proposal ku.docx

55
DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................... 1.2 Rumusan Masalah .................... 1.3 Tujuan Penelitian .................. 1.4 Manfaat Penelitian ................. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Keaktifan Belajar Siswa ............................................. 2.1.1 Pengertian Keaktifan Belajar...... 2.1.2 Pentingnya Upaya Guru dalam Mengembangkan Keaktifan Belajar Siswa .............. 2.1.3 Bentuk Upaya Guru dalam Mengembangkan Keaktifan Belajar Siswa............... 2.2 Tinjauan Tentang Mata Pelajaran IPA di SD ............................................. 2.2.1 Pengertian IPA ................... 2.2.2 Sains dalam kurikulum Sekolah Dasar 2.3 Tinjauan Tentang Metode Kerja Kelompok yang Bermakna.......... 2.4 Kerangka Berpikir................... 2.5 Hipotesis Tindakan.................. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian .................. 3.2 Prosedur Penelitian ................

Upload: punkgayo

Post on 14-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................

1.4 Manfaat Penelitian ..........................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan tentang Keaktifan Belajar Siswa.....................

2.1.1 Pengertian Keaktifan Belajar........................................

2.1.2 Pentingnya Upaya Guru dalam Mengembangkan

Keaktifan Belajar Siswa .....................................................

2.1.3 Bentuk Upaya Guru dalam Mengembangkan

Keaktifan Belajar Siswa......................................................

2.2 Tinjauan Tentang Mata Pelajaran IPA di SD .................

2.2.1 Pengertian IPA .............................................................

2.2.2 Sains dalam kurikulum Sekolah Dasar.........................

2.3 Tinjauan Tentang Metode

Kerja Kelompok yang Bermakna........................................

2.4 Kerangka Berpikir............................................................

2.5 Hipotesis Tindakan..........................................................

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian ............................................................

3.2 Prosedur Penelitian .........................................................

3.2.1 Perencanaan .....................................................

3.2.2 Pelaksanaan.......................................................

3.2.3 Observasi ..........................................................

3.2.4 Refleksi.............................................................

3.2.5 Matriks Metode Penelitian................................

3.2.6 Jadwal Penelitian .............................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................

Lampiran - lampiran

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN

05 SAWAHAN MELALUI METODE KERJA KELOMPOK YANG

BERMAKNA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam menjadikan manusia

yang berilmu, berbudaya, bertakwa serta mampu menghadapi tantangan masa

datang. Dengan pendidikan tersebut juga akan melahirkan peserta didik yang

cerdas serta mempunyai kompetensi dan skill untuk dikembangankan ditengah-

tengah masyarakat.Untuk mewujudkan hal demikian tidak terlepas dari faktor

penentu dalam keberhasilan peserta didik dalam pendidikan. Salah satu faktor

utamanya adalah kemampuan guru mengunakan metode dalam proses

pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran di SDN 05 Sawahan, guru menggunakan

metode ceramah, pemberian tugas, dan tanya jawab. Guru mengajar mengacu

pada kurikulum tingkat satuan pendidikan, menggunakan bahan ajar yang sesuai

dengan materi pelajaran dan media yang menunjang proses pembelajaran.

Diharapkan dengan proses pembelajaran tersebut, siswa dapat berperan aktif dan

indikator yang diharapkan dalam KTSP dapat tercapai.

Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa kelas V mengikuti

pelajaran dengan baik, tetapi siswa kurang merespon materi yang diberikan oleh

guru. Siswa mempelajari materi pelajaran hanya di sekkolah saja dan tidak

diulang ketika di rumah, siswa juga tidak memahami konsep pembelajaran

sehingga ketika diujikan kembali jawaban siswa tersebut rancu. Selain itu siswa

kurang mau terlibat dalam proses pembelajaran, contohnya tidak menjawab

pertanyaan yang diajukan guru saat proses pembelajaran berlangsung.

Permasalahan tersebut mengganggu jalannya proses pembelajaran dan terkesan

siswa pasif serta kurang mau berpikir kritis dan tidak kreatif.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ditemukan berbagai

permasalahan yang mengganggu proses pembelajaran yaitu siswa tidak

mengerjakan tugas/ PR , siswa kurang aktif saat proses pembelajaran, siswa keluar

masuk selama proses pembelajaran, dan siswa kurang bersemangat dalam KBM

serta siswa rebut saat proses pembelajaran.

Masalah yang dipilih untuk diteliti adalah siswa kurang aktif saat proses

pembelajaran. Ditemukan masalah ternyata 10 orang siswa kelaas V SDN 05

Sawahan kurang aktif selama proses pembelajaran. Indikator masalah tersebut

adalah siswa tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa tidak

mau bertanya tentang materi yang belum dipahami dan saat diberi kesempatan

bertanya, dan siswa tidak memperhatikan penjelasan guru pada saat proses

pembelajaran. serta siswa sering tidak tuntas mengerjakan tugas/ latihan

sedangkan jam pelajaran telah habis. Tindakan yang akan dilakukan adalah

menggunakan metode kerja kelompok yang bermakna saat proses pembelajaran.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas dapat dirumuskan :

Bagaimana meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa Kelas V SDN 05

Sawahan melalui metode kerja kelompok yang bermakna?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan utama dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metode kerja kelompok

yang bermakna, keaktifan belajar siswa di kelas V SDN 05 Sawahan dapat

ditingkatkan.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang dilaksanakan di SDN 05 Sawahan memiliki beberapa

manfaat,yaitu :

1. Bagi Peneliti, penelitian ini menjadi pengalaman, sebagai masukan

sekaligus sebagai pengetahuan untuk mengetahui upaya meningkatkan

keaktifan siswa di kelas melalui metode kerja kelompok yang bermakna.

