print out jihad, perang dan terorisme

24
TUGAS JIHAD, PERANG dan TERORISME (Disusun sebagai Tugas pada Mata Kuliah HUBUNGAN INTERNASIONAL DALAM ISLAM) Dosen : Bpk Dr. Mohammad Nasih. Oleh: Tomy Satria Wardhana NPM : 2011130007

Upload: tomy-satria-wardhana

Post on 22-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

TUGAS

JIHAD, PERANG dan TERORISME

(Disusun sebagai Tugas pada Mata Kuliah HUBUNGAN INTERNASIONAL DALAM ISLAM)

Dosen : Bpk Dr. Mohammad Nasih.

Oleh:

Tomy Satria Wardhana

NPM : 2011130007

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2012

Page 2: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

JIHAD, PERANG, DAN TERORISME

A. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat menjamin

terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin.

Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat

di dalam sumber ajaranya, alqur’an dan hadist tampak ideal dan agung. Di dalam Al-qur’an dan

Hadist Allah memerintahkan berjihad untuk menegakkan syariat islam sebagaimana yang telah

di lakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun Allah juga memerintahkan untuk saling

mengasihi dan menghormati antar umat beragama.

Hubungan antara Negara dan Agama merupakan hubungan yang paling tua dalam studi

hubungan internasional dalam islam dimana hubungan internasional telah memunculkan aktor-

aktor baru selain Negara dan Agama dalam interaksi internasional. Perkembangan ini berakibat

pada lahirnya paradigma atau paham baru oleh para penstudi HIDI dalam mengkaji fenomena-

fenomena internasional yang terjadi.1 Agama dewasa ini tampil dengan sosok yang menakutkan,

aksi-aksi kekerasan kerap kali terjadi atas nama agama. Arti kata Jihad sering disalahpahami oleh

yang tidak mengenal prinsip-prinsip agama Islam sebagai'perang suci' (holy war). Jihad sering

dikaitkan dengan Terorisme. Padahal kedua hal tersebut sangatlah jauh berbeda. Dan di dalam

kesempatan saya kali ini Saya membahas tentang Jihad, Perang dan Terorisme dalam perspektif

pemikiran hubungan internasional dalam islam.

POKOK PERMASALAHAN

1 Suwardi Wiraatmaja, Pengantar Hubungan Internasional, 1996 , Rafika Adikarya Bandung hal 13

Page 3: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

Mengingat dalam judul yang sudah di kemukakan di atas mencakup berbagai aspek dengan

kompleksitas masalah maka dalam hal ini, penulis perlu membatasi yaitu hanya berkisar kepada

Pengertian dan Landasan tentang Jihad, Perang dan Terorisme terutama dalam hubungannya

dengan isu-isu internasional.

Dalam konteks makalah ini mungkin yang sangat berpengaruh dan terutama adalah mengenai

tentang perang pemikiran dalam mengatasnamakan Jihad, perang dan Terorisme karena dewasa

ini banyak terjadi isu-isu internasional yang mengatasnamakan jihad dalam tujuan Agama,

terutama Islam.

Dari pembatasan tersebut, maka penulis merumuskannya ke dalam bentuk pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana respon dan wujud Jihad, Perang dan Terorisme ?

2. Mengapa begitu banyak perang, dan tindak terorisme marak terjadi di dunia saat ini slalu

mengatasnamakan nama Islam? Dan bagaimana umat islam mengartikan kata Jihad yang

sebenarnya.?

3. Hubungan perang pemikiran berkaitan dengan jihad, perang dan terorisme, definisi

perang, hukum jihad, serta perbedaan antara jihad yang sebenarnya menurut islam.

B. LANDASAN TEORI

Page 4: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

Jihad adalah amal kebaikan yang Allah syari’atkan dan menjadi sebab kokoh dan

kemuliaan umat islam. Sebaliknya (mendapatkan kehinaan) bila umat Islam meninggalkan jihad

di jalan Allah.

