napza fix

Upload: reizkhi-fitriyana

Post on 03-Apr-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    1/37

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Masalah gangguan peenggunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lain)

    merupakan problema kompleks yang penatalaksaannya melibatkan banyak bidang

    keilmuan(medik dan non-medik). Penatalaksanaan seseorang dengan ketergantungan Napza

    merupakan suatu proses panjang yang memakan banyak waktu dan melibatkan berbagai

    pendekatan dan latar belakang profesi. Gangguan penggunaan NAPZA merupakan masalah bio-

    psiko-sosial-kultural yang sangat rumit sehingga peru ditanggulangi secara multidisipliner dan

    lintas sektoral dalam suatu program yang menyeluruh (komprehensif) serta kosisten. Pedoman

    ini hanya memfokuskan pembahasan pada penatalaksaan.

    Gangguan penggunaan Narkotika Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA)

    merupakan masalah yang menjadi keprihatinan dunia internasional disamping HIV/AIDS,

    kekerasan (violence), kemiskinan, pencemaran lingkungan, pemanasan global dan kelangkaan

    pangan. WHO memperkirakan jumlah penggunaan tembakau sebanyak 1.1 miliyar orang,

    penggunaan alcohol sebanyak 250 orang juta orang dan pengguna NAPZA lain sebanyak 1 juta

    orang diseluruh dunia. Global Burden od Disease (GBD) diakibatkan dan yang terkait dengan

    pengguanaan NAPZA adalah sebesar 8,9 %, sedangkan Global Mortality akibat penggunaan

    NAZA sebesar 12,4% dan Disable Adjustment Life Years (DALYs) sebesar 8,9%. Gangguan

    penggunaan NAPZA dalam pola tertentu berkaitan erat dengan penularah HIV AIDS dalambatas

    tertentu dengan kekerasan dan kemiskinan.

    Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2007),perilaku merokok di Indonesia secara

    nasional pada kelompok umur 10 tahun keatas adalah sebesar 29,2%, sedangkan perilakuminum

    alcohol selama 12 bulan terkahir adalah 4,6% dan dalam 1 bulan terakhir adalah 3,0%.

    Sementara itu prevalensi penyalah gunaan NAPZA lainnya di Indonesia sulit diketahui

    besaranya. Namun berdasarkan hasil perhitungan estimasi yang dilakukan oleh badan Narkotuka

    Nasional (BNN) diperkirakan ada 3,2 juta orang (1,5% dari total populasi) diindonesia

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    2/37

    2

    mempunyai riwayat menggunakan NAPZA. Dari jumlah tersebut diperkirakan hanya 10% yang

    mendapat layanan dari tenaga kesehatan.

    Maka dari itu gangguan penggunaan NAPZA jarang ditemukan berdiri sendiri

    melaiknkan terdapat bersama dengan gangguan lain (kormobiditas) seperti anxietas, dan depresi

    yang dapat terjadi karena kondisi predisposisi ataupun sebagai akibat penggunaan NAPZA itu

    sendiri, khususnya penggunaan jarum suntik, dapat membuat seseorang menderita penyakit

    penyulit (komplikasi) seperti HIV/AID, Infeksi Menular Seksual (IMS), Hepatiti B atau C dan

    lain lain. Sehingga referat ini dibuat dengan maksud kita dapat cepat menatalaksana kasus

    kegawat daruratan, intoksikasi dan kormobiditas pada pasien dengan gangguan penggunaan

    NAPZA.

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    3/37

    3

    BAB II

    ISI

    2.1. Pengertian

    Berbagai istilah (terminology) yang sering digunakan dalam pembahasan

    gangguan berkaitan dengan NAPZA. Kementrian Kesehatan dan Kementrian Sosial

    menggunakan istilah NAPZA sebagai istilah drugs atau substances. Dunia penegakan

    hukum dan masyarakat secara umum lebih luasnya mengenal dengan istilah narkoba.

    Istilah Substances digunakan dalam pedoman diganostik DSM IV-TR (Diagnostic and

    Statistical Manual of Mental DisorderRevised ), sementara istilah drugs digunakan

    dalam buku WHO (World Health Organization)

    1. NAPZA adalah akronim dari narkotik, alkohol, psokotropika dan bahan adiktiflainnya

    2. Narkoba adalah akronim dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya ataudapat pula menjadi narkotika dan bahan berbahaya lainya

    3. Subtances adalah segala bentuk zat kimia yang mimiliki efek spesifik terhadap otakdan tubuh.

    4. Drugs adalah setiap zat kecuali makanan, minuman dan oksigen yang apabila masukkedlam tubuh akan mempengaruhi fungsi fisik maupun psikologis individu.

    5. Penggunaan (NAPZA) (Subtancee Use) merupakan istilah yang berjalan dari sisidiagnosis sesuai dengan klasifikasi ICD-10 (internasional Clasiffication od Disseasee-

    10, suatu klasifikasi WHO). Gangguan NAPZA (substance abuse), merujuk kepada

    istilah bahwa NAPZA itu tidak patut digunakan suatu pandangan sosiokultural dan

    illegal).

    6. Pada PPDGJ II dikenal dengan istilah : gangguan Mental Organik akibat NAPZA dangangguan NAPZA yang merupakan terjemahan dari DSM II (APA 1980) yaituMental Disorder due to Substance Use dan Substance Use Disorder.

    7. Pada PPDGJ II dikenal dengan istilah : gangguan mental dan perilaku akibatpengguanan NAPZA psikoaktif yang merupakan terjemahan dari ICD X yaitu :

    mental dan behavioral disorder due to psychoactive use.

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    4/37

    4

    8. Ketergantungan NAPZA adalah suatu pola maladiptif dari pengguanan NAPZAmenimbulkan hendaya atau kesukaran yangberari secara kllinis , seperti timbulnya

    toleransi , gejala, putus NAPZA sulit menghentikan penggunaan, hambatan pada

    dunia akademik atau perkerjaan .

    9. Gangguan NAPZA adalah suatu pola penggunaan NAPZA yang menimbulkanhendaya atau penyulit atau komplikasi yangberarti secara klinis atau fungsi sosial

    seperti kesulitan untuk menunaikan kewajiban utama dalam pekerjaan/rumah

    tangga/sekolah berada dalam keadaan intoksikasi yang dapat membahayakan fisik

    ketika mengoperasikan mesin atau mengendarai kendaraan, melanggar aturan atau

    cekcok dengan pasangan.

    10.Toleransi adlah berkurangnya respons biologis atauperilaku terhadap pengguananberulang NAPZA dengan jumlah tertentu, atau kebutuhan meningkatnya jumlah

    pengguanaan NAPZA untuk mencapai efek yang sama. Toleransi mencerminkan

    adaptasi homeostatic tubuh dalm menghadapi efek dari NAPZA yang digunakan.

    11.Toleransi silang adalah suatu keadaan ketika seseorang yang toleran terhadap suatujenis NAPZA psikoaktif, juga tolerani terhadap NAPZA psikoaktif yang bersifat

    farmakologinya sama.

    12.Adverse tolerance (toleransi yang merugikan ) adalah keadaaan ketika utuk timbulnyaefek suatu NAPZA, diperlukan jumlah atau dosis yang semakin sedikit. Hal ini

    disebabkan oleh NAPZA atau dosis yang semakin sedikit.

    13.Gejala putus NAPZ atau Withdrawl Sindorme adalah timbulnya gangguan fisik ataupsikologis akibat hentinya penggunaan NAPZA yang sebelumnya digunakan secara

    kontinu.