2. Bagi Guru, jika hasil penelitian dirasakan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan para guru agar dapat menerapkan metode kerja kelompok

sebagai usaha meningkatkan keaktifan belajar siswa.

3. Bagi Siswa, dengan penelitian ini diharapkan keaktifan belajar siswa di

kelas meningkat.

4. Bagi Pembaca, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

referensi untuk melakukan penelitian berikutnya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Keaktifan Belajar Siswa

1. Pengertian Keaktifan Belajar

Keaktifan belajar terdiri dari kata kreativitas dan kata belajar. “Keaktifan

memiliki kata dasar aktif yang berarti giat dalam belajar atau berusaha” (Ratmi,

2004). Keaktifan belajar berarti suatu usaha atau kerja yang dilakukan dengan giat

dalam belajar.

Ciri-ciri Keaktifan Belajar

Ada empat ciri keaktifan belajar siswa yaitu

1) Keinginan dan keberanian menampilkan perasaan,

2) Keinginan dan keberanian serta kesempatan berprestasi dalam kegiatan

baik persiapan, proses dan kelanjutan belajar,

3) Penampilan berbagai usaha dan kreativitas belajar mengajar dalam

menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai

mencapai keberhasilannya,

4) Kebebasan dan kekeluasaan melakukan hal tersebut di atas tanpa

tekanan guru atau pihak lain

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar

Mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil belajar, Nana

Sudjana (dalam Ratmi,04) menyatakan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi

keaktifan belajar, yakni:

1) stimulus belajar,

2) perhatian dan motivasi,

3) respon yang dipelajarinya,

4) penguatan,

5) pemakaian dan pemindahan (I Wayan Gde Wiradana,S.Pd)

2. Pentingnya Upaya Guru dalam Mengembangkan Keaktifan Belajar Siswa

Guru merupakan penanggung jawab kegiatan proses pembelajaran di

dalam kelas. Sebab gurulah yang langsung memberikan kemungkinan bagi para

siswa belajar dengan efektif melalui pembelajaran yang dikelolanya. Dalam

konteks ini Nana Sudjana yang dikutip Cece Wijaya dan A. Tabrani

mengemukakan sebagai berikut: “Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar

atau pengajaran masih tetap memegang peranan penting. Peranan guru dalam

proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tape recorder

ataupun komputer yang paling modern sekalipun. Masih terlalu banyak unsur

manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi kebiasaan dan lain-lain

yang merupakan hasil dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat

tersebut”.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa guru memegang peranan penting

terhadap proses belajar siswa melalui pembelajaran yang dikelolanya. Untuk itu

guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi

yang baik dengan siswa, agar mereka dapat melakukan berbagai aktivitas belajar

dengan efektif.

Dalam menciptakan interaksi yang baik diperlukan profesionalisme dan

tanggung jawab yang tinggi dari guru dalam usaha untuk membangkitkan serta

mengembangkan keaktifan belajar siswa. Sebab segala keaktifan siswa dalam

belajar sangat menentukan bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasatya mengemukakan bahwa “proses belajar yang

bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktivitas para siswa.

Untuk itu guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan belajar mengajar

tersebut.”

Selanjutnya tingkat keaktifan belajar siswa dalam suatu proses pembelajaran

juga merupakan tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu sendiri. Mengenai hal

ini E. Mulyasa mengatakan bahwa: “Pembelajaran dikatakan berhasil dan

berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta

didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses

pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat

belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendir. Agar siswa terlibat aktif

dalam proses pembelajaran, maka diperlukan berbagai upaya dari guru untuk

dapat membangkitkan keaktifan mereka”.

Sehubungan dengan pentingnya upaya guru dalam membangkitkan

keaktifan siswa dalam belajar, R. Ibrahim dan Nana Syaodih mengemukakan

bahwa: “Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar.

Dalam pengajaran siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar.

Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka hendaknya guru

merencanakan pengajaran, yang menuntut siswa banyak melakukan aktivitas

belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani banyak tugas. Aktivitas atau tugas-

tugas yang dikerjakan siswa hendaknya menarik minat siswa, dibutuhkan dalam

perkembangannya, serta bermanfaat bagi masa depannya”.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka  dalam pembelajaran upaya guru

dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting. Sebab

keaktifan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang

dilaksanakan.

3. Bentuk Upaya Guru dalam Mengembangkan Keaktifan Belajar Siswa

Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar.

Dalam pembelajaran, siswalah yang menjadi subjek, jadi siswalah yang menjadi

pelaku kegiatan belajar. Demikian pula dalam pembelajaran, agar siswa berperan

sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya mengondisikan

pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam melakukan kegiatan belajar.

