ini, datanglah janji Allah, barang-barangnya laris terjual. Banyak orang berdatangan

kepadanya untuk membeli, karena mereka tahu kejujuran dan ketakwaannya.

Ternyata bermuamalah dengan jujur tidak akan mengurangi rezeki bahkan akan

menambah keberkahannya. Sebaliknya bermuamalah dengan riba, korupsi, dan sogokan

tidak akan menambah rezeki, malah akan menghilangkan keberkahannya. Rezeki adalah

jatah pasti yang telah ditetapkan oleh Allah untuk setiap makhluk-Nya. Seorang hamba tidak

akan mati sebelum menghabiskan jatah rezeki yang telah ditentukan baginya.

Page 31: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

31

2. Allah berjanji akan memudahkan urusan orang-orang yang bertakwa, baik

urusan duniawi maupun urusan ukhrawi. Dan, jika Allah berjanji, Dia tidak akan

mengingkari janji-Nya. Allah berfirman:

سرا جعل له من أمره ق للا ت ومن

"Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan baginya

kemudahan dalam urusannya." (QS At-Talaq [65]: 4)

3. Bashîrah, adalah salah satu nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah bagi

orang-orang yang bertakwa. Bashîrah merupakan pengetahuan yang mendalam

berupa pencerahan dari Allah di dalam hati orang yang bertakwa, untuk

menerangi jalan hidupnya, dan menjadikannya dapat mengetahui mana

kebaikan dan mana keburukan. Atau disebut juga dengan furqân, yang berarti

kemampuan untuk membedakan antara yang haq (benar) dan yang bathil

(salah). Allah berfirman:

ذو الفضل العظم ؽفر لكم وللا ئاتكم و كفر عنكم س جعل لكم فرقانا و قوا للا ها الذن آمنوا إن تت ا أ

"Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan

kepadamu furqân, menutupi kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu.

Dan sungguh Allah mempunyai karunia yang besar." (QS Al-Anfal [8]: 29)

4. Takwa adalah sumber dari segala fadhilah dan akhlak mulia. Kasih sayang,

menepati janji, kejujuran, keadilan, wara', suka berderma, dan akhlak terpuji

lainnya merupakan buah dari pohon ketakwaan ini. Maka agar pohon yang baik

menghasilkan buah yang baik, perlu menanam benih yang baik, dan

memeliharanya dengan baik. Rasulullah Saw bersabda:

ر ه جماع كل خ ك بتقوى للا فإن عل

Page 32: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

32

"Hendaknya engkau bertakwa kepada Allah, Karena takwa adalah induk setiap kebaikan."

(HR . Ahmad)

5. Takwa akan menjadikan seseorang dicintai oleh Allah Swt., para malaikat, dan

manusia di dunia. Allah Swt. Berfirman:

قن حب المت قى فإن للا بلى من أوفى بعهده وات

”(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janjinya dan bertakwa, maka

sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." (QS Ali Imran [3]: 76)

Kemudian dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa

Rasulullah Saw bersabda:

ماء إن نادي جبرل ف الس ه جبرل ثم حب ه ف قد أحب فلنا فؤحب تبارك وتعالى إذا أحب عبدا نادى جبرل إن للا إن للا

وضع له القبول ف أهل الرض ماء و ه أهل الس حب قد أحب فلنا فؤحبوه ف للا

"Sesungguhnya Allah Swt. mencintai seorang hamba maka Dia memanggil Jibril:

'Sesungguhnya Allah telah mencintai seorang hamba, maka cintailah ia. Maka Jibril pun

mencintainya. Kemudian Jibril menyeru penghuni langit, bahwa Allah telah mencintai

seseorang, maka mereka pun mencintainya, kemudian dijadikan hamba itu diterima

(dicintai) di muka bumi."

6. Orang-orang yang bertakwa akan diberikan keberkahan rezeki dari langit.

Keberkahan berarti, memperbanyak yang sedikit, banyak, bertambah,

bermanfaat, luasnya kebaikan dan keselamatan. Allah Swt. berfirman:

كسبون بوا فؤخذناهم بما كانوا ماء والرض ولكن كذ هم بركات من الس قوا لفتحنا عل ولو أن أهل القرى آمنوا وات

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan

melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…." (QS Al-A'raf [7]: 96)

Page 33: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

33

Malam Ke-10

Jalan Menuju Takwa

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai sarana meningkatkan ketakwaan

kepada Allah beberapa hal di bawah ini terlihat mudah diucapkan, tetapi sulit diterapkan

dan jarang sekali yang mampu istikamah menjaganya.

Pertama, Mencintai Allah dan rasul-Nya lebih dari yang lain. Hal ini dapat dicapai

melalui interaksi yang banyak dengan Allah dengan pola interaksi yang telah diajarkan

melalui sunnah Rasulullah Saw. Seperti memperbanyak ibadah dan berzikir kepada Allah.

Ibadah merupakan gabungan dari puncak ketundukan dan kecintaan kepada Yang Disembah

(Allah). Tunduk dan pasrah di hadapan keAgungan dan keMahaBesaran-Nya, serta

mempersembahkan diri atas dasar cinta kepada Dzat Yang Mahaindah yang memiliki segala

sifat kesempurnaan, bukan atas dasar keterpaksaan dan ketidaksukaan.

Kedua, (merasakan kehadiran-Nya dalam setiap situasi dan kondisi). Jika seseorang

yang melakukan perbuatan selalu merasa diperhatikan dan dikontrol oleh orang yang dia

takuti, niscaya dia akan berbuat dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan kemarahan

orang yang ditakutinya, dan berusaha bagaimana agar orang itu senang kepadanya.

Tentunya orang yang merasakan kehadiran Allah, yang mengetahui segala yang tersembunyi

dari dirinya, yang lebih dekat dari urat lehernya, akan sangat berhati-hati dalam berbuat. Dia

akan berusaha sebisa mungkin mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangannya, demi

mencapai keridaan-Nya dan terhindar dari murka-Nya. Namun sering kali hal ini diremehkan

sehingga tidak jarang membuat seseorang meninggalkan perintah Allah dan bahkan

terjerumus ke lembah maksiat.

Ketiga, Mengetahui balasan kebaikan bagi orang-orang yang bertakwa di dunia dan

akhirat. Hal ini akan memotivasi seseorang untuk berbuat kebajikan. Karena telah menjadi

tabiat manusia, melakukan sesuatu dengan mengharap imbalan. Oleh karena itu Allah

menyiapkan segala bentuk pahala kebajikan, puncak kenikmatan dan kemuliaan berupa

surga dan rida-Nya bagi mereka yang bertakwa, taat menjalankan perintah dan menjauhi

larang-Nya. Tetapi Allah mengajarkan manusia agar tidak mengharap imbalan dari sesama

makhluk, akan tetapi hendaklah dia mengharap kepada Sang Khaliq, yang di tangannya

kerajaan langit dan bumi, kemuliaan dunia dan akhirat. Itu sebabnya kita diperintah untuk

mengikhlaskan segala amal kebajikan hanya untuk-Nya.

Page 34: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

34

Keempat, Mengetahui akibat buruk perbuatan maksiat baik di dunia maupun di

akhirat. Sebagaimana imbalan kebaikan merupakan motivasi dalam berbuat baik, tentunya

balasan keburukan berupa siksa dan murka adalah pencegah dan penghalang bagi sesorang

untuk berbuat keburukan dan kejahatan. Sebab, tidak ada seorang pun di dunia ini yang

menghendaki penderitaan walaupun sesaat, apalagi penderitaan akhirat yang abadi tanpa

batas. Walaupun banyak orang yang tidak sadar akan hal ini, baik karena ketidaktahuannya

akan penderitaan yang tiada berakhir itu, atau karena kelengahan yang disebabkan oleh tipu

daya setan dan nafsu syahwat duniawi. Maka, mengetahui akibat buruk perbuatan maksiat

merupakan keharusan bagi setiap mereka yang ingin selamat di dunia dan akhirat.

Kelima berusaha memerangi dan mengalahkan hawa nafsu, meninggalkan perkara

haram, makruh, dan syubhat, memperbanyak ibadah ketaatan berupa ibadah wajib dan

sunnah, serta tidak berlebihan dalam perkara mubah. Ulama mengatakan bahwa sifat wara'

adalah sifat yang bisa dilatih dan dibiasakan. Dalam latihan tentu akan mengalami banyak

kesulitan dan hambatan. Maka diperlukan bimbingan dan nasihat dari ulama dan sahabat.

Itu sebabnya di dalam Surah Al-'Ashr, kita diperintah untuk saling menasihati dalam

kebenaran dan kesabaran. Agar bisa memosisikan diri pada kebenaran serta istiqamah dan

sabar dalam jalan kebenaran itu, dan yang kedua ini tentu lebih berat dari sebelumnya.

Keenam, Mengetahui bentuk-bentuk makar dan tipu muslihat setan yang tidak pernah

berhenti memperdaya manusia. Hal ini penting karena dengan demikian orang akan

terhindar dari keburukan tersebut. Dengan syarat dia memang berniat untuk menghindari

keburukan, bukan mengetahui keburukan untuk dilakukan. Dalam sebuah hikmah dikatakan,

"Araftusy syarra lâ lisy syarri." Artinya, aku mengetahui keburukan bukan untuk melakukan

keburukan itu, tetapi untuk menghindarkan diri darinya. Dalam sebuah pepatah juga

disebutkan, "Man fahima lughata qaumin, amina min syarrihi." Artinya, orang yang

mengerti bahasa suatu kaum, dia akan selamat dari keburukan yang datang dari kaum itu.

Tentunya orang yang mengerti dan mengetahui dengan baik segala bentuk tipu daya dan

makar setan, dia akan selamat dari keburukan akibat mengikuti langkah-langkah setan.

Ketujuh, Memohon kepada Allah agar diberikan taufik untuk bertakwa kepada-Nya,

karena tidak ada daya upaya dari manusia kecuali atas izin Allah. Doa adalah senjata orang

Mukmin, yang tidak boleh diremehkan, karena dia mempunyai kekuatan yang dahsyat dan

pengaruh yang besar. Dengan doa, Allah akan memberikan seseorang segala permintaannya

sebagaimana janji-Nya. Dengan doa dia akan diberi taufik untuk berbuat baik dan

meninggalkan maksiat dan kejahatan. Doa adalah lambang ketundukan, kepasrahan, dan

ketidakberdayaan manusia di hadapan Rabb-nya. Oleh karena itu doa adalah otak dari

segala ibadah.

Page 35: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

35

Malam Ke-11

Cinta Kepada Allah

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Mengapa alam semesta diciptakan oleh Allah Swt? Bukankah Dia adalah Al-Ghaniy, Sang

Mahakaya yang tidak membutuhkan makhluk-Nya sedikit pun? Lalu, buat apa mencipta

kalau tidak perlu? Bukankah hal itu merupakan perbuatan sia-sia? Padahal Allah Swt. Maha

Suci dari perbuatan yang sia-sia. Semua perbuatannya bijak dan penuh hikmah karena Dialah

Al-Hakîm (Sang Mahabijaksana). Jika demikian bagaimana menjawab pertanyaan-

pertanyaan di atas? Rahasia jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas adalah mahabbah

(cinta). Mengapa cinta? Karena cintalah Allah mencipta makhluk-Nya, karena cintalah Allah

mencipta alam semesta beserta isinya. Dialah Al-Wadûd, Sang Maha Mencinta. Kalau

demikian, berarti Allah bukan Al-Ghaniy karena membutuhkan cinta? Cinta bukanlah

kebutuhan Allah, tetapi merupakan salah satu sifat-sifat kemuliaan yang dimiliki Allah,

sebagaimana sifat-sifat-Nya yang lain.

Ibnu Al-Qayyim berkata dalam sebuah puisinya

: "Dan karena cintalah diciptakan langit dan bumi, karena cinta pula alam semesta

bergerak, dan karena cinta gerakan-gerakan tersebut sampai kepada tujuannya..."

Rasa cinta kepada Allah bagaikan sebuah pohon yang akarnya menghunjam kokoh ke

dalam tanah, pohonnya tinggi dan menghasilkan buah yang bermanfaat. Demikianlah

perumpamaan seorang hamba Muslim yang mencintai Rabb-nya. Kesalehan lahirnya

menunjukkan kesalehan batinnya. Kebaikan pasti menelurkan kebaikan pula. Maka tidak

tepat pernyataan yang mengatakan bahwa orang yang melakukan ritual ibadah lahir dan

dilihat oleh orang lain belum tentu mahabbah-nya lebih sempurna dari pada orang yang

tidak mau berbuat dan beramal dengan alasan takut riya’ karena dilihat orang.

Mahabbatullah pasti memiliki bukti nyata baik berupa perkataan atau perbuatan. Allah Swt.

Berfirman:

ؼفور رحم ؽفر لكم ذنوبكم وللا و حببكم للا بعون فات . قل إن كنتم تحبون للا سول فإن تولوا فإن للا والر قل أطعوا للا

حب الكافرن ل

Page 36: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

36

"Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi

dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah,

'Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang kafir." (QS Ali Imran [3]: 31-32)

Allah Swt. berfirman:

قل إن كان آباإكم وأبناإكم وإخوانكم وأزواجكم وعشرتكم وأموال اقترفتموها وتجارة تخشون كسادها ومساكن ترضونها

هدي القوم الفاسقن ل بؤمره وللا للا ؤت ورسوله وجهاد ف سبله فتربصوا حتى كم من للا أحب إل

“Katakanlah: "Jika orangtuamu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum

kerabatmu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan

kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan

Rasul-Nya dan dari jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan

keputusan-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS At-

Taubah [9]: 24)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Dalam ayat di atas Allah Swt. menyebutkan delapan hal yang paling dicintai oleh manusia

yaitu orang tua, anak, saudara, istri, karib kerabat, harta benda, bisnis, dan tempat tinggal.

Cinta terhadap hal-hal tersebut di atas tidak tercela, selama dia diposisikan setelah

cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena Allah Swt. yang telah menganugerahi perasaan

cinta dalam diri kita, dan Dia juga yang memerintahkan kita untuk mencintai mereka.

Mencintai sesuatu yang diperintah Allah untuk dicintai sama dengan menjalankan perintah-

Nya, dan menjalankan perintah-Nya adalah bukti cinta terhadap Allah. Namun cinta

terhadap hal-hal tersebut hendaknya disalurkan sesuai dengan perintah-Nya juga.

Mencintai orang tua misalnya dengan berbakti kepadanya menghormati dan

menyayanginya, mencintai istri dengan menyayanginya dan menunaikan haknya, saling

mencintai sesama kaum Muslimin dalam ikatan ukhuwah Islamiyah, mencintai harta dengan

menginfakkannya di jalan Allah dan seterusnya. Tetapi ketika cinta duniawi didahulukan dari

cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, seperti mencari harta sebanyak-banyaknya, tidak peduli

halal atau haram, lengah terhadap hak-hak Allah dan Rasul-Nya, atau menuruti perintah

orangtua, atau istri untuk bermaksiat kepada Allah dan sebagainya.

Page 37: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

37

Malam Ke-12

Agar Kita Dicintai oleh Allah

Sungguh sangatlah berbahagia bila kita bisa mendapatkan kecintaan dari Allah Swt.

Sungguh kita sangat beruntung bila kita dicintai oleh Allah. Apakah yang perlu kita lakukan

agar mendapatkan kecintaan dari Allah itu?

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Ada beberapa amal ibadah praktis yang dapat dilakukan demi mencapai

mahabbatullah yaitu.

Pertama, Membaca Al-Quran dengan memahami dan mentadaburi maknanya. Allah Swt.

berfirman:

ر أولو اللباب تذك اته ول روا آ ب د ك مبارك ل كتاب أنزلناه إل

"Ini adalah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka

mentadabburi ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai

pikiran. (QS Shad [38]: 29)

Kedua, Melaksanakan farîdhah (ibadah wajib) dengan sempurna dan memperbanyak ibadah

nawafil (amalan-amalan sunah), sebagaimana firman Allah Swt. dalam sebuah hadis Qudsi:

ب إل ا فقد آذنته بالحرب وما تقر قال من عادى ل ول ه وسلم إن للا عل صلى للا رة قال قال رسول للا عن أب هر

ه فإذا أحببته كنت سمعه الذي وافل حتى أحب بالن ب إل تقر زال عبدي ه وما ا افترضت عل مم ء أحب إل عبدي بش

ه ه ولئن استعاذن لعذن ن مش بها وإن سؤلن لعط بطش بها ورجله الت ده الت بصر به و سمع به وبصره الذي

...

Dari Abu Hurairah r.a. dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah

berfirman: Barang siapa yang memusuhi seorang wali-Ku, maka Aku mengumumkan perang

kepadanya, dan Aku tidak mencintai sesuatu dari seorang hamba lebih dari apa-apa yang

telah Kuwajibkan kepadanya. HambaKu akan selalu mendekatiKu dengan amalan-amalan

nawafil sehingga Aku mencintainya, dan apabila Aku mencintainya, Aku menjadi

pendengarannya yang dengannya dia mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang

dengannya dia melihat, Aku menjadi tangannya yang dengannya dia memegang, Aku

menjadi kakinya yang dengannya dia berjalan. Dan jika mereka meminta-Ku pasti Aku akan

mengabulkannya, dan jika dia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya…" (HR

Bukhari)

Page 38: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

38

Memaknai bahwa Allah sebagai pendengaran, penglihatan, tangan dan kaki bagi para

wali Allah dalam hadis Qudsi di atas, Imam Ibnu Hajar menukilkan setidaknya enam

pendapat ulama dalam Fath Al-Bârî yang intinya hal tersebut merupakan perumpamaan atas

pertolongan Allah terhadap para wali-Nya untuk selalu berada dalam ketaatan kepada-Nya.

Ketiga, Memperbanyak zikir kepada Allah Swt. dengan lisan, hati dan perbuatan. Ukuran

mahabbah-nya kepada Allah adalah sesuai dengan ukuran zikir hati, lisan, dan

perbuatannya. Orang yang mencintai sesuatu, pasti akan sering menyebut sesuatu yang

dicintainya itu, baik menyebutnya dengan lisan, atau perbuatan (menaati yang dicintainya).

Keempat, Mendahulukan cinta kepada Allah ketika hawa nafsu cinta kepada yang lain

bergolak walau terasa berat. Hal ini dapat dilihat dari dua sisi:

- Menjalankan segala yang diperintah Allah walaupun diri merasa tidak suka.