    14.Intoksikasi akut adalah suatu kondisi yang timbul akibat menggunakan alcohol atauNAPZA psikoaktif lainya sehingga terjadi gangguan kesadaran fungsi kognitifm

    persepsi, afek/mood, perilaku atau fungsi dan respon psikologislainya.

    15.Keadaan putus NAPZA adalaah sekelompok gejala dengan aneka bentuk keparahanyangterjadi pada penghentian pemberiaan NAPZA secara Absolut atau relative

    sesuadah penggunaan NAPZA yangetrus menerus dalam jangka atau dosis tinggi,

    onset dan perjalanan keadaan putus NAPZA itu biasanyawaktunya terbatas dan

    berkaitan dengan jenis dan dosis NAPZA yang digunakan sebelumnya.

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    5/37

    5

    2.2. Masalah Klinis gangguan penggunaan NAPZA

    a. TembakauTembakau digunakan dalam bentuk rokok, cerutu, tembakau, pipa , tembakau

    kunyah, dan susu. Paling umum adlaah penggunaan rokok baik putih, kretek maupub

    cerutu. Zat yag berbahaya bagu kesehatan yang dikandung rokok adalah carbon

    monoksida dan hydrogen sianida yang diserap tubuh melalui paru. Nikotin

    merupakan zat adiktif dalam tembakau karena efek toksisknya digunakan sebagai

    insektisida

    Tembakau bersifat stimulant dan depresa. Perokok pemula akan mengalami

    euphoria,kepala terasa melayang, pusing pening jantung berdebar debar dan

    pernafasan meningkat meningkat dan sensai tingling pada tangan dan kaki

    Masalah medik terkait pengguna tembakau dirokok adalah

    Gangguan pada sistem pernafasan Jantung Pembuluh daarah Kanker Sistem digestif Gangguan makan Rekasi alergi

    b. AlkoholPenggunaan alcohol dengan ketergatungan disebut juga alkoholisme. Alkohol adalah

    efek ganda pada tubuh pertama adlah efek gitasi pada susunan saraf pusat yang

    berlangsung enam kali lebih lama dari efek depresannya. Kesadaran atas kedua efek

    ini sangat tergantung pad akondisi susunan saraf pada saat penggunaan alcohol

    berlangsung dengan dmeikina efek penggunaan alcohol juga tergantungpada

    settingan lingkungan pengguanaan dan kepribadianorang bersangkutan.

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    6/37

    6

    Menurut peraturan pemerintah (Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan),

    minuman keras ada 3 golongan, berdasarkan kadar alkohol yang dikandungnya :

    1. Golongan A : kadar alkohol 15 %, misalnya bir.2. Golongan B : kadar alkohol 5 20 %, misalnya anggur.3. Golongan C : kadar alkohol 2045%, misalnya wiskeydan vodka.

    Massa membuat berita beberapa orang meninggal dalam acara pesta alcohol akibta

    penggunaan alcohol lokal atau iapatkan dalam populasi tertentu penggunaan alcohol

    yang sulit dihentikan. Alkoholisme merupakan dengan 4 gambaran utama :

    Craving-keinginan kuat untuk minum Kehilangan kendli diri tak mampu menghentikan kebiasaan minum Ketergantungan fisik- simtom putus alcohol seperti nausea, berkeringat

    atau gemetar setelah berhenti minum

    Tolerankebutuhan untuk meningktakan jumlah minum untk medapatkanefek high

    Beberapa manifestasi klinis :

    Intoksikasi alcohol akut :

    Ataksia dan bicara cadel Emosi labil dna diinhibisi Napas berbau alcohol Mood yang bervariasi

    Komplikasi akut pada intosikasi overdosis :

    Paralisis pernafasan, biasanya bila muntahan masuk ke saluran nafas Obstruksitve sleep apnoe Aritmia jantung fatal ketika alcohol darah lebih dari 0,4 mg/ml

    Gejala klinis sehubungan dengan overdosis alkool dapat melalui :

    Penurunan kesadaran, koma, stupor Perubahan status mental

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    7/37

    7

    Kulit dingin dan lembab dan suhuh tubuh rendah

    Gejala putus zat alcoholBiasa terjai 6-24 jam sesudah konsumsi alcohol yangterakhir

    Putus zat ringan : tremor, khawatir, berkeringat, mual muntah, sakit kepala,takikardia hipertensi gangguan tidur dan suhu tubuh meningkat.

    Gejala putus berat

    Muntah, agitasi berat, disorientasi, kebingungan, paranoia, hipersalivasi,delirium.

    Indikator kecurigaan putus zat alcohol :

    >80 gr perhari untuk pria >60 gr perhari untuk wanita Riwayat peminumberat untuk jangka lama Penggunaan depresan CNS lainya Epidose putus zat sbeelumnya Adakah gambaran yang berkaitan dengan alcohol Riwayat sebelumnya yang berkaitan dengan alkoohol Indikasi patologis daripengguan alcohol berat Gejala anxietas, berkeringat, tremor,nausea) Kelainan fisik atau psikologis, cedera, kehamilan, pembedahan dll)

    Fetal Alkohol Syndrome (FAS)Perempuan hamil yang meminum akohol akan membuat janinnya juga

    mengkonsumsi alkohol. Dengan dmeikian alcohol akan membuat perkembangan

    terhambat, sehingga mengakibatkan gangguan fisik dan perilaku sepanjang

    hidupny. Gangguan utama berat akibta pengguanaan alkohol pada janin yaitu

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    8/37

    8

    fetal alcohol syndrome (FAS) FAS merupakan kelompok masalah dengan

    gangguan :

    Retardasi mental Cacat bawan Bentuk wajah abnormal Gangguan sistem syaraf Gangguan memori belajar Gangguan penglihatan Gangguan perilaku

    FAs menetap selama kehidupan,tidak dapat diperbaiki. Penderita FAS memerlukan

    sekolah khusus untuk mengatasi hendayanya

    Gambaran Umum peminum BeratFisik Psikososial

    Pemeriksaan Fisik

    Nafas berbau alkohol

    Hepatomegali/hepatisis akut tanda lain

    dari penyakit hati kronik , kekuningan

    palmar, erytema, paratiroid swelling

    jaundice sclera, talengietaksis wajah

    (pelebaran kapiler wajah)

    Sosial

    Problem perkawinan/pasangan

    kekerasan dalam keluarga (fisik/emosi)

    absen kerja/sekolah, prestasi sekolah

    /keja memburuk/ mengemudi sambil

    mabuk kesulitankeuangan,

    depresi/problem perilaku apda suami,

    anak/anggota keluarga.

    Neurological

    Tremor

    Ataxia

    Musculoskeletal dan alat gerak

    Trauma keselodan tegang cedera/luka

    yang diakibtakan tindak kekerasanfisik

    (termasuk kekerasan dlaam rumah

    tangga) jaringan parut yangtidak

    Psikologis

    Insomnia

    Fatigue

    Depresi

    Anxietas

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    9/37

    9

    berkaitan dengan pembedahan. Blackouts

    Pikiran paranoid

    Pikiran bunuh diri

    Reprodukisi : impotensi, mentruasi tidak teratur, infertilitas pada polyuria

    Gastrointestinal

    Gastritis mual muntah pagi hari

    dyspepesi non spesifik diare berulang

    pancreatitis nafsu makan berkurang

    Perilaku /kebijaksaaan

    Ingkar janji

    Tidak menepati kesepakatan rencana

    Perawatan

    Penyalahgunaan resep obat

    Kardiocvascular

    Hipertensi, stroke hemoragik, takikardia,

    palpitasi, berkeringat malam

    c. Metamfetamin (ectasy = psikotropika)Disebut juga : Chalk, Crystal, glass, ice, Met, Speed, tina, SS, Crank. Metamfetamin

    memiliki ama kerja lebih panjang disbanding MDMA (Methylene-dioxy

    methamphetamine), yaitu dapat mencapai 12 jam dan efek halusisnasi lebih kuat.

