napza

20
NAPZA Apa itu NAPZA? NAPZA merupakan istilah yang dipakai saat ini, yang merupakan kepanjangan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, yang sering dikenal Narkoba (Narkotika dan Bahan / Obat Berbahaya lainnya). Sebenarnya kedua istilah tersebut sama saja, tidak ada bedanya. Kalau dalam istilah Narkoba, psikotropika dan zat adiktif itu masuk dalam bahan atau obat berbahaya. Sedangkan dalam istilah NAPZA, psikotropika dan zat adiktif itu sendiri-sendiri. Istilah NAPZA biasanya digunakan dalam dunia kedokteran, sedangkan Narkoba lebih umum digunakan khalayak/masyarakat dan dunia kepolisian/hukum. Narkotika : zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, pembiusan, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh : Ganja Psikotropika : zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh : Ekstasi

Upload: arhi-widhia

Post on 23-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

NAPZA

TRANSCRIPT

Page 1: NAPZA

NAPZA

 

Apa itu NAPZA?

NAPZA merupakan istilah yang dipakai saat ini, yang merupakan kepanjangan

dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, yang sering dikenal Narkoba

(Narkotika dan Bahan / Obat Berbahaya lainnya). Sebenarnya kedua istilah tersebut

sama saja, tidak ada bedanya. Kalau dalam istilah Narkoba, psikotropika dan zat adiktif

itu masuk dalam bahan atau obat berbahaya. Sedangkan dalam istilah NAPZA,

psikotropika dan zat adiktif itu sendiri-sendiri. Istilah NAPZA biasanya digunakan dalam

dunia kedokteran, sedangkan Narkoba lebih umum digunakan khalayak/masyarakat

dan dunia kepolisian/hukum.

Narkotika : zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik

sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan

kesadaran, pembiusan, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri

dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh : Ganja

Psikotropika : zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang

berkhasiat psikoaktif melalui pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas

mental dan perilaku. Contoh : Ekstasi

Zat adiktif lainnya : zat adiktif yang bukan narkotika dan psikotropika atau zat-zat

baru hasil olahan manusia yang menyebabkan kecanduan.

NARKOTIKA

A.   PENGERTIAN NARKOTIKA

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman

baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri

dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Page 2: NAPZA

B.   GOLONGAN – GOLONGAN NARKOTIKA

1.    Narkotika Golongan I :

Berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan tidak digunakan untuk terapi

(pengobatan).

Contoh :

Heroin, Kokain Dan Ganja. Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.

2.    Narkotika golongan II :

berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Digunakan pada terapi sebagai pilihan

terakhir.

Contoh :

morfin, petidin dan metadon.

3.    Narkotika golongan III :

berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi.

Contoh :

kodein.

C.   KARAKTERISTIK DAN EFEK NARKOTIKA

         I.        Golongan I

a.    Heroin:  

      Karakteristik

a)    Merupakan Narkoba

b)    yang sangat cepat menimbulkan ketergantungan.

c)    Berupa serbuk putih dengan rasa pahit. Dalam pasaran warnanya bisa putih, coklat

atau dadu.

d)    Cara penggunaan dapat disuntikan, dihirup dan dimakan

Page 3: NAPZA

      Efek 

a)    Menimbulkan rasa kantuk, lesu, penampilan “dungu”, jalan mengambang, rasa senang

yang  berlebihan.

b)    Konsumsi dihentikan menimbulkan rasa sakit dan kejang-kejang, kram perut, menggigil,

muntah- muntah, mata berair, hidung berlendir, hilang nafsu makan dan kehilangan

cairan tubuh.

c)    Menimbulkan kematian bila over dosis.

b.    Kokain: 

Kokain dibagi menjadi 2 yaitu kokain asam dan basa

      Karakteristik kokain asam

 a) Berupa Kristal putih.

 b) Rasa pahit.

 c) Mudah larut.

      Karakter kokain basa

 a) Berupa Kristal putih

 b) Rasanya pahit

 c) Tidak berbau

      Efek yang ditimbulkan: 

 Menjadi bersemangat, gelisah, susah makan, paranoid, lever terganggu. Shabu-shabu

mengakibatkan efek yang sangat kuat pada system syaraf. Berat badan menyusut,

kejang-kejang, halusinasi, paranoid, kerusakan usus ginjal.

c.    Ganja:

Ganja dikenal dengan nama mariyuana, hashish, gelek, Budha stick, cimeng, grass.

