buku panduan kultum ikatan remaja putri plosokuning minomartani (irppm)
TRANSCRIPT
BUKU PANDUAN KULTUM
IKATAN REMAJA PUTRI PLOSOKUNING MINOMARTANI
(IRPPM)
2016
BUKU KULTUM IRPPM 2016
DAFTAR ISI
AQIDAH (Bagian I).......................................................................................................3
AQIDAH (Bagian II)......................................................................................................3
SYIRIK (Bagian I).........................................................................................................3
SYIRIK (Bagian II)........................................................................................................3
MENGAPA PENDIDIKAN ISLAM PENTING ?........................................................3
PEMUDA DAN PERANNYA DALAM ISLAM..........................................................3
PENTINGNYA DAN KEUTAMAAN SHALAT.........................................................3
ADAB BERPAKAIAN..................................................................................................3
ADAB PERGAULAN DALAM ISLAM.......................................................................3
JUJUR.............................................................................................................................3
AKHLAK TERHADAP ORANG TUA.........................................................................3
UQUQUL WALIDAIN..................................................................................................3
UKHUWAH ISLAMIYAH (Bagian I)..........................................................................3
UKHUWAH ISLAMIYAH (Bagian II).........................................................................3
UKHUWAH ISLAMIYAH (Bagian III)........................................................................3
ISLAM DAN SAINS......................................................................................................3
BAHAYA LIDAH..........................................................................................................3
SEDEKAH HARTA.......................................................................................................3
HIJAB.............................................................................................................................3
MENJADI WANITA SHALIHAH................................................................................3
ISTRI-ISTRI NABI MUHAMMAD SAW....................................................................3
1. Khadijah bintu Khuwailid radhiyallahu ‘anha..................................................3
2. Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha..........................................3
3. A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma.............................3
4. Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma...................................3
5. Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha....................................................3
6. Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha...................3
7. Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha............................................3
8. Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha................................................3
9. Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma................................3
10. Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab......................................................................3
2
BUKU KULTUM IRPPM 2016
11. Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu.............................................3
JENIS-JENIS DARAH PADA WANITA......................................................................3
MANFAAT AMALAN ISTIGHFAR............................................................................3
8 OBAT HATI................................................................................................................3
GODAAN DUNIA, MENGGOYAHKAN IMAN........................................................3
SIAPAKAH LUQMAN?................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................3
3
BUKU KULTUM IRPPM 2016
AQIDAH (Bagian I)
Aqidah adalah dasar, fondasi, untuk mendirikan bangunan. Semakin tinggi
bangunan yang akan didirikan, harus semakin kokoh fondasi yang dibuat. Seseorang
yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib dan
memiliki akhlak yang mulia.
Fondasi Aqidah adalah syahadatain “Dua kata yang ringan diucapkan namun
berat timbangannya, yakni: laa ilaaha illallah, Muhammad rasulullah.” Syahadat
adalah pintu masuk menuju islam. Syahadat adalah perjanjian antara Allah dan Rasul-
Nya.
Definisi Syahadat
- Secara bahasa1. Pernyataan (Al-Iqrar) atau Pemebritahuan (Al I’lan) QS 3:18, 64
Kalimat syahadat adalah pernyataan iman kepada Allah dan Rasul-Nya sekaligus
sebagai pengukuhan Allah sebagai satu-satunya illah dan Muhammad sebagai satu-
satunya uswah. Layaknya sebuah pernyataan, pasti memiliki konsekuensi yang harus
dijalankan.
2. Janji (Al-Mitsaq) QS 7:172
Janji adalah hutang. Apabila seseorang berjanji, ia harus menepatinya. Sehingga
tidak termasuk dalam golongan munafiq. Bagaimana menepatinya? Tentunya dengan
beramal.
3. Sumpah (Al Qasam) QS 56: 74-76
Sumpah memiliki tingkatan (konsekuensi) yang lebih tinggi. Jika seorang muslim
memegang sumpahnya lengkap dengan konsekuensinya, maka balasannya adalah
surga. Namun, jalan untuk menegakkan sumpah ini bukanlah jalan yang mudah dan
mulus, namun merupakan jalan taqwa yang sukar lagi mendaki. Surga hanya
diberikan untuk orang-orang yang diridhoi-Nya. Secara istilah
4
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Ada dua makna yang terkandung didalamnya: “Syahadat tauhid yaitu persaksian
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Syahadat risalah yaitu persaksian bahwa
Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah.” Dari kata asalnya dapat dijabarkan
sebagai berikut:
“Suatu pernyataan, janji, dan sumpah untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dengan membenarkan dengan hati (At tashqidu bil qalbi), melafalkan dengan lisan (Al
qaulu bil lisan), dan melaksanakan dengan segenap potensi atau anggota badan (al
‘amalu bil arkaan/bil jawariih).”
5
BUKU KULTUM IRPPM 2016
AQIDAH (Bagian II)
Syahadat adalah pondasi utama. Di atasnya dibangun aqidah Islam yang
shahih, akhlak yang mulia dan ibadah yang benar. Perpaduan tersebut selanjutnya kan
mewarnai seluruh aspek kehidupan umat muslim. Tak cukup dengan berucap namun
ada konsekuensi dari syahadat yang kita lakukan. Syahadat butuh sebuah
keistiqomahan , iltizam (komitmen), keimanan harus diikuti dan disempurnakan
dengan keistiqomahan. Karena tidak ada iman tanpa istiqomah dan tidak ada
istiqomah tanpa iman (QS 41:30) Iman tanpa istiqomah adalah lemah, sedangkan
istiqomah tanpa iman adalah kebatilan.
Sabda Rasulullah:”Katakanlah kamu beriman, dan kemudian beristiqomah (dalam
keimanan).”
Syarat diterimanya syahadat
1. Mengetahui (ilmu yang menghilangkan kebodohan)
2. Meyakini (keyakinan yang menghilangkan keraguan)
3. Menerima semua konsekuensinya
4. Ketundukan (patuh melaksanakan tanpa keengganan beramal)
5. Kejujuran (jujur bukan dusta)
6. Ikhlas (keikhlasan dan bebas dari kemusyrikan)
7. Mencintai (cinta bukan benci dan terpaksa)
8. Ridha menerima Allah sebagai Tuhannya, Rasul sebagai uswahnya dan Islam
sebagai jalan hidupnya.
Ketika 2 kalimat syahadat telah merasuk dalam jiwa maka dalam kehidupan
sehari-hari kita berperilaku sesuai syariat Islam. Realisasi 2 kalimat syahadat antara
lain:
1. HATI YANG SEHAT
6
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Hati yang sehat adalah hati yang bebas dari segala penyakit seperti ujub, riya’,
takabur, hasad, dan sejenisnya. Hati yang bersih hanya akan diraih apabila orientasi
hidup seseorang benar yaitu yang ditujukan kepada Allah swt.Hal ini ditandai dengan:
≫ Selalu mengharap rahmat Allah (raja’)≫ Takut hukuman Allah (khauf)
2. AKAL YANG CERDAS
Akal yang cerdas dalam pandangan islam adalah akal yang dapat menjalankan
fungsinya untuk:
≫ Mentadaburi ayat-ayat qauliyah yang terdapat di dalam Al Quran.≫ Mentafakkuri ayat-ayat yang tersebar di alam semesta.≫ Dzikrul maut.
Hal-hal yang dapat membatalkan syahadat:≫ Tawakal kepada selain Allah≫ Tidak mengakui bahwa segala nikmat itu berasal dari Allah≫ Beramal tidak demi Allah≫ Memberikan ketaatan kepada selain Allah≫ Membenci islam, baik sebagian maupun keseluruhannya≫ Cinta dunia melebihi cinta akhirat≫ Mencemooh sesuatu dari ayat Al Quran atau Sunah Nabi≫ Menjadikan orang kafir dan munafiq sebagi pemimpin≫ Mengkafirkan orang yang berpegang teguh kepada syahadat≫ Syirik kecil dan syirik besar
7
BUKU KULTUM IRPPM 2016
SYIRIK (Bagian I)
Syirik ialah menyekutukan Allah dengan melakukan perbuatan yang
seharusnya hanya ditujukan kepada Allah.
Macam-Macam Syirik
Syirik akbar ialah dosa besar yang tidak akan mendapatkan ampunan Allah.
Pelakunya tidak akan masuk surga untuk selamanya.
Syirik asgar ialah termasuk dosa besar yang dikhawatirkan pelakunya akan meninggal
dalam keadaan kufur, jika Allah tidak mengampuninya dan selama dia tidak bertaubat
kepadaNya sebelum meninggal.
Syirik Akbar (Besar)
1. Menyembah dan meminta pertolongan kepada selain Allah
“Kami tidak menyembah mereka, melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada
Allah sedekat-dekatnya.” (QS. Az-Zumar39:3)
“Mereka menyembah selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan bencana
kepada mereka dan juga tidak memberikan manfaat dan mereka berkata: Mereka itu
adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah.” (QS. Yunus 10:18)
Syirik Asgar (Kecil)
1. Bersumpah Dengan Selain Allah
“Siapa yang bersumpah, hendaklah bersumpah dengan nama Allah atau diam.”
(HR. Muslim)
“Dan siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia telah kufur atau
syirik.” (HR. Tirmidzi dan dihasankannya)
2. Menggantung Azimat
8
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Azimat yaitu benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat
menyembuhkan atau menghindarkan pemakainya dari bahaya. Perbuatan seperti ini
termasuk syirik karena mengandung unsure meminta terhindar dari bahaya kepada
selain Allah.
“Jika Allah menimpakan suatu bahaya kepadamu, maka tidak ada yang
menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Jika Dia mendatangkan kebaikan
kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-An’am 6:17)
3. Mantera dan Guna-guna
Mantera ialah mengucakan kata-kata tertentu agar dapat menolak kejahatan dan
mendapatkan kekuatan gaib dengan bantuan jin.
“Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik.” (HR.
Ibnu Hibban)
4. Sihir
Sihir ialah semacam cara penipuan dan pengelabuan yang dilakukan dengan cara
memantera, menjampi dll. Al-Qur’an mengajari kita untuk berlindung diri kepada
Allah dari bahaya sihir dan tukang sihir
“Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-
buhul.” (QS. Al Falaq 113:4)
Perbuatan sihir adalah haram. Orang yang mempercayai sihir dan datang ke tukang
sihir untuk melakukan penyihiran adalah orang-orang yang ikut berdosa bersama
tukang sihirnya.
5. Ramalan
Salah satu bentuk sihir adalah ramalan. Yaitu anggapan mengetahui dan melihat
rahasia-rahasia masa depan berupa kejadian umum atau khusus atau pun nasib
seseorang, melalui perbintangan dsb.
9
BUKU KULTUM IRPPM 2016
“Siapa yang mempelajari salah satu cabang dari perbintangan, maka dia telah
mempelajari sihir.” (HR. Abu Daud dengan sanad sahih)
6. Dukun
Dukun ialah orang yang menganggap dirinya dapat memberitahukan tentang hal-
hal gaib pada masa datang, atau apa yang tersirat dalam naluri manusia. “Katakanlah:
Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara gaib kecuali
Allah.” (QS. An Naml 27:65)
“(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang gaib maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorang pun tentang yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya.”
(QS. Al-Jin 72:26-27)
7. Tathayyur (Berperasaan sial)
Ialah berfirasat buruk, berperasaan sial yang menimbulkan rasa pesimis karena
pengaruh berbagai suara tertentu yang didengar atau suatu kejadian yang dilihat atau
pun lainnya.
Hal ini termasuk syirik karena dia tidak sepenuhnya bertawakkal kepada Allah,
serta menjadikan firasat buruk (perasaan sial) itu lebih berpengaruh daripada
tawakkalnya kepada Allah SWT.
“Siapa yang membatalkan hajatnya karena tathayyur, maka sungguh dia telah
berbuat syirik. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah: Apakah kaffarah (tebusan
denda) dari perbuatan tersebut? Dijawab oleh beliau: “Agar engkau mengucapkan:
“Ya Allah tidak ada sesuatu kebaikan kecuali kebaikanMu dan tidak ada tathayyur
(perasaan sial) kecuali tathayyur yang datang dariMu, dan tidak ada Tuhan
melainkan Engkau.” (HR. Imam Ahmad)
10
BUKU KULTUM IRPPM 2016
SYIRIK (Bagian II)
Islam telah menentukan berbagai cara penyelamatan agar tidak terjerumus ke
dalam perbuatan syirik. Dampak Syirik antara lain :
≫ Penghinaan Manusia
Syirik merupakan penghinaan terhadap kemuliaan manusia dan penurunan
martabat serta kedudukannya.
≫ Sarang Tahayyul
Orang yang berkeyakinan terhadap adanya pengaruh lain di alam ini selain Allah –
baik berupa binatang, jin dan lain sebagainya – akal pikirannya telah siap menerima
setiap yang berbau tahayul.
Kezaliman Yang Besar
Zalim terhadap diri sendiri, karena orang musyrik menjadikan dirinya sebagai
budak dan hamba bagi makhluk lain, padahal ia dicipta oleh Allah sebagai makhluk
yang merdeka.
Dan (ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
(QS. Luqman 31:13)
≫ Sumber Ketakutan dan Penghambat Jiwa Optimis
Semuanya menimbulkan rasa pesimis, kebosanan, keguncangan jiwa, serta
ketakutan yang tidak dimengerti asal usul dan sebabnya.
“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir perasaan takut, disebabkan
mereka menyekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan
keterangan tentang itu.” (QS. Ali Imran 3:151)
11
BUKU KULTUM IRPPM 2016
۞ DAMPAK SYIRIK DI AKHIRAT
1. Adamul gufran (tidak mendapat ampunan)
“Sesungguhnya Allah tidak akan Mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa memperseku-tukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar.” (QS. An-Nisa’ 4:48)
2. irmanul Jannah (larangan masuk syurga)
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah ialah
al-Masih putra Maryam”, padahal al-Masih (sendiri) berkata, “Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhan-ku dan Tuhan-mu.” Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah Mengharamkan
kepadanya Surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim
itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Ma-idah 5:72)
3. Ihbathul ‘amal (penghapusan ‘amal/pahala)
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu, “Jika kamu memperse-kutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az Zumar 39:65)
12
BUKU KULTUM IRPPM 2016
MENGAPA PENDIDIKAN ISLAM PENTING ?
MAKNA DAN HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM
Dalam bahasa Arab pendidikan Islam disebut At-Tarbiyah Al-Islamiyah. Secara
bahasa, tarbiyah memiliki beberapa arti:
1. Roba - Yarbu = tumbuh berkembang
2. Robiya - Yarba = tumbuh secara Alami
3. Robba - Yarubbu = memperbaiki, meningkatkan
Berarti proses pendidikan Islam seharusnya menumbuhkembangkan secara
alami, juga sebagai proses perbaikan peningkatan diri. Pendidikan Islam (Tarbiyah
Islamiyah) harus bersifat :
1. Kontinu (Mustamiroh)
2. Membentuk syahsiyah Islamiyah bukan sekedar transfer ilmu
(Takwiniyah)
3. Bertahap /terprogram (mutadarrijah)
4. Menyeluruh tidak parsial (Kaafah)
ADAB-ADAB MENUNTUT ILMU
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al Mujadilah:11)
“Siapa yang melalui suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan
baginya jalan ke surga. Dan para malaikat selalu meletakkan sayapnya menanungi
para pelajar karena senang dengan perbuatan mereka. Dan seorang alim dimintakan
ampun oleh penduduk langit dan bumi dan ikan-ikan di dalam air. Kelebihan seorang
alim atas orang ibadat bagaikan kelebihan sinar bulan atas lainlain bintang. Dan
sesungguhnya ulama-ulama (guru-guru) sebagai aris dari nabi-nabi. Sesungguhnya
Nabi tidak mewariskan uang dinar atau dirham hanya mereka mewariskan ilmu
agama, maka siapa yang telah mendapatkannya berarti telah mengambil bagian yang
besar.”‖ (HR. Tirmidzi)
13
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Adapun adab-adab dalam mencari ilmu antara lain :
1. Ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Hendaknya niat kita dalam menuntut ilmu adalah karena Allah Azza Wa Jalla
dan untuk negeri akhirat. Apabila seseorang menuntut ilmu hanya untuk
mendapatkan gelar, agar bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi atau ingin
menjadi orang yang terpandang atau niat yang sejenisnya, maka Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wa Sallam telah memberi peringatan tentang hal ini dalam
sabdanya, “Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu dengan mengharap wajah
Allah, tidaklah ia mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, dia
takkan mendapatkan harumnya bau surga di hari kiamat” (HR Abu Dawud
dengan sanad yang hasan) .Tetapi kalau ada orang yang mengatakan bahwa saya
ingin mendapatkan syahadah (MA atau Doktor, misalnya) bukan karena ingin
mendapatkan dunia, tetapi karena sudah menjadi peraturan yang tidak tertulis
kalau seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, niat ini Insya Allah
termasuk niat yang benar.
2. Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain
Semua manusia pada mulanya adalah bodoh. Kita berniat untuk menghilangkan
kebodohan dari diri kita, setelah kita menjadi orang yang memiliki ilmu kita harus
mengajarkannya kepada orang lain untuk menghilang kebodohan dari diri mereka,
dan tentu saja mengajarkan kepada orang lain itu dengan berbagai cara agar orang
lain dapat mengambil faedah dari ilmu kita. Imam Ahmad berkata:”Ilmu itu tidak
ada bandingannya apabila niatnya benar. Para muridnya bertanya:
Bagaimanakah yang demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat menghilangkan
kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.”
3. Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syariat
Sudah menjadi keharusan bagi para penuntut ilmu berniat dalam menuntut ilmu
untuk membela syari'at. Karena kedudukan syari'at sama dengan pedang kalau
tidak ada seseorang yang menggunakannya ia tidak berarti apa-apa. Penuntut ilmu
harus membela agamanya dari hal-hal yang menyimpang dari agama (bid’ah),
14
BUKU KULTUM IRPPM 2016
sebagaimana tuntaunan yang diajarkan Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam.
Hal ini tidak ada yang bisa melakukannya kecuali orang yang memiliki ilmu yang
benar, sesuai petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunnah.
4. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat
Apabila ada perbedaan pendapat, hendaknya penuntut ilmu menerima
perbedaan itu dengan lapang dada selama perbedaan itu pada persoalaan ijtihad,
bukan persoalaan aqidah, karena persoalan aqidah adalah masalah yang tidak ada
perbedaan pendapat di kalangan salaf/terdahulu. Berbeda dalam masalah ijtihad,
perbedaan pendapat telah ada sejak zaman shahabat, bahkan pada masa Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wa Sallam masih hidup. Karena itu jangan sampai kita
menghina atau menjelekkan orang lain yang kebetulan berbeda pandapat dengan
kita.
5. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan
Termasuk adab yang tepenting bagi para penuntut ilmu adalah mengamalkan
ilmu yang telah diperoleh, karena amal adalah buah dari ilmu, baik itu aqidah,
ibadah, akhlak maupun muamalah. Karena orang yang telah memiliki ilmu adalah
seperti orang memiliki senjata. Ilmu atau senjata (pedang) tidak akan ada gunanya
kecuali diamalkan (digunakan).
6. Menghormati para ulama dan memuliakan
Penuntut ilmu harus selalu lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat
yang terjadi di kalangan ulama. Jangan sampai ia mengumpat atau mencela ulama
yang kebetulan keliru di dalam memutuskan suatu masalah. Mengumpat orang
biasa saja sudah termasuk dosa besar apalagi kalau orang itu adalah seorang
ulama.