    Cara penggunaan :

    Dalam bentuk pil diminum peroral Dalam bentuk Krista, dibakar denganmenggunakan kertas alumunium foil dan

    asapnya dihisap ( intra nasal) atau di bakar dengan menggunakan botol kaxa

    yang diranccang khusus (bong). Metaphetamine hydrochloride, berbetuk Kristal

    dinhalasi dengan dibakar akrena disebut ice, crystal, glass dan tina.

    Dalam bentuk Kristal yang dilarutkan dapat juga melalui intravenaMetamfetamine memperngaruhi otak dan membuat nikmat meingkatkan energi dan

    mengikatkan mood, kecanduan nya begitu cepat sehingga penginkatan dosis terjadi

    dalam jangka pendek.gangguan kesehatan meliputi : irregularitas detak jantung,

    kenaikan tekana darah, dan berbagai psikososial. Penggunaan jangka panjang

    akanmembuat seseorang terganggu mentalnya secara seorius mengalami gangguan

    memori dan maslah kesehatanmulut yang berat. Penggunaan metamfetamin

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    10/37

    10

    dilaporkan menunjakkan gejala ansietas, agresifm paranoia dan psikosis

    dibandingkan pengguna amfetamin, efek psikologis yang ditimbulkan mirip seprti

    penggunaan kokain tapi berlangusng lama.

    Amfetamin dan metafetamin termasuk dalm jenis NAPZA yangdigolongkan sebagai

    club drug :

    1. Club drug tediri dari berbagai macam zat. Biasanya digunakananak muda untukpesta semalam sntuk pada club dansa dan bar yangtermasuk dalam golongan ini

    adalah :

    a. Methyilenedioxymethamphnamine (MDMA)m juga dikenal denganecstasy, XTC, X, Adam, Clarity dan Lovers Speed

    b. Gamma-hydroxybutyrate (GHB) juga disebut Grievous Bodily Harm,G, Liquid ectasy, dan Georgio home Boy.

    c. Ketamine, nama lainya special vitamin K, K vitamin, cat Valiumd. Metamfetamin, disebut juga speed, ice, chalk, meth, crystal crank,

    fire, glass

    e. Lysergic Acid Diethylamide (LSD) atau add, boomers, Yellowsunshines

    2. Club drugs menjadi popular dan sering menjadi pemicu terjadinya tindakperkosaan.zat ini dikatakan lebih membawa dampak serius disbanding

    dengan alkohol.

    d. AmfetaminMerupakan golongan stimulasia.Nama Generik amfetamin adalah D-

    pseudoepinefrine yang disintesa pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai

    dekongestan. Nama jalanannya adalah speed, meth crystal, uppers, whizz dan

    sulphate. Bentuknya berupa bubuk warna putih dan keabuabuan.

    Ada dua jenis amfetamin :

    MDMA ( Methylee-dioxy-methaphetamine) mulai di kenal pada tahun 1980dengan nama ectacy atau ektasi yang dalam bentuk pil

    Nama lain : XTC, fantasy Pils, inex, cece, cein.

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    11/37

    11

    Metafetamin yang telah dibahas detil di bab C.

    Efek Amfetamin

    Dosis rendah Dosis tinggi

    Susunan

    saragf pusat,

    neorologi

    perilaku

    Peningkatan stimulasi,insomnia, dizziness,

    tremor ringan

    Euphoria/disforia,biara berlebihan

    Meningkatkan rasapercaya diri dan

    kewaspadaan diri

    Cemas, panic Supresi nafsu makan Dilatasi pupil Peningkatan energy,

    stamina danpenurunanrasa lelah

    Dengan penambahandosis dapt

    menigkatkan libido

    Sakit kepala Gemerutuk gigi

    Stereotipi atau perilakuyangsukar ditebak

    Perilaku kasar atauirasional, mood ayng

    berubah-ubah, termasuk

    kejam dan agresif

    Bicara tak jelas Paranoid,kebingungan

    dan gangguan persepsi

    Sakit kepala,pandangankabur, dizziness

    Psikosis

    Gangguancerebrovaskular

    Gemerutuk gigi Distorsi bentuk tubuh

    secara berlebihan

    Kardiovaskula

    r

    Takikardia(mungkinjuga brakikardi,

    hipertensi)

    Palpitasi, aritmia

    Stimulasi kaardiak(takikardia, angina. MI)

    Kolaps kardiovaskular

    Pernafasan Peningkatan frekuensinapas dan kedalamam

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    12/37

    12

    pernafasan

    Gastrointestin

    al

    Mual muntah Konstipasi, diare atau

    kram abdominal

    Mulut kering Mual , muntah Kram abdominal

    Kulit Klit berkeringat, pucat Hipereksia

    Kemerahan flushing Hipereksia, disforesis

    otot Peningkatan reflextendon

    i. Efek fisik psikosis jangka panjang : Berat badan menurun, malnutrisi, penurunan kekebalan Gangguan makanan, anoreksia dan defiisensi gizi Kemungkinan atrofi otak dan cacat funsgsi neuropsikologis Daerah injeksi : bengkak, skar, abseso Kerusakan pembuluh darah dan organ akibat sumbatan partikel

    amfetamin pada pembulh darah yang kecil

    Deliriumo Depresi,gangguan mood yang lain (misal distima) atau adanya

    gangguan makan kondisi gejala putus zat yang berkepanjangan

    (protracted)

    o Penurun fungsi kognitif, terutama daya ingat dan konsentrasi.

    ii. Gejala intoksikasi : Agitasi Kehilangan berat badan

    Takikardia Dehidrasi Hipertermi Imunitas rendah Paranoia

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    13/37

    13

    Delusi Kehilangan rasa lelah Tidak dapat tidur Kejang Gigi gemerutuk, rahang atas bawah beradu Stroke Maslaah kardiovaskular Kematian

    iii. Perilaku sehubungan dengan kondisi intoksikasi : Agresif/perkelahian Penggunaan alkohol Berani mengambil risiko Kecelakaan Sex tidak aman Menghindar dari hubungan sosial sekitarnya Penggunaan obat obatan lain Problem hubungan dengan orang lain

    iv. Gejala putus zat : Depresi Tidak beristirahat Craving Ide bunuh diri Penggunaan obat obatan Masalah pekerjaan Pikiran pikiran yang bizarre Mood yang datar Ketergantungan Fungsi sosial yang buruk

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    14/37

    14

    e. Heroin (putau)Merupakan golongan opioda semi sintetik, disebut juga putau , ptw,etep, H, junk,

    skag,smack. Heroin dibuat dari getah buah poppy . dijual dalam bentuk bubuk

    putih atau cokelat. Digunakan dengan cara disuntik, dirokok atau pun dihidu

    penggunaan heroin di Indonesia menjadi ancaman besar penyebaran HIV/AIDS.

    Hepatitis C dan Hepatitis B.

    Penggunaan heroin secara terus menerus berkesinambungan mendorong

    terjadinya toleransi dan ketergantungan. Dosis yang terus menerus membuat

    penggunanya masuk dalam overdosis dan juga membuat pemakai untukmencoba

    bubuh diri. Jika pengguna mengalami putus zat yakni : gelisah, rasa nyeri otot dan

    tulang, diare,muntah dan merinding .