- Meninggalkan segala yang tidak disukai Allah walaupun diri menyukainya.

Beban mengedepankan mahabbatullah ini akan terasa berat sesuai dengan beratnya

tekanan hawa nafsu pada diri seseorang. Tetapi jalan ini harus ditempuh oleh siapa saja yang

ingin sampai kepada maqâm mahabbatullah. Semakin berat ujian yang dia rasakan semakin

tinggi pula maqâm yang dia raih jika dia lulus ujian.

Ibnu Al-Qayyim berkata: "Allah Swt. tidak menguji seorang hamba yang beriman dengan

nafsu syahwat dan maksiat kecuali untuk menggiringnya menuju mahabbah yang lebih

utama dari sebelumnya, lebih bermanfaat, lebih baik, lebih lama, dan agar dia

bermujahadah terhadap dirinya untuk meninggalkan nafsu maksiat tersebut, sehingga

mujahadah ini akan mewariskan mahabbatullah, sampai kepada mahbûb (Dzat yang dicintai)

yang paling tinggi. Setiap kali nafsunya menggiringnya kepada syahwat semakin memuncak,

maka kerinduan yang lebih besar dan agung akan menariknya menuju mahabbatullah azza

wajaal."

Kelima, kita harus banyak bertafakkur tentang nikmat-nikmat Allah, berserah diri dan

bertawakal kepada-Nya, menyiapkan waktu yang cukup untuk ber-khalwat (berduaan

dengan Allah yang dicintainya). Allah berfirman:

أشد وطئا وأقوم قل ل ه هار سبحا طول . إن ناشئة الل ه تبتل . إن لك ف الن ل إل ك وتبت واذكر اسم رب

"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di

waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang

Page 39: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

39

panjang (banyak). Sebutlah nama Rabb-mu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh

ketekunan." (QS Al-Muzzammil [73]: 6-8)

Dalam ayat-ayat yang agung ini Allah Swt. mengajarkankan kepada hamba-Nya bahwa

waktu tengah malam adalah saat yang paling tepat untuk beribadah, mendirikan salat

malam, membaca dan mentadabburi Al-Quran. Karena hal itu akan menambah kekhusyukan

kepada-Nya, dan bacaannya akan lebih mengena dan berkesan. Sehingga ketika siang hari

yang merupakan waktu yang panjang untuk bekerja, dia bekerja dengan semangat ibadah

malam yang dia lakukan. Dia bekerja secara jujur dan amanah. Selesai bekerja, pada malam

hari dia diperintah lagi untuk tabattal. Makna tabattal dalam ayat di atas adalah,

memutuskan diri dari segala urusan duniawi untuk menghadap kepada Allah dengan

beribadah.

Semoga Allah Swt. memilih kita untuk menjadi orang-orang yang mencintai-Nya dan

dicintai oleh-Nya. Amiin

Page 40: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

40

Malam Ke-13

Membentengi Diri Dengan Sifat Wara’

Kaum Muslimin Rahimakumullah

ALLAH Swt. telah menciptakan manusia dan melebihkannya di antara makhluk-makhluk

yang lain dengan memberinya fitrah, akal, dan hawa nafsu. Fitrah dan akal cenderung

mendorongnya menuju tujuan penciptaannya yaitu menyembah Allah Swt. Adapun hawa

nafsu cenderung menggiringnya untuk memaksiati Allah Swt. dan mengikuti perintah setan.

Manusia bukanlah makhluk suci seperti malaikat, sehingga sangat wajar jika dia adalah

tempat segala dosa dan kesalahan.

Akan tetapi, wujud manusia dengan segala kekurangan dan keterbatasannya,

ditambah lagi nafsu dan setan yang selalu menghalanginya taat kepada Allah Swt., tidak

menjadikannya bebas tugas di muka bumi. Dia tetap diperintah untuk beribadah dan

beramal saleh. Karena kekurangan bukanlah alasan untuk tidak berbuat baik. Justru dengan

kekurangan itu, manusia diperintah untuk menutupinya dengan amal saleh. Jika tidak, dia

akan tetap berada dalam kekurangan. Begitu juga dengan wujud hawa nafsu dan setan,

keduanya merupakan tantangan dan ujian bagi manusia. Jika dia lulus menghadapinya,

derajatnya ditinggikan, pahalanya dilipatgandakan dan dosanya diampuni.

Hawa nafsu merupakan ciptaan Allah Swt. Keberadaannya dalam diri manusia bukan

untuk dihilangkan, melainkan untuk dikendalikan dengan baik. Manusia bagaikan

penunggang kuda, dan nafsu adalah kuda itu sendiri. Jika manusia berhasil mengendalikan

kudanya dengan baik, maka dia akan sampai ke tujuan dengan selamat. Malaikat dan setan

adalah pelatih kudanya. Jika ia membiarkan kudanya dilatih oleh setan, maka ia akan

kesulitan mengendalikan kudanya, bahkan bisa dicelakai oleh kudanya sendiri, sehingga ia

tidak dapat sampai ke tujuan dengan selamat. Oleh karena itu, walaupun pada bulan

Ramadan setan dibelenggu, tetap saja ada orang yang bermaksiat. Hal ini karena hawa

nafsunya sudah terlatih untuk mengikuti ajaran setan.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Salah satu cara membersihkan diri dari dosa dan kesalahan serta melatih diri

mengendalikan hawa nafsu adalah mewujudkan sifat wara' di dalam diri. Wara' adalah salah

Page 41: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

41

satu mata rantai amalan hati yang akan mengantar kita menuju derajat ketakwaan yang

tinggi.

Secara bahasa, wara' berasal dari kata wa-ra-'a yang berarti mencegah diri. Ia juga berarti

'iffah yaitu mencegah diri melakukan sesuatu yang tidak pantas dikerjakan. Adapun menurut

istilah syariah sebagaimana yang dipaparkan oleh Syaikh Saleh Al-Munjid adalah:

فس على الحوط بك والخذ بالوثق وحمل الن ع بك وترك ما ر ترك ما

"Meninggalkan hal-hal yang meragukan, membuang perkara yang dapat menjadi aib pada

diri, mengerjakan hal-hal yang paling diyakini dan yang paling hati-hati."

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah mendefinisikan wara' sebagai berikut:

خشى ضرره فى الخرة ترك ما

"Meninggalkan sesuatu yang dikhawatirkan akan berbahaya di akhirat."

Ibrahim bin Adham berkata:

ك وترك الفضلت عن الورع ترك شبهة وترك ما ل

"Wara' adalah meninggalkan syubhat, perkara-perkara yang tidak bermanfaat dan segala

sesuatu yang sifatnya lebih (dari mencukupi)."

Sebagai contoh, mayoritas ulama kontemporer mengharamkan bunga bank. Namun

sebagian yang lain menghalalkannya dengan alasan-alasan tertentu. Seseorang yang akan

mengambil bunga bank akan dihadapkan dengan harta yang hukumnya antara halal dan

haram (syubhat), menurut kedua pendapat ulama tadi. Jika orang tersebut memiliki sifat

Page 42: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

42

wara' yang tinggi, dia tidak akan mengambil bunga uang tersebut, karena dia lebih memilih

untuk berhati-hati. Sebab jika dia mengambilnya, dan ternyata pendapat yang

mengharamkan benar, maka di akhirat dia akan rugi besar karena telah mengambil barang

haram. Jika pendapat yang menghalalkan benar, tidak mengambilnya bukanlah sebuah

kerugian bagi dirinya, karena uangnya tetap terjaga dan tidak berkurang. Kalaupun

dikatakan sebagai kerugian, hanya sebatas kerugian duniawi yang tidak berimplikasi pada

kerugian ukhrawi.

Sebenarnya, Rasulullah Saw. jauh-jauh sebelumnya telah menjelaskan definisi wara'

dan merangkumnya dalam hadis beliau yang berbunyi:

ه عن من حسن إسلم المرء تركه ما ل

"Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak

bermanfaat baginya." (HR Tirmidzi)

Hadis ini mencakup segala hal yang tidak bermanfaat, seperti berbicara, melihat,

mendengar, memegang, berjalan, berpikir, dan semua perbuatan, baik yang lahir maupun

yang batin. Jika hal yang tidak bermanfaat harus ditinggalkan, maka perkara yang sudah jelas

keharamannya tentu lebih utama untuk ditinggalkan.

Page 43: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

43

Malam Ke-14

Tiga Hadits Tentang Wara’

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Setiap Muslim diharuskan untuk berlaku wara' dalam menyikapi setiap perbuatan

yang dapat menjerumuskannya ke dalam lembah kehancuran, baik yang datang melalui

mata, lidah, telinga, perut, kemaluan, tangan, kaki, pikiran, hati, dan sebagainya. Supaya

dapat menghindari perbuatan-perbuatan yang menjerumuskan itu, dia perlu mengetahui

beberapa kaidah dan aturan yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. seperti hadis-hadis di

bawah ini:

Hadis pertama:

الثم ما حاك فى صدرك وإن أفتاك الناس

"Dosa adalah sesuatu yang terasa (bahwa perbuatan itu adalah dosa) di dalam hatimu,

walaupun orang-orang memfatwakan kebolehannya." (HR Ahmad)

Hadis yang agung ini mengajarkan bahwa perbuatan dosa memiliki pengaruh-

pengaruh tertentu yang dapat dirasakan oleh hati. Jika dikerjakan akan menimbulkan hal-hal

seperti: perasaan bersalah, sedih, gelisah dan tidak tenang. Bahkan sebelum dikerjakan

dhamîr (hati kecil) akan selalu berupaya mencegah diri melakukan perbuatan itu. Dalam

hadis lain juga dijelaskan bahwa di antara ciri perbuatan dosa adalah, ketika perbuatan itu

dilihat oleh orang lain, si pelaku merasa malu dan benci.

ه الناس لع عل ط البر حسن الخلق والثم ما حاك ف نفسك وكرهت أن

"Al-Birr (Kebaikan) adalah kemuliaan akhlak, dan dosa adalah sesuatu yang terasa (bahwa

perbuatan itu adalah dosa) di dalam hatimu dan kamu tidak suka orang lain

mengetahuinya." (HR Muslim)

Page 44: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

44

Hadis kedua:

بك ر بك إلى ما ل ر دع ما ل

"Tinggalkan apa-apa yang meragukan bagimu dan kerjakan apa yang tidak meragukanmu."

(Hadis Tirmidzi)

Hadis yang mulia ini juga mengajarkan bahwa dalam menyikapi setiap perbuatan,

seorang Muslim harus mengukurnya dengan hadis ini. Jika perbuatan itu mengandung

keraguan, maka untuk menjaga ke-wara'-an, perbuatan itu lebih baik ditinggalkan dan

beralih mengerjakan perbuatan yang sudah jelas kebolehan dan kehalalannya. Tindakan

seperti ini lebih selamat dan menenangkan. Ketika seseorang meragukan perbuatan ini

dibolehkan atau tidak, maka dia lebih baik meninggalkannya. Ketika dia hendak membeli

daging, yang satu disembelih orang Hindu dan yang lain disembelih orang Islam, namun dia

tidak tahu mana hasil sembelihan masing-masing, maka dia lebih baik meninggalkannya.

Ketika seseorang ingin menikahi salah satu dari dua perempuan bersaudara,

kemudian datang seorang wanita tua yang dapat dipercaya mengatakan, "Aku pernah

menyusuimu ketika kecil dengan salah satu dari perempuan yang ingin kaunikahi itu, tetapi

aku tidak bisa membedakan mereka berdua." Maka, yang merupakan sikap wara' adalah

tidak menikahi kedua perempuan yang bersaudara itu. Apabila dia ragu dalam salat zuhur

apakah dia telah salat tiga rekaat atau empat rekaat, maka dia harus meninggalkan keadaan

yang diragukan yaitu bahwa dia telah salat empat rakaat, dan menetapkan yang diyakini

yaitu tiga rakaat, kemudian menambah rakaatnya yang keempat.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Hadis ketiga:

بهات فقداستبرأ لدنه وعرضه اس فمن اتقى الش علمهن كثر من الن نهما مشتبهات ل ن وب ن وإن الحرام ب إن الحلل ب

رتع فه أل وإن لكل ملك حمى أل وإن وشك أن رعى حول الحمى اع بهات وقع ف الحرام كالر ومن وقع ف الش

القلب محارمه أل وإن ف الجسد مضؽة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله أل وه حمى للا

"Sesungguhnya perkara halal sangat jelas dan perkara haram juga sangat jelas, dan di

antara keduanya terdapat perkara-perkara syubhat yang tidak diketahui oleh banyak orang.

Barang siapa yang menjaga dirinya dari perkara-perkara syubhat, maka dia telah menjaga

Page 45: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

45

kehormatan dirinya dan agamanya. Barang siapa yang terjatuh kepada syubhat maka dia

telah mendekatkan dirinya kepada perbuatan haram, seperti seorang gembala yang

menggembalakan piaraannya di sekitar tanah (ladang) yang terjaga, hampir dipastikan

piaraannya akan memakan tanaman (milik orang) di tanah itu. Sesungguhnya setiap pemilik

mempunyai batas kepemilikan (yang tidak boleh dilampaui orang lain), sesungguhnya

batasan-batasan (hukum) Allah adalah perkara-perkara haram, dan sesungguhnya di dalam

jasad ini ada gumpalan, apabila dia bagus maka baguslah seluruh jasad, dan apabila dia

rusak maka rusaklah seluruh jasad, ketahuilah bawa dia adalah hati." (HR Bukhari dan

Muslim)

Hadis yang agung ini menerangkan bahwa di dalam agama kita ada perkara yang

sudah jelas kehalalannya dan tidak diragukan lagi kebolehannya. Ada juga yang sudah jelas

keharamannya dan tentu tidak boleh dilakukan. Namun, di antara perkara yang sudah jelas

kehalalan dan keharamannya itu banyak hal yang syubhat. Dalam hal ini seorang Muslim

dituntut untuk berlaku wara', dalam menyikapi hal-hal syubhat. Karena perkara-perkara

syubhat lebih mendekatkan seseorang kepada keharaman daripada kehalalan. Apalagi

melakukan perkara syubhat dapat menjauhkan seseorang dari perilaku wara' yang

merupakan salah satu amalan hati yang sangat mulia.

Page 46: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

46

Malam Ke-7

Takut Kepada Allah

اس واخشون ... ... فل تخشوا الن

"..Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, tetapi takutlah kamu kepada-Ku...."

(QS Al-Maidah: 44).

Ayat di atas sangat jelas memerintahkan kita agar takut kepada Allah Swt. dan

melarang kita takut kepada manusia. Karena takut adalah di antara makna ibadah, sehingga

orang yang takut kepada selain Allah berarti mempersembahkan kepadanya makna

penyembahan atau peribadatan. Takut kepada selain Allah adalah salah satu bentuk syirik

kecil yang menunjukkan ketidaksempurnaan tauhid, sebagaimana akan dijelaskan di bawah

ini. Manusia memang sangat susah dan berat meninggalkan rasa takutnya terhadap

makhluk. Karena itu Rasulullah Saw. mengajarkan umatnya untuk selalu bertobat dan

beristigfar dari segala dosa syirik baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui:

ئا أعلمه وأستؽفرك لما ل أعلمه اللهم إنى اعوذبك من أن أشرك بك ش

"Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kesyirikan yang aku ketahui dan aku

mohon ampun dari kesyirikan yang tidak kuketahui."

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Allah Swt. memuji ahli khauf di dalam Al-Quran, dan berjanji akan menyegerakan

kebaikan bagi mereka di dunia dan akhirat. Allah Swt. berfirman:

هم مشفقون ة رب إمنون . إن الذن هم من خش هم ات رب شركون . والذن هم بآ هم ل إتون ما . والذن هم برب والذن

هم راجعون هم إلى رب رات وهم لها سابقون . آتوا وقلوبهم وجلة أن سارعون ف الخ . أولئك

"Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut terhadap Rabb mereka, orang-

orang yang beriman terhadap ayat-ayat Rabb mereka, orang-orang yang tidak

mempersekutukan Rabb mereka (dengan sesuatu apa pun), orang-orang yang

mempersembahkan segala yang mereka miliki, dengan hati yang takut, (karena mengetahui

bahwa) mereka pasti akan kembali kepada Rabb mereka, mereka itu orang-orang yang

Page 47: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

47

disegerakan untuk mendapat kebaikan-kebaikan (di dunia), dan merekalah orang-orang

yang segera menerimanya (di akhirat)." (QS Al-Mukminun [23]: 57-61)

Khauf adalah cambuk yang dengannya Allah Swt. mendorong hamba-Nya untuk tekun

dan disiplin dalam menunaikan ibadah dalam segala bentuknya. Mencari nafkah, menuntut

ilmu untuk diamalkan, supaya mereka meraih kedekatan di sisi Allah Swt. Anak akan taat

berbakti kepada orangtuanya lantaran khauf kepada Allah Swt. Ahli ibadah akan selalu

menangis karena khauf kepada-Nya. Orang yang sedang musafir kepada Allah Swt. akan

selalu ditemani khauf kepada-Nya dalam perjalanannya. Khauf adalah pelita hati yang

dengannya seseorang dapat melihat baik dan buruknya sesuatu. Seseorang takut kepada

sesuatu akan lari menjauhinya, kecuali takut kepada Allah Swt., dia akan berusaha

mendekati-Nya, memohon agar dikasihani, diampuni, dan diridai, karena tak satu pun

makhluk yang mampu berlari dari-Nya.

Khauf kepada Allah yang tertancap dalam hati seorang hamba akan membakar bibit-

bibit maksiat yang ada di dalamnya, serta mengurangi cinta yang berlebih terhadap dunia.

Menuruti hawa nafsu terasa manis semanis madu, namun orang yang khauf kepada Allah

mengerti bahwa manisnya syahwat bagaikan manisnya madu yang mengandung racun. Dia

tidak ingin dan takut meminumnya. Karena di belakang kenikmatan sementara menuruti

nafsu dan syahwat duniawi, terdapat azab yang dahsyat tak terhingga.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Imam Abu al-Laits al-Samarqandi mengatakan: "Tanda-tanda khauf kepada Allah Swt.

tampak pada tujuh hal:

1. Menjaga lisannya. Orang yang takut kepada Allah Swt. akan mencegah lidahnya

berbohong, ghibah, dan banyak membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Dia

menjadikan lisannya sibuk berzikir kepada Allah Swt., membaca Al-Quran serta untuk

mudzkarah ilmu.