      Karakteristik

a)    Menimbulkan ketergantungan psikis yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam waktu

lama, terutama bagi mereka yang telah rutin menggunakannya.

Page 4: NAPZA

b)    Bentuk daun kering, cairan yang lengket, minyak ‘damar ganja’.

      Efek

a)    Menurunkan keterampilan motorik, peningkatan denyut jantung, rasa cemas, banyak

bicara, perubahan persepsi tentang ruang dan waktu, halusinasi, rasa ketakutan dan

agresif, rasa senang berlebihan, selera makan meningkat.

b)    Pengaruh jangka panjang peradangan paru-paru, aliran darah ke jantung berkurang,

daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun, mengurangi kesuburan, daya pikir

berkurang, perhatian ke sekitar berkurang.

    II.        Golongan II

d.    Morfin:

      Karakteristik

a)    Analgesik yang kuat.

b)    Tidak berbau.

c)    Berupa kristal putih yang warnanya menjadi kecoklatan.

      Efek

a)    Mengurangi rasa nyeri, kantuk atau turunnya kesadaran.

b)    Sembelit, gangguan menstruasi dan impotensi.

c)    Pemakaian dengan jarum suntik menyebabkan HIV/AIDS, Hepatitis B & C.

d)    Pemakaian dikurangi atau dihentikan : hidung berair, keluar air mata otot kejang, mual,

muntah dan mencret.

e.    Pethidin

Kerekteristik

Page 5: NAPZA

a)  Serbuk kristal putih

b)  agak pahit,

c)  sangat larut dalam air dan larut dalam alkohol

Efek yang di timbulkan

a)    Depresi pernapasan,

b)    Sistem saraf : sakit kepala, gangguan penglihatan, vertigo, depresi, rasa mengantuk,

koma, eforia, disforia, lemah, agitasi, ketegangan, kejang,

c)    Pencernaan : mual, muntah, konstipasi,

d)    Kardiovaskular : aritmia, hipotensi postural,

e)    Reproduksi, ekskresi & endokrin : retensi urin, oliguria.

f)     Efek kolinergik : bradikardia, mulut kering, palpitasi, takikardia, tremor otot, pergerakan

yg tidak terkoordinasi, delirium atau disorintasi,halusinasi.

g)    Lain-lain : berkeringat, muka merah, pruritus, urtikaria, ruam ku

f.     Metadon

      Efek yang di timbulkan

a)    Mual

b)    muntah: 10-15% mengalami efek samping ini, yang biasanya hilang setelah beberapa

hari.

c)    sembelit: seperti opiat lain, gizi dan olahraga dapat membantu

d)    keringat: dapat muncul sebagai efek samping, atau karena takaran metadon tidak

sesuai

e)    amenore: masa haid terlambat, atau kadang kala lebih teratur

f)     libido: penurunan pada gairah seksual

g)    kelelahan: dapat dikurangi dengan mengurangi takaran

   III.        Golongan III

g.    Kodein

      Efek

Konstipasi bisa menyulitkan pada penggunaan jangka panjang

Page 6: NAPZA

a)    pusing, mual, muntah

b)    kesulitan BAK;

c)    spasme ureter atau saluran empedu;

d)    mulut kering, sakit kepala, berkeringat, pelebaran pembuluh darah di wajah

e)    Ketergantungan.

PENGERTIAN PSIKOTROPIKA DAN

ZAT ADIKTIF

NAPZA (Narkotika, Psikoropika, Zat Adiktif) atau NARKOBA (Narkotika dan Obat

Berbahaya) sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, kedua istilah ini sering dipakai

untuk menyebutkan jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan mental dan perilaku.

Menurut UU RI no 5/1997, Psikotropika adalah obat baik alamiah maupun buatan,

bukan narkotika yang bersifat atau berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada

susunan saraf Sumber :http://bp2.blogger.com yang menyebabkan perubahan pada

aktivitas mental dan perilaku.

Psikotropika merupakan bahan alami atau buatan yang digunakan untuk pengobatan

dan perkembangan ilmu pengetahuan. Efek yang dapat ditimbulkan oleh psikotropika

adalah depresant (menenangkan), stimulant (memberi penguatan), dan halusinogen

(menimbulkan dunia hayalan). Zat adiktif adalah zat yang apabila dikonsumsi secara

teratur, sering dan dalam jumlah yang banyak dapat menimbulkan ketergantungan

(adiksi). Zat adiktif yang dimaksud disini adalah zat yang berpengaruh psikoaktif diluar

yang disebut narkotika dan psikotropika.

PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA DAN ZAT

ADIKTIF

Psikotropika banyak digunakan dalam dunia kesehatan dan perkembangan ilmu

kedokteran.Berdasarkan penggunaan secara klinik, psikotropika terbagi atas 4

golongan yaitu :

a. Obat Antipsikosis

Obat antipsikosis disebut juga neuroleptik yang bermanfaat pada terapi psikosis (sakit

jiwa/gila) akut maupun kronik. Disebut obat antipsikotika adalah obat yang mengatur

Page 7: NAPZA

supaya fungsi umum seperti berpikir dan berkelakuan normal dapat berfungsi lagi.

Obat-obat ini meredakan emosi dan agresi yang umumnya dideritaoleh psikosis

(mengalami gangguan kejiwaan/gila). Obat yang termasuk golongan antipsikosis antara

lain promazin, domperidon dan karfenazin.

b. Antiansietas

Antiansietas terutama berguna untuk pengobatan psikoneurosis (gangguan emosi).

Antiansientas yang terutama adalah golongan Benzodiazepin. Golongan Benzodiazepin

yang banyak disalahgunakan diantaranya adalah Dizepam (valium), Bromazepam

(lexotan), Flunitrazepam (rohypnol), Nitrazepam (mogadon) dan Nitradizepam (nipam).

Penggunaan antiansietas dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat

menimbulkan ketergantungan psikis dan fisik.

 

c. Obat Antidepresi

Obat Antidepresi ialah obat untuk mengatasi depresi mental, selain itu digunakan untuk

menghilangkan, memperbaiki dan meringankan gejala-gejala suasana jiwa seperti

murung dan lain sebagainya, yang termasuk obat golongan antidepresi antara lain

Zolof, Anafrinie, dan Prozac.

d. Obat Psikogenik

Psikogenik adalah obat yang dapat menimbulkan kelainan tingkah laku, disertai

halusinasi, ilusi, dan gangguan cara berpikir, jadi dapat menimbulkan psikosis

(gangguan kejiwaan yang sangat akut dan kronik). Salah satu golongan psikogenik

yang banyak dikenal oleh masyarakat adalah marihuana atau ganja. Sesuai dengan

Undang-undang RI no 5 tahun 1997 tentang psikotropika, yang termasuk golongan

psikotropika adalah Sedative-Hipnotik, Amfetamin, dan Halusinogen.

1. Sedative-Hipnotik (Depresant)

Sedative-Hipnotik merupakan penekan susunan saraf pusat. Dalam dosis kecill dapat

mengatasi ansietas (perasaan cemas) sedangkan dalam jumlah besar dapat

menginduksi tidur. Contohnya antara lain : sedatin/pil BK, rohypnol, magadon, valium

dan mandrax (MX).

Page 8: NAPZA

Sedative-Hipnotik yang banyak disalah gunakan adalah golongan Benzodiazepin yang

dapat dikonsumsi secara oral (ditelan).

(Sumber : http://pharmacy.ankara.edu.tr/)

Gambar 2 : Benzodiazepin

Benzodiazepin yang telah dikonsumsi akan mengalami metabolisme di hati. Dari

mekanisme metabolisme tersebut dapat dilihat akumulasi Benzodiazepin mana yang

mengalami akumulasi di darah dan yang tidak. Sebelum diekskresi melalui ginjal,

Benzodiazepin dan metabolitnya akan dimetabolisasi lebih lanjut oleh enzim di hati

(hepar). Pengaruh Sedative-Hipnotik terhadap susunan saraf pusat bergantung pada

dosis atau jumlah yang dipakai, dengan tingkat pengaruh sebagai berikut :

a. Dalam jumlah kecil, menyebabkan rasa tenang, mengurangi ansietas, dan

terjadi pengendalian diri yang kurang terkontrol.

b. Dalam jumlah sedang, menyebabkan mengantuk, menginduksi tidur dan

memperpanjang tidur.

c. Dalam dosis yang lebih banyak, menimbulkan efek anestesi, hilang kesadaran, dan

amnesia.

Obat penenang golongan Benzodiazepin, menimbulkan efek di otak dengan

mempengaruhi neurotransmitter GABA yang bertanggung jawab akan sadartidaknya

manusia dan juga pada reseptor yang mendatangkan rasa nyaman.