    Efek opiodSistim organ efek

    Sistim saraf analgesi euphoria sedasi, mengantuk, depresi pernafasan penekanan refluk batuk

    pupil konstriksigastrointestinal mual dan muntah

    konstipasi spasme biller (peningkatan tonus sfingter)

    Endokrin perubahan hormone sex pada wanita( kadarFSH dan LH rendah, peningkatan kadar

    prolaktin) berdampak pada gangguan siklus

    mentruasi, penurunan libido, galaktorhea)

    peningkatan kadar testoteron pada laki-laki,penurunan kadar libido.

    Meningkatya hormone anti diuretic(ADH),penurunan kadar ACTH.

    Lainya Gatal gatal, berkeringat, kulit kemerahan

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    15/37

    15

    (rekasi histamine )

    Kekeringan pada daaerah mulut,mata dankulit

    Tekanan darah rendah

    Simtom putus zat opioid dengan kerangka waktuJarak waktu dari

    suntikan terakhir

    Gejala umum

    6-12 jam Mata dan hidung berair dan menguap Berkeringat

    12-24 jam Agitasi dan irirtabel Goosebumps Berkeringat Kehilangan nafsu makan

    Lebih dari 24 jam Keinginan kuat untuk menggunakan heroin(craving)

    Kram perut, diare Kehilangan nafsu makan, mual,muntah Nyeri punggung, nyeri persendian, tangan

    kaki sakit kepala

    Sulit tidur Letargi Tidak dapat istirahat Iritabel, agitasi Sulit konsentrasi Perasaan panas dan dingin,keringat

    meningkat

    Hari ke 2 -4 Semua gejala mencapai puncaknyaHari ke 5-7 Kebanyakan gejala fisik mulai berkurang

    Nafsu makanmulai kembaliMinggu ke 2 Gangguan fisik mulai menghilang.dapat

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    16/37

    16

    muncul keluhan lain seperti tidak dapat tidur,

    rasa lelah, irritable, craving

    Bebrapa minggu

    sampai beberapa bulan

    Kembali ke pola tidu, level dan aktivitasdanmood normal. Menignkatnyakesehatan

    secara umum dan penurunan craving

    Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan heroin overdosis

    yang dapat berakibat fatal, absorsi spontan, kolaps vena, gangguan akibat

    penyuntikan heroin sesam pengguna yakni infeksivirus yang disebarkan lewat

    darah seperti HIV/AIDS dan Hepatitis.

    f. GanjaGanja merupakan kumpulan daun, tangkai, buah kanabis sativa yang dikeringkan

    dan dirajang. Ganja dapat pula diolah dalam bentuk minyak hasbish yang

    merupakan cairan peekat berwarna cokelat. Penggunaanya adalah dengan cara

    dirokok atau di linting, dengan pipa atau digunakan dengan campuran zat lainnya.

    Zat aktif dalam ganja adalah THC ( delta-9-tetrahydrocanabinol). Memnbran sel

    syaraf tertentu dalam otak yang mengandung reseptor protein akan mengikat erat

    THC. Baunya menyengat asam-manis.

    Penggunaan dalam waktu yang lama akan mengakibatkan :

    Gangguan memori Gangguan proses belajar Perilaku sosial

    Sehingga penggunanya meninggalkan berbagai aktivitas sekolah kerja dan

    interaksi sosial. Karena reaksi rangsangan melambat maka pengguna sering

    mengalami kecelakaan , juga terlibat dalam masalah hukum. .

    i. Efek ganja Sulit mengingat sesuatu Waktu reaksilambat Sulit tkonsentrasi Mangantuk tidur Anxietas

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    17/37

    17

    Paranoia Mempengaruhi persepsi seseorang atas waktu Mata merah

    ii. Dampak bagi fisik : Tremor Nausea Sakit kepala Menurunnya koordinasi Gangguan pernafasan Nafsu makan meningkat Menurunkan aliran darah ke otak Menurunkan aktivitas organ reproduksi

    iii. Komplikasi fisik dan psikososial Efek akut

    Seperti umum nya dengan zat psikoaktif, efek dari kanabis

    tergantung dengan dosis yang digunakan, karakteristik individu dan

    kondisi situasi saat penggunaan napza tersebut.

    Bebrapa hal dibawah ini dianggap sebagai efek positif bagi

    pengguna :

    Efek positif Efek negatif

    Perasaan tenang(relaksai)

    Euforia Disinhibisi Persepsi penglihtan dan

    pendengaran

    Nafsu makan menigkat

    Anxietas dan panic Paranoia Halusianasi pendengaran

    dan penglihatan

    Gangguan koordinasi Kehilangan memori jangk

    panjang

    Takikardia Persepsi waktu yang

    salah

    Gangguan konsentrasi

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    18/37

    18

    g. InhalanInhalan merupakan zat kimiawi yang mudah menguap dan berefek psikoaktif.

    Inhalan terkandung dalam barang yanglazim digunakan dalm rumah tangga sehari

    hari seperti lem, hair sprays, cat, gas, pematik. Meski dihirup dalm waktu yang

    pendek penggunaan inhalan dapat mengganggu irama jantung menyebabkan

    kematian. Penggunaan regular akan mengakibatkan gangguan pada otak, jantung

    , ginjal dan hepar.

    1. Inhalan digolongkan menjadi 4 katagori :a. Volatile Solvents : zat kimia menguap dalam barang industry dan

    rumah tangga atau produk mengandung solven, masukdalm golongan

    ini minyak ct kuku (thinners),larutan pembersih cat kuku degreasewrs,

    cairan dry cleaning, gas, lem

    b. AerosolAerosol rumah tangga dan cairan penyemprot lainya seperti

    semprotan tata rambut, deodorant, pembersih computer, penyemprot

    minnyak sayur.

    c. Gasd. Nitrit

    3. Efek bagi kesehatana. Jika terhirup dalam konsentrasi yang cukup, inhalan akan membuat

    intoksikasi dalam beberapa emnit saja dan tidak lama. Menghirup

    dengan sengaja untuk beberapa jam, akan mnyebabkan perasaan

    terstimulasijika digunakan dalam jangka panjang akan membuat

    penggunanya kehilangan kesadaran. Pengguna solven kronis akan

    mengalami kerusakan otak, hati, dan ginjal yang berat menghirup

    semprotan aerosol dalm komsentrasi yang tinggi akan langsung

    menyebabkan kegagalan jantung dalam menit sampai kematian .

    selain itu juga konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan sufokasi

    dan kematian karena menurutnya muatan oksigen dalam paru dan

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    19/37

    19

    udara pernafasan. Pengguna biasanya sengaja menutup pintu ruangan

    dan ventilasi dalm upaya meningkatkan konsentrasi zat volatile.

    4. Tanda untuk mendeteksi penggunaan terkahir :a. Mata merah dan berairb. Bersin dan batukc. Nafas bau zat kimiad. Intoksiaksi terlihat jelas/perilaku menyimpang/berani mengambil

    resiko

    e. Kebingunganf. Koodinasi lemahg. Mengeluarkan keringat berlebihanh. Iritasi kulit

    5. Efek yang diharapkan :a. Euphoriab. Rasa girang rasa melambungc. Rasa tidak disakitid. Disinhibisi

    6. Efek jangka pendeka. Mengantukb. Flu like :symptomsc. Muald. Muntahe. Sakit kepalaf. Diare, nyeri abdominalg. Pernafasan tidak nyamanh. Perdarahan hidung dan tenggorokani. Perilaku beresiko

    h. KokainDisebut juga : Blow, coke, crake, flake , snow

    Kokain merupakan stimulan yang kuat dan mengakibatkan ketergantungan kuat

    penggunanya. Dalam upaya mendapatkan efek high, mereka menggunakan dosis

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    20/37

    20

    yang makin lama,makin meningkat. Dalam peredarannya kokain merupakan

    bubuk bewarna putih sebagai garam kokain hidroklorida atau freebase. Kokain

    hidroklorida larut dalam air digunakan dengan suntikan atau dihidu dibakar

    seperti rokok.