2. Menjaga perutnya, dengan tidak memasukkan makanan ke dalam perutnya kecuali

yang yang halal dan baik, dan juga tidak makan makanan yang halal kecuali secukupnya dan

sesuai keperluannya.

3. Menjaga pandangannya, dengan tidak melihat perkara-perkara yang diharamkan,

tidak pula memandang dunia dengan hasrat ingin meraupnya, melainkan dengan pandangan

'ibrah (memerhatikan dan mengambil pelajaran).

Page 48: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

48

4. Menjaga tangannya, dengan tidak mengulurkannya untuk berbuat sesuatu yang

diharamkan, tetapi mengulurkannya ke tempat-tempat di mana ada ketaatan dan

ketakwaan kepada Allah Swt.

5. Menjaga kakinya, dengan tidak melangkahkannya untuk melakukan maksiat kepada

Allah Swt.

6. Menjaga hatinya, dengan menghilangkan segala permusuhan, kebencian dan

kedengkian terhadap saudara-saudaranya, dan menanamkan sifat menerima nasihat dan

simpati terhadap saudara-saudaranya sesama Muslim.

7. Menjaga seluruh perbuatan ketaatannya agar semuanya ditujukan hanya untuk

Allah dan takut terhadap sifat riya dan nifaq (munafik).

Rasa takut kepada Allah Swt. adalah benteng keimanan, dalam arti bahwa orang yang tidak

mempunyai rasa khauf, tidak ada yang menghalanginya dari melalaikan kewajiban sebagai

hamba dan melakukan kemaksiatan, bahkan pada keadaan tertentu dia bisa dengan mudah

mengubah keimanannya—na'ûdzubillâhi min dzâlik.

Kita berdoa kepada Allah semoga Dia menggolongkan kita ke dalam orang-orang dianugerahi

khauf yang istimewa, sehingga kita mendapatkan apa yang telah dijanjikan Allah Swt. di

akhirat kelak. Dan, digolongkan ke dalam golongan orang-orang yang didekatkan pada Allah

Swt. Amin. Wallahu a'lam bis showab

Page 49: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

49

Malam Ke-16

Menumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Imam Ibnu Qudâmah menjelaskan bahwa terdapat dua tingkatan rasa takut seorang hamba

kepada Allah Swt. Pertama, takut terhadap azab-Nya, dan ini adalah khauf umumnya

makhluk. Hal ini akan terwujud dengan keimanan terhadap surga dan neraka yang

merupakan dua balasan bagi pelaku ketaatan atau kemaksiatan. Khauf ini dapat melemah

karena lemahnya iman atau kuatnya kelalaian. Kelalaian ini dapat dihilangkan dengan

banyak berzikir dan bertafakkur tentang azab akhirat, dan bertambah dengan melihat

kehidupan orang-orang yang khauf kepada Allah, bermuamalah dengan mereka atau

mendengarkan kabar tentang mereka.

Kedua, takut terhadap Allah Swt. sendiri. Rasa takut ini adalah perasaan orang-orang yang

memiliki makrifat dan kedekatan dengan Allah Swt. Nama-nama dan sifat-sifat Allah Swt.

mengandung kehebatan, keagungan, dan kemuliaan yang menjadikan hati mereka kecut,

sehingga mereka takut jauh dari-Nya.

Mengingat betapa lemahnya kita, dan betapa Allah Maha Perkasa

Sadarlah betapa kita ini kecil, lemah, hina di hadapan Allah. Sedangkan Allah adalah Al

Aziz (Maha Perkasa), Al Qawiy (Maha Besar Kekuatannya), Al Matiin (Maha Perkasa), Al

Khaliq (Maha Pencipta), Al Ghaniy (Maha Kaya dan tidak butuh kepada hamba).

Betapa lemahnya hamba sehingga ketika hamba tertimpa keburukan tidak ada yang

bisa menghilangkannya kecuali Allah. Ia berfirman (yang artinya) : “Jika Allah menimpakan

suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia

sendiri” (QS. Al An’am: 17)

Betapa Maha Besarnya Allah, hingga andai kita durhaka kepada Allah, sama sekali

tidak berkurang kemuliaan Allah. “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di

bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab

sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir,

maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah

kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS. An Nisa: 131)

Dengan semua kenyataan ini masihkah kita tidak takut kepada Allah?

Page 50: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

50

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Mengingat pedihnya azab Allah yang disiapkan bagi orang-orang yang melanggar

aturan agama Allah akan menimbulkan rasa takut di dalam hati. Allah Ta’ala berfirman:

“hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau

ditimpa azab yang pedih” (QS. An Nuur: 63)

Pedihnya adzab Allah sampai-sampai dikabarkan dalam Al Qur’an bahwa setan

berkata: “Sesungguhnya aku takut kepada Allah. Dan Allah sangat keras siksa-Nya” (QS. Al

Anfal: 48)

Dan hendaknya kita takut pada neraka Allah yang tidak bisa terbayangkan

kengeriannya. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) : “Hai orang-orang yang beriman,

peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan” (QS. At Tahrim: 6)

Kebiasaan lain yang dapat menghadirkan khauf adalah mentadabburi ayat-ayat

penggugah hati seperti ayat-ayat azab dan takdir di dalam Al-Quran. Misalnya adalah Surah

Al-'Ashr. Surat mulia yang sering kali dibaca oleh generasi Salaf Al-Shâlih setiap kali selesai

pertemuan, sebagai muhasabah terhadap amalan yang telah dilakukan sekaligus motivasi

meniti umur agar lebih semangat beramal saleh. Surat yang senantiasa mengingatkan

manusia bahwa hidupnya hanyalah kumpulan detik-detik, di mana setiap detik yang hilang

berarti kehilangan bagian dari hidupnya. Detik-detik yang jika tidak dimanfaatkan dalam

kebaikan, akan lenyap dalam kesia-siaan, apalagi jika dihabiskan dalam kemaksiatan, tentu

merupakan kerugian yang tiada terhingga.

Detik-detik yang mustahil kembali, yang memustahilkan harapan untuk memperbaiki

kesalahan, detik-detik yang pasti berakhir pada batas termaktub, untuk kemudian

dipertanggungjawabkan di hadapan mahkamah Allah Swt. Surat yang mengingatkan

manusia, bahwa mereka hidup benar-benar dalam kerugian, jika tidak menghiasi diri dengan

empat perkara yaitu, iman, amal saleh, nasihat-menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.

Memikirkan ayat-ayat Allah dapat menimbulkan perasaan takut di dalam hati. Semakin

mendalam rasa takut kita kepada Allah, maka diri ini akan semakin terjaga dari melakukan

perbuatan maksiat

Page 51: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

51

Malam Ke-17

Mengatasi Gelisah Hati

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Ketika hati galau, resah, gelisah dan tidak tenang, berarti ada yang kurang dalam hidup kita.

Ada hal-hal yang mesti diperbaiki lebih lanjut lagi. Sebelum mendapatkan obatnya,

seharusnya kita mengetahui penyebab yang menyebabkan hidup terasa gelisah.

Diantaranya:

Pertama, hidup gelisah karena banyak dosa. Semakin banyak dosa yang dilakukan, semakin

gelisah seseorang. Kalau di bilang tenang dengan dosa, itu bohong! Seakan saja wajahnya

dan penampilannya tenang, tetapi hatinya terus dalam keraguan, kegelisahan dan tidak

nyaman.

Orang banyak dosa itu banyak gelisahnya, banyak sialnya. Kalaupun di beri kesenangan

hanya soal waktu. Akibat dosa ditunda sesaat, lalu tanpa disangka-sangka bencana itu pun

datang. Penangguhan akibat dosa itu namanya Istidraj. Allah tidak lupa, hanya memberi

tangguh saja. Ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah , “Apa itu dosa wahai

Rasulullah?” Beliau menjawab, “Dosa ialah sesuatu yang membuat gelisah, dan engkau takut

sekali orang tahu apa yang ada di hatimu.”

Kedua, hati gelisah karena banyak menuntut, kurang bersyukur atas nikmat-nikmat Allah

Swt. Ibarat telur yang ada di tangan kita lepaskan untuk mendapatkan burung yang di udara

yang belum pasti. Berharap hujan dari langit, air di tempayan ditumpahkan.

Kadang kita ini terlalu banyak menuntut kepada Allah Swt. Padahal terlalu banyak nikmat

yag Allah Swt. berikan kepada kita. Mata sedikit sakit saja, kita sudah gelisah luar biasa

padahal telinga, tangan, jantung, paru-paru semuanya sehat. Bersyukur pada Allah Swt.

Kehilangan uang seribu rupiah, kita sudah panik. Padahal di tangan masih ada sisa seratus

ribu untuk membeli keperluan.

Satu doa saja tidak diijabah sama Allah Swt. kita melupakan semua kebaikan Allah Swt. pada

diri kita. Padahal 99,9% nikmat hanya 0,1% ujian dari Allah Swt. Ketika musibah yang Allah

Swt. datangkan kita lupa semua nikmat itu, merasa diri paling sengsara, padahal di kemudian

hari baru terbukti ternyata sengsara di masa lalu membawa nikmati di hari kemudian.

Page 52: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

52

Ketiga, hati gelisah karena terlalu cinta kepada dunia. Kalau dalam hati sudah ada bibit rakus

kepada dunia, maka bersiaplah gelisah dam menderita di hari hari selanjutnya. Mengejar

popularitas, uang yang banyak atau pangkat dan jabatan. Berangkat gelap, pulang gelap.

Keluarga berantakan, diri sendiri tidak terurus. Begitulah aktifitasnya menunggu kematian.

Kosong! Tidak jelas apa tujuan hidupnya.

Semua yang kita kumpulkan sebanyak apapun di dunia, pada akhirnya kita tinggalkan. Ingat

sekali lagi, sebanyak apapun yang kita kumpulkan, pada akhirnya kita tinggalkan juga. Karena

itulah orang-orang yang beriman sangat memperhatikan rezekinya. Karena ia sadar bahwa ia

akan menghadap Allah Swt.

Keempat, hati gelisah akibat dari makan-makanan yang haram. Baik itu haram karena zatnya

anjing, babi, khmar, narkoba dan lain sebaginya. Ataukah haram karena sebabnya, misalnya

makanan hasil korupsi, menipu, mencuri, judi, dan sebagainya.

Boleh jadi makanan itu aslinya halal, tapi cara mendapatkannya salah maka ia menjadi

haram. Ia makan nasi tempe, ayam, sayur-sayuran dan buah, tapi dengan mencuri atau

korupsi. Maka masuklah barang-barang yang haram ke dalam tubuhnya, mengalir dalam

aliran darahnya.

Dalam tubuhnya ia membangun ruangan untuk setan. Setan masuk melalui darah-darah

yang haram itu. Lalu ia bisikkan kesesatan. Karena itulah orang yang banyak memakan

makanan haram hidupnya gelisah, hampa, bête, walapun duitnya banyak. Ia mudah

terserang stress, depresi, mudah marah, temperamental, sombong dan berbagai macam

penyakit ruhaniah.

Sudah begitu, ia menjadi ketagihan untuk melakukan maksiat lagi. Sebab dosa dapat

melahirkan dosa, dosa lagi dan dosa lagi. Makanan haram yang masuk ke darah dagingnya

akan mendorongnya untuk melakukan yang haram lagi. Setelah korupsi, ia merampok, ia

berzina, mengambil hak orang lain tanpa belas kasihan, lalu ingin korupsi lagi, dan begitu

seterusnya.

Parahnya, harta haram ini tak hanya ia yang menikmati. Seorang ayah mencari duit dari jalan

yang haram lalu ia bawa pulang. Harta kehilangan berkahnya, makanan kehilangan

berkahnya. Sungguh keluarga yang mengalir darah yang haram dari tubuhnya sulit

menghafal Al-qur’an.

Page 53: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

53

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Lalu bagimana cara mengatasi rasa gelisah itu? Caranya adalah segera bertobat kepada

Allah. Hindarilah makan-makanan haram. Hendaknya selalu berzikir kepada Allah, Ingat mati

yang datang menjelang. Kalau tidak segera taubat dan istighfar, niscaya tak akan ada habis-

habisnya, tak akan pernah ada ujung dari kedurhakaan, sehingga akhirnya meninggal dengan

su'ul khatimah. Setan menang. Ia berhasil mengantarkan satu orang manusia lagi ke jurang

kesengsaraan yang tiada tara.

Sering-seringlah berinteraksi dengan Al-Qur’an. Sebab Al-Qur’an adalah obat jiwa dan

penawar dari segala kesedihan. Saat diri kita ditimpa galau yang tiada tara, maka duduk

bersimpuhlah di hadapan Allah. Ucaplah istighfar dan taubat atas segala kesalahan.

Kemudian bacalah Al-Qur’an. Semakin lama kita berinteraksi dengan Al-Qur’an semakin baik.

Bacaan Al-Qur’an dapat memberikan pengaruh yang luar biasa di dalam hati kita

menggantikan kesedihan dengan kegembiraan.

Cara berikutnya adalah mendatangi orang alim. Mintalah nasehat dari para ulama. Insya

Allah dengan kebijaksanaan mereka, para ulama dapat memberikan solusi dan nasehat yang

berarti untuk kita. Sebab berkumpul bersama orang-orang shaleh dapat menenangkan hati

dan memberikan pencerahan.

***

Page 54: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

54

Malam Ke-18

Keajaiban Zikir

أكبر للا ولذكر علم وللا تصنعون ما

“Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah

yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Ankabut: 45)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Suatu hari terjadi perbincangan antara Rasulullah Saw. dan sahabatnya.

“Maukah kalian aku beritahu tentang amalan yang paling baik, paling suci di hadapan Rabb

kalian, paling tinggi derajatnya, lebih baik dibandingkan dengan menginfakkan emas dan

perak, dan lebih daripada kalian bertemu musuh kalian, lalu kalian menebas leher mereka

dan mereka pun menebas leher kalian?” tanya Rasulullah Saw.

Para sahabat menimpali, “Mau..”

Rasulullah Saw. bersabda, “Zikir kepada Allah”

Mengingat Allah adalah cara paling baik untuk menjernihkan pikiran dan mendamaikan

perasaan. Berzikir kepada Allah adalah surga Allah di bumi-Nya. Siapa yang tak pernah

memasukinya, ia tidak akan dapat memasuki surga-Nya di akhirat kelak.

Berzikir kepada Allah merupakan upaya penyelamatan jiwa dari berbagi kerisauan,

kegundahan, kekesalan dan goncangan. Zikir adalah jalan pintas paling mudah untuk meraih

kemenangan dan kebahagiaan hakiki.

Dengan berzikir, awan ketakutan, kegalauan, kecemasan, dan kesedihan akan sirna. Bahkan

dengan berzikir kepada Allah, segunung tumpukan beban kehidupan dan permasalahan akan

runtuh dengan sendirinya. Maka tidaklah mengherankan bila mereka yang selalu mengingat

Allah senantiasa bahagia dan tentram hidupnya.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Semakin banyak kita mengingat Allah, pikiran kita akan semakin terbuka, hati semakin

tentram, jiwa semakin bahagia, dan nurani semakin damai sentosa. Itu karena dalam

mengingat Allah terkandung nilai-nilai tawakkal kepada-Nya, keyakinan penuh kepada-Nya,

Page 55: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

55

ketergantungan diri hanya kepada-Nya, kepasrahan kepada-Nya, berbaik sangka dan

berharap kebaikan dari-Nya. Semakin sering berzikir, ada banyak manfaat yang bisa kita

dapatkan. Antara lain:

Pertama, Zikir adalah Nutrisi Hati dan Pikiran

Hati manusia pada hakikatnya membutuhkan nutrisi. Dan nutrisi atau makanan hati itu tidak

lain adalah zikir.

Rapi dan tidaknya hidup seseorang bergantung pada hatinya. Sebab hati adalah sumber

segala inspirasi kebaikan, sekaligus sarang dari berbagai macam penyakit. Pembersihnya

adalah dengan banyak mendekatkan diri pada Allah Swt. dengan banyak sujud dengan

banyak mensucikan nama Allah Swt. dengan banyak menyebut asma-Nya yang indah.

Ada tiga potensi yang dimiliki manusia: potensi jasad, potensi akal dan potensi hati. Nah, ini

tidak bisa dipisah pisakan. Potensi akal kalau mau cerdas mau tidak mau harus banyak

belajar, banyak membaca, banyak observasi, dan lain sebagainya.

Kalau mau sehat secara fisik, harus makan makanan yang halal dan thayyib. Berolahraga

yang teratur dan istirahat yang cukup. Ada keberkahan dalam setiap gerak.

Lalu apa makanan hati itu? Makanannya adalah zikir kepada Allah Swt.

Tidak salah jika hati orang yang bedzkir itu tenang, damai dan bahagia. Ketika pikiran tenang,

berfikir lebih nyaman, bicara jadi hikmah, gerak-gerik gesit dan lincah, hidup pun hidup lebih

terarah. Setiap persoalan dapat diselesaikan dengan baik.

Siapa yang melazimkan zikir, istghfar, shalawat kepada nabi Muhammad SAW maka Allah

akan memudahkan saat ia sulit, Allah akan menggembirakan saat ia sedih dan Allah beri

rezeki dari jalan yang tidak ia duga.

***

Kedua, Orang yang Berzikir Selalu Bersama Allah

Kita adalah makhluk yang lemah dan penuh kekurangan. Selalu memerlukan pertolongan

dan bimbingan dari Allah setiap saat. Alangkah indahnya bila hubungan kita dengan Allah

terjalin dengan baik.

Zikir adalah pintu paling agung yang menghubungkan antara Allah Swt. dengan hambaNya.

Pintu yang selalu terbuka selama tidak ditutup oleh hamba itu sendiri dengan kelalaiannya.

Page 56: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

56

Hasan Al-Bashri pernah berkata, “Carilah kemanisan dalam tiga saat: ketika shalat, ketika

berzikir dan ketika membaca Al-Qur’an. Jika kalian menemukannya berarti pintu (kepada

Allah) sedang terbuka. Jika tidak, ketahuilah bahwa pintu itu telah tertutup"

Sebuah cerita keteladanan yang baik pernah disampaikan oleh Siti Aisyah Ra. “

Sesungguhnya Nabi Muhammad saw senantiasa berzikir kepada Allah Swt. dalam setiap

keadaan.” baik ketika suci, ataupun sedang junub.