7. Mencari kebenaran dan sabar
Termasuk adab yang paling penting bagi kita sebagai seorang penuntut ilmu
adalah mencari kebenaran dari ilmu yang telah didapatkan. Mencari kebenaran dari
15
BUKU KULTUM IRPPM 2016
berita berita yang sampai kepada kita yang menjadi sumber hukum. Ketika sampai
kepada kita sebuah hadits misalnya, kita harus meneliti lebih dahulu tentang
keshahihan hadits tersebut. Kalau sudah kita temukan bukti bahwa hadits itu adalah
shahih, kita berusaha lagi mencari makna (pengertian) dari hadits tersebut. Dalam
mencari kebenaran ini kita harus sabar, jangan tergesa-gasa, jangan cepat merasa
bosan atau keluh kesah. Jangan sampai kita mempelajari satu pelajaran setengah-
setengah, belajar satu kitab sebentar lalu ganti lagi dengan kitab yang lain. Kalau
seperti itu kita tidak akan mendapatkan apa dari yang kita tuntut. Di samping itu,
mencari kebenaran dalam ilmu sangat penting karena sesungguhnya pembawa
berita terkadang punya maksud yang tidak benar, atau barangkali dia tidak
bermaksud jahat namun dia keliru dalam memahami sebuah dalil.
16
BUKU KULTUM IRPPM 2016
PEMUDA DAN PERANNYA DALAM ISLAM
Islam memandang posisi pemuda di masyarakat bukan menjadi kelompok
pengekor yang sekedar berfoya-foya, membuang-buang waktu dengan aktivitas-
aktivitas yang bersifat hura-hura dan tidak ada manfaatnya. Melainkan, islam menaruh
harapan yang besar kepada para pemuda untuk menjadi pelopor dan motor penggerak
dakwah islam. Pemuda adalah kelompok masyarakat yang memiliki berbagai
kelebihan dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya , diantaranya mereka
relatif masih bersih dari pencemaran (akidah mapun pemikiran), mereka memilki
semangat kuat dan kamampuan mobilitas yang tinggi. Para musuh Islam sangat
menyadari hal tersebut, sehingga mereka berusaha sekuat tenaga mematikan potensi
tersebut dari awal dan menghancurkan para pemuda dengan berbagai kegiatan yang
laghwun (bersifat santai dan melalaikan), bahkan destruktif.
Pemuda yang baik dan benar adalah pemuda yang memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. Mereka beramal atau bekerja didasari dengan keimanan atau akidah yang
benar (Q.S. 41:33)
2. Mereka selalu bekerja membangun masyarakat (Q.S. 18:7)
3. Mereka memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang paling
bermanfaat untuk umat dan masyarakat (Q.S. 9:105)
4. Bercita-cita tinggi
Mana mungkin kita sebagai pemuda bisa maju jika bermimpi saja tidak berani.
bermimipi Impian adalah cita-cita maka beranilah,impian akan menimbulkan niat, niat
akan menimbulkan sikap,sikap akan menimbulkan usaha untuk mewujudkan cita-
cita,dan impian juga akan menimbulkan semangat, semangat ibarat api yang akan
memicu ledakan potensi yang luar biasa. Maka marilah kita miliki impian.
Niat saja tidak berani bagamana bisa berbuat. Niat saja mulai sekarang, tapi yang
baik-baik. Sabda Nabi, "segala sesuatu itu tergantung niatnya. Pemuda harus punya
17
BUKU KULTUM IRPPM 2016
niat. Niat menumbuhkan kesungguhan dalam beramal, niat yang sempurna adalah niat
karena Allah dengan landasan iman.
5. Berani
Dalam membangun peradaban islam harus berani berkorban, apapun jenis
pengorbanan yang harus di berikan untuk tegaknya Islam di muka bumi ini. Bisa
berupa waktu, harta, tenaga, bahkan nyawa. Semuanya harus rela di korbankan.
Sebab, kita yakin hal itu bukanlah kesia-siaan.
Firman Allah SWT. "Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama
beliau, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan merekalah orang-orang
yang memperoleh berbagai kebaikan dan merekalah orang-orang yang
beruntung."(At Taubah [9]: 88).
Kita harus menjadi pemuda pejuang Islam. Untuk itu kita harus punya
keberanian dan rela berkorban. Supaya perjuangan ini lebih punya makna. Rasanya
memang janggal kalau kita berjuang, terus ingin berhasil, tetapi sedikitpun tidak
berani dan tidak mau untuk berkorban. Sangat aneh sekali, kalau ada orang yang
ingin menang dan sukses, tapi dirinya tidak berani menghadapi rintangan dan tidak
mau berkorban.
Sosok pemuda seperti Ibrahim as. yang dengan keberaniannya menghancurkan
tradisi penyembahan kepada berhala, yang dengan hidayah Tuhannya dia
mendahulukan kecintaan kepada Rabb-nya daripada kecintaannya kepada
ayahandanya.
6. Meningkatkan pemahaman terhadap agama
Pemahaman yang benar dan menyeluruh terhadap islam merupakan suatu
kenikmatan besar yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Dengan
pemahaman yang baik,seorang mampu melangkah dalam kehidupan ini dengan
selamat. Sebaliknya tanpa memiliki pemahaman ini niscaya orang akan celaka,
meskipun dia merasa telah beramal shalih. Rasulullah SAW bersabda :
18
BUKU KULTUM IRPPM 2016
“Barang siapa yang akan diberi kebaikan oleh Allah, maka akan dipandaikan dalam
masalahagama.”(HR.Bukhari).
Upaya untuk memahami, agama ini tidak dapat dilakukan sambil lalu atau sekedar
mengisi kekosongan waktu, akan tetapi hendaklah dilakukan secara terus
menerus,menyeluruh dan terprogram dengan baik. Ibarat tubuh yang memerlukan
makanan,maka makanan tersebut bersifat kontinyu sepanjang hayat,mencukupi gizi
yang seimbang dan bervariasi.
7. Memiliki rasa ingin tahu
Salah satu ciri utama seorang pemuda adalah mereka yang memiliki rasa ingin
tahu terhadap sebuah informasi. Ketika menemukan atau mengalami sesuatu yang
baru, yang belum mereka ketahui, maka seorang pemuda bersegera untuk mencari dan
menemukan apa sebenarnya yang terjadi dan apa manfaat atau hikmah dibalik
peristiwa atau sesuatu yang ia temukan (alami).
19
BUKU KULTUM IRPPM 2016
PENTINGNYA DAN KEUTAMAAN SHALAT
Shalat adalah ibadah yang pertama kali dipertanggung-jawabkan nanti di
akhirat.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
'Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari amal perbuatan manusia nanti di hari
kiamat ialah shalat. Allah berfirman (pada hari itu) kepada para Malaikat-- sedangkan
Dia (Allah) Maha Mengetahui: 'Periksalah Shalat hamba-Ku, apakah ia
menyempurnakannya atau menguranginya?'. Maka jika Shalat yang dikerjakannya itu
sempurna, akan ditetapkan sebagai Shalat yang sempurna baginya, tetapi jikalau
terdapat kekurangan, Allah berfirman: 'Periksalah! Apakah hamba-Ku itu
mengerjakan shalat sunat?' Dan jika hamba itu memiliki ibadah sunah, maka Allah
berkata: 'Cukupkanlah (sempurnakanlah) kekurangan "Shalat" fardlu hambaKu itu
dengan "Shalat" sunatnya. Kemudian amal-amal itu diperhitungan berdasarkan yang
demikian itu.'
Dari Abdullah bin Qurth, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
'Yang pertama kali dihisab atas seorang hamba pada hari kiamat adalah "Shalat".
Maka jika baik, baiklah seluruh amalannya, sebaliknya, jika rusak, maka rusaklah
semua amalannya.'
۞ "Shalat"adalah ibadah yang terakhir hilang dari agama
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tali-tali Islam akan lepas
sehelai demi sehelai. Setiap kali sehelai tapi itu lepas, umat manusia akan
berpegangan pada tali berikutnya. Yang pertama kali terlepas adalah hukum, dan yang
paling terakhir adalah "Shalat".” (HR Ahmad, shahih)
۞ "Shalat" mendidik manusia untuk berdisiplin dan mematuhi peraturan.
Allah berfirman dalam Surat an-Nisa' ayat 103, yang artinya:
'Jika kalian telah melaksanakan "Shalat" maka ingatlah Allah dalam keadaan berdiri,
duduk, ataupun tidur. Jika kamu telah tenang maka laksanakanlah "Shalat" ,
20
BUKU KULTUM IRPPM 2016
sesungguhnya "Shalat" itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman.'
۞ "Shalat" merupakan pembeda antara muslim dan kafir
Beberapa hadist yang mengetengahkan permasalahan ini seperti yang di
riwayatkan oleh Abu dawud dan An – Nasa’I : ‘Pemisah antara seseorang dengan
kekufuran adalah meninggalkan "Shalat"’.
Atau dalam riwayat At-tirmidzi dikatakan : ‘Pemisah antara kekufuran dengan
keimanan adalah meninggalkan "Shalat"’.
Abu Hurairah ra berkata, Rosullulah saw bersabda ‘tidak ada bagian dalam islam bagi
orang yang tidak mengerjakan "Shalat", dan tidak ada "Shalat" bagi yang tidak
berwudhu.’
Beberapa keutamaan shalat yaitu:
۞ Pewaris surga Firdaus dan kekal di dalamnya
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh beruntung orang-orang yang
beriman … dan orang-orang yang memelihara sholatnya mereka itulah orang-
orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus.
mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Mu’minun: 1-11)
۞ Pelaku shalat disifati sebagai seorang muslim yang beriman dan bertaqwa
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kitab (Al Quran) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang
beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al Baqarah: 2-
3)
۞ Allah menyuruh Muhammad, dan pengikutnya agar menyuruh keluarganya
shalat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Thaha 132:
21
BUKU KULTUM IRPPM 2016
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu
dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang
memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang
bertakwa.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Suruh anak-anak kalian
mengerjakan shalat ketika berusia tujuh tahun. Dan pukullah mereka karena tidak
mengerjakannya pada saat mereka berusia 10 tahun. Serta pisahkanlah mereka di
tempat tidur.” (HR Abu Dawud dan Ahmad, shahih)
۞ Shalat mencegah hamba dari Perbuatan Keji dan Mungkar
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Bacalah apa yang telah diwahyukan
kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya
shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan
Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya
dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al Ankabut: 45)
22
BUKU KULTUM IRPPM 2016
ADAB BERPAKAIAN
Do’a Berpakaian:
Allahumma innii asaluka min khoirihi wa khoiri maa huwa lahu, wa a’uudzubika min
syarrohi wa syarro maa huwa lahu
”wahai Allah, aku memohon kepada-Mu kebajikan pakaian ini dan kebajikan yang
disediakan baginya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan
sesuatu yang dibuat untuknya.” (HR. Ibnu Sunni)
Pakaian dan Aurat Bagi Muslim
“Aku tidak meninggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki selain wanita.”
(HR. Bukhari Muslim)
Seorang wanita dapat menjelma menjadi sosok-sosok yang mulia, cerdas, dan
terhormat. Dan tentu untuk menjadi sosok yang demikian, tentu Sang Kholiq-lah yang
paling tahu bagaimana caranya. Dan jilbab adalah sebuah resep sederhana yang dapat
mengangkat derajat wanita.
“ … hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Qhzab
: 59)
Jilbab bukanlah seperangkat asesoris, atau sekedar mode busana yang aturan
pakainya dapat diatur sesuai selera si pemakai. Jilbab adalah sebuah simbol
penghambaan diri seorang Muslimah terhadap ketentuan Rabb-Nya, sebuah
pengakuan bahwa Allah azza wa jalla berhak sepenuhnya mengatur kehidupannya.
Memiliki niat baik memang tak berarti luput dari godaan syaithan. Karena syaithan
begitu lihai melihat celah yang bisa ia susupi untuk menipu manusia. Dengan tipu
dayanya, seorang manusia dapat memandang baik sebuah perbuatan yang sebenarnya
buruk dimata allah SWT.
23
BUKU KULTUM IRPPM 2016
“Dan ketika syaithan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka …”
(QS. Al-Anfal : 48)
Kriteria yang wajib dipenuhi oleh busana Muslimah dalam kitab Fiqh Wanita, adalah :
1. Menutupi seluruh badan selain wajah dan kedua telapak tangan
“Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa, maka
tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah
berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan hingga
peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan Aisyah)
2. Tidak ketat sehingga masih menampakkan bentuk tubuh yang ditutupinya.
3. Tidak tipis temaram sehingga warna kulit masih bisa dilihat.
4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
“Nabi SAW melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang
memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu dawud dan Nasa’I)
5. Tidak berwarna mencolok sehingga menarik perhatian orang
6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
7. Dipakai bukan dengan maksud memamerkannya.
“ Siapa saja yang meniru-niru perbuatan suatu kaum, berarti dia telah menjadi
pengikutnya.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Selain kriteria di atas, perlu diingat bahwa pemakaian kerudung harus sampai
menutup dada. Hal ini disebutkan secara gamblang dalam surat An-Nuur : 31,
“… dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya.”
24
BUKU KULTUM IRPPM 2016
ADAB PERGAULAN DALAM ISLAM
۞ MENJAGA PANDANGAN
“Katakan kepada laki-laki yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”(QS.An Nur : 30).
“Katakanlah kepada wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, atau ayah suami mereka,atau putra-putra
mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putra-putra saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara-saudara
perempuan mereka, atau wanita islam atau budak-budak yang mereka miliki atau
pelayan-pelayan laki-laki yang yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita)
atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung.”(QS.An Nur : 31).
۞ MENUTUP AURAT SECARA SEMPURNA
“Hai nabi, katakan kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang-orang mukmin hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh
mereka, yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, hingga mereka
tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lahi Maha Penyanyang.”(QS.Al
Ahzab:59).
“Dari Abu Sa’id Radiallahuanhu, bahwasanya Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam
bersabda : seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama laki-laki, begitu pula
seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak
boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula seorang
25
BUKU KULTUM IRPPM 2016
perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan dalam satu
selimut."(HR.Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhush Shalihin).
۞ BAGI WANITA DIPERINTAHKAN UNTUK TIDAK BERLEMBUT-LEMBUT SUARA DI
HADAPAN LAKI-LAKI BUKAN MAHRAM
“Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita lain, jika kamu bertakwa,
maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang
ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.”(QS.Al Ahzab:32).
۞ DILARANG BAGI WANITA BEPERGIAN SENDIRIAN TANPA MAHRAMNYA SEJAUH
PERJALANAN SATU HARI
“Dari Abu Hurairah Radiallahu Anhu, ia berkata : Rasulullah Sallahu Alaihi WA
salam bersabda: Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan
hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama
muhrimnya”(HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhus
Shalihin).
Dr. Yusuf Qardhawi dalam Fatwa-fatwa Kontemporer jilid 2 halaman 542
mengemukakan : “Kaum muslimin memperbolehkan wabita sekarang keluar rumah
untuk belajar di sekolah, di kampus, pergi ke pasar dan bekerja di luar rumah sebagai
guru, dokter, bidan, dan pekerjaan lainnya asalkan memenuhi syarat dan mematuhi
pedoman-pedoman syari’ah “(Menutup aurat, menjaga pandangan, dan lain-lain).
۞ DILARANG “BERKHALWAT”(BERDUA-DUAAN ANTARA PRIA DAN WANITA DI
TEMPAT YANG SEPI)
“Dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Janganlah sekali-kali
salah seorang diantara kalian bersuyi-sunyi dengan perempuan lainnya kecuali disertai
muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhus
Shalihin).
۞ LAKI-LAKI DILARANG BERHIAS MENYERUPAI PEREMPUAN JUGA SEBALIKNYA
“Dari Ibnu Abbas RA. Ia berkata : Rasulullah melaknat kaum laki-laki yang suka
menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum
26
BUKU KULTUM IRPPM 2016
laki-laki” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhus
Shalihin).
۞ ISLAM MENGANJURKAN MENIKAH DALAM USIA MUDA BAGI YANG MAMPU DAN
SHAUM BAGI YANG TIDAK MAMPU
“Wahai sekalin pemuda, barang siapa diantara kamu yang mampu nikah, maka
nikahlah, sesungguhnya nikah itu bagimu dapat menundukkan pandangan dan
menjaga kemaluan, naka jika kamu belum sanggup berpuasalah, sesunggunya puasa
itu sebagai perisai”(HR.Muttafaaqun Alaihi).
27
BUKU KULTUM IRPPM 2016
JUJUR
Jujur adalah sebuah ungkapan yang seringkali kita dengar dan menjadi
pembicaraan. Akan tetapi, bisa jadi pembicaraan tersebut hanya mencakup sisi luarnya
saja dan belum menyentuh pembahasan inti dari makna jujur itu sendiri. Apalagi
kejujuran merupakan perkara yang berkaitan dengan banyak masalah keislaman, baik
itu akidah, akhlak ataupun muamalah.
Jujur merupakan sifat yang terpuji. Allah menyanjung orang-orang yang
mempunyai sifat jujur dan menjanjikan balasan yang berlimpah untuk mereka.
Termasuk dalam jujur adalah jujur kepada Allah, jujur dengan sesama dan jujur
kepada diri sendiri. Sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang shahih bahwa Nabi
bersabda,
“Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada
kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur
dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang
selalu jujur. Dan jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada
kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa
berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang
pendusta.”
Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan
yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).
Keutamaan Jujur
Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran merupakan
mukadimah akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak tersebut,
sebagaimana dijelaskan oleh Nabi,
“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebajikan.”
28
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Kebajikan adalah segala sesuatu yang meliputi makna kebaikan, ketaatan
kepada Allah, dan berbuat bajik kepada sesama. Sifat jujur merupakan alamat
keislaman, timbangan keimanan, dasar agama, dan juga tanda kesempurnaan bagi si
pemilik sifat tersebut. Kejujuran senantiasa mendatangkan berkah, sebagaimana hadist
yang diriwayatkan dari Hakim bin Hizam dari Nabi, beliau bersabda,
“Penjual dan pembeli diberi kesempatan berfikir selagi mereka belum berpisah.
Seandainya mereka jujur serta membuat penjelasan mengenai barang yang
diperjualbelikan, mereka akan mendapat berkah dalam jual beli mereka. Sebaliknya,
jika mereka menipu dan merahasiakan mengenai apa-apa yang harus diterangkan
tentang barang yang diperjualbelikan, maka akan terhapus keberkahannya.”
Barang siapa jujur dalam berbicara, menjawab, memerintah (kepada yang
ma’ruf), melarang (dari yang mungkar), membaca, berdzikir, memberi, mengambil,
maka ia disisi Allah dan sekalian manusia dikatakan sebagai orang yang jujur,
dicintai, dihormati dan dipercayaBerapa banyak ayat dan hadist yang menganjurkan
untuk jujur dan benar, sebagaimana firman-firman Allah yang berikut,
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar.” (QS. at-Taubah: 119)
“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran
mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal
di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha
terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar.” (QS. al-Maidah: 119)
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah
mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara
mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah
(janjinya).” (QS. al-Ahzab: 23)
Nabi bersabda, “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada yang tidak
meragukanmu, sesungguhnya kejujuran, (mendatangkan) ketenangan dan
kebohongan, (mendatangkan) keraguan.”
29
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Macam-Macam Kejujuran
1. Jujur dalam niat dan kehendak. Ini kembali kepada keikhlasan. Kalau suatu
amal tercampuri dengan kepentingan dunia, maka akan merusakkan kejujuran
niat, dan pelakunya bisa dikatakan sebagai pendusta.
2. Jujur dalam ucapan. Wajib bagi seorang hamba menjaga lisannya, tidak
berkata kecuali dengan benar dan jujur. Benar/jujur dalam ucapan merupakan
jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di antara macam-macam
kejujuran.
3. Jujur dalam tekad dan memenuhi janji.
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang
telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur.
Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit
pun tidak merubah (janjinya).” (QS. al-Ahzab: 23)
4. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batin, hingga
tidaklah berbeda antara amal lahir dengan amal batin, sebagaimana dikatakan
oleh Mutharrif, “Jika sama antara batin seorang hamba dengan lahiriahnya,
maka Allah akan berfirman, ‘Inilah hambaku yang benar/jujur.’”
5. Jujur dalam kedudukan agama. Ini adalah kedudukan yang paling tinggi,
sebagaimana jujur dalam rasa takut dan pengharapan, dalam rasa cinta dan
tawakkal. Kalau seseorang menjadi sempurna dengan kejujurannya maka akan
dikatakan orang ini adalah benar dan jujur, sebagaimana firman Allah,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad
dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang
benar.” (QS. al-Hujurat: 15)
Allah juga mengabarkan tentang Nabi Ibrahim yang memohon kepada-Nya untuk
dijadikan buah tutur yang baik.
“Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”
(QS. asy-Syu’ara’: 84)
30
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah tertetapkan, dan
terhubung kepada Allah. Ia akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan
didapatkan di dunia dan akhirat. Allah telah menjelaskan tentang orang-orang yang
berbuat kebajikan, dan memuji mereka atas apa yang telah diperbuat, baik berupa
keimanan, sedekah ataupun kesabaran
Orang yang menampakkan keislaman pada dhahir (penampilannya) terbagi
menjadi dua: mukmin (orang yang beriman) dan munafik (orang munafik). Yang
membedakan diantara keduanya adalah kejujuran dan kebenaran atas keyakinannya.
Oleh sebab itu, Allah menyebut hakekat keimanan dan mensifatinya dengan
kebenaran dan kejujuran, sebagaimana firman Allah,
“(Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari
harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan
mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS.
al-Hasyr: 8)
Lawan dari jujur adalah dusta. Dan dusta termasuk dosa besar, sebagaimana firman
Allah,
“Kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (QS.
Ali Imran: 61)
Dusta merupakan tanda dari kemunafikan sebagaimana yang disebutkan dalam
hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
“Tanda-tanda orang munafik ada tiga perkara, yaitu apabila berbicara dia dusta,
apabila berjanji dia mungkiri dan apabila diberi amanah dia mengkhianati.” (HR.
Bukhari, Kitab-Iman: 32)
Kedustaan akan mengantarkan kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan akan
menjerumuskan ke dalam neraka. Bahaya kedustaan sangatlah besar, dan siksa yang
diakibatkannya amatlah dahsyat, maka wajib bagi kita untuk selalu jujur dalam
ucapan, perbuatan, dan muamalah kita. Dengan demikian jika kita senantiasa
31
BUKU KULTUM IRPPM 2016
menjauhi kedustaan, niscaya kita akan mendapatkan pahala sebagai orang-orang yang
jujur dan selamat dari siksa para pendusta.
32
BUKU KULTUM IRPPM 2016
AKHLAK TERHADAP ORANG TUA
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Dan berbuat baiklah terhadap kedua ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat,
ibnus sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak Menyukai orang-orang
yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS An Nisaa:36)
“… hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia.” (QS Al Isra’:23)
“Dan Kami wasiatkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang ibu-
bapaknya. Ibunya telah mengan-dungnya dalam keadaan susah yang bertambah-
tambah dan melahirkannya dengan susah payah juga.” (QS. Al-Ahqaf :15)
“Dan Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada ibu-bapaknya.
Ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah”. (QS.
Luqman :14)
Keutamaan Berbakti Kepada Ibu Bapak
۞ Berbakti kepada ibu-bapak termasuk perbuatan yang diutamakan
Abdullah bin Mas’ud ra. berkata: Saya bertanya pada Rasulullah saw: Apakah
Amal perbuatan yang paling utama? Nabi: Berbakti pada kedua ayah bunda.
Saya bertanya, kemudian apalagi? Jawabnya: Jihad (berjuang dalam jalan
Allah) (HR. Bukhari, Muslim)
۞ Berbakti kepada ibu-bapak, penebus dosa besar
33
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Ibnu Umar berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad Saw
dan berkata: “Saya telah melakukan suatu dosa besar, apakah mungkin dosa itu
diampuni?” Rasul bertanya:”Apakah kedua ibu-bapakmu masih hidup?” Lelaki
itu dengan sedih menjawab:”Keduanya telah meninggal dunia”. Rasulullah
bertanya lagi: “Apakah kau punya saudara ibu?” “Ya, punya”, jawab lelaki itu.
Maka kembali Rasul bersabda: “Baktikanlah dirimu kepadanya”. (HR. At
Turmudzi, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
۞ Dipanjangkan usianya dan dilimpahkan rezekinya
“Siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dilimpahkan rejekinya, hendaklah
ia berbakti kepada kedua ibu-bapaknya dan memelihara silaturahmi”. (HR.
Ahmad)
۞ Keridhaan Allah dalam keridhaan ibu-bapak
“Siapa yang membuat kedua ibu-bapaknya senang dan ridha, maka ia telah
membuat Allah senang dan ridha padanya. Dan barangsiapa membuat marah
orang tuanya, maka berarti ia telah membuat murka Allah.” (HR. Ibnu Najjar)
۞ Doa seorang hamba mustajab karena baktinya kepada ibu-bapak
Bentuk-bentuk Birrul Walidain
۞ Memandang orangtua dengan pandangan cinta, penuh kasih dan gembira
“Seorang anak yang memandang kepada orangtuanya dengan pandangan cinta, akan
dicatat Allah seperti amalan orang yang naik Haji Mabrur” (HR Ar-Rafi’i dan Al-
Baihaqi)
۞ Bersikap lemah lembut
“Dan ucapkanlah kepada ibu bapakmu perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu
terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan doakanlah: “Wahai Robb-ku,
34
BUKU KULTUM IRPPM 2016
kasihanilah keduanya seperti keduanya telah mendidik aku di waktu kecil.” (QS. Al-
Isra; 17:23-24)
Imam Al-Bukhari menjelaskan tentang firman Allah diatas. Katanya: “Tunduklah
kepada ibu-bapakmu seperti seorang hamba kepada majikannya yang keras dan
ganas.”
۞ Minta izin sebelum masuk ke kamarnya
“Dan apabila anak-anakmu sudah mencapai usia baligh, maka haruslah mereka
meminta izin padamu (untuk masuk), seperti halnya orang-orang sebelum mereka.”
(QS. An Nur 24:59)
۞ Berdiri menyambut ibu-bapak
“Siti Fatimah binti Rasul apabila ia datang mengunjungi Rasulullah saw beliau
bangkit menyongsongnya, mencium dan mempersilahkan sang puteri duduk di tempat
duduk beliau. Begitu juga jika Nabi Saw datang mengunjungi buah hatinya, Fatimah
bangun menyongsong beliau, mencium dan mempersilahkan duduk di tempat
duduknya.” (HR. Abu Daud dan At-Turmudhi)
Ini adalah bentuk pengagungan, perendahan diri dan kepatuhan kepada keduanya atau
penampilan kasih sayang kepada keduanya.
۞ Mendoakan ibu-bapak (17:23-24)
Betapa baiknya kalau engkau mendoakan kedua orangtua setiap selesai membaca
shahadat dalam shalat.
“Hendaklah kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya
kepada-Kulah semuanya akan kembali.” (QS. Luqman 31:14)
“Sungguh seorang hamba ditinggal pergi oleh salah seorang atau oleh kedua ibu-
bapaknya, sedang dia dalam keadaan durhaka. Namun sang anak senantiasa berdoa
dan memo-honkan ampun bagi keduanya, sehingga Allah menetapkan-nya sebagai
anak yang berbakti kepada orangtuanya.” (HR. Al-Baihaqi)
35
BUKU KULTUM IRPPM 2016
۞ Berziarah ke kubur ibu-bapak
“Barangsiapa yang berziarah ke kubur orangtuanya atau salah seorang dari keduanya
pada tiap hari Jum’at, maka dosanya akan diampuni Allah dan ia dinyatakan sebagai
seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.” (HR. At-Thabrani)
۞ Membina hubungan baik dengan kawan ibu-bapak
Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang ingin berhubungan dengan ayahnya yang telah
wafat, hendaklah dia menghubu-ngi kenalan dan saudara-saudara ayahnya, sesudah
ayahnya meninggal”.(HR. Abdur Razzaq)
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya bakti anak yang paling utama adalah hubungan
baik si anak dengan keluarga kawan baik ayahnya.” (HR. Muslim)
۞ Melunasi hutang keduanya sesudah keduanya meninggal dunia
۞ Menepati nazarnya
Seorang dari Bani Salamah bertanya “Ya Rasulullah, apakah sesudah ibu bapakku
meninggal dunia, masih ada sisa bakti yang dapat aku persembahkan kepada keduanya
…? Rasulullah Saw mengangguk dan bersabda: “Ya dengan jalan mengirimkan doa
untuk keduanya, memohonkan ampun, menepati janji dan nadzar yang pernah
diikrarkan ibu-bapakmu, memelihara hubungan silaturahmi dan memuliakan sahabat
keduanya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
۞ Tidak menyebabkan orang memaki-maki kepada keduanya
Bahwasanya Nabi saw bersabda: Daripada dosa-dosa besar ialah seseorang yang
memaki kedua ayah-bundanya. Sahabat bertanya: Ya Rasulullah adakah seorang yang
memaki ayah-bundanya? Jawab Nabi: Ya. Dia memaki ayah orang lain, maka dibalas
memaki pada ayahnya atau dia memaki ibu orang lain, lalu dibalas memaki pada
ibunya (HR. Bukhari, Muslim)
36
BUKU KULTUM IRPPM 2016
UQUQUL WALIDAIN
Durhaka kepada ibu-bapak termasuk dosa besar
“Salah satu dosa kabir yang terbesar disisi Allah pada hari Kiamat ialah:
menyekutukan Allah, membunuh seorang Mukmin secara tidak menurut syari’at,
melarikan diri dari medan jihad fi sabilillah pada waktu penyerbuan, mendur-hakai
keduaorangtua, menuduh wanita suci melakukan perbuatan keji, belajar ilmu sihir,
makan uang riba dan makan harta anak-anak yatim.” (HR. Ibnu Hibban)
Bentuk-bentuk Uququl Walidain
Tidak patuh
Mengabaikan
Menyakiti
Mengucapkan kata-kata yang tidak menyenangkan
Meremehkan
Memandang dengan pandangan hina
Membuat sedih
“Tangis kedua orangtua karena anaknya termasuk kedurhakaan.” (HR. Al-Bukhari)
Membelalakkan mata kepada keduanya
“Seorang anak yang membelalakkan matanya kepada kedua orangtua termasuk anak
yang tidak berbakti.” (HR. Al Baihaqi dan Ibnu Mardawih)
Menghindari dari keduanya
“Ada segolongan hamba yang tidak diajak bicara oleh Allah di hari Kiamat, tidak
dilihat, tidak dibersihkan dan tidak pula disucikan”. Para sahabat bertanya, “Siapakah
mereka, ya Rasulullah?” Dijawab oleh Nabi, “Yaitu orang yang menjauh-kan diri dari
ibu-bapaknya dan orang yang mendapat limpahan kebajikan dari suatu kaum lalu ia
memungkiri kebajikan mereka malah ia menjauhkan diri dari mereka.” (HR. Ahmad)
37
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Tidak senang kepada ibu-bapak
“Tiga jenis manusia yang dikutuk Allah Swt adalah, laku-laku yang tidak senang
kepada kedua ibu-bapaknya, laki-laki yang berusaha memecah belah kehidupan suami
istri kemudian wanita itu ia kawini dan laki-laki yang suka membumbui kata-kata
antara kaum Mukminin agar mereka saling benci membenci.” (HR. Ad Dailami)
Memukul
“Tujuh golongan orang yang tidak akan dilihat oleh Allah Swt di hari kiamat, tidak
dibersihkan dan tidak dicampur dengan penghuni alam lainnya, mereka dimasukkan
ke dalam api yang pertama, kecuali mereka bertaubat, maka Allah berke-nan
mengampuni mereka, orang yang kawin dengan tangan-nya (onani) yang berbuat dan
yang diperbuat, pecandu minuman keras, orang yang memukul ibu-bapaknya hingga
keduanya minta tolong dan orang yang berzina dengan istri tetangganya” (HR. Al-
Baihaqi)
Mendurhakai sahabat ibu-bapaknya
“Peliharalah kekasih ayahmu, jangan kau putuskan, jangan sampai Allah
memadamkan cahayamu.” (HR. Al-Bukhari)
Amal perbuatan anak durhaka tidak akan diterima
“Tiga kelompok orang yang tidak diterima amal perbuatan-nya, ialah: orang yang
menyekutukan Allah, anak yang mendurhakai kedua orangtua dan mujahid yang
melarikan diri dari medan perang.” (HR. At-Thabarani)
Haram durhaka kepada kedua orangtua meskipun zalim kepadanya
“Seorang Muslim yang mempunyai kedua orangtua yang Muslim, kemudian ia
senantiasa berlaku ihsan terhadap keduanya, maka Allah berkenan membukakan dua
pintu sorga untuknya. Kalau ia memiliki seorang saja, maka ia akan mendapatkan satu
pintu saja, kalau ia menggusarkan kedua orangtuanya, maka Allah tidak akan ridho
padanya. Ada seseorang yang bertanya, “Meskipun keduanya menzaliminya?”. Nabi
menjawab, “Ya, meskipun keduanya menzaliminya.” (HR. Al-Bukhari)
38
BUKU KULTUM IRPPM 2016
39
BUKU KULTUM IRPPM 2016
UKHUWAH ISLAMIYAH (Bagian I)
Arti Ukhuwah Islamiyah adalah ikatan hati (persaudaraan) karena satu aqidah
(Islam).”Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara” (QS Al Hujurat:10)
”Belum sempurna iman seseorang sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari)
Tahapan –tahapan ukhuwah islamiyah
۞ TA’ARUF (SALING MENGENAL)
Pada tahap ini, seorang muslim mulai mengenali kepribadian, ciri fisik, nama, tempat
tinggal, dan cara berpikirnya. Ini adalah tahap awal dalam berinteraksi.
۞ TAFAHUM (SALING MEMAHAMI)
Setelah saling mengenal, maka akan terjalin tafahum. Kita bisa saling mengerti
dengan perasaan sahabat kita, dan memungkinkan untuk saling memberikan semangat
dan nasihat.
۞ TA’AWUN (SALING MENOLONG)
Setelah kedua tahap di atas terpenuhi, akan muncul keinginan untuk saling menolong
dengan ikhlas.
”Perumpamaan orang yang beriman dalam kasih sayang, tolong menolong, dan cinta
laksana satu tubuh. Jika satu anggota darinya merasa sakit, maka ia akan mengajak
seluruh tubuh dengan demam dan tidak bisa tidur.” (HR Bukhari)
۞ TAKAFUL (SALING MENANGGUNG BEBAN)
Tahap ini adalah muara dari proses ukhuwah islamiyah. Adanya rasa senasip
sepenanggungan diwujudkan dengan tingkatan tertinggi dari ukhuwah, yakni Itsar
(mendahulukan kepentingan orang lain).
Hak Seorang Muslim
40
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Rasulullah SAW bersabda: “ Hak oranng muslim atas muslim lainnya ada lima:
Menjawab salam, mengunjungi yang sakit, mengiring jenazah, memenuhi undangan,
dan menjawab orang yang bersin.” (HR Asy Syaikhani)
Hal-Hal Yang Menguatkan Ukhuwwah Islamiyah
1. Memberitahukan kecintaan pada yang kita cintai
Bersabda Nabi saw: Jika seorang cinta kepada saudaranya harus memberitahu
kepadanya bahwa ia kasih sayang kepadanya karena Allah. (HR. Abu Dawud)
2. Memohon dido’akan bila berpisah
3. Menunjukkan kegembiran & senyuman bila berjumpa
4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non-muhrim)
Bersabda Rasulullah saw: Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, kamu tiada
dapat masuk sorga sehingga percaya (beriman) dan tidak percaya (beriman) sehingga
kasih sayang pada semua manusia. Sukakah saya tunjukkan perbuatan, kalau kamu
kerjakan timbul rasa kasih sayang? Sebarkanlah salam di antara kamu. (HR. Muslim)
5. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan
6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
7. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)
8. Memperhatikan saudaranya & membantu keperluannya
9. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
41
BUKU KULTUM IRPPM 2016
UKHUWAH ISLAMIYAH (Bagian II)
Hak-hak seorang Muslim atas Muslim lainnya secara umum :
Menutupi Aib Saudara Seiman
“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhalimi atau
mencelakakannya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya sesama muslim
dengan menghilangkan satu kesusahan darinya, niscaya Allah akan menghilangkan
darinya satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan di hari kiamat. Dan
barangsiapa menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya pada
hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari)
Membela Saudara Seiman yang Digunjing
“Barangsiapa membela kehormatan saudaranya, Allah akan menjauhkan neraka dari
wajahnya pada hari kiamat.” (HR. Tirmidzi)
Memaafkan Saudara Seiman
“Bersegeralah kalian menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas
langit dan bumi, yang Dia sediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. (Yaitu) orang-
orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, serta orang-
orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imran:133-134)
Berbuat Baik terhadap Saudara Seiman
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian agar berlaku adil dan berbuat baik.” (An-
Nahl:90)
۞ MENGUNJUNGI, MENJENGUK, DAN MEMBERINYA HADIAH, TIDAK MEMBELI
BARANG YANG SUDAH DIBELINYA DAN TIDAK MENDIAMKANNYA MELEBIHI TIGA
HARI
“Ada seorang lelaki mengunjungi saudaranya di suatu desa. Maka Allah mengutus
seorang malaikat untuk menemuinya. Ketika sampai, utusan itu berkata, ‘Hendak
kemanakah engkau?’ ‘Aku hendak menemui saudaraku yang berada di desa ini,’
42
BUKU KULTUM IRPPM 2016
jawab lelaki itu. ‘Apakah engkau menginginkan suatu nikmat tertentu yang hendak
kau dapatkan darinya?’ ‘Tidak, aku hanya mencintainya karena Allah,’ jawab lelaki
itu. ‘Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, untuk menyampaikan bahwa
Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena-Nya.’” (HR.
Muslim)
“Barangsiapa menjenguk orang yang sakit atau mengunjungi saudaranya seiman
karena Allah, ada (malaikat) yang memanggilnya, ‘Bagus engkau, bagus pula
perjalananmu. Semoga engkau menempati rumah di dalam surga.” (HR. Muslim)
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah niscaya kalian saling mencintai dan
hilanglah rasa benci.” (HR. Malik)
“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, karena sesungguhnya hadiah itu
menghilangkan kemarahan di dada. Janganlah seorang yang bertetangga mencela
hadiah dari tetangganya, walaupun hanya berupa kuku kambing.” (HR. Tirmidzi)
‘Janganlah salah seorang dari kalian menjual barang yang sudah dibeli orang lain dan
janganlah kalian melamar perempuan yang sudah dilamar oleh orang lain.” (HR.