Beberapa bentuk upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan

keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran adalah di antaranya dengan

meningkatkan minat siswa, membangkitkan motivasi siswa, menerapkan prinsip

individualitas siswa, serta menggunakan media dalam pembelajaran.

a. Meningkatkan minat siswa

Kondisi pembelajaran yang efektif adalah dengan adanya minat

dan perhatian siswa dalam belajar. Minat sangat besar pengaruhnya

terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu

yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa adanya minat seseorang tidak

mungkin akan melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki minat yang besar

terhadap suatu pelajaran akan lebih aktif untuk mempelajarinya dan

sebaliknya, siswa akan kurang keaktifannya dalam mempelajari pelajaran

yang kurang diminatinya. Oleh karena itu, William Jams, seperti di

kemukakan Moh. Uzer Usman, yang melihat bahwa minat siswa

merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa.

jadi, minat merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara

aktif dalam belajar.

Selanjutnya minat siswa juga berhubungan dengan perhatian

siswa.Perbedaannya adalah minat sifatnya lebih menetap sedangkan

perhatian sifatnya lebih sementara dan adakalanya menghilang. Dalam

proses belajar siswa, perhatian memegang peranan penting.

Thomas M. Risk yang dikutip Zakiah Daradjat mengemukakan “no

learning takes place without attention.” Dari pernyataan tersebut dapat

dikatakan bahwa suatu pelajaran tidak akan berlangsung tanpa adanya

perhatian dari siswa.

Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan lancar bila

siswa memiliki minat yang besar yang menimbulkan perhatiannya dalam

belajar. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa-siswanya

agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami sehingga mereka terlibat

aktif dalam pembelajaran.

B. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran IPA di SD

1. Pengertian IPA

Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan

diatas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan

life sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu

astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika, sedangkan life

science meliputi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi, mikrobiologi.

IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau

meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh

dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam

itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains

semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun

dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan "

Sains hari ini adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali

dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi

budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer),

ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of

Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of

technology).

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis

yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh

manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam Wina-putra,

1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala

alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum

yang berupa kumpulan dari hasil obervasi dan eksperimen.Mata pelajaran ini pula

di gunakan dalam UN dan UASBN

2. Sains dalam Kurikulum Sekolah Dasar

Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai Obyek, menggunakan

metode Ilmiah sehingga perlu diajarkan di Sekolah Dasar. Setiap guru harus

paham akan alasan mengapa sains perlu diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai

alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasuk ke dalam kurikulum

suatu sekolah. Usman Samatowa (2006) menegemukakan empat Alasan sains

dimasukan dikurikulum Sekolah Dasar yaitu:

Bahwa sains berfaedah Bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu

dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak

sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang sains, sebab

sains merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang

punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah sains.

Orang tidak menjadi Insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang

baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.

Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains merupakan suatu

mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis; misalnya

sains diajarkan dengan mengikuti metode "menemukan sendiri". Dengan

ini anak dihadapkan pada suatu masalah; umpamanya dapat dikemukakan

suatu masalah demikian". Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?" Anak

diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini.

Bila sains diajarkan melalui percobaan -percobaan yang dilakukan sendiri

oleh anak. maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat

hafalan belaka.

Mata pelajaran ini mempunyai: nilai – nilai pendidikan yaitu mempunyai

potensi yang dapat membentuk keprbadian anak secara keseluruhan.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/ MI

merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta

didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan

pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik

untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang

difasilitasi oleh guru. ( Wikipedia.com )

C. Tinjauan Tentang Metode Kerja Kelompok Yang Bermakna

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau

jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut

masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai

tujuan.Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para

pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat

atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.( Oemar Hamalik :

2001 ).

Salah satu bentuk metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah

metode kerja kelompok. Kerja kelompok merupakan salah satu metode mengajar

yang diterapkan pada hampir semua bentuk pembelajaran. Kerja kelompok

dilakukan sebagai pendekatan pembelajaran, karena:

1. Melatih bekerja dalam kelompok (teamwork)

2. Melatih keterampilan berkomunikasi

3. Pembagian kerja

4. Melatih kemampuan bertanggung jawab

5. Melatih keterampilan sosial (kepemimpinan, sikap positif)

Untuk menjadikan kerja kelompok bermakna dan bukan hanya sekedar

sebagai metode yang diharapkan dilaksanakan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut.

1. Pengelolaan Kerja Kelompok

1. Anggota kelompok tidak boleh lebih dari 6 karena dapat mengganggu

komunikasi.

2. Untuk SD sebaiknya setiap kelompok diberi nama (misalnya nama

binatang, bintang, ilmuwan)

3. Setiap kelompok harus mempunyai pembicara, penulis, yang diatur

secara bergantian

4. Anggota kelompok harus saling mengenal satu sama lain

5. Pembentukan kelompok dilakukan oleh siswa sendiri namun guru dapat

mengubah sesuai dengan situasi kelas.

6. Kelompok-kelompok harus mengetahui apa yang akan dilakukan dan

dapat mengatur posisi kerja kelompok.

7. Perintah harus diberikan kepada siswa dalam bentuk tertulis sebelum

siswa bekerja sehingga setiap anggota kelompok mengetahui apa yang

menjadi tugasnya.

8. Guru harus menentukan waktu untuk kegiatan kerja kelompok.

9. Pembicara kelompok harus melaporkan hasil kelompok kepada kelas.

Hasil observasi serta hasil lain harus ditulis di papan tulis.

10. Sementara siswa bekerja guru berkeliling untuk membantu siswa yang

menemui kesulitan. Harus diingat bahwa guru hanya membantu bila

diperlukan.