Rasulullah Bersabda:

ي فإنبله , أ ي ب ا ل ، ا ل ل ا ، ا ل اي ي ، ا ي ا ي . رقبه الل ط ، ايخ ي

“Hendaklah engkau membiasakannya membaca Subhanallah, alhamdulillah, lâilâha illallâh,

Allâhu akbar, sesungguhnya ia dapat menggugurkan dosa seperti pohon yang menggugurkan

daunnya” (HR. Baihaqi)

Page 57: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

57

Malam Ke-19

Mengharapkan Rahmat Allah

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Harapan adalah ruh dan penyemangat hidup setiap insan. Orang yang bersemangat

mengerjakan sesuatu, tentu karena dia memiliki harapan di balik pekerjaannya itu. Tanpa

harapan, seseorang tidak akan memiliki semangat dan kesungguhan dalam bekerja. Tanpa

harapan, hidup hanyalah keputusasaan, ketersiksaan, penyesalan, dan kehampaan.

Ar-rajâ' atau “harapan”, ada yang bersifat duniawi atau ukhrawi. Dalam

pembahasan kali ini kita akan mencoba menggali makna rajâ' yang bukan sekadar harapan

duniawi semata. Melainkan rajâ' yang berdimensi ukhrawi, rajâ' yang merupakan ibadah.

Rajâ' yang merupakan salah satu maqâm dari maqâm ibadah hati. Rajâ' adalah kebutuhan

hidup seorang Mukmin yang sangat penting. Karena itu, Allah Swt. menjadikannya salah satu

bentuk ibadah hati yang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang beriman.

Orang yang beramal saleh di dunia dengan ikhlas, kemudian mengharapkan pahala,

rahmat dan ampunan Allah Swt., dialah orang yang benar-benar telah menunaikan ibadah

rajâ'. Dialah orang yang selalu berdisiplin dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Swt.,

sebagai bukti keimanannya. Dia mengharap kepada Allah Swt., untuk memberikannya taufik

agar tidak melenceng dari kebenaran, memohon agar amal ibadahnya diterima dan

mendapat rahmat-Nya. Bukan orang yang hanya bermalas-malasan, enggan beramal saleh,

mengisi hidupnya dengan amalan yang tidak bermanfaat, bahkan selalu bermaksiat kepada

Allah Swt., kemudian setelah itu mengharap ampunan dan pahala yang besar.

Adapun jika seseorang berharap sesuatu tanpa berusaha melakukan amalan yang

dapat mengantarnya menuju harapannya, maka harapan itu bukanlah rajâ', melainkan

tamanni atau angan-angan dan khayalan belaka. Seperti orang yang berharap dapat

memanen buah tanpa mau bercocok tanam. Orang yang melakukan ibadah rajâ' secara

hakiki perumpamaannya seperti seorang petani yang berharap mendapat hasil panen yang

baik setelah sebelumnya bersusah payah mencangkul sawah, mengairinya, menabur benih

kemudian memberi tanamannya pupuk, merawat dan menjaganya dari hama penyakit dan

seterusnya.

Allah Swt. mencela orang-orang yang hanya ber-tamanni sebagaimana tertera

dalam firmannya:

Page 58: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

58

ؽفر لنا قولون س ؤخذون عرض هذا الدنى و ... فخلؾ من بعدهم خلؾ ورثوا الكتاب

"Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang

mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun...."

(QS Al-A'raf [7]: 169)

Ibadah rajâ' adalah sebuah maqâm ibadah hati berupa keyakinan—bahwa Allah Swt.

akan menerima semua ketaatan dan mengampuni segala kesalahan karena kemurahan dan

keluasan rahmat-Nya—yang mendorong hati untuk selalu mengharap kebaikan hidup di

negeri akhirat dengan disertai amalan yang dapat mengantarkan seorang menuju

harapannya. Jika seseorang telah menghabiskan waktunya untuk melaksanakan ketaatan

kepada Allah dan banyak melakukan amal saleh, maka baginya tiada yang tertinggal kecuali

mengharap ganjaran yang berada di luar kemampuannya yaitu turunnya rahmat, ampunan,

anugerah, pahala, dan rida Allah Swt.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Ibadah rajâ' ini merupakan salah satu wasilah utama yang dapat membantu manusia dalam

perjalanannya menuju Allah Swt., memantapkan hatinya dalam menjalankan ajaran agama

Islam, terutama di zaman modern yang bergelimang fitnah, syubhat, dan syahwat. Rajâ'

merupakan salah satu ibadah yang diperintahkan oleh Allah Swt. Kebalikannya yaitu Al-

Ya'su, salah satu hal yang dilarang Allah. Ya's adalah berputus asa dari rahmat Allah Swt.

Karena ya's merupakan hal yang dilarang, maka ia tergolong maksiat. Allah Swt. melarang

manusia berputus asa dari rahmat-Nya, karena hal ini merupakan perbuatan orang-orang

kafir. Allah Swt. berfirman dengan wasiat Nabi Yakub a.s. kepada putra-putranya:

إل القوم الكافرون ئس من روح للا ه ل إن ئسوا من روح للا ول ت

"Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidaklah berputus asa dari

rahmat Allah kecuali orang-orang kafir." (QS Yusuf [11]: 87)

***

Page 59: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

59

Malam Ke-20

Dahsyatnya Kalimat Tauhid

Allah Swt. berfirman:

لف ع ف ن ه ف إاف ف إ ن الن ه ف اع

“Ketahuilah tidak ada Tuhan selain Allah” (QS. Muhammad: 19)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Tauhid dan pengesaan Allah Swt. adalah mata air kehidupan, sumber kebahagiaan dan

produkifitas. Bila keyakinan ini semakin mendalam, maka kebahagiaan dalam hati akan

semakin mengkristal, damai dalam jiwa dalam keadaan apapun jua, hidup semakin produktif

dan mengalirkan amal-amal dahsyat yang tak putus-putusnya.

Keyakinan seperti apa...?

Yaitu keyakinan bahwa Allah Swt. adalah Rabbunnâs dan Ilâhunnâs. Rabb manusia dan

Tuhan sesembahan manusia.

Rabb itu berarti pengatur alam semesta. Dialah yang memberi kita makanan dan minuman,

mengatur kehidupan setiap makhluk, membagi rezeki, yang memberi kekuatan, yang

mengatur bumi dan seisinya, dan mengatur alam semesta.

Sementara Ilâhunnâs adalah Tuhan sesembahan manusia. Yaitu keyakinan bahwa hanyalah

Allah Swt. sesembahan yang benar. Hanya kepada-Nya kita hadapkan hati sepenuhnya.

Pengakuan sebenarnya dari La ilaaha illallah bahwa tidak ada yang disembah selain Allah,

menghapuskan sesembahan lainnya. Pengakuan yang menghapuskan penghambaan kepada

sesama manusia, membawa diri ke puncak kemanusiaannya, menghapuskan perbudakan

dalam bentuk apapun. Tidak menghamba kepada harta, jabatan, kedudukan, wanita, nafsu

syahwat.

La ilaaha illallah. Ungkapan ini adalah pengakuan tauhid bahwa Allah adalah satu-satunya

Zat yang berhak untuk disembah. Dialah Tuhan Pencipta semesta alam dan Pengatur segala

ciptaan-Nya. Kita mengakui bahwa Allah adalah tumpuan hidup.

Page 60: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

60

Dari sini tumbuhlah sikap-sikap uluhiyyah (mengesakan Allah) yang menyandarkan semua

tindakan kita kepada kekuasaan Allah semata.

Ketika kita telah menjadikan Allah sebagai tumpuan hidup, itu berarti kita mengikrarkan diri:

Bahwa hanya kepada Allah kita menyembah

Bahwa hanya kepada Allah kita memohon pertolongan

Bahwa Allah adalah sumber kekayaan kita

Bahwa adalah sumber harapan kita

Bahwa Allah adalah sumber kemenangan kita

Bahwa Allah adalah sumber kekuatan kita

Dan Bahwa Allah adalah sumber segala sesuatu dalam hidup kita

Pengakuan yang diiring keyakinan yang kuat ini pada gilirannya akan melahirkan berbagai

sifat positif dalam kehidupan. Keyakinan inilah yang nantinya akan melahirkan sifat-sifat

terpuji yang tak terpendung pengaruh dahsyatnya. Dari mata air ketauhidan lahirlah

keikhlasan dalam setiap perbuatan. Mengalirlah kemulian sifat sabar, berfikir positif, syukur,

tawakkal, ridho dan lain-lain sebagianya.

Dari mata air tauhid muncul rasa syukur terhadap segala nikmat yang ada. Dia yakin bahwa

semuanya adalah Allah Swt. untuk kesyukuran tidak akan putus dari lidahnya.

Dari mata air tauhid mengalir sifat tawakkal, menyerahkan diri kepada Allah Swt. Ia

menjalani kehidupan dengan penuh semangat, senyum bahagia, karena ia yakin bahwa tidak

akan ada yang sia-sia dalam kehidupan ini; bahwa segala sesuatu yang ada dalam kehidupan

telah diatur oleh Allah Swt. dan manusia tinggal menjalaninya; bahwa Allah Swt. telah

menuliskan takdir setiap makhluk sebelum ia diciptakan.

Mengalir pula rasa tunduk dan patuh kepada Allah Swt. Sebab dialah Allah Swt. Tuhan satu-

satunya yang patut disembah kemudian, akan memudahkan seseorang untuk mengerjakan

shalat menunaikan segala kewajiban sebagai hambaNya. Aqidah yang baik juga akan

mencegah seseorang melakukan hal-hal yang buruk.

Kesadaran dengan makna syahadat ini dapat mengubah wajah kehidupan: yang pesimis jadi

optimis, yang lemah jadi kuat, yang miskin jadi kaya, yang sedih jadi bahagia, yang gelisah

Page 61: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

61

jadi tenang, yang kalah jadi menang, dan segala sikap hidup negatif berubah menjadi positif

dalam arti yang sebenarnya. Itu karena semuanya dikembalikan lagi kepada Allah dan tidak

bergantung kepada diri sendiri ataupun orang lain yang serba kekurangan.

Ketenangan hati dan jiwa, perasaan syukur dan ridha, pikiran positif dan rasa optimis, selalu

terbit dari tauhid yang benar. Maka orang yang paling bahagia dalam hidup ini

sesungguhnya adalah yang paling benar tauhidnya.

اوي وي ا ل ا قبوي بفي

“Katakanlah tidak ada tuhan selain Allah, kalian pasti beruntung” (HR. Ahmad)

Keyakinan kepada La ilaaha illalllah ini akan membuat hati terasa lebih tenang dan damai,

sebab kita menyadari bahwa tidak usaha kita selama ini tidak ada satupun yang sia-sia.

Semua ada ganjarannya, semua ada hasil dan konsekwensinya..

***

Page 62: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

62

Malam Ke-21

Dahsyatnya Tasbih

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak

ada suatu apapun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak

mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”

(Al-Isrâ’: 44)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Sejak matahari terbit sampai terbenam kemudian terbit lagi di hari berikutnya, lalu

terbenam dan kembali terbit lagi, tidak putus-putusnya seluruh makhluk alam semesta ini

bertasbih kepada Allah Swt. Mereka bertasbih kepada Allah dengan bahasa masing-masing.

Burung-burung bertasbih dalam kicauannya, angin bertasbih dalam hembusannya, matahari,

bulan, bintang-bintang dan semesta galaksi bertasbih dan memuji Allah Swt.

Sungguh banyak hal-hal gaib di luar diri kita yang tidak dapat ditangkap oleh panca

indera, padahal semuanya terjadi dan terus berlangsung dalam kehidupan kita sehari-hari,

sejak bumi ini diciptakan hingga saat kiamat terjadi nanti. Diantaranya adalah tasbih para

makhluk Allah itu.

Kadang-kadang sebagian pintu kegaiban ini dibukakan oleh Allah Swt. kepada beberapa

orang, sehingga mereka bisa menyaksikan langsung betapa benar apa yang telah Allah

sampaikan dalam Al-Qur’an; bahwa seluruh makhluk senantiasa bertasbih.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Imam Ath-Thabrani pernah meriwayatkan sebuah hadits sahih dari sahabat Abu Darda. Ia

pernah mengisahkan bahwa suatu hari Rasulullah Saw. pernah mengambil tujuah buah

kerikil. Maka kerikil-kerikil itu bertasbih di tangan Rasulullah Saw. Abu Darda mendengar

sendiri dengungannya.

Kemudian Nabi meletakkan kerikil-kerikil itu di tangan Abu Bakar, maka kerikil-kerikil itu

pun bertasbih lagi. Kemudian beliau meletakannya di tangan Umar dan mereka masih

bertasbih. Lalu beliau meletakannya di tangan Utsmân maka mereka bertasbih lagi. Dalam

riwayat lain dikatakan, bahwa semua orang yang ada dalam perkumpulan itu mendengar

tasbih kerikil-kerikil itu”

Ada banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan dari tasbih. Antara lain:

Page 63: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

63

Pertama, Tasbih Adalah Penyebab Datangnya Pertolongan

Ungkapan tasbih Nabi Yunus adalah tasbih yang paling utama. Demikian kata Rasulullah

Saw. dalam sebuah sabdnya. Inilah ucapan tasbih yang diiringi oleh persaksian keesan Allah

dan pengakuan diri sebagai orang yang zalim..

ا أني ي ن نن ي الل ا

“Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang

yang zalim”

Dalam tiga kegelapan itu, yaitu gelap di dalam perut ikan, gelap di dalam lautan dan

gelap malam hari, Nabi Yunus terus bertasbih mensucikan Tuhannya dan mengakui

kesalahan yang ia perbuat. Sesungguhnya hanya Allah yang Mahabersih dan Mahasuci dari

segala dosa, Dialah pemilik segala kesempurnaan dan terbebas dan berbagai macam

kekurangan. Sementara manusia masih terus diliputi oleh dosa dan salah, khilaf dan alpa,

lalai dan lupa, sampai kapanpun. Sungguh diri ini termasuk orang-orang yang zalim...

Bila untuk masalah tingkat tinggi itu seperti itu saja Allah memberikan jalan keluar, maka

bagaimanakah lagi dengan masalah-masalah yang sebetulnya sepele saja. Sesungguhnya

kekuasaan Allah lebih besar daripada masalah apapun. Allah pasti bisa menuntun kita

mendapatkan jalan keluar.

Tidak ada masalah yang tidak bisa terselesaikan. Semua hanya perlu waktu. Hanya satu

tempat meminta tolong, yaitu hanya kepada Allah. Sesama manusia statusnya masih sama,

yaitu sebagai seorang hamba. Kekuasan mutlak dan tak terbatas berada di tangan Allah Swt.

Hati dan pikiran manusia berada dalam genggaman-Nya. Dia pun sangat-sangat penyayang.

Maka saat kita berada di tengah kedua sifat ini, yaitu kemahakuasaan yang terbatas dan rasa

sayang kepada hamba yang luar biasa, apalagi yang menghalangi kita untuk meminta?

Yang kita perlukan adalah yakin dan berusaha membersihkan diri.....

Subhana Rabbiyal A’la.... Maha Suci Rabb-ku yang Maha Tinggi

Kedua, Untaian Kata Paling Utama

Saudaraku, pernah engkau menghitung jumlah kata yang pernah engkau ucapkan?

Kalau belum, mungkin kita bisa mencoba bersama-sama seperti yang sering dilakukan oleh

Yahya bin Mua’adz, seorang ulama dari kalangan tabi’in.

Sampai kini, entah berapa ratus ribu jumlah kata yang kita keluarkan sejak bangun

pagi sampai tidur lagi. Begitu mudah lisan ini berucap, bahkan seringkali tanpa dipikirkan

terlebih dahulu. Ketika kata belum keluar, ia masih menjadi tawanan kita. Tapi setelah kata

itu keluar, kitalah yang menjadi tawanannya. Kita akan menjadi tawanan kata-kata buruk

Page 64: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

64

yang kita ucap tanpa sadar, bahkan kata-kata itu akan menjadi penyebab celaka.

Kita tidak tau, diantara puluhan juta kata yang sudah terlompat dari lisan kita selama

hidup ini, mana diantara kata itu yang akan membawa kita ke puncak surga, atau justru

diantara kata itu ada yang menyebabkan kita tercampakkan ke jurang neraka. Apalagi kalau

sampai berbohong atau menceritakan kejelakan orang lain dengan maksud agar kawan-

kawannya tertawa; menyegarkan suasana, atau memancing perhatian orang lain.

Semakin banyak kata-kata yang buruk, semakin buruk pula citra pemilik kata-kata itu

di hadapan manusia, semakin berat pertanggungjawabannya di hadapan Allah Swt. Habis

usia hanya untuk menumpuk omong kosong yang tidak bermanfaat. Kenapa kita tidak

memilih untuk diam, saat-saat kata-kata ternyata itu tak berguna dan berpeluang

mengundang petaka.

“Sesungguhnya seseorang dapat saja berbicara untuk membuat orang-orang di

sekitarnya tertawa, namun dengan kata-katanya itu Allah melemparkannya ke dalam

neraka yang jaraknya lebih jauh daripada langit dan bumi, dan sesungguhnya tergelincir

lidah itu lebih besar akibatnya daripada tergelincir kaki” (HR. Al-Baihaqi)

Hanya ada dua pilihan: berkata-kata yang baik, atau lebih baik diam. Kata-kata yang

baik itupun perlu memperhatikan kapan dan dimana kita mengucapkannnya. Sebab tidak

semua kata-kata yang baik bisa diucapkan kapan dan dimana saja semau-mau kita.

Bila kata-kata yang buruk itu hasilnya adalah penyebab bencana, maka kata-kata

yang baik dapat mengundang rahmat dan berkah. Kata yang baik mengundang simpati,

menarik hati, menumbuhkan rasa sayang dan kedamaian.

Kata-kata dzikir adalah jaminan keuntungan. Hanya dalam waktu 5 menit, seseorang

dapat meraih berton-ton pahala, mendapatkan keridhaan dan kecintaan Allah, menjaga

waktu agar tak terbuang sia-sia.