Namun amal kebaikan ini harus memenuhi syarat ikhlas dan sesuai dengan syariat islam

karena kedua hal ini adalah syarat diterima satu amalan. Di samping juga jihad bukanlah perkara

mudah bagi jiwa dan memiliki hubungan dengan pertumpahan darah, jiwa dan harta yang

menjadi perkara agung dalam Islam.

Agama dewasa ini tampil dengan sosok yang menakutkan, aksi-aksi kekerasan kerap kali

terjadi atas nama agama. Arti kata Jihad sering disalahpahami oleh yang tidak mengenal prinsip-

prinsip agama Islam sebagai 'perang suci. Jihad sering dikaitkan dengan Terorisme. Padahal

kedua hal tersebut sangatlah jauh berbeda.

Jihad adalah berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syariat Islam. Jihad

dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan agama Allah atau

menjaga agama tetap tegak, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-

Quran.

Jihad yang dilakukan menurut Islam hanyalah mempersiapkan seluruh kekuatan baik

harta, jiwa, senjata, lisan, dan sebagainya untuk berjuang di jalan Allah agar musuh tak bisa

semena-mena membantai ummat Islam. Bukan untuk membunuh secara sadis orang-orang kafir

karena dalam Islam diajarkan “Laa ikrohaa fid diin”. Tak ada paksaan dalam agama.2

Jihad artinya perjuangan yang sungguh-sungguh di jalan Allah dengan seluruh

kemampuan baik dengan harta, jiwa, lisan, mau pun yang lainnya. Jihad terutama ditujukan

untuk membela kaum yang tertindas, dijelaskan dalam firman Allah :

“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang

lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan

kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami

pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!.” [An Nisaa' 75]

Jihad merupakan satu kewajiban penting dalam Islam, hadits nabi :

2 http://muslim.or.id/manhaj/memahami-arti-jihad.html

Page 5: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

Namun yang menjadi Problem adalah, bagaimana kekerasan yang dilakukan bukan

berdasarkan etika kemanusiaan.

Jihad adalah berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syariat Islam. Jihad

dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan agama Allah atau

menjaga agama tetap tegak, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-

Quran.

Jihad yang dilakukan menurut Islam hanyalah mempersiapkan seluruh kekuatan baik

harta, jiwa, senjata, lisan, dan sebagainya untuk berjuang di jalan Allah agar musuh tak bisa

semena-mena membantai ummat Islam. Bukan untuk membunuh secara sadis orang-orang kafir

karena dalam Islam diajarkan “Laa ikrohaa fid diin”. Tak ada paksaan dalam agama.

ب�الل�ه� ي�ؤ�م�ن� و� ب�الط�اغ�وت� ر� ي�ك�ف� م�ن� ف� ال�غ�ي� م�ن� د� ش� الر� ت�ب�ي�ن� د� ق� الد�ين� ف�ي اه� إ�ك�ر� ال

ع�ل�يم) يع) م� س� الل�ه� و� ا ل�ه� ام� ص� ان�ف� ال ث�ق�ى ال�و� و�ة� ب�ال�ع�ر� ك� ت�م�س� اس� د� ق� ف�

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan

yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut

dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat

kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah

256]

Hakikat Jihad

Maksud tujuan disyariatkannya jihad adalah untuk menegakkan agama Islam di muka

bumi ini dan bukan untuk dendam pribadi atau golongan sehingga dibutuhkan sekali

pengetahuan tentang konsep islam dalam jihad baik secara hukum, cara berjihad dan ketentuan

harta rampasan perang sebagai satu konsekwensi dari pelaksanaan jihad.

Rasulullah bersabda : “Urusan terpenting adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan

atap (puncaknya) adalah jihad di jalan Allah.” [HR.Ahmad, At Tirmidzi dan Ibnu Majah].

Jihad secara bahasa berarti bersungguh-sungguh. Menurut syari’at, jihad memiliki makna

umum dan makna khusus. Jihad menurut maknanya yang umum adalah bersungguh-sungguh

dengan memohon pertolongan kepada Allah dalam mendapatkan apa yang mendekatkan diri

kepada Allah dan dalam menjauhi segala apa yang dilarang Allah. Sedang Jihad di dalam

maknanya yang khusus berarti memerangi orang-orang kafir agar kalimat Allah menjadi tinggi

dan mulia.