2. Memformulasi petunjuk untuk bekerja kelompok

Untuk memperoleh hasil kerja kelompok seperti yang diharapkan maka

petunjuk-petunjuk harus dirumuskan secara cermat dan dengan memperhatikan

Penerapan Metode Kerja

Kelompok yang

Bermakna

Meningkatnya keaktifan

belajar siswa

Kurangnya keaktifan belajar siswa pada mata

pelajaran IPA

tingkat kesukaran serta disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, terutama

jika di SD.

a. Petunjuk tentang peraga, alat-alat, bahan eksperimen, dan lain-lain

harus sederhana. Ini untuk menjaga supaya setiap orang berbicara

tentang hal yang sama. Petunjuk ini dapat berupa:

Amatilah..., Deskripsikan/Uraikan..., Apa yang kamu temukan.?..., dll.

b. Berikan pertanyaan yang menantang, yang memerlukan aktivitas

keterampilan proses, komunikasi, serta kerja sama antar anggota

kelompok.

c. Formulasikan petunjuk yang mendorong pemecahan masalah

d. Menurut pengalaman seharusnya instruksi tidak boleh lebih dari 3

hal. (Hadi Suwono : 2004)

D. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat secara teori hubungan langsung

sebab akibat antara variabel dependent dan variabel independent, bahwa metode

kerja kelompok yang bermakna diperkirakan dapat meningkatkan keaktifan

belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Hubungan antara variabel dependen dan

independent dapat digambarkan dengan diagram berikut ini :

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian teori dan kerangka berpikir maka hipotesis penelitian

ini dapat di rumuskan sebagai berikut :

Keaktifan siswa selama proses pembelajaran dalam pembelajaran IPA

akan meningkat dengan menggunakan metode kerja kelompok yang bermakna.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 05 Sawahan. Subjek penelitian

adalah siswa kelas 5. Kelas lima berjumlah 32 orang; dua puluh orang siswa laki-

laki dan dua belas orang siswa peremuan. Siswa kelas lima berumur rata-rata

antara 10 tahun sampai 12 tahun. Siswa kelas lima SDN 05 Sawahan memiliki

kecerdasan menengah dengan nilai rata-rata kelas 6 untuk pelajaran IPA. Siswa

kelas 5 berasal dari keluarga prasejahtera. Pendidikan orang tua siswa rata – rata

hanya lulusan SD.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan selama tiga siklus. Setiap

siklus terdiri dari empat fase; perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan 6 kegiatan utama;

meneliti kelas untuk menentukan dan merumuskan masalah penelitian,

mentukan tindakan, membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran

Perbaikan, membuat lembaran observasi, menentukan jadwal penelitian,

dan membuat matrik metodologi penelitian.

a. Meneliti kelas

Dalam tahapan pertama ini, peneliti menemukan beberapa masalah;

1. siswa tidak mengerjakan tugas/PR ,

2. siswa kurang aktif saat proses pembelajaran,

3. siswa keluar masuk selama proses pembelajaran,

4. siswa kurang bersemangat dalam KBM

5. siswa ribut saat proses pembelajaran.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut peneliti mengambil salah

satu masalah yaitu ; 10 orang siswa kelas 5 dari 32 orang siswa SDN 05

Sawhan tidak aktif selama proses pembelajaran IPA.

b. Menentukan tindakan

1. Metode mengajar yang digunakan adalah metode kerja kelompok

yang bermakna.

2. Memberikan latihan-latihan

c. Membuat RPP Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama 3 siklus.

RPP tindakan atau perbaikan terlampir.

d. Membuat lembaran observasi

Masalah yang diteliti adalah keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA.

Keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA akan dilihat dalam hal

faktor; (1)perhatian siswa sewaktu guru menerangkan materi,

(2)keberanian dalam bertanya sewaktu guru menerangkan pelajaran,

(3)kehadiran siswa, (4) keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan

guru, (5) jawaban siswa pada buku tugas,(6)siswa mengerjakan tugas

yang diberikan guru, ( 7) ketuntasan siswa dalam melakukan tugas

dengan waktu yang diberikan guru.

Lembaran observasi yang disiapkan dapat dilihat pada lampiran 2.

e. Membuat jadwal penelitian

Jadwal penelitian yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan jadwal

pelajaran IPA.

f. Membuat matriks penelitian

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan di SDN No.208/IV Telanai Pura

semester I tahun ajaran 2010/2011.

3.2.3 OBSERVASI

Observasi dilaksanakan waktu penelitian,teknik yang dilakukan adalah

tekhnik obervasi terstruktur.Dalam melakukan observasi peneliti menggunakan

pedoman berupa angket siswa dan lembaran obervasi.

Observasi ini dilakukan selama penelitian berlangsung agar data yang

didapatkan valid.

3.2.4 REFLEKSI

Kegiatan penelitian dilaksanakan secara sistematis, yaitu penelitian

dilakukan tahap demi tahap untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah

perbaikan dilakukan

Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Menganalisa data.

Untuk data tentang aktivitas siswa dianalis dengan cara penilaian setiap

siswa diberikan penilaian 1 untuk yang memenuhi/sesuai dengan indikator

sedangkan yang tidak memenuhi indikator diberikan skor nol, selanjutnya skor

masing-masing siswa dicari melalui jumlah skor yang didapat siswa dibagi

dengan jumlah skor maksimal yaitu 20 dikalikan dengan 100, selanjutnya

dikonversi kedalan pedoman konversi berikut.