Rasulullah tercinta pernah memberikan sebuah pesan singkat yang sangat berharga:

ه " ي ا ا ي فت ا ى ا ن ا ثق ت ا ف ا ز ا ح ت ا اى ا لحي ت ا خف بي

" ي ا ا يالل ي

“Dua kata yang mudah diucapkan oleh lisan, berat dalam timbangan, sangat dicintai oleh

Dzat yang Maha Penyayang,: Subhanallahi wa bihamdihi Subhanallahil ‘Azhim” (HR. Bukhari

dan Muslim). Untuk mengucapkan dua kata agung itu kita perlu waktu tak lebih dari tiga

detik. Dalam 1 satu menit kita bisa membaca paling kurang 20 kali. Sangat ringan diucapkan

oleh lidah, namun sangat berat dalam timbangan amal.

Page 65: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

65

Malam Ke-22

Hidup Bahagia Dengan Bersyukur

Hidup Bahagia Dengan Rasa Syukur

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Menurut bahasa, syukur berarti mengakui perbuatan baik, seperti dalam perkataan, "Aku

bersyukur kepada Allah", yang berarti bahwa aku mengakui dengan sepenuh hati bahwa

segala nikmat yang aku dapatkan ini semata-mata adalah pemberian dan kemurahan Allah

Swt.

Orang Mukmin menyadari bahwa tak sedetik pun dari hidupnya terlepas dari nikmat

Allah Swt. Bahkan perasaan bersyukur terhadap nikmat itu sendiri juga merupakan nikmat

lain yang sangat besar dan harus disyukuri kembali. Sebab, betapa banyak orang di dunia

ini yang tidak tahu atau tidak mau bersyukur terhadap nikmat Allah Swt.

Musibah dan cobaan baginya adalah bagian dari nikmat yang besar. Sebab musibah

hanya dapat merusak badannya atau hal-hal yang bersifat fisik dan tidak dapat merusak

jiwa dan keimanannya. Hal ini karena dia menyadari bahwa di balik cobaan dan bencana

tersebut terdapat ganjaran yang besar.

Rasulullah Saw bersabda:

شاكها إل كفر وكة صب المسلم من نصب ول وصب ول هم ول حزن ول أذى ول ؼم حتى الش ما

اه بها من خطا للا

"Tidak satu pun yang menimpa seorang Muslim, dari kepenatan, penyakit, keresahan,

kesedihan, perasaan disakiti, kesusahan, sampai duri yang menusuknya, kecuali

dengannya Allah mengampuni dosa-dosanya. " (HR Bukhari dan Muslim)

Melalui musibah, Allah Swt. akan mengampuni dosa hamba, memberi pahala yang

banyak, meninggikan derajatnya, dan akan mencintainya.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Syukur itu ada kita lalukan dengan tiga hal, yaitu dengan hati, lisan dan anggota tubuh.

Pertama, Syukur Hati

Page 66: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

66

Syukur hati adalah dengan mengetahui bahwa yang memberikan nikmat ini adalah

Allah Swt. Pengetahuan ini bukan sekadar pengetahuan akal saja, melainkan juga

pengetahuan hati berupa perasaan dan keyakinan. Dan, ini sangat penting untuk

didakwahkan terutama dalam mendidik anak-anak. Darimana semua nikmat ini datang?

Allah berfirman:

ماء والرض ل إله إل هو رزقكم من الس ر للا كم هل من خالق ؼ عل ها الناس اذكروا نعمة للا ا أ

فؤنى تإفكون

"Wahai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah

yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain

Dia; Maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)? (QS Fathir [35]: 3)

Kedua, Syukur Lisan

Lidah manusia merupakan pengungkap kesyukuran hati. Apabila hati dipenuhi oleh

kesyukuran kepada Allah, niscaya lisan tak akan berhenti memuji, bertahmid, dan berucap

syukur. Coba kita renungkan ucapan Rasulullah Saw. setiap harinya untuk mengungkapkan

kesyukuran kepada Allah Swt.

- Ketika bangun dari tidur beliau berucap:

ه النشور انا بعدما أماتنا وإل الذي أح الحمد لل

- Ketika akan kembali tidur beliau berucap:

له ول مإوي الذي أطعمنا وسقانا وآوانا فكم ممن ل كاف الحمد لل

Dan banyak zikir lainnya yang isinya adalah puji-pujian kepada Allah Swt.

Ketiga, Syukur Aggota Badan

Yaitu syukur yang dilakukan selain oleh hati dan lisan. Syukur dengan lisan saja

tidaklah cukup hingga dilengkapi dengan syukur anggota badan. Semua ibadah yang

dilakukan oleh anggota badan manusia sebenarnya merupakan bentuk kesyukurannya

terhadap Rabb-nya. Dalam Surah Al-Naml Allah Swt. Berfirman:

وعلى والدي وأن أعمل صالحا ترضاه وأدخلن ... وقال رب أوزعن أن أشكر نعمتك الت أنعمت عل

الحن برحمتك ف عبادك الص

Page 67: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

67

"…Dan dia berdoa: Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang

telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada orang tuaku, dan untuk mengerjakan

amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam

golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS Al-Naml [27]: 19)

Ayat di tersebut mengisyaratkan bahwa bersyukur dengan lisan saja tidak cukup,

tetapi harus diungkapkan juga dengan amal perbuatan. Karena setelah memohon untuk

dapat mensyukuri nikmat, Nabi Sulaiman memohon untuk diberi taufik untuk beramal

saleh yang Allah ridhai. Tentunya amal saleh yang di maksud adalah ibadah badaniah dan

ibadah sosial lainnya.

Di antara cara bersyukur dengan anggota badan adalah membantu orang lain,

bersedekah, memanfaatkan kepandaian dan pengalaman untuk mengajar ilmu yang

bermanfaat, meluangkan waktu kesempatan untuk memerhatikan orang lain.

Di antara bentuk bersyukur juga adalah, bersyukur (berterima kasih) kepada manusia.

Berterima kasih kepada manusia tidak bertentangan dengan syukur kepada Allah Swt.,

karena Allah yang memerintahkan untuk berterimakasih kepada manusia.

***

Page 68: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

68

Malam Ke-23

Menumbuhkan Rasa Syukur

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Syukur adalah jaminan penambahan nikmat. Semakin kita bersyukur, maka semakin

banyak nikmat yang bisa kita dapatkan. Ada beberapa perkara yang mendorong kita untuk

bersyukur

Pertama, Melihat kepada orang yang diberi nikmat lebih sedikit. Melihat orang yang di

bawah akan mendorong seseorang untuk bersyukur dan mengingat nikmat-nikmat Allah

yang ada pada dirinya, sedangkan melihat ke atas akan menjadikan orang lupa dengan

nikmat Allah yang diberikan kepada diri sendiri, sehingga tidak bersyukur dan tidak rida

dengan apa yang dibagi oleh Allah kepadanya. Rasulullah Saw. bersabda dalam sebuah

hadis shahih:

ه فوقكم هو من إلى تنظروا ول منكم أسفل هو من إلى انظروا نعمة تزدروا ل أن أجدر فإن كم للا عل

"Lihatlah kepada orang yang berada di bawah kamu, dan jangan melihat kepada

orang yang di atas kamu, karena hal ini akan membantumu untuk tidak

meremehkan dan mendustakan nikmat Allah kepadamu." (HR Ahmad, Tirmizi, dan

Ibnu Majah)

Kedua, menyadari bahwa segala nikmat, besar atau kecil, akan dihisab oleh Allah Swt. Jika

berbentuk harta, di Hari Kiamat akan ditanya dari mana mendapatkannya dan di mana

dipergunakan. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata menyifati harta duniawi: "Halâluhâ hisâb

harâmuhâ 'iqâb" (Yang halal akan dihisab dan yang haram akan menyebabkan azab). Jika

berbentuk waktu, maka akan ditanya seperti dalam hadis Nabi Saw. "Wa 'an al-'umri fî mâ

afnâhâ (ditanyakan tentang umurnya, lalu di mana dihabiskan). Dengan merenungkan hal

ini maka kita akan berusaha mensyukuri nikmat Allah, apa pun bentuknya, sedikit atau

banyak. Karena boleh jadi dengan kesyukuran ini Allah akan meringankan hisab dan

menghalangi kita dari neraka, karena Dia meridai kita dengan kesyukuran itu. Rasulullah

Saw. bersabda:

Page 69: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

69

رسول قال قال مالك بن أنس عن صلى للا ه للا إن وسلم عل رضى للا ؤكل أن العبد عن ل الكلة

حمده ها ف شرب أو عل ربة حمده الش ها ف عل

“Dari Anas bin Malik r.a. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah

sangat meridhai seorang hamba yang memuji Allah dengan sesuap makanan yang

dia makan atau seteguk minuman yang dia minum." (HR Muslim)

Ketiga, Memohon kepada Allah untuk menolong kita dalam bersyukur kepada-Nya seperti

sabda Rasulullah Saw.:

رسول أن جبل بن معاذ عن صلى للا ه للا ده أخذ وسلم عل ا وقال ب معاذ لحبك إن وللا إن وللا

ا أوصك فقال لحبك وحسن وشكرك ذكرك على أعن اللهم تقول صلة كل دبر ف تدعن ل معاذ

عبادتك

Dari Muadz bin Jabal r.a., bahwa Rasulullah Saw. mengambil tangannya dan

bersabda: "Wahai Muadz, sungguh aku mencintaimu, demi Allah aku sangat

mencintaimu," kemudian beliau berkata, "Aku mewasiatkan kepadamu wahai

Muadz, jangan sampai engkau meninggalkan di pengujung setiap shalatmu untuk

berdoa, 'Ya, Allah, tolonglah aku untuk berzikir kepada-Mu dan mensyukuri-Mu,

dan kebaikan ibadahku kepada-Mu." (HR Abu Dâwûd)

***

Page 70: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

70

Malam Ke-24

Meraih Akhir Hidup Yang Bahagia

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Kalau diberi kesempatan untuk menentukan usia, Anda mau hidup sampai usia berapa?

60 tahun? 70 tahun? 85 tahun? 100 tahun? 120 tahun? Berapapun.....

Setelah mencapai usia itu lalu apa lagi? Ujung-ujungnya hidup tetap akan berakhir. Kematian

menanti setiap insan. Sebuah kepastian yang tak dapat dipungkiri. Gerbang akhir kehidupan

itu akan terus terbuka dan semua orang pasti akan memasukinya.

Lihatlah anggota keluarga kita yang ada saat ini? Diantara mereka siapakah yang setahun

yang lalu, beberapa bulan yang lalu atau beberapa hari yang lalu masih bersama kita, namun

kini telah tiada. Entah itu ayah, ibu, anak, suami, istri, ataupun sanak saudara. Masih

terbayang senyum manis mereka saat bercengkrama, obrolan akrab penuh canda,

melakukan sesuatu bersama dalam suasana penuh kekeluargaan. Tapi kini dimanakah

mereka? Hanya kenangan yang tersisa. Batu pusara menjadi saksi bahwa mereka pernah

menjadi penduduk dunia.

Kita pun akan seperti itu. Kematian bukan hanya milik orang lain. Suatu ketika ia akan datang

menjelang, mengambil nyawa, dan itulah akhir kehidupan kita.

Di suatu waktu, yang menjemput kita di sekolah bukan lagi ayah atau ibu, mungkin saja

paman atau keluarga yang lain. Sebab mereka berdua telah dipanggil pulang oleh Allah.

Di suatu waktu, tak ada lagi hidangan masakan istimewa dari istri tercinta, tak ada lagi canda

tawa penuh bahagia. Tak ada lagi saat-saat bercengkrama yang sangat mengesankan. Sebab

sang istri telah kembali pulang ke negeri asal.

Di suatu waktu, tak terdengar lagi suara anak-anak kita yang tersayang. Tak terlihat lagi

senyum ceria mereka, aktifitas yang menggemaskan, atau rengekan penuh kemanjaan.

Tempat tidurnya telah kosong. Sebab malaikati Izrail telah datang menjemputnya.

Di suatu waktu, tak ada lagi suara ibu yang penuh kasih sayang dan terdengar sedikit

berubah seiring usianya yang semakin menua. Tidak ada lagi belaian yang tulus dari tangan

penuh kerja keras, menjaga kita sejak belia. Tak ada lagi tatapan cinta yang tampak dari

Page 71: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

71

kedua mata, yang senantiasa begadang, sangat perhatian, dan sering mencucurkan air mata

untuk kesuksesan hidup kita.

Di suatu waktu, kita pasti akan mendengar suara sanak saudara, keluarga dan masyarakat

sekitar yang datang melayat, melaksanakan shalat jenazah, memanjatkan doa-doa,

menyampaikan pesan-kesan dan kenangan tentang almarhum yang kini telah terbujur kaku

terbungkus kain kafan, yaitu diri kita.

Mereka membawa kita ke liang lahat, menimbuni kita dengan tanah, kemudian

meninggalkan diri kita sendirian di tanah pekuburan. Mungkin akan terdengar sedikit isak

tangis, tapi lama kelamaan, kesedihan itu mulai hilang. Dan akhirnya kita pun dilupakan.

Beruntung kalau ada yang mau memandikan, mengkafani, menyalatkan, menguburkan, atau

mendoakan kita. Sebab saat itu kita tidak bisa apa-apa lagi. Kalau tidak, maka jasad kita

hanya akan terbuang begitu saja, menjadi bangkai, santapan burung-burung dan hewan liar.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Kematian bukan persoalan menjaga kesehatan, makan-makanan bergizi, konsumsi vitamin

dan suplemen, olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup. mati adalah mati. Tak bisa

dijinakkan oleh apapun juga. Bila waktunya telah tiba, maka cerita hidup di dunia pun

berakhir sudah.

Api kebencian akan dibawa mati jika tidak segera diselesikan. Dendam kesumat membara

tersimpan di dalam hati. Asap letupannya terwariskan sampaik ke anak cucu, mewariskan

keburukan jariyah, menjadi investasi dosa yang terus mengalir walaupun ia sudah berada di

alam barzakh.

Penyesalan tak lagi berguna.. Derita dan nestapa sepanjang masa...

Kalau kita yang salah, kenapa tidak mulai meminta maaf? Kalaupun kawan kita yang salah,

kenapa tidak mau memaafkan? Sungguh, orang yang terbaik adalah yang paling awal

berinisiatif untuk memperbaiki hubungan, memperkokoh tali silaturrahmi, menjaga

hubungan yang ada agar tetap harmonis.

Selamat, bila Anda adalah orang yang seperti itu...! Sungguh banyak kebaikan yang telah

Anda dapatkan dengan menjaga silaturrahmi.

***

Page 72: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

72

Saudaraku, pernahkah engkau berpikir tentang persoalan besar ini? Itu pasti dan kelak kita

pun akan menemui.

Sejak nafar terakhir berhembus sampai ke akhirat nanti, harta kekayaan tak akan berguna.

Jabatan sosial hanya menjadi kenangan semata. Semua akan berdampak buruk bagi kita bila

ternyata kita memanfaatkannya untuk keburukan, begitupula sebaliknya.

Satu hal yang paling berharga dan menjamin keselamatan kita dalam kehidupan selanjutnya

adalah keyakinan tidak ada Tuhan selain Allah. Bila ini bisa kita pertahankan sampai akhir

hayat, maka itu adalah alamat bahagia. Namun jika tidak, maka di sana menanti kehidupan

yang sengsara.

Perhatikan benar persoalan Lailaaha illallah ini, sebab ia akan menjadi modal kita yang

utama. Ucapan ini adalah jaminan utama agar kita dibebaskan dari neraka dan diberikan

karunia masuk surga. Rasulullah Saw. bersabda:

اي ل خ ل ا ى ا ثيل ا ل ل ا : ق ا ي ي

“Sesugguhnya setiap hamba yang mengucapkan Lailaaha illallah kemudian meninggal

dalam keadaan tersebut maka ia akan masuk surga” (HR. Al-Bukhari).

Page 73: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

73

Malam Ke-25

Membangun Kesabaran, Meraih Kemenangan

Membangun Kesabaran Meraih Kemenangan

Rasulullah Bersabda;

بر مع النصر أن واعلم سرا العسر مع وأن , الكرب مع الفر وأن , الص

“Ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu bersama kesabaran, ada jalan keluaran dalam

setiap persoalan, dan ada kemudahan dalam setiap kesusahan” (HR. Al-Baihaqi)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Sabar itu benar-benar ajaib dan sudah terbukti pada kehidupan banyak orang. Bila kita

memperhatikan kisah hidup orang-orang sukses, maka akan kita dapati bahwa kehidupan

mereka penuh dengan keuletan dan kerja keras dalam waktu yang lama. Sebab tak ada

kesuksesan yang datang begitu saja tanpa diusahakan dengan sungguh-sungguh. Semua

butuh proses.

Seoarang pengusaha sukses tidak meraih kesuksesan begitu saja. Dibalik kesuksesannya

ada kerja keras yang ia lakukan dengan sungguh-sungguh, bahkan dihiasi oleh kisah jatuh

bangun dan kemudian bangun lagi dan terus bekerja. Seorang pelajar yang sukses juga

melalui masa-masa perjuangan dalam belajar dan menempuh pendidikannya. Hidupnya diisi

oleh ketekunan untuk membaca, menulis, menambah ilmu, meningkatkan pengetahuan,

dan mengasah keterampilan.

Kekuatan untuk bertahan dan melakukan yang terbaik dalam keadaan apapun itulah

kesabaran. Atau dalam pengertian lain, sabar adalah kemampuan menahan diri dan

mengendalikan emosi. Siapa yang sabar dialah yang sukses. Apapun yang kita inginkan pasti

akan bisa dicapai asal diusahakan dengan sungguh-sungguh. Tanpa kesabaran, maka apapun

yang diinginkan tidak akan pernah tercapai.

Kesabaran itu tidak hanya diperlukan ketika mendapatkan musibah; saat ada keluarga

meninggal, terkena sakit, tertimpa musibah, atau terkena hal-hal lain yang tidak

mengenakkan. Namun ia juga dapat menjadi bahan bakar utama untuk bergerak dan

mendapatkan berbagai harapan dan cita-cita.

