narkoba dan terorisme
DESCRIPTION
tentang analisa bahaya terorisme yang bebalut narkobaTRANSCRIPT
NARKOBA DAN TERORISME
Merdeka.com - Komunitas internasional mulai mengkhawatirkan perkembangan kejahatan
narkotika global karena kini tidak hanya bermotif bisnis ilegal demi keuntungan ekonomi
semata, tapi juga dengan motif untuk membiayai kejahatan terorisme. Hal itu terungkap dalam
forum International Drug Enforcement Conference (IDEC) ke-29 di Nusa Dua, Bali, Selasa
(12/6). "Sindikat narco-terrorism makin mengkhawatirkan karena makin menyatu dan menguat
untuk saling memenuhi kebutuhan," kata Administrator badan anti narkotika Amerika Serikat
(DEA) Michele Leonhart.Dari pelacakan lembaganya yang telah beroperasi selama 40 tahun
terakhir, Michele mengungkap kartel narkoba Mexico dan Amerika Selatan telah mengurangi
pasokan narkotika ke wilayah Amerika untuk dialihkan ke kawasan Eropa. Di kawasan Asia,
Michele mengungkapkan kasus tertangkapnya seorang warga Indonesia yang menyelundupkan
heroin senilai USD 150 juta. Dari penyelidikan, hasil dari penjualan heorin itu digunakan untuk
pendanaan Taliban."Saat ini dia sudah dipenjara untuk menghadapi persidangan," papar dia.
Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Gories Mere mengatakan, kejahatan narco-
terrorism mulai muncul dengan tertangkapnya Fadli Sadama, teroris yang terlibat pengeboman
Hotel JW Marriott 2003 lalu. Dari hasil penyelidikan, dia juga terlibat dalam penyelundupan
senjata api ilegal yang dananya diperoleh dari hasil penjualan narkotika. "Narkotika itu
diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur Aceh dan Medan. Sedangkan senjata api
ilegal itu diperoleh dari Thailand Selatan," ungkapnya.Wakil Presiden Boediono saat membuka
pertemuan juga ikut menggarisbawahi pentingnya setiap negara mewaspadai berkembangnya
kartel narco-terrorist. "Ini semakin memperlihatkan motif kejahatan mereka tidak lagi murni
bermotif kriminal, tapi juga politik," tandasnya.
Sumber: Merdeka.com,Wayan Anatara,selasa 12 Juni 2012
Narkoba dan aksi terorisme merupakan bahaya laten yang dapat merusak bangsa dan
negara Indonesia. Untuk itu perlu peran serta dari seluruh lapisan masyarakat agar meminimalisir
kegiatan narkoba dan aksi terorisme. Untuk meminimalisir laju pertumbuhannya narkoba dan
aksi terorisme, dirarapkan dilakukan dari tempat yang paling kecil yaitu keluarga dan dilanjutkan
ke pengurus RT dan RW diminta mobile atau aktif menyambangi warganya. Minimal pengurus
RT dan RW mengetahui apa yang ada di lingkungannya. Dengan cara seperti itu, maka kunci
peredaran narkoba dan berkembangnya terorisme bisa diminimalisir. Maka dari itu masyarakat
harus ikut serta berperan dalam membrantas narkoba dan aksi terorisme. Tidak bisa kita hanya
mengandalkan Densus 88, BNN dan instansi terkait saja. Mereka juga harus aktif jika
menemukan sesuatu yang mencurigakan. Saat ini Indonesia menghadapi permasalahan sangat
kompleks. Di samping terus berpacu melawan sindikat narkoba, di sisi lain harus mengurusi
korban narkoba. Jika dulu jaringan itu memproduksi dan menjual narkoba dalam demi
kepentingan ekonomi semata, kini paradigma mulai berubah. Saat ini banyak sindikat
memperdagangkan narkoba untuk membiayai kejahatan lainnya, termasuk terorisme. Yang
mencengankan sekali adalah bahwa sindikat tersebut telah banyak bermunculan di penjuru
negeri dengan kata lain Indonesia mungkin salah satu Negara yang tak luput dari sindikat
tersebut. Maraknya terorisme di Negara ini membuat jaringan dari sindikat tersebut kebih mudah
untuk melancarkan aksinya dengan korban para remaja yang masih berseragam maupun para
masyarakat di pelosok desa yang masih memegan kefanatikan.
Seharusnya himbauan akan bahanya narkoba dan aksi terorisme tidak hanya dilakukan
melalui iklan, spanduk dan sebagainya, akan tetapi di masukan ke dalam mata pelajaran sekolah,
dibuatkan film (film untuk anak-anak, remaja dan dewasa) sehingga bener-benar masuk kedalam
benak kita bahwa Narkoba dan terrorist itu berbahaya. Knapa ini harus dilakukan? Saya
contohkan Film G 30 S /PKI, selalu diputer tiap tahunnya dan di hukumnya tidak dapat bekerja
dimana pun. Nah itu juga harus diterapkan buat Narkoba dan aksi terorisme, agar kapok
semuanya. Kita semua pasti berharap keluarga kita tidak ada yang terlibat dengan musuh dunia
yaitu narkoba dan aksi terorisme. Untuk itu mari kita mulai dari hal yang paling kecil yaitu
menjaga keluarga dengan cara memberikan pengarahan dan penjelasan, peduli terhadap
lingkungan dimana kita tinggal dan bila melihat sesuatu yang mencurgikan langsung melaporkan
kepada pihak yang berwajib dan yang terakhir selalu melakukan komunikasi yang baik antar
warga. Semua warga Indonesia berhak dalam menjaga dan selalu berhati-hati untuk menanggapi
berbagai kasus dan peristiwa di sekitar lingkungan. Karena tidak mungkin bahwa lingkungan
mungkin menjadi faktor utama dari tindakan narkoba dan terorisme.segala sesuatu bentuk
kejahatan dapat dilakukan karena ada kesempatan maka untuk seluruh rakyat Indonesia mari kita
saling melindungi dan selalu berhati-hati dan tetap waspada.