A = Sangat baik ( 80 – 100 )B = Baik ( 70 – 79 )C = Cukup ( 60 – 69 )

D = Kurang ( 50 – 59 )E = Sangat kurang ( 50 kebawah )

Untuk data tentang prestasi belajar siswa dianalisis dengan memberikan

skor 5 pada setiap item soal, sedangkan prestasi masing-masing siswa di dapat

dari jumlah item soal benar dikalikan dengan 5, selanjunya baru dibandingkan

dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA kelas V

yaitu 60 untuk menentukan apakah siswa tersebut sudah tuntas atau belum.

Indikator keberhasilan kinerja dalam penelitian ini dapat ditetapkan

sebagai berikut.

Aktivitas siswa dikatakan berhasil jika kualifikasinya berkatagori baik atau

dengan nilai paling rendah 70.

Prestasi belajar siswa dikatakan berhasil jika nilai rata-rata yang diperoleh siswa

lebih besar dari KKM yaitu 60.

Tanggapan siswa dikatakan positif jika 75% siswa setuju dengan penerapan

metode kerja kelompok yang bermakna

b. Menyajikan hasil analisis.

Setelah dilakukan analisis data, maka peneliti menyajikan hasil penelitian

dalam bentuk proposal yang dibuat secara sitematis.

c. Menginterprestasikan hasil analisis.

Apabila hasil siklus I belum seperti yang diharapkan,berdasarkan hasil refleksi

peneliti mengadakan perbaikan pada Daur 2.

3.2.5 MATRIKS METODE PENELITIAN

Judul : Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Siswa SDN No.208/

IV Telanai Pura melalui metode kerja kelompok yang

bermakna.

Nama Peneliti : HARTINA

No Rumusan

Masalah

Variabel

yang di

amati

Defenisi

operasional

variabel

Instr

ume

n

Sumbe

r data

Cara

pengam

bilan

data

Anal

isis

1.

Bagaimana

meningkatk

an keaktifan

belajar IPA

siswa Kelas

V SDN

No.208/IV

Telanai Pura

melalui

metode

kerja

kelompok

yang

bermakna?

Keaktifa

n belajar

siswa

Siswa

kelas

V

3.2.6 JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan √

2 Proses pembelajaran √ √ √

3 Evaluasi √

4 Pengumpulan data √ √

5 Analisis Data √ √

6 Penyusunan Hasil √ √

7 Pelaporan Hasil √

DAFTAR PUSTAKA

Oemar Hamalik, Proes Belajar Mengajar, Jakarta : 2001 : Bumi Aksara

Ratna Willis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Erlangga: Jakarta

Ratmi, Ni Wayan, 2004. Implementasi metode demonstrasi dan beberapa media

belajar untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran matematika

pada siswa kelas III semester II tahun pelajaran 2003/2004 di sekolah dasar nomor

13 sesetan kecamatan denpasar selatan. Skripsi (tidak diterbitkan) IKIP Negeri

Singaraja.

Sugiono. 2009 .Metode Penelitian Pendidikan ( pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D ) . Bandung : CV.Alfabeta.

Wardhani,IGAK.& Wihardit,Kuswaya. 2008 . Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta

: Universitas Terbuka.

http://abangilham.wordpress.com/2009/03/31/pentingnya-upaya-guru-dalam-

mengembangkan-keaktifan-belajar-siswa/

www.Wikipedia.com

www.disdikklungkung.net

Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA KELAS V SDN 208/IV

TELANAI PURA DALAM MATA PELAJARAN IPA KEAKTIFAN

SISWA KELAS V SDN 208/IV TELANAI PURA DALAM MATA

PELAJARAN IPA

No Nama SiswaFaktor –faktor yang di observasi

1 2 3 4 5 6 7

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Faktor – faktor yang di observasi :

1.Perhatian siswa sewaktu guru menerangkan materi

2.Keberanian dalam bertanya sewaktu guru menerangkan pelajaran,

3.Kehadiran siswa,

4.Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru

5.Jawaban siswa pada buku tugas

6.Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru

7.Ketuntasan siswa dalam melakukan tugas dengan waktu yang sudah

ditentukan

Keterangan :

A = Sangat baik ( 80 – 100 )

B = Baik ( 70 – 79 )

C = Cukup ( 60 – 69 )

D = Kurang ( 50 – 59 )

E = Sangat kurang ( 50 kebawah )

Lampiran 2

LEMBAR OBERVASI PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran

Kelas/Sekolah

Nama Pengajar

TAHAP/ASPEK INDIKATOR HASIL OBSERVASI

KEGIATAN AWAL

Apersepsi dan motivasi

1.Apa yang dilakukan

guru untuk menggali

pengetahuan awal atau

memotivasi siswa?

2.Bagaimana respons

siswa?Apakah siswa

bertanya tentang sesuatu

masalah terkait dengan

apa yang disajikan guru

pada kegiatan awal?

KEGIATAN INTI

Materi Ajar

3.Apakah guru

memberikan penjelasan

umum tentang bahan ajar

atau prosedur kegiatan

yang harus dilakukan

siswa?

4.Bagaiman ketarkaitan

antara pembelajaran

dengan realita

kehidupan ,lingkungan

dan pengetahuan lainnya?