2. Amfetamin (Stimulan)

Amfetamin adalah suatu bahan sintetik (buatan) yang tergolong perangsang susunan

saraf. Ada tiga jenis amfetamin yaitu laevoamfeamin (benzedrin), dekstroamfetamin

(deksedrin), dan metilamfetamin (metedrin). Golongan amfetamin yang banyak

disalahgunakan adalah MDMA (3,4, metilan-di-oksi met-amfetamin) atau lebih dikenal

dengan ekstasi dan metamfetamin (shabu-shabu). Amfetamin dapat dikonsumsi

dengan cara ditelan, yang kemudian akan diabsorbsi seluruhnya ke dalam darah. Pada

penggunaan secara intravena dalam beberapa detik akan sampai di otak.

Page 9: NAPZA

(a) (Sumber:http://upload.wikimedia.org) (b) (Sumber: http://yudi88.files.wordpress.com)

Gambar 3 :(a). Ekstasi dan (b)Shabu-shabu

Penggunaan dengan cara dihirup, mula-mula uap amfetamin akan mengendap di paru-

paru kemudian diabsorbsi secara cepat oleh darah. Pengaruh penggunaan amfetamin

bergantung pada jenis amfetamin, jumlah yang digunakan dan cara menggunakannya.

Secara umum amfetamin sendiri digolongkan pada dosis rendah dan dosis sedang

ialah 5-50 mg, sedangkan dosis tinggi, lebih dari 100mg, biasanya digunakan secara

oral.

3. Halusinogen

Halusinogen banyak yang alami, yaitu terdapat pada tumbuhan tertentu atau terdapat

pada bagian tertentu dari hewan tertentu. Selebihnya adalah sintetik (buatan).

Halusinogen alami antara lain ganja, kecubung, mescalin yang berasal dari kaktus

Liphophora williamsii dan psilocybin yang berasal dari jamur Psilocybe mexicana dan

halusinogen sintetik antara lain adalah LSD (Lysergic acid Diethylamide). Ganja akan

menimbulkan halusinogen bila pada dosis yang tinggi.

(a)  (Sumber: http://bz.blogfam.com ) (b) (Sumber : Satya Joewana, 2003)

(c) (Sumber : Satya Joewana, 2003)

Gambar 4 : Halusinogen alami (a) Ganja, (b) Kaktus Liphophora williamsii , (c) jamur

Psilocybe mexicana; Halusinogen sintetik

Jenis-jenis psikotropika yang banyak disalahgunakan antara lain :

A. EKSTASI

Rumus kimia ekstasi adalah 3-4 methylene-dioksy-methil-amphetamin (MDMA).

Senyawa ini ditemukan dan mulai dibuat pada penghujung abad lalu. Pada ahir 1950-

an MDMA dipakai oleh para ahli dokter jiwa. Informasi tentang MDMA muncul pada

tahun 1973. Ekstasi dikenal sebagai inex, xtc, adam dan essense. Dikemas dalam

bentuk tablet dan kapsul. Biasanya dapat dikonsumsi secara oral. Ekstasi mulai

bereaksi 20 sampai 60 menit setelah diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam.

(Sumber : www.tni.mil.id) Gambar : Ekstasi

Page 10: NAPZA

Pengaruh setelah pemakaian, seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadangkadang,

pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang, serta meningkatkan

pernapasan. Jenis reaksi fisik biasanya tidak berlangsung dalam waktu yang lama.

Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan

segala perasaan malu akan hilang. Kepala akan terasa ringan, rileks dan nyaman.

Semua perasaan tersebut akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6

jam. Selanjutnya kita akan merasa lelah dan tertekan.

B. SHABU-SHABU

Shabu-shabu dengan nama kimia met-amfetamin berbentuk kristal biasanya berwarna

putih, dan dikonsumsi dengan cara dibakar kemudian dihisap menggunakan alat yang

disebut Bong (sejenis pipa yang di dalamnya berisi air). Ada juga sebagian yang

memakai dengan menyuntik. Shabu tergolong amfetamin yang berpengaruh memacu

kerja otak, sering disebut ubas, ice. Shabu-shabu memiliki masa kerja 6-8 jam. Euforia

(perasaan nyaman tanpa sebab) yang begitu kuat dicapai dalam beberapa menit pada

penggunaan dengan cara dirokok atau disuntikan intravena, 3-5 menit pada

penggunaan secara disedot melalui

hidung, dan 15-20 menit pada penggunaan secara oral.