Page 6: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

Jihad merupakan puncak kekuatan dan kemuliaan Islam. Orang yang berjihad akan

menempati kedudukan yang tinggi di surga, sebagaimana juga memiliki kedudukan yang tinggi

di dunia.

Secara umum, hakikat jihad mempunyai makna yang sangat luas. Yaitu berjihad

melawan hawa nafsu, berjihad melawan setan, dan berjihad melawan orang-orang fasik dari

kalangan ahli bid’ah dan maksiat. Sedangkan menurut syara’, jihad adalah mencurahkan seluruh

kemampuan untuk memerangi orang kafir.

.

Jihad yang paling utama

Rasulullah bersabda : “Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kalimah ‘adl

(kebenaran) dihadapan penguasa yang dzalim.” [HR. Abu Daud, hasan].

Sangat jelas, mengapa mengingatkan penguasa dzalim agar berhenti dari kedzaliman ,

sebagai jihad yang paling utama. Sebab itu menyangkut mashlahat rakyatnya dan berisiko sangat

berat. Tetapi koridornya, pesan itu harus disampaikan langsung dihadapan penguasa, sehingga

tidak menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat.

PERANG adalah keadaan konflik antara dua pihak yang besar, seperti negara,

organisasi, dan kelompok sosial, yang dikarakterisasikan dengan adanya pemakaian senjata

mematikan. Gambaran umum tentang perang adalah kampanye militer antara dua atau lebih

pihak yang bertentangan atas kedaulatan, daerah kekuasaan, sumber daya alam, agama, dan isu-

isu lainnya.3

Dan perang juga dapat diartikan sebagai penerusan perundingan yang alot atau keras. Kalau di

balik, tentu dapat dikatakan bahwa perundingan akan berlangsung kembali manakala perang

tidak menghasilkan apa-apa.

TERORISME

3 http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Militer

Page 7: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

Asal kata terorisme adalah teror, secara etismologi teror mencakup dua pengertian yakni :

1. perbuatan (pemerintah dan sebagainya) yang sewenang-wenang (kejam, bengis dan

sebagainya).

1. usaha menciptakan ketakutan kengerian, kekejaman oleh seseorang atau golongan.

Sedangkan terorisme berarti penggunaan kekerasan atau menimbulkan ketakutan dalam

usaha mencapai suatu tujuan, terutama tujuan politik4 jadi terorisme mungkin dilakukan oleh

siapa saja, baik pemerintah, golongan tertentu atau orang per-orang.5

Dengan merujuk pendapat Smith dan Jungman, Hasnan Habib mendefenisikan terorisme

adalah tindakan yang dengan sengaja menggunakan kekerasan terhadap sipil atau sasaran sipil

untuk mencapai tujuan politik.6 Jadi terorisme bagaikan kawasan takbertuan yang bisa dilakukan

oleh siapa saja yang berkepentingan. Adapun indikasinya adalah : perbuatan yang disengaja

(direncana, sistematik dan terorganisasi) penggunaan kekerasan (ancaman, langsung) sasaran

(sipil, non militer) dan tujuanya terkait dengan kepentingan politik.7

Tindakan teroristik sebenarnya telah berlangsung cukup lama, aktivitas terorisme ada

yang berbentuk gerakan kecil-kecilan dan tersebunyi (gerakan bawah tanah), dan bila telah

mendapat dukungan dan merasa cukup kuat maka menjelma menjadi ”pemberontakan”, dan jika

telah mencapai puncaknya maka menjelma menjadi gerakan revolusioner untuk merebut sebuah

kekuasaan.

Bila dikaji secara lebih mendalam, pemahaman tentang terorisme belum mencapai

kesepakatan. Karenanya bila teroris dikaitkan dengan tujuan politik, maka adalah hal yang sangat

mungkin jika pemahaman terhadap terorisme itu juga mengandung nilai politik, setidaknya jika

disimak dari latar belakang defenisi itu sendiri, mereka yang melontarkan kasus ini, adalah pihak

yang memiliki kekuatan politk. Umumnya negara-negara besar yang kemungkinan merasa

terganggu. Karena merasa sulit menyelesaikannya maka perlu melibatkan negara-negara lain.