    Efek fisik pada tubuh :

    Masalah jantun, termasuk serang anjantung Gangguan respirasi sampai kegagalan pernafasan Gangguan sistem syaraf termasuk stroke Gangguan pencernaan , penurunan nafsu makan

    Efek kokain dalam sistem syaraf pusat mengganggu proses reabsorsi dopamine,

    suatu chemical messenger terkait rasa nyaman dan gerakan. Dengan mekanisme

    dopaminini sistem syaraf dirangsang untuk euphoria. Peningkatan perasaan

    nyaman membuat rute pengguna. Makin cepat reabsorsi tubuh, makin kencang

    peraasaan high.

    i. Efek yang diharapkan : Euphoria Banyak bicara Bertambah percaya diri Energy Berkurang keinginan untuk tidur Meningkatnya nafsu makan

    ii. Efek akut pada dosis rendah :

    Anestesi lokal Dilatasi pupil Vasokontriksi Peningkatan pernafasan Pengikatan denyut jantung Peningkatan tekanan darah Peningkatan suhu

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    21/37

    21

    iii.Efek akut pada dosis tinggi (reaksi toksik) Stereotipi Ansietas Agresif Keduttan oto /tremor/hilang koordinasi Gagal nafas Peningkatan tekanan darah yang bermakna Nyeri dada Edema paru Gagal nafas Peningkatan tekanan darah Nyeri dada Edema paru Konvulsi Penglihatan kabur Stroke akut Kebingungan Halusinasi Dizziness Kekakuan otot Lemah, nadi cepat Aritmia jantung Iskemi miokadia;l Sakit kepala Panas tubuh sangat tinggi Nyeri perut/mual/muntah

    iv.Efek pada peggunaan kronis : Insomnia Depresi Agresif Kehilangan nafsu makan

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    22/37

    22

    Kedutan otot Ansietas Psikosis (delusi, paranoid, halusinasi) Hilang libido Peningkata denyut nadi

    v. Gejala putus zat kokain (terjadi setelah beberapa hari penggunaan kokain)menurut DSMIV :

    a. Mood Disforia (anhedonia atau kesedihan atau mirip depresi) danpaling sedikit mencakup 2 gejala dibawah ini :

    Fatigue Insomnia Agitasi Craving Peningkatan nafsu makan Mimpi buruk

    b. Gejala putus zat mencapai puncaknya dalam 2-4 hari gejala disforia bisaberlangsung sampai 10 minggu. Penggunaan dengan cara dihidu berulang

    akan membuat perdarahan hidung , kerusakan syaraf, penciuman, kesulitan

    menelan, suara serak dan pilek kronis. Menelan kokain akanmembuat

    gangrene usu karena reduksi aliran darah kek susu. Penggunaan lewat

    suntikan dapat membuat alergi berat dan risiko infeksi yang ditularkan melalui

    darah seperti HIV.

    i. Sedatif penenang

    Sedativa dan hipnotika adalah golongan zat yang dapat memberi efek

    menenangkan dan kantuk.Ada berbagai zat yang dimasukkan ke dalam golongan

    sedative dan hipnotika, diantaranya adalah :

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    23/37

    23

    a. Asam Barbiturat

    Merupakan suatu asam urat , yang pertama kali disintesa oleh Adolf

    von Bayer. Penemuan zat ini bertepatan dengan hari peringatan santa Barbara,

    sehingga namanya menjadi Asam Barbituran .Singkatan dari Barbara dan asam

    urat.

    Barbiturat tergolong depresan susunan saraf pusat.Dalam dosis kecil

    memberi efek menenagkan, sedangkan dalam dosis besar dapat menginduksi

    tidur.Pada dosis tinggi selain memberi efek sedasi (menenangkan) , dapat pula

    menghambat pernapasan, menimbulkan komplikasi jantung,tidur, koma bahkan

    kematian.Barbiturat banyak disalahgunakan dengan nama pil koplo.

    b. Benzodiazepin

    Obat ini dalam kedokteran digunakan untuk mengatasi anxietas(rasa

    cemas), ketegangan , anti kejang atau untuk menimbulkan efek sedasi.Dosis

    mematikannya tinggi sehingga relative lebih aman dari pada sedative dan hipnotika

    yang lain..Akan tetapi penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan

    toleransi , ketergantungan fisik, dan gejala putus asa.

    Benzodiazepin yang sering disalah gunakan antara lain :

    Nitrazapam (misalnya dumolid, mogadon) Diazepam ( misalnya valium dan pil BK) Bromazepam Flunitrazepam

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    24/37

    24

    2.4. Tujuan Terapi Rehabilitasi NAPZA

    Terapi dan Rehabilitasi ketergantungan NAPZA tergantung kepada teori dan

    filosofi yang mendasarinya.

    Dalam nomenklatur kedokteran ketergantungan NAPZA adalah suatu jenis

    penyakit atay dusease entity yang dalan International classification of diseases and health

    related problems-tenth revision 1992 (ICD-10) yang dikeluarkan oleh WHO digolongkan

    dalam Mental and behavioral disorders due to psychoactive subsstance use.

    Ketergantungan NAPZA secara klinis memberikan gambaran yang berbeda-beda

    dan tergantung banyak faktor,antara lain :

    Jumlah dan jenis NAPZA yang digunakan Keparahan (severrity) gangguan dan sejauh mana level fungsi keperibadian

    Terganggu

    Kondisi psiikiatri dan medis umum Konteks sosial dan lingkungan pasien dimana dia tinggal dan diharapkan

    Kesembuhannya

    Sebelum dilakukan intervensi medis, terlebih dahulu harus dilakukan assesment

    terhadap pasien dan kemudian baru menentukan apa yang menjadi sasaran dari terapi

    yang akan dijalankan

    Tatalaksana Terapi dan Rehabilitasi NAPZA terdiri dari :

    -Outpatient (rawat jalan)

    - Inpatient (rawat inap)

    - Residency (Panti/Pusat Rehabilitasi)

    1. Tujuan Terapi dan Rehabilitasi NAPZA Abstinensia atau menghentikan sama sekali penggunaan NAPZA. Tujuan ini

    tergolong sangat ideal,namun banyak orang tidak mampu atau mempunya

    motivasi untuk mencapai tujuan ini, terutama kalau ia baru menggunakan NAPZA

    pada fase-fase awal. Pasien tersebut dapat ditolong dengan meminimasi efek-efek

    yang langsung atau tidak langsung dari NAPZA. Sebagian pasien memang telah

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    25/37

    25

    abstinesia terhadap salah satu NAPZA tetapi kemudian beralih untuk

    menggunakan jenis NAPZA yang lain.