Page 74: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

74

Dari kesabaranlah ini kemudian lahir aneka sifat terpuji lainnya. Sabar adalah mesin

produksi akhlakul karimah. Kesabaran untuk menghargai waktu akan melahirkan

kedisiplinan. Kesabaran meletakkan sesuatu pada tempatnya dan sesuai dengan susunannya

melahirkan kerapian dan ketertiban. Kesabaran dalam bekerja keras dengan giat melahirkan

keuletan dan kegigihan. Kesabaran untuk menjaga sikap, berbuat baik kepada orang lain,

selalu tersenyum dan senantiasa mengulurkan tangan melahirkan keramahan dan

kesopanan. Kesabaran untuk bertahan dan terus berusaha dengan keras melahirkan

keberanian.

Sabar dan menjaga diri dari hal-hal yang haram melahirkan kezuhudan. Sabar dalam

berkata dan bersikap melahirkan kelembutan dan kesantunan. Sabar dan menahan diri

untuk tenggelam dalam keduniaan melahirkan sifat wara'. Sabar untuk terus memberi dalam

kondisi apapun melahirkan kedermawanan. Maka sabar menjadi sebuah karunia yang luar

biasa dan tiada bandingannya.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyatakan:

"…dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada

kesabaran." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan bermodalkan kesabaran seseorang bisa mendapatkan kesuksesan dan mencapai

derajat yang mulia. Kesabaran untuk terus gigih menghadapi hidup mengantarkan seseorang

menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Dalam hidup ini ada beberapa kondisi di mana seorang Mukmin dituntut untuk bersabar.

Kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ketika ditimpa musibah dan bencana

Sudah menjadi ketetapan Allah Swt., bahwa Dia mencipta manusia dan akan

mengujinya dengan ketakutan, kelaparan, kepayahan, kepenatan, dan kesusahan. Tidak

peduli orang beriman atau tidak. Masing-masing akan bersusah payah untuk mendapatkan

keinginannya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus bersusah payah demi

mencapai targetnya, dia harus bekerja sekuatnya untuk menjaga kepentingannya, dia harus

berlelah-lelah mengurusnya. Bagi orang yang beriman, dia harus tahan ujian baik lahir

maupun batin demi menjaga dan membela keimanannya. Begitu juga dengan orang kafir

yang hendak menghalangi orang beriman menyembah Rabb-nya, mereka harus bersusah

Page 75: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

75

payah siang dan malam, dengan menggunakan segala cara. Intinya bahwa, susah payah,

beban hidup, dan bencana memang telah menjadi ketentuan yang harus dijalani manusia,

dan semuanya akan berjalan sesuai dengan kehendak dan ketentuan Allah Swt. Dia

berfirman:

كبد ف النسان خلقنا لقد

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (QS Al-Balad:

4)

2. Ketika nafsu membara

Pada hakikatnya nafsu syahwat adalah fitrah yang diletakkan Allah dalam setiap

jiwa. Dia bukan untuk dihilangkan melainkan untuk dikendalikan, dilatih dan disalurkan pada

tempatnya dengan benar. Oleh karena itu Islam melarang pengebirian dan mensyariahkan

pernikahan. Nafsu memiliki potensi positif jika digunakan pada tempatnya. Artinya bahwa

seseorang akan mendapat pahala besar ketika dia mampu menahan nafsunya dengan tidak

menyalurkannya pada hal-hal yang haram. Kalau dia tidak punya nafsu, maka maksiat yang

dia tinggalkan tidak akan mendatangkan pahala yang besar, karena tidak ada ujian bagi

dirinya ketika itu, dan tidak ada nilai lebih karena memang tidak ada tantangan.

Sebaliknya nafsu memiliki potensi negatif ketika dia selalu diperturutkan dan tidak

disalurkan pada tempatnya. Dapat diilustrasikan bahwa nafsu bagaikan kuda tunggangan

bagi manusia. Jika si penunggang kuda tidak mengekang dan melatih kudanya dengan baik,

maka akan membahayakan dirinya sendiri. Sebab menunggang kuda liar akan

mengakibatkan seseorang terombang-ambing, bahkan terpental dan akhirnya terjerumus ke

dalam jurang kehancuran. Tetapi kalau dia dapat dikendalikan dengan baik dan telah

terlatih, maka dia akan membantu manusia dalam perjalanan hidupnya menuju Allah Swt.

3. Ketika mendapatkan kenikmatan

Allah Swt. menyatakan:

ا ها فعل ومن للا ذكر عن أولدكم ول أموالكم تلهكم ل آمنوا الذن أ الخاسرون هم فؤولئك ذلك

Page 76: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

76

"Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari

mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang

yang merugi.” (QS Al-Munafiqun: 9)

Manusia terkadang mampu bersabar ketika ditimpa musiabah. Akan tetapi dia takluk dan

tidak mampu menahan diri untuk bersabar ketika mendapat kenikmatan besar. Sebagian

orang ketika diuji dengan penjara mampu bersabar. Tapi ketika dia diuji setelah itu dengan

kesenangan, dibukakan kepadanya dunia berupa harta, keturunan yang banyak, jabatan

yang tinggi, posisi yang terhormat, dia malah tidak mampu bersabar. Cara bersabar dalam

kenikmatan adalah dengan menjaga kesyukuran dan memanfaatkan nikmat-nikmat tersebut

sesuai apa yang diridhai oleh Allah.

***

Page 77: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

77

Malam Ke-26

Membaca Aib Diri Sendiri

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Dalam sebuah kesempatan, Umar bin Khattab pernah berpesan:

وم ه أهون فى الحساب ؼدا أن تحاسبوا أنفسكم ال حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا وزنوا أعمالكم قبل أن توزنوا فإن

"Hisablah diri kalian sebelum kelak dihisab di akhirat dan timbanglah amalan kalian sebelum

nantinya ditimbang di Hari Kiamat. Sungguh lebih mudah kamu menghisab dirimu sekarang

daripada nanti besok dihisab di padang mahsyar."

Selain sifat manusia yang lemah, mudah lupa, khilaf, kikir, dan berkeluh kesah,

penyebab terjerumusnya manusia ke dalam lembah kenistaan dan kemaksiatan adalah

godaan setan yang gencar dari segala penjuru. Menyadari begitu rentan dan lemahnya kita

sebagai manusia dari godaan setan yang menyesatkan dan menghalangi kita dari ajaran

Allah serta melalaikan kita dari mengingat-Nya, maka jelas pemahaman dan kesadaran

untuk selalu murâqabah dan muhâsabah adalah satu kemestian.

Sungguh orang yang sangat beruntung adalah orang yang sibuk memperbaiki aib diri

sendiri daripada mencari-cari aib orang lain. Sesungguhnya bila Allah menginginkan kebaikan

bagi seorang hamba, maka Allah akan memberikan kesempatan kepada hamba tersebut

untuk mengetahui aib dan kekurangannya untuk diperbaiki di kemudian hari. Dalam kitab

Ihya 'Ulum Ad-dîn, Imam Al-Ghazali menyebutkan empat cara yang bisa digunakan untuk

mengetahui kekurangan diri sendiri:

Pertama; duduk di hadapan seorang guru yang bisa melihat aib dan kekurangan diri

kita. Mintalah pengarahan darinya untuk menunjukkan kekurangan yang ada sekaligus

meminta solusi bagaimana menutupi kekurangan-kekurangan tersebut.

Kedua; meminta kepada kawan yang jujur dan baik dalam beragama untuk

mengawasi dan mengingatkannya serta menunjukkan kepadanya kekurangan dirinya.

Demikianlah kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang shaleh dan para ulama. Umar bin

Khattab pernah berkata; "Semoga Allah merahmati orang-orang yang mau menunjukkan

kepadaku akan aib dan kekuranganku." Dalam sebuah pepatah dikatakan; temanmu adalah

orang yang berkata benar tentangmu, bukan orang yang selalu membenarkanmu.

Page 78: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

78

Ketiga; memanfaatkah lidah para musuh. Orang yang di hatinya ada kedengkian dan

permusuhan akan selalu mencari-cari kekurangan orang yang dimusuhinya. Hal ini ini bisa

dimanfaatkan untuk mengetahui celah-celah diri dan kemudian memperbaikinya. Musuh

yang selalu dapat menunjukkan dan memberikan masukan tentang kekurangan diri jauh

lebih bermanfaat daripada kawan yang hanya bisa memuji dan membenarkan kita dalam

setiap tindakan.

Keempat; memperluas pergaulan dan interaksi. Seorang Mukmin adalah cermin dari

saudaranya. Dia dapat memerhatikan tingkah laku orang-orang yang ada di sekitarnya untuk

memperbaiki dirinya. Apa yang baik dicontohnya dan apa yang buruk dari perilaku mereka

segera ditinggalkannya. Nabi Isa a.s. pernah ditanya; siapakah yang mendidikmu (sehingga

engkau bisa memiliki akhlak yang mulia)? Nabi Isa menjawab; "Tidak seorang pun yang

mendidikku. Hanya saja bila aku melihat perbuatan yang tidak terpuji dari seseorang, maka

aku menjauhi perbuatan itu.”

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Seseorang yang rajin ber-muhâsabah akan mudah melakukan perbaikan pada

dirinya. Dia juga akan rajin meneliti, mengintrospeksi, mengoreksi dan menganalisa baik dan

buruk dirinya. Sehingga dia mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi faktor kekuatan

dirinya yang harus disyukuri dan dioptimalkan, serta kekurangan yang harus diperbaiki,

ditutupi dengan kebaikan atau dihilangkan. Lalu bahaya-bahaya apa yang mengancam diri

dan aqidahnya sehingga harus diantisipasi, dan akhirnya peluang-peluang kebajikan apa saja

yang dimilikinya yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Waktu yang terus berlalu hendakanya bisa kita manfaatkan untuk terus

memperbaiki diri ini dari hari ke hari. Semoga Allah terus membimbing kita semua. Amin.

***

Page 79: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

79

Malam Ke-27

Hikmah Zakat dan Sedekah

خى : للا رسول قال ب الس ن قر ب للا م ن قر ب الناس م ن قر د الجنة م ن بع ار م ل الن والبخ

د ن بع د للا م ن بع د الناس م ن بع ب الجنة م ن قر ار م خى والجاهل الن ن للا إلى أحب الس م

ل عابد .}الترمذى رواه }بخ

Rasulullah Saw. bersabda: “Orang yang pemurah itu dekat dengan Allah, dekat dengan

manusia, dekah dengan syurga, dan jauh dari neraka. Dan orang yang bakhil itu jauh dari

Allah, jauh dari manusia, jauh dari syurga, dan dekat dengan neraka. Orang yang jahil

(bodoh) tapi pemurah, itu lebih dicintai Allah daripada ahli ibadah tapi bakhil”. (HR. At-

Tirmidzi).

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Kedermawanan adalah salah satu akhlak yang mulia. Rasulullah Saw. terkenal sebagai

seorang yang sangat dermawan, terlebih lagi di Bulan Ramadan. Setiap kebaikan yang kita

lakukan akan dibalas berlipat ganda dan sama sekali tidak akan mengurangi harta.

Sementara sifat kikir hanyalah akan menghancurkan harta yang kita miliki.

Setiap pagi di pintu rumah kita ada Malaikat yang mendo’akan:

تلفا ممسكا وائت خلفا منفقا ائت اللهم .

“Ya Allah berilah orang yang berinfaq itu pengganti, dan orang yang menahan diri (dari

berzakat/berinfaq) kehancuran”.

Kebiasaan senang memberi akan memberikan dampak yang sangat baik dalam kehidupan.

Seorang yagn senang memberi, maka hartanya akan semakin bertambah, berkah dan

melimpah. Dari sisi pembangunan kesejahteraan ummat, zakat merupakan salah satu

instrumen pemerataan pendapatan, dengan zakat yang dikelola dengan baik, dimungkinkan

membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan.

Ajaran zakat, infaq dan shadaqah sesungguhnya mendorong kaum muslimin untuk memiliki

etos kerja dan usaha yang tinggi, sehingga memiliki harta kekayaan yang disamping dapat

memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya juga bisa memberi kepada orang yang

berhak menerimanya.

Page 80: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

80

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Zakat berarti mengeluarkan sebagian harta dengan persyaratan tertentu untuk diberikan

kepada kelompok tertentu (mustahiq) dengan persyaratan tertentu pula

Infaq dan shadaqah mempunyai makna mengeluarkan harta untuk kepentingan-kepentingan

yang diperintahkan Allah SWT di luar zakat. Shadaqah kadangkala dipergunakan untuk

sesuatu yang bersifat non materi

Zakat adalah bagian dari keimanan kepada Allah SWT dan keyakinan akan kebenaran ajaran-

Nya, perwujudan syukur nikmat, terutama nikmat benda dan meminimalisir sifat kikir,

materialistik, egoistik dan hanya mementingkan diri sendiri. Sifat bakhil adalah sifat yang

tercela yang akan menjauhkan manusia dari rahmat Allah SWT.

Kecemburuan orang-orang miskin kepada orang kaya akan berkurang. Tindak kejahatan

banyak terlahir dari kecemburuan akibat perbedaan yang mencolok, dan adanya jurang yang

mendalam antara kehidupan si miskin dan si kaya. Zakat sangat berpengaruh dalam

menciptakan ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan sosial.

Lebih dari itu, zakat dapat menyucikan diri dan harta dari berbagai hal yang mengotorinya.

Dalam Al-Qur’an Allah telah menegaskan,

هم تطهرهم صدقة أموالهم من خذ هم وصل بها وتزك لهم سكن صلتك إن عل علم سمع وللا

“Ambillah zakat dari harta mereka, untuk menyucikan dan membersihkan mereka dan

doakanlah mereka. Sesungguhnya doamu akan memberikan ketenangan kepada mereka.

Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. At-Taubah: 103)

Page 81: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

81

Malam Ke-28

Menikmati Hidup Dengan Qana’ah

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Salah satu pendidikan Ramadan adalah melatih kita agar menjadi hamba yang qana’ah

atau merasa cukup atas nikmat yang ada. Sebenarnya kita semua ini bergelimang dalam

nikmat bila kita menyadarinya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar dan

At-Thabarani, bahwa Rasulullah Saw..pernah bersabda:

ي " » - ، قوا ي ه ي ، ف آ ن ، ف ل فى أ ي نبي ا ح زاي فكأنل بوي ر ه « ". ا ط

ا ل ب ن ط

“Barang siapa yang berpagi-pagi ; badannya sehat walafiat, kehidupannya aman, ada

makanan untuk hari itu, maka sungguh telah diberikan padanya kehidupan dunia”

(HR. Ath-Thabrani).

Ketiga hal inilah yang menjadi inti kehidupan dunia; kesehatan, keamanan dan

ketersediaan makanan. Inilah pokok kenikmatan kita di dunia. Tiga unsur inilah yang menjadi

inti kebahagiaan, bukan pada uang dan harta benda yang banyak. Kekayaan menjadi terasa

berarti apabila dibarengi oleh ketiga hal ini. Tanpa itu yang ada hanyalah kesusahan. Sebab

kesehatan, keamanan, dan ketersediaan makanan langsung berhubungan dengan kita,

sementara uang dan harta itu lebih banyak berhubungan dengan orang lain.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Saya ingin bertanya:

Maukah Bapak-ibu; bila ada datang ingin membeli mata bapak-ibu seharga 100 juta

rupiah, dan sebagai gantinya bapak-ibu tidak bisa melihat?

Maukah Bapak-ibu; bila ada datang ingin membeli telinga bapak-ibu seharga 100

juta rupiah, dan sebagai gantinya bapak-ibu tidak bisa mendengar?

Maukah Bapak-ibu; bila ada datang ingin member bapak-ibu uang 100 juta rupiah,

dan sebagai gantinya ia ingin mengambil kaki dan tangan bapak-ibu?

Page 82: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

82

Atau tidak usah kaki dan tangan, yang diambil hanyalah jari telunjuk bapak-ibu

tangan kanan bapak-ibu, dipotong dengan pisau, dan sebagai gantinya bapak-ibu diberi 100

juta rupiah?

Kalau saya, pasti tidak akan mau. Mau dibeli dengan harga bermilyar-milyar pun

saya tidak akan mau memberikan anggota tubuh ini untuk dijual. Saya yakin bapak-ibu pun

begitu.

Anggota tubuh adalah fasilitas hidup paling berharga yang kita punyai. Dengan

anggota tubuh ini kita bisa berbuat lebih banyak, melakukan apa yang kita sukai, dan

menikmati setiap jengkal kehidupan ini dengan nikmat. Kalau misalnya, setiap anggota

tubuh ini kita beri harga 100 juta rupiah misalnya, maka dengan kelengkapan jumlah

anggota tubuh yang ada kemana-mana kita kita ini menenteng uang milyaran rupiah.

Maka apa artinya uang dan kekayaan dibandingkan dengan nikmat anggota tubuh

yang sehat. Ketika mata sakit, kita harus membayar puluhan ribu bahkan ratusan ribu untuk

membuatnya sehat. Ketika mata kurang awas dan perlu kaca mata, berapa lagi uang yang

harus kita keluarkan. Apalagi ketika mata kita sampai buta dan tidak bisa melihat, maka akan

banyak sekali aktifitas kita yang harus terhenti.

Beratus ribu bahkan berjuta orang yang terbaring lemah dan menderita karena

berbagai penyakit di dunia ini, namun hingga kita masih tetap diberikan keafiatan. Atau pun

kalau kita sendiri sakit, maka masih banyak lagi yang kondisinya lebih buruk dengan apa

yang kita alami saat ini.

Hingga kini kita diberikan kesempatan menghirup udara dengan bebas, menikmati

semilir angin yang membelai tubuh, merasakan segarnya air yang membasahi kerongkongan.

Kita pun masih diberikan kesempatan merebahkan diri dan tidur dengan nyenyak. Semua ini

adalah karunia tak dapat nilai oleh uang berapa pun jumlahnya.

Nikmat Kedua, Keamanan

Alhamdulillah sampai saat ini kita masih bisa makan dengan enak, tidur dengan

nyenyak. Pergi bekerja dengan tenang, pulang kerja dengan hati yang lapang. Mau ke

sekolah, ke toko, ke pasar, kemana saja, kita pergi dengan sesuka hati.

Tapi tidak demikian di tempat-tempat yang lain. Kita mungkin pernah mendengar di

banyak tempat terjadi banyak kekacauan, perampokan, pencurian, penodongan, atau

Page 83: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

83

pengrusakan akibat tawuran dan perkelahian. Anda sendiri mungkin pernah mengalami.

Betapa tidak enaknya hidup dalam ketakutan seperti itu.

