nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

Upload: waode-jumriani-sittieka

Post on 10-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    1/15

    NEMATODA

    RUANGAN : E5

    OLEH :

    1. JUFRI2. LARIS MUNANDAR NEATI3.

    LIDYA LESTARI

    4. IRNA YANTI5. AYU ANDIRA WARDANA6. SRI AYU WULANDARI7. JUNIATIN LESTARI

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

    MANDALA WALUYA

    KENDARI

    2012

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    2/15

    KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah, kita panjatkan pujji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, karena

    berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

    NEMATODA

    Makalah ini memuat didalamnya sedikit banyak tentang teori dan pembahasan yang

    berkaitan tentang protein. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan / penulisan

    makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan

    kritik dan saran dari rekan-rekan mahasiswa dan dosen untuk perbaikan penyusunan makalah

    berikutnya.

    Penyusun berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dalam

    memahami dan mengetahui tentang gambaran umum tentang NEMATODA.

    Demikianlah kata pengantar dari kami, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

    Kendari , September 2012

    Penyusun

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    3/15

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang B. Tujuan

    BAB III PEMBAHASAN

    1. Ascaris lumbriciades 2. Enterebius Vermicucularis.. 3. Necator americanus dan Ancylostoma duodenale..4. 4.Trichuris trichiura (Trichocephalus dispar, cacing cambuk)..5. Strongyloides stercoralis.

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan B. Saran

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    4/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Nematoda mempunyai jumlah spesies yang terbesar diantara cacing-cacing yang hidup sebagai

    parasit. Nematoda terdiri dari beberapa spesies, yang banyak ditemukan didaerah tropis dan

    tersebar diseluruh dunia. Seluruh spesies cacing ini berbentuk silindrik (gilig), memanjang dan

    bilateral simetris.cacing-cacing ini berbeda-beda dalam habitat,siklus hidup,dan hubungan

    hospes-habitat (host-parasite relationship). Cacing ini bersifat uniseksual sehingga ada jenis

    jantan dan betina. Cacing yang menginfeksi manusia diantaranya adalah N.americanus dan

    A.duodenale sedangkan yang menginfeksi hewan (anjing/kucing) baik liar maupun domestik

    adalah A.ceylanicum meskipun cacing ini dilaporkan dapat menjadi dewasa dalam usus halus

    manusia dan tidak pernah menyebabkan creeping eruption, sedangkan A.caninum dan

    A.braziliense tidak dapat menjadi dewasa dalam usus halus manusia dan menyebabkan creeping

    eruption pada manusia. Akibat utama yang ditimbulkan bila menginfeksi manusia atau hewan

    adalah anemia mikrositik hipokromik, karena Nematoda dapat menyebabkan pendarahan di usus.

    Perbedaan morfologi antar spesies dapat dilihat dari bentuk rongga mulut, ada tidaknya gigi, dan

    bentuk bursa kopulatriks cacing jantan. tambang tersebar luas di daerah tropis, pencegahan

    tergantung pada sanitasi lingkungan, kebiasaan berdefikasi, dan memakai alas kaki.

    Strongyloides stercoralis merupakan cacing Nematoda usus yang hidup parasit pada manusia,

    namun dalam siklus hidupnya terdapat fase hidup bebas di tanah. Bentuk telurnya sulit

    dibedakan dengan telur cacing tambang. Manusia dapat terinfeksi melalui 3 cara: yaitu langsung,tak langsung, dan autoinfeksi. Cara pencegahan dan penyebaran cacing ini sama seperti cacing

    tambang. Obat yang efektif untuk strongyloidiasis adalah thiabendazol. Akibat utama yang

    ditimbulkan adalah peradangan pada usus, disentri terus-menerus dan rasa sakit pada perut

    bagian kanan atas. Diagnosis dengan menemukan larva dalam tinja atau dalam sputum penderita.

    Pada cacing Nematoda usus ada beberapa spesies yang menginfeksi manusia maupun hewan.