Pengelolaan sumber

belajar/media

5.Apakah guru

terampildalam

memanfaatkan dan

mampu memanipulasi

media pembelajaran?

6.Bagaimana interaksi

siswa dengan sumber

belajar/media?

Strategi Pembelajaran

7.Apakah proses

embelajaran dilaksanakan

dengan strategi yang

sesuai dengan lancar?

8.Apakah siswa dapat

mengikuti alur kegiatan

belajar?

9.Bagaimana cara guru

memberikan arahan yang

mendorong siswa untuk

bertanya,berpikir dan

berkegiatan?

10.Apakah siswa aktif

melakukan kegiatan fisik

dan mental(berpikir)?

Berapa banyak siswa

yang aktif belajar?

KEGIATAN PENUTUP

Penguatan/konsolidasi

11.Bagaimana cara guru

memberikan penguatan

dengan

mereview,merangkum

atau menyimpulkan?

12.Apakah guru

memberikan tugas rumah

untuk remidi atau

penguatan?

Evaluasi

13.Bagaimana cara guru

melakukan evaluasi

pembelajaran?

14.Bagaimana ketuntasan

belajar siswa?

Komentar Pengamat

Kerterlaksanaa scenario pembelajaran ( berdasarkan

RPP):

Pelajaran Berharga yang data dietik oleh pengamat:

Lain-lain:

………….,……………..

Observer

Jabatan/posisi:

Lampiran 3

ANGKET KEAKTIFAN SISWA KELAS V SDN 208/IV TELANAI PURA

DALAM MATA PELAJARAN IPA

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/ Semester : V / I

Hari/tanggal : ………………

Petunjuk

3. Pada angket ini terdapat 34 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap

pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai

kamu pelajari, dan tentukan kebenaranya. Berilah jawaban yang benar-benar

cocok dengan pilihanmu..

4. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan

kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap

pernyataan lain.

5. Catat responmu pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-

petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban.

Terima kasih.

Keterangan Pilihan jawaban:

1. = sangat tidak setuju

2. = tidak setuju

3. = ragu-ragu

4. = setuju

5. = sangat setuju

NO PERNYATAANPILIHAN JAWABAN

1 2 3 4 5

1Guru benar-benar mengetahui bagaimana membuat

kami menjadi antuasias terhadap materi pelajaran.

2Hal-hal yang saya pelajari dalam pembelajaran ini

akan bermanfaat bagi saya

3Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam

pembelajaran ini

4 Pembelajaran ini kurang menarik bagi saya.

5 Guru membuat materi pelajaran ini menjadi penting.

6Saya perlu beruntung agar mendapat nilai yang baik

dalam pembelajaran ini.

7Saya harus bekerja sangat keras agar berhasil dalam

pembelajaran ini.

Saya tidak melihat bagaimana hubungan antara isi

pelajaran ini dengan sesuatu yang telah saya ketahui.

Guru membuat suasana menjadi tegang apabila

membangun sesuatu pengertian.

9. 1 2 3 4 5

10. Materi pembelajaran ini terlalu sulit bagi saya 1 2 3 4 5

11. Apakah saya akan berhasil/tidak berhasil dalam 1 2 3 4 5

pembelajaran ini, hal itu tergantung pada saya.

12. Saya merasa bahwa pembelajaran ini memberikan 1 2 3 4 5

banyak kepuasan kepada saya.

13. Dalam pembelajaran ini, saya mencoba menentukan 1 2 3 4 5

standar keberhasilan yang sempurna.

14. Saya berpendapat bahwa nilai dan penghargaan lain yang 1 2 3 4 5

saya terima adalah adil jika dibandingkan dengan yang

diterima oleh siswa lain.

15. Siswa di dalam pembelajaran ini tampak rasa ingin 1 2 3 4 5

tahunya terhadap materi pelajaran.

16. Saya senang bekerja dalam pembelajaran ini. 1 2 3 4 5

17. Sulit untuk memprediksi berapa nilai yang akan 1 2 3 4 5

diberikan oleh guru untuk tugas-tugas yang diberikan

kepada saya.

18. Saya puas dengan evaluasi yang dilakukan oleh guru 1 2 3 4 5

dibandingkan dengan penilaian saya sendiri terhadap

kinerja saya.

19. Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari 1 2 3 4 5

pembelajaran ini.

20. Isi pembelajaran ini sesuai dengan harapan dan tujuan 1 2 3 4 5

saya.

21. Guru melakukan hal-hal yang tidak lazim dan 1 2 3 4 5

menakjubkan yang menarik.

22. Para siswa berperan aktif di dalam pembelajaran. 1 2 3 4 5

23. Untuk mencapai tujuan saya, penting bagi saya untuk 1 2 3 4 5

berhasil dalam pembelajaran ini.

24. Guru menggunakan bermacam-macam teknik mengajar 1 2 3 4 5

yang menarik.

25. Saya tidak berpendapat bahwa saya akan memperoleh 1 2 3 4 5

banyak keuntungan dari pembelajaran ini.

26. Saya sering melamun di dalam kelas. 1 2 3 4 5

27. Pada saat saya mengikuti pembelajaran ini, saya percaya

bahwa saya dapat berhasil jika saya berupaya cukup 1 2 3 4 5

keras.

28. Manfaat pribadi dari pembelajaran ini jelas bagi saya. 1 2 3 4 5

29. Rasa ingin tahu saya sering kali tergerak oleh pertanyaan

yang dikemukakan dan masalah yang diberikan guru 1 2 3 4 5

pada materi pembelajaran ini.