(Sumber : http://www.remajasehat.com)

Gambar : Shabu-shabu

C. LYSERGIC ACID DIETHYLAMIDE(LSD)

Lysergic acid Diethylamide (LSD) merupakan halusinogen yang dapat menyebabkan

halusinasi dan biasanya digunakan secara oral, jarang digunakan secara dirokok

ataupun dengan suntikan. LSD sering disebut dengan acid, red dragon, blue heaven,

dan sugar cubes. LSD secara cepat diserap dari saluran cerna dan mukosa mulut

sehingga gejalanya dapat terlihat setelah sepuluh menit. Pengaruh LSD terhadap

pengguna sangat beragam, bergantung pada jumlah yang dipakai, cara pemakaian,

dan seberapa lama sesudah LSD dikonsumsi.

(Sumber : http://www.benettontalk.com/lsd.jpg)

Gambar : LSD

Pengaruh segera setelah pemakaian antara lain pupil mata melebar, tidak bisa tidur,

mulut kering, selera makan hilang, suhu tubuh meningkat, denyut jantung cepat,

Page 11: NAPZA

tekanan darah naik dan berkeringat. Gejala di atas menghilang sesudah 8-12 jam

setelah pemakaian.

D. GANJA

Ganja dikenal dengan sebutan marijuana, grass, hash, atau hashish dalam bahasa gaul

disebut dengan ‘cimeng’. Berbagai bentuk ganja umumnya berasal dari pohon ganja

yang disebut Cannabis sativa dan Cannabis indica yang tumbuh di seluruh dunia.

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/kokain)

Gambar : Ganja

Ganja dapat dikonsumsi sebagai makanan dalam bentuk manisan, diseduh seperti teh

atau kopi, tetapi kebanyakan dirokok seperti merokok tembakau. Ganja yang dirokok

biasanya berupa tanaman yang sudah dikeringkan dan dirajang, kemudian dilinting

seperti tembakau. Asap ganja dimasukkan ke dalam paru dan ditahan untuk beberapa

detik sebelum dikeluarkan. Ganja mengandung zat psikoaktif yang disebut dengan THC

(Tetra hydro cannabinol) yang merupakan faktor utama penyebab halusinasi. THC ini

akan cepat meninggalkan plasma dan masuk ke jaringan yang mengandung lemak,

terutama otak. THC dimetabolisasi di hati dan dikeluarkan terutama melalui tinja dan air

seni. Dampak yang ditimbulkan oleh ganja adalah kegembiraan, cerewet dalam bicara,

dan rileks. Pengaruh ganja akan bertahan kira-kira 2-4 jam.

ZAT ADIKTIF

Zat adiktif yang dimaksud disini zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut

narkotika dan psikotropika. Zat adiktif merupakan zat yang apabila dikonsumsi

secara,teratur, sering dan dalam jumlah yang cukup banyak dapat menyebabkan kerja

biologi serta ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin

menggunakannya secara terus menerus dan jika dihentikan dapat memberi efek luar

biasa atau sakit luar biasa. Bahan yang mengandung zat adiktif dan banyak

disalahgunakan antara lain adalah :

a. ALKOHOL

Alkohol yang dimaksud adalah semua jenis minuman yang mengandung etilalkohol

atau etanol, misalnya wiski, vodka, gin, bir, saguer, tuak, brem, arak dan ciu. Alkohol

Page 12: NAPZA

dalam bentuk minuman banyak diminati orang. Pecandu minuman beralkohol dapat

mengalami keracunan dan mabuk. Kondisi mabuk mengakibatkan koordinasi motorik

terganggu sehingga dapat membuat seseorang berbuat diluar kesadarannya dan dapat

berbuat di luar batas perikemanusiaan.

(Sumber : www.wikipedia.com)

Gambar 9 : Bir

b. ROKOK

Rokok yang dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya, mengandung 4.000 zat

berbahaya, yang paling berbahaya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).

Nikotin merupakan bahan penyebab ketergantungan. Tembakau yang mengandung

nikotin biasanya digunakan dengan cara dibakar dan dihisap sebagai rokok sigaret,

cerutu, atau pipa (cangklong), dikunyah atau disedot melalui hidung. Rokok

mengandung tiga bahan utama yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, yaitu nikotin,

karbon monoksida dan TAR.

a. Nikotin

Nikotin adalah senyawa kimia yang terdapat dalam daun tembakau. Nikotin

menimbulkan efek menenangkan sehingga perokok akan merasa tenang setelah

menghisap rokok. Nikotin dapat menyebabkan kerusakan otak.

b. Karbonmonoksida

Karbonmonoksida atau CO merupakan gas beracun yang terdapat dalam asap rokok.