Tirmidzi)
“Tidaklah dihalalkan bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga
malam. Keduanya saling bertemu namun satu sama lain saling berpaling. Orang yang
paling baik di antara keduanya adalah yang memulai dengan salam.” (HR. Muslim)
۞ MEMBERIKAN SENYUMAN DAN MEMBANTUNYA SESUAI DENGAN KEMAMPUAN
“Setiap kebaikan adalah sedekah, dan diantara kebaikan itu adalah: engkau
menjumpai saudaramu dengan wajah berseri.” (HR. Tirmidzi)
“Janganlah kau meremehkan kebaikan sekecil apapun, sekalipun sekadar wajah
berseri yang kau berikan ketika berjumpa saudaramu.” (HR. Muslim)
۞ TIDAK MENIMPAKAN BAHAYA DAN TIDAK MENGANCAM, BAIK DENGAN SERIUS
MAUPUN SEKEDAR BERGURAU, SEREMEH APA PUN, BAIK BERSIFAT MATERIAL
MAUPUN NONMATERIAL
43
BUKU KULTUM IRPPM 2016
“Terkutuklah siapa saja yang menimpakan bahaya atau membuat tipu daya atas
seorang mukmin.” (HR. Tirmidzi)
“Mencela seorang muslim adalah kefasikan, sedangkan memeranginya adalah
kekafiran.” (HR. Bukhari)
“Janganlah salah seorang dari kalian mengacungkan senjata kepada saudaranya,
karan ia tidak tahu jika setan menggerakkan tangannya sehingga ia terperosok ke
lubang neraka.” (HR. Muslim)
۞ MEMENUHI KEBUTUHAN-KEBUTUHANNYA
“… dan barangsiapa tengah memenuhi hajat saudaranya, niscaya Allah memenuhi
hajatnya.” (HR. Bukhari)
“Setiap muslim harus bersedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Nabi Allah,
bagaimana dengan orang yang tidak memiliki harta?” Beliau bersabda, “Bekerjalah
dengan tangannya, sehingga ia bermanfaat bagi dirinya lalu bersedekah.” Mereka
bertanya lagi, “Bagaimana kalau ia tidak punya?” Beliau bersabda, “Membantu orang
yang membutuhkan lagi meminta pertolongan.” Mereka bertanya, “Kalau tidak bisa?”
Beliau bersabda, “Hendaklah ia melakukan kebajikan dan menahan diri dari
kejahatan, karena keduanya merupakan sedekah baginya.” (HR. Bukhari)
Derajat paling minimal dalam memenuhi kebutuhan saudaranya adalah memenuhi
kebutuhannya ketika ia memintanya.
Menahan Diri dari Membicarakan Aib Saudaranya Seiman
۞ TIDAK MENYEBUT AIB SAUDARANYA DENGAN LISAN
“Orang-orang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari gangguan lidah
dan tangannya.”
“Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya? Tentulah
kalian merasa jijik kepadanya.” (Al-Hujurat:12)
۞ TIDAK MENYEBUT AIB SAUDARANYA DI DALAM HATI
44
BUKU KULTUM IRPPM 2016
“Hendaklah kalian menjauhi prasangka, karena prasangka itu merupakan sedusta-
dusta perkataan.” (HR. Bukhari)
“Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki dan saling membelakangi.
Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang berukhuwah…” (HR. Muslim)
۞ HAK UNTUK TIDAK DIDEBAT
Rasulullah saw bersabda: “Aku menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi siapa saja
yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar, satu rumah di tengah surga bagi
siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bergurau, dan satu rumah di tempat
tertinggi surga bagi siapa saja yang berakhlak mulia.” (HR. Abu Dawud)
“Tinggalkanlah perdebatan karena sedikit kebaikannya. Tinggalkanlah perdebatan
karena manfaatnya sedikit dan bisa menimbulkan permusuhan sesama saudara.” (HR.
Dailami)
“Janganlah engkau mendebat saudaramu, jangan mempermain-kannya, jangan pula
memberi janji kepadanya lalu mengingkarinya.” (HR. Tirmidzi)
۞ HAK UNTUK TIDAK DISEBARKAN RAHASIANYA
Nabi saw bersabda: “Tidaklah dua orang duduk bercakap-cakap kecuali dengan
amanah. Tidaklah dihalalkan bagi salah satu dari keduanya untuk menyebarkan
rahasia sahabatnya yang tidak diinginkannya.” (HR. Abu Bakar bin Bilal)
Hak untuk Dibicarakan oleh Saudaranya dengan Apa yang Disukainya
۞ HAK UNTUK DIPANGGIL DENGAN NAMA YANG PALING DISUKAI
Umar ra. berkata, “Ada dua hal yang bisa menjernihkan cintamu kepada saudara-
saudaramu: hendaklah engkau mengucapkan salam kepadanya terlebih dahulu ketika
berjumpa, dan panggillah ia dengan nama yang paling disukainya.”
۞ MEMUJI KEBAIKAN-KEBAIKAN YANG DIKETAHUINYA
Memuji yang dimaksud berbeda dengan menyanjung di hadapan orang yang
disanjung, karena sikap yang terakhir ini dicela Islam.
45
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Pujian ini semakin penting apabila ia memuji kebaikan-kebaikan saudaranya di
hadapan orang yang bisa mendapatkan manfaat dari pujian tersebut, sehingga orang
tersebut memperbaiki pandangannya terhadap orang yang dipuji.
Adalah merupakan salah satu etika Islam apabila seorang muslim memuji saudaranya
seiman, hendaklah mengatakan, “Saya kira dia demikian, saya tidak menyucikan
seorang pun dihadapan Allah.”
۞ MENYAMPAIKAN KEPADA SAUDARANYA PUJIAN ORANG LAIN
۞ BERTERIMA KASIH TERHADAP KEBAIKANNYA
“Barangsiapa diperlakukan baik, lalu berkata kepada pelakunya,
‘Semoga Allah membalasmudengan yang lebih baik,’ berarti ia telah
berterima kasih.” (HR. Tirmidzi)
46
BUKU KULTUM IRPPM 2016
UKHUWAH ISLAMIYAH (Bagian III)
Hak untuk Mendapatkan Nasihat dan Pengajaran
“Agama adalah nasihat,” Sahabat bertanya, “Untuk siapa?” Nabi saw menjawab,
“Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, imam-imam kaum muslimin, dan orang-orang
awam di antara mereka.” (HR. Muslim)
۞ JAUHKAN NASIHAT DARI TUJUAN MENCARI MUKA
Nasihat disebut sebagai usaha mencari muka, jika engkau menasihati saudaramu
untuk kepentinganmu sendiri atau untuk mewujudkan ambisimu. Nasihat semacam ini
tidak membawa kebaikan bagi saudaramu, namun membawa kebaikan bagi dirimu
sendiri.
۞ MENAHAN DIRI
Salah satu etika nasihat adalah, hendaknya penasihat menahan diri dari sikap yang
mengharuskannya memberi nasihat untuk beberapa waktu. Diperbolehkannya
menahan diri ini harus dengan syarat bahwa sikap ini benar-benar memberi
kemaslahatan agama dan keselamatan bagi pelakunya.
۞ HENDAKNYA AIB YANG DINASIHATKAN UNTUK DITINGGALKAN ITU TIDAK
DISADARI OLEH PELAKUNYA
۞ HENDAKLAH DITUNJUKKAN AIBNYA
Umar bin Khathab ra. pernah meminta kepada saudara-saudaranya untuk
menunjukkan aib dirinya. Ia berkata, “Semoga Allah merahmati orang yang
menunjukkan aib saudaranya.”
۞ YANG DINASIHATI HARUS MENCINTAI PENASIHATNYA
Jika itu dilakukan tentu akan mengundang rasa cinta dan simpati lebih dalam.
۞ MENAHAN DIRI DARI MENASIHATI ATAS SIFAT BAWAAN SESEORANG
Karena terkadang aib yang terdapat pada seseorang merupakan pembawaan yang ia
tidak bisa melepaskan diri darinya.Namun apabila ia memperlihatkan aib itu,
hendaklah saudaranya memberi nasihat dengan lemah lembut.
47
BUKU KULTUM IRPPM 2016
۞ HENDAKLAH BERLAPANG DADA DAN MEMAAFKAN
Hak untuk Mendapatkan Kesetiaan (Wafa’)
Sikap setia adalah sikap konsisten dalam mencintai baik ketika saudaranya masih
hidup maupun setelah kematiannya.
Hak untuk Diringankan Bebannya
1. Tidak membebani dengan sesuatu yang memberatkan
2. Jangan sampai orang lain meminta untuk dipenuhi hak-haknya
3. Tidak meminta orang lain rendah hati kepadanya
“Rendahkanlah hatimu terhadap orang-orang yang mengikuti-mu, yaitu orang-
orang yang beriman.” (Asy-Syu’ara:215)
4. Mempergauli saudaranya sesama muslim dengan bersahaja tanpa takalluf
(memaksakan diri)
5. Hendaknya seorang muslim berprasangka baik kepada saudaranya dan
memandangnya lebih baik daripada dirinya sendiri
Hak Seorang Muslim atas Muslim yang Lain untuk Didoakan, Baik Semasa
Hidupnya maupun setelah Mati
“Orang-orang yang datang setelah mereka mengatakan, ‘Wahai Tuhan kami,
ampunilah kami dan orang-orang yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan
janganlah Engkau jadikan di dalam hati kami perasaan dengki terhadap orang-orang
yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang.” (Al-Hasyr:10)
Buah Ukhuwah Islamiyah
۞ MERASAKAN LEZATNYA IMAN
Bersabda Nabi saw : Tiga sifat siapa yang memilikinya akan merasakan kelezatan
iman: (1) Jika ia mencintai Allah dan Rasulullah lebih dari lain-lain-Nya (2) Jika ia
mencintai sesama manusia semata-mata karena Allah (3) Jika engkau membenci
48
BUKU KULTUM IRPPM 2016
kembali kepada kafir setelah diselamatkan Allah daripadanya sebagaimana engkau
enggan dimasukkan ke dalam neraka.” (HR. Bukhari, Muslim)
۞ MENDAPATKAN PERLINDUNGAN ALLAH DI HARI KIAMAT
Bersabda Nabi saw : Tujuh macam orang yang bakal dinaungi Allah di bawah
naungan-Nya, pada hari tiada naungan kecuali naungan Allah; (1) Pemimpin (raja)
yang adil. (2) Pemuda yang rajin dalam ibadat kepada Allah. (3) Seorang yang selalu
gandrung hatinya pada masjid. (4) Dua orang yang kasih sayang karena Allah, baik di
waktu berkumpul atau berpisah. (5) Seorang lelaki yang diajak berzina oleh wanita
bangsawan cantik kemudian ia berkata: Saya takut kepada Allah. (6) Seorang
bersedekah dengan diam-diam sehingga tangan yang sebelah kanan tidak tahu apa
yang disedekahkan oleh tangan sebelah kirinya. (7) Seorang yang ingat (berdzikir)
pada Allah dengan sendirian, maka mencucurkan air mata. (HR. Bukhari, Muslim)
“Pada hari kiamat Allah akan berfirman: Di manakah orang yang kasih sayeng karena
kebesaran-Ku, kini Aku naungi di bawah naungan-Ku, pada saat di mana tiada
naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Muslim)
49
BUKU KULTUM IRPPM 2016
ISLAM DAN SAINS
Allah SWT tidak menampilkan wujud Dzatnya Yang Maha Hebat di hadapan
makhluk-makhluknya secara langsung dan dapat dilihat seperti kita melihat sesama
makhluk. Maka, segala sesuatu yang tampak dan dapat dilihat dengan mata kepala
kita, pasti itu bukan Tuhan. Allah SWT menganjurkan kepada manusia untuk
mengikuti Nabi SAW, supaya berpikir tentan g makhluk-makhluk Allah. Jangan
sekali-sekali berpikir tentang Dzat Allah.
Salah satu cara untuk merasakan kebersaran dan keagungan Allah adalah dengan
melihat ayat-ayat kauniyah. Ayat kauniyah sendiri adalah ayat atau tanda yang wujud
di sekeliling yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda,
kejadian, peristiwa, dan sebagainya yang ada dalam alam ini. Oleh karena Alam ini
hanya mampu dilaksanakan oleh Allah dengan segal sistem peraturanNya yang unik,
maka ia menjadi tanda kehebatan dan keagungan Penciptanya.
Beberapa fenomena alam (sains) yang sangat relevan dengan Al-Quran :
۞ PERISTIWA BIG BANG
“Dan apakah orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwasannya LANGIT dan
BUMI itu keduanya dahulu adalah suatu yang PADU, kemudian KAMI PISAHKAN
KEDUANYA. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya : 30)
۞ ALAM SEMESTA BERKEMBANG
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar MELUASKANNYA” (QS. Az-Zariyat 51: 47)
۞ KEJADIAN DALAM 6 MASA
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya
dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Tidak ada bagi kamu
selain daripada-Nya seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafaat.
Maka apakah kamu tidak memperhatikan.” (QS. As-Sajadah 32 :4)
50
BUKU KULTUM IRPPM 2016
6 Masa itu adalah:
1. Ledakan Big Bang
2. Kewujudan Nukleus
3. Kelahiran Atom
4. Terwujudnya Asap, Galaksi, Bintang
5. Tercantumnya Galaksi, Big Hole, dan Supernova
6. Kejadian bumi dan bermulanya kehidupan
۞ ORBIT DALAM AL-QURAN
“Dan Dialah yang telah menciptkakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-
masing dari keduanya itu beredar dalam garis edarnya” (QS Al-Anbiya 21: 33).
Bukankah ilmu pengetahuan modern baru menemukan bahwa matahari sebagai pusat
peredaran seperti yang baru ditemukan Copernicus.
۞ ATAP YANG TERPELIHARA
“Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling
dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya” (QS. 21:32)
Atmosfer yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya
kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika
mereka mendekati bumi, atmosfer mencegah mereka jatuh ke bumi dan
membahayakan makhluk hidup.
Hampir tak pernah terlintas apa jadinya bumi ini jika atmosfer tidak ada. Jutaan
meteorit akan jatuh ke bumi, sehingga menjadikannya tempat yang tak dapat dihuni.
Namun, fungsi pelindung dari atmosfer memungkinkan makhluk hidup untuk
melangsungkan kehidupannya dengan aman. Ini sudah pasti perlindungan yang Allah
berikan bagi manusia, dan sebuah keajaiban yang dinyatakan dalam Al-Quran.
۞ KADAR AIR
Fakta lain yang diberikan Al-Qur’an mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan
ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai
berikut :
51
BUKU KULTUM IRPPM 2016
“Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan)) lalu Kami
hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari
dalam kubur).” Q.S. 43:11
Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern.
Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini
menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah
hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar
dalam suatu siklus yang seimbang menurut “ukuran atau kadar” tertentu. Kehidupan
di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan
semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus
seperti ini.
Satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan
ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan d bumi. Namun, hal
ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang
benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Al-Qur’an
۞ LAUTAN YANG TIDAK BERCAMPUR SATU SAMA LAIN
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara
keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing.” QS. 55: 19-20
Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah
ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang
dinamakan “tegangan permukaan”, air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak
menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan
dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan
mereka.
۞ TIGA TAHAPAN BAYI DALAM RAHIM
Dalam Al-Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui 3 tahapan dalam
rahim ibunya. “...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan
52
BUKU KULTUM IRPPM 2016
yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, maka
bagaimana kamu dapat dipalingkan?” QS. 39:6
Dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya
dalam tiga tahapan yang berbeda. Biologi modern telah mengungkap bahwa
pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim
ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas
kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar.
53
BUKU KULTUM IRPPM 2016
BAHAYA LIDAH
Lisan merupakan bagian tubuh yang paling banyak digunakan dalam
keseharian kita. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga lisan kita. Apakah
banyak kebaikannya dengan menyampaikan yang haq ataupun malah terjerumus ke
dalam dosa dan maksiat.
Pada berbagai pertemuan, seringkali kita mendapati pembicaraan berupa
gunjingan (ghibah), mengadu domba (namimah) atau maksiat lainnya. Padahal,
Alloh Subhanahu wa Ta’ala melarang hal tersebut. Alloh menggambarkan ghibah
dengan suatu yang amat kotor dan menjijikkan.
Alloh berfirman yang artinya, “Dan janganlah sebagian kamu
menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kamu
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik dengannya.” (Al-Hujurat: 12)
Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam telah menerangkan makna ghibah
(menggunjing) ini. Beliau bersabda, “Tahukah kalian apakah ghibah itu?”
Mereka menjawab, “Alloh dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui” Beliau
bersabda, “Engkau mengabarkan tentang saudaramu dengan sesuatu yang
dibencinya.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang aku katakan itu memang
terdapat pada saudaraku?” Beliau menjawab, “Jika apa yang kamu katakan
terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan
ghibah) dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta
atasnya.” (HR. Muslim)
Jadi, ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang
muslim, baik tentang agama, kekayaan, akhlak, atau bentuk lahiriyahnya, sedang ia
tidak suka jika hal itu disebutkan, dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku
atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-
ngolok. Banyak orang meremehkan masalah ghibah, padahal dalam pandangan Alloh
ia adalah sesuatu yang keji dan kotor.
54
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Wajib bagi orang yang hadir dalam majelis yang sedang menggunjing orang
lain, untuk mencegah kemunkaran dan membela saudaranya yang dipergunjingkan.
Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam sangat menganjurkan hal itu, sebagaimana
dalam sabdanya, “Barangsiapa membela (ghibah atas) kehormatan
saudaranya, niscaya pada hari kiamat Alloh akan menghindarkan api
Neraka dari wajahnya.” (HR. Ahmad)
Demikian pula halnya dalam mengadu domba (namimah). Mengadukan
ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan di antara
keduanya adalah salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya ikatan, serta
menyulut api kebencian dan permusuhan antar manusia. Rosululloh shollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk surga al-qattat (tukang adu
domba).” (HR. Bukhari).
Beberapa Hal Menjaga Lisan
Hendaknya pembicaraan kita selalu diarahkan ke dalam kebaikan. Alloh
Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan
bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh
(manusia) memberi sedekah atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan
perdamaian di antara manusia.” (An-Nisa: 114)
Tidak membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagi diri kita maupun orang
lain yang akan mendengarkan. Rosululloh shollallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Termasuk kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan
sesuatu yang tidak berguna.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Tidak membicarakan semua yang kita dengar. Abu Huroiroh rodhiyallohu
‘anhu berkata, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia
membicarakan semua apa yang telah ia dengar.” (HR. Muslim)
Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kita berada di pihak
yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku adalah penjamin sebuah
istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari pertikaian
55
BUKU KULTUM IRPPM 2016
(perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-
tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun
bercanda.” (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Albani)
Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah rodhiallohu ‘anha
berkata, “Sesungguhnya Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam apabila
membicarakan suatu hal, dan ada orang yang mau menghitungnya,
niscaya ia dapat menghitungnya” (HR. Bukhari-Muslim). Semoga Alloh
Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menjaga diri kita, sehingga diri kita senantiasa
berada dalam kebaikan.
56
BUKU KULTUM IRPPM 2016
SEDEKAH HARTA
Sebagian kita selalu merasa khawatir ketika menginfakkan harta kita ke jalan yang
benar. Infak di sini bisa jadi merupakan nafkah wajib untuk anak dan istri,
menunaikan zakat maal (harta) atau mengeluarkan harta untuk sedekah sunnah. Selalu
khawatir dalam hati kalau-kalau harta itu berkurang. Secara kuantitas bisa jadi
berkurang, namun ingatlah bahwa bisa jadi dengan harta yang kita keluarkan tadi akan
membuat harta kita semakin barokah, bahkan boleh jadi Allah ganti di dunia dengan
harta yang melimpah, atau kita dianugerahi sifat qona’ah (merasa cukup). Lebih dari
itu, Allah memberi janji akan menggandakan amalan kebaikan kita di akhirat. Yang
terakhir tentu kenikmatan yang luar biasa dibanding dengan nikmat dunia.
Allah Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka
Allah akan melipatgandakan balasan pinjaman itu untuknya dan dia akan
memperoleh pahala yang banyak” (QS. Al Hadid: 11). ‘Umar bin Khottob
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ayat ini adalah berinfaq di jalan Allah. Ada
pula yang mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah memberi nafkah pada keluarga.
Yang tepat sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Katsir bahwa yg dimaksudkan
dengan ayat ini adalah berinfaq di jalan Allah secara umum (baik itu di jalan Allah
atau menafkahi keluarga) dengan niat yg ikhlas dan tekad yg jujur, ini semua tercakup
dalam ayat di atas.