30. Saya berpendapat bahwa tingkat tantangan dalam

pembelajaran ini tepat, tidak terlalu gampang dan tidak 1 2 3 4 5

terlalu sulit.

31. Saya merasa agak kecewa dengan pembelajaran ini. 1 2 3 4 5

32. Saya merasa memperoleh cukup penghargaan terhadap

hasil kerja saya dalam pembelajaran ini, baik dalam 1 2 3 4 5

bentuk nilai, komentar atau masukan lain.

33. Jumlah tugas yang harus saya lakukan adalah memadai 1 2 3 4 5

untuk pembelajaran semacam ini.

34. Saya memperoleh masukan yang cukup untuk 1 2 3 4 5

mengetahui tingkat keberhasilan kinerja saya

Lampiran 4

RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hari/tanggal :

Mata pelajaran : IPA

Pertemuan ke : 1

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Kelas/semester : V/I

A. Standar Kompetensi

Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan

C. Indikator

- Menyebutkan zat-zat yang diperlukan tumbuhan dalam proses fotosintesis

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat : Menyebutkan zat-zat yang diperlukan tumbuhan dalam proses

fotosintesis

E. Materi Pokok

Tumbuhan hijau

F. Metode Pembelajaran

Ceramah,tanya jawab,latihan

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal (15 menit).

a. Apersepsi

Menyiapkan kelas

Absensi

Motivasi ( membahas materi yang lalu dan menghubungkan dengan

materi yang akan dipelajari ).

2. Kegiatan inti ( 40 menit )

- Tanya jawab tentang zat-zat yang dibutuhkan dalam peroses

fotosintesis

- Siswa mengerjakan latihan yang diberikan

- Guru dan siswa membahas latihan yang dikerjakan

3. Kegiatan akhir ( 15 menit )

- Guru memberikan penugasan pekerjaan

- Guru menginformasikan kepada siswa agar membawa alat-alat yang

diperlukan pada percobaan pertemuan mendatang dan membagi

kelompok kerja siswa.

H. Alat/bahan dan Sumber Belajar

Buku “IPA” untuk Kelas V SD/MI, Penerbit : Erlangga

I. Penilaian

Tes tertulis.

Soal.

1.Aakah yang dimaksud dengan fotosintesis?

2.Zat-zat apa saja yang diperlukan dalan proses fotosintesis?

3.Bagaimana bila salah satu zat itu tidak ada dalam proses fotosintesis?

Jawaban

1.fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan.

2.Jawaban siswa: cahaya,klorofil

3.jawaban siswa : tumbuhan hijau tidak bisa membuat makanannya

Mengetahui,

Kepala SDN No.208/IV

Telanai Pura

HJ.ZUHARNI

NIP.19520808 197210 2 002

Jambi, 2010

Guru Kelas

HARTINA, A.Ma.

NIP.19880627 201001 002

Lampiran 5

RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hari/tanggal :

Mata pelajaran : IPA

Pertemuan ke : 2

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Kelas/semester : V/I

A.Standar Kompetensi

Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan

B.Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan

C. Indikator

- Menjelaskan cara tumbuhan hijau membuat makanan

D.Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat : melakukan percobaan tentang cara tumbuhan hijau memasak

makanannya.

E. Materi Pokok

Tumbuhan hijau

FMetode Pembelajaran

Ceramah,kerja kelompok,dan diskusi

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1.Kegiatan awal (15 menit).

b. Apersepsi

Menyiapkan kelas

Absensi

Motivasi ( membahas materi yang lalu dan menghubungkan dengan

materi yang akan dipelajari ).

2.Kegiatan inti ( 40 menit )

1. Siswa duduk sesuai kelompok yang telah dibagi,dan menyiapkan bahan-

bahan yang telah disediakan dan yang telah diberitahukan pada pertemuan

sebelunmya.

2. Siswa mengerjakan percobaan tersebut sesuai dengan LKS yang telah

dibagikan ( LKS terlampir ).

3. Guru membimbing siswa dan mengarahkan pada pembuatan kesimpulan

percobaan

3. Kegiatan akhir ( 15 menit )

- Guru bersama-sama siswa menyimpulkan percobaan yang telah

dikerjakan

H. Alat/bahan dan Sumber Belajar

Buku “IPA” untuk Kelas V SD/MI, Penerbit : Erlangga

I.Penilaian

Penilaian dilakukan pada saat kerja kelompok

Nama

Kelompok

Aspek yang dinilai

Kerjasama

kelompok

Ketepatan

jawaban

Waktu yang

ditentukan

A = Sangat baik ( 80 – 100 ),B = Baik ( 70 – 79 ),C = Cukup ( 60 – 69 ),D =

Kurang( 50 – 59 ),E = Sangat kurang ( 50 kebawah)

Mengetahui,

Kepala SDN No.208/IV

Telanai Pura

HJ.ZUHARNI

NIP.19520808 197210 2 002

Jambi, 2010

Guru Kelas

HARTINA, A.Ma.

NIP.19880627 201001 002

Lampiran 6

RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hari/tanggal :

Mata pelajaran : IPA

Pertemuan ke : 3

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Kelas/semester : V/I

A.Standar Kompetensi

Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan

B.Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan

C. Indikator

- Membuktikan bahwa pada fotosintesis akan menghasilkan gas

- Mengamati bahwa cahaya langsung mempengaruhi mempengaruhi jumlah

gas yang dihasilkan.