    Pengurangan frekuensi dan keparahan relaps Sasaran utamanya adalahpencegahan relaps .Bila pasien pernah menggunakan satu kali saja setelah clean

    maka ia disebut slip. Bila ia menyadari kekeliruannya,dan ia memang telah

    dobekali ketrampilan untuk mencegah pengulangan penggunaan kembali, pasien

    akan tetap mencoba bertahan untuk selalu abstinensia. Pelatihan relapse

    prevention programe, Program terapi kognitif, Opiate antagonist maintenance

    therapy dengan naltreson merupakan beberapa alternatif untuk mencegah relaps

    Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi adaptasi sosial. Dalam kelompokini,abstinensia bukan merupakan sasaran utama. Terapi rumatan (maintence)

    metadon merupakan pilihan untuk mencapai sasaran terapi golongan ini

    2.5. Terapi

    Gawat darurat medik akibat penggunaan NAPZA merupakan tanggung jawab

    profesi medis. Profesi medis memegang teguh dan patuh kepada etika medis, karena itu

    diperlukan keterampilan medis yang cukup ketat dan tidak dapat didelegasikan kepadakelompok profesi lain. Salah satu komponen penting dalam keterampilan medis yang erat

    kaitannya dengan gawat darurat medik adalah keterampilan membuat diagnosis.

    Dalam rehabilitasi pasien ketergantungan NAPZA, profesi medis (dokter)

    mempunyai peranan terbatas. Proses rehabilitasi pasien ketergantungan NAPZA

    melibatkan berbagai profesi dan disiplin ilmu. Namun dalam kondisi emergency, dokter

    merupakan pilihan yang harus diperhitungkan. Gawat Darurat yang berkaitan dengan

    penyalahgunaan NAPZA :

    Gawat Darurat yang terjadi meliputi berbagai gejala klinis berikut :

    a. Intoksikasi

    b. Overdosis

    c. Sindrom putus NAPZA

    d. Berbagai macam komplikasi medik (fisik dan psikiatrik)

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    26/37

    26

    2.5.1. Terapi Medis (Terapi Organo-Biologi)

    Terapi ini antara lain ditujukan untuk :

    a. Terapi Terhadap Keadaan Intoksikasi Intoksikasi opioida :

    Beri Naloxone HC 1 0,4 mg IV, IM atau SC dapat pula diulang setelah

    2-3 menit sampai 2-3 kali

    Intoksikasi kanabis (ganja):Ajaklah bicara yang menenangkan pasien.

    Bila perlu beri : Diazepam 10-30 mg oral atau parenteral, Clobazam 3x10 mg.

    Intoksikasi kokain dan amfetaminBeri Diazepam 10-30 mg oral atau pareteral,atau Klordiazepoksid 10-25 g oral

    atau Clobazam 3x10 mg. Dapat diulang setelah 30 menit sampai 60 menit. Untuk

    mengatasi palpitasi beri propanolol 3x10-40 mg oral

    Intoksikasi sedatif-hipnotif (Misal : Valium,pil BK, MG,Lexo,Rohip):Melonggarkan pakaian

    Membarsihkan lender pada saluran napas Bila oksigen dan infus garam fisiologis

    b. Terapi Pada Keadaan Overdosis Usahakan agar pernapasan berjalan lancar, yaitu :

    - Lurus dan (ekstenikan) leher kepada pasien (jika diperlukan dapat memberikan

    bantalan dibawah bahu)

    - Kendurkan pakaian yang terlalu ketat

    - Hilangkan obstruksi pada saluran napas

    - Bila perlu berikan oksigen

    Usahakan agar peredaran darah berjalan lancar- Bila jantung berhenti, lakukan masase jantung eksternal,injeksi

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    27/37

    27

    adrenalin 0.1-0.2 cc I.M

    - Bila timbul asidosis (misalnya bibir dan ujung jari biru,hiperventilasi) karena

    sirkulasi darah yang tidak memadai, beri infus 50 ml sodium bikarbonas

    Pasang infus dan berikan cairan (misalnya : RL atau NaC1 0.9 %) dengankecepatan rendah (10-12 tetes permenit) terlebih dahulu sampai ada indikasi

    untuk memberikan cairan. Tambahkan kecepatan sesuai kebutuhan,jika

    didapatkan tanda-tanda kemungkinan dehidrasi

    Lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat kemungkinan adanyaperdarahan atau trauma yang membahayakan

    Observasi terhadap kemungkinan kejang. Bila timbul kejang berikan diazepam10 mg melalui IV atau perinfus dan dapat diulang sesudah 20 menit jika kejang

    belum teratasi.

    c.Terapi Pada Sindrom Putus Zat

    Terapi putus zat opioidaTerapi ini sering dikenal dengan istilah detoksifikasi. Terapi detoksifikasi dapat

    dilakukan dengan cara berobat jalan maupun rawat inap. Lama program terapi

    detoksifikasi berbeda-beda : 1-2 minggu untuk detoksifikasi konvensional 24-48

    jam untuk detoksifikasi opioid dalam anestesi cepat (Rapid Opiate Detoxification

    Treatment)

    Detoksifikasi hanyalah merupakan langkah awal dalam proses penyembuhan dari

    penyalahgunaan/ketergantungan NAPZA Beberapa jenis cara mengatasi putus opioida :

    Tanpa diberi terapi apapun,putus obat seketika (abrupt withdrawal atau cold turkey).

    Terapi hanya simptomatik saja :

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    28/37

    28

    Untuk nyeri diberi analgetika kuat seperti :Tramadol, Analgrtik non-narkotik,asam mefenamat dan sebagainya

    Untuk rhinore beri dekongestan,misalnya fenilpropanolamin Untuk mual beri metoklopramid Untuk kolik beri spasmolitik Untuk gelisah beri antiansietas Untuk insomnia beri hipnotika,misalnya golongan benzodiazepin

    Terapi putus opioida bertahap (gradual withdrawal)Dapat diberi morfin,petidin,metadon atau kodein dengan dosis dikurangi sedikit

    demi sedikit. Misalnya yang digunakan di RS Ketergantungan Obat Jakarta, diberi

    kodein 3 x 60 mg80 mg selanjutnya dikurangi 10 mg setiap hari dan seterusnya.

    Disamping itu diberi terapi simptomatik

    Terapi putus opioida dengan substitusi non opiodaDipakai Clonidine dimulai dengan 17 mikrogram/kg BB perhari dibagi dalam 3-4

    kali pemberian. Dosis diturunkan bertahap dan selesai dalam 10 hari .Sebaiknya

    dirawat inap (bila sistole < 100 mmHg atau diastole < 70 mmHg), terapi harus

    dihentikan.

    Terapi putus opioida dengan metode Detoksifikasi cepat dalam anestesi (RapidOpioid Detoxification).

    Prinsip terapi ini hanya untuk kasus single drug opiat saja,d lakukan di RS denga

    fasilitas rawat intensif oleh Tim Anestesiolog dan Psikiater, dilanjutkan dengan

    terapi menggunakan anatagonist opiat (naltrekson) lebih kurang 1 tahun.

    Terapi putus zat sedative/hipnotika dan alkoholHarus secara bertahap dan dapat diberikan Diazepam. Tentukan dahulu test

    toleransi dengan cara :

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    29/37

    29

    Memberikan benzodiazepin mulai dari 10 mg yang dinaikan bertahap sampai

    terjadi gejala intoksikasi. Selanjutnya diturunkan kembali secara bertahap 10 mg

    perhari sampai gejala putus zat hilang.

    Terapi putus Kokain atau AmfetaminRawat inap perlu dipertimbangkan karena kemungkinan melakukan percobaan

    bunuh diri. Untuk mengatasi gejala depresi berikan anti depresi.

    Terapi untuk waham dan delirium pada putus NAPZA- Pada gangguan waham karena amfetamin atau kokain berikan Inj.

    Haloperidol 2.5-5 mg IM dan dilanjutkan peroral 3x2,5-5 mg/hari.

