namo buddhaya salam sejahtera bagi kita semua filekemampuan manusia indonesia yang mampu berfikir...
TRANSCRIPT
WALIKOTA SURABAYA
SAMBUTAN PADA UPACARA
PERINGATAN HUT KE-72
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
TANGGAL 17 AGUSTUS 2017
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Shalom
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Salam Sejahtera bagi kita semua
Merdeka!!!
Yang saya hormati:
- Para peserta upacara yang berbahagia;
- Anak-Anak Surabaya yang saya cintai dan
saya banggakan.
Marilah kita memanjatkan puji dan
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena pada hari ini, kita bersama dapat
melaksanakan Upacara Memperingati
Hari Ulang Tahun Ke-72 Kemerdekaan
Republik Indonesia dengan khidmad.
Kemerdekaan kita, merupakan hasil
perjuangan para Pahlawan yang telah
mengorbankan jiwa dan raga. Para Pendiri
bangsa Indonesia yang berjuang secara bahu
membahu, dengan segala keterbatasan dan
tanpa mengenal perbedaan asal usul atau
apapun untuk mewujudkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Untuk itu, sejenak direfleksikan pencapaian
tujuan Kemerdekaan kita untuk membentuk
negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Tujuan yang mulia
ini tidak akan pernah dicapai dengan sendirinya
atau hanya dengan menengadahkan tangan.
Hams kita perjuangkan secara keras dan dengan
kesungguhan.
Tema Proklamasi Kemerdekaan tahun ini
yakni 'Indonesia Kerja Bersama".
Kerja keras penuh keikhlasan secara
bersama-sama seperti yang telah
ditunjukkan oleh para Pahlawan kita dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Saudara-Saudara yang saya hormati,
Negeri ini, pernah mencapai kejayaan di
abad ketujuh dan abad ke-14. Setelah itu,
Nusantara mengalami penjajahan yang
menyakitkan. Berkali—kali pemberontakan
lokal dikobarkan terhadap penjajah dalam
350 tahun, namun selalu gagal.
Nusantara ratusan tahun terpecah
karena devide et impera yang dilakukan oleh
perusahaan dan bangsa asing.
Para pendiri bangsa menyadari politik adu
domba, dengan membangun identitas
Indonesia dalam Sumpah Pemuda 1928,
bertumpah darah yang satu, Tanah Air
Indonesia; berbangsa yang satu, Bangsa
Indonesia; menjunjung Bahasa Persatuan,
Bahasa Indonesia.
Jika kita belajar dari sejarah bangsa ini
maupun Negara Kebangsaan lainnya, betapa
banyak kehancuran yang dimulai dari sikap
mementingkan diri sendiri atau golongannya
dengan mengeksploitasi perbedaan. Ini
jangan sampai terjadi lagi di Bumi Pertiwi.
Para Pendiri Bangsa, dari Sumpah
Pemuda sampai Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia, sudah sangat luar biasa
dengan menyadari perbedaan yang ada justru
akan memperkaya dan memperkuat bangsa
ini.
Seraya mengembangkan sikap toleransi
berdasar Seloka Bhinneka Tunggal Ika,
berbeda-beda namun tetap satu jua. Inilah
pelajaran berharga. Lidi kuat dan sulit
dipatahkan jika berada dalam kesatuan.
Dalam menghadapi globalisasi dan
regionalisasi ekonomi, seperti Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA), mari kobarkan kembali
semangat persatuan atau sinergi antar kekuatan
bangsa.
Kita harus tetap menjadi Bangsa yang
Besar dan Merdeka, yang tidak boleh tercabik-
cabik dan terpecah belah karena perbedaan
apapun itu.
Tantangan ke depan yang kita hadapi
adalah kemiskinan dan kebodohan, yang
tidak mungkin dapat diatasi oleh pemerintah
saja, oleh masyarakat saja, oleh dunia usaha
saja. Tetapi kita harus bergandengan tangan
untuk kerja bersama (gotong royong)
membuat segala sesuatunya bisa terealisasi
dengan waktu yang tepat.
Kita harus yakin bahwa kekuatan yang
telah diberikan Tuhan kepada kita sangat
berlimpah. Bukan hanya kekayaan sumber
daya dan keindahan alam, tetapi juga
kemampuan manusia Indonesia yang mampu
berfikir jauh dan bekerja keras
mewujudkannya seperti yang ditunjukkan
dalam era Sumpah Pemuda sampai
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Kini, saatnya Indonesia Kerja Bersama
yang bukan sama-sama bekerja sekadarnya,
tetapi kita harus bisa bekerja sama dangan
tanpa kenal lelah dan takut untuk hasilkan
suatu karya yang dapat dinikmati sampai
dengan anak cucu kita, dimulai dari
memberantas kemiskinan dan kebodohan.