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    5/15

    Nematoda usus terbesar adalah A.lumbricoides yang bersama-sama dengan T.trichiura, serta

    cacing tambang sering menginfeksi manusia karena telur cacing tersebut semuanya mengalami

    pemasakan di tanah dan cara penularannya lewat tanah yang terkontaminasi sehingga cacing

    tersebut termasuk dalam golongan soil-transmitted helminths. A.lumbricoides, T.trichiura dan

    E.vermicularis mempunyai stadium infektif yaitu telur yang mengandung larva. Siklus hidup

    A.lumbricoides lebih rumit karena melewati siklus paru-paru, sedangkan T.trichiura dan

    E.vermicularis tidak. Gejala klinis penyakit cacing ini bila infeksi ringan tidak jelas, biasanya

    hanya tidak enak pada perut kadang-kadang mual. Infeksi askariasis yang berat dapat

    menyebabkan kurang gizi dan sering terjadi sumbatan pada usus. Trikhuriasis berat biasanya

    dapat terjadi anemia, sedangkan pada enterobiasis gejala yang khas adalah gatal-gatal di sekitar

    anus pada waktu malam hari saat cacing betina keluar dari usus untuk meletakkan telunya di

    daerah perianal. Diagnosis askariasis dan trikhuriasis dengan menemukan telur dalam tinja

    penderita, sedangkan untuk enterobiasis dapat ditegakkan dengan anal swab karena telur E.

    vermicularis tidak dikeluarkan bersama tinja penderita.Infeksi cacing usus ini tersebar luas di

    seluruh dunia baik daerah tropis maupun sub tropis. Anak-anak lebih sering terinfeksi dari pada

    orang dewasa karena kebiasaan main tanah dan kurang/belum dapat menjaga kebersihan sendiri.

    Semua infeksi cacing usus dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihan lingkungan,

    pembuangan tinja atau sanitasi yang baik, mengerti cara-cara hidup sehat, tidak menggunakan

    tinja sebagai pupuk tanaman dan mencuci bersih sayuran/buah yang akan di makan mentah. Obat

    cacing, seperti piperasin, mebendazole, tiabendazol, dan lain-lain dapat diberikan dengan hasil

    yang cukup memuaskan.

    B. Tujuan

    Tujuan makalah ini disusun adalah antara lain :

    Untuk mengetahui klasifikasi Nematoda Usus

    Untuk mengetahui morfologi Nematoda Usus

    Untuk mengetahui siklus hidup Nematoda Usus

    Untuk mengetahui apa saja patologi dan gejala klinis penyakit yang disebabkan oleh Nematoda

    Usus

    Untuk mengetahui epidiomologi penyakit yang disebabkan oleh Nematoda Usus

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    6/15

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. Ascaris lumbriciadesKlasifikasi : Ascaris Lumbricoides

    Phylum : Nemathelmintes

    Class : Nematoda

    Subclass : Secernemta

    Ordo : Ascoridida

    Suoer family : ascoriciidea

    Genus : Ascaris

    Spesies : ascaris lumbricoides

    Hospes dn DistribusiManusia merupakan satu-satunya hospes ascaris lumbricoides. Manusia, larva

    ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan mengadakan populasi serta

    akhirnya bertelur. Penyakit yang disebabkannya disebut askariasis. Askariasis

    merupakan penyakit parasite yang disebabkan oleh cacing gelang ascaris

    lumbricoides. Yang merupakan penyakit kedua terbesar yang dkan oleh makhluk

    parasit.

    Penyakit ini sifatnya kosofolit, terdapat hamper diseluruh dunia. Prevalensi

    ascariasis sekitar 70-80 %.

    MorfologiCacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 22-35 cm.

    pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut diujung

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    7/15

    ekornya (posterior). Pada cacing betina, pada sepertiga depan terdapat bagian

    yang disebut cincin atau gelang populasi. Stadium dewasa cacing ini hidup

    dirongga usus muda.

    Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor cacing beetina dapat bertelur

    hinga sekitar 200.000 telur perharinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 60 X

    45 mikron. Sedangkan telur yang tidak dibuahi bentuknya lebih besar sekitar 90 X

    40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia.

    Dalam lingkungan yang sesuai, telur yang dibuahi berkembang menjadi bentuk

    infeksi dalam waktu 3 minggu.

    Siklus HidupUSUS MANUSIA -> CACING -> TELUR CACING -> KELUAR BERSAMA

    FESES -> TERSEBAR-> MENEMPEL PADA MAKANAN-> TERMAKAN->

    MENETAS->LARVA->MENEMBUS USUS->ALIRAN DARAH -> JANTUNG

    ->PARU-PARU ->KERONGKONGAN ->TERTELAN->USUS MANUSIA-

    >CACING DEWASA.

    Telur ascaris yang berisi embrio diagnosis ascariasis dilakukan dengan

    menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus,

    hidung, atau mulut.

    Patologi dan Gejala KlinisGejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan cacing dewasa dan larva,

    biasanya terjadi pada saat berada diparu-paru. Gangguan yang disebabkan cacing

    dewasa biasanya ringan. Kadang-kadang penderita mengalami gejala gangguan

    usus ringan, seperti mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi. Efek

    yang serius terjadi bila cacing-cacing menggumpal dalam usus sehingga terjadi

    opstruksi usus (ileus). Pada keadaan tertentu cacing dewasa mengembara ke

    saluran empedu, appendiks atau bronkus dan menimbulkan keadaan gawat darurat

    sehingga kadang-kadang perlu tindakan operatif.

    EpidemologiDi Indonesia, prevalensi askariasi tinggi, teruutama pada anak-anak. Frekuensi

    antara 60 90 %. Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan

    lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    8/15

    hidup ascaris lumbricoides ini. Telur ascaris lumbricoides berkembang sangat

    baik pada tanah liat yang memiliki kelembapan tinggi pada suhu 25 35 derajat

    Celcius. Pada kondisi ini, telur tumbuh menjadi bentuk infektif (mengandung

    larva) dalam waktu 2 3 minggu

    2. Enterebius VermicucularisKlasifikasi : enterobius Vermicucularis

    Phylum : Nemathelminthes

    Class : Nematoda

    Subclass : Secememtea

    Ordo : Oxyurida

    Super Famili : Oxyuroidea

    Genus : eneterobius

    Spesies : enterobius vermicularis

    Hospes dan Nama penyakitHospesnya manusia. Nama penyakitnya adalah Oxyuriasis atau enterobiasis.

    MorfologiCacing dewasa berukuran kecil, berwarna putih. Yang betina jauh lebih besar

    daric acing jantan. Ukuran cacing betina sampai 13 mm. sedangkan yang jantan

    sepanjang 5 mm. didaerah anterior sekitar leher, kutikulum cacing melebar yang

    disebut sayap leher. Esophagus cacing ini juga khas bentuknya oleh karena

    memiliki bentuk bulbus esophagus ganda, terdapat 3 buah bibir dan ekor yang

    melengkung pada jantan. Sedangkan betinanya meruncing. Seekor cancing betina

    memproduksi telur sebanyak 11.000 butir setiap harinya selama 2 sampai 3

    minggu, sesudah itu cacing betina mati. Telur bentuk A simetrik ini tidak

    berwarna, mempunyai dinding yang tembus sinar, dan berisi larva yang hidup.

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    9/15

    Siklus HidupTELUR TERTELAN MELALUI JALAN NAFAS MENETAS DI

    DUODENUM LARVA RABITIFORM CACING DEWAS DI JEJUNUM

    BAGIAN ATAS ILEUM.