Adapun cara yang paling efektif untuk menghadapinya gerakan tersebut adalah membentuk opini

umum dan menyatukan visi dalam memerangi terorisme. Rekayasa politik ini kemudian

4 Kamus besar Bahasa Indonesia, 1990. hal. 9395 Jalaluddin, Islam Terorisme ? no way, Moyo Segoro Agung, Jakarta : 2006, hal. 1936 Habib, Hasnan, Terorisme Internasional, Materi Kuliah Lembaga Ketahanan Nasional, Kursus Singkat Angkatan X, 3 April 20027 Jalaludin, Islam …, hal 193

Page 8: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

dituangkan dalam konsep-konsep yang dikaitkan dengan negara. Dua aliran yang sering disebut

sebagai pemicu gerakan tersebut adalah fundamentalisme dan radikalisme.8

C. ANALISIS

Jihad dan terorisme jelas tidak ada kaitannya, terorisme sebagai kekerasan politik

sepenuhnya bertentangan dengan etos kemanusiaan agama Islam. Islam mengajarkan etos

kemanusiaan yang sangat menekankan etos kemanusiaan universal, Islam mengajarkan umatnya

untuk berjuang mewujudkan perdamaian, keadilan dan kehormatan, akan tetapi perjuangan itu

haruslah tidak dengan cara-cara kekerasan atau terorisme.

Setiap perjuangan untuk keadilan harus dimulai dengan premis bahwa keadilan adalah

konsep universal yang harus diperjuangkan dan dibela setiap manusia. Islam memang

mengajarkan dan menjustifikasi kepada muslim untuk berperang (harb) dan menggunakan

kekerasan(qital) terhadap para penindas dan musuh-musuh Islam, dan pihak luar yang

menunjukkan sikap permusuhan atau tidak mau berdampingan secara damai dengan Islam dan

kaum muslimin.

Jihad dalam bentuk perang dilaksanakan jika terjadi fitnah yang membahayakan

eksistensi ummat (antara lain berupa serangan-serangan dari luar). Pada dasar kata arti jihad

adalah "berjuang" atau "ber-usaha dengan keras", namun bukan harus berarti "perang dalam

makna "fisik". Jika sekarang jihad lebih sering diartikan sebagai "perjuangan untuk agama", itu

tidak harus berarti perjuangan fisik.

Jika meng-arti-kan jihad hanya sebagai peperangan fisik dan extern, untuk membela

agama, akan sangat ber-bahaya , sebab akan mudah di-manfaat-kan dan rentan terhadap fitnah .

Jika meng-artikan Jihad sebagai "perjuangan membela agama" , maka lebih tepat bahwa

ber-Jihad adalah : "perjuangan menegakkan syariat Islam" . Sehingga berjihad harus -lah

dilakukan setiap saat , 24 jam sehari , sepanjang tahun, seumur hidup .

Semasa kepemimpinan Muhammad dan Khulafaur Rasyidin antara lain diriwayatkan

bahwa Abu Bakar sebelum mengirim pasukan untuk berperang melawan pasukan Romawi,

memberikan pesan pada pasukannya , yang kemudian menjadi etika dasar dalam perang yaitu:

8 Jalaluddin, Islam Terorisme ? no way, Moyo Segoro Agung, Jakarta : 2006, hal. 193 Habib, Hasnan, Terorisme Internasional, Materi Kuliah Lembaga Ketahanan Nasional, Kursus Singkat Angkatan X, 3 April 2002 Jalaludin, Islam …, hal 193

Page 9: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

• Jangan berkhianat,

• Jangan berlebih-lebihan,

• Jangan ingkar janji,

• Jangan mencincang mayat (mutilasi),

• Jangan membunuh anak kecil, orang tua renta, wanita,

• Jangan membakar pohon, menebang atau menyembelih binatang ternak

kecuali untuk dimakan,

• Jangan mengusik orang-orang Ahli Kitab yang sedang beribadah.