Kita bisa membayangkan betapa sengsara kondisi negara-negara lain yang tidak

mengalami keamanan selama bertahun-tahun lamanya. Terutama kondisi negara-negara

muslim yang didera konflik dalam negeri, seperti Irak, Darfur, Libya, dan terutama Palestina.

Mereka merasakan duka nestapa yang berpanjangan. Perasaan takut selalu menyelinap.

Alam semesta turut berduka dengan apa yang menimpa saudara-saudara kita di sana.

Nikmat ketiga: Ketersediaan Makanan

Akibat konflik itu, kadang berpengaruh kepada kekurangan bahan makanan. Kita

sering menyaksikan betapa penyakit busung lapar mewabah dengan luas di Afrika. Baik

karena ketiadaan makan dan obat-obatan, atau karena makanan yang sudah tercampur

racun atau unsur kimia yang tidak baik bagi kesehatan. Kedinginan tanpa selimut, kedinginan

tanpa tempat bernaung.

Air minum pun tidak ada. Kalau pun ada, ia bersumber dari tempat yang kotor.

Bahkan ada yang mengatakan bahwa air yang ada di kamar mandi di rumah kita, jauh lebih

bersih dari air yang dijadikan sumber minum banyak orang yang ada di Afrika sana.

Ada pula yang kekurangan makanan karena tidak mampu membeli. Hidup dengan

serba kekurangan. Tidak punya uang walau hanya untuk membeli sesuap nasi yang

membuatnya bertahan untuk hidup. Sementara kita saat ini masih ada makanan yang bisa

kita nikmati. Bentuknya beraneka macam, dengan berbagai warna dan rasa. Mulai dari

makanan yang ringan sampai makanan berat. Semua ini menggerakkan kita untuk bersyukur,

berterima kasih kepada Allah atas segala nikmat yang terkira.

Ketiga nikmat ini; kesehatan, keamanan, dan ketersediaan makanan adalah unsur

utama dalam menjaga keutuhan hidup. Saat ini memilikinya, maka sekan-akan kita telah

memiliki dunia lengkap dengan segala isinya. Sebab kenikmatan yang lain hanyalah

pelengkap. Ketika kita memiliki unsur ini, ditambah lagi dengan kenikmatan yang lain, maka

kita sudah mendapatkan anugerah yang luar biasa.

Suatu ketika datang seseorang datang kepada sahabat Amr bin Ash mengadukan

kesusahan dan kefakiran hidupnya.

“Apakah saat ini kamu merasa sehat?” tanya Amr.

Page 84: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

84

“Ya, saya merasakan kesehatan” jawab orang ini

“Apakah kamu merasa aman?”

“Ya, saya merasa aman”

“Apakah kamu punya persediaan makanan?”

“Ya saya punya”

“Kalau begitu kamu telah memiliki dunia “

“Saya juga masih memiliki pembantu”

“Kalau begitu kamu adalah raja” kata Amr bin Ash.

***

Page 85: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

85

Malam Ke-29

Selamat Jalan Ramadhan

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Hari-hari Ramadan terus berlalu bergabung ke satuan waktu masa silam. Masa perawatan

intensif hati ini tidak lama lagi berakhir. Kelak bilangan hari-hari ini akan dihamparkan di

pengadilan Rabbul Izzati untuk diperhitungkan setiap menit dan detiknya. Hari-hari kita saat

ini adalah waktu yang tepat untuk membuktikan kekuatan menahan keinginan dan

perasaan, kesetiaan dalam ucapan, kesejatian dalam sikap, dan ketabahan dalam

melaksanakan komitmen yang sudah diputuskan.

Bila saat ini kalah, maka alangkah susahnya mengharap kemenangan sejati di bulan-bulan

lainnya. Sebab "Barang siapa yang luput mendapat kebaikan di bulan ini, sungguh benar-

benar ia luput dari mendapatkan kebaikan."

Keinginan utama diri ini memang untuk menjalankan tugas sebagai hamba Allah dengan

sebaik-baiknya. Namun dunia ini masih saja indah di depan mata. Setan tak henti-hentinya

berusaha menggelincirkan anak cucu Adam, sesuai dengan komitmen yang ia ikrarkan di

hadapan Allah

تن بما رب قال نن أؼو هم الرض ف لهم لز ن المخلصن منهم عبادك إل . أجمعن ولؼو

"Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku

akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan ma’siat di muka bumi, dan pasti aku

akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang beroleh taufiq di

antara mereka" (QS. Al-Hijr: 39-40)

Adalah sebuah hal yang pasti kita termasuk dalam lingkup "Ajma’in" yang akan digelincirkan

oleh setan, dan sama sekali belum ada jaminan untuk masuk dalam golongan mereka yang

"mukhlashin’ (yang mendapat taufiq untuk selalu melaksanakan ketaatan). Sehingga diri

inipun masih jatuh-bangun melawan keinginan nafsu yang tak pernah berhenti menggoda.

Di saat diri bergelimang dosa, ketaataan pun jarang dilakukan. Hidup dipenuhi hal-hal yang

tidak bermanfaat untuk hari esok di akhirat. Sekali melakukan kebaikan, diri ini tidak ikhlas:

full riya dan mengharapkan sesuatu yang lain. Sehingga tidak ada lagi yang bisa diharapkan.

Padahal masa beramal itu terbatas. Hidup ini ada ujungnya.

Page 86: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

86

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Hidup kita suatu saat akan berakhir. Harapan yang paling besar bagi kita adalah kita

dimasukkan Allah ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka. Sungguh itulah

keberuntungan kita yang sejati.

Allah menyatakan:

ة وأدخل النار عن زحزح فمن اة وما فاز فقد الجن ا الح ن الؽرور متاع إل الد

"Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah

beruntung." (QS. Ali Imran: 185)

Ketika dibangkitkan di hari kiamat nanti, kita akan mengurus diri masing-masing. Di hari itu

suasananya sangat berbeda. Semua ditentukan amalnya.

" Dan apabila datang suara yang memekakkan [tiupan sangkakala yang kedua], pada hari

ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya.

Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria, dan banyak [pula] muka

pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan . Mereka itulah orang-orang

kafir lagi durhaka.." (QS. ‘Abasa: 34-42)

Entah kita termasuk golongan yang berseri-seri ataukah yang diliputi kegelapan.

Sungguh, sejak awal Ramadan kesempatan untuk menjadi orang yang paling beruntung

sangat besar. Peluang terbebas dari neraka jahannam terbentang luas. Dalam hadis shahih,

Rasulullah sudah menyatakan "Sesungguhnya Allah membebaskan sejumlah hamba-

hambanya dari api neraka setiap siang dan malam di Bulan Ramadan." Hadits Riwayat Al-

Bazzar.

Maka tak ada rasa putus asa bagi jiwa-jiwa yang merasa berdosa. Masih ada beberapa jam

waktu tersisa untuk berlomba menuju surga. Pintu maghfirah terbuka lebar, terutama di

malam-malam terakhir bulan Ramadan ini. Malam-malamnya menjadi malam yang terbaik di

sepanjang kehidupan umat Nabi Muhammad Saw.

Saatnya untuk sejenak mengistirahatkan diri dari kepenatan duniawi. Saatnya melepaskan

beban-beban dosa yang semakin tak tertanggungkan lagi. Saatnya untuk bersimpuh khusyu

di haribaan Ilahi, mengejar rahmat dan mengemis ampunan dari Sang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang. Rabbi Inni zhalamtu nafsi, faghfirli…

Page 87: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

87

Malam Ke-30

Kembali Kepada Allah

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Setelah melalui pendidikan Ramadan, semoga kita benar-benar bisa menjadi hamba Allah

yang sejati. Yaitu hamba yang selalu menyerahkan diri kepada-Nya, tunduk kepada

ketentuan-Nya, dan sepenuh keikhlasan dalam melaksanakan segala ibadah dan pengadian

kepada-Nya sepanjang hayat.

Salah satu yang penjadi penghalang dan merusak hubungan kita dengan Allah Swt. adalah

dosa. Maka sudah sepantasnya kita berusaha untuk selalu beristighfar dan meminta ampun

kepada Allah atas segala dosa yang telah kita lakukan. Dalam sebuah hadits Rasulullah

bersabda,

جعل الستؽفار لزم من » من ورزقه فرجا هم كل ومن مخرجا ضق كل من له للا ح

حتسب ل ».

“Barangsiapa yang membiasakan beristighfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar

dalam setiap kesempitan, memberikan kemudahan dalam setiap kesusahan, dan

memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka" (HR. Abu Daud)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Dulu selama beberapa waktu lamanya Bani Israil pernah dilanda bencana yang teramat

sangat. Hujan lama tak turun, kelaparan melanda rakyat di seluruh negeri. Mereka pun

meminta kepada Nabi Musa untuk memohon kepada Allah agar menurunkan hujan.

Nabi Musa kemudian mengumpulkan semua penduduk di tanah lapang dan mengajak

mereka berdoa bersama. Sepenuh harap mereka meminta agar Allah menurukan hujan.

Namun hujan tidak turun juga. Mereka terus berdoa, "Ya Allah, turunkanlah hujan" Hujan

masih tetap tak kunjung turun juga.

Page 88: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

88

Allah berfirman kepada Nabi Musa, "Musa, hujan tidak turun karena di antara kalian orang

yang bermaksiat kepada-Ku selama 40 tahun. Karena keburukan maksiatnya, aku

mengharamkan hujan dari langit untuk kalian semua"

Allah kemudian memerintahkan supaya orang itu dikeluarkan dari daerah tersebut.

Musa pun berkata kepada kaumnya, "Wahai Bani Israil, aku bersumpah bahwa di antara kita

ada orang yang bermaksiat kepada Allah selama 40 tahun. Akibat perbuatannya itu, Allah

tidak menurunkan hujan untuk kita. Hujan tidak akan turun hingga orang itu pergi. Demi

Allah, wahai pelaku maksiat, engkau harus pergi dari sini..!"

Orang yang ahli maksiat itu pun sadar. Ia melihat sekelilingnya, berharap ada orang lain yang

melangkah pergi. Namun tak seorang pun yang pergi. Ia lantas berdoa, "Ya Allah, aku telah

bermaksiat kepda-Mu selama 40 tahun. Aku mohon Engkau menutupi aibku. Jika aku pergi,

pasti aku dilecehkan dan dipermalukan. Aku berjanji tidak akan mengulangi perbuatanku

lagi. Terimalah taubatku dan tutupi aibku ini"

Belum sempat ia meninggalkan tempat, hujan langsung turun dengan deras. Nabi Musa

terkejut, "Ya Allah, hujan telah turun padahal tak seorang pun dari kami yang pergi." Allah

berfirman, "Musa, hujan turun karena aku gembira. Hamba-Ku yang bermaksiat kepada-Ku

selama 40 tahun itu telah bertaubat."

Atas hal ini, Musa pun memohon kepada Allah agar menunjukkan orang yang dimaksud itu

kepadanya, sehingga dia bisa menyampaikan kabar gembira tersebut. Allah

menjawab,"Musa, ia bermaksiat kepada-Ku selama 40 tahun, dan semua Kurahasiakan.

Mungkinkah setelah sekarang ia bertaubat, Aku akan mempermalukannya?"

Kisah tersebut memberikan pelajaran berharga kepada kita bahwa kemaksiatan dan dosa

dapat menghalangi terkabulnya doa, dan turunnya hujan dari langit. Begitula pengaruh

buruk maksiat.

***

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Pengaruh buruk itu, kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, antara lain dapat menghalangi turunnya

rezeki, menjauhkan pelakunya dengan orang baik, menyulitkan urusan, melemahkan hati,

memperpendek umur, merusak akal, hilangnya rasa malu, berkurangnya nikmat, dan

mendatangkan azab.

Page 89: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

89

Dosa akan memberi dampak buruk bagi kehidupan. Ketika suatu hari anak kita rewel, istri di

rumah marah-marah, sikap teman-teman kerja tidak menyenangkan, rezeki sempit, sulit

memahami pelajaran, semua pintu peluang tertutup, hati susah, pikiran pun runyam, maka

berhentilah sejenak. Bisa jadi ini semua terjadi karena dosa yang dilakukan sebelumnya.

Rasulullah menyatakan bahwa pengaruh dosa akan kehidupan seseorang sampai-sampai

pada hewan tunggangannya. Hewannya itu akan bereaksi tidak sebagaimana biasa ketika

sebelumnya sang pemiliknya berbuat dosa.

Maka pada masalah rezeki yang sempit, hubungan dengan masyarakat yang rumit, roda

kerja usaha yang terseok-seok, semata-mata bukan karena persoalan manajerial, koordinasi,

dan lain sebagainya. Perlu evaluasi kembali, jangan-jangan ini karena tumpukan dosa-dosa

yang membuat hati kelam dan tertutup melihat peluang dan petunjuk-petunjuk yang

semestinya sudah berada di depan mata.

Dosa itu menutup mata hati. Kalau dulu ia bersinar, bercak-bercak dosa itulah yang menutup

hati sehingga tidak bisa melihat apa-apa lagi.

Dosa itulah yang membuat usaha kita tidak berkah, menjadikan pekerjaan kita tidak

menghasilkan apa-apa. Uang oleh banyak, tapi kalau tanpa berkah hanya akan membawa

celaka dan mengundang malapetaka. Atau suatu ketika akan hilang dan entah lari kemana.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Sebulan penuh kita telah melaksanakan ibadah puasa. Kita sangat berharap, semoga Allah

menerima segala amal kebaikan yang telah kita lakukan. Kita juga bermohon, semoga Allah

mengampuni dosa-dosa kita dan membebaskan kita dari api neraka.

Kita berusaha untuk selalu meramadhankan hati dalam menghadapi sebelas bulan

mendatang. Kita berusaha untuk tetap istiqamah dalam shalat lima waktu, tilawah Al-

Qur’an, dan berbagai amal kebaikan lainnya. Semoga rahmat Allah terus menghampiri kita

kapan dan dimana pun kita berada. Amin.

Page 90: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

90

Suplemen Hadits-hadits Shahih Seputar Ramadan

Tarhib Bulan Ramadhan

Tarhib artinya: sambutan. Bagaimana Rasulullah saw men-tarhib Ramadhan? Inilah

hadits shahih tentang itu:

ي أ بي ق ا ق ا ر وا ا ل لى ا ل ي لي أ يي ر ض ا شهي

ت ف أ بيو ب ا ل ء بغي ق ف ر فب ض ا ل زل ج ل يكيي بفي

ي الل ا بغ ط ف اي ي أ بيو ب خ بي ي أاي شهي ا ل ف ا بي

فبق ي ح ح خ بي

Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Ramadhan

telah datang kepada kalian, -ia adalah- bulan berkah, Allâh –‘Azza wa Jalla- telah mewajibkan

kepada kalian bershaum. Di bulan itu pintu langit dibuka, dan pintu neraka Jahim ditutup

dan syetan pembangkang dibelenggu. Demi Allâh di bulan itu ada satu malam yang lebih

baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikannya, maka sungguh ia

tidak terhalang (dari kebaikan)." HR Nasa`i 2079, shahih.

Fadhilah Ramadhan

Dalam setahun terdapat 12 bulan. Yang paling utama adalah bulan Ramadhan, karena

mengandung beberapa fadhilah berikut:

أال أ بي رض ا ل ي ق ا ر وا ا ل لى ا ل ي لي خ .1

ر ض ا فبتن ي أ بيو ب ا ل ء غ نق ي أ بيو ب الل ا ي ي جه لي شهي

Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"Apabila bulan Ramadhah datang, maka pintu-pintu langit dibuka sedangkan pintu-pintu

jahannam ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu". HR Bukhari 1766. Dalam riwayat Muslim

disebutkan pintu-pintu rahmat, yaitu:

Page 91: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

91

ا ر ض ا فبتن ي غ نق ي أ بيو ب جه لي ي ي أ بيو ب ا لحي

الل ا

"Apabila Ramadhan telah tiba, maka pintu-pintu rahmat dibuka, dan pintu-pintu Jahannam

ditutup, dan syetan-syetan pun dirantai." HR Muslim 1794.

Fadhilah Qiyam Ramadhan

Qiyam artinya: berdiri. Qiyam Ramadhan maksudnya: shalat tahajjud di bulan

Ramadhan, baik sendiri-sendiri atau dengan berjamaah.

ر ض ا ن ق أال ر وا ا ل لى ا ل ي لي ق ا ي ي أ بي .2

ت ي ني حي غف ا بق ل

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa

melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, pasti diampuni apapun

dosanya yang telah lalu". HR Bukhari 36.

Ramadhan Bulan Maghfirah

Ramadhan bulan penuh ampunan dari Alloh Swt. Maka siapapun tidak mendapat

ampunan Alloh di bulan Ramadhan, sungguh ia merugi besar.

ق ا ر وا ا ل لى ا ل ي لي رغي أني رج يا ي أ بي ق ا .3

ي ه فب يي ص ن ل رغي أني رج خ ي ر ض ا ثيل ني خ قب ي أاي

ا بغيف

Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Celakalah

seseorang yang aku disebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku, dan

celakalah seseorang yang Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum mendapatkan

ampunan.” HR Tarmidzi 3468, shahih.

Page 92: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

92

أال ر وا ا ل لى ا ل ي لي ا بقوا اصل و ا ي أ بي .4

ل ر ض ا اى ر ض ا كفن ا ب بي به ل ل اى اي ي س اي ي ايخ ي

تب ب ايك ا جي

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Shalat lima

waktu dan shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya

adalah penghapus untuk dosa antara keduanya apabila dia menjauhi dosa besar." HR

Muslim 344.

ق ا ر وا ا ل لى ا ل ي لي ي ي أ ي أ بي ق ا .5

ي ني ت غف ا بق ل ر ض ا ن حي

Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa

yang bershaum karena iman dan mengharap pahala, pasti diampuni dosa-dosanya yang

telah lalu". HR Bukhari 37.

Ramadhan Bulan Anti Berkurang

Ramadhan (bulan ke-9) & Dzul Hijjah (bulan ke-12) memiliki keistimewaan:

رض ا ل ي .6 ا ي أ كي ي ا ل ن لى ا ل ي لي ق ا شهي

قص ا ب بي ر ض ا اي ل شهي

Dari Abu Bakrah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Ada dua

bulan yang tidak akan kurang yaitu bulan Ramadhan dan Dzul Hijjah". HR Bukhari 1779.

Apa maksudnya?