    - Pada gangguan waham karena ganja beri Diazepam 20-40 mg IM- Pada delirium putus sedativa/hipnotika atau alkohol beri Diazepam seperti

    pada terapi intoksikasi sedative/hipnotika atau alkohol

    Terapi putus opioida pada neonatusGejala putus opioida pada bayi yang dilahirkan dari seorang ibu yang mengalami

    ketergantungan opioida, timbul dalam waktu sebelum 48-72 jam setelah lahir.

    Gejalanya antara lain : menangis terus(melengking), gelisah,sulit tidur,diare,tidak

    mau minum, muntah, dehidrasi, hidung tersumbat, demam, berkeringat. Berikan

    infus dan perawatan bayi yang memadai. Selanjutnya berikan Diazepam 1-2 mg

    tiap 8 jam setiap hari diturunkan bertahap,selesai dalam 10 hari.

    d. Terapi Terhadap KomorbiditasSetelah keadaan intoksikasi dan sindroma putus NAPZA dapat teratasi, maka

    perlu dilanjutkan dengan terapi terhadap gangguan jiwa lain yang terdapat bersama-sama

    dengan gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (co-morbid

    psychopathology), sebagai berikut :

    Psikofarmakologis yang sesuai dengan diagnosis Psikoterapi individual

    Konseling : bila dijumpai masalah dalam komonikasi interpersonal

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    30/37

    30

    Psikoterapi asertif : bila pasien mudah terpengaruh dan mengalami kesulitan

    dalam mengambil keputusan yang bijaksana

    Psikoterapi kognitif : bila dijumpai depresi psikogen

    Psikoterapi kelompok Terapi keluarga bila dijumpai keluarga yang patologik Terapi marital bila dijumpai masalah marital Terapi relaksasi untuk mengatasi ketegangan Dirujuk atau konsultasi ke RS Umum atau RS Jiwa

    e. Terapi Terhadap Komplikasi MedikTerapi disesuaikan dengan besaran masalah dan dilaksanakan secara terpadu melibatkan

    berbagai disiplin ilmu kedokteran

    Misalnya :

    - Komplikasi Paru dirujuk ke Bagian Penyakit Paru

    - Komplikasi Jantung di rujuk ke Bagian Penyakit Jantung atau

    Interna/Penyakit Dalam

    - Komplikasi Hepatitis di rujuk ke Bagian Interna/Penyakit Dalam

    - HIV/AIDS dirujuk ke Bagian Interna atau Pokdisus AIDS

    - Dan lain-lain.

    f. Terapi MaintanenceTerapi maintenance/rumatan ini dijalankan pasca detoksifikasi dengan tujuan

    untuk mencegah terjadinya komplikasi medis serta tidak kriminal. Secara medis terapi ini

    dijalankan dengan menggunakan :

    Terapi psikofarmaka,menggunakan Naltrekson (Opiat antagonis), atauMetadon

    Terapi perilaku, diselenggarakan berdasarkan pemberian hadiah danhukum

    Self-help group,didasarkan kepada beberapa fillosofi antara lain : 12-steps

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    31/37

    31

    2.6. Rehabilitasi

    Beberapa Bentuk Program/Pendekatan Rehabilitasi yang ada,antara lain :

    a. Program Antagonis Opiat (Naltrexon)

    Setelah detoksifikasi (dilepaskan dari ketergantungan fisik) terhadap opioid

    (heroin/putauw/PT) penderita sering mengalami keadaan rindu yang sangat kuat (craving,

    kangen,sugesti) terhadap efek heroin. Antagonis opiat (Naltrexon HCI,) dapat

    mengurangi kuatnya dan frekuensi datangnya perasaan rindu itu. Apabila pasien

    menggunakan opieat lagi,ia tidak merasakan efek euforiknya sehingga dapat terjadi

    overdosis. Oleh karena itu perlu seleksi dan psikoterapi untuk membangun motivasi

    pasien yang kuat sebelum memutuskan pemberian antagonis. Antagonis opiat diberikan

    dalam dosis tunggal 50 mg sekali sehari secara oral, selama 3- 6 bulan. Karena

    hepatotoksik, perlu tes fungsi hati secara berkala

    b. Rehabilitasi Psikriatrik

    Dengan rehabilitasi psikriatrik ini dimaksudkan agar peserta rehabilitasi ini yang

    semula berperilaku maladaptive berubah menjadi adaptif atau dengan kata lain sikap dan

    tindakan antisocial dapat di hilangkan. Meskipun mereka menjalani terapi sebagaimana

    yang telah diterapkan namun maladaptive tadi belum hilang atau masih sugestii sering

    muncul, juga keluhan lain seperti kecemasan dan depresi serta tidak bisa tidur merupakan

    keluhan yang paling sering.

    Oleh karena itu terapi psikofarmaka masih dilanjutkan dengan catatan jenis obat

    psikofarma yang diberikan tidak bersifat adiktif(menimbulkan ketagihan) dan

    tidakmenimbulkan depensi (ketergantungan). Termasuk rehabilitasi psikriatirk adalah

    psikoterapi keluarga broken home.

    c. Program Metadon

    Metadon adalah opiat sintetik yang bisa dipakai untuk menggantikan heroin yang

    dapat diberikan secara oral sehingga mengurangi komplikasi medik. Program ini masih

    kontroversial, di Indonesia program ini masih berupa uji coba di RSKO

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    32/37

    32

    d. Program yang berorientasi psikososial (Rehabilitasi Psikososial)

    Program ini menitik beratkan berbagai kegiatannya pada terapi psikologik

    (kognitif, perilaku, suportif, asertif, dinamika kelompok, psikoterapi individu,

    desensitisasi dan lain-lain) dan keterampilan sosial yang bertujuan mengembangkan

    keperibadian dan sikap mental yang dewasa, serta meningkatkan mutu dan kemampuan

    komunikasi interpersonal Berbagai variasi psikoterapi sering digunakan dalam setting

    rehabilitasi. Dengan adanya rehabilitasi psikososial ini dimkasudkan agar dapat kembali

    adaptif berosisalisasi didalam lingkungan sosialnya seprti rumah dan ditempat kerja.

    Program rehabiltasi psikososial merupakan persiapan untuk kembali kemsyarakat. Oleh

    karena itu mereka perlu dibekali dengan pendidikan dak keterampilan misalnya khursus

    ataupun balai latihan kerja dapat diadakan di pusat rehabilitasi. Dengan adanya hal ini

    diharapka bila mereka telah selesai menjalani program rehabilitasi dapat melanjutkan

    kembali bekerja,sekolah atau kuliah.

    Tergantung pada sasaran terapi yang digunakan.

    - Psikoterapi yang berorientasi analitik mengambil keberhasilan

    mendatangkan insight sebagai parameter keberhasilan.

    - Psikoterapi yang menggunakan sasaran pencegahan relaps seperti :

    Cognitivi Behaviour Therapy dan Relaps Prevention Training

    - Supportive Expressive Psychotherapy

    - Psychodrama,art-therapy adalah psikoterapi yang dijalankan secara

    Individual

    d. Therapeutic Community berupa program terstruktur yang diikuti oleh

    mereka yang tinggal dalam sutu tempet. Dipimpin oleh bekas penyalahguna yang

    dinyatakan memenuhi syarat sebagai konselor,setelah melalui pendidikan dan latihan.

    Tenaga profesional hanya sebagai konsultan saja.Disini penderita dilatih keterampilan

    mengelola waktu dan perilakunya secara efektif serta kehidupannya sehari-hari, sehingga

    dapat mengatasi keinginan memakai NAPZA atau sugesti (craving) dan mencegah relap.