Terorisme tidak bisa dikategorikan sebagai Jihad; Jihad dalam bentuk perang harus jelas

pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan, seperti halnya perang yang dilakukan

Nabi Muhammad yang mewakili Madinah melawan Makkah dan sekutu-sekutunya. Alasan

perang tersebut terutama dipicu oleh kezaliman kaum Quraisy yang melanggar hak hidup kaum

Muslimin yang berada di Makkah (termasuk perampasan harta kekayaan kaum Muslimin serta

pengusiran).

Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang

lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan

kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami

pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau !".(QS 4:75)

Perang yang mengatasnamakan penegakan Islam namun tidak mengikuti Sunnah Rasul

tidak bisa disebut Jihad. Sunnah Rasul untuk penegakkan Islam bermula dari dakwah tanpa

kekerasan!, bukan dalam bentuk terorisme, hijrah ke wilayah yang aman dan menerima dakwah

Rasul, kemudian mengaktualisasikan suatu masyarakat Islami (Ummah) yang bertujuan

menegakkan Kekuasaan Allah di muka bumi.

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari

kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-

Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah<-islam), (yaitu orang-orang)

yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang

mereka dalam keadaan tunduk."

Di masa kita sekarang ini istilah jihad telah diselewengkan maknanya oleh sebagian

kelompok. Menurut mereka aksi-aksi terorisme berupa bom bunuh diri, pembunuhan orang-

Page 10: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

orang kafir tanpa alasan yang benar, dan menimbulkan kekacauan merupakan bagian dari jihad.

Sesungguhnya ini adalah kenyataan yang sangat menyedihkan.

JIHAD DAN TERORISME DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMDalam membahas hukum jihad, penulis akan mengulas dua ayat tentang perang sebagai

salah satu implementasi dari konsep-konsep jihad. Dalam pembahasan tentang ayat-ayat jihad, fuqahâ’ cenderung menitikberatkan jihâd fî sabîl Allâh adalah perang yang selama ini diklaim sebagai jihad yang hakiki (Abu Yazid, 2005:104-105).

Adapun untuk membahas gerakan terorisme dalam perspektif hukum Islam, penulis hanya mengemukakan satu ayat dari Alquran yang menjadi dasar kajian fuqahâ’ untuk memvonis para pelaku kejahatan seperti kejahatan terorisme.Ada dua ayat yang dipegangi oleh fuqahâ’ dalam membahas jihad, pertama (Q.S. Al-Baqarah (2):190).

ي�� �ذ� ت و�ع� ال ح���ت ال �ه� الل �ى� إ �ذ�وا �ع�ت ت و�ال ���ن� ك �ل�ى ق���بت ي�� �ز� ال �ه� الل ل � ج� س� ف� �ىا �ل .و�ق�بتTerjemahnya:Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.Sedangkan ayat kedua adalah Q.S. Al-Taubah (9): 5

وه�ن� و�خ�ز� �و�ىه�ن� و�ج�ذ�ت ث �� ح� ك�ين� و�ش�ش� ال �ىا �ل ف�بقت م� ح�ش� ال ه�ش� األش� �خ� ل س��� ا ا �ر� ف�إ�بح� الض�ك �ا �ى و�آت الص�الح� ق�به�ىا

� و�أ �ىا �بث ت �ى ف�إ ه�ش�ص�ذ �ل� ك �ه�ن� ل و�اقع�ذ�وا وه�ن� و�اح�ص�ش� ىا ل ف�خ�

ن ح� س� غ�ف�ىس �ه� الل �ى� إ ل �ه�ن� ج� س�Terjemahnya:…maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian.9

Fuqahâ’ mengkategorikan tindakan teroris itu sebagai tindakan kriminal dengan merujuk kepada QS. Al-Mâ‘idah (5): 33 beikut :

ى� أ بدHا ف�س� األس�ض� ف� �ى� ع�ى س��� و� �ه� ىل و�س�س� �ه� الل �ىى� ث ح���بس� ي�� �ز� ال ج�ض�اء� و��Nب � إو� � أ �ىا �ل ق���ت

�ه�ن� ل �ك� ل ر� األس�ض� ه�ي� �ا ف�����ى و�� أ خ�الف ه�ي� �ه�ن� ل ج� س�

� و�أ ه��ن� ذ���� أ �ق�ط�ع� ت و�

� أ ىا �ج� ص���لخ�ض�ي

ن ع�ظ� اة ع�ز� ح� خ��ش� ا ف� �ه�ن� و�ل ب� �� الذ .ف�Terjemahnya:Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.