Ayat di atas semisal dengan firman Allah Ta’ala,
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan
dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” (QS. Al Baqarah:
245)
Suatu kisah yang bisa jadi pelajaran bagi kita seorang pengusaha agar jangan pernah
khawatir mengeluarkan harta untuk nafkah wajib, zakat atau pun sedekah yang
sunnah. Lihatlah kisah tentang sahabat Abud Dahdaa Al Anshori berikut.
57
BUKU KULTUM IRPPM 2016
‘Abdullah bin Mas’ud menceritakan bahwa tatkala turun ayat di atas (surat Al Hadid
ayat 11), Abud Dahdaa Al Anshori mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah Allah
menginginkan pinjaman dari kami?” Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, “Betul, wahai Abud Dahdaa.”
Kemudian Abud Dahdaa pun berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah tanganmu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menyodorkan tangannya. Abud Dahdaa
pun mengatakan, “Aku telah memberi pinjaman pada Rabbku kebunku. Kebun
tersebut memiliki 600 pohon kurma.”
Ummud Dahda, istri dari Abud Dahdaa bersama keluarganya berada di kebun
tersebut, lalu Abud Dahdaa datang dan berkata, “Wahai Ummud Dahdaa!” “Iya,”
jawab istrinya. Abud Dahdaa berkata, “Keluarlah dari kebun ini. Aku baru saja
memberi pinjaman kebun ini pada Rabbku.” Dalam riwayat lain, Ummud Dahdaa
menjawab, “Engkau telah beruntung dengan penjualanmu, wahai Abud Dahdaa.”
Ummu Dahda pun pergi dari kebun tadi, begitu pula anak-anaknya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallampun terkagum dengan Abud Dahdaa.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Begitu banyak tandan anggur dan
harum-haruman untuk Abud Dahdaa di surga.” Dalam lafazh yang lain dikatakan,
“Begitu banyak pohon kurma untuk Abu Dahdaa di surga. Akar dari tanaman tersebut
adalah mutiara dan yaqut (sejenis batu mulia).” (Riwayat ini adalah riwayat yang
shahih, dikeluarkan oleh Abdu bin Humaid dalam Muntakhob dan Ibnu Hibban dalam
Mawarid Zhoma’an. Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 13/414-415)
Masya Allah … Adakah di antara kaum muslimin saat ini yang bisa memberi
pinjaman di jalan Allah seperti ini?
Lihatlah betapa banyak harta yang dikeluarkan oleh Abud Dahdaa. Itu bukanlah
investasi yang sedikit. Iya benar-benar yakin bahwa harta yang ia keluarkan tidak
akan sia-sia. Karena barangsiapa yang memberi pinjaman pada Allah (artinya
bersedekah di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan balasan dan ia akan
memperoleh pahala yang banyak. Dan tentu kita masih ingat bersama bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah)
58
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Tidak perlu khawatir dengan infak Anda karena Allah-lah Yang Maha Pemberi Rizki.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan
Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39) Lihatlah bagaimanakah
penjelasan yang amat menarik dari Ibnu Katsirrahimahullah mengenai ayat ini. Beliau
mengatakan, “Selama engkau menginfakkan sebagian hartamu pada jalan yang Allah
perintahkan dan jalan yang dibolehkan, maka Allah-lah yang akan memberi ganti pada
kalian di dunia, juga akan memberi ganti berupa pahala dan balasan di akhirat kelak.”
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11/293)
Semoga Allah memberikan kita anugerah dan berkah pada segala harta titipan-Nya
yang kita investasikan di jalan Allah. (*)
59
BUKU KULTUM IRPPM 2016
HIJAB
“Bukankah ketika kita berbicara hijab, berarti kita berbicara kewajiban. Segala hal yang hukumnya wajib di atur oleh syariat, peraturan tentang ketentuan dan kriterianya sudah di jelaskan dalam al-Qur’an dan hadits. Selain itu kini dengan kehadiran model hijab yang bervariasi menjadikan wanita tak lagi merasa ketinggalan zaman.”
Hijab (kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim (seperti jilbab). Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Di era globalisasi ini hijab berkembang dengan pesat, dari berbagai macam model dan variasi baik dari segi pemakaiannya maupun dari segi model hijab tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa hijab memiliki daya tarik yang cukup tinggi di kalangan wanita khususnya bagi para muslimah, selain untuk menutup aurat sesuai syariat, hijab tersebut pun mempercantik si pemakaiannya. Inilah salah satu hal yang membuat para wanita tertarik memakai hijab, dan hal tersebut pula yang menutup asumsi bahwa orang yang memakai hijab itu mengurangi kecantikan wanita. Padahal cantik di mata manusia itu belum tentu menjadi jaminan cantiknya hati seseorang di mata pencipta-Nya.
Ada beberapa wanita memakai jilbab ternyata hanya karena ia sering dipuji lebih cantik jika memakai jilbab. Sedangkan hatinya sebenarnya merasa enggan memakai jilbab. Ia memakai jilbab namun terkadang pakaian yang ia kenakan menunjukkan lekuk-lekuk tubuhnya. Hal ini oleh nabi sering disinggung sebagai “wanita yang berpakaian tapi telanjang.” Sayang sekali, karena mereka yang berpakaian ketat atau seksi sudah dijelaskan tidak akan mencium bau surga. Mencium baunya saja diharamkan, apalagi tinggal di dalamnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti
60
BUKU KULTUM IRPPM 2016
punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Dengan alas an bahwa berbagai perilaku seperti di atas masih lebih baik daripada sama sekali tidak pernah memakai jilbab atau bahkan menghalangi wanita lain untuk berjilbab, mereka seolah-olah ingin ‘mencurangi’ hukum Islam. Seharusnya setiap muslimah memahami bahwa berjilbab itu merupakan suatu kewajiban. Ia mengenakan jilbab karena benar-benar diniatkan mengharap ridha Allah.
Dapat dikatakan hijab adalah suatu gebrakan, bahkan tergolong revolusi yang sangat-sangat cepat dalam waktu yang singkat seperti saat ini. Sejauh ini hijab berhasil menyita perhatian masyarakat, tentu saja bagi kaum hawa. Perlu diketahui bahwa Indonesia adalah negara dengan mode hijab yang paling banyak di dunia, kini masyarakat dunia telah melirik negeri kita dalam hal pakaian muslim khususnya hijab. Dengan begitu juga dapat menumbuhkan kreativitas serta inovasi-inovasi baru dalam diri umat muslim itu sendiri. Adapun dampak negatif yang harus kita lihat, semenjak munculnya hijab dan adanya rasa ingin tampil trend menyebabkan banyak sekali pakaian muslimah yang seharusnya berguna sebagai penutup aurat namun hanya sekadar fashion saja dan berdampak pada filosofi yang terkandung dalam penggunaan hijab itu sendiri tidak tepat sasarannya, seperti pentingnya menutup aurat, pentingnya menjaga kehormatan dirinya dan akhirnya hijab yang mulanya menjadi pencegah dari mata-mata nakal para lelaki, malah beralih fungsi sebaliknya yakni wanita cenderung ingin dilihat. Sama hal nya seperti wanita-wanita yang ingin dilihat keelokan dan keindahan yang ada pada tubuhnya.
Selain itu yang ditakutkan adalah ketika hijab menjauhkan diri dari ke syar’ian kita berpakaian, yang di dapatkan hanyalah nilai keindahannya saja dan tanpa ke syar’ian. Yang di maksud syar’i adalah sesuai syariat Islam yang sudah di atur dalam al-qur-an dan hadits. Benar sekali Tuhan memang menyukai keindahan tapi Tuhan juga tidak menyukai hal-hal yang berlebihan seperti hijab sekarang terlihat glamour dan hilanglah segi keislaman hijab tersebut. Dan perlu diketahui juga bahwa jika ingin terlihat modis tapi syar’i hijab harus menutup dada bukan hanya sekadar di lilit ke sana kemari namun tak menutup dada sekalipun, juga karena memakai hijab dengan niat menutup rambut, maka dari itu jangan memakai hijab yang transparan.
Hal penting bahwa sebenarnya hijab itu sendiri untuk memperindah diri dan hati bukan malah memamerkan tubuh indah wanita, yang berniat untuk berhijab sudah mengikuti apa yang di anjurkan namun tidak memahami batasan-batasannya. Lantas di mana letak kesalahannya? Seolah-olah hijab semakin tak terasa keislamannya. Lalu jika modifikasi hijab sudah tidak ada lagi tertelan waktu, masihkah mau mengenakan hijab? Sebenarnya semua kembali kepada diri sendiri, ketika kita menggunakan atau memutuskan untuk mengenakan sesuatu itu tergantung dengan niat atau orientasi apa saja yang membuat orang-orang mengenakan hijab. Maka dari itu jangan hanya
61
BUKU KULTUM IRPPM 2016
mengenakan hijab untuk mengikuti trend semata, namun kenali orientasi sebenarnya mengenakan hijab.
Ada beberapa wanita memakai jilbab ternyata hanya karena ia sering dipuji lebih cantik jika memakai jilbab. Sedangkan hatinya sebenarnya merasa enggan memakai jilbab. Ia memakai jilbab namun terkadang pakaian yang ia kenakan menunjukkan lekuk-lekuk tubuhnya. Hal ini oleh nabi sering disinggung sebagai “wanita yang berpakaian tapi telanjang.” Sayang sekali, karena mereka yang berpakaian ketat atau seksi sudah dijelaskan tidak akan mencium bau surga. Mencium baunya saja diharamkan, apalagi tinggal di dalamnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Dengan alas an bahwa berbagai perilaku seperti di atas masih lebih baik daripada sama sekali tidak pernah memakai jilbab atau bahkan menghalangi wanita lain untuk berjilbab, mereka seolah-olah ingin ‘mencurangi’ hukum Islam. Seharusnya setiap muslimah memahami bahwa berjilbab itu merupakan suatu kewajiban. Ia mengenakan jilbab karena benar-benar diniatkan mengharap ridha Allah.
Orang yang mengenakan hijab tak harus lebih baik, banyak orang-orang yang tidak mau mengenakan hijab dengan dalih “ingin membenahi diri terlebih dahulu” padahal orang mengenakan hijab tak harus sempurna hati dan tabiat, tapi mengenakan hijab atau jilbab, dan atau kerudung sekalipun adalah bukti taat kepada Tuhan YME. Nah! Sekarang mari introspeksi diri sebenarnya apa yang membuat kita tergerak untuk berhijab, jika sudah benar niatnya, pertahankan terus hijabnya, dan jika mengenakan hijab hanya mengikuti fashion saja maka dari itu ubahlah niatnya agar perubahan yang kita capai seharusnya mendapatkan pahala dan tak berbuah sia-sia.
Busana Muslim sebaiknya juga tampil sederhana, tidak terlalu mencolok. Perlu juga keterampilan memilih aksesori yang tepat. Jika motif hijab sudah berwarna terang, sebaiknya pilih aksesoris yang redup. Hitam selalu menjadi pilihan aman.
Jangan lupakan pakem berhijab, menutup diri sama dengan memakai busana sesuai syariat. Bagian sikut, leher, dan kaki harus benar-benar tertutup sama seperti kepala. Ingat kembali syariatnya. Jangan sampai jadi korban trend.
Tipe wanita dalam Al-Qur’an
62
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Ketika memasuki sebuah showroom, butik, atau toko yang menjual pakaian wanita, kita akan mendapatkan pakaian dengan berbagai bentuk, corak, dan ragamnya. Mau pilih yang mana? Semuanya terserah kita. Sebab kita sendiri yang akan memakainya. Kita pula yang akan menerima konsekuensi dari memakai pakaian tersebut.
Pakaian dapat kita analogikan dengan kepribadian. Seperti halnya pakaian, kepribadian wanita pun memiliki beragam jenis dan corak. Kita diberi kebebasan untuk memilih tipe mana saja yang paling disukainya. Namun ingat, dalam setiap pilihan ada tanggung jawab yang harus dipikul.
Karena itu, agar tidak menyesal di kemudian hari, Al-Qur’an memberi tuntunan kepada orang orang beriman (khususnya Muslimah) agar tidak salah dalam memilih kepribadian.
Setidaknya ada lima tipe wanita dalam Al-Qur’an, yakni, pertama, tipe pejuang. Wanita tipe pejuang memiliki kepribadian kuat. Ia berani menanggung risiko apa pun saat keimanannya diusik dan kehormatannya dilecehkan. Tipe ini diwakili oleh Siti Asiyah binti Mazahim, istri Fir’aun.
Walau berada dalam cengkraman Fir’aun, Asiyah mampu menjaga aqidah dan harga dirinya sebagai seorang Muslimah. Asiyah lebih memilih istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun.
Allah SWT mengabadikan do’anya, “Dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a : Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (QS. At-Tahriim: 11).
Kedua, tipe wanita shalihah yang menjaga kesucian dirinya. Tipe ini diwakili Maryam binti Imran. Hari-harinya ia isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun sangat konsisten menjaga kesucian dirinya.
“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” demikian ungkap Maryam (QS. Maryam: 20).
Karena keutamaan inilah, Allah SWT mengabadikan namanya sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur’an (QS. Maryam [19]). Maryam pun diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan Kekasih Allah, Isa putra Maryam (QS. Maryam [19] : 16-34). Allah SWT memuliakan Maryam bukan karena kecantikannya, namun karena keshalihan dan kesuciannya.
Ketiga, tipe penghasut, tukang fitnah, dan biang gosip. Tipe ini diwakili Hindun, istrinya Abu Lahab. Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar” alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang, wanita penyiram bensin.
63
BUKU KULTUM IRPPM 2016
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al-Lahab: 1-5). Bersama suaminya, Hindun bahu membahu menentang dakwah Rasulullah SAW, menyebar fitnah, dan melakukan kezaliman. Isu yang awalnya biasa, menjadi luar biasa ketika diucapkan Hindun.
Keempat, tipe wanita penggoda. Tipe ini diperankan Zulaikha saat menggoda Nabi Yusuf. Petualangan Zulaikha diungkapkan dalam Al-Qur’an,
“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23).
Kelima, tipe wanita pengkhianat dan ingkar terhadap suaminya. Allah SWT memuji wanita yang tidak taat kepada suaminya yang zalim, seperti dilakukan perempuan Fir’aun (QS. At-Tahriim: 11). Namun, pada saat bersamaan Allah pun mengecam perempuan yang bekhianat kepada suaminya (yang shaleh). Istrinya Nabi Nuh dan Nabi Luth mewakili tipe ini. Saat suaminya memperjuangkan kebenaran, mereka malah menjadi pengkhianat dakwah.
Difirmankan, “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahriim: 10).
Wanita-wanita yang dikisahkan Al-Qur’an ini hidup ribuan tahun lalu. Namun karakteristik dan sifatnya tetap abadi sampai sekarang. Ada tipe pejuang yang kokoh keimanannya, ada wanita shalihah yang tangguh dalam ibadah dan konsisten menjaga kesucian diri, ada pula tipe penghasut, penggoda, dan pengkhianat.
Terserah kita mau pilih yang mana. Bila memilih tipe pertama dan kedua, maka kemuliaan dan kebahagiaan yang akan kita dapatkan. Sedangkan bila memilih tiga tipe terakhir, kehinaan di dunia dan kesengsaraan akhiratlah akan kita rasakan.
“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. An-Nuur: 34). Wallaahu a’lam.
64
BUKU KULTUM IRPPM 2016
MENJADI WANITA SHALIHAH
Perempuan bernilai tinggi di mata Allah adalah yang taat kepada-Nya dan Rasul-Nya, yang menjaga kehormatannya dan berakhlak mulia. Namun, mengapa sebagian muslim seolah tak mengenal ‘akhlak mulia’? Padahal, Rasulullah Shallallahu’alayhi wa sallam telah menyatakan misi utama beliau ketika diutus sebagai Rasul oleh Allah Ta’ala adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia? “Sesungguhnya aku diutus (hanya) untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (Imam Malik, al-Muwattha’)
Sebagai manusia tak pernah luput dari kesalahan dan dosa. Tetapi, manusia memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menjadi muslimah kelas tinggi tentu harus bertahap, perlahan mulai membiasakan untuk jujur, menjaga shalatnya, rajin membaca Al-Qur’an, sabar, malu bermaksiat, murah hati dan mudah bersedekah, lemah lembut, rendah hati, adil, mudah memaafkan, bersikap amanah, sederhana, menundukkan pandangan, mudah dan murah senyum, dan tentunya masih banyak lagi perilaku baik lainnya.
Muslimah santun hendaknya selalu menjaga aurat. Wanita itu adalah aurat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alayhi wa sallam diriwayatkan dari Bazzar dan At-Tirmidzi, “Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, setiap kali mereka keluar, syaitan akan memperhatikannya.” Jadi, aurat itu ialah suatu –yang tersingkap, terbuka—maka terasa malu seperti aib seseorang, yang dapat menurunkan harga dirinya. Karena itulah aurat (aibnya) wajib ditutup dan dijaga untuk terpelihara harga dirinya.
Batasan aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangannya. Hal ini berlandaskan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) Nampak dari padanya.” (QS. An-Nuur [24]: 31). Ada pula sabda Shallallahu’alayhi wa sallam kepada Asma’ binti Abu Bakar, “Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haid) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” (HR. Abu Dawud)
Beberapa syarat keluar rumah bagi para wanita. Pertama, adanya izin dari orang tuanya atau suaminya. Kedua, untuk kebaikan, seperti menuntut ilmu dan beramar ma’ruf nahi munkar. Ketiga, senantiasa menutup aurat dan menjaga adab Islami, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ‘Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan putri-putrimu serta wanita-wanitanya kaum mu’minin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka di atas tubuh mereka. Yang demikian itu lebih pantas bagi mereka untuk dikenali (sebagai wanita merdeka dan wanita baik-baik) sehingga mereka tidak diganggu…” (QS. Al-Ahzab (33): 59). Adapun adab-adab Islam yang harus dijaga, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan janganlah kamu berhiaskan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab (33): 33)
65
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Ternyata untuk menjadi muslimah kelas tinggi selalu berkaitan dengan aurat, ketaatan dan akhlak mulia. Oleh karena itu, jangan pernah bosan atau berhenti berusaha menjadi muslimah kelas tinggi. Segala sesuatu yang kita lakukan hendaknya selalu mengingat Allah dan kematian, karena dengan begitu kita lebih hati-hati dalam bertindak, berkata, dan bersikap. Selalu ingatlah dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizhalimi sedikitpun.” (QS. An-Nisa (4): 124).
66
BUKU KULTUM IRPPM 2016
ISTRI-ISTRI NABI MUHAMMAD SAW
Salah satu aturan syariat yang hanya berlaku untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau diizinkan untuk menikahi lebih dari 4 wanita. Setiap orang yang memahami sejarah dakwah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan benar, akan berkesimpulan, pernikahan yang beliau lakukan sangat sarat dengan tujuan yang mendukung dakwah.
Beliau pernah melangsungkan akad nikah dengan 13 wanita. Dua diantaranya meninggal sebelum beliau: Khadijah dan Zainab bintu Khuzaimah. Dua istri beliau belum dikumpuli, yang ini tidak kita bahas. Sisanya, sembilan istri beliau lainnya yang bertahan hingga beliau wafat.
Pembahasan kita arahkan untuk 11 ummahatul mukminin, para istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang membangun keluarga bersama beliau,
1. Khadijah bintu Khuwailid radhiyallahu ‘anha
Ayahnya: Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza. Dia adalah kakeknya Zubair bin Awwam
Ibunya: Fatimah bintu Zaidah bin Al-Asham. Dia adalah bibi sahabat Ibnu ummi Maktum.