    PatologiCacing dewasa jarang menimbulkan kerusakan jaringan yang berarti. Akibatnya

    migrasinya ke daerah perianal dan perianal menimbulkan gatal gatal yang bila

    di garuk dapat menimbulkan infeksi sekunder. Gatal-gatal ini juga dapat

    menyebabkan gangguan tidur penderita. Kadang-kadang cacing mengadakan

    migrasi ke daerha vagina dan tuba faloppi sehingga menyebabkan radang ringan

    di daerah tersebut. Meskipun cacing seringkali dijumpai dalam appendiks, akan

    tetapi menimbulkan appendiksittis. Bila tidak ada reinfeksi, enterobiasis dapat

    sembuh dengan sendirinya oleh karena 2 sampai 3 minggu sesudah bertelur, caing

    betina akan mati.

    EpidemiologiCacing kremil tersebar luas diseluruh dunia baik di daerah tropic maupun

    subtropik. Di daerah yang bersuhu rendah enterobiasis lebih banyak di jumpai

    oleh karena di daerah dingin orang jarang mandi dan tidak sering mengganti

    pakaian dalam.

    3.Necator americanus dan Ancylostoma duodenale

    Klasifikasi Necator americanus

    Phylum : Nemathelminthes

    Class : Nematoda

    Subclass : Adenophorea

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    10/15

    Ordo : Enoplida

    Super famili : Rhabditoidea

    Genus : Necator

    Species: Necator americanus

    Klasifikasi Ancylostoma duodenale

    Phylum : Nemathelminthes

    Class : Nematoda

    Subclass : Secernemtea

    Ordo : Rhabditida

    Super famili : Rhabditoidea

    Genus: Ancylostoma

    Species: Ancylostoma duodenale

    Hospes dan Nama PenyakitHospes definitif kedua cacing ini, adalah manusia. Cacing ini tidak mempunyai

    Hospes perantara.Tempat hidupnya ada di dalam usus halus terutama jejunum dan

    duodenum.Penyakit yang disebabkan oleh parasit ini disebut Nekatoriasis dan

    Ankilostomiasis.

    MorfologiCacing betina N.americanus tiap hari mengeluarkan telur kira-kira sekitar 9000

    butir, sedangkan A.deudenale kira-kira 10.000 butir. Cacing betina berukuran

    panjang kurang lebih 1 cm, cacing jantan 0,8 cm. Bentuk badan N.americanus

    biasanya menyerupai huruf S, sedangkan A.duodenale menyerupai huruf C.

    Rongga mulut kedua jenis cacing ini besar. N.americanus mempunyai benda kitin,

    sedangkan pada A.duodenale ada dua pasang gigi. Cacing jantan mempunyai

    bursa kopulatrik.

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    11/15

    Telur dikeluarkan dengan tinja dan setelah menetas dalam waktu 1-1,5 hari,

    kelurlah larva rabditiform. Dalam waktu kira-kira 3 hari larva rabditiform tumbuh

    menjadi larva filoariform, yang dapat menembus kulit dan dapat hidup dalam 7-8

    minggu di tanah. Telur cacing tambang yang besarnya kira-kira 60x40 mikron,

    berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis. Di dalamnya terdapat beberapa sel.

    Larva rabditiform panjangnya kira-kira 250 mikron, sedangkan larva filariform

    panjangnya kira-kira 600 mikron.

    Siklus HidupTelur -> Larva rabditiform -> Larva filariform -> menembus kulit -> kapiler

    darah -> jantung kanan -> paru -> bronkus -> trakea -> laring -> usus halus.

    PatologiGejala nekatoriasis dan ankilostomiasis 1Stadium Larva Bila banyak larva

    filariform sekaligus menembus kulit, maka terjadi perubahan kulit yang disebut

    ground itch. Perubahan pada paru biasanya ringan 2 Stadium dewasa Gejala

    tergantung pada :

    a). Spesies dan jumlah cacing

    b). keadaan gizi menderita (Fe dan protein)

    Tiap cacing N.americanus menyebabkan banyak kehilangan darah 0,005-0,1 cc

    sehari, sedangkan A.duodenale 0,08-0,34 cc. Biasanya terjadi Adenmia hipokrommikrosita. Di samping itu juga terdapat eosinofilia. Bukti adanya toksin yang

    menyebabkan anemia belum ada. Biasanya tidak menyebabkan kematian tetapi

    daya tahan berkurang dan prestasi kerja turun.