    Dalam komonitas ini semua ikut aktif dalam proses terapi. Ciri perbedaan anggota

    dihilangkan. Mereka bebas menyatakan perasaan dan perilaku sejauh tidak

    membahayakan orang lain. Tiap anggota bertanggung jawab terhadap

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    33/37

    33

    perbuatannya,ganjaran bagi yang berbuat positif dan hukuman bagi yang berperilaku

    negatif diatur oleh mereka sendiri.

    e. Program yang berorientasi Sosial

    Program ini memusatkan kegiatan pada keterampilan sosial, sehingga mereka dapat

    kembali kedalam kehidupan masyarakat yang normal,termasuk mampu bekerja.

    g. Program dengan Pendekatan Religi atau Spiritual (Rehabilitasi psikoreligius)

    Pesantren dan beberapa pendekatan agama lain melakukan trial and error untuk

    menyelenggarakan rehabilitasi ketergantungan NAPZA. Hal ini perlu dilakukan mengingat

    waktu 2 minggu program pasca detoksifikasi itu tidak cukup memulihkan peserta

    rehabilitasi menjalankan ibadahnya sesuai dengan keyakinan. Peserta rehabilitasi yang

    beragama islam diberikan pelajaran untuk memperkuat keimanan yang memyakini bahwa

    NAPZ haram hukmny baik dari segi agama dan UU. Yang termasuk dalam rehabilitasi

    psikoreligius dalah

    Menjalankan sholat wajib 5 waktu. Ditambah dengan sunnah Berdoa dan berzikir Mengaji (membaca Al Quran dan mempelajari kandungan Al-Quran Mempelajari konsep Islam Memerangi AIDS Mempelajari buku Alquran, Ilmu kedokteran jiwa dan kesehatan jiwa.

    Pendalaman, penghayatan dan pengalaman keagamaan atau keimanan menumbuhkan

    kekuatan kerohanianan pada diri seseorang sehingga mampu menekan resiko seminimal

    mungkin.

    h. Program Terminal (Re-Entry Program)Pengalaman menunjukan bahwa banyak dari mereka sesudah menjalani program

    rehabilitasi dan kemudian mengikuti program rehabilitasi dan kemudian mengalami

    kebingungingan untuk program selanjutnya. Khususnya bagi pelajar dan mahasiswa

    yang karena keterlibatan dalam penyalah gunaaan NPAZA dimasa lampau terpaksa

    putus sekolah mennjadi pengangguran. Perlu menjalani program khusus dinamakan

    program terminal (Re Entry Program), yaitu program persiapan untuk kembali

    melanjjutkan sekolah/kuliah atau berkerja baik didalam maupun luar negri. Dengan

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    34/37

    34

    adanya program ini bagi narapidana penyalahgunaan NAZA tidak perlu pesimis

    menghadapi masa depannya karena sesungguhnyaa masih ada hari esok.

    Program terminal ini berisikan kurikulum yang cukup padat agar peserta program

    tidak banyak waktu luang guna mengejar ketinggalan dimasal lalu antara lain :

    Berbagaimacam khursus misalnya bahasa Inggris, bahasa arab, computer dllyang terkait minat atau jurusan.

    Berbagai macam keterampilan misalnya, pengerajin, perbengkelan,0pertukangan, danlain lainnya

    Pendalaman keagamaan untuk memperkuat keimanan dan ketaqwuaankepada Tuhan YME

    mereka tinggal mengikuti program terminal ini harus tinggal diwisma dengan sarana dan

    prasarana yang memenuhi persyaratan dan personil bagi professional di bidangnya masing

    masing. Sebagaimana mereka yang telah mengikuti terapi pasca detoksifikasi dirumah

    singgah . lama program terminal selama 1-2 bulan.

    i. Keluarga sakinahSeluruh tahapan program bagi penyalah gunaan ketergantungan NAZA dimulai dari

    Tahapan detoksifikasi dan terapi komplikasi medik selama lebih kurang 1 minggubaik di rumah maupun RSU dan dilanjtkan dengan

    Tahapankedua pemantapan 2 minggu di wisma dengan terapi medik,psikiatrik/psikososial, psikoreligius, terapi fisik dan konsultasi keluarga dan

    dilanjutkan dengan

    Tahapan rehabilitasi selama 3-6 bulan diwisma rehabilitasi dengan lanjutan terapimedik terapi fisik keterampilan dan konsultasi keluarga

    Forum silaturahmi yang merupakan dialog interktif sesama mantan penyalahgunaan NAZA dan keluarganya dengan dipandu oleh tenaga professional sebagai

    fasilitator.

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    35/37

    35

    j. Lain-lainBeberapa profesional bidang kedokteran mencoba menggabungkan berbagai

    modalitas terapi dan rehabilitasi. Hasil keberhasilan secara ilmiah dan dapat

    dopertanggungj jawabkan masih ditunggu. Beberapa bentuk terapi lainnya yang saat ini

    dikembangkan di Indonesia adalah penggunaan tenaga dalam prana dan meditasi. Terapi

    yang mengandalkan adanya kekuatan spiritual baik dalam arti kata kekuatan diri maupun

    Keagungan Allah telah dikembangkan hampir diseluruh dunia. Dikenal The 12 step

    Recovery Philosophy, Rational Recovery dan lain-lain.

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    36/37

    36

    BAB III

    Kesimpulan

    Berbagai istilah (terminology) yang sering digunakan dalam pembahasan

    gangguan berkaitan dengan NAPZA. Kementrian Kesehatan dan Kementrian Sosial

    menggunakan istilah NAPZA sebagai istilah drugs atau substances. Dunia penegakan

    hukum dan masyarakat secara umum lebih luasnya mengenal dengan istilah narkoba.

    Istilah Substances digunakan dalam pedoman diganostik DSM IV-TR (Diagnostic and

    Statistical Manual of Mental DisorderRevised ), sementara istilah drugs digunakan

    dalam buku WHO (World Health Organization). Yang termasuk zat adiktif adaalah

    rokok, alkohol, ganja, opium, shabu shabu, putau , morfin dll. Menurut UU zat

    digolongkan menjadi narkotika opioum, morfin, heroin, kokain (opioda), serta zat inhalan

    lainya

    Therapi mencakup komponen sebagai berikut :

    Terapi medik-psikiatrik (detoksifikasi, psikofarma dan psikoterapi) Terapi medik somatic (komplikasi medik)

    Terapi psikososial Terapi religiousSetelah pasien menjalani program terapi(detoksifikasi) dan komplikasi medik selama 1

    minggu dan dilanjutkan pasca detok selama 2 minggu maka penderita dapat langsung

    melanjutke program yaitu Rehabilitasi medik, rehabilitasi psikriatrik, rehabilitasi

    psikososial, rehabilitasi psikoreligius, program terminal (Re-Entry Program) Dan

    Keluarga sakinah.

  • 7/28/2019 NAPZA FIX

    37/37

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Hawari Dadang.2000. Penyalah Gunaan danketergantungan NAZA (Narkotika, Alkoholdan Zat Adiktif). Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia. Balai Penerbit FKUI.

    Jakarta.hal 56-150.

    2. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Direktorat Jendral Bina Pelayanan MedikKementrian Kesehatann RI tahun 2010.

    3. www. Wikipedia.com4. Kaplan, Sadock, Grebb. 1997. KAPLAN DAN SADOCK Gangguan Berhubungan dengan

    zat.Terjemahan DR. i. Made Wiguna S. Bina Rupa Aksara.Jakarta.Hal 571-675.