9 M.Saleh Mathar, Jihad dan Terorisme…

Page 11: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

Berdasarkan kedua ayat tersebut, ulama berbeda pendapat dalam menetapkan apa yang menjadi motivasi berperang, menurut jumhur ulama (Hanafiyyah, Malikiyyah dan Hanbaliyyah), perintah perang dalam Islam bersifat defensif. Orang Islam tidak boleh memulai perang, jika tidak diperangi oleh orang kafir. Menurut jumhur ulama, ilat (alasan) dari jihad adalah dâr al-harabah (mempertahankan diri dengan perang). Salah satu dalil yang mereka gunakan adalah surat Al-Baqarah ayat 190 sebagaimana telah dikemukakan Abu Yazid (2005: 105-107)Sementara kalangan syafi'iyah yang didukung kelompok Zahiriyyah dan Ibn Hazm berpendapat bahwa jihad itu bersifat ofensif. Orang Islam harus memulai untuk berperang ketika bertemu dengan orang kafir kapan dan di mana saja, sebab ilat-nya adalah kekufuran. Demikianlah Pendapat kelompok tersebut, dengan berdasar pada ayat 5 surat Al-Taubah (9) sebagaimana telah dikemukakan.Sebelum penulis memasuki pembahasan hukum bagi teroris, penulis perlu mengemukakan beberapa aspek tentang jihad, sebagaimana dikemukakan oleh Abû Bakr al-Jurjânî dalam Ensiklopodi Muslim (1994:424) sebagai dipaparkan pada bagian berikut.10

Jihad yang sebenarnya

Allah ta’ala berfirman, “Orang-orang yang sungguh-sungguh berjuang/berjihad di jalan

Kami niscaya Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah

bersama orang-orang yang berbuat baik/ihsan.” (QS. al-’Ankabut: 69). Al-Baghawi

menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau berkata tentang tafsiran ayat

ini, “Yaitu orang-orang yang berjuang dengan sungguh-sungguh di dalam ketaatan kepada Kami

niscaya Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan untuk meraih pahala dari Kami.” (Ma’alim

at-Tanzil [6/256] as-Syamilah)

Ketahuilah saudaraku, sesungguhnya seorang mujahid sejati adalah orang yang

menundukkan hawa nafsunya untuk melakukan ketaatan kepada Allah -termasuk di dalamnya

adalah dengan memerangi orang kafir dengan cara yang benar-, bukan dengan melakukan

perbuatan dosa dan pelanggaran. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang

berjihad adalah orang yang berjuang menundukkan dirinya dalam ketaatan kepada Allah.”

(HR. Ahmad, as-Shahihah [549] as-Syamilah). Maka jelaslah bahwa terorisme bukan jihad.

Terorisme sama artinya dengan menimbulkan kekacauan dan kerusakan di muka bumi.

Sementara Allah tidak menyukainya. Allah berfirman (yang artinya), “Janganlah kamu berbuat

kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menebarkan

kerusakan.” (QS. al-Qashash: 77)

10 Jurnal Hunafa, Vol. 6, No.1, April 2009: 117-128

Page 12: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

Dalam Islam jangankan membunuh orang, berbuat dharar (kerusakan) terhadap diri

sendiri dan orang lain juga tidak boleh sebagaimana disebut dalam kaedah azas La dharara wa la

dhirara yakni larangan berbuat apa saja yang membahayakan Agama Islam. Dari apa yang

diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa perbuatan bom bunuh diri di Indonesia ini bukanlah

perbuatan jihad dengan balasan surga, akan tetapi termasuk perbuatan teror yang mati bunuh diri

balasannya neraka.

Perang adalah keadaan konflik antara dua pihak yang besar, seperti negara, organisasi,

dan kelompok sosial, yang dikarakterisasikan dengan adanya pemakaian senjata mematikan.