Ibnu Hajar menjelaskan 3 kemungkinan makna, yaitu:

1. Keduanya tak mungkin kurang dari 30 hari secara bersamaan dalam 1 tahun.

2. Pahalanya tidak berkurang meskipun jumlah harinya tidak genap 30 hari.

3. Tiap satu dari keduanya tidak akan kurang dari lainnya.

Makna ketiga ini adalah yang paling lemah. (fathul Bari 1/198)

Page 93: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

93

Ramadhan Bulan Kesabaran

Syahrus shabr. Demikianlah nama lain bulan Ramadhan, berdasarkan hadits shahih

bahwa Mujibah (seorang yang sudah lanjut usia dari Bahilah) menceritakan dari ayahnya

atau dari pamannya, dia berkata; "Suatu kali, aku pernah datang kepada Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam untuk suatu keperluan. Beliau kemudian bersabda: "Siapakah

kamu?." Dia berkata, 'Tidakkah Anda mengenal saya? ' Beliau bersabda lagi: "Siapakah

kamu?." Dia berkata; 'Saya adalah orang Bahili yang mendatangi Anda pada tahun pertama.'

Beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu dulu mendatangiku dengan badan, warna kulit, dan

penampilan yang bagus. Lantas apa yang menyebabkanmu menjadi sebagaimana yang

kulihat ini?." Dia menjawab; 'Demi Allâh, saya tidak pernah makan setelah (aku berpisah

dengan) anda kecuali di malam hari.' Sabda beliau:

ي أ أاي بلذنب نبفي ي أ أاي بلذنب نبفي ي أ أاي بلذنب .7

اصل ي ر ض ا نبفي ث ل ا يي شهي

"Siapakah yang memerintahkanmu menyiksa diri? 'Siapakah yang memerintahkanmu

menyiksa diri? 'Siapakah yang memerintahkanmu menyiksa diri?." (beliau mengulanginya

hingga tiga kali), Bershaumlah pada bulan kesabaran, yaitu Ramadhan." HR Ahmad 19435,

diriwayatkan juga oleh Abu Dawud dengan redaksi sedikit berbeda; shahih.

Sebulan Ramadhan = 10 Bulan

Satu kebajikan dilipatgandakan menjadi 10 kebajikan. Demikianlah kaidah asal

dalam amal kebajikan. Dalam hal ini, termasuk juga shaum sebulan Ramadhan, berdasarkan

hadits shahih:

لل .8 ي ثبوي ا ي ا ل ن لى ا ل ي لي ق ا ي ر ض ا فلهي

ه تل أ ل بلي ايف ي فذا ا ل أشي

Dari Tsauban dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda; "Barangsiapa shaum Ramadhan

maka itu sebulan dikali 10 bulan, dan shaum 6 hari setelah ramadhan itulah penggenap

shaum setahun." HR Ahmad 21378, shahih.

Page 94: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

94

Rahasia Ramadhan

Sebagai bulan paling utama, tentu Ramadhan memiliki rahasia yang menjadi

keistimewaannya. Inilah salah satunya:

أ لا بي ي أنيزا ي :ق ا لي، ي ا ل لى ا ل ن ث ، ي .9

ر أنيزا ر ض ا، شهي ي ا بي اني أنيزا ر ض ا ي ض ي ا ت اتبلوي

ا ا ا ازل ور أنيزا ر ض ا، ي ض ي لي ر ض ا، ي خ ي لي

ري ايق يآا أنيزا (ح ). ر ض ا ي خ ي لي

Dari Watsilah, dari Nabi saw bersabda, “Shuhuf Ibrahim diturunkan di awal malam bulan

Ramadhan, dan Taurat diturunkan setelah 6 hari awal Ramadhan, dan Injil diturunkan

setelah 13 hari awal Ramadhan, dan Zabur diturunkan setelah 18 hari awal Ramadhan, dan

Al-Qur’an diturunkan setelah 14 hari awal Ramadhan.” HR Thabarani 15/450; hadits hasan.

Rahasia Malam Pertama Ramadhan

Malam pertama Ramadhan memiliki kedahsyatan yang penting, yaitu:

ي أ بي ق ا .10 ق ا ر وا ا ل لى ا ل ي لي ا أ لا ا بي

ت ي ر ض ا فن اي الل ا اي ن غ نق ي أ بيو ب ا ل ر فب يي بفي ي شهي

ه ب ب ي غ ه ب فبتن ي أ بيو ب اي ل فب يي بغي قي بي بي

ايخ ي أقي ي غ الل ن أقيص ي ا ل تبق ء ي ا ل ر ا ط ا بي

Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Pada

malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin pembangkang dibelenggu, pintu-

pintu neraka ditutup hingga tidak ada satupun pintu yang terbuka, dan pintu-pintu Jannah

Page 95: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

95

dibuka hingga tidak ada satupun pintunya yang tertutup, serta seorang penyeru menyeru:

“Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang

mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah!” Dan Allâh memiliki hamba-hamba yang

dimerdekakan dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan". HR Tarmidzi 618,

shahih.

Rahasia Lailatul Qadr

Selain lebih utama daripada 1.000 bulan, adakah rahasia lainnya ?

ق ث ي .11 :ق ا لي ي ا ل لى ا ل ر وا ي ي ر ا بي ايق ي

ف ه ب ي ى ر ، ، ف ه ، ب ر ، ح رل ب ي ،

ي، ه ي ي . اه شل ا الل يس ي بويDari Watsilah bin Asqa` dari Rasulullah saw bersabda, “Lailatul Qadr itu sejuk, yaitu tidak

panas dan tidak dingin, juga tak ada mendung, tak ada hujan dan angin (kencang), serta tak

ada bintang yang dilemparkan. Termasuk tanda pagi harinya adalah: matahari terbit tanpa

sinar yang menyengat.” HR Thabarani 17605; hadits hasan.

ر نبله أ بي ي .12 ايق ي أال ر وا ا ل لى ا ل ي لي ق ا ف ا بي

ريض أ ي ب ي ف ي ل أ ي ل لي ال اي اك ي ا ل بي ا بي

اي صى

Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang

Lailatul Qadr; "Sesungguhnya itu adalah malam ke-27/ke-29. Sungguh pada malam itu

jumlah malaikat di bumi lebih banyak dari jumlah pasir." HR Ahmad 10316, shahih.

Waktu Lailatul Qadr

Ulama berselisih seputar Lailatul Qadr hingga 40 pendapat lebih (Fathul Bari juz 4 hlm. 262).

Yang benar, Lailatul Qadr tidak diketahui secara pasti:

Page 96: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

96

رين رض ا ل ي ق ا .13 أ بطه ا ل س نبله ن ي أ ي ا ي أ ل ايخ ي

تبقل ا له الل ي ا يي ه ف ء رج ا ي خي ر نن خ جي ايق ي ا بي

خ ي ر ض ا ايت و ف اتل ل ي فب ن تبه ف ايت و ف ايللي

ا ل ل ايخ

Dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu ‘anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

bersabda: "Wahai sekalian manusia, sungguh, telah dijelaskan kepadaku tentang Lailatul

Qadr, dan kau keluar untuk memberitahukan kepada kalian tentang hal itu. Namun

kemudian datang dua orang yang saling menuntut hak (bertengkar) sedangkan mereka

ditemani oleh syetan. Sehingga Lailatul Qadr terlupakan olehku. Maka carilah Lailatul Qadr

pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, carilah Lailatul Qadr pada malam ke-9, ke-

7 dan ke-5 (dalam sepuluh malam terakhir itu)." HR Muslim 1996.

Apa maksud malam ke-9, ke-7, dan ke-5? Lanjutan hadits menjelaskan:

أحقط ذا يكيي ق ا قب ي أ ل نلكيي أ ي ي ايل ل ق ا أج ي ن ي

ا ف الت ق ا قب ي اتل ل ا ل ل ايخ ق ا ض ي ح لي

ا ف الت ه ه ث يتب ي لي اتل ل فإ ض ي ث لي

ا ف الت ه ايخ س لي ا ل ل فإ ضى خ ي

Seseorang berkata, "Wahai Abu Sa'id! Kamu tentu lebih tahu bilangan itu dari pada kami."

Abu Sa'id menjawab, "Tentu, kami lebih mengetahui tentang hal itu daripada kalian."1 Orang

itu bertanya lagi, "Apa yang dimaksud dengan malam ke sembilan, ketujuh dan kelima?" Ia

menjawab, "Jika malam ke-21 telah lewat, maka yang berikutnya adalah malam ke-22, dan

itulah yang dimaksud dengan malam ke-9. Dan apabila malam ke-23 telah berlalu, maka

berikutnya adalah malam ke-7 (malam ke-24), dan jika malam ke-25 telah berlalu, maka

berikutnya adalah malam ke-5 (malam ke-26)." HR Muslim 1996.

1 Sebuah kaidah ilmiah: الراوي أدرى بما روى (Rawi lebih paham terhadap maksud riwayatnya).

Page 97: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

97

ه .14 أال ا ل ل لى ا ل ي لي ق ا ي ي ل س رض ا ل بي

قى ف ل ر ف ل ب بي ايق ي خ ي ر ض ا ا بي ي ايت و ف ايللي

قى قى ف خ ب بي ب بي

Dari Ibnu 'Abbas radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

"Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan, pada malam ke-9

yang tersisa, pada malam ke-7 yang tersisa, pada malam ke-5 yang tersisa". HR Bukhari

1881.

Pelipatgandaan Pahala Pada Ramadhan

Ibnu Abbas berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada seorang wanita

dari kalangan Anshar -Ibnu Abbas menyebutkan namnya, tetapi aku lupa: "Apa yang

menghalangimu untuk melaksanakan haji bersama kami?" wanita itu menjawab, "Kami tidak

mempunyai apa-apa kecuali dua ekor Unta, yang satu ekor dipakai suamiku pergi haji

bersama anaknya sedangkan yang satu lagi ia tinggalkan agar dipakai menyiram kebun."

Beliau bersabda:

ف بلي ا ح ل .15 فإ ج ء ر ض ا ف يت ي فإال ي

"Kalau bulan Ramadhan tiba, maka tunaikanlah umrah, sebab umrah di bulan Ramadhan

menyamai ibadah haji2." HR Muslim 2201.

Memperbanyak Tilawah Al-Qur’an

Bila pahala amal di bulan Ramadhan dilipatgandakan, marilah kita semangat memperbanyak

tilawah Al-Qur’an, karena amal ini memunculkan cinta dalam hati kita kepada Alloh & Rasul-

Nya, juga cinta dari Alloh dan Rasul-Nya kepada kita, berdasarkan hadits shahih:

ف ف ق أ ر وا ا ب أا ه : ا ر وا ق ا: ق ا ا

. ا ص

2 Dalam riwayat lain yang juga shahih disebutkan: “menyamai ibadah haji bersamaku.”

Page 98: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

98

Dari ‘Abdullah berkata, Rasulullah saw bersabda, “Siapapun senang untuk dapat mencintai

Alloh dan Rasul-Nya, hendaklah membaca mushaf Al-Qur’an.” HR Ibnul Muqri` dalam

Mu’jamnya no. 498, shahih. (Bisa juga diartikan: “Siapa senang untuk dicintai Alloh dan

Rasul-Nya.”)

Inilah kebiasaan Rasulullah saw di bulan Ramadhan:

ه ق ا ي .16 ف ا أ ل ا ل ال ج ي ا بل رض ي ال رض ا ل بي

ايق يآا ل ل نل رض ايل ل ب ي أر ه ل حض أج نل

ب يت ا ق أ لا أ ي

Dari 'Aisyah radliallahu ‘anha berkata; 'Fathimah berkata: Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam

berbisik kepadaku bahwa: "Jibril ‘alaihis salam datang membacakan Al Qur'an satu kali

dalam setiap satu tahun lalu dia ‘alaihis salam membacakan kepadaku dua kali untuk tahun

ini dan aku tidak melihatnya melainkan sebagai isyarat bahwa ajalku sudah akan dating, dan

sesungguhnya kamu (Fathimah) adalah orang yang pertama yang akan menyusul aku

diantara ahlu baitku". HR Bukhari 3353.

Memperbanyak Sedekah

Sedekah adalah tanda iman dalam hati. Karena manusia diciptakan memiliki sifat cinta

kepada harta. Maka jika cintanya kepada Alloh mengalahkan cintanya kepada harta, ia pun

tak enggan untuk menafkahkan hartanya sebagaimana diminta oleh Alloh Swt.

Selain memperbanyak tilawah di bulan Ramadhan, Rasulullah saw juga memperbanyak

sedekah padanya, berdasarkan hadits shahih:

و ا ل س ا ي ي ل س ق ا .17 ا ر وا ا ل لى ا ل ي لي أجي

ي و كوا ف ر ض ا ح ب يق ه ج ي ا ب يق ه ف ن ا بي أجي

و ايخ ي ي ر ض ا فب ر ايق يآا فب وا ا ل لى ا ل ي لي أجي

ا ن اي ي

Page 99: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

99

Dari Ibnu 'Abbas berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang

paling dermawan terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril ‘alaihis salam

menemuinya, dan adalah Jibril ‘alaihis salam mendatanginya setiap malam di bulan

Ramadhan, dimana Jibril ‘alaihis salam mentadarus Al Qur'an kepada beliau. Maka sungguh

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih dermawan daripada angin yang berhembus.”

Bukhari 5.

I’TIKAF 10 HARI AKHIR RAMADHAN

I’tikaf termasuk amalan sunnah mu`akkadah, karena dilakukan oleh Rasulullah saw secara

kontinyu. Lalu dilakukan oleh istri-istri Rasulullah saw sepeninggal beliau.

ه ي ا ل ن لى ا ل ي لي .18 أال ا ل ل لى ي ال رض ا ل بي

خ ي ر ض ا حتلى بوفل ه ا ل ثيل ي ا ل ي لي ا بليتك ايللي

يتك أ ي ج ي بلي ه

Dari 'Aisyah radliallahu ‘anha, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa Nabi shallallahu

‘alaihi wasallam biasa beri'tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga

wafatnya kemudian isteri-isteri Beliau beri'tikaf setelah kepergian Beliau.” HR Bukhari 1886.

MENGQADHA` I’TIKAF

Rasulullah saw tak pernah absen dari i’tikaf. Jika pun terpaksa absen karena suatu hal

(misalnya perang), niscaya beliau menggantinya di waktu lain.

ي أنس ق ا .19 ا ا ل ط لى ا ل ي لي ا ق يتك ايللي

لي خ ي ر ض ا فب يتك ي ايل اي قي ي

Dari Anas ia berkata; "Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidak dalam

perjalanan, beliau beri'tikaf selama sepuluh hari pada hari terakhir di bulan Ramadhan, tapi

apabila beliau sedang melaksanakan perjalanan, beliau melaksanakan i'tikafnya 20 hari pada

tahun berikutnya." (Bapakku berkata; "Aku tidak mendengar hadits ini kecuali dari Ibnu Abu

‘Adi, dari Humaid dari Anas.") HR Ahmad 11579, shahih.

Page 100: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

100

7 Hari Akhir Ramadhan

Jika tak mampu memperdahsyat ibadah pada 10 akhir Ramadhan, hendaklah kita tidak

lemah untuk melakukannya di 7 hari terakhir, berdasarkan hadits:

ه ق ا ر وا ا ل لى ا ل ي لي ايت و ف .20 ي رض ا ل بي

ر فإاي ضل أح يي أ ي ز ف بغي ل ى ا ل ي ايق ي خ بلي ا بي ي ايللي

اي بو ق

Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Carilah ia pada sepuluh terakhir (Ramadhan), yakni Lailatul Qadr. Maka jika salah seorang dari kalian lemah atau tidak mampu, maka benar-benar jangan sampai terlewatkan 7 malam terakhir." HR Muslim 1989.

Berapa Hari Shaum Ramadhan

Pada asalnya shaum Ramadhan adalah 30 hari, kecuali jika:

ب ى أاي ث ث فصيي ر ض ا، ج ء " : ا ل ر وا ق ا ح ي ين ي .21

." ا قب ي ايه ا

Dari ‘Adi bin Hatim berkata, Rasulullah saw bersabda kepadaku, “Jika telah datang

Ramadhan maka shaumlah 30 hari, kecuali Anda melihat hilal (bulan sabit) sebelum itu.” HR

Thabarani 13635, shahih.

Makan Saat Shaum Karena Lupa

Manusia tempat salah dan lupa. Maka dalam Islam, orang lupa dimaafkan.

Termasuk lupa makan saat shaum, berdasarkan hadits shahih:

ن ر ض ا ف أفي ي : ق ا لي ي ا ل لى ا ل ل أال بي أ ي .22

. فل ر ي قض ء ف

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda, “Siapapun buka pada Ramadhan karena lupa,

maka tiada kewajiban qadha` atasnya, dan juga tiada kaffarah.” HR Hakim 1569, hadits

hasan.

Page 101: Naskah Buku 30 Kultum Ramadhan_Umarulfaruq

101

Tentang Penulis

Penulis yang akrab dengan sapaat Ust. Umar atau Kak Muma saat ini aktif di Pondok

Pesantren Tahfizul Qur'an Ibnu Abbas Klaten-Jawa Tengah sebagai Ketua Unit Tahfizul

Qur’an.

Aktif menulis di Majalah Nida’ul Qur’an dan website hapalalquran.com. Sudah

menerbitkan beberapa karya, antara lain: Islam dan Khilafiyyah, (Penerbit Hikmat Press),

Amerika di Balik Konspirasi Global (Penerbit Sinai Press), Ada Cinta di Mata Aba (Penerbit

Buana Cita Media) dan Rasulullah Sang Penyayang-karya terjemah (Penerbit Aqwam Media

Profetika), Dahsyatnya Ikhlas, Sabar, Qana’ah (Ziyad Visi Media), Nikmatnya Shalat Khusyu;

Rahasia Hidup Sukses & Bahagia (Shahih, kelompok Penerbit Ziyad Visi Media) dan

Dahsyatnya 7 Kalimat Thayyibah (Shahih, kelompok Penerbit Ziyad Visi Media).

Kini penulis tinggal di PPTQ Ibnu Abbas Klaten Jawa Tengah bersama keluarga.

Untuk kontak person, bisa menghubungi di:

Hp : 0812 866 889 25

Email :[email protected]

Twittter: @kakmuma

Facebook: www.facebook.com/kakmuma

Web Site: www.hapalalquran.com