Ahli sejarah berbeda pendapat, apakah khadijah menikah dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan janda, ataukah masih gadis. Sebagian mengisyaratkan bahwa Khadijah masih gadis, diantaranya Abu Nuaim Al-Ashbahani dalam Dalail An-Nubuwah (1/178).
Ulama berbeda pendapat tentang usia khadijah ketika menikah dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Keterangan yang sering kita dengar, beliau menikah dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di usia 40 tahun. Berdasarkan riwayat yang disebutkan oleh Ibnu Sa’d dalam At-Thabaqat Al-Kubro, dari Al-Waqidi. Dalam riwayat itu dinyatakan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya (Khadijah) ketika beliau berusia 25 tahun, sementara Khadijah berusia 40 tahun.” (Thabaqat Ibn Sa’d, 1/132)
Akan teteapi dalam riwayat Al-Hakim dengan sanadnya, dari Muhammad Ibnu Ishaq, beliau menyatakan:
67
BUKU KULTUM IRPPM 2016
“Pada hari pernikahannya (Khadijah), beliau berusia 28 tahun.” (Al-Mustadrak Al-Hakim, 11/157)
Kemudian dalam Al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir mengatakan
“Dinukil oleh Al-Baihaqi dari Al-Hakim bahwa usia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menikah dengan Khadijah adalah 25 tahun, sedangkan usia Khadijah ketika itu adalah 35 tahun, ada juga yang mengatakan, 25 tahun…” (Al-Bidayah wa An-Nihayah, 2/295)
Allahu a’lam, tidak ada acuan yang cukup menenangkan dan meyakinkan dalam hal ini, karena itu kita tidak perlu terlalu mendalami. Lebih dari itu, orang tidak jadi sesat gara-gara salah dalam menentukan tahun pernikahan Khadijah.
Khadijah merupakan istri pertama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . dan selama beliau bersama Khadijah, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpoligami sampai Khadijah meninggal. Dan semua putra Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berasal dari pernikahannya dengan Khadijah, termasuk diantaranya Fatimah istri Ali bin Abi Thalib, putri bungsu dari Khadijah. Kecuali satu, Ibrahim. Ibrahim berasal dari ibu Mariyah Al-Qibthiyah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memuji beberapa wanita, diantaranya khadijah,
Cukup bagimu 4 wanita pemimpin dunia: Maryam bintu Imran (Ibunda nabi Isa), Khadijah bintu Khuwailid, Fatimah bintu Muhammad, dan Asiyah Istri Fir’aun. (HR. Ahmad 12391, Turmudzi 3878, dan sanadnya dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering menyebut nama Khadijah, sampai A’isyah radhiyallahu ‘anha mengatakan tentang Khadijah,
Aku tidak pernah cemburu terhadap semua istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana aku cemburu kepada Khadijah. Beliau meninggal sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku, namun aku sering mendengar beliau menyebut-nyebut Khadijah. (Khadijah 3815)
68
BUKU KULTUM IRPPM 2016
2. Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha
Ayahnya: Zam’ah bin Qois bin Abdi Wud
Ibunya: As-Syamus bintu Qois bin Amr. Secara nasab, ibunya merupakan sepupu Abdul Muthalib dari jalur ibu. Sehingga Saudah dengan Abdullah (ayah Nabi) adalah sepupu kedua (mindoan).
Sebelumnya, Saudah menikah sepupunya, Sakran bin Amr. Beliau masuk islam bersama suaminya dan ikut hijrah ke habasyah. Sepeninggal Sakran, Saudah menjadi janda tanpa keluarga yang melindunginya. Sampai akhirnya dinikahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di usia yang sudah cukup tua. Ketika itu, Saudah telah memiliki 6 putra.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya di bulan Syawal tahun 10 kenabian (sekitar 3 tahun sebelum hijrah), sebulan sepeninggal Khadijah radhiyallahu ‘anha. (Al-Bidayah wan Nihayah Ibnu Katsir, 3/149).
Ketika sudah cukup tua, Saudah menyerahkan jatah gilir malamnya untuk A’isyah. Dengan harapan, Saudah bisa tetap menjadi istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai meninggal, sehingga bisa menemani beliau di surga. Terkait peristiwa ini, Allah menurunkan firman-Nya disuratAn-Nisa ayat 128.
Beliau meninggal di Madinah tahun 54 H. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 471)
69
BUKU KULTUM IRPPM 2016
3. A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma
Beliau dilahirkan 4 tahun sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus. Ayahnya seorang As-Shiddiq yang banyak menemani perjuangan dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Ibunya bernama Ummu Ruman bintu Amir bin Uwaimir.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi A’isyah di bulan syawal tahun 11 setelah kenabian. Dua tahun 5 bulan sebelum hijrah dan setahun setelah beliau menikahi Saudah. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 471)
Paraahli sejarah berbeda pendapat tentang usia Aisyah ketika menikah dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Pendapat yang makruf, beliau menikah di usia 6 tahun, dan baru kumpul di usia 9 tahun. Sebagaiaman keterangan Aisyah sendiri tentang dirinya,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku ketika aku berusia 6 tahun. Dan beliau kumpul bersamaku ketika aku berusia 9 tahun. (HR. Bukhari 3894 & Muslim 1422)
Namun keterangan A’isyah ini dipertanyakan. Karena beliau menyampaikan keterangan ini setelah di usia cukup tua dan ketika itu angka tahun kurang diperhatikan. Karena itulah ada sebagian ulama yang membandingkannya dengan usia Asma (saudari Aisyah). Ibnu Hajar menegaskan selisih usia Asma dengan A’isyah adalah 10 tahun lebih tua.
Sementara Abu Nuaim meriwayatkan bahwa usia Asma ketika hijrah ke Madinah 27 tahun. Artinya, ketika hijrah, Aisyah berusia 17 tahun.Adajuga yang mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Aisyah di usia 13 tahun, dan baru kumpul di usia lebih dari itu.
Beliaulah satu-satunya istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dinikahi dalam kondisi masih gadis. (HR. Bukhari 5077). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi A’isyah di usia muda, atas perintah Allah melalui mimpi beliau. Dan mimpi nabi adalah wahyu.
A’isyah, wanita yang berakhlak mulia dan sangat cerdas. Sebagian ulama mengatakan, A’isyah adalah wanita yang paling paham tentang ajaran Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di seluruh dunia. Karena jasa besar A’isyah, kita bisa mengetahui banyak sunah di rumah tangga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau meriwayatkan sekitar 2210 hadis, 316 diantaranya terdapat dalam shahih Bukhari & Muslim.
Terkait A’isyah, Allah menurunkan firman-Nya disuratAn-Nur. Allah membersihkan nama baik Aisyah dari tuduhan orang munafik bahwa beliau telah selingkuh. A’isyah
70
BUKU KULTUM IRPPM 2016
adalah wanita baik-baik yang tidak mungkin melakukan demikian. Anehnya, orang-orang syiah masih menuduh A’isyah sebagai zaniah (pezina) – wal’iyadzu billah – yang ini menunjukkan bahwa mereka kufur terhadapsuratAn-Nur.
Beliau meninggal pada tanggal 17 Ramadhan, tahun 57 H. ada yang mengatakan, tahun 58 H. dan jenazah beliau dimakamkan di Baqi’, yang sampai saat ini menjadi incaran orang syiah. Mereka menggali kuburan A’isyah dan ingin mereka rusak. Semoga Allah meridhai A’isyah dan menghancurkan makar syiah.
71
BUKU KULTUM IRPPM 2016
4. Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma
Ayahnya seorang sahabat yang luar biasa. Ibunya juga seorang sahabiyah, namanya Zainab bintu Madz’un bin Wahb. Artinya, ibunya Hafshah adalah saudara dari Utsman bin Madz’un, seorang sahabat mulia yang pernah ingin mengebiri dirinya agar bisa fokus ibadah, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya.
Sebelumnya, Hafshah menikah dengan Khunais bin Khudzafah As-Sahmi. Bersama suaminya, beliau masuk islam dan ikut hijrah ke Habasyah. Sahabat Khunais bin Khudzafah pernah ikut perang Badr dan perang Uhud. Pada perang Uhud beliau terkena luka yang mengantarkan pada kematiannya, semoga Allah meridhai beliau.
Beliau menjanda sepeninggal suaminya Khunais bin Khudzafah As-Sahmi antara tahun 2 – 3 hijriyah. Sebagian ahli sejarah mengatakan, ketika itu, usia Hafshah baru menginjak 20 tahun. Setelah selesai masa iddah, Umar sang ayah yang bertanggung jawab, segera mencarikan suami penggantinya. Beliau menawarkan ke Utsman, namun Utsman belum berkeinginan menikah karena baru ditinggal mati istrinya. Umarpun menawarkan ke Abu Bakr, namun beliau tidak menggapinya, hingga Umarpun marah kepada Abu Bakr. Sampai akhirnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminangnya.
Setelah Hafshah dinikahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Bakr menemui Umar dan bertanya, ‘Apakah kamu marah dengan sikapku kemarin?’ ‘Ya.’ Jawab Umar. Kemudian Abu Bakr menjelaskan alasannya,
Tidak ada sebab yang membuatku tidak merespon tawaranmu, selain karena aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut-nyebut Hafshah. Dan Aku tidak layak membuka rahasia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Jika beliau tidak berkeinginan menikahi Hafshah, niscaya akan aku terima. (HR. Bukhari 4005)
Hafshah dikenal sebagai wanita yang ahli ibadah. Sehingga beliau disebut Shawwamah(wanita rajin puasa) danqawwamah(wanita rajin shalat malam). Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga. (HR. Al-Hakim 6753, beliau shahihkan dan didiamkan oleh Adz-Dzahabi).
Beliau pernah mengemban amanah yang luar biasa, menjaga mushaf yang telah ditulis di zaman Abu Bakr dan Umar. Karena Hafshah terkenal dengan hafalan qurannya.
Hafshah wafat di bulan Sya’ban tahun 45 H di Madinah, di usia 60 tahun dan jenazahnya dimakamkan di Baqi. Beliau meriwayatkan sekitar 60 hadis yang terdapat dalam shahih Bukhari & Muslim.
72
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Hafshah merupakan salah satu istri Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling banyak dicela orang syiah. Semoga Allah meridhai Hafshah dan membinasakan makar syiah.
73
BUKU KULTUM IRPPM 2016
5. Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha
Ayahnya: Khuzaimah bin Harits bin Abdullah. Ibunya: Hindun bintu Auf bin Zuhair. Beliau dikenal sebagai ibu yang memiliki banyak menantu manusia mulia. Diantara menantu beliau: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Bakar, Ja’far, Ali bin Abi Thalib, Hamzah bin Abdul Muthalib, dan Abbas bin Abdul Muthalib.
Beliau bergelar Ummul Masakin, karena sangat belas kasih dengan orang miskin dan banyak bergaul dengan mereka. Sebelumnya, beliau bersuami Abdullah bin Jahsy radhiyallahu ‘anhu. Kemudian Abdullah meninggal di perang Uhud. Di tahun 4 H, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya. Namun usia pernikahan beliau tidak lama. Setelah tiga bulan berlangsung, Zainab menuju rahmat Allah, di bulan rabiul akhir, tahun 4 H. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menshalati jenazahnya dan beliau dimakamkan di Baqi.
74
BUKU KULTUM IRPPM 2016
6. Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha
Ayahnya: Abu Umayyah, Hudzaifah bin Mughirah. Seorang pemuka Quraisy. Ibunya: Atikah bintu Amir bin Rabi’ah.
Ummu Salamah, sebelumnya menjadi istri Abu Salamah radhiyallahu ‘anhuma. Bersama Abu Salamah beliau memiliki beberapa anak. Pada tahun 4 H, kesedihan melanda keluarganya. Abu Salamah, sang suami tercinta meninggal dunia. Namun dia tidak hanyut dalam kesedihannya. Dia teringata pesan Nabi agar membaca satu doa ketika tertimpa musibah,
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun , ya Allah, berikanlah pahala atas musibah yang menimpaku dan gantikanlah aku dengan yang lebih baik.
Karena siapa yang membaca doa ini akan Allah gantikan yang lebih baik. Ketika hendak berdoa, wanita solihah ini bergumam,
“Saya diberi ganti yang lebih baik dari pada Abu Salamah? Akupun tetap membacanya. kemduian Allah gantikan suami untukku Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan Allah berikan pahala untuk musibahku.”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi pengganti Abu Salamah untuknya. (HR. Muslim 918).
Terkenal dengan wannita cerdas, memberi saran suaminya dan mendukung dakwah suaminya. Lebih dari itu, beliau dikenal wanita yang menawan. A’isyah mengungkapkan isi hatinya terkait Ummu Salamah,
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Ummu Salamah, aku sangat sedih sekali. Karena banyak orang menyebut kecantikan Ummu Salamah. Akupun mendekatinya untuk bisa melihatnya. Setelah aku melihatnya, demi Allah, dia jauh-jauh lebih cantik dan lebih indah dari apa yang aku bayangkan. Akupun menceritakannya kepada Hafshah – mereka satu kubu – kata Hafshah, “Tidak perlu cemas, demi Allah, itu hanya karena bawaan cemburu.” (Thabaqat Al-Kubro Ibn Sa’d, no. 9895)
Beliau meriwayat sekitar 13 hadis yang terdapat dalam shahih Bukhari & Muslim.
Beliau wafat tahun 59 H, ada yang mengatakan, 62 H, di usia 84 tahun. Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling terakhir meninggal. Jenazah beliau dimakamkan di Baqi.
75
BUKU KULTUM IRPPM 2016
7. Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha
Beliau masih kerabat dekat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Ibu beliau, Umaimah bintu Abdul Muthalib adalah saudari ayah nabi, Abdullah. Sehingga zainab adalah sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Zainab dan Anak Angkat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Sebelum diutus sebagai nabi, Rasulullah memiliki anak angkat bernama Zaid. Hingga orang menyebutnya, Zaid bin Muhammad, padahal ayah aslinya adalah Haritsah. Aturan ketika itu, anak angkat sama dengan anak nasab, sehingga tidak boleh menikahi mantan istri anak angkat. Sampai akhirnya Allah perintahkan agar Zainab dinikahkan dengan Zaid bin Haritsah.
Mari kita perhatikan firman Allah yang menceritkan kejadian tersebut,
“Ingatlah, ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya……” (QS. Al-Ahzab: 37)
Pada ayat di atas, Allah menyebut sahabat Zaid dengan: ‘orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya (dengan hidayah islam) dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya’
Maksudnya, Zaid mendapatkan nikmat dari Allah berupa hidayah iman, dan mendapat nikmat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena dibebaskan dari status budak, kemudian dididik dalam asuhannya.
Kita kembali fokus ke Zaid dan Zainab.
Sejatinya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkeinginan untuk menikahi Zainab, dalam rangka menghapus anggapan jahiliyah bahwa ayah angkat tidak boleh menikahi istri dari mantan anak angkatnya. Namun Zainab masih menjadi istri Zaid, yang masyarakat menganggapnya anak angkat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berharap agar Zaid menceraikan Zainab, sehingga beliau bisa menikahi Zainab.
Terjadilah intieraksi yang tidak harmonis antara Zaid dengan Zainab. Sampai akhirnya Zaid mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang istrinya. Rasulullah-pun menasehatkan kepada Zaid seperti ayat di atas, ‘Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah’ artinya, jangan kau ceraikan istrimu Zainab dan bersabarlah, sekalipun banyak masalah keluarga. Padahal beliau menyimpan harapan agar Zaid menceraikan Zainab. Pada ayat di atas Allah menyatakan, ‘sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah
76
BUKU KULTUM IRPPM 2016
akan menyatakannya’, yang disembunyikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hatinya, harapan agar Zaid menceraikan Zainab, sehingga beliau bisa menikahi Zainab.
Hingga akhirnya, Zaid menceraikan Zainab karena masalah rumah tangganya tidak kunjung membaik. Kita simak lanjutan ayat,
“Tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menceraikan isterinya..” (QS. Al-Ahzab: 37)
[simak Tafsir Ibnu Katsir 6/424 – 425]
Ayat ini adalah ayat yang paling dibanggakan Zainab. Ketika beberapa istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menonjolkan kelebihannya di hadapan istri yang lain, Zainab menampakkan dirinya dengan mengatakan,
“Kalian dinikahkan oleh orang tua kalian, sementara aku dinikahkan oleh Allah dari atas langit yang tujuh.” (HR. Bukhari 7420)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Zainab pada bulan Dzul Qa’dah tahun 5 H. Ada yang mengatakan, tahun 6 H. Beliau dikenal wanita ahli ibadah dan sangat gemar bersedekah. Beliau wafat di zaman Khalifah Umar pada tahun 20 H, di usia 53 tahun. Beliau adalah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meninggal pertama kali setelah wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
77
BUKU KULTUM IRPPM 2016
8. Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha
Sebelum masuk islam, dia bernama Barrah. Kemudian atas perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diganti Juwairiyah. Beliau wanita istimewa dari kelompok Yahudi Bani Musthaliq. Putri pemimpin yahudi Bani Musthaliq, Harits bin Abi Dhirar. Di kampung bani Musthaliq, Juwairiyah menjadi Istri Musafi’ bin Shafwan.
Pernikahan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menaklukkan yahudi Bani Quraidzah karena berkhianat ketika perang Khandaq, terdengar kabar bahwa Harits bin Abi Nadhr bersama pasukannya Bani Musthaliq dan beberapa sekutunya dari berbagai suku arab akan menyerang Madinah. Rasulullah pun menugaskan Buraidah bin Hashib untuk mencari tahu kebenaran berita ini. Sahabat pemberani ini mendatangi mereka. Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yakin akan kebenaran berita, beliau memerintahkan para sahabat untuk bergegas menuju Bani Musthaliq. Ternyata, Harits telah mengirim mata-mata untuk mengintai pasukan kaum muslimin. Namun para sahabat berhasil menangkap mata-mata ini dan mereka membunuhnya.
Mendengar kedatangan pasukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terbunuhnya mata-matanya, Harits dan pasukannya sangat ketakutan. Hingga suku-suku arab yang ikut bersamanya membatalkan perjanjian dan pulang ke daerah masing-masing.
Sampailah pasukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di lembah Al-Muraisi’. Salah satu daerah sumber air bagi bani Musthaliq. Di sinilah beliau menyiapkan barisan pasukan dan membagi tugas masing-masing. Hingga akhirnya, kaum muslimin berhasil mengalahkan bani yahudi. Di perang ini, terbunuhlah Musafi’ bin Shafwan, suami Juwairiyah. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 286)
Juwairiyah menjadi salah satu wanita tawanan ketika itu. Setelah pembagian, Juwairiyah jatuh pada kepemilikan Tsabit bin Qais. Namun Tsabit membebaskannya dengan syarat membayar uang tertentu. Hingga datanglah Juwairiyah menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan memohon agar dibantu untuk melunasi biaya pembebasan dirinya. Beliau menerima permohonan ini dan beliau menikahinya dengan mahar pembebasan dirinya dari status budak.
Setelah mengetahui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Juwairiyah, banyak sahabat yang membebaskan tawanannya dari Bani Mustaliq, sebagai bentuk penghormatan untuk semua ipar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena peristiwa ini, Juwairiyah dianggap wanita yang paling berkah bagi kaumnya.
Beliau hidup hingga masa Khalifah Muawiyah. Meninggal di Madinah tahun 56 H.
78
BUKU KULTUM IRPPM 2016
79
BUKU KULTUM IRPPM 2016
9. Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma
Ulama berbeda pendapat tentang nama aslinya.Adayang mengatakan nama aslinya Ramlah.Adajuga yang mengatakan, Hindun. Beliau sepupu Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu. Karena ibunya, Shafiyah bintu Abil ‘Ash adalah saudara Affan, ayahnya Utsman.