Gambaran umum tentang perang adalah kampanye militer antara dua atau lebih pihak yang

bertentangan atas kedaulatan, daerah kekuasaan, sumber daya alam, agama, dan isu-isu lainnya.11

Dan perang juga dapat diartikan sebagai penerusan perundingan yang alot atau keras. Kalau di

balik, tentu dapat dikatakan bahwa perundingan akan berlangsung kembali manakala perang

tidak menghasilkan apa-apa.

Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan

perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak

tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target

korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil.

Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang

tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan

bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang

dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para

pelakunya ("teroris") layak mendapatkan pembalasan yang kejam.

Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme",

para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan, militan,

mujahidin, dan lain-lain. Tetapi makna sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari

tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang.

Terorisme selalu identik dengan kekerasan. Terorisme adalah puncak aksi kekerasan

loyalitas dan solidaritas kelompok dalam menghadapi pihak lain.

Banyak pengertian dari terorisme, diantaranya menurut Black’s Law Dictionary,

Terorisme adalah kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan atau yang menimbulkan efek

11 http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Militer

Page 13: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar hukum pidana, yang jelas dimaksudkan untuk

mengintimidasi penduduk sipil, mempengaruhi kebijakan pemerintah, dan mempengaruhi

penyelenggaraan negara dengan cara penculikan atau pembunuhan .

Hakekat perbuatan Terorisme mengandung perbuatan kekerasan atau ancaman kekerasan

yang berkarakter politik. Bentuk perbuatan bisa berupa perompakan, pembajakan maupun

penyanderaan. Pelaku dapat merupakan individu, kelompok, atau negara. Sedangkan hasil yang

diharapkan adalah munculnya rasa takut, pemerasan, perubahan radikal politik, tuntutan Hak

Asasi Manusia, dan kebebasan dasar untuk pihak yang tidak bersalah serta kepuasan tuntutan

politik lain.

Page 14: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

D. PENUTUP

KESIMPULAN

Pada dasar kata arti jihad adalah "berjuang" atau "ber-usaha dengan keras", namun tidak

harus berarti "perang dalam makna "fisik". Kalau sekarang jihad telah sering diartikan sebagai

"perjuangan untuk agama", memang bisa saja dibenarkan , walau itu tidak harus berarti

perjuangan fisik . Bila meng-arti-kan jihad hanya sebagai peperangan fisik, dan extern, untuk

membela agama bisa sangat ber-bahaya, sebab akan mudah di-manfaat-kan, dan rentan terhadap

fitnah.

Perbedaan Jihad, Perang dan Terorisme

Arti kata Jihad sering disalahpahami oleh yang tidak mengenal prinsip-prinsip Din Islam

sebagai ‘perang suci’ (holy war); istilah untuk perang adalah Qital, bukan Jihad.

Jihad dalam bentuk perang dilaksanakan jika terjadi fitnah yang membahayakan

eksistensi ummat (antara lain berupa serangan-serangan dari luar).

Pada dasar kata arti jihad adalah “berjuang” atau “ber-usaha dengan keras” , namun

bukan harus berarti “perang dalam makna “fisik”, Dilaksanakan jika terjadi fitnah yang

membahayakan eksistensi umat atau serangan-serangan dari luar. Tetapi dengan pendekatan-

pendekatan sebagaimana yang sudah dilakukan oleh para Rosulullah.

jika meng-arti-kan jihad hanya sebagai peperangan fisik dan extrirn, untuk membela

agama, akan sangat ber-bahaya , sebab akan mudah di-manfaat-kan dan rentan terhadap fitnah .

jika meng-artikan Jihad sebagai “perjuangan membela agama” , maka lebih tepat bahwa

ber-Jihad adalah : “perjuangan menegakkan syariat Islam” . Sehingga berjihad harus -lah

dilakukan setiap saat , 24 jam sehari , sepanjang tahun , seumur hidup .