    EpidemiologiInsiden tinggi ditemukan pada penduduk di Indonesia terutama di pedesaan

    khususnya di perkebunan. Seringkali golongan pekerja perkebunan yang langsung

    behubungan dengan tanah mendapat infeksi lebih dari 70%. Kebiasaan defeksi

    dan pemakaian tinja sebagai pupuk kebun penting dalam penyebaran infeksi.

    Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva adalah tanah gembur (pasir, humus)

    dengan suhu optimal untuk N.americanus 28-32 C, sedangkan untuk

    A.duodenale 23-25 C. Untuk menghindari infeksi salah satu antara lain, dengan

    memakai alas kaki (sepatu, sandal).

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    12/15

    4.Trichuris trichiura (Trichocephalus dispar, cacing cambuk)

    Klasifikasi Trichuris trichiura

    Phylum: Nemathelminthes

    Class: Nematoda

    Subclass: Adenophorea

    Ordo: Enoplida

    Super famili: Ttichinelloidea

    Genus: Trichuris

    Species: Trichuris trichiura

    Hospes dan Nama PenyakitManusia merupakan hospes cacing ini. Penyakit yang disebabkannya disebut

    Trikuriasis. Cacing ini lebih sering ditemukan bersama-sama Ascaris

    lumbricoides. Cacing dewasa hidup di dalam usus besar manusia, terutama di

    daerah sekum dan kolon. Cacing ini juga kadang-kadang ditemukan di apendiks

    dan ileum (bagian usus palaing bawah). Bagian distal penyakit yang disebabkan

    cacing ini disebut Trikuriasis.

    MorfologiCacing betina panjangnya kira-kira 5 cm, sedangkan cacing jantan kira-kira 4 cm.

    Bagian anterior langsing seperti cambuk, panjangnya kira-kira 3/5 dari panjang

    seluruh tubuh. Bagian posterior bentuknya lebih gemuk, pada cacing betina

    bentuknys membulat tumpul dan pada cacing jantan melingkar dan terdapat satu

    spikulum.

    Telur berukuran 50 54 mikron x 32 mikron, berbentuk seperti tempayan dengan

    semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutub. Kulit telur bagian luar

    berwarna kuning-kekuningan dan bagian dalamnya jernih. Telur berisi sel telur(dalam tinja segar).

    Siklus HidupCacing dewasa hidup di usus besar manusia -> telur keluar bersama tinja

    penderita -> di tanah telur menjadi infektif -> infeksi terjadi melalui mulut dengan

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    13/15

    masuknya telur infektif bersama makanan yang tercemar atau tangan yang kotor.

    Masa pertumbuhan mulai dari telur yang tertelan sampai cacing dewasa betina

    melatakkan telur kira-kira 30-90 hari. Telur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes

    bersama tinja. Telur tersebut menjadi matang, yaitu telur yang berisi larva dan

    merupakan bentuk infektif, dalam waktu 3 samapai 6 minggu dalam lingkungan

    yang lembab dan tempat yang teduh. Cara infektif secara langsung bila kebetulan

    hospes menelan telur matang. Larva keluar melalui dinding telur dan masuk ke

    dalam usus halus. Sesudah dewasa cacing turun ke usus bagian distal dan masuk

    ke daerah kolon, terutama sekum. Jadi cacing ini tidak mempunyai siklus paru.