Dimulai dari Surabaya, semua elemen
Warga Kota harus selalu mengupayakan yang
terbaik sesuai peran dan tanggung jawabnya,
dengan penuh kedisipilnan.
Gotong royong dalam memenangkan
globalisasi dan regionalisasi ekonomi pun
juga tetap harus memperhatikan Generasi
Mendatang, seperti halnya para Pahlawan
yang dulu berjuang untuk kita.
Dalam Pembangunan Berkelanjutan, kita
telah mendistribusikan pusat kegiatan dan
bangkitan ekonomi secara proporsional serta
memperhitungkan daya dukung
lingkungannya. Yang lebih membanggakan
semakin banyak lingkungan Kampung
Surabaya yang lebih baik.
10
Kita kembali dapatkan Penghargaan
Lingkungan Hidup yang terbanyak. Mulai dari
Adipura Kencana yang diraih sejak 2010
sampai dengan tahun ini. Nirwasita Tantra, di
mana hanya kota Surabaya yang memperoleh
dua kali berturut-turut. Sampai dengan
Adiwiyata Mandiri untuk SMPN 11 Surabaya
dan Program Kampung Iklim untuk Kelurahan
Jambangan Surabaya.
Saudara-Saudara yang saya hormati,
Sebagai bangsa merdeka, bersatu, dan
berdaulat, sudah selayaknya kita berdiri
sejajar dengan bangsa lain. Kita tidak perlu
silau sesuatu dari luar, jika bagus kita akan
ambil namun yang jelek harus kita buang.
11
Teknologi digital adalah pisau bermata
dua, kita harus memanfaatkannya dengan
cermat dan produktif. Contohnya: Surabaya
menerapkan tata kelola pemerintahan yang
baik dengan manfaatkan Teknologi Informasi
/ Digital berbasis mobile apps.
Tahun lalu, kita jadi Pemenang Kedua
Startup Nation Award untuk Local Policy
Leadership (Pahlawan Ekonomi Surabaya,
Pejuang Muda Surabaya, Start Surabaya) di
Startup Nation Summit di Cork, Irlandia.
Tahun depan, Insya ALLAH Surabaya
menjadi tuan rumah Startup Nation Summit
yang akan diikuti perwakilan lebih dari 163
Negara serta Ahli-Ahli dan Perusahaan-
Perusahaan Teknologi terbaik di dunia.
12
Arek Suroboyo, marilah kita hasilkan
karya nyata dan mengurangi wacana tanpa
makna dalam media apapun. Semangat tidak
kenal menyerah, rawe-rawe rantas malang-
malang putung masih relevan. Sebagai
bagian kerja keras memerangi kemiskinan.
Hari ini, Surabaya memiliki Coworking
Space (tempat kerja bersama) Gratis yang
buka 24 jam dalam 7 hari di Siola Lantai 3,
dengan ecosystem gotong royong yang
lengkap ABC-GMT: Academician, Business,
Community-Government, Media, Technology
Tempat ini, memfasilitasi Tech Startup
dan Usaha Rintisan yang memberikan solusi
bagi kemanusiaan berbasis desain produk,
kerajinan, elektronik, bio medika, robotik.
13
Arek-Arek Suroboyo, harus menjadi
Pemenang, melalui proses pendidikan formal
dan non formal terpandu sebagai jembatan
emas peningkatan kualitas dan daya saing.
Tentunya dengan kerja keras penuh
kedisiplinan untuk mewujudkan masa depan
adil dan makmur, dengan berbasiskan nilai-
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Untuk itu, jangan silau terhadap gaya
hidup "modern" dan "radikal" tanpa arah.
Teruslah menjadi Anak Indonesia yang
bangga akan jati dirinya, dengan memahami
dan menghormati kesepakatan fundamental
Para Pendiri Bangsa Indonesia, seperti:
Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Bendera
Merah Putih, dan Lagu Indonesia Raya.
14
Izinkan saya mengajak seluruh Warga
beserta Ekosistemnya untuk menyatukan
tekad dan langkah, dalam membangun
Surabaya lebih baik dalam kerangka NKRI.
Selanjutnya saya juga ingin ucapkan
terima kasih kepada seluruh masyarakat
Surabaya yang telah bekerja sama dalam
membangun Kota Surabaya ke arah lebih baik
dan mensolusikan berbagai masalah kota.
Semoga ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa melindungi dan meridhoi
upaya kita dalam mewujudkan Surabaya Kota
Sentosa yang Berkarakter dan Berdaya Saing
Global serta berbasis Ekologi..
Amien YRA...
15
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia
Mari Kita Menangkan Masyarakat Ekonomi
ASEAN dengan Semangat Kepahlawanan...
Sekian, terima kasih.
Sekali Merdeka, Tetap MerdekaN!
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Om Santh,i Santhi, Shanti, Oom...
Surabaya, 17 Agustus 2017
Walikota Surabaya,
ttd
Tri Rismaharini