Jihad bisa ber-arti ber-juang “Menyampaikan atau menjelaskan kepada orang lain

kebenaran Ilahi bahkan kita bisa ber-jihad dalam diri kita sendiri” , Bisa saja ber-jihad adalah :

“Memaksakan diri untuk bangun pagi dan salat Subuh , walau masih mengantuk dan dingin dan

memabangunkan orang lain untuk salat subuh dengan menyetel adzan di mesjid DLL.

Terorisme tidak bisa dikategorikan sebagai Jihad kata terorisme tidak ada dalam islam

sebagaimana terorisme hanyalah tindakan perang pemikiran yang di lakukan oleh barat, karena

terorisme dapat di artika sebagai serangan-serangan yang terkoordinasi yang bertujuan

membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat, sedangkan Jihad dalam bentuk

perang harus jelas pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan, seperti halnya perang

Page 15: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

yang dilakukan Nabi Muhammad yang mewakili Madinah melawan Makkah dan sekutu-

sekutunya. Alasan perang tersebut terutama dipicu oleh kezaliman kaum Quraisy yang

melanggar hak hidup kaum Muslimin yang berada di Makkah (termasuk perampasan harta

kekayaan kaum Muslimin serta pengusiran).

Perang yang mengatasnamakan penegakan Islam namun tidak mengikuti Sunnah Rasul

tidak bisa disebut Jihad. Sunnah Rasul untuk penegakkan Islam bermula dari dakwah tanpa

kekerasan!, bukan dalam bentuk terorisme, hijrah ke wilayah yang aman dan menerima dakwah

Rasul, kemudian mengaktualisasikan suatu masyarakat Islami (Ummah) yang bertujuan

menegakkan Kekuasaan Allah di muka bumi.

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari

kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-

Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah<-islam), (yaitu orang-orang)

yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang

mereka dalam keadaan tunduk.”

Islam bukan sebagai penghambat kedamaian tetapi sebagai instrumen dan

pendorong semangat keadilan dan kedamaian sebagaiman tujuan global Islam yang rahmatan lil

alamin.

REKOMENDASI

Perlunya dibuat suatu kerangka kerjasama yang progresif dan terintegrasi dengan system

Agama dalam hubungan internasional mengenai pandangan orientalis dari masing-masing agama

sebagai instrumen dan pendorong semangat keadilan dan kedamaian sebagaimana tujuan

global Islam yang rahmatan lil alamin.

Perlunya pemahaman lebih spesifik tentang Jihad di jalan Allah SWT sebagaimana agar

tidak terjadi lagi orang-orang yang salah dalam menganggap dan bertindak mengatasnamakan

kata jihad di jalan Allah hanya untuk merugikan dan menghardik orang-orang yang tidak

bersalah dan tidak patut untuk di aniaya.

Meninjau agar perlunya kita untuk memberikan arahan yang benar tentang gambaran

(deskripsi) tentang Jihad, Perang dan Terorisme di Internasional yang berlatar belakang Islam.

Page 16: Print Out Jihad, Perang Dan Terorisme

DAFTAR PUSTAKA

Studi Pustaka melalui Buku

- Prof.M. Rahardjo,Dawam. Ensiklopedi Al-quran “Tafsir sosial berdasarkan konsep-

konsep kunci”. Paramadina. Jakarta. 1996. Hlm 507-511

M.Saleh Mathar, Jihad dan Terorisme…

Studi Pustaka melalui Internet

1. Google

Google Search Engine, keyword : jihad, makalah jihad, terorisme

https://sites.google.com/site/duniamakalah/home/makalah-pendidikan-agama-islam

2. Wikipedia

http://id.wikipedia.org/wiki/Jihad

http://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme

3. Artikel dan Blog tentang Jihad dan Terorisme

http://muslim.or.id/manhaj/memahami-arti-jihad.html

http://www.scribd.com/doc/44729804/Makalah-Jihad

http://rumahmadina.com/blog-artikel-islam/defenisi-jihad-dan-hukum-jihad/

http://ayyubi.net76.net/perbedaan-jihadperang-dan-terorisme.html

http://www.scribd.com/doc/82160256/Isi-Makalah-Jihad

http://www.scribd.com/doc/49698358/PERANG-DAN-DAMAI