Gas ini dapat berikatan dengan hemoglobin, menggantikan oksigen. Akibatnya, tubuh

akan kekurangan oksigen dan menjadi lemas

c. TAR

TAR merupakan komponen pada asap rokok, yang terdiri atas kumpulan dari ribuan

macam bahan kimia. Diantaranya, karbonmonoksida, nitrogenoksida, hydrogen sianida

amonia, benzene, methanol dll. Bahan ini dapat berasal dari daun tembakau itu sendiri

maupun dari zat yang ditambahkan pada tembakau saat pemrosesan dalam pabrik.

TAR bersifat karsinogenik sehingga dapat menyebabkan kanker.

Gambar 10 : Kandungan zat kimia yang ada pada rokok

Sumber : http://rokok.komunikasi.org)

Page 13: NAPZA

c. INHALANSIA ATAU SOLVEN

Inhalansia (zat yang dihirup) atau solven (zat pelarut yang mudah menguap) yaitu

berupa senyawa organik yang sering digunakan untuk berbagai keperluan industri,

bengkel, dan rumah tangga seperti misalnya, tiner, pembersih kuku (aseton), berbagai

jenis lem, aerosol, bensin, dan bensin. Zat ini banyak disalahgunakan dengan cara

dihirup.

(a) (Sumber : www.productsdb.com) (b)(Sumber : www.bnn.go.id )

(C) (Sumber : www.levis_easythin.com)

Gambar 11 : (a). Lem, (b). Cat Kuku, (c). Thiner

Obat-obatan termasuk psikotropika dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, dengan

cara kerja yang berbeda-beda, tergantung cara pemakaiannya, berikut beberapa cara

pemakaian

obat :

1. Pemakaian obat secara oral adalah melalui saluran pencernaan dengan cara di

memasukkan melalui mulut dan masuk ke dalam saluran cerna.

(Sumber : http://www.kapanlagi.com)

Gambar 12 : Meminum Obat Secara Oral

2. Obat dapat diberikan melalui aliran darah, yaitu dengan suntikan intravena

(disuntikan langsung ke dalam vena atau pembuluh darah balik), suntikan intramuscular

(ke dalam otot), suntikan subkutan (ke lapisan lemak di bawah kulit).

(Sumber: http://www.tribunkaltim.co.id)

Gambar 13 : Penggunaan obat melaui suntikan

3. Obat juga dapat diberikan melalui permukaan kulit dalam bentuk salep dan obat

gosok.

(Sumber : http://2.bp.blogspot.com)

Gambar 14 : Pemakaian melalui permukaan kulit

4. Obat juga dapat diberikan melalui pernapasan dengan cara disedot melalui hidung.

(Sumber : http://images.google.co.id)

Gambar 15 : Penggunaan obat dengan cara disedot melalui hidung

CARA PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Page 14: NAPZA

Pemeriksaan Narkoba

1). Tujuan :

Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan obat (Narkoba) di dalam

urine.

2). Prinsip :

Brdasarkan immunocrhomatografhy dimana urine yang mengandung

obat atau (Narkoba) berikatan dengan obat konjugat untuk mengikat

antibody di dalam strip. Urine yang mengandung obat (Narkoba)

akan memberikan tanda garis berwarna sebanyak satu garis pada

strip.sedangkan urine yang tidak mengandung obat atau negative akan memberikan 2

garis pada strip.

3). Metode: Immunochromatografhy Rapid test

4). Alat dan Bahan

a)  Test device / test strip

b) Tabung penampung urine

c) Timer

d) Urine

1.    Cara Kerja :

1)    Di celupkan strip kedalam wadah yang berisi urine segar dan

2)    di biarkan selama 5 menit sambil di perhatikan tanda berwarna merah pada strip

Interpretasi Hasil :

1)    Positif : apabila terbentuk garis berwarna merah pada garis control (C).

2)    Negative : apabila garis berwarna merah pada garis control (C) dan garis test (T)

meskipun garis pada test (T) tidak jelas atau samar-samar.

3)    Invalid : apabila terbentuk satu garis berwarna merah yaitu pada tanda test (T) sedang

pada garis control (C) tidak ada garis atau pada strip tidak terbentuk garis test (T) dan

pada garis control (C).