Sebelumnya beliau menikah dengan Ubaidillah bin Jahsy. Bersama Ubaidillah, beliau dikaruniai seorang putri bernama Habibah. Bersama suami dan anaknya, Ummu Habibah hijrah ke negeri Habasyah untuk mendapatkan jaminan keamanan karena tekanan suku Quraisy. Sesampainya di Habasyah, suaminya meninggal.Adayang mengatakan, suaminya murtad dan memeluk nasrani. Mendengar hal itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimsuratkepada raja Najasyi untuk menikahkan Ummu Habibah dengannya, dan beliau mengutus Khalid bin Said sebagai wakil beliau. Najasyi memberikan mahar untuknya sebesar 400 dinar. Setelah beberapa tahun di Habasyah, raja soleh ini memulangkan Ummu Habibah ke Madinah ditemani Syurahbil bin Hasanah. (HR. Abu Daud 2107 dan dishahihkan Al-Albani)
Beliau tinggal bersama suaminya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di tahun 7 H, di usia 36 tahun. Ummu Habibah meninggal di Madinah tahun 44 H, di masa Khalifah Muawiyah,Radhiyallahu ‘anhum ajma’in .
80
BUKU KULTUM IRPPM 2016
10. Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab
Berasal dari masyarakat yahudi Bani Nadzir. Ayahnya, Huyai bin Akhtab adalah kepala suku bani Nadzir. Satu suku yahudi, keturunan Nabi Harun ‘alaihis salam. Ibunya bernama Barrah bin Samuel. Saudara dari sahabat, Rifaah bin Samuel. Sebelum masuk islam, Shafiyah menikah dengan Salam bin Masykam, seorang ahli berkuda dan pandai bersyair. Setelah berpisah dengan Salam, Shafiyah menikah dengan Kinanah bin Abil Haqiq.
Bani Nadzir tinggal di daerah Khaibar. Kala itu, Khaibar terkenal sebagaikotabesar, memiliki banyak benteng dan kebun kurma yang sangat luas. Letaknya sekitar 120 km ke utarakotaMadinah. Ketika perang Khandaq, penduduk khaibar termasuk salah satu suku yang membantu pasukan bersama kaum musyrikin untuk menyerang Madinah. Mereka juga yang memanas-manasi bani Quraidzah untuk berkhianat kepada kaum muslimin. Masyarakat Khaibar juga sering membantu orang manafik Madinah untuk melancarkan makarnya.
Dengan adanya perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan titik aman untuk semakin meluaskan islam. Salah satu sasaran beliau adalah Khaibar. Satu daerah sangat strategis yang bisa menguatkan islam, sekaligus mengancam entitas Madinah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat berharap, agar Khaibar bisa masuk kawasan islam. Tentang Khaibar, sejatinya telah Allah sebutkan dalam Al-Quran,
“Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, Maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu..” (QS. Al-Fath: 20)
Mujahid menjelaskan, harta rampasan yang banyak, yang Allah janjikan adalah Khaibar. (Tafsir Ibn Katsir, 7/341).
Singkat cerita, kaum muslimin berhasil menaklukkan bani Nadzir, dan pada peristiwa itu Kinanah, suami Shafiyah terbunuh karena melanggar kesepakatan. Kaum muslimin pulang dengan membawa banyak rampasan perang dan tawanan, termasuk Shafiyah. Setelah semua tawanan dikumpulkan, datanglah Dihyah Al-Kalbi, ‘Ya Rasulullah, berikan aku seorang budak.’ ‘Silahkan pilih budak.’ Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu, Dihyah mengambil Shafiyah untuk menjadi budaknya.
Tiba-tiba datang seorang sahabat melapor, ‘Ya Rasulullah, anda memberi Dihyah seorang budak, Shafiyah bintu Huyai, wanita mulia dari Quraidzah dan bani Nadhir, wanita yang hanya layak menjadi milik anda.’ ‘Bawa dia kemari!’ pinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Setelah melihatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta Dihyah untuk mengambil budak lainnya.
81
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menawarkan antara memilih islam ataukah tetap beragama Yahudi. Shafiyahpun memilih islam dan menjadi istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah Khaibar ditaklukkan pada tahun 7 H. Yang istimewa, walimah pernikahan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Shafiyah dilaksanakan di perjalanan pulang 12 mil dari Khaibar menuju Madinah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai wanita Shadiqah, wanita yang jujur imannya. (Al-Ishabah Ibn Hajar, 7/741). Beliau meninggal tahun 50 H dan dimakamkan di Baqi.
82
BUKU KULTUM IRPPM 2016
11. Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu
Wanita terakhir yang dinikahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah saudara Ummu Fadhl (Lubabah bintul Harits). Dan Ummu Fadhl adalah ibunda Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum. Sehingga Maimunah adalah bibi Ibnu Abbas dari jalur ibunya. Beliau juga saudara Lubabah As-Shugra, ibunya Khalid bin Walid.
Ibunya Maimunah bernama Hindun bintu Auf. Sehingga Maimunah adalah saudara seibu dengan Zainab bintu Khuzaimah, Ummul Masakin, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah wafat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya pada bulan Dzul Qo’dah tahun 7 H, seusai umrah qadha. Maimunah mulai tinggal bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah perjalanan pulang dari Mekah 9 mil menuju Madinah. Beliau meninggal ketika perjalanan pulang dari Haji tahun 61 H di daerah Saraf dan dimakamkan di Saraf.
A’isyah mengatakan tentang Maimunah,
“Maimunah telah wafat, demi Allah… dia adalah diantara wanita yang paling bertaqwa kepada Allah dan paling menyambung silaturahim.” (HR. Hakim 6799 dan dinilai Adz-Dzahabi: Sesuai syarat Muslim).
Demikianlah 11 wanita istimewa yang mendampingi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjadi keluarga beliau tanpa ada perselisihan di kalangan ulama. Sementara ada dua wanita yang melakukan akad dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun tidak dikumpuli Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka dari Bani Kilab dan Bani Kindah. Tentang siapa nama dua wanita ini, diperselisihkan para ulama.
Disamping itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memiliki budak wanita. Dua wanita yang terkenal sebagai budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
a.Mariyah Al-Qibtiyah
Beliau adalah hadiah dari raja Muqauqis sebagai jawaban atassurat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajaknya untuk masuk islam. Dari Mariyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan seorang anak yang membuat beliau sangat gembira, bernama Ibrahim. Namun putra beliau ini meninggal sebelum genap usia 2 tahun. Beliau meninggal di masa Umar, dan jenazahnya dishalati Umar bin Khatab dan dimakamkan bersama istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya.
b.Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah
83
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Beliau tawanan bani Quraidzah, kemudian dijadikan budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ada juga yang mengatakan, beliau dibebaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dijadikan istrinya.
Abu Ubaidah menambahkan, ada 2 lagi budak wanita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. yang satu hadiah dari Zainab dan satunya tawanan untuk penaklukan yang lain. dan semuanya dimerdekakan sebelum beliau wafat. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, 472) Allahu a’lam
84
BUKU KULTUM IRPPM 2016
JENIS-JENIS DARAH PADA WANITA
Darah Wanita
Darah yang keluar dari rahim wanita ada tiga jenis
1. Darah haid2. Darah nifas3. Darah istihadhah
1. Darah Haid
Darah haid ialah darah sehat yang keluar dari rahim wanita.yang sedikitnya berusia 9 tahun. Darah ini keluar minimumnya selama sehari semalam (24 Jam), maksimumnya 15 hari dan normalnya 6 atau 7 hari. Jadi masa suci bagi wanita antara dua haid tidak boleh kurang dari 15 hari. Dalilnya adalah ketetapan yang telah ditetapkan oleh Imam Syafie.
Hikmah Haid
1. Tanda wanita sehat jika keluar haid2. Tanda sudah masuk baligh jika keluar haid3. Tanda tidak hamil jika keluar haid4. Tanda wanita masuk menopause (sudah baki) jika tidak keluar haid
2- Darah Nifas
Darah nifas ialah darah yang keluar dari rahim wanita yang melahirkan, minimumnya seketika, maksimumnya 60 hari dan normalnya 40 hari. Dalilnya adalah ketetapan yang telah ditetapkan oleh Imam Syafie.
Larangan Bagi Haid Dan Nifas
Diharamkan bagi wanita haid dan nifas melakukan:
1. Shalat.
Sesuai dengan sabda Rasulallah saw kepada Fatimah binti Abi Hubaisy: “Jika datang haid maka tinggalkanlah shalat, dan jika telah pergi maka mandilah dan lakukanlah shalat” (HR Bukhari Muslim).
2. Puasa.
85
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Dari Abdullah bin Umar ra, Rasulallah saw bersabda: ” Aku tidak melihat kurangnya akal dan agama yang lebih menguasai manusia dari kalian. Wanita itu bertanya: Wahai Rasulullah, apakah kekurangan akal dan agama itu? Rasulullah saw menjawab: Yang dimaksud dengan kurang pada akal adalah karena saksi dua wanita sama dengan saksi seorang laki-laki, ini adalah kekurangan akal. Wanita bangun malam tanpa mengerjakan shalat dan tidak puasa di bulan Ramadan (karena haid), ini adalah kekurangan pada agama” (HR Bukhari Muslim).
3. Thawaf
Sesuai dengan sabda Rasulallah saw kepada Aisyah ra (Ketika haji wada’ dan ia mendapatkan haid): “Lakukanlah semua amalan yang dilakukan oleh orang yang melaksanakan haji, hanya saja engkau tidak boleh melakukan thawaf di Baitullah” (HR Bukhari Muslim).
4. Membaca Al-Quran, berkiyas kepada orang yang sedang junub diharamkan membaca al-Qur’an.
5. Menyentuh Al-Qur’an atau membawanya, karena ia adalah kitab suci, maka tidak boleh disentuh atau dibawa kecuali dalam keadaan suci, Allah berfirman:
Artinya: “tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan” (Qs Al-Waqi’ah ayat: 77)
6. Berdiam (I’tikaf) di masjid.
Dari Aisyah ra, Rasulallah saw bersabda “Aku tidak halalkan masjid bagi wanita yang sedang haid dan bagi orang yang junub” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, At-Thabrani, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu al-Qathan)
3- Darah Istihadhah
Darah istihadhah ialah darah yang keluar dari rahim wanita, ia bukan darah haid atau darah nifas tapi darah penyakit. Hukumnya seperti hukum orang yang tidak bisa menahan kecing yang selamanya keluar.
Dan jenis darah istihadhah ada 5:
1. Darah yang keluar dari rahim gadis yang belum berusia 9 tahun2. Darah yang keluar dari rahim wanita kurang dari sehari semalam (kurang dari
24 Jam)3. Darah yang keluar dari rahim wanita lebih dari 15 hari4. Darah yang keluar dari rahim wanita yang melahirkan lebih dari 60 hari
86
BUKU KULTUM IRPPM 2016
5. Darah yang keluar dari rahim wanita sebelum habis masa suci 15 hari
Bagi wanita yang mengeluarkan darah istihadhah (darah penyakit) yaitu bukan darah haid dan nifas wajib baginya melakukan shalat dan puasa.
Cara shalat bagi wanita istihadhah
1. Mencuci darah istihadhah dari kemaluannya sebersih-bersihnya dan menutup rapat kemaluan dengan kain (softex).Sesuai dengan sabda Rasulallah saw kepada Hamnah binti Jahsy ra “Aku beritahukan kepadamu (agar menggunakan) kapas kerena kapas dapat menyerap darah” Hamnah berkata: “Darahnya lebih banyak daripada itu” Rasulallah saw bersabda lagi: “Maka pakailah penahan.” (HR Abu Daud, At-Tirmidzi, dll).Jika masih tetap keluar setelah diberikan penahan maka darah yang keluar (rembas) tidak membatalkan wudhunnya dan shalatnya sah. Karena kesulitan baginya untuk mencegah darah yang keluar.
2. Wajib mengulangi mencuci darah dari kemaluannya dan menutup rapat kemaluan dengan kain (softex) setiap akan wudhu. Dan wajib wudhu setiap akan melakukan shalat
3. Tidak boleh berwudhu sebelum masuk waktu shalat4. Satu wudhu hanya bisa berlaku untuk satu shalat fardhu saja atau tidak boleh
lebih dari satu shalat fardhu kecuali shalat sunah boleh dilakukan sekehendaknya.
5. Harus segera melakukan shalat setelah berwudhu tidak boleh ditunda. Jika shalatnya ditunda setelah berwudhu, maka wudhunya wajib diulangi, karena dikuatirkan darah akan keluar lebih banyak lagi. Hal ini sama dengan orang yang tidak bisa menahan kencing karena penyakit, shalatnya harus disegerakan setelah berwudhu tidak boleh ditunda.
87
BUKU KULTUM IRPPM 2016
MANFAAT AMALAN ISTIGHFAR
Hati manusia itu diibaratkan sebuah bola kaca yang bening dan bersinar, ketika dia berbuat dosa maka muncul sebuah titik hitam pada bola kaca itu. Ketika dia terus menerus berbuat dosa maka titik hitam itu akan semakin banyak jumlahnya dan pada akhirnya akan menutup seluruh permukaan bola kaca tersebut sehingga sinarnya jadi pudar. Ketika itu hati manusia jadi hitam dan gelap.
Jika manusia itu beristighfar mohon ampun pada Allah maka titik hitam yang menutup bola kaca itu akan hilang, demikianlah terus menerus jika dia selalu beristighfar maka titik titik hitam yang menutupi bola kaca itu akan terus berguguran sehingga bola kaca itu tetap bersinar benderang.
Istighfar adalah hal penting yang banyak diremehkan orang pada masa ini, banyak orang menganggap istighfar itu tidak perlu hanya membuang waktu saja. Padahal Rasulullah yang sudah dijamin Allah untuk masuk syurga, beliau tidak kurang beristighfar sebanyak 70 kali dalam sehari.
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar)
kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-
anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya)
untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
beberapa manfaat dari ber Istighfar antara lain :
1. Menggembirakan Allah
Rasulullah bersabda, “Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di padang pasir.” (HR.Bukhari dan Muslim).
2. Dicintai Allah
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda, “Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa.”(HR.Ibnu Majah).
3. Dosa-dosanya diampuni
88
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Rasulullah bersabda, “Allah telah berkata,’Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya).” (HR.Ibnu Majah, Tirmidzi).
Imam Qatadah berkata,”Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar.” (Kitab Ihya’Ulumiddin: 1/410).
4. Selamat dari api neraka
Hudzaifah pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku masuk neraka’. Rasulullah bersabda,’Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam’.” (HR.Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
5. Mendapat balasan surga
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”(QS.Ali’Imran: 135-136).
6. Mengecewakan syetan
Sesungguhnya syetan telah berkata,”Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku.”(HR.Ahmad dan al-Hakim).
7. Membuat syetan putus asa
Ali bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang,”Saya telah melakukan dosa’.’Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’,kata Ali. Orang itu menjawab,’Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi’. Ali berkata, ‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu bertanya lagi,’Sampai kapan?’ Ali menjawab,’Sampai syetan berputus asa dan merasa rugi.”(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
89
BUKU KULTUM IRPPM 2016
8. Meredam azab
Allah berfirman,”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33).
9. Mengusir kesedihan
Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka.”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
10. Melapangkan kesempitan
Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
11. Melancarkan rizki
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya karena dosa yang dilakukannya.”(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
12. Membersihkan hati
Rasulullah bersabda,”Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya.”(HR.Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13. Mengangkat derajatnya disurga
Rasulullah bersabda,”Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata,’Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata,’Karena istighfar anakmu untukmu’.”(HR.Ahmad dengan sanad hasan).
14. Mengikut sunnah Rosulullah shallalhu ‘alaihi wasallam
Abu Hurairah berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah bersabda,’Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.”(HR.Bukhari).
15. Menjadi sebaik-baik orang yang bersalah
90
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Rasulullah bersabda,”Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.”(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
91
BUKU KULTUM IRPPM 2016
8 OBAT HATI
Hati manusia terkadang tidak stabil atau sakit seperti halnya badan. Meskipun berbeda antara sifat maupun obatnya. Apa obat yang bisa dipakai untuk mengobati hati yang sakit? Berikut ini kami sebutkan 8 obatnya. Semoga bermanfaat.
Pertama: al-Qur’an al-Karim.
Allah berfirman, artinya, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS.Yunus: 57). Dia juga berfirman, artinya, “Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. al-Isra: 82)Ibnu Qoyyim berkata, “Inti penyakit hati itu adalah syubhat dan nafsu syahwat. Sedangkan al-Qur’an adalah penawar bagi kedua penyakit itu, karena di dalamnya terdapat penjelasan-penjelasan dan argumentasi-argumentasi yang akurat, yang membedakan antara yang haq dengan yang batil, sehingga penyakit syubhat hilang. Penyembuhan al-Qur’an terhadap penyakit nafsu syahwat, karena di dalam al-Qur’an terdapat hikmah, nasihat yang baik, mengajak zuhud di dunia dan lebih mengutamakan kehidupan akhirat.”Orang yang ingin memperbaiki hatinya hendaknya mengetahui bahwa berobat dengan al-Qur’an itu tidak cukup hanya dengan membaca al-Qur’an saja, tetapi harus memahami, mengambil pelajaran dan mematuhi hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.Ya Allah, jadikanlah al-Qur’an itu sebagai pelipur lara, penawar hati dan penghilang kegundahan dan kegelisahan kami. Amin.
Kedua: Cinta kepada Allah.
Cinta kepada Allah merupakan terapi yang mujarab bagi hati. Cinta seorang hamba kepada Allah akan menjadikan hatinya tunduk kepada-Nya, merasa tenteram tatkala mengingat-Nya, mengorbankan perasaannya demi sang kekasihnya, yaitu Allah. Hatinya senantiasa mengharap kepada yang dicintainya untuk memecahkan problem yang ia hadapi. Ia pun tak putus asa dari kasih sayang-Nya. Ia yakin bahwa yang dicintainya adalah Dzat yang tepat untuk mengadukan berbagai masalah. Ia yakin akan diberikan solusi yang terbaik untuknya. Kecintaan kepada-Nya menyebabkan dapat menikmati manisnya iman yang bersemayam di dalam hati.
Ketiga: Berdzikir atau mengingat Allah.
Ketidaktenteraman hati merupakan hal yang membahayakan. Allah memberikan salah satu obat yang bisa menjadi sarana terapi keadaan hati yang demikian. “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram”
92
BUKU KULTUM IRPPM 2016
demikianlah arti firman Allah dalam QS. ar-Ra’d : 28. Obat ini menjadikan hati seseorang hidup, terhindar dari kekerasan dan kegelapan. Ibnu Qayyim berkata, “Segala sesuatu itu mempunyai penerang, dan sesungguhnya penerang hati itu adalah dzikrullah (mengingat Allah).Suatu ketika, seorang berkata kepada Hasan al-Basri, “Wahai Abu Sa’id, aku mengadu kepadamu, hati saya membatu.” Maka beliau menjawab, “Lunakkanlah dengan dzikir, karena tidak ada yang dapat melunakkan kerasnya hati yang sebanding dengan dzikrullah.” maka dari itu Allah di dalam banyak ayat-ayat-Nya menyuruh orang-orang yang beriman agar banyak dan sering berdzikir kepada-Nya. Seperti pada firman-Nya, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. al-Ahzab: 41). Nabi kita Muhammad selalu berdzikir kepada Allah pada setiap saat, sebagaimana dituturkan oleh istri beliau ‘Aisyah.
Keempat: Taubat nasuha dan banyak beristighfar (minta ampun).
Perhatikanlah sabda Rasulullah, “Sesungguhnya hatiku kadang keruh, maka aku beristighfar dalam satu hari sebanyak seratus kali” (HR. Ahmad)Dalam hadis ini Nabi menjelaskan bahwa beliau menghilangkan kabut atau kekeruhan hati beliau dengan istighfar, padahal dosa-dosa beliau yang telah lalu maupun yang akan datang telah diampuni oleh Allah. Bagaimanakah dengan kita yang banyak dosa dan banyak melakukan kemaksiatan? Tidakkah kita lebih membutuhkan istighfar untuk hati kita yang sakit?! Demi Allah, betapa kita semua, sangat membutuhkan istighfar.