D.Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat : melakukan percobaan tentang fotosintesis akan menghasilkan

gas dan cahaya langsung mempengaruhi mempengaruhi jumlah gas yang

dihasilkan.

E. Materi Pokok

Tumbuhan hijau

F.Metode Pembelajaran

Ceramah,kerja kelompok dan diskusi

G. Langkah-langkah Pembelajaran

1.Kegiatan awal (15 menit).

c. Apersepsi

Menyiapkan kelas

Absensi

Motivasi ( membahas materi yang lalu dan menghubungkan dengan

materi yang akan dipelajari ).

2.Kegiatan inti ( 40 menit )

1.Siswa duduk sesuai kelompok yang telah dibagi,dan menyiapkan bahan-

bahan yang telah disediakan dan diberitahukan pada pertemuan sebelunmya.

2.Siswa mengerjakan percobaan tersebut sesuai dengan LKS yang telah

dibagikan ( LKS terlampir ).

3.Guru membimbing siswa dan mengarahkan pada pembuatan kesimpulan

percobaan

3. Kegiatan akhir ( 15 menit )

- Guru bersama-sama siswa menyimpulkan percobaan yang telah

dikerjakan

H. Alat/bahan dan Sumber Belajar

Buku “IPA” untuk Kelas V SD/MI, Penerbit : Erlangga

I. Penilaian

Penilaian dilakukan pada saat kerja kelompok

Nama

Kelompok

Aspek yang dinilai

Kerjasama

kelompok

Ketepatan

jawaban

Waktu yang

ditentukan

A = Sangat baik ( 80 – 100 ),B = Baik ( 70 – 79 ),C = Cukup ( 60 – 69 ),D =

Kurang( 50 – 59 ),E = Sangat kurang ( 50 kebawah)

Mengetahui,

Kepala SDN No.208/IV

Telanai Pura

Jambi, 2010

Guru Kelas

HJ.ZUHARNI

NIP.19520808 197210 2 002

HARTINA, A.Ma.

NIP.19880627 201001 002

Lampiran 7

LKS

LEMBAR KERJA SISWA

Tujuan : siswa terampil melakukan percobaan untuk mengetahui proses tumbuhan

hijau membuat makanannya.

Alat ban bahan:

1.Iodium/lugol 7. daun hijau

2.air 8. pita isolasi hitam

3.kertas timah /kertas karbon/aluminium foil 9. alkohol

4.penjepit kertas 10.cawan petri

5.panci/gelas beaker 11. pemanas

6.pipet 12. pinsetmenit

13.tepung kanji

Langkah Kegiatan

1.Rebus daun yang telah ditutup dalam air yang mendidih agar sel- selnya mati

kira-kira 3-4 menit.

2.Angkat daun dari air mendidih kemudian masukkan ke dalam alkohol yang

dipanaskan ,agar kolrofil larut dalam alkohol kira-kira 3 – 4 menit

3.Tetesi daun dengan iodium untuk menarik kesimpulan.

Soal

1.Ketika daun di angkat dari air mendidih kemudian dimasukan ke dalam alcohol

agar klorofil larut,Apakah daun sudah berwarna pucat ?

2.Bagaimanakah warna daun pada bagian yang ditutup setelah ditetesi dengan

iodium ?

3.Bagaimanakah warna daun pada bagian yang tidak ditututp setelah ditetesi

dengan iodium ?

4.Apakah ada kesamaan warna dengan tepung kanji yang ditetesi iodium ?

Kesimpulan :

Jika warna daun berubah menjadi warna ………..dan warna tepung kanji manjadi

warna …………setelah ditetesi iodium,dapat dipastikan bahwa diperlukannya

………………dan …………dalam fotosintesis.

Lampiran 8

LKS

LEMBAR KERJA SISWA

Tujuan : 1. membuktikan bahwa pada fotosintesis akan menghasilkan gas

2. mengamati bahwa cahaya langsung mempengaruhi jumlah gas yang

dihasilkan

Alat ban bahan:

1.buah gelas erlemenyer

2.Corong bening

3.tabung reaksi

4.air

5.tumbuhan air,misalnya hydrilla

6.pengait

Langkah Kegiatan

1.Buat dua set rangkaian alat yang masing-masing terdiri dari erlemenyer yang

berisi air,hydrilla dan tabung reaksi penuh air

2.Letakkanlah kedua rangkaian tersebut di temat yang berbeda,satu didalam kelas

dan yang lainnya diluar kelas yang terkena cahaya matahari langsung.

3.Hitunglah gelembung udara yang keluar dan bandingkan jumlah gelembung gas

yang dihasilkan tumbuhan hydrilla yang berada di dalam kelas dengan yang

terkena cahaya matahari langsung pada waktu rentang yang sama

Soal

1.Manakah yang lebih banyak menghasilkan gelembung gas

Rangkaian yang diletakkan di luar atau

Rangkaian yang diletakkan dalam kelas?

2.Rangkaian yang diletakkan di manakah yang paling banyak memperoleh cahaya

matahari?

Kesimpulan:

Bahwa yang menghasilkan gelembung udara paling banyak adalah rangkaian yang

berada di ………………………..hal itu membuktikan bahwa proses fotosintesis

menghasilkan…………………..