    Patologi dan Gejala KlinisCacing Trichuris pada manusia terutama hidup di sekum, akan tetapi dapat juga

    ditemukan di kolon asendens. Pada infeksi berat terutama pada anak, cacing ini

    tersebar di seluruh kolon dan rrektum. Kadang-kadang terlihat di mukrosa rektum

    yang mengalami prolapsus akibat mengejannya penderita pada waktu defekasi.

    Cacing ini memasukan kepalanya ke dalam mukosa usus, hingga terjadi tyraumayang menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa usus. Pada tempat

    perlekatannya terjadi pendarahan. Di samping ini ternyata cacing ini menghisap

    darah hospesnya, sehingga dapat menyebabkan anemia.Penderita terutama anak

    dengan infeksi Trichuris yang berat dan menahun, menunjukan gajala-gejala

    nyata seperti diare yang sering diselingi dengan sindrom disehuris yang berat dan

    menahun, menunjukan gajala-gejala nyata seperti diare yang sering diselingi

    dengan sindrom disentri, anemia, berat badan turun dan kadang-kadang disertai

    prolapsus rektum. Infeksi berat Trichuris trichiura sering disertai dengan infeksi

    cacing lainnya atau protozoa. Infeksi ringan biasanya tidak memberikan gejala

    klinis jelas atau sma sekali tanpa gejala, parasit ini ditemukan pada tinja secararutin.

    EpidemiologiYang penting untuk penyebaran, penyakit adalah kontaminasi tanah dengan tinja.

    Telur tumbuh di tanah liat, tempat lembab dan tduh dengan suhu optimum kira-

    kira 30C. Di berbagai negeri pemakaian tinja sebagai pupuk kebun merupakan

    sumber infeksi. Frkuensi di Indonesia tinggi. Di beberapa daerah pedesaan di

    Indonesia frekuensinya berkisar antara 30 90 %. Di daerah yang sangat endemik

    infeksi dapat dicegah pengobatan penderita trikuriasis, pembuatan jamban yang

    baik dan pendidikan tentang sanitasi dan kebersihan perorangan, terutama anak.

    Mencuci tangan sebelum makan, mencicu dengan baik sayuran yang dimakan

    mentah adalah penting apalagi di negeri-negeri yang memakai tinja sebagai

    pupuk.

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    14/15

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanManusia merupakan hospes dari beberapa Nematoda usus. Sebagian besar

    daripada nematode ini merupakan masalah-masalah kesehatan masyarakat di

    Indonesia. Penularan cacing nematode parasitusus dapat melalui tanah yang

    disebut Soil transmitted helminth (ascaris lumbricoide, necator Ameriacanos) dan

    yang tidak ditularkan melalui tanah (enterobius vemicularis dan trichinella

    spiralis). Faktor tingginya infeksi caing usus di Indonesia disebabkan oleh iklim

    tropiss yang panas da lembab, pendidikan rendah, sanitasi lingkungan dan

    perseorangan buruk, sarana jamban keluarga kurang, pencernaan lingkungan oleh

    tinja manusia dan kepadatan penduduk yang tinggi.

    B. SaranUntuk mencegah infeksi nematode parasite usus berikut adalah langkah-langkah yang

    perlu dilakukan :

    1. Mengobati penderita dan massa2. Pendidikan kesehatan prbadi dan lingkungan3. Menjaga kebersihan makanan atau memasak makanan dengan baik4. Memakai alas kaki bila berjalan di tanah ( untuk mencagah infeksi cacing tambang

    dan strongilidiasis)

    5. Pembuatan MCK yang sehat dan teratur

  • 7/22/2019 nakalah nematoda kelompok 1 ku.docx

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.medicine.mcgill.ca/tropmed/txt/lecture4%20intest%20nematodes.htmDiakses 29mei

    2008

    Onggowaluyo, J.S. 2002. Parasitologi Medik I. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

    http://www.medicine.mcgill.ca/tropmed/txt/lecture4%20intest%20nematodes.htmDiakseshttp://www.medicine.mcgill.ca/tropmed/txt/lecture4%20intest%20nematodes.htmDiakses