Kelima: Banyak berdoa dan permintaan kepada Allah untuk memperbaiki dan membersihkan hati serta memberinya petunjuk.
Berdoa merupakan pintu utama yang agung untuk memperbaiki hati. Allah berfirman, artinya, “Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk me- rendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. al-An’am: 43).Teladan kita yang mulia Muhammad sendiri selalu memohon kepada Allah untuk kesucian hatinya, kokoh berjalan di atas kebenaran dan petunjuk. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Ummu Salamah. Ia meriwayatkan bahwa doa Nabi yang sering beliau panjatkan ialah, “wahai Tuhan Pembolak-balik hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu” (HR. at-Tirmidzi)
Keenam: Sering mengingat kehidupan akhirat.
Sesungguhnya kelalaian mengingat akhirat itu adalah penghambat segala kebaikan, kebajikan dan merupakan pemicu setiap malapetaka dan kejahatan. Seseorang yang banyak mengingat akhirat, akan menyadarkan dirinya bahwa kehidupan sebenarnya, yang dia hidup selama-lamanya adalah kehidupan akhirat. Dengan demikian, hatinya lurus dalam mengendalikan jasad. Tindak tanduknya
93
BUKU KULTUM IRPPM 2016
mencerminkan amal nyata yang ia tanam di dunia ini dengan harapan ia akan dapat menuai hasilnya yang baik di akhirat kelak.
Ketujuh: Membaca dan mempelajari sejarah kehidupan orang-orang yang shalih.
Ini pun bisa menjadi salah satu obat bagi hati. Banyak pelajaran tentang teguhnya hati dari hempasan badai kehidupan yang menerjang. Siapa saja yang memperhatikan dan mempelajari kehidupan atau sejarah suatu kaum berdasarkan pengetahuan dan penghayatan, maka niscaya hatinya dihidupkan kembali oleh Allah dan disucikan batinnya. Itulah sejarah dan perjalanan hidup Nabi Muhammad. Sejarah kehidupan beliau merupakan terapi untuk mempertebal iman dan memperbaiki hati.
Kedelapan: Bersahabat dengan orang-orang shalih, bertakwa dan berbuat kebaikan.
Seseorang yang bergaul dengan orang yang bertakwa niscaya tidak celaka. Karena mereka tidak akan mengajak selain kepada kebaikan. Selamatlah hati dari terkontaminasi penyakit-penyakit hati. Sebaliknya, jika Anda bersahabat dengan orang-orang yang tidak shalih, tidak bertakwa dan tidak berbuat kebaikan, niscaya Anda akan celaka. Mereka akan mengajak Anda untuk melakukan berbagai kejelekan yang akan menyebabkan hati Anda menjadi kotor. Allah secara tegas berfirman, artinya, “… dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”(QS. al-Kahfi : 28)Maka berupayalah untuk bersahabat dengan orang-orang yang shalih.
Demikian 8 obat untuk menyembuhkan penyakit hati. Berusahalah Anda untuk memahami dengan baik dan mengamalkan dengan tekun, karena sesungguhnya kebahagiaan yang hakiki itu, tidak akan dapat dicapai kecuali dengan keselamatan dan kesucian hati. Dan tidak ada yang sempurna, yang lebih bahagia, yang lebih baik, dan tidak ada pula yang lebih nikmat daripada kehidupan orang-orang yang berhati bersih juga mulia. Wallahu ‘alam bish shawab
94
BUKU KULTUM IRPPM 2016
GODAAN DUNIA, MENGGOYAHKAN IMAN
…Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Al Mukmin : 39)
Dunia itu manis, hijau, dan penuh akan perhiasan yang menggiurkan. Dunia membuat orang yang memandangnya dan hati yang mengangankannya menganggap bahwasanya inilah kehidupan yang abadi dan sebenarnya. Dunia telah membuat manusia terlena dan lupa akan sebenar-benarnya kehidupan yang telah menanti. Mereka lupa akan panah kematian yang siap membidik diri.
Disisi lain, manusia terus-menerus berada dalam kepayahan mengejar dunia dan perhiasannya, bagaikan seseorang yang kehausan di tengah jalanan yang begitu terik dengan sengatan matahari. Dia menyangka ada air di tempat tersebut namun tatkala ia mendekat, hanya kekecewaan dan penyesalan yang ia dapatkan.
Hati orang yang beriman akan mengetahui bahwa dunia ini adalah lahan bercocok tanam untuk akhirat. Namun, hati yang tenggelam akan gemerlapnya dunia, seperti tanah keras yang tidak layak untuk tempat penyemaian benih. Dan di hari Kiamatlah saat untuk memanen benih.
Pada saat-saat seperti itulah iman kita diuji… diuji oleh paras cantik dunia yang menjerumuskan.
۞ MAKNA DUNIA
Apakah dunia itu? Lafazh dunia dalam bahasa Arab diambil dari kata “dunuwun” yang artinya dekat, dinamakan dunia karena ia sementara dan dekat dengan akhirat. Atau juga diambil dari kata “dani’ah” yang artinya rendah, hina, dinamakan dunia karena ia terhina dan tercela serta tidak ada harganya jika dibandingkan dengan akhirat.
“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (QS. Al Ankabut : 64)
۞ MANUSIA DI DUNIA
Dari Ibnul Umar radhiallahu ‘anhuma, ia mengatakan :
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku seraya bersabda: ‘Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang musafir’.”. (HR. Bukhari)
95
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan : “Sejak diciptakan, manusia terus-menerus menjadi musafir yang tidak berhenti dari perjalanan panjangnya, kecuali di surga atau di neraka. Orang yang berakal mengetahui bahwa safari penuh dengan berbagai kesulitan dan cobaan. Adalah mustahil kelezatan, kenikmatan dan kebahagiaan hakiki itu didapat sebelum sampai kepada tempat tujuan”. (Al-Fawa’id)
Seperti juga yang dikatakan oleh Bilal bin Sa’ad: “Wahai orang-orang yang bertakwa, sesungguhnya kalian tidak diciptakan untuk kefanaan (dunia), yang kalian alami hanyalah pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, sebagaimana kalian telah pindah dari tulang rusuk ke rahim sang ibu, dari rahim ibu ke dunia, dari dunia menuju kuburan, dari kuburan menuju Mahsyar, dan dari Mahsyar menuju kekekalan di Surga atau Neraka.” (As-Siyar V/91)
Seperti itulah harusnya kita di dunia. Sebagai seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh untuk menuju sebaik-baik tempat peristirahatan. Siang malam dia membulatkan tekad, mengumpulkan bekal, dan melakukan perjalanan. Dia melewati jalan berbatuan selangkah demi selangkah hingga sampai pada akhir sebuah perjalanan.
۞ BELAIAN DUNIA
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan dunia sebagai barang yang cepat hilang dan dipenuhi dengan tipuan. Dunia terkadang datang dan pergi, dari kecukupan kepada kekurangan, dari kesenangan kepada kesulitan, dia tidak akan terus-menerus dan tidak tetap dalam satu keadaan. Dunia adalah sebuah tempat yang dipenuhi dengan syahwat dan perhiasan.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Surga)”. (QS. Ali ‘Imran: 14).
Itulah kesenangan hidup di dunia, dimana semuanya bukanlah puncak dari sebuah harapan. Manusia yang menjadikan kehidupan dunia sebagai puncak harapan, bagai berlari di belakang fatamorgana, berhari-hari, bertahun-tahun. Lalu pada akhirnya dia akan mati. Dan kematian adalah takdir seluruh makhluk,
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” . (QS. Ali ‘Imran: 185).
Syaikh As-Sa’di menjelaskan, ayat ini mendorong untuk zuhud di dunia karena dunia fana, tidak kekal. Kehidupan di dunia adalah kesenangan yang memperdaya. Dengan keindahannya, dunia menggoda. Dengan perdayanya, dunia menipu. Dan
96
BUKU KULTUM IRPPM 2016
dengan keindahannya, dunia memperdaya. Setelah itu dunia akan beralih, manusia yang ada di sana juga akan beralih menuju negeri yang kekal. Di sanalah semua jiwa mendapat balasan sempurna atas semua amal yang dilakukan di dunia, baik maupun buruk. (Taisirul Karim ar-Rahman, hal : 159).
Maka jelaslah bahwa belaian-belaian dunia itu adalah cobaan yang Allah berikan kepada setiap hamba. Allah ingin mengetahui siapakah di antara hambaNya yang mampu menjajaki setiap jalan bebatuan, melompati setiap tebing cobaan, menerjang huru-hara petir kesedihan. Allah mencari siapa saja di antara hambaNya yang pantas untuk melalui pintu SurgaNya.
۞ MEREKA YANG SELAMAT
Sungguh mengherankan jika seseorang telah mengetahui bahwa kematian itu benar adanya, sedang ia masih bisa berbahagia. Sungguh mengherankan jika seseorang telah mengetahui bahwa neraka itu benar adanya, sedang ia masih bisa tertawa. Sungguh mengherankan jika seseorang telah mengetahui putaran dunia, sedang ia masih bisa merasakan ketenangan. Dan sungguh mengherankan jika seseorang telah mengetahui bahwa takdir itu benar adanya, sedang dia masih bisa mengeluhkan keletihan. Sedang kita semua di dunia ini hanya bermain-main dan lalai.
Seorang mukmin tidak layak untuk menjadikan dunia sebagai tanah air, tempat tinggal, dan merasa tenteram di dalamnya. Pikiran seorang mukmin selalu digantungkan kepada akhirat. Maka setiap yang ada di dunia menggerakkannya untuk akhirat.
Jika ia melihat kegelapan, maka ia mengingat kuburan. Jika melihat sesuatu yang menyakitkan, maka ia mengingat siksaan. Jika ia mendengar suara yang mencekam, maka ia mengingat tiupan sangkakala. Jika ia melihat seseorang yang tertidur, maka ia mengingat seorang mayat dalam kuburan. Jika ia melihat sebuah kenikmatan, maka ia selalu mengingat kenikmatan surga. Hatinya akan selalu terikat dengan sesuatu yang sempurna, keabadian, kekekalan.
‘Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’ anhu berkata : “Siapa yang menginginkan dunia, maka dia harus meninggalkan akhirat. Dan siapa yang menginginkan akhirat, maka dia harus meninggalkan dunia. Sehingga tinggalkanlah sesuatu yang fana untuk mendapatkan sesuatu yang kekal.” (Az-Zahrul Faa-ih, hal. 79).
Mereka yang selamat dari belaian dunia adalah mereka yang mampu mengolah kehidupan di dunia menjadi bekal untuk kehidupan akhirat. Mereka menggunakan fasilitas dunia secukupnya, tidak berlebih-lebihan dalam mengejar dunia. Mereka tidak menjadikan dunia sebagai satu-satunya tujuan. Mereka menggunakan dunia sebagai jembatan untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat kelak.
۞ PENUTUP
97
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Umar bin Abdul Aziz pernah berkata dalam khutbahnya, “Wahai manusia! Kamu tidak diciptakan sia-sia dan tidak ditinggalkan begitu saja. Dan sesungguhnya bagi kamu ada tempat kembali yang Allah akan mengumpulkan kamu di dalamnya untuk memberikan suatu keputusan dan perpisahan di antara kamu. Maka rugi dan celakalah seorang hamba yang Allah telah memutus rahmatNya yang meliputi segala sesuatu dan surgaNya yang seluas langit dan bumi”.
Ambillah bekal di dunia
Sebab Anda tidak mengira jika malam telah dekat
Akankah Anda hidup hingga fajar esok terlihat
Berapa pemuda yang waktunya berisikan tawa
Padahal kain kafannya telah dijahit, dia tak mengira
Berapa pula balita yang berharap panjang umur
Jasad tubuhnya keburu dimasukkan dalam kepekatan kubur
Berapa banyak mempelai berhias untuk suaminya
Tapi pada malam penikahan keburu terenggut jiwanya
Jangan kasihi dunia dan isinya
Sebab kematian pasti menghabisinya, menghabisinya…
Berbuatlah untuk alam keabadian Anda
Dengan keridhaan penjaganya
Yang terlindungi sangat mulia
Sebab yang membangunnya Yang Maha Perkasa
Terlihat olehku sang masa berputar tak seirama
Tak ada kesedihan maupun kesenangan
Raja-raja pada membangun istana
Tapi kelak raja maupun istananya tak ada yang tersisa
Berpacu di dunia padahal kita membencinya
Demi hidupku, wajah dunia telah memberikan tanda
98
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Tak disangka-sangka hari-hari berlalu begitu cepat
Merayap disela-sela kita dengan cepat
Seakan-akan jenazahku di usung segerombolan umat
Menuju satu liang, gundukan pasir menimbun jasad
Beberapa orang yang pasrah mengaduh kesakitan pilu
Raungan tangis menggema ke arahku
Mendengar suaranya aku lalai apa jawabku
Penghancur kenikmatan, tak ada jalan keluar buat Anda.
Aku milik orang yang benci kematian dan bencana
Semangat dan keindahan hidup membuatnya terpana
Ku lihat tiket kematian telah dibagikan ke tiap jiwa.
99
BUKU KULTUM IRPPM 2016
SIAPAKAH LUQMAN?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Wahai manusia! Sungguh janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” (QS. Fathir : 5)
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman.” (QS. Luqman: 12).
Luqman adalah seorang lelaki yang dikaruniai hikmah oleh Allah berupa ilmu, agama dan kebenaran dalam ucapan. Dia memberi fatwa sebelum Dawud diutus dan sempat menjumpai masanya. Lalu Lukman menimba ilmu dari Nabi Dawud dan meninggalkan fatwanya sendiri.
Mujahid berkata,”Luqman adalah seorang budak hitam dari Habasyah, tebal kedua bibirnya, dan lebar kedua telapak kakinya. Pada suatu hari ketika dia duduk di majelis sedang berceramah kepada orang banyak, datanglah seorang lelaki menemuinya, lalu bertanya, ‘Bukankah engkau yang tadi menggembala kambing di tempat ini dan itu?’ Luqman menjawab, ‘Benar.’ Lelaki itu bertanya, ‘Lalu apa yang menghantarkanmu sampai pada kedudukan terhormat seperti yang kulihat sekarang ini?’ Luqman menjawab, ‘Benar dalam berbicara dan diam terhadap hal-hal yang bukan menjadi urusanku.’”
۞ JANGAN BERBUAT SYIRIK
Allah bercerita tentang pesan Luqman,
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, pada waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13).
Luqman berpesan kepada anaknya untuk beribadah kepada Allah semata, tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun karena syirik adalah dosa yang paling besar.
۞ ALLAH MENGETAHUI KEADAAN HAMBA-NYA
Allah melanjutkan cerita Luqman,
“(Luqman berkata), ‘Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di
100
BUKU KULTUM IRPPM 2016
dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman: 16).
Al-Qurthubi mengatakan, “Telah diceritakan bahwa putra Luqman bertanya kepada ayahnya tentang sebutir biji yang jatuh ke dasar laut, apakah Allah mengetahuinya? Maka Luqman menjawab dengan mengulangi jawaban semula dalam firman-Nya, ‘Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha Mengetahui.’” (QS. Luqman: 16).
۞ DIRIKAN SHALAT, AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR, DAN SABAR
Luqman terus-menerus memberikan pengarahan kepada putranya dalam pesan selanjutnya. Kisahnya disebutkan dalam firman-Nya,
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17).
Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab tafsirnya, “Dirikanlah shalat lengkap dengan batasan-batasan, fardhu-fardhu, dan waktu-waktunya. Perintahkanlah yang baik dan cegahlah yang munkar sesuai kemampuan dan jerih payahmu. Karena untuk merealisasikan amar ma’ruf dan nahi munkar, pelakunya pasti akan mendapat gangguan dari orang lain. Oleh karena itu, dalam pesan selanjutnya Luqman memerintahkan kepada putranya untuk bersabar.”
۞ JANGAN SOMBONG
Luqman juga berpesan,
فخور مختال كل يحب ال ه الل إن مرحا األرض في تمش وال اس للن خدك تصعر وال
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
Makna ayat di atas menurut Al-Qurthubi, “Janganlah kamu palingkan mukamu dari orang-orang karena sombong terhadap mereka, merasa besar diri, dan meremehkan mereka.” Maka yang dimaksud adalah hadapkanlah wajahmu ke arah mereka dengan penampilan yang simpatik dan menawan. Apabila orang yang paling muda diantara mereka berbicara dengannya, dengarkanlah ucapannya sampai dia menghentikan pembicaraannya. Demikian yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam.
۞ BERSIKAPLAH PERTENGAHAN
101
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Pesan Luqman yang lain,
الحمير لصوت األصوات أنكر إن صوتك من واغضض مشيك في واقصد
“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Luqman: 19).
Al-Qurthubi mengatakan, setelah Luqman memperingatkan anaknya agar waspada terhadap akhlak tercela, ia lalu menggambarkan kepadanya akhlak mulia yang harus dikenakannya. Yakni bersikap pertengahanlah kamu dalam berjalan. Cara jalan pertengahan yaitu antara langkah cepat dan lambat. Hanya Allah yang lebih mengetahui makna yang dimaksud. Akan tetapi, Allah sendiri memuji orang yang bersikap demikian sebagaimana yang telah disebutkan keterangannya dalam surat Al-Furqan,
هونا األرض على يمشون ذين ال حمن الر وعباد
“Dan hamba-hamba Rabb yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati” (QS. Al-Furqan: 63).
“Lunakkanlah suaramu.” maksudnya kurangilah suaramu dari suara yang keras.Dengan kata lain, janganlah kamu memaksakan diri mengeluarkan suara yang sangat keras, tetapi dalam batasan seperlunya. Makna secara keseluruhan dari surat Lukman ayat 19 di atas ialah bersikaplah tawadhu’ atau rendah hati.
Allahu a’lam
DAFTAR PUSTAKA
www.rumaysho.com
www.muslim.or.id
www.muslimah.or.id
Majalah al-Izzah, Kolom Nisaa’, April 2001
Dr. Yusuf Qardhawi : Tauhidullah dan Fenomena Kemusyrikan
Al-Qur’an dan terjemahannya
Dr. Irwan Prayitno, Syahadatain Seri Pendidikan Islam 1
Haya binti Mubarok Al-Barik, Ensiklopedi Wanita Muslimah, Darul Falah
102
BUKU KULTUM IRPPM 2016
Ahmad Isa Asyur, Birrul Waidail (Berbakti kepada Ibu Bapak)
Dr. Abdullah Nashih Ulwan, Al-Ukhuwwah al-Islamiyah, takwin as-Syaksyiyah al-
Insaniyah
Ust. Husni Adham Jarror, Bercinta dan Bersaudara karena Allah
Dr. Abdullah Nashih Ulwan, Meraih Nikmatnya Iman
Sa’id Hawwa, agar kita tidak dilindas zaman
Al Quranur Karim riyadushshalihin
Yusuf Qardhawi, As Sunnah sebagai sumber iptek dan peradaban, pustaka
Keajaiban Al-Qur’an Harun Yahya
103
BUKU KULTUM IRPPM 2016
DAFTAR PUSTAKA
islampos.com
dakwatuna.com
https://hasansaggaf.wordpress.com/2012/02/26/darah-wanita
http://pelajar21.blogspot.com/2014/05/dahsyatnya-istighfar-100x-sehari-cobain.html
http://www.fadhilza.com/2015/07/kekuatan-dzikir-dan-doa/manfaat-dan-dahsyatnya-
kekuatan-istighfar.html
http://www.kajianislam.net/2014/01/8-